case jes kla sha (final)

Upload: risa-maulida-widjaya

Post on 07-Jul-2018

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)

    1/53

    LAPORAN KASUS

    Glaukoma dan Katarak

    Pembimbingdr. Harie, Sp.MDisusunoleh

    Klarissa Chrishalim !"#$!%"$"&" 'essi(a )ulianti !"#$!%"$"&*Sharon +ssael !"#$!%"$"&-

    KPAN+/RAAN KL+N+K +LMU KSHA/AN MA/A0AKUL/AS K1OK/RAN UN+KA A/MA 'A)APR+O1 "- Maret !"% 2 3 April !"%

    RSU1 R. S)AMSU1+N, SH $ SUKA4UM+!"%BAB I

    LAPORAN KASUS

    I. Identitas Pasien

    •  Nama : Tn. P

    • Umur : 80 tahun

    • Alamat : Sukabumi

  • 8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)

    2/53

    • Pekerjaan : Sudah Pensiun

    • Pendidikan : SMA

    • Status pernikahan : Sudah Menikah

    • Agama : Islam

    • Tanggal Pemeriksaan : 4 April 0!"

    II. Anamnesis

    A. Keluhan Utama

    Pasien mengeluhkan pusing disertai dengan mual muntah

    B. Keluhan Tambahan

    Pasien datang ke #umah Sakit Umum $aerah %#SU$& S'amsudin S( untuk 

    meminta surat rujukan k)ntr)l ke #umah Sakit Mata *i+end) %#SM*&.

    C. Riwayat Penyakit Sekaran

    Pasien datang ke p)li bagian mata untuk meminta surat rujukan k)ntr)l ke

    #SM*, -andung, karena sudah aktun'a pasien untuk kembali k)ntr)l

    semenjak pasien k)ntr)l terakhir pada bulan de+ember 0!/.

    Saat datang ke p)li bagian, pasien mengatakan baha sudah semenjak hari

    SM#S pasien merasa pusing disertai dengan muntah. Pusing lebih dirasakan

    saat pasien membuka mata dan dalam sehari pasien bisa kali muntah. Pasien

    mengaku tidak memiliki keluhan seperti demam, diare, ataupun adan'a

    gangguan pendengaran.

    Pada saat pasien terakhir memeriksakan diri bulan $e+ember 0!/, ditemukan

     pada pemeriksaan T)n)metri S+hi)t mata kanan pasien meningkat 'aitu 81!0

    atau 2,! mm(g. Setelah ke -andung pasien diberikan 4 ma+am )bat dan

    diminta k)ntr)l 2 bulan kemudian.

    !. Riwayat Penyakit !ahulu

    • #ia'at hipertensi : Semenjak tahun !330an, pasien rutin

    minum )bat, aml)dipin ! !0 mg %malam hari&

    • #ia'at diabetes mellitus : Semenjak tahun 00/, pasien tidak rutin

    meminum )bat.

    • #ia'at alergi : disangkal

    • #ia'at asma : disangkal

    • #ia'at trauma : disangkal

    • #ia'at )perasi

    5 Pasien menjalani )perasi katarak pada mata kanan bulan N)6ember 0!!,

    dan )perasi glauk)ma pada mata kiri pada bulan $e+ember 0!!.

  • 8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)

    3/53

  • 8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)

    4/53

    -ilik Mata $epan @ernihedalaman : sedang

    (i>ema %5&

    (ip)pi)n %5&

    @ernihedalaman : sedang

    (i>ema %5&

    (ip)pi)n %5&

    Iris Barna +)klat kehitaman

    riptus %C&dema %5&Sinekia %5&

    Barna +)klat kehitaman

    riptus %C&dema %5&Sinekia %5&

    Pupil Is)k)r  -ulat

    $iameter 4 mm %tanpa

    midriatikum&

    Is)k)r -ulat

    $iameter 4 mm %tanpa

    midriatikum&

    #e>leks Pupil $irek %C& dan indirek %C& $irek %C& dan indirek %C&

    9ensa @ernih @ernih

    Sekret %5& %5&

    Tekanan Intra)kular T)n)metri digital : N

    T)n)metri S+hi)t :81/,/ %!0, mm(g& N

    T)n)metri digital : N

    T)n)metri S+hi)t :81/,/ %!0, mm(g& N

    I'. Resume

    Pasien datang ke rumah sakit pada Senin, 4 April 0!" dengan keluhan

     pusing disertai muntah, dan pasien meminta rujukan untuk k)ntr)l ulang ke #SM*

    -andung karena pada pemeriksaan sebelumn'a terdapat peningkatann TI= pada

    mata kanan %$esember 0!/&. $ari bandung, 4 jenis )bat 'aitu glau+)n,

    glu+)phage, tim)l)l meleate 0,/7, dan liters. Pasien memiliki ria'at pen'akit

    hipertensi terk)ntr)l dan diabetes mellitus tidak terk)ntr)l.

    Pada bulan N)6ember tahun 0!!, pasien telah menjalani )perasi katarak 

     pada mata sebelah kanan, dan pada bulan $esember tahun 0!! pasien menjalani

    )perasi glauk)ma %iridekt)mi& pada mata sebelah kiri.

    Pada pemeriksaan umum, pasien tampak sakit ringan. Pada pemeriksaan

    tanda5tanda 6ital, ditemukan pasien memiliki hipertensi ?rade I. Pada

     pemeriksaan )>talm)l)gi mata kanan pasien ditemukan 6isus /10 %tanpa k)reksi&dengan k)reksi /1!/ dan tidak ditemukan kelainan pada pemeriksaan lain. Pada

     pemeriksaan )>talm)l)gi mata kiri pasien /10< %tanpa k)reksi& dengan k)reksi

    /1"

  • 8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)

    5/53

    '. !ian$sis Ker*a

    5 =pen5Angle ?lauk)ma dan Pseud)>akia )+ulus detra5 P)st5iridekt)mi )+ulus sinistra.

    'I. Penatalaksanaan

    A+eta)lamide tab /0 mg, 2 dd !• Tim)l)l maleate 0,/ 7 e'e dr)p, dd gtt II =$

    • S# tab "00 mg, dd !

    'II. Pr$n$sis

    • Du) ad 6itam : b)nam

    • Du) ad >un+ti)nam : malam

    • Du) ad sanati)nam : malam

    BAB II

    TIN+AUAN PUSTAKA

    %LAUKO,A

    -. !e&inisi

  • 8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)

    6/53

    ?lauk)ma bukanlah merupakan pen'akit tunggal, melainkan kel)mp)k pen'akit

    'ang memiliki +iri khas neur)pati )ptik pr)gresi> 'ang menghasilkan karakteristik 

    adan'a kelainan pada ner6us aEue)usdan gambaran gangguan lapang pandang 'ang

    spesi>ik. Pen'akit ini sering tapi tidak selalu berhubungan dengan peningkatan

    tekanan intra)kular.Stadium akhir dari glauk)ma adalah kebutaan.

    . "/idemi$l$i

    Terdapat 0 juta )rang 'ang menderita glauk)ma di seluruh dunia, dan juta menjadi

     buta karena pen'akit tersebut. Pre6alensi glauk)ma di seluruh dunia men+akup 7

    dari seluruh p)pulasi 'ang berusia diatas 40 tahun, !07 penduduk berusia diatas 80

    tahun, dan /07 diantaran'a tidak terdiagn)sis. ?lauk)ma merupakan pen'akit kedua

    tersering 'ang men'ebabkan kebutaan pada negara berkembang setelah diabetes

    mellitus, dimana !/507 kebutaan di seluruh dunia disebabkan )leh glauk)ma. Pada

     penduduk etnis r)pa dan A>rika, glauk)ma 'ang paling sering adalah glauk)ma

    sudut terbuka primer.Sedangan di seluruh dunia, jenis glauk)ma 'ang paling umum

    ditemui adalah glauk)ma sudut tertutup primer, dimana men+apai lebih dari /07

    kasus.$i Ind)nesia, glauk)ma menjadi pen'ebab lebih dari /00.000 kasus kebutaan

    di Ind)nesia dan kebutaan 'ang disebabkan )leh glauk)ma bersi>at permanen.

    0. "ti$l$i

    ?lauk)ma terjadi karena peningkatan tekanan intra)kuler 'ang dapat disebabkan )leh

     bertambahn'a pr)duksi hum)r aEue)us )leh badan siliar ataupun berkurangn'a

     pengeluaran hum)r aEue)us di daerah sudut bilik mata atau di +elah pupil.

    Tekanan intra)kuler adalah tekanan 'ang dihasilkan )leh +airan intra)kular 'ang

    melindungi b)la mata. Tekanan intra)kuler 'ang n)rmal adalah sebesar !05! mm(g

    dengan rata5rata !"F,/ mm(g. eseimbangan dari tekanan intra)kuler dijaga )leh

    keseimbangan antara pr)duksi dan pengeluaran hum)r aEue)us, dengan >akt)r 'ang

    memengaruhi adalah:

    • Pembentukan hum)raEue)us, 'ang dipengaruhi )leh >akt)r5>akt)r seperti

     permeabilitas kapiler siliar dan tekanan )sm)tik pembuluh darah

    • #esistensi hum)r aEue)us %drianase& 'ang merupakan >akt)r 'ang paling

     penting. eban'akan resistensi dari aliran aEue)us dipengaruhi trabekular 

    mesh)rk.

  • 8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)

    7/53

    • Peningkatan tekanan 6ena episklera, seperti ;alsa6a manu6er 'ang

    meningkatkan sementara tekanan 6ena episklera.

    • $ilatasi pupil, pada pasien dengan sudut terbuka 'ang sempit dapat

    men'ebabkan )bstruksi hum)r aEue)us )leh iris.

    1. #akt$r Resik$

    -eberapa >akt)r resik) 'ang dapat mengarah pada glauk)ma adalah :

    !. (erediter, dimana dapat meningkatkan tekanan intra)kuler se+ara multi>akt)rial.

    . Umur, dimana tekanan intra)kular meningkat sesudah usia 40 tahun disebabkan

     penurunan aliran hum)r aEue)us.

    2. @enis kelamin, pada usia 0540 tahun pre6alensi glauk)ma adalah sama, namun

     pada kel)mp)k usia lebih tua peningkatan intra)kular lebih sering terjadi pada pria

    dibandingkan anita.

    4. ;ariasi diurnal tekanan intra)kular, pada umumn'a tekanan intra)kular 

    meningkat pada pagi hari dan menurun pada s)re hari, disebabkan )leh kadar k)rtis)l

     plasma. Pada mata n)rmal, perubahan tekanan ini G/ mm(g namun pada mata 'ang

    glauk)ma dapat H8 mm(g.

    /. ;ariasi p)stural, dimana tekanan intra)kular meingkat ketika berubah p)sisi dari

    duduk ke berbaring.". Tekanan darah, dimana pre6alensi glauk)ma lebih ban'ak pada hipertensi

    dibandingkan n)rm)tensi.. Tekanan )sm)tik darah, dimana peningkatan )sm)laritas plasma 'ang terjadi

    setelah pemberian manit)l I;, gliser)l )ral maupun pasien dengan uremia

     berhubungan dengan turunn'a tekanan intra)kular, dan sebalikn'a.8. Anestesi umum dan )bat5)batan lainn'a dapat memengaruhi tekanan intra)kular,

    seperti alk)h)l menurunkan tekanan intra)kular, r)k)k, ka>ein, dan ster)id

    menaikkan tekanan intra)kular.

    Sedangkan beberapa hal 'ang memperberat resik) glauk)ma adalah :

    !. Tekanan b)la mata, makin tinggi makin berat. Makin tua usia, makin berat

    2. (ipertensi, resik) " kali lebih sering

    4. erja las, resik) 4 kali lebih sering/. eluarga penderita glauk)ma, resik) 4 kali lebih sering

    ". Tembakau, resik) 4 kali lebih sering

    . Mi)pia, resik) kali lebih sering

    8. $iabetes melitus, resik) kali lebih sering

  • 8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)

    8/53

  • 8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)

    9/53

    ?lauk)ma primer sudut terbuka %Primar' =pen Angle ?lau+)ma 1 P=A?& merupakan

    tipe glauk)ma dengan peningkatan tekanan intra)kular 'ang tidak jelas pen'ebabn'a,

     baik pen'ebab )+ular maupun sistemik, terjadi pada mata dengan sudut terbuka pada

     bilik mata depan. ?lauk)ma primer sudut terbuka juga disebut sebagai glauk)ma

    simple kr)nis 'ang terjadi pada usia deasa dan memiliki karakteristik peningkatan

    tekanan intra)kular se+ara pr)gresi> dan perlahan %H! mm(g& berkaitan dengan

    cupping  diskus )ptikus dan de>ek lapang pandang.

    "ti$/at$enesis

    ti)pat)genesis P=A? tidak diketahui se+ara pasti. -eberapa >akta 'ang telah

    diketahui berkaitan sebagai berikut :

    !. ikan lebih sering ditemukan dan dengan derajat

    'ang lebih parah pada )rang kulit hitam dibandingkan kulit putih.

    • 9ainn'a : m')pia, hipertensi, diabetes mellitus, tir)t)ksik)sis %+)nt)h :

    Graves’ ophthalmic disease&, dan per)k)k meningkatkan risik) P=A?.

    . Pat)genesis peningkatan tekanan intra)kular 

    Tekanan intra)kular meningkat memang terjadi karena adan'a penurunan aliran

    keluar hum)r aEue)us 'ang disebabkan peningkatan resistensi trabekular.

    Peningkatan resistensi trabekular dapat disebabkan penebalan akibat pr)ses

     penuaan, skler)sis trabekula, dan abn)rmalitas kanal S+hlemm. Namun pen'ebab

    dari pr)ses tersebut masih belum jelas.2. #esp)n terhadap k)rtik)ster)id

    Pasien 'ang memiliki P=A? dapat meningkat tekanan intra)kularn'a setelah "

    minggu terapi ster)id.

    Insidensi

    Insidensi P=A? ber6ariasi pada setiap p)pulasi. Se+ara umum, P=A? dapat terjadi

     pada ! dari !00 )rang pada p)pulasi umum dengan usia di atas 40 tahun, tidak terkait

     jenis kelamin. P=A? memiliki pr)p)rsi !12 dari seluruh kasus glauk)ma.

    ,ani&estasi Klinis

    ?ejala

  • 8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)

    10/53

    !. Pada aaln'a, gejalan'a biasan'a tidak terasa dan asimpt)matik. Pasien akan

    men'adari saat kehilangan lapang pandang se+ara signi>ikan. Maka dari itu,

     pemeriksaan mata se+ara peri)dik dibutuhkan pada usia lanjut.

    . Pasien dapat mengalami n'eri kepala dan n'eri pada mata, namun dalam derajat

    'ang ringan.2. Pasien biasan'a juga mengeluhkan mengganti ka+amata presbi)pia se+ara

     berkala. Pasien mengalami kesulitan dalam memba+a dan bekerja, hal ini

    disebabkan karena kegagalan ak)m)dasi lensa akibat tekanan k)nstan 'ang

    terjadi pada )t)t siliaris dan persara>ann'a.4. Mata pasien lama beradaptasi dalam kegelapan, terutama pada tahap lanjut.

    Tanda

    !. Tanda pada segmen mata anteri)r. Pemeriksaan pada mata seperti dengan

     bi)mikr)sk)p lampu +elah dapat memberikan gambaran 'ang n)rmal.

    . Perubahan tekanan intra)kular. Pada tahap inisial, tekanan intra)kular dapat

    meningkat se+ara tidak permanen, namun dapat terjadi 6ariasi diurnal 'ang

     berlebihan. Maka dari itu, dibutuhkan )bser6asi berulang tekanan intra)kular 

    %setiap 254 jam& selama 4 jam %diurnal variation test &. Pada keban'akan pasien

    P=A?, tekanan intra)kular menurun pada malam hari, berlaanan dengan

    glauk)ma sudut tertutup. P)la 6ariasi diurnal pada tekanan intra)kular dapat

    dilihat pada gambar. $engan pemeriksaan t)n)meter S+hi)t, 6ariasi di atas /

    mm(g mengarah kepada ke+urigaan diagn)sis, sedangkan 6ariasi di atas 8

    mm(g meng)n>irmasi diagn)sis glauk)ma. Pada tahap lanjut, tekanan

    intra)kular dapat meningkat se+ara permanen H ! mm(g, dan berkisar antara

    2054/ mm(g.

  • 8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)

    11/53

  • 8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)

    12/53

    eterangan : $iskus )ptikus n)rmal %A : gambaran skematis - : >undusk)pi&Perubahan diskus )ptikus pada glauk)ma %* : gambaran

    skematis $ : >undusk)pi&

  • 8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)

    13/53

    eterangan : Perubahan tahap lanjut %A: gambaran skematis -: >undusk)pi&

    Atr)>i )ptikus %*: gambaran skematis $: >undusk)pi&

    4. $e>ek lapang pandang

    $e>ek lapang pandang terjadi seiring dengan perubahan pada diskus )ptikus

    dan terus berlanjut jika tekanan intra)kular tidak terk)ntr)l.

    Pemeriksaan

    !. T)n)metri. T)n)metri aplanasi ?)ldmann merupakan g)ld standard untuk 

     pemeriksaan tekanan intra)kular, namun pemeriksaan t)n)metri S+hi)t dapat

    digunakan dalam praktek sehari5hari.

    . Tes 6ariasi diurnal. Tes ini berman>aat terutama pada glauk)ma tahap aal.

  • 8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)

    14/53

    2. ?)ni)sk)pi. ?)ni)sk)pi dapat meng)n>irmasi tipe glauk)ma apakah sudut

    terbuka atau tertutup, sehingga g)ni)sk)pi sangat membantu dalam diagn)sis

    P=A?.

    4. $)kumentasi perubahan diskus )ptikus, dapat berupa gambar serial, >)t)gra>i

    maupun ph)t)grammetr'./. Pemeriksaan lampu +elah pada segmen anteri)r untuk mengeksklusi sebab lain

     pada glauk)ma sekunder sudut terbuka.". Perimetri untuk mendeteksi de>ek lapang pandang.

    . Ner6e >ibre la'er anal'er %Nek lapang pandang.

    8. Tes pr)6)kati>. Tes pr)6)kati> dibutuhkan pada kasus 'ang pada ambang batas.

    Tes 'ang dapat dilakukan adalah tes minum air, tes minum k)pi, dan lainn'a,

    untuk menilai adan'a peningkatan dari tekanan intra)kular.

    !ian$sis

    $iagn)sis glauk)ma memiliki trias : peningkatan tekanan intra)kular, perubahan pada

    diskus )ptikus, dan de>ek lapang pandang. $iagn)sis men+akup :

    !. P=A? : tekanan intra)kular meningkat H ! mm(g dengan gambaran cupping 

     pada diskus )ptikus dan de>ek lapang pandang.

    . Suspek glauk)ma atau hipertensi )kular. Pasien dengan peningkatan tekanan

    intra)kularH ! mm(g tetapi tidak disertai dengan perubahan diskus )ptikus dan

    de>ek lapang pandang.

    2. N)rmal 1 l) tensi)n glauk)ma. Pasien tanpa peningkatan tekanan intra)kularG

    ! mm(g dengan cupping   diskus )ptikus, dengan atau tanpa de>ek lapang

     pandang.

    Tatalaksana

    A. Terapi medisTerapi medis tetap menjadi terapi inisial P=A?. Prinsip dasar terapi medis P=A? :

    5 Identi>ikasi target tekanan intra)kular 

    Pada umumn'a, pr)gresi glauk)maakan berhenti pada tekanan intra)kularG !"

    5!8 mm(g pada pasien dengan kerusakan derajat ringn J sedang. Pada pasien

    dengan derajat kerusakan parah, dapat mentargetkan tekanan intra)kularG !5!4

    mm(g.

  • 8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)

    15/53

    5 Terapi )bat tunggal 1 k)mbinasi. =bat antiglauk)ma tunggal dapat menajdi terapi

    inisiasi. Terapi k)mbinasi diindikasikan jika )bat tunggal tidak e>ekti> dalam

    meng)ntr)l tekanan intra)kular.

    ?)l)ngan

    )bat

    ek samping )ntraindikasi *)nt)h

    )bat

    Anal)g

     pr)stagla

    ndin

    Mening

    katkan

    aliran

    keluar 

    u6e)skle

    ra atau

    trabekular 

    /522 *'st)id ma+ular  

    edema

    Injeksi

    k)njungti6a

    Peningkatan

     pertumbuhan

     bulu mata(iperpigmentasi

     peri)kular 

    Perubahan arna

    iris

    U6eitis

    emungkinan

    akti6asi 6irus

    herpes

    Ma+ular edema

    #ia'at keratitis

    herpes

    9atan)

     pr)st

    0,00/7

    !1hari

    Tra6)p

    r)st

    0,0047!1hari

    -eta

     bl)+ker 

    Menuru

    nkan

     pr)duksi

    aEue)us

    hum)r 

    05/ T)ksisitas k)rnea

    #eaksi alergi

    -r)nk)spasme

    -radikardi

    $epresi

    Imp)tensi

    PP= %n)nselekti>&

    Asma %n)nselekti>&

    *(<

    -radikardia

    (ip)tensi

    -l)k jantung lebih

    dari derajat !

    Tim)l)

    l 0,/7

    dan

    0,/7

    1hari

    -eta)l

    )l 0,/7

    1hari

    Ag)nis

    al>a

    adrenergi

     N)n

    selekti>:

    memper 

     baiki

    05/ Injeksi

    k)njungti6a

    #eaksi alergi

    elelahan

    Terapi m)n)amine

    )ksidase pen'ekat

    Anak usia G tahun

    -rim)n

    idine

    0,7

    1hari

  • 8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)

    16/53

    aliran

    aEue)us

    Selekti>:

    Menuru

    nkan

     pr)duksi

    aEue)us,

    menurun

    kan

    tekanan

    6ena

    episkler 

    a atau

    meningk 

    atkan

    aliran

    keluar 

    u6e)skle

    ra

    S)mn)len

     N'eri kepala

    Apra+l

    )nidine

    !7

    atau

    0,/7

    untuk 

     jangka

     pendek 

    Agen

     parasimp

    at)mimet

    ik 

    Mening

    katkan

    aliran

    keluar 

    trabekul

    a

    05/ Peningkatan

    mi)pia

     N'eri pada mata

    atau dahi

    Penurunan tajam

     penglihatan

    atarak 

    $ematitis k)ntak 

     peri)kuler 

    T)ksisitas k)rnea

    Penutupan sudut

     parad)ksal

    ?lauk)ma

    ne)6askular, u6eitis,

    keganasan

    Pemeriksaan >undus

    rutin

    Pil)kar 

     pin !7

    2

    kali1har 

    i

    Pen'ekat Menuru !/50 T)pikal: Alergi sul>)namid $)r)l

  • 8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)

    17/53

    karb)nik 

    anhidrase

    nkan

     pr)duksi

    aEue)us

    hum)r 

    Sensasi rasa

    metalik 

    $ermatitis atau

    k)njungti6itis

    alergi

    dema k)rnea

    =ral:

    S@S

    Malaise,

    an)reksia,

    depresi

    etidakseimban

    gan elektr)lit

    serum

    -atu ginjal

    $iskrasia darah

    %anemia aplastik,

    tr)mb)sit)penia&

    #asa metalik 

    -atu ginjal

    Anemia aplastik 

    Tr)mb)sit)penia

    Anemia sel sabit

    amide

    7

    21hari

    %tungga

    l&,

    %k)mbi

    nasi&

    -rin)l

    amide

    !7

    1hari

    Sistemi

    k:

    Aeta

    )lamid

    /05

    !000

    mg

    1hari

    Terapi k)mbinasi : k)mbinasi )bat 'ang menurunkan pr)duksi aEue)us hum)r 

    dan )bat lainn'a 'ang meningkatkan aliran keluar aEue)us hum)r.

    5 M)nit)ring terapi melalui pemeriksaan diskus )ptikus, lapang pandang, dan

    t)n)metri.

    -. Trabekul)plast'

    Trabekul)plasti dengan met)de laser dipertimbangkan pada kasus tekanan

    intra)kular tidak terk)ntr)l dengan )bat5)bat k)mbinasi.Trabekul)plast' dapat

    menurunkan 85!0 mm(g pada pasien 'ang telah menjalani terapi medis dan !5!"

    mm(g 'ang tidak menjalani terapi medis.

    *. Pembedahan >ilterasi

    Pembedahan >ilterasi diindikasikan pada kasus 'ang tidak e>ekti> dengan terapi

    medis dan trabekul)plast'.

  • 8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)

    18/53

    (ipertensi )kular 

    (ipertensi )kular ataupun suspek glauk)ma adalah keadaan dimana pasien memiliki

    tekanan intra)kular lebih dari ! mm(g tanpa adan'a perubahan pada lapang pandang

    maupun diskus )ptikus.Pasien dengan hipertensi )kular harus dim)nit)r )leh d)kter spesialis mata atau diterapi seperti P=A? jika memiliki >akt)r risik) tinggi.

    ikan pada cupping kedua mata

    • #ia'at glauk)ma keluarga

    • Mi)pia tinggi, diabetes, maupun perubahan pigmentasi pada bilik mata depan

    Terapi:

    • Pasien dengan >akt)r risik) tinggi dapat diterapi sama dengan P=A?, dengan

    target terapi 'aitu menurunkan tekanan intra)kular sebesar 07

    • Pasien tanpa >akt)r risik) tinggi harus melakukan penge+ekan diskus )ptikus

    dengan teratur, perimetri, dan pengukuran tekanan intra)kular. Terapi tidak 

    diperlukan hingga ditemukan kerusakan glauk)ma.

     N)rmal tensi)n glau+)ma %NT?&

    $isebut juga l) tensi)n glau+)ma, jika terdapat perubahan diskus )ptikus mengarah ke

    glauk)ma tanpa atau dengan de>ek lapang pandang, dimana tekanan intra)kular selalu di

     baah ! mm(g.Sudut dari bilik mata depan terbuka pada g)ni)sk)pi dan tidak ada

     pen'ebab sekunder dari perubahan diskus. Ini merupakan 6ariasi P=A? 'ang men+akup

    !"7 dari kasus, dan pre6alensi di atas 40 tahun adalah 0,7.

    ti)pat)genesis

  • 8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)

    19/53

    $iduga merupakan hasil dari 6askular per>usi kr)nis 'ang rendah, 'ang men'ebabkan

    tekanan intra)kular tetap n)rmal. Terdapat hubungan dengan k)ndisi berikut:

    • #a'nauld phen)men)n, seperti spasme 6askular peri>er 

    • Migrain

    • (ip)tensi sistemik n)kturnal dan hipertensi sistemik 'ang diterapi berlebihan

    • Penurunan laju aliran darah pada arteri )ptalmikus dilihat dengan $)ppler.

    ?ejala klinis

    ?ejala klinis dari glauk)ma ini mirip dengan P=A?, han'a saja tekanan intra)kular pada NT?

    G! mm(g. arakteristik lain dari NT? adalah as)siasi 'ang sudah disebutkan pada

     pat)genesis.

    $iagn)sis banding

    • P=A?: pada stadium aal, P=A? dapat memiliki tekanan intra)kular 'ang

    n)rmal karena lebarn'a 6ariasi diurnal. Tes 6ariasi diurnal umumn'a

    menunjukkan tekanan intra)kular H! mm(g pada jam5jam tertentu pada pasien

    P=A?.

    • An)mali diskus )ptikus k)ngenital: seperti besarn'a +elah diskus )ptikus atau

    k)l)b)ma dapat disalahartikan sebagai kerusakan akibat glauk)ma. $iperlukan

     pemeriksaan 'ang teliti untuk men+egah hal ini.

    Penanganan

    • Terapi medikament)sa: untuk menurunkan tekanan intra)kular hingga 207

    untuk memper)leh tekanan intra)kular sebesar !5!4 mm(g. =bat5)batan 'ang

    digunakan 'aitu:

    o -eta)l)l, digunakan sebagai )bat pilihan karena selain dapat

    menurunkan tekanan intra)kular juga dapat meningkatkan aliran darah

    ner6us )ptikus.

    o -eta bl)ker dan adrenergik lainn'a, seperti dipi6era>rine sebaikn'a

    dihindari karena dapat men'ebabkan hip)tensi sistemik n)kturnal dan

    dapat men'ebabkan e>ek samping untuk per>usi ner6us )ptikus.

    o =bat5)batan dengan >ungsi neur)pr)tekti> seperti brim)nidine lebih

    disukai.

  • 8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)

    20/53

    o Anal)g pr)staglandin, seperti latan)pr)st, dapat memiliki e>ek hip)tensi

    )kular 'ang lebih besar pada NT?.

    • Trabekulekt)mi dapat dipertimbangkan saat kehilangan lapang pandang

     pr)gresi>, meskipun tekanan intra)kular rendah.

    • Penghambat kanal kalsium sistemik, dapat berguna pada pasien dengan

    6as)spasme peri>er.

    • M)nit)r tekanan darah sistemik harus dilakukan dalam 4 jam. @ika terjadi

    n)+turnal dip, dapat dihindari pemberian d)sis malam untuk antihipertensi.

    b. ?lauk)ma primer sudut tertutup

    ?lauk)ma primer sudut tertutup ditandai dengan sudut bilik mata depan 'ang

    tertutup.?ejala 'ang dirasakan )leh pasien, seperti : tajam penglihatan kurang %kabur 

    mendadak&, mata merah, bengkak, mata berair, k)rnea suram karena edema, bilik 

    mata depan dangkal dan pupil lebar dan tidak bereaksi terhadap sinar, diskus

    aEue)usterlihat merah dan bengkak, tekanan intra )kuler meningkat hingga terjadi

    kerusakan iskemik pada iris 'ang disertai edema k)rnea, melihat hal) %pelangi di

    sekitar )bjek&, n'eri hebat peri)rbita, pusing, bahkan mual5muntah.

    ?ambar ." ?lauk)ma Primer Sudut Tertutup

    Peningkatan tekanan intra)kular 'ang disebabkan )leh bl)kade aliran aEue)us hum)ur 

    )leh penutupan sudut bilik mata depan 'ang sempit.

    ti)l)gi :

    a. akt)r anat)mi dan umum & :

    5

  • 8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)

    21/53

    o Mata dengan sudut bilik mata depan 'ang sempit, diakibatkan )leh

     b)la mata ke+il, ukuran lensa relati> besar dan diameter k)rnea 'ang

    lebih ke+il atau ukuran k)rpus siliari 'ang lebih besar.5

  • 8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)

    22/53

    %lauk$ma /rimer sudut tertutu/ laten

    Adalah mata 'ang se+ara anat)mis terdisp)sisi )leh glauk)ma sudut tertutup.$isebut

     juga dengan suspek glauk)ma primer sudut tertutup. $iagn)sis ini ditegakkan pada

     pemeriksaan slit lamp rutin ketika pasien datang dengan keluhan lain, atau pada pasien

    'ang memiliki serangan glauk)ma sudut tertutup akut di satu mata dapat didiagn)sis

    dengan glauk)ma primer sudut tertutup laten pada mata satun'a.

    ?ejala klinis:

    Pasien tidak mengeluhkan gejala apapun.

    Tanda:

    • +lipse sign, 'ang mengindikasikan penurunan kedalaman bilik mata depan

    aksial, dapat dilihat dengan +ara men')r)tkan penlight ke bilik mata depan dari

    sisi temp)ral dan ditemukan +aha'a pada nasal.

    #elati6e pupil bl)+k 

    Iris b)mbe >)rmati)n

    App)siti)nal angle

    +l)sure

  • 8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)

    23/53

    • Slit lamp bi)mi+r)s+)pi+ sign, 'aitu:

    o Penurunan kedalaman blik mata depan aksial

    o $ia>ragma lensa iris berbentuk k)n6eks

    o Pr)ksimitas 'ang dekat dari iris ke k)rnea di peri>er 

    • Pemeriksaan g)ni)sk)pi, ditemukan sudut 'ang sangat sempit %Sha>>er derajat I,

    trabekular mesh)rk berpigmen tidak terlihat tanpa indentasi atau manipulasi

     pada sekurang5kurangn'a 2 dari 4 kuadran&

    • ;an (eri+k slit5lamp grading )> the angle dapat digunakan dengan akurasi baik 

     pada g)ni)sk)pi 'ang tak dapat digunakan. -erikut ini adalah kedalaman bilik 

    mata depan peri>er %PA*$& dibanding dengan ketebalan k)rnea %*T& 'ang

    mengindikasikan besarn'a sudut:

    o Tingkat 4 %sudut terbuka lebar&: PA*$K!14 sampai ! *T

    o Tingkat 2 %sudut sempit ringan&: PA*$K!14 sampai L *T

    o Tingkat %sudut sempit sedang&: PA*$K!14 *To Tingkat ! %sudut sangat sempit&: PA*$KG!14 *T

    o Tingkat 0 %sudut tertutup&:PA*$K0

  • 8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)

    24/53

    • Pada mata dengan glauk)ma sudut tertutup primer laten tanpa terapi, dapat

    terjadi k)ndisi berikut:

    o Tekanan intra)kular n)rmal

    o ?lauk)ma sudut tertutup subakut atau akut dapat terjadi seaktu5aktu

    o ?lauk)ma sudut tertutup kr)nik dapat terbentuk tanpa harus meleati

    stadium akut atau subakut

    $iagn)sis

    • ?ejala klinis, dan tes pr)6)kati> p)siti> 

  • 8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)

    25/53

    • Tes pr)6)kati> untuk suspek PA*? diran+ang untuk mempresipitasi penutupan

    sudut:

    o Pr)ne darkr))m test, adalah tes 'ang paling p)pular dan merupakan tes

     pr)6)kati> >isi)l)gis terbaik pada suspek PA*?. Pada tes ini, baseline

    tekanan intra)kular direkam dan pasien diminta berbaring pada ruang

    gelap selama ! jam. Pasien harus tetap terbangun untuk mendilatasi

     pupil. Setelah ! jam, tekanan intra)kular kembali diukur. Peningkatan

    tekanan intra)kular lebih dari 8 mm(g dianggap PA*?.

    o M'driati+ pr)6)+ati6e test, saat ini kurang disukai karena tidak >isi)l)gis.

    Pada tes ini, midriatikum lemah seperti 0,/7 tr)pi+amide, atau se+ara

     bersamaan midriatikum dan mi)tikum %!07 phen'lephrine dan 7

     pil)+arpine& 'ang digunakan untuk mendilatasi pupil. @ika tekanan

    intra)kular naik lebih dari 8 mm(g, dianggap p)siti>.

    • Inter6ensi dari tes pr)6)kati>:

    o Tes pr)6)kasi p)siti> mengindikasikan baha sudut dapat tertutup sp)ntan

    o Tes pr)6)kasi negati> pada adan'a sudut 'ang sempit pada bilik mata

    depan tidak menutup kemungkinan tertutup sp)ntann'a sudut, sehingga

     pasien perlu berhati5hati akan terjadin'a serangan PA*?.

    • Terapi:

    o Iridekt)mi laser pr)>ilaksis harus dilakukan untuk kedua mata pasien 'ang

    didiagn)sis sebagai glauk)ma sudut tertutup laten. @ika tidak ditangani,risik) kenaikan akut dalam / tahun men+apai /07.

    %lauk$ma sudut tertutu/ /rimer subakut atau intermiten

    ?lauk)ma ini terjadi sebagai serangan dari tekanan intra)kuler 'ang naik tiba5tiba

    menjadi 405/0 mm(g 'ang terjadi selama beberapa menit hingga !5 jam. Presipitasi

    terjadin'a serangan ini pada penderita adalah:

    • Midriasis >isi)l)gis, seperti saat memba+a pada +aha'a remang, men)nt)n

    tele6isi atau >ilm di ruangan gelap, atau saat +emas %)6erakti6itas simpatis&

    • Perubahan pada bilik mata depan se+ara >isi)l)gis setelah berbaring

    ?ejala klinis

  • 8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)

    26/53

    ?ejala: PA*? subakut ditandai dengan pengalaman penglihatan kabur unilateral tiba5tiba, sakit

    kepala, hal) berarna di sekitar +aha'a, dan n'eri pada mata 'ang terkena. Serangan rekuren

    tidak sering terjadi.$iantara serangan rekuren, pasien tidak merasakan gejala papun.

    Tanda

    Pada pemeriksaan, mata terlihat putih dan tidak terk)ngesti.

    Mata 'ang mengalami PA*? subakut tanpa diterapi dapat terjadi serangan akut glauk)ma sudut

    mata tertutup primer, maupun dapat menjadi kr)nis tanpa meleati >ase akut.

    $iagn)sis dan terapi

    $iagn)sis sama dengan PA*? laten.

    $iagn)sis banding dari hal) berarna pada PA*?

    (al) berarna terjadi karena akumulasi +airan pada epitel k)rnea dan alterasi dari k)ndisi

    re>raksi pada lamela k)rnea. Pasien akan mengeluhkan adan'a arna terdistribusi seperti arna

     pelangi saat melihat +aha'a. (al) berarna ini harus dapat dibedakan dengan 'ang terjadi di

    k)njungti6itis akut purulen maupun katarak imatur. Pada k)njungti6itis, hal) dapat hilang ketika

    sekret dibersihkan. Pada glauk)ma dan katarak imatur, hal) dapat dibedakan dengan melakukan

    tes

  • 8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)

    27/53

    Serangan PA*? akut terjadi karena penutupan sudut mendadak 'ang mengakibatkan

    kenaikan tekanan intra)kular se+ara tiba5tiba.PA*? akut adalah keadaan emergensi.

    ?ejala klinis

    ?ejala

    •  N'eri, n'eri 'ang dialami berupa n'eri hebat 'ang menjalar sepanjang +abang

     persara>an N.;

    • Mual dan muntah 'ang dapat berhubungan dengan n'eri

    • Perburukan penglihatan se+ara +epat dan pr)gresi>, mata merah, >)t)>)bia, dan

    lakrimasi

    • #ia'at adan'a serangan PA*? subakut pada /7 penderita

    Tanda

    •el)pak dapat edema

    • )njungti6a kem)sis dan k)ngesti

    • )rnea edema dan insensiti> 

    • -ilik mata depan dapat ditemukan >lare maupun sel

    • Sudut bilik mata depan tertutup t)tal pada g)ni)sk)pi %Sha>>er grade 0&

    • Iris dapat tidak berarna

    • Pupil semidilatasi, l)nj)ng 6ertikal dan ter>iksasi, tidak reakti> terhadap +aha'a

    dan ak)m)dasi

    • Tekanan intra)kular naik se+ara signi>ikan, umumn'a 4050 mm(g

    • $iskus )ptikus edema dan hiperemis

    • Pada mata sebelahn'a dapat terjadi PA*? laten

    $iagn)sis

    • $iagn)sis PA*? akut dapat terlihat jelas dari gejala klinis

    • $iagn)sis banding:

    o Terhadap sebab lain dari mata merah akut, seperti k)njungti6itis akut

    maupun irid)siklitis akut

    o ?lauk)ma k)ngesti> sekunder seperti glauk)ma >ak)m)r>ik, glauk)ma

    akut ne)6askular maupun krisis glau)mat)siklitik 

    Terapi

    • Medikament)sa

    o Agen hiper)sm)tik, seperti manit)l ! gram per kg--

    o Aseta)lamid /00 g I; diikuti /0 mg tablet 2 kali sehari

    o Analgesik dan antiemetik 

  • 8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)

    28/53

    o Pil)karpin 7 setiap 20 menit selama !5 jam, kemudian setiap " jam

    o Tim)l)l maleat 0,/7 atau beta)l)l 0,/7 kali sehari

    o Tetes mata k)rtik)ster)id seperti deamethas)ne maupun bethamethas)ne,

    254 kali sehari

    • Pembedahan

    o Irid)t)mi peri>er: indikasi pada sinekia peri>er anteri)r 'ang terbentuk 

     pada G/07 sudut bilik mata depan dan sebagai pr)>ilaksis mata lainn'a.

    Irid)t)mi peri>er mengembalikan k)munikasi antara bilik mata depan dan

     belakang. Alternati> lain adalah irid)t)mi laser, 'ang bersi>at n)nin6asi>.

    o Pembedahan >iltrasi, sebaikn'a dilakukan pada kasus dimana tekanan

    intra)kuler tidak terk)ntr)l )leh terapi medikament)sa dan ketika

    terbentuk sinekia anteri)r pada H/07 sudut bilik mata depan.

    o kstraksi lensa dengan >ak)emulsi>ikasi dengan implantasi lensa

    intra)kular.

    %lauk$ma sudut tertutu/ /$stk$nesti& 

    Merupakan status klinis pada mata setelah PA*? akut dengan atau tanpa terapi. eadaan ini

    dapat terlihat pada:

    • PA*? p)stsurgi+al p)stk)ngesti>, 'aitu status klinis pada mata setelah terapi

    irid)t)m' peri>er laser setelah serangan PA*? akut.

    • Pembukaan sudut sp)ntan

    • ?lauk)ma sudut tertutup k)ngesti> kr)nik, dapat terjadi pada PA*? 'ang tidak 

    diterapi atau saat terapi irid)t)m' tidak berhasil.

    • Penutupan badan silier 

    %lauk$ma sudut tertutu/ kr$nik /rimer

    Pat)genesis

    PA*? kr)nik terjadi akibat penutupan sinekia se+ara bertahap pada sudut bilik mata depan

     pada beberapa k)ndisi berikut:

    • *reeping s'ne+hial angle +l)sure, 'ang terjadi mulai dari superi)r dan

     pr)gresi> bertahap se+ara sirkum>erens sampai ter+apai sudut 2"0 derajat

  • 8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)

    29/53

    • Serangan glauk)ma sudut tertutup subakut

    • )mbinasi kedua k)ndisi di atas

    ?ejala klinis

    Tekanan intra)kular naik se+ara bertahap• -)la mata tidak terdapat k)ngesti dan n'eri

    • $iskus )ptikus menunjukkan +upping glauk)ma

    • $e>ek lapang pandang mirip P=A?

    • ?)ni)sk)pi menunjukkan sudut penutupan ber6ariasi

    Terapi

    • Irid)t)m' laser bersama dengan medikament)sa

    • Trabekulekt)m' diperlukan jika terapi di atas gagal

    • Irid)t)m' pr)>ilaksis pada mata sebelahn'a

    %lauk$ma /rimer sudut tertutu/ abs$lut

    ?lauk)ma abs)lut merupakan >ase kr)nik glauk)ma jika tidak diterapi.

    ?ambaran klinis :

    5  Painful blind eye. N'eri mata, irritable, dan buta % no light perception)

    5  Perilimbal reddish blue zone : terdapat  slight ciliary flush disekitar k)rnea akibat

    dilatasi 6ena anteri)r siliar.

    5 Caput medusae  : pembuluh darah 'ang men)nj)l dan melebar 'ang terdapat padakasus 'ang sudah lama.

    5 )rnea aaln'a jernih tetapi peka. Perlahan menjadi kabur dan berkembang

    epithelial bullae %bullous keratopathy) atau >ilamen % >ilamentar' keratitis&.5 -ilik mata depan dangkal

    5 Iris menjadi atr)>i

    5 Pupul ter>iksasi dan dilatasi dan berarna kehijauan5 $iskus aEue)us terdapat glauk)mat)us )ptikus atr)ph'

    5 Tekanan intra)kular meningkat, b)la mata menjadi keras % stony hard)

    Tatalaksana glauk)ma abs)lut

    !. Injeksi alk)h)l retr)bulbar. $apat digunakan untuk menghilangkan rasa n'eri.Pada aaln'a, disuntikkan ! ml 'l)+aine 7, setelah /5!0 menit diikuti dengan

    ! ml alk)h)l 80 7. Injeksi alk)h)l retr)bulbar merusak gangli)n siliaris.. $estruksi epitel siliar sekret)ris untuk menurunkan tekanan intra)kular dengan

    +'+l)+r')therap' 1 +'+l)diatherm' 1 +'+l)ph)t)+)agulati)n.

  • 8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)

    30/53

    2. nukleasi b)la mata. $apat dipertimbangkan pada k)ndisi n'eri tidak dapat

    diatasi dengan met)de lainn'a.

    )mplikasi

    Tekanan intra)kular 'ang meningkat berkepanjangan dapat menimbulkan k)mplikasi :

    !. Ulserasi k)rnea diakibatkan edema epithelial dam insensti6itas. Ulser dapat

    menimbulkan per>)rasi.. Pembentukan sta>il)ma. Peningkatan tekanan intra)kular men'ebabkan

     penipisan s+lera dan atr)>i sehingga dapat men'ebabkan lemahn'a dinding

    s+lera. (al ini berujung pada pembentukan sta>il)ma.2. Atr)>i bulbi akibat degenerasi k)rpus siliaris. Tekanan intra)kular menurun dan

     b)la mata mengerut.

    (. ?lauk)ma k)ngenital %ju6enil&

    ?lauk)ma k)ngenital timbul saat lahir atau dalam tahun pertama dengan gejala klinis

    adan'a mata berair berlebihan, peningkatan diameter k)rnea %bu>talm)s&, k)rnea

     beraan karena edema epitel, terpisah atau r)bekn'a membran des+emet, >)t)>)bia,

     peningkatan tekanan intra)kular, peningkatan kedalaman kamera anteri)r,

     pen+ekungan diskus aEue)us.

    d. ?lauk)ma Sekunder 

    ?lauk)ma sekunder timbul sebagai akibat pen'akit lain dalam b)la mata, 'ang

    disebabkan )leh :

    • elainan 9ensa

    o 9uksasi

    9uksasi lensa ke depan atau ke belakang, lensa 'ang membengkak karena

    katarak atau karena trauma, pr)tein lensa 'ang menimbulkan u6eitis 'ang

    kemudian mengakibatkan tekanan b)la mata naik.

    o Pembengkakan %intumesen&

    9ensa 'ang membengkak dapat menimbulkan gejala glauk)ma

    akut.$ikel)la seperti glauk)ma akut dan bila sudah tenang lensa

    dikeluarkan.

    o ilaktik 

    Pada katarak 'ang terlalu matang

    • elainan U6ea

    o U6eitis

  • 8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)

    31/53

    Men'ebabkan terbentukn'a perlekatan iris bagian peri>er %sinekia& dan

    eksudatn'a 'ang menutup +elah5+elah trabekulum, sehingga )ut>l)

    aku)s hum)r terhambat.

    o Tum)r 

    Ukurann'a dapat men'empitkan r)ngga b)la mata atau mendesak iris kedepan dan menutup sudut bilik mata depan.

    • Trauma :

    o Perdarahan dalam bilik mata depan %hi>ema&

    $apat membl)kir saluran outflo trabekulum.

    o Per>)rasi k)rnea dan pr)laps iris, 'ang men'ebabkan leuk)ma adheren

    Per>)rasi k)rnea karena ke+elakaan men'ebabkan iris terjepit dalam luka

    dan karenan'a bilik mata depan dangkal. $engan sendirin'a aku)s hum)r 

    tidak dapat men+apai jaringan trabekulum untuk pen'aluran keluar.

    • Pembedahan

    -ilik mata depan 'ang tidak +epat terbentuk setelah pembedahan katarak 

    sehingga men'ebabkan perlekatan iris bagian peri>er hingga pen'aluran aku)s

    hum)r terhambat.

    • Pen'ebab ?lauk)ma Sekunder lainn'a :

    o #ube)sis iridis %akibat thr)mb)sis 6ena arteri sentral&

    Men'ebabkan pembentukan pembuluh darah iris. $imana pada bagian

     peri>er iris dapat terjadi perlekatan sehingga sudut balik mata depan

    tertutup. -iasan'a glauk)ma 'ang ditimbulkan akan memberikan keluhan

    n'eri dan sulit di)bati.o Penggunaan k)rtik)ster)id t)pikal berlebihan

    Mun+ul pada mereka 'ang memang sudah memiliki bakat

    glauk)ma.?lauk)ma 'ang ditimbulkan men'erupai glauk)ma sudut

    terbuka.Mereka 'ang harus di)bati degan k)rtik)ster)id jangka lama,

     perlu diaasi tekanan b)la matan'a se+ara berkala.

    3. Pemeriksaan /enun*an

    5 Iluminasi )blik dari *=A

    *=A diiluminasi dengan sinar dari lampu tangensial menuju bidang

    iris.Pada mata dengan kedalaman *=A 'ang n)rmal, iris tampak seragam

    saat diiluminasi.Pada mata dengan *=A 'ang dangkal dan sudut 'ang

  • 8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)

    32/53

    tertutup baik sebagian ataupun seluruhn'a, iris men)nj)l ke anteri)r dan

    tidak seragam saat diiluminasi.

    ?ambar . Pemeriksaan edalaman *=A

    5 Slit 9ampedalaman sentral dan peri>er dari *=A harus die6aluasi dengan ketebalan

    dari k)rnea.*=A 'ang memiliki kedalam kurang dari 2 kali ketebalan

    k)rnea pada bagian sentral disertai kedalam bagian peri>er kurang dari

    ketebalan k)rnea memberikan kesan sudut 'ang sempit. ?)ni)sk)pi

     penting dilakukan untuk e6aluasi selanjutn'a. Untuk e6aluasi kedalaman

    dari *=A dengan pemeriksaan slit lamp bi)mi)+r)s+)p, pengaturan +aha'a

    'ang sempit dipilih. *aha'a harus mengenai mata pada sudut penglihatan

    'ang sempit dari garis +aha'a pemeriksa.Alat untuk imaging dari segmen

    anteri)r telah tersedia %;isante =*T, eiss& men'ediakan gambaran

    t)m)gra>i dari *=A dan ukurann'a.

  • 8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)

    33/53

    ?ambar .8 6aluasi edalaman *=A dengan Slit 9amp

    5 ?)ni)sk)pi

    Sudut dari *=A die6aluasi dengan g)ni)sk)p 'ang diletakkan se+ra

    langsung pada k)rnea. ?)ni)sk)pi dapat membedakan beberapa

    k)ndisi:

    Sudut terbuka : glauk)ma sudut terbuka

    Sudut tertutup : glauk)ma su>ut tertutup Akses sudut men'empit : k)n>igurasi dengan risik) glauk)ma akut

    sudut tertutup

    Sudut ter)klusi : glauk)ma sekunder sudut tertutup, sebagai +)nt)h

    disebabkan ne)6askularisasi pada rube)sis iridis. Sudut terbuka tetapi disertai dep)sit sel in>lamasi, eritr)sit atau

     pigmen pada jalinan trabekular : glauk)ma sekunder sudut terbuka

    ?)ni)sk)pi merupakan pemeriksaan pilihan untuk mengidenti>ikasi

     bentuk respekti> dari glauk)ma.

  • 8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)

    34/53

  • 8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)

    35/53

    ?ambar .!0 ?)ni)sk)pi

    5 Pengukuran Tekanan Intra)kular 

    Palpasi Perbandingan palpasi dari kedua b)la mata merupakan

     pemeriksaan aal 'ang dapat mendeteksi peningkatan tekanan

    intra)kular. @ika pemeriksa dapat memasukkan b)la mata dimana

     pada saat palpasi ber>luktuasi, tekanan kurang dari 0 mm(g. -)la

    mata 'ang tidak berpegas tetapi keras seperti batu merupakan tanda

    tekanann'a sekitar "050 mm(g %glauk)ma akut sudut tertutup&.

    ?ambar .3 Pengukuran Tekanan Intra)kular dengan Palpasi

    T)n)metri S+hi)t

    Pemeriksaan ini mengukur derajat dari k)rnea 'ang dapat

    diindentasi pada p)sisi pasien supine. Semakin rendah tekanan

    intra)kular, semakin dalam pin t)n)metri 'ang masuk dan semakin

     besar jarak dari jarum bergerak. T)n)metri indentasi sering

    memberikan hasil 'ang tidak tepat. Sebagai +)nt)hn'a kekakuan

    dari sklera berkurang pada mata mi)p dimana akan men'ebabkan

     pin dari t)n)meter masuk lebih dalam. =leh karena itu t)n)metri

    indentasi telah digantikan )leh t)n)metri applanasi.

  • 8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)

    36/53

    ?ambar .!! Pemeriksaan T)n)metri S+hi)t

    T)n)metri Applanasi

    Met)de ini merupakan met)de 'ang paling sering dilakukan untuk 

    mengukur tekanan intra)kular. Pemeriksaan ini memungkinkan

     pemeriksa untuk melakukan pemeriksaan pada p)sisi pasien duduk 

    dalam beberapa detik %met)de ?)ldmanns&. Atau p)sisi supine

    % met)de $raegers&. T)n)meter dengan ujung 'ang datar memiliki

    diameter 2.0" mm untuk applanasi pada k)rnea diatas area 'ang

    sesuai %,2/ mm& . Met)de ini dapat mengeliminasi kekakuan dari

    sklera 'ang merupakan sumber dari kesalahan .

  • 8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)

    37/53

    ?ambar .! Pemeriksaan T)n)metri Applanasi ?)ldmann

    T)n)metri pneumatik n)n k)ntak 

    T)n)meter elektr)nik menembakkan udara 2ms se+ara langsung ke

    k)rnea. T)n)meter merekam de>leksi dari k)rnea dan

    mengkalkulasi tekanan intra)kular.

    euntungan : tidak memerlukan penggunaan anestesi t)pikal,

     pengukuran tanpa k)ntak mengurangi risik) in>eksi %dapat

    dilakukan pengukuran pada keadaan k)njungti6itis&.

    erugian : kalibrasi sulit, pengukuran 'ang tepat han'a dapat

    dilakukan sdiantara tekanan 'ang rendah dan sedang, tidak bisa

    digunakan bila terdapat skar pada k)rnea, pemeriksaan tidak

    n'aman untuk pasien, aliran udara besar, peralatan lebih mahal

    dibandingkan t)n)meter applanasi.

     ur6a Pengukaran tekanan 4 jam

    Pengukuran dilakukan untuk menganalisis >luktuasi dari tekanan

    sepanjang 4 jam pada pasien dengan suspek glauk)ma.

    Pengukuran single dapat tidak representati6. (an'a kur6a 4 jam

  • 8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)

    38/53

    'ang men'ediakan in>)rmasi 'ang tepat mengenai tingkat tekanan.

    Tekanan inta)kular ber>luktuasi pada gambaran ritmis.Anga

    tertinggi seringn'a timbul pada malam hari atau aal pagi hari.

    Pada pasien n)rmal, >luktuasi dari tekanan intra)kular jarang

    melebihi 45" mm(g. Tekanan diukur pada pukul 0".00 pagi hari

    dan pukul 0".00 s)re hari, 03.00 malam hari dan tengah malam.

    ur6a tekanan 4 jam dari pasien raat jalan tanpa pengukuran

    aktu malam hari dan aal pagi hari hasiln'a kurang tepat.

    ?ambar .!2 ur6a Tekanan 4 @am

    =>talm)sk)p

    $iskus aEue)us memiliki indentasi 'ang disebut )ptikus +up.Pada

    keadaan peningkatan tekanan intra)kular 'ang persisten, )ptikus+up menjadi membesar dan dapat die6aluasi dengan )>talm)sk)p.

    Pemeriksaan stere)sk)pik dari diskus aEue)us melalui slit lamp

     bi)mi+r)s+)pe di+)ba dengan lensa k)ntak memberikan gambaran

    2 dimensi. =ptikus +up dapat diperiksa stere)sk)p dengan pupil

    'ang dilatasi. Ner6us )ptikusus memurapakan Oglauk)ma

    mem)r'. 6aluasi struktur ini akan memberikan in>)rmasi pada

     pemeriksa keruasakan akibat glauk)ma terjadi dan berapa jauh

    kerusakan tersebut.

    =ptikus +up n)rmal, anat)mi n)rmal dapat berbeda jauh. =ptikus

    +up besar 'ang n)rmal selalu bulat dan el)ngasi 6ertikal dari

    )ptikus +up didapatkan pada mata dengan glauk)ma.

  • 8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)

    39/53

    Pengukuran diskus aEue)us, area diskus aEue)us, )ptikusus +up dan

     pinggiran neur)retinal %jaringan 6ital diskus aEue)us& dapat diukur

    dengan planimetri pada gambaran dimensi dari ner6us )ptikusus.

    ?ambar .!" $iskus AEue)us N)rmal

    Perubahan glauk)mat)sa pada ner6us )ptikus, glauk)ma

    menimbulkan perubahan tipikal pada bentuk dari )ptikusus +up.

    erusakan pr)gresi> dari serabut sara>, jaringan >ibr)sa dan

    6askular, serta jaringan glial akan di)bser6asi. Atr)>i jaringan ini

    akan men'ebabkan peningkatan pada ukuran dari )ptikus +up dan

    rna diskus aEue)us menjadi pu+at. Perubahan pr)gresi> dari

    diskus aEue)us pada glauk)ma berhubungan dekat dengan

     peningkatan de>ek dari lapang pandang.

    ?ambar . ! 9esi ?lauk)mat)sa pada Ner6us =ptikusus

    Tes 9apang Pandang$eteksi glauk)ma sedini mungkin memerlukan d)kumentasi

    gangguan lapang pandang pada stadium sedini mungkin. Seperti

    telah diketahui baha gangguan lapang pandang pada glauk)ma

     bermani>estasi pada aaln'a di daerah lapang pandang superi)r 

     para+ental nasal atau jarangn'a pada lapang pandang in>eri)r,

  • 8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)

    40/53

    dimana sk)t)ma relati> nantin'a akan berkembang menjadi sk)t)ma

    abs)lut. ?angguan lapangan pandang akibat glauk)ma terutama

    mengenai 20Q lapang pandang bagian tengah.elainan pandang

     pada glauk)ma 'aitu terjadin'a pelebaran blind sp)t dan perubahan

    s+)t)ma menjadi b'errum, kemudian jadi ar+uata dan berakhir 

    dengan pembentukan ring, serta terdapatn'a seidel sign

      Computerized static perimetry %pengukuran sensiti6itas untuk 

    membedakan +aha'a&pemeriksaan utama dibandingkan met)de

    kinetik dalam mendeteksi gangguan lapang pandang stadium aal.

    5 Tes pr)6)kasi, dilakukan pada keadaan 'ang meragukan.

    Tes 'ang dilakukan : tes kamar gelap, tes midriasis, tes memba+a,

    tes bersujud %pr)ne test&. Untuk glauk)ma sudut tertutup, 'ang

    umum dilakukan adalah tes kamar gelap %karena pupil akan

    midriasis dan pada sudut bilik mata 'ang sempit, ini akan

    men'ebabkan tertutupn'a sudut bilik mata&. *aran'a adalah ukur 

    TI= aal, kemudian pasien masuk kamar gelap selama "0530

    menit. Ukur segera TI= n'a. enaikan R8 mm(g, tes pr)6)kasi %C&

    4. Pen$batan

    Prinsip dari peng)batan glauk)ma 'aitu untuk mengurangi pr)duksi hum)r 

    aEue)us dan meningkatkan sekresi dari hum)r aEue)us sehingga dapat menurunkan

    tekanan intra )kuler.

  • 8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)

    41/53

    ?ambar .!3 Pilihan Terapi Medikament)sa untuk ?lauk)ma

  • 8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)

    42/53

    KATARAK 

    I.- !e&inisi

    atarak merupakan abn)rmalitas pada lensa mata berupa kekeruhan lensa

    'ang men'ebabkan tajam penglihatan penderita berkurang. atarak lebih sering

    dijumpai pada )rang tua, dan merupakan pen'ebab kebutaan n)m)r ! di seluruh

    dunia. Penuaan merupakan pen'ebab katarak 'ang terban'ak, tetapi ban'ak juga

    >a+t)r lain 'ang mungkin terlibat, antara lain : trauma, t)ksin, pen'akit sistemik 

    %mis diabetes&, mer)k)k, dan herediter. ata katarak berasal dari unani

    !katarraktes"  'ang berarti air terjun.. atarak bisa terjadi akibat hidrasi

    %penambahan +airan& lensa, denaturasi pr)tein lensa, dan pr)ses penuaan.

    ekeruhan pada katarak umumn'a mulai tampak ke+il dan terl)kalisasi, namun

    akhirn'a seluruh lensa akan mengalami kekeruhan dimana kekeruhann'a biasaterjadi mengenai dua mata dan berjalan pr)gresi> ataupun dapat tidak mengalami

     perubahan dalam aktu 'ang lama.

    I. "/idemi$l$i

    atarak ter+atat sebagai pen'akit kebutaan n)m)r satu di dunia dengan

    angka /!7 men'ebabkan kasus kebutaan di seluruh dunia. Seiring dengan

    meningkatn'a angka harapan hidup, maka meningkat pula jumlah )rang 'ang

    mengalami katarak. 9ebih dari 307 kejadian katarak merupakan katarak senilis.

    atarak biasan'a ditemukan pada pasien di atas umur /0 tahun, dimana /07 terjadi

     pada usia "/ J 4 tahun dan

    sekitar 07 pada pasien di atas

    0 tahun. Perkiraan

    insiden katarak adalah satu diantara !.000 )rang setiap

    tahunn'a terdapat

    se)rang penderita

     baru. Penduduk Ind)nesia

     juga memiliki

  • 8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)

    43/53

    ke+enderungan menderita katarak !/ tahun lebih +epat dibandingkan penduduk di

    daerah subtr)pis,

    I.0 "ti$l$i dan #akt$r Risik$

    5 -ahan t)ksik khusus % kimia dan >isik &. era+unan beberapa jenis )bat dapat

    menimbulkan katarak seperti : eserin % 0,/ J 0,/7&, k)rtik)ster)id, erg)t dan

    antik)linesterase t)pikal.

    5 Pen'akit predisp)sisi baik dari pen'akit sistemik maupun metab)lik seperti

    diabetes mellitus, hip)kalsemia, galakt)semi, dan distr)>i mi)t)nik.

    5 ?enetik dan gangguan perkembangan

    5 In>eksi 6irus di masa pertumbuhan janin

    5 Pr)ses degenerasi %usia tua&5 Trauma seperti ditusuk ataupun serangan listrik 

    5 Akibat sekunder seperti u6eitis anteri)r kr)nis, radiasi i)n, tum)r, glauk)ma akut

    %glauk)ma >le+ken& ataupun pen'akit mata degenerati> seperti retinitis

     pigment)sa.

    I.1 %e*ala dan Tanda Klinis

  • 8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)

    44/53

    ?ejala klinis dari katarak adalah adan'a penurunan penglihatan atau

     penglihatan kabur 'ang berjalan lambat namun pr)gresi> 'ang biasan'a berlangsung

     beberapa bulan sampai tahun, dan mengenai satu atau kedua mata. ilatan +aha'a

     juga menjadi salah satu gejala 'ang terjadi terutama saat berkendara di malam hari.

    Mudah merasa silau dan penglihatan ganda juga menjadi salah satu gejala 'ang

     biasan'a terjadi. arakteristik dari katarak 'ang berbeda J beda juga mempengaruhi

    gejala 'ang timbul.

    !. Silau, Pasien katarak sering mengeluh silau, 'ang bisa ber6ariasi keparahann'a mulai

    dari penurunan sensiti6itas k)ntras dalam lingkungan 'ang teranghingga silau pada saat

    siang hari atau seaktu melihat lampu m)bil atauk)ndisi serupa di malam hari.

  • 8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)

    45/53

    . $ipl)pia m)n)kular atau p)l'pia terkadang, perubahan nuklear terletak pada lapisan

    dalam nukleus lensa, men'ebabkan daerah pembiasan multipel di tengah lensa. $aerah

    ini dapat dilihat dengan re>leks merah retin)sk)pi atau )>talm)sk)pi direk. Tipe katarak 

    ini kadang5kadang men'ebabkan dipl)pia m)n)kular atau p)l'pia. (al ini bisa terjadi

     pada beberapa pasien )leh karena terpe+ahn'a sinar putih menjadi spektrum arna )leh

    karena meningkatn'a kandungan air dalam lensa.

    2. $ist)rsi katarak dapat men'ebabkan garis lurus kelihatan bergel)mbang, sering

    dijumpai pada stadium aal katarak.

    4. Penurunan tajam penglihatan pada katarak men'ebabkan penurunan penglihatan

     pr)gresi> tanpa rasa n'eri. Umumn'a pasien katarak men+eritakan ria'at klinisn'a

    langsung tepat sasaran, dan pasien men+eritakan kepada d)kter mata, akti6itas apa saja

    'ang terganggu. $alam situasi lain, pasien han'a men'adari adan'a gangguan

     penglihatan setelah dilakukan pemeriksaan. Setiap tipe katarak biasan'a mempun'ai

    gejala gangguan penglihatan 'ang berbeda5beda, tergantung pada +aha'a, ukuran pupil

    dan derajat mi)pia. Setelah didapat ria'at pen'akit, maka pasien harus dilakukan

     pemeriksaan penglihatan lengkap, dimulai dengan re>raksi. Perkembangan katarak 

    nuklear skler)tik dapat meningkatkan di)ptri lensa, sehingga terjadi mi)pia ringan

    hingga sedang.

    /. M')pi+ shi>t, Perkembangan katarak dapat terjadi peningkatan di)ptri kekuatan lensa,

    'ang umumn'a men'ebabkan mi)pia ringan atau sedang. Umumn'a, pematangan

    katarak nuklear ditandai dengan kembalin'a penglihatan dekat )leh karena

    meningkatn'a mi)pia akibat peningkatan kekuatan re>rakti> lensa nuklear skler)tik,

    sehingga ka+amata ba+a atau bi>)kal tidak diperlukan lagi.

    Perubahan ini disebut se+)nd sight

     Namun, seiring dengan perubahankualitas )ptikal lensa, keuntungan tersebut akhirn'a

    hilang juga.

    I.2 Pat$enesis

    9ensa mata mempun'ai bagian 'ang disebut pembungkus lensa atau kapsul

    lensa, k)rteks lensa 'ang terletak antara nukleus lensa atau inti lensa dengan kapsul

    lensa. Pada anak dan remaja, nukleus bersi>at lembek sedang pada )rang tua

  • 8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)

    46/53

    nukleus ini menjadi keras. -ertambah tuan'a sese)rang membuat lensa mata

    menjadi kekurangan air dan menjadi lebih padat. 9ensa akan menjadi keras pada

     bagian tengahn'a, sehingga kemampuann'a mem>)kuskan benda dekat berkurang,

    lensa mulai mengeruh, keadaan ini akan berkembang dengan bertambah beratn'a

    katarak.

    Selain itu, )ksidasi dari pr)tein lensa juga merupakan salah satu >akt)r 

     penting. Serat5serat pr)tein 'ang halus 'ang membentuk lensa internal itu sendiri

     bersi>at bening. ebeningan lensa se+ara keseluruhan bergantung pada keseragaman

     penampang dari serat5serat ini serta keteraturan dan kesejajaran letakn'a di dalam

    lensa. etika pr)tein rusak, keseragaman struktur ini menghilang dan serat5serat

     bukann'a meneruskan +aha'a se+ara merata, tetapi men'ebabkan +aha'a terpen+ar 

    dan bahkan terpantul. (asiln'a adalah lensa tampak mengeruh dan terjadilah

     penurunan penglihatan.

    I.3 Klasi&ikasi

    lasi>ikasi katarak berdasarkan usia terbagi menjadi :5 atarak k)ngenital : katarak 'ang sudah terlihat pada usia di baah ! tahun

    5 atarak ju6enil : atarak 'ang terjadi sesudah usia ! tahun

    5 atarak senilis : atarak setelah usia /0 tahun

    atarak berdasarkan tempat terjadi %m)r>)l)gi&:

    5 atarak inti %nu+lear& : l)kasi terletak pada nukleus atau bagian tengah lensa5 atarak k)rtikal : biasan'a di k)rteks dan kekeruhan mulai dari tepi lensa dan

     berjalan ke tengah sehingga menganggu penglihatan

    5 atarak subkapsular %anteri)r dan p)steri)r& : dimulai dengan kekeruhan ke+il di

     baah kapsul lensa, tepat pada lajur jalan sinar masuk 

    atarak berdasarkan stadium kematangan 1 >ase perkembangann'a :

  • 8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)

    47/53

    5 atarak insipien : kekeruhan mulai dari tepi ekuat)r berbentuk jeriji menuju

    k)rteks anteri)r dan p)steri)r 5 atarak Imatur : sebagian lensa keruh

    5 atarak matur : pada seluruh masa lensa

    5 atarak hipermatur : mengalami pr)ses degenerasi lebih lanjut, dapat menjadi

    keras atau lembek dan men+air 

    9ain J lain :

    5 atarak rubela : rubela pada ibu men'ebabkan katarak pada lensa >etus

    5 atarak k)mplikata : katarak akibat pen'akit mata lain seperti radang, dan pr)ses

    degenerasi seperti ablasi retina, retinitis pigment)sa, glauk)ma, tum)r intra

    )kular, iskemia )kular, nekr)sis anteri)r segmen, bu>talm)s, akibat trauma dan

     pas+a bedah mata.5 atarak diabetes : katarak 'ang terjadi akibat adan'a pen'akit diabetes mellitus

    5 atarak sekunder : akibat terbentukn'a jaringan >ibr)sis pada sisa lensa 'ang

    tertinggal pas+a )perasi katarak.5 atarak traumatik : akibat trauma

    I.4 Katarak Senilis

    atarak senilis adalah semua kekeruhan lensa 'ang terdapat pada usia lanjut,

    'aitu usia diatas /0 tahun dengan pen'ebab 'ang tidak diketahui pasti. Adapun

     perubahan lensa pada usia lanjut :

    !. apsula& Menebal dan kurang elastis %!14 dibanding anak&.

     b& Mulai presbi)pia

    +& -entuk lamel kapsul berkurang atau kabur.d& Terlihat bahan granular

    . pitel J makin tipis

    a& Sel epitel %germinati>& pada eEuat)r bertambah besar dan berat.

     b& -engkak dan 6aku)lisasi mit)k)ndria 'ang n'ata.2. Serat lensa :

    a& 9ebih irregular

     b& Pada k)rteks jelas kerusakan serat sel.

  • 8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)

    48/53

    +& -r)n s+ler)ti+ nu+leus, sinar ultra6i)let lama kelamaan merubah

     pr)tein nukleus %histidin, tript)>an, meti)nin, sistein, tir)sin& lensa, sedang arna

    +)klat pr)tein lensa nukleus mengandung histidin dan tript)>an dibanding

    n)rmal.

    d& )rteks tidak berarna karena:5 adar asam ask)rbat tinggi dan menghalangi >)t))ksidasi.

    5 Sinar tidak ban'ak mengubah pr)tein pada serat muda.

    atarak senil biasan'a berkembang lambat selama beberapa tahun,

    kekeruhan lensa dengan nukleus 'ang mengeras akibat usia lanjut 'ang biasan'a

    mulai terjadi pada usia lebih dari "0 tahun. atarak senil se+ara klinik dikenal

    empat stadium 'aitu: insipien, intumesen, imatur, matur, hipermatur m)rgagni.

    Perbedaan Stadium atarak Senil

    Insi/ien Imatur ,atur 5i/ermatur

    ekeruhan #ingan Sebagian Seluruh Masi>  

    *airan 9ensa N)rmal-ertambah %

    air masuk& N)rmal

    -erkurang %air C

    masa lensa keluar&

    Iris N)rmal Terd)r)ng N)rmal Tremulans-ilik Mata

    $epan N)rmal $angkal N)rmal $alam

    Sudut -ilik  

    Mata N)rmal Sempit N)rmal Terbuka

    Shad) Test Negati> P)siti> Negati> Pseud)p)siti>  

    Pen'ulit 5 ?lauk)ma 5 U6eitisC?lauk)ma

    Katarak Insi/ien. Pada stadium ini akan terlihat hal5hal berikut: ekeruhan

    mulai dari tepi ekuat)r berbentuk jeriji menuju k)rteks anteri)r dan p)steri)r % katarak k)rtikal &. ;aku)l

    mulai terlihat di dalam

    k)rteks.

    atarak subkapsular  

     p)steri)r, kekeruhan mulai

  • 8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)

    49/53

    terlihat anteri)r subkapsular p)steri)r, +elah terbentuk antara serat lensa dan dan

    k)rteks berisi jaringan degenerati> %benda M)rgagni& pada katarak insipien.

    ekeruhan ini dapat menimbulkan p)li)pia )leh karena indeks re>raksi 'ang tidak 

    sama pada semua bagian lensa. -entuk ini kadang5kadang menetap untuk aktu

    'ang lama.

    Katarak Intumesen. ekeruhan

    lensa disertai pembengkakan lensa

    akibat lensa degenerati> 'ang men'erap

    air. Masukn'a air ke dalam +elah lensa

    disertai pembengkakan lensa menjadi

     bengkak dan besar 'ang akan

    mend)r)ng iris sehingga bilik mata

    menjadi dangkal dibanding dengan

    keadaan n)rmal. Pen+embungan lensa ini akan dapat memberikan pen'ulit

    glauk)ma. atarak intumesen biasan'a terjadi pada katarak 'ang berjalan +epat dan

    mengakibatkan mi)pia lentikular. Pada keadaan ini dapat terjadi hidrasi k)rteks

    sehingga akan men+embung dan da'a biasn'a akan bertambah, 'ang memberikan

    mi)pisasi. Pada pemeriksaan slitlamp terlihat 6aku)l pada lensa disertai peregangan

     jarak lamel serat lensa.

    Katarak Imatur. Sebagian lensa keruh atau katarak. atarak 'ang belum

    mengenai seluruh lapis lensa. Pada katarak imatur akan dapat bertambah 6)lume

    lensa akibat meningkatn'a tekanan )sm)tik bahan lensa 'ang degenerati>. Pada

    keadaan lensa men+embung akan dapat menimbulkan hambatan pupil, sehingga

    terjadi glauk)ma sekunder.

  • 8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)

    50/53

    Katarak ,atur. Pada keadaan matur kekeruhan telah mengenai seluruh

    masa lensa. ekeruhan ini bisa terjadi akibat dep)sisi i)n *a 'ang men'eluruh. -ila

    katarak imatur atau intumesen tidak dikeluarkan maka +airan lensa akan keluar,

    sehingga lensa kembali pada ukuran 'ang n)rmal. Akan terjadi kekeruhan seluruh

    lensa 'ang bila mana akan mengakibatkan kalsi>ikasi lensa. -ilik mata depan akan

     berukuran kedalaman n)rmal kembali, tidak terdapat ba'angan iris pada lensa 'ang

    keruh, sehingga uji ba'angan iris negati>.

    Katarak 5i/ermatur. atarak hipermatur adalah katarak 'ang mengalami

     pr)ses degenerasi lanjut, dapat menjadi keras atau lembek dan men+air. Masa lensa

    'ang berdegenerasi keluar dari kapsul lensa sehingga lensa menjadi menge+il,

     berarna kuning dan kering. Pada pemeriksaan terlihat bilik mata dalam dan lipatan

    kapsul lensa. adang5kadang pengkerutan berjalan terus sehingga hubungan dengan

    )nula inn menjadi kend)r. -ila pr)ses katarak berjalan lanjut disertai dengan

    kapsul 'ang tebal maka k)rteks 'ang berdegenerasi dan +air tidak dapat keluar,

    maka k)rteks akan memperlihatkan bentuk sebagai sekant)ng susu disertai dengan

    nukleus 'ang terbenam di dalam k)rteks lensa karena lebih berat. eadaan ini

    disebut katarak ,$rani.

    Peng)batan terhadap katarak adalah dengan pembedahan. Pembedahan

    dilakukan apabila tajam penglihatan sudah menurun sehingga menganggu pekerjaan

    atau bila katarak ini telah menimbulkan pen'ulit seperti glauk)ma dan u6eitis.

  • 8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)

    51/53

    Indikasi dilakukan bedah katarak adalah :

    !. Indikasi medis : apabila terjadi k)mplikasi seperti u6eitis dan glauk)ma. Meningkatkan >ungsi penglihatan

    2. Indikasi k)smetik : katarak diangkat agar leuk)ria hilang

    -eberapa tekhnik ekstraksi katarak, 'aitu :!. Tekhnik ekstraksi katarak ekstra kapsular dengan lensa intra)kular %insisi

    men+apai !0 dengan / J jahitan&. Manual insisi ke+il % SI*S,  small incision cataract surgery) : Insisi

    dilakukan pada sklera dengan ukuran insisi ber6ariasi dari /58 mm, tanpa jahitan,

    Penutupan luka insisi terjadi dengan sendirin'a %sel>5sealing&. Teknik )perasi ini

    dapat dilakukan pada stadium katarak immatur, matur, dan h'permatur 

    2.

  • 8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)

    52/53

    !A#TAR PUSTAKA

    !. hurana, A.. 00. *)mprehensi6e )phthalm)l)g', 4 editi)n , Ne $elhi, NeAgeInternati)nalPublishers, hal : 0/54!.

    . ;aughan, $.?. Asbur', T. #i)dan56a, P. 00. ?eneral )phthalm)l)g', edisi !,

    united kingd)m, M* gra hill, , hal : 4454/.2. Il'as, Sidartha, dkk. , 00. ?lauk)ma. dalam: Ilmu Pen'akit Mata, edisi 2, @akarta:

    -alai Penerbit

  • 8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)

    53/53

    4. anski @@, -)ling -. 0!!. *lini+al )phthalm)l)g', edisi , united kingd)m,

    else6ier./. ?erstenblith AT, #abin)it MP. 0!!. The ills e'e manual : )>>i+e and

    emergen+' r))m diagn)sis and treatment )> e'e disease.edisi ". 9ippin+)tt illiams

    ilkins.