bpkm2014
DESCRIPTION
aTRANSCRIPT
-
MODUL IPA TERPADU
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FKIK - UNIVERSITAS BENGKULU 2014
BUKU PEDOMAN
KEGIATAN MAHASISWA
(BPKM)
-
1
Pengetahuan tentang biologi dan kimiawi sel dan membran akan mendasari pemahaman
tentang sistem terkecil yang menyusun tubuh manusia. Seluruh gerak tubuh di kontrol
oleh sistem syaraf dan didukung oleh faktor kimia fisika tubuh salah satunya adalah
kebutuhan energi. Kebutuhan energi diperoleh dari sistem pencernaan dan respirasi yang
di sebarkan melalui sistem darah dibawah kontrol sistem jantung. Energi digunakan
dalam setiap sistem gerak tubuh termasuk di dalamnya sebagai energi dalam proses
reproduksi. Sistem reproduksi dapat berjalan lancar jika ditunjang segala aspek yang
dibutuhkan termasuk di dalamnya mineral-mineral tubuh. Selain faktor-faktor internal
tersebut di atas, faktor eksternal berupa lingkungan yang sehat sangat dibutuhkan untuk
kelangsungan hidup sel dan organisme.
Setelah mengikuti modul Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Terpadu ini mahasiswa diharapkan
memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang sistem bilologi, kimia dan
fisika yang menunjang dalam proses pembelajaran ilmu-ilmu klinis.
Tujuan Umum:
Tujuan modul IPA Terpadu adalah agar peserta kompetensi dasar tentang ilmu-ilmu alam
(Biologi, Fisika dan Kimia) secara terpadu yang menjadi dasar untuk memahami
pengajaran ilmu-ilmu kedokteran secara spesifik. Diharapkan apabila peserta telah
menyelesaikan modul ini, jika berhadapan dengan permasalahan-permasalahan dalam
kerangka mempelajari ilmu kedokteran dapat menganalisanya dengan menggunakan
hukum-hukum dasar ilmu-ilmu alam (Biologi, Fisika dan Kimia) dengan langkah-langkah
yang tepat.
Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul IPA Terpadu, Prodi Kedokteran UNIB 2014 2015
Berdasarkan input mahasiswa baru PSPD berasal dari berbagai macam sistem dan fasilitas
pendidikan yang berbeda saat di Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah, maka
penerapan berbagai metode pembelajaran yang berbasis pada keaktifan mahasiswa
dalam modul IPA Terpadu, sebagai modul pembuka pembelajaran di PSPD juga telah
menjadi sebuah alternatif agar terjadi penyamaan presepsi, pengkondisian sikap dan
mental mahasiswa baru agar lebih siap menghadapi modul-modul berikutnya yang
menjadi modul inti profesi dalam kurikulum Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD)
FKIK Unib. Ilmu Kedokteran sangat ditunjang oleh adanya pemahaman ilmu-ilmu
dasar terutama biologi, fisika dan kimia. Di dalam mempelajari sistem tubuh manusia
dan prosesnya serta kesehatan lingkungan hidup, kebutuhan akan adanya
pembahasan menurut tiga cabang ilmu dasar tersebut merupakan salah satu hal yang
harus dipenuhi. Modul pertama semester 1 ini merupakan salah satu modul yang
diselenggarakan pada tahap I dari kurikulum Program Studi Kedokteran Universitas
Bengkulu (UNIB) 2014 yang akan berlangsung selama dua minggu.
-
2
Peserta modul IPA Terpadu adalah mahasiswa Program Studi Kedokteran Universitas
Bengkulu tingkat I semester I yang akan masuk Program Dasar pendidikan Tinggi (PDPT).
Seluruh peserta pelatihan dibagi dalam lima kelompok dan masing-masing akan
menjalani pelatihan dalam periode dua minggu. Mahasiswa tersebut telah menjalani
pelatihan sistem pembelajaran Problem Based Learning (PBL), sehingga diharapkan telah
dapat mengaplikasikan sistem pembelajaran tersebut pada modul ini. Penerapan
Dalam rangka mengantarkan mahasiswa dalam kegiatan pembelajaran yang
menyenangkan dan berkualitas serta dirancang untuk menggantikan konsep
pembelajaran konvensional yang berbasis kepada sistem tutorial dari dosen Teacher-
Centered Learning (TCL). Salah satu konsep tersebut dikenal dengan istilah PAKEM yang
merupakan kependekan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan.
Pembelajaran tersebut merupakan sebuah model pembelajaran kontekstual yang
melibatkan minimum empat prinsip utama dalam proses pembelajaran, yaitu (1) proses
Interaksi (2) proses Komunikasi (3) proses Refleksi, (4) proses Eksplorasi. PAKEM adalah
sebuah model pembelajaran yang memungkinkan mahasiswa mengejakan kegiatan yang
beragam untuk mengembangkan keterampilan dan pemahaman dengan penekanan
kepada belajar sambil bekerja, sementara dosen berlaku sebagai fasilitator menggunakan
berbagai sumber dan alat bantu belajar termasuk pemanfaatan lingkungan supaya
pembelajaran lebih menarik, menyenangkan dan efektif.
Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul IPA Terpadu, Prodi Kedokteran UNIB 2014 2015
-
3
Setiap peserta pelatihan akan dievaluasi kemampuan dan ketrampilan dasar dalam
menjelaskan prinsip-prinsip dasar ilmu pengetahuan alam yang berkaitan dengan ilmu-
ilmu kedokteran.
Setiap peserta akan dinilai kemampuan dan ketrampilan dalam mengaplikasikan ilmu
pengetahuan alam dalam konteks ilmu kedokteran secara individual (dalam pengerjaan
soal) maupun secara kelompok (dalam presentasi kasus).
Semua kegiatan tersebut harus dilakukan oleh peserta menggunakan peralatan yang
disediakan oleh penyelenggara dan harus memenuhi standar yang ditentukan oleh
modul ini, dalam jangka waktu tertentu. Pada saat evaluasi, peserta diharapkan dapat:
1. Melakukan evaluasi dasar terhadap permasalahan IPA terpadu yang berkaitan
dengan masalah-masalah klinis.
2. Mengetahui cara menganalisis pendekatan IPA terpadu
3. Memilah dan memilih persamaan-persamaan/teori yang mendukung
permasalahan yang berhubungan dengan hal-hal klinis.
4. Menghitung menggunakan persamaan atau melakukan pendekatan teoritik.
Dalam rangka mencapai kompetensi tersebut maka, pelaksanaan modul secara umum yang akan
dikembangkan meliputi 3 (tiga) unsur yaitu:
1. Unsur administratif, mencakup tahap perencanaan, pengelolaan, dan evaluasi modul.
2. Unsur metode pengajaran, mencakup tahap orientasi (kuliah dan kegiatan
laboratorium), tahap latihan (diskusi kelompok, kegiatan praktikum, pleno, dan e-
learning), serta tahap umpan balik (pleno, umpan balik pleno, ujian formatif, laporan
kegiatan laboratorium, ujian praktikum, buku catatan mahasiswa, lembar evaluasi
diskusi kelompok, lembar evaluasi fasilitator oleh mahasiswa, dan lembar evaluasi
nara sumber oleh mahasiswa).
3. Unsur sumber belajar (buku teks, nara sumber, hand out, pedoman kegiatan
laboratorium/praktikum, internet, dan e-learning).
Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul IPA Terpadu, Prodi Kedokteran UNIB 2014 2015
-
4
Sasaran Umum
Jika mahasiswa dihadapkan pada permasalahan-permasalahan mendasar tentang
biologi, kimia dan fisika, yang berhubungan dengan masalah-masalah klinis,
mahasiswa dapat merumuskan dan menjelaskan masalah dan solusi berdasarkan
analisa-analisa logis keilmuan.
Sasaran Khusus
Mahasiswa mampu
1. Menjelaskan fungsi sel, jaringan, organ dan sistem organ serta
karakteristiknya dipandang dari sudut biologi, kimia dan fisikanya.
2. Menjelaskan tentang darah dan sistem integumen pada manusia
3. Menjelaskan sistem pecernaan dasar dan reproduksi pada manusia
4. Menjelaskan mekanisme biokimiawi dan fisika organ tubuh kepala
5. Menjelaskan biokimiawi dan fisika sistem Respirasi
6. Menjelaskan tentang energi dan sistem gerak tubuh manusia
7. Menjelaskan prinsip dasar fisika dalam pencitraan dalam uji klinis
8. Menjelaskan tentang mineral-mineral tubuh, serta
9. menjelaskan tentang faktor kesehatan lingkungan serta keterkaitannya.
Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul IPA Terpadu, Prodi Kedokteran UNIB 2014 2015
-
5
No Lingkup
Bahasan
Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan
1
Biologi
Pengantar Sel, Jaringan 1. Definisi sel dan jaringan 2. Sel unikariot dan multikariot
3. Perbedaan sel tumbuhan, hewan dan
manusia
4. Struktur dan bagian sel
5. Fungsi sel
6. Pembelahan sel
7. Nutrisi sel
8. Kematian sel
Pengantar Organ dan
Fungsinya
1. Sistem pernapasan
2. Sistem gerak
3. Sistem sirkulasi dan darah
4. Sistem pencernaan
5. Sistem reproduksi
6. Sistem sensorik
7. Sistem ekresi
8. Sistem otak
3
Fisika
Pengenalan Sistem Satuan
Internasional dalam
kedokteran
1. Satuan panjang
2. Satuan berat
3. Satuan tekanan
4. Satuan panas/kalor
5. Satuan listrik
6. Satuan getaran gelombang
7. Satuan cahaya
8. Satuan waktu
Pengenalan dasar dan
prinsip Instrumentasi
kedokteran
1. Dasar dan prinsip tekanan
2. Dasar dan prinsip gelombang dan
getaran
3. Dasar dan prinsip sinar
4. Dasar dan prinsip listrik
5. Instrumentasi kedokteran yang
menggunakan dasar prinsip diatas
3
Kimia
Mineral dan Organisme 1. Peranan Mineral dalam Tubuh 2. Fungsi Mineral
3. Penyakit Kekurangan dan kelebihan
Mineral (Rachitis, Osteomalacia,
Kariesdentis, Anemia, Sindran
Cuthing, Tehani).
Pengantar Kimia
Kesehatan Lingkungan
1. Masalah-Masalah Lingkungan Global
2. Kimia Air, Atmosfer dan Tanha
3. Pencemaran Lingkungan
4. Biogeokimia
5. Toksikologi Kimia
Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul IPA Terpadu, Prodi Kedokteran UNIB 2014 2015
-
6 1. TUTORIAL
Kuliah merupakan satu tahapan dimana mahasiswa akan memperoleh ilmu
pengetahuan. Kuliah bertujua memberikan wawasan mendasar tentang lingkup
bahasan dan permasalah yang berhubungan dengan IPA terpadu yang terdiri dari:
transfer konsep-konsep dasar, istilah-istilah dan mekanisme kerja bagian-bagian yang
dijelaskan dalam setiap topik bahasan perkuliahan.
Proses kuliah terdiri dari Kuliah umum dengan menerapkan sistem satu arah dari
pembicara dan Kulliah Interaktif yang dilandaskan pada komunikasi dua arah antara
narasumber dan mahasiswa.
NARASUMBER
JUDUL KULIAH NARA SUMBER DEPARTMENT
K-0 Pengantar Modul Suwarsono Pengelola Modul
K-1 Mineral dan Organisme;
Pengantar Kesehatan
Lingkungan
Kimia
K-2 Pengantar Sel, Jaringan Santi Nurul Kamilah
Biologi
K-3 Pengantar Organ dan
Fungsinya
K-4 Pengantar Instrumentasi
Kedokteran
Suwarsono
Fisika
K-5 Biofisika Kimia Locomotorius
dan Sistem Gerak
Suwarsono
Fisika
Narasumber
Irfan Gustian Santi Nurul Kamilah
Irfan Gustian
Ujian Irfan Gustian Suwarsono Santi Nurul Kamilah
Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul IPA Terpadu, Prodi Kedokteran UNIB 2014 2015
Santi Nurul Kamilah Biologi
-
7Pada Belajar Berdasarkan Masalah (BDM) atau (Problem Based Learning-PBL),
mahasiswa diberikan pemicu berupa kasus/permasalahan yang berkaitan dengan Ilmu-
ilmu dasar yang berkaitan dengan ilmu-ilmu medis. Permasalahan tersebut
didiskusikan dalam kelompok kecil yang dipandu oleh seorang fasilitator. Penyelesaian
permasalahan tersebut, memerlukan integrasi dari beberapa kuliah yang telah
diberikan sebelumnya.
3. Belajar Mandiri (BM)
Mahasiswa dalam menyelesaikan masalah yang ada di Pemicu, dituntut untuk
mengembangkan pemahamannnya melalui belajar mandiri. Hasil dari belajar mandiri
akan di kemukakan pada saat diskusi lanjutan ataupun pada saat pleno suatu pemicu.
Dengan demikian, mahasiswa secara personal tidak hanya akan menerima informasi
namun juga membagi informasi dari hasil belajar mandirinya.
2. DISKUSI KELOMPOK
Diskusi dilaksanakan dalam kelompok yang masing-masing terdiri dari 10 12 mahasiswa dan didampingi oleh seorang fasilitator. Setiap minggunya terdapat 1-2 pemicu, sedangkan kegiatan PBL berlangsung selama 2 minggu, sehingga secara keseluruhan kegiatan diskusi akan berlangsung sebanyak 3 kali. Setelah 3 kali diskusi akan dilaksanakan kegiatan pleno yang menghadirkan narasumber yang
diakhiri dengan umpan balik.
3. Problem Based Learning (PBL)
Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul IPA Terpadu, Prodi Kedokteran UNIB 2014 2015
-
8
- Instruktur
- Fasilitator
- Nara Sumber
- Sekretariat
3 orang
5 orang
3 orang
2 orang
Penunjang Modul
- Objek Simulasi
- Peraga
3 buah
1 buah
- LCD Laptop
- Whiteboard
- Flipchart
1
6
1
6 Video RJP
7 Ruangan
- Ruang Kuliah Besar
- Ruang Diskusi
- Ruang Praktikum
1
5
1
8 Perpustakaan 2
2. Sarana
Dengan jumlah mahasiswa 60 orang, tiap pelaksanaan modul
No Jenis Jumlah
1 Buku Rancangan Pengajaran 5
2 Buku Pedoman Saf Pengajar 43 Buku Pedoman Kerja Mahasiswa 60 4 Alat Bantu Mengajar
Dengan jumlah mahasiswa 60 orang tiap kali pelaksanaan modul. Mahasiswa dibagi menjadi 5 kelompok (A1 A10, B1 B10, C1 C10, D1 D10, E1 E10).
1. Sumber Daya Manusia
Penyusun Modul 3 orang
Pelaksana Modul
Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul IPA Terpadu, Prodi Kedokteran UNIB 2014 2015
-
9 1. Individu
Evaluasi Individu dinilai berdasarkan hasil individu dan proses pembelajaran individu
- Evaluasi Hasil Individu terdiri dari penilaian formatif dan sumatif yang berupa
1. Penilaian harian dari diskusi (bobot 45%)
2. Ujian MCQ 1 (bobot 45%)
3. Tugas Logbook dan slide (10)
Untuk kelulusan modul nilai masing-masing komponen minimal 55.
- Evaluasi proses individu berdasarkan angka kehadiran di atas 90% selama
pelaksanaan modul IPA terpadu (formatif)
2. Modul
Evaluasi modul merupakan penilaian terhadap efektivitas dan efisiensi modul
berdasarkan hasil umpan balik peserta modul dan pelaksana modul
Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul IPA Terpadu, Prodi Kedokteran UNIB 2014 2015
-
JADWAL MODUL IPA TERPADU FKIK UNIB SEMESTER 1 TAHUN AJARAN 2014/2015Hari Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
Tanggal 1/09/2014 2/09/2014 3/09/2014 4/09/2014 5/09/2014 8/09/2014 9/09/2014 10/09/2014 11/09/2014 12/09/201408.00-09.00
- BM DK1 P2 DK2 P2 Pleno BM BM Pleno -09.00-10.00 K-0(Pengantar)
10.00-11.00 K-1 (2 Jam) BM PLENO BM K-3 (2 Jam) - K-4 (2 Jam) K-5 (2 Jam)11.00-12.0012.00-13.00 -13.00-14.00
DKI P1 DK2 P1 K-2 (2Jam)-
BM DK1 P3 DK2 P3 - TesFormatifUjian
Sumatif14.00-15.00
15.00-16.00 - - - - - - -
Lampiran 1
-
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa, Prodi Pendidikan Dokter UNIB 2014 2015
PEMICU PROBLEM BASED LEARNING (PBL)MODUL IPA TERPADU TAHUN 2014/2015
Pemicu 1. (Mineral dan Organisme).
Pemicu 1.1 Salah satu penyakit yang ditandai dengan anemia berat dan pecahnya seldarah merah adalah Thalashemia. Persoalan penyakit Thalashemia bukan hanyaterbatas disitu. namun juga proses penimbunan (akumulasi) besi pada jaringanakibatnya pecahnya sel darah merah.
Pemicu 1.2 Beberapa ion logam seperti Ca, Cu dan Zn memiliki peran yang pentingdalam mendukung berjalannya sistem dalam organisme. Kekurangan ion logamtersebut dapat menyebabkan disorder pada beberapa kinerja sistem tersebut. NamunKelebihan ion-ion logam yang melebihi batas maksimum juga menjadi salah satumasalah tersendiri.
Pemicu 2. Pengantar Kesehatan Lingkungan dan Toksikologi
Pemicu 2.1 Dalam dunia pangan, penggunaan pestisida di lahan pertanian (fungsida,insektisida, herbisida) masih sering menimbulkan masalah pangan karena kontrolterhadap dosis maupun jenis yang senyawa aktif yang dipakai masih belum dilakukansecara efektif. Telah di kenal berbagai macam senyawa aktif berbahaya yang sekarangsudah tidak dizinkan untuk digunakan. Dalam jangka pendek, penggunaan senyawatoksik dalam pestisida kadang belum nampak efek sampingnya. Namun dalam jangkapanjang akumulasi keberadaan senyawa aktif pestisida yang bersifat toksik terhadaplingkungan perlu dihindari, karena jika masuk dalam rantai makanan makapermasalahan akan semakin rumit
Pemicu 2.2. Penggunaan merkuri dalam pertambangan emas tradisional masihmenjadi alternatif yang ekonomis dan sederhana pemakaiannya. Pada skala kecil efeksamping yang dihasilkan mungkin tidak kentara secara signifikan, namun akumulasilimbah secara turun temurun mungkin saja akan menimbulkan hal yang tidakdinginkan. Sebagai salah satu daerah yang juga memiliki area pertambangan emas(Muara tambang dan ketahun) tentu hal ini menjadi sebuah pemikiran tersendiri,apalagi jika merkuri ini telah berubah dari merkuri anorganik dan merkuri organikseperti metilmerkuri. Dua jenis merkuri ini memiliki target sendiriDalammempengaruhi kesehatan manusia dan lingkungan
Lampiran 2
-
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa, Prodi Pendidikan Dokter UNIB 2014 2015
Pemicu 3 Sel-sel Tubuh Bunuh Diri, Biar Manusia Panjang Umur(sumber : http://www.detikhealth.com/read/2011/03/02/173205/1583219/763/sel-sel-tubuh-bunuh-diri-biar-manusia-panjang-umur).Bunuh diri bukan cuma perbuatan nekat manusia. Tahukah Anda, sel-sel tubuh punmelakukan aksi bunuh diri (celluler suicide) setiap hari agar manusia bebas penyakit danpanjang umur. Bunuh diri sel-sel ini dinamakan apoptosis yang merupakan suatu prosesyang sudah diprogram untuk kehancuran sendiri sel-sel.
Apoptosis ini turut membantumembentuk ciri-ciri fisik dan organ tubuh sebelumseseorang dilahirkan. Serta membantu tubuhmengeliminasi sel-sel yang tidak dibutuhkanatau berpotensi bahaya. Se-sel ini melakukan bunuh diri untuk mendukung sistemkekebalan tubuh. Sel-sel ini akan bunuh diri dengan cara berani mati melawan virus-virussebelummenyerang tubuh. Pengorbanan sel-sel inilah yang bisa menghambatpenyebaran virus dan menyelamatkan seluruh organisme, seperti dikutip dari LiveScience,Rabu (2/3/2011). Sel-sel di tubuh dilengkapi petunjuk dan cara untuk melakukan bunuhdiri. Petunjuk ini disebut dengan protease yang akan memberikan sinyal bagi sel untukmati. Selama proses bunuh diri, sel akan menyusut dan menarik diri dari lingkungannya.Kemudian permukaan sel akan tampak seperti air mendidih dengan beberapa fragmenmelepaskan diri. DNA yang berada di dalam inti sel akan pecah menjadi beberapa bagianyang sama rata, lalu inti sel tersebut akan hancur dengan sendirinya diiukuti oleh seluruhbagian sel. Selanjutnya sel-sel fagosit (sel imun) akan membersihkannya dengan caramenelan dan membuang sel-sel mati ini. Untuk menyeimbangkan sel-sel yang bunuh diriini, maka tubuh juga melakukan pembelahan sel (mitosis) untuk membuat sel-sel baru.Apoptosis dan mitosis ini akan bekerja sama untuk membuat tubuh sehat, karena sel-selyang baru akan menggantikan sel lama yang sudah usang sehingga membuat jaringantetap sehat.
Pemicu 4. Krisis Tua
Menjadi tua adalah hal yang tidak bisa kita hindarkan. Sejak memasuki lanjut usia, secaraalami organ dan sistem tubuh akan mengalami kemunduran dan perubahan. Bila tidakmengantisipasinya, mudah mendapatkan berbagai problema kesehatan,sehingga bisa-bisa kita tidak dapat menikmati masa senior. Kemunduran dan perubahan organ dansistem tubuh karena proses menua dipengaruhi oleh susunan gen, gaya hidup yangdipilih, lingkungan hidup dan banyak faktor lain, sehingga bisa saja perubahan organ dansistem tubuh seseorang berbeda dengan lanjut usia lainnya. Pola makan, tetapberaktivitas & gaya hidup sehat akan membantu menjaga kesehatan dan meningkatkankualitas hidup saat menjadi tua.
Perubahan penampilan pada usia lanjut sangat terlihat dari wajah individu, wajah akanmulai mengendor dan memunculkan ciri penuaan lainnya. Selain pada wajah perubahan
-
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa, Prodi Pendidikan Dokter UNIB 2014 2015
secara fisik juga dapat dilihat dari individu yang kulit nampak keriput dan otot terlihat.Perubahan fisik yang terjadi pada masa dewasa akhir, pada umumnya terjadi padapenurunan beberapa fungsi organ tubuh seperti menurunnya kemampuan otak dansistem syaraf, yang meliputi; hilangnya sejumlah neuron yang merupakan unit-unit seldasar dari sistem syaraf, serta kemampuan otak yang semakin menurun, danmelemahnya daya ingat
Tidak hanya mengalami perubahan pada otak dan sistem syarafnya saja, pada usiadewasa akhir terjadi beberapa perubahan pada sensori fisik yang juga berperan pentingdalam kehidupannya.Perubahan sensori fisik pada pada masa dewasa akhir melibatkan indera penglihatan,indra pendengaran, indera perasa, indra pencium dan indera peraba. Manula adalahsuatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untukmemperbaiki diri/mengganti diri dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnyasehingga tidak tahan terhadap jejas, termasuk infeksi. Pada orang lanjut usia, terdapatkemunduran organ tubuh seperti otot, tulang, jantung, dan pembuluh darah, serta sistemsaraf yang mengakibatkan orang tua mengalami penurunan keseimbangan
Pemicu 5 Pengenalan Sistem Satuan Internasional dalam kedokteran
Kebingungancarakonversi satuanSusi adalah seorang dokter yang baru saja menerima penempatan dokter PTT daerahsangat terpencil di daerah propinsi Papua. Setelah 1 bulan lamanya baru bekerja dipuskesmas setempat, pada suatu pagi hari susi menerima pasien seorang warga asingberkebangsaan kanada membawa anak laki-lakinya. Warga asing tersebut rupanyasedangmenjalani travel tour bersama keluarganya.Pasien tersebut ingin memeriksakan anaknya karena sejak semalam baru tinggal di salahsatu rumah warga disana telah mengalami flu dan demam. Karena susi dulunyamahasiswa yang sering ikut kompetisi lomba bahasa inggris dan selalu mendapat juara,susi pun merasa senang dan tidak kesulitan untuk melakukan pembicaraan hangatdengan pasien maupun keluarganya.Setelah bertanya banyak dan mengetahui keluhan pasien, susi mengambil beberapa alatyang dimilikinya guna pemeriksan kepada pasien tersebut. Susi meminta pasien untukmengukur terlebih dahulu tinggi badan dan berat badan nya, sambil susi berkata : tinggi120 cm dan berat 23 kg. Sambil ingin meletakkan thermometer pada ketiak anaktersebut, keluarga pasien sedikit kebingungan dengan hasil alat tersebut dan memintasusi untuk menterjemahkannya ke dalam satuan inci/feet untuk tinggi badan dansatuan pon untuk berat badan karena sudah kebiasaan di negeri asal nya menggunaansatuan tersebut. Susi pun berkerut dan kebingungan berusaha mengingat caramengkonversikan hasil satuan tadi ke satuan tersebut. Sambil terdiam susi pun langsung
-
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa, Prodi Pendidikan Dokter UNIB 2014 2015
mengukur suhu anak tersebut sambil berkata : 39o Celcius. Sang wisatawan punkembali menginginkan hasil pengukuran suhu tersebut dirubah menjadi satuan farenheit.Susi pun kembali menyimpan pertanyaan tersebut dan tidak menjawab.Susi kembali memeriksa si anak sambil menghemat pembicaraan dengan kelurga pasiendan akhirnya mendapatkan tekanan darah si anak 100/60 mmhg, frekuensi nadi si anak110 x /menit, frekeunsi napas 18 x/menit.
Pemicu 6. Pengenalan dasar dan prinsip Instrumentasi kedokteran
Kadir adalah seorang dokter yang baru 3 bulan mendapatkan gelar dokter dan akanditempatkan disalah satu rumah sakit di kabupaten kampung halamannnya.Dihari pertama kerjanya, beliau ditempatkan di poliklinik anak-anak rawat jalan. Sedikitgugup dan canggung kadir menpersilahkan seorang ibu dengan anaknya yang sakit danmasih duduk sekolah dasar untuk masuk ke kamar periksa. Setelah bertanya banyak kadirlalu melakukan pemeriksaan dengan ingin mencek terlebih dahulu tekanan darah si anakmenggunakan sphygmomanometer air raksa. Sambil memompa alat si anak bertanyakebingungan : bu lihat naik turun isinya sambil dokter menyebutkan : 100/60 mmhg.Kemudian dokter mengangkat stetoskop nya dan meletakkannya di kedua telinganyaingin mendengarkan bunyi suara jantung dan paru-paru si anak.Lup,,dup,,Lup..dup,, sriiiirrrrrr,,suuuuuur,,siiiiiiirrr,,suuuuurrr,,agak samar dan rendahterdengar dari bagian stetoskopnya. Kadir pun merasa ragu untuk mendiagnosis apakahada masalah dengan paru dan jantung si anak. Tak ayal kadir menganjurkan kepadaibunya untuk pemeriksaan lebih lanjut.Katanya kepada si Ibu : Sebaiknya anak ibu kita sinar saja dengan rongten sehinggadapat lebih jelas untuk mengetahui kondisi jantung dan parunya saat ini, Kemudiandengan rasa ketakutan si Ibu bertanya : Di sinar ya dok? Apa tidak membahayakan untukpertumbuhannya? Apa ada cara lainnya?Sang dokter sambil berkerut dan mengingat kembali pelajaran kuliah nya dulu sambilterbata-bata memberitahukan : Untuk melihat jantung dan paru memang pemeriksaansinar rontgen tapi untuk jantung nya ibu bisa memilih pemeriksaan Electrokardiografi(EKG) dengan memakaikan alat menggunanakan hantaran listrik atau Ultrasonografi(USG) memakai gelombang yang lebih aman dari sinar rontgen,,namun setahu sayadirumah sakit iini belum ada alat kedokteran itu tersedia. Sambil ragu-ragumendengarkan penjelasan dokter, ibu meminta waktu dulu untuk berpikir denganpemeriksaan alat-alat tersebut.
-
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa, Prodi Pendidikan Dokter UNIB 2014 2015
PROBLEMBASED LEARNINGPANDUAN PELAKSANAANPEMBELAJARANBERDASARKANMASALAH
A. FALSAFAHDASAR
Sebagai seorang calon pelayan masyarakat sekaligus sebagai seorang calon ilmuwanpadbidang kesehatan, mahasiswa program studi pendidikan dokter wajibmenggunakan ilmu pengetahuan dalam menjelaskan terjadinya suatu masalah sertapenanggulangannnya.
B. LANGKAHDALAM BDM
1. Identifikasi masalah yang terdapat dalam pemicu. Klarifikasi istilah/simbol/karakteryang belum jelas.
2. Analisis masalah yang terdapat pada pemicu, dengan menguraikan faktor-faktorpenyebabmasalah tersebut.
3. Penyusunan pertanyaan/questionyang berkaitan dengan dengan tiap faktorpenyebabmasalah yang memerlukan penjelasan dan dilanjutkan dengan membuathipotesis yang sesuai.
4. Menetapkan konsep ilmu pengetahuan yang sesuai dengan pertanyaan yang ada5. Mengumpulkan jawaban dari pertanyaan yang telah dapat dijawab langsung
berdasarkan pengetahuan yang dimiliki.6. Identifikasi sumber pembelajaran yang sesuai untuk menjawab pertanyaan yang
tidak dapat dijawab langsung.7. Belajar mandiri. Hasil belajar mandiri/tugas dicatat dalam buku catatan.8. Menyusun pengetahuan baru berdasarkan berbagai hal yang telah dipelajari9. Mengidentifikasi hal-hal yang belum dipelajari10. Merangkum hal-hal yang telah dipelajari11. Menguji pemahaman yang didapatkan dengan menerapkannnya pada
permasalahan lain (dalam konteks jika memungkinkan).12. Langkah BDM ini dapat diulang seluruhnya atau sebagian sebagaimana yang
dibutuhkan.
C. PANDUANUNTUKMAHASISWA
Bersarkan langkah BDM dalam butir B, diskusi dapat dibagi dalam Diskusi Kelompok 1(DK-1) untuk menerapkan langkah 1 s.d 7, serta Diskusi Kelompok-2 untuk penerapanlangkah 9 s.d. 12
Panduan Diskusi kelompok-1 (DK-1)1. Untuk setiap diskusi kelompok, pilihlah ketua dan sekretaris secara bergilir2. Bacalah secara seksama setiap pemicu, setiap mahasiswa harus membaca sendiri
permasalahan yang ada di dalam pemicu.3. Identifikasi berbagai masalah di dalam pemicu tersebut.
Lampiran 3
-
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa, Prodi Pendidikan Dokter UNIB 2014 2015
4. Buatlah analisis masalah, yaitu kemungkinan hubungan antara berbagai hal/isu bilaada, atau kemungkinan mekanisme yang mendasari berbagai hal yang teridentifikasidi butir (3). Selanjutnya disusun suatu hipotesis berdasarkan analisis masalah.
5. Susunlah sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan berbagai kemungkinanhubungan tersebut, atau yang berkaitan dengan kemungkinanmekanisme yangmendasari hal tersebut yang belum saudara ketahui.
6. Urutkan pertanyaan tersebut secara sistematik berdasarkan pertanyaan kunci: apa,mengapa, bagaimana dan seterusnya.
7. Tetapkan pengetahuan yang dibutuhkan untuk menjawab tiap pertanyaan.8. Pilih pertanyaan yang sudah dapat dijawab langsung berdasarkan ilmu pengetahuan
yang saudara miliki.9. Untuk pertanyaan yang belum terjawab, rencanakan pencarian jawaban secara
mandiri. Jika tugas belajar mandiri di bagi dalam kelompok, setiap pertanyaansedikitnya dijawab oleh 2-3 mahasiswa.
10. Saudara harus mencatat semua proses diskusi mulai dari analisis masalah(langkah 3) sampai dengan tugas belajar mandiri (langkah 9).
Belajar Mandiri (BM)
Belajar mandiri merupakan kegiatan belajar mahasiswa secara mandiri, yangdilaksanakan setiap selesai diskusi kelompok. Hasil pencarian dalam belajar mandiridicatat dalam buku catatan saudara. Rujukan yang digunakan dalam belajar mandiriwajib dicantumkan, yang dapat disusun dengan sistem nomor rujukan.
Panduan Diskusi Kelompok-2 (DK-2)
1. Pilihlah Ketua dan Sekretaris Diskusi Kelompok2. Tiap mahasiswamelaporkan hasil tugas belajar mandirinya dengan menyebutsumber bacaannya. Mahasiswa lainnya ,menyimak dan mencatat seperlunya bilaada yang perlu dibahas.
3. Setelah semuamelaporkan hasil tigas baca, dilakukan pembahasan bersama.Dalam pembahasan, kaitkan selalu pembahasan dengan pertanyaannnya.
4. Gunakan jawaban yang saudara peroleh, untuk menjelaskanmasalah yangteridentifikasi dalam pemicu.
5. Setelah seluruh kegiatan selesai, seluruh peserta kelompok, menyusun/merapikancatatan hasil tugas baca yang dikumpulkan dari masing-masing peserta(rangkuman), dalam buku catatan masing-masing.
-
Program Studi Pendidikan Dokter
Universitas Bengkulu
HASIL DISKUSI Kelompok : Modul : IPA TERPADU Nama Fasilitator : Semester : I (Satu) Hari/Tanggal : Waktu : ................. Anggota Kelompok:
1. .. 6. . 2. .. 7. . 3. .. 8. 4. .. 9. 5. .. 10.
Definisi masalah (PBL)
Hal yang perlu diketahui (learning issues) Hal yang sudah diketahui
Materi bahasan yang harus dipelajari Tanda tangan Fasilitator
(Form ini diparaf oleh fasilitator setelah memeriksa kesesuaian isisnya dengan tugas diskusi, setelh diparaf dikembalikan kepada tiap kelompok)
Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul IPA Terpadu, Prodi Kedokteran UNIB 2014 2015
-
PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER Universitas Bengkulu
HASIL DISKUSI 3 Kelompok : Modul : IPA Terpadu Nama Fasilitator : Semester : I (Satu) Hari/Tanggal : Waktu : ................. Anggota Kelompok:
1. .. 6. . 2. .. 7. . 3. .. 8. 4. .. 9. 5. .. 10.
Partisipasi anggota kelompok terhadap setiap presentasi yang dilakukan anggota
Materi presentasi anggota yang masih belum jelas adalah tentang:
Apa yang akan dilakukan:
Tugas/Pertanyaan yang masih belum diketahui dan dibahas:
Apa yang akan dilakukan:
Tanda tangan Fasilitator
(Form ini diparaf fasilitator setelah memeriksa kesesuaian isinya dengan tugas diskusi. Setelah diparaf segera dikembalikan kepada kelompok. Seluruh anggota menyetujui isi form ini)
Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul IPA Terpadu, Prodi Kedokteran UNIB 2014 2015
-
UNIT PENDIDIKAN DOKTER PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UNIB
LEMBAR EVALUASI PESERTA DALAM DISKUSI KELOMPOK (UNTUK EVALUASI FORMATIF OLEH FASILITATOR)
No Nama Peran serta Perilaku
Argumentasi
Aktifita
s
Dominan
Disiplin/
Kehadira
n
Komunikasi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Keterangan:
Nilai Nilai
0-5 6-7 8-10 -5 -3 0 Sharing Kurang Kadang2 Selalu Dominasi ya Kadang2 Tidak
Argumentasi Kurang Cukup Baik
Disiplin/ Kehadiran
Terlambat >15 mnt
Terlambat
-
UNIT PENDIDIKAN DOKTER PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UNIB
LEMBAR EVALUASI PESERTA DALAM DISKUSI KELOMPOK
(UNTUK DISERAHKAN KEPADA PENGELOLA MODUL)
Jumlah (max 40)
Argumentasi
Aktivitas
Domonan
Disiplin/
kehadira
n
Komunikasi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Keterangan:
Nilai Nilai
0-5 6-7 8-10 -5 -3 0 Sharing Kurang Kadang2 Selalu Dominasi ya Kadang2 Tidak
Argumentasi Kurang Cukup Baik
Disiplin/ Kehadiran
Terlambat >15 mnt
Terlambat
-
UNIT PENDIDIKAN DOKTER PROGRAM STUDI PENDIKAN DOKTER UNIB
LEMBAR EVALUASI FASILITATOR
DALAM DISKUSI KELOMPOK Nama Fasilitator : __________________________________________(HARUS diisi) Modul : IPA Terpadu Tanggal: _______________ Nama Mahasiswa : _________________________________(boleh tidak diisi) Silahkan nilai kontribusi fasilitator anda dalam proses diskusi kelompok. Tuliskan komentar terhadap kebiasaan spesifik fasilitator anda. Umpan balik ini sangat bermanfaat untuk fasilitatordan berkontribusi terhadap efektivitas kelompok diskusi anda. Formulir ini harus dimasukkan ke dalam amplop yang telah disediakan, ditutup dan diserahkan kepada fasilitator/sekretariat modul. Selalu Sering Kadang -
kadang Tidak
pernah
I. SIKAP
1. menunjukkan antusiasme sebagai fasilitator
2. Hadir dalam sesi diskusi sesuai rencana
3. Memperhatikan dan memberikan umpan Balik perilaku peserta
II. KETRAMPILAN
4. Bertanya tanpa mengarahkan, challenging Questions
5. Menghindari mini-lecturing
6. Mengarahkan mahasiswa kepada pilihan sumber informasi dan materi pembelajaran
7. Membantu mahasiswa fokus pada learning Issues dan sasaran pembelajaran
8. Memberikan umpan balik dan menilai proses
9. Mendorong critical thinking melihat materi yang ada secara komprehensif
KOMENTAR:
Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul IPA Terpadu, Prodi Kedokteran UNIB 2014 2015
-
Tim Modul IPA Terpadu 2014
Ketua Modul : Dr. Irfan Gustian, S.Si, M.SiAnggota : Drs. Suwarsono, MS
Santi Nurul Kamilah, S.Si, M.Si
Fasilitator : Jose Rizal, S.Si, M.SiFachri Faisal, S.Si, M.SiDwita Oktiarni, S.Si, M.SiEka Angasa, S.Si, M.SiDr. Morina Adfa, S.Si, M.Si