bi on at or

14
Orthodonsia 3 BIONATOR Dosen Pembimbing: drg. Belly Jordan Sp.Ort Kelas B Kelompok 2 Almenia Salju 2006-11- 005 Nurulassri Qodariani 2006- 11-157 Vivi Astriani Hendra 2006- 11-176 Nadya Marwah 2007-11-061 Nur Afiffah 2007-11- 062 Rahma Nisawati 2007-11-064 Rina Rahmayani 2007-11-065 Steffi Andriani 2007-11- 066 Suci Jayanti 2007-11- 067 Taufik H 2007-11-068 Tiara Ayu N 2007-11- 069 Wulan Tiagitha 2007-11-070 Yaumi Qudsiana F 2007-11- 071

Upload: steffi-andriani

Post on 25-Jun-2015

225 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bi on at Or

Orthodonsia 3

BIONATORDosen Pembimbing: drg. Belly Jordan Sp.Ort

Kelas B

Kelompok 2

Almenia Salju 2006-11-005Nurulassri Qodariani 2006-11-157Vivi Astriani Hendra 2006-11-176Nadya Marwah 2007-11-061Nur Afiffah 2007-11-062Rahma Nisawati 2007-11-064Rina Rahmayani 2007-11-065Steffi Andriani 2007-11-066Suci Jayanti 2007-11-067Taufik H 2007-11-068Tiara Ayu N 2007-11-069Wulan Tiagitha 2007-11-070Yaumi Qudsiana F 2007-11-071

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGIPROF.DR.MOESTOPO(BERAGAMA)

JAKARTA 2010

BIONATOR

Page 2: Bi on at Or

Bionator adalah sebuah alat orthodontic lepasan yang didesain untuk mengoreksi fungsi

dan perbedaan skeletal anteroposterior antara maksilla dan mandibula. Bionator

ditemukan oleh Wilhelm Balter, yang merupakan bentuk penyederhanaan dari aktivator.

Pada bionator maksilla tidak menutupi bagian depan palatum sehingga lidah dapat

bergerak bebas, oleh karena itu pasien terutama amak-anak dapat mentolerir pesawat ini

dengan baik dan dengan mudah berbicara seperti biasanya, biarpun alat ini longgar di

dalam mulut.

Gambar 1. Bionator

Bionator menutupi kedua gigi-gigi pada rahang atas dan bawah dan bekerja pada pasien

ketika menggerakkan rahang bawah. Untuk hasil maksimum, pasien harus menggunakan

selama 14 jam sehari selama beberapa bulan hingga open bite terkoreksi. Setelah itu

digunakan seperti retainer lain untuk menjaga hasilnya tidak berubah. Bionator

digunakan untuk mengekspansi palatum sehingga diperoleh ruang untuk erupsi gigi. Jadi

bionator dapat dipakai sepanjang hari, siang dan malam, kecuali pada saat makan dan

berolahraga.

Pada bionator maksila tidak menutupi bagian depan palatum sehingga lidah dapat

bergerak bebas, oleh karena itu pasien terutama anak-anak dapat mentolerir pesawat ini

dengan baik dan dengan mudah berbicara seperti biasanya, biarpun alat ini longgar di

dalam mulut. Bionator bekerja secara efektif pada saat menggunakan rahang terutama

berbicara. Pada pemakaian awal, pasien akan merasakan ketidaknyamanan selama 3 – 4

hari serta produksi salivanya kembali normal. Pada bionator dengan headgear,

Page 3: Bi on at Or

pemakaiannya diajurkan pada saat tidur karena bekerja efektif pada saat itu.

Bionator dibersihkan dengan menggunakan sikat gigi dan pasta gigi. Bahan pengganti

pasta gigi bisa digantikan dengan garam dan baking soda. Adapun metode lain

pembersihan bionator adalah direndam pada larutan efferdint atau polident selama 10

menit. Sebagai catatan, efektivitas bionator tergantung pada tingkat cooperative dari

pasien. Jadi diperlukan kerjasama tim dari dokter gigi, orang tua dan anak.

Gambar 2. Bionator

Bionator digunakan untuk memperbaiki maloklusi dalam 3 arah atau jurusan, yaitu:

1. Arah vertical

Gigitan yang dalam atau deep bite, dimana gigi bawah menyentuh palatum, maka

dengan bionator dapat diperbaiki.

2. Arah sagital

Pada maloklusi klass II, dimana letak mandibula lebih ke posterior

dan gigi pada maksilla lebih ke anterior.

Pada maoklusi klass III, letak mandibula lebih ke anterior dan gigi

pada maksilla lebih ke posterior.

3. Arah transversal

Page 4: Bi on at Or

Memperbaiki lengkung gigi yang sempit atau memperbaiki crossbite anterior

Eirew menyimpulkan tentang tujuan perawatan bionator yang dilakukan oleh W.Balter

berikut ini :

1. Pada bagian labial, dapat menghilangkan kelainan bibir dan hubungan yang

abnormal antara bibir dengan gigi incisivus.

2. Menghilangkan kerusakan mukosa palatum oleh karena traumatic pada deep bite.

3. Memperbaiki retrusi mandibula dan kaitannya terhadap malposisi lidah.

4. Untuk memperbaiki bidang atau kedataran oklusal.

Gambar 3. Bionator

INDIKASI BIONATOR

1. Menurut Graber dan Neuman (1977) indikasinya dibagi berdasarkan tipe alat :

Bionator standar digunakan untuk :

- Perawatan maloklusi klass II divisi 1, yaitu memperbaiki posisi lidah

yang terlalu ke belakang dengan akibat-akibat yang ditimbulkannya.

- Perawatan lengkung rahang yang terlalu sempit pada maloklusi klass I

Bionator klass III atau reserved bionator, digunakan untuk

mengkompensasi posisi lidah yang lebih ke depan.

Bionator open bite digunakan untuk menutup celah yang terbentuk pada

daerah gigi geligi anterior atau lateral.

Page 5: Bi on at Or

2. A.M.Schwarz tahun 1966, membagi ke dalam fase gigi geligi dan interval aktivasi

perawatan.

Pada gigi geligi campuran

1. Maloklusi klass II divisi 1, baik unilateral maupun unilateral.

2. Sebagai retensi dan penuntun pada erupsi gigi yang letaknya abnormal

yaitu pada akhir dari fase gigi geligi campuran.

3. Pada kasus deep over bite.

Pada awal fase gigi geligi tetap

1. Maloklusi klass II divisi 1, baik bilateral maupun pada unilateral.

2. `Pada kasus deep over bite.

3. Memajukan gigi posterior dan prosedur self correction, seperti pada

metode serial ekstraksi.

Interval aktivasi cukup lama oleh karena itu tidak ada masalah bagi pasien yang

berdomisili jauh dari tempat praktek dokter gigi yang merawatanya.

3. T.M.Graberdalam bikinya pada tahun 1985 membagi indikasi berdasarkan penggunaan

bionator, berikut ini :

Kasus maloklusi klass I divisi 1, dengan gejala klinis sebagai berikut :

- Lengkung gigi geligi pada maksila dan mandibula baik.

- Letak mandibula lebih ke belakang daripada maksila atau functional

retrusion.

- Kelainan skeletal tidak terlalu berat.

- Gigi incisivus maksilla lebih ke labial atau mendongos.

Kasus deep over bite, yang terdapat pada :

- Masa pertumbuhan premolar.

- Kasus yang disebabkan infraoklusi gigi molar dan premolar akibat posisi

lidah yang terlalu ke lateral.

Kasus open bite dengan menggunakan bionator open bite. Umumnya pada

kasus yang disebabkan karena kebiasaan menggigit-gigit jari, menghisap

jempol, bernafas melalui mulut, dll.

Page 6: Bi on at Or

Pada kasus maloklusi klass III dengan menggunakan bionator klass III.

KONTRA INDIKASI BIONATOR

1. Menurut T.M.Graber pada yahun 1985

Maloklusi klass II dengan gejala:

- Disebabkan karena maksila prognatism

- Pertumbuhan ke arah vertikal berlebihan, karena perawatan bionator akan

menyebabkan wajah bagian bawah lebih tinggi

Kasus deep bite yang disebabkan karena supraoklusi gigi incisivus

2. Menurut T.M. Graber bersama dengan Bedrich Neumann bahwa kontra indikasi

penggunaan bionator ialah pada kasus gigi berjejal. Maloklusi dengan gigi

berjejal dan pergeseran midline maka posisi gigi yang demikian merupakan

kontra indikasi penggunaan bionator karena memerlukan pencabutan dan

pergeseran gigi geligi. Seringkali perawatan orthodonsi merupakan perawatan

kombinasi antara bionator dengan alat cekat.

Gambar 4. Bionator

PENGGUNAAN BIONATOR

Untuk penggunaan pada minggu-minggu pertama alat dipakai selama 2 jam saat siang

dan malam. Pemakaiaan sepanjang hari dianjurkan dalam waktu sebulan kecuali pada

saat makan, olah raga, dan pada saat menyikat gigi. Pemeriksaan ulang dapat dilakukan

3 – 4 minggu kemudian harus memeriksa :

Page 7: Bi on at Or

1. Letak busur palatal dan klamer vestibular. Letak busur palatal tidak

menekan jaringan palatum dan tidak menggangu erupsi gigi geligi.

Klamer vestibular tidak terlalu panjang dan menekan pipi, tidak terlalu

kecil serta menekan gigi atau terlalu rendah sehingga menekan jaringan

gingiva pada mandibula.

2. Anjurkan pasien agar melatih otot-otot mulut dan membiasakan bernapas

lewat mulut.

PRINSIP KERJA

1. Untuk maloklusi klass II

Gigi incisivus maksila akan diretraksi, maka labial bow harus dalam

keadaan aktif. Pada beberapa kasus dengan modifikasi labial bow bawah

dimana gigi insisivus mandibula akan diprotraksi, maka labial bow harus

dalam keadaan pasif.

Gigi posterior maksila akan digeser ke distal dan dicegah agar tidak

bergerak ke mesial yaitu dengan mengasah lempeng akrilik pesawat secara

benar, sehingga jalur erupsi gigi posterior ke arah distal. Pengasahan

dilakukan pada daerah distal gigi, sedangkan pada bagian mesial tetap

menyentuh gigi. Sebaiknya gigi geligi mandibula jalur erupsinya ke arah

mesial maka lempeng akrilik menyentuh bagian distal dan bebas di daerah

mesial.

2. Untuk maloklusi klass III

Gigi insisivus mandibula harus diretraksi maka lempeng akrilik yang

berada pada bagian lingual gigi geligi tersebut harus diasah atau

dibuang, dan labial bow tetap dalam keadaan aktif.

Lempeng akrilik pada maksila diasah sedemikian rupa sehingga terjadi

pergerakan ke mesial dari gigi geligi. Lempeng akrilik menyentuh

bagian distal dari gigi geligi maksila dan bebas dibagian mesialnya.

Demikian pula sebaiknya pada gigi geligi posterior mandibula

lempeng akriliknya menyentuh bagian mesial dan bebas pada bagian

distalnya

Page 8: Bi on at Or

3. Untuk maloklusi dengan deepbite

Gigi geligi insisivus diharapkan dapat intrusi dan pada daerah oklusal

lempeng akrilik dari gigi posterior diasah sehingga terjadi ekstrusi. Labial bow

dalam keadaan aktif dan kontak pada 1/3 insisal gigi

4. Untuk maloklusi dengan openbite

Gigi insisivus mandibula harus bebas dari lempeng akrilik agar dapat

terjadi ekstrusi dan gigi posterior diharapkan dapat terjadi intrusi dan labial bow

dalam keadaan aktif, kontak pada 1/3 gingival gigi

Gambar 5 (a,b,c). Bionator

JENIS-JENIS BIONATOR

1. Bionator Tipe I (Untuk Open Bite)

Bionator ini diindikasikan untuk mengoreksi maloklusi klas II dengan deep bite

dimana erupsi dari gigi posterior menjadi normal pada saat proses pertumbuhan rahang.

Selain itu, digunakan untuk mencegah gigi supraposisi gigi anterior. Cap insisal/bite blok

diletakkan pada gigi anterior rahang bawah hingga gigi-gigi posterior dapat erupsi

dengan sempurna.

Adapun indikasi penggunaan bionator ini adalah :

Mengoreksi maloklusi klas II (Pertumbuhan dan pergerakan

mandibula kedepan)

Pertumbuhan vertikal pada periode geligi bercampur

Page 9: Bi on at Or

Pelebaran rahang atas dan rahang bawah pada periode geligi

bercampur

Membutuhkan pergerakan gigi yang sedikit

2. Bionator tipe II (Untuk Close Bite)

Bionator ini digunakan untuk mengoreksi maloklusi klas II dan mereduksi open

bite. Bite blok diletakkan pada gigi posterior agar gigi anterior dapat erupsi dengan

bebas.

Adapun indikasi penggunaan bionator tipe II adalah :

Mengoreksi maloklusi klas II (Pertumbuhan dan pergerakan mandibula kedepan)

Mereduksi open bite anterior

Pelebaran rahang atas dan rahang bawah pada periode geligi bercampur

Mengurangi pertumbuhan vertikal pada geligi bercampur

3. Bionator tipe III (Untuk ”maintain”)

Untuk kasus yang berat disertai dengan gigitan dalam, kemungkinan bionator tipe

II dapat berhasil dengan baik. Pada awalnya, perangkat ini dapat memajukan rahang.

Adapun indikasi bionator ini adalah :

- Mengoreksi maloklusi klas II (Pertumbuhan dan pergerakan mandibula kedepan)

- Pelebaran rahang atas dan rahang bawah pada periode geligi bercampur

Page 10: Bi on at Or

HERBST Appliance

Alat ini digunakan untuk orang dengan rahang bawah terbelakang atau tonjolan yang berlebihan

dari gigi atas ("Yorkshire melawan gigi"). Alat Herbst mendorong pertumbuhan rahang bawah

sehingga mengurangi overbite. Alat ini terikat ke geraham permanen pertama dan tidak dapat

dilepas oleh pasien. Alat ini digunakan terutama untuk pasien tumbuh dan dikenakan selama

sekitar 12 bulan

Gambar 6. Herbst Appliance