Nama : Clive Staples LewisLahir : 29 November 1898 Belfast, IrlandiaMeninggal : 22 November 1963 (umur 64) Oxford, InggrisPekerjaan : Novelis, cendekiawan, broadcaster Aliran Sastra : Fantasi, fiksi ilmiah, Christian apologetics, bacaan anak Karya terkenal :- The Chronicles of Narnia- Mere Christianity- The Allegory of Love- The Screwtape Letters- The Space Trilogy- Till We Have Faces- Surprised by Joy: The Shape of My Early Life

Biografi Tokoh

Clive Staples Lewis lahir di Belfast, Irlandia pada 29 November 1898. Ayahnya adalah Albert James Lewis (1863-1929), seorang pengumpul derma yang merupakan anak dari Richard, yang datang ke Irlandia dari Wales pada pertengahan abad ke-19. Ibunya adalah

Florence Augusta Lewis, nee Hamilton (1862-1908), dikenal sebagai Flora, anak dari pendeta Church of Ireland. Lewis mempunyai seorang kakak laki-laki yang bernama Warren Hamilton Lewis. Pada usia 4 tahun, secara singkat setelah anjingnya yang ia namai Jacksie mati ditabrak mobil, Lewis mengumumkan bahwa namanya yang sekarang adalah Jacksie. Namanya kemudian berubah menjadi Jack, yang kemudian dikenal dikalangan teman dan keluarganya. Pada usia tujuh tahun ia pindah ke "Little Lea" (indo : Padang rumput kecil), rumah keluarga pada masa kecilnya di dearah Strandtown dari Belfast Timur.

Little Lea

Sewaktu kecil, Lewis suka sekali akan "binatang yang berpakaian". Ia jatuh cinta pada cerita-cerita Beatrix Potter dan seringkali menulis cerita-cerita binatang dan membuat ilustrasinya. Ia dan kakaknya, Warnie, bersama-sama menciptakan dunia Boxen, yang dihuni dan dikelola oleh binatang. Lewis gemar membaca, dan karena rumah ayahnya penuh dengan buku-buku, ia merasa bahwa menemukan buku yang belum dibacanya sama mudahnya seperti menemukan sehelai rumput. Di masa kecilnya, ia juga sangat takut terhadap laba-laba dan serangga, sehingga binatang-binatang itu sering muncul dalam mimpi-mimpinya.

Di masa remajanya, ia kagum terhadap Richard Wagner dan lagu-lagu serta legenda-legenda Negeri Utara. Semuanya itu memperkuat kerinduan di dalam dirinya, hasrat yang mendalam yang belakangan disebutnya "suka cita".

Pendidikan

Lewis diajar oleh seorang guru privat sebelum dikirim ke Wynyard School di Watford, Hertfordshire, pada 1908, setelah ibunya meninggal karena kanker. Saudara Lewis telah terdaftar di situ tiga tahun sebelumnya. Sekolah itu kemudian di tutup karena kekurangan murid, tidak lama setelah itu kepala sekolahnya dimasukkan ke rumah sakit jiwa. Lewis kemudian masuk ke Fakultas Campbell di Belfast, sekitar 1 mil dari rumahnya, namun dia keluar beberapa bulan kemudian karena gangguan pernapasan. Lewis kemudian dikirim ke health-resort town di Malvern, Worcestershire, dimana ia masuk ke Chartres.

Pada September 1913, Lewis mendaftar di Malvern College, dimana dia tinggal sampai bulan Juni berikutnya. Setelah meninggalkan Malvern, Lewis belajar privat dengan William T. Kirkpatrick, guru lama ayahnya dan mantan kepala sekolah Fakultas Lurgan.

Prestasi Fenomenal

Lewis memulai karier akademinya sebagai seorang lulusan Oxford, dimana ia memenangkan triple first, penghargaan tertinggi di tiga bidang studi. Lewis kemudian mengajar di Fakultas Magdalen, Oxford selama hampir tiga puluh tahun dari 1925 sampai 1954, dan kemudian menjadi Professor of Medieval and Renainssance English pertama di Universitas Cambridge dan mahasiswa tingkat doktoral yang menerima beasiswa di Fakultas Magdalene, Cambridge.

Fakultas Magdalene, Oxford

Selama belajar di Oxford, Lewis sudah banyak menerbitkan buku-buku. Sebelum nama Lewis mendunia dengan karya fantasinya The Chronicles of Narnia, Lewis sudah banyak menerbitkan buku-buku yang merupakan awal karier suksesnya. Selain menulis buku, lewis juga sempat beberapa kali menulis puisi.

Lewis merupakan penulis yang mudah berkembang dan lingkungan teman-teman sastranya menjadi sebuah diskusi informal masyarakat yang dikenal sebagai Ingklings, termasuk di dalamnya J.R.R Tolkien, Nevill Coghill, Lord David Cecil, Charles Williams, Owen Barfield dan saudaranya Warren Lewis. Pertemanan Lewis dengan Coghill dan Tolkien berkembang selama masa menjadi anggota Kolbitar, sebuah kelompok baca tua Old Norse yang dibuat oleh Tolkien dan merupakan permulaan lahirnya Ingklings.

The Eagle and Child pub in Oxford where the Inklings met on Tuesday mornings in 1939

J.R.R Tolkien

Nevill Coghill

Lord David Cecil

Warren Lewis

Prestasi Monumental

Buku-bukunya menembus lapisan jaman dan tetap berpengaruh sampai hari ini. Di Amazon.com, ketujuh bukunya dalam seri The Chronicles of Narnia, menjadi salah satu judul terlaris diwebsite tersebut. Dengan produktif, Lewis menulis ketujuh buku tersebut dari tahun 1950-56, setiap tahun satu buku. Ia mendapat penghargaan The Carnegie Medal yang bergengsi untuk The Chronicles of Narnia. Seri ini merupakan karya terpopuler Lewis, terjual lebih dari 100 juta kopi dalam 41 bahasa. Seri ini sudah diadaptasi berkali-kali, secara menyeluruh ataupun dalam kisah terpisah, untuk radio, televisi, panggung teater, dan bioskop. Hari ini buku tersebut dibaca oleh jutaan anak-anak di berbagai negara.

Meskipun bukan seorang professional minister, ia telah menulis 25 buku-buku apologetika dan pemuridan selama 30 tahun hidupnya. The Screwtape Letters (1942), Mere Christianity (1952), The Great Divorce (1946), and the Abolition of Man (1943) adalah beberapa buah bukunya yang termasuk dalam Great Books of the World versi Encyclopedia Britannica dan telah terjual jutaan eksemplar. Sehingga tidak heran dia pernah mendapat degree Honorary Doctor of Divinity dari University of St. Andrews.

Disamping itu, ia juga menulis dibidang keilmuan yang ia tekuni, yaitu sastra Inggris. Karya-karyanya seperti The Allegory of Love menjadi klasik dan mendapat Gollancz Memorial Prize for Literature di tahun 1937. Tidak heran ia pun memperoleh Honorary Doctor of Literature dari University of Manchester.

Lewis memperoleh jumlah pembaca yang mendunia. Pada tahun 2008, The Times menempatkan Lewis pada posisi 11 dari 50 penulis inggris terbaik sejak 1945.

Banyak buku yang terinspirasi oleh Lewis, salah satunya A Severe Mercy yang ditulis oleh temannya sendiri Sheldon Vanauken. The Chronicles of Narnia menjadi sangat berpengaruh terhadap sastra anak modern seperti A Series of Unfortunate Events oleh Daniel Handler, Artemis Fowl oleh Eoin Colfer, His Dark Materials oleh Philip Pullman, dan Harry Potter oleh J.K Rowling. Penulis sastra fantasi dewasa seperti Tim Powers mengaku terispirasi oleh karya-karya Lewis. Lewis juga merupakan karakter utama dari seri-seri The Chronicles of Imaginarium Geographica oleh John A. Owen.

-Beberapa kali berpindah sekolah tidak menyurutkan niat Lewis untuk tetap belajar dan pada 1917, Lewis akhirnya memutuskan meninggalkan studinya untuk menjadi sukarelawan tentara Inggris. Pada 15 April 1918, Lewis terluka oleh tembakan jarak pendek Inggris dan menderita depresi dan merindukan kampung halamannya selama pemulihan. Selama masa penyembuhan Lewis ia dirawat di rumah sakit, namun ayahnya tidak mengunjunginya. Ia dipecat pada Desember 1918, dan segera kembali melanjutkan studinya.- Tidak semua karyanya mendapat tanggapan yang positif, Lewis banyak mendapat kritik pedas dan kecaman terhadap beberapa karyanya.- Kematian isitrinya Joy, menimbulkan kesedihan mendalam bagi Lewis. Dukacita, kemarahan, dan keraguan meliputi diri Lewis; dan ia cetuskan Semua itu dalam bukunya A Grief Observed (1961). Buku tersebut mulanya terbit dengan nama samaran, karena isinya terlalu personal sehingga ia tidak mau memakai nama asli. Namun akhirnya diterbitkan ulang dengan nama asli Lewis setelah ia meninggal.

- Ibunya meninggal karena kanker ketika Lewis masih berusia 10 tahun. Hal ini menjadi pukulan batin yang amat dalam bagi Lewis, kakaknya, dan khususnya ayahnya. Suasana di rumah mendadak menjadi berbeda. Sejak saat itu perubahan drastis terjadi pada Lewis.

Banyak buku yang menuliskan biografi C.S Lewis, dan beberapa diantaranya ditulis oleh temannya sendiri seperti Roger Lancelyn Green and George Sayer

Buku-bukunya begitu laris. Dan namanya semakin populer. Namun ia tetap rendah hati. Ia mengatakan bahwa: "The intellectual life is not the only road to God, nor the safest, but we find it to be a road, and it may be the appointed road for us. Of course, it will be so only so long as we keep the impulse pure and disinterested." Ia juga menyumbangkan royalty dari buku-bukunya, khususnya Screwtape Letters, untuk bantuan kemanusiaan.

Dalam setiap hasil yang kita capai, kita tidak pernah sendiri. Selalu ada orang yang menjadi pendukung untuk apa yang sudah kita capai. Jadi jangan simpan kesuksesan itu sendiri, berbagilah, karena itu bukan milik kita sendiri.

Lewis merupakan seorang yang teguh dan pantang menyerah, disaat kehidupannya terpuruk, Ia tidak menyerah dan tetap berusaha. Saat kita mempunyai banyak masalah ataupun kehilangan sesuatu, kita mungkin akan bersedih, namun kita tidak bisa membiarkan kesedihan itu menjadi berlarut-larut. Lihatlah apa yang masih kita miliki saat ini dan bersyukurlah.

"Anda tak boleh merasa terlalu tua untuk menetapkan tujuan lain atau merajut mimpi-mimpi baru.” CS Lewis (1898–1963), novelis dan ilmuwan Inggris"