chapter 13 teori akuntansi

12
Chapter 13 Behavioural Research in Accounting Oleh : Junica Saputri (22) 1. Consider a decision task, other than a bankruptcy prediction task, that uses accounting information (for example making recommendations for share investors). Assume that you are intending to conduct a Brunswik lens model experiment on your selected decision task. List seven information cues you think would be important variables to use in making your decision. Why did you choose these cues? Compare and contrast your list of information cues with a colleague. Discuss with each other the similarities and differences in your choices. Contoh pembuatan keputusan dengan Brunswik lens model yaitu: Peristiwa : Pembuatan keputusan oleh petugas pinjaman bank untuk memberi atau tidak memberi pinjaman kepada perusahaan. Information cue yang digunakan: 1. Rasio keuangan seperti current ratio, acid test ratio, dan working capital 2. Reputasi calon nasabah berdasarkan sejarah kredit masa lalu dan rating credit saat ini 3. Kapasitas perusahaan yaitu tren profit dan cash flow 4. Tujuan peminjaman dana, jika untuk suatu proyek, maka informasi mengenai proyek, risiko, tingkat pengembalian dan cash flow yang diharapkan dari suatu proyek 5. Utang yang dimiliki perusahaan saat ini baik utang lancar dan non lancar 6. Kolateral (jaminan kredit) yang dimiliki calon nasabah seperti aset yang dapat dijual dan aset yang mungkin dapat diharapkan seperti : inventory 7. Kondisi ekonomi saat ini yaitu suku bunga dan tingkat inflasi Tujuan pemilihan ketujuh information cue diatas yaitu untuk menentukan apakah prinsip-prinsip penilaian kredit berikut terpenuhi, yaitu: 1. Character yaitu sifat atau watak calon debitur 2. Capacity yaitu kemampuan calon nasabah dalam membayar kredit 3. Capital yaitu sumber pembiayan yang dimiliki nasabah terhadap proyek yang akan dibiayai oleh bank 4. Collateral yaitu jaminan yang diberikan calon nasabah 5. Condition yaitu kredit dinilai dengan kondisi ekonomi sekarang dan masa datang sesuai sector industri. Jika berdasarkan analisis atas ketujuh information cue diketahui bahwa calon debitur memenuhi prinsip penilaian kredit, maka permintaan pinjaman akan diberikan kepada perusahaan.

Upload: junica-violin-saputri

Post on 07-Jul-2016

817 views

Category:

Documents


100 download

DESCRIPTION

Teori Akuntansi Jayne Godffrey

TRANSCRIPT

Page 1: Chapter 13 Teori Akuntansi

Chapter 13 Behavioural Research in Accounting

Oleh : Junica Saputri (22)

1. Consider a decision task, other than a bankruptcy prediction task, that uses accounting

information (for example making recommendations for share investors). Assume that you

are intending to conduct a Brunswik lens model experiment on your selected decision

task. List seven information cues you think would be important variables to use in making

your decision. Why did you choose these cues? Compare and contrast your list of

information cues with a colleague. Discuss with each other the similarities and differences

in your choices.

Contoh pembuatan keputusan dengan Brunswik lens model yaitu:

Peristiwa : Pembuatan keputusan oleh petugas pinjaman bank untuk memberi atau tidak

memberi pinjaman kepada perusahaan.

Information cue yang digunakan:

1. Rasio keuangan seperti current ratio, acid test ratio, dan working capital

2. Reputasi calon nasabah berdasarkan sejarah kredit masa lalu dan rating credit saat ini

3. Kapasitas perusahaan yaitu tren profit dan cash flow

4. Tujuan peminjaman dana, jika untuk suatu proyek, maka informasi mengenai proyek, risiko,

tingkat pengembalian dan cash flow yang diharapkan dari suatu proyek

5. Utang yang dimiliki perusahaan saat ini baik utang lancar dan non lancar

6. Kolateral (jaminan kredit) yang dimiliki calon nasabah seperti aset yang dapat dijual dan aset

yang mungkin dapat diharapkan seperti : inventory

7. Kondisi ekonomi saat ini yaitu suku bunga dan tingkat inflasi

Tujuan pemilihan ketujuh information cue diatas yaitu untuk menentukan apakah prinsip-prinsip

penilaian kredit berikut terpenuhi, yaitu:

1. Character yaitu sifat atau watak calon debitur

2. Capacity yaitu kemampuan calon nasabah dalam membayar kredit

3. Capital yaitu sumber pembiayan yang dimiliki nasabah terhadap proyek yang akan dibiayai

oleh bank

4. Collateral yaitu jaminan yang diberikan calon nasabah

5. Condition yaitu kredit dinilai dengan kondisi ekonomi sekarang dan masa datang sesuai

sector industri.

Jika berdasarkan analisis atas ketujuh information cue diketahui bahwa calon debitur memenuhi

prinsip penilaian kredit, maka permintaan pinjaman akan diberikan kepada perusahaan.

Page 2: Chapter 13 Teori Akuntansi

Sebaliknya, jika analisis atas information cue tidak memenuhi prinsip penilaian kredit, maka

permohonan kredit tidak akan disetujui.

2. Most human judgement research is undertaken in an experimental setting. How would

you respond to the assertion that experiments cannot be generalised to the real world?

What are the weaknesses and strengths of this research method? (Hint: See R. J.

Swieringa and K. E. Weick, ‘An assessment of laboratory experiments in accounting’,

Journal of Accounting Research, vol. 20, Supplement, 1982, pp. 56–93.)

Menurut Swieringa dan Weick ada dua tipe realisme dalam eksperimen akuntansi yaitu

experimental realism dan mundane realism. Menurut Swieringa & Weick, semua

penelitian/eksperimen seharusnya telah menyajikan experimental realism. Namun demikian,

dalam hal korelasi antara events dan hasil di dunia yang sebenarnya, mereka mengidentifikasi

beberapa alasan mengapa mundane realism tidak perlu menjadi syarat awal untuk desain

penelitian/eksperimen.

Eksperimen dapat dilakukan untuk menciptakan kondisi yang sebenarnya tidak ada di dunia

nyata praktik akuntansi untuk menjawab masalah ‘what if’-misalnya efek perubahan dalam

permintaan pengungkapan, perubahan dalam penilaian aset

Pengaturan eksperimen memungkinkan isolasi variabel spesifik yang mempengaruhi

keputusan subjek. Faktor tersebut sulit dideteksi melalui pengamatan praktik dunia nyata

Pengaturan eksperimen dapat mengungkap hubungan antara variabel-variabel yang tidak

siap diobservasi di dunia nyata dengan membuat pengaturan lebih ‘real world’.

Keunggulan eksperimen ini yaitu adalah untuk lebih memahami dan memprediksi proses

pembuatan keputusan dalam kondisi dimana sesuatu hal belum terjadi. Dengan cara ini,

eksperimen disetting sedemikian rupa sesuai syarat-syarat tertentu untuk mengetahui pengaruh

akuntansi atau non akuntansi terhadap proses pembuatan keputusan dengan lebih baik dan

sekaligus dapat memprediksi keputusan yang mungkin dibuat oleh pembuat keputusan

berdasarkan kondisi dan asumsi tertentu.

Kelemahan cara ini yaitu kemungkinan pengaturan dibuat terlalu berbeda dengan kondisi

dimana auditor atau akuntan bekerja. Akibatnya hasil eksperimen tidak mampu menjelaskan

atau memprediksi keputusan atau tindakan yang mungkin diambil dalam realita sebenarnya.

3. Use the probabilistic judgement framework to describe an accounting or auditing related

decision task

Page 3: Chapter 13 Teori Akuntansi

Probabilistic judgement, berguna untuk situasi akuntansi dimana keyakinan awal mengenai

suatu prediksi atau evaluasi perlu direvisi saat ditemukannya bukti lebih lanjut. Contoh, adanya

perubahan keputusan investasi dari para investor akibat telah adanya kemungkinan hasil

keputusan kasus hukum perusahaan.

Cara yang benar secara normatif untuk merubah keyakinan awal, menurut teori ini adalah

menggunakan Teori Bayes’s. Contoh teori Bayes’s (oleh Libby):

Misalnya anda adalah seorang satpam di mall besar. Audit terakhir mengindikasikan bahwa ada

pencurian barang yang dilakukan oleh pegawai sebesar 10% dari penjualan. Oleh karenanya,

anda melakukan wawancara untuk karyawan dengan alat pendeteksi kebohongan. Penelitian

sebelumnya menyatakan bahwa:

a. 2 persen dari karyawan mencuri

b. Kemungkinan karyawan berbohong saat diwawancarai (true positif) ;0.9

c. Kemungkinan karyawan tidak berbohong (false positif) : 0,12

Menurut teori Bayes, kemungkinan bahwa karyawan benar2 mencuri yaitu :

Posterior odds = Likelihood ratio x Prior odds

= (0.9/0.12) x (0.02/0.98)

= 0.153

Probabilitas = 0.153/(1+0.153) = 13%.

4. Explain the implications for accounting if decision makers in an accounting context

display any or all of the representativeness, availability, or anchoring and adjustment

rules of thumb.

Implikasi akuntansi jika pembuat keputusan menggunakan aturan praktis berikut:

Representativeness. Aturan ini menyatakan ketika melakukan penilaian probabilitas pada

suatu item tertentu dari populasi tertentu, penilaian orang-orang akan ditentukan dengan

sejauh mana item tersebut mewakili populasi. Semakin mewakili suatu populasi, maka

kemungkinan terjadi akan semakin besar. Penelitian sebelumya telah menyatakan bahwa

penggunaan aturan ini dapat mengarah pada suatu pengambilan keputusan yang buruk

karena pembuat keputusan sering mengabaikan data lain yang relevan atau yang tidak

merupakan bagian dari bentuk yang disajikan. Implikasinya bagi pembuat keputusan yaitu

kemungkinan informasi yang diabaikan dan tidak digunakan. Saat membuat keputusan,

auditor dan akuntan akan menggunakan penilaian dan aturannya sendiri.

Availability. Aturan “ketersediaan” mengacu pada penilaian probabilitas dari suatu kejadian

berdasarkan kecenderungan dari suatu pembuat keputusan/hal yang ada di dalam pikiran

Page 4: Chapter 13 Teori Akuntansi

pembuat keputusan. Konsekuensi dari penggunaan aturan ini adalah kemungkinan yang

terkait dengan kejadian “sensasional” akan diperkirakan secara berlebihan. Contohnya yaitu

informasi yang terkandung dalam laporan keuangan yang menyatakan bahwa perusahaan

untung dan likuid sehingga shareholder atau calon investor terlalu bersandar pada informasi

ini dan melakukan investasi dengan terburu-buru. Atau sebaliknya ketika perusahaan

mengalami tuntutan hukum, sebelum ada keputusan yang jelas, investor menarik investasi

dengan terburu-buru.

Anchoring and Judgement. Aturan ini mengacu pada proses penilaian umum yang mana

respon umum sebagai acuan dan informasi lain digunakan untuk menyesuaikan respon

tersebut. Konsekuensi dari penggunaan aturan ini adalah kemungkinan penyesuaian yang

tidak tepat pada situasi yang berbeda. Sebagai contoh, berdasarkan audit sebelumnya,

auditor menilai bahwa risiko yang dihadapi perusahaan rendah dan hal ini dijadikan sebagai

patokan untuk melakukan audit selanjutnya. Kemudian terjadi perubahan pada penerapan

internal control dan dibutuhkan penilaian risiko yang lebih tinggi. Namun demikian,

menggunakan patokan risiko awal yang rendah, auditor tidak serta merta menyesuaikan

risiko ke kategori tinggi. Akibatnya, patokan risiko yang rendah dapat menyebabkan audit

jadi tidak efektif dan efisien.

5. Describe how (and why) the information processing systems of expert accountants might

be different from those of accounting students. How might the expertise of experienced

accounting practitioners be effectively passed on to accounting students?

Newell dan Simon menampilkan kerangka kerja analitis dengan teorinya atas rasionalitas

terbatas. Mereka mengusulkan bahwa manusia memiliki ingatan jangka pendek dengan

kapasitas yang sangat terbatas dan ingatan jangka panjang yang tak terbatas secara virtual.

Struktur dari ingatan ini dan karakteristik tugas dikombinasikan untuk menentukan macam-

macam masalah yang berbeda yang ditunjukkan dalam memori (representasi kognitif) yang

selanjutnya menentukan bagaimana menyelesaikan masalah. Kemampuan akuntan ahli untuk

memperluas kapasitas memori dalam situasi yang terkait kepada bidangnya sangat konsisten

sebagaimana diuraikan dalam literature.

Lebih jauh lagi, Bouwman menemukan bukti representativeness dalam tugas akuntansi ketika

beliau meminta 15 siswa (pemula) dan 3 akuntan(ahli) untuk menganalisa empat kasus yang

mengandung informasi finansial yang luas untuk menentukan area masalah pokok. Beliau

menemukan bahwa ahli mengikuti strategi terarah berdasarkan dafter cek standar,

kecenderungan kompleks, dan stereotip, dan menghasilkan gambaran keseluruhan suatu

Page 5: Chapter 13 Teori Akuntansi

perusahaan. Ketika menemukan pelanggaran stereotip, akuntan ahli berusaha mengungkap

penyebabnya, mencari bukti yang sudah dikonfirmasi dan tidak dikonfirmasi. Di lain pihak, siswa

mengikuti strategi berurut tak terarah yang sederhana, mengevaluasi informasi sesuai urutan,

mencari fakta penting yang dapat menjelaskan situasi. Mereka hanya mencari bukti yang sudah

dikonfirmasi dan tidak berusaha mencari penjelasan sebab-akibat.

Berdasarkan bukti tersebut diketahui bahwa ahli memiliki waktu dan pengalaman yang

digunakan untum membantu mereka semakin mengembangkan keahliannya dibandingkan

siswa. Cara yang dapat digunakan oleh ahli untuk meneruskan keahliannya kepada siswa

diantaranya yaitu dengan melakukan mentoring, sesi pelatihan formal, memberi kesempatan

siswa untuk memperoleh pengalaman di berbagai industri, dan pengawasan regular atas

pekerjaan siswa.

6. ‘Most people are not good intuitive statisticians.’ Discuss this statement in an accounting

context, drawing on research using the probabilistic model.

Menurut teori probabilistic judgement, manusia sebagai pembuat keputusan bukanlah ahli

statistic yang baik. Hal ini dikarenakan tugas penilaian membutuhkan aturan perkalian untuk

digunakan sebagaimana dalam teorema Bayes. Menurut literature HJT, manusia sebagai

pembuat keputusan tidak melakukan aturan perkalian dan lebih cenderung mensimplifikasi

masalah dengan menggunakan aditivitas atau heuristis. Lebih jauh lagi, Moskowitz (2005)

menyatakan manusia pada dasarnya adalah cognitive miser, malas untuk berpikir kompleks

sehingga menyederhanakan cara berpikir melalui jalan pintas yang disebut

dengan heuristic. Heuristic mental shortcut dengan cara mereduksi problem solving menjadi

simpler judgemental operation. Biasanya heurstic ini digunakan ketika manusia menghadapi

kondisi yang ambigu untuk mengambil keputusan atau terlalu malas untuk mencari data atau

fakta lebih.

7. Compare and contrast the efficient markets hypothesis and human judgement theory. Are

they inconsistent with each other? Explain.

Baik EMH dan HJT sama-sama berurusan dengan informasi akuntansi dan reaksi atas informasi

akuntansi tersebut. Selain itu, terdapat perbedaan mendasar atas kedua teori yaitu:

Hipotesis Efficient Market berfokus pada penggunaan isi informasi keuangan dalam

pembuatan keputusan. Selain itu, EMH berurusan dengan perilaku agregat di pasar modal dan

fokus utama EMH yaitu pada tindakan partisipan di pasar modal. Lebih jauh lagi, EMH

mengidentifikasi informasi baru dan reaksi harga saham terhadap informasi tersebut.

Page 6: Chapter 13 Teori Akuntansi

Teori Human Judgement berfokus pada penggunaan informasi akuntansi dari sisi input

akuntansi dalam proses pembuatan keputusan. Selain itu, HJT berurusan dengan perilaku

individu atau kelompok dalam pemrosesan keputusan dengan informasi yang tersedia dan

fokusnya pada semua pengguna informasi. Lebih jauh lagi, HJT mempelajari bagaimana suatu

informasi diterima oleh pembuat keputusan selanjutnya diproses sehingga mencapai keputusan

atas valuasi atau harga saham.

Berdasarkan kesimpulan itu, EMH dan HJT saling komplementer satu dengan yang lain, bukan

inkonsisten.

8. Does consensus always imply accuracy in studies of accounting decision making? Justify

your answer.

Dalam keadaan tidak adanya solusi model atau solusi yang benar untuk tugas penilaian, para

peneliti dalam bidang akuntansi, dan khususnya auditing, menilai akurasi dengan melihat level

konsensus yang dicapai oleh subjek dalam sebuah tugas penilaian yang diberikan. Konsensus

diindikasikan sebagai akurasi khususnya dalam audit dimana konsensus merepresentasikan

karakteristik yang diinginkan oleh anggota profesi tersebut.

Meskipun demikian, ada perdebatan atas penyamaan akurasi dengan konsensus. Campisi dan

Trotman (1985) melihat level konsensus auditor dalam penilaian terkait going concern,

membenarkan penggunaan konsensus sebagai sebuah pengukuran kualitas atas proses

pengambilan keputusan. Walaupun konsensus mungkin tidak selalu berarti akurasi, diperkirakan

bahwa konsensus pada suatu titik sejalan dengan sekumpulan fakta yang ada di antara auditor,

mengindikasikan bahwa penilaian yang dibuat pada waktu itu ‘benar’. Ketika penilaian atas

sesuatu hal dilakukan, auditor bisa saja menggunakan metode yang sama dan menghasilkan

hasil yang sama. Tetapi ketika metode awal yang digunakan cacat, (misal jika secara konsisten

terlau rendah menilai risiko pengendalian internal), maka mungkin ada sebuah konsensus tapi

auditor akan secara konsisten salah.

9. Why is a ‘model of human behaviour’ generally superior to human judgements?

Penggunaan model atas human behaviour dianggap lebih baik dibandingkan dengan penilaian

manusia karena menghilangkan banyak kesalahan acak yang mempengaruhi keputusan

manusia seperti kelelahan, sakit, atau konsentrasi kacau. Performa yang lebih baik ini

dikarenakan model terbebas dari factor manusia yang seringkali tidak konsisten dalam

mengaplikasikan aturan dan menitikberatkan fokus pada informasi tertentu saja. Meskipun

Page 7: Chapter 13 Teori Akuntansi

demikian, superioritas model atas human behaviour ini hanya berlaku saat aturan yang

ditetapkan adalah benar dan konsisten.

10. What alternatives exist for improving the format and presentation of accounting

information? What is the research evidence regarding the merit of the various

alternatives?

Pada tahun 1976, Libby mengobservasi tiga pilihan untuk memperbaiki proses pengambilan

keputusan yaitu :

Mengubah penyajian dan jumlah informasi;

Mengedukasi pembuat keputusan;

Mengganti pembuat keputusan dengan model yang diberikan oleh mereka sendiri atau

dengan model pembobotan yang ideal.

Karena pentingnya faktor penyajian, maka secara mengejutkan telah dilakukan beberapa

penelitian untuk menentukan penyajian bentuk akuntansi. Penelitian yang ada cenderung untuk

menguji perubahan radikal pada penyajian laporan keuangan dalam bentuk grafik

multidimensional. Berikut alternative format dan penyajian informasi akuntansi:

Chernoff Faces. Moriarty (1979) menemukan bahwa subjek yang menggunakan informasi

akuntansi menggunakan Chernoff faces berkinerja lebih baik dan bentuk ini menjanjikan

dalam penggunaan.

Blocher, Moffie, dan Zmud menyelidiki dampak dari bentuk penyajian yang berbeda (tabel

dan grafik warna) pada akurasi dan bias dari keputusan internal auditor. Mereka

menemukan bahwa hubungan efektivitas dari bentuk penyajian yang berbeda adalah fungsi

dari sejumlah informasi yang disajikan yang diproses oleh pembuat keputusan. Laporan

dengan grafik kelihatan lebih baik untuk tingkat kerumitan yang rendah dan bentuk tabel

lebih baik untuk tingkat kerumitan yang lebih tinggi.

Davis menyelidiki dampak tiga bentuk grafik yang berbeda dalam bentuk laporan keuangan

(grafik baris, diagram barang, dan diagram pie) dan tabel konvensional. Kajian tersebut

menemukan bahwa tidak ada bentuk yang terbaik dalam seluruh situasi.

Desanctics & Jarvenpan (1989) menilai dampak diagram batang dibandingkan dengan tabel.

Mereka menemukan hanya sedikit peningkatan akurasi dalam penialain peramalan yang

berhubungan dengan bentuk grafik dan dibutuhkan waktu pembelajaran untuk

membiasakan diri dengan penggunaan format grafik.

Page 8: Chapter 13 Teori Akuntansi

Wainer dan Thiessen bahwa tidak ada teori yang berkembang dengan baik dan yang telah

teruji secara baik yang dapat digunakan untuk menentukan bentuk penyajian yang tepat

untuk suatu situasi tertentu, adalah benar.

11. Human judgement theory does not purport to penetrate the ‘black box’ of cognitive

processing. Verbal protocol research, however, has that ability. What are the strengths

and weaknesses of this research methodology? (Hint: See G. F. Klersey and T. J. Mock,

‘Verbal protocol research in auditing’, Accounting, Organizations and Society, vol. 14, no.

1/2, 1989, pp. 133–51.)

Keunggulan dan Kelemahan Verbal Protocol Research yaitu sebagai berikut:

Keunggulan Kelemahan

Dapat mengusut/mencari jejak koneksi

antara pengambil keputusan, proses

pengambilan keputusan dan keputusan

actual yang diambil atau tindakan yang

diambil, yang memungkinkan peneliti

memahami proses kognitif subjek

Proces deskripsi yang bagus dari proses

pengambilan keputusan

Temuan memungkinkan simpulan

eksperimen dan rekomendasi ditarik

terkait:

o Kualitas pengambilan keputusan

subjek

o Identifikasi aturan keputusan untuk

digunakan dalam expert system atau

untuk diajarkan pada yang lain dalam

suatu profesi

o Mengapa keputusan itu dicapai

o Pengaruh – pengaruh pada keputusan,

selain dari proses dan informasi yang

dipertimbangkan

Informasi yang diturunkan terkait

strategi pengambilan keputusan yang

dipilih dengan penuh kehati-hatian itu

berguna, tetapi bukan untuk proses

pengambilan keputusan yang lebih

inisiatif

Kemampuan prediktif yang digunakan

dalam proses pengambilan keputusan

itu rendah.

Subjek mungkin membuat-buat

jawaban tentang bagaimana mereka

mencapai suatu kesimpulan dan

menilai bukti menggunakan

pengetahuan yang telah ada tentang

bagaimana seharusnya tugas

dilaksanakan.

Validitas statistikal yang dapat

dipertanyakan karena tipikal ukuran

kecil yang digunakan

Kesulitan dalam mengodekan respon

verbal

Sifat kodifikasi yang memakan waktu

membuat penggunaan ukuran sampel

yang kecil.

Pendapat diatas perlu dilihat dalam konteks level familiaritas pengambil keputusan dengan

tugas pengambilan keputusan. Penelitian menyatakan bahwa protokol verbal secara tipikal

tidak sempurna untuk tugas-tugas dimana pengambilan keputusan dengan langkah yang

terlalu familiar sehingga bahkan tidak dikenali. Di sisi lain saat para pengambil keputusan

diminta untuk mendeskripsikan langkah-langkah pengambilan keputusan mereka di dalam

Page 9: Chapter 13 Teori Akuntansi

tugas yang tidak familiar, maka mereka cenderung memberikan deskripsi/penjelasan yang jauh

lebih komprehensif dan eksplisit.

12. Reconcile normative accounting studies and human judgement theory.

Normative accounting theory lebih fokus pada “apa yang seharusnya digunakan” atau “what

should be”. Teori ini berupaya untuk mencari resep atas apa yang seharusnya dilakukan

berdasarkan informasi apa saja yang seharusnya dibutuhkan pengguna informasi. Sebaliknya,

human judgement theory lebih fokus kepada penjelasan atas cara bagaimana orang

menggunakan dan memproses bagian informasi akuntansi dalam konteks pembuatan

keputusan tertentu. Lebih jauh lagi, HJT dapat menjelaskan apa yang dibutuhkan oleh pengguna

informasi dan sekaligus mengobservasi dampak praktik akuntansi dan perubahannya atas suatu

informasi.

Titik temu antara kedua teori ini ialah HJT mampu menyelesaikan pertanyaan “what if” dan

memberikan penjelasan atas praktik akuntansi sekaligus menjawab keperluan informasi apa

yang dibutuhkan pengguna informasi. Informasi ini digunakan sebagai landasan argumen atas

terbentuknya “what should be” dalam teori normative. Sebagai contohnya, pembuat standar

akan membuat aturan terkait pengungkapan dalam standar akuntansi. Penelitian atas HJT akan

memberi tipe informasi apa saja yang dibutuhkan oleh pengguna dan digunakan dalam proses

pembuatan keputusan. Selanjutnya berdasarkan informasi tersebut, akan muncul argument teori

normative untuk meresepkan tipe informasi tersebut untuk diadopsi dalam standar.

13. Why do individuals form lobby groups to influence companies’ behaviour and

information disclosures? What types of information would shareholder groups require to

determine whether company directors should be censured for poor performance?

Kelompok pelobi dibentuk untuk mempengaruhi tindakan atas target kelompok pelobi seperti

perusahaan individu, industry, dan aturan pemerintah. Seringkali formasi kelompok pelobi

memberi sinyal yang cukup untuk menghasilkan perubahan. Level respon akan tergantung pada

persepsi kapasitas kelompok pelobi untuk mempengaruhi perusahaan. Respon manajemen atas

kelompok pelobi umumnya tidak taka da biaya dan dilakukan dengan hati-hati.

Individu membentuk kelompok lobi karena kekhawatiran individual mereka tidak dianggap.

Sebagai kelompok, mereka mendapat perhatian. Informasi yang dicari untuk mengevaluasi

manajemen akan tergantung pada fokus grup. Jika fokusnya adalah perilaku adil terhadap

semua pemegang saham, fokus akan pada kegiatan manajemen sehubungan dengan mayoritas

atau pemegang saham institusional dibandingkan dengan pemegang saham minoritas. Fokus

Page 10: Chapter 13 Teori Akuntansi

mungkin pada kinerja secara keseluruhan dan keuntungan masa mendatang; mungkin pada isu-

isu lingkungan hidup; atau mungkin pada kontribusi kepada masyarakat melalui sistem pajak.

Sekali lagi definisi kinerja yang buruk akan tergantung pada fokus dari kelompok lobi.

14. What is more important for an organisation — the ‘right’ physical assets or the ‘right’

people? Explain.

Baik physical asset dan human asset sama-sama penting untuk operasi efektif organisasi. Tanpa

physical asset perusahaan tidak memiliki sarana prasarana untuk memproduksi atau

menghasilkan jasa. Tetapi aset dibeli, dipergunakan, dan dipelihara oleh manusia. Jika physical

asset nya tepat, tetapi human capital nya kurang skill atau kurang motivasi, maka perusahaan

tidak akan beroperasi sebaik jika memiliki tenaga kerja yang memiliki skill dan termotivasi. Hal

yang sama juga dalam hal aset perusahaan. Jika tidak cocok dengan aktivitas perusahaan maka

campur tangan manusia yang terbaik pun akan normalnya menghasilkan kinerja yang kurang

optimal.

Penelitian cenderung berfokus pada investasi oleh perusahaan dalam physical asset dan return

atas aset tersebut. Seharusnya penelitian juga berfokus pada pertumbuhan pentingnya

intangible asset yang umumnya mewakili modal intelektual. Tetapi akuntansi konvensional

sangat terbatas dalam bagaimana dia meng’capture’ nilai intangible asset ini dalam laporan

keuangan misalnya biaya yang dikapitalisasi tidak mewakili ‘nilai’. Masalah ini dapat menjadi

bahan diskusi tentang bagaimana akuntansi dapat dimodifikasi untuk merefleksikan nilai modal

intelektual.

15. Accounting is a function of human behaviour and activity. As such, is not all accounting

research behavioural? Justify your answer.

Penelitian akuntansi umumnya mengukur sesuatu yang siap diukur dan mengabaikan yang lain.

Sesuatu yang siap diukur merupakan produk atas aktivitas dan interaksi manusia seperti

pengemabalian atas saham. Bila dinilai dengan cara ini, artinya semua kegiatan akuntansi

merupakan hasil aktivitas manusia mulai dari kinerja perusahaan, informasi yang diukur dan

diungkapkan. Oleh karena itu, seharusnya pemahaman lebih atas pemrosesan keputusan dan

kinerja individu dalam menghasilkan aktivitas eonomi lebih mendapat perhatian. Dengan studi

yang lebih mendalam, pemahaman tentang pilihan pembuatan keputusan akuntansi akan

menjadi lebih jelas.

Page 11: Chapter 13 Teori Akuntansi

16. List nine or more factors that will influence the accounting system adopted by a firm and

the information disclosed. Which of these factors are a direct function of human

behaviour?

Ada beberapa factor fungsi human behaviour yang mempengaruhi adopsi system akuntansi

yaitu:

Teknologi

Industry

Kinerja manajemen dan skema kompensasi

Praktik historis dan harapan pasar

Aturan pemerintah

Persyaratan profesi akuntansi

Persyaratan bursa saham

Persyaratan penyedia utang dan penyandang dana

Hubungan dengan entitas lain

Struktur pelaporan organisasional dan manajemen

Fokus manajemen

17. What is an industry specialist auditor? Will an industry specialist auditor always perform

better than a non-specialist auditor? Explain.

Auditor spesialis industry tertentu (industry specialist auditor) adalah seorang auditor yang

mengaudit klien dari suatu industry tertentu di seluruh atau sebagian besar waktu mereka. Bukti

penelitian terbaru mengatakan bahwa auditor spesialis mengungguli auditor non-spesialis di

dalam industry tertentu. Namun demikian, di luar pengaturan itu, spesialis sepertinya sulit/tidak

mampu mengungguli auditor lain jika pengetahuan mereka tidak tergeneralisasi. Misalnya, jika

industry baru mirip dengan industry yang merupakan bidang keahlian si auditor spesialis, maka

kita akan memperkirakan auditor spesialis tersebut dapat memanfaatkan lebih banyak

pengetahuan mereka yang ada di dalam pengaturan baru tersebut.

Selain itu, sampai sejauh mana pengetahuan akan tugas itu dimanfaatkan dalam audit. Jika

auditor spesialis mendapatkan pengetahuan spesifik akan tugas dalam suatu pengaturan maka

mereka akan bisa memanfaatkannya dalam pengaturan yang baru, tidak peduli apapun tipe

industrinya

18. What is the difference between independence in fact and independence in appearance?

Which is more important?

Page 12: Chapter 13 Teori Akuntansi

Aturan professional dan legal mensyaratkan auditor untuk patuh terhadap prinsip fundamental

integritas dan objektivitas dan penting bagi auditor untuk menjaga independensinya. Untuk

dapat memenuhi syarat independen, seorang auditor harus memiliki pikiran yang independen

dan penampilan yang independen juga.

Independensi actual atau pikiran yang independen artinya auditor mampu menyatakan

kesimpulannya tanpa kompromi dengan penilaian profesionalnya. Artinya auditor mampu

melaporkan terjadinya misstatement dalam laporan keuangan klien. Sedangkan penampilan

independen artinya auditor mampu terlihat tidak mengkompromikan penilaian profesionalnya.