Download - Adab Berbicara dalam Islam
![Page 1: Adab Berbicara dalam Islam](https://reader033.vdocuments.us/reader033/viewer/2022042510/5a657e357f8b9a931a8b60fb/html5/thumbnails/1.jpg)
oleh baneend | Mei 2017
![Page 2: Adab Berbicara dalam Islam](https://reader033.vdocuments.us/reader033/viewer/2022042510/5a657e357f8b9a931a8b60fb/html5/thumbnails/2.jpg)
“O you who have believed, fear Allah and speak
words of appropriate justice.”[Al Ahzab :70]
![Page 3: Adab Berbicara dalam Islam](https://reader033.vdocuments.us/reader033/viewer/2022042510/5a657e357f8b9a931a8b60fb/html5/thumbnails/3.jpg)
Abu Zakaria al-Anbari berkata: Ilmu tanpa adab bagaikan api tanpa kayu bakar. Adab tanpa ilmu bagaikan ruh tanpa jasad(Imam as-Sam’ani, Adab al-Imla’ wa al-Istimla'; al-Khathib al-Baghdadi, Kitab al-Jami’, juz I, hal 17)
Maka, ilmu dan adab harus menyatu dalam diri Muslim, dan semestinya semakin berilmu, harus semakin beradab.
![Page 4: Adab Berbicara dalam Islam](https://reader033.vdocuments.us/reader033/viewer/2022042510/5a657e357f8b9a931a8b60fb/html5/thumbnails/4.jpg)
oleh baneend | Mei 2017
![Page 5: Adab Berbicara dalam Islam](https://reader033.vdocuments.us/reader033/viewer/2022042510/5a657e357f8b9a931a8b60fb/html5/thumbnails/5.jpg)
“Lisan orang memiliki akal timbul dari hati
nuraninya. Maka saat ingin berbicara, lebih dahulu
dia kembalikan kepada nuraninya. Jika ada manfaat
bagi dirinya, dia berbicara dan jika berbahaya,
maka dia menahan diri. Sementara itu, hati orang
bodoh berada di mulutnya, dia berbicara sesuai apa
saja yang dia mau.”
[HR. Bukhari-Muslim]
![Page 6: Adab Berbicara dalam Islam](https://reader033.vdocuments.us/reader033/viewer/2022042510/5a657e357f8b9a931a8b60fb/html5/thumbnails/6.jpg)
“Bahwasanya perkataan Rasulullah saw itu
selalu jelas dan dapat dipahami oleh orang
yang mendengarnya.”(HR. Abu Daud)
![Page 7: Adab Berbicara dalam Islam](https://reader033.vdocuments.us/reader033/viewer/2022042510/5a657e357f8b9a931a8b60fb/html5/thumbnails/7.jpg)
“Sesungguhnya seorang hamba berkata satu kata yang Allah SWT ridhai dan dia tidak mengira akan
mendapatkan demikian sehingga dicatat Allah SWT, keridhoan-Nya bagi orang tersebut hingga nanti di
hari Kiamat.
Dan seorang lelaki berkata satu kata yang Allah SWT murkai yang tidak dikiranya akan berkata
demikian, maka Allah SWT mencatat yang demikian itu hingga hari Kiamat.”
(HR. Tirmidzi)
![Page 8: Adab Berbicara dalam Islam](https://reader033.vdocuments.us/reader033/viewer/2022042510/5a657e357f8b9a931a8b60fb/html5/thumbnails/8.jpg)
“Bukanlah seorang mukmin jika dia suka
mencela, melaknat serta mengucapkan kata-
kata keji.”
(HR. Tirmidzi)
![Page 9: Adab Berbicara dalam Islam](https://reader033.vdocuments.us/reader033/viewer/2022042510/5a657e357f8b9a931a8b60fb/html5/thumbnails/9.jpg)
“Dan sesungguhnya manusia yang paling aku benci dan paling jauh dari aku nanti di hari Kiamat adalah orang yang banyak bicara, orang pura-pura
fasih dan orang yang mutafaihiqun”.
Para sahabat bertanya: Wahai Rasulllah, apa itu mutafaihiqun?
Nabi menjawab: “Orang-orang yang sombong”.(HR. At-Tirmidzi)
![Page 10: Adab Berbicara dalam Islam](https://reader033.vdocuments.us/reader033/viewer/2022042510/5a657e357f8b9a931a8b60fb/html5/thumbnails/10.jpg)
“Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga, jika dia bicara berdusta, jika dia berjanji mengingkari dan
jika diberi amanah dia berkhianat.”(HR. Bukhari)
“.... dan [Aku (Muhammad)] (penjamin) istana di tengah-tengah surga bagi siapa saja yang
meninggalkan dusta sekalipun bercanda”.(HR. Abu Daud dan dinilai hasan oleh Al-Albani)
![Page 11: Adab Berbicara dalam Islam](https://reader033.vdocuments.us/reader033/viewer/2022042510/5a657e357f8b9a931a8b60fb/html5/thumbnails/11.jpg)
“Ghibah adalah kamu menceritakan saudaramu tentang sesuatu yang dibenci.” Orang itu kembali bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana
pendapatmu jika sesuatu yang diceritakan tersebut memang benar ada padanya ?” Rasulullah SAW kemudian menjawab, “Kalau memang
benar, itu namanya ghibah. Bila tidak benar, maka engkau telah berbuat buhtan (mengada-ada).”
(HR. Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ahmad)
“Janganlah kalian saling mendengki, dan janganlah kalian saling membenci, dan janganlah kalian saling berkata-kata keji, dan
janganlah kalian saling menghindari, dan janganlah kalian saling meng-ghibbah satu dengan yang lain, dan jadilah hamba-hamba
ALLAH yang bersaudara.”(HR. Muttafaq ‘alaih)
![Page 12: Adab Berbicara dalam Islam](https://reader033.vdocuments.us/reader033/viewer/2022042510/5a657e357f8b9a931a8b60fb/html5/thumbnails/12.jpg)
“Sesungguhnya seburuk-buruk orang disisi
Allah SWT kelak di hari Kiamat adalah orang-
orang yang sering membuat manusia tertawa.”
(HR. Bukhari)
![Page 13: Adab Berbicara dalam Islam](https://reader033.vdocuments.us/reader033/viewer/2022042510/5a657e357f8b9a931a8b60fb/html5/thumbnails/13.jpg)
“Aku menjamin rumah di dasar surga untuk orang
yang menghindari berdebat walaupun dia
benar, dan aku menjamin rumah di tengah surga
untuk yang menghindari dusta sekalipun
bercanda, dan aku menjamin rumah di puncak
surga untuk yang akhlaknya baik.”
(HR. Abu Daud)
![Page 14: Adab Berbicara dalam Islam](https://reader033.vdocuments.us/reader033/viewer/2022042510/5a657e357f8b9a931a8b60fb/html5/thumbnails/14.jpg)
Anas ra telah berkata : “adalah Rasulullah SAW
bila berkata maka beliau mengulanginya hingga 3
kali sampai semua yang mendengarkan menjadi
paham,
dan jika Rasulullah SAW datang ke rumah
seseorang maka beliau pun mengucapkan salam 3
kali.”
(HR. Bukhari)
![Page 15: Adab Berbicara dalam Islam](https://reader033.vdocuments.us/reader033/viewer/2022042510/5a657e357f8b9a931a8b60fb/html5/thumbnails/15.jpg)
Dan dari Mujahid dari Abu Ma’mar berkata: “Berdiri
seseorang memuji seorang pejabat di depan Miqdad
bin Aswad dengan berlebihan, maka Miqdad
mengambil pasir dan menaburkannya di wajah
orang tersebut, kemudian berkata: Nabi SAW
memerintahkan kepada kami untuk menaburkan pasir
di wajah orang yang suka memuji.”
(HR. Muslim)
![Page 16: Adab Berbicara dalam Islam](https://reader033.vdocuments.us/reader033/viewer/2022042510/5a657e357f8b9a931a8b60fb/html5/thumbnails/16.jpg)
Aisyah ra berkata: “Sesungguhnya Nabi SAW
jika membicarakan suatu perkataan, jika ada
orang yang menghitungnya, niscaya dia
dapat menghitungnya.”(Mutta-faqun ’alaih)
![Page 17: Adab Berbicara dalam Islam](https://reader033.vdocuments.us/reader033/viewer/2022042510/5a657e357f8b9a931a8b60fb/html5/thumbnails/17.jpg)
Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah saw telah
bersabda, “Cukup menjadi sebuah dosa
untuk seseorang yaitu jika dia membicarakan
semua apa yang sudah didengar”. (HR. Muslim)
![Page 18: Adab Berbicara dalam Islam](https://reader033.vdocuments.us/reader033/viewer/2022042510/5a657e357f8b9a931a8b60fb/html5/thumbnails/18.jpg)
Berdasarkan QS 49/11
hadits nabi SAW:
“Jika seorang menceritakan suatu hal
padamu lalu ia pergi, maka ceritanya itu
menjadi amanah bagimu untuk menjaganya.”(HR Abu Daud dan Tirmidzi dan ia menghasankannya)
![Page 19: Adab Berbicara dalam Islam](https://reader033.vdocuments.us/reader033/viewer/2022042510/5a657e357f8b9a931a8b60fb/html5/thumbnails/19.jpg)
![Page 20: Adab Berbicara dalam Islam](https://reader033.vdocuments.us/reader033/viewer/2022042510/5a657e357f8b9a931a8b60fb/html5/thumbnails/20.jpg)
Wa maa taufiqi illa bi Allaah