desain thrust block pada jalur distribusi...
TRANSCRIPT
DESAIN THRUST BLOCK PADA JALUR DISTRIBUSI AIR MINUM KECAMATAN
SOREANG, KATAPANG, MARGAHAYU, DAN MARGAASIH, KABUPATEN
BANDUNG
THRUST BLOCKS DESIGN OF DRINKING WATER PIPELINE DISTRIBUTION
IN SOREANG, KATAPANG, MARGAHAYU, AND MARGAASIH SUBDISTRICTS,
BANDUNG REGENCY
Avi Andriane1 dan Djoni Kusmulyana Usman
2
Program Studi Teknik Lingkungan,
Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung,
Jl Ganesha 10 Bandung 40132 [email protected] dan
Abstrak
Air minum merupakan salah suatu kebutuhan yang paling penting bagi kehidupan manusia di dunia.
Namun, belum semua wilayah terjangkau oleh PDAM setempat sehingga mereka menggunakan air
tanah sebagai sumber air minumnya. Sementara itu, semakin banyak diambil, maka cadangan air
tanah akan semakin berkurang dan akan menyebabkan penurunan muka tanah. Untuk mencegah hal
tersebut, maka Departemen Pekerjaan Umum Provinsi Jawa Barat akan membangun IPAM Regional
Bandung Selatan yang terletak di Desa Sukamaju. Sistem distribusi yang digunakan untuk
mengalirkan air dari IPAM ke wilayah pelayanan adalah sistem gravitasi karena topografinya
memiliki beda tinggi yang cukup besar. Pada pemasangan jalur distribusi, diperlukan penyangga yang
dinamakan thrust block untuk mencegah pergerakan pipa saat air mengalir di dalam pipa. Setiap
aksesoris memiliki desain thrust block yang berbeda-beda. Dari hasil analisis didapatkan nilai
kemampuan tanah dan gaya resultan sehingga pada akhirnya diperoleh luas permukaan thrust block.
Dimensi panjang dan lebar thrust block diusahakan tidak memiliki selisih yang jauh berbeda.
Kata kunci : jalur distribusi, air minum, thrust block, dimensi
Abstract
Drinking water is one of the most important need for human life in the world. Nevertheless, not all
areas can be reached by local PDAM, so they use ground water as their drinking water sources.
Meanwhile, the more water is taken, then the groundwater reserves will decrease and cause land
subsidence. To prevent that occurence, Pekerjaan Umum Department West Java Province will build
South Bandung Regional Water Treatment Plant (WTP) which is located at Sukamaju Village. The
distribution system that is used to drain water from WTP to service areas is gravitation system,
because the topography has a considerable height difference. On the installation of distribution lines,
required buffer called thrust block to avoid the pipe movements when the water flows in the pipe.
Each accessory has a different thrust block design. Values obtained from the analysis results is safe
bearing load and reslutan force, so eventually gained the surface area of thrust block. It is better for
length and width dimensions of thrust block to not having much differences.
Keywords : distribution pipeline, drinking water, thrust blocks, dimension
PENDAHULUAN
Kabupaten Bandung merupakan kabupaten dengan kepadatan penduduk 14.676 jiwa
per km2 pada tahun 2012. Namun, sebagian penduduk di beberapa kecamatan belum
mendapatkan pasokan air minum dari PDAM setempat. Bahkan ada pula kecamatan yang
seluruh penduduknya masih menggunakan sumber air minum seperti pompa tangan, sumur
gali, dan perlindungan mata air (PMA). Oleh karena itu, berdasarkan SPAM Provinsi Jawa
Barat, akan dibangun suatu pengolahan air minum bersifat regional yang akan melayani
empat kecamatan di Kabupaten Bandung, yaitu Kecamatan Soreang, Katapang, Margahayu,
dan Margaasih, serta tiga kecamatan di Kota Bandung, yaitu Kecamatan Bojongloa Kidul,
Bandung Kidul, dan Kiaracondong. Dalam tugas akhir ini, perencanaan jalur distribusi air
minum hanya dilakukan pada Kabupaten Bandung saja. Peta wilayah perencanaan
ditunjukkan pada Gambar 1.
Gambar 1 Wilayah Pelayanan Sistem Distribusi
IPAM Regional Bandung Selatan ini akan dibangun di Desa Sukamaju, Kecamatan
Cimaung, Kabupaten Bandung, dengan kapasitas 2 x 350 liter/detik pada tahap 1, yaitu pada
tahun 2015. Tahap 1 ini terbagi lagi menjadi 350 liter/detik pertama pada tahun 2013 dan 350
liter/detik selanjutnya pada tahun 2015. Setelah itu akan bertambah lagi kapasitasnya menjadi
4 x 350 liter/detik sebagai perencanaan tahap 2, yaitu tahun 2015 – 2030. Oleh karena itu,
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di empat kecamatan Kabupaten Bandung tersebut,
dibuat sistem perencanaan jaringan distribusi air minum dari IPA Sukamaju atau Cikalong ke
konsumen dengan metode pengaliran yang sesuai dengan tipe kontur wilayah pelayanan.
Dalam pembuatan desain sistem jaringan distribusi air minum, digunakan software EPANET
versi 2.0 yang dapat mendeskripsikan kondisi tekanan air di setiap titik pengaliran dan
simulasi hidrolisnya.
METODOLOGI
Langkah awal dalam mendesain thrust block pada jalur distribusi air minum IPAM
Regional Bandung Selatan ini adalah dengan melakukan pengumpulan data, yaitu data primer
dan sekunder. Data primer terdiri dari data eksisting, seperti kualitas sumber air baku,
topografi, dan peta wilayah perencanaan. Sementara itu, data sekunder terdiri dari data
kependudukan dan fasilitas umum. Data-data tersebut didapatkan dari Badan Pusat Statistik
Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Bandung, dan Kota Bandung, Departemen Pekerjaan Umum,
serta PDAM Tirta Raharja Kabupaten Bandung dan Badak Singa Kota Bandung. Data yang
diperoleh digunakan untuk proyeksi penduduk dan fasilitas umum selama 15 tahun ke depan
sehingga dapat ditentukan pada tahun keberapa jumlah kebutuhan air hari maksimumnya
mencapai 350 liter/detik. Kemudian, dilakukan perhitungan dimensi setiap perpipaan dengan
rumus Hazen-Williams. Lalu, dilanjutkan dengan memasukkan data yang diperoleh ke dalam
program EPANET untuk mendapatkan debit aliran dan dimensi perpipaan yang lebih akurat.
Setelah itu, dengan menggunakan rumus-rumus dari literatur, dapat dihitung dimensi seluruh
thrust block berdasarkan jenis aksesoris perpipaan. Metodologi dapat dilihat lebih jelas pada
Gambar 2.
Gambar 2 Metodologi Penyusunan Makalah
Teori Dasar
Dalam pembangunan sistem distribusi air minum, diperlukan suatu penyangga yang
disebut thrust block. Menurut James Hardie (1979), thrust block digunakan untuk mencegah
pergerakan pada aksesoris-aksesoris pipa apabila diberikan tekanan pada pipa-pipa tersebut
dengan menetralkan resultan-resultan yang bermuatan tidak seimbang. Thrust block berfungsi
untuk mengirimkan muatan yang dikenakan oleh pipa pada mereka ke dalam tanah atau batu
yang berdekatan dengan thrust block. Thrust block dibutuhkan dimanapun sistem perpipaan
saat terdapat perubahan arah, perubahan diameter pipa, di akhir pipa, pada katup-katup, dan
pada wilayah dengan kondisi tanah tidak stabil. Untuk keperluan desain, total head pada
aksesoris yang harus diambil adalah nilai yang lebih besar antara nilai maksimum yang
Menghitung dimensi thrust block setiap jenis
aksesoris pipa dan menggambar dengan AUTOCAD
Menentukan debit aliran, dimensi perpipaan,
dan total head dengan program EPANET
Menghitung dimensi perpipaan
dengan rumus Hazen-Williams
Mendesain jalur distribusi
dengan sistem gravitasi
Menentukan kelurahan-kelurahan
yang dilayani di setiap kecamatan
Menentukan periode pelayanan
sistem distribusi
Menghitung kebutuhan air minum
Proyeksi fasilitas umum
15 tahun ke depan
Proyeksi penduduk 15
tahun ke depan
Pengumpulan data penduduk
dan fasilitas umum
disarankan tekanan kerja dari kelas pipa yang relevan ataupun tekanan uji lapangan. Desain
thrust block didasarkan pada statika sederhana dan tidak tergantung pada jenis bahan dinding
pipa (Jeyapalan dan Rajah, 2007). Gaya dorong, yang biasanya dikendalikan oleh ketentuan
massa thrust block beton, tergantung pada tekanan internal, ukuran pipa, dan sudut defleksi
belokan (Chau dan Ng, 1996).
Rumus-rumus yang digunakan untuk menghitung gaya resultan berdasarkan jenis
aksesoris pipa menurut James Hardie (1979) dijelaskan sebagai berikut.
a) Bend (Belokan)
(1)
Dimana :
R = resultant thrust (N)
P = tekanan (Pa)
A = luas area (m2)
= massa jenis (kg/m3)
Q = debit aliran (m3/s)
v = kecepatan aliran (m/s)
= sudut belokan (derajat)
Oleh karena head kecepatan dapat diabaikan pada mayoritas sistem penyediaan
air minum, rumus di atas dapat dikurangi menjadi :
(2)
Dimana :
H = total head (m)
D = diameter pipa eksternal (mm)
R’ = gaya resultan (kN)
b) Tee atau Closed End
Nilai dari resultant thrust dapat ditentukan dari :
(3)
Dimana :
H = total head (m)
D = diameter pipa eksternal (mm)
R’ = gaya resultan (kN)
Besar dari thrust ini sama dengan thrust untuk aksesoris bend (belokan) dengan sudut
60°.
c) Tapers (Reducer)
(4)
Dimana :
H = total head (m)
D1 = diameter pipa eksternal yang lebih besar (mm)
D2 = diameter pipa eksternal yang lebih kecil (mm)
R’ = gaya resultan (kN)
Besar dari thrust ini dapat diperoleh dengan menggunakan perbedaan dari dua thrust
untuk closed ends dari dua diameter yang bersambung.
Untuk menahan gaya dorong horizontal atau vertikal ke bawah pada sebuah aksesoris,
thrust block seharusnya memiliki permukaan penunjang yang cukup besar untuk
memungkinkan gaya dorong dapat didistribusikan ke seluruh area tanah atau bebatuan yang
mampu menyangga tekanan tersebut. Untuk gaya dorong horizontal, nilai kemampuan tanah
yang aman, dimana penutup pipa adalah 450 mm atau lebih, diberikan pada Tabel 1. Rumus
yang digunakan untuk menghitung nilai kemampuan tanah adalah :
(5)
Dimana :
W = gaya resultan (kgf)
A = luas permukaan thrust block (m2)
Tabel 1 Nilai Kemampuan Tanah Berdasarkan Jenis
Bahan Kemampuan Tanah (kPa)
Tanah bahan pembakar, running sand, muck, abu, dll 0
Soft clay 50
Medium clay, sandy loam 100
Pasir dan kerikil, hard clay 150
Pasir dan kerikil disemen dengan lempung 200
Batuan 240
Sumber : James Hardie, 1979
HASIL DAN PEMBAHASAN
Periode perencanaan sistem distribusi yang diperoleh berdasarkan perhitungan
proyeksi penduduk, fasilitas umum, dan kebutuhan air minum adalah 2013 – 2018. Jalur
distribusi air minum di wilayah pelayanan didesain dengan program EPANET 2.0
ditunjukkan pada Gambar 3 dan data output dari perhitungan EPANET ditunjukkan pada
Tabel 2.
Gambar 3 Jalur Distribusi Wilayah Pelayanan
Tabel 2 Data Output EPANET
Pip
a
Junction
Ele
va
si T
an
ah
L (
m)
Lek
iv (
m)
Q (
m3/s
)
C
C k
ore
ksi
*)
v (
m/s
)
D (
m)
Dp
asa
ra
n b
aru
(in
)
Un
it H
L(f
t/K
ft)
HL
to
tal
(m)
Fric
tio
n F
acto
r
Da
rcy
Wis
ba
ch
Dari Ke
- Res 770
1 Res A 680 3675 4042,5 0,52 140 141,40 1,79 0,61 24 3,7 14,96 0,014
2 A B 685 1862,5 2048,75 0,23 151 152,51 1,12 0,51 20 1,67 3,42 0,014
3 B C 704 1175 1292,5 0,02 149 147,51 0,90 0,15 6 4,84 6,26 0,018
4 C D 715 1225 1347,5 0,01 149 147,51 0,61 0,15 6 2,37 3,19 0,019
5 B E 675 1350 1485 0,20 151 152,51 0,98 0,51 20 1,32 1,96 0,014
6 E F 672 375 412,5 0,02 149 147,51 0,66 0,20 8 1,92 0,79 0,018
7 F G 669 350 385 0,01 148 146,52 0,82 0,13 5 5,15 1,98 0,019
8 E Y 661 4750 5225 0,17 151 152,51 1,29 0,41 18 2,83 14,79 0,014
9 Y H 660 925 1017,5 0,03 150 148,50 0,85 0,23 9 2,68 2,68 0,016
10 H O 661 2400 2640 0,03 149 150,49 0,98 0,20 8 3,92 10,35 0,016
11 O I 664 2600 2860 0,02 149 147,51 0,65 0,20 8 1,87 5,35 0,018
12 I J 668 850 935 0,01 149 147,51 0,37 0,20 8 0,68 0,64 0,019
13 J K 670 962,5 1058,75 0,00 148 146,52 0,40 0,10 4 1,77 1,87 0,021
14 Y Z 663 862,5 948,75 0,13 151 149,49 0,81 0,46 18 1,08 1,02 0,015
15 Z R 663 300 330 0,03 149 147,51 0,80 0,20 8 2,78 0,92 0,017
16 R N 668 1250 1375 0,02 148 149,48 1,33 0,13 5 12,07 16,60 0,017
17 N Q 668 100 110 0,01 148 146,52 0,73 0,10 4 5,41 0,60 0,02
18 S Q 668 1425 1567,5 0,00 148 146,52 0,38 0,10 4 1,56 2,45 0,021
19 AA S 677 175 192,5 0,01 149 147,51 0,42 0,20 8 0,85 0,16 0,019
20 Z P 665 1400 1540 0,11 151 149,49 0,82 0,41 16 1,28 1,97 0,015
21 P AC 666 1500 1650 0,10 150 148,5 0,75 0,41 16 1,1 1,82 0,015
22 AC U 669 475 522,5 0,07 150 151,5 0,92 0,30 12 2,16 1,13 0,015
23 U T 677 2225 2447,5 0,06 150 151,5 1,12 0,25 10 3,82 9,35 0,015
24 T AA 677 425 467,5 0,05 150 151,5 0,93 0,25 10 2,71 1,27 0,016
25 AA AB 678 75 82,5 0,03 150 148,5 0,82 0,23 9 2,49 0,21 0,017
26 AC X 678 3950 4345 0,03 150 148,5 0,60 0,25 10 1,24 5,39 0,017
27 X W 685 1825 2007,5 0,02 149 150,49 0,96 0,15 6 5,27 10,58 0,017
28 W V 686 350 385 0,01 148 146,52 0,58 0,13 5 2,65 1,02 0,02
29 AB V 686 3150 3465 0,00 148 146,52 0,36 0,10 4 1,46 5,06 0,022
30 AB M 679 525 577,5 0,03 150 148,5 0,75 0,23 9 2,11 1,22 0,017
31 M L 670 1550 1705 0,02 149 147,51 0,57 0,20 8 1,48 2,52 0,018
32 L K 670 375 412,5 0,01 149 147,51 0,41 0,15 6 1,16 0,48 0,02
*) Sumber: P.A. Lamont, 1981
Berdasarkan data dimensi pipa pada Tabel 2, dapat dihitung nilai gaya resultan dari setiap
jenis peruntukkan thrust block dengan rumus (2), (3), dan (4). Tekanan yang digunakan
dalam pengetesan pipa pada setiap titik adalah 100 m. Namun, digunakan faktor keamanan
1,5 agar konstruksi thrust block lebih aman dalam menahan tekanan yang mengalir dalam
pipa sehingga tekanan yang digunakan bernilai 150 m atau 15 kg/cm2. Hasil perhitungannya
dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3 Nilai Gaya Resultan Setiap Jenis Thrust Block
Diameter Pipa (mm)
W (kN) W (kgf)
Bend Tee
Bend Tee
90 45 22,5 11,25 90 45 22,5 11,25
100 16,33 8,84 4,51 2,26 11,55 1665,62 901,43 459,54 230,88 1177,77
125 25,52 13,81 7,04 3,54 18,05 2602,53 1408,48 718,04 360,76 1840,27
150 36,75 19,89 10,14 5,09 25,99 3747,65 2028,21 1033,97 519,49 2649,99
200 65,34 35,36 18,03 9,06 46,20 6662,48 3605,71 1838,18 923,53 4711,09
225 82,69 44,75 22,81 11,46 58,47 8432,21 4563,48 2326,44 1168,85 5962,47
250 102,09 55,25 28,17 14,15 72,19 10410,13 5633,92 2872,15 1443,02 7361,07
300 147,01 79,56 40,56 20,38 103,95 14990,59 8112,85 4135,89 2077,95 10599,95
400 261,35 141,44 72,11 36,23 184,80 26649,94 14422,84 7352,70 3694,14 18844,35
450 330,77 179,01 91,26 45,85 233,89 33728,83 18253,91 9305,76 4675,39 23849,88
500 408,35 221,00 112,66 56,60 288,75 41640,53 22535,69 11488,60 5772,09 29444,30
Diameter Pipa Reducer (mm) W (kN) W (kgf)
600 500 127,05 12955,49
500 450 54,86 5594,42
500 200 242,55 24733,21
500 150 262,76 26794,31
450 400 49,09 5005,53
450 225 175,42 17887,41
450 200 187,69 19138,79
400 300 80,85 8244,4
400 250 112,61 11483,28
300 250 31,76 3238,87
250 225 13,72 1398,6
250 200 25,99 2649,99
250 150 46,2 4711,09
225 200 12,27 1251,38
225 100 46,92 4784,7
200 150 20,21 2061,1
200 125 28,15 2870,82
200 100 34,65 3533,32
150 125 7,94 809,72
150 100 14,44 1472,22
125 100 6,5 662,5
Untuk mendapatkan luas permukaan thrust block, digunakan data dimensi thrust block suatu
proyek Departemen Pekerjaan Umum Provinsi Jawa Barat. Dengan menggunakan rumus (5)
pada teori dasar, maka dapat diperoleh nilai kemampuan tanahnya yang dapat dilihat pada
Tabel 4.
Tabel 4 Nilai Kemampuan Tanah
D pipa (mm)
Bend (mm) (*) Kemampuan Tanah (kg/m2)
90 45 90 45
a b a b
100 400 500 400 350 8328,11 6438,77
150 450 600 450 450 13880,18 10015,86
Sumber : (*) Departemen Pekerjaan Umum Provinsi Jawa Barat, 1985
Berdasarkan data pada Tabel 4, terdapat empat nilai kemampuan tanah yang berbeda-beda.
Nilai kemampuan tanah yang digunakan dalam perhitungan thrust block adalah nilai terkecil
dengan anggapan menggunakan kondisi tanah yang terburuk, yaitu 6438,77 kg/m2. Dengan
menggunakan rumus (5), dapat dihitung luas permukaan dan dimensi thrust block yang
ditunjukkan pada Tabel 5. Dimensi thrust block diusahakan agar tidak memiliki dimensi
yang jauh berbeda antara panjang dan lebarnya.
Tabel 5 Luas Permukaan dan Dimensi Thrust Block
Diameter
Pipa
(mm)
A (m2) Bend (mm) Tee (mm)
Bend Tee
90 45 22,5 11,25
90 45 22,5 11,25 b a b a b a b a b a
100 0,259 0,140 0,071 0,036 0,183 520 500 400 350 290 250 240 150 460 400
125 0,404 0,219 0,112 0,056 0,286 650 625 420 425 250 325 250 225 550 525
150 0,582 0,315 0,161 0,081 0,412 780 750 580 550 210 400 330 250 690 600
200 1,035 0,560 0,285 0,143 0,732 1040 1000 800 700 580 500 410 350 870 850
225 1,310 0,709 0,361 0,182 0,926 1170 1125 860 825 630 575 430 425 1010 925
250 1,617 0,875 0,446 0,224 1,143 1300 1250 980 900 690 650 500 450 1090 1050
300 2,328 1,260 0,642 0,323 1,646 1560 1500 1150 1100 810 800 590 550 1320 1250
400 4,139 2,240 1,142 0,574 2,927 2070 2000 1550 1450 1090 1050 770 750 1730 1700
450 5,238 2,835 1,445 0,726 3,704 2330 2250 1720 1650 1210 1200 860 850 1950 1900
500 6,467 3,500 1,784 0,896 4,573 2590 2500 1900 1850 1380 1300 1000 900 2180 2100
Diameter Pipa Reducer (mm) A (m2) Dimensi (mm)
a b c d
600 500 2,012 1400 1400 2210 1810
500 450 0,869 1300 1300 1710 1510
500 200 3,841 1300 1300 2740 2020
500 150 4,161 1300 1300 2840 2070
450 400 0,777 1150 1150 1560 1360
450 225 2,778 1150 1150 2350 1750
450 200 2,972 1150 1150 2420 1790
400 300 1,280 1100 1100 1750 1430
400 250 1,783 1100 1100 1960 1530
300 250 0,503 800 800 1170 990
250 225 0,217 750 750 930 840
250 200 0,412 750 750 1070 910
250 150 0,732 750 750 1280 1020
225 200 0,194 725 725 900 810
225 100 0,743 725 725 1280 1000
200 150 0,320 500 500 850 680
200 125 0,446 500 500 960 730
200 100 0,549 500 500 1040 770
150 125 0,126 450 450 620 540
150 100 0,229 450 450 730 590
125 100 0,103 425 425 570 500
Berdasarkan data dimensi pada Tabel 5, maka gambar desain thrust block sesuai
aksesoris yang digunakan ditunjukkan pada Gambar 4, 5, 6 dan 7.
Gambar 4 Thrust Block untuk Aksesoris Tee: Tampak Atas (Kiri) dan Potongan A-A
(Kanan)
Gambar 5 Thrust Block untuk Aksesoris Bend Tipe I: Tampak Atas (Kiri) dan Potongan B-B
(Kanan)
Gambar 6 Thrust Block untuk Aksesoris Bend Tipe II (a, c, e) dan III (b, d, f) :
(a) & (b) Tampak Samping Kenaikan Pipa, (c) & (d) Tampak Samping Penurunan Pipa,
(e) Potongan C-C, (f) Potongan D-D
Gambar 7 Thrust Block untuk Aksesoris Reducer: Tampak Atas (Kiri) dan Potongan E-E
(Kanan)
(a) (b)
(c) (d)
(e) (f)
KESIMPULAN
Dimensi thrust block pada jalur distribusi air minum Kecamatan Soreang, Katapang,
Margahayu, dan Margaasih untuk setiap jenis aksesoris pipa adalah sebagai berikut.
Diameter Pipa (mm)
Bend (mm) Tee (mm)
90 45 22,5 11,25
b a b a b a b a b a
100 520 500 400 350 290 250 240 150 460 400
125 650 625 420 425 250 325 250 225 550 525
150 780 750 580 550 210 400 330 250 690 600
200 1040 1000 800 700 580 500 410 350 870 850
225 1170 1125 860 825 630 575 430 425 1010 925
250 1300 1250 980 900 690 650 500 450 1090 1050
300 1560 1500 1150 1100 810 800 590 550 1320 1250
400 2070 2000 1550 1450 1090 1050 770 750 1730 1700
450 2330 2250 1720 1650 1210 1200 860 850 1950 1900
500 2590 2500 1900 1850 1380 1300 1000 900 2180 2100
Diameter Pipa Reducer (mm) a b c d e
600 500 1400 1400 2210 1810 300
500 450 1300 1300 1710 1510 300
500 200 1300 1300 2740 2020 300
500 150 1300 1300 2840 2070 300
450 400 1150 1150 1560 1360 300
450 225 1150 1150 2350 1750 300
450 200 1150 1150 2420 1790 300
400 300 1100 1100 1750 1430 300
400 250 1100 1100 1960 1530 300
300 250 800 800 1170 990 300
250 225 750 750 930 840 200
250 200 750 750 1070 910 200
250 150 750 750 1280 1020 200
225 200 725 725 900 810 200
225 100 725 725 1280 1000 200
200 150 500 500 850 680 200
200 125 500 500 960 730 200
200 100 500 500 1040 770 200
150 125 450 450 620 540 200
150 100 450 450 730 590 200
125 100 425 425 570 500 200
DAFTAR PUSTAKA
Al Layla, M., A. Shamim, dan E. Joe. 1980. Water Supply Engineering Design. Ann-Arbor
Science, Michigan, hal. 71-78
Babbit, Harold E., James J. Doland, dan John L Cleasby. 1959. Water Supply Engineering.
McGraw-Hill Book Company, Inc., hal. 289-346.
Chau, K.W. dan Vitus Ng. 1996. A Knowledge-Based Expert System for Design of Thrust
Blocks for Water Pipelines in Hongkong. J Water SRT – Aqua, Vol. 45, No. 2, hal.
96-99.
Departemen Pekerjaan Umum Cipta Karya. 1985. Gambar Standar Thrust Block Proyek Air
Bersih Ibukota Kecamatan.
Giles, Ranald V. dan Herman Widodo Soemitro. 1977. Teori dan Soal-Soal Mekanika Fluida
& Hidraulika (SI-Metrik). Jakarta: Erlangga.
Hardie, James. 1979. Hardie’s Textbook of Pipeline Design. Macarthur Press Pty. Ltd., hal.
(4-26).
Jeyapalan, J.K. dan S.K. Rajah. 2007. Unified Approach to Thrust Restraint Design. Journal
of Transportation Engineering ASCE 1(57), hal. 57-61.
Lamont, P.A. 1981. Common Pipe Flow Formulas Compared with the Theory of Roughness.
Journal AWWA, Vol. 73, No. 5, hal. 274.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18 Tahun 2007 Tentang Penyelenggaraan
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Walski, Thomas M. 1984. Analysis of Water Distribution Systems. Van Nostrand Reinhold
Company Inc, hal. 35-36 dan 97-132.