cmd conductivitymeter
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
1/117
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
2/117
CMD - MULTIDEPTH ELECTROMAGNETIC CONDUCTIVITY
METERS
Overview Technical specifcations Downloads
ONE CONTROL UNIT FOR ALL PROBES
MANUAL OR CONTINUOUS MEASURING MODES WITH GPS
FAST R ESPONSE, HIGH TEMPERATURE STABILITY
MULTI DEPTH MAPPING WITH IN-SITU EM INVERSION
MAP PREVIEW OF MEASURED AREA
LIGHT AND R UGGED DESIGN
R ECHARGEABLE LI-ION CELLS (ONE CHARGING FOR 3-4 WORKING DAYS) OR 6 AA CELLS
EASY CONTROL SYSTEM WITH GRAPHICAL SCREEN AND LARGE MEMORY
USB FLASH DISK AND BLUETOOTH COMMUNICATION
http://www.gfinstruments.cz/index.php?menu=gi&smenu=iem&cont=cmd_&ear=ovhttp://www.gfinstruments.cz/index.php?menu=gi&smenu=iem&cont=cmd_&ear=tshttp://www.gfinstruments.cz/index.php?menu=gi&smenu=iem&cont=cmd_&ear=dlhttp://www.gfinstruments.cz/index.php?menu=gi&smenu=iem&cont=cmd_&ear=tshttp://www.gfinstruments.cz/index.php?menu=gi&smenu=iem&cont=cmd_&ear=dlhttp://www.gfinstruments.cz/index.php?menu=gi&smenu=iem&cont=cmd_&ear=ov
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
3/117
Applications:
Geological and civil engineering survey, agriculture and forestry, environmental monitoring,
groundwater protection, raw material prospecting, archaeology, metal objects and networks detection.
Electromagnetic Conductivity eters CMD represent large family of contactless geophysical
instruments for fast assessment of ground conductivity and of inphase !susceptibility". #ingle or multi
depth probes designed for $.% & ' m depth range allow single or multi layer mapping in classic or G(#
modes including vehicle applications. )ue to high temperature stability and calibration accuracy C)
systems open correct way for electromagnetic inversion with sections !layered or gradient structures"
well matched with )C imaging. *his easy way could be especially appreciated under e+acting field
conditions like dry and icy soil.
*he comfortable and transparent way of operation minimies re-uirements for user keeping a wide
range of measuring highlights and reliability at the same time:
• two manual and two continuous measuring modes with G(# or length mark positioning
• minimum need of settings and calibration checking
• high resistance against electromagnetic noise
• very low weight and power consumption
• good visibility of the graphic display under all conditions
• large memory capacity
• easy data transfer to (C using #/ channel or #/ flash disk
• compatibility with inversion and mapping #0 !123), 4es5)1nv64es7)1nv, #urfer"
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
4/117
Standard control unit accessories:
• AC/DC adapter or
100-240 V AC, 0-!0
"#
• Ca$le or 12 V carsoc%et s&ppl'
• (nternal $atter'holder or ! AA cells
• Carr'in) $elt
• Ca$le or datadownload to *C and
+lash Dis%
• CD with sotware
• Operation an&al
Standard Probe Accessories:
• Transport al&ini&
case
C.D-Tin'
C.D-1
C.D-2
C.D-4
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
5/117
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
6/117
C.D-.(3(*5O66 C.D-*5O66
C.D-T(37
C.D-1
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
7/117
C.D-2 C.D-4
C.D-4/! C.D-T(37 (3 85D9
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
8/117
C.D-2 (3 T6A38*O6T CA8
C.D CO3T6O5 :3(T
CMD (Conductivity Measurement Direct)
1 Set alat CMD Terdiri dari :
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
9/117
Display Unit : Memiliki banyak sekali perankarena dalam Display unit ini pen!!una dapat
mensettin! alat sesuai den!an tar!et pen!ukuran yan! diin!inkan dan seba!i tempat munculnya
data y! terukur disuatu titik pen!ukuran"
Conto# :
Transmitter : merupakan sala# satu ba!ian dari alat CMD dimana ber$un!si seba!ai
Pemancar%pen!#asil &elomban! 'M yan! akan di!unakan dalam pen!ukuran"
eceiver : merupakan sala# satu ba!ian dari alat CMD yan! mana terdiri dari koil yan! berupa
kapasitor yan! dimana ber$un!si seba!ai penerima !elomban! 'M sekunder(#asil pen!ukuran)
yan! kemudian akan dikonvert dan terbaca pada Display Unit"
*abel *onektor : merupakan kabel yan! men!#ubun!kan antara Display Unit dan seran!kaian
Probe Transmitter dan eceiver"
Pen!ukuran men!!unakan Alat CMD ini akan diperole# Parameter Terukur
a. Konduktivitas
*onduktivitas merupakan parameter utama yan! terukur dari instrumen CMD #al ini
dikarenakan adanya proses induksi !elomban! elektroma!netik di ba+a# permukaan bumi
yan! men!induksi material yan! bersi$at kondukti$" *onduktivitas itu sendiri merupakan
kemampuan material atau ba#an yan! terdapat di ba+a# permukaan untuk men!#antarkan
arus ataupun panas" *onduktivitas dide$inisikan seba!ai kuantitas dalam mS%m"
b. In-Phase
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
10/117
Parameter kedua yan! diukur secara simultan den!an konduktivitas ,elas adala# -n
P#ase" .al ini dide$inisikan seba!ai kuantitas relati$ dalam ppt dari medan ma!net
primer dan terkait erat den!an kerentanan ma!netik ba#an diukur" /adi peta -nP#ase
dapat membantu membedakan struktur buatan dari !eolo!i alam di peta konduktivitas
terli#at ,elas"
c. Meas Error (ME)
M' merupakan standar batas pen!ambilan data pada saat pen!ukuran yan! terbaca
pada alat CMD"
M' yan! di!unakan biasanya bernilai 0 "2 3"
6. Conductivitymeter
&ambar 4" 'lectroma!netic Conductivity Meters CMD
Alat ini di!unakan untuk men!ukur konduktivitas batuan di ba+a# permukan Di!unakan untuk eksplorasi yan! bersi$at dan!kal dan!kal conto# : endapan Pasir besi selain itu ,u!a dapat
di!unakan untuk memetakan pencemaran tana# memetakan lebar rembesan pipa bocor
Arkeolo! dll"
Metode elektroma!netik merupakan sala# satu metode dalam eksplorasi !eo$isika yan!umumnya
di!unakan untuk pencarian ba#an5ba#an yan! memiliki si$at kondukti$ yan!tin!!i"Metode
elektroma!netik san!at ber!una dan praktis karena data dapat diperole# den!an cepatuntuk daera# yan! luas sekalipun" Survei elektroma!netik tidak memerlukan elektroda
yan!ditancapkan ke tana# seperti pada survei resistivitas" Survei elektroma!netik
dapatdiaplikasikan untuk berba!ai macam keperluan yaitu:6
'ksplorasi air tana# dan mineral"6
*ontaminasi limba# pada air tana#"
6
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
11/117
-ntrusi air laut"
6
Pemetaan !eolo!i"
6
Penentuan lokasi benda5benda yan! terpendam di dalam tana# (pipa tan!ki drumdankabel)"
6
Arkeolo!i"
6
Penentuan lokasi ba#an tamban!"
6
Penentuan lokasi !ua"Medan elektroma!netik yan! di!unakan dapat diperole# den!an sen!a,amemban!kitkanmedan elektroma!netik di sekitar daera# observasi pen!ukuran semacam ini
disebut teknik pen!ukuran akti$"Adapun si$at5si$at dari !elomban! elektroma!netik iala# :1"
Dapat merambat dalam ruan! #ampa""
Merupakan !elomban! transversal (ara# !etar 7 ara# rambat) ,adi dapat men!alami polarisasi"2"
Dapat men!alami re$leksi re$raksi inter$erensi dan di$raksi"8"
Tidak dibelokkan dalam medan listrik maupun medan ma!net"Dalam metode 'lektroma!netik
ini memiliki cara pen!ambilan data(Pen!ukuran) yakni :
6
Pen!ukuran Akti$ Pen!ukuran akti$ adala# dimana dari -nstrument atau alat pen!ukuran yan!
di!unakanmemiliki source(sumber) yan! dapat menimbulkan !elomban! elektroma!netik yan!mana!elomban! 'M tersebut akan memancar kedaera# titik pen!ukuran #in!!a memperole#
data pen!ukuran yan! akan diterima ole# eceiver dari alat ini"Conto# pen!ukuran Akti$ dari
Metode 'lektroma!netik ini sendiri adala# : Pen!ukuranMen!!unakan -nstrument
CMD(Conductivity Measurement Direct) CSAMT (ControlSource Audio Ma!netoTelurik) dan&P
Pengolahan Data
1" Pengolahan Data
Pen!ola#an Data CMD (Conductivity Measurement Direct)"
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
12/117
Ta#ap pen!ola#an data :
1" Pada Microso$t '9cel
Data yan! diperole# seperti *onductivity dan -np#ase Dilakukan Pen!ola#an MA (Movin!Avera!e) $un!sinya di MA adala# untuk ilterin! ;oise dari data yan! didapat"
Dimana
MA < Data (=51) > (Data (=)) > Data (=>1)
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
13/117
8
*emudian Dilakukan membuat &ra$ik Ma dari data yan! diola# tersebut"
1" Pada Sur$er
Data yan! dibutu#kan untuk pen!ola# pada So$t+are Sur$er adala#:
? *oordinat (= dan @ ) dari Titik pen!ukuran
? ;ilai MA *onduktivitas (untuk mendapatkan Peta MA konduktivitas) Ataupun nilai MA
inp#ase (untuk mendapatkan Peta MA -np#ase)
Setela# data len!kap dilakukan Gridding data pada So$t+are Sur$er dan disimpan den!an ormat .DAT Dan *emudian data yan! tela# di &ridin! tersebut dapat didispalykan men,adi Peta yan!
diin!inkan"
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
14/117
Batuan Sedimen (Pettijohn, 1975): Bab 7. PASIR
DAN BATPASIR
Marc# 12 1 by MualMaul 8 Comments
BAB 7
PASIR DAN BATPASIR
7.1 TIN!AAN ""
Batupasir (sandstone) merupakan suatu kategori batuan sedimen yang penting. Batupasir
membentuk sekitar 1/4 volume batuan sedimen, belum termasuk pasir karbonat (carbonate
sand) dan pasir vulkanik (volcanic sand). Selain volumenya, pasir dan batupasir juga
memiliki kebenaan tersendiri karena sebagian pasir dan batupasir merupakan sumberdaya
ekonomi: (1) sebagai material abrasif (!) sebagai ba"an dasar dalam industri kimia, gelas,
dan metalurgi (#) sebagai ba"an bangunan, baik sebagai batu yang langsung digunakan
dalam pembangunan maupun sebagai ba"an $ampuran tembok dan beton (4)
sebagaimolding sand , paper filler , dsb. %asir juga merupakan reservoar yang penting untuk
minyakbumi, gasbumi, dan air tana". Sebagian pasir plaser merupakan sumber mineral
biji" dan batu mulia. &rosi dan pengendapan pasir memegang peranan penting dalam
dunia rekayasa di 'ilaya" pantai, sungai, dan gumuk.
Batupasir relatif lebi" banyak memberikan sumbangan pengeta"uan mengenai sejara"
bumi dibanding jenisjenis batuan lain. omposisinya menjadi petunjuk provenansi, struktur
terara" yang ada didalamnya banyak memberikan informasi mengenai arus purba,
sedangkan geometri dan struktur internalnya memberikan informasi penting mengenai
lingkungan pengendapan.
%asir dapat digolongkan menjadi tiga kategori utama: (1) pasir terigen (terrigeneous sand)
(!) pasir karbonat (carbonate sand) dan (#) pasir piroklastik (pyroclastic sand).
https://wingmanarrows.wordpress.com/2012/03/13/batuan-sedimen-pettyjohn-1975-bab-7-pasir-dan-batupasir/https://wingmanarrows.wordpress.com/2012/03/13/batuan-sedimen-pettyjohn-1975-bab-7-pasir-dan-batupasir/https://wingmanarrows.wordpress.com/author/wingmanarrows/https://wingmanarrows.wordpress.com/2012/03/13/batuan-sedimen-pettyjohn-1975-bab-7-pasir-dan-batupasir/#commentshttps://wingmanarrows.wordpress.com/2012/03/13/batuan-sedimen-pettyjohn-1975-bab-7-pasir-dan-batupasir/#commentshttps://wingmanarrows.wordpress.com/2012/03/13/batuan-sedimen-pettyjohn-1975-bab-7-pasir-dan-batupasir/https://wingmanarrows.wordpress.com/author/wingmanarrows/https://wingmanarrows.wordpress.com/2012/03/13/batuan-sedimen-pettyjohn-1975-bab-7-pasir-dan-batupasir/#comments
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
15/117
%asir terigen adala" pasir yang terbentuk akibat pelapukan dan peng"an$uran batuan tua.
%asir itu diangkut, dipila", dan diuba" ole" aliran fluida (air atau udara) serta berasal dari
daera" sumber yang terletak di luar $ekungan pengendapannya.
Sebagian besar pasir karbonat merupakan endapan ba"ari dan terutama disusun ole"
rangka binatang, oolit, serta intraklas yang terbentuk pada tempat yang relatif berdekatan
dengan lokasi pengendapannya (partikel intraformasional). *aterial penyusun pasir
karbonat terbentuk dalam $ekungan pengendapan serta bukan merupakan material
rombakan yang merupakan produk peng"an$uran batuan tua. Sala" satu penge$ualian
untuk itu adala" partikelpartikel karbonat yang terbentuk akibat erosi yang sangat $epat
pada paket batugamping dalam suatu sabuk orogen. %asir karbonat yang disusun ole"
partikelpartikel yang disebut terak"ir ini pada dasarnya merupakan pasir terigen yang
berasal dari batugamping dan dolomit tua.
%asir piroklastik adala" pasir yang terbentuk akibat letusan gunungapi. %asir piroklastik
dapat diendapkan dalam lingkungan yang beragam, baik lingkungan terestris maupun
lingkungan akuatis. +stila" vulkaniklastik (volcaniclastic) juga diterapkan pada sebagian
pasir, yakni pasir yang kaya akan material vulkanik. %asir vulkaniklastik dapat berupa pasir
piroklastik maupun pasir terigen (jika berasal dari volcanic terrane).
ipe suatu pasir akan menjadi sukar untuk ditentukan apabila pasir itu mengandung
material yang asalusulnya beragam. %ada pasir seperti itu, material piroklastik bisaber$ampur dengan material terigen dan karbonat dalam proporsi yang bervariasi.
%ada bab ini kita "anya akan memba"as tentang pasir terigen. %asir karbonat, setela"
mengalami litifikasi, umumnya akan dimasukkan ke dalam kategori batugamping, meskipun
batuan itu sebenarnya merupakan sala" satu spesies batupasir. Batupasir karbonat akan
diba"as pada Bab 1-. %asir piroklastik umumnya dianggap sebagai batuan beku. alau
demikian, pasir piroklastik juga sebenarnya layak untuk dimasukkan ke dalam kategori
batuan sedimen. arena memiliki asalusul yang k"usus, pasir piroklastik akan diba"as
se$ara terpisa" pada Bab .
7.# PASIR "ASA $INI
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
16/117
%engeta"uan kita mengenai batupasir akan meningkat apabila kita memiliki pengeta"uan
yang mantap mengenai pasir masa kini, k"ususnya mengenai $ara pembentukan dan
pengakumulasiannya.
0imana pasir ditemukan pada masa sekarang 0engan penge$ualian untuk pasir karbonat
dan pasir piroklastik, pasir terutama ditemukan di sungai dan pesisir. 0alam jumla" yang
lebi" sedikit, pasir juga ditemukan pada gumuk dan laut dangkal. %asir aluvial men$akup
pasir yang ditemukan pada kipas aluvial, alur sungai, dataran banjir, delta danau, dan delta
laut. Sebagian besar pasir sungai berasosiasi dengan alur sungai, meskipun sebagian
diantaranya dapat keluar dari alur dan membentuk endapan limpa" banjir pada dataran
banjir. %asir pesisir tidak "anya men$akup gisik, namun juga gosong lepas pantai, delta
pasut, dan (pada beberapa kasus) pasir dataran pasut. %asir eolus men$akup gumuk
pantai dan medan gumuk di gurun. %asir laut umumnya berupa pasir paparan. alaudemikian, sebagian pasir diangkut mele'ati tepi paparan ole" arus turbid untuk kemudian
diendapkan pada tonjolan benua serta lekukanlekukan terisolasi yang ada di lautdalam.
%endeknya, tidak ada daera" geomorfologi di muka bumi ini yang tidak ditempati ole" pasir.
2ekungan lautdalam, meskipun merupakan daera" geomorfologi yang paling luas di muka
bumi ini, "ampir tidak mengandung pasir. %asir dalam $ekungan itu "anya berupa partikel
partikel "asil "embusan angin serta pasir turbidit tipis yang tersebar pada daera" yang
relatif dekat dengan benua. %endeknya, pasir merupakan sedimen kontinental sebagian
besar berasal dari 'ilaya" benua dan diendapkan pada 'ilaya" benua.
%erlu dijelaskan disini ba"'a tempattempat akumulasi pasir yang paling umum pada masa
sekarang bersifat linier (gisik dan sungai). alau demikian, sebagian pasir purba
membentuk endapan stratiform yang tersebar luas. %erbedaan antara lokasi pengendapan
pasir masa kini yang umumnya bersifat linier dengan pasir purba yang memperli"atkan
penyebaran yang luas mengindikasikan ba"'a tubu" pasir yang memiliki penyebaran luas
merupakan produk pergeseran lokasi pengendapan dari 'aktu ke 'aktu, akibat migrasi
sungai pada ara" lateral, atau akibat transgresi dan regresi garis pantai. %enyebaran pasir
yang demikian luas di 'ilaya" paparan mungkin merupakan penge$ualian untuk 3aturan di
atas. alau demikian, pasir paparan mungkin merupakan pasir sisa (relict sand) mungkin
merupakan endapan fluvial yang terbentuk pada saat posisi muka air laut relatif renda"
pada jaman es (&mery, 155). *edan gumuk yang de'asa ini terli"at memiliki penyebaran
demikian luas agaknya kurang terepresentasikan dalam rekaman geologi. 6amun, jika
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
17/117
uenen (17a) benar dalam meyakini ba"'a pembundaran pasir kuarsa merupakan "asil
aksi angin, maka banyak pasir dalam rekaman geologi perna" berperan sebagai pasir eolus
selama sejara" pengendapannya. uenen memperkirakan ba"'a ! 8 1-5 km! gurun
diperlukan untuk men$apai kebundaran ratarata pasir yang ada di dunia ini dan jika
kebundaran itu bersifat konstan. 9ngka itu diperlukan untuk mengkompensasikan
mun$ulnya partikelpartikel pasir yang menyudut setiap ta"unnya.
idak semua lingkungan pengendapan pasir terepresentasikan se$ara seimbang dalam
rekaman geologi. 0alam endapan %aleooikum di bagian tenga" %egunungan 9ppala$"ia,
dimana pasir membentuk sektiar !#; total penampang stratigrafi di daera" itu (2olton,
1disimpulkan ba"'a usa"ausa"a itu tidak terlalu ber"asil. *etodametoda yang ada
agaknya memang dapat memberikan "asil yang menggembirakan untuk pasir yang
berasal dari daera" tertentu, namun tidak memberikan "asil apapun untuk daera" lain
(lovan > Solo"ub, 15? S$"lee dkk, 154). %ada kasus umum, keber"asilan metoda
tersebut sangat tergantung pada teknikteknik analisis. eknikteknik itu umumnya "anyabisa diterapkan pada pasir masa kini yang tidak tersemenkan, namun tidak dapat
diterapkan pada kuarsit purba.
omposisi, baik komposisi mineral maupun komposisi kimia, pasir masa kini juga sangat
bervariasi. omposisi pasir masa kini tampaknya lebi" tergantung pada ukuran partikel dan
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
18/117
litologi batuan sumber, bukan pada iklim, lingkungan, atau agen pengendapan. omponen
penyusun sebagian besar pasir berupa kuarsa, felspar, dan fragmen batuan. Berapa besar
proporsi komponenkomponen tersebut dalam pasir masa kini Sayang sekali kita belum
memperole" data yang $ukup banyak mengenai "al tersebut karena sebagian besar
penelitian mineralogi pasir masa kini mengabaikan fraksi mineral ringan yang menjadi
material penyusun dominan serta lebi" terkonsentrasi pada mineral berat yang berperan
sebagai material penyusun minor. Suatu kompilasi yang didasarkan pada "asil penelitian
ter"adap lebi" dari 4-- sampel pasir masa kini di 9merika @tara (%ettjo"n dkk, 1
memperli"atkan ba"'a kadar felspar dalam pasir masa kini ratarata ber"arga 17,#;.
9ngka itu mirip dengan angka yang diperole" dari "asil penelitian ter"adap 4#4 sampel
batupasir yang berasal dari ussian %latform (onov dkk, 15#). %asir masa kini
mengandung felspar dalam kisaran 1C
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
19/117
0ari penjelasan singkat di atas dapat disimpulkan ba"'a pasir sungai masa kini ratarata
mengandung !!; felspar, !-; fragmen batuan, danFdengan menganggap ba"'a pasir
masa kini "anya disusun ole" felspar, fragmen batuan, dan kuarsaF7?; kuarsa.
Sebagaimana tela" dikemukakan di atas, pasir sungai merupakan kategori pasir masa kini
yang proporsinya paling tinggi. 0engan demikian, sebagian besar pasir masa kini tidak
matang atau paling banter setenga" matang. Aasil modal analysis yang dapat dianggap
me'akili proporsi mineral dalam pasir masa kini disajikan dalam tabel
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
20/117
7.%.1 $ema
%asir terutama disusun ole" unsurunsur rangka (framework elements), yang merupakan
fraksi detritus, dan void yang membentuk sistem ruang pori (pore system) atau ruang
kosong diantara unsurunsur rangka. Sebagian atau semua void atau ruang pori dalam
batupasir tua dapat terisi ole" material padat. 0engan demikian, pemelajaran ter"adap
pasir atau batupasir berpusat pada unsurunsur rangka (komposisi dan mikrogeometrinya)
serta pada k"uluk dan volume ruang pori dan material pengisi ruang pori.
*enurut definisinya, rangka disusun ole" material berukuran pasir dengan diameter 1/15 C!
mm. *aterial itu biasanya dikemas sedemikian rupa se"ingga setiap partikel ber"ubungan
dengan partikel lain yang bersebela"an dengannya serta keseluru"an rangka itu
membentuk suatu struktur yang stabil di ba'a" pengaru" medan gravitasi bumi. Berbeda
dengan partikelpartikel penyusun batuan beku dan batuan metamorf, yang satu sama lain
berada dalam kontak menerus, partikelpartikel penyusun pasir "anya saling ber"ubungan
dengan kontak tangensial. onsentrasi stress pada titiktitik kontak itu dapat menyebabkan
terjadinya pelarutan pada titik kontak dan pengendapan di tempat lain. Aal itu pada
gilirannya menyebabkan bertamba" luasnya bidang kontak antar partikel dan berkurangnya
volume ruang pori. %roduk ak"ir dari aksi tersebut adala" terbentuknya batuan yang
partikelpartikel penyusunnya berada dalam kontak menerus serta memiliki porositas nol.
%eruba"anperuba"an pas$apengendapan dalam kemas pasir akan diba"as pada sub bab
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
21/117
agak tidak pasti matriks itu mungkin merupakan gejala primer yang terbentuk pada saat
pengendapan, namun mungkin pula terbentuk ole" prosesproses diagenesis pas$apeng
endapan. arena sebagian besar pasir masa kini tidak mengandung matriks, maka matriks
dalam pasir purba kemungkinan besar merupakan produk diagenesis atau prosesproses
sekunder lain.
angka pasir atau batupasir biasa dapat di$andra berdasarkan geometri dan komposisinya.
Deometri berkaitan dengan sifatsifat butiran atau unsurunsur rangkaFbesar butir,
pemila"an, bentuk butir, kebundaran, dan tekstur permukaanFserta terutama dengan
pembandelaan dan orientasinya. 0istribusi besar butir dapat diungkapkan dengan ukuran
ukuran statistik dari besar butir serta dengan ukuran keseragaman besar butir. arakter
karakter itu berkaitan dengan reim "idrolik tertentu yang menentukan pengendapan pasir
serta dengan besar butir material yang ada dalam arus pengendap. 6ilai pendekatan untukpemila"an adala" nisba" butiran terbesar ter"adap butiran terke$il. 0alam pasir yang
terpila" baik, nisba" itu ber"arga kurang dari 1- dalam pasir yang terpila" buruk, nisba" itu
ber"arga lebi" dari 1--. Butiranbutiran pasir memperli"atkan bentuk dan derajat
pembundaran yang beragam. %enafsiran distribusi besar butir dan sifatsifat geometri
lainnya tela" diba"as pada Bab #.
%asir $enderung memiliki pembandelaan yang ketat. Butiranbutiran yang tidak bulat
$enderung mengendap dengan sumbu panjang terletak sejajar dengan bidang
pengndapan pada beberapa kasus, butiranbutiran seperti itu memperli"atkan imbrikasi.
%ada kebanyakan kasus, butiranbutiran dalam penampang yang sejajar dengan bidang
perlapisan memperli"atkan kesejajaran yang lema" dengan ara" aliran arus pengendap.
%ada kasus yang relatif jarang terjadi, orientasinya random akibat gangguangangguan
pas$apengendapan, terutama ole" organisme (bioturbasi).
Goid membentuk #-C#7; volume batupasir biasa. Golume void dapat berkurang akibat
terbentuknya matriks atau akibat terpresipitasikannya semen. 0alam batupasir 3ratarata,
porositas ber"arga sekitar 17;. %ada kasus ekstrim, nilai porositas batupasir dapat
mendekati nol. Semen dapat dipresipitasikan sebagai material yang se$ara kristalografi
merupakan kelanjutan dari partikelpartikel detritus (misalnya saja semen kuarsa yang
terbentuk pada sisisisi partikel kuarsa dan semen kalsit yang terbentuk pada sisisisi
partikel kalsit), namun dapat pula diendapkan sebagai selimut kristal renik (drusy
coating) atau sebagai moaik mikrokristalin (microcrystalline mosaic) dalam void. 0i ba'a"
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
22/117
kondisi yang luar biasa, semen karbonat dapat tumbu" menjadi material kristalin kasar
yang menyelimuti satu atau lebi" partikel detritus sedemikian rupa se"ingga partikelpartikel
detritus itu tampak 3mengambang dalam kristal material karbonatan. ristal seperti itu
dinamakan 3kristal pasir (“sand crystal”). Sebagian semen, terutama semen karbonat,
menembus unsurunsur rangka dan menggantikan sebagian diantara unsur rangka itu.
"uluk material penyemen, kemasnya, "ubungannya dengan unsurunsur rangka, serta
asalusulnya akan diba"as lebi" mendetil pada sub bab
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
23/117
laminasi internal (Aamblin, 15!). Struktur sedimen tela" diba"as panjang lebar pada Bab
4.
7.%.% "inea+oi
%enafsiran sejara" suatu batupasir tergantung pada pengeta"uan mengenai komposisi
mineralnya. alau demikian, untuk dapat menafsirkan, kita tidak "anya $ukup dengan
menyajikan suatu daftar yang memperli"atkan jenisjenis mineral yang ada dalam suatu
batupasir. ita sebenarnya memerlukan beberapa daftarFbeberapa daftar yang didasarkan
pada "asil penggolongan mineral ke dalam katgorikategori genetik yang berarti, misalnya
ke dalam kategori mineral detritus primer (primary detrital minerals), semen, dan produk
alterasi pas$apengendapan. %enggolongan seperti itu melibatkan penafsiran yang
didasarkan pada detildetil karakter mineral yang dapat teramati (sebagian besar berupa
unsurunsur tekstur) serta pada "ubungan antar mineral penyusun batupasir. Sebagian
spesies mineral dapat mun$ul dalam beberapa kategori. uarsa, misalnya saja, dapat
"adir baik sebagai detritus primer maupun sebagai semen.
0aftar mineral detritus primer yang mungkin mun$ul dalam suatu batupasir sangat panjang.
Iika batuan sumber pasir itu dikenai ole" proses pelapukan yang tidak lengkap dan jika
pengangkutannya relatif dekat, maka "ampir setiap mineral dapat mun$ul dalam pasir.
%emerian yang lebi" mendetil mengenai mineral detritus yang biasa ditemuikan dalam
batupasir tela" disajikan ole" rumbein > %ettijo"n (1#?), i$kell (157), 0uplai8 (14?),dan ussell (14!).
*eskipun daftar namanama mineral yang mungkin ditemukan dalam batuasir $ukup
panjang, namun dalam prakteknya "anya beberapa jenis mineral saja yang sering
ditemukan dalam batuan tersebut. Iumla" yang lebi" sedikit lagi akan ditemukan dalam
sayatan tipis. uarsa merupakan mineral dominan dalam kebanyakan batupasir. 0alam
beberapa kasus, kuarsa dapat membentuk lebi" dari -; mineral detritus yang ada
batupasir. =elspar, meskipun sering ditemukan, memiliki kelimpa"an yang relatif lebi"
renda" dibanding kuarsa. Aal itu berbeda dengan kebenaan felspar dalam batuan beku.
Selain kuarsa dan felspar, mika merupakan mineral penyusun batuan sumber yang
kemungkinan besar dapat berperan sebagai mineral detritus dengan kelimpa"an $ukup
tinggi dalam batupasir. =ragmen batuan dapat ditemukan dalam beberapa batupasir,
ba"kan jumla"nya melimpa" dalam batupasir tertentu.
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
24/117
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
25/117
sejajar dengan sumbuc atau pada ara" lain yang membentuk sudut tertentu ter"adap
sumbuc . %emanjangan kristal kuarsa tela" digunakan sebagai sala" satu kriterion dari
provenansi kuarsa yang berasal dari batuan metamorf lebi" memanjang dibanding kuarsa
yang berasal dari batuan beku. esimpulan seperti itu didukung ole" data "asil penelitian
Bokman (17!) yang menemukan nisba" pemanjangan ratarata (nisba" sumbu panjang
ter"adap sumbu pendek) yang ber"arga 1,4# untuk granit dan 1,
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
26/117
Berdasarkan satu atau beberapa karakter kuarsa seperti tersebut di atas, banyak a"li
kemudian berusa"a untuk menggolongkan kuarsa detritus ke dalam kelompokkelompok
yang mengindikasikan provenansinya. Sorby (1??-) dan *a$kie (1?5) adala" dua orang
pionir yang pertamatama men$oba untuk mempelajari kuarsa batuan sedimen. %enelitian
yang relatif baru dilakukan ole" rynine (14-, 145). rynine menggolongkan kuarsa ke
dalam tiga kategori: (1) kuarsa batuan beku (termasuk batuan plutonik, batuan vulkanik,
dan batuan "idrotermal) (!) kuarsa batuan metamorf (termasuk pressure
quartz dan inection quartz ) serta (#) kuarsa batuan sedimen (yang men$akup kuarsa
autigen "asil overgrowth dan kuarsa pengisi urat atau rongga dalam batuan). Skema
penggolongan rynine sukar diterapkan. esukaran itu sebagian timbul karena sifatsifat
yang digunakan sebagai pengenal kuarsa itu tidak bersifat inklusif dan sebagian lain karena
tidak memadainya pengeta"uan mengenai batuan sumber. *eskipun mungkin ada
perbedaan nilai ratarata statistik untuk beberapa tipe batuan sumber,namun seringkalitidak mungkin untuk menyatakan apaka" suatu partikel kuarsa termasuk ke dalam satu
kategori atau justru pada kategori yang lain.
*eskipun, misalnya saja, seseorang tidak dapat membedakan kuarsa batuan beku dari
kuarsa batuan metamorf, namun orang itu seringkali dapat mengenal kuarsa vulkanik, yakni
kuarsa yang berasal dari batuan vulkanik efusif, terutama porfir kuarsa. uarsa seperti itu
pada dasarnya bebasstrain serta memperli"atkan pemadaman yang tajam. uarsa
vulkanik dapat memperli"atkan pelekukan ke dalam (embayment) atau pembundaran
akibat proses penyerapan ulang (resorption) ole" magma. %ada beberapa kasus, kuarsa
vulkanik memperli"atkan sisisisi yang lurus dari bentuk "eksagonal dipiramidal. uarsa
vulkanik $enderung berasosiasi dengan fragmen batuan felsik dan mungkin pula dengan
partikel felspar yang memperli"atkan onasi. %ada kasus istime'a, kuarsa vulkanik
merupakan material penyusun penting dalam pasir masa kini (ebb > %otter, 15)
maupun pasir purba (odd > =olk, 17
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
27/117
tinggi ke$enderungannya untuk ber'ujud kuarsa polikristalin. Selain itu, nisba" kuarsa
polikristalin ter"adap kuarsa monokristalin men$apai nilai terenda" pada pasir matang. Aal
itu mungkin terjadi karena kuarsa polikristalin merupakan bentuk partikel kuarsa yang
kurang stabil. uarsa polikristalin juga bervariasi dalam "al ukuran dan kemas unsurunsur
kristal penyusunnya. Sebagian kuarsa polikristalin berpera'akan poligonal. *aksudnya,
sisisisi kuarsa itu memiliki batasbatas yang lurus yang satu sama lain dan $enderung
untuk bertemu dengan membentuk sudut sekitar 1!-o. uarsa polikristalin lain memiliki
batasbatas yang memperli"atkan sutura "alus. uarsa polikristalin poligonal diperkirakan
terbentuk akibat “static annealing” , sedangkan kuarsa polikristalin bersutura diperkirakan
terbentuk akibat “cold working” (Goll, 15-).
ingginya stabilitas kuarsa merupakan faktor yang menyebabkan melimpa"nya kuarsa
dalam pasir. Batuan beku ratarata mengandung kuarsa 1!; (2larke, 1!4) "ingga !-,4;(Leit" > *ead, 117), sedangkan batupasir yang disusun ole" material yang berasal dari
batuan beku mengandung 5 2onolly, 1 Gan Aise (1?!) mengemukakan banyaknya
$onto" pelebaran partikel kuarsa dalam berbagai formasi di 9merika @tara. =enomenon itu
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
28/117
tersebar luas dan mungkin bersifat universal dalam semua batupasir, dimana kuarsa
kristalin berperan sebagai semen. 0alam batupasir yang tersemenkan paling lema",
partikel kuarsa mungkin muda" terpe$a"pe$a" dan keberadaan partikel tersebut dapat
dipelajari di ba'a" mikroskop binokuler. !vergrowth kuarsa (gambar ter"adap 4#7 sampel batupasir %rakambrium "ingga uarter yang berasal dari ussian
%latform (onov dkk, 15#). #nweighted mean kuarsa dari ? sampel batupasir yang
berasal dari 9merika @tara adala" 1-,!;.
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
29/117
%engenalan felspar dan pembedaannya menjadi beberapa tipe sukar untuk dilaksanakan,
terutama apabila kita "arus melakukan modal analysis untuk setiap
partikel. $taining merupakan satusatunya ja'aban yang memuaskan untuk meme$a"kan
masala" tersebut (ussell, 1#7 Lani dkk, 154).
=elspar dalam batupasir men$akup felspar, terutama mikroklin, dan plagioklas (umumnya
termasuk ke dalam subspesies albit). %oned felspar jarang ditemukan dan $enderung
berasal dari batuan vulkanik. 0emikian pula dengan felspar eu"edral dan felspar eu"edral
yang terpe$a"pe$a". =elspar detritus (detrital feldspar) mungkin transparan, namun
mungkin pula agak kusam karena mengandung produk alterasi. Beberapa a"li tela"
berusa"a untuk mengaitkan jenis felspar dengan batuan sumber (imsaite,
15
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
30/117
11-- mil (1
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
31/117
+nti dari kebanyakan partikel felspar yang mengalami overgrowth agaknya berupa felspar
berpera'akan triklin (mikroklin). *aterial overgrowth yang tumbu" pada sisisisi inti itu
biasanya berupa felspar yang tidak memiliki kembar. !vergrowth juga dapat terjadi pada
plagioklas detritus. *aterial overgrowth yang tumbu" pada sisisisi plagioklas biasanya
berupa soda felspar murni (albit). *eskipun material overgrowth memperli"atkan
kesinambungan kristal dengan inti yang diselimutinya, namun material itu umumnya
memperli"atkan sangat sedikit perbedaan dalam sudut pemadaman. Aal itu
mengindikasikan adanya sedikit perbedaan dalam komposisinya. =elspar autigen "ampir
selalu berupa felspar murni. %ara a"li tela" mengeta"ui, berdasarkan buktibukti petrologi
dan "asil"asil per$obaan eksperimental, ba"'a felspar $ampuran (mixed feldspar),
baiksoda"lime feldspar maupun potash"soda feldspar , "anya terbentuk pada temperatur
tinggi. =elspar sedimen yang terbentuk di ba'a" temperatur renda" merupakan jenis
felspar yang paling murni (Baskin, 175).
$econdary growth terjadi setela" material yang menjadi intinya diendapkan, ketika felspar
baru diendapkan diantara partikelpartikel kuarsa. alau demikian, pada beberapa kasus,
diperole" bukti adanya beberapa perioda secondary growth (gambar
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
32/117
kuarsa. Berdasarkan "asil penelaa"an ter"adap ?7 bua" sampel, diketa"ui ba"'a pasir
masa kini ratarata mengandung !-; fragmen batuan (%ettijo"n dkk, 1
"asil pengamatan ter"adap 1?< sampel (=riberg, 1
(0i$kinson, 15).
Iumla" spesies batuan dalam batupasir bervariasi. Sebagai $onto", ulm Dray'a$ke di
%egunungan Aar, Ierman, mengandung 1 spesies fragmen batuan (*attiat, 15-).
=ragmen batuan sangat tergantung pada ukurannya. =ragmen batuan memiliki kelimpa"an
yang lebi" tinggi dalam fraksi pasir kasar, meskipun masi" dapat ditemukan dalam pasir
yang paling "alus sekalipun. Sejalan dengan makin menurunnya besar butir pasir, makin
sukar pula bagi kita untuk mengenal spesies fragmen batuan dan makin subjektif proses
pengenalannya (Boggs, 15?). %engenalan fragmen batuan berukuran ke$il sukar untuk
dilakukan. 0i$kinson (1
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
33/117
9da dua masala" identifikasi yang perlu dikemukakan di sini. %embedaan antara
felsit (felsite) dan rijang sangat penting, namun sukar dilakukan. =elsit dapat di$irikan ole"
mikrofenokris (microphenocryst), sisasisa glass shard (seperti pada welded tuff ), sedikit
relief internal (karena adanya perbedaan indeks refraksi antara kuarsa dengan felspar) dan,
jika sayatan tipis itustained untuk mengeta"ui ke"adiran felspar, memperli"atkan nokta"
kuning atau mera". ijang dapat mengandung sisasisaspicule, radiolaria, atau diatom,
atau memiliki kemas oolitik. *asala" pembedaan felsit dengan rijang diba"as ole" olf
(1 Blatt, 1
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
34/117
memberikan kilau tersendiri pada bidang tersebut dan akan memperjelas penyubanan pada
bidang perlapisan tersebut.
Lempeng mika dapat membundar baik. *enurut rynine (14-), "al itu mengindikasikan
aliran lambat, di dalam aliran mana ada unsurunsur pergerakan majumundur. Lempeng
biotit berbentuk "eksagonal sempurna yang ditemukan dalam beberapa sedimen
diperkirakan merupakan bagian dari debu vulkanik (rynine, 14-).
*ika detritus berasal dari granit dan gneiss yang mengandung mika serta dari sekis mika.
*ika detritus banyak ditemukan dalam phyllarenite. *ika digunakan sebagai kriterion
sedimentasi kontinental atau litoral (La"ee, 141). Aal itu sebenarnya terjadi karena
sebagian besar aluvium sungai besar dan endapan delta berupa lithic sandstone yang
berasal dari provenansi $ampuran sedimen dan metamorf. *ika perna" ditemukan dalam
turbidit, dimana kelimpa"an mika pada bagian distal lebi" tinggi dibanding kelimpa"annya
pada bagian proksimal dari kipas ba'a"laut (Lovell, 15).
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
35/117
kurang eu"edral men$irikan kumpulan mineral berat yang baru. Iika berasal dari sedimen
tua, spesies mineral berat yang kurang stabil $enderung tidak ditemukan, sedangkan
spesies yang relatif stabil akan mun$ul dalam bentuk yang membundar.
0emikian jarangnya mineral berat dalam batupasir se"ingga dalam satu sayatan tipis kita
mungkin "anya akan menemukan 1 atau ! bua" saja. @ntuk meneliti mineral berat, kita
perlu mengkonsentrasikan dan mengisolasinya dari mineral ringan yang berasoasiasi
dengannya. *etodametoda untuk memisa"kan mineral berat tela" dijelaskan dalam
beberapa buku ajar baku untuk petrografi sedimen, misalnya karya rumbein > %ettijo"n
(1#?), *ilner (15!), *Oller (154), serta 2arver (1
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
36/117
%enelitian rynine (145a) ter"adap turmalin, dimana dia mengenal adanya 1# varietas
atau subtipe, serta penelitian Gitanage (17
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
37/117
0alam beberapa batupasir, partikelpartikel kuarsa 3mengambang dalam medan material
karbonat. Batupasir seperti itu ditafsirkan sebagai $ampuran asli dari kuarsa klastika
dengan karbonat klastika. arbonat klastika itu kemudian mengalami rekristalisasi dan tidak
memperli"atkan jejakjejak asalusulnya.
0olomit juga diketa"ui berperan sebagai penyemen dalam batupasir. 0alam sebagian
batupasir, dolomit dapat pula berperan sebagai detritus, baik sebagai fragmen batuan
dolomitik maupun sebagai kristal dolomit detritus berukuran besar (Sabins, 15!).
Semen siderit ditemukan dalam beberapa batupasir. alau demikian, karena tidak stabil
dan karena muda" teroksidasi, semen siderit "anya dapat ditemukan dalam inti bor atau
dalam sampel batuan yang masi" segar. Semen siderit jarang atau tidak perna" ditemukan
dalam singkapan.
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
38/117
Dlaukonit merupakan material penyusun minor dalam beberapa batupasir dan menjadi
material utama penyusun greensand . Dlaukonit biasanya mun$ul sebagai partikel
berukuran pasir, berbentuk "ampir seperti bola, penampangnya berbentuk poly"lobate, dan
di ba'a" mikroskop tampak disusun ole" material mikrokristalin yang ber'arna kuning
"ijau "ingga "ijau rumput. *ineralogi glaukonit tela" diba"as ole" Druner (1#7), Burst
(17?), dan =oster (15). Burst (17?) se$ara k"usus memperli"atkan ba"'a material
yang disebut sebagai 3glaukonit memiliki komposisi dan struktur kristal yang bervariasi.
Burst (17?) menyatakan ada empat spesies glaukonit sebagian diantaranya mengandung
kalium dalam jumla" yang renda". andungan besi dalam glaukonit tergantung pada
konsentrasi besi dalam lingkungan pembentukannya. adar kalium dalam glaukonit juga
bervariasi. enda"nya kadar kalium dalam glaukonit mengindikasikan ketidakmatangan
atau degenerasi (=oster, 15).
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
39/117
juga bermanfaat untuk pasir "alus atau pasir yang mengandung matriks berbutir "alus
dimana modal analysis sukar untuk dilaksanakan. ita memerlukan data kimia, k"ususnya
data kimia ratarata, untuk mempelajari kesetimbangan massa dan aliran material dalam
evolusi bumi se$ara keseluru"an.
omposisi kimia pasir (serta batuan lain pada umumnya) biasanya dilaporkan ole" para
analis dalam satuan 3oksida. adar oksigen sendiri sebenarnya tidak ditentukan se$ara
langsung. arena itu, praktek untuk melaporkan "asil analisis kimia dalam satuan 3oksida
sebenarnya didasarkan pada asumsi ba"'a unsurunsur yang ada berkombinasi dengan
oksigen dalam proporsiproporsi stoikiometris. 9sumsi itu sebenarnya tidak selalu sa"i".
Sebagai $onto", jika sulfida besi "adir dalam batuan, jelas tidak benar apabila kita
melaporkan ke"adiran besi dalam =eE dan sulfur dalam SE#. @ntungnya, dalam
kebanyakan sedimen, sulfida jarang ditemukan dan penge$ualian seperti itu danpenge$ualian lain se$ara umum tidak penting.
e"andalan dan kelengkapan analisis kimia sangat bervariasi. @ntuk mengevaluasi dan
dan memanfaatkan data analisis kimia, kita perlu memiliki kebijaksanaan dan pengeta"uan
mengenai metoda analisis kimia. as"ington (1#-) memba"as se$ara menarik masala"
kelengkapan analisis kimia serta metoda untuk mengevaluasinya. Banyak analisis tidak
lengkap, ba"kan unsurunsur utama juga tidak ditentukan se$ara terpisa". Sebagian analis,
misalnya saja, melaporkan ba"'a sebagian senya'a 3"ilang terbakar (“loss on ignition”).
Senya'a itu men$akup air (baik air bebas maupun air yang tergabung dengan unsur lain),
karbon dioksida, sulfida belerang, dan karbon atau material organik. itanium, sala" satu
unsur yang penting, mungkin tidak ditentukan. Iika tidak dilaporkan, nilainya digabungkan
ke dalam angka alumina (9l!E#) se"ingga menyebabkan nilai alumina menjadi terlalu tinggi.
0alam banyak sedimen, alkali 6a!E dan !E tidak ditentukan se$ara terpisa". *aterial
penyusun minorF*nE, %!E7, BaE, SE#, S, ba"kan 2E!Fbiasanya dile'at. 9nalisis yang
tidak lengkap seperti itu pada gilirannya akan menjadi peng"ambat dalam pemelajaran
sedimen.
Eksida yang dilaporkan ole" seorang analis biasanya tidak mun$ul dalam bentuk seperti
itu,melainkan bergabung dengan oksida lain untuk membentuk mineral. arena itu, "asil
analisis kimia batupasir "anya akan dapat dipa"ami ole" orang yang memiliki pengeta"uan
mengenai komposisi mineral batupasir. Selain itu perlu ditekankan disini ba"'a "asil
analisis kimia rua" batupasir tidak membedakan apaka" suatu oksida berasal dari unsur
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
40/117
penyusun rangka atau dari semen. @ntuk alasan itula" "asil analisis batupasir tidak dapat
dibandingkan dengan "asil analisis pasir masa kini yang berasal dari batupasir tersebut.
Aal lain yang perlu diingat adala" ba"'a komposisi mineralFdan, ole" karena itu,
komposisi kimia sedimen klastikaFtergantung pada besar butirnya. Sejalan dengan makin
menurunnya besar butir, kadar kuarsa juga akan menurun, sedangkan kadar mineral
lempung akan bertamba". 0engan demikian, sejalan dengan menurunnya besar butir, akan
terjadi pula penurunan kadar SiE! dan penaikan kadar 9l!E# dan !E. Aal ini terli"at
dengan jelas dalam tabel ?1.
Berbeda dengan mineral penyusun batuan beku, mineral penyusun batupasir bukan
merupakan kumpulan kesetimbangan. arena itu tidak mungkin bagi kita untuk meng"itung
suatu komposisi 3normatif dari "asil analisis kimia sebagaimana yang biasa dilakukan dari
"asil analisis kimia batuan beku.
abel
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
41/117
7.- P/N002N0AN BATPASIR
*asala" penggolongan batuan sedimen pertama kali diba"as se$ara serius ole" Drabau
(1-4). *asala" itu kemudian dikaji ulang ole" rynine (14?), %ettijo"n (14?, 174),
S"ro$k (145, 14?), dan odgers (17-). 9k"irak"ir ini literatur mengenai penggolongan
batuan sedimen, k"ususnya penggolongan batupasir, tela" menjadi sangat banyak. Status
penggolongan batupasir sekali lagi dikaji ulang ole" lein (15#), *$Bride (15#), Ekada
(1
Sebagian besar a"li sepakat ba"'a batupasir paling baik di$andraFdan, ole" karena itu,
digolongkanFberdasarkan tekstur dan komposisi mineralnya. omposisi terbukti sangat
bermanfaat dan, dengan beberapa penge$ualian, digunakan sebagai dasar dalam semua
sistem penggolongan batupasir. Semua a"li sepakat untuk memisa"kan mineral penyemen
dari mineral yang berperan sebagai unsur rangka batuan serta memakai komponen detritus
sebagai parameter untuk mengenal kategori batupasir. %engamatan ter"adap batupasir
(atau pasir terigen masa kini) menunjukkan ba"'a komponen utama dari batupasir itu
adala" kuarsa, felspar, dan fragmen batuan. =ragmen batuan men$akup fragmen batuan
beku berbutir "alus (misalnya felsit), fragmen batuan sedimen (misalnya rijang dan
batugamping mikritik), dan fragmen batuan metamorf (misalnya batusabak) yang berukuran
pasir. omponen detritus lain jarang ditemukan dalam batupasir dan "anya dalam kasus
istime'a saja komponen itu berperan sebagai material utama penyusun batuan. 2onto"nya
adala" glaukonit dalam pasir "ijau(greensand) dan magnetit dalam pasir "itam (black
sand). 0engan demikian, komposisi rangka dapat diungkapkan dengan menyatakan
proporsi ketiga tipe komponen utama tersebut di atas yang se$ara grafis diperli"atkan ole"
segitiga sama sisi (gambar
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
42/117
mengusulkan untuk membagi pasir ke dalam dua kelompok dasar: (1) pasir yang
mengandung matriks dan (!) pasir yang tidak mengandung matriks. Setela" itu, setiap
kelompok dapat dibagibagi lagi dengan menggunakan skema penggolongan tersendiri.
%embagian pasir terigen menjadi dua kelompok dasar seperti itu dikritik ole" 0i$kinson
(1
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
43/117
meng"asilkan felspar sebagai detritus. 6isba" butiran ter"adap matriks ,(' * *
+x)matriks- agak sukar untuk ditafsirkan. Sedimen dengan matriks melimpa" kemungkinan
besar merupakan produk quasi"liquid atau produk aliran massa dari suatu $ampuran pasir
lumpur. Suspensi $air biasa akan meng"asilkan pasir yang bebas matriks. 0engan
demikian, nisba" butiran ter"adap matriks dipadang sebagai indeks ke$airan (index of
fluidity). alau demikian, jika sebagian matriks merupakan produk proses pas$a
pengendapan (mungkin diagenesis), maka nisba" itu akan memiliki arti yang berbedaF
mungkin merupakan ukuran degradasi unsurunsur rangka.
Dambar
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
44/117
/acke juga dapat dibagi lebi" jau" menjadi beberapa subtipe seperti yang diperli"atkan
pada gambar
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
45/117
terutama dalam literatur lama, para pemba$a dipersila"kan untuk menelaa" berbagai
kamus geologi, karya tulis 9llen (15#), dan kompilasi yang disusun ole" %ettijo"n dkk
(1
7.5 P/TR0RA&I BATPASIR
%etrografi batupasir, terutama batupasir yang tidak matang, sangat tergantung pada
komposisi batuan sumber. arena kuarsa merupakan material penyusun dominan dalam
pasir, maka sumber dasar dari kebanyakan pasir adala" batuan plutonik yang banyak
mengandung kuarsa (granit, mononit kuarsa, dan gneis yang berkaitan dengan granit dan
mononit kuarsa). 9rkose, suatu kategori pasir utama, merupakan produk disintegrasi
(tanpa dekomposisi yang berarti) batuan tersebut. %asir yang kaya akan fragmen batuan
(yakni lithic arenite) berasal dari batuan yang terletak di bagian atas kerak bumi, bukan dari
batuan plutonik. uarsa dalam batupasir itu berasal dari batupasir tua, sedangkan fragmen
batuan yang ada didalamnya berasal dari batuan sedimen berbutir "alus, batuan
metamorf, dan batuan beku efusif. &fek provenansi relatif renda" dalam pasir matang,
terutama ortokuarsit atau pasir kuarsa. Semua pasir berevolusi menuju bentuk ak"ir yang
berupa pasir kuarsa. arena itu, makin dekat karakter dan komposisi suatu pasir ter"adap
pasir kuarsa, makin sukar kita untuk menentukan sumbernya.
Selain kategorikategori utama dari pasir tersebut di atas, kita juga mengenal
adanya wacke (terutama graywacke) yang juga merupakan sala" satu kategori utama daribatupasir. ita akan memba"as graywacke dalam bagian tersendiri nanti.
%etrografi batupasir "endaknya dikaji dengan melakukan pemelajaran dan analisis yagn
mendetil ter"adap se"impunan sampel genggam yang dipili" se$ara "ati"ati serta pada
sayatan tipis. %ara pemula akan banyak memperole" manfaat apabila menelaa" karya
karya tulis utama mengenai pasir dan batupasir, termasuk monograf klasik karya 2ayeu8
(1!) dan Aadding (1!) serta karyakarya tulis yang relatif baru (misalnya karya
%ettijo"n dkk, 1
karya tulis klasik rynine (14-) mengenai "ird Bradford Sand (0evon) di %ennsylvania.
Sebua" daftar mengenai makala" seperti itu disajikan ole" %ettjo"n dkk (1
dari makala" itu juga akan disitir pada sub bab ini.
7.5.1 Feldspathic sandstone dan A*oe
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
46/117
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
47/117
(biasanya kalsit). alau demikian, sebagian arkose juga mengandung lempung diantara
parttikelpartikel penyusun rangka. Bagaimana kita dapat membedakan arkose seperti itu
dari feldspathic sandstone Se$ara umum, arkose memang berasal dari "asil disintegrasi
batuan granitik yang kaya akan felspar. 0i lain pi"ak, felspar yang biasa
men$irikan graywacke adala" 6afelspar. Berbeda dengan arkose, graywacke juga kaya
akan berbagai varietas fragmen batuan yang asalusulnya beragam. Se$ara umum,
matriks graywacke merupakan material kloritik, sedangkan lempung
dalam arkosic wacke $enderung berupa lempung kaolinitik dan umumnya ber'arna mera"
karena adanya pigmen besi. %erbedaan komposisi itu se$ara umum berasosiasi dengan
modus keterdapatan yang berbeda serta dengan susunan internal atau struktur yang juga
berbeda. Aubungan antara beberapa tipe pasir tersebut di atas dilukiskan se$ara
diagramatis pada gambar
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
48/117
$enderung sejajar dengan bidang perlapisan. *ika itu umumnya terlengkungkan atau
terdeformasi akibat tekanantekanan yang diberikan ole" partikel lain yang ada
disekitarnya. Biotit dapat mengalami kloritisasi atau teruba" akibat oksidasi. Batupasir
arkosik dengan provenansi $ampuran dapat mengandung fragmen batuan dan beruba"
se$ara berangsur menjadi lithic arenite berbutir kasar.
alsit merupakan material penyemen yang sering ditemukan dalam arkose muda. Sebagian
arkose tua memperli"atkansecondary overgrowth pada felspar dan kuarsa yang ada
didalamnya. 1nlargement seperti itu, jika berlangsung lengkap, akan meng"asilkan batuan
yang terlitifikasi kuat dan dili"at selintas sangat mirip dengan gneis granit, terutama pada
singkapan ke$il. Sebagian arkose yang tidak mengandung semen, namun memiliki matriks
kaolinitik, umumnya ber'arna mera" karena adanya pigmentasi oksida besi. Batuan seperti
itu dinamakan batumera" (redstone) ole" rynine (17-).
omposisi kimia rua" arkose men$erminkan komposisi mineralnya. 0ominansi kuarsa dan
felspar dalam arkose terli"at dari tingginya kadar SiE!, 9l!E#, dan !E dalam batuan
tersebut. Iika tersemenkan ole" kalsit, 2aE dan 2E! akan menjadi senya'a dominan.
9rkose biasanya dapat dibedakan dari batupasir kuarsa (ortokuarsit) karena kadar
SiE! dalam arkose lebi" renda", sedangkan kadar 9l!E# dan !E dalam arkose lebi" tinggi
dibanding ortokuarsit. 9rkose berbeda dari graywackekarena relatif kaya akan !E, namun
relatif miskin akan 6a!E. Li"at gambar
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
49/117
sedikit terrombakkan. *undurnya laut ke ara" darat di daera" batuan granitik menyebabkan
terombakkannya arkose yang semula menyelimuti batuan granit itu. %erombakan dan
peng"ilangan bagian "alus yang meluru" menyebabkan tersisanya residu felspatik yang,
apabila terkonsolidasi, akan disebut arkose atau subarkose, tergantung kadar felspar yang
terkandung didalamnya. *aterial seperti itu memiliki penyebaran yang terbatas, yakni
"anya pada bagian ba'a" formasi atau pada baji perselingan granite wash di dekat dasar
atau berasal dari perbukitan granit yang terkubur. %ada beberapa kasus, residuum itu
demikian sedikit terombakkan dan sedikit terdekomposisi se"ingga, ketika terlifikasi,
endapannya sangat mirip dengan granit. &ndapan seperti itu biasa disebut recomposed
granite ataureconstitute granite. Batuan seperti itu dapat dikenal se$ara keliru dalam
singkapan ke$il, dalam keratan pengeboran, atau dalam inti bor. %ada inti bor, sukar bagi
kita untuk mengeta"ui apaka" kita tela" men$apai “basement” granitik atau apaka" kita
baru menembus suatu lida" granite wash. 0alam singkapan sekalipun, terutama dalambeberapa 3recambrian terrane dimana batuanbatuan welded akibat metamorfisme,
kontroversi dapat berkembang berkaitan dengan metaarkose: apaka" batuan itu
merupakan sedimen arkosik, granit, atau sedimen yang mengalami granitisasi. ontak
antara granit dengan arkose yang merupakan residunya mungkin berangsur dan, jika
material yang di atas itu benarbenar material sedimenter, maka kontak itu
disebut gradational unconformity . Sala" satu $onto" yang baik dari gradational
unconformity adala" kontak antara arkose 9rkean dengan granit di 0anau Saganaga,
perbatasan Entario*innesota. ontak itu tela" diba"as ole" Drant (in$"ell dkk, 1?)
dan 2lements (1-#).
riteria untuk membedakan granit yang sebenarnya dengan recomposed granite $ukup
banyak, namun umumnya sukar untuk diterapkan. Dranit yang sebenarnya dapat
memperli"atkan gnessic foliation samar yang tidak akan "adir jika terjadi disintegrasi
lengkap serta "anya mengalami sedikit perombakan. Dranit yang sebenarnya juga
terpotong ole" aplit dan korok komplementer lain. +ecomposed granite, jika kita men$oba
meli"atnya dalam keseluru"an singkapan, biasanya mengandung beberapa fragmen atau
kerikil granit serta gejala perlapisan yang samar. Sifat dari recomposed granite itu jau"
berbeda dengan k"uluk granit yang berbutir rata atau dengan tekstur porfiritik dari beberapa
batuan intrusi. 9rkose yang mengalami sedikit atau tidak mengalami transportasiFresidual
arkoseFpada dasarnya tidak terpila" dan biasanya memiliki matriks yang kaya akan
lempung, umumnya ber'arna mera", dengan kelimpa"an P !-;.
+stila" redstone digunakan untuk menamakan arkosic wacketersebut (rynine, 17-
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
50/117
Aubert, 15-). Batuan yang tela" mengalami rekomposisi memiliki prosentase kuarsa yang
lebi" tinggi dibanding granit. Sedikit pembundaran felspar (felspar ini "endaknya tidak
tertukar dengan resorbed phenocryst ) juga dapat "adir didalamnya. eratan pengeboran
"anya dapat mena'arkan kriteria yang relatif sedikit, meskipun sedikit pembundaran dan
melimpa"nya kuarsa yang menjadi $iri k"as dari sedimen mungkin merupakan kriteria yang
paling bermanfaat.
9rkose juga mun$ul sebagai endapan yang berkaitan dengan pengangkatan tubu" granit.
9rkose yang berkaitan dengan pengangkatan dan denudasi pluton granit itu membentuk
endapan berbentuk baji yang tebal, biasanya berbutir kasar, dan umumnya konglomeratan.
2onto"$onto" yang baik dari tipe arkose itu adala" 6e' Aaven arkose, %ortland arkose,
dan arkose lain yang termasuk ke dalam 6e'ark Series (rias) di 2onne$ti$ut dan negara
negara bagian yang terletak di bagian timur 9merika Serikat (rynine, 17-) endapanarkosik dalam Lyons formation dan =ountain formation (arbon 9'al) di =ort ange,
2olorado (Aubert, 15-) Eld ed Sandstone di Skotlandia (*a$kie, 14?) serta beberapa
bagian *olassa ersier di bagian selatan Ierman dan S'iss (Dasser, 15?). 9rkose pada
beberapa sabuk mobil bersifat anomali karena felspar yang ada didalamnya merupakan
6afelspar, bukan felspar. Dejala seperti itu ditemukan dalam beberapa arkose 9rkean
(alker > %ettijo"n, 1 uovo, 177) dan
S'edia (Dorbats$"er > lint, 151) Sparagmites di 6or'egia dan S'edia (Aadding, 1!),
pasir apur a'al (pra9ptian) di bagian barat Geneuela yang berasal dari Duayana S"ield
aan =ormation (%rakambrium) di 6ort"'est erritories (0onaldson, 15
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
51/117
berasal dari bongka" batuan granitik yang terangkat dan terdenudasi atau di sekitar perisai
granitik. Se$ara petrografi, $ekungan penyaliran besar meng"asilkan endapan yang
beragam dan tidak akan meng"asilkan pasir arkosik. *eskipun agak felspathic , namun
pasir dalam sungaisungai besar mungkin bukan berupa arkose, melainkan lithic sand .
0engan demikian, arkose memiliki tempat dan 'aktu yang terbatas dalam rekaman geologi.
alau demikian, pasir yang kaya akan kuarsa (yakni batupasir kuarsa) juga berasal dari
provenansi granitik. Sebenarnya, apabila ditelusuri, semua pasir kuarsa berasal dari batuan
pluton yang banyak mengandung kuarsa. Batuan seperti itu merupakan 3granit dalam
pengertian luas. Iadi, mengapa sebagian pasir sangat kaya akan felspar, sedangkan pasir
lain tidak
ebenaan felspar detritus tela" menjadi ba"an perdebatan "angat di kalangan para a"li.
e"adiran felspar dalam jumla" besar pada beberapa batupasir (arkose) tela" mendorong
mun$ulnya teori yang menyatakan ba"'a kondisi iklim tertentu, yang menyebabkan
terta"annya dekomposisi felspar, diperlukan untuk memungkinkan selamatnya dan
terakumulasinya felspar dalam sedimen (*a$kie, 1?). arena itu, pembentukan arkose
dipostulasikan memerlukan iklim yang sangat kering (yang mengimplikasikan tidak adanya
air sedemikian rupa se"ingga peluru"an kimia tidak berlangsung baik) atau iklim sangat
dingin (yang mengimplikasikan terta"annya aksi kimia). 0ata yang $ukup banyak de'asa
ini memungkinkan disenyempurnakannya 3teori iklim itu. rynine (1#7) mengamati
pembentukan arkose di ba'a" kondisi tropis yang lembab, dengan temperatur ratarata
!5o2 dan $ura" "ujan ta"unan ratarata #-- $m. Aasilnya menunjukkan ba"'a felspar tidak
saja terakumulasi dalam sedimen di ba'a" kondisi sepertii tu, namun pemelajaran yang
kritis ter"adap endapan feldspathic purba meng"asilkan banyak bukti ba"'a banyak
diantara endapan itu buikan merupakan produk iklim yang ekstrim. eed (1!?), misalnya
saja, men$atat ba"'a batupasir &osen di 2alifornia, yang mengandung "ampir 7-;
felspar, mengandung flora yang "anya dapat "idup di ba'a" kondisi "angatlembab.
2ata"oula Sandstone di e8as (&osen), mengandung flora pesisir tropis meskipun batuan
itu mengandung felspar "ampir 7-; (Doldman, 117). Sebagaimana dikemukakan ole"Barton (115), batupasir arkosik yang terbentuk di ba'a" kondisi lembab mengandung
felspar yang tidak atau "anya sedikit terlapukkan. 2ampuran felspar segar dengan felspar
yang sedikit terlapukkan atau teruba" dalam beberapa sedimen mungkin dapat diterangkan
sebagai produktorrential erosion pada daera" tinggi yang dialasi ole" batuan pengandung
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
52/117
felspar di ba'a" kondisi iklim "angat. 9rkose yang terbentuk di ba'a" kondisi iklim yang
ekstrim tidak atau "anya akan mengandung sedikit felspar yang lapuk.
Iika kandungan felspar tidak bergantung pada iklim, lalu apa manfaat dari pengeta"uan
mengenai kandungan felspar itu %elapukan felspar memerlukan tidak saja iklim yang
sesuai, namun juga 'aktu yang relatif panjang. +ntensitas proses peluru"an dikontrol ole"
iklim, sedangkan lamanya prosesproses itu berlangsung ditentukan ole" relief. 0aera"
berelief tinggi mengalami erosi yang relatif $epat sedemikian rupa se"ingga felspar di
daera" seperti itu dapat ter"indar dari peng"an$uran. =elspar yang tidak ter"an$urkan itu
kemudian masuk ke dalam $ekungan pengendapan. Iika reliefnya renda", laju erosi juga
renda" dan, jika iklimnya sesuai, felspar akan terdekomposisi seluru"nya. 0engan
demikian, ke"adiran atau ketidak"adiran felspar merupakan "asil kesetimbangan antara
laju dekomposisi dengan laju erosi. Iadi, arkose merupakan indeks dari ekstrimitas iklimdan aktivitas tektonik. 9paka" sekumpulan felspar lebi" men$erminkan kondisi iklim atau
kondisi tektonik, "al itu "arus dikaji lebi" mendalam dengan menggunakan kriteria lain yang
lebi" dari sekedar ke"adiran atau ketidak"adiran felspar.
7.5.# Lithic sandstone dan Subgraywacke
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
53/117
felspar. Iadi, low"rank graywacke memiliki definisi yang mirip dengan lithic arenite.
%engertian dan tata peristila"an seperti itu selama beberapa lama diikuti ole" =olk (174),
namun suda" tidak dipakai lagi pada masa sekarang. Sebagai gantinya, untuk batuan
tersebut digunakan istila" litharenite (=olk dkk, 1
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
54/117
arenite mengandung fragmen batuan metamorf tingkat renda" filitik, misalnya batusabak,
filit, dan sekis serisit. Batupasir yang banyak mengandung fragmen batuan seperti itu
dinamakan batupasir sekis (schist arenite) (rynine, 1#
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
55/117
pembebanan. =ragmen serpi" se$ara k"usus dapat terlindi dan tertekan ke dalam ruang
antar partikel lain sedemikian rupa se"ingga kenampakannya menjadi mirip dengan matriks
pengisi ruang pori (9llen, 15!). 0alam kondisi seperti itu, fragmen lempung mungkin tidak
akan dikenal sebagai sebua" partikel detritus. *atriks yang sebenarnya akan "adir dalam
semua ruang pori, sedangkan matriks semu seperti itu "anya akan melingkupi sebagian
ruang pori, sedangkan ruang pori lain mungkin terisi ole" semen. Selain itu, fragmen batuan
tidak semuanya mirip. arena itu, fragmen batuan yang tela" tertekan seperti itu akan
bervariasi dari satu ruang pori ke ruang pori yang lain.
Sebagaimana yang mungkin tela" diperkirakan, lithic arenite merupakan kategori batupasir
yang beragam komposisinya. Aal itu ter$emin baik dalam modal analyses (tabel
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
56/117
mengandung matriks semu yang merupakan produk penggerusan fragmen serpi".
Sebagian lithic arenite mengandung mineral lempung yang dipresipitasikan dalam ruang
antar partikel detritus, ba"kan ada juga yang mengandung eolit.
omposisi kimia dari lithic arenite men$erminkan komposisi unsur rangka dan semen yangbervariasi. Aasil analisis kimia lithic arenite "anya dapat dipa"ami dengan benar apabila si
analis mengeta"ui komposisi mineralnya. ingginya kadar 2E! dan 2aE dapat berarti
ba"'a batupasir itu mengandung semen kalsit, banyak mengandung fragmen rangka
binatang, atau mungkin mengindikasikan ke"adiran fragmen batugamping detritus.
ingginya SiE! dapat men$erminkan tingginya kadar kuarsa detritus, namun "al itu juga
dapat dinisba"kan pada rijang detritus atau semen silika, atau pada ketiga material
penyusun tersebut. Berbeda dengan graywacke, sebagian besar lithic arenite memiliki
kadar 6a!E dan *gE yang renda" serta kadar !E yang tinggi. alau demikian ada jugapenge$ualian untuk itu. Sebagai $onto", ke"adiran dolomit detritus akan meningkatkan
kadar *gE dalam suatu lithic arenite.
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
57/117
orogen. Banyak pasir ersier di Dulf 2oast merupakan lithic arenite. 2onto"nya adala"
pasir 3=rio (Eligosen) (6an, 174), pasir Eakville (*iosen) (=olk, 15?a), dan il$o8
=ormation (illiams dkk, 174).
%rotokuarsit atau sublitharenite juga sering ditemukan. 2onto"nya adala" sebagian darius$arora Quartsite (Silur) di bagian tenga" %egunungan 9ppala$"ia (eakel, 15!) dan
9nvil o$k Sandstone (arbon 9k"ir) di +llinois Basin (Aopkins, 17?).
%asir dalam sungaisungai besar masa kini kemungkinan besar berupa lithic sand . ata
rata dari 1?< sampel pasir Sungai E"io mengandung 5!; kuarsa, #1; fragmen batuan,
dan 5; felspar (=riberg, 1
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
58/117
diperlukan provenansi yang terbatas dan "al itu kemungkinan besar "anya terpenu"i pada
$ekungan penyaliran berukuran ke$il. .ithic arenite umumnya men$erminkan provenansi
yang lebi" luas, yakni $ekungan penyaliran yang relatif luas dan kemungkinan besar
memiliki litologi bedrock yang lebi" bervariasi. 0engan demikian, lithic arenite kemungkinan
menjadi endapan sungai besar, baik endapan aluvial maupun delta, serta paling jelas
ditemukan di 'ilaya" miogeosinklin, meskipun tidak "anya terbatas pada 'ilaya" tersebut.
7.5.% Graywacke dan Batuan 2ain 3an Be*aitan Denann3a
arena lithic sandstone mungkin memiliki kaitan dengan graywacke, maka pemba"asan
selanjutnya akan ditujukan padagraywacke. +stila" graywacke sendiri tela" menimbulkan
perdebatan dan perbedaan pendapat di kalangan para a"li. %erdebatan itu tidak "anya
berkisar pada asalusul batuan tersebut, namun juga pada definisi istila" graywacke itu
sendiri. Aingga de'asa ini tela" sekian banyak makala" memba"as tentang masala"
tersebut. *asala" tata peristila"an tela" dikaji ulang dengan sangat baik ole" 0ott (154),
Ekada (1
dan *attiat (15-). 2iri$irinya yang paling menonjol adala" 'arna abuabu tua, kompak,
banyak mengandung felspar dan fragmen batuan, tidak memiliki semen, serta mengandung
matriks yang disusun ole" intergrowth berbutir "alus yang disusun ole" serisit, klorit, serta
partikel kuarsa dan felspar yang berukuran lanau. Berbeda dengan arkose, graywacke kaya
akan =eE, *gE, dan 6a!E. *eskipun ada beberapa kesulitan untuk
mendefinisikan graywacke se$ara $ermat, namun memang ada sekelompok batuan yang
kenampakan dan sifatsifatnya mirip dengan graywacke klasik yang ada di %egunungan
Aar. *atriks ber'arna gelap dan berbutir "alus menjadi aspek yang esensil dari batuan
ini.
Sebagaimana tela" dikemukakan sebelumnya, istila" graywacke perna" digunakan dalam
pengertian yang lebi" luas "ingga men$akup apa yang sekarang disebut sebagai lithic
arenite. *eskipun lithic arenite keli"atannya mirip dengan graywacke, namun sebenarnya
tidak mengandung matriks, sarang, atau mengandung semen. +stila" graywacke dalam
pengertian luas seperti itu sekarang suda" ditinggalkan ole" para a"li.
*atriks merupakan jantung dari masala" graywacke. Seberapa banyak matriks itu dan
berapa limit atas dari besar butir matriks itu Sebagaimana dikemukakan ole" Ekada
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
59/117
(1
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
60/117
onasi kuat, serta kristal eu"edra yang terpe$a"pe$a"), graywacke beruba" se$ara
berangsur menjadi tuff dan batupasir tufaan yang diendapkan pada lingkungan akuatis.
=elspar biasanya "adir dalam graywacke. %ada beberapa kasus, jumla" felspar menyamai,
ba"kan melebi"i jumla" kuarsa. Se$ara umum, felspar itu berupa plagioklas, biasanya very
sodic , mendekati albit. Aal itula" yang menjadi alasan mengapa "asil analisis kimia
rua" graywacke sering memperli"atkan kadar 6a!E yang tinggi. Sebenarnya, felspar
penyusungraywacke mungkin sebelumnya lebi" bersifat calcic , dimana kalsium yang larut
tampak dalam batuan sebagai replacement kalsit yang tidak merata. felspar umumnya
tidak "adir dalam graywacke. Sukar untuk menjelaskan mengapa "al itu bisa terjadi. Aal itu
mungkin dapat dinisba"kan pada provenansi. *aksudnya, material penyusun graywacke itu
berasal dari batuan sumber dioritik kuarsa atau batuan granitik sodic . Aal itu juga dapat
dinisba"kan pada beberapa aksi diagenesis atau metamorfisme tingkat renda" (Dluskoter,
154).
*ika detritus, baik yang berupa muskovit maupun biotit (dan biotit yang mengalami
kloritisasi) sering ditemukan, namun biasanya dalam jumla" yang relatif sedikit.
=ragmen batuan "adir dalam graywacke dalam kelimpa"an dan keragaman yang tinggi.
*attiat (15-), misalnya saja, menemukan ada 1 tipe fragmen batuan dalam
ulm Graywacke di %egunungan Aar. =ragmen batuan yang ratarata membentuk !5;
fraksi pasir dalam graywacke itu berupa batuan vulkanik asam "ingga basa, beberapa tipe
batuan metamorf tingkat renda" (termasuk kuarsit, sekis mika, sekis serisit, dan sekis
klorit), serta fragmen batuan sedimen (termasuk beberapa tipe batupasir dan sabak).
Berdasarkan kelimpa"an relatif dari felspar dan fragmen batuan yang ada
didalamnya, graywacke dapat dibedakan menjadi dua kategori utama: (1) feldspathic
graywacke, di dalam batuan mana felspar lebi" melimpa" dibanding fragmen batuan dan
(!) lithic graywacke, di dalam batuan mana fragmen batuan lebi" melimpa" dibanding
felspar. Sebagaimana tela" dikemukakan di atas, graywacke beruba"
menjadi volcanic graywacke sejalan dengan bertamba"nya kadar kuarsa vulkanik, felspar
yang memperli"atkan onasi, fenokris yang pe$a"pe$a", dan fragmen batuan vulkanik.
Banyak volcanic wacke sangat miskin akan kuarsa. Batuan itu selanjutnya beruba" se$ara
berangsur menjadi tuff endapan akuatis. +stila" quartz wacke perna" digunakan untuk
menamakan graywacke yang sangat kaya akan kuarsa. Batuan itu jarang ditemukan dan
ditafsirkan merupakan produk provenansi batuan sedimen.
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
61/117
0engan beberapa penge$ualian, graywacke memiliki komposisi kimia rua" yang relatif jelas
(tabel
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
62/117
berdensitas tinggi. 9rus yang disusun ole" material "alus yang tersuspensi tersebut
mampu mengangkut pasir melalui lereng ba'a"laut menuju perairan dalam di tempat
mana, setela" ter"ambat, akan mengendapkan bebannya yang berupa pasir dan lumpur.
&ndapan itu berupa graded graywacke yang mengandung matriks lumpur. %engendapan
pasir seperti itu dalam $ekungan lautdalam dapat menjelaskan kegagalan kita selama ini
dalam menemukan endapan masa kini yang ekivalen dengan graywacke. alau demikian,
endapan seperti itu tidak mun$ul di lautdalam masa kini dan endapan yang diperkirakan
merupakan produk arus turbid umumnya tidak mengandung matriks (Aollister > Aeeen,
154). %emba"asanpemba"asan teoritis (uenen, 155) juga menunjukkan ba"'a
endapan yang mengandung matriks tidak lebi" dari 1-;.
Dagasan lain yang diran$ang untuk menjelaskan mun$ulnya matriks dalam pasir adala"
infiltrasi lumpur setela" pasirnya sendiri diendapkan infiltrasi itu sendiri terjadi akibatadanya pergerakan air pengisi ruang pori yang berasal dari lapisanlapisan yang terletak di
atas dan di ba'a" endapan yang mengandung matriks itu (&mery, 154 lein, 15#).
*atriks jelas merupakan produk rekristalisasi dan sejak lama diketa"ui ba"'a sebagian
matriks bereaksi dengan partikel detritus yang ada disektiarnya. Batasbatas kuarsa yang
rusak akibat kerja air dapat "ilang seluru"nya batasbatas yang terli"at sekarang
merupakan jenis chevaux"de"frise dari kristal klorit ber'arna "ijau yang masuk menembus
kuarsa transparan. =akta seperti yang disebutkan terak"ir ini tela" diketa"ui sejak lama
ole" Dreenly (1? "etten, 15), dikenai ole"tekanan 1 kb maka dalam pasir itu akan terbentuk graywacke sintetis. %er$obaan tersebut,
bersamasama dengan "asil penelitian Bren$"ley (15), yang menunjukkan ba"'a
matriks sebagian volcanic graywacke Erdovisium ratarata menyusun 4-C5-; rua" batuan
tidak akan ada apabila dalam batuan tersebut terdapat semen kalsit, mengindikasikan
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
63/117
ba"'a matriks terbentuk akibat prosesproses diagenesis. Semen kalsit agaknya
meng"ambat pembentukan matriks.
Aingga disini kita dapat menyimpulkan ba"'a matriks dapat terbentuk ole" beberapa $ara.
Sebagaimana dikemukakan ole" 0i$kinson (1
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
64/117
dengan graywacke dalam beberapa paket graywacke di 6e' Nealand memiliki nisba"
6a!E/!E yang normal, dimana kadar !E jau" lebi" tinggi dibanding 6a!E, sedangkan
dalam graywacke yang berselingan dengannya justru !E jau" lebi" renda" dibanding
6a!E (eed, 17 %ettijo"n, 1 Ia$kson,
157 alker > %ettijo"n, 1 uovo, 171)serta paket endapan %rakambrium 3tua di 9frika Selatan (9n"aeusser dkk, 15). 2onto"
$onto" graywacke %aleooikum adala" graywacke di ales (oodland, 1#? Ekada,
15
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
65/117
9k"ir) di e8as (*$Bride, 155) merupakan $onto" graywacke %aleooikum yang
baik.Graywacke yang lebi" muda antara lain graywacke apur di Iepang (S"iki, 15!
Ekada, 15-, 151) serta banyak graded sandstone di %egunungan 9ppenine, +tali (Sestini,
1
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
66/117
kompak (*at"ur, 17?). +stila" lain yang diusulkan untuk menamakan batuan seperti itu
adala" batupasir kuarsa (quartz arenite) (illiams dkk, 174), batupasir
kuarsa (quartzarenite) (*$Bride, 15#). +stila" ortokuarsit digunakan se$ara luas selama
berta"unta"un, namun literatur masa kini menunjukkan ba"'a istila" tersebut se$ara
berangsurangsur digantikan posisinya ole" istila" batupasir kuarsa (quartz arenite).
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
67/117
kesinambungan optik dan kristalografi dengan kuarsa detritus. 0alam pasir yang tidak
tersemenkan sepenu"nya ole" silika, kuarsa sekunder memperli"atkan fasetfaset kristal
yang memantulkan $a"aya sedemikian rupa se"ingga batupasir itu akan tampak berkilauan
di ba'a" sinar mata"ari. ristal kuarsa "asil pertumbu"an sekunder menjadi material
pembatas ruang pori dalam batupasir kuarsa. 0alam pasir yang lebi" muda" diremas,
partikel kuarsa memperli"atkan ujungujung piramidal yang berkembang baik. %engamatan
ter"adap batupasir kuarsa menunjukkan ba"'a ujungujung piramidal itu lebi" kurang
berimpit dengan sumbu panjang dari kuarsa detritus yang berperan sebagai 3inti. Aasil
ak"ir dari proses pembesaran partikel kuarsa seperti tersebut di atas adala" menurunnya
volume ruang pori serta tumbu"nya partikelpartikel kuarsa yang saling berdampingan
sedemikian rupa se"ingga memperli"atkan pola saling kesit(interlocking) jejak batasbatas
partikel detritus biasanya ditandai ole" suatu garis inklusi. 0alam sejumla" batupasir
kuarsa, 3$in$in debu (“dust ring”) tersebut sangat samar, ba"kan tidak terbentuk samasekali. 32in$in debu itu paling jelas terli"at apabila partikel detritus yang mengalami
pertumbu"an itu semula terselimuti ole" material oksida besi.
Banyak ortokuarsit memperli"atkan gejala tekananpelarutan dalam bentuk pita
stilolit (stylolitic seam) (Aeald, 177) dan kontak mikrostilotit (microstylolitic grain contact).
ontak tersebut biasanya melibatkan partikelpartikel rijang. 3ressure solutionmembantu
mentransformasikan pasir kuarsa menjadi kuarsit. %roses tersebut tela" dijelaskan se$ara
mendetil ole" Skolni$k (157). %roses yang sama dapat terjadi apabila pasir kuarsa lepas
dikenai ole" tekanan tinggi dan peningkatan temperatur jika dalam ruangruang pori
terdapat larutan yang sesuai (*a8'ell, 15- &rnst > Blatt, 154). alau demikian,
kenampakannya sangat menyesatkan. Ertokuarsit, apabila diamati dengan menggunakan
teknik luminescence microscopy , memperli"atkan ba"'a banyak kasus yang diasumsikan
merupakan kasus pressure solution sebenarnya tidak lebi" dari sekedar produk ak"ir dari
pembesaran partikel kuarsa (Sippel, 15?).
Sebagian batupasir kuarsa tersemenkan ole" silika lain, misalnya opal dan kalsedon, yang
membentuk selimut pada partikelpartikel detritus. Semen kalsedon dapat ber'ujud seratserat "alus, dimana ara" penyeratannya tegak lurus ter"adap permukaan partikel. Se$ara
umum, semen opal "anya ditemukan se$ara terbatas pada batupasir yang sangat muda.
0alam batupasir yang relatif tua, semen opal mengalami devitrifikasi yang teruba" menjadi
kalsedon.
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
68/117
Batupasir kuarsa yang relatif muda juga dapat tersemenkan ole" karbonat, terutama kalsit
(meskipun kadangkadang juga ole" dolomit). 0alam batupasir seperti itu, setiap ruang pori
terisi, atau terisi sebagian, ole" satu kristal karbonat. 0alam kasus yang luar biasa, kristal
karbonat yang tumbu" dalam ruang pori itu dapat demikian besar dan menyelimuti
sejumla" partikel detritus. Aal itu menyebabkan terbentuknya batupasir yang tampak
berbintikbintik. Sebagaimana tela" dikemukakan sebelumnya, semen karbonat dapat
menembus dan mengkorosi partikel kuarsa detritus.
Sejalan dengan ke"adiran felspar, batupasir se$ara berangsur beruba" statusnya dari
batupasir kuarsa menjadi subarkose atau, jika fragmen batuan mun$ul dalam jumla" yang
relatif banyak, menjadi protokuarsit (protoquartzite4 sublitharenite). ransisi itu juga di$irikan
ole" kemun$ulan kuarsa polikristalin dalam jumla" yang $ukup banyak serta ole" ke"adiran
partikel kuarsa yang agak menyudut.
Ertokuarsit dan batupasir lain yang berkaitan dengannya jarang yang mengandung fosil.
0alam ortokuarsit, dengan penge$ualian ortokuarsit yang kaya akan material karbonatan,
$angkang karbonat jarang dapat tera'etkan dengan baik. 9gregat kalsit dapat tersebar
se$ara tidak merata dalam ortokuarsit. 9gregat seperti itu ditafsirkan sebagai material
penyusun rangka organisme yang tela" mengalami pelarutan dan represipitasi. rynine
(14-) menemukan efek pelarutan parsial pada rangka organisme, k"ususnya
penipisannya, serta sementasi lengkap pada pasir yang ada dalam rangka tersebut ole"
kalsit.
Sebagaimana diperli"atkan pada tabel
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
69/117
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
70/117
0akota Sandstone (apur) di Dreat %lains dan beberapa pasir ersier yang relatif tipis,
misalnya 2o"ansey sandstone di 6e' Iersey (2arter, 1
kuarsa.
2onto" batupasir kuarsa di &ropa adala" Aardebergs sandstone di S'edia (Aadding,
1!), *alvern Quartite (ambrium) di +nggris, serta batupasir Lau"avuori di =inlandia
(Simonen > uovo, 177). Beberapa batupasir apur, termasuk didalamnya
Quadersandstein di %egunungan Aar (inne, 1!#), merupakan $onto" yang baik untuk
batupasir kuarsa. =ountainebleau Sandstone (ersier) di %ran$is (2ayeu8, 1!) juga
merupakan $onto" yang baik untuk batupasir kuarsa.
0ari penjelasan singkat di atas, jelas suda" ba"'a batupasir kuarsa sering ditemukan
(batupasir itu mungkin menyusun 1/#semua batupasir), ba"'a sebagian besar batupasir
kuarsa berumur %rakambrium atau %aleooikum a'al (batupasir kuarsa yang paling tebal
adala" batupasir kuarsa %rakambrium), dan ba"'a batupasir kuarsa banyak ditemukan di
daera" kraton yang stabil. Banyak batupasir kuarsa berasosiasi erat dengan batugamping
dan dolomit. Sebagian besar batupasir kuarsa tidak mengandung sisipan serpi". *eskipun
ortokuarsit merupakan batupasir yang k"as untuk daera" perisai yang stabil, namun
sebagian batupasir kuarsa juga menyebar "ingga tepi sabuk miogeosinklin. Banyak a"li
menafsirkan ba"'a batupasir seperti itu sebenarnya dulu diendapkan di daera" stabil.
Ertokuarsit juga tidak perna" ditemukan dalam fasies eugeosinklin, meskipun ada
penge$ualian untuk itu. etner (155), misalnya saja, menemukan ortokuarsit Erdovisium
(yakni Galmy =ormation) dalam mandala eugeosinklin di 6evada, di tempat mana
ortokuarsit berasosiasi dengan batu"ijau (greenstone) dan rijang berlapis.
aylor, 1#
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
71/117
1# Su'a, 155) adala" pasir yang berasal dari batupasir
kuarsa yang terletak relatif berdekatan dengan tempat pengendapan pasir itu. asus
seperti itu ditemukan pada beberapa pasir gisik di Dulf 2oast, sebela" baratlaut =lorida, di
tempat mana pasir tersebut mengandung lebi" dari ; silika (Bur$"ard, 1-
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
72/117
(mungkin sejak apur) berada dalam kondisi yang tidak stabil dan memiliki relief yang
tinggi. ondisi ketidakstabilan itula" yang kemudian menyebabkan terbentuknya tipetipe
batupasir lain yang tidak matang. Aubungan antara stabilitas tektonik dengan petrografi
batupasir akan diba"as lebi" jau" pada bagian ak"ir dari bab ini.
7.5.5 Batuai 2ain
9da beberapa tipe batupasir yang tidak termasuk ke dalam kategorikategori batupasir yang
tela" dijelaskan di atas. Selain pasir vulkanik dan pasir kabonat, masi" terdapat tipetipe
pasir k"usus seperti pasir"ijau (greensand), batupasir fosfat(phosphatic sandstone),
batupasir kalkarenit (calcarenaceous sandstone), pasir plaser (placer sand), dan
ita$olumit(itacolumite).
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
73/117
ke"adiran material organik terbentuk pada perairan yang dalamnya 1-4-- depa "anya
terbentuk pada daera" yang laju sedimentasinya renda" serta terutama terbentuk dari
mineral mika atau lumpur dasar laut yang kaya akan besi. Sebagaimana dikemukakan ole"
Aadding (1#!) dan peneliti lain, tempat pembentukan glaukonit mungkin tidak sama
dengan tempat pengendapannya karena glaukonit dapat terombakkan dan terangkut ke
tempat lain.
Dalli"er (1#5, 1#) menyimpulkan ba"'a glaukonit berasal dari biotit melalui pelapukan
ba'a"laut. 0ia mengamati sejumla" partikel transisi yang menunjukkan transformasi
tersebut. 0ia juga menyatakan ba"'a, di *onterey Bay (2alifornia), pasir yang kaya akan
biotit dan terletak dekat pesisir kemudian beruba" se$ara berangsur se$ara "oriontal ke
ara" lepas pantai menjadi pasir lanauan yang disusun ole" $ampuran mika dengan
glaukonit, kemudian beruba" lagi menjadi lumpur glaukonit pada kedalaman 1-- depa.Druner (1#7) menunjukkan susunan ion dari unit cell glaukonit dan biotit sangat mirip
(ba"kan mungkin sebenarnya identik) se"ingga transformasi biotit menjadi glaukonit tidak
memerlukan peruba"an yang besar. *eskipun "asil"asil pengamatan Dalli"er memperole"
dukungan dari a"li lain yang melakukan penelitian di tempat lain (misalnya &d'ards, 147),
namun sebagian glaukonit tampaknya tidak terbentuk dari mika (9llen, 1#
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
74/117
*aterial fosfatik, yang umumnya dinamakan kolofan (collophane) dan merupakan
fluorapatit karbonat yang tersusun buruk, dapat membentuk semen dalam pasir, namun
dapat pula menjadi material penyusun rangka batupasir.
Banyak pasir mengandung sedikit material rombakan fosfatik, material rangka fosfatik, atau
nodul dan granul fosfatik. %asir glaukonit (tabel
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
75/117
2o' 2reek =ormation (apur) di dekat =rederi$ksburg, e8as, mungkin terbentuk di pantai
dan merupakan pasir kalkarenitan.
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
76/117
proses itu seluru"nya merupakan proses mekanis: peme$a"an partikel, pelengkungan dan
deformasi mika detritus, serta penekanan partikelpartikel pelit yang relatif lema". alau
demikian, proses itu pada dasarnya merupakan proses kimia yang melibatkan pelarutan,
represipitasi, dekomposisi, dan reaksi pada ruang antar partikel. edistribusi material,
seperti pelarutan kuarsa pada satu tempat serta presipitasinya di tempat lain, mendorong
terjadinya sementasi dan penurunan volume ruang pori. @nsur rangka yang kurang stabil
akan terdegradasi dan ke"ilangan identitasnya, tertransformasi menjadi matriks kristalin,
dan kemudian dapat berinteraksi dengan unsur rangka yang relatif stabil. Aasil ak"ir
dari pressure solution, devitrifikasi (pada material opal dan gelas), serta dekomposisi unsur
detritus yang tidak stabil adala" teruba"nya kemas batuan, "ilangnya sebagian atau
seluru" porositas, tersamarkannya tekstur asal, dan transformasi batuan menjadi kumpulan
mineral yang lebi" mendekati kesetimbangan.
%eruba"anperuba"an tersebut di atas mempengaru"i pasir dengan $ara yang berbeda.
%asir kuarsa murni "anya mengalami perpinda"an larutan kuarsa dan pengkonversian
menjadi ortokuarsit. %asir tidak matang, terutama lithic arenite yang banyak mengandung
fragmen batuan yang tidak stabil, terkonversi menjadi graywacke. %asir vulkaniklastik
mungkin mengalami peruba"an yang paling dramatis peruba"an itu tidak berbeda dengan
peruba"an pada retrograde metamorphism.
Dejalagejala berskala besar seperti load cast , slump fold , dsb yang disebabkan ole"
3deformasi sedimen lunak biasanya tidak dipandang sebagai gejala diagenetik. 0iagenesis
melibatkan peruba"an tekstur dan komposisi, namun tidak meng"asilkan struktur. alau
demikian, struktur tertentu seperti konkresi dan stilolit dianggap sebagai produk diagenesis.
0alam buku ini, gejalagejala segregasi berskala besarFnodul dan konkresiFakan diba"as
se$ara k"usus pada Bab 1!.
7.4.1 Sementai
*aterial yang dipresipitasikan se$ara kimia'i dan berperan sebagai semen dalam banyak
batupasir merupakan material utama penyusun batuan tersebut. Iika ruang pori batuan
tersebut kemudian terisi seluru"nya ole" material penyemen, maka semen akan
membentuk 1/4 "ingga1/# rua" batuan. Stratum batupasir yang tebalnya 1-- m, misalnya
saja, akan mengandung material penyemen yang apabila dikumpulkan dapat membentuk
lapisan yang tebalnya !7 "ingga #- m. Selain itu, sementasi merupakan ta"ap ak"ir dalam
pembentukan batupasir. %engeta"uan kita mengenai sementasi masi" belum lengkap dan
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
77/117
-
8/17/2019 CMD Conductivitymeter
78/117
sebagian kaolinit benarbenar dipresipitasikan sebagai at kristalin kasar dalam ruang pori
(0onaldson, 15 *ellon, 154). Neolit sering ditemukan dalam batupasir
vulkanik atau batupasir