client centered psikoterapi
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 Client Centered Psikoterapi
1/23
1
BAB 1 PEMBAHASAN
PENDEKATAN CLIENT-CENTERED
A. PENGANTAR
Carl R. Rogers mengembangkan terapi clientr-centered sebagai
reaksi terhadap apa yang disebutnya keterbatasan-keterbatasan mendasar
dari psikoanalisis. Pada hakikatnya, pendekatan client-centered adalah
cabang khusus dari terapi humanistik yang menggarisbawahi tindakan
mengalami klien berikut dunia subjektif dan fenomenalnya. Terapis
berfungsi terutama sebagai penunjang pertumbuhan pribadi kliennya
dengan jalan membantu kliennya itu dalam menemukan kesanggupan-
kesanggupan untuk memecahkan masalah-masalah.
B. KONSEP-KONSEP UTAMA
a. Pandangan tentang Sifat anusia
Pandangan client-centered tentang sifat manusia menolak konsep
tentang kecenderungan-kecenderungan negatif dasar. Sementara
beberapa pendekatan beranggapan bahwa manusia menurut kodratnya
adalah irasional dan berkecenderungan merusak terhadap dirinya
sendiri maupun terhadap orang lain kecuali jika telah menjalani
sosialisasi. Rogers menunjukkan kepercayaan yang mendalam pada
manusia.
Pandangan tentang manusia yang positif ini memiliki impikasi-
implikasi yang berarti bagi praktik terapi client-centered. !erkat
pandangan filosofis bahwa indi"idu memiliki kesanggupan yang
inheren untuk menjauhi maladjustment menuju keadaan psikologis
yang sehat, terapis meletakkan tanggung jawab utamanya bagi proses
terapi pada klien. odel client-centered menolak konsep yang
memandang terapis sebagai otoritas yang mengetahui yang terbaik
yang memandang klien sebagai manusia pasif yang hana mengikuti
perintah-perintah terapis.
b. Ciri-ciri Pendekatan Client-centered
-
7/26/2019 Client Centered Psikoterapi
2/23
2
Rogers tidak mengemukakan teori client-centered sebagai suatu
pendekatan terapi yang tetap dan tuntas. #a mengharapkan orang lain
akan memandang teorinya sebagai sekumpulan prinsip percobaan yang
berkaitan dengan perkembangan proses terapi, dan bukan sebagai suatu
dogma. Rogers $%&'(, hlm. )%*-)%(+ menguraikan ciri-ciri yang
membedakan pendekatan client-centered dari pendekatan-pendekatan
lain.
Pendekatan client-centered difokuskan pada tanggung jawab dan
kesanggupan klien untuk menemukan cara-cara menghadapi kenyataan
secara lebih penuh. lien, sebagai orang yang paling mengetahui
dirinya sendiri, adalah orang yang harus menemukan tingkah laku
yang lebih pantas bagi dirinya.
Pendekatan client-centered menekankan dunia fenomenal klien.
engan empati yang cermat dan dengan usaha untuk memahami
kerangka acuan internal klien, terapis memberikan erhatian terutama
pada persepsi-diri klien dan persepsinya terhadap dunia.
Prinsip-prinsip psikoterapi yang sama diterpkan pada smeua orang,
baik yang normal/, yang neurotik/, maupun yang psikotik/.
!erdasarkan konsep bahwa hasrat untuk bergerak menuju kematangan
psikologis berakar dalam manusia, prinsip-prinsip terapi client-
centeredditerapkan pada indi"idu yang fungsi psikologisnya berada
pada taraf yang relatif normal mapun pada indi"idu yang derajat
penyimpangan psikologisnya lebih besar.
enurut pendekatan client-centered, psikoterapi hanyalah salah
satu contoh dari hubungan pribadi yang konstruktif. lien mengalamipertumbuhan psikoterapeutik di dalam dan melalui hubungannya
dengan seseorang yang membantunya melakukan apa yang tidak bisa
dilakukannya sendirian.
Rogers mengajukan hipotesis bahwa ada sikap-sikap tertentu pada
pihak terapis $ketulusan, kehangatan, penerimaan yang nonposesif, dan
empati yang akurat+ yang mebentuk kondisi-kondisi yang diperlukan
dan memadai bagi keefektifan teraeutik pada klien. Terapi client-
centered memasukkan konsep bahwa fungsi terapis adalah tampil
-
7/26/2019 Client Centered Psikoterapi
3/23
3
langusng dan bisa dijangkau oleh klien serta memusatkan perhatian
pada pengalaman di sini-dan-sekarang yang tercipta melalui hubungan
antara klien dan terapis.
!arangkali lebih daripada pendekatan psikoterapi tunggal yang
lainnya, teori client-centered dikembangkan melalui penelitian tentang
proses dan hasil terapi. Teori client-centeredbukanlah suatu teori yang
tertutup, melainkan suatu teori yang tumbuh melalui obser"asi-
obser"asi konseling bertahun-tahun dan yang secara sinambung
berubah sejalan dengan peningkatan pemahaman terhadap manusia
dan terhadap proses terapeutik yang dihasilkan oleh penelitianpenelitian baru.
0adi, terapi client-centered bukanlah sekumpulan teknik, juga
bukan suatu dogma. Pendekatan client-centered, yang berakar pada
sekumpulan sikap dan kepercayaan yang ditunjukkan oleh terapis,
barangkali paling tepat dicirikan sebagai suatu cara ada dan sebagai
perjalanan bersama di mana baik terapis maupun klien memperlihatkan
kemanusiawiannya dan berpartisipasi dalam pengalaman perubahan.
C. PROSES TERAPEUTIK
Tujuan-tujuan Terapeutik
enurut Rogers 1&2%+, pertanyaan 3Siapa saya4 mengantarkan
kebanyakan orang pada psikoterapi. ereka tampaknya bertanya5
!agaimana saya bisa menemukan diri nyata saya4 !agaimana saya bisa
menjadi apa yang sangat saya inginkan4 !agaimana saya bisa memahami
apa yang ada di balik dinding saya dan menjadi diri sendiri4 Tujuan dasar
terapi client-centeredadalah menciptakan iklim yan kondusif bagi usahamembantu klien untuk menjadi seorang pribadi yang berfungsi penuh.
6una mencapai tujuan terapeutik tersebut, terapis perlu mengusahakan
agar klien bisa memahami hal-hal yang ada di balik topeng yang
dikenakannya. lien mengembangkan kepura-puraan dan bertopeng
sebagai pertahanan terhadap ancaman. Sandiwara yang dimainkan oleh
klien menghambatnya untuk tampil utuh di hadapan orang lain dan dalam
usahanya menipu orang lain ia menjadi asing terhadap dirinya sendiri.
-
7/26/2019 Client Centered Psikoterapi
4/23
4
7pabila dinding itu runtuh selama proses terapeutik, orang macam apa
yang muncul dari balik kepura-puraan itu4 Rogers %&2%+ menguraikan
ciri-ciri orang yang bergerak ke arah menjadi bertambah teraktualkan
sebagai berikut5 $%+ keterbukaan pada pengalaman, $)+ kepercayaan
terhadap organisme sendiri, $*+ tempat e"aluasi internal, dan $(+ kesediaan
untuk menjadi suatu proses. Ciri-ciri tersebut merupakan tujuan-tujuan
dasar terapi client centered
$%+ eterbukaan pada Pengalaman
eterbukaan pada pengalaman perlu memandang kenyataan tanpa
mengubah bentuknya supaya sesuai dengan struktur diri yang tersusun
lebih dulu Sebagai lawan kebertahanan, keterbukaan pada pengalaman
menyiratkan lebih sadar terhadap kenyataan sebagaimana kenyataan
itu hadir di luar didirinya. 8al ini juga berarti bahwa kepercayaan-
kepercayaan orang tidak kaku9 dia dapat tetap terbuka terhadap
pengetahuan lebih lanjut dan pertumbuhan serta bisa m kedwiartian.
memiliki kesadaran atas diri sendiri pada sekarang dan kesanggupan
mengalami dirinya dengan cara-cara yang baru.
$)+ epercayaan terhadap :rganisme Sendiri
Salah satu tujuan terapi adalah membantu klien dalam membangun
rasa percaya terhadap diri sendiri. 7cap kali, pada tahap-tahap
permulaan terapi, percayaan k terhadap diri sendiri dan terhadap
putusan-putusannya sendiri sangat kecil ereka secara khas mencari
saran dan jawaban-jawaban dari luar karena pada dasarnya mereka
tidak mempercayai kemampuan-kemampuan dirinya untukmengarahkan hidupnya sendiri. engan meningkatnya keterbukaan
klien pada pengalaman-pengalamannya sendiri, kepercayaan klien
kepada dirinya sendiri pun mulai timbul.
$*+ Tempat ;"aluasi #nternal
Tempat e"aluasi internal yang berkaitan dengan kepercayaan diri,
berarti lebih banyak mencari jawaban-jawaban pada diri sendiri bagi
masalah-masalah keberadaannya. :rang semakin menaruh perhatian
-
7/26/2019 Client Centered Psikoterapi
5/23
5
pada pusat dirinya dari pada mencari pengesahan bagi kepribadiannya
dari luar. dia mengganti persetujuan uni"ersal dari orang lain dengan
persetujuan dari diri sendiri. dia menetapkan standar-standar tingkah
laku dan melihat kedalam dirinya sendiri dalam membuat keputusan
dan pilihan bagi hidupnya
$(+ esediaan untuk enjadi Suatu Proses
onsep tentang diri dalam proses pemenjadian, yang merupakan
lawan dari konsep tentang diri sebagai produk , sangat penting.
eskipun klien boleh jadi menjalani terapi untuk mencari sejenis
formula untuk membangun keadaan berhasil dan berbahagia $hasil
akhir+, mereka menjadi pertumbuhan adalah suatu proses yang
berkesinambungan. Para klien dala terapi berada dalam proses
pengujian persepsi dan kepercayaan-kepercayaan serta membuka diri
bagi pengalaman-pengalam baru dan re"isi alih-alih menjadi wujud
yang membeku Tujuan-tujuan terapi yang telah diuraikan di atas
adalah tujuan-tuju yang luas, yang menyajikan suatu kerangka umum
untuk memahami ara gerakan terapeutik. tidak memilih tujuan-tujuan
yang khusus ba klien. Tonggak terapi client-centered adalah
anggapannya bahwa klien da hubungannya dengan terapis yang
menunjang, memiliki kesanggupan untuk menentukan dan
menjernihkan tujuan-tujuannya sendiri. !agaimanapun banyak
konselor yang mengalami kesulitan dalam memperbolehkan untuk
menetapkan sendiri tujuan-tujuannya yang khusus dalam te eskipun
mudah untuk pura-pura setuju terhadap konsep ien menemukan jalan
sendiri3, ia menuntut respek terhadap klien dan keberanian pada
terapis untuk mendorong klien agar bersedia mendengarkan dirinya
sendiri dan mengikuti arah-arahnya sendiri terutama pada saat klien
membuat pilihan-pilihan yang bukan merupakan pilihan-pilihan yang
diharapkan oleh terapis.
Pemahaman dari proses dan prosedur konseling ini dapat dilakukan melalui
tiga hal, yaitu5
-
7/26/2019 Client Centered Psikoterapi
6/23
6
%. ondisi-kondisi konseling
Rogers percaya bahwa keterampilan-keterampilan teknis dan latihan-
latihan khusus tidak menjamin keberhasilan konseling atau therapy, tetapi
sikap-sikap tertentu dari konselor merupakan elemen penting dalam
perubahan klien.
Sikap tertentu tersebut merupakan Condition
-
7/26/2019 Client Centered Psikoterapi
7/23
7
Sernula dijelaskan proses konseling dan psikoterapi sebagai cara kerja
melalui kemajuan yang bertahap, tetapi o"erla"ing, Sp er $%&(>+,
menyatakan bahwa pertanyaan-pertanyaan emosi yang negatif
kemudian diikuti dengan pertanyaanpernyataan emosi yang positif,
dan keberhasilan konseling adalah dengan mengarahkan penyataan-
penyataan tersebut kepada insight, diskusi perencanaan akti"itas.
)+ Perubahan. Self
Proses konseling berarti pula proses perubahan self konsep dan sikap-
sikap kea rah self. onseling yang berhasil berarti bergeraknya.
perasaan-perasaan yang negatif ke arah yang positif.*+ Teori =ormal
Rogers juga mengemukakan teori formal tentang proses konseling
$%&>*+, yaitu5
- lien secara meningkat menjadi lebih bebas dalam menyatakan
perasaan perasaannya.
- unculnya perbedaan objek dari ekspresi perasaan persepsinya.
- Perasaan-perasaan yang diekspresikan secara. bertahap
menampakkan adanya kecenderungan inkongruensi antara
pengalaman tertentu dengan self konsepnya.- Self konsep secara meningkat menjadi terorganisir, termasuk
pengalaman- pengalaman. yang sebelumnya ditolak dalam
kesadarannya.
- lien secara meningkat merasakan adanya penghargaan diri
secara. positif.
(+ Pengalaman-pengalaman
erasakan pengalaman-pengalaman tertentu dengan segera dalam
konseling merupakan kondisi yang tepat dalam konseling.
Selanjutnya, Rogers juga mengungkapkan adanya tujuan "ariable
yang secara parallel lebih merupakan kesatuan proses, yaitu makna
perasaan pribadi, pola pengalaman, tingkat ketidakkongruennya,
komunikasi self, pola pengalaman yang dikonstruksi, hubungan
dengan masalah-masalahnya, dan pola hubungan dengan yang
lainnya.
*. 8asil konseling
-
7/26/2019 Client Centered Psikoterapi
8/23
8
Pada prinsipnya sulit untuk membedakan antara proses dengan hasil
konseling. etika kita mempelajari hasil secara langsung, maka
sebenarnya kita menguji perbedaan-perbedaan antara dua perangkat
obser"asi yang dibuat pada awal dan akhir dari rangkaian wawancara.
?alau demikian Rogers mengatakan hasil konseling ialah klien menjadi
lebih kongruen, lebih terbuka terhadap masalah-masalahnya, kurang
defensif, yang semula ini nampak dalam. dimensi-dimensi pribadi dan
perilaku.
!erdasarkan hasil riset, beberapa hasil konseling antara lain5
- Peningkatan dalarn penyesuaian psikologis.- urangnya keteganggan pisik dan pemikiran kapasitas yang lebih
besar untuk merespon rasa frustasi.
- enurutnya sikap defensi"e.
- Tingkat hubungan yang lebih besar antara self picture dengan self
ideal.
- Secara, emosional lebih matang.
- Peningkatan dalam keseluruhan penyesuaian dalam latihan-latihan
"okasional.
-@ebih kreatif.
ari uraian di atas, tampak bahwa teori ini kurang memperhatikan kondisi-
kondisi sebelumnya dan pengaruhnya perilaku ekstemal. Sedikit
menggunakan teori kognitif, teori belajar, maupun pengaruh-pengaruh
hormonal dalam perilaku. i samping itu juga tampak abstrak, global dan
kurang mampu menampilkan kekhasan teori ini melalui teknik yang khas.
D. UNGSI DAN PERAN TERAPIS
=ungsi terapis adalah membangun suatu iklim terapeutik yang menunjang
pertumbuhan klien. Terapis pada client-centeredmembangun hubungan yang
membantu di mana klien akan mengalami kebebasan yang diperlukan untuk
mengeksplorasi area-area hidupnya yang sekarang diingkari atau
didistorsinya.
Aang pertama dan terutama, terapis harus bersedia menjadi nyata dalam
hubungan dengan klien. Terapis menghadapi klien berlandaskan dari
pengalaman dari saat ke saat yang membantu klien dengan jalan memasuki
-
7/26/2019 Client Centered Psikoterapi
9/23
9
dunianya alih-alih menurut kategori-kategori diagnostik yang telah
dipersiapkan. elalui perhatian yang tulus, respek, penerimaan, dan
pengertian terapis, klien bisa menghilangkan pertahanan-pertahanan dan
persepsi-persepsinya yang kaku serta bergerak menuju taraf fungsi pribadi
yang lebih tinggi.
a. Pengalaman lien dalam terapi
alam model client-centered, perubahan terapeutik bergantung pada
persepsi klien, baik tentang pengalamannya sendiri dalam terapi maupun
tentang sikap-sikap dasar konselor. 0ika konselor menciptakan suatu iklim
yang kondusif bagi eksplorasi diri, maka klien memiliki peluang untukmengalami dan mengekplorasi perasaan-perasaannya yang banyak
diantaranya diingkarinya pada permulaan terapi.
lien yang datang menemui terapis biasanya mengahrapkan terapis
akan menyediakan jawaban-jawaban dan pengarahan, atau pemecahan-
pemecahan yang ajaib untuk keadaan yang tidak selaras yang sedang
dialami oleh klien tersebut. 8al-hal yang biasanya membuat klien datang
menemui terappis adalah perasaan tak berdaya, tidak kuasa, dan tidak
berkemampuan untuk membuat keputusan-keputusan atau untuk
mengarahkan hidup sendiri secara efektif dan berharap menemukan
jalan/ melalui terapi. Bamun, dengan kerangka client-centered, klien
dengan segera belajar bahwa dia bertanggung jawab atas dirinya sendiri
dan bahwa dia bisa belajar lebih bebas untuk memperoleh pemahaman diri
yang lebih besar melalui hubungan dengan terapis.
lien yang pada tahap-tahap permulaan terapi masih
berkecenderungan untuk mengeksternalisasi perasaan-perasaan danmasalah-masalah. engan penerimaan tak bersayarat yang diberikan oleh
terapis terhadap klien serta kemapuan terapis untuk menduga kerangka
acuan internal klien, bisa mendorong klien untuk secara perlahan-lahan
membuka tabir pertahanan-pertahanannya dan sampai pada pemahamanan
terhadap apa yang ada di baliknya.
Setelah terapi berjalan dengan baik, klien mampu mengeksplorasi
lingkup yang lebih luas dari perasaan-perasaannya. Seperti, kecemasan,
ketakutan, perasaan berdosa, perasaan malu, benci, dan perasaan-perasaan
-
7/26/2019 Client Centered Psikoterapi
10/23
10
lainnya yang dianggap terlalu negatif untuk diterima dan dimasukkan ke
dalam sturktur dirinya, sehingga klien bergerak ke arah kesediaan yang
lebih besar untuk menerima perasaan yang bertentangan dan
membingungkan tentang dirinya. Pendek kata, pengalaman klien dalam
terapi adalah melepaskan belenggu-belenggu deterministik yang telah
membuat dirinya berada dalam penjara psikologis. engan meningkatnya
kebebasan, klien cenderung menjadi lebih matang secara psikologis dan
lebih teraktualisasi.
b. 8ubungan antara terapis dan lien
7pa ciri-ciri hubungan terapeutik4 7pa sikap-sikap utama terapis client-
centered yang kondusif bagi penciptaan iklim psikologis yang layak di
mana klien akan mengalami kebebasan yang diperlukan untuk memulai
perubahan kepribadian4 enurut Carl rogers $%&2'+, keenam kondisi
berikut diperlukan dan memadai bagi pengubahan kepribadian 5
%. ua orang berada dalam hubungan psikologis.
). :rang pertama, yang akan kita sebut klien, ada dalam keadaan tidak
selaras, peka, dan cemas.
*. :rang kedua, yang akan kita sebut terapis, ada dalam keadaan selaras
atau terintegrasi dalam berhubungan.
(. Terapis merasakan perhatian positif tak bersyarat terhadap klien.
>. Terapis merasakan pengertian yang emaptik terhadap kerangka acuan
internal klien dan berusaha mengkomunikasikan perasaannya ini
kepada klien.
2. omunikasi pengertian empatik dn rasa hormat yang positif tak
bersyarat dari terapis kepada klien setidak-tidaknya dapat dicapai .0ika keenam kondisi tersebut ada selama beberapa periode maka
perubahan kepribadian yang konstruktif pun akan terjadi. Terapis tidak
memerlukan suatu pengetahuan khusus. iagnosis psikologis yang akurat
tidak diperlukan dan lebih sering menghambat keefektifan psikoterapi.
Terdapat tiga ciri sikap pribadi terapis yang membentuk bagian tengah
hubungan terapeutik, yaitu, sebagai berikut5
-
7/26/2019 Client Centered Psikoterapi
11/23
11
%. eselarasan atau esejatian
enurut Rogers, keselarasan adalah ciri terpenting dari seorang
terapis. eselarasan pada seorang terapis menunjukkan bahwa terapis
tampil nyata dan otentik tanpa kepalsuan selama sesi terapi. Terapis
yang baik dapat mengungkapkan perasaan dan sikapnya secara terbuka
dan spontan. Terapi yang mempunyai ciri keselarasan dapat tampil
tanpa kepalsuan, serta pengalaman batin dan ekspresinya yang
ditunjukkan bersesuaian dengan konteks. elaui pengungkapan $dan
penerimaan+ perasaan-perasaan tertentu yang negatif, terapis
menunjang komunikasi yang jujur dengan klien. eselarasan memaksa
terapis untuk sanggup menyatakan kemarahan, kekecewaan, kesukaan,
ketertarikan, kejemuan, kejengkelan dan berbagai perasaan lain yang
muncul dalam hubungannya dengan klien. Bamun, hal ini tidak berarti
terapis dapat mengekspresikan perasaannya secara impulsif, tetapi
perasaan ditunjukkan secara wajar. Terapis juga tidak boleh
menyiratkan bahwa klien menjadi penyebab kejemuan atau kemarahan
terapis. Terapis bertanggungjawab atas perasaannya sendiri dan
mengeksplorasinya bersama klien agar terapis dapat tampil secara
otentik dihadapan klien.
Terapi client-centeredbertujuan untuk mendapatkan nilai potensial
dari umpan balik yang terbuka dan jujur. Terapi ini menekankan bahwa
terapi tidak akan efektif jika terapis bertindak berlawanan dengan apa
yang dia rasakan. isalnya, seorang terapis tidak menyetujui keputusan
klien untuk melakukan aborsi, namun terapis menunjukkan dukungan
terhadap keputusannya.
alam konsep ini, terapis yang baik adalah terapis yang dapat
mencapai aktualisasi diri secara penuh sehingga dia dapat membantu
klien mencapai aktualisasi dirinya, Bamun, karena terapis juga
hanyalah seorang manusia biasa yang tidak dapat sepenuhnya bersikap
otentik, maka selama terapis selaras dalam hubungannya dengan klien,
maka proses terapeutik dapat berlangsung dengan baik.
). Perhatian Positif tak !ersyarat
-
7/26/2019 Client Centered Psikoterapi
12/23
12
i samping itu, terapis juga harus memberikan perhatian yang
mendalam dan tulus terhadap klien. Terapis harus menunjukkan
perhatian tanpa syarat dan tidak memberikan e"aluasi atau penilaian
terhadap perasaan, pemikiran atau tingkah laku klien. Terapis menerima
klien dengan hangat tanpa menaruh persyaratan pada penerimaannya
itu. Terapis tidak boleh menaruh ekspektasi dan penilaian terhadap klien
dan menunjukkan sikap saya menerima kamu sebagaimana adanya
kamu/. elalui tingkahlakunya, terapis mengkomunikasikan bahwa
klien bebas untuk memiliki perasaan-perasaan dan pengalaman-
pengalamannya sendiri tanpa resiko kehilangan penerimaan terapis dan
tanpa takut mendapatkan penilaian. Bamun, tidak semua tingkah laku
klien berhak mendapat persetujuan terapis. Perhatian terapis juga harus
bersifat non-posesif sehingga tidak menghambat perubahan diri klien.
Seperti keselarasan, perhatian positif tak bersyarat adalah suatu unsur
yang berada dalam sebuah kontinum. Semakin besar derajat kesukaan,
perhatian, dan penerimaan hangat kepada klien, maka semakin besar
pula peluang untuk menunjang perubahan pada klien.
*. Pengertian ;mpatik yang 7kurat
Salah satu tugas utama terapis adalah mengerti secara peka dan
akurat pengalaman dan perasaan yang dimiliki oleh klien sebagaimana
pengalaman dan perasaan itu tampil selama interaksi dalam terapi.
Terapi harus peka dalam mengindera pengalaman yang dirasakan oleh
klien ketika sesi terapi sedang berlangsung. Tujuan pengertian yang
empatik adalah untuk mendorong klien agar lebih memahami dirinya
sendiri, mendalami perasaannya dengan lebih dalam dan intens, serta
mengenali dan mengatasi ketidakselarasan yang ada pada diri klien.
Terapis yang bersikap empati adalah terapis memahami perasaan
klien seakan-akan itu perasaannya sendiri, tanpa tenggelam di
dalamnya. engan memahami perasaan klien, terapis dapat
memberikan pandangan secara objektif tentang pemahaman yang hanya
-
7/26/2019 Client Centered Psikoterapi
13/23
13
diketahui samar-samar oleh klien. Terapis membantu klien untuk
meluaskan kesadarannya atas perasaan-perasaan yang dirasakannya.
;mpati lebih dari sekedar refleksi perasaan. ;mpati juga bukan
semata-mata pengetahuan objektif yang merupakan suatu pemahaman
yang e"aluati"e mengenai klien dari luar. Bamun, empati adalah suatu
identifikasi pribadi dengan klien untuk memahamo dunia subjektif klien
dan memasuki perasaannya. Sekalipun demikian, terapis tidak boleh
kehilangan keterpisahannya. Rogers percaya bahwa jika terapis mampu
menjangkau dunia pribadi klien sebagaimana yang diamati dan
dirasakan oleh klien, tanpa kehilangan identitas dirinya terpisah dengan
klien, maka perubahan konstruktif akan terjadi. Semakin besar derajat
empati terapis, maka semakin besar peluang klien untuk melangkah
maju dalam terapi.
E. PENERAPAN! TEKNIK DAN PROSEDUR TERAPEUTIK
Te"pat Teknik Da#a" Pen$ekatan Client-centered
Rumusan pandangan Rogers tentang psikoterapi memberikan
penekanan yang lebih besar pada teknik-teknik. Perkembangan pendekatan
client-centereddisertai oleh peralihan dari penekanan pada teknik-teknik
terapeutik kepada penekanan kepribadian, keyakinan, sikap terapis, serta
pada hubungan terapeutik. 8ubungan terapeutik merupakan "ariable
penting dan tidak identic dengan apa yang dikatakan atau dilakukan oleh
terapis. alam kerangka client-centered, teknik-tekniknya adalah
pengungkapan dan mengkomunikasikan penerimaan, respek, dan
pengertian, serta berbagai upaya dengan klien dalam mengembangkan
kerangka acuan pandangan client-centered, penggunaan teknik sebagai
muslihat terapis akan mendepersonalisasi hubungan terapis klien. Teknik-
teknik harus menjadi satu pengungkapan yang jujur dari terapis, dan tidak
bisa digunakan secara sadar diri sebab terapis tidak akan menjadi sejati.
Peri%$e Perke"&an'an Terapi Client-centered
-
7/26/2019 Client Centered Psikoterapi
14/23
14
ntuk memahami tempat teknik-teknik dalam pendekatan Client-centered,
8art $%&'1+ membagi perkembangan teori Rogers ke dalam tiga periode
guna mengungkap garis besar e"olusi teori Rogers5
Periode 1 (1940-1950):Psikoterapi Nondirektif
Pendekatan ini menekankan penciptaan iklim permisif dan noninter"entif.
Penerimaan dan klarifikasi menjadi teknik utama. elalui terapi
nondirektif, klien akan mencapai pemahaman atas dirinya sendiri dan atas
situasi kehidupannya.
Periode 2 (1950-1957):Psikoterapi Reflektif
Terapis terutama merefleksikan perasaan-erasaan klien dan menghindari
ancaman dalam hubungan dengan kliennya. elalui terapi reflektif, klien
mampu mengembangkan keselarasan antara konsep diri dan konsep diri
idealnya.
Periode 3 (1957-1970): Terapi Ekperiensial
Tingkah laku yang luas dari terapis yang mengungkapkan sikap-sikap
dasarnya menandai pendekatan terapi eksperiensial ini. Terapi difokuskan
pada apa yang sedang dialami ole klien dan pada pengungkapan apa yang
sedang dialami oleh terapis. lien tumbuh pada suatu rangkaian
keseluruhan (continuum) dengan belajar menggunakan apa yang sedang
dialami.
alam tiga puluh tahun terakhir, terapi Client-centered telah
bergeser kea rah lebih banyak membawa kepribadian terapis kedalam
proses terapeutik. Pada periode paling awal, terapis nondirektif secara
nyata menghindarkan diri dari interaksi dengan klien. Terapis berfungsi
sebagai penjernih, tetapi tidak menampilkan kepribadiannya sendiri. Pada
periode ini, teknik seperti bertanya, menggali, menge"aluasi, dan
menafsirkan serta prosedur seperti kasus, tes psikologi, dan diagnosis tidak
menjadi bagian dari proses terapeutik karena semua berlandaskan
-
7/26/2019 Client Centered Psikoterapi
15/23
15
pedoman eksternal9 terapi Client-centered mengandalkan dorongan
pertumbuhan bawaan klien.
emudian, terapi beralih dari penekanan kognitif kepada
klarifikasi, yang mengarah kepada pemahaman. Ciri periode psikoterapi
reflektif yang menandai perubahan dalam praktek terapi yang actual
adalah penekanan pada pemberian respons secara peka terhadap unsur
afektif alih-alih pada unsur semantic dari ungkapan klien $8ert, %&'1,
hlm.D+. Peran terapis dirumuskan ulang, penekanan diperbesar pada
ketanggapan terapis terhadap perasaan klien. Terapis merefleksikan
perasaan yang semata-mata mnjelaskan omentar-komentar klien. ntuk
menunjang reorganisasi konsep diri klien, terapis menjalankan tugas dasar
menghilangkan sumber ancaman dari hubungan terapeutik dan berfungsi
sebagai cermin sehingga klien dapat memahami dunianya sendiri dengan
lebih baik $8art, %&'1+. Terapis sebagai pribadi tetap tersembunyi dalam
rumusan ini.
Pada periode berikutnya, terapi eksperiental menitik beratkan pada
kondisi-kondisi terterntu yang diperlukan dan memadai/ bagi
keberlangsungan perubahan kepribadian. Periode ini memperkenalkan
unsur-unsur penting dari sikap-sikap terapis, yakni keselarasan, pandangan
dan penerimaan positif efektif. emudian, fokus dialihkan dari refleksi
terapis atas perasaan-perasaan klien kepada tindakan terapis
mengungkapkan perasaan-perasaan langsungnya sendiri dalam hubungan
dengan klien. Rumusan yang mutakhir memberikan tempat pada lingkup
yang luas dan keluwesan yang lebih besar dari tingkah laku terapis,
mencakup penggungkapan, pendapat, perasaan, dan sebagainya yang pada
periode sebelunya tidak diharapkan muncul.
=okus pada pengalaman langsung dari terapis mengarahkan terapis
kepada pengungkapan perasaan-perasaannya sendiri terhadap klien jika
dianggap pantas dan lebih dari periode-periode sebelumnya, mengiEinkan
terapis untuk membawa kepribadiannya sendiri. Rumusan-rumusan awal
dari pandangan Client-centered menuntut terapis agar mampu menahan
-
7/26/2019 Client Centered Psikoterapi
16/23
16
diri sendiri kedalam hubungan terapeutik. Terapis menjauhi prosedur yang
umum digunakan seperti penetapan tujuan, pemberian saran, penafsiran
tingkah laku, dan pemilihan topik yang akan dieksplorasi. !agaimanapun,
rumusan yang mutakhir mengarahkan dirinya sendiri pada pengurangan
larangan tersebut diatas dan membenarkan terapis untuk lebih bebas dan
aktif berpartisipasi dalam hubungan dengan klien dalam rangka
menciptakan suatu atmosfer dimana klien merasa sepenuhnya menerima,
apapun teknik atau gaya yang digunakan oleh trapis.
Penerapan $i Sek%#a(! Pr%)e) Be#ajar-Men'ajar
=ilsafat yang melandasi teori Client-centered memiliki penerapan
langsung pada proses belajar-megajar. Perhatian Rogers pada sifat proses
belajar yag dilibatkan dalam konseling juga telah beralih pada perhatian
terhadap apa yang terjadi pada dunia pendidikan. alam buku yang
berjudul Freedom to earn (19!9), Rogers mengupas soal-soal yang
mendasar bagi pedidikan humanistic dan mengajukan suatu filsafat bagi
kegiatan belajar yang terpusat pada siswa. Pada dasarnya, filsafat
pendidikan yang diajukan oleh Rogers sama dengan pandangannya tetang
konseling dan terapi, yakni ia yakin bahwa siswa bisa dipercaya untuk
menemukan masalah-masalah yang penting berkaitan dengan keberadaan
dirinya.
Para siswa bisa menjadi terlibat dalam kegiatn belajar yang
bermakna, yang bisa timbul dalam bentuknya yang terbaik jika guru
menciptakan iklim kebebasan dan kepercayaan. =ungsi guru sama dengan
fungsi terapis Client-centered, yaitu5 kesejatian, keterbukaan, ketulusan,
penerimaan, pengertian, empati, dan kesediaan untuk membiarkan para
siswa mengeksplorasi material yang bermakna menciptakan atmosfer
dimana kegiatan belajar yang signifikan dapat berjalan. Rogers
menganjurkan pembaharuan pendidikan dan menyatakan bahwa jika ada
satu saja diantara seratus orang guru mengajar di ruangan kelas yang
terpusat pada siswa dimana para siswa diiEinkan untuk bebas menekuni
-
7/26/2019 Client Centered Psikoterapi
17/23
17
persoalan-persoalan yang rele"an maka pendidikan di 7merika Serikat
niscaya mengalami re"olusi.
alam buku yang berjudul "eac#er Can $a%e a &i''erence $%&'*+,
penulis memeriksa pesan-pesan utama yang disampaikan kepada para
siswa dalam kerangka pendidikan tradisional. Singkatnya, pesan-pesan
yang demikian sering disampaikan diruang kelas kon"ensional yang
hampir secara eksklusif terfokus pada isi dan kurikulum adalah sebagai
berikut5
%. Temukan apa yang diiinginkan oleh guru dan berusaha menyenangkan
guru.
). 0angan meragukan wewenang guru.
*. !elajar adalah hasil moti"asi eksternal.
(. Para siswa harus selalu mencari satu-satunya jawaban yang benar.
>. Para siswa harus pasif.
2. !elajar adalah suatu produk alih-alih suatu proses.
'. egiatan belajar di sekolah terpisah dari kehidupan.
D. iri diabaikan dalam pendidikan.
&. Para siswa adalah objek-objek, bukan pribadi-pribadi.
%1. Perasaan-perasaan tidak penting dalam pendidikan.
%%. Para guru sepatutnya menjaga jarak terhadap para siswa.%). Sekolah mengajar kami untuk tidak jujur.
%*. Para siswa tidak pantas dipercaya.
Penulis percaya bahwa pendidikan humanistic, yang banyak berakar
pada pendekatan Client-centered, adalah sebuah alternati"e yang dapat
dihidupkan bagi hasil-hasil yang mandul dari sebagian besar pendidikan
kon"ensional. alam buku itu, penulis mengetengahkan empat guru
humanistic/ yang unik dan bekerja sedikit berbeda satu sama lain, tetapi
selain mengajarkan konsep-konsep dan pengetahuan, sama-sama
memberikan perhatian kepada perkembangan kepribadian para siswa.
Seorang guru yang berorientasi psikologis bisa dengan banyak cara
membimbig para siswa, kedalam kurikulum alih-alih dibuat terpisah dari
kegiatan belajar.
Proses belajar mengajar bisa menempatkan siswa pada suatu tempat
sentral alih-alih menyingkirkan persoalan-persoalan yang berkaitan
dengan diri serta nilai-nilai, pengalaman, perasaan, perhatian, dan minat
-
7/26/2019 Client Centered Psikoterapi
18/23
18
para siswa yang sesungguhnya. Sayangnya, banyak guru yang yakin
bahwa jika pendidikan diarahkan kepada perkembangan pribadi para
siswa, maka penguasaan isi akan berkurang. i lain pihak, banyak bukti
yang mendukung nilai kurikulum yang penuh makna dan pribadi yang
melibatka persoalan-persoanalan yang rele"an bagi para siswa. !anyak
kritik yang telah dilontarkan bahwa kegiatan belajar tradisional hanya
menghasilkan ilusi tentang belajar yang nyata, yang dengan segera akan
buyar.
BAB II
RANGKUMAN DAN E*A+UASI
Ran'ku"an $an E,a#ua)i
Terapi client-centered berlandaskan suatu filsafat tentang manusia yang
menekankan bahwa manusia memiliki dorongan bawaan pada aktualisasi diri.
Terapi ini tak jauh dari kontribusi dari Rogers. elalui pandangannya, Rogers
berpendapat bahwa manusia secara fenomenologis mampu menyusun dirinya
sendiri menurut persepsi-persepsinya tentang kenyataan. Teori Rogers memiliki
landasan bahwa, sebagai berikut5
%. lien memiliki kesanggupan untuk memahami faktor-faktor yang ada
dalam hidupnya yang menjadi penyebab ketidakbahagaan.
-
7/26/2019 Client Centered Psikoterapi
19/23
19
). lien memiliki kesanggupan untuk mengarahkan diri melakukan
perubahan pribadi yang konstruktif.
!erdasarkan landasan tersebut, terapi ini meyakini bahwa perubahan klien
akan timbul apabila terapis yang selaras dapat membangun hubungan dengan
kliennya. 8ubungan tersebut ditandai oleh kehangatan, penerimaan, dan
pengertian empatik yang akurat. Selain itu, konseling terapeutik juga
berlandaskan hubungan 7ku-amu, atau hubungan pribadi-ke-pribadi dala
keamanan danpenerimaan yang mendorong klien untuk menanggalkan
pertahanan-pertahanannya yang kaku serta menerima dan mengintegrasikan
aspek-aspek dari sistem dirinya yag sebelumnya diingkari atau distorsi.
Terapi client-centered menempatkan tanggungjawab utama terhadap arah
terapi pada klien. Tujuannya adalah agar menjadi lebih terbuka pada pengalaman,
mempercayai organisme sendiri, mengembangkan e"aluasi internal, kesediaan
untuk menjadi suatu proses dan dengan cara-cara lain bergerak menuju taraf-taraf
yang lebih tinggi dari aktualisasi diri. Pada terapi ini, terapis tidak mengajukan
tujuan-tujuan dan nilai-nilai yang spesifik pada klien, klien sendirilah yang
menetapkan tujuan-tujuan dan nilai-nilai hidupnya yang spesifik. Selain itu, terapi
ini juga menitikberatkan hubungan pribadi antara klien dan terapis, sikap terapis
lebih penting daripada teknik-teknik,pengetahuan, atau teori. lien dapat
menggunakan hubungan terapeutik ini untuk memperlancar pertumbuhan dan
menjadi pribadi yang dipilihnya jika terapis dapat menunjukkan dan
mengomunikasikan kepada klien,bahwa terapis adalah, sebagai berikut5
%. Pribadi yang selaras
). Secara hangat dan tak bersyarat menerima perasaan-perasaan dankepribadian klien
*. ampu mempersepsi secara peka dan tepat dunia internal klien
sebagaimana klien mempersepsi dunia internalnya.
odel client-centered bukan suatu teori tertutup, melainkan suatu sistem
terbuka yang setelah melewati kurun waktu tiga puluh tahun masih tetap berada
dalam e"olusi. Rumusan-rumusannya secara sinambung dire"isi berdasarkan
penemuan-penemuan dari penelitian baru.
-
7/26/2019 Client Centered Psikoterapi
20/23
20
a. Su"&an'an-)u"&an'an Pen$ekatan Client-centered
%+ Pendekatan client-centered merupakan corak dominan yang digunakan
dalam pendidikan konselor. Pendekatan ini memiliki sifat keamanan.
Terapi client-centered menitikberatkan mendengar aktif, memberikan
respek kepada klien, memperhitungkan kerangka acuan internal klien, dan
menjalin kebersamaan dengan klien yang merupakan kebalikan dari
menghadapi klien dengan penafsiran-penafsiran. Para terapis client-
centered secara khas merefleksikan isi dan perasaan-perasaan,
menjelaskan pesan-pesan, membantu para klien untuk memeriksa sumber-
sumbernya sendiri, dan mendorong klien untuk menemukan cara-cara
pemecahannya sendiri. euntungan menggunakan terapi ini adalah lebih
aman daripada terapi lain yang menempatkan terapis pada posisi direktif,
menggali ketaksadaran, dan teknis lain yang diterapkannya. euntungan
lainnya, khusunya bagi orang yang kurang memiliki latar belakang dalam
psikologi konseling, dinamika-dinamika kepribadian, dan psikopatologi,
pendekatan client-centered memberi jaminan yang lebih realistis bahwa
para calon klien tidak akan mengalami kerugian psikologis.)+ emberikan landasan humanistik bagi usaha memahami dunia subjektif
klien, memberikan peluang yang jarang kepada klien untuk sungguh-
sungguh didengar dan mendengar. 7pabila klien merasa tidak didengar,
mereka sangat mungkin mengungkapkan perasaan-perasaan dengan cara
mereka sendiri. lien bisa menjadi diri sendiri, sebab sudah mengerahui
bahwa mereka tidak akan die"aluasi dan dihakimi. ereka yang
memasang langkah dalam konseling. Pada pendekatan ini terapis bertindak
sebagai cermin, merefleksikan perasaan-perasaan klien lebih dalam.
*+ @angan Psikoterapi.ritik-kritik yang dihasilkan Rogers dalam
penelitiannya menghasilkan kepercayaan untuk menuntun dan mengilhami
orang lain untuk melaksanakan penelitian yang luas tentang proses
konseling dan hasil dari aliran psikoterapi tertentu.
(+ Teori client-centered tak terbatas pada psikoterapi. Teori ini memiliki
implikasi-implikasi bagi pendidikan, bisnis, industri dan hubungan
internasional
-
7/26/2019 Client Centered Psikoterapi
21/23
21
>+ Pendekatan client-centeredmemiliki implikasi bagi psikoterapi, pelatihan
para petugas kesehatan mental, kehidupan keluarga, dan bagi segenap
hubungan interpersonal $Rogers, %&2%+
b. Ber&a'ai Keter&ata)an Terapi Client-centered
%. Cara sejumlah praktisi menyalahtafsirkan atau menyederhanakan sikap-
sikap sentral dari posisi client-centered
). Tidak semua konselor dapat memprektekkan terapi client-centered.
*. !anyak pengikut Rogers yang berusaha menjadi tiruan Rogers sendiri dan
salah mengartikan sejumlah konsep dasar Rogers(. Sejumlah praktisi menjadi terlalu terpusat pada klien sehingga mereka
sendiri kehilangan rasa sebagai pribadi yang unik.
>. 7pabila terapis menyembunyikan identitas dan gayanya yang unik dengan
suatu cara yang pasif dan nondirektif, ia bisa jadi tidak merugikan klien,
tetapi bisa jadi juga tidak akan sungguh-sungguh mampu mempengaruhi
klien dengan suatu cara yang positif.
Terapis yang berpraktik dalam kerangka client centered harus wajar dalam
bertindak dan menemukan suatu cara mengungkapkan reaksi-reaksinya
kepada klien.
. Pertanaan-Pertanaan untuk E,a#ua)i
Satu masalah nyata yang berkaitan denngan terapi client-centered adalah
bahwa terapis kadang-kadang memuji konsep dasar pendekatan client-
centered, tetapi karena mereka kurang mempercayai sikap-sikap dasar terapi
client-centered, tingkah laku mereka merefleksikan suatu konsepsi yang
berbeda dengan filsafat konseling mereka sendiri. !erikut adalah beberapa
pertanyaan yang dirancang untuk membantu 7nda menguji seberapa besar
penerimaan 7nda atas filsafat client-centered yang kemungkinan 7nda
mampu memasukkannya secara utuh dalam praktik terapi.
8ubungan yang diciptakan oleh terapis dengan kliennya merupakan
tonggak terapi client-centered. 7pakah 7nda menerima pernyataan Rogers
-
7/26/2019 Client Centered Psikoterapi
22/23
22
bahwa hubungan terapeutik itu adalah kondisi yang diperlukan dan
memadai/ bagi perubahan terapeutik4
7pakah cukup bahwa terapis memiliki perhatian positif tak bersyarat
terhadap klien, memberikan pengertian empatik yang akurat, dan menjadi
sejati dalam berhubungan dengan kliennya4
Percayakah 7nda bahwa prosedur-prosedur dan teknik terapeutik lain bisa
jadi penting bagi terjadinya perubahan4
#nginkah 7nda menafsirkan makna tingkah laku klien 7nda, atau
apakah7nda akan membiarkan klien menciptakan maknanya sendiri4
7pakah 7nda merasa harus memberikan pendapat-pendapat 7nda sendiri
atau membujuk klien untuk mengambil suatu tindakan4
7pakah 7nda akan menganjurkan kegiatan-kegiatan tertentu jika 7nda
percaya bahwa kegiatan tersebut sangat penting bagi klien4
#nginkah 7nda memberikan saran4
ampukah 7nda menahan diri dari keinginan memberikan penilaian jika
klien memiliki gaya hidup yang sangat berbeda dengan gaya hidup 7nda4
7pa yang akan 7nda lakukan jika nilai-nillai dan keyakinan-keyakinan
klien 7nda bertentangan dengan nilai dan keyakinan 7nda4
ampukah 7nda menerima klien 7nda4
7pa yang 7nda lakukan jika tidak merasa menerima Seseorang4
7pakah 7nda melihat adanya konflik di antara konsep-konsep kesejatian
dan penerimaan4
apatkah 7nda memberikan empati kepada klien dan memahami dunia
subjektif mereka tanpa 7nda kehilangan keterpisahan dan tanpa
identifikasi diri yang berlebihan dengan klien4
-
7/26/2019 Client Centered Psikoterapi
23/23
23
DATAR PUSTAKA