depresi vs dementia
TRANSCRIPT
-
8/15/2019 Depresi vs Dementia
1/5
1. Demensia vs. Depresi pada Lansia1,2
Episode Depresif Demensia
Diagnosis Gejala-gejala biasanya
memenuhi kriteria depresi berat
Gejala tidak separah derpresi
berat.!itan Dia!ali oleh gejala afek depresif Dia!ali oleh penurunan
memori jangka pendek danfungsi eksekutif
"sia a!itan Diatas atau diba!ah #$ tahun %arang di ba!ah usia #$ tahun
&ifat a!itan kut Insidious
'erjalanan penyakit (luktuatif, biasanya kongruen
terhadap m mood
)enurun se*ara progresif
'enurunan daya
ingat
"mumnya ada +ervariasi
fek Depresif Depresif atau eutim
&iklus tidur "mumnya terganggu +ervariasifasia idak umum +ermanifestasi seiring dengan
perjalanan penyakit
praksia idak umum +ermanifestasi seiring dengan
perjalanan penyakit
gnosia idak umum +ermanifestasi seiring dengan
perjalanan penyakit
Daya ingat -Lebih baik daripadakemampuan mengurus diri
sendiri
-)embaik dengan stimulus
Lebih buruk dari kemampuanmengurus diri sendiri
-idak ada perbaikan dengan
stimulus
Daya konsentrasi )enurun subakut, dan sulitmempertahankan fokus. &eringsulit mengambil keputusan dan
takut melakukan kesalahan
/ormal pada demensia a!al,namun terganggu padademensia lanjut. 0emampuan
berpikir menurun progresif.
Disfungsi fungsieksekutif
ipikal +ervariasi, mun*ul kemudian
0e*epatanmemproses
)elambat /ormal
Effort )enurun pada permintaankognitif
Gangguan disproprosional pada
tugas kognitifespon 3tidak tahu4
+iasanya normal
espon terhadap
penurunanfungsional dan
kognitif
'enekanan dan preokupasi pada
kekurangannya
&eringnya a*uh atau
menyangkal gejala
gitasi psikomotor !itan subakut beberapa
minggu, umumnya lebih buruk
)eningkat se*ara gradual
bulanan sampai tahunan,
1
-
8/15/2019 Depresi vs Dementia
2/5
pada pagi hari, dapat
berlangsung selama seharian penuh.
umumnya memburuk
menjelang sore hari sundowning . )emburuk pada
tempat dan situasi yang tidak
familiar bagi pasien.
etardasi psikomotor
!itan subakut pada depresi berat.
&ering terlihat pada demensialanjut, dapat mirip dengangejala 'arkinson.
Energi )enurun subakut, peningkatankeluhan mudah lelah.
"mumnya normal, namunterdapat penurunan aktivitas
akibat penurunan fungsi
eksekutif
'ikiran5per*obaan
bunuh diri
&ering %arang
Sumber: Kaplan & Sadock's Study Guide and Self-Examination e!iew in "syc#iatry
2
-
8/15/2019 Depresi vs Dementia
3/5
2. Gejala inkontinensia urin pada Demensia6
7nkontinensia urin pada demensia terjadi karena adanya gangguan pada mekanisme
kompensatorik untuk perubahan fisiologis sistem urologi yang disebabkan oleh proses
penuaan. erdapat beberapa faktor yang berperan dalam proses normal kontinensia
menahan miksi81. (ungsi sensoris untuk memberi sinyal jika !esica urinaria penuh. erganggu
pada8 o!er-distended bladder , diabetes, dan neuropati automik.2. (ungsi kortikal atas untuk inhibisi keinginan untuk miksi. erganggu pada8
hidrosefalus tekanan normal, demensia, delirium, depresi, lesi lobus frontalis, dan
penyebab psikiatrik lainnya.6. efleks miksi sakralis untuk mengendalikan otot detrusor dan sfingter. erganggu
pada8 neurogenic bladder dysfunction pada8 lesi korda spinalis, 9/', myelitis
transversal akut.:. 0emampuan untuk ke toilet, termasuk fungsi mobilitas pasien dan faktor
lingkungan. erganggu pada8 stroke, penyakit 'arkinson, arofi serebellum.;. 0etrampilan mandiri untuk membuka baju, bersih-bersih, dan memakai baju
selama proses miksi. erganggu pada8 artritis rematik, sindroma korda anterior,
stroke.
&e*ara keseluruhan terdapat penyebab inkontinensia urin yang re!ersible, yaitu8
Delirium5Dementia
-
8/15/2019 Depresi vs Dementia
4/5
ripipra?ole ntipsikotik atipikal bilify
Buetiapine &eroCuel
Lora?epam nti-ansietas enaCuil, )erlopam
:. lgoritma 'enggunaan >bat ntipsikotik
DAFTAR PUSTAKA
1. 'otter GG, &teffens DA. Aontribution of depression to *ognitive impairment and
dementia in older adults. $#e %eurologist 2$$ 168 1$;-1.
:
-
8/15/2019 Depresi vs Dementia
5/5
2. horpe L. Depression vs. dementia8 ho! do !e assess. anad e! (l)# *is +t#er
*emen. 2$$F F8 1-21.
6. 9an D&, ang H9. "rinary in*ontinen*e in Dementia. Incont "el!ic ,loor *ysfunct .
2$$I 228#6-##.
;