cpotb
TRANSCRIPT
PT TUAN
MEN
EER PHARM
A
apothecary programme
faculty of pharmacyPadjadjaran University
KHAIRUN ATHIYA 260112120010
ZAHRA NUR MARYAM 260112120030
DEVITA INDIRA SAFITRI 260112120032
RIANI PURBA 260112120040
SENI ASTRI YULIANA 260112120044
MUHAMMAD HUSNI Z. 260112120076
RETNO AYUNINGTYAS 260112120100
IMAY ADIYATI 260112120110
ARIE GILANG K. 260112120116
PROFIL PERUSAHAAN
PT. TUAN MENEER FARMA merupakan industri farmasi yang bergerak pada produk-produk bahan alam, yang telah berdiri sejak tahun 2010 dan sudah menerapkan CPOTB dalam produksinya, serta produk kami telah memperoleh sertifikasi profesional dan industri
Alamat : Jl. Raya Bandung Sumedang
KM 21, Jatinangor 45363Telepon: (022) 7796200
Faksimile: (022) 7796200Website:
http://jamutuanmeneer.com/
MOTTO,VISI,MISI
MOTTO• Jamu Tuan Meneer, Tradisi Terbaik Untuk Kesehatan
VISI• Karena Mutu, Kami Unggul di Setiap Pesaing Pasar
MISI• Melestarikan warisan tradisi nenek moyang dalam menjaga
kesehatan• Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan
terjangkau di seluruh lapisan masyarakat• Membantu pemerintah dalam rangka peningkatan SDM
dengan pemberdayaan dan pengadaan lapangan kerja
DIREKTURDr. Arie Gilang,
S.Farm,Apt
Manager ProduksiDevita,S.Farm,Apt
Manager QCAthiya, S.Farm,Apt
Departemen QARiani, S.Farm,Apt
Manager Marketing
Imay,SE
Manager HRD Retno, S.Farm, Apt
Manager R&DZahra, S.Farm,Apt
Manager PPICSeni,S.Farm,Apt
General Manager Muhammad
Husni,S.Farm, Apt, MM
STRUKTUR ORGANISASI
PELATIHAN
Pelatihan sesuai dengan tugas yang diberikan
Pelatihan Dasar teori dan praktik CPOTB
Pelatihan personil di area beresiko pencemaran
PELATIHAN BERISINAMBUNGAN
Dokumentasi Pelatihan
1. Tanggal pelatihan2. Nama personil yang
mengikuti pelatihan3. Nama instruktur, bagian
atau lembaga yangmemberi pelatihan
4. Materi Pelatihan dan alat bantu yang digunakan
5. Peragaan yang dilakukan, jika ada
6. Evaluasi terhadap peserta latihanPenilaian bertujuan untuk menentukan kualifikasi personilapakah sudah cukup memadai melakukan tugas yangdiberikan padanya
Nama Produk:GALANGOL
Bentuk sediaan:salep
Berat sediaan:25 gram
Mengandung ekstrak kencur (Kaempferia galanga L.)
indikasi
Berkhasiat menghilangkan rasa nyeri otot, sendi, badan, dan pegal linu.
Serta mengurangi rasa letih dan lelah.
Hanya untuk digunakan pada kulit saja. Jangan digunakan pada kulit yang tergores, teriritasi atau pada
kulit yang rusak.
Oleskan pada daerah yang pegal-pegal dan gosok perlahan.
Tidak menimbulkan rasa panas, sehingga cocok digunakan oleh segala usia
PERSYARATAN BANGUNAN• menjamin aktifitas
industri dapat berlangsung dengan aman
1
• berada di lokasi yang terhindar dari pencemaran dan tidak mencemari lingkungan
2
• memenuhi persyaratan higiene dan sanitasi
3• memiliki rancangan,
ukuran dan konstruksi yang memadai
4
• memiliki ruangan-ruangan pembuatan rancang bangun dan luasnya yang sesuai.
5
Bangunan harus memiliki perlindungan yang memadai terhadap :
Cuaca BanjirRembesan air melalui
tanahSerangga Binatang
pengerat
18
PARKIR
PENGOLAHANAIR
GENERATORSTEAM BOILER
UDARA TEKANAN& GAS
GUDANG BAHAN AWAL
GUDANG BAHAN KEMAS
GUDANG OBAT JADI
PRODUKSI
LABORATORIUM
KANTOR /ADMINISTRASI
MUSHOLLA
KANTIN
IPAL
DENAH PT. TUAN MENEER
BANGUNAN UTAMA - FAS. PENUNJANG - FAS. KARYAWAN - PROD. KHUSUS
BENGKEL /Workshop
GUDANG SIMPLISIA AWAL
Tempat Sortasi & pengeringan
RUANGAN
Sesuai dengan urutan proses pembuatan
Luas ruang kerja disesuaikan dengan jenis produksinya
Terdapat ventilasi udara serta pipa saluran
Ruang Penyimpanan
Cukup luas, terang, memungkinkan
penyimpanan dalam keadaan kering, bersih, teratur, dan terpisah.
Perhatikan status pelabelan.
Alur produk datang dan keluar harus berbeda.
Semua bahan awal dan produk jadi harus dikarantina hingga disetujui release.
Area barang reject hendaknya diberi tanda
jelas, terpisah dan dikunci.
Ruangan pengolahan dan pengemasan primer
• Dinding, lantai dan langit-langit ruangan bebas dari keretakan dan mudah dibersihkan
• Sudut pertemuan antara lantai dengan dinding, berbentuk sedemikian rupa agar mudah dibersihkan
• Ruang pengolahan dan penyimpanan untuk sediaan yang harus diatur kelembabannya
• Ruang penggilingan yang banyak menimbulkan debu hendaklah dilengkapi dengan fasilitas pengendali debu misalnya dust collector
• Jendela dan pintu di ruang pengolahan hendaklah dibuat dari bahan yang tahan lama, permukaannya rata dan mudah dibersihkan
Laboratorium atau tempat pengujian mutu
Laboratorium hendaklah dilengkapi fasilitas yang
memadai sehingga dapat melakukan kegiatan
pengujian mutu
Jika disamping laboratorium kimia fisika
juga memiliki laboratorium farmakologi dan atau
laboratorium mikrobiologi maka laboratorium-
laboratorium tersebut hendaklah terpisah satu
sama lain.
PERALATAN↓
memiliki rancang bangun konstruksi yang tepat, ukuran yang memadai serta ditempatkan dengan tepat
mutu yang dirancang bagi tiap produk terjamin secara seragam dari bets ke
bets, serta untuk memudahkan pembersihan dan perawatannya
1. Rancang Bangun Dan Kontruksi2. Pemasangan dan Penempatan3. Jenis peralatan4. Peralatan Laboratorium5. Perawatan dan Pembersihan Alat
Peralatan
1. Alat atau mesin yang memadai yang diperlukan untuk pencucian dan penyortiran bahan awal.
Jenis Peralatan
2. Alat atau mesin pengering yang dapat mengeringkan simplia yaitu digunakan oven.
3. Peralatan pengolahan bentuk rajangan, seperti alat atau mesin perajang yang dapat merubah simplisia menjadi rajangan dengan ukuran yang dikehendaki
4. Alat atau mesin perendam simplisia yang mengubahnya menjadi ekstrak cair
5. Alat atau mesin yang mengubah ekstrak cair menjadi ekstrak kental
8. Laboratorium, dipimpin Apoteker Alat : - timbangan gram, miligram, analitik
- alat gelas sesuai kebutuhan- alat pengering, penangas, pemanas
pemusing, pengukur suhu- alat pengukur daya hancur tablet dan
kapsul- mikroskop- pereaksi- lemari asam- buku FI, EFI, MMI, sesuai kebutuhan
Bahan Baku (Rimpang kencur) (berasal dari agrowisata PT Tuan Menir)
Penerimaan Rimpang (Basah)
Pemberian label
Lakukan Sortasi Basah
Pencucian dengan air mengalir
Perajangan
rimpang yang berdaging berumur 7-8 bulan, dipanen antara jam 09.00 – 11.00 pagi
utuh, berdaging, segar (tidak busuk)
PENGOLAHAN
BAHAN AWAL
Pengeringan
Simplisia Kering
Sortasi Kering
Ekstraksi
evaporasi
Ekstrak kental
Dimasukkan wadah tertutup rapat dan diberi
label penyimpanan
Oven
QC → Pengujian Simplisia Kencur• Organoleptik• Makroskopis & mikroskopis• Kadar air• Kadar abu• Kadar abu yang tidak larut asam• Kadar minyak atsiri• Uji profil fitokimia
Disimpan
Diberi label penyimpanan
QC → Pengujian Ekstrak Kencur• Kadar ekstrak yg larut air• Kadar ekstrak yg larut etanol• Cemaran Logam• Cemaran Mikroba• Kadar Aflatoksin• Uji profil KLT
Dokumentasi → Spesifikasi Simplisia
Dokumentasi → Spesifikasi Ekstrak
PROSES
PENIMBANGAN
Peleburan bahan dasar kirim
Pencampuran Zat aktif dan pengawet
Pencampuran dengan Mixer
Karantina produk antara
Pengisian tube
Karantina produk ruahan
Pengemasan
Karantina obat jadi
Gudang Obat jadi
QC → IPC• Organoleptik• Konsistensi• Homogenitas• pH• Viskositas• Distribusi Ukuran
Partikel• Stabilitas
QC → Pengujian Sediaan Akhir• Isi minimum• Kebocoran
BATCH 1
BATCH 2
Penyebaran Produk
Palu
Banda acehMedan
Lampung
Singkawang
pontianak
Seluruh Pulau Jawa
Penyebaran Produk dari PT. Tuan Meneer sudah sampai ke hampir semua pelosok Indonesia. (data per November 2012)
Pengawasan Mutu
Semua upaya pemeriksaan dan pengujian yang dilakukan selama pembuatan OT untuk menjamin produk OT memenuhi persyaratan.
PROSES PEMBUATAN OT
Pengawasan Mutu
PRINSIP UMUM
CARA BERLABORATORIUM
PENGAWASAN MUTU YANG BAIK
DOKUMENTASI
PENGAMBILAN SAMPEL PENGUJIAN
PROGRAM STABILITAS PASCA
PEMASARAN
PENGENDALIAN LINGKUNGAN
PENGAWASAN SELAMA-PROSES PROSES ULANG
PRINSIP
PENGAWASAN MUTU BAGIAN ESENSIAL CPOTB
untuk memberikan kepastian bahwa produk secara konsisten mempunyai mutu yang sesuai dengan tujuan
pemakaiannya
Pengambilan Contoh utk Pengujian
Sesuai INSTRUKSI KERJA PENGAMBILAN CONTOH
Pola pengambilan contoh berdasarkan :
Sifat bahan Kemudahan pembersihan alat Ukuran wadah
Bahan dari lot yang sama diambil contohnya berdasarkan rumus : √n + 1, n = jumlah wadah yang diterima
Pengujian Simplisia Kencur
Pengujian Organoleptik
• Pengamatan warna, rasa, bau dengan panca indera
Prosedur
• bau khas aromatik kencur dan rasa pedas, hangat, agak pahit, akhirnya menimbulkan rasa tebal khas kencur
Penafsiran Hasil
Pengujian Simplisia Kencur
Pengujian Makroskopis
irisan melintang dengan penampakan makroskopis
kepingan, pipih, bentuk hampir bundar sampai
jorong atau tidak beraturan
tebal keping 1 mm sampai 4 mm, panjang 1 cm
sampai 5 cm, lebar 0,5 cm sampai 3 cm, bagian tepi
berombak dan berkeriput,
warna coklat sampai coklat kemerahan, bagian tengah
berwarna putih sampai putih kecoklatan.
Korteks sempit, lebar lebih kurang 2 mm, warna putih,
berkas pembuluh tersebar tampak sebagai bintikbintik
berwarna kelabu atau keunguan.
Silinder pusat lebar, banyak tersebar berkas pembuluh seperti pada korteks. Bekas
patahan rata, berdebu, berwarna putih
Penetapan Kadar Abu
2 gram simplisia
ditimbang seksama
dimasukkan ke dalam krus porselen yang
telah dipijarkan dan
ditara
kemudian dipijarkan perlahan-
lahan hingga arang habis
didinginkan dan ditimbang
Kadar abu total dihitung
terhadap berat
simplisia, dan dinyatakan
dalam % b/b
Pengujian Simplisia Kencur
Persyaratan : Kadar Abu 8%
Penetapan Kadar Abu Tidak Larut Asam
Kadar abu yang tidak larut dalam asam dihitung terhadap berat simplisia, dinyatakan dalam % b/b.
pijar hingga bobot tetap
dicuci dengan air panas
dididihkan dengan 25 ml asam Klorida P
Abu yang diperoleh pada penetapan kadar abu total
Pengujian Simplisia Kencur
Persyaratan : maks 2,2%
Uji Kadar Minyak Atsiri
Timbang secukupnya sejumlah bahan yang telah dihancurkan
Masukan sejumlah bahan yang telah ditimbang seksama ke dalam labu.
Hubungkan dengan bagian pendingin dan penampung berskala.
Didihkan isi labu dengan pemansan yang selama 2 jam
Catat volume dan hitung volume minyak atsiri per 100 gram bahan
Pengujian Simplisia Kencur
Persyaratan : min 2 %
Uji Profil Fitokimia Uji Alkaloid
Simplisia digerus, ditambah kloroform,ditambahkan asam sulfat 2N ditambahkan 1-2 tetes pereaksi Mayer atau pereaksi Dragendorff (Endapan putih/jingga)
Uji Flavonoid
Simplisia disari dengan air, ditambahkan 10 butir logam magnesium dan beberapa tetes asam klorida pekat (merah muda sampai merah)
Uji Saponin
Simplisia disari dengan air jemudian dikocok (terbentuk busa persisten selama 5 menit)
Uji Terpenoid dan Steroid
Simplisia disari dengan eter, dikeringkan dalam cawan penguapDitambahkan pereaksi Lieberman-Burchad (warna hijau atau biru)
Pengujian Simplisia Kencur
Pengujian Ekstrak
• Keringkan serbuk di udara, maserasi selama 24 jam 5,0 g serbuk dengan 100 ml air, menggunakan labu bersumbat sambil berkali-kali dikocok selama 6 jam pertama dan kemudian dibiarkan selama 18 jam. Saring.
• Uapkan 20 ml nitrat hingga kering dalam cawan dangkal berdasar rata yang telah ditera, panaskan sisa pada suhu 105°C hingga bobot tetap. Hitung kadar dalam % ekstrak yang larut dalam air.
Kadar ekstrak larut air
• Keringkan serbuk di udara, maserasi selama 24 jam 5,0 g serbuk dengan 100 ml etanol (95%), menggunakan labu bersumbat sambil berkali-kali dikocok selama 6 jam pertama dan kemudian dibiarkan selama 18 jam.
• Saring cepat dengan menghindarkan penguapan etanol, uapkan 20 ml filtrat hingga kering dalam cawan dangkal berdasar rata yang telah diterapanaskan sisa pada suhu 105ºC hingga bobot tetap. Hitung kadar dalam persen ekstrak yang larut dalam etanol
Kadar Ekstrak
larut etanol
Con’t...Cemaran Mikroba
Syarat: mikroba patogen negatif
Penetapan dilakukan menurut cara yang tertera pada SNI 01-2897-1992 tentang Uji Cemaran Mikroba
Obat tradisional untuk penggunaan obat dalam perlu diwaspadai adanya mikroba seperti : Salmonella, Escherichia
coli, Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa.
Con’t...Pengujian Kadar Aflatokin
Syarat: Tidak lebih dari 30 bpj
Penetapan dilakukan menurut cara yang tertera pada Metode Analisis Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan
Makanan Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Tidak boleh lebih dari persyaratan yang ditetapkan.
Aflatoksin selain meracuni organ tubuh bersifat karsinogenik.
IPCPengujian Organoleptis
Tujuan : Memeriksa keseuaian bau dan warna dimana sedapat mungkin mendekati dengan spesifikasi sediaan yang telah ditentukan selama formulasi
Prinsip : pemeriksaan bau dan warna menggunakan panca indera.
Penafsiran hasil : bau dan warna memenuhi spesifikasi formulasi
IPCPengujian Homogenitas
Tujuan : Menjamin distribusi bahan
aktif yang homogen
Prinsip : Jika dioleskan pada sekeping kaca atau bahan transparan lain yang cocok harus
menunjukkan susunan yang homogen.
Penafsiran hasil :Distribusi bahan aktif pada lapisan sediaan di
permukaan kaca terlihat merata
IPCPengkurun pH
Tujuan : mengetahui pH suatu bahan atau sediaan dan untuk mengetahui kesesuaiannya dg persyaratan yg telah ditentukan
Alat : pH meter
Prinsip : pengukuran pH cairan uji menggunakan pH meter yg telah dikalibrasi
Penafsiran hasil : memenuhi spesifikasi formulasi
IPCPengujian Viskositas
Tujuan : Memeriksa
keseuaian bau dan warna
dimana sedapat mungkin
mendekati dengan
spesifikasi sediaan yang
telah ditentukan selama formulasi
Prinsip : pemeriksaan bau
dan warna menggunakan panca indera.
Penafsiran hasil : bau dan warna
memenuhi spesifikasi formulasi
IPCPengujian Distribusi Ukuran Partikel
Tujuan : menentukan distribusi ukuran partikel
Prinsip : Menghitung frekwensi ukuran partikel dengan menggunakan mikroskop dan membuat plot antara frekwensi ukuran terhadap range ukuran partikel
Penafsiran hasil : Distribusi ukuran yang baik adalah yang menghasilkan kurva distribusi yang normal
IPCUji Stabilitas
• Uji stabilitas jangka pendek dilakukan selama 6 bulan dengan kondisi ekstrim (suhu 40±20C dan Rh 75% ± 5%).
• Interval pengujian dilakukan pada bulan ke – 3 dan ke-6.
Jangka Pendek
• dilakukan sampai dengan waktu kedaluwarsa produk seperti yang tertera pada kemasan.
• Pengujiannya dilakukan setiap 3 bulan sekali pada tahun pertama dan setiap 6 bulan sekali pada tahun kedua.
• Ruangan dengan suhu 30+-20C dan Rh 75+-5% untuk menyimpan produkprodukdengan klaim penyimpanan pada suhu kamar.
• Ruangan dengan suhu 25+-20C dan Rh 75+-5% untuk menyimpan produkprodukdengan klaim penyimpanan pada suhu sejuk.
Jangka Panjang
Pengujian Sediaan AkhirPengujian Isi Minimum
Tujuan: Untuk mengetahui kesesuaian bobot dari isi terhadap bobot yang tertera pada etiketProsedur :
10 wadah
berisi zat
Keluarkan isi secara
kuantitatif
Keringkan dan timbang
wadah kosong
Tentukan bobot bersih
Bobot bersih rata-rata isi dari 10 wadah tidak
kurang dari bobot yang tertera pada etiket dan
tidak satupun yang bobot bersihnya kurang dari
90% bobot yang tertera pada etiket untuk bobot
60 g atau kurang.
Pengujian Sediaan AkhirPengujian Kebocoran Tube
Tujuan
• Memeriksa keutuhan kemasan
Prinsip
• 10 tube sediaan diletakkan secara horizontal dalam oven 600 selama 3 jam
Persayaratan
• Tidak boleh terjadi kebocoran yang berarti
DOKUMENTASI
Merupakan bagian dari sistem informasi manajemen dan dokumentasi yang baik merupakan bagian yang esensial dari pemastian mutu, fundamental untuk memastikan bahwa tiap personil menerima uraian tugas yang relevan secara jelas dan rinci sehingga memperkecil risiko terjadi salah tafsir dan kekeliruan yang biasanya timbul karena hanya mengandalkan komunikasi lisan
Alur Penanganan Keluhan
Keluhan
1.Keluhan dari dalam : Bag.produksi,Bag. QC,Bag. Marketing dan Bag.Gudang
2. Keluhan dari luar: Ditribut, Dokter, Apoteker, Pemerintah
dan Pasien
Jenis Keluhan 1. Kualitas
2. ESOT
Ditangani &
dibuat LaporanOleh QC
Tindak Lanjut Dari hasil Evaluasi
dan dilakukan perbaikan
Penarikan Produk
Keputusan Penarikan
Disebabkan
Ada info tentang :1. Mutu
2.Kesalahan Produksi3. Efek Merugikan
Pelaksanaan Penarikan
dengan Mengacu Prosedur
diCatat dan di Laporan