currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · web viewfayol membedakan kekuasaan formal (the official...

27

Click here to load reader

Upload: dangngoc

Post on 29-Mar-2019

212 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewFayol membedakan kekuasaan formal (the official authourity) dan kekuasaan perorangan (personal authourity). Yang pertama ialah kekuasaan

Sumber www google.com

PERKEMBANGAN ILMU ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN

I. Standar Kompetensi

Mendeskripsikan dan memahami Konsep-konsep dasar perkembangan Ilmu

Administrasi, Ruang Lingkup Administrasi, Proses dan Fungsi administrasi,

Interaksi Administrasi dengan Lingkungan, serta Hubungan Administrasi

dengan Organisasi.

II. Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan administrasi sebagai disiplin ilmu, pelopor dan bapak

administrasi, Hubungan dengan ilmu lain, serta interaksi dengan lingkungan

III. Waktu : 2 X 50’

IV. Pertemuan : 6

V. Materi

A. Administrasi sebagai sesuatu disiplin ilmiah.

Administrasi sebagai seni pada hakekatnya timbul bersama-sama dengan

timbulnya peradaban manusia. Jelasnya semenjak manusia telah berbudaya, yaitu

dengan mengembangkan ciptanya/ akal pikirannya, rasanya/ seninya,

karsanya/kehendaknya, dan adanya kerja sama antara 2 orang atau lebih telah

merupakan unsur-unsur administrasi dalam kehidupan bersama/bermasyarakat. Oleh

karena itu administrasi sebagai suatu seni sesungguhnya bukan merupakan hal yang

baru, karena dengan adanya 2 manusia yang bekerja sama untuk mencapai tujuan

tertentu, di sana sudah terdapat administrasi, yaitu administrasi dalam praktek. Herbert

A. Simon, misalnya, pernah mengatakan bahwa apabila ada 2 orang yang bekerja-

sama untuk menggulingkan sebuah batu yang tidak dapat digulingkan hanya oleh satu

orang di antara mereka, di sana telah terdapat administrasi.

Sejarah telah menunjukkan kepada kita bahwa sejak periode prasejarah dan

periode sejarah, manusia telah menjalankan sebagian prinsip-prinsip administrasi yang

sekarang kita kenal, dan telah menerapkan dalam bidang pemerintahan, perdagangan,

perhubungan, pengangkutan dan sebagainya, misalnya terlihat pada zaman

31

Page 2: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewFayol membedakan kekuasaan formal (the official authourity) dan kekuasaan perorangan (personal authourity). Yang pertama ialah kekuasaan

Pemerintshan Kerajaan Mataram I, Majapahit dan Sriwijaya (di Indonesia), zaman

Pemerintahan Kera~jaan Mesir kuno, zaman Pemerintahan Kerajaan Tiongkok kuno,

dan sebagainya. Bukti-bukti peninggalan pada zaman tersebut berupa hasil

kebudayaan yang sekarang masih dikagumi orang, yaitu candi Borobudur, candi

Kalasan (Indonesia). Piramid dari Mesir dan Pagar Tembok Raksasa dari Tiongkok,

dan lain-lain.

Berakhirnya perkembangan administresi sebagai seni ditandai oleh lahirnya

"Gerakan Managemen IImiah" yang dipelopori oleh Frederick W. Taylor dari

Amerika Serikat dan Henry Fayol dari Perancis, pada akhir abad XIX, dan di sini

terdapat dua hal yang pertu dicatat, yaitu:

1. Berakhirnya status administrasi sebagai seni semata-mata dan lahirnya adm

nistrasi dan managemen sebagai suatu ilmu pengetahuan (disiplin baru).

2. Berakhirnya periode prasejarah dan periode sejarah manusia dalam perken

bangan administrasi dan managemer. dan tibanya periode "zaman modern'

yang di.mulai sejak berakhirnya abad yang lalu dan terus berkembang samp~

sekarang daIam abad XX ini.

Perkembangan terakhir yang perlu mendapat perhatian kita bersama ialah bahwa

Ilmu Administrasi pada saat ini terdapat suatu cabang ilmu baru yang di sebut dengan

Ilmu Administrasi Pembangunan. Perlu dijelaskan di sini bahwa ilmu pengetahuan

timbul dan berkembang oleh karena adanya kebutuhan yang nyata yang dirasakan oleh

masyarakat terhadap sesuatu ilmu tertentu. Bagi negara negara yang pada waktu

sekarang ini digolongkan kepada "Negara yang sedang berkembang" (developing

countries) dirasakan bahwa teori-teori dan prinsip-prinsip daripada Ilmu Administrasi

Negara yang tradisional yang terutama dikembangka di dunia Barat, khususnya

Amerika Serikat, sudah tidak memadai terhadap kebutuhan bagi Negara-negara yang

sedang giat melakukan pembangunan. Oleh karen itu para ahli mulai mengalihkan

pikiran, perhatiannya serta waktunya terhadap suatu cabang Ilmu Administrasi yang

relevan dengan Negara-negara yang sedang berkembang, yaitu Ilmu Administrasi

Pembangunan.

B. Pelopor dan Bapak IImu Administrasi/Managemen.

32

Page 3: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewFayol membedakan kekuasaan formal (the official authourity) dan kekuasaan perorangan (personal authourity). Yang pertama ialah kekuasaan

Kenyataan menunjukkan bahwa sebenarnya ilmu Administrasi/Managemei baru

dikembangkan pada akhir abad ke-19, yaitu oleh Henry Fayol dari Perancis dan

Frederick W. Taylor dari Amerika Serikat. Oleh karena kedua orang tersebut telah

mengembangkan ilmu Administtasi/Managemen yang dianggap modern pada waktu

itu, maka mereka dianggap sebagal pelopor atau Bapak ilmu Adminis-

trasi/Managemen.

Perbedaan daripada analisanya ialah kalau H. Fayol pendekatannya

mendasarkan diri atas Administrative Management (managemen administratif),

sedangkan F.W. Taylor karena pengalamannya mendasarkan analisanya atas

Operative management (managemen operatif). Yang dimaksud dengan Administrative

Management ialah suatu pendekatan dari Pimpinan atas sampai ke tingkat pimpinan

yang terbawah sekalipun, termasuk para pekerjanya. Sedangkan yang dimaksud

dengan Operative Management ialah pendekatan dari bawah ke tingkat yang lebih

atas. Titik beratnya ialah efisiensi dan produktivitas para pelaksananya yang terdapat

di tingkat bawah.

C. Henry Fayol (1841 - 1925)

Henry Fayol adalah seorang insinyur bangsa Perancis bekerja pada industri

pertambangan. Berdasarkan analisanya ia, menarik kesimpulan bahwa prinsip-prinsip

pokok daripada administrasi dapat diterapkan/dijalankan pada semua `bentuk daripada

organisasi.

Hasil karya ilmiahnya yang utama ialah: Administration Industrielle et

Generale (General and Industrial Administration). Setelah pensiun dalam usia 72

tahun ia mencurahkan dari sisa hidupnya dengan mendirikan pusat studi adminis trasi

dan mencoba untuk menerapkan ideanya pada Administrasi Negara (public

Administration) di Perancis.

l. Pendekatan Umum terhadap Administrasi.

Sebagai Pimpinan Umum ia melihat pada Administrasi dari pimpinan tingkat

atas sampai pada plmpinan tingkat bawah. Untuk itu ia memberikan banyak perspektif

yang luas sebagai ahli teknik kenamaan, perspektif yang luas terdapat dalam

pandangannya pada prinsip-prinsip pokok daripada administrasi, perlunya diadakan

latihan dan teori administrasi.

33

Page 4: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewFayol membedakan kekuasaan formal (the official authourity) dan kekuasaan perorangan (personal authourity). Yang pertama ialah kekuasaan

a. Administrasi:

Menurut Fayol, Administrasi merupakan bagian kegiatan dalam Badan Usaha.

Badan Usaha adalah yang melaksanakan ke arah suatu sasaran atau tujuan (obyektif)

dengan usaha mendapatkan keuntungan yang optimum dari semua sumber-sumber

yang tersedia. Untuk melaksanakan maksud tersebut diperlukan pekerjaan yang lancar

dengan menerapkan ke-6 (enam) fungsi utama, di mana administrasi hanyalah salah

satu fungsi kegiatan.

Adapun 6 (enam) fungsi/kegiatan itu ialah:

1. Kegiatan teknis (Operations techniques), yaitu produksii, fabrikasi, pengolahan.

2. Kegiatan Kommersial (Operations commerciales), yaitu jual beli, tukar me-

nukar.

3. Kegiatan Finansial (Operations fenancieres), yaitu mencari dan menggunakan

uang/kapital.

4. Kegiatan Keamanan (Operations de securite), yaitu perlindungan harta ke-

kayaan dan orang.

5. Kegiatan Akunting (Operations de comptabilite), yaitu inventaris, neraca, nilai

harga, statistik.

6. Administrasi (Operations administratives) yaitu perencanaan,

pengorganisasian, memimpin, pengkoordinasian dan pengawasan.

Henry Fayol mendefinisikan adminiwasi dalam 5

unsur (elemen) yaitu:

1. Untuk meramalkan (forecast) dan untuk merencanakan (plnnning/prevoyance).

Untuk mengorganisasi (Organizing/Organisation).

2. Untuk memimpin (Commanding/Commandement).

3. Untuk mengkoordinasl (Coordinating/Coordination,).

4. Untuk mengawasi (Controlling/Controle).

b. Perlunya Pendidikan/latihan Administrasi.

Fayol menyarankan latihan administrasi untuk semua tingkat jabatan, dimulai dari

tingkat elementer dari jabatan yang terendah hingga meliputi semua pegawai, kecuali

jabatan tingkat atas (tinggi), yaitu Pimpinan Executive dan anggota-anggota Dewan

Pimpinan yang bertindak sebagai Pengajar.

c. Perlunya Teori Administrasi.

34

Page 5: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewFayol membedakan kekuasaan formal (the official authourity) dan kekuasaan perorangan (personal authourity). Yang pertama ialah kekuasaan

Mengapa tidak ada pendidikan administrasi tanya Fayol. Kenyataan bahwa waktu

itu belum adanya teori Administrasi, sebab tanpa teori tidak mungkin adanya

pengajaran. Sebenarnya tidak sedikit teori-teori dari seseorang yang berpengalaman

memimpin suatu bidang-bidang usaha dengan sukses, tetapi usahausaha pengumpulan

daripada prinsip-prinsip, peraturan-peraturan, metode-metode, prosedur-prosedur dan

sebagainya yang dipergunakan untuk mengecek dari pengalaman-pengalaman umum

tersebut belum ada..

Oleh karena itu, Fayol memelopori penulisan buku: General and Industrial

Administration (Administrasi Umum dan Industri), yang dimulai dengan proses

perumusan teori. "Saya mengharap", ia menambahkan, "dengan metode ini, suatu teori

Administrasi akan berasal dari Buku ini." Hal ini dilakukan sebagai suatu dasar atau

pedoman yang akan dilakukan untuk pengajaran administrasi, baik di sekolah maupun

di tempat pekerjaan

2. Prinsip-prinsip umum dari pada Administrasi.

Fayol meletakkan sejumlah prinsip-prinsip umum.daripada Administrasi yang

dipergunakan sebagai suatu rangka salah satu daripada bab Bukunya. la membagi

prinsip-prinsip itu menjadi 14 (empat bedas) bagian yaitu:

1. Pembagian pekerjaan (division of work).

2. Kewenangan dan tanggung jawab (authority and responsibility).

3. Disiplin (discipline)

4. Kesatuan perintah (Unity of Command).

5. Kesatuan arah/tujuan (Unity of direction).

6. Mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan individu

(Subordina-tion of individual to general interest).

7. Penggajian (Remuniration).

8. Sentralisasi (Centralization).

9. Skala hirarkhi (Scalar chain).

10. Tata tertib (Order).

11. Keadilan (Equity).

12. Stabilitas daripada jabatan (Stability of tenure).

13. Prakarsa (Initiative).

14. Solidaritas artara sesama kawan sekerja (Esprit de corps).

35

Page 6: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewFayol membedakan kekuasaan formal (the official authourity) dan kekuasaan perorangan (personal authourity). Yang pertama ialah kekuasaan

3. Badan Kerja Sama (The Body Corporate).

Tugas pokok daripada organisasi, menurut Fayol ialah mengembangkan personal

yang mampu melaksanakan keenam fungsi. Fayol menganggap struktur administrasi

seperti halnya "badan kerja sama" (the body corporate) dan membandingkan fungsi-

fungsi administrasi seperti halnya sistem urat-urat syaraf yang terdapat pada tubuh

binatang atau manusia

4. Seorang Kepala Untuk Setiap Unit Organisasi (One Head For One)

Setiap organisasi dengan tidak mengingat berapa besarnya, harus adanya

kewenangan bagi setiap pegawainya dan bahwa setiap pegawai mempunyai wewenang

yang dimaksud.

Untuk maksud ini skala organisasi adalah suatu alat Administrasi di mana Fayol

menekankan kepada suatu prinsip "Kesatuan Komando" atau "Kesatuar Perintah"

(unity of command) dan Kesatuan Tujuan" (unity of direction). la menyatakan bahwa

seorang pegawai hanya menerima perintah dari seorang atasannya. Dengan adanya

satu kepala dan satu Rencana, dimaksudkan kegiatan daripada suatu kelompok

mempunyai tujuan yang sama.

5. Staf Ahli (Many Brains To Help).

Anggota-anggota staf diharapkan dapat membantu Pimpinan (as an adjunct

reinforcement) dan bertindak sebagai penasehat daripada Manager. Pekerjaan staf

adalah membantu Manager dalam 4 (empat) kegiatan, yakni:

a. Korespondensi,

b. Memberikan informasi dan persoalan-persoalan lain yang dihadapi.

c. Sebagai penghubung dan pengawas.

d. Menyiapkan rencana dan mengembangkan perbaikan dalam setiap kegiatan.

Kedua dari yang pertama (a dan b) daripada kegiatan ini diakui secara luas, kedua dari

yang terakhir sering dilupakan.

6. Kekuasaan Dengan Pertanggungjawaban.

Fayol mendefinisikan "kekuasaan" (authourity) sebagai hak untuk memberikan

perintah dan kewenangan kepada bawahannya. Fayol membedakan kekuasaan formal

(the official authourity) dan kekuasaan perorangan (personal authourity). Yang

pertama ialah kekuasaan yang diperoleh karena jabatannya, dan diperlukan untuk

36

Page 7: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewFayol membedakan kekuasaan formal (the official authourity) dan kekuasaan perorangan (personal authourity). Yang pertama ialah kekuasaan

jabatan tersebut, sedangkan yang kedua berdasarkan atas kecakapannya,

pengalamannya, nilai moral dan kemampuan seseorang.

7, Jalur Pintas (The "Gangplank").

Komunikasi formal antara F dengan L digambarkan dan dengan baru

diperoleh jawabannya. Suatu komunikasi yang memakan waktu dan tenaga. Menurut

Fayol, lebih baik menggunakan apa yang disebut "Jalur Pintas" yaitu antara F L,

dapat dijalankan usaha komunikasi tanpa merusak garis kewenangan (line of

authority), apabila atasannya, terutama E dan K, memberikan wewenang dalam

komunikasi itu dan mengetahui apa yang telah dilakukan oleh kedua belah pihak.

Apabila persoalannya tidak mendapatkan persetujuan, mereka dapat mengembalikan

persoalannya itu kepada atasannya masing-masing

BAGAN JALUR PINTAS

.

D. Frederick W. Taylor (1856 - 1916)

1. Pada tahun 1878 F.W. Taylor mulai bekerja di perusahaan pabrik baja

Midvale Atdvale Steel Company). Sekalipun sebagai pekerja biasa, tetapi karena

kecakapannya setelah bekerja selama 2 tahun, ia diangkat menjadi Kepala

Pekerja (Gang Boss). Kemudian dinaikkan pangkatnya lagi menjadi Pengawas

Pekerja (foreman) pada bengkel pemeliharaan dan perbaikan mesin. Tidak lama

kemudian diangkat lagi menjadi Perencana (draftsman) dan akhirnya menjadi

Pimpinan ahli-ahli teknik/insinyur (chief engineer).

2. Kemajuan yang diperoleh dalam pekerjaannya itu disebabkan karena

prestasinya yang menyebabkan kemajuan daripada perusahaan pabrik baja

37

Page 8: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewFayol membedakan kekuasaan formal (the official authourity) dan kekuasaan perorangan (personal authourity). Yang pertama ialah kekuasaan

tersebut. Taylor dapat memecahkan masalah tidak efisiensinya pekerjaan dalam

Perusahaan, yang merupakan tanggungjawab Manager, bagaimana pekerjaan

harus dilakukan. Berdasarkan pengalamannya di Pabrik Baja tersebut, ia

menerbitkan karya ilmiahnya yang pertama "Shop Management" (Managemen

perbengkelan) pada tahun 1903, kedua: "The Principles of Scientific

Management" (Asas-asas daripada managemen ilmiah) diterbitkan tahun 1911

dan ketiga "On the art of cutting Metals" (Seni memotong barang logarn). ,

3. Gerakan Managemen Ilmiah dahir pada tahun 1886 karena pada tahun itu

Taylor sebagai seorang Sarjana Teknik yang bekerja pada suatu perusahaan baja

di Philadelpia mulai mengadakan penyelidikan-penyelidikan dalam rangka

usahanya meningkatkan efisiensi perusahaan dan meningkatkan produktivitas

para pekerja. Taylor memperhatikan bahwa efisiensi perusahaan tidak terlalu

tinggi dan produktivitas buruh rendah karena terlalu banyak waktu dan gerak-

gerik kaum buruh yang tidak produktif. Karena itu Taylor melakukan studi yang

disebut dengan "Time and motion study" untuk mempelajari penggunaan waktu

oleh kaum buruh serta gerak-gerik mereka dalarn melaksanakan pekerjaan.

Hasil-hasil penyelidikan yang dijalankan oleh Taylor itu kemudian ditulisnya

dalam suatu buku yang berjudul: The Principles of Scientific Management.

4. Studi tentang Gerakan dan waktu (Time and Motion Study).

a. Pada tahun 1898 Taylor diminta oleh Perusahaan pabrik baja

Bethlehem untuk memajukan perusahaan tetsebut yang mengalami

kemunduran.Pertama-tama Taylor mompelajari pekerja-pekerja yang

mengangkat besi batangan (pig-iron handler) yang harus dibawa dan diletakkan

pada gerbong kereta api (raid road car). Tiap besi batangan itu heratnya 92 pon

(± 42 kg) Tiap pekerja dapat mengangkut + 12,5 ton (125 kwintal) sehari.

Berdasarkar atas percobaan dan analisanya, ia sampai pada suatu kesimpulan

bahwa: 1) Tidak semua pekerja melakukan pekerjaannya sesuai dengan bakatnya

maka perlu diadakan pemilihan pekerja yang baik;

b. Tiap pekerja harus melakukan pekerjaannya sesuai dengan

kemampuannya maka perlu diadakan latihan daripada pekerja agar dapat

diperbaiki metode kerjanya;

38

Page 9: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewFayol membedakan kekuasaan formal (the official authourity) dan kekuasaan perorangan (personal authourity). Yang pertama ialah kekuasaan

c. Untuk menjaga produktivitas kerja yang baik maka perlu diadakan

pembagian waktu bekerja dan waktu beristirahat.

d. Produktivitas kerja akan terjamin, apabila diadakan sistem standar

daripadi hasil kerja dan sistem insentif.

e. Penelitian pekerja pada tempat menyekop biji besi dan biji arang batu

(the Shoveling of iron ore and rice coal).

Penelitian ini juga dilakukan di Pabrik baja Bethlehem (Bethlehem Steel

Company). Setelah diadakan percobaan terhadap beberapa pekerja dengan

menggunakan sekop yang telah ditentukan, akhirnya F.W. Taylor sampai pada suatu

kesimpulan:

1. Para pekerja perlu dipilih mana yang sesuai (berbakat)

dengan pekerjaan tersebut, dan bila perlu dipindahkan ke lain pekerjaan.

2. Pekerja yang telah dipilih harus dilatih menggunakan alat-

alat dan perlengkapan yang diperlukan sesuai dengan metode yang telah

ditentukan, yaitu

3. Diadakan pembagian kerja, yaitu: sebagai pelaksana

pekerjaan, dan yang mencatat hasil pekerjaan.

4. Menentukan standar daripada alat (sekop) yang mempunyai

berat 21 pon (± 9,5 kg) dan disediakan oleh Perusahaan.

Berdasarkan atas percobaan dan hasil daripada percobaan itu, maka ternyata

perusahaan dapat mengurangi pekerja dari jumlah ± 500 orang menjadi 140 orang.

Hasil kerja setiap arang meningkat sehari yaitu dari 16 ton menjadi 59 ton (160

kwintal menjadi 590 kwintal). Biaya tiap ton dari hasil kerja (termasuk pengeluaran

tata-usaha dan alat per lengkapan) berkurang dari 7.2 cents menjadi 3.3 cents dollar

(Rp. 45,- menjad Rp. 20,5). Upah pekerja naik dari $ 1.15 menjadi $ 1.88 sehari (Rp.

718,5 menjadi Rp. 1.165,-).

Pokok pokok pendapat/teori F.W. Taylor.

1) Bahwa setiap unsur pekerjaan manusia, secara ilmiah harus dikembangkan.

2) Secara ilmiah harus memilih, melatih, mendidik dan mengembangkan pare

pekerja, agar sesuai dengan bakat/kemampuannya.

3) Memupuk kerjasama dalam kelompok pekerjaan masing-masing, agar secara

sadas suka melakukan pekerjaan sesuai dengan bakat atau kemampuannya.

39

Page 10: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewFayol membedakan kekuasaan formal (the official authourity) dan kekuasaan perorangan (personal authourity). Yang pertama ialah kekuasaan

4) Mengadakan pembagian pekerjaan dan tanggung jawab pekerjaan antara

Pimplnan dan para Peiaksana atau antara Manager dan ;. _- ?'ekerja.

Berdasarkan atas konsep tersekut -naka dibedakan antara pekerjaen nerencanaan

(planning) dan pehAsanaan pekerjaan (execution), yaitu: canaan dilakukan olzh

Pimpinan (Manager) sedangkan pelaksanaan dilakukan oleh para 1"'ekerja. Oleh

karena itu fungsi Manager menurut F.W. T,:y(ar, dibagi atas: a. Perencanaan

(planning), b. Pembinean kerja (directing) dan c. Mengaiur pekerjaan

(organizing of work).

E. Kesimpulan pendapat/teori Henry Fayol dan Frederick W. Taylor.

1. Keduanya berorientasi kepada "efisiensi" dan "produktivitas" kerja, dan ter -

golong pada beberapa "School of Thought" seperti "Efficiency School of

Thought Taylor".

2. Hasil pemikiran kedua tokoh itu merupakan dasar utama daripada perkem-

bangan' dan pembangunan daripada llmu Administrasi/Managemen sebagai ilmu

pengetahuan.

3. Kedua tokoh itu telah dapat meletakkan, landasan yang kuat untuk

mengembangkan ilmu Administrasi/Managemen modern untuk periode zaman

modern sekarang ini.

4. Kedua tokoh itu telah dapat membuktikan bahwa suatu penyelenyelesaian

pekerjaan baik pada organisasi negara/swasta tidak. cukup hanya dengan

pendekatan Ilmu Teknik saja, tetapi mutlak diperlukan pendekatan ilmu

Administrasi/Managemen.

5. Akibat daripada orientasi H. Fayol dan F.W. Taylor pada efisiensi dan produk-

tivitas kerja, menimbulkan perhatian para ahli banyak menyoroti kepada unsur

manusia di dalam organisasi, yaitu timbulnya beberapa "Behavioural School of

Thought" dari Herbert A. Simon, yang kemudian adanya sintesa dan integrasi.

F. Hubungan Ilmu Administrasi dengan Ilmu-ilmu lainnya

Sebagai suatu ilmu pengetahuan, administrasi dan managemen tidak lepas dari

ikatannya dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya. Secara substantif dan taksmonis, terdapat

kaitan yang erat antara ilmu administrasi dan ilmu-ilmu yang lain. Adapun Ilmu-ilmu

40

Page 11: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewFayol membedakan kekuasaan formal (the official authourity) dan kekuasaan perorangan (personal authourity). Yang pertama ialah kekuasaan

Sosial yang mempunyai hubungan erat dengan Ilmu Administrasi adalah Ilmu Hukum,

yang mempelajari norma-norma dan kaidah-kaidah hidup dalam masyarakat; Ilmu

Ekonomi, ilmu yang mempelajari kebutuhan manusia yang selalu tidak terbatas dengan

alat-alat pemuasan yang selalu terbatas; Ilmu Politik, ilmu yang mempelajari percaturan

kekuatan dan kekuasaan dalam masyarakat; Sejarah, ilmu yang menyelediki seluruh

tindakan manusia di masa-masa lalu; Sosiologi, ilmu yang mempelajari tata cara

bermasyarakat yang sangat erat hubungannya dengan kegiatan administrasi;

Antropologi, ilmu yang mempelajari tindak-tanduk individu dalam masyarakat;

Etnologi, ilmu yang mempelajari sifat, kebudayaan, dan adat-istiadat suatu bangsa;

Psikologi, ilmu yang mempelajari jiwa seseorang; Statistika, ilmu tentang data dan

angka-angka.

Seorang administrator dan administrasist hanya dapat dikatakan sebagai seorang

administrator dan administrasist yang baik apabila ia memiliki paling sedikit

pengetahuan dasar tentang ilmu-ilmu yang disebut di atas. Di samping itu, jika

seseorang administrator dan administrasist memiliki pengetahuan dasar tentang ilmu-

ilmu tersebut, ia akan mempunyai pandangan yang luas terhadap masyarakat yang harus

dilayani oleh administrasi.

G. Faktor-faktor Ekologis (Lingkungan) dalam Administrasi

Administrasi dan managemen tidak pernah beroperasi dalam suasana

kekosongan. Proses administrasi dan managemen dimaksudkan untuk melayani

masyarakat dalam usaha masyarakat itu memuaskan kebutuhannya. Setiap masyarakat

telah mempunyai norma-norma tertentu yang berlaku bagi masyarakat tersebut, dan

dapat menentukan kepribadian masyarakat itu. Sehingga dalam mempelajarai Filsafat

Administrasi dan managemen, serta menerapkan prinsip-prinsipnya dalam kegiatan

sehari-hari, perlu memperhatikan faktor-faktor berikut:

- Falsafah negara; merupakan tali pengikat bagi seluruh warga negara.

- Sistem politik yang dianut negara; politik administrasi harus merupakan lanjutan

politik negara.

- Tingkat pembangunan ekonomi yang telah dicapai; taraf hidup masyarakat akan

sangat menentukan sifat disiplin kerja yang hendak dilaksanakan, maka sistem prioritas

harus disusun.

41

Page 12: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewFayol membedakan kekuasaan formal (the official authourity) dan kekuasaan perorangan (personal authourity). Yang pertama ialah kekuasaan

- Tingkat pendidikan rakyat; tingkat pendidikan yang telah dicapai rakyat sebagai faktor

ekologis, berarti bahwa dalam proses komunikasi dalam administrasi dan managemen

harus diperhatikan.

- Bahasa; merupakan alat komunikasi.

- Agama; salah satu faktor pembeda manusia dengan makhluk lain.

- Letak (geografis) negara; menjalankan administrasi akan berbeda pada suatu negara

kepulauan, seperti Indonesia.

- Struktur masyarakat; proses administrasi lebih mudah dijalankan dalam suatu

masyarakat yang homogen dibandingkan dengan suatu masyarakat heterogen.

VI. Soal

1. Jelaskan administrasi sebagai suatu disiplin ilmiah

2. Siapakah Pelopor dan Bapak Administrasi, Jelaskan

3. Jelaskan kesimpulan teori dari Hendrik Fayol dan F.W. Taylor

4. Jelaskan hubungan ilmu administrasi dengan ilmu-ilmu lainnya

5. Jelaskan faktor-faktor ekologis dalam Administrasi

VII. Literatur

1. Ali Mufiz, 2004, Pengantar Ilmu Administrasi Negara, Universitas Terbuka, Jakarta

2. Atmosudirdjo, Prajudi, 1985, Dasar-Dasar Ilmu Administrasi, Ghalia Indonesia, Jakarta

3. Handayaningrat, Soearno, 2000, Pengantar Ilmu Administrasi dan manajemen, CV Haji Masagung, Jakarta

4. Siagian, P. Sondang, 2001, Kerangka Dasar Ilmu Administrasi, Rineka Cipta, Jakarta

5. Siagian P. Sondang, 1996, Filsafat Administrasi, PT Toko Gunung Agung, Jakarta

42

Page 13: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewFayol membedakan kekuasaan formal (the official authourity) dan kekuasaan perorangan (personal authourity). Yang pertama ialah kekuasaan

BAB V

ORGANISASI (ORGANIZATION)

III. Standar Kompetensi

Mendeskripsikan dan memahami Konsep-konsep dasar perkembangan Ilmu

Administrasi, Ruang Lingkup Administrasi, Proses dan Fungsi administrasi,

Interaksi Administrasi dengan Lingkungan, serta Hubungan Administrasi

dengan Organisasi.

IV. Kompetensi Dasar

Mendeskrip sikan Hubungan Administrasi dengan Organisasi

III. Waktu : 2 X 50’

IV. Pertemuan : 7

V. Materi

A. Arti dan definisi Organisasi

1. Arti Organisasi.

Organisasi adalah sarana/alat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu dikatakan

organisasi adalah wadah (wahana) kegiatan daripada orang-orang yang bekerjasama

dalam usahanya mencapai tujuan. Dalam wadah kegiatan itu setiap orang harus jelas

tugas, wewenang dan tanggungjawabnya, hubungan dan tatakerjanya. Pengertian yang

demikian disebut Organisasi yang bersifat "statis", karena sekedar hanya melihat

kepada strukturnya. Di samping itu terdapat pengertian Organisasi yang bersifat

"dinamis". Dalam pengertian ini Organisasi dilihat daripada sudut dinamikanya,

aktivitas tindakan daripada tata hubungan yang terjadi dalam organisasi itu, baik yang

bersifat formal maupun yang bersifat informal, Misalnya aktivitas tata hubungan

antara atasan dan bawahan, tata hubungan antara sesama atasan, dan sesama bawahan.

Berhasil atau tidaknya tujuan yang akan dicapai dalam organisasi, tergantung

sepenuhnya kepada faktor manusianya.

2. Definisi Organisasi

a. Menurut Mc. Farland, Organisasi didefinisikan sebagai berikut ” An organiza-

tion is an identifiable group of people contributing their efforts toward the

43

Page 14: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewFayol membedakan kekuasaan formal (the official authourity) dan kekuasaan perorangan (personal authourity). Yang pertama ialah kekuasaan

attainment of goals” (Organisasi adalah suatu kelompok manusia yang dapat

dikenal yang menyumbangkan usahanya terhadap tercapainya suatu tujuan).

b. Menurut Dimock, organisasi didefinisikan sebagai berikut: "Organization is

the systematic bringing together of interdependent part to form a unified whole

through which authority, coordination and control may be exercised to achive c

given purpose.") (Organisasi adalah perpaduan secara sistematis daripada

bagian-bagian untuk membentuk suatu kesatuan yang bulat melalui

kewenangan. koordinasi dan pengawasan dalam usaha mencapai tujuan yang

telah ditentukun).

B. Ciri-ciri daripada Organisasi (The Characteristics of Organization).

Berdasarkan atas kedua definisi tersebut, dapat diberikan Ciri-ciri Organisasi

berikut:

1. Adanya suatu kelompok orang yang dapat dikenal.

2. Adanya kegiatan yang berbeda-beda tetapi satu sama lain saling berkaitan

(interdependent part) yang merupakan kcsatuan usaha'kegiatan.

3. Tiap-tiap anggota memberikan sumbangan usahanya/tenaga

4. Adanya kewenangan. koordinasi dan pengawasan.

5. Adanya suatu tujuun (the idea og goals)

C. Konsepsi dan Prinsip daripada Organisasi (The Concept and the principles

of organization).

1. Prinsip bahwa organisasi harus mempunyai tujuan yang jelas ( to define elearly

the objective of the organization) . Yaitu organisasi dibentuk atau disusun

atas dasar adanya tujuan

2. Prinsip skala Hirarkhi (The scalar principle) Yaitu Adanya garis kewenangan

yang jelas dari pimpinan tingkat atas sampai pada setiap pimpinan tingkat

bawahan, berarti garis pelimpahan wewenang dan garis pertangungjawabannya

akan lebih efektif. Demikian pula proses pengambilan kepusan, sistem

komunikasi dan koordinasinya suatu organisasi

44

Page 15: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewFayol membedakan kekuasaan formal (the official authourity) dan kekuasaan perorangan (personal authourity). Yang pertama ialah kekuasaan

3. Prinsip kesatuwan Perintah/ Komando (Principle of Unity of Command)

Bahwa seseorang hanya menerima perintah dan bertanggung jawab terhadap

seorang atasannya saja

4. Prinsip Pelimpahan wewenang (Principle of delegation of authority)

Pelimpahan wewenang itu harus dapat menjamin kemampuan para pejabat

tersebut untuk mencapai hasil yang diharapkan. Yang dimaksud dengan

pelimpahan wewenang ialah wewenang para pejabat pimpinan itu untuk

mengambil keputusan, melakukan hubungan dengan orang lain, dan

mengadakan tindakan tanpa minta persetujuan lebih dahulu kepada atasannya.

5. Prinsip daripada pertanggungjawaban (Principle of responsibility)

Dalam menjalankan tugasnya bawahan harus bertanggung jawab sepenuhnya

kepada atasannya. Sekalipun demikian atasan tidak dapat menghindarkan

pertanggungjawabannya atas segala kegiatan/perbuatan yang dilakukan oleh

bawahannya.

6. Prinsip Pembagian Pekerjaan (Principle of division of w ork)

7. Prinsip Jenjang/rentang pengendalian (Principle of span of control)

Rentang pengendalian yang sempit, yaitu apabila jumlah bawahan yang harus

dikendalikan itu relatif kecil (4 - 8 orang). Dan Rentang pengendalian yang

luas, yaitu apabila jumlah bawahan yang dikendalikan oleh seorang atasan

relatif besar (8 – I5 orang)

8. Prinsip Fungsional (Principle o/ functional defination)

9. Prinsip Pemisahan (Principle of separation)

10. Prinsip Keseimbangan (Principle of balance).

11. Prinsip Fleksibilitas (principle of flexibility ).

12. Prinsip Kepemimpinan (Principle of leadership facilitation)

.

D. Pengorganisasian (Organizing).

Organisasi dapat disusun atas dasar pengelompokan. Adapun pengelompokan itu

terdiri atas:

1. Pengelompokan pekerjaan atas dasar Fungsi;

2. Pengelompokan pekerjaan atas dasar Proses;

3. Pengelompokan pekerjaan atas dasar Langganan (clientale);

45

Page 16: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewFayol membedakan kekuasaan formal (the official authourity) dan kekuasaan perorangan (personal authourity). Yang pertama ialah kekuasaan

4. Pengelompokan pekerjaan atas dasar Produk;

5. Pengelompokan pekerjaan atas dasar daerah (area, territorial)

E. Bentuk Organisasi (Form of Organization).

Lima tipe orgarlisasi yang umum dikenal dewas ini ialah:

a. tipe lini,

b. tipe lini dan staf,

c. tipe fungsional,

d. tipe matriks, dan

e. tipe panitia.

Analisis mengenai tipe-tipe tersebut di atas mutlak perlu karena masing-

masing tipe mempunyai kelebihan dan kekurangan tertentu yang dalam praktek

berarti bahwa tidak ada satupun tipe organisasi yang tepat digunakan guna

mewadahi semua jenis kegiatan yang harus dilakukan demi tercapainya berbagai

tujuan dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya.

Melihat ciri-cirinya, tipe lini misalnya hanya cocok dan tepat untuk digunakan

apabila:

a. Organisasi masih berukuran kecil,

b. Jumlah karyawan masih sedikit dan oleh karenanya masih saling mengenal

secara pribadi,

c. Tugas yang diemban tidak terlalu rumit,

d. Produk organisasi relatif homogen,

e. Hubungan atasan-bawahan masih bersifat personal,

f. Pengetahuan dan keterampilan yang dituntut dari para karyawan belum terlalu

spesialistik, dan

g. Sarana dan prasarana kerja relatif masih sederhana.

Organisasi Lini dan Staf

Ciri-ciri organisasi lini dan staf:

a. Organisasi besar dan kompleks

b. Jumlah karyawannya banyak

c. Hubungan kerja yang bersifat langsung tidak mungkin lagi bagi seluruh

anggota organisasi

46

Page 17: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewFayol membedakan kekuasaan formal (the official authourity) dan kekuasaan perorangan (personal authourity). Yang pertama ialah kekuasaan

d. Terdapat dua kelompok besar manusia di dalam organisasi: 1) Line Personal;

2) staff personal yang melaksanakan fungsi-fungsi staf (staff function)

e. Spesialisasi yang beranekaragam diperlukan dan dipergunakan secara

maksimal

Organisasi Fungsional

Adalah suatu organisasi yang didalamnya tidak terlalu menekankan pada

hirarkhi struktural, akan tetapi lebih banyak didasarkan kepada sifat dan macam

fungsi yang dijalankan. Sesungguhnya bentuk ini tidak pernah mencapai tingkat

popularitas yang tinggi, meskipun umum dipergunakan oleh organisasi-organisasi

tertentu seperti toko serba ada, dan lain-lain

Organisasi tipe panitia

Ciri-cirinya:

a. Tugas kepemimpinan dilaksanakan secara kolektif oleh sekolompok orang

b. Semua anggota pimpinan mempunyai hak, wewenang dan tanggung jawab

yang sama

c. Para pelaksana dikelompokan menurut tugas yang harus dilakukan, dalam

bentuk task force

VI. Soal

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan organisasi

2. Sebutkan dan jelaskan ciri-ciri organisasi

3. Jelaskan konsepsi dan prinsip organisasi

4. Jelaskan pengelompokkan pekerjaan dalam organisasi

5. Sebutkan dan jelaskan bentuk-bentuk organisasi

VII. Literatur

1. Ali Mufiz, 2004, Pengantar Ilmu Administrasi Negara, Universitas Terbuka, Jakarta

2. Atmosudirdjo, Prajudi, 1985, Dasar-Dasar Ilmu Administrasi, Ghalia Indonesia, Jakarta

3. Handayaningrat, Soearno, 2000, Pengantar Ilmu Administrasi dan manajemen, CV Haji

Masagung, Jakarta

4. Robins, P. Stephen, 1996, Perilaku Organisasi, PT Prenhallindo, Jakarta

5. Schermerhorn, John, R, 1997, Manajemen, Penerbit Andi, Yogyakarta.

6. Siagian, P. Sondang, 2001, Kerangka Dasar Ilmu Administrasi, Rineka Cipta, Jakarta

7. Siagian P. Sondang, 1996, Filsafat Administrasi, PT Toko Gunung Agung, Jakarta

47