capital adequacy ratio (car), non performing loan (npl...

23
Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Dan Retrun On Assets (ROA), Terhadap Penyaluran Kredit di Bursa Efek Indonesia (BEI) (Studi pada Perusahaan Perbankkan Periode 2010- 2015. Prima Aprilyani Rambe, SE., M.Sc Jack Febriand Adel, SE., M.Si., Ak., CA Fiskry Ria Datika Putri ABSTRACT During the observation period of the research data, it showed that the data were normally distributed. From normality test result, multicolonierity test, heteroscedasticity test, and autocorrelation test did not found deviant variable from classical assumption. This indicates that the data has been qualified to use multiple linear regression models. Based on the result of partial analysis shows that Third Party Fund hasan effect on Credit Distribution, Capital Adequacy Ratio has negative effect on Credit Distribution, Non Performing Loan has negative effect to Credit Distribution and Return On Assets has no effect to Credit Distribution. The result of simultaneous analysis shows that Third Party Fund, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan and Return On Assets to Credit Distribution have an effect. The value of determination coefficient that 79.4% influenced by Third Party Fund (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Return On Asset (ROA) And the rest 20.6% influenced by other variable outside of variable in this research. Keywords: Third Party Funds, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loans, Return On Assets and CreditDistribution ABSTRAK Selama periode pengamatan data penelitian, menunjukkan bahwa data terdistribusi normal.Dari hasil uji normalitas, uji multikolonieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokoreasi tidak ditemukan variabel menyimpang dari asumsi klasik.Hal ini menunjukkan bahwa data telah memenuhi syarat untuk menggunakan model regresi linear berganda. Berdasarkan hasil analisis secara parsial menunjukkan bahwa Dana Pihak Ketiga berpengaruh terhadap Penyaluran Kredit, Capital Adequacy Ratio berpengaruh negatif terhadap Penyaluran Kredit, Non Performing Loan berpengaruh negatif terhadap Penyaluran Kredit dan Return On Assets tidak berpengaruh terhadap Penyaluran Kredit. Hasil analisis secara simultan menunjukkan bahwa Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan dan Return On Assets terhadap Penyaluran Kredit berpengaruh. Nilai koefisien determinasi bahwa 79.4% dipengaruhi oleh Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Return On Asset (ROA) Dan sisanya 20.6% dipengaruhi oleh variabel lain diluar dari variabel dalam penelitian ini. Kata Kunci: Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Return On Assets dan Penyaluran Kredit.

Upload: vuonghuong

Post on 13-May-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a03a... · penulis memberikan judul ... Menurut Undang-Undang

Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan

(NPL), Dan Retrun On Assets (ROA), Terhadap Penyaluran Kredit di Bursa Efek

Indonesia (BEI) (Studi pada Perusahaan Perbankkan Periode 2010- 2015.

Prima Aprilyani Rambe, SE., M.Sc

Jack Febriand Adel, SE., M.Si., Ak., CA

Fiskry Ria Datika Putri

ABSTRACT

During the observation period of the research data, it showed that the data were

normally distributed. From normality test result, multicolonierity test, heteroscedasticity test,

and autocorrelation test did not found deviant variable from classical assumption. This

indicates that the data has been qualified to use multiple linear regression models. Based on

the result of partial analysis shows that Third Party Fund hasan effect on Credit Distribution,

Capital Adequacy Ratio has negative effect on Credit Distribution, Non Performing Loan has

negative effect to Credit Distribution and Return On Assets has no effect to Credit

Distribution. The result of simultaneous analysis shows that Third Party Fund, Capital

Adequacy Ratio, Non Performing Loan and Return On Assets to Credit Distribution have an

effect. The value of determination coefficient that 79.4% influenced by Third Party Fund

(DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Return On Asset (ROA)

And the rest 20.6% influenced by other variable outside of variable in this research.

Keywords: Third Party Funds, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loans, Return On

Assets and CreditDistribution

ABSTRAK

Selama periode pengamatan data penelitian, menunjukkan bahwa data terdistribusi

normal.Dari hasil uji normalitas, uji multikolonieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji

autokoreasi tidak ditemukan variabel menyimpang dari asumsi klasik.Hal ini menunjukkan

bahwa data telah memenuhi syarat untuk menggunakan model regresi linear berganda.

Berdasarkan hasil analisis secara parsial menunjukkan bahwa Dana Pihak Ketiga

berpengaruh terhadap Penyaluran Kredit, Capital Adequacy Ratio berpengaruh negatif

terhadap Penyaluran Kredit, Non Performing Loan berpengaruh negatif terhadap Penyaluran

Kredit dan Return On Assets tidak berpengaruh terhadap Penyaluran Kredit. Hasil analisis

secara simultan menunjukkan bahwa Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy Ratio, Non

Performing Loan dan Return On Assets terhadap Penyaluran Kredit berpengaruh. Nilai

koefisien determinasi bahwa 79.4% dipengaruhi oleh Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital

Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Return On Asset (ROA) Dan sisanya

20.6% dipengaruhi oleh variabel lain diluar dari variabel dalam penelitian ini.

Kata Kunci: Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan,

Return On Assets dan Penyaluran Kredit.

Page 2: Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a03a... · penulis memberikan judul ... Menurut Undang-Undang

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Berdasarkan Laporan Perekonomian Indonesia Tahun 2015 pada tahun 2015, kinerja

industri perbankan mengalami sedikit perlambatan seiring dengan perlambatan pertumbuhan

ekonomi domestik. Meskipun kinerja intermediasi melambat, industri perbankan masih

mampu menjaga profitabilitasnya tumbuh positif. Pada tahun 2015, kredit perbankan tumbuh

melambat dibandingkan tahun 2014, sebagai dampak dari perlambatan ekonomi domestik.

Perlambatan ekonomi domestik telah menyebabkan korporasi mengurangi permintaannya

terhadap kredit yang digunakan untuk modal kerja.Selain kurangnya permintaan dari

korporasi, perbankan juga bersikap lebih berhati-hati dalam menyalurkan kredit dalam rangka

menjaga risiko kreditnya pada level yang aman.

Di sisi pendanaan, pertumbuhan DPK juga melambat pada akhir 2015 dibandingkan

dengan tahun 2014 seiring dengan melambatnya pertumbuhan kredit perbankan. Perlambatan

pertumbuhan DPK antara lain terkait dengan upaya peningkatan efisiensi perbankan melalui

pengurangan biaya dana yang bersumber dari dana mahal dalam rangka menjaga tingkat

profitabilitas. Disamping itu, menurunnya pertumbuhan DPK juga disebabkan oleh

penurunan penghasilan masyarakat, akibat melemahnya kinerja korporasi, dan dampak dari

peningkatan jumlah surat berharga yang dimiliki oleh Institusi Keuangan Non Bank pada

tahun 2015.

Permodalan perbankan meningkat pada tahun 2014 pada akhir tahun 2015. Rasio

CAR pada akhir tahun 2015 tercatat sebesar 21,2%, lebih tinggi dibandingkan dengan CAR

tahun sebelumnya sebesar 19,4%. Peningkatan permodalan yang ditempuh disamping untuk

menjaga ketahanan menghadapi risiko yang dapat terjadi juga ditujukan sebagai persiapan

Page 3: Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a03a... · penulis memberikan judul ... Menurut Undang-Undang

perbankan untuk menghadapi berlakunya ketentuan yang mensyaratkan rasio permodalan

yang lebih tinggi.

Non performing loan (NPL) merupakan rasio kegagalan pengembalian kredit oleh

debitur.NPL mencerminkan risiko kreditan, semakin tinggi tingkat NPL maka semakin besar

pula risiko kredit yang ditanggung oleh pihak bank.Akibat tingginya NPL perbankan harus

menyediakan pencandangan yang lebih besar, sehingga pada akhirnya modal bank ikut

terkikis.Rasio NPL gross perbankan pada tahun 2015 meningkat menjadi 2,5% dari2,2%

pada tahun 2014. Peningkatan NPLtersebut terutama disebabkan oleh penurunan kinerja

korporasi di sektor yang terkena dampak penurunan harga komoditas. Dengan kondisi

tersebut, sektor yang mengalami peningkatan NPL terutama berasal dari sektor

pertambangan, pengangkutan, dan perdagangan.Meskipun mengalami pemburukan

dibandingkan dengan sektor lainnya, namun rasio NPL untuk ketiga sektor tersebut masih di

bawah batas aman sebesar 5%.

Kinerja intermediasi perbankan yang tertahan berdampak pada penurunan

profitabilitas perbankanyang tercermin pada rasio ROA yang menurun.Penurunan kinerja

yangtetap terjadi di tengah keberhasilan perbankan dalam menurunkan biaya dananya

disebabkan oleh meningkatnya biaya pencadangan akibat dari perlambatanpertumbuhan

kredit. Namun demikian, dibandingkan dengan negara kawasan, ROA perbankan Indonesia

masih lebih tinggi.

Penelitian yang dilakukan oleh Vera Joniaris Tuwaty (2013) menunjukkan bahwaNon

Performing Loan (NPL) berpengaruh terhadap jumlah penyaluran kredit. Sedangkan variable

Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Return On Asset (ROA) berpengaruh negatif terhadap

penyaluran kredit.

Berbeda dengan penelelitian yang dilakukan oleh Febry Amithya Yuwono (2012)

meneliti tentangAnalisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Loan To Deposit Ratio, Capital

Page 4: Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a03a... · penulis memberikan judul ... Menurut Undang-Undang

Adequacy Ratio, Non performing Loan, return On Assets, Dan Sertifikat Bank Indonesia

Terhadap Jumlah Penyaluran Kredit yang menunjukkan DPK dan LDR mempunyai pengaruh

terhadap penyaluran kredit. CAR, NPL, ROA dan Sertifikat BI tidak mempunyai pengaruh

terhadap penyaluran kredit.

Sedangkan penelitian dari Amalia Yuliana &Staf Bank Negara IndonesiaCabang

Jambi (2014) yang berjudul Pengaruh LDR, CAR, ROA dan NPL terhadap penyaluran kredit

pada Bank Umum di Indonesia Priode 2008-2013, menjelaskan Hasil pengujian

menunjukkan variable LDR, CAR dan NPL berpengaruh negatif terhadap Penyaluran Kredit.

Hasil Pengujian terhadap substruktur II menunjukkan bahwa LDR, CAR, ROA, dan NPL

berpengaruhsignifikan terhadap penyaluran kredit.

Dan hasil penelitian dari Adnan, Ridwan & Fildzah (2016) tentang Pengaruh Ukuran

Bank, Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy Ratio, dan LoanTo Deposit Ratio Terhadap

Penyaluran Kredit Pada Perusahaan Perbankan yangTerdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun

2011-2015, hasil penelitiannya menunjukkan Ukuran Bank, Dana Pihak Ketiga dan LoanTo

Deposit Ratioberpengaruh terhadap penyaluran kredit. Sedangkan, Capital Adequacy

Ratio(ROA) tidak berpengaruh terhadap penyaluran kredit.Berdasarkan pada uraian diatas

penulis ingin mengkaji ulang mengenai perbedaan beberapa variable yang ada, oleh sebab itu

penulis memberikan judul penelitian ini “Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy

Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Dan Retrun On Assets (ROA), Terhadap

Penyaluran Kredit di Bursa Efek Indonesia (BEI) (Studi pada Perusahaan Perbankkan

Periode 2010- 2015)”.

Page 5: Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a03a... · penulis memberikan judul ... Menurut Undang-Undang

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka rumusan

masalah untuk penelitian ini sebagai berikut:

1. Apakah Dana Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh terhadap Penyaluran Kredit pada

perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) 2010-2015?

2. Apakah Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh terhadap Penyaluran Kredit

pada perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) 2010-2015?

3. Apakah Non Performaing Loan (NPL) berpengaruh terhadap Penyaluran Kredit pada

perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) 2010-2015?

4. Apakah Return On Assets (ROA) berpengaruh terhadap Penyaluran Kredit pada

perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) 2010-2015?

5. Apakah terdapat pengaruh antara Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio

(CAR), Loan To Deposit Ratio (LDR), dan Retrun On Assets (ROA), secara bersama-

sama terhadap Penyaluran Kredit pada perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI) 2010-2015?

Page 6: Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a03a... · penulis memberikan judul ... Menurut Undang-Undang

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1 Pengertian Bank

Pengertian bank terdapat pada UU No. 7 tahun 1992 tentang perbankan yang telah

diubah dengan UU No. 10 tahun 1998, bahwa bank adalah badan usaha yang menghimpun

dana dari masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka

meningkkatkan taraf hidup rakat banyak. Menurut Kasmir (2012:12) mengungkapkan bahwa

bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari

masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan

jasa-jasa bank lainnya. Sedangkan Hasibuan, (2009:2) mendefinisikan bahwa bank

merupakan lembaga keuangan yang berarti bank adalah usaha yang kekayaannya terutama

dalambentuk asset keuangan (financial assets) serta bermotifkan profit dan juga social, jadi

tidak hanya mencari keuntungan saja.

Dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa bank merupakan

suatu badan yang bergerak di bidang keuangan, yang memiliki tiga kegiatan utama yaitu,

menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan dana dan memberikan jasa-jasa bank

lainnya.

2.2 Penyaluran Kredit

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tentang

perbankan, kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan dengan

itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan

pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka

waktu tertentu dengan pemberian bunga. Sedangkan, Kredit menurut Ikatan Akuntan

Page 7: Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a03a... · penulis memberikan judul ... Menurut Undang-Undang

Indonesia (SAK, 2007 : 31.11) dalam Yuwono & Meiranto (2012) adalah pinjaman

uang atautagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau

kesepakatan pinjam meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak

peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah

bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan.

2.3 Retrun On Assets (ROA)

ROA adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajenen dalam

memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan.Laba merupakan tujuan utama dalam

usaha, membuat bank mendapat kepercayaan dari masyarakat yang memungkinkan bank

untuk menghimpun modal yang lebih banyak sehingga bank memperoleh kesempakatan

meminjamkan dengan lebih luas (Simorangkir, 2004).

Formula untuk menentukan ROA sebagai berikut, Kasmir (2012);

(Kasmir. 2012)

2.4 Dana Pihak Ketiga (DPK)

Menurut Peraturan Bank Indonesia No.10/19/2008 menjelaskan, “ dana pihak ketiga

bank, untuk selanjutnya disebut DPK, adalah kewajiban bank kepada penduduk dalam rupiah

dan valuta asing”. Umumnya dana yang dihimpun oleh perbankan dari masyarakat akan

digunakan untuk pendanaan aktivitas sector rill memalui penyaluran kredit.

DPK = Tabungan + Deposito + Giro

(Kasmir, 2012)

2.5 Capital Adequacy Ratio (CAR)

CAR merupakan rasio permodalan yang menjunjukkan kemampuan bank dalam

menyediakan dana untuk keperluan pengembangan usahada pengembangan usaha dan

menampung kemungkinan resiko kerugian yang diakibatkan dalam operasional bank,

Page 8: Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a03a... · penulis memberikan judul ... Menurut Undang-Undang

Dendawijaya (2005) dalam Damayanti & Savitri (2012). Capital Adequacy Ratio (CAR)

adalah rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk

menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko, misalkan kredit yang

diberikan bank (Kasmir, 2012:325). Jika CAR suatu bank mengalami kekurangan dalam

memenuhi kecukupan modalnya maka kemungkinan besar akan menghambat tingkat

penyaluran tingkat kredit bermasalah.

CAR

(Kasmir. 2012)

2.6 Non Performing Loan (NPL)

Kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) adalah suatu keadaan dimana

nasabah sudah tidak sanggup membayar sebagian atau seluruh kewajiban kepada bank seperti

yang telah diperjanjikan.Kredit bermasalah yang digolongkan ke dalam kolektibilitas yaitu

kurang lancar, diragukan dan macet menurut Harun (2010).

Besarnya nilai NPL suatu bank dapat dihitung dengan formula sebagai berikut

(Taswan, 2013)

NPL

2.7 Kerangka Pemikiran

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui serta mengambil kesimpulan hubungan

dari variable independen, dalam hal ini adalah Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Capital

Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Dan Retrun On Assets (ROA),

Terhadap Penyaluran Kredit.

Untuk memeberikan gambaran yang jelas dan sistematis, maka Gambar 2.1 berikut

menyajikan kerangka pemikiran yang menjadi pedoman dalam keseluruhan penilaian yang

dilakukan.

Page 9: Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a03a... · penulis memberikan judul ... Menurut Undang-Undang

Gambar 2.1

Kerangka pemikiran

DPK

(X1)

CAR

(X2)

NPL

(X3)

ROA

(X4)

Penyaluran Kredit

(Y)

H1

H2

H3

H4

H5

Page 10: Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a03a... · penulis memberikan judul ... Menurut Undang-Undang

METODOLOGI PENELITIAN

1.1 Metode Penetuan Populasi dan Sampel

1.1.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek atau obyek dengan

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik

kesimpulan.Populasi yang digunakan dalam penelitian ini Bank Umum yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2015 sebanyak 41 Bank.

1.1.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi.Sampel

yang digunakan adalah data kuantitatif yaitu data yang diukur dalam suatu skala

numeric.pengambilan Sampel menggunakan purposive sampling adalah metode pengambilan

sampel dengan pertimbangan tertentu yang dianggap relevan. Adapun penentuan sampel pada

table dengan criteria yang digunakan sebagai berikut:

Adapun pertimbangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Bank Umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2015.

2. Bank Umum yang menerbitkan laporan keuangan secara berturut-turut per 31

Desember selama periode 2010-2015.

3. Bank Umum yang mengalami kerugian selama periode 2010-2015.

Page 11: Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a03a... · penulis memberikan judul ... Menurut Undang-Undang

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Data

Uji Statistik Deskriptif

Analisis deskriptif dari nilai variabel -variabel penelitian, yang terdiri dari variable

dependen Penyaluran Kredit dan variabel - variabel bebas Daana Pihak Ketiga (DPK),

Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Return On Asset (ROA)

tampak seperti dalam tabel berikut:

Uji Statistik Deskriptif

Sesudah Ln

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

LN_DPK 144 .77 6.51 3.6671 1.54662

LN_CAR 144 -2.78 -.06 -1.9749 .42237

LN_NPL 144 -6.91 -.02 -3.8538 1.38661

LN_ROA 144 -6.21 -1.56 -4.0984 .65665

LN_PK 144 .00 6.34 3.1804 1.66932

Valid N (listwise) 144

Sumber: Olahan Data SPSS 21 (2016)

Dari hasil uji deskriptif setelah dilakukan Ln pada table 4.5 diatas dapat diketahui

bahwa sebagai berikut Jumlah data (N) sebanyak 144 data, ini berdasarkan jumlah sampel

sebanyak 24 perusahaan dan periode penelitian selama 6 tahun.

1) Dana Pihak Ketiga (DPK) memiliki nilai minimum 0.77, nilai maksimum 6.51,

dengan nilai rata-rata 3.6671 dan nilai standard deviasi 1.54662.

2) Capital Adequacy Ratio (CAR) memiliki nilai minimum sebesar -2.78, nilai

maximum sebesar -0.06, nilai rata-rata sebesar -1.9749 dan nilai standar deviasi

sebesar 0.42237.

Page 12: Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a03a... · penulis memberikan judul ... Menurut Undang-Undang

3) Non Performing Loan (NPL) memiliki nilai minimum sebesar -6.91nilai maximum

sebesar -0.02, nilai rata-rata sebesar -3.8538dan nilai standar deviasi sebesar 1.38661.

4) Return On Asset (ROA) dalam data ini adalah memiliki nilai minimum sebesar -6.21

nilai maximum sebesar -1.56, nilai rata-rata sebesar -4.0984 dan nilai standar deviasi

sebesar 0.65665.

5) Y dalam data ini adalah Penyaluran Kredit memiliki nilai minimum 0.00, nilai

maximum sebesar 6.34, nilai rata-rata sebesar 3.1804, nilai standar deviasi sebesar

1.66932.

Uji Normalitas Data

Sesudah Ln

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 144

Normal Parametersa,b

Mean .0000000

Std. Deviation .74676866

Most Extreme Differences

Absolute .073

Positive .064

Negative -.073

Kolmogorov-Smirnov Z .870

Asymp. Sig. (2-tailed) .435

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber olahan Data SPSS 21 (2016)

Dari hasil uji statistic table 4.6 diatas, setelah dilakukan Ln menunjukkan besarnya

nilai Kolmogorov Smirnov sebesar 0.870 dan signifikansinya pada 0.435> 0.05, hal ini berarti

data residual berdistribusi dengan normal, Maka HO diterima.

Page 13: Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a03a... · penulis memberikan judul ... Menurut Undang-Undang

Uji Multikolonieritas

Uji ini digunakan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi

antar variabel independen.Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara

variabel bebas.Metode pengujian biasa digunakan yaitu untuk melihat nilai inflation faktor

(VIF) dan tolerance pada model regresi. Jika nilai VIF kurang dari 10 dan tolerance lebih

dari 0,1, maka model regresi bebas dari multikolinearitas. Nilai tersebut disimpulakan tidak

terjadi masalah multikolinearitas.

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardize

d

Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constan

t)

-3.646 .587 -6.216 .000

LN_DPK .934 .045 .865 20.714 .000 .825 1.212

LN_CAR -.542 .174 -.137 -3.111 .002 .740 1.351

LN_NPL -.495 .049 -.411 -10.093 .000 .868 1.152

LN_ROA -.103 .112 -.041 -.924 .357 .745 1.342

a. Dependent Variable: LN_PK

Sumber : Output pengolahan data SPSS. 21 (2016)

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil uji multikolonieritas menunjukkan

hasil tidak ada variable independen yang terdaftar nilai Tolerance kurang dari 0.1 dan hasil

perhitungan VIF (Variance Inflation Factori). Menunjukkan bahwa tidak ada variable

indepeden yang terdaftar nilai VIF lebih dari 10. variable Dana

Pihak Ketiga (DPK) (X1) memiliki nilai Tolerance 0.825> 0.1 dan nilai VIF sebesar 1.212<

10. Variable (X2) Capital Adequacy Ratio (CAR) yaitu memiliki nilai Tolerance 0.740 > 0.1

dan nilai VIF sebesar 1.351< 10.Variable (X3) Non Performing Loan (NPL) yaitu memiliki

nilai Tolerance 0.868> 0.1 dan nilai VIF 1.152< 10. Variabel (X4) Return On Asset (ROA)

Page 14: Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a03a... · penulis memberikan judul ... Menurut Undang-Undang

yaitu memiliki nilai Tolerance 0.745> 0.1 dan nilai VIF sebesar 1.342< 10. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam penelitian ini tidak terjadi multikolinieritas.

Uji Autokorelasi

Pengujian autokorelasi dilakukan dengan metode Durbin-Watson. Pengambilan

keputusan ada tidaknya autokorelasi :

a. 1.65 < DW < 2.35 tidak terjadi autokorelasi

b. 1.21 < DW < 1.65 atau 2.35 < DW < 2.79 tidak dapat disimpulkan

c. DW < 1.21 atau DW > 2.79 terjadi autokorelasi

Hasil Uji autokorelasi

Model Summaryb

Model R R

Square

Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson

1 .894

a

.800 .794 .75744 1.741

a. Predictors: (Constant), LN_ROA, LN_NPL, LN_DPK, LN_CAR

b. Dependent Variable: LN_PK

Sumber : Output pengolahan data SPSS. 21 (2016)

Dari tabel diatas dapat dilihat nilai durbin watson sebesar 1.741. jika kita bandingkan

dengan nilai table dengan menggunakan signifikansi 5%, jumlah sampel (n=144) dan jumlah

variable independen (k=4), nilai dari table berada diantara 1.65 < 1.741 < 2.35 maka dapat

disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah autokorelasi pada model regresi ini.

Page 15: Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a03a... · penulis memberikan judul ... Menurut Undang-Undang

Analisis Regresi Berganda

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh variabel

independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), Non

Performing Loan (NPL), Return On Asset (ROA), terhadap variabel dependen yaitu

Penyaluran Kredittampak dalam tabel sebagai berikut:

Hasil Uji Analisis regresi Berganda

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -3.646 .587 -6.216 .000

LN_DPK .934 .045 .865 20.714 .000

LN_CAR -.542 .174 -.137 -3.111 .002

LN_NPL -.495 .049 -.411 -10.093 .000

LN_ROA -.103 .112 -.041 -.924 .357

a. Dependent Variable: LN_PK

Sumber : Output pengolahan data SPSS. 21 (2016)

Dari uji regresi diatas maka diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut:

Y = - 3.646 + 0.934 DPK-0.542 CAR – 0.495 NPL- 0.103 ROA + e

Berdasarkan persamaan regresi diatas diperoleh nilai konstanta sebesar -3.646

dengan masing – masing variable sebagai berikut :

1. Nilai untuk DPK (X1) yaitu diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.934. nilai DPK yang

positif Ini menunjukkan adanya hubungan searah dengan penyaluran kredit yang artinya

jika setiap kenaikan DPK sebesar 1% maka akan menaikkan nilai penyaluran kredit

sebesar 0.934% dengan asumsi bahwa nilai koefisien variabel lain tetap atau konstan.

2. Nilai untuk CAR (X2) yaitu diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0.542. CAR yang

negatif ini menunjukkan adanya tidak searah dengan penyaluran kredit yang artinya jika

Page 16: Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a03a... · penulis memberikan judul ... Menurut Undang-Undang

setiap kenaikan CAR sebesar 1% maka akan menurunkan nilai penyaluran kredit sebesar -

0.542% dengan asumsi bahwa nilai koefisien variabel lain tetap atau konstan.

3. Nilai untuk NPL (X3) yaitu diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0.495 Ini

menunjukkan adanya tidak searah dengan penyaluran kredit yang artinya jika setiap

kenaikan NPL sebesar 1% akan menurunkan Penyaluran Kredit sebesar -0.495% dengan

asumsi bahwa nilai koefisien lain tetap atau konstan.

4. Nilai untuk ROA (X3) yaitu diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0.103 Ini

menunjukkan adanya tidak searah dengan penyaluran kredit yang artinya jika setiap

kenaikan ROA sebesar 1% akan menurunkan Penyaluran Kredit sebesar -0.747% dengan

asumsi bahwa nilai koefisien lain tetap atau konstan.

Pengujian Hipotesis

Uji Parsial (Uji T)

Uji t adalah pengujian secara statistik untuk mengetahui apakah variabel independen

secara individual mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. Jika tingkat

probabilitasnya lebih kecil dari 0,05 maka dapat dikatakan variabel independen berpengaruh

terhadap variabel dependen. Hasil perhitungan uji parsial dapat dilihat pada tabel sebagai

berikut.

Hasil Uji Parsial (Uji T)

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -3.646 .587 -6.216 .000

LN_DPK .934 .045 .865 20.714 .000

LN_CAR -.542 .174 -.137 -3.111 .002

LN_NPL -.495 .049 -.411 -10.093 .000

LN_ROA -.103 .112 -.041 -.924 .357

a. Dependent Variable: LN_PK

Page 17: Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a03a... · penulis memberikan judul ... Menurut Undang-Undang

Berdasarkan hasil uji t di atas, maka t-tabel = 1.655 (α = 0.05. df= 144-4)

Berikut ini penjelasannya:

1. Dari tabel di atas menunjukkan Dana Pihak Ketiga. Dimana koefisien β1 Dana Pihak

Ketiga bernilai positif sebesar 0.934, nilai t-hitung sebesar 20.714 dengan signifikan

0.000 karena (0.000 < 0.05) dan t-hitung < t-tabel (20.714> 1.655), maka dapat

disimpulkan bahwa H0 diterima dan Ha ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa Dana

Pihak Ketiga berarah positif dan berpengaruh terhadap penyaluran kredit. Dengan

demikian hipotesis pertama H1 diterima.

H1 : Dana Pihak Ketiga berpengaruh terhadap penyaluran kredit pada perusahaan

Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) 2010-2015

2. Dari tabel diatas menunjukkan Capital Adequacy Ratio (CAR) Dimana koefisien

β2Capital Adequacy Ratio (CAR) bernilai negatif sebesar -0.542, nilai t-hitung

sebesar -3.111 dengan signifikan 0.002 karena (0.002< 0.05) dan t-hitung < t-tabel (-

3.111>1.655), maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini

menunjukkan bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR) berarah negatif dan berpengaruh

terhadap penyaluran kredit. Dengan demikian hipotesis kedua H2 diterima.

H2 :Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh negative terhadap penyaluran kredit

pada perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) 2010-2015

3. Dari tabel diatas menunjukkan Non Performing Loan (NPL) Dimana koefisien

β3Non Performing Loan (NPL) bernilai negatif sebesar -0.495, nilai t-hitung sebesar -

10.093 dengan signifikan 0.00 karena (0.00< 0.05) dan t-hitung < t-tabel (-10.093<

1.655), maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini

menunjukkan bahwa Non Performing Loan (NPL) berarah negatif dan berpengaruh

terhadap penyaluran kredit. Dengan demikian hipotesis ketiga H3 diterima.

Page 18: Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a03a... · penulis memberikan judul ... Menurut Undang-Undang

H3 :Non Performing Loan (NPL) berpengaruh negative terhadap penyaluran kredit

pada perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) 2010-2015

4. Dari tabel diatas menunjukkan Return On Asset (ROA) Dimana koefisien β3 Return

On Asset (ROA) bernilai negatif sebesar -0.103, nilai t-hitung sebesar -0.924 dengan

signifikan 0.357 karena (0.357> 0.05) dan t-hitung < t-tabel (-0.009 < 1.655), maka

dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa

Return On Asset (ROA) berarah negatif dan tidak berpengaruh terhadap penyaluran

kredit. Dengan demikian hipotesis keempat H4 ditolak.

H4 :Return On Asset (ROA) tidak berpengaruh terhadap penyaluran kredit pada

perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) 2010-2015

Uji Simultan (Uji F)

Pengujian ini untuk mengetahui apakah variabel independen secara serentak

berpengaruh terhadap variabel dependen. Apabila tingkat probabilitasnya lebih kecil dari

0,005 maka dapat dikatakan bahwa semua variabel independen secara bersama-sama

berpengaruh terhadap variabel terikat. Hasil perhitungan uji simultan dapat dilihat pada tabel

sebagai berikut:

Hasil Uji Simultan (Uji F)

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 318.742 4 79.685 138.895 .000b

Residual 79.746 139 .574

Total 398.488 143

a. Dependent Variable: LN_PK

b. Predictors: (Constant), LN_ROA, LN_NPL, LN_DPK, LN_CAR

Sumber : Output pengolahan data spss.V.21 (2016)

Dari table uji ANOVA (Analysis of Varians) atau uji F,menunjukkan bahwa nilai F-

hitung sebesar 138.895 sedangkan F-tabel sebesar 2.4303 dengan df 1= 4, df 2 = 144-4-1=

Page 19: Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a03a... · penulis memberikan judul ... Menurut Undang-Undang

139. Dengan demikian dapat diketahui bahwa Fhitung >Ftabel dimana 138.895> 2.4303

dengan signifikansi sebesar 0.000 < 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa secara bersama-

sama variable Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing

Loan (NPL), Return On Asset (ROA) berpengaruh signifikan secara simultan terhadap

Penyaluran Kredit pada perusahaan Perbankan Umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode 2010-2015.

Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk menguji seberapa besar peranan variabel

independen untuk menjelaskan variabilitas variabel dependen dalam model regresi.

Berdasarkan hasil perhitungan koefisien determinasi dapat diliat sebagai berikut:

Hasil Perhitungan Koefisien determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .894a .800 .794 .75744

a. Predictors: (Constant), LN_ROA, LN_NPL, LN_DPK, LN_CAR

b. Dependent Variable: LN_PK

Sumber : Output pengolahan data spss.V.21 (2016)

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai koefisien determinasi (Adjusted R Square)

adalah sebesar 0.794. Hal ini menunjukkan bahwa 79.4% dipengaruhi oleh Dana Pihak

Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Return On

Asset (ROA) Dan sisanya 20.6% dipengaruhi oleh variabel lain diluar dari variabel dalam

penelitian ini.

Page 20: Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a03a... · penulis memberikan judul ... Menurut Undang-Undang

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan perumusan masalah yang ada dan hasil analisis serta uji hipotesis yang

telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Dana Pihak Ketiga berpengaruh terhadap Penyaluran Kredit pada Perusahaan

perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010- 2015.

2. Capital Adequacy Ratio (CAR), berpengaruh negative terhadap Penyaluran

Kreditpada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

2010-2015.

3. Non Performing Loan (NPL),berpengaruh negatifterhadap Penyaluran Kreditpada

perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2015.

4. Return On Asset (ROA), tidak berpengaruh terhadap Penyaluran Kredit pada

perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2015.

5. Dana pihak ketiga, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Return On Asset

secara bersama-sama berpengaruh terhadap Penyaluran Kredit pada perusahaan

perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2015.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka ada beberapa hal yang dapat

disarankan oleh peneliti, yaitu:

1. Bagi para peneliti yang tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut, diharapkan

menambahkan variabel lain.

Page 21: Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a03a... · penulis memberikan judul ... Menurut Undang-Undang

2. Untuk penelitian lebih lanjut diharapkan untuk memperluas sample

penelitian untuk dapat membuktikan bahwa rasio-rasio keuangan yang digunakan

dalam penelitian ini dapat digunakan untuk menilai Penyaluran Kredit.

Page 22: Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a03a... · penulis memberikan judul ... Menurut Undang-Undang

DAFTAR PUSTAKA

Adnan, Ridwan dan Fildzah. 2016. “Pengaruh Ukuran Bank, Dana Pihak Ketiga, Capital

Adequacy Ratio dan Loan to Deposit Ratio Terhadap Penyaluran Kredit Pada

Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2015.

Amalia Yuliana, dan Staf Bank Negara Indonesia Cabang.:Jambi.2014. “Pengaruh Loan to

Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, Return On Assets dan Non Performing Loan

Terhadap Penyaluran Kredit pada Bankk Umum diindonesia Periode 2008-2013.

Dendawijaya, Lukman. 2005. Manajemen Perbankan. Edisi Pratama. Cetakkan Kedua Ghalia

Indonesia : Jakarta.

Desi Pujiti, Maria Anea, Beny Sati, Mujiyani. 2013. “pengaruh Non Performing Loan,

Capital Adequacy Ratio, dan Dana Pihak Ketiga Terhadap Penyaluran Kredit pada

PT. Bank Central Asia, Tbk.

Febri Amithiya Yuwono, Wahyu Meiranto. 2012. “AnalisisPengaruh Dana Pihak Ketiga,

Loan to Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Return On

Assets, dan Sertifikat Bank Inndonesia Tterhadap Penyaluran Kredit.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS

21.Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hasibuan, Malayu.2009. Dasar-dasr Perbankan. Jakarta:PT Bumi Aksara.

Himaniar. 2010. “Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan dan Return On

Assets Terhadap Penyaluran Kredit Modal Kerja”.

Kasmir. 2012. Dasar-Dasar Perbankan . Jakarta : PT Raja Graindo Persada.

Kasmir. 2013. Analisis Laporan Keuangan, Edisi 6, Jakarta : PT Raja Graindo Persada.

Page 23: Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a03a... · penulis memberikan judul ... Menurut Undang-Undang

UU No. 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan

UU No. 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan (dilampiran buku Kasmir)

Priyatno, Duwi. 2016. Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta: CV. Andi

Offset.

Simorangkir,O.P.2004.Pengantar Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank.

Cetakan Kedua. Bogor: Ghalia Indonesia.

Taswan. 2013. Akuntansi Perbankan. Yogyakarta : UPP STIM YKPN.

Vera Jono Asris Tuwaty. 2014, “Pengaruh Non Performing Loan, Capital Adequacy Ratio,

dan Return On Assets Terhadap Penyaluran Kredit Pada Bank Umumnya yang

Terdaftar di BEI Periode 2010-2012”.

Yuwono, F. A., dan Wahyu M. 2012. “AnalisisPengaruh Dana Pihak Ketiga, Loan to Deposit

Ratio, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Return On Assets, dan

Sertifikat Bank Inndonesia Terhadap Penyaluran Kredit”.Jurnal Universitas di

Ponegoro. Volume I, Nomor I, Tahun 2012.