chapter 4 - bond and stock valuation

14
10 CHAPTER 4 BOND AND STOCK VALUATION

Upload: mochammad-fauzi

Post on 17-Jan-2016

228 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Bond & Stock valuation

TRANSCRIPT

Page 1: CHAPTER 4 - Bond and Stock Valuation

10

CHAPTER 4

BOND AND STOCK VALUATION

Page 2: CHAPTER 4 - Bond and Stock Valuation

10

Required Return (Risk)

Risiko akan tercermin dalam required return (tingkat return yang

diminta) atau discount rate pada suatu aset.

Obligasi adalah instrumen utang jangka panjang yang digunakan oleh

perusahaan atau negara untuk memperoleh sejumlah dana dari kreditor.

Meningkatnya cost of capital dan risiko dapat menurunkan required

return. Ketika required return meningkat, maka nilai obligasi akan

menurun, dan sebaliknya.

Analisis Fundamental Menghitung nilai intrinsik menggunakan data keuangan perusahaan.

Financial Analysis

Economic Analysis

Basic Valuation Model

This model can express mathematically the price of any asset

P0 = Price of asset at time 0 (today) CFt = Cash flow expected at time t r = Discount rate (reflecting asset’s

risk) n = Number of discounting periods

(usually years)

4.3 Bond Valuation

Basic Bond Valuation

Page 3: CHAPTER 4 - Bond and Stock Valuation

10

M = nilai par, r = required return obligasi, n = jarak waktu hingga jatuh

tempo obligasi.

Time to Maturity and Bond Values

Selain required return, jarak waktu jatuh tempo juga dapat

mempengaruhi nilai suatu obligasi.

Yield to Maturity (YTM)

YTM adalah tingkat pendapatan dari obligasi jika investor memilikinya

hingga jatuh tempo.

Page 4: CHAPTER 4 - Bond and Stock Valuation

10

Semiannual Interest dan Bond Value

Bo = x + M

The Fisher Effect

Hubungan antara tingkat suku bunga sebenarnya, dengan tingkat suku

bunga nominal dan inflasi.

R = nominal rate (tingkat suku bunga nominal)

r = real rate (tingkat suku bunga sebenarnya)

h = tingkat inflasi

4.4 Advanced Bond Valuation Techniques

(1 + R) = (1 + r)(1 + h)

R = r + h

Page 5: CHAPTER 4 - Bond and Stock Valuation

10

The Unbiased Expectations Hypothesis

Teori ini dicetuskan oleh Fisher (1896) dan dikembangkan oleh Lutz

(1940), dimana semua titik yang ada pada yield curve merupakan

prediksi optimal investor tentang suku bunga aktual di masa depan.

Local Expectations Hypothesis oleh Cox, Ingersoll, dan Ross (1981),

mengasumsikan adanya ekspektasi yang tidak bisa pada jangka pendek.

Hasil jangka panjang lebih rendah dari hasil jangka pendek.

Page 6: CHAPTER 4 - Bond and Stock Valuation

10

The Liquidity Premium Theory

Teori ini ditemukan oleh Hick (1946) selanjutnya diperbarui oleh

Langetieg (1980). Model ini berasumsi bahwa investor lebih menyukai

investasi jangka pendek.

The Preferred Habitat Hypothesis

Model ini dicetuskan oleh Modigliani dan Sutch (1966), yang

berpandangan bahwa struktur suku bunga ditentukan oleh ekspektasi

investor, dengan asumsi peminjam maupun kreditor memiliki preferensi

maturitas.

The Market Segmentation Theory

Teori ini dikemukakan oleh Culbertson (1957), yang menyatakan

investor akan tertarik untuk investasi jangka pendek atau panjang jika

sudah merasa nyaman berada dalam investasi tersebut.

Pentingnya Pasar Efisien

Pasar dikatakan efisien apabila harga sekuritas sama dengan expected

return dan required return. Harga saham selalu mencerminkan seluruh

Duration and Immunization

Kombinasi faktor coupon rate, waktu pembayaran coupon, jarak waktu ke jatuh tempo, dan YTM

Elastisitas

4.5 Common Stock Valuation

Page 7: CHAPTER 4 - Bond and Stock Valuation

10

informasi yang tersedia berkaitan dengan perusahaan penerbit dan

sahamnya sehinnga investor tidak memerlukan waktu lama untuk

mencari saham yang undervalued atau overvalued.

Pendekatan lain common stock valuation :

1. Book value

Melihat berapa jumlah return yang didapat ketika

perusahaan menjual asetnya seharga nilai buku dan hasil

penjualan tersebut digunakan untuk melunasi hutang.

Akan tetapi book value memiliki kelemahan yaitu hanya

melihat data di masa lalu dan tidak memperhitungkan laba

dimasa yang akan datang

2. Liquidation value

Kegiatan menjual asset perusahaan seharga nilai pasar.

Page 8: CHAPTER 4 - Bond and Stock Valuation

10

Liquidation value ini lebih realistik daripada book value

karena liquiditation menggunakan harga pasar yang selalu

berubah-ubah

3. Price to Earning Ratio

Mengukur uang yang berani dibayar investor untuk setiap

rupiah laba, menilai harga saham suatu perusahaan, dan

menjadi strategi penetapan harga saham perdana.

Preferred Stock Valuation

Efek ekuitas ( umumnya tanpa hak suara ) yang diharapkan untuk

membayar dividen tahunan tetap untuk hidupnya .

Stock Prices and Corporate Earnings

Penelitian empiris menemukan adanya hubungan antara pendapatan dan

harga saham, dimulai dengan tes sensitivitas harga saham yang luar

biasa dari pendapatan perusahaan.

Stock Prices and Inflation

Menurut Fama dan Schwert (1977, return saham akan berkorelasi

negatif dengan tingkat inflasi. Sedangkan Titman dan Warga (1989),

hubungan positif antara return saham dengan tingkat inflasi.

Stock Return and Macroeconomic News

4.6 Advanced Common Stock Valuation Topics

PS0 = Preferred stock’s value

Dp = Preferred dividend

rp = Required rate of returnp

p

r

DPS 0

Page 9: CHAPTER 4 - Bond and Stock Valuation

10

Pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat akan mempercepat

pertumbuhan perusahaan. Pertumbuhan ekonomi yang cepat

mengakibatkan meningkatnya permintaan perusahaan untuk kredit dan

suku bunga riil yang lebih tinggi, berarti tingkat diskonto yang

digunakan dalam persamaan valuasi saham juga akan naik.

Stock Price and liquidity

Terdapat beberapa pendapat para ahli seperti Harris dan Gurel (1986)

mengatakan apabila perusahann masuk dalam indeks S&P 500 maka

harga naik, lalu turun, karena ingin membentuk portfolio dan tidak

membeli lagi setelah portfolio tercapai.

Taxes and Stock Valuation

Menurut Bossaerts dan Dammon (1994), pajak individu akan

meningkatkan explanatory power dari model CAPM. Pajak deviden

akan lebih akurat daripada pajak atas capital gain untuk memprediksi

return.

Price Formation Models

Pengaruh private information terhadap harga dan bagaimana market

maker melindungi diri dari kerugian karena bertransaksi. Grossman dan

Stigltz (1980) berpendapat pada pasar modal yang efisien, dimana

investor adalah price taker dan harga sudah mencerminkan seluruh

informasi maka tidak akan tercapai ekuilibrium.

Page 10: CHAPTER 4 - Bond and Stock Valuation

10

Price-Volume Models

Menjelaskan fenomena yang antara tingginya volume perdagangan

dengan volatilitas harga saat pasar baru dibuka dan akan tutup.

Bid-Ask Spread Model

Bid ask spread merupakan kompensasi yang diterima market maker

atas jasa likuiditas sekuritas yaitu perbedaan antara harga beli dan harga

jual sekuritas. Quoted spread adaah perbedaan antara harga jual dan

harga beli yang ditawarkan market maker kepada investor potensial.

Market Structure Models

Terdapat dua macam struktur pasar yaitu specialist dan market dealer.

Specialist menangani order untuk satu saham. Market dealer

menangani order sejumlah saham.

Non-Stock Market Microstructure Models And Application

Model microstructure dapat digunakan untuk menganalisis pasar

keuangan lain dan menjelaskan fenomena keuangan yang belum dapat

terpecahkan.

Optimal Security Marke Requlation Models

Sebagian besar profesional keuangan, baik itu dalam bisnis maupun

bidang pendidikan, memiliki visceral, ketidaksukaan filosofis peraturan

pasar keuangan. Subrahman, Lee, Ready, dan Segin (1994) berpendapat

bahwa penghentian perdagangan justru meningkatkan volatilitas dan

volume perdagangan.