c documents and settings windows xp local settings application data mozilla firefox profiles...
TRANSCRIPT
BAB 2
TINJAUAN TEORI
2.1 Jaringan Komputer
Komunikasi di antara manusia dan berbagai perangkat telah menjadi suatu keharusan
di dunia bisnis masa kini untuk memungkinkan terselenggaranya komunikasi, maka
dibangun suatu jaringan komunikasi. Terminologi jaringan di sini dapat diartikan
secara beragam, menurut konteksnya, namun secara umum terminologi ini mencakup
perangkat-perangkat fisik dan kabel, PC-PC dan komputer server beserta software
sistem operasi jaringannya (network operating system), seperti NetWare, Linux dan
Windows. Istilah jaringan juga dapat merujuk kepada salah satu kelas kesisteman di
dalam skema alamat IP, misalnya jaringan 10.0.0.1 atau 192.168.0.0. Dalam beberapa
konteks lain, istilah jaringan digunakan untuk salah satu segmen data-link, misalnya
sebuah jaringan Ethernet. Jaringan dapat merujuk ke semua kabel, perangkat-
perangkat switch, hub, router, dan berbagai hardware lain yang dimiliki oleh sebuah
organisasi tahu berada di suatu wilayah geografis tertentu. Dan apabila semua konteks
jaringan di gabungkan maka akan membentuk sebuah internetwork atau Internet yang
merupakan kumpulan jaringan yang saling terinterkoneksi.
2.1.1 Definisi Jaringan Komputer
Jaringan komputer berarti sambungan dua atau lebih perangkat komputer yang
terpisah secara fisik tetapi dihubungkan secara operasionalnya. Jaringan juga
merupakan suatu sistem penggunaan alat secara bersama, pemasukan data, pertukaran
data dan komunikasi. Data ini dapat dipindahkan dari satu perangkat komputer ke
perangkat lainnya melalui kabel, gelombang radio, infrared atau satelit.
Universitas Sumatera Utara
Jaringan komputer merupakan kombinasi dari hardware, software dan
pengkabelan, yang secara bersamaan membolehkan banyak perangkat komputer untuk
berkomunikasi dengan yang lain. Dengan kata lain, jaringan mengizinkan setiap
komputer untuk dapat berkomunikasi satu sama lain. (Wendell Odom, 2005)
Gambar 2.1 Jaringan komputer sederhana
Gambar di atas merupakan suatu ilustrasi umum untuk menunjukkan sebuah jaringan
komputer yang terdiri dari server dan client. Pada jaringan, server menyediakan
beberapa bentuk pelayanan untuk user. Misalnya, kedua user menyimpan data pada
server dan mencetak data melalui printer yang terhubung ke jaringan. Merujuk pada
defenisi jaringan yang merupakan kombinasi dari hardware, software dan
pengkabelan. Gambar di atas tidak menunjukkan ketiganya, tetapi terlihat gambar
seperti awan diantara server dan client. ’Awan’ pada diagram jaringan di atas
sesungguhnya berarti adanya komponen jaringan hardware, software dan pengkabelan
di dalamnya.
Untuk memahami lebih jelas komponen-komponen yang ada di dalam “awan”,
perhatikan gambar di bawah :
Gambar 2.2 Komponen-komponen jaringan komputer
Gambar di atas menunjukkan dua buah komputer yang saling terhubung dan dapat
berkomunikasi dengan beberapa komponen pendukungnya berupa software, harware
dan kabel.
Universitas Sumatera Utara
Tiap-tiap PC (Personal Computer) pada jaringan membutuhkan suatu bentuk
sambungan fisik (Physical Connectivity) yang terangkum pada kombinasi dari kabel,
perangkat jaringan dan NIC (Network Interface Card) di dalam komputer, yang secara
bersama menyediakan kemampuan untuk mengirim dan menerima data dari jaringan.
Sambungan fisik di sini memiliki arti dimana komputer memiliki sebuah jalur yang
dilalui untuk mengirimkan data. Dapat di analogikan seperti jalan yang dilalui saat
mengendarai mobil.
NIC pada PC merupakan kartu jaringan yang menyediakan sebuah interface antara
komputer dengan jaringan. Standar jaringan juga mendefenisikan tipe konektor.
Konektor adalah physical endpoint dari kabel, dengan ukuran dan bentuk tertentu.
standar untuk konektor menjamin konektor cocok dengan kartu interface jaringan
NIC. software pada komputer harus dapat memahami pesan-pesan yang dilakukan
antar komputer untuk berhubungan. Misalnya ingin berbagi data, buka data, berbagi
printer, dll. Dengan kata lain kedua komputer itu harus mengimplementasikan standar
yang sama bagaimana software jaringan di tiap-tiap komputer dapat memberitahukan
komputer lain apa yang harus dilakukan. (Wendell Odom, 2005)
2.1.2 Klasifikasi Jaringan
Dalam mempelajari macam-macam jaringan komputer, terdapat dua klasifikasi yang
sangat penting, yaitu teknologi transmisi dan jarak. Secara garis besar, terdapat dua
jenis teknologi transmisi yaitu jaringan broadcast dan jaringan point-to-point. Dan
terdapat tiga jenis teknologi berdasarkan jarak antar prosesor yaitu LAN (Local Area
Network), MAN (Metropolitan Area Network) dan WAN (Wide Area Network)
Jaringan broadcast memiliki saluran komunikasi tunggal yang dipakai secara
bersama oleh semua mesin yang ada pada jaringan. Pengiriman pesan antar mesin
berbentuk paket, field address pada sebuah paket berisi keterangan tentang kepada
siapa paket ditujukan. Jadi saat menerima paket, mesin akan memeriksa field
addressnya. Jika ditujukan pada dirinya maka akan direspon, jika tidak akan
diabaikan.
Universitas Sumatera Utara
Jaringan Point-to-point terdiri dari beberapa hubungan antar mesin-mesin. Untuk
mengirim paket ke tujuan diperlukan rute yang mungkin banyak dan berbeda
jaraknya, karena itu algoritma routing sangat diperlukan.
Tabel 2.1 Interkoneksi berdasarkan jarak
Jarak antar komputer Lokasi/Area Jenis Jaringan
1-10 m Ruangan LAN 100 m - < 1 km Gedung 1 – 10 km Kampus, Kota MAN > 10 - < 100 km Kabupaten, Propinsi ≥ 100 km Negara WAN ≥ 1.000 km Benua ≥ 10.000 km Planet Internet
Nilai-nilai pada tabel di atas bukan merupakan nilai mutlak. Karena jarak antar
komputer bisa saja lebih pendek tergantung pada kondisi area suatu wilayah. (Melwin
Syafrizal, 2005)
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa LAN adalah jaringan yang dibatasi oleh
area yang relatif kecil, umumnya menghubungkan PC ke workstation di kantor dengan
tujuan pemakaian resource sharing misalnya printer (lihat Gambar 2.1). MAN
merupakan versi LAN yang mencakup area lebih besar dan biasanya memakai
teknologi yang sama dengan LAN. MAN juga telah mampu menunjang data dan
suara. Sedangkan WAN adalah jaringan yang mencakup daerah geografis yang luas,
seperti negara dan benua. WAN tidak hanya menggunakan media kabel seperti serat
optik tetapi juga media wireless dan satelit.
Pada jaringan client server terdapat dua elemen komputer, yaitu komputer client
dan komputer server. Komputer server berfungsi melayani seluruh komputer yang
terdapat dalam jaringan tersebut, sehingga seluruh kegiatan terpusat pada komputer
server. Sedangkan komputer client dapat menerima dan memanfaatkan pelayanan dari
komputer server. Dalam membangun jaringan client server, komputer server biasanya
memiliki kemampuan yang lebih tinggi daripada komputer client, namun tidak harus
selalu demikian. Dimungkinkan juga dalam jaringan terdapat lebih dari satu komputer
server, sesuai dengan jaringan yang ingin dibangun.
2.1.3 Jaringan Ethernet
Universitas Sumatera Utara
TCP/IP merupakan standar software, menentukan apa yang harus dilakukan oleh suatu
bagian dari software jaringan pada sebuah mesin, untuk dapat berkomunikasi dengan
software jaringan pada mesin lain. Agar dapat bekerja, TCP/IP harus menggunakan
beberapa sistem hardware jaringan yang mendasar. Ethernet adalah sistem yang
paling umum untuk LAN. Namun, untuk diperhatikan bahwa Ethernet bukan bagian
dari TCP/IP karena TCP/IP berjalan pada banyak tipe hardware yang berbeda-beda
yang bukan Ethernet, misalnya token ring, jalur telepon, dial-up, packet radio, dan
sebagainya. TCP/IP hanya berinteraksi dengan Ethernet yang merupakan layer akses
jaringan untuk menggunakan kapabilitasnya untuk menggerakkan paket di sepanjang
kabel lokal.
Ethernet merupakan standar untuk interface elektrik, tipe kabel, konfigurasi
konektor, dan sebagainya, serta bagaimana hardware mengirim sebuah paket Ethernet
dari satu mesin ke mesin lain pada kabel yang sama atau pada segmen Ethernet yang
sama. Sebaliknya, TCP/IP tidak mengetahui tentang detail pengkabelan. (Niall
Mansfield,2004)
2.1.3.1 Ethernet Addressing
a.Ethernet menggunakan alamat Ethernet, juga disebut MAC (Media Access Control)
atau alamat hardware
b.Alamat Ethernet terdiri dari enam byte atau 48 bit, ditulis dalam heksadesimal. Pada
Linux, hal ini ditunjukkan dengan huruf besar, dipisahkan oleh titik dua (:) misalnya
00:D0:B7:B6:3D:F6. Pada Windows, alamat itu ditunjukkan dalam huruf kecil yang
dipisahkan oleh tanda hubung, misalnya 00-d0-b7-b63d-f6
c.Alamat Ethernet secara global adalah unik, ditentukan oleh Institute of Electrical
and Electronic Engineers (IEEE). Para pemanufaktur hardware Ethernet membeli
sejumlah angka dengan ukuran tetap. Jadi dari alamat Ethernet pada sebuah
peralatan, kita dapat mengetahui siapa pembuatnya.
Sebagai contoh :
00:50:38:CE:26 adalah Cisco Address
08:00:20:0A:74:AA adalah Sun Microsystems address
2.1.3.2 Teknologi Ethernet
Universitas Sumatera Utara
Untuk teknologi Ethernet digunakan format :
[X] [Y] [Z]
Contoh: 10BaseT, artinya
10, adalah kecepatan dengan satuan Mbps (Mega Byte per second). Selain 10 juga
100, 1000
Base, adalah teknologi yang digunakan berupa Baseband. Selain itu ada juga
Broadband T, untuk Twisted Pair, dimana media yang digunakan adalah kabel
berpilin (twisted pair).
Teknologi Ethernet terdiri dari Ethernet, Fast Ethernet, Gigabit Ethernet, 10
Gigabit Ethernet dan WAN Phy. Pada Teknologi Ethernet terdapat :
a.10Base-5, teknologi Ethernet ini menggunakan kabel coax dan disebut juga jaringan
Thick Ethernet
b.10Base-T, teknologi jaringan untuk LAN yang menggunakan hub sebagai repeater.T
berarti menggunakan kabel twisted pair. Dan perangkat disisi pengguna disebut NIC
(Network Interface Card)
c.10Base-F, teknologi yang menggunakan fiber optic dan banyak digunakan untuk
menghubungkan antar gedung. Jarak maksimumnya adalah 2000 m.
Gambar 2.3 Teknologi Ethernet 10Base-T
2.1.4 Komponen Jaringan
Hampir semua jaringan komunikasi moderen dibuat dengan cara menyambungkan
berbagai hardware untuk membentuk suatu jalur dari terminal pengirim ke terminal
penerima. Berikut beberapa komponen jaringan yang terdiri dari software dan
hardware.
Universitas Sumatera Utara
software berupa sistem operasi yang di install pada kedua PC yang mendukung
jaringan, bersifat multiuser, bersifat multitasking dan memungkinkan penggunaan
hardware dalam skala besar. Beberapa jenis Sistem Operasi jaringan yang banyak
beredar saat ini adalah : Sun Solaris, Microsoft, Linux, Novell Netware, Apple Mac X.
Beberapa hardware jaringan yang biasa digunakan adalah :
2.1.4.1 Kartu jaringan
Kartu jaringan atau sering disebut NIC (Network Interface Card) memiliki fungsi
utama untuk mengirim data ke jaringan dan menerima data yang dikirim ke terminal
kerja. Selain itu NIC juga mengontrol data flow antar sistem komputer dengan sistem
kabel yang terpasang dan menerima data yang dikirim dari komputer lain lewat kabel
dan menterjemahkannya ke dalam bit yang dimengerti oleh komputer. Kartu dipasang
pada salah satu slot ekspansi pada motherboard komputer. Jenis kartu yang dipasang
harus sesuai dengan jaringan yang akan dibangun. Skripsi ini menggunakan jaringan
dengan arsitektur Ethernet, oleh karena itu menggunakan Ethernet card.
Meskipun NIC diproduksi oleh beberapa manufaktur, namun semuanya dapat
digunakan untuk saling berhubungan dalam sistem jaringan yang umum digunakan.
NIC juga dapat dibeli sesuai dengan kebutuhan, jika menggunakan kabel UTP maka
diperlukan NIC dengan interface UTP, begitu pula jika menggunakan kabel BNC
maka NIC yang digunakan adalah NIC dengan interface BNC. Tersedia juga NIC
dengan interface kabel UTP dan BNC yang dikenal dengan network card combo.
2.1.4.2 Konsentrator (Hub dan Switch)
Merupakan suatu perangkat yang menyediakan jalur fisik bagi sebuah sinyal, untuk
dapat menyeberang dari satu kabel ke kabel berikutnya. Misalnya, untuk
menyambungkan sejumlah komputer dalam satu gedung, kabel-kabel komunikasi
ditarik dan dipusatkan pada ruangan pengkabelan. Untuk menyambungkan semua
kabel yang datang digunakan hub atau switch. Dibandingkan hub, switch memiliki
manajemen trafik data yang lebih baik. Misalnya suatu konsentrator 100 Mbps dan
mempunyai 16 port, jika berupa hub maka setiap port akan memiliki transfer data
Universitas Sumatera Utara
maksimum 6,25 Mbps, jika berupa switch maka kecepatan transfer data maksimum
tiap port tetap 100 Mbps.
2.1.4.4 Kabel
Hubungan komputer secara fisik umumnya dilakukan melalui kabel. Kabel
menghantarkan sinyal-sinyal informasi dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Perpindahan
sinyal ini dapat terjadi di antara dua tempat di dalam sebuah ruangan, atau melintas
jarak yang sangat jauh di antara dua buah negara. Panjang maksimum kabel
merupakan salah satu kriteria terpenting di dalam suatu perancangan. Pembungkus
pelindung (shielding) merupakan kriteria desain yang penting lainnya. Beberapa kabel
yang umum digunakan pada jaringan komputer adalah
a. Kabel Twisted Pair
Kabel twisted pair mempunyai struktur seperti kabel telepon, terdiri dari 4 pasang
kabel kecil yang berlilitan (twisted) didalamnya. Lilitan kabel-kabel ini berfungsi
untuk mengurangi interfensi gelombang elektromagnetik. Kabel twisted pairs terbagi
dua yaitu UTP (Unshielded Twisted Pairs) dan STP (Shielded Twisted Pairs).
Unshielded berarti bahwa kabel jenis ini kurang tahan terhadap interfensi gelombang
elektromagnetik. Jarak jangkauan kabel UTP mencapai 100 m dan transfer data
maksimum mencapai 100 Mbps untuk kategori 5 dan 1 Gbps untuk kategori 6. Pada
STP terdapat shielded berupa lilitan kawat melingkupi kedelapan kabel inti untuk
mengurangi interfensi gelombang elektromagnetik sehingga data yang dicapai lebih
tinggi, yaitu 1 Gbps. Konektor yang digunakan untuk kabel twisted pair adalah jenis
RJ45.
b. Coaxial
Kabel data yang mirip dengan antena TV dengan sebuah kabel inti di bagian tengah
yang dilingkupi oleh serabut kawat di bagian luarnya. Kabel Coaxial terdiri dari 2
jenis, yaitu RG 5 (Thick Ethernet) dan RG 58 (Thin Ethernet). Kabel RG 58 lebih
kecil dan biasanya berwarna hitam. Kabel RG 5 biasanya berwarna kuning dan hitam.
Universitas Sumatera Utara
Kecepatan data maksimum untuk kabel BNC adalah 10 Mbps dan jarak
maksimumnya 100 m sedangkan untuk kabel RG 5, transfer data bisa mencapai Gbps
dan jarak maksismumnya mencapai 500 m.
c. Kabel Fiber Optic
Kabel serat optik dibuat dari gelas silika dengan bentuk penampang yang bervariasi.
Pembuatan serat optik dilakukan dengan cara menarik bahan gelas kental cair
sehingga dapat diperoleh serabut/serat gelas dengan penampang tertentu. Proses ini
dikerjakan dalam keadaan bahan gelas yang panas.
Berlainan dengan telekomunikasi yang mempergunakan gelombang elektromagnet
maka pada serat optik gelombang cahayalah yang bertugas membawa sinyal
informasi. Pertama microphone merubah sinyal suara menjadi sinyal listrik.
Kemudian sinyal listrik ini dibawa oleh gelombang pembawa cahaya melalui serat
optik dari pengirim (transmitter) menuju alat penerima (receiver) yang terletak pada
ujung lainnya dari serat. Modulasi gelombang cahaya ini dapat dilakukan dengan
merubah sinyal listrik termodulasi menjadi gelombang cahaya pada transmitter dan
kemudian merubahnya kembali menjadi sinyal listrik pada receiver. Pada receiver
sinyal listrik dapat dirubah kembali menjadi gelombang suara.
Tugas untuk merubah sinyal listrik ke gelombang cahaya atau kebalikannya dapat
dilakukan oleh komponen elektronik yang dikenal dengan nama komponen
optoelectronic pada setiap ujung serat optik. Dalam perjalanannya dari transmitter
menuju ke receiver akan terjadi redaman cahaya di sepanjang kabel serat optik dan
konektor-konektornya (sambungan). Karena itu bila jarak ini terlalu jauh akan
diperlukan sebuah atau beberapa repeater yang bertugas untuk memperkuat
gelombang cahaya yang telah mengalami redaman. Karena menggunakan cahaya,
transfer data yang dihasilkan bisa diatas 1 Gbps dan daya jangkaunya mencapai 5 km.
2.2 Arsitektur Jaringan Komputer
Berbeda dengan jaringan teknologi telepon, yang dirancang dan dibuat oleh sebuah
perusahaan tunggal dan tidak dimaksudkan untuk bekerja secara kompatibel dengan
sistem-sistem lain, teknologi jaringan komputer diciptakan secara kumulatif oleh
Universitas Sumatera Utara
berbagai perusahaan, badan standar, dan pemerintah. Teknologi-teknologi ini
dirancang untuk dapat kompatibel tidak hanya dengan perangkat-perangkat dari
pabrikan lain, namun juga dengan sistem-sistem lain, mulai dari personal computer
hingga komputer mainframe, dan juga beragam jenis sistem operasi dan software
aplikasi. Tuntutan seperti ini tidak mungkin dapat terpenuhi tanpa adanya
standarstandar.
Secara formal Intitute Of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) adalah
lembaga yang menyusun berbagai spesifikasi untuk teknologi komunikasi data,
standar-standar ini disusun dengan merujuk kepada sebuah model konsepsional yang
disebut sebagai Model Referensi Jaringan OSI (Open System Interconnection).
Gambar 2.4 Perbandingan Model OSI dan TCP/IP
Terdapat 7 layer pada model OSI. Setiap layer bertanggungjawab secara khusus pada
proses komunikasi data. Misalnya, satu layer bertanggungjawab untuk membentuk
koneksi antar perangkat, sementara layer lainnya bertanggungjawab untuk mengoreksi
terjadinya error selama proses transfer data berlangsung. Model layer OSI dibagi
dalam dua group: upper layer dan lower layer. Upper layer fokus pada aplikasi
pengguna dan bagaimana file direpresentasikan di komputer. Untuk Network
Engineer, bagian utama yang menjadi perhatiannya adalah pada lower layer. Lower
layer adalah intisari komunikasi data melalui jaringan aktual. Masing-masing lapisan
menunjukkan bahwa “melayani lapisan di atasnya” dan “mengkonsumsi data dari
lapisan di bawahnya”. (http:// www.infoteknologi.com/ diakses 29 maret 2007)
Tabel 2.2 7 Lapisan Model OSI dan tanggung jawabnya
Universitas Sumatera Utara
Model OSI Keterangan
Application Interface antara user dan komputer. Bertanggung jawab
atas pertukaran informasi antara program komputer,
seperti program e-mail, dan service lain yang jalan di
jaringan, seperti server printer atau aplikasi komputer
lainnya.
Presentation Bertanggung jawab bagaimana data dikonversi dan
diformat untuk transfer data. Layer ini membentuk kode
konversi, translasi data, enkripsi dan konversi.
Session Menentukan bagaimana dua terminal menjaga,
memelihara dan mengatur koneksi,- bagaimana mereka
saling berhubungan satu sama lain. Koneksi di layer ini
disebut "session".
Transport Bertugas mengatur aliran data, membagi data menjadi
segmen-segmen dengan ukuran yang disesuaikan
menurut format lapisan di bawahnya dan menyediakan
penanganan error (error handling). TCP dan UDP
adalah contoh-contoh protokol yang berada pada lapisan
ini.
Network Membicarakan pengalokasian sebuah alamat global
yang unik untuk tiap-tiap perangkat jaringan (IP
Address), dan membentuk rute komunikasi (routing)
dari satu simpul ke simpul berikutnya di dalam jaringan
dan menjaga antrian trafik di jaringan. Data pada layer
ini berbentuk paket.
Data Link Menyediakan link untuk data, memaketkannya menjadi
frame yang berhubungan dengan hardware, lalu
diangkut melalui media komunikasinya dengan kartu
jaringan.
Universitas Sumatera Utara
Physical Bertanggungjawab atas proses data menjadi bit-bit
(biner 1 atau 0) dan mentransfernya melalui media kabel
dan menjaga koneksi fisik antar sistem. Lapisan fisik
juga membicarakan tipe-tipe medium transmisi,
termasuk panjang maksimum dan minimum kabel,
piranti koneksi fisik, misalnya jack kabel, dan tentunya
level-level tegangan sinyal.
2.3 Standar dan Arsitektur TCP/IP
TCP/IP (Transmission Control Protocol / Internet Protocol) adalah sekumpulan
protokol yang terdapat di dalam jaringan computer yang digunakan untuk
berkomunikasi atau bertukar data antar komputer. TCP/IP merupakan protokol standar
pada jaringan Internet yang menghubungkan banyak komputer yang berbeda jenis
mesin maupun sistem operasi agar dapat berinteraksi satu sama lain. Terdapat
perbedaan antara kata “Internet” dengan “internet”. “Internet” adalah International
Network sedangkan “internet” adalah internetworking. Kata “internet” pada IP adalah
internetworking.
Protokol merupakan himpunan aturan yang memungkinkan komputer untuk
berhubungan antara satu dengan yang lain, biasanya berupa
bentuk/waktu/barisan/pemeriksaan error saat transmisi data. Jika diasumsikan jenis
komputer berbeda adalah sebagai dua orang yang berasal dari bangsa yang berbeda
akan berdialog dan berkomunikasi, kemudian keduanya hanya dapat mengerti dan
berbicara dengan bahasa kebangsaanya masing-masing sehingga dapat dipastikan
bahwa tujuan dialog dan komunikasi tersebut tidak akan tercapai. Oleh karena itu agar
dialog dan komunikasi dapat berjalan dengan lancar maka masing-masing orang harus
berdialog dengan memakai jasa penterjemah atau protokol. (winarno sugeng, 2006)
Jaringan TCP/IP dapat dianalogikan dengan pengiriman informasi melalui
surat/kartu pos (sistem postal). Pada sistem postal, setiap rumah dan kantor memiliki
alamat pos unik yang digunakan setiap kali kita ingin mengirim surat/kartu pos.
Demikian juga halnya dengan setiap mesin pada jaringan TCP/IP, mesin-mesin ini
memiliki alamat unik yaitu IP Address. Ketika komputer A mengirim paket ke
Universitas Sumatera Utara
komputer B, maka komputer A harus menentukan IP Address nya sebagai tujuan, dan
sebaliknya. IP Address adalah unik di seluruh dunia (kecuali untuk penggunaan
alamat privat yang tidak dapat dilihat oleh setiap orang) dan hanya ada satu. (Niall
Mansfield, 2004)
Arsitektur TCP/IP
Secara hirarki, arsitektur TCP/IP merujuk kepada 7 lapisan OSI yang setiap
lapisannya menyediakan tipe khusus pelayanan jaringan. Terdapat 4 lapisan pada
TCP/IP yaitu Application layer, Transport layer, Internet layer, Network
Interfacelayer.
Gambar 2.5 Layer pada TCP/IP
2.3.1 Application Layer
Sama dengan model OSI, pada lapisan ini terletak semua aplikasi atau protokol-
protokol tingkat tinggi yang menggunakan protokol TCP/IP misalnya terminal virtual
(TELNET), transfer file (FTP), SMTP, DNS, dan HTTP.
2.3.2 Transport Layer
Sama dengan model OSI, berisi protokol yang bertanggung jawab untuk mengadakan
komunikasi antar dua komputer. Protokol tersebut adalah TCP dan UDP.
TCP berfungsi untuk melakukan transmisi data per-segmen artinya paket dipecah
kemudian dikirim satu persatu hingga selesai. Agar pengiriman data sampai dengan
baik, maka setiap paket pengiriman, TCP akan menyertakan nomor seri (sequence
number). Adapun komputer tujuan yang menenrima paket tersebut harus mengirim
Universitas Sumatera Utara
balik sebuah sinyal Acknowledge dalam satu periode yang ditentukan. Bila pada
waktunya komputer tujuan belum juga memberikan Acknowledge, maka terjadi time
out yang menandakan pengiriman paket gagal dan harus diulang kembali. Model
protokol TCP bersifat connection oriented protocol. Sedangkan UDP (User Datagram
Ptotocol) bersifat connectionless protocol.
2.3.3 Internet layer
Internet layer dapat dianalogikan dengan kantor pos yang hanya bertugas
mengirimkan paket dan tidak peduli dengan isi paket yang dikirim. Di lapisan ini
terdapat tiga komponen, yaitu IP (Internet Protocol), ICMP (Internet Massage
Control Protocol), dan ARP (Address Resolution Protocol)
2.3.3.1 IP (Internet Protocol)
IP merupakan komponen utama dalam TCP/IP, bersifat connectionless dan tidak
reliable. IP melakukan usaha sebaik mungkim untuk mengirim paket, namun tidak
menjamin paket sampai di tujuan dengan kondisi baik. Header IP berisi informasi
versi IP (IPv4 atau IPv6), panjang header dalam satuan byte, tipe servis, informasi
pemecahan paket (dimungkinkan adanya perbedaan lebar data jalur-jalur fisik yang
dilewati), jumlah komputer/router yang dilewati (biasa disebut time to live atau TTL,
untuk mencegah paket IP terus-menerus berada di jaringan), alamat IP asal dan tujuan,
dan opsi-opsi (misalnya router yang harus dilewati).
2.3.3.2 ARP (Address Resolution Protocol)
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa agar mesin A dapat mengirim ke
mesin B, mesin A harus mengetahui MAC Address (alamat Ethernet) dari mesin B.
Namun yang menjadi pertanyaan, bagaimana mesin A menemukan alamat Ethernet
mesin B. Jawabannya adalah dengan menggunakan ARP.
ARP adalah protokol yang bertugas untuk menemukan hardware address suatu
host dengan alamat IP tertentu. ARP bekerja dengan mengirimkan paket yang berisi
IP Address (yang ingin diketahui Ethernet address-nya) ke alamat broadcast Ethernet.
Universitas Sumatera Utara
Karena dikirim ke Ethernet broadcast maka semua card akan mendengar paket ini.
host yang merasa memiliki IP Address ini akan membalas paket tersebut, dengan
mengirimkan paket yang berisi pasangan IP Address dan Ethernet Address. Agar tidak
sering terjadi permintaan jawaban, jawaban disimpan di memori yaitu pada ARP
cache untuk sementara waktu. Jika alamat IP itu milik host yang berada di luar
jaringan lokal maka router yang akan menjawab dan memberikan alamat hardware
router, untuk selanjutnya paket tersebut dikirim ke router tersebut. Jadi ARP bertugas
menterjemahkan alamat IP menjadi alamat hardware.
Setiap host selalu mempunyai cache ARP yang mentranslasikan alamat IP ke
alamat hardware (MAC Address), secara default umumnya 15 menit sekali terjadi
updated tabel ARP. Ada juga RARP (Reverse ARP) yang kebalikan dari ARP yaitu
menentukan IP dari suatu nomor hardware. ( Winarno Sugeng, 2006)
Misalnya IP Address mesin A 192.168.0.7, dan ia ingin mengirim ke mesin B
dengan alamat 192.168.0.20. Mesin .7 harus menemukan MAC Address mesin .20
Mesin A mengirim sebuah broadcast Ethetnet yang berisi paket permintaan ARP
kapada data field. Paket ARP berisi IP Address dan MAC Address yang diperlukan
mesin A yaitu 192.168.0.20.
2.3.3.3 ICMP (Internet Massage Control Protocol)
ICMP bertugas mengirimkan pesan-pesan jika terjadi gangguan di lapisan internet dan
transport. Pesan kesalahan yang disampaikan oleh ICMP, misalnya tujuan tidak dapat
dicapai, jaringan atau host tujuan tidak tercapai, protokol atau port tujuan tidak ada,
dan lompatan antar router sudah melebihi batas. ICMP juga dapat menerima query,
misalnya echo atau echo reply untuk mengecek koneksi antar dua host, waktu yang
dibutuhkan untuk mencapai suatu host, dan netmask suatu host. Paket ICMP tidak
dikirim jika terjadi kegagalan atas suatu paket ICMP dan paket-paket yang bersifat
broadcast dan multicast.
2.3.4 Network Interface Layer
Lapisan Fisik dan Lapisan Jalur-Data (model OSI) dari susunan TCP/IP sering disebut
Network Interface Layer. Layer ini bertanggung jawab mengirim dan menerima data
Universitas Sumatera Utara
ke/dari media fisik. Media fisik bisa berupa kabel, serat optik, atau gelombang radio,
sehingga protokol ini harus mampu menerjemahkan sinyal listrik menjadi data digital
yang dimengerti komputer, yang berasal dari peralatan lain.
2.4 Pengalamatan IP (Internet Protocol)
IP Address merupakan suatu komponen vital dalam dunia Internet. Alamat IP
merupakan identitas dari pemakai Internet sehingga antara satu alamat dengan alamat
lainnya tidak boleh sama. Alamat IP digunakan pada paling sedikit 4 kondisi yaitu :
a. Alamat IP secara tidak langsung digunakan untuk mengakses berbagai resource
b. Administrator jaringan menggunakan alamat IP untuk mengorganisasikan berbagai
resource agar terkoneksi ke jaringan mereka. Masing-masing alamat IP terdiri dari
2 bagian yaitu network address dan host address
c. Tiap-tiap paket IP pada jaringan memerlukan alamat tujuan untuk mengetahui
kemana paket akan dikirimkan
d. Terakhir, alamat IP juga berperan di belakang layer. Router, sebagai perangkat
yang menghubungkan beberapa LAN membentuk WAN menggunakan alamat IP
sebagai masukan untuk menemukan jalur terbaik menuju alamat IP tujuan bagi
pengiriman paket. Sering juga disebut routing. (Sportack Mark A. , 2005)
Alamat IP yang dalam hal ini IPv4 merupakan bilangan biner 32 bit yang
dipisahkan oleh titik pada setiap 8 bitnya. Tiap 8 bit ini disebut octet. Perhatikan
contoh representasi berikut :
Misalnya sebuah PC yang terhubung ke jaringan memiliki alamat IP : 192.168.4.7
192.168.4.7 → ekspresi decimal
1100000.10101000.00000100.00000111 → ekspresi biner
2.4.1 Network dan Host Address
Alamat IP dibangun berdasarkan konsep Network dan host. Perhatikan gambar
berikut:
Universitas Sumatera Utara
191 168 10 5 NETWORK NETWORK HOST HOST
Network Address, digunakan untuk mengenali suatu network pada jaringan Internet.
Misalnya network address untuk host dengan IP address kelas B 191.168.10.5 adalah
191.168.0.0. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan informasi routing pada
Internet. Router cukup melihat network address (191.168) untuk menentukan ke mana
paket tersebut harus dikirimkan.
Host Address, merupakan nilai unik yang mengidentifikasikan setiap mesin dalam
sebuah network. Nilai harus spesifik karena membedakan mesin individu dalam
sebuah grup network.
Dengan kata lain, konsep network dan host pada alamat IP ini dapat mengurangi
beban kerja router dan menggambarkan bagaimana setiap perangkat dihubungkan ke
Internet. Tiap router hanya mengingat jalur pada network address. Tiap-tiap network
address yang sama terdiri dari banyak host address yang berbeda. (Rahmat Rafiudin,
2006)
2.4.2 Kelas IP Address
Untuk memudahkan administrasi, perancangan dan skema pengalamatan IP dalam
jaringan, maka IP Address diklasifikasikan ke dalam 5 kelas yaitu : A, B, C, D, dan E.
A, B dan C adalah kelas terpenting yang sering digunakan.
32 bit
KELAS A
NETWORK HOST HOST HOST
Kelas A memiliki range NETWORK address : 0 – 127
Jumlah host yang bisa dibentuk kelas A adalah 2 24 – 2 = 16.777.214
KELAS B
NETWORK NETWORK HOST HOST
Universitas Sumatera Utara
Kelas B memiliki range NETWORK address : 128 – 191
Jumlah host yang bisa dibentuk kelas B adalah 2 16 – 2 = 65.534
KELAS C
NETWORK NETWORK NETWORK HOST 8 bit 8 bit 8 bit 8 bit
Kelas C memiliki range NETWORK address : 192 – 223
Jumlah host yang bisa dibentuk kelas C adalah 2 8 – 2 = 254
Untuk beberapa IP address tertentu dikelompokkan sebagai IP Address Private, di
mana mereka tidak dirutekan melintasi Internet.
Kelas A 10.0.0.0 - 10.255.255.255
Kelas B 172.16.0.0 - 172.31.255.255
Kelas C 192.168.0.0 - 192.168.255.255
Loopback Address 127.0.01, sebuah address khusus untuk dirinya sendiri. Tidak
peduli berapa banyak IP Address biasa yang ada pada sebuah mesin, atau bahkan jika
ia tidak punya sama sekali, ia selalu dapat mengirim kepada dirinya sendiri dengan
menggunakan address tersebut. Ini berguna untuk testing atau untuk pemakaian
layanan jaringan yang ada pada mesin lokal. (Niall Mansfield, 2004)
2.4.3 Subnetting (Netmask)
Subnetting merupakan metode untuk membagi jaringan besar menjadi lebih kecil
(subnetwork) dalam rangka memberikan fleksibilitas addressing. Dengan subnetting,
sebuah address jaringan (network address) tunggal dipecah menjadi banyak
subnetwork atau subnet. ( Rahmat Rafiudin, 2006)
Sebagai contoh, network 192.168.10.0, 192.168.20.0, 192.168.30.0 merupakan subnet network tunggal 192.168.0.0
Universitas Sumatera Utara
NETWORK NETWORK HOST HOST
NETWORK NETWORK SUBNET HOST 11111111 . 11111111 . 11111111 . 00000000 (biner)
255 . 255 . 255 . 0 (decimal)
Dapat terlihat bahwa subnet address dibuat dengan meminjam bit porsi host dan
menjadikannya sebagai subnet. Jumlah bit yang dipinjam bervariasi tergantung pada
nilai subnet mask atau netmask.
Netmask ialah angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID
dan host ID juga menentukan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau
jaringan luar. Pada routing, netmask address digunakan untuk melakukan
masking/filter dengan hanya memperhatikan beberapa bit saja dari IP address
sehingga dapat ditentukan ke mana paket tersebut dikirim. Netmask default untuk tiga
kelas address adalah sebagai berikut :
Table 2.3 Netmask default kelas address
Jika netmask adalah 255.255.255.0, maka range terdiri atas semua IP address yang
memiliki tiga byte pertama yang sama dengan IP Address dari mesin tersebut.
(Rahmat Rafiudin, 2006)
Sebagai contoh , sebuah kombinasi IP address mesin A 192.168.0.7 dan netmask
255.255.255.0 menentukan range 192.168.0.7 – 192.168.0.255 sehingga mesin A
dapat berbicara langsung ke semua mesin pada range tersebut.
Selain dalam notasi dotted desimal, subnet mask sering ditulis dalam angka
sebenarnya yang merepresentasikan jumlah bit dalam mask. Sebagai contoh, subnet
mask 255.255.255.0 ditulis dengan 192.168.0.0/24, menunjukkan bahwa address yang
tersedia pada subnet tersebut sebanyak 256 yang terdiri dari :
Universitas Sumatera Utara
Network Address = 192.168.0.0
Broadcast Address = 192.168.0.255
Range IP Address = 192.168.0.1 s/d 192.168.0.254
Tabel berikut menunjukkan mask umum yang digunakan pada environment
jaringan rumah dan kantor.
Tabel 2.4 Daftar mask yang umum digunakan
Jadi, ketika memiliki subnet mask 255.255.255.128, akan berpeluang memiliki 128
buah IP address. Dapat disimpulkan bahwa :
a. Netmask digunakan hanya ketika mengirim, karena ia memberi tahu TCP/IP apakah
ia dapat mengirim ke suatu tujuan secara langsung
b. Netmask tidak relevan ketika menerima; jika sebuah paket tiba pada sebuah mesin,
ia hanya ada pada mesin. Jadi, netmask hanya berada pada mesin dan bukan pada
paket
c. Netmask memberi tahu bagaimana sebuah mesin cocok dengan jaringan di
sekelilingnya, yaitu IP Address dari jaringan yang terkoneksi secara lokal (Niall
Mansfield, 2004)
Universitas Sumatera Utara
2.4.5 DHCP (Dynamic host Configuration Protocol)
DHCP merupakan salah satu keunggulan dari teknologi IPv4, dimana dengan DHCP
tersebut, alamat IP dan subnet mask dapat diberikan secara otomatis oleh server ketika
komputer baru akan terhubung ke dalam satu jaringan. DHCP sendiri berfungsi untuk
memberikan IP Address secara otomatis pada komputer yang menggunakan protokol
TCP/IP. DHCP bekerja dengan relasi client-server, dimana DHCP server
menyediakan suatu kelompok IP Address yang dapat diberikan pada DHCP client.
Dalam memberikan IP Address ini, DHCP hanya meminjamkan IP Address tersebut .
Jadi pemberian IP Address ini berlangsung secara dinamis. (Winarno Sugeng, 2006)
1. Jaringan Diskless
Jaringan diskless atau dapat disebut sebagai jaringan tanpa hardisk sebenarnya sudah
diterapkan pada era mikrokomputer, antara lain untuk platform Novell (Netware),
Unix dengan dumb terminal ataupun platform lainnya yang memungkinkan. (Indrajit
et al,2002,hal:3).
Pengertian diskless adalah memungkinkan client yang tidak dilengkapi
dengan media penyimpanan, seperti hardisk, CDROM, dan sebagainya untuk dapat
digunakan layaknya sebuah terminal dengan menggunakan semua resource yang
dimiliki oleh server. Proses diskless akan membantu komputer client untuk dapat
mengaktifkan sistem operasi tersebut berupa file kernel yang dieksekusi di sisi
komputer client. Setelah proses diskless selesai, dilanjutkan akses melalui jaringan
untuk mengeksekusi X-Server di sisi komputer client, sehingga komputer client dapat
mengakses semua aplikasi berbasis X-terminal. Proses tersebut memungkinkan
komputer lama seperti komputer 486 dengan memori 8 MB tanpa menggunakan
hardisk dapat menjalankan kernel dan mengeksekusi X server. Setelah proses
eksekusi X server berhasil, proses dialihkan ke sever XDM pada komputer server
dengan konfigurasi yang tinggi. Proses yang telah diarahkan tersebut seolah-olah
berjalan di komputer client dengan kecepatan yang tinggi. Sebenarnya, proses tersebut
terjadi di server sedangkan output di client.
Universitas Sumatera Utara
2.6.1 Konsep Kerja
Jaringan diskless X terminal merupakan jaringan client/server, yaitu client di-boot
menggunakan disket atau bootrom yang sudah terpasang kernel. Setelah kernel di-load
dalam memori, ia akan mencari server yang memiliki boot protokol (BOOTP atau
DHCP). Server yang menangkap permintaan tersebut dan melihat terlebih dahulu
apakah komputer client tersebut merupakan salah satu komputer yang boleh masuk?
Proses ini dilakukan dengan memeriksa database server apakah ada informasi unik
komputer client sudah terdaftar. Informasi tersebut adalah “nomor hardware” pada
ethernet card yang biasa disebut dengan MAC address. Jika ada, server akan
memberikan IP address, NetMask, Gateway, hostname dan informasi lainnya.
Selanjutnya, komputer client dapat mengakses root filesystem dan menjalankan
aplikasi diskless Xterminal.
Gambar 2.6 Model jaringan client/Server
1.7.1 Keuntungan dan Kerugian Menerapkan Diskless
2.6.2.1 Keuntungan
Beberapa keuntungan menerapkan jaringan diskless adalah sebagai berikut:
1. Biaya
Diskless memungkinkan spesifikasi komputer untuk client minimal. Komputer
model lama seperti pentium I ataupun pentium II dapat beropersi selayaknya
pentium IV ataupun Core 2. Selain itu, dapat meminimalkan perangkat seperti
hardisk, CDROM dan floppy.
2. Pemeliharaan
proses Proses MAC client terdapat atau tidak Client merequest untuk
mendapatkan sistem
client Server merespon, memberi IP address dan parameter lainnya server
Universitas Sumatera Utara
Pemeliharaan jauh lebih sederhana dibandingkan dengan membangun jaringan
biasa yang menggunakan hardisk. Pada jaringan diskless cukup dilakukan
pemeliharaan pada satu komputer saja, yaitu pada komputer server.
3. Performance
Seluruh proses yang terjadi sebenarnya dilakukan pada server sedangkan client
hanya menampilkan keluaran yang berasal dari server. Jadi, jika menggunakan
pentium I sebagai client sedangkan servernya menggunakan Core 2, maka client
tersebut seolah-olah menjalankan sistem dengan komputer Core 2.
4. Backup
Tidak perlu melakukan backup data untuk seluruh komputer karena seluruh data
yang ada sebenarnya tersimpan di server walaupun setiap client mempunyai
tempat penyimpanannya sendiri akan tetapi keseluruhannya tetap berada pada
satu komputer yaitu server. Dengan demikian hanya memerlukan backup data
pada server saja.
5. Pengembangan
Untuk melakukan upgrade baik software maupun hardware akan lebih mudah
karena semuanya sudah terpusat. Jadi jika ingin lebih meningkatkan kinerja dari
client maka yang perlu dilakukan hanya meningkatkan kemampuan server maka
kemampuan client juga secara otomatis akan bertambah pula. Demikian juga
dengan software. Jika ingin menambah ataupun mengurangi software agar sesuai
dengan kebutuhan maka seluruhnya hanya perlu dilakukan pada server saja.
1. Kekurangan
Walaupun memiliki beberapa kelebihan akan tetapi tetap saja masih memiliki
beberapa kekurangan, antara lain:
c. Memerlukan biaya tambahan yang cukup besar karena setiap software yang
terdapat di dalamnya bahkan termasuk sistem operasi dasarnya sendiri
memerlukan biaya untuk lisensi keaslian.
d. Kinerja server akan menurun apabila terjadi penambahan jumlah client tanpa
disertai pula adanya peningkatan pada server.
Universitas Sumatera Utara
e. Memerlukan resource server yang cukup handal dan cukup kuat, dikarenakan
setiap proses yang dijalankan oleh setiap client semuanya dikerjakan oleh server
sendiri sedangkan client hanya sebagai keluaran yang menampilkan saja.
2. Penggunaan Diskless
Dilihat dari cara kerjanya, sistem ini cocok untuk mereka yang memiliki dua
komputer atau lebih. Dengan kata lain, sangat banyak banyak institusi yang bisa
memanfaatkan teknologi diskless, misalnya :
d. Diskless untuk warung Internet
Aplikasi yang tidak kalah menarik adalah untuk warung Internet. Investasi yang
jauh lebih murah dibandingkan dengan investasi warnet biasa, dengan
bermodalkan komputer lama, seperti pentium I di sisi client yang tidak dilengkapi
dengan media penyimpanan seperti hardisk.
e. Diskless untuk rental komputer
Selain warnet, diskless dapat diterapkan untuk penyewaan komputer untuk
pengetikan naskah dan mencetak di sekitar kampus ataupun sekolah. Jarang
pelajar yang memiliki komputer pribadi, sehingga memungkinkan mereka untuk
menyewa komputer untuk menyelesaikan tugas-tugas.
f. Diskless untuk perkantoran
Banyak instansi yang masih memiliki komputer model lama seperti 486 ataupun
pentium I dan pentium II. Tentu untuk menjalankan aplikasi terbaru, komputer
tersebut tidak dapat melakukannya. Salah satu tindakan kreatif adalah
menghubungkan komputer-komputer tersebut dalam suatu jaringan diskless.
g. Diskless untuk swalayan dengan banyak kasir.
Teknologi ini sangat cocok untuk pasar swalayan yang biasanya memiliki kasir
yang cukup banyak.
h. Diskless kampus dan sekolah
i. Diskless untuk penelitian
Proyek penelitian tidak harus menggunakan komputer yang cukup canggih guna
membantu mekanisme waktu kerja. Biaya tersebut dapat dialokasikan untuk
Universitas Sumatera Utara
keperluan yang lebih penting. Cukup dengan satu server yang optimal dan
komputer client dengan spesifikasi rendah sehingga jika terjadi kerusakan pada
komputer client tidak terlampau maksimal.
j. Diskless untuk keluarga
Terkadang perlu untuk berbagi komputer dengan keluarga, sehingga dapat
menimbulkan suatu kecemasan terhadap keamanan data penting atau perebutan
penggunaan komputer. Dengan menerapkan diskless, cukup server berada di
kamar atau ruang orang tua sedangkan komputer client di kamar masing-masing
anggota keluarga.
2. Windows 2000
Sistem operasi windows 2000 merupakan kelanjutan sistem operasi Windows
NT (New Technology) yang terkenal dengan stabilitas serta pengamanannya, baik
dalam komputer yang berdiri sendiri (stand-alone computer) atau dalam jaringan
komputer (network computer).
Sistem operasi Windows 2000 meneruskan fasilitas keamanan dan kestabilan
sistem operasi Windows NT dan mengadopsi kemudahan pemakaian sistem operasi
Windows 9x.
Sistem operasi Windows 2000 menerapkan fasilitas PnP (Plug and Play) milik sistem
operasi Windows 9x untuk mengenal peralatan fisik (hardware) komputer. Akan
tetapi Windows 2000 masih dirasakan kaku dan kurang cocok untuk pemakai non
bisnis. Hal ini dikarenakan Windows 2000 lebih memperhatikan tingkat keamanan
pemakainya. Hal ini dapat dilakukan karena sistem operasi Windows 2000 dapat
menjaga tingkat tingkat keamanan data dan program aplikasi yang bekerja di
bawahnya dengan metoda pengaturan level pemakai. (Chandra, K. Ian. 2000).
3. Citrix MetaFrame
Untuk bisa membuat jaringan diskless berbasis Windows maka diperlukan tambahan
fasilitas yang tidak disediakan secara standard oleh Windows yaitu Citrix MetaFrame
dan Citrix ICA (Independent Computing Architecture) client. Citrix MetaFrame
Universitas Sumatera Utara
Server atau sering disebut dengan nama Citrix Presentation Server adalah sebuah
akses jarak jauh yang memperbolehkan seseorang untuk terhubung dan menggunakan
aplikasi-aplikasi yang ada pada server pusat. Salah satu keuntungan menggunakan
Presentation Server adalah setip orang dapat terhubung pada aplikasi ini dari jarak
jauh, dari rumah, warung internet, dan peralatan lainnya di luar jaringannya. Citrix
MetaFrame akan digunakan untuk konfigurasi server sedangkan Citrix ICA client
digunakan untuk konfigurasi client.
Citrix MetaFrame adalah utilitas yang mempunyai kemampuan untuk
mentrasfer kemampuan hardware server ke client yang terkoneksi, agar client dapat
mempunyai kinerja relatif sama dengan spesifikasi yang dimiliki oleh server. Dengan
adanya proses pentransferan tersebut, client dapat mengoperasikan aplikasi yang
terinstal pada server secara optimal. (Mumpuni et al,2003,hal:98).
Utilitas ini diproduksi dalam berbagai versi untuk sistem operasi Windows,
yaitu versi Windows NT 4.0 TS, Windows 2000 Advanced Server, dan Windows XP.
Keutamaan dari Citrix MetaFrame adalah sebagai berikut :
e.Mendukung thinclient dengan jumlah yang tidak terbatas, tergantung
spesifikasi server yang tersedia.
f.Selain melalui LAN, Citrix MetaFrame juga dapat mengkoneksikan client
melalui jalur telepon standar, jalur ISDN, WAN links, koneksi broadband,
serta internet.
g.Dalam Citrix MetaFrame, termasuk juga satu set end of end Windows
managements tool, yang memungkinkan server dan client yang letaknya
relatif jauh dapat dikonfigurasikan dari mana saja.
h.Sudah termasuk ICA client creator yang digunakan untuk membuat disket
boot untuk client yang berisi protocol Citrix ICA client.
i.Mendukung protocol standar untuk jaringan LAN dan WAN, seperti
TCP/IP, IPX, SPX dan NetBUI.
4. Citrix ICA client
Selain melakukan konfigurasi server dengan menggunakan utilitas Citrix MetaFrame,
proses selanjutnya adalah mendesain client dengan menggunakan utilitas Citrix ICA
Universitas Sumatera Utara
client. ICA adalah sebuah protokol dikhususkan untuk transfer data antara server dan
client, tetapi tidak terbatas hanya pada satu platform.
Citrix ICA clients merupakan singkatan dari Citrix Independent Computing
Architecture clients yang diperkenalkan pada tahun 1989 oleh Citrix Sistem
Incorporation. Citrix ICA clients merupakan utilitas yang memungkinkan pengguna
mengoperasikan server melalui thinclient (komputer client dengan spesifikasi
hardware rendah). Utilitas ini bisa berjalan pada sistem operasi keluarga Microsoft
Windows (Windows 9x, Windows NT Workstation, Windows Me, Windows Xp dan
Windows CE). Sedangkan client yang digunakan bisa menggunakan hardisk atau bisa
juga tanpa menggunakan hardisk. (Mumpuni et al,2003,hal:117).
ICA secara garis besar bertujuan sama pada windows server seperti Sistem X
Window. ICA juga menyediakan untuk umpan balik masukan user dari client ke
server, dan sebuah perubahan tujuan untuk server mengirimkan keluaran grafis dari
aplikasi yang berjalan kepada client.
client yang menggunakan hardisk mempunyai kelebihan yaitu pada proses
bootingnya akan lebih cepat dibandingkan dengan yang menggunakan bootdisk.
Keuntungan yang lain untuk client yang menggunakan hardisk adalah untuk
konfigurasi relatif lebih mudah. Kelemahan lainnya untuk client tanpa hardisk adalah
floppy ataupun cd rom tidak akan terbaca baik oleh server maupun oleh client itu
sendiri. Akan tetapi kelebihan dari client tanpa hardisk adalah bahwa setiap kali
booting maka akan langsung masuk ke dalam lingkungan desktop server sedangkan
pada client yang menggunakan hardisk akan terlebih dahulu memasuki lingkungan
desktop client itu terlebih dahulu lalu masuk ke destop server.
Universitas Sumatera Utara