chapter ii

17
  BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Pengertian Dan Unsur-Unsur Biaya Produksi 1. Pengertian Biaya Produksi  Biaya produksi merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk menghasilkan suatu produk. Biaya produksi sering disebut sebagai biaya  pabrikasi atau biaya pabrik. Menurut Usri ( 2004:40 ) “Biaya produksi merupakan penjumlahan dari biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung , dan overhead pabrik” Sedangkan menurut Yuningsih (2004:16 ) ”Biaya produksi merupakan biaya yang berkaitan dengan pembuatan barang dan  penyediaan jasa”  Dan dari defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa biaya produksi merupakan jumlah pemakaian bahan baku l angsung, tenaga kerja langsung, dan  biaya overhead yang berhubungan dengan pembuatan barang dan penyediaan jasa. 2. Unsur-unsur biaya produksi Dalam kegiatan produksi perlu mengetahui unsur-unsur biaya produksi agar lebih mudah menggolongkan atau menelusuri perhitungan harga pokok  produksi.Berdasarkan pengertian diatas ada 3 unsur biaya produksi yakni: a. Biaya Bahan Baku Langsung Biaya bahan baku langsung adalah semua biaya bahan yang membentuk bagian integral dari produk jadi dan dimasukkan secara explisit dalam  perhitungan biaya produk.Dengan kata lain biaya bahan baku langsung adalah biaya bahan utama dalam proses produksi.Berbeda halnya dengan bahan tidak langsung yang hanya berfungsi sebagai bahan penolong dalam proses pembuatan suatu pr oduk. Biaya Bahan baku harus diperhitungkan dalam perhitungan biaya produk pada suatu periode akuntansi untuk mengetahui berapa banyak bahan baku yang digunakan. Contoh dari bahan baku langsung adalah tepung terigu sebagai bahan baku dasar pembuatan kue atau mie. b. Biaya Tenaga Kerja Langsung Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya tenaga kerja yang melakukan konversi bahan baku langsung menjadi produk jadi dan dapat dibeb ankan secara layak ke produk tertentu. Misalnya upah yang dibayarkan langsung kepada kariawan yang langsung membuat lemari dari bahan baku kayu.Biaya tenaga kerja langsung dibayarkan pada kariawan tersebut disebut sebagai upah langsung. Hal ini sangat penting dibedakan dengan gaji, karena gaji dibebankan kepada biaya overhead pabrik.Contoh c. Biaya Overhead Pabrik Biaya Overhead pabrik adalah semua biaya manufaktur yang tidak dapat ditelusur s ecara langsung ke output tertentu. Atau dengan kata lain overhead  pabrik adalah biaya manfaktur selain dari biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung . Biaya overhead pabrik digolongkan berdasarkan  perilaku biaya mengingat banyaknya jenis biaya overhead. Perilaku biaya berarti bagaimana biaya merespon perubahan aktivitas adapun pembagian overhed pabrik berdasarkan perilaku biaya adalah: 1)  Biaya Overhaed Pabrik Variabel Biaya overhead pabrik variable adalah biaya yang dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan tetapi biaya perunit relatif konstan. 2)  Biaya Overhead Tetap Biaya yang tidak dipengaruhi oleh perubahan kegiatan atau aktivitas sampai tindakan tertentu, akan tetapi per unit berubah berlawanan dengan  perubahan volume produksi. Misalnya sewa, penyusutan, dan gaji mandor. 3)  Biaya Overhead Semi Variabel Biaya yang jumlah totalnya akan berubah sesuai perubahan volume kegiatan , akan tetapi sifat perubahannya tidak sebanding.  Kapasitas yang digunakan perusahaan sebagai dasar penyusunan biaya overhead adalah kapasitas normal dan kapasitas yang sesungguhnya diharapkan perusahaan. Kapasitas normal adalah kapasitas sesungguhnya yang akan diperkirakan dapat terjadi pada tahun akan datang.  Biaya produksi yang terdiri dari biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung terbagi lagi dalam dua kategori yakni biaya prima ( prime Universitas Sumatera Utara

Upload: reza

Post on 04-Nov-2015

212 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A.Pengertian Dan Unsur-Unsur Biaya Produksi

    1. Pengertian Biaya Produksi

    Biaya produksi merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk menghasilkan suatu produk. Biaya produksi sering disebut sebagai biaya

    pabrikasi atau biaya pabrik. Menurut Usri ( 2004:40 ) Biaya produksi merupakan penjumlahan dari biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung

    , dan overhead pabrik Sedangkan menurut Yuningsih (2004:16 ) Biaya produksi merupakan biaya yang berkaitan dengan pembuatan barang dan

    penyediaan jasa

    Dan dari defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa biaya produksi merupakan jumlah pemakaian bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan

    biaya overhead yang berhubungan dengan pembuatan barang dan penyediaan jasa.

    2. Unsur-unsur biaya produksi

    Dalam kegiatan produksi perlu mengetahui unsur-unsur biaya produksi agar lebih mudah menggolongkan atau menelusuri perhitungan harga pokok

    produksi.Berdasarkan pengertian diatas ada 3 unsur biaya produksi yakni:

    a. Biaya Bahan Baku Langsung

    Biaya bahan baku langsung adalah semua biaya bahan yang membentuk bagian integral dari produk jadi dan dimasukkan secara explisit dalam

    perhitungan biaya produk.Dengan kata lain biaya bahan baku langsung adalah biaya bahan utama dalam proses produksi.Berbeda halnya dengan bahan

    tidak langsung yang hanya berfungsi sebagai bahan penolong dalam proses pembuatan suatu produk.

    Biaya Bahan baku harus diperhitungkan dalam perhitungan biaya produk pada suatu periode akuntansi untuk mengetahui berapa banyak bahan baku

    yang digunakan. Contoh dari bahan baku langsung adalah tepung terigu sebagai bahan baku dasar pembuatan kue atau mie.

    b. Biaya Tenaga Kerja Langsung

    Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya tenaga kerja yang melakukan konversi bahan baku langsung menjadi produk jadi dan dapat dibebankan secara

    layak ke produk tertentu. Misalnya upah yang dibayarkan langsung kepada kariawan yang langsung membuat lemari dari bahan baku kayu.Biaya tenaga

    kerja langsung dibayarkan pada kariawan tersebut disebut sebagai upah langsung. Hal ini sangat penting dibedakan dengan gaji, karena gaji dibebankan

    kepada biaya overhead pabrik.Contoh

    c. Biaya Overhead Pabrik

    Biaya Overhead pabrik adalah semua biaya manufaktur yang tidak dapat ditelusur secara langsung ke output tertentu. Atau dengan kata lain overhead

    pabrik adalah biaya manfaktur selain dari biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung . Biaya overhead pabrik digolongkan berdasarkan

    perilaku biaya mengingat banyaknya jenis biaya overhead. Perilaku biaya berarti bagaimana biaya merespon perubahan aktivitas adapun pembagian

    overhed pabrik berdasarkan perilaku biaya adalah:

    1) Biaya Overhaed Pabrik Variabel

    Biaya overhead pabrik variable adalah biaya yang dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan tetapi biaya perunit relatif konstan.

    2) Biaya Overhead Tetap

    Biaya yang tidak dipengaruhi oleh perubahan kegiatan atau aktivitas sampai tindakan tertentu, akan tetapi per unit berubah berlawanan dengan

    perubahan volume produksi. Misalnya sewa, penyusutan, dan gaji mandor.

    3) Biaya Overhead Semi Variabel

    Biaya yang jumlah totalnya akan berubah sesuai perubahan volume kegiatan , akan tetapi sifat perubahannya tidak sebanding.

    Kapasitas yang digunakan perusahaan sebagai dasar penyusunan biaya overhead adalah kapasitas normal dan kapasitas yang sesungguhnya

    diharapkan perusahaan. Kapasitas normal adalah kapasitas sesungguhnya yang akan diperkirakan dapat terjadi pada tahun akan datang.

    Biaya produksi yang terdiri dari biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung terbagi lagi dalam dua kategori yakni biaya prima ( prime Universitas Sumatera Utara

  • cost ) yang terdiri dari biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung, dan biaya konvers I adalah biaya tenaga kerja langsung dan biaya

    overhead pabrik. Dimana biaya utama adalah biaya yang berhubungan langsung dengan proses prosuksi, sedangkan biaya konversi adalah biaya yang

    diperlukan untuk memproses biaya bahan baku mejadi produk selesai.

    B. Pengertian dan Manfaat Biaya standar

    1. Pengertian Biaya Standar

    Salah satu alat yang digunakan manajemen untuk mempermudah pengendalian biaya produksi adalah biaya yang ditetapkan dimuka yang dikenal

    dengan istilah biaya standar. Alasan lain pentingnya penggunaan biaya standar dalam perusahaan itu sendiri adalah bahwa sistem akuntansi biaya dituntut

    untuk tidak hanya mampu memperoleh informasi masa lalu (historis) . Karena jika perusahaan hanya mengumpulkan biaya historis manajemen tidak dapat

    melihat keefesienan atau kesalahan produksi yang dilakukan.Hal ini disebabkan karena biaya dihitung pada saat barang selesai sehinnga memberikan

    informasi yang digunakan unuk memeperbaiki apa yang telah dilaksanakan.

    Menurut Yuningsih ( 2004 : 4 ) Biaya standar adalah biaya yang seharusnya dikeluarkan utuk membuat satu satuan produk atau membayai kegiatan

    tertentu. Sedangkan menurut Armanto Witdjaksono ( 2006:115 ) Biaya standar merupakan patok duga ( benchmark) yang secara efektif dan efesien

    ditentukan dimuka ((predetermined) untuk biaya biaya yang seharusnya dikomsumsi suatu produk.

    Biaya standar berbeda dengan biaya taksiran , dalam biaya standar biaya ditentukan dimuka merupakan pedoman dalam pengeluaran biaya yang

    sesungguhnya. Jika biaya yang sesungguhnya menyimpang dari biaya standar maka biaya standarlah yang dianggap benar, sepanjang asumsi-asumsi yang

    mendasari penentuannya tidak berubah.Untuk biaya taksiaran apabila terjadi penyimpangan, maka yang dianggap benar adalah biaya yang sesungguhnya

    Dengan adanya penerapan biaya standar manajemen dapat mengetahui berapa seharusnya biaya produksi yang dikeluarkan untuk memproduksi

    suatu atau sejumlah unit produk sebelum produksi dimulai. Hal ini juga dapat memb antu pihak manajemen mendorong operasi manajemen yang bersifat

    efesien bukan merupakan pengulangan produksi yang masa lalu yang tidak efesien.Karena manajemen telah mempunyai alat pengendalian biaya khususnya

    biaya produksi dengan penerapan biaya standar.

    Biaya Standar ditentukan dengan penelitian ilmiah, sehinnga dapat dipertanggungjawabkan . Penentuan yang demikian akan merangsang pelaksana

    atau kariawan dalam melaksanakan kegiatannya lebih efektif, karena pelaksana telah mengetahui bagaimana seharusnya pekerjaan itu dilaksanakan.

    2. Manfaat Biaya standar

    Pemakaian biaya memberikan manfaat kepada perusahaan untuk:

    a. Perencanaan

    Penetapan biaya standar didasarkan atas investigasi, studi,dan penelitian faktor yang mempengaruhi biaya standar. Standar tersebut dapat dipakai

    sebagai dasar untuk menyusun rencana kegiatan perusahaan dengan efesien, ekonomis dan teliti.

    b. Koordinasi

    Koordinasi adalah fungsi untuk membuat semua bagian di dalam perusahhan berdaya upaya untuk mencapai tujuan perusahaan secara terkoordinasi.

    Penetapan dan pemakaian biaya standar akan membiasakan adanya koordinasi antar bagian dalam perusahaan yang berhubungan dengan standar

    tersebut.

    c. Pengambilan Keputusan

    Pemakaian biaya standar menentukan biaya yang seharusnya terjadi sebelunprodukatau jasa mulai diolah atau diproduksi.Informasi biaya standar

    tersebut sangat bermanfaat bagi para manajemen sebagai dasar : penentuan harga jual, menolak atau menerima pesanan khusus, membeli atau

    membuat sendiri produk, rencana perubahan bentuk produk dan lain sebagainya.

    d. Pengendalian Biaya

    Biaya standar akan dapat dipakai sebagai alat pengendalian biaya produksi dan untuk menilai prestasi pelaksanaaan dengan baik.Pada setiap periode

    akuntansi biaya sesunnguhnya dibandingkan dengan biaya srtandar , sehingga dapat dilakukan pengendalian biaya dengan jalan menentukan efesiensi

    setiap elemen biaya pada depatemen Dimana produk tersebut diolah.Penentuan besarnya selisih biaya yang timbul menunjukkan elemen biaya apa,

    Universitas Sumatera Utara

  • pada departemen mana. Dan dan tanggung jawab siapaa selisih biaya yang timbul .

    e. Memungkinkan Diterapkan Prinsip Pengecualian

    Pada pabrik besar yang memiliki kariawan yang relatif banyak dan kegiatan yang berbagai macam , hal ini mengakibatkan pihak ekskutif atau

    pengawas tidak dapat menilai efesiensi dan produktivitas setiap individu. Untuk mengatasi masalah tersebut manajemen harus menggunakan prinsip

    pengecualian yang menitikkan perhatianyna kepada hal-hal yang menyimpang dibanding dengan standar yang sudah ditetapkan.

    f. Penetuan Insentif kepada personal

    Standar yang baik adalah standar yang masuk akal,dan memungkinkan untuk dapat dicapai oleh pelaksana, Apabila standar dikaitkan dengan insentif

    kepada kariawan yang dapat berprestasi lebih baik dibandingkan dengan standar, maka kariawan akan memperoleh motivasi untuk berprestasi. Bentuk

    insentif kepada kariawan misalnya berupa bonusdalam bentuk uang, hadiah waktu libur, promosi dan sebagainya.

    C. Penentuan Biaya Standar

    Agar biaya standar dapat dipakai dengan baik maka penyusunannya harus diserahkan kepada kariawan atau sekelompok kariawan yang diberi

    wewenang dan bertanggungjawab atas penentuan standar tersebut. Untuk lebih efektifnya standar maka wewenang dari badan yang menentukan standar

    tersebut hendaknya sederajat dengan pihik-pihak yanbg bertanggung jawab dengan selisih yang timbul.

    Badan yang diberi wewenang menetapkan standar dapat memebentuk komite anggaran , dalam komite memerlukan kerjasama dan koordinasi antara

    bagian produksi, bagian pembelian, akuntansi , personalia,dan lain lain sebagainya.

    Standar yang ditentukan hendaknya tidak terlalu tinggi ataupun tidak terlalu rendah. Standar yang terlalu tinggi akan menyebabkan kariawan menjadi

    frustasi karena tidak akan pernah tercapai, sedangkan standar yang terlalu rendah cenderung akan menurunkan produktivitas karena kariawan cenderung

    menetapakan sasaran lebih rendah dari apa yang seharusnya dicapai.Jadi standar yang ditenukan hendaknnya standar yang dapat dicapai dalam kondisi kerja

    yang normal sehingga mampu memotivasi kariawan untuk mencapai tingkat produktivitas yang telah ditetapkan sebelumnya.

    Penetuan biaya standar umumnya menyangkut biaya produksi, karena hubungan input(masukan) dan output(keluaran) lebih jelas.Oleh sebab itu

    pembahasan ini dilakukan bagaimana menetukan biaya produksi standar, yang meliputi,

    1.Biaya Bahan Baku Standar

    Biaya Bahan baku standar adalah biaya bahan baku yang seharusnya terjadi untuk membuat satu satuan produk tertentu.Biaya bahan baku standar

    terdiri harga bahan baku standar dan kuantitas bahan baku standar.Dibawah ini penentuan dari masing- masaing biaya bahan baku standar:

    a. Penetuan Harga Bahan Baku Standar

    Harga bahan baku standar adalah harga bahan baku yang diharapkan perusahaan berlaku selama periode tertentu,Standar bahan baku biasanya dibuat

    oleh departemen pembelian yang didasarkan atas harga suplier pada daftar harga supplier yang sejenis dan dikurangi potongan penjualan yang diharapka

    dan ditambah biaya angkut yang diperkirakan terjadi untuk mendapatkan bahan baku.Penetuan biaya standar juga dapat dilakukakn dengan harga yang

    berlaku pada saat penyusunan standar atau harga yang diperkirakan akan merupakan harga normal pada jangka panjang

    Pertimbangan utuama penentuan harga adalah fluctuasi harga . Jika fluktuasi harga cenderung berulang kali terjadi dan tidak dapat ditentukan

    mempunyai kecenderungan yang naik turun maka harga yang tepat untuk situasi ini adalah harga normal.

    Menurut Abdul Halim ( 1999:288 ) penetapan standar harga bahan baku selain dari yang disebutkan diatas dapat juga didasarkan atas:1). Harga bahan baku yang disetujui dalam kontrak pembelian jangka panjang2). Peramalan harga bahan baku yang akan terjadi baik yang dilakukan perusahaan sendiri maupun diluar perusahaan3). Dihitung dari pesanan pembelian yang paling akhir dengan metode rata-rata tertimbang atau median4).Ditentukan langsung dari taksiran pejabat perusahaan yang mempunyai pengetahuan dan meneliti bahan baku

    b. Penetuan Kuantitas Bahan Baku StandarUniversitas Sumatera Utara

  • Kuantitas bahan baku standar adalah kuantitas bahan baku yang seharusnya dipakai dalam pembuatan satu satuan produk tertentu.Kuantitas

    standar umumnya didasarkan pada informasi yang disediakan bagian perancangan (design departemen) yang khususnya merancang dan menganalisi

    spesifikasi produk yang akan dihasilkan. Dengan menganalisa spesifikasi produk yang dihasilkan bagian teknik dapat menegethui jenis bahan baku yang

    diperlukan , kuantitasnya, dan metode produksi yang diperlukan untuk menghasilkan produk tersebut.

    Dalam menetukan kuantitas standar harus dipertimbangjkan kemungkinan terjadinya produk rusak ,produk cacat, dan sisa bahan dalam proses

    produksi yang bersifat normal.

    2. Biaya Tenaga Kerja Langsung Standar

    Biaya tenaga kerja langsung standar adalah biaya tenaga kerja langsung yang seharusnya terjadi untuk membuat satu satuan produk. Biaya tenaga

    kerja langsung standar terdiri dari tarif upah langsung standar dan jam kerja langsung standar.

    a. Tarif Upah Langsung Standar

    Tarif upah langsung standar adalah tarif upah langsung yang seharusnya terjadi untuk setiap satu satuan pengupahan dalam pembuatan produk

    tertentu.Tarif upah standar biasanya didasarkan pada informasi yang disediakan oleh bagian personalia bagian teknik dan bagian akuntansi

    Didalam penentuan besarnya tarif upah langsung standar upah langsung dapat didasarka atas sistem penggajian yang akan dilaksanakan,perjanjian

    kolektif yang diadakan,tarif upah langsung tang akan dibayar, dan berdasarkan pasaran tenaga kerja yang bersaing.

    b. Penentuan Jam Kerja Langsung Standar

    Jam kerja langsung standar adalah jam kerja langsung yang seharusnya dipakai untuk membuat satu satuan produk tertentu.Jam kerja langsung

    umumnya ditentukan dengan menggunakan analisa teknik dan jenis tenaga kerja yang digunakan kondisi kerja dan tersedianya bahan baku.Penentuan jam

    kerja dapat didasarkan atas studi gerak dan waktu yang dilakukan dengan stopwatch, rata-rata prestasi masa lalu,test runs, dan estimasi dimuka.

    3. Penetuan Tarif Biaya Overhead Standar

    Biaya overhead standar dihitung dengan membagikan jumlah biaya overhead yang dianggarkan pada kegiatan/ kapasitas normal. Masing-masing

    jenis biaya overhead pabrik bebeda-beda pengaruhnya jika dihubungkan dengan naik turun aktivitas produksi. Keadaan yang demikianlah bila diinginkan

    perbandingan dengan standar memerlukan penyesuaian unutk penyesuaian tingkat kegiatan.

    Didalam pabrik yang menggunakan tarif tunggal , standar overhead pabrik dapat ditentukan dengan cara:

    a.Penentuan Anggaran Biaya Overhead Pabrik

    Pada awal periode disusun anggaran untuk setiap elemen biaya overhead pabrik yang digolongkan dalam biaya tetap dan baiya variablel dan lebih baik

    dalam bentuk anggaran fleksibel

    b..Penentuan dasar pembebanan standar dan tingkat kapasitas

    Setelah angaran biaya overehead ddisususn , maka untuk menghitung tarif standar perlu ditentukan dasar kapasitas (jam kerja langsung, jam mesin, dan

    sebagainya.

    Dan tingkatan kapasitas yang dipakai misalnya teoritis, normal,praktis dan sesungguhnya diharapkan

    c. Perhitungan tarif standar biaya overhead pabrik

    Penentuan tarif standar biaya overhead pabrik sebesar anggaran biaya overhead pabrik dibagi dengan kapasitas yang dipakai.Untuk tujuan alalisis biaya

    overhead pabrik dihitgung untuk tarif total, tarif tetap dan tarif variabel.

    D. Analisis Penyimpangan Sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi

    Penyimpangan biaya standar dari realisasi adalah bukanlah sesuatu yang aneh dalam perusahaan sepanjang penyimpangan tersebut masih dalam

    batas yang wajar. Hal ini terjadi mengingat adanya keterbatasan biaya standar yakni kondisi yang tidak terjadi 100% sama dengan yang diramalkan terlebih

    dahulu. Menurut Garrison/ Norren ( 2004:476 ) Penyimpangan merupakan suatu perbedaan antara rencana dengan hasil.

    Menurut Usry mengemukakan Luasnya penyelidikan varians harus didasarkan pada besarnya biaya yang diperkirakan untuk melaksanakan

    Universitas Sumatera Utara

  • penyelidikan tersebut dibanding dengan manfaat yang diperoleh.Agar memperoleh nilai yang paling tinggi maka varians harus diselidiki

    secepatnyaPenyimopangan memberikan indikasi atau peringatan bawa kegiata operasional tidak berjalan sebagaimana mestinya.Dilihat dari tujuan

    pengendalian biaya maka penyimpangan dibagi atas dua bagian yakni penyimpangan yang bersifat menguntungkan ( faforable cost varians) dan

    penyimpangan yang bersifat tidak menguntungkan ( unfaforable cots varians).

    Dalam hal ini yang terpenting bukan penyimpangan yang terjadi baik yang bersifat favorable maupun yang bersifat unfaforable, melainkan

    manajemen perlu mengetahui apakah penyimpangan tersebut masih dalam batas yang diperbolehkan atau sudah melampaui batas yang ditetapkan

    perusahaan sebelumnya.Apabila penyimpangan sudah melampaui batas yang diperbolekan sebelumnya maka perlu diketahui apa penyebabnya, dan sesudah

    diketahui apa penyebabnya manajemen perlu melakukan tindakan yang akan diambbil untuk memeperbaikinya.Dan dengan melakukan analisis biaya ini

    manajemen juga dapat dengan mudah mengetahui elemen biaya apa yang menyimpang, pada bagian mana dan tindakan untuk mengantisipasi penyimangan

    tersebut.Dalam hal ini aakan dibahas analisis selisih dari ketiga unsur biaya produksi.

    1.Analisis Selisih Biaya Bahan Baku

    Analisis selisih biaya bahan baku adalah selisih biaya yang disebabka adanya perbedaan antara biaya bahan baku yang sesungguhnya digunakan dengan

    selisih biaya bahan baku standar. a. Model analisis satu selisih

    Dalam model analisis satu selisih antara biaya bahan baku sesungguhnya dengan biaya bahan baku standar tidak tidak pecah dalam selisih harga dan

    selisih kuantitas , tetapi hanya ada satu selisih yang merupakan gabungan antara selisish harga dan selisih kuantitas yang disebut dengan selisih total biaya

    bahan baku.

    Secara matematis selisih bahan bahan baku dapat dirumuskan sebagai berikut

    SBB = Biaya bahan baku sesungguhnya - Biaya bahan baku standar

    = ( Hss x Kss ) ( Hst x Kst )

    Dalam hal ini

    SBB = Selisih bahan baku total

    Hss = Harga bahan baku sesungguhnya

    Hst = Harga bahan baku standar

    Kss = Kuantitas sesungguhnya bahan baku

    Kst = Kuantias standar bahan baku.

    Apabila biaya bahan baku sesunggunya lebih besar daripada biaya bahan baku standar selisihnya bersifat tidak menguntungkan ( unfavorable).,

    apabila biaya sesungguhnya lebih kecil daripada selisih biaya bahan baku standar maka selisinya bersifat menguntungkan ( favorable)

    b.Metode Analisis dua selisih

    1) Selisih Harga Bahan Baku

    Selisih harga bahan baku adalah selisih biaya yang disebabkan oleh adanya perbedaan antara harga pembelian bahan baku standar dengan harga

    bahan baku yang dibeli. Selisih harga bahan baku dapat dipecah menjadi dua lagi yakni :

    a).Selisih harga pembelian pada saat bahan baku dibeli

    b).Selisih harga pemakaian pada saat bahan baku dipaka

    Secara matematis selisih harga bahan baku yang dibeli dapat dirumuskan:

    SHBp = ( Hss x Ksp) (Hst x Ksp)

    = ( Hss x Hst ) Ksp

    Sedangkan selisih harga bahan baku yang dipakai :

    SHB = (Hss x Kss)( Hst x Kss)

    Universitas Sumatera Utara

  • = (Hss x Hst )Kss

    Dalam hal ini

    SHB = Selisih harga bahan baku yang dipakai

    SHBp = Selisih harga bahan baku yang dibeli

    Hss = harga bahan baku ssungguhnya

    Hst = harga bahan baku standar

    Ksp= Kuantitas sesunggunya bahan baku yang dibeli

    Kss= Kuantits sesunggunya bahan baku yang dipakai

    Apabila

    Hss > Hst, selisihnya bersifat tidak menguntungkan ( unfaforable)

    Hss < Hst, selisihnya bersifat menguntungkan ( faforable)

    Menurut Supriyono ( 1999 :104) kemungkinan penyebab terjadinya selisih harga bahan baku yakni:(1). Fluctuasi harga pasar bahan baku yang bersangkutan(2).Kontrk dan jangka waktu pembelian yang menguntungkan dan tidak menguntungkan(3).Pembelian dari supplier yang lokasinya lebih menguntungkan atau tidak menguntungkan(4).Kegagalan dalam menyempatkan potongan pembelian dan ketidaktepatan jumlah potongan pembelian yang diharapkan(5).Tanbahan pembayaran harga bahan baku adanya pembelian khusus yang harus dilakukan(6).Pembeliandalam jumlah ekonomis dan tidak ekonomis(7).Faktor- faktor internal yang mengharuskan pembelian bahan yang mendadak harus dilakukan

    2). Selisih Kuantitas Bahan Baku

    Selisih kuantitas bahan baku adalah selisih biaya yang disebabkan oleh adanya perbedaan anara kuantitas standar dengan kuantitas bahan baku yang

    dipakai.Selisih kuantitas bahan baku yang dapat dihitung dengan mengalikan selisih kuantitas pemakaian bahan baku dengan harga standar.Secara

    matematis seisih kuatitas bahan baku standar dapat dirumuskan sebagai ber

    SKB = ( Kss x Hst ) ( Kst x Hst)

    = ( Kss Kst ) Hst

    Dalam hal ini

    SKB = Selisih kuantitas bahan baku

    Kss = Kuantitas bahan baku sesungguhnya yang dipakai

    Kst = Kuantitas bahan baku standar

    Hst = Harga bahn baku standar

    Apabila

    Kss > Kst , Selisih bersifat tidak menguntungkan ( unfaforable)

    Kss < Kst , maka selisihnya bersifat menguntungkan ( faforable)

    Menurut Supriyono (1999:150) mengemukakan lagi kemungkinan penyebab selisih kuantitas bahan baku yakni: a). Perubahan dari bahan baku produk,mesin peralatan atau metode pengolahan

    b). Pemakaian bahan baku substitusi, yang menguntungkan atau merugikanc). Pengawasan yang terlalu kakud). Kurangnya peralatan ataumesine). Kegagalan dalam mengatur mesin dan peralatan dalam kondisi yang baik.

    Universitas Sumatera Utara

  • c. Model Analisis Tiga Selisih

    Model analisis tiga selisih merupakan perluasan analisis dua selisih, dimana selish harga bahan baku dipisah menjadi selish harga dan slisih

    campuran.

    Sehingga pada model analisa tiga selisih,biaya bahan baku menjadi :

    1).Selisih harga bahan baku

    2).Selisih kuantitas bahan baku

    3).Selisih harga kuantitas ( campuran)

    Secara matematis selisih biaya menurut model analisis tiga selisih dapat dirumuskan sebgai berikut:

    Sh = ( Hss Hst ) Kst

    Sk = ( Kss -Kst ) Hst

    Shk= ( Hss Hst) x ( Kss Kst )

    Dalam hal ini

    Sh = Selisih harga bahan baku

    Sk = Selisih kuantitas bahan baku

    ShK = Selisih kuantitas bahan baku atau selisih campuran

    Hss = Harga Beli bahan baku sesungguhnya

    Hst = Harga bahan baku standar

    Kss = Kuantitas bahan baku sesunggunya yang dipakai.

    Kst = Kuantitas bahan balu standar.

    Apabila

    Hss > Hst, maka selisih bersifat tidak menguntungkan

    Hss < Hst maka selisih tersebut menguntungkan

    Kss > Kst maka selisih tersebut bersifat tidak menguntungkan

    Kss < Kst maka selisih bersifat menguntungkan

    Agar lebih jelas dalam melakukan perhitungan perhitungan analisis selisih bahan baku maka dapata dilakukan perhitungan sebagai berikut:

    Baya bahan baku standar untuk memeproduksi satu unit produk sebagai berikut:

    Harga standar per Kg = RP 300,00

    Kuantitas pemakaian bahan baku = 2 Kg

    Biaya bahan baku standar per produk adalah = RP 600,00

    Dalam periode tertentu dihasilkan data sesungguhnya sebagai berikut

    Bahan baku yang dibeli = 7000 Kg

    Harga per kg = RP 310

    Unit yang diproduksi = 3000 Unit

    Pemkaian bahan baku = 5800 Kg

    Dari data diatas maka dapat dilakukan analisis selisih biaya bahan baku:

    Model analisis satu selisihUniversitas Sumatera Utara

  • Selisish biaya bahan baku

    SBB =( Hss x Kss ) - ( Hst x Kst )

    = ( 310 x 5800)- ( 300 x 6000 )

    = ( 1.798.000) ( 1.800.000)

    = 2000 ( faforable )

    Model analisis dua selisih

    Selisih harga bahan baku yang dibeli

    SHp = ( Hss Hst) Ksp

    = (310- 300 ) 7.000

    = Rp 70.000 ( unfaforable)Selisih harga bahan baku yang dipakai

    SHB =( Hss- Hst) Kss

    = (310 -300) 5800

    = RP 58000( Unfaforable)

    Selisih kuantitas bahan baku

    SKB = ( Kss- Kst ) Hst

    = ( 5800 6000) 300

    = Rp 60.000 ( Favorable) 2.Analisis Selisih Biaya Tenaga Kerja Langsung

    Selisih biaya tenaga kerja langsung adalah selisih yang disebakan adanya perbedaan biaya tenaga kerja langsung yang sesungguhnya dengan biaya

    tenaga kerja langsung standar. Sebagaimana biaya bahan baku , selish ini juga dapat dianaliis dengan cara, yaitu:

    a. Metode Analisis Satu Selisih

    Selisih upah langsung adalah selisih antara biaya upah langsung yang sesunggunya dengan biaya upah langsung standar.

    Secara matematis selish upah langsung dapat dirumuskan sebagai berikut:

    Dalam hal ini: SUL = Upah langsung sesungguhnya Upah langsung standar

    SUL = ( Tss x JKss) ( Tst x JKst )

    Tst = Tarif Upah Standar

    SUL = selisih upah langsung

    Tss = Tarif upah sesungguhnya

    JKss = jam kerja sesungguhnya

    JKst = Jam kerja standar

    Apabila biaya tenaga kerja langsung yang sesungguhnya lebih besar daripada biaya tenaga kerja langsung standar maka silisihnya bersifat tiadak

    menguntungkan (unfavorable), Sebaliknya apabila biaya upah langsung sesunggunya lebih kecil dari standar maka selisihnya menguntungkan( faforable)

    b. Model Analisis Dua Selisih

    1).Selisih Tarif Upah Langsung

    Selisih tarif upah langsung adalah selisih biaya yang disebabkan perbedaan tarif upah langsung standar dengan tarif upah langsung sesungguhnya

    dibayarkan dengan tarif upah langsung yang sesunggunya.

    Universitas Sumatera Utara

  • Secara matematis dapat dirumuskan:

    STU = ( Tss x JKss) (Tst x JKss)

    = ( Tss Tst ) JKss

    STU = Selisih tarif upah langsung

    Tss = tarif upah langsung per jam sesunggunya

    Tst = Tarif upah langsung perjam standar

    JKss = Jam kerja sesungguhnya

    Apabila

    Tss > Tst maka selisihnya besifat tidakmenguntugkan

    Tss< Tst Maka selisihnya bersifat menguntungkan

    Menurut Abdul Halim (1999:288 )selisih tarif upah langsung dapat disebabkan oleh:(1).Telah dibayar upah dengan tarif yang lebih besar dibandingkan dengan tarif upah yang sesungguhnya selama kegiatan musiman atau

    kegiatan darurat(2).Adanya kenaikan atau penurunan pangkat yang mengakibatkan perubahan tarif upah(3).Telah digunakan tenaga kerja langsung sdengan golonganupah yang berbeda dengan standar untuk pekerjaan tertentu.(4).Adanya peraturan pemerintah tentang upah minimum yang mengakibatkan tambahan pembayaran upah

    2). Selisih Efesiensi Upah Langsung

    Selish efesiensi upah langsung adalah selish biaya yang disebabkan perbedaan antara jam kerja sesungguhnya yang dipakai dengan jam kerja

    standar.Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut:

    SEU = (JKss x Tst) (JKst x Tst)

    SEU = selisi efesiensi iupah langsung

    Jkss = Jam kerja sesungguhnya

    JKst = Jam kerja standar

    Tst = Tarif kerja upah lansung standar perjam

    JKss >JKst Maka selisihnya bersifat tidak menguntunggkan

    JKss< JKst maka selisihnya bersifat menguntungkan

    Menurut Abdul Halim ( 1999 : 289 ) selisih efesiensi upah langsung dapat disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah :a.Bagian produksi telah bekerja secara efesien atau tidak efesien yang mengakibatkan pengawasan terhadap kariawan dilakukan secara

    baik atau kurang baik.b.Telah digunakan bahan yang kuantitasnya lebih baik atau lebih jelek dibanding dengan standar sehingga memerlukan waktu pengerjaan

    yang lebih pendek atau tlebih panjangc.Kurangnya koordinasi dengan bagian nproduksi atau bagian lainnya atau dengan departemen pembantu

    c. Analisis Tiga Selisih

    Model analisis tiga selisih merupakan perluasan antar model analisis dua selisih dimana selisih tarif upah lansung dipecah menjadi dua yakni selisih

    tarif dan selisih efesiensi. Model anlisis tiga selisih menjadi

    1) Selisih tarif

    2) Selisih efesiensi

    3) Selisih tarif efesiensi ( campuran)

    Secara matematis selisih biaya menurut analisa tiga selisih adalah

    St = ( Tss Tst) JKst

    Sef = ( JKss JKst) Tst

    Universitas Sumatera Utara

  • Ste =( Tss - Tst) (JKss- JKst)

    Contoh 2

    Biaya tenaga kerja standar untuk memeproduksi satu unit produk produk XYZ adalah sebagai berikut :

    Standra tari upah standar per jam = RP.700

    Jam kerja standar = 3,5 jam

    Biaya tenaga kerja standar per unit = RP. 2450

    Data sesungguhnya untuk tahun 2000 adalah sebagai berikut:

    Produk yang diproduksi = 3000 Unit

    Jam kerja sesunggunya = 11000 Jam

    Tarif upah perjam kerja = RP 710

    Dari data diatas maka dapat dianalisa selisih biaya tenaga kerja

    Model analisa satu selisih

    SUL = ( Tss x Jkss) - (Tst x JKst)

    = ( 710 x11000 ) - ( 700 x 10500)

    = RP. 460.000 ( Unfaforabe)

    Model analisis dua selisih

    Selish tarip upah langsung

    STU = ( Tss Tst) x JKss

    = ( 710-700) 11000

    = RP 110.000( unfaforable)

    Seliish efesiensi upah langsung

    SEU = ( JKss - JKst ) xTst

    = ( 11000 10500 ) 700

    = RP.350.000 ( Unfavorable)

    Model analisa tiga seliish

    Selisih tarif upah langsung

    ST = ( Tss Tst) x JKst

    = ( 710-700 ) x 10500

    = RP 105.000 ( unfaforable )

    Selish Efesiensi upah langsung

    Sef = ( JKss - JKst ) x Tst

    = ( 11000- 10500) 700

    = RP, 350.000 ( unfaforable)

    Selisih tarif upah langsung atau tarif campuran

    Ste = ( Tss Tst ) x ( JKss JKst)

    = ( 710-700) (11000-10500)

    = RP.5000 ( Unfaforable)

    Universitas Sumatera Utara

  • 3.Analisis Selisih Biaya Overhead

    Selish biaya overhead adalah selisih biaya yang disebabkan adanya perbedaan antara biaya overhead pabrik yang sesunggunya dengan biaya

    overhead pabrik yang standar.Ada empat model analisis biaya overhead pabrik yakni:

    a. Model Analisis Satu Selisih

    Selisih biaya overhead total adalah selisih biaya antara biaya overhead sesunggunya dengan selisih biaya overhead pabrik yang dibebankan. Secara

    matematis dirumuskan:

    SBOP = BOPss BOPst

    SBOP = BOpss- ( KPst x Tst )

    Dimana

    SBOP = Seliish biay overhead variabel

    BOPss = Biay overhead pabrik sesunggunhya

    Kpst = Kapasitas standar

    Tst = Tarif standar biaya overhead

    Aabila

    BOPss> BOPst maka seliish biaya tersebut bersifat tidak menguntungkan

    BOPss < BPOPst maka seslisih biay tersebut bersifat tidak mengutunggkan

    b. Model analisis dua selisih

    1). Selisih Terkendalikan

    Selisih terkendalikan adalah selish biaya yang disebabkan oleh perbedaan antara biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi dengan biaya

    overhead pabrik yang dianggarkan dengan kapasitas standar.Selisih ini umumnya disebabkan oleh elemen biaya variabel yang sifatnya dapat dikendalikan

    oleh kepala bagian dimana selisish tersebut terjadi.

    ST = BOPss BOPkST

    ST = BOPss [BTA + (Kpst x TVst)]

    ST = BOPss [( KN xTTst) + (Kpst xTVst)]

    ST = Selisih terkendalikan

    BOPss = Biaya overhead pabrik sesunggunya

    BOPkst = Yang dianggarkan pada kapasitas yang dianggarkan

    Bta = Biaya overhead tetap yang dianggarkan

    KPst = Kapasitas atau jam standar

    KN = Kapasitas normal

    TVst = Tarif vavriabel standar

    TTst = Tarif tetap standar

    2). Selisih Volume

    Selisih volume atau volume variance adalah selisih biaya yang disebabkan adanya perbedaan antara biaya overhead pabrik yang dianggarkan dengan

    biaya overhead pabrik yang dibebankan ke produk.Selisih ini timbul karena kapasitas standar lebih kecil atau lebih besar dari kapasitas normal yang

    umumnya disebabkan oleh faktor internal.Universitas Sumatera Utara

  • c.Model analisis tiga selisih

    1). Selisih anggaran

    Selisih anggaran atau selisih pembelanjaan adalah seliasih biaya yang disebabkan adanya perbedaan antara biaya overhead pabrik sesunggunya

    dibanding dengan biaya overhead pabrik pada kapasitsa sesunggguhnya.

    SA = BOPss [(KN x TTst)+( Kpss xTVst)]

    SA = Selisih anggaran

    KN = Kapasitas Nrmal

    TTst = Tarif tetap standar

    KPss = Kapasitas sesungguhnya standar

    TVst = tarif variabel standar

    Apabila BOPss> BPOPKss, maka selisihnya bersifat tidak menguntungkan

    BOPss < BPOKss,maka selisihnya bersifat menguntungkan

    2).Selisih kapasitas

    Adalah selisih biaya overead pabrik pada kapasitas sesunggunya dengan kapasitas overhead pabrik ynag dibebankan.Seliish biay ini berhubungan

    dengan biaya overhead tetap yang disebabkan kapasitas sesungguhnya lebih kecil atau lebih besar daripada kapasitas normal.

    SK = ( KN Kpss) TTst

    SK= Selisih Kapasitas

    TTst = Tarif tetap standar

    3).Selisih Efesiensi

    Selisih antara biaya overhead yang dibebankan dengan biaya overhead standar.Selisih ini berhubungan dengan biaya overhead variabel dan biaya

    overhead tetap yang menunjukkan bagian tertentu telah bekerja secara efesien atau secara tidak efefsien

    SE =( KPss KPst )Tst

    Se = Selisih efesiensi

    Kpst = Kapasitas standar

    Tst = Tarif total standar

    d.Model Analisis Empat Selisih

    Perluasan dari model analisis tiga selisih dimana selisih efesiensi dipisah menjadi dua yakni efesiensi variabel dan efesiensi tetap.

    1). Selisih anggaran

    2). Selisih kapasitas

    3).. Selish efesiensi variabel

    4). Selisih efesiensi tetap.

    SA = BOPss ( KN x TTst) + (Kpss x TVst)

    SK = ( KN- Kpss) TTst

    SEV = ( Kpss- Kpst ) TVst

    SET = ( Kpss-Kpst ) TTst

    Sa = Selisih anggaran

    SK = Selish kapasitas

    SEV = Selisih efesiensi variabel

    Universitas Sumatera Utara

  • SET = Selisih efesiensi tetap

    Contoh 3:

    Ini adalah informasi mengenai biaya overhead pabrik standar dan sesungguhnya. Kapasitas dinyatakan dalam jam kerja.Jm kerja

    Jam kerja:

    Jam kerja sesungguhnya = 7000 jam

    Jam kerja standar = 7200 jam

    Kapasitas normal = 8000 jam

    Biaya overhead pabrik sesungguhnya = RP. 40. 800

    Tabel 2.1

    Anggaran biaya Overhead pabrik pada kapasitas normal :

    TOTAL TARIF

    BOP Variabel RP. 20.000 RP. 2,50

    BOP Tetap RP.24000 RP.3.00

    Model analisa satu selisih

    Selisih biaya overhead pabrik

    Biay Overhead pabrik sesungguhnya = RP. 40. 800,00

    BOP dibebankan ( BOP standar) = ( 39.600,00 )

    Rp 1200

    Model analisis dua selisih

    1) Selisih terkendalikan

    ST = BOPss- [( KN x TTst Kpst TVst

    = RP. 40 800 [(8000 x 3 ) + ( 7200 x 2,50 )]

    = RP. 1.200.000 ( faforable)

    2) Selisih volume

    SV = ( KN Kpst ) x TTst

    = ( 8000-7200) x3,00

    = RP. 2400( unfaforable)

    E.Prosedur Akuntansi Untuk Biaya Standar

    Pada garis besarnya ada dua metode akuntansi dalam sistem biaya pokok standar terdiri darimetode rancangan tunggal (single plan) dan rancangan berat

    sebelah (partial plan).

    1.Metode rancangan tunggal (single plan)

    2.Metoe rancangan berat sebelah (partial plan)

    Perbedaan antara dua metode terletak pada kapan informasi mengenai terjadinya penyimpangan antara biaya standar dengan biaya sesungguhnya. Dapat

    disajikan kepada manajemen.

    Adapun karekteristik metode rancangan tunggal adalah:

    a. Rekening barang dalam proses didebit dan kredit sebesar harga pokok standarnya

    b. Selisih biaya merupakan bagian dari pembukuan ( incometable) yang berarti setiap selisih biaya yang dibuatkan direkening tersendiri dan dicatat padaUniversitas Sumatera Utara

  • saat terjadinya, sehingga pada metode ini selisih biaya dapat dianalisa setiap saat.

    Sedangkan karakteristik metode rancanan berat sebelah adalah:

    a. Rekening barang dalam proses didebit sebesar harga pokok sesungguhnya dan dikredit sebesar harga pokok standarnya.

    b. Selisih biaya baru dapat dianalisa pada akhir periose secara extracountble( diluar pembukuan)

    Contoh 4

    Perusahaan cahaya fajar memproduksi produk dengan menetapkan standar biaya sebagai berikut yakni

    Biaya bahan baku 3 kg @ RP. 50

    Biaya tenaga kerja langsung 2 jam @ rp 80

    Biaya overhead pabrik variabel 2 jam @ rp 150

    Biaya pabrik tetap 2 jam @ rp 15

    Biaya standar bulan april 2004 didasarkan atas kapasitas produsi normal sebesar 5000 unit.

    Keterangan lain

    1. Produk dalam proses pada bulan april 2004 sebanyak 5000 unit , dengan tingkat penyelesaian 100% untuk bahan baku, dan 40% untuk biay

    konversi.Dan pruk selesai buln april adalah sebesar 4000 produk dalam proses pada akhir bulan empat ada sebanyak 1000 unit.Dengan tingkat

    penyelesaian 60 % untuk bahan baku dan 20% untuk biay konversi.

    2. Pembelian bahan baku sebanyak 15000kg dengan harga RP. 49, dan bahan baku yang dipakai sebanyak 12500 kg.

    3. Tenaga kerja langsung yang dipakai sebanyak 7800 jam dengan tarif upah sebesar rp. 84 perjam

    4. Biaya overhead pabrik sesungguhnya sebesar rp. 321000

    5. penjualan ada bulan april 2004 sebanyak 3000 unit dengan total penjualan sebanyak rp. 1500000

    Prosedur akuntansi dengan metode rancangan tunggal

    .Akuntansi Persediaan Awal Barang Dalam Proses

    Apabila ada persediaan barang dalam proses awal , setiap rekening barang dalam proses harus didebit sebesar produk ekuivalennya dikalikan dengan

    harga pokok standarnya.Dan dikredit sebesar harga pokok standarnya

    JURNAL

    Barang dalam prose biaya bahan baku RP.75000

    Barang dalam prose biay tenaga kerja langsung RP ,32000

    Barang dalam proses biay overhead RP.,14000

    Persediaan baran dalam proses RP121000

    Perhitungan :

    biaya bahanbaku = 500 x 100% x RP 150=75000

    Biay TKL = 500 x 40%X rp 160= 32000

    BOP = 500x 40% x RP 70 =14000

    Akuntansi Biaya Bahan Baku

    Prosedur biaya bahan baku dapat dipisahkan menjadi dua bagian yakni pad a saat pembelian dan pada saat pemakaian bahan baku. Dan ada tiga metode

    yang digunakan untuk melakukan catatan iu yakni

    1. Selisih harga bahan baku dicatatr pada saat pembelian

    2. Selisih harga bahan baku dicatat pada saat pemakaian bahan baku

    Universitas Sumatera Utara

  • 3. Selisih dicatat pada saat dibr\eli dan dipakai

    1.Selisih Harga Bahan Baku Dicatat Pada Saat Dibeli

    Dalam metode ini rekening persediaan bahn baku dicatat harga pokok standar bahan baku ( harga pokok standar dikalikan dengan kuantitas

    sesungguhnya bahan baku yang dibeli ) dan rekening utang dagang atau kas dikredit sebesr harga pokok sesungguhnya.Seliish antar rekening persediaan

    bahan baku dengan utang dagang yang disebut sebagai selisih harga bahan baku yang dibeli.

    Jurnal

    Persediaan bahan baku RP. 750000

    Selisih harga bahan baku RP.15000

    Utang dagang/ kas RP.735000

    2.Selisih haga bahn baku dicatat pada saat dipakai

    Dalam metode ini rekening persediaan bahan baku didebit dan dikredit rekening utang dagang sebesar harga pokok sesungguhnya , yaitu hasil perkalian

    kuantitas sesungguhnya dengan harga sesungguhnya.

    Jurnal pada saat pemakaian bahan baku

    Barang Dalam Proses BBB 615000

    Selisih Kuantitas 12500

    Selisih harga 12500

    Persediaan bahan 10000

    Selisih harga bahan baku dicatat pada saat dibeli dan dicatat

    Jurnal pada saat pembelian

    Persediaan bahan 735000

    Utang dagang 735000

    Perhitungan

    Persediaan 15000 x 49 = 735000

    Pada saat pemakain bahan baku rekening barang dalam proses didebet sebssar harga pokok standar( hasil kali kuantitas pemakain standar dengan

    harga poko standar)Dan dikredit sebesar persediaan bahan baku sebesar harga poko sesungguhnya).Selisih antar barang dalam proses dengan kredit

    persediaanbahan merupakan seliish harga dan seliish bahan.

    Barang dalam proses 615000

    Selisih kuantitas 10000

    Selisish harga 12500

    Persedian bahan 612500

    BDP = 12300 x 50 = 615000

    Persedioaan bahan = 12500 x50=612500

    Selisih harga bahan baku dicatat pada saat dibeli dan dipakai

    Akuntansi Biaya Tenaga Kerja Langsung

    Pada saat terjadinya ,biaya rekening gaji dan upah didebit dan utang gaji dikredit sebesar upah sesungguhnya dibayar.

    Jurnal pada saat terjadinya upah:Universitas Sumatera Utara

  • Biaya Gaji dan upah 655200

    Utang Gaji dan upah 655200

    Pada saat pendistribusian gaji dan upah langsung debet rekening barang dalam proses sebesar biaya tenaga kerja langsung standar( jam kerja

    langsung standar dikalikan denan tarif upah standar) dan kredit biaya gaji dan upah sebesar biay tenaga kerja langsung sesungguhnya ( jam kerja

    sesungguhnya dikalikan dengan tarif upah sesungguhnya).

    Jurnal distribusi gaji dan upah

    Barang dalam proses- BTKL RP 640000

    Selisih tarif upah Rp 31200

    Selisish efesiensi upah Rp 16000

    Biaya gaji dan upah Rp 655200

    Perhitungan

    Produksi ekuivalen = ( 500x 60% ) +( 4000-500) +( 1000x20% ) = 4000 unit

    Jam kerja standar : 4000 unit x 2 jam = 8000 jam

    BDP- Biaya tenaga kerja langsung : 8000 jam x RP. 80 = RP 640000

    Biaya gaji dan upah : 7800 jam x 84 = 655200

    Selisih efesiensi upah : ( 7800 8000 ) x 80 = 16000( laba)

    Seliish tarif upah: ( Rp 84- 80) = 31200 rugi

    Akuntansi Biaya Overhead pabrik

    Akuntansi biaya overhead pabrik terbagi dalam dua yakni akuntansi biaya overhead pabrik sesungguhnya dan biaya overhead pabrik yang

    dibebankan.

    Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik yang sesungguhnya

    Biaya Overhead pabrik yang sesunggunya 321000

    Berbagai rekening dikredit 321000

    Pada saat pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk , rekening barang dalam proses didebit sebesar biaya overhead pabrik standar( hasil

    kalikapasitas standar dengantarif biay overhead pabrik biaya standar)dan seliish antara kedua perkiraan ini dinamakan seliish yang terkendalikan dan seliish

    volume apabila menggunakan metode dua seliish.

    Jurnal pembebanan biaya overhead kepada produk adalh

    Barang dalam proses Bop 280000

    Seliish terkendali 1000

    Seliish volume 40000

    Biaya overhead pabrik sesungguhnya 321000

    Perhitungan

    Produksi ekuivalen: = (5000 x 60%) + ( 4000- 500 ) + ( 1000x 20% ) = 4000 unit

    Kapasitas standar 4000x 2 = 8000

    Barang dalam proses biaya overhead pabrik 8000x Rp 35 = 280000

    Seliish terlendali231000 ( 10000x 20)+ 8000x15 = 1000( rugi)

    Seliish volume ( 10000- 8000) = 40000 rugi

    F KERANGKA KONSEPTUALUniversitas Sumatera Utara

  • Keterangan

    PT. Berlian Unggas Sakti adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang pakan ternak.Tetapi yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah

    pakan ternak untuk Broiler saja. Departemen produksi bertugas untuk mengatur , mengawasi, mengendalikan seluruh biaya dan jalannya proses produksi

    mulai dari bahan baku sampai dengan produk jadi.

    Dan untuk mempermudah pengawasan dari biaya- biaya produksi tersebut maka diterapkan salah satu sistem biaya yang ditentukan dimuka yang

    dikenal dengan sistem biaya standar sebagai dasar penyusunan anggaran.Dimana pada akhir periode akutansi ( 31 Desember) anggaran dibandingkan dengan

    realisasinya. Selisih antara kedua biaya ini disebut dengan penyimpangan.Berbagai penyimpangan yang muncul baik yang bersifat favorable dan

    unfavorable akan ditindaklanjut manajemen apabila melewati batas yang diperbolehkan untuk ditolerir, dalam hal ini adalah 10 % dari biaya yang

    distandarkan.Dan tindak lanjut inilah yang dilakukan oleh pihak manajemen sebagai alat pengendalian biaya produksinya.

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    Penulis melakukan penelitian untuk mengumpulkan informasi dan data yang diperlukan.metode penelitian adalah cara yang dilakukan untuk

    mendapatkan keterangan tentang objek yang diteliti.Untuk mendapatkan data dan bahan yang dibutuhkan dalam rangka ini penulis menggunakan metode

    Universitas Sumatera Utara