bbb
DESCRIPTION
bahan bakuTRANSCRIPT
-
5/26/2018 Bbb
1/4
BIAYA BAHAN BAKU
Bahan baku yang diolah dalam manufaktur dapat diperoleh dari :
- Pembelian lokal- Impor- Dari pengolahan sendiri
Unsur biaya yang diperhitungkan sebagai harga pokok bahan baku yang dibeli :
- Harga beli bahan baku- Biaya-biaya pembelian- Biaya pergudangan- Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menyiapkan bahan baku tersebut dalam kegiatan siap untuk
diolah.Di dalam praktek, pada umumnya harga pokok bahan baku dicatat sebesar harga beli menurut
faktur dari pemasok. Sebagai akibatnya, biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh bahan
baku dan untuk menjadikan bahan baku dalam keadaan siap untuk diolah, pada umumnya
diperhitungkan sebagai unsur biaya overhead pabrik.
Dalam pembelian bahan baku, potongan yang diberikan oleh pemasok diperlakukan sebagai
pengurangan terhadap harga pokok bahan baku yang dibeli.
Dalam pembelian bahan baku, perusahaan membayar biaya angkutan untuk berbagai macam
bahan baku yang dibeli. Hal ini menimbulkan masalah pengalokasian biaya angkutan tersebut
kepada masing-masing jenis bahan baku yang diangkut.
Perlakuan terhdap biaya angkutan ini dapat dibedakan sebagai berikut :
1. Biaya angkutan diperlakukan sebagai tambahan harga pokok bahan baku yang dibeli.2. Biaya angkutan tidak diperlakukan sebagai tambahan harga pokok bahan baku yang dibeli,
namun diperlakukan sebagai unsur biaya overhead pabrik.
Biaya angkutan diperlakukan sebagai tambahan harga pokok bahan baku yang dibeli.
Alokasi biaya angkutan kepada masing-masing kepada masing-masing jenis bahan baku yang
dibeli dapat didasarkan pada :
a. Perbandingan kuantitas tiap jenis bahan baku yang dibeli
-
5/26/2018 Bbb
2/4
Pembagian biaya angutan atas dasar perbandingan ini hanya dapat dilakukan jika bahan
baku tersebut mempunyai satuan ukuran yang sama atau satuan ukurannya dapat
disamakan.
Contoh :
Perusahaan membeli 3 macam bahan baku dengan jumlah harga dalam faktur sebesar Rp
500.000,00. Biaya angkutan yang dibayar untuk ketiga macam bahan baku tersebut adalah
sebesar Rp 300.000,00. Kuantitas masing-masing jenis bahan baku yang tercantum dalam
faktur adalah :
Bahan baku A = 400 kg
B = 350 kg
C = 50 Kg
Pembagian biaya angkutan kepada tiap-tiap jenis bahan baku adalah sebagai berikut. :
b. Perbandingan harga faktur tiap jenis bahan baku yang dibeliContoh :
Perusahaan membeli 4 macam bahan baku dengan harga faktur tiap-tiap jenis bahan
sebagai berikut :
Bahan baku A = Rp 100.000,00
Bahan baku B = Rp 150.000,00
Bahan baku C = Rp 225.000,00
Bahan baku D = Rp 125.000,00Biaya angkutan yang dikeluarkan untuk keempat jenis bahan baku tersebut adalah sebesar
Rp 48.000,00. Jika biaya angkutan tersebut dibagikan atas dasar perbandingan harga faktur
tipa-tipa jenis bahan baku tersebut, harga pokok tipa jenis bahan baku akan dibebani
dengan tambahan biaya angkutan sebesar Rp 0,08 (Rp 48.000 : Rp 600.000).
Pembagian biaya angkutan sebesar Rp 48.000,00 sebagai berikut :
Jenis Bahan Baku Berat (Kg) Persentase alokasi
biaya angkutan (%)
Alokasi Biaya
Angkutan (Rp)
A 400 400/800 = 50 50% x Rp 300.000
= 150.000
B 350 43,75 131.250
C 50 6,25 18.750
Jumlah 800 100 300.000
-
5/26/2018 Bbb
3/4
Jenis bahan baku Harga faktur (Rp) Pembagian biaya
angkutan (Rp)
Harga pokok bahan
baku
A 100.000 100.000 x 0.08
= 8.000
100.000 + 8.000
=108.000
B 150.000 12.000 162.000
C 225.000 18.000 243.000D 125.000 10.000 135.000
JUMLAH 600.000 48.000 648.000
c. Biaya angkutan diperhitungkan dalam harga poko bahan baku yang dibeli berdasarkan tarifyang ditentukan dimuka
Perhitungan tarif dilakukan dengan menaksir biaya angkutan yang akan dikeluarkan dalam
tahun anggaran tertentu. Taksiran biaya angkutan ini kemudian dibagi dengan dasar yang
digunakan untuk mengalokasikan biaya angkutan tersebut. Pada saat pembelian bahan
baku, harga faktur bahan baku harus ditambah dengan biaya angkutan sebesar tarif yang
telah ditentukan. Biaya angkutan yang sesungguhnya dikeluarkan dicatat dalam akun biaya
angkutan.
Contoh :
Biaya angkutan yang diperkirakan akan dikeluarkan dalam tahun 2010 adalah sebesar Rp
2.500.000,00 dan jumlah bahan baku yang diangkut diperkirakan sebanyak 50.000 kg. jadi
tarif biaya angkutan untuk tahun 2010 sebesar Rp 50 per kg bahan baku yang diangkut.
Dalam tahun 2010 jumlah bahan baku yang dibeli dan alokasi biaya angkutan atas dasartarif sebagai berikut.
Jenis bahan
baku
Berat
(kg)
Harga faktur
(Rp)
Biaya angkutan yang
dibebankan atas dasar tarif
(Rp)
Harga pokok bahan baku
(Rp)
A 25.000 5.000.000 25.000kg x 50
=1.250.000
5.000.000+1.250.000
=6.250.000
B 15.000 4.500.000 750.000 5.250.000
C 10.000 4.000.000 500.000 4.500.000
Jumlah 13.500.000 2.500.000 16.000.000
Jika misalnya biaya angkutan yang sesungguhnya dibayar dalam tahun 2010 sebesar
Rp 2.400.000,00 , maka jurnal yang dibuat dalam tahun 2010 untuk mencatat bahan baku
yang dibeli sebagai berikut :
-
5/26/2018 Bbb
4/4
keterangan debit kredit
a. Jurnal pembelian bahan baku :
Persediaan bahan baku
Utang Dagang
13.500.000
-
-
13.500.000
b. Jurnal pembebanan biaya angkutan atas dasar tarif:
Persediaan bahan bakuBiaya angkutan 2.500.000- -2.500.000
c. Jurnal pencatatan biaya angkutan yang
sesungguhnya terjadi :
Biaya angkutan
Kas
2.400.000
-
-
2.400.000
d. Jurnal pentupan saldo akun biaya angkutan ke akun
harga pokok penjualan :
Biaya angkutan
Hatga pokok penjualan
100.000
-
-
100.000
Biaya angkutan tidak diperlakukan sebagai tambahan harga pokok bahan baku yang
dibeli, namun diperlakukan sebagai unsur biaya overhead pabrik.
Pada awal tahun anggaran, jumlah biaya angkutan yang dikeluarkan selama satu tahun
ditaksir. Jumlah taksiran biaya angkutan ini diperhitungkan sebagai unsur biaya overhead
pabrik dalam penentuan biaya overhead pabrik. Biaya angkutan yang sesungguhnya
dikeluarkan dicatat sebelah debit akun biaya overhead pabrik sesungguhnya.