cekungan / basin
TRANSCRIPT
-
8/10/2019 cekungan / basin
1/19
CEKUNGAN SUMATRA TENGAH
Tektonik Regional
Cekungan Sumatra tengah merupakan cekungan sedimentasi tersier penghasil
hidrokarbon terbesar di Indonesia. Ditinjau dari posisi tektoniknya, Cekungan Sumatra tengahmerupakan cekungan belakang busur.
Cekungan Sumatra tengah ini relatif memanjang Barat laut-Tenggara, dimana
pembentukannya dipengaruhi oleh adanya subduksi lempeng india-!ustralia diba"ah
lempeng !sia #gambar $%. Batas cekungan sebelah Barat daya adalah &egunungan Barisan
yang tersusun oleh batuan pre-Tersier, sedangkan ke arah Timur laut dibatasi oleh paparan
Sunda. Batas tenggara cekungan ini yaitu &egunungan Tigapuluh yang sekaligus memisahkan
Cekungan Sumatra tengah dengan Cekungan Sumatra selatan. !dapun batas cekungan
sebelah barat laut yaitu Busur !sahan, yang memisahkan Cekungan Sumatra tengah dari
Cekungan Sumatra utara #gambar '%.
-
8/10/2019 cekungan / basin
2/19
(ambar $. &eta pergerakan lempeng Daerah Sumatra dan ka"asan !sia Tenggara lainnya pada masa kini
&roses subduksi lempeng india-!ustralia menghasilkan peregangan kerak di bagian ba"ah cekungan dan mengakibatkan munculnya kon)eksi panas ke atas dan diapir-
diapir magma dengan produk magma yang dihasilkan terutama bersifat asam, sifat magma
dalam dan hipabisal. Selain itu, terjadi juga aliran panas dari mantel ke arah atas mele"ati
jalur-jalur sesar. Secara keseluruhan, hal-hal tersebutlah yang mengakibatkan tingginya heat
flow di daerah cekungan Sumatra tengah #*ubank et al., $+ $ dalam ibo"o, $++ %.
-
8/10/2019 cekungan / basin
3/19
(ambar '. /okasi Cekungan Sumatra tengah dan batas-batasnya
0aktor pengontrol utama struktur geologi regional di cekungan Sumatra tengah
adalah adanya Sesar Sumatra yang terbentuk pada 1aman kapur. Subduksi lempeng yang
miring dari arah Barat daya pulau Sumatra mengakibatkan terjadinya strong dextral
wrenching stress di Cekungan Sumatra tengah # ibo"o, $++ %. al ini dicerminkan oleh
bidang sesar yang curam yang berubah sepanjang jurus perlapisan batuan, struktur sesar naik
dan adanya flower structure yang terbentuk pada saat in)ersi tektonik dan pembalikan- pembalikan struktur #gambar 2%. Selain itu, terbentuknya sumbu perlipatan yang searah jurus
sesar dengan penebalan sedimen terjadi pada bagian yang naik # inverted % #Sha" et al., $+++%.
Struktur geologi daerah cekungan Sumatra tengah memiliki pola yang hampir sama
dengan cekungan Sumatra Selatan, dimana pola struktur utama yang berkembang berupa
struktur Barat laut-Tenggara dan 3tara-Selatan #*ubank et al., $+ $ dalam ibo"o, $++ %.
alaupun demikian, struktur berarah 3tara-Selatan jauh lebih dominan dibandingkan struktur
Barat laut4Tenggara.
*lemen tektonik yang membentuk konfigurasi Cekungan Sumatra tengah
dipengaruhi adanya morfologi High Low pre-Tersier. &ada gambar 5 dapat dilihat pengaruh
-
8/10/2019 cekungan / basin
4/19
struktur dan morfologi High Low terhadap konfigurasi basin di Cekungan Sumatra tengah
#ka"asan Bengkalis Graben %, termasuk penyebaran depocenter dari graben dan half graben .
/ineasi Basement Barat laut-Tenggara sangat terlihat pada daerah ini dan dapat ditelusuri di
sepanjang cekungan Sumatra tengah. /iniasi ini telah dibentuk dan tereakti)asi oleh
pergerakan tektonik paling muda #tektonisme &lio-&leistosen%. !kan tetapi liniasi basement ini masih dapat diamati sebagai suatu komponen yang mempengaruhi pembentukan formasi
dari cekungan &aleogen di daerah Cekungan Sumatra tengah.
Sejarah tektonik cekungan Sumatra tengah secara umum dapat disimpulkan menjadi beberapa
tahap, yaitu 6
$. 7onsolidasi Basement pada 1aman 8ura, terdiri dari sutur yang berarah Barat laut-
Tenggara.
'. Basement terkena akti)itas magmatisme dan erosi selama 1aman 8ura akhir dan 1aman7apur.
2. Tektonik ekstensional selama Tersier a"al dan Tersier tengah #&aleogen% menghasilkan
sistem graben berarah 3tara-Selatan dan Barat laut-Tenggara. 7aitan akti)itas tektonik ini
terhadap paleogeomorfologi di Cekungan Sumatra tengah adalah terjadinya perubahan
lingkungan pengendapan dari longkungan darat, ra"a hingga lingkungan lakustrin, dan
ditutup oleh kondisi lingkungan flu)ial-delta pada akhir fase rifting .
5. Selama deposisi berlangsung di 9ligosen akhir sampai a"al :iosen a"al yang
mengendapkan batuan reser)oar utama dari kelompok Sihapas, tektonik Sumatra relatif
tenang. Sedimen klastik diendapkan, terutama bersumber dari daratan Sunda dan dari arah
Timur laut meliputi Semenanjung :alaya. &roses akumulasi sedimen dari arah timur laut
&ulau Sumatra menuju cekungan, diakomodir oleh adanya struktur-struktur berarah 3tara-
Selatan. 7ondisi sedimentasi pada pertengahan Tersier ini lebih dipengaruhi oleh fluktuasi
muka air laut global #eustasi% yang menghasilkan episode sedimentasi transgresif dari
kelompok Sihapas dan 0ormasi Telisa, ditutup oleh episode sedimentasi regresif yang
menghasilkan 0ormasi &etani.
. !khir :iosen akhir )olkanisme meningkat dan tektonisme kembali intensif dengan rejim
kompresi mengangkat pegunungan Barisan di arah Barat daya cekungan. &egunungan
Barisan ini menjadi sumber sedimen pengisi cekungan selanjutnya # later basin fill %. !rah
sedimentasi pada :iosen akhir di Cekungan Sumatra tengah berjalan dari arah selatan
menuju utara dengan kontrol struktur-struktur berarah utara selatan.
;. Tektonisme &lio-&leistosen yang bersifat kompresif mengakibatkan terjadinya in)ersi-
in)ersi struktur Basement membentuk sesar-sesar naik dan lipatan yang berarah Barat
laut-Tenggara. Tektonisme &lio-&leistosen ini juga menghasilkan ketidakselarasan
-
8/10/2019 cekungan / basin
5/19
regional antara formasi :inas dan endapan allu)ial kuarter terhadap formasi-formasi di
ba"ahnya.
Stratigraf Regional
&roses sedimentasi di Cekungan Sumatra tengah dimulai pada a"al tersier
#&aleogen%, mengikuti proses pembentukan cekungan half graben yang sudah berlangsung
sejak 1aman 7apur hingga a"al tersier.
7onfigurasi basement cekungan tersusun oleh batuan-batuan metasedimen berupa
greywacke , kuarsit dan argilit. Batuan dasar ini diperkirakan berumur :eso1oik. &ada
beberapa tempat, batuan metasedimen ini terintrusi oleh granit #7oning < Darmono, $+ 5
dalam ibo"o, $++ %.
Secara umum proses sedimentasi pengisian cekungan ini dapat dikelompokkan
sebagai berikut 6
Ri t (Siklis Pematang)
Secara keseluruhan, sedimen pengisi cekungan pada fase tektonik ekstensional # rift %
ini dikelompokkan sebagai 7elompok &ematang yang tersusun oleh batulempung, serpih
karbonan, batupasir halus dan batulanau aneka "arna. /emahnya refleksi seismik dan
amplitudo yang kuat pada data seismik memberikan indikasi fasies yang berasosiasi dengan
lingkungan lakustrin.
&engendapan pada a"al proses rifting berupa sedimentasi klastika darat dan lakustrin
dari Lower Red Bed Formation dan Brown hale Formation . 7e arah atas menuju fase late
rifting , sedimentasi berubah sepenuhnya menjadi lingkungan lakustrin dan diendapkan
0ormasi &ematang sebagai Lacustrine Fill sediments .
a! 0ormasi Lower Red Bed
Tersusun oleh batulempung ber"arna merah 4 hijau, batulanau, batupasir kerikilan
dan sedikit konglomerat serta breksi yang tersusun oleh pebble kuarsit dan filit. 7ondisi
lingkungan pengendapan diinterpretasikan berupa alluvial braid"plain dilihat dari
banyaknya muddy matrix di dalam konglomerat dan breksi
b! 0ormasi Brown hale
0ormasi ini cukup banyak mengandung material organik, dicirikan oleh "arna yang
coklat tua sampai hitam. Tersusun oleh serpih dengan sisipan batulanau, di beberapa tempat
terdapat selingan batupasir, konglomerat dan paleosol. 7etebalan formasi ini mencapai
lebih dari 2= m di bagian depocenter .
0ormasi ini diinterpretasikan diendapkan di lingkungan danau dalam dengan kondisi
anoxic dilihat dari tidak adanya bukti bioturbasi. Interkalasi batupasir batupasir4
-
8/10/2019 cekungan / basin
6/19
konglomerat diendapkan oleh proses fluvial channel fill . :enyelingi bagian tengah formasi
ini, terdapat beberapa horison paleosol yang dimungkinkan terbentuk pada bagian
pinggiran>batas danau yang muncul ke permukaan #lokal horst %, diperlihatkan oleh rekaman
inti batuan di komplek Bukit Susah #gambar ;%.
Secara tektonik, formasi ini diendapkan pada kondisi penurunan cekungan yangcepat sehingga akti)itas flu)ial tidak begitu dominan.
c! 0ormasi #oal $one
Secara lateral, formasi ini dibeberapa tempat e?ui)alen dengan 0ormasi Brown hale .
0ormasi ini tersusun oleh perselingan serpih dengan batubara dan sedikit batupasir.
/ingkungan pengendapan dari formasi ini diinterpretasikan berupa danau dangkal
dengan kontrol proses flu)ial yang tidak dominan. Ditinjau dari konfigurasi cekungannya,
formasi ini diendapkan di daerah dangkal pada bagian aktif graben menjauhi depocenter #gambar ;%.
d! 0ormasi Lake Fill
Tersusun oleh batupasir, konglomerat dan serpih. 7omposisi batuan terutama berupa
klastika batuan filit yang dominan, secara )ertikal terjadi penambahan kandungan litoklas
kuarsa dan kuarsit. Struktur sedimen gradasi normal dengan beberapa gradasi terbalik
mengindikasikan lingkungan pengendapan fluvial"deltaic .
0ormasi ini diendapkan secara progradasi pada lingkungan flu)ial menuju delta pada
lingkungan danau. Selama pengendapan formasi ini, kondisi tektonik mulai tenang dengan
penurunan cekungan yang mulai melambat # late rifting stage %. 7etebalan formasi mencapai
;== m.
e! 0ormasi Fanglomerate
Diendapkan disepanjang bagian turun dari sesar sebagai seri dari endapan alu)ial.
Tersusun oleh batupasir, konglomerat, sedikit batulempung ber"arna hijau sampai merah.
Baik secara )ertikal maupun lateral, formasi ini dapat bertransisi menjadi formasi Lower
Red Bed% Brown hale% #oal $one dan Lake Fill .
Di beberapa daerah sepertihalnya di Sub-Cekungan !man, dua formasi terakhir
# Lake Fill dan Fanglomerat % dianggap satu kesatuan yang e?ui)alen dengan 0ormasi
&ematang berdasarkan sifat dan penyebarannya pada penampang seismik.
Sag
Secara tidak selaras diatas 7elompok &ematang diendapkan sedimen @eogen. 0ase
sedimentasi ini dia"ali oleh episode transgresi yang di"akili oleh 7elompok Sihapas dan
mencapai puncaknya pada 0ormasi Telisa.
-
8/10/2019 cekungan / basin
7/19
(Siklis Siha as transgresi a!al)
7elompok Sihapas yang terbentuk pada a"al episode transgresi terdiri dari 0ormasi
:enggala, 0ormasi Bangko, 0ormasi Bekasap dan 0ormasi Duri. 7elompok ini tersusun
oleh batuan klastika lingkungan fluvial"deltaic sampai laut dangkal. &engendapan
kelompok ini berlangsung pada :iosen a"al 4 :iosen tengah.a% 0ormasi :enggala
Tersusun oleh batupasir konglomeratan dengan ukuran butir kasar berkisar dari
gra)el hingga ukuran butir sedang. Secara lateral, batupasir ini bergradasi menjadi
batupasir sedang hingga halus. 7omposisi utama batuan berupa kuarsa yang dominan,
dengan struktur sedimen trough cross"bedding dan erosional basal scour . Berdasarkan
litologi penyusunnya diperkirakan diendapkan pada fluvial"channel lingkungan braided
stream .
0ormasi ini dibedakan dengan Lake Fill Formation dari kelompok &ematang bagian
atas berdasarkan tidak adanya lempung merah terigen pada matrik # ain et al., $++ %.
7etebalan formasi ini mencapai ' = m, diperkirakan berumur a"al :iosen ba"ah.
b% 0ormasi Bangko
0ormasi ini tersusun oleh serpih karbonan dengan perselingan batupasir halus-
sedang. Diendapkan pada lingkungan paparan laut terbuka. Dari fosil foraminifera
planktonik didapatkan umur @ #Blo", $+;2%. 7etebalan maksimum formasi kurang lebih
$== m.
c% 0ormasi Bekasap
0ormasi ini tersusun oleh batupasir masif berukuran sedang-kasar dengan sedikit
interkalasi serpih, batubara dan batugamping. Berdasarkan ciri litologi dan fosilnya,
formasi ini diendapkan pada lingkungan air payau dan laut terbuka. 0osil pada serpih
menunjukkan umur @; 4 @A. 7etebalan seluruh formasi ini mencapai 5== m.
-
8/10/2019 cekungan / basin
8/19
d% 0ormasi Duri
Di bagian atas pada beberapa tempat, formasi ini e?ui)alen dengan formasi Bekasap.
Tersusun oleh batupasir halus-sedang dan serpih. 7etebalan maksimum mencapai 2== m.
0ormasi ini berumur @; 4 @ .
("ormasi Telisa transgresi akhir)0ormasi Telisa yang me"akili episode sedimentasi pada puncak transgresi tersusun
oleh serpih dengan sedikit interkalasi batupasir halus pada bagian ba"ahnya. Di beberapa
tempat terdapat lensa-lensa batugamping pada bagian ba"ah formasi. 7e arah atas, litologi
berubah menjadi serpih mencirikan kondisi lingkungan yang lebih dalam. Diinterpretasikan
lingkungan pengendapan formasi ini berupa lingkungan @eritik 4 Bathyal atas.
Secara regional, serpih marine dari formasi ini memiliki umur yang sama dengan
7elompok Sihapas, sehingga kontak 0ormasi Telisa dengan diba"ahnya adalah transisi
fasies litologi yang berbeda dalam posisi stratigrafi dan tempatnya. 7etebalan formasi ini
mencapai = m, dari analisis fosil didapatkan umur @; 4 @$$.
("ormasi Petani regresi)
Tersusun oleh serpih ber"arna abu-abu yang kaya fosil, sedikit karbonatan dengan
beberapa lapisan batupasir dan batulanau. Secara )ertikal, kandungan tuf dalam batuan
semakin meningkat.
Selama pengendapan satuan ini, akti)itas tektonik kompresi dan )olkanisme kembali
aktif #a"al pengangkatan Bukit Barisan%, sehingga dihasilkan material )olkanik yang
melimpah. 7ondisi air laut global #eustasi% berfluktuasi secara signifikan dengan penurunan
muka air laut sehingga terbentuk beberapa ketidakselarasan lokal di beberapa tempat.
0ormasi ini diendapkan pada episode regresif secara selaras diatas 0ormasi Telisa.
alaupun demikian, ke arah timur laut secara lokal formasi ini memiliki kontak tidak
selaras dengan formasi di ba"ahnya. 7etebalan maksimum formasi ini mencapai $ == m,
diendapkan pada :iosen tengah4 &liosen.
#n$ersi
&ada akhir tersier terjadi akti)itas tektonik mayor berupa puncak dari pengangkatan
Bukit Barisan yang menghasilkan ketidakselarasan regional pada &lio-&leistosen. !kti)itas
tektonik ini mengakibatkan terjadinya in)ersi struktur sesar turun menjadi sesar naik. &ada
fase tektonik in)ersi ini diendapkan 0ormasi :inas yang tersusun oleh endapan darat dan
alu)ium berupa konglomerat, batupasir, gra)el, lempung dan alu)ium berumur &leistosen 4
esen.
-
8/10/2019 cekungan / basin
9/19
CEKUNGAN SUMATRA SELATAN
(eologi Cekungan Sumatera Selatan adalah suatu hasil kegiatan tektonik yang berkaitan
erat dengan penunjaman /empeng Indi-!ustralia, yang bergerak ke arah utara hingga
timurlaut terhadap /empeng *urasia yang relatif diam. one penunjaman lempeng meliputidaerah sebelah barat &ulau Sumatera dan selatan &ulau a"a. Beberapa lempeng kecil #micro-
plate% yang berada di antara 1one interaksi tersebut turut bergerak dan menghasilkan 1one
kon)ergensi dalam berbagai bentuk dan arah. &enunjaman lempeng Indi-!ustralia tersebut
dapat mempengaruhi keadaan batuan, morfologi, tektonik dan struktur di Sumatera Selatan.
Tumbukan tektonik lempeng di &ulau Sumatera menghasilkan jalur busur depan, magmatik,
dan busur belakang.
Cekungan Sumatera Selatan terbentuk dari hasil penurunan #depression% yang dikelilingioleh tinggian-tinggian batuan &ratersier. &engangkatan &egunungan Barisan terjadi di akhir
7apur disertai terjadinya sesar-sesar bongkah #block faulting%. Selain &egunungan
Barisan sebagai pegunungan bongkah #block mountain% beberapa tinggian batuan tua yang
masih tersingkap di permukaan adalah di &egunungan Tigapuluh, &egunungan Duabelas,
&ulau /ingga dan &ulau Bangka yang merupakan sisa-sisa tinggian ESunda /andmassE, yang
sekarang berupa &aparan Sunda. Cekungan Sumatera Selatan telah mengalami tiga kali proses
orogenesis, yaitu yang pertama adalah pada :eso1oikum Tengah, kedua pada 7apur !khir
sampai Tersier !"al dan yang ketiga pada &lio-&listosen. 9rogenesis &lio-&listosen
menghasilkan kondisi struktur geologi seperti terlihat pada saat ini. Tektonik dan struktur
geologi daerah Cekungan Sumatera Selatan dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu,
one Sesar Semangko, 1one perlipatan yang berarah baratlaut-tenggara dan 1ona sesar-sesar
yang berhubungan erat dengan perlipatan serta sesar-sesar &ratersier yang mengalami
peremajaa.
Secara fisiografis Cekungan Sumatra Selatan merupakan cekungan Tersier berarah barat
laut 4 tenggara, yang dibatasi Sesar Semangko dan Bukit Barisan di sebelah barat daya,
&aparan Sunda di sebelah timur laut, Tinggian /ampung di sebelah tenggara yang
memisahkan cekungan tersebut dengan Cekungan Sunda, serta &egunungan Dua Belas dan
&egunungan Tiga &uluh di sebelah barat laut yang memisahkan Cekungan Sumatra Selatan
dengan Cekungan Sumatera Tengah.&osisi Cekungan Sumatera Selatan sebagai cekungan
busur belakang #Blake, $+ +%
Tektonik Regional, Blake #$+ +% menyebutkan bah"a daerah Cekungan Sumatera Selatan
merupakan cekungan busur belakang berumur Tersier yang terbentuk sebagai akibat adanya
-
8/10/2019 cekungan / basin
10/19
interaksi antara &aparan Sunda #sebagai bagian dari lempeng kontinen !sia% dan lempeng
Samudera India. Daerah cekungan ini meliputi daerah seluas 22= F $= km ' , dimana sebelah
barat daya dibatasi oleh singkapan &ra-Tersier Bukit Barisan, di sebelah timur oleh &aparan
Sunda # unda hield %, sebelah barat dibatasi oleh &egunungan Tigapuluh dan ke arah tenggara
dibatasi oleh Tinggian /ampung.
:enurut Salim et al. #$++ %, Cekungan Sumatera Selatan terbentuk selama !"al Tersier
#*osen 4 9ligosen% ketika rangkaian #seri% graben berkembang sebagai reaksi sistem
penunjaman menyudut antara lempeng Samudra India di ba"ah lempeng Benua !sia.
:enurut De Coster, $+A5 #dalam Salim, $++ %, diperkirakan telah terjadi 2 episode orogenesa
yang membentuk kerangka struktur daerah Cekungan Sumatera Selatan yaitu orogenesa
:eso1oik Tengah, tektonik 7apur !khir 4 Tersier !"al dan 9rogenesa &lio 4 &listosen.
-
8/10/2019 cekungan / basin
11/19
*pisode pertama, endapan 4 endapan &aleo1oik dan :eso1oik termetamorfosa, terlipat
dan terpatahkan menjadi bongkah struktur dan diintrusi oleh batolit granit serta telah
membentuk pola dasar struktur cekungan. :enurut &ulunggono, $++' #dalam isnu dan
@a1irman ,$++A%, fase ini membentuk sesar berarah barat laut 4 tenggara yang berupa sesar 4
sesar geser.
*pisode kedua pada 7apur !khir berupa fase ekstensi menghasilkan gerak 4 gerak
tensional yang membentuk graben dan horst dengan arah umum utara 4 selatan.
Dikombinasikan dengan hasil orogenesa :eso1oik dan hasil pelapukan batuan 4 batuan &ra 4
Tersier, gerak gerak tensional ini membentuk struktur tua yang mengontrol pembentukan
0ormasi &ra 4 Talang !kar.
*pisode ketiga berupa fase kompresi pada &lio 4 &listosen yang menyebabkan pola
pengendapan berubah menjadi regresi dan berperan dalam pembentukan struktur perlipatan
dan sesar sehingga membentuk konfigurasi geologi sekarang. &ada periode tektonik ini juga
terjadi pengangkatan &egunungan Bukit Barisan yang menghasilkan sesar mendatar Semangko yang berkembang sepanjang &egunungan Bukit Barisan. &ergerakan horisontal
-
8/10/2019 cekungan / basin
12/19
yang terjadi mulai &listosen !"al sampai sekarang mempengaruhi kondisi Cekungan
Sumatera Selatan dan Tengah sehingga sesar 4 sesar yang baru terbentuk di daerah ini
mempunyai perkembangan hampir sejajar dengan sesar Semangko. !kibat pergerakan
horisontal ini, orogenesa yang terjadi pada &lio 4 &listosen menghasilkan lipatan yang berarah
barat laut 4 tenggara tetapi sesar yang terbentuk berarah timur laut 4 barat daya dan barat laut 4 tenggara. enis sesar yang terdapat pada cekungan ini adalah sesar naik, sesar mendatar dan
sesar normal.
7enampakan struktur yang dominan adalah struktur yang berarah barat laut 4 tenggara
sebagai hasil orogenesa &lio 4 &listosen. Dengan demikian pola struktur yang terjadi dapat
dibedakan atas pola tua yang berarah utara 4 selatan dan barat laut 4 tenggara serta pola muda
yang berarah barat laut 4 tenggara yang sejajar dengan &ulau Sumatera .
B. Stratigrafi Regional Cekungan Sumatra Bagian Selatan
Stratigrafi daerah Cekungan Sumatera Selatan telah banyak dibahas oleh para ahli geologi
terdahulu, khususnya yang bekerja dilingkungan perminyakan. &ada a"alnya pembahasan
dititik beratkan pada sedimen Tersier, umumnya tidak pernah diterbitkan dan hanya berlaku dilingkungan sendiri.
&eneliti terdahulu telah menyusun urutan-urutan stratigrafi umum Cekungan Sumatera
Selatan, antara lain 6 Gan Bemmelen #$+2'%, :usper #$+2A%, :arks #$+ ;%, Spruyt #$+ ;%,
&ulunggono #$+;+%, De Coster '#$+A5%, &ertamina #$+ $%.
Berdasarkan peneliti-peneliti terdahulu, maka Stratigrafi Cekungan Sumatera Selatan dibagi
menjadi tiga kelompok yaitu kelompok batuan &ra-Tersier, kelompok batuan Tersier serta
kelompok batuan 7uarter.
1. Batuan Pra Ter!ier
Batuan &ra-Tersier Cekungan Sumatera Selatan merupakan dasar cekungan sedimen
Tersier. Batuan ini diketemukan sebagai batuan beku, batuan metamorf dan batuan sedimen
#De Coster, $+A5% ester)eld #$+5$%, membagi batuan berumur &aleo1oikum #&ermokarbon%
berupa slate dan yang berumur :eso1oikum #8urakapur% berupa seri fasies )ulkanik dan seri
fasies laut dalam. Batuan &ra-Tersier ini diperkirakan telah mengalami perlipatan dan patahan
-
8/10/2019 cekungan / basin
13/19
yang intensif pada 1aman 7apur Tengah sampai 1aman 7apur !khir dan diintrusi oleh batuan
beku sejak orogenesa :eso1oikum Tengah #De Coster, $+A5%.
". Batuan Ter!ier
Berdasarkan penelitian terdahulu urutan sedimentasi Tersier di Cekungan SumateraSelatan dibagi menjadi dua tahap pengendapan, yaitu tahap genang laut dan tahap susut laut.
Sedimen-sedimen yang terbentuk pada tahap genang laut disebut 7elompok Telisa #De
Coster, $+A5, Spruyt, $+ ;%, dari umur *osen !"al hingga :iosen Tengah terdiri atas
0ormasi /ahat #/!0%, 0ormasi Talang !kar #T!0%, 0ormasi Baturaja #B 0%, dan 0ormasi
(umai #(30%. Sedangkan yang terbentuk pada tahap susut laut disebut 7elompok &alembang
#Spruyt, $+ ;% dari umur :iosen Tengah 4 &liosen terdiri atas 0ormasi !ir Benakat #!B0%,
0ormasi :uara *nim #:*0%, dan 0ormsi 7asai #7!0%.a. #orma!i La$at %LA#&
:enurut Spruyt #$+ ;%, 0ormasi ini terletak secara tidak selaras diatas batuan dasar,
yang terdiri atas lapisan-lapisan tipis tuf andesitik yang secara berangsur berubah keatas
menjadi batu lempung tufan. Selain itu breksi andesit berselingan dengan la)a andesit, yang
terdapat dibagian ba"ah. Batulempung tufan, segarnya ber"arna hijau dan lapuknya
ber"arna ungu sampai merah keunguan. :enurut De Coster #$+A2% formasi ini terdiri dari tuf,
aglomerat, batulempung, batupasir tufan, konglomeratan dan breksi yang berumur *osen
!khir hingga 9ligosen !"al. 0ormasi ini diendapkan dalam air ta"ar daratan. 7etebalan dan
litologi sangat ber)ariasi dari satu tempat ke tempat yang lainnya karena bentuk cekungan
yang tidak teratur, selanjutnya pada umur *osen hingga :iosen !"al, tejadi kegiatan
)ulkanik yang menghasilkan andesit # ester)eld, $+5$ )ide of side katilli $+5$%, kegiatan ini
mencapai puncaknya pada umur 9ligosen !khir sedangkan batuannya disebut sebagai batuan
H/a)a !ndesit tua yang juga mengintrusi batuan yang diendapkan pada aman Tersier !"al.
'. #orma!i Talang Akar %TA#&
@ama Talang !kar berasal dari Talang !kar Stage #:artin, $+ '% nama lain yang
pernah digunakan adalah outhori1ont #:usper, $+2A% dan /o"er Telisa :ember #:arks,
$+ ;%. 0ormasi Talang akar dibeberapa tempat bersentuhan langsung secara tidak selaras
dengan batuan &ra Tersier. 0ormasi ini dibeberapa tempat menindih selaras 0ormasi /ahat
#De Coster, $+A5%, hubungan itu disebut rumpang stratigrafi, ia juga menafsirkan hubungan
stratigrafi diantara kedua formasi tersebut selaras terutama dibagian tengahnya, ini diperoleh
dari data pemboran sumur /imau yang terletak disebelah Barat Daya 7ota &rabumulih
#&ertamina, $+ $%, 0ormasi Talang !kar dibagi menjadi dua, yaitu 6 !nggota H(ritsand
-
8/10/2019 cekungan / basin
14/19
terdiri atas batupasir, yang mengandung kuarsa dan ukuran butirnya pada bagian ba"ah kasar
dan semakin atas semakin halus. &ada bagian teratas batupasir ini berubah menjadi batupasir
konglomeratan atau breksian. Batupasir ber"arna putih sampai coklat keabuan dan
mengandung mika, terkadang terdapat selang-seling batulempung coklat dengan batubara,
pada anggota ini terdapat sisa-sisa tumbuhan dan batubara, ketebalannya antara 5= 4 2=meter. Sedimen-sedimen ini merupakan endapan flu)iatil sampai delta #Spruyt, $+ ;%, juga
masih menurut Spruyt #$+ ;% anggota transisi pada bagian ba"ahnya terdiri atas selang-seling
batupasir kuarsa berukuran halus sampai sedang dan batulempung serta lapisan batubara.
Batupasir pada bagian atas berselang-seling dengan batugamping tipis dan batupasir
gampingan, napal, batulempung gampingan dan serpih. !nggota ini mengandung fosil-fosil
&olusca , #rustacea , sisa ikan foram besar dan foram kecil, diendapkan pada lingkungan
paralis, litoral, delta, sampai tepi laut dangkal dan berangsur menuju laut terbuka kearahcekungan. 0ormasi ini berumur 9ligosen !khir hingga :iosen !"al. 7etebalan formasi ini
pada bagian selatan cekungan mencapai 5;= 4 ;$= meter, sedangkan pada bagian utara
cekungan mempunyai ketebalan kurang lebih 2== meter #De Coster, $+A5%.
(. #orma!i Batura)a %BR#&
:enurut Spruyt #$+ ;%, formasi ini diendapkan secara selaras diatas 0ormasi Talang !kar.
Terdiri dari batugamping terumbu dan batupasir gampingan. Di gunung (umai tersingkap
dari ba"ah keatas berturut-turut napal tufaan, lapisan batugamping koral, batupasir napalan
kelabu putih, batugamping ini mengandung foram besar antara lain piroclypes spp%
'ulipidina Formosa chl% &olusca dan lain sebagainya. 7etebalannya antara $+ - $ = meter
dan berumur :iosen !"al. /ingkungan &engendapannya adalah laut dangkal. &enamaan
0ormasi Baturaja pertama kali dikemukakan oleh Gan Bemmelen #$+2'% sebagai HBaturaja
Stage , Baturaja 7alk Steen #:usper, $+A2% H #rbituiden (alk #).d. Schilden, $+5+J :artin,
$+ '%, H &idle )elisa &ember #:arks, $+ ;%, Batura*a (alk ten Formatie #Spruyt, $+ ;%
dan )elisa Limestone #De Coster, $+A5%. /okasi tipe 0ormasi Baturaja adalah di pabrik semen
Baturaja #Gan Bemelen, $+2'%.
*. #orma!i Gumai %GU#&
0ormasi ini diendapkan setelah 0ormasi Baturaja dan merupakan hasil pengendapan
sedimen-sedimen yang terjadi pada "aktu genang laut mencapai puncaknya. ubungannya
dengan 0ormasi Baturaja pada tepi cekungan atau daerah dalam cekungan yang dangkal
adalah selaras, tetapi pada beberapa tempat di pusat-pusat cekungan atau pada bagian
cekungan yang dalam terkadang menjari dengan 0ormasi Baturaja #&ulonggono, $+ ;%.
-
8/10/2019 cekungan / basin
15/19
:enurut Spruyt #$+ ;% 0ormasi ini terdiri atas napal tufaan ber"arna kelabu cerah sampai
kelabu gelap. 7adang-kadang terdapat lapisan-lapisan batupasir glaukonit yang keras, tuff,
breksi tuff, lempung serpih dan lapisan tipis batugamping. *ndapan sediment pada formasi ini
banyak mengandung Globigerina spp , dan napal yang mengeras. esterfeld #$+5$%
menyebutkan bah"a lapisan-lapisan Telisa adalah seri monoton dari serpih dan napal yanmengandung Globigerina sp dengan selingan tufa juga lapisan pasir glaukonit. 3mur dari
formasi ini adalah !"al :iosen Tengah #Tf'% #Gan Bemmelen, $+5+% sedangkan menurut
&ulonggono #$+ ;% berumur :iosen !"al hingga :iosen Tengah #@+ 4 @$'%.
e. #orma!i Air Benakat %AB#&
:enurut Spruyt #$+ ;%, formasi ini merupakan tahap a"al dari siklus pengendapan
7elompok &alembang, yaitu pada saat permulaan dari endapan susut laut. 0ormasi ini berumur dari :iosen !khir hingga &liosen. /itologinya terdiri atas batupasir tufaan, sedikit
atau banyak lempung tufaan yang berselang-seling dengan batugamping napalan atau
batupasirnya semakin keatas semakin berkurang kandungan glaukonitnya. &ada formasi ini
dijumpai Globigerina spp , tetapi banyak mengadung Rotalia spp . &ada bagian atas banyak
dijumpai &olusca dan sisa tumbuhan. Di /imau, dalam penyelidikan Spruyt #$+ ;%
ditemukan serpih lempungan yang ber"arna biru sampai coklat kelabu, serpih lempung
pasiran dan batupasir tufaan. Di daerah ambi ditemukan berupa batulempung kebiruan,
napal, serpih pasiran dan batupasir yang mengandung &ollusca , glaukonit kadang-kadang
gampingan. Diendapkan dalam lingkungan pengendapan neritik bagian ba"ah dan berangsur
kelaut dangkal bagian atas #De Coster, $+A5%. 7etebalan formasi ini berkisar ' = 4 $ =
meter. /okasi tipe formasi ini , menurut :usper #$+2A%, terletak diantara !ir Benakat dan !ir
Benakat 7ecil #kurang lebih 5= km sebelah utara-baratlaut :uara *nim #/embar /ahat%.
@ama lainnya adalah H +nder ,alembang Lagen #:usper, $+2A%, H Lower ,alembang
&ember #:arks, $+ ;%, H -ir Benakat and en (lai Formatie #Spruyt, $+ ;%.
f. #orma!i Muara Enim %ME#&
:enurut Spruyt #$+ ;% formasi in terlatak selaras diatas 0ormasi !ir Benakat. 0ormasi ini
dapat dibagi menjadi dua anggota Ha dan anggota Hb . !nggota Ha disebut juga !nggota
Coklat # Brown &ember % terdiri atas batulempung dan batupasir coklat sampai coklat kelabu,
batupasir berukuran halus sampai sedang. Didaerah &alembang terdapat juga lapisan batubara.
!nggota Hb disebut juga !nggota ijau 7ebiruan # Blue Green &ember % terdiri atas
batulempung pasiran dan batulempung tufaan yang ber"arna biru hijau, beberapa lapisan
batubara ber"arna merah-tua gelap, batupasir kasar halus ber"arna putih sampai kelabu
-
8/10/2019 cekungan / basin
16/19
terang. &ada anggota Ha terkadang dijumpai kandungan Foraminifera dan &ollusca selain
batubara dan sisa tumbuhan, sedangkan pada anggota Hb selain batubara dan sisa tumbuhan
tidak dijumpai fosil kecuali foram air payau Haplophragmoides spp #Spruyt, $+ ;%.
7etebalan formasi ini sekitar 5 = -A = meter. !nggota Ha diendapkan pada lingkungan litoral
yang berangsur berubah kelingkungan air payau dan darat #Spruyt, $+ ;%. /okasi tipenyaterletak di :uara *nim, 7ampong :inyak, /embar /ahat #Tobler, $+=;%
g. #orma!i Ka!ai %KA#&
0ormasi ini mengakhiri siklus susut laut #De Coster dan !di"ijaya, $+A2%. &ada bagian
ba"ah terdiri atas batupasir tufan dengan beberapa selingan batulempung tufan, kemudian
terdapat konglomerat selang-seling lapisan-lapisan batulempung tufan dan batupasir yanglepas, pada bagian teratas terdapat lapisan tuf batuapung yang mengandung sisa tumbuhan
dan kayu terkersikkan berstruktur sediment silang siur, lignit terdapat sebagai lensa-lensa
dalam batupasir dan batulempung tufan #Spruyt, $+ ;%. Tobler #$+=;% menemukan moluska
air ta"ar .iviparus spp dan /nion spp , umurnya diduga &lio-&listosen. /ingkungan
pengendapan air payau sampai darat. Satuan ini terlempar luas dibagian timur /embar dan
tebalnya mencapai 2 meter.
+. Satuan En*a an Allu-ial
&enyebaran satuan ini meliputi daerah sungai dan tepian sungai-sungai besar berupa
meander-meander ditengah dan ditepi sungai. 7etebalan endapan allu)ial ini ber)ariasi, dan
satuan ini terdiri dari hasil rombakan beku, batuan sedimen, batuan metamorf yang bersifat
lepas berukuran pasir halus hingga kerakal.
-
8/10/2019 cekungan / basin
17/19
CEKUNGAN BENGKULU
Cekungan Bengkulu adalah salah satu cekungan forearc di Indonesia. Cekungan forearc artinya cekungan yang berposisi di depan jalur )olkanik # fore arc J arc K jalur )olkanik%.
Tetapi, kita menyebutnya demikian berdasarkan posisi geologinya saat ini. !pakah posisitersebut sudah dari dulu begituL Belum tentu, dan inilah yang harus kita selidiki. &ublikasi- publikasi dari o"les #$+ ;%, :ulhadiono dan !sikin #$+ +%, all et al. #$++2% dan 8ulihantoet al. #$++ %Msemuanya di proceedings I&! baik untuk dipelajari soal Bengkulu Basin.
Berdasarkan berbagai kajian geologi, disepakati bah"a &egunungan Barisan #dalam hal iniadalah volcanic arc -nya% mulai naik di sebelah barat Sumatra pada :iosen Tengah.&engaruhnya kepada Cekungan Bengkulu adalah bah"a sebelum :isoen Tengah berarti tidak ada forearc basin Bengkulu sebab pada saat itu arc -nya sendiri tidak ada.
Begitulah yang selama ini diyakini, yaitu bah"a pada sebelum :iosen Tengah, atau &aleogen,
Cekungan Bengkulu masih merupakan bagian paling barat Cekungan Sumatera Selatan. /alu pada periode setelah :iosen Tengah atau @eogen, setelah &egunungan Barisan naik,Cekungan Bengkulu dipisahkan dari Cekungan Sumatera Selatan. :ulai saat itulah,Cekungan Bengkulu menjadi cekungan forearc dan Cekungan Sumatera Selatan menjadicekungan backarc #belakang busur%.
-
8/10/2019 cekungan / basin
18/19
Sejarah penyatuan dan pemisahan Cekungan Bengkulu dari Cekungan Sumatera Selatan dapatdipelajari dari stratigrafi &aleogen dan @eogen kedua cekungan itu. Dapat diamati bah"a
pada &aleogen, stratigrafi kedua cekungan hampir sama. 7eduanya mengembangkan sistem
graben di beberapa tempat. Di Cekungan Bengkulu ada (raben &agarjati, (raben 7edurang-:anna, (raben Ipuh #pada saat yang sama di Cekungan Sumatera Selatan saat itu ada graben-graben ambi, &alembang, /ematang, dan 7epahiang%. Tetapi setelah @eogen, CekunganBengkulu masuk kepada cekungan yang lebih dalam daripada Cekungan Sumatera Selatan,dibuktikan oleh berkembangnya terumbu-terumbu karbonat yang masifghlighter.
pada :iosen !tas yang hampir eki)alen secara umur dengan karbonat &arigi di a"a Barat#para operator yang pernah bekerja di Bengkulu menyebutnya sebagai karbonat &arigi juga%.&ada saat yang sama, di Cekungan Sumatera Selatan lebih banyak diendapkan sedimen-sedimen regresif #0ormasi !ir Benakat>/o"er &alembang dan :uara *nim>:iddle&alembang% karena cekungan sedang mengalami pengangkatan dan in)ersi.
Secara tektonik, mengapa terjadi perbedaan stratigrafi pada @eogen di Cekungan BengkuluM yaitu Cekungan Bengkulu dalam fase penenggelaman sementara Cekungan Sumatera Selatansedang terangkat. 7arena pada @eogen, Cekungan Bengkulu menjadi diapit oleh dua sistemsesar besar yang memanjang di sebelah barat Sumatera, yaitu Sesar Sumatera #Semangko% didaratan dan Sesar :enta"ai di "ilayah offshore, sedikit di sebelah timur pulau-pulau busurluar Sumatera #Simeulue-*nggano%. 7edua sesar ini bersifat deFtral. Sifat pergeseran # slip %yang sama dari dua sesar mendatar yang berpasangan # couple strike"slip atau duplex % akan
bersifat trans"tension atau membuka "ilayah yang diapitnya. Dengan cara itulah semuacekungan forearc di sebelah barat Sumatera yang diapit dua sesar besar ini menjadi terbukaoleh sesar mendatar # trans"tension pull"apart opening % yang mengakibatkan cekungan-cekungan ini tenggelam sehingga punya ruang untuk mengembangkan terumbu karbonat
@eogen yang masif asalkan tidak terlalu dalam.
-
8/10/2019 cekungan / basin
19/19
Di cekungan-cekungan forearc utara Bengkulu #:enta"ai, Sibolga, :eulaboh% pun berkembang terumbu-terumbu @eogen yang masif akibat pembukaan dan penenggelamancekungan-cekungan ini. Dan, dalam dunia perminyakan terumbu-terumbu inilah yang sejakakhir $+;=-an telah menjadi target-target pemboran eksplorasi. Sayangnya, sampai saat ini
belum berhasil ditemukan cadangan yang komersial, hanya ditemukan gas biogenik dan oil show #Dobson et al., $++ dan 8ulihanto, '===M proceedings I&! untuk keterangan :enta"ai
dan Sibolga Basins%.
Cekungan Bengkulu merupakan salah satu dari dua cekungan forearc di Indonesia yang paling banyak dikerjakan operator perminyakan #satunya lagi Cekungan Sibolga-:eulaboh%.:eskipun belum berhasil menemukan minyak atau gas komersial, tidak berarti cekungan-cekungan ini tidak mengandung migas komersial. Sebab, target-target pemboran di "ilayahini #total sekitar 2= sumur% tak ada satu pun yang menembus target &aleogen dengan sistemgraben-nya yag telah terbukti produktif di Cekungan-Cekungan Sumatera Tengah danSumatera Selatan.