corpus alienum fixxx

Download Corpus Alienum Fixxx

If you can't read please download the document

Upload: aditya-andriana

Post on 24-Sep-2015

9 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

CP

TRANSCRIPT

TRAUMA BENDA ASING PADA PERMUKAAN MATALAPORAN PENDAHULUANCORPUS ALIENUMOleh : M. Syaiful Islam, S.KepTinjauan TeoriPengertian Corpus alienum adalah benda asing. Istilah ini sering digunakan dalam istilah medis. Merupakan salah satu penyebab cedera mata yang paling sering mengenai sclera, kornea, dan konjungtiva. Trauma mata adalah cidera mata yang dapat mengakibatkan kelainan mata atau kerusakan jaringan pada mata (Widodo, 2002).Meskipun kebanyakan bersifat ringan, tetapi beberapa cedera bisa berakibat serius . Apabila suatu korpus alienum masuk ke dalam bola mata maka biasanya terjadi reaksi infeksi yang hebat serta timbul kerusakan dari isi bola mata dan terjadi iridocylitis serta panophthmitis. Karena itu perlu cepat mengenali benda asing tersebut dan menentukan lokasinya di dalam bola mata untuk kemudian mengeluarkannya.Beratnya kerusakan pada organ organ di dalam bola mata tergantung dari besarnya corpus alienum, kecepatannya masuk, ada atau tidaknya proses infeksi dan jenis bendanya sendiri. Bila ini berada pada segmen depan dari bola mata, hal ini kurang berbahaya jika dibandingkan dengan bila benda ini terdapat di dalam segmen belakang. Jika suatu benda masuk ke dalam bola mata maka akan terjadi salah satu dari ketiga perubahan berikut : Mecanical EffectBenda yang masuk ke dalam bola mata hingga melalui kornea ataupun sclera. Setelah benda ini menembus kornea maka ia masuk ke dalam kamera oculi anterior dan mengendap ke dasar. Bila kecil sekali dapat mengendap di dalam sudut bilik mata. Bila benda ini terus, maka ia akan menembus iris dan kalau mengenai lensa mata akan terjadi catarack, traumatic. Benda ini bisa juga tinggal di dalam corpus vitreus. Bila benda ini melekat di retina biasanya kelihatan sebagai bagian yang dikelilingi oleh eksudat yang berwarna putih serta adanya endapan sel sel darah merah, akhirnya terjadi degenerasi retina.Permulaan Terjadinya Proses InfeksiDengan masuknya benda asing ke dalam bola mata kemungkinan akan timbul infeksi. Corpus vitreus dan lensa dapat merupakan media yang baik untuk pertumbuhan kuman sehingga sering timbul infeksi supuratif. Juga kita tidak boleh melupakan infeksi kuman tetanus. Terjadi perubahan perubahan spesifik pada jaringan mata karena proses kimiawi (reaction of ocular tissue)Jenis Benda Asing pada Mata:Benda logamTerbagi menjadi benda logam magnit dan bukan magnit Contoh : emas, perak, timah hitam, seng, nikel, aluminium, tembaga, besi.Benda bukan logamContoh : batu, kaca, porselin, karbon, bahan pakaian dan bulu mata.Benda InsertAdalah benda yang terdiri atas bahan bahan yang tidak menimbulkan reaksi jaringan mata, ataupun jika ada reaksinya sangat ringan dan tidak mengganggu fungsi mata.Contoh : emas, perak, platina, batu, kaca, porselin, plastik tertentuEtiologi Trauma mata dapat terjadi secara mekani dan non mekanikMekanik, meliputi : Trauma oleh benda tumpul, misalnya : Terkena tonjokan tanganTerkena lemparan batuTerkena lemparan bolaTerkena jepretan ketapel, dan lain-lainTrauma oleh benda tajam, misalnya: Terkena pecahan kacaTerkena pensil, lidi, pisau, besi, kayuTerkena kail, lempengan alumunium, seng, alat mesin tenun. Trauma oleh benda asing, misalnya: Kelilipan pasir, tanah, abu gosok dan lain-lainNon Mekanik, meliputi : Trauma oleh bahan kimia: Air accu, asam cuka, cairan HCL, air kerasCoustic soda, kaporit, jodium tincture, baygonBahan pengeras bakso, semprotan bisa ular, getah papaya, miyak putihTrauma Termik (Hipermetik)Terkena percikan apiTerkena air panasTrauma RadiasiSinar ultra violet Sinar infra merahSinar ionisasi dan sinar X (Ilyas, 2004)Gangguan-gangguna trauma pada mataTrauma Mata Karena Benda Tajam PlasitsGangguan pergerakan bola mataKetajaman penglihatan burukPerdarahan didalam bola mataLensa yang pecahRusaknya susunan jaringan bola mataTerlihat bintik mata yan dangkal karena perforasi korneaBentuk pupil yang lonjong / terjadi perubahan bentuk pupil akibat perlengkapan iris dengan bbir luka korneaTekanan bola mata akan rendah akibat cairan mata keluar melalui lukaTrauma Mata Oleh Benda AsingMata terasa mengganjal dan ngeresMendadak merasa tidak enak jika mengedikan mataBila tertanam dalam kornea nyeri sangat hebatFototobiaGangguan gerak bola mata dan lain-lainTrauma karena bahan kimiaTrauma Akali Dapat menyebabkan pecah atau rusaknya jaringanMeningkatkan tekanan infra akulerKarena keruh dalam beberapa menitPembentukan jaringan parut pada kelenjar asesari air mata, yang mengakibatkan mata menjadi keringLensa keruh diakibatkan kerusakan kaps lensaTrauma AsamTerjadi koogulasi protein epitel kornea yang mengakibatkan kekerutan pada korneaAkibat koogulasi kadang seluruh kornea terkelupasBila terjadi penetrasi jaringan yang lebih dalam akan terjadi edema kornea dan irisKeadaan terburuk apabila terkena trauma asam berupa vaskularisasi berat pada korneaTrauma Mata Mekanik (hipertemik)Bila siperficila dan bulu mata hangus kulit palpebra hipermis dan terjadi edema palpebraBila lebih berat terjadi nekrosis sehingga dapat kehilangan sebagian palpebraBila kornea terkena dapat terjadi erosi karena adanya reflek menutup pada kelopak umumnya kornea tidak terkenaTrauma Mata karena radiasi Klasifikasi Berdasarkan keparahannya trauma mata diklasifikasi sebagai berikut: Trauma RinganTrauma disembuhkan tanpa tindakan atau pengobatan yang berartiKekerungan ringan pada korneaPragnosis baikTrauma sedangKekeruhan kornea sehingga detail iris tidak dapat dilihat, tapi pupil masih tampak Iskemik mekrosis pada konjungtiva dan sklera Pragnosis SedangTrauma beratKekeruhan kornea sehingga pupil tidak dapat dinilaiKonjungtiva dan sklera sangat pucat karena istemik nekrosis beratPragnosis burukTanda Dan GejalaEkstra OkularMendadak merasa tidak enak ketika mengedipkan mataEkskoriasi kornea terjadi bila benda asing menggesek kornea, oleh kedipan bola mata.Lakrimasi hebat.Benda asing dapat bersarang dalam torniks atas atau konungtivaBila tertanam dalam kornea nyeri sangat hebatInfra OkulerKerusakan pada tempat masuknya mungkin dapat terlihat di kornea, tetapi benda asing bisa saja masuk ke ruang posterior atau limbus melalui konjungtiva maupun sklera.Bila menembus lensa atau iris, lubang mungkin terlihat dan dapat terjadi katarak.Masalah lain diantaranya infeksi skunder dan reaksi jaringan mata terhadap zat kimia yang terkandung misalnya dapat terjadi siderosis.Patofisiologi Trauma mata bisa disebabkan oleh karena mekanik dan non mekanik, semua ini menciderai organ-organ mata yang menyebabkan terjadinya trauma mata. Trauma mata yang diakibatkan oleh cedera mekanik pada jaringan bola mata akan menimbulkan suatu atau berbagai akibat klasik seperti: rasa sakit akibat trauma, gangguan penglihatan berupa penglihatan kabur, perabengkalan, perdarahan atau luka terbuka dan bentuk mata berubah.Trauma yang diakibatkan oleh cidera non mekanik pada bola mata akan menimbulkan berbagai akibat seperti : erosi epitel kornea, kekeruhan kornea. Bila pada cidera radiasi juga terjadi efek kumulasi. Bila radiasi berkurang maka lesi terimis yang ditimbulkan sinar red (irivisible rays) dapat berupa kekeruhan kornea, atratosi iris, katarak. (Mangunkusumo, 1988)PathwayMekanik Trauma tumpulTrauma tajamTrauma benda asingNon Mekanik Trauma kimiaTrauma termik (hipertemik)Trauma radiasiTrauma organ mata inflamasi pengeluaran media kimiaPerdarahan mecembes sepanjang orbitaHematam kelopak mataPenglihatan kaburResiko enjury *Edema retina*Perdarahan*Ablasia retiriaPenurunan visusPerawatan diriGangguan kelopak mataKelumpuhan N.VIIKelopak mata tidak membuka / menutup dengan sempurnaResiko terinfeksi Kerusakan jaringanErosi korneaLaseransi kornea bag. sentralKerusakan korneaPerubahan persepsi sensorikKerusakan sudut titik mata depanPenaikan tekanan bola mata (penaikan tia)Glaukomia traumatikaTerputusnya N. II optikusPrognase buruk penglihatanRangsang nosi receptorSpriral coraInformasi kortex cerebsiNyeri Mual muntah Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Perdarahan iris hifema Hifema tidak mengurang dalam 5 hari Mual muntah Arsietas Tes Diagnostik Pemeriksaan umum Pemeriksaan pada kasus trauma mata dilakukan baik subyektf maupun obyektif.Pemeriksaan subyektifPemeriksaan ketajaman penglihatan. Hal ini berkaitan dengan pembutatan visum et repertum. Pada penderita yang ketajamannya menurun, dilakukan pemeriksaan retraksi untuk mengetahui bahwa penurunan penglihatan mungkin bukan disebabkan oleh trauma tetapi oleh kelainan retraksi yang sudah ada sebelum trauma (Widodo, 2000)Pemeriksaan ObyektifSaat penderita kita inspeksi sudah dapat diketahui adanya kelainan di sekitar mata seperti adanya perdarahan sekitar mata. Pembengkakan di dahi, pipi, hidung dan lain-lain yang diperiksa pada kasus trauma mata ialah: keadaan kelopak mata kornea, bilik mata depan, pupil, lensa dan tundus, gerakan bola mata dan tekanan bola mata. Pemeriksaan segmen anterior dilakukan dengan sentotop, loupe slit lamp dan atlalmoskop. (Widodo, 2000).Pemeriksaan KhususPembiakan kuman dari benda yang merupakan penyebab trauma untuk menjadi petunjuk pemberian obat antobiotik pencegah infeksi. Pemeriksaan radiology foto orbitaUntuk melihat adanya benda asing yang radioopak, bila ada dilakukan pemeriksaan dengan lensa kontak combrang dan dapat ditentukan apakah benda asing intra okuler atau ektra okuler.Pemeriksaan ERG : untuk mengetahui fungsi retina yang rusak atau yang masih ada.Pemeriksaan VER : untuk melihat fungsi jalur penglihatan pusat penglihatanPenatalaksaanTrauma Mata Benda TumpulPenanganan ditekankan pada utama yang menyertainya dan penilaian terhadap ketajaman penglihatan. Setiap penurunan ketajaman penglihatan tanda mutlak untuk melakukan rujukan kepada dokter ahli mata. (mangunkusumo, 2000)Pemberian pertolongan pertama berupa: Obat-obatan analgetik : untuk mengurangi rasa sakit. Untuk pemeriksaan mata dapat diberikan anesteshi local: Pantokain 0,5% atau tetracain 0,5% - 1,0 %.Pemberian obat-obat anti perdarahan dan pembengkakanMemberikan moral support agar pasien tenangEvaluasi ketajaman penglihatan mata yang sehat dan mata yang terkena traumaDalam hal hitema ringan (adanya darah segar dala bilik mata depan) tanpa penyulit segera ditangani dengan tindakan perawatan: Tutup kedua bola mataTidur dengan posisi kepala agar lebih tinggiEvaluasi ketajaman penglihatanEvaluasi tekanan bola mataSetiap penurunan ketajaman penglihatan atau keragu-raguan mengenai mata penderita sebaiknya segera di rujuk ke dokter ahli mata. Trauma mata benda tajam Keadaan trauma mata ini harus segera mendapat perawatan khusus karena dapat menimbulkan bahaya; infeksi, siderosis, kalkosis dan atlalmia dan simpatika. Pertimbangan tindakan bertujuan :Mempertahankan bola mataMempertahankan penglihatanBila terdapat benda asing dalam bola mata, maka sebaiknya dilakukan usaha untuk mengeluarkan benda asing tersebut. Pada penderita diberikan: Antibiotik spectrum luasAnalgetik dan sedotivaDilakukan tindakan pembedahan pada luka yang terbukaTrauma mata benda asingEkstra OkularTetes mataBila benda asing dalam forniks bawah, angkat dengan swab.Bila dalam farniks atas, lipat kelopak mata dan angkatBila tertanam dalam konjungtiva, gunakan anestesi local dan angkat dengan jarumBila dalam kornea, geraka anestesi local, kemudian dengan hat-hati dan dengan keadaan yang sangat baik termasuk cahaya yang baik, angkat dengan jarum. Pada kasus ulerasi gunakan midriatikum bersama dengan antibiotic local selama beberapa hari.Untuk benda asing logam yang terlalu dalam, diangkat dengan jarum, bisa juga dengan menggunakan magnet.Intra okulerPemberian antitetanus AntibioticBenda yang intert dapat dibiarkan bila tidak menybabkan iritasiTrauma mata bahan kimiaTrauma akaliSegera lakukan irigasi selama 30 menit sebanyak 2000 ml; bila dilakukan irigasi lebih lama akan lebih baik.Untuk mengetahui telah terjadi netralisasi bisa dapat dilakukan pemeriksaan dengan kertas lokmus; pH normal air mata 7,3Diberi antibiotic dan lakukan debridement untuk mencegah infeksi oleh kuman oportunie.Diberi sikoplegik karena terdapatnya iritis dan sineksis posteriorBeta bloker dan diamox untuk mengatasi glukoma yang terjadiSteroid diberikan untuk menekan radang akibat denoturasi kimia dan kerusakan jaringan kornea dan konjungtiva namun diberikan secara hati-hati karena steroid menghambat penyembuhan. Kolagenase intibitor seperti sistein diberikan untuk menghalangi efek kolagenase.Vitamin C diberikan karena perlu untuk pembentukan jaringan kolagen.Diberikan bebat (verban) pada mata, lensa kontak lembek.Karataplasti dilakukan bila kekerutan kornea sangat menganggu penglihatan. Trauma AsamIrigasi segera dengan gara fisiologis atau air.Control pH air mata untuk melihat apakah sudah normalSelanjutnya pertimbangan pengobatan sama dengan pengobatan yang diberikan pada trauma alkali.Trauma Mata Radiasi Bila panas merusak kornea dan konjungtiva maka diberi pada mataLokal anastesikKompres dinginAntibiotika lokalAsuhan KeperawatanPengkajianData biografi (meliputi identitas pasien seperti : Nama, Jenis kelamin, pekerjaan, agama)Riwayat kesehatanRiwayat kesehatan pendahuluan diambil untuk menentukan masalah primer pasien seperti: kesulitan membaca, pandangan kabur, rasa terbakar pada mata, mata basah, pandangan ganda, bercak dibelakang mata dan lain-lain.Riwayat penyakit apa yang terakhir di derita oleh pasienMasa anak : Strabismus, ambliopia, cederaDewasa : Glausoma, katarak, cidera / trauma mata.Penyakit keluarga : Adakah riwayat kelainan mata pada keluargaPemeriksaan fisik Pemeriksaan bagian luar mataPosisi mata : dikaji simetris / tidak. Apakah exaptalamusAlis mata bulu mata dan kelopak mata. Respon tutup mata dan berkedip. Inspeksi area antara kelopak mata bawah dan atas apakah bebas ederma.Inspeksi sclera dan konjugtiva: melihat warna, perubahan tekstur dan lain-lain. Iris dan pupil diinspeksi normalnya saat diberikan cahaya. Iris kontraksi dan nervus optikus terstimulasi. Tes Diagnostik Untuk menilai : Ketajaman serta fungsi penglihatanPemeriksaan keadaan organ mataPenggolongan keadaan traumaDiagnosa KeperawatanNyeri akut berdasarkan dengan inflamasiResiko injuri berdasar dengan peningkatan Tekanan Infra Okuler (TIO)Ansietas berdasar dengan proses pembedahanResiko nutrisi kurang dari kebutuhan berdasarka dengan mual, muntal (anoveksie)Perubahan persepsi sensori (penglihatan) berdasar dengan penurunan virusDefisit perawatan diri berdarkan kebutuhanRencana TindakanNyeri akut berdasarkan dengan infeksiTujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1X 24 jam diharapkan nyeri hilang atau berkurang.Krikteria Hasil:Menyatakan nyeri berkurang / hilangPasien mendemonstrasikan penggunaan teknik relaksasiMenunjukkan menurunnya tegangan relakIntervensi Kaji skala nyeri (P, Q, R, S, T)Rasional : Mengidentifikasi intervensi yang tepat dan menganalisa keaktitan analgesiaPantau tanda-tanda vitalRasional : Mengidentifikasi raa sakit dan ketidaknyamananBerikan tindakan nyaman seperti kompres pada daerah edemaRasional : Mengurangi rasa ketidaknyamananKolaborasi : berikan analgetikRasional : Mengontrol mengurangi nyeri Resiko injuri berdasarkan peningkatan tekanan infra okuler (TIO)Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1X 24 jam diharapkan tidak terjadi resiko injuri.Krikteria Hasil:Menyatakan pemahaman factor yang terlibat akibat dalam kemungkinan cideraMenunjukkan perubahan untuk menurunkan factor resiko dan melindungi diri dari cideraIntervensi : Batasi aktivitas seperti menggerakan kepala tiba-tiba, menggaruk mata, membongkokRasional : Menurunkan Tekanan Infra Okuler (TIO)Anjurkan menggerakkan teknik manajemen stress seperti: bimbingan imajinasiRasional : Meningkatkan relaksasi dan koping, menurunkan TIOPertahankan perlindungan mata sesuai indikasi Rasional : Melindungi dari cidera kecelakaan dan menurunkan gerakan mata.Kolaburasi : berikan asetazolamid (diamox)Rasional : Menurunkan TIO bila terjadi peningkatan Ansietas berdasarkan Proses Pembedahan Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1X 24 jam diharapkan tidak Klien sudah tidak ansietas lagiKrikteria Hasil:Menyatakan keadaan perasaan ansietasMenunjukkan relaksasiIntervensi :Pantau respon fisik seperti takikardi, gelisahRasional : Membantu menentukan derajad cemasBerikan tindakan kenyamanan seperti : perubahan posisiRasional :Meningkatkan relaksasi dan kemampuan kopingAnjuran pasien melakukan teknik relaksasi Rasional :Memberikan arti penghilangan respon ansietasLibatkan orang terdekat dalam rencana perawatanRasional :Membantu mefokuskan penglihatan pasienResiko nutrisi kurang dari kebutuhan berdasarkan AnoreksiaTujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1X 24 jam diharapkan tidak tidak terjadi anoreksia.Krikteria Hasil:Pasien mendapat nutrisi yang adekuatPasien mengkonsumsi nutrisi yang adekuatPasien tidak mengalami penurunan berat badanMenunjukkan nafsu makan pasien meningkatIntervensi : Tentukan ketajaman penglihatan, catat apakah satu / kedua mataRasional :Untuk diperbaiki prosedurOrientasi pasien terhadap lingkunganRasional :Memberikan peningkatan kenyamanan dann kekeluargaanObservasi tanda-tanda dan gejala-gejala disosientasiRasional :Menurukan resiko jatuh bila pasien bingungDorong orang terdekat tinggal dengan pasienRasional :Memberikan rangsangan sensori tepat terhadap isolasiDefisit perawatan diri berdasarkan kebutuhanTujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1X 24 jam diharapkan deficit perawatan diri dapat teratasi.Krikteria Hasil:Mengidentifikasi kebersihan optimal setelah bantuan dalam perawatan diberikan.Berpartisipasi secara fisik / verbal dalam melakukan ADLIntervensi : Kaji faktor penyebab terjadinya kebutaanRasional :Untuk menentukan intervensi yang tepatTingkatkan partisipasi optimal Rasional :Meningkatkan kemampuan pasien dalam melakukan ADLBantu dalam melakukan ADL Rasional :Meringankan beban pasien dalam melakukan ADLDaftar PustakaDoenges, Marlyn E. (2000).Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3, EGG Jakarta. Ilyas, Sdarta. (2004). Ilmu Penyakit Mata Edisi III, Cetakan I Fakultas Kedokteran UI. Jakarta : Balai Penerbit Kedokteran Universitas IndonesiaRamali, Ahmad. (2005). Kamus Kedokteran, Jakarta: Djambatan.Widodo, Purbo S. (2002). Ilmu Penyakit Mata Untuk Dokter Umum dan Mahasiswa Kedokteran. Jakarta : Sagung Seto