continuously developing fundamental for sustainable growth … · notaris di bandung. serta...
TRANSCRIPT
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
iLaporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
PB
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
IDX : BJBR
Continuously Developing Fundamental for Sustainable
Growth and Profit
2012Laporan Tahunan Annual Report
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
1Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
ii
Penjelasan Tema 1
Themes
Visi & Misi 8
Vision & Mission
Nilai-nilai Perusahaan 9
Corporate Values
Identitas Perusahaan 10
Corporate Identity
Sekilas bank bjb 11
bank bjb in Brief
Tonggak Sejarah 14
Milestones
Peristiwa Penting 2012 18
2012 Significant Events
Penghargaan 22Awards
Ikhtisar Keuangan 24Financial Highlights
Ikhtisar Saham 26Stock Highlights
Informasi bagi Investor 29Information for Investors
Profil Perusahaan 36Company Profile
Laporan Komisaris Utama 38President Commissioner Report
Laporan Direktur Utama 42President Director Report
Tinjauan Rencana dan Strategi 52Plan and Strategy Reviews
Profil Komisaris 332
Board of Commissioner Profile
Profil Direksi 335
Board of Directors Profile
Profil Pemimpin Divisi bank bjb 338
Head Division bank bjb Profile
Struktur Organisasi 346
Organization Structure
Jaringan Kantor 348
Offices Network
Lokasi ATM 357
ATM Locations
Unit Layanan bank bjb 378
bank bjb Services Unit
Tanggung Jawab Pelaporan
Tahunan 2011 383
Responsible for 2011
Annual Report
Indeks untuk Bapepam-LK
Index for Bapepam-LK
(Indonesia Capital Market
& Financial Institution
Supervisory Agency)• Tinjauan Industri 145
Industry Review• Manajemen Risiko 180 Risk Management
PembukaIntroduction
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance1
Analisa & Pembahasan Atas Kinerja PerusahaanManagement Discussion & Analysis
on Company Performance 64
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility 308Data PerusahaanCorporate Data 331
Tinjauan KeuanganFinancial Review 144
• Sumber Daya Manusia 122
Human Resources
• Teknologi Informasi 138
Information Technology
Tinjauan FungsionalFunctional Review 120
Tinjauan BisnisBusiness Review 66 200
Daftar IsiTable of Contents
• Tinjauan Industri 67 Industry Review
• Konsumer 68 Consumer
• Komersial 74 Commercial
• Mikro 80 Micro
• Internasional & Tresuri 84 Treasury & International
• KPR 94 Mortgage & Housing Finance
• bjb Precious 110 bjb Precious
• Syariah 110 Sharia
• Aspek Pemasaran 116 Marketing Aspect
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
1Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
ii
Sudah banyak yang berhasil dicapai
oleh bank bjb sejak transformasinya
yang diawali dengan Penawaran
Saham Perdana (IPO) pada tahun 2010.
Jaringan pelayanan bertambah luas,
ragam produk semakin bervariasi, dan
citra korporat semakin kokoh sebagai
sebuah bank nasional. Sepanjang
tahun 2012, bank bjb terus menata dan
memperkuat landasan-landasan utama
bisnisnya, agar dapat terus tumbuh dan
meraih keuntungan menuju perwujudan
aspirasinya menjadi salah satu dari 10
bank nasional terbesar dan berkinerja
terbaik di Indonesia.
Since its transformation as marked by the successful Initial Public Offering (IPO) in 2010, bank bjb has achieved much. The
Bank has broadened its service networks and enlarged its range of product offer-
ings, as well as successfully promoted its corporate branding as a national bank.
Throughout 2012, bank bjb continues to consolidate and strengthen its business
fundamentals, which will enable the Bank to continue to grow profitably towards its
aspiration to become one of the top 10 national banks with best performance in
Indonesia.
Continuously Developing Fundamental for Sustainable
Growth and Profit
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
3Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
2Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
3Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
2
Expanding Our Market
01
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
3Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
2Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
3Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
2
Dalam rangka memperkuat fundamental
bisnisnya, bank bjb terus melakukan
diversifikasi bisnis untuk menjangkau kalangan
nasabah maupun segmen pasar baru yang
selama ini belum dilayani, sebagai basis untuk
mendorong pertumbuhan usaha lebih pesat lagi
ke depan.
In order to strengthen its business fundamentals, bank bjb continues to diversify its business activities into previously un-served customer segment or market niche, as a foundation towards increasing the rate of business growth going forward.
Rp 47,63TDana Pihak Ketiga/
Third Party Fund
Rp 70,84TAset/Asset
Rp 1,19TLaba Bersih/
Net Profit
Rp 38,33TKredit Yang Diberikan/Loan Disbursment
22,63%
4,54%
6,34%
1,72%
Konsumer/Consumer
Mikro/Micro
Komersial/Consumer
KPR/Mortgage
Jumlah AsetTotal Asset
Rp jutaRp million
2012
70.840.878
2008
26.040.869
2009
32.410.329
2010
43.445.700
2011
54.448.958
Laba BersihNet Profit
Rp jutaRp million
2012
1.193.304
2008
542.162
2009
709.106
2010
890.171
2011
962.260
+23,96% +30,11%
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
5Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
4Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
5Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
4
Building Our Infrastructure
02
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
5Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
4Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
5Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
4
Diversifikasi segmentasi pasar dan nasabah
juga didukung oleh upaya-upaya membangun
infrastruktur perbankan, termasuk perluasan
jaringan kantor cabang dan ATM maupun
kelengkapan produk dan layanan, terutama
untuk melayani nasabah di segmen perbankan
konsumer.
Diversification of customer and market segments is accompanied by efforts in building banking infrastructure, including expansion of branch and ATM networks as well as the range of banking products and services, especially for customers in the consumer banking segment.
140Kantor Kas/Cash Office
743ATM/ATMs
56Kantor Cabang/Branch Office
228Kantor Cabang Pembantu/
Sub Branch Office
Pertumbuhan Jaringan KantorNetwork Office Growth
+84,23%
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
7Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
6Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
7Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
6
Developing Our Capabilities
03
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
7Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
6Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
7Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
6
Pegawai Berusia Dibawah 30 th / Employees Age Under 30 years old
46,77%
Rp 36,10 miliarBiaya Pengembangan Karyawan/
Training Expenses
Untuk membangun fundamental yang kokoh
dalam rangka memacu pertumbuhan dan
profitabilitas ke depan, bank bjb secara
konsisten dan sistematis terus mengembangkan
kapabilitas yang diperlukan, terutama yang
terkait dengan aspek Sumber Daya Manusia dan
Teknologi Informasi.
In building solid fundamentals to facilitate rapid growth and higher profitability going forward, bank bjb is consistently and systematically developing the necessary capabilities, and especially the capability of its Human Resources as well as its Information Technology.
4.881Jumlah Karyawan/Total Employees
+2.754Rekrutmen Karyawan Fresh Graduate
Fresh Graduate Employee Recruitment
Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Usia pada tahun 20122012 Composition of Employees by Age
2,50% Lebih dari 50 Tahun/Older Than 50 Years
29,28% 31 – 40 Tahun/31 – 40 Years
21,45% 41 – 50 Tahun/41 – 50 Years
46,77% 18 – 30 Tahun/18 – 30 Years
Komposisi Karyawan Menurut Status pada tahun 20122012 Composition of Employees by Status
93,31% Tetap/ Permanet
6,69% Calon/ Pegawai/ Prospective
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
9Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
8Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
9Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
8
VisionVisi
One of the 10 largest banks with high performance in Indonesia.
Menjadi 10 bank terbesar dan berkinerja baik di Indonesia.
MissionMisi
• MoverandMotivatorforAcceleratingProvincialEconomy.• ProvincialCashDepository.• ASourceofProvincialIncome.
• PenggerakdanPendorongLajuPerekonomian di Daerah.
• MelaksanakanPenyimpananUangDaerah.
• SalahSatuSumberPendapatanAsliDaerah.
Visi & MisiVision & Mission
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
9Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
8
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
9Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
8
Nilai-nilai PerusahaanCorporate Values
Nilai-nilai PerusahaanCorporate Values
G O SPIRIT
ServiceExcellence
Professionalism
Integrity
Respect
Intelligence
Trust
CorporateValues PerilakuUtama MainBehavior
Service Excellence 1. Ramah, tulus, kekeluargaan
2. Selalu memberikan pelayanan prima
1. Friendly, sincere, familiar
2. Always provide excellent service
Professionalism 3. Cepat, Tepat, Akurat
4. Kompeten dan bertanggung jawab
5. Memahami dan melaksanakan
ketentuan perusahaan
3. Quick, precisely, accurate
4. Competent and responsible
5. Understand and follow company
provisions
Integrity 6. Konsisten, disiplin, dan penuh
semangat
7. Menjaga citra Bank melalui perilaku
terpuji dan menjunjung tinggi etika
6. Consistent, disciplined, and
exuberant
7. Keeping the image of the bank
through ethical behavior and respect
Respect 8. Fokus pada nasabah
9. Peduli pada lingkungan
8. Focus on customer
9. Care for the environment
Intelligence 10. Selalu memberikan solusi yang
terbaik
11. Berkeinginan kuat untuk
mengembangkan diri
12. Menyukai perubahan positif
10. Always give best solution
11. Strong desire to develop themselves
12. Like positive change
Trust 13. Menumbuhkan Transparansi,
Kebersamaan dan Kerja sama yang
sehat
14. Menjaga rahasia bank dan
perusahaan
13. Growing transparency, togetherness,
and a good relationship
14. Protect Bank and company secrets
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
11Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
10Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
11Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
10
Nama Perusahaan PTBankPembangunanDaerahJawaBaratdanBanten,Tbk. NameofCompany
Nama Panggilan bank bjb Call Name
Kantor Pusat Menara bank bjb
Jl. Naripan No. 12-14
Bandung 40111
Head Office
Telepon 022-4234868 Phone
Faksimili 022-4206099 Facsimile
Didirikan 20 Mei 1961 Founded
Pemilik Pemda Provinsi Jawa Barat (38,26%), Pemda Provinsi Banten (5,37%), Pemda Kota-Kabupaten Se-Jawa Barat (23,61%), Pemda Kota-Kabupaten Se-Banten (7,76%) dan Publik (25%)
West Java Provincial Goverment (38,26%), Banten Provincial Goverment (5,37%), West Java Municipal Goverment (23,61%), Banten Municipal Goverment (7.76%) and Public (25%)
Shareholders
Jumlah Aktiva Rp 54 Triliun Total Assets
Jumlah Jaringan Kantor 1 Kantor Pusat Head Office
56 Kantor Cabang Branch Offices
228 Kantor Cabang Pembantu Sub Branch Offices
140 Kantor Kas Cash Unit
101 Payment Point Payment Point
7 Kas Mobil Keliling Mobile Cash Service
743 ATM bank bjb bank bjb ATM
Number of Office Network
Alamat Website http://www.bankbjb.co.id Website Adress
Alamat E-mail [email protected] or [email protected] E-mail Adress
Info bank bjb 14049 Call Center
Identitas PerusahaanCorporate Identity
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
11Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
10Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
11Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
10
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk yang dikenal dengan nama bank bjb, adalah bank umum yang sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Provinsi Banten, pemerintah kota/kabupaten se-Jawa Barat dan Banten, dan publik.
Awal berdirinya bank bjb bermula dari NV DENIS (De Erste Nederlansche Indische Shareholding), yang berkedudukan di Bandung dan bergerak di bidang hipotek. Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan milik Belanda yang dinasionalisasi berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia (RI) Nomor 33 Tahun 1960 tentang Penentuan Perusahaan di Indonesia Milik Belanda yang dinasionalisasi.
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk which is known as bank bjb, is a commercial bank owned by The Provincial Government West Java, Provincial Government of Banten, all cities and regencies government in West Java and Banten areas, and public.
The Establishment of bank bjb areinitialed from NV DENIS (De Erste Nederlansche Indische shareholding), based in Bandung and is engaged in mortgage and is one of the Dutch-owned company that was nationalized under Government Regulation (PP) of the Republic of Indonesia (GoI) No. 33 of 1960 about the determination of Companies in Indonesia of Dutch that is being nationalized.
Sekilas bank bjbbank bjb in brief
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
13Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
12Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
13Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
12
Sekilas bank bjb
bank bjb in brief
Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah tersebut,
Pemerintah Provinsi Jawa Barat mendirikan "PT Bank Karja
Pembangunan Daerah Djawa Barat" dengan modal dasar dari
kas daerah sebesar Rp 2.500.000, berdasarkan Akta Pendirian
No.125 tanggal 19 November 1960 juncto. Akta Perubahan
No.152 tanggal 21 Maret 1961 dan Akta Perubahan No.84
tanggal 13 Mei 1961, keduanya dibuat di hadapan Noezar,
Notaris di Bandung. serta dikukuhkan dengan Surat Keputusan
(SK) Gubernur Provinsi Jawa Barat Nomor 7/GKDH/BPD/61
tertanggal 20 Mei 1961 tentang Pembentukan Perusahaan Daerah
PT Bank Karja Pembangunan Daerah Djawa Barat.
Dalam rangka penyesuaian dengan ketentuan Undang-undang
Republik Indonesia No.13 Tahun 1962 tentang Ketentuan-
ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah, bentuk
hukum Perseroan diubah dari Perseroan Terbatas Bank Karja
Pembangunan Daerah Djawa Barat menjadi Bank Pembangunan
Daerah Jawa Barat berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Djawa
Barat No.11/PD-DPRD/1972 tanggal 27 Juni 1972 tentang
Penyempurnaan Kedudukan Hukum Bank Karja Pembangunan
Daerah Djawa-Barat. Nama PD Bank Karja Pembangunan Daerah
Jawa Barat selanjutnya diubah menjadi BPD Jabar sesuai Perda
Provinsi Jawa Barat Nomor 1/DP-040/PD/1978 Tanggal 27 Juni
1978. Pada tahun 1992 sesuai dengan Surat Keputusan Bank
Indonesia No.25/84/KEP/DIR tanggal 2 November 1992 status
BPD Jabar meningkat menjadi bank umum devisa. Berdasarkan
Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 1995, BPD Jabar memiliki
sebutan Bank Jabar dengan logo baru.
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa
Barat No.22 Tahun 1998 tanggal 14 Desember 1998 tentang
Perubahan Bentuk Hukum Bank Pembangunan Daerah Jawa
Barat dari Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas
(PT). Bentuk hukum Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat
berubah yang semula Perusahaan Daerah menjadi Perseroan
Terbatas. Perda tersebut dituangkan lebih lanjut pada Akta
Pendirian Nomor 4 Tanggal 8 April 1999 juncto Akta Perbaikan
Nomor 8 Tanggal 15 April 1999 keduanya dibuat di hadapan
Popy Kuntari Sutresna, S.H., Notaris di Bandung yang telah
memperoleh pengesahan Menteri Kehakiman RI berdasarkan
Surat Keputusan No.C2-7103.HT.01.01.TH.99 tanggal 16
April 1999, didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor
Pendaftaran Perusahaan Kab/Kodya Bandung di bawah No.871/
BH.10.11/IV/99 tanggal 24 April 1999, serta telah diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia No.39 tanggal 14 Mei
1999, Tambahan No.2811, bentuk hukum Bank Jabar diubah
dari Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT).
As a follow-up of the regulation, the Government of
West Java Province has established PT Karja Development
Bank capital base of local cash amounting to
Rp 2,500,000, by Deed of notaris Noezar Number 152 Date
March 21, 1961 and Number 184 dated May 13, 1961 and
confirmed by the Decree (SK), West Java Province Governor
No. 7/GKDH/BPD/61 dated May 20, 1961. Concering the
establishment of regional PT Bank Karja Pembangunan Daerah
Djawa Barat.
To improve the legal status of West Java Regional Development
Bank Work, issued Regional Regulation (Perda) No. 11/PDDPRD
West Java province / 72 Date June 27, 1972 concerning the Status
Law of the Bank’s work in West Java Regional Development as
a local company (PD) which is engaged in banking. In further
developments, the name of PD Regional Development Bank’s
work turned into BPD Jabar through the West Java Provincial
Laws No. 1/DP-040/PD/1978 Date June 27, 1978. Along
with the increased activity and customer needs, then in 1992
the status of BPD Jabar was upgraded to a foreign exchange
commercial bank based on the Decree of Bank Indonesia (BI)
Number 25/84/KEP/DIR On 2 November 1992. Furthermore,
based on Regulation No. 11 of 1995, this bank has the title of
Bank Jabar with a new logo.
Pursuant to the West Java Provinsial Decree No. 22 dated 14
December 1998 about the change of legal status of Regional
Development Bank of West Java from a regional corporation
to be limited liability company, legal status of the Regional
Development Bank of West Java were changed to be Limited
Liability Company. The regional government decree were later
authorised on Deed of Establishment No. 4 dated 8 April 1999
juncto Deed of Amandment No. 8 dated 15 April 1999, which
were written before Popy Kuntari Sutresna, Notary in Bandung
as approved by the Ministry of Law Republic of Indonesia by
virtue of the Decree No. C2-7103.HT.01.01.TH.99 dated 16
April 1999, registered in the Company Registry Office No.
871/BH.10/11/IV/99 dated 24 April 1999, and announced on
State Gazette No. 39 dated 14 May 1999, supplemental No.
2811, legal status Bank Jabar were changed from a Regional
Cooperation to the Limited Liability Company.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
13Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
12Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
13Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
12
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Untuk memenuhi meningkatnya kebutuhan masyarakat
akan jasa layanan perbankan yang berlandaskan syariah,
sesuai dengan izin BI Nomor 2/18/ DpG/DPIP Tanggal 12 April
2000 maka sejak tanggal 15 April 2000 Bank Jabar menjadi
BPD pertama di Indonesia yang menjalankan dual banking
system, yaitu memberikan layanan perbankan dengan sistem
konvensional dan sistem syariah.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal
16 April 2001 menyetujui peningkatan modal dasar Bank Jabar
menjadi Rp 1 triliun. Selanjutnya, berdasarkan hasil keputusan
RUPS yang diselenggarakan pada tanggal 14 April 2004
berdasarkan Akta Nomor 10 Tanggal 14 April 2004, modal
dasar Bank Jabar dinaikkan dari Rp 1 triliun menjadi Rp 2 triliun.
Melihat perkembangan prospek usaha yang terus membaik,
hasil RUPS tanggal 5 April 2006 menetapkan kenaikan modal
dasar Bank Jabar dari Rp 2 triliun menjadi Rp 4 triliun.
Pada bulan November 2007, sebagai tindak lanjut SK Gubernur
BI Nomor 9/63/kep.gbi/2007 tentang Perubahan Izin Usaha Atas
Nama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Menjadi Izin
Usaha Atas Nama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat
dan Banten,dilaksanakan penggantian call name dari “Bank
Jabar” menjadi “Bank Jabar Banten”.
Sehubungan dengan kegiatan usaha perbankan syariah,
Bank Jabar Banten melakukan pemisahan (spin off)
unit usaha syariah menjadi bank syariah dengan nama
PT Bank Jabar Banten Syariah. Berdasarkan Akta Pendirian
Perseroan Terbatas, PT Bank Jabar Banten Syariah No.4 tanggal
15 Januari 2010, dibuat oleh Fathiah Helmi, S.H., Notaris di
Jakarta, bank bjb memiliki penyertaan sebanyak 1.980.000.000
(satu miliar sembilan ratus delapan puluh juta) saham yang
merupakan 99% (sembilan puluh sembilan persen) dari seluruh
saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam
Anak Perusahaan. Bank Jabar Banten Syariah memperoleh izin
usaha dari Bank Indonesia sesuai dengan Keputusan Gubernur
Bank Indonesia No.12/35/KEP.GBI/2010 tanggal 30 April 2010
Tentang Pemberian Izin Usaha PT Bank Jabar Banten Syariah.
Seiring dengan perkembangan jaringan kantor yang lebih luas
maka berdasarkan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa PT Bank Pembangunan Jawa Barat dan Banten Nomor
26 tanggal 21 April 2010 dan sesuai Surat Bank Indonesia
No. 12/78/APBU/Bd tanggal 30 Juni 2010 perihal Rencana
Perubahan Logo, serta Surat Keputusan Nomor 1337/SK/DI(R-
PPN/2010 tanggal 5 Juli 2010, maka pada tanggal 8 Agustus
2010 nama Bank Jabar Banten resmi berubah menjadi bank
bjb.
To meet public demand for services based on Islamic banking
services, in accordance with the permission of BI No. 2 / 18 /
DPG / DPIP On 12 April 2000, since April 15, 2000, BPD Bank
Jabar becomes the first in Indonesia to run dual banking system,
which provides banking services with both conventional and
Islamic systems.
The result of the general meeting of shareholders (AGM) April
16, 2001 approved the increase in authorized capital of Bank
Jabar to Rp 1 trillion for more flexibility to execute its business
expansion. Furthermore, based on the resolution at the AGM held
on 14 April 2004 by Act No. 10 On 14 April 2004, the authorized
capital of the Bank Jabar was increased from Rp 1 trillion to
Rp 2 trillion. Seeing the development of business prospects
continue to improve, the results of April 5, 2006 AGM
set the authorized capital increase of Bank Jabar of
Rp 2 trillion to Rp 4 trillion.
In November 2007, following the issuance of Decree No.
9/63/kep.gbi/2007 central bank governor on Amendment to
Business License on Behalf PT West Java Regional Development
Bank Become Business License on Behalf of PT Bank Regional
Development of West Java and Banten, carried the title renaming
Bank Jabar to Bank Jabar Banten.
In relation to Islamic banking business, the company made the
separation (spin off) Sharia business unit into a Sharia bank
with the name of the Bank Jabar Banten Sharia on May 20,
2010. Based on the Deed of Establishment of Limited Liability
Company, Bank Jabar Banten Sharia bank No.4 January 15,
2010, made by Fathiah Helmi, SH, Notary in Jakarta, as many
investment banks have bank bjb 1.980.000.000 (one billion
nine hundred eighty million) shares representing 99% (ninety
nine percent) of all shares issued and fully paid shares in the
Subsidiary. Bank Jabar Banten Sharia has obtained a license
from Bank Indonesia in accordance with the Decision of the
Governor of Bank Indonesia No.12/35/KEP.GBI/2010 About
Granting Licenses PT Bank Jabar Banten Syariah dated 30 April
2010.
In line with the development of a wider service and based on
the results of General Meeting Extraordinary Shareholders of
PT Bank Pembangunan West Java and Banten No. 26 dated
April 21, 2010, in accordance with the Letter of Bank Indonesia.
12/78/APBU/Bd June 30, 2010 regarding the Plan Amendment
Logo and Decree No. 1337/SK/DI (R-PPN/2010 dated July 5,
2010, the company’s name officially changed to bank bjb on
August 8, 2010.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
15Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
14Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
15Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
14
SejarahPendirian–1961Pendirian Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat diawali oleh
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 33 tahun 1960
tentang Penentuan Perusahaan di Indonesia Milik Belanda yang
Dinasionalisasi. Salah satu perusahaan milik Belanda yang
berkedudukan di Bandung yang dinasionalisasi yaitu NV Denis
(De Erste Nederlansche Indische Shareholding) yang sebelumnya
bergerak di bidang bank hipotek. Sebagai tindak lanjut dari
Peraturan Pemerintah nomor 33 tahun 1960, Pemerintah
Propinsi Jawa Barat berdasarkan Akta Pendirian No.125 tanggal
19 November 1960 juncto Akta Nomor 152 tanggal 21 Maret
1961 dan Akta Nomor 84 tanggal 13 Mei 1961 seluruhnya
dibuat Notaris Noezar dan sesuai dengan Surat Keputusan
Gubernur Propinsi Jawa Barat nomor 7/GKDH/BPD/61 tanggal
20 Mei 1961 mendirikan Perusahaan Daerah ”PT Bank Karja
Pembangunan Daerah Djawa Barat” dengan modal dasar untuk
pertama kali berasal dari Kas Daerah sebesar Rp 2.500.000,-.
PerubahanBadanusaha–1978Untuk menyempurnakan kedudukan hukum PT Bank Karja
Pembangunan Daerah Djawa Barat, dikeluarkan Peraturan
Daerah Propinsi Jawa Barat nomor 11/PD-DPRD/72 tanggal 27
Juni 1972 tentang kedudukan hukum Bank Karja Pembangunan
Daerah Djawa Barat sebagai Perusahaan Daerah yang berusaha
di bidang perbankan. Selanjutnya melalui Peraturan Daerah
Propinsi Jawa Barat nomor 1/DP-040/PD/1978 tanggal 27 Juni
1978, nama PD Bank Karja Pembangunan Daerah Jawa Barat
diubah menjadi Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat.
Establishment–1961The establishment of Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat
was triggered by the Indonesian Government Regulation
number 33 Year 1960 regarding the nationalisation of Dutch-
owned companies in Indonesia. One of the Dutch-owned
companies based in Bandung that was nationalised was NV
Denis (De Erste Nederlansche Indische Shareholding) which was
previously engaged in mortgage banking. As a follow-up of the
Government Regulation number 33 Year 1960 the Provincial
Government of West Java with Noezar Deed number 152 dated
21 March, 1961 and number 184 dated 13 May, 1961 and
confirmed by the Decree of the Governor of West Java Province
number 7/GKDH/BPD/61 dated 20 May 1961, established the
PD Bank Karya Pembangunan with authorized starting capital of
Rp 2.500.000 from the regional government treasury.
Changesofbusinessentities-1978To improve the legal position of the Bank Karya Pembangunan
Daerah Djawa Barat, the Provincial government issued regulation
number 11/PD-DPRD/72 dated 27 June, 1972 regarding the
legal status of Bank Karya Pembangunan Daerah Djawa Barat
as a local enterprise in the banking sector. Furthermore, the
name PD. Bank Karya Pembangunan Daerah Jawa Barat was
changed to Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat by provincial
regulation number 1/DP-040/PD/1978 dated 27 June, 1978.
Tonggak SejarahMilestones
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
15Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
14
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
15Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
14
PeningkatanAktivitas–1992Pada tahun 1992 aktivitas Bank Pembangunan Daerah Jawa
Barat ditingkatkan menjadi Bank Umum Devisa berdasarkan
Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 25/84/KEP/DIR
tanggal 2 November 1992. Berdasarkan Perda Nomor 11 Tahun
1995 BPD Jawa Barat mempunyai call name “Bank Jabar“
dengan logo baru.
PerubahanBentukHukum–1998Dalam rangka mengikuti perkembangan perekonomian dan
perbankan, maka berdasarkan Perda Nomor 22 Tahun 1998
dan Akta Pendirian Nomor 4 Tanggal 8 April 1999 berikut Akta
Perbaikan Nomor 8 Tanggal 15 April 1999 yang telah disahkan
oleh Menteri Kehakiman RI tanggal 16 April 1999, bentuk
hukum Bank Jabar diubah dari Perusahaan Daerah (PD) menjadi
Perseroan Terbatas (PT).
Perluasan Bentuk Usaha – Dual Banking System2000Dalam rangka memenuhi permintaan masyarakat akan jasa
layanan perbankan yang berlandaskan Syariah, maka sesuai
dengan izin Bank Indonesia No. 2/18/DpG/DPIP tanggal 12 April
2000, sejak tanggal 15 April 2000 Bank Jabar menjadi Bank
Pembangunan Daerah pertama di Indonesia yang menjalankan
dual banking system, yaitu memberikan layanan perbankan
dengan sistem konvensional dan dengan sistem syariah.
IncreasingActivities-1992In 1992 Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat was upgraded
to a Commercial Bank based on the Decree of Bank Indonesia
Number 25/84/KEP/DIR dated 2 November, 1992, and based on
Provincial Regulation No. 11 Year 1995 the name was changed
to Bank Jabar with a new logo.
ChangeofLegalStatus-1998In order to follow the development of economy and banking,
and based on Provincial Regulation No. 22 Year 1998 and the
Deed of Establishment No. 4 dated 8 April 1999 following
further amendment No. 8 dated 15 April 1999 dated on 16
April 1999 which was approved by the Minister of Justice of
the Republic of Indonesia the legal status of Bank Jabar was
changed from a Regional enterprise (PD) to LLC.
ExpandingBusinessentity -DualBankingSystem2000In order to meet public demand for services based on Islamic
law and in accordance with the consent of Bank Indonesia No.
2/18/DpG/DPIP dated 12 April 2000, Bank Jabar became the
first Bank Pembangunan Daerah running a dual banking system.
Since 15 April 2000 Bank Jabar provides banking services with
conventional system and the Islamic system.
BerubahmenjadiPerusahaanDaerah(PD)BankKerja PembangunanDaerah
JawaBarat
CompletionofthelegalpositionandchangedtoPDBankKarja
PembangunanDaerahJawaBarat
Berubahmenjadi PTBankPembangunanDaerahJawaBaratdan
Banten
ChangesinOperatingLicensetobecomeBusiness
License on behalf of PTBankPembangunanDaerahJawaBaratand
Banten
• PeningkatanratingdariPefindo menjadiperingkatidAA-
• SpinOffUnitUsahaSyariah
• IPO• Re-branding
•IncreasedratingfromPefindotobecomeidAA-
• ShariaTradeUnit• IPO• Re-branding
• Peringkat2AnnualReportAward2011
• MendapatPeringkatPerusahaanTerpercayadariCorporateGovernancePerceptionIndex(CGPI)2011
• RebrandingbjbPrecious
•SecondRankAnnualReportAward2011
• MendapatPeringkatPerusahaanTerpercayadariCorporateGovernancePerceptionIndex(CGPI)2011
• RebrandingbjbPrecious
MenerbitkanObligasiVI
IssueaVIBond
MenerbitkanObligasiVII
IssueaVIIBond
bank bjb didirikan dengan nama PTBankKarjaPembangunan
DaerahDjawaBaratyangmerupakanhasilnasionalisasibank“NVDENIS” pada masa
pemerintahanBelanda
bank bjb established with the name
ofPTBankKarjaPembangunan
DaerahDjawaBaratwhichis
nationalizedfromNVDENIS,aDutch
CompanyinDutchreign
1972
MenerbitkanObligasiuntuk
pertamakalinya
Issueitsfirstbond
1991
BerubahdariPD menjadiPerseroan
Terbatas(PT)
FormsofBankJabarlawchangedfromPDinto
alimitedliability company(PT)
1999 2007 2010 2012
MenjadiBPDpertamayang
menjalankanduasistemperbankan,yaitukonvensional
dansyariah
BankJabarbecomesthefirstBPDin
Indonesiatorunadualbankingsystem
providingbothconventionaland
Islamicsystems
2000 2009 2011
Memperolehizinberoperasi sebagai
BankDevisa
Havealicensetobecome a foreign
exchangecommercialbank
1992
BerubahmenjadiPDBank
PembangunanDaerahJawaBarat
ChangedthenameintoPDBank
PembangunanDaerahJawaBarat
19781961
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
17Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
16Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
17Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
16
Tonggak Sejarah
Milestones
PerubahanNamadanCallNameBankJabarBanten–2007Berdasarkan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
(RUPS-LB) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat tanggal
3 Juli 2007 di Bogor, sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur
Bank Indonesia No. 9/63/KEP.GBI/2007 tanggal 26 November
2007 tentang Perubahan Izin Usaha Atas Nama PT Bank
Pembangunan Daerah Jawa Barat menjadi Izin Usaha Atas Nama
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, serta
SK Direksi Nomor 1065/SK/DIR-PPN/2007 tanggal 29 November
2007, maka nama Perusahaan berubah menjadi ”PT Bank
Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten” dengan sebutan
(call name) Bank Jabar Banten.
SpinOffPemisahan (spin off) Unit Usaha Syariah menjadi anak perusahaan
yang berdiri sendiri dengan nama Bank Jabar Banten Syariah
berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia No.12/35/
KEP.GBI/2010 tertanggal 30 April 2010 tentang Pemberian Izin
Usaha PT Bank Jabar Banten Syariah.
Berdasarkan Surat dari Ketua Bapepam dan LK No. S-5901/
BL/2010 Pada tanggal 29 Juni 2010 tentang Pemberitahuan
Efektifnya Pernyataan Pendaftaran Bank Jabar Banten
melaksanakan penawaran umum perdana saham dengan
harga penawaran sebesar Rp 600,00 (enam ratus Rupiah)
setiap saham yang dicatatkan dalam Bursa Efek Indonesia pada
tanggal 8 Juli 2010.
Berdasarkan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
(RUPS-LB) PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat &
Banten Nomor 26 tanggal 21 April 2010, Surat Bank Indonesia
No.12/78/APBU/Bd tanggal 30 Juni 2010 perihal Rencana
Perubahan Logo, serta Surat Keputusan Direksi Nomor 1337/
SK/DIR-PPN/2010 tanggal 5 Juli 2010, maka call name ”Bank
Jabar Banten” telah resmi diubah menjadi ”bank bjb” pada
tanggal 2 Agustus 2010.
ChangeofNameandCallNameBankJabarBanten-2007Based on Results of the Extraordinary General Shareholders
Meeting held in Bogor on 3 July 2007 and in accordance with the
Decree of Governor of Bank Indonesia. 9/63/KEP.GBI/2007 dated
26 November 2007 the banks name was changed from PT Bank
Pembangunan Daerah Jawa Barat to PT Bank Pembangunan
Daerah Jawa Barat and Banted in the Business License into
Business License on Behalf of PT Bank Regional Development
West Java and Banten, and Decree No. 1065/SK/DIR-PPN Directors
/ 2007 dated 29 November 2007, the bank’s name changed to
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, with the
title (call name) Bank Jabar Banten.
SpinOffBank Jabar Banten sharia banking unit was separated and
became a independent subsidiary called Bank Jabar Banten
sharia based on the business license from Bank Indonesia and
in accordance with the Governor of Bank Indonesia Decree
No.12/35/KEP.GBI/2010 dated 30 april 2010 regarding business
license for PT Bank Jabar Banten sharia.
On 29 June, 2010, the bank bjb obtained Registration
Statement from the Chairman of Bapepam and LK based on
Letter No. S-5901/BL/2010 to carry out initial public offering
(IPO) of shares at a nominal value of Rp 600, which were listed
in Indonesia Stock Exchange on 8 July, 2010.
Based on Results of the Extraordinary General Shareholders
Meeting PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat and Banten
No. 26 dated 21 April, 2010, and in accordance with Bank
Indonesia letter no.12/78/APBU/Bd letter dated 30 June, 2010
regarding the planned logo change and the Board of Directors
Decree No. 1337/SK/DIR-PPN/2010 dated 5 July, 2010, the bank
has officially turned its call name into bank bjb on 2 August,
2010.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
17Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
16
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
17Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
16
IPObank bjb merupakan Bank Pembangunan Daerah pertama
yang mencatatkan saham perdananya (IPO) di Bursa Efek
Indonesia (BEI) pada tanggal 8 Juli 2010. bank bjb menawarkan
saham kepada publik sejumlah 2.424.072.500 lembar saham
Seri B (termasuk EMSA) dengan harga penawaran Rp 600,-
per saham dimana dana yang diperoleh dari IPO sekitar Rp 1,4
triliun. Pelepasan saham ke masyarakat ini setara dengan 25%
dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh.
Dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum ini
dipergunakan oleh bank bjb untuk penguatan modal
perusahaan dalam rangka mendukung ekspansi kredit, terutama
sektor UMKM, perluasan jaringan, dan pengembangan
teknologi informasi. Penawaran Umum Perdana Saham bank
bjb memperoleh minat yang relatif besar dari investor domestik
maupun luar negeri. Dalam Penawaran Umum kepada
masyarakat tanggal 1, 2 dan 5 Juli 2010, permintaan saham
bank bjb mengalami oversubscribed sebesar 11,2 kali untuk
porsi pooling.
IPObank bjb as a pioneer of regional development banks which
recorded its first stock (IPO) on the Indonesian Stock Exchange
(IDX) on July 8, 2010 to the public. bank bjb offers shares to
the public of 2,424,072,500 Series B shares,(including EMSA)
by offering price of Rp 600, - per share with the proceeds from
the IPO of about 1.4 trillion. Disposal of shares to the public this
is equivalent to 25% of the total issued and fully paid.
The funds from the Offering were used by banks bjb to
strengthening the company’s capital to support loan expansion,
especially the SME sector, expansion of network and information
technology development. Future bank bjb plans to focus growth
in the SME sector with the support of existing consumer sector
at this time.Initial Public Offering bank bjb obtained a relatively
large interest from domestic and foreign investors. In the Initial
Public Offering of 1.2 and 5 July 2010, the demand for bank
shares suffered bjb oversubscribed by 11.2 times for the portion
of pooling
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
19Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
18Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
19Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
18
Peristiwa Penting 20122012 Event Highlights
Februari Launching Waroeng bjb
JuliPenandatanganan Perjanjian Kredit KMKK Stand By Loan Dengan PT Brantas
Mei Penyerahan Bantuan CSR Kepada PMI Kota Bandung dan Kabupaten Bandung
Septemberbjb Bandung Lautan Trail
JuliAnalyst MeeTing Q2 bank bjb
Maret Pembukaan Kantor Cabang Solo
JuniKerjasama bank bjb & Unpad Dalam Bidang Kebudayaan
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
19Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
18Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
19Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
18
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
OktoberAnalyst Meeting Q3 bank bjb
AgustusBazar Ramadhan bank bjb 2012
OktoberIndonesia Team To Homeless World Cup In Mexico
Desember Gala Dinner bjb Precious
Desember bank bjb Service Excelent Award 2012
NovemberPenghargaan IICD Award
OktoberLaunching Program Entrepreneur Stie Ekuitas,
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
21Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
20Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
21Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
20
Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2012 bank bjb di Hotel Hyatt, Bandung, 26 Maret 2012.2012 Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) bank bjb in Hotel Hyatt, Bandung, March 26, 2012.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST)Annual General Meeting of Shareholders (AGMS)
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
21Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
20Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
21Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
20
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa (RUPSLB) tahun 2012 bank bjb di Ritz
Carlton, Jakarta 27 September 2012.
2012 Extraordinary General Meeting of
Shareholders (EGMS) bank bjb in Ritz Carlton, Jakarta
27 September 2012.
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS)
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
23Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
22Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
23Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
22
Penghargaan Meteri Keuangan Republik Indonesia kepada bank bjb sebagai Peringkat II Kategori BUMD Listed dalam Annual Report Award 2011
Penghargaan Meteri Keuangan Republik Indonesia kepada bank bjb sebagai Peringkat II Kategori BUMD Listed dalam Annual Report Award 2011
Penghargaan Kepada Direktur Utama bank bjb “Bien Subiantoro” sebagai Marketer Of The Year 2012 dari Markplus Inc tanggal 13 Desember 2012
Penghargaan Kepada Direktur Utama bank bjb “Bien Subiantoro” sebagai Marketer Of The Year 2012 dari Markplus Inc tanggal 13 Desember 2012
Penghargaan kepada bank bjb sebagai Trusted Company Based On Corporate Governance Perception Index (CGPI) dari Indonesia Trusted Companies Awards 2012
Penghargaan kepada bank bjb sebagai Trusted Company Based On Corporate Governance Perception Index (CGPI) dari Indonesia Trusted Companies Awards 2012
Penghargaan kepada bank bjb sebagai Best Corporate Governance “Newly Listed Company” dari Indonesian Institute For Corporate Director tahun 2012
Penghargaan kepada bank bjb sebagai Best Corporate Governance “Newly Listed Company” dari Indonesian Institute For Corporate Director tahun 2012
Penghargaan People of The Year kepada Direktur Utama bank bjb “Bien Subiantoro” sebagai CEO 2012 dari Seputar Indonesia.
Penghargaan People of The Year kepada Direktur Utama bank bjb “Bien Subiantoro” sebagai CEO 2012 dari Seputar Indonesia.
Penghargaan “Excellence” Service Performance untuk BJB Call Category Regular Banking (Indonesia)
Penghargaan “Excellence” Service Performance untuk BJB Call Category Regular Banking (Indonesia)
PenghargaanAwards
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
23Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
22Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
23Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
22
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Penghargaan sebagai bank yang berpredikat “Sangat Bagus” Atas Kinerja Keuangan Tahun 2011 dari Infobank tanggal 13 Juli 2012
Penghargaan sebagai bank yang berpredikat “Sangat Bagus” Atas Kinerja Keuangan Tahun 2011 dari Infobank tanggal 13 Juli 2012
Penghargaan Pelaporan Gratifikasi bank bjb sebagai BUMN yang melaporkan gratifikasi yang menjadi milik Negara dengan jumlah laporan terbanyak pada tahun 2012
Penghargaan Pelaporan Gratifikasi bank bjb sebagai BUMN yang melaporkan gratifikasi yang menjadi milik Negara dengan jumlah laporan terbanyak pada tahun 2012
Penghargaan Pelaporan Gratifikasi bank bjb sebagai BUMN yang melaporkan gratifikasi yang menjadi milik Negara dengan jumlah laporan terbanyak pada tahun 2012
Penghargaan Pelaporan Gratifikasi bank bjb sebagai BUMN yang melaporkan gratifikasi yang menjadi milik Negara dengan jumlah laporan terbanyak pada tahun 2012
Penghargaan kepada bank bjb sebagai The Best Of Bandung Service Excellence Champion Category Conventional Banking (Asset < 100 T) dari Markplus Insight
Penghargaan kepada bank bjb sebagai The Best Of Bandung Service Excellence Champion Category Conventional Banking (Asset < 100 T) dari Markplus Insight
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
25Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
24Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
25Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
24
No Uraian 2012 2011 2010 2009 2008 Description
A JumlahAset 70.840.878 54.448.658 43.445.700 32.457.004 26.040.869 TotalAssets
B PenyaluranDana 62.084.535 48.090.684 38.866.243 29.239.394 24.688.297 Credit
1. Kredit yang diberikan (termasuk kredit bank lain) 38.332.712 28.764.701 23.669.719 19.631.968 16.429.069 Disbursed Loan
2. Penempatan pada Bank Lain 8.013.850 7.889.010 12.748.488 6.944.571 3.851.875 Placement with Other Banks
3. SSB termasuk SBI 4.142.992 11.401.759 2.412.822 2.628.916 4.373.542 Securities included B I Certificates
4. Reverse repo 11.567.261 - - - - Reverse repo
5. Penyertaan 27.720 35.214 35.214 33.939 33.811 Placement
C PenghimpunanDana 58.574.543 47.258.455 37.065.628 27.797.316 22.388.581 Funding
C.1.DanaPihakKetiga 47.632.863 39.042.777 31.953.462 23.718.912 18.347.050 ThirdPartyFund
1. Giro 14.527.781 11.168.241 7.610.327 8.272.288 7.405.206 Current Account
2. Tabungan 8.739.254 6.270.783 4.876.716 3.802.574 3.139.322 Saving
3. Deposito 24.365.828 21.603.753 19.466.419 11.644.050 7.802.522 Time Deposit
C.2.DanaLainnya 10.941.680 8.215.678 5.112.166 4.078.404 4.041.531 Other Funding
1. Simpanan Dari Bank Lain 6.392.634 5.298.687 3.353.645 2.323.050 2.322.237 Saving from Other Banks
2. Obligasi yang diterbitkan 2.395.091 2.742.993 1.745.936 1.744.253 1.683.408 Bonds issued
3. Repo 1.922.795 2.742.993 1.745.936 1.744.253 1.683.408 Bonds issued
3. Pinjaman yang diterima 231.160 173.998 12.585 11.101 35.886 Borrowings
D Ekuitas 6.008.840 5.374.642 4.990.993 3.138.218 2.481.870 Equity
D.1.ModalDasar 2.424.073 2.424.073 2.424.073 1.812.154 1.541.101 Paid-up Capital
Propinsi Jawa Barat 927.499 927.499 927.499 927.499 718.499 West Java Province
Propinsi Banten 130.147 130.147 130.147 130.147 122.147 Banten Province
Kota & Kab. se - Jawa Barat 572.349 572.349 572.349 566.449 525.153 West Java Local Government
Kota & Kab. se - Banten 188.060 188.060 188.060 188.060 175.301 Banten Local Government
IPO (Initial Public Offering) 606.018 606.018 606.018 - - Initial Public Offering (IPO)–Go Public
Agio Saham 823.423 - - - - Premium on share Capital - Net of Share
Issuance Cost
Kepentingan non-pengendali 33.687 606.018 606.018 - - Initial Public Offering (IPO)–Go Public
D.2. SaldoLaba 2.727.657 2.127.146 1.743.497 1.326.064 940.769 Retained Earnings
E ModalBank 4.572.375 4.535.765 4.207.265 2.855.553 2.364.101 BankCapital
1. Modal Inti 4.650.062 4.551.623 4.278.130 2.704.134 2.197.958 Core Capital
2. Modal Pelengkap (77.687) (15.858) (70.865) 151.420 196.201 Supplementary Capital
3. Penyertaan ( - / - ) - - - - (30.058) Investments (- / -)
F AktivaTertimbangMenurutRisiko(ATMR) 19.511.884 19.939.939 15.752.880 13.471.096 15.696.107 RiskWeightedAsset
G KualitasAktivaProduktif(termasukSBI) 59.101.812 45.938.735 37.519.890 31.872.177 24.174.893 EarningAssetQuality
(includeSBI)
1. Lancar 57.299.810 45.029.998 36.845.094 31.289.487 23.545.084 Current
2. Dalam Perhatian Khusus 1.049.922 571.126 258.640 183.986 494.838 Special Mention
3. Kurang Lancar 163.356 67.221 35.211 188.216 13.987 Substandard
4. Diragukan 118.598 66.039 68.618 30.259 19.860 Doubtful
5. Macet 470.126 204.351 312.327 180.229 101.124 Loss
H Laba(Rugi) Profit (Loss)
1. Pendapatan Bunga 6.795.686 5.977.050 4.894.312 3.944.548 3.079.494 Interest Income
2. Beban Bunga (3.140.311) (2.915.841) (2.254.731) (1.841.510) (1.253.624) Interest Expense
3. Pendapatan Bunga Bersih 3.655.375 3.061.209 2.639.581 2.103.038 1.825.870 Net Interest Income
4. Pendapatan Operasional Lainnya 330.362 240.168 306.401 262.083 174.708 Other Operating Income
5. Beban Operasional Lainnya (2.566.496) (2.026.483) (1.755.444) (1.410.138) (1.200.443) Other Operating Expense
6. Pendapatan (Beban) Operasional Lainnya 1.419.241 1.274.894 (1.190.538) (954.983) (1.025.735) Other Operating Income (expense)
7. Pendapatan Non Operasional 112.185 60.171 42.316 40.601 29.510 Non Operating Income
8. Beban Non Operasional (18.927) (15.249) (13.226) (10.207) (10.699) Non Operating Expense
9. Laba Sebelum Pajak 1.512.499 1.319.816 1.219.628 985.377 818.946 Income Before Tax
10. Pajak (319.195) (357.121) (329.403) (276.271) (276.784) Tax
11. Laba Bersih 1.193.304 962.695 890.225 709.106 542.162 Net Income
Dalam Jutaan Rupiah. Angka-angka pada seluruh tabel dan grafik menggunakan notasi Indonesia. In millions of Rupiah. Numerical notations in all tables and graphs are in Indonesian.
Ikhtisar keuanganFinancial Highlights
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
25Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
24Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
25Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
24
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Jumlah AsetTotal Asset
Rp jutaRp million
2012
70.840.878
2008
26.040.869
2009
32.410.329
2010
43.445.700
2011
54.448.958
CARCAR
%%
2012
18,11
2008
15,06
2009
21,20
2010
22,85
2011
18,36
Penyaluran DanaLoan
Rp jutaRp million
2012
62.084.535
2008
24.688.297
2009
29.238.224
2010
38.866.244
2011
48.090.684
NPL-NETNPL-NET
%%
2012
0,50
2008
0,11
2009
0,76
2010
0,29
2011
0,41
Laba BersihNet Profit
Rp jutaRp million
2012
1.193.304
2008
542.162
2009
709.106
2010
890.171
2011
962.260
BOPOOperational Expenses to Operating Income (BOPO)
%%
2012
80,02
2008
75,41
2009
77,30
2010
76,60
2011
80,02
No Uraian 2012 2011 2010 2009 2008 Description
12. Laba Rugi Awal Tahun - 1.199.560 1.279.389 940.769 680.789 Profit (Loss) as at beginning year
13. Dividen dan lainnya (592.173) (578.610) (472.738) (370.486) (282.182) Dividend and Others
14. Saldo Laba Rugi - 2.127.146 1.743.497 1.279.389 940.769 Income (Loss) Balance
15. Laba Sebelum Hak Minoritas 1.192.684 962.260 890.171 - - Income For the Year Attributable To:
16. Hak Minoritas atas Laba Rugi Anak Perusahaan Yang Dikonsolidsikan
(620) 435 54 - - Equity Holders of The Parents
17. Penyesuaian Transisi Penerapan Awal PSAK 50 dan 55
- - 46.675 - -Penyesuaian Transisi Penerapan Awal
PSAK 50 dan 55
I RASIO-RASIOKEUANGAN(%) FINANCIALRATIO(%)
I.1 RASIO KINERJA PERFORMANCE RATIO
CAR 18,11% 18,36 22,85 21,20 15,06 CAR
ROA 2,46% 2,65 3,15 3,24 3,31 ROA
ROE 25,02% 21,00 24,95 28,09 24,98 ROE
NIM 6,76% 6,89 7,32 7,63 8,45 NIM
NPL GROSS 2,07% 1,21 1,86 1,97 0,78 NPL GROSS
NPL NET 0,50% 0,41 0,29 0,76 0,11 NPL NET
BOPO 80,02% 80,02 76,60 77,30 75,41 BOPO
LDR 74,09% 72,95 71,54 82,47 89,44 LDR
ASET PRODUKTIF BERMASALAH TERHADAP TOTAL ASET PRODUKTIF
1,27% NON-PERFORMING EARNING ASSETS TOTOTAL EARNING ASSETS
ASET TETAP TERHADAP MODAL 25,22 23,22 20,45 30,81 32,78 FIXED ASSETS TO CAPITAL
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
27Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
26Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
27Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
26
BulanTertinggiHighest
TerendahLowest
Harga PenutupanClosing Price
Volume TransaksiTransaction Volume
Month
Januari 1.011 980 998 361.853.000 January
Februari 1.110 1.078 1.098 353.468.000 February
Maret 1.092 1.066 1.082 379.242.000 March
April 1.128 1.099 1.115 411.318.000 April
Mei 996 970 986 172.031.000 May
Juni 890 856 873 224.290.000 June
Juli 941 920 935 106.101.000 July
Agustus 1.005 977 994 138.302.000 August
September 1.085 1.055 1.075 216.898.000 September
Oktober 1.109 1.081 1.095 236.854.000 October
Nopember 1.113 1.091 1.106 164.649.000 November
Desember 1.055 1.021 1.040 127.091.500 December
Informasi rata-rata harga saham dan jumlah volume transaksi 2012Monthly average price of shares and volume 2012
Informasi harga saham periode 2012Monthly price of shares 2012
TanggalPembukaan
OpenTertinggiHighest
TerendahLowest
PenutupanClose
Volume (lembar)Volume (sheet)
IHSG Date
31 Januari 2012 1.030 1.050 1.010 1.030 15.924.500 3.942 31 January 2012
29 Februari 2012 1.100 1.140 1.100 1.130 38.252.000 3.985 29 February 2012
30 Maret 2012 1.100 1.110 1.090 1.110 8.381.500 4.122 30 March 2012
30 April 2012 1.050 1.060 1.020 1.030 11.040.000 4.181 30 April 2012
31 Mei 2012 940 940 900 910 9.442.500 3.833 31 May 2012
29 Juni 2012 910 930 900 920 10.128.500 3.956 29 June 2012
31 Juli 2012 930 950 930 940 6.200.500 4.142 31 July 2012
31 Agustus 2012 970 1.000 960 980 6.759.000 4.060 31 August 2012
28 September 2012 1.120 1.130 1.090 1.100 8.447.500 4.263 28 September 2012
31 Oktober 2012 1.100 1.110 1.090 1.100 4.313.000 4.350 31 October 2012
30 Nopember 2012 1.090 1.090 1.030 1.050 16.598.500 4.276 30 November 2012
28 Desember 2012 1.060 1.070 1.040 1.060 7.555.000 4.317 28 December 2012
Informasi harga saham per bulan 2012Monthly price of shares 2012
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
1.000
800
1.200
600
400
200
0
Ikhtisar SahamStock Highlights
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
27Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
26Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
27Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
26
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Sebelum Penawaran Umum / Before Public Offering Sesudah Penawaran Umum / After Public Offering
Pemegang Saham
Nilai Nominal Rp 250,00 per sahamNominal Value Rp 250,00 per share
% ShareholderJumlah Saham
Total ShareNilai (Rp)Value (Rp)
% Jumlah SahamTotal Share
Nilai (Rp)Value (Rp)
Modal Dasar BasicCapital
Seri A 9.600.000.000 2.400.000.000.000 9.600.000.000 2.400.000.000.000 A Series
Seri B 6.400.000.000 1.600.000.000.000 6.400.000.000 1.600.000.000.000 B Series
JumlahModalDasar 16.000.000.000 4.000.000.000.000 16.000.000.000 4.000.000.000.000 TotalBasicCapital
ModalDitempatkandan Disetor Penuh
IssuedandFullyPaidCapital
SeriA SeriA
Pemerintah Provinsi Jawa Barat
3.709.994.733 927.498.683.250 51,02% 3.709.994.733 927.498.683.250 38,26% West Java Provincial Government
Pemerintah Kota KabupatenSe Jawa Barat
2.289.395.681 572.348.920.250 31,48% 2.289.395.681 572.348.920.250 23,61% West Java Local Govern-ment
Pemerintah Provinsi Banten 520.589.856 130.147.464.000 7,16% 520.589.856 130.147.464.000 5,37% Banten Provincial Government
Pemerintah Kota Kabupaten Se Banten
752.238.396 188.059.599.000 10,34% 752.238.396 188.059.599.000 7,76% Banten Local Goverment
TotalSahamSeriA 7.272.218.666 1.818.054.665.500 100,00% 7.272.218.666 1.818.054.666.500 75,00% TotalSharesSeriA
SeriB SeriB
Umum - - - 2.393.470.000 598.367.500.000 24,68% Public
Karyawan dan Manajemen (Program EMSA)
- - - 30.602.500 7.650.625.000 0,32% Employee and Management
Total Saham Seri B - - - 2.424.072.500 606.018.125.000 25,00% Total Shares Seri B
JumlahModal Ditempatkan dan Disetor Penuh
- - - 9.696.291.166 2.424.072.791.500 100,00% IssuedandFullyPaid Capital
JumlahSahamDalamPortepel
8.727.781.334 2.181.945.333.500 6.303.708.834 1.575.927.208.500 TotalSharesinPortepel
Seri A 2.327.781.334 581.945.333.500 2.327.781.334 581.945.333.500 Seri A
Seri B 6.400.000.000 1.600.000.000.000 3.975.927.500 993.981.875.000 Seri B
Kepemilikan Saham yang Mencapai > 5% per Desember 2012Share Ownership More Than 5% as of December, 2012
No NamaSahamShare
Nominal (Rp 250)
Harga PenutupanClosing Price(Rp 1.060)
% KepemilikanShareholders
Name
1 Pemda Provinsi Jawa Barat 3.709.994.733 927.498.683.250 3.932.594.416.980 38.26 West Java Provincial Government
2 Pemda Kabupaten Bandung 680.906.967 170.226.741.750 721.761.385.020 7.02 Bandung Municipal Government
3 Pemda Provinsi Banten 520.589.856 130.147.464.000 551.825.247.360 5.37 Banten Provincial Government
Kepemilikan Saham < 5% per Desember 2012Share Ownership Less Than 5% as of December, 2012
Jumlah Pemegang Saham
SahamShare
Nominal (Rp 250)
Harga PenutupanClosing Price(Rp 1.060)
% KepemilikanShareholders
Number of Shareholders
10.485 4.784.799.610 1.196.199.902.500 5.071.887.586.600 49,35 10.485
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
29Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
28Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
29Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
28
NoObligasiBond
SeriSeries
Nominal (Rp juta)
Rp million
Tingkat Bunga per tahun
Interest per year (%)
Jangka Waktu / Period
PeringkatRating
Tanggal Efektif
Bapepam/ effective Date
Jatuh TempoDue Date
1
Obligasi VI bank bjb Tahun 2009Bond VI bank bjb Year 2009
Seri BB Series
Rp400.000,- 12,50 5 tahun/year idAA- 30-6-2009 10-7-2014
2
Obligasi VII bank bjb Tahun 2011 Bond VII bank bjb Year 2011
Seri AA Series
Rp276.000,- 9,20 3 tahun/year idAA- 31-01-2011 09-02-2014
Seri BB Series
Rp601.000,- 10,20 5 tahun/year idAA- 31-01-2011 09-02-2016
Seri CC Series
Rp1.123.000,- 10,40 7 tahun/year idAA- 31-01-2011 09-02-2018
ObligasiBonds
*) Biaya Penawaran Umum telah disesuaikan berdasarkan biaya emisi yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Doli, Bambang, Sudarmandji, dan Dadang*) Public Offering costs have been adjusted based on the costs emissions that have been audited by Public Accounting Firm Doli, Bambang, Sudarmandji and Dadang
Laporan Penggunaan Dana Hasil Penawaran UmumLaporan Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum
No.
Jenis Penawaran
UmumPublic
OfferingType
Tanggal Efektif
Effective Date
Jumlah Hasil Penawaran
Umum Amount of Public Offering
Biaya Penawaran
UmumCost of Public
Offering
Hasil BersihNet Result
Rencana Penggunaan Dana Menurut ProspektusPlanned Use of Funds According to the Prospectus
Realisasi Penggunaan DanaActual Use of Funds Sisa Dana
Hasil Penawaran Umum
Remaining Proceeds From Public Offering
Ekspansi Kredit
Expansion of Loan
Ekspansi Jaringan Kantor
Expansion of Branch Network
Ekspansi Teknologi Informasi
Expansion of Information Technology
TotalTotal
Ekspansi Kredit
Expansion of Loan
Ekspansi Jaringan Kantor
Expansion of Branch Network
Ekspansi Teknologi Informasi
Expansion of Information Technology
TotalTotal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Penawaran Umum (IPO)Public Offering
8-7-2010 1.454.444 25.003* 1.429.441 1.143.553 142.944 142.944 1.429.441 1.143.553 140.437 12.992 1.296.982 132.459
JumlahTotal
1.454.444 25.003 1.429.441 1.143.553 142.944 142.944 1.429.441 1.143.553 140.437 12.992 1.296.982 132.459
Kepemilikan Saham Komisaris dan Direksi per Desember 2012Share Ownership by Top Management as of December, 2012
NoNamaName
sahamshare
Nominal (Rp 250)
Harga PenutupanClosing Price(Rp 1.060)
% KepemilikanShareholders
Status
1 Muhadi 2.341.500 585.375.000 2.481.990.000 0,024 Komisaris / Commissioner
2 Bien Subiantoro 757.500 189.375.000 802.950.000 0,008 Direksi / Director
3 Arie Yulianto 333.000 83.250.000 352.980.000 0,003 Direksi / Director
4 Djamal Muslim 325.000 81.250.000 344.500.000 0,003 Direksi / Director
5 Acu Kusnandar 245.000 61.250.000 259.700.000 0,003 Direksi / Director
6 Entis Kushendar 30.000 7.500.000 31.800.000 0,0003 Direksi / Director
Ikhtisar SahamStock Highlights
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
29Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
28Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
29Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
28
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Share composition by end of December, 2012, West Java and
Banten Governments owned Series A shares while the remaining
Series B shares were issued to the public on 8 July, 2010 through
Initial Public Offering (IPO).
The structure of the bank bjb shareholders consist of
Government Province of West Java, Banten Province,
Government City/County as West Java, the Government City/
County as a whole shares Banten Series A, while shares of
series B is released into public as much as 25% of the total
shares. Series A shares and Series B has a right, however,
shareholders A series still has a strong control functions in terms
of appointment / dismissal of the Board of Commissioners and
Directors, amendment, merger, consolidation & acquisition, and
dissolution & liquidation of the company.
Series A Shares are not actively traded (owned by the
government), while B Series shares are actively traded on the
stock market (free float). Owners of A Series shares are allowed
to buy B Series shares while B Series shareholders are not allowed
to buy A Series shares before getting approval at the General
Shareholders Meeting for releasing any A Series shares.
Series B shares are traded according to market prices Volatility.
Komposisi saham per akhir Desember 2012, Pemerintah Jawa
Barat dan Banten memiliki saham seri A dan sedangkan lainnya
merupakan saham seri B yang dikeluarkan kepada publik pada
tanggal 8 Juli 2010 melalui Initial Public Offering (IPO).
Struktur pemegang saham bank bjb terdiri dari Pemerintah
Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Provinsi Banten, Pemerintah
Kota/Kabupaten se-Jawa Barat, Pemerintah Kota/Kabupaten
se-Banten yang memiliki seluruh saham seri A, sedangkan
seri B merupakan saham yang dilepas ke publik sebanyak
25% dari total saham. Saham seri A dan seri B memiliki hak,
namun demikian pemegang saham seri A tetap memiliki fungsi
kontrol yang kuat dalam hal pengangkatan/pemberhentian
Dewan Komisaris dan Direksi, perubahan Anggaran Dasar,
penggabungan, peleburan dan pengambilalihan serta
pembubaran dan likuidasi perusahaan.
Saham seri A adalah saham yang tidak aktif
diperdagangkan (dimiliki oleh Pemda), sedangkan saham seri B
adalah saham yang aktif diperdagangkan di bursa (free float).
Pemegang saham seri A dapat membeli saham seri B, namun
pemegang saham seri B tidak bisa membeli saham seri A
sebelum mendapat persetujuan dari RUPS mengenai pelepasan
saham seri A.
Saham seri B diperjual belikan sesuai harga pasarnya yang
bersifat volatil.
KomposisiPemilikanSaham % CompotitionofshareOwnership
Pemda 75 Government
Publik 25 Public
Komposisi kepemilikan saham Per Desember 2012Composition of share – Government and Public ownership as of December, 2012
25%SahamdimilikiolehPublik
Shares Owned by Public
Informasi bagi InvestorInformation for Investors
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
31Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
30Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
31Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
30
Komposisi Saham Lokal dan AsingComposition of Share Domestic and Foreign
Komposisi Pemilikan Saham % Composition of share ownership
Lokal 92,72% Domestic
Asing 7,28% Foreign
Komposisi Kepemilikan Saham berdasarkan golongan per Desember 2012Composition of share – Public ownership as of December, 2012
Status PemilikJumlah Saham
Number of Shares% Pemilikan
% OwnershipOwnership Status
PemodalNasional NationalInvestors
Perorangan Indonesia 500.880.500 5,17% Individual Domestics
Pemerintah Daerah 7.272.218.666 75,00% Individual Foreign
Karyawan 30.602.500 0,32% Employees
Koperasi 252.500 0,00008% Cooperative
Yayasan 25.206.000 0,26% Foundations
Dana Pensiun 249.732.500 2,56% Pension Fund
Asuransi 448.554.000 4,63% Insurance
Perseroan Terbatas 66.915.578 0,69% Company Limited
Reksa dana 396.480.624 4,09% Mutual Funds
SubTotal 8.990.842.868 92,72% SubTotal
PemodalAsing ForeignInvestor
Perorangan Asing 2.674.500 0,03% Individual Foreign
Badan Usaha Asing 702.773.798 7,25% Institution Foreign
SubTotal 705.448.298 7,28% SubTotal
TOTAL 9.696.291.166 100,00% TOTAL
92,72%
7,28% Asing/ Foreign
Lokal/ Domestic
Informasi bagi InvestorInformation for Investors
Komposisi Saham Pemerintah Daerah dan PublikComposition of Share Local Government and Public
75% Pemda/ Government
25% Publik/ Public
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
31Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
30Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
31Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
30
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
KronologisIPO2010Hari Rabu tanggal 21 April 2010 pukul 14.05 di Ballroom Hotel
Hilton Bandung, Jl. HOS. Tjokroaminoto No. 41-43 Bandung
40172.
Berdasarkan Akta Keputusan Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten, Tbk Nomor 26 tanggal 21
April 2010 yang telah diberitahukan dengan Keputusan
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Surat Penerimaan
Pemberitahuan Nomor: AHU-AH.01.10-10983 tanggal
6 Mei 2010, dalam RUPS telah diputus:
a) Dengan suara bulat secara musyawarah untuk mufakat
memutuskan menyetujui dijadualkan kembali proses IPO
pada tahun 2010
b) Pasal 5 mengatur antara lain Saham bank bjb terdiri dari
Saham Seri A (yang Khusus dimiliki Pemerintah Pusat,
Pemerintah Propinsi, Kota dan Kabupaten) dan Saham
Seri B (yang dapat dimiliki oleh Direksi, Dewan Komisaris,
Karyawan bank bjb, masyarakat dan pemerintah) Pemegang
saham seri A dan B mempunyai hak yang sama.
c) Komposisi besaran modal untuk seluruh saham yang
ditempatkan adalah 100% dengan ketentuan batas
maksimum saham seri B adalah 40% dan selebihnya
merupakan saham seri A.
KronologisPencatatanSahamDicatat dengan kode BJBR
a. Dimulai dengan pernyataan Efektif Bapepam dan LK pada
tanggal 29 Juni 2010.
b. Harga ditetapkan di Rp 600,- per lembar.
c. Listing pada tanggal 8 Juli 2010 dan langsung mengalami
auto reject menjadi Rp 900,-
ObligasibankbjbYangMasihBeredar1. Obligasi VII bank bjb Tahun 2011 dengan jumlah pokok
obligasi sebesar Rp 2.000.000.000.000,- (dua triliun
Rupiah). Peringkat idAA- dari Pefindo, terdiri dari:
• Seri A dengan nilai nominal sebesar
Rp 276.000.000.000,- (dua ratus tujuh puluh enam
miliar Rupiah), obligasi ini memiliki tingkat suku bunga
tetap sebesar 9,20% per tahun yang akan jatuh tempo
pada tanggal 9 Februari 2014.
• Seri B dengan nilai nominal sebesar
Rp 601.000.000.000,- (enam ratus satu miliar Rupiah).
Obligasi ini memiliki tingkat bunga tetap sebesar
10,20% per tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal
9 Februari 2016.
ChronologyofIPOIn2010Wednesday 21 April, 2010, 14:05 in Ballroom Hotel Hilton
Bandung, Jl. HOS. Tjokroaminoto No. 41-43, Bandung 40172.
Based on the Extraordinary General Shareholders’ Meeting
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,
Tbk No. 26 dated 21 April 2010 which was notified to
the Ministry of Justice and Human Right of Republic
of Indonesia as evidenced by letter of official receipt
No. AHU-AH.01.10.10983 dated 6 May 2010, decided:
a) Re-approval of IPO process for 2010 by unanimous vote
b) Shares are divided into A Series shares (owned by the
Central, Provincial, City and District Government) and Class
B Shares (owned by the Directors, Board of Commissioners,
bank bjb Employees, public and government). Class A and
Class B shares have the same rights.
c) The composition of capital amount for the entire issued
share was 100% with a maximum provision of shares of
series B was 40% and the rest is stock series A.
ChronologicalofShareListingRecorded with code BJBR
a. Registration at Bapepam-LK (Indonesia Capital Market &
Financial Institution Supervisory Agency) with effective date
29 June, 2010.
b. Nominal value of shares are set to Rp 600.
c. Listings on 8 July, 2010 immediately experienced auto reject
at Rp 900, -
Outstandingbankbjbbonds1. Bond VII bank bjb of 2011 with a total nominal value of
Rp 2.000.000.000.000, - (Two Trillion Rupiah) IdAA- from
Pefindo:
• A Series with nominal value of
Rp 276.000.000.000,- (two hundred and seventy six
billion Rupiah), these bonds have interest rates fixed
of 9,20% per annum and will mature on February 9,
2014.
• B Series with nominal value of
Rp 601.000.000.000,- (six hundred and one billion
Rupiah). These bonds have a fix interest rate of 10,20%
per annum will mature on February 9, 2016.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
33Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
32Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
33Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
32
• C Series with nominal value of
Rp 1.123.000.000.000,- (one trillion and one hundred
twenty three billion Rupiah). these bonds have a fixed
interest rate of 10,40% per annum will mature on
February, 9 2018.
2. Bond VI bank bjb in 2009 With Level Fixed Interest with a
nominal early issuing value Rp 750,000,000,000,- (Seven
Hundred and Fifty Billion Rupiah) Rank idAA- from Pefindo
and still active:
• B Series with nominal value Rp 400,000,000,000,-
(Four Hundred Billion Rupiah). These bonds have a
fixed interest rate 12.50% per annum, payable every
3 (three) months, with a term of 5 (five) years and will
mature on July 10, 2014.
InvestorRelationsInvestor Relations (IR) is a strategic management responsibility
that integrates finance, communication, marketing and legal
compliance in addition to allow two-way communication
between companies, communities and other constituencies.
Formed in July 2010, the Coordinator of the Investor Relations
Group which is Part of the bank’s Corporate Secretary Division
become a bridge between the bank management and
investors. bank bjb seeks to enhance corporate transparency
and disclosure through the function of Investor Relations. In
connection with implementation of GCG and the principle of
openness and transparency on all company activities that are
primarily material, Investor Relations strives to provide the
good information quickly, accurately and timely impact for
better understanding of company performance and in terms of
investment decisions.
The Investor Relations Group introduces bank bjb to local markets
by conducting a series of communications with shareholders.
To apply the principles of openness and transparency of every
activity of the Company that is primarily material, the Investor
Relations Group conveys information in a timely and balanced
way through various means of communication such as email,
websites and conference calls. To fulfil the obligations of
disclosing information to the public, investor relations are
always doing both routine and incidental reporting to Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) and the Indonesia Stock Exchange as the
Capital Market Authority. In addition, forums with analysts and
investors through public meetings, analyst meetings, conference
• Seri C dengan nilai nominal sebesar
Rp 1.123.000.000.000,- (satu triliun seratus dua puluh
tiga miliar Rupiah). Obligasi ini memiliki tingkat bunga
tetap sebesar 10,40% per tahun yang akan jatuh
tempo pada tanggal 9 Februari 2018.
2. Obligasi VI bank bjb Tahun 2009 Dengan
Tingkat Bunga Tetap yang terdiri dari Seri A dan
Seri B dengan jumlah pokok obligasi sebesar
Rp 750.000.000.000,- (tujuh ratus lima puluh miliar
Rupiah) Peringkat idAA- dari Pefindo dan yang masih aktif:
• Seri B dengan nilai nominal sebesar
Rp 400.000.000.000,- (empat ratus miliar Rupiah).
Obligasi ini memiliki tingkat bunga tetap sebesar
12,50% per tahun, yang dibayarkan setiap 3 (tiga)
bulan, dengan jangka waktu 5 (lima) tahun dan akan
jatuh tempo pada tanggal 10 Juli 2014.
HubunganInvestorHubungan Investor (IR) adalah tanggung jawab manajemen
strategis yang mengintegrasikan keuangan, komunikasi,
pemasaran dan kepatuhan hukum selain memungkinkan
komunikasi dua arah antara perusahaan, masyarakat dan
konstituen lain. Dibentuk sejak Juli tahun 2010, Grup Hubungan
Investor yang merupakan bagian dari Divisi Corporate Secretary
bank bjb telah menjadi jembatan antara manajemen bank
bjb dengan investor dan analis dalam memperoleh informasi
tentang bank bjb. Bank bjb berupaya untuk meningkatkan
transparansi dan pengungkapan perusahaan melalui fungsi
Hubungan Investor. Berkaitan dengan penerapan GCG dan
prinsip keterbukaan serta transparansi terhadap seluruh aktivitas
perusahaan terutama yang bersifat material, Hubungan Investor
berusaha memberikan yang terbaik bagi pengguna informasi
secara cepat, akurat dan tepat waktu yang berdampak pada
pemahaman yang lebih baik akan kinerja perusahaan serta
dalam hal pengambilan keputusan berinvestasi.
Grup Hubungan Investor memperkenalkan bank bjb kepada
komunitas pasar modal dengan melakukan rangkaian
komunikasi dengan para pemegang saham. Untuk menerapkan
prinsip keterbukaan dan transparansi terhadap setiap aktivitas
Perusahaan terutama yang bersifat material, Grup Hubungan
Investor menyampaikan informasi secara tepat waktu dan
seimbang melalui berbagai sarana komunikasi seperti email,
situs web dan conference call. Untuk memenuhi kewajiban
keterbukaan informasi kepada Publik, hubungan investor
senantiasa melakukan pelaporan baik rutin maupun insidential
kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia
sebagai Otoritas Pasar Modal. Selain itu, juga dilakukan
Informasi bagi InvestorInformation for Investors
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
33Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
32Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
33Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
32
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
forum-forum pertemuan dengan analis dan investor melalui
pertemuan publik, temu analis, conference call, kunjungan
analis, kunjungan lapangan, partisipasi dalam konferensi, non
deal roadshow serta laporan kepada otoritas pasar modal.
OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dahulu Bapepam-LK 143 OJK/Indonesia Financial Services Authority formerly Bapepam-LK
BEI 143 BEI
Temu Analis/Investor pada Conference/Corporate Day 51 Conference/Corporate Day
Temu Analis/Investor (one on one) 63 Analyst
Conference Call 15 Conference Call
Site Visit 2 Site Visit
RUPS 2 GMS
Public Expose 1 Public Expose
Annual Report 1 Annual Report
Analyst Meeting 4 Analyst Meeting
Temu Investor pada Non Deal Roadshow 12 Non Deal Roadshow
Kegiatan Hubungan Investor selama tahun 2012Investor Relations Activities during 2012
KebijakanPembagianDevidenBerdasarkan Anggaran Dasar PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten, Tbk. jumlah dividen yang dibagikan
yang berasal dari laba bersih yang besarannya ditetapkan dalam
keputusan RUPS Tahunan dengan memperhatikan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Keputusan untuk
membayarkan dividen tergantung pada laba, kondisi keuangan,
likuiditas kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan
dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan oleh Direksi bank
bjb setelah memperoleh persetujuan RUPS.
Berdasarkan hasil keputusan RUPS Tahunan Tahun Buku 2011
yang diselenggarakan pada tanggal 26 Maret 2012 lalu, jumlah
dividen yang dibagikan tahun 2012 adalah sebesar 62,5% dari
Laba Bersih Tahun Buku 2011.
Dividen yang telah dibayarkan oleh bank bjb dan Dividen Payout Ratio selama 5 tahun terakhirbank bjb’s Cash Dividend and Dividend Payout Ratio in last 5 years
Tahun Buku Pemerintah Publik Total Payout Ratio
2011 444.129.883.759 148.043.270.849 592.173.154.608 62.50%
2010 433.958.178.660 144.652.703.027 578.610.881.686 65,00%
2009 472.737.308.935 - 472.737.308.935 66,67%
2008 370.485.343.964 - 370.485.343.964 68,33%
2007 282.181.817.666 - 282.181.817.666 76,13%
calls, analyst visits, field visits, participation in conferences and
non-deal road shows are conducted.
DividendsDividends will be paid according to the resolution from the
General Annual Shareholders’ taking with consideration of
existing legislation and regulations. The decision to pay dividends
depends on earnings, financial condition, liquidity, compliance
with laws and regulations and other factors deemed relevant by
the Board of Directors after obtaining approval from the next
General Annual Shareholders Meeting.
Based on the result of the 2011 Annual General Meeting of
Shareholders held on March 26, 2012, the number of final
dividends distributed in 2012 amounted to 62.5% of the net
profit for the year 2011.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
35Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
34Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
35Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
34
AnalisCoverage CoverageAnalyst
Please refer to the important disclosures and analyst certification on inside back cover of this document, or on our website www.macquarie.com.au/disclosures.
INDONESIA
BJBR IJ Outperform Close Price* 9 Mar 12 Rp1,110 12-month target Rp 1,400 Upside/Downside % 26.1 Valuation Rp 1,400 - Gordon growth model GICS sector Banks Market cap Rpbn 10,655 30-day avg turnover US$m 1.4 Market cap US$m 1,167 Number shares on issue m 9,599
Investment fundamentals Year end 31 Dec 2010A 2011E 2012E 2013E Net interest Inc bn 2,634.6 2,974.7 3,404.5 3,970.3 Non interest Inc bn 282.7 290.4 343.5 407.2 Underlying profit bn 1,548.3 1,664.2 1,784.0 2,136.3 PBT bn 1,219.6 1,264.2 1,489.6 1,777.2 PBT growth % 23.8 3.7 17.8 19.3 Reported profit bn 890.2 948.1 1,117.2 1,332.9 Adjusted profit bn 890.2 948.1 1,117.2 1,332.9 EPS rep Rp 104.9 97.7 115.1 137.4 EPS rep growth % -12.0 -6.8 17.8 19.3 EPS adj Rp 110.5 97.7 115.1 137.4 EPS adj growth % -7.7 -11.6 17.8 19.3 PER rep x 10.6 11.4 9.6 8.1 PER adj x 10.0 11.4 9.6 8.1 Total DPS Rp 48.7 59.6 62.6 65.8 Total div yield % 4.4 5.4 5.6 5.9 ROA % 2.3 2.0 2.1 2.3 ROE % 22.0 18.3 19.9 21.5 Equity to assets % 11.5 10.3 10.4 10.6 EV/EBITDA x 7.7 7.5 6.3 5.3 P/BV x 2.2 2.0 1.8 1.6
BJBR IJ rel JSX performance, & rec history
Note: Recommendation timeline - if not a continuous line, then there was no Macquarie coverage at the time or there was an embargo period.
Source: FactSet, Macquarie Research, March 2012 (all figures in IDR unless noted)
Analyst(s) Nicolaos Oentung, CFA +62 21 2598 8366 [email protected] Dewi Kusuma , CFA +62 21 2598 8487 [email protected]
12 March 2012 PT Macquarie Capital Securities Indonesia
Bank BJB Results reaffirm fresh start in 2012 Event Bank BJB reported FY11 net profit of Rp963bn, up 8% YoY and in line with
our estimates, but approximately 6% below consensus. We believe key fundamental drivers were on track given much improved asset quality and better deposit mix through reduction of high cost time deposits. The share price was down by 4.5% today on the release of full-year results, possibly due to weaker-than-expected headline net profit and, we believe, represents a good buying opportunity.
Impact The good: Improved asset quality. NPL ratio declined from 2.5% in 3Q11 to 1.1% in
4Q11 (vs. our estimates of 1.7%) mainly through loan write-off and consistent with management guidance that 2012 will be a fresh start.
Good sign from deposit mix. Time deposits declined by 15% QoQ, which is positive sign, while low cost current account and savings (CASA) grew by 13%. It appears management is starting to focus on optimizing the bank’s balance sheet by reducing previous build-up of high cost excess liquidity. CASA now accounts for 46% of total deposits, up from 39% in 3Q11. LDR was up from 71.6% in 3Q11 to 77.1% in 4Q11. NIM was also up 61bp QoQ to 7.3%.
The bad: Cost efficiency could be better. Operating expenses in 4Q11 were up 24%
YoY mainly due to higher G&A expenses vs. revenue growth of 16% YoY. As a result, FY11 cost-to-income ratio reached 53.0%, up from 47.8% in FY10 and above our estimates of 49.2%.
Looking forward: Optimizing balance sheet and maintaining asset quality. We expect Bank
BJB to gradually move towards a more optimal balance sheet by growing loans and reducing high cost excess liquidity. At the same time, asset quality should also remain in-check post clean-up in FY11, as the bank maintains prudent underwriting. Overall, ROE should improve to 20+% over the next few years.
Earnings and target price revision No change.
Price catalyst 12-month price target: Rp1,400 based on a Gordon growth model
methodology.
Catalyst: 1Q12 results.
Action and recommendation FY11 results reaffirm our positive outlook on the turnaround of Bank BJB
under new management. Maintain Outperform.
Initiating Coverage | 11 July 2012
Please see important disclosure at the back of this report Page 1 of 18
A Half Full Glass Bank bjb (BJBR) is the largest and among the longest-serving regional development banks in Indonesia. The bank is headquartered in Bandung, West Java and has made its breakthrough by expanding networks beyond its pre-defined target market area to fund its lending in West Java and Banten. The exclusive right as the payment bank of the provincial government of West Java and Banten provides the bank with a captive market on civil servant consumer loan. The civil servant consumer loan, Kredit Guna Bhakti, has been the anchor product in most of the bank’s lifetime and delivered a relatively low NPL and high-yielding loan portfolio in overall. However the bank’s RoE has not been optimal due to both expensive funding and operational expenditures. The bank is seeking to re-align its financial intermediation towards lucrative productive loans by aggressively investing in microfinance platform. The bet is risky and laborious. Yet a good execution of it could unlock additional value to shareholders. We initiated coverage on BJBR with a BUY rating and a 12M-target price of Rp1,200 per share.
A reverse trend from sub-optimal funding efficiency could help propel a higher Net Interest Margin ahead. The bank has played its reputation card as an accountable and publicly-listed firm well enough to negotiate lower deposit pricing with its key depositors. The increasing bargaining power for lower cost of term deposit will be instrumental in reducing the average cost of funding. The bank is also expected to repay more than one-third of its high-cost bonds by end of 2014. This would further ease the funding structure and is in line with the bank’s direction towards more customer deposit-dependent funding. Microfinance is the best direction for growth and identity. Being fully aware of the bank’s current minimum experience and expertise in the segment, we argued that microfinance is still the better path to take in sustaining growth than other loan segments. Rural presence, strong local brand, competitive pricing via Kredit Usaha Rakyat, and attractive reward scheme to microfinance sales force can secure the bank a niche market in West Java and Banten. This year alone 429 microfinance outlets or “Waroeng bjb” will be fully operated and we estimate the segment to account up to 20% of the loan portfolio by 2014. As the bank plans to convert more funds into loans, we estimate NIM to increase up to 7.9% by 2014 from the current 7.0%. Gap in valuation. Early success in microfinance expansion could result in a valuation re-rating for Bank bjb, which currently trades on 7.5x PER and 1.5x PBV 2012F, versus peer group of 10.9xPER and 2.0x PBV for FY12F. Our TP implies 8.8x PER and 1.8x PBV for FY13F.
FINANCIAL SUMMARY YE Dec (Rp bn) 2010A 2011A 2012F 2013F 2014F Pre-Provision Profit 1,548 1,537 1,762 2,221 2,659 Net Profit 890 963 1,117 1,330 1,616 EPS (Rp) 92 99 115 137 167 EPS growth (%) 25.5% 8.2% 16.0% 19.0% 21.5% P/E Ratio (x) 10.1 9.4 8.1 6.8 5.6 BVPS (Rp) 515 554 610 684 778 P/B Ratio (x) 1.8 1.7 1.5 1.4 1.2 Dividend Yield (%) 6.4% 6.6% 6.8% 7.7% 9.0% RoAE (%) 22.0% 18.6% 19.8% 21.2% 22.8% CAR (%) 22.8% 18.4% 17.1% 15.8% 14.8% Source: Company, Mandiri Sekuritas estimates
FOCUS Initiating Coverage | 11 July 2012
PT BPD Jabar dan Banten Tbk
Stock data
Current Price Rp930
Price Target Rp1,200 (+29.0%)
52-wk range Rp760-Rp1,260
Fair value Rp1,200
EPS consensus
12F 13F
Consensus (Rp) 125.6 146.8
MS est. vs Consensus (%) (8.3) (6.6)
Major shareholder
Government in West Java & Banten 75.0%
Public 25.0%
Bloomberg Code BJBR IJ
Market Cap (Rp bn/US$ mn) 9,018/956
Issued Shares (mn) 9,696
Avg. Daily T/O (Rp bn/US$ mn) 15.8/1.7
SECTOR: BANKING
Kresna Hutabarat +6221 5296 9418 [email protected] Verdi Budiman +6221 5296 9542 [email protected]
SEE APPENDIX I FOR IMPORTANT DISCLOSURES AND ANALYST CERTIFICATIONS
Results Review 2 August 2012
Indonesia
Bank BJB Continuing Expansion
Strong growth across all segments. BJB posted IDR600b net profit in 1H12, inline with our estimate. It was a semester of strong growth across all lending segment for the bank. The total portfolio expanded by 16% YTD, a big jump from 1Q12 3% YTD increase. This allowed NIM to return to YE11 position of 6.9%, after falling to 6.3% in 1Q12. Also supporting the rising NIM was 30bps QoQ drop in CoF to 5.5% since BJB cut its time deposit rate in 2Q12.
Still in expansionary mode. Now that teachers’ salary payments in the provinces of West Java and Banten are made through BJB, the bank has more room to market its payroll lending products. The bank is now targeting a previously untapped consumer group: pensioners. Micro-loans are also likely to produce higher yield, as BJB had mentioned that it would raise its lending rates. Nevertheless, as the competition, especially in the consumer segment, is quite intense, we have increased our FY12 loan growth assumption by only 30bps to 25% YoY.
Maintain BUY. We fine-tune our 2012F estimates of BJB’s 1H12 result to arrive at a net profit of IDR1.2t, 9% higher than our previous forecast. Considering the fact that BJB has healthy fundamentals to support future growth, its share price should have bottomed out. Currently, the bank is trading at only 7.9x 2012F PER and 1.6x 2012F PBV. Pressure on stock price, however, may return should the bank carry out a secondary offering; management had highlighted this development as a possibility in the event of aggressive growth in the future. Hence, we keep our TP at IDR1,230/share (9.6x 2012F PER; 1.9x 2012F PBV), with 22% upside potential from the current price.
Bank BJB – Summary Earnings Table
FYE Dec (IDR b) 2009 2010 2011 2012F 2013F Operating Income 26,320 38,451 40,694 43,359 47,600Pre-provision Profit 14,360 22,287 23,504 25,788 28,975Profit before Tax 9,891 14,908 18,756 20,362 22,419Recurring Net Profit 7,308 11,472 15,083 16,285 17,930Recurring Basic EPS (IDR) 298 471 623 673 741EPS growth (%) 23 58 32 8 10Gross DPS (IDR) 89 93 93 135 148
PER (x) 18.1 13.8 11.0 10.2 7.9 Div Yield (%) 8.8 11.8 5.9 6.0 7.0 P/BV (x) 3.9 3.2 2.0 1.8 1.6
Book Value (IDR b) 27,257 36,673 49,820 62,848 77,192ROAE (%) 16.3 35.9 34.9 28.9 25.6ROAA (%) 1.7 3.2 3.5 3.3 3.2
Consensus Net Profit (IDR b) 7,308 11,472 15,083 15,609 18,095Source: Kim Eng
BUY (unchanged)
Share price: IDR1,010 Target price: IDR1,230 (unchanged)
Rahmi Marina [email protected] (62 21) 2557 1128
Stock Information Description: Bank BJB Tbk is a commercial bank. The bank offers a wide range of banking products and services.
Ticker: BJBR.IJ Shares Issued (m): 9,696 Market Cap (USD m): 1,034 3-mth Avg Daily Turnover (USD m): 0.8 IDX index: 4130 Free float (%): 25.0
Major Shareholders: % Local Government of RI 75.0
Key IndicatorsNIM (%): 6.9 ROA (%): 2.8 ROE (%): 25.3 CIR (%): 56.4 *Bank only, not consolidated
Historical Chart
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
0
200
400
600
800
1,000
1,200
1,400
1-Aug-11 22-Oct-11 12-Jan-12 3-Apr-12 24-Jun-12
IDR Millionshares
Performance:52-week High/Low IDR1,240/IDR780
1-mth 3-mth 6-mth 1-yr YTD Absolute (%) 9.8 -2.9 -3.8 -18.5 11.0 Relative (%) 5.4 -1.3 -8.0 -17.0 2.6
See Appendix A-1 for Analyst Certification, Important Disclosures and non-US research analyst disclosures. Citi Research is a division of Citigroup Global Markets Inc. (the "Firm"), which does and seeks to do business with companies covered in its research reports. As a result, investors should be aware that the Firm may have a conflict of interest that could affect the objectivity of this report. Investors should consider this report as only a single factor in making their investment decision.
MCap Stock Target Dividend ETR P/B (x) ROE (%) Company Ticker (US$mn) Price Price Yield (%) (%) 11A 12E 13E 11A 12E 13E Bank Bukopin BBKP.JK 516 Rp630 Rp800 2.5 29.5 1.1 1.0 0.9 20.3 17.8 17.7 Bk Jabar Banten BJBR.JK 1,107 Rp1,110 Rp1,275 5.4 20.3 2.0 1.8 1.6 18.6 20.7 21.3
20 November 2012 40 pages Banks (Citi) Asia Pacific | Indonesia
Indonesia Banks Initiate BJBR and BBKP at Buy: Small, But Growing Fast
BBKP is preferred small-cap pick— Our Buys on BJBR and BBKP are based on our positive view of the Indonesian banking sector. Small caps provide diversified exposure to the high growth SME/consumer sectors. Following our recent non-consensus downgrades of BBRI (to Neutral due to NIM pressure) and BBTN (to Sell due to valuation/dilution), we recommend exposure to BJBR and BBKP. Both have relatively low LDRs, strong PPOP growth momentum, better PB/ROE profiles than the sector and are laggards to BBTN. Our top pick in small caps is BBKP based on what we see as a high probability of a re-rating given cheap valuations, with the key catalyst being NIM expansion via loan diversification. We also like BJBR, expecting micro loan growth to protect NIMs and deliver steady book value growth.
Key share price drivers: loan growth and diversification — Sector loan/PPOP growth will be supported by GDP growth of 6+% and flat interest rates (Citi expects FasBI rate hike in 2H CY13). The two banks are already delivering above-sector PPOP growth, 9M CY12 of 16-17% vs. 15%. Successful implementation of a loan diversification strategy while maintaining loan growth in line with or above industry will be the key share price driver. BBKP has previously indicated that its main shareholders are willing to discuss a potential new strategic shareholder.
BBKP aims to limit low-yield loans to create room for SME lending— Loans to state logistic company BULOG are a drag on NIMs despite recent repricing to 8%. The volatile demand for these loans also poses a challenge to balance sheet management. Alternative SME/commercial loans are at an average 12%. BBKP also has a presence in pension loans and may resume subsidized mortgages.
BJBR moving into micro/mortgages — High yields in payroll-based lending have been supporting high NIMs. Saturation has slowed down growth, necessitating a change in strategy to move into micro and mortgages. Together, the two businesses are expected to sustain growth, protect asset yields and build the deposit franchise. BJBR has consistently delivered ROA of 2% and ROE of 18-20%.
Higher risks due to smaller size – Sector risks are relatively high following strong long growth momentum/currency volatility. For smaller banks, these risks are exacerbated by their smaller balance sheets. They have weaker deposit franchises and have recently expanded into new segments like micro/SME/commercial with potentially higher credit cost risks. The maturity/repricing profiles of these banks show that a 1% rise in interest rates across the board would reduce profit by 20%.
Salman Ali, CFA +62-21-5290-8546 [email protected]
Robert P Kong, CFA [email protected]
Citi Research
Equities
Informasi bagi InvestorInformation for Investors
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
35Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
34Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
35Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
34
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
LembagaPenunjangEfek
BiroAdministrasiEfekPT Datindo Entrycom
Puri Datindo Wisma Sudirman
Jl. Jend. Sudirman Kav. 34-35 Jakarta 10210
Tel : (62-21) 570 9009
Fax : (62-21) 570 9026
AuditorIndependenErnst&YoungKAP Purwantono Suherman & Surja
The Indonesian Stock Exchange Building
Tower II, Lantai 7
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190
Tel : (62-21) 5289 5000
Fax : (62-21) 5289 4747, 5289 4600
PemeringkatEfekPT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo)
Setiabudi Atrium, Lantai 8 Suite 809-810
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62, Kuningan, Jakarta 12920
Tel : (62-21) 521 0077
Fax : (62-21) 521 0078
SupportingSecurityInstitutions
ShareRegistrarPT Datindo Entrycom
Puri Datindo Wisma Sudirman
Jl. Jend. Sudirman Kav. 34-35 Jakarta 10210
Tel : (62-21) 570 9009
Fax : (62-21) 570 9026
IndependenAuditorErnst&YoungKAP Purwantono Suherman & Surja
The Indonesian Stock Exchange Building
Tower II, 7th Floor
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190
Tel : (62-21) 5289 5000
Fax : (62-21) 5289 4747, 5289 4600
RatingAgencyPT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo)
Setiabudi Atrium, 8th Floor Suite 809-810
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62, Kuningan, Jakarta 12920
Tel : (62-21) 521 0077
Fax : (62-21) 521 0078
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
37Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
36Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
37Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
36
bank bjb merupakan salah satu Bank Umum milik Pemerintah
Daerah di Indonesia yang memiliki nasabah utama berupa
perorangan, karyawan, koperasi, BUMD, BUMN, beserta
institusi lainnya baik Pemerintah maupun swasta.
Sampai 31 Desember 2012, bank bjb memiliki 56 Kantor
Cabang, 228 Kantor Cabang Pembantu, 140 Kantor Kas, 101
Payment Point, 7 mobil kas dan 743 ATM.
bank bjb telah memiliki nasabah simpanan sebanyak 2.037.199
pihak yang terdiri dari 84,31% nasabah ritel, 14,45% nasabah
korporasi, dan 1,24% nasabah pemerintah. Selain itu bank bjb
juga telah menyalurkan pinjamannya kepada 447.199 debitur
di seluruh daerah operasional bank bjb.
Dalam mencapai visi, misi dan fungsinya, bank bjb melakukan
kegiatan usaha yang meliputi:
PenghimpunanDana• Penghimpunan dana yang dilakukan diarahkan kepada
dana-dana ritel/perorangan disamping mempertahankan
nasabah korporasi maupun instansi dan departemen
terkait.
Penghimpunan dana dilakukan melalui produk-produk
sebagai berikut:
Giro• bjb Giro Rupiah
• bjb Giro Valas
Tabunganyangterdiridari• Tabungan bjb Tandamata (Tabungan Anda Masa Datang)
• Tabungan bjb Tandamata Gold
• Tabungan bjb Tandamata Dollar
• Tabungan bjb Tandamata Haji
• Tabungan bjb Tandamata Bisnis
• Tabungan bjb Tandamata berjangka
• Tabungan bjb Tandamata Purnabhakti
• Simpeda (Simpanan Pembangunan Daerah)
• TabunganKu
Depositoyangterdiridari• bjb Deposito Berjangka
• bjb Deposito Suka-Suka
• bjb Deposito Valas
• bjb Deposito On Call
• bjb Deposito Diskonto
bank bjb is one of the local government-owned commercial
banks in Indonesia which serves private customers, employees,
cooperatives, local enterprises, state enterprises, along with
other institutions both government and private.
As of 31 December, 2012, bank bjb operated 56 branch offices,
228 Sub Branch Offices, 140 cash offices, 101 payment points,
7 cash mobile and 743 ATMs.
bank bjb has 2,037,199 Customer deposits party consisting of
retail customers 84.31%, corporate customers 14.45%, and
government customers 1.24%. bank bjb has chanelled loans to
447,199 borrowers in the its operational areas.
To achieving its vision, mission and functions, bank bjb
conducted the following business activities:
Funding• Committed funding directed towards retail funds/individuals
in addition to maintaining corporate customers as well as
agencies and related departments.
Fund raising was done through the following products:
CurrentAccount• Rupiah bjb Current Account
• Foreign bjb Current Account
SavingsWhichConsist:• Tabungan bjb Tandamata (Tabungan Anda Masa Datang)
• Tabungan bjb Tandamata Gold
• Tabungan bjb Tandamata Dollar
• Tabungan bjb Tandamata Haji
• Tabungan bjb Tandamata Bisnis
• Tabungan bjb Tandamata berjangka
• Tabungan bjb Tandamata Purnabhakti
• Simpeda (Simpanan Pembangunan Daerah)
• TabunganKu
Deposits:• bjb Time Deposits
• bjb Suka-Suka Deposits
• bjb Foreign Deposits
• bjb On Call Deposits
• bjb Discount Deposits
Informasi bagi InvestorInformation for Investors
Profil PerusahaanCompany Profile
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
37Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
36Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
37Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
36
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
• FundDistribution In order to support the Government’s program to improve
people’s economy, the distribution of funds was more
aimed at the improvement of loan and retail financing
to provide a multiplier effect to the entire small business
sector and lending programs to supervised debtors who
still are prospective lending compliance consumptive and
productive gradually. Funds that have not been channelled
in the form of loans are invested in Marketable Securities
taking into account the liquidity, profitability and risk.
Funds are channelled through the following products:
1. Commercial Loans
a. bjb General Working Loan (KMKU)
b. bjb General Investment Loan (KIU)
c. bjb Construction Loan (KMKK)
d. bjb Main Micro loan
2. bjb Resi Gudang Loan
3. bjb Guna Bhakti Loan
4. bjb Cooperative Employee Loan
5. bank bjb KPR
6. bjb Loan to Cooperative
7. bjb Food security and energy loans
8. bjb Syndication Loan
9. Financing Company
In addition to Raising and Distribution of funds, banks bjb
offers other banking services such as:
1. Mutual Funds
2. Bancassurance
3. Trade Finance & Services
4. Treasury Products
5. Remittances and Western Union
6. Collection
7. Online BPDnet
8. bjb Pension (Pension Fund)
9. Inter-Regional Transfer Clearing (Intercity Clearing)
10. Guarantee Bank (Bank Guarantee)
11. Safe Deposit Box Facilities (SDB)
12. Mobile Banking (M-ATM Bersama)
13. bjb Customer Service Priority Partners
14. Fee Payment Services Hajj (BPIH)
15. Weekend Banking Services
16. Mobile Cash Service
• PenyaluranDana Dalam rangka mendukung program Pemerintah untuk
meningkatkan ekonomi kerakyatan, maka penyaluran
dana lebih diarahkan kepada peningkatan kredit dan
pembiayaan ritel yang memberikan dampak multiplier
kepada seluruh sektor usaha kecil dan penyaluran kredit
program kepada debitur-debitur binaan yang prospektif
dengan tetap mengatur kesesuaian penyaluran kredit
konsumtif dan produktif secara bertahap. Sedangkan
untuk dana-dana yang belum tersalurkan dalam bentuk
kredit dioptimalkan dalam bentuk penempatan dana dan
pembelian surat berharga dengan memperhatikan faktor
likuiditas, rentabilitas dan risiko.
Penyaluran dana dilakukan melalui produk-produk sebagai
berikut:
1. Kredit Umum
a. bjb Kredit Modal Kerja Umum(KMKU)
b. bjb Kredit Investasi Umum (KIU)
c. bjb Kredit Modal Kerja Konstruksi (KMKK)
d. bjb Kredit Mikro Utama
2. bjb Kredit Resi Gudang
3. bjb Kredit Guna Bhakti (KGB)
4. bjb Kredit Koperasi Karyawan
5. bjb KPR
6. bjb Kredit Kepada Koperasi
7. bjb Kredit Ketahanan Pangan dan Energi
8. bjb Kredit Sindikasi
9. Perusahaan Pembiayaan
Selain Penghimpunan dan Penyaluran dana, bank bjb
melayani jasa-jasa perbankan lainnya seperti:
1. Reksadana
2. Bancassurance
3. Trade Finance & Services
4. Produk Treasury
5. Kiriman Uang dan Western Union
6. Inkaso
7. BPDnet Online
8. bjb DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan)
9. Transfer Kliring Antar Wilayah (Intercity Clearing)
10. Jaminan Bank (Bank Garansi)
11. Fasilitas Safe Deposit Box (SDB)
12. Mobile Banking (M-ATM Bersama)
13. Layanan Nasabah bjb Precious
14. Jasa layanan Pembayaran Biaya Penyelenggaraan
Ibadah Haji (BPIH)
15. Layanan Weekend Banking
16. Layanan Kas Mobil
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
39Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
38Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
39Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
38
Laporan Dewan Komisaris
Report from Board of Commissioners
KlemiSubiyantoroKomisaris IndependenIndependent Commissioner
RudhyantoMoodutoKomisaris IndependenIndependent Commissioner
MuhadiKomisarisKomisaris
AgusRuswendiKomisaris UtamaPresident Commissioner
YayatSutaryatKomisaris IndependenIndependent Commissioner
AchmadBarabaKomisaris IndependenIndependent Commissioner
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
39Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
38Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
39Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
38
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Assalamu’alaikum Wr. Wb.,
Kestabilan perekonomian nasional pada kisaran angka 6%
merupakan faktor utama bagi pertumbuhan perbankan yang
baik di tahun 2012. Penyaluran kredit perbankan secara
keseluruhan mengalami pertumbuhan sebesar 23.1%,
sementara pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) mencapai
15.6%. Daya tahan perbankan juga terus membaik dengan
diterapkannya manajemen risiko di setiap bagian.
Kinerja PerusahaanUpaya dan kerja keras Pengurus beserta seluruh karyawan
berhasil membawa bank bjb membukukan kinerja sesuai
dengan rencana bisnis yang telah ditetapkan Bank. Penghargaan
setinggi-tingginya kami sampaikan atas keberhasilan yang baik
ini.
Selain jaringan yang semakin luas dengan bertambahnya kantor,
Teknologi Informasi (TI) dan sumber daya manusia (SDM) juga
mengalami peningkatan kualitas yang baik. Hal ini menjadi
salah satu pendukung bagi bank bjb untuk memperoleh dana
pihak ketiga yang lebih tinggi dibanding perolehan di tahun
sebelumnya, yakni terjadi kenaikan sebesar 22,00%.
Penyaluran kredit konsumtif dan kredit produktif juga
mengalami pertumbuhan yang baik, masing-masing sebesar
18% dan 48%. Secara umum, kontribusi kredit produktif
terus meningkat seiring dengan peningkatan fokus bank
untuk menyalurkan kredit UMK, komersial, dan korporasi. Dari
segmen konsumtif, pertumbuhan ditopang oleh keberhasilan
penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) serta kredit konsumer
bagi nasabah utama kami, pegawai pemerintah.
Divisi Internasional juga semakin dapat mengoptimalkan
dukungan koresponden bank yang terus bertambah. Bank
Assalamu’alaikum Wr. Wb.,
The national economy situation in 2012 which was realtively
stable standing at around 6% has become the main factor in
encouraging the growth of banking world in general. The bank
lending increased by 23.1%, while the third-party funds grew
at 15.6%. At the same time, the bank durability also improved
following the implementation of risk management in its each
section.
bjb Performance In 2012, bjb bank succeeded to achieve its targets. Thank to
all Directors and the staffs for their efforts and hard work in
achieveing the company’s targets. We appreciate all of this
success. .
Besides expanding its network by adding new offices, bjb also
improved its Information Technology and the quality of the
human resources, efforts that increased the level of trust of the
third parties to disburs their fund. Compared to the previous
year, bjb’s obtaining funding from third parties in 2012 increased
by 22.00%
Distribution of consumer and earning credits also showed
significant increases, respectively by 18% and 48%. Earning
credit, particularly gave an increasing contribution to the
bank’s income following bjb strategy to focus more on its
loan distribution programs to small and medium enterprises,
commercial and corporation. From the consumer segment, the
growth is supported by success of housing loan and consumer
credit for government officials as our major customers,
In addition, bjb’s International Division was also optimizing
the support from correspondent banks which numbers is also
Dear Shareholders,
Strategi mengoptimalkan potensi usaha
yang ada di masyarakat mengantarkan
bank bjb membukukan pertumbuhan
yang baik di tahun 2012 dan mencapai
target-target yang ditetapkan
sebelumnya.
Strategi mengoptimalkan potensi usaha yang
ada di masyarakat mengantarkan bank bjb
membukukan pertumbuhan yang baik di
tahun 2012 dan mencapai target-target yang
ditetapkan sebelumnya.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
41Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
40Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
41Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
40
dapat memberikan layanan yang terbaik dan dibutuhkan oleh
nasabah dimana usahanya terkait dengan pengiriman arus
barang ke luar maupun ke dalam negeri.
StrategiUsahaFokus kepada segmen mikro di tahun 2012 menjadi salah satu
strategi yang tepat mengingat di wilayah Jawa Barat dan Banten
terdapat banyak usahawan potensial yang belum tersentuh jasa
perbankan. Keberadaan bank bjb melalui penambahan jaringan,
termasuk dalam bentuk waroeng bjb, semakin mendekatkan
Bank kepada nasabah-nasabah potensial dan meningkatkan
brand image bank bjb.
Adanya fasilitas perbankan seperti ATM yang semakin
bertambah jumlahnya dan perbankan elektronik (e-banking)
dengan fitur-fitur yang diperlukan nasabah, menjadi pendukung
meningkatnya loyalitas nasabah. Bank mampu memberikan
one stop services serta terus meningkatkan pelayanan seiring
dengan semakin tingginya tingkat mobilitas masyarakat yang
membutuhkan pelayanan perbankan yang mudah dijangkau
dari seluruh penjuru nusantara.
PelaksanaanTataKelolaKomite-komite dibawah Dewan Komisaris, yakni Komite Audit,
Komite Pemantau Risiko, serta Komite Remunerasi dan Nominasi
telah memberikan dukungan yang optimal sehingga Dewan
Komisaris dapat menjalankan tugas dan fungsinya mengawasi
pengelolaan bank bjb di tahun 2012 dengan baik. Masukan yang
diperoleh Dewan Komisaris membantu mempermudah Dewan
Komisaris dalam memberikan arahan maupun rekomendasi
kepada Direksi, sehingga pengelolaan Bank mencapai hasil
yang ditargetkan dan penerapan praktik tata kelola usaha yang
baik tetap terjaga sesuai prinsip-prinsipnya.
Kami juga terus mengedepankan upaya-upaya penerapan
tata kelola perusahaan yang baik, sehingga pertumbuhan
Bank dicapai melalui praktik perbankan yang terukur dan
menghasilkan aset yang berkualitas baik. Sosialisasi anti
gratifikasi melalui Unit Pelaporan Gratifikasi (UPG) yang bekerja
sama langsung dengan KPK – RI (Komisi Pemberantasan Korupsi
– Republik Indonesia) mencerminkan komitmen bank untuk
terus menjalankan praktik bisnis secara bersih.
ProgramCSRBidang-bidang lingkungan, pendidikan, dan kesehatan tetap
menjadi yang utama dalam pelaksanaan program tanggung
jawab sosial perusahaan (CSR). Kedepan, dengan semakin
meluasnya keberadaan kantor cabang di berbagai daerah.
Dengan demikian, masyarakat sekitar dimana Bank berada
juga turut merasakan pertumbuhan berkelanjutan yang dicapai
bank bjb. CSR menjadi sebuah program pendukung untuk
menciptakan korporasi yang bukan hanya menguntungkan
shareholders, namun juga stakeholders pada umumnya.
increasing. Through this division, bjb provides the best service
that needed by its customers whose businesses are dealing with
delivery flow of goods in abroad and domestic.
BusinessStrategyFocusing on the micro segment in 2012 was one of proper
strategies considering in West Java and Banten there are still
many entrepreneurs who are still untouched by banking services.
The presence of bjb bank through its network expansion,
including the addition of waroeng bjb, has enclosed the bank
to its prospective customers as well as enhanced bjb’s brand
image.
The existing banking facilities like ATM whichis growing
in number and e-banking with more features needed by
customers are to support the increasing customer loyality. The
bank can provides one stop service and continue to increase
services . along with the high level of mobility of people who
need banking services that easily accessible from all parts of the
archipelago.
GCGImpelementationCommittees under the Board of Commissioners, namely
Audit, Risk Management, Remuneration and Nomination
committees have given their optimal support so that the
Board of Commissioners could carry out its duty and function
in overseeing the management of bjb bank in 2012 properly.
Inputs that the Board of Commissioners received were helpful
to facilitate the Board in giving directions or recommendations
to the Board of Directors, so that the bank management was
successful in achieving the targetted goals and implementing the
Good Corporate Governance accordance with its principles.
We also continually prioritize efforts on the proper
implementation of Good Corporate Governance, that the bank’s
growth is achieved from a measured banking practice and
resulted qualified assets. Socialization on the anti gratification
through Gratification Reporting Unit which directly collaborated
with KPK-the Corruption Erradication Commission reflects the
bank commitment to continually carry out a clean business
practices.
CSRProgramEnvironment, education, and health remain as the major issues
in the bjb’s Corporate Social Responsibility (CSR) programs. In
the future, with the widespread presence of branches in various
regions the community surrounding the bank sldo enjoy the
sustainable growth achieved by bjb bank. CSR has becomes the
supporting program to create a corporation which is not only
giving benefit to its shareholders but also to its stakeholders in
general.
Laporan Presiden KomisarisReport from President Commissioner
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
41Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
40Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
41Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
40
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Perubahan Komposisi KomisarisBerdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)
yang diselenggarakan pada 27 September 2012, diputuskan
mengangkat saudara Rudhyanto Mooduto sebagai Komisaris
Independen bank bjb. Kami mengucapkan selamat datang,
semoga kehadiran beliau semakin memperkokoh pelaksanaan
fungsi dan tugas Dewan Komisaris dalam melakukan
pengawasan bagi kemajuan Bank.
Prospek 2013Pertumbuhan ekonomi nasional yang positif diperkirakan
tetap akan berlanjut di tahun 2013. bank bjb harus terus
dapat memanfaatkan momentum yang baik ini. Peningkatan
efektifitas infrastruktur yang dimiliki terus dilakukan untuk
mendukung mendukung pencapaian target-target bisnis.
Keberadaan sumber daya manusia terus diperkuat, baik di
sisi kualitas maupun kuantitas, untuk dapat mengimbangi
percepatan usaha yang dilakukan oleh Bank dan meningkatkan
tingkat layanan bagi nasabah.
Bank bjb juga terus melakukan terobosan-terobosan dalam
usaha pemasaran atas produk dan jasa melalui berbagai
kegiatan advertising baik secara above the line maupun below
the line. Usaha tersebut sejalan dengan komitmen bank untuk
terus membangun fundamental perusahaan yang baik sehingga
dapat memberikan tingkat layanan yang semakin baik diiringi
peningkatan jumlah nasabah dan peningkatan market share
secara keseluruhan.
ApresiasiAtas dukungan dan komitmen yang diberikan para Pemegang
Saham, kami menyampaikan apresiasi, serta mengharapkan
dukungan yang semakin besar di masa mendatang, terutama
dalam hal penguatan permodalan, mengingat visi untuk masuk
menjadi 10 bank terbesar dan berkinerja baik membutuhkan
dukungan modal yang memadai.
Terima kasih yang sebesar-besarnya juga kami sampaikan
kepada para nasabah dan masyarakat yang telah loyal dan
menaruh kepercayaan kepada bank bjb. Semoga, dukungan
ini semakin memicu kami untuk dapat memberikan layanan
transaksi perbankan yang semakin baik.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
ChangeofCommissionerCompositionBased on the Extraordinary General Meeting of Shareholders
held on 27 September 2012, it was decided to appoint
Mr. Rudhyanto Mooduto as the Independent Commissioner of
bjb bank. We welcome Mr. Rudhyanto, hopefully, his presence
will strengthen the implementation of function and duty
mandated to the Board of Commissioner in overseeing the
bank’s progress.
Prospect in 2013 The positive growth of national economy is predicted to remain
continue in 2013. bjb bank should keep on using the good
momentum. Improvement on the effectiveness of owned
infrastructure continue to be done in order to achieve the
business targets. The existance of human resources which is
strengthened, both in quality and quantity, to compensate for
the acceleration of business carried out by the bank and to
improve the service to its customers.
bjb also continues to make breakthroughs in promoting its
products and services through various kinds of advertising
either in above the line or below the line ways. This effort is
in line with the bank commitment to continue to build a good
company’s fundamentals so that enable to give a better service
which is followed by the increase of customers and market
share overall. .
AppreciationWe highly appreciate the support and commitment from the
shareholders, and hope the increasing support in the future,
especially in strengthening the capital given the vision of bjb
bank to be one of 10 largest performing banks need sufficient
capital support.
The highest gratitude also goes to our customers, community
who have given their trust and loyality to bjb bank. May this
support increasingly lead us to give a better banking services.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
43Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
42Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
43Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
42
Laporan Direktur Utama
Report from President Director
BienSubiantoroDirektur Utama
President Director
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
43Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
42Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
43Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
42
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Dear Shareholders,
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat bimbingan
dan rahmat-Nya, upaya mengelola bank bjb di sepanjang tahun
2012 memberikan hasil yang menggembirakan. Atas nama
Direksi, kami merasa berbahagia dapat menyampaikan berbagai
keberhasilan yang telah dicapai Bank kepada para pemangku
kepentingan, termasuk diantaranya berbagi kesejahteraan
kepada masyarakat setempat dimana bank bjb berada.
Pertumbuhan EkonomiSelama tahun 2012, perekonomian nasional tetap membukukan
pertumbuhan yang baik yaitu sebesar 6.1%. Ekonomi global
yang kondisinya belum lebih baik dibanding tahun sebelumnya
akibat perekonomian di beberapa negara di kawasan Eropa
yang belum pulih dan masih lambatnya perekonomian Amerika
Serikat, secara umum tidak berdampak signifikan terhadap
ekonomi domestik.
Kondisi yang terbilang kondusif ini pun menjadi salah satu faktor
pendorong pertumbuhan kredit perbankan nasional sehingga
dapat tumbuh di angka 23.1%. Ekspansi oleh perbankan
dapat terus dilakukan, mengingat rasio kecukupan modal
(CAR) berada pada kisaran 17.4%. Operasional dan ekspansi
perbankan dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian
telah membantu pengelolaan non-performing loan (NPL) pada
tingkat 1.9%.
Kinerja bank bjbPertumbuhan Penyaluran kredit bank bjb di tahun 2012 secara
keseluruhan mencapai 33,26%. Kredit konsumtif tumbuh
sebesar 18%, dari Rp 19,17 triliun pada tahun 2011 menjadi
Rp 22,63 triliun di tahun 2012. Pertumbuhan yang dicapai
segmen kredit konsumtif ini terutama dikarenakan Bank
dapat memaksimalkan pemasaran produk-produk perbankan
konsumer di kalangan pegawai pemerintahan serta perluasan ke
segmen pensiunan dan produk baru yaitu KPR bagi masyarakat
luas.
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
All the grace we say to Allah Subhanahuwataala for His guidence
and blessing, our efforts in managing bjb bank in 2012 provided
encouraing results. On behalf of the Board of Directors, we
happily convey various achievements that the bank has reached
to all stakeholders, including among others prosperity sharing
with the local community where bjb office locates.
EconomyGrowthIn 2012, the national economy remain recorded a good growth
standing at 6.1%. The global economy which condition has not
recovered yet than in previous year due to the economic situation
in several European countries and the slow down of economy
in the United States, in general did not affect significantly to the
domestic economy.
This relatively condusive condition also became one of driving
factors to the growth of creadit in the national banking until
it grew by 23.1%. Expansion by bank could be continued
considering the Capital Adequacy Ratio was at around 17.4%.
The operation and expansion conducted by banks with
precautionary principles has helped the banks in managing the
Non-Performing Loan to a level of 1.9%.
bjb bank PerformanceThe growth of credit distribution of bjb bank in 2012 in general
reached 29.5%. Consumer credit grew by xxx% from Rpxxx
trillion in 2011 to Rpxxx trillion in 2012. The growth reached
in this consumer credit segment is mainly due to bank’s effort
in promoting its consumer products maximally to government
officials and expansion to the retirees segment and new product,
namely Housing Loan for a wider community.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
45Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
44Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
45Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
44
Sementara itu, kredit produktif bank bjb di periode yang sama
tumbuh dari Rp 7,3 triliun pada tahun 2011 menjadi Rp 10,88
triliun di tahun 2012 atau mengalami pertumbuhan sebesar
48,35%, seiring dengan pengembangan kredit mikro sebagai
pilar kedua bisnis bank bjb serta pertumbuhan kredit segmen
komersial dan korporasi.
Fokus kami pada bisnis mikro telah membuahkan hasil yang
tidak kalah menggembirakan, dimana kredit mikro telah berhasil
tumbuh sebesar 52,8% menjadi Rp 4,55 triliun dibandingkan
posisi tahun 2011 sebesar Rp 2,98 triliun. Pertumbuhan yang
menggembirakan tersebut tidak lepas dari produk unggulan
bank yaitu Kredit Mikro Utama yang didukung oleh pembukaan
Waroeng bjb sebagai outlet utama pemasaran kredit produktif
bagi segmen UMK (Usaha Mikro dan Kecil) secara langsung.
Kredit segmen Komersial dan Korporasi memberikan kontribusi
sebesar 17,99% terhadap total penyaluran kredit oleh bank
bjb di tahun 2012, lebih tinggi 1,68% dibanding kontribusinya
pada tahun 2011. Upaya bank bjb dalam mengembangkan
kredit komersial dan korporasi difokuskan pada pembiayaan
sektor-sektor produktif melalui pengembangan layanan dan
produk pinjaman yang berorientasi pada kebutuhan dan
kepentingan nasabah. Produk kredit komersial dikembangkan
sesuai dengan karakteristik bisnis perusahaan serta karakteristik
bisnis di sektor industri.
Di tengah kondisi perekonomian global yang masih fluktuatif,
Divisi Internasional bank bjb berhasil mencatat pertumbuhan
yang baik dalam transaksi bisnisnya, meliputi transaksi trade
finance, remitansi, dan guarantee. Keberhasilan ini antara lain
diraih melalui pemasaran yang intensif atas produk-produk yang
ada. Produk yang merupakan sumber pendapatan utama adalah
berupa Pengambilalihan Dokumen baik dengan Underlying
LC maupun pengambilalihan dengan Underlying Non LC.
Bank juga memberikan pelayanan yang berlandaskan kepada
customer centric agar mampu memberikan skema trade yang
sesuai dengan kebutuhan nasabah dan pricing yang kompetitif
dengan memanfaatkan source of fund internal ataupun dari
bank koresponden.
Untuk mendukung layanan yang disediakan Divisi Internasional
tersebut, bank bjb didukung sekitar 400 jaringan bank
koresponden yang tersebar di 54 negara, serta sejumlah kerja
sama dengan berbagai institusi.
Sementara itu, Divisi Tresuri bank bjb berupaya memberikan
perhatian yang lebih besar kepada pengembangan transaksi
sales nasabah. Fokus utama divisi ini adalah pada pengelolaan
likuiditas serta risiko tingkat suku bunga dan mendasarkan
kegiatan operasionalnya pada prinsip kehati-hatian.
Meanwhile, earning credits of bjb bank in the same period grew
from Rp 7,3 trillion in 2011 to Rp 10,88 trillion in 2012, an
increase of 48,35% along with the development in micro credit
as the second pillar of bjb business and the credit growth in
commercial and corporation segments.
Our focus on micro business has also showed no less ancouraging
results, in which the micro credit successfully grew by 52,8% to
Rpxxx trillion from position in 2011 which was Rp 4,55 trillion.
This encouraging growth can not be separated from the bank’s
flagship products, namely the Primary Micro Credit, which is
supported by the opening of Waroeng bjb as the major outlet
in promoting productive credit for micro and medium business
scale directly.
Credit for commercial and corporate segments gave contribution
by 17.99% to the total credit distribution by bjb bank in 2012,
increased by 1.68% compared to its contribution in 2011. bjbs’
efforts in developing commercial and corporate credits are
focusing on the financing of preductive sectors through the
improvement of service and product of loan that oriented to
the customers’ need and interest. The product of commercial
credit is developed in accordance with the business nature of
the company as well as the business characteristic in industrial
sector.
Amidst the global economic situation which was still voletile,
the International Division of bjb bank successfully managed
to grow well both in its busines transactions, covering trade
finance transactions, and guarantee. This success is achieved
through among others intensive marketing on the existing
products. There are several selling products that become the
main revenue sources, namely, document takeover with and
without Underlying LC. The bank also gives a customer centric
service to provide a trade scheme based on the needs of the
customers and competitive pricing by leveraging sources of
funds either from internal or from the correspondent bank.
To support the services provided by the International Division
bjb bank is supported by a network of approximately 400
correspondent banks spreading in over 54 countries, and a
number of cooperations with various institutions.
Meanwhile, for its Treasury Division bjb bank pays a bigger
attention to the development of customers’ sales transactions.
The main focus of this division is on liquidity management and
risk of interest rate and based its operations to precautinary
principles.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
45Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
44Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
45Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
44
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Pertumbuhan bisnis yang dicapai
bank bjb di tahun 2012 semakin
mengantarkan bank bjb untuk
segera mewujudkan cita-cita
sebagai 10 bank terbesar dan
berkinerja baik di Indonesia. Bank
bjb terus menata dan memperkuat
landasan-landasan utamanya, agar
dapat tumbuh dan membukukan
keuntungan serta memberi nilai
tambah kepada para pemangku
kepentingan (stakeholders).
Pertumbuhan bisnis yang dicapai bank bjb di tahun
2012 semakin mengantarkan bank bjb untuk segera
mewujudkan cita-cita sebagai 10 bank terbesar dan
berkinerja baik di Indonesia. bank bjb terus menata
dan memperkuat landasan-landasan utamanya,
agar dapat tumbuh dan membukukan keuntungan
serta memberi nilai tambah kepada para pemangku
kepentingan (stakeholders).
ArieYuliantoDirektur KonsumerManaging Director – Consumer
ZaenalAripinDirektur Kepatuhan dan Manajemen RisikoManaging Director – Compliance and Risk Management
AcuKusnandarDirektur KomersialManaging Director – Commercial
DjamalMuslimDirektur OperasiManaging Director – Operation
BienSubiantoroDirektur UtamaPresident Director
Entis KushendarDirektur Tresuri dan InternasionalManaging Director – Internasional and Treasury
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
47Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
46Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
47Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
46
Kegiatan transaksi produk tresuri di Indonesia secara umum
memperlihatkan perkembangan yang positif di tahun 2012.
Di sisi funding, perolehan dana pihak ketiga (DPK) bank bjb
tumbuh sebesar 22,00% di tahun 2012, dari Rp 39,04 triliun
pada tahun 2011 menjadi Rp 47,63 triliun di tahun 2012.
Pertumbuhan ini seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang
terjadi di wilayah Jawa Barat dan Banten dan juga strategi bank
bjb untuk merambah pasar ibukota melalui pembukaan cabang
yang cukup agresif di Jakarta dan sekitarnya. Strategi branding
bank juga terbukti sukses dimana bank saat ini dipercaya untuk
mengelola dana bagi institusi-institusi besar di tanah air.
Berkat pertumbuhannya ini, total aset Bank meningkat sebesar
30,11% year on year, dimana Per 31 Desember 2012 total aset
bank bjb tercatat sebesar Rp 70,84 triliun.
Demi mencapai tujuan menjadi salah satu dari 10 bank terbesar
dan memiliki kinerja baik, kami melakukan ekspansi secara
berkelanjutan. Bank mencanangkan tema di tahun 2012
“Continuously Developing Fundamental for Sustainable Growth
and Profit”. Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan
fundamental bank serta membukukan laba yang terus membaik
dari tahun ke tahun. Per 31 Desember 2012, bank bjb berhasil
membukukan laba bersih sebesar Rp 1,19 triliun, atau tumbuh
sebesar 23,96% dibanding perolehan laba bersih pada tahun
2011.
Pencapaian pada sisi finansial telah diimbangi juga oleh
pencapaian pada sisi non finansial.
Hingga akhir tahun 2012, total jaringan kantor kami telah
mencapai 1.705 Penambahan jaringan yang direalisasikan di
tahun 2012 terdiri dari 56 Kantor Cabang, 228 Kantor Cabang
Pembantu, 140 Kantor Kas, 101 Payment Point, 743 ATM,
dan 7 Mobil Kas dan 437 Waroeng bjb. Sehingga keberadaan
kantor bank bjb saat ini semakin menyebar dan meningkat
jangkauannya ke berbagai wilayah. masyarakat dan nasabah
yang dapat menggunakan jasa perbankan bank bjb pun
bertambah banyak.
Sesuai dengan target untuk memperbesar penyediaan fasilitas
bagi pengusaha di segmen usaha kecil dan menengah,
atau lebih khusus lagi pada segmen mikro, bank bjb terus
memperbanyak keberadaan waroeng bank bjb di berbagai
titik potensial. Sampai dengan akhir tahun 2012, telah ada
sekitar 437 waroeng bank bjb. Keberadaan gerai semacam ini
turut meningkatkan minat pengusaha-pengusaha kecil untuk
mulai dan terus bekerjasama dengan Bank dalam pemenuhan
permodalan usahanya.
Transaction activities of the treasury product in Indonesia
generally showed a positive development in 2012.
In terms of funding, obtaining funding from third parties in bjb
bank grew by 22.00% in 2012, from Rp 39.04 trillion in 2011
to Rp 47.63 trillion in 2012 along with the economic growth
in West Java and Banten provinces and also bjb’s strategy to
penetrate the market in Jakarta by opening branch offices
quite aggressively in the capital city and surrounding areas. The
banks’ branding strategy proved to be successful in which the
bank is currently trusted to manage funds of large institutions
in Indonesia.
Thank to the growth, the total assets of bjb bank increased
by 25% and by December 31, 2012 it reached to Rp 70.84
trillion.
To achieve its target to be one of the 10 largest performing banks
in the country, we are continuously expanding. bjb launched
a theme In 2012, namely “Continuously Developing Future
Growth & Profit”. We are committed to sustainably develop the
banks’ fundamentals as well as record increasing earnings from
year to year. As of December 31, 2012, bjb sucsessfully posted
a net profit to Rp xxxxx, or an increase of 23.96% compared to
previous figure in 2011.
The financial achievement is also balanced by non financial
one.
By the end 2012, the total number of our office network
reached to 1,705. The additional network realized in 2012
consisted of 56 branch offices, 228 sub-branch offices, 140
cash offices, 101 payment points, 743 ATMs, and 7 cash car.
Therefore, the presence of bjb bank office currently spread
and increasingly outreach to various areas. The community and
customer who could use the banking servicefrom bjb bank are
also increasing.
According to the target to increase the provision of facilities for
entrepreneurs in small and medium business segment, or micro
segment in particular, bjb bank continues to add waroeng bjb
bank in various potential points. By the end 2012, the number
of waroeng bjb was around 437. The presence of such outlet
helped to increase the interest of small-scale entrepreneurs to
start and continue to cooperate with the bank in fulfilling the
capital for their businesses.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
47Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
46Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
47Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
46
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Bank juga memperkuat kualitas dan kuantitas sumber daya
manusia (SDM) yang dimiliki. Di tahun 2012, jumlah SDM bank
bjb tercatat sebanyak 4.881 orang. Jumlah ini lebih tinggi 129,6
% dibanding komposisi karyawan pada tahun 2011. Penguatan
ini mendukung ekspansi dan berbagai inisiatif yang dilakukan
Bank serta menunjukkan peran bank bjb sebagai salah satu
sumber lapangan pekerjaan bagi perekonomian daerah dan
nasional.
StrategidanInisiatifPengembangan usaha untuk pembiayaan segmen mikro menjadi
salah satu fokus kegiatan bank bjb di tahun 2012. Wilayah Jawa
Barat dan Banten yang terdiri dari 30 Kota dan Kabupaten ini
memiliki banyak pengusaha mikro yang potensial. Daerah ini
berfungsi sebagai daerah support bagi kegiatan di daerah ibu
kota Jakarta baik dari sisi manufaktur, perdagangan, pertanian,
maupun wisata.
Selain itu, kami juga menggiatkan bisnis Kredit Pemilikan Rumah
(KPR) untuk masyarakat luas. Peluncuran produk ini tidak lepas
dari usaha bank untuk melakukan diversifikasi usaha dan juga
perkuatan struktur pendanaan dimana KPR adalah produk yang
efektif sebagai sarana untuk melakukan cross selling produk
tabungan. Selain itu, penambahan jumlah produk juga baik
bagi nasabah eksisting bank bjb yang sebagian besar adalah
pegawai pemerintahan sehingga memiliki lebih banyak pilihan
produk.
Untuk mendukung pengembangan bisnis mikro dan KPR,
dilakukan penguatan infrastruktur yang dimiliki bank bjb.
Kapabilitas teknologi informasi (TI) ditingkatkan sehingga dapat
mengelola semakin banyak informasi tanpa mengganggu
kualitas layanan dan mempercepat proses analisa kredit,
Kemampuan SDM juga dikembangkan untuk dapat memberikan
layanan dan konsultasi perbankan secara cepat dan tepat.
Disamping itu kami juga secara terus-menerus memperkuat
sistem pengendalian internal. Sistem ini meliputi kebijakan dan
peraturan yang telah ditetapkan Manajemen dalam rangka
memastikan bahwa kepentingan Bank, masyarakat penyimpan
dana dan pengguna jasa dapat terpelihara dengan baik dan
terlaksana dengan efektif dan efisien oleh Perusahaan.
bjb also strengthens the quality and quantity of its human
resources. In 2012, for instance, the total human resources
owned by bjb bank reached 4,881 people. The number
increased by 129.6 % compared to employee composition
in 2011. The increas supported the expansion and various
initiatives conducted by the bank and also showed the role of
bjb bank as one of sources of employement for both local and
national economy.
StrategyandInitativeBusiness development in financing the micro segment be
one of focused activities of bjb bank in 2012. West Java and
Banten provinces which consist of 30 regencies have a lot of
potential micro entrepreneurs. These two provinces also serve
as supporting areas for activities in the capital city of Jakarta,
either for manufacture, trade, agriculture and tourism sectors.
In addition, we also intensify Housing Loan business for a wider
community. The launching of this product i not separated from
the bank’s efforts to diversify its business and to strengthen the
financial structure since the housing loan is an effective product
as a mean to do a cross selling with the saving product. Also,
the addition of products is also good for the existing customers
who are mainly government officials so they have more optional
products.
In order to support the micro business development and housing
loan, bjb strengthened its infrastructure. The bank improved the
capability of its Information Technology so it could manage more
information without disturbing the service quality and fasten
credit analysis process. The comptency of human resources is
also upgraded in providing service and banking consultation
quickly and accurately.
Furthermore, we also constantly reinforce the internal
control system. The system covers policies and rules set by
the managment to ensure that the interest of the bank, the
depositors and service users is well maintained and carrioud out
effectively and efficiently by the bank.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
49Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
48Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
49Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
48
TantanganTantangan yang terus dihadapi bank bjb adalah semakin
banyaknya bank yang beroperasi di wilayah yang sama sehingga
meningkatkan tingkat persaingan antar bank. Besarnya potensi
bisnis yang ada di wilayah Jawa Barat dan Banten juga menjadi
faktor yang menimbulkan ketertarikan bank-bank pesaing, baik
bank dengan sistem konvensional maupun syariah. Kondisi ini
mendorong kami untuk terus meningkatkan kualitas layanan
dan produk sehingga dapat meningkatkan market share bukan
hanya di daerah kami sendiri, namun juga di tingkat nasional.
Tantangan lainnya adalah dalam pemenuhan jumlah dan
kualitas SDM guna mengimbangi kecepatan pengembangan
bisnis bank bjb. Untuk mengimbangi kecepatan perkembangan
bisnis yang luar biasa, bank bjb melakukan 2 (dua) mekanisme
perekrutan yaitu melakukan rekrutmen terhadap lulusan-
lulusan baru (fresh graduate) maupun experienced hired. Secara
strategis, rekrutmen experienced hired akan mempercepat
proses pematangan organisasi dan peningkatan kualitas SDM
bank.
PraktikTataKelolaDalam menjalankan setiap kegiatannya, bank bjb terus
berupaya mengedepankan prinsip transparansi dan integritas
serta Good Corporate Governance (GCG). Sejalan dengan upaya
tersebut, bank bjb juga terus melakukan sosialisasi tentang
pengaturan gratifikasi secara berkelanjutan yang dilakukan
untuk menciptakan lingkungan kerja yang bersih dan terpuji.
Berkaitan dengan upaya pencegahan perilaku yang tidak
diinginkan, Perusahaan terus berupaya meningkatkan peran
aktif para pelapor untuk mengungkapkan atau mengadukan
tindakan pelanggaran yang ditemukan pada organisasi.
Bank telah membentuk Sistem Pengaduan Pelanggaran bank bjb
yang bersifat independen dan rahasia. Sistem ini adalah sistem
pengelolaan pengaduan tindakan pelanggaran atau perbuatan
melawan hukum, perbuatan yang tidak sesuai prinsip etika/tidak
bermoral, atau perbuatan lain yang merugikan Bank dengan
ruang lingkup meliputi tindakan korupsi, suap, gratifikasi yang
dianggap suap, benturan kepentingan, pencurian, kecurangan,
pelanggaran pedoman etika perusahaan, dan perbuatan lain
yang menimbulkan kerugian bagi Bank.
ChallengesChallenges that bjb continue to face is the increasing number of
bank which operating in the same area thus competition among
banks is also increasing. Business potentials owned by West Java
and Banten provinces also attract the other competitors, either
conventional or syariah banks to operate in the regions. This
condition promted us to increasingly improve the quality of
services and products in order to increase market share either
in our own regions but also in the national level.
Another challenge is in fullfiling the quantity and quality of
human resources to cope with the pace of bjb bank’s business
development. To keep up with the outstanding business
development, bjb bank carries out two kind of mechanisms of
recruitment, first is by hiring fresh graduates and second the
experience workers. Strategically, to hire experienced workers
will fasten the maturation process of the organization and
quality improvement of the bank’s human resources.
GoodCorporateGovernanceIn carring out its every activity, bjb bank is trying to promote
principles of transparency, integity and good corporate
governance. In line with these efforts, bjb bank continues to
socialize the issue on gratification management sustainably
aiming at creating a clean and commandable working
environment.
Related to the efforst in prevening unexpected wrongdoings,
the company continues to increase the active role of
whistleblowers in disclosing or reporting any violation found in
the organisation.
The bank has established a violation reporting system which
is indepent and confidential. This system manage the reports
about violations, criminal actions, any conduct that against
the ethics or moral, or other conducts which harm the bank.
These wrongdoings include corruption, bribery, gratification
considered as bribery, conflict of interest, theft, fraud, violation
against the corporate ethics and other actions that causing loss
to the bank.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
49Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
48Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
49Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
48
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Praktik tata kelola perusahaan yang baik juga dilakukan melalui
penyelenggaraan rapat-rapat rutin baik oleh Dewan Komisaris
maupun Direksi. Berbagai keputusan, baik yang bersifat
operasional maupun strategis, ditetapkan di level yang sesuai
dengan peraturan Perusahaan. Fungsi komite-komite yang
berada di bawah Direksi juga semakin dioptimalkan, sehingga
kegiatan pengembangan bisnis bank bjb semakin terukur.
Berbagai usaha tersebut terbukti mendapatkan apresiasi dari
berbagai pihak dimana pada tahun 2012 bank bjb berhasil
mendapatkan beberapa award di bidang Good Corporate
Governance, antara lain:
- Indonesia Trusted Company dari The Indonesian Institute
for Corporate Governance
- Penghargaan Pelaporan Gratifikasi sebagai BUMN yang
Melaporkan Gratifikasi yang Menjadi Milik Negara Dengan
Jumlah Laporan Terbanyak pada tahun 2012 dari KPK – RI
(Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia)
- Penghargaan kepada Individu Pegawai Negeri atau
Penyelenggara Negara yang Melaporkan Gratifikasi
berdasarkan Nilai Gratifikasi yang Dilaporkan dari KPK – RI
(Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia)
- Best Corporate Governance for Newly Listed Company
dari Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD)
pada The 4th IICD Corporate Governance Conference and
Award.
ProgramCSRKegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang
dijalankan bank bjb di sepanjang tahun 2012 tetap fokus pada
bidang pendidikan, pelestarian lingkungan, dan peningkatan
kesehatan masyarakat. Ketiga bidang ini diutamakan demi
meningkatkan kehidupan masyarakat di sekitar wilayah
operasional Bank.
Program CSR bank bjb yang difokuskan pada tiga bidang utama
tersebut menjadi pilar utama dalam mendukung kemajuan
bangsa Indonesia dalam menyongsong globalisasi. Bank bjb
percaya bahwa melakukan hal yang baik bagi masyarakat sekitar
adalah bagian dari investasi untuk menciptakan korporasi yang
lebih kuat dan sehat serta berkelanjutan.
Good Corporate Governance is implemented by holding
routine meetings by the board of Commissioners or Directors.
Any decision either operational or strategic one is taken at an
approriate level in accordance with the company’s regulation.
The function of committees under the Board of Directors is also
optimized, so that the business development actiities of bjb
bank are more measured.
These efforts proved to get appreciation from various parties.
In 2012, bjb bank successfully gained several awards related to
Good Corporate Governance, including:
- Indonesia Trusted Company from the Institute for Corporate
Governance
- Gratification Reporting Award as a state-owned company
which reported the gratification belong to the state and with
the most reports in 2012 from the Corruption Eradication
Commission of the Republic of Indonesia or KPK.
- Award for Individual civils ervant or state officials who
reports graticiation by value to the Corruption Eradication
Commision of the Republic of Indonesia or KPK.
- The Best Corporate Governance for Newly Lister Company
from the Indonesian Institute for Corporate Directorship
(IICD) in its 4th IICD Corporate Governance Conference and
Award.
CSRProgramCorporate Social Responsibility activities of bjb bank in 2012
focused on eduation, environment and health . These three
issues are prioritized to improve the life of community living
around the operational areas of the bank.
bjb’s CSR program that focusing on the three major issues has
become the main pillars in supporting the nation’s progress to
face the globalization. bjb bank believes by doing good things
to the community surrounding is part of the investment to creat
a stronger, healthier and sustainable corporation.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
51Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
50Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
51Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
50
Perubahan DireksiSesuai dengan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan pada 27
September 2012, komposisi Direksi bank bjb mengalami
perubahan. Rapat memutuskan untuk mengangkat saudara
Acu Kusnandar dan saudara Djamal Muslim sebagai Direktur.
Sementara itu, Rapat juga memutuskan memberhentikan
dengan hormat saudara Bambang Mulyo Atmodjo dan saudara
Shahyohan Johnny Azis sebagai Direktur di bank bjb.
Prospek UsahaPerekonomian nasional di tahun 2013 diperkirakan tetap
tumbuh secara positif didukung tingkat konsumsi dan investasi
domestik sebagai penopang utama pertumbuhan ekonomi.
Fundamental ekonomi yang baik, kondisi keamanan yang relatif
terjaga, serta masyarakat yang semakin dewasa memungkinkan
Indonesia untuk menjaga momentum pertumbuhan tersebut.
Disamping itu, Bank Indonesia juga mengeluarkan berbagai
peraturan untuk terus mendukung perkuatan fundamental
sektor perbankan yang menjadi tulang punggung perekonomian
suatu negara.
bank bjb memandang dan menyambut segala perubahan dan
tantangan sebagai bekal untuk terus melanjutkan usaha untuk
terus bertumbuh. Ekspansi jaringan akan terus dilakukan untuk
mendukung program bank sentral dalam meningkatkan financial
inclusion serta memperbesar jumlah masyarakat yang dapat
dilayani oleh jasa perbankan unggulan. Perbankan elektronik
(e-banking) juga terus dikembangkan sehingga menjadi salah
satu daya tarik yang kuat dalam meningkatkan loyalitas nasabah
terutama bagi nasabah dengan tingkat aktifitas yang tinggi.
CompositionchangeintheBoardofDirectorsBased on the agreement reached in the Extraordinary General
Meeting of Shareholders held on September 27, 2012, the
composition in the Board of Directors of bjb bank changed.
The meeting decided to appointe Mr. Acu Kusnandar and Mr.
Djamal Muslims as Directors replacing Mr. Bambang Mulyo
Atmodjo and Mr. Shahyohan Johnny Aziz.
Business Prospect The national economy in 2013 is predicted to grow positively
supported by domestic consumption and investment as
main support of the economic growth. A good economic
fundamental, security condition which is relatively maintained,
and increasingly matured society enable Indonesia to maintain
the momentum of growth. Next to it, the Central Bank of
Indonesia also issued regulations to support the strengthening
fundamental of banking sector as the backbone of economy in
every country.
bjb bank looks and welcomes all changes and challenges ahead
as a preparation to continue the business to grow. Network
expansion will be continuously done to support the program
of Central Bank in increasing financial inclusion and number
of people who are able to be served with our primary banking
service. We also continue to develope e-banking becoma one
of attractions in increasing the loyality of customers especially
those with high activity level.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
51Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
50Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
51Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
50
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Appreciation We convery our highest appreciation to customers, shareholders,
employees for their dedication and integrity to the bank and
also other stakeholders. The role of the Board of Commissioners
is also very significant in overseeing the bank operation,
so that bjb bank not only optimizes its growth amidst the
economic conducive condition, but also carries out in ethical
and sustainable ways. In the future, along with the target and
vision of bjb bank to be one of 10 largest performing banks in
the country, we hope all stakeholders give their continueous
support and help us to realize our big dreams to contribute in
the economic growth in the regional as well as national level
.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.,
Apresiasikami memberi apresiasi yang setinggi-tingginya kepada
nasabah, pemegang saham, pegawai atas dedikasi dan
integritasnya kepada bank serta stakeholders lainnya. Peran
Dewan Komisaris juga begitu besar dalam melakukan
pengawasan terhadap operasional Bank sehingga bank bjb
bukan hanya dapat mengoptimalkan pertumbuhan ditengah
kondusifnya kondisi perekonomian namun juga melakukannya
dengan cara-cara yang etis dan berkelanjutan. Kedepan, seiring
dengan cita-cita menjadikan bank bjb sebagai bagian dari
10 bank terbesar dan berkinerja baik, kami berharap seluruh
stakeholders dapat terus memberikan dukungan dan membantu
kami mewujudkan cita-cita besar untuk menjadi penyumbang
pertumbuhan perekonomian daerah dan juga nasional.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.,
BienSubiantoroDirektur Utama
President Director
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
53Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
52Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
53Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
52
Setelah lebih kurang 48 tahun berdiri, bank bjb telah
memberikan warna dalam mendukung perkembangan bisnis
dan pertumbuhan ekonomi Indonesia umumnya serta wilayah
Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta khususnya. Hal tersebut
diharapkan dapat menguatkan persepsi bahwa Bank Jabar
Banten bukan lagi pilihan alternatif bank bagi masyarakat,
namun sudah menjadi pilihan utama dalam menggerakkan
roda bisnisnya.
bank bjb sebagai salah satu bank yang sangat memahami
budaya, tradisi, serta perkembangan bisnis di Jawa Barat,
Banten, dan DKI Jakarta dalam perjalanan kinerjanya dihadapkan
pada suatu kondisi persaingan yang semakin ketat. Bank-bank
terbesar yang saat ini ada, hampir di setiap kota mempunyai
kantor cabang. Hal ini menunjukkan bahwa persaingan bisa
dimulai dari hal penentuan lokasi, belum lagi persaingan strategi
pemasaran, produk, strategi SDM, ataupun yang lain.
Kondisi tersebut membuat bank bjb harus segara membuat
perencanaan bisnis perusahaan secara tepat dan terstruktur.
Perencanaan bisnis yang tepat akan bermanfaat dalam
memberikan arah kejelasan strategi ke depan bank bjb serta
mengoptimalkan segala potensi sumber daya yang dimiliki.
Atas dasar tersebut, maka disusunlah Corporate Plan bank bjb.
Corporate Plan merupakan suatu rencana strategis ke depan,
yang bertujuan memberikan arah strategis yang harus diambil
Setelah lebih kurang 48 tahun berdiri, bank bjb telah
memberikan warna dalam mendukung perkembangan bisnis
dan pertumbuhan ekonomi Indonesia umumnya serta wilayah
Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta khususnya. Hal tersebut
diharapkan dapat menguatkan persepsi bahwa Bank Jabar
Banten bukan lagi pilihan alternatif bank bagi masyarakat,
namun sudah menjadi pilihan utama dalam menggerakkan
roda bisnisnya.
bank bjb sebagai salah satu bank yang sangat memahami
budaya, tradisi, serta perkembangan bisnis di Jawa Barat,
Banten, dan DKI Jakarta dalam perjalanan kinerjanya dihadapkan
pada suatu kondisi persaingan yang semakin ketat. Bank-bank
terbesar yang saat ini ada, hampir di setiap kota mempunyai
kantor cabang. Hal ini menunjukkan bahwa persaingan bisa
dimulai dari hal penentuan lokasi, belum lagi persaingan strategi
pemasaran, produk, strategi SDM, ataupun yang lain.
Kondisi tersebut membuat bank bjb harus segara membuat
perencanaan bisnis perusahaan secara tepat dan terstruktur.
Perencanaan bisnis yang tepat akan bermanfaat dalam
memberikan arah kejelasan strategi ke depan bank bjb serta
mengoptimalkan segala potensi sumber daya yang dimiliki.
Atas dasar tersebut, maka disusunlah Corporate Plan bank bjb.
Corporate Plan merupakan suatu rencana strategis ke depan,
yang bertujuan memberikan arah strategis yang harus diambil
Tinjauan Rencana Dan StrategiPlan and Strategy Reviews
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
53Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
52Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
53Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
52
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
suatu organisasi. Sebagai sebuah rencana, Corporate Plan
tidak akan banyak memberi manfaat jika tidak mendapat
dukungan serta komitmen manajemen dan seluruh SDM
dalam implementasinya. Yang harus dipahami bersama adalah
kesatuan tekad untuk memberikan yang terbaik bagi bank bjb
melalui pemahaman bersama akan pentingnya implementasi
Corporate Plan tersebut.
bank bjb menentukan arahan strategis tahun 2018 yang
akan dicapai, dimulai dengan analisis lingkungan eksternal
dan internal (SWOT Analysis). Analisis Eksternal meliputi
analisis perkembangan ekonomi, moneter dan perbankan
internasional, nasional dan daerah. Analisis Internal meliputi
analisis dari kekuatan dan kelemahan yang dimiliki bank bjb
secara komprehensif. Hal tersebut dilakukan dengan maksud
untuk mengetahui segala potensi kekuatan sumber daya
maupun kelemahan sumber daya yang dimiliki bank bjb serta
menganalisis kondisi peta persaingan perbankan yang sedang
dan akan selalu dihadapi oleh bank bjb.
PerkembanganPerbankanNasional
JumlahBankJumlah bank di Indonesia selama 5 tahun terakhir mengalami
penurunan sejumlah 11 bank, dari 133 bank pada akhir tahun
2004, menjadi 122 bank pada periode akhir Juli 2010. Namun,
jumlah kantor bank mengalami kenaikan sebanyak 5.492
kantor, dari 7.826 kantor pada akhir tahun 2004, menjadi
13.318 kantor pada akhir tahun Juli 2010.
Penurunan jumlah bank tersebut antara lain sebagai akibat bisnis
perbankan dimana bank-bank tidak dapat mempertahankan diri
ketika badai krisis menerpa bisnis kepercayaan ini. Akibatnya,
beberapa bank harus melakukan konsolidasi melalui merger
atau diambil alih oleh Pemerintah, bahkan sebagian diantaranya
harus dibekukan dan dilikuidasi, karena dinilai tidak memiliki
prospek usaha di masa mendatang.
VolumeUsahaRata-rata pertumbuhan total aset perbankan di Indonesia
selama 5 tahun terakhir (2004 – 2010) mencapai 14,63% per
tahun, dengan rata-rata pertumbuhan tertinggi dicapai oleh
Bank Campuran yaitu sebesar 23,47% per tahun.
Pertumbuhan rata-rata Dana Pihak Ketiga (DPK) selama 5 tahun
terakhir (2004 – 2010) mencapai 14,87% per tahun, dengan
rata-rata pertumbuhan tertinggi dicapai oleh BPD yaitu sebesar
17,00% per tahun. Dengan rata-rata komposisi DPK 25,14%
untuk Giro, 27,63% untuk Tabungan, dan 47,23% untuk
Deposito.
suatu organisasi. Sebagai sebuah rencana, Corporate Plan
tidak akan banyak memberi manfaat jika tidak mendapat
dukungan serta komitmen manajemen dan seluruh SDM
dalam implementasinya. Yang harus dipahami bersama adalah
kesatuan tekad untuk memberikan yang terbaik bagi bank bjb
melalui pemahaman bersama akan pentingnya implementasi
Corporate Plan tersebut.
bank bjb menentukan arahan strategis tahun 2018 yang
akan dicapai, dimulai dengan analisis lingkungan eksternal
dan internal (SWOT Analysis). Analisis Eksternal meliputi
analisis perkembangan ekonomi, moneter dan perbankan
internasional, nasional dan daerah. Analisis Internal meliputi
analisis dari kekuatan dan kelemahan yang dimiliki bank bjb
secara komprehensif. Hal tersebut dilakukan dengan maksud
untuk mengetahui segala potensi kekuatan sumber daya
maupun kelemahan sumber daya yang dimiliki bank bjb serta
menganalisis kondisi peta persaingan perbankan yang sedang
dan akan selalu dihadapi oleh bank bjb.
PerkembanganPerbankanNasional
JumlahBankJumlah bank di Indonesia selama 5 tahun terakhir mengalami
penurunan sejumlah 11 bank, dari 133 bank pada akhir tahun
2004, menjadi 122 bank pada periode akhir Juli 2010. Namun,
jumlah kantor bank mengalami kenaikan sebanyak 5.492
kantor, dari 7.826 kantor pada akhir tahun 2004, menjadi
13.318 kantor pada akhir tahun Juli 2010.
Penurunan jumlah bank tersebut antara lain sebagai akibat bisnis
perbankan dimana bank-bank tidak dapat mempertahankan diri
ketika badai krisis menerpa bisnis kepercayaan ini. Akibatnya,
beberapa bank harus melakukan konsolidasi melalui merger
atau diambil alih oleh Pemerintah, bahkan sebagian diantaranya
harus dibekukan dan dilikuidasi, karena dinilai tidak memiliki
prospek usaha di masa mendatang.
VolumeUsahaRata-rata pertumbuhan total aset perbankan di Indonesia
selama 5 tahun terakhir (2004 – 2010) mencapai 14,63% per
tahun, dengan rata-rata pertumbuhan tertinggi dicapai oleh
Bank Campuran yaitu sebesar 23,47% per tahun.
Pertumbuhan rata-rata Dana Pihak Ketiga (DPK) selama 5 tahun
terakhir (2004 – 2010) mencapai 14,87% per tahun, dengan
rata-rata pertumbuhan tertinggi dicapai oleh BPD yaitu sebesar
17,00% per tahun. Dengan rata-rata komposisi DPK 25,14%
untuk Giro, 27,63% untuk Tabungan, dan 47,23% untuk
Deposito.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
55Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
54Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
55Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
54
Total Kredit Yang Diberikan (KYD) perbankan rata-rata
pertumbuhannya selama 5 tahun terakhir (2004 – 2010)
mencapai 20,45% per tahun, dengan rata-rata pertumbuhan
tertinggi dicapai oleh Bank Pembangunan Daerah yaitu sebesar
26,95% per tahun.
Dalam periode tersebut, pertumbuhan Kredit Sektor Produktif
mencapai 41,40% per tahun, dengan rata-rata pertumbuhan
tertinggi dicapai oleh Bank Persero yaitu sebesar 53,75% per
tahun. Sementara pertumbuhan Kredit Sektor Konsumtif
mencapai 32,54% per tahun, dengan rata-rata pertumbuhan
tertinggi dicapai oleh BPD yaitu sebesar 48,62% per tahun.
ModalDisetorRata-rata pertumbuhan Modal Disetor perbankan selama 5
tahun terakhir (2004 – 2010) mencapai 11,15% per tahun,
dengan rata-rata pertumbuhan tertinggi dicapai oleh BUSN Non
Devisa yaitu sebesar 18,82% per tahun.
LabaSetelahPajakPertumbuhan rata-rata Laba Setelah Pajak perbankan di
Indonesia selama 5 tahun terakhir (2004 – 2010) mencapai
9,02% per tahun, dengan rata-rata pertumbuhan tertinggi
dicapai oleh BUSN Devisa yaitu sebesar 39,28% per tahun.
Perkembangan Ekonomi dan Perbankan Daerah(JawaBarat)
PerkembanganEkonomiJawaBaratTotal PDRB (Pendapatan Domestik Regional Bruto) Jawa Barat
menurut harga konstan mengalami pertumbuhan berturut-turut
5,16% tahun 2004, 5,47% tahun 2005, 4,78% tahun 2006,
7,3% tahun 2007, dan 4,5% tahun 2008. Ini menunjukkan
bahwa perekonomian regional Jawa Barat tumbuh moderat
namun belum memadai untuk merangsang kegiatan ekonomi
yang ekspansif.
Dari sisi sektoral, PDRB Jawa Barat sangat ditopang oleh
sektor industri pengolahan yang mencapai kisaran 43,76% -
46,10% dari PDRB. Sementara itu, sektor lain yang cukup besar
kontribusinya terhadap PDRB Jawa Barat adalah perdagangan,
hotel dan restoran (17,50% - 20,00%), dan sektor pertanian
(12,58% - 13,64%).
PerkembanganPerbankanJawaBaratRata-rata pertumbuhan Jumlah Bank di Jawa Barat selama 5
tahun terakhir (2004 – 2010) mencapai minus 0,14% per tahun.
Diiringi penurunan rata-rata pertumbuhan jumlah kantor Bank
mencapai minus 0,56% per tahun.
Total Kredit Yang Diberikan (KYD) perbankan rata-rata
pertumbuhannya selama 5 tahun terakhir (2004 – 2010)
mencapai 20,45% per tahun, dengan rata-rata pertumbuhan
tertinggi dicapai oleh Bank Pembangunan Daerah yaitu sebesar
26,95% per tahun.
Dalam periode tersebut, pertumbuhan Kredit Sektor Produktif
mencapai 41,40% per tahun, dengan rata-rata pertumbuhan
tertinggi dicapai oleh Bank Persero yaitu sebesar 53,75% per
tahun. Sementara pertumbuhan Kredit Sektor Konsumtif
mencapai 32,54% per tahun, dengan rata-rata pertumbuhan
tertinggi dicapai oleh BPD yaitu sebesar 48,62% per tahun.
ModalDisetorRata-rata pertumbuhan Modal Disetor perbankan selama 5
tahun terakhir (2004 – 2010) mencapai 11,15% per tahun,
dengan rata-rata pertumbuhan tertinggi dicapai oleh BUSN Non
Devisa yaitu sebesar 18,82% per tahun.
LabaSetelahPajakPertumbuhan rata-rata Laba Setelah Pajak perbankan di
Indonesia selama 5 tahun terakhir (2004 – 2010) mencapai
9,02% per tahun, dengan rata-rata pertumbuhan tertinggi
dicapai oleh BUSN Devisa yaitu sebesar 39,28% per tahun.
Perkembangan Ekonomi dan Perbankan Daerah(JawaBarat)
PerkembanganEkonomiJawaBaratTotal PDRB (Pendapatan Domestik Regional Bruto) Jawa Barat
menurut harga konstan mengalami pertumbuhan berturut-turut
5,16% tahun 2004, 5,47% tahun 2005, 4,78% tahun 2006,
7,3% tahun 2007, dan 4,5% tahun 2008. Ini menunjukkan
bahwa perekonomian regional Jawa Barat tumbuh moderat
namun belum memadai untuk merangsang kegiatan ekonomi
yang ekspansif.
Dari sisi sektoral, PDRB Jawa Barat sangat ditopang oleh
sektor industri pengolahan yang mencapai kisaran 43,76% -
46,10% dari PDRB. Sementara itu, sektor lain yang cukup besar
kontribusinya terhadap PDRB Jawa Barat adalah perdagangan,
hotel dan restoran (17,50% - 20,00%), dan sektor pertanian
(12,58% - 13,64%).
PerkembanganPerbankanJawaBaratRata-rata pertumbuhan Jumlah Bank di Jawa Barat selama 5
tahun terakhir (2004 – 2010) mencapai minus 0,14% per tahun.
Diiringi penurunan rata-rata pertumbuhan jumlah kantor Bank
mencapai minus 0,56% per tahun.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
55Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
54Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
55Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
54
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Aset Perbankan Jawa Barat rata-rata tumbuh sebesar 15,14%
per tahun, dengan rata-rata pertumbuhan tertinggi dicapai oleh
Bank Pemerintah yaitu sebesar 16,90% per tahun.
Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga Perbankan Jawa Barat rata-rata
mencapai 14,47% per tahun, dengan rata-rata pertumbuhan
tertinggi dicapai oleh Bank Asing dan Campuran yaitu sebesar
29,44% per tahun. Giro rata-rata tumbuh sebesar 13,51% per
tahun, dengan rata-rata pertumbuhan tertinggi dicapai oleh
Bank Pemerintah yaitu sebesar 16,67% per tahun. Tabungan
rata-rata tumbuh sebesar 10,22% per tahun, dengan rata-
rata pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Bank Asing dan
Campuran yaitu sebesar 56,26% per tahun. Sedangkan rata-
rata pertumbuhan Simpanan Berjangka mencapai 14,88% per
tahun, dengan rata-rata pertumbuhan tertinggi dicapai oleh
Bank Asing dan Campuran yaitu sebesar 35,13% per tahun.
Rata-rata pertumbuhan Kredit perbankan di Jawa Barat selama
5 tahun terakhir (2004 – 2010) mencapai 15,63% per tahun,
dengan rata-rata pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Bank
Pemerintah yaitu sebesar 20,20% per tahun. Kredit Sektor
Produktif pertumbuhan rata-rata per tahun mencapai 17,89%
per tahun, dengan rata-rata pertumbuhan tertinggi dicapai
oleh Bank Pemerintah yaitu sebesar 24,55% per tahun. Kredit
Sektor Konsumtif rata-rata pertumbuhannya mencapai 21,84%
per tahun, dengan rata-rata pertumbuhan tertinggi dicapai oleh
Bank Asing dan Campuran yaitu sebesar 47,01% per tahun.
PerkembanganPerbankanPropinsiBantenRata-rata pertumbuhan Jumlah Bank di Banten selama 5 tahun
terakhir (2004 – 2010) mencapai 26,39% per tahun, diiringi
rata-rata pertumbuhan jumlah kantor Bank mencapai 7,52%
per tahun.
Aset perbankan di Banten rata-rata tumbuh sebesar 28,74%
pertahun, dengan rata – rata pertumbuhan tertinggi dicapai
oleh Bank Pemerintah yaitu sebesar 54,50 % per tahun.
Pertumbuhan DPK rata-rata mencapai 19% pertahun, dengan
rata-rata pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Bank Asing
dan Campuran yaitu sebesar 73,20% pertahun. Rata-rata
pertumbuhan Giro mencapai 18,06% per tahun, dengan
rata-rata pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Bank Asing dan
Campuran yaitu sebesar 61,97% per tahun. Pertumbuhan
Tabungan rata-rata mencapai 20,72% per tahun, dengan
rata-rata pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Bank Asing
dan campuran yaitu sebesar 162,99% per tahun. Sementara
Simpanan Berjangka rata-rata pertumbuhannya mencapai
17,21% per tahun, dengan rata-rata pertumbuhan tertinggi
dicapai oleh Bank asing dan campuran yaitu sebesar 72,25%
per tahun.
Aset Perbankan Jawa Barat rata-rata tumbuh sebesar 15,14%
per tahun, dengan rata-rata pertumbuhan tertinggi dicapai oleh
Bank Pemerintah yaitu sebesar 16,90% per tahun.
Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga Perbankan Jawa Barat rata-rata
mencapai 14,47% per tahun, dengan rata-rata pertumbuhan
tertinggi dicapai oleh Bank Asing dan Campuran yaitu sebesar
29,44% per tahun. Giro rata-rata tumbuh sebesar 13,51% per
tahun, dengan rata-rata pertumbuhan tertinggi dicapai oleh
Bank Pemerintah yaitu sebesar 16,67% per tahun. Tabungan
rata-rata tumbuh sebesar 10,22% per tahun, dengan rata-
rata pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Bank Asing dan
Campuran yaitu sebesar 56,26% per tahun. Sedangkan rata-
rata pertumbuhan Simpanan Berjangka mencapai 14,88% per
tahun, dengan rata-rata pertumbuhan tertinggi dicapai oleh
Bank Asing dan Campuran yaitu sebesar 35,13% per tahun.
Rata-rata pertumbuhan Kredit perbankan di Jawa Barat selama
5 tahun terakhir (2004 – 2010) mencapai 15,63% per tahun,
dengan rata-rata pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Bank
Pemerintah yaitu sebesar 20,20% per tahun. Kredit Sektor
Produktif pertumbuhan rata-rata per tahun mencapai 17,89%
per tahun, dengan rata-rata pertumbuhan tertinggi dicapai
oleh Bank Pemerintah yaitu sebesar 24,55% per tahun. Kredit
Sektor Konsumtif rata-rata pertumbuhannya mencapai 21,84%
per tahun, dengan rata-rata pertumbuhan tertinggi dicapai oleh
Bank Asing dan Campuran yaitu sebesar 47,01% per tahun.
PerkembanganPerbankanPropinsiBantenRata-rata pertumbuhan Jumlah Bank di Banten selama 5 tahun
terakhir (2004 – 2010) mencapai 26,39% per tahun, diiringi
rata-rata pertumbuhan jumlah kantor Bank mencapai 7,52%
per tahun.
Aset perbankan di Banten rata-rata tumbuh sebesar 28,74%
pertahun, dengan rata – rata pertumbuhan tertinggi dicapai
oleh Bank Pemerintah yaitu sebesar 54,50 % per tahun.
Pertumbuhan DPK rata-rata mencapai 19% pertahun, dengan
rata-rata pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Bank Asing
dan Campuran yaitu sebesar 73,20% pertahun. Rata-rata
pertumbuhan Giro mencapai 18,06% per tahun, dengan
rata-rata pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Bank Asing dan
Campuran yaitu sebesar 61,97% per tahun. Pertumbuhan
Tabungan rata-rata mencapai 20,72% per tahun, dengan
rata-rata pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Bank Asing
dan campuran yaitu sebesar 162,99% per tahun. Sementara
Simpanan Berjangka rata-rata pertumbuhannya mencapai
17,21% per tahun, dengan rata-rata pertumbuhan tertinggi
dicapai oleh Bank asing dan campuran yaitu sebesar 72,25%
per tahun.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
57Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
56Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
57Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
56
Kredit Perbankan rata-rata tumbuh sebesar 15,87% per tahun,
dengan rata-rata pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Kredit
Konsumsi sebesar 20,58% per tahun. Kredit Mikro Kecil dan
Menengah rata-rata pertumbuhannya mencapai 20,53% per
tahun, dengan rata-rata pertumbuhan tertinggi dicapai oleh
Kredit Kecil yaitu sebesar 25,43% per tahun. Kredit Sektor
Konsumtif rata-rata tumbuh sebesar 20,80 % per tahun,
dengan rata-rata pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Bank
Asing & Campuran yaitu sebesar 37,28 % per tahun. Kredit
Sektor Produktif rata-rata pertumbuhannya mencapai 20,27 %
per tahun, dengan rata-rata pertumbuhan tertinggi dicapai oleh
Bank Perkreditan Rakyat yaitu sebesar 41,19 % per tahun.
AnalisisSWOT
Analisis SWOT digunakan untuk memformulasikan secara
sistematis kelebihan dan kelemahan bank bjb dalam
mengantisipasi kondisi persaingan.
AnalisisKekuatan1. bank bjb merupakan Bank Pembangunan Daerah yang
memiliki aset terbesar serta BPD pertama yang telah go
public.
2. Letak geografis bank yang berdekatan dan berbatasan
dengan DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik
Indonesia.
3. Berada di Provinsi Jawa Barat dan Banten yang mempunyai
sumber daya alam yang luas, sumber daya manusia, dan
kegiatan perekonomian yang terus berkembang.
4. Memiliki jaringan Kantor Cabang yang relatif menyebar
di seluruh wilayah Jawa Barat dan Banten serta sudah
mempunyai Cabang di Jakarta yang merupakan pusat
perekonomian Indonesia.
5. Sebagai institusi pengelola keuangan pegawai Negeri Sipil
Daerah Jawa Barat & Banten.
6. Adanya core-business yang terkait dengan kegiatan
perkreditan PNS, Proyek SK Pemda, dan kegiatan yang
terkait dengan Kasda, APBD, dan program-program
lainnya.
7. Kemampuan bank bjb untuk menggali dana masyarakat
melalui pengerahan dana obligasi di Pasar Modal.
8. Image bank bjb yang telah dikenal luas oleh masyarakat
Provinsi Jawa Barat, Banten, dan Jakarta bahkan di seluruh
Indonesia serta institusi yang besar di bidang perbankan
dan keuangan.
9. Tersedianya harta tetap yang dimiliki bank bjb dengan
nilai pasar yang makin tinggi, memperkuat posisi dan
kepercayaan masyarakat.
10. Memiliki basis nasabah tradisional yang loyal dalam
jumlah besar yaitu PNS, Para Pensiunan, dan masyarakat
setempat.
11. Mengenal dengan lebih baik potensi ekonomi dan bisnis di
daerahnya setempat.
Kredit Perbankan rata-rata tumbuh sebesar 15,87% per tahun,
dengan rata-rata pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Kredit
Konsumsi sebesar 20,58% per tahun. Kredit Mikro Kecil dan
Menengah rata-rata pertumbuhannya mencapai 20,53% per
tahun, dengan rata-rata pertumbuhan tertinggi dicapai oleh
Kredit Kecil yaitu sebesar 25,43% per tahun. Kredit Sektor
Konsumtif rata-rata tumbuh sebesar 20,80 % per tahun,
dengan rata-rata pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Bank
Asing & Campuran yaitu sebesar 37,28 % per tahun. Kredit
Sektor Produktif rata-rata pertumbuhannya mencapai 20,27 %
per tahun, dengan rata-rata pertumbuhan tertinggi dicapai oleh
Bank Perkreditan Rakyat yaitu sebesar 41,19 % per tahun.
AnalisisSWOT
Analisis SWOT digunakan untuk memformulasikan secara
sistematis kelebihan dan kelemahan bank bjb dalam
mengantisipasi kondisi persaingan.
AnalisisKekuatan1. bank bjb merupakan Bank Pembangunan Daerah yang
memiliki aset terbesar serta BPD pertama yang telah go
public.
2. Letak geografis bank yang berdekatan dan berbatasan
dengan DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik
Indonesia.
3. Berada di Provinsi Jawa Barat dan Banten yang mempunyai
sumber daya alam yang luas, sumber daya manusia, dan
kegiatan perekonomian yang terus berkembang.
4. Memiliki jaringan Kantor Cabang yang relatif menyebar
di seluruh wilayah Jawa Barat dan Banten serta sudah
mempunyai Cabang di Jakarta yang merupakan pusat
perekonomian Indonesia.
5. Sebagai institusi pengelola keuangan pegawai Negeri Sipil
Daerah Jawa Barat & Banten.
6. Adanya core-business yang terkait dengan kegiatan
perkreditan PNS, Proyek SK Pemda, dan kegiatan yang
terkait dengan Kasda, APBD, dan program-program
lainnya.
7. Kemampuan bank bjb untuk menggali dana masyarakat
melalui pengerahan dana obligasi di Pasar Modal.
8. Image bank bjb yang telah dikenal luas oleh masyarakat
Provinsi Jawa Barat, Banten, dan Jakarta bahkan di seluruh
Indonesia serta institusi yang besar di bidang perbankan
dan keuangan.
9. Tersedianya harta tetap yang dimiliki bank bjb dengan
nilai pasar yang makin tinggi, memperkuat posisi dan
kepercayaan masyarakat.
10. Memiliki basis nasabah tradisional yang loyal dalam
jumlah besar yaitu PNS, Para Pensiunan, dan masyarakat
setempat.
11. Mengenal dengan lebih baik potensi ekonomi dan bisnis di
daerahnya setempat.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
57Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
56Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
57Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
56
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
AnalisisKelemahan1. Wilayah kerja operasional yang terbatas (belum mencakup
semua wilayah di Indonesia).
2. Laba usaha bank masih mengandalkan lebih dari 90%
atas hasil bunga kredit dan belum secara optimal menggali
usaha dari jasa-jasa perbankan lainnya yang bersifat fee
based income.
3. Teknologi informasi, sistem, dan prosedur serta pedoman
operasional masih dalam proses penyempurnaan.
4. Masih belum memadainya tenaga-tenaga yang terampil
dan profesional untuk aktivitas Bank Devisa dan kurang
optimalnya operasional sebagai bank devisa.
5. Jiwa wira usaha kurang dikembangkan.
6. Belum memiliki fasilitas m-banking dan e-banking.
AnalisisKesempatan1. Tingkat pertumbuhan Provinsi Jawa Barat, Banten, dan
Jakarta yang cukup tinggi dan perkembangan laju sektor
industri manufacturing serta pariwisata amat menunjang
potensi pengembangan perkreditan dan pendanaan.
2. Ibukota Jakarta dimanfaatkan sebagai sasaran pasar kredit
sektor produktif.
3. Dengan dilaksanakannya Otonomi Daerah akan
meningkatkan peran dan fungsi bank selaku pemegang/
penyalur keuangan daerah.
4. Pertumbuhan permintaan kredit konsumtif atau kredit
berpenghasilan tetap cukup tinggi.
5. Adanya peluang untuk menggunakan dan meningkatkan
fungsi BKPD/LPK/BPR Pemda sebagai sarana dalam
perpanjangan tangan bank bjb di daerah dari segi
perkreditan maupun funding serta telah terbukanya
peluang untuk melaksanakan linkage program.
6. Diberlakukannya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999
tentang Pemerintah Daerah dan Undang-undang Nomor
25 tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah, memungkinkan bank bjb
untuk lebih berkembang.
7. Peluang peningkatan image bank bjb dengan turut serta
dalam program ATM Bersama dan ATM BCA dengan bank-
bank swasta papan atas baik di dalam maupun di luar Pulau
Jawa.
8. Adanya peluang untuk peningkatan jumlah kantor-kantor
cabang bank bjb menjadi Kantor Cabang Devisa.
9. Pemanfaatan peluang Bank Koresponden di dalam dan di
luar negeri dalam upaya peningkatan pengolahan dana
valuta asing.
10. Terbukanya kesempatan yang luas untuk menggunakan
Pasar Modal sebagai sarana pengerahan dana jangka
panjang (berupa obligasi, convertible bond); sepanjang
ditopang oleh pertumbuhan modal intern bank.
AnalisisKelemahan1. Wilayah kerja operasional yang terbatas (belum mencakup
semua wilayah di Indonesia).
2. Laba usaha bank masih mengandalkan lebih dari 90%
atas hasil bunga kredit dan belum secara optimal menggali
usaha dari jasa-jasa perbankan lainnya yang bersifat fee
based income.
3. Teknologi informasi, sistem, dan prosedur serta pedoman
operasional masih dalam proses penyempurnaan.
4. Masih belum memadainya tenaga-tenaga yang terampil
dan profesional untuk aktivitas Bank Devisa dan kurang
optimalnya operasional sebagai bank devisa.
5. Jiwa wira usaha kurang dikembangkan.
6. Belum memiliki fasilitas m-banking dan e-banking.
AnalisisKesempatan1. Tingkat pertumbuhan Provinsi Jawa Barat, Banten, dan
Jakarta yang cukup tinggi dan perkembangan laju sektor
industri manufacturing serta pariwisata amat menunjang
potensi pengembangan perkreditan dan pendanaan.
2. Ibukota Jakarta dimanfaatkan sebagai sasaran pasar kredit
sektor produktif.
3. Dengan dilaksanakannya Otonomi Daerah akan
meningkatkan peran dan fungsi bank selaku pemegang/
penyalur keuangan daerah.
4. Pertumbuhan permintaan kredit konsumtif atau kredit
berpenghasilan tetap cukup tinggi.
5. Adanya peluang untuk menggunakan dan meningkatkan
fungsi BKPD/LPK/BPR Pemda sebagai sarana dalam
perpanjangan tangan bank bjb di daerah dari segi
perkreditan maupun funding serta telah terbukanya
peluang untuk melaksanakan linkage program.
6. Diberlakukannya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999
tentang Pemerintah Daerah dan Undang-undang Nomor
25 tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah, memungkinkan bank bjb
untuk lebih berkembang.
7. Peluang peningkatan image bank bjb dengan turut serta
dalam program ATM Bersama dan ATM BCA dengan bank-
bank swasta papan atas baik di dalam maupun di luar Pulau
Jawa.
8. Adanya peluang untuk peningkatan jumlah kantor-kantor
cabang bank bjb menjadi Kantor Cabang Devisa.
9. Pemanfaatan peluang Bank Koresponden di dalam dan di
luar negeri dalam upaya peningkatan pengolahan dana
valuta asing.
10. Terbukanya kesempatan yang luas untuk menggunakan
Pasar Modal sebagai sarana pengerahan dana jangka
panjang (berupa obligasi, convertible bond); sepanjang
ditopang oleh pertumbuhan modal intern bank.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
59Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
58Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
59Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
58
11. Adanya peluang untuk meningkatkan pendapatan bank
melalui perdagangan surat berharga (SBI, tidak berisiko
atau berisiko rendah) dengan memanfaaatkan peluang dan
konsep covered interest arbitrage.
12. Peningkatan Dana Alokasi Umum dari Pemerintah Pusat ke
Provinsi Jawa Barat dan Banten.
13. Pengembangan proyek-proyek skala besar di bidang
infrastruktur (bio fuel, kelistrikan, jalan tol) yang sedang
digalakan Pemerintah Pusat juga mencakup Pemerintah
Provinsi Jawa Barat dan Banten.
14. Adanya kenaikan gaji dan tunjangan PNS dan ABRI di
Provinsi Jawa Barat dan Banten.
15. Pengembangan jaringan bank bjb diluar Provinsi Jawa
Barat, Banten dan, Jakarta meluaskan target market dalam
menghimpun dana dan menyalurkan kredit.
16. Dukungan yang konsisten dan berkesinambungan dari
Pemerintah Daerah dan pembinaan pengembangan bank
bjb sebagai motor penggerak Ekonomi Daerah.
SegmentasiPasarbankbjbSegmentasi pasar perbankan merupakan hal penting yang
harus dipahami bank dalam membidik segmen pasar yang akan
dituju. Segmen pasar perbankan umumnya terbagi menjadi 3
bagian besar yaitu High End Costumer, Middle End Customer,
dan Small End Customer. Dari masing-masing segmen tersebut
mempunyai 2 (dua) karakteristik yaitu yang mengutamakan
pelayanan (service) dan kemudahan (convenience).
Dalam hal segmen bisnis, bank bjb tampil di sejumlah segmen
bisnis antara lain consumer banking, commercial banking dan
UMKM, corporate, treasury and capital market, transaction
services, dan perbankan syariah. Berdasarkan pada arah bisnis
bank bjb ke depan, diharapkan Bank menjadi relationship
bank atau bank dengan hubungan baik dengan pelanggan
(customer), sehingga kedua aspek tersebut dapat terakomodir
dengan baik.
Sasaran bank bjb adalah menjadi long term relationship bank.
bank bjb mencoba memberikan kepada pelanggan berbagai
produk dan jasa yang mereka inginkan agar bisa meraih sukses,
sesuai dengan motto perusahaan yaitu ”Mitra Usaha Menuju
Sejahtera”. Pada perbankan konsumen (consumer banking),
manajemen bank bjb akan mencoba menawarkan produk-
produk beragam baik kepada seluruh segmen konsumen baik
High End Customer maupun Low End Customer.
Sementara pada sektor UMKM dan komersial, bank bjb fokus
pada perusahaan yang mempekerjakan banyak karyawan (mass
employed-enterprises), perusahaan UMKM dan komersial.
Untuk segmen korporat atau perusahaan, bank bjb akan
melayani sekelompok perusahaan pelanggan potensial dengan
11. Adanya peluang untuk meningkatkan pendapatan bank
melalui perdagangan surat berharga (SBI, tidak berisiko
atau berisiko rendah) dengan memanfaaatkan peluang dan
konsep covered interest arbitrage.
12. Peningkatan Dana Alokasi Umum dari Pemerintah Pusat ke
Provinsi Jawa Barat dan Banten.
13. Pengembangan proyek-proyek skala besar di bidang
infrastruktur (bio fuel, kelistrikan, jalan tol) yang sedang
digalakan Pemerintah Pusat juga mencakup Pemerintah
Provinsi Jawa Barat dan Banten.
14. Adanya kenaikan gaji dan tunjangan PNS dan ABRI di
Provinsi Jawa Barat dan Banten.
15. Pengembangan jaringan bank bjb diluar Provinsi Jawa
Barat, Banten dan, Jakarta meluaskan target market dalam
menghimpun dana dan menyalurkan kredit.
16. Dukungan yang konsisten dan berkesinambungan dari
Pemerintah Daerah dan pembinaan pengembangan bank
bjb sebagai motor penggerak Ekonomi Daerah.
SegmentasiPasarbankbjbSegmentasi pasar perbankan merupakan hal penting yang
harus dipahami bank dalam membidik segmen pasar yang akan
dituju. Segmen pasar perbankan umumnya terbagi menjadi 3
bagian besar yaitu High End Costumer, Middle End Customer,
dan Small End Customer. Dari masing-masing segmen tersebut
mempunyai 2 (dua) karakteristik yaitu yang mengutamakan
pelayanan (service) dan kemudahan (convenience).
Dalam hal segmen bisnis, bank bjb tampil di sejumlah segmen
bisnis antara lain consumer banking, commercial banking dan
UMKM, corporate, treasury and capital market, transaction
services, dan perbankan syariah. Berdasarkan pada arah bisnis
bank bjb ke depan, diharapkan Bank menjadi relationship
bank atau bank dengan hubungan baik dengan pelanggan
(customer), sehingga kedua aspek tersebut dapat terakomodir
dengan baik.
Sasaran bank bjb adalah menjadi long term relationship bank.
bank bjb mencoba memberikan kepada pelanggan berbagai
produk dan jasa yang mereka inginkan agar bisa meraih sukses,
sesuai dengan motto perusahaan yaitu ”Mitra Usaha Menuju
Sejahtera”. Pada perbankan konsumen (consumer banking),
manajemen bank bjb akan mencoba menawarkan produk-
produk beragam baik kepada seluruh segmen konsumen baik
High End Customer maupun Low End Customer.
Sementara pada sektor UMKM dan komersial, bank bjb fokus
pada perusahaan yang mempekerjakan banyak karyawan (mass
employed-enterprises), perusahaan UMKM dan komersial.
Untuk segmen korporat atau perusahaan, bank bjb akan
melayani sekelompok perusahaan pelanggan potensial dengan
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
59Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
58Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
59Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
58
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
menawarkan produk dan jasa khusus misalnya keuangan,
cash management, dan lain-lain. Sedangkan di segmen usaha
treasury dan pasar modal, bank ini akan mengubah fungsi
treasury di perusahaan menjadi unit yang menghasilkan laba
(profit center), meningkatkan ketrampilan dan kapabilitas
hingga mencapai standar internasional.
Pada saat ini, bank bjb juga telah memiliki usaha perbankan
syariah. Pelanggan bank bjb juga bervariasi mulai dari
perusahaan pribadi, masyarakat umum, UKM, perusahaan/
korporasi, dan institusi keuangan.
TargetPasarbankbjbSegmen pasar menjadi fokus bank bjb dalam mempersiapkan
segala strategi dalam memenangi persaingan. Dalam
menentukan segmen pasar atau targeting tidak sebatas
proses memilih segmen pasar yang tepat bagi produk dan jasa
perusahaan.
Pada hakikatnya, targeting adalah menentukan segmen-
segmen pasar yang potensial bagi suatu perusahaan. Dimana
sebelumnya perusahaan perlu memetakan atau mensegmentasi
pasar secara kreatif. Dengan begitu, perusahaan akan benar-
benar mengenal potensi segmen pasar yang akan jadi target
perusahaan. Selain itu, targeting merupakan strategi dalam
mengalokasikan sumber daya perusahaan secara efektif.
Strategi ini perlu dilakukan untuk mempermudah proses fitting
ke dalam segmen-segmen pasar yang telah ada. Karena itu,
targeting biasa disebut juga sebagai fitting strategy.
Saat ini, sumber daya yang Perusahaan miliki masih harus terus
dikembangkan. Baik itu berupa dana, aset, maupun sumber
daya manusia. Untuk itu, Perusahaan perlu melakukan suatu
strategi pengalokasian secara efektif.
Segmen pasar yang dijadikan target utama bagi bank bjb adalah
segmen Middle End Costumer dan Low End Costumer (dengan
memiliki UMKM center). Sehingga, bank bjb akan berkompetisi
dengan beberapa Bank Pembangunan Daerah dan Bank Umum
lainnya yang juga memiliki unit usaha UMKM dan perbankan
syariah.
bank bjb harus berusaha memposisikan dirinya sebagai bank
dengan layanan berkualitas. Disamping fokus pada kualitas
layanan, bank bjb juga akan berusaha meningkatkan kinerja
dan profesionalisme dalam usaha perbankan. Hal ini sejalan
dengan Visi bank bjb yaitu ”Menjadi 10 (sepuluh) bank terbesar
dan sehat di Indonesia”.
menawarkan produk dan jasa khusus misalnya keuangan,
cash management, dan lain-lain. Sedangkan di segmen usaha
treasury dan pasar modal, bank ini akan mengubah fungsi
treasury di perusahaan menjadi unit yang menghasilkan laba
(profit center), meningkatkan ketrampilan dan kapabilitas
hingga mencapai standar internasional.
Pada saat ini, bank bjb juga telah memiliki usaha perbankan
syariah. Pelanggan bank bjb juga bervariasi mulai dari
perusahaan pribadi, masyarakat umum, UKM, perusahaan/
korporasi, dan institusi keuangan.
TargetPasarbankbjbSegmen pasar menjadi fokus bank bjb dalam mempersiapkan
segala strategi dalam memenangi persaingan. Dalam
menentukan segmen pasar atau targeting tidak sebatas
proses memilih segmen pasar yang tepat bagi produk dan jasa
perusahaan.
Pada hakikatnya, targeting adalah menentukan segmen-
segmen pasar yang potensial bagi suatu perusahaan. Dimana
sebelumnya perusahaan perlu memetakan atau mensegmentasi
pasar secara kreatif. Dengan begitu, perusahaan akan benar-
benar mengenal potensi segmen pasar yang akan jadi target
perusahaan. Selain itu, targeting merupakan strategi dalam
mengalokasikan sumber daya perusahaan secara efektif.
Strategi ini perlu dilakukan untuk mempermudah proses fitting
ke dalam segmen-segmen pasar yang telah ada. Karena itu,
targeting biasa disebut juga sebagai fitting strategy.
Saat ini, sumber daya yang Perusahaan miliki masih harus terus
dikembangkan. Baik itu berupa dana, aset, maupun sumber
daya manusia. Untuk itu, Perusahaan perlu melakukan suatu
strategi pengalokasian secara efektif.
Segmen pasar yang dijadikan target utama bagi bank bjb adalah
segmen Middle End Costumer dan Low End Costumer (dengan
memiliki UMKM center). Sehingga, bank bjb akan berkompetisi
dengan beberapa Bank Pembangunan Daerah dan Bank Umum
lainnya yang juga memiliki unit usaha UMKM dan perbankan
syariah.
bank bjb harus berusaha memposisikan dirinya sebagai bank
dengan layanan berkualitas. Disamping fokus pada kualitas
layanan, bank bjb juga akan berusaha meningkatkan kinerja
dan profesionalisme dalam usaha perbankan. Hal ini sejalan
dengan Visi bank bjb yaitu ”Menjadi 10 (sepuluh) bank terbesar
dan sehat di Indonesia”.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
61Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
60Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
61Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
60
Positioningbankbjbbank bjb memposisikan diri sebagai bank yang fokus di usaha
kecil dan menengah (UKM) dan menjadi relationship bank
dengan Pemerintah Daerah.
Terhitung sejak tahun 2009, kepemilikan di bank bjb telah
bertambah dengan pelaksanaan otonomi daerah dan
kepemilikan saham oleh Pemerintah Provinsi Banten. Kini,
mayoritas saham di Bank dipegang oleh Pemerintah Provinsi
Jawa Barat sebesar 51,18%, Pemerintah Kota dan Kabupaten
se-Jawa Barat sebesar 31,26%, diikuti pemerintah Provinsi
Banten sebesar 7,18%, dan Pemerintah Kota dan Kabupaten
se-Banten sebesar 10,38%.
bank bjb menjadi bank yang fokus di usaha mikro, kecil dan
menengah (UMKM), dan memiliki misi sebagai penggerak
dan pendorong laju pembangunan daerah, melaksanakan
pengelolaan keuangan daerah, dan menjadi salah satu sumber
pendapatan asli daerah. Hal tersebut didasarkan dengan
pertimbangan bahwa bank bjb diharapkan benar-benar
menjadi bank yang membawa kemanfaatan atau berkontribusi
bagi masyarakat di Jawa Barat dan Banten dengan memberikan
pelayanan berkualitas.
KebijakandanStrategiManajemen
Kebijakan ManajemenKebijakan manajemen Bank yang diterapkan dalam menjalankan
aktivitas usaha untuk meningkatkan kinerja adalah sebagai
berikut :
1. Peningkatan dan pengembangan kualitas Sumber Daya
Manusia dan Teknologi Informasi.
2. Peningkatan Market Share Aset terhadap Perbankan
Nasional dari tahun sebelumnya.
3. Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga yang optimal dalam rangka
peningkatan market share Dana Pihak Ketiga, peningkatan
dana retail dan review dana korporasi disesuaikan dengan
strukur pendanaan serta optimalisasi peningkatan dana
pihak ketiga valas.
4. Pertumbuhan kredit yang optimal dalam rangka peningkatan
market share kredit, melalui peningkatan pemasaran kredit
serta akselerasi proses kredit dengan tetap memperhatikan
prinsip kehati-hatian.
5. Memperluas jaringan, baik di wilayah Pulau Jawa maupun
di luar Pulau Jawa.
6. Peningkatan kualitas layanan, baik layanan di front office
maupun layanan di back office, serta peningkatan kualitas
layanan melalui direct sales marketing dan peningkatan
kualitas layanan elektronik melalui dukungan teknologi
informasi yang memadai untuk memberikan pelayanan
yang unggul dalam rangka meningkatkan competitive
Positioningbankbjbbank bjb memposisikan diri sebagai bank yang fokus di usaha
kecil dan menengah (UKM) dan menjadi relationship bank
dengan Pemerintah Daerah.
Terhitung sejak tahun 2009, kepemilikan di bank bjb telah
bertambah dengan pelaksanaan otonomi daerah dan
kepemilikan saham oleh Pemerintah Provinsi Banten. Kini,
mayoritas saham di Bank dipegang oleh Pemerintah Provinsi
Jawa Barat sebesar 51,18%, Pemerintah Kota dan Kabupaten
se-Jawa Barat sebesar 31,26%, diikuti pemerintah Provinsi
Banten sebesar 7,18%, dan Pemerintah Kota dan Kabupaten
se-Banten sebesar 10,38%.
bank bjb menjadi bank yang fokus di usaha mikro, kecil dan
menengah (UMKM), dan memiliki misi sebagai penggerak
dan pendorong laju pembangunan daerah, melaksanakan
pengelolaan keuangan daerah, dan menjadi salah satu sumber
pendapatan asli daerah. Hal tersebut didasarkan dengan
pertimbangan bahwa bank bjb diharapkan benar-benar
menjadi bank yang membawa kemanfaatan atau berkontribusi
bagi masyarakat di Jawa Barat dan Banten dengan memberikan
pelayanan berkualitas.
KebijakandanStrategiManajemen
Kebijakan ManajemenKebijakan manajemen Bank yang diterapkan dalam menjalankan
aktivitas usaha untuk meningkatkan kinerja adalah sebagai
berikut :
1. Peningkatan dan pengembangan kualitas Sumber Daya
Manusia dan Teknologi Informasi.
2. Peningkatan Market Share Aset terhadap Perbankan
Nasional dari tahun sebelumnya.
3. Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga yang optimal dalam rangka
peningkatan market share Dana Pihak Ketiga, peningkatan
dana retail dan review dana korporasi disesuaikan dengan
strukur pendanaan serta optimalisasi peningkatan dana
pihak ketiga valas.
4. Pertumbuhan kredit yang optimal dalam rangka peningkatan
market share kredit, melalui peningkatan pemasaran kredit
serta akselerasi proses kredit dengan tetap memperhatikan
prinsip kehati-hatian.
5. Memperluas jaringan, baik di wilayah Pulau Jawa maupun
di luar Pulau Jawa.
6. Peningkatan kualitas layanan, baik layanan di front office
maupun layanan di back office, serta peningkatan kualitas
layanan melalui direct sales marketing dan peningkatan
kualitas layanan elektronik melalui dukungan teknologi
informasi yang memadai untuk memberikan pelayanan
yang unggul dalam rangka meningkatkan competitive
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
61Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
60Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
61Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
60
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
advantages dan corporate image.
7. Peningkatan kualitas layanan bagi investor.
8. Pengembangan jasa transaksi perbankan, fitur–fitur
transaksi yang berbasis teknologi dan penambahan jumlah
jaringan serta optimalisasi fungsi ATM melalui penambahan
fitur layanan pada ATM guna meningkatkan fee based
incomed.
9. Pengembangan produk yang berorientasi kepada
kebutuhan masyarakat/pasar melalui repackaging produk,
member get member, dan mengoptimalkan unit kerja grup
pengembangan produk di masing-masing unit bisnis.
10. Pengembangan strategi branding untuk meningkatkan
corporate image dengan cara mensosialisasikan new brand
kepada seluruh stakeholders serta memfungsikan marketing
communication untuk membangun image.
11. Melakukan penyertaan modal kepada BPR Pemerintah
Daerah dan perusahaan lainnya yang dapat memberikan
value bagi Perusahaan Induk.
12. Pengembangan dan penerapan budaya perusahaan sejalan
dengan pengembangan organisasi.
13. Mengoptimalkan penerapan metodologi Risk Based Audit
(RBA).
14. Bertindak sebagai penerbit dan acquirer kartu kredit dan
kartu prepaid (electronic money).
15. Pengembangan layanan Internet Banking dan Mobile
Banking.
16. Penerbitan kartu ATM Debet dengan menggunakan chip
untuk peningkatan keamanan dalam melakukan transaksi
di ATM dan EDC.
17. Meningkatkan kualitas Good Corporate Governance
(GCG).
18. Meningkatkan kualitas manajemen risiko dan pelaksanaan
kepatuhan bank secara optimal.
19. Meningkatkan kuantitas dan kualitas riset untuk
pengembangan bisnis serta peningkatan kualitas
performance strategi bank
StrategiManajemenDalam rangka mengembangkan usaha dan menjaga
pertumbuhannya, bank bjb telah menyusun beberapa strategi,
diantaranya:
BidangKorporasidanKomersial- Mengembangkan rencana dan strategi pemasaran untuk
mengembangkan Bisnis Komersial melalui share kredit
komersial dan Dana Pihak Ketiga di tahun 2012.
- Meningkatkan kredit komersial valas dan komposisi kredit
sebesar 1,12% dari total portofolio kredit di tahun 2012.
- Melaksanakan pemberian kredit dengan berpedoman pada
prinsip kehati-hatian.
advantages dan corporate image.
7. Peningkatan kualitas layanan bagi investor.
8. Pengembangan jasa transaksi perbankan, fitur–fitur
transaksi yang berbasis teknologi dan penambahan jumlah
jaringan serta optimalisasi fungsi ATM melalui penambahan
fitur layanan pada ATM guna meningkatkan fee based
incomed.
9. Pengembangan produk yang berorientasi kepada
kebutuhan masyarakat/pasar melalui repackaging produk,
member get member, dan mengoptimalkan unit kerja grup
pengembangan produk di masing-masing unit bisnis.
10. Pengembangan strategi branding untuk meningkatkan
corporate image dengan cara mensosialisasikan new brand
kepada seluruh stakeholders serta memfungsikan marketing
communication untuk membangun image.
11. Melakukan penyertaan modal kepada BPR Pemerintah
Daerah dan perusahaan lainnya yang dapat memberikan
value bagi Perusahaan Induk.
12. Pengembangan dan penerapan budaya perusahaan sejalan
dengan pengembangan organisasi.
13. Mengoptimalkan penerapan metodologi Risk Based Audit
(RBA).
14. Bertindak sebagai penerbit dan acquirer kartu kredit dan
kartu prepaid (electronic money).
15. Pengembangan layanan Internet Banking dan Mobile
Banking.
16. Penerbitan kartu ATM Debet dengan menggunakan chip
untuk peningkatan keamanan dalam melakukan transaksi
di ATM dan EDC.
17. Meningkatkan kualitas Good Corporate Governance
(GCG).
18. Meningkatkan kualitas manajemen risiko dan pelaksanaan
kepatuhan bank secara optimal.
19. Meningkatkan kuantitas dan kualitas riset untuk
pengembangan bisnis serta peningkatan kualitas
performance strategi bank
StrategiManajemenDalam rangka mengembangkan usaha dan menjaga
pertumbuhannya, bank bjb telah menyusun beberapa strategi,
diantaranya:
BidangKorporasidanKomersial- Mengembangkan rencana dan strategi pemasaran untuk
mengembangkan Bisnis Komersial melalui share kredit
komersial dan Dana Pihak Ketiga di tahun 2012.
- Meningkatkan kredit komersial valas dan komposisi kredit
sebesar 1,12% dari total portofolio kredit di tahun 2012.
- Melaksanakan pemberian kredit dengan berpedoman pada
prinsip kehati-hatian.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
63Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
62Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
63Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
62
- Melakukan penyempurnaan ketentuan dan produk Divisi
Korporasi dan Komersial.
- Meningkatkan pelayanan dengan mendirikan Sentra Kredit
Korporasi dan Komersial.
- Meningkatkan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia
di Divisi Korporasi dan Komersial.
BidangMikro- Meningkatkan penyaluran kredit kepada sektor produktif di
tahun 2012.
- Menerapkan strategi pemasaran efektif dengan tetap
berpedoman kepada prinsip prudential banking.
- Memperluas dan meningkatkan penyaluran kredit program,
baik secara langsung maupun melalui lembaga linkage,
dengan pola executing serta mengoptimalkan fungsi bank
selaku penata usaha kredit program pola channeling.
- Melakukan evaluasi kebijakan dan prosedur kredit serta
pengembangan produk baru.
- Pengembangan/diversifikasi produk mikro serta jaringan
bisnis mikro bank bjb.
- Memperluas jaringan dan mendekatkan dengan target
pasar dengan membuka 437 (empat ratus tiga puluh tujuh)
outlet dengan nama ”Waroeng bjb”.
BidangKonsumer- Meningkatkan Penghimpunan Dana Pihak Ketiga dan
jumlah rekening dengan di tahun 2012.
- Meningkatkan penyaluran kredit di tahun 2012.
- Peningkatan market share kredit dengan memperluas pasar
melalui peningkatan penyaluran Consumer Loan.
- Melakukan update ketentuan tarif serta peningkatan
penjualan Product Wealth Management guna meningkatkan
fee based income.
- Meningkatkan kualitas pelayanan dan pengetahuan produk
Consumer Banking melalui peningkatan SDM.
- Memperkuat dan mengembangkan sistem Kredit Pegawai,
Kredit Guna Bhakti, dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
BidangTreasury- Optimalisasi return dengan mengoptimalkan momentum
pergerakan pasar keuangan.
- Meningkatkan kualitas pelayanan terhadap internal
customer maupun eksternal customer.
- Meningkatkan efektivitas proses internal serta
pengembangan proses operasional bisnis.
- Optimalisasi pengelolaan ekses likuiditas dengan tetap
memperhatikan prinsip GCG dan Prudential Banking.
- Meningkatkan kualitas pengelolaan human capital dan
organisasi melalui peningkatan kompetensi dealer.
- Optimalisasi dana kelolaan.
- Meningkatkan transaksi treasury melalui sosialisasi dan
promosi serta peningkatan efektivitas marketing.
- Melakukan penyempurnaan ketentuan dan produk Divisi
Korporasi dan Komersial.
- Meningkatkan pelayanan dengan mendirikan Sentra Kredit
Korporasi dan Komersial.
- Meningkatkan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia
di Divisi Korporasi dan Komersial.
BidangMikro- Meningkatkan penyaluran kredit kepada sektor produktif di
tahun 2012.
- Menerapkan strategi pemasaran efektif dengan tetap
berpedoman kepada prinsip prudential banking.
- Memperluas dan meningkatkan penyaluran kredit program,
baik secara langsung maupun melalui lembaga linkage,
dengan pola executing serta mengoptimalkan fungsi bank
selaku penata usaha kredit program pola channeling.
- Melakukan evaluasi kebijakan dan prosedur kredit serta
pengembangan produk baru.
- Pengembangan/diversifikasi produk mikro serta jaringan
bisnis mikro bank bjb.
- Memperluas jaringan dan mendekatkan dengan target
pasar dengan membuka 437 (empat ratus tiga puluh tujuh)
outlet dengan nama ”Waroeng bjb”.
BidangKonsumer- Meningkatkan Penghimpunan Dana Pihak Ketiga dan
jumlah rekening dengan di tahun 2012.
- Meningkatkan penyaluran kredit di tahun 2012.
- Peningkatan market share kredit dengan memperluas pasar
melalui peningkatan penyaluran Consumer Loan.
- Melakukan update ketentuan tarif serta peningkatan
penjualan Product Wealth Management guna meningkatkan
fee based income.
- Meningkatkan kualitas pelayanan dan pengetahuan produk
Consumer Banking melalui peningkatan SDM.
- Memperkuat dan mengembangkan sistem Kredit Pegawai,
Kredit Guna Bhakti, dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
BidangTreasury- Optimalisasi return dengan mengoptimalkan momentum
pergerakan pasar keuangan.
- Meningkatkan kualitas pelayanan terhadap internal
customer maupun eksternal customer.
- Meningkatkan efektivitas proses internal serta
pengembangan proses operasional bisnis.
- Optimalisasi pengelolaan ekses likuiditas dengan tetap
memperhatikan prinsip GCG dan Prudential Banking.
- Meningkatkan kualitas pengelolaan human capital dan
organisasi melalui peningkatan kompetensi dealer.
- Optimalisasi dana kelolaan.
- Meningkatkan transaksi treasury melalui sosialisasi dan
promosi serta peningkatan efektivitas marketing.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
63Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
62Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
63Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
62
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
BidangInternasional- Mendukung peningkatan penghimpunan DPK Valas.
- Optimalisasi peningkatan Dana Pihak Ketiga Valas.
- Optimalisasi peningkatan transaksi Remittance.
- Optimalisasi peningkatan transaksi Trade.
- Membina dan memperluas networking dengan
correspondent bank.
- Memperluas networking dengan koresponden lembaga
keuangan non bank yang mendukung aktivitas unit bisnis.
BidangInstitusionalBanking- Mendukung peningkatan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga
terutama dana dari Institusi Pemerintah ataupun Institusi
non Pemerintah.
- Mendukung meningkatkan perolehan pendapatan fee
based income.
- Mengelola nasabah korporasi dan meningkatkan awarenes
nasabah korporasi terhadap produk dan layanan di bank
bjb.
Strategi di bidang bisnis tersebut juga ditunjang oleh strategi
di masing-masing bidang penunjang, yakni: bidang Teknologi
Informasi, bidang Kepatuhan dan Hukum, bidang Manajemen
Risiko, bidang Umum, bidang Keuangan dan Akuntansi, bidang
Perencanaan Strategis, bidang Jaringan dan Pengembangan
Layanan, bidang SDM, bidang Pendidikan dan Latihan, bidang
Corporate Secretary, bidang Audit Internal, bidang Change
Management Office, bidang Card Center dan Electronic
Banking, bidang Layanan Operasional, bidang Manajemen
Anak Perusahaan, bidang Supervisi dan Penyelamatan Kredit,
dan bidang Credit Risk Reviewer.
BidangInternasional- Mendukung peningkatan penghimpunan DPK Valas.
- Optimalisasi peningkatan Dana Pihak Ketiga Valas.
- Optimalisasi peningkatan transaksi Remittance.
- Optimalisasi peningkatan transaksi Trade.
- Membina dan memperluas networking dengan
correspondent bank.
- Memperluas networking dengan koresponden lembaga
keuangan non bank yang mendukung aktivitas unit bisnis.
BidangInstitusionalBanking- Mendukung peningkatan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga
terutama dana dari Institusi Pemerintah ataupun Institusi
non Pemerintah.
- Mendukung meningkatkan perolehan pendapatan fee
based income.
- Mengelola nasabah korporasi dan meningkatkan awarenes
nasabah korporasi terhadap produk dan layanan di bank
bjb.
Strategi di bidang bisnis tersebut juga ditunjang oleh strategi
di masing-masing bidang penunjang, yakni: bidang Teknologi
Informasi, bidang Kepatuhan dan Hukum, bidang Manajemen
Risiko, bidang Umum, bidang Keuangan dan Akuntansi, bidang
Perencanaan Strategis, bidang Jaringan dan Pengembangan
Layanan, bidang SDM, bidang Pendidikan dan Latihan, bidang
Corporate Secretary, bidang Audit Internal, bidang Change
Management Office, bidang Card Center dan Electronic
Banking, bidang Layanan Operasional, bidang Manajemen
Anak Perusahaan, bidang Supervisi dan Penyelamatan Kredit,
dan bidang Credit Risk Reviewer.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
65Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
64Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
65Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
64
Analisa & Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perseroan
Management Discussion & Analysis On Company Performance
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
65Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
64
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
65Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
64
Jumlah AsetTotal Asset
Rp jutaRp million
2012
70.840.878
2008
26.040.869
2009
32.410.329
2010
43.445.700
2011
54.448.958
Laba BersihNet Profit
Rp jutaRp million
2012
1.193.304
2008
542.162
2009
709.106
2010
890.171
2011
962.260
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
67Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
66Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
67Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
66
Tinjauan Bisnis
Tinjauan BisnisBusiness Review
Penyaluran DanaLoan
Rp jutaRp million
2012
62.084.535
2008
24.688.297
2009
29.238.224
2010
38.866.244
2011
48.090.684
Kinerja Keuangan Kredit Konsumer 2008-2012Kinerja Keuangan Kredit Konsumer 2008-2012
Rp jutaRp million
2011
19.201.401
2010
15.990.687
2009
14.406.550
2008
12.787.530
2012
22.879.036
19,15%
20,08%11,00%
12,66%13,12%
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
67Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
66
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
67Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
66
Perkembangan sektor perbankan tidak
terlepas dari kondisi lingkungan dimana
bank tersebut berada. Memasuki era
globalisasi, gejolak yang terjadi menjadi
lebih mudah memberi pengaruh.The development of the banking sector can not be separated from the environment in which the bank is located. Entering the era of globalization, turbulence becomes much easier to give effect.
Sebagai badan usaha yang terus tumbuh dan berupaya
mengembangkan jaringan dan jangkauannya, bank bjb
senantiasa memperhatikan berbagai faktor eksternal yang
memberi dampak kepada bisnisnya. Fokus bisnis bertumpu
kepada segmen yang telah dikenali risikonya, diikuti dengan
pengembangan ke segmen lainnya sejalan dengan kesiapan
infrastruktur pendukung.
Usaha kami dimulai dengan mengoptimalkan potensi yang ada
di lingkungan terdekat, yakni wilayah Jawa Barat dan Banten,
kemudian diperluas ke luar wilayah. Begitu pula dengan
pengembangan produk dan layanan, kami mengawalinya
dengan transaksi perbankan untuk lingkup yang lebih kecil,
hingga bertumbuh dan berkembang selayaknya bank umum
yang menyediakan layanan perbankan bagi masyarakat luas.
As the company continues to grow and seek to develop
the network and its reach, the bjb bank always takes into
consideration a variety of external factors that impact to its
business. The focus of the business relies on a segment and all
the risks that has been identified, and followed by development
to other segments in line with the readiness of supporting
infrastructure.
Our efforts begin by optimizing the existing potential in the
nearest neighborhood, namely West Java and Banten, then
expand to outer region. Similarly, the development of products
and services, we start with a banking transaction in a smaller
scope and to grow and develop as commercial bank that
provides banking services to public.
Tinjauan IndustriIndustry Review
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
69Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
68Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
69Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
68
KONSUMERProduk dan layanan jasa Consumer Banking terus dikembangkan
untuk memenuhi kebutuhan nasabah bank bjb di semua
golongan.
Kredit KonsumerHingga tahun 2012, bank bjb telah meluncurkan 6 (enam)
produk kredit konsumer untuk melayani kebutuhan nasabah
dari berbagai kelas.
Profil Produk Kredit KonsumerProduk kredit yang dihasilkan Divisi Kredit Konsumer hingga
saat ini adalah:
1. bjb Kredit Guna Bhakti
2. bjb Kredit Abdi Bhakti
3. bjb Kredit Purna Bhakti
4. bjb Back to Back Loan
5. bjb Kredit Pra Purna Bhakti
6. bjb Kredit Guna Bhakti Pola Channeling
bjb Kredit Guna Bhakti merupakan pembiayaan yang diberikan
oleh Bank untuk debitur berpenghasilan tetap yang gajinya
telah disalurkan melalui Bank. Penyaluran kredit ini juga
CONSUMERProducts and services Consumer Banking continues to be
developed to meet the needs of customers in all segments of
the bank bjb
Consumer CreditUntil 2012, the bank has launched BJB 6 (six) consumer credit
products to serve the needs of customers from various classes.
Consumer Credit Product ProfileCredit products produced by the Consumer Credit Division is
currently:
1. bjb Kredit Guna Bhakti
2. bjb Kredit Abdi Bhakti
3. bjb Kredit Purna Bhakti
4. bjb Back to Back Loan
5. bjb Kredit Pra Purna Bhakti
6. bjb Kredit Guna Bhakti Pola Channeling
bjb Kredit Guna Bhakti is financing provided by the Bank for a
fixed-income debtors whose salary has been channeled through
the Bank. Loan portfolio is also given to borrowers work in
Peluncuran produk dan layanan
jasa Consumer Banking disesuaikan
dengan kebutuhan nasabah bank bjb
di semua kelas.Our consumer banking products and services are tailored to meet the diverse needs of bank bjb s customers.
KonsumerConsumer
Rp 22,88TKredit Konsumer
Consumer Loans
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
69Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
68
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
69Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
68
diberikan kepada debitur yang bekerja di perusahaan yang telah
memiliki perjanjian kerja sama dengan Bank, dimana sumber
pengembaliannya berasal dari gaji debitur yang digunakan
untuk keperluan konsumtif.
bjb Kredit Abdi Bhakti merupakan fasilitas kredit yang diberikan
secara khusus kepada pegawai bank bjb.
bjb Kredit Purna Bhakti merupakan pembiayaan yang diberikan
oleh Bank untuk debitur dengan status pensiunan sendiri atau
pensiunan janda/duda yang gaji pensiunnya telah disalurkan
melalui Bank. Sumber dana untuk pengembalian kredit ini
companies that have a cooperation agreement with the Bank,
where the source of repayment comes from the debtor’s wages
used for consumptive purposes.
bjb Kredit Abdi Bhakti is a credit facility granted specifically to
employee the bank bjb.
bjb Kredit Purna Bhakti is financing provided by the Bank to the
debtor himself retired status or retired widow/ widower pension
salary has been channeled through the Bank. Source of funds
for repayment
+19,15%Kredit KonsumerConsumer Loans
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
71Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
70Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
71Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
70
berasal dari gaji pensiun debitur yang digunakan untuk
keperluan konsumtif.
bjb Back To Back Loan merupakan pembiayaan yang diberikan
oleh Bank yang jaminannya berupa agunan kas/cash collateral,
baik yang berbentuk tabungan, giro, atau deposito.
bjb Pra Purna Bhakti merupakan pembiayaan yang diberikan
oleh Bank untuk debitur berpenghasilan tetap yang gajinya
telah disalurkan melalui Bank, dimana sumber pengembaliannya
berasal dari gaji debitur yang digunakan untuk keperluan
konsumtif. Jangka waktu pembiayaan ini dapat melintasi masa
pensiun debitur.
bjb Kredit Guna Bhakti Pola Channeling. Pemberian fasilitas
kredit Multi Guna dengan pola channeling kepada debitur
dengan sumber pendanaan seluruhnya berasal dari pihak
bank bjb yang disalurkan oleh Agen, dalam hal ini Lembaga
Keuangan Bank kepada pegawai berpenghasilan tetap yang
pembayaran gajinya dilakukan melalui Agen dalam hal ini
Lembaga Keuangan Bank.
Kinerja Kredit KonsumerKinerja kredit konsumer selama 5 (lima) tahun terakhir
memperlihatkan pertumbuhan yang baik dengan rata-rata
pertumbuhan sebesar 12,67%. Portofolio kredit konsumer
pada tahun 2012 tumbuh diatas rata-rata pertumbuhan yaitu
sebesar 19,15%.
Kinerja Keuangan Kredit Konsumer 2008-2012Kinerja Keuangan Kredit Konsumer 2008-2012(dalam Juta Rupiah) (In Million)
Periode/Period Jumlah/Total Pertumbuhan/Growth NPL
2008 12,787,530 13.12% 0.17%
2009 14,406,550 12.66% 0.15%
2010 15,990,687 11.00% 0.12%
2011 19,201,401 20.08% 0.11%
2012 22,879,036 19.15% 0.13%
Kinerja Keuangan Kredit Konsumer 2008-2012Kinerja Keuangan Kredit Konsumer 2008-2012
Rp jutaRp million
2011
19.201.401
2010
15.990.687
2009
14.406.550
2008
12.787.530
2012
22.879.036
19,15%
20,08%11,00%
12,66%13,12%
NPLNPL
2011201020092008 2012
0,13%0,11%0,12%
0,15%
0,17%
is derived from salary pension debtors used for consumptive
purposes.
bjb Back To Back Loan is financing provided by Bank guarantee
in the form of cash collateral / cash collateral, either in the form
of savings, current accounts, or time deposits.
bjb Pra Purna Bhakti is financing provided by the Bank for a
fixed-income debtors whose salary has been channeled through
the Bank, where the source of repayment comes from the
debtor’s wages used for consumptive purposes. Term of the
financing can traverse retirement debtors.
bjb Kredit Guna Bhakti Channeling Pattern. Multipurpose credit
facilities to borrowers by channeling pattern with a source of
funding comes entirely from the bank BJB disbursed by Agent,
in this case the Financial Institutions Bank fixed income to the
employee salary payments made through agents in this case
Bank Financial Institutions.
Credit Consumer PerformancePerformance of consumer loan for 5 (five) years showed good
growth with an average growth rate of 12.67%. Consumer
loan portfolio in 2012 grew more than average growth in the
amount of 19.15%.
Tinjauan BisnisBusiness Review
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
71Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
70
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
71Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
70
Seiring dengan perkembangan produk dan layanan di sektor
kredit konsumer yang semakin bervariasi, Bank tetap fokus
terhadap pengelolaan aset yang berkualitas sehingga posisi
Non Performing Loan atau NPL di tahun 2012 tercatat sebesar
0,13% (gross) untuk Kredit Konsumer. Hal ini menunjukkan
bahwa penyaluran dana di sektor kredit konsumer sudah
memiliki kualitas yang baik.
Kinerja kredit konsumer berdasarkan produk selama 5 (lima)
tahun terakhir juga memperlihatkan pertumbuhan yang baik.
Rata-rata pertumbuhan per tahun pada periode 2008 - 2012
adalah bjb Kredit Guna Bhakti sebesar 16,21%, bjb Kredit
Purna Bhakti 14,60%, bjb Kredit Abdi Bhakti 32,84%, dan bjb
Back To Back Loan 32,49%.
Sedangkan penyaluran bjb KGB melalui pola channeling
mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Hal ini disebabkan
plafon bjb KGB pola channeling telah tersalurkan seluruhnya
sehingga pengulangan kredit (top up) debitur tidak lagi
menggunakan dana bank bjb, melainkan dana Agen Channeling.
Dengan demikian, portofolio bjb KGB pola channeling akan
terus menurun selama tidak dilakukan pembaharuan jumlah
plafond kredit dalam Perjanjian Kerja sama antara bank bjb
dengan Agen Channeling.
Kinerja Keuangan Kredit Konsumer 2008-2012Kinerja Keuangan Kredit Konsumer 2008-2012(dalam Juta Rupiah) (In Million)
Periode/Period
bjb KGB bjb KPB bjb KAB bjb BTBLbjb KG
CHANNELINGbjb KPPB
Kredit Lainnya
2008 11,682,989 391.897 142.564 31.047 - - 539.033
2009 13,557,695 433.830 149.050 35.061 - - 230.374
2010 15,162,072 440.014 158.420 52.751 83.474 - 93.940
2011 17,808,706 536.654 301.126 58.861 459.557 - 36.497
2012 21,279,758 667.114 392.793 91.562 296.403 137.860 13.545
Catatan:* Kredit Lainnya terdiri dari bjb kredit wirausaha Bhakti dan bjb Kredit
Graha Bhakti, dua jenis kredit dimaksud sudah tidak dipasarkan melainkan hanya sisa Outstanding.
20122010 201120092008
Kredit Lainnya
bjb BTBL
bjb KGB
bjb KPPB
bjb KAB
bjb KGB Channeling
bjb KPB
bjb Kredit Pra Purna Bhakti merupakan produk baru yang
diluncurkan di bulan Oktober 2012, dimana pencapaian per
Desember 2012 adalah sebesar Rp 137,8 miliar atau sebesar
0,60% dari total Kredit Konsumer.
Along with the development of products and services in the
consumer credit sector are increasingly varied, the Bank remains
focused on managing asset quality so that the position of non-
performing loans or NPL in 2012 was recorded at 0.13% (gross)
for Consumer Credit. This shows that the distribution of funds
in the consumer credit sector already has a good quality.
Consumer credit performance based products for 5 (five) years
also showed good growth. Average growth per year in the
period 2008 - 2012 is BJB Credit To Bhakti at 16.21%, 14.60%
bjb Kredit Purna Bhakti, bjb Kredit Abdi Bhakti Loans 32.84%,
and bjb Back To Back Loan 32.49% .
While channeling bjb KGB through channeling pattern decreased
from year to year. This is due to the ceiling BJB KGB channeling
pattern has channeled all of that repetition of credit (top up)
the debtor is no longer using bank funds bjb, but Channeling
Agency funds. Thus, the portfolio bjb KGB channeling pattern
will continue to decline as long as do not limit the amount of
credit in the renewal of cooperation agreements between the
bank bjb Channeling Agent.
bjb Kredit Purna Bhakti is a new product that was launched
in October 2012, where the achievement of a December 2012
amounted to Rp 137.8 billion or 0.60% of total Consumer
Credit.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
73Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
72Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
73Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
72
Sedangkan 2 (dua) jenis kredit konsumer lainnya, yakni bjb
Kredit Graha Bhakti dan Kredit Wirausaha Bhakti, sudah tidak
dipasarkan lagi dan hanya menyisakan outstanding (baki debet)
pada posisi Desember 2012.
Kinerja Kredit Konsumer 2008-2012Kinerja Kredit Konsumer 2008-2012(dalam Juta Rupiah) (In Million)
No. Jenis Kredit Outstanding Jenis Kredit
1. bjb Kredit Guna Bhakti 21.279.758 bjb Kredit Guna Bhakti
2. bjb Kredit Purna Bhakti 667.114 bjb Kredit Purna Bhakti
3. bjb Kredit Pra Purna Bhakti 137.860 bjb Kredit Pra Purna Bhakti
4. bjb Kredit Abdi Bhakti 392.793 bjb Kredit Abdi Bhakti
5. bjb Back to Back Loan 91.562 bjb Back to Back Loan
6. bjb Kredit Channeling 296.403 bjb Kredit Channeling
7. bjb Kredit Wirausaha Bhakti 716 bjb Kredit Wirausaha Bhakti
8. bjb Kredit Graha Bhakti 12.829 bjb Kredit Graha Bhakti
Total Kredit Konsumer 22.879.036 Total Kredit Konsumer
bjb Kredit Guna Bhakti memiliki kontribusi terbesar terhadap
total portofolio kredit bank bjb, dimana posisi per 31 Desember
2012 kontribusi bjb Kredit Guna Bhakti mencapai 93,01%
terhadap total Kredit Konsumer yang diberikan dengan NPL
sebesar 0,11% (gross). Hal ini menunjukkan bahwa captive
market Bank dalam penyaluran dananya memiliki kualitas yang
baik.
Faktor Pendukung dan Penghambat Bisnis Kredit KonsumerBeberapa hal yang menjadi faktor penghambat dalam
pertumbuhan kredit konsumer mencakup perilaku debitur,
dimana terdapat momen tertentu yang mengakibatkan
meningkatnya pola konsumtif debitur, retensi debitur, faktor
persaingan bank dalam penyaluran jenis kredit konsumtif.
Salah satu faktor pendukung pertumbuhan kredit konsumer
selama tahun 2012 adalah adanya perubahan kebijakan, pricing
strategy, dan pemberlakuan program diantaranya sebagai
berikut:
- Penyesuaian tingkat suku bunga bjb Kredit Guna Bhakti
dan bjb Kredit Pra Purna Bhakti sehingga mempunyai daya
saing yang lebih tinggi.
- Dilakukannya diversifikasi produk kredit bjb KGB yaitu
dengan diberlakukannya skim kredit baru yaitu bjb Kredit
Pra Purna Bhakti.
- Diberlakukanya program reward yang diberikan khusus bagi
debitur bjb KGB, bjb Kredit Pra Purna Bhakti, dan debitur
bjb Kredit Purna Bhakti yang berhasil membawa rekan atau
koleganya menjadi debitur baru bank bjb.
- Perubahan kebijakan produk bjb Kredit Pra Purna Bhakti
yang mencakup perubahan maksimal plafon kredit dan
batasan usia pengajuan kredit yang dapat diberikan.
- Pelayanan yang lebih baik.
Meanwhile, two (2) other types of consumer credit, the bjb
Kredit Graha Bhakti and Kredit Wirausaha Bhakti, is no longer
marketed, leaving only outstanding (outstanding balance) at
the position in December 2012.
bjb Kredit Guna Bhakti has the greatest contribution to total
bank loan portfolio bjb, where the position by December 31,
2012 Credit To contribute bjb Guna Bhakti reached 93.01% of
the total Consumer Credit given to NPL of 0.11% (gross). This
suggests that the Bank’s captive market in channeling funds
have good quality
Supporting and Inhibiting Factors of Consumer Credit BusinessSome things are a limiting factor in the growth of consumer
credit include debtor behavior, where there are certain moments
that result in increased consumptive patterns of the debtor,
debtor’s retention, competitive factors in the distribution of
types of bank consumer loans.
One of the factors supporting consumer loan growth during
the year 2012 was a change in policy, pricing strategy, and the
implementation of the program including the following:
- Interest rate adjustments bjb Kredit Guna Bhakti and bjb
Kredit Purna Bhakti thus have a higher competitiveness.
- Diversification of credit products bjb KGB is with the
enactment of a new credit scheme bjb Kredit Pra Purna
Bhakti.
- Diberlakukanya program reward yang diberikan khusus bagi
debitur bjb KGB, bjb Kredit Pra Purna Bhakti, dan debitur
bjb Kredit Purna Bhakti yang berhasil membawa rekan atau
koleganya menjadi debitur baru bank bjb.
- Given special rewards program for the debtor bjb KGB, bjb
Kredit Pra Purna Bhakti and bjb Kredit Purna Bhakti debtor
who managed to bring a colleague or colleagues into a new
bank debtor bjb.
- Service excellence.
Tinjauan BisnisBusiness Review
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
73Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
72
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
73Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
72
Produk Kredit AndalanBerdasarkan pencapaian kredit hingga akhir Desember 2012,
bjb Kredit Guna Bhakti dan bjb Kredit Purna Bhakti telah
menjadi produk andalan. Posisi bjb Kredit Guna Bhakti mencapai
sebesar Rp 21,3 triliun atau 93,01% dari total kredit consumer,
sementara posisi bjb Kredit Purna Bhakti adalah sebesar
Rp 667,1 miliar atau sebesar 2,92% dari total kredit konsumer
yang disalurkan Bank.
Rencana dan Strategi Pemasaran Bisnis 2012 dan 2013bank bjb telah menyusun poin-poin rencana dan strategi
untuk mendukung pertumbuhan pencapaian Kredit Konsumer
sebagai berikut:
Product dan Pricing- Melakukan review kebijakan Kredit Konsumer.
- Pemberian wewenang persetujuan kredit.
- Pengembangan kredit konsumer untuk produk Kendaraan
Bermotor (terkait dengan rencana akuisisi perusahaan
multi-finance).
Promotion- Pelaksanaan promosi pemasaran yang lebih efektif dan
berkesinambungan, seperti pembuatan marketing tools
untuk Kredit Konsumer serta pemasaran melalui media
publikasi.
- Pelaksanaan consumer loan loyalty program yang
merupakan gimmick program yang akan diberikan kepada
debitur bjb KGB, bjb KPPB, dan bjb KPB, baik berupa hadiah
langsung, atau bentuk promosi lainnya yang disesuaikan
dengan minat debitur.
Services- Pengembangan aplikasi web-scoring dan Analisa Kredit
Konsumer.
- Standarisasi formulir aplikasi pengajuan Kredit Konsumer.
- Penetapan SLA (service level agreement) proses persetujuan
Kredit Konsumer one day services.
- Penerapan standar layanan yaitu dengan mengoptimalkan
standarisasi layanan Kredit Konsumer.
Selling- Pemasaran secara proaktif dan berkesinambungan.
- Optimalisasi pemasaran kepada Pensiunan dan calon
Pensiunan.
- Penyaluran kredit melalui pola channeling.
- Aliansi strategis yang lebih intensif dengan lembaga
pengelola dana pensiun.
Main Credit ProductBased on the achievement of the loan until the end of December
2012, bjb Kredit Guna Bhakti and bjb Kredit Purna Bhakti has
been a flagship product. bjb Kredit Guna Bhakti Position reach
Rp 21.3 trillion, or 93.01% of total consumer loans, while the
position of BJB Credit Purna Bhakti is equal Rp 667.1 billion or
2.92% of total consumer loans disbursed Bank.
Business Marketing Plan and Strategy in 2012 and 2013Bank has compiled the points plan and strategies to support the
achievement of growth following Consumer Credit:
Product dan Pricing- Review Consumer Credit policy.
- Pemberian wewenang persetujuan kredit.
- Pengembangan kredit konsumer untuk produk Kendaraan
Bermotor (terkait dengan rencana akuisisi perusahaan
multi-finance).
Promotion- Pelaksanaan promosi pemasaran yang lebih efektif dan
berkesinambungan, seperti pembuatan marketing tools
untuk Kredit Konsumer serta pemasaran melalui media
publikasi.
- Pelaksanaan consumer loan loyalty program yang
merupakan gimmick program yang akan diberikan kepada
debitur bjb KGB, bjb KPPB, dan bjb KPB, baik berupa hadiah
langsung, atau bentuk promosi lainnya yang disesuaikan
dengan minat debitur.
Services- Pengembangan aplikasi web-scoring dan Analisa Kredit
Konsumer.
- Standarisasi formulir aplikasi pengajuan Kredit Konsumer.
- Penetapan SLA (service level agreement) proses persetujuan
Kredit Konsumer one day services.
- Penerapan standar layanan yaitu dengan mengoptimalkan
standarisasi layanan Kredit Konsumer.
Selling- Pemasaran secara proaktif dan berkesinambungan.
- Optimalisasi pemasaran kepada Pensiunan dan calon
Pensiunan.
- Penyaluran kredit melalui pola channeling.
- Aliansi strategis yang lebih intensif dengan lembaga
pengelola dana pensiun.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
75Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
74Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
75Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
74
Korporasi dan KomersialKontribusi kredit Korporasi dan Komersial di tahun 2012
mencapai 17,77% terhadap total penyaluran kredit oleh bank
bjb meningkat 1,40% dibanding tahun 2011.
Upaya bank bjb mengembangkan kredit Korporasi dan
Komersial difokuskan pada pembiayaan sektor produktif
melalui pengembangan layanan dan produk pinjaman yang
berorientasi pada kebutuhan dan kepentingan nasabah.
Produk kredit Korporasi dan Komersial dikembangkan sesuai
karakteristik bisnis perusahaan serta sektor industri.
Perkembangan Bisnis Korporasi dan KomersialKredit kelolaan Divisi Korporasi dan Komersial tumbuh sebesar
Rp 1,9 triliun atau 42,44% dibandingkan tahun sebelumnya
(YoY) dari posisi Rp 4,4 triliun menjadi Rp 6,3 triliun yang
didominasi pertumbuhan kredit konstruksi dan kredit kepada
perusahaan pembiayaan. Kredit konstruksi tumbuh sebesar
Rp 1 triliun atau 138,56%(YoY) sedangkan kredit kepada
perusahaan pembiayaan tumbuh Rp 698 miliar atau 208,76%
(YoY).
Korporasi dan KomersialKontribusi kredit Korporasi dan Komersial di tahun 2012
mencapai 17,77% terhadap total penyaluran kredit oleh bank
bjb meningkat 1,40% dibanding tahun 2011.
Upaya bank bjb mengembangkan kredit Korporasi dan
Komersial difokuskan pada pembiayaan sektor produktif
melalui pengembangan layanan dan produk pinjaman yang
berorientasi pada kebutuhan dan kepentingan nasabah.
Produk kredit Korporasi dan Komersial dikembangkan sesuai
karakteristik bisnis perusahaan serta sektor industri.
Perkembangan Bisnis Korporasi dan KomersialKredit kelolaan Divisi Korporasi dan Komersial tumbuh sebesar
Rp 1,9 triliun atau 42,44% dibandingkan tahun sebelumnya
(YoY) dari posisi Rp 4,4 triliun menjadi Rp 6,3 triliun yang
didominasi pertumbuhan kredit konstruksi dan kredit kepada
perusahaan pembiayaan. Kredit konstruksi tumbuh sebesar
Rp 1 triliun atau 138,56%(YoY) sedangkan kredit kepada
perusahaan pembiayaan tumbuh Rp 698 miliar atau 208,76%
(YoY).
Kontribusi kredit Korporasi dan Komersial
di tahun 2012 terhadap total penyaluran
kredit bank bjb adalah sebesar
Rp 6,3 Triliun atau Sebesar 17,77%Kontribusi kredit Korporasi dan Komersial di tahun 2012 terhadap total penyaluran kredit bank bjb adalah sebesar Rp 6,3 Triliun atau Sebesar 17,77%
Korporasi dan KomersialCorporate and Commercial
Rp 6.3TKredit Korporasi dan Komersial
Corporate and Commercial Credit
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
75Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
74
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
75Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
74
Posisi kredit kelolaan Divisi Korporasi dan Komersial hingga
akhir Desember 2012 adalah sebesar Rp 6,3 triliun atau 17,77%
dari total kredit bank bjb yang mencapai Rp 35,5 triliun. Angka
tersebut meningkat sebesar 1,40% dibanding kontribusi kredit
Divisi Korporasi dan Komersial pada tahun 2011.
Berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia per Desember 2012,
market share kredit kelolaan Divisi Korporasi dan Komersial
dibandingkan dengan total kredit nasional adalah sebesar
0,23%.
Posisi kredit kelolaan Divisi Korporasi dan Komersial hingga
akhir Desember 2012 adalah sebesar Rp 6,3 triliun atau 17,77%
dari total kredit bank bjb yang mencapai Rp 35,5 triliun. Angka
tersebut meningkat sebesar 1,40% dibanding konstribusi kredit
Divisi Korporasi dan Komersial pada tahun 2011.
Berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia per Desember 2012,
market share kredit kelolaan Divisi Korporasi dan Komersial
dibandingkan dengan total kredit nasional adalah sebesar
0,23%.
+42,44%Kredit Korporasi dan KomersialCorporate and Commercial Credit
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
77Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
76Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
77Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
76
Di tahun 2012, bank bjb memberikan fasilitas Pinjaman Dalam
Negeri atau PDN kepada Pemerintah Republik Indonesia sebesar
Rp 1.000.000.000.000,- (satu triliun rupiah) dengan tujuan
membiayai kegiatan pengadaan Alat Utama Sistem Senjata
(Alutsista) Tentara Nasional Indonesia dan Alat Utama (Alut)
Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Kinerja Produk KomersialProduk komersial bank bjb terbagi atas produk cash loan
dan non cash loan. Produk cash loan terdiri dari kredit modal
kerja dan kredit investasi. Sedangkan untuk produk non cash
loan adalah layanan penerbitan Garansi Bank untuk proyek-
proyek pemerintah maupun swasta, dimana kegiatan ini bisa
meningkatkan fee based income bank bjb.
Produk Cash LoanTotal produk cash loan yang dibukukan bank bjb di tahun 2012
mencapai Rp 6,3 triliun atau meningkat 42,44% dibanding
posisi pada tahun 2011.
Jenis Kredit 2012 Jenis Kredit
KI PDAM 9.198.250.395 KI PDAM
KI Pinjaman Dalam Negeri 206.641.281.721 KI Pinjaman Dalam Negeri
KIU 823.984.596.166 KIU
KIU Pinjaman Daerah 6.120.911.046 KIU Pinjaman Daerah
KIU Sindikasi 423.163.099.259 KIU Sindikasi
KK Asset Buy 113.341.429.071 KK Asset Buy
KMK Umum - PD Perusahaan Pembiayaan 1.032.845.689.930 KMK Umum - PD Perusahaan Pembiayaan
KMKK 1.793.505.819.135 KMKK
KMKU 1.006.644.168.121 KMKU
KMKU R/C 538.855.858.985 KMKU R/C
KMKU Sindikasi 344.590.785.726 KMKU Sindikasi
Total 6.298.891.889.554 Total
Produk Non Cash LoanSementara produk non cash loan bank bjb hingga akhir tahun
2012 mencapai Rp 971,5 miliar.
Jenis Garansi 2012 Guarantee Type
Garansi Bank Penawaran 30.449.523.804 Garansi Bank Penawaran
Garansi Bank Pelaksanaan 480.845.945.158 Garansi Bank Pelaksanaan
Garansi Bank Uang Muka 111.171.570.137 Garansi Bank Uang Muka
Garansi Bank Pemeliharaan 145.501.171.483 Garansi Bank Pemeliharaan
Garansi Bank Pembayaran 202.968.754.523 Garansi Bank Pembayaran
Counter Guarantee 300.000.000 Counter Guarantee
Garansi Bank Sanggahan Banding 220.461.145 Garansi Bank Sanggahan Banding
Total 971.457.426.249 Total
Di tahun 2012, bank bjb memberikan fasilitas Pinjaman Dalam
Negeri atau PDN kepada Pemerintah Republik Indonesia sebesar
Rp 1.000.000.000.000,- (satu triliun rupiah) dengan tujuan
membiayai kegiatan pengadaan Alat Utama Sistem Senjata
(Alutsista) Tentara Nasional Indonesia dan Alat Utama (Alut)
Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Kinerja Produk KomersialProduk komersial bank bjb terbagi atas produk cash loan
dan non cash loan. Produk cash loan terdiri dari kredit modal
kerja dan kredit investasi. Sedangkan untuk produk non cash
loan adalah layanan penerbitan Garansi Bank untuk proyek-
proyek pemerintah maupun swasta, dimana kegiatan ini bisa
meningkatkan fee based income bank bjb.
Produk Cash LoanTotal produk cash loan yang dibukukan bank bjb di
tahun 2012 mencapai Rp 6,3 triliun atau meningkat
42,44% dibanding posisi pada tahun 2011.
Produk Non Cash LoanSementara produk non cash loan bank bjb hingga akhir tahun
2012 mencapai Rp 971,5 miliar.
Tinjauan BisnisBusiness Review
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
77Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
76
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
77Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
76
Faktor Pendukung dan Penghambat
Faktor PendukungDalam menjalankan bisnis kredit Korporasi dan Komersial, bank
bjb mempunyai beberapa faktor pendukung, diantaranya:
- Kondisi perekonomian Indonesia yang cukup stabil dengan
pertumbuhan sebesar 6,3% hingga akhir tahun 2012,
dimana tingkat inflasi juga terjadi tergolong stabil.
- Master Plan perencanaan perekonomian nasional yang
menurut Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) masih
terus menggenjot pembangunan di sektor infrastruktur.
- Posisi Loan to Deposit Ratio atau LDR bank
bjb masih memungkinkan untuk dilakukannya
ekspansi kredit dalam jumlah yang lebih signifikan.
- Market size untuk segmen komersial di bank bjb masih
memiliki potensi untuk terus ditingkatkan ke sektor
pembiayaan lainnya.
- Kondisi Jakarta yang merupakan sentra perputaran sumber
dana dan keuangan sehingga mendorong bank bjb untuk
terus mengupayakan pembukaan jaringan bank bjb di
kawasan ini.
Faktor PenghambatFaktor penghambat antara lain:
- Persepsi dunia internasional dan dalam negeri terhadap
kondisi keamanan di Indonesia secara umum memberikan
kesan adanya ketidakstabilan dimana aksi demo, terutama
yang dilakukan buruh mudah bereskalasi menjadi kerusuhan
massal.
- Konsentrasi kredit korporasi dan komersial yang masih
terfokus pada sektor usaha tertentu. Ekspansi kredit
korporasi dan komersial masih berpeluang untuk
dikembangkan ke sektor usaha yang lebih luas.
- Potensi jaringan di luar Jawa Barat dan Banten yang belum
dioptimalkan.
Faktor Pendukung dan Penghambat
Faktor PendukungDalam menjalankan bisnis kredit Korporasi dan Komersial, bank
bjb mempunyai beberapa faktor pendukung, diantaranya:
- Kondisi perekonomian Indonesia yang cukup stabil dengan
pertumbuhan sebesar 6,3% hingga akhir tahun 2012,
dimana tingkat inflasi juga terjadi tergolong stabil.
- Master Plan perencanaan perekonomian nasional yang
menurut Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) masih
terus menggenjot pembangunan di sektor infrastruktur.
- Posisi Loan to Deposit Ratio atau LDR bank bjb tergolong
masih rendah, dimana ketentuan BI mensyaratkan sebesar
78% sehingga memungkinkan untuk dilakukannya
ekspansi kredit dalam jumlah yang lebih signifikan.
- Market size untuk segmen komersial di bank bjb masih
memiliki potensi untuk terus ditingkatkan ke sektor
pembiayaan lainnya.
- Kondisi Jakarta yang merupakan sentra perputaran sumber
dana dan keuangan sehingga mendorong bank bjb untuk
terus mengupayakan pembukaan jaringan bank bjb di
kawasan ini.
Faktor PenghambatFaktor penghambat antara lain:
- Persepsi dunia internasional dan dalam negeri terhadap
kondisi keamanan di Indonesia secara umum memberikan
kesan adanya ketidakstabilan dimana aksi demo, terutama
yang dilakukan buruh mudah berekskalasi menjadi
kerusuhan massal.
- Konsentrasi kredit korporasi dan komersial yang masih
terfokus pada sektor usaha tertentu. Ekspansi kredit
korporasi dan komersial masih berpeluang untuk
dikembangkan ke sektor usaha yang lebih luas.
- Potensi jaringan di luar Jawa Barat dan Banten yang belum
dioptimalkan.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
79Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
78Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
79Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
78
Produk AndalanProduk yang menjadi andalan bank bjb selama tahun 2012
diantaranya adalah KMK Konstruksi, KMK Kepada Perusahaan
Pembiayaan, Pinjaman Dalam Negeri (PDN) dan Garansi Bank.
Rencana dan Strategi Pemasaran Bisnis 2012 dan 2013Demi menjaga pertumbuhan kredit bisnis Korporasi dan
Komersial secara berkelanjutan, bank bjb menyusun rencana
dan strategi pemasaran sebagai berikut:
1. Kerja sama penyaluran kredit sindikasi dan club deal dengan
perbankan nasional, dengan meningkatkan peran aktif di
lembaga dan instansi perbankan nasional;
2. Penyaluran kredit yang lebih prudent kepada debitur yang
sesuai dengan risk acceptance criteria dengan fokus pada
sektor pembiayaan:
− Infrastruktur yang bersumber dari APBD/APBN dan
BUMD/BUMN,
− Pinjaman Dalam Negeri (PDN),
− Pinjaman Daerah,
− Sektor Ekonomi potensial terutama kepada pelaku
usaha yang top players.
3. Secara aktif melakukan evaluasi pricing fees and charges
secara berkala bagi segmen nasabah dan/atau sektor
ekonomi dengan tetap memperhatikan kondisi pasar dan
ekspektasi pendapatan bank;
Produk AndalanProduk yang menjadi andalan bank bjb selama tahun 2012
diantaranya adalah KMK Konstruksi, KMK Kepada Perusahaan
Pembiayaan, Pinjaman Dalam Negeri (PDN) dan Garansi Bank.
Rencana dan Strategi Pemasaran Bisnis 2012 dan 2013Demi menjaga pertumbuhan kredit bisnis Korporasi dan
Komersial secara berkelanjutan, bank bjb menyusun rencana
dan strategi pemasaran sebagai berikut:
1. Kerja sama penyaluran kredit sindikasi dan club deal dengan
perbankan nasional, dengan meningkatkan peran aktif di
lembaga dan instansi perbankan nasional;
2. Penyaluran kredit yang lebih prudent kepada debitur yang
sesuai dengan risk acceptance criteria dengan fokus pada
sektor pembiayaan:
− Infrastruktur yang bersumber dari APBD/APBN dan
BUMD/BUMN,
− Pinjaman Dalam Negeri (PDN),
− Pinjaman Daerah,
− Sektor Ekonomi potensial terutama kepada pelaku
usaha yang top players.
3. Secara aktif melakukan evaluasi pricing fees and charges
secara berkala bagi segmen nasabah dan/atau sektor
ekonomi dengan tetap memperhatikan kondisi pasar dan
ekspektasi pendapatan bank;
Tinjauan BisnisBusiness Review
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
79Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
78
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
79Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
78
4. Berperan aktif dengan perbankan nasional dan debitur
korporasi dalam aktivitas Kredit Sindikasi sebagai arranger,
agen fasilitas, agen jaminan, dan peran lain yang
dibutuhkan; dan
5. Peningkatan pangsa pasar Garansi Bank.
6. Berperan aktif dalam forum-forum bisnis dan pertemuan
bisnis yang diselenggarakan oleh asosiasi pengusaha forum
BUMN/BUMD;
7. Pertemuan dengan nasabah korporasi yang ada dalam
rangka identifikasi kebutuhan nasabah untuk tujuan one
stop service solution;
8. Pelaksanaan customer gathering bersama secara efektif
dengan unit bisnis lain.
4. Berperan aktif dengan perbankan nasional dan debitur
korporasi dalam aktivitas Kredit Sindikasi sebagai arranger,
agen fasilitas, agen jaminan, dan peran lain yang
dibutuhkan; dan
5. Peningkatan pangsa pasar Garansi Bank.
6. Berperan aktif dalam forum-forum bisnis dan pertemuan
bisnis yang diselenggarakan oleh asosiasi pengusaha forum
BUMN/BUMD;
7. Pertemuan dengan nasabah korporasi yang ada dalam
rangka identifikasi kebutuhan nasabah untuk tujuan one
stop service solution;
8. Pelaksanaan customer gathering bersama secara efektif
dengan unit bisnis lain.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
81Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
80Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
81Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
80
Rp 4,5TKredit Mikro
Micro Loans
Perbankan segmen bisnis mikro menjadi salah satu andalan
bank bjb untuk mengelola pertumbuhannya. Di akhir
tahun 2012, total kredit mikro yang disalurkan mencapai
Rp 4,5 triliun. Keberhasilan yang baik ini, mendorong bank bjb
terus mengembangkan segmen bisnis ini.
2010 2011 2012 2013 & 2014 2015
2010-2011PREPARATION
2012-2013IMPROVEMENT
2014-2015ACHIEVEMENT
• Menambah jaringan dengan membuka waroeng bjb sebanyak 207 titik
• Melakukan perbaikan infrastruktur teknologi informasi, sistem dan pengelolaan human capital
• Memperbaiki kualitas portofolio melalui kegiatan collection terfokus dan praktik manajemen risiko
• Banyak yang “Settle” dalam penyaluran Kredit Mikro dengan kualitas yang baik dan sehat
Running DSA
• Rencana DSA
• Menambah waroeng bjb menjadi 1000 titik
• Penambahan Jaringan Kantor Kas yang di branding dengan waroeng bjb
• Mewujudkan diferensiasi bisnis yang diinginkan dari sudut pandang nasabah
• Mencapai BEP untuk titik layanan yang didirikan tahun sebelumnya
• Meningkatkan kualitas human capital melalui kegiatan pelatihan dan pengembangan yang intensif
Perbankan segmen bisnis mikro menjadi salah satu andalan
bank bjb untuk mengelola pertumbuhannya. Di akhir tahun
2012, total kredit mikro yang disalurkan mencapai Rp 4,5
triliun. Keberhasilan yang baik ini, mendorong bank bjb terus
mengembangkan segmen bisnis ini.
Di tahun 2012 kredit mikro bank bjb
sebesar Rp 4,5 TriliunIN 2011, MICRO loan GROWTH IS 24.82%.
MikroMicro Banking
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
81Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
80
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
81Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
80
+54%Kredit Mikro Micro Loans
Kinerja Segmen Bisnis Mikro 2012Kinerja Segmen Bisnis Mikro 2012
Jan-
12
Feb-
12
mar
-12
Apr
-12
Mei
-12
Jun-
12
Jul-1
2
Agt
-12
Sep-
12
Okt
-12
Nov
-12
Des
-12
5,000,000 6.00%
5.00%
4.00%
3.00%
2.00%
1.00%
0.00%
4,500,000
4,000,000
3,500,000
3,000,000
2,500,000
2,000,000
1,500,000
1,000,000
500,000
0
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
83Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
82Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
83Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
82
Hingga akhir Desember 2012, bank bjb telah menyalurkan
kredit mikro sebesar Rp 4,5 triliun. Rata-rata penyaluran kredit
ini setiap bulannya mencapai Rp 318,86 miliar. Pertumbuhan
penyaluran kredit mikro di tahun 2012 naik sebesar 54%
dibanding penyaluran pada tahun 2011.
Berdasarkan total kredit mikro yang disalurkan, segmen bisnis
ini memberikan kontribusi pendapatan bunga kredit kepada
Bank sebesar Rp 696 miliar. Sementara posisi NPL tercatat di
level 4,08%.
Faktor Pendukung dan Penghambat Tahun 2012Ada beberapa faktor pendukung dan penghambat yang
dihadapi dalam pengembangan segmen bisnis mikro.
Beberapa faktor pendukung bagi segmen bisnis mikro
diantaranya:
- Pertumbuhan ekonomi secara nasional yang cenderung
meningkat;
- Mekanisme pemasaran yang dilakukan melalui Direct Sales
Agency; dan
- Jaringan waroeng bjb yang semakin memadai.
Adapun faktor-faktor yang penghambat diantaranya:
- Sarana infrastruktur yang tidak stabil, seperti penggunaan
webscoring berbasis web sangat mengandalkan jaringan.
- Ketersediaan tenaga ahli mikro disetiap kantor cabang
- Menggunakan webscoring berbasis web yang sangat
bergantung pada jaringan internet.
Hingga akhir Desember 2012, bank bjb telah menyalurkan
kredit mikro sebesar Rp 4,5 triliun. Rata-rata penyaluran kredit
ini setiap bulannya mencapai Rp 318,86 miliar. Pertumbuhan
penyaluran kredit mikro di tahun 2012 naik sebesar 54%
disbanding penyaluran pada tahun 2011.
Berdasarkan total kredit mikro yang disalurkan, segmen bisnis
ini memberikan kontribusi pendapatan bunga kredit kepada
Bank sebesar Rp 696 miliar. Sementara posisi NPL tercatat di
level 4,08%.
Faktor Pendukung dan Penghambat Tahun 2012Ada beberapa faktor pendukung dan penghambat yang
dihadapi dalam pengembangan segmen bisnis mikro.
Beberapa faktor pendukung bagi segmen bisnis mikro
diantaranya:
- Pertumbuhan ekonomi secara nasional yang cenderung
meningkat;
- Mekanisme pemasaran yang dilakukan melalui Direct Sales
Agency; dan
- Jaringan waroeng bjb yang semakin memadai.
Adapun faktor-faktor yang penghambat diantaranya:
- Sarana infrastruktur yang tidak stabil, seperti penggunaan
webscoring berbasis web sangat mengandalkan jaringan.
- Ketersediaan tenaga ahli mikro disetiap kantor cabang
- Menggunakan webscoring berbasis web yang sangat
bergantung pada jaringan internet.
Tinjauan BisnisBusiness Review
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
83Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
82
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
83Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
82
Divisi/Division
Des’12 Des’11 Des’10 Des’09 Des’08
NOA Baki Debet NOA Baki Debet NOA Baki Debet NOA Baki Debet NOA Baki Debet
Mikro/Micro
83.707 4.550.810.596.189 65.246 2.946.559.063.453 53.818 2.369.185.679.686 38.360 1.301.045.843.471 26.591 754.684.597.788
Produk Andalan Tahun 2012Kredit Mikro Utama menjadi andalan selama tahun 2012
dikarenakan memberikan kontribusi 59% terhadap portofolio
kredit mikro dan menghasilkan pendapatan bunga kredit
sebesar Rp 458 miliar (66%).
Rencana dan Strategi Pemasaran 2012 dan 2013Untuk mendukung pengembangan segmen bisnis mikro, bank
bjb telah dan akan melakukan beberapa strategi pemasaran
sebagai berikut:
a. Pengembangan jaringan waroeng;
b. Penyempurnaan struktur organisasi;
c. Penyempurnaan proses bisnis;
d. Pengembangan sentra wilayah UMKM;
e. Pengembangan monitoring system;
f. Pengembangan produk mikro; dan
g. Penyelenggaraan mikro undian berhadiah.
Produk Andalan Tahun 2012Kredit Mikro Utama menjadi andalan selama tahun 2012
dikarenakan memberikan kontribusi 59% terhadap portofolio
kredit mikro dan menghasilkan pendapatan bunga kredit
sebesar Rp 458 miliar (66%).
Rencana dan Strategi Pemasaran 2012 dan 2013Untuk mendukung pengembangan segmen bisnis mikro, bank
bjb telah dan akan melakukan beberapa strategi pemasaran
sebagai berikut:
a. Pengembangan jaringan waroeng;
b. Penyempurnaan struktur organisasi;
c. Penyempurnaan proses bisnis;
d. Pengembangan sentra wilayah UMKM;
e. Pengembangan monitoring system;
f. Pengembangan produk mikro; dan
g. Penyelenggaraan undian berhadiah.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
85Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
84Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
85Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
84
Di tahun 2012, di tengah kondisi perekonomian global yang
masih fluktuatif, Divisi Internasional bank bjb berhasil mencatat
pertumbuhan yang baik dalam transaksi bisnisnya yang meliputi
transaksi trade finance, remitansi, dan guarantee (based on
counter guarantee bank to bank).
Keberhasilan tersebut antara lain diraih melalui pemasaran yang
intensif atas produk-produk yang ada. Produk yang merupakan
sumber pendapatan utama adalah berupa Pengambilalihan
Dokumen baik dengan Underlying LC maupun pengambilalihan
dengan Underlying Non LC. Selain itu, Bank juga memberikan
pelayanan yang berlandaskan kepada customer centric
agar mampu memberikan skema trade yang sesuai dengan
kebutuhan nasabah maupun pricing yang kompetitif dengan
memanfaatkan source of fund internal maupun dari bank
koresponden.
Divisi Internasional bank bjb menawarkan berbagai layanan
jasa perbankan bagi nasabah, terutama layanan Trade
Finance dan Remitansi. Untuk mendukung layanan tersebut,
bank bjb didukung oleh sekitar 400 jaringan bank koresponden
yang tersebar di 54 negara, serta sejumlah kerjasama dengan
berbagai pihak terkait.
Di tahun 2012, di tengah kondisi perekonomian global yang
masih fluktuatif, Divisi Internasional bank bjb berhasil mencatat
pertumbuhan yang baik dalam transaksi bisnisnya yang meliputi
transaksi trade finance, remitansi, dan guarantee (based on
counter guarantee bank to bank).
Keberhasilan tersebut antara lain diraih melalui pemasaran yang
intensif atas produk-produk yang ada. Produk yang merupakan
sumber pendapatan utama adalah berupa Pengambilalihan
Dokumen baik dengan Underlying LC maupun pengambilalihan
dengan Underlying Non LC. Selain itu, Bank juga memberikan
pelayanan yang berlandaskan kepada customer centric
agar mampu memberikan skema trade yang sesuai dengan
kebutuhan nasabah maupun pricing yang kompetitif dengan
memanfaatkan source of fund internal maupun dari bank
koresponden.
Divisi Internasional bank bjb menawarkan berbagai layanan
jasa perbankan bagi nasabah, terutama layanan Trade Finance
dan Remitansi. Untuk mendukung layanan tersebut, bank
bjb didukung oleh sekitar 400 jaringan bank koresponden
yang tersebar di 54 negara, serta sejumlah kerjasama dengan
berbagai pihak terkait.
Pengembangan usaha nasabah kami
dukung melalui penyediaan produk
dan fasilitas transaksi perbankan
internasional, sehingga proses ekspor-
impor yang mereka lakukan dapat
berjalan lancar dan nyaman.We support our customers business to develope by providing products and facilities of international banking transactions in order to support their export and import activities run smoothly and comfortable.
Internasional & TresuriInternational & Treasury
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
85Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
84
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
85Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
84
Selain melakukan pemasaran produk-produk yang ada yang
telah memberikan kontribusi terhadap pendapatan, berbagai
upaya pengembangan bisnis juga dilakukan di sepanjang tahun
2012 agar dapat meningkatkan pertumbuhan transaksi dan
memberikan landasan yang kuat bagi pertumbuhan di tahun-
tahun selanjutnya. Upaya-upaya tersebut dilakukan baik dalam
aspek pengembangan produk dan layanan, pengembangan
infrastruktur, maupun aktivitas marketing.
Selain melakukan pemasaran produk-produk yang ada yang
telah memberikan kontribusi terhadap pendapatan, berbagai
upaya pengembangan bisnis juga dilakukan di sepanjang tahun
2012 agar dapat meningkatkan pertumbuhan transaksi dan
memberikan landasan yang kuat bagi pertumbuhan di tahun-
tahun selanjutnya. Upaya-upaya tersebut dilakukan baik dalam
aspek pengembangan produk dan layanan, pengembangan
infrastruktur, maupun aktivitas marketing.
+229,88%Volume Transaksi Ekspor Incoming SKBDN
+326,06%Volume Transaksi Impor Outgoing SKBDN
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
87Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
86Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
87Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
86
Pengembangan ProdukDi tahun 2012, Bank meluncurkan produk bjb Quickcash,
sebagai suatu jasa layanan remittance yang dikembangkan oleh
bank bjb untuk menerima kiriman uang dari luar negeri. Produk
ini diunggulkan untuk dapat ikut berkompetisi dalam pasar
remittance dunia yang masih terbuka luas.
Selain itu, dilakukan pula penerbitan bank guarantee untuk
proyek-proyek migas dengan jaminan counter guarantee
dari bank koresponden. Bank juga menerapkan skema risk
participation dan forfeiting dengan bank-bank koresponden
lokal maupun luar negeri, serta L/C refinancing bagi nasabah
korporasi.
Pengembangan LayananDi bidang layanan, bekerjasama dengan bank koresponden,
bank bjb mengembangkan fitur transaksi outgoing transfer
dalam mata uang Rupee India dan student banking dalam
mata uang Australia Dollar.
Dikembangkan pula kerjasama dengan remittance agent di
Malaysia dan Hongkong untuk mendukung pengiriman uang
ke Indonesia oleh Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di wilayah
tersebut.
Pengembangan layanan money changer yang lebih mudah
dilakukan dengan pricing yang lebih kompetitif melalui
pemanfatan kerjasama dengan bank koresponden di luar negeri
untuk mempermudah proses repatriasi.
Bank juga membuka akses pendanaan yang bersumber dari
bank koresponden di dalam negeri maupun di luar negeri
sebagai alternatif lower cost of fund untuk memberikan pricing
terbaik kepada nasabah. Serta mengembangkan jaringan bank
koresponden untuk mendukung kelancaran transaksi bisnis
nasabah.
Pengembangan InfrastrukturImplementasi aplikasi bjb Quickcash merupakan aplikasi yang
dikembangkan terus-menerus oleh bank bjb secara internal,
agar dapat digunakan oleh remittance agent di dalam dan di
luar negeri.
Hal itu didukung pula dengan pengembangan kapabilitas
sumber daya manusia secara berkelanjutan melalui pelatihan
eksternal dan internal untuk SDM yang terdapat di Kantor
Cabang maupun di Kantor Pusat, dan terutama meningkatkan
jumlah staf layanan trade finance yang memiliki sertifikasi
internasional.
Pengembangan ProdukDi tahun 2012, Bank meluncurkan produk bjb Quickcash,
sebagai suatu jasa layanan remittance yang dikembangkan oleh
bank bjb untuk menerima kiriman uang dari luar negeri. Produk
ini diunggulkan untuk dapat ikut berkompetisi dalam pasar
remittance dunia yang masih terbuka luas.
Selain itu, dilakukan pula penerbitan bank guarantee untuk
proyek-proyek migas dengan jaminan counter guarantee
dari bank koresponden. Bank juga menerapkan skema risk
participation dan forfeiting dengan bank-bank koresponden
lokal maupun luar negeri, serta L/C refinancing bagi nasabah
korporasi.
Pengembangan LayananDi bidang layanan, bekerjasama dengan bank koresponden,
bank bjb mengembangkan fitur transaksi outgoing transfer
dalam mata uang Rupee India dan student banking dalam
mata uang Australia Dollar.
Dikembangkan pula kerjasama dengan remittance agent di
Malaysia dan Hongkong untuk mendukung pengiriman uang
ke Indonesia oleh Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di wilayah
tersebut.
Pengembangan layanan money changer yang lebih mudah
dilakukan dengan pricing yang lebih kompetitif melalui
pemanfatan kerjasama dengan bank koresponden di luar negeri
untuk mempermudah proses repatriasi.
Bank juga membuka akses pendanaan yang bersumber dari
bank koresponden di dalam negeri maupun di luar negeri
sebagai alternatif lower cost of fund untuk memberikan pricing
terbaik kepada nasabah. Serta mengembangkan jaringan bank
koresponden untuk mendukung kelancaran transaksi bisnis
nasabah.
Pengembangan InfrastrukturImplementasi aplikasi bjb Quickcash merupakan aplikasi yang
dikembangkan terus-menerus oleh bank bjb secara internal,
agar dapat digunakan oleh remittance agent di dalam dan di
luar negeri.
Hal itu didukung pula dengan pengembangan kapabilitas
sumber daya manusia secara berkelanjutan melalui pelatihan
eksternal dan internal untuk SDM yang terdapat di Kantor
Cabang maupun di Kantor Pusat, dan terutama meningkatkan
jumlah staf layanan trade finance yang memiliki sertifikasi
internasional.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
87Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
86
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
87Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
86
Aktivitas MarketingPemasaran produk Divisi Internasional dilakukan melalui acara
gathering dengan para pengusaha yang telah menjadi nasabah
maupun calon nasabah di berbagai daerah seperti Batam,
Medan, Semarang, Palembang, Tangerang, dan Cirebon.
Dilakukan pula pendampingan secara langsung kepada cabang-
cabang dalam kegiatan pemasaran kepada nasabah/calon
nasabah potensial, serta memberikan skema pricing yang sesuai
dengan kebutuhan nasabah.
Bank juga menjalin kerjasama dengan berbagai pihak,
baik pemerintah maupun instansi terkait lain, baik sebagai
nara sumber maupun partner dalam melakukan sosialisasi
kegiatan transaksi perbankan internasional. Serta promosi baik
melalui media cetak dan elektronik maupun dalam kegiatan
sponsorship.
Kinerja Bisnis Trade FinancePengembangan bisnis yang dilakukan di sepanjang tahun 2012
tidak lepas dari menguatnya aktivitas perdagangan nasional/
internasional. Hal ini tercermin pada kinerja bisnis trade finance
bank bjb. Di tahun 2012, volume transaksi ekspor/incoming
SKBDN tumbuh sebesar 229,88% atau menjadi sebesar
Rp 337,51 miliar dari sebelumnya sebesar Rp 102,31 miliar
pada tahun 2011. Volume LC Impor/outgoing SKBDN tumbuh
sebesar 326,06% atau menjadi sebesar Rp 897,62 miliar dari
sebelumnya sebesar Rp 210,67 miliar.
Pencapaian kinerja tersebut didukung pula oleh adanya aktivitas
pemasaran yang berkesinambungan, pembukaan jaringan
kantor bank bjb, dan peningkatan status Kantor Cabang Non
Devisa menjadi Kantor Cabang Devisa di berbagai wilayah
sehingga dapat melayani transaksi trade finance. Selain itu,
bank bjb juga fokus kepada kebutuhan nasabah (customer
Aktivitas MarketingPemasaran produk Divisi Internasional dilakukan melalui acara
gathering dengan para pengusaha yang telah menjadi nasabah
maupun calon nasabah di berbagai daerah seperti Batam,
Medan, Semarang, Palembang, Tangerang, dan Cirebon.
Dilakukan pula pendampingan secara langsung kepada cabang-
cabang dalam kegiatan pemasaran kepada nasabah/calon
nasabah potensial, serta memberikan skema pricing yang sesuai
dengan kebutuhan nasabah.
Bank juga menjalin kerjasama dengan berbagai pihak,
baik pemerintah maupun instansi terkait lain, baik sebagai
nara sumber maupun partner dalam melakukan sosialisasi
kegiatan transaksi perbankan internasional. Serta promosi baik
melalui media cetak dan elektronik maupun dalam kegiatan
sponsorship.
Kinerja Bisnis Trade FinancePengembangan bisnis yang dilakukan di sepanjang tahun 2012
tidak lepas dari menguatnya aktivitas perdagangan nasional/
internasional. Hal ini tercermin pada kinerja bisnis trade finance
bank bjb. Di tahun 2012, volume transaksi ekspor/incoming
SKBDN tumbuh sebesar 229,88% atau menjadi sebesar
Rp 337,51 miliar dari sebelumnya sebesar Rp 102,31 miliar
pada tahun 2011. Volume LC Impor/outgoing SKBDN tumbuh
sebesar 326,06% atau menjadi sebesar Rp 897,62 miliar dari
sebelumnya sebesar Rp 210,67 miliar.
Volume Ekspor/SKBDN IncomingVolume Ekspor/SKBDN Incoming
Rp miliarRp billion
2012
337.51
2011
102.31
Volume Ekspor/SKBDN OutgoingVolume Ekspor/SKBDN Outgoing
Rp miliarRp billion
2012
897.62
2011
210.67
Pencapaian kinerja tersebut didukung pula oleh adanya aktivitas
pemasaran yang berkesinambungan, pembukaan jaringan
kantor bank bjb, dan peningkatan status Kantor Cabang Non
Devisa menjadi Kantor Cabang Devisa di berbagai wilayah
sehingga dapat melayani transaksi trade finance. Selain itu,
bank bjb juga fokus kepada kebutuhan nasabah (customer
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
89Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
88Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
89Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
88
centric) dan menjalankan pelayanan trade finance melalui
proses sentralisasi, dimana bank bjb mampu memproses
dokumen transaksi secara terpusat, dengan didukung oleh staf
yang kompeten dan layanan “one day service” pada semua
nasabahnya.
Kinerja Bisnis RemitanceDi tahun 2012, transaksi remitansi bank bjb memiliki volume
Rp 28,018 miliar. Perluasan jaringan kerjasama merupakan
salah satu upaya untuk meningkatkan kinerja bisnis remitansi
di tahun 2012. bank bjb menjalin kerjasama dengan bank
koresponden maupun perusahaan penyedia jasa remitansi di
beberapa negara yang banyak menyalurkan transaksi remitansi
ke Indonesia. Kerjasama juga dijalin dengan pihak-pihak terkait
yang memiliki hubungan dalam penempatan tenaga kerja
Indonesia di luar negeri. Dengan demikian, diharapkan bank
bjb dapat memenuhi ekspektasi untuk keleluasaan pengiriman
uang ke seluruh wilayah di Indonesia maupun ke luar negeri.
Rencana Kerja dan Strategi Pemasaran 2013Untuk terus meningkatkan pertumbuhan bisnis perbankan
internasional pada tahun 2013, selain tetap mendorong
pertumbuhan transaksi trade finance dan remitansi, bank bjb
akan lebih meningkatkan peran Financial Institution sebagai
salah satu profit center dalam bisnis perbankan internasional.
Beberapa rencana kerja dan strategi pemasaran yang telah
dirancang untuk meningkatkan pertumbuhan di tahun 2013
adalah sebagai berikut:
Pengembangan bisnis trade finance melalui:
• Meningkatkan kualitas layanan transaksi trade dengan
persiapan penerapan sistem manajemen mutu menuju
sertifikasi ISO 9001.
• Pengembangan produk dan layanan trade finance sesuai
kebutuhan pasar.
• Menyelenggarakan Customer Gathering bersinergi dengan
pihak terkait dalam upaya mengembangkan transaksi trade
finance bank bjb.
• Memberikan support kepada cabang dalam kegiatan
pemasaran kepada nasabah/calon nasabah potensial melalui
analisis pemberian special treatment atau pendampingan
dalam kegiatan pemasaran.
• Melakukan direct/indirect selling produk Divisi International
secara agresif
• Implementasi skema harga yang fleksibel untuk layanan
trade finance.
Pengembangan bisnis remitansi melalui:
• Peningkatan kerjasama dengan agen remitansi di pasar Asia
dan Timur Tengah.
centric) dan menjalankan pelayanan trade finance melalui
proses sentralisasi, dimana bank bjb mampu memproses
dokumen transaksi secara terpusat, dengan didukung oleh staf
yang kompeten dan layanan “one day service” pada semua
nasabahnya.
Kinerja Bisnis RemitanceDi tahun 2012, transaksi remitansi bank bjb memiliki volume
Rp 28,018 miliar. Perluasan jaringan kerjasama merupakan
salah satu upaya untuk meningkatkan kinerja bisnis remitansi
di tahun 2012. bank bjb menjalin kerjasama dengan bank
koresponden maupun perusahaan penyedia jasa remitansi di
beberapa negara yang banyak menyalurkan transaksi remitansi
ke Indonesia. Kerjasama juga dijalin dengan pihak-pihak terkait
yang memiliki hubungan dalam penempatan tenaga kerja
Indonesia di luar negeri. Dengan demikian, diharapkan bank
bjb dapat memenuhi ekspektasi untuk keleluasaan pengiriman
uang ke seluruh wilayah di Indonesia maupun ke luar negeri.
Rencana Kerja dan Strategi Pemasaran 2013Untuk terus meningkatkan pertumbuhan bisnis perbankan
internasional pada tahun 2013, selain tetap mendorong
pertumbuhan transaksi trade finance dan remitansi, bank bjb
akan lebih meningkatkan peran Financial Institution sebagai
salah satu profit center dalam bisnis perbankan internasional.
Beberapa rencana kerja dan strategi pemasaran yang telah
dirancang untuk meningkatkan pertumbuhan di tahun 2013
adalah sebagai berikut:
Pengembangan bisnis trade finance melalui:
• Meningkatkan kualitas layanan transaksi trade dengan
persiapan penerapan sistem manajemen mutu menuju
sertifikasi ISO 9001.
• Pengembangan produk dan layanan trade finance sesuai
kebutuhan pasar.
• Menyelenggarakan Customer Gathering bersinergi dengan
pihak terkait dalam upaya mengembangkan transaksi trade
finance bank bjb.
• Memberikan support kepada cabang dalam kegiatan
pemasaran kepada nasabah/calon nasabah potensial melalui
analisis pemberian special treatment atau pendampingan
dalam kegiatan pemasaran.
• Melakukan direct/indirect selling produk Divisi International
secara agresif
• Implementasi skema harga yang fleksibel untuk layanan
tade finance.
Pengembangan bisnis remitansi melalui:
• Peningkatan kerjasama dengan agen remitansi di pasar Asia
dan Timur Tengah.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
89Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
88
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
89Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
88
• Mendorong perluasan jaringan untuk transaksi incoming
remittance dapat diterima di seluruh wilayah Indonesia,
baik melalui jaringan bank bjb maupun pihak lain.
• Pengembangan sistem bjb quickcash.
• Pengembangan pelayanan call center sebagai customer
support center kegiatan remittance.
• Program promosi yang efektif dan terarah.
• Mengembangkan kerjasama dengan remittance agent di
dalam dan di luar negeri.
• Membina hubungan kerjasama dengan instansi pemerintah,
swasta, dan lembaga lainnya yang dapat mendukung
transaksi remittance.
Pengembangan bisnis financial institution sebagai salah satu
profit center, diantaranya melalui:
• Peningkatan transaksi penerbitan bank guarantee untuk
proyek-proyek migas dengan jaminan counter guarantee
dari bank koresponden.
• Peningkatan kerjasama dengan bank dan non bank
koresponden yang dapat mendukung peningkatan
competitive advantages produk-produk bank bjb.
• Melakukan transaksi bisnis dengan bank dan non bank
koresponden terkait produk forfeiting, risk participation,
guarantee under counter, maupun transaksi lainnya.
Tresuri
Tresuri di tahun 2012 ini memberi perhatian yang lebih besar
kepada pengembangan transaksi sales nasabah, dengan fokus
utama pada pengelolaan likuiditas serta risiko tingkat suku
bunga dan mendasarkan diri pada prinsip kehati-hatian.
Perkembangan Bisnis TresuriSelama tahun 2012, kegiatan transaksi produk tresuri di
Indonesia secara umum memperlihatkan perkembangan
yang positif. Kondisi tersebut dipicu oleh sejumlah faktor
pendukung, antara lain banyaknya dana asing yang masuk ke
Indonesia, pertumbuhan ekonomi di dalam negeri yang cukup
tinggi, serta kecenderungan penurunan tingkat suku bunga
bank yang terus berlanjut. Divisi Tresuri memanfaatkan kondisi
ini dengan melakukan transaksi jual-beli surat berharga dan
transaksi valuta asing guna menaikkan pendapatan Bank dari
sektor non-bunga.
Berikut ini transaksi-transaksi yang menjadi indikator
perkembangan kinerja Produk Tresuri.
• Mendorong perluasan jaringan untuk transaksi incoming
remittance dapat diterima di seluruh wilayah Indonesia,
baik melalui jaringan bank bjb maupun pihak lain.
• Pengembangan sistem bjb quickcash.
• Pengembangan pelayanan call center sebagai customer
support center kegiatan remittance.
• Program promosi yang efektif dan terarah.
• Mengembangkan kerjasama dengan remittance agent di
dalam dan di luar negeri.
• Membina hubungan kerjasama dengan instansi pemerintah,
swasta, dan lembaga lainnya yang dapat mendukung
transaksi remittance.
Pengembangan bisnis financial institution sebagai salah satu
profit center, diantaranya melalui:
• Peningkatan transaksi penerbitan bank guarantee untuk
proyek-proyek migas dengan jaminan counter guarantee
dari bank koresponden.
• Peningkatan kerjasama dengan bank dan non bank
koresponden yang dapat mendukung peningkatan
competitive advantages produk-produk bank bjb.
• Melakukan transaksi bisnis dengan bank dan non bank
koresponden terkait produk forfeiting, risk participation,
guarantee under counter, maupun transaksi lainnya.
Treasury
Divisi Tresuri di tahun 2012 ini memberi perhatian yang lebih
besar kepada pengembangan transaksi sales nasabah, dengan
fokus utama pada pengelolaan likuiditas serta risiko tingkat
suku bunga dan mendasarkan diri pada prinsip kehati-hatian.
Perkembangan Bisnis TreasurySelama tahun 2012, kegiatan transaksi produk tresuri di
Indonesia secara umum memperlihatkan perkembangan
yang positif. Kondisi tersebut dipicu oleh sejumlah faktor
pendukung, antara lain banyaknya dana asing yang masuk ke
Indonesia, pertumbuhan ekonomi di dalam negeri yang cukup
tinggi, serta kecenderungan penurunan tingkat suku bunga
bank yang terus berlanjut. Divisi Tresuri memanfaatkan kondisi
ini dengan melakukan transaksi jual-beli surat berharga dan
transaksi valuta asing guna menaikkan pendapatan Bank dari
sektor non-bunga.
Berikut ini transaksi-transaksi yang menjadi indikator
perkembangan kinerja Produk Treasury.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
91Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
90Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
91Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
90
Transaksi Money MarketInstrumen money market sangat dipengaruhi oleh BI rate
yang diterbitkan oleh Bank Indonesia. Semakin membaiknya
kondisi perekonomian di dalam negeri dan tingkat inflasi yang
selalu terjaga pada level yang ditargetkan pihak regulator,
mengharuskan BI menurunkan tingkat suku bunganya pada
Februari 2012 dari semula 6% menjadi 5,75%. Langkah BI
tersebut langsung memicu penurunan tingkat suku bunga
semua instrumen penempatan dana, baik melalui interbank
maupun penempatan dana di Bank Indonesia sendiri.
Penurunan bunga bank berdampak pada pendapatan yang
berasal dari ekses likuiditas yang dikelola oleh Divisi Tresuri.
Guna mengatasi masalah ini, Divisi Tresuri terus melakukan
kegiatan trading melalui strategi short gapping yang ditandai
dengan terus meningkatnya portofolio pengelolaan trading
money market.
Portofolio Trading Money MarketPortofolio Trading Money Market
Rp miliarRp billion
2011
4.670
2011
2.707
2012
7.390 +58,24%Volume Trading Money MarketVolume Trading Money Market
Transaksi Fixed IncomePengelolaan dana Tresuri dilakukan pula melalui penempatan
dana pada instrumen surat berharga obligasi, baik yang
diterbitkan pemerintah maupun korporasi. Selain bertujuan
untuk mendapatkan imbal hasil yang cukup tinggi, transaksi
melalui instrumen obligasi juga dimaksudkan untuk memperoleh
fee based income dengan memanfaatkan momentum pasar.
Hingga Desember 2012, Divisi Tresuri telah aktif melakukan
transaksi surat berharga, baik untuk banking book maupun
trading book.
Aktivitas trading obligasi bank bjb mulai aktif di awal tahun
2012, dilatarbelakangi oleh membaiknya harga di pasar obligasi
akibat masuknya dana investor asing ke dalam negeri dalam
jumlah yang cukup signifikan di bulan Januari 2012. Penurunan
aktivitas trading obligasi terjadi di bulan Februari hingga Mei
2012 karena adanya krisis ekonomi di Eropa yang berimbas
pada penurunan harga obligasi. Pasar obligasi kembali
mengalami peningkatan di semester kedua hingga akhir tahun
Transaksi Money MarketInstrumen money market sangat dipengaruhi oleh BI rate
yang diterbitkan oleh Bank Indonesia. Semakin membaiknya
kondisi perekonomian di dalam negeri dan tingkat inflasi yang
selalu terjaga pada level yang ditargetkan pihak regulator,
mengharuskan BI menurunkan tingkat suku bunganya pada
Februari 2012 dari semula 6% menjadi 5,75%. Langkah BI
tersebut langsung memicu penurunan tingkat suku bunga
semua instrumen penempatan dana, baik melalui interbank
maupun penempatan dana di Bank Indonesia sendiri.
Penurunan bunga bank berdampak pada pendapatan yang
berasal dari ekses likuiditas yang dikelola oleh Divisi Tresuri.
Guna mengatasi masalah ini, Divisi Tresuri terus melakukan
kegiatan trading melalui strategi short gapping yang ditandai
dengan terus meningkatnya portofolio pengelolaan trading
money market.
Transaksi Fixed IncomePengelolaan dana Tresuri dilakukan pula melalui penempatan
dana pada instrumen surat berharga obligasi, baik yang
diterbitkan pemerintah maupun korporasi. Selain bertujuan
untuk mendapatkan imbal hasil yang cukup tinggi, transaksi
melalui instrumen obligasi juga dimaksudkan untuk memperoleh
fee based income dengan memanfaatkan momentum pasar.
Hingga Desember 2012, Divisi Tresuri telah aktif melakukan
transaksi surat berharga, baik untuk banking book maupun
trading book.
Aktivitas trading obligasi bank bjb mulai aktif di awal tahun
2012, dilatarbelakangi oleh membaiknya harga di pasar
obligasi akibat masuknya dana investor asing ke dalam negeri
dalam jumlah yang cukup signifikan di bulan Januari 2012.
Penurunan aktivitas trading obligasi terjadi di bulan Februari
hingga Mei 2012 karena adanya krisis ekonomi di Eropa yang
berimbas pada penurunan harga obligasi. Pasar obligasi kembali
mengalami peningkatan di semester kedua hingga akhir tahun
2012, disebabkan oleh faktor fundamental ekonomi Indonesia
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
91Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
90
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
91Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
90
2012, disebabkan oleh faktor fundamental ekonomi Indonesia
yang cukup baik serta minat investor asing yang tetap tinggi
terhadap instrumen obligasi Indonesia.
Portofolio Trading Fixed IncomePortofolio Trading Fixed Income
Rp miliarRp billion
2011
82
2011
585
2012
3.393
Rp 3.393MVolume Trading Fixed IncomeVolume Trading Fixed Income
Transaksi FXGuna meningkatkan pelayanan kepada nasabah dalam transaksi
forex, Divisi Tresuri melakukan pengembangan beberapa produk
dan layanan yang dapat menjawab kebutuhan nasabah. Salah
satunya adalah pengembangan bjb Treasury Interactive Pricing
Foreign Exchange atau bjb TIP FX, merupakan suatu sistem
transaksi valuta asing yang dapat memberikan pricing secara
real time antara Divisi Tresuri dengan Kantor Cabang, dengan
tingkat kurs yang lebih kompetitif sesuai dengan pergerakan
harga di pasar dunia.
Melalui sistem bjb TIP FX yang diluncurkan sejak Oktober
2011, seluruh transaksi sales valuta asing atas nama nasabah di
kantor cabang dapat langsung terinformasikan ke Divisi Tresuri
secara real time. Sistem ini memberi kesempatan seluas-luasnya
kepada Divisi Tresuri untuk mengetahui secara langsung posisi
valuta asing milik seluruh nasabah yang tersebar di kantor-
kantor cabang sehingga memungkinkan untuk dilakukannya
pengelolaan secara komprehensif dan optimal. Dengan sistem
ini pula, volume transaksi sales valuta asing bisa ditingkatkan
secara signifikan, yang pada akhirnya secara konsolidasi akan
memberi keuntungan yang lebih besar bagi bank bjb.
Pada tahun 2011, volume transaksi valuta asing bank bjb baru
mencapai USD 53,2 juta. Sejak peluncuran bjb TIP FX pada bulan
Oktober 2011, volume transaksi valas tersebut terus meningkat
hingga 269,61% di tahun 2012 dengan total volume transaksi
sebesar USD 224,5 juta.
yang cukup baik serta minat investor asing yang tetap tinggi
terhadap instrumen obligasi Indonesia.
Transaksi FXGuna meningkatkan pelayanan kepada nasabah dalam transaksi
forex, Divisi Tresuri melakukan pengembangan beberapa produk
dan layanan yang dapat menjawab kebutuhan nasabah. Salah
satunya adalah pengembangan bjb Treasury Interactive Pricing
Foreign Exchange atau bjb TIP FX, merupakan suatu sistem
transaksi valuta asing yang dapat memberikan pricing secara
real time antara Divisi Tresuri dengan Kantor Cabang, dengan
tingkat kurs yang lebih kompetitif sesuai dengan pergerakan
harga di pasar dunia.
Melalui sistem bjb TIP FX yang diluncurkan sejak Oktober 2011,
seluruh transaksi sales valuta asing atas nama nasabah di
kantor cabang dapat langsung terinformasikan ke Divisi Tresuri
secara real time. Sistem ini memberi kesempatan seluas-luasnya
kepada Divisi Tresuri untuk mengetahui secara langsung posisi
valuta asing milik seluruh nasabah yang tersebar di kantor-
kantor cabang sehingga memungkinkan untuk dilakukannya
pengelolaan secara komprehensif dan optimal. Dengan sistem
ini pula, volume transaksi sales valuta asing bisa ditingkatkan
secara signifikan, yang pada akhirnya secara konsolidasi akan
memberi keuntungan yang lebih besar bagi bank bjb.
Pada tahun 2011, volume transaksi valuta asing bank bjb baru
mencapai USD 53,2 juta. Sejak peluncuran bjb TIP FX pada bulan
Oktober 2011, volume transaksi valas tersebut terus meningkat
hingga 269,61% di tahun 2012 dengan total volume transaksi
sebesar USD 224,5 juta.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
93Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
92Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
93Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
92
Portofolio Trading FXPortofolio Trading FX
USD jutaUSD million
2011
53
2011
24
2012
224 +322,64%Volume Trading FXVolume Trading FX
Produk Andalan Tresuri Lainnya
ORIDi tahun 2012, bank bjb ditunjuk Pemerintah menjadi salah
satu dari 22 agen penjual Obligasi Negara Ritel atau ORI untuk
seri ORI009. Sebelumnya, sepanjang kurun waktu tahun 2007
hingga 2011, posisi bank bjb baru sebagai Sub Agen Penjual ORI
untuk ORI004 sampai dengan ORI008. Kepercayaan tinggi yang
diberikan Pemerintah berbuah pencapaian penjualan ORI009
yang membanggakan. Dari target penjualan yang ditetapkan
sebesar Rp 150.000.000.000,- bank bjb berhasil mencapai
tingkat penjualan ORI009 sebesar Rp 167.005.000.000,- atau
111,34% dari target penjualan yang ditetapkan. Prestasi
penjualan ini mendapat apreasiasi yang cukup baik dari
Departemen Keuangan yang melakukan evaluasi kinerja Agen
Penjual ORI, dengan hasil sebagai berikut:
a. Berdasarkan pencapaian target penjualan, bank bjb berada
di posisi ke-3 dari 22 agen penjual ORI009.
b. Penilaian dari sisi marketing dalam penjualan ORI009, bank
bjb memperoleh penghargaan The Best Marketing diantara
22 agen penjual ORI.
c. Secara keseluruhan, kinerja bank bjb sebagai agen penjual
ORI009 berada di posisi ke-9 dari 22 agen penjual ORI yang
ada.
Kinerja Penjualan ORI bank bjb
Seri ORI ORI009 ORI008 ORI007 ORI Series
Nominal Penjualan 167.005.000.000 5.000.000.000 9.960.000.000 Nominal Sales
Jumlah Nasabah 495 149 153 Total Customer
Faktor Pendukung dan PenghambatKegiatan bisnis tresuri sangat dipengaruhi oleh kondisi pasar
global yang fluktuatif. Dapat digambarkan, sentimen negatif
yang dipicu oleh krisis surat utang di Eropa serta pemulihan
ekonomi di Amerika Serikat, sangat mempengaruhi kondisi pasar
di dalam negeri. Di awal tahun 2012, Indonesia memperoleh
Produk Andalan Tresuri Lainnya
ORIDi tahun 2012, bank bjb ditunjuk Pemerintah menjadi salah
satu dari 22 agen penjual Obligasi Negara Ritel atau ORI untuk
seri ORI009. Sebelumnya, sepanjang kurun waktu tahun 2007
hingga 2011, posisi bank bjb baru sebagai Sub Agen Penjual ORI
untuk ORI004 sampai dengan ORI008. Kepercayaan tinggi yang
diberikan Pemerintah berbuah pencapaian penjualan ORI009
yang membanggakan. Dari target penjualan yang ditetapkan
sebesar Rp 150.000.000.000,- bank bjb berhasil mencapai
tingkat penjualan ORI009 sebesar Rp 167.005.000.000,- atau
111,34% dari target penjualan yang ditetapkan. Prestasi
penjualan ini mendapat apreasiasi yang cukup baik dari
Departemen Keuangan yang melakukan evaluasi kinerja Agen
Penjual ORI, dengan hasil sebagai berikut:
a. Berdasarkan pencapaian target penjualan, bank bjb berada
di posisi ke-3 dari 22 agen penjual ORI009.
b. Penilaian dari sisi marketing dalam penjualan ORI009, bank
bjb memperoleh penghargaan The Best Marketing diantara
22 agen penjual ORI.
c. Secara keseluruhan, kinerja bank bjb sebagai agen penjual
ORI009 berada di posisi ke-9 dari 22 agen penjual ORI yang
ada.
Kinerja Penjualan ORI bank bjb
Faktor Pendukung dan PenghambatKegiatan bisnis tresuri sangat dipengaruhi oleh kondisi pasar
global yang fluktuatif. Dapat digambarkan, sentiment negatif
yang dipicu oleh krisis surat utang di Eropa serta pemulihan
ekonomi di Amerika Serikat, sangat mempengaruhi kondisi pasar
di dalam negeri. Di awal tahun 2012, Indonesia memperoleh
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
93Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
92
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
93Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
92
peningkatan peringkat investasi dari Ba1 menjadi Baa3 menurut
Agen Pemeringkat Moody’s dengan outlook stabil. Kondisi ini
merupakan yang pertama setelah 14 tahun sejak terjadinya
krisis ekonomi Asia pada tahun 1998 lalu. Namun, dengan
penurunan BI rate yang dilakukan oleh Bank Indonesia ditengah
inflasi yang terus meningkat, serta kekhawatiran dunia akan
dampak krisis ekonomi Eropa mengakibatkan pasar keuangan
global termasuk Indonesia mengalami pelemahan, meliputi nilai
tukar USD/IDR maupun harga surat berharga. Hal ini membuat
kegiatan tresuri mengalami sedikit penurunan secara volume di
awal tahun mengingat para pelaku pasar menjadi lebih berhati-
hati dalam mengambil keputusan.
Guna mengantisipasi kondisi pasar yang cenderung menurun,
kegiatan tresuri lebih difokuskan untuk memperoleh keuntungan
bagi nasabah dengan melakukan penjualan ORI009, serta
memfalitasi transaksi valuta asing untuk memenuhi kebutuhan
nasabah secara real time.
Rencana dan Strategi PemasaranSeiring dengan transformasi bank bjb menjadi institusi yang
Lebih Besar dan Lebih Kuat untuk melayani Lebih Baik serta
mempertimbangkan perkembangan bisnis tresuri yang semakin
meningkat, Divisi Tresuri dituntut untuk terus berupaya
mengembangkan produk dan layanan demi memenuhi
kebutuhan nasabahnya secara lebih baik. Untuk mencapai
tujuan tersebut, Divisi Tresuri akan melakukan pengembangan
struktur organisasi serta memperluas jaringan pemasaran
melalui Regional Treasury Marketing yang diharapkan dapat
meningkatkan transaksi tresuri.
Rencana pengembangan struktur organisasi tersebut
memerlukan tambahan sumber daya manusia yang handal
dan kompeten, khususnya di bidang Dealer dan Sales Treasury.
Penambahan tenaga dealer dan sales tresuri diharapkan akan
mampu meningkatkan portofolio nasabah kelolaan, sekaligus
meningkatkan volume transaksi tresuri. Pada pelaksanaannya,
tambahan tenaga kerja dealer dan sales tersebut akan
dioptimalkan di Dealing Room Tresuri dan seluruh Regional
Treasury Marketing bank bjb.
Peningkatan kompetensi dealer dan sales tresuri akan dilakukan
secara berkesinambungan dengan target agar tenaga-tenaga
tambahan ini mampu mengelola produk-produk tresuri secara
prudent. Produk-produk tresuri juga diberikan dalam bentuk
pelatihan baik yang sifatnya internal maupun eksternal bagi
karyawan pusat maupun karyawan kantor cabang dan unit-unit
bisnis lainnya. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kegiatan
pemasaran produk tresuri maupun kegiatan cross selling dengan
unit-unit bisnis lain di bank bjb.
peningkatan peringkat investasi dari Ba1 menjadi Baa3 menurut
Agen Pemeringkat Moody’s dengan outlook stabil. Kondisi ini
merupakan yang pertama setelah 14 tahun sejak terjadinya
krisis ekonomi Asia pada tahun 1998 lalu. Namun, dengan
penurunan BI rate yang dilakukan oleh Bank Indonesia ditengah
inflasi yang terus meningkat, serta kekhawatiran dunia akan
dampak krisis ekonomi Eropa mengakibatkan pasar keuangan
global termasuk Indonesia mengalami pelemahan, meliputi nilai
tukar USD/IDR maupun harga surat berharga. Hal ini membuat
kegiatan tresuri mengalami sedikit penurunan secara volume di
awal tahun mengingat para pelaku pasar menjadi lebih berhati-
hati dalam mengambil keputusan.
Guna mengantisipasi kondisi pasar yang cenderung menurun,
kegiatan tresuri lebih difokuskan untuk memperoleh keuntungan
bagi nasabah dengan melakukan penjualan ORI009, serta
memfalitasi transaksi valuta asing untuk memenuhi kebutuhan
nasabah secara real time.
Rencana dan Strategi PemasaranSeiring dengan transformasi bank bjb menjadi institusi yang
Lebih Besar dan Lebih Kuat untuk melayani Lebih Baik serta
mempertimbangkan perkembangan bisnis tresuri yang semakin
meningkat, Divisi Tresuri dituntut untuk terus berupaya
mengembangkan produk dan layanan demi memenuhi
kebutuhan nasabahnya secara lebih baik. Untuk mencapai
tujuan tersebut, Divisi Tresuri akan melakukan pengembangan
struktur organisasi serta memperluas jaringan pemasaran
melalui Regional Treasury Marketing yang diharapkan dapat
meningkatkan transaksi tresuri.
Rencana pengembangan struktur organisasi tersebut
memerlukan tambahan sumber daya manusia yang handal
dan kompeten, khususnya di bidang Dealer dan Sales Treasury.
Penambahan tenaga dealer dan sales tresuri diharapkan akan
mampu meningkatkan portofolio nasabah kelolaan, sekaligus
meningkatkan volume transaksi tresuri. Pada pelaksanaannya,
tambahan tenaga kerja dealer dan sales tersebut akan
dioptimalkan di Dealing Room Tresuri dan seluruh Regional
Treasury Marketing bank bjb.
Peningkatan kompetensi dealer dan sales tresuri akan dilakukan
secara berkesinambungan dengan target agar tenaga-tenaga
tambahan ini mampu mengelola produk-produk tresuri secara
prudent. Produk-produk tresuri juga diberikan dalam bentuk
pelatihan baik yang sifatnya internal maupun eksternal bagi
karyawan pusat maupun karyawan kantor cabang dan unit-unit
bisnis lainnya. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kegiatan
pemasaran produk tresuri maupun kegiatan cross selling dengan
unit-unit bisnis lain di bank bjb.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
95Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
94Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
95Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
94
Melalui diversifikasi produk yang dilakukan, portofolio KPR &
Mortgage bank bjb di tahun 2012 tumbuh sebesar 278%
dibandingkan pencapaian pada tahun 2011. Sementara
customer base mengalami pertumbuhan sekitar 269%
dibandingkan tahun sebelumnya.
Berikut ini pergerakan bisnis KPR & Mortgage setiap bulan di
sepanjang tahun 2012:
Bulan Portofolio ∆ Portofolio NOA ∆ NOA Month
Desember 2011 455.367.333.786 1.769 December 2011
Januari 2012 504.190.346.573 48.823.012.787 1.938 169 Januariy 2012
Februari 2012 594.206.306.472 90.015.959.899 2.361 423 February 2012
Maret 2012 665.907.685.291 71.701.378.819 2.658 297 March 2012
April 2012 754.840.388.268 88.932.702.977 2.977 319 April 2012
Mei 2012 834.052.485.876 79.212.097.608 3.346 369 May 2012
Juni 2012 950.639.861.623 116.587.375.747 3.811 465 June2012
Juli 2012 1.033.335.320.755 82.695.459.132 4.195 384 July 2012
Agustus 2012 1.119.589.610.763 86.254.290.008 4.506 311 August 2012
September 2012 1.226.549.276.139 106.959.665.376 4.900 394 September 2012
Oktober 2012 1.324.832.259.177 98.282.983.038 5.301 401 October 2012
November 2012 1.468.825.926.621 143.993.667.444 5.746 445 November 2012
Desember 2012 1.728.086.514.615 259.260.5873994 6.532 786 December 2012
Through product diversification that the bank undertaken, the
portfoli of Housing Loan (KPR) & Mortgage in 2012 grew by
278% compared to position in 2011. Meanwhile, the customer
base increase approximately 269% over the previous year.
The following tabel shows the monthly development of bjb’s
KPR & Mortgage business in 2012:
Peningkatan Aktivitas Produk Kredit
Pemilikan Rumah Merupakan Peningkatan
Layanan Bank bjb Untuk Memenuhi
Kebutuhan Masyarakat Disamping
Peningkatan Jumlah Nasabah Baru
Peroranganbank bjb's more intense activities in mortgages reflect its stronger com-mitment to the community, as well as efforts to attract more individual customers.
KPR & MortgageMortgage & Housing Financing
Rp 1,73TKredit bjb KPR & Mortgage
bjb Mortgage & Housing Loan
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
95Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
94
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
95Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
94
Secara umum, pertumbuhan portofolio KPR & Mortgage di
masing-masing Kantor Wilayah juga mengalami kenaikan
sebagaimana terlihat pada tabel di bawah ini:
Pertumbuhan Portofolio KPR & Mortgage per Kantor Wilayah
KANWIL Portofolio 31 Desember 2011 Realisasi 31 Desember 2012 Tumbuh
KANWIL I 173.442.228.790 574.416.897.191 400.974.668.401
KANWIL II 107.910.891.554 448.426.756.747 340.515.865.193
KANWIL III 113.697.910.081 464.724.651.629 351.026.741.548
KANWIL IV 60.316.303.361 240.518.209.048 180.201.905.687
TOTAL 455.367.333.786 1.728.086.514.615 1.272.719.180.829
NOA 1.769 6.532 4.763
In general, the portfolio growth of KPR & Mortgage in every
regional office also increased as shown in the table below:
The portfolio growth of KPR & Mortgage by Regional Office
+278%Kredit bjb KPR & Mortgage bjb Mortgage & Housing Loan
+269%Customer Base Kredit bjb KPR & MortgageCustomer Base of bjb Mortgage & Housing Loan
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
97Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
96Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
97Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
96
Implementation of New ProductsIn order to enhance portfolio of KPR & Mortgage, bjb bank
implemented a new packaging of KPR products, namely bjb
Consumer Mortgage, and bjb Consumer Mortgage and bjb
Commercial Morthgage This is also supported by increased
marketing activities in potential areas.
Composition of KPR & Mortgage portfolio by product
Excellent Product In 2012, business development of bjb’s KPR & Mortgage was
backed by 3 (three) flagship products which grew very well
Bjb KPR is a consumer housing credit facility for the ownership
of residential house, flat or apartment (not include the office
house of store house) with a house as the colleteral, the source of
repayment is not derived from the object being financed, which
is given by the bank to an individual debtor with a maximum
loan amount determined by the value of the collateral.
bjb Consumer Mortgage, is a consumer credit facility with a
residential mortgage, and / or non-residential collateral, the
source of repayment is not derived from the object being
financed, the Bank granted to individual debtors with a maximum
loan amount is set based on the value of the collateral. This
credit facility can be used for customers for:
a. Purchase or Ownership Non Residential, is bjb Consumer
Mortgage credit facility for purchase / ownership of non-
residential.
b. Multipurpose, is bjb Consumer Mortgage credit facility to
meet the financial needs of borrowers with residential and /
or non-residential as collateral.
c. Take Over, is bjb Consumer Mortgage credit facility for
acquisition credit facility on behalf of borrowers in other
similar bank mortgages or other consumer loans with
residential and / or non-residential house as collateral with
a maximum credit limit of outstanding in bank origin or
credit limit for new handsets Bank calculations and can be
used for other financial needs.
Implementasi Produk BaruDemi meningkatkan portofolio KPR & Mortgage, bank bjb
melakukan implementasi kemasan baru produk bjb KPR, bjb
Consumer Mortgage, dan bjb Commercial Mortgage. Hal ini
didukung pula dengan peningkatan aktivitas marketing di
wilayah-wilayah potensial.
Komposisi Portofolio KPR & Mortgage berdasarkan Produk
No. Produk NOA Portofolio Komposisi Portofolio
1. bjb KPR 5.162 1.229.523.631.689 71.15%
2 bjb Consumer Mortgage 1.171 488.121.555.583 28.25%
3 bjb Commercial Mortgage 9 5.296.530.740 0.31%
4 bjb Multigriya 190 5.144.796.603 0.30%
Total 6.532 1.728.086.514.615 100%
Produk UnggulanDi tahun 2012, perkembangan bisnis KPR & Mortgage didukung
oleh 3 (tiga) produk unggulan yang pertumbuhannya sangat
baik.
bjb KPR, adalah Kredit Pemilikan Rumah yang merupakan
fasilitas kredit konsumtif untuk kepemilikan rumah tinggal
berupa rumah tapak, rumah susun, atau apartemen (tidak
termasuk rumah kantor dan rumah toko), dengan agunan
berupa rumah tinggal, yang sumber pengembaliannya bukan
berasal dari obyek yang dibiayai, yang diberikan Bank kepada
debitur perorangan dengan jumlah maksimum pinjaman yang
ditetapkan berdasarkan nilai agunan.
bjb Consumer Mortgage, adalah fasilitas kredit konsumtif
dengan agunan rumah tinggal dan/atau non rumah tinggal,
yang sumber pengembaliannya bukan berasal dari objek yang
dibiayai, yang diberikan Bank kepada debitur perorangan dengan
jumlah maksimum pinjaman yang ditetapkan berdasarkan nilai
agunan. Fasilitas kredit ini dapat digunakan nasabah untuk:
a. Pembelian atau Pemilikan Non Rumah Tinggal, yaitu
fasilitas kredit bjb Consumer Mortgage untuk pembelian/
kepemilikan non rumah tinggal.
b. Multiguna, yaitu fasilitas kredit bjb Consumer Mortgage
untuk memenuhi kebutuhan keuangan calon debitur
dengan agunan rumah tinggal dan/atau non rumah
tinggal.
c. Take Over, yaitu fasilitas kredit bjb Consumer Mortgage
untuk pengambilalihan fasilitas kredit atas nama calon
debitur di bank lain yang sejenis dengan KPR ataupun kredit
konsumtif lainnya dengan jaminan rumah tinggal dan/atau
non rumah tinggal dengan maksimum limit kredit sebesar
outstanding (baki debet) di bank asal atau sebesar limit
kredit baru sesuai perhitungan Bank serta dapat digunakan
untuk kebutuhan keuangan lainnya.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
97Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
96
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
97Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
96
d. Membangun, yaitu fasilitas kredit bjb Consumer Mortgage
untuk membangun rumah tinggal dan/atau non rumah
tinggal di atas tanah yang dimiliki calon debitur dan/atau
suami/ isteri calon debitur.
e. Top-Up, yaitu fasilitas kredit bjb Consumer Mortgage untuk
menambah limit fasilitas kredit bjb KPR atau bjb Consumer
Mortgage existing atas nama debitur minimal selama 12
bulan dengan kolektibilitas lancar.
bjb Commercial Mortgage, adalah fasilitas kredit dengan
agunan non rumah tinggal untuk tujuan komersial yang
sumber pengembalian utamanya berasal dari hasil objek yang
dibiayai (forecast atas kelayakan usaha) dan diberikan kepada
perorangan.
Agunan atas nama calon debitur dan/atau suami/isteri calon
debitur. Tujuan fasilitas kredit ini untuk:
a. Pembelian/Pemilikan, yaitu fasilitas kredit bjb Commercial
Mortgage untuk pembelian atau kepemilikan non rumah
tinggal.
b. Top-Up, yaitu fasilitas kredit bjb Commercial Mortgage
untuk menambah limit fasilitas KPR dan bjb Commercial
Mortgage existing atau yang sudah berjalan atas nama
debitur minimal selama 12 bulan dengan kolektibilitas
lancar.
Faktor PendukungKeberhasilan yang dicapai bisnis KPR & Mortgage bank bjb di
tahun 2012 antara lain didukung oleh beberapa faktor sebagai
berikut:
1. Potensi perkembangan KPR yang baik di beberapa cabang,
seperti cabang Depok, Surabaya, Batam, Priangan dan
Bandung.
2. Pelaksanaan program bunga promo sebesar 7,29% efektif
fixed selama 2 tahun yang diberlakukan pada akhir tahun.
3. Jaringan kantor yang sudah tersebar di setiap kota dan
kabupaten serta beberapa kota besar lainnya seperti Jakarta,
Surabaya, Balikpapan, Denpasar, Batam, dan Palembang,
dengan perincian kantor sebagai berikut:
a. 56 Kantor Cabang
b. 247 KCP
4. Strategic alliance pemasaran dan eksekusi bisnis yang sudah
berjalan dengan baik secara internal.
5. Produk yang sudah beragam sehingga dapat mengakomodir
kebutuhan pasar.
6. Banyaknya developer yang sudah melakukan perjanjian
kerjasama dengan bank bjb.
d. Construct, is bjb Consumer Mortgage credit facility to
construct residential and / or non-residential house on land
owned by the prospective borrowers and / or husband /
wife debtor.
e. Top-Up, is bjb Consumer Mortgage credit facility to increase
the credit facility limit of bjb KPR or bjb existing Consumer
Mortgage on behalf of the debtor for at least 12 months
with current collectibility.
Bjb Commercial Mortgage, is a creadit facility, with non-
residential house as collateral, for commercial purposes the
main source of repayment comes from the object being financed
(forecast on feasibility of business) and is given to individuals.
Collateral on behalf of debtor and / or husband / wife’s debtor.
The purpose of this credit facility is to:
Agunan atas nama calon debitur dan/atau suami/isteri calon
debitur. Tujuan fasilitas kredit ini untuk:
a. Purchase / Ownership, is bjb Commercial Mortgage credit
facilities to purchase or ownership of non-residential.
b. Top-Up, is bjb Commercial Mortgage credit facility to
increase the limit of KPR housing loan facility and existing
Commercial Mortgage or already running on behalf of the
debtor for at least 12 months with the current collectibility.
Supporting FactorsThe success achieved by bjb bank on its KPR & Mortgage
business in 2012 is supported by several factors as follows:
1. The potential development of KPR housing loan is
prospective in some branches, such as in Depok, Surabaya,
Batam, Priangan and Bandung.
2. Implementation of the interest promotion program with
rate of fixed interest at 7.29% for 2 years imposed at the
end of the year.
3. Network offices are scattered in every city and regency
and other big cities such as Jakarta, Surabaya, Balikpapan,
Denpasar, Batam, and Palembang, with details of office as
follows:
a. 56 Branch Offices
b. 247 sub-branch offices
4. Strategic alliance marketing and business execution has
been going well internally.
5. Products that have been varied to accommodate the market
needs.
6. The number of developers who are already doing a
cooperation agreement with bjb bank
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
99Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
98Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
99Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
98
TantanganUntuk menjaga pertumbuhan bisnis KPR & Mortgage di tahun-
tahun mendatang, bank bjb harus dapat menjawab beberapa
tantangan eksternal maupun tantangan internal yang ada di
tahun 2012.
Beberapa tantangan eksternal yang dihadapi bank bjb dalam
mengembangkan bisnis KPR & Mortgage di tahun 2012
diantaranya adalah:
1. Bunga KPR bank lain fixed jangka panjang dan suku bunga
di-capped tahun berikutnya.
2. Adanya program DP (uang muka) di bank lain yang lebih
menarik.
3. Adanya program kerjasama bank dengan developer
perorangan.
4. Adanya program pre-approved.
5. Adanya program pengalihan piutang tunai bertahap
developer.
6. Adanya program KPR bundling antara pinjaman berjangka
dengan pinjaman rekening koran.
7. Bank lain memiliki tim sales force yang handal.
8. Bank pesaing sudah dapat melakukan bisnis proses yang
cepat.
Sementara tantangan internal yang dihadapi bank bjb dalam
mengembangkan bisnis KPR & Mortgage antara lain adalah:
1. Perlunya perkuatan tim monitoring dan collecting yang
handal untuk memitigasi risiko wanprestasi debitur.
2. Standar bisnis proses (web scoring) baru diberlakukan
di bulan Oktober 2012 dan masih dalam tahap
penyempurnaan.
3. Program monitoring system collecting document dan
penyelesaian kewajiban developer dan debitur masih dalam
tahap pengembangan.
4. Belum memadainya kemampuan analisa kredit secara
fleksible namun tetap prudent dengan SLA yang cepat.
5. Mutasi SDM yang relatif cepat.
6. Kewenangan memutus dan menandatangani masih
terpusat di Divisi KPR & Mortgage.
7. Pairing risk dalam unit bisnis masih berupa kajian.
8. Belum adanya sistem informasi yang cukup.
9. Jangkauan Sentra dan KPR Manager yang terlalu luas.
ChallengeTo maintain the growth of the KPR & Mortgage in the coming
years, bjb bank should be able to answer some external and
internal challenges in 2012.
Some of the external challenges faced by bjb bank in developing
the KPR & Mortgagebusiness in 2012 were:
1. Other bank’s fixed and long term interest is capped in the
coming year.
2. The Down Payment program on the other banks which is
more attractive.
3. Cooperation program with the individual developer.
4. The pre-approved programs.
5. Transfer of developers’ cash gradual receivables
6. The KPR bundling program between loan and loan
accounts
7. Other banks have a powerful sales force team.
8. Competitors are able to conduct business processes
quickly.
Meanshile internal challenges faced by bjb bank in developing
its KPR & Mortgage business are among others:
1. The need to strengthen the monitoring and collecting team
to mitigate the risk of debtors’ default.
2. Web scoring, a new standard of business process imposed
in October 2012 and still in the stage of refinement.
3. Monitoring system in document collecting program and
solve the obligation of developer and debtors in the stage
of development.
4. Inadequate capability on creadit analysis flexibly but prudent
with the quick SLA.
5. Mutation of human resources which relatively fast.
6. Authority to decide which credit to be fixed.
7. Authority to decide and sign is still centralized in the KPR &
Mortage Division.
8 Pairing risk in the business unit is still not enough.
9. The scope of Center and KPR Manager is too wide.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
99Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
98
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
99Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
98
Rencana dan Strategi Pemasaran 2013Peningkatan bisnis KPR & Mortgage di tahun 2013 akan
didukung oleh beberapa rencana kerja dan strategi pemasaran
yang telah ditetapkan.
Di bidang operasional bisnis, beberapa kegiatan yang akan
dilakukan adalah:
1. Optimalisasi dan penambahan kerjasama dengan
pengembang.
2. Pengadaan dan optimalisasi kegiatan sales force.
3. Peningkatan dan optimalisasi Sentra KPR.
4. Implementasi dan optimalisasi penggunaan bisnis proses
secara standar melalui sistem web scoring.
5. Koordinasi/asistensi kantor cabang dan jajarannya untuk
penguatan bisnis proses KPR & Mortgage.
6. Pembentukan/peningkatan/optimalisasi kegiatan bisnis
proses KPR & Mortgage di beberapa lokasi strategis.
7. Review dan penyempurnaan SOP produk KPR & Mortgage.
8. Review dan penyempurnaan SOP PKS dengan
pengembang.
9. Implementasi dan optimalisasi KPR program pemerintah
untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan
masyarat berpenghasilan menengah (MBM) melalui
kerjasama dengan Kantor Kementerian Perumahan Rakyat
(program FLPP), Jamsostek, Bapertarum, dan YKPP.
10. Pengembangan fitur dan aktivitas produk baru KPR &
Mortgage (antara lain KPR Flexible bundling PB & PRK, KPR
Duo bundling Rumah & Kendaraan).
Untuk meningkatkan portofolio secara cepat, beberapa inisiatif
strategis yang akan dilakukan diantaranya adalah:
1. Channeling dengan BPD, BPR, dan LKBB lainnya.
2. Asset buy portofolio KPR & Mortgage Lembaga Keuangan
dan Lembaga Keuangan Bukan Bank.
Sebagai penunjang operasional bisnis dan peningkatan
portofolio, maka program marketing dan promosi produk KPR
& Mortgage yang akan dilakukan antara lain adalah:
1. Program DP (uang muka) yang menarik.
2. Program developer perorangan.
3. Program KPR kolektif karyawan.
4. Fee marketing untuk developer & brokerage.
5. Intensif mengikuti pameran, event, joint promo, baik secara
sendiri maupun joint event dengan mitra bisnis di lokasi
strategis.
6. Promosi special rate KPR & Mortgage.
7. Program subsidi bunga developer.
8. Sales force canvassing & mail drop.
9. Sponsorship dan keikutsertaan rapat kerja dan kegiatan
asosiasi pengembang, broker dan mitra bisnis lainnya yang
potensial.
Work Plan and Marketing Strategy in 2013 The development of KPR & Mortgage business in 2013 will be
supported by several work plans and marketing strategies set
by bjb bank
In terms of operations, some of the activities to be performed
are:
1. Optimization and the addition of co-operation with
developers.
2. Procurement and optimization of sales force activities.
3. Improvement and optimization of the KPR Central
4. Implementation and optimization of business processes
through web scoring system.
5. Coordination / asistance of branch offices and the staff to
strengthen the KPR & Mortgage business.
6. The establishment / improvement / optimization of the
process activities regarding to KPR & Mortgage business in
several strategic locations
7. Review and refinement of SOP KPR & Mortgage products.
8. Review and refinement of SOP PKS with developers.
9. Implementation and optimization of the government’s KPR
program for low-income people and middle-income people
in collaboration with the Ministry of Public Housing (FLPP
program), Social Security (Jamsostek), Bapertarum, and
YKPP.
10. Development of new product features and activities of KPR
& Mortgage (including KPR Flexible bundling PB & PRK, KPR
Duo bundling House & Vehicle)
To enhance its portfolio quickly, several strategic initiatives that
will be performed include:
1. Channeling with local government banks, credit banks, and
other financial institutions.
2. Asset buy portfolios KPR & Mortgage Financial Institutions
and Non-Bank Financial Institutions.
As a supporter of business operations and portfolio increase,
therefore, the marketing program and product promotion of
KPR & Mortgage that will be performed include:
1. Interesting Down Payment
2. Individual developer program.
3. Collective employee KPR program.
4. Fee marketing for developer & brokerage.
5. Intensively follow exhibitions, events, joint promo, either on
its own or joint event with business partners in strategic
locations.
6. Special rate promotions on KPR & Mortgage interest rate.
7. Developer interest subsidy program.
8. Sales force canvassing & mail drop.
9. Sponsorship and participation in developers’ working
meetings and activities of the developer association, brokers
and other potential business partners.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
101Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
100Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
101Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
100
Bank juga akan mengelola hubungan baik dengan mitra bisnis
KPR & Mortgage melalui kegiatan developer gathering, business
gathering, maupun customer gathering.
Upaya meningkatkan semangat karyawan untuk terus
memperbaiki kinerjanya juga diperlukan. Hal ini akan dilakukan
melalui penyelenggaraan branch contest dan sales contest.
Developer yang bekerjasama dengan bank bjb
Jumlah Nama Perusahaan/Pengembang Lokasi
1 Cluster Graha Mars Cluster Graha Mars Bandung
1 The Jarrdin @Cihampelas PT. Kagum Karya Husada Bandung
1 Gateway Apartment PT. Mitra Sukses Kelola Property Bandung
1 Buana Soetta PT. Cikal Buana Persada Bandung
1 Bumi Adipura PT. Multidaya Kharisma Bandung
1 Sanggar Hurip PT. Sanggar Hurip Bandung
1 The Mansion PT. Margahayu Raya Bandung
1 Orange District PT. Margahayu Raya Bandung
1 De Marrakesh PT. Metro Permata Raya Bandung
1 Sayana Terrace PT. Graha Royal Realty Bandung
15 Saturnus Regency, Green Garden View, The Garden City
View, Padasuka Estate, Green Valley Residence, Grand Ujung
Berung, Grand Valley Ujung Berung, City Garden Residence,
The Green Sariwangi, Sariwangi City View, Sariwangi
Regency, Sariwangi Estate, Sariwangi Village, d’Casa Grande,
Grand Kolmas Village
PT. Graha Adicipta Nugraha Bandung
1 Metro Indah Mall PT Metroperdana Trade Centre Bandung
1 Cipaganti Hills PT Cipaganti Inti Development Bandung
1 Cemara Regency Cemara Regency Bandung
1 Matahari Ciganitri (cherry field) PT. Mentari Agung Mandiri Bandung
1 Matahari Asri PT. Mentari Agung Mandiri Bandung
1 Rancaekek Trade Center PT. Rancek Sukses Bandung
1 Taman Kopo Ketapang PT. Papan Jaya Anugrah Bandung
1 Pesona Alam Residence PT. Erlangga Karya Abadi Bandung
1 SSP Sariwangi SSP Sariwangi Bandung
2 D’ Pillar Rancaekek & D’ Pilar Residence PT. Tujuh Pilar Sarana Bandung
1 Batujajar Regency Lukman Lingga Bandung
1 Villa Pasirwangi PT. Unitender Pacific Indonesia Bandung
1 Bumi Asri Cihanjuang PT. Priwista Raya Bandung
1 Bentang Padalarang PT. Uzy Karya Prestasi Bandung
Bank will also maintain good relations with business partners
in KPR & Mortgage through developer gathering, business
gatherings, and customer gatherings.
Efforts to enhance the spirit of employees in order to improve
their performance is also required. This will be done through the
implementation of branch and sales contests.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
101Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
100
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
101Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
100
Jumlah Nama Perusahaan/Pengembang Lokasi
1 Billabong Soeta PT. Titian Sakti Bandung
1 The Nanjung Regency PT. Adabaruland Anugerah Pratama Bandung
1 Pesona Cibeureum Permai PT. Buana Cipta Harapan Pesona Sukabumi
1 Royal Kabandungan Residence PT. Jaya Abadi Regency Sukabumi
1 Vila Pesona Pangrango PT. Metro Montana Contractor Sukabumi
1 Vila Taman Anggrek PT. Puri Sukaraja Permai Sukabumi
1 Graha Kencana Subang PT. Cikal Buana Persada Subang
1 Buana Taman Sari PT. Cikal Buana Persada Karawang
1 De Griya PT. Grabindo Indah Raya Karawang
1 Grand Taruma PT. Pesona Gerbang Karawang Karawang
1 Galuh Mas PT. Galuh Citarum Karawang
1 Pesona Campaka Moh. Hilmi Purwakarta
1 Awani Residence PT. Awani Bandung Realty Cimahi
1 Puri Dimensi Lestari PT. Andabaru Land Cimahi
1 River Valley PT. Anugrah Karya Bangun Sejahtera Bogor
1 Bogor Nirwana Residence PT. Graha Anresentra Propertindo Bogor
1 Bogor View PT. Aldi Putra Utama Bogor
1 Harvest City PT. Dwikaryalanggeng Sukses Bogor
1 Grand Nusa Indah PT. Kentanix Supra International Bogor
1 Vila Bogor Indah PT. Semangat Panca Bersaudara Bogor
7 Griya Putra Mandiri, Pesona Putra Mandiri, Putra Mandiri
Regency, Putra Mandiri Residence, Grand Putra Mandiri,
Green Putra Mandiri dan Taman Putra Mandiri
PT. Miftah Putra Mandiri Depok
1 Green Pitara PT. Amgold Sapta Lestari Depok
1 Pelangi Matoa PT. Anugrah Bhakti Bumi Depok
1 Aeropolis Residence PT. Perkasalestari Permai Tangerang
1 Paragon Square PT. Broadbiz Asia Tangerang
1 Paragon Village PT. Broadbiz Asia Tangerang
1 D’ Poris Paradise Eksklusif PT. Poris indah graha Tanggerang
1 Ubud Village PT. Perintis Triniti Property Tangerang
1 Tangerang Golden City PT. Mitra Gemilang Mahakarya Tangerang
1 Serpong Riverside Residence PT. Hanusentra Propertindo Tangerang
1 Tropicana Residence PT. Giga Konstruksi Tangerang
1 Puri Sentosa PT. Chandratama Griya Land Bekasi
1 Harvest City PT. Dwigunatama Rintisprima Bekasi
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
103Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
102Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
103Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
102
Jumlah Nama Perusahaan/Pengembang Lokasi
1 Senopati Penthouse PT. Senopati Aryani Prima Jakarta
1 Green Apple PT. Raga Gading Sakti Cianjur
1 Pusat Grosir Modern Karebosi PT. Tosan Permai Lestari Makassar
1 Balikpapan Superblok PT. Wulandari Bangun Laksana Balikpapan
2 Batakan Heights, Perum Griya Telaga Mas PT. Griya Telaga Mas Balikpapan
1 Taman Sumber Indah PT. Berlian Haiva Property Sumber
1 Dampoe Awang Puri Regency PT. Dampoe Awang Indramayu
1 Graha Sudirman PT. Cipta Loka Nusa Prima Indramayu
1 Royal Banjar Mansion PT. Sarana Papan Utama Banjar
1 Tirtasani Residence PT. Surya Graha Buana Surakarta
1 Apartemen Solo Paragon PT. Gapura Prima & Sun Motor Surakarta
1 Tirtamaya Residence PT. Gading Graha Tama Surakarta
1 Kedawung Regency 3 PT. Jayaland Sejahtera Cirebon
1 Shapphire Residence Kedawung PT. Mitra Shapphire Sejahtera Cirebon
1 Plumbon Square PT. CPP development Cirebon
1 Tirtayasa Regency PT Tulus Asih Cirebon
1 Graha Estetika PT. Dasa Wilis Raya Semarang
1 Graha Harmoni CV. Dasa Wilis Prima Semarang
4 Jasmine Park, Villa Pinus Watugong, Gardenia dan Permata
Batu Sari
PT. Kini Jaya Indah Semarang
1 Gresik Kota Baru PT. Bumi Lingga Pertiwi Gresik
1 Pondok Permata Suci PT. Bumi Lingga Pertiwi Gresik
1 Menteng Regency PT. Menteng Mandiri Sejahtera Gresik
1 Sekarpuro Residence PT. Pasty Jaya Malang
1 Istana Mentari PT. Bumi Mentari Megah Sidoarjo
1 The Spring Tomorrow PT. Cipta Adi Perkasa Sidoarjo
1 The Oasis Village Residence PT. Diwangkara Bangun Persada Sidoarjo
2 Grand Paka Residence dan Royal Paka Residence PT. Paka Land Surabaya
1 The Mansion Apartemen PT. Pakuwon Permai Surabaya
5 Waterplace, East Coast, Pakuwon Indah, Pakuwon City PT. Pakuwon Darma Surabaya
Pakuwon City, Edu city, The Peak Apartemen PT. Pakuwon Jati Surabaya
Edu City PT. Artisan Surya Kreasi Surabaya
1 Rayan Regency PT. Kamilindo Sejahtera Surabaya
1 Drreaming Land PT. Kendali Putra Surabaya
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
103Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
102
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
103Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
102
Jumlah Nama Perusahaan/Pengembang Lokasi
2 Krakatau Residence dan Bumi Krakatau Permai PT. Arina Bayuswakarsa Serang
2 Pesona Cilegon dan Grand Pesona PT. Gunung Intan Abadi Terus Serang
1 Taman Graha Asri PT. Graha Serang Asri Serang
1 The Andalusia PT. Cipta Arya Sarana Serang
2 Serpong Garden dan Persada Banten PT. Harapan Inti Persada Indah Serpong
1 Milenium Industrial Estate PT Bumi Citra Permai Balaraja
4 Bakung Village, Camellia View, Grand Vanda dan Griya
Teratai
PT. Citra Graha Cemerlang Palembang
1 Taman Puri Indah PT. Mitrarahayu Karyanugraha Cilegon
1 Bukit Indah Sukajadi PT Adhya Bumi Batam Batam
1 Batu Aji Residence PT Surya Batu Aji Batam
1 Putra Kelana PT. Megah Persada Semesta Batam
1 Vila Panbil PT. Nusatama Properta Panbil Batam
1 Taman Golf Residence PT. Adhya Mitra Bangun Sarana Batam
3 Citranusa Niaga, Puri Asri Residence dan Grand Niaga Mas PT. Trias Jaya Propertindo Batam
141
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
105Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
104Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
105Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
104
bjb precious melakukan launching pertama layanan prioritasnya
pada bulan September 2007, dengan nama Mitra Prioritas,
berlokasi di Jl. Teuku Umar No.14 Bandung. Seiring adanya
perubahan dari bank pembangunan daerah menjadi bank
nasional, serta perubahan nama brand Bank Jabar Banten
menjadi bank bjb, maka pada tahun 2011 juga dilakukan
perubahan nama brand Mitra Prioritas menjadi bjb prioritas.
Layanan bjb prioritas adalah pelayanan yang bersifat eksklusif
dan personal bagi pribadi-pribadi (nasabah perseorangan) yang
memiliki simpanan pada bank bjb dalam jumlah tertentu.
Memberikan pelayanan yang prima dan personal merupakan ide
dasar pembentukan bjb prioritas. Melalui konsep Keramahan,
Kemudahan, dan Kenyamanan, nasabah bjb prioritas akan
mendapatkan pelayanan secara eksklusif.
Untuk memberikan pelayanan secara optimal kepada para para
nasabah bjb prioritas, maka hingga tahun 2012 bjb prioritas
telah memiliki 10 outlet, yang berlokasi di:
1. bjb prioritas Bandung
2. bjb prioritas Jakarta
3. bjb prioritas Serang
4. bjb prioritas Cirebon
5. bjb prioritas Tasikmalaya
bjb precious melakukan launching pertama layanan prioritasnya
pada bulan September 2007, dengan nama Mitra Prioritas,
berlokasi di Jl. Teuku Umar No.14 Bandung. Seiring adanya
perubahan dari bank pembangunan daerah menjadi bank
nasional, serta perubahan nama brand Bank Jabar Banten
menjadi bank bjb, maka pada tahun 2011 juga dilakukan
perubahan nama brand Mitra Prioritas menjadi bjb prioritas.
Layanan bjb prioritas adalah pelayanan yang bersifat eksklusif
dan personal bagi pribadi-pribadi (nasabah perseorangan) yang
memiliki simpanan pada bank bjb dalam jumlah tertentu.
Memberikan pelayanan yang prima dan personal merupakan ide
dasar pembentukan bjb prioritas. Melalui konsep Keramahan,
Kemudahan, dan Kenyamanan, nasabah bjb prioritas akan
mendapatkan pelayanan secara eksklusif.
Untuk memberikan pelayanan secara optimal kepada para para
nasabah bjb prioritas, maka hingga tahun 2012 bjb prioritas
telah memiliki 10 outlet, yang berlokasi di:
1. bjb prioritas Bandung
2. bjb prioritas Jakarta
3. bjb prioritas Serang
4. bjb prioritas Cirebon
5. bjb prioritas Tasikmalaya
Layanan bjb prioritas adalah pelayanan
yang bersifat eksklusif dan personal bagi
Nasabah perorangan.bjb priority service is an exclusive and personalized services for individuals customers.
bjb Preciousbjb precious
Rp 3TDana Kelolaan bjb Precious
Dana Kelolaan bjb Precious
2.636 orangNasabah bjb Precious
bjb Precious Customer Base
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
105Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
104
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
105Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
104
6. bjb prioritas Bogor
7. bjb prioritas Tangerang
8. bjb prioritas Kelapa Gading
9. bjb prioritas Semarang
10. bjb prioritas Surabaya
Perubahan Nama (Rebranding)Setelah layanan bjb prioritas berjalan selama kurang lebih
5 tahun, bank bjb kembali melakukan apresiasi terhadap
para nasabah primanya dengan melakukan rebranding dan
relaunching bjb prioritas, dengan mengganti nama menjadi bjb
precious pada 12 Desember 2012.
6. bjb prioritas Bogor
7. bjb prioritas Tangerang
8. bjb prioritas Kelapa Gading
9. bjb prioritas Semarang
10. bjb prioritas Surabaya
Perubahan Nama (Rebranding)Setelah layanan bjb prioritas berjalan selama kurang lebih
5 tahun, bank bjb kembali melakukan apresiasi terhadap
para nasabah primanya dengan melakukan rebranding dan
relaunching bjb prioritas, dengan mengganti nama menjadi bjb
precious pada 12 Desember 2012.
DPK bjb PreciousThird Party Fund bjb Precious
Rp miliarRp billion
2011
2.602
2011
1.533
2011
812
2011
480
2012
3.017
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
107Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
106Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
107Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
106
Tujuan rebranding layanan bjb prioritas menjadi bjb precious
dimaksud untuk menjadikan bjb precious sebagai suatu brand
yang kuat di mata masyarakat, sehingga dapat menyampaikan
pesan yang jelas dan tegas kepada nasabah/masyarakat luas
dan menegaskan kredibilitas serta eksklusivitas layanan bjb
precious. Pada akhirnya, hal ini akan meningkatkan customer
loyalty serta menambah nilai makna dan memiliki daya saing
terhadap layanan sejenis yang dimiliki oleh competitor. Dengan
brand baru tersebut, nasabah prioritas bank bjb semakin
memiliki identitas yang eksklusif.
Keunggulan Layanan bjb preciousSebagai layanan prima, nasabah bjb precious berhak
mendapatkan layanan terbaik dan esklusif dengan berbagai:
- Kemudahan
bjb precious sangat memahami kesibukan dan berharganya
waktu nasabah. Untuk itu, bjb precious menyediakan
berbagai kemudahan untuk anda dalam melaksanakan
transaksi perbankan, diataranya :
• Pelayanan transaksi perbankan secara personal dari bjb
prioritas.
• Save deposit box.
• Serta beragam kemudahan lainnya.
- Keramahan
Keramahan dan ketulusan adalah sikap utama dalam
melayani nasabah sebagai member bjb precious. bjb
precious siap membantu menangani segala urusan
perbankan anda secara profesional.
- Kenyamanan
Demi menjaga kenyamanan dan privacy setiap transaksi
yang dilakukan, maka setiap nasabah akan dilayani di
ruangan yang didisain khusus sebagai komitmen untuk
senantiasa memberikan yang terbaik untuk anda.
- Keuntungan lainnya
- Kartu member bjb precious dapat digunakan di lebih dari
743 ATM bank bjb, 23.609 ATM Bersama, dan 17.000
PRIMA ATM di seluruh Indonesia.
- Fasilitas pemakaian ruang meeting.
- Airport lounge, fasilitas ruang tunggu di bandara, hanya
dengan menunjukan kartu member bjb precious.
- Travel arrangement.
- Nasabah tidak perlu antri untuk bertransaksi.
- Customer gathering.
Tujuan rebranding layanan bjb prioritas menjadi bjb precious
dimaksud untuk menjadikan bjb precious sebagai suatu brand
yang kuat di mata masyarakat, sehingga dapat menyampaikan
pesan yang jelas dan tegas kepada nasabah/masyarakat luas
dan menegaskan kredibilitas serta eksklusivitas layanan bjb
precious. Pada akhirnya, hal ini akan meningkatkan customer
loyalty serta menambah nilai makna dan memiliki daya saing
terhadap layanan sejenis yang dimiliki oleh competitor. Dengan
brand baru tersebut, nasabah prioritas bank bjb semakin
memiliki identitas yang eksklusif.
Keunggulan Layanan bjb preciousSebagai layanan prima, nasabah bjb precious berhak
mendapatkan layanan terbaik dan esklusif dengan berbagai:
- Kemudahan
bjb precious sangat memahami kesibukan dan berharganya
waktu nasabah. Untuk itu, bjb precious menyediakan
berbagai kemudahan untuk anda dalam melaksanakan
transaksi perbankan, diataranya :
• Pelayanan transaksi perbankan secara personal dari bjb
prioritas.
• Save deposit box.
• Serta beragam kemudahan lainnya.
- Keramahan
Keramahan dan ketulusan adalah sikap utama dalam
melayani nasabah sebagai member bjb precious. bjb precious
siap membantu menangani segala urusan perbankan anda
secara profesional.
- Kenyamanan
Demi menjaga kenyamanan dan privacy setiap transaksi
yang dilakukan, maka setiap nasabah akan dilayani di
ruangan yang didisain khusus sebagai komitmen untuk
senantiasa memberikan yang terbaik untuk anda.
- Keuntungan lainnya
- Kartu member bjb precious dapat digunakan di lebih dari
743 ATM bank bjb, 23.609 ATM Bersama, dan 17.000
PRIMA ATM di seluruh Indonesia.
- Fasilitas pemakaian ruang meeting.
- Airport lounge, fasilitas ruang tunggu di bandara, hanya
dengan menunjukan kartu member bjb precious.
- Travel arrangement.
- Nasabah tidak perlu antri untuk bertransaksi.
- Customer gathering.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
107Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
106
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
107Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
106
Kinerja bjb preciousSejak diluncurkan, pertumbuhan bjb precious meningkat secara
signifikan dari tahun ke tahun.
DPK bjb precious per Desember 2008 hingga Desember 2012
OBPDes-12 Des-11 Des-10 Des-09 Des-08
NSB NOMINAL NSB NOMINAL NSB NOMINAL NSB NOMINAL NSB NOMINAL
BANDUNG 1.045 1.081.398.253.531 823 1.074.773.157.047 497 538.952.895.025 531 535.750.499.546 307 270.002.500.413
JAKARTA 168 231.191.712.982 115 102.405.563.953 227 439.552.759.558 126 144.208.310.476 86 114.129.609.314
SERANG 260 299.647.478.581 180 251.572.891.439 144 183.722.638.613 131 132.666.900.489 95 96.127.379.427
CIREBON 161 187.870.372.838 133 142.550.441.151 93 108.233.951.485
TASIKMALAYA 121 113.755.411.279 85 98.259.794.027 53 51.594.404.847
BOGOR 236 225.046.698.876 181 215.727.600.558 154 129.620.825.355
BEKASI 131 148.893.894.185 104 114.113.848.987 91 82.154.704.619
KELAPA GADING 147 364.396.795.871 97 286.668.953.388
TANGERANG 127 121.890.065.579 72 96.860.987.866
SEMARANG 89 45.823.020.471 83 50.049.426.056
SURABAYA 151 197.501.258.835 113 169.326.019.544
2.636 3.017.414.954.028 1.986 2.602.308.684.016 1.259 1.533.832.179.502 788 812.625.710.511 488 480.259.489.154
Kegiatan Pemasaran 2012Dalam mengelola pertumbuhannya, bjb telah melakukan
beberapa kegiatan pemasaran, diantaranya sebagai berikut:
1. Melakukan customer gathering untuk lebih meningkatkan
hubungan yang baik dengan nasabah, baik nasabah existing
maupun prospect customer.
2. Penyelengaraan program Member Get Member nasabah
bjb precious.
3. Melakukan program promosi dengan membagikan voucher
belanja bagi member bjb precious yang melakukan top-up
dana.
4. Mengikutsertakan nasabah dalam kegiatan yang dikemas
secara eksklusif dan bersifat hobby, yang diberikan kepada
nasabah dengan persyaratan tertentu, seperti misalnya
pada acara Golf yang diadakan di Padang Golf Halim di
Jakarta Timur.
Kinerja bjb preciousSejak diluncurkan, pertumbuhan bjb precious meningkat secara
signifikan dari tahun ke tahun.
DPK bjb precious per Desember 2008 hingga Desember 2012
Kegiatan Pemasaran 2012Dalam mengelola pertumbuhannya, bjb telah melakukan
beberapa kegiatan pemasaran, diantaranya sebagai berikut:
1. Melakukan customer gathering untuk lebih meningkatkan
hubungan yang baik dengan nasabah, baik nasabah existing
maupun prospect customer.
2. Penyelengaraan program Member Get Member nasabah
bjb precious.
3. Melakukan program promosi dengan membagikan voucher
belanja bagi member bjb precious yang melakukan top-up
dana.
4. Mengikutsertakan nasabah dalam kegiatan yang dikemas
secara eksklusif dan bersifat hobby, yang diberikan kepada
nasabah dengan persyaratan tertentu, seperti misalnya
pada acara Golf yang diadakan di Padang Golf Halim di
Jakarta Timur.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
109Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
108Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
109Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
108
Rencana dan Strategi Layanan 2013Dalam rangka membuat layanan bjb precious semakin optimal
dan memiliki positioning yang kuat di masyarakat, serta untuk
meningkatkan persaingan dengan layanan prioritas bank lain,
maka bjb precious akan melakukan beberapa inisiatif sebagai
berikut:
1. Meningkatkan kualitas SDM bjb precious melalui pelatihan-
pelatihan yang akan diselenggarakan baik dari segi skill
maupun kepribadian.
2. Melakukan penambahan kerja sama pada Merchant, Travel
Arrangement serta Lounge yang ada di bandara sebagai
bentuk pemberian fasilitas yang eksklusif kepada member
bjb precious.
3. Melakukan relayout pada setiap outlet bjb precious sebagai
bentuk standarisasi dalam memberikan kenyamanan
terhadap member bjb precious, sehingga nasabah
existing maupun nasabah potensial merasa nyaman dan
teristimewakan, tidak seperti berada di banking hall.
4. Sebagai salah satu bentuk layanan bjb precious berupa
produk Wealth Management, kami menyediakan staf bjb
precious yang berkompeten dan bersertifikat WAPERD,
serta CWMA 01 s.d 03, sebagai bentuk pelayanan yang
lebih.
5. Melakukan Customer Gathering produk-produk Wealth
Management serta program eksklusif lainya baik bagi
nasabah existing maupun nasabah potensial bank bjb.
Selain melakukan pembenahan terhadap sarana dan
prasana layanan, bjb precious akan senantasa meningkatkan
kompetensi pemahaman Wealth Management para pemasar
bjb precious sehingga akan lebih meningkatkan skill untuk
dapat memberikan advice dan pengelolaan dana nasabah
dengan lebih baik.
Rencana dan Strategi Layanan 2013Dalam rangka membuat layanan bjb precious semakin optimal
dan memiliki positioning yang kuat di masyarakat, serta untuk
meningkatkan persaingan dengan layanan prioritas bank lain,
maka bjb precious akan melakukan beberapa inisiatif sebagai
berikut:
1. Meningkatkan kualitas SDM bjb precious melalui pelatihan-
pelatihan yang akan diselenggarakan baik dari segi skill
maupun kepribadian.
2. Melakukan penambahan kerja sama pada Merchant, Travel
Arrangement serta Lounge yang ada di bandara sebagai
bentuk pemberian fasilitas yang eksklusif kepada member
bjb precious.
3. Melakukan relayout pada setiap outlet bjb precious sebagai
bentuk standarisasi dalam memberikan kenyamanan
terhadap member bjb precious, sehingga nasabah
existing maupun nasabah potensial merasa nyaman dan
teristimewakan, tidak seperti berada di banking hall.
4. Sebagai salah satu bentuk layanan bjb precious berupa
produk Wealth Management, kami menyediakan staf bjb
precious yang berkompeten dan bersertifikat WAPERD,
serta CWMA 01 s.d 03, sebagai bentuk pelayanan yang
lebih.
5. Melakukan Customer Gathering produk-produk Wealth
Management serta program eksklusif lainya baik bagi
nasabah existing maupun nasabah potensial bank bjb.
Selain melakukan pembenahan terhadap sarana dan prasana
layanan, bjb precious akan senantasa meningkatkan kompetensi
pemahaman Wealth Management para pemasar bjb precious
sehingga akan lebih meningkatkan skill untuk dapat memberikan
advice dan pengelolaan dana nasabah dengan lebih baik.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
109Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
108
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
109Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
108
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
111Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
110Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
111Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
110
PendirianPT Bank Jabar Banten Syariah adalah suatu Perseroan Terbatas
yang didirikan dan menjalankan kegiatan usahanya menurut
dan berdasarkan peraturan perudang-undangan yang berlaku di
Republik Indonesia, berkedudukan di Kota Bandung. Didirikan
berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 4 tanggal
15 Januari 2012, dibuat oleh Fathiah Helmi, S.H., Notaris di
Jakarta. Akta telah memperoleh pengesahan dari Menkumham
berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-04317.AH.01.01 Tahun
2010 tanggal 26 Januari 2010 dan telah didaftarkan dalam
Daftar Perseroan sesuai dengan UUPT No. AHU-0006426.
AH.01.09 Tahun 2010 tanggal 26 Januari 2010.
Bank Jabar Banten Syariah merupakan perusahaan hasil
pemisahan (spin-off) Unit Usaha Syariah Bank Jabar Banten
sebagaimana termaktub dalam Akta Pemisahan Unit Usaha
Syariah Bank Jabar Banten ke dalam Bank Jabar Banten Syariah
No. 3 tanggal 15 Januari 2010 dibuat di hadapan Fathiah Helmi,
S.H., Notaris di Jakarta.
Kegiatan UsahaSesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Bank Jabar Banten
Syariah, maksud dan tujuan adalah menyelenggarakan usaha
perbankan berdasarkan prinsip syariah.
EstablishmentPT Bank Jabar Banten Sharia is a Limited subsidiary that conducts
its operations according to and based on laws and regulations
of the Republic of Indonesia, and is located in Bandung. Was
established under the Deed of Establishment Limited No.4
January 15, 2010, made by Fathiah Helmi, SH, Notary in Jakarta.
Deed which was approved by the Menkumham decision-
04317.AH.01.01.Tahun AHU 2010 January 26, 2010 and has
been registered in accordance with the Company Law No.AHU
0006426.AH.01.09.Tahun 2010-January 26, 2010.
Bank Jabar Banten Sharia is the result of a spin off of the Bank
Jabar Banten as set forth in the Deed of Separation of the Sharia
Unit Sharia Bank Jabar Banten from Bank Jabar Banten Sharia
No. 3 dated January 15, 2010 Fathiah Helmi, SH, Notary in
Jakarta.
Business ActivityIn accordance with Article 3 of the Articles of Bank Jabar Banten
Sharia Association, intent and purpose is to conduct banking
business based on sharia principles.
Bank Jabar Banten Syariah sebagai anak
perusahaan semakin melengkapi dan
menjadi alternatif ketersediaan produk
dan layanan perbankan yang diberikan
Perusahaan kepada masyarakat.As a subsidiary, Bank Jabar Banten Shariah, increasingly completes its serv-ice and becomes an alternative bank which provides banking product and service that the Company provides to public.
Bisnis SyariahSharia Business
Rp 4,3TAset Bank Jabar Banten Syariah
Bank Jabar Banten Sharia Asset
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
111Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
110
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
111Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
110
Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang SahamBerdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham
lainnya No.27 tanggal 31 Juli 2012, dibuat oleh Popy Kuntari
Sutresna, S.H., Notaris di Bandung, struktur permodalan dan
susunan pemegang saham adalah sebagai berikut:
Keterangan
Nilai Nominal Rp250,-per sahamNominal Value Rp250,- per Share
DescriptionJumlah Nilai Nominal (Rp)
Total Nominal Value
Persentase (%)
Percentage
Modal Dasar 2.000.000.000.000 Basic Capital
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh bank bjbPD Banten Global Development
595.000.000.00014.000.000.000
97,702,30
Issued and Fully Paid Capital bank bjbPD Banten Global Development
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
609.000.000.000 100,00 Total Issued and Fully Paid Capital
Capital Structure and Composition of Shareholders
Under the Deed General meeting Shareholders No.27 July 31,
2012, made by Popy Kuntari Sutresna, SH, Notary in Bandung,
the capital structure and shareholding structure is as follows:
Rp 14MLaba Bersih Bank Jabar Banten SyariahBank Jabar Banten Sharia Net Profit
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
113Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
112Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
113Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
112
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
General Meeting Shareholders
DIREKTUR UTAMAPresident Director
DIREKTUR KOMERSIALDirector of Commercial
DIREKTUR RITELDirector of Retail
DIREKTUR OPERASIDirector of Operation
DEWAN PENGAWAS SYARIAHSharia Supervisory Board
DEWAN KOMISARISBoard of Commissioners
KOMITE AUDITAudit Committee
KOMITE PEMANTAU RISIKORisk Monitoring Committee
DIVISI MANAJEMEN RISIKORisk Management Division
KANTOR CABANGBranch Offices
DIVISI KOMERSIALCommercial Division
DIVISI RITEL & KONSUMERRetail & Consumer Division DIVISI OPERASI
Operation Division
DIVISI TEKNOLOGI INFORMASITechnology Information Division
DIVISI PERENCANAAN STRATEGIS
Strategic Plan Division
DVISI AUDIT INTERNALInternal Audit Division
KOMITE REMUNERASI & NOMINASI
Remuneration & Nomination Committee
• Kepatuhan Compliance
• pengadaan&LOGISTIKLogistic & Procurement
• jaringan&pelayananService & Network
• SeKretariSperuSahaanCorporate Secretary
• reviewer• treaSury
DIREKTUR KEPATUHANDirector of Compliance
Per tanggal 31 Desember 2012, susunan anggota Dewan
Komisaris, Direksi dan Dewan Pengawas Syariah adalah
sebagaimana tercantum dalam Akta Berita Acara Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa No.21 tanggal 27 Februari 2012
dan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Lainnya
No. 4 tanggal 6 Desember 2012, dibuat oleh Popy Kuntari
Sutresna, S.H., Notaris di Bandung sebagai berikut :
Dewan Komisaris Nama / Name Board Of Commissioner
Komisaris Utama Hendarin Sukarmadji President Commissioner
Komisaris Santoso Djojo Koesoemo Commissioner
Komisaris Erick Commissioner
Komisaris Independen Cahya Independent Commissioner
Direksi Board Of Directors
Direktur Utama Achmad Riawan Amin President Director
Direktur Ritel Hamara Adam Retail Director
Direktur Operasi Didi Muwardi Operational Director
Direktur Kepatuhan Ali Nuridin Compliance Director
Direktur Komersial Mochammad Mujib Mas’Ud Commercial Director
Dewan Pengawas Syariah Sharia Supervisory Board
Ketua Prof. Dr. Jaih Mubarok, SE, MH, M.Ag Chairman
Anggota Rikzan Maulan, Lc., M.Ag Member
Anggota Iwan Kartiwan Manshur, Lc Member
Anggota Drs. HE Sunidja, MM., M.Ag Member
As of December 31, 2012, the composition of the Board
of Commissioners, Board of Directors and the Supervisory
Board is described in Deed Extraordinary General Meeting of
Shareholders No. 15 dated February 27, 2012, and the Deed of
Minutes of Extraordinary General Meeting of Shareholders No.
4 dated December 6, 2012, made by Popy Kuntari Sutresna, SH,
Notary in Bandung:
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
113Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
112
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
113Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
112
Per tanggal 31 Desember 2012, susunan Dewan Komisaris,
Direksi dan Dewan Pengawas Syariah di atas telah memperoleh
persetujuan dari Bank Indonesia sebagaimana termaksud
dalam:
a. Surat Bank Indonesia No. 13/5/GBI/DPbS tanggal 10 Agustus
2011 perihal Keputusan atas Pencalonan Anggota Dewan
Komisaris dan Anggota Direksi Bank Saudara.
b. Surat Bank Indonesia No. 14/20/GBI/DPbS tanggal 24
September 2012 perihal Keputusan atas Pengajuan Calon
Pengurus Bank Saudara.
c. Surat Bank Indonesia No. 14/35/DPbS/Bd/Rahasia tanggal
17 Desember 2012 perihal Hasil Penilaian Wawancara
Calon Anggota Dewan Pengawas Syariah (DPS).
Kinerja Bank Jabar Banten Syariah merupakan Bank Umum Syariah
yang kegiatan usahanya menghimpun serta menyalurkan
dana ke masyarakat. Berdasarkan angka-angka yang dikutip
dari laporan keuangan periode 31 Desember 2012 yang telah
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo
& Rekan, aset BJBS meningkat 50% atau Rp. 1.426 miliar dari
posisi Rp. 2.849 miliar pada Desember 2011 menjadi sebesar
Rp. 4.275 miliar pada Desember 2012.
Perkembangan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) adalah
sebagai berikut:
• DPK yang berasal dari produk Giro, Tabungan dan Deposito
meningkat sebesar 51,55% atau Rp. 1.144 miliar yaitu dari
Rp. 2.219 pada Desember 2011 menjadi Rp. 3.362 miliar
pada 31 Desember 2012. Peningkatan tersebut ditopang
oleh kenaikan Deposito sebesar Rp. 974 miliar atau 55%
dari Rp. 1.771 miliar menjadi Rp. 2.745 miliar di Desember
2012.
• Produk Tabungan meningkat Rp. 167 miliar atau
70% dari Rp. 240 miliar di Desember 2011 menjadi
Rp. 406 miliar pada Desember 2012 dan produk Giro
meningkat sebesar Rp. 3 miliar atau 2% dari sebesar
Rp. 208 miliar di Desember 2011 menjadi Rp. 211 miliar di
Desember 2012.
• Komposisi Dana Pihak Ketiga bank bjb Syariah dari
Desember 2011 hingga Desember 2012 masih didominasi
oleh simpanan Deposito masing-masing sebesar 79,83%
dan 81,64% dari total Dana Pihak Ketiga dan mayoritas
merupakan deposan korporasi.
Meningkatnya volume usaha disebabkan pertumbuhan
pembiayaan Bank Jabar Banten Syariah. Kinerja pembiayaan
bank bjb Syariah terus mengalami peningkatan dan pada tahun
As of December 31 2011, the Board of Commissioners,
Directors and Supervisory Board of Islamic Sharia above, has
received approval from Bank Indonesia as set forth in:
a. Surat Bank Indonesia No. 13/5/GBI/DPbS tanggal 10 Agustus
2011 perihal Keputusan atas Pencalonan Anggota Dewan
Komisaris dan Anggota Direksi Bank Saudara.
b. Surat Bank Indonesia No. 14/20/GBI/DPbS tanggal 24
September 2012 perihal Keputusan atas Pengajuan Calon
Pengurus Bank Saudara.
c. Surat Bank Indonesia No. 14/35/DPbS/Bd/Rahasia tanggal
17 Desember 2012 perihal Hasil Penilaian Wawancara
Calon Anggota Dewan Pengawas Syariah (DPS).
PerformanceBank Jabar Banten Syariah merupakan Bank Umum Syariah
yang kegiatan usahanya menghimpun serta menyalurkan
dana ke masyarakat. Berdasarkan angka-angka yang dikutip
dari laporan keuangan periode 31 Desember 2012 yang telah
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo
& Rekan, aset BJBS meningkat 50% atau Rp. 1.426 miliar dari
posisi Rp. 2.849 miliar pada Desember 2011 menjadi sebesar
Rp. 4.275 miliar pada Desember 2012.
Development of Third Party Fund-raising (DPK) is as
follows:
• Third Party Funds from Current Account, Savings
Deposits, Time Deposits and Deposits from other
banks increased by Rp 1,144 billion or 51.55%, from
Rp 2,219 billion in December 2010 to Rp 3,362 billion
in December 31, 2012. The increase is supported by the
increase in the volume of savings deposits amounting
to Rp 974 billion or 55% from Rp 1,771 billion to
Rp 2,745 billion on December 2012.
• Saving Deposits increased by Rp 167 billion or 70% from
Rp 41 billion in May 2010 to Rp 152 billion as of
December 31, 2012 and current account increase
Rp 3 billion or 2% from Rp 208 billion to Rp 211 billion
on Desember 2012.
• Composition of Third Party Funds Sharia bjb bank of
December 2010 until December 2012 was still dominated
by time deposits amounted to 79.83% and 81.64% of total
third party funds and corporate deposan are majority.
The increase in business volume is due to the growth of
Bank Jabar Banten Sharia’s financing. Performance of
Islamic financing continues to increase and in 2012 the
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
115Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
114Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
115Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
114
2012 volume pembiayaan BJBS telah mencapai Rp. 1.192 miliar
atau meningkat sebesar 67% dibandingkan dengan tahun
sebelumnya.
Perkembangan Ekuitas (Modal)Ekuitas terdiri dari modal disetor dan saldo laba pada 31
Desember 2012 sebesar Rp. 632 miliar atau meningkat 20%
dibandingkan posisi pada Desember 2011. Peningkatan ini
terutama disebabkan oleh adanya penambahan setoran modal
pada bulan Juli 2012 sebesar Rp. 102 miliar yang berasal
dari bank bjb sebesar Rp. 100 miliar dan PT Banten Global
Development Rp. 2 miliar serta laba bersih yang dibukukan BJBS
pada akhir tahun 2012 sebesar Rp. 14 miliar.
Pertumbuhan Pendapatan, Beban dan LabaSelama periode tahun buku 2012, pertumbuhan pendapatan,
beban dan laba BJBS adalah sebagai berikut:
• Pendapatan operasional BJBS sebesar Rp 370 miliar
dimana jumlah tersebut berasal dari pendapatan
penyaluran dana Rp 358 miliar dan sisanya
Rp 12 miliar berasal dari pendapatan operasional lainnya
• Beban operasional BJBS Rp 200 miliar terdiri dari beban
tenaga kerja Rp 78 miliar, beban administrasi dan umum
Rp 31 miliar, beban penyisihan kerugian aset produktif
bersih Rp 52 miliar dan sisanya berupa beban lainnya
sebesar Rp 38 miliar.
• Laba bersih BJBS pada Desember 2012 sebesar Rp. 14
miliar mengalami penurunan sebesar Rp. 4 miliar (22%) jika
dibandingkan Desember 2011 Rp 18 miliar. Hal tersebut
disebabkan oleh adanya peningkatan kolektibilitas debitur
terbesar BJBS, yaitu PT Citra Sari Makmur menjadi Kol 4
(Diragukan) sehingga menyebabkan beban PPAP bertambah
Rp. 37 miliar.
volume of Bank Jabar Banten Sharia’s financing has reached
Rp 1,192 billion with a growth rate reaching 67%.
The Development of Equity (Capital)Equity consists of paid-in capital and retained earnings as of
December 31, 2012 amounted to Rp 632 billion or an increase
of 20% compared to the position on December 2011. This
increase is made possible by paid capital from bank bjb Rp 100
billion and PD Banten Global Development (PD BGD) Rp 2 billion
on July 2012 also net profit Bank Jabar Banten Sharia Rp 14
billion at the end of 2012.
Revenue, Expense and Income GrowthDuring the period of fiscal year 2011, revenue growth, expense
and profit BJBS are as follows:
• Operating income amounted to Rp 370 billion which
is the amount derived from the income distribution
of funds of Rp 358 billion and the remaining
Rp 12 billion coming from other operating income.
• Bank Jabar Banten Sharia bank operating expenses
of Rp 200 billion consists of personnel expenses of
Rp 78 billion, general and administrative expenses of
Rp 31 billion, provision for losses in net earning assets of
Rp 52 billion and the less are other expenses Rp 38 billion.
• Bank Jabar Banten Sharia’s net profit on 2012 amounted to
Rp 14 billion, decreasing Rp 4 billion (22%) compare
to December 2011 Rp 18 billion. its possible made by
increasing collectibilities PT Citra Sari Makmur became
collect 4 (adoubted) who impact to PPAP expenses increase
to Rp 37 billion.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
115Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
114
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
115Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
114
Rasio-rasio Keuangan• Rasio permodalan (CAR) bank bjb Syariah pada bulan
Desember 2012 sebesar 21,73% mengalami penurunan
dibandingkan bulan Desember 2011 yang berada pada
posisi 30,20%.
• Rasio rentabilitas:
- Imbal hasil Aset (Return On Asset – ROA) sebesar
0,67% pada Desember 2012 dibadingkan 1,22% pada
Desember 2010.
- Imbal Hasil Ekuitas (Return On Equity – ROE) sebesar
2,59% pada Desember 2012 dibadingkan 3,53% pada
Desember 2011.
- Penurunan ROA dan ROE disebabkan oleh rasio BOPO
yang mengalami Peningkatan dibandingkan dengan
tahun sebelumnya.
- NOM pada tahun 2012 sebesar 7,41% mengalami
penurunan dibandingkan dengan posisi Desember
2011 sebesar 7,84%.
.• Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional
(BOPO) sebesar 90,62%. Mengalami peningkatan
dibandingkan dengan posisi pada bulan Desember 2011
sebesar 84,12%.
• Per 31 Desember 2012, Financing Deposit Ratio (FDR)
87,99% apabila dibandingkan dengan Desember 2011
sebesar 79,61%. Kondisi tersebut disebabkan peningkatan
volume pembiayaan yang tidak diimbangi dengan
peningkatan DPK, dimana pembiayaan meningkat sebesar
Rp 1.192 miliar sedangkan DPK hanya meningkat sebesar
Rp 1.144 miliar.
• Kualitas aset produktif per 31 Desember 2012 rasio-rasio
terkait dengan kualitas aktiva produktif antara lain Net
Performing Financing (NPF) - Gross 3,97%, Net Performing
Financing (NPF) – Net 2,10%.
Financial Ratios• bank bjb Sharia’s Current Account Ratio (CAR) in December
2012 was 21.73%, or declining compared to 30.20% in
December 2011.
• Profitability ratio:
- Return On Assets – (ROA) was 0.67% in 2012 compared
to 1.22% in December 2011.
- Return on Equity (ROE) was 2.59% in December 2012
compared to 3.53% in December 2011.
- Decreases in ROA and ROE ratios were generated by
improved BOPO compared with the previous year.
- NOM in 2011 was 7.41%, or experiencing a decline of
when compared with 7.84% in December 2011.
• Operational Expenses to Operating Income (BOPO) equals
to 90.62%. BOPO ratio is still higher than the national
ratio BOPO of the Islamic banking industry in 2011 That is
84.12%.
• As of December 31, 2012, Financing Deposit Ratio (FDR)
was 87.99%, highest when compared to December 2011,
which had a ratio of 79.61%. This indicates volume financing
bigger than Third party fund when increasing financing
Rp 1.192 billion and Third party fund only increasing
Rp 1.144 billion.
• Asset quality on December 31, 2012 are conected by Net
Performing Financing (NPF) - Gross 3,97%, Net Performing
Financing (NPF) – Net 2,10%.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
117Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
116Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
117Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
116
Di tahun 2012, bank bjb menambah beberapa jumlah kantor
sesuai dengan jenisnya, untuk menjangkau sebanyak mungkin
nasabah potensial sesuai segmen bisnisnya. Hal ini untuk
mendukung keberadaan bank bjb yang siap melayani setiap
nasabahnya.
Kekuatan atas semakin tersebarnya jaringan bank bjb juga
diperkuat dengan berbagai aktivitas yang semakin mendekatkan
Bank dengan para nasabahnya. Berbagai inisiatif digagas
oleh masing-masing unit bisnis sebagaimana tercermin pada
penjelasan di bawah ini.
bjb preciousMelalui 10 outlet yang sudah dimilikinya, bjb precious
terus memperkuat motto kemudahan, keramahan, dan
kenyamanan.
Aktivitas pemasaran yang dilakukan bjb precious di tahun 2012
diantaranya:
- Customer gathering dan mini gathering untuk meningkatkan
hubungan dengan nasabah dan calon nasabah.
- Penyelengaraan program Member Get Member nasabah
bjb precious.
- Adanya program promosi melalui pembagian voucher
belanja bagi member bjb precious yang melakukan top-up
dana.
Di tahun 2012, bank bjb menambah beberapa jumlah kantor
sesuai dengan jenisnya, untuk menjangkau sebanyak mungkin
nasabah potensial sesuai segmen bisnisnya. Hal ini untuk
mendukung keberadaan bank bjb yang siap melayani setiap
nasabahnya.
Kekuatan atas semakin tersebarnya jaringan bank bjb juga
diperkuat dengan berbagai aktivitas yang semakin mendekatkan
Bank dengan para nasabahnya. Berbagai inisiatif digagas
oleh masing-masing unit bisnis sebagaimana tercermin pada
penjelasan di bawah ini.
bjb preciousMelalui 10 outlet yang sudah dimilikinya, bjb precious
terus memperkuat motto kemudahan, keramahan, dan
kenyamanan.
Aktivitas pemasaran yang dilakukan bjb precious di tahun 2012
diantaranya:
- Customer gathering dan mini gathering untuk meningkatkan
hubungan dengan nasabah dan calon nasabah.
- Penyelengaraan program Member Get Member nasabah
bjb precious.
- Adanya program promosi melalui pembagian voucher
belanja bagi member bjb precious yang melakukan top-up
dana.
Penambahan jumlah kantor dan jalur
distribusi perlu dukungan kekuatan
marketing yang handal, sehingga persepsi
masyarakat terhadap keberadaan bank
bjb semakin kuat melekat.Penambahan jumlah kantor dan jalur distribusi perlu dukungan kekuatan marketing yang handal, sehingga persepsi masyarakat terhadap keberadaan bank bjb semakin kuat melekat.
Aspek PemasaranMarketing Aspect
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
117Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
116
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
117Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
116
Perbankan KonsumerPerbankan Konsumer dimaksimalkan menjadi mesin penggerak
perolehan dana bagi Bank, seiring dengan pertumbuhan tingkat
kesejahteraan masyarakat di wilayah Jawa Barat dan Banten
khususnya, serta masyarakat di sekitar kantor-kantor bank bjb.
Beberapa kegiatan pemasaran yang dilakukan untuk mendukung
pencapaian tersebut antara lain:
- Pelaksanaan promosi pemasaran yang lebih efektif dan
berkesinambungan.
- Pemasaran secara proaktif dan berkesinambungan.
- Pelaksanaan consumer loan loyalty program.
Perbankan Komersial & KorporasiPertumbuhan kredit bisnis komersial dan korporasi dilakukan
melalui cara-cara pemasaran sebagai berikut:
- Kerja sama penyaluran kredit sindikasi dan club deal dengan
perbankan nasional.
- Penyaluran kredit yang lebih prudent kepada debitur yang
sesuai dengan risk acceptance criteria dengan fokus pada
sektor pembiayaan.
- Berperan aktif dengan perbankan nasional dan debitur
korporasi dalam aktivitas Kredit sindikasi, baik sebagai
arranger, agen fasilitas, agen jaminan, dan peran lain yang
dibutuhkan.
Perbankan KonsumerPerbankan Konsumer dimaksimalkan menjadi mesin penggerak
perolehan dana bagi Bank, seiring dengan pertumbuhan tingkat
kesejahteraan masyarakat di wilayah Jawa Barat dan Banten
khususnya, serta masyarakat di sekitar kantor-kantor bank bjb.
Beberapa kegiatan pemasaran yang dilakukan untuk mendukung
pencapaian tersebut antara lain:
- Pelaksanaan promosi pemasaran yang lebih efektif dan
berkesinambungan.
- Pemasaran secara proaktif dan berkesinambungan.
- Pelaksanaan consumer loan loyalty program.
Perbankan Komersial & KorporasiPertumbuhan kredit bisnis komersial dan korporasi dilakukan
melalui cara-cara pemasaran sebagai berikut:
- Kerja sama penyaluran kredit sindikasi dan club deal dengan
perbankan nasional.
- Penyaluran kredit yang lebih prudent kepada debitur yang
sesuai dengan risk acceptance criteria dengan fokus pada
sektor pembiayaan.
- Berperan aktif dengan perbankan nasional dan debitur
korporasi dalam aktivitas Kredit sindikasi, baik sebagai
arranger, agen fasilitas, agen jaminan, dan peran lain yang
dibutuhkan.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
119Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
118Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
119Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
118
- Aktif dalam forum-forum bisnis dan pertemuan bisnis yang
diselenggarakan oleh asosiasi pengusaha forum BUMN/
BUMD.
- Pertemuan dengan nasabah korporasi dalam rangka
identifikasi kebutuhan nasabah untuk tujuan one stop
service solution.
Perbankan MikroSegmen bisnis mikro telah menjadi salah satu pendorong utama
kemajuan bank bjb. Keberhasilan ini antara lain dicapai dengan
dilakukannya beberapa hal sebagai berikut:
- Pengembangan jaringan waroeng.
- Pengembangan produk mikro.
- Penyelenggaraan undian berhadiah.
Bisnis KPR & MortgagePeningkatan yang dicapai bisnis KPR & Mortgage di tahun 2012
didukung oleh beberapa inisiatif, diantaranya:
- Penambahan kerja sama dengan pengembang sehingga
semakin banyak masyarakat yang dapat mempergunakan
jasa bank bjb.
- Pengadaan dan optimalisasi kegiatan sales force.
- Peningkatan dan optimalisasi Sentra KPR.
- Pembentukan/peningkatan/optimalisasi kegiatan bisnis
proses KPR & Mortgage di beberapa lokasi strategis.
Bisnis Internasional dan TresuriPemasaran produk Divisi Internasional dilakukan melalui acara
gathering dengan para pengusaha yang telah menjadi nasabah
maupun calon nasabah di berbagai daerah. Selain itu, dilakukan
pula pendampingan secara langsung kepada cabang-cabang
dalam kegiatan pemasaran kepada nasabah/calon nasabah
potensial, serta memberikan skema pricing yang sesuai dengan
kebutuhan nasabah.
bank bjb juga menjalin kerja sama dengan berbagai pihak,
baik pemerintah maupun instansi terkait lainnya, baik sebagai
nara sumber maupun partner dalam melakukan sosialisasi
kegiatan transaksi perbankan internasional. Serta promosi baik
melalui media cetak dan elektronik maupun dalam kegiatan
sponsorship.
- Aktif dalam forum-forum bisnis dan pertemuan bisnis yang
diselenggarakan oleh asosiasi pengusaha forum BUMN/
BUMD.
- Pertemuan dengan nasabah korporasi dalam rangka
identifikasi kebutuhan nasabah untuk tujuan one stop
service solution.
Perbankan MikroSegmen bisnis mikro telah menjadi salah satu pendorong utama
kemajuan bank bjb. Keberhasilan ini antara lain dicapai dengan
dilakukannya beberapa hal sebagai berikut:
- Pengembangan jaringan waroeng.
- Pengembangan produk mikro.
- Penyelenggaraan undian berhadiah.
Bisnis KPR & MortgagePeningkatan yang dicapai bisnis KPR & Mortgage di tahun 2012
didukung oleh beberapa inisiatif, diantaranya:
- Penambahan kerja sama dengan pengembang sehingga
semakin banyak masyarakat yang dapat mempergunakan
jasa bank bjb.
- Pengadaan dan optimalisasi kegiatan sales force.
- Peningkatan dan optimalisasi Sentra KPR.
- Pembentukan/peningkatan/optimalisasi kegiatan bisnis
proses KPR & Mortgage di beberapa lokasi strategis.
Bisnis Internasional dan TresuriPemasaran produk Divisi Internasional dilakukan melalui acara
gathering dengan para pengusaha yang telah menjadi nasabah
maupun calon nasabah di berbagai daerah. Selain itu, dilakukan
pula pendampingan secara langsung kepada cabang-cabang
dalam kegiatan pemasaran kepada nasabah/calon nasabah
potensial, serta memberikan skema pricing yang sesuai dengan
kebutuhan nasabah.
bank bjb juga menjalin kerja sama dengan berbagai pihak,
baik pemerintah maupun instansi terkait lainnya, baik sebagai
nara sumber maupun partner dalam melakukan sosialisasi
kegiatan transaksi perbankan internasional. Serta promosi baik
melalui media cetak dan elektronik maupun dalam kegiatan
sponsorship.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
119Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
118
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
119Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
118
Sementara untuk mengembangkan bisnis trade finance
diantaranya dilakukan melalui:
- Penyelenggaraan customer gathering bersinergi dengan
pihak terkait dalam upaya mengembangkan transaksi
trade finance bank bjb.
- Memberikan support kepada cabang dalam kegiatan
pemasaran kepada nasabah/calon nasabah potensial melalui
analisis pemberian special treatment atau pendampingan
dalam kegiatan pemasaran.
- Melakukan direct/indirect selling produk Divisi International
secara agresif
- Implementasi skema harga yang fleksibel untuk layanan
trade finance.
Sementara untuk mengembangkan bisnis trade finance
diantaranya dilakukan melalui:
- Penyelenggaraan customer gathering bersinergi dengan
pihak terkait dalam upaya mengembangkan transaksi
trade finance bank bjb.
- Memberikan support kepada cabang dalam kegiatan
pemasaran kepada nasabah/calon nasabah potensial melalui
analisis pemberian special treatment atau pendampingan
dalam kegiatan pemasaran.
- Melakukan direct/indirect selling produk Divisi International
secara agresif
- Implementasi skema harga yang fleksibel untuk layanan
tade finance.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
121Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
120Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
121Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
120
Tinjauan Fungsional
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
121Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
120
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
121Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
120
Sementara itu, pertumbuhan yang dicapai semakin memperbesar
customer base yang dimiliki Bank. Banyaknya jumlah nasabah
dengan beragam kebutuhan mereka yang kian kompleks harus
bisa kami tangani dengan kenyamanan dan kecepatan yang
setara kualitasnya. Disini, keberadaan teknologi informasi yang
tepat guna sangat memegang peranan penting. Tersedianya
berbagai sistem teknologi dengan segala kelebihannya harus
bisa dicermati secara baik. Bank harus mampu menetapkan
sistem teknologi informasi yang sesuai dengan kebutuhannya.
Infrastruktur dibangun berdasarkan keperluan, sehingga
pengembangannya kedepan dapat dilakukan secara efisien dan
tidak mengganggu operasional Perusahaan.
Meanwhile, the growth achieved by the Bank has increasingly
widen its customer base. We have to facilitate a large number
of clients with their various increasingly complex needs with
comfort and speed with equivalent quality. In this case, an
efficient Information Technology plays a very important role. The
availability of various technology system with its excess must be
considered carefully. Bank must be able to use the Information
Technology which is suitable with its need. Infrastructure is built
based on need, so that its development in the future can be done
efficiently and does not interfere the company’s operation.
Pertumbuhan usaha Bank akan selalu diikuti
dengan kebutuhan ketersediaan sumber
daya manusia yang memadai, baik dari segi
jumlah maupun kualitasnya. Untuk memenuhi
kebutuhan tersebut, diperlukan proses yang
terencana sehingga mendapatkan hasil yang
baik. Dengan demikian, kegiatan operasional
berjalan secara lancar, kualitas layanan
yang diberikan bank bjb pun dapat terjaga
kesinambungannya.The growth of the Bank will always be followed by need to provide adequate human resources, both in terms of quantity and quality. To meet the need, a well-planned process is required in order to get a good result. Thus, the banking operation runs smoothly and the quality of services provided bank bjb can be maintained sustainably.
Tinjauan FungsionalFunctional Review
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
123Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
122Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
123Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
122
Kriteria kompetensi yang harus dimiliki SDM bank bjb
dikembangkan seiring dengan kemajuan dan target yang ingin
dicapai Bank.
Sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas merupakan
aset utama Perusahaan, oleh karenanya pengelolaan dan
pengembangan SDM sudah dimulai bank bjb sejak proses
perekrutan dan selama mereka berkarya di Bank. Sebagai
apresiasi atas dedikasi dan integritas yang diberikan selama
mereka bekerja, kami juga menyiapkan paket paska karya yang
memadai.
Perencanaan SDMTersedianya sumber daya manusia yang memiliki kompetensi
sesuai dengan kebutuhan merupakan salah satu faktor
yang sangat berpengaruh untuk menjaga keberlangsungan
perusahaan, sehingga akan memudahkan perusahaan dalam
membangun pondasi yang kuat untuk menghadapi persaingan
bisnis yang semakin ketat. Dalam rangka pemenuhan SDM
tersebut, kami melakukannya sejak mencari calon pegawai yang
kompeten yang dapat mempengaruhi masa depan Perusahaan,
yakni melalui program rekrutmen yang terencana dengan baik.
bank bjb continues adjusting the competence criteria of its
Human Resources
Human resources (HR) quality is the bank’s main asset; therefore,
the bank begins our employees’ quality development and
management since the recruitment process and during their
years of service at the bank. We also have attractive retirement
package to show our appreciation to retired personnel for their
dedication and integrity.
HR PlanningThe bank’s sustainability relies heavily on competent human
resources to lay solid foundation for excellence in the
increasingly intense competition. To do this, we apply stringent
screening since the initial stages of recruitment process so we
can ascertain higher possibility to hire qualified personnel that
would bring continuous improvements to the bank and to the
Bank’s future growths.
Pengelolaan dan pengembangan
sumber daya manusia merupakan suatu
program berkesinambungan, sejak
proses pemilihan calon-calon pengelola
masa depan hingga ketika aset utama ini
berkarya dan menyelesaikan tugasnya di
Bank.Management and development on human resources is a sustainable program which goes since the process of selecting the candidate of employees until they work and complete their duty in the Bank.
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
+2.754Rekrutmen Karyawan Fresh Graduate
Fresh Graduate Employee Recruitment
+89Rekruitmen Karyawan Special Hire
Special Hire Employee Recruitment
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
123Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
122
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
123Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
122
RekrutmenRekrutmen yang dijalankan bank bjb merupakan suatu
proses pengadaan sumber daya manusia yang berkualitas dan
profesional sejalan dengan pertumbuhan bank bjb yang begitu
pesat.
Program rekrutmen yang diadakan Divisi SDM di tahun 2012
adalah sebagai berikut:
- Rekrutmen Fresh Graduate. Rekrutmen fresh graduate
merupakan pengadaan tenaga fresh graduate dengan
status calon pegawai non pendidikan. Selama tahun 2012,
Divisi SDM telah mengadakan rekrutmen dan menjaring
2.754 fresh graduate.
RecruitmentAt bank bjb, employee recruitment is conducted to ensure
qualified and professional personnel in line with the bank’s
rapid business progress,
The following are our recruitment programs run during 2012:
- Fresh Graduate Recruitment. Fresh graduate recruitment
gives the bank fresh graduate recruits with non-academic
status. During 2011, the Human Resources Division recruited
2,574 fresh graduates.
Rp 834,5MBiaya Tenaga Kerja
Labour Expenses
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
125Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
124Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
125Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
124
- Rekrutmen Special Hire. Rekrutmen special hire merupakan
pengadaan tenaga berpengalaman pada bidang pekerjaan
tertentu yang selaras dengan pencapaian kinerja bank bjb.
Rekrutmen di tahun 2012 telah menjaring 89 tenaga special
hire.
- Rekrutmen Officer Development Program. Rekrutmen
Officer Development Program (ODP) merupakan
pemenuhan kebutuhan calon tenaga pimpinan (creating
business leader) dimana calon tenaga ODP berasal dari
internal dan eksternal bank bjb.
- Rekrutmen pegawai melalui kerja sama dengan perusahaan
penyedia jasa outsourcing. Program ini khusus untuk
memenuhi tenaga supporting/non core unit. Hingga tahun
2012, jumlah tenaga outsourcing bank bjb sebanyak 623
pegawai.
Komposisi Karyawan Menurut Status pada tahun 20122012 Composition of Employees by Status
Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Pendidikan pada tahun 20122011 Composition of Employees by Educational Level
9,10% Pasca Sarjana S2/ Post Graduate
76,43% Sarjana/ Undergraduate93,31% Tetap/ Permanet
6,69% Calon/ Pegawai/ Prospective
Komposisi Karyawan Menurut Status Composition of Employees by Status
Status 2012 2011 2010 2009 Status
Tetap 2.115 1.979 1.532 1.608 Permanent
Calon pegawai 2.766 142 516 513 Prospective
Jumlah 4.881 2.121 2.048 2.121 Total
Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Pendidikan Composition of Employees by Educational Level
Status 2012 2011 2010 2009 Status
S3 1 4 5 3 Doctoral
Pasca Sarjana S2 235 193 188 189 Post Graduate
Sarjana 3.555 1.621 1.532 1.546 Undergraduate
Diploma 1.050 249 260 240 Diploma
Sekolah Lanjutan Tingkat Atas dan Sederajat 33 48 58 116 Senior High School
Sekolah Menengah Tingkat Pertama 1 1 2 8 Junior High School
Sekolah Dasar - 5 7 19 Elementary School
Jumlah 4.881 2.121 2.048 2.121 Total
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
- Recruitment of Special Hire. This program is intended to hire
experienced personnel for certain critical areas to meet the
bank’s business progress. Bank bjb hired 89 such personnel’
during 2012.
- Officer Development Program. This particular recruitment
process is intended for succession purposes to prepare the
bank’s future leaders whether from external or internal
sources.
- Recruitment of staff through partnerships with the bank’s
outsourcing companies. This program is specifically designed
to hire supporting personnel/non-core units. Until 2012, the
bank has employed 623 outsourced personnel.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
125Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
124
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
125Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
124
Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Manajemen pada tahun 20122012 Composition of Employees by Management Level
Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Usia pada tahun 20122012 Composition of Employees by Age
0,94% Manajemen Puncak/Top Management
2,50% Lebih dari 50 Tahun/Older Than 50 Years
7,54% Manajemen Madya/Senior Management 29,28% 31 – 40 Tahun/
31 – 40 Years
38,85% Manajemen Lini/Junior Management 21,45% 41 – 50 Tahun/
41 – 50 Years
52,66% Staf dan Lainnya/Staff and Others
46,77% 18 – 30 Tahun/18 – 30 Years
Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Manajemen / Composition of Employees by Management Level
Status 2012 2011 2010 2009 Status
Manajemen Puncak 28 20 20 20 Top Management
Manajemen Madya 26 160 120 147 Senior Management
Manajemen Lini 1.253 824 544 416 Junior Management
Staf dan lainnya 3.380 1.117 1.364 1.538 Staff and Others
Jumlah 4.881 2.121 2.048 2.121 Total
Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Usia / Composition of Employees by Age
Status 2012 2010 2010 2009 Status
18 – 30 Tahun 3.662 992 983 705 18 – 30 Years
31 – 40 Tahun 716 621 574 704 31 – 40 Years
41 – 50 Tahun 448 455 444 571 41 – 50 Years
Lebih dari 50 Tahun 55 53 47 141 Older Than 50 Years
Jumlah 4.881 2.121 2.048 2.121 Total
Pengelolaan KinerjaPerformance pegawai secara terus menerus diukur tingkat
pencapaian atau keberhasilannya dengan menggunakan
penilaian kinerja.
Pengukuran kinerja pegawai berdasarkan indikator-indikator
sasaran kerja yang disepakati (goal setting) dan dimonitor
tingkat pencapaiannya secara berkala setiap triwulan serta
dinilai pencapainnya pada akhir tahun.
Pengembangan KompetensiPengembangan kemampuan karyawan merupakan kunci
tersedianya sumber daya manusia yang handal untuk menjawab
tantangan berbagai jabatan dan bagi terciptanya budaya kinerja
yang dinamis di bank bjb.
Divisi SDM telah melaksanakan program assessment yang
dilaksanakan secara berkala. Tujuan dari program ini diantaranya
adalah untuk mengukur kesesuaian antara kompetensi yang
Pengelolaan KinerjaPerformance pegawai secara terus menerus diukur tingkat
pencapaian atau keberhasilannya dengan menggunakan
penilaian kinerja.
Pengukuran kinerja pegawai berdasarkan indikator-indikator
sasaran kerja yang disepakati (goal setting) dan dimonitor
tingkat pencapaiannya secara berkala setiap triwulan serta
dinilai pencapainnya pada akhir tahun.
Competence ImprovementEmployees’ competence Improvement is key to the availability
of qualified human resources to address challenges in various
positions and to promote dynamic performance culture in bank
bjb.
Human Resources Division has periodically implemented
assessment programs. This program is designed to evaluate
employees’ performances against the per-established
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
127Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
126Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
127Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
126
dibutuhkan untuk level jabatan tertentu dengan kinerja yang
ditampilkan dari pegawai yang bersangkutan. Hasil analisa
kesenjangan antara kebutuhan dengan apa yang ditampilkan,
menjadi bahan rekomendasi yang kemudian disampaikan
ke Divisi Pendidikan & Pelatihan dalam menyusun silabus
guna mengembangkan kompetensi yang dibutuhkan dari
pegawai. Selain itu, hasil assessment dapat dijadikan sebagai
salah satu alat keputusan untuk menetapkan pengembangan
karir pegawai. Pegawai-pegawai yang dinilai memiliki potensi
untuk menempati posisi manajerial telah ditempatkan sesuai
potensinya.
Selama tahun 2012, Divisi SDM telah mengadakan 7 (tujuh) kali
assessment untuk level Pemimpin Wilayah, Pemimpin Cabang,
Pemimpin Grup, Manajer, Pemimpin KCP (Kantor Cabang
Pembantu), Officer serta Assistant yang diikuti oleh 1.550
pegawai.
Pendidikan dan Pelatihan Selama tahun 2012 Divisi Pendidikan dan Pelatihan telah
menyelenggarakan 687 jenis pelatihan yang terdiri dari
pelatihan in-house, publik dan pelatihan keluar negeri dengan
total peserta sebanyak 13.111peserta. Peserta pelatihan terdiri
dari direksi, pemimpin divisi, pemimpin cabang sampai dengan
staf. Total early training days Tahun 2012 sebesar 12 hari
pelatihan per peserta.
No. Pelatihan/TrainingPeserta/
ParticipantsJabatan/Position
1 Pelatihan Financial Auditing For Internal Auditor 5 Auditor
2 Fraud & Money Laundering (Investigating Crime) 6 Auditor S.D Pemimpin Grup
3 Pelatihan Change Agent Bagi Frontliner 12 Frontliner
4 Pelatihan Bancassurance 79 Frontliner Dan Staf Pemasaran
5 Character & Team Building 155 Junior Staf
6 Pelatihan Calon Pegawai Frontliners 152 Junior Staf
7 Pelatihan Communication Skill 17 Junior Staf
8 Pendidikan Dan Pelatihan Bagi Para Calon Pegawai Bank Bjb 840 Junior Staf
9 Pelatihan Budgeting & Bsc 71 Manager
10 Pelatihan Consumer Motivational Building 70 Manager
11 Pelatihan Developing Great Supervisor 6 Manager
12 Pelatihan Knowing Yourself 8 Manager
13 Pelatihan Perpajakan 72 Manager
14 Pelatihan Selling & Negotiation Skills 82 Manager
15 Pelatihan Sertifikasi Direktur Bpr 9 Manager
16 Problem Solving And Decision Making 130 Manager
17 Workshop Business Performance Acceleration 4 Manager
18 Pelatihan Barang/Jasa 92 Manager S.D Pemimpin Grup
19 Certified Documentary Credit Specialist (Cdcs) Tutorial Program & Exam 5 Officer
20 Dynamic Alma 8 Officer
21 Pelatihan Coaching, Counselling & Feedback 70 Officer
22 Pelatihan Innovative Marketing Strategy 3 Officer
23 Pelatihan Syndicated Loan 3 Officer
24 Pendidikan & Pelatihan Supervisor Cabang 186 Officer
25 The Art&Techniques Of Negotiation Skill 19 Officer
26 Training Structure Trade Finance (Stf) 7 Officer
competency requirements for a particular position. Findings in
such analysis or the gaps between what is required and how
the requirement is performed are then submitted to Education
& Training Division for recommendations to enable the Division
to prepare syllabus in order to improve employee competences
as required. This assessment also serves as analytical tool
to consider the relevant employees’ career developments.
Employees with demonstrated potentials to fill managerial
positions are promoted according to their potentials.
During 2012, Human Resources Division held seven (7) staff
assessments, untuk level Pemimpin Wilayah, Pemimpin Cabang,
Pemimpin Grup, Manajer, Pemimpin KCP (Kantor Cabang
Pembantu), Officer serta Assistant yang diikuti oleh 1.550
pegawai.
Education and Training Selama tahun 2012 Divisi Pendidikan dan Pelatihan telah
menyelenggarakan 687 jenis pelatihan yang terdiri dari
pelatihan in-house, publik dan pelatihan keluar negeri dengan
total peserta sebanyak 13.111peserta. Peserta pelatihan terdiri
dari direksi, pemimpin divisi, pemimpin cabang sampai dengan
staf. Total early training days Tahun 2012 sebesar 12 hari
pelatihan per peserta.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
127Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
126
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
127Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
126
No. Pelatihan/TrainingPeserta/
ParticipantsJabatan/Position
27 Workshop Penerapan Strategi Anti Fraud Bagi Bank Umum (Memahami Se No. 13/28/Dpnp Tanggal 09 Des 2011)
5 Officer
28 Pelatihan Sertifikasi Manajemen Risiko Level 1 82 Officer S.D Manager
29 Sertifikasi Manajemen Risiko Level 1 84 Officer S.D Manager
30 Ujian Sertifikasi Direktur Bpr 8 Officer S.D Manager
31 Pelatihan Sertifikasi Manajemen Risiko Level 2 64 Officer S.D Pemimpin Grup
32 Pelatihan Train For The Trainer 24 Officer S.D Pemimpin Grup
33 Sertifikasi Manajemen Risiko Level 2 64 Officer S.D Pemimpin Grup
34 Trade Financing 6 Officer S.D Pemimpin Grup
35 Avoid & Exploit Risk : Enhancing Strategy & Opportunities With Key Risk Indicators 4 Pemimpin Cabang
36 Diklat Loan Syndication 5 Pemimpin Cabang
37 Pelatihan Change Leader 60 Pemimpin Cabang
38 Pelatihan Pemimpin Cabang 50 Pemimpin Cabang
39 Pelatihan Practical Risk & Legal Issues For Structured Products 6 Pemimpin Cabang
40 Training Operational Risk Management 4 Pemimpin Cabang
41 Workshop Corporate Strategy & Outbound Management 91 Pemimpin Cabang S.D Pemimpin Divisi
42 Anti-Money Laundering & Counter-Terrorism Financing Conference 3 Pemimpin Divisi
43 Asian Finance Forum 5 Pemimpin Divisi
44 Refreshment Program Sertifikasi Manajemen Risiko 43 Pemimpin Divisi
45 Pelatihan Sertifikasi Manajemen Risiko Level 4 9 Pemimpin Divisi S.D Pemimpin Wilayah
46 Pelatihan Effective Management For Training Center 2 Pemimpin Grup
47 Pelatihan Pengukuran Risiko Kredit 4 Pemimpin Grup
48 Pelatihan Peran Bank Dalam Mencegah & Menangani Kejahatan Perbankan Yang Menggunakan Produk Bank Berisiko Tinggi (High Risk Product)
8 Pemimpin Grup
49 Pelatihan Sertifikasi Manajemen Risiko Level 3 48 Pemimpin Grup S.D Pemimpin Cabang
50 Sertifikasi Manajemen Risiko Level 3 52 Pemimpin Grup S.D Pemimpin Cabang
51 Enlightment Program In Wealth Management 97 Pemimpin Grup S.D Pemimpin Divisi
52 Sespibank 8 Pemimpin Wilayah
53 Sertifikasi Manajemen Risiko Level 4 11 Pemimpin Wilayah S.D Pemimpin Divisi
54 Executive Secretary & Personal Assistant Conference 2012 3 Staf
55 Achievement Motivation Training 7 Staf
56 Advance Communication Skills Workshop 4 Staf
57 Basic Treasury Management : An Approach To Improve Earning Performance Through Understading Business In Tresury
2 Staf
58 Dasar - Dasar Audit 67 Staf
59 Evaluasi Pendidikan & Pelatihan Marketing 101 Staf
60 In-House Training Basic Trade Finance 74 Staf
61 Pelatihan Account Officers 4 Staf
62 Pelatihan Advance Treasury 8 Staf
63 Pelatihan Analis Kpr 79 Staf
64 Pelatihan Assets Management 4 Staf
65 Pelatihan Audit Report Writing 6 Staf
66 Pelatihan Effective Loan Supervison 2 Staf
67 Pelatihan Effective Presentation Skills 24 Staf
68 Pelatihan Faktur Pajak & Permasalahannya 3 Staf
69 Pelatihan Finance For Non Finance Executive 5 Staf
70 Pelatihan Financial Statement Analysis 4 Staf
71 Pelatihan Implementing A Ms Sql Server 2008 R2 Database 3 Staf
72 Pelatihan Kesektariatan & Umum 79 Staf
73 Pelatihan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (Kpmm) 3 Staf
74 Pelatihan Maintaining A Ms Sql Server 2008 R2 Database 5 Staf
75 Pelatihan Mengelola Hidup & Merencanakan Masa Depan 20 Staf
76 Pelatihan Pengelolaan Komprehensif & Pemeriksaan Pph Output 4 Staf
77 Pelatihan Pengelolaan Risiko Pengadaan 3 Staf
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
129Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
128Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
129Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
128
No. Pelatihan/TrainingPeserta/
ParticipantsJabatan/Position
78 Pelatihan Pengisian Spt Masa Ppn Dengan Aplikasi Espt 4 Staf
79 Pelatihan Personality Development For Secretary 3 Staf
80 Pelatihan Presentation With Powerpoint 8 Staf
81 Pelatihan Professional Etiquette 31 Staf
82 Pelatihan Project Management Certification For Pmp 3 Staf
83 Pelatihan Strategic Planning For Banking 3 Staf
84 Pelatihan Stress Management Via Bjbsimple 82 Staf
85 Pelatihan Teknik Penagihan Kredit Mikro 50 Staf
86 Pelatihan Ujian Kompetensi Dealer 4 Staf
87 Pendidikan & Pelatihan Analis Kredit Mikro Bagi Calon Pegawai Bank Bjb 193 Staf
88 Pendidikan & Pelatihan Marketing 111 Staf
89 Pendidikan Administrasi Dana Pihak Ketiga 74 Staf
90 Pendidikan Administrasi Kredit Umum 75 Staf
91 Pendidikan Akuntansi & Pelaporan 76 Staf
92 Pendidikan Analisa Kredit Mikro 68 Staf
93 Pendidikan Analisa Kredit Umum 109 Staf
94 Seminar Selling With Character 31 Staf
95 Service Excellence 38 Staf
96 Supervisi Kredit 77 Staf
97 Training Balance Score Card (Bsc) Sysadmin 73 Staf
98 Training Basic & Selling Skill 37 Staf
99 Training Basic Your Passport To Swift 3 Staf
100 Training Certified Data Center Professional 5 Staf
101 Training Developing J2ee Compliant Enterprise Java Application 3 Staf
102 Training Misys Equation 29 Staf
103 Transaksi Luar Negeri 8 Staf
104 Ujian Kompetensi Dealer 7 Staf
105 Western Union Training 11 Staf
106 Workshop Anti Fraud Investigation 4 Staf
107 Workshop Basic Trade Finance 9 Staf
108 Workshop How To Be Star Employee 6 Staf
109 Workshop Nasional Sosialisasi Perpres 54 Tahun 2010 7 Staf
110 Workshop Psak 50 & 55 76 Staf
111 Pelatihan E-Learning (Learning Management System) 75 Staf & Supervisor
112 Training Strategic Business & Financial Analysis 6 Staf Officer
113 Workshop Marine Hull & Heavy Equipment Insurance 41 Staf S.D Analis
114 Kepemimpinan (Leadership) 106 Staf S.D Manager
115 Outbound Team Building Change Agent 55 Staf S.D Manager
116 Pelatihan & Overview Linux & Aix 10 Staf S.D Manager
117 Pelatihan & Sertifikasi Wealth Management 03 (Wm-03) 36 Staf S.D Manager
118 Pelatihan Dan Sertifikasi Wealth Management 01 (Wm-01) 36 Staf S.D Manager
119 Pelatihan Dan Sertifikasi Wealth Management Level 2 (Wm-02) 36 Staf S.D Manager
120 Pelatihan It Infrastructure Library (Itil) V3 12 Staf S.D Manager
121 Pelatihan Metode Dan Teknik Penyusunan Sop (Standard Operating Procedure) 11 Staf S.D Manager
122 Pelatihan Pengembangan Standar Layanan Bank Bjb 109 Staf S.D Manager
123 Pelatihan Service Leadership 55 Staf S.D Manager
124 Pelatihan Team Building 32 Staf S.D Manager
125 Training Change Agent 148 Staf S.D Manager
126 Ujian Wakil Agen Penjual Reksa Dana 210 Staf S.D Manager
127 Workshop User Implementation Bjbsimple 384 Staf S.D Manager
128 Pelatihan Akuntansi Bank Lanjutan 12 Staf S.D Officer
129 Pelatihan Analisa Kredit Lanjutan 13 Staf S.D Officer
130 Pelatihan Basic Treasury 10 Staf S.D Officer
131 Pelatihan Coal Mining Project Finance 7 Staf S.D Officer
132 Pelatihan Manajemen Risiko Dan Bisnis Kredit Sindikasi 5 Staf S.D Officer
133 Pelatihan Pengelolaan Risiko Hukum (Managing Legal Risk) 8 Staf S.D Officer
134 Pelatihan Stress Management 14 Staf S.D Officer
135 Pelatihan Time Management 34 Staf S.D Officer
136 Training Bankfusion 120 Staf S.D Officer
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
129Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
128
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
129Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
128
No. Pelatihan/TrainingPeserta/
ParticipantsJabatan/Position
137 Pelatihan Training Of Trainer Pengembangan Budaya Layanan 41 Staf S.D Pemimpin Cabang
138 Training Character Building 284 Staf S.D Pemimpin Cabang
139 Outbound Training 139 Staf S.D Pemimpin Divisi
140 Pelatihan Kewirausahaan Masa Persiapan Pensiun (Mpp) 13 Staf S.D Pemimpin Divisi
141 Pendidikan Khusus Profesi Advokat 16 Staf S.D Pemimpin Divisi
142 Functional Training Opics Risk Application 13 Staf S.D Pemimpin Grup
143 Pelatihan Assets & Liabilities Management (Alma) 11 Staf S.D Pemimpin Grup
144 Pelatihan Dan Sertifikasi Barang Atau Jasa 5 Staf S.D Pemimpin Grup
145 Pelatihan International Financial Reporting Standard 3 Staf S.D Pemimpin Grup
146 Pelatihan Java Programming Language 4 Staf S.D Pemimpin Grup
147 Pelatihan Product Innovation Management 5 Staf S.D Pemimpin Grup
148 Pelatihan Strategi Pengelolaan Diklat Berbasis Addie Model : Prinsip Analisis & Desain Instruksional Diklat Yang Efektif
13 Staf S.D Pemimpin Grup
149 Training Aspek Hukum L/C Dan Skbdn 12 Staf S.D Pemimpin Grup
150 Workshop Nasional Dua Hari Peran Lelang Dalam Penyelesaian Permasalahan Perbankan Serta Aspek Hukum Penyelesaian Piutang Bermasalah
16 Staf S.D Pemimpin Grup
151 Workshop Pengembangan Budaya Layanan 62 Staf S.D Pemimpin Grup
152 Workshop Practicing 4 Level Training Evaluation 6 Staf S.D Pemimpin Grup
153 25 Staf S.D Pemimpin Grup
154 Manajerial Lini Pertama 145 Supervisor S.D Manager
155 Officer Development Program 4 Staf
155 Pelatihan Lainnya (Sosialisasi, Workshop, Seminar, Conference, Diskusi Panel, Siraman Rohani, Kursus Bahasa Inggris)
5919 Staf S.D Pemimpin Divisi
Total 13111
Biaya Pelatihan 2012Sesuai dengan Rencana Bisnis Bank, anggaran untuk program
pendidikan dan pelatihan bagi karyawan di tahun 2012 adalah
sebesar Rp 60 miliar dimana jumlah ini telah memenuhi
ketentuan Bank Indonesia yakni sebesar 5% dari biaya sumber
daya manusia dan telah digunakan sebesar Rp 36 miliar.
Rencana Pendidikan dan Pelatihan di Tahun 2013
Visi bank bjb merupakan arah dan tujuan bersama dalam
menjalankan misi menentukan strategi serta kebijakan operasional
Bank. Dalam Rangka pencapaian Visi dan Misi tersebut, bank bjb
perlu menentukan strategi dan action plan untuk mengantisipasi
perkembangan ekonomi secara makro yang akan mempengaruhi
perkembangan kegiatan bank dan strategi untuk menghadapi
persaingan yang akan dihadapi. Salah satu langkah yang
menjadi prioritas bank bjb dalam mendukung visi dan misi yang
ditetapkan adalah Pengembangan Sumber Daya Manusia. Untuk
menjalankan visi dan tercapainya misi yang telah ditetapkan maka
diperlukan Sumber Daya Manusia yang dapat mendukung hal
tersebut, yaitu melalui program pengembangan pegawai yang
terintegrasi melalui Program Pendidikan dan Pelatihan maupun
melalui program pengembangan on site bagi seluruh pegawai
sebagai aset perusahaan dengan tujuan terbentuknya Sumber
Daya Manusia yang handal sebagai motor dan penggerak bisnis
bank bjb.
2012 Training’s CostIn accordance with the Business Plan, the budget for education
programs and training for employees in the year 2012 amounted
to Rp 60 billion, which amount is compliant with Bank Indonesia
regulation, amounting to 5% of the cost of resources humans
and has been used Rp 36 billion.
Planning Education and Training in the Year 2013
Bank bjb vision is a shared purpose and direction in carrying
out the mission of determining the Bank’s strategy and
operational policy. In the framework of achieving the vision and
mission, bank bjb should determine the strategy and action
plan to anticipate the macro-economic developments that will
influence the development of bank activities and strategies to
face the competition that will be faced. One step is a priority
bank bjb in favor of the vision and mission set is Human
Resource Development. To achieve the vision and mission that
has established, bank bjb needs human resources to support
the program through the Education and Training Program as
well as on-site development program for all employees as the
company’s assets with the aim of Human Resources reliable to
drive business bank bjb.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
131Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
130Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
131Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
130
Pelaksanaan program pengembangan pegawai yang terintegrasi
melalui Program Pendidikan dan Pelatihan telah terencana
dalam Rencana Bisnis bank bjb 2012 dengan Kebijakan antara
lain melakukan pendidikan dan pelatihan secara profesional,
terprogram dan berkesinambungan dengan memperhatikan
efektivitas dan efisiensi sesuai dengan arsitektur Pendidikan
dan Pelatihan bank bjb. Divisi Pendidikan dan Pelatihan bank
bjb mengajukan usulan pemenuhan ketersediaan Infrastruktur,
menyusun dan merancang penyelenggaraan kegiatan
pendidikan dan pelatihan baik bagi para karyawan maupun
manajemen.
Adapun rencana pendidikan dan pelatihan pada tahun 2013
yang akan diikuti oleh karyawan bank bjb adalah sebagai
berikut:
1. Program pelatihan dasar perbankan
2. Program peningkatan kompetensi keahlian
3. Program pelatihan managerial
4. Program pelatihan penunjang keahlian
5. Program pelatihan perbankan syariah
6. Seminar dan Workshop kompetensi
7. Program beasiswa pendidikan
8. Program kegiatan ceramah/penyegaran rohani
9. Program E-Learning bank bjb
Agar tercapainya misi bank bjb maka program pengembangan
pegawai melalui Program Pendidikan dan Pelatihan bagi seluruh
pegawai di anggarkan untuk tahun 2013 sebesar:
DeskripsiAnggaran Tahun 2013
2013 budgetingDescription
Anggaran pendidikan dan pelatihan Rp 68 miliar Educational and training budgeting
Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa anggaran
pendidikan dan pelatihan bank bjb tahun 2013 Rp 68 miliar.
Pengembangan KarirSetiap pegawai bank bjb yang telah memenuhi persyaratan
yang berlaku memiliki peluang untuk mengembangkan karirnya
yang diidentifikasi melalui metode assessment. Metode ini
untuk mengidentifikasi talenta yang dimiliki para pegawai dan
menjadi salah satu acuan dalam pemetaan pegawai potensial
dan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan SDM,
salah satunya adalah promosi.
Unit Penunjang Layanan SDMUntuk mendukung pengelolaan SDM yang baik, Divisi SDM
saat ini telah menggunakan aplikasi HRIS (Human Resources
Implementation of the integrated staff development program
through the Education and Training Program has been plan in
the Business Plan Policy 2012 by among others professional
program and continuous education and training, by considering
the effectiveness and efficiency according to the bank bjb
architecture of Education and Training. Proposing. Education
and training division of bank bjb proposing the fulfillment of
infrastructure, developing and designing the implementation
of educational and traning activities for employees and
management.
The education and training plan in 2013 which will be followed
by bank bjb’s employees are as follows:
1. Basic training program of banking
2. Competency improvement program
3. Managerial program
4. Supporting training program
5. Sharia banking training program
6. Competency workshop and seminar
7. Scholarship program
8. Religious program
9. E-learning program
In order to achieve the mission of the program employee
development through education and training program for all
employees in the Budget for 2013 amounting to:
Based on data above it can be seen that the budget for education
and training bank bjb in 2013 amount Rp 68 billion.
Career DevelopmentThrough assessment methods, any of the bank employees whose
competency has been identified is given upmost opportunities
to develop their careers. This method helps the bank to identify
all employees’ talents and serves as one of the bank’s references
for mapping of potential employees and for decision-making
process related to human resources, including for promotion.
Human Resource Services Supporting Units Untuk mendukung pengelolaan SDM yang baik, Divisi SDM
saat ini telah menggunakan aplikasi HRIS (Human Resources
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
131Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
130
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
131Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
130
Information System) yakni yang merupakan implementasi
aplikasi sistem informasi SDM yang berbasis kompetensi.
Aplikasi tersebut akan terus dilakukan penyempurnaan sesuai
dengan kebutuhan manajemen.
Kesempatan Kerja yang SamaSetiap pegawai mendapatkan kesempatan kerja yang
sama. Terkait dengan kenaikan jabatan, setiap pegawai
yang telah memenuhi persyaratan memiliki hak yang sama
untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi setelah melalui
tahapan seleksi dimana keputusannya menjadi kewenangan
Manajemen.
Biaya yang Telah DikeluarkanBiaya yang telah dikeluarkan oleh bank bjb terkait dengan
pengelolaan SDM hingga akhir tahun 2012 adalah sebesar
Rp 834,5 miliar.
Penghasilan Berdasarkan JabatanProgram kesejahteraan bagi karyawan terus kami tingkatkan
seiring dengan pertumbuhan yang dicapai oleh Bank.
Penetapannya kami lakukan berdasarkan analisa terhadap
industri dan disesuaikan dengan tingkat kemampuan
Perusahaan.
Strategi Ketentuan Remunerasi Karyawan:Strategi ketentuan Remunerasi Karyawan bank bjb saat ini telah
dilakukan penyempurnaan sistem kepangkatan (grading dan
single grading). Penyempurnaan sistem kepangkatan (grading
dan single salary) dilakukan untuk mengakomodir penerimaan
karyawan baru dengan masa pensiun 36 tahun.
Dengan diberlakukannya sistem grading dan single salary yang
baru, berpengaruh kepada sistem remunerasi bagi seluruh
karyawan.
Peran Jabatan Pemimpin Divisi SDM:• Memimpin fungsi SDM di lingkup bank bjb.
• Memberikan panduan dan pengalamannya sebagai anggota
tim manajemen senior untuk mewujudkan rencana kinerja
bisnis dan rencana pertumbuhan Bank ini.
• Mendorong kinerja bisnis Bank ini melalui penyediaan
insentif remunerasi, keterlibatan individu, dan hal-hal
lain yang dapat mempertahankan sumber daya terbaik
yang dimiliki organisasi ini (retensi), dan memastikan
pemanfaatan sumber daya manusia tersebut dengan cara
yang paling efektif sesuai dengan strategi dan nilai yang
dianut bank bjb ini.
• Mengembangkan strategi, kebijakan, program dan praktek
pengelolaan sumber daya manusia (human capital) yang
berlaku di seluruh lini organisasi.
Information System) yakni yang merupakan implementasi
aplikasi sistem informasi SDM yang berbasis kompetensi.
Aplikasi tersebut akan terus dilakukan penyempurnaan sesuai
dengan kebutuhan manajemen.
Equal Employment OpportunitiesBank bjb ascertains equal opportunities to all employees. All
employees who have met certain requirements have equal
rights for upper vacant positions, however, selection and
decisions on such promotion process remains the authority of
the management.
Expenses During 2012, bank bjb spent Rp 834.5 billion for HR
developments.
Position-based Income Our employee welfare programs are continuously
improved in line with the bank’s business growth, and will be
based on our analytical approach against the banking industry
and adjusted to the bank’s financial capability.
Terms of Employee Remuneration Strategy:Strategi ketentuan Remunerasi Karyawan bank bjb saat ini telah
dilakukan penyempurnaan sistem kepangkatan (grading dan
single grading). Penyempurnaan sistem kepangkatan (grading
dan single salary) dilakukan untuk mengakomodir penerimaan
karyawan baru dengan masa pensiun 36 tahun.
Dengan diberlakukannya sistem grading dan single salary yang
baru, berpengaruh kepada sistem remunerasi bagi seluruh
karyawan.
Role of Head of Human Resources Division:• To lead HR function within bank bjb.
• Provide guidance and share his experience as a higher
management member to realize the bank’s business
performance and the bank’s growth plan
• Encourage the Bank’s business performance through
attractive remuneration incentives, individual employee
involvements, and other issues that can help the bank
retain its best human resources (retention), and ensure that
human resources are effectively hired in line with the banks
strategies and values.
• Develop human resources strategies, policies, programs
and practices and management that are applicable across
organizational lines.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
133Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
132Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
133Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
132
• Mendampingi dan memberikan konsultasi kepada
pihak manajemen senior mengenai masalah-masalah
kepegawaian (human capital).
Kewenangan Pemimpin Divisi SDM:• Menandatangani Memo, Surat dan Dokumen lainnya
yang berkaitan dengan tugas Divisi SDM sesuai batas
kewenangan yang diberikan oleh Direksi.
• Mewakili Direksi dalam hubungan dengan pihak ekstern
(Instansi Pemerintah/Lembaga lainnya) dalam upaya
pencapaian misi Divisi SDM secara optimal.
• Melaksanakan penerimaan pegawai sesuai batas
kewenangan yang diberikan oleh Direksi.
• Melaksanakan mutasi, rotasi dan demosi pegawai sesuai
batas kewenangan yang diberikan oleh Direksi.
• Menyelenggarakan assessment center untuk tenaga
Pimpinan sesuai dengan batas kewenangan yang diberikan
oleh Direksi.
• Menyelenggarakan konseling kepada pegawai tertentu
sesuai dengan batas kewenangan yang diberikan oleh
Direksi.
• Memberikan pembinaan kepada Cabang-cabang dalam
bidang SDM.
• Menetapkan pembagian tugas serta penegakan disiplin
kepada pejabat/ pegawai yang menjadi tanggungjawab
penyeliaannya.
• Memberikan Penilaian Kinerja terhadap Pejabat dan
Pegawai bawahannya.
• Menyampaikan rekomendasi untuk pengembangan Pejabat
dan Pegawai bawahannya.
• Melakukan Persetujuan/Keputusan lainnya sesuai dengan
BPP Kewenangan dan/atau Keputusan/Kebijakan Direksi.
Tugas Pemimpin Grup Perencanaan SDM:• Mengorganisasikan perencanaan Sumber Daya Manusia.
• Memantau penyebarluasan informasi seleksi dan rekrutmen
calon pegawai baru.
• Memonitor proses rekrutmen dan seleksi SDM.
• Mengorganisasikan penerimaan calon pegawai dan
penempatannya.
• Menyusun & mengelola BPP serta kebijakan bidang
Perencanaan & Pengembangan SDM.
• Menetapkan Rencana Bisnis sesuai kewenangannya.
Tugas Pemimpin Grup Assessment Center SDM:• Mengorganisasikan pengelolaan program pengembangan
SDM.
• Menyusun & mengelola BPP serta kebijakan bidang
Assessment Center SDM.
• Menetapkan Rencana Bisnis sesuai kewenangannya.
• Assist and advise upper management on human capital
issues.
Authority of Head of Human Resources Division:• Signing a memo, letter and other documents that are
responsibilities of Human Resources Division within certain
limits predetermined by the Board of Directors.
• Acting on behalf of BOD in dealing with external parties
(government agencies/other institutions) in order to
optimally achieve the HR Division mission
• Recruiting and hiring employees within the limits of
authority predetermined by BOD.
• Re-assigning, Rotating and demoting employees within
the limits of authority predetermined by the Board of
Directors.
• Organizing assessment center designated for leadership
succession within the limits of authority predetermined by
the Board of Directors.
• Providing counselling services to certain employees within
the limits of authority predetermined y the Board of
Directors.
• Providing fostering in the areas of HR to branch offices.
• Determining duties and responsibilities of employees/
officials that function under his supervision.
• Assessing the performances his subordinates.
• Providing recommendations improvements to his
subordinates
• Entering into Agreement/Making Decision in accordance
with BPP Authority and/or BOD’s Decision/Policy.
Tasks of Head of HR Planning Group• Organizing Human Resources planning.
• Monitoring the dissemination of information regarding new
employee selection and recruitment.
• Monitoring HR recruitment and selection process.
• Organizing a plan to recruit employees and their
assignments.
• Developing & managing the CPP and Human Resources
Planning & Development.
• Establishing its internal Business Plan
Tasks of Head of HR Assessment Group:• Organizing human resources development programs.
• Developing & managing the CPP and HR Assessment Center
related to its policies.
• Establish its internal Business Plan for the Group.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
133Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
132
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
133Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
132
Duties of HR Administration Group Head: • To propose adjustments to employee compensation to HR
Division Head for further submission to BOD
• To follow up BOD’s decision regarding the adjusted terms of
compensation through the issuance of a Decree.
• To review monthly employee payrolls, rappel and salary
adjustments, meal allowance and other benefits in
accordance with prevailing rules and regulations.
• To monitor employee salary payments in accordance with
prevailing rules and regulations.
• To calculate the amount that should be deducted from
employees’ salaries as dues in accordance with prevailing
rules and regulations.
• To monitor employees’ dues in accordance with prevailing
rules and regulations.
• To review and ensure the accuracy of data of employees
entitled for of Years of Serving Rewards.
• To review the calculation of rights and obligations of retiring,
resigning and dishonorably discharged employees and ask
for BOD’s approvals through HR Division Head.
• To review Terms of References to be applied by the
Procurement Division.
• To review updates in Corporate Regulations, and submit
them to BOD for approvals through HR Division Head.
• To monitor employment reporting to the Department of
Labor.
Reward & PunishmentDisclosure of Reward & Punishment Provisions
Reward is given by the Company to show its appreciation to
employees for their dedication to the company and to motivate
employees to perform better in the future. The company has
determined the following rewards:
1. Penghargaan yang diberikan oleh perusahaan kepada
pegawai merupakan salah satu bentuk appresiasi
Perusahaan kepada Pegawai atas pengabdiannya/dedikasi
yang diberikan kepada Perusahaan karena telah berkinerja
baik dengan waktu tertentu serta dalam rangka memotivasi
pegawai agar kedepannya berkinerja lebih baik lagi. Salah
satu bentuk reward yang berikan yaitu Penghargaan Masa
Kerja, yang diperuntukkan terhadap Pegawai yang telah
memiliki masa kerja 15 tahun dan 25 tahun serta memenuhi
kriteria tertentu yang telah ditetapkan.
Tugas Pemimpin Grup Administrasi SDM • Mengusulkan perubahan ketentuan kompensasi pegawai
kepada Pemimpin Divisi SDM untuk diajukan secara
berjenjang kepada Direksi.
• Menindaklanjuti keputusan perubahan ketentuan
kompensasi, dari Direksi dengan pembuatan SK.
• Memeriksa pengajuan perhitungan penggajian bulanan,
rapel serta koreksi gaji, uang makan dan tunjangan lain
untuk pihak-pihak sesuai peraturan yang berlaku.
• Memantau proses dan eksekusi pembayaran gaji pihak-
pihak sesuai dengan peraturan yang berlaku.
• Memeriksa perhitungan iuran untuk pihak-pihak sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
• Memonitor pembayaran untuk pihak-pihak sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
• Memeriksa dan memastikan data-data pegawai yang
diajukan untuk mendapat penghargaan masa kerja.
• Memeriksa perhitungan hak dan kewajiban karyawan
pensiun, undur diri atau diberhentikan secara tidak hormat
dan memintakan persetujuan kepada Pemimpin Divisi SDM
diteruskan secara berjenjang ke Direksi.
• Memantau pembayaran penghargaan masa kerja karyawan,
pembayaran hak serta kewajiban karyawan yang memasuki
masa pensiun.
• Mereview dan memeriksa Peraturan Perusahaan yang
diperbarui, kemudian mengajukanya kepada Pemimpin
Divisi SDM, diteruskan secara berjenjang ke Direksi untuk
dimintakan persetujuannya.
• Memantau pelaporan ketenagakerjaan kepada Dinas
Tenaga Kerja.
Reward & PunishmentPengungkapan Reward & Punishment Beserta Ketentuannya
Reward diberikan sebagai bentuk penghargaan perusahaan
kepada pegawai atas dedikasi yang diberikan kepada
perusahaan dan dalam rangka memotivasi pegawai agar
berkinerja lebih baik lagi ke depannya. Reward yang diberikan
perusahaan antara lain:
1. Penghargaan yang diberikan oleh perusahaan kepada
pegawai merupakan salah satu bentuk appresiasi
Perusahaan kepada Pegawai atas pengabdiannya/dedikasi
yang diberikan kepada Perusahaan karena telah berkinerja
baik dengan waktu tertentu serta dalam rangka memotivasi
pegawai agar kedepannya berkinerja lebih baik lagi. Salah
satu bentuk reward yang berikan yaitu Penghargaan Masa
Kerja, yang diperuntukkan terhadap Pegawai yang telah
memiliki masa kerja 15 tahun dan 25 tahun serta memenuhi
kriteria tertentu yang telah ditetapkan.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
135Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
134Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
135Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
134
2. Production services compensation is given to employees
after having served for 1 full year.
3. Employees are given Employee Achievement Index 3 (three)
times per year based on profits earned by the Company in
a particular quarter.
Punishment is given to employees who have committed fraud
(negligent) and deviations, as they:
1. Conduct certain activities with bad intentions or violate a
certain prevailing regulation;
2. Fail to perform an activity that should other wise be done or
does one that should otherwise be avoided.
3. The employee is fully aware of the act committed.
4. Conduct an activity with a considered intention and
purpose.
5. The employee is aware that his/her conduct is likely to harm
the bank
Based on the Decree of the Directors of Regional Development
Bank of West Java No. 63/SK-DIR/1998 dated July 9, 1998
regarding Guidelines for Administrative Penalties and
Compensation claim, sanctions classified as follows:
1. Light Administrative Sanctions comprising:
a. Oral reprimand
b. Written warning
c. Statement of dissatisfaction
2. Medium administrative sanctions, comprising:
a. Delays of Periodic salary increases for maximum 1 (one)
year
b. Salary Reduction in by 1 time regular salary increase for
maximum 1 (one) year
c. Delays for Promotion for maximum 1 year
3. Weight Administrative Penalty comprising:
a. Position demotion to a level lower for maximum 1 (one)
year
b. Position demotion
c. Released from his/her responsibility
d. Suspension
e. Dismissed with no respect at his/her own request as an
official
f. Dismissed without respect as an employee
2. Jasa Produksi diberikan atas kinerja pegawai selama 1 (satu)
tahun penuh.
3. Indeks Prestasi Kinerja Pegawai yang diberikan 3 (tiga) kali
dalam setahun berdasarkan laba yang diperoleh perusahaan
pada triwulan tertentu.
Punishment diberikan kepada para pegawai yang telah
melakukan fraud (kelalaian) dan penyimpangan yang secara
umum mengandung unsur-unsur:
1. Dilakukan tidak dengan itikad tidak baik untuk melanggar
peraturan;
2. Tidak berusaha melakukan sesuatu tindakan yang
sepatutnya dilakukan atau tindakan yang seharusnya dapat
dihindarkan.
3. Adanya kesadaran penuh atas perbuatan yang dilakukan.
4. Dengan niat dan maksud yang telah diperhitungkan terlebih
dulu.
5. Disadari bahwa sebagai akibat dari perbuatannya itu
menimbulkan risiko bagi bank
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Pembangunan
Daerah Jawa Barat Nomor 63/SK-DIR/1998 tanggal 09 Juli 1998
tentang Pedoman Sanksi Administrasi Dan Tuntutan Ganti Rugi,
tingkat dan jenis sanksi adalah sebagai berikut:
1. Tingkat Sanksi Administratif Ringan, jenisnya terdiri dari:
a. Teguran lisan
b. Teguran tertulis
c. Pernyataan tidak puas
2. Tingkat Sanksi Administratif Sedang, jenisnya terdiri dari:
a. Penundaan kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1
(satu) tahun
b. Penurunan gaji sebesar 1 (satu) kali kenaikan gaji
berkala untuk paling lama 1 (satu) tahun
c. Penundaaan kenaikan pangkat untuk paling lama 1
(satu) tahun
3. Tingkat Sanksi Administratif Berat, jenisnya terdiri dari:
a. Penurunan pangkat pada pangkat yang setingkat lebih
rendah untuk paling lama 1 (satu) tahun
b. Penurunan Jabatan
c. Pembebasan dari jabatan
d. Pemberhentian sementara
e. Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan
sendiri sebagai pegawai
f. Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai pegawai
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
135Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
134
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
135Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
134
Application of Reward & Punishment and Its ProvisionsBank bjb’s current applications of rewards and
punishments are associated with employee performance
assessment conducted by the Company at the beginning of
each year.
Ketentuan Penilaian Kinerja yang saat ini berlaku di bank bjb
adalah berdasarkan Surat Keputusan Direksi nomor 057/SK/DIR-
SDM/2003 tanggal 30 Januari 2003 tentang Pedoman Sistem
Penilaian Kinerja dan Potensi Pegawai dan SK Direksi nomor 073/
SK/DIR-SDM/2012 tanggal 27 Februari 2012 tentang perubahan
lampiran mengenai matrix kewenangan dalam proses penilaian
kinerja dan potensi pegawai. Sedangkan Ketentuan mengenai
kenaikan nominal imbalan kerja dan grading diatur dalam Surat
Keputusan Direksi nomor 519/SK/DIR-SDM/2012 tanggal 13
Agustus 2012 tentang revisi pedoman grading dan single salary
bank bjb.
Penilaian kinerja pegawai tersebut ditujukan untuk mengukur
produktivitas kerja dan potensi serta sarana motivasi bagi
pegawai untuk mengembangkan kemampuannya.
Hasil penilaian kinerja pegawai akan berpengaruh pada kenaikan
imbalan kerja dengan dasar perhitungan dan kenaikan grade
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
HR Development PlanImplementasi & penyempurnaan pedoman SDM yang
meliputi Rekrutmen, Pengangkatan Pegawai Tetap Frontliner,
Pengangkatan Tenaga PKWT menjadi Pegawai Tetap,
Penempatan & Mutasi, Penilaian Kinerja dan Potensi Pegawai,
Pengelolaan Jalur Karir (Career Path), Sistem Kepangkatan
(Grading dan Single salary), dan tentang Kesejahteraan
Pegawai.
Employee Recruitment Through The Following Mechanisms:
• Through Outsourcing Companies
• Open Recruitment Process through Consultant, with
Probationary Status.
• Recruitment of Experienced Manpower with Special Hire
Status.
• Recruitment of Prospective Leaders through Officer
Development Program
• Recruitment of Contract Skilled Employees.
• Recruitment of Probationary Status Employees Campus
Hiring.
Penerapan Reward & Punishment Beserta KetentuannyaPenerapan reward & punishment yang berlaku saat ini di bank
bjb adalah terkait dengan penilaian kinerja pegawai yang
dilaksanakan oleh Perusahaan pada setiap triwulan dan dinilai
setiap awal tahun.
Ketentuan Penilaian Kinerja yang saat ini berlaku di bank bjb
adalah berdasarkan Surat Keputusan Direksi nomor 057/SK/DIR-
SDM/2003 tanggal 30 Januari 2003 tentang Pedoman Sistem
Penilaian Kinerja dan Potensi Pegawai dan SK Direksi nomor 073/
SK/DIR-SDM/2012 tanggal 27 Februari 2012 tentang perubahan
lampiran mengenai matrix kewenangan dalam proses penilaian
kinerja dan potensi pegawai. Sedangkan Ketentuan mengenai
kenaikan nominal imbalan kerja dan grading diatur dalam Surat
Keputusan Direksi nomor 519/SK/DIR-SDM/2012 tanggal 13
Agustus 2012 tentang revisi pedoman grading dan single salary
bank bjb.
Penilaian kinerja pegawai tersebut ditujukan untuk mengukur
produktivitas kerja dan potensi serta sarana motivasi bagi
pegawai untuk mengembangkan kemampuannya.
Hasil penilaian kinerja pegawai akan berpengaruh pada
kenaikan imbalan kerja dengan dasar perhitungan dan kenaikan
grade sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Rencana Pengembangan SDMImplementasi & penyempurnaan pedoman SDM yang
meliputi Rekrutmen, Pengangkatan Pegawai Tetap Frontliner,
Pengangkatan Tenaga PKWT menjadi Pegawai Tetap,
Penempatan & Mutasi, Penilaian Kinerja dan Potensi Pegawai,
Pengelolaan Jalur Karir (Career Path), Sistem Kepangkatan
(Grading dan Single salary), dan tentang Kesejahteraan
Pegawai.
Rekrutmen Pegawai Melalui Mekanisme:
• Melalui Penyedia Jasa Outsourcing
• Perekrutan Terbuka oleh Konsultan maupun oleh pihak
bank bjb, dengan Status Calon Pegawai.
• Perekrutan Tenaga Berpengalaman, dengan Status Special
Hire.
• Perekrutan Calon Tenaga Pimpinan melalui program ODP
(Officer Development Program)
• Perekrutan Tenaga Kontrak Ahli.
• Perekrutan Calon pegawai melalui Campus Hiring.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
137Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
136Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
137Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
136
Di era globalisasi, kehandalan sistem teknologi informasi
milik Bank merupakan salah satu kunci utama pendukung
proses transaksi dan pengelola informasi untuk memenangkan
persaingan di dunia perbankan. bank bjb telah dan terus
mengupayakan langkah-langkah pengembangan secara
responsif dalam memberikan layanan secara prima kepada
nasabah dengan tetap memperhatikan aspek risiko operasional
yang mungkin terjadi sebagai akibat dari ketidakmampuan
sistem teknologi informasi dalam mengimbangi perkembangan
bisnis.
Sebagai mitra bisnis bagi seluruh unit kerja organisasi, kami terus
mengembangkan teknologi informasi untuk dapat memastikan
memiliki solusi teknologi yang paling tepat untuk situasi saat ini
dan kebutuhan bisnis di masa mendatang, melalui perancangan
teknologi informasi yang efektif dan efisien, pengembangan
terus-menerus, implementasi serta pemeliharaan dan dukungan
yang berkelanjutan.
Penyempurnaan tata kelola usaha serta peningkatan efisiensi
operasional bank bjb tidak terlepas dari aspek teknologi
informasi. Hal ini diharapkan dapat menurunkan biaya transaksi
dengan mengimplementasikan solusi teknologi yang tepat
guna. Unit kerja Teknologi Informasi di bank bjb berusaha
mengutamakan layanan operasional yang berbiaya rendah
namun tetap kompetitif, memenuhi kebutuhan pasar, bisnis,
dan nasabah secara tepat.
In the era of globalization, winning the competition in the
banking industry requires bank bjb to see technology system
reliability as one of its key supports for transaction process and
information management. Bank bjb has been and will continue
to responsively take development measures to provide excellent
service to customers without overlooking operational risks
potentially arising when systems fail to respond to business
progresses.
As a business partner to every other member of the organization,
we continue to develop our IT to ensure that it is capable
of providing the best technology solutions for our current
and future business needs, through effective and efficient
information technology design, continuous development,
proper IT implementation and maintenance, and our ongoing
supports.
GCG Improvement and the bank’s operational increased
efficiency rely heavily on various aspects of information
technology. IT is also heavily relied on to reduce transactional
expenses by bringing best technology solutions. bank bjb’s IT
work unit has made efforts to provide competitive but low-cost
operational services to accurately meet market, consumer, and
business needs.
Kami terus melakukan penguatan
infrastruktur teknologi informasi demi
menciptakan efisiensi operasional,
memberi kenyamanan dan kemudahan
bagi nasabah, serta mendukung
penyempurnaan implementasi tata kelola
yang berkelanjutan.We continuously strengthen our Information Technology infrastructure in order to establish an efficient banking operation, to give comfort and facility to our customers, and to support the implementation of the improving sustainable governance.
Teknologi InformasiInformation Technology
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
137Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
136
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
137Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
136
Untuk menjawab ketersediaan teknologi informasi yang
aman, cepat, handal dan selaras dengan kebutuhan bisnis,
bank bjb memperkuat infrastruktur teknologi informasi baik
perangkat infrastruktur, jaringan komunikasi, dan pengamanan
informasi dengan melakukan penambahan maupun perubahan
didalamnya. Untuk memastikan kelancaran operasional secara
berkelanjutan, kami melakukan penyempurnaan pada Kebijakan
dan Prosedur bidang Teknologi Informasi yang sejalan dengan
strategi, hukum, regulasi, dan bisnis bank bjb.
Tantangan di masa yang akan datang terus bertambah. Kami
harus dapat meningkatkan upaya dalam mempersingkat “time
to market” pada pengembangan produk dan layanan baru
namun juga tetap memudahkan “time to change” dalam rangka
mendukung perubahan organisasi sesuai dengan strategi bank
bjb dengan strategi tahun 2012 sebagai berikut:
To secure safe, fast, and reliable information technology that is
suitable for our business needs, bank bjb has strengthened its IT
infrastructures including infrastructure devices, communications
network, and IT security by upgrading or making changes to it.
To maintain smooth operations, we brought some improvements
to our IT Policies and Procedures that are in line with bank
bjb’s strategy, legal aspect and regulations, and of course, its
business.
Challenges just wouldn’t stop coming. Hence, we should find
best ways to shorten “time to market” for our new products,
but also remain agile to always have “time to change” in order
to allow necessary changes in organization given the bank’s
2012 strategies, as detailed below:
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
139Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
138Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
139Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
138
1. Menyediakan produk dan jasa keuangan yang dapat
memberikan solusi atas kebutuhan nasabah terkait dengan
pencapaian bisnis bank bjb;
2. Melakukan pengembangan dan implementasi pada sistem
sehingga menjadi lebih terpadu serta melakukan penerapan
kebijakan dan prosedur yang lebih fokus kepada end user
dengan dukungan manajemen;
3. Meningkatkan performa kinerja sistem secara keseluruhan
sehingga lebih dapat diandalkan dan stabil melalui
pengembangan kualitas karyawan di bidang teknologi;
4. Sebagai servicing center yang memberikan dukungan
kepada bisnis dengan menerapkan tata kelola yang baik
untuk meningkatkan kualitas layanan dan waktu yang
dapat diukur melalui optimalisasi sistem informasi;
5. Berperan aktif dalam penyediaan sarana dan prasarana
penunjang proses bisnis dengan menjunjung tinggi
integritas dan profesionalisme.
Pengembangan teknologi informasi (TI) yang dilakukan bank
bjb di tahun 2012 diantaranya berupa penambahan fitur core
banking, penambahan fitur ATM, serta penambahan electronic
channel baru seperti SMS Banking dan Internet Banking.
Penambahan fitur-fitur ini merupakan bagian dari upaya Bank
untuk selalu meningkatkan kualitas layanan bagi nasabahnya.
Selain menjalankan operasional teknologi informasi serta
menjaga performa aplikasi agar layanan perbankan selalu
dapat berjalan baik dan lancar, Divisi Teknologi Informasi terus
melakukan pengembangan dan penyempurnaan sistem aplikasi
untuk melayani kebutuhan bisnis yang selalu berkembang
secara dinamis.
Di sepanjang tahun 2012, Divisi Teknologi Informasi
mengembangkan lebih dari 70 aplikasi dan telah di-deliver
kepada unit bisnis untuk diimplementasikan.
Perkembangan struktur dan Sumber Daya Manusia Divisi TIStruktur organisasi Divisi Teknologi Informasi untuk dapat
menyesuaikan dengan kebutuhan bisnis tentunya terdapat
penyesuaian sesuai dengan struktur organisasi bank yang
ditetapkan. Sumber Daya Manusia di unit kerja Teknologi
Informasi turut dilakukan penyesuaian-penyesuaian untuk dapat
menjawab tantangan bank, diantaranya melalui pelatihan-
pelatihan yang diselenggarakan internal maupun eksternal
dalam dan luar negeri.
1. Provide financial products and services that can provide
solutions to our customers’ needs related to bank bjb’s
business progress;
2. Prepare and implement more integrated systems and
establish IT policies and procedures that focus more on end
users while securing management support such purposes.
3. Improve the overall system performance to secure its
stability and reliability through continuous improvements in
IT Division’s human resources;
4. Serve as servicing centers that provide support to the bank’s
business by implementing good governance to ensure
improved service quality and more measureable time
through information systems optimization;
5. Actively participate in business process facility and
infrastructure procurements in a professionalism and
integrated manner.
Pengembangan teknologi informasi (TI) yang dilakukan bank
bjb di tahun 2012 diantaranya berupa penambahan fitur core
banking, penambahan fitur ATM, serta penambahan electronic
channel baru seperti SMS Banking dan Internet Banking.
Penambahan fitur-fitur ini merupakan bagian dari upaya Bank
untuk selalu meningkatkan kualitas layanan bagi nasabahnya.
Selain menjalankan operasional teknologi informasi serta
menjaga performa aplikasi agar layanan perbankan selalu
dapat berjalan baik dan lancar, Divisi Teknologi Informasi terus
melakukan pengembangan dan penyempurnaan sistem aplikasi
untuk melayani kebutuhan bisnis yang selalu berkembang
secara dinamis.
Di sepanjang tahun 2012, Divisi Teknologi Informasi
mengembangkan lebih dari 70 aplikasi dan telah di-deliver
kepada unit bisnis untuk diimplementasikan.
The Developments of IT Division Structure and Human ResourcesIn order to better align with business needs, IT Division
organizational structure also needs to adjust to the established
organizational structure. Improvements are encouraged in IT
Division through internal and external, domestic and overseas
trainings so its human resources are able to address challenges
faced by the bank.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
139Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
138
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
139Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
138
Dalam rangka meningkatkan layanan TI di lingkungan bank
bjb yang selaras dengan kebutuhan bisnis serta mengacu pada
standar IT Governance Best Practice, misalnya COBIT & ITIL,
disusunlah struktur organisasi Divisi Teknologi Informasi yang
baru.
Struktur organisasi ini mencakup seluruh proses TI yang
mendukung kebutuhan bisnis dan compliance secara lengkap,
serta dapat dijalankan sesuai dengan IT governance yang
baik. Struktur ini juga dimaksudkan untuk responsif terhadap
setiap masalah operasional dan selalu berperan aktif dalam
menghasilkan layanan teknologi informasi yang sesuai dengan
kebutuhan bisnis.
GRUP STRATEGIC PLANNING & GOVERNANCE
PEMIMPIN GRUP
Strategic Planning & Governance Group
GRUP SWITCHING & INTERCHANEL
PEMIMPIN GRUP
Switching & interchanel Group
GRUP LIASON & PROJECTMANAGEMENT
PEMIMPIN GRUP
Liason & ProjectManagement Group
GRUP HELPDESK & DC OPERATION
PEMIMPIN GRUP
Helpdesk & DC Operation Group
GRUP HEAD OFFICE APPLICATION
PEMIMPIN GRUP
Head Office Application Group
GRUP QA & SECURITYMANAGEMENT
PEMIMPIN GRUP
QA & SecurityManagement Group
GRUP CORE BANKING APPLICATION
PEMIMPIN GRUP
Core Banking Application Group
GRUP SYSTEM & NETWORK MANAGEMENT
PEMIMPIN GRUP
System & Network Management Group
• manajer
• Staf
• officer
• Staf
• officer
• officer
• Staf
• officer
• Staf
• officer
• Staf
• manager
• Staf
• officer
• Staf
DIREKTUR OPERASI Director of Operation
Djamal Muslim
DIVISI TEKNOLOGI INFORMASI
PEMIMPIN DIVISIDivision of Infromation Technology
Head Division
Wisnu Wardhana
Selain itu, untuk meningkatkan kompetensi masing-masing
personil Divisi Teknologi Informasi, dilakukan pelatihan-pelatihan
yang diselenggarakan secara internal maupun eksternal, baik di
dalam dan luar negeri.
Dalam rangka meningkatkan layanan TI di lingkungan bank
bjb yang selaras dengan kebutuhan bisnis serta mengacu pada
standar IT Governance Best Practice, misalnya COBIT & ITIL,
disusunlah struktur organisasi Divisi Teknologi Informasi yang
baru.
Struktur organisasi ini mencakup seluruh proses TI yang
mendukung kebutuhan bisnis dan compliance secara lengkap,
serta dapat dijalankan sesuai dengan IT governance yang
baik. Struktur ini juga dimaksudkan untuk responsif terhadap
setiap masalah operasional dan selalu berperan aktif dalam
menghasilkan layanan teknologi informasi yang sesuai dengan
kebutuhan bisnis.
Selain itu, untuk meningkatkan kompetensi masing-masing
personil Divisi Teknologi Informasi, dilakukan pelatihan-pelatihan
yang diselenggarakan secara internal maupun eksternal, baik di
dalam dan luar negeri.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
141Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
140Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
141Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
140
Langkah strategis Divisi TI sepanjang tahun 2012Disamping Core Banking, sistem pelaporan yang dapat
memenuhi syarat-syarat dan ketentuan yang berlaku serta sistem
E-Channel merupakan dua tulang punggung lainnya didalam
Industri Perbankan. Disamping melakukan penambahan fitur
transaksi atas E-Channel yang sudah ada sebelumnya melalui
beberapa kerja sama strategis dengan beberapa instansi, pada
tahun 2012 telah dilakukan langkah strategis untuk melakukan
pengembangan E-Channel baru guna menjawab kebutuhan
bisnis serta nasabah bank bjb.
Disamping itu sistem pelaporan yang cepat, dapat dipercaya dan
efisien merupakan tulang punggung lainnya dalam menyajikan
pelaporan serta pengambilan keputusan yang cepat dan efektif.
Kerja sama dengan beberapa unit kerja yang terkait didalam
Bank dapat memberikan hasil optimal dalam membangun sistem
pelaporan yang ada di Bank. Interface diantara beberapa sistem
yang telah ada guna dapat menghasilkan sistem pelaporan
yang lebih cepat dan otomasi merupakan salah satu perhatian
kami di tahun 2012.
Perubahan di market, masyarakat, serta ekspektasi dari customer
dan business partner untuk solusi yang lebih cepat, perubahan
regulasi, pengaruh globalisasi dan efisiensi, menuntut perbankan
untuk berubah ke arah digital banking atau layanan-layanan
yang dijalankan dengan dukungan Teknologi Informasi. Sebagai
konsekuensi dari perubahan ini, tuntutan terhadap dukungan
Teknologi Informasi dalam menjalankan bisnis perbankan masa
depan semakin tinggi. Termasuk mengantisipasi perluasan
fungsi perbankan yang disebut sebagai universal banking.
Dengan semakin meningkatnya perubahan lingkungan bisnis
yang dinamis, ada tuntutan (tantangan) yang harus dipenuhi
oleh sistem Teknologi Informasi sebagai pendukungnya, yaitu
sebagai berikut:
• Integrasi sistem pemrosesan transaksi di back office dan
database nasabah untuk meyakinkan bahwa nasabah akan
menerima informasi yang konsisten ketika memerlukan
informasi yang bersumber dari channel yang berbeda;
• Dukungan teknologi realtime online, sehingga transaksi
yang terjadi di satu channel segera terlihat (ter-update)
statusnya di channel yang lain;
• Integrasi informasi nasabah dalam “single view”, sehingga
memudahkan untuk cross selling dan up selling;
• Pentingnya pengelolaan CRM (Customer Relationship
Management) untuk memudahkan segmentasi dan
pelayanan yang bersifat lebih personal;
• Dapat menjawab tekanan dari stakeholder dan kompetisi
bisnis untuk berbuat lebih dengan biaya yang lebih rendah
(cost efficiency).
IT Division’s Strategic Measures During 2012Besides Core Banking, the other key components of the bank
to highly perform in the banking industry are a reporting system
capable of meeting certain requirements and prevailing rules
and regulations, and the E-Channel. Through partnerships with
relevant institutions, the bank has made some major strides
in 2012 to develop a new E-Channel in addition to previous
improvements to existing E-Channel when more features were
added; These efforts were made to address the bank’s business
needs and those of our customers.
Besides, a prompt and reliable reporting system is central to
fast and effective reporting and decision making process. This
might as well be achieved through cooperation with relevant
units within the bank so it is possible for the bank to have such
reliable reporting. Interfaces among the existing systems may
produce faster reporting systems while automation will be one
of our focuses in 2012.
Perubahan di market, masyarakat, serta ekspektasi dari customer
dan business partner untuk solusi yang lebih cepat, perubahan
regulasi, pengaruh globalisasi dan efisiensi, menuntut perbankan
untuk berubah ke arah digital banking atau layanan-layanan
yang dijalankan dengan dukungan Teknologi Informasi. Sebagai
konsekuensi dari perubahan ini, tuntutan terhadap dukungan
Teknologi Informasi dalam menjalankan bisnis perbankan masa
depan semakin tinggi. Termasuk mengantisipasi perluasan
fungsi perbankan yang disebut sebagai universal banking.
Dengan semakin meningkatnya perubahan lingkungan bisnis
yang dinamis, ada tuntutan (tantangan) yang harus dipenuhi
oleh sistem Teknologi Informasi sebagai pendukungnya, yaitu
sebagai berikut:
• Integrasi sistem pemrosesan transaksi di back office dan
database nasabah untuk meyakinkan bahwa nasabah akan
menerima informasi yang konsisten ketika memerlukan
informasi yang bersumber dari channel yang berbeda;
• Dukungan teknologi realtime online, sehingga transaksi
yang terjadi di satu channel segera terlihat (ter-update)
statusnya di channel yang lain;
• Integrasi informasi nasabah dalam “single view”, sehingga
memudahkan untuk cross selling dan up selling;
• Pentingnya pengelolaan CRM (Customer Relationship
Management) untuk memudahkan segmentasi dan
pelayanan yang bersifat lebih personal;
• Dapat menjawab tekanan dari stakeholder dan kompetisi
bisnis untuk berbuat lebih dengan biaya yang lebih rendah
(cost efficiency).
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
141Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
140
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
141Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
140
Demi menjawab tuntutan tersebut, di tahun 2012 telah disusun
Rencana Strategis Teknologi Informasi (RSTI) bank bjb untuk
kurun waktu 2012 - 2016. Penyusunan RSTI tersebut juga
dengan tetap menjaga keselarasan (alignment) antara Business
Strategy dengan IT (Information Technology) Strategy.
Disclosure of Business Partners That Support IT DivisionDalam melaksanakan fungsinya menjalankan operasional
infrastruktur teknologi informasi, Divisi TI bank bjb didukung
oleh mitra-mitra bisnis yang terpercaya. Mitra bisnis ini memiliki
perannya masing-masing dalam mendukung operasional TI yang
terdiri dari layanan jaringan komunikasi, infrastruktur hardware,
core banking, dan sistem aplikasi lainnya, guna memastikan
layanan operasional TI dapat berfungsi sebagaimana mestinya,
serta melakukan pengembangan-pengembangan TI untuk
mendukung strategi bisnis bank.
Mitra bisnis tersebut antara lain:
a. Dalam mendukung operasional terkait transaksi nasabah
melalui ATM, bank bjb bekerja sama dengan Artajasa,
Prima, sehingga nasabah dapat bertransaksi di ATM lain
selain ATM milik bank bjb.
b. Dalam melengkapi fitur electronic channel, bank bjb
bekerja sama dengan beberapa mitra bisnis terkait transaksi
pembayaran antara lain Telkom, PLN, PDAM, Indosat, dan
XL.
c. Untuk mendukung layanan perbankan yang “real time on
line”, bank bjb didukung oleh network provider yaitu Lintas
Arta, Telkom, XL, Icon+, dan Jabar Telematika.
d. bank bjb juga bekerja sama dengan beberapa perguruan
tinggi untuk melayani pembayaran bagi mahasiswanya.
Information Technology Division Project Implementation During The Year 2012To be in line with business progresses, some adjustments are
from time to time made to ensure business goal achievements.
IT Strategic Plan that has been aligned with the bank’s Business
Strategy is the key to the continuation of projects implemented
throughout 2012.
To secure safe, fast, and reliable information technology that
is suitable for our business needs, bank bjb strengthened its IT
infrastructure including infrastructure devices, communications
network, and IT security by upgrading or making changes to it.
To maintain smooth operations, we brought some improvements
to our IT Policies and Procedures that are in line with bank bjb’s
strategy, legal aspect, regulations, and business.
Demi menjawab tuntutan tersebut, di tahun 2012 telah disusun
Rencana Strategis Teknologi Informasi (RSTI) bank bjb untuk
kurun waktu 2012 - 2016. Penyusunan RSTI tersebut juga
dengan tetap menjaga keselarasan (alignment) antara Business
Strategy dengan IT (Information Technology) Strategy.
Pengungkapan Mengenai Mitra Bisnis Yang Mendukung Divisi TIDalam melaksanakan fungsinya menjalankan operasional
infrastruktur teknologi informasi, Divisi TI bank bjb didukung
oleh mitra-mitra bisnis yang terpercaya. Mitra bisnis ini memiliki
perannya masing-masing dalam mendukung operasional TI yang
terdiri dari layanan jaringan komunikasi, infrastruktur hardware,
core banking, dan sistem aplikasi lainnya, guna memastikan
layanan operasional TI dapat berfungsi sebagaimana mestinya,
serta melakukan pengembangan-pengembangan TI untuk
mendukung strategi bisnis bank.
Mitra bisnis tersebut antara lain:a. Dalam mendukung operasional terkait transaksi nasabah
melalui ATM, bank bjb bekerja sama dengan Artajasa,
Prima, sehingga nasabah dapat bertransaksi di ATM lain
selain ATM milik bank bjb.
b. Dalam melengkapi fitur electronic channel, bank bjb
bekerja sama dengan beberapa mitra bisnis terkait transaksi
pembayaran antara lain Telkom, PLN, PDAM, Indosat, dan
XL.
c. Untuk mendukung layanan perbankan yang “real time on
line”, bank bjb didukung oleh network provider yaitu Lintas
Arta, Telkom, XL, Icon+, dan Jabar Telematika.
d. bank bjb juga bekerja sama dengan beberapa perguruan
tinggi untuk melayani pembayaran bagi mahasiswanya.
Implementasi Proyek Divisi Teknologi Informasi Sepanjang Tahun 2012Untuk dapat selaras dengan perkembangan bisnis, Teknologi
Informasi Bank perlu adanya penyelarasan guna memastikan
adanya dukungan sistem informasi yang terpercaya sehingga
tujuan bisnis dapat tercapai. Melalui Rencana Strategis Teknologi
Informasi yang selaras dengan Strategi Bisnis merupakan kunci
pelaksanaan proyek-proyek yang berjalan sepanjang Tahun
2012.
Untuk menjawab ketersediaan sistem teknologi informasi yang
aman, cepat, handal dan selaras dengan kebutuhan bisnis,
bank bjb memperkuat infrastruktur teknologi informasi baik
itu dari sisi perangkat infrastruktur, jaringan komunikasi dan
pengamanan informasi dengan melakukan penambahan dan/
atau perubahan didalamnya. Untuk memastikan kelancaran
operasional secara berkelanjutan kami lakukan penyempurnaan
pada Kebijakan dan Prosedur bidang Teknologi Informasi yang
sejalan dengan strategi, hukum, regulasi dan bisnis bank bjb.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
143Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
142Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
143Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
142
Proyek Divisi Teknologi Informasi telah disampaikan dalam
Rencana Bisnis Bank (RBB) di awal tahun dan merupakan
implementasi dari Rencana Strategis Teknologi Informasi yang
senantiasa selaras dengan Strategi Bisnis bank bjb sehingga
tujuan bisnis dapat tercapai. Untuk menjawab ketersediaan
sistem teknologi informasi yang aman, cepat, handal, dan
selaras dengan kebutuhan bisnis, bank bjb memperkuat
infrastruktur teknologi informasi baik itu dari sisi aplikasi,
perangkat infrastruktur, jaringan komunikasi dan pengamanan
informasi dengan melakukan penambahan dan/ atau perubahan
didalamnya. Untuk memastikan kelancaran operasional secara
berkelanjutan, kami juga lakukan penyempurnaan pada
Kebijakan dan Prosedur bidang Teknologi Informasi yang sejalan
dengan strategi, hukum, regulasi, dan bisnis bank bjb.
Langkah-Langkah Pengendalian Risiko Operasional Yang Dilakukan oleh Divisi TI Sepanjang Tahun 2012Dalam melakukan pengendalian risiko operasional di bank bjb
termasuk risiko penggunaan Teknologi Informasi didalamnya,
dilakukan secara komprehensif dan berkelanjutan. Selain itu,
fungsi tertentu seperti fungsi pengamanan informasi dan fungsi
Business Continuity Plan (BCP) dilaksanakan dan dipantau
semaksimal mungkin untuk mencegah (preventive controls)
disamping mendeteksi dan melakukan koreksi atas risiko yang
mungkin atau telah terjadi.
Dalam rangka menjalankan fungsi Business Continuity Plan
(BCP) telah dilakukan ujicoba operasional disaster and recovery
center (DRC) secara rutin yang melibatkan beberapa divisi
terkait khususnya untuk mission critical applications yang telah
didefinisikan dalam dokumen BCP bank bjb.
Kegiatan zero fraud yang telah dicanangkan manajemen bank
bjb secara komprehensif, divisi teknologi turut berpartisipasi
dengan menerapkan system keamanan informasi yang
memadai yang didukung dengan kebijakan dan prosedur
tentang keamanan informasi.
Proyek Divisi Teknologi Informasi telah disampaikan dalam
Rencana Bisnis Bank (RBB) di awal tahun dan merupakan
implementasi dari Rencana Strategis Teknologi Informasi yang
senantiasa selaras dengan Strategi Bisnis bank bjb sehingga
tujuan bisnis dapat tercapai. Untuk menjawab ketersediaan
sistem teknologi informasi yang aman, cepat, handal, dan
selaras dengan kebutuhan bisnis, bank bjb memperkuat
infrastruktur teknologi informasi baik itu dari sisi aplikasi,
perangkat infrastruktur, jaringan komunikasi dan pengamanan
informasi dengan melakukan penambahan dan/ atau perubahan
didalamnya. Untuk memastikan kelancaran operasional secara
berkelanjutan, kami juga lakukan penyempurnaan pada
Kebijakan dan Prosedur bidang Teknologi Informasi yang sejalan
dengan strategi, hukum, regulasi, dan bisnis bank bjb
Operational Risk Control Measures Taken by IT Division During 2012
Dalam melakukan pengendalian risiko operasional di bank bjb
termasuk risiko penggunaan Teknologi Informasi didalamnya,
dilakukan secara komprehensif dan berkelanjutan. Selain itu,
fungsi tertentu seperti fungsi pengamanan informasi dan fungsi
Business Continuity Plan (BCP) dilaksanakan dan dipantau
semaksimal mungkin untuk mencegah (preventive controls)
disamping mendeteksi dan melakukan koreksi atas risiko yang
mungkin atau telah terjadi.
Dalam rangka menjalankan fungsi Business Continuity Plan
(BCP) telah dilakukan ujicoba operasional disaster and recovery
center (DRC) secara rutin yang melibatkan beberapa divisi
terkait khususnya untuk mission critical applications yang telah
didefinisikan dalam dokumen BCP bank bjb.
Kegiatan zero fraud yang telah dicanangkan manajemen bank
bjb secara komprehensif, divisi teknologi turut berpartisipasi
dengan menerapkan system keamanan informasi yang
memadai yang didukung dengan kebijakan dan prosedur
tentang keamanan informasi.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
143Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
142
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
143Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
142
Pengendalian keamanan informasi pada aplikasi dilakukan
melalui pembatasan akses pengguna aplikasi serta pengendalian
keamanan perangkat merujuk pada standard yang berlaku baik
yang ditetapkan oleh pihak regulator maupun best practice
yang digunakan pada dunia teknologi informasi secara umum.
Dalam rangka peningkatan layanan yang lebih baik bagi
nasabah, Bank bjb pada awal tahun 2012 telah mencanangkan
program zero offline untuk layanan ATM. Program ini diprakarsai
oleh Divisi Jaringan dan Layanan dan merupakan sinergi dari
beberapa divisi yang terkait dengan operasional ATM antara
lain:
1. Divisi Umum bertanggung jawab terhadap pemasangan
dan kebersihan ATM
2. Kantor cabang bertanggung jawab terhadap pengisian
uang
3. Divisi TI bertanggung jawab terhadap aplikasi dan jaringan
komunikasi
4. Divisi JPL memonitor seluruh operasional ATM baik itu,
aplikasi, pengisian dan performansi ATM
Pengendalian keamanan informasi pada aplikasi dilakukan
melalui pembatasan akses pengguna aplikasi serta pengendalian
keamanan perangkat merujuk pada standard yang berlaku baik
yang ditetapkan oleh pihak regulator maupun best practice
yang digunakan pada dunia teknologi informasi secara umum.
Dalam rangka peningkatan layanan yang lebih baik bagi
nasabah, Bank bjb pada awal tahun 2012 telah mencanangkan
program zero offline untuk layanan ATM. Program ini diprakarsai
oleh Divisi Jaringan dan Layanan dan merupakan sinergi dari
beberapa divisi yang terkait dengan operasional ATM antara
lain:
1. Divisi Umum bertanggung jawab terhadap pemasangan
dan kebersihan ATM
2. Kantor cabang bertanggung jawab terhadap pengisian
uang
3. Divisi TI bertanggung jawab terhadap aplikasi dan jaringan
komunikasi
4. Divisi JPL memonitor seluruh operasional ATM baik itu,
aplikasi, pengisian dan performansi ATM
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
145Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
144Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
145Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
144
Tinjauan Keuangan
Tinjauan KeuanganFinancial Highlights
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
145Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
144
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
145Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
144
Global Economic ReviewTahun 2012 ditandai dengan perlambatan pertumbuhan
ekonomi dunia yang didorong oleh krisis hutang pemerintah
Amerika Serikat dan Eropa sehingga mendorong pemerintah
melakukan pengetatan fiskal ditengah kondisi ekonomi yang
belum pulih. Dampak pengetatan fiskal tersebut mendorong
tingkat konsumsi yang menurun sehingga berdampak kepada
tingkat pertumbuhan ekonomi Cina dan Jepang sebagai
eksportir utama dari konsumsi barang dan jasa negara-negara
barat. Pada akhir 2012, tingkat pertumbuhan ekonomi Amerika
Serikat berada pada level 1.5%, Eropa -0.9%, Jepang 0.3%,
dan Cina 7.9%.
Global Economic ReviewGlobal Economic Review
US
EU
Japan
China
15,00
10,00
5,00
0,00
-5,00
-10,00
-15,00
2007 2008 2009 2010 2011 2012
Global Economic ReviewTahun 2012 ditandai dengan perlambatan pertumbuhan
ekonomi dunia yang didorong oleh krisis hutang pemerintah
Amerika Serikat dan Eropa sehingga mendorong pemerintah
melakukan pengetatan fiskal ditengah kondisi ekonomi yang
belum pulih. Dampak pengetatan fiskal tersebut mendorong
tingkat konsumsi yang menurun sehingga berdampak kepada
tingkat pertumbuhan ekonomi Cina dan Jepang sebagai
eksportir utama dari konsumsi barang dan jasa negara-negara
barat. Pada akhir 2012, tingkat pertumbuhan ekonomi Amerika
Serikat berada pada level 1.5%, Eropa -0.9%, Jepang 0.3%,
dan Cina 7.9%.
Tinjauan IndustriIndustry Review
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
147Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
146Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
147Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
146
Tinjauan KeuanganFinancial Highlights
Di tengah upaya pengetatan fiskal tersebut, otoritas moneter
negara maju terus melanjutkan kebijakan moneter ekspansif dan
non-konvensional melalui berbagai program pembelian surat
hutang. Bank sentral Amerika Serikat, The Fed, meluncurkan
2 paket stimulus berupa (1) kebijakan pembelian surat hutang
jangka panjang (sebagian besar mortgage back securities)
senilai USD40miliar / bulan tanpa batas waktu yang dikenal
dengan QE3 (Quantitative Easing 3) (2) komitmen pembelian
surat hutang senilai USD45miliar/bulan guna mencegah
potensi resesi akibat tertundanya kesepakatan fiskal. Sedikit
angin segar datang dari Eropa dimana Bank Sentral Eropa
(ECB/European Central Bank) berhasil mencapai kesepakatan
untuk membentuk persatuan perbankan (banking union) yang
memungkinkan mekanisme bailout dilakukan secara lebih
efektif dengan komitmen Uni Eropa sebagai penjamin. Di sisi
lain, pemerintah negara-negara peripheral Eropa setuju untuk
menerapkan kebijakan pengetatan fiskal guna mengurangi
tingkat defisit. Aksi kedua bank sentral tersebut cukup untuk
membawa sedikit ketenangan di pasar keuangan dunia.
Namun, secara keseluruhan trend deleveraging (penurunan
tingkat hutang) yang membawa konsekuensi kepada rendahnya
tingkat pertumbuhan ekonomi dunia mendorong pemerintah
Cina dan Jepang mengambil langkah preventif untuk menjaga
tingkat pertumbuhan ekonomi domestik masing-masing negara.
Pemerintah Cina akhirnya setuju untuk mengambil langkah
guna meningkatkan konsumsi domestik dan peningkatan
pemerataan penghasilan bagi penduduknya meski dengan
harga pertumbuhan ekonomi yang akan cenderung lebih lambat
ke depan. Di saat yang sama, pemerintah Jepang mendorong
mata uang Yen mereka untuk melemah guna mendorong
ekspor dan menolong pertumbuhan ekonomi Jepang.
Relatif lambatnya arus perdagangan dan permintaan atas barang
dan jasa mempengaruhi permintaan terhadap komoditas global
sehingga harga komoditas relatif stabil dengan harga minyak
yang berada di kisaran USD 94 - 95 / barrel pada tahun 2011
- 2012 sehingga menjaga level inflasi dunia dimana inflasi
Amerika Serikat berada pada level 1.7%, Eropa sebesar 2.2%,
Jepang -0.1%, dan Cina sebesar 2.5%. Tingkat inflasi rendah
tersebut menjadi justifikasi bagi bank sentral untuk menahan
suku bunganya pada level terendah selama 12 bulan terakhir
(Amerika Serikat : 0.25%, Eropa 0.75%, Jepang 0.1%, Cina
6.0%)
Di tengah upaya pengetatan fiskal tersebut, otoritas moneter
negara maju terus melanjutkan kebijakan moneter ekspansif dan
non-konvensional melalui berbagai program pembelian surat
hutang. Bank sentral Amerika Serikat, The Fed, meluncurkan
2 pake stimulus berupa (1) kebijakan pembelian surat hutang
jangka panjang (sebagian besar mortgage back securities)
senilai USD40miliar / bulan tanpa batas waktu yang dikenal
dengan QE3 (Quantitative Easing 3) (2) komitmen pembelian
surat hutang senilai USD45miliar/bulan guna mencegah
potensi resesi akibat tertundanya kesepakatan fiskal. Sedikit
angin segar datang dari Eropa dimana Bank Sentral Eropa
(ECB/European Central Bank) berhasil mencapai kesepakatan
untuk membentuk persatuan perbankan (banking union) yang
memungkinkan mekanisme bailout dilakukan secara lebih
efektif dengan komitmen Uni Eropa sebagai penjamin. Di sisi
lain, pemerintah negara-negara peripheral Eropa setuju untuk
menerapkan kebijakan pengetatan fiskal guna mengurangi
tingkat defisit. Aksi kedua bank sentral tersebut cukup untuk
membawa sedikit ketenangan di pasar keuangan dunia.
Namun, secara keseluruhan trend deleveraging (penurunan
tingkat hutang) yang membawa konsekuensi kepada rendahnya
tingkat pertumbuhan ekonomi dunia mendorong pemerintah
Cina dan Jepang mengambil langkah preventif untuk menjaga
tingkat pertumbuhan ekonomi domestik masing-masing negara.
Pemerintah Cina akhirnya setuju untuk mengambil langkah
guna meningkatkan konsumsi domestik dan peningkatan
pemerataan penghasilan bagi penduduknya meski dengan
harga pertumbuhan ekonomi yang akan cenderung lebih lambat
ke depan. Di saat yang sama, pemerintah Jepang mendorong
mata uang Yen mereka untuk melemah guna mendorong
ekspor dan menolong pertumbuhan ekonomi Jepang.
Relatif lambatnya arus perdagangan dan permintaan atas barang
dan jasa mempengaruhi permintaan terhadap komoditas global
sehingga harga komoditas relatif stabil dengan harga minyak
yang berada di kisaran USD 94 - 95 / barrel pada tahun 2011
- 2012 sehingga menjaga level inflasi dunia dimana inflasi
Amerika Serikat berada pada level 1.7%, Eropa sebesar 2.2%,
Jepang -0.1%, dan Cina sebesar 2.5%. Tingkat inflasi rendah
tersebut menjadi justifikasi bagi bank sentral untuk menahan
suku bunganya pada level terendah selama 12 bulan terakhir
(Amerika Serikat : 0.25%, Eropa 0.75%, Jepang 0.1%, Cina
6.0%)
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
147Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
146
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
147Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
146
Indonesia’s Economic ReviewIndonesia’s Economic Review
US
EU
Japan
China
10
8
6
4
2
0
-2
-4
2007 2008 2009 2010 2011 2012
Indonesia’s Economic ReviewGambaran keadaan ekonomi dunia yang tetap bertumbuh
namun dengan tingkat yang lebih rendah jika dibandingkan
sebelum krisis keuangan global pada tahun 2008 juga
berpengaruh terhadap tingkat ekspor Indonesia. Keputusan
China untuk mendorong ekonomi domestik yang diimbangi
dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat juga
menurunkan permintaan terhadap beberapa komoditas
unggulan ekspor Indonesia antara lain batu bara dan berbagai
jenis logam. Kondisi tersebut membuat pertumbuhan ekonomi
Indonesia turun ke 6.1% pada tahun 2012 atau lebih lambat
dibandingkan pertumbuhan real PDB sebesar 6.5% pada tahun
2011 dan 6.8% pada tahun 2010.
Kegiatan ekonomi yang sedikit melambat serta harga komoditas
dunia yang relatif stabil menjaga tingkat inflasi tetap rendah.
Inflasi secara keseluruhan berada pada level 4.3% yang masih
dalam target Bank Indonesia yang menargetkan range inflasi
sebesar 4.5% +/- 1% sehingga bank sentral mempertahankan
suku bunga pada 5.75% pada tahun 2012. Tingkat inflasi
diperkirakan akan tetap berada pada level yang ditargetkan
bank sentral meskipun pada tahun 2013 meskipun dengan tren
naik mengingat (1) kenaikan UMR (Upah Minimum Regional)
sebesar rata-rata 15% (2) kenaikan Tarif Dasar Listrik sebesar
15%.
Indonesia’s Economic ReviewGambaran keadaan ekonomi dunia yang tetap bertumbuh
namun dengan tingkat yang lebih rendah jika dibandingkan
sebelum krisis keuangan global pada tahun 2008 juga
berpengaruh terhadap tingkat ekspor Indonesia. Keputusan
China untuk mendorong ekonomi domestik yang diimbangi
dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat juga
menurunkan permintaan terhadap beberapa komoditas
unggulan ekspor Indonesia antara lain batu bara dan berbagai
jenis logam. Kondisi tersebut membuat pertumbuhan ekonomi
Indonesia turun ke 6.1% pada tahun 2012 atau lebih lambat
dibandingkan pertumbuhan real PDB sebesar 6.5% pada tahun
2011 dan 6.8% pada tahun 2010.
Kegiatan ekonomi yang sedikit melambat serta harga komoditas
dunia yang relative stabil menjaga tingkat inflasi tetap rendah.
Inflasi secara keseluruhan berada pada level 4.3% yang masih
dalam target Bank Indonesia yang menargetkan range inflasi
sebesar 4.5% +/- 1% sehingga bank sentral mempertahankan
suku bunga pada 5.75% pada tahun 2012. Tingkat inflasi
diperkirakan akan tetap berada pada level yang ditargetkan
bank sentral meskipun pada tahun 2013 meskipun dengan tren
naik mengingat (1) kenaikan UMR (Upah Minimum Regional)
sebesar rata-rata 15% (2) kenaikan Tarif Dasar Listrik sebesar
15%.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
149Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
148Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
149Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
148
CPI
GDP Growtjh
%
14
12
10
8
6
4
2
0
2007 2008 2009 2010 2011 2012
Baiknya tingkat pertumbuhan ekonomi dan rendahnya tingkat
inflasi menggiring tingkat kepercayaan konsumen tetap terjaga
pada berada level tertingginya selama beberapa tahun terakhir
sehingga mendorong pertumbuhan konsumsi privat yang
naik 5.3% sedangkan tingkat investasi naik 9.8%. Di sisi lain
pertumbuhan ekspor, konsumsi pemerintah, dan komponen
impor yang berlaku sebagai pengurang masing-masing naik
sebesar 2.0%, 1.3%, dan 6.6%. Secara keseluruhan, konsumsi
masih menjadi kontributor utama ekonomi Indonesia dengan
54.6%, diikuti komponen investasi sebesar 33.2%, konsumsi
pemerintah 8.9%, ekspor sebesar 24.3%, sedangkan impor
sebesar 25.8%.
Consumer
Confidence
Index
Ind
ex (
po
ints
)
130
120
110
100
90
80
70
60
2007 2008 2009 2010 2011 2012
Baiknya pertumbuhan ekonomi mendorong Indonesia untuk
mencapai PDB per kapita sebesar Rp33.3juta, naik 9.5% dari
Rp30.4juta pada tahun 2011. Dalam denominasi dolar AS, PDB
per kapita telah mencapai USD3.562,6 dimana USD3,000 sering
dinyatakan sebagai batas (threshold) pendapatan menengah
yang menjadi ciri booming ekonomi dari sisi konsumsi. Masa
Baiknya tingkat pertumbuhan ekonomi dan rendahnya tingkat
inflasi menggiring tingkat kepercayaan konsumen tetap terjaga
pada berada level tertingginya selama beberapa tahun terakhir
sehingga mendorong pertumbuhan konsumsi privat yang
naik 5.3% sedangkan tingkat investasi naik 9.8%. Di sisi lain
pertumbuhan ekspor, konsumsi pemerintah, dan komponen
impor yang berlaku sebagai pengurang masing-masing naik
sebesar 2.0%, 1.3%, dan 6.6%. Secara keseluruhan, konsumsi
masih menjadi kontributor utama ekonomi Indonesia dengan
54.6%, diikuti komponen investasi sebesar 33.2%, konsumsi
pemerintah 8.9%, ekspor sebesar 24.3%, sedangkan impor
sebesar 25.8%.
Baiknya pertumbuhan ekonomi mendorong Indonesia untuk
mencapai PDB per kapita sebesar Rp33.3juta, naik 9.5% dari
Rp30.4juta pada tahun 2011. Dalam denominasi dolar AS, PDB
per kapita telah mencapai USD3.562,6 dimana USD3,000 sering
dinyatakan sebagai batas (threshold) pendapatan menengah
yang menjadi ciri booming ekonomi dari sisi konsumsi. Masa
Tinjauan KeuanganFinancial Highlights
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
149Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
148
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
149Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
148
keemasan ekonomi Indonesia tersebut juga didukung oleh
rendahnya tingkat inflasi yang hanya sebesar 4.3% pada tahun
2012. Melihat perkembangan yang sangat positif tersebut, FDI
(Foreign Direct Investment) yang naik 26.7% ke USD22.8miliar.
Current Account
Balance of payment
FDI
Portfolio Investment
15,000
10,000
5,000
0
-5,000
-1,0002007 2008 2009 2010 2011 2012
Namun demikian, tantangan ekonomi ke depan akan
tergantung kepada pemerintah dalam menjaga iklim investasi
dan langkah untuk memperbaiki struktur ekonomi yang terlalu
tergantung kepada impor dengan meningkatkan investasi
pada industri manufaktur guna memproduksi value-added
goods yang diperlukan untuk mendukung konsumsi ekonomi
domestik. Kelemahan struktural ekonomi tersebut tercermin
dari peningkatan impor yang naik signifikan seiring dengan
pertumbuhan ekonomi di tengah lemahnya pasar ekspor
sehingga membawa dampak bagi neraca pembayaran (balance
of payment) dan neraca perdagangan (current account)
Indonesia yang terus mencatat posisi defisit selama tahun 2012
sehingga membawa pelemahan bagi rupiah yang secara rata-
rata terdepresiasi sebanyak 7.0% dibandingkan tahun 2011.
Banking Sector Review
Bagi sektor perbankan sendiri, pertumbuhan ekonomi yang
tinggi didukung oleh ekonomi domestik dan tingkat investasi
menggiring pertumbuhan kredit yang tinggi. Total kredit naik
Rp514triliun (+23.1% YoY) mencapai Rp2.738triliun dengan
kredit investasi naik Rp127triliun (+27.6% YoY) ke level
Rp591triliun, kredit modal kerja naik Rp250triliun (+23.3% YoY)
ke level Rp1.325triliun, dan kredit konsumsi naik Rp136triliun
(+19.9% YoY) ke level Rp821triliun. Dari sisi dana pihak ketiga
(DPK), total DPK naik Rp427triliun (+15.6% YoY) ke posisi
Rp3.163triliun dimana deposito naik Rp141triliun (+26.5%
YoY) ke level Rp1.367triliun, giro naik Rp105triliun (+19.6%
YoY) mencapai Rp710triliun, dan tabungan naik Rp180triliun
(+13.8% YoY) ke level Rp1.085triliun. Pertumbuhan kredit yang
keemasan ekonomi Indonesia tersebut juga didukung oleh
rendahnya tingkat inflasi yang hanya sebesar 4.3% pada tahun
2012. Melihat perkembangan yang sangat positif tersebut, FDI
(Foreign Direct Investment) yang naik 26.7% ke USD22.8miliar.
Namun demikian, tantangan ekonomi ke depan akan
tergantung kepada pemerintah dalam menjaga iklim investasi
dan langkah untuk memperbaiki struktur ekonomi yang terlalu
tergantung kepada impor dengan meningkatkan investasi
pada industri manufaktur guna memproduksi value-added
goods yang diperlukan untuk mendukung konsumsi ekonomi
domestik. Kelemahan struktural ekonomi tersebut tercermin
dari peningkatan impor yang naik signifikan seiring dengan
pertumbuhan ekonomi di tengah lemahnya pasar ekspor
sehingga membawa dampak bagi neraca pembayaran (balance
of payment) dan neraca perdagangan (current account)
Indonesia yang terus mencatat posisi defisit selama tahun 2012
sehingga membawa pelemahan bagi rupiah yang secara rata-
rata terdepresiasi sebanyak 7.0% dibandingkan tahun 2011.
Banking Sector Review
Bagi sektor perbankan sendiri, pertumbuhan ekonomi yang
tinggi didukung oleh ekonomi domestik dan tingkat investasi
menggiring pertumbuhan kredit yang tinggi. Total kredit naik
Rp514triliun (+23.1% YoY) mencapai Rp2.738triliun dengan
kredit investasi naik Rp127triliun (+27.6% YoY) ke level
Rp591triliun, kredit modal kerja naik Rp250triliun (+23.3% YoY)
ke level Rp1.325triliun, dan kredit konsumsi naik Rp136triliun
(+19.9% YoY) ke level Rp821triliun. Dari sisi dana pihak ketiga
(DPK), total DPK naik Rp427triliun (+15.6% YoY) ke posisi
Rp3.163triliun dimana deposito naik Rp141triliun (+26.5%
YoY) ke level Rp1.367triliun, giro naik Rp105triliun (+19.6%
YoY) mencapai Rp710triliun, dan tabungan naik Rp180triliun
(+13.8% YoY) ke level Rp1.085triliun. Pertumbuhan kredit yang
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
151Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
150Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
151Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
150
naik lebih cepat dibandingkan dana pihak ketiga menyebabkan
defisit setara Rp87triliun sehingga LDR naik ke level 86.5% dari
81.3% pada posisi akhir 2011.
100.0
90.0
80.0
70.0
60.0
50.0
40.0
30.0
20.0
10.0
-
45.0
40.0
35.0
35.0
30.0
25.0
20.0
15.0
10.0
5.0
Jan-
03
Jul-0
3
Jan-
04
Jul-0
4
Jan-
05
Jul-0
5
Jan-
06
Jul-0
6
Jan-
07
Jul-0
7
Jan-
08
Jul-0
8
Jan-
09
Jul-0
9
Jan-
10
Jul-1
0
Jan-
11
Jul-1
1
Jan-
12
Jul-
12
LDR
Loans Growth
Loans Growth
Jan-
03
Aug
-03
Mar
-04
Oct
-04
May
-05
Dec
-05
Jul-0
6
Feb-
07
Sep-
07
Apr
-08
Nov
-08
Jun-
09
Aug
-10
jan-
10
Mar
-11
Oct
-11
May
-12
60.0
50.0
40.0
30.0
20.0
10.0
-
-10.0
LDR
Loans Growth
Loans Growth
Dari sisi mata uang, kredit rupiah membukukan pertumbuhan
Rp449triliun (+24% YoY) ke level Rp2.327triliun sedangkan
DPK rupiah membukukan kenaikan Rp427triliun (+14.7% YoY)
ke level Rp3.163triliun. Sehingga LDR rupiah mencapai 85.9%,
naik dari posisi 79.4% pada akhir tahun 2011. Kredit valas
naik Rp64triliun (+18.6% YoY) ke level Rp410triliun sedangkan
DPK valas naik Rp80triliun (+21.6% YoY) ke level Rp453triliun
sehingga LDR valas turun ke level 90.5% dari 92.8% pada akhir
tahun 2011. Pelemahan rupiah sebesar xx% menjadi penyebab
penurunan pertumbuhan kredit valas tersebut mengingat
pelemahan rupiah akan menyebabkan kenaikan cost of fund
bagi debitur kredit valas.
Dengan tren pertumbuhan kredit yang tumbuh kencang
sedangkan DPK tidak dapat mengimbangi pertumbuhan
dimaksud serta ditambah dengan berbagai regulasi yang
naik lebih cepat dibandingkan dana pihak ketiga menyebabkan
defisit setara Rp87triliun sehingga LDR naik ke level 86.5% dari
81.3% pada posisi akhir 2011.
Dari sisi mata uang, kredit rupiah membukukan pertumbuhan
Rp449triliun (+24% YoY) ke level Rp2.327triliun sedangkan
DPK rupiah membukukan kenaikan Rp427triliun (+14.7% YoY)
ke level Rp3.163triliun. Sehingga LDR rupiah mencapai 85.9%,
naik dari posisi 79.4% pada akhir tahun 2011. Kredit valas
naik Rp64triliun (+18.6% YoY) ke level Rp410triliun sedangkan
DPK valas naik Rp80triliun (+21.6% YoY) ke level Rp453triliun
sehingga LDR valas turun ke level 90.5% dari 92.8% pada akhir
tahun 2011. Pelemahan rupiah sebesar xx% menjadi penyebab
penurunan pertumbuhan kredit valas tersebut mengingat
pelemahan rupiah akan menyebabkan kenaikan cost of fund
bagi debitur kredit valas.
Dengan tren pertumbuhan kredit yang tumbuh kencang
sedangkan DPK tidak dapat mengimbangi pertumbuhan
dimaksud serta ditambah dengan berbagai regulasi yang
Tinjauan KeuanganFinancial Highlights
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
151Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
150
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
151Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
150
mendorong perbankan untuk meningkatkan fungsi
intermediasinya telah menyebabkan tingkat persaingan di
sektor perbankan semakin meningkat. Seiring dengan tujuan
peningkatan fungsi intermediasi perbankan dan usaha untuk
menambah tingkat financial inclusion, NIM sektor perbankan
turun ke level 5.5%. Meski demikian, pertumbuhan volume
kredit yang baik serta didukung penurunan tingkat cost of
fund secara keseluruhan yang disebabkan rendahnya tingkat
suku bunga serta berbagai kebijakan Bank Indonesia untuk
melepaskan ketergantungan sektor perbankan terhadap SBI
dalam pengelolaan likuiditas mendukung tingkat profitabilitas
terjaga baik dengan ROA terjaga pada level 3.1%. Sektor
perbankan membukukan laba sebesar Rp92.8triliun (+23.6%
YoY) pada Desember 2012.
Dari sisi permodalan, total modal sektor perbankan naik sebesar
Rp92triliun (+22.8% YoY) ke level Rp492triliun sedangkan ATMR
naik Rp329triliun (+13.1% YoY) ke level Rp2.849triliun sehingga
total CAR naik dari 16.6% ke level 17.4% pada akhir tahun
2012. Kenaikan ATMR yang lebih rendah dari pertumbuhan
aset perbankan yang sebesar Rp610triliun (+16.7% YoY)
dan kredit perbankan yang naik Rp514triliun (+23.1% YoY)
sehubungan dengan penerapan Basel II Standardized Approach
yang menyebabkan turunnya perhitungan ATMR (Aset
Tertimbang Menurut Resiko) perbankan. Trend penurunan level
ATMR tersebut akan terus terjadi mengingat pada akhir tahun
2012 sektor perbankan Indonesia akan mengadopsi PSAK 60
yang merupakan konvergensi dari IFRS 7 guna menyongsong
penerapan Foundation IRB (Internal Rating Based Approach)
dan Advanced IRB (Internal Rating Based Approach) guna
mengukur ATMR resiko kredit ke depan. Penurunan level ATMR
sektor perbankan adalah hal yang positif bagi pertumbuhan
ekonomi mengingat hal tersebut akan meningkatkan efisiensi
permodalan perbankan dalam mendukung pertumbuhan
ekonomi melalui kegiatan perbankan pada umumnya, terutama
dari sisi pemberian kredit.
Penerapan Basel II tersebut juga berdampak kepada penurunan
tingkat provisi sektor perbankan di Indonesia dimana
perhitungan penyediaan provisi sekarang bergeser dari PPAP
(Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif) yang menggunakan
sistem persentase tetap untuk setiap kategori kolektibilitas
ke metode CKPN (Cadangan Kerugian Penyisihan Nilai) yang
menggunakan perhitungan probabilitas dan dampak dalam hal
terjadinya penurunan kualitas aktiva yang diadopsi dari tata
cara perhitungan komite Basel. Total CKPN kredit terhadap
total kredit turun dari 2.9% pada tahun 2011 ke 2.3% pada
tahun 2012 seiring dengan tingkat NPL yang turun dari 2.2%
ke 1.9%.
mendorong perbankan untuk meningkatkan fungsi
intermediasinya telah menyebabkan tingkat persaingan di
sektor perbankan semakin meningkat. Seiring dengan tujuan
peningkatan fungsi intermediasi perbankan dan usaha untuk
menambah tingkat financial inclusion, NIM sektor perbankan
turun ke level 5.5%. Meski demikian, pertumbuhan volume
kredit yang baik serta didukung penurunan tingkat cost of
fund secara keseluruhan yang disebabkan rendahnya tingkat
suku bunga serta berbagai kebijakan Bank Indonesia untuk
melepaskan ketergantungan sektor perbankan terhadap SBI
dalam pengelolaan likuiditas mendukung tingkat profitabilitas
terjaga baik dengan ROA terjaga pada level 3.1%. Sektor
perbankan membukukan laba sebesar Rp92.8triliun (+23.6%
YoY) pada Desember 2012.
Dari sisi permodalan, total modal sektor perbankan naik sebesar
Rp92triliun (+22.8% YoY) ke level Rp492triliun sedangkan ATMR
naik Rp329triliun (+13.1% YoY) ke level Rp2.849triliun sehingga
total CAR naik dari 16.6% ke level 17.4% pada akhir tahun
2012. Kenaikan ATMR yang lebih rendah dari pertumbuhan
aset perbankan yang sebesar Rp610triliun (+16.7% YoY)
dan kredit perbankan yang naik Rp514triliun (+23.1% YoY)
sehubungan dengan penerapan Basel II Standardized Approach
yang menyebabkan turunnya perhitungan ATMR (Aset
Tertimbang Menurut Resiko) perbankan. Trend penurunan level
ATMR tersebut akan terus terjadi mengingat pada akhir tahun
2012 sektor perbankan Indonesia akan mengadopsi PSAK 60
yang merupakan konvergensi dari IFRS 7 guna menyongsong
penerapan Foundation IRB (Internal Rating Based Approach)
dan Advanced IRB (Internal Rating Based Approach) guna
mengukur ATMR resiko kredit ke depan. Penurunan level ATMR
sektor perbankan adalah hal yang positif bagi pertumbuhan
ekonomi mengingat hal tersebut akan meningkatkan efisiensi
permodalan perbankan dalam mendukung pertumbuhan
ekonomi melalui kegiatan perbankan pada umumnya, terutama
dari sisi pemberian kredit.
Penerapan Basel II tersebut juga berdampak kepada penurunan
tingkat provisi sektor perbankan di Indonesia dimana
perhitungan penyediaan provisi sekarang bergeser dari PPAP
(Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif) yang menggunakan
sistem persentase tetap untuk setiap kategori kolektibilitas
ke metode CKPN (Cadangan Kerugian Penyisihan Nilai) yang
menggunakan perhitungan probabilitas dan dampak dalam hal
terjadinya penurunan kualitas aktiva yang diadopsi dari tata
cara perhitungan komite Basel. Total CKPN kredit terhadap
total kredit turun dari 2.9% pada tahun 2011 ke 2.3% pada
tahun 2012 seiring dengan tingkat NPL yang turun dari 2.2%
ke 1.9%.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
153Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
152Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
153Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
152
Basel II banyak dikritisi sebagai sebuah peraturan yang pro-cyclical
dimana pada saat kondisi ekonomi berjalan baik, kombinasi
dari (1) tingkat pertumbuhan kredit yang tinggi menyebabkan
angka NPL menurun (2) baiknya kondisi ekonomi dan bisnis
menyebabkan tingkat kualitas kredit secara keseluruhan terjaga
(3) kombinasi kedua faktor di atas akan menurunkan PD
(Probability of Default) sehingga berdampak pada terdapatnya
justifikasi bagi bank untuk menurunkan tingkat provisi (4)
rating tentunya akan meningkat seiring dengan kondisi positif
dimaksud sehingga kembali memberikan justifikasi penurunan
provisi bagi bank (5) kombinasi pertumbuhan tinggi, kualitas
aset yang baik, dan penurunan provisi akan membuat bank
mendapatkan profit secara signifikan. Ketika kondisi ekonomi
menurun, hal sebaliknya akan terjadi dimana kombinasi (1)
pertumbuhan yang melambat akan meningkatkan tingkat NPL
(2) penurunan aktifitas ekonomi dan bisnis menyebabkan cash
flow perusahaan terganggu sehingga menurunkan kualitas kredit
secara keseluruhan (3) kombinasi kedua faktor tersebut akan
meningkatkan PD (Probability of Default) (4) penurunan rating
secara signifikan sehingga bank dipaksa untuk menyediakan
lebih banyak provisi (5) kombinasi lambatnya pertumbuhan,
penurunan kualitas aset, dan kewajiban penambahan provisi
menyebabkan bank mengalami kerugian secara signifikan.
Untuk kondisi Indonesia secara spesifik, Bank Indonesia
mengeluarkan PBI 14/18/PBI/2012 dimana pada selisih antara
PPAP dan CKPN akan diberlakukan sebagai pengurang modal
inti secara langsung. Dengan diberlakukannya ketentuan
tersebut, PPAP yang dihitung dengan persentase tetap (fix) dari
kolektibilitas kredit tentunya terbilang lebih konservatif dari
CKPN yang cara perhitungannya dapat terpengaruh kondisi
ekonomi sebagaimana telah dijelaskan di atas. Hal tersebut
tentunya akan memberikan insentif bagi sektor perbankan untuk
menjaga tingkat provisi yang dapat menjaga keberlangsungan
bisnis perbankan pada sebuah jalan yang lebih berorientasi
jangka panjang. Terlalu agresifnya melakukan pengurangan
provisi secara langsung akan tampak pada posisi permodalan
bank itu sendiri.
Bank bjb Strategic PlanningUntuk menjaga momentum pertumbuhan ke depan, adalah
penting bagi bank untuk memiliki lebih banyak source of income
dan diversifikasi bisnis demi menjaga tingkat profitabilitas bagi
pemegang saham di tengah kondisi – kondisi sebagaimana
disebutkan di atas yaitu (1) tingkat pertumbuhan tinggi (2)
tingkat kompetisi yang tinggi (3) LDR perbankan yang terus naik
(4) penurunan NIM secara struktural, maka pertumbuhan sektor
perbankan ke depan akan sangat tergantung pada beberapa
hal sebagai berikut (1) menjaga tingkat pertumbuhan secara
keseluruhan (2) diversifikasi sumber pendapatan (3) kemampuan
menjaga prudential banking untuk menjaga kualitas kredit yang
diberikan.
Basel II banyak dikritisi sebagai sebuah peraturan yang pro-cyclical
dimana pada saat kondisi ekonomi berjalan baik, kombinasi
dari (1) tingkat pertumbuhan kredit yang tinggi menyebabkan
angka NPL menurun (2) baiknya kondisi ekonomi dan bisnis
menyebabkan tingkat kualitas kredit secara keseluruhan terjaga
(3) kombinasi kedua faktor di atas akan menurunkan PD
(Probability of Default) sehingga berdampak pada terdapatnya
justifikasi bagi bank untuk menurunkan tingkat provisi (4)
rating tentunya akan meningkat seiring dengan kondisi positif
dimaksud sehingga kembali memberikan justifikasi penurunan
provisi bagi bank (5) kombinasi pertumbuhan tinggi, kualitas
aset yang baik, dan penurunan provisi akan membuat bank
mendapatkan profit secara signifikan. Ketika kondisi ekonomi
menurun, hal sebaliknya akan terjadi dimana kombinasi (1)
pertumbuhan yang melambat akan meningkatkan tingkat NPL
(2) penurunan aktifitas ekonomi dan bisnis menyebabkan cash
flow perusahaan terganggu sehingga menurunkan kualitas kredit
secara keseluruhan (3) kombinasi kedua faktor tersebut akan
meningkatkan PD (Probability of Default) (4) penurunan rating
secara signifikan sehingga bank dipaksa untuk menyediakan
lebih banyak provisi (5) kombinasi lambatnya pertumbuhan,
penurunan kualitas aset, dan kewajiban penambahan provisi
menyebabkan bank mengalami kerugian secara signifikan.
Untuk kondisi Indonesia secara spesifik, Bank Indonesia
mengeluarkan PBI 14/18/PBI/2012 dimana pada selisih antara
PPAP dan CKPN akan diberlakukan sebagai pengurang modal
inti secara langsung. Dengan diberlakukannya ketentuan
tersebut, PPAP yang dihitung dengan persentase tetap (fix) dari
kolektibilitas kredit tentunya terbilang lebih konservatif dari
CKPN yang cara perhitungannya dapat terpengaruh kondisi
ekonomi sebagaimana telah dijelaskan di atas. Hal tersebut
tentunya akan memberikan insentif bagi sektor perbankan untuk
menjaga tingkat provisi yang dapat menjaga keberlangsungan
bisnis perbankan pada sebuah jalan yang lebih berorientasi
jangka panjang. Terlalu agresifnya melakukan pengurangan
provisi secara langsung akan tampak pada posisi permodalan
bank itu sendiri.
Bank bjb Strategic PlanningUntuk menjaga momentum pertumbuhan ke depan, adalah
penting bagi bank untuk memiliki lebih banyak source of income
dan diversifikasi bisnis demi menjaga tingkat profitabilitas bagi
pemegang saham di tengah kondisi – kondisi sebagaimana
disebutkan di atas yaitu (1) tingkat pertumbuhan tinggi (2)
tingkat kompetisi yang tinggi (3) LDR perbankan yang terus naik
(4) penurunan NIM secara struktural, maka pertumbuhan sektor
perbankan ke depan akan sangat tergantung pada beberapa
hal sebagai berikut (1) menjaga tingkat pertumbuhan secara
keseluruhan (2) diversifikasi sumber pendapatan (3) kemampuan
menjaga prudential banking untuk menjaga kualitas kredit yang
diberikan.
Tinjauan KeuanganFinancial Highlights
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
153Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
152
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
153Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
152
Dengan latar belakang berbagai kondisi di atas, bank bjb
telah mempersiapkan 3 pilar utama bisnis bank bjb ke depan
yaitu (1) bisnis konsumer (2) bisnis mikro (3) produk tabungan
dengan tujuan mendapatkan diversifikasi sumber pendapatan
perusahaan sekaligus menjaga tingkat pertumbuhan dengan
memasuki bisnis baru di luar segmen kredit bagi pegawai negeri
sipil yang merupakan pangsa pasar spesifik bagi bank bjb.
Adapun pengembangan produk tabungan adalah perlu guna
memperbaiki struktur pendanaan yang lebih bersifat jangka
panjang dan menurunkan cost of fund untuk menjaga tingkat
profitabilitas bank secara keseluruhan.
Demi mendukung 3 pilar bisnis tersebut, bank bjb terus giat
berinvestasi pada jaringan cabang yang jumlahnya telah
meningkat secara signifikan. Jumlah cabang bank bjb telah
mencapai 56 buah cabang utama didukung oleh 228 kantor
cabang pembantu, 140 cash outlets, 101 payment points, 743
ATM, dan 437 waroeng bjb untuk mendukung ekspansi bisnis
mikro. Ekspansi cabang ini akan terus ditingkatkan seiring
dengan visi bank bjb untuk menjadi “10 Bank Terbesar dan
Berkinerja Baik di Indonesia”.
Beberapa perkembangan peraturan yang signifikan
mempengaruhi kondisi operasional dan bisnis bank bjb ke depan
antara lain tercermin dari terbitnya Peraturan Bank Indonesia
Nomor 14/26/PBI/2012 tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan
Kantor Berdasarkan Modal Inti Bank yang mengklasifikasikan
bank menjadi 4 kategori utama yaitu BUKU (Bank Umum
Kategori Usaha) 1 – 4 berdasarkan jumlah modal inti bank pada
posisi 31 Desember 2012. Dengan tingkat profitabilitas dan
pertumbuhan bank bjb, diharapkan bank bjb akan mencapai
posisi BUKU 3 pada tahun 2013 dimana kategori BUKU 3 adalah
kategori bank yang memiliki full-banking license. Untuk itu,
strategi permodalan yang efektif dan efisien juga akan menjadi
fokus manajemen seiring dengan terus bertumbuhnya bank bjb
menjadi bank yang semakin besar dan semakin kuat.
Dengan berbagai kondisi dan keinginan tersebut di atas, Annual
Report bank bjb tahun 2012 yang bertajuk “Continuously
Developing Fundamental for Sustainable Growth and Profit”
mencerminkan komitmen bank bjb untuk terus meningkatkan
posisi kompetitif perusahaan di masa depan dengan terus
membangun fundamental perusahaan melalui investasi
pembukaan kantor cabang dan jaringan serta strategi
diversifikasi bisnis tanpa melupakan tingkat profitabilitas.
Dengan fokus tersebut, manajemen mengharapkan untuk terus
dapat menjaga bukan saja performa jangka pendek namun
juga profitabilitas jangka panjang perseroan.
Dengan dasar pertimbangan di atas, maka manajemen telah
menyusun strategic focus bank bjb ke depan antara lain (1)
pengembangan organisasi dan SDM (sumber daya manusia)
Dengan latar belakang berbagai kondisi di atas, bank bjb
telah mempersiapkan 3 pilar utama bisnis bank bjb ke depan
yaitu (1) bisnis konsumer (2) bisnis mikro (3) produk tabungan
dengan tujuan mendapatkan diversifikasi sumber pendapatan
perusahaan sekaligus menjaga tingkat pertumbuhan dengan
memasuki bisnis baru di luar segmen kredit bagi pegawai negeri
sipil yang merupakan pangsa pasar spesifik bagi bank bjb.
Adapun pengembangan produk tabungan adalah perlu guna
memperbaiki struktur pendanaan yang lebih bersifat jangka
panjang dan menurunkan cost of fund untuk menjaga tingkat
profitabilitas bank secara keseluruhan.
Demi mendukung 3 pilar bisnis tersebut, bank bjb terus giat
berinvestasi pada jaringan cabang yang jumlahnya telah
meningkat secara signifikan. Jumlah cabang bank bjb telah
mencapai 56 buah cabang utama didukung oleh 228 kantor
cabang pembantu, 140 cash outlets, 101 payment points, 743
ATM, dan 437 waroeng bjb untuk mendukung ekspansi bisnis
mikro. Ekspansi cabang ini akan terus ditingkatkan seiring
dengan visi bank bjb untuk menjadi “10 Bank Terbesar dan
Berkinerja Baik di Indonesia”.
Beberapa perkembangan peraturan yang signifikan
mempengaruhi kondisi operasional dan bisnis bank bjb ke depan
antara lain tercermin dari terbitnya Peraturan Bank Indonesia
Nomor 14/26/PBI/2012 tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan
Kantor Berdasarkan Modal Inti Bank yang mengklasifikasikan
bank menjadi 4 kategori utama yaitu BUKU (Bank Umum
Kategori Usaha) 1 – 4 berdasarkan jumlah modal inti bank pada
posisi 31 Desember 2012. Dengan tingkat profitabilitas dan
pertumbuhan bank bjb, diharapkan bank bjb akan mencapai
posisi BUKU 3 pada tahun 2013 dimana kategori BUKU 3 adalah
kategori bank yang memiliki full-banking license. Untuk itu,
strategi permodalan yang efektif dan efisien juga akan menjadi
fokus manajemen seiring dengan terus bertumbuhnya bank bjb
menjadi bank yang semakin besar dan semakin kuat.
Dengan berbagai kondisi dan keinginan tersebut di atas, Annual
Report bank bjb tahun 2012 yang bertajuk “Continuously
Developing Fundamental for Sustainable Growth and Profit”
mencerminkan komitmen bank bjb untuk terus meningkatkan
posisi kompetitif perusahaan di masa depan dengan terus
membangun fundamental perusahaan melalui investasi
pembukaan kantor cabang dan jaringan serta strategi
diversifikasi bisnis tanpa melupakan tingkat profitabilitas.
Dengan fokus tersebut, manajemen mengharapkan untuk terus
dapat menjaga bukan saja performa jangka pendek namun
juga profitabilitas jangka panjang perseroan.
Dengan dasar pertimbangan di atas, maka manajemen telah
menyusun strategic focus bank bjb ke depan antara lain (1)
pengembangan organisasi dan SDM (sumber daya manusia)
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
155Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
154Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
155Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
154
untuk meningkatkan kualitas layanan kepada nasabah dan
memperbesar pangsa pasar (2) peningkatan infrastruktur termasuk
electronic banking (3) pengembangan Service Culture yang baik
untuk mendukung pengembangan bisnis konsumer dan mikro.
Pencapaian Kinerja Perusahaan berdasarkan strategisDi tahun 2012 industri perbankan domestik tetap berhasil
mempertahankan tingkat pertumbuhan yang tinggi dengan
posisi aset perbankan yang naik 18.2% ke posisi Rp4.103triliun
didorong oleh pertumbuhan dana pihak ketiga yang tumbuh
18.3% ke posisi Rp3.130triliun. Total laba bank umum mencapai
Rp84.8triliun atau naik sebesar 22.1% dari posisi November
2011 didorong kredit yang tumbuh sebesar 22.6% ke posisi
Rp2.661triliun didukung positifnya kinerja ekonomi nasional
yang tumbuh sebesar 6.2%.
bank bjb sebagai salah satu perbankan nasional ikut serta
memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan tersebut. Arah
kebijakan bank bjb untuk memasuki “next level” menjadi
Bank Nasional yang tumbuh berkesinambungan dengan
tingkat profitabilitas tinggi telah memasuki tahun kedua dalam
implementasinya. Selama tahun 2012 beberapa unit kerja
baru telah dibentuk untuk mengoptimalkan kinerja korporat
termasuk Divisi Dana Jasa Konsumer untuk mendukung
pertumbuhan tabungan perseroan ke depan, hal ini tercermin
dengan realisasi keuangan sebagai berikut:
1. Dana Pihak Ketiga tercapai 103,89% dari target tahun
2012, atau tumbuh sebesar 25,20% dari tahun 2011 ke
posisi Rp47.5triliun dengan komposisi dana murah yang
naik ke 48.8%
2. Kredit tercapai 98,19 % dari target tahun 2012, atau
tumbuh 29,8% dari tahun 2011 ke posisi Rp35.0triliun
didorong seluruh lini bisnis bank bjb sedangkan porsi dana
murah meningkat dari 45.9% ke 48.8% pada Desember
2012
3. Laba Sebelum Pajak tercapai 98,29% dari target tahun
2012 dengan tumbuh sebesar 9,11% dari tahun 2011 ke
posisi Rp1.4triliun
Pencapaian giro sebesar 126.9% dari target ke posisi
Rp14.5triliun atau tumbuh 32,55% dari posisi tahun 2011,
didukung dengan beberapa strategi utama yaitu:
1. Fokus bisnis yang terarah terutama sektor korporat yang
didukung oleh institutional banking melalui pelayanan
single point of contact
2. Pengelolaan Dana Kas Daerah yang optimal didukung
pertumbuhan ekonomi Jawa Barat dan Banten yang positif
sehingga menyebabkan pertumbuhan Pendapatan Asli
Daerah yang baik
3. Peran bank bjb sebagai agen pembayaran pajak daerah
melalui Samsat Outlet.
untuk meningkatkan kualitas layanan kepada nasabah dan
memperbesar pangsa pasar (2) peningkatan infrastruktur termasuk
electronic banking (3) pengembangan Service Culture yang baik
untuk mendukung pengembangan bisnis konsumer dan mikro.
Pencapaian Kinerja Perusahaan berdasarkan strategisDi tahun 2012 industri perbankan domestik tetap berhasil
mempertahankan tingkat pertumbuhan yang tinggi dengan
posisi aset perbankan yang naik 18.2% ke posisi Rp4.103triliun
didorong oleh pertumbuhan dana pihak ketiga yang tumbuh
18.3% ke posisi Rp3.130triliun. Total laba bank umum mencapai
Rp84.8triliun atau naik sebesar 22.1% dari posisi November
2011 didorong kredit yang tumbuh sebesar 22.6% ke posisi
Rp2.661triliun didukung positifnya kinerja ekonomi nasional
yang tumbuh sebesar 6.2%.
bank bjb sebagai salah satu perbankan nasional ikut serta
memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan tersebut. Arah
kebijakan bank bjb untuk memasuki “next level” menjadi
Bank Nasional yang tumbuh berkesinambungan dengan
tingkat profitabilitas tinggi telah memasuki tahun kedua dalam
implementasinya. Selama tahun 2012 beberapa unit kerja
baru telah dibentuk untuk mengoptimalkan kinerja korporat
termasuk Divisi Dana Jasa Konsumer untuk mendukung
pertumbuhan tabungan perseroan ke depan, hal ini tercermin
dengan realisasi keuangan sebagai berikut:
1. Dana Pihak Ketiga tercapai 103,89% dari target tahun
2012, atau tumbuh sebesar 25,20% dari tahun 2011 ke
posisi Rp47.5triliun dengan komposisi dana murah yang
naik ke 48.8%
2. Kredit tercapai 98,19 % dari target tahun 2012, atau
tumbuh 29,8% dari tahun 2011 ke posisi Rp35.0triliun
didorong seluruh lini bisnis bank bjb sedangkan porsi dana
murah meningkat dari 45.9% ke 48.8% pada Desember
2012
3. Laba Sebelum Pajak tercapai 98,29% dari target tahun
2012 dengan tumbuh sebesar 9,11% dari tahun 2011 ke
posisi Rp1.4triliun
Pencapaian giro sebesar 126.9% dari target ke posisi
Rp14.5triliun atau tumbuh 32,55% dari posisi tahun 2011,
didukung dengan beberapa strategi utama yaitu:
1. Fokus bisnis yang terarah terutama sektor korporat yang
didukung oleh institutional banking melalui pelayanan
single point of contact
2. Pengelolaan Dana Kas Daerah yang optimal didukung
pertumbuhan ekonomi Jawa Barat dan Banten yang positif
sehingga menyebabkan pertumbuhan Pendapatan Asli
Daerah yang baik
3. Peran bank bjb sebagai agen pembayaran pajak daerah
melalui Samsat Outlet.
Tinjauan KeuanganFinancial Highlights
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
155Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
154
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
155Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
154
Informasi Keuangan Perusahaan dan Anak
Perusahaan
Informasi keuangan bank bjb 2012 yang mengandung kejadian luar biasa Selama tahun 2012 terdapat beberapa kejadian yang bersifat
luar biasa yang berdampak pada kinerja keuangan 2012.
Kejadian yang pertama adalah perubahan susunan Direksi dan
Dewan Komisaris bank bjb dan kelanjutan roadmap bank bjb
menuju ‘A Strong Sustainable Growth and Profitable National
Bank’ yang berdampak pada strategi dan fokus bisnis sehingga
pada tahun 2012 bank bjb mengalami peningkatan kinerja
keuangan khususnya asset sebesar 30,11% dibandingkan
dengan tahun 2011. Yang kedua, perubahan struktur
organisasi berdasarkan SK Direksi Nomor 678/SK/DIR-PS/2012
yang didalamnya termasuk penambahan Divisi Dana Jasa
Konsumer yang diharapkan dapat meningkatkan performa
bisnis khususnya bisnis retail.
Dampak perubahan bunga atau perubahan lainnya yang sifatnya material terhadap pendapatan bersih dan Laba Operasional dalam kurun waktu 2 tahun terakhirSepanjang tahun 2012 suku bunga kredit perbankan cenderung
mengalami penurunan sedangkan suku bunga Deposito relatif
stabil. Begitu pula dengan bank bjb yang menurunkan Beban
bunga mengalami peningkatan hanya sebesar 0,98% atau
naik sebesar Rp. 27,45 miliar ke posisi Rp 2.84 triliun meskipun
total DPK bank bjb naik tajam didukung penurunan special rate
yang mengakibatkan turunnya cost of fund perseroan yang
turun dari 6.3% pada 2011 ke posisi 5.3% pada posisi tahun
2012. Tingginya penghematan biaya dimaksud ditunjang oleh
meningkatnya kepercayaan nasabah kepada bank bjb yang saat
ini termasuk ke dalam Systemic Important Bank (SIB) menurut
klasifikasi Bank Indonesia. Kenaikan beban bunga yang rendah
dibanding tahun sebelumnya juga didukung membaiknya
komposisi dana murah perseroan seiring dengan peningkatan
kualitas layanan dan peningkatan jumlah nasabah yang telah
mencapai 2.0 juta nasabah. Penurunan suku bunga tersebut
tidak berpengaruh pula secara signifikan terhadap pendapatan
bank bjb. Peningkatan pendapatan bank bjb lebih banyak
dipengaruhi oleh kenaikan volume bisnis dan pertumbuhan
asset produktif bank bjb.
Tabel berikut memperlihatkan komposisi pendapatan
bunga dan syariah serta beban bunga dan syariah Perusahaan
untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012,
2011, 2010, 2009 dan 2008.
Financial Information Company and Subsidiary
The financial information pertaining extraordinary event in 2011During the year 2011 there were some extraordinary events
that are affecting the financial performance of 2011. The
first event is a change in the composition of the Boards of
Commissioners and Board of Directors of bank bjb, where
the new management has prepared a bank bjb roadmap to
‘A Strong Profitable Growth and Sustainable National Bank’.
This is of course an impact on changes in business strategy and
focus so that in the year 2011 bjb bank’s financial performance
improved in particular assets of 30,11% compared to 2010.
Secondly, changes in organizational structure based on the
Decree No. 678/SK/DIR-PS/2012
The impact of interest rate changes or other changes that are material to the net income and operating profit in the period of 2 years
Throughout the year 2011 bank lending rates tend to decrease,
while deposits interest rates are relatively stable. Similarly bank
bjb to cut interest rates, especially special rates for time deposit
that conducted in April 2011 and the counter interest rate in
November 2011 decreased by approximately 0.25% to 0.5%.
This policy was carried out in line with the increasing bank bjb
brand image in the public eye as one of the national bank that
is growing quite rapidly so that the bank bjb’s bargaining power
getting stronger and able to align with other national banks.
Decline in interest rates both special rate and counter rate
impact on the amount of Deposits Under Management in April
for about 2.05%, but in year to year the number of positions
Deposits increased 19.31% in December 2011 compared with
the position in December 2010. The rate cut also does not
affect significantly to the income bank bjb. Improved bank bjb
earnings more influenced by the increase in business volume
and growth bank bjb’s earning assets.
This table shows composition of interest income and revenue
sharing sharia as well as interest and sharia revenue sharing
expenses for the period ended at December 31, 2012, 2011,
2010, 2009 and 2008.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
157Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
156Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
157Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
156
Uraian31 Desember / December 31
Description2012 2011 2010 2009 2008
Pendapatan Bunga dan Syariah 6.795.686 5,977,050 4,894,312 3,944,548 3,079,494 Interest Income and Sharia
Beban Bunga dan Bagi Hasil Syariah 3.140.311 2,915,841 2,254,731 1,841,510 1,253,624 Interest Expenses and Sharing Sharia
Pendapatan Bunga dan Syariah Bersih 3.655.375 3,061,209 2,639,581 2,103,038 1,825,870 Net Interest Income and Sharia
Pendapatan Operasional Lainnya 330.362 240,168 306,401 262,083 174,708 Others Operational Income
Beban Operasional Lainnya 2.566.496 2,026,483 1,755,444 1,410,138 1,200,443 Others Operational Income
Laba Operasional 1.419.241 1,274,894 1,190,538 954,983 800,135 Operational Income
Laba sebelum Beban Pajak Penghasilan 1.512.499 1,319,816 1,219,628 985,377 818,946 Income Before Tax
Laba Bersih 1.193.304 962,260 890,171 709,106 542,162 Net Income
Laba BersihPada tahun 2012, bank bjb dan anak perusahaan berhasil
membukukan laba bersih sebesar Rp 1.193.304 juta yang
meningkat sebesar 23,96% dibanding tahun sebelumnya.
PendapatanSelama tahun 2012, bank bjb dan anak perusahaan
berhasil membukukan laba sebelum pajak sebesar
Rp 1.512.499 juta, atau meningkat sebesar 14,60% dari tahun
2011. Laba sebelum pajak ini berasal dari pendapatan bunga
dan syariah bersih dan pendapatan operasional lainnya.
Pendapatan Bunga dan SyariahPendapatan bunga dan syariah bank bjb untuk periode 31
Desember 2012 naik 13,70% dari tahun 2011 atau naik
sebesar Rp. 818.636 juta dibanding tahun 2011 dengan
realisasi sebesar Rp. 5.977.050 juta dan tahun 2012 realisasi
sebesar Rp. 6.795.686 juta didorong pertumbuhan kredit yang
baik.
Pendapatan Bunga dan Syariah-bersihPendapatan bunga dan syariah bersih merupakan pendapatan
yang berasal dari pendapatan bunga dan syariah serta
pendapatan komisi dan provisi setelah dikurangi dengan
beban bunga dan bagi hasil syariah. Pendapatan bunga dan
syariah bersih bank bjb untuk periode Desember 2012 sebesar
Rp 3.655.375 juta.
Beban BungaBeban bunga mengalami peningkatan hanya sebesar 7,70%
atau naik sebesar Rp. 224.470 juta ke posisi Rp 3.140.311 juta
meskipun total DPK bank bjb naik tajam didukung penurunan
cost of fund perseroan yang turun dari 6.3% pada 2011 ke
posisi 5.3% pada posisi tahun 2012. Tingginya penghematan
biaya dimaksud ditunjang oleh meningkatknya kepercayaan
nasabah kepada bank bjb yang saat ini termasuk ke dalam
Systemic Important Bank (SIB) menurut klasifikasi Bank
Indonesia. Kenaikan beban bunga yang rendah dibanding
tahun sebelumnya juga didukung membaiknya komposisi dana
Net ProfitIn 2012, bank bjb and its subsidiary has generated profit of
Rp 1,192,684 million which is increased 23.91% compared to
previous years.
Income During 2012 bank bjb and its subsidiary has generated income
before tax Rp 1,512,499 million increase 14.59% compared
to 2011. Earning before tax primarily from interest and sharia
revenue sharing and other income.
Interest Income and ShariaInterest income and revenue sharing bank bjb at 31 December
2012 period is Rp 5,977,050 million. The interest income and
revenue sharing were primarily contributed from interest income
from consumer loan and interbank placement.
Net Interest and Sharia IncomeNet Interest income and sharia is income which is from interest
income and sharia as well as commission and provision income
after deducted by interest expenses and a revenue sharing
sharia is Rp x,xxx,xxx million.
Beban BungaBeban bunga mengalami peningkatan hanya sebesar 7,70%
atau naik sebesar Rp. 224.470 juta ke posisi Rp 3.140.311 juta
meskipun total DPK bank bjb naik tajam didukung penurunan
cost of fund perseroan yang turun dari 6.3% pada 2011 ke
posisi 5.3% pada posisi tahun 2012. Tingginya penghematan
biaya dimaksud ditunjang oleh meningkatknya kepercayaan
nasabah kepada bank bjb yang saat ini termasuk ke dalam
Systemic Important Bank (SIB) menurut klasifikasi Bank
Indonesia. Kenaikan beban bunga yang rendah dibanding
tahun sebelumnya juga didukung membaiknya komposisi dana
Tinjauan KeuanganFinancial Highlights
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
157Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
156
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
157Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
156
murah perseroan seiring dengan peningkatan kualitas layanan
dan peningkatan jumlah nasabah yang telah mencapai 2.0 juta
nasabah.
Other Operational IncomeOther operating income is non interest earning which is from
fees and provisions income which is not from loans, sale of
bonds, foreign exchange, or other operating income. The table
shows comparison other operating income of bank bjb and its
subsidiary between the period ended at December 31, 2012,
2011, 2010, 2009 and 2008.
Other operating income for period of December 2012 is
Rp 330,362 million. This revenue primarily from fees and
commission which is not from Rp 219,213 million and others
Rp 111,149 million. Other operating income is for one year
period until December 31, 2012. Other operating income is
from fees and commission and fee which is not from loans and
murah perseroan seiring dengan peningkatan kualitas layanan
dan peningkatan jumlah nasabah yang telah mencapai 2.0 juta
nasabah.
Pendapatan Operasional LainnyaPendapatan operasional lainnya merupakan pendapatan non
bunga yang berasal dari pendapatan provisi dan komisi selain
dari kredit yang diberikan, keuntungan dari penjualan surat
berharga, pendapatan transaksi valuta asing dan pendapatan
operasional lainnya. Tabel berikut memperlihatkan perbandingan
pendapatan operasional lainnya bank bjb dan anak perusahaan
untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012,
2011, 2010, 2009 dan 2008.
Uraian 31 Desember December 31 Description
2012 2011 2010 2009 2008
Provisi dan komisi selain dari kredit yang diberikan
219.213 180.278 204.145 236.195 144.357 Fees and commissions from loans
Penerimaan Kembali Aset yang telah Dihapus Buku
- 42.545 28.689 - - Recovery from Assets Written-Off
Keuntungan dari penjualan surat berharga yang diperdagangkan
1.195 - 41.388 2.851 - Income from sales securities
Pendapatan transaksi valuta asing 14.627 10.751 13.698 16.227 22.380 foreign exchange Income
Lain-lain 95.327 6.594 18.480 6.810 7.971 others
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya
330.362 240.168 306.401 262.083 174.708 Total others operational income
+19,41%
+11,32%Laba Operasional Operational Income
Pendapatan Bunga dan Syariah Bersih Net Interest Income and Sharia
Pendapatan Bunga dan SyariahNet Interest Income and Sharia
Rp JutaRp million
3.079.494
6.795.686
4.894.312
5.977.050
3.944.548
08 09 1210 11
Pendapatan operasional lainnya untuk periode Desember 2012
adalah sebesar Rp 330.362 juta. Pendapatan ini sebagian besar
berasal dari provisi dan komisi selain dari kredit yang diberikan
sebesar Rp 219.213 juta dan lain-lain sebesar Rp 111.149
juta. Pendapatan operasional lainnya tersebut adalah selama
1 tahun dari 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
159Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
158Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
159Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
158
Pendapatan operasional lainnya merupakan pendapatan dari
provisi dan komisi serta fee selain dari kredit yang diberikan yang
diantaranya berasal dari transaksi tabungan, ATM dan transfer
dana, serta peningkatan atas keuntungan dari penjualan surat
berharga.
+23,96%Laba Bersih Net Income
Laba BersihNet Income
Rp JutaRp million
542.162
1.193.304
890.171
962.620
709.106
08 09 1210 11
Beban Operasional LainnyaBeban operasional lainnya bank bjb dan anak perusahaan untuk
periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 adalah
sebesar Rp 2.566.496 juta. Beban operasional ini sebagian
besar berasal dari beban tenaga kerja dan tunjangan sebesar
Rp 967.340 juta, beban umum dan administrasi sebesar
Rp 986.237 juta dan penyisihan kerugian penurunan nilai atas
aset keuangan dan non keuangan sebesar Rp 403.389 juta.
Uraian31 Desember / December 31
Description2012 2011 2010 2009 2008
Beban Operasional Lainnya Other Operating Expenses
Beban Tenaga kerja dan tunjangan 967.340 767.652 696.880 711.253 605.636 Labour Chargers & Subsidy
Beban Umum dan administrasi 986.237 785.168 555.563 433.486 348.692 General & Administrative Expenses
Penyisihan (Pembalikan) Kerugian Penurunan Nilai Atas Aset Keuangan Dan Non Keuangan
403.389 340.719 381.356 160.184 110.658Allowance for Losses on Decrease in
Value of Financial Asset
Kerugian Yang Belum Direalisasikan Atas Penurunan Nilai Wajar Surat Berharga Yang Diperdagangkan
- - 0 - 20.512Unrealized Losses to Decrease the
Value of Fair Trading Securities
Kerugian dari Penjualan Surat Berharga yang Diperdagangkan
716 147 - - -Loss on sale of Held-for-Trading
Marketable Securities
Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai atas Komitmen dan Kontinjensi
133 (35.873) 5.072 7.402 18.723Allowance For Losses on Decrease In The Value of Commitment and
Contingency
Beban Lainnya 208.681 173.670 116.573 97.813 96.222 Other Expenses
Jumlah Beban Operasional Lainnya 2.566.496 2.026.483 1.755.444 1.410.138 1.200.443 Total Other Operational Expenses
includes administration fees from savings, ATM charges, and
fund transfer, as well as profit from sale of securities.
Other Operating ExpensesOthers operating expenses bank bjb and its subsidiary for
a period ended at December 31, 2012 is Rp 2,566,496
million. This operating expenses primarily from salary
expenses and facilities of Rp 967,340 million, general and
administrative expenses of Rp 986,237 million and provision
for possible losses of financial assets and non financial
Rp 403,389 million.
Tinjauan KeuanganFinancial Highlights
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
159Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
158
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
159Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
158
Pengelolaan AsetTabel berikut menunjukkan komposisi aset bank bjb dan anak
perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012, 2011, 2010,
2009 dan 2008.
Uraian31 Desember / December 31
Description2012 2011 2010 2009 2008
Kas 1.795.074 1.725.621 1.374.719 1.386.775 1.049.539 Cash
Giro pada Bank Indonesia 4.666.015 3.673.929 2.719.321 1.347.701 2.095.787Current Account in Bank
Indonesia
Giro pada bank lain - bersih 289.686 108.013 201.924 178.414 16.747 Current Account in Others bank
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain- setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai
8.011.739 7.779.255 12.546.470 6.764.918 3.507.881Placement in Bank Indonesia and
Other Banks minus Provisions Losses
Surat berharga - setelah dikurangi Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai
4.142.992 4.007.065 1.089.946 2.627.916 2.892.623Securities - Net of Allowance for
Impairment Losses
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali
11.567.261 7.394.694 1.322.876 - - Securities under Resale
Agreement
Kredit yang Diberikan Loans
- Pihak-pihak yang Berelasi 306.560 475.431 559.475 702.268 1.392 Related Parties -
- Pihak Ketiga 35.067.830 26.523.035 21.506.842 18.222.719 15.834.145 Third Parties -
(605.667) 26.998.466 22.066.317 18.924.987 15.835.537
Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai
34.768.723 (507.900) (574.526) (388.780) (289.618) Allowance for impairment losses
26.490.566 21.491.791 18.536.207 15.545.919
Pembiayaan Syariah Sharia Financing
- Pihak-pihak yang Berelasi 2.866 1.571 849 3 12 Related Parties -
- Pihak Ketiga 2.955.456 1.764.664 1.602.553 706.978 593.520 Third Parties -
(77.844) 1.766.235 1.603.402 706.981 593.532
Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai
2.880.478 (33.444) (24.990) (19.653) (16.205) Allowance for impairment losses
67.400 1.732.791 1.578.412 687.328 577.327
Tagihan Akseptasi - setelah Dikurangi Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai
224.975 78.715 14.556 - - Acceptances Receivable - Net of
Allowance for Impairment Losses
Penyertaan Saham - Bersih 27.720 28.850 30.834 29.498 6.412 Net Investment
Aset tetap-setelah Dikurangi Akumulasi Penyusutan
734.873 559.884 549.014 527.855 456.369Fixed Assets, Net of Accumulated
Depreciation
Aset Pajak Tangguhan - Bersih 3.635 37.174 48.216 45.431 3.553 Differed Tax Asset
Aset Lain-lain - Bersih 1.660.307 832.101 477.621 324.961 183.892 Net Other Asset
Jumlah Aset 70.840.878 54.448.658 43.445.700 32.457.004 23.043.489 Total Assets
Jumlah Aset Pada tahun 2012, total aset bank bjb dan anak perusahaan
adalah Rp 70.840.878 juta yang terdiri dari 49,08% Kredit
yang diberikan dan 11,31% penempatan pada Bank
Indonesia dan bank lain. Nilai total aset ini meningkat
Rp 16.392.620 juta atau 30,11% dari Rp 54.448.658 pada tahun
2011. Peningkatan aset ini terutama disebabkan oleh kenaikan
dana pihak ketiga sebesar Rp 8.590.086 juta atau 22,00%
bila dibandingkan per 31 Desember 2011 yang berjumlah
Rp 39.042.777 juta.
Asset ManagementThis table shows asset composition of bank bjb and its subsidiary
on December 31, 2012, 2010, 2009 dan 2008.
Total Asset The total asset of bank bjb and its subsidiary in 2012 is
Rp 70,840,878 million consisted of 49.08% of loans
disbursement and 14.29% placement in Bank Indonesia and
other banks. The total asset increase Rp 16,392,620 million
or 30.11% from Rp 54.448.658 in the year of 2011. The
increase of assets is primarily from the increase of third party of
Rp 8,590,086 million or Rp 22.00x% compared to 31 December
2011 of Rp 39,042,777 million.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
161Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
160Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
161Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
160
Aset Likuid Aset likuid dimaksudkan untuk memenuhi komitmen kepada
nasabah dan pihak lainnya, baik untuk kebutuhan uang
tunai (transaksi melalui ATM), pembayaran kembali dana
pihak ketiga, pemberian pinjaman dan memenuhi kebutuhan
likuiditas lainnya. Adapun komposisi aset likuid bank bjb dan
anak perusahaan terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro
pada bank lain, penempatan pada bank lain dan surat berharga
dalam portofolio di perdagangkan.
Uraian31 Desember / December 31
Description2012 2011 2010 2009 2008
Aset Likuid Liquid Asset
Rupiah 14.467.485 13.164.578 16.640.561 9.497.497 5.935.458 Rupiah
Mata Uang Asing 297.209 123.982 201.967 181.550 310.095 Foreign Currency
Jumlah Aset Likuid – Gross 14.764.694 13.288.560 16.842.528 9.679.047 6.245.553 Total Liquid Asset
+33,26%
ßß++30,11%Jumlah Aset
Total Assets
KREDITLoans
13.047.515
38.332.712
23.669.719
28.764.701
19.631.968
08 09 1210 11
Aset Produktif Aset produktif terdiri atas saldo aset likuid kecuali kas dan giro
pada Bank Indonesia ditambah saldo surat berharga dalam
portofolio dimiliki hingga jatuh tempo, kredit konvensional
dan pembiayaan syariah yang diberikan dan penyertaan saham
serta komitmen dan kontijensi pada rekening administratif
yang mempunyai risiko kredit. Berikut perkembangan jumlah
aset produktif per 31 Desember 2012, 2011, 2010, 2009 dan
2008.
Liquid AssetsLiquid asset is purposed for fulfil commitment to the customers
and other parties, in cash (ATM transaction), third party payment,
loans, and other liquidity requirement. The composition liquid
assets of bank bjb and its subsidiary consists of cash, current
account in Bank Indonesia, current account in other banks,
interbank placement and trading securities.
Earning AssetsEarning Assets (Productive assets) consist of the balance of
liquid assets except cash and demand deposits (Current) at
Bank Indonesia plus the balance of the portfolio securities held
to maturity, conventional loan and Islamic Financing (Syariah)
facilities, equity investments, commitments and contingencies
at the administrative account with the credit risk. This following
table growth of productive asset period December 31, 2012,
2011, 2010, 2009 and 2008.
Tinjauan KeuanganFinancial Highlights
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
161Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
160
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
161Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
160
Uraian31 Desember / December 31
Description2012 2011 2010 2009 2008
Aset Produktif On Balance Sheet
Productive AssetOn balance Sheet
Giro pada bank lain – Bersih 289.686 108.013 201.924 178.414 19.125Current Account in other
Banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain – Bersih
8.011.739 7.779.255 12.546.470 6.764.918 3.827.603Placement in BI and Others
Banks
Surat berharga – Bersih 4.142.992 4.007.065 1.089.946 2.627.916 2.887.668 Securities
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali
11.567.261 7.394.694 1.322.876 - -Securities under resale
agreement
Tagihan dan piutang lainnya 67.400 34.917 - - - Claim and others Receivables
Kredit yang diberikan – Bersih 34.768.723 26.490.566 21.491.791 18.536.207 15.545.919 Net Loans
Pembiayaan syariah – Bersih 2.880.478 1.732.791 1.578.412 687.328 577.327 Net Sharia Financing
Tagihan Akseptasi – Bersih 224.975 78.715 14.556 Net Acceptance Receivable
Penyertaan saham – Bersih 27.720 28.850 30.834 29.498 29.791 Net Invesment in share
Jumlah On Balance Sheet 61.980.974 47.619.949 38.276.810 28.824.281 22.887.433 Total On Balance Sheet
Off Balance Sheet Off Balance Sheet
Fasilitas kredit kepada debitur yang belum digunakan
3.090.909 2.996.914 2.453.519 1.963.323 1.529.459Loan Facility is not used to
debitur
Irrevocable letter of credit yang masih berjalan
93.166 96.724 1.338 2.059 1.131 Current LC
Garansi yang diterbitkan 1.130.597 772.278 706.025 668.301 939.283 Warranty issued
Jumlah Off Balance Sheet 4.314.673 3.865.916 3.160.882 2.633.683 2.469.873 Total Off Balance Sheet
Jumlah Aset Produktif 66.295.647 51.485.865 41.437.692 31.457.964 25.357.306 Total Earning Asset
Pengelolaan Kewajiban Tabel berikut memperlihatkan komposisi kewajiban bank bjb
dan anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012, 2011,
2010, 2009 dan 2008:
Uraian 31 Desember / December 31
Description2012 2011 2010 2009 2008
Kewajiban segera 1.761.134 950.513 685.700 662.211 320.762 Current Liability
Simpanan nasabah dan simpanan nasabah syariah
47.927.513 39.042.777 31.953.462 23.718.912 18.347.050 Saving and Sharia
Simpanan dari bank lain 6.392.634 5.298.687 3.353.645 2.323.050 2.322.237 Saving Others bank
Kewajiban akseptasi 224.975 78.715 14.556 - - Payable
Efek hutang yang diterbitkan-bersih
2.395.091 2.742.993 1.745.936 1.744.253 1.683.408 Securities Issued
Surat berharga yang dijual denga janji dibeli kembali (Repo)
1.922.795 Securities with sold premises under repurchase agreements (Repo)
Pinjaman yang diterima 231.160 173.998 12.585 11.101 35.886 Loan Received
Penyisihan kerugian penurunan nilai komitmen dan kontinjensi
1.433 1.300 37.173 32.101 24.699 Allowance Losses
Liability ManagementThe following table shows the composition of bank bjb and its
subsiadiary liabilities on December 31, 2012, 2011, 2010, 2009
and 2008:
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
163Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
162Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
163Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
162
Uraian 31 Desember / December 31
Description2012 2011 2010 2009 2008
Hutang pajak 45.556 54.679 32.870 51.704 128.816 Tax Payable
Kewajiban pajak tangguhan 32.650 Deferred tax liabilities
Kewajiban lain-lain 829.673 717.897 613.726 775.454 696.141 Other Liability
Jumlah Kewajiban 61.764.615 49.061.559 38.449.653 29.318.786 23.558.999 Total Liability
Jumlah Kewajiban Jumlah kewajiban bank bjb dan anak perusahaan pada
tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp 61.764.615
juta meningkat sebesar Rp 14.674.660 juta atau 31,16% bila
dibandingkan dengan jumlah kewajiban bank bjb dan anak
perusahaan per 31 Desember 2011 sebesar Rp 49.061.559 juta.
Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya
simpanan dan simpanan nasabah syariah nasabah sebesar
Rp 10.671.810 juta atau 28,64%. Peningkatan simpanan
nasabah per 31 Desember 2012 sebagai akibat dari peningkatan
pemasaran dan promosi yang efektif yang mengindikasikan
meningkatnya tingkat kepercayaan nasabah.
Simpanan Nasabah Tabel berikut memperlihatkan komposisi simpanan nasabah
bank bjb dan anak perusahaan pada tanggal 31 Desember,
2012, 2011, 2010, 2009 dan 2008:
Uraian 31 Desember / December 31
Description2012 2011 2010 2009 2008
Giro 14.527.781 11.168.241 7.610.327 8.272.288 7.405.206 Current Account
Tabungan 8.739.254 6.270.783 4.876.716 3.802.574 3.139.322 Saving Account
Deposito Berjangka 24.365.828 21.603.753 19.466.419 11.644.050 7.802.522 Time Deposits
Jumlah Simpanan Nasabah 47.632.863 39.042.777 31.953.462 23.718.912 18.347.050 Total Saving
Jumlah simpanan nasabah bank bjb dan anak perusahaan
pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar
Rp 47.632.863 juta yang terdiri dari simpanan dari Giro
dan Tabungan sebesar masing-masing Rp 14.527.781 juta
dan Rp 8.739.254 juta. Jumlah simpanan nasabah bank bjb
dan anak perusahaan per 31 Desember 2012 meningkat
sebesar Rp 8.590.086 juta atau 22,00% bila dibandingkan
dengan simpanan nasabah bank bjb per 31 Desember 2011
yang berjumlah Rp 39.042.777 juta.
Tabungan Pada tanggal 31 Desember 2012 bank bjb dan anak perusahaan
telah berhasil menghimpun simpanan nasabah dalam bentuk
tabungan sebesar Rp 8.739.254 juta atau meningkat sebesar
Rp 2.468.471 juta atau 39,36% dibandingkan per 31 Desember
2011.
Total Liabilities bank bjb and its subsidiary’s total liabilities at December
31, 2012 was Rp 61,764,615 million, an increase of
Rp 14,674,660 million or 31.16% when compared with total
liabilities of the bank bjb and its subsidiary as of December
31, 2011 amounted to Rp 49,061,559 million. The increase
was mainly caused by increasing customer deposits amounted
Rp 10,671,810 million or 28.64%. Peningkatan simpanan
nasabah per 31 Desember 2012 sebagai akibat dari peningkatan
pemasaran dan promosi yang efektif yang mengindikasikan
meningkatnya tingkat kepercayaan nasabah.
Customers Deposit The following table shows the composition of bank bjb and its
subsidiary customer deposits as per December 31, 2012, 2011,
2010, 2009 and 2008:
Total customer deposits at the bank bjb and its subsidiary
on December 31, 2012 amounted Rp 47,632,863 million
consisting of Current Account and Saving Account of
Rp 14,527,781 million and Rp 8,739,254 million. Total bank bjb
and its subsidiary customer deposits as of December 31, 2012
increased by Rp 8.590.086 million or 22.00% when compared
to bank bjb deposits as of December 31, 2011 which amounted
Rp 39,042,777 million.
Savings On December 31, 2012 bank bjb and its subsidiary
managed to collect deposits from customer of
Rp 8,739,254 million or an increase Rp 2,468,471 million or
39.36% as December 31, 2011 compared to December 31,
2011.
Tinjauan KeuanganFinancial Highlights
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
163Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
162
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
163Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
162
Deposito Berjangka Per 31 Desember 2012, bank bjb dan anak perusahaan berhasil
menghimpun dana masyarakat dalam bentuk deposito berjangka
sebesar Rp 24.365.828 juta, meningkat sebesar Rp 2.762.075
juta atau naik 12,79% dibandingkan per 31 Desember 2011
Rp 21.603.753 juta. Peningkatan Deposito bank bjb disebabkan
adanya peningkatan agresivitas pelaksanaan strategi pemasaran
dan perluasan jaringan kerja dengan membuka kantor-kantor
cabang di luar Jawa Barat dan Banten serta semakin fokusnya
bank bjb pada bisnis priority banking.
Kredit Yang DiberikanJumlah kredit yang diberikan bank bjb dan anak perusahaan
pada tanggal 31 Desember 2012, 2011, 2010, 2009 dan 2008
dapat dilihat pada tabel berikut:
Uraian31 Desember / December 31
Description2012 2011 2010 2009 2008
Kredit yang diberikan – Gross 38.332.712 28.764.701 23.669.719 19.631.968 16.429.069 Loans
Dikurangi penyisihan kerugian (683.511) 541.344 (599.516) (408.433) (305.823) Allowance Losses
Kredit yang diberikan – Bersih 37.649.201 28.223.357 23.070.203 19.223.535 16.123.246 Net Loans
Uraian - Bank only(dalam miliar)
31 Desember / December 31 Description - Bank only(in billion)2012 2011 2010
Konsumer 22,626 19,168 15,960 Consumer
Mikro 4,545 2,975 2,364 Micro
Komersial 6,337 4,402 3,652 Commercial
KPR 1,721 453 91 Mortgage
Total kredit - Gross 35,229 26,998 22,066 Total Gross Loans
Segmentasi kredit yang diberikan bank bjb didominasi oleh kredit
konsumtif terutama Kredit Guna Bhakti yaitu fasilitas kredit yang
diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) berpenghasilan
tetap untuk keperluan konsumtif seperti biaya sekolah,
pembelian peralatan rumah tangga, pembelian kendaraan dan
sebagainya. Pada 31 Desember 2012, komposisi kredit Konsumer
sebesar Rp 22,626 miliar atau 64.23%, kredit mikro sebesar
Rp 4,545 miliar atau 12.90%, kredit komersial sebesar Rp 6,337
miliar atau 17,99% serta Kredit Pemilikan Rumah sebesar
Rp 1,721 miliar atau sebesar 4,89% dari total portofolio kredit.
Penyaluran Dana Posisi kredit yang diberikan bank bjb dan anak perusahaan
(Bersih) pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar
Rp 37.649.201 juta yang terdiri dari kredit yang diberikan
– gross sebesar Rp 38.332.712 juta dan penyisihan kerugian
sebesar Rp 683.511 juta. Posisi kredit yang diberikan bank bjb
Time Deposits As of December 31, 2012, the bank bjb and its subsidiary
managed to raise society in the form of time deposits of
Rp 24,365,828 million, an increase of Rp 2,762,075 million or
an increase of 12.79% as of December 31, 2010 compared to
Rp 21,603,753 million. The increase in bank deposits mainly
caused by the aggressiveness of marketing strategies
implementation and expansion of network by opening branch
offices outside of West Java and Banten serta semakin fokusnya
bank bjb pada bisnis priority banking.
LoansTotal bank loans given by bank bjb and its subsidiary as per
December 31, 2012, 2011, 2010, 2009 and 2008 can be seen
in the following table:
Segmentasi kredit yang diberikan didominasi oleh kredit
konsumtif terutama Kredit Guna Bhakti yaitu fasilitas kredit yang
diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) berpenghasilan
tetap untuk keperluan konsumtif seperti biaya sekolah,
pembelian peralatan rumah tangga, pembelian kendaraan dan
sebagainya. Komposisi kredit Konsumer sebesar Rp xx.xxx miliar
atau xx.xx%, kredit mikro sebesar Rp x.xxx miliar atau xx.xx%,
kredit komersial sebesar Rp xx.xx% serta Kredit Pemilikan
Rumah sebesar Rp x.xxx miliar atau x.xx% dari total portofolio
kredit.
LendingOutstanding loans (Net) of bank bjb and its subsidiary on
December 31, 2012 amounted to Rp 37,649,201 million, which
consists of loans - gross of Rp 38.332.712 million and allowance
for losses amounting to Rp 683,511 million. Outstanding
bank loans of bjb and its subsidiary (Net) as of December
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
165Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
164Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
165Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
164
dan anak perusahaan (Bersih) per 31 Desember 2012 meningkat
sebesar Rp 9.425.844 juta atau 33,40% dibandingkan per
31 Desember 2011 sebesar Rp 28.223.357 juta. Peningkatan
kredit yang diberikan terutama disebabkan oleh tetap
tumbuhnya kredit konsumsi serta semakin fokusnya bank bjb
dalam menyalurkan Kredit Mikro Utama melalui jangkauan
jaringan waroeng bjb yang terdapat di kantor cabang, kantor
cabang pembantu maupun lokasi strategis lainnya.
Berikut ini pembagian kredit yang diberikan berdasarkan
sektor.
Uraian 31 Desember / December 31
Description2012 2011 2010 2009 2008
Pertanian 381.926 288.287 235.490 202.222 46.924 Agriculture
Pertambangan 583.945 205.781 36.509 13.955 12.654 Mining
Industri 1.070.375 525.206 382.091 285.843 118.558 Industry
Listrik, gas dan air 63.230 133.515 37.987 254.905 186.351 Electric, Gas and Water
Konstruksi 1.851.480 1.143.567 967.916 687.846 433.497 Construction
Perdagangan 4.652.671 3.339.241 2.732.189 1.645.203 837.331 Trade
Pengangkutan dan Pergudangan 562.706 276.767 522.951 423.387 419.921 Transportation and Warehouse
Jasa dunia usaha 3.345.646 1.767.377 1.249.772 709.712 303.903 Business Service
Jasa-jasa sosial 467.061 387.338 284.376 183.236 77.163 Social Service
Lain-lain 25.353.672 20.697.622 17.220.437 14.518.678 13.399.235 Others
Jumlah 38.332.712 28.764.701 23.669.719 18.924.987 15.835.537 Total
Penyisihan Kerugian (683.511) (541.344) 599.516 417.043 289.618 Provisioning
Jumlah kredit yang diberikan – Gross
37.649.201 28.223.357 23.070.203 18.507.944 15.545.919 Total Loans
Perkembangan Ekuitas Tabel berikut memperlihatkan komposisi ekuitas bank bjb dan
anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012, 2011, 2010,
2009 dan 2008.
Uraian 31 Desember / December 31
Description2012 2011 2010 2009 2008
Ekuitas Equity
Kepentingan non-pengendali 33.687 12.457 - - - Non-controlling interests
Modal ditempatkan dan disetor penuh
2.424.073 2.424.073
2.424.073 1.583.896 1.495.598 Paid Full-up Capital
Agio saham – bersih setelah biaya emisi saham
823.423 823.423 823.423 - - Premium on share capital - net of shares issuance costs
Modal disetor lainnya - - 228.258 45.503 Others Paid-up Capital
Saldo laba Profit Balance
31, 2012 an increase of Rp 9.425.844million or 33.40%
compared to December 31, 2011 of Rp 28,223,357 million.
Peningkatan kredit yang diberikan terutama disebabkan oleh
tetap tumbuhnya kredit konsumsi serta semakin fokusnya bank
bjb dalam menyalurkan Kredit Mikro Utama melalui jangkauan
jaringan waroeng bjb yang terdapat di kantor cabang, kantor
cabang pembantu maupun lokasi strategis lainnya.
The following loans are adjusted based on the business sector:
Equity GrowthThe following table shows the composition of the
bank bjb equity on December 31, 2012, 2011, 2010, 2009
and 2008.
Tinjauan KeuanganFinancial Highlights
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
165Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
164
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
165Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
164
Uraian 31 Desember / December 31
Description2012 2011 2010 2009 2008
- Telah ditentukan penggunaannya
1.520.190 1.164.886 806.651 570.283 398.607 Appropriated
- Belum ditentukan penggunaannya
1.207.467 962.260 936.846 755.781 542.162 Unappropriated
Jumlah Ekuitas 6.008.840 5.387.099 4.990.993 3.138.218 2.481.870 Total Equity
Ekuitas Ekuitas bank bjb dan anak perusahaan pada tahun 2012
adalah sebesar Rp 6.008.840 juta, meningkat sebesar
Rp 621.741 juta atau meningkat sebesar 11,54% bila
dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar Rp 5.387.099 juta.
Peningkatan ini disebabkan karena adanya saldo laba ditahan
yang menambah jumlah cadangan bank bjb.
Kemampuan Membayar ObligasiJumlah Obligasi yang terhutang per 31 Desember 2012 adalah
Rp 2.400 miliar, 31 per Desember 2012 bank bjb memperoleh
peringkat id AA- dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
Rincian obligasi dapat dilihat pada table berikut :
Obligasi / Bond Nominal / NominalTanggal Pencatatan di
Bursa / Listing datePeringkat /
RatingsObligasi / Bond Status
Obligasi VI Seri B Rp 400.000 juta 13 Juli 2009 id AA- Bond VI berjalan/ outstanding
Obligasi VII Rp 2.000.000 juta 9 Februari 2011 id AA- Bond VII berjalan/ outstanding
Pada tanggal 1 Nopember 2012, PT Pemeringkat Efek Indonesia
(Pefindo) melalui surat nomor 1775/PEF-Dir/X/2012 Perihal
Sertifikat Pemantauan Tahunan Pemeringkatan atas Obligasi VI Seri
B Tahun 2009 dan Obligasi VII Tahun 2011 PT Bank Pembangunan
Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk Periode 1 Nopember
2012 sampai dengan 1 Nopember 2013, Panitia Pemeringkat
PT Pefindo memutuskan menetapkan kembali peringkat id AA-
(Double A Minus) terhadap Obligasi VI Seri B Tahun 2009 dan
Obligasi VII Tahun 2011 PT Bank Pembangunan Daerah Jawa
Barat dan Banten, Tbk senilai Rp 2.400.000.000.000,- (Rupiah
Dua Triliun Empat Ratus Miliar) untuk periode 1 Nopember 2012
sampai dengan 1 Nopember 2013.
Adapun arti peringkat rating memiliki arti sebagai berikut:
AA- “Efek hutang dengan peringkat AA- memiliki kemampuan yang
sangat kuat untuk memenuhi komitmen keuangan jangkan
panjang relatif dibandingkan terhadap obligor Indonesia
lainnya, namun memiliki perbedaan dengan peringkat tertinggi
yang diberikan”.
Equity The equity of bank bjb in 2012 amounted to Rp 6,008,840
million, an increase of Rp 621,741 million or increased
by 11.54% compared to the bank’s equity in 2011 of
Rp 5,387,099 million. The increase was due to the retained
earnings that increase the amount of bank bjb reserves .
Bonds Paying AbilityTotal bonds payable as of December 31, 2012 is
Rp 2,400,000 million. bank bjb has obtained a bond rating
of AA-Stable Outlook from PT Credit Rating Indonesia as of
December 31, 2011. bank bjb bond ratings can be seen in the
following table:
Pada tanggal 1 Nopember 2012, PT Pemeringkat Efek Indonesia
melalui surat nomor 1775/PEF-Dir/X/2012 Perihal Sertifikat
Pemantauan Tahunan Pemeringkatan atas Obligasi VI Seri B
Tahun 2009 dan Obligasi VII Tahun 2011 PT Bank Pembangunan
Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk Periode 1 Nopember 2012
sampai dengan 1 Nopember 2013, Panitia Pemeringkat PT
Pefindo memutuskan menetapkan kembali peringkat id AA-
(Double A Minus) terhadap Obligasi VI Seri B Tahun 2009 dan
Obligasi VII Tahun 2011 PT Bank Pembangunan Daerah Jawa
Barat dan Banten, Tbk senilai Rp 2.400.000.000.000,- (Rupiah
Dua Triliun Empat Ratus Miliar) untuk periode 1 Nopember 2012
sampai dengan 1 Nopember 2013.
Adapun arti peringkat rating memiliki arti sebagai berikut:
AA- “Debt securities rated AA- has strong support obligors ability
compared to other Indonesian entities to comply with long-term
financial obligations in accordance with the agreement, but it is
different from the highest rating”.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
167Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
166Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
167Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
166
Tanda minus (-) “Tanda minus (-) menunjukkan bahwa peringkat yang
diberikan relatif lemah dan di bawah rata-rata kategori yang
bersangkutan”.
Kolektibilitas Tingkat Kolektibilitas piutang bank bjb pada tahun 2012
(setelah adanya perubahan proses evaluasi penurunan nilai
kredit yang dilakukan sehubungan dengan penerapan PSAK
No.55 (revisi 2006) dengan dilakukannya penilaian penurunan
kredit secara individual, per tanggal 31 Desember 2012, 2011,
2010
Uraian 31 Desember / December 31
Description2012 2011 2010 2009 2008
Lancar 36.422.901 27.749.535 22.962.040 19.064.000 15.806.339 Current
Dalam perhatian khusus 1.059.964 664.483 268.139 181.490 494.838 Special mention
Kurang lancar 147.099 66.924 46.447 184.887 10.514 Substandard
Diragukan 206.234 65.347 70.888 28.401 19.112 Doubtful
Macet 496.514 218.412 322.205 173.190 98.266 Loss
Jumlah kredit yang diberikan – Gross
38.332.712 28.764.701 23.669.719 19.631.968 16.429.069 Loans - Gross
Penyisihan Kerugian (683.511) (541.344) (599.516) (408.433) (289.618) Allowance For Losses
Jumlah kredit yang diberikan – Bersih
37.649.201 28.223.357 23.070.203 19.223.535 16.139.451 Loans – Netto
Kolektibilitas kredit yang diberikan yang dikategorikan sebagai
Non Performing Loan (NPL), adalah kredit yang diberikan dengan
kategori kurang lancar, diragukan dan macet sebagaimana
yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Adapun NPL bank bjb
pada tanggal 31 Desember 2012, 2011, 2010, 2009 dan 2008
adalah sebagai berikut:
Uraian 31 Desember / December 31
Description2012 2011**) 2010**) 2009*) 2008*)
NPL - Gross 791.773 350.683 439.540 369.701 369.701 NPL - Gross
Rasio NPL - Gross 2,07% 1,21% 1,86% 1,96% 1,96% Rasio NPL - Gross
NPL - Netto 187.072 117.935 68.642 145.683 145.683 NPL - Netto
Rasio NPL - Netto 0,49% 0,41% 0,29% 0,77% 0,77% Rasio NPL - Netto
Jumlah kredit yang diberikan – Gross
38.332.712 28.764.701 23.669.719 19.631.968 19.631.968 Loans - Gross
The minus sign (-) “Indicates that the ratings given relatively weak and below the
average for the relevant category”.
Collectibility bank bjb collectability level in 2011 (after a change in loan
impairment evaluation process conducted in compliance
with SFAS 55 (revised 2006) with the assessment done by an
individual loan impairment), December 31, 2011, 2010, 2009
and 2008 can be seen in the table follows:
The collectibility of loans are classified as Non Performing Loan
(NPL), is a category of loans with substandard, doubtful and
loss as determined by Bank Indonesia. As for the NPL bank bjb
on December 31, 2012, 2011, 2010, 2009 and 2008 are as
follows:
Tinjauan KeuanganFinancial Highlights
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
167Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
166
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
167Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
166
Catatan:
*) Perhitungan rasio NPL untuk 31 Desember 2009, 2008
mengacu pada SE BI Nomor 7/10/DPNP tanggal 31 Maret
2005 yang mana kredit kepada bank lain bukan merupakan
komponen rasio NPL untuk 31 Desember 2012, 2011, 2010
perhitungan rasio NPL mengacu pada SE BI Nomor 12/11/
DPNP tanggal 31 Maret 2010 yang mana kredit kepada
bank lain merupakan komponen pada perhitungan rasio
NPL.
Rasio-rasio Keuangan Berikut tabel yang menunjukkan rasio keuangan
bank bjb pada tanggal 31 Desember 2012, 2011, 2010, 2009
dan 2008 menurut ketentuan Bank Indonesia:
Uraian / Description 2012 (%) 2011 (%) 2010 (%) 2009 (%) 2008 (%) Description
CAR 18,11% 18,36 22,85 20,94 14,97 CAR
ROA 2,46% 2,65 3,15 3,24 3,31 ROA
ROE 25,02% 21,00 24,95 28,09 24,98 ROE
NIM 6,76% 6,89 7,32 7.63 8,45 NIM
NPL GROSS 2,07% 1,21 1,86 1,97 0,78 NPL GROSS
NPL NET 0,50% 0,41 0,29 0,76 0,11 NPL NET
BOPO 80,02% 80,02 76,60 77.30 75,41 BOPO
LDR 74,09% 72,95 71,14 82,47 89,44 LDR
Aset Produktif Bermasalah Terhadap Total Aset Produktif
1,27% 0,73 1.11 1,25 0,56 Productive Non-Performing Assets
to Total Earning Assets
Aset Tetap Terhadap Modal 25,22% 23,22 20,45 30,81 32,78 Fixed Assets to Capital
Rasio Kecukupan Modal (CAR)Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia nomor 14/18/PBI/2012
tanggal 28 November 2012 Tentang Kewajiban Penyediaan
Modal Minimum Bank Umum, ditetapkan bahwa bank wajib
menyediakan modal minimum sesuai dengan profil risikonya.
Memenuhi ketentuan dimaksud, bank bjb memiliki rasio
kecukupan modal melebihi ketentuan yang ditetapkan Bank
Indonesia.
Non Performing Loan (NPL)Rasio NPL adalah rasio kredit yang diberikan dengan kategori
Kurang Lancar, Diragukan dan Macet sebagaimana ditetapkan
oleh Bank Indonesia pada Peraturan Bank Indonesia nomor
14/15/PBI/2012 tanggal 24 Oktober 2012 Tentang Penilaian
Kualitas Aset Bank Umum.
Notes:
*) NPL ratio was calculated for December 31, 2009, 2008
refer to the SE BI Number 7/10/DPNP March 31, 2005 in
which loans to other banks is not a component of the
NPL ratio for December 31, 2012, 2011, 2010 NPL ratio
calculations based on Bank Indonesia Circular No. 12 / 11/
DPNP dated March 31, 2010 in which loans to other banks
is a component in the calculation of the NPL ratio.
Financial Ratio The following table shows the financial ratios
bjb bank on December 31, 2012, 2011, 2010, 2009 and 2008
under the terms of Bank Indonesia:
Capital Adequacy Ratio (CAR)
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia nomor 14/18/PBI/2012
tanggal 28 November 2012 Tentang Kewajiban Penyediaan
Modal Minimum Bank Umum, ditetapkan bahwa bank wajib
menyediakan modal minimum sesuai dengan profil risikonya.
Memenuhi ketentuan dimaksud, bank bjb memiliki rasio
kecukupan modal melebihi ketentuan yang ditetapkan Bank
Indonesia.
Non Performing Loan (NPL) RatioRasio NPL adalah rasio kredit yang diberikan dengan kategori
Kurang Lancar, Diragukan dan Macet sebagaimana ditetapkan
oleh Bank Indonesia pada Peraturan Bank Indonesia nomor
14/15/PBI/2012 tanggal 24 Oktober 2012 Tentang Penilaian
Kualitas Aset Bank Umum.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
169Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
168Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
169Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
168
Rasio RentabilitasRasio imbal hasil aset (ROA) pada tanggal 31 Desember 2012,
2011, 2010, 2009 dan 2008 masing-masing adalah sebesar
2,46%, 2,65%, 3,15%, 3,24% dan 3,31%. Peningkatan ini
disebabkan karena adanya peningkatan pendapatan bersih
Perseroan yang mengalami pertumbuhan yang lebih besar
dibandingkan peningkatan aset.
Rasio imbal hasil ekuitas (ROE) pada tanggal 31 Desember 2012,
2011, 2010, 2009 dan 2008 adalah sebesar 25,02%, 21,00%,
24,95%, 28,09% dan 24,98%.
Rasio Net Interest Margin (NIM)Rasio Net Interest Margin (NIM) termasuk anak perusahaan
pada tanggal 31 Desember 2012, 2011, 2010, 2009 dan 2008
masing-masing adalah sebesar 6,76%, 6,89%, 7,32%, 7,63%,
dan 8,45%.
Rasio BOPORasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional
(BOPO) termasuk anak perusahaan adalah rasio untuk mengukur
tingkat efisiensi yang dicapai. BOPO per 31 Desember 2012,
2011, 2010, 2009 dan 2008 berturut-turut adalah sebesar
80,02%, 80,02%, 76,60%, 77,30% dan 75,41%. Rasio BOPO
Perusahaan terus dijaga dalam batas yang sehat.
Rasio Pinjaman Terhadap Dana Yang Dihimpun (LDR)Rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang dihimpun
(LDR) termasuk anak perusahaan pada tanggal 31 Desember
2012, 2011, 2010, 2009 dan 2008 adalah sebesar 74,09%,
72,95%, 71,14%, 82,47% dan 89,44%. Rasio LDR yang
meningkat menunjukkan komitmen bank bjb dalam
menjalankan intermediasi dengan meningkatnya pertumbuhan
kredit. Bank bjb terus berupaya menjaga tingkat LDR nya sesuai
dengan Peraturan Bank Indonesia nomor 12/19/PBI/2010
Tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum Pada Bank Indonesia
Dalam Rupiah dan Valuta Asing.
Tingkat Kolektibilitas PiutangRasio NPL (Gross) bank bjb pada tanggal 31 Desember 2012
adalah sebesar 2,07% sedangkan rasio NPL (Netto) bank
bjb pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar 0,50%.
peningkatan Rasio NPL (Gross) pada periode 31 Desember
2012 dibandingkan Rasio 31 Desember 2011 sebesar
0,86% dikarenakan semakin ekspasifnya perseroan dalam
meningkatnya portofolio kredit yang secara nature bisnisnya
memiliki risiko lebih tinggi.
Profitability RatiosThe ratio of return on assets (ROA) of the bank on December
31, 2012, 2011, 2010, 2009 and 2008 amounted to 2.46%,
2.65%, 3.15%, 3.24% and 3.31% respectively. The increase
is due to an increase in net income of the Company that
experienced greater growth than to the increase in assets.
The ratio of return on equity (ROE) as at December 31, 2012,
2011, 2010, 2009 and 2008 amounted to 25.05%, 21,00%,
24.95%, 28.09% and 24.98%.
Ratio of Net Interest Margin (NIM)Ratio of Net Interest Margin (NIM), including subsidiary on
December 31, 2012, 2011, 2010, 2009 and 2008 amounted to
6.76%, 6.89%, 7.32%, 7.63% and 8.45% respectively.
Operating Expenses to Operating Income (BOPO) RatioRatio of Operating Expenses to Operating Income (BOPO)
including its subsidiaries is a ratio to measure the level of
efficiency achieved. BOPO as of December 31, 2012, 2011,
2010, 2009 and 2008 amounted to 80.02%, 80.02%, 76.60%,
77.30% and 75.41% respectively. Operating Expenses to
Operating Income (BOPO) ratio of the company continues to be
maintained at a healthy level.
Loan to Deposit Ratio (LDR)
The ratio of Loan to Deposit (LDR) of the bank, including its
subsidiaries, on December 31, 2012, 2011, 2010, 2009 and
2011 amounted to 74.09%, 72.95%, 71.14%, 82.47% and
89.44% respectively. Rasio LDR yang meningkat menunjukkan
komitmen bank bjb dalam menjalankan intermediasi dengan
meningkatnya pertumbuhan kredit. Bank bjb terus berupaya
menjaga tingkat LDR nya sesuai dengan Peraturan Bank
Indonesia nomor 12/19/PBI/2010 Tentang Giro Wajib Minimum
Bank Umum Pada Bank Indonesia Dalam Rupiah dan Valuta
Asing.
The Collectability of Accounts Receivable NPL Ratio (Gross) of bank bjb (including subsidiaries) at
December 31, 2012 amounted to 2.07% while the NPL ratio
(net) of bank bjb on 31 December 2012 amounted to 0.49%.
NPL Ratio Improved in the period of December 31, 2012
compared to December 31, 2011 The ratio of 0.86% due to the
improvement of the collectability of the earlier non-performing
debtors.
Tinjauan KeuanganFinancial Highlights
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
169Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
168
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
169Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
168
Ikatan Material Untuk InvestasiData penempatan dana pada bank lain dalam bentuk surat
berharga obligasi bank investasi per tanggal 31 Desember
2012:
Surat Berharga Obligasi
Tanggal Date
ValutaNominal
PenempatanNominal Placement
Rate P.ARate
PenerbitIssuer
Securities BondTerbit
Jatuh Tempo
Due Date
BANK DKI V 2008 20/02/08 04/03/13 IDR 20.000.000.000,00 11,250% BANK DKI BANK DKI V 2008
BANK SULUT IV 2010 22/02/10 09/04/15 IDR 2.500.000.000,00 12,000% BANK SULUT BANK SULUT IV 2010
BANK SULUT IV 2010 22/02/10 09/04/15 IDR 2.500.000.000,00 12,000% BANK SULUT BANK SULUT IV 2010
BANK DANAMON II A 2010 08/11/10 09/12/13 IDR 25.000.000.000,00 8,750% BANK DANAMON
BANK DANAMON II A 2010
OBLIGASI BANK NAGARI VI 2010
04/01/11 13/01/16 IDR 20.000.000.000,00 9,875% BANK NAGARI OBLIGASI BANK NAGARI VI 2010
OBLIGASI BANK SULSEL I 2011
29/04/11 12/05/14 IDR 5.000.000.000,00 9,500% BANK SULSEL OBLIGASI BANK SULSEL I 2011
BANK DKI VI 2011 11/05/11 17/06/14 IDR 24.000.000.000,00 9,250% BANK DKI BANK DKI VI 2011
BANK SUMUT III 2011 01/07/11 05/07/16 IDR 15.000.000.000,00 10,125% BANK SUMUT BANK SUMUT III 2011
BANK NTT I 2011 SERI B 06/07/11 08/07/14 IDR 15.000.000.000,00 9,900% BANK NTT BANK NTT I 2011 SERI B
BANK RIAU 1 2011 05/07/11 08/07/16 IDR 12.000.000.000,00 10,400% BANK RIAU BANK RIAU 1 2011
OBLIGASI BANK SULSEL I 2011
29/04/11 12/05/14 IDR 5.000.000.000,00 9,500% BANK SULSEL OBLIGASI BANK SULSEL I 2011
OBLIGASI CIMB NIAGA 19/12/11 23/12/14 IDR 25.000.000.000,00 7,375% BANK CIMB NIAGA
OBLIGASI CIMB NIAGA
MTN 1 BANDA ACEH 2011 22/12/11 02/01/13 IDR 50.000.000.000,00 9,200% BANK ACEH MTN 1 BANDA ACEH 2011
OBLIGASI MALUKU I 2012 13/01/12 17/01/13 IDR 15.000.000.000,00 8,900% BANK MALUKU OBLIGASI MALUKU I 2012
OBLIGASI SUB II BANK NAGARI
15/05/12 26/06/19 IDR 20.000.000.000,00 10,150% BANK NAGARI OBLIGASI SUB II BANK NAGARI
BANK DKI V 2008 20/02/08 04/03/13 IDR 3.000.000.000,00 11,250% BANK DKI BANK DKI V 2008
BANK BTPN II 19/07/12 03/08/15 IDR 20.000.000.000,00 7,750% BANK BTPN BANK BTPN II
OBLIGASI LAMPUNG III 2012 13/09/12 09/10/17 IDR 30.000.000.000,00 9,450% BANK LAMPUNG OBLIGASI LAMPUNG III 2012
OBLIGASI PANIN TH . 1 2012 12/12/12 20/12/17 IDR 19.000.000.000,00 8,150% BANK PANIN OBLIGASI PANIN TH . 1 2012
Penempatan dana pada bank lain dalam bentuk surat berharga
obligasi non bank investasi per tanggal 31 Desember 2012:
Surat Berharga Obligasi
Tanggal Date
ValutaNominal
PenempatanNominal Placement
Rate P.ARate
PenerbitIssuer
Securities BondTerbit
Jatuh TempoDue Date
PPGD XII SERI A 2007 23/08/07 04/09/17 IDR 2.000.000.000,00 10,025% PERUM PEGADAIAN
PPGD XII SERI A 2007
OBLIGASI ANTAM SERI A 02/12/11 14/12/18 IDR 5.000.000.000,00 8,375% ANEKA TAMBANG
OBLIGASI ANTAM SERIA
OBLIGASI ANTAM SERI A 02/12/11 14/12/18 IDR 10.000.000.000,00 8,375% ANEKA TAMBANG
OBLIGASI ANTAM SERIA
Commitment of Materials For Investment Placement at the others bank’s bonds as per
December, 31 2012:
Placement at non bank bonds as per December, 31 2012:
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
171Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
170Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
171Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
170
Surat Berharga Obligasi
Tanggal Date
ValutaNominal
PenempatanNominal Placement
Rate P.ARate
PenerbitIssuer
Securities BondTerbit
Jatuh TempoDue Date
OBLIGASI EXIM BANK SERI A
13/12/11 20/12/14 IDR 25.000.000.000,00 7,000% LPEI EXIMBANK OBLIGASI EXIM BANK SERI A
OBLIGASI EXIM BANK SERI A
13/12/11 20/12/14 IDR 25.000.000.000,00 7,000% LPEI EXIMBANK OBLIGASI EXIM BANK SERI A
PEGADAIAN II 31/01/12 14/02/15 IDR 8.000.000.000,00 7,250% PERUM PEGADAIAN
PEGADAIAN II
INDOSAT VIII A 18/04/12 27/06/19 IDR 25.000.000.000,00 8,625% INDOSAT INDOSAT VIII A
OBLIGASI 1 PNM 2012 13/09/12 12/10/17 IDR 20.000.000.000,00 9,100% PNM OBLIGASI 1 PNM 2012
FR0020 20/11/02 15/12/13 IDR 359.000.000.000,00 14,275% PEMERINTAH FR0020
FR0033 17/01/06 15/03/13 IDR 283.000.000.000,00 12,500% PEMERINTAH FR0033
FR0019 20/11/02 15/06/13 IDR 276.000.000.000,00 14,250% PEMERINTAH FR0019
FR0026 16/08/04 15/10/14 IDR 50.000.000.000,00 11,000% PEMERINTAH FR0026
FR0049 05/02/08 15/09/13 IDR 50.000.000.000,00 9,000% PEMERINTAH FR0049
ORI 007 15/07/10 15/08/13 IDR 295.000.000.000,00 7,950% PEMERINTAH ORI 007
ORI 008 03/08/11 15/10/14 IDR 417.765.000.000,00 7,300% PEMERINTAH ORI 008
ORI 005 19/08/08 15/09/13 IDR 17.000.000.000,00 11,450% PEMERINTAH ORI 005
SPN 063 07/08/12 12/08/13 IDR 117.700.000.000,00 4,567% PEMERINTAH SPN 063
SPN 065 11/09/12 12/09/13 IDR 81.111.000.000,00 4,644% PEMERINTAH SPN 065
Sumber dana yang digunakan dalam penempatan dana pada
bank lain Dana yang digunakan untuk penempatan dalam
bentuk surat berharga/obligasi, berasal dari ekses likuiditas
yang dikelola oleh Divisi Treasury. Penempatan dana dalam
bentuk surat berharga/obligasi, bertujuan untuk memperoleh
optimalisasi return.
Tinjauan KeuanganFinancial Highlights
Source of funds used in the placement to other banks
that are used for placement of funds in the form of
securities/bonds, derived from the excess liquidity which
is managed by the Treasury Division. Placement of funds
in the form of securities/bonds, aiming to obtain the
optimization of the return.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
171Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
170
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
171Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
170
Informasi dan Fakta Material Yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan AkuntanSejak 31 Desember 2012 hingga Laporan Tahunan ini diterbitkan
tidak terdapat kejadian material penting yang berdampak pada
kinerja perusahaan dan menyebabkan risiko usaha di masa yang
akan datang. Adapun Rencana Bisnis bank bjb pada tahun 2013
adalah salah satunya yaitu penyertaan modal kepada BPR yang
berada di wilayah Jawa Barat dan Banten yang bertujuan untuk
perluasan bisnis bank bjb kredit kepada masyarakat terutama
di wilayah yang belum terdapat bank bjb dan Pengembangan
Jaringan Kantor baik di dalam maupun di luar Pulau Jawa yang
bertujuan untuk meningkatkan market share bank bjb dan
memperluas jangkauan pelayanan.
Informasi Transaksi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan dan Transaksi Dengan Pihak AfiliasiDalam menjalankan kegiatan usahanya, bank bjb mempunyai
transaksi-transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan
istimewa, yang meliputi pemberian kredit, penyertaan, serta
penerimaan giro, tabungan dan deposito berjangka. Transaksi-
transaksi tersebut di atas dilaksanakan dengan syarat dan
kondisi serta jangka waktu yang sama seperti kepada pihak
ketiga, kecuali transaksi pemberian jasa giro kepada Pemerintah
Provinsi Jawa Barat yaitu terdapat perbedaan 1,0% lebih tinggi
dari yang diberikan kepada pihak ketiga. Pemerintah Jawa Barat
dan Banten (giro kasda) merupakan nasabah perusahaan yang
memberikan kontribusi yang besar baik dari sisi dana, kredit
maupun ekuitas.
Selain memiliki portofolio dana yang cukup besar di bank
bjb, memberikan kontribusi terhadap perkembangan kredit
konsumtif yang besar, dimana para pegawainya dapat
mengambil kredit dengan jaminan gaji yang telah dikelola oleh
bank bjb, Pemerintah Provinsi Jawa Barat merupakan Pemegang
Saham Pengendali bank bjb yang selama ini memberikan
komitmen yang sangat tinggi terhadap perkembangan bank
bjb. Dengan adanya kontribusi yang begitu besar terhadap
bank bjb, maka pemberian jasa giro tersebut telah seimbang
dibandingkan dengan pihak ketiga.
Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa
lainnya adalah: Pemberian kredit kepada karyawan dengan
tingkat bunga yang kecil dibandingkan tingkat bunga yang
dikenakan pada debitur lain, Tingkat suku bunga pada tahun
2010 dan 2011, rata-rata sebesar 6,50% annuitas bulanan
dengan jangka waktu berkisar antara 3 sampai dengan 20
tahun. Kredit ini dibayar kembali melalui pemotongan gaji
setiap bulan.
Information and Material Facts that happened After the Reporting Date of Accountants From December 31, 2012 until the published date of the Annual
Report, there are no significant material events that impact on
corporate performance and lead to business risks in the future.
One of the Business Plan of bank bjb in 2013 is a capital investment
to BPR in West Java and Banten, which aims to expand business of
bank bjb loan to the community, especially in areas that do not
have any of bank bjb branches and Development Offices of
both inside and outside Java that aims to increase market share
and expand the scope of banks bjb service.
Information of Material Transaction that has a Conflict of Interest and Transactions with Affiliated PartiesIn conducting its business, the bank bjb has transactions with
affiliates, including lending, investments, and acceptance of
demand deposits, savings and time deposits. Such transactions
above implemented with the terms and conditions and the
same timeframe as to third parties, except for transaction fees
for current accounts to the Government of West Java province
is the difference 1.0% higher than that given to any third party.
Government of West Java and Banten (Giro Kasda) is a company
that gives customers a great contribution both in terms of funds,
loan and equity.
In addition to large portfolio of funds in bank bjb,
contributed to the development of a large consumer
loan, where its employees can take loan with the
guarantee of salaries that have been managed by the
bank bjb, West Java Provincial Government is the Controlling
Shareholder of bank bjb which has been extending a very high
commitment to the development of the bank bjb. Given such
a large contribution to the bank bjb, then the fees for current
accounts had been balanced compared to the third party.
Transactions with related parties which include: loan to the
employees of small interest rate than the interest rates charged
on other debtors, interest rates on average per year in 2010 and
2011 are 6.50% monthly annuity for a period ranging from 3
to 20 years. These loans are paid back through monthly payroll
deductions.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
173Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
172Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
173Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
172
Keterangan31 Desember / December 31
Description2012 2011 2010
Kredit yang diberikan dan pembiayaan syariah Loans and sharia financing
Karyawan kunci 3.801 3.297 1.366 Key employees
Badan Usaha Milik Daerah 1.084.564 4.652 8.443 Regional owned company
Badan-badan dan lembaga-lembagapemerintah
1.347 83.198 7.452 Government institution
Bank Perkreditan Rakyat - 46.503 37.896 Rural bank
BUMN atau pemerintah campuran 992.111 300.371 429.762 State owned company and government
Pemerintah Pusat 211.894 Pemerintah Pusat
Pemerintah Daerah Tingkat I 2.606 Pemerintah Daerah Tingkat I
Pemerintah Daerah Tingkat II 79 38.981 75.405 Regional government level II
Giro pada bank lain Current accounts with other banks
Bank Pembangunan Daerah 1.985 812 335 Regional development bank
Bank Umum 44.902 16.696 46.977 Bank
Bank Perkreditan Rakyat 407
Penempatan pada bank lain Placements with other banks
Bank Pembangunan Daerah 365.000 455.000 980.050 Regional development bank
Bank Umum 200.000 377.000 508 Bank
Surat berharga Marketable securities
Pemerintah Pusat 2.230.655 19.854 14.854 Central government
BUMN 367.998 15.000 - State owned company
Bank Pembangunan Daerah 259.043 176.058 30.000 Regional development bank
Penyertaan saham Investments
BPR dan PD-LPK 11.984 15.214 15.214 BPR and PD-LPK
Simpanan nasabah, simpanan nasabah syariah, dan dana syirkah temporer
Deposits from customers, deposits from
customers - sharia, and temporary syirkah fund
Giro Current accounts
Pemerintah Pusat 100.171 42.226 53.526 Central government
Pemerintah Daerah Tingkat I 3.443.894 3.038.212 1.079.652 Regional government level I
Pemerintah Daerah Tingkat II 5.087.273 4.451.553 3.611.328 Regional government level II
Badan-badan dan lembaga-lembagapemerintah
226.012 139.504 79.040 Government institution
BUMN atau pemerintah campuran 156.066 141.286 168.557 State owned company and government
Badan Usaha Milik Daerah 116.730 69.946 98.968 Regional owned company
Tabungan Savings
Karyawan kunci 10.971 9.044 8.395 Key employees
Pemerintah Pusat 1.982 1.456 953 Central government
Pemerintah Daerah Tingkat I 5.311 3.066 962 Regional government level I
Pemerintah Daerah Tingkat II 73.773 27.884 56.566 Regional government level II
Badan-badan dan lembaga-lembagapemerintah
64.779 28.520 12.119 Government institution
BUMN atau pemerintah campuran 5.693 4.364 2.219 State owned company and government
Badan Usaha Milik Daerah 9.446 10.033 7.560 Regional owned company
Deposito berjangka Time deposits
Karyawan kunci 5.818 7.214 10.600 Key employees
Pemerintah Pusat 770.959 638.344 585.331 Central government
Pemerintah Daerah Tingkat I 85.292 359.280 1.904.350 Regional government level I
Pemerintah Daerah Tingkat II 2.657.974 1.225.405 676.196 Regional government level II
Badan-badan dan lembaga-lembagapemerintah
20.964 189.054 58.328 Government institution
BUMN atau pemerintah campuran 6.563.010 4.145.236 4.059.896 State owned company and government
Badan Usaha Milik Daerah 128.362 91.061 115.969 Regional owned company
Simpanan dari bank lain Deposits from other banks
Giro Current accounts
Bank Pembangunan Daerah - 15.283 1.966 Regional development bank
Tinjauan KeuanganFinancial Highlights
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
173Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
172
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
173Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
172
Keterangan31 Desember / December 31
Description2012 2011 2010
Bank Umum 21.942 13 9 Bank
BPR 17 12.510 19.898 Rural bank
Tabungan 15.327 Savings
BPR 107.765 76.803 63.616 Rural bank
Deposito Deposits
Bank Pembangunan Daerah - 500 - Regional development bank
BPR 61.265 50.590 - Rural bank
Call Money Call Money
Bank Pembangunan Daerah 3.026.000 3.056.000 1.897.000 Regional development bank
Bank Umum 675.288 454.405 50.000 Bank
Pinjaman yang diterima Borrowings
Pemerintah Pusat 1.214 8.894 12.420 Central government
Pemerintah Daerah Tingkat I 165.016 165.000 - Regional government level I
Bank Umum 14.020 104 165 Bank
Bank Perkreditan Rakyat 1.196 104 165 Bank
Kebijakan Akuntansi Perusahaan dan Penerapan PSAK 50 & 55
Aset Keuangan dan Liabilitas KeuanganAset keuangan Bank terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia,
giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank
lain, surat-surat berharga, obligasi pemerintah, efek-efek yang
dibeli dengan janji dijual kembali, wesel ekspor dan tagihan
lainnya, penyertaan saham, kredit yang diberikan, tagihan
akseptasi dan aset lain-lain.
Liabilitas keuangan Bank terdiri dari liabilitas segera, simpanan
nasabah, simpanan dari bank lain, surat berharga yang dijual
dengan janji dibeli kembali, liabilitas akseptasi, efek hutang yang
diterbitkan, pinjaman yang diterima, dan liabilitas lain-lain.
Bank menerapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006), ”Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No. 50 (Revisi
2006), ”Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”
efektif sejak tanggal 1 Januari 2010, yang menggantikan
PSAK No. 55 (Revisi 1999), ”Akuntansi Instrumen Derivatif
dan Aktivitas Lindung Nilai” dan PSAK No. 50 (Revisi 1999),
”Akuntansi Investasi Efek Tertentu”.
(i) Klasifikasi
Bank mengklasifikasi aset keuangannya berdasarkan
kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal:
• Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi komprehensif, yang memiliki 2 (dua)
sub-klasifikasi, yaitu aset keuangan yang ditetapkan
demikian pada saat pengakuan awal dan aset
keuangan yang diklasifikasi dalam kelompok yang
diperdagangkan;
Company Accounting Policies dan Penerapan PSAK 50 & 55
Financial assets and liabilitiesThe Bank’s financial assets consist of cash, current accounts with
Bank Indonesia, current accounts with other banks, placements
with Bank Indonesia and other banks, marketable securities,
government bonds, marketable securities purchased under
agreements to resell, bills and other recievables, investments in
shares, loans, acceptances receivable and other assets.
The Bank’s financial liabilities consist of obligations due
immediately, deposits from customers, deposits from other
banks, marketable securities sold under agreement to
repurchase, acceptances payable, debt securities issued,
borrowings and other liabilities.
The Bank adopted SFAS No. 55 (Revised 2011), “Financial
Instruments: Recognition and Measurement” and SFAS No.
50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation and
Disclosures” which became effected starting January 1, 2010,
which replaced SFAS No. 55 (Revised 1999), “Accounting for
Derivatives and Hedging Activities” and SFAS No. 50 (Revised
1999), “Accounting for Investments in Certain Debt and Equity
Securities”, respectively.
(i) Classification
The Bank classified its financial assets in the following
categories on initial recognition:
• Financial assets held at fair value through profit or loss,
which have 2 (two) sub-classifications, i.e. financial
assets designated as such upon initial recognition and
financial assets classified as held-for-trading;
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
175Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
174Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
175Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
174
• Kredit yang diberikan dan piutang;
• Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo;
dan
• Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok
tersedia untuk dijual.
• Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi komprehensif, yang memiliki 2 (dua)
sub-klasifikasi, yaitu aset keuangan yang ditetapkan
demikian pada saat pengakuan awal dan aset
keuangan yang diklasifikasi dalam kelompok yang
diperdagangkan;
• Kredit yang diberikan dan piutang;
• Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo;
• Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok
tersedia untuk dijual.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan ke dalam kategori
sebagai berikut pada saat pengakuan awal:
• Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
komprehensif, yang memiliki 2 sub-klasifikasi, yaitu
liabilitas keuangan yang ditetapkan demikian pada saat
pengakuan awal dan liabilitas keuangan yang telah
diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan;
• Liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya
perolehan diamortisasi.
Kategori untuk diperdagangkan adalah aset dan liabilitas
keuangan yang diperoleh atau dimiliki Bank terutama untuk
tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat, atau
dimiliki sebagai bagian dari portofolio instrumen keuangan
tertentu yang dikelola bersama untuk memperoleh laba
jangka pendek atau position taking.
Kategori tersedia untuk dijual terdiri dari aset keuangan
non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk
dijual atau yang tidak dikelompokkan ke dalam salah satu
kategori aset keuangan lainnya. Pada tanggal 31 Desember
2012 dan 2011, Bank dan entitas anak tidak memiliki aset
keuangan tersedia untuk dijual.
Di dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset
keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau
telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan
dimana Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan
untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh
tempo. Investasi yang dimiliki untuk periode yang tidak
dapat ditentukan tidak dikategorikan dalam klasifikasi ini.
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan
non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah
ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif,
kecuali:
• Loans and receivables;
• Held-to-maturity investments; and
• Available-for-sale financial assets
• Financial assets held at fair value through profit or loss,
which have 2 (two) sub-classifications, i.e. financial
assets designated as such upon initial recognition and
financial assets classified as held-for-trading;
• Loans and receivables;
• Held-to-maturity investments;
• Available-for-sale financial assets.
Financial liabilities are classified into the following categories
on initial recognition:
• Fair value held at fair value through profit or loss, which
has 2 sub-classifications, i.e. those designated as such
upon initial recognition and those classified as held-for-
trading;
• Financial liabilities measured at amortized cost.
Held-for-trading are those financial assets and liabilities that
the Bank acquires or incurs principally for the purpose of
selling or repurchasing in the near term, or holds as part of
a portfolio that is managed together for short-term profit or
position taking.
The available-for-sale category consists of non-derivative
financial assets that are designated as available-for-sale or
are not classified in one of the other categories of financial
assets. As of December 31, 2012 and 2011, the Bank and
its subsidiary do not have available-for-sale financial assets.
Held-to-maturity category consists of quoted non-derivative
financial assets with fixed or determinable payments and
fixed maturity which the Bank has the positive intent and
ability to hold until maturity. Investments intended to be
held for an undetermined period are not included in this
classification.
Loans and receivables are non-derivative financial assets
with fixed or determinable payments that are not quoted in
an active market, other than:
Tinjauan KeuanganFinancial Highlights
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
175Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
174
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
175Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
174
• yang dimaksudkan oleh Bank untuk dijual segera dalam
waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok
diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan
awal ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi;
• yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam
kelompok investasi tersedia untuk dijual; atau
• dalam hal Bank mungkin tidak akan memperoleh
kembali investasi awal secara substansial kecuali yang
disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang
diberikan dan piutang, yang diklasifikasikan dalam
kelompok tersedia untuk dijual.
Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan dan
liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
(iI) Pengakuan awal
a. Pembelian atau penjualan aset keuangan yang
memerlukan penyerahan aset dalam kurun waktu
yang telah ditetapkan oleh peraturan dan kebiasaan
yang berlaku di pasar (pembelian secara reguler) diakui
pada tanggal penyelesaian, seperti tanggal perusahaan
berkomitmen untuk membeli atau menjual aset.
b. Aset keuangan dan liabilitas keuangan pada awalnya
diukur pada nilai wajarnya. Dalam hal aset keuangan
atau liabilitas keuangan tidak diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi komprehensif, nilai
wajar tersebut ditambah biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung dengan perolehan
atau liabilitas keuangan tersebut. Pengukuran aset
keuangan dan liabilitas keuangan setelah pengakuan
awal tergantung pada klasifikasinya.
(iii) Pengukuran setelah pengakuan awal
a. Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual
dan aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif
diukur pada nilai wajarnya.
b. Kredit yang diberikan dan piutang serta investasi
dimiliki hingga jatuh tempo dan liabilitas keuangan
yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif.
(iv) Penghentian pengakuan
a. Aset keuangan dihentikan pengakuannya jika:
- Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset
keuangan tersebut berakhir; atau
- Bank mentransfer hak untuk menerima arus kas
yang berasal dari aset keuangan atau menanggung
liabilitas untuk membayarkan arus kas yang
• those that the Bank intends to sell immediately or in the
short-term, which are classified as held for trading, and
those that the Bank upon initial recognition designates
as at fair value through profit or loss;
• those that the Bank upon initial recognition designates
as available-for-sale investments; or
• those for which the Bank may not recover substantially
all of its initial investment, other than because of loans
and receivables deterioration, which shall be classified
as available-for-sale.
Management determines the classification of its
financial assets and liabilities at initial recognition.
(ii) Initial recognition
a. Purchases or sales of financial assets that require
delivery of assets within a time frame established by
regulation or convention in the market place (regular
way purchases) are recognized on the settlement date,
i.e., the date that the companies commit to purchase or
sell the assets.
b. Financial assets and liabilities are initially recognised at
fair value plus, for those financial assets not at fair value
through profit and loss, directly attributable transaction
costs. The subsequent measurement of financial assets
and liabilities depends on their classification.
(iii) Subsequent measurement
a. Available-for-sale financial assets and financial assets
and liabilities measured at fair value through profit or
loss are subsequently carried at fair value.
b. Loans and receivables and held-to-maturity investments
and financial liabilities measured at amortized cost
using the effective interest method.
(iv) Derecognition
a. Financial assets are derecognized when:
- The rights to receive cash flows from the financial
assets have expired; or
- The Bank has transferred its rights to receive cash
flows from the financial assets or has assumed an
obligation to pay the received cash flows in full
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
177Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
176Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
177Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
176
diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan
berarti kepada pihak ketiga di bawah kesepakatan
pelepasan (pass through arrangement); dan
- (a) Bank telah mentransfer secara substansial
seluruh risiko dan manfaat atas aset, atau (b) Bank
tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara
substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset,
namun telah mentransfer pengendalian atas aset.
Ketika Bank telah mentransfer hak untuk menerima
arus kas dari aset atau di bawah kesepakatan pelepasan
(pass through arrangement), dan tidak mentransfer
serta tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan
manfaat atas aset dan masih memiliki pengendalian
atas aset, aset diakui sebesar keterlibatan Bank yang
berkelanjutan atas aset tersebut.
b. Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika
liabilitas keuangan tersebut berakhir, yaitu ketika
liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan
atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
Jika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan
dengan yang lain oleh pemberi pinjaman yang sama
pada keadaan yang secara substansial berbeda, atau
berdasarkan suatu liabilitas yang ada yang secara
substansial telah diubah, seperti pertukaran atau
modifikasi yang diperlakukan sebagai penghentian
pengakuan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas
baru, dan perbedaan nilai tercatat masing-masing
diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
Bank menghapusbukukan kredit atau aset produktif
lainnya ketika tidak terdapat prospek yang realistis
mengenai pengembalian kredit dalam waktu dekat
atau hubungan normal antara Bank dan debitur
telah berakhir. Kredit yang tidak dapat dilunasi
dihapusbukukan dengan mendebit penyisihan kerugian
penurunan nilai. Penerimaan kemudian atas kredit
yang telah dihapusbukukan sebelumnya, jika pada
periode berjalan dikreditkan ke dalam akun penyisihan
kerugian penurunan nilai atas kredit yang diberikan
di laporan posisi keuangan, sedangkan jika setelah
tanggal laporan posisi keuangan dikreditkan sebagai
pendapatan operasional lainnya.
(v) Pengakuan pendapatan dan beban
a. Aset tersedia untuk dijual serta aset keuangan dan
liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya
perolehan diamortisasi, pendapatan dan beban
bunga diakui pada laporan laba rugi komprehensif
without material delay to a third party under a
‘pass through arrangement’; and
- Either (a) the Bank has transferred substantially all
the risks and rewards of the asset, or (b) the Bank
has neither transferred nor retained substantially
all the risks and rewards of the asset, but has
transferred control of the asset.
When the Bank has transferred its rights to receive cash
flows from an asset or has entered into a pass-through
arrangement, and has neither transferred nor retained
substantially all risks and rewards of the asset nor
transferred control of the asset, the asset is recognized
to the extent of the Bank’s continuing involvement in
the asset.
b. Financial liabilities are derecognized when they are
extinguished, i.e. liabilities stated in the contract are
released or cancelled or have expired.
Where an existing financial liability is replaced by another
from the same lender on substantially different terms,
or the terms of an existing liability are substantially
modified, such an exchange or modification is treated
as derecognition of the original liability and the
recognition of a new liability, and the difference in the
respective carrying amounts is recognised in profit or
loss.
The Bank writes-off loans or other earning assets
when there is no realistic prospect of collection in the
near future or the Bank’s normal relationship with the
borrowers has ceased to exist. When a loan is deemed
uncollectible, it is written off against the related
allowance for impairment losses. Subsequent recoveries
from loans previously written off, if in the current period
are credited to the allowance for impairment losses on
loans in the statements of financial position, but if after
statement of financial position date, are credited to
other operating income.
(v) Income and expense recognition
a. For available-for-sale assets and financial assets
and liabilities measured at amortized cost,
interest income and expense is recognised in the
consolidated statement of comprehensive income
Tinjauan KeuanganFinancial Highlights
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
177Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
176
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
177Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
176
konsolidasian dengan menggunakan suku bunga
efektif.
b. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari
perubahan nilai wajar aset keuangan dan liabilitas
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi komprehensif diakui pada laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian.
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari
perubahan nilai wajar aset keuangan yang
diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk
dijual diakui secara langsung dalam ekuitas, kecuali
keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai
tukar dari item moneter, sampai aset keuangan
tersebut dihentikan pengakuannya atau adanya
penurunan nilai.
Pada saat aset keuangan dihentikan pengakuannya
atau dilakukan penurunan nilai, keuntungan
atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui
dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian.
(vi) Reklasifikasi aset keuangan
Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi
instrumen keuangan dari atau ke kategori instrumen
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan
laba rugi komprehensif selama instrumen keuangan
tersebut dimiliki atau diterbitkan.
Bank tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan
sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam
periode berjalan atau dalam kurun waktu 2 (dua) tahun
sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi
dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih
dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo
(lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan
dengan jumlah nilai investasi dimiliki hingga jatuh
tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut:
a. dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati
jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali
di mana perubahan suku bunga tidak akan
berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar
aset keuangan tersebut;
b. terjadi setelah Bank telah memperoleh secara
substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan
tersebut sesuai jadwal pembayaran atau Bank telah
memperoleh pelunasan dipercepat; atau
using the effective interest rate method.
b. Gains and losses arising from changes in the fair
value of the financial assets and liabilities measured
at fair value through profit or loss are included
in the consolidated statement of comprehensive
income.
Gains and losses arising from changes in the fair
value of available-for-sale financial assets other than
foreign exchange gains and losses from monetary
items are recognised directly in equity, until the
financial asset is derecognised or impaired.
At the time the financial asset is derecognised or
impaired, the cumulative gain or loss previously
reported to equity is recognised under consolidated
statements of comprehensive income.
(vi) Reclassification of financial assets
The Bank can not reclassify a financial instrument into
or out of the fair value through profit or loss category
while it is held or issued.
The Bank cannot classify financial assets as held-
to-maturity investments, if in the current period or
in the 2 (two) preceeding years, held-to-maturity
investments have been sold or reclassified in more than
an insignificant amount before due date (more than
an insignificant amount if compared to the amount
of held-to-maturity investment), unless that sale or
reclassification is:
a. conducted when the financial assets are close
to maturity date or repurchase date where the
change of interest rate will not affect significantly
its financial assets’ fair value;
b. made after the Bank has obtained substantially
all the principal amount of financial assets in
accordance with the payment schedule or the Bank
has obtained early payment;
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
179Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
178Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
179Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
178
c. terkait dengan kejadian tertentu yang berada di
luar kendali Bank, tidak berulang, dan tidak dapat
diantisipasi secara wajar oleh Bank.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki
hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk
dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau
kerugian yang belum direalisasi diakui sebagai laba
komprehensif lainnya dan dilaporkan dalam komponen
ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan
pengakuannya.
(vii) Saling hapus
Aset keuangan dan liabilitas keuangan dilakukan saling
hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan
posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika
Bank memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk
melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui
tersebut dan adanya maksud untuk menyelesaikan
secara neto atau untuk merealisasikan aset dan
menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih
hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi.
(viii) Pengukuran biaya diamortisasi
Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau
liabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan atau
liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan
awal dikurangi pembayaran pokok pinjaman, ditambah
atau dikurangi amortisasi kumulatif menggunakan
metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih
antara nilai pengakuan awal dan nilai jatuh temponya,
dan dikurangi penurunan nilai.
(ix) Pengukuran nilai wajar
Nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat
dipertukarkan, atau suatu liabilitas dapat diselesaikan,
diantara para pihak yang memahami dan berkeinginan
untuk melakukan transaksi yang wajar pada tanggal
pengukuran, termasuk didalamnya adalah nilai pasar
dari Interdealer Market Association (IDMA) atau
harga yang diberikan oleh broker (quoted price) dari
Bloomberg dan Reuters pada tanggal pengukuran.
Jika tersedia, Bank mengukur nilai wajar dari suatu
instrumen dengan menggunakan harga kuotasi di
pasar aktif untuk instrumen terkait. Suatu pasar
c. related to specific events that occurred out of
control of the Bank, non-recurring, and cannot be
reasonably anticipated fairly by the Bank.
or Reclassification of financial assets from held-to-
maturity to available-for-sale category is recorded at fair
value. Unrealized gains or losses are recognized in other
comprehensive income and reported in the equity up to
derecognition of such financial assets.
(vii) Offsetting
Financial assets and liabilities are off-set and the net
amount is presented in the consolidated statement of
financial position when, and only when, the Bank has
a legal right to off-set the amounts and intends either
to settle on a net basis or to realize the asset and settle
the liability simultaneously.
Income and expenses are presented on a net basis only
when permitted by the accounting standards.
(viii) Amortized cost measurement
The amortized cost of a financial asset or liability is
the amount at which the financial asset or liability
is measured at initial recognition, minus principal
repayments, plus or minus the cumulative amortization
using the effective interest rate method of any difference
between the initial amount recognised and the maturity
amount, minus any reduction for impairment.
(ix) Fair value measurement
Fair value is the amount for which an asset could be
exchanged, or a liability settled, between knowledgeable,
willing parties in an arm’s length transaction on the
measurement date, including the market value from
the Interdealer Market Association (IDMA) or the given
price by brokers (quoted price) from Bloomberg and
Reuters on the measurement date.
When available, the Bank measures the fair value of
an instrument using quoted prices in an active market
for that instrument. A market is regarded as active
Tinjauan KeuanganFinancial Highlights
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
179Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
178
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
179Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
178
dianggap aktif bila harga yang dikuotasikan tersedia
sewaktu-waktu dari bursa, pedagang efek (dealer),
perantara efek (broker), kelompok industri, badan
pengawas (pricing service or regulating agency) dan
merupakan transaksi pasar aktual dan teratur terjadi
yang dilakukan secara wajar.
Jika pasar untuk instrumen keuangan tidak aktif,
Bank menetapkan nilai wajar dengan menggunakan
teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi penggunaan
transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh
pihak-pihak yang mengerti, berkeinginan (jika tersedia),
referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang
secara substansial serupa dan analisis arus kas yang
didiskonto.
if quoted prices are readily available from the stock
exchange, dealer, broker, industry group, pricing service
or regulating agency and represent actual and regularly
occurring market transactions on an arm’s length
basis.
If a market for a financial instrument is not active,
the Bank determines the fair value using a valuation
technique. Valuation techniques include using the recent
arm’s length transactions between knowledgeable,
willing parties (if available), reference to the current
fair value of other instruments that are substantially the
same and discounted cash flow analysis.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
181Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
180Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
181Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
180
Pengelolaan Risiko Pembentukan Satuan Kerja Manajemen Risiko didasarkan pada
Peraturan Bank Indonesia khususnya mengenai penerapan
Basel II Accord serta kebutuhan pengelolaan risiko secara lebih
baik, maka setiap aktivitas operasional bank bjb didasarkan
atas pertimbangan asas risiko. Selain pembentukan Komite
Manajemen Risiko yang berfungsi memberikan persetujuan,
peninjauan secara berkala dan perbaikan yang berkelanjutan
atas kerangka manajemen risiko yang dikembangkan, bank
telah menerapkan GCG dalam mendukung efektivitas
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dewan komisaris
dengan membentuk komite manajemen risiko serta mewajibkan
sertifikasi manajemen risiko bagi seluruh pejabat dari level analis
ke atas sebagai upaya penerapan Basel II dari aspek SDM.
Penerapan Sistem Manajemen Risiko bank bjb berdasarkan
empat cakupan:
a) Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi sebagai
bagian dari peran pengawasan manajemen.
Risk Management Risk Management Unit was established pursuant to Bank
Indonesia regulations, particularly the act regarding the
implementation of Basel II Accord, and in line with the Bank’s
need for better risk management. Each of bank bjb’s operational
activities has to be based on the risk measurement principle.
Besides Risk Management Committee which serves to give
approvals, periodic reviews and continuous improvements on
the pre-established risk management framework, the Bank has
also included GCG implementation to support BOC’s effective
performances by establishing Risk Monitoring Committee, and
has also required all officials from analysts level and above to
obtain necessary certifications as an effort to implement Basel
II, particularly concerning the aspect of HR.
The bank’s risk management system implementation covers 4
(four) areas:
a. Active supervisions of BOD and BOC as part of management
supervisory roles.
MANAJEMEN RISIKORisk Management
To facilitate its duties, especially those related to risk management and lending activities, bank bjb’s Board of Directors is assisted by Risk Management Committee and Credit Policy Committee.
Dalam menDukung pelaksanaan tugasnya, terutama yang terkait Dengan pengelolaan risiko Dan kegiatan penyaluran kreDit, Direksi bank bjb Dibantu oleh komite manajemen risiko Dan komite kebijakan kreDit.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
181Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
180
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
181Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
180
b) Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit
sebagai pedoman penerapan manajemen risiko.
c) Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan
dan pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen.
d) Sistem pengendalian internal yang menyeluruh.
Untuk meningkatkan sustainability bank dalam menghadapi
gejolak ekonomi, serta ancaman-ancaman eksternal lainnya,
bank berupaya memperkuat proses manajemen risiko di
setiap kegiatan usaha. Bank melakukan penyempurnaan atas
kebijakan, infrastruktur dan kualitas sumber daya manusia
terkait dengan pengelolaan risiko, mengacu pada ketentuan
Bank Indonesia, Basel II dan international best practices.
Selain itu bank melakukan gap & data analysis untuk persiapan
penerapan Basel II, yang diikuti dengan action plan berupa
persiapan data, sistem simulasi untuk perhitungan capital
charge, serta perbaikan sistem penyusunan profil risiko agar
menjadi lebih sistematis dan akurat. Semua inisiatif ini dilakukan
untuk mempersiapkan bank agar dapat mengetahui risiko
yang dihadapi, melakukan upaya pencegahan dan mitigasi,
mencadangkan modal sehingga membantu bank dalam
merencanakan arah pertumbuhan bisnis di masa depan.
Seiring dengan didirikannya bank bjb Syariah sebagai perusahaan
anak bank bjb, berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 8/6/
PBI/2006 dan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 8/27/DPNP
tanggal 27 November 2006, bank melaksanakan manajemen
risiko konsolidasi dengan perusahaan anak dalam rangka
pengelolaan eksposur risiko bank secara komprehensif.
a. Organisasi Manajemen Risiko
Sesuai dengan struktur organisasi bank bjb, untuk
menciptakan suatu sistem tata kelola manajemen risiko
yang kuat dan memadai, maka Direktur Kepatuhan dan
Manajemen Risiko dibantu oleh Satuan Kerja Manajemen
Risiko/Divisi Manajemen Risiko dalam pengelolaan Risiko.
b. Penerapan Manajemen Risiko
Penerapan manajemen risiko yang telah dilaksanakan
antara lain bank bjb membangun Sistem Informasi
Manajemen Risiko sebagai salah satu infrastruktur penting
dalam implementasi manajemen risiko, yaitu:
1) Membangun sistem Informasi Manajemen Risiko yang
terintegrasi sebagai bagian dari sistem informasi
manajemen yang dimiliki dan dikembangkan bank,
dalam rangka penerapan manajemen risiko yang
efektif.
2) Implementasi model pengukuran risiko kepada seluruh
risk taking unit, meliputi model pengukuran risiko
operasional serta uji coba metodologi pengukuran
risiko kredit dan risiko pasar.
b. Adequacy of policies, procedures, and establishment of
limits as guidelines for risk management implementation.
c. Adequacy of the processes of risk identification,
measurement, monitoring, and control and management
information systems.
d. Comprehensive internal control system.
The bank needs to maintain business sustainability amid
economic crisis and other external influences, so it has sought
to improve risk management processes in all business activities.
The Bank has improved policies, infrastructure, and human
resources quality engaged in risk management pursuant to Bank
Indonesia regulations, Basel II, and in line with international best
practices.
In addition, the Bank has conducted gap analysis and data
analysis to prepare for the implementation of Basel II. Following
this stage is an action for data preparation, system simulation
for capital expenses calculation, and improved, more systematic,
and more accurate system of risk profile compiling. All of these
initiatives are undertaken so the Bank will be aware of all risks
and make necessary efforts to prevent and mitigate risks,
determine capital reserves, and plan for directions of future
business growth.
Having established bank bjb Sharia as its subsidiary and
pursuant to Bank Indonesia Regulation. No. 8/6/PBI/2006 and
Bank Indonesia Circular Letter No. 8/27/DPNP dated November
27, 2006, the Bank has then consolidated risk managements
with its subsidiary to comprehensively manage the Bank’s overall
exposures to risks.
a. Risk organization
In line with bank bjb’s organizational structure, creating
a robust and adequate risk management system has
advised the bank to establish Risk Management Unit/ Risk
Management Division to provide assistance to Compliance
and Risk Management Director.
b. Risk Management Implementation
In applying risk management, bank bjb has established
Risk Management Information System as one of its key
infrastructures in risk management implementation,
through:
1. Establishing Risk Management Information System as part
of the bank’s integrated management information system
to support effective risk management.
2. Risk measurement model within all risk-taking units, covering
operational risk measurement model and trials for both
credit risk and market risk measurement methodologies.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
183Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
182Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
183Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
182
3) Pengembangan sistem manajemen risiko yang
tersentralisasi, dalam memastikan terpantaunya
profil risiko dan terukurnya eksposur risiko secara
akurat, informatif dan tepat waktu, baik risiko secara
keseluruhan/komposit maupun per jenis risiko yang
melekat pada kegiatan usaha bank serta dapat
mengukur efektivitas budaya risiko pada seluruh jajaran
organisasi bank.
4) Pengembangan sistem yang dapat melakukan penyajian
tersedianya data dan informasi yang memadai untuk
perhitungan cadangan modal dengan pendekatan
yang lebih advanced.
Model pengukuran risiko yang telah dibuat dapat dilihat
pada tabel berikut:
Model PengukuranMeasurement Method
MetodologiMethodology
KegunaanObjective
1. Risiko Pasar Market Risk
• Risiko Nilai Tukar Exchange Risk
Var EWMA (Exponential Weighted Moving Average) secara bankwide dengan metodologi Parametrical
Var EWMA (Exponential Weighted Moving Average bank-widely using Parametrical Methodology
Mengukur potensi kerugian akibat fluktuasi nilai tukar terhadap posisi devisa netto bank secara bankwide.
To measure bank-wide potential loss due to exchange rate fluctuation against PDN
VaR Simulasi Historis per Treasury transactional
Historical VaR Simulation per Treasury transactional
Mengukur tingkat potensi kerugian dari portofolio yang melibatkan nilai tukar ataupun transaksi
derivative dari aktivitas Treasury untuk klasifikasi Trading Book.
To measure potential loss involving exchange rate or derivative transactions in Treasury activities in Trading
Book
• Risiko Suku Bunga Interest Rate Risk
IRRM (Interest Rate Risk Management)secara bankwide.
Bank – wide IRRM (Interest Rate Risk Management)
Mengukur risiko suku bunga dari portofolio aset dan kewajiban yang sensitif terhadap perubahan suku
bunga serta menentukan besaran risiko terhadap bank
To measure interest rate risk in Assets and Liabilities that are sensitive to interest rate change and
determine risk size
VaR Simulasi Historis per Treasury transactional
Historical VaR Simulation per Treasury transactional
Mengukur tingkat potensi kerugian dari setiap portofolio Treasury yang melibatkan suku bunga dan melekat pada produk-produk aktivitas Treasury untuk
klasifikasi Trading Book.
To measure the level of potential loss of any Treasury portfolio involving interest rate and attached to
products in Treasury’s activity classified in Trading Book.
2. Risiko Likuiditas Liquidity Risk
Stress testing terhadap skenario yang mungkin terjadi baik general market crisis maupun bank
spesifik crisis.
Stress Testing against possible scenario whether general market crisis or specific risk
Mengukur risiko likuiditas dari dengan berbagai skenario untuk merumuskan kondisi bank dalam
menghadapi kasus terburuk dan bagaimana memitigasinya.
To measure liquidity risk in a variety of scenarios to foresee the bank’s condition in the face of the worst
cases and including its mitigation efforts
3. Centralized risk management system development, to
ensure accurate, timely and informative measures on risk
exposure whether collectively or individually and to evaluate
the effectiveness of the bank’s current risk culture at all
levels of the organization.
4. Systems Development to provide adequate data and
information to determine capital reserves through the
deployments of more advanced approaches.
The bank’s risk measurement model is presented in the table
below:
Manajemen RisikoRisk Management
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
183Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
182
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
183Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
182
Model PengukuranMeasurement Method
MetodologiMethodology
KegunaanObjective
3. Risiko Kredit Credit Risk
Metode yang digunakan dalam proses identifikasi dan pengukuran risiko:
a. Kredit Komersial dan Korporasi Implementasi metode pemeringkatan internal berdasarkan
risiko dengan internal credit risk rating.
b. Kredit Mikro dan Konsumer Implementasi metode pemeringkatan internal
dengan sistem internal credit risk rating, dan sistem credit scoring.
The same methods used risk identification and:a. Commercial and Corporate Credit Implementation of internal risk-based ranking
method with internal credit risk rating.
b. Micro Credit and Consumer Implementation of internal risk-based rating
method with internal credit risk rating systems and credit scoring systems.
1. Membangun klasifikasi debitur berdasarkan tingkat risikonya yang antara lain berdasarkan kepada analisis
risiko bisnis dan keuangan debitur secara objektif.
2. Penerapan ICRR dan ICS juga dapat digunakan sebagai landasan perhitungan kewajiban penyisihan
modal serta pricing berbasis risiko
3. Mendukung proses pelaksanaan analisa dan keputusan kelayakan kredit berdasarkan parameter
pengukuran yang akurat dan objektif untuk segmen kredit ritel.
1. To classify debtors based on their risk levels including objective risk analysis based on the debtor’s
business and financial performances.
2. ICRR and ICS applications can also be used as the basis for calculation of allowances and risk –based
pricing.
3. To Support analysis processes and approval on credit based on accurate measurement parameters
and objectives for credits disbursed in retail segment.
Kebijakan, prosedur, dan penetapan limit:a. Pengukuran limit dan toleransi berdasarkan sektor
industri dan jenis produk kredit.
b. Penentuan limit transaksi yang terakomodasi dalam batas kewenangan kredit secara
berjenjang
Policies, procedures, and limit settings:a. Limit Measurements and tolerance based
on industry sectors and types of financing products.
b. Determination of transaction limits gradually accommodated within authority boundaries
1. Melakukan identifikasi terhadap potensi risiko yang akan diambil oleh bank maupun setiap pemangku
jabatan berdasarkan risk appetite yang dimiliki
2. Hitung batas toleransi risiko sesuai dengan risk appetite pada setiap pemangku jabatan.
1. To Identify potential risks to be taken by the bank or any risk-taking official based own its risk appetite.
2. To calculate risk tolerance limits in accordance with risk appetite for all risk-taking officials
Infrastruktur manajemen risiko kredit: a. Sistem Informasi Manajemen Risiko Kredit
menggunakan credit risk dashboard.
b. Metode identifikasi dan mitigasi risiko kredit melalui Root Cause of Credit Risk (RCCR).
c. Sistem aplikasi pendukung yang tersentralisasi untuk Credit Rating dan Scoring menggunakan
teknologi informasi.
Credit risk management infrastructure:a. Credit Risk Management Information System
using credit risk dashboard.
b. Methods of identification and mitigation of credit risk through the Root Cause of Credit
Risk (RCCR).
c. Centralized application system supports for the Credit Rating and Scoring with the use of
information technology.
1. Sebagai media pemantauan baik untuk satuan kerja manajemen risiko maupun manajemen bank terhadap
portofolio risiko kredit.
2. Sebagai upaya identifikasi dan mitigasi atas risiko kredit sehingga laju pertumbuhan kredit dapat
diimbangi dengan tingkat kesehatan kredit yang terjaga.
1. To be used by both risk management unit and the management as monitoring tools to oversee the
bank’s risk portfolio.
2. As a means to identify and mitigate credit risk so credit growth can be offset by sound credit
performance.
3. To support the implementation of credit rating method for faster and easier distribution at the entire
network of branch offices and ease monitoring task by the central office.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
185Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
184Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
185Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
184
Model PengukuranMeasurement Method
MetodologiMethodology
KegunaanObjective
4. Risiko Operasional, Hukum, Reputasi, Strategik, dan Kepatuhan
Operational, Legal, Reputation, Strategic, and Compliance Risks
Risk Control Self Assessmment (RCSA) Penilaian sendiri untuk mengukur eksposur risiko dari kumpulan risk register sebagai analisis potensi risiko
dari kegiatan operasional bank. Hasil yang dikeluarkan adalah nilai operational risk score (ORS) untuk
setiap risk issue yang membentuk suatu peta risiko. Penilaian RCSA mencakup assessment untuk sistem
pengendalian risiko yang telah diimplementasikan bank.
Self-assessment to measure the risk exposure collected by risk registers to analyze potential risks in the bank’s operations. Findings in RCSA are operational risk score
(ORS) for each risk that form a risk pattern. RCSA assessment include risk control system that has been
adopted by the bank
Key Risk Indicator melalui tools Identifikasi Indikator Risiko (Identikator)
Key Risk Indicator through Risk Identification indicator
Tools yang digunakan untuk mengukur eksposur risiko melalui pengukuran terhadap indikator risiko yang
ditetapkan sebagai Key Risk Indicator
Tools used to measure risk exposure through the measurement of risk indicators that are predetermined
as Key Risk Indicators.
Loss Database Approach melalui tools Laporan Peristiwa Risiko (LPR) dan Matrix Pendekatan Dini
Risiko (MPDR)
Loss Database approaches through Risk Event Report and Early Risk Approach Matrix
Tools yang diinput oleh risk taking unit secara on-line. Data yang diinput berupa peristiwa risiko yang
berkategori risk loss dan potensial loss. Aplikasi ini bertujuan sebagai pemenuhan internal loss
database sehingga bank memiliki data kerugian yang dapat digunakan dalam pengukuran modal risiko
operasional.
Tools uploaded by the risk-taking units. The inputted data are risk events classified as risk loss and potential loss. This application is intended to meet internal loss
database requirement so the bank has a loss data that can be used to measure operational risk capital using
AMA methodology.
Sistem informasi Manajemen Risiko Alarm Warning System (AWAS)
AWAS (Alarm Warning System) Risk Management Information System
Tools yang dapat memberi informasi diantaranya meliputi perhitungan pencadangan modal risiko
operasional, hasil pengukuran RCSA dan Key Risk Indicator serta peristiwa risiko secara real time
baik yang berkategori risk loss maupun potential loss kepada Manajemen. Untuk dapat dilakukan pengendalian sejak dini terhadap kemungkinan
timbulnya dampak risiko yang signifikan.
Tools that can provide information to the management on operational risk capital reserve
calculation, RCSA findings, Key Risk Indicators, and risk events with real time basis whether risk loss or
potential loss. Early anticipatory measures can be taken to prevent more significant risk impact.
Model-model pengukuran tersebut digunakan sebagai
perangkat manajemen risiko bank bjb dalam pengelolaan
risiko, yang pada akhirnya akan dapat memberikan informasi
terhadap penilaian profil risiko bank bjb.
c. Implementasi Basel II
Dalam rangka implementasi Basel II, bank bjb terus
berupaya menyempurnakan sekaligus meningkatkan
pengembangan sistem infrastruktur pengelolaan risiko
sebagai upaya penerapan Basel II. Hal-hal yang dilakukan
mencakup: (i) praktek manajemen risiko yang efektif; (ii)
peningkatan kesadaran dan kompetensi Sumber Daya
Manusia; (iii) optimalisasi peran Satuan Kerja Manajemen
Risiko; (iv) penyempurnaan teknologi informasi dan sistem
These measurement models are used as bank bjb’s risk
management tools, which will eventually produce findings used
as valuable information on the bank’s risk profile assessment.
c. Implementation of Basel II
bank bjb continues its efforts to improve and enhance
infrastructure system development to implement Basel II.
The followings measures are always carried out: (i) effective
risk management practices, (ii) human capital awareness
and competence improvements (iii) Risk Management
Unit role optimization, (iv) information technology and
management information systems developments, and (V)
Operational Risk Applications, all adherent to the roadmap
Manajemen RisikoRisk Management
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
185Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
184
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
185Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
184
informasi manajemen; dan (v) penerapan Aplikasi Risiko
Operasional sesuai dengan roadmap Bank Indonesia.
Pada tahap awal bank akan menggunakan Standardized
Approach dalam menghitung capital charge untuk risiko
kredit dan risiko pasar serta Basic Indicator Approach untuk
risiko operasional, dan Bank Indonesia akan melakukan
review serta dapat mengijinkan bank menggunakan
pendekatan yang lebih advance. Beberapa program mitigasi
risiko yang saat ini dikembangkan bank bjb dalam rangka
Implementasi Basel II, diantaranya adalah:
1) Risiko Kredit
Dalam menjaga portofolio penyaluran kredit yang
sehat, bank bjb melakukan berbagai upaya mitigasi
dengan membangun sistem pengendalian risiko kredit
yang kuat. Secara garis besar, sistem pengendalian
bank terhadap risiko kredit mencakup pengawasan
manajemen terhadap eksposur risiko kredit, memastikan
kecukupan kebijakan internal dan prosedur dalam
aktivitas perkreditan, kecukupan proses identifikasi,
pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko,
penetapan limit transaksi secara berjenjang, penerapan
proses manajemen risiko kredit yang inheren hingga
ke tingkat unit-unit kerja terkait sebagai pelaku proses
bisnis. Beberapa langkah yang dilakukan Bank dalam
menunjang pengelolaan risiko kredit antara lain
adalah:
• Melakukan pengkajian secara periodik terhadap
kebijakan dan prosedur yang digunakan dalam
melaksanakan aktivitas fungsional bank terkait
dengan potensi risiko kredit.
• Melakukan sosialisasi atas penerbitan dan
perubahan kebijakan dan prosedur, pelatihan
manajemen risiko, serta tools yang dipergunakan
dalam manajemen risiko guna meningkatkan
kemampuan teknis sekaligus meningkatkan
kepedulian pegawai dalam unit bisnis tersebut
akan potensi risiko kredit.
• Secara berkala melakukan upaya identifikasi dan
mitigasi risiko kredit melalui pelaporan Root Cause
of Credit Risk (RCCR).
• Pengembangan dan penyempurnaan media
pemantauan eksposur risiko kredit (Credit Risk
Dashboard) guna menunjang fungsi mitigasi risiko
manajemen portofolio.
Dalam rangka pengelolaan risiko kredit komersial
dan korporasi, guna menjaga pertumbuhan bisnis
perkreditan dengan tingkat kesehatan yang baik,
bank melakukan beberapa pengembangan tools
pemeringkatan untuk debitur yaitu Internal Credit Risk
Rating (ICRR), dengan tujuan untuk dapat melakukan
indentifikasi dan pengukuran risiko gagal bayar dari
setiap debitur kredit komersial secara individual.
of Bank Indonesia. In the early stage, the Bank will use the
Standardized Approach to calculate the cost of capital for
credit risk and market risk, and Basic Indicator Approach for
operational risk. Bank Indonesia will conduct a further study
on these to see whether the Bank can proceed using more
advanced approaches.The Bank is currently developing
several risk mitigation programs to properly implement
Basel II, in:
1) Credit Risk
To maintain sound credit portfolio, bank bjb makes
various mitigation efforts by developing strict credit risk
control. In general, the bank’s control system includes
supervising credit risk exposure by management,
ensuring the adequacy of internal policies and
procedures in lending activities, ensuring the adequacy
of risk identification, risk measurement, risk monitoring
and risk control, and gradually setting transaction limits,
as well as implementing risk management processes on
risks potentially arising in each level of relevant work
units as the implementers of business processes. The
Bank is to take the following major steps to support
credit risk management:
• Conduct periodic reviews on policies and procedures
adopted in performing certain function activities related
to potential credit risk.
• Socialize the issuance of and changes in policies
and procedures, risk management training, and risk
management tools to improve technical capabilities
and to increase relevant employees’ awareness of credit
risk potentials.
• Make periodic efforts to identify and mitigate credit risk
through Root Cause of Credit Risk (RCCR) reporting.
• Develop and improve credit risk exposure monitoring
media (Credit Risk Dashboard) to support risk mitigation
functions in portfolio management.
To manage commercial and corporate credit risks while
ensuring sound credit business growth, the Bank has
developed a specific tool to assess debtors namely
Internal Credit Risk Rating (ICRR), which is designed to
initially identify the possibility of payment failure on the
part of each commercial credit borrowers.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
187Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
186Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
187Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
186
Sedangkan khusus untuk pengelolaan risiko kredit
Mikro dan Konsumer, bank melakukan pengembangan
tools pemeringkatan untuk debitur yaitu Internal Credit
Risk Rating (ICRR), dan Internal Credit Scoring (ICS)
dengan tujuan untuk menstandarisasi indentifikasi dan
pengukuran risiko, juga untuk meningkatkan efisiensi
dalam pemrosesan kredit Mikro dan Konsumer dengan
menciptakan standardisasi analisa kebutuhan kredit.
Pada tingkat transaksional kredit, bank menerapkan
four-eyes principle dalam proses keputusan kredit
sebagai salah satu upaya implementasi prinsip-prinsip
kehatian-hatian dalam perbankan. Sedangkan pada
tingkat portofolio, selain melakukan pemantauan
tingkat kesehatan secara keseluruhan dan periodik,
bank melakukan pemantauan perkembangan kondisi
portofolio berdasarkan tingkat konsentrasi, baik pada
25 debitur terbesar, jenis produk, sektor industri,
maupun jenis mata uang.
Dengan dilakukannya upaya mitigasi risiko kredit
tersebut, maka bank dapat mengambil langkah-
langkah mitigasi risiko secara antisipatif baik pada
tingkat transaksional individu hingga tingkat portofolio.
Disamping itu, pengembangan internal model untuk
pengukuran risiko kredit ini mendorong bank untuk
lebih siap dalam penerapan perhitungan modal dengan
lebih advanced menggunakan IRBA (Internal Rating-
Based Approach).
2) Risiko Pasar dan Likuiditas
a. Risiko Pasar Trading Book
Pengelolaan risiko pasar bank dilaksanakan dengan
melakukan proses pemantauan daily basis terhadap
seluruh aktivitas Treasury. Pemantauan risiko pasar
terhadap aktivitas Treasury sekurang-kurangnya
meliputi diantaranya budget dan unrealized loss,
PV01 trading Surat Utang Negara, holding period
Surat Utang Negara. Hasil pemantauan aktivitas
tersebut dilaporkan secara periodik kepada
manajemen dan Divisi terkait termasuk analisa
pengukuran value at risk sebagai analisa maksimum
kerugian dari aktivitas trading portofolio. Dalam
rangka menguji validitas pengukuran VaR, maka
dilakukan proses back-testing sebagai upaya untuk
mengukur keakuratan model VaR selama kurun
waktu tertentu.
Dalam rangka proses stress testing trading book, bank melakukan
faktor sensitivitas yaitu PV01 sebagai faktor sensitivitas suku
bunga dengan korelasi terhadap pergerakan yield curve di
For micro credit and consumer credit risk managements,
the Bank has combined ICRR development with Internal
Credit Scoring (ICS), where the latter is designed to
have standardized method for risk identification and
measurement, while also improving efficiency in micro
and consumer credit processing using a standardized
credit demand analysis.
At credit transactional level, the bank has adopted the
four-eyes principle in the process of credit approval
as one of its efforts to implement prudential banking
principles. While at the portfolio level, in addition to
monitoring both the overall and periodic levels of
soundness, the Bank also monitors progresses made in
each portfolio based on its concentration level, whether
on its 25 largest debtors, or based on types of products,
industry, or currencies.
Through such credit risk mitigation efforts, the Bank
is able to take anticipatory mitigation measures both
at individual transactional level or at portfolio level.
In addition, this developed internal models for credit
risk measurement also enables the Bank to be better
prepared for more advanced capital calculation using
the IRBA (Internal Ratings-Based Approach).
2) Market and Liquidity Risks
a. Trading Book Market Risk
The Bank’s market risk management process
is implemented through daily monitoring over
Treasury’s overall activities. Market risk monitoring
on Treasury’s activities at least include budget
and unrealized loss, PV01 Government Securities
trading, and Government Securities holding period.
Findings in these are periodically reported to the
management and all relevant divisions, including
measurement analysis of value at risk (VaR) to
calculate maximum loss potentially suffered in
portfolio trading activities. In order to test the
validity of VaR measurement, back-testing process
was also put into test to evaluate the accuracy of
VaR model within a specified period.
To conduct trading Book stress testing, the Bank puts into
test its PV01, which is a sensitivity factor of interest rate when
correlated with the yield curve movement in the market. Stress
Manajemen RisikoRisk Management
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
187Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
186
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
187Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
186
pasar. Stress testing terhadap gejolak pasar yang menimbulkan
shock interest rate untuk aktivitas trading meliputi Surat Utang
Negara masih rendah disebabkan tidak terdapat kepemilikan
surat berharga yang termasuk ke dalam klasifikasi trading book
untuk posisi akhir Desember 2011 sehingga tidak menimbulkan
dampak secara signifikan akibat gejolak pasar.
b. Risiko Pasar Banking Book
Risiko pasar didefinisikan sebagai kemungkinan
suatu bank mengalami kerugian dalam posisi
on dan off-balance sheet akibat fluktuasi harga
karena kondisi pasar yang berubah. Meningkatnya
risiko pasar bagi perbankan disebabkan oleh
kecenderungan diversifikasi usaha dari fungsi
intermediasi bank. Risiko pasar yang meliputi
posisi aset dan kewajiban baik secara on maupun
off balance sheet termasuk di dalamnya adalah
banking book.
Pengelolaan risiko pasar banking book, Bank
melakukan proses simulasi dan analisa terhadap
perubahan gejolak pasar yang meliputi suku bunga
dan nilai tukar. Dampak perubahan gejolak pasar
tersebut akan menimbulkan perubahan terhadap
pendapatan bunga bersih bank (Net Interest
Income) maupun posisi devisa netto bank.
Adapun dalam pengukuran fluktuasi nilai tukar,
bank mempergunakan model FX EWMA VaR
dengan tingkat kepercayaan yang diinginkan
dengan menggambarkan dampak fluktuasi
terhadap ATMR Nilai Tukar dan Posisi Devisa Netto.
Adapun dampak fluktuasi nilai tukar dengan
skenario mata uang rupiah melemah terhadap
mata uang asing lainnya sebagai berikut:
Skenario Mata Uang Desember 2011December 2011
CL 99% Upper
Kenaikan dari posisi existingincreasing from existing positions Currency Scenario
+ 50% + 75%
PDN Absolut 4.37% 4.54% 6.55% 7.64% PDN Absolute
ATMR Risiko Nilai Tukar 200,741 208,520 301,113 351,296 ATMR Risk Exchange Rate
Rasio CAR 18.66% 18.65% 18.58% 18.55% Ratio CAR
Dampak fluktuasi nilai tukar secara signifikan
(apresiasi hingga 75%) terhadap ATMR Risiko
nilai tukar secara metode standar mencapai
Rp 351,296 miliar.
Rasio Posisi Devisa Netto Bank pun masih di
bawah ketentuan batas maksimum PDN sebesar
testing against market turmoil that leads to shock interest rate
for trading activities is still low because the Bank currently holds
no Government securities that can be classified as trading book
at the end of December 2011, so such market shock has shown
much less significant impacts.
b. Banking Book Market Risk
Market risk is defined as the possibility of a bank
to suffer from losses both in on and off-balance
sheet positions caused by price fluctuations due to
changing market conditions. Market risk in banking
increases when bank intermediation function tends
to diversify businesses. Market risk includes asset
and liability positions both on and off balance sheet
including the banking book.
In banking book market risk management, the
Bank tries simulation and analyzes changes during
market turmoil, which includes changes in interest
rates and exchange rates. This market turmoil
generates impacts that also cause changes to the
bank’s net interest income as well as to the bank’s
net foreign exchange positions.
As for the measurement of exchange rate
fluctuations, the Bank adopts FX EWMA VaR
model with desired confidence level to illustrate the
impact of such fluctuations on exchange rates and
Net Open Position. The impact of exchange rate
fluctuations in an assumed scenario where rupiah
weakens against other currencies are illustrated as
follow:
The impact of severe exchange rate fluctuations
(assuming high appreciation of 75%) on exchange
rate risk when using standard method reaches
Rp 351.296 billion.
The Bank’s Net Open Position Ration is illustrated to
be 7.64% or still below the maximum PDN limit set
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
189Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
188Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
189Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
188
20% dimana hasil stress test mencapai persentase
PDN secara keseluruhan 7,64%. bank bjb secara
keseluruhan tetap konsisten dalam menjaga rasio
posisi devisa netto secara keseluruhan di bawah
20%. Per 31 Desember 2011, rasio PDN secara
keseluruhan masih rendah dengan persentase
4,37% dari modal.
Sebagai upaya mengelola aset dan kewajiban bank
yang sensitif terhadap perubahan suku bunga,
bank bjb mempergunakan metode pengelolaan
IRRBB (Interest Rate Risk Banking Book) dengan
metode repricing gap untuk mengukur perubahan
suku bunga terhadap pendapatan bunga bersih
bank (NII sensitivity). Hasil analisa tersebut secara
periodik dilaporkan kepada Direksi dan Divisi
terkait sebagai rekomendasi yang bertujuan
meningkatkan perolehan laba dengan pengelolaan
portofolio yang efektif dan optimal serta mitigasi
terhadap perubahan suku bunga yang berdampak
kepada aset bank.
c. Risiko Operasional
Dalam mengidentifikasi serta memitigasi risiko
operasional bank bjb telah menyusun Kebijakan
dan Prosedur serta implementasi sistem manajemen
risiko operasional yaitu:
• Business Continuity Management (BCM)
dalam rangka upaya mitigasi bencana dan
memastikan berjalannya proses bisnis kritikal
bank untuk meminimalisir kerugian yang
timbul dari kejadian risiko;
• Aplikasi Manajemen Risiko Operasional yang
terdiri dari Self Assessment, Laporan Peristiwa
Risiko (LPR) dan Matriks Pendekatan Dini Risiko
(MPDR) serta masih mengembangkan aplikasi
Alarm Warning System (AWAS) dan identikator
sebagai upaya dalam pengembangan
metodologi sistem pelaporan yang didesain
untuk mendapatkan data risk loss dan
potential loss serta data risiko yang memiliki
kategori Low, Low to Moderat, Moderat,
Moderat to High dan High sesuai kriteria dalam
Basel II untuk menuju Advanced Measurement
Approach.
Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia
Nomor 11/3/DPNP perihal Perhitungan Aset
Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk
at 20%. In reality, bank bjb consistently maintains
the acceptable ratio of net overall foreign exchange
position below 20%. As of December 31, 2011,
the Bank’s overall PDN ratio represents 4.37% of
its total capital.
As an effort to manage the bank’s assets and
liabilities that are sensitive to changes in interest
rates, bank bjb adopts IRRBB management method
(Interest Rate Risk Banking Book) to see how
changes in interest rates affect the bank’s net
interest income (NII sensitivity). Findings in such
analysis are periodically reported to the Board of
Directors and relevant divisions as recommendations
for profitability improvements through optimum
and effective portfolio management and mitigation
efforts against interest rate changes that are most
likely to affect the bank’s assets.
c. Operational Risk
In identifying and mitigating operational risk,
bank bjb has compiled Policies and Procedures
while implementing the following operational risk
management systems:
• Business Continuity Management (BCM), which
are efforts to mitigate risk arising in a strike of
a disaster and to ensure that critical business
processes can resume so losses incurring in
such event of risk can be minimized;
• Operational Risk Management Applications
consisting of Self Assessment, Risk Event Report
(LPR) and the matrix Early Risk Approach (MPDR)
while still further developing Alarm Warning
System (AWAS) and identifier as an effort to
improve reporting system methodology that is
designed to collect risk loss and potential loss
data, and also risk data that are classified as
Low, Low to Moderate, Moderate, Moderate
to High, and High according to the criteria set
in Basel II before using Advanced Measurement
Approach.
Based on the Circular Letter of Bank Indonesia
No. 11/3/DPNP regarding calculation of Risk
Weighted Assets (ATMR) for Operational Risk
Manajemen RisikoRisk Management
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
189Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
188
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
189Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
188
Risiko Operasional dengan menggunakan
Pendekatan Indikator Dasar (PID), Bank telah
memasukkan komponen beban modal risiko
operasional terhadap perhitungan ATMR (12,5
X beban risiko operasional, dimana beban
risiko operasional merupakan 15% dari total
Average of Gross Income selama 3 tahun)
sebagai berikut:
Rata-Rata Gross Income 3 tahun 2.400.673 Average Gross Income in 3 years
Beban Modal Risiko Operasional 2011 360.101 Operational Risk Capital Expenses 2011
ATMR Risiko Operasional 2011 4.501.263 ATMR Operational Risk 2011
2010 2009 2008
Pendapatan Bruto 2.837.491 2.363.952 2.000.577 Gross Income
d. Profil Risiko
Laporan profil risiko memuat semua jenis risiko yang
dihadapi oleh bank serta efektivitas sistem kontrol
dari masing-masing unit bisnis. Dari kedua faktor
tersebut bank dapat mengidentifikasi tingkat risiko
komposit (Low, Low to Moderat, Moderat, Moderat
to High, High). Bank juga menggunakan laporan
profil risiko sebagai acuan untuk menentukan
strategi bisnis. Dari hasil self assessment periode
Desember 2011, risiko bank secara keseluruhan
adalah Low.
Jenis Risiko
Jenis RisikoPeringkat Risiko
InherentPeringkat Kualitas Manajemen Risiko
Type of Risk
Kredit Low to Moderate Strong Credit
Pasar Low Strong Market
Likuiditas Moderate Strong Liquidity
Operasional Low to Moderate Satisfactory Operational
Hukum Low to Moderate Satisfactory Legal
Reputasi Low Satisfactory Reputation
Strategik Low Strong Strategic
Kepatuhan Low Strong Compliance
e. Penerapan Manajemen Risiko termasuk sistem
Pengendalian Internal
1) Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan
Direksi
a) Menyetujui dan mengevaluasi kebijakan
manajemen risiko,
b) Mengevaluasi tanggung jawab Direksi atas
pelaksanaan kebijakan manajemen risiko,
using Basic Indicator Approach (PID), the Bank
has included operational risk capital expenses
AMTR calculation (12.5 x operational risk
expenses, where operational risk expense is
15% of total Average of Gross Income for 3
years) as follows:
d. Risk Profile
Risk profile report lists all types of risks faced by
the Bank and outlines control system effectiveness
of each business unit. From these two factors, the
Bank is able to identify the level of composite risk
(Low, Low to Moderate, Moderate, Moderate to
High, High). The Bank also uses risk profile report
as a reference in establishing its business strategy.
Through self assessment on periods ended
December 2011, the bank’s overall risk is Low.
Type of Risk
e. Application of Risk Management including Internal
Control system
1) Active Control by BOC and BOD
a) Accept and evaluate risk management
policy,
b) Evaluate BOD’s performance in risk
management policies implementation,
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
191Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
190Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
191Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
190
c) Mengevaluasi dan memutuskan
permohonan Direksi yang terkait dengan
transaksi yang memerlukan persetujuan
Dewan Komisaris,
d) Melakukan kaji ulang terhadap metodologi
penilaian risiko, kecukupan implementasi
Sistem Informasi Manajemen dan ketepatan
kebijakan, prosedur dan penetapan limit,
e) Menyediakan sumber daya yang berkualitas
untuk menyelesaikan tugas pengelolaan
risiko yang efektif,
f) Merencanakan dan merealisasikan
peningkatan mutu keterampilan sumber
daya manusia pengelola risiko secara
berkala dan berkelanjutan.
2) Kecukupan Kebijakan Prosedur dan Penetapan
Limit
Adanya pedoman tentang manajemen risiko
dimana salah satu hal yang diatur didalamnya
adalah mengenai kebijakan dan limit risiko
pasar, risiko kredit dan risiko operasional.
3) Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran,
Pemantauan dan Pengendalian Risiko
Membangun dan mengembangkan sistem
informasi manajemen risiko baik untuk risiko
operasional, risiko kredit dan risiko pasar yang
bertujuan untuk dapat melakukan proses
identifikasi, pengukuran, pemantauan dan
pengendalian risiko sejak dini.
4) Sistem pengendalian Intern
Menerapkan sistem pengendalian intern
dengan berkoordinasi dengan Divisi Audit
Intern untuk menyampaikan laporan profil
risiko secara triwulanan sebagai bahan referensi
dalam pelaksanaan tugas dan kewajiban Divisi
Audit Intern.
Dalam memenuhi ketentuan PBI tersebut, bank bjb membuat
profil risiko sesuai dengan tingkat kompleksitas aktivitas bisnis
dan sistem pengendalian risiko yang dimiliki dengan didukung
tingkat keakuratan data yang optimal sehingga dapat digunakan
dalam menyusun sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank.
Profil risiko yang dihasilkan dapat mencapai 4 hal berikut ini:
c) Evaluate and make decision on BOD’s
proposals containing transactions that
need BOC’s approvals
d) Conduct reviews on risk assessment
methodology, Management Information
Systems implementation adequacy, and
policies, procedures, and limit setting
accuracies,
e) Provide qualified resources to support
effective risk management,
f) Plan and periodically and sustainably
improve the competence of human
resource in charge for risk management.
2) Adequacy of Limit Setting Procedures and
Policy
Guidelines for risk management in which
policies and limits for market risk, credit risk
and operational risk are regulated.
3) Adequacy of the processes of Risk Identification,
Risk Measurement, Risk Monitoring, and Risk
Control
Establish and develop risk management
information system for operational risk, credit
risk and market risk, all designed to conduct
risk identification, measurement, monitoring,
and control at its earliest stage.
4) Internal Control System
Implement internal control systems in
coordination with Internal Audit Division
to submit quarterly risk profile reports as
references for Internal Audit Division in
performing its duties and responsibilities.
Dalam memenuhi ketentuan PBI tersebut, bank bjb membuat
profil risiko sesuai dengan tingkat kompleksitas aktivitas bisnis
dan sistem pengendalian risiko yang dimiliki dengan didukung
tingkat keakuratan data yang optimal sehingga dapat digunakan
dalam menyusun sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank.
Profil risiko yang dihasilkan dapat mencapai 4 hal berikut ini:
Manajemen RisikoRisk Management
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
191Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
190
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
191Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
190
a. Efisiensi
Proses pengukuran profil risiko yang distandarisasi akan
mempermudah dalam proses pengerjaan, karena dapat
dilakukan dengan memasukan data yang diperlukan dan
model perhitungan akan secara otomatis mengukur dan
menampilkan hasil pengukurannya.
1. Risiko Kredit 3. Risiko Likuiditas 5.Risiko Hukum 7.Risiko Strategik
2. Risko Pasar 4.Risiko Operasional 6.Risiko Reputasi 8.Risiko Kepatuhan
8 Jenis Risiko (PBI no.5/8/PBI/2003)
b. Konsistensi
Dengan ditetapkannya standar pengukuran, baik dari segi
metode yang digunakan maupun aspek pengukuran yang
sama dari waktu ke waktu dapat dihasilkan profil risiko
yang konsisten. Selanjutanya metode yang konsisten,
hasil pengukuran profil risiko dapat dibandingkan antara
profil risiko pada satu periode dengan periode lainnya
(comparable).
c. Akurasi
Dengan standarisasi metode pengukuruan profil risiko,
maka parameter-parameter penilaian profil risiko yang telah
diidentifikasi dan diukur menjadi lebih mudah dipelihara.
Dengan menggunakan parameter-parameter tersebut,
maka informasi yang dihasilkan dari metode perhitungan
ini akan relatif lebih akurat.
d. Akuntabilitas
Profil risiko menjadi lebih akuntabel atau dapat
dipertanggungjawabkan karena informasi yang
disajikan adalah berasal dari data-data yang dapat
dipertanggungjwabkan. Dengan adanya data-data yang
sesuai dengan kondisi bank, dapat mereduksi unsur
subjektifitas dalam penilaian.
Profil risiko bank bjb mengukur 8 Jenis Risiko, yaitu: Risiko
Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko
Hukum, Risiko Reputasi, Risiko Strategik, Risiko Kepatuhan.
Penilaian dilakukan terhadap risiko inherent dari masing-masing
risiko. Selain menggambarkan risiko yang dihadapi bank,
sistem pengendalian risiko yang diukur dalam profil risiko bank
merupakan penilaian terhadap 4 (empat) aspek yang saling
terkait yaitu :
a. Efisiensi
Proses pengukuran profil risiko yang distandarisasi akan
mempermudah dalam proses pengerjaan, karena dapat
dilakukan dengan memasukan data yang diperlukan dan
model perhitungan akan secara otomatis mengukur dan
menampilkan hasil pengukurannya.
b. Konsistensi
Dengan ditetapkannya standar pengukuran, baik dari segi
metode yang digunakan maupun aspek pengukuran yang
sama dari waktu ke waktu dapat dihasilkan profil risiko
yang konsisten. Selanjutanya metode yang konsisten,
hasil pengukuran profil risiko dapat dibandingkan antara
profil risiko pada satu periode dengan periode lainnya
(comparable).
c. Akurasi
Dengan standarisasi metode pengukuruan profil risiko,
maka parameter-parameter penilaian profil risiko yang telah
diidentifikasi dan diukur menjadi lebih mudah dipelihara.
Dengan menggunakan parameter-parameter tersebut,
maka informasi yang dihasilkan dari metode perhitungan
ini akan relatif lebih akurat.
d. Akuntabilitas
Profil risiko menjadi lebih akuntabel atau dapat
dipertanggungjawabkan karena informasi yang
disajikan adalah berasal dari data-data yang dapat
dipertanggungjwabkan. Dengan adanya data-data yang
sesuai dengan kondisi bank, dapat mereduksi unsur
subjektifitas dalam penilaian.
Profil risiko bank bjb mengukur 8 Jenis Risiko, yaitu: Risiko
Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko
Hukum, Risiko Reputasi, Risiko Strategik, Risiko Kepatuhan.
Penilaian dilakukan terhadap risiko inherent dari masing-masing
risiko. Selain menggambarkan risiko yang dihadapi bank,
sistem pengendalian risiko yang diukur dalam profil risiko bank
merupakan penilaian terhadap 4 (empat) aspek yang saling
terkait yaitu :
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
193Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
192Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
193Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
192
1. Tata Kelola Risiko
Tata kelola risiko mencakup evaluasi terhadap : (i)
perumusan risk appetite dan risk tolerance dan (ii)
kecukupan pengawasan aktif oleh Dewan Komisaris dan
Direksi termasuk pelaksanaan kewenangan dan tanggung
jawab Dewan Komisaris dan Direksi.
2. Kerangka Manajemen Risiko
Kerangka manajemen risiko mencakup evaluasi terhadap
: (i) keckupan perangkat organisasi dalam mendukung
terlaksananya manajemen risiko secara efektif termasuk
kejelasan wewenang dan tanggung jawab dan (ii)
kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit risiko
terkait dengan strategi manajemen risiko yang searah
dengan risk appetite dan risk tolerance.
3. Proses Manajemen Risiko, Sistem Informasi Manajemen
Risiko, dan Sumber Daya Manusia
Proses manajemen risiko, sistem informasi manajemen
risiko dan sumber daya manusia mencakup : (i) proses
identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian
risiko, (ii) kecukupan sistem informasi manajemen risiko dan
kecukupan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia
dalam mendukung efektivitas proses manajemen risiko.
4. Kecukupan Sistem Pengendalian Risiko
Kecukupan sistem pengendalian risiko mencakup evaluasi
terhadap kecukupan kaji ulang independen baik oleh
satuan kerja manajemen risiko maupun oleh satuan kerja
audit intern. Kaji ulang oleh satuan kerja manajemen risiko
antara lain mencakup metode, asumsi, dan variabel yang
digunakan untuk mengukur dan menetapkan limit risiko,
sedangkan kaji ulang oleh satuan kerja audit intern antara
lain mencakup keandalan kerangka manajemen risiko
dan penerapan manajemen risiko oleh unit bisnis/aktivitas
pendukung.
Aktivitas Pengendalian Risiko harus diaplikasikan oleh bank
kepada seluruh jenis risiko yang ada. Namun masing-masing
aktivitas pengendalian tersebut akan memiliki aspek yang
berbeda antara penerapannya untuk satu jenis risiko dengan
jenis risiko lainnya.
Dalam mengukur tingkat kompleksitas bank bjb guna menyusun
profil risiko sesuai dengan kondisi sebenarnya, maka bank bjb
memiliki 10 (sepuluh) aktivitas fungsional yang terdiri dari :
1. Tata Kelola Risiko
Tata kelola risiko mencakup evaluasi terhadap : (i)
perumusan risk appetite dan risk tolerance dan (ii)
kecukupan pengawasan aktif oleh Dewan Komisaris dan
Direksi termasuk pelaksanaan kewenangan dan tanggung
jawab Dewan Komisaris dan Direksi.
2. Kerangka Manajemen Risiko
Kerangka manajemen risiko mencakup evaluasi terhadap
: (i) keckupan perangkat organisasi dalam mendukung
terlaksananya manajemen risiko secara efektif termasuk
kejelasan wewenang dan tanggung jawab dan (ii)
kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit risiko
terkait dengan strategi manajemen risiko yang searah
dengan risk appetite dan risk tolerance.
3. Proses Manajemen Risiko, Sistem Informasi Manajemen
Risiko, dan Sumber Daya Manusia
Proses manajemen risiko, sistem informasi manajemen
risiko dan sumber daya manusia mencakup : (i) proses
identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian
risiko, (ii) kecukupan sistem informasi manajemen risiko dan
kecukupan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia
dalam mendukung efektivitas proses manajemen risiko.
4. Kecukupan Sistem Pengendalian Risiko
Kecukupan sistem pengendalian risiko mencakup evaluasi
terhadap kecukupan kaji ulang independen baik oleh
satuan kerja manajemen risiko maupun oleh satuan kerja
audit intern. Kaji ulang oleh satuan kerja manajemen risiko
antara lain mencakup metode, asumsi, dan variabel yang
digunakan untuk mengukur dan menetapkan limit risiko,
sedangkan kaji ulang oleh satuan kerja audit intern antara
lain mencakup keandalan kerangka manajemen risiko
dan penerapan manajemen risiko oleh unit bisnis/aktivitas
pendukung.
Aktivitas Pengendalian Risiko harus diaplikasikan oleh bank
kepada seluruh jenis risiko yang ada. Namun masing-masing
aktivitas pengendalian tersebut akan memiliki aspek yang
berbeda antara penerapannya untuk satu jenis risiko dengan
jenis risiko lainnya.
Dalam mengukur tingkat kompleksitas bank bjb guna menyusun
profil risiko sesuai dengan kondisi sebenarnya, maka bank bjb
memiliki 10 (sepuluh) aktivitas fungsional yang terdiri dari:
Manajemen RisikoRisk Management
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
193Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
192
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
193Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
192
Perkreditan 1. Treasury dan Investasi2. Trade Finance dan garansi Bank3. Pendanaan dan Instrument Hutang4. Operasional Layanan5. Jasa Layanan 6. Sistem Informasi Manajemen7. Teknologi Sistem Informasi8. Pengelolaan SDM9. Sistem Pengendalian Internal 10.
Pada SE BI No. 5/21/DPNP tersirat pengolahan 7 Aktivitas Fungsional Bank,dari pedoman dimaksud maka pengolahan aktivitas fungsional di Bank BJB disesuaikan dengan tingkat komplektivitas dan struktur organisasi yang telah ditetapkan sehingga aktivitas fungsional Bank BJB menjadai 10 (sepuluh) yaitu :
Selama tahun 2012, Peringkat Risiko Komposit bank bjb masih
berada dalam predikat Low dengan tren stabil. Pencapaian
peringkat risiko dimaksud ditunjang oleh tingginya kesadaran
Manajemen tertinggi bank dalam memberikan mandat dan
komitmennya dalam Penerapan Manajemen Risiko dengan
Sistem Pengendalian Internal yang akurat serta Budaya risiko/
Risk Governance yang kuat kepada setiap lini terutama pada
risk taking unit.
e. Penerapan Manajemen Risiko termasuk Sistem Pengendalian Internali. Uraian lengkap mengenai sistem manajemen
risiko. Sistem Manajemen Risiko yang efektif merupakan
salah satu komponen yang penting dalam manajemen
bank dan merupakan landasan untuk menjalankan
organisasi bank dengan sehat, aman dan baik. Sistem
manajemen risiko akan mengarahkan aktivitas pada
misi dan tujuan bank yang sudah ditetapkan, yaitu
untuk mencapai target laba jangka panjang yang stabil,
alokasi permodalan secara optimal yang mendukung
aktivitas operasional yang sehat dengan sistem laporan
keuangan dan laporan manajemen yang akurat.
Sistem dimaksud juga membantu manajemen dalam
melakukan pemantauan terhadap ketentuan dan hukum
yang berlaku, kebijakan, rencana, ketentuan serta
prosedur internal. Disamping itu, sistem manajemen
risiko juga dapat mengurangi risiko sistemik (Sistemic
Selama tahun 2012, Peringkat Risiko Komposit bank bjb masih
berada dalam predikat Low dengan tren stabil. Pencapaian
peringkat risiko dimaksud ditunjang oleh tingginya kesadaran
Manajemen tertinggi bank dalam memberikan mandat dan
komitmennya dalam Penerapan Manajemen Risiko dengan
Sistem Pengendalian Internal yang akurat serta Budaya risiko/
Risk Governance yang kuat kepada setiap lini terutama pada
risk taking unit.
e. Penerapan Manajemen Risiko termasuk Sistem Pengendalian Internali. Uraian lengkap mengenai sistem manajemen
risiko. Sistem Manajemen Risiko yang efektif merupakan
salah satu komponen yang penting dalam manajemen
bank dan merupakan landasan untuk menjalankan
organisasi bank dengan sehat, aman dan baik. Sistem
manajemen risiko akan mengarahkan aktivitas pada
misi dan tujuan bank yang sudah ditetapkan, yaitu
untuk mencapai target laba jangka panjang yang stabil,
alokasi permodalan secara optimal yang mendukung
aktivitas operasional yang sehat dengan sistem laporan
keuangan dan laporan manajemen yang akurat.
Sistem dimaksud juga membantu manajemen dalam
melakukan pemantauan terhadap ketentuan dan hukum
yang berlaku, kebijakan, rencana, ketentuan serta
prosedur internal. Disamping itu, sistem manajemen
risiko juga dapat mengurangi risiko sistemik (Sistemic
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
195Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
194Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
195Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
194
Risk) yang dapat merugikan bank baik secara material
maupun immaterial.
Penerapan Sistem Manajemen Risiko bank bjb
berdasarkan empat cakupan :
a) Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan
Direksi sebagai bagian dari peran pengawasan
manajemen.
b) Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan
limit sebagai pedoman penerapan manajemen
risiko.
c) Kecukupan proses identifikasi, pengukuran,
pemantauan dan pengendalian risiko serta sistem
informasi manajemen.
d) Sistem pengendalian internal yang menyeluruh.
Untuk meningkatkan sustainability bank dalam
menghadapi gejolak ekonomi, serta ancaman-
ancaman eksternal lainnya, bank berupaya
memperkuat proses manajemen risiko di setiap
kegiatan usaha. Bank melakukan penyempurnaan
atas kebijakan, infrastruktur dan kualitas sumber
daya manusia terkait dengan pengelolaan risiko,
mengacu pada ketentuan Bank Indonesia, Basel II
dan international best practices.
Selain itu bank melakukan gap & data analysis untuk
persiapan penerapan Basel II, yang diikuti dengan
action plan berupa persiapan data, sistem simulasi
untuk perhitungan capital charge, serta perbaikan
sistem penyusunan profil risiko agar menjadi lebih
sistematis dan akurat. Semua inisiatif ini dilakukan
untuk mempersiapkan bank agar dapat mengetahui
risiko yang dihadapi, melakukan upaya pencegahan dan
mitigasi, mencadangkan modal sehingga membantu
bank dalam merencanakan arah pertumbuhan bisnis di
masa depan.
ii. Penjelasan lengkap mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas sistem manajemen risiko.
Sistem pengukuran risiko yang dipergunakan untuk
mengukur eksposur risiko Bank sebagai acuan untuk
melakukan pengendalian dan dilakukan secara berkala.
Sistem tersebut paling kurang harus dapat mengukur :
a) Sensitivitas produk/aktivitas terhadap perubahan
faktor-faktor yang mempengaruhinya, bank dalam
keadaan normal maupun tidak normal;
b) Kecenderungan perubahan faktor-faktor dimaksud
berdasarkan fluktuasi yang terjadi di masa lalu dan
korelasinya;
Risk) yang dapat merugikan bank baik secara material
maupun immaterial.
Penerapan Sistem Manajemen Risiko bank bjb
berdasarkan empat cakupan :
a) Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan
Direksi sebagai bagian dari peran pengawasan
manajemen.
b) Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan
limit sebagai pedoman penerapan manajemen
risiko.
c) Kecukupan proses identifikasi, pengukuran,
pemantauan dan pengendalian risiko serta sistem
informasi manajemen.
d) Sistem pengendalian internal yang menyeluruh.
Untuk meningkatkan sustainability bank dalam
menghadapi gejolak ekonomi, serta ancaman-
ancaman eksternal lainnya, bank berupaya
memperkuat proses manajemen risiko di setiap
kegiatan usaha. Bank melakukan penyempurnaan
atas kebijakan, infrastruktur dan kualitas sumber
daya manusia terkait dengan pengelolaan risiko,
mengacu pada ketentuan Bank Indonesia, Basel II
dan international best practices.
Selain itu bank melakukan gap & data analysis untuk
persiapan penerapan Basel II, yang diikuti dengan
action plan berupa persiapan data, sistem simulasi
untuk perhitungan capital charge, serta perbaikan
sistem penyusunan profil risiko agar menjadi lebih
sistematis dan akurat. Semua inisiatif ini dilakukan
untuk mempersiapkan bank agar dapat mengetahui
risiko yang dihadapi, melakukan upaya pencegahan dan
mitigasi, mencadangkan modal sehingga membantu
bank dalam merencanakan arah pertumbuhan bisnis di
masa depan.
ii. Penjelasan lengkap mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas sistem manajemen risiko.
Sistem pengukuran risiko yang dipergunakan untuk
mengukur eksposur risiko Bank sebagai acuan untuk
melakukan pengendalian dan dilakukan secara berkala.
Sistem tersebut paling kurang harus dapat mengukur :
a) Sensitivitas produk/aktivitas terhadap perubahan
faktor-faktor yang mempengaruhinya, bank dalam
keadaan normal maupun tidak normal;
b) Kecenderungan perubahan faktor-faktor dimaksud
berdasarkan fluktuasi yang terjadi di masa lalu dan
korelasinya;
Manajemen RisikoRisk Management
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
195Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
194
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
195Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
194
c) Faktor risiko (Risk Faktor) secara individual;
d) Eksposur risiko secara keseluruhan (aggregate)
maupun per risiko, dengan mempertimbangkan
keterkaitan antar risiko;
e) Seluruh risiko yang melekat pada seluruh transaksi
serta produk perbankan, termasuk produk dan
aktivitas baru, dan dapat diintegrasikan dalam
sistem informasi manajemen Bank.
Metode pengukuran dapat dilakukan secara kuantitatif
dan/atau kualitatif. Metode pengukuran tersebut dapat
berupa metode yang ditetapkan oleh Bank Indonesia
dalam rangka penilaian risiko dan perhitungan modal
(baik berupa metode standar atau metode internal
yang dikembangkan sendiri oleh Bank).
Dalam rangka mengatasi kelemahan yang dapat timbul
atas penggunaan model pengukuran risiko tertentu
maka Bank harus melakukan validasi model tersebut.
Sistem pengukuran risiko dievaluasi dan disempurnakan
secara berkala atau sewaktu-waktu apabila diperlukan
untuk memastikan kesesuaian asuransi, akurasi,
kewajaran, dan integritas data, serta prosedur yang
digunakan untuk mengukur risiko.
Dalam melakukan evaluasi atas efektivitas sistem
manajemen risiko bank maka satuan kerja manajemen
risiko melakukan program pemantauan sebagai
berikut:
a) Bank memiliki sistem dan prosedur pemantauan
antara lain mencakup pemantauan terhadap
besarnya eksposur risiko, kepatuhan limit internal
dan hasil Stress Testing maupun konsistensi dengan
kebijakan dan prosedur yang ditetapkan.
b) Pemantauan dilakukan baik oleh unit pelaksana
(risk taking unit) maupun oleh Satuan Kerja
Manajemen Risiko.
c) Hasil pemantauan disajikan dalam laporan
berkala yang disampaikan kepada manajemen
dalam rangka mitigasi risiko dan tindakan yang
diperlukan.
d) Bank menyiapkan suatu sistem back up dan
prosedur yang efektif untuk mencegah terjadinya
gangguan (disruptions) dalam proses pemantauan
risiko, dan melakukan pengecekan serta penilaian
kembali secara berkala terhadap sistem back up
tersebut.
c) Faktor risiko (Risk Faktor) secara individual;
d) Eksposur risiko secara keseluruhan (aggregate)
maupun per risiko, dengan mempertimbangkan
keterkaitan antar risiko;
e) Seluruh risiko yang melekat pada seluruh transaksi
serta produk perbankan, termasuk produk dan
aktivitas baru, dan dapat diintegrasikan dalam
sistem informasi manajemen Bank.
Metode pengukuran dapat dilakukan secara kuantitatif
dan/atau kualitatif. Metode pengukuran tersebut dapat
berupa metode yang ditetapkan oleh Bank Indonesia
dalam rangka penilaian risiko dan perhitungan modal
(baik berupa metode standar atau metode internal
yang dikembangkan sendiri oleh Bank).
Dalam rangka mengatasi kelemahan yang dapat timbul
atas penggunaan model pengukuran risiko tertentu
maka Bank harus melakukan validasi model tersebut.
Sistem pengukuran risiko dievaluasi dan disempurnakan
secara berkala atau sewaktu-waktu apabila diperlukan
untuk memastikan kesesuaian asuransi, akurasi,
kewajaran, dan integritas data, serta prosedur yang
digunakan untuk mengukur risiko.
Dalam melakukan evaluasi atas efektivitas sistem
manajemen risiko bank maka satuan kerja manajemen
risiko melakukan program pemantauan sebagai
berikut:
a) Bank memiliki sistem dan prosedur pemantauan
antara lain mencakup pemantauan terhadap
besarnya eksposur risiko, kepatuhan limit internal
dan hasil Stress Testing maupun konsistensi dengan
kebijakan dan prosedur yang ditetapkan.
b) Pemantauan dilakukan baik oleh unit pelaksana
(risk taking unit) maupun oleh Satuan Kerja
Manajemen Risiko.
c) Hasil pemantauan disajikan dalam laporan
berkala yang disampaikan kepada manajemen
dalam rangka mitigasi risiko dan tindakan yang
diperlukan.
d) Bank menyiapkan suatu sistem back up dan
prosedur yang efektif untuk mencegah terjadinya
gangguan (disruptions) dalam proses pemantauan
risiko, dan melakukan pengecekan serta penilaian
kembali secara berkala terhadap sistem back up
tersebut.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
197Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
196Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
197Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
196
iii. Uraian mengenai upaya mengelola risiko.
Misi dan objektif dari pengelolaan risiko bank harus
berpedoman kepada konsep pengendalian risiko yang
terukur secara konsisten dan akurat, sehingga bank
dapat mengalokasikan modalnya secara lebih efektif
dan efisien untuk kepentingan usahanya. Metodologi
proses pengelolaan manajemen risiko menggambarkan
secara lengkap rencana manajemen risiko yang
logis yang dilaksanakan pada tiga tingkatan yang
berbeda, yaitu: Level strategis, level transaksi dan level
portofolio:
1. Level pertama merupakan perspektif makro.
Proses dimulai dengan analisa risiko dan imbal-
hasil berdasarkan rencana kerja (business plan).
Tahap berikutnya dimulai dengan perubahan
budaya kerja yang menggambarkan pandangan
bank tentang risiko. Proses ini dimulai dan menjadi
tanggung jawab utama dari Dewan Direksi.
Dewan Direksi berkewajiban membangun budaya
risiko dan organisasi manajemen risiko, serta
memasukkan proses risiko sebagai bagian yang
penting dalam menetapkan rencana strategis
perusahaan. Pembentukan budaya manajemen
risiko memerlukan perubahan organisasi
yang cukup mendasar. Hal ini diperlukan agar
manajemen dapat menangani secara langsung
masalah risiko misalnya risiko pasar (tingkat suku
bunga, nilai tukar dan lain-lain), dan risiko kredit
yang terkait dalam perjanjian dengan counterparty.
Komite Manajemen Risiko bertugas untuk
mengembangkan budaya risiko dan menetapkan
arahan untuk seluruh aktivitas yang mengandung
risiko;
2. Level kedua (level transaksi) dan level ketiga
(portofolio) membahas elemen yang lebih
spesifik berupa konsep risiko, perangkat trading,
model analisis, metodologi statistik, pengamatan
data historis dan analisa pasar, yang semuanya
merupakan faktor penting dalam sistim manajemen
risiko yang rasional.
iii. Uraian mengenai upaya mengelola risiko.
Misi dan objektif dari pengelolaan risiko bank harus
berpedoman kepada konsep pengendalian risiko yang
terukur secara konsisten dan akurat, sehingga bank
dapat mengalokasikan modalnya secara lebih efektif
dan efisien untuk kepentingan usahanya. Metodologi
proses pengelolaan manajemen risiko menggambarkan
secara lengkap rencana manajemen risiko yang
logis yang dilaksanakan pada tiga tingkatan yang
berbeda, yaitu: Level strategis, level transaksi dan level
portofolio:
1. Level pertama merupakan perspektif makro.
Proses dimulai dengan analisa risiko dan imbal-
hasil berdasarkan rencana kerja (business plan).
Tahap berikutnya dimulai dengan perubahan
budaya kerja yang menggambarkan pandangan
bank tentang risiko. Proses ini dimulai dan menjadi
tanggung jawab utama dari Dewan Direksi.
Dewan Direksi berkewajiban membangun budaya
risiko dan organisasi manajemen risiko, serta
memasukkan proses risiko sebagai bagian yang
penting dalam menetapkan rencana strategis
perusahaan. Pembentukan budaya manajemen
risiko memerlukan perubahan organisasi
yang cukup mendasar. Hal ini diperlukan agar
manajemen dapat menangani secara langsung
masalah risiko misalnya risiko pasar (tingkat suku
bunga, nilai tukar dan lain-lain), dan risiko kredit
yang terkait dalam perjanjian dengan counterparty.
Komite Manajemen Risiko bertugas untuk
mengembangkan budaya risiko dan menetapkan
arahan untuk seluruh aktivitas yang mengandung
risiko;
2. Level kedua (level transaksi) dan level ketiga
(portofolio) membahas elemen yang lebih
spesifik berupa konsep risiko, perangkat trading,
model analisis, metodologi statistik, pengamatan
data historis dan analisa pasar, yang semuanya
merupakan faktor penting dalam sistim manajemen
risiko yang rasional.
Manajemen RisikoRisk Management
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
197Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
196
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
197Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
196
Proses Manajemen Risiko
Unit Manajemen
Menetapkan Target Revenue
Penetapan Risk Philosophy
Menetapkan Toleransi
Penetapan Peluang
Identifikasi Risiko
Kuantifikasi Risiko
Evaluasi Risiko
Pengambilan Risiko
Mendata & Menilai
Monitor & Pelaporan
Review Metologi
Validasi Metologi
Menetapkan Target Revenue
Peta Proses Risiko
Pro
ses
Man
ajem
en R
isik
oLe
vel T
ran
sact
ion
Leve
l Po
rto
folio
Dewan Komisaris
Dewan Direksi
Dewan Komisaris
Dewan Direksi
Risk & Capital Commitee
Strategy & Performance
Executive Management
Dewan Direksi
Risk & Capital Commitee
Unit Bisnis
Dewan Direksi
Risk & Capital Commitee
Unit Bisnis
Risk Management
Risk Management
Rencana Usaha
Kesadaran Terhadap Risiko
Penetapan Peran
Proses Pengambilan Risiko
Product & Risk Taking
Rencana Pengenalan Produk
Risiko kredit
Rencana Pengawasan Internal
Penelitian Pasar
Bank-Wide Risk Assessment
Klasifikasi Risiko
Rencana Produk
Penelitian tentang Volaritas
Value at Risk, Earning at Risk
Factor Sensitivitas Risiko
Strees Testing
Prosedur &
Manajement RisikoOrganisasi
Struktur Limit
Sistem&
TeknologiLaporan Model Risiko
Instrument Manajemen Risiko
Tahapan tersebut diatas merupakan gambaran umum dari
proses risiko. Proses tersebut meliputi proses pengembangan
kompetensi inti dari bank untuk mengidentifikasi, mengukur,
mengakses, memberikan limit, menetapkan asumsi, mengelola,
mengawasi dan memonitor risiko. Proses dimulai dengan
identifikasi seluruh posisi bank yang sensitif terhadap risiko
(risk sensitive positions) sampai pada proses pengambilan
risiko yang merupakan dasar untuk membentuk rencana usaha
selanjutnya.
Risk Management Process
Tahapan tersebut diatas merupakan gambaran umum dari
proses risiko. Proses tersebut meliputi proses pengembangan
kompetensi inti dari bank untuk mengidentifikasi, mengukur,
mengakses, memberikan limit, menetapkan asumsi, mengelola,
mengawasi dan memonitor risiko. Proses dimulai dengan
identifikasi seluruh posisi bank yang sensitif terhadap risiko
(risk sensitive positions) sampai pada proses pengambilan
risiko yang merupakan dasar untuk membentuk rencana usaha
selanjutnya.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
199Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
198Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
199Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
198
Perangkat kerja dan teknik tertentu diperlukan untuk mengelola
risiko secara efektif seperti penyusunan laporan manajemen
yang diterbitkan secara berkala sebagai bahan masukan bagi
manajemen senior untuk mendapatkan gambaran keseluruhan
posisi risiko dari bank. Laporan juga harus dapat memberikan
gambaran tentang hasil kinerja yang mengaitkan eksposur
risiko dan imbal-hasil.
Proses investigasi, analisa dan evaluasi yang dilaksanakan oleh
unit bisnis dan Satuan Kerja Manajemen Risiko dan merupakan
bagian dari aktivitas harian utama dari manajemen risiko
sebagai berikut:
• Identifikasi Risiko
Pengukuran Risiko
• Evaluasi dan penyusunan posisi portofolio asset bank yang
memiliki dampak potensi risiko
• Evaluasi, pelaporan dan pengawasan risiko yang terjadi dan
potensi risiko.
• Review dampak risiko yang terjadi dan potensi risiko yang
akan terjadi
• Validasi kembali Proses Risiko
Identifikasi potensi risiko pertama kali dilakukan oleh unit
bisnis dengan menentukan peluang dari aktivitas finansial yang
umumnya mengandung risiko. Pada waktu menentukan adanya
peluang bisnis, unit bisnis mengidentifikasi, menganalisa dan
mengukur risiko khususnya potensi dampak yang ditimbulkan
oleh aktivitas tersebut terhadap posisi/portofolio. pengukuran
risiko, unit bisnis dapat bekerjasama dengan Satuan Kerja
Manajemen Risiko.
Unit Bisnis memutuskan mengambil risiko diikuti dengan proses
pelaporan dan kontrol, evaluasi risiko dan manajemen portofolio
terhadap eksposur risiko dimaksud.
Pimpinan Unit Kerja mengevaluasi kinerja berdasarkan
pertimbangan risiko dan imbal-hasil yang ditetapkan oleh Dewan
Direksi, dan selanjutnya melakukan penyesuaian terhadap
strategi usaha secara keseluruhan. Satuan Kerja Manajemen
Risiko membantu dalam proses kuantifikasi dari pengukuran
kinerja, namun tidak terlibat dalam proses penilaian kinerja itu.
Pada diagram dijelaskan infrastruktur yang diperlukan agar
implementasi dari proses pengelolaan risiko ini dapat berhasil,
yaitu kebijakan risiko yang jelas, organisasi yang efektif dan
adanya struktur kewenangan, dukungan sistem dan teknologi,
sistem informasi manajemen yang baik, serta proses validasi
model dan sistem.
Perangkat kerja dan teknik tertentu diperlukan untuk mengelola
risiko secara efektif seperti penyusunan laporan manajemen
yang diterbitkan secara berkala sebagai bahan masukan bagi
manajemen senior untuk mendapatkan gambaran keseluruhan
posisi risiko dari bank. Laporan juga harus dapat memberikan
gambaran tentang hasil kinerja yang mengaitkan eksposur
risiko dan imbal-hasil.
Proses investigasi, analisa dan evaluasi yang dilaksanakan oleh
unit bisnis dan Satuan Kerja Manajemen Risiko dan merupakan
bagian dari aktivitas harian utama dari manajemen risiko
sebagai berikut:
• Identifikasi Risiko
Pengukuran Risiko
• Evaluasi dan penyusunan posisi portofolio asset bank yang
memiliki dampak potensi risiko
• Evaluasi, pelaporan dan pengawasan risiko yang terjadi dan
potensi risiko.
• Review dampak risiko yang terjadi dan potensi risiko yang
akan terjadi
• Validasi kembali Proses Risiko
Identifikasi potensi risiko pertama kali dilakukan oleh unit
bisnis dengan menentukan peluang dari aktivitas finansial yang
umumnya mengandung risiko. Pada waktu menentukan adanya
peluang bisnis, unit bisnis mengidentifikasi, menganalisa dan
mengukur risiko khususnya potensi dampak yang ditimbulkan
oleh aktivitas tersebut terhadap posisi/portofolio. pengukuran
risiko, unit bisnis dapat bekerjasama dengan Satuan Kerja
Manajemen Risiko.
Unit Bisnis memutuskan mengambil risiko diikuti dengan proses
pelaporan dan kontrol, evaluasi risiko dan manajemen portofolio
terhadap eksposur risiko dimaksud.
Pimpinan Unit Kerja mengevaluasi kinerja berdasarkan
pertimbangan risiko dan imbal-hasil yang ditetapkan oleh Dewan
Direksi, dan selanjutnya melakukan penyesuaian terhadap
strategi usaha secara keseluruhan. Satuan Kerja Manajemen
Risiko membantu dalam proses kuantifikasi dari pengukuran
kinerja, namun tidak terlibat dalam proses penilaian kinerja itu.
Pada diagram dijelaskan infrastruktur yang diperlukan agar
implementasi dari proses pengelolaan risiko ini dapat berhasil,
yaitu kebijakan risiko yang jelas, organisasi yang efektif dan
adanya struktur kewenangan, dukungan sistem dan teknologi,
sistem informasi manajemen yang baik, serta proses validasi
model dan sistem.
Manajemen RisikoRisk Management
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
199Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
198
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
199Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
198
Proses manajemen risiko memerlukan komitmen dari setiap
manajemen jajaran organisasi untuk mengembangkan sistem
dan teknologi agar dapat mendukung komponen inti dalam
pengendalian risiko. Sistem Manajemen Risiko minimal harus
mampu menilai posisi, menghitung risiko dari seluruh instrumen
finansial dalam masing-masing valuta utama dimana bank
menjalankan usaha, baik secara transaksi individual maupun
secara agregat. Selanjutnya pelaporan disampaikan kepada
Direksi serta semua unit yang terkait terhadap materi laporan
dimaksud. Unit operasional harus memegang peracan dalam
mengakses dan mereview secara berkelanjutan kebutuhan
minimum pengembangan dari sistem dan teknologi yang
diperlukan aktivitas bank, untuk kemudian disetujui oleh Dewan
Direksi.
Proses manajemen risiko memerlukan komitmen dari setiap
manajemen jajaran organisasi untuk mengembangkan sistem
dan teknologi agar dapat mendukung komponen inti dalam
pengendalian risiko. Sistem Manajemen Risiko minimal harus
mampu menilai posisi, menghitung risiko dari seluruh instrumen
finansial dalam masing-masing valuta utama dimana bank
menjalankan usaha, baik secara transaksi individual maupun
secara agregat. Selanjutnya pelaporan disampaikan kepada
Direksi serta semua unit yang terkait terhadap materi laporan
dimaksud. Unit operasional harus memegang peracan dalam
mengakses dan mereview secara berkelanjutan kebutuhan
minimum pengembangan dari sistem dan teknologi yang
diperlukan aktivitas bank, untuk kemudian disetujui oleh Dewan
Direksi.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
201Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
200Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
201Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
200
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
201Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
200Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
201Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
200
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
203Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
202Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
203Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
202
Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan terus dikembangkan seiring
dengan pertumbuhan dan target yang ingin dicapai bank
bjb, sehingga operasional Bank dilaksanakan sesuai praktik
perbankan yang terbaik.
Corporate Governance adalah suatu proses atau tata cara
pengaturan yang digunakan/diterapkan oleh manajemen
perusahaan dalam memimpin atau mengatur bisnis perusahaan
dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan,
menyelaraskan perilaku perusahaan dengan harapan
masyarakat, termasuk tanggung jawab manajemen kepada
pemegang saham baik mayoritas maupun minoritas. bank bjb
sebagai bank umum yang mengemban misi sebagai penggerak
dan pendorong laju pertumbuhan perekonomian daerah, sangat
menjunjung tinggi prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang
Baik (Good Corporate Governance) dan menyadari pentingnya
penerapan prinsip-prinsip tersebut dalam setiap langkah usaha
bank demi kepentingan para pemangku kepentingan seperti
nasabah, investor, pemegang saham serta masyarakat umum,
termasuk pegawai serta pihak lainnya.
Penerapan Tata Kelola Perusahaan Menjadi 10 Bank Terbesar Dan Berkinerja BaikPerubahan status Perseroan sebagai bank publik melalui
penawaran umum perdana pada tahun 2010 menjadi inspirasi
bagi bank bjb untuk terus-menerus meningkatkan kualitas demi
mewujudkan diri menjadi 10 Bank Terbesar dan Berkinerja Baik
di Indonesia. Perbaikan prosedur dan cara kerja dilakukan untuk
menciptakan efisiensi dan efektivitas dalam menyelesaikan
setiap pekerjaan. Implementasi Tata Kelola Perusahaan yang
Baik (Good Corporate Governance) secara menyeluruh dan
berkesinambungan dinilai menjadi faktor utama tercapainya
pertumbuhan usaha yang dapat memberikan nilai tambah bagi
para pemangku kepentingan.
Prinsip-Prinsip UtamaDalam menerapkan Good Corporate Governance (GCG),
bank bjb berpedoman sepenuhnya pada 5 (lima) prinsip
utama yaitu keterbukaan, akuntabilitas, pertanggungjawaban,
independensi, dan kewajaran. Kelima prinsip ini juga dijadikan
Implementation of corporate governance continues to be
developed in line with growth and targets to be achieved and
the Company.
Corporate Governance is a process or procedure settings
used/ implemented by the company management in leading
or managing a business enterprise with the goal to achieve
corporate objectives, aligning corporate behaviour with the
expectations of society, including management responsibility to
the shareholders of both majority and minority. bank bjb as a
commercial bank is on a mission as the force and the driver of
regional economic growth, upholding the principles of Good
Corporate Governance (Corporate Governance) and realize
the importance of implementing these principles in every step
of the bank’s actions in the interest of the stakeholders such
as customers, investors, shareholders and the general public,
including employees and other parties.
Corporate Governance Implementations to Become Largest 10 Bank With good PerformanceChanges in the Company’s status as a public bank through an
initial public offering in 2010 became the inspiration for bank
bjb to constantly improve quality in order to bring itself to
become the top 10 Banks with Good Performance in Indonesia.
Improving methods and procedures to create efficiency
and effectivity in completing each task. Implementation of
a thorough and continuous good corporate governance is
considered to be a major factor achieving business growth that
can provide added value for stakeholders.
Main PrinciplesIn implementing Good Corporate Governance (GCG),
bank bjb is fully guided by 5 (five) key principles namely
transparency, accountability, responsibility, independence, and
fairness. These principles are used as the basis in determining
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
203Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
202
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
203Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
202
dasar dalam penetapan Kebijakan Umum Direksi Tahunan
(KUDT). Dimana KUDT merupakan pedoman penyusunan
Rencana Bisnis Bank yang disusun setiap tahun dan merupakan
landasan pelaksanaan tugas seluruh unit organisasi bank bjb.
Pencantuman prinsip utama GCG dalam KUDT bertujuan
untuk mewujudkan keseragaman, kesatuan bahasa, kesamaan
pandangan, dan kesatuan gerak langkah operasional serta
memastikan bahwa seluruh jajaran Bank akan selalu berpedoman
pada GCG dalam menjalankan pekerjaannya sehari-hari.
Dalam rangka meningkatkan penerapan praktik GCG secara
menyeluruh di bank bjb seperti yang dipersyaratkan oleh
Bank Indonesia, kami telah merancang dan menyempurnakan
pedoman kebijakan serta panduan implementasi GCG sesuai
the Annual Public Policy of the Board of Directors (KUDT).
KUDT is preparing guidelines for The Business Plan which is
prepared every year and are the foundation for all unit duties of
bank bjb’s organizations.
The inclusion of Good Corporate Governance as the main
principle in the KUDT aims to achieve uniformity, unity of
language, common vision, and unity of operational steps and to
ensure that all levels of bank bjb will always be guided by good
corporate governance in running the day-to-day work.
In order to improve the implementation of Good Corporate
Governance practices at the bank bjb’s overall practice as
required by Bank Indonesia, Banks have designed and perfected
bank bjb policy guidelines as well as guide the implementation
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
205Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
204Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
205Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
204
ketentuan Bank Indonesia yang diatur didalam Peraturan
Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia
No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 serta Surat Edaran
Bank Indonesia No. 9/12/DPNP Tanggal 30 Mei 2007 tentang
pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum.
Struktur dan ProsedurPelaksanaan GCG di bank bjb berlandaskan pada komitmen
bersama dari seluruh jajaran manajemen dan staf untuk tunduk
dan patuh pada seluruh peraturan dan perundang-undangan
yang berlaku. Hal ini dimulai dari puncak kepengurusan
Bank yang dilakukan oleh Dewan Komisaris dan Direksi yang
independen dan profesional. Secara umum, kegiatan perbankan
dilakukan oleh Komisaris dan Direksi. Komisaris mengkaji
kebijakan-kebijakan dan melaksanakan pengawasan serta
memberikan saran terhadap pengelolaan Bank, sedangkan
Direksi memimpin pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan
Bank sehari-hari.
Struktur tata kelola perusahaan di bank bjb terdiri atas:
a. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS);
b. Dewan Komisaris;
c. Direksi;
d. Komite-komite di bawah Dewan Komisaris;
e. Komite-komite di bawah Direksi;
f. Corporate Secretary.
Kegiatan GCGPenerapan GCG diawali dengan penerapan budaya perusahaan
yang didalamnya terdapat tata nilai atau nilai-nilai utama
yang menjadi corporate value bank bjb. Dalam mewujudkan
komitmen untuk melaksanakan prinsip-prinsip GCG maka
corporate value bank bjb dijabarkan dalam bentuk etika usaha
dan tata perilaku untuk menjadi acuan perilaku bagi Dewan
Komisaris, Direksi, dan seluruh pegawai Bank dalam mengelola
Perseroan guna mencapai visi, misi, dan tujuan perusahaan.
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Rapat Umum Pemegang SahamRapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang dilaksanakan
setiap tahun mempunyai wewenang untuk meminta
pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi terkait
dengan pengelolaan perusahaan, mengubah anggaran dasar,
mengangkat dan memberhentikan Dewan Komisaris dan
Direksi, memutuskan pembagian tugas dan wewenang Direktur
dan lainnya. bank bjb menjamin untuk memberikan segala
keterangan yang berkaitan dengan Perseroan kepada pemegang
saham, sepanjang tidak bertentangan dengan kepentingan
perusahaan dan peraturan perundang-undangan. Keputusan
of Good Corporate Governance in accordance to Bank Indonesia
as stipulated in Bank Indonesia’s Regulation No. 8/4/PBI/2006
dated January 30, 2006, and as amended by Bank Indonesia
Regulation No. 8/14/PBI/2006 dated October 5, 2006 and
Circular Letter of Bank Indonesia 9/12/DPNP Date May 30, 2007
concerning the implementation of Good Corporate Governance
for Banks.
Structure and ProcedureImplementation of Good Corporate Governance in bank bjb is
based on a shared commitment from all management and staff
to submit and adhere to all rules and regulations. This began
from the top management of the bank bjb, conducted by
an independent and professional Board of commissioners and
Board of Directors. In general, Banking activities are conducted
by the Commissioner and the Board of Directors. Commissioners
reviewed the policies and carry out supervision and provide
advice on the management of the Bank, while Directors lead
the implementation of policies and day-to-day management.
bank bjb governance structure consists of:
a. General Meetings of Shareholder (GMS);
b. Board of Commissioners;
c. Board of Directors;
d. Committees under the Board of Commissioners ;
e. Committees under the Board of Directors;
f. Corporate Secretary.
GCG ActivitiesGCG Implementation begins with the application of corporate
culture in which there are values or key values which becomes
the corporate value of bank bjb. In realizing the commitment to
implement the principles of GCG, corporate value are translated
in the form of bank bjb business ethics and code of conduct to be
a refrence of conduct for the Board of Commissioners, Directors,
and all employees of the Bank in managing the Company to
achieve the vision, mission and corporate objectives.
Corporate Governance Report
General Meetings of ShareholdersGMS, which is held each year, have the authority to hold
accountable the Board of Commissioners and Directors related
to the management of the company, the changes of articles
of associations, the appointing and dismissal of the Board
of Commissioners and Directors, decisions on the division of
duties and authorities of the Director, and others. bank bjb
guarantees to provide all information related to the company
to shareholders, as long as they are not contrary to the interests
of the company. GMS can not intervene against the duties,
functions, and authority of the Board of Commissioners and
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
205Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
204
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
205Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
204
yang diambil dalam RUPS didasarkan pada kepentingan
Perseroan. RUPS tidak dapat melakukan intervensi terhadap
tugas, fungsi, dan wewenang Dewan Komisaris dan Direksi
dengan tidak mengurangi wewenang RUPS untuk menjalankan
haknya sesuai dengan anggaran dasar dan peraturan.
RUPS merupakan organ tertinggi di bank bjb, yang memegang
seluruh otoritas yang tidak dilimpahkan kepada Dewan
Komisaris ataupun Direksi. Pelaksanaan RUPS dilakukan melalui
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
Di tahun 2012, bank bjb telah menyelenggarakan 1 (satu) kali
RUPST dan 1 (satu) kali RUPSLB, sebagai berikut:
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST)Pemberitahuan rencana penyelenggaraan RUPST telah
disampaikan di harian Bisnis Indonesia dan Pikiran Rakyat
edisi 16 Februari 2012, sementara Panggilan RUPST telah
disampaikan di harian Bisnis Indonesia dan Pikiran Rakyat edisi
9 Maret 2012.
bank bjb menyelenggarakan RUPST pada 26 Maret 2012, di
Bandung. Dihadiri oleh para pemegang saham atau kuasanya
yang hadir atau diwakili dalam rapat ini adalah sejumlah
7.928.399.280 lembar saham atau lebih kurang sebesar
81,76% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan Bank. Dalam
RUPST, sebagaimana diumumkan di harian Bisnis Indonesia dan
Pikiran Rakyat edisi 28 Maret 2012, telah diputuskan hal-hal
sebagai berikut:
Agenda 1:
1. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan dan menyetujui
Laporan Tugas Pengawasan yang telah dilaksanakan oleh
Dewan Komisaris untuk Tahun Buku 2011.
2. Mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun
Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 yang
telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantoro,
Suherman & Surja, Anggota dari Ernst & Young Global
sesuai dengan laporannya No. RPC-1921/PSS/2012 tanggal
6 Maret 2012, dengan pendapat wajar dalam semua hal
yang material sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia.
3. Selanjutnya, dengan disetujuinya Laporan Tahunan dan
disahkannya Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun
Buku 2011 tersebut, maka RUPS memberikan pelunasan
dan pembebasan sepenuhnya dari tanggung jawab (acquit
et de charge) kepada seluruh Anggota Direksi atas tindakan
pengurusan dan kepada seluruh Anggota Dewan Komisaris
atas tindakan pengawasan yang telah dijalankan selama
Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2011 sejauh tindakan tersebut tercermin dalam Laporan
Keuangan Perseroan.
Directors, without undermining the authority of the GMS to run
its right in accordance to the statutes and regulations.
GMS is the highest part of bank bjb, which holds all authority not
delegated to the Board of Commissioners or Board of Directors.
Implementation of the GMS is done through the Annual General
Meeting of Shareholders (AGMS) and Extraordinary General
Meeting of Shareholders (EGMS).
In 2012, bank bjb has organized 1 (one) AGMS and 1 (one)
EGMS, as follows:
Annual General Meeting of Shareholders (AGMS)Notification of AGMS implementation plan has been submitted
in Bisnis Indonesia and Pikiran Rakyat newspaper on February
16, 2012, while Notice for the AGMS have been submitted in
Bisnis Indonesia and Pikiran Rakyat newspaper on March 9,
2012.
AGMS was held on March 26, 2012, in Bandung. Attended by
the shareholders or their proxies who are present or represented
at this meeting are in a number of 7,928,399,280 shares or
approximately 81.76% of all shares that have been issued by
Bank. In the AGMS, as already announced in the newspaper
Bisnis Indonesia on March 28, 2012, it was decided that the
following matters:
Agenda 1:
1. To approve the Company’s Annual Report and approve the
Supervisory Report which has been implemented by the
Board of Commissioners for the Fiscal Year 2011.
2. To ratify the Company’s Financial Statements for the year
ended December 31, 2011 audited by Public Accountant
Purwantoro, Suherman & Surja, Member of Ernst & Young
Global in accordance with report No.. RPC-1921/PSS/2012
dated March 6, 2012, in the reasonable opinion in all
material respects in accordance with accounting principles
generally accepted in Indonesia.
3. Furthermore, with the approval of the Annual Report and
Financial Statements of the Company for the adoption of the
Fiscal Year 2011, the settlement and the AGM providing full
exemption from liability (acquit et de charge) to all Members
of the Board of Directors for the actions of management and
to all Members of the Board of Commissioners on control
measures been run for the Fiscal Year ended December
31, 2011 as far as actions are reflected in the Company’s
Financial Statements.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
207Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
206Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
207Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
206
Agenda 2:
Menyetujui penetapan penggunaan Laba Bersih Perseroan
untuk Tahun Buku 2011 sebesar Rp 947.477.105.376,- sebagai
berikut:
1. Sebesar Rp 592.173.154.608,- atau 62,5% dari Laba Bersih
Tahun Buku 2011 ditetapkan sebagai Dividen Tunai Tahun
Buku 2011 akan dibagikan secara tunai dan dibagikan
kepada seluruh Pemegang Saham yang tercatat dalam
Daftar Pemegang Saham Perseroan per tanggal 20 April
2012 pada pukul 16.00 WIB dan akan dibayarkan pada
tanggal 4 Mei 2012. Selanjutnya, memberikan kuasa
dan wewenang kepada Direksi untuk mengatur tata cara
pembayaran Dividen Tunai dimaksud.
2. Sisanya sebesar Rp 355.303.914.516,- atau 37,5%
ditetapkan sebagai Cadangan Umum.
Agenda 3:
Memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk:
1. Menunjuk Kantor Akuntan Publik untuk melakukan audit
Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2012.
2. Menetapkan persyaratan lain serta besarnya jasa audit
dengan memperhatikan kewajaran serta ruang lingkup
pekerjaan audit.
Agenda 4:
1. Menyetujui pembentukan Tim Kecil sesuai usulan Komite
Remunerasi dan Nominasi untuk menetapkan Remunerasi
bagi Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan.
2. Tim Kecil wajib menyelesaikan tugasnya selambat-
lambatnya 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak tanggal
keputusan RUPS, dengan melakukan pembahasan bersama
Pengurus.
Agenda 5:
1. Menyetujui pembentukan Tim Kecil sesuai usulan Komite
Remunerasi dan Nominasi untuk menetapkan perubahan
Peraturan Dana Pensiun untuk menetapkan kenaikan
Manfaat Pensiun bagi penerima manfaat.
2. Tim Kecil wajib menyelesaikan tugasnya selambat-
lambatnya 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak tanggal
keputusan RUPS, dengan melakukan pembahasan bersama
Pengurus.
Agenda 6:
Penyampaian Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil
Penawaran Perdana Saham Perseroan Tahun 2011. Bahwa per
tanggal 31 Desember 2011.
Agenda 2:
To approve the use of Net Profit of the Company for the year
2011 amounted to Rp 947,477,105,376, - as follows:
1. Rp 592.173.154.608, - or 62.5% of Net Income for Fiscal
Year 2011 established a Cash Dividend for Fiscal Year 2011
will be distributed in cash and distributed to all shareholders
registered in the Register of Shareholders of the Company
as at 20 April 2012 at 16:00 pm and will be paid on May
4, 2012. Furthermore, giving power and authority to the
Directors to set the dividend payment procedure referred.
2. The remaining Rp 355,303,914,516, - or 37.5% designated
as General Reserve.
Agenda 3:
Authorize the Board of Commissioners to:
1. Appoint Public Accountant to audit the Company’s Financial
Statements for Fiscal Year 2012.
2. Establishing other requirements and the amount of audit
services with respect to the fairness and scope of audit
work.
Agenda 4:
1. Approved the formation of small teams according
Remuneration and Nomination Committee proposed
to establish Remuneration for Members of the Board of
Commissioners and Board of Directors.
2. The Team shall complete its work no later than 30 (thirty)
working days from the date of decision of the AGM, with a
discussion with the Board.
Agenda 5:
1. Approved the formation of small teams according
Remuneration and Nomination Committee proposed to
establish a Pension Fund Regulatory changes to determine
the increase Pension Benefits for beneficiaries.
2. Small Team shall complete its work no later than 30 (thirty)
working days from the date of decision of the AGM, with a
discussion with the Board.
Agenda 6:
Submission of the Use of Funds Report Results
Prime Offers Shares for the financial year 2011. that per
dated December 31, 2011.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
207Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
206
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
207Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
206
Penggunaan Dana Hasil Penawaran Perdana Saham dimaksud
adalah sebagai berikut:
1. 80% dana hasil IPO yang dialokasikan untuk ekspansi kredit
UMKM senilai Rp 1.143.552.608.643,- (satu triliun seratus
empat puluh tiga miliar lima ratus lima puluh dua juta enam
ratus delapan ribu enam ratus empat puluh tiga rupiah)
telah seluruhnya digunakan.
2. 10% dana hasil IPO yang dialokasikan untuk perluasan
jaringan senilai Rp 142.944.076.080,- (seratus empat puluh
dua miliar sembilan ratus empat puluh empat juta tujuh
puluh enam ribu delapan puluh rupiah) telah digunakan
sebesar Rp 93.628.111.016,- (sembilan puluh tiga miliar
enam ratus dua puluh delapan juta seratus sebelas ribu
enam belas rupiah).
3. 10% dana hasil IPO yang dialokasikan untuk pengembangan
teknologi senilai Rp 142.944.076.080,- (seratus empat
puluh dua miliar sembilan ratus empat puluh empat
juta tujuh puluh enam ribu delapan puluh rupiah) telah
digunakan sebesar Rp 11.002.991.582,- (sebelas miliar
dua juta sembilan ratus sembilan puluh satu ribu lima ratus
delapan puluh dua rupiah).
Maka sisa dana hasil penawaran umum perdana sebesar
Rp 181.257.049.562,- (seratus delapan puluh satu miliar dua
ratus lima puluh tujuh juta empat puluh sembilan ribu lima
ratus enam puluh dua rupiah) belum digunakan dan saat ini
ditempatkan pada instrumen Reverse Repo Bank Indonesia
dengan tingkat imbal hasil sebesar 5,45% (lima koma empat
puluh lima persen) per tahun.
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)Pemberitahuan rencana penyelenggaraan RUPSLB bank bjb
telah disampaikan di harian Bisnis Indonesia dan Pikiran Rakyat
edisi 28 Agustus 2012, sementara Panggilan RUPSLB telah
disampaikan di harian Bisnis Indonesia dan Pikiran Rakyat edisi
12 September 2012.
Perusahaan menyelenggarakan RUPSLB pada 27 September
2012, di Jakarta. Dihadiri oleh para pemegang saham atau
kuasanya yang hadir atau diwakili dalam rapat ini adalah
sejumlah 7.587.704.325 lembar saham atau lebih kurang
sebesar 78,25% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan
Bank. Dalam RUPSLB, sebagaimana diumumkan di harian Bisnis
Indonesia dan Pikiran Rakyat edisi 28 September 2012, telah
diputuskan hal-hal sebagai berikut:
1. Memberhentikan dengan hormat Sdr. Bambang Mulyo
Atmodjo dan Sdr. Shahyohan Johnny Azis dari jabatan
Direktur yang dipilih berdasarkan Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa bank bjb pada tanggal 25 Juli 2011.
Use of Proceeds from the Prime Offers Shares referred
is as follows:
1. 80% of the proceeds are earmarked for the expansion of
SME loans worth Rp 1,143,552,608,643, - (one billion one
hundred and forty-three billion, five hundred and fifty-two
million six hundred and eight thousand six hundred forty-
three dollars) have all used.
2. 10% of the proceeds are earmarked for network expansion
worth Rp 142,944,076,080, - (one hundred and forty-
two billion, nine hundred and forty-four million seven
hundred eighty six thousand dollars) has been used by Rp
93,628,111,016, - (ninety-three billion, six hundred and
twenty-eight million one hundred eleven thousand sixteen
dollars).
3. 10% of the proceeds are earmarked for the development
of technology worth Rp 142,944,076,080, - (one hundred
and forty-two billion, nine hundred and forty-four million
seven hundred eighty six thousand dollars) has been used
by Rp 11,002,991,582, - (eleven billion two million nine
hundred and ninety-one thousand five hundred and eighty-
two dollars).
Then the remaining proceeds from the initial public offering of
Rp 181,257,049,562, - (one hundred and eighty-one billion,
two hundred and fifty-seven million forty-nine thousand five
hundred and sixty-two dollars) has not been used and is currently
placed on the instrument Reverse Repo Bank Indonesia with a
rate of return of 5.45% (forty-five point five percent) per year.
Extraordinary General Meetings of Shareholders (EGMS)Notice for EGMS implementation plans have been submitted
in Bisnis Indonesia and Pikiran Rakyat newspaper on August
28, 2011, while notice for the EGMS have been submitted in
Bisnis Indonesia and Pikiran Rakyat newspaper on September
12, 2012.
EGMS was held on September 27, 2011, in Bandung.
Attended by the shareholders or their proxies who are present
or represented at this meeting are in a number of 7,587,704,325
shares or approximately 78.25% of all shares that have been
issued by the Bank. In the EGMS, as already announced in the
newspaper Bisnis Indonesia and Pikiran Rakyat on September
28, 2012, it was decided that the following matters:
1. To honorably Br. Bambang Mulyo Atmodjo and Br. Johnny
Shahyohan Azis of the Director is selected by the General
Meeting of Shareholders Extraordinary BJB bank on July 25,
2011.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
209Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
208Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
209Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
208
2. Mengangkat Sdr. Acu Kusnandar dan Sdr. Djamal Muslim
selaku Direktur serta Sdr. Rudhyanto Mooduto sebagai
Komisaris Independen dan jabatan dimaksud akan berakhir
pada Rapat Umum Pemegang Saham tahun 2015.
3. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Direktur Utama
untuk menetapkan pembagian bidang kerja Direksi dengan
melaporkan hasil keputusan tersebut kepada Dewan
Komisaris.
Dengan demikian, susunan Pengurus Perseroan untuk periode
2012 – 2016 menjadi sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Agus Ruswendi
Komisaris : Muhadi
Komisaris Independen : Achmad Baraba
Komisaris Independen : Klemi Subiyantoro
Komisaris Independen : Yayat Sutaryat
Komisaris Independen : Rudhyanto Mooduto
Direksi
Direktur Utama : Bien Subiantoro
Direktur : Entis Kushendar
Direktur : Arie Yulianto
Direktur : Zaenal Aripin
Direktur : Acu Kusnandar
Direktur : Djamal Muslim
Dewan KomisarisDewan Komisaris sebagai organ Bank secara garis besar bertugas
dan bertanggung jawab secara kolegial untuk mengawasi
jalannya usaha Bank. Memberikan nasihat kepada Direksi dan
memastikan bahwa Bank telah menerapkan Good Corporate
Governance dalam operasinya pada seluruh jenjang organisasi.
Dewan Komisaris bertanggung jawab untuk memastikan bahwa
manajemen telah memiliki dan melaksanakan suatu sistem
kontrol sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi
operasional Bank, kontrol keuangan, kepatuhan pada hukum
dan peraturan.
Visi:
Menjadikan Dewan Komisaris sebagai organ Bank yang
berkompeten, profesional, independen serta sanggup
mengawasi jalannya usaha Bank agar sesuai dengan visi Bank
dengan dilandasi oleh nilai moral yang tinggi dan kepatuhan
terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
2. Appointed Br. Acu Kusnandar and Br. Djamal Muslims as
Director and Bro. Rudhyanto Mooduto as Independent
Commissioner and the office is going to end at the General
Meeting of Shareholders in 2015.
3. Give authority and power to the President to establish the
division of labor of Directors by reporting the results of this
decision to the Board of Commissioners.
Assign a member of the Board of Directors elected for the
period 2012 – 2015 as follows:
Board of Commissioners
President Commissioner : Agus Ruswendi
Commissioner : Muhadi
Independent Commissioner : Achmad Baraba
Independent Commissioner : Klemi Subiyantoro
Independent Commissioner : Yayat Sutaryat
Independent Commissioner : Rudhyanto Mooduto
Directors
President Director : Bien Subiantoro
Director : Entis Kushendar
Director : Arie Yulianto
Director : Zaenal Aripin
Director : Acu Kusnandar
Director : Djamal Muslim
Board of Commissioners
Board of Commissioners as part of the Bank in broad outline
serves and responsible for collegial overseeing the Bank’s
business. Provide advice to the Board of Directors and ensure
that the Bank has implemented Good Corporate Governance
in its operations at all levels of the organization. Board of
Commissioners is responsible for ensuring that management
has had and implement a control system so as to improve
the effectiveness and efficiency of Bank operations, financial
controls, compliance with laws and regulations.
Vision:
Making the Board of Commissioners as part of the Bank that
is competent, professional, independent and able to supervise
the Bank’s efforts to comply with the Bank’s vision based on
high moral values and adherence to regulations and legislation
in force.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
209Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
208
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
209Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
208
Misi:
Menjalankan fungsi pengawasan atas operasional Bank
dengan berlandaskan pada prinsip-prinsip GCG, peraturan
dan perundang-undangan yang berlaku, mencurahkan daya
dan upaya serta menempatkan kepentingan Bank diatas
kepentingan lainnya.
Komposisi Dewan KomisarisBerdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa (RUPSLB) pada 27 September 2012, susunan Dewan
Komisaris bank bjb periode 2011 s.d. 2015 terdiri dari 1 (satu)
orang Komisaris Utama, 1 (satu) orang Komisaris, dan 4 (empat)
orang Komisaris Independen. Jumlah Komisaris Independen
telah melebihi 50% dari jumlah anggota Dewan Komisaris.
Susunan Dewan Komisaris bank bjb sampai dengan 27
September 2012 adalah sebagai berikut:
Agus Ruswendi : Komisaris Utama
Muhadi : Komisaris
Achmad Baraba : Komisaris Independen
Yayat Sutaryat : Komisaris Independen
Klemi Subiyantoro : Komisaris Independen
Sedangkan susunan Dewan Komisaris sejak RUPSLB pada 27
September 2012 sampai dengan sekarang adalah sebagai
berikut:
Agus Ruswendi : Komisaris Utama
Muhadi : Komisaris
Achmad Baraba : Komisaris Independen
Klemi Subiyantoro : Komisaris Independen
Yayat Sutaryat : Komisaris Independen
Rudhyanto Mooduto : Komisaris Independen
Komisaris IndependenSesuai dengan PBI nomor 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia
nomor 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 serta Surat Edaran
Bank Indonesia No. 9/12/DPNP Tanggal 30 Mei 2007 tentang
Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum,
yang dimaksud dengan Komisaris Independen adalah anggota
Dewan Komisaris yang tidak memiliki hubungan keuangan,
kepengurusan, kepemilikan saham dan atau hubungan keluarga
dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan atau
pemegang saham pengendali atau hubungan dengan Bank,
yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak
independen. Selain tugas dan fungsi pengawasan terhadap
jalannya operasional bank secara umum dan memastikan
kepatuhan terhadap peraturan dan perundangan yang berlaku,
Komisaris Independen juga mempunyai tanggung jawab khusus
yaitu mewakili kepentingan pemegang saham minoritas Bank.
Adapun Komisaris Independen bank bjb berjumlah 4 (empat)
orang atau > dari 50% jumlah Komisaris.
Mission:
Perform the function of supervision over the operations of the
Bank based on the principles of GCG, regulation and legislation
in force, to devote resources and efforts as well as putting the
Bank’s interests above other interests.
Board of Commissioners CompositionIn accordance with the Extraordinary General Meeting of
Shareholders (EGMS) on September 27, 2012, the Board
of Commissioners of bank bjb for the period of 2011 to
2015 consisting of 1 (one) President Commissioner, 1 (one)
Commissioner and 4 (four) Independent Commissioner. The
number of Independent Commissioner has exceeded 50% of
the total members of the Board of Commissioners.
Board of Commissioners of bank bjb up to September 27,
2012 are as follows:
Agus Ruswendi : President Commissioner
Muhadi : Commissioner
Achmad Baraba : Independent Commissioner
Yayat Sutaryat : Independent Commissioner
Klemi Subiyantoro : Independent Commissioner
While the composition of the Board of Commissioners since
September 27, 2012 up to now are as follows:
Agus Ruswendi : President Commissioner
Muhadi : Commissioner
Achmad Baraba : Independent Commissioner
Klemi Subiyantoro : Independent Commissioner
Yayat Sutaryat : Independent Commissioner
Rudhyanto Mooduto : Independent Commissioner
Independent CommissionerIn accordance with PBI number 8/4/PBI/2006 dated January 30,
2006, as amended by Bank Indonesia Regulation number 8/14/
PBI/2006 dated October 5, 2006 and Circular Letter of Bank
Indonesia. 9/12/DPNP On May 30, 2007 on the Implementation
of Good Corporate Governance for Commercial Banks, an
Independent Commissioner is a member of the Board of
Commissioners who do not have the financial, management,
and ownership or family relationship with other Board members,
Directors and or controlling shareholder or a relationship with
a bank, which may affect its ability to act independently. In
addition to the duties and functions of supervision on the
course of general bank operations and ensure compliance with
rules and regulations, the Independent Commissioner also has
a special responsibility to represent the interests of minority
shareholders of the bank. The Independent Commissioner BJB
bank consists of 4 (four) or> 50% of Commissioners.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
211Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
210Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
211Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
210
Hubungan antara Dewan Komisaris dan DireksiSesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006
tanggal 30 Januari 2006 sebagaimana telah diubah dengan PBI
No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 serta Surat Edaran
Bank Indonesia No. 9/12/DPNP tanggal 30 Mei 2007 tentang
Pelaksanaan GCG bagi bank umum, bank bjb telah sejak lama
menerapkan pemisahan tugas, fungsi dan tanggung jawab
Direksi dan Komisaris. Selain itu, tidak terdapat hubungan
keluarga baik horisontal maupun vertikal, termasuk hubungan
karena pernikahan, sampai derajat ketiga, antara sesama
anggota Direksi, atau antar anggota Direksi dengan anggota
Dewan Komisaris, atau sesama anggota Dewan Komisaris.
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Menurut SK Dewan komisaris No.06/DK/2007
1. Melakukan pengawasan, memberi nasihat serta
mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi jalannya
kepengurusan Bank oleh Direksi serta memberikan
persetujuan atas Rencana Korporasi dan Rencana Bisnis,
serta pelaksanaan ketentuan Anggaran Dasar Bank,
Keputusan RUPS, Peraturan Bank Indonesia dan Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku.
2. Membantu serta mendorong usaha pembinaan dan
pengembangan Bank dalam mencapai visi Bank.
3. Dalam melakukan pengawasan, pembinaan, dan
pengembangan Bank, Dewan Komisaris dilarang terlibat
dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional Bank,
kecuali hal-hal lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar
atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4. Persetujuan yang diberikan Dewan Komisaris merupakan
bagian dari tugas pengawasan Dewan Komisaris sehingga
tidak menghilangkan tanggung jawab Direksi dalam
pelaksanaan kepengurusan Bank. Tugas pengawasan oleh
Dewan Komisaris tersebut merupakan upaya pengawasan
dini yang perlu dilaksanakan.
5. Melakukan tugas yang secara khusus diberikan kepada
Dewan Komisaris menurut Anggaran Dasar Bank, Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku, Peraturan Bank
Indonesia, dan/atau berdasarkan Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS).
6. Bertanggung jawab kepada RUPS.
7. Mengevaluasi laporan tahunan yang dipersiapkan oleh
Direksi serta menandatangani laporan tersebut. Penelaahan
laporan tahunan dilakukan sebelum pelaksanaan RUPS.
8. Wajib memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti
temuan audit dan rekomendasi dari Satuan Kerja Audit
Internal (SKAI) Bank, auditor eksternal, hasil pengawasan
Bank Indonesia dan/atau hasil pengawasan otoritas
lainnya.
The Relationship between the BoardsIn accordance with Bank Indonesia Regulation. 8/4/PBI/2006
dated January 30, 2006, as amended by PBI. 8/14/PBI/2006
dated October 5, 2006 and Circular Letter of Bank Indonesia.
9/12/DPNP dated May 30, 2007 on the implementation of GCG
for commercial banks, bank bjb has long been implementing
separation of duties, functions and responsibilities of Directors
and Commissioners. In addition, there are no family relationships
both horizontally and vertically, including relations by marriage,
to the third degree, among fellow members of the Board of
Directors, or between members of the Board of Directors with
members of the Board of Commissioners, or a fellow member
of the Board of Commissioners.
Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners according to SK No.06/DK/2007 of the Board1. Monitoring, advising and directing, overseeing, and
evaluating the course as well as stewardship of the Bank
by the Board of Directors approving the Corporate Plan and
Business Plan, as well as the implementation of the Bank’s
Articles of Association, Decisions of AGM, Bank Indonesia
Regulation and legislation in force.
2. Help and encourage business addvancement and
development of the Bank in achieving the vision of the
Bank.
3. In conducting the supervision, guidance, and Bank
development, the Board of Commissioners are prohibited
from engaging in strategic operational bank decision-
making, except for other things that are specified in the
statutes or regulations applicable legislation.
4. Approval by the Board of Commissioners is part of the
Board of Commissioners task of supervision that does
not eliminate the responsibilities of the Directors in the
implementation of the management of the Bank. The task
of supervision by the Board of Commissioners is an early
surveillance efforts that need to be implemented.
5. Perform tasks that are specifically granted to the Board
of Commissioners according to the Bank’s Articles of
Association, Statutory Regulations applicable, Bank
Indonesia regulations, and/or by the General Meeting of
Shareholders (GMS).
6. Be held accountable to the GMS.
7. Evaluate the annual report prepared by the Board of
Directors and signed the report. Review of annual reports is
done prior to the GMS.
8. Ensure that the Directors have been following up audit
findings and recommendations of the Bank Internal Audit
Unit, external auditors, the supervision of Bank Indonesia
and / or the supervision of other authorities.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
211Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
210
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
211Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
210
9. Melakukan pemberitahuan kepada Bank Indonesia paling
lambat 7 (tujuh) hari semenjak ditemukannya:
a. pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang
keuangan dan perbankan, dan
b. keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat
membahayakan kelangsungan usaha Bank.
Yang didasarkan pada temuan maupun rekomendasi
dari Komite-komite yang membantu Dewan Komisaris
dalam pengawasan operasional Bank. Hal-hal yang
wajib dilaporkan diatas yang belum atau tidak
dilaporkan oleh Bank dan/atau Direktur Kepatuhan
kepada Bank Indonesia.
10. Wajib menerapkan dan memastikan serta memantau
efektivitas praktik pengelolaan perusahaan yang baik (Good
Corporate Governance) dalam setiap kegiatan operasional
Bank dan bilamana perlu melakukan penyesuaian untuk
pelaksanannya pada seluruh tingkatan/jenjang.
11. Mengkaji dan menyetujui kebijakan-kebijakan yang
diusulkan oleh Direksi.
12. Mengkaji pertanggungjawaban Direksi atas pelaksanaan
kebijakan-kebijakan yang telah disetujui.
13. Mengkaji dan menyetujui Kebijakan Penyertaan Modal dan
Penyertaan Modal Sementara.
14. Mengkaji pelaksanaan Kebijakan Penyertaan Modal dan
Penyertaan Modal Sementara.
15. Melakukan pemantauan, pengarahan serta evaluasi
terhadap kinerja Direksi terutama pelaksanaan kebijakan
strategis Bank.
16. Menyusun dan melakukan pemutakhiran Pedoman Kerja
Komisaris.
17. Mengusulkan penunjukan Akuntan Publik atas rekomendasi
Komite Audit untuk melakukan audit atas laporan keuangan
Bank untuk mendapatkan persetujuan RUPS.
18. Menentukan dan melaksanakan sistem nominasi,
evaluasi, remunerasi yang transparan bagi Direksi setelah
mempertimbangkan hasil kajian Komite Remunerasi dan
Nominasi yang selanjutnya diajukan untuk memperoleh
persetujuan RUPS. Memastikan bahwa sistem remunerasi,
nominasi, evaluasi kinerja para Pejabat Bank yang
tidak menjabat sebagai anggota Direksi telah ada dan
dilaksanakan secara transparan dan konsisten.
19. 3 (tiga) bulan sebelum masa jabatan Dewan Komisaris
berakhir, Dewan Komisaris dilarang menyetujui kebijakan
Direksi yang bersifat strategis.
9. Give notice to Bank Indonesia no later than 7 (seven) days
since the discovery of:
a. violations of laws and regulations in finance and
banking field, and
b. proximities or circumstances that may endanger the
continuity of Bank activity.
Based on the findings and recommendations of the
Committees assisting the Board of Commissioners in
monitoring operations. The above stated are required
to be reported if it has not been or not reported by
the Bank and/or by Director of Compliance to Bank
Indonesia.
10. Obliged to implement and monitor the effectivity of
management practices and good Corporate Governance
in each of bank operations, and where necessary, make
adjustments to its implementation at all levels/stages.
11. Reviewing and approving policies proposed by the Board of
Directors.
12. Assessing responsibility of Board of Directors for the
implementation of policies that have been approved.
13. Reviewing and approving the Equity Policy and Temporary
Equity Policy.
14. Reviewing the implementation of the Equity Policy and
Temporary Equity Policy.
15. Monitoring, directing and evaluating the performance of the
Board of Directors, especially regarding the implementation
of the Bank strategic policy.
16. Preparing and updating the Work Guidelines for
Commissioner.
17. Proposed appointment of Certified Public Accountants on
the recommendation of the Audit Committee to audit the
financial statements of the Bank to obtain approval from
the GMS.
18. Define and implement a system of nomination, evaluation,
remuneration that is transparent to the Board of Directors
after considering the results of studies of the Remuneration
and Nomination Committee which are further proposed to
obtain the approval of the AGM. Ensure that the system
of remuneration, nomination, evaluation of performance
of the Bank officials who does not serve as a member of
the Board of Directors existed and had been done in a
transparent and consistent manner.
19. 3 (three) months prior to the term end, Board of
Commissioners is prohibited from approving policy by the
Board of Directors which are strategic in nature.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
213Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
212Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
213Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
212
Pembagian Kinerja Dewan Komisaris
Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor 06/
DK/2007:
1. Komisaris Utama bertugas untuk mengkoordinasikan
kegiatan Dewan Komisaris
2. Pembagian tugas diantara anggota Dewan Komisaris diatur
diantara anggota Dewan Komisaris dan ditetapkan oleh
Komisaris Utama
3. Untuk membantu kelancaran tugasnya, anggota Dewan
Komisaris dibantu oleh Sekretariat Komisaris yang berasal
dari pegawai bank bjb dan ditetapkan oleh Direksi
berdasarkan persetujuan Dewan Komisaris.
Pelaksanaan Tugas Dewan KomisarisPelaksanaan tugas dan fungsi pengawasan usaha yang dilakukan
oleh Dewan Komisaris selama tahun 2012 dibantu oleh Komite
Audit, Komite Pemantau Risiko, serta Komite Remunerasi dan
Nominasi. Masing-masing Komite telah menjalankan fungsinya
dalam melakukan kajian dan memberikan input kepada Dewan
Komisaris, sehingga Dewan Komisaris dapat memberikan
arahan dan rekomendasi secara tepat kepada Direksi terkait
pengelolaan usaha bank bjb secara baik dan sesuai dengan
prinsip-prinsip Good Corporate Governance.
Pada tahun 2012 Dewan Komisaris telah melakukan
pengawasan terhadap:
- Pemantauan atas pelaksanaan RBB tahun 2011 melalui
rapat gabungan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi
- Pemantauan Kinerja Keuangan bank bjb
- Pemantauan Kinerja Non Keuangan bank bjb
- Pemantauan perkembangan Good Corporate Governance
bank bjb
Evaluasi Kinerja Dewan KomisarisPenilaian kinerja anggota Dewan Komisaris difasilitasi
oleh Komite Nominasi dan Remunerasi dengan sistem self
assessment atau sistem lain yang ditetapkan oleh rapat Dewan
Komisaris.
Penilaian kinerja Dewan Komisaris dilakukan berdasarkan
kriteria sebagai berikut:
a. Kehadiran dalam rapat Dewan Komisaris,
b. Kehadiran dalam rapat Komite di tingkat Dewan
Komisaris,
c. Kinerja anggota Dewan Komisaris dapat dinilai menurut
Performance Division of the Board of CommissionersPursuant to the Decree of the Board of Commissioners No. 06/
DK/2007:
1. President Commissioner is in charge of coordinating the
activities of the Board of Commissioners.
2. The division of duties among the members of the Board
of Commissioners is set among the members of the
Board of Commissioners and specified by the President
Commissioner.
3. To help smooth their duties, members of the Board
of Commissioners is assisted by the Secretariat of the
Commissioners deriving from the employees of bank bjb,
set by the Board of Directors and approval by the Board of
Commissioners.
Task Implementation Board of CommissionersPerformance of duties and monitoring functions done by
the Board of Commissioners during the year 2012 is assisted
by the Audit Committee, Risk Monitoring Committee, and
Remuneration and Nomination Committee. Each of these
committees has its function in reviewing and providing
input to the Board of Commissioners, enabling the Board
of Commissioners to provide appropriate guidance and
recommendations to the Directors related to the proper
management of bank bjb and in accordance with the principles
of Good Corporate Governance.
In 2012 the Board of Commissioners has conducted the
monitoring of:
- Monitoring the implementation of RBP in 2011 through a
joint meeting of the Board of Commissioners and Board of
Directors
- Financial Performance Monitoring bank bjb
- Non-bank Financial Performance Monitoring bjb
- Monitoring the development of Good Corporate
Governance bank bjb
Board of Commissioners Performance EvaluationPerformance assessment of Board of Commissioners is facilitated
by the Nomination and Remuneration Committee with the self
assessment system or other systems determined by the Board of
Commissioners meeting.
Board of Commissioners performance evaluation is conducted
in the following criteria:
a. Attendance in Board of Commissioners meetings,
b. Attendance in the Committee Meeting at the Board of
Commissioners level.
c. Board member performance can be assessed by
other factors both individually and collectively, among
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
213Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
212
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
213Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
212
faktor lainnya baik secara individual maupun kolektif,
antara lain:
i. Integritas, misalnya benturan kepentingan yang
muncul,
ii. Hubungan anggota Dewan Komisaris dengan sesama
anggota Dewan Komisaris, dengan Direksi dan pihak-
pihak lain yang diatur dalam Anggaran Dasar dan
Peraturan Perundang-undangan serta Peraturan Bank
Indonesia yang berlaku.
Nama//NameProgram Pelatihan Training Program
Lokasi/Location
Periode/Priod
Achmad Baraba BaRa Risk Management Certification Refreshment Program
Jepang 12-17 November 2012
Konvensi nasional Akuntansi Yogyakarta 27-28 Juni 2012
Seminar Kesiapan Perbankan Menghadapi Kepemilikan Saham Bank Umum
Jakarta 13 September 2012
The IIA International Conference Amerika 7-15 Juli 2012
Klemi Subiyantoro BaRa Refreshment Program Senior Management Risk Summit 2012
Singapore 5-6 Desember 2012
Rudhyanto Mooduto BaRa Refreshment Program Senior Management Risk Summit 2012
Singapore 5-6 Desember 2012
Refreshment Program sertifikasi Manajemen Risiko
Bandung 19 Desember 2012
Sosialisasi Peraturan Bapepam-LK Jakarta 28-29 November 2012
Yayat Sutaryat Expand Program For BOD/BOC Jakarta 29-30 Maret 2012
Manajemen Risiko Jakarta 6 September 2012
Refreshment Program Sertifikasi Manajemen Risiko
Jakarta 9 Desember 2012
Seminar Optimalisasi Tata Kelola Keuangan Daerah
Bali 12 April 2012
Seminar Peningkatan Performa Industri Keuangan
Jakarta 11 Oktober 2012
Seminar Peningkatan Performa Industri Keuangan
Jakarta 18 Januari 2012
Sosialisasi Peraturan Bapepam LK Jakarta 28 November 2012
Workshop Laporan Strategi Anti Fraud
Jakarta 6 Juni 2012
Program Pelatihan Peningkatan Kompetensi Komisaris Tahun 2012Competence Enhancement Training Program of Commissioners
Rapat Dewan KomisarisDewan Komisaris menyelenggarakan rapat sekurang-kurangnya
setiap bulan sekali atau pada setiap waktu jika dianggap perlu
oleh salah satu atau lebih anggota Dewan Komisaris. Mekanisme
pengambilan keputusan dalam rapat Dewan Komisaris
berdasarkan atas musyawarah untuk mufakat. Apabila mufakat
tidak dapat tercapai, pengambilan keputusan didasarkan pada
suara mayoritas anggota Dewan Komisaris yang hadir atau
yang mewakili pada rapat. Apabila jumlah suara berimbang,
maka keputusan yang diajukan harus ditolak. Kuorum untuk
seluruh rapat Dewan Komisaris adalah lebih dari separuh jumlah
anggota Dewan Komisaris yang hadir atau diwakili kuasa yang
diberikan kepada salah satu Komisaris yang hadir pada rapat
tersebut.
Board of Commissioners MeetingBoard of Commissioners hold meetings at least once every
month or at any time deemed necessary by one or more
members of the Board of Commissioners. Decision-making
mechanism in the meeting of the Board of Commissioners is
based on deliberation to reach a consensus. If consensus can not
be reached, the decision is based on a majority vote of present
members of the Board of Commissioners or its representative
at the meeting. If the number of votes are equal, then the
proposed decision must be rejected. Quorum for a meeting of
the Board of Commissioners is more than half the number of
Board members present or represented by the power given to
one of the Commissioners present at such meeting.
others:
i. Integrity, such as conflict of interest that arises,
ii. Relationships with fellow members of the Board of
Commissioners, the Board of Directors and other
parties set forth in the Articles of Association and Rules
and Regulations, and Bank Indonesia regulations.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
215Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
214Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
215Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
214
Selama tahun 2012, Dewan Komisaris bank bjb telah
menyelenggarakan rapat sebanyak 47 kali, dengan tingkat
kehadiran sebagai berikut:
Tabel Kehadiran Dewan Komisaris dalam RapatTable of Attendance of the Board of Commissioners MeetingPeriode Januari-Desember 2012 January-December 2012 period
NamaName
JabatanPosition
Jumlah KehadiranTotal Attendance
JumlahTotal
Periode Januari-Oktober 20122012 January-October
Period
Periode Oktober-Desember 20122012 October-December
Period
Agus RuswendiKomisaris UtamaPresident Commissioner
33 8 41
MuhadiKomisarisCommissioner
25 2 27
Achmad BarabaKomisaris IndependenIndependent Commissioner
33 7 40
Yayat SutaryatKomisaris IndependenIndependent Commissioner
35 9 44
Klemi SubiyantoroKomisaris IndependenIndependent Commissioner
26 6 32
Rudhyanto Mooduto*Komisaris IndependenIndependent Commissioner
- 9 9
Keterangan:
* Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak 27 September 2012.
Komite Dibawah Koordinasi Dewan KomisarisHingga akhir tahun 2012, Dewan Komisaris bank bjb dibantu
oleh:
1. Komite Audit,
2. Komite Pemantau Risiko, dan
3. Komite Remunerasi dan Nominasi.
Komite AuditDalam rangka memenuhi Peraturan Bank Indonesia Nomor
8/14/2006 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia
Nomor 8/4/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate
Governance bagi Bank Umum, maka Dewan Komisaris telah
membentuk Komite Audit. Komite Audit merupakan alat
kelengkapan Dewan Komisaris yang berfungsi untuk melakukan
pengawasan atas efektivitas sistem pengendalian intern,
internal audit, proses pelaporan keuangan, sehingga Bank dapat
dikelola berdasarkan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas,
pertangungjawaban, independensi, dan kewajaran.
Pembentukan Komite Audit bank bjb juga berpedoman pada
ketentuan sebagai berikut:
a. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Badan Usaha
Milik Negara Nomor KEP-117/M-PBUMN/2002 tanggal 1
Agustus 2002 tentang Penerapan Praktik Good Corporate
Governance pada Badan Usaha Milik Negara.
During the year 2012, the Board of Commissioners meeting
was held 47 times, with attendance as follows:
Remarks:
* Menjabat sebagai Commissioner Perseroan since 27 September 2012.
Board of Commissioners CommitteesUp to the end of 2011, bank bjb Board of Commissioners were
assisted by:
1. Audit Committee,
2. Risk Monitoring Committee, and
3. Remuneration and Nomination Committee.
Audit CommitteeIn order to meet the Bank Indonesia Regulation Number
8/14/2006 on Amendments to Bank Indonesia Regulation
Number 8/4/2006 on the Implementation of Good Corporate
Governance for Banks, the Board of Commissioners has
established an Audit Committee. Audit Committee of the Board
of Commissioners are fittings whose function is to conduct
oversight of the effectiveness of internal control systems,
and internal audit, financial reporting process, enabling the
Bank to be managed based on the principles of transparency,
accountability, responsibility, independence, and fairness.
Formation of bank bjb Audit Committee is also based on the
provisions as follows:
a. State Minister for the Empowerment of State Owned
Enterprises Decision No. KEP-117/M-PBUMN/2002 dated
August 1, 2002 on the Application of Good Corporate
Governance Practices in State Owned Enterprises.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
215Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
214
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
215Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
214
b. Surat Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-41/PM/2003
tanggal 22 Desember 2003 tentang Pembentukan dan
Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.
c. Surat Keputusan Dewan Komisaris PT. Bank Jabar
Nomor: 04A/SK/DK/2007 tanggal 28 Juni 2007 Tentang
Pembentukan Komite Dan Pedoman Kerja Komite Dewan
Komisaris PT. Bank Jabar.
Dalam periode 2012 terdapat perubahan susunan Komite Audit
Bank bjb, sehingga secara keseluruhan susunan Komite Audit
Bank bjb adalah sebagai berikut:
1. Periode Januari s.d Juli 2012
Berdasarkan SK Dewan Komisaris PT BPD Jawa Barat dan
Banten,Tbk. Nomor 02/SK/DK/2011 tanggal 25 Agustus
2011 tentang Pembagian Tugas dan Pelaksanaan Jadwal
Kegiatan Dewan Komisaris serta Komite-Komite, SK
Direktur SDM Nomor 456/SK/DIR-SDM/2011 dan 596/SK/
DIR-SDM/2011
No Jabatan/Position Nama/Name Position
1. Ketua Klemi Subiyantoro Chairman
2. Anggota Achmad Baraba Member
3. Anggota Ramson Sinaga Member
4. Anggota Erick Member
2. Periode Agustus s.d. September 2012
Berdasarkan SK Dewan Komisaris PT BPD Jawa Barat dan
Banten,Tbk. Nomor 02/SK/DK/2011 tanggal 25 Agustus
2011 tentang Pembagian Tugas dan Pelaksanaan Jadwal
Kegiatan Dewan Komisaris serta Komite-Komite dan SK
Direktur SDM Nomor 438/SK/DIR-SDM/2012 dan 439/SK/
DIR-SDM/2012
No Jabatan/Position Nama/Name Position
1. Ketua Klemi Subiyantoro Chairman
2. Anggota Achmad Baraba Member
3. Anggota Ramson Sinaga Member
4. Anggota Memed Sueb Member
5. Anggota Suwarta Member
3. Periode Oktober s.d. Desember 2012
SK Dewan Komisaris PT BPD Jawa Barat dan Banten,Tbk.
Nomor 06/SK/DK/2012 tanggal 03 Oktober 2012 tentang
Perubahan Susunan Keanggotaan Komite Pada Dewan
Komisaris.
b. Head of Bapepam Decree No. Kep-41/PM/2003
dated December 22, 2003 on the Establishment and
Implementation Guidelines for the Audit Committee.
c. Decree of the Board of Commissioners of PT. Bank Jabar
Number: 04A/SK/DK/2007 dated June 28, 2007 on the
establishment of Committee and Work Guidelines for
Committee of the Board of Commissioners of PT. Bank
Jabar.
In the 2012 period there is a change in the composition of the
Audit Committee of the bank bjb, so the overall composition of
the Audit Committee are as follows bank bjb:
1. Period January - July 2012
According to the Board of Commissioners of PT SK BPD
West Java and Banten, Tbk. Number 02/SK/DK/2011
dated August 25, 2011 about the Division of Labor and
Implementation Schedule and the Board of Commissioners
Committees, SK HR Director 456/SK/DIR-SDM/2011 number
and 596/SK/DIR-SDM/2011
2. Period August - September 2012
According to the Board of Commissioners of PT SK BPD
West Java and Banten, Tbk. Number 02/SK/DK/2011
dated August 25, 2011 about the Division of Labor and
Implementation Schedule and the Board of Commissioners
Committees and SK HR Director 438/SK/DIR-SDM/2012
number and 439/SK/DIR-SDM/2012
3. Period October - December 2012
SK Board of Commissioners of PT BPD West Java and Banten,
Tbk. Number 06/SK/DK/2012 dated October 3, 2012
regarding the composition of the Board of Commissioners
Committee Membership.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
217Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
216Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
217Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
216
No Jabatan Nama/Name Position
1. Ketua Klemi Subiyantoro Chairman
2. Anggota Achmad Baraba Member
3. Anggota Rudhyanto Mooduto Member
4. Anggota Ramson Sinaga Member
5. Anggota Memed Sueb Member
6. Anggota Suwarta Member
Riwayat Hidup Singkat Anggota Komite Bank bjb
Ramson SinagaWarga Negara Indonesia. 52 tahun.
Menyelesaikan pendidikan Sarjana di bidang Ekonomi/
Akuntansi dari Universitas Padjadjaran Bandung pada tahun
1986 dan Magister Management pada Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi IPWI pada tahun 1998. Menjabat sebagai Anggota
Komite Audit bank bjb sejak tahun 2007. Jabatan lain yang
pernah atau sedang dipegang antara lain yaitu: Konsultan CIBA
(2004-sekarang); Direktur Keuangan PT Reka Jaya pada tahun
2000.
Memed SuebWarga Negara Indonesia. 51 tahun.
Menyelesaikan pendidikan Sarjana Akuntansi di STIE Tridharma
dan Universitas Padjajaran, Magister dan Doktor pada Universitas
Padjajaran. Pernah menjabat sebagai Auditor di Kantor Akuntan
Publik. Menjabat Komite Audit bank bjb periode 2007-2011 dan
kembali menjadi Komite Audit Bank bjb sejak Agustus 2012.
Jabatan lain yang pernah atau sedang dipegang antara lain:
Asisten Direktur II Pasca Sarjana Universitas Padjajaran (2009-
2011), Direktur Konsultan Manajemen PT. Mediyan Consulindo
Abadi Bandung 2005 s.d. Sekarang.
SuwartaWarga Negara Indonesia. 42 tahun.
Menyelesaikan pendidikan Akuntansi di Sekolah Tinggi
Akuntansi Negara, Sarjana Akuntansi di Universitas Satya
Negara, Sarjana Hukum di Universitas Indonesia dan Magister
dari Universitas Indonesia. Pernah menjabat sebagai komite
audit di KSO Sucofindo-Surveyor Indonesia sebelum menjabat
Komite Audit bank bjb sejak Agustus 2012. Jabatan lain yang
pernah atau sedang dipegang antara lain: Partner pada Kantor
Konsultan Hukum Bisnis JMT Law House (2009-sekarang) dan
Dosen Akuntansi dan Pajak pada Sekolah Tinggi Akuntansi
Negara (1997-sekarang). Saat ini ia telah memiliki Sertifikasi
Manajemen Risiko level IV.
Riwayat Hidup Singkat Anggota Komite Bank bjb
Ramson SinagaIndonesia citizen. 52 year.
Graduated degree in Economics / Accounting from the University
of Padjadjaran Bandung in 1986 and a Masters in Management
at the School of Economics IPWI in 1998. He served as a Member
of the Audit Committee since 2007 BJB bank. Other positions
that have or are held were: CIBA Consultant (2004-present);
Finance Director of PT Jaya Reka in 2000.
Memed SuebIndonesia citizen. 51 year.
Graduated Bachelor of Accountancy in STIE Tridharma and
Padjadjaran University, Masters and PhD at the University
of Padjadjaran. Has served as Auditor in Public Accounting
Firm. Committee Appointed bank BJB period 2007-2011 and
returned to the Audit Committee of the Bank BJB since August
2012. Other positions that have or are held include: Assistant
Director Graduate University Padjajaran II (2009-2011), Director
of Management Consultant PT. Eternal Consulindo Mediyan
London 2005 - present.
SuwartaIndonesia citizen. 42 year.
Graduated Accounting at State College of Accountancy, Master
of Accountancy at the University of Satya State, Bachelor of Law
at the University of Indonesia and a Master’s Degree from the
University of Indonesia. Has served as an audit committee in
KSO Sucofindo-Surveyor Indonesia before becoming bank BJB
Audit Committee since August 2012. Other positions that have
or are held as follows: Partner at JMT Consulting Firm Business
Law Law House (2009-present) and Lecturer of Accounting and
Tax at State College of Accountancy (1997-present). Currently
he has had level IV Certification Risk Management.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
217Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
216
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
217Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
216
Tugas dan Tanggung Jawab Komite AuditKomite Audit mendukung Dewan Komisaris dalam hal:
1. Memastikan bahwa laporan keuangan Bank dapat
dimengerti, transparan, dan dapat diandalkan.
2. Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang
dilaksanakan oleh Divisi Audit Internal maupun eksternal
sehinga dapat mencegah pelaksanaan dan pelaporan yang
tidak memenuhi standar.
3. Melakukan evaluasi kebijakan Bank yang berhubungan
dengan kepatuhan terhadap peraturan perundang-
undangan yang berlaku, etika, benturan kepentingan, dan
investigasi akan adanya kesalahan maupun kecurangan,
melalui Dewan Komisaris memberikan rekomendasi
mengenai penyempurnaan sistem pengendalian intern
Bank serta pelaksanaannya.
4. Melakukan evaluasi Rencana Kerja Divisi Audit Intern,
pelaporan, dan temuan yang signifikan.
5. Berkomunikasi dengan Direksi dan Satuan Kerja terkait
tentang status, kemajuan, dan perkembangan baru pada
permasalahan operasional yang dijumpai serta temuan
Divisi Audit Intern.
6. Memastikan bahwa Divisi Audit Intern dapat memiliki akses
langsung kepada Komite Audit dan mendorong adanya
komunikasi diluar rapat komite yang telah dijadwalkan.
7. Menciptakan jalur komunikasi langsung dengan Auditor
Eksternal/Pengawas Bank untuk membahas rencana audit,
temuan maupun laporan.
Komite Audit memiliki pedoman kerja yang dituangkan
dalam pedoman kerja Komite yang telah disetujui oleh
Dewan Komisaris. Sesuai dengan pedoman kerjanya, Komite
Audit mereview laporan keuangan dan informasi keuangan
lainnya untuk kepentingan para stakeholders, menelaah hasil
pencapaian, efektivitas, dan obyektifitas dari seluruh proses
audit internal dan eksternal, mengevaluasi kebijakan Bank
yang berhubungan dengan kepatuhan terhadap peraturan
dan perundang-undangan yang berlaku, dan memberikan
rekomendasi penyempurnaan sistem pengendalian internal
Bank.
Sehubungan dengan tugas dan tanggung jawab tersebut diatas,
Komite Audit memiliki wewenang sebagai berikut:
1. Mendapatkan informasi, melalui Dewan Komisaris,
mengenai operasional Bank, data karyawan, dana, aset
serta sumber daya Bank lainnya yang berkaitan dengan
pelaksanaan tugasnya.
2. Bekerja sama dengan Divisi Audit Intern.
3. Memberi masukan kepada Dewan Komisaris mengenai
keperluan perbaikan dalam proses audit internal, eksternal,
dan laporan keuangan Bank.
Duty and Responsibility of the Audit Committee The Audit Committee supports the Board of Commissioners in
terms of:
1. Ensure that the Bank’s financial statements is understandable,
transparent, and reliable.
2. Assess the implementation of the activities and results of
audits conducted by the Division of Internal Audit as well as
external preventing the execution and reporting that do not
meet the standards.
3. Evaluate the Bank’s policies relating to compliance with
laws and regulations, ethics, conflicts of interest, and
investigation of the existence of errors or fraud, through
the Board of Commissioners provide recommendations
to improve the Bank’s internal control system and its
implementation through the Board of Commissioners.
4. To evaluate the Division of Internal Audit Work Plan,
reporting, and significant findings.
5. Communicate with Directors and related Task Force on the
status, progress, and new developments on the operational
problems encountered as well as the findings of the Internal
Audit Division.
6. Ensuring that the Internal Audit Division have a direct access
to the Audit Committee and encourage communication
outside the committee meetings which have been
scheduled.
7. Creating a direct line of communication with the External
Auditor/Bank Controller to discuss the audit plans, findings
and reports.
The Audit Committee has a working guidelines as outlined in
the Committee Working Guidelines that had been approved by
the Board of Commissioners. Sesuai dengan pedoman kerjanya,
Komite Audit mereview laporan keuangan dan informasi
keuangan lainnya untuk kepentingan para stakeholders,
menelaah hasil pencapaian, efektivitas, dan obyektifitas dari
seluruh proses audit internal dan eksternal, mengevaluasi
kebijakan Bank yang berhubungan dengan kepatuhan terhadap
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, dan
memberikan rekomendasi penyempurnaan sistem pengendalian
internal Bank.
In connection with the duties and responsibilities mentioned
above, the Audit Committee has the authority as follows:
1. Obtain information, through the Board of Commissioners,
on Bank operations, employee data, funds, assets and other
Bank resources related to the task implementation.
2. Cooperate with the Internal Audit Division.
3. Advises the Board of Commissioners regarding the purposes
of improvement in the process of internal audit, external,
and the Bank’s financial statements.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
219Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
218Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
219Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
218
4. Melakukan evaluasi deskripsi mengenai pengendalian
internal/audit yang akan dipublikasikan dalam laporan
keuangan dan laporan pelaksanaan penerapan GCG.
5. Melakukan kajian atas independensi dan objektivitas auditor
eksternal serta merekomendasikan auditor eksternal yang
akan dipilih oleh Bank untuk mengaudit laporan keuangan
Bank, unit bisnis maupun anak perusahaan.
Secara garis besar, Komite Audit memberikan pendapat
profesional yang independen kepada Dewan Komisaris dari
hasil evaluasi dan semua risiko yang penting dipertimbangkan,
identifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian khusus dalam
bidang laporan keuangan dari Direksi, laporan dari auditor
eksternal, serta ketaatan pada peraturan perundang-undangan
dan pelaksanaan manajemen risiko.
Rapat dan Kehadiran Anggota Komite AuditSelama tahun 2012, Komite Audit telah menyelenggarakan
pertemuan sebanyak 17 kali. Berikut informasi tingkat kehadiran
Anggota Komite Audit dalam Rapat di tahun 2012:
Tabel Kehadiran Anggota Komite AuditAttendance Table of Audit Committee Members
Periode Januari-Desember 2012 January-December 2012 period
Anggota Komite AuditJumlah KehadiranTotal Attendance
Audit Committee Members
Klemi Subiyantoro 18 Klemi Subiyantoro
Achmad Baraba 11 Achmad Baraba
Rudhyanto Mooduto*) 5 Rudhyanto Mooduto*)
Ramson Sinaga 18 Ramson Sinaga
Erick**) 4 Erick**)
Memed Sueb***) 12 Memed Sueb***)
Suwarta***) 11 Suwarta***)
Keterangan :*) Anggota Komite Audit sejak Oktober 2012**) Anggota Komite Audit s.d. Juli 2012 ***) Anggota Komite Audit sejak Agustus 2012
Laporan Pelaksanaan Kegiatan Komite Audit
Komite Audit melaporkan kegiatannya kepada Dewan
Komisaris, sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan
tugas Komite Audit. Komite Audit telah melakukan tugasnya,
baik yang bersifat rutin maupun yang non-rutin.
Komite Audit selama tahun 2012 telah melaksanakan tugas
sesuai Piagam Komite Audit sebagai berikut:
1. Penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan
Bank seperti laporan keuangan, proyeksi dan informasi
keuangan lainnya. Komite Audit melakukan penelaahan
atas draft final laporan keuangan publikasi triwulanan sesuai
4. To evaluate the description of internal control/audit which
will be published in the financial statements and in the
reports of implementation of GCG.
5. Conduct a review of the independence and objectivity of
external auditors and recommends external auditors to be
appointed by the Bank to audit the financial statements of
the Bank, its subsidiaries and business units.
In broad outline, the Audit Committee provides an independent
professional opinion to the Board of Commissioners of the
evaluation and consideration of all significant risks, identify
things that need special attention in the financial statements
of the Board of Directors, reports from external auditors, and
compliance with laws and legislation and implementation of
risk management.
Meeting of Audit Committee Members and AttendanceDuring the year 2012, the Audit Committee held as 17
meetings. The following is the attendance rate of in the Audit
Committee Members in 2012:
Keterangan :*) Anggota Komite Audit sejak Oktober 2012**) Anggota Komite Audit s.d. Juli 2012 ***) Anggota Komite Audit sejak Agustus 2012
Implementation Report of Audit Committee ActivitiesThe Audit Committee will report its activities to the Board of
Commissioners as the accountability of the Audit Committee
assignments. Herein, The Audit Committee has performed its
duties, both routine and non-routine.
Audit Committee during the year 2011 has performed its duties
according to the Charter of the Audit Committee as follows:
1. Review of financial information that will be issued by Bank
as financial statements, projections, and other financial
information. The Committee reviews the final draft of
financial statements, the scheduled quarterly publication
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
219Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
218
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
219Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
218
jadual dengan memberikan beberapa saran perbaikan.
Komite Audit telah secara aktif melakukan diskusi dengan
akuntan publik dan manajemen mengenai masalah-
masalah yang perlu didiskusikan sesuai Standar Audit Seksi
380 perihal komunikasi dengan Komite Audit.
2. Evaluasi atas efektivitas pelaksanaan audit dari auditor
ekstern termasuk menelaah independensi dan objektivitas
auditor ekstern serta menelaah kecukupan pemeriksaan
yang dilakukannya untuk memastikan semua risiko yang
penting dipertimbangkan.
3. Penelaahan atas ketaatan Bank terhadap perundang-
undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan
Bank. Pengujian dan pemantauan kepatuhan yang
dilakukan oleh Bank telah diupayakan secara optimal.
Namun demikian, masih perlu dilakukan peningkatan
pengawasan secara efektif dan efisien oleh Divisi Audit
Internal dan Divisi Kepatuhan baik secara sendiri-sendiri
maupun bersinergi.
4. Pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan
audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam
rangka menilai kecukupan proses pelaporan keuangan.
Selama tahun 2012, Komite Audit telah melakukan
pemantauan dan evaluasi terhadap:
a. Pelaksanaan tugas Divisi Audit Internal (DAI). Dari hasil
evaluasi dapat disimpulkan bahwa perencanaan DAI
telah dilaksanakan sesuai dengan perencanaan audit
berbasis risiko, pelaksanaan audit dan pelaporan telah
dilakukan sesuai dengan Standar Pelaksanaan Fungsi
Audit Intern Bank (SPFAIB).
b. Kesesuaian pelaksanaan audit oleh kantor akuntan
publik dengan standar yang berlaku. Dari hasil
pemantauan dan evaluasi Komite Audit, kantor
akuntan publik telah melaksanakan sesuai dengan
Standar Auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan
Publik Indonesia.
c. Kesesuaian laporan keuangan dengan standar yang
berlaku. Komite Audit telah beberapa kali berdiskusi
tentang kesiapan dan penerapan PSAK No. 50 dan No.
55 baik dengan manajemen maupun dengan pihak
auditor dan konsultan.
d. Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan
DAI, akuntan publik dan hasil pengawasan Bank
Indonesia. Selama tahun 2012 Komite Audit melakukan
beberapa kali pertemuan dengan DAI dalam rangka
membahas temuan dan tindak lanjut temuan DAI.
Komite Audit juga menjaga jalur komunikasi langsung
dengan DAI, baik yang terjadwal dalam rapat rutin
maupun diluar jadwal rapat.
by giving some suggestions for improvement. The Audit
Committee has been actively on schedule in a discussion
with external auditors and management about the problems
that need to be discussed according to the Audit Standards
Section 380 (PSA no. 48) concerning communications with
the Audit Committee.
2. Evaluation on the effectiveness of the audit execution of the
external auditor, including reviewing the independence and
objectivity of the external auditor as well as reviewing the
adequacy of the execution to ensure all significant risks to
consider.
3. Compliance review with the Bank against any other
legislation relating to banking activities. Testing and
compliance monitoring conducted by the Bank has pursued
in an optimal efforts. However, it is necessary to improve
the effectiveness and the efficiency of supervision by the
Internal Audit Division and Compliance Division, either
individually or together.
4. Monitor and evaluate planning and execution of the audits
and monitoring the follow up of the audit results in order
to assess the adequacy of the financial reporting process.
During the year 2011, the Audit Committee has conducted
the monitoring and the evaluation of:
a. Implementation of Internal Audit Division (IAD). From
the evaluation of risk-based auditing, the execution
and reporting of the audit have been conducted in
accordance with the Standard Bank Internal Audit
Function (SPFAIB).
b. The compliance of the audit execution by public
accountant has to follow the applicable standard.
Based on the evaluation of the Audit Committee, the
appointed public accounting firm has conduct the audit
in accordance with Auditing Standards established by
Indonesian Accountants Public Association.
c. The compliance with financial reporting standards.
The Audit Committee has discussed the readiness and
the implementation of SFAS no. 50 and no. 55, both
with management and with external auditors and
consultants.
d. Monitoring the follow-up on the findings of DAI by the
Board of Directors, Public Accountant and the result
of Bank Indonesia supervision. During the year 2012
the Audit Committee conducted several meetings with
the DAI in order to discuss on the findings of DAI and
its follow-up. The Audit Committee also maintains
communication channels directly with DAI, both
scheduled in a routine meeting or outside the meeting
schedule.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
221Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
220Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
221Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
220
e. Pemberian rekomendasi mengenai penunjukkan
akuntan publik dan kantor akuntan publik kepada
Dewan Komisaris. Untuk tahun buku 2012, Tim
Pemilihan Akuntan Publik yang terdiri dari Komite
Audit dan unsur manajemen telah melakukan proses
pemilihan akuntan publik untuk melakukan audit atas
Laporan Keuangan Konsolidasi bank bjb. Tim telah
mengusulkan dan Dewan Komisaris telah menetapkan
Kantor Akuntan Publik Ernst and Young sebagai Auditor
Independen.
Komite Audit juga melakukan beberapa tugas lain yang
diberikan oleh Dewan Komisaris. Di tahun 2012, Komite
Audit memperoleh beberapa penugasan khusus oleh Dewan
Komisaris, diantaranya memberikan masukan terhadap
pembahasan Rencana Bisnis Bank.
Independensi Anggota Komite AuditNominasi untuk calon anggota Komite Audit harus di-review
oleh Komite Remunerasi dan Nominasi (KRN). Seperti telah
ditetapkan oleh KRN, setiap anggota komite harus bersifat
independen. Kualifikasi penugasan dan fungsi dari Komite
Audit harus tunduk kepada aturan yang berlaku dari Bapepam-
LK, Bursa Efek Indonesia serta Bank Indonesia.
Komite Remunerasi dan NominasiKomite Remunerasi dan Nominasi bank bjb dibentuk berdasarkan
Keputusan Dewan Komisaris PT. Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten Nomor 04A/SK/DK/2007 tanggal 28
Juni 2007 tentang Pembentukan Komite dan Pedoman Kerja
Komite Dewan Komisaris, Keputusan Dewan Komisaris Nomor
02/SK/DK/2011 tanggal 25 Agustus 2011 tentang Pembagian
Tugas dan Pelaksanaan Jadwal Kegiatan Dewan Komisaris serta
Komite-komite. Berdasarkan posisi 31 Desember 2012, susunan
Komite Remunerasi dan Nominasi bank bjb adalah sebagai
berikut:
Periode Januari-Oktober 2012Berdasarkan SK Dewan Komisaris PT Bank Pembangunan
Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. nomor 02/SK/DK/2011
tanggal 25 Agustus 2011 tentang Pembagian Tugas dan
Pelaksanaan Jadwal Kegiatan Dewan Komisaris serta Komite-
komite sebagai berikut:
e. Providing recommendations on the nominations of
public accountants and public accounting firm to
the Board of Commissioners. For fiscal year book of
2011, the selection team consisting of Certified Public
Accountants Audit Committee and management
elements have made the selection process of public
accountants to audit the Consolidated Financial
Statements of bank bjb. The team has proposed and
give a reference and the Board of Commissioners has
appointed Ernst and Young as a public accounting
firm.
The Audit Committee has also performed some other tasks
given by the Commissioners. In 2011, the Audit Committee
obtained several special assignments by the Commissioner, such
as providing input to the discussion of Business Plan.
The Audit Committee Members IndependenceNominations of candidates for members of the Audit Committee
shall be reviewed by the Remuneration and Nomination
Committee (RNC). As has been established by the RNC, each
committee member must be independent. Qualification of
assignments and functions of audit committees should be
subject to applicable rules of Bapepam-LK, Indonesia Stock
Exchange and Bank Indonesia.
Remuneration and Nomination CommitteeRemuneration and Nomination Committee was established by
decision of the Board of Commissioners of PT Bank Pembangunan
Daerah Jawa Barat dan Banten No. 04A/SK/DK/2007 dated
June 28, 2007 on the establishment of the Committee and
Guidelines Committee Board of Commissioners, Commissioner
Decision No. 02/SK/DK/2011 dated August 25, 2011 about the
Division of Labor and Implementation Schedule activities of the
Board of Commissioners and committees. Based on the position
of December 31, 2012, the composition of the Nomination and
Remuneration Committee are as follows BJB bank:
Period January-October 2012According to the Board of Commissioners of PT SK Regional
Development Bank of West Java and Banten, Tbk. 02/SK/
DK/2011 number dated August 25, 2011 about the Division
of Labor and Implementation Schedule and the Board of
Commissioners Committees as follows:
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
221Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
220
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
221Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
220
No Jabatan/Position Nama/Name Position
1. Ketua Yayat Sutaryat Chairman
2. Anggota (Komisaris Non Independen) Agus Ruswendi Member (Komisaris Non Independen)
3. Anggota (Komisaris Independen) Klemi Subiyantoro Member (Komisaris Independen)
4. AnggotaPemimpin Divisi SDM/
Head of Division Human CapitalMember
Periode Oktober-Desember 2012Berdasarkan SK Dewan Komisaris PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten, Tbk. nomor 06/SK/DK/2012 tanggal
03 Oktober 2012 tentang Perubahan Susunan Keanggotaan
Komite pada Dewan Komisaris sebagai berikut :
No Jabatan/Position Nama/Name Position
1. Ketua Yayat Sutaryat Chairman (Komisaris Independen)
2. Anggota (Komisaris Non Independen) Agus Ruswendi Member (Komisaris Non Independen)
3. Anggota (Komisaris Independen) Klemi Subiyantoro Member (Komisaris Independen)
4. Anggota (Komisaris Non Independen) Muhadi Member (Komisaris Non Independen)
5. Anggota (Komisaris Independen) Rudhyanto Mooduto Member (Komisaris Independen)
6. AnggotaPemimpin Divisi SDM/
Head of Division Human CapitalMember
Riwayat Hidup Singkat Anggota Komite Remunerasi dan
Nominasi Khusus bagi anggota diluar Komisaris
Periode Januari-Oktober 2012Pemimpin Divisi SDM
Nama : Rahmat
Jabatan : Pemimpin Divisi SDM
Karir di bank bjb : Bekerja pada bank bjb
sejak tahun 1982
Periode Oktober-Desember 2012Nama : Neneng Hayati
Jabatan : Pemimpin Divisi SDM
Karir di bank bjb : Bekerja pada bank bjb
sejak tahun 1992
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi dan NominasiBerdasarkan Peraturan Bank Indonesia tentang Pelaksanaan
Good Corporate Governance yang telah dituangkan dalam
program kerja Komite, secara garis besar Komite Remunerasi
dan Nominasi mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai
berikut:
1. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi dan
memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris,
mengenai kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan
Direksi untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang
Period October-December 2012According to the Board of Commissioners of PT SK
Regional Development Bank of West Java and Banten,
Tbk. 06/SK/DK/2012 number dated October 3, 2012
regarding the composition of membership of the
Committee at the Board of Commissioners as follows:
Curriculum Vitae Member of the Remuneration and Nomination
Special for members outside of Commissioners
Period January-October 2012Head of Human Resources Division
Name : Rahmat
Position : Head of Human Resorces Division
Career in bjb : since 1982
Periode Oktober-Desember 2012Nama : Neneng Hayati
Jabatan : Head of Human Resorces Division
Career in bjb : since 1992
Duty and Responsibility of the Remuneration and Nomination CommitteeBased on Bank Indonesia Regulation on the Implementation of
Good Corporate Governance which has been outlined in the
Committee’s work program, an outline of the Remuneration
and Nomination Committee has the duties and responsibilities
as follows:
1. Evaluate the remuneration policy and make recommendations
to the Board of Commissioners, regarding the remuneration
policy for the Board of Commissioner to be submitted to
the General Meeting of Shareholders and evaluation of the
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
223Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
222Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
223Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
222
Saham dan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi bagi
Pejabat Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan untuk
disampaikan kepada Direksi.
2. Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem
serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota
Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris
untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang
Saham.
3. Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan
Komisaris dan/atau Direksi kepada Dewan Komisaris untuk
disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham
4. Memberikan rekomendasi mengenai Pihak Independen
yang akan menjadi anggota Komite untuk Komite Audit
dan Komite Pemantau Risiko.
5. Melakukan evaluasi atas pelaporan kebijakan SDM dan
memberikan saran untuk perbaikan/peningkatannya.
6. Memfasilitasi penilaian kinerja anggota Dewan Komisaris
dan Direksi dan menyampaikan saran serta evaluasi
terhadap Key Performance Indicator.
7. Melakukan self assessment dalam pelaksanaan tugasnya,
serta melaksanakan tugas khusus yang diberikan Dewan
Komisaris.
Rapat dan Kehadiran Anggota Komite Remunerasi dan NominasiSelama tahun 2012, Komite Remunerasi dan Nominasi telah
menyelenggarakan pertemuan sebanyak 13 kali. Berikut
informasi tingkat kehadiran Anggota Komite Remunerasi dan
Nominasi dalam rapat di tahun 2012:
NamaName
Jumlah KehadiranTotal Attendance
JumlahTotal
Periode Januari-Oktober 20122012 January-October
Period
Periode Oktober-Desember 20122012 October-December
Period
Yayat Sutaryat 17 2 19
Agus Ruswendi 11 2 13
Klemi Subiyantoro 13 2 15
Rudhyanto Mooduto - 3 3
Muhadi - 3 3
Pemimpin Divisi Sdm *) 13 3 16
Keterangan:*) Pemimpin Divisi SDM periode Januari-Oktober 2012 adalah Rahmat Pemimpin Divisi SDM periode Oktober-Desember 2012 adalah Neneng Hayati
Independensi Komite Remunerasi dan Nominasi
Periode Januari - Oktober 2012 Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi sebanyak 4 (empat)
orang terdiri dari 2 (dua) orang Komisaris Independen, 1 (satu)
orang Komisaris Non Independen dan 1 (satu) orang pejabat ex
officio dari Pemimpin Divisi SDM
remuneration policy for Executive Officers and employees
as a whole to be submitted to the Directors.
2. Develop and provide recommendations on the system and
election and/or replacement procedures of member of
the Board of Commissioners and Directors to the Board of
Commissioners for submission to the General Meeting of
Shareholders.
3. Provide recommendations on candidates for the Board of
Commissioners and/or Board of Directors to the Board of
Commissioners for submission to the General Meeting of
Shareholders.
4. Provide recommendations on the Independent Party who
will be members of the Committee to the Audit Committee
and Risk Management Committee.
5. To evaluate the reporting of HR policies and make
suggestions for its improvement/enhancement.
6. Facilitate the performance assessment of members of the
Board of Commissioners and Directors and deliver advice
and evaluation of Key Performance Indicators.
7. Conduct self assessment in the execution of its duty, as
well as carrying out specific duties given by the Board of
Commissioners.
Meeting of Remuneration and Nomination Committee Members and AttendanceDuring the year 2011, the Remuneration and Nomination
Committee meetings have been held 13 times. The following is
the attendance rate information Member of the Remuneration
and Nomination Meeting in 2012:
Remarks:*) Pemimpin Divisi SDM periode Januari-Oktober 2012 adalah Rahmat Pemimpin Divisi SDM periode Oktober-Desember 2012 adalah Neneng Hayati
Independence of the Remuneration and Nomination Committee
Periode Januari - Oktober 2012 Remuneration and Nomination Committee Member 4 (four)
people consisting of 2 (two) Independent Commissioner, 1
(one) Non Independent Commissioner and 1 (one) ex officio
officer of the leader of the Human Resources Division.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
223Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
222
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
223Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
222
Periode Oktober-Desember 2012 Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi sebanyak 6 (enam)
orang terdiri dari 3 (tiga) orang Komisaris Independen, 2 (dua)
orang komisaris, 1 (satu) orang pejabat ex officio dari Pemimpin
Divisi SDM.
Laporan Pelaksanaan Kegiatan Komite Remunerasi dan NominasiDalam rapat sepanjang tahun 2012, Komite Remunerasi dan
Nominasi telah melakukan pembahasan terhadap hal-hal
sebagai berikut:
1. Pembahasan mengenai remunerasi (review formula gaji,
tantiem, kendaraan dinas)
2. Pembahasan lanjutan mengenai remunerasi (review formula
gaji, tantiem, kendaraan dinas)
3. Tindaklanjut bank atas hasil konsekuensi tidak lulus fit and
proper test Calon Direksi atau Direksi terpilih RUPS
4. Pembahasan Penetapan Remunerasi Pengurus bank bjb
5. Pembahasan Pedoman Kerja Komite Remunerasi dan
Nominasi
6. Pembahasan Tugas Komite remunerasi dan Nominasi/
Penyusunan Draft Sistem dan Prosedur Pemilihan atau
penggantian anggota Dewan Komisaris
7. Laporan Triwulanan periode Januari - Maret 2012
8. Pembahasan surat Direksi No. 290/Dir-KH/2012 tanggal 22
Mei 2012 tentang laporan hasil fit and proper test pengurus
bank bjb
9. Pembahasan Tenaga Kontrak bank bjb
10. Pembahasan Tenaga PKWT bank bjb
11. Pembahasan Draft Pedoman Penerimaan Calon Pengurus
bank bjb
12. Pembahasan calon anggota Komite Audit dari pihak
independen
13. Pembahasan time schedule proses seleksi calon pengurus
oleh Komite Remunerasi dan Nominasi
14. Pembahasan TOR untuk pemilihan konsultan
15. Pembahasan Pedoman Penerimaan Calon Pengurus
PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,
Tbk
16. Pembahasan persyaratan pendaftar calon pengurus
17. Pembahasan Persiapan dan Pelaksanaan Seleksi Administrasi
Calon Direksi bank bjb Tahun 2012 oleh KRN
18. Pembahasan Hasil Assessment Calon Anggota Direksi
PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,
Tbk
19. Pelaksanaan Asesmen Calon Anggota Komisaris bank bjb
tahun 2012 oleh Komite Remunerasi dan Nominasi
20. Pembahasan penyusunan Rencana Kerja Komite Remunerasi
dan Nominasi tahun 2013
Periode Oktober-Desember 2012 Members of the Remuneration and Nomination Committee 6
(six) people consisting of 3 (three) Independent Commissioner,
2 (two) commissioners, 1 (one) ex officio officer of the Division
of Human Resources Leader.
Laporan Pelaksanaan Kegiatan Komite Remunerasi dan Nominasi Dalam rapat sepanjang tahun 2012, Komite Remunerasi dan
Nominasi telah melakukan pembahasan terhadap hal-hal
sebagai berikut:
1. Pembahasan mengenai remunerasi (review formula gaji,
tantiem, kendaraan dinas)
2. Pembahasan lanjutan mengenai remunerasi (review formula
gaji, tantiem, kendaraan dinas)
3. Tindaklanjut bank atas hasil konsekuensi tidak lulus fit and
proper test Calon Direksi atau Direksi terpilih RUPS
4. Pembahasan Penetapan Remunerasi Pengurus bank bjb
5. Pembahasan Pedoman Kerja Komite Remunerasi dan
Nominasi
6. Pembahasan Tugas Komite remunerasi dan Nominasi/
Penyusunan Draft Sistem dan Prosedur Pemilihan atau
penggantian anggota Dewan Komisaris
7. Laporan Triwulanan periode Januari - Maret 2012
8. Pembahasan surat Direksi No. 290/Dir-KH/2012 tanggal 22
Mei 2012 tentang laporan hasil fit and proper test pengurus
bank bjb
9. Pembahasan Tenaga Kontrak bank bjb
10. Pembahasan Tenaga PKWT bank bjb
11. Pembahasan Draft Pedoman Penerimaan Calon Pengurus
bank bjb
12. Pembahasan calon anggota Komite Audit dari pihak
independen
13. Pembahasan time schedule proses seleksi calon pengurus
oleh Komite Remunerasi dan Nominasi
14. Pembahasan TOR untuk pemilihan konsultan
15. Pembahasan Pedoman Penerimaan Calon Pengurus
PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,
Tbk
16. Pembahasan persyaratan pendaftar calon pengurus
17. Pembahasan Persiapan dan Pelaksanaan Seleksi Administrasi
Calon Direksi bank bjb Tahun 2012 oleh KRN
18. Pembahasan Hasil Assessment Calon Anggota Direksi
PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,
Tbk
19. Pelaksanaan Asesmen Calon Anggota Komisaris bank bjb
tahun 2012 oleh Komite Remunerasi dan Nominasi
20. Pembahasan penyusunan Rencana Kerja Komite Remunerasi
dan Nominasi tahun 2013
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
225Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
224Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
225Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
224
Komite Pemantau RisikoKomite Pemantau Risiko (KPR) bjb merupakan salah satu
komite yang dibentuk Dewan Komisaris Bank dalam rangka
mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung
jawabnya, sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bank
Indonesia Nomor 8/4/PBI/2006 tentang pelaksanaan Good
Corporate Governance bagi Bank Umum.
KPR dibentuk berdasarkan Keputusan Dewan komisaris
PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,Tbk.
Nomor 04A/SK/DK/2009, tanggal 28 Juni 2007, Tentang
Pembentukan Komite dan Pedoman Kerja Komite Dewan
Komisaris, Keputusan Dewan Komisaris, Nomor 02/SK/
DK/2011, Tanggal 25 Agustus 2011, Tentang Pembagian Tugas
dan Pelaksanaan Jadwal Kegiatan Dewan Komisaris serta
komite-komite.
Susunan Ketua dan Anggota KPR
Periode Januari – Oktober 2012Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris PT. BPD Jawa
Barat dan Banten, Tbk. Nomor 02/SK/DK/2011 tanggal 25
Agustus 2011 tentang Pembagian Tugas dan Pelaksanaan
Jadwal Kegiatan Dewan Komisaris serta Komite – komite.
Posisi Nama/Name Position
Ketua Achmad Baraba Chairman
Anggota Muhadi Member
Anggota Poppy Sofia Koeswayo Member
Anggota Nury Effendi Member
Periode Oktober – Desember 2012Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris PT. BPD Jawa
Barat dan Banten, Tbk. Nomor 06/SK/DK/2011 tanggal 3
Oktober 2012 tentang Perubahan Susunan Keanggotaan
Komite pada Dewan Komisaris.
Posisi Nama/Name Position
Ketua Achmad Baraba Chairman
Anggota Yayat Sutaryat Member
Anggota Rudhyanto Mooduto Member
Anggota Poppy Sofia Koeswayo Member
Anggota Nury Effendi Member
Risk Monitoring CommitteeRisk Monitoring Committee (RMC) bjb is one of the committee
established by the Board of Commissioners in order to support
the effectivity of tasks and responsibilities implementations, as
stipulated in Bank Indonesia Regulation Number 8/4/PBI/2006
on the implementation of Good Corporate Governance for
Banks.
RMC was established by the decision of the Board of
Commissioners of PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat
dan Banten, Tbk. Number 04A/SK/DK/2009, dated June
28, 2007, on the establishment of the Committee and the
Working Committee Guidelines Board, decision of the Board
of Commissioners, 02/SK/DK/2011 Number, Date August
25, 2011, on the Establishment of Committee and Board of
Commissioners Committees Work Guidelines.
Chairman and Members of RMC
Periode Januari – Oktober 2012Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris PT. BPD Jawa
Barat dan Banten, Tbk. Nomor 02/SK/DK/2011 tanggal 25
Agustus 2011 tentang Pembagian Tugas dan Pelaksanaan
Jadwal Kegiatan Dewan Komisaris serta Komite – komite.
Periode Oktober – Desember 2012Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris PT. BPD Jawa
Barat dan Banten, Tbk. Nomor 06/SK/DK/2011 tanggal 3
Oktober 2012 tentang Perubahan Susunan Keanggotaan
Komite pada Dewan Komisaris.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
225Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
224
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
225Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
224
Riwayat Hidup Singkat Anggota Komite Pemantau Risiko
Nury EffendiWarga Negara Indonesia berusia 56 tahun. Menyelesaikan
pendidikan Sarjana Ekonomi di Universitas Padjadjaran Bandung
tahun 1983, Magister of Art dari University of Ohio State tahun
1987 dan mendapatkan gelar Doktor di bidang ekonomi dari
University of Oklahoma tahun 2000.
Menjabat sebagai anggota Komite Pemantau Risiko bank bjb
sejak tahun 2007 dan jabatan lain yang pernah dipegang antara
lain :
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran (1984 –
sekarang), Pembantu Dekan Bidang Akademik FEB Universitas
Padjadjaran (2009 – sekarang), Peneliti Senior LP3E Fakultas
Ekonomi Universitas Padjadjaran (2000 – sekarang).
Poppy Sofia KoeswoyoWarga Negara Indonesia berusia 50 tahun. Menyelesaikan
pendidikan Sarjana Ekonomi Bidang Akuntansi dari Universitas
Padjadjaran Bandung tahun 1987, Master of Science in
Accountancy (MSA) dari University of Kentucky at lexington
USA tahun 1994, dan mendapatkan gelar Doktor Manajemen
Bisnis dari Universitas Padjadjaran tahun 2009.
Menjabat sebagai anggota Komite pemantau Risiko bank bjb
sejak tahun 2011 dan jabatan lain yang pernah dipegang antara
lain :
Dosen Fakultas Ekonomi (1992 – sekarang), Kantor Akuntan
Publik Roebiandini dan Rekan (1996 – sekarang), Anggota
Komite GCG PT pembangkit Jawa Bali (2007 – 2010).
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko
Tugas utama Komite Pemantau Risiko adalah:
1. Mengevaluasi Implementasi kebijakan manajemen
risiko termasuk memantau pelaksanaan tugas Komite
Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko
(SKMR).
2. Memantau pelaksanaan manajemen risiko pada risk taking
unit.
3. Mengkaji Rencana Bisnis Bank (RBB) sebelum mendapat
persetujuan Dewan Komisaris, khususnya yang terkait
dengan risiko-risiko yang akan dihadapi oleh Bank.
4. Memantau dan memberikan tanggapan atas laporan
realisasi rencana bisnis.
5. Memonitor risiko yang dihadapi Bank dan memastikan
bahwa Direksi telah melakukan mitigasi risiko-risiko
tersebut.
A Brief History of the Risk Monitoring Committee Members
Nury EffendiWarga Negara Indonesia berusia 56 tahun. Menyelesaikan
pendidikan Sarjana Ekonomi di Universitas Padjadjaran Bandung
tahun 1983, Magister of Art dari University of Ohio State tahun
1987 dan mendapatkan gelar Doktor di bidang ekonomi dari
University of Oklahoma tahun 2000.
Menjabat sebagai anggota Komite Pemantau Risiko bank bjb
sejak tahun 2007 dan jabatan lain yang pernah dipegang antara
lain :
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran (1984 –
sekarang), Pembantu Dekan Bidang Akademik FEB Universitas
Padjadjaran (2009 – sekarang), Peneliti Senior LP3E Fakultas
Ekonomi Universitas Padjadjaran (2000 – sekarang).
Poppy Sofia KoeswoyoWarga Negara Indonesia berusia 50 tahun. Menyelesaikan
pendidikan Sarjana Ekonomi Bidang Akuntansi dari Universitas
Padjadjaran Bandung tahun 1987, Master of Science in
Accountancy (MSA) dari University of Kentucky at lexington
USA tahun 1994, dan mendapatkan gelar Doktor Manajemen
Bisnis dari Universitas Padjadjaran tahun 2009.
Menjabat sebagai anggota Komite pemantau Risiko bank bjb
sejak tahun 2011 dan jabatan lain yang pernah dipegang antara
lain :
Dosen Fakultas Ekonomi (1992 – sekarang), Kantor Akuntan
Publik Roebiandini dan Rekan (1996 – sekarang), Anggota
Komite GCG PT pembangkit Jawa Bali (2007 – 2010).
Duty and Responsibility of Risk Monitoring Committee
The main task of the Risk Monitoring Committee are:
1. Evaluate the implementation of risk management policies,
including monitoring the performance duties of the Risk
Management Committee and The Risk Management Unit
(SKMR).
2. Monitor the implementation of risk management on the
risk taking unit.
3. Assessing the Bank Business Plan B (RBB) prior to obtaining
approval of the Board of Commissioners, especially those
related to the risks to be encountered by the Bank.
4. Monitor and respond to the report of the realization of
business plans.
5. Monitor the risks faced by the Bank and ensure that the
Board of Directors have conducted mitigation to those
risks.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
227Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
226Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
227Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
226
Evaluasi atas pelaksanaan kebijakan pengelolaan risiko
merekomendasikan penyempurnaan infrastruktur dan
metodologi pengukuran risiko. Secara berkala, Komite
Manajemen Risiko melakukan penyempurnaan kebijakan dan
pedoman pengelolaan risiko agar dapat digunakan untuk dasar
pengambilan keputusan bisnis bank bjb.
Berkaitan dengan tugas pemantauan pelaksanaan tugas SKMR,
Komite Pemantau Risiko telah mengevaluasi laporan Profil
Risiko Bank, meliputi risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas,
risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategi,
dan risiko kepatuhan. Hingga akhir tahun 2012 telah terjadi
pengelolaan risikio yang semakin baik dibuktikan dengan
peningkatan risk awareness di mayoritas risk taking unit.
Metode pengukuran risiko dan pengendaliannya terus menerus
disempurnakan oleh SKMR.
Laporan Pelaksanaan Kegiatan Komite Pemantau Risiko Tahun 2012Laporan Pelaksanaan Kegiatan Komite Pemantau Risiko Dalam
Rapat, Komite Pemantau Risiko diantaranya telah membahas:
1. Pelaksanaan manajemen risiko dalam operasional Bank.
2. Evaluasi risk philosophy dan risk assesment Bank.
3. Evaluasi risk profile Bank.
4. Temuan-temuan yang berpotensi risiko tinggi terhadap
operasional Bank.
5. Masalah-masalah spesifik yang berkaitan dengan
manajemen risiko.
Kegiatan KPR Tahun 2012Sesuai pedoman kerja KPR, maka pada tahun 2012 disusun
rencana kerja sebagai berikut:
No Kegiatan Sesuai Program Kerja KPR Tahun 2012 2012 RMC Activity Program
1. Menyusun rencana kerja tahunan Komite sesuai arahan Dewan Komisaris dan ketentuan yang berlaku;a. Rencana kerja KPR tahun 2012 diselesaikan bulan Januari tahun
2012b. Pembahasan laporan realisasi kegiatan KPR semester II tahun 2011
diselesaikan bulan Februari 2012c. Pembahasan dan laporan realisasi kegiatan KPR semester I tahun
2012 diselesaikan bulan September 2012d. Pembahasan KPR dengan Dewan Komisaris tentang rencana kerja
KPR yang masih harus dilaksanakan sampai dengan akhir tahun 2012
Prepare the Committee’s annual work plan as directed by the Commissioner and the applicable regulations of the Bank
2. Mengevaluasi implementasi kebijakan manajemen risiko dan pelaksanaannya sesuai Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/23/DNPN serta melaporkan dan memberikan rekomendasi berdasarkan hasil evaluasi kepada Dewan Komisaris dengan hasil sebagai berikut :a. Profil risiko triwulanan bank bjb baik individual, maupun konsolidasi
selama tahun 2011 dan triwulan berjalan tahun 2012,b. Profil risiko bank bjb pada triwulan IV tahun 2011 adalah low
dengan trend stabil sampai dengan triwulan III tahun 2012,c. Risiko kredit bank bjb triwulan IV tahun 2011 adalah 1.2% d. Risiko kredit, risiko pasar, risiko strategi, risiko kepatuhan, dan risiko
reputasi adalah lowe. Risiko likuiditas, risiko operasional, dan risiko hukum adalah low to
moderate
Evaluating the implementation of risk management policies and practices, and report as well as make recommendations based on the evaluation results
to the Board of Commissioners
Evaluation on the implementation of risk management policies
and recommend infrastructure improvements and methodologies
of risk measurement. Periodically, the Risk Management
Committee improve its risk management policies and guidelines
to be used as a base of bank bjb business decisions.
In association with the task of monitoring the duties performance
of SKMR, Risk Monitoring Committee has evaluated the Bank’s
Risk Profile reports, including credit risk, market risk, liquidity
risk, operational risk, legal risk, reputation risk, strategic risk,
and compliance risk. By the end of 2011 there has been better
risk management as evidenced by an increase in risk awareness
in the majority of risk-taking unit. Risk measurement method
and its control is continuously being perfected bt SKMR.
Activities Report Risk Monitoring Committee Year 2012Activities Report of Risk Monitoring Committee Meeting, of
which Risk Monitoring Committee has been discussing:
1. Implementation of risk management in Bank operations.
2. Evaluation of Bank risk philosophy and risk assessment.
3. Evaluation of Bank risk profile.
4. Findings of high risk potential in Bank operations.
5. Specific issues related to risk management.
2012 RMC ActivitiesIn accordance with the RMC Guidelines, 2012 work plan was
prepared as follows:
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
227Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
226
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
227Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
226
No Kegiatan Sesuai Program Kerja KPR Tahun 2012 2012 RMC Activity Program
3. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan tugas Satuan Kerja yang menjalankan fungsi Manajemen Risiko melalui :a. Rapat koordinasi sesuai kebutuhan yaitu bulan Februari, Mei, Juni,
September, dan Oktober tahun 2012b. Diskusi dan telaahan atas program kerja Satuan Manajemen risikoc. Diskusi dan telaah mendesain mekanisme risk tolerance dan risk
cultured. Diskusi pengembangan metode dan tools pengukuran risiko pasar
pada dealing roome. Diskusi dan pengembangan metode perhitungan limit setiap sektor
industrif. Knowledge sharing: dampak krisis Eropa terhadap perbankan
Indonesia
Monitoring and evaluating the implementation of the Task Force job that runs the risk management function in order to make recommendations to
the Board of Commissioners
4. Mengkaji dan mengevaluasi pertanggungjawaban Direksi atas pelaksanaan manajemen risiko yang dilakukan melalui :a. Rapat koordinasi dengan Komite Audit membahas temuan hasil
pemeriksaan Bank Indonesia dan progres tindak lanjutb. Pembahasan laporan pengawasan Dewan Komisaris setiap semester
Assess and evaluate the Directors responsibility in relation with the implementation of risk management conducted
5. Mengkaji dan mengevaluasi atas usulan Direksi yang terkait dengan pelaksanaan manajemen risiko yang memerlukan persetujuan Dewan Komisarisa. Evaluasi risiko produk baru yaitu derivative cross currency swap dan
interest rate swap bulan Juni tahun 2012b. Evalusi risiko produk baru e-banking, sampai akhir tahun 2012
dinyatakan masih harus melengkapi.
Reviewing and evaluating the proposals of the Board of Directors relating to the implementation of risk management requiring the approval of the
Commissioner
6. Mengevaluasi, mengkaji dan memberikan rekomendasi atas rencana bisnis dan rencana kerja sebelum mendapat persetujuan Dewan Komisaris, khususnya yang terkait dengan risiko-risiko yang akan dihadapi oleh Bank melalui telaahan draft RBB tahun 2013 pada bulan Oktober 2012.
Evaluate, assess and provide recommendations on the business plan and work plan prior to obtaining the approval of the Board of Commissioners,
specifically those related to the risks which will be encountered by the Bank
7. Memantau dan/atau memberikan tanggapan atas laporan realisasi rencana bisnis dan rencana kerja melalui laporan pengawasan Dewan Komisaris semester 2 tahun 2011 bulan Februari dan Maret tahun 2012 dan semester I tahun 2012 bulan Juli dan Agustus tahun 2012. Seluruh target RBB tahun 2012 semester I dapat direalisasikan kecuali investasi pada aset tetap.
Monitor and/or to respond to the report of the realization of business plans and work plans
8. Mengevaluasi perkembangan portofolio pinjaman melalui koordinasi dengan Komite Audit bulan Juli dan Desember 2012
Evaluate the development of the loan portfolio
9. Memantau restrukturisasi pinjaman, penghapusbukuan pinjaman dan recovery pinjaman melalui koordinasi dengan Komite Audit bulan Juli dan Desember 2012
monitor the restructuring of loans, loan write offs and recoveries
10. Memonitor risiko bank wide yang dihadapi Bank dan memastikan bahwa Direksi telah melakukan mitigasi risiko-risiko tersebut melalui pembahasan profil risiko triwulanan
Monitor the bank wide risks faced by banks and ensure that the Directors have mitigated those risks
11. Mengkaji ulang secara berkala terhadap kebijakan dan strategi usaha Bank dan memastikan bahwa Direksi telah memantau efektifitas pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern melalui :a. Pembahasan dan diskusi laporan hasil pemeriksaan Satuan
Kerja Audit Internal ke cabang-cabang maupun Divisi tentang pelaksanaan kepatuhan SOP dan IT bulan November 2012
b. Pembahasan tentang laporan pemeriksaan oleh Bank Indonesia dan tindak lanjut yang belum diselesaikan, dilaksanakan pada bulan Oktober, November, dan Desember 2012
Periodically reviewing the policy and the Bank’s business strategy and ensuring that the Directors has been monitoring the effectivity of Internal
Control System
12. Melakukan penelaahan atas informasi yang berkaitan dengan manajemen risiko dalam laporan-laporan yang akan dipublikasikan Bank, berkoordinasi dengan Satuan Kerja Internal Audit dan Komite Audit ;a. Laporan Keuangan akhir tahun 2011, pada bulan Februari dan
Maret tahun 2012b. Laporan Keuangan semester I tahun 2012, pada bulan Agustus
tahun 2012c. Diskusi dan telaahan hasil audit internal ke Divisi Mikro, bulan Juni
2012
Evaluating the results of compliance monitoring of the Bank Indonesia Regulation and applicable legislations
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
229Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
228Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
229Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
228
No Kegiatan Sesuai Program Kerja KPR Tahun 2012 2012 RMC Activity Program
13. Melakukan penelaahan atas pengelolaan manajemen risiko dan kepatuhan atas peraturan dan perundang-undangan yang berlaku bersama dengan manajemen, auditor eksternal, Divisi Audit Intern serta Satuan Kerja yang menjalankan fungsi Manajemen Risikoa. Telaah profil risiko dan RCCR triwulan IV tahun 2011, bulan Maret
tahun 2012b. Telaah profil risiko dan RCCR triwuan I tahun 2012, bulan Mei 2012c. Telaah profil risiko triwulan dan RCCR II tahun 2012, bulan Agustus
2012d. Telaah profil risiko triwulan III dan RCCR tahun 2012, bulan Oktober
2012
Provide inputs to the Board of Commissioners in order to repair and develop of the bank’s risk management policy
14. Mengkaji risk philosophy yang telah ditetapkan Bank dan memastikan bahwa risk philosophy tersebut telah direfleksikan pada tiap kebijakan Bank dan dikomunikasikan kepada seluruh Pegawai Bank sehingga dapat terbentuk budaya risiko (risk culture) yang kondusif melaluia. Pembahasan strategi penetapan risk philosophy dan risiko (risk
culture) melalui penggunaan jasa konsultan manajemen risikob. Pembahasan rencana survey pemahaman pimpinan cabang
terhadap risiko cabang bulan Oktober 2012
Conducted a review on informations relating to risk management in the reports to be published the Bank
15. Memastikan bahwa Bank telah memiliki risk appetite dan risk tolerance serta telah dijabarkan ke dalam kebijakan pada tiap unit kerja, unit bisnis dan Bank secara keseluruhan
Conducted a review of the management of risk management and compliance with regulations and legislation applicable in conjunction with the management, external auditors, Internal Audit Division and Task Force
that performs the Risk Management function
16. Memberi masukan atas penetapan strategi dan objektif tiap unit kerja, unit bisnis dan Bank secara keseluruhan agar sejalan dengan risk appetite dan risk tolerance yang telah ditetapkan sebelumnya, melalui diskusi dan sharing knowledge tentang rencana penggunaan bantuan konsultan manajemen risiko
Assessing the risk philosophy that has been established by the Bank and ensure that the risk philosophy has been reflected in evey policy of the Bank
and communicate it to all employees, forming a conducive risk culture
17. Memberi masukan atas struktur organisasi, pendelegasian tanggung jawab dan kewenangan serta kebijakan/praktek manajemen Sumber Daya Manusia agar mendukung risk culture yang dikehendaki Bank melalui rapat koordinasi dan diskusi dengan Komite Remunerasi dan Nominasi tentang:a. Analisis gap kuantitas dan kompetensi SDM cabangb. Analisis kualitas dan kuantitas pelatihan SDMc. Analisis kebijakan SDM yang masih harus diperbaiki
Ensure that the Bank has had a risk appetite and risk tolerance, and has been translated into policies for each labor units, business units and the Bank as
a whole
18. Melakukan evaluasi dan memberikan masukan terhadap metode yang digunakan Manajemen Bank serta pelaksanaan dari proses-proses Manajemen Risiko melalui kunjungan dan wawancara tentang penerapan manajemen risiko di cabang.
Provide inputs for setting the strategies and objectives of each labor units, business units and the Bank as a whole in line with predetermined risk
appetite and risk tolerance predetermined
19. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlakua. Melakukan kajian atas rencana perubahan produk Bancassurance,
semula merupakan kerjasama distribusi menjadi kerjasama referensi pada bulan Januari 2011 sesuai SE BI Nomor 12/35/DPNP tanggal 23 Desember 2010, dengan hasil bahwa Bank telah memenuhi semua persyaratan dan dengan kajian manajemen risiko yang memadai dari Satuan Kerja Manajemen Risiko;
b. Melakukan self-assessment untuk menilai kualitas GCG dan memastikan bahwa Direksi bank bjb telah menerapkan manajemen risiko melalui instrumen kuesioner berkoordinasi dengan Satuan Kerja Manajemen Risiko pada bulan Februari 2012. Hasil self-assessment menunjukakan nilai penerapan GCG dan manajemen risiko pada nilai sangat baik dan baik.
Provide input on organizational structure, delegation of responsibility and authority as well as the policy / practice of Human Resource management in
order to support the Bank’s desired risk culture
20. Memutahirkan secara periodik Pedoman Kerja Komite Pemantau Risiko. Draft pedoman kerja Komite Pemantau Risiko diselesaikan dan didiskusikan pada bulan November dan Desember 2012.
To evaluate and provide input to the methods used by the Bank management and the implementation processes of Risk Management
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
229Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
228
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
229Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
228
Independensi Ketua dan Anggota Komite Pemantau RisikoKetua dan anggota KPR terdiri dari tiga orang Komisaris
Independen, dan dua orang anggota independen
Mekanisme KerjaKPR bekerja berdasarkan program kerja tahunan yang disusun
dan disetujui Dewan Komisaris. Berdasarkan Program Kerja
tersebut, terdapat kegiatan pemantauan risiko rutin bulanan,
triwulanan, dan tahunan, serta kegiatan yang tidak ditetapkan
waktu pelaksanaannya seperti kegiatan peningkatan kapabilitas
Ketua dan anggota KPR.
KPR melaksanakan rapat mingguan yang merupakan rapat
internal KPR, rapat koordinasi dengan Divisi Manajemen Risiko,
Komite Audit, atau rapat gabungan dengan bagian lain sesuai
program kerja dan kebutuhan.
Rapat dan Kehadiran Anggota Komite Pemantau RisikoSelama tahun 2012 telah dilaksanakan rapat dan pelaporan
dari Komite Remunerasi dan Nominasi sebanyak 26 (Dua puluh
enam) kali rapat, dengan agenda rapat sesuai dengan rencana
kegiatan ataupun yang sifatnya insidental sesuai dengan kondisi
yang timbul sebagai berikut:
Kehadiran Rapat Komite Pemantau RisikoRisk Monitoring Committee Meeting Attendance
NamaName
Jumlah KehadiranTotal Attendance
JumlahTotal
Periode Januari-Oktober 20122012 January-October
Period
Periode Oktober-Desember 20122012 October-December
Period
Achmad Baraba 19 3 21
Muhadi 8 - 8
Yayat Sutaryat - 3 3
Rudhyanto Mooduto - 3 3
Nurry Effendi 18 2 20
Poppy Sofia Koeswoyo 20 3 23
DIREKSIDireksi sebagai organ Perseroan memiliki wewenang serta
bertugas dan bertanggung jawab secara kolegial dalam
mengelola Bank. Secara garis besar, masing-masing Direktur
dapat melaksanakan tugas dan mengambil keputusan
sesuai dengan pembagian tugas dan wewenangnya. Direksi
bertanggung jawab terhadap pengelolaan Bank agar dapat
menghasilkan keuntungan dan memastikan kesinambungan
usaha Bank sesuai dengan anggaran dasar dan peraturan
perundang-undangan. Fungsi pengelolaan perusahaan oleh
Direksi mencakup 5 (lima) tugas utama yaitu kepengurusan,
manajemen risiko, pengendalian intern, komunikasi, dan
tanggung jawab sosial.
Independence of Head and Members of The Risk Monitoring CommitteeChairman and members RMC consists of two Independent
Commissioners, and two independent member
Work MechanismRMC work is based on the annual work program (attached),
prepared and approved by the Board of Commissioners. Based
on the Work Program, there is a routine risk monitoring activities
monthly, quarterly, and yearly, as well as activities that are not in
a specified time frame as the capabilities improvement activities
of the Chairman and the members of the RMC.
RMC conducts weekly meetings which are RMC internal
meetings, coordination meetings with the division of risk
management, audit committee or joint meeting with other
units in accordance with work programs and as needed.
Meeting of Risk Monitoring Committee Members and AttendanceDuring the year 2012 as many as 26 (twenty six) meetings and
reporting of Remuneration and Nomination Committee has
been implemented, the agenda of the meeting is in accordance
with the activities plan, or that are incidental in accordance with
the conditions that arise as follows:
DIRECTORSBoard of Directors as a part of the Company has the authority
and the duty and responsibility in colegially managing the
Bank. In broad outline, each Director may carry out tasks
and formulate decisions in accordance with the division of
duties and responsibilities. Directors are responsible for the
management of the Bank in order to generate profits and ensure
the sustainability of the Bank in accordance with the Articles
of Associations and statutes and regulations. Management
functions of the company by the Board of Directors includes
5 (five) main tasks, they are management, risk management,
internal control, communications, and social responsibility.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
231Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
230Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
231Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
230
Direksi bertanggung jawab kepada pemegang saham dalam
menciptakan dan memberikan nilai tambah bagi pemegang
saham. Direksi harus memastikan bahwa manajemen memiliki
rencana kerja yang seimbang antara pertumbuhan jangka
panjang dan tujuan jangka pendek. Pengelolaan Bank yang
baik akan berlandaskan pada prinsip transparansi, akuntabilitas,
pertanggungjawaban, independensi, dan kewajaran dalam
rangka memberi nilai tambah bagi pemegang saham dan pihak-
pihak lain yang terkait dengan Bank.
Komposisi DireksiSesuai dengan Surat Keputusan Direksi PT Bank Pembangunan
Daerah Jawa Barat Nomor 930/SK/DIR/2007 tertanggal 28
September 2007 tentang Pedoman Kerja Direksi, susunan
Direksi bank bjb sebagai berikut:
Berdasarkan Akta Nomor 74,75, dan 76 tanggal 25 Juli 2011
Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,Tbk.
Menetapkan Susunan Direksi sebagai berikut:
Posisi Nama/name Position
Direktur Utama Bien Subiantoro President Director
Direktur Entis Kushendar Director
Direktur Bambang Mulyo Atmojo Director
Direktur Arie Yulianto Director
Direktur Zaenal Aripin Director
Direktur Shahyohan Johnny Azis Director
Berdasarkan Akta Nomor 129 dan 130 tanggal 27 September
2012 Berita Acara Rapat Umum Para Pemegang Saham
Luar Biasa PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan
Banten,Tbk.
Menetapkan Susunan Direksi sebagai berikut:
Posisi Nama/name Position
Direktur Utama Bien Subiantoro President Director
Direktur Arie Yulianto Director
Direktur Entis Kushendar Director
Direktur Zaenal Aripin Director
Direktur Acu Kusnandar Director
Direktur Djamal Muslim Director
Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Utama PT Bank
Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,Tbk., Nomor 575/
SK/DIR-CS/2012 tanggal 04 Oktober 2012 tentang Penetapan
Susunan Direksi mencabut Surat Keputusan Direksi PT Bank
Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. Nomor
530/SK/BOD-CS/2011 tanggal 26 September 2011 tentang
Penetapan Susunan Board of Directors.
Directors are responsible to shareholders in creating and
delivering added value to shareholders. Directors must
ensure that management has a balanced long-term growth
plan and short-term goals. Good management of Banks
will be based on principles of transparency, accountability,
responsibility, independence, and fairness in order to add value
for shareholders and other parties associated with the Bank.
Komposisi DireksiIn accordance with PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat
Directors Decree No.930/SK/DIR/2007 dated 28 September
2007 on the Work Guidelines of Directors, Board of Directors of
bank bjb are as follows:
Berdasarkan Akta Nomor 74,75, dan 76 tanggal 25 Juli 2011
Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,Tbk.
Menetapkan Susunan Direksi sebagai berikut:
Berdasarkan Akta Nomor 129 dan 130 tanggal 27 September
2012 Berita Acara Rapat Umum Para Pemegang Saham
Luar Biasa PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan
Banten,Tbk.
Menetapkan Susunan Direksi sebagai berikut:
Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Utama PT Bank
Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,Tbk., Nomor 575/
SK/DIR-CS/2012 tanggal 04 Oktober 2012 tentang Penetapan
Susunan Direksi mencabut Surat Keputusan Direksi PT Bank
Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. Nomor
530/SK/BOD-CS/2011 tanggal 26 September 2011 tentang
Penetapan Susunan Board of Directors.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
231Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
230
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
231Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
230
Menetapkan susunan Direksi bank bjb sebagai berikut :
Posisi Nama/name Possition
Direktur Utama Bien Subiantoro President Director
Direktur Tresuri & Internasional Entis Kushendar Managing Director – Treasury & International
Direktur Konsumer Arie Yulianto Managing Director – Consumer
Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Zaenal Aripin Managing Director – Compliance and Risk Management
Direktur Komersial Acu Kusnandar Managing Director – Commercial
Direktur Operasi Djamal Muslim Managing Director – Operation
Hubungan Direksi dan Dewan Komisaris
Secara umum, hubungan Direksi dengan Dewan Komisaris sesuai
Anggaran Dasar Bank dan Peraturan Perundang-undangan
serta Peraturan Bank Indonesia yang berlaku, adalah:
a. Direksi dan Dewan Komisaris secara bersama-sama
menandatangani dokumen Perusahaan, yaitu Rencana
Korporasi, Rencana Bisnis, dan Laporan Keuangan Tahunan
Bank;
b. Transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang Direksi
bertanggung jawab untuk memastikan agar semua
informasi mengenai Bank secara tepat waktu dan lengkap
disampaikan kepada Dewan Komisaris;
c. Direksi wajib memberikan akses atas informasi Bank secara
tepat waktu dan lengkap kepada Dewan Komisaris;
d. Direksi wajib membebaskan para anggota Dewan Komisaris
untuk secara bersama-sama maupun sendiri setiap waktu
dalam jam kerja Bank, berhak memasuki bangunan
dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau
yang dikuasai oleh Bank dan berhak memeriksa semua
pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, persediaan
barang, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas
(untuk keperluan verifikasi) dan lain-lain surat berharga
serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang
dijalankan oleh Direksi;
e. Direksi dan tiap anggota Direksi wajib untuk memberikan
penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh
anggota Dewan Komisaris;
f. Atas permintaan tertulis dari Dewan Komisaris, Direksi
memberikan keterangan hasil pemeriksaan atau hasil
pelaksanaan tugas Internal Audit;
g. Menyampaikan laporan keuangan bulanan sesuai
permintaan Dewan Komisaris;
h. Menyampaikan surat permohonan persetujuan tambahan
modal disetor untuk mendapat persetujuan Dewan
Komisaris;
i. Menyampaikan laporan pelaksanaan manajemen risiko
dan laporan pelaksanaan tugas bidang kepatuhan kepada
Dewan Komisaris;
j. Menyampaikan materi RUPS/RUPSLB untuk menjadi bahan
keputusan bersama dan mendapat persetujuan Dewan
Komisaris dengan Direksi;
Menetapkan susunan Direksi bank bjb sebagai berikut :
Relationship of the Board of Commissioners and DirectorsIn general, the relationship of Directors with the Board of
Commissioners shall be in accordance with the Bank’s Articles
of Associations and Rules and Regulations, and Regulation of
Bank Indonesia, which are:
a. Directors and Board of Commissioners jointly signed
the documents the Company, which are Corporate Plan,
Business Plan and Annual Financial Statements of the
Bank;
b. Stand-alone transaction or the transaction that the Board
of Directors is responsible for, ensure that all information
regarding the Bank is submitted in a complete and timely
manner to the Board of Commissioners;
c. Directors are required to provide access to Bank information
in a complete and timely manner to the Board of
Commissioners;
d. Board of Directors shall relieve the Board of Commissioners
to jointly or individually at any time in Bank’s working hours,
entitlement to enter the building and yard or other place
used or occupied by the Bank and the right to inspect all
books, letters and other evidence, the supply of goods ,
check and cash to match the state money (for verification
purposes) and other securities and are entitled to know all
the actions performed by the Board of Directors;
e. Board of Directors and each member of the Board of
Directors is obliged to give explanations about all the things
asked by members of the Board of Commissioners;
f. Upon written request of the Board of Commissioners, Board
of Directors provide information regarding the examination
or implementation result of Internal Audit work;
g. Deliver the monthly financial report as requested by the
Board of Commissioners;
h. Submit a letter of application for approval of additional
paid-in capital to get the approval of the Board of
Commissioners;
i. Deliver the implementation of risk management report
and the report in the field of compliance to the Board of
Commissioners;
j. Deliver the materials for AGMS/EGMS to be a joint decision
and approved by the Board of Commissioners with the
Directors;
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
233Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
232Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
233Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
232
k. Jika dianggap perlu, Dewan Komisaris dapat meminta secara
langsung informasi dari fungsi-fungsi manajemen terkait
operasional Bank untuk melaksanakan fungsi pengawasan
dengan sepengetahuan Direksi;
l. Direksi dan atau pejabat Bank lainnya wajib menghadiri
undangan rapat Dewan Komisaris dengan sepengetahuan
Direksi;
m. Direksi wajib memberikan akses atas informasi Bank kepada
Komite-komite yang membantu Dewan Komisaris dengan
sebelumnya mengirimkan pemberitahuan terlebih dahulu
melalui Dewan Komisaris kepada Direksi;
n. Direksi dapat mengundang anggota Dewan Komisaris jika
diperlukan pendapatnya dalam Rapat Direksi;
o. Risalah Rapat Direksi harus tersedia apabila diminta oleh
anggota Dewan Komisaris;
p. Direksi mempunyai hak dan wewenang untuk menetapkan
kebijaksanaan Perseroan berdasarkan persetujuan Dewan
Komisaris dalam menjamin kepengurusan Perseroan,
kecuali ditetapkan lain berdasarkan peraturan perundang-
undangan;
q. Direksi menetapkan susunan Organisasi dan tata kerja
Perseroan dengan persetujuan Dewan Komisaris;
r. Direksi berdasarkan persetujuan tertulis Dewan Komisaris
dengan berpedoman kepada perundang-undangan yang
berlaku dapat melakukan hal-hal sebagai berikut:
• Mengadakan kerja sama Bangun Guna Serah (Built,
Operate, and Transfer/BOT), Bangun Guna Milik (Built,
Operate and Own/BOO) dan perjanjian-perjanjian lain
yang mempunyai sifat yang sama.
• Mengambil bagian atau ikut serta dalam Perseroan/
badan-badan lain atau menyelenggarakan perusahaan
baru yang tidak dalam rangka penyelamatan piutang,
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
• Melepaskan sebagian atau seluruhnya penyertaan
Perseroan dalam perusahaan atau badan-badan lain.
• Menggunakan cadangan untuk penghapusan kredit
kepada pihak terkait sebagaimana diatur dalam
ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK)
Umum atau peraturan perundangan yang berlaku.
• Melakukan hapus tagih terhadap pokok kredit yang
diberikan kepada pihak terkait sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku.
s. Transaksi yang terdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu
sama lain, yang terjadi dalam jangka waktu 1 (satu) tahun
buku atau jangka waktu yang lebih lama sebagaimana
diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan dapat dilakukan
Direksi dengan persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris,
dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan
yang berlaku khususnya peraturan Pasar Modal;
k. If deemed necessary, the Board of Commissioners may
request information directly from the management
functions related to Bank operations to carry out monitoring
functions at the discretion of the Directors;
l. Directors and other Bank officials must attend the meeting
of the Board of Commissioners at the discretion of the
Board of Directors;
m. Directors are required to provide access to bank information
to the Committees assisting the Board of Commissioners
with advance notice before sending through the Board of
Commissioners to the Directors;
n. Directors may invite members of the Board of Commissioners
if its opinion is needed in the Directors Meeting;
o. Minutes of the Board of Directors Meeting shall be made
available if requested by the Board of Commissioners;
p. Board of Directors has the right and authority to set
policy based on the approval of the Company’s Board
of Commissioners in ensuring the management of the
Company, unless stipulated otherwise by laws and
regulations;
q. Directors establish the composition of the organization and
working procedures of the Company with the approval of
the Board of Commissioners;
r. Based on the written consent of the Board of Commissioners,
Directors, with reference to the applicable legislations, can
do the following:
• Establish a Built, Operate, and Transfer (BOT) agreement,
Built, Operate, and Own (BOO) agreement, and other
agreements that have the same properties.
• Take part or participate in the Company/other agencies
or organizing a new company that is not in order
to rescue receivable, in accordance with applicable
regulations.
• Waive some or all of the Company’s investments in
companies or other entities.
• Use the reserve to the eliminate credit to related parties
as stipulated in the Legal Lending Limit (LLL) or the
applicable legislations.
• Erase the principal receivable on loans to related parties
in accordance with existing regulations.
s. Stand alone transaction or transactions that are associated
with one another, which occurred within a period of 1
(one) year or longer period as stipulated in the Articles of
Association of the Company can be done by the Directors
with the written approval of the Board of Commissioners,
with due regard to legislation prevailing capital market
regulation in particular;
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
233Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
232
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
233Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
232
t. Dalam hal Bank mempunyai benturan kepentingan
dengan kepentingan pribadi seorang anggota Direksi,
maka Perseroan akan diwakili oleh anggota Direksi lainnya
dan dalam hal Perseroan mempunyai kepentingan yang
bertentangan dengan kepentingan seluruh anggota Direksi,
maka dalam hal ini bank diwakili oleh Dewan Komisaris;
u. Pengurusan Perseroan oleh Direksi pada umumnya,
(baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan dan
memberikan nasehat kepada Direksi) dijalankan dibawah
pengawasan Dewan Komisaris.
Tugas Direksi1. Bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan
Bank.
2. Wajib mengelola Bank sesuai dengan kewenangan dan
tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran
Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Mengurus kekayaan Bank sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
4. Wajib membuat dan melaksanakan Rencana Kerja Tahunan
yang harus disampaikan kepada Dewan Komisaris.
5. Wajib menyerahkan laporan tahunan Bank kepada akuntan
publik yang ditunjuk oleh RUPS untuk diperiksa.
6. Wajib menerapkan manajemen risiko dan prinsip-prinsip
Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan usaha
Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.
Dalam rangka pelaksanaan GCG, Direksi harus membentuk
sekurang-kurangnya:
a. Satuan Kerja yang menjalankan fungsi Audit Internal,
untuk membantu Direksi dalam pengawasan
operasional Bank pada seluruh organisasi Bank. Satuan
Kerja Audit Internal ini wajib independen terhadap
satuan kerja operasional.
b. Satuan kerja yang menjalankan fungsi Manajemen
Risiko dan Komite Manajemen Risiko untuk membantu
Direksi dalam penerapan manajemen risiko sebagaimana
diatur dalam Peraturan Bank Indonesia.
c. Saturan Kerja yang menjalankan fungsi Kepatuhan,
untuk membantu Direksi dalam melakukan kepatuhan
atas hukum, perundang-undangan serta Peraturan
Bank Indonesia atas operasional yang dimiliki terkait
dengan hukum, perundang-undangan serta Peraturan
Bank Indonesia.
7. Wajib menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari
Satuan Kerja Audit Internal Bank, auditor eksternal, hasil
pengawasan Bank Indonesia dan/atau hasil pengawasan
otoritas lain.
8. Melakukan tugas yang secara khusus diberikan oleh Dewan
Komisaris dan/atau RUPS.
9. Menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa
dengan didahului pemanggilan RUPS.
t. In the event the Bank had a conflict of interest with the
private interests of a member of the Board of Directors, the
Company will be represented by other member of the Board
of Directors and in the event the Company has an interest
in that are contrary to the interests of all members of the
Board of Directors, then in this case the bank is represented
by the Board of Commissioners;
u. Management of the Company by the Board of Directors in
general, (both regarding the Company and the Company’s
business and provide advice to the Board of Directors) runs
under the supervision of the Board of Commissioners.
Directors Duties1. Fully responsible for the implementation of the Bank’s
management board.
2. Manage the Bank in accordance with the authority and
responsibilities as stipulated in the Articles of Associations
and applicable regulations.
3. Taking care for the wealth of the Bank in accordance with
applicable laws and regulations.
4. Obliged to prepare and implement the Annual Work Plan to
be submitted to the Board of Commissioners.
5. Obliged to submit annual reports of the bank to certified
public accountant appointed by the AGM to be examined.
6. Required to apply risk management and the principles of
Good Corporate Governance in any business activities of
the Bank at all organisational levels or hierarchy. In the
framework of the implementation of GCG, Directors shall
establish at least:
a. Unit of Internal Audit function, to assist the Board of
Directors in the supervision of Bank operations in the
entire organization of the Bank. Internal Audit Unit
shall be independent of the operational unit.
b. Work units that perform the function of Risk
Management and Risk Management Committee
to assist the Directors in the implementation of risk
management as stipulated in Bank Indonesia.
c. Work units that perform the function of Compliance,
to assist the Directors in conducting legal, legislation
and the Regulation of Bank Indonesia compliance for
the operations related to the legal, regulatory and Bank
Indonesia Regulation.
7. Obliged to follow up on audit findings and recommendations
of the Bank’s Internal Audit Unit, external auditors, the
supervision of Bank Indonesia and/or other supervisory
authority.
8. Perform tasks that are specifically given by the Board of
Commissioners and/or GMS.
9. Holds AGMS and EGMS preceded by GMS call.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
235Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
234Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
235Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
234
10. Wajib mengungkapkan kepada Pegawai kebijakan Bank
yang bersifat strategis di bidang kepegawaian baik mengenai
pemberian gaji, tunjangan, fasilitas, sistem penerimaan
pegawai, sistem promosi, termasuk rencana Bank untuk
mengadakan efisiensi melalui pengurangan pegawai
maupun kebijakan strategis Bank tentang kepegawaian
lainnya.
11. 3 (tiga) bulan sebelum masa jabatan Direksi berakhir, Direksi
dilarang mengambil/menetapkan kebijakan yang bersifat
strategis.
12. Wajib menyediakan data dan informasi yang akurat,
relevan, dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris.
13. Wajib memberikan jawaban dan penjelasan atas segala
sesuatu yang ditanyakan oleh Dewan Komisaris.
14. Harus memastikan kelancaran komunikasi antara Bank
dengan pemangku kepentingan melalui pemberdayaan
fungsi Sekretaris Perusahaan.
15. Berkewajiban untuk menyimpan dan memelihara Daftar
Pemegang Saham dan Daftar Khusus sebaik-baiknya.
Tanggung Jawab Direksi1. Bertanggung jawab atas Laporan Keuangan.
2. Dalam penyelenggaraan tugas yang bersifat strategis
untuk kepentingan maksud dan tujuan Bank, bertanggung
jawab secara kolegial. Setiap anggota Direksi bertanggung
jawab dalam menyelenggarakan kegiatan operasional dari
keputusan yang bersifat strategis dan keputusan lainnya
sesuai dengan tugas dan wewenangnya.
3. Wajib mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya
kepada RUPS.
4. Dalam rangka mempertahankan kesinambungan usaha
Bank, harus dapat memastikan dipenuhinya tanggung
jawab sosial Bank yaitu dengan adanya perencanaan tertulis
yang jelas dan fokus dalam melaksanakan tanggung jawab
sosial Bank.
5. Segala keputusan yang diambil sesuai dengan pedoman
dan tata tertib kerja mengikat dan menjadi tanggung jawab
seluruh Direksi.
6. Bertanggung jawab atas penerapan Etika Usaha dan Tata
Perilaku di lingkungan Perusahaan.
Pembagian Kerja DireksiBerdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor 519/SK/DIR-
CS/2011 tertanggal 20 September 2011 tentang Pedoman
Kerja Direksi, pembagian tugas Direksi bank bjb adalah sebagai
berikut:
10. Disclose to the Bank’s strategic policy personnel in the field
of personnel regarding strategic policies on personnels
such as wages, benefits, facilities, personnel recruitment,
promotion system, including the Bank plans to conduct
employee efficiency through the reduction of the Bank’s
personnel and other strategic policy regarding personnels.
11. 3 (three) months before the term of office expires, Directors
are prohibited from taking/ setting strategic policy.
12. Provide data and information that are accurate, relevant,
and in a timely manner to the Board of Commissioners.
13. Provide answers and explanations for everything that is
asked by the Board of Commissioners.
14. Ensure a smooth communication between the Bank and the
stakeholders through the empowerment of the Corporate
Secretary function.
15. Obliged to keep and maintain the Register of Shareholders
and Special Register of Shareholders as well as possible.
Directors Responsibilities1. Being responsible for the financial statements
2. In the implementation of strategic tasks for the benefit of
intents and purposes of the Bank, responsible collegially.
Each member of the Board of Directors is responsible
for conducting the operational activities of the strategic
decisions and other decisions in accordance with the duties
and responsibilities.
3. Obliged to be held accountable for the implementations of
duties to the GMS.
4. In order to maintain the burners continuity of the Bank, BOD
must ensure compliance with the Bank’s social responsibility
with a clear written plan and focus in implementing the
Bank’s social responsibility.
5. Any decision taken is in accordance with the guidelines and
regulations binding the work and the responsibility of the
entire Board of Directors.
6. Responsible for the implementation of Business Ethics and
Corporate Conduct within the Company.
Directors Division of WorkUnder the Directors Decree No. 519/SK/DIR-CS/2011 dated 20
September 2011 on Work Guidelines of Directors, bank bjb
Board of Directors division of tasks is as follows:
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
235Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
234
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
235Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
234
Direktur UtamaPresident Director
Tugas Duties1. Mengkoordinir dan memberikan arahan dalam penyusunan visi,
misi, dan nilai-nilai serta Rencana Korporasi dan Rencana Bisnis
untuk dibicarakan dan disetujui oleh Dewan Komisaris atau RUPS
sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Bank.
1. Coordinate and provide guidance in the preparation of the vision,
mission, and values as well as the Corporate Plan and Business Plan
to be discussed and approved by the Board of Commissioners or the
GMS in accordance with the Articles of Association of Banks.
2. Menyelaraskan dan mengakomodir inisiatif internal Bank yang
dapat memberi nilai tambah serta meningkatkan kinerja dan daya
saing Bank.
2. Align and accommodate the Bank’s internal initiatives which will
add value and improve the performance and competitiveness of the
Bank.
3. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas antar anggota Direksi,
melaksanakan pembinaan dan pengendalian terhadap seluruh
kegiatan operasional dan pengelolaan Bank secara efektif dan
efisien, dengan memperhatikan asas keseimbangan dan keserasian
serta memastikan kepatuhan terhadap Peraturan Bank Indonesia
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Coordinate the implementation of tasks among members of
the Board of Directors, carry out development and control of all
operations and management of the Bank effectively and efficiently,
taking into account the principle of balance and harmony and
ensure compliance with Bank Indonesia regulations and legislation
in force.
4. Mengkoordinasikan, mengendalikan, dan mengevaluasi penerapan
prinsip-prinsip GCG dan Standar Etika Bank secara konsisten dalam
Perusahaan.
4. Coordinate, control, and evaluate the application of the principles of
GCG and Banks Standard Ethics consistently in the Company.
5. Memimpin rapat Direksi. 5. Lead the Board of Directors meetings.
Tanggung Jawab Responsibility1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan kepengurusan Bank secara
efektif dan efisien.
1. Responsible for the implementation of the management of the Bank
effectively and efficiently.
2. Memastikan informasi yang terkait dengan Bank selalu tersedia bila
diperlukan oleh Dewan Komisaris dan Bank Indonesia.
2. Ensure that information related to the Bank is always available when
required by the Board of Commissioners and Bank Indonesia.
Direktur Bidang OperasionalDirector in charge of Operations
Tugas Duties
1. Mengkoordinasikan, mengendalikan, mengembangkan, membina,
mengelola serta mengevaluasi pelaksanaan tugas dari bidang-
bidang yang berada dibawah tanggung jawabnya agar efektif dan
efisien dengan mengutamakan asas keseimbangan.
1. Coordinate, control, develop, build, manage and evaluate the
performance of duties of the areas under its responsibility effectively
and efficiently by prioritizing the balance principle.
2. Mengembangkan program efisiensi, efektivitas, dan manajemen
mutu dari produk-produk Bank, serta memastikan dilaksanakannya
secara konsisten di lingkungan unit kerja masing-masing.
2. Develop a program of efficiency, effectivity, and quality management
of Bank products, and consistently enforce it within their respective
work units.
3. Memantau serta mengawasi Batas Maksimal Pemberian Kredit atas
aktivitas intermediasi Bank.
3. Monitor and oversee the Legal Lending Limit for Bank
intermediation activity.
4. Memonitor kualitas hasil kerja dan kinerja seluruh bidang di
bawahnya agar Rencana Bisnis yang telah ditetapkan dapat
tercapai.
4. Monitor the quality of the work and performance of the entire area
under it, making sure that the Business Plan which has been set can
be achieved.
5. Memantau serta mengendalikan penerapan manajemen risiko dan
penerapan prinsip-prinsip GCG pada bidang-bidang di bawahnya.
5. Monitor and control the application of risk management and the
application of the principles of GCG in their fields.
Tanggung Jawab Responsibility
1. Memastikan berjalannya prinsip kehati-hatian dan kepatuhan
terhadap Peraturan Bank Indonesia, Peraturan Perundang-undangan
dan Peraturan Internal Bank lainnya yang berlaku.
1. Ensure the course of the precautionary principle and compliance
with Bank Indonesia regulations, legislation and other applicable
Internal regulations.
2. Memastikan informasi yang terkait dengan bidang-bidang di
bawahnya selalu tersedia untuk Dewan Komisaris dan Bank
Indonesia.
2. Ensure all information related to the areas in its field are always
available for the Board of Commissioners and Bank Indonesia.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
237Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
236Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
237Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
236
Direktur Kepatuhan dan Manajemen RisikoCompliance and Risk Management Director
Tugas Duties
1. Mengkoordinasikan, mengendalikan, mengembangkan, membina,
mengelola serta mengevaluasi pelaksanaan tugas operasional dari
bidang-bidang di bawahnya.
1. Coordinate, control, develop, build, manage and evaluate the
implementation of the operational duties of its supporting fields..
2. Melakukan koordinasi dengan Dewan Komisaris melalui Komite
Pemantau Risiko baik atas inisiatifnya maupun atas permintaan
Dewan Komisaris dalam rangka pengendalian, pengembangan,
pembinaan dan pengawasan operasional Bank, khususnya yang
terkait dengan manajemen risiko.
2. To coordinate with the Board of Commissioners through the Risk
Monitoring Committee either on its own initiative or at the request
of the Board of Commissioners in order to control, develop, guide
and supervise bank operations, particularly in regards to risk
management.
3. Melakukan pemantauan unsur kepatuhan dan pengendalian risiko
terhadap seluruh satuan kerja Bank.
3. To monitor compliance and risk control element of the entire unit of
the Bank.
4. Memonitor kualitas hasil kerja dan kinerja seluruh bidang di
bawahnya agar Rencana Bisnis yang telah ditetapkan dapat
tercapai.
4. Monitor the quality of work and performance of the entire area
subsidiary to it, ensuring the Business Plan which has been set can
be achieved.
5. Melaporkan kepada Bank Indonesia atas pelaksanaan tugas dan
tanggung jawabnya secara setiap semester dan laporan adanya
pelanggaran di bidang keuangan dan perbankan maupun keadaan
yang membahayakan kelangsungan Bank.
5. Report to Bank Indonesia on the performance of duties and
responsibilities of each semester and report violations in finance and
banking as well as circumstances that may endanger the continuity
of the Bank. .
6. Memantau pelaksanaan prinsip kehati-hatian dan mengantisipasi
risiko serta pelaksanaan GCG melalui Rapat Direksi, Rapat Komite
Pemantau Risiko ataupun Rapat Komite Manajemen Risiko terutama
pada ketentuan KPMM, BMPK, KAP, PPAP, Transaksi Valas/PDN.
6. Monitor the implementation of the precautionary principles and
anticipate the risks and the implementation of GCG through
the Board of Directors Meeting, the Risk Monitoring Committee
Meeting or Meeting of the Risk Management Committee, especially
in terms of CAR, LLL, KAP, PPAP, Forex transactions/ NOP.
7. Memberi masukan kepada Direksi mengenai Peraturan Bank
Indonesia dan perundang-undangan yang berlaku agar keputusan
yang diambil tidak bertentangan dengan ketentuan tersebut.
7. Advise the Board of Directors on Bank Indonesia Regulation and
legislation applicable to the decisions taken avoiding conflicts with
these provisions.
8. Mengkaji rancangan keputusan sehingga tidak mengandung
unsur penyimpangan terhadap Peraturan Bank Indonesia maupun
peraturan perundang-undangan yang berlaku serta Anggaran Dasar
Bank.
8. Review the draft decision ensuring it does not contain an element
of inconsistency with the Bank Indonesia Regulation and legislation
applicable and Articles of Association of Banks.
9. Mengevaluasi dan menyetujui rencana kerja dari masing-masing
bidang di bawahnya untuk memastikan bahwa Bank telah
menerapkan prinsip kehati-hatian, penerapan manajemen risiko
serta memenuhi seluruh Peraturan Bank Indonesia, peraturan
perundang-undangan serta peraturan internal lainnya yang berlaku.
9. Evaluate and approve the work plans of each of its supporting fields
to ensure that the Bank has applied the precautionary principles,
the application of risk management as well as meeting all Bank
Indonesia Regulation, legislation and other applicable internal
regulations.
10. Mensosialisasikan Peraturan Bank Indonesia, peraturan perundang-
undangan terbaru kepada pihak-pihak terkait.
10. Socializes Bank Indonesia Regulations, the latest legislations to
relevant parties.
Tanggung Jawab Responsibility
1. Memastikan semua rancangan keputusan yang menjadi cakupan
tugasnya telah diketahui dan diuji, sepanjang rancangan keputusan
tersebut disampaikan secara terbuka kepada Direktur Yang
Membawahkan Fungsi Kepatuhan;
1. Ensure all draft coverage decisions become known and tested,
taking into account that all draft decision was presented publicly to
the Director who heads the Compliance Function;
2. Memastikan bahwa rancangan keputusan yang menurut pengkajian
Direktur Yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan mengandung
unsur pelanggaran benar-benar dipatuhi untuk tidak dilaksanakan
oleh forum atau pejabat pembuat keputusan;
2. Ensure that draft decision assessed by director who heads an
element of Compliance function that is considered a breach is
strictly adhered to or not carried by the official decision maker or
forum;
3. Memastikan bahwa Bank telah memenuhi seluruh peraturan Bank
Indonesia, peraturan Perundang-undangan lainnya dan Kebijakan
Intern Bank yang berlaku dalam rangka menjamin kepatuhan
terhadap hukum dan prinsip kehati-hatian;
3. Ensure that the Bank has fulfilled all Bank Indonesia regulations,
other legislations and Internal Bank Policy applicable in order to
ensure compliance with laws and principles of prudence;
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
237Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
236
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
237Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
236
Tugas Duties
4. Memastikan Good Corporate Governance telah dilaksanakan; 4. Ensuring GCG have been implemented;
5. Memastikan penerapan prinsip mengenal nasabah telah
dilaksanakan;
5. Ensure the application of Know Your Customer principles have been
implemented;
6. Memastikan Manajemen Risiko Kepatuhan telah dilaksanakan. 6. Ensuring Compliance Risk management has been implemented.
Evaluasi Kinerja DireksiPenilaian kinerja anggota Direksi dilakukan oleh Rapat Dewan
Komisaris dan/atau sistem lain yang ditetapkan oleh pemegang
saham.
Penilaian kinerja Direksi dirumuskan oleh Komite Remunerasi
dan Nominasi serta ditetapkan oleh Dewan Komisaris setelah
didiskusikan dengan Direksi, sekurang-kurangnya meliputi:
a. Kinerja Direksi secara kolegial terhadap pencapaian target
Bank sesuai dengan Rencana Korporasi dan Rencana
Bisnis.
b. Pelaksanaan prinsip-prinsip GCG baik secara individual
maupun kolegial.
Dewan Komisaris dapat menilai kinerja anggota Direksi menurut
faktor lainnya, antara lain:
a. Pencapaian target dan anggaran yang telah ditetapkan
pada awal tahun anggaran.
b. Integritas, misalnya benturan kepentingan muncul.
c. Pengetahuan dan pemahaman anggota Direksi atas nilai-
nilai, misi, rencana strategis serta rencana usaha Bank,
dan merefleksikan pemahaman ini kepada isu-isu penting
sepanjang tahun.
d. Partisipasi Direksi dalam rapat-rapat termasuk kemampuan
untuk menyampaikan, memberikan argumentasi dan
memberikan solusi mengenai isu-isu strategis Bank.
e. Kemampuan Direksi dalam mengikuti isu-isu dan trend
yang berpengaruh terhadap Bank, dan menggunakan
informasi tersebut untuk menilai dan mengarahkan kinerja
Bank, bukan hanya dari tahun ke tahun, akan tetapi juga
dalam jangka panjang.
f. Hubungan anggota Direksi dengan sesama anggota Direksi,
dengan Dewan Komisaris dan pihak-pihak lain yang diatur
dalam Anggaran Dasar dan Peraturan Perundang-undangan
serta Peraturan Bank Indonesia yang berlaku.
g. Ketaatan Direksi dalam melaksanakan Anggaran Dasar,
Peraturan perundang-undangan yang berlaku, ketetapan
RUPS, ketetapan Dewan Komisaris, dan Peraturan Bank
Indonesia.
Directors Performance EvaluationPerformance appraisal of Directors performance is conducted
by the Board of Commissioners Meeting and/or other system
determined by the shareholders.
Assessment of the performance of Directors formulated by the
Remuneration and Nomination Committee and established by
the Board of Commissioners after discussion with the Board of
Directors, include at least:
a. Board of Directors collegial performance to the achievement
of Bank target in accordance with Corporate Plan and
Business Plan.
b. Implementation of the principles of GCG both individually
and collegially.
Board of Commissioners may assess the performance of the
Board of Directors according to other factors, among others:
a. Achievement of targets and the budget which has been set
at the beginning of the fiscal year.
b. Integrity, such as arising of conflicts of interest.
c. Knowledge and understanding of members of the Board of
Directors for the values, mission, strategic plan and business
plan of the Bank, and reflect this understanding to the
important issues throughout the year.
d. Participation in meetings of the Board of Directors, including
the ability to communicate, argue and provide solutions on
strategic issues of the Bank.
e. Ability of the Board of Directors in the following of issues
and trends affecting the Bank, and use that information to
assess and direct the performance of the Bank, not only
from year to year, but also in the long run.
f. Relationships with fellow members of the Board of Directors,
with the Board of Commissioners and other parties set forth
in the Articles of Association, Rules and Regulations, and
Regulation of Bank Indonesia.
g. Observance of Directors in implementing the Articles
of Associations, applicable legislation regulations, the
provisions of the GMS, the Board of Commissioners
statutes, and Bank Indonesia Regulation.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
239Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
238Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
239Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
238
Rapat DireksiDireksi menyelenggarakan rapat sekurang-kurangnya setiap
bulan sekali atau pada setiap waktu bilamana dianggap perlu
oleh salah satu atau lebih anggota Direksi atau atas permintaan
tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris.
Mekanisme pengambilan keputusan dalam rapat Direksi
berdasarkan atas musyawarah untuk mufakat. Apabila mufakat
tidak dapat tercapai, pengambilan keputusan didasarkan pada
suara mayoritas anggota Direksi yang hadir atau yang mewakili
pada rapat. Apabila jumlah suara berimbang, maka ketua rapat
direksi yang akan menentukan. Kuorum untuk seluruh rapat
Direksi adalah lebih dari separuh jumlah anggota Direksi yang
hadir atau diwakili kuasa yang diberikan kepada salah satu
anggota Direksi yang hadir pada rapat tersebut.
Tabel Kehadiran Direksi Dalam Rapat Table of Attendance of the Board of Commissioners Meeting
Periode Januari-Desember 2012 January-December 2012 period
NamaJumlah Total
Kehadiran Total Attendance
Prosentase Prosentase
Name
Bien Subiantoro 43 40 90% Bien Subiantoro
Zaenal Aripin 43 38 88% Zaenal Aripin
Entis Kushendar 43 28 65% Entis Kushendar
Shahyohan Johnny Azis* 43 15 34% Shahyohan Johnny Azis*
Arie Yulianto 43 34 79% Arie Yulianto
Acu Kusnandar** 43 5 11% Acu Kusnandar**
Djamal Muslim** 43 8 18% Djamal Muslim**
Keterangan* Periode Januari – Mei 2012** Periode Oktober – Desember 2012
Program Pelatihan Peningkatan Kompetensi DireksiDemi meningkatkan wawasan dan pengetahuan terkait dengan
fungsi dan tugasnya, selama tahun 2012 Direksi Perseroan telah
mengikuti beragam program pelatihan dan pengembangan
sebagai berikut:
Nama/NameProgram PelatihanTraining Program
LokasiLocation
PeriodePeriod
Bien Subiantoro 2012 Ernst & Young Thought Leadership Forum Jakarta 19-Jan-2012
Bara Risk Management Certification Refreshment Program Tokyo, Jepang 12-Nov-2012
Enlightment Program In WealthManagement Bandung 3-Jan-2012
Refreshment Program Sertifikasi Manajemen Risiko Bandung 19-Des-2012
Seminar Peningkatan Performa Industri Keuangan Melalui Independensi Dan Profesionalitas Otoritas Jasa Keuangan
Jakarta 18-Jan-2012
Workshop Corporate Strategy & Outbound Management Bekasi 10-Feb-2012
Directors MeetingBoard of Directors held a meeting at least once every month or
at any time if deemed necessary by one or more members of
the Board of Directors or upon written request of one or more
members of the Board of Commissioners. Decision-making
mechanisms at the meeting of Directors is based on deliberation
to reach a consensus. If consensus can not be reached, the
decision-making is based on majority vote of the Directors that
are present or represented at the meeting. If the number of votes
is equal, the chairman of the board meeting will then decide.
The quorum for all meetings of Directors is more than half of
the Directors are present or represented by the power given to
one member of the Board of Directors present at such meeting.
Program Pelatihan Peningkatan Kompetensi DireksiIn order to enhance insight and knowledge related to the
functions and duties, during the year 2012 the Board of
Directors have attended various training and development
program as follows:
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
239Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
238
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
239Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
238
Nama/NameProgram PelatihanTraining Program
LokasiLocation
PeriodePeriod
Acu Kusnandar Anti-Money Laundering & Counter-Terrorism Financing Conference Bali 2-Apr-2012
Enlightment Program In WealthManagement Bandung 3-Feb-2012
Konferensi Nasional Ikatan Auditor Intern Bank Jakarta 19-Juni-2012
Pelatihan Sopac 2012 Conference & Financial Institutions Benchmarking Program Syney, Australia 3-Mar-2012
Refreshment Program Sertifikasi Manajemen Risiko Bandung 19-Des-2012
Seminar Nasional Whistle Blowing Program : Manfaat & Tantangan Batam 25-Juni-2012
The Iia International Conference Boston, USA 7-Juli--2012
Workshop Corporate Strategy & Outbound Management Jakarta 10-Feb-2012
Arie Yulianto Bara Risk Management Certification Refreshment Program Frankfurt, Jerman
7-Juli-2012
Enlightment Program In Wealth Management Bandung 3-Feb-2012
Workshop Corporate Strategy & Outbound Management Bekasi 10-Feb-2012
Djamal Muslim Benchmarking Brazil 23-Mar-2012
Enlightment Program In Wealth Management Bandung 3-Feb-2012
Langkah Taktis Restrukturisasi Kredit Bermasalah & Implementasi Pembentukan Cadangan Penurunan Nilai (Ckpn)
Bandung 7-Feb-2012
Refreshment Program Sertifikasi Manajemen Risiko Bandung 19-Des-2012
Sespibank Jakarta 16-Mar-2012
Entis Kushendar Asean Banking Conference & Council Meeting Kuala Lumpur, Malaysia
07/11/2012
Bara Risk Management Certification Refreshment Program Frankfurt, Jerman
07/07/2012
Executive Workshop Of Operational Risk Management Jakarta 15/10/2012
Refreshment Program Sertifikasi Manajemen Risiko Bandung 19/12/2012
Seminar Akuntansi Menuju Konvergensi Ifrs Jakarta 06/02/2012
Seminar Peningkatan Performa Industri Keuangan Melalui Independensi Dan Profesionalitas Otoritas Jasa Keuangan
Jakarta 18/01/2012
Workshop Corporate Strategy & Outbound Management Bekasi 10/02/2012
Workshop On Anatomy Of Ship Finance Kuala Lumpur, Malaysia
16/04/2012
Zaenal Aripin 2012 Ernst & Young Thought Leadership Forum Jakarta 19/01/2012
Annual Asset Management Asia Seminar Singapura 13/09/2012
Asean Global Leadership Programme "Shaping Our Future In The New Global Economy" Beijing, China 21/10/2012
Asean Global Leadership Programme "Shaping Our Future In The New Global Economy" Cambridge, Inggris
22/04/2012
Audit World 2012 Gain Practical Insight Of Internal Auditing In An Increasingly Challenging Business Environment
Singapura 25/06/2012
Bara Refreshment Program-Senior Management Risk Summit 2012 Bandung 05/12/2012
Enlightment Program In Wealth Management Jakarta 03/02/2012
Pelatihan Improving Compliance Competency Sydney, Australia
03/10/2012
Pelatihan Sopac 2012 Conference & Financial Institutions Benchmarking Program Bandung 03/03/2012
Refreshment Program Sertifikasi Manajemen Risiko Jakarta 19/12/2012
Seminar Firm-Wide Risk Management Singapura 16/02/2012
Seminar Peningkatan Performa Industri Keuangan Melalui Independensi Dan Profesionalitas Otoritas Jasa Keuangan
Jakarta 18/01/2012
The Iia International Conference Boston, USA 07/07/2012
Workshop Corporate Strategy & Outbound Management Bekasi 10/02/2012
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
241Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
240Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
241Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
240
Komite DireksiSaat ini, Direksi bank bjb dibantu oleh beberapa Komite
Eksekutif dalam menjalankan tugasnya, yaitu:
Komite Manajemen RisikoPembentukan Komite Manajemen Risiko telah disahkan melalui
Surat Keputusan Direksi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa
Barat dan Banten Tbk Nomor 580/SK-DIR/MR/2011 tentang
Pembentukan Anggota Susunan Tim ALCO, CPC, dan RMC
bank bjb pada tanggal 13 Oktober 2011.
Adapun Susunan Anggota Komite Manajemen Risiko bank bjb
adalah sebagai berikut:
Posisi Position
Ketua Direktur Utama President Director
Chairman
Wakil Ketua Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Managing Director – Compliance and Risk Management
Vice
Sekretaris Pemimpin Divisi Manajemen Risiko Head of Risk Management Division
Secretary
Anggota Permanen:
1. Direktur Operasi
2. Direktur Konsumer
3. Direktur Komersial
4. Direktur Treasury & International
5. Pemimpin Divisi Perencanaan Strategis
6. Pemimpin Divisi Kepatuhan dan Hukum
7. Pemimpin Divisi Audit Internal
8. Pemimpin Divisi Keuangan dan Akuntansi
9. Pemimpin Divisi Credit Risk Reviewer
Anggota Non Permanen:
1. Pemimpin Divisi KPR & Mortgage
2. Pemimpin Divisi Jaringan dan Layanan
3. Pemimpin Divisi SDM
4. Pemimpin Divisi Treasuri
5. Pemimpin Divisi Internasional
6. Pemimpin Divisi korporasi & Komersial
7. Pemimpin Divisi Konsumer
8. Pemimpin Divisi Dana Jasa Konsumer
9. Pemimpin Divisi Mikro
10. Pemimpin Divisi Umum
11. Pemimpin Divisi Change Management Office
12. Pemimpin Divisi Pendidikan & Pelatihan
13. Pemimpin Divisi Manajemen Anak Perusahaan
14. Pemimpin Divisi Corporate Secretary
15. Pemimpin Divisi Institutional Banking
16. Pemimpin Divisi Teknologi Informasi
17. Pemimpin Unit Card Center
18. Pemimpin Unit Electronic Banking
19. Kesatuan Satuan Kerja Penyelamatan dan Penyelesaian
Kredit
Directors CommitteesCurrently, bank bjb’s Board of Directors is assisted by several
Executive Committees in performing its duties, namely:
Risk Management CommitteeEstablishment of the Risk Management Committee has been
ratified by the Decree of Directors of PT Bank Pembangunan
Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk Number 580/SK-DIR/
MR/2011 on bank bjb’s ALCO, CPC, and RMC Team
Member Structure Formation dated October 13, 2011.
The composition of the Risk Management Committee Member
of bank bjb is as follows:
Permanent Member:
1. Consumers Director
2. Commercial Director
3. Operations Director
4. Director of Treasury & International
5. Head of Legal and Compliance Division
6. Head of Internal Audit
7. Head of Finance and Accounting Division
8. Head of Strategic Planning Division
9. Head of Credit Risk Reviewer Division
Non Permanent Member:
1. Head of Operations Services Division
2. Head of Card Center & Electronic Banking Division
3. Head of Networking and Services Development Division
4. Head of HR Division
5. Head of Treasury Division
6. Head of International Division
7. Head of Corporation and Commercial Division
8. Head of Consumers Division
9. Head of Micro & Retail Division
10. Head of General Division
11. Head of Change Management Office Division
12. Head of Learning & Training Division
13. Head of Subsidiary Management Division
14. Head of Corporate Secretary Division
15. Head of Institutional Banking Division
16. Head of Information Technology Division
17. Head of Unit Card Center
18. Head of Unit Electronic Banking
19. Kesatuan Satuan Kerja Penyelamatan dan Penyelesaian
Kredit
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
241Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
240
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
241Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
240
DEWAN KOMISARIS Board of Commissioners
DIREKSI Board of Directors
DIREKTUR KEPATUHAN &
MANAJEMEN RISIKO Director of Compliance
& Risk Management
KOMITE MANAJEMEN RISIKO
Risk Management Committee
DIVISI MANAJEMEN RISIKO
Risk Management Division
Unit Bisnis KreditRisiko kredit
Business Credit UnitCredit Risk
Unit Bisnis mengelola Risiko atas kegiatan harian
Daily risk handled by Business Unit
DIVISI KEPATUHAN & HUKUM
Compliance & Legal Division
• Memantau batas/kebijakan risiko• Mempersiapkan laporan kelebihan batas
risiko
Unit Bisnis Tresuri & LikuiditasRisiko Pasar & Likuiditas
Peng
awas
anO
perasional
• Divisi pada Kantor Pusat, Unit Grup pada Kantor Wilayah dan Kantor Cabang – Pemantauan Risiko Operasional
• Setiap Divisi di Kantor Pusat/Unit Grup di Kantor Wilayah dan Cabang betanggung jawab mengelola risiko di Divisi/Wilayah/Cabang
masing-masing
Struktur Komite Manajemen RisikoStruktur organisasi menjelaskan kegiatan usaha Bank dan telah
menetapkan jalur pelaporan dan fungsi yang jelas dari satuan
kerja operasional kepada satuan kerja yang melaksanakan
fungsi pengendalian intern. Ruang lingkup pengendalian
intern yang tidak termasuk dalam fungsi pengambil keputusan
adalah Divisi Kepatuhan dan Hukum, Divisi Audit internal serta
Divisi Manajemen Risiko dimana tugas dan fungsinya tidak
mengambil keputusan pada kegiatan usaha Bank.
Tugas pokok Komite Manajemen Risiko berdasarkan Surat
Keputusan Direksi tersebut diatas sekurang-kurangnya
meliputi:
1. Penyusunan kebijakan manajemen risiko serta perubahannya,
termasuk strategi manajemen risiko dan contingency plan
dalam kondisi eksternal tidak normal terjadi;
2. Perbaikan dan penyempurnaan penerapan Manajemen
Risiko yang dilakukan secara berkala maupun insidentil
sebagai akibat dari suatu perubahan kondisi eksternal dan
Struktur Komite Manajemen RisikoStruktur organisasi menjelaskan kegiatan usaha Bank dan telah
menetapkan jalur pelaporan dan fungsi yang jelas dari satuan
kerja operasional kepada satuan kerja yang melaksanakan
fungsi pengendalian intern. Ruang lingkup pengendalian
intern yang tidak termasuk dalam fungsi pengambil keputusan
adalah Divisi Kepatuhan dan Hukum, Divisi Audit internal serta
Divisi Manajemen Risiko dimana tugas dan fungsinya tidak
mengambil keputusan pada kegiatan usaha Bank.
The main tasks of the Risk Management Committee is based on
the above-mentioned Decree of the Board of Directors and shall
at least include:
1. Penyusunan kebijakan manajemen risiko serta perubahannya,
termasuk strategi manajemen risiko dan contingency plan
dalam kondisi eksternal tidak normal terjadi;
2. Perbaikan dan penyempurnaan penerapan Manajemen
Risiko yang dilakukan secara berkala maupun insidentil
sebagai akibat dari suatu perubahan kondisi eksternal dan
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
243Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
242Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
243Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
242
internal Bank yang mempengaruhi kecukupan permodalan
dan profil risiko Bank dan hasil evaluasi terhadap efektivitas
penerapan tersebut;
3. Penetapan (justification) atas hal-hal yang terkait dengan
keputusan-keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur
normal (irregularities), seperti keputusan pelampauan
ekspansi usaha yang signifikan dibandingkan dengan
rencana bisnis Bank yang telah ditetapkan sebelumnya atau
pengambilan posisi/eksposure risiko yang melampaui limit
yang telah ditetapkan;
4. Menetapkan perubahan materi yang terdapat pada
kebijakan dan prosedur penerapan manajemen risiko;
5. Melakukan evaluasi terhadap penerapan model-model
pengukuran risiko bank;
6. Memastikan dilakukannya pengawasan risiko melalui
penetapan toleransi atau limit risiko yang dapat diterima
serta alokasi modal terkait cadangan risiko untuk seluruh
kegiatan operasional bank;
7. Mengkoordinasikan dan memantau seluruh strategi
manajemen risiko;
8. Menyetujui strategi manajemen risiko yang melampaui
kewenangan pimpinan satuan kerja operasional;
9. Menilai keseluruhan komposisi risiko dalam portofolio
bank;
10. Mengkaji proposal mengenai produk dan aktivitas baru dan
menilai kemampuan bank untuk melaksanakan produk dan
aktivitas baru tersebut;
11. Melakukan evaluasi terhadap penyusunan contingency plan
dalam kondisi tidak normal (worst case skenario) ;
12. Melakukan pemantauan kecukupan permodalan bank
terhadap risk exposure sesuai ketentuan Bank Indonesia
yang berlaku;
13. Mengevaluasi efektivitas pelaksanaan manajemen risiko.
Justifikasi yang disampaikan dalam bentuk rekomendasi
kepada Direktur Utama berdasarkan suatu pertimbangan
bisnis dan hasil analisis yang terkait dengan transaksi atau
kegiatan usaha Bank tertentu sehingga memerlukan adanya
penyimpangan terhadap prosedur yang telah ditetapkan oleh
Bank. Rekomendasi yang diberikan oleh Komite Manajemen
Risiko harus mencerminkan suatu kesepakatan diantara para
anggota komite.
Berdasarkan Kebijakan Manajemen Risiko bank yang berlaku,
Bank membagi aktivitas usahanya (bisnis dan pendukung)
menjadi sebagai berikut :
1. Perkreditan ;
2. Tresuri dan Investasi ;
3. Pembiayaan Trade Finance dan Garansi Bank ;
4. Pendanaan dan Instrument Hutang ;
internal Bank yang mempengaruhi kecukupan permodalan
dan profil risiko Bank dan hasil evaluasi terhadap efektivitas
penerapan tersebut;
3. Penetapan (justification) atas hal-hal yang terkait dengan
keputusan-keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur
normal (irregularities), seperti keputusan pelampauan
ekspansi usaha yang signifikan dibandingkan dengan
rencana bisnis Bank yang telah ditetapkan sebelumnya atau
pengambilan posisi/eksposure risiko yang melampaui limit
yang telah ditetapkan;
4. Menetapkan perubahan materi yang terdapat pada
kebijakan dan prosedur penerapan manajemen risiko;
5. Melakukan evaluasi terhadap penerapan model-model
pengukuran risiko bank;
6. Memastikan dilakukannya pengawasan risiko melalui
penetapan toleransi atau limit risiko yang dapat diterima
serta alokasi modal terkait cadangan risiko untuk seluruh
kegiatan operasional bank;
7. Mengkoordinasikan dan memantau seluruh strategi
manajemen risiko;
8. Menyetujui strategi manajemen risiko yang melampaui
kewenangan pimpinan satuan kerja operasional;
9. Menilai keseluruhan komposisi risiko dalam portofolio
bank;
10. Mengkaji proposal mengenai produk dan aktivitas baru dan
menilai kemampuan bank untuk melaksanakan produk dan
aktivitas baru tersebut;
11. Melakukan evaluasi terhadap penyusunan contingency plan
dalam kondisi tidak normal (worst case skenario) ;
12. Melakukan pemantauan kecukupan permodalan bank
terhadap risk exposure sesuai ketentuan Bank Indonesia
yang berlaku;
13. Mengevaluasi efektivitas pelaksanaan manajemen risiko.
Justifikasi yang disampaikan dalam bentuk rekomendasi
kepada Direktur Utama berdasarkan suatu pertimbangan
bisnis dan hasil analisis yang terkait dengan transaksi atau
kegiatan usaha Bank tertentu sehingga memerlukan adanya
penyimpangan terhadap prosedur yang telah ditetapkan oleh
Bank. Rekomendasi yang diberikan oleh Komite Manajemen
Risiko harus mencerminkan suatu kesepakatan diantara para
anggota komite.
Berdasarkan Kebijakan Manajemen Risiko bank yang berlaku,
Bank membagi aktivitas usahanya (bisnis dan pendukung)
menjadi sebagai berikut :
1. Perkreditan ;
2. Tresuri dan Investasi ;
3. Pembiayaan Trade Finance dan Garansi Bank ;
4. Pendanaan dan Instrument Hutang ;
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
243Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
242
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
243Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
242
5. Operasional Layanan ;
6. Jasa Layanan ;
7. Sistem Informasi Manajemen ;
8. Teknologi Sistem Informasi ;
9. Pengelolaan SDM ;
10. Sistem Pengendalian Internal.
Dalam rangka peningkatan efektifitas dan fokus pembahasan
setiap permasalahan bank yang timbul dan diangkat kepada
level Komite, Bank memiliki 3 (tiga) besaran sub komite yakni
sebagai berikut :
Risk Management Committee (RMC), Credit Risk Committee
(CRC), Operational Risk Committee (ORC), Market & Liqudity
Risk Committee (MRC), SSG – MRC, SSG – CRC, dan SSG –
ORC. Bank mengelompokkan pembahasan atas permasalahan
terkait risiko yang terkandung dalam aktivitas usaha diatas
ke dalam 3 (tiga) sub komite. Penjelasan atas masing-masing
komite tersebut adalah sebagai berikut :
1. Risk Management Committee merupakan Komite Utama
serta tertinggi dan digunakan sebagai forum pengambil
keputusan dari seluruh pelaksanaan kegiatan committee
di bawahnya. Committee ini bersifat top level committee
dalam struktur organisasi RMC ;
2. Market & Liquidity Risk Committee merupakan committee
yang fokus terhadap pembahasan atas permasalahan-
permasalahan dari aktivitas usaha bankyang memiliki
Inheren Risk berasal dari Risiko Pasar dan Risiko Likuiditas.
Committee ini bersifat middle level committee dalam
struktur organisasi RMC ;
3. Credit Risk Committee merupakan committee yang fokus
terhadap pembahasan atas permasalahan-permasalahan
dari aktivitas usaha bank yang memiliki Inheren Risk berasal
dari Risiko Kredit. Committee ini bersifat middle level
committee dalam struktur organisasi RMC;
4. Operational Risk Committee merupakan committee
yang fokus ter-hadap pembahasan atas permasalahan-
permasalahan dari aktivitas usaha bank yang memiliki
Inheren Risk berasal dari Risiko Operasional dan Risiko
Lainnya (Risiko Strategik, Risiko Reputasi, Risiko Hukum dan
Risiko Kepatuhan).
Komite Kebijakan KreditPembentukan Komite Kebijakan Kredit telah disahkan melalui
Surat Keputusan Direksi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa
Barat dan Banten Tbk Nomor 580/SK/DIR-MR/2011 tanggal 13
Oktober 2011 tentang Pembentukan Anggota Susunan Tim
ALCO, CPC, dan RMC bank bjb.
5. Operasional Layanan ;
6. Jasa Layanan ;
7. Sistem Informasi Manajemen ;
8. Teknologi Sistem Informasi ;
9. Pengelolaan SDM ;
10. Sistem Pengendalian Internal.
Dalam rangka peningkatan efektifitas dan fokus pembahasan
setiap permasalahan bank yang timbul dan diangkat kepada
level Komite, Bank memiliki 3 (tiga) besaran sub komite yakni
sebagai berikut :
Risk Management Committee (RMC), Credit Risk Committee
(CRC), Operational Risk Committee (ORC), Market & Liqudity
Risk Committee (MRC), SSG – MRC, SSG – CRC, dan SSG –
ORC. Bank mengelompokkan pembahasan atas permasalahan
terkait risiko yang terkandung dalam aktivitas usaha diatas
ke dalam 3 (tiga) sub komite. Penjelasan atas masing-masing
komite tersebut adalah sebagai berikut :
1. Risk Management Committee merupakan Komite Utama
serta tertinggi dan digunakan sebagai forum pengambil
keputusan dari seluruh pelaksanaan kegiatan committee
di bawahnya. Committee ini bersifat top level committee
dalam struktur organisasi RMC ;
2. Market & Liquidity Risk Committee merupakan committee
yang fokus terhadap pembahasan atas permasalahan-
permasalahan dari aktivitas usaha bankyang memiliki
Inheren Risk berasal dari Risiko Pasar dan Risiko Likuiditas.
Committee ini bersifat middle level committee dalam
struktur organisasi RMC ;
3. Credit Risk Committee merupakan committee yang fokus
terhadap pembahasan atas permasalahan-permasalahan
dari aktivitas usaha bank yang memiliki Inheren Risk berasal
dari Risiko Kredit. Committee ini bersifat middle level
committee dalam struktur organisasi RMC;
4. Operational Risk Committee merupakan committee
yang fokus ter-hadap pembahasan atas permasalahan-
permasalahan dari aktivitas usaha bank yang memiliki
Inheren Risk berasal dari Risiko Operasional dan Risiko
Lainnya (Risiko Strategik, Risiko Reputasi, Risiko Hukum dan
Risiko Kepatuhan).
Credit Policy CommitteeThe establishment of Credit Policy Committee was approved by
Decree of Directors of PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat
dan Banten Tbk Number 580/SK/DIR-MR/2011 dated October
13, 2011 on the bank bjb Formation of Structure Members of
ALCO , CPC, and RMC team
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
245Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
244Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
245Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
244
Adapun susunan Komite Kebijakan Kredit adalah sebagai
berikut:
Posisi Position
Ketua Direktur Utama President Director
Chairman
Wakil Ketua Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Managing Director – Compliance and Risk Management
Vice
Sekretaris Pemimpin Divisi Manajemen Risiko Head of Risk Management Division
Secretary
Anggota Permanen:
1. Direktur Treasury & International
2. Direktur Komersial
3. Direktur Konsumer
4. Pemimpin Divisi Korporasi & Komersial
5. Pemimpin Divisi Konsumer
6. Pemimpin Divisi Mikro & Ritel
7. Pemimpin Divisi Card Center & Electronic Banking
8. Pemimpin Divisi Treasury
9. Pemimpin Divisi Kepatuhan dan Hukum
10. Pemimpin Divisi Audit Internal
11. Pemimpin Divisi Perencanaan Strategis
12. Pemimpin Divisi Internasional
13. Pemimpin Divisi Credit Risk Reviewer
Anggota Non Permanen:
1. Pemimpin Divisi Jaringan dan Pengembangan Layanan
2. Pemimpin Divisi Akuntansi
3. Pemimpin Divisi SDM
4. Pemimpin Divisi Manajemen Anak Perusahaan
5. Pemimpin Divisi Layanan Operasional
Komite Kebijakan Kredit memiliki tugas pokok sebagai berikut:
1. Merumuskan dan menetapkan permasalahan yang
bersifat signifikan dan material, meliputi penyusunan
kebijakan kredit beserta perubahannya, perbaikan atau
penyempurnaan penerapan termasuk strategi kebijakan
kredit serta contingency plan apabila terdapat kondisi yang
tidak normal.
2. Menetapkan hal-hal yang terkait dengan keputusan bisnis
yang menyimpang dari prosedur normal di bidang kredit,
antara lain keputusan pelampauan ekspansi kredit yang
signifikan dibandingkan dengan rencana bisnis Bank yang
telah ditetapkan sebelumnya.
3. Merumuskan kebijakan perkreditan berdasarkan hal-hal
khusus yang dikehendaki (risk appetite) yang berkaitan
dengan:
a. Target market dan porsi
b. Segmentasi
c. Risk Mitigation
d. Maksimum hapus buku
4. Merumuskan limit kewenangan memutus kredit.
The Credit Policy Committee composition is as follows:
Permanent Member:
1. Director of Treasury & International
2. Commercial Director
3. Consumers Director
4. Head of Corporation and Commercial Division
5. Head of Consumers Division
6. Head of Micro & Retail Division
7. Head of Card Centre & Electronic Banking Division
8. Head of Treasury Division
9. Head of Legal and Compliance Division
10. Head of Internal Audit
11. Head of Strategic Planning Division
12. Head of International Division
13. Head of Credit Risk Reviewer Division
Non Permanent Member:
1. Head of Networking and Services Development Division
2. Head of Accounting Division
3. Head of HR Division
4. Head of Subsidiary Management Division
5. Head of Operations Services Division
Credit Policy Committee has the following main tasks:
1. Formulate and define issues that are significant and material,
including the preparation of credit policy and amendments
thereto, including the repair or improvement of the
implementation of credit policy strategy and contingency
plan if an abnormal condition occurs.
2. Specify matters related to business decisions that deviate
from normal procedures in the areas of credit, including
significant excess of credit expansion decisions compared
with the Bank’s business plan which has been previously
established.
3. Formulate a credit policy based on risk appetite relating to:
a. Target market dan portion
b. Segmentation
c. Risk Mitigation
d. Maximum write off
4. Formulating the authorized limit of credit
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
245Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
244
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
245Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
244
5. Menetapkan kebijakan dalam hal kredit bermasalah
berupa:
a. Penyelamatan (rescheduling, reconditioning,
restructuring), atau
b. Penyelesaian melalui proses di pengadilan ataupun
proses di luar pengadilan.
6. Mengawasi pelaksanaan KPB secara konsisten serta
merumuskan pemecahan masalah apabila terdapat
hambatan/kendala dalam penerapan KPB.
7. Melaksanakan pengkajian/evaluasi secara berkala terhadap
KPB dan memberikan saran kepada Direksi apabila
diperlukan perubahan atau penambahan KPB.
8. Melaksanakan pengkajian terhadap efektivitas Sistem
Pengendalian Internal Perkreditan secara berkala.
9. Memantau serta memberikan saran atas perencanaan dan
pelaksanaan training di bidang perkreditan.
10. Memantau dan mengevaluasi:
a. Perkembangan dan kualitas portofolio perkreditan
secara keseluruhan termasuk perkembangan dan
kualitas kredit yang diberikan kepada pihak yang terkait
dengan Bank dan debitur-debitur besar tertentu.
b. Pelaksanaan kewenangan memutus kredit dan
ketentuan BMPK (Batas Maksimum Pemberian Kredit).
c. Kepatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan
dan peraturan lainnya dalam pelaksanaan pemberian
kredit.
d. Penyelesaian kredit bermasalah sesuai dengan yang
ditetapkan dalam KPB.
e. Kepatuhan dalam memenuhi ketentuan mengenai
kecukupan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
(CKPN).
f. Debitur-debitur besar tertentu dan kredit yang berada
dalam daftar kredit dalam pengawasan khusus.
g. Pencapaian target Rencana Kerja dan Pengawasan
Kredit Bermasalah.
Komite Pengarah Teknologi InformasiPembentukan Komite Pengarah Teknologi Informasi
telah disahkan melalui Surat Keputusan Direksi
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk.
Nomor 0280/SK/DIR-TI/2011 tentang Perubahan Pembentukan
Komite Pengarah Teknologi Informasi tanggal 28 April 2011.
Berdasarkan SK Direksi tersebut, susunan Komite Pengarah
Teknologi Informasi adalah sebagai berikut:
Posisi Position
Pengarah Direksi Board of Director
Guide
Ketua Direktur Operasi Managing Director – Operation
Chairman
Wakil Ketua Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Managing Director – Compliance and Risk Management
Vice
Sekretaris Pemimpin Divisi Teknologi Informas Head of Information Technology Division
Secretary
5. Established a policy for non performing loans in the form:
a. Rescue (rescheduling, reconditioning, restructuring), or
b. Settlement through the in court or out of court
processes.
6. Consistently monitor the implementation of the CDE and
formulate a basis if there is a problem-solving barriers/
obstacles in the implementation of CDE.
7. Conduct the assessment/evaluation on a regular basis to
CDE and provide advice to the Board of Directors when
required changes or additions to CDE are needed.
8. Carry out the assessment on the effectiveness of Internal
Control System for Credit periodically.
9. Monitor and provide advice on the planning and
implementation of training in the field of credit.
10. Monitor and evaluate:
a. Developments and the overall quality of credit portfolio
including the development and the quality of loans to
parties related to the Bank and certain large debtors.
b. Authority to decide the implementations of credit and
the provision of LLL (legal Lending Limit).
c. Compliance with applicable laws and other regulations
in the implementation of lending.
d. Settlement of non performing loans in accordance with
that specified in the CDE.
e. Compliance in meeting the terms of the adequacy of
Reserves for Impairment Losses (CKPN).
f. Certain large debtors and loans that are in the list of
credits under special surveillance.
g. Achievement of Work Plan targets and Monitoring of
Non Performing Loans.
Information Technology Steering CommitteeEstablishment of Information Technology Steering Committee
(ITSC) was approved by Decree of Directors of PT Bank
Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten No. 0280/SK/
DIR-TI/2011 on the establishment of Information Technology
Steering Committee dated April 28, 2011.
Based on the decree of Directors, the composition of ITSC
members are as follows:
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
247Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
246Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
247Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
246
Anggota Permanen:
• Pemimpin Divisi Manajemen Risiko
• Pemimpin Divisi Layanan Operasional
• Pemimpin Divisi Keuangan & Akuntansi
• Pemimpin Divisi Card Center dan Electronic Banking
Anggota Tidak Permanen:
Pemimpin Divisi lainnya yang berkaitan dengan pembahasan
agenda Rapat Komite.
Wewenang dan tanggung jawab Komite Pengarah Teknologi
Informasi adalah:
1) Rencana strategis TI (Information Technology Strategic
Plan) yang sesuai dengan rencana strategis kegiatan usaha
Bank. Dalam memberikan rekomendasi, komite hendaknya
memperhatikan faktor efisiensi, efektivitas serta hal-hal
sebagai berikut:
a. Rencana pelaksanaan (road-map) untuk mencapai
kebutuhan TI yang mendukung strategi bisnis Bank.
Road map terdiri dari kondisi saat ini (current state),
kondisi yang ingin dicapai (future state) serta langkah-
langkah yang akan dilakukan untuk mencapai future
state;
b. Sumber daya yang dibutuhkan;
c. Keuntungan/manfaat yang akan diperoleh saat rencana
diterapkan.
2) Perumusan kebijakan dan prosedur TI yang utama seperti
kelayakan pengamanan TI dan manajemen risiko terkait
penggunaan TI di Bank.
3) Kesesuaian proyek-proyek TI yang disetujui dengan Rencana
Strategis TI. Komite juga menetapkan status prioritas
proyek TI yang bersifat kritikal (berdampak signifikan
terhadap kegiatan operasional Bank), misalnya pergantian
core banking application, server production, dan topologi
jaringan.
4) Kesesuaian pelaksanaan proyek-proyek TI dengan rencana
proyek (project charter) yang disepakati dalam service level
agreement. Komite hendaknya melengkapi rekomendasi
dengan hasil analisis dari proyek-proyek TI yang utama
sehingga memungkinkan Direksi mengambil keputusan
secara efisien.
5) Kesesuaian TI dengan kebutuhan sistem informasi
manajemen yang mendukung pengelolaan kegiatan usaha
Bank.
6) Efektivitas langkah-langkah minimalisasi risiko atas
investasi Bank pada sektor TI dan bahwa investasi tersebut
memberikan kontribusi terhadap tercapainya tujuan bisnis
Bank.
7) Pemantauan atas kinerja TI dan upaya peningkatannya,
misalnya dengan mendeteksi keusangan TI dan mengukur
efektivitas dan efisiensi penerapan kebijakan pengamanan
TI.
Permanent Member:
• Head of Risk Management
• Head of Operation Services
• Head of Finance & Accounting
• Head of Card Center and Electronic Banking
Non Permanent Member:
Other division leaders associated with the discussion of the
Committee Meeting agenda.
The authority and the responsibility of the Information
Technology Steering Committee are as follow:
1) Strategic Plan for IT (Information Technology Strategic
Plan), which is aligned with the Bank’s strategic plan for
its’ business activities. In providing recommendations,
the Committee should take into account the efficiency,
effectiveness, and any of the following:
a. Implementation plan (road-map) to reach the IT needs
that support the Bank’s business strategy. The road map
consists of the current state, conditions to be achieved
(future state) as well as measures adopted to achieve
the future state;
b. Necessary resources;
c. Advantages/benefits gained when the plan is
implemented.
2) Formulation of major IT policies and procedures such as the
feasibility of IT security and risk management in relation to
the use of IT in the Bank.
3) Suitability of IT projects which are approved by the IT
Strategic Plan. The committee also set the priority status to
IT projects that are critical (have significant impact on the
operations of the Bank), such as core banking application
change, server production, and network topology.
4) Suitability of the implementation of IT projects with the
project plan (project charter) as agreed in the service level
agreement.
5) Suitability of IT to the needs of management information
systems that support the management of the Bank’s
business activities.
6) effectiveness of risk minimization measures on the bank’s
investment in the IT sector and ensuring the investment to
contribute to the achievement of business objectives of the
Bank.
7) Monitoring of IT performance and its improvement
efforts, for example, by detecting the IT financial status
and measuring the effectiveness and efficiency of the
implementation of IT security policy.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
247Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
246
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
247Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
246
8) Upaya penyelesaian berbagai masalah terkait TI yang tidak
dapat diselesaikan oleh satuan kerja pengguna dan satuan
kerja penyelenggara. Komite dapat memfasilitasi hubungan
antara kedua satuan kerja tersebut.
9) Kecukupan dan alokasi sumber daya yang dimiliki Bank.
Apabila sumber daya yang dimiliki tidak memadai dan Bank
akan menggunakan jasa pihak lain dalam penyelenggaraan
TI maka Komite harus memastikan Bank telah memiliki
kebijakan dan prosedur terkait.
Persyaratan Penyelenggaraan Rapat Komite Pengarah Teknologi
Informasi, dalam setiap penyelenggaraan rapat Komite Pengarah
Teknologi Informasi. Rapat dinyatakan sah bila dihadiri minimal
oleh Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris dan Anggota Permanen
atau pejabat setingkat Pemimpin Bagian yang mewakilinya.
Jadwal Kegiatan rapat Komite Pengarah Teknologi Informasi
minimal satu kali dalam 3 (tiga) bulan atau dalam keadaan
tertentu rapat dapat diadakan sewaktu-waktu. Rapat Komite
Pengarah Teknologi Informasi harus dilengkapi dengan berita
acara atau notulen rapat yang dilampiri daftar hadir peserta
rapat dan dilaporkan kepada Direksi dan seluruh anggota
Komite.
ALCO (Asset Liability Committee)bank bjb telah membentuk ALCO berdasarkan Surat Keputusan
Direksi Nomor 790/SK/DIR-TRIS/2005 tanggal 20 Oktober 2005
tentang Pembentukan Tim ALCO dan SSG-ALCO PT. Bank
Jabar, dan Surat Keputusan Direksi Nomor 580/SK/DIR-MR/2011
tanggal 13 Oktober 2011 tentang Pembentukan Anggota
Susunan Tim ALCO, CPC, dan RMC bank bjb.
Anggota ALCO bank bjb berdasarkan Surat Keputusan Direksi tersebut diatas adalah sebagai berikut:• PenanggungJawab:Direksi
• Ketua:
1. Direktur Treasury & Internasional
2. Direktur Komersial
3. Direktur Konsumer
• Sekretaris:
1. Pemimpin Divisi Treasury
2. Pemimpin Divisi Manajemen Risiko
• AnggotaPermanen:
1. Pemimpin Divisi Korporasi & Komersial
2. Pemimpin Divisi Konsumer
3. Pemimpin Divisi Mikro & Ritel
4. Pemimpin Divisi Perencanaan Strategis
5. Pemimpin Divisi Card Center & Electronic Banking
6. Pemimpin Divisi Keuangan & Akuntasi
7. Divisi Internasional
8. Pemimpin Divisi Institutional Banking
8) In resolving various IT related issues that can not be
resolved by the user work units and provider work units.
The Committee may facilitate the relationship between the
work units.
9) Adequacy and allocation of resources held by the Bank.
If the resources is inadequate and the Bank will use the
services of other parties in the implementation of IT, then
the IT Steering Committee should ensure that the Bank has
related policies and procedures.
Persyaratan Penyelenggaraan Rapat Komite Pengarah Teknologi
Informasi, dalam setiap penyelenggaraan rapat Komite Pengarah
Teknologi Informasi. Rapat dinyatakan sah bila dihadiri minimal
oleh Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris dan Anggota Permanen
atau pejabat setingkat Pemimpin Bagian yang mewakilinya.
Jadwal Kegiatan rapat Komite Pengarah Teknologi Informasi
minimal satu kali dalam 3 (tiga) bulan atau dalam keadaan
tertentu rapat dapat diadakan sewaktu-waktu. Rapat Komite
Pengarah Teknologi Informasi harus dilengkapi dengan berita
acara atau notulen rapat yang dilampiri daftar hadir peserta
rapat dan dilaporkan kepada Direksi dan seluruh anggota
Komite.
ALCO (Asset Liability Committee)bank bjb has established ALCO pursuant to the Directors
Decree No. 790/SK/DIR-TRIS/2005 dated October 20, 2005 on
the Establishment of ALCO and SSG-ALCO PT. Bank Jabar, and
the Directors Decree No. 580/SK/DIR-MR/2011 dated October
13, 2011 on the Formation of Structure Members of bank bjb’s
ALCO, CPC, and RMC team.
bank bjb ALCO members based on the Directors Decree of the above are as follows:
• Person(s)incharge: Directors
• Chairman:
1. Treasury & International Director
2. Commercial Director
3. Consumers Director
• Secretary:
1. Head of Treasury Division
2. Head of Risk Management Division
• PermanentMember:
1. Head of Corporate & Commercial Division
2. Head of Consumers Division
3. Head of Micro & Retail Division
4. Head of Strategic Planning Division
5. Head of Card Center & Electronic Banking Division
6. Head of Accounting & Finance Division
7. International Division
8. Head of Institutional Banking Division
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
249Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
248Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
249Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
248
9. Pemimpin Divisi Credit Risk Reviewer
10. Pemimpin Divisi Jaringan & Pengembangan Layanan
• AnggotaNonPermanen:
1. Pemimpin Divisi Teknologi Informasi
2. Pemimpin Divisi Umum
3. Pemimpin Divisi Kepatuhan & Hukum
4. Pemimpin Divisi Corporate Secretary
5. Pemimpin Divisi SDM
6. Pemimpin Divisi Layanan Operasional
7. Pemimpin Divisi pendidikan & Pelatihan
8. Pemimpin Change Management Office
9. Pemimpin Divisi Audit Internal
10. Pemimpin Divisi Manajemen Anak Perusahaan
11. Pemimpin Kantor Wilayah
Susunan Tim Staf Suppoting Group (SSG) – ALCO
• KetuaSSGALCO:Pemimpin Divisi Treasury
• WakilKetua:
1. Pemimpin Divisi Korporasi & Komersial
2. Pemimpin Divisi Konsumer
3. Pemimpin Divisi Manajemen Risiko
• Sekretaris
1. Pemimpin Grup Manajemen Likuiditas & ALM
2. Pemimpin Grup Risiko Likuiditas & Pasar
3. Pemimpin Grup Komersial
• Anggota:
1. Pemimpin Divisi Mikro & Ritel
2. Pemimpin Divisi Card Center & Electronic Banking
3. Pemimpin Divisi Internasional
4. Pemimpin Divisi Institusional Banking
5. Pemimpin Divisi Credit Risk Reviewer
6. Pemimpin Divisi Keuangan & Akuntasi
7. Pemimpin Divisi Perencanaan Strategis
8. Pemimpin Grup Perencanaan Strategis
9. Pemimpin Grup Korporasi
10. Pemimpin Grup Supervisi Mikro & Ritel
11. Pemimpin Grup Treasury Trading
12. Pemimpin Grup Trade Finance & Services
13. Pemimpin Grup Operational TI
14. Pemimpin Grup Likuiditas
15. Pemimpin Grup Akutansi Manajemen
16. Pemimpin Grup Risiko Kredit
17. Pemimpin Grup Risiko Operasional
18. Pemimpin Grup Busines Legal
19. Pemimpin Grup Hubungan Investor
20. Pemimpin Grup KPR Business Process
21. Pemimpin Grup Pengembangan Produk & Prosedur,
Divisi Mikro & Ritel
22. Pemimpin Grup Pengembangan Produk & Prosedur,
Divisi Korporasi & Komersial
23. Pemimpin Grup Pengembangan Produk & Prosedur,
Divisi Konsumer
9. Head of Credit Risk Reviewer Division*
10. Head of Networking & Services Development Division
• NonPermanentMember:
1. Head of Information Technology Division
2. Head of General Division
3. Head of Legal and Compliance Division
4. Head of Corporate Secretary Division
5. Head of HR Division
6. Head of Operations Services Division
7. Head of Learning & Training Division
8. Head of Change Management Office Division
9. Head of Internal Audit Division
10. Head of Subsidiary Management Division
11. Head of Regional Offices
Composition of Staff Supporting Group (SSG) – ALCO• ChairmanSSGALCO:Head of Treasury Division
• ViceChairman:
1. Head of Corporation & Commercial Division
2. Head of Consumers Division
3. Head of Risk Management Division
• Secretary:
1. Head of Liquidity Management & ALM Group
2. Head of Liquidity & Market Risk Group
3. Head of Commercial Group
• Member:
1. Head of Micro & Retail Division
2. Head of Card Center & Electronic Banking Division
3. Head of International Division
4. Head of Institutional Banking Division
5. Head of Credit Risk Reviewer Division*
6. Head of Accounting & Finance Division
7. Head of Strategic Planning Division
8. Head of Strategic Planning Group
9. Head of Corporation Group
10. Head of Micro & Retail Supervision Group
11. Head of Treasury Trading Group
12. Head of Trade Finance & Services Group
13. Head of IT Operational Group
14. Head of Liquidity Group
15. Head of Management Accounting Group
16. Head of Credit Risk Group
17. Head of Operations Risk Group
18. Head of Legal Business Group
19. Head of Investor Relation Group
20. Head of KPR Business Process Group
21. Head of Product Development Group, Micro & Retail
Division
22. Head of Products & Procedures Development, Corporate
& Commercial Division
23. Head of Products & Procedure Development, Consumers
Division
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
249Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
248
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
249Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
248
Tugas pokok ALCO (Asset Liability Committee) adalah:1. Bertanggung jawab atas pencapaian rentabilitas Bank sesuai
dengan target keuntungan (laba), pertumbuhan neraca dan
beberapa ukuran rentabilitas yang telah ditetapkan dalam
anggaran.
2. Melakukan rapat secara berkala minimum sebulan sekali
untuk menilai, merencanakan, dan mengambil langkah
berupa kebijaksanaan dan action plan untuk mengejar
target rencana kerja dan anggaran dengan realisasi yang
terjadi serta usulan kemungkinan perubahan anggaran.
3. Merumuskan dan memutuskan pricing strategy yang
meliputi:
a. Loan Pricing (Based Lending Rate, Time Deposit, Deposit
On Call, dll.)
b. Deposit Pricing (Demand Deposit, Time Deposit, Deposit
On Call, dll.)
c. Pricing Produk dan Jasa Bank Lainnya.
4. Melakukan rapat secara berkala untuk menilai, mengevaluasi
performance Bank yang berkaitan dengan posisi gap
management, batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK)
dan Posisi Devisa Netto (PDN).
5. Mengevaluasi posisi risiko suku bunga Bank dan strategi
Bank untuk memastikan bahwa hasil risk taking position
Bank telah konsisten dengan tujuan pengelolaan risiko
suku bunga.
6. Me-review secara periodik posisi likuiditas Bank dan
merumuskan besarnya persentase likuiditas yang akan
dipertahankan oleh Bank.
7. Me-review secara periodik posisi alokasi penempatan dana
Bank pada aktiva yang menghasilkan (earning assets) dan
merumuskan pada alokasi dana pada earning assets yang
optimal.
8. Me-review secara periodik posisi sumber dana Bank dan
merumuskan komposisi jenis-jenis sumber dana yang
menghasilkan cost of funds yang optimal.
9. Me-review secara periodik posisi dan eksposure penempatan
dana di pasar uang antarbank dengan menetapkan limit
global besarnya aset Bank pada penempatan dana di pasar
uang.
10. Me-review dan merencanakan secara periodik posisi
kualitas portofolio perkreditan, juga menetapkan besarnya
posisi Loan to Deposit Ratio (LDR) yang akan diambil Bank.
11. Melakukan pembahasan mengenai posisi permodalan Bank
dalam upaya mencapai posisi Capital Adequacy Ratio yang
ditentukan oleh Bank Indonesia dengan melaksanakan
capital planning yang cermat.
12. Me-review pembahasan mengenai posisi/alokasi dana pada
penyertaan dan investasi Bank pada surat-surat berharga,
serta pada jumlah yang optimal atas harta tetap dan
inventaris kantor.
13. Me-review deviasi antara hasil actual dengan proyeksi
anggaran dan rencana bisnis Bank.
The principal tasks of ALCO (Asset Liability Committee) are:1. Responsible for the achievement of the profitability of the
Bank in accordance with the target profit (profit), balance
sheet growth and some measure of profitability that has
been established in the budget.
2. Conduct regular meetings once a month in minimum to
assess, plan, and take the form of policy and action plan to
pursue a work plan and budget targets with the realization
that occur as well as possible changes in the proposed
budget.
3. Formulate and decide on pricing strategy that includes:
a. Credit Pricing (Based Lending Rate, Time Deposit,
Deposit On Call, dll.)
b. Deposit Pricing (Demand Deposit, Time Deposit, Deposit
On Call, dll.)
c. Pricing for other Bank Products and Services.
4. Conduct periodic meetings to assess, evaluate Bank
performance associated with the gap position of
management, Legal Lending limit (LLL) and Net Open
Position (NOP).
5. Evaluating the Bank’s interest rate risk position and strategies
of the Bank to ensure that the Bank’s risk-taking position
has been consistent with the purpose of risk management
of interest rate.
6. Periodically review the Bank’s liquidity position and formulate
the percentage of liquidity to be maintained by the Bank.
7. Periodically review the allocation of the position of the
placement of Bank funds in assets that generate (earning
assets) and formulate the allocation of funds to earning
assets which is optimal.
8. Periodically review the Bank’s funding position and
formulate the composition of the types of funding sources
that produce the optimal cost of funds.
9. Periodically review the position and exposure of placement
of funds in the interbank money market by setting a global
limit on the amount of bank assets in money market
placements.
10. Periodically review and plan the position of the credit quality
portfolio, also set the size of the position of Loan to Deposit
Ratio (LDR) to be taken by the Bank.
11. Conduct a discussion about the Bank’s capital position in an
effort to reach the Capital Adequacy Ratio as determined
by Bank Indonesia by implementing a thorough capital
planning.
12. To review the discussion of the position/allocation of funds
to the Bank’s investment in securities, as well as the optimal
amount for fixed assets and inventory of office.
13. To review the deviation between actual results with budget
projections and business plans of the Bank.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
251Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
250Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
251Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
250
14. Menyampaikan informasi kepada Direksi mengenai setiap
perkembangan ketentuan dan peraturan terkait yang
mempengaruhi strategi dan kebijakan Bank.
15. Melaksanakan rapat-rapat lainnya yang diisyaratkan oleh
perubahan-perubahan yang terjadi di pasar ataupun
perubahan-perubahan dari segi regulasi pemerintahan
yang terjadi secara tiba-tiba.
Terdapat beberapa ketentuan bagi Tim ALCO sebagai berikut:1. Anggota ALCO terdiri dari anggota permanen dan non
permanen.
2. Setiap anggota permanen mempunyai satu hak suara dalam
proses pengambilan keputusan melalui voting, sedangkan
anggota non permanen tidak mempunyai hak suara.
3. Hasil akhir proses voting merupakan suatu usulan Tim ALCO
yang nantinya keputusan akhir ada dalam Rapat Direksi.
Tim Peneliti dan Pertimbangan Masalah Kepegawaian (TPPMK)bank bjb telah membentuk Tim Peneliti dan Pertimbangan
Masalah Kepegawaian berdasarkan Surat Keputusan Direksi
No. 106/SK/DIR-SDM/2008 tanggal 11 Februari 2008 tentang
Pembentukan Tim Peneliti dan Pertimbangan Masalah
Kepegawaian Bank Jabar Banten.
Anggotan TPPMK terdiri dari:
Posisi Position
Ketua Pemimpin Divisi SDM Head of HR Division
Chairman
Wakil Ketua Pemimpin Divisi Audit Intern Head of the Internal Audit Division
Vice
Sekretaris Pemimpin Bagian Administrasi SDMHead of HR Administration
Secretary
Anggota:
1. Pemimpin Divisi Manajemen Risiko
2. Pemimpin Divisi Kepatuhan dan Hukum
3. Pemimpin Divisi dari Unit Bisnis terkait (narasumber)
TPPMK memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:1) Berdasarkan instruksi Direksi melaksanakan penelitian
terhadap hasil temuan pengawasan/audit baik intern
maupun ekstern yang memerlukan tindak lanjut dalam
penetapan hukuman disiplin.
2) Memberikan saran/pertimbangan kepada Direksi mengenai
tindak lanjut penetapan hukuman disiplin kepada pegawai
yang terbukti lalai dan atau melanggar ketentuan-ketentuan
yang berlaku.
14. Convey information to the Directors concerning any related
rules and regulations developments that affect the Bank’s
strategy and policy.
15. Implement other meetings suggested by the changes that
occur in the market or changes in terms of government
regulation that occurs suddenly.
There are some provisions for ALCO Team as follows:1. ALCO members consist of permanent and non permanent
members.
2. Each permanent member has one vote in the decision
making process through voting, while the non-permanent
members have no voting rights.
3. The final result of the voting process is a proposal of ALCO
Team that will have its final decision in the Board of Directors
Meeting.
Personal Issues and Considerations Research Team (TPPMK)bank bjb has established a Research and Consideration of
Personnel Issues Team based on bank bjb Directors Decree
No. 106/SK/DIR-SDM/2008 dated February 11, 2008 on the
Establishment of the Research Team and Consideration of
Personnel Issues of Bank Jabar Banten.
Member of TPPMK consists of:
Member :
1. Head of Risk Management Division
2. Head of Legal and Compliance Division
3. Head of related Business Units (sources)
TPPMK memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:1) Based on the instruction of Directors to conduct research
on the findings and monitoring/auditing both internally and
externally that requires follow-up in terms of determining
disciplinary action
2) Providing advice/ consideration to the Board on follow-up to
the determination of disciplinary punishment to employees
who have been proven negligent and/ or violating rules
enforced.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
251Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
250
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
251Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
250
Remunerasi dan Prosedur Penetapan Remunerasi Dewan Komisaris dan DireksiPemberian remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan
Direksi dihitung berdasarkan formula yang ditetapkan oleh
RUPS. Setiap anggota Komisaris dan Direksi berhak menerima
sejumlah kompensasi yang diberikan secara bulanan. Dewan
Komisaris dan Direksi berhak mendapatkan tantiem berdasarkan
kinerja dan pencapaian perusahaan dengan besaran yang
ditentukan dalam RUPS. Dewan Komisaris dan Direksi juga
berhak mendapatkan tunjangan pada saat mereka telah tidak
lagi menjabat sebagai Dewan Komisaris ataupun Direksi.
Prosedur standar penetapan remunerasi Dewan Komisaris dan
Direksi yang telah ditetapkan dan yang berlaku sampai saat ini
adalah yang telah di tetapkan oleh RUPS.
Prosedur standar penetapan remunerasi Dewan Komisaris dan
Direksi ditetapkan sebagai berikut:
a. Dewan Komisaris meminta Komite Nominasi dan Remunerasi
untuk menyusun rancangan usulan remunerasi.
b. Komite Nominasi dan Remunerasi meminta pihak
independen untuk menyusun rancangan remunerasi.
c. Komite Nominasi dan Remunerasi mengusulkan kepada
Dewan Komisaris mengenai remunerasi.
d. Dewan Komisaris mengusulkan remunerasi bagi anggota
Dewan Komisaris dan Direksi kepada RUPS.
e. RUPS menetapkan remunerasi bagi anggota Dewan
Komisaris dan Direksi.
Remunerasi Dewan KomisarisRemuneration of Board of Commissioners
No. Jenis remunerasi dan Fasilitas Lain
Jumlah Diterima dalam 1 Tahun
Jenis remunerasi dan Fasilitas LainDewan Komisaris Board Commissioners
Orang Jutaan Rupiah
1 Remunerasi Remunerasi
a. Imbalan Kerja (Gaji) Tahun 2012 a. Imbalan Kerja (Gaji) Tahun 2012
• Januari - September 5 2.457 • Januari - September
• Oktober – Desember 6 975 • Oktober – Desember
Jumlah 3.432 Jumlah
b. THR 5 546 b. THR
c. IPK 6 819 c. IPK
d. Tantiem 5 11.564 d. Tantiem
(Dihitung dari laba yang diperoleh) (Dihitung dari laba yang diperoleh)
Total 16.361 Total
Remuneration and Remuneration Determination Procedures for Board of Commissioners and DirectorsRemuneration for members of the Board is calculated based
on a formula set by the GMS. Each member of the Board of
Commissioners and Board of Directors is entitled to receive
some compensation which is given on a monthly basis. Board of
Commissioners and Directors are entitled to a bonus based on
performance and achievement of the company by the amount
specified in the GMS. Board of Commissioners and Directors are
also entitled to benefits when they have no longer serve as a
Board of Commissioners or Board of Directors.
The standard procedure of remuneration determination for
the Board of Commissioners and Directors that have been
established and applied have been set by the GMS.
Determination of the remuneration standard procedures the for
the Board of Commissioners and Directors shall be as follows:
a. Board of Commissioners request the Nomination
and Remuneration Committee to draft the proposed
remuneration.
b. Nomination and Remuneration Committee request an
independent party to draft the remuneration.
c. Nomination and Remuneration Committee proposes to the
Board of Commissioners regarding the remuneration.
d. Board of Commissioners propose remuneration for the
members of the Board of Commissioners and Directors to
the GMS.
e. GMS set the remuneration for members of the Board of
Commissioners and Directors.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
253Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
252Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
253Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
252
Remunerasi DireksiRemuneration of Board of Directors
No. Jenis remunerasi dan Fasilitas Lain
Jumlah Diterima dalam 1 Tahun /Number of Received in 1 Year
Jenis remunerasi dan Fasilitas LainDireksi Board Directors
Orang Jutaan Rupiah
1 a. Imbalan Kerja (Gaji) Tahun 2012 a. Imbalan Kerja (Gaji) Tahun 2012
• Januari – Februari 6 1.008 • Januari – Februari
• Maret – Mei 5 1.930 • Maret – Mei
• Juni – September 4 1.768 • Juni – September
• Oktober - Desember 6 1.950 • Oktober - Desember
Jumlah 6.656 Jumlah
b. THR 6 1.126 b. THR
c. IPK 8 1.568 c. IPK
d. Tantiem (Dihitung dari laba yang diperoleh)
6 15.911 d. Tantiem (Dihitung dari laba yang diperoleh)
Total 25.261 Total2 Fasilitas lain dalam bentuk natura Fasilitas lain dalam bentuk natura
a. Perumahan 6 660 a. Perumahan
b. Lainnya (Bekal Cuti) 5 546 b. Lainnya (Bekal Cuti)
c. Kendaraan (Tidak Dimiliki) c. Kendaraan (Tidak Dimiliki)
Direktur Utama – plafon maksimal 1 1.000 Direktur Utama – plafon maksimal
Direktur 5 4.000 Direktur
Total 31.467 Total
Keterangan:
*) dinilai dalam ekuivalen rupiah.
Anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang menerima paket
remunerasi dalam satu tahun yang dikelompokkan dalam
kisaran tingkat penghasilan, sebagai berikut: (satuan orang).
Jumlah Remunerasi per orang dalam 1 tahun *)
Jumlah Direksi Total Directors
Jumlah KomisarisTotal Commissioner
Total Remuneration each person in year ended *)
Di atas Rp 2 miliar 5 5 above Rp 2 bilion
Di atas Rp 1 miliar s.d. Rp 2 miliar 1 - above Rp 1 bilion - Rp 2 bilion
Di atas Rp 500 juta s.d. Rp 1 miliar 4 - above Rp 500 milion - Rp bilion
Rp 500 juta ke bawah 2 2 less than Rp 500 milion
*) dinilai dalam ekuivalen rupiah.
Rasio Gaji Tertinggi dan TerendahRasio gaji tertinggi dan terendah, dalam skala perbandingan
sebagai berikut:
No. KeteranganTertinggiHighest
TerendahLower
RasioDescriptionTertinggi
HighestTerendahLowest
1 Rasio Gaji Pegawai yang Tertinggi dan Terendah
50.000 2.800 17,857 1,00Employee Salary Ratio
Highest and Lowest
2 Rasio Gaji Direksi yang Tertinggi dan Terendah
130.000 104.000 1,25 1,00Salary ratio of Highest and Lowest Directors
3 Rasio Gaji Komisaris yang Tertinggi dan Terendah 65.000 52.000 1,23 1,00
Salary Ratio of Highest and Lowest
Commissioners
4 Rasio Gaji Direksi Tertinggi dan Pegawai Tertinggi
100.000 50.000 3,01 1,00Ratio Highest Directors
and Employees
Members of the Board of Commissioners and Directors who
receive remuneration packages that are grouped in a single year
in the range of income levels, as follows: (unit of person).
Highest and Lowest Salary RatioThe ratio of the highest and lowest salaries, in comparison scale,
as follows:
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
253Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
252
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
253Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
252
Corporate Secretarybank bjb’s has had a division of Corporate Secretary, as required
in the Regulation IX.I.4 concerning the establishment of the
Corporate Secretary pursuant to bank bjb Directors Decree No.
1430/SK/BOD-HC/2010 dated September 2, 2010 on Mutation,
it was decided that the Mr. Toto Susanto formerly served as Head
of Treasury Division transferred as Division Head of Corporate
Secretary .
bank bjb Corporate Secretary resume is as follows:
Name : Sofi Suryasnia.
Title : Corporate Secretary Division Chief
Career in bank bjb : Work at bank bjb since 1990
Corporate Secretary is responsible for the communication
of information material about the Company in a timely and
accurate manner to all stakeholders. The announcement
about the condition and performance of the Company is in
accordance with the rules and regulations as well as the Articles
of Associations of the Company.
In line with principles of openness and Bank Indonesia provisions
concerning Bank disclosure obligations, Corporate Secretary
also responsible for communication and delivery of important
information regarding the Bank to the Banking Authority,
Monetary and Capital Markets, shareholders and the general
public throughout the year 2011.
Corporate Secretary assists the Board of Directors in relations to
the accountability and responsibilities of the Board of Directors
on issues relating to good corporate governance and social
activities.
Sekretaris Perusahaanbank bjb telah memiliki Divisi Sekretaris Perusahaan (Corporate
Secretary), sebagaimana disyaratkan dalam Peraturan IX.I.4
perihal pembentukan Sekretaris Perusahaan berdasarkan Surat
Keputusan Direksi bank bjb No. 695/DIR-SDM/2012 tanggal
26 November 2010 tentang Mutasi diputuskan bahwa Ibu Sofi
Suryasnia yang dahulu menjabat sebagai Pemimpin Kanwil I
dimutasikan sebagai Pemimpin Divisi Corporate Secretary
Riwayat hidup Sekretaris Perusahaan bank bjb adalah sebagai
berikut:
Nama : Sofi Suryasnia.
Jabatan : Pemimpin Divisi Corporate Secretary
Karir di bank bjb : Bekerja pada bank bjb sejak tahun 1990
GRUP KOMUNIKASI PERUSAHAAN & HUBUNGAN
MASYARAKATPEMIMPIN GRUP
Boy Pandji S
• MANAJer
• StAf
• SeKretAriS
• OffiCer
• StAf
• OffiCer
• StAf
• OffiCer
• StAf
• OffiCer
• StAf
• OffiCer
• StAf
GRUP KESEKRETARIATAN DIREKSI
PEMIMPIN GRUP
Devi Fajar Nugraha
GRUP KOMUNIKASIPEMASARAN
PEMIMPIN GRUP
Susie Permatasari
GRUP CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY (CSR)PEMIMPIN GRUP
Saiful Rizal
GRUP KESEKRETARIATAN ExECUTIVE DEWAN KOMISARIS
PEMIMPIN GRUP
Mulyana
GRUP HUBUNGANINVESTOR
PEMIMPIN GRUP
Hanel Topada
DIREKTUR UTAMA President Director
Bien Subiantoro
DIVISI SEKRETARIS PERUSAHAAN
PEMIMPIN DIVISI Division of Corporate Secretary
Head Divison
Sofi Suryasnia
Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab terhadap komunikasi
tentang informasi material Perseroan secara tepat waktu dan
akurat kepada seluruh pemangku kepentingan. Pengumuman
mengenai kondisi dan kinerja Perseroan telah sesuai dengan
peraturan dan ketentuan serta Anggaran Dasar Perseroan.
Sejalan dengan prinsip keterbukaan dan ketentuan Bank
Indonesia mengenai kewajiban pengungkapan informasi Bank,
Corporate Secretary juga bertanggung jawab atas komunikasi
dan penyampaian informasi yang penting mengenai Bank
kepada Otoritas Perbankan, Moneter dan Pasar Modal,
Pemegang Saham serta masyarakat umum sepanjang tahun
2012.
Sekretaris Perusahaan bertugas membantu Direksi terkait dengan
akuntabilitas dan tanggung jawab Direksi atas permasalahan-
permasalahan yang berkaitan dengan Corporate Governance
yang baik serta kegiatan sosial.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
255Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
254Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
255Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
254
Bidang tugas Sekretaris Perusahaan antara lain adalah:
1. Mengikuti perkembangan Pasar Modal, khususnya
peraturan-peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.
2. Memberikan pelayanan atas setiap informasi yang
dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan kondisi Bank.
3. Memberikan masukan kepada Direksi untuk mematuhi
ketentuan Undang-Undang Nomor 8 tahun 1995 tentang
Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya.
4. Sebagai penghubung antara Perseroan dengan Bapepam-
LK dan masyarakat.
Pelaksanaan Tugas Sekretaris PerusahaanSepanjang tahun 2012, Sekretaris Perusahaan bank bjb telah
melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1. Mempersiapkan rapat Dewan Komisaris dan Direksi,
mencatat hasil rapat dan mendistribusikannya kepada
pihak-pihak yang berkepentingan.
2. Mengirimkan pemberitahuan dan mempersiapkan segala
sesuatu terkait dengan penyelenggaraan Rapat Umum
Pemegang Saham dan mempublikasikan hasil keputusan
rapat.
3. Menjaga hubungan baik dengan otoritas Pasar Modal dan
mempersiapkan laporan-laporan mengenai pengungkapan
keterbukaan informasi Perseroan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
4. Melakukan koordinasi dan administrasi pencatatan
kepemilikan saham dan tindakan korporasi.
5. Mengkoordinasikan kegiatan public relations dan marketing
communications untuk bank bjb.
6. Mengelola dan melakukan kegiatan promosi produk dan
jasa bank, termasuk pembuatan Buku Laporan Tahunan.
7. Mengelola hubungan kelembagaan (counter party).
8. Mengkoordinasikan dan memantau tindak lanjut atas
pengaduan nasabah.
9. Melaksanakan pembinaan cabang dalam bidang
kehumasan, pengaduan nasabah, dan kesekretariatan.
10. Melaksanakan program CSR (Corporate Social Responsibility)
sebagai wujud kepedulian dan kontribusi bank bjb terhadap
peningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar.
11. Melaksanakan prinsip kehati-hatian dan kepatutan terhadap
peraturan Bank Indonesia, peraturan perundang-undangan,
serta peraturan intern bank lainnya yang berlaku.
12. Melaksanakan program edukasi perbankan untuk
masyarakat umum.
The field of Corporate Secretary duties include:
1. Follow the development of capital market, especially the
rules that apply in the capital market.
2. Provide services for any information needed by investors
relating to the Bank.
3. Advise the Board of Directors to comply with the provisions
of Law No. 8 of 1995 concerning Capital Market and its
implementing regulations.
4. As a liaison between the Company and Bapepam-LK and
the community.
Corporate Secretary Task ImplementationThroughout 2011, Corporate Secretary of bank bjb has
implemented the following activities:
1. Preparing for the Board of Commissioners and Directors
meeting, noting the results of the meeting and distribute it
to the parties concerned.
2. Send notices and prepare for everything that is related to
the implementation of the General Meeting of Shareholders
and publish the results of the meeting’s decision.
3. Maintaining good relations with the Capital Market
authority and prepare reports on the Company’s information
disclosure in accordance with applicable regulations.
4. Coordination and administration of registration of
ownership of shares and corporate actions.
5. Coordinate public relations activities and marketing
communications for bank bjb.
6. Manage and conduct promotional activities of products
and services of banks, including the making of the Annual
Reports Books.
7. Managing institutional relations (counter party).
8. Coordinate and monitor the follow-up on customer
complaints.
9. Carry out the branch development in the field of public
relations, customer complaints, and secretarial.
10. Implement CSR (Corporate Social Responsibility) as a form
of awareness and contribute to the improvement in the
bank bjb community quality of life.
11. Implement the principle of prudence and propriety of the
Bank Indonesia regulations, laws and regulations, as well as
other bank’s internal regulations in force.
12. Implement educational programs on banking for the
general public.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
255Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
254
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
255Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
254
Kepatuhan terhadap Peraturan Bank Indonesia serta peraturan
perundang-undangan lain yang berlaku wajib dilaksanakan oleh
Dewan Komisaris, Direksi, dan seluruh pegawai dalam organisasi
Bank. Kepatuhan harus dilihat sebagai fungsi yang merupakan
bagian tak terpisahkan dari aktivitas bisnis Bank, karena setiap
kegagalan pelaksanaan kepatuhan dapat menyebabkan risiko
kepatuhan, risiko reputasi, dan risiko lainnya.
Fungsi Kepatuhan yang dimaksud adalah:1) Sistem atau proses yang bertujuan untuk memastikan
bahwa Bank telah mematuhi Peraturan Bank Indonesia,
peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku,
serta perjanjian atau komitmen dengan Bank Indonesia.
2) Mekanisme untuk melindungi Bank dari kewajiban yang
ditimbulkan sehubungan adanya perjanjian/kerja sama
dengan nasabah atau pihak lain yang dapat merugikan
Bank.
Fungsi Kepatuhan mencakup identifikasi tanggung jawab
kepatuhan, penilaian risiko kepatuhan, pengawasan,
pemantauan, dan pelaporan pelaksanaan kepatuhan Bank
kepada Bank Indonesia dan pihak terkait. Dalam melaksanakan
fungsi kepatuhan tersebut, bank bjb telah membentuk unit
khusus, yaitu Divisi Kepatuhan dan Hukum yang berada
dibawah koordinasi Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko,
dimana Divisi Kepatuhan dan Hukum membawahi pula Bagian
Kepatuhan yang mempunyai tugas melakukan uji kepatuhan
atas setiap rancangan kebijakan/keputusan, sistem dan
prosedur, serta melakukan uji kepatuhan atas compliance sheet.
Pemeriksaan selanjutnya akan dilaksanakan oleh Audit Intern
untuk memastikan bahwa uji kepatuhan yang dilakukan oleh
unit bersangkutan tersebut telah dilaksanakan dengan benar.
Kegiatan dan Sosialisasi GCG Tahun 2012 Penerapan GCG diawali dengan penerapan budaya perusahaan
yang didalamnya terdapat tata nilai atau nilai-nilai utama yang
menjadi corporate value bank bjb.
Dalam mewujudkan komitmen untuk melaksanakan praktik-
praktik GCG maka corporate value bank bjb dijabarkan dalam
bentuk code of conduct (etika usaha dana tata perilaku) untuk
menjadi acuan perilaku bagi komisaris, direksi dan seluruh
pegawai bank bjb dalam mengelola perusahaan guna mencapai
visi, misi dan tujuan perusahaan.
Salah satu etika perilaku yang terdapat pada code of conduct
yaitu standar etika untuk menghindari benturan kepentingan
dan penyalahgunaan jabatan serta etika untuk tidak menerima
gratifikasi dalam bentuk apapun yang berhubungan dengan
jabatan, dan sebagaimana diketahui salah satu cakupan dalam
pelaksanaan GCG yaitu penanganan benturan kepentingan
(conflict of interest).
Compliance with Bank Indonesia regulations and other laws
and regulations that apply must be carried out by the Board of
Commissioners, Directors, and all employees in the organization
of the Bank. Compliance should be viewed as a function that
is an inseparable part of the Bank’s business activity, for every
failure of compliance can lead to compliance risk, reputation
risk, and other risks.
Compliance Functions in Question are:1) System or process that aims to ensure that the Bank has
complied with Bank Indonesia Regulation, other applicable
laws and regulations, and agreements or commitments
with Bank Indonesia.
2) Mechanisms to protect the Bank from liability incurred in
connection to the agreement/partnership with clients or
other parties that may harm the Bank.
Compliance functions include the identification of responsibility
for compliance, compliance risk assessment, supervision,
monitoring, and reporting the implementation of compliance
to Bank Indonesia and other interested parties. In carrying
out the compliance function, bank bjb has established a
special unit, which is the Legal and Compliance Division under
the coordination of the Compliance and Risk Management
Director, where the Legal and Compliance Division oversees
the Compliance Section which has the duty of testing the
compliance of any draft policy/decision, systems and procedures,
as well as testing compliance with the compliance sheet. The
next examination will be conducted by Internal Audit to ensure
that the compliance test conducted by the unit concerned has
been carried out correctly.
2011 GCG Activities and Socializations GCG Implementation begins with the application of corporate
culture in which there are values or principal values of which
becomes the corporate value of bank.
In realizing the commitment to implement GCG practices, bank
bjb corporate value is set out in the form of code of conduct
(ethics code of conduct of business funds) to be a reference
to the behaviour of directors and all employees of bank bjb in
managing the company to achieve the vision, mission and goals
of the company.
One of the ethical behaviour contained in the code of conduct is
the ethical standards to avoid conflicts of interest and abuse of
office and the ethics to not accept gratuities of any kind relating
to the office, and as known, one of the GCG implementation
coverage is in the handling of conflicts of interest.
KepatuhanCompliance
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
257Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
256Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
257Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
256
Maka dalam rangka implementasi standar etika pada code of
conduct dan penanganan benturan kepentingan sebagai salah
satu wujud penerapan Good Corporate Governance, bank bjb
menerapkan Program Pengendalian Gratifikasi sebagaimana
kesepekatan kerja sama dengan pihak Komisi Pemberantasan
Korupsi.
A. Fungsi Direktur yang membawahkan fungsi
Kepatuhan
a. Mewujudkan terlaksananya Budaya Kepatuhan pada
semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha Bank;
b. Mengelola Risiko Kepatuhan yang dihadapi oleh Bank;
c. Memastikan agar kebijakan, ketentuan, sistem, dan
prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh
Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
termasuk Prinsip Syariah bagi Bank Umum Syariah dan
Unit Usaha Syariah; dan
d. Memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen
yang dibuat oleh Bank kepada Bank Indonesia
dan/atau otoritas pengawas lain yang berwenang.
B. Tugas Direktur yang Membawahkan Fungsi
Kepatuhan
Tugas dan tanggung jawab Direktur yang membawahkan
Fungsi Kepatuhan, paling kurang mencakup:
a. Merumuskan strategi guna mendorong terciptanya
Budaya Kepatuhan Bank;
b. Mengusulkan kebijakan kepatuhan atau prinsip-prinsip
kepatuhan yang akan ditetapkan oleh Direksi;
c. Menetapkan sistem dan prosedur kepatuhan yang akan
digunakan untuk menyusun ketentuan dan pedoman
internal Bank;
d. Memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan,
sistem, dan prosedur, serta kegiatan usaha yang
dilakukan Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank
Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, termasuk Prinsip Syariah bagi Bank Umum
Syariah dan Unit Usaha Syariah;
e. Meminimalkan Risiko Kepatuhan Bank;
f. Melakukan tindakan pencegahan agar kebijakan dan/
atau keputusan yang diambil Direksi Bank atau pimpinan
Kantor Cabang Bank Asing tidak menyimpang dari
ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
g. Melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan
Fungsi Kepatuhan.
Therefore, in order to implement ethical standards in the code
of conduct and handling of conflicts of interest as one form
of implementation of Good Corporate Governance, bank
bjb applies Gratification Control Program as a cooperative
agreement with the Corruption Eradication Commission.
A. Functions of Director who heads the Compliance
Function
a. Realize the implementation of the Compliance Culture
at all levels of the organization and activities of the
Bank’s business;
b. Managing Compliance Risks faced by the Bank;
c. Ensure that policies, rules, systems and procedures as
well as business activities are conducted by the Bank in
accordance with the provisions of Bank Indonesia and
the legislation in force, including Sharia Principles for
Sharia Bankings and Sharia Business Units, and
d. Ensure Banks compliance towards the commitments
made by Bank to Bank Indonesia and/or other regulatory
authority.
B. Duties of Director who heads the Compliance
Function
Duties and responsibilities of the Director who heads the
Compliance function, at least include:
a. Formulate strategies to encourage the establishment of
Bank Compliance Culture;
b. Proposed compliance policy or adherence to the
principles which will be set by the Board of Directors;
c. Establish compliance systems and procedures that
will be used to develop the Bank’s internal rules and
guidelines;
d. Ensure that all policies, rules, systems and procedures,
as well as business activities by the Bank is in accordance
with the provisions of Bank Indonesia and the legislation
in force, including Sharia Bankings and Sharia Business
Units;
e. Minimize the Bank’s Compliance Risk;
f. Take action to prevent the policy and/or decisions taken
by the Bank Directors or the management of Bank
Branch Offices of Foreign Bank does not deviate from
the provisions of Bank Indonesia and the legislation in
force;
g. Perform other tasks related to the Compliance
Function.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
257Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
256
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
257Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
256
Tugas dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud di atas
tidak menghilangkan hak dan kewajiban Direktur yang
membawahkan Fungsi Kepatuhan sebagai anggota Direksi
Bank sebagaimana diatur dalam Undang-Undang tentang
Perseroan Terbatas, apabila untuk perbuatan-perbuatan
tertentu tersebut diperlukan keputusan dari seluruh
anggota Direksi Bank.
C. Peran Direktur Kepatuhan dalam Pelaksanaan
Penerapan Good Corporate Governance
Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan
berkewajiban memastikan penerapan Good Corporate
Governance serta memantau pelaksanaannya.
Peran dan Tanggung Jawab Divisi Kepatuhan
Tugas dan tanggung jawab Divisi Kepatuhan paling kurang
mencakup:
a. Membuat langkah-langkah dalam rangka mendukung
terciptanya Budaya Kepatuhan pada seluruh kegiatan
usaha Bank pada setiap jenjang organisasi;
b. Melakukan identifikasi, pengukuran, monitoring, dan
pengendalian terhadap Risiko Kepatuhan dengan
mengacu pada peraturan Bank Indonesia mengenai
Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum;
c. Menilai dan mengevaluasi efektivitas, kecukupan,
dan kesesuaian kebijakan, ketentuan, sistem maupun
prosedur yang dimiliki oleh Bank dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
d. Melakukan review dan/atau merekomendasikan
pengkinian dan penyempurnaan kebijakan, ketentuan,
sistem maupun prosedur yang dimiliki oleh Bank agar
sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, termasuk Prinsip
Syariah bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha
Syariah;
e. Melakukan upaya-upaya untuk memastikan bahwa
kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur, serta
kegiatan usaha Bank telah sesuai dengan ketentuan
Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku; dan
f. Melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan
Fungsi Kepatuhan.
Tanggung Jawab Utama Divisi Kepatuhan1. Terkait ke Strategi Perusahaan
a. Melakukan koordinasi dengan Divisi lain dalam
menyusun dan merumuskan Rencana Bisnis Divisi.
b. Mengelola penerapan manajemen risiko bidang
Kepatuhan.
c. Menyusun, merumuskan dan mengembangkan Buku
Pedoman Perusahaan (BPP) dan Kebijakan Fungsi
Kepatuhan.
Duties and responsibilities referred to above does not eliminate
the rights and obligations of the charge of Director who
heads the Compliance Functions as a member of the Board of
Directors of the Bank as stipulated in the Law on Limited Liability
Company, if for certain actions are required for the decision of
all members of the Board of Directors of the Bank.
C. The Role of Compliance Director in the Implementation
of Good Corporate Governance
Director who heads the Compliance Function is obliged to
ensure the implementation of Good Corporate Governance
as well as monitor their implementation.
Roles and Responsibilities of the Compliance Division
Duties and responsibilities of the Compliance Division at
least include:
a. Create steps in order to support the establishment of
the Compliance Culture in all activities of the Bank at
every level of organization;
b. Conduct identification, measurement, monitoring, and
control of the Risk Compliance with reference to the
Bank Indonesia regulation concerning Application of
Risk Management for Banks;
c. Assess and evaluate the effectiveness, adequacy,
and appropriateness of policies, rules, systems and
procedures of the Bank with the legislation in force;
d. To review and/or recommend updates and improvements
of policies, rules, systems and procedures of the Bank
to comply with Bank Indonesia and the legislation in
force, including Sharia Bankings and Sharia Business
Units;
e. Make efforts to ensure that policies, regulations,
systems and procedures, as well as the Bank’s business
activities are in accordance with the provisions of Bank
Indonesia and the legislation in force; and
f. Perform other tasks related to the Compliance
Function.
Main Responsibility1. Related to Company’s Strategy
a. Coordinate with other divisions in drafting and
formulating a Division Business Plan.
b. Managing the implementation of risk management in
the compliance field.
c. Prepare, formulate and develop the Company Manual
(BPP) and Compliance Function Policy
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
259Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
258Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
259Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
258
d. Menyusun, merumuskan dan mengembangkan arah,
kebijakan, dan Standar Operasional Prosedur (SOP)
serta dokumentasi Fungsi Kepatuhan.
2. Anggaran
a. Mempersiapkan, mengkoordinasikan, dan mengontrol
anggaran Satuan Kerja Kepatuhan/Divisi Kepatuhan,
sesuai dengan rencana kerja yang telah disusun.
b. Memanfaatkan anggaran yang ada seefisien dan
seefektif mungkin, memastikan agar program dan
sistem berjalan secara cost effective (efektif dari segi
biaya).
3. Terkait ke Kepatuhan
a. Memastikan pelaksanaan Pedoman Kepatuhan yang
berisi kerangka kerja, kebijakan dan proses yang tepat
untuk memastikan terpenuhinya peraturan Bank
Indonesia, Peraturan Bapepam LK dan perundang-
undangan lainnya yang berlaku. Mengembangkan
suatu program kepatuhan bagi Bank dan bekerja sama
dengan divisi lain untuk memperjelas tanggung jawab
masing-masing pihak.
b. Mengembangkan prosedur kepatuhan pada setiap
satuan kerja, dengan menginformasikan perubahan
peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk
disesuaikan ke dalam pedoman intern bank oleh Divisi
terkait.
c. Mengembangkan, melaksanakan dan mempertahankan
kepatuhan bank dengan memberikan pandangan
kepada pihak manajemen mengenai masalah hukum
yang ditemukan.
d. Mengembangkan, melaksanakan dan mempertahankan
kepatuhan bank terhadap penerapan kebijakan,
prosedur dan panduan mengenai anti tindak pencucian
uang dan tindak pidana terorisme.
e. Bertindak sebagai pihak yang dihubungi di Bank
mengenai penanganan secara internal laporan transaksi
yang mencurigakan dari staf, dan juga pihak yang dapat
dihubungi untuk Unit Anti-Money Laundring oleh
instansi pemerintah yang berkepentingan terhadap
tindak pencucian uang ini.
f. Melakukan kajian atas kebijakan bank yang belum
selaras dengan peraturan perundangan yang berlaku.
g. Memberikan masukan kepada pihak manajemen
mengenai masalah Kepatuhan dan potensi dampak,
tren serta perkembangan peraturan yang ada.
h. Melaksanakan penyelidikan mandiri atas setiap
transaksi yang mencurigakan, yang dilaporkan baik
oleh staf Bank sendiri ataupun oleh nasabah Bank.
i. Memastikan bahwa Bank selalu memenuhi persyaratan
regulasi dalam waktu yang tepat.
j. Mengkaji aspek kepatuhan atas usulan produk baru
dan pengembangan bisnis baru.
d. Prepare, formulate and develop the direction,
policy, and the Standard Operating Procedure
(SOP) and the documentation of the Compliance
Function.
2. Budget
a. Prepare, coordinate, and control the budget
of Compliance Unit/Division of Compliance, in
accordance with the work plan that has been
prepared.
b. Utilizing the existing budget as efficiently and
effectively as possible, ensure that the program and
system run cost effectively (cost effective).
3. Related to Compliance
a. Ensure the implementation of the Compliance Manual
which contains the framework, policies and processes
to ensure the accordance with the regulation of
Bank Indonesia, Bapepam LK, and other laws and
regulations. Develop a compliance program for the
Bank and in collaborate with other divisions to clarify
the responsibilities of each party.
b. Develop compliance procedures in each unit, to
inform changes in laws and regulations applicable to
be adjusted to the bank’s internal guidelines by the
relevant Division.
c. Develop, implement and maintain bank compliance
by giving the management the views on legal issues
found.
d. Develop, implement and maintain bank compliance to
implement policies, procedures and guidelines on anti
money laundering and criminal acts of terrorism.
e. Act as the party reached at the Bank in internal
handling of suspicious transactions reports from staff,
and also those who may be contacted for Anti-Money
Laundering Unit by the government agencies interested
in the money laundering act.
f. Conduct a review on bank policies that are not
consistent with existing regulations.
g. Provide feedback to management on compliance
issues and potential impacts, trends and regulatory
developments that exist.
h. Carry out independent investigations of any suspicious
transactions, which are reported either Bank staff or
Bank customers.
i. Ensure that the Bank always meets regulatory
requirements in a timely manner.
j. Assess the compliance aspects of the proposed new
products and new business development.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
259Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
258
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
259Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
258
k. Mengkaji aspek kepatuhan atas dokumentasi publik
mengenai Bank, termasuk data yang ditampilkan di
website Bank.
l. Menanggapi dokumen konsultatif ataupun diskusi
terkait aspek hukum dan kepatuhan yang diterbitkan
oleh badan regulasi perbankan atau keuangan.
m. Meningkatkan kesadaran akan kepatuhan di antara
para staf dengan cara memberikan informasi, publikasi
dan pelatihan mengenai Kepatuhan secara reguler.
n. Melaksanakan pemantauan Kepatuhan.
o. Memastikan Bank selalu mematuhi peraturan yang
berlaku.
4. Kajian
a. Melakukan kajian aspek kepatuhan dan penerapan
prinsip kehati-hatian terhadap peraturan internal Bank
antara lain berupa Surat Keputusan, Surat Edaran, dan
bentuk surat lainnya sesuai tata naskah dinas Bank yang
berlaku serta perjanjian atau dokumen hukum lainnya
baik yang telah berjalan ataupun yang diajukan.
b. Mempertahankan operasional bisnis berjalan sesuai
ketentuan.
5. Manajemen Divisi
Mempekerjakan, mengawasi pekerjaan, melatih,
mendampingi, mengembangkan ketrampilan, serta
mengevaluasi para staf Kepatuhan guna mencapai
tingkat efektivitas kinerja di Divisi ini.
6. Terkait Manajemen Krisis
Berperan aktif dalam Tim Manajemen Krisis (Bussiness
Continuity Plan/BCP) sesuai dengan peran dan tanggung
jawab sebagaimana tercantum di dalam Buku Manual/
Panduan Manajemen Krisis.
7. Kerja sama Internal
Mengembangkan, mempertahankan lini kerja, dan
memfasilitasi komunikasi dengan Divisi lain, Kantor
Wilayah/Kantor Cabang, dalam hal konsultasi dan
pendapat serta pendampingan hukum. Tujuannya adalah
untuk memastikan semua risiko kepatuhan telah tertangani
dengan baik.
8. Pelaporan
a. Memastikan dilaksanakannya penyampaian laporan
kepada Bank Indonesia tentang pelaksanaan Direktur
yang membawahkan Fungsi Kepatuhan, meliputi:
1. Rencana kerja kepatuhan yang dimuat dalam
rencana bisnis Bank;
2. Laporan kepatuhan; dan
3. Laporan khusus mengenai kebijakan dan/
atau keputusan Direksi yang menurut Direktur
yang membawahkan Fungsi Kepatuhan telah
menyimpang dari ketentuan Bank Indonesia
dan/atau peraturan perundang-undangan yang
berlaku
k. Assess the compliance aspects of the public
documentation about the Bank, including the data
displayed on the website of the Bank.
l. Responding to the consultative document or discussion
related to legal aspects and compliance issued by a
banking or financial regulatory bodies.
m. Raise awareness of compliance among staff by providing
information, publications and training on Compliance
on a regular basis.
n. Carry out compliance monitoring.
o. Ensure the Bank always complies with applicable
regulations.
4. Study
a. Reviewing aspects of compliance and implementation
of the precautionary principle to the Bank’s internal
regulations which include Decree, Circular Letter, and
other appropriate form of governance prevailing Bank
official texts and agreements or other legal documents
that have either operational or proposed.
b. Maintain business operations to run according to the
provisions.
5. Division Management
Hiring, supervising the work, train, assist, develop skills,
and to evaluate its compliance staff to achieve higher
effectiveness in the performance of this Division.
6. Related to Crisis Management
Play an active role in the Crisis Management Team
(Business Continuity Plan/BCP) in accordance with the roles
and responsibilities as stated in the Manual Book/Crisis
Management Guide.
7. Internal Cooperation
Develop, maintain the line of work, and facilitate
communication with other Division, Regional/ Branch
Office, in consultation and giving opinions as well as legal
assistance. The aim is to ensure all compliance risks have
been properly handled.
8. Reporting
a. Enforce submission of reports to Bank Indonesia on the
implementation of the Director in charge of Compliance
Functions may include:
1. Compliance work plan contained in the Bank’s
business plan;
2. Compliance report; and
3. Special report on the policy and/or the Board’s
decision that the Director who heads the Compliance
Function has deviated from the provisions of Bank
Indonesia and/or applicable regulations.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
261Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
260Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
261Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
260
b. Laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16
huruf b, wajib ditandatangani oleh Direktur yang
membawahkan Fungsi Kepatuhan, dan disampaikan
kepada Bank Indonesia setiap semester dan diterima
Bank Indonesia paling lambat 1 (satu) bulan setelah
periode pelaporan berakhir dengan tembusan kepada
Dewan Komisaris dan Direktur Utama.
c. Bank dianggap terlambat menyampaikan laporan
kepatuhan apabila laporan diterima Bank Indonesia
melampaui batas akhir waktu penyampaian laporan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tetapi belum
melampaui 1 (satu) bulan setelah batas akhir waktu
penyampaian laporan.
d. Bank dianggap tidak menyampaikan laporan kepatuhan
apabila laporan tersebut belum diterima Bank Indonesia
hingga akhir batas waktu keterlambatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (3).
e. Laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 huruf
c disampaikan kepada Bank Indonesia paling lambat
7 (tujuh) hari kerja sejak diketahui oleh Direktur yang
membawahkan Fungsi Kepatuhan mengenai adanya
penyimpangan.
9. Terkait Program Pengendalian Gratifikasi (PPG)
a. Membawahi Unit Pengendalian Gratifikasi yang
berada di bawah Grup Kepatuhan dalam Mengelola
pelaksanaan Program Pengendalian Gratifikasi,
Perluasan LHKPN dan Sistem Pelaporan Pelanggaran
b. Senantiasa bekerja sama dengan KPK dalam
pelaksanaan Program Pengendalian Gratifikasi.
10. Lain-lain
a. Mengelola penerapan Manajemen Risiko di Divisi.
b. Melaksanakan prinsip kehati-hatian dan kepatuhan
terhadap peraturan Bank Indonesia dan Peraturan
Perundang-undangan lainnya, serta Peraturan Internal
Bank yang berlaku.
c. Melakukan tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan.
d. Mengelola Buku Pedoman Perusahaan Divisi
Kepatuhan
e. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh
Direktur yang membawahkan fungsi Kepatuhan.
KewenanganDivisi Kepatuhan memiliki kewenangan untuk:
a. Menandatangani surat-surat, memorandum dan dokumen-
dokumen yang berkaitan dengan tugas Divisi Kepatuhan,
sesuai batas kewenangan yang diberikan oleh Direktur
yang membawahkan Fungsi Kepatuhan.
b. Melakukan kajian serta memberikan rekomendasi aspek
hukum terhadap peraturan internal bank antara lain berupa
b. The report referred to in Article 16 letter b, shall be
signed by the Director in charge of the Compliance
Function, and submitted to Bank Indonesia every
semester and received by Bank Indonesia no later than
1 (one) month after the reporting period ends with
a copy to the Board of Commissioners and President
Director. and Managing Director.
c. Bank is considered late to submit a report of compliance
if the reports received by Bank Indonesia is beyond the
deadline of submission of the report referred to in
paragraph (1), but not exceed 1 (one) month after the
reporting deadline.
d. Bank is considered not submitting compliance report if
the report has not been received by Bank Indonesia until
the end of the delay time limit referred to in paragraph
(3).
e. The report referred to in Article 16 letter c is submitted
to Bank Indonesia no later than 7 (seven) working days
after the deviation was made known to the Director in
charge of Compliance Functions.
9. Related to Gratification Control Program (PPG)
a. Gratification Control Unit is supervised under the
Compliance Group in the implementation management
of Gratification Control Program, Extended LHKPN and
Abuse Reporting System
b. Always cooperate with KPK in the implementation of
Gratification Control Program.
10. Others
a. Managing the implementation of Risk Management in
all Divisions.
b. Implement the prudence principle and compliance to
Bank Indonesia regulations and other legislation, as
well as applicable Internal Regulation of Bank policies.
c. Conduct follow-up of examination findings.
d. Managing the Company Manual in the Compliance
Division.
e. Carry out other tasks given by the Director in charge of
the Compliance function.
AuthorityCompliance Division has the authority to:
a. Signed letters, memoranda and documents relating to
the duties of Compliance Division, within the limits of the
authority granted by the Director who heads the Compliance
Function.
b. Conduct studies and make recommendations to the legal
aspects of the bank’s internal regulations which include
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
261Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
260
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
261Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
260
Surat Keputusan, Surat Edaran, dan bentuk surat lainnya
sesuai Tata Naskah Dinas yang berlaku serta perjanjian atau
dokumen hukum lainnya baik yang telah berjalan ataupun
yang diajukan.
c. Melakukan koordinasi dengan Bank Indonesia dan Lembaga
terkait lainnya dalam rangka pengelolaan tugas Divisi
Kepatuhan .
d. Menetapkan pembagian tugas serta penegakan disiplin
kepada pejabat/pegawai yang menjadi tanggung jawab
penyeliaannya.
e. Memberikan Penilaian Kinerja terhadap Pejabat dan
Pegawai bawahannya.
f. Melakukan kunjungan pembinaan dan sosialisasi kepada
seluruh unit kerja, untuk membangun Budaya Hukum.
g. Menyampaikan rekomendasi untuk pengembangan Pejabat
dan Pegawai Divisi Kepatuhan.
h. Melakukan Persetujuan/Keputusan lainnya sesuai dengan
BPP Kewenangan dan/atau Keputusan/ Kebijakan Direksi.
Perkembangan Kepatuhan 2012Pada Tahun 2011 telah disahkan Peraturan Bank Indonesia No.
13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011 Tentang Pelaksanaan
Fungsi Kepatuhan Bank Umum yang mana ketentuan PBI ini
merevisi ketentuan mengenai Direktur Kepatuhan yang diatur
dalam Peraturan Bank Indonesia No.1/6 /PBI/1999 tanggal 20
September 1999.
Peraturan yang mempunyai dampak signifikan terhadap Bank tahun 2012Terdapat beberapa Peraturan yang mempunyai dampak
signifikan yaitu sebagai berikut:
a. Undang-undang Nomor 3 Tahun 2011 Tentang Transfer
Dana
b. Undang-undang nomor 7 Tahun 2011 Tentang Mata Uang
c. Undang-undang nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas
Jasa Keuangan
d. 17 Peraturan Bank Indonesia dan 19 Surat Edaran Bank
Indonesia yang diantaranya adalah Peraturan Bank Indonesia
Nomor 13/1/PBI/2011 tanggal 5-01-2011 Tentang Penilaian
Tingkat Kesehatan Bank Umum; Peraturan Bank Indonesia
nomor 13/2/PBI/2011 Tentang Fungsi Kepatuhan Bank
Umum; Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/7/PBI/2011
tanggal 28-01-2011 Tentang Perubahan Kedua Peraturan
Bank Indonesia Nomor 7/1/PBI/2005 Tentang Pinjaman
Luar Negeri Bank; Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/8/
PBI/2011 tanggal 4-02-2011 Tentang Laporan Harian Bank
Umum; Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/10/PBI/2011
tanggal 9-02-2011 Tentang Perubahan atas Peraturan
Bank Indonesia Nomor 12/19/PBI/2010 tentang Giro Wajib
Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah
dan Valuta Asing; Peraturan Bank Indonesia nomor 13/19/
Decree, Circular Letter, and other suitable form of Code of
Manuscript Department policies and agreements or other
legal documents that have either operational or proposed.
c. Coordinate with Bank Indonesia and other relevant
institutions in order to manage the task of the Compliance
Division.
d. Establish the division of duties and the enforcement of
discipline to the officer/employee of the responsibility it
supervise
e. Provide Performance Assessment of officials and the
subordinates.
f. Coaching visits and socialization to all work units, building
a Culture of Law.
g. Make recommendations for the development of Officials
and Employees of the Division of Compliance.
h. Perform the Agreement/other Decision in accordance with
the BPP Authority and/or Decision/Policy of the Board of
Directors.
2012 Compliance DevelopmentIn the Year 2011, Bank Indonesia Regulation No. 13/2/PBI/2011
on Implementation of the Compliance Function of which the
provisions of this regulation revises the provisions regarding the
Director of Compliance stipulated in Bank Indonesia Regulation
1/6/PBI/1999 dated 20 September 1999 was approved.
Regulations have a significant impact on the Bank in 2012At least there are some Regulations that have a significant
impact:
a. Law No. 3 Year 2011 on Transfer of Funds
b. Law No. 7 Year 2011 on Currencies
c. Law No. 21 Year 2011 on the Financial Services Institution
d. There are at least 17 Regulation of Bank Indonesia and
19 Circular Letter of Bank Indonesia, which include Bank
Indonesia Regulation No. 13/1/PBI/2011 dated 5-01-
2011 on Rating for Commercial Banks: Bank Indonesia
Regulation number 13/2/PBI/2011 on Commercial Bank
Compliance Function: Regulation of Bank Indonesia
Number 13/7/PBI/2011 dated 28-01-2011 on the Second
Amendment to Bank Indonesia Regulation Number 7/1/
PBI/2005 on Bank Foreign Loan; Bank Indonesia Regulation
Number 13/8/PBI/2011 dated 4-02-2011 on Commercial
Bank Daily Report: Bank Indonesia Regulation Number
13/10/PBI/2011 dated 9-02-2011 on Amendment to Bank
Indonesia Regulation Number 12/19/PBI/2010 on Statutory
Reserves of Commercial Banks at Bank Indonesia in Rupiahs
and Foreign Currency: Bank Indonesia Regulation number
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
263Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
262Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
263Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
262
PBI/2011 tanggal 22 September 2011 Tentang Perubahan
Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/12/Pbi/2006
Tentang Laporan Berkala Bank Umum; Peraturan Bank
Indonesia nomor 13/21/PBI/2011 tanggal 30 September
2011 Tentang Pemantauan Kegiatan Lalu Lintas Devisa
Bank; Peraturan Bank Indonesia nomor 13/25/PBI/2011
Tentang Prinsip kehati-hatian Bagi Bank Umum Yang
Melakukan Penyerahan Sebagian Pelaksanaan Pekerjaan
Pada Pihak Lain, dll
Perubahan peraturan Perundang-undangan dan DampaknyaDi tahun 2012, terdapat beberapa ketentuan perundang-
undangan yang mengalami perubahan dan berdampak kepada
operasional Bank. Termasuk diantara ketentuan perundang-
undangan tersebut adalah sebagai berikut:
1. UU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian
Undang-Undang ini menggantikan UU Nomor 25 Tahun
1992 tentang Perkoperasian. Dengan diberlakukannya
ketentuan ini, perbankan perlu untuk melakukan
penyesuaian terhadap ketentuan internal mengingat di
dalam menjalankan kegiatan usaha bank banyak berkaitan
dengan badan hukum Koperasi.
Undang-Undang ini secara umum mengatur mengenai:
1. Organisasi
a. Jenis koperasi hanya 4 (empat), yaitu: produsen,
konsumen, KSP, dan jasa lainnya (Pasal 83).
b. Pencantuman jenis koperasi dalam Anggaran Dasar
Koperasi (Pasal 82).
c. Koperasi wajib mempunyai tujuan dan kegiatan
usaha yang sesuai dengan jenisnya (Pasal 18).
d. Pendirian koperasi dengan akta notaris (Pasal 9).
e. Koperasi dilarang memakai nama yang telah
dipakai secara sah oleh koperasi lain dalam satu
kabupaten atau kota.
f. Nama untuk koperasi sekunder harus di akhiri
dengan sebutan (Skd) (Pasal 17).
g. Akan dibentuk Lembaga Penjamin Simpanan KSP
(Pasal 94).
h. Akan dibentuk Lembaga Pengawasan Koperasi
Simpan Pinjam (Pasal 100).
i. Koperasi dapat menjalankan usaha atas dasar
prinsip ekonomi syari’ah (Pasal 87, Ayat 3).
j. KSP dilarang berinvestasi pada usaha sektor riil
(Pasal 93, Ayat 5).
k. KSP harus memperoleh izin usaha dari menteri
(Pasal 88).
2. Kelembagaan
Rapat Anggota
13/19/PBI/2011 dated 22 September 2011 on Amendment
to Bank Indonesia Regulation number 8/12/PBI/2006 on
Banks Periodic Report; Bank Indonesia Regulation number
13/21/PBI/2011 dated September 30, 2011 on Monitoring of
Bank Foreign Exchange Activity: Bank Indonesia Regulation
number 13/25/PBI/2011 on the Prudence Principle for
Commercial Banks Conducting Transfer of Implementation
of Work to Other Parties, etc.
Amendments to the Legislations and its Impact
In the period of 2012 there were some provisions to the
legislation which was changed and have impacts to Bank
Operations, including:
1. UU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian
Undang-Undang ini menggantikan UU Nomor 25 Tahun
1992 tentang Perkoperasian. Dengan diberlakukannya
ketentuan ini, perbankan perlu untuk melakukan
penyesuaian terhadap ketentuan internal mengingat di
dalam menjalankan kegiatan usaha bank banyak berkaitan
dengan badan hukum Koperasi.
Undang-Undang ini secara umum mengatur mengenai:
1. Organisasi
a. Jenis koperasi hanya 4 (empat), yaitu: produsen,
konsumen, KSP, dan jasa lainnya (Pasal 83).
b. Pencantuman jenis koperasi dalam Anggaran Dasar
Koperasi (Pasal 82).
c. Koperasi wajib mempunyai tujuan dan kegiatan
usaha yang sesuai dengan jenisnya (Pasal 18).
d. Pendirian koperasi dengan akta notaris (Pasal 9).
e. Koperasi dilarang memakai nama yang telah
dipakai secara sah oleh koperasi lain dalam satu
kabupaten atau kota.
f. Nama untuk koperasi sekunder harus di akhiri
dengan sebutan (Skd) (Pasal 17).
g. Akan dibentuk Lembaga Penjamin Simpanan KSP
(Pasal 94).
h. Akan dibentuk Lembaga Pengawasan Koperasi
Simpan Pinjam (Pasal 100).
i. Koperasi dapat menjalankan usaha atas dasar
prinsip ekonomi syari’ah (Pasal 87, Ayat 3).
j. KSP dilarang berinvestasi pada usaha sektor riil
(Pasal 93, Ayat 5).
k. KSP harus memperoleh izin usaha dari menteri
(Pasal 88).
2. Kelembagaan
Rapat Anggota
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
263Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
262
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
263Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
262
a. Rapat Anggota untuk mengesahkan
pertanggungjawaban Pengurus diselenggarakan
paling lambat 5 (lima) bulan setelah tahun buku
Koperasi ditutup (Pasal 36, Ayat 2 Poin 1).
b. Undangan kepada anggota untuk menghadiri Rapat
Anggota dikirim oleh pengurus paling lambat 14
hari sebelum rapat anggota di selenggarakan (Pasal
34, Ayat 4).
c. Undangan juga meliputi pemberitahuan bahwa
bahan yang akan dibahas dalam rapat anggota
tersedia di koperasi (Pasal 34, Ayat 5).
Pengawas
a. Pengawas, pengurus, dan pengelola harus memiliki
standar kompetensi (Pasal 92).
b. Pengawas mengusulkan dan memberhentikan
(sementara) pengurus (Pasal 50).
c. Pengawas mengusulkan calon pengurus (Pasal 50,
Ayat 1 Poin a).
d. Pengawas memberhentikan pengurus untuk
sementara waktu dengan menyebutkan alasannya
(Pasal 50, Ayat 2 Poin e).
Pengurus
a. Pengawas, pengurus, dan pengelola harus memiliki
standar kompetensi (Pasal 92).
b. Pengurus dipilih dari orang perseorangan, baik
anggota maupun non anggota (Pasal 55).
c. Pengurus dipilih dan diangkat pada rapat anggota
atas usul pengawas (Pasal 56, Ayat 1).
d. Gaji dan tunjangan setiap pengurus ditetapkan
oleh Rapat Anggota atas usul pengawas (Pasal
57).
3. Keanggotaan dan Permodalan
Keanggotaan
a. Keanggotaan koperasi bersifat terbuka (Pasal 26,
Ayat 3).
b. Keanggotaan koperasi tidak bisa dipindahtangankan
(Padal 28, Ayat 2).
c. KSP wajib mendaftarkan non-anggota menjadi
anggota koperasi paling lambat 3 (tiga) bulan sejak
berlakunya Undang-Undang ini (Pasal 123).
Permodalan
a. Modal awal terdiri dari setoran pokok dan sertifikat
modal koperasi (Pasal 66, Ayai 1).
b. Selain modal awal: (i) hibah; (ii) modal penyertaan;
(iii) modal pinjaman yang berasal dari anggota;
koperasi lainnya; bank dan lembaga keuangan
lainnya; penerbitan obligasi dan surat hutang
lainnya; pemerintah dan pemerinrah daerah (Pasal
66, Ayat 2).
c. Setoran pokok tidak dapat dikembalikan (Pasal
67).
a. Rapat Anggota untuk mengesahkan
pertanggungjawaban Pengurus diselenggarakan
paling lambat 5 (lima) bulan setelah tahun buku
Koperasi ditutup (Pasal 36, Ayat 2 Poin 1).
b. Undangan kepada anggota untuk menghadiri Rapat
Anggota dikirim oleh pengurus paling lambat 14
hari sebelum rapat anggota di selenggarakan (Pasal
34, Ayat 4).
c. Undangan juga meliputi pemberitahuan bahwa
bahan yang akan dibahas dalam rapat anggota
tersedia di koperasi (Pasal 34, Ayat 5).
Pengawas
a. Pengawas, pengurus, dan pengelola harus memiliki
standar kompetensi (Pasal 92).
b. Pengawas mengusulkan dan memberhentikan
(sementara) pengurus (Pasal 50).
c. Pengawas mengusulkan calon pengurus (Pasal 50,
Ayat 1 Poin a).
d. Pengawas memberhentikan pengurus untuk
sementara waktu dengan menyebutkan alasannya
(Pasal 50, Ayat 2 Poin e).
Pengurus
a. Pengawas, pengurus, dan pengelola harus memiliki
standar kompetensi (Pasal 92).
b. Pengurus dipilih dari orang perseorangan, baik
anggota maupun non anggota (Pasal 55).
c. Pengurus dipilih dan diangkat pada rapat anggota
atas usul pengawas (Pasal 56, Ayat 1).
d. Gaji dan tunjangan setiap pengurus ditetapkan
oleh Rapat Anggota atas usul pengawas (Pasal
57).
3. Keanggotaan dan Permodalan
Keanggotaan
a. Keanggotaan koperasi bersifat terbuka (Pasal 26,
Ayat 3).
b. Keanggotaan koperasi tidak bisa dipindahtangankan
(Padal 28, Ayat 2).
c. KSP wajib mendaftarkan non-anggota menjadi
anggota koperasi paling lambat 3 (tiga) bulan sejak
berlakunya Undang-Undang ini (Pasal 123).
Permodalan
a. Modal awal terdiri dari setoran pokok dan sertifikat
modal koperasi (Pasal 66, Ayai 1).
b. Selain modal awal: (i) hibah; (ii) modal penyertaan;
(iii) modal pinjaman yang berasal dari anggota;
koperasi lainnya; bank dan lembaga keuangan
lainnya; penerbitan obligasi dan surat hutang
lainnya; pemerintah dan pemerinrah daerah (Pasal
66, Ayat 2).
c. Setoran pokok tidak dapat dikembalikan (Pasal
67).
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
265Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
264Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
265Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
264
d. Setiap anggota koperasi harus membeli Sertifikat
Modal Koperasi yang jumlah minimumnya
ditetapkan dalam Anggaran Dasar (Pasal 68, Ayat
1).
e. Koperasi harus menerbitkan Sertifikat Modal
Koperasi dengan nilai nominal per lembar
maksimum sama dengan nilai Setoran Pokok (Pasal
68, Ayat 2).
f. Pembelian Sertifikat Modal Koperasi dalam jumlah
minimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan tanda bukti penyertaan modal Anggota
di Koperasi (Pasal 68, Ayat 3).
g. Sertifikat Modal Koperasi tidak memiliki hak suara
(Pasal 69, Ayat 1).
h. Sertifikat Modal Koperasi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dikeluarkan atas nama (Pasal 69, Ayat
2).
i. Nilai nominal Sertifikat Modal Koperasi harus
dicantumkan dalam mata uang Republik Indonesia
(Pasal 69, Ayat 3).
j. Penyetoran atas Sertifikat Modal Koperasi dapat
dilakukan dalam bentuk uang dan/atau dalam
bentuk lainnya yang dapat dinilai dengan uang
(Pasal 69, Ayat 4).
k. Dalam hal penyetoran atas Sertifikat Modal
Koperasi dalam bentuk lainnya sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) dilakukan penilaian untuk
memperoleh nilai pasar wajar (Pasal 69, ayat 5).
l. Koperasi dapat menerima Modal Penyertaan dari:
(i) Pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan; dan/atau (ii) masyarakat
berdasarkan perjanjian penempatan Modal
Penyertaan (Pasal 75, Ayat 1).
m. Pemerintah dan/atau masyarakat sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) berhak mendapat bagian
keuntungan yang diperoleh dari usaha yang
dibiayai dengan Modal Penyertaan (Pasal 75, Ayat
4).
n. Perjanjian penempatan Modal Penyertaan dari
masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75
ayat (1) huruf b sekurang-kurangnya memuat: (i)
besarnya Modal Penyertaan; (ii) risiko dan tanggung
jawab terhadap kerugian usaha; (iii) pengelolaan
usaha; dan (iv) hasil usaha (Pasal 76).
4. SHU
a. Mengacu pada ketentuan Anggaran Dasar dan
keputusan Rapat Anggota, Surplus Hasil Usaha
disisihkan terlebih dahulu untuk Dana Cadangan
dan sisanya digunakan seluruhnya atau sebagian
untuk: (i) Anggota sebanding dengan transaksi
usaha yang dilakukan oleh masing-masing
d. Setiap anggota koperasi harus membeli Sertifikat
Modal Koperasi yang jumlah minimumnya
ditetapkan dalam Anggaran Dasar (Pasal 68, Ayat
1).
e. Koperasi harus menerbitkan Sertifikat Modal
Koperasi dengan nilai nominal per lembar
maksimum sama dengan nilai Setoran Pokok (Pasal
68, Ayat 2).
f. Pembelian Sertifikat Modal Koperasi dalam jumlah
minimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan tanda bukti penyertaan modal Anggota
di Koperasi (Pasal 68, Ayat 3).
g. Sertifikat Modal Koperasi tidak memiliki hak suara
(Pasal 69, Ayat 1).
h. Sertifikat Modal Koperasi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dikeluarkan atas nama (Pasal 69, Ayat
2).
i. Nilai nominal Sertifikat Modal Koperasi harus
dicantumkan dalam mata uang Republik Indonesia
(Pasal 69, Ayat 3).
j. Penyetoran atas Sertifikat Modal Koperasi dapat
dilakukan dalam bentuk uang dan/atau dalam
bentuk lainnya yang dapat dinilai dengan uang
(Pasal 69, Ayat 4).
k. Dalam hal penyetoran atas Sertifikat Modal
Koperasi dalam bentuk lainnya sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) dilakukan penilaian untuk
memperoleh nilai pasar wajar (Pasal 69, ayat 5).
l. Koperasi dapat menerima Modal Penyertaan dari:
(i) Pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan; dan/atau (ii) masyarakat
berdasarkan perjanjian penempatan Modal
Penyertaan (Pasal 75, Ayat 1).
m. Pemerintah dan/atau masyarakat sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) berhak mendapat bagian
keuntungan yang diperoleh dari usaha yang
dibiayai dengan Modal Penyertaan (Pasal 75, Ayat
4).
n. Perjanjian penempatan Modal Penyertaan dari
masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75
ayat (1) huruf b sekurang-kurangnya memuat: (i)
besarnya Modal Penyertaan; (ii) risiko dan tanggung
jawab terhadap kerugian usaha; (iii) pengelolaan
usaha; dan (iv) hasil usaha (Pasal 76).
4. SHU
a. Mengacu pada ketentuan Anggaran Dasar dan
keputusan Rapat Anggota, Surplus Hasil Usaha
disisihkan terlebih dahulu untuk Dana Cadangan
dan sisanya digunakan seluruhnya atau sebagian
untuk: (i) Anggota sebanding dengan transaksi
usaha yang dilakukan oleh masing-masing
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
265Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
264
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
265Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
264
Anggota dengan Koperasi; (ii) Anggota sebanding
dengan Sertifikat Modal Koperasi yang dimiliki;
(iii) pembayaran bonus kepada Pengawas,
Pengurus, dan karyawan Koperasi; (iv) pembayaran
kewajiban kepada dana pembangunan Koperasi
dan kewajiban lainnya; dan/atau (v) penggunaan
lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar (Pasal
78, Ayat 1).
b. Koperasi dilarang membagikan kepada Anggota
Surplus Hasil Usaha yang berasal dari transaksi
dengan non-Anggota (Pasal 78, Ayat 2).
c. Surplus Hasil Usaha yang berasal dari non-Anggota
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat
digunakan untuk mengembangkan usaha Koperasi
dan meningkatkan pelayanan kepada Anggota
(Pasal 78, Ayat 3).
5. Mulai Berlaku
a. Disahkan di Jakarta, 29 Oktober 2012, ditanda
tangani oleh Presiden RI.
b. Diundangkan di Jakarta, 30 Oktober 2012, oleh
Kemenhumkan RI.
c. UU No. 17 Tahun 2012 ini berlaku sejak di undang-
undangkan.
d. Peraturan perundang-undangan sebagai
pelaksanaan Undang-Undang ditetapkan paling
lambat 2 (dua) tahun sejak diundang-undangkan.
6. Penyesuaian
a. Pemisahan dari KSU menjadi koperasi sesuai jenis
yang diatur oleh UU No. 17 tahun 2012.
b. Konversi permodalan koperasi dari simpanan
pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela menjadi
setoran pokok dan sertifikat modal koperasi.
c. Kompetensi pengurus, pengawas, dan pengelola.
2. PBI No. 14/14/PBI/2012 tentang Transparansi dan
Publikasi Laporan Bank
Peraturan Bank Indonesia (PBI) ini mengubah PBI Nomor
3/22/PBI/2001 tentang Transparasi dan Kondisi Keuangan
Bank. Dalam PBI ini, terdapat ketentuan-ketentuan
mengenai pelaksanaan pelaporan yang harus disesuaikan.
Materi pokok yang tercantum dalam ketentuan ini
meliputi:
1. Tujuan pengaturan PBI ini adalah agar sejalan dengan
implementasi Basel II sesuai perkembangan standar
internasional dan standar akuntansi, memayungi
beberapa kewajiban penyampaian laporan, serta
meningkatkan transparansi Bank secara umum.
2. Laporan Keuangan yang wajib disusun dan disampaikan
Bank adalah sebagai berikut:
Anggota dengan Koperasi; (ii) Anggota sebanding
dengan Sertifikat Modal Koperasi yang dimiliki;
(iii) pembayaran bonus kepada Pengawas,
Pengurus, dan karyawan Koperasi; (iv) pembayaran
kewajiban kepada dana pembangunan Koperasi
dan kewajiban lainnya; dan/atau (v) penggunaan
lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar (Pasal
78, Ayat 1).
b. Koperasi dilarang membagikan kepada Anggota
Surplus Hasil Usaha yang berasal dari transaksi
dengan non-Anggota (Pasal 78, Ayat 2).
c. Surplus Hasil Usaha yang berasal dari non-Anggota
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat
digunakan untuk mengembangkan usaha Koperasi
dan meningkatkan pelayanan kepada Anggota
(Pasal 78, Ayat 3).
5. Mulai Berlaku
a. Disahkan di Jakarta, 29 Oktober 2012, ditanda
tangani oleh Presiden RI.
b. Diundangkan di Jakarta, 30 Oktober 2012, oleh
Kemenhumkan RI.
c. UU No. 17 Tahun 2012 ini berlaku sejak di undang-
undangkan.
d. Peraturan perundang-undangan sebagai
pelaksanaan Undang-Undang ditetapkan paling
lambat 2 (dua) tahun sejak diundang-undangkan.
6. Penyesuaian
a. Pemisahan dari KSU menjadi koperasi sesuai jenis
yang diatur oleh UU No. 17 tahun 2012.
b. Konversi permodalan koperasi dari simpanan
pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela menjadi
setoran pokok dan sertifikat modal koperasi.
c. Kompetensi pengurus, pengawas, dan pengelola.
2. PBI No. 14/14/PBI/2012 tentang Transparansi dan
Publikasi Laporan Bank
Peraturan Bank Indonesia (PBI) ini mengubah PBI Nomor
3/22/PBI/2001 tentang Transparasi dan Kondisi Keuangan
Bank. Dalam PBI ini, terdapat ketentuan-ketentuan
mengenai pelaksanaan pelaporan yang harus disesuaikan.
Materi pokok yang tercantum dalam ketentuan ini
meliputi:
1. Tujuan pengaturan PBI ini adalah agar sejalan dengan
implementasi Basel II sesuai perkembangan standar
internasional dan standar akuntansi, memayungi
beberapa kewajiban penyampaian laporan, serta
meningkatkan transparansi Bank secara umum.
2. Laporan Keuangan yang wajib disusun dan disampaikan
Bank adalah sebagai berikut:
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
267Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
266Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
267Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
266
a. Laporan Tahunan.
b. Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan.
c. Laporan Keuangan Publikasi Bulanan.
d. Laporan Keuangan Konsolidasi.
e. Laporan Publikasi Lain.
3. Cakupan Laporan Tahunan yang perlu disesuaikan
antara lain:
a. Pada Informasi umum mengenai perkembangan
usaha bank dan kelompok bank, strategi dan
kebijakan manajemen, dan laporan manajemen
yang dulu hanya mencakup Bank Konvensional
sekarang ditambahkan Unit Usaha Syariah (UUS).
b. Menambahkan Laporan Pelaksanaan Fungsi Sosial
dan Laporan Distribusi Bagi Hasil bagi Bank Umum
Syariah (BUS) dan UUS.
c. Khusus untuk Bank Umum Konvensional (BUK)
ditambahkan kewajiban penyajian informasi
mengenai:
1) Penyajian informasi secara kualitatif maupun
kuantitatif terhadap potensi kerugian (risk
exposures) atas beberapa jenis risiko tertentu
sesuai Pilar 3 Basel 2.
2) Informasi permodalan secara kualitatif dan
kuantitatif (khusus BUK), yang terdiri dari
kecukupan modal dan struktur permodalan.
4. Penyesuaian yang dilakukan terhadap Laporan
Keuangan Publikasi Triwulanan dan Bulanan, antara
lain sebagai berikut:
a. Pengelompokkan informasi yang harus disampaikan
dalam LKP Triwulanan dan Bulanan.
b. Mekanisme penyampaian LKP melalui Laporan
Kantor Pusat Bank Umum (LKPBU).
c. Jangka waktu penyampaian LKP melalui LKPBU.
5. Apabila Bank merupakan bagian dari kelompok usaha
atau Bank memiliki Perusahaan Anak, selain Laporan
Tahunan Bank juga wajib menyampaikan:
a. Laporan Tahunan Perusahaan Induk atau
Perusahaan Induk di bidang Keuangan.
b. Laporan Tahunan pemegang saham langsung yang
memiliki saham mayoritas atau perusahaan yang
melakukan Pengendalian langsung kepada Bank;
dan
c. Laporan Tahunan Perusahaan Anak.
6. Bank wajib mengumumkan Laporan Publikasi Lain
secara berkala atau sewaktu-waktu apabila diperlukan.
Yang dimaksud dengan Laporan Publikasi Lain antara
lain adalah Laporan Suku Bunga Dasar Kredit dan
Laporan Lainnya.
7. Dalam rangka meningkatkan transparansi kondisi
keuangan Bank, perlu diatur kewajiban Bank untuk
mengumumkan Laporan Tahunan dan Laporan
Keuangan Publikasi Triwulanan melalui website.
a. Laporan Tahunan.
b. Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan.
c. Laporan Keuangan Publikasi Bulanan.
d. Laporan Keuangan Konsolidasi.
e. Laporan Publikasi Lain.
3. Cakupan Laporan Tahunan yang perlu disesuaikan
antara lain:
a. Pada Informasi umum mengenai perkembangan
usaha bank dan kelompok bank, strategi dan
kebijakan manajemen, dan laporan manajemen
yang dulu hanya mencakup Bank Konvensional
sekarang ditambahkan Unit Usaha Syariah (UUS).
b. Menambahkan Laporan Pelaksanaan Fungsi Sosial
dan Laporan Distribusi Bagi Hasil bagi Bank Umum
Syariah (BUS) dan UUS.
c. Khusus untuk Bank Umum Konvensional (BUK)
ditambahkan kewajiban penyajian informasi
mengenai:
1) Penyajian informasi secara kualitatif maupun
kuantitatif terhadap potensi kerugian (risk
exposures) atas beberapa jenis risiko tertentu
sesuai Pilar 3 Basel 2.
2) Informasi permodalan secara kualitatif dan
kuantitatif (khusus BUK), yang terdiri dari
kecukupan modal dan struktur permodalan.
4. Penyesuaian yang dilakukan terhadap Laporan
Keuangan Publikasi Triwulanan dan Bulanan, antara
lain sebagai berikut:
a. Pengelompokkan informasi yang harus disampaikan
dalam LKP Triwulanan dan Bulanan.
b. Mekanisme penyampaian LKP melalui Laporan
Kantor Pusat Bank Umum (LKPBU).
c. Jangka waktu penyampaian LKP melalui LKPBU.
5. Apabila Bank merupakan bagian dari kelompok usaha
atau Bank memiliki Perusahaan Anak, selain Laporan
Tahunan Bank juga wajib menyampaikan:
a. Laporan Tahunan Perusahaan Induk atau
Perusahaan Induk di bidang Keuangan.
b. Laporan Tahunan pemegang saham langsung yang
memiliki saham mayoritas atau perusahaan yang
melakukan Pengendalian langsung kepada Bank;
dan
c. Laporan Tahunan Perusahaan Anak.
6. Bank wajib mengumumkan Laporan Publikasi Lain
secara berkala atau sewaktu-waktu apabila diperlukan.
Yang dimaksud dengan Laporan Publikasi Lain antara
lain adalah Laporan Suku Bunga Dasar Kredit dan
Laporan Lainnya.
7. Dalam rangka meningkatkan transparansi kondisi
keuangan Bank, perlu diatur kewajiban Bank untuk
mengumumkan Laporan Tahunan dan Laporan
Keuangan Publikasi Triwulanan melalui website.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
267Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
266
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
267Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
266
8. Dalam hal Bank belum memiliki website, Bank wajib
memiliki website paling lambat akhir Desember 2012.
9. PBI ini hanya mengatur mengenai Laporan yang wajib
disampaikan dan disajikan oleh Bank. Pengaturan
mengenai Kantor Akuntan Publik tetap mengacu pada
PBI sebelumnya, yaitu PBI No.3/22/PBI/2001.
10. Pada saat PBI ini mulai berlaku maka Pasal 1 sampai
dengan Pasal 15 dan Pasal 24 sampai dengan Pasal 38
serta Pasal 40 sampai dengan Pasal 41 PBI No.3/22/
PBI/2001 tentang Transparansi Kondisi Keuangan
Bank dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Namun,
ketentuan pelaksanaan dari PBI No.3/22/PBI/2001
tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank masih
tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan
PBI ini.
3. SE BI Nomor 14/10/DPNP tanggal 15 Maret 2012
Surat Edaran Bank Indonesia ini tentang Penerapan
Manajemen Risiko pada Bank yang Melakukan Pemberian
Kredit Pemilikan Rumah dan Kredit Kendaraan Bermotor.
Dengan berlakunya SE tersebut, maka Bank dalam
menyalurkan KPR harus mengikuti ketentuan yang
ditetapkan.
Materi pokok yang tercantum dalam ketentuan ini
meliputi:
1. Pengaturan Loan to Value (LTV) pada KPR
LTV paling tinggi 70% untuk kredit kepemilikan rumah
dengan kriteria tipe bangunan diatas 70 m2. Pengaturan
mengenai LTV dikecualikan terhadap KPR dalam rangka
pelaksanaan program perumahan pemerintah.
2. Pengaturan uang muka kredit atau Down Payment (DP)
pada Kredit Kendaraan Bermotor
a. DP paling kurang 25% untuk pembelian kendaraan
bermotor roda dua.
b. DP paling kurang 30% untuk pembelian kendaraan
bermotor roda empat untuk keperluan non
produktif.
c. DP paling kurang 20% untuk pembelian kendaraan
bermotor roda empat atau lebih untuk keperluan
produktif, yaitu bila memenuhi salah satu syarat:
1) Merupakan kendaraan angkutan orang atau
barang yang memiliki izin yang dikeluarkan
oleh pihak berwenang untuk melakukan
kegiatan usaha, atau
2) Diajukan oleh perorangan atau badan
hukum yang memiliki izin usaha tertentu
yang dikeluarkan oleh pihak berwenang
dan digunakan untuk mendukung kegiatan
operasional usaha yang dimiliki.
3. Rasio LTV untuk KPR dan besaran DP untuk KKB
sebagaimana terdapat dalam angka 1 dan angka 2
diatas dapat disesuaikan dari waktu ke waktu sesuai
dengan kondisi perekonomian Indonesia.
8. Dalam hal Bank belum memiliki website, Bank wajib
memiliki website paling lambat akhir Desember 2012.
9. PBI ini hanya mengatur mengenai Laporan yang wajib
disampaikan dan disajikan oleh Bank. Pengaturan
mengenai Kantor Akuntan Publik tetap mengacu pada
PBI sebelumnya, yaitu PBI No.3/22/PBI/2001.
10. Pada saat PBI ini mulai berlaku maka Pasal 1 sampai
dengan Pasal 15 dan Pasal 24 sampai dengan Pasal 38
serta Pasal 40 sampai dengan Pasal 41 PBI No.3/22/
PBI/2001 tentang Transparansi Kondisi Keuangan
Bank dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Namun,
ketentuan pelaksanaan dari PBI No.3/22/PBI/2001
tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank masih
tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan
PBI ini.
3. SE BI Nomor 14/10/DPNP tanggal 15 Maret 2012
Surat Edaran Bank Indonesia ini tentang Penerapan
Manajemen Risiko pada Bank yang Melakukan Pemberian
Kredit Pemilikan Rumah dan Kredit Kendaraan Bermotor.
Dengan berlakunya SE tersebut, maka Bank dalam
menyalurkan KPR harus mengikuti ketentuan yang
ditetapkan.
Materi pokok yang tercantum dalam ketentuan ini
meliputi:
1. Pengaturan Loan to Value (LTV) pada KPR
LTV paling tinggi 70% untuk kredit kepemilikan rumah
dengan kriteria tipe bangunan diatas 70 m2. Pengaturan
mengenai LTV dikecualikan terhadap KPR dalam rangka
pelaksanaan program perumahan pemerintah.
2. Pengaturan uang muka kredit atau Down Payment (DP)
pada Kredit Kendaraan Bermotor
a. DP paling kurang 25% untuk pembelian kendaraan
bermotor roda dua.
b. DP paling kurang 30% untuk pembelian kendaraan
bermotor roda empat untuk keperluan non
produktif.
c. DP paling kurang 20% untuk pembelian kendaraan
bermotor roda empat atau lebih untuk keperluan
produktif, yaitu bila memenuhi salah satu syarat:
1) Merupakan kendaraan angkutan orang atau
barang yang memiliki izin yang dikeluarkan
oleh pihak berwenang untuk melakukan
kegiatan usaha, atau
2) Diajukan oleh perorangan atau badan
hukum yang memiliki izin usaha tertentu
yang dikeluarkan oleh pihak berwenang
dan digunakan untuk mendukung kegiatan
operasional usaha yang dimiliki.
3. Rasio LTV untuk KPR dan besaran DP untuk KKB
sebagaimana terdapat dalam angka 1 dan angka 2
diatas dapat disesuaikan dari waktu ke waktu sesuai
dengan kondisi perekonomian Indonesia.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
269Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
268Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
269Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
268
4. Besaran LTV untuk KPR dan DP untuk KKB sesuai Surat
Edaran ini mulai diberlakukan 3 (tiga) bulan sejak
berlakunya Surat Edaran (sejalan dengan pengaturan
oleh Bapepam LK).
5. Besaran LTV untuk KPR dan DP untuk KKB tidak berlaku
untuk kredit yang sudah mendapat persetujuan Bank
sebelum berlakunya sesuai Surat Edaran ini.
6. Sanksi pelanggaran atas:
a. Pemberian KPR dan KKB dikenakan sanksi
administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal
34 PBI Nomor 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003
tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank
Umum sebagaimana telah diubah dengan PBI
Nomor 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009, antara
lain berupa:
1) Teguran tertulis;
2) Penurunan tingkat kesehatan Bank;
3) Pembekuan kegiatan usaha tertentu; dan/atau
4) Pencantuman anggota pengurus, pegawai
Bank, dan/atau pemegang saham dalam
daftar pihak-pihak yang mendapat predikat
tidak lulus dalam penilaian kemampuan dan
kepatutan atau dalam catatan administrasi
Bank Indonesia sebagaimana diatur dalam
ketentuan Bank Indonesia yang berlaku.
b. Pelanggaran atas kewajiban penyampaian
penyesuaian kebijakan dan prosedur dikenakan
sanksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 PBI
Nomor 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang
Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum
sebagaimana telah diubah dengan PBI Nomor
11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009.
7. SE ini mulai berlaku pada tanggal 15 Maret 2012,
sedangkan ketentuan mengenai besaran LTV untuk
KPR dan DP untuk KKB mulai berlaku pada tanggal 15
Juni 2012.
Indikator KepatuhanDalam Pemantauan Indikator Kepatuhan telah disahkan
beberapa Compliance Sheet terkait operasional di bank bjb
dan terus dikembangkan sesuai dengan amanat PBI nomor
13/2/PBI/2011 untuk membangun dan menciptakan Budaya
Kepatuhan, diantaranya disahkan melalui; Surat Edaran Direksi
nomor 044/SE/DIR-KH/2009 Perihal Penerapan Compliance
Sheet pada Bidang Perkreditan/Pembiayaan; Surat Edaran
Direksi nomor 019/SE/DIR-KH/2011 tanggal 22 Maret 2011
perihal Penerapan Compliance Sheet Bidang Tresury; Surat
Edaran Direksi nomor 32/SE/DIR-KH/2011 tanggal 23 Mei
2011 perihal Penerapan Compliance Sheet Counterparty Bank
dan Anak Perusahaan, Grup Financial Institution; Surat Edaran
Direksi nomor 041/SE/DIR-KH/2011 tanggal 27 Juni 2011 perihal
Penerapan Compliance Sheet Pelaporan Divisi; Surat Edaran
DIreksi nomor 082/SE/DIR-KH/2011 tanggal 11 November 2011
4. Besaran LTV untuk KPR dan DP untuk KKB sesuai Surat
Edaran ini mulai diberlakukan 3 (tiga) bulan sejak
berlakunya Surat Edaran (sejalan dengan pengaturan
oleh Bapepam LK).
5. Besaran LTV untuk KPR dan DP untuk KKB tidak berlaku
untuk kredit yang sudah mendapat persetujuan Bank
sebelum berlakunya sesuai Surat Edaran ini.
6. Sanksi pelanggaran atas:
a. Pemberian KPR dan KKB dikenakan sanksi
administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal
34 PBI Nomor 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003
tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank
Umum sebagaimana telah diubah dengan PBI
Nomor 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009, antara
lain berupa:
1) Teguran tertulis;
2) Penurunan tingkat kesehatan Bank;
3) Pembekuan kegiatan usaha tertentu; dan/atau
4) Pencantuman anggota pengurus, pegawai
Bank, dan/atau pemegang saham dalam
daftar pihak-pihak yang mendapat predikat
tidak lulus dalam penilaian kemampuan dan
kepatutan atau dalam catatan administrasi
Bank Indonesia sebagaimana diatur dalam
ketentuan Bank Indonesia yang berlaku.
b. Pelanggaran atas kewajiban penyampaian
penyesuaian kebijakan dan prosedur dikenakan
sanksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 PBI
Nomor 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang
Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum
sebagaimana telah diubah dengan PBI Nomor
11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009.
7. SE ini mulai berlaku pada tanggal 15 Maret 2012,
sedangkan ketentuan mengenai besaran LTV untuk
KPR dan DP untuk KKB mulai berlaku pada tanggal 15
Juni 2012.
Compliance IndicatorsIn Monitoring Compliance Indicators, several Compliance
Sheet was approved related to operations at the bank bjb and
continues to be developed in accordance with the mandate of
PBI No. 13/2/PBI/2011 to build and create a Compliance Culture,
of which passed through; Circular of the Board of Directors
no. 044/SE/DIR-KH/2009 on Compliance Application Sheet for
the Loan/ Finance Field, Circular of Directors no. 019/SE/DIR-
KH/2011 dated March 22, 2011 concerning the Application
of Compliance Sheet for the Treasury Field; Directors Circular
Letter no. 32/SE/DIR-KH/2011 dated May 23, 2011 on the
Application of Compliance Sheet for Counter party Bank and
its Subsidiaries, Financial Institution Group; Directors Circular
Letter no. 041/SE/DIR-KH/2011 dated June 27, 2011 on the
Application of Compliance Sheet Reporting for Division; Circular
of Directors no. 082/SE/DIR -KH/2011 dated 11 November 2011
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
269Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
268
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
269Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
268
perihal Penerapan Compliance Sheet Bridging BCF/OAF Divisi
Internasional; Surat Edaran Direksi nomor 083/SE/DIR-KH/2011
tanggal 18 November 2011 perihal Penerapan Compliance
Sheet Credit Line Counterparty Bank dan Anak Perusahaan,
Grup Financial Institution; Surat Edaran Direksi Nomor 124/
DIR-KH/2012 tanggal 10 Desember 2012 tentang Compliance
Sheet Foreign Exchange Line (Forex Line) Untuk Korporasi.
Kegiatan Kepatuhan 2012Kegiatan yang dilakukan Divisi Kepatuhan pada Tahun 2012
diantaranya namun tidak terbatas pada:
1. Penyempurnaan Compliance Sheet bagi bidang-bidang
operasional dan non operasional secara bertahap
2. Kegiatan dan Sosialisasi GCG Tahun 2012
3. Melakukan revisi Pedoman Kepatuhan disesuaikan dengan
perkembangan bisnis dan ketentuan yang berlaku
4. Melakukakan review terhadap ketentuan- ketentuan terkait
jadwal pelaporan
5. Melakukan pengkajian terhadap seluruh produk dan jasa
Bank
6. Melakukan pemantauan kewajiban pelaporan Divisi dan
Kantor Cabang
7. Memantau pelaksanaan hasil pemeriksaan Bank Indonesia
8. Menginformasikan setiap ketentuan internal maupun
eksternal kepada unit terkait
9. Menyusun Aplikasi Kodifikasi Ketentuan Internal yang
berlaku
10. Pengembangan SDM Bagian Kepatuhan
11. Penyusunan Revisi Ketentuan Program Pengendalian
Gratifikasi
12. Diseminasi/ sosialisasi yang dilakukan secara langsung dan
tidak langsung (visual) melalui media sosialisasi
13. Pelaksanaan pengelolaan sistem pelaporan/ pengaduan
pelanggaran (WBS)
14. Pendampingan atas permasalahan hukum perusahaan
15. Persiapan dan Pelaksanaan RUPSLB bank bjb
16. Melakukan Pemeliharaan dan Pemantauan terhadap
Database Daftar Teroris
17. Melakukan Pemantauan terhadap Tersangka atau Terdakwa
Suatu Tindak Pidana
18. Melakukan Pemantauan terhadap Kegiatan Pengkinian
Data Nasabah
19. Melakukan Pemantauan terhadap Transaksi Keuangan
Tunai (CTR)
20. Melakukan Pemantauan terhadap Transaksi Keuangan
Mencurigakan (STR)
21. Melakukan pemantauan Pelaksanaan Ketentuan APUPPT
(KYC/AML-CFT) pada Correspondent Banking.
on the Implementation of Compliance Sheet Bridging BCF/
OAF International Division; Directors Circular Letter no. 083/
SE/DIR-KH/2011 dated 18 November 2011 on the Application
of Compliance Sheet for Bank Credit Line Counterparty and its
Subsidiaries, Financial Institution Group, Surat Edaran Direksi
Nomor 124/DIR-KH/2012 tanggal 10 Desember 2012 tentang
Compliance Sheet Foreign Exchange Line (Forex Line) Untuk
Korporasi.
2012 Compliance ActivitiesActivities of Compliance Division carried out in year 2012
including but not limited to:
1. Gradual improvement of Compliance Sheet for the
operational and non operational areas
2. Activities and socialization of GCG in 2012
3. Monitoring of compliance in the Compliance Manual to the
development of business and applicable provisions
4. Reviews the relevant provisions related to the reporting
schedule
5. Conduct a review of all Bank products and services (in the
fields of Funding and Loans)
6. Monitoring the reporting obligations of Divisions and
Branch Offices
7. Monitor the implementation of the results of the examination
by Bank Indonesia
8. Inform every internal or external provisions to the relevant
units
9. Menyusun Aplikasi Kodifikasi Ketentuan Internal yang
berlaku
10. Development of Human Resource in the Compliance
Section
11. The formation of Gratification Control Program work unit
12 Indirect (visual) dissemination/socialization through
socialization media
13. Implementation of reporting/complaints management
system (WBS)
14. Assistance for company’s legal problems
15. Preparation and implementation of bank bjb EGMS
16. Perform Maintenance and Monitoring of the Terrorist List
Database
17. Conduct monitoring on the Suspect or the Accused of a
Crime
18. Conduct Monitoring of Updating of Customer Data
Activity
19. Conduct Monitoring of Cash Transactions (CTR)
20. Conduct monitoring of Suspicious Transactions (STR)
21. Monitoring the implementation of APUPPT (KYC/AML-CFT)
provisions on Correspondent Banking.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
271Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
270Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
271Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
270
Implementasi AML/KYC1. Melakukan Pemeliharaan dan Pemantauan terhadap Daftar/
Database subjek yang wajib dipantau yang dikeluarkan oleh
pihak yang berwenang.
2. Melakukan Pemantauan terhadap Tersangka atau Terdakwa
Suatu Tindak Pidana.
3. Melakukan Pemantauan terhadap Kegiatan Pengkinian
Data Nasabah.
4. Melakukan Pemantauan terhadap Transaksi Keuangan
Tunai (CTR).
5. Melakukan Pemantauan terhadap Transaksi Keuangan
Mencurigakan (STR).
6. Melakukan Pemantauan Pelaksanaan Ketentuan APUPPT
(KYC/AML-CFT) pada Correspondent Banking.
Melakukan Sosialisasi dan Pemantauan Penerapan Program APU dan PPT di Cabang. Implementasinya tertuang dalam setiap kajian atas Kebijakan
dan Ketentuan yang dikeluarkan bank bjb yang senantiasa
memasukan Unsur Good Corporate Governance sebagai salah
satu dasar pengkajian.
Belum diatur mengenai Kebijakan Insider trading namun telah
diatur ketentuan Penanaman Modal dalam suatu Pedoman
Penanaman Modal.
Permasalahan Hukum Per tanggal 31 Desember 2012, terdapat 2 (dua) Perkara
Perdata yang telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum
yang tetap) dan 7 (tujuh) dalam proses penyelesaian.
Program Pengendalian Gratifikasi (PPG)Program Pengendalian Gratifikasi adalah sekumpulan perangkat
dan rangkaian kegiatan dan mekanisme pengendalian gratifikasi
secara berkesinambungan guna menjaga integritas pegawai
dari praktik gratifikasi yang dilarang.
Program pengendalian gratifikasi terdiri dari pembuatan
perangkat aturan tentang pengendalian gratifikasi, pembentukan
organisasi yang mengelola pengendalian gratifikasi, kegiatan
sosialisasi/diseminasi tentang aturan pengendalian gratifiaksi
dan peningkatan kesadaran individu dan organisasi tentang
gratifikasi serta implementasi pengelolaan pelaporan
penerimaan gratifikasi yang berkoordinasi dengan pihak KPK.
Kegiatan sosialisasi/diseminasi Program Pengendalian Gratifikasi
sebagai bagian dalam penerapan GCG pada sepanjang tahun
2012 telah dilaksanakan kepada pihak internal maupun pihak
eksternal atas rekomendasi KPK.
AML/KYC Implementati on1. Perform maintenance and monitoring of the List/Database
of subjects that must be monitored which are issued by the
authorities.
2. Conduct monitoring on the Suspect or the Accused of a
Crime
3. Conduct Monitoring of Updating of Customer Data
Activity
4. Conduct Monitoring of Cash Transactions (CTR)
5. Conduct monitoring of Suspicious Transactions (STR)
6. Monitoring the implementation of APUPPT (KYC/AML-CFT)
provisions on Correspondent Banking.
Socialization and Monitoring the Implementation of APU and PPT Program in Branch OfficeThe implementation is contained in every review of the policy
and provisions issued by bank bjb which always include
elements of Good Corporate Governance as one of the basic
assessment.
Policy regarding insider trading has not been set but Capital
Investment has been regulated in the Investment Guidelines.
Permasalahan HukumPer tanggal 31 Desember 2012, terdapat 2 (dua) Perkara
Perdata yang telah selesai (telah mempunyai kekuatan
hukum yang tetap) dan 7 (tujuh) dalam proses penyelesaian.
Gratification Control Program (PPG)Gratification Control Program is a collection of devices and a
range of activities and gratuities control mechanisms on an
ongoing basis in order to maintain the integrity of the employees
from the practice of gratification that is forbidden.
Gratuities control program consists of making the rules on
controlling the graft, the establishment of the organization that
manages the control of gratification, socialization/dissemination
of the rules controlling graft and increase awareness about the
gratification of individuals and organizations as well as the
implementation of gratuities receipt reporting management
which is in coordination with the KPK.
Activities of socialization/dissemination Gratification
Control Program as part of the GCG implementation in
the year 2011 have been implemented to to 2,624 employees
of bank bjb including to Directors.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
271Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
270
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
271Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
270
Dalam kegiatan diseminasi kepada pihak internal, aturan
pengendalian gratifikasi tersebut telah dilaksanakan kegiatan
Penandatangan Kontrak Komitmen untuk tidak menerima
atau memberikan gratifikasi dalam bentuk apapun yang
berhubungan kedudukan atau jabatan oleh para stakeholder
bank bjb antara lain Direksi, Komisaris, Pegawai, Nasabah, dan
Mitra Kerja (vendor/supplier).
Mekanisme Penanganan Pelaporan Pengendalian GratifikasiMekanisme Penanganan Pelaporan
Pelapor/ Review oleh Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG)
Hadiah/Fasilitas
AnalisaPenetapan Status
Data Base KPK
Rekapitulasilaporan
Gratifikasi
MilikNegara
MilikPelapor
Analisaoleh Komisi Penetapan
Korupsi (KPK)
Analisaoleh UPG
PenetapanKepemilikan
MilikInstansi
MilikPelapor
Terkait jabatan
Terkait Kedinasan
Jumlah Pelaporan GratifikasiDalam implementasi pengelolaan pelaporan gratifikasi sampai
dengan Desember 2012 telah diterima sebanyak 541 laporan
penerimaan gratifikasi ekuivalen Rp 327,8 juta yang mana
sebanyak 59 laporan ekuivalen Rp 51,3 juta menjadi penanganan
KPK dalam penetapan status gratifikasi yang diterima.
Jumlah Pelaporan GratifikasiTotal Gratuities Reporting
284 Terkait Kedinasan/ Related to Duty
246
11
Terkait Jabatan /Related to Position
Lainnya/ Others
Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi dengan KPK diketahui
bahwa dalam menerapkan Program Pengendalian Gratifikasi
di Lingkungan bank BUMN/D, pihak KPK akan melakukan
koordinasi dengan Bank Indonesia dan menjadikan bank bjb
sebagai contoh penerapan PPG di sektor perbankan, serta
selama tahun 2012 KPK telah memberikan penghargaan kepada
bank bjb, diantaranya kategori penghargaan untuk laporan
In the dissemination activities of gratuities control rules, the
activity of Contract Signing Commitment to not accept or give
any gratuity in any form related to the title or positions by the
stake holders of bank bjb including Directors, Commissioners,
Employees, Customers, and Partners (vendor/supplier ) have
been implemented.
Total Gratuities Reporting In the implementation of gratuities reporting management up to
December 2012, as many as 541 report of accepting gratuities
valued at Eq. 327.8 million have been received, of which a total
of 59 reports worth eq. Rp 51.3 million was handled by KPK in
determining the status of the gratuity received.
Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi dengan KPK diketahui
bahwa dalam menerapkan Program Pengendalian Gratifikasi
di Lingkungan bank BUMN/D, pihak KPK akan melakukan
koordinasi dengan Bank Indonesia dan menjadikan bank bjb
sebagai contoh penerapan PPG di sektor perbankan, serta
selama tahun 2012 KPK telah memberikan penghargaan kepada
bank bjb, diantaranya kategori penghargaan untuk laporan
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
273Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
272Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
273Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
272
penetapan milik negara dari BUMN sebanyak 36 laporan dan
penghargaan dengan pelaporan gratifikasi terkecil.
Whistle Blowing SystemDalam upaya meningkatkan peran aktif para pelapor
(whistleblower) mengungkapkan/mengadukan tindakan
pelanggaran yang dilakukan para Direksi, Dewan Komisaris, dan
pegawai, maka bank bjb telah membentuk Sistem Pengaduan
Pelanggaran (whistleblowing system/WBS) bank bjb.
Sistem Pengaduan Pelanggaran bank bjb adalah sistem
pengelolaan pengaduan tindakan pelanggaran atau perbuatan
melawan hukum, perbuatan yang tidak sesuai prinsip etika/
tidak bermoral, atau perbuatan lain yang merugikan Bank yang
bersifat independen dan rahasia.
Dalam aturan sistem pengaduan pelanggaran bank bjb,
pengungkapan pelaporan pelanggaran dan identitas pelapor
dirahasiakan melalui media whistleblowing sistem, serta pelapor
diberikan perlindungan.
Lingkup pengaduan pelanggaran pada whistleblowing system
bank bjb meliputi tindakan korupsi, suap, gratifikasi yang
dianggap suap, benturan kepentingan, pencurian, kecurangan,
pelanggaran pedoman etika perusahaan, dan perbuatan yang
menimbulkan kerugian bagi Bank.
Prosedur dan Tata Cara Pengelolaan WBSDalam Sistem Pengaduan Pelanggaran bank bjb juga telah
diatur bagaimana prosedur dan tata cara dalam mengelola
sistem ini.
Pelapor yang membuat pengaduan/penyingkapan dapat
mengirimkannya kepada Pengelola WBS melalui saran sebagai
berikut:
- Telepon/Faksimili : (022) 4211 161
- SMS : 0811 2255 909
- Email : [email protected]
- Surat : Unit Pengendalian Gratifikasi,
PO BOX 1355/Bandung 40111
Pengelola WBS/Unit Pengendalian Gratifikasi yang menerima
pengaduan/penyingkapan, selanjutnya melakukan penelaahaan
awal/klarifikasi terhadap pengaduan/penyingkapan tersebut.
Selanjutnya, Tim Investigasi melakukan investigasi dan
memaparkan hasilnya kepada Unit Pengendalian Gratifikasi di
Divisi Kepatuhan dan Hukum.
penetapan milik negara dari BUMN sebanyak 36 laporan dan
penghargaan dengan pelaporan gratifikasi terkecil.
Whistle Blowing SystemIn the effort to increase the active participation of the informer
(whistle blower) in disclosing/report violations committed by
the Board of Directors, Commissioners and Employees, bank bjb
has established bank bjb Violation Complaint System/ Whistle
Blowing System (WBS).
WBS of bank bjb is a complaint management system for violation
or unlawful act, an act not in conformity with ethical/ immoral,
or other acts detrimental to the Bank, which are independent
and confidential.
In the rules of WBS of bank bjb, the disclosure and reporting of
violations and the reporting identity through the WBS is kept
secret, the informer is also given protection.
The scope of the whistle blowing reporting of bank bjb include
corruption, bribery, gratuity which is considered bribery, conflict
of interest, theft, fraud, breach of corporate ethics guidelines,
and actions that lead to Bank losses.
Prosedur dan Tata Cara Pengelolaan WBSDalam Sistem Pengaduan Pelanggaran bank bjb juga telah
diatur bagaimana prosedur dan tata cara dalam mengelola
sistem ini.
Pelapor yang membuat pengaduan/penyingkapan dapat
mengirimkannya kepada Pengelola WBS melalui saran sebagai
berikut:
- Phone/Fax : 022 4211161
- SMS : 0811 2255 909
- Email : [email protected]
- Mail : Unit Pengendalian Gratifikasi
PO.BOX 1355/ Bandung 40111
Pengelola WBS/Unit Pengendalian Gratifikasi yang menerima
pengaduan/penyingkapan, selanjutnya melakukan penelaahaan
awal/klarifikasi terhadap pengaduan/penyingkapan tersebut.
Selanjutnya, Tim Investigasi melakukan investigasi dan
memaparkan hasilnya kepada Unit Pengendalian Gratifikasi di
Divisi Kepatuhan dan Hukum.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
273Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
272
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
273Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
272
Sistem Pengendalian InternalPengendalian internal merupakan rangkaian proses yang
dilakukan oleh Dewan Direksi, Manajemen dan personil bank
bjb secara berkesinambungan (on going basis) dalam rangka
memberikan keyakinan yang memadai tentang pencapaian
tujuan. Tujuan pengendalian internal bank bjb adalah:
1. Effectiveness and efficiency of operation, yaitu efektivitas
dan efisiensi penggunaan sumber daya perusahaan,
seperti aktiva tetap, personil, modal, reputasi, kemampuan
berproduksi dan pengamanan sumber daya.
2. Realibility of financial reporting, yaitu penyajian laporan
yang akurat dan tepat waktu baik untuk internal maupun
eksternal (publik).
3. Compliance with applicable laws and regulations, yaitu
bahwa perusahaan telah mematuhi semua peraturan
yang berlaku, antara lain Undang – Undang , Peraturan
Pemerintah, Peraturan Bank Indonesia, perpajakan dan
Bapepam-LK.
Pengendalian internal tersebut telah diterapkan sejak bank
bjb berdiri. Seiring dengan perkembangan dan kompleksitas
bisnis bank, maka bank bjb terus mengembangkan sistem
pengendalian internal. Berdasarkan sifatnya, ada 2 (dua)
klasifikasi pengendalian internal, yaitu pengendalian:
1. Preventif (preventif control), yaitu untuk mencegah
terjadinya kesalahan atau penyimpangan/ketidakberesan
dan membangun budaya kepatuhan dan kesadaran
terhadap risiko. Pengendalian ini mencakup:
• Kebijakan dan Prosedur Standar
• Pemisahan tugas, wewenang dan tanggung jawab
yang jelas
• Tingkatan kewenangan dan Limit
2. Detektif (detective control), yang dirancang untuk
mengidentifikasi kesalahan atau penyimpangan /
ketidakberesan, setelah kesalahan atau penyimpangan
/ ketidakberesan itu terjadi. Pengendalian yang bersifat
detektif mencakup:
• Laporan kesalahan / penyimpangan (exception report)
• Melakukan rekonsiliasi dan audit secara berkala
Unsur – unsur pengendalian internal bank bjb meliputi:
1. Struktur Organisasi dan Deskripsi Jabatan. Pemisahan
wewenang dan tanggung jawab yang jelas merupakan
kendali dimana setiap pekerjaan / transaksi tidak dilakukan
oleh satu pihak (unit) saja dengan kata lain setiap aktivitas
dilaksanakan secara berjenjang sesuai dengan kewenangan
dan tanggung jawab yang ditetapkan.
2. Kebijakan. Kebijakan yang dikeluarkan berupa peraturan
atau ketentuan merupakan suatu alat kendali untuk
mencapai tujuan bank yang memiliki sifat mengharuskan,
membimbing atau membatasi tindakan.
Sistem Pengendalian InternalPengendalian internal merupakan rangkaian proses yang
dilakukan oleh Dewan Direksi, Manajemen dan personil bank
bjb secara berkesinambungan (on going basis) dalam rangka
memberikan keyakinan yang memadai tentang pencapaian
tujuan. Tujuan pengendalian internal bank bjb adalah:
1. Effectiveness and efficiency of operation, yaitu efektivitas
dan efisiensi penggunaan sumber daya perusahaan,
seperti aktiva tetap, personil, modal, reputasi, kemampuan
berproduksi dan pengamanan sumber daya.
2. Realibility of financial reporting, yaitu penyajian laporan
yang akurat dan tepat waktu baik untuk internal maupun
eksternal (publik).
3. Compliance with applicable laws and regulations, yaitu
bahwa perusahaan telah mematuhi semua peraturan
yang berlaku, antara lain Undang – Undang , Peraturan
Pemerintah, Peraturan Bank Indonesia, perpajakan dan
Bapepam-LK.
Pengendalian internal tersebut telah diterapkan sejak bank
bjb berdiri. Seiring dengan perkembangan dan kompleksitas
bisnis bank, maka bank bjb terus mengembangkan sistem
pengendalian internal. Berdasarkan sifatnya, ada 2 (dua)
klasifikasi pengendalian internal, yaitu pengendalian:
1. Preventif (preventif control), yaitu untuk mencegah
terjadinya kesalahan atau penyimpangan/ketidakberesan
dan membangun budaya kepatuhan dan kesadaran
terhadap risiko. Pengendalian ini mencakup:
• Kebijakan dan Prosedur Standar
• Pemisahan tugas, wewenang dan tanggung jawab
yang jelas
• Tingkatan kewenangan dan Limit
2. Detektif (detective control), yang dirancang untuk
mengidentifikasi kesalahan atau penyimpangan /
ketidakberesan, setelah kesalahan atau penyimpangan
/ ketidakberesan itu terjadi. Pengendalian yang bersifat
detektif mencakup:
• Laporan kesalahan / penyimpangan (exception report)
• Melakukan rekonsiliasi dan audit secara berkala
Unsur – unsur pengendalian internal bank bjb meliputi:
1. Struktur Organisasi dan Deskripsi Jabatan. Pemisahan
wewenang dan tanggung jawab yang jelas merupakan
kendali dimana setiap pekerjaan / transaksi tidak dilakukan
oleh satu pihak (unit) saja dengan kata lain setiap aktivitas
dilaksanakan secara berjenjang sesuai dengan kewenangan
dan tanggung jawab yang ditetapkan.
2. Kebijakan. Kebijakan yang dikeluarkan berupa peraturan
atau ketentuan merupakan suatu alat kendali untuk
mencapai tujuan bank yang memiliki sifat mengharuskan,
membimbing atau membatasi tindakan.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
275Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
274Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
275Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
274
3. Prosedur. Serangkaian cara yang digunakan untuk
melaksanakan kegiatan sesuai dengan kebijakan yang
telah ditetapkan, termasuk yang dituangkan dalam sistem
komputerisasi.
4. Personalia. Personalia yang memiliki integritas dan
kompetensi sesuai dengan wewenang, didukung
dengan penempatan (assessment) yang sesuai dengan
kemampuan personalia dan pembinaan personalia yang
berkesinambungan merupakan unsur yang sangat penting
dalam pengendalian internal.
5. Perencanaan. Perencanaan merupakan hal dasar dalam
mencapai tujuan (objective) yang telah ditetapkan,
sehingga dalam setiap kegiatan perlu perencanaan
untuk menentukan kebutuhan sumber daya dan sarana
lainnya, untuk kemudian dijabarkan dalam bentuk dana
(anggaran).
6. Akuntansi. Akuntansi merupakan metode pengendalian
operasional dan finansial yang penting untuk berbagai
kegiatan, sumber dana dan daya, sehingga harus diatur
dengan tepat sesuai dengan kebutuhan dan standar
akuntansi yang berlaku.
7. Pelaporan. Laporan diperlukan untuk menyajikan informasi
yang mutakhir tentang perkembangan peristiwa, kemajuan,
prestasi atau pencapaian tujuan.
Divisi Audit InternalDivisi Audit Internal (DAI) merupakan bagian dari struktur
pengendalian internal dan merupakan segala bentuk kegiatan
yang berhubungan dengan audit dan pelaporan hasil audit
mengenai terselenggaranya struktur pengendalian secara
terkoordinasi dalam setiap tindakan manajemen bank.
Ketua dan Struktur Internal AuditFungsi audit internal bank bjb dilaksanakan oleh Divisi Audit
Intern (DAI) yang diketuai oleh Acu Kusnandar (biografi
Pemimpin DAI dapat dilihat di halaman Data Perusahaan).
3. Prosedur. Serangkaian cara yang digunakan untuk
melaksanakan kegiatan sesuai dengan kebijakan yang
telah ditetapkan, termasuk yang dituangkan dalam sistem
komputerisasi.
4. Personalia. Personalia yang memiliki integritas dan
kompetensi sesuai dengan wewenang, didukung
dengan penempatan (assessment) yang sesuai dengan
kemampuan personalia dan pembinaan personalia yang
berkesinambungan merupakan unsur yang sangat penting
dalam pengendalian internal.
5. Perencanaan. Perencanaan merupakan hal dasar dalam
mencapai tujuan (objective) yang telah ditetapkan,
sehingga dalam setiap kegiatan perlu perencanaan
untuk menentukan kebutuhan sumber daya dan sarana
lainnya, untuk kemudian dijabarkan dalam bentuk dana
(anggaran).
6. Akuntansi. Akuntansi merupakan metode pengendalian
operasional dan finansial yang penting untuk berbagai
kegiatan, sumber dana dan daya, sehingga harus diatur
dengan tepat sesuai dengan kebutuhan dan standar
akuntansi yang berlaku.
7. Pelaporan. Laporan diperlukan untuk menyajikan informasi
yang mutakhir tentang perkembangan peristiwa, kemajuan,
prestasi atau pencapaian tujuan.
Audit Internal DivisionDivisi Audit Internal (DAI) merupakan bagian dari struktur
pengendalian internal dan merupakan segala bentuk kegiatan
yang berhubungan dengan audit dan pelaporan hasil audit
mengenai terselenggaranya struktur pengendalian secara
terkoordinasi dalam setiap tindakan manajemen bank.
Head and Structure of Internal AudiitInternal audit functions of bank bjb is carried out by Internal
Audit Division (DAI), chaired by Acu Kusnandar (biography of
DAI chairman can be viewed on the Company Data page). The
DAI organizational structure is as follows:
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
275Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
274
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
275Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
274
Struktur Organisasi Divisi Audit Intern
Grup AuditKantor Pusat & Kantor
Wilayah
Wawan Hermawan
Dhea Ekadita PAsisten Auditor
Reza Ginanjar RJunior Asisten
Dwi Setio UtariAuditor
Bambang Sulistyo AAuditor
Sieska PratiwiAsisten Auditor
Anggi Anggraeni SAuditor
Risha Rizkiya RAsisten Auditor
Ahmad Muhari C.Junior Asisten
M. Bhakti WahanaJunior Asisten
Firman ApriantoJunior Asisten
Arif Satya NugarahaJunior Asisten
Ferry HardiyantoJunior Asisten
Novianti Asri DAsisten Auditor
Hadi PurwantoAsisten Auditor
Residen Audit15 orang
Residen Audit17 orang
Residen Audit14 orang
Residen Audit12 orang
Anita NataliaStaf Administrasi
Indra PermanaAuditor
Bay AprianAsisten Auditor
Taufik Irfan M.Auditor
Engkris TrisyamiAuditor
Hamdan AstadipuraAuditor
Donny Rachmawan SAuditor
FannurachmanAuditor
Umar PerukAuditor
Grup AuditTeknologi Informasi
Aldy Edwin D
Grup Audit Kantor Cabang
Wilayah I
Firman A. Hidayat
Grup Audit Kantor Cabang
Wilayah II
Ade Supriatna
Grup Audit Kantor Cabang
Wilayah III
Budiman Effendi
Grup Audit Kantor Cabang
Wilayah IV
Bustamy
Grup Audit SD & QA
Subadri
Grup Antifraud
Dikdik A. Sadikin
Pemimpin Divisi Audit Internal
Piagam Audit InternPiagam Audit Intern bank bjb ditetapkan berdasarkan Surat
Keputusan Direksi No. 657/SK/DIR-DAI/2009 tertanggal 30
Juni 2009 tentang Piagam Internal Audit Charter PT Bank Jabar
Banten.
Pelaksanaan fungsi audit intern bank yang efektif wajib
memastikan pemeriksaan dan penilaian atas kecukupan dan
efektivitas struktur pengendalian intern serta kualitas kinerja
bank dalam rangka menjaga dan mengamankan kegiatan
usaha bank.
Fungsi DAI adalah membantu tugas Direktur Utama dan Dewan
Komisaris dalam melakukan pengawasan/pengendalian intern
serta berperan sebagai konsultan bagi pihak-pihak intern yang
membutuhkan, terutama yang menyangkut ruang lingkup
tugasnya yaitu:
• Mengkaji efisiensi dan efektivitas sistem pengendalian intern
dan manajemen risiko yang berlaku melalui kegiatan audit
intern berdasarkan penerapan GCG dan prinsip kehati-
hatian.
• Menciptakan dan mengembangkan sistem audit intern bank
bjb serta menetapkan kebijakan dan prosedur pelaksanaan
audit intern yang sesuai dengan perkembangan usaha bank
berdasarkan GCG dan prinsip kehati-hatian.
• Mengkaji ketaatan pelaksanaan sistem pengendalian intern
dan manajemen risiko yang berlaku melalui kegiatan audit
intern.
Internal Audit Division Organizational Structure
Internal Audit CharterInternal Audit Charter of bank bjb is established under Directors
Decree No. 657/SK/DIR-DAI/2009 dated June 30, 2009 on the
Internal Audit Charter PT Bank Jabar Banten.
Implementation of the effectiveness of the bank’s internal audit
function shall ensure the audit and evaluate the adequacy and
effectiveness of internal control structure and the quality of
bank performance in order to safeguard and secure the bank’s
business activities.
The function of Internal Audit Division (DAI) is to assist
the President Director and the Board of Commissioners in
monitoring/internal control and act as internal consultants for
the parties in need., particularly those involving the scope of
its duties, namely:
• Assessing the efficiency and effectiveness of internal control
systems and risk management that apply through the
internal audit activity based on the implementation of GCG
and the precautionary principles (Prudential Banking).
• Creating and developing bank bjb’s internal audit system
and establish policies and procedures for internal audit in
accordance with the Bank’s business development based
on the GCG and the precautionary principles (Prudential
Banking).
• Assessing adherence to the implementation of internal
control systems and risk management that apply through
the internal audit activity.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
277Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
276Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
277Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
276
• Merencanakan, melaksanakan, dan melaporkan hasil
pemeriksaan kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris
serta memantau perencanaan dan pelaksanaan tindak
lanjut hasil audit.
• Bekerja sama di bidang pengawasan dengan unit organisasi
intern dan ekstern.
• Pemeriksaan dan penilaian terhadap keandalan sistem
pengendalian intern pada Teknologi Sistem Informasi (TSI)
yang berjalan maupun yang sedang dikembangkan.
• Mengkaji setiap usulan atau proposal, kebijakan atau sistem
dan prosedur dan memberi tanggapan atas kecukupan
sistem pengendalian intern dan risiko dalam kebijakan atau
sistem prosedur tersebut berdasarkan penerapan GCG dan
prinsip kehati-hatian.
Pelaksanaan TugasSelama tahun 2012, pelaksanaan audit yang dilakukan
meliputi:
a. Audit Umum
Audit umum merupakan pelaksanaan audit berkala yang
dilakukan atas seluruh kegiatan bisnis dan operasional, baik
di cabang maupun di kantor pusat. Selama tahun 2012,
telah dilaksanakan audit umum pada 6 (enam) divisi di
kantor pusat, 1 Kantor Wilayah dan 29 (dua puluh) kantor
cabang.
b. Audit Teknologi Informasi (TI)
Audit TI merupakan audit yang dilakukan atas sistem
teknologi informasi perbankan. Selama tahun 2012, telah
dilaksanakan audit 6 Proses Bisnis TI meliputi RTGS, ITGC +
Core Banking, MPN, Data Center, Unit E-Bank dan Kantor
Wilayah.
c. Audit Khusus
Audit khusus merupakan audit yang sebelumnya tidak
termasuk dalam perencanaan tahunan, namun dilakukan
karena adanya pertimbangan tertentu berdasarkan
tingkat urgensinya ataupun karena adanya permintaan
dari stakeholder. Audit khusus ini merupakan cikal bakal
dari terbentuknya Grup Audit Anti Fraud di Divisi Audit
Internal.
• Plan, execute, and report the inspection results to the
President Director and the Board of Commissioners and to
monitor the planning and implementation of follow-up on
the results of the audit.
• Cooperating in the field of supervision with internal and
external organizational units.
• Examination and assessment of the reliability of the TSI’s
internal control system that runs well under development.
• Examine any recommendations or proposals, policies
or systems and procedures and provide feedback on the
adequacy of internal control systems and risk in policy or
system procedure based on the implementation of GCG
and the precautionary principle (Prudential Banking).
Task ImplementationDuring 2011, audit implementation include:
a. General Audit
Audit umum merupakan pelaksanaan audit berkala yang
dilakukan atas seluruh kegiatan bisnis dan operasional, baik
di cabang maupun di kantor pusat. Selama tahun 2012,
telah dilaksanakan audit umum pada 6 (enam) divisi di
kantor pusat, 1 Kantor Wilayah dan 29 (dua puluh) kantor
cabang.
b. Information Technology (IT) Audit
Audit TI merupakan audit yang dilakukan atas sistem
teknologi informasi perbankan. Selama tahun 2012, telah
dilaksanakan audit 6 Proses Bisnis TI meliputi RTGS, ITGC +
Core Banking, MPN, Data Center, Unit E-Bank dan Kantor
Wilayah.
c. Special Audit
Audit TI merupakan audit yang dilakukan atas sistem
teknologi informasi perbankan. Selama tahun 2012, telah
dilaksanakan audit 6 Proses Bisnis TI meliputi RTGS, ITGC +
Core Banking, MPN, Data Center, Unit E-Bank dan Kantor
Wilayah.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
277Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
276
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
277Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
276
Akuntan IndependenBerdasarkan hasil keputusan RUPS bank bjb pada tanggal
26 Maret 2012, ditetapkan akuntan publik yang melakukan
audit Laporan keuangan bank bjb periode 31 Desember 2012
adalah:
KAP Purwantono, Suherman & Surja(The Indonesian member firm of Ernst & Young Global Limited)
Gedung Bursa Efek Indonesia
Menara 2 Lantai 7
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53
Jakarta 12190
Indonesia
Telp. (021) 5289 5000
Fax. (021) 5289 4545
- Yang menjadi tugas pokok yaitu melakukan audit laporan
keuangan bank bjb pada tanggal dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, berdasarkan
standar auditing yang ditetapkan oleh Institut Akuntan
Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan Akuntan
Publik merencanakan dan melaksanakan audit agar
memperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan
keuangan bebas dari salah saji yang material. Akuntan
Publik bertanggungjawab atas pendapat yang diberikan
terhadap laporan keuangan yang diaudit. Tugas Akuntan
Publik meliputi pemeriksaan atas dasar pengujian, bukti-
bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan
dalam laporan keuangan
- KAP Purwantono, Suherman & Surja tersebut telah
mengaudit laporan keuangan bank bjb untuk tanggal dan
untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2011 dan 31 Desember 2012.
- Fee audit yang dibayarkan oleh bank bjb terhadap KAP
dimaksud adalah sebagai berikut:
• Untuk laporan keuangan periode 31 Desember 2010:
Rp 1.500.000.000.000,-
• Untuk laporan keuangan periode 31 Desember 2011:
Rp 900.000.000.000,-
• Untuk laporan keuangan periode 31 Desember 2012:
Rp 1.550.000.000.000,-
Independent AccountantBased on the bank bjb GMS’s decision on March 28, 2011, the
public accountant appointed to audit bank bjb’s financial report
the period December 31, 2011 are:
KAP Purwantono, Suherman & Surja(The Indonesian member firm of Ernst & Young Global Limited)
Gedung Bursa Efek Indonesia
Menara 2 Lantai 7
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53
Jakarta 12190
Indonesia
Phone. (021) 5289 5000
Fax. (021) 5289 4545
- The main task is to audit bank bjb’s financial statements bank
bjb on the date and for the year ended December 31, 2011,
in accordance with the auditing standards established by the
Indonesian Institute of Certified Public Accountants. Those
standards requires Public Accountants to plan and perform
the audit to obtain reasonable assurance that whether the
financial statements are free of material misstatement.
Public Accountant is responsible for the feedback given to
the audited financial statements. Public Accountant duties
include examination on a test basis, evidence supporting
the amounts and disclosures in the financial statements
- KAP Purwantono, Suherman & Surja have audited bank bjb
financial statements to date and for the year ended July 31,
2010, December 31, 2010 and December 31, 2011.
- Audit fees paid by bank bjb to the KAP are as follows:
• For financial report periods December 31, 2010:
Rp 1,500,000,000,000,-
• For financial report periods December 31, 2011:
Rp 900,000,000,000,-
• For financial report periods December 31, 2012:
Rp 1,550,000,000,000,-
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
279Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
278Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
279Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
278
Perkara Penting Yang Sedang DihadapiHingga 31 Desember 2012, terdapat 9 (sembilan) kasus hukum.
Secara umum, proses hukum tersebut mayoritas berkaitan
dengan kepemilikan tanah dan bangunan, dan seluruh proses
hukum tersebut tidak berdampak terhadap kegiatan usaha dan
kondisi keuangan bank bjb.
No. No. Perkara Posisi Perseroan Pihak Terkait/Lawan Pokok/Nilai Gugatan Status Perkara
1. No. 141/Pdt/Bant/2006/PN.Bdg, tanggal 5 Oktober 2006 jo. No. 17/Pdt/2007/PT.Bdg, tanggal 9 Maret 2007 jo. No. 2032K/Pdt/2007, tang-gal 29 Desem-ber 2009.
Terbantah I Drs. Syinar Budhiartha sebagai
Pembantah
Menyatakan Pembantah adalah pemegang yang sah atas SIM (Surat Idzin Menghuni) dari Kantor
Urusan Perumahan Bandung No. 022581, tanggal 30 Juli 1957;
Membatalkan Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Kls IA Bandung No. 11/PDT/EKS/PUT/2006/PN.BDG
jo. No. 115/PDT.G/2002/PN.BDG jo. No. 127/PDT/2003/PT.BDG jo. No. 675K/PDT/2004, tanggal
29 Maret 2006.
PN Bandung:Menyatakan bantahan Pembantah tidak dapat
diterima.
PT Bandung:Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Bandung.
MARI:Menolak permohonan kasasi Pembantah.
Perkara tersebut telah diputus pada tingkat kasasi di Mahkamah Agung dan bank bjb dimenangkan.
Catatan:Penggugat mengajukan upaya hukum peninjauan
kembali.
Update terakhir:Berdasarkan informasi dari Konsultan Hukum Dindin
S. Maolani, PK ditolak (bank bjb dimenangkan), turu-nan putusan belum diterima oleh Konsultan Hukum.
2. No. 4/Pdt.Plw/2011/PN.IM, tanggal 25 Februari 2011
Cabang Indramayu/ Terlawan II
Farikhah Bt H. Muhammad Satibi
selaku Pelawan
Membatalkan risalah lelang tanggal 6 September 1995 nomor 159/1995-96 dan tanggal 18 Oktober
nomor 190/1995-96.
Mengembalikan SHM yang telah dilakukan lelang tersebut kepada Pelawan.
Pada putusan tingkat pertama di PN Indramayu, gugatan pihak Pelawan ditolak. Selanjutnya, pihak
Pelawan mengajukan banding pada PN Indramayu.
3. No. 447/Pdt.G/2011/PN.JKT.SEL, tanggal 17 Agustus 2011
Cabang Tangerang/Terlawan II
Ny. Siva Umar selaku Pelawan
Menyatakan Sertifikat Hak Tanggungan No. 5850/2008 tanggal 1 Desember 2008 jo. APHT
No. 466/2008 tanggal 27 Oktober Cacat Hukum dan Batal Demi Hukum (nilai Hak Tanggungan Rp
3.500.000.000,-).
Menyatakan status jaminan atas tanah dan bangunan SHM 404 tanggal 22 Mei 1996 menjadi
hapus atau gugur, dan dikeluarkan dari daftar jaminan kredit bank bjb.
Pada putusan tingkat pertama di PN Jakarta Selatan, Majelis Hakim mengabulkan gugatan Pelawan. Selanjutnya, pihak bank bjb telah mengajukan
banding terhadap putusan tersebut, putusan banding belum turun dari PT DKI Jakarta.
Update terakhir:Terjadi kesepakatan perdamaian antara Para Pihak.
4. No. 75/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel
Tergugat II PT Nincec Multi Dimensi selaku
Penggugat
PT PLN (Persero) selaku Tergugat I
PT Askrindo selaku Turut Tergugat I
Guangdong Power Engineering Corporation (GPEC)
selaku Turut Tergugat II
Masih dalam proses mediasi di PN Jakarta Selatan.
30 Agustus 2012, telah dilakukan mediasi, namun pihak PLN dan GPEC tidak hadir. Mediasi diundur menjadi 6 September
2012, masih menunggu agenda mediasi lanjutan dari para pihak yang berperkara.
Update terakhir:Masih dalam proses persidangan di PN Jakarta Selatan.
5. No. 01/Pdt.Plw/2012/PN.Kng tanggal 9 Januari 2012
Terlawan I Edi Suwito selaku Pelawan I
Erlin Hanif Kusrini selaku Pelawan II
KPKNL Cirebon selaku Terlawan II
Mengabulkan perlawanan Para Pelawan untuk seluruhnya.
Menyatakan bahwa Perjanjian Kredit pada tanggal 10 Februari 2009, dibawah Nomor 19, yang ditandatangani di hadapan Zainul Rochman, SH Notaris, adalah sah menurut hokum.
Menyatakan Para Pelawan adalah pelawan yang beritikad baik.
Menyatakan perbuatan Terlawan I dan Terlawan II melakukan lelang eksekusi adalah perbuatan yang bertentangan dengan
hokum.
Menghukum Terlawan I dan Terlawan II untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam perkara ini.
Pada putusan tingkat pertama di PN Kuningan, bank bjb dimenangkan. Selanjutnya, Para Pelawan mengajukan banding
atas putusan tersebut.
Pemohon banding telah menandatangani Akta Pernyataan Banding pada 7 Juli 2012 di Kepaniteraan PN Kuningan. Guna
melengkapi permohonan banding aquo, Pembanding telah mengajukan Memori Banding atas putusan PN Kuningan No.
01/Pdt.Plw/2012/PN.KNG.
Update terakhir:Berdasarkan Relaas Pemberitahuan Banding dari PT Bandung,
pihak Pengadilan Tinggi kembali menguatkan putusan sebelumnya (tingkat PN), bank bjb kembali dimenangkan.
Important Issues That Are Faced by The CompanyAs of December 31, 2012, there are 9 (nine) the legal
proceedings, the majority of legal proceedings are related to the
ownership of land and buildings, and the whole legal process
has no impact on business operations and financial condition
bank bjb.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
279Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
278
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
279Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
278
No. No. Perkara Posisi Perseroan Pihak Terkait/Lawan Pokok/Nilai Gugatan Status Perkara
6. No. 84/Pdt.G/2012/PN.Bgr.
Pincab Bogor/Tergugat
Moh. Kisman Pangeran sebagai Penggugat
Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya.
Menyatakan bahwa perbuatan Tergugat membuat atau menyebabkan adanya pencatatan palsu tentang laporan transaksi kredit Penggugat dengan Tergugat dalam SID
BI antara September 2011 hingga April 2012 merupakan perbuatan melawan hukum.
Menghukum Tergugat membayar kerugian immaterial kepada Penggugat sejumlah Rp 420.000.000,- (empat ratus dua puluh
juta rupiah).
Menyatakan putusan dalam perkara ini dapat dijalankan terlebih dahulu (Uit Voerbaar Bi Voorrard) walaupun ada
bantahan, banding, dan kasasi.
Masih menjalani proses persidangan di PN Bogor.
7. No. 317/Pdt/G/2012/PN.Bdg
Tergugat Rochman Winata selaku Penggugat
Meningkatkan status AJB yang hilang menjadi SHM.
Membayar uang ganti rugi Rp 1.000.000.000,-
Masih dilakukan mediasi.
Pada 29 Agustus 2012, dilakukan mediasi, namun pihak Tergugat tidak hadir, diundur menjadi 5 September 2012.
Masih menunggu proses persidangan lanjutan dari PN Kelas I A Bandung.
Update terakhir:Perkara telah dicabut. Telah terjadi kesepakatan perdamaian
antara Para Pihak
8. No. 14/Pdt.G/2012/PN.SMI
Tergugat Rudley Sumbayak selaku Penggugat
Mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya; menyatakan bahwa Para Penggugat adalah pemilik sah atas
SHM nomor 599 dan 600.
Agar SHM nomor 599 dan 600 sebagai tersebut diatas dikembalikan kepada Para Penggugat sebagai hak milik Para
Penggugat.
Menyatakan Para Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum dengan segala akibat hukumnya terhadap
Hak Milik Para Penggugat.
Menyatakan sah dan berharga atas sita jaminan beruba SHM nomor 599 dan 600 tersebut diatas.
Menghukum Para Tergugat secara tanggung renteng membayar ganti rugi materiil sebesar Rp 405.011.690,- (empat ratus lima juta sebelas ribu enam ratus sembilan puluh rupiah) dan ganti rugi immaterial sebesar Rp 810.023.080,- (delapan ratus sepuluh juta dua puluh tiga ribu delapan puluh rupiah).
Menyatakan putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu meskipun ada perlawanan, banding, dan kasasi.
Menghukum Para Tergugat untuk membayar biaya perkara.
Masih dalam proses persidangan di PN Bogor.
9. No. 286/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Tim (Cabang Bekasi)
Tergugat IV H. Ahmad Jauhari, M.Si selaku Penggugat
Mengabulkan gugatan Penggugat.
Membatalkan persetujuan-persetujuan yang dibuat oleh Tergugat I/Drs. Ading Sutarno dengan Wolly Jonathan dan
Wolly Jonathan dengan Tergugat III/Umar Ali Yanto, SH serta antara Tergugat III dengan Tergugat IV/Bank Jabar Bekasi
dikarenakan ada unsur penipuan (Pasal 1321 KUH Perdata).
Menyatakan sertifikat yang berada di Bank Jabar Bekasi – Banten adalah milik Penggugat.
Menghukum Tergugat V/Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Bogor sekarang Kota Depok, Jawa Barat, untuk mengganti nama yang tercantum dalam Sertifikat Nomor: 01196/Kukusan ke atas nama Penggugat/Drs. H. Ahmad
Jauhari, M.Si, dalam tempo secepatnya.
Menghukum Para Tergugat untuk mematuhi putusan ini.
Menghukum Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV, Tergugat V, membayar secara tanggung renteng biaya perkara.
Masih dilakukan mediasi di PN Jakarta Timur.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
281Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
280Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
281Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
280
Internal Fraud dalam 1
tahun
Jumlah kasus yang dilakukan oleh
Pengurus Pegawai Tetap Pegawai Tidak Tetap
Tahun Sebelumnya
Tahun Berjalan Tahun Sebelumnya
Tahun Berjalan Tahun Sebelumnya
Tahun Berjalan
Total Fraud - - - 3 - 1
Telah Diselesaikan - - 3 1
Dalam proses penyelesaian
di internal Bank
- - - - - -
Belum diupayakan
penyelesaian
- - - - - -
Telah ditindaklanjuti melalui
proses hukum
- - -
Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait/Transaksi kepada Pihak yang TerafiliasiPenyediaan dana kepada pihak terkait (related party) dan
penyediaan dana besar (large exposure), posisi pada akhir
tahun 2012 adalah sebagai berikut:
No. Penyediaan Dana
Jumlah/Total
Provision of FundDebiturDebtor
Nominal (Jutaan/Million
Rupiah)
1. Kepada pihak terkait 25 45,607 To related parties
2. Kepada debitur Inti Core to the debtor
a. Individu 46 3,560,545 a. Personal
b. Grup 4 414,750 b. Group
Pernyataan Kepatuhan Laporan Keuangan terhadap IFRSLaporan keuangan konsoqlidasian untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2012 disusun sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia yang dikeluarkan oleh
Ikatan Akuntan Indonesia.
Laporan keuangan konsolidasian juga disusun sesuai dengan
Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan (Bapepam dan LK) No. VIII.G.7 tentang “Pedoman
Penyajian Laporan Keuangan” yang terlampir dalam Lampiran
Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP.06/PM/2000
tanggal 13 Maret 2000 dan surat keputusan Ketua Bapepam
dan LK No. KEP 554/132/2010 tanggal 30 Desember 2010 serta
Surat Edaran Bapepam dan LK No. SE- 02/BL/2008 tentang
“Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan
Emiten atau Perusahaan Publik Industri Pertambangan Umum,
Minyak dan Gas Bumi, dan Perbankan”.
Laporan keuangan entitas anak disajikan sesuai dengan PSAK
No. 101, “Penyajian Laporan Keuangan Syariah”, PSAK No. 102,
“Akuntansi Murabahah”, PSAK No. 103, “Akuntansi Salam”,
PSAK No. 104, “Akuntansi Istishna”, PSAK No. 105, “Akuntansi
Provision of Fund to Related Party/ Transaction with Affiliated PartyProvision of funds to related party and the provision of
large funds (large exposure), the position at the end of 2012
are as follows:
Statement of Compliance on Financial Statements to IFRSThe consolidated financial statements for the years ended
December 31, 2011 and 2010 were prepared in accordance
with Indonesian Financial Accounting Standards (SFAS) issued
by the Indonesian Institute of Accountants.
The consolidated financial statements have been also prepared
in accordance with Indonesian Capital Market and Financial
Institutions Supervisory Agency (Bapepam and LK) Regulation
No. VIII.G.7 regarding “Financial Statements Presentation
Guidelines” included in the Appendix of the Decision of the
Chairman of Bapepam and LK No KEP.06/PM/2000 dated March
13, 2000, The Decision Letter of Chairman of Bapepam dan LK
No. KEP 554/132/2010 dated December 30, 2010 and Circular
Letter No. SE-02/BL/2008 dated January 31, 2008 regarding
“Guidelines on Financial Statements Presentations and
Disclosures for issuers or Public Companies in General Mining,
Oil and Gas, and Banking Industry”.
The financial statements of the subsidiary have been prepared
in conformity with PSAK No. 101, “Sharia Financial Statements
Presentation”, PSAK No. 102, “Accounting for Murabahah”,
PSAK No. 103, “Accounting for Salam”, PSAK No. 104,
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
281Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
280
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
281Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
280
Mudharabah”, PSAK No. 106, “Akuntansi Musyarakah”, dan
PSAK No. 107, “Akuntansi Ijarah”, menggantikan PSAK No.
59 tentang “Akuntansi Perbankan Syariah” yang berhubungan
dengan pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan
terhadap topiktopik tersebut dan Pedoman Akuntansi Perbankan
Syariah Indonesia (“PAPSI”) yang diterbitkan atas kerjasama IAI
dengan Bank Indonesia.
Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan BankTransparansi kondisi keuangan dan non-keuangan Bank
telah disampaikan kepada publik melalui media cetak, media
elektronik, dan media lainnya. Sementara untuk pengelolaan
pengaduan nasabah telah dikelola dengan menyediakan sarana
pengaduan melalui bjb Call 14049, dan Counter.
Corporate Governance AssessmentBerdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tanggal
30 Januari 2006 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 serta
Surat Edaran Bank Indonesia No. 9/12/DPNP tanggal 30 Mei
2007 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi
Bank Umum, Bank wajib melakukan penilaian (self assessment)
atas pelaksanaan Good Corporate Governance.
Sehubungan dengan hal tersebut, bank bjb telah melakukan
self assessment GCG, dengan kesimpulan sebagai berikut:
a. Nilai Komposit dan Predikat Komposit
Berdasarkan hasil penilaian terhadap 11 (sebelas) faktor
Penilaian Pelaksanaan Good Corporate Governance,
diperoleh Nilai Komposit Hasil Akhir Self Assessment
Pelaksanaan Good Corporate Governance untuk periode
tahun 2011 adalah sebesar 1,667 dengan Predikat Komposit
“Baik”.
b. Peringkat masing-masing faktor
Dari hasil self assessment yang dilakukan terhadap kriteria/
indikator per faktor penilaian sesuai kertas kerja, diperoleh
peringkat per faktor penilaian sebagai berikut:
No. FaktorPeringkat
RatingFactor
1 Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris 1.47 Implementation of the Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners
2 Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi 1.30 Implementation of the Duties and Responsibilities of the Board of Directors
3 Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite 1.50 Completeness and Implementation of Committee’s Roles
4 Penanganan Benturan Kepentingan 2.00 Conflict of Interest Handling
5 Penerapan Fungsi Kepatuhan 1.91 Implementation of Compliance Function
“Accounting for Istishna”, PSAK No. 105, “Accounting for
Mudharabah”, PSAK No. 106, “Accounting for Musyarakah”
and PSAK No. 107, “Accounting for Ijarah” which superseded
PSAK No. 59,
“Accounting for Sharia Banks”, in relation to the recognition,
measurement, presentation and disclosure for the above-
mentioned topics and the Accounting Guidelines for Indonesian
Syariah Banks (“PAPSI”) issued by Bank Indonesia in cooperation
with IAI.
Transparency of Finance and Non Finance Condition of The BankTransparency of financial and non-financial conditions of
the bank was presented to the public through print media,
electronic media, and other media. While for the management
of customer complaints has been managed by providing a
means of complaints through bjb Call 14049, and Counter.
Corporate Governance AssessmentBased on Bank Indonesia Regulation No. 8/4/PBI/2006 dated
January 30, 2006, as amended by Bank Indonesia Regulation
No. 8/14/PBI/2006 dated October 5, 2006 and Circular Letter
of Bank Indonesia No. 9/12/DPNP dated May 30, 2007 on the
Implementation of Good Corporate Governance for Banks,
the Bank shall make an assessment (self assessment) for the
implementation of Good Corporate Governance.
In this regard, bank bjb has done the self-assessment of GCG,
with the following conclusion:
a. Composite Value and Composite Predicate
Based on the assessment of 11 (eleven) factors of
Assessment Implementation of Good Corporate Governance,
Final Composite Score obtained for Self Assessment
Implementation of Good Corporate Governance for the
year 2011 is 1.667 with the Composite Predicate “Good”.
b. Rating for Each Factor
From the results of self assessment carried out against
criteria/indicators per assessment factor in accordance with
work paper, obtained ratings per assessment factor is as
follows:
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
283Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
282Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
283Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
282
No. FaktorPeringkat
RatingFactor
6 Penerapan Fungsi Audit Intern 1.86 Implementation of Internal Audit Function
7 Penerapan Fungsi Audit Ekstern 1.00 Implementation of External Audit Function
8 Penerapan Fungsi Manajemen Risiko termasuk Sistem Pengendalian Intern
2.00 Risk Management Function including Internal Control System
9 Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait (Related Party) dan Penyediaan Dana Besar (Large Exposure)
1.25 Credit Allocation to Related Party (s) and Key Debtors (Large Exposure)
10 Transparansi kondisi Keuangan dan Non Keuangan, Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance dan Pelaporan Internal
2.25 Transparency of Financial and Non Financial Conditions, GCG Implementation Reports and Internal Reporting
11 Rencana Strategis Bank 2.00 Company’s Strategic Planning
Corporate Governance Perception Index (CGPI) Program riset dan pemeringkatan Corporate Governance
Perception Index (CGPI) yang diselenggarakan sejak tahun 2001
hingga sekarang merupakan upaya kontribusi Indonesia Institute
For Corporate Governance (IICG) dalam mendorong praktik
GCG di Indonesia. Melalui program riset ini, IICG mengajak
seluruh pemangku dalam dunia usaha untuk menegakan
praktik-praktik GCG guna mendorong kesejahteraan ekonomi
yang berkelanjutan.
Tujuan program riset dan pemeringkatan CGPI antara lain:
1. Memotivasi dunia bisnis dalam menerapkan GCG
2. Menumbuhkan partisipasi masyarakat luas agar secara
bersama-sama aktif dalam mengembangkan dan
menrapkan GCG
3. Menjadi sarana yang strategis dalam menyusun database,
melakukan pemetaan kondisi GCG di Indonesia
4. Menjadi benchmark GCG bagi perusahan-perusahaan di
Indonesia.
bank bjb sebagai salah satu bank nasional telah mengikuti
survey CGPI tersebut sejak tahun 2011. adapun pada tahun
2012, bank bjb mendapat rating “Trusted Company” dengan
nilai komposit 77,80. Rincian sebagai berikut:
Nilai KompositPeringkat
RatingComposite Value
Self Asessment 14,36 Self Asessment
Dokumen 15,78 Document
Makalah 9,77 Papers
Observasi 38,76 Observation
Etika Bisnis dan Budaya PerusahaanDalam rangka mendukung pencapaian visi dan misi bank bjb
menjadi 10 bank terbesar dan berkinerja baik di Indonesia,
Perseroan telah melakukan beberapa perubahan, salah satunya
perubahan budaya perusahaan. Budaya perusahaan tersebut
mencerminkan semangat bank bjb dalam menghadapi
Corporate Governance Perception Index (CGPI) Program riset dan pemeringkatan Corporate Governance
Perception Index (CGPI) yang diselenggarakan sejak tahun 2001
hingga sekarang merupakan upaya kontribusi Indonesia Institute
For Corporate Governance (IICG) dalam mendorong praktik
GCG di Indonesia. Melalui program riset ini, IICG mengajak
seluruh pemangku dalam dunia usaha untuk menegakan
praktik-praktik GCG guna mendorong kesejahteraan ekonomi
yang berkelanjutan.
tujuan program riset dan pemeringkatan CGPI antara lain:
1. Memotivasi dunia bisnis dalam menerapkan GCG
2. Menumbuhkan partisipasi masyarakat luas agar secara
bersama-sama aktif dalam mengembangkan dan
menrapkan GCG
3. Menjadi sarana yang strategis dalam menyusun database,
melakukan pemetaan kondisi GCG di Indonesia
4. Menjadi benchmark GCG bagi perusahan-perusahaan di
Indonesia.
bank bjb sebagai salah satu bank nasional telah mengikuti
survey CGPI tersebut sejak tahun 2011. adapun pada tahun
2012, bank bjb mendapat rating “Trusted Company” dengan
nilai komposit 77,80. Rincian sebagai berikut:
Business Ethics and Corporate CultureIn order to support the achievement of the vision and mission of
bank bjb to become the largest 10 banks and good performing
bank in Indonesia, the Company has made several changes,
one of the change is in corporate culture. The corporate culture
reflects the spirit of bank bjb in the face of a tighter and more
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
283Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
282
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
283Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
282
persaingan perbankan yang semakin ketat dan dinamis. Nilai-
nilai budaya perusahaan yang telah dirumuskan yaitu GO SPIRIT
merupakan perwujudan dari Service Excellence, Profesionalism,
Integrity, Respect, Intelligence, Trust yang dijabarkan dalam 14
perilaku utama.
Go SpiritPanduan untuk pelaksanaan budaya perusahaan ini telah
tersusun dalam pedoman budaya perusahaan bank bjb.
bank bjb telah melakukan beberapa langkah sebagai upaya
sosialisasi nilai-nilai perusahaan yang berada di bawah
koordinasi Divisi Change Management Office. Proses sosialisasi
tersebut dibantu pula oleh Change Leaders dan Change
Agents yang telah ditunjuk di seluruh unit kerja untuk dapat
mensosialisasikan perubahan budaya kepada unit kerjanya
masing-masing. Program-program yang telah dilaksanakan oleh
Divisi Change Management Office antara lain:
• Pembentukan tim internalisasi budaya yang terdiri dari
change sponsors, change leaders, change agents, dan
change targets, serta Divisi Change Management Office
sebagai Divisi yang bertanggung jawab dalam proses
internalisasi budaya secara keseluruhan.
• Training dan sosialisasi kepada Change Leaders dan Change
Agents.
• Pencetakan media sosialisasi berupa x-banner, sign wall,
buku saku, buku pedoman, PIN dan Kartu Hologram.
• Program pembahasan ketentuan perusahaan (termasuk
tentang budaya perusahaan) di seluruh unit kerja secara
periodik, minimal 1 (satu) bulan sekali.
• Survei budaya perusahaan untuk mengetahui dan
mengevaluasi tingkat pengetahuan, pemahaman, persepsi
kepentingan dan keyakinan para pegawai terhadap proses
transformasi organisasi dan budaya perusahaan.
Agar nilai-nilai perusahaan tersebut dapat di implementasikan
oleh seluruh jajaran organisasi bank bjb dalam setiap aktivitas
sehari-hari, maka dilakukan upaya internalisasi nilai-nilai melalui
program-program antara lain:
• Training lanjutan bagi change agents dan change leaders.
• Workshop Cristalizing Concept reformulasi strategi
transformasi bank bjb.
• Mendorong setiap unit kerja untuk memiliki program
budaya.
• Mengintegrasikan nilai-nilai budaya dalam HR system.
Proses perubahan budaya bukanlah suatu hal yang mudah,
namun dengan adanya komitmen yang kuat dari seluruh jajaran
organisasi bank bjb terutama top management, maka bank bjb
optimis dapat melakukan transformasi dan mencapai visi dan
misinya.
dynamic banking competition. The company values that has
been formulated is the GO SPIRIT, which is the embodiment
of the Service Excellence, Professionalism, Integrity, Respect,
Intelligence, Trust defined in 14 primary behaviour.
Go SpiritGuidelines for the implementation of this corporate culture has
been arranged in the guidelines of bank bjb.
bank bjb has taken several steps in an effort to socialize values
that are under the coordination of Change Management Office
Division. Socialization process is also assisted by Change Leaders
and Change Agents who have been appointed in all work
units to be able to disseminate a cultural change to each work
unit. The programs have been implemented by the Change
Management Office Division include:
• Formation of cultural internalization team consisting of
change sponsors, change leaders, change agents and
change targets, as well as the Change Management Office
Division as a division responsible in the process of culture
internalization as a whole.
• Training and socialization to Change Leaders and Change
Agents.
• Printing socialization media such as x-banner, sign wall,
pocket books, manuals, PIN and Hologram Card .
• Discussion programs on company provisions (including on
corporate culture) in all work units periodically, at least once
per month.
• Corporate culture surveys to determine and evaluate
the level of knowledge, understanding, perception and
belief in the interests of the employees on the company’s
organizational and cultural transformation.
To enable the company’s values to be implemented by all levels
of the organization of bank bjb in every activities of daily
living, efforts to internalize the values was conducted through
programs such as:
• Advanced Training for change agents and change leaders.
• Workshop Cristalizing Concept bank bjb transformation
strategy reformulation
• Encourage each work units to have a culture program.
• Integrate the culture values in the HR system
The process of cultural change is not easy, but with a strong
commitment from all levels of the organization, especially the
top management of bank bjb, bank bjb is optimistic to make
the transformation and achieve its vision and mission.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
285Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
284Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
285Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
284
Code of Conduct1. Standar tata perilaku yang menjadi acuan setiap insan bank
bjb (Komisaris, Direksi, dan Pegawai) dalam mengelola
perusahaan adalah:
a. Etika kerja sesama insan yang dilandasi dengan:
• Berkerja profesional sadar biaya untuk menghasilkan
kinerja yang optimal, jujur, sopan dan tertib
• Saling menghargai, terbuka menerima kritik
dan saran serta menyelesaikan masalah dengan
musyawarah mufakat
• Saling membantu, memotivasi dan bekerja sama
dalam melaksanakan tugas
• Mengkomunikasikan setiap ide baru dan saling
mentransfer pengetahuan dan kemampuan
• Mengambil inisiatif dan mengembangkan
kompetensi dalam melaksanakan tugas
• Berani mendiskusikan kebijakan yang kurang tepat
untuk melakukan koreksi yang konstruktif secara
santun
• Menghargai perbedaan gender, suku, agama, ras
dan antar golongan
b. Insan bank bjb memanfaatkan data dan informasi
perusahaan untuk meningkatkan nilai tambah
perusahaan dan pengambilan keputusan dengan cara:
• Menggunakan sistem keamanan data yang
memadai
• Memberikan informasi yang relevan dan
proporsional kepada stakeholders dengan tetap
mempertimbangkan kepentingan perusahaan
• Menghindari penyebarluasan data dan informasi
kepada pihak lain yang tidak berkepentingan baik
selama bekerja maupun setelah berhenti bekerja
• Menyerahkan semua data yang berhubungan
dengan perusahaan pada saat berhenti bekerja
• Menjaga kerahasiaan informasi nasabah sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku
c. Insan bank bjb mengoptimalkan penggunaan harta
perusahaan dengan cara:
• Bertanggung jawab atas pengelolaan harta
perusahaan dan menghindarkan penggunaannya
di luar kepentingan perusahaan
• Mengamankan harta perusahaan dari kerusakan
dan kehilangan
• Melakukan penghematan pemakaian energi
d. Insan bank bjb mengelola data secara rapi, tertib, teliti,
akurat dan tepat waktu dengan cara:
• Mencatat data dan menyusun laporan
berdasarkan sumber yang benar dan dapat
dipertanggungjawabkan
Code of Conduct1. Code of conduct used as reference by every person of bank
bjb (Commissioner, Director, and Employee) in managing
the company are:
a. Work ethics for fellow being which is based on:
• Cost consideration professionals working to
generate performance that is optimal, honest,
courteous and orderly
• Mutual respect, open to criticism and advice and
resolve problems with the consensus agreement
• Help and motivate each other, and cooperate in
performing the duties.
• Communicate any new ideas and mutual transfer
of knowledge and skills
• Take the initiative and develop competence in
performing the duties
• Have the initiative to discuss the lack of proper
policy to conduct constructive correction properly
• Respecting the differences of gender, ethnicity,
religion, race and among groups
b. Person of bank bjb utilizes company data and
information to enhance corporate value and decision-
making by:
• Use an adequate system of data security
• Provide information that is relevant and
proportionally to the stakeholders while continuing
to consider the interests of the company
• Avoid the dissemination of data and information to
other parties who are not of interest either during
or after employment.
• Submit all data related to the company at the end
of tenure
• Maintain confidentiality of client information in
accordance with applicable statutory provisions
c. Person of bank bjb optimizes the use of company
property by way of:
• Responsible for the management of a company
property and avoid its use outside the company’s
interests
• Securing corporate assets from damage and loss
• Save energy consumption
d. Person of bank bjb manage data in a neat, orderly,
thorough, accurate and timely manner:
• Record the data and prepare reports based on the
true and reliable sources
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
285Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
284
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
285Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
284
• Menyajikan laporan secara singkat, jelas, tepat,
komunikatif untuk dipergunakan dalam pengambilan
keputusan dan umpan balik guna perbaikan kinerja
• Tidak menyembunyikan data dan laporan yang
seharusnya disampaikan
e. Insan bank bjb menghindari kondisi, situasi
ataupun kesan adanya benturan kepentingan dan
penyalahgunaan jabatan dengan cara:
• Menghindari pemberian perlakukan istimewa terhadap
pihak-pihak tertentu diluar prosedur dan ketentuan
yang berlaku yang menimbulkan kerugian bank atau
mengurangi keuntungan bank
• Tidak memperkenankan terjadinya pembuatan
keputusan apapun, terutama keputusan-keputusan
yang dapat mempengaruhi pencapaian KPI (Key
Performance Indicators) bank bjb secara langsung, yang
dipengaruhi kepentingan pribadi Komisaris, Direksi,
Pejabat dan Pegawai, baik dalam hubungan kerja antar
pegawai maupun dalam kaitan dengan pihak diluar
bank bjb
• Namun demikian apabila keputusan tetap harus diambil
maka pihak-pihak dimaksud harus mengutamakan
kepentingan bank dan menghindarkan bank dari
kerugian yang mungkin timbul atau kemungkinan
berkurangnya keuntungan bank serta wajib
mengungkapkan kondisi benturan kepentingan
tersebut dalam setiap keputusan
f. Insan bank bjb tidak menerima hadiah/fasilitas dalam
bentuk apapun yang berhubungan dengan jabatan
dan pekerjaannya kecuali dalam batas kewajaran
dan kepatutan sebagaimana diatur dalam Pedoman
Pengendalian Gratifikasi
g. Insan bank bjb dapat memberikan hadiah/fasilitas
kepada pihak lain dengan syarat untuk menunjang
kepentingan perusahaan, tidak dimaksudkan untuk
menyuap, telah dianggarkan oleh perusahaan dan
apabila hadiah/fasilitas berupa benda cinderamata
maka harus mencantumkan logo/nama PT BANK
PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN,
Tbk.
h. bank bjb memberikan biaya penagihan kredit sesuai
ketentuan internal yang berlaku dan hal tersbut diatur
dalam Pedoman Pengendalian Gratifikasi.
i. Insan bank bjb bebas dari penyalahgunaan narkoba
dan miras.
j. Insan bank bjb bersikap netral terhadap semua partai
politik dengan cara:
• Tidak menggunakan fasilitas perusahaan untuk
kepentingan golongan/partai politik tertentu
• Tidak merangkap jabatan sebagai pengurus partai
• Presenting report in a brief, clear, precise,
and in communicative manner to be used in
decision-making and feedback for performance
improvement
• Do not hide any data and reports that should be
submitted
e. Person of bank bjb avoid the condition, situation or
appearance of conflict of interest and abuse of office
by:
• Avoid giving preferential treatment to certain
parties outside of the procedures and regulations
that lead to bank losses or reduce bank profits
• Not allow the occurrence of any decision-making,
especially decisions that may affect the achievement
of KPIs (Key Performance Indicators) of bank
bjb directly, which is affected by the personal
interests of Commissioners, Directors, Officers
and Employees, both in the working relationship
between employees and parties in connection
outside bank bjb
• However if the decision remains to be taken, the
related parties must put the interests of banks as
priority and prevent bank from losses that may
arise or the possibility of reducing bank profits and
the conflicts of interest condition must be disclosed
in every decision
f. Person of bank bjb does not accept gifts/facilities of any
kind relating to the office and work except within the
limits of reasonableness and propriety as set forth in the
Guidelines for Control of Gratification
g. Person of bank bjb may give a gift/facilities to other
parties to support the interests of the company, not
intended as bribe, has been budgeted by the company,
and if the gift/facilities is in the form of souvenir then it
must contain the logo/name PT BANK PEMBANGUNAN
DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN, Tbk.
h. bank bjb provides credit collection fee in accordance
with internal policies and terms and are regulated in the
Guidance Control of Gratification
i. Person of bank bjb is free from drugs and alcohol
abuse
j. Person of bank bjb is neutral to all political parties in a
way:
• Does not use company facilities for the benefit of
any certain group/ political party
• Not holding a concurrent position as a political
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
287Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
286Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
287Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
286
politik dan atau anggota legislatif
• Tidak membawa, memperlihatkan, memasang
serta mengedarkan simbol, gambar dan
ornamen partai politik di lingkungan perusahaaan
2. Komisaris dan atau Direksi dapat memutuskan pemberian
tindakan pembinaan, sanksi disiplin dan atau tindakan
perbaikan serta pencegahan yang harus dilaksanakan oleh
atasan langsung di lingkungan masing-masing terhadap
insan bank bjb yang melakukan pelanggaran Code of
Conduct
3. Tindakan pelanggaran Code of Conduct termasuk jenis
perbuatan pegawai yang dapat terkena sanksi dalam hal
jenis perbuatan:
a. Melanggar Budaya Kerja, Perilaku Pimpinan dan
Pegawai bank bjb
b. Melanggar Kode Etik Bankir Indonesia
4. Jenis sanksi atas pelanggaran antara lain:
a. Sanksi administratif ringan berupa:
• Teguran lisan
• Teguran tertulis
• Pernyataan tidak puas
b. Sanksi Administratif Sedang berupa:
• Penundaan kenaikan gaji berkala paling lama 1
(satu) tahun
• Penurunan gaji sebesar 1 (satu) kali kenaikan gaji
berkala untuk paling lama 1 (satu) tahun
• Penundaan kenaikan pangkat untuk paling lama 1
(satu) tahun
c. Sanksi Administrasi Berat berupa:
• Penurunan pangkat pada pangkat yang tingkat
lebih rendah untuk paling lama 1 (satu) tahun
• Penurunan jabatan
• Pembebasan dari jabatan
• Pemberhentian sementara
• Pemberhentian dengan tidak hormat tidak atas
permintaan sendiri sebagai pegawai
• Pemberhentian tidak hormat sebagai pegawai.
Change Agent Perusahaan membentuk Change Agent sebagai salah satu
upaya menyelaraskan pertumbuhan bisnis yang dinamis yang
didukung dengan penerapan budaya perusahaan yang terbaik.
Fungsi dan TugasBerdasarkan Pedoman Budaya Perusahaan yang telah disahkan
melalui Surat Keputusan Direksi nomor: 1405/SK/BOD-
CMO/2010, pada Bab VI mengenai Tim Internalisasai Budaya
Perusahaan bank bjb, tugas dan tanggung jawab Change Agent
adalah sebagaimana dipaparkan di bawah ini.
Change Agent bertanggung jawab dalam proses implementasi,
party officials or members of the legislative
• Does not carry, display, install and distribute symbol,
pictures and ornaments of political parties in the
company
2. Commissioners and or Board of Directors may decide the
act of giving guidance, discipline and sanctions as well as
preventive or corrective actions to be implemented by the
immediate supervisor in each environment to person of
bank bjb who violates the Code of Conduct
3. Act violating the Code of Conduct including the types of
employee actions that may be subject to sanctions in terms
of types of actions:
a. Violation of Work Culture, Leadership and Employee
Behaviour standard of bank bjb
b. Violate the Indonesian Bankers Code of Ethics
4. Types of sanctions for violations include:
a. Light administrative sanctions in the form of:
• Verbal reprimand
• Written reprimand
• Statement of dissatisfaction
b. Moderate administrative sanctions in the form of:
• Delay of periodic salary increases for the maximum
of 1 (one) year
• Reduction in salary of 1 (one) time the regular
salary increases for no longer than 1 (one) year
• Delay of promotion for a maximum of 1 (one) year
c. Severe administrative sanctions in the form of:
• Demotion in rank to a lower level for the maximum
of 1 (one) year
• Demotion
• Exemption from office
• Suspension
• Dishonourable discharge not at its own request as
employee
• Dishonourable discharge as employee
Change Agent Perusahaan membentuk Change Agent sebagai salah satu
upaya menyelaraskan pertumbuhan bisnis yang dinamis yang
didukung dengan penerapan budaya perusahaan yang terbaik.
Fungsi dan TugasBerdasarkan Pedoman Budaya Perusahaan yang telah disahkan
melalui Surat Keputusan Direksi nomor: 1405/SK/BOD-
CMO/2010, pada Bab VI mengenai Tim Internalisasai Budaya
Perusahaan bank bjb, tugas dan tanggung jawab Change Agent
adalah sebagaimana dipaparkan di bawah ini.
Change Agent bertanggung jawab dalam proses implementasi,
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
287Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
286
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
287Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
286
monitoring, dan evaluasi perubahan budaya pada unit kerjanya
masing-masing.
Tugas Change Agent bank bjb adalah:
1. Mensosialisasikan, menularkan, dan mendorong
implementasi perubahan budaya di masing-masing unit
kerja.
2. Menegur pegawai yang tidak menerapkan budaya
perusahaan bank bjb (berperilaku negatif).
3. Memonitor implementasi perubahan budaya di unit
kerja masing-masing dengan mengisi form monitoring
implementasi budaya perusahaan.
4. Mengevaluasi implementasi perubahan budaya dalam
masing-masing unit kerja secara berkala dan kontinu (3
bulan sekali).
5. Menyampaikan laporan implementasi perubahan budaya
(hasil isian form monitoring) kepada change leader untuk
kemudian diteruskan kepada Divisi Change Management
Office.
Mengingat tugas-tugas Change Agent tersebut, maka telah
ditetapkan pula karakteristik dasar yang harus dimiliki oleh
Change Agent, yaitu:
1. Dapat menjadi role model dan motivator untuk
meningkatkan kinerja.
2. Culturally adapative, bisa beradaptasi dengan berbagai
ragam budaya dalam bekerja.
3. Socially responsible, bersikap tanggung jawab sosial (tidak
individual).
4. Active learner, mau mengembangkan dirinya dengan
belajar hal-hal baru.
5. Memiliki kreativitas yang tinggi dan sanggup berinovasi
dengan menghasilkan berbagai hal-hal baru.
6. Bersikap tegas.
Program Pengembangan Nilai Perilaku Insan PerusahaanTerkait dengan implementasi budaya perusahaan, bank bjb
telah menetapakan beberapa program sebagai berikut:
a. Latar Belakang Hari Lingkungan
Program Hari Lingkungan merupakan usulan program yang
sesuai dengan Perilaku Utama Budaya Perusahaan bank
bjb butir ke-9 yaitu “Peduli Pada Lingkungan”. Salah satu
perwujudannya adalah dengan memberikan kontribusi
positif kepada lingkungan masyarakat sekitar, sehingga
dapat meningkatkan image bank bjb.
Program hari lingkungan ini merupakan gerakan
pengumpulan barang yang sudah tidak terpakai namun
masih layak oleh setiap karyawan yang dilakukan secara
kontinu setiap bulan pada tanggal 20 (sesuai dengan
hari ulang tahun bank bjb). Barang yang terkumpul akan
monitoring, dan evaluasi perubahan budaya pada unit kerjanya
masing-masing.
Tugas Change Agent bank bjb adalah:
1. Mensosialisasikan, menularkan, dan mendorong
implementasi perubahan budaya di masing-masing unit
kerja.
2. Menegur pegawai yang tidak menerapkan budaya
perusahaan bank bjb (berperilaku negatif).
3. Memonitor implementasi perubahan budaya di unit
kerja masing-masing dengan mengisi form monitoring
implementasi budaya perusahaan.
4. Mengevaluasi implementasi perubahan budaya dalam
masing-masing unit kerja secara berkala dan kontinu (3
bulan sekali).
5. Menyampaikan laporan implementasi perubahan budaya
(hasil isian form monitoring) kepada change leader untuk
kemudian diteruskan kepada Divisi Change Management
Office.
Mengingat tugas-tugas Change Agent tersebut, maka telah
ditetapkan pula karakteristik dasar yang harus dimiliki oleh
Change Agent, yaitu:
1. Dapat menjadi role model dan motivator untuk
meningkatkan kinerja.
2. Culturally adapative, bisa beradaptasi dengan berbagai
ragam budaya dalam bekerja.
3. Socially responsible, bersikap tanggung jawab sosial (tidak
individual).
4. Active learner, mau mengembangkan dirinya dengan
belajar hal-hal baru.
5. Memiliki kreativitas yang tinggi dan sanggup berinovasi
dengan menghasilkan berbagai hal-hal baru.
6. Bersikap tegas.
Program Pengembangan Nilai Perilaku Insan PerusahaanTerkait dengan implementasi budaya perusahaan, bank bjb
telah menetapakan beberapa program sebagai berikut:
a. Latar Belakang Hari Lingkungan
Program Hari Lingkungan merupakan usulan program yang
sesuai dengan Perilaku Utama Budaya Perusahaan bank
bjb butir ke-9 yaitu “Peduli Pada Lingkungan”. Salah satu
perwujudannya adalah dengan memberikan kontribusi
positif kepada lingkungan masyarakat sekitar, sehingga
dapat meningkatkan image bank bjb.
Program hari lingkungan ini merupakan gerakan
pengumpulan barang yang sudah tidak terpakai namun
masih layak oleh setiap karyawan yang dilakukan secara
kontinu setiap bulan pada tanggal 20 (sesuai dengan
hari ulang tahun bank bjb). Barang yang terkumpul akan
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
289Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
288Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
289Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
288
dipilah dan disumbangkan kepada masyarakat sekitar yang
membutuhkan.
b. Program Ide Kreatif untuk bank bjb
Program ini telah di-launching di tahun 2012. Program
ini merupakan usulan program yang mencerminkan
Perilaku Utama Budaya Perusahaan bank bjb butir ke-11
yaitu “Berkeinginan Kuat untuk Mengembangkan Diri”,
dalam hal ini dengan memberikan kontribusi terbaik demi
kemajuan bank bjb.
Program ini diperuntukan bagi setiap pegawai bank bjb
yang memiliki ide kreatif yang dapat diimplementasikan,
baik itu merupakan suatu hal yang baru ataupun
modifikasi dari yang telah ada dan bermanfaat bagi bank
bjb secara keseluruhan. Pemilihan ide kreatif yang dapat
diimplementasikan oleh bank bjb dilakukan oleh Tim
Penilai yang terdiri dari perwakilan divisi dengan Divisi CMO
sebagai coordinator.
Sebagai reward kepada pegawai yang terpilih ide kreatifnya,
diberikan penghargaan dalam bentuk barang, seperti
laptop atau i-pad, sebagai bentuk apresiasi bank bjb yang
dapat menunjang kinerja.
c. Program Morning Spirit
Program ini akan di-launching di tahun 2013. Dalam
program ini, disosialisasikan semangat GO SPIRIT dengan
berbagai tema yang berbeda setiap harinya melalui media
pengeras suara agar dapat diterima oleh seluruh pegawai
bank bjb dengan jingle bank bjb sebagai theme song-nya.
d. Program Berbagi Buku
Program ini juga akan di-launching di tahun 2013. Program
ini mengajak para pegawai untuk dapat membawa buku-
buku yang telah terbaca dan dapat bermanfaat bagi
masyarakat untuk disumbangkan kepada lingkungan, baik
kepada sekolah maupun panti yang memerlukan.
Penjelasan Mengenai Penilaian Kinerja (BSC dan KPI)Strategi yang ditetapkan untuk pencapaian sasaran perusahaan
harus melalui sistem manajemen strategi yang baik, karena akan
menjadi tolok ukur dari performa & kinerja perusahaan. Didalam
menetapkan strategi, perusahaan harus memperhatikan sasaran
(objective) yang telah ditetapkan dan harus dapat terukur
(measurable). Pada umumnya bagian yang selalu diukur adalah
bagian keuangan karena berbicara mengenai angka, sesuatu hal
yang mudah untuk dihitung dan dianalisa. Akan tetapi, dengan
perkembangan ilmu manajemen dan kemajuan teknologi
informasi, sistem pengukuran kinerja perusahaan yang hanya
mengandalkan aspek/perspektif keuangan dirasakan banyak
memiliki kelemahan dan keterbatasan. Sesungguhnya ada
sebuah aspek/perspektif yang tidak kalah penting dan dapat
digunakan dalam mengukur kinerja perusahaan yaitu aspek/
perspektif non keuangan. Kenyataan inilah yang menjadi awal
terciptanya konsep Balanced Scorecard (BSC).
dipilah dan disumbangkan kepada masyarakat sekitar yang
membutuhkan.
b. Program Ide Kreatif untuk bank bjb
Program ini telah di-launching di tahun 2012. Program
ini merupakan usulan program yang mencerminkan
Perilaku Utama Budaya Perusahaan bank bjb butir ke-11
yaitu “Berkeinginan Kuat untuk Mengembangkan Diri”,
dalam hal ini dengan memberikan kontribusi terbaik demi
kemajuan bank bjb.
Program ini diperuntukan bagi setiap pegawai bank bjb
yang memiliki ide kreatif yang dapat diimplementasikan,
baik itu merupakan suatu hal yang baru ataupun
modifikasi dari yang telah ada dan bermanfaat bagi bank
bjb secara keseluruhan. Pemilihan ide kreatif yang dapat
diimplementasikan oleh bank bjb dilakukan oleh Tim
Penilai yang terdiri dari perwakilan divisi dengan Divisi CMO
sebagai coordinator.
Sebagai reward kepada pegawai yang terpilih ide kreatifnya,
diberikan penghargaan dalam bentuk barang, seperti
laptop atau i-pad, sebagai bentuk apresiasi bank bjb yang
dapat menunjang kinerja.
c. Program Morning Spirit
Program ini akan di-launching di tahun 2013. Dalam
program ini, disosialisasikan semangat GO SPIRIT dengan
berbagai tema yang berbeda setiap harinya melalui media
pengeras suara agar dapat diterima oleh seluruh pegawai
bank bjb dengan jingle bank bjb sebagai theme song-nya.
d. Program Berbagi Buku
Program ini juga akan di-launching di tahun 2013. Program
ini mengajak para pegawai untuk dapat membawa buku-
buku yang telah terbaca dan dapat bermanfaat bagi
masyarakat untuk disumbangkan kepada lingkungan, baik
kepada sekolah maupun panti yang memerlukan.
Penjelasan Mengenai Penilaian Kinerja (BSC dan KPI)Strategi yang ditetapkan untuk pencapaian sasaran perusahaan
harus melalui sistem manajemen strategi yang baik, karena akan
menjadi tolok ukur dari performa & kinerja perusahaan. Didalam
menetapkan strategi, perusahaan harus memperhatikan sasaran
(objective) yang telah ditetapkan dan harus dapat terukur
(measurable). Pada umumnya bagian yang selalu diukur adalah
bagian keuangan karena berbicara mengenai angka, sesuatu hal
yang mudah untuk dihitung dan dianalisa. Akan tetapi, dengan
perkembangan ilmu manajemen dan kemajuan teknologi
informasi, sistem pengukuran kinerja perusahaan yang hanya
mengandalkan aspek/perspektif keuangan dirasakan banyak
memiliki kelemahan dan keterbatasan. Sesungguhnya ada
sebuah aspek/perspektif yang tidak kalah penting dan dapat
digunakan dalam mengukur kinerja perusahaan yaitu aspek/
perspektif non keuangan. Kenyataan inilah yang menjadi awal
terciptanya konsep Balanced Scorecard (BSC).
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
289Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
288
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
289Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
288
Pengelolaan kinerja berbasis Balanced Scorecard, telah sampai
tahapan mengatur mengenai penetapan pengelolaan kinerja,
penyusunan dan perubahan peta strategi (Strategy Map),
Key Performance Indicator (KPI), dan target, serta pelaporan
pencapaian kinerja triwulanan dalam tahap monitoring dan
evaluasi kinerja.
Bank bjb menggunakan empat standar perspektif BSC yaitu
financial, customer, internal business process, dan learning and
growth.
a. Perspektif financial
BSC dibangun dari studi pengukuran kinerja di sektor bisnis,
sehingga yang dimaksud perspektif financial di sini adalah
terkait dengan financial sustainability. Perspektif ini digunakan
oleh shareholder dalam rangka melakukan penilaian kinerja
organisasi. Apabila dinarasikan akan berbunyi: ”organisasi
harus memenuhi sebagaimana harapan shareholder agar
dinilai berhasil oleh shareholder”.
b. Perspektif customer
Perspektif customer adalah perspektif yang berorientasi pada
pelanggan karena merekalah pemakai produk/jasa yang
dihasilkan organisasi. Dengan kata lain, organisasi harus
memperhatikan apa yang diinginkan oleh pelanggan.
c. Perspektif internal / business process
Perspektif internal / business process adalah serangkaian
aktivitas yang ada dalam organisasi untuk menciptakan
produk/jasa dalam rangka memenuhi harapan pelanggan.
Perspektif ini menjelaskan proses bisnis yang dikelola untuk
memberikan layanan dan nilai-nilai kepada stakeholder dan
customer.
d. Perspektif learning & growth
Perspektif learning & growth adalah perspektif yang
menggambarkan kemampuan organisasi untuk melakukan
perbaikan dan perubahan dengan memanfaatkan sumber
daya internal organisasi. Kesinambungan suatu organisasi
dalam jangka panjang sangat bergantung pada perspektif
ini.
Pelaksanaan atau implementasi strategi dilakukan dengan cara
menjalankan strategi inisiatif atau program kerja oleh masing-
masing unit kerja dan dibatasi dengan waktu pelaksanaannya
selama periode tertentu.
Agar pelaksanaan strategi dapat terlaksana dengan baik, maka
setelah peta strategi disusun selanjutnya perlu ditetapkan Key
Performance Indicator (KPI) untuk setiap SO. KPI merupakan
seperangkat ukuran/parameter utama baik finansial maupun
non finansial untuk mengukur keberhasilan pencapaian kinerja
dan pelaksanaan strategi dalam mencapai sasaran di seluruh
lini/unit kerja.
Pengelolaan kinerja berbasis Balanced Scorecard, telah sampai
tahapan mengatur mengenai penetapan pengelolaan kinerja,
penyusunan dan perubahan peta strategi (Strategy Map),
Key Performance Indicator (KPI), dan target, serta pelaporan
pencapaian kinerja triwulanan dalam tahap monitoring dan
evaluasi kinerja.
Bank bjb menggunakan empat standar perspektif BSC yaitu
financial, customer, internal business process, dan learning and
growth.
a. Perspektif financial
BSC dibangun dari studi pengukuran kinerja di sektor bisnis,
sehingga yang dimaksud perspektif financial di sini adalah
terkait dengan financial sustainability. Perspektif ini digunakan
oleh shareholder dalam rangka melakukan penilaian kinerja
organisasi. Apabila dinarasikan akan berbunyi: ”organisasi
harus memenuhi sebagaimana harapan shareholder agar
dinilai berhasil oleh shareholder”.
b. Perspektif customer
Perspektif customer adalah perspektif yang berorientasi pada
pelanggan karena merekalah pemakai produk/jasa yang
dihasilkan organisasi. Dengan kata lain, organisasi harus
memperhatikan apa yang diinginkan oleh pelanggan.
c. Perspektif internal / business process
Perspektif internal / business process adalah serangkaian
aktivitas yang ada dalam organisasi untuk menciptakan
produk/jasa dalam rangka memenuhi harapan pelanggan.
Perspektif ini menjelaskan proses bisnis yang dikelola untuk
memberikan layanan dan nilai-nilai kepada stakeholder dan
customer.
d. Perspektif learning & growth
Perspektif learning & growth adalah perspektif yang
menggambarkan kemampuan organisasi untuk melakukan
perbaikan dan perubahan dengan memanfaatkan sumber
daya internal organisasi. Kesinambungan suatu organisasi
dalam jangka panjang sangat bergantung pada perspektif
ini.
Pelaksanaan atau implementasi strategi dilakukan dengan cara
menjalankan strategi inisiatif atau program kerja oleh masing-
masing unit kerja dan dibatasi dengan waktu pelaksanaannya
selama periode tertentu.
Agar pelaksanaan strategi dapat terlaksana dengan baik, maka
setelah peta strategi disusun selanjutnya perlu ditetapkan Key
Performance Indicator (KPI) untuk setiap SO. KPI merupakan
seperangkat ukuran/parameter utama baik finansial maupun
non finansial untuk mengukur keberhasilan pencapaian kinerja
dan pelaksanaan strategi dalam mencapai sasaran di seluruh
lini/unit kerja.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
291Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
290Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
291Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
290
KPI merupakan alat ukur bagi pencapaian SO (Strategic
Objective). KPI dibedakan menjadi KPI lagging dan KPI leading.
KPI lagging adalah KPI yang bersifat outcome/output atau
yang mengukur hasil, umumnya di luar kendali unit yang
bersangkutan. KPI leading adalah KPI yang bersifat proses, yang
mendorong pencapaian KPI lagging. Umumnya KPI leading
berada di bawah kendali unit organisasi.
Laporan Pengungkapan Tahun 2012Laporan pengaduan pelanggaran yang diterima sampai dengan
Desember 2012 adalah sebanyak 2 (dua) laporan terkait
gratifikasi dengan tindak lanjut tidak dapat dilaksanakan karena
kebenaran laporan tidak dapat diklarifikasi kepada pelapor dan
sebanyak 3 (tiga) laporan terkait keluhan pelayanan kepada
nasabah dengan tindak lanjut atas laporan ini dilaksanakan oleh
Divisi Corporate Secretary dan Divisi Jaringan & Pengembangan
Layanan.
Akses Informasi dan Data PerusahaanDalam upaya memberikan informasi yang transparan kepada
publik berkaitan dengan perkembangan dan pelaksanaan
pengelolaan usaha Bank serta demi menjalankan program
komunikasi pemasaran, di tahun 2012 bank bjb telah
menggunakan beragam perangkat untuk menyampaikan
informasi penting yang perlu diketahui para pemangku
kepentingan.
Korespondensi dengan Otoritas Pasar ModalBerikut adalah daftar laporan yang disampaikan kepada
regulator maupun Self Regulatory Organization (SRO) selama
tahun 2012:
Waktu / Date Perihal / Subject Rujukan/Ketentuan / Refference
16 Februari 201216 February 2012
Pengumuman Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham TahunanPengumuman Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
Peraturan Bapepam dan LK No.IX.I.1 tentang Rencana dan Pelaksanaan RUPS
Peraturan Bapepam dan LK No.IX.I.1 tentang Rencana dan Pelaksanaan RUPS
16 Februari 201216 Februari 2012
Penyampaian Bukti Iklan Pengumuman RUPS Tahunan (Harian Bisnis Indonesia, Pikiran Rakyat dan Radar Banten)Penyampaian Bukti Iklan Pengumuman RUPS Tahunan (Harian Bisnis Indonesia, Pikiran Rakyat dan Radar Banten)
Peraturan BEI No. I.E. tentang Kewajiban Penyampaian InformasiIDX Regulation No. I-E on Requirement for Information Reporting
9 Maret 201211 9 Maret 2012
Panggilan Rapat Umum Pemegang Saham TahunanPanggilan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
Peraturan Bapepam dan LK No.IX.I.1 tentang Rencana dan Pelaksanaan RUPS
Peraturan Bapepam dan LK No.IX.I.1 tentang Rencana dan Pelaksanaan RUPS
9 Maret 20129 Maret 2012
Penyampaian Laporan Keuangan Tahunan per 31 Desember 2011 Penyampaian Laporan Keuangan Tahunan per 31 Desember 2011
Peraturan Bapepam dan LK No. X.K.2 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala
Peraturan Bapepam dan LK No. X.K.2 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala
9 Maret 20129 Maret 2012
Penyampaian Bukti Iklan Panggilan RUPS Tahunan (Harian Bisnis Indonesia, Pikiran Rakyat dan Radar Banten)Penyampaian Bukti Iklan Panggilan RUPS Tahunan (Harian Bisnis Indonesia, Pikiran Rakyat dan Radar Banten)
Peraturan BEI No. I.E tentang Kewajiban Penyampaian InformasiPeraturan BEI No. I.E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi
KPI merupakan alat ukur bagi pencapaian SO (Strategic
Objective). KPI dibedakan menjadi KPI lagging dan KPI leading.
KPI lagging adalah KPI yang bersifat outcome/output atau
yang mengukur hasil, umumnya di luar kendali unit yang
bersangkutan. KPI leading adalah KPI yang bersifat proses, yang
mendorong pencapaian KPI lagging. Umumnya KPI leading
berada di bawah kendali unit organisasi.
Laporan Pengungkapan Tahun 2012Laporan pengaduan pelanggaran yang diterima sampai dengan
Desember 2012 adalah sebanyak 2 (dua) laporan terkait
gratifikasi dengan tindak lanjut tidak dapat dilaksanakan karena
kebenaran laporan tidak dapat diklarifikasi kepada pelapor dan
sebanyak 3 (tiga) laporan terkait keluhan pelayanan kepada
nasabah dengan tindak lanjut atas laporan ini dilaksanakan oleh
Divisi Corporate Secretary dan Divisi Jaringan & Pengembangan
Layanan.
Access to Information and Company DataIn the effort to provide transparent information to the public
relating to the development and implementation of bank
bjb’s business management and to perform marketing
communications program, in the year 2011 the Company has
used various devices to convey important information needed
to know by the stakeholders.
Correspondence with the Capital Market AuthorityThe following is a list of reports submitted to regulators for the
year 2012:
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
291Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
290
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
291Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
290
Waktu / Date Perihal / Subject Rujukan/Ketentuan / Refference
28 Maret 201228 Maret 2012
Pengumuman Hasil RUPS Tahunan dan Pengumuman Pembagian Dividen Tahun Buku 2011Pengumuman Hasil RUPS Tahunan dan Pengumuman Pembagian Dividen Tahun Buku 2011
Peraturan Bapepam dan LK No.IX.I.1 tentang Rencana dan Pelaksanaan RUPS dan Peraturan Bapepam dan LK No. IX.J.1
tentang Pokok pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik
Peraturan Bapepam dan LK No.IX.I.1 tentang Rencana dan Pelaksanaan RUPS dan Peraturan Bapepam dan LK No. IX.J.1
tentang Pokok pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik
15 Agustus 201215 Agustus 2012
Pemberitahuan Rencana Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang SahamPemberitahuan Rencana Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham
Peraturan Bapepam dan LK No.IX.I.1 tentang Rencana dan Pelaksanaan RUPS
Peraturan Bapepam dan LK No.IX.I.1 tentang Rencana dan Pelaksanaan RUPS
28 Agustus 201228 Agustus 2012
Pengumuman Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Luar BiasaPengumuman Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
Peraturan Bapepam dan LK No.IX.I.1 tentang Rencana dan Pelaksanaan RUPS
Peraturan Bapepam dan LK No.IX.I.1 tentang Rencana dan Pelaksanaan RUPS
28 Agustus 201228 Agustus 2012
Penyampaian Bukti Iklan Pengumuman RUPS Luar biasa (Harian Bisnis Indonesia, Pikiran Rakyat dan Radar Banten)Penyampaian Bukti Iklan Pengumuman RUPS Luar biasa (Harian Bisnis Indonesia, Pikiran Rakyat dan Radar Banten)
Peraturan BEI No. I.E tentang Kewajiban Penyampaian InformasiPeraturan BEI No. I.E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi
12 September 201212 September 2012
Panggilan Rapat Umum Pemegang Saham Luar BiasaPanggilan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
Peraturan Bapepam dan LK No.IX.I.1 tentang Rencana dan Pelaksanaan RUPS
Peraturan Bapepam dan LK No.IX.I.1 tentang Rencana dan Pelaksanaan RUPS
12 September 201212 September 2012
Penyampaian Bukti Iklan Panggilan RUPS Luar Biasa (Harian Bisnis Indonesia, Pikiran Rakyat dan Radar Banten)Penyampaian Bukti Iklan Panggilan RUPS Luar Biasa (Harian Bisnis Indonesia, Pikiran Rakyat dan Radar Banten)
Peraturan BEI No. I.E tentang Kewajiban Penyampaian InformasiPeraturan BEI No. I.E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi
28 September 201228 September 2012
Pengumuman Hasil RUPSLB Tahun 2012Announcement of the 2012 EGMS Results
Peraturan Bapepam dan LK No.IX.I.1 tentang Rencana dan Pelaksanaan RUPS
Peraturan Bapepam dan LK No.IX.I.1 tentang Rencana dan Pelaksanaan RUPS
26 Nopember 201226 Nopember 2012
Laporan Penggantian Corporate SecretaryLaporan Penggantian Corporate Secretary
Peraturan BEI No. I.E tentang Kewajiban Penyampaian InformasiPeraturan BEI No. I.E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi
Setiap Bulan (Insidentil)Monthly
Keterbukaan Informasi Pemegang Saham TertentuInformation Disclosure of Certain Shareholders
Peraturan Bapepam No. X.M.1 tentang Keterbukaan Informasi Pemegang Saham Tertentu
Bapepam Regulation No. X.M.1 on Information Disclosure of Certain Shareholders
Setiap BulanMonthly
Laporan Daftar Pemegang Saham Peraturan BEI No. I.E tentang Kewajiban Penyampaian InformasiPeraturan BEI No. I.E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi
TriwulananQuarterly
Laporan Penggunaan Dana IPO Peraturan Bapepam dan LK No.X.K.4 tentang Realisasi Pengunaan Dana Penawaran Umum
Bapepam Regulation No. X.K.4 on Realization Reports of Public Offering funds
Kegiatan Grup Investor Relations di tahun 2012Kegiatan Grup Investor Relations di tahun 2012
No Aktivitas AktivitIes
Januari Januari
1 Mega Asset Management Jakarta Mega Asset Management
2 Lynas Capital Jakarta Lynas Capital
3 Citi Investment Research Jakarta Citi Investment Research
4 Macquarie Capital Securities Indonesia Jakarta Macquarie Capital Securities Indonesia
5 AIA Financial Jakarta AIA Financial
6 CIM Investment Management Jakarta CIM Investment Management
7 Pratama Capital Asset Management Jakarta Pratama Capital Asset Management
8 Bahana TCW Branch Visit - Bandung Bahana TCW
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
293Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
292Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
293Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
292
No Aktivitas AktivitIes
9 BNP Investment Partners Branch Visit - Bandung BNP Investment Partners
10 Macquarie Capital Securities Indonesia Jakarta Macquarie Capital Securities Indonesia
11 Schroders Hongkong & Singapore Jakarta Schroders Hongkong & Singapore
Februari Februari
12 Bahana Securities Bandung Bahana Securities
13 Mandiri Sekuritas Jakarta Mandiri Sekuritas
14 DBS Vickers Securities Bandung DBS Vickers Securities
15 ING Investment Management Jakarta ING Investment Management
16 Edgbaston Investment Partners Limited Conference call Edgbaston Investment Partners Limited
17 Macquarie Capital Securities Ltd. Hongkong Jakarta Macquarie Capital Securities Ltd. Hongkong
Maret Maret
18 CIMB Securities Conference call CIMB Securities
19 Kim Eng Securities Conference call Kim Eng Securities
20 Thompson, Siegel, & Walmsley LLC Conference call Thompson, Siegel, & Walmsley LLC
21 Macquarie Hongkong Conference call Macquarie Hongkong
22 Bahana Securities Conference call Bahana Securities
April April
23 Lotus Asset Management NDR- Hongkong Lotus Asset Management
24 Venture Investment Management NDR- Hongkong Venture Investment Management
25 Hamon Investment Group NDR- Hongkong Hamon Investment Group
26 Central Asset Investment NDR- Hongkong Central Asset Investment
27 RCM Asia Pacific Limited NDR- Hongkong RCM Asia Pacific Limited
28 Lim Advisor NDR- Hongkong Lim Advisor
29 Manulife NDR- Hongkong Manulife
30 Fidelity NDR- Hongkong Fidelity
31 Macquarie Securities Jakarta Macquarie Securities
32 Taspen Jakarta Taspen
33 Mega Asset Management Jakarta Mega Asset Management
34 Schroders Singapore Jakarta Schroders Singapore
35 Dunross & Co Jakarta Dunross & Co
Mei Mei
36 SEB UBS Conference - New York
SEB
37 Route One Investment UBS Conference - New York
Route One Investment
38 Epoch Investment Partners UBS Conference - New York
Epoch Investment Partners
39 Indus Capital Partners UBS Conference - New York
Indus Capital Partners
40 Apex Capital Management UBS Conference - New York
Apex Capital Management
41 UBS UBS Conference - New York
UBS
42 Kingdon Capital Management UBS Conference - New York
Kingdon Capital Management
43 Catalytic Investment Group UBS Conference - New York
Catalytic Investment Group
44 Capital International Research NDR-Washington Capital International Research
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
293Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
292
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
293Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
292
No Aktivitas AktivitIes
45 Columbia Management NDR-Boston Columbia Management
46 Wellington Management NDR-Boston Wellington Management
47 Putnam Investment NDR-Boston Putnam Investment
48 Macquarie Hongkong Conference Call Macquarie Hongkong
49 Ashmore Jakarta Ashmore
50 Grandeur Peak Jakarta Grandeur Peak
51 Trimegah Securities Jakarta Trimegah Securities
52 CLSA Securities Jakarta CLSA Securities
Juni Juni
53 Cooper Investment Jakarta Cooper Investment
54 Prince Street Capital Management JPM Conference - Jakarta
Prince Street Capital Management
55 Tokio Marine Asset Management JPM Conference - Jakarta
Tokio Marine Asset Management
56 Artha Capital Management JPM Conference - Jakarta
Artha Capital Management
57 AIA Indonesia JPM Conference - Jakarta
AIA Indonesia
58 BNP Paribas Investment Partners JPM Conference - Jakarta
BNP Paribas Investment Partners
59 Manulife Asset Management JPM Conference - Jakarta
Manulife Asset Management
60 Eastspring Investment Singapore JPM Conference - Jakarta
Eastspring Investment Singapore
61 BOCI Prudential Asset Management JPM Conference - Jakarta
BOCI Prudential Asset Management
62 Trimegah Asset Management Bandung Trimegah Asset Management
63 RCM Capital Management Bandung RCM Capital Management
64 Tocatta Capital Bandung Tocatta Capital
65 UBS Bandung UBS
66 First State Investment Indonesia Bandung First State Investment Indonesia
67 Maverick Capital Bandung Maverick Capital
68 Pheim Bandung Pheim
69 Price Capital Bandung Price Capital
70 BOCI Prudential Asset Management Bandung BOCI Prudential Asset Management
71 Matthews International Capital Jakarta Matthews International Capital
72 UOB Kay Hian Indonesia Jakarta UOB Kay Hian Indonesia
73 Fidelity Singapore Jakarta Fidelity Singapore
74 Fidelity Hongkong Jakarta Fidelity Hongkong
75 RCM Capital Management Citi Conference Jakarta RCM Capital Management
76 Allard Partners Limited Citi Conference Jakarta Allard Partners Limited
77 AIA Singapore Citi Conference Jakarta AIA Singapore
78 Citi Investment Research Citi Conference Jakarta Citi Investment Research
79 Korea Investment Trust Management Citi Conference Jakarta Korea Investment Trust Management
80 Manulife Asset Management Citi Conference Jakarta Manulife Asset Management
81 Value Partners Citi Conference Jakarta Value Partners
82 Pedder Street Investment Citi Conference Jakarta Pedder Street Investment
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
295Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
294Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
295Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
294
No Aktivitas AktivitIes
Juli Juli
83 Bahana Securities Jakarta Bahana Securities
84 Moon Capital Jakarta Moon Capital
Agustus Agustus
85 Schroders Singapore Conference Call Schroders Singapore
86 Macquarie Securities Jakarta Macquarie Securities
87 Macquarie Asset Management Conference Call Macquarie Asset Management
88 Tosca Fund Conference Call Tosca Fund
September September
89 AXA Asset Management Jakarta AXA Asset Management
90 Baterymarch Financial Management Jakarta Baterymarch Financial Management
91 Daiwa Capital Markets Bandung Daiwa Capital Markets
92 Government of Singapore Corporation Bandung Government of Singapore Corporation
93 Lion Global Investors Bandung Lion Global Investors
94 Walter Capital Switzerland Jakarta Walter Capital Switzerland
95 Mandiri Sekuritas Jakarta Mandiri Sekuritas
96 Macquarie Funds - Hongkong Conference Call Macquarie Funds - Hongkong
97 JP Morgan Bandung JP Morgan
98 Fidelity Bandung Fidelity
99 Bank of America Merrill Lynch Jakarta Bank of America Merrill Lynch
Oktober Oktober
100 CLSA Securities Jakarta CLSA Securities
101 Sucorinvest Central Gani Jakarta Sucorinvest Central Gani
102 Citi Investment Research Jakarta Citi Investment Research
103 Indo Premier Securities Jakarta Indo Premier Securities
104 Alliance Bernstein Hongkong Jakarta Alliance Bernstein Hongkong
105 UOB Kay Hian Indonesia Bandung UOB Kay Hian Indonesia
106 UBS Securities Indonesia Jakarta UBS Securities Indonesia
107 Pefindo Bandung Pefindo
108 Macquarie Funds - Hongkong Jakarta Macquarie Funds - Hongkong
Nopember Nopember
109 Tosca Fund Conference Call Tosca Fund
110 Conning Asset Management Conference Call Conning Asset Management
111 Lazard Asset Management Jakarta Lazard Asset Management
112 Oaktree Capital Management Merrill Lynch Indonesia Corporate Day -
Singapore
Oaktree Capital Management
113 Bank of America Merrill Lynch Merrill Lynch Indonesia Corporate Day -
Singapore
Bank of America Merrill Lynch
114 New Silk Road Investment Merrill Lynch Indonesia Corporate Day -
Singapore
New Silk Road Investment
115 New Silk Road Investment Merrill Lynch Indonesia Corporate Day -
Singapore
New Silk Road Investment
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
295Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
294
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
295Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
294
No Aktivitas AktivitIes
116 Allianz Investment Management Merrill Lynch Indonesia Corporate Day -
Singapore
Allianz Investment Management
117 Allianz Global Investors Merrill Lynch Indonesia Corporate Day -
Singapore
Allianz Global Investors
118 RCM Asia Pacific Limited Merrill Lynch Indonesia Corporate Day -
Singapore
RCM Asia Pacific Limited
119 Nikko Asset Management Merrill Lynch Indonesia Corporate Day -
Singapore
Nikko Asset Management
120 Nomura Asset Management Singapore Merrill Lynch Indonesia Corporate Day -
Singapore
Nomura Asset Management Singapore
121 SAC Capital Advisors Merrill Lynch Indonesia Corporate Day -
Singapore
SAC Capital Advisors
122 Pine Bridge Asset Management Merrill Lynch Indonesia Corporate Day -
Hongkong
Pine Bridge Asset Management
123 Indus Capital Partners Merrill Lynch Indonesia Corporate Day -
Hongkong
Indus Capital Partners
124 Korea Investment Trust Management Merrill Lynch Indonesia Corporate Day -
Hongkong
Korea Investment Trust Management
125 Korea Investment Trust Management Merrill Lynch Indonesia Corporate Day -
Hongkong
Korea Investment Trust Management
126 Korea Investment Trust Management Merrill Lynch Indonesia Corporate Day -
Hongkong
Korea Investment Trust Management
127 Value Partners Merrill Lynch Indonesia Corporate Day -
Hongkong
Value Partners
128 Bank of America Merrill Lynch Merrill Lynch Indonesia Corporate Day -
Hongkong
Bank of America Merrill Lynch
129 Lloyd George Management Merrill Lynch Indonesia Corporate Day -
Hongkong
Lloyd George Management
130 Mandiri Sekuritas Jakarta Mandiri Sekuritas
Desember Desember
131 Barings Asset Management Jakarta Barings Asset Management
132 Macquarie Funds - Hongkong Conference call Macquarie Funds - Hongkong
133 Mizuho Trust DB Access Indonesia - Jakarta
Mizuho Trust
134 Doric Capital DB Access Indonesia - Jakarta
Doric Capital
135 Leading Asset DB Access Indonesia - Jakarta
Leading Asset
136 Lion Rock DB Access Indonesia - Jakarta
Lion Rock
137 Panin Asset Management DB Access Indonesia - Jakarta
Panin Asset Management
138 Archipelago AM DB Access Indonesia - Jakarta
Archipelago AM
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
297Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
296Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
297Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
296
No Aktivitas AktivitIes
139 AIA Financial DB Access Indonesia - Jakarta
AIA Financial
140 Fidelity DB Access Indonesia - Jakarta
Fidelity
142 Allianz Glkobal Investors Conference Call Allianz Glkobal Investors
143 UBS Securities Indonesia Jakarta UBS Securities Indonesia
144 Bahana TCW Jakarta Bahana TCW
Informasi bank bjb di Media Massa Tahun 2012- Selama tahun 2012 bank bjb telah mengeluarkan 272
press release untuk kegiatan perusahaan diantaranya:
1. Kerja sama Penyaluran Kredit
2. Kerja sama Pengelolaan Layanan Jasa Perbankan
3. Kerja sama dengan Lembaga Negara
4. Penyaluran Dana CSR
5. Penerimaan Penghargaan
6. Analyst Meeting
7. Kegiatan Perusahaan lainnya.
- Wawancara khusus dilaksanakan dalam beberapa kegiatan
perusahaan seperti analyst meeting, RUPS, public expose,
dan lainnya.
- Media gathering dilakukan setiap triwulannya untuk tetap
menjaga hubungan baik dengan media.
Publikasi di Media Massa Selama Tahun 2012 Publikasi di Media Massa Selama Tahun 2012
No. Jenis Publikasi Media Massa Publication Type
JANUARI JANUARY
1. Iklan UMKM bank bjb Republika Advertisement on bank bjb’s SMEs
2. Iklan Pemenang Petik Hadiah bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on bank bjb’s Petik Hadiah Winner
3. Iklan Pemenang Petik Hadiah bank bjb Pikiran Rakyat Advertisement on bank bjb’s Petik Hadiah Winner
4. Iklan UMKM bank bjb Tribun Jabar Advertisement on bank bjb SMEs
5. Iklan KPR bank bjb Majalah Info Wisata Advertisement on bank bjb House Loan
6. Iklan KPR bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on bank bjb House Loan
7. Iklan KPR bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on bank bjb House Loan
8. Advertorial Petik Hadiah bank bjb Pikiran Rakyat Advertorial on Petik Hadiah bank bjb
9. Advertorial Petik Hadiah bank bjb Pikiran Rakyat Advertorial on Petik Hadiah bank bjb
10. Advertorial Petik Hadiah bank bjb Warta Kota Advertorial on Petik Hadiah bank bjb
11. Iklan Tandamata Gold bank bjb Bandung Express Advertisement on Tandamata Gold bank bjb
12. Advertorial UMKM Binaan bank bjb Tribun Jabar Advertorial on bank bjb’s Foster SMEs
13. Iklan Tandamata Dollar bank bjb Seputar Indonesia Advertisement on Tandamata Dollar by bank bjb
FEBRUARI FEBRUARY
14. Iklan KPR bank bjb Media Indonesia Advertisement on bank bjb House Loan
15. Iklan Program Hadiah Langsung bank bjb Radar Banten Advertisement on Program Hadiah Langsung bank bjb
16. Iklan Ucapan Bersama Hari Pers Nasional Media Indonesia Congratulatory Advertisement on National Press Day
17. Iklan Ucapan Bersama HUT AJB Bumiputera Kompas Congratulatory Advertisement on AJB Bumiputera Anniversary
18. Advertorial Debitur bank bjb Tribun Jabar Advertorial on the Debtor of bank bjb
bank bjb Information on the Mass Media in 2011- During the year 2011 bank bjb has issued 300 press
releases for the company’s activities including:
1. Issuance of Debt Certificate
2. Cooperation of Credit Lending
3. Cooperation of Banking Services Management
4. Cooperation with Governmental Institutions
5. CSR Fund Distribution
6. Award
7. Analyst Meeting
8. bank bjb Office Opening
- Exclusive interview conducted in some corporate activities
such as analyst meetings, GMS, Bond VII public expose and
other.
- Media gathering is done every quarterly to maintain good
relations with the media.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
297Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
296
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
297Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
296
No. Jenis Publikasi Media Massa Publication Type
19. Advertorial Petik Hadiah bank bjb Seputar Indonesia Advertorial on Petik Hadiah bank bjb
20. Iklan KPR bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on bank bjb House Loan
21. Iklan Tandamata Gold bank bjb Pikiran Rakyat Advertisement on Tandamata Gold bank bjb
22 Iklan UMKM bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on bank bjb SMEs
23. Iklan KPR bank bjb Radar Bandung Advertisement on bank bjb House Loan
24. Iklan Ucapan Bersama HUT Garuda Indonesia Media Indonesia Congratulatory Advertisement on Garuda Indonesia Anniversary
25. Iklan Petik Hadiah bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
MARET MARCH
26. Iklan RUPS 2012 bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on bank bjb 2012 Annual GMS
27. Iklan RUPS 2012 bank bjb Pikiran Rakyat Advertisement on bank bjb 2012 Annual GMS
28. Iklan RUPS 2012 bank bjb Radar Banten Advertisement on bank bjb 2012 Annual GMS
29. Advertorial Debitur bank bjb Republika Advertorial on the Debtor of bank bjb
30. Advertorial Debitur bank bjb Tribun Jabar Advertorial on the Debtor of bank bjb
31. Iklan RUPS 2012 bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on bank bjb 2012 Annual GMS
32. Iklan RUPS 2012 bank bjb Pikiran Rakyat Advertisement on bank bjb 2012 Annual GMS
33. Iklan RUPS 2012 bank bjb Radar Banten Advertisement on bank bjb 2012 Annual GMS
34. Publikasi Laporan Keuangan 2011 Bisnis Indonesia 2011 Financial Statement
35. Publikasi Laporan Keuangan 2011 Pikiran Rakyat 2011 Financial Statement
36. Publikasi Analyst Meeting TW I Bisnis Indonesia Publication on the Analyst Meeting QI
37. Iklan Ucapan Bersama HUT Telkom Bisnis Indonesia Congratulatory Advertisement on Telkom Anniversary
38. Iklan KPR bank bjb Pikiran Rakyat Advertisement on bank bjb House Loan
39. Advertorial Debitur bank bjb Radar Banten Advertisement on the Promotional Program Easy Win
40. Advertorial Debitur bank bjb Kabar Priangan Advertisement on the Promotional Program Easy Win
41. Iklan KPR bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on bank bjb House Loan
42. Iklan KPR bank bjb Radar Tasikmalaya Advertisement on bank bjb House Loan
43. Iklan Tandamata Berjangka bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on the Promotional Program Easy Win
44. Iklan Tandamata Berjangka bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on the Promotional Program Easy Win
45. Iklan Kredit Mikro Utama bank bjb Seputar Indonesia Advertisement on the Promotional Program Easy Win
46. Iklan KPR bank bjb Kabar Cirebon Advertisement on bank bjb House Loan
APRIL APRIL
47. Iklan Tandamata Berjangka bank bjb Majalah Konstan Advertisement on Tandamata Berjangka bank bjb
48. Iklan Tandamata Berjangka bank bjb Waspada Advertisement on Tandamata Berjangka bank bjb
49. Iklan Deposito Suka-suka bank bjb Bali Post Advertisement on Deposito Suka-suka bank bjb
50. Iklan Kredit Mikro Utama bank bjb Pikiran Rakyat Advertisement on Kredit Mikro Utama bank bjb
51. Iklan Tandamata Berjangka bank bjb Kaltim Post Advertisement on Tandamata Berjangka bank bjb
52. Iklan Kredit Mikro Utama bank bjb Radar Banten Advertisement on Kredit Mikro Utama bank bjb
53. Iklan Kredit Mikro Utama bank bjb Kabar Priangan Advertisement on Kredit Mikro Utama bank bjb
54. Iklan Kredit Mikro Utama bank bjb Tribun Jabar Advertisement on Kredit Mikro Utama bank bjb
55. Iklan Kredit Mikro Utama bank bjb Jawa Pos Advertisement on Kredit Mikro Utama bank bjb
56. Iklan Tandamata Dollar bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on Tandamata Dollar bank bjb
57. Iklan Deposito Suka-suka bank bjb Seputar Indonesia Advertisement on Deposito Suka-suka bank bjb
58. Iklan Tandamata Berjangka bank bjb Republika Advertisement on Tandamata Berjangka bank bjb
59. Advertorial UMKM Binaan bank bjb Republika Advertorial on bank bjb’s Foster SMEs
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
299Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
298Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
299Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
298
No. Jenis Publikasi Media Massa Publication Type
60. Advertorial UMKM Binaan bank bjb Tribun Jabar Advertorial on bank bjb’s Foster SMEs
61. Iklan Prime Lending Rate Pikiran Rakyat Advertisement on Prime Lending Rate
62. Iklan Prime Lending Rate Bisnis Indonesia Advertisement on Prime Lending Rate
63. Pengumumuman Keputusan RUPS 2012 bank bjb Pikiran Rakyat Announcement on the Results of bank bjb 2012 Annual GMS
64. Pengumumuman Keputusan RUPS 2012 bank bjb Radar Banten Announcement on the Results of bank bjb 2012 Annual GMS
65. Pengumumuman Keputusan RUPS 2012 bank bjb Bisnis Indonesia Announcement on the Results of bank bjb 2011 Annual GMS
66. Pengumumuman Pembagian Dividen RUPS 2012 bank bjb
Pikiran Rakyat Announcement on the Divident Distribution of bank bjb 2012 Annual GMS
67. Pengumumuman Pembagian Dividen RUPS 2012 bank bjb
Radar Banten Announcement on the Divident Distribution of bank bjb 2012 Annual GMS
68. Pengumumuman Pembagian Dividen RUPS 2012 bank bjb
Bisnis Indonesia Announcement on the Divident Distribution of bank bjb 2012 Annual GMS
69. Iklan DPLK bank bjb Pikiran Rakyat Advertisement on DPLK bank bjb
70. Iklan Tandamata Berjangka bank bjb Pikiran Rakyat Advertisement on Tandamata Berjangka bank bjb
71. Iklan Tandamata Berjangka bank bjb Majalah Infobank Advertisement on Tandamata Berjangka bank bjb
MEI MAY
72. Iklan Tandamata Berjangka bank bjb Batam Pos Advertisement on Tandamata Berjangka bank bjb
73. Iklan Tandamata Berjangka bank bjb Pikiran Rakyat Advertisement on Tandamata Berjangka bank bjb
74. Iklan TabunganKu bank bjb Kabar Cirebon Advertisement on TabunganKu bank bjb
75. Iklan KPR bank bjb Pikiran Rakyat Advertisement on bank bjb House Loan
76. Iklan Deposito Suka-suka bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on Deposito Suka-suka bank bjb
77. Iklan Deposito Suka-suka bank bjb Fajar Makassar Advertisement on Deposito Suka-suka bank bjb
78. Iklan DPLK bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on DPLK bank bjb
79. Iklan Ucapan Selamat HUT Kabupaten Bandung Pikiran Rakyat Congratulatory Advertisement on Kabupaten Bandung Anniversary
80. Advertorial Debitur bank bjb Republika Advertorial on the Debtor of bank bjb
81. Publikasi Laporan Keuangan bank bjb TW I Bisnis Indonesia Publication on bank bjb Financial Statement QI
82. Publikasi Laporan Keuangan bank bjb TW I Pikiran Rakyat Publication on bank bjb Financial Statement QI
83. Advertorial Debitur bank bjb Republika Advertorial on the Debtor of bank bjb
84. Iklan KPR bank bjb Majalah Trend Living Advertisement on bank bjb House Loan
85. Iklan DPLK bank bjb Majalan Konstan Advertisement on DPLK bank bjb
86. Iklan KPR bank bjb Radar Bogor Advertisement on bank bjb House Loan
87. Iklan KPR bank bjb Pikiran Rakyat Advertisement on bank bjb House Loan
88. Iklan KPR bank bjb Radar Cirebon Advertisement on bank bjb House Loan
89. Iklan KUR bank bjb Tribun Jabar Advertisement on bank bjb KUR
90. Iklan Kredit Mikro Utama bank bjb Pikiran Rakyat Advertisement on Kredit Mikro Utama bank bjb
91. Iklan Deposito Suka-suka bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on Deposito Suka-suka bank bjb
92. Iklan DPLK bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on DPLK bank bjb
93. Iklan KPR bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on bank bjb House Loan
94. Iklan Tandamata Berjangka bank bjb Riau Pos Advertisement on Tandamata Berjangka bank bjb
95. Iklan Tandamata Berjangka bank bjb Seputar Indonesia Advertisement on Tandamata Berjangka bank bjb
JUNI JUNE
96. Iklan Tandamata Berjangka bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on Tandamata Berjangka bank bjb
97. Iklan DPLK bank bjb Pikiran Rakyat Advertisement on DPLK bank bjb
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
299Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
298
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
299Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
298
No. Jenis Publikasi Media Massa Publication Type
98. Iklan KUR bank bjb Radar Tasikmalaya Advertisement on bank bjb KUR
99. Advertorial HUT bank bjb Pikiran Rakyat Advertorial on bank bjb Anniversary
100. Advertorial HUT bank bjb Pikiran Rakyat Advertorial on bank bjb Anniversary
101. Advertorial HUT bank bjb Bisnis Indonesia Advertorial on bank bjb Anniversary
102. Advertorial HUT bank bjb Kompas Advertorial on bank bjb Anniversary
103. Advertorial HUT bank bjb Bisnis Indonesia Advertorial on bank bjb Anniversary
104. Advertorial HUT bank bjb Pikiran Rakyat Advertorial on bank bjb Anniversary
105. Advertorial HUT bank bjb Suara Merdeka Advertorial on bank bjb Anniversary
106. Advertorial HUT bank bjb Bisnis Indonesia Advertorial on bank bjb Anniversary
107. Iklan Tandamata Berjangka bank bjb Majalah Konstan Advertisement on Tandamata Berjangka bank bjb
108. Iklan Tandamata Bisnis bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on Tandamata Bisnis bank bjb
109. Iklan Tandamata Bisnis bank bjb Republika Advertisement on Tandamata Bisnis bank bjb
110. Advertorial bank bjb Majalah Konstan Advertorial on bank bjb
111. Advertorial bank bjb Republika Advertorial on bank bjb
112. Iklan KPR bank bjb Majalah Trend Living Advertisement on bank bjb House Loan
113. Iklan KPR bank bjb Radar Banten Advertisement on bank bjb House Loan
114. Iklan Deposito Suka-suka bank bjb Pikiran Rakyat Advertisement on Deposito Suka-suka bank bjb
115. Iklan Fitur ATM bank bjb Pikiran Rakyat Advertisement on bank bjb ATM Features
116. Iklan Kredit Mikro Utama bank bjb Kabar Cirebon Advertisement on Kredit Mikro Utama bank bjb
117. Iklan KUR bank bjb Tribun Jabar Advertisement on bank bjb KUR
118. Iklan KPR bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on bank bjb House Loan
119. Iklan Fitur ATM bank bjb Media Indonesia Advertisement on bank bjb ATM Features
120. Iklan Tandamata Berjangka bank bjb Seputar Indonesia Advertisement on Tandamata Berjangka bank bjb
121. Iklan Fitur ATM bank bjb Bali Post Advertisement on bank bjb ATM Features
122. Iklan Fitur ATM bank bjb Jawa Pos Advertisement on bank bjb ATM Features
JULI JULY
123. Advertorial UKM bank bjb Pikiran Rakyat Advertorial on the UKM of bank bjb
124. Advertorial UKM bank bjb Pikiran Rakyat Advertorial on the UKM of bank bjb
125. Iklan RUPSLB bank bjb 2011 Pikiran Rakyat Advertisement on bank bjb 2011 EGMS
126. Iklan RUPSLB bank bjb 2011 Radar Banten Advertisement on bank bjb 2011 EGMS
127. Publikasi Prime Lending Rate Pikiran Rakyat Publication on Prime Lending Rate
128. Publikasi Prime Lending Rate Bisnis Indonesia Publication on Prime Lending Rate
129. Iklan KPR bank bjb Pikiran Rakyat Advertisement on bank bjb House Loan
130. Iklan Fitur ATM bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on bank bjb ATM Features
131. Iklan Fitur ATM bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on bank bjb ATM Features
132. Iklan Fitur ATM bank bjb Waspada Advertisement on bank bjb ATM Features
133. Iklan Fitur ATM bank bjb Kaltim Post Advertisement on bank bjb ATM Features
134. Publikasi Neraca Keuangan DPLK bank bjb Bisnis Indonesia Publication on the Balance Sheet of DPLK bank bjb
AGUSTUS AUGUST
135. Publikasi Laporan GCG bank bjb 2011 Pikiran Rakyat Publication on bank bjb 2011 GCG Report
136. Iklan Kredit Mikro Utama bank bjb Republika Advertisement on Kredit Mikro Utama bank bjb
137. Iklan Fitur ATM bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on bank bjb ATM Features
138. Iklan Trade Finance bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on Trade Finance bank bjb
139. Iklan Fitur ATM bank bjb Radar Banten Advertisement on bank bjb ATM Features
140. Iklan DPLK bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on DPLK bank bjb
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
301Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
300Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
301Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
300
No. Jenis Publikasi Media Massa Publication Type
141. Iklan Trade Finance bank bjb Pikiran Rakyat Advertisement on Trade Finance bank bjb
142. Iklan Fitur ATM bank bjb Pikiran Rakyat Advertisement on bank bjb ATM Features
143. Iklan Fitur ATM bank bjb Bali Post Advertisement on bank bjb ATM Features
144. Iklan Fitur ATM bank bjb Kaltim Post Advertisement on bank bjb ATM Features
145. Iklan Tandamata Berjangka bank bjb Pikiran Rakyat Advertisement on Tandamata Berjangka bank bjb
146. Iklan Fitur ATM bank bjb Radar Banten Advertisement on bank bjb ATM Features
147. Advertorial Debitur bank bjb Pikiran Rakyat Advertorial on the Debtor of bank bjb
148. Advertorial Debitur bank bjb Republika Advertorial on the Debtor of bank bjb
149. Publikasi Laporan Keuangan bank bjb TW II Bisnis Indonesia Publication on bank bjb QII Financial Statement
150. Iklan KPR bank bjb Majalah Trend Living Advertisement on bank bjb House Loan
151. Advertorial Debitur bank bjb Tribun Jabar Advertorial on the Debtor of bank bjb
152. Iklan Tandamata Berjangka bank bjb Majalah Gatra Advertisement on Tandamata Berjangka bank bjb
153. Iklan Tandamata Berjangka bank bjb Republika Advertisement on Tandamata Berjangka bank bjb
154. Advertorial bank bjb Pikiran Rakyat Advertorial on the Debtor of bank bjb
155. Iklan Fitur ATM bank bjb Pikiran Rakyat Advertisement on bank bjb ATM Features
156. Iklan Fitur ATM bank bjb Suara Merdeka Advertisement on bank bjb ATM Features
157. Iklan Fitur ATM bank bjb Kabar Cirebon Advertisement on bank bjb ATM Features
158. Iklan Fitur ATM bank bjb Radar Bogor Advertisement on bank bjb ATM Features
159. Iklan Fitur ATM bank bjb Pikiran Rakyat Advertisement on bank bjb ATM Features
160. Iklan Trade Finance bank bjb Pikiran Rakyat Advertisement on Trade Finance bank bjb
161. Iklan Deposito Suka-suka bank bjb Pikiran Rakyat Advertisement on Deposito Suka-suka bank bjb
162. Iklan Deposito Suka-suka bank bjb Radar Banten Advertisement on Deposito Suka-suka bank bjb
163. Iklan Fitur ATM bank bjb Tribun Jabar Advertisement on bank bjb ATM Features
164. Iklan Fitur ATM bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on bank bjb ATM Features
165. Iklan Trade Finance bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on Trade Finance bank bjb
166. Iklan Fitur ATM bank bjb Riau Post Advertisement on bank bjb ATM Features
167. Iklan Fitur ATM bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on bank bjb ATM Features
168. Iklan Trade Finance bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on Trade Finance bank bjb
169. Advertorial UKM bank bjb Pikiran Rakyat Advertorial on the UKM of bank bjb
SEPTEMBER SEPTEMBER
170. Iklan Ucapan Bersama HUT PT Pos Indonesia
Bisnis Indonesia Congratulatory Advertisement on PT Pos Indonesia Anniversary
171. Advertorial UKM bank bjb Radar Tasikmalaya Advertorial on the UKM of bank bjb
172. Iklan Fitur ATM bank bjb Pikiran Rakyat Advertisement on bank bjb ATM Features
173. Advertorial UKM bank bjb Radar Tasikmalaya Advertorial on the UKM of bank bjb
174. Advertorial UKM bank bjb Bisnis Indonesia Advertorial on the UKM of bank bjb
175. Advertorial UKM bank bjb Tribun Jabar Advertorial on the UKM of bank bjb
176. Advertorial UKM bank bjb Pikiran Rakyat Advertorial on the UKM of bank bjb
OKTOBER OCTOBER
177. Iklan KPR bank bjb Majalah Tren Luxury Advertisement on bank bjb House Loan
178. Advertorial Debitur bank bjb Pikiran Rakyat Advertorial on the Debtor of bank bjb
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
301Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
300
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
301Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
300
No. Jenis Publikasi Media Massa Publication Type
179. Advertorial Debitur bank bjb Pikiran Rakyat Advertorial on the Debtor of bank bjb
180. Iklan Tandamata Berjangka bank bjb Suara Merdeka Advertisement on Tandamata Berjangka bank bjb
181. Iklan Petik Hadiah bank bjb Batam Pos Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
182. Iklan Petik Hadiah bank bjb Waspada Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
183. Iklan Petik Hadiah bank bjb Jawa Pos Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
184. Iklan Petik Hadiah bank bjb Banjarmasin Post Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
185. Iklan Weekend Banking bank bjb Pikiran Rakyat Advertisement on Weekend Banking bank bjb
186. Iklan Weekend Banking bank bjb Radar Tasikmalaya Advertisement on Weekend Banking bank bjb
187. Iklan Fitur ATM bank bjb Fajar Makassar Advertisement on bank bjb ATM Features
188. Iklan Tandamata Berjangka bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on Tandamata Berjangka bank bjb
189. Iklan Tandamata Berjangka bank bjb Radar Tasikmalaya Advertisement on Tandamata Berjangka bank bjb
190. Iklan Fitur ATM bank bjb Riau Pos Advertisement on bank bjb ATM Features
191. Iklan Deposito Suka-suka bank bjb Radar Cirebon Advertisement on Deposito Suka-suka bank bjb
192. Iklan Deposito Suka-suka bank bjb Media Indonesia Advertisement on Deposito Suka-suka bank bjb
193. Iklan Fitur ATM bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on bank bjb ATM Features
194. Iklan Fitur ATM bank bjb Republika Advertisement on bank bjb ATM Features
NOVEMBER NOVEMBER
195. Iklan Tandamata Berjangka bank bjb Suara Merdeka Advertisement on Tandamata Berjangka bank bjb
196. Iklan Petik Hadiah bank bjb Bali Post Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
197. Iklan Petik Hadiah bank bjb Fajar Makassar Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
198. Iklan DPLK bank bjb Pikiran Rakyat Advertisement on DPLK bank bjb
199. Iklan Tandamata Berjangka bank bjb Warta Kota Advertisement on Tandamata Berjangka bank bjb
200. Iklan Tandamata Berjangka bank bjb Pikiran Rakyat Advertisement on Tandamata Berjangka bank bjb
201. Iklan Petik Hadiah bank bjb Radar Bandung Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
202. Iklan Petik Hadiah bank bjb Pikiran Rakyat Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
203. Iklan Petik Hadiah bank bjb Tribun Jabar Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
204. Iklan Petik Hadiah bank bjb Pikiran Rakyat Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
205 Iklan DPLK bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on DPLK bank bjb
206. Iklan Petik Hadiah bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
207. Iklan Tandamata Berjangka bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on Tandamata Berjangka bank bjb
208. Iklan Tandamata Berjangka bank bjb Seputar Indonesia Advertisement on Tandamata Berjangka bank bjb
209. Iklan Petik Hadiah bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
210. Iklan Deposito Suka-suka bank bjb Republika Advertisement on Deposito Suka-suka bank bjb
211. Iklan Petik Hadiah bank bjb Kompas Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
212. Iklan Petik Hadiah bank bjb Kompas Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
DESEMBER DECEMBER
213. Iklan KUR bank bjb Majalah Konstan Advertisement on bank bjb KUR
214. Advertorial UKM bank bjb Bisnis Indonesia Advertorial on the UKM of bank bjb
215. Advertorial UKM bank bjb Radar Banten Advertorial on the UKM of bank bjb
216. Advertorial UKM bank bjb Pikiran Rakyat Advertorial on the UKM of bank bjb
217. Advertorial UKM bank bjb Pikiran Rakyat Advertorial on the UKM of bank bjb
218. Iklan Tandamata bank bjb Pikiran Rakyat Advertisement on Tandamata bank bjb
219. Iklan Petik Hadiah bank bjb Radar Cirebon Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
303Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
302Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
303Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
302
No. Jenis Publikasi Media Massa Publication Type
220. Iklan Petik Hadiah bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
221. Iklan Tandamata Berjangka bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on Tandamata Berjangka bank bjb
222. Iklan Petik Hadiah bank bjb Waspada Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
223. Iklan Petik Hadiah bank bjb Bali Post Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
224. Iklan Kredit Mikro Utama bank bjb Warta Tangerang Advertisement on Kredit Mikro Utama bank bjb
225. Advertorial Direktur Utama bank bjb Majalah Bisnis Global Advertorial on the Debtor of bank bjb
226. Iklan Petik Hadiah bank bjb Majalah Gatra Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
227. Iklan Petik Hadiah bank bjb Majalah Tempo Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
228. Iklan Petik Hadiah bank bjb Majalah SWA Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
229. Iklan Petik Hadiah bank bjb Batam Pos Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
230. Iklan Petik Hadiah bank bjb Waspada Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
231. Iklan Petik Hadiah bank bjb Suara Merdeka Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
232. Iklan Petik Hadiah bank bjb Banjarmasin Pos Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
233. Iklan Petik Hadiah bank bjb Bali Post Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
234. Iklan Petik Hadiah bank bjb Riau Post Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
235. Iklan Petik Hadiah bank bjb Jawa Pos Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
236. Iklan Petik Hadiah bank bjb Fajar Makassar Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
237. Advertorial Petik Hadiah bank bjb Pikiran Rakyat Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
238. Advertorial UKM bank bjb Pikiran Rakyat Advertorial on the UKM of bank bjb
239. Advertorial Petik Hadiah bank bjb Radar Cirebon Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
240. Advertorial UKM bank bjb Republika Advertorial on the UKM of bank bjb
241. Iklan Petik Hadiah bank bjb Pikiran Rakyat Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
242. Iklan Petik Hadiah bank bjb Radar Banten Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
243. Iklan Petik Hadiah bank bjb Warta Kota Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
244. Iklan Petik Hadiah bank bjb Pikiran Rakyat Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
245. Iklan Program Hadiah Langsung bank bjb Pikiran Rakyat Advertisement on bank bjb Instant Prize
246. Iklan KUR bank bjb Kabar Priangan Advertisement on bank bjb KUR
247. Iklan Tandamata Berjangka bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on Tandamata Berjangka bank bjb
248. Iklan Tandamata Berjangka bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on Tandamata Berjangka bank bjb
249. Iklan Petik Hadiah bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
250. Iklan Program Hadiah Langsung bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on bank bjb Instant Prize
251. Iklan Program Hadiah Langsung bank bjb Radar Cirebon Advertisement on bank bjb Instant Prize
252. Iklan Petik Hadiah bank bjb Republika Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
253. Iklan Petik Hadiah bank bjb Seputar Indonesia Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
254. Iklan Petik Hadiah bank bjb Riau Pos Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
255. Advertorial UKM bank bjb Pikiran Rakyat Advertorial on the UKM of bank bjb
256. Advertorial UKM bank bjb Radar Tasikmalaya Advertorial on the UKM of bank bjb
257. Advertorial Petik Hadiah bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
303Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
302
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
303Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
302
Serikat Karyawan (Sekar)Dalam rangka menjamin dan menciptakan hubungan kerja yang
harmonis, dinamis, berkeadilan dan kondusif antara Perseroan
dan Pegawai sehingga dapat mendorong peningkatan kinerja
Perseroan, kinerja pegawai dan kesejahteraan pegawai yang
selaras dengan pelaksanaan visi, misi dan nilai-nilai budaya bank
serta dapat menciptakan peningkatan produktivitas dan usaha
bank yang berkesinambungan maka bank memiliki Serikat
Pekerja yang terdaftar pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kota Bandung dengan nomor bukti pencatatan:250/Sekar.
BJ/2007-CTT.221-Disnaker/2007 yang dikenal dengan Serikat
Karyawan (Sekar) bank bjb.
Perlindungan Nasabah
A. Keberadaan Pusat Pengaduan Konsumen Sistem Pengaduan Konsumen merupakan salah satu
bentuk peningkatan perlindungan nasabah dalam rangka
menjamin hak-hak nasabah dalam berhubungan dengan
bank. Pengaduan nasabah harus diselesaikan dengan baik
karena apabila tidak diselesaikan dengan baik oleh bank
berpotensi menjadi perselisihan atau sengketa yang pada
akhirnya akan dapat merugikan nasabah dan atau bank. Saat
ini bank bjb telah memiliki sistem pengaduan konsumen
yang terpadu melalui beberapa saluran pengaduan seperti:
- Pengaduan secara lisan adalah Pengaduan yang
diajukan secara langsung termasuk melalui telepon
termasuk melalui sarana bjb call 14049
- Pengaduan secara tertulis adalah pengaduan yang
diajukan melaui surat termasuk sarana/media seperti
e-mail, faksimili atau sarana elektronik lainnya, serta
media massa yang dilengkapi dengan identitas pengadu
yang jelas, untuk menghindari penanganan pengaduan
tertulis tanpa identitas/surat kaleng.
B. Uraian Mengenai Tindak Lanjut Terhadap Pengaduan
a. Pengaduan secara lisan
Pengaduan secara lisan wajib diselesaikan paling lambat 2
(dua) hari kerja secara kumulatif sejak tanggal penerimaan
pengaduan, jika diperlukan perpanjangan waktu wajib
diselesaikan paling lama 20 (dua puluh) hari kerja sejak
tanggal penerimaan pengaduan.
b. Pengaduan secara tertulis
Pengaduan secara tertulis wajib diselesaikan paling lama 20
(dua puluh) hari kerja sejak tanggal penerimaan pengaduan
atau dapat diperpanjang jangka waktunya sampai dengan
paling lama 20 (dua puluh) hari kerja berdasarkan
pertimbangan sebagai berikut:
1. Kantor Cabang yang menerima pengaduan tidak
Employees Union (Sekar)In order to ensure and create a harmonious working relationship,
dynamic, equitable and conducive between the Company and
employees so as to encourage improved corporate performance,
employee performance and employee well-being in line with the
implementation of the vision, mission and values of the bank’s
culture and to create increased productivity and sustainable
banking business the bank has a registered employee Union in the
Office of Manpower and Transmigration, the city of Bandung
with registration number: 250/Sekar.BJ/2007-CTT.221-
Disnaker/2007 known as Union Employees bank bjb.
Customer Protection
A. Customer Complaint Center Consumer Complaint System is designed to improve
customer protection in order to secure consumers’ rights
when dealing with the bank. Customer complaints need
immediate and appropriate resolutions as they have all
potentials to generate disputes between customers and
the bank when not properly responded. Currently, bank bjb
has an integrated system of consumer complaints through
several channels to handle:
- Verbal Complaints, which are verbally and directly
delivered to the bank, including through phone calls
made to bjb call 14049
- Written complaints, usually expressed in a letter
including through e-mail, facsimile or other electronic
means, and other media that have facilities for clear
identity of the complainant, so the bank can avoid
handling written complaints that are submitted by
irresponsible person.
B. Complaint Handling
a. Verbal complaints
A verbal complaints shall be resolved no later than
2 (two) working days since the date of receipt, and
whenever deemed necessary, a time is extended of 20
working days to settle an unresolved complaint shall be
set.
b. Written Complaints
A written complaint shall be settled no later than 20
(twenty) working days from the date of receipt with
extension period up to 20 (twenty) working days when
the followings occur:
1. When a customer submits complaint to a different
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
305Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
304Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
305Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
304
sama dengan Kantor Cabang tempat terjadinya
permasalahan yang diadukan dan terdapat kendala
komunikasi diantara kedua Kantor Cabang tersebut ;
2. Transaksi keuangan yang diadukan oleh nasabah
dan atau perwakilan nasabah memerlukan penelitian
khusus terhadap dokumen-dokumen bank ;
3. Terdapat hal-hal lain yang berada diluar kendali bank
seperti adanya keterlibatan pihak ketiga di luar bank
dalam transaksi keuangan yang dilakukan nasabah.
C. Penyelesaian Pengaduan Yang Diterima Apabila ada perpanjangan waktu penyelesaian pengaduan
nasabah wajib diberitahukan secara tertulis kepada nasabah
atau perwakilan nasabah yang mengajukan pengaduan.
Pemberitahuan secara tertulis mencantumkan alasan
perpanjangan jangka waktu penyelesaian pengaduan.
Kantor Cabang yang menerima pengaduan nasabah
berkewajiban menyampaikan surat pemberitahuan
perpanjangan waktu penyelesaian pengaduan kepada
nasabah serta berkoordinasi dengan Divisi Jaringan
dan Pengembangan Layanan karena hal tersebut akan
mempengaruhi pelaporan Bank Umum ke Bank Indonesia
terkait pengaduan nasabah yang dilakukan oleh Divisi
Jaringan dan Pengembangan Layanan setiap triwulan.
D. Program Peningkatan Layanan Bagi Nasabah Pada tahun 2012 Divisi Jaringan dan Pengembangan
Layanan telah menyelenggarakan program-program
peningkatan kualitas layanan sebagai berikut:
a. Mystery Shopper
bank bjb menyelenggarakan program Mystery Shopper
dengan jangka waktu 6 bulan (per semester), program
ini dilakukan untuk menilai kualitas layanan bank bjb,
survey ini dianggap perlu, dalam rangka menilai kinerja
cabang dari segi pelayanan terhadap nasabah. Penilaian
dilakukan pada aspek tangible seperti kenyamanan
ruangan, peralatan banking hall, toilet, ATM, pada
aspek People seperti pelayanan satpam, teller dan
customer service. Indeks kualitas layanan dari hasil
Mystery Shopping Tahun 2012 kepada seluruh Kantor
Cabang.
b. Program bank bjb Service Excellence Awards
Dalam upaya melakukan percepatan Budaya Layanan,
sebuah perusahaan perlu memiliki tim yang berfungsi
sebagai tim perubah dibidang layanan (Service Change
Agent Team). Dalam membangun Budaya Layanan,
Tim Perubah (Change Agent) selain menyampaikan
pengetahuannya juga perlu memiliki motivasi dan sikap
yang menunjukkan perilaku role model. salah satu
branch from that where his/her dissatisfaction has
taken place, and there has been communication
problem between the two branches
2. When a customer submits a complaint containing
financial issues that need special examination on
certain bank documents.
3. When there are other matters beyond the bank’s
control such as an involvement of third parties in
the relevant customer’s financial transactions.
C. Complaint Settlement When settlement of a complaint does need time extension,
the relevant customer or the customer’s representative shall
be notified in writing. The notification shall also explain
reasons behind such time extension. The addressed branch
is obliged to further coordinate with Service Development
Network Division to be included in the bank’s quarterly
reporting to Bank Indonesia
D. Customer Service Improvement Program In 2011, Network and Development Services Division
organized the following programs to improve service
excellence:
a. Mystery Shopper
a Mystery Shopper is program run for a period of 6
months (semesterly) to assess bank bjb’s quality of
services and evaluate branch office performances in
terms of customer service. Assessments are performed
on tangible aspects such as comfort rooms, equipment,
banking hall, toilets, ATMs, security guards, teller and
customer service. Service quality index summarized
from Mystery Shopping Semester II in 2012 in all
Branch Offices.
b. Customer Satisfaction Survey
In any business competition, corporate’s ability to meet
customer needs plays a very critical role. Meeting
diverse customer needs is certainly not possible when
a company lacks or has poor quality service. The higher
the level of quality offered to customers, the more likely
customers will feel that their needs are met, which is
usually referred to as customer satisfaction. Customer
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
305Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
304
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
305Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
304
bentuk implementasinya yaitu dengan memberikan
motivasi kepada para frontliner dan supervisor yang
memberikan impact langsung kepada perubahan
layanan melalui suatu program apresiasi (Service
Excellence Awards).
c. Survey Kepuasan Nasabah
Dalam persaingan, kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kebutuhan pelanggan merupakan satu
hal yang sangat penting. Kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kebutuhan pelanggan itu sendiri
sangat dipengaruhi oleh tingkat mutu yang diberikan
oleh perusahaan kepada pelanggannya. Semakin
tinggi tingkat mutu yang diberikan perusahaan
kepada pelanggan, maka akan semakin tinggi tingkat
terpenuhinya kebutuhan pelanggan yang biasa
dinyatakan oleh tingkat kepuasan pelanggan. Tetapi
apabila terdapat kesenjangan antara tingkat mutu yang
diberikan perusahaan dengan harapan pelanggan,
maka akan timbul masalah ketidakpuasan pelanggan
yang dapat mengakibatkan hilangnya pelanggan yang
dimiliki oleh perusahaan.
Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilakukan survey
untuk mengetahui sejauh mana pelayanan yang telah
diberikan oleh bank bjb telah mampu memenuhi
harapan yang dibutuhkan oleh nasabahnya. Dalam
survey kepuasan nasabah ini, dimensi yang akan dilihat
meliputi Satpam, Teller, Banking Hall, Customer Service,
Infrastruktur, Proses Pelayanan, ATM, Telephone
Handling, Toilet dan Area Parkir.
d. Program Penghargaan Frontliner
Program Penghargaan Frontliner ini dilaksanakan
dengan tujuan sebagai berikut:
1. Meningkatkan kompetensi dan motivasi para
frontliner dalam memberikan layanan terbaik
kepada nasabah
2. Meningkatkan pemahaman dan pelaksanaan para
frontliner terhadap standar pelayanan dan product
knowledge melalui proses pembelajaran yang
berkesinambungan sesuai SOP
3. Menciptakan rasa memiliki terhadap lembaga bank
bjb tempat mereka bekerja selama ini
4. Menciptkan iklim persaingan yang sehat bagi
frontliner bank bjb
5. Mendorong dan meningkatkan motivasi frontliner
agar bekerja dengan lebih baik lagi
dissatisfaction occurs when there is a gap between
service quality and their expectations, gradually turning
into complaints when not properly addressed, which
will harm business as it starts losing customers.
c. Survey Kepuasan Nasabah
Dalam persaingan, kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kebutuhan pelanggan merupakan satu
hal yang sangat penting. Kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kebutuhan pelanggan itu sendiri
sangat dipengaruhi oleh tingkat mutu yang diberikan
oleh perusahaan kepada pelanggannya. Semakin
tinggi tingkat mutu yang diberikan perusahaan
kepada pelanggan, maka akan semakin tinggi tingkat
terpenuhinya kebutuhan pelanggan yang biasa
dinyatakan oleh tingkat kepuasan pelanggan. Tetapi
apabila terdapat kesenjangan antara tingkat mutu yang
diberikan perusahaan dengan harapan pelanggan,
maka akan timbul masalah ketidakpuasan pelanggan
yang dapat mengakibatkan hilangnya pelanggan yang
dimiliki oleh perusahaan.
Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilakukan survey
untuk mengetahui sejauh mana pelayanan yang telah
diberikan oleh bank bjb telah mampu memenuhi
harapan yang dibutuhkan oleh nasabahnya. Dalam
survey kepuasan nasabah ini, dimensi yang akan dilihat
meliputi Satpam, Teller, Banking Hall, Customer Service,
Infrastruktur, Proses Pelayanan, ATM, Telephone
Handling, Toilet dan Area Parkir.
d. Frontliner Reward Program
Rewards frontliner Awards Program was held with the
following objectives:
1. To improve frontliners’ competence and motivations
in providing best service to customers
2. To improve frontliners’ product knowledge and
grasps on services and service implementation
through continuous process of learning in line with
the banks’ SOP
3. To stimulate their sense of belonging towards bank
bjb, where they have dedicated their services to
4. To promote healthy competition within bank bjb’s
frontliners
5. To encourage frontliners and enhance their
motivation
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
307Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
306Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
307Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
306
Proses Seleksi
1. Pemimpin Cabang melakukan penilaian terhadap
tenaga frontliner dengan Periode Penilaian Tanggal
03 s.d 28 Oktober 2011
2. Kantor Cabang akan mengirimkan 3 kandidat
terbaik dari setiap kategori
3. Proses seleksi tingkat pusat dilakukan selama 7 hari
dengan konsep sebagai berikut:
- Pendidikan dan Pelatihan
- Ujian Tertulis I
- Ujian Tertulis II
- Role Play
- Tes Lisan dan Wawancara
4. Hasil seleksi tingkat pusat tahap akhir.
e. Program Penghargaan Kantor Cabang Terbaik
Program Penghargaan Antar Cabang bank bjb
bertujuan untuk memberikan apresiasi dan motivasi
bagi Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu
(KCP) dalam upaya meningkatkan pelayanan dan
kenyamanan bagi nasabah. Indikator penilaian Cabang
menggunakan hasil pengukuran kualitas layanan
oleh konsultan independen melalui metode mystery
shopping yang meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Teller
- Sikap melayani nasabah
- Skill
- Penampilan
- Kondisi meja kerja
2. Customer Service
- Sikap melayani nasabah
- Skill
- Penampilan
- Kondisi meja kerja
3. Satpam
- Sikap melayani nasabah
- Skill
- Penampilan
- Kondisi meja kerja
4. Handling Telephone
- Kemudahan dihubungi
- Greeting
- Sikap menangani telepon
- Cara mentransfer telepon
Selection Process
1. Head of Branch conducted assessments on
frontliners within Assessment Period of October 3 -
October 28, 2011
2. Each branch office will be represented by their best
three candidates from each category
3. Further assessment at central level involves a 7-day
selection process for 7 covering aspects of:
- Education and Training
- Written Exam I
- Written Exam II
- Role Play
- Verbal Tests and Interviews
4. Selection results of the final stage of the selection
center.
e. Best Branch Award Program
bank bjb 2011 Branch reward Program is aimed for
giving appreciation and motivation to Branch Office
and Sub-Branch Office (KCP) in their efforts to improve
service to customers. Branch assessment indicators use
findings from quality service assessment performed by
an independent consultant through mystery shopping
methods, which emphasize on:
1. Teller
- Approach to customer
- Skills
- Appearance
- Desk tidiness
2. Customer Service
- Attitude towards customer
- Skills
- Appearance
- Desk tidiness
3. Security guard
- Attitude towards customer
- Skill
- Appearance
- Desk tidiness
4. Telephone Handling
- Accessibility
- Greeting
- Attitudes to handle telephone
- How to transfer phone
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
307Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
306
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
307Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
306
5. Aspek Physical
- Kenyamanan dan kelengkapan ruangan
Banking Hall
- Kenyamanan dan kelengkapan ruangan ATM
- Kenyamanan dan kelengkapan toilet
5 Physical Aspects
- Comforts and Banking Hall facilities
- Comforts and ATM booth convenience
- Comforts and rest room supplies
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
309Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
308Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
309Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
308
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
309Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
308
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
309Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
308
Lorem Ipsum (Rp Miliar) Earning Assets - Net (Rp Billion)
200920082006
25,3
10,0
%
31,2
6,9%
2007
29,2
15,1
%
2,4%
31,9
+86Lorem Ipsum (Rp Miliar) Earning Assets - Net (Rp Billion)
200920082006
25,3
10,0
%
31,2
6,9%
2007
29,2
15,1
%
2,4%
31,9
+86
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
311Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
310Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
311Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
310
bank bjb terus berkembang untuk mencapai visinya menjadi
10 bank nasional berkinerja baik. Perkembangan tersebut
diimbangi pula dengan penyaluran dana CSR yang terus
meningkat setiap tahunnya. Di tahun 2012, penyaluran
dana CSR meningkat sebesar 59 % dari tahun 2011. Dana
CSR yang sudah disalurkan di tahun 2012 mencapai
Rp 51,95 miliar.
Berbeda dengan penyaluran tahun 2011 yang lebih banyak
terserap di sektor lingkungan hidup, di tahun 2012 penyaluran
dana CSR di sektor pendidikan meningkat hingga 355 %
dibandingkan tahun 2011, sedangkan untuk dua sektor lainnya
mengalami penurunan, untuk sektor kesehatan mengalami
penurunan sebesar 7 % dan disektor lingkungan menurun
sebesar 18 %.
Dana CSR yang sudah disalurkan di tahun 2012 mencapai
Rp 51,95 miliar. Sudah selayaknya, kemajuan yang berhasil
dicapai bank bjb dapat pula dinikmati oleh masyarakat sebagai
bentuk tanggung jawab perusahaan. bank bjb pun berkeinginan
agar kesejahteraan masyarakat dapat berkembang bersama
dengan berkembangnya bisnis bank bjb. Karena itulah, bank
bjb memiliki komitmen agar keterlibatan dalam peningkatan
kualitas hidup masyarakat dan lingkungan dapat dilakukan
bjb bank is evolving in order to achieve its vision to be one of
10 largest performing banks in Indonesia. This development
was followed by and increase in funding its Corporate Social
Responsibility (CSR) programs. In 2012, bjb disbursed at least
Rp51.95 billion for its CSR programs, an increase of 59%
compared to 2011’s position.
Unlike in 2011 when CSR’s fund was allocated mainly to
environmental programs, in 2012, bjb was focusing more on
educational programs. There was a significant increase
regarding to allocation for educational programs, which was
355% compared to allocation in 2011. On the other hand, the
budget allocated for two other programs, environment and
health, decreased by respectively 18% and 7%.
Given the figure of its CSR fund in 2012 amounting Rp 51.95
billion, more people in community are appropriately getting
the benefit from it and at the same time it proved bjb’s social
responsibility. In addition, bjb was also eager to see public
welfare is increasing together with the development of the
bank’s business. Hence, bjb has a strong commitment to involve
in the efforts to improve the quality of life of the people and their
environment in a more systematic way and be an integrated
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
58%Bidang Pendidikan
Rp 51,95 miliarPenyaluran Dana CSR
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
311Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
310
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
311Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
310
Perkembangan Penyaluran DanaPerkembangan Penyaluran Dana
Rp miliarRp billion
2012
51,95
2009
14,9
2010
29,04
2011
32,7
Sektor PendidikanEducation Sector
Rp miliarRp billion
2012
29,97
2009
5,85
2010
11,98
2011
6,58
Sektor KesehatanHealth Sector
Rp miliarRp billion
2012
4,09
2009
5,83
2010
6,45
2011
4,42
Sektor Lingkungan HidupEnvironment Sector
Rp miliarRp billion
2012
17,89
2009
3,22
2010
10,6
2011
21,7
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
313Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
312Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
313Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
312
secara lebih sistematis dan menjadi bagian integral dari bisnis
Bank melalui kegiatan Corporate Social Responsibility. Program
ini dimaksudkan untuk mendukung terjalinnya hubungan
serasi antara Bank dengan masyarakat dan demi tercapainya
keseimbangan antara kepentingan internal dengan kepentingan
eksternal.
Kegiatan tanggung jawab sosial merupakan salah satu wujud
kepedulian dan peran serta bank bjb terhadap masyarakat
dan lingkungan sekitarnya dalam upaya peningkatan kualitas
hidup di berbagai sektor meliputi pendidikan, kesehatan, dan
lingkungan hidup yang dapat diselaraskan dengan program-
program Pemerintah.
bank bjb mengalokasikan maksimal 5% dari laba Perseroan
sebagai dana CSR, sebagaimana keputusan RUPSLB bank bjb
dengan akta nomor 21 tanggal 16 Januari 2008 yang mengatur
bahwa laba bank bjb antara lain digunakan untuk dana CSR
maksimal 5% (lima persen).
Dana CSR tersebut disalurkan ke berbagai sektor yaitu
pendidikan, kesehatan, dan lingkungan hidup yang tersebar
di berbagai wilayah di Jawa Barat dan Banten dengan
daerah penerima dana di Provinsi Jawa Barat, Provinsi Banten
dan Kabupaten/Kota se Jawa Barat Banten. Penyalurannya
disesuaikan dengan kebutuhan serta prioritas daerah masing-
masing.
Grup Pelaksana Program CSRPelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial senantiasa
dilakukan secara tepat kelola agar bantuan yang diberikan
dapat tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat jumlah. Karena
itu, ditunjuk Pemimpin Divisi Corporate Secretary serta
Pemimpin Unit Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai
Pengelola Dana CSR sesuai Surat Keputusan Direksi PT Bank
Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten No. 701/SK/
DIR-CS/2009 tanggal 23 Juli 2009. Pada pelaksanaan tahun
2011, dibentuk Grup CSR berdasarkan Surat Keputusan Direksi
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Nomor
015/SK/DIR-CS/2011 tanggal 07 Januari 2011.
Berdasarkan SK tersebut, Grup CSR berada di bawah Divisi
Corporate Secretary dan bertanggung jawab kepada Direksi
dalam melaksanakan perencanaan, penyaluran dana,
pemantauan, dan pelaporan kegiatan CSR bank bjb yang
dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh Kantor Cabang serta
berkoordinasi dengan Grup-Grup organisasi internal dan pihak
eksternal Perseroan.
part of its business activities through CSR programs. bjb’s CSR
programs aim at supporting relation between the bank and
the community surrounding. Also, it is to maintain the balance
between the banks’ internal and external interests.
Through its Corporate Social Responsibility activities bjb
shows its awareness and participation to the development of
surrounding community especially in efforts to improve the
quality of life of the people particularly in relating to their
education, health and environment. bjb’s CSR programs are in
line with the government’s programs concerned.
Under its policy, bjb bank allocates a maximum of 5% from
its corporate profit as CSR fund. The policy is based on the
decision taken during bjb’s Extraordinary General Meeting of
Shareholders held in January 2008 which stipulates among
others the fund allocation for CSR program.
CSR fund is distributed to activities related to education, health
and environment in many areas in West Java and Banten
provinces. The allocation is adjusted with the needs and
priorities in each area.
Executive Group for CSR ProgramThe implementation of Corporate Social Responsibility activities
must be properly managed so that the assistance given to the
community is also right on target, efficient and in accurate
amount. Therefore, bjb has appointed two divisions in the bank,
namely Corporate Secretary and Corporate Social Responsibility
Unit as the executive group which responsible to manage CSR
fund. The appointment is based on decree of bjbs’ Directors
made on July 23, 2009. In its implementation in 2011, the
executive group is based on the Directors’ decree made on
January 7, 2011.
Under the decree, the CSR Group is part of the Corporate
Secretary Division and is responsible to the Board of Directors.
In its implementation, including the planning, disbursement
of funds, monitoring and reporting of CSR activities, the CSR
group is assisted by branch offices and also other internal
organizations within the bank as well as outside the bank.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
313Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
312
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
313Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
312
Fokus Program CSRProgram CSR ditujukan pada pemberian dukungan terhadap
berbagai upaya peningkatan indeks pembangunan manusia.
Sasaran program akan disesuaikan pada upaya-upaya
pemerintah dan masyarakat dalam perbaikan kualitas hidup
masyarakat yang meliputi aspek harapan hidup, pendidikan,
dan daya beli masyarakat.
Program CSR bank bjb pada dasarnya meliputi penyediaan
dan rehabilitasi sarana, penguatan akses layanan
masyarakat, peningkatan produktivitas masyarakat
serta pemulihan kondisi masyarakat korban bencana.
Dalam pelaksanaan CSR, bank bjb bekerja sama dengan
pemerintah daerah maupun mitra-mitra seperti yayasan,
lembaga, organisasi maupun perguruan tinggi. Seluruh
kegiatan CSR yang dilaksanakan bank bjb, harus memberikan
nilai tambah bagi penerima manfaat serta tersebar ke berbagai
sektor dan wilayah. Untuk itu, diperlukan komunikasi serta kerja
sama yang baik dari berbagai pihak baik pemerintah daerah
maupun mitra.
Kegiatan tanggung jawab sosial ini pun dilaksanakan secara
berkesinambungan, sebagai bagian yang terintegrasi dengan
bisnis bank bjb. Pelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial
yang tepat kelola juga mencerminkan tata kelola perusahaan
yang baik (Good Corporate Governance). Melalui keterlibatan
aktif bank bjb atas kegiatan–kegiatan tersebut, diharapkan
dapat meningkatkan corporate image yang pada akhirnya dapat
memenuhi kepentingan penciptaan nilai bagi para stakeholder
dan shareholders.
Sepanjang tahun 2012, bank bjb telah menyalurkan dana CSR
sebesar Rp 51,95 miliar. Persentase terbesar ditujukan untuk
sektor Pendidikan, yaitu sebanyak 58% atau sekitar Rp 29,
97 miliar. Sebanyak 34% atau Rp 17,89 miliar terserap di
sektor pendidikan, dan 8% lainya atau sebesar Rp 4,09 miliar
terserap di sektor kesehatan.
Presentase Penyaluran Dana CSR per SektorCSR Fund Distribution per Sector
58% Pendidikan/Education
Lingkungan Hidup/Environment34%
Kesehatan/Health8%
Focus of CSR Program Basically, CSR programs aim at supporting efforts to improve the
human development index. The targets of the CSR programs
are usually in line with those belong to the government as well
as the community themselves in terms of improving the quality
of life of the community. The programs cover some aspects
such as life expectancy, education and purchasing power of the
community.
bjb’s CSR programs cover the infrastructure rehabilitation and
construction, public service access, public productivity, recovery
for disaster victims. In its implementation bjb is working together
with the local government and other related institutions as
partners like foundations, non-governmental organizations,
universities. All bjb’s CSR activities are intended to provide
added value to the beneficiaries and spread proportionally to
various sectors and regions. Therefore, it is important to build a
communication as well as cooperation with other parties both
from local governments and other related institutions.
These Corporate Social Responsibility activities are carried out
continuously as an integrated part of bjb’s business activities.
A well done implementation of CSR actually reflects the
bank’s Good Corporate Governance (GCG) implementation.
Consequently, bjb is actively involving in these CSR programs to
enhance its corporate image as well as to give added value to its
stakeholders and shareholders simultaneously.
In 2012, bjb has allocated at least Rp 51.95 billion for its CSR
programs. Most of the allocation is for educational program
amounting Rp 29.97 billion or 58%, followed by environmental
sector reached Rp17.89 billion or 34% , health sector to Rp4.09
billion or 8%.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
315Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
314Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
315Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
314
Penyaluran Dana untuk Sektor PendidikanPendidikan merupakan hal penting yang harus menjadi prioritas
mengingat pendidikan sangat berperan dalam penyediaan
sumber daya manusia yang berkualitas. Sejalan dengan hal
tersebut, bank bjb pun memberikan perhatian lebih bagi
sektor pendidikan. Hal tersebut terlihat pada penyaluran dana
CSR tahun 2012 untuk sektor pendidikan memperoleh porsi
terbesar.
Selama tahun 2012, dana program CSR bank bjb yang disalurkan
sebesar Rp 29,97 miliar. Dana tersebut digunakan untuk
pembangunan/pengadaan prasarana dan sarana pendidikan dan
budaya. Bantuan pendidikan diberikan dari mulai pendidikan
untuk usia dini hingga perguruan tinggi, sekolah kejuruan serta
lembaga pendidikan bagi siswa berkebutuhan khusus. Namun
porsi terbesar diberikan bagi sekolah dasar, mengingat tingkat
ini merupakan pembekalan pengetahuan, kepribadian, akhlak,
dan keterampilan awal mulai diletakkan. Pendidikan dasar
juga merupakan jenjang pendidikan paling dasar yang harus
ditempuh dalam pendidikan formal.
Pentingnya pendidikan perlu ditunjang dengan tersedianya
fasilitas pendidikan yang memadai meliputi sarana dan
prasarana pendidikan. Karena itu, agar kegiatan belajar-
mengajar dapat berjalan maksimal, bank bjb telah melakukan
beberapa kegiatan di bidang penyediaan sarana dan prasarana
pendidikan di tahun 2012, seperti:
- Pembangunan ruang kelas baru sebanyak 291 lokal yang
tersebar di 141 sekolah dan perbaikan ruang kelas.
- Perbaikan toilet dan sanitasi sekolah,
- Pembangunan dan perbaikan ruang guru, MCK sekolah,
kegiatan belajar-mengajar,
- Pengadaan buku paket maupun perlengkapan sekolah,
Dalam rangka memperingati hari ulang tahun yang ke-51, bank
bjb secara serentak mengadakan kegiatan pengecatan sekolah,
pengadaan sarana pendidikan dan bantuan sekolah lainnya
yang serentak diadakan di semua Kantor Cabang yang tersebar
di seluruh Indonesia. Untuk kegiatan ini total dana disalurkan
Fund Allocation for Educational SectorEducation is very important issue as it is related to the quality
of human resources, and therefore, it should be one of priority
programs. As well as bjb is paying more attention to educational
sector. It shows from the fund allocation of its CSR fund for
educational programs that obtained the largest portion.
In 2012, bjb’s CSR fund allocated for educational sector
reached to Rp29.97 billion which is used to build infrastructure
and facilities of education and culture. Educational assistance
is given to from early age education to the university levels.
Also, it is to support vocational schools and education for
children with special need. The biggest portion goes to the
elementary school, given in this stage of education the values
of knowledge, personality, moral and skill are initially laid and
taught. Moreover, elementary school is a basic education which
is compulsory in the formal education in Indonesia.
The education significantly needs to be supported by sufficient
educational facilities including the improvement of educational
infrastructure, therefore, bjb CSR programs in 2012 include
several related projects. The projects are covering:
- Construction of new classrooms as much as 291 that spread to
141 schools and also classroom improvements.
- Improvements of school toilets and sanitations,
- Construction and improvement of the teachers’ rooms,
sanitations and learning activities.
- Procurement of textbooks and other school supplies.
In its 51th anniversary, bjb made an educational program held
simultaneously by all branches offices in all over the country.
The programs include school painting, construction and
improvement of school facilities and other assistances.
The programs cost approximately Rp 2,652,491,190.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
315Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
314
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
315Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
314
sebesar Rp 2.652.451.190,-.
bank bjb juga menyadari bahwa tidak semua orang memiliki
kesempatan dan akses yang sama dalam mengeyam
pendidikan. Untuk mewujudkan hal tersebut, bank bjb ikut
mendorong generasi penerus bangsa untuk dapat mewujudkan
mimpi mereka dengan memberikan beasiswa bagi pelajar dan
mahasiswa yang berprestasi.
Beberapa bentuk kegiatan beasiswa antara lain:
- Program orang tua asuh dan donasi kepada 4 (empat)
orang mahasiswa School Business of Management Institut
Teknologi Bandung (SBM ITB).
- Beasiswa kepada 5 (lima) orang mahasiswa Institut Koperasi
Indonesia (IKOPIN) berupa pembebasan biaya kuliah mulai
dari semester I sampai dengan semester IX (sembilan
semester).
Selain penyediaan sarana dan prasarana pendidikan serta
beasiswa, pada sektor ini bank bjb juga memberikan
pelatihan-pelatihan seperti pelatihan kewirausahaan dan
pelatihan keterampilan lainnya. Salah satu kegiatannya adalah
Studepreuner, yakni program pendidikan dan pengembangan
kewirausahaan kepada mahasiswa. Program ini terlaksana
melalui kerjasama dengan STIE Ekuitas Kota Bandung.
Penyaluran Dana untuk Sektor Lingkungan HidupProgram CSR sektor lingkungan hidup disalurkan pada upaya
untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas lingkungan
hidup. Kegiatan yang telah dilakukan berupa kegiatan perbaikan
rumah tidak layak huni, penghijauan, pelestarian lingkungan
hidup, pengelolaan sampah, maupun perbaikan infrastruktur.
Kegiatan yang sudah dilakukan antara lain:
- Penanggulangan sampah dengan metode daur ulang di
Kabupaten Tasikmalaya,
- Penataan taman Adipura di Kabupaten Subang dan Kota
Cirebon,
- Perbaikan rumah tidak layak huni bekerja sama dengan
bjb is also aware that not everyone has the same opportunities
and access to get education. Hence, as part of its awareness on
the issue, bjb provides scholarships to help the children especially
from the need families to achieve their goals. The scholarships
are given to the excellent students in particular.
Some scholarships given for university students are among
others:
- Foster parent program and donations to 4 (four) students of
Business School of Management of the Bandung Technology
Institute (ITB).
- Scholarships to 5 (five) students of Institute of Cooperatives
Indonesia (IKOPIN) in terms of tuition fee waiver from first
to ninth semesters.
Besides, giving scholarships and educational infrastructure and
facilities, bjb also provides trainings such as entrepreneurship
and other skill trainings. One of trainings, named Studepreneur,
an educational program and training for students in developing
their entrepreneurship. The program which is currently provided
for university level student, held under the cooperation with
Economic Institute of Ekuitas Kota Bandung.
Fund Allocation for Environmental Sector
bjb’s CSR program for environmental sector aim at improving
and enhancing the quality of environment in the community.
Activities include in this programs are among others improvement
of unlivable homes, green program, waste management, and
other infrastructure improvements. The activities that bjb has
implemented include:
- Waste management with recycling methods in Tasikmalaya
regency.
- City park arrangement in Subang regency and Cirebon
mayoralty.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
317Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
316Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
317Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
316
Karang Taruna Provinsi Banten, dah perbaikan di Kota/
Kabupaten lain seperti Kota Bogor, Kabupaten Majalengka,
Kota Banjar, Kota Depok, Kota Cimahi, Kabupaten Bogor,
dan program bedah desa di Kabupaten Subang,
- Program gerakan penghijauan dan perbaikan kualitas
lingkungan di Jawa Barat bekerja sama dengan Buah Batu
Corps (BBC).
- Menanam, memelihara sumber mata air dalam rangka
gerakan penyelamatan sumber-sumber mata air di Jawa
Barat dengan Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia
(FK3I),
- Pengadaan bibit pohon Jepun di Denpasar,
- Penanaman 10.000 pohon yang dilakukan oleh Forum
Komunikasi Pemuda dan Mahasiswa Banten (FKPMB) dan
Komunitas Ciliwung Condet,
Pada tahun ini dilaksanakan program penghijauan berbasis
ekonomi rakyat tahap IV dan V. Program yang diusung sejak
tahun 2011 ini dilaksanakan melalui kerja sama dengan
organisasi sosial Barisan Kebangkitan Nasional (Barkin).
Penghijauan dilakukan melalui penanaman bibit kopi dan
tanaman penyangga (pohon bambu, rumput gajah, dan
pinus) di Gunung Wayang, Desa Cihauk, Kecamatan Kertasari,
Kabupaten Bandung yang merupakan hulu sungai Citarum.
Program ini selain bertujuan untuk penghijauan juga untuk
meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar melalui alih
komoditas tanaman holtikutura menjadi tanaman kopi yang
dapat memberikan keuntungan lebih besar dalam jangka waktu
yang lebih lama.
Penyaluran dana CSR di sektor ini juga digunakan untuk program
pemberdayaan masyarakat. bank bjb pun merasa berkewajiban
melakukan pemberdayaan kondisi maupun sosial masyarakat,
terutama masyarakat di sekitar melalui:
- Kemitraan terpadu sejak tahun 2011 berupa usaha ternak
domba serta komoditas jagung yang bekerja sama dengan
Yayasan Rumah Zakat dan Pengembangan Bisnis Budidaya
Rumput Laut Gracillaria sp. secara terpadu bekerja sama
dengan Yayasan Albahri Nusantara.
- Bantuan permodalan usaha kelompok usaha bersama
(KUBE) di Kota Tasiknalaya,
Selain itu, bank bjb juga memberikan bantuan berupa
pengadaan-pengadaan berupa:
- Pengadaan 10 (sepuluh) mesin pemipil jagung kepada
petani di Kabupaten Garut,
- Pengadaan 5 (lima) unit traktor, 2 (dua) pompa air dan 2
(dua) unit jaringan irigasi tingkat usaha tani (JITUT) kepada
kelompok tani Makmur Kabupaten Subang, kelompok tani
Melati Kabupaten Indramayu dan kelompok tani Harapan
Kabupaten Indramayu,
- Bantuan alat mesin pertanian untuk kelompok tani
Panggang Belut Kabupaten Majalengka, kelompok tani
Pakunagara Kabupaten Tasikmalaya, dan kelompok tani
Sinar Mukti Kabupaten Tasikmalaya. kelompok tani Mukti
Tani Kabupaten Garut,
- Pengadaan mesin pemecah kopi kepada Asosiasi
Penganggur Indonesia,
- Improvement of unlivable homes. In Banten province, bjb is
working together with local youth organization Karang Taruna
The same program is also conducted in other cities in West Java
province like Bogor, Majalengka, Banjar, Depok and Cimahi.
A village improvement is conducted in Subang regency.
- Green campaign program and improvement of the environment
quality is condected in West Java where bjb is cooperating
with the Buah Batu Corps (BBC).
- Planting and preserving water resources in order to
rescue water resources in West Java, bjb joins with the
Communication Forum of Indonesian Conservation
Generation.
- Procurement Jepun tree seedlings in Denpasar, Bali.
- Planting of 10,000 trees conducted by young organization,
Banten Youth and Student Communication Forum Banten,
and the Community of Ciliwung Condet.
This year bjb is conducting a economic basis green program at
fourth and fifth stages. The program has been started since 2011
through a collaboration with a social organization named Barisan
Kebangkitan Nasional. The greening programs include planting
coffee and other buffering plants (bamboo, elephant grass, and
pine) in Mount Wayang in Cihauk Village of Kertasari district of
Bandung regency. The area is the headwaters Citarum river. In
addition to the greening program, it is also intended to improve
the economy of surrounding community through diversion of
planting from horticulture crops over coffee plantation which
provides a greater benefits in the longer term.
The allocation of bjb’s CSR fund in this sector is also for
community empowerment programs. bjb is also responsible
to empower the social conditions of the people through the
following programs:
- Integrated Partnership that built since 2011 with the Yayasan
Rumah Zakat in breeding sheep and corn business, and with
the Yayasan Albahri Nusantara in business development of
seaweed cultivation
- Capital assistance for a joint venture group in Tasikmalaya
In addition, bjb also gives assistance include:
- Procurement of 10 (ten) corn sheller machine to farmers in
Garut,
- Procurement of 5 (five) tractors, two (2) water pumps and
2 (two) units of irrigation farm to farmer groups in Subang
(Kelompok Tani Makmur) and Indramayu (Kelompok Tani
Harapan).
- Procurement of agricultural machinery to farmers groups in
Majalengka (Kelompok Tani Panggang Belut), Tasikmalaya
(Kelompok Tani Pakunagara and Kelompok Tani Sinar Mukti),
and Garut (Kelompok Tani Mukti Tani).
- Procurement coffee breaking machine to the Association of
Unemployed Indonesia.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
317Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
316
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
317Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
316
Penyaluran Dana untuk Sektor KesehatanKesehatan adalah sesuatu yang sangat berharga dan tidak
ternilai karena tanpa kesehatan yang baik, maka setiap orang
akan sulit untuk hidup produktif baik secara sosial maupu
ekonomis. Karena itulah bank bjb melalui CSR memberikan
perhatian pada sektor ini dengan mengadakan kegiatan untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta melakukan
usaha penanggulangan dan pencegahan yang bertujuan untuk
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat.
Total dana sebesar Rp 4,09 miliar telah disalurkan pada kegiatan
penyediaan, perbaikan sarana dan prasarana kesehatan
maupun layanan kesehatan, seperti pembangunan puskesmas,
posyandu, MCK, sarana air bersih, pengadaan mobil, kegiatan
donor darah dan pengobatan gratis. Beberapa kegiatan yang
telah dilakukan antara lain:
- Pengadaan mobil ambulan untuk RSUD Cibabat Cimahi,
PMI Kota Bandung, PMI Kabupaten Bandung, RSUD Al-Ihsan
Kabupaten Bandung,
- Operasi celah dan langit-langit bibir di Kabupaten Bandung
Barat dan Operasi Katarak di Kota Bandung.
- Pembangunan puskemas Cikadu, Kabupaten Cianjur dan
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensy Dasar (PONED) di
Jatiwangi, Kabupaten Majalengka,
- Pengobatan gratis di Kabupaten Bandung, tercapainya
kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk
Fund Allocation for Health SectorHealth is something very precious and invaluable for human
being because without a good health, it would be difficult for
someone to be productive either in his/her economic as well as
social life. For this reason, bjb through its CSR programs pays
a big attention to this sector. Most of activities related to this
sector are focusing on maintaining and improving health of
the people and also prevention efforts in order to achieve an
optimal health for the surrounding community.
bjb has allocated at least Rp 4.09 billion to finance health
activities such as improvement of the health facilities and
infrastructure as well as public service such as the construction of
health community centers, integrated health center for infants
and children, public toilets, clean water facilities, procurement
of ambulance, blood donation, and free medical service.
Some activities are including:
- Procurement of ambulances to local hospital of Cibabat Cimahi,
Red Cross in Bandung, and Al-Ihsan Hospital in Bandung.
- Free surgery of cleft lip and palate in West Bandung regency
and Cataract Surgery in Bandung city.
- Construction of integrated health center in Cikadu district of
Cianjur regency and Obstetrics and Neonatal Basic Emergency
in Jatiwangi hospital of Majalengka regency,
- Free health service in Bandung regency.
.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
319Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
318Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
319Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
318
Prosentase Penyaluran Dana CSR per Pemegang SahamCSR Fund Distribution per Shareholder
48% Pemprov Jabar/West Java Provincial Government
Kota/Kab. Jabar/ City/Municipal West Java20%
Kota/Kab. Banten/ City/Municipal Banten6%
Pemprov Banten/ Banten Provincial Government3%
Publik/Public23%
No Pemegang Saham
Sektor/SECtoR
SHAREHoLDERPendidikan/EDuCAtioN
Kesehatan/ HealthLingkungan Hidup/
Environment Jumlahtotal
Rp Rp Rp
1 Provinsi Jawa Barat 20.156.061.300 845.599.000 4.352.416.070 25.354.076.370 West Java Province
2 Kota/Kab. Se-Jawa Barat 2.182.702.582 956.425.748 7.104.848.548 10.243.976.878 City/MunicipalAt West Java Region
3 Provinsi Banten - - 1.489.455.800 1.489.455.800 Banten Province
4 Kota/Kab. Se-Banten 329.246.861 1.086.644.000 1.701.239.335 3.117.130.196 City/MunicipalAt Banten Region
5 Publik 7.305.959.657 1.203.708.000 3.237.866.146 11.747.533.803 Public
Jumlah 29.973.970.400 4.092.376.748 17.885.825.899 51.952.173.047 total
Rekap Penyaluran Dana CSR per Pemegang Saham CSR Fund Recap Distribution Per ShareholderPeriode: 01 Januari 2012 s/d 31 Desember 2012 / Period: Januari 1, 2012 Until December 31, 2012
Keterangan 2012 2011 2010 2009 Description
PENDIDIKAN 29.973.970.400 6.585.865.726 11.980.253.749 5.857.815.184 EDUCATION
KESEHATAN 4.092.376.748 4.417.763.636 6.452.183.490 5.829.402.631 HEALTH
LINGKUNGAN HIDUP 17.885.825.899 21.700.779.904 10.603.352.328 3.216.010.834 ENVIRONMENT
JUMLAH 51.952.173.047 32.704.409.266 29.035.789.567 14.903.228.649 TOTAL
Rekap Penyaluran Dana CSR per Sektor per Tahun CSR Fund Recap Distribution Per Sector Year EndedPeriode: 01 Januari 2012 s/d 31 Desember 2012 / Period: Januari 1, 2012 Until December 31, 2012
Kebijakan, kegiatan yang dilakukan, dan dampak keuangan dari kegiatan berkaitan dengan corporate social responsibility yang terkait dengan tanggung jawab kepada konsumen.
Program Corporate Social Responsibility (CSR) bank bjb
merupakan bagian integral dari upaya sungguh-sungguh
menyelenggarakan triple bottom lines, yakni bahwa bisnis harus
memiliki dampak positif bagi kesejahteraan ekonomi (profit),
pelestarian lingkungan (planet), dan keadilan sosial (people)
dalam rangka mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Kebijakan, kegiatan yang dilakukan, dan dampak keuangan dari kegiatan berkaitan dengan corporate social responsibility yang terkait dengan tanggung jawab kepada konsumen.
Program Corporate Social Responsibility (CSR) bank bjb
merupakan bagian integral dari upaya sungguh-sungguh
menyelenggarakan triple bottom lines, yakni bahwa bisnis harus
memiliki dampak positif bagi kesejahteraan ekonomi (profit),
pelestarian lingkungan (planet), dan keadilan sosial (people)
dalam rangka mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
319Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
318
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
319Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
318
Program CSR bank bjb diarahkan pada pemberian dukungan
terhadap berbagai upaya peningkatan indeks pembangunan
manusia yang disesuaikan dengan kebutuhan dan prioritas
di daerah masing-masing, dengan tujuan untuk mendukung
terjalinnya hubungan serasi dan seimbang antara perusahaan
dengan masyarakat, sesuai dengan nilai, norma dan budaya
masyarakat setempat, salah satu kegiatan yang telah dilakukan
antara lain:
• Kemitraan terpadu sejak tahun 2011 berupa usaha ternak
domba serta komoditas jagung yang bekerja sama dengan
Yayasan Rumah Zakat Indonesia,
• Pengembangan Bisnis Budidaya Rumput Laut Gracillaria
sp. secara terpadu bekerja sama dengan Yayasan Albahri
Nusantara,
• Bantuan permodalan usaha kelompok usaha bersama
(KUBE) di Kota Tasiknalaya,
• Program penghijauan berbasis ekonomi rakyat tahap IV dan
V melalui kerja sama dengan Barisan Kebangkitan Nasional
(Barkin), Kabupaten Bandung. Program ini selain bertujuan
untuk penghijauan juga untuk meningkatkan ekonomi
masyarakat sekitar melalui alih komoditas tanaman
holtikutura menjadi tanaman kopi.
Melalui kegiatan tersebut, diharapkan masyarakat/mitra binaan
dapat memahami dan memanfaatkan potensi yang dimiliki
yang pada akhirnya dapat mendorong kemandirian.
Selain itu dalam mewujudkan komitmen terhadap perlindungan
konsumen, maka perusahaan selalu mengadakan program
edukasi bagi pelanggan melalui program “Mobil Edukasi”
serta pengenalan produk perbankan baik melalui media massa,
telepon hotline bebas pulsa maupun melalui kantor-kantor
cabang bank bjb. Dimana dalam program tersebut konsumen
serta pemangku kepentingan lainnya dapat mengakses informasi
dan data perusahaan. Selain itu bank bjb juga mengedepankan
program layanan online melalui telepon yang disebut dengan
“Mitra Call” bank bjb 14049.
Program CSR bank bjb diarahkan pada pemberian dukungan
terhadap berbagai upaya peningkatan indeks pembangunan
manusia yang disesuaikan dengan kebutuhan dan prioritas
di daerah masing-masing, dengan tujuan untuk mendukung
terjalinnya hubungan serasi dan seimbang antara perusahaan
dengan masyarakat, sesuai dengan nilai, norma dan budaya
masyarakat setempat, salah satu kegiatan yang telah dilakukan
antara lain:
• Kemitraan terpadu sejak tahun 2011 berupa usaha ternak
domba serta komoditas jagung yang bekerja sama dengan
Yayasan Rumah Zakat Indonesia,
• Pengembangan Bisnis Budidaya Rumput Laut Gracillaria
sp. secara terpadu bekerja sama dengan Yayasan Albahri
Nusantara,
• Bantuan permodalan usaha kelompok usaha bersama
(KUBE) di Kota Tasiknalaya,
• Program penghijauan berbasis ekonomi rakyat tahap IV dan
V melalui kerja sama dengan Barisan Kebangkitan Nasional
(Barkin), Kabupaten Bandung. Program ini selain bertujuan
untuk penghijauan juga untuk meningkatkan ekonomi
masyarakat sekitar melalui alih komoditas tanaman
holtikutura menjadi tanaman kopi.
Melalui kegiatan tersebut, diharapkan masyarakat/mitra binaan
dapat memahami dan memanfaatkan potensi yang dimiliki
yang pada akhirnya dapat mendorong kemandirian.
Selain itu dalam mewujudkan komitmen terhadap perlindungan
konsumen, maka perusahaan selalu mengadakan program
edukasi bagi pelanggan melalui program “Mobil Edukasi”
serta pengenalan produk perbankan baik melalui media massa,
telepon hotline bebas pulsa maupun melalui kantor-kantor
cabang bank bjb. Dimana dalam program tersebut konsumen
serta pemangku kepentingan lainnya dapat mengakses informasi
dan data perusahaan. Selain itu bank bjb juga mengedepankan
program layanan online melalui telepon yang disebut dengan
“Mitra Call” bank bjb 14049.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
321Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
320Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
321Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
320
Proyeksi Pertumbuhan 2013-2015 Dan Strategi Bank Bjb 1. Indikator pertumbuhan PDB riil 2012 diproyeksi cenderung
memburuk pada beberapa negara utama dunia tetapi
cenderung membaik pada 2013. IMF (2012) memerkirakan
PDB riil AS pada akhir 2012 mencapai 2,2 persen
sedangkan UE masih berkontraksi hingga -0,4 persen.
Survei keyakinan konsumen AS sempat membaik (dari
68,4 persen Oktober menjadi 72,2 per November) sejalan
dengan pesta demokrasi yang memenangkan incumbent.
Ekonomi Jepang pada 2012 diprognosa naik 2,2 persen
dengan tingkat pengangguran 4,5 persen. Perbaikan kinerja
ekonomi Jepang sejalan dengan pemulihan pascagempa
pada beberapa provinsi utama di Jepang seperti Kanto
Region di sekitar Tokyo. Provinsi ini menyumbang 40 persen
terhadap PDB Jepang.
2. Kawasan Uni Eropa/UE berkutat pada pemburukan
sovereign debt crisis (risiko yang menunjukkan persepsi
pelaku pasar terhadap perekonomian domestik) terutama
di Spanyol dan Italia. Masalah tersebut bermuara pada
kinerja sektor keuangan di UE secara menyeluruh melalui
Proyeksi Pertumbuhan 2013-2015 Dan Strategi Bank Bjb 1. Indikator pertumbuhan PDB riil 2012 diproyeksi cenderung
memburuk pada beberapa negara utama dunia tetapi
cenderung membaik pada 2013. IMF (2012) memerkirakan
PDB riil AS pada akhir 2012 mencapai 2,2 persen
sedangkan UE masih berkontraksi hingga -0,4 persen.
Survei keyakinan konsumen AS sempat membaik (dari
68,4 persen Oktober menjadi 72,2 per November) sejalan
dengan pesta demokrasi yang memenangkan incumbent.
Ekonomi Jepang pada 2012 diprognosa naik 2,2 persen
dengan tingkat pengangguran 4,5 persen. Perbaikan kinerja
ekonomi Jepang sejalan dengan pemulihan pascagempa
pada beberapa provinsi utama di Jepang seperti Kanto
Region di sekitar Tokyo. Provinsi ini menyumbang 40 persen
terhadap PDB Jepang.
2. Kawasan Uni Eropa/UE berkutat pada pemburukan
sovereign debt crisis (risiko yang menunjukkan persepsi
pelaku pasar terhadap perekonomian domestik) terutama
di Spanyol dan Italia. Masalah tersebut bermuara pada
kinerja sektor keuangan di UE secara menyeluruh melalui
Prospek UsahaBusiness prospects
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
321Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
320
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
321Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
320
ketersediaan likuiditas dan ketidakmampuan membayar
utang (insolvency). Upaya mengangkat UE dari kubangan
krisis telah banyak dilakukan oleh pemimpin di negara
pengguna Euro tersebut. Pada pertemuan European Council
di Brussels per 29 Juni 2012 dirumuskan berbagai langkah
untuk mengatasi krisis dan meningkatkan tata kelola di
UE.
3. Defisit fiskal dunia negara maju diproyeksi sekitar 5,9
persen dari Produk Domestik Bruto/PDB hingga akhir 2012
sedangkan pada 2013 sekitar 4,9 persen. Proyeksi fiskal
negara-negara maju pada 2012 adalah sebagai berikut:
Amerika Serikat (-8,7 persen); Uni Eropa (-3,3 persen);
Perancis (-4,7 persen); Jerman (-0,4 persen); Mesir (-7,5
persen); Irlandia (-8,3 persen); Portugal (-5,0 persen);
Jepang (-10 persen); Inggris (-8,2 persen) dan Kanada (-3
persen). Sementara kondisi fiskal emerging market relatif
lebih aman. Defisit fiskal emerging market diperkirakan 1,9
persen; Asia 2,9 persen; China 1,3 persen; dan India lebih
buruk pada level 9,5 persen (International Monetary Fund/
IMF, 2012).
4. Selama tahun 2012, negara-negara pasar berkembang
(emerging market) yang selama ini menjadi penopang
pemulihan ekonomi global turut tertarik dalam perlambatan
pertumbuhan ekonomi. Tekanan tersebut terutama muncul
dari perlambatan ekspor dan impor serta kecenderungan
penurunan aliran dana asing. Pertumbuhan ekonomi yang
rendah dan ketidakpastian negara-negara maju berpengaruh
signifikan terhadap kinerja ekonomi negara emerging
market dan negara berkembang melalui jalur perdagangan
dan keuangan. Proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia
diperkirakan belum pulih sepenuhnya hingga tahun 2015
dan kondisi ini sejalan dengan ekonomi di negara-negara
maju. Adapun negara berkembang pertumbuhannya akan
lebih cepat dibandingkan ekonomi di negara maju yang
diperkirakan pada tahun 2014 terjadi pemulihan.
Proyeksi Pertumbuhan Perekonomian Dunia
Negara
Pertumbuhan Ekonomi (%)
Coountry
2007 2008 2009 2010 2011 2012 a) 2013 a) 2014 b) 2015 b)
Dunia 5.4 2.8 -0.6 5.3 3.9 2.3 2.6 2.9 3.2 Dunia
Negara Maju 2.8 0 -3.6 3.2 1.6 1.2 1.4 1.6 1.8 Negara Maju
Negara Berkembang 8.7 6 2.8 7.5 6.2 5.1 5.6 6.1 6.6 Negara Berkembang
Indonesia 6.3 6 4.6 6.2 6.5 6.1 6.3 6.5 6.7 Indonesia
Keterangan :
a) Proyeksi World Bank (Oktober 2012)
b) Proyeksi Tim (Oktober 2012)
Sumber: IMF, BPS, dan World Bank (2012)
5. Penguatan peranan perekonomian internal menjadi
salah satu upaya negara-negara emerging market untuk
menahan perlambatan pertumbuhan ekonomi. Dari
empat negara dengan jumlah penduduk tersebar, tiga
diantaranya merupakan negara emerging market sehingga
ketersediaan likuiditas dan ketidakmampuan membayar
utang (insolvency). Upaya mengangkat UE dari kubangan
krisis telah banyak dilakukan oleh pemimpin di negara
pengguna Euro tersebut. Pada pertemuan European Council
di Brussels per 29 Juni 2012 dirumuskan berbagai langkah
untuk mengatasi krisis dan meningkatkan tata kelola di
UE.
3. Defisit fiskal dunia negara maju diproyeksi sekitar 5,9
persen dari Produk Domestik Bruto/PDB hingga akhir 2012
sedangkan pada 2013 sekitar 4,9 persen. Proyeksi fiskal
negara-negara maju pada 2012 adalah sebagai berikut:
Amerika Serikat (-8,7 persen); Uni Eropa (-3,3 persen);
Perancis (-4,7 persen); Jerman (-0,4 persen); Mesir (-7,5
persen); Irlandia (-8,3 persen); Portugal (-5,0 persen);
Jepang (-10 persen); Inggris (-8,2 persen) dan Kanada (-3
persen). Sementara kondisi fiskal emerging market relatif
lebih aman. Defisit fiskal emerging market diperkirakan 1,9
persen; Asia 2,9 persen; China 1,3 persen; dan India lebih
buruk pada level 9,5 persen (International Monetary Fund/
IMF, 2012).
4. Selama tahun 2012, negara-negara pasar berkembang
(emerging market) yang selama ini menjadi penopang
pemulihan ekonomi global turut tertarik dalam perlambatan
pertumbuhan ekonomi. Tekanan tersebut terutama muncul
dari perlambatan ekspor dan impor serta kecenderungan
penurunan aliran dana asing. Pertumbuhan ekonomi yang
rendah dan ketidakpastian negara-negara maju berpengaruh
signifikan terhadap kinerja ekonomi negara emerging
market dan negara berkembang melalui jalur perdagangan
dan keuangan. Proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia
diperkirakan belum pulih sepenuhnya hingga tahun 2015
dan kondisi ini sejalan dengan ekonomi di negara-negara
maju. Adapun negara berkembang pertumbuhannya akan
lebih cepat dibandingkan ekonomi di negara maju yang
diperkirakan pada tahun 2014 terjadi pemulihan.
Proyeksi Pertumbuhan Perekonomian Dunia
Keterangan :
a) Proyeksi World Bank (Oktober 2012)
b) Proyeksi Tim (Oktober 2012)
Sumber: IMF, BPS, dan World Bank (2012)
5. Penguatan peranan perekonomian internal menjadi
salah satu upaya negara-negara emerging market untuk
menahan perlambatan pertumbuhan ekonomi. Dari
empat negara dengan jumlah penduduk tersebar, tiga
diantaranya merupakan negara emerging market sehingga
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
323Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
322Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
323Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
322
memungkinkan untuk memacu sektor konsumsi domestik.
China berpenduduk 1,354 miliar; India 1,214 miliar; Amerika
Serikat 317,6 juta dan Indonesia 233 juta (World Economic
Forum, 2012). Sayangnya, upaya tersebut tidak sepenuhnya
berhasil karena besarnya integrasi ekspor dalam struktur
PDB negara-negara emerging market (kecuali Indonesia).
6. Sejak krisis keuangan global, yang diikuti dengan krisis utang
di Eropa permintaan ekspor dari negara-negara emerging
market menurun signifikan. Kinerja ekspor tertekan semakin
dalam karena penurunan harga komoditas internasional.
Jika dirangkum dalam satu kalimat singkat, pertumbuhan
ekonomi Indonesia pada 5 (lima) tahun ke depan merupakan
“representasi kontribusi konsumsi domestik dan sektor non-
tradeable”. Tanpa menihilkan kontribusi sektor-sektor lain dalam
perekonomian, wajah pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam
beberapa tahun ini sangat dicirikan oleh kedua sektor tersebut.
Jika sisi penggunaan yang dilihat, maka yang tampak adalah
dominasi kontribusi sektor konsumsi dalam perekonomian.
Sementara jika sisi lapangan usaha yang diamati, yang terlihat
adalah pertumbuhan sektor non-tradeable yang begitu
menonjol atas sektor tradeable.
Pada 2013 diperkirakan kinerja perekonomian Indonesia tidak
banyak mengalami peningkatan dari tahun 2012. Pada 2013
diduga terjadi guncangan pada sektor riil akibat kebijakan
pemerintah meningkatkan harga TDL. Hal ini tentu saja akan
berpengaruh terhadap PDB. Pertumbuhan ekonomi tahun 2013
diproyeksikan berada pada kisaran 6,2 – 6,4 persen. Angka ini
hampir sama jika dibandingkan dengan perkiraan pertumbuhan
hingga akhir tahun ini yang kemungkinan mencapai 6,3
persen.
Dilihat dari distribusi PDB penggunaan pada beberapa tahun
ke depan relatif akan sama seperti beberapa tahun sebelumnya
dimana perekonomian akan ditopang oleh besarnya porsi
konsumsi rumah tangga. Setidaknya dalam empat tahun
terakhir sektor konsumsi rumah tangga telah menyumbang
PDB lebih dari 55 persen, yaitu sebesar 63,5 persen (2007),
60,6 persen (2008), 58,7 persen (2009), 56,7 persen (2010),
dan 54,8 persen pada triwulan III 2012.
Pada Tabel 1 menunjukkan proyeksi pertumbuhan ekonomi
lima tahun ke depan. Proyeksi pertumbuhan ini merujuk pada
perhitungan data historis (nilai rata-rata dan koefisien variasi),
kapasitas pertumbuhan maksimum, dan estimasi data terakhir
(2012 masih menggunakan estimasi sangat sementara). PDB
yang digunakan untuk menghitung pertumbuhan adalah PDB
Harga Konstan, disebabkan dunia usaha masih mendasarkan
proyeksi pendapatan berdasarkan pertumbuhan ekonomi
(PDB Harga Konstan) yang dipublikasikan pemerintah. Selain
itu proyeksi pertumbuhan ini juga bedasarkan pada beberapa
asumsi dasar terkait dengan perekonomian makro Indonesia.
memungkinkan untuk memacu sektor konsumsi domestik.
China berpenduduk 1,354 miliar; India 1,214 miliar; Amerika
Serikat 317,6 juta dan Indonesia 233 juta (World Economic
Forum, 2012). Sayangnya, upaya tersebut tidak sepenuhnya
berhasil karena besarnya integrasi ekspor dalam struktur
PDB negara-negara emerging market (kecuali Indonesia).
6. Sejak krisis keuangan global, yang diikuti dengan krisis utang
di Eropa permintaan ekspor dari negara-negara emerging
market menurun signifikan. Kinerja ekspor tertekan semakin
dalam karena penurunan harga komoditas internasional.
Jika dirangkum dalam satu kalimat singkat, pertumbuhan
ekonomi Indonesia pada 5 (lima) tahun ke depan merupakan
“representasi kontribusi konsumsi domestik dan sektor non-
tradeable”. Tanpa menihilkan kontribusi sektor-sektor lain dalam
perekonomian, wajah pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam
beberapa tahun ini sangat dicirikan oleh kedua sektor tersebut.
Jika sisi penggunaan yang dilihat, maka yang tampak adalah
dominasi kontribusi sektor konsumsi dalam perekonomian.
Sementara jika sisi lapangan usaha yang diamati, yang terlihat
adalah pertumbuhan sektor non-tradeable yang begitu
menonjol atas sektor tradeable.
Pada 2013 diperkirakan kinerja perekonomian Indonesia tidak
banyak mengalami peningkatan dari tahun 2012. Pada 2013
diduga terjadi guncangan pada sektor riil akibat kebijakan
pemerintah meningkatkan harga TDL. Hal ini tentu saja akan
berpengaruh terhadap PDB. Pertumbuhan ekonomi tahun 2013
diproyeksikan berada pada kisaran 6,2 – 6,4 persen. Angka ini
hampir sama jika dibandingkan dengan perkiraan pertumbuhan
hingga akhir tahun ini yang kemungkinan mencapai 6,3
persen.
Dilihat dari distribusi PDB penggunaan pada beberapa tahun
ke depan relatif akan sama seperti beberapa tahun sebelumnya
dimana perekonomian akan ditopang oleh besarnya porsi
konsumsi rumah tangga. Setidaknya dalam empat tahun
terakhir sektor konsumsi rumah tangga telah menyumbang
PDB lebih dari 55 persen, yaitu sebesar 63,5 persen (2007),
60,6 persen (2008), 58,7 persen (2009), 56,7 persen (2010),
dan 54,8 persen pada triwulan III 2012.
Pada Tabel 1 menunjukkan proyeksi pertumbuhan ekonomi
lima tahun ke depan. Proyeksi pertumbuhan ini merujuk pada
perhitungan data historis (nilai rata-rata dan koefisien variasi),
kapasitas pertumbuhan maksimum, dan estimasi data terakhir
(2012 masih menggunakan estimasi sangat sementara). PDB
yang digunakan untuk menghitung pertumbuhan adalah PDB
Harga Konstan, disebabkan dunia usaha masih mendasarkan
proyeksi pendapatan berdasarkan pertumbuhan ekonomi
(PDB Harga Konstan) yang dipublikasikan pemerintah. Selain
itu proyeksi pertumbuhan ini juga bedasarkan pada beberapa
asumsi dasar terkait dengan perekonomian makro Indonesia.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
323Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
322
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
323Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
322
Pada tahun 2013-2014 kinerja perekonomian domestik
diperkirakan masih akan terganggu oleh instabilitas eksternal
dan internal diantaranya krisis AS dan UE yang belum pulih serta
kondisi internal seperti dampak peningkatan TDL dan gejolak
politik menjelang pemilu 2014. Kinerja perekonomian domestik
diperkirakan mulai stabil dan tumbuh pesat pada 2014, karena
diasumsikan telah terjadi pemulihan krisis Uni Eropa dan AS.
Sebenernya tanda-tanda pemulihan ekonomi dunia telah sudah
mulai terlihat sejak 2012. Pemulihan ini terutama disebabkan
oleh intervensi pemerintah di berbagai negara yang telah (i)
mendorong sisi permintaan dan (ii) mengurangi ketidakpastian
dan terjadinya resiko sistemik pada pasar keuangan. Oleh
sebab itu pertumbuhan ekonomi nergara berkembang seperti
Indonesia tidak menurun tanpa kendali.
Meskipun pemulihan telah terjadi, perekonomian global masih
menghadapi tantangan dalam lima tahun ke depan, yaitu: (i)
utang negara maju yang meningkat sejalan dengan upaya
peningkatan stimulus fiskal; (ii) tingkat pengangguran yang
tinggi di Negara-negara maju; (iii) ketidakpastian harga minyak
di pasar dunia.
Proyeksi indikator Ekonomi Makro 5 (Lima) tahun Ke depan (persen)
Proyeksi indikator Ekonomi Makro 2012-2015
Proyeksi Indikator Ekonomi Makro 2012-2015
indikator Ekonomi 2012 2013 2014 2015 indikator Ekonomi
PertumbuhanEkonomi 6.3* 6.2-6.4* 6.5-6.7* 6.7-6.9* PertumbuhanEkonomi
Inflasi (%) 4.4* 4.4-4.8* 4.3-4.6* 4.2-4.5* Inflasi (%)
NilaiTukar (Rp/USD) 9.200* 9.300-9.500* 9.200-9.400* 9.300-9.500* NilaiTukar (Rp/USD)
*) Proyeksi Tim Peneliti (2012)
Gubernur Bank Indonesia pada acara tahun perbankan 2012,
optimis perekonomian nasional di tahun 2013 akan tumbuh
6,3% — 6,7%.Kuatnya permintaan domestik yang tercermin
dari dominannya porsi konsumsi rumah tangga dalam struktur
PDB Indonesia membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia
akan terus membaik hingga tahun-tahun mendatang. Namun
sebenarnya jika meletakkan pertumbuhan ekonomi pada sektor
konsumsi jelas bukan pilihan yang bijak dalam jangka panjang,
terutama jika tujuannya adalah mewujudkan pertumbuhan
ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan. Hakikatnya,
untuk bisa mengkonsumsi maka suatu perekonomian harus
berproduksi terlebih dahulu. Jika sektor konsumsi yang terus
meningkat tanpa diiringi oleh produksi yang meningkat secara
proporsional, maka yang terjadi adalah gelembung. Ekonomi
tumbuh namun keropos di dalamnya. Idealnya selama 5 tahun
ke depan pertumbuhan konsumsi domestik harus diiringi
dengan peningkatan produksi barang dan jasa, terutama dari
sektor manufaktur.
Pada tahun 2013-2014 kinerja perekonomian domestik
diperkirakan masih akan terganggu oleh instabilitas eksternal
dan internal diantaranya krisis AS dan UE yang belum pulih serta
kondisi internal seperti dampak peningkatan TDL dan gejolak
politik menjelang pemilu 2014. Kinerja perekonomian domestik
diperkirakan mulai stabil dan tumbuh pesat pada 2014, karena
diasumsikan telah terjadi pemulihan krisis Uni Eropa dan AS.
Sebenernya tanda-tanda pemulihan ekonomi dunia telah sudah
mulai terlihat sejak 2012. Pemulihan ini terutama disebabkan
oleh intervensi pemerintah di berbagai negara yang telah (i)
mendorong sisi permintaan dan (ii) mengurangi ketidakpastian
dan terjadinya resiko sistemik pada pasar keuangan. Oleh
sebab itu pertumbuhan ekonomi nergara berkembang seperti
Indonesia tidak menurun tanpa kendali.
Meskipun pemulihan telah terjadi, perekonomian global masih
menghadapi tantangan dalam lima tahun ke depan, yaitu: (i)
utang negara maju yang meningkat sejalan dengan upaya
peningkatan stimulus fiskal; (ii) tingkat pengangguran yang
tinggi di Negara-negara maju; (iii) ketidakpastian harga minyak
di pasar dunia.
Proyeksi indikator Ekonomi Makro 5 (Lima) tahun Ke depan (persen)
*) Proyeksi Tim Peneliti (2012)
Gubernur Bank Indonesia pada acara tahun perbankan 2012,
optimis perekonomian nasional di tahun 2013 akan tumbuh
6,3% — 6,7%.Kuatnya permintaan domestik yang tercermin
dari dominannya porsi konsumsi rumah tangga dalam struktur
PDB Indonesia membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia
akan terus membaik hingga tahun-tahun mendatang. Namun
sebenarnya jika meletakkan pertumbuhan ekonomi pada sektor
konsumsi jelas bukan pilihan yang bijak dalam jangka panjang,
terutama jika tujuannya adalah mewujudkan pertumbuhan
ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan. Hakikatnya,
untuk bisa mengkonsumsi maka suatu perekonomian harus
berproduksi terlebih dahulu. Jika sektor konsumsi yang terus
meningkat tanpa diiringi oleh produksi yang meningkat secara
proporsional, maka yang terjadi adalah gelembung. Ekonomi
tumbuh namun keropos di dalamnya. Idealnya selama 5 tahun
ke depan pertumbuhan konsumsi domestik harus diiringi
dengan peningkatan produksi barang dan jasa, terutama dari
sektor manufaktur.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
325Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
324Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
325Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
324
Sementara itu, jika dilihat dari struktur lapangan usahanya, pada
2013-2017 pertumbuhan tetap akan ditopang oleh sektor non-
tradeable, dengan pertumbuhan tertinggi kemungkinan besar
tetap pada sektor pengangkutan dan komunikasi serta sektor
perdagangan, hotel dan restoran. Sektor industri manufaktur
juga diproyeksikan akan mengalami pertumbuhan yang semakin
tinggi namun belum dapat menjadi leading sektor.
Sektor pengangkutan dan komunikasi selama 2007 hingga
triwulan III 2012 selalu mengalami pertumbuhan tertinggi, yaitu
sebesar 14,0 persen (2007), 16,6 persen (2008), 15,5 persen
(2009), 13,5 persen (2010), 10.7 persen (2011) dan 10.4 persen
(Tw III 2012). Seiring dengan pertumbuhannya yang dominan,
sektor ini juga semakin meningkat dalam kontribusinya terhadap
perekonomian. Sayangnya, pertumbuhan sektor non-tradeable
tidak akan banyak berimplikasi pada penyerapan tenaga kerja.
Padahal tingkat pengangguran saat ini masih cukup tinggi dan
memerlukan pertumbuhan ekonomi yang adaptif terhadap
penyerapan tenaga kerja.
Dengan bertumpunya perekonomian pada sektor konsumsi -dari
sisi penggunaan- dan sektor non-tradeable-dari sisi lapangan
usaha- membuat harapan untuk mencapai pertumbuhan
ekonomi yang lebih berkualitas akan sulit direalisasikan.
Pertumbuhan ekonomi yang dicapai pada beberapa tahun ke
depan tetap akan menyisakan persoalan pengangguran dan
kemiskinan yang tidak ringan. Terlebih jika badai krisis global
tidak cukup mampu dibendung oleh strategi pemerintah
dalam menanggulangi krisis, baik melalui penyusunan Crisis
Management protocol (CMP), penyediaan Bond Stabilization
Framework (BSF), pengalokasian dana mitigasi krisis di APBN,
maupun berbagai kebijakan lain. Oleh karena itu, tantangan
terberat pertumbuhan ekonomi ke depan adalah menggeser
proporsi kontribusi sektor konsumsi dengan investasi, serta
mengimbangi pertumbuhan sektor non-tradeable dengan
tradeable.
Kekuatan, kelemahan, peluang dan Ancaman bank bjb
Kekuatan /Strength Kelemahan/Weakness
1. Kinerja Bank bjb yang terus meningkat selama 5 tahun terakhir
2. Peringkat Bank bjb di tingkat nasional yang berada pada peringkat 12
dengan nilai aset mencapai Rp 65,11 T
1. Kinerja Bank bjb yang terus meningkat selama 5 tahun terakhir
2. Peringkat Bankbjb di tingkat nasional yang berada pada peringkat 12
dengan nilai aset mencapai Rp 65,11 T
1. Struktur kredit masih terkonsentrasi pada sektor konsumtif (70%)
sisanya kredit modal kerja 24 % dan kredit investasi 4%
2. Pertumbuhan DPK Tabungan lambat (4%) dibandingkan dengan Giro
(43%) dan Deposito (43%).
1. Struktur kredit masih terkonsentrasi pada sektor konsumtif (70%)
sisanya kredit modal kerja 24 % dan kredit investasi 4%
2. Pertumbuhan DPK Tabungan lambat (4%) dibandingkan dengan Giro
(43%) dan Deposito (43%).
Sementara itu, jika dilihat dari struktur lapangan usahanya, pada
2013-2017 pertumbuhan tetap akan ditopang oleh sektor non-
tradeable, dengan pertumbuhan tertinggi kemungkinan besar
tetap pada sektor pengangkutan dan komunikasi serta sektor
perdagangan, hotel dan restoran. Sektor industri manufaktur
juga diproyeksikan akan mengalami pertumbuhan yang semakin
tinggi namun belum dapat menjadi leading sektor.
Sektor pengangkutan dan komunikasi selama 2007 hingga
triwulan III 2012 selalu mengalami pertumbuhan tertinggi, yaitu
sebesar 14,0 persen (2007), 16,6 persen (2008), 15,5 persen
(2009), 13,5 persen (2010), 10.7 persen (2011) dan 10.4 persen
(Tw III 2012). Seiring dengan pertumbuhannya yang dominan,
sektor ini juga semakin meningkat dalam kontribusinya terhadap
perekonomian. Sayangnya, pertumbuhan sektor non-tradeable
tidak akan banyak berimplikasi pada penyerapan tenaga kerja.
Padahal tingkat pengangguran saat ini masih cukup tinggi dan
memerlukan pertumbuhan ekonomi yang adaptif terhadap
penyerapan tenaga kerja.
Dengan bertumpunya perekonomian pada sektor konsumsi -dari
sisi penggunaan- dan sektor non-tradeable-dari sisi lapangan
usaha- membuat harapan untuk mencapai pertumbuhan
ekonomi yang lebih berkualitas akan sulit direalisasikan.
Pertumbuhan ekonomi yang dicapai pada beberapa tahun ke
depan tetap akan menyisakan persoalan pengangguran dan
kemiskinan yang tidak ringan. Terlebih jika badai krisis global
tidak cukup mampu dibendung oleh strategi pemerintah
dalam menanggulangi krisis, baik melalui penyusunan Crisis
Management protocol (CMP), penyediaan Bond Stabilization
Framework (BSF), pengalokasian dana mitigasi krisis di APBN,
maupun berbagai kebijakan lain. Oleh karena itu, tantangan
terberat pertumbuhan ekonomi ke depan adalah menggeser
proporsi kontribusi sektor konsumsi dengan investasi, serta
mengimbangi pertumbuhan sektor non-tradeable dengan
tradeable.
Kekuatan, kelemahan, peluang dan Ancaman bank bjb
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
325Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
324
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
325Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
324
Peluang /Opportunity Ancaman/Threat
1. Eksposur terhadap risiko global secara langsung diperkirakan hanya
bersifat moderat atau bahkan kecil.
2. Inflasi di Indonesia cenderung moderat
3. Baru sekitar 17 persen penduduk Indonesia yang mengakses
perbankan untuk memperoleh pinjaman dari bank.
4. Pertumbuhan kelas menengah yang meningkat tajam dan mencapai
lebih dari 45 juta orang.
5. Program MP3EI yang dicanangkan pemerintah yang akan banyak
menfokuskan pada pembangunan infrastruktur.
1. Eksposur terhadap risiko global secara langsung diperkirakan hanya
bersifat moderat atau bahkan kecil.
2. Inflasi di Indonesia cenderung moderat
3. Baru sekitar 17 persen penduduk Indonesia yang mengakses
perbankan untuk memperoleh pinjaman dari bank.
4. Pertumbuhan kelas menengah yang meningkat tajam dan mencapai
lebih dari 45 juta orang.
5. Program MP3EI yang dicanangkan pemerintah yang akan banyak
menfokuskan pada pembangunan infrastruktur.
1. Neraca perdagangan yang terus mengalami defisit.
2. Pelemahan permintaan luar negeri dan harga komoditas,
3. Utang luar negeri swasta yang meningkat.
4. Kualitaskreditpadasektorriiltersebutakanm engalamipenurunanakibat
krisis global
5. Perkembanganneracapembayaran Indonesia selama
5 tahunterakhirmenunjukkanpergerakan yang
fluktuatifdenganpenyebab yang berbeda-beda.
6. Postur APBN sebagian besar tersandera oleh anggaran-anggaran rutin
sehingga ruang gerak fiskal yang notabene sebagai stimulus fiskal
menjadi hampir tidak ada.
1. Neraca perdagangan yang terus mengalami defisit.
2. Pelemahan permintaan luar negeri dan harga komoditas,
3. Utang luar negeri swasta yang meningkat.
4. Kualitaskreditpadasektorriiltersebutakanm engalamipenurunanakibat
krisis global
5. Perkembanganneracapembayaran Indonesia selama
5 tahunterakhirmenunjukkanpergerakan yang
fluktuatifdenganpenyebab yang berbeda-beda.
6. Postur APBN sebagian besar tersandera oleh anggaran-anggaran rutin
sehingga ruang gerak fiskal yang notabene sebagai stimulus fiskal
menjadi hampir tidak ada.
1. Memperluas jaringan ke wilayah-wilayah yang belum
terlayani bank bjb dengan memperhatikan sektor-sektor
produktif yang potensial di setiap kabupaten/kota (Strategi
SO).
2. Menjaga pelayanan bagi nasabah lama dengan
meningkatkan daya tarik produk, seperti prosedur
kredit sederhana, suku bunga terjangkau, kecepatan
pelayanan, dan produk yang adaptif dengan kebutuhan
nasabah(Strategi SO).
3. Memperkuat ketahanan, efisiensi, daya saing dan
peranannya dalam intermediasi dengan perluasan akses
masyarakat ke layanan jasa perbankan yang selama ini
kurang terlayani dan lebih terjangkau melalui ‘Program
Financial Inclusion/keuangan inklusif’ (Strategi WO).
4. Meningkatkan kredit produktif bagi UMKM minimal 20%
sesuai anjuran Bank Indonesia, untuk mendapatkan insentif
dalam pembukaan jaringan kantor bank (Strategi WO).
5. Berhati-hati dalam menyalurkan kredit dan selalu memantau
perkembangan kredit yang telah disalurkan pada sektor-
sektor yang diperkirakan rentan terhadap krisis ekonomi
global , sektor-sektor komoditas ekspor dan sektor yang
bubble yaitu properti dan otomotif (Strategi ST).
6. Mencermati neraca keuangan dunia usaha secara lebih
hati-hati untuk memitigasi risiko NPL tinggi (Strategi WT).
7. Mengembangkan kebijakan dalam menetapkan suku
bunga yang lebih flexible, sehingga mampu menghadapi
persaingan penetapan suku bunga bank lain dan
meningkatkan fee-based income (Strategi WT).
1. Memperluas jaringan ke wilayah-wilayah yang belum
terlayani bank bjb dengan memperhatikan sektor-sektor
produktif yang potensial di setiap kabupaten/kota (Strategi
SO).
2. Menjaga pelayanan bagi nasabah lama dengan meningkatkan
daya tarik produk, seperti prosedur kredit sederhana, suku
bunga terjangkau, kecepatan pelayanan, dan produk yang
adaptif dengan kebutuhan nasabah(Strategi SO).
3. Memperkuat ketahanan, efisiensi, daya saing dan
peranannya dalam intermediasi dengan perluasan akses
masyarakat ke layanan jasa perbankan yang selama ini
kurang terlayani dan lebih terjangkau melalui ‘Program
Financial Inclusion/keuangan inklusif’ (Strategi WO).
4. Meningkatkan kredit produktif bagi UMKM minimal 20%
sesuai anjuran Bank Indonesia, untuk mendapatkan insentif
dalam pembukaan jaringan kantor bank (Strategi WO).
5. Berhati-hati dalam menyalurkan kredit dan selalu memantau
perkembangan kredit yang telah disalurkan pada sektor-
sektor yang diperkirakan rentan terhadap krisis ekonomi
global , sektor-sektor komoditas ekspor dan sektor yang
bubble yaitu properti dan otomotif (Strategi ST).
6. Mencermati neraca keuangan dunia usaha secara lebih
hati-hati untuk memitigasi risiko NPL tinggi (Strategi WT).
7. Mengembangkan kebijakan dalam menetapkan suku
bunga yang lebih flexible, sehingga mampu menghadapi
persaingan penetapan suku bunga bank lain dan
meningkatkan fee-based income (Strategi WT).
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
327Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
326Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
327Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
326
Langkah-Langkah Penerapan Strategi
Strategi/Strategy 2013 2014 2015
1 a. Memperluas jaringan ke wilayah-wilayah yang belum terlayani bank bjb dengan memperhatikan sektor-sektor produktif yang potensial di setiap kabupaten /kota
a. Memperluas jaringan ke wilayah-wilayah yang belum terlayani bank bjb dengan memperhatikan sektor-sektor produktif yang potensial di
setiap kabupaten /kota
a. Pilih kabupaten /kota dengan kegiatan ekspor dan impor tinggi se Indonesia dengan urutan DKI , Kaltim, Kepulauan Riau, Papua, Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (bab V)
b. Dari butir 1 perhatikan industri potensi yang dapat dibiayai oleh bank bjb di provinsi-provinsi tersebut (bab VII).
c. Pertimbangkan kredit UMKM yang tumbuh disetiap provinsi dengan urutan (1) sektor perdagangan besar dan eceran, (2) sektor jasa , adapun urutan (3) bergantian antara industri dan pertanian (bab VI).
d. Promosi ke daerah-daerah yang memiliki nilai Ekspor Impor tertinggi untuk menjaring calon nasabah perseorangan maupun perusahaan
a. Pilih kabupaten /kota dengan kegiatan ekspor dan impor tinggi se Indonesia dengan urutan DKI , Kaltim, Kepulauan Riau, Papua, Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (bab V)
b. Dari butir 1 perhatikan industri potensi yang dapat dibiayai oleh bank bjb di provinsi-provinsi tersebut (bab VII).
c. Pertimbangkan kredit UMKM yang tumbuh disetiap provinsi dengan urutan (1) sektor perdagangan besar dan eceran, (2) sektor jasa , adapun urutan (3) bergantian antara industri dan pertanian (bab VI).
d. Promosi ke daerah-daerah yang memiliki nilai Ekspor Impor tertinggi untuk menjaring calon nasabah perseorangan maupun perusahaan
a. Mempersiapkan pembukaan kantor cabang/kc pembantu dari hasil analisis situasi di tahun 2013 setelah diperoleh (1) Alternatif lokasi untuk perluasan jaringan, (2) Gambaran industri potensial yang dapat dibiayai di masing-masing provinsi atau kabupaten –kota
b. Mengembangkan kerjasama untuk dapat memfasilitasi kegiatan ekspor impor
c. Melakukan event-event di kabupaten /kota yang aktivitas ekspor-impornya rendah-sedang dengan memperhatikan potensi daerah (bab VII)
a. Mempersiapkan pembukaan kantor cabang/kc pembantu dari hasil analisis situasi di tahun 2013 setelah diperoleh (1) Alternatif lokasi untuk perluasan jaringan, (2) Gambaran industri potensial yang dapat dibiayai di masing-masing provinsi atau kabupaten –kota
b. Mengembangkan kerjasama untuk dapat memfasilitasi kegiatan ekspor impor
c. Melakukan event-event di kabupaten /kota yang aktivitas ekspor-impornya rendah-sedang dengan memperhatikan potensi daerah (bab VII)
a. Pembukaan kantor-kantor cabang /kcp di lokasi-lokasi terpilih
b. Melakukan langkah-langkah seperti di tahun 2013 untuk Provinsi /kabupaten-kota lainnya
a. Pembukaan kantor-kantor cabang /kcp di lokasi-lokasi terpilih
b. Melakukan langkah-langkah seperti di tahun 2013 untuk Provinsi /kabupaten-kota lainnya
2 a. Memperkuat ketahanan, efisiensi, daya saing dan peranannya dalam intermediasi dengan perluasan akses masyarakat ke layanan jasa perbankan yang selama ini kurang terlayani dan lebih terjangkau melalui ‘Program Financial Inclusion /keuangan inklusif’
a. Memperkuat ketahanan, efisiensi, daya saing dan peranannya dalam intermediasi dengan perluasan akses masyarakat ke layanan jasa perbankan yang selama ini kurang terlayani dan lebih terjangkau melalui ‘Program Financial Inclusion /keuangan inklusif’
a. Identifikasi provinsi-provinsi di Indonesia Timur sebagai Program Financial Inclusion bank bjb.
b. Manfaatkan peluang pembiayaan program MP3EI untuk infrastruktur di Indonesia Timur untuk Brand Image bank bjb.
a. Identifikasi provinsi-provinsi di Indonesia Timur sebagai Program Financial Inclusion bank bjb.
b. Manfaatkan peluang pembiayaan program MP3EI untuk infrastruktur di Indonesia Timur untuk Brand Image bank bjb.
a. Persiapan dan pelaksanaan Program Financial Inclusion bank bjb di kota /kabupaten terpilih di Indonesia Timur tahap I
b. Persiapan dan pelaksanaan Pembiayaan Program MP3EI di Indonesia Timur
a. Persiapan dan pelaksanaan Program Financial Inclusion bank bjb di kota /kabupaten terpilih di Indonesia Timur tahap I
b. Persiapan dan pelaksanaan Pembiayaan Program MP3EI di Indonesia Timur
a. Melanjutkan Program Financial Inclusion bank bjb di kota /kabupaten lainnya di Indonesia Timur tahap II
b. Lanjutan Pembiayaan Program MP3EI di Indonesia Timur
a. Melanjutkan Program Financial Inclusion bank bjb di kota /kabupaten lainnya di Indonesia Timur tahap II
b. Lanjutan Pembiayaan Program MP3EI di Indonesia Timur
Langkah-Langkah Penerapan Strategi
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
327Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
326
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
327Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
326
Strategi/Strategy 2013 2014 2015
3 a. Meningkatkan kredit produktif bagi UMKM minimal 20% sesuai anjuran Bank Indonesia, untuk mendapatkan insentif dalam pembukaan jaringan kantor bank
a. Meningkatkan kredit produktif bagi UMKM minimal 20% sesuai anjuran Bank Indonesia, untuk mendapatkan insentif dalam pembukaan jaringan kantor bank
a. Menyiapkan produk pembiayaan UMKM yang kompetitif dari sisi tingkat suku bunga, jangka waktu, kecepatan proses pengajuan kredit, dan kemudahan persyaratan pengajuan kredit.
b. Membuat data base UMKM di lokasi kantor cabang atau kantor cabang pembantu di kabupaten /kota bekerja sama PT untuk mengetahui omset, tahun berdiri dan prospek.
c. Melakukan ekstensifikasi dan intensifikasi kredit dengan menindaklanjuti hasil data base serta bantuan teknis bagi UMKM agar terus berkembang dan meningkatkan kreditnya.
d. Membina wirausaha pemula/ mahasiswa di seluruh kantor cabang bank bjb yang berikutnya dapat dijadikan prospek.
e. Melakukan pengembangan desa melalui program CSR untuk menjaring UMKM potensial yang ada
a. Menyiapkan produk pembiayaan UMKM yang kompetitif dari sisi tingkat suku bunga, jangka waktu, kecepatan proses pengajuan kredit, dan kemudahan persyaratan pengajuan kredit.
b. Membuat data base UMKM di lokasi kantor cabang atau kantor cabang pembantu di kabupaten /kota bekerja sama PT untuk mengetahui omset, tahun berdiri dan prospek.
c. Melakukan ekstensifikasi dan intensifikasi kredit dengan menindaklanjuti hasil data base serta bantuan teknis bagi UMKM agar terus berkembang dan meningkatkan kreditnya.
d. Membina wirausaha pemula/ mahasiswa di seluruh kantor cabang bank bjb yang berikutnya dapat dijadikan prospek.
e. Melakukan pengembangan desa melalui program CSR untuk menjaring UMKM potensial yang ada
a. Melanjutkan program ekstensifikasi dan intensfikasi kredit dengan menindaklanjuti hasil data base serta bantuan teknis bagi UMKM agar terus berkembang dan meningkatkan kreditnya.
b. Memperluas pembinaan wirausaha pemula/ mahasiswa di seluruh kantor cabang bank bjb yang berikutnya dapat dijadikan prospek.
c. Memperluas program pengembangan desa melalui program CSR untuk menjaring UMKM potensial yang ada
d. Mengikutsertakan UMKM binaan ke pameran-pameran baik lokal, nasional maupun international dan peningkatan kapasitas dengan mengikuti pelatihan-pelatihan untuk meningkatan produktivitas
a. Melanjutkan program ekstensifikasi dan intensfikasi kredit dengan menindaklanjuti hasil data base serta bantuan teknis bagi UMKM agar terus berkembang dan meningkatkan kreditnya.
b. Memperluas pembinaan wirausaha pemula/ mahasiswa di seluruh kantor cabang bank bjb yang berikutnya dapat dijadikan prospek.
c. Memperluas program pengembangan desa melalui program CSR untuk menjaring UMKM potensial yang ada
d. Mengikutsertakan UMKM binaan ke pameran-pameran baik lokal, nasional maupun international dan peningkatan kapasitas dengan mengikuti pelatihan-pelatihan untuk meningkatan produktivitas
a. Melakukan UMKM Award binaan Bank bjb untuk mendorong peningkatan daya saing baik bagi binaan maupun calon binaan sehingga tertarik bermitra dengan bank bjb.
b. Mengevaluasi program-program yang dijalankan sejak tahun 2013 untuk melakukan perbaikan-perbaikan dan terus memperluas dengan penyempurnaan
a. Melakukan UMKM Award binaan Bank bjb untuk mendorong peningkatan daya saing baik bagi binaan maupun calon binaan sehingga tertarik bermitra dengan bank bjb.
b. Mengevaluasi program-program yang dijalankan sejak tahun 2013 untuk melakukan perbaikan-perbaikan dan terus memperluas dengan penyempurnaan.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
329Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
328Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
329Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
328
Strategi/Strategy 2013 2014 2015
4 a. Berhati-hati dalam menyalurkan kredit dan selalu memantau perkembangan kredit yang telah disalurkan pada sektor-sektor yang diperkirakan rentan terhadap krisis ekonomi global , sektor-sektor komoditas ekspor dan sektor yang bubble yaitu property dan otomotif
a. Berhati-hati dalam menyalurkan kredit dan selalu memantau perkembangan kredit yang telah disalurkan pada sektor-sektor yang diperkirakan rentan terhadap krisis ekonomi global , sektor-sektor komoditas ekspor dan sektor yang bubble yaitu property dan otomotif
a. Hindari sektor-sektor yang tingkat kreditnya terus meningkat dan NPLnya tinggi disetiap provinsi (bab VI).
b. Antisipasi terhadap perkembangan krisis global dan sektor-sektor yang terkena dampak langsung
c. Identifikasi usaha yang akan tumbuh memasuki Asean Community 2015.
a. Hindari sektor-sektor yang tingkat kreditnya terus meningkat dan NPLnya tinggi disetiap provinsi (bab VI).
b. Antisipasi terhadap perkembangan krisis global dan sektor-sektor yang terkena dampak langsung
c. Identifikasi usaha yang akan tumbuh memasuki Asean Community 2015.
a. Melakukan evaluasi terhadap kesiapan, kinerja dan produktivitas debitur bank bjb menghadapi AEC 2015 untuk berjaga-jaga pemberian kredit lanjutan atau pemberhentian karena risiko tinggi.
b. Mencari peluang-peluang untuk menjadi mitra bisnis di negara Asean
a. Melakukan evaluasi terhadap kesiapan, kinerja dan produktivitas debitur bank bjb menghadapi AEC 2015 untuk berjaga-jaga pemberian kredit lanjutan atau pemberhentian karena risiko tinggi.
b. Mencari peluang-peluang untuk menjadi mitra bisnis di negara Asean
a. Menindaklanjuti kerjasama-kerjasama dengan perusahaan-perusahaan di tingkat Asean
b. Mempersiapkan perluasan jaringan pelayanan ke negara-negara Asean.
a. Menindaklanjuti kerjasama-kerjasama dengan perusahaan-perusahaan di tingkat Asean
b. Mempersiapkan perluasan jaringan pelayanan ke negara-negara Asean.
5 Mencermati neraca keuangan dunia usaha secara lebih hati-hati untuk memitigasi risiko NPL tinggi.
Mencermati neraca keuangan dunia usaha secara lebih hati-hati untuk memitigasi risiko NPL tinggi.
6 Menjaga pelayanan bagi nasabah lama dengan meningkatkan daya tarik produk, seperti prosedur kredit sederhana, suku bunga terjangkau, kecepatan pelayanan, dan produk yang adaptif dengan kebutuhan nasabah.
Menjaga pelayanan bagi nasabah lama dengan meningkatkan daya tarik produk, seperti prosedur kredit sederhana, suku bunga terjangkau, kecepatan pelayanan, dan produk yang adaptif dengan kebutuhan nasabah.
a. Bank perlu secara efektif menerapkan kebijakan membina hubungan baik dengan nasabah lama tanpa mengurangi syarat standard kelayakan usaha yang rasional.
b. Merancang kegiatan untuk mengapresiasi nasabah loyal berdasarkan segmentasi usaha (besar, sedang, kecil) dan kinerja terukur atas perkembangan usahanya setelah bermitra dengan bjb
a. Bank perlu secara efektif menerapkan kebijakan membina hubungan baik dengan nasabah lama tanpa mengurangi syarat standard kelayakan usaha yang rasional.
b. Merancang kegiatan untuk mengapresiasi nasabah loyal berdasarkan segmentasi usaha (besar, sedang, kecil) dan kinerja terukur atas perkembangan usahanya setelah bermitra dengan bjb
a. Melakukan apresiasi/pemberian perhargaan terhadap nasabah loyal.
b. Menjaga profesionalisme pegawai dalam menganalisis kelayakan usaha, mengingat pelayanan pada nasabah lama juga dapat menyebabkan pegawai bank cenderung kurang sensitif terhadap penilaian kelayakan usaha.
a. Melakukan apresiasi/pemberian perhargaan terhadap nasabah loyal.
b. Menjaga profesionalisme pegawai dalam menganalisis kelayakan usaha, mengingat pelayanan pada nasabah lama juga dapat menyebabkan pegawai bank cenderung kurang sensitif terhadap penilaian kelayakan usaha.
a. Menjadikan kegiatan apresiasi terhadap nasabah loyal sebagai bagian dari branding bjb.
b. Fleksibilitas plafon kredit perlu dipertimbangkan untuk diperluas guna melayani kebutuhan modal bagi usaha nasabah lama yang sudah mengalami kemajuan yang disebabkan oleh perkembangan ekonomi di wilayah kerja bjb dan oleh hasil binaan bjb.
c. Biaya transaksi melayani nasabah yang berpengalaman lama untuk keperluan kredit yang melebihi plafon di bjb akan jauh lebih murah dibandingkan dengan biaya transaksi melayani nasabah baru.
a. Menjadikan kegiatan apresiasi terhadap nasabah loyal sebagai bagian dari branding bjb.
b. Fleksibilitas plafon kredit perlu dipertimbangkan untuk diperluas guna melayani kebutuhan modal bagi usaha nasabah lama yang sudah mengalami kemajuan yang disebabkan oleh perkembangan ekonomi di wilayah kerja bjb dan oleh hasil binaan bjb.
c. Biaya transaksi melayani nasabah yang berpengalaman lama untuk keperluan kredit yang melebihi plafon di bjb akan jauh lebih murah dibandingkan dengan biaya transaksi melayani nasabah baru.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
329Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
328
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
329Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
328
Strategi/Strategy 2013 2014 2015
7 Mengembangkan kebijakan dalam menetapkan suku bunga yang lebih flexible, sehingga mampu menghadapi persaingan penetapan suku bunga bank lain dan meningkatkan fee-based income.
Mengembangkan kebijakan dalam menetapkan suku bunga yang lebih flexible, sehingga mampu menghadapi persaingan penetapan suku bunga bank lain dan meningkatkan fee-based income.
a. Mengingat dalam beberapa tahun ke depan BI (dan OJK) masih akan dihadapkan pada relatif mahalnya suku bunga kredit di Indonesia, maka orientasi kebijakan Pemerintah akan lebih terfokus ke harga dana, selain aspek aksesibilitas/inklusi keuangan.
b. Bank bjb perlu mulai merancang skim kredit yang lebih fleksibel dengan perkembangan kebijakan BI dan semakin ketatnya persaingan dengan bank lain.
c. Menyusun langkah-langkah untuk memperbaiki struktur dana (terutama DPK) yang lebih adaptif dengan perubahan kebijakan suku bunga BI (misal BI Rate, SBI, PUAB, dll.)
d. Merancang layanan berbasis teknologi informasi bagi nasabah, terutama sms banking, mobile banking, ATM on line.
e. Seiring meningkatnya penggunaan gadget di Indonesia, perlu mulai merancang aplikasi layanan nasabah yang kompartibel dengan HP, PC tablet, Laptop, dan dengan sistem operasi yang umum digunakan seperti android, blackberry, apple, symbian, dll.
a. Mengingat dalam beberapa tahun ke depan BI (dan OJK) masih akan dihadapkan pada relatif mahalnya suku bunga kredit di Indonesia, maka orientasi kebijakan Pemerintah akan lebih terfokus ke harga dana, selain aspek aksesibilitas/inklusi keuangan.
b. Bank bjb perlu mulai merancang skim kredit yang lebih fleksibel dengan perkembangan kebijakan BI dan semakin ketatnya persaingan dengan bank lain.
c. Menyusun langkah-langkah untuk memperbaiki struktur dana (terutama DPK) yang lebih adaptif dengan perubahan kebijakan suku bunga BI (misal BI Rate, SBI, PUAB, dll.)
d. Merancang layanan berbasis teknologi informasi bagi nasabah, terutama sms banking, mobile banking, ATM on line.
e. Seiring meningkatnya penggunaan gadget di Indonesia, perlu mulai merancang aplikasi layanan nasabah yang kompartibel dengan HP, PC tablet, Laptop, dan dengan sistem operasi
a. Meningkatkan proporsionalitas DPK antara simpanan berupa giro, tabungan, dan deposito.
b. Memulai layanan aplikasi berbasis teknologi informasi yang kompartibel dengan gadget (HP, tablet, balckberry, dll) nasabah.
c. Edukasi/sosialisasi layanan mobile banking, seperti untuk membeli pulsa, bayar tagihan listrik, cek saldo, dll.
a. Meningkatkan proporsionalitas DPK antara simpanan berupa giro, tabungan, dan deposito.
b. Memulai layanan aplikasi berbasis teknologi informasi yang kompartibel dengan gadget (HP, tablet, balckberry, dll) nasabah.
c. Edukasi/sosialisasi layanan mobile banking, seperti untuk membeli pulsa, bayar tagihan listrik, cek saldo, dll.
a. Menjaga proporsionalitas penyaluran kredit berjangka pendek, sedang, dan panjang sesuai dengan struktur dana yang ada.
b. Untuk meningkatkan fee-based income dan memenangkan persaingan layanan nasabah, perlu pemberian insentif/hadiah tertentu bagi nasabah yang menggunakan layanan mobile banking.
a. Menjaga proporsionalitas penyaluran kredit berjangka pendek, sedang, dan panjang sesuai dengan struktur dana yang ada.
b. Untuk meningkatkan fee-based income dan memenangkan persaingan layanan nasabah, perlu pemberian insentif/hadiah tertentu bagi nasabah yang menggunakan layanan mobile banking.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
PBLaporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
330
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
331Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
PB
Data Perusahaan
Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
333Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
332Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
333Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
332
Warga Negara Indonesia. Saat ini berusia 51 tahun.
Lahir di Bandung tahun 1961. Menyelesaikan pendidikan Pasca Sarjana Program Magister Manajemen di bidang Manajemen Keuangan dari Universitas Padjadjaran, Bandung pada tahun 2003.
Menjabat sebagai Komisaris Utama bank bjb sejak tahun 2011. Jabatan lain yang pernah atau sedang dipegang antara lain:- Direktur Utama bank bjb (2007-2011);- Direktur Kredit bank bjb (2006-2007);- Direktur Dana dan Jasa bank bjb (2005-2006);- Pemimpin Divisi Tresuri bank bjb (2005-2006);- Pemimpin bank bjb Cabang Khusus Jakarta (2003-2005);- Pemimpin bank bjb Cabang Serang (2002-2003).
Indonesian citizen, age 51
Born in Bandung in 1961. Master of Management in Finance Management from Padjajaran University, Bandung in 2003.
Serves as President Commissioner of bankbjb since 2011. Previous positions held:- President Director bank bjb (2007- 2011);- Director of Loans bank bjb (2006 2007);- Director of Funding and Services bank bjb (2005-2006);- Head of Treasury Division bank bjb
(2005- 2006);- Head of bank bjb Main Branch in Jakarta (2003-2005);- Head of bank bjb, Serang Branch (2002-2003).
Agus RuswendiKomisaris Utama President Commissioner
Profil Dewan KomisarisBoard of Commissioner Profile
Warga Negara Indonesia. Saat ini berusia 58 tahun.
Lahir di Boyolali tahun 1954. Menyelesaikan pendidikan Pasca Sarjana di bidang Perencanaan Wilayah dan Kota dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1990.
Menjabat sebagai Komisaris bank bjb sejak tahun 2009. Jabatan lain yang pernah atau sedang dipegang antara lain:- Sekretaris Daerah Provinsi Banten (2008 – Sekarang);- Plt. Sekretaris Daerah Provinsi Banten (2008);- Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Banten (2008);- Kepala Dinas Pendapatan Provinsi Banten (2006-2008);- Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Daeran Provinsi Banten (2001-2006).
Indonesian citizen, age 58.
Born in Boyolali in 1954. Holds a Master’sDegree in Urban and Regional Planningfrom Bandung Institute of Technology in1990.
Serves as Commissioner of bank bjb since2009. Other positions previously orcurrently held:- Secretary of Banten Province (2008 – Present);- Acting Secretary of the Province of Banten (2008);- Head of Finance and Asset Management Agency Banten Province (2008);- Head of Revenues Services Office Province of Banten (2006-2008);- Head of Capital Investment Coordination Board Province of Banten (2001-2006).
MuhadiKomisaris Commissioner
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
333Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
332
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
333Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
332
Warga Negara Indonesia. Saat ini berusia 57 tahun.
Lahir di Solo tahun 1955. Menyelesaikan pendidikan Pasca Sarjana di bidang Akuntansi dari Universitas Indonesia tahun 2010.
Menjabat sebagai Komisaris Independen bank bjb sejak tahun 2007. Jabatan lain yang pernah atau sedang dipegang antara lain:- Dosen IBS - LPPI Jakarta (2010 - Sekarang)- Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (2006 – Sekarang);- Director, Senior Manajer di Ernst and Young (2002-2007);- Anggota Tim Pengkajian Asosiasi Emiten Indonesia (2000-2006);- Anggota Tim Pewawancara Fit and Proper Test (New Entry) pada Bank Indonesia;- Direktur Bank Muamalat Indonesia (1996-1999);- Group Head Line of Business PT Bank Bukopin (1995-1997);- Kepala Urusan Pengawasan (Internal Audit) PT Bank Bukopin;- Pemimpin Cabang Bukopin Banda Aceh (1992-1993).
Indonesia citizen, age 57
Born in Solo in 1955. Holds Master’s degree in Accounting from the University of Indonesia in 2010.
Serves as Independent Commissioner of bank bjb since 2007. Others positions previously or currently held :- Lecturer of IBS - LPPI Jakarta (2010 - Present)- Lecturer at Faculty of Economic, University of Indonesia (2006 – Present);- Director, Senior Manajer at Ernst and Young (2002-2007);- Assessment team members Emiten Association Indonesia (2000-2006);- Member of team interview Fit and Proper Test (New Entry) at Bank Indonesia;- Director of Bank Muamalat Indonesia (1996-1999);- Group Head Line of Business PT Bank Bukopin (1995-1997);- Head of Oversight (Internal Audit) of PT Bank Bukopin;- Branch Manager of Bukopin Banda Aceh (1992-1993).
Achmad BarabaKomisaris Independen
Independent Commissioner
Warga Negara Indonesia. Saat ini berusia 47 tahun.
Lahir di Sukoharto tahun 1966. Menyelesaikan pendidikan Diploma IV di bidang Akuntansi dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) pada tahun 1994.
Menjabat sebagai Komisaris Independen bank bjb sejak tahun 2009. Jabatan yang pernah atau sedang dipegang antara lain:- Komisaris Independen PT Adhi Karya (Persero) Tbk (2006-2008);- Ketua Komite Audit PT Adhi Karya (Persero) Tbk (2006-2008);- Komite Audit PT Semen Gresik (Persero) Tbk (2006-2007);- Kepala Audit Internal Mabes PMI (2004-2006).
Indonesia citizen, age 47.
Born in Sukoharjo 1966. Holds Diploma IV in Accounting from State Accounting Collage (STAN) in 1994.
Serves as Independent commissionary of bank bjb since 2009. Others position previously or currently held:- Independent Commissioner of PT Adhi Karya (Persero) Tbk (2006-2008);- Chairman of Audit Commitee of PT Adhi Karya (Persero) Tbk (2006-2008);- Audit Commitee of PT Semen Gresik (Persero) Tbk (2006-2007);- Chairman of Internal Audit of Mabes PMI (2004-2006).
Klemi SubiyantoroKomisaris Independen
Independent Commissioner
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
335Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
334Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
335Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
334
Warga Negara Indonesia. Saat ini berusia 60 tahun.
Lahir di Garut tahun 1952. Menyelesaikan pendidikan Doktoral di bidang Administrasi Negara dari Universitas Garut pada tahun 2000.
Menjabat sebagai Komisaris bank bjb sejak tahun 2011. Jabatan lain yang pernah atau sedang dipegang antara lain:- Komisaris Utama PT Citra Bangun Selaras (BUMD) (2010-2011);- Kepala Dinas Pendapatan & Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bandung (2007-2010);- Kepala Badan Administrasi Keuangan Daerah Kabupaten Bandung (2001-2007).
Indonesia citizen, age 60.
Born in Garut in 1952. Holds Doctoral in bidang Administrasi Negara from Garut University in 2000.
Serves as Commissioner of bank bjb since2011. Other positions previously orcurrently held:- President Commissioner of PT Citra Bangun Selaras (BUMD) (2010-2011);- Head of Financial Management & Revenues Bandung (2007-2010);- Head of Finance Municipal Government Bandung (2001-2007).
Yayat SutaryatKomisaris IndependenIndependent Commissioner
Warga Negara Indonesia. Saat ini berusia 57 tahun.Lahir di Jakarta tahun 1955. Menyelesaikan pendidikan Pasca Sarjana bidang Manajemen/Bisnis Internasional dari Georgia State University, Atlanta, Amerika Serikat pada tahun 1990.Menjabat sebagai Komisaris sejak tanggal 27 September 2012.Jabatan lain yang pernah di pegang antara lain:- Direktur Utama PT Pesona Prima Utama
(Oktober 2011-sekarang)- Direktur Utama PT Asian Hybrid Seed
Technologies Indonesia (Januari-Desember 2010)
- Penasehat Senior Bank Negara Indonesia (Agustus 2010-Dsember 2010)
- Pemimpin Divisi Jaringan dan Layanan Bank Negara Indonesia (Mei 2009-Juli 2010).
Warga Negara Indonesia. Saat ini berusia 57 tahun.Lahir di Jakarta tahun 1955. Menyelesaikan pendidikan Pasca Sarjana bidang Manajemen/Bisnis Internasional dari Georgia State University, Atlanta, Amerika Serikat pada tahun 1990.Menjabat sebagai Komisaris sejak tanggal 27 September 2012.Jabatan lain yang pernah di pegang antara lain:- Direktur Utama PT Pesona Prima Utama
(Oktober 2011-sekarang)- Direktur Utama PT Asian Hybrid Seed
Technologies Indonesia (Januari-Desember 2010)
- Penasehat Senior Bank Negara Indonesia (Agustus 2010-Dsember 2010)
- Pemimpin Divisi Jaringan dan Layanan Bank Negara Indonesia (Mei 2009-Juli 2010).
Rudhyanto MoodutoKomisaris Independen Independent Commissioner
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
335Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
334
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
335Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
334
Profil DireksiBoard of Director Profile
Warga Negara Indonesia. Saat ini berusia 54 tahun.
Lahir di Blitar tahun 1958. Menyelesaikan pendidikan MBA (Master of Business Administration) di bidang Corporate & International Finance dari Universitas Of Oregon, Amerika Serikat pada tahun 1995.
Menjabat sebagai Direktur Utama bank bjb sejak tahun 2011. Jabatan lain yang pernah dipegang antara lain:- Direktur Tresuri & International PT Bank BNI,Tbk. (2008-2010);- Direktur UKM & Syariah PT Bank BNI, Tbk (2005-2006);- Direktur Manajemen Risiko PT Bank BNI, Tbk.(2003-2005);- Executive Vice President Corporate Banking, PT Bank Mandiri, Tbk. (2001 2002).
Warga Negara Indonesia. Saat ini berusia 53 tahun.
Lahir di Jakarta tahun 1959. Menyelesaikan pendidikan Pasca Sarjana di bidang Notaris dari Universitas Padjadjaran, Bandung tahun 1994.
Menjabat sebagai Direktur bank bjb sejak tahun 2011. Jabatan lain yang pernah dipegang antara lain:- Pemimpin Divisi Mikro bank bjb (2010 - 2011);- Pemimpin Divisi Kepatuhan dan Hukum bank bjb (2009 - 2010);- Pemimpin Divisi Dana & Jasa bank bjb (2007 - 2009);- Pemimpin Divisi Teknologi Informasi bank bjb (2005 - 2007).
Indonesia citizen, age 54.
Born in Blitar in 1958. Holds an BA (Masterof Business Administration) in Corporate &International Finance from the UniversityofOregon, USA in 1995.
Serves as President Director of bank bjbsince 2011. Other positions previouslyheld:- Director of Treasury & International PT Bank BNI, Tbk. (2008-2010);- Director of SME & Sharia PT Bank BNI, Tbk. (2005-2006);- Director of Risk Management PT Bank BNI, Tbk.(2003-2005);- Executive Vice President Corporate Banking, PT Bank Mandiri, Tbk. (2001- 2002).
Indonesia citizen, age 53.
Born in Jakarta in 1959. Master’s Degreein Law from Padjajaran University,Bandungin 1994
Serves as Director of bank bjb since 2011.Other positions previously held:- Head of Micro Division bank bjb (2010 - 2011);- Head of Legal & Compliance Division bank
bjb (2009 - 2010);- Head of Funding & Services Division bank
bjb (2007 - 2009);- Head of Informat ion Technology
Divisionbank bjb (2005 - 2007).
Bien SubiantoroDirektur Utama
President Director
Arie YuliantoDirektur Konsumer
Managing Director – Consumer
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
337Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
336Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
337Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
336
Warga Negara Indonesia. Saat ini berusia 51 tahun.
Lahir di Sukabumi tahun 1961. Menyelesaikan pendidikan Pasca Sarjana di bidang Manajemen Keuangan dari Universitas Padjadjaran pada tahun 2004.
Menjabat sebagai Direktur bank bjb sejak tahun 2007. Jabatan lain yang pernah dipegang antara lain:- Pemimpin Divisi Umum bank bjb (2006 2007);- Pemimpin bank bjb Cabang Khusus Jakarta (Februari 2006 - September 2006); - Pemimpin bank bjb Cabang Serang (2003-2006);- Pemimpin bank bjb Cabang Soreang (2000 - 2003).
Warga Negara Indonesia. Saat ini berusia 43 tahun.
Lahir di Garut tahun 1969. Menyelesaikan pendidikan Doktor di bidang Ekonomi dari Universitas Padjadjaran, Bandung pada tahun 2006.Menjabat sebagai Direktur bank bjb sejak tahun 2011. Jabatan lain yang pernah dipegang antara lain:- Pemimpin Divisi Perencanaan Strategis bank bjb (2010 - 2011) ;- Ketua Program Management Office (2009 - 2010);- Pemimpin bank bjb Cabang Cianjur (Januari 2009 - Desember 2009);- Pemimpin bank bjb Cabang Palabuhan Ratu (2008 - 2009).
Indonesian citizen, age 51
Born in Sukabumi in 1961. Master’sDegree in Financial Management fromPadjajaran University, Bandung in 2004.
Serves as Director of bank bjb since 2007.Other positions previously held:- Head of the General Administration
Division bank bjb (2006-2007);- Head of bank bjb Main Branch Jakarta (Februari 2006 - September 2006); - Head of bank bjb Serang Branch (2003-2006);- Head of Bank bjb Soreang Branch (2000 - 2003).
Indonesian citizen, age 43
Born in Garut in 1969. Holds a PhD inEconomics from Padjajaran University,Bandung in 2006.
Serves as Director of bjb bank since 2011.Other positions previously held:- Head of Strategic Planning Division (2010- 2011) ;- Head of Management Office Program (2009 - 2010);- Head of bank bjb, Cianjur Branch (Januari 2009 - Desember 2009);- Head of bank bjb, Palabuhan Ratu Branch
(2008 – 2009).
Entis KushendarDirektur Tresuri & Internasional Manag ing D i re c to r – Trea su r y & International
Zaenal AripinDirektur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Managing Director – Compliance and Risk Management
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
337Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
336
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
337Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
336
Warga Negara Indonesia. Saat ini berusia 47 tahun.
Lahir di Sumedang tahun 1965. Menjabat sebagai Direktur Komersial pada tanggal 13 Oktober 2011. Menyelesaikan pendidikan S-3 di Universitas Padjadjaran, Bandung pada tahun 2010.
Jabatan lain yang pernah di pegang antara lain: - Pemimpin Divisi Audit Internal bank bjb
(Okt 2011)- Pemimpin Divisi Manajemen Risiko bank
bjb (September 2010-Juli 2011)- Pemimpin Divisi Perencanaan dan
Pengembangan bank bjb (November 2009- September 2010)
- Pemimpin Divisi Kredit Retail dan Konsumer bank bjb (Januari 2009 - November 2009)
Warga Negara Indonesia. Saat ini berusia 49 tahun.
Lahir di Karawang tahun 1963. Menjabat sebagai Direktur Operasi pada tanggal 25 Juli 2012. Menyelesaikan pendidikan S-3 di Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung pada tahun 2011.
Jabatan lain yang pernah di pegang antara lain: - Pemimpin Divisi Korporasi dan Komersial
bank bjb ( Juli 2012)- Pemimpin Divisi Mikro bank bjb
(November 2011)- Manager Operasional Cabang Utama
bank bjb (April 2011)- Ketua YKP bank bjb (Maret 2011).
Warga Negara Indonesia. Saat ini berusia 47 tahun.
Lahir di Sumedang tahun 1965. Menjabat sebagai Direktur Komersial pada tanggal 13 Oktober 2011. Menyelesaikan pendidikan S-3 di Universitas Padjadjaran, Bandung pada tahun 2010.
Jabatan lain yang pernah di pegang antara lain: - Pemimpin Divisi Audit Internal bank bjb
(Okt 2011)- Pemimpin Divisi Manajemen Risiko bank
bjb (September 2010-Juli 2011)- Pemimpin Divisi Perencanaan dan
Pengembangan bank bjb (November 2009- September 2010)
- Pemimpin Divisi Kredit Retail dan Konsumer bank bjb (Januari 2009 - November 2009)
Warga Negara Indonesia. Saat ini berusia 49 tahun.
Lahir di Karawang tahun 1963. Menjabat sebagai Direktur Operasi pada tanggal 25 Juli 2012. Menyelesaikan pendidikan S-3 di Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung pada tahun 2011.
Jabatan lain yang pernah di pegang antara lain: - Head of Corporate and Commercial
Division bank bjb ( Juli 2012)- Head of Micro Division bank bjb
(November 2011)- Operational Manager Main Branch bank
bjb (April 2011)- YKP Chief bank bjb (Maret 2011).
Acu KusnandarDirektur Komersial
Managing Director – Commercial
Djamal MuslimDirektur Operasi
Managing Director – Operation
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
339Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
338Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
339Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
338
Profil Pemimpin Divisi bank bjbHead Division bank bjb Profile
AGUS JAJAT MASOEM
Tempat/Tahun LahirPlace/Year of Birth
Klaten/Tahun 1963 Klaten/Year 1963
Umur Age 49 Tahun 49 Year
Jabatan Position
Pemimpin Divisi Manajemen Risiko, Juli 2012 Head Of Risk Management Division, July 2012
Awal Karir di bank bjbEarly Career in the bjb bank
1 September 1988 September 1, 1988
Pendidikan/TahunEducation/Year
S1 STIE Dharma Agung Bandung/2011 S1 STIE Dharma Agung Bandung/2011
Pelatihan selama 2012Training during 2012
Anti-Money Laundering & CounterterrorismFinancing Conference
Anti-Money Laundering & CounterterrorismFinancing Conference
ADANG A. KUNANDAR
Tempat/Tahun LahirPlace/Year of Birth
Bandung/Tahun 1964 Bandung/Year 1964
Umur Age 48 Tahun 48 Year
Jabatan Position
Pemimpin Divisi Jaringan & Layanan, Desember 2012 Head of Network & Services Division, December 2012
Awal Karir di bank bjbEarly Career in the bjb bank
01 April 1989 April 1, 1989
Pendidikan/TahunEducation/Year
S2 Manajemen Keuangan Universitas Padjadjaran Bandung, 2009
S2 Finance University of Padjadjaran Bandung, 2009
Pelatihan selama 2012Training during 2012
Pelatihan Growing Brand Value Through Creative, Low Budget Strategies
Training Growing Brand Value Through Creative, Low Budget Strategies
AGUS RISWANTO
Tempat/Tahun LahirPlace/Year of Birth
Bandung/Tahun 1961 Bandung/Year 1961
Umur Age 51 Tahun 51 Years
Jabatan Position
Pemimpin Divisi Keuangan & Akuntansi Head of Accounting & Financial Division
Awal Karir di bank bjbEarly Career in the bjb bank
01 Juli 1981 July 1, 1981
Pendidikan/TahunEducation/Year
S1 Ekonomi Universitas Islam Nusantara (UNINUS), 1989
S1 Economy University of Islam Nusantara (UNINUS), 1989
Pelatihan selama 2012Training during 2012
Refreshment Program Sertifikasi Manajemen Risiko Risk Management Sertification Refreshment Program
ALI FAJAR SALEH
Tempat/Tahun LahirPlace/Year of Birth
Bandung/Tahun 1968 Bandung/Year 1968
Umur Age 44 Tahun 44 Year
Jabatan Position
Pemimpin Divisi Kepatuhan & Hukum,Januari 2012
Head of Compliance & the Law Division, January 2012
Awal Karir di bank bjbEarly Career in the bjb bank
01 Juni 1996 June 1, 1996
Pendidikan/TahunEducation/Year
S2 Universitas Padjadjaran Bandung, 2007 S2 University of Padjadjaran, Bandung, 2007
Pelatihan selama 2012Training during 2012
Seminar Publik : The Secret Of SuperiorCommercial Negotiator
Public Workshop : The Secret Of SuperiorCommercial Negotiator
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
339Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
338
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
339Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
338
WAWAN INDRAWAN
Tempat/Tahun LahirPlace/Year of Birth
Rangkasbitung/Tahun 1965 Rangkasbitung / Year 1965
Umur Age 47 Tahun 47 Years
Jabatan Position
Pemimpin Divisi Umum, Agustus 2011 Head of General Administration Division, August 2011
Awal Karir di bank bjbEarly Career in the bjb bank
1 Januari 1992 January 1, 1992
Pendidikan/TahunEducation/Year
S2 Manajemen Keuangan Universitas Mercu Buana, 2006
S2 Finance University of Mercua Buana,2006
Pelatihan selama 2012Training during 2012
Workshop Corporate Strategy Workshop Corporate Strategy
ANRE RASJIDIN PAMUNTJAK
Tempat/Tahun LahirPlace/Year of Birth
Bandung/Tahun 1971 Bandung/Year 1971
Umur Age 41 Tahun 45 Year
Jabatan Position
Pemimpin Unit Electronic Banking, Juli 2012 Head of Electronic Banking Unit, July 2012
Awal Karir di bank bjbEarly Career in the bjb bank
18 Juli 2012 July 18, 2012
Pendidikan/TahunEducation/Year
S1 Ekonomi Universitas Padjadjaran Bandung,1995
S1 Economy University of Padjadjaran, Bandung, 1995
AGUS SUPRIATNA
Tempat/Tahun LahirPlace/Year of Birth
Bandung /Tahun 1967 Bandung/Year 1967
Umur Age 41 Tahun 41 Year
Jabatan Position
Ketua Umum YKP bank bjb Ketua Umum Ykp Bank Jabar Banten
Awal Karir di bank bjbEarly Career in the bjb bank
18 Juli 2012 July 18, 2012
Pendidikan/TahunEducation/Year
S1 STIE YPKP Bandung S1 STIE YPKP Bandung
Pelatihan selama 2012Training during 2012
Workshop Corporate Strategy &Outbound Management
Workshop Corporate Strategy &Outbound Management
CECEP TRISNA
Tempat/Tahun LahirPlace/Year of Birth
Sumedang/Tahun 1967 Sumedang/Year 1967
Umur Age 45 Tahun 45 Year
Jabatan Position
Ketua YKP bank bjb Ketua YKP bank bjb
Awal Karir di bank bjbEarly Career in the bjb bank
1 Januari 1991 January 1, 1991
Pendidikan/TahunEducation/Year
S1 Ekonomi Universitas Padjadjaran Bandung,1990
S1 Economy University of Padjadjaran, Bandung,1990
Pelatihan selama 2012Training during 2012
Workshop Corporate Strategy & Outbound Management
Workshop Corporate Strategy & Outbound Management
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
341Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
340Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
341Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
340
DIDIT SUPRIYADI
Tempat/Tahun LahirPlace/Year of Birth
Bandung/Tahun 1968 Bandung/Year 1968
Umur Age 44 Tahun 44 Year
Jabatan Position
Pemimpin Divisi Credit Risk Reviewer Head of Credit Risk Reviewer Division
Awal Karir di bank bjbEarly Career in the bjb bank
1 Oktober 1991 October 1, 1991
Pendidikan/TahunEducation/Year
S2 Ekonomi Universitas Krisna Dwipayana,2000
S2 Economy University of Krisna Dwipayana/2000
Pelatihan selama 2012Training during 2012
Workshop Corporate Strategy &Outbound Management
Workshop Corporate Strategy &Outbound Management
WISNU WARDANA
Tempat/Tahun LahirPlace/Year of Birth
Surabaya/Tahun 1960 Surabaya/Year 1960
Umur Age 52 Tahun 52 Year
Jabatan Position
Pemimpin Divisi Teknologi Informasi, September 2011 Head Of Information & Technology Division, September 2011
Awal Karir di bank bjbEarly Career in the bjb bank
2 November 2012 November 2, 2012
Pendidikan/TahunEducation/Year
S2 Manajemen University of Cambridge/1991 S2 Management University of Cambridge/1991
Pelatihan selama 2012Training during 2012
Pelatihan Misys Customer Conference OPICS South KoreaWorkshop Change Process & Strategy bank bjb
Workshop Corporate Strategy & Outbound Management
Training Misys Customer Conference OPICS South Korea
Workshop on bank bjb Change Process & Strategy
Workshop on Corporate Strategy & Outbound Management
JAJA JARKASIH
Tempat/Tahun LahirPlace/Year of Birth
Kuningan/Tahun 1964 Kuningan/Year 1964
Umur Age 48 Tahun 48 Year
Jabatan Position
Pemimpin Divisi Change Management Office, Juli 2012
Head Of Change Management Office Division, July 2012
Awal Karir di bank bjbEarly Career in the bjb bank
1 Januari 1991 January 1, 1991
Pendidikan/TahunEducation/Year
S2 Ekonomi Universitas Padjadjaran Bandung/2004 S2 Economy University of Padjadjaran , Bandung/2004
Pelatihan selama 2012Training during 2012
Enlightment Program In Wealth Management Enlightment Program In Wealth Management
NIA KANIA
Tempat/Tahun LahirPlace/Year of Birth
Bandung/Tahun 1966 Bandung/Year 1966
Umur Age 46 Tahun 46 Year
Jabatan Position
Pemimpin Divisi Operasional, Desember 2012 Head Of Operational Division, December 2012
Awal Karir di bank bjbEarly Career in the bjb bank
1 Januari 1991 January 1, 1991
Pendidikan/TahunEducation/Year
S1 Ekonomi Universitas Padjadjaran Bandung, 1990
S1 Economy University of Padjadjaran, Bandung,1990
Pelatihan selama 2012Training during 2012
Enlightment Program In Wealth Management Enlightment Program In Wealth Management
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
341Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
340
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
341Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
340
RAHMAT
Tempat/Tahun LahirPlace/Year of Birth
Garut/Tahun 1961 Garut/Year 1961
Umur Age 51 Tahun 51 Year
Jabatan Position Pemimpin Divisi Pendidikan Dan Pelatihan, Juli 2012 Head of Educatioan & Training Division, July
2012
Awal Karir di bank bjbEarly Career in the bjb bank
1 Maret 1981 March 1, 1981
Pendidikan/TahunEducation/Year
S2 Hukum Universitas Padjadjaran Bandung/2004 S2 Law University of Padjadjaran, Bandung/2004
Pelatihan selama 2012Training during 2012
Workshop Corporate Strategy & Outbound Management
Workshop Corporate Strategy & Outbound Management
RUDY DHIAN DWIMAYA
Tempat/Tahun LahirPlace/Year of Birth
Pandeglang/Tahun 1963 Pandeglang/Year 1963
Umur Age 48 Tahun 48 Year
Jabatan Position
Pemimpin Divisi Perencanaan Strategis, Juli 2012 Head of Strategic Planning, July 2012
Awal Karir di bank bjbEarly Career in the bjb bank
1 April 1987 April 1, 1987
Pendidikan/TahunEducation/Year
S1 STIE Pasundan Bandung, 1997
S1 STIE Pasundan, Bandung,1997
Pelatihan selama 2012Training during 2012
Workshop Organization Development Certificate Program
Workshop Organization Development Certificate Program
TEDI SETIAWAN
Tempat/Tahun LahirPlace/Year of Birth
Bandung/Tahun 1966 Bandung/Year 1966
Umur Age 45 Tahun 45 Year
Jabatan Position
Pemimpin Divisi Dana & Jasa Konsumer, November 2012
Head of Fund & Consumer Division, November 2012
Awal Karir di bank bjbEarly Career in the bjb bank
1 Desember 1995 December 1, 1995
Pendidikan/TahunEducation/Year
S1 Universitas Parahyangan Bandung,1991
S1 University of Parahyangan, Bandung,1991
Pelatihan selama 2012Training during 2012
Mergers & Acquisitions Training : ExpertTechniques & Strategies
Mergers & Acquisitions Training : ExpertTechniques & Strategies
TOTO SUSANTO
Tempat/Tahun LahirPlace/Year of Birth
Kuningan/Tahun 1966 Kuningan/Year 1966
Umur Age 45 Tahun 45 Year
Jabatan Position
Pemimpin Divisi Audit Internal, Juli 2012 Head of Internal Audit, Juli 2012
Awal Karir di bank bjbEarly Career in the bjb bank
1 Januari 1991 January 1, 1991
Pendidikan/TahunEducation/Year
S1 Universitas Padjadjaran Bandung,1990
S1 University of Padjadjaran Bandung,1990
Pelatihan selama 2012Training during 2012
Asean Global Leadership Programme “Shaping Our Future In The New Global Economy”
Asean Global Leadership Programme “Shaping Our Future In The New Global Economy”
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
343Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
342Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
343Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
342
SRI ASRI WULANDARI
Tempat/Tahun LahirPlace/Year of Birth
Manado/Tahun 1970 Manado/Year 1970
Umur Age 41 Tahun 41 Year
Jabatan Position
Pemimpin Divisi Institutional Banking, Oktober 2011 Head Of Institutional Division, October 2011
Awal Karir di bank bjbEarly Career in the bjb bank
4 Oktober 2011 October 4, 2011
Pendidikan/TahunEducation/Year
S2 Manajemen Pemasaran Universitas Hassanudin Makassar, 2003
S2 Marketing Management University of Hassanudin, Makasar, 2003
Pelatihan selama 2011Training during 2011
Bara Risk Management CertificationRefreshment Program
Bara Risk Management CertificationRefreshment Program
M BARKAH SETYADI
Tempat/Tahun LahirPlace/Year of Birth
Jakarta/Tahun 1975 Jakarta/Year 1975
Umur Age 37 Tahun 37 Year
Jabatan Position
Pemimpin Unit Card Center, Juni 2012 Head of Card Center Unit, June 2012
Awal Karir di bank bjbEarly Career in the bjb bank
19 Agustus 2009 August 19, 2009
Pendidikan/TahunEducation/Year
S2 Universitas Persada Indonesia, 2002 S2 Universitas Persada Indonesia, 2002
Pelatihan selama 2012Training during 2012
Sertifikasi Manajemen Risiko Level 2 Sertifikasi Manajemen Risiko Level 2
BENI RISWANDI
Tempat/Tahun LahirPlace/Year of Birth
Bandung/Tahun 1968 Bandung/Year 1968
Umur Age 44 Tahun 44 Year
Jabatan Position
Pemimpin Divisi Mikro Head of Micro Division
Awal Karir di bank bjbEarly Career in the bjb bank
1 Agustus 1992 August 1, 1992
Pendidikan/TahunEducation/Year
S2 Universitas Padjadjaran Bandung,2009
S2 University of Padjadjaran, Bandung,2009
Pelatihan selama 2012Training during 2012
Workshop Corporate Strategy & Outbound Management
Workshop Corporate Strategy & Outbound Management
SOFI SURYASNIA
Tempat/Tahun LahirPlace/Year of Birth
Bandung/Tahun 1966 Bandung/Year 1966
Umur Age 46 Tahun 46 Year
Jabatan Position
Pemimpin Divisi Corporate Secretary, Desember 2012 Head Of Corporate Secretary Division, December 2012
Awal Karir di bank bjbEarly Career in the bjb bank
1 Juli 1989 Juy 1, 1989
Pendidikan/TahunEducation/Year
S2 Universitas Padjadjaran Bandung S2 University of Padjadjaran Bandung
Pelatihan selama 2012Training during 2012
Leadership Series Workshop Corporate Strategy Leadership Series Workshop Corporate Strategy
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
343Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
342
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
343Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
342
SYAMSU
Tempat/Tahun LahirPlace/Year of Birth
Sengkang/Tahun 1955 Sengkang/Year 1955
Umur Age 57 Tahun 57 Year
Jabatan Position
Pemimpin Divisi Internasional, November 2011
Head Of International Division, November 2011
Awal Karir di bank bjbEarly Career in the bjb bank
26 Agustus 2011 August 26, 2011
Pendidikan/TahunEducation/Year
S2 Administrasi Keuangan American University,1996
S2 Finance Administration, American University,1996
Pelatihan selama 2012Training during 2012
Enlightment Piagam Wealth Management Enlightment Piagam Wealth Management
FERMIYANTI
Tempat/Tahun LahirPlace/Year of Birth
Jakarta/Tahun 1963 Jakarta/Year 1963
Umur Age 49 Tahun 49 Year
Jabatan Position
Pemimpin Divisi KPR & Mortgage, Juni 2012
Pemimpin Divisi Card Center & Electronic Banking, Maret 2011
Head of Mortgage Division, June 2012Head Of Card Center & Electronic Banking
Division, Maret 2011
Awal Karir di bank bjbEarly Career in the bjb bank
22 Maret 2011 March 22, 2011
Pendidikan/TahunEducation/Year
S1 Institut Pertanian Bogor, 1988 S1 Institute of Agriculture Bogor/1988
Pelatihan selama 2012Training during 2012
Innovating Radical Competition Innovating Radical Competition
NENENG HAYATI
Tempat/Tahun LahirPlace/Year of Birth
Sumedang/Tahun 1964 Sumedang/Year 1964
Umur Age 48 Tahun 48 Year
Jabatan Position
Pemimpin Divisi Sumber Daya Manusia, September 2012
Head Of Human Resources Division, September 2012
Awal Karir di bank bjbEarly Career in the bjb bank
2 Januari 1991 January 2, 1991
Pendidikan/TahunEducation/Year
S1 STIE INABA Bandung S1 STIE INABA Bandung
Pelatihan selama 2012Training during 2012
Pelatihan Integrated Project Management Pelatihan Integrated Project Management
SUARTINI
Tempat/Tahun LahirPlace/Year of Birth
Bandung/Tahun 1968 Bandung/Year 1968
Umur Age 44 Tahun 44 Year
Jabatan Position
Pemimpin Divisi Kredit Konsumer, Desember 2012 Head Of Credit Consumer Division, December 2012
Awal Karir di bank bjbEarly Career in the bjb bank
1 Desember 1995 December 1, 1995
Pendidikan/TahunEducation/Year
S1Universitas Padjadjaran, Bandung S1Universitas Padjadjaran, Bandung
Pelatihan selama 2012Training during 2012
Pelatihan Integrated Project Management Pelatihan Integrated Project Management
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
345Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
344Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
345Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
344
FABIANUS SUDJATMOKO
Tempat/Tahun LahirPlace/Year of Birth
Muntilan/Tahun 1957 Muntilan/Year 1957
Umur Age 55 Tahun 55 Year
Jabatan Position
Pemimpin Divisi Treasury, November 2012 Head Of Treasury Division, November 2012
Awal Karir di bank bjbEarly Career in the bjb bank
2 Nopember 2012 November 2, 2012
Pendidikan/TahunEducation/Year
Pelatihan selama 2012Training during 2012
RUBYANA RAMDHAN
Tempat/Tahun LahirPlace/Year of Birth
Bandung/Tahun 19681 Bandung/Year 1961
Umur Age 51Tahun 51 Year
Jabatan Position
Ketua Tim Satuan Penyelamatan & Penyelesaian Head of Loans Collection and Recovery
Awal Karir di bank bjbEarly Career in the bjb bank
1 Desember 1983 December 1, 1983
Pendidikan/TahunEducation/Year
S1 Universitas Padjadjaran Bandung / 1985 S1 University of Padjadjaran Bandung/ 1985
Pelatihan selama 2012Training during 2012
Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko Risk Management Certified Refreshment
HARTA PURNAMA
Tempat/Tahun LahirPlace/Year of Birth
Bogor/Tahun 1961 Bogor/Year 1961
Umur Age 51 Tahun 51 Year
Jabatan Position
Pemimpin Divisi (Pindiv) Manajemen AnakPerusahaan, November 2012
Head Of Subsidiaries Management Division Division, November 2012
Awal Karir di bank bjbEarly Career in the bjb bank
2 Januari 1981 January 2, 2012
Pendidikan/TahunEducation/Year
S1 Universitas Ibnu Khaldun, Bogor S1 Universitas Ibnu Khaldun, Bogor
Pelatihan selama 2012Training during 2012
The Iia International Conference The Iia International Conference
HENDI ROCHENDI
Tempat/Tahun LahirPlace/Year of Birth
Bandung/Tahun 1961 Bandung/Year 1961
Umur Age 51 Tahun 51 Year
Jabatan Position
Pymt Pemimpin Divisi Korporasi & Komersial Head of Corporate and Commercial Division
Awal Karir di bank bjbEarly Career in the bjb bank
1 Desember 1980 December 1, 1980
Pendidikan/TahunEducation/Year
S1 Universitas Islam Nusantara Bandung , 2002 S1 Universitas Islam Nusantara Bandung , 2002
Pelatihan selama 2012Training during 2012
Pelatihan Training Of Trainer Pengembangan Budaya Layanan
Pelatihan Training Of Trainer Pengembangan Budaya Layanan
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
345Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
344
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
345Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
344
Apep Yulianto
Tempat/Tahun LahirPlace/Year of Birth
Bandung/Tahun 1965 Bandung/Year 1965
Umur Age 47 Tahun 47Year
Jabatan Position
Direktur Utama Dana Pensiun Direktur Utama Dana Pensiun
Awal Karir di bank bjbEarly Career in the bjb bank
1 Desember 1990 December 1, 1990
Pendidikan/TahunEducation/Year
S1 STIE INABA Bandung , 2009 S1 STIE INABA Bandung , 2009
Pelatihan selama 2012Training during 2012
Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko Risk Management Certified Refreshment
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
347Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
346Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
347Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
346
DIVISI TEKNOLOGI INFORMASI
Division of Information Technology
DIVISI JARINGAN & LAYANAN
Division of Network & Services
DIVISI UMUM Division of General
Administration
DIVISI OPERASIONAL Division of Operational
DIREKTUR KOMERSIAL Commercial
Managing Director
Acu Kusnandar
DIREKTUR KONSUMER Consumer
Managing Director
Arie Yulianto
DIREKTUR OPERASI Operations
Managing Director
Djamal Muslim
DIVISI KORPORASI & KOMERSIAL
Division of Corporate & Commercial Banking
DIVISI MIKRODivision of
Micro Banking
DIVISI CREDIT RISK REVIEWER
Division of Credit Risk Reviewer
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
(RUPS)General Meeting of Shareholders (GMS)
UNIT ELECTRONIC BANKING
Electronic Banking Unit
UNIT CARD CENTERCard Center Unit
SATUAN KERJA PENYELAMATAN &
PENYELESAIAN KREDIT
DIREKTUR UTAMA President Director
Bien Subiantoro
Struktur OrganisasiOrganization Structure
DIVISI KREDIT KONSUMERDivision of
Consumer Loans
DIVISI KPR & MORTGAGEDivision of
KPR & Mortgage
DIVISI DANA & JASA KONSUMER
Division of Fund & Consumer Service
Hendi Rochendi Suartini Wisnu Wardana
Adang Kusnandar
Wawan Indrawan
Nia Kania
Fermiyanti
Tedi Setiadi
Beni Riswandi
Didit Supriyadi
Rubyana Ramadhan
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
347Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
346
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
347Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
346
KOMITE AUDITAudit Committee
KOMITE REMUNERASI & NOMINASI
Remuneration & Nomination Committee
KOMITE PEMANTAU RISIKO
Risk Monitoring Committee
DIVISI CHANGE MANAGEMENT OFFICE
Division of Change Management Office
DIVISI INTERNAL AUDIT
Division of Internal Audit
DIVISI SEKRETARIS PERUSAHAAN
Division of Corporate Secretary
KANTOR WILAYAHRegion Office
KANTOR CABANGBranch Office
DIREKTUR TRESURI & INTERNATIONAL
Treasury & International Managing Director
Entis Kushendar
DIREKTUR KEPATUHAN & MANAJEMEN RISIKO
Compliance & Risk Management Managing Director
Zaenal Aripin
KOMITE EKSEKUTIF& RISK CAPITAL
Executive & Capital Committee
DIVISI KEPATUHAN & HUKUM
Division of Legal Compliance
DIVISI TRESURI Division of Treasury
DIVISI INTERNASIONAL Division of International
DIVISI MANAJEMEN RISIKO
Division of Risk Management
DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA
Division of Human Capital
DIVISI MANAJEMEN ANAK PERUSAHAAN
Division of SubsidiariesCompanies Management
DIVISI PENDIDIKAN & PELATIHAN
Division of Education & Training
DIVISI INSTITUSIONALPERBANKAN
Division of Intitutional Banking
DIVISI PERENCANAAN STRATEGIS
Division of Strategic Planning
DIVISI KEUANGAN & AKUNTANSI
Division of Finace & Accounting
DEWAN KOMISARISBoard of Commissioners
Fabianus Sujatmoko Ali Fajar Saleh jaja Jarkasih
Toto SusantoAgus Jajat Masoem
Neneng Hayati Sofi Suryasnia
Rahmat
Rudy Dhian Dwimaya
Syamsu
Harta Purnama
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
349Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
348Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
349Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
348
Jaringan KantorOffices Network
CABANG UTAMA BANDUNGMain Branch Office BANDUNGJl. Braga No.12BANDUNG - 40111Telp : 022-4236553 (15 saluran)Fax : 022-4206944, 4238344, 4231430, 4207017, 4222612, 4230919
KANTOR CABANG PEMBANTUSUB Branch Office
SUMBER SARIDepan Ruko SumbersariJl. Soekarno Hatta No. 101 BKota BandungTelp : 022-6121221Fax : 022-6121132
OTISTAJl. Otto Iskandardinata No. 315Kota BandungTelp : 022-4200114Fax : 022-4202588
JAMIKAJl. Jamika No. 21 AKota BandungTelp : 022-6022399Fax : 022-6022383
MOHAMAD TOHAJl. Mohamad Toha No. 131Kel. Cigereleng, Kec. Regol, Kota BandungTelp : 022-5208420Fax : 022-5207125
GEDUNG SATEJl. Cilamaya No. 5Kota BandungTelp : 022-4200980Fax : 022-84469366
KCP CIBADUYUTJl. Terusan Cibaduyut No. 33 CKabupaten BandungTelp : 022-5419051Fax : 022-5419051
KCP TAMAN KOPO INDAH (TKI)Ruko 1 B No. 37 A-B Jl. Taman Kopo Indah II, Kab. BandungTelp : 022-5409753, 5409628Fax : 022-5423753
KCP KOPOJl. Kopo No. 54Kec. Astanaanyar, Kota BandungTelp : 022-6075828, 6014121Fax : 022-6075757
KCP KEBON JATIJl. Kebon Jati No. 125Kec. Andir, Kota BandungTelp : 022-6071461Fax : 022-6071461
KCP PETAKomplek Pertokoan Kopo Plaza B.7 Jl. Peta, Lingkar Selatan, Kec. Bojongloa Kaler Kota BandungTelp : 022-6001472Fax : 022-6034492
KANTOR KASCash Office
GEDUNG SATEHalaman Belakang Gedung Sate, Jl. Diponegoro No.22Kota BandungTelp : 022-4216702Fax : 022-4216702
SAMSAT BANDUNG TIMURJl. Soekarno Hatta No. 528Kota BandungTelp : 022-7505024Fax : 022-7505024
RS Al-ISLAMJl.Soekarno Hatta No.644Kota BandungTelp : 022-7561438Fax : 022-7563235
ASIA AFRIKAJl. Asia Afrika No. 117 Kota BandungTelp : 022-4235073Fax : 022-4235073 TITIK PEMBAYARANPayment Point
SAMSAT OUTLET BANDUNG TRADE CENTRE (BTC)Bandung Trade Center (BTC)Lt. Semi Basement, Blok CS F, Kav. 01Jl. Dr. Djundjunan No.143-149Kota BandungTelp : 022-6033845Fax : 022-6033845
SAMSAT BANDUNG TRADE MALL (BTM) Gedung Bandung Trade Mall (BTM) Jl. Ibrahim Adjie No. 36 AKota Bandung
SAMSAT ITC KEBON KELAPAGedung ITC Kebon Kalapa Lt. 3Jl. Moh. Toha No 16 A Kota Bandung
SAMSAT BANDUNG BARATJl. Pajajaran No. 88Kota BandungTelp : 022-6021802, 6021879Fax : 022-6021802, 6021879
SAMSAT BANDUNG TENGAH Jl. Kawaluyaan RayaKota Bandung
BPPT PROVINSI JAWA BARATKantor Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Provinsi Jawa BaratJl. PHH. Mustofa No. 22 Kota Bandung
KANTOR CABANGBranch Office CABANG CIMAHIJl. Jend. H. Amir Machmud No. 451Kota Cimahi - 40524Telp : 022-6658553, 6652805, 6632982Fax : 022-6652132
KANTOR CABANG PEMBANTU
SUB Branch Office
CIJERAHJl. Cijerah No. 216 ACijerah, Kota CimahiTelp : 022-6124381Fax : 022- 6124380
CIMINDIJl. Mahar Martanegara 22 CKel. Cigugur Tengah, Kec. Cimahi TengahKota Cimahi 40522Telp : 022-6647276, 6635005, 6635003Fax : 022-6634999
CISANGKANJl. Jend. H. Amir Machmud No. 510Kel. Padasuka, Kec. Cimahi TengahKota Cimahi 40526Telp : 022-6652501, 6626582, 6626691Fax : 022-6626697
BAROSRuko Pondok Mas RayaJl. Pondok Mas Raya No. 22Kelurahan LeuwigajahKecamatan Cimahi SelatanKota CimahiTelp : 022-86617336,86617337Fax : 022-6629953
KANTOR KASCash Office
RSU Cibabat CimahiJl. Jend. H. Amir Machmud No.140 Kota Cimahi - 40513Telp : 022-6644136Fax : 022-6644136
PEMKOT CIMAHIKomplek Pemkot CimahiJl. R. Demang HardjakusumahKota CimahiTelp : 022-6632913Fax : 022-6632917
TITIK PEMBAYARANPayment Point
KPP PRATAMA CIMAHIJl. Raya Barat No. 574Kota CimahiTelp : 022-6640347Fax : 022-6654569
SAMSAT WILAYAH KOTA CIMAHI
KANTOR CABANGBranch Office
CABANG SOREANGJl. Raya Soreang Km 17Depan Kantor Pemda Kab. BandungSoreangTelp : 022-5891611,5891187Fax : 022-5891220,5891273Pelay & Opr : 022-5891611
KANTOR CABANG PEMBANTUSUB Branch Office
DAYEUHKOLOT
Jl. Raya Banjaran No.7 Banjaran, Kab. BandungTelp : 022-5948936, 5948942Fax : 022- 5948936
KOPO SAYATIJl. Kopo Bihbul No. 65Kec. Margahayu, Kab. BandungTelp : 022-5401382Fax : 022-5401292
PANGALENGANJl. Raya Pangalengan No. 440Kec. Pangalengan, Kab. BandungTelp : 022-5978166Fax : 022-5979118
CIWIDEYJl. Raya Soreang-CiwideyDesa Tenjolaya, Kec. Pasir JambuKab. Bandung Telp : 022-85920724, 85920725, 85920726Fax : 022-85920723
BANJARANJl. Raya BanjaranDesa Kemasan, Kec. Banjaran Kab. BandungTelp : 022-5949231, 5949232Fax : 022-5941428
AL-IHSANJl. Kiastamanggala Baleendah, Kab. BandungTelp : 022-5944244Fax : 022-5944271
KATAPANGJl. Terusan Kopo No. 62Kec. Katapang, Kab. BandungTelp : 022-5891646Fax : 022-5891645
KANTOR KASCash Office
PPTSP SOREANGKomplek Perkantoran Pemda Kab. BandungJl. Raya Soreang Km. 17Soreang - Kab. BandungTelp : 022-5891109Fax : 022-5891108
RSUD SOREANGJL. Alun-alun Utara No. 1Kec. Soreang, Kab. BandungTelp : 022-5891628Fax : 022-5891628
TITIK PEMBAYARANPayment Point
PBB BANDUNG TIGA CIMAHIJl. Raya Cimareme 205Ngamprah - Kab. Bandung
KANTOR SAMSAT SOREANGJl. Raya Gading TutukaSoreang-Kab. Bandung
SAMSAT KOPO SQUAREKopo Square, Jl. Raya Kopo Bihbul No. 45 Kab. Bandung
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
349Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
348
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
349Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
348
KANTOR CABANGBranch Office
CABANG SUMEDANGJl. Prabu Geusan Ulun No.89Kab. Sumedang - 45312Telp : 0261-201395, 201006Fax : 0261-201514, 202059
KANTOR CABANG PEMBANTUSUB Branch Office
CIKERUHJl. Raya Jatinangor No.92Kec. Jatinangor, Kab. SumedangTelp : 022-7798321Fax : 022-7798321
STPDN -JATINANGORJl. Raya Jatinangor Km.20Kec. Jatinangor, Kab. SumedangTelp : 022-7798029Fax : 022-7798029
TANJUNGSARIJl. Raya TanjungsariBlok Lanjung, Desa TanjungsariKec. Tanjungsari, Kab. SumedangTelp : 022-7911052Fax : 022-7911052
WADOJl. Raya Wado No. 62Blok Kaum, Desa Wado, Kec. WadoKab. SumedangTelp : 0262-428427Fax : 0262-428427
KCP CIMALAKABlok Pakemitan, Desa CimalakaKecamatan Cimalaka Kabupaten SumedangTelp : 0261-203382Fax : 0261-203382
TITIK PEMBAYARANPayment Point
KPP PRATAMA SUMEDANGJl. Ibrahim Ajie no. 372Bandung
Samsat Jatinangor Town SquareJatinangor Town SquareJl. Raya Jatinangor No 150 Kab. Sumedang
Samsat Wilayah Kab. Sumedang
KANTOR CABANGBranch Office
CABANG TAMANSARIJl. Tamansari No. 18Kota BandungTelp : 022- 4230547, 4206666, 4260917Fax : 022-4200976
KANTOR CABANG PEMBANTUSub Branch Office
SIMPANG DAGOJl. Ir. H. Juanda No. 191Kec. Coblong, Kota BandungTelp : 022-2534885, 2534963,
2534836Fax : 022-2534935
PAJAJARANJl. Pajajaran No. 84, Kota BandungTelp : 022-6021816Fax : 022-6127178
KCP PEMKOT BANDUNGJalan Wastukencana No. 21Kota BandungTelp : 022-4207566Fax : 022-4210000
TITIK PEMBAYARANPayment Point
UNPASJl. Tamansari No. 6-8Kota Bandung
DISHUB KOTA BANDUNGJl. Sukabumi No. 1, Kota Bandung
KANTOR CABANGBranch Office
CABANG SUCIJl. P.H.H. Mustopa No.66Kota Bandung - 40124Telp : 022-7235889, 7231921, 7231923, 7209003, 7231922Fax : 022-7231920, 7235840
KANTOR CABANG PEMBANTUSUB Branch Office
UJUNG BERUNGJl. Raya Ujung Berung No.38Ujungberung - Kota BandungTelp : 022-7802917Fax : 022-7814428
CICADASJl. Jend. Achmad Yani No. 414Kota BandungTelp : 022-7213394, 7211334Fax : 022-7210207
ANTAPANIJl. Terusan Jakarta No. 109 FKec. Antapani, Kota BandungTelp : 022-7278841Fax : 022-7278841
MARTADINATAJl. Laksamana Laut Raden Edi Martadinata No. 106Kec. Bandung Wetan, Kota Bandung Telp : 022-4236883Fax : 022-4236883
KANTOR KASCash Office
Kantor Kas BPNJl. Soekarno -Hatta No.586Kota BandungTelp : 022-7503821Fax : 022-7503810
KANTOR KAS KOTA BANDUNG(RSUD Ujung Berung)Jl. Rumah Sakit No. 22Kec. Ujung Berung, Kota Bandung
KANTOR CABANGBranch Office
BOGORJl. Kapten Muslihat No.11-13Kota Bogor - 16121Telp : 0251-8324132Tax : 0251-8313654, 8382854
KANTOR CABANG PEMBANTUSUB Branch Office
TAJURJl. Raya Tajur No. 126Kota BogorTelp : 0251-8391766, 8391767Fax : 0251-8390080
TANAH SAREALKomp. Ruko Dua Empat No. 8Jl. Soleh IskandarKel. Kedung Jaya, Kec. Tanah SarealKota BogorTelp : 0251-8375750, 8375792Fax : 0251-8375852
SUDIRMANJalan Jenderal Sudirman No. 58 CKel. Sempur, Kec. Bogor TengahKota BogorTlp : 0251-8362655Fax : 0251-8362655
SURYA KENCANAJl. Surya Kencana No. 321, Kec. Kota Bogor Tengah, Kota Bogor
TITIK PEMBAYARANPayment Point
PP SAMSAT BOGOR TRADE MALLBogor Trade Mall Jl. Ir. Juanda No. 58Kota Bogor
SAMSAT WILAYAH KOTA BOGOR
DISPENDA KOTA BOGOR
KANTOR CABANGBranch Office
RAWAMANGUNJl. Pemuda No. 97Kec. Pulogadung - Jakarta TimurTelp : 021-47861771, 47868072, 47868073Fax : 021 - 47863209
KANTOR CABANG PEMBANTUSUB Branch Office
KALIMALANGJl. Inspeksi Kalimalang Komplek Billy Moon Blok M-I Kav. No. 3FJakarta TimurTelp : 021-8643130Fax : 021-8642987
PONDOKGEDEJl. Jatiwaringin No. 76 CPondokgede, BekasiTelp : 021-8462851, 84977402Fax : 021-84995274
KCP CIPINANGPertokoan Pasar Beras Induk CipinangLantai 2 Blok HA No. 6, 7, 8, 25, 26, 27Jakarta TimurTelp : 021-47883289Fax : 021-47883288
KCP PULOGADUNGJl. Raya Bekasi Km. 12, Kawasan Industri PT. JIEP (Jakarta Industrial Estate Pulogadung)Pulogadung, Jakarta Timur Blok 8-IKaveling No. 9 Jakarta TimurTelp : 021-46800317Fax : 021-46800284
KRANGGAN MASPasar Kranggan Blok LT 1/KS/E4 No. 11dan Blok LT 1/KS/E4 No. 14Jl. Kranggan Raya Kec. JatisampurnaKabupaten BekasiTelp : 021-84591027Fax : 021-84591453
KANTOR CABANGBranch Office
DEPOKJl. Margonda Raya No.29Kota Depok - 16432Telp : 021-7777772, 7777773Fax : 021-7777774
KANTOR CABANG PEMBANTUSUB Branch Office
CIMANGGISRuko Cisalak Permai No.7Jl. Raya Cisalak-CimanggisCimanggis DepokTelp : 021-8730246Fax : 021-8730349
CINEREJl. Raya Cinere No. 11 Kel. Cinere, Kec. Limo Kota DepokTelp : 021-7531223, 7535023, 7531223Fax : 021-7531262
SAWANGANJl. Raya Parung Ciputat RT.03 RW.03Kelurahan Bojongsari, Kecamatan Sawangan Kota DepokTelp : 0251-8612517Fax : 0251-8611826
CIBUBURKomplek Ruko Citra Grand Blok R.1 No. 17 Kel. Jatikarya, Kec. Jatisampurna Kota BekasiTelp : 021-84300120, 84300121Fax : 021-84300122
KANTOR KASCash Office
PUSAT PELAYANAN SATU ATAP Kota DepokJl. Margonda Raya No. 54Kota Depok
TITIK PEMBAYARANPayment Point
PBB KOTA DEPOK
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
351Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
350Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
351Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
350
Jl. Pemuda No. 40Kota Depok
PBB Kec. Pancoran MasJl. Kartini No. 9 Kec. Pancoran MasKota DepokTelp : 021-77200537
PBB KEC. SAWANGANJl. Raya Mukhtar Sawangan No. 91Kec. Sawangan, Kota DepokTelp : 0251-618177
PBB KEC. BEJIJl. Depok Indah II No. 1 Kec. Beji, Kota DepokTelp : 021-7520233
PBB KEC. LIMOJl. Raya Limo No. 44 Kec. LimoKota DepokTelp : 021-754982
PBB KEC. SUKMAJAYAJl. Merdeka Raya No. 1Kec. Sukmajaya, Kota DepokTelp : 021-77822576
PBB KEC CIMANGGISRadar Ari No. 15 CimanggisKota DepokTelp : 021-8711436
PBB KEC. CIPAYUNGJl. Jembatan Lo H. Nurdin Bulak Barat RT 02/RW 08, Kel. Cipayung, Kota Depok
PBB KEC. CILODONGJl. M. Natsir No. 07RT 07/RW 01, Kec. Cilodong, Kota Depok
PBB KEC. TAPOSJl. Raya Tapos RT 03/RW 05, Kec. Tapos, Kota Depok
PBB KEC. BOJONG SARIJl. Raya Muhtar No. 7Kec. Bojong Sari, Kota Depok
PP SAMSAT DEPOK TOWN SQUAREDepok Town Square GS 30/5-7 Jl. Margonda Raya, Kota Depok
SAMSAT WILAYAH DEPOK I
SAMSAT WILAYAH DEPOK II CINERE
KANTOR CABANGBranch Office
CIBINONGKomplek Perkantoran Pemda Kab BogorJl. Tegar Beriman - CIBINONG KAB. BOGOR 16914Telp : 021-87902788, 87909994Fax : 021-87902789, 87914909
KANTOR CABANG PEMBANTUSUB Branch Office
CITEUREUP (LAMA CIBINONG)Jl. Mayor Oking Jayaatmaja No. 5EDesa Puspanegara, Kec. Citeureup, Kab. Bogor
Telp : 021-87943910, 87940916Fax : 021-87940913
IPB DARMAGAJl. Raya Babakan No. 38Desa Babakan, Kec. Dramaga, Kab. BogorTelp : 0251 - 8626813Fax : 0251-8626786
KCP CILEUNGSIJl. Raya Cileungsi - Jonggol Km 1RT 02 RW 06 Kel. Cieungsi Kec. Cileungsi Kab. BogorTelp : 021-82484347, 82484345Fax : 021-82484346
CIAWIJl. Raya Puncak Gadog No. 23Desa Pandan Sari, Kec. CiawiKab. BogorTelp : 0251-8245152Fax : 0251-8245137
LEUWILIANGArea Trade Center (ATC) Blok A No. 1Kec. Leuwiliang, Kab. BogorTelp : 0251-8643632Fax : 0251-8643640
TITIK PEMBAYARANPayment Point
KPP CIBINONGKomp. Perkantoran Pemda Kab. BogorJl. Aman No.01, Kab. Bogor
KPP CIAWIJl. Dadali No. 14 Cibinong, Kab. Bogor
KPP CILEUNGSIJl. Raya Pemda No. 39 Cibinong, Kab. Bogor
PP SAMSAT ITC CIBINONGJl. Mayor Oking No 11 Cibinong, Kab. Bogor
SAMSAT WILAYAH KAB. BOGOR
KANTOR CABANGBranch Office
TANGERANGThe Modern Golf Shop Houses No.9Kel. Kelapa Indah, Kec. TangerangKota Tangerang - 15111Prov. BantenTelp : 021-55749455, 55749457, 55749467Fax : 021- 55749443, 55749444
KANTOR CABANG PEMBANTUSUB Branch Office
BALARAJAJl. Raya Kresek Km 0,5 Ruko No.2Balaraja - TangerangTelp : 021-5950477Fax : 021-5950477
CILEDUGCentral Business District Ciledug(Ciledug Family Mall), Ruko D2 No. 53 Jl. HOS Cokroaminoto No. 93Kel. Karang Tengah, Kec. Ciledug
Kota TangerangTelp : 021-7311579Fax : 021-7311620
CIKUPAKomplek Ruko Tata Niaga Mas No. A.15Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Propinsi BantenTelp : 021-9403367, 59403385Fax : 021-59429691TANGERANG CITYRuko Business Park Tangerang City Blok B No. 6 Kel. Babakan, Kec. TangerangKota Tangerang, Propinsi BantenTelp : 021-55782360Fax : 021-55782360
SEPATANJl. Raya Mauk Km. 11 No. 90Desa Sepatan, Kec. SepatanKab. Tangerang, Propinsi BantenTelp : 021-59370762, 59570763Fax : 021-59370741
GADING SERPONGJl. Raya Serpong Km. 7 No. 111Kel. Pakualam, Kec. Serpong UtaraKab. Tangerang, Propinsi BantenTelp : 021-5396084Fax : 021-5396084
CIPONDOHJl. K. H. Hasyim AshariKecamatan Cipondoh Kota TangerangTelp : 021-55701153Fax : 021-55701155
CURUGJl. PLP Curug Sukabakti Km. 4 No. 10Curug Kabupaten TangerangTelp : 021-5988116Fax : 021-5988116
JATIUWUNGJl. Gatot Subroto Km. 5,5 No. 8AJatiuwung Kabupaten TangerangTelp : 021-5921499Fax : 021-5921497
KEBON BESARJl. Raya Halim Perdana KusumaKelurahan Jurumundi BaruKecamatan Benda Kabupaten TangerangTelp : 021-5589939Fax : 021-5589964
TELUK NAGAKampung Melayu Barat No. II-C RT 01/RW 02 Kecamatan Teluk Naga Kabupaten TangerangTelp : 021-55931929Fax : 021-55932718
PERUMNAS TANGERANGJl. Mendut Raya Blok N, No. 21Kabupaten TangerangTelp : 021-55657665Fax : 021-55657664
KANTOR KASCash Office
PEMDA KOTA TANGERANGJl. Satria Sudirman No.1Kota TangerangTelp : 021-55768705
Fax : 021-55768705
RSU TANGERANGJl. Jend A. Yani No.9Kota Tangerang - 15111Telp : 021-5519065
TIGARAKSAJl. Somawinata No.1Lingkungan Gedung SekdaKomp. Pemda Kab. TangerangTelp : 021- 5991475 Fax : 021-5994529
TITIK PEMBAYARANPayment Point
PBB KAB TANGERANG/KOSAMBI/CIKOKOLJl. Perintis KemerdekaanKantor Pelayanan PajakPBB - TANGERANG kosambiTelp : 021- 55776556
PBB KOTA TANGERANGKomp. Perkantoran Kota TangerangJl. Satria Sudirman/TMP Taruna Kota Tangerang
KPP PRATAMA KARAWACIJl. Imam Bonjol No. 47Tangerang
KPP PRATAMA TIGARAKSAJl. Permata raya C1 No. 100Lippo Karawaci, tangerang
GEDUNG GRAHA 293Gedung Graha 293, Jl. Daan MogotKota Tangerang
KANTOR CABANGBranch Office
SERANGJl. Veteran No. 6Serang - 42117, Prov. BantenTelp : 0254-200190, 210881, 205215Fax : 0254 -205640, 205660, 205000
KANTOR CABANG PEMBANTUSUB Branch Office
CIKANDEJl. Raya Jakarta Serang Km.19 Desa Tambak, Kec. Kibin CikandeKab. Serang, Prov. BantenTelp : 0254-404134, 404135Fax : 0254-404134
CIRUASJl. Raya Jakarta, Kampung KwaronDesa Citeureup, Kecamatan CiruasKabupaten Serang, Prov. BantenTelp : 0254-283692, 283691Fax : 0254-283798
BAROSBlok Cikedokan, Kel. BarosKec. Baros, Kab. Serang, Prov. BantenTelp : 0254-205695, 25696Fax : 0254-205697
KRAMATWATU
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
351Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
350
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
351Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
350
Jl. Raya Cilegon No. 78, RT. 003/RW. 001, Desa Kramatwatu, Kec. Kramatwatu, Kab. Serang, Provinsi Banten
KANTOR KASCash Office
Pasar RAUJl. Sema’un Bakri No.16 Pasar RauSERANG-42111, Prov. BantenTelp : 0254-201818Fax : 0254-224009
RSUD SerangJl. Rumah Sakit Umum No. 1Serang, Prov. BantenTelp : 0254-217527 Fax : 0254-217526KP3B SERANGGd. Dinas Pengelolaan Keuangan & Aset Daerah Provinsi BantenJl. Syeh Nawawi Al-Bantani PalimaSerang - Propinsi BantenTelp : 0254-267062Fax : 0254-267063
PASAR LAMA Jl. Pasar Lama - Serang
TITIK PEMBAYARANPayment PointPBB KAB SERANGJl. Jend. A. Yani No. 141Serang - Propinsi Banten
KANTOR CABANGBranch Office
CILEGON Jl. Ahmad Yani No. 132Kel. Sukmajaya, Kec. JombangKota Cilegon 42411, Prov. BantenTelp : 0254-398718, 398717, 391414Fax : 0254-382978
KANTOR CABANG PEMBANTUSub Branch Office
MERAKJl. R.E. Martadinata No. 15Kel. Mekarsari, Kec. Pulo MerakKota Cilegon, Prov. BantenTelp : 0254-571490, 571416, 571572, 572743Fax : 0254-571596
ANYARJl. Sirih No. 2, Desa AnyarKec. Anyar, Kab. Serang, Prov. BantenTelp : 0254-6002271 Fax : 0254-600282
KANTOR KASCash Office
PEMKOT CILEGON
TITIK PEMBAYARANPayment Point
KPP PRATAMA CILEGONJl. A. Yani No. 126Kota Cilegon, Prov. BantenTelp : 0254-374234, 374456
Fax : 0254-374741
KANTOR CABANGBranch Office
CIKARANG Jl.Yos Sudarso No.91-93 Cikarang Plaza Kec. Cikarang Utara, Kab. BekasiTelp : 021-8903128, 8903153 88900042Fax : 021-8900040
KANTOR CABANG PEMBANTUSub Branch Office
JABABEKACikarang Commercial CenterBlok B No. 15Jl. Raya Cikarang - Cibarusah Km. 40Kel. Pasir Sari, Kec. Cikarang UtaraKab. BekasiTelp : 021-89842197, 89842196, 89830647Fax : 021-89842198
TAMBUNKomplek Ruko Plaza MetropolitanBlok A/003 No. 19-20Kec. Cibitung, Kab. BekasiTelp : 021-88382731Fax : 021-88328728
KCP BABELANJalan Raya Babelan Km. 3 RT 01/01Kec. Babelan, Kab. BekasiTelp : 021-89132700,89137001Fax : 021-89132668
PEMDA KAB. BEKASI (DELTA MAS)Ruko Loure Palais De Paris Blok C No. 1Kawasan Delta Mas, Kec. Cikarang PusatKab. BekasiTelp : 021-89970573, 89970574Fax : 021-89970576
SUKARESMIJl. Raya Cibarusah Kavling No. 31.0Ruko Cikarang Point Kec. Cikarang Selatan, Kab. BekasiTelp : 021-89677093Fax : 021-89677094
KANTOR KASCash Office
PEMDA KAB BEKASI (Delta Mas)Komp. Perkantoran Pemda Kab. BekasiDesa Sukamahi Kec. Cikarang PusatKab. BekasiTelp : 021-89970147Fax : 021-89970147
TITIK PEMBAYARANPayment Point
KPP PRATAMA CIKARANG SELATANJl. Cikarang Baru RayaOffice Park No. 10Cikarang, Kab. Bekasi PP SAMSAT TAMBUN/PLAZA METROPOLITANPlaza Metropolitan Lt. 2Jl. Sultan Hasanudin Tambun Selatan, Kab. Bekasi
SAMSAT KABUPATEN BEKASIJl. Industri No. 14, CikarangKabupaten Bekasi
KANTOR CABANGBranch Office
PURWAKARTAJl Jendral Sudirman No. 63-64Kab. Purwakarta - 41114Telp : 0264-200977, 200976Fax : 0264- 200793
KANTOR CABANG PEMBANTUSub Branch Office
PLEREDJl. Warung Kondang No. 5 AKec. Plered, Kab. PurwakartaTelp : 0264-8280098, 8280099Fax : 0264-8280098
WANAYASAJl. Raya Wanayasa RT. 07/RW. 01Desa Wanayasa, Kec. WanayasaKab. PurwakartaTelp : 0264-8222236Fax : 0264-8222236
PASAR SIMPANGJl. Kapten Halim No. 178 RT.44/15Kel. Sindangkasih, Kec. PurwakartaKab. PurwakartaTelp : 0264-8221700Fax : 0264-8221600
TITIK PEMBAYARANPayment Point
PBB KAB. PURWAKARTAJl. Ir. H. Juanda No. 1 Kab. Purwakarta
YANTAP BPMPTSPJl. Veteran No. 139Kab. Purwakarta
KANTOR CABANGBranch Office
KARAWANGJl. Kertabumi No.2 Kab. Karawang - 41311Telp : 0267-402115, 402070Fax : 0267-403704,404618
KANTOR CABANG PEMBANTUSub Branch Office
CIKAMPEKJl. Jend. A. Yani No. 21Cikampek - Kab. KarawangTelp : 0264-312939,312940Fax : 0264-303554
RENGASDENGKLOKJl. Proklamasi No .420Kec. Rengasdengklok - Kab. KarawangTelp : 0267-8486088, 8486089Fax : 0267-482474
CILAMAYAJl. Raya Cilamaya No. 173Kel. Mekarmaya, Kec. Cilamaya Wetan
Kab. KarawangTelp : 0264-8380431Fax : 0264-8380432
TELAGASARIJl. Syeh QuroDesa Telagasari, Kec. TelagasariKab. KarawangTelp : 0267-8621264, 8621266Fax : 0267-8621265
KLARIJl. Raya Kosambi No. 7BDesa Duren, Kecamatan KlariKab. KarawangTelp : 0267-8615661Fax : 0267-8615674
KANTOR KASCash Office
PEMDA KAB.KARAWANGKomplek Perkantoran Pemerintah Daerah KabupatenKarawang, Jl. Jend. A. Yani No.1Kab. KarawangTelp : 0267-406768Fax : 0267-406768
RSUD KABUPATEN KARAWANGJl. RSUD No.1 Desa Sukaharja, Kec. Teluk JambeKab. KarawangTelp : 0267-647187
TITIK PEMBAYARANPayment Point
KPP Pratama Karawang UtaraJl. A. Yani No. 17 Kab. Karawang
KPP Pratama Karawang SelatanJl. Raya Kusuma Negara (Interchange Tol Karawang Barat)Kab. Karawang
Samsat Mall CikampekMall CikampekJl. Jend. Ahmad Yani No.76, Cikampek
Samsat Wilayah Kab. Karawang
KANTOR CABANGBranch Office
CIANJURJl. HOS. Cokroaminoto No.56 AKel. Muka, Kec. Cianjur, Kab. Cianjur - 43215Telp : 0263-261474,261570Fax : 0263-263837
KANTOR CABANG PEMBANTUSub Branch Office
CIPANASJl. Raya Cipanas No.12 A Cipanas - Kab. CianjurTelp : 0263 - 511609, 517361,516499Fax : 0263-517190
SUKANAGARAJL. Raya Sukanagara No. 12Kecamatan Sukanagara
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
353Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
352Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
353Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
352
Kabupaten CianjurTelp : 0263-340419Fax : 0263-340418
WARUNG KONDANGJl. Warungkondang No. 66Desa JambudipaKecamatan Warungkondang Kabupaten CianjurTelp : 0263-284346, 287903Fax : 0263-271952
CIBEBERJl. Raya CibeberDesa Cipetir, Kec. CibeberKab. CianjurTelp : 0263-2337401,2337400Fax : 0263-2337402
TANGGEUNGKp. Kaum, Desa TanggeungKecamatan TanggeungKabupaten CianjurTelp : 0263-363735,363734Fax : 0263-363736
PEMKAB CIANJURJl. Siti Jaenab No. 65Kelurahan Pamoyanan Kabupaten Cianjur
CIRANJANGJl. Raya Ciranjang No. 117Ds. Ciranjang, Kec. CiranjangKab. CianjurTelp : 0263-322346Fax : 0263-323005
KANTOR KASCash Office
RSUD CIANJURKomp. RSUD CianjurJl. Rumah Sakit No. 1Kel. Bojongherang, Kec. Cianjur,Kab. CianjurTelp : 0263-272832Fax : 0263-272843
TITIK PEMBAYARANPayment Point
Pratama CianjurJl. Raya Bandung Km. 3Kab. Cianjur
Yantap Dispenda Kab. CianjurRuko Cipendawa No. 14 B Pacet-Kab. Cianjur
Samsat Wilayah Kab, Cianjur
KANTOR CABANGBranch Office
PANDEGLANGJl. Mayor Widagdo No.6Kab. Pandeglang 42212, Prov. BantenTelp : 0253-201160,201332,Fax : 0253-201416, 204402
KANTOR CABANG PEMBANTUSub Branch Office
PICUNGJl. Kampung Pasar Picung RT.02 RW.04
Desa Cililitan, Kec. PicungKab. PandeglangTelp : 0253-402776, 402775Fax : 0253-402774
KANTOR KASCash Office
PEMDA KAB. PANDEGLANGJl. A. Satriawijaya No.1Kab. PandeglangFax : 0253-202271
RSUD PANDEGLANGJl. Raya Labuan Km 5Cikoneng, Kab. PandeglangTelp : 0253-203202Fax : 0253-203202
KANTOR CABANGBranch Office
LABUANJl. Jend.Sudirman No.182Labuan 42264, Prov. BantenTelp : 0253-801163, 803008 (hunting)Fax : 0253-801004
KANTOR CABANG PEMBANTUSub Branch Office
PANIMBANGBlok Panimbang, Desa Panimbang JayaKecamatan Panimbang Labuan, Kab. PandeglangTelp : 0253-881352, 881317Fax : 0253-881450
MENESJl. Raya Pasar MenesKp. Sindang Raya Rt/Rw 01/01Ds. Purwaraja, Kec. Menes, Kab. PandeglangTelp : 0253-502221, 502222, 502223Fax : 0253-502111
KCP CIBALIUNGJl. Sumur No. 5Desa Sukajadi, Kec. CibaliungKabupaten PandeglangTelp : 0253-5536300Fax : 0253-5539777
KANTOR CABANGBranch Office
RANGKASBITUNGJl. Patih Derus No.4 Rangkasbitung 42311, Prov. Banten Telp : 0252-201243, 204684Fax : 0252-201183, 207681
KANTOR CABANG PEMBANTUSub Branch Office
MALINGPINGJl. Jend.A.Yani No.19 MalingpingRangkasbitung, Prov. BantenTelp : 0252-508356, 508352Fax : 0252-509083
CIPANASBlok Citatah, RT.02 RW.04Desa Bintang Resmi, Kec. CipanasKab. Lebak, Prov. Banten
Telp : 0263-511609, 517361Fax : 0263-517190
MAJAJl. Raya Maja No. 66 Blok Pasar MajaDesa Maja Kecamatan Maja,Kabupaten LebakTelp : 0252-281146
BPKAD LEBAKJl. Kapugeran I No. 1 Blok KapugeranKel. Rangkasbitung BaratKec. Rangkasbitung Kab. Lebak
KANTOR CABANGBranch Office
SUKABUMIJl. Jend. A. Yani No. 35 A-37 Kota SukabumiTelp : 0266-223803, 226089, 214611Fax : 0266-222854, 214888
KANTOR CABANG PEMBANTUSub Branch Office
CICURUGJl. Siliwangi No. 10 Komp. Pasar CicurugKec. Cicurug - Kab. SukabumiTelp : 0266-731794Fax : 0266-731621
CIBADAKJl. Perintis Kemerdekaan Ruko No. 20CCibadak, Kota SukabumiTelp : 0266-531079, 537705Fax : 0266-537705
KANTOR KASCash Office
RSUD SUKABUMIJl. Rumah Sakit No. 1Kota SukabumiTelp : 0266-6247724Fax : 0266-6247724
RSUD SEKARWANGI CIBADAKJl. Siliwangi No. 49Kota Sukabumi
LEMBUR SITUJl. Palabuhan II Km.7, Kec. Lembur Situ, Kab. Sukabumi
TITIK PEMBAYARANPayment Point
KPP PRATAMA SUKABUMIJl. RE Martadinata No.7Telp. 0266-221542
SAMSAT WILAYAH SUKABUMI
SAMSAT WILAYAH KAB. SUKABUMI CIBADAK
KANTOR CABANGBranch Office
GARUTJl. Jend. A.Yani No.38Kab. Garut - 44117Telp : 0262-231924, 232738Fax : 0262-231228, 243310
KANTOR CABANG PEMBANTUSub Branch Office
CIKAJANGJl. Raya Cikajang No.83 Cikajang - Kab. GarutTelp : 0262-577315, 576222Fax : 0262-576222
LIMBANGANPlaza LimbanganJl. Raya Limbangan TimurBlok Sukasirna, Desa Limbangan Timur Kec. Blubur Limbangan, Kab. GarutTelp : 0262-431285, 431324 Fax : 0262-431164
MALANGBONGJl. Raya Tasikmalaya - BandungKampung Legok RT.03/RW.01Desa MalangbongKecamatan MalangbongKabupaten GarutTelp : 0262-421512Fax : 0262-421512
PAMEUNGPEUKJl. Raya PameungpeukBlok Cigodeg Desa PaasKecamatan PameungpeukKabupaten GarutTelp : 0262-522288Fax : 0262-522288
KADUNGORAJl. Raya Kadungora Desa KadungoraKecamatan Kadungora Kabupaten GarutTelp : 0262-2458691Fax : 0262-2458689
KANTOR KASCash Office
RSUD DR. SLAMET GARUTJl. Rumah Sakit No. 12Blok Rumah Sakit, Kel. SukajayaKec. Tarogong Kidul, Kab. GarutTelp : 0262-242475Fax : 0262-242475
YANTAP GARUTJl. Patriot, Blok Patriot, Desa SukagalihKec.Tarogong Kidul, Kab.GarutTelp : 0262-540258Fax : 0262-540258
TITIK PEMBAYARANPayment Point
SAMSAT WIL. KABUPATEN GARUT
KANTOR CABANGBranch Office
SUBANGJl. Jend.A.Yani No.2 Kab. Subang - 41212Telp : 0260-415142, 415143Fax : 0260-412950,411512
KANTOR CABANG PEMBANTUSub Branch Office
PAMANUKANJl. Yon Martasasmita No.6Kec. Pamanukan - Kab. SubangTelp : 0260-551418, 553485
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
353Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
352
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
353Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
352
Fax : 0260-554745KALIJATIJl. Raya Tugu Selatan Desa Kalijati Timur, Kec. KalijatiKab. SubangTelp : 0260-463228Fax : 0260-463229
CIASEMJl. A. Yani - Rawasari RT.014/007Desa Sukamandijaya Kecamatan Ciasem Kab. SubangTelp : 0260-532494Fax : 0260-523480
JALAN CAGAKDesa JalancagakKecamatan Jalancagak, Kab. SubangTelp : 0260-472371Fax : 0260-472371
PAGADENJl. Ahmad Yani No. 174, Kampung Lengkong RT/RW 02/01,Desa Pagaden, Kec. Pagaden Baru, Kab. SubangTelp : 0260-451958Fax : 0260-451958
KANTOR KASCash Office
RSUD SUBANGJl. Brigjen Katamso No. 7Kab. SubangTelp : 0260-413111Fax : 0260-413112
PEMDA SUBANGJl. Dewi Sartika No. 2Kab. SubangTelp : 0260-415985Fax : 0260-415986
KPP PRATAMA SUBANGJl. Sutaatmaja No. 72Kab. Subang
TITIK PEMBAYARANPayment Point
SAMSAT WILAYAH KAB. SUBANG
KANTOR CABANGBranch Office
TASIKMALAYAJl. Mayor Utarya No.30Tasikmalaya - 46113Telp : 0265-321900, 322311, 332102Fax : 0265-334380, 331433
KANTOR CABANG PEMBANTUSub Branch Office
RAJAPOLAHKomp.Ruko Rajapolah PermaiKec. Rajapolah-TasikmalayaTelp : 0265-420567Fax : 0265-421348
SINGAPARNAJl. Raya Timur No.76 Kec. Singaparna - Kab. TasikmalayaTelp : 0265-541196, 541197Fax : 0265-541195
PASAR CIAWIJl. Pelita I Pasar Baru CiawiDesa Pakemitan, Kec. CiawiKab. Tasikmalaya 46156Telp : 0265-24610300, Fax : 0265-24610400
MANONJAYAJl. R.T.A Prawira AdiningratPasar Kulon RT.03/03, Desa ManonjayaKec. Manonjaya, Kab. Tasikmalaya 46197Telp : 0265-380003Fax : 0265-380801
KARANGNUNGGALJl. Simpang Desa SimpangDesa Simpang, Kec. Bantarkalong Kab. Tasikmalaya 46187Telp : 0265-581234, 580800Fax : 0265-580500
CIKURUBUKJl. AH. Witono No.36 Komp. Pasar CikurubukKel. Tugujaya, Kec. CihideungKota Tasikmalaya 46126Telp : 0265-344396Fax : 0265-344720
MITRA BATIKJl. Mitra Batik No. 61 CKec. Cipedes, Kota TasikmalayaTelp : 0265-314993Fax : 0265-314993
CIPATUJAHJalan Wisata Pantai Cipatujah Desa Pasanggrahan, Kec. Cipatujah, Kab. TasikmalayaTelp : 0265-7060078Fax : 0265-7060010
BPPT TASIKMALAYAJl. Ir. H Djuanda No. 88 Kecamatan Indihiang TasikmalayaTelp : 0265-342440Fax : 0265-314287
HZ MUSTOFAJl. KHZ Mustofa No. 150Kec. Cihideung, Kota TasikmalayaTelp : 0265-320164Fax : 0265-320174
KANTOR KASCash Office
RSU TASIKMALAYAJl. Rumah Sakit Umum No.33Tasikmalaya - 46112Telp : 0265-328888Fax : 0265-328888
PEMKOT TASIKMALAYA
PEMKAB TASIKMALAYA
TITIK PEMBAYARANPayment Point
BPPT TASIKMALAYAJl. Ir. H. Juanda No. 88Kota TasikmalayaTelp : 0265-320480
SAMSAT WILAYAH KOTA TASIKMALAYA
SAMSAT WILAYAH KABUPATEN TASIKMALAYA
KANTOR CABANGBranch Office
MAJALENGKAJl.K.H.Abdul Halim No.224Kab. Majalengka - 45418Telp : 0233-281105, 281213 281614, 281156Fax : 0233-281710, 281151
KANTOR CABANG PEMBANTUSub Branch Office
KADIPATENJl. Raya Timur No.45 Kec. Kadipaten, Kab. Majalengka-45452Telp : 0233-661268Fax : 0233-661144
CIKIJINGJl. K.H Abdul Fatah No. 49Kec. Cikijing, Kab. MajalengkaTelp : 0233-318401, 318402Fax : 0233-319695
RAJAGALUHJl. Pangeran Muhammad No. 26Kec. Rajagaluh-45472Kab. MajalengkaTelp : 0233-511227, 511226Fax : 0233-511228
JATIWANGIJl. A. Yani No. 15Blok Jum’at, Desa CibolerangKec. Jatiwangi, Kab. MajalengkaTelp : 0233-8886637, 8886638Fax : 0233-8886636
JATITUJUHdesa Jatitujh, Blok JumatKab. Majalengka
KANTOR KASCash Office
UNMA (UNIVERSITAS MAJALENGKA)Jl. K.H. Abdul Halim No. 103Kab. MajalengkaTelp : 0233-8286612Fax : 0233-8286612
TITIK PEMBAYARANPayment Point
SAMSAT WILAYAH KAB. MAJALENGKA
KANTOR CABANGBranch Office
CIAMISJl. Jend.Sudirman No.71Kab. Ciamis - 46211Telp : 0265-772843, 771156, 771629Fax : 0265-773189, 777871Telex : 28950 BPDCMS IAKode Cabang :
KANTOR CABANG PEMBANTUSub Branch Office
RANCAHJl. Kawunglarang No. 6Desa Rancah, Kec. Rancah, Kab. CiamisTelp : 0265-2732422,2732421Fax : 0265-2732421
PANUMBANGANJl. Raya Panumbangan No. 242Desa Panumbangan, Kec. PanumbanganKab. CiamisTelp : 0265-2460900Fax : 0265-2460800
SINDANGKASIHBlok Pengkolan, Desa SindangkasihKec. Sindangkasih, Kab. CiamisTelp : 0265-310502Fax : 0265-338001
KANTOR KASCash Office
RSUD CiamisJl. Rumah Sakit No.76Kab. CiamisTelp : 0265 - 774775Fax : 0265 - 774766
TITIK PEMBAYARANPayment Point
Samsat Wilayah Kabupaten Ciamis I
KANTOR CABANGBranch Office
JAKARTABank DEVISAJl.Jend.Sudirman Kav.2Gedung Arthaloka Lt.Dasar & Lt.4Jakarta PusatTelp : 021-2511448, 2511449Fax : 021-2511450, 2514415
KANTOR CABANG PEMBANTUSub Branch Office
KRAMATJATIJl. Raya Bogor No. 1Kec. Kramatjati, Jakarta TimurTelp : 021-80886717Fax : 021-80886657
TANAH ABANGJl. KH. Mas Mansyur No. 5Kec. Tanah Abang - Jakarta PusatTelp : 021-3928024Fax : 021-3928025
JATINEGARAKomplek Perkantoran Mitra Matraman Blok A2 Kavling No. 5Jl. Matraman Raya No. 148Jakarta TimurTelp : 021-85918048Fax : 021-85918049
PASAR BARUJl. Pintu Air No. 45BPasar Baru, Jakarta PusatTelp : 021-3505573, 3526900Fax : 021-3526900
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
355Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
354Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
355Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
354
CEMPAKA MASMega Grosir Cempaka MasBlok FI-F2Jl. Letjen. Suprapto No. 1Kotamadya Jakarta PusatTelp : 021-42884568Fax : 021-42884104
BENDUNGAN HILIRJl. Bendungan Hilir Raya No. 92RT. 005 RW 002, Kec. Tanah AbangJakarta PusatTelp : 021-57951965Fax : 021-57951949
CIKINIRuko Central CikiniJl. Cikini Raya No. 58 CDJakarta PusatTelp : 021-31908636, 31908637Fax : 021-31908638
RAWASARIJl. Rawasari Selatan No. E/5Kec. Cempaka Putih, Jakarta PusatTelp : 021-42889926Fax : 021-42889875
KANTOR KASCash Office
TMIIKomp. Perkantoran PT. Jasa Marga Cabang JagorawiJl. Raya Taman Mini, Jakarta TimurTelp : 021-8401183Fax : 021-8401182
KANTOR CABANGBranch Office
CIREBONJl. Siliwangi No.30Cirebon - 45123Telp : 0231-202584,201585Fax : 0231-201583,239974
KANTOR CABANG PEMBANTUSub Branch Office
HARJAMUKTIJl. Jend Sudirman, Blok IA No 20-21Kanggraksan, Pasar HarjamuktiCirebonTelp : 0231-488469, 488468Fax : 0231-4888467
PERUMNAS CIREBONJl. Gunung Ciremai Raya No. 104RT/RW 003/001, Kel. Larangan, Kec. Harjamukti Kota Cirebon
GUNUNGSARIJl. Dr. Cipto Mangunkusumo No. 1 ART 02/RW 06 Kel. Pekiringan, Kec. Kesambi, Kota CirebonTelp. 0231-220341, 220331Fax. 0231-220243
TUPAREVJl. Tuparev, Kukusan Barat IRT 05/RW 03 Desa Pilangsari, Kec. KedawungKabupaten CirebonTelp : 0231-220585, 220593
Fax : 0231-220598
JAGASATRUPulasaren Barat RT 05 RW 03, Kel. Pulasaren, Kecamatan Pekalipan Kota Cirebon
KANTOR KASCash Office
PELABUHANJl. Perniagaan No.4Cirebon -45112Telp : 0231-205002, 204809Fax : 0231-205002
RSU GUNUNG JATIJl. Kesambi No.56Cirebon-45134Telp : 0231-230225Fax : 0231-230225
DPPKD CIREBONJl. Pengampon No. 4Kota Cirebon
UNSWAGATI
TITIK PEMBAYARANPayment Point
PP SAMSAT GRAGE MALL CIREBONGrage Mall CirebonJl. Tentara Pelajar No 1, Kota Cirebon
PP SAMSAT WILAYAH KOTA CIREBON
KANTOR CABANGBranch Office
INDRAMAYUJl. Jend. Sudirman No. 106 Kab. IndramayuTelp : 0234-272344, 271046, 272215Fax : 0234-271415, 272291Telex : 28156 BPDIM IA
KANTOR CABANG PEMBANTUSub Branch Office
JATIBARANGJl. Jend. A. Yani No. 58 RT. 01/RW. 01Desa/Kec. Jatibarang, Kab. IndramayuTelp : 0234-351343Fax : 0234-351343
PATROLJl. Raya Patrol No.13 RT. 007/RW. 003Desa. Patrol Lor, Kecamatan Patrol Kab. IndramayuTelp : 0234-610708Fax : 0234-610708
HAURGEULISJl. Sudirman No. 15Kec. Haurgeulis, Kab. IndramayuTelp : 0234-742211Fax : 0234-742211
KARANGAMPELJl. Raya Barat KarangampelKec. Karangampel, Kab. IndramayuTelp : 0234-484888Fax : 0234-484888
PEMKAB INDRAMAYUJalan Mayjen Soetoyo No. 7EKec. Indramayu, Kab. IndramayuTelp : 0234-274274Fax : 0234-272965
TERISIJl. Raya Karangasem No. 2Desa Karangasem, Kec. CikedungKab. IndramayuTelp : 0234-5508443Fax : 0234-5508444
KARANGSINOMJl. Blok I RT. 02 RW. 02 Desa KaranganyarKecamatan Kedanghaur, Kabupaten IndramayuTelp : 0234-5508968Fax : 0234-5508977
BANGKIRJl. Raya Bankir Desa Rambatan Kulon Kecamatan Lobener Kabupaten Indramayu
TITIK PEMBAYARANPayment Point
SAMSAT INDRAMAYU IJl. Gatot SubrotoKabupaten Indramayu
SAMSAT INDRAMAYU II HAURGEULISJl. Jend. Sudirman, HaurgeulisKabupaten Indramayu
Universitas Wiralodra Indramayu (UNWIR)Jl. Ir. H. Juanda KM. 3, Rt. 01/06, Karanganyar, Kabupaten Indramayu
KPP Pratama Kabupaten Indramayu Jl. Jend. Gatot Subroto, Kabupaten Indramayu
KPP PAJAK INDRAMAYU
WIRALODRA
KANTOR CABANGBranch Office
KUNINGANJl. SiliwangiCigembang-Kab. Kuningan 45511Telp : 0232-871273, 871562, 872303, 873048Fax : 0232-871961Telex : 28143 BPDKN IA
KANTOR CABANG PEMBANTUSub Branch Office
CILIMUSJl.Raya Cilimus No.72 Kec. Cilimus - Kab. KuninganTelp : 0232-613408, 613206Fax : 0232- 613243
CIAWIGEBANGJl. Siliwangi No. 60Kec. Ciawigebang-Kab. KuninganTelp : 0232-878846, 878749Fax : 0232- 878845
LURAGUNGJl. Raya LuragungBlok Mesjid Desa, Desa LuragunglandeuhKec. Luragung, Kab. KuninganTelp : 0232-870069Fax : 0232-870043
TITIK PEMBAYARANPayment Point
SAMSAT WILAYAH KAB. KUNINGAN
KANTOR CABANGBranch Office
PALABUHANRATUJl. Siliwangi No. 41Palabuhanratu 43364, Kab. SukabumiTelp : 0266-431188,434347Fax : 0266-431459
KANTOR CABANG PEMBANTUSub Branch Office
SURADEJl. Raya Surade KotaKabupaten SukabumiTelp : 0266-490863Fax : 0266-493654
SAGARANTENJl. Raya Baros Kecamatan SagarantenKabupaten SukabumiTelp : 0266-6342220, 6342221Fax : 0266-6342219
CISAATJl. Raya Caringin, RT. 02/RW. 01Desa Nagrak, Kec. CisaatKab. SukabumiTelp : 0266-219680Fax : 0266-227988
PANGLESERANJl. Blok PangleseranDesa SirnaresmiKecamatan GunungguruhKabupaten SukabumiTelp : 0266-6324542Fax : 0266-6324532
TITIK PEMBAYARANPayment Point
BPPT KABUPATEN SUKABUMIJl. Raya Cibolang Km. 7Kab. Sukabumi
SAMSAT WILAYAH KAB. SUKABUMI II PELABUHANRATU
KANTOR CABANGBranch Office
BANJARJl. Letjen Suwarto No. 4Kel. Hegarsari, Kec. Pataruman, Kota BanjarTelp : 0265-745987, 745990, 745427Fax : 0265-741780, 745988
KANTOR CABANG PEMBANTUSub Branch Office
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
355Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
354
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
355Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
354
PANGANDARANJl. Merdeka No.312 Kec. Pangandaran, Kab. CiamisTelp : 0265-630883Fax : 0265-631280
LANGENSARIRuko No. 3 Depan Pasar LangensariRT. 02/RW. 03, Kel. Muktisari Kec. Langensari, Kota BanjarTelp : 0265-2734144, 2734145Fax : 0265-2734146
BANJARSARIJl. Raya Banjarsari No. 153RT. 01/RW. 01, Kec. Banjarsari, Kab. CiamisTelp : 0265-652529, 652722Fax : 0265-652929
TITIK PEMBAYARANPayment Point
RSUD BANJARJl. Rumah Sakit 5 Kota Banjar
SAMSAT WILAYAH KOTA BANJAR
KANTOR CABANGBranch Office
KEBAYORAN BARUGraha Iskandarsyah Lt. 2 JL. Iskandarsyah Raya no. 66 C Kebayoran Baru 12160 - Jakarta SelatanTelp : 021-7229777, 7207334Fax : 021-7206990, 7209941
KANTOR CABANG PEMBANTUSub Branch Office
PONDOK INDAHRukan Plaza 5 Pondok Indah No. B-08Jl. Margaguna Raya, Kebayoran BaruJakarta SelatanTelp : 021-72796623, 72796624Fax : 021-7392269
FATMAWATIJl. Rumah Sakit Fatmawati No. 52Cilandak, Jakarta SelatanTelp : 021-75914558, 75914557Fax : 021-75914559
PASAR MINGGUJl. Raya Pasar Minggu Km. 17 No. 11AKalibata, Jakarta SelatanTelp : 021-7945329, 7902582Fax : 021-79191360
KEBAYORAN LAMAJl. Ciledug Raya No. 24 Cipulir Kebayoran LamaJakarta Selatan
TEBETJl. Tebet Barat IX 35-B Blok HH No. 35Kelurahan Tebet Barat, Kecamatan TebetJakarta Selatan
TITIK PEMBAYARANPayment Point
KANTOR SAMSAT JAKARTA SELATAN Polda Metro Jaya Jl. Jend. Sudirman No. 55, Jakarta
Selatan
KANTOR CABANGBranch Office
PADALARANGJl. Raya Purwakarta No. 75Blok Sindang Palay - Ds KertamulyaKab. Bandung BaratTelp : 022-6805493, 6809731, 6809730Fax : 022-6805494
KANTOR CABANG PEMBANTUSub Branch Office
LEMBANGJl. Raya Lembang No. 258Kec. Lembang, Kab. Bandung BaratTelp : 022-2787208, 2787209Fax : 022-2787208
CILILINJl. Raya Cihampelas Ds. Cihampelas, Kec. CililinKab. Bandung BaratTelp : 022-86861855Fax : 022-86861856
CIKALONG WETANJl. Raya Cikalong WetanDusun Warungjati, Desa CiptagumatiKec. Cikalong WetanKab. Bandung BaratTelp : 022-6971449Fax : 022-6971449
BATUJAJARJl. Raya Batujajar No. 108Kecamatan BatujajarKabupaten Bandung BaratTelp : 022-6867476, 6865200Fax : 022-6867476
TITIK PEMBAYARANPayment Point
SAMSAT PEMKAB BANDUNG BARAT
KANTOR CABANGBranch Office
SURABAYA Jl. Raya Darmo No. 87 Surabaya, Jawa Timur Telp : 031-5677800, 5665600Fax : 031-5610887
KANTOR CABANG PEMBANTUSub Branch Office
SIDOARJOJl. Djenggolo No. 55 BKab. Sidoarjo, Jawa TimurTelp : 031-8066473, 8066474Fax : 031-8066472
GRESIKJl. Gubernur Suryo A-05Kab. Gresik, Jawa TimurTelp : 031-3977772, 3977773Fax : 031-3977774
KANTOR CABANGBranch Office
SUKAJADIBank DEVISAJl. Sukajadi No. 216Kota Bandung 40161Telp : 022-2042538, 2041042Fax : 022-2042744, 2042728
KANTOR CABANG PEMBANTUSub Branch Office
PASTEURJl. Surya Sumantri No. 37 Kota BandungTelp : 022-2020875Fax : 022-2020876
CIHAMPELASJl. Cihampelas No. 119 A Kota BandungTelp : (022) 2035644Fax : (022) 2035843
SETIABUDIJl. Doktor Setiabudi No. 169 EKota BandungTelp : 022-2021069, 2009813Fax : 022-2021682
KANTOR KASCash Office
PARIS VAN JAVA (PVJ)Pusat Perbelanjaan Paris Van Java (PVJ)Glamour Level Unit No. GL-B-12Jl. Sukajadi No. 137-139, Kota BandungTelp : 022-82063523Fax : 022-82063702
KANTOR CABANGBranch Office
SEMARANGJl. Ahmad Yani No. 149Semarang, Jawa TengahTelp : 024-8419601, 8419602, 8419603Fax : 024-8419604
KANTOR CABANG PEMBANTUSub Branch Office
UNGARANJl. Gatot Subroto No. 77 Ruko No. 5, Ungaran, Kabupaten SemarangTelp : 024-6925006Fax : 024-6921154
KANTOR CABANGBranch Office
SUMBERJl. Sultan Agung No. 3Blok Pon, Kel. Sumber, Kec. SumberKab. Cirebon - 45611Telp : 0231-322426, 325586, 325587Fax : 0231-322425
KANTOR CABANG PEMBANTUSub Branch Office
WERUJl. Otto Iskandardinata No. 18Desa Tegalsari, Kec. Weru, Kab. CirebonTelp : 0231-322788
Fax : 0231-322789
CILEDUGJl. Merdeka Utara No. 93 Kec. Ciledug, Kab. CirebonTelp : 0231-664666Fax : 0231-664755
ARJAWINANGUNJl. By Pass Arjawinangun,Desa Kebonturi Kec. Arjawinangun,Kab. CirebonTelp : 0231-359205, 359189Fax : 0231-358770
LOSARIJl. Soekarno Hatta RT 006 Desa Losari LorKecamatan Losari Kabupaten Cirebon
LEMAHABANGJl. Pramuka RT 049 RW 13Desa Cipeujah Wetan Kecamatan LemahabangKabupaten Cirebon
KANTOR KASCash Office
ARJAWINANGUNJl.Pahlawan No.38 Kab.Cirebon
TITIK PEMBAYARANPayment Point
SAMSAT WILAYAH KAB. CIREBON I SUMBER
SAMSAT WILAYAH KAB. CIREBON II CILEDUG
KANTOR CABANGBranch Office
MANGGA DUAGedung MasterinaJl. Mangga Dua Raya Blok F1 No. 1-3Jakarta PusatTelp : 021-62204094, 62204095, 62204096Fax : 021-62204093
KANTOR CABANG PEMBANTUSub Branch Office
PLUITJl. Pluit Sakti Blok A Kaveling No. 7Kel. Pluit, Kec. PenjaringanJakarta Utara
KELAPA GADINGKomplek Rukan Kelapa Gading Square Jl. Boulevard Barat Blok C No. 8Jakarta Utara
TANJUNG PRIOKKomplek Ruko Enggano Megah Tanjung Priok Jl. Enggano Blok C, Kaveling No. 11-SKel. Tanjung Priok, Kec. Tanjung PriokKotamadya Jakarta UtaraTelp : 021-43900433Fax : 021-43900433
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
357Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
356Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
357Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
356
SUNTERJl. Griya Utama Blok A, Kavling No. 33Kel. Sunter Agung, Kec. Tanjung Priok, Kota Jakarta UtaraTelp : 021-6517420Fax : 021-65307581
KANTOR CABANGBranch Office
BSDJl. Letnan Sutopo Komplek Bumi Serpong Damai (BSD) III B-1 Blok E Nomor 01-B Serpong Kota Tangerang SelatanTelp : 021-5373686Fax : 021-5373598
KANTOR CABANG PEMBANTUSub Branch Office
PAMULANG (LAMA CIPUTAT)Jl. Siliwangi Blok SH 22 No.1Kec. Pamulang - Kota Tangerang SelatanTelp : 021-74709344Fax : 021-74713572
CIPUTATJalan IR. H. Djuanda No. 34 Desa Cempaka Putih, Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan
BINTAROKomplek Ruko Bintaro Jaya Jalan Kavling Blok 3A/A, No. 2,3 dan 3AKota Tangerang Selatan
KANTOR KASCash Office
DPPKAD KOTA TANGERANG SELATANJl. Winataraharja Pamulang, Kota Tangerang Selatan
KPP PRATAMA SERPONGJl. Raya Serpong Sektor 8 Blok 405 No. 4, BSDSerpong, Kota Tangerang Selatan
TITIK PEMBAYARANPayment Point
PP KANTOR SAMSAT SERPONGJl. Serpong Sektor VIII Blok 403 No. 4 BSD - Kota Tangerang Selatan
KANTOR CABANGBranch Office
MEDANJl. Suwondo Parman No. 1 MedanKecamatan Medan Baru, Kota MedanProvinsi Sumatera UtaraTelp : 061-4539828, 4539829, 4539830Fax : 061-4539840
KANTOR CABANGBranch Office
BATAMKompleks Sulaiman Plaza Blok A No. 8-9Kecamatan Lubuk Baja, Kota BatamProvinsi Kepulauan Riau
Telp : 0778-427631, 422323Fax : 0778-424526
KANTOR CABANGBranch Office
BUAH BATUJl. Buahbatu No.254Kota BandungTelp : 022-7304586, 7309547Fax : 022-7307489, 7309546
KANTOR CABANG PEMBANTUSub Branch Office
GEDEBAGEKomplek Pasar Induk GedebageLos 075Jl.Soekarno Hatta Km 12,5Gedebage - Kota BandungTelp : 022-7801669Fax : 022-7803909
KIARACONDONGJl. Ibrahim Adjie No. 344 BKota BandungTelp : 022-7330453Fax : 022-7330466
MTCKomplek Pertokoan Metro TradeCenter (MTC) Blok D No. 22Jl. Soekarno Hatta, Kota BandungTelp : 022-7535536Fax : 022-7535620
CINUNUKJl. Raya Cinunuk No. 122Rt. 04/Rw. 14, Desa Cinunuk, Kec. Cileunyi, Kab. BandungTelp : 022-7816772Fax : 022-7816772
DERWATIJl. Blok Babakan KaretKel. Derwati, Kec. Rancasari Kota BandungTelp : 022-7514117, 7514120Fax : 022-7560527
KANTOR CABANGBranch Office
MAJALAYARuko Sentra Niaga Permata MajalayaJl. Tengah No. 3 - 6 MajalayaKab. BandungTelp : 022-5953058, 5955747Fax : 022- 5955747 KANTOR CABANG PEMBANTUSub Branch Office
CIPARAYJl. Raya Laswi No. 845Desa ManggungharjaKecamatan CiparayKabupaten BandungTelp : 022-8596444,8596441Fax : 022-85961432
RANCAEKEKJl. Dangdeur TimurDusun Munggang, RT 01/08 Desa MekargalihKec. Jatinangor, Kab. Sumedang
Telp : 022-7792678Fax : 022-7782750
CICALENGKAJl. Ruko Citoz Jalan Raya Barat Alun-AlunCicalengka No. 305, Desa Cicalengka Wetan Blok Raya Barat , Kabupaten Bandung
KANTOR KASCash Office
RSUD CicalengkaJl. Darham No. 35 Kp. Cikopo, Desa Tenjolaya Kec. Cicalengka Kab. BandungTelp : 022-7951937Fax : 022-7951937
TITIK PEMBAYARANPayment Point
PP Kantor UPPD RancaekekJl. KH. A. Syadili No. 66 Kec. Rancaekek, Kab. Bandung
KANTOR CABANGBranch Office
DENPASARJl. Jenderal Teuku Umar No. 69Simpang EnamKota Denpasar, Prov. BaliTelp : 0361-238450, 235276Fax : 0361-225254
KANTOR CABANGBranch Office
MAKASSARJl. Jendral Sudirman No. 54 BKota MakassarTelp : 0411-8111883, 8111886Fax : 0411-8111885
KANTOR CABANG
TEGALJl. Mayor Jenderal Sutoyo No. 32Kota Tegal, Jawa TengahTelp : 0283-341701, 341704Fax : 0283-341708
KANTOR CABANG PEMBANTUSub Branch Office
BREBESJl. A. Yani No. 65 RT.003/RW019, Kel. Brebes, Kec. Brebes-Kab. Brebes
PEKALONGANJL. K.H.M. Mansyur No. 11 RT. 04/RW. 01 Kel. Bendan, Kec. Pekalongan Barat - Kota Pekalongan
KANTOR CABANGBranch Office
BALIKPAPANJl. Jenderal Sudirman No. 15 RT. 06 Kel. Damai, Kota Balikpapan, Kalimantan TimurTelp : 0542-744712,744758
Fax : 0542-744774
KANTOR CABANGBranch Office
PEKANBARUJl. Jenderal Sudirman No. 391 C Kota PekanbaruTelp : 0761-849333, 849822, 849080Fax : 0761-849980, 849331
KANTOR CABANGBranch Office
HASYIM ASHARI (JAKARTA BARAT)Jl. K.H. Hasyim Ashari No. 34 Kec. Gambir, Jakarta PusatTelp : 021-6330676Fax : 021-6324430
KANTOR CABANG PEMBANTUSub Branch Office
KEBON JERUKJl. Raya Perjuangan No. 11Kec. Kebon Jeruk, Kota Jakarta BaratTelp : 021- 53670984, 53670983Fax : 021-5348765
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
357Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
356
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
357Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
356
Lokasi ATMATM Locations
ATM Alamat / Address Kota / City
ATM KK RSUD Balaraja Jl.Rumah Sakit No.88 Ds.Tobat Kec.Balaraja Kab. Tangerang
Balaraja
ATM KCP Cisauk perumahan serpong garden ruko V no.15 & 16 Cisauk Kab.Tangerang
Balaraja
ATM KCP Pasar Kemis ruko buana subur blok A no.7 jl.raya pasar kemis Km 3,4 kab.tangerang
Balaraja
ATM KCP Tigaraksa Ruko millenium Blok A11 No.01 Tigaraksa Kab.Tangerang Balaraja
ATM KC Balikpapan Jl. Jenderal Sudirman No. 15 RT. 06 Kel. Damai, Kota Balikpapan Kalimantan Timur
Balikpapan
ATM KC Lampung Jl. Raden Intan No. 81 A, Kel. Enggal, Kec. Tanjung Karang, Kota Bandar Lampung, Prov. Lampung
Bandar Lampung
ATM Mall Chandra Jl.hayam wuruk-pemuda no.1 tanjung karang pusat bandar lampung
Bandar Lampung
ATM Mall Robinson Jl.Pagar alam-rajabasa tanjung karang pusat bandar lampung
Bandar Lampung
ATM KCP Pangandaran Jl. Merdeka No. 312, Kec. Pangandaran, Kab. Ciamis Banjar
ATM RSUD Kota Banjar Jl. Rumah Sakit No. 5, Kota Banjar Banjar
ATM KC Banjar Jl. Letjen. Suwarto No. 4, Kota Banjar Banjar
ATM KCP Banjarsari Jl. Raya Banjarsari No. 153, RT. 01/RW. 01, Kec. Banjarsari, Kab. Ciamis
Banjar
ATM KCP Langensari Ruko No. 3 Depan Pasar Langensari, RT. 02/RW. 03, Kel. Muktisari, Kec. Langensari, Kota Banjar
Banjar
ATM Samsat Kota Banjar Halaman Parkir UPPD Wil.XXXIII Banjar, Komp. Perkantoran Purwaharja , Jl. Brigjen M. Isa Km. 2, Kota Banjar
Banjar
ATM Pusat Pertokoan Cijulang Indomaret Cijulang, Jl. Raya Cijulang, Kab. Ciamis Banjar
ATM Cabang Banjar 2 Jl. Letjen. Suwarto No. 4, Kota Banjar Banjar
ATM KK Patroman Jl.Stadion Patroman Kav.III Kota Banjar Banjar
ATM Kantor Cabang Banjarmasin Jl. A.Yani Km 3,5 Banjarmasin Banjarmasin
ATM KC Batam Kompleks Sulaiman Plaza Blok A Nomor 8-9, Kec. Lubuk Baja, Kota Batam
Batam
ATM Sriwijaya JL SRIWIJAYA NO. 3 KAMPUNG PELITA Batam
ATM Top 100 Tembesi - Batu Aji JL LETJEND R SOEPRAPTO LGA NO.5 BATU AJI Batam
ATM Batam Centre Jl.Engku Putri (International Ferry) Batam Centre Kota Batam
Batam
ATM Mega Mall Batam Jl.Engku Putri (International Ferry) Batam Centre Batam
ATM Pasar Mega Legenda Batam Pasar Mega Legenda Kota Batam Batam
ATM RS Aini Jl.Batu Aji II Blok A No.01 KelBuliang Kec.Batu Aji Kota Batam
Batam
ATM KC Bekasi Jl. Ir. H. Djuanda No.126, Kota Bekasi Bekasi
ATM Mega Mall Bekasi Gedung Mega Bekasi Hypermall, Jl. Jend. A. Yani No. 1, Bekasi
Bekasi
ATM RSUD Kota Bekasi Jl. Pramuka No. 55, Kota Bekasi Bekasi
ATM KCP Kranji Komp. Pertokoan Sentra Kranji Baru No. A - 4, Jl. Bintara Raya No. 12, Kranji - Bekasi
Bekasi
ATM KCP Bantargebang Jl. Raya Narogong Km. 11 No. 65, Bantargebang - Bekasi Bekasi
ATM Km 19 Tol Cikampek Rest Area Km 19 Tol Cikampek Bekasi
ATM KCP Medan Satria Ruko Bulevar Hijau Blok B, C No. 20, Kelurahan Pejuang, Kec. Medan Satria, Kota Bekasi
Bekasi
ATM Kas Mobil Bekasi Kantor Cabang Bekasi Bekasi
ATM KCP Galaxi Jl. Taman Galaxi Blok A No. 6, Kota Bekasi Bekasi
ATM KCP Ahmad Yani Sentra Niaga Kalimalang Blok A7 No. 2, Jalan Ahmad Yani No. 92, Kota Bekasi
Bekasi
ATM Kemang Pratama Bekasi JL. Pemuda Siliwangi No. 126 Kemang Pratama (Gedung Lincsquare Kemang Pratama)
Bekasi
ATM SPBU Kalimalang SPBU 34.171.34, Jl. K.H. Noer Ali, Kalimalang, Bekasi Barat
Bekasi
ATM KCP Kalimas Ruko Kalimas Blok C-21, Jl. Chairil Anwar, Kota Bekasi Bekasi
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
359Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
358Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
359Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
358
ATM Alamat / Address Kota / City
ATM KCP Jatiasih Jl. Raya Jati Asih No. 27, Ruko SB 5, Jatiasih, Kota Bekasi Bekasi
ATM KC Bogor 1 Jl. Kapten Muslihat No.11-13, Kota Bogor Bogor
ATM KCP Tajur Jl. Raya Tajur No. 126, Kota Bogor Bogor
ATM Bogor Trade Mall Jl. Ir. H. Djuanda No. 68, Kota Bogor Bogor
ATM Plaza Jambu Dua Jl. Jend. A. Yani No. 1, Kota Bogor Bogor
ATM KCP Tanah Sareal Komp. Ruko Dua Empat No. 8, Jl. Soleh Iskandar, Kel. Kedung Jaya, Kec. Tanah Sareal, Kota Bogor
Bogor
ATM Plaza Indah Bogor Galery ATM Plaza Indah Bogor R-09, Jl. K.H. Soleh Iskandar Blok B-9, Kota Bogor
Bogor
ATM KC Bogor 2 Jl. Kapten Muslihat No.11-13, Kota Bogor Bogor
ATM KCP Sudirman Jalan Jenderal Sudirman No. 58 C, Kota Bogor Bogor
ATM Giant Taman Yasmin ATM Center Giant Taman Yasmin, Perum Taman Yasmin, Jalan KH. R. Abdullah bin Nuh, Kota Bogor
Bogor
ATM Giant Padjadjaran Supermarket Giant Pajajaran Bogor, Jl. Raya Pajajaran No. 37, Kota Bogor
Bogor
ATM Ekalokasari Plaza ATM Center Ekalokasari Plaza, Jalan Siliwangi No. 123, Kota Bogor
Bogor
ATM The Jungle Bogor ATM Center The Jungle, Jalan Bogor Nirwana Boulevard, Kota Bogor
Bogor
ATM KCP Surya Kencana Jln Surya Kencana No 21 Bogor Bogor
ATM Botani Square Mall Botani Square Bogor. Jalan Pajaran Bogor Bogor
ATM KK Empang Jl.Pahlawan Kec.Bogor Selatan Kota Bogor Bogor
ATM SPBU Semeru Jl.Dr.Semeru No.67 Bogor Bogor
ATM KK Botani Square Botani Square, Jl.Raya Padjajaran LG #3C Kota Bogor Bogor
ATM KCP Pamulang (Lama Ciputat) Jl. Siliwangi Blok SH No. 22 No. 1, Pamulang-Tangerang BSD
ATM BSD Plaza Jl. Raya Serpong Sektor IV, Bumi Serpong Damai (BSD), Kab. Tangerang
BSD
ATM KC BSD Jl. Letnan Sutopo, Komplek Bumi Serpong Damai (BSD) III B-1, Blok E Nomor 01-B Serpong, Tangerang Selatan
BSD
ATM UPTD Samsat Kab. Tangerang (Serpong) Dinas Pengelolaan Keuangan & Aset Daerah UPTD Serpong, Jl. Raya Civic Center Blok 405/5, Bumi Serpong Damai (BSD), Kota Tangerang Selatan
BSD
ATM KCP Ciputat KCP Ciputat, Jl. Ir. H Juanda No. 34 , Desa Cempaka Putih Kec. Ciputat, Kota Tangerang Selatan
BSD
ATM KCP Bintaro Ruko Bintaro Blok 3A/a No. 2-3, Jalan Bintaro Utama Sektor 3A, Kota Tangerang Selatan
BSD
ATM KCP Pasar Serpong Jl. Serpong Raya No88 A Serpong Tangerang Selatan BSD
ATM KCP Cireundeu Jl. Cireundeu Raya No. 66 BSD
ATM IMC Jombang Jln. Raya Jombang Tangerang BSD
ATM KK ITC BSD Jl.Pahlawan Seribu Kec.Serpong Utara Kota Tangerang Selatan
BSD
ATM KC Buah Batu 1 Jl. Buahbatu No.254, Kota Bandung Buah Batu
ATM Metro Margahayu Raya Pelataran Parkir Margahayu Land Building, Jl. Soekarno Hatta No. 638, Kota Bandung
Buah Batu
ATM Griya Hemat Jl. Soekarno Hatta No. 533, Kota Bandung Buah Batu
ATM KCP MTC Komplek Pertokoan Metro Trade Center (MTC) Blok D No. 22, Kota Bandung
Buah Batu
ATM Polda Jabar Jl. Soekarno Hatta No. 748, Kota Bandung Buah Batu
ATM KCP Gedebage Komplek Pasar Induk Gedebage, Los 804, Jl.Soekarno Hatta Km 12,5, Gedebage - Bandung
Buah Batu
ATM Griya Buah Batu Jl. Buahbatu No.183-185, Kota Bandung Buah Batu
ATM KCP Kiaracondong Jl. Ibrahim Adjie No. 344 B, Kota Bandung Buah Batu
ATM SPBU Cipamokolan/Riung Bandung Jl. Cipamokolan No. 09, Kota Bandung Buah Batu
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
359Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
358
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
359Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
358
ATM Alamat / Address Kota / City
ATM KC Buah Batu 2 Jl. Buahbatu No.254, Kota Bandung Buah Batu
ATM KCP Cinunuk Jl. Raya Cinunuk No. 122, Rt. 04/Rw. 14, Desa Cinunuk, Kec. Cileunyi, Kab. Bandung
Buah Batu
ATM Indomaret 293 Gatot Subroto JL. Gatot Subroto No. 293, Kel. Maleer, Kec. Batununggal, Kota Bandung
Buah Batu
ATM KCP Derwati Jl. Blok Babakan Karet, Kel. Derwati, Kec. Rancasari, Kota Bandung
Buah Batu
ATM Batununggal Buah Batu
ATM Indomaret terusan Buah Batu Jl. Terusan Buah batu No. 181 rt06/02 Kel Kujang Sari Buah Batu
ATM SPBU BKR Buah Batu
ATM Indomaret Burangang Jl.Burangrang No.15 Kota Bandung Buah Batu
ATM Indomaret Ciwastra Jl.Ciwastra No.94 Kota Bandung Buah Batu
ATM Indomaret Margacinta Jl.Margacinta No.429 Kota Bandung Buah Batu
ATM KCP Burangrang Jl.Lodaya No.16C Kec.Lengkong Kel.Burangrang Kota Bandung
Buah Batu
ATM Cipaganti (Meteolrologi) Cabang Utama
ATM KC Ciamis Jl. Jend. Sudirman No.71, Kab. Ciamis - 46211 Ciamis
ATM KCP Panumbangan Jl. Raya Panumbangan No. 242, Desa Panumbangan, Kec. Panumbangan
Ciamis
ATM KCP Rancah Jl. Kawunglarang No. 6, Desa Rancah, Kec. Rancah, Kab. Ciamis
Ciamis
ATM Yogya Ciamis Jl. Perintis Kemerdekaan No. 57, Kab. Ciamis Ciamis
ATM RSUD Ciamis Jl. Rumah Sakit No. 76, Kab. Ciamis Ciamis
ATM KCP Sindangkasih Blok Pengkolan, Desa Sindangkasih, Kec. Sindangkasih, Kab. Ciamis
Ciamis
ATM Pusat Kota Ciamis Jl. Jend. Sudirman No. 2, Kab. Ciamis Ciamis
ATM Universitas Galuh Ciamis Jl. RE. Martadinata No. 150, Kab. Ciamis Ciamis
ATM KCP Kawali Jln Kawali Ciamis
ATM KC Cianjur Jl. HOS Cokroaminoto No.56 A, Kab. Cianjur Cianjur
ATM KCP Sukanagara Jl. Raya Sukanagara No. 12, Kec. Sukanagara, Kab. Cianjur Cianjur
ATM RSUD Cianjur Jl. Rumah Sakit No. 1, Kab. Cianjur Cianjur
ATM Cibadak Trade Center Jl. Raya Mariwati, Desa Cibadak, Kec. Sukaresmi, Kab. Cianjur
Cianjur
ATM K.Kas Ciranjang Jl. Raya Ciranjang No. 117, Ds. Ciranjang, Kec. Ciranjang, Kab. Cianjur
Cianjur
ATM KCP Tanggeung Desa Tanggeung, Kec.Tanggeung, Kab. Cianjur Cianjur
ATM KCP Warung Kondang Jl. Warungkondang No. 66,Desa Jambudipa, Kec. Warungkondang,Kab. Cianjur
Cianjur
ATM KCP Cibeber Desa Cipetir, Kec. Cibeber, Kab. Cianjur Cianjur
ATM KCP Cipanas Cianjur Jl. Raya Cipanas No.12 A, Cipanas - Kab. Cianjur Cianjur
ATM Pasar Cipanas Cianjur Cipanas Kab. Cianjur Cianjur
ATM KCP Pemkab Cianjur Jalan Siti Jaenab No. 65, Kel. Pamoyanan Kab. Cianjur Cianjur
ATM Kadupandak Cianjur Kadupandak, Kab. Cianjur Cianjur
ATM P4TK Cianjur Jl. Jangari Km 14, Sukajadi-Karangtengah, Kab. Cianjur Cianjur
ATM PDAM Cianjur Jl. Siliwangi No. 34, Kab. Cianjur Cianjur
ATM KK Kec.Cibinong Kab.Cianjur Cianjur
ATM KC Cibinong Komp. Perkantoran Pemda Kab. Bogor, Jl. Tegar Beriman, Cibinong, Kab. Bogor
Cibinong
ATM Kantor Pemda Cibinong Komplek Pemda Cibinong, Kab. Bogor Cibinong
ATM Carrefour Cibinong Jl. Raya Jakarta -Bogor Km. 41,5 Cibinong, Kab. Bogor Cibinong
ATM KCP Ciawi Kab. Bogor Jl. Raya Puncak Gadog No. 23, Desa Pandan Sari, Kec. Ciawi
Cibinong
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
361Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
360Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
361Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
360
ATM Alamat / Address Kota / City
ATM ITC Cibinong Jl. Mayor Oking 11, Cibinong, Kab. Bogor Cibinong
ATM Mall Bellanova Sentul Jl. M.H Thamrin No. 8, Sentul Selatan, Bukit Sentul, Kab. Bogor
Cibinong
ATM KCP Citeureup Jl. Mayor Oking Jayaatmaja No. 5E, Desa Puspanegara, Kec. Citeureup, Kab. Bogor
Cibinong
ATM KCP IPB Dramaga Jl. Raya Babakan No. 38, Desa Babakan, Kec. Dramaga, Kab. Bogor
Cibinong
ATM KCP Leuwiliang Area Trade Center (ATC), Blok A No. 1 Kec Leuwiliang, Kab. Bogor
Cibinong
ATM Plaza Cibubur Plaza Cibubur, Jl. Alternatif Cibubur - Cileungsi Km. 2-3 Cibubur Kab. Bogor
Cibinong
ATM Pemata Sentul ATM Center Permata Sentul Golf , Jl. Leuwinutug, Citeureup, Kab. Bogor
Cibinong
ATM Citra Indah Cileungsi ATM Center Citra Indah, Jl. Raya Jonggol KM. 23,2 Cileungsi, Kab. Bogor
Cibinong
ATM Bakosurtanal Cibinong Cibinong
ATM Cabang Cibinong 2 Komp. Perkantoran Pemda Kab. Bogor, Jl. Tegar Beriman, Cibinong, Kab. Bogor
Cibinong
ATM KK Pasar Ciawi Cibinong Jl. Raya Segitiga Puncak Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor
Cibinong
ATM KK Pasar Cibinong Jl. Raden Lukman No.8 Cibinong Kabupaten Bogor Cibinong
ATM KK ITC Cibinong Jl. Mayor Oking No.11 Cibinong Kabupaten Bogor Cibinong
ATM KK RSUD Cibinong Jl.KSR Dadi Kusmayadi No.27 Kabupaten Bogor Cibinong
ATM Cabang Cibinong 2 Jl. Tegar Beriman-Cibinong Kab. Bogor Cibinong
ATM Kas Mobil Cibinong Cibinong
ATM Laladon Jl.Laladon Raya No.10A Ciomas Kab.Bogor. Cibinong
ATM KC Cibinong Komp. Perkantoran Pemda Kab. Bogor, Jl. Tegar Beriman, Cibinong, Kab. Bogor
Cibinong
ATM Kantor Pemda Cibinong Komplek Pemda Cibinong, Kab. Bogor Cibinong
ATM Carrefour Cibinong Jl. Raya Jakarta -Bogor Km. 41,5 Cibinong, Kab. Bogor Cibinong
ATM KCP Ciawi Kab. Bogor Jl. Raya Puncak Gadog No. 23, Desa Pandan Sari, Kec. Ciawi
Cibinong
ATM ITC Cibinong Jl. Mayor Oking 11, Cibinong, Kab. Bogor Cibinong
ATM Mall Bellanova Sentul Jl. M.H Thamrin No. 8, Sentul Selatan, Bukit Sentul, Kab. Bogor
Cibinong
ATM KCP Citeureup Jl. Mayor Oking Jayaatmaja No. 5E, Desa Puspanegara, Kec. Citeureup, Kab. Bogor
Cibinong
ATM KCP IPB Dramaga Jl. Raya Babakan No. 38, Desa Babakan, Kec. Dramaga, Kab. Bogor
Cibinong
ATM KCP Leuwiliang Area Trade Center (ATC), Blok A No. 1 Kec Leuwiliang, Kab. Bogor
Cibinong
ATM Plaza Cibubur Plaza Cibubur, Jl. Alternatif Cibubur - Cileungsi Km. 2-3 Cibubur Kab. Bogor
Cibinong
ATM Pemata Sentul ATM Center Permata Sentul Golf , Jl. Leuwinutug, Citeureup, Kab. Bogor
Cibinong
ATM Citra Indah Cileungsi ATM Center Citra Indah, Jl. Raya Jonggol KM. 23,2 Cileungsi, Kab. Bogor
Cibinong
ATM Bakosurtanal Cibinong Cibinong
ATM Cabang Cibinong 2 Komp. Perkantoran Pemda Kab. Bogor, Jl. Tegar Beriman, Cibinong, Kab. Bogor
Cibinong
ATM KK Pasar Ciawi Cibinong Jl. Raya Segitiga Puncak Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor
Cibinong
ATM KK Pasar Cibinong Jl. Raden Lukman No.8 Cibinong Kabupaten Bogor Cibinong
ATM KK ITC Cibinong Jl. Mayor Oking No.11 Cibinong Kabupaten Bogor Cibinong
ATM KK RSUD Cibinong Jl.KSR Dadi Kusmayadi No.27 Kabupaten Bogor Cibinong
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
361Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
360
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
361Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
360
ATM Alamat / Address Kota / City
ATM Cabang Cibinong 2 Jl. Tegar Beriman-Cibinong Kab. Bogor Cibinong
ATM Kas Mobil Cibinong Cibinong
ATM Laladon Jl.Laladon Raya No.10A Ciomas Kab.Bogor. Cibinong
ATM KC Cilegon 1 Jl. Ahmad Yani No. 132, Kel. Sukmajaya, Kec. Jombang, Kota Cilegon 42411, Prov. Banten
Cilegon
ATM Pemkot Cilegon Komplek Pemerintahan Kota Cilegon, Jl. Jend. Sudirman No. 2, Kota Cilegon, Prov. Banten
Cilegon
ATM KCP Merak Jl. R.E. Martadinata No. 15, Kel. Mekarsari, Kec. Pulo Merak, Kota Cilegon, Prov. Banten
Cilegon
ATM KCP Anyar Jl. Sirih No. 2, Desa Anyar, Kec. Anyar, Kab. Serang Cilegon
ATM Mayofield Mall Cilegon Lantai Dasar ATM Centre Booth No. 6, Mayofield Mall Cilegon, Jl. SA. Tirtayasa No. 1, Simpang Tiga, Kota Cilegon
Cilegon
ATM RSUD Cilegon RSUD Kota Cilegon, Jl. Kapten P Tendean Km. 3, Kota Cilegon
Cilegon
ATM Krakatau Junction Krakatau Junction, Jl. Kyai Haji Yasin Beji, Kota Cilegon, Cilegon
ATM Samsat Cilegon Kantor Samsat Kota Cilegon, Jl. Raya Merak Km. 3, Kota Cilegon, Prov. Banten
Cilegon
ATM KC Cilegon 2 Jl. Ahmad Yani No. 132, Kel. Sukmajaya, Kec. Jombang, Kota Cilegon 42411, Prov. Banten
Cilegon
ATM Cilegon City Square ATM Center Cilegon City Square, Jl. Ahmad Yani, Kota Cilegon, Prov. Banten
Cilegon
ATM Pelabuhan Merak JL. RAYA MERAK, PELABUHAN PENYEBRANGAN ASDP MERAK
Cilegon
ATM Indomaret Simpang Tiga JL. LETJEND SUPRAPTO Cilegon
ATM Alfamidi Cibeber Cilegon Jl.PCI Perumnas Sambirata Cibeber Cilegon Rt02/03 Kec Cilegon
Cilegon
ATM Alfamidi Temu Putih Cilegon Jl. Lumba-lumba No. 1 RT 18/09 Kavling Blok C Kec. Cilegon banten
Cilegon
ATM Alfamidi Pagebangan Cilegon Jl.Pasar Pagebangan - Cilegon Cilegon
ATM Alfamidi Gerem Cilegon Jl.Raya Merak Gerem Cilegon Cilegon
ATM Alfamidi Jombang Masjid Jl.Cut Nyak Dien Jombang Masjid Cilegon Cilegon
ATM Alfamidi Bukit Palem Jl.Utama Bukit Palm Cilegon Cilegon
ATM KK Jalan Stasiun Jl.Stasiun No.1 Ds.Jombang Wetan Kec.Cilegon Cilegon
ATM Ramayana Cilegon Jl.Raya Cilegon-Merak Kecamatan Cilegon-Banten Cilegon
ATM Indomaret Ciwandan Cilegon Jl.Raya Anyer Komplek Sinyar RT15/06 Ciwandan-Cilegon Cilegon
ATM Indomaret Serdang Jl.Waringin Kurung RT01/13 Kramatwatu Serang Cilegon
ATM Indomaret Anyar Jl.Raya Karbol Km 14 Kota Cilegon Cilegon
ATM KC Cimahi Jl. Jend. H. Amir Machmud No. 451, Kota Cimahi Cimahi
ATM Pemkot Cimahi Jl. Rd. Demang Hardjakusumah Blok Jati, Cihanjuang - Kota Cimahi
Cimahi
ATM Cimahi Mall Jl. Gandawijaya, Kel. Setiamanah Kec. Cimahi Tengah, Kota Cimahi
Cimahi
ATM KCP Cijerah Jl. Cijerah No. 216 A, Kec. Cijerah, Kota Cimahi Cimahi
ATM KCP Cimindi Jl. Mahar Martanegara 22 C (Leuwigajah), Kel. Cigugur Tengah, Kec. Cimahi Tengah, Kota Cimahi
Cimahi
ATM KCP Cisangkan Jl. Jend. H. Amir Machmud No. 510, Kel. Padasuka, Kec. Cimahi Tengah, Kota Cimahi
Cimahi
ATM RSUD Cibabat Jl. Jend. H. Amir machmud No. 140, Kota Cimahi Cimahi
ATM KCP Baros Cimahi Ruko Pondok Mas Raya, Jl. Pondok Mas Raya No. 22, Kel. Leuwigajah, Kec. Cimahi Selatan, Kota Cimahi
Cimahi
ATM RSAD Dustira Jl. Dr. Dustira No. 1, Kota Cimahi Cimahi
ATM Yogya Cimahi Jl. Jenderal Haji Amir Machmud No. 128, Kota Cimahi Cimahi
ATM Borma Kerkoff Cimahi Borma Kerkoff Cimahi, Jl. Kerkoff No. 32, Kota Cimahi Cimahi
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
363Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
362Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
363Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
362
ATM Alamat / Address Kota / City
ATM Alun-Alun Kota Cimahi Jl. Dra. H. Djulaeha Karmila No. 5, Kota Cimahi Cimahi
ATM Indomaret Gatsu Cimahi jl. Gatot subroto no 31 kel Karang Mekar, cimahi tengah Cimahi
ATM Indomaret Gunung Batu Jl. Gunung Batu No 15 Cimahi
ATM SPBU Rajawali SPBU 34.40126 Jl.Rajawali No.54 Bandung Cimahi
ATM SPBU Cisangkan SPBU 34.40520 Jl.Raya Barat No.698 Cimahi Cimahi
ATM Borma Cihanjuang Jl.Daeng R. Ardiwinata No.97 Cimahi Cimahi
ATM Borma Cijerah Jl.Cijerah No.90 Cimahi Cimahi
ATM SPBU Leuwigajah SPBU 34.40511 Jl.Mahar Martanegara-Leuwigajah Cimahi Cimahi
ATM Indomaret Cibeureum Jl.Cibeureum No.123 RT01/21 Cimahi Selatan Cimahi
ATM Indomaret Melong Asih Jl.Melong Asih Blok IX No.7 RT 01/14 Cimahi Cimahi
ATM Indomaret Bojong Raya Cimahi Jl.Bojong Raya II No.25 Kel.Caringin Kec.Bandung Kulon Cimahi
ATM KCP Citeureup Cimahi Jl.raya citeureup Noo.143 Cimahi utara kota cimahi Cimahi
ATM KCP Gunung Batu Jl.Raya Gunung Batu No.93E Kota Bandung Cimahi
ATM KK Samsat Cimahi Jl. Raya Cibabat No.331/A Cimahi Cimahi
ATM KC Cirebon Jl. Siliwangi No.30, Kota Cirebon Cirebon
ATM Pelabuhan Cirebon (Pelindo) Komp. Pelabuhan Indonesia - Kota Cirebon Cirebon
ATM KCP Harjamukti Jl. Jend. Sudirman Blok I A No. 20-21, Kanggraksan, Pasar Harjamukti, Cirebon
Cirebon
ATM RSUD Gunungjati RSUD Gunungjati, Jl. Kesambi No. 56, Kota Cirebon Cirebon
ATM Grage Mall Pusat Pertokoan Grage Mall, Jl. Tentara Pelajar No. 1, Kota Cirebon
Cirebon
ATM Pusat Grosir Cirebon (PGC) Pusat Grosir Cirebon (PGC) Lt. 3, Jl. Siliwangi, Komplek Pasar Pagi, Kota Cirebon
Cirebon
ATM Yogya Grand Center Cirebon Yogya Grand Cirebon, Jl. Siliwangi, Kota Cirebon Cirebon
ATM Perumnas Cirebon ATM Center Toko Mas Pantes Jl. Ciremai Raya No. 116, Perumnas Cirebon, Kota Cirebon
Cirebon
ATM Unswagati Cirebon Kampus Unswagati Cirebon, Jl. Pemuda No. 32, Kota Cirebon
Cirebon
ATM Kas Mobil Cirebon Kantor Cabang Cirebon Cirebon
ATM Indomaret Perjuangan Cirebon Indomaret Perjuangan, Jl. Perjuangan, Kota Cirebon Cirebon
ATM KCP Gunung Sari Jl. Dr. Cipto Mangunkusumo No. 1 A, Kel. Pekiringan, Kec. Kesambi
Cirebon
ATM KCP Tuparev Jl. Tuparev, Kukusan Barat I, Desa Pilangsari, Kec. Kedawung, Kabupaten Cirebon
Cirebon
ATM KCP Jagasatru Jl. Jagasatru, Cirebon Cirebon
ATM KC Cirebon 2 Jl. Siliwangi No.30 Cirebon Cirebon
ATM KK Majasem Jl.Perjuangan Kav.4 RT 02/05 Kec.Kesambi Cirebon Cirebon
ATM Cirebon Superblok Jl. Cipto Mangunkusumo Cirebon-Harjamukti, Cirebon Cirebon
ATM Surya Toserba Cirebon Jl.Karang Getas 23,Pekalangan,Pekalipan Kota Cirebon Cirebon
ATM At Taqwa Cirebon Jl.RA Kartini Kec.Kejaksaan Kota Cirebon Cirebon
ATM SPBU Cipto Cirebon SPBU 34.451.58 Jl.Cipto Mangunkusumo Kota Cirebon Cirebon
ATM KCP Kesambi Jl. Kesambi Raya RT 01/09 Jabang Bayi Kel.Drajat Kec.Kesambi Kota Cirebon
Cirebon
ATM KCP Pagongan jl.karang tas blokD12 pekalangan kota cirebon Cirebon
ATM KC Cirebon Jl. Siliwangi No.30, Kota Cirebon Cirebon
ATM Pelabuhan Cirebon (Pelindo) Komp. Pelabuhan Indonesia - Kota Cirebon Cirebon
ATM KCP Harjamukti Jl. Jend. Sudirman Blok I A No. 20-21, Kanggraksan, Pasar Harjamukti, Cirebon
Cirebon
ATM RSUD Gunungjati RSUD Gunungjati, Jl. Kesambi No. 56, Kota Cirebon Cirebon
ATM Grage Mall Pusat Pertokoan Grage Mall, Jl. Tentara Pelajar No. 1, Kota Cirebon
Cirebon
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
363Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
362
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
363Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
362
ATM Alamat / Address Kota / City
ATM Pusat Grosir Cirebon (PGC) Pusat Grosir Cirebon (PGC) Lt. 3, Jl. Siliwangi, Komplek Pasar Pagi, Kota Cirebon
Cirebon
ATM Yogya Grand Center Cirebon Yogya Grand Cirebon, Jl. Siliwangi, Kota Cirebon Cirebon
ATM Perumnas Cirebon ATM Center Toko Mas Pantes Jl. Ciremai Raya No. 116, Perumnas Cirebon, Kota Cirebon
Cirebon
ATM Unswagati Cirebon Kampus Unswagati Cirebon, Jl. Pemuda No. 32, Kota Cirebon
Cirebon
ATM Kas Mobil Cirebon Kantor Cabang Cirebon Cirebon
ATM Indomaret Perjuangan Cirebon Indomaret Perjuangan, Jl. Perjuangan, Kota Cirebon Cirebon
ATM KCP Gunung Sari Jl. Dr. Cipto Mangunkusumo No. 1 A, Kel. Pekiringan, Kec. Kesambi
Cirebon
ATM KCP Tuparev Jl. Tuparev, Kukusan Barat I, Desa Pilangsari, Kec. Kedawung, Kabupaten Cirebon
Cirebon
ATM KCP Jagasatru Jl. Jagasatru, Cirebon Cirebon
ATM KC Cirebon 2 Jl. Siliwangi No.30 Cirebon Cirebon
ATM KK Majasem Jl.Perjuangan Kav.4 RT 02/05 Kec.Kesambi Cirebon Cirebon
ATM Cirebon Superblok Jl. Cipto Mangunkusumo Cirebon-Harjamukti, Cirebon Cirebon
ATM Surya Toserba Cirebon Jl.Karang Getas 23,Pekalangan,Pekalipan Kota Cirebon Cirebon
ATM At Taqwa Cirebon Jl.RA Kartini Kec.Kejaksaan Kota Cirebon Cirebon
ATM SPBU Cipto Cirebon SPBU 34.451.58 Jl.Cipto Mangunkusumo Kota Cirebon Cirebon
ATM KCP Kesambi Jl. Kesambi Raya RT 01/09 Jabang Bayi Kel.Drajat Kec.Kesambi Kota Cirebon
Cirebon
ATM KCP Pagongan jl.karang tas blokD12 pekalangan kota cirebon Cirebon
ATM KC Cirebon Jl. Siliwangi No.30, Kota Cirebon Cirebon
ATM Pelabuhan Cirebon (Pelindo) Komp. Pelabuhan Indonesia - Kota Cirebon Cirebon
ATM KCP Harjamukti Jl. Jend. Sudirman Blok I A No. 20-21, Kanggraksan, Pasar Harjamukti, Cirebon
Cirebon
ATM RSUD Gunungjati RSUD Gunungjati, Jl. Kesambi No. 56, Kota Cirebon Cirebon
ATM Grage Mall Pusat Pertokoan Grage Mall, Jl. Tentara Pelajar No. 1, Kota Cirebon
Cirebon
ATM Pusat Grosir Cirebon (PGC) Pusat Grosir Cirebon (PGC) Lt. 3, Jl. Siliwangi, Komplek Pasar Pagi, Kota Cirebon
Cirebon
ATM Yogya Grand Center Cirebon Yogya Grand Cirebon, Jl. Siliwangi, Kota Cirebon Cirebon
ATM Perumnas Cirebon ATM Center Toko Mas Pantes Jl. Ciremai Raya No. 116, Perumnas Cirebon, Kota Cirebon
Cirebon
ATM Unswagati Cirebon Kampus Unswagati Cirebon, Jl. Pemuda No. 32, Kota Cirebon
Cirebon
ATM Kas Mobil Cirebon Kantor Cabang Cirebon Cirebon
ATM Indomaret Perjuangan Cirebon Indomaret Perjuangan, Jl. Perjuangan, Kota Cirebon Cirebon
ATM KCP Gunung Sari Jl. Dr. Cipto Mangunkusumo No. 1 A, Kel. Pekiringan, Kec. Kesambi
Cirebon
ATM KCP Tuparev Jl. Tuparev, Kukusan Barat I, Desa Pilangsari, Kec. Kedawung, Kabupaten Cirebon
Cirebon
ATM KCP Jagasatru Jl. Jagasatru, Cirebon Cirebon
ATM KC Cirebon 2 Jl. Siliwangi No.30 Cirebon Cirebon
ATM KK Majasem Jl.Perjuangan Kav.4 RT 02/05 Kec.Kesambi Cirebon Cirebon
ATM Cirebon Superblok Jl. Cipto Mangunkusumo Cirebon-Harjamukti, Cirebon Cirebon
ATM Surya Toserba Cirebon Jl.Karang Getas 23,Pekalangan,Pekalipan Kota Cirebon Cirebon
ATM At Taqwa Cirebon Jl.RA Kartini Kec.Kejaksaan Kota Cirebon Cirebon
ATM SPBU Cipto Cirebon SPBU 34.451.58 Jl.Cipto Mangunkusumo Kota Cirebon Cirebon
ATM KCP Kesambi Jl. Kesambi Raya RT 01/09 Jabang Bayi Kel.Drajat Kec.Kesambi Kota Cirebon
Cirebon
ATM KCP Pagongan jl.karang tas blokD12 pekalangan kota cirebon Cirebon
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
365Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
364Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
365Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
364
ATM Alamat / Address Kota / City
ATM KC Depok Jl.Margonda Raya No.29, Kota Depok Depok
ATM Margo City Depok Jl. Margonda Raya No. 358, Kota Depok Depok
ATM KCP Cinere Jl. Raya Cinere No. 11, Kel. Cinere, Kec. Limo, Kota Depok Depok
ATM KCP Cimanggis Ruko Cisalak Permai No.7, Jl. Raya Cisalak-Cimanggis, Kota Depok
Depok
ATM RSUD Depok Jl. Raya Sawangan, Kec. Sawangan, Kota Depok Depok
ATM KCP Sawangan Jl. Raya Parung Ciputat RT.03 RW.03,Kelurahan Bojongsari, Kec. Sawangan, Kota Depok
Depok
ATM KCP Cibubur Komplek Ruko Citra Grand Blok R.1 No. 17, Kel. Jatikarya, Kec. Jatisampurna, Kota Bekasi
Depok
ATM SPBU Limo Cinere Depok Jl. Meruyung Limo Depok Depok
ATM Kantor Pos Depok Kantor PT. Pos Indonesia, Jl. Sentosa Raya No. 3, Kota Depok
Depok
ATM Pemkot Depok Kantor Pemkot Depok, Jalan Margonda Raya No. 54, Kota Depok
Depok
ATM KCP Kelapa Dua Jl. Kelapa dua, Depok Depok
ATM Universitas Pancasila JL Srengseng Sawah Lenteng Agung Jakarta Selatan Depok
ATM KK ITC Depok Jl.Margonda Raya No. 56 Kota Depok Depok
ATM KK Parung Bingung Jl.Meruyung Raya No.8 Kel.Rangkapan Jaya Kec.Pancoran Mas
Depok
ATM FKM UI Kampus Universitas Indonesia-Depok Depok
ATM KK Depok II Jl.Raya Kemakmuran No.48 RT 004/04 Mekar Jaya-Depok Depok
ATM KK Jalan Raya Bogor Jl.Raya bogorKm31 Kec.sukmajaya Kota Depok Depok
ATM KK Jalan Raya Muchtar Depok Jl.Raya Muchtar No.1 Sawangan Baru-Depok Depok
ATM KC Garut Jl. Jend. A. Yani No.38, Kab. Garut Garut
ATM KCP Limbangan Plaza Limbangan, Jl. Raya Limbangan Timur, Blok Sukasirna, Desa Limbangan Timur, Kec. Blubur Limbangan, Kab. Garut
Garut
ATM KCP Malangbong Jl. Raya Tasikmalaya - Bandung, Kampung Legok RT.03/RW.01, Desa Malangbong, Kec. Malangbong, Kab. Garut
Garut
ATM KCP Kadungora Jl. Raya Kadungora, Desa Kadungora, Kec. Kadungora, Kab. Garut
Garut
ATM KCP Pameungpeuk Jl. Raya Pameungpeuk, Blok Cigodeg Desa Paas,Kec. Pameungpeuk, Kab. Garut
Garut
ATM RSUD Dr. Slamet Garut RSUD Dr. Slamet Garut, Jl. Rumah Sakit No. 12, Blok Rumah Sakit, Kel. Sukajaya, Kec. Tarogong Kidul, Kab. Garut
Garut
ATM KCP Cikajang Jl. Raya Cikajang No.83, Cikajang - Kab. Garut Garut
ATM RM Pujasega Garut Jl. Otista No. 64, Kec. Tarogong- Kab. Garut Garut
ATM Toserba Yogya Garut Toserba Yogya Garut, Jl. Siliwangi No. 25, Kab. Garut Garut
ATM Cocodot Garut Jl. Pasawahan No.02 Pasawahan Tarogong Garut Garut
ATM Cabang Garut 2 Jl.Jend.A.Yani No.38 Kab.Garut Garut
ATM Indomaret Karang Pawitan JL. KARANG PAWITAN NO. 40A Kel.Lebakjaya Kec.karang Pawitan Kab.Garut
Garut
ATM Indomaret Leles JL. RAYA LELES NO. 44 RT 02 Kel.Salam Nunggal Kec.Leles Kab.Garut
Garut
ATM Indomaret Lewo JL. PASAR LEWO RT/RW 04/01 DESA SUKARATU Kel.Sukaratu Kec.Malangbong Kab.Garut
Garut
ATM SPBU Leles SPBU 34.44122 Jl.Raya Leles No.08-10 Garut Garut
ATM KCP Samarang Jl.Raya Samarang No.77 Kab.Garut Garut
ATM KCP Wanaraja Jl.Raya wanaraja Kp.Cimalaka RT03/05 Ds.Wanaraja Kec.Wanaraja Kab.Garut
Garut
ATM Ramayana Robinson Garut Jl.Guntur Lantai Semi Basement Unit 04 Garut Garut
ATM Sabda Alam Jl.Raya Cipanas NO.3 Garut Garut
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
365Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
364
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
365Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
364
ATM Alamat / Address Kota / City
ATM KC Hasyim Ashari Jl. K.H. Hasyim Ashari No. 34 Kec. Gambir,Jakarta Pusat Hasyim Ashari
ATM KCP Kebon Jeruk Jl. Raya Perjuangan No. 11, Kec. Kebon Jeruk, Kota Jakarta Barat
Hasyim Ashari
ATM Mall Taman Anggrek Mall Taman Anggrek, Jl.Letjen S.Parman Kav.21, Jakarta Hasyim Ashari
ATM KC Indramayu Jl. Jend.Sudirman No.106, Kab. Indramayu Indramayu
ATM KCP Patrol Jl. Raya Patrol No.13 RT. 007/RW. 003, Desa. Patrol Lor, Kec. Patrol, Kab. Indramayu
Indramayu
ATM Pemda Kab. Indramayu Komplek Pemda Indramayu, Jl. Mayjen. Sutoyo No.1/E, Kab. Indramayu
Indramayu
ATM Yogya Jatibarang Jl. Siliwangi No. 28, Kec. Jatibarang, Kab. Indramayu Indramayu
ATM KCP Karangampel Jl. Raya Barat Karangampel, Kec. Karangampel, Kab. Indramayu
Indramayu
ATM KCP Haurgeulis Jl. Sudirman No. 15, Kec. Haurgeulis, Kab. Indramayu Indramayu
ATM KCP Jatibarang Jl. Jend. A. Yani No. 58 RT. 01/RW. 01, Desa/Kec. Jatibarang, Kab. Indramayu
Indramayu
ATM RSUD Indramayu Jl. Murahnara No. 7, Kab. Indramayu Indramayu
ATM Samsat Indramayu Jl. Gatot Subroto, Kab. Indramayu Indramayu
ATM Alfamart Sukra Indramayu Alfamart Jl. Raya Sukra, Kab. Indramayu Indramayu
ATM Pasar Bangkir Toserba Cipto Mart Jl. Raya Rambatan Wetan No.45, Kec. Sindang, Kab. Indramayu
Indramayu
ATM KCP Terisi Desa Karangasem, Kec. Cikedung, Kab. Indramayu Indramayu
ATM RS Bhayangkara Indramayu RS Bhayangkara Indramayu, Jl. Raya Pantura Km. 73-75, Losarang, Kab. Indramayu
Indramayu
ATM Toserba Surya Jatibarang Toserba Surya Jatibarang, Jl. Mayor Dasuki, Kec. Jatibarang, Kab. Indramayu
Indramayu
ATM Toserba Yogya Indramayu Toserba Yogya Indramayu, Jl. Jend. Sudirman No. 46, Kec. Indramayu, Kab. Indramayu
Indramayu
ATM KCP Pemkab Indramayu Jl. Mayjen Soetoyo, Kab. Indramayu Indramayu
ATM KCP Karangsinom Jl. Raya Pantura, Kab. Indramayu Indramayu
ATM KCP Bangkir Jl. Raya Pasar Bangkir, Kab. Indramayu Indramayu
ATM KK Sukra Jl. Raya Sukra Kabupaten Indramayu Indramayu
ATM KK Kertasemaya Blok Pasar Kel.Tulungagung Kertasemaya Kab. Indramayu Indramayu
ATM KK Eretan Jl.Raya Eretan Wetan Kandanghaur Kabupaten Indramayu Indramayu
ATM KK Lelea Jl.Raya Lelea- Kab.Indramayu Indramayu
ATM KK Pasar Bongas Desa Margamulya RT 15/04 Bongas-Kab.Indramayu Indramayu
ATM KK TPI Karangsong Jl.Karangsong – Kab.Indramayu Indramayu
ATM KC Karawang Jl.Kertabumi No.2, Kab. Karawang Karawang
ATM RSUD Karawang Jl. RSUD No.1, Desa Sukaharja, Kec. Telukjambe, Kab. Karawang
Karawang
ATM KCP Cikampek Jl. Jend. A. Yani No. 21, Cikampek, Kab. Karawang Karawang
ATM RS Cito Karawang Jl. Arteri Tol Karawang Barat , Teluk Jambe Timur, Kab. Karawang
Karawang
ATM KCP Cilamaya Jl. Raya Cilamaya No. 173, Kel. Mekarmaya, Kec. Cilamaya Wetan, Kab. Karawang
Karawang
ATM KCP Telagasari Jl. Syeh Quro, Desa Telagasari, Kec. Telagasari, Kab. Karawang
Karawang
ATM KCP Klari Jl. Raya Kosambi No. 7B Desa Duren, Kec. Klari, Kab. Karawang
Karawang
ATM KCP Rengasdengklok Jl. Proklamasi No. 420, Kec. Rengasdengklok - Kab. Karawang
Karawang
ATM Ramayana Mall Karawang Ramayana Mall, Jl. Raya Tuparev No. 110, Kab. Karawang Karawang
ATM Toserba Yogya Cikampek Toserba Yogya Cikampek, Jl. Ahmad Yani, Cikampek, Kab. Karawang
Karawang
ATM UNSIKA Karawang Jl. H.S. Ronggowaluyo / Teluk Jambe Karawang Karawang
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
367Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
366Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
367Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
366
ATM Alamat / Address Kota / City
ATM KK Johar Jl. Tuparev No.159 Karawang Timur Kabupaten Karawang Karawang
ATM Samsat Kab.Karawang Jl.Jend. A. Yani No.1 Karawang Karawang
ATM Lebak Sari Karawang Jl.Interchange Tol Karawang Barat No.1 Karawang Karawang
ATM Rest Area KM 62 Jl. Tol Cikampek Km 62 Karawang
ATM Kosambi Karawang Pertokoan Rahayu Jayal. Raya Kosambi No.8 Karawang Karawang
ATM Pemda karawang Jl. Jend.A.Yani No.1 Karawang Karawang
ATM KC Kebayoran Baru Graha Iskandarsyah, Jl. Iskandarsyah Raya No. 66 C, Kebayoran Baru-Jakarta Selatan
Kebayoran Baru
ATM KCP Pondok Indah Rukan Plaza 5 Pondok Indah No. B-08, Jl. Margaguna Raya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
Kebayoran Baru
ATM KCP Fatmawati Jl. Rumah Sakit Fatmawati No. 52, Cilandak, Jakarta Selatan
Kebayoran Baru
ATM KCP Pasar Minggu Jl. Raya Pasar Minggu Km. 17 No. 11A, Kalibata, Jakarta Selatan
Kebayoran Baru
ATM SPBU 34-12708 Tendean SPBU 34-127.08 Jl. Tendean, Jakarta Selatan Kebayoran Baru
ATM Cilandak Mall Cilandak Mall Lt. 1, Jl. Raya Cilandak, Kel. Cilandak Timur, Kec. Pasar Minggu, Jakarta Selatan
Kebayoran Baru
ATM La Codevin Kemang La Codevin Building lantai 3, Jl. Kemang Raya No.8, Jakarta Selatan
Kebayoran Baru
ATM Mahakam Jl. Bulungan Kebayoran baru - Jakarta Selatan Kebayoran Baru
ATM KCP Kebayoran Lama Jl. Ciledug Raya No.24,Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan
Kebayoran Baru
ATM KCP Tebet Jl. Tebet Barat No. 15, Pasar Tebet Barat, Jakarta Selatan Kebayoran Baru
ATM Square The City Walk Darmawangsa Darmawangsa Square, The City Mall, Jl.Darmawangsa VI, Jakarta Selatan
Kebayoran Baru
ATM ITC Fatmawati ATM Center ITC Fatmawati, Jl. RS Fatmawati No.39, Jakarta Selatan
Kebayoran Baru
ATM KCP Kemang Jl. Kemang Raya Jakarta Kebayoran Baru
ATM FX Sudirman Jl.Jendral Sudirman Pintu Satu Senayan Jakarta Selatan Kebayoran Baru/Rasuna Said
ATM K.Kas Tol Jagorawi/TMII Komp. Perkantoran PT. Jasa Marga, Cabang Jagorawi, Jl. Raya Taman Mini, Jakarta Timur
Khusus Jakarta
ATM KC Khusus Jakarta Jl. Jend.Sudirman Kav.2 Gd. Arthaloka Lt. Dasar, Jakarta Pusat
Khusus Jakarta
ATM KCP Tanah Abang Jl. K.H. Mas Mansyur No. 5, Kec. Tanah Abang, Jakarta Pusat
Khusus Jakarta
ATM CTC Jasa Marga Jasa Marga Cabang Cawang Tomang Cengkareng - Jakarta
Khusus Jakarta
ATM KCP Jatinegara Komplek Perkantoran Mitra Matraman Blok A2 Kavling No. 5, Jl. Matraman Raya No. 148 - Jakarta Timur
Khusus Jakarta
ATM Mall Ambassador Mall Ambassador, Butik ATM Pintu Timur Lt. Dasar, Jl. Prof Dr Satrio Kuningan, Jakarta Selatan
Khusus Jakarta
ATM Pasar Grosir Tanah Abang Pasar Tanah Abang Blok A Lt. Semi Lower Ground, Kec. Tanah Abang, Jakarta Pusat
Khusus Jakarta
ATM KCP Kramat Jati Jl. Raya Bogor No. 1, Jakarta Timur Khusus Jakarta
ATM KCP Cempaka Mas Mega Grosir Cempaka Mas Blok F1 - F2, Jl. Letjen. Suprapto No. 1, Jakarta Pusat
Khusus Jakarta
ATM KCP Pasar Baru Jakarta Jl. Pintu Air No. 45B, Pasar Baru, Jakarta Pusat Khusus Jakarta
ATM KCP Bendungan Hilir Jl. Bendungan Hilir raya No. 92, Kec. Tanah Abang, Jakarta Pusat
Khusus Jakarta
ATM KCP Cikini Jl. Cikini No. 58 CD, Kel. Cikini, Kec. Menteng, Jakarta Pusat
Khusus Jakarta
ATM KCP Rawasari Jl. Rawasari Selatan No. E/5, Kel. Cempaka Putih Timur, Kec. Cempaka Putih, Jakarta Pusat
Khusus Jakarta
ATM KCP Cilimus Jl. Raya Cilimus No. 72, Kec. Cilimus-Kab. Kuningan Kuningan
ATM Toserba Puspita Gallery Jl. Siliwangi No. 95, Kab. Kuningan Kuningan
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
367Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
366
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
367Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
366
ATM Alamat / Address Kota / City
ATM KCP Luragung Jl. Raya Luragung, Blok Manis, Kec. Luragung, Kab. Kuningan
Kuningan
ATM KCP Ciawigebang Jl. Siliwangi No. 60, Ciawigebang, Kab. Kuningan Kuningan
ATM KC Kuningan Jl. Siliwangi, Cigembang, Kab. Kuningan Kuningan
ATM Rest Area Puspita Gallery Kuningan Jl. Siliwangi No. 1, Kab. Kuningan Kuningan
ATM RSUD 45 Kuningan Jl. Jend. Sudirman No. 68, Kab. Kuningan Kuningan
ATM Toserba Fajar Jalaksana Jln Raya Kuningan - Cirebon Kuningan
ATM Toserba Fajar Cijoho Kuningan
ATM indomaret bandorasa JL. RAYA BANDORASA KUNINGAN Kuningan
ATM Cabang Kuningan 2 Jl. Siliwangi, Cigembang, Kab. Kuningan Kuningan
ATM KK Cibingbin Jl. Raya Cibingbin Kabupaten Kuningan. Kuningan
ATM KK Darma Jl.Raya Darma Desa Darma, Kec.Darma Kab.Kuningan Kuningan
ATM KK RSIA Linggajati Jl.Raya Cilimus Ds.Bandorasa Kec.Cilimus Kab.Kuningan Kuningan
ATM Apotek Sahabat Jl.Jendral Sudirman No.60 Kuningan Kuningan
ATM Toserba Fajar Cigugur Jl.Raya Cigugur-Kuningan Kel.Cigugur Kec.Kuningan Kab.Kuningan
Kuningan
ATM KC Labuan Jl. Jend.Sudirman No.182, Kec. Labuan, Kab. Pandeglang Labuan
ATM KCP Menes Jl. Raya Pasar Menes, Kp. Sindang Raya RT/RW 01/01,Ds. Purwaraja, Kec. Menes, Kab. Pandeglang
Labuan
ATM KCP Panimbang Blok Panimbang Desa Panimbang Jaya, Kec. Panimbang, Kab. Pandeglang
Labuan
ATM Pasar Carita Minimarket Indomaret, JL. Raya Carita Km. 7 RT 09/03 Kec. Labuan, Kab. Pandeglang
Labuan
ATM KCP Cibaliung Jl. Sumur No. 5, Desa Sukajadi, Kec. Cibaliung, Kab. Pandeglang
Labuan
ATM Indomaret Saketi Labuan Labuan
ATM Griya Cicalengka Jl. Raya Barat No. 315, Kec. Cicalengka, Kab. Bandung Majalaya
ATM KC Majalaya Jl. Tengah No. 3&4, Kec. Majalaya, Kab. Bandung Majalaya
ATM KCP Rancaekek Jl. Dangdeur Timur, Dusun Munggang, RT 01/08 Desa Mekargalih, Kec. Jatinangor, Kab. Sumedang
Majalaya
ATM KCP Ciparay Jl. Raya Laswi No. 845, Desa Manggungharja, Kec. Ciparay, Kab. Bandung
Majalaya
ATM RSUD Cicalengka Jl. Darham No. 35, Kp. Cikopo, Kec. Cicalengka, Kab. Bandung
Majalaya
ATM RSUD Majalaya Jl. Cipaku No. 87, Paseh-Majalaya, Kab. Bandung Majalaya
ATM BORMA Majalaya Jln. Laswi Majalaya Majalaya
ATM KK Ibun Jl.Raya Majalaya Ibun Ds.Lampegan Kec.Ibun Kab. Bandung
Majalaya
ATM KK Pacet Jl.Raya Pacet Kp.Maruyung RT 06/01 Kec.Pacet Kab.Bdg Majalaya
ATM Cipacing SPBU 34.45301 Jl.Raya Bandung Garut Km 19 Kab.Bandung
Majalaya
ATM KC Majalengka Jl. Kyai Abdul Halim No.224, Kab. Majalengka Majalengka
ATM KCP Cikijing Jl. KH Abdul Fatah No. 49, Kec. Cikijing, Kab. Majalengka Majalengka
ATM KCP Rajagaluh Jl. Pangeran Muhamad No. 26, Kec. Rajagaluh-45472, Kab. Majalengka
Majalengka
ATM KCP Kadipaten Jl.Raya Timur No.45, Kec. Kadipaten, Kab. Majalengka-45452
Majalengka
ATM KCP Jatiwangi Jl. A. Yani No. 15, Blok Jum’at, Desa Cibolerang, Kec. Jatiwangi, Kab. Majalengka
Majalengka
ATM Pemda Majalengka Lingkungan Kantor Pemda Majalengka, Jl. Jend. Ahmad Yani No. 1, Kab. Majalengka
Majalengka
ATM RSUD Majalengka Jl. Kesehatan No. 77, Kab. Majalengka Majalengka
ATM Toserba Surya Kadipaten Komplek Ruko Toserba Surya, Jl. Siliwangi, Kec. Kadipaten, Kab. Majalengka
Majalengka
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
369Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
368Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
369Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
368
ATM Alamat / Address Kota / City
ATM K.Kas UNMA Jl. K.H. Abdul Halim No. 103, Kab. Majalengka Majalengka
ATM Cigasong Jl. Cigasong No. 43, Kab. Majalengka Majalengka
ATM KCP Jatitujuh Blok Jumat Majalengka
ATM KK Sumberjaya Jl.Cirebon Kadipaten Prapatan Kec, Sumberjaya Kab. Majalengka
Majalengka
ATM KK RSUD Cideres RSUD Cideres Ds.Cipaku Kec.Kadipaten Kab.Majalengka Majalengka
ATM KK Bantarujeg Jl.sudirman no.23 ds.bantarujeg kec.bantarujeg kab.majalengka
Majalengka
ATM KC Makassar Jl. Jendral Sudirman No. 54 B, Kota Makassar Makasar
ATM KCP Sunter Jl. Griya Utama Blok A, Kavling No. 33, Kel. Sunter Agung, Kec. Tanjung Priok, Kota Jakarta Utara
Manga Dua
ATM Pasar Pagi Mangga Dua Pusat Grosir Pasar Pagi Mangga Dua, Jl. Mangga Dua Raya, Kelurahan Ancol, Jakarta Utara
Mangga Dua
ATM KC Mangga Dua Gedung Masterina, Jl. Mangga Dua Raya Blok F1 No. 1-3, Jakarta Pusat
Mangga Dua
ATM KCP Tanjung Priok Komplek Ruko Enggano Megah Tanjung Priok, Jl. Enggano Blok C Kaveling No. 11-S, Kel. Tanjung Priok, Kec. Tanjung Priok, Kotamadya Jakarta Utara
Mangga Dua
ATM KCP Pluit Komplek Sentra Bisnis Pluit Blok A No. 7, Pluit Sakti, Jakarta Utara
Mangga dua
ATM KCP Kelapa Gading Komplek Rukan Kelapa Gading Square, Jl. Boulevard Barat Blok C No. 8, Jakarta Utara
Mangga Dua
ATM KK ITC Mangga Dua ITC Mangga Dua Lantai I/D.64 Jakarta Utara Mangga Dua
ATM KK Boulevard Jakarta Jl.Boulevard Raya Blok TN 2 No.29 Kelapa Gading-Jakarta Utara
Mangga Dua
ATM KCP Kapuk Jl.Ruko Cordoba Blok A No.15 Bukit Golf Mediterania Pantai Indah Kapuk Jakarta Utara
Mangga Dua
ATM KC Medan Jl. Suwondo Parman No. 1, Kota Medan Medan
ATM Galeri Thamrin Plaza /Jl. Imam Bonjol Medan Jl. Imam Bonjol Medan Medan
ATM KC Padalarang Jl. Raya Purwakarta No. 75, Blok Sindang Palay, Desa Kertamulya, Kab. Bandung Barat
Padalarang
ATM KCP Lembang Jl. Raya Lembang No. 258, Kec. Lembang, Kab. Bandung Barat
Padalarang
ATM KCP Cililin Jl. Raya Cihampelas, Ds. Cihampelas, Kec. Cililin, Kab. Bandung Barat
Padalarang
ATM KCP Cikalong Wetan Jl. Raya Cikalong Wetan, Dusun Warungjati, Desa Ciptagumati, Kec. Cikalong Wetan, Kab. Bandung Barat
Padalarang
ATM KCP Batujajar Jl. Raya Batujajar No. 108, Kec. Batujajar, Kab. Bandung Barat
Padalarang
ATM Borma Padalarang Borma Padalarang, Jl. Raya Padalarang No. 504, Kab. Bandung Barat
Padalarang
ATM Pemkab Bandung Barat Gd. Prodomo, Komp. Perkantoran Pemkab Bandung Barat, Jl. Batujajar Kab Bandung Barat
Padalarang
ATM Cabang Padalarang 2 Jl.Raya Purwakarta No.75 Kab.Bandung Barat Padalarang
ATM Giant Kotabaru Parahyangan Jl.Raya Padalarang No.427 Bandung Padalarang
ATM Cililin Jl.Raya Padalarang No.427 Kab.Bandung Padalarang
ATM KK RSUD Cililin Jl.Raya Cililin Padalarang Kabupaten Bandung Barat Padalarang
ATM Rajamandala SPBU Al Ma'some Jl.Raya Rajamandala Cipatat Kab.Bandung Barat
Padalarang
ATM Indomaret Gado Bangkong Jl.Raya Gado Bangkong No.154 Cilame,Ngamprah,Kab.Bandung
Padalarang
ATM KCP Sindangkerta Jl.Raya Sindangkerta Padalarang Padalarang
ATM KC Palabuhan Ratu Jl. Siliwangi No. 41, Kec. Palabuhan Ratu, Kab. Sukabumi Palabuhanratu
ATM KCP Surade Jl. Raya Surade Kota, Kab. Sukabumi Palabuhanratu
ATM KCP Cisaat Jl. Raya Caringin, RT. 02/RW. 01, Desa Nagrak, Kec. Cisaat, Kab. Sukabumi
Palabuhanratu
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
369Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
368
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
369Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
368
ATM Alamat / Address Kota / City
ATM KCP Pangleseran Jl. Blok Pangleseran, Desa Sirnaresmi, Kec. Gunungguruh, Kab. Sukabumi
Palabuhanratu
ATM KCP Sagaranten Jl. Raya Baros, Kec. Sagaranten, Kab. Sukabumi Palabuhanratu
ATM Pemkab Sukabumi Jl. Siliwangi No. 10, Palabuhanratu, Kab. Sukabumi Palabuhanratu
ATM Kantor Kas Warungkiara Jln. Raya Cikembang Palabuhanratu
ATM KK Cisolok Jl.Raya Cisolok RT 03/04 Ds.Cikahuripan Kab. Sukabumi Palabuhanratu
ATM KK Jampang Tengah Palabuhanratu
ATM KK RSUD Palabuhanratu Jl.Ahmad Yani No.2 Kec.Palabuhanratu Ka b.Sukabumi Palabuhanratu
ATM KK Jampang Kulon Jl.Raya Cinagen No.109 Kec.Jampang Kulon Kab. Sukabumi
Palabuhanratu
ATM Kantor Cabang Palembang Jl.Sudirman Km.3,5 Kel.20 Ilir, Kec. Ilir Timur I, Palembang Palembang
ATM KC Pandeglang Jl. Mayor Widagdo No.6, Kab. Pandeglang Pandeglang
ATM KCP Picung Kampung Pasar Picung RT.02 RW.04, Desa Cililitan, Kec. Picung, Kab. Pandeglang, Prov. Banten
Pandeglang
ATM RSUD Pandeglang Jl. Raya Labuan Km. 5 Cikoneng, Kab. Pandeglang, Prov. Banten
Pandeglang
ATM Pandeglang Town Square Jl. Raya Serang KM.3 Pandeglang Banten Pandeglang
ATM KK Pasar Pandeglang Jl. Ahmad Yani Pandeglang. Pandeglang
ATM Cabang Pandeglang 2 Jl.Mayor Widagdo No.6 Kab.Pandeglang Pandeglang
ATM KC Pekanbaru Jl. Jenderal Sudirman No. 391 C, Kota Pekanbaru Pekanbaru
ATM Plaza Citra Kompelk Mall Plaza Citra Medan Pekanbaru
ATM Mall Pekanbaru Jl. Jend Sudirman 123 B Mall Pekanbaru Blok A.6 Lt. 3/12 Kota Pekanbaru Riau
Pekanbaru
ATM Mall Ciputra Seraya Jl.Riau No.58 Pekanbaru Pekanbaru
ATM KC Purwakarta Jl. Jend Sudirman 63-64, Kab. Purwakarta Purwakarta
ATM Pelagi Plaza Purwakarta Jl. Taman Pahlawan No. 24-26, Kab. Purwakarta Purwakarta
ATM KCP Plered Jl. Warung Kondang No. 5A, Kec. Plered, Kab. Purwakarta Purwakarta
ATM KCP Wanayasa Jl. Raya Wanayasa RT. 07/RW. 01, Desa Wanayasa, Kec. Wanayasa, Kab. Purwakarta
Purwakarta
ATM Km 72,800 Tol Cipularang Rest Area Km 72.800 Tol Cipularang Purwakarta
ATM KCP Pasar Simpang Jl. Kapten Halim No. 178 RT.44/15, Kel. Sindangkasih, Kec. Purwakarta, Kab. Purwakarta
Purwakarta
ATM STS Sadang Area Parkir Pintu Utama Sadang Terminal Square (STS), Jl. Raya Sadang - Kab. Purwakarta
Purwakarta
ATM RS Almira Purwakarta Jl. Ipik Gandamanah Rt. 35/03 Kel. Munjuljaya, Kec. Purwakarta, Kab. Purwakarta
Purwakarta
ATM Kas Mobil Purwakarta Kantor Cabang Purwakarta Purwakarta
ATM Rest Area Km 97 Tol Cipularang Tol Cipularang Rest Area 97-Cipularang Purwakarta Purwakarta
ATM Alfamart Bunder Jatiluhur Jl. Bunder Pramuka No.162 Ds. Bunder Kec.Jatiluhur Purwakarta
Purwakarta
ATM Alfamart Bojong Wanayasa Jl.Bakti No.351 RT 09/04 Kel.Wanayasa Kec.Wanayasa Purwakarta
Purwakarta
ATM KC Rangkasbitung Jl. P.Derus No. 4, Rangkasbitung, Kab. Lebak, Prov. Banten Rangkasbitung
ATM Pasar Baru Rangkasbitung (Offline) Jl. Tirtayasa (Samping Toko Mas Bintang Baru), Rangkasbitung, Kab. Lebak, Prov. Banten
Rangkasbitung
ATM KCP Cipanas Rangkasbitung Blok Citatah, RT.02 RW.04, Desa Bintang Resmi, Kec. Cipanas, Kab. Lebak, Prov. Banten
Rangkasbitung
ATM KCP Pemkab Lebak Jl. Kapugeran I No 3, Blok Kapugeran, Kel. Rangkasbitung Barat, Kec. Rangkasbitung, Kab. Lebak
Rangkasbitung
ATM KCP Maja Rangkasbitung Jl. Raya Maja No. 66, Blok Pasar Maja Desa Maja, Kec. Maja Kabupaten Lebak
Rangkasbitung
ATM KCP Bayah Jl. Raya Karang Taraje Kec. Bayah – Banten Rangkasbitung
ATM KC Rangkasbitung 2 Jl.Patih Derus No.4 Rangkasbitung Rangkasbitung
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
371Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
370Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
371Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
370
ATM Alamat / Address Kota / City
ATM Giant Plaza Rabinza Jl.RD Hardawinangun No.60 Rangkasbitung Kab Lebak Rangkasbitung
ATM Alfamidi Multatuli Jl.Raya Multatuli No.47 Kec.Rangkasbitung, Lebak Rangkasbitung
ATM KCP Pondok Gede Jl. Jatiwaringin No.76 C, Podokgede - Kota Bekasi Rawamangun
ATM Plaza Podok Gede Jl. Raya Pondok Gede, Kel. Jatiwaringin, Kec. Pondok Gede, Kota Bekasi
Rawamangun
ATM K.Kas Kranggan Mas ATM Center Lobby Utama Lt. Dasar Pasar Kranggan Mas, Jl. Raya Jatisampurna, Kel. Jatisampurna, Kec. Jatisampurna, Kab. Bekasi
Rawamangun
ATM KCP Kalimalang Jl. Inspeksi Kalimalang, Komplek Billy Moon Blok M-I Kaveling No. 3F, Jakarta Timur
Rawamangun
ATM KC Rawamangun Jl. Pemuda No. 97, Kec. Pulogadung - Jakarta Timur Rawamangun
ATM Kalimalang 2 Jl. Inspeksi Saluran No. 1, Kalimalang, Jakarta Timur Rawamangun
ATM KCP Cipinang Pasar Induk Beras Cipinang Blok HA 7-8, Jakarta Timur Rawamangun
ATM KCP Pulogadung Pulogadung Trade Center Blok A 1 No. 8, Jl. Raya Bekasi Kawasan Industri PT. JIEP, Jakarta Timur
Rawamangun
ATM Rawamangun Square Rawamangun Square, Jl. Pegambiran No. 55, Rawamangun, Jakarta Timur
Rawamangun
ATM KCP Duren Sawit Jl.Raden Inten Centre No.9 Jakarta Timur Rawamangun
ATM KCP Klender Jl.Merah Raya No.28 Kel.Malaka Jaya Duren Sawit Jakarta Timur
Rawamangun
ATM KCP Pramuka Jl.Pramuka Raya No.10 Kel.Rawasari Kec.Cempaka Putih Jakarta Timur
Rawamangun
ATM KC Semarang Jl. Ahmad Yani No. 149, Kota Semarang Semarang
ATM KCP Ungaran Jl. Gatot Subroto No. 77 Ruko No. 5, Ungaran, Kab. Semarang
Semarang
ATM Giant Superdome Jalan Jenderal Sudirman Semarang semarang
ATM Visionland Semarang Jl. Raya Soekarno - Hatta KM.26 Kec. Bergas, Kab. Semarang
semarang
ATM KC Serang Jl. Veteran No.6, Kota Serang, Prov. Banten Serang
ATM Pemda Serang Komplek Pemda Serang - Prov. Banten Serang
ATM K.Kas RSUD Serang Jl. Rumah Sakit No. 1, Kota Serang, Prov. Banten Serang
ATM K.Kas KP3B Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Kantor Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Jl. Syech Nawawi Al-Bantani, Pallima, Serang, Prov. Banten
Serang
ATM Mall Serang Lower Ground Mall Serang, Jl. Veteran No.6, Kota Serang, Prov. Banten
Serang
ATM K.Kas Rau Jl.Sema'un Bakri No.16 Pasar Rau, Serang-42111, Prov. Banten
Serang
ATM KCP Ciruas Jl. Raya Jakarta, Kampung Kwaron, Desa Citeureup, Kec. Ciruas, Kab. Serang
Serang
ATM KCP Baros Serang Blok Cikedokan, Kel. Baros, Kec. Baros, Kab. Serang Serang
ATM Gd. Graha Pena Radar Banten Gedung Graha Pena Radar Banten, Jl. Lingkar selatan, Kota Serang - Prov. Banten
Serang
ATM KCP Cikande Jl. Raya Serang Jakarta Km. 72, Kampung Pos Tambak Blok Asem Desa Tambak, Kec. Cikande, Kab. Serang
Serang
ATM Kas Mobil Serang Kantor Cabang Serang Serang
ATM Royal Farma Serang Apotek Royal Farma JL. S.A. Tirtayasa No. 79, Serang, Prov. Banten
Serang
ATM KCP Kramatwatu Jl. Raya Serang Km. 8, RT. 003/RW. 001, Desa Kramatwatu, Kec. Kramatwatu, Kab. Serang, Provinsi Banten
Serang
ATM SPBU Kragilan Serang Kragilan Serang Serang
ATM SPBU 34-42111 Ciracas SPBU 34-42111, Jl. Kolonel Tb. Suwandi/Jl. Lingkar Selatan Ciracas, Serang
Serang
ATM Klinik Wahyu Dharma Medika Cipocok Klinik Wahyu Dharma Medika, Jl. Raya Petir Km. 5, Cipocok Jaya, Serang
Serang
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
371Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
370
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
371Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
370
ATM Alamat / Address Kota / City
ATM RS Benggala Serang Benggala Serang Serang
ATM Indomaret Polda Banten Indomaret Depan Polda Banten, Jl.Syeh Nawawi Al-Bantani, Kota Serang, Prov. Banten
Serang
ATM KK Pasar Lama Serang JL. M. Hasanudin No.11 Pasar Lama Kota Serang Serang
ATM Hotel Ratu Serang Jl.KH.Abdul Hadi No.66 Kel.serang Kec.Serang Kab Serang Serang
ATM KK CIPOCOK Jl.Raya Petir RT 01/06 Kelurahan Cipocok Jaya Kota Serang Serang
ATM KK BATUJAYA Pasar Batujaya Jl.Raya Batujaya Tanjung Pakis Kab. Karawang
Serang
ATM KK Bojonegara Jl.Raya Sumuranja Ds.Sumuranda Kec.Puloampel Kab.Serang
Serang
ATM KK Tirtayasa Jl.Ciptayasa Desa Pontang Kecamatan Pontang Kab. Serang
Serang
ATM KK Ciomas Ruko Hj.Sarwiti Pasar Ciomas Sebelah LPK Ciomas Kab.Serang
Serang
ATM KK Lapenta Serang Serang
ATM KK Petir Jl.raya petir tunjung teja Kp.kebon sawo RT 04/02 Desa mekar baru serang
Serang
ATM KK Jawilan Jl.raya cikande rangkasbitung KM 12 Kp.Nangela ps.ds.nangela kec.kopo serang
Serang
ATM KK Karangantu Perum Mina Bakti Blok A1 No.78 kec.Karangantu serang Serang
ATM KC Soreang Jl. Raya Soreang Km 17 Soreang, Kab. Bandung Soreang
ATM KCP Pangalengan Jl. Raya Pangalengan No. 440, Kec Pangalengan, Kab. Bandung
Soreang
ATM KCP Banjaran Jl. Raya Banjaran No. 7, Desa Kemasan, Kec. Banjaran, Kab. Bandung
Soreang
ATM KCP Ciwidey Jl. Raya Soreang-Ciwidey, Desa Tenjolaya, Kec. Pasirjambu, Kab. Bandung
Soreang
ATM KCP Al-Ihsan Jl. Kiastramanggala, Baleendah, Kab. Bandung Soreang
ATM KCP Kopo Sayati Jl. Kopo Bihbul No. 165, Kec. Margahayu, Kab. Bandung Soreang
ATM RSUD Soreang JL. Alun-alun Utara No. 1, Kec. Soreang, Kab. Bandung Soreang
ATM KCP Dayeuhkolot Jl. Bojongsoang No. 85, Desa Bojongsoang, Kec. Bojongsoang, Kab. Bandung
Soreang
ATM Samsat Soreang Kantor Samsat Soreang, Jl. Raya Gading Tutuka, Soreang, Kab. Bandung
Soreang
ATM RS Al-Ikhsan Jl. Kiastramanggala, Baleendah, Kab. Bandung Soreang
ATM KCP Katapang Jl. Terusan Kopo No. 62, Katapang, Kab. Bandung Soreang
ATM PPTSP Pemkab Bandung Komplek Pemda Kabupaten Bandung, Jl. Raya Soreang Km. 17, Soreang, Kab. Bandung
Soreang
ATM KCP Cicalengka Cicalengka, Kab. Bandung Soreang
ATM KC Soreang 2 Jl. Raya Soreang Km 17 Soreang, Kab. Bandung Soreang
ATM KK Rancakaeke Trade Centre (RTC) jl. Rancaekek - Majalaya km 1 Kabupaten Bandung Soreang
ATM KK Margaasih Jl. Jati Utama Blok A1 No.10 Margaasih Kabupaten Bandung
Soreang
ATM KK Pameungpeuk Jl. Raya Banjaran Blok Nambo Kec.Pameungpeuk Kab.Bandung
Soreang
ATM KK Pasar Soreang Jl. Raya Soreang No.155 Soreang Kabupaten Bandung Soreang
ATM KC Subang Jl.Jend.A.Yani No.2, Kab. Subang Subang
ATM Sari Ater Hot Spring Resort Sari Ater Hot Spring Resort, Jl. Raya Ciater, Kab. Subang Subang
ATM KCP Kalijati Jl. Raya Tugu Selatan, Desa Kalijati Timur, Kec. Kalijati, Kab. Subang
Subang
ATM KCP Pamanukan Jl. Yon Martasasmita No.6, Kec. Pamanukan - Kab. Subang Subang
ATM KCP Ciasem Jl. A. Yani - Rawasari RT.014/007, Desa Sukamandijaya, Kec. Ciasem, Kab. Subang
Subang
ATM KCP Jalan Cagak Desa Jalancagak, Kec. Jalancagak, Kab. Subang Subang
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
373Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
372Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
373Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
372
ATM Alamat / Address Kota / City
ATM KCP Pagaden Jl. Ahmad Yani No. 174, Kampung Lengkong RT/RW 02/01, Desa Pagaden, Kec. Pagaden Baru, Kab. Subang
Subang
ATM RSUD Subang Jl. Brigjen Katamso No. 7 Subang
ATM Toserba Grand Yogya Subang Jl. Otista No. 75-77 Kabupaten Subang Subang
ATM Cabang Subang 2 Jl.Jend.A.Yani No.2 Kab.Subang Subang
ATM RSUD Subang Jl. Brigjen Katamso No. 37, Dangdeur, Subang Subang
ATM KK Samsat Subang Jl.Karel Satsuit Tubun No.8 Kabupaten Subang Subang
ATM KC Suci Jl.P.H.H.Mustopa No.66, Kota Bandung Suci
ATM KCP Cicadas Jl. A. Yani No. 414, Kota Bandung Suci
ATM KCP Ujung berung Jl. Raya Ujung Berung No. 38, Ujungberung-Bandung Suci
ATM Borma Margacinta Jl. Margacinta No. 244, Kota Bandung Suci
ATM Bandara Husein Sastra Negara Terminal Bandara Udara Husein Sastranegara, Jl. Padjadjaran No. 159, Kota Bandung
Suci
ATM Lucky Square Lucky Square, Jl. Terusan Jakarta No. 2, Kota Bandung Suci
ATM SPBU 34-401.28 Surapati SPBU 34-401.28, Jl. Surapati No. 119, Kota Bandung Suci
ATM SPBU 34-402.36 Laswi SPBU 34-402.36, Jl. Laswi No. 136-140, Kota Bandung Suci
ATM Griya Cinunuk Griya Cinunuk, Jl. Cinunuk- Cibiru, Kab. Bandung Suci
ATM PDAM Tirtawening Jl. Badak Singa No. 10, Kota Bandung Suci
ATM Borma Antapani Toserba Borma Antapani, Jl. Ters Jakarta No. 53, kota Bandung
Suci
ATM Griya Dinasty Kiaracondong ATM Center Griya Dinasty Kiaracondong, Jl. Kiaracondong, Kota Bandung
Suci
ATM Borma Cigadung Toserba Borma Cigadung, Jl. Cikutra Barat No. 66, Kota Bandung
Suci
ATM SPBU A.H Nasution Jl. A.H Nasution, Kota Bandung Suci
ATM KCP Antapani Jl. Terusan Jakarta No. 109 F, Kec. Antapani, Kota Bandung
Suci
ATM KCP Martadinata Jl. Laksamana Laut Raden Edi Martadinata No. 106, Kec. Bandung Wetan, Kota Bandung
Suci
ATM Indomaret Cikutra Bandung Jl. Cikutra No 310 Rt 03/02 kel Neglasari Suci
ATM Indomaret Ahmad Yani Bandung Jl. Jendral Ahmad Yani No 269 Rt 01/08 Suci
ATM Indomaret Cipadung Jl. Raya Cipadung No 97 Kel Cipadung Suci
ATM Indomaret Terusan jakarta Jl. Terusan Jalan Jakarta no 31 Rt07/12 Suci
ATM Cabang Suci 2 Jl.P.H.H.Mustopa No.66, Kota Bandung Suci
ATM STIE Ekuitas Jl.PHH.Mustopa No.31 Bandung Suci
ATM Indomaret Arcamanik Arcamanik Endah No.60 Mekarjaya Bandung Suci
ATM RSUD Ujung Berung Jl.Rumah Sakit No.22 Bandung Suci
ATM Indomaret Ahmad Yani Jl.Ahmad Yani No.723 Bandung suci
ATM Indomaret PHH Mustofa Jl.PHH Mustopa , Cibeunying Kidul Kota Bandung Suci
ATM Indomaret Jalaprang Jl.Jalaprang No.36 Kota Bandung Suci
ATM KC Sukabumi Jl. Jend. A.Yani No.35-37, Kota Sukabumi Sukabumi
ATM Mayofield Mall Sukabumi Jl. Jend. Ahmad Yani, Kota Sukabumi Sukabumi
ATM KCP Cibadak Jl. Perintis Kemerdekaan Ruko No. 20 C, Cibadak - Sukabumi
Sukabumi
ATM Mall Selamet Sukabumi Jl. R.E. Martadinata No. 96, Kota Sukabumi Sukabumi
ATM RSUD R.Syamsudin Sukabumi Jl. Rumah Sakit No. 1, Kota Sukabumi Sukabumi
ATM KCP Cicurug Jl. Siliwangi No. 86 A, Kec. Cicurug, Kab. Sukabumi Sukabumi
ATM KC Sukabumi II Jl. A. Yani No. 35, Kota Sukabumi Sukabumi
ATM KCP Pasar Pelita Komp. Bekas Emplasemen PJKA Sukabumi Jl Pelabuhan Kel Tipar Kec Citamiang
Sukabumi
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
373Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
372
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
373Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
372
ATM Alamat / Address Kota / City
ATM KCP Sukaraja Kp. Sukaraja Sukabumi Sukabumi
ATM SPBU Ciaul Sukabumi Jalan RA Kosasih Ciaul Sukabumi Sukabumi
ATM KK Parung Kuda Jl.Raya Parung Kuda RT 09/04 Kec.Parung Kuda Kab.Sukabumi
Sukabumi
ATM KC Sukajadi Jl. Sukajadi No. 216, Kota Bandung Sukajadi
ATM KCP Pasteur Jl. Surya Sumantri No. 37, Kota Bandung Sukajadi
ATM KCP Cihampelas Ruko Promenade, Jl. Cihampelas No. 119 A, Kota Bandung
Sukajadi
ATM K.Kas PVJ Pusat Perbelanjaan Paris Van Java (PVJ), Glamour Level Unit No. GL-B-12, Jl. Sukajadi No. 137-139, Kota Bandung
Sukajadi
ATM RSHS Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin, Jl. Pasteur No. 38, Kota Bandung
Sukajadi
ATM Kampung Gajah Kampung Gajah, Jl. Kol. Masturi Km. 3,8, Cihideung-Parongpong, Bandung
Sukajadi
ATM Daarut Tauhid Gegerkalong Pondok Pesantren Daarut Tauhid (DT) Jl. Gegerkalong Girang Baru No. 4, Kota Bandung
Sukajadi
ATM KCP Setiabudi Jl. Doktor Setiabudi No. 169 E, Kota Bandung Sukajadi
ATM Indomaret Sukajadi Bandung Jl. Sukajadi no 5, Sukajadi Bandung Sukajadi
ATM Geger Kalong/Sarijadi Jl. Gegerkalong hilir no 75 Sukajadi
ATM Ciumbuleuit (indomaret) Jln. Ciumbeluit No. 153 (Indomart Ciumbeluit) Sukajadi
ATM KK Ciwalk Jl.Cihampelas No.160 Blok FF 02&03 Lt.1 Bandung Sukajadi
ATM Indomaret Sindang Sirna Jl.Sindang Sirna No.39 Bandung Sukajadi
ATM SPBU Setiabudi Jln. Dr. Setiabudi No. 47. Bandung Sukajadi
ATM Setrasari Setrasari Mall Jl. Setrasari , Bandung Sukajadi
ATM Indomaret Surya Sumantri Jl. Prof. Dr. Surya Sumantri No. 82 Sukajadi
ATM Indomaret Jalan Jurang JL. JURANG NO.69 RT.02 RW.02 Kel.Pasteur Kec.Sukajadi Kota Bandung
Sukajadi
ATM KC Sumber Jl. Sultan Agung, Blok Pon, Kel. Sumber, Kec. Sumber, Kab. Cirebon
Sumber
ATM KCP Ciledug Jl. Merdeka Utara No. 93, Kec. Ciledug, Kab. Cirebon Sumber
ATM KCP Weru Jl. Otto Iskandardinata No. 18 Desa Tegalsari, Weru, Cirebon
Sumber
ATM KCP Arjawinangun Jl. By Pass Arjawinangun RT/RW.03/02, Desa Kebonturi, Kec. Arjawinangun, Kab Cirebon
Sumber
ATM Toserba Surya Sumber Jl. Dewi sartika No. 3 Tukmudal Sumber - Kab. Cirebon Sumber
ATM KCP Losari Jl. Soekarno Hatta, Rt 006, Desa Losari Lor, Kecamatan Losari, Kab. Cirebon
Sumber
ATM KCP Lemahabang Jl. Pramuka Rt 049 Rw 13, Desa Cipeujah Wetan, Kec. Lemahabang, Kabupaten Cirebon
Sumber
ATM RSUD Arjawinangun RSUD Arjawinangun, Jl. Pahlawan No. 38, Arjawinangun, Kab. Cirebon
Sumber
ATM K.Kas Paru Sidawangi Jl. Pangeran Kejaksan PO Box 4, Sumber, Kab. Cirebon Sumber
ATM RSUD Waled Jl. Kesehatan No. 4 Waled, Kab. Cirebon Sumber
ATM KC Sumedang Jl. Prabu Geusan Ulun No. 89, Kab. Sumedang Sumedang
ATM Unpad Jatinangor/ dulu IKOPIN Komplek Kampus Universitas Padjdjaran, Jl. Raya Jatinangor Km. 21, Kec. Jatinangor, Kab. Sumedang
Sumedang
ATM Griya Sumedang Jl. Mayor Abdul Rachman No. 163, Kab. Sumedang Sumedang
ATM Griya Jatinangor Jl. Raya Jatinangor No. 130, Kec. Jatinangor, Kab. Sumedang
Sumedang
ATM Jatinangor Town Square Jl. Raya Jatinangor No. 150, Kec. Jatinangor, Kab. Sumedang
Sumedang
ATM RSUD Sumedang Jl. Palasari No. 80, Kab. Sumedang Sumedang
ATM KCP Tanjung Sari Jl. Raya Tanjungsari, Blok Lanjung, Desa Tanjungsari, Kec. Tanjungsari, Kab. Sumedang
Sumedang
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
375Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
374Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
375Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
374
ATM Alamat / Address Kota / City
ATM KCP Wado Jl. Raya Wado No. 62, Blok Kaum, Desa Wado, Kec. Wado, Kab. Sumedang
Sumedang
ATM Pemkab Sumedang Komplek Pemda Sumedang, Jl. P. Geusan Ulun No. 36, Kab. Sumedang
Sumedang
ATM KCP Cimalaka Blok Pakemitan,Desa Cimalaka, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang
Sumedang
ATM KCP Cikeruh Jl. Raya Jatinangor No.92, Kec. Jatinangor, Kab. Sumedang Sumedang
ATM IPDN JL Raya Sumedang Km 20 Sumedang
ATM KC Sumedang 2 Jl.Prabu Geusan Ulun 89 Kab. Sumedang Sumedang
ATM SPBU Karapyak Jl.Prabu Gajah Agung Kel.Situ Kec.Sumedang Utara Sumedang
ATM KC Surabaya Jl. Raya Darmo No. 87 Surabaya Surabaya
ATM KCP Gresik Jl. Gubernur Suryo A-05, Kab. Gresik, Jawa Timur Surabaya
ATM KCP Sidoarjo Jl. Djenggolo No. 55 B, Kab. Sidoarjo, Jawa Timur Surabaya
ATM Sky Way Waru Gunung Surabaya Jln. Mastrip No. 822 A (Gang Surya) Warugunung-Karangpilang Surabaya
Surabaya
ATM KCP Klampis Ruko Klampis Jaya Blok 25A No 8D jln Raya Klampis SBY Surabaya
ATM Plaza Marina Jl Margorejo Indah No 97-99 Surabaya Surabaya
ATM Royal Plaza/Jl Ahmad Yani Surabaya JL.AHMAD YANI NO.16-18 SURABAYA Surabaya
ATM Tunjungan Plaza Jl. Basuki Rachmat 8-12 Surabaya Surabaya
ATM Kantor Cabang Surakarta Jl. Slamet Riyadi, Surakarta Surakarta
ATM Bandara Adi Soemarmo Jl.Bandara Adi Sumarmo – Surakarta Solo Surakarta
ATM KC Tamansari Jl. Tamansari No. 18, Kota Bandung Tamansari
ATM Pemkot Bandung Komp. Pemda Kotamadya Bandung, Jl. Wastukencana No.2 , Kota Bandung
Tamansari
ATM The Plaza IBCC ATM Center The Plaza IBCC Jl. Cianjur /Jl. A. Yani No. 296, Kota Bandung
Tamansari
ATM Bandung Indah Plaza (BIP) Jl. Merdeka No. 56, Kota Bandung Tamansari
ATM Borma Setiabudi Jl. Setiabudi No. 150, Kota Bandung Tamansari
ATM Ciwalk Cihampelas Walk Bandung,Jl. Cihampelas No. 160, Kota Bandung
Tamansari
ATM Griya Pahlawan Jl. Pahlawan No. 10-14, Kota Bandung Tamansari
ATM Bandung Trade Center (BTC) Ground Floor No. 2, Jl. Dr. Djundjunan No. 143-149, Kota Bandung
Tamansari
ATM Borma Dakota Jl. Dakota No. 109, Kota Bandung Tamansari
ATM KCP Simpang Dago Jl. Ir. H. Juanda No. 191, Kec. Coblong, Kota Bandung Tamansari
ATM KCP Pajajaran Jl. Pajajaran No. 84, Kota Bandung Tamansari
ATM RS Santosa Jl. Kebon Jati No. 38, Kota Bandung Tamansari
ATM Dukomsel Dago Jl. Ir. H. Djuanda No. 52, Kota Bandung Tamansari
ATM SPBU-34-40102 Wastukencana SPBU-34-40102, Jl. Wastukencana No. 36, Kota Bandung Tamansari
ATM Balubur ATM Center Pusat Belanja Balubur, Jl. Tamansari, Kota Bandung
Tamansari
ATM KCP Pemkot Bandung Jl. Wastukencana No. 21, Kota Bandung Tamansari
ATM Indomaret Dipatiukur 51 Indomaret Dipatiukur 51, Jl. Dipatiukur, Kota Bandung Tamansari
ATM Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Jl. Setiabudi No. 229, Kel. Isola, Kec. Sukasari, Kota Bandung
Tamansari
ATM Indomaret Pasirkaliki Indomaret Pasirkaliki, Jalan Pasirkaliki, Kota Bandung Tamansari
ATM ITB Bandung Komplek Kampus ITB Bandung Tamansari
ATM SPBU 34.401.22 Dago Jl. Ir.H.Juanda No.442 Tamansari
ATM SPBU 34.401.15 Abd. Saleh Jl. Abdurachman Saleh No.4 Bandung Tamansari
ATM KK BIP Jl.Merdeka No.56 Bandung Tamansari
ATM Cabang Tamansari 2 Jl.Tamansari No.18 Bandung Tamansari
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
375Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
374
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
375Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
374
ATM Alamat / Address Kota / City
ATM Indomaret Kebon Kawung JL. KEBON KAWUNG NO.44 Kel.Pasirkaliki Kec.Cicendo Kota Bandung
Tamansari
ATM KC Tangerang The Modern Golf Shop Houses No.9, Kel. Kelapa Indah, Kec. Tangerang, Kota Tangerang
Tangerang
ATM Metropolis Town Square Jl. Hartono Raya Modern, Cikokol, Kota Tangerang Tangerang
ATM RSUD Tangerang Jl. Jend. A. Yani No. 9, Kota Tangerang Tangerang
ATM KCP Ciledug Tangerang Central Business District Ciledug, (Ciledug Family Mall), Ruko D2 No. 53, Jl. HOS Cokroaminoto No. 93, Kel. Karang Tengah, Kec. Ciledug
Tangerang
ATM K.Kas Tigaraksa Tangerang Jl. Somawinata No.1, Lingkungan Gedung Sekda, Komp. Pemda Kab. Tangerang
Tangerang
ATM Samsat Kota Tangerang (Cikokol) Jl. Perintis Kemerdekaan II B, Cikokol, Kota Tangerang Tangerang
ATM KC Balaraja Jl. Raya Kresek Km 0,5 Ruko No.2, Balaraja - Tangerang Tangerang
ATM KCP Tangerang City Ruko Business Park Tangerang City Blok B No. 6, Kel. Babakan, Kec. Tangerang, Kota Tangerang, Propinsi Banten
Tangerang
ATM KCP Sepatan Jl. Raya Mauk Km. 11 No. 90, Desa Sepatan, Kec. Sepatan,Kab. Tangerang, Propinsi Banten
Tangerang
ATM KCP Gading Serpong Jl. Raya Serpong Km. 7 No. 111, Kel. Pakualam, Kec. Serpong Utara, Kab. Tangerang, Propinsi Banten
Tangerang
ATM KCP Cikupa Komplek Ruko Tata Niaga Mas No. A.15, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten
Tangerang
ATM KCP Curug Jl. PLP Curug Sukabakti Km 4 No. 10, Curug, Kab. Tangerang
Tangerang
ATM KCP Jatiuwung Jl. Gatot Subroto Km 5,5 No. 8 A, Jatiuwung, Kota Tangerang
Tangerang
ATM KCP Kebon Besar Jl. Raya Halim Perdana Kusuma, Kel. Jurumudi Baru, Kec. Benda, Kota Tangerang
Tangerang
ATM KCP Teluk Naga Kampung Melayu Barat No. II-C, RT 01/RW02 Kec. Teluk Naga, Kabupaten Tangerang
Tangerang
ATM KCP Perumnas Tangerang Jl. Mendut Raya Blok N No. 21, Kabupaten Tangerang Tangerang
ATM KCP Cipondoh Jl. K. H. Hasyim Ashari, Kec. Cipondoh, Kota Tangerang Tangerang
ATM Alfamart Kebon Nanas Jl. MH. Thamrin No. 9, Cikokol, Kota Tangerang Tangerang
ATM KCP Global Mansion Ruko Global Mansion Tangerang
ATM City Mall Tangerang/Jl Muhammad Toha Jl. Moh. Toha Km 2, Tangerang Tangerang
ATM KCP Jalan Merdeka/Cimone JL MERDEKA 207 TANGERANG Tangerang
ATM Plaza Baru Ciledug Jl.H.O.S Cokroaminoto No.1, Ciledug, Kota Tangerang Tangerang
ATM Gedung Samsat Ciledug Samsat Ciledug Kota Tangerang, Jl.Raden Fatah Tangerang
ATM Alfamidi Moh. Toha Tangerang Jl. Moc. Toha Tangerang Tangerang
ATM Alafamidi Merdeka Tangerang Jl. Merdeka Raya Tangerang
ATM Plaza Baru Ciledug Jl. Hos. Cokro Aminoto 1 Sudimara Tangerang
ATM SPBU Cipondoh SPBU 34-15134 Cipondoh-Tangerang Tangerang
ATM Toserba Sabar Subur Tangerang Tangerang
ATM CPDP Ciledug Jl.Raden Fatah-Ciledug Kota Tangerang Tangerang
ATM Mall Tangerang City Tangcity Mall Lt B1 Jl.Jend Sudirman No.2 Tangerang Tangerang
ATM SPBU COCO SPBU COCO 31.151.03 Taman Royal-Tangerang Tangerang
ATM Bandara Soekarno-Hatta Terminal Keberangkatan 2D Bandara Soekarno Hatta Tangerang
ATM Terminal Kedatangan 1C Jl.HS Sastranegara No.14 Rawa Bokor Tangerang Tangerang
ATM KC Tasikmalaya Jl. Mayor Utarya No.30, Kota Tasikmalaya Tasikmalaya
ATM RSUD Tasikmalaya Jl. Rumah Sakit Umum No. 33, Kota Tasikmalaya Tasikmalaya
ATM KCP Rajapolah Komp. Ruko Rajapolah Permai, Rajapolah, Kab.Tasikmalaya Tasikmalaya
ATM KCP Singaparna Jl. Raya Singaparna Timur No. 76, Kec. Singaparna, Kab. Tasikmalaya
Tasikmalaya
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
377Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
376Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
377Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
376
ATM Alamat / Address Kota / City
ATM Asia Plaza Jl. HZ. Mustofa No. 326, Kota Tasikmalaya Tasikmalaya
ATM KCP Ciawi Tasikmalaya Jl. Pelita I Pasar Baru Ciawi, Desa Pakemitan, Kec. Ciawi, Kab. Tasikmalaya
Tasikmalaya
ATM KCP Manonjaya Jl. R.T.A Prawira Adiningrat, Pasar Kulon RT.03/03, Kec. Manonjaya, Kab. Tasikmalaya 46197
Tasikmalaya
ATM KCP Karangnunggal Jl. Simpang Desa Simpang, Kec. Bantarkalong, Kab. Tasikmalaya 46187
Tasikmalaya
ATM UNSIL Tasikmalaya Universitas Siliwangi (UNSIL), Jl. Siliwangi No. 24, Kota Tasikmalaya
Tasikmalaya
ATM KCP Cikurubuk Jl. AH. Witono No. 36, Kec. Cikurubuk, Kota Tasikmalaya Tasikmalaya
ATM KCP Mitra Batik Jl. Mitra Batik No. 61 C, Kec. Cipedes, Kota Tasikmalaya Tasikmalaya
ATM Pemkot Tasikmalaya Jl. Ir. H. Juanda No. 88, Kec. Indihiang, Kota Tasikmalaya Tasikmalaya
ATM Kas Mobil Tasikmalaya Kantor Cabang Tasikmalaya Tasikmalaya
ATM KCP Cipatujah Jalan Wisata Pantai Cipatujah, Desa Pasanggrahan, Kec. Cipatujah, Kab. Tasikmalaya
Tasikmalaya
ATM Yogya HZ Tasikmalaya Jl. KHZ. Mustofa No. 124, Kota Tasikmalaya Tasikmalaya
ATM KCP HZ Mustofa Jl. KHZ Mustofa No. 150, Kota Tasikmalaya Tasikmalaya
ATM KK Pager Ageung Jl.Raya Pager Ageung No.77 Kabupaten Tasikmalaya Tasikmalaya
ATM KCP Indihiang Blok Pasarkaler, Kel.Sirnagalih, Kec.Indihiang Kota Tasikmalaya
Tasikmalaya
ATM Indomaret Manonjaya JL. RTA PRAWIRA ADININGRAT Kel.Manonjaya Kec.Manonjaya Kab.Tasikmalaya
Tasikmalaya
ATM Indomaret Paseh JL. PASEH RT 02/04 Kel.Tuguraja Kec.Cihideung Kota Tasikmalaya
Tasikmalaya
ATM KC Tegal Jl. Mayor Jenderal Sutoyo No. 32, Kota Tegal, Jawa Tengah Tegal
ATM KCP Brebes Jl.Ahmad Yani No 35 Brebes Tegal
ATM KCP Pekalongan Jl. KH Mansur No. 11, Pekalongan Tegal
ATM KCP Banjaran Tegal Jl. Raya Banjaran, Tegal Tegal
ATM K.Kas Gedung Sate Jl.Diponegoro No.22, Kota Bandung Utama Bandung
ATM KC Utama Bandung 1 Jl. Braga No. 12, Kota Bandung Utama Bandung
ATM KC Utama Bandung 2 Jl. Braga No. 12, Kota Bandung Utama Bandung
ATM KC Utama Bandung 3 Jl. Braga No 12, Kota Bandung Utama Bandung
CDM KC Utama Bandung Jl. Braga No. 12, Kota Bandung Utama Bandung
ATM RS Al-Islam (akan relokasi) Jl.Soekarno Hatta No.644, Kota Bandung Utama Bandung
ATM ITC Kebon Kalapa Jl. Pungkur, Kota Bandung Utama Bandung
ATM Mitra Prioritas Jl. Teuku Umar No. 14, Bandung Utama Bandung
ATM Toserba Yogya Sunda Jl. Sunda No. 60, Kota Bandung Utama Bandung
ATM KCP Sumbersari Jl. Soekarno Hatta No. 101-B, Kota Bandung Utama Bandung
ATM Grand Hotel Preanger Jl. Asia Afrika No. 81, Kota Bandung Utama Bandung
ATM Driving Range Siliwangi Jl. Lombok No. 10, Kota Bandung Utama Bandung
ATM KCP Otista Jl. Otto Iskandardinata No. 315, Kota Bandung Utama Bandung
ATM KCP Jamika Jl. Jamika No. 21 A, Kota Bandung Utama Bandung
ATM KCP Mohamad Toha Jl. Mohamad Toha No. 131, Kec. Regol, Kota Bandung Utama Bandung
ATM Kas Mobil KC Utama Bandung Mobil Edukasi Utama Bandung
ATM Drive Thru Naripan Jl. Naripan No. 12-14, Kota Bandung Utama Bandung
ATM Wahana Bakti Pos ATM Center Gedung Wahana Bakti Pos, Jl. Banda No. 30, Kota Bandung
Utama Bandung
ATM Pasar Baru Trade Center ATM Center Pasar Baru Trade Center Lt. 4, Jl. Otto Iskandardinata No. 70, Kota Bandung
Utama Bandung
ATM Yogya Kepatihan ATM Center Yogya Kepatihan, Jl. Kepatihan No. 18, Kota Bandung
Utama Bandung
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
377Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
376
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
377Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
376
ATM Alamat / Address Kota / City
ATM KC Utama Bandung 4 Jl. Braga 12-14, Kota Bandung Utama Bandung
ATM KCP Gedung Sate Jl. Cilamaya No. 5, Kota Bandung Utama Bandung
ATM Gedung ABG ATM Center Gedung ABG, Jl. Pelajar Pejuang 45 No. 115, Kota Bandung
Utama Bandung
ATM Dinas Pertanian Bandung Dinas Pertanian Bandung, Jl. Surapati 71, Kota Bandung Utama Bandung
ATM Circle K Pasteur Cirkle K, Jl. Dr. Junjunan No. 119, Kota Bandung (sebelah griya pasteur)
Utama Bandung
ATM Kartikasari Dago Kartikasari Jl. Ir. H. Djuanda No. 85-87, Kota Bandung Utama Bandung
ATM KCP Cibaduyut Jl. Terusan Cibaduyut No. 33 C, Kabupaten Bandung Utama Bandung
ATM Stasiun Hall ATM Center Stasiun Kota Bandung, Jl. Kebon Kawung, Kota Bandung
Utama Bandung
ATM UNLA Karapitan Universitas Langlangbuana (UNLA), Jl. Karapitan No. 116, Kota Bandung
Utama Bandung
ATM RS Muhamadiyah Bandung RS Muhamadiyah, Jl. KH Akhmad Dahlan 53, Kota Bandung
Utama Bandung
ATM Terminal Leuwipanjang Terminal Leuwipanjang, Jl. Soekarno Hatta No. 205, Kota Bandung
Utama Bandung
ATM Black Market/Riau II Black Market Café & Resto, Jl. Riau No.112, Kota Bandung Utama Bandung
ATM KCP Taman Kopo Indah Ruko 1 B No. 37 A-B, Jl. Taman Kopo Indah II, Kab. Bandung
Utama Bandung
ATM K.Kas Asia Afrika Jl. Asia Afrika No. 117, Kota Bandung Utama Bandung
ATM KCP Kopo Jl. Kopo No. 54, Kec. Astanaanyar, Kota Bandung Utama Bandung
ATM KCP Peta Komplek Pertokoan Kopo Plaza B.7, Jl. Peta, Lingkar Selatan, Kec. Bojongloa Kaler, Kota Bandung
Utama Bandung
ATM KCP Kebonjati Jl. Kebon Jati No. 125, Kec. Andir, Kota Bandung Utama Bandung
ATM Mahameru Lingkungan PT. Mahameru, Jl. Cisirung Km. 2, Mohamad Toha Km. 6.5, Kab. Bandung
Utama Bandung
ATM City Link Bandung Jln. Peta No. 241 Bandung Komplek Mall CITY MALL Utama Bandung
ATM BSM BSM Mall Lantai 1 Jl.Gatot Subroto No.289 Bandung Utama Bandung
ATM Trunojoyo Jl.Trunojoyo (Distro House), Bandung Utama Bandung
ATM Samsat Bandung Jl.Soekarno Hatta No. 528, Kota Bandung Utama Bandung
ATM Kantor Pusat Jl.Naripan No.12-14 Bandung Utama Bandung
ATM Indomaret Moch Toha Jl. Mohamad Toha No.115 Bandung Utama Bandung
ATM Indomaret Cibolerang Jl.Cibolerang No.189 RT02/07 Bandung Utama Bandung
ATM KCP Leuwipanjang Jl.Leuwipanjang No.37B Kota Bandung Utama Bandung
ATM KCP Sudirman Bandung Jl.Jendral Sudirman No.78 Kota Bandung Utama Bandung
ATM KCP Kebon Kelapa Jl.Pungkur No.141 Bandung Utama Bandung
ATM KK Kepatihan Ruko Jl.Kepatihan No.9 Kota Bandung Utama Bandung
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
379Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
378Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
379Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
378
Unit Layanan bjb Prioritas / bjb Priority Unit
NoKantoroffice
LokasiLocation
TeleponPhone
FaxFax
1. Bandung Jl. Teuku Umar No. 14 Kota Bandung 022-2516210 022-2533813
2. Jakarta Jl. Jend. Sudirman Kav. 2 Gd. Arthaloka Lt. Dasar Jakarta Pusat
021-2511448 021-2511450
3. Serang Jl. Veteran No. 6 Serang - 42117, Prov. Banten 0254-200190 0254-205640
4. Cirebon Jl. Siliwangi No.30 Cirebon - 45123 0231-202584 0231-201583
Layanan Weekend Banking / Weekend Banking Services No Kantor
OfficeAlamatAddress
TeleponPhone
FaxFax
Cabang IndukBranch
1 Weekend Banking Cabang Buah Batu
Jl. Buahbatu No.254, Kota Bandung 022-7304586, 7309547
022-7307489, 7309546
Buah Batu
2 Weekend Banking Kas Mobil Kantor Cabang Utama Bandung Utama Bandung
3 Weekend Banking PVJ Pusat Perbelanjaan Paris Van Java (PVJ), Glamour Level Unit No. GL-B-12, Jl. Sukajadi No. 137-139, Kota Bandung
022-82063523 022-82063702 Sukajadi
4 Weekend Banking KCP Mar-tadinata
Jl. Laksamana Laut Raden Edi Martadinata No. 106, Kota Bandung
022-4236883 022-4236883 Suci
5 Weekend Banking H.Z Mustofa Jl. KHZ Mustofa No. 150, Kota Tasikmalaya
0265-320164 0265-320174 Tasikmalaya
Unit Layanan Kas Mobil / Cash Mobile Unit No Kantor Cabang Induk Office
1 Kas Mobil Utama Bandung Utama Bandung Cash Mobile Bandung
2 Kas Mobil Cibinong Cibinong Cash Mobile Cibinong
3 Kas Mobil Cirebon Cirebon Cash Mobile Cirebon
4 Kas Mobil Tasikmalaya Tasikmalaya Cash Mobile Tasikmalaya
5 Kas Mobil Purwakarta Purwakarta Cash Mobile Purwakarta
6 Kas Mobil Bekasi Bekasi Cash Mobile Bekasi
7 Kas Mobil Serang Serang Cash Mobile Serang
Unit Sentra UMKM / SMEs Unit
NoKantoroffice
LokasiLocation
TeleponPhone
FaxFax
1. Bandung Raya Jl. Ir. H. Juanda No. 191 Kec. Coblong, Kota Bandung 022-2534836, 2510600
022-2534820
2. Banten Jl. Veteran No. 6 Serang - 42117, Prov. Banten 0254-214248 0254-214282
3. Priangan Timur Jl. Mayor Utarya No. 30 Kota Tasikmalaya 0265-322450 0265-322150
4. Cirebon Jl. Siliwangi No. 30 Kota Cirebon 0231-202584, 202585
0231-201583, 239974
5. Pakuan Komp. Perkantoran Pemda Kab. Bogor Jl. Tegar Beriman Cibinong, Kab. Bogor
021-87912441 021-87912441
6. Karawang Jl. Kertabumi No.2 Kab. Karawang 0267-8454389 0267-8454389
UNIT LAYANAN bank bjbbank bjb Services Unit
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
379Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
378
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
379Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
378
NoKantorOffice
LokasiLocation
CabangBranch
Tel/FaxP/F
1. Kanwil I Jl. Jend. Achmad Yani No. 414 Kota Bandung BandungP (022) 72210412, 7212843F (022) 7211401
Sukabumi
Subang
Cianjur
Purwakarta
Soreang
Cimahi
Tamansari
Palabuhanratu
Padalarang
Suci
Sukajadi
Buah Batu
Majalaya
Cirebon
Ciamis
Tasikmalaya
Indramayu
Sumedang
Kuningan
Majalengka
Garut
Banjar
Sumber
Karawang
Tegal
Singaparna(Realisasi akhir tahun 2011)
2. Kanwil II Jl. Margonda Raya No.29 Kota Depok BekasiP (021) 77216933 F (021)
77215844
Bogor
Depok
Cikarang
Cibinong
Khusus Jakarta
Kebayoran Baru
Surabaya
Semarang
Rawamangun
Mangga Dua
Batam
Medan
Serang
Tangerang
Rangkasbitung
Pandeglang
Cilegon
Labuan
BSD
Makassar
Balikpapan
Pekanbaru
Hasyim Ashari
Denpasar
Bandar Lampung
Palembang
Banjarmasin
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
381Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
380Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
381Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
380
No.Nama Perusahaan Afiliasi/Asosiasi
Affiliated/Asociation
% Kepemilikan Saham/
Shareholder
Bidang UsahaLine Of Business
StatusStatus
Keterangan
1. bank bjb Syariah 97,63% PerbankanBanking
AfiliasiAffiliated
BeroperasiOperation
2. PT Asuransi bangun Askrida 12,51% Asuransi Asosiasi Affiliated
BeroperasiOperation
3. PD. BPR LPK Serang 8,39% PerbankanBanking
AsosiasiAffiliated
BeroperasiOperation
4. PD. BPR LPK Malingping 16,67% PerbankanBanking
AsosiasiAffiliated
BeroperasiOperation
5. PD. BPR LPK Warunggunung 6,98% PerbankanBanking
AsosiasiAffiliated
BeroperasiOperation
6. PD. BPR LPK Cipanas 9,36% Perbankan Banking
AsosiasiAffiliated
BeroperasiOperation
7. PD. BPR LPK Saketi 13,09% PerbankanBanking
AsosiasiAffiliated
BeroperasiOperation
8. PD. BPR LPK Leuwiliang 4,63% PerbankanBanking
AsosiasiAffiliated
BeroperasiOperation
9. PD. BPR LPK Citeureup 4,63% PerbankanBanking
AsosiasiAffiliated
BeroperasiOperation
10. PD. BPR LPK Pancoran Mas Depok 10,99% PerbankanBanking
AsosiasiAffiliated
BeroperasiOperation
11. PD. BPR LPK Sawangan 10,99% PerbankanAffiliated
Asosiasi Affiliated
BeroperasiOperation
12. PD. BPR LPK Warungpanjang 10,99% PerbankanAffiliated
AsosiasiAffiliated
BeroperasiOperation
13. PD. BPR LPK Warungkondang Kab. Cianjur
12,69% Perbankan Banking AsosiasiAffiliated
BeroperasiOperation
14. PD. BPR LPK Arahankidul 15,03% PerbankanBanking
AsosiasiAffiliated
BeroperasiOperation
15. PD. BPR LPK Kroya 15,03% PerbankanBanking
AsosiasiAffiliated
BeroperasiOperation
16. PD. BPR LPK Balongan 14,89% PerbankanBanking
AsosiasiAffiliated
BeroperasiOperation
17. PD. BPR LPK Cantigikulon 15,03% PerbankanBanking
AsosiasiAffiliated
BeroperasiOperation
18. PD. BPR LPK Sukra 15,03% PerbankanBanking
AsosiasiAffiliated
BeroperasiOperation
19. PD. BPR LPK Bongas 14,89% PerbankanBanking
AsosiasiAffiliated
BeroperasiOperation
20. PD. BPR LPK Panyingkiran 8,22% PerbankanBanking
AsosiasiAffiliated
BeroperasiOperation
21. PD. BPR LPK Cigasong 9,38% PerbankanBanking
AsosiasiAffiliated
BeroperasiOperation
22. PD. BPR LPK Cingambul 7,64% PerbankanBanking
AsosiasiAffiliated
BeroperasiOperation
23. PD. BPR LPK Banjaran 8,64% PerbankanBanking
AsosiasiAffiliated
BeroperasiOperation
24. PD. BPR LPK Cibarusah 7,28% PerbankanBanking
AsosiasiAffiliated
BeroperasiOperation
25. PD. BPR LPK Setu 7,28% PerbankanBanking
AsosiasiAffiliated
BeroperasiOperation
26. PD. BPR LPK Pondokgede 7,28% Perbankan Banking
AsosiasiAffiliated
BeroperasiOperation
27. PD. BPR LPK Cibitung 7,28% PerbankanBanking
AsosiasiAffiliated
BeroperasiOperation
28. PD. BPR LPK Bekasi/Kranji 7,28% PerbankanBanking
AsosiasiAffiliated
BeroperasiOperation
29. PD. BPR LPK Sukatani 7,25% PerbankanBanking
AsosiasiAffiliated
BeroperasiOperation
30. PD. BPR LPK Jalancagak Kab. Subang 12,22% Perbankan Asosiasi Beroperasi
31. PD. BPR LPK Garut Kota Kab. Garut 8,26% Perbankan Asosiasi Beroperasi
32. PD. BPR LPK Cipatujah 10,18% Perbankan Asosiasi Beroperasi
33. PD. BPR LPK Bojonggambir 15% Perbankan Asosiasi Beroperasi
34. PD. BPR LPK Cimerak 22,39% Perbankan Asosiasi Beroperasi
35. PD. BPR Kerta Raharja 2,38% Perbankan Asosiasi Beroperasi
36. PD. PK Bayah 1,18% Perbankan Asosiasi Beroperasi
Perusahaan Afiliasi/AsosiasiAffiliated/Asociation
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
381Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
380
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
381Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
380
Hasil Penilaian Kemampuan dan Kepatutan bank Indonesia
Berdasarkan Akta Notaris R. Tendy Suwarman, SH Nomor 130 tanggal 27 September 2012, perihal Pernyataan Keputusan Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. halaman 14 (empat belas) sampai
dengan halaman 19 (sembilan belas), Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa telah menetapkan para Anggota Dewan Komisaris
dan Anggota Direksi terpilih sebagai berikut:
Dewan Komisaris
1. Komisaris Utama : Tuan Haji Agus Ruswendi, Sarjana Ekonomi, Magister Manajemen
2. Komisaris : Tuan Insinyur Haji Muhadi, Master Science of Planning
3. Komisaris Independen : Tuan Achmad Baraba, Sarjana Ekonomi, Akuntan, Magister Akuntansi
4. Komisaris Independen : Tuan Klemi Subiyantoro
5. Komisaris Independen : Tuan Doktorandus Haji Yayat Sutaryat, Sarjana Hukum, Magister Sains
6. Komisaris Independen : Tuan Doktorandus Rudhyanto Mooduto, Master of Business Administration
Direksi
1. Direktur Utama : Tuan Bien Subiantoro, Insinyur, Magister Manajemen, Master of Business Administration
2. Direktur : Tuan Entis Kushendar, Sarjana Ekonomi, Akuntan, Magister Manajemen
3. Direktur : Tuan Arie Yulianto, Sarjana Hukum Spesialis 1
4. Direktur : Tuan Doktor Haji Zaenal Aripin, Insinyur, Magister Sains
5. Direktur : Tuan Doktor Acu Kusnandar, Sarjana Ekonomi, Magister Manajemen
6. Direktur : Tuan Doktor Djamal Muslim
Sehubungan dengan kewajiban pemenuhan Fit and Proper Test dari Bank Indonesia dapat kami laporkan bahwa:
1. Tuan Doktorandus Rudhyanto Mooduto, Master of Business Administration, Tuan Doktor Acu Kusnandar, Sarjana Ekonomi,
Magister Manajemen, dan Tuan Doktor Djamal Muslim masih dalam proses Fit and Proper Test dari Bank Indonesia.
2. Berdasarkan Salinan Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor: 15/5/KEP.GBI/DpG/2013/Rahasia Tentang Hasil Penilaian
Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) Sdr. Agus Ruswendi Selaku Anggota Direksi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa
Barat (Sekarang PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk.) Periode 2005 Sampai Dengan 2011, Gubernur Bank
Indonesia Memutuskan Sdr. Agus Ruswendi Selaku Anggota Direksi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat (Sekarang PT Bank
Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk.) Periode 2005 Sampai Dengan 2011 Dinyatakan Tidak Lulus Dalam Penilaian
Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test).
3. Berdasarkan Salinan Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor: 15/8/KEP.GBI/DpG/2013/Rahasia Tentang Hasil Penilaian
Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) Sdr. Entis Kushendar Selaku Anggota Direksi PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat (Sekarang PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk.) Gubernur Bank Indonesia Memutuskan
Sdr. Entis Kushendar Selaku Anggota Direksi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat (Sekarang PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten, Tbk.) Dinyatakan Tidak Lulus Dalam Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test).
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
383Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
382Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
383Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
382
Hasil Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Bank Indonesia
Berdasarkan Akta Notaris R. Tendy Suwarman, SH Nomor 130 tanggal 27 September 2012, perihal Pernyataan Keputusan Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. halaman 14 (empat belas) sampai
dengan halaman 19 (sembilan belas), Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa telah menetapkan para Anggota Dewan Komisaris
dan Anggota Direksi terpilih sebagai berikut:
Dewan Komisaris
1. Komisaris Utama : Tuan Haji Agus Ruswendi, Sarjana Ekonomi, Magister Manajemen
2. Komisaris : Tuan Insinyur Haji Muhadi, Master Science of Planning
3. Komisaris Independen : Tuan Achmad Baraba, Sarjana Ekonomi, Akuntan, Magister Akuntansi
4. Komisaris Independen : Tuan Klemi Subiyantoro
5. Komisaris Independen : Tuan Doktorandus Haji Yayat Sutaryat, Sarjana Hukum, Magister Sains
6. Komisaris Independen : Tuan Doktorandus Rudhyanto Mooduto, Master of Business Administration
Direksi
1. Direktur Utama : Tuan Bien Subiantoro, Insinyur, Magister Manajemen, Master of Business Administration
2. Direktur : Tuan Entis Kushendar, Sarjana Ekonomi, Akuntan, Magister Manajemen
3. Direktur : Tuan Arie Yulianto, Sarjana Hukum Spesialis 1
4. Direktur : Tuan Doktor Haji Zaenal Aripin, Insinyur, Magister Sains
5. Direktur : Tuan Doktor Acu Kusnandar, Sarjana Ekonomi, Magister Manajemen
6. Direktur : Tuan Doktor Djamal Muslim
Sehubungan dengan kewajiban pemenuhan Fit and Proper Test dari Bank Indonesia dapat kami laporkan bahwa:
1. Tuan Doktorandus Rudhyanto Mooduto, Master of Business Administration, Tuan Doktor Acu Kusnandar, Sarjana Ekonomi,
Magister Manajemen, dan Tuan Doktor Djamal Muslim masih dalam proses Fit and Proper Test dari Bank Indonesia.
2. Berdasarkan Salinan Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor: 15/5/KEP.GBI/DpG/2013/Rahasia Tentang Hasil Penilaian
Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) Sdr. Agus Ruswendi Selaku Anggota Direksi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa
Barat (Sekarang PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk.) Periode 2005 Sampai Dengan 2011, Gubernur Bank
Indonesia Memutuskan Sdr. Agus Ruswendi Selaku Anggota Direksi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat (Sekarang PT Bank
Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk.) Periode 2005 Sampai Dengan 2011 Dinyatakan Tidak Lulus Dalam Penilaian
Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test).
3. Berdasarkan Salinan Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor: 15/8/KEP.GBI/DpG/2013/Rahasia Tentang Hasil Penilaian
Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) Sdr. Entis Kushendar Selaku Anggota Direksi PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat (Sekarang PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk.) Gubernur Bank Indonesia Memutuskan
Sdr. Entis Kushendar Selaku Anggota Direksi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat (Sekarang PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten, Tbk.) Dinyatakan Tidak Lulus Dalam Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test).
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
383Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
382
Introduction Management Discussion & Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Financial Review Corporate Data
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
383Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
382
Laporan Tahunan ini, beserta laporan keuangan dan informasi
lain yang terkait, merupakan tanggung jawab penuh
Dewan Komisaris bank bjb dengan membubuhkan
tanda tangannya masing-masing di bawah ini pada bulan
Maret 2013.
This Annual Report including the audited financial report and
related information are the responsibility of the management
of bank bjb and have been approved by members of the
Board of Commissioners whose signatures appear below in
March 2013.
Dewan KomisarisBoard of Commissioners
Achmad BarabaKomisaris Independen
Independent Commissioner
MuhadiKomisaris
Commissioner
Klemi SubiyantoroKomisaris Independen
Independent Commissioner
Yayat SutaryatKomisaris Independen
Independent Commissioner
Tanggung Jawab Pelaporan Tahunan 2012Responsibility for 2012 Annual Reporting
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
385Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
384
Laporan Tahunan ini, beserta laporan keuangan dan informasi
lain yang terkait, merupakan tanggung jawab penuh Direksi
bank bjb dengan membubuhkan tanda tangannya masing-
masing di bawah ini pada bulan Maret 2013.
This Annual Report including the audited financial report and
related information are the responsibility of the management of
bank bjb and have been approved by members of the Board of
Directors whose signatures appear below in March 2013.
DireksiBoard of Directors
Bien SubiantoroDirektur Utama
President Director
Arie Yulianto Direktur Konsumer
Managing Director – Consumer
Zaenal AripinDirektur Kepatuhan dan
Manajemen Risiko Managing Director – Compliance and
Risk Management
Tanggung Jawab Pelaporan Tahunan 2012Responsibility for 2012 Annual Reporting
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
385Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
384
Laporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
PBLaporan Tahunan 2012 Annual Report • bank bjb
386
Kantor Pusat • Head OfficeMenara bank bjbJl. Naripan No. 12-14 Bandung 40111Telp. 022 423 4868
www.bankbjb.co.id
Laporan Tahunan 2012 Annual Report