bab iv penyusunan algoritma - institut teknologi...
TRANSCRIPT
BAB IV Penyusunan Algoritma
Pengalokasian Frekuensi pada WLAN dengan Menggunakan T-Coloring
40
BAB IV
PENYUSUNAN ALGORITMA
4.1 Penyusunan Algoritma
Algoritma pemrograman yang akan disusun dibagi ke dalam tahap-tahap berikut :
Menentukan derajat setiap titik.
Input : AdMat(Matriks)
Output : Result (ColorArray)
function : GetDegOne
begin
for i:=1 to n do
Result[i]:=0;
for i:=1 to n do
begin
for j:=1 to n do
begin
if (AdMat[i,j] <= Kelas)and(AdMat[i,j] > 0)
then Result[i]:=Result[i]+1;
end;
end;
end.
Mengurutkan titik secara tidak naik.
Input : deg(ColorArray)
BAB IV Penyusunan Algoritma
Pengalokasian Frekuensi pada WLAN dengan Menggunakan T-Coloring
41
Output : Result (VertexArray)
function : OrderingVertex
begin
for i:=1 to n do
tempDeg[i]:=deg[i];
for i:=1 to n do
begin
max:=1;
for j:=2 to n do
begin
if tempDeg[j]>tempDeg[max] then max:=j;
end;
Result[i-1]:=max;
tempDeg[max]:=-1;
end;
end.
Mencari derajat saturasi
Input : AdMat (Matrix), deg (ColorArray), F (ColorArray), kelas (integer)
Output : Result (integer)
function : GetDSaturOne
begin
maxdegs:=-1;
for i:=1 to n do
begin
if F[i]=0 then
begin
degs:=0;
DiffColors:=[];
BAB IV Penyusunan Algoritma
Pengalokasian Frekuensi pada WLAN dengan Menggunakan T-Coloring
42
for j:=1 to n do
if ((AdMat[i,j]<=Kelas)and(AdMat[i,j]>0)and((F[j]<>0)and not(F[j] in
DiffColors)))then
begin
inc(degs);
DiffColors:=DiffColors+[F[j]];
end;
if (degs>maxdegs) or ((degs=maxdegs)and(deg[i]>deg[v])) then
begin
maxdegs:=degs;
v:=i;
end;
end;
end;
Result:=v;
end.
Menentukan himpunan warna bebas U.
Input : AdMat (Matrix) Col (integer), OCN (integer), v (integer), F (integer),
ColorArray (integer), Kelas (integer)
Output : Result (ColorSet)
function : GetUOne
begin
SNC:=[];
for i:=1 to n do
begin
temp := AdMat[i,v];
if ((temp <= Kelas) and (temp > 0) and (F[i]<>0)) then
SNC:=SNC+[F[i]];
BAB IV Penyusunan Algoritma
Pengalokasian Frekuensi pada WLAN dengan Menggunakan T-Coloring
43
end;
U:=[];
UB:= min(Col+1,OCN-1);
for i:=1 to UB do
if not(i in SNC) then
U:=U+[i];
Result:=U;
end.
Menentukan nilai U terkecil
Input : U (ColorSet)
Output : Result (integer)
function : MinValue
begin
for i:=1 to MaxVertex do
If i in U then break;
Result:=i;
end;
function fmax(Fopt:ColorArray):byte;
var
i, max : byte;
begin
max:=1;
for i:=2 to n do
if Fopt[i]>Fopt[max] then
max:=i;
Result:=Fopt[max];
end.
BAB IV Penyusunan Algoritma
Pengalokasian Frekuensi pada WLAN dengan Menggunakan T-Coloring
44
Backtracking Sequential Coloring
Input : AdMat (Matrix), nVertex (integer), Kelas (integer)
Output : Result (ColorArray)
function : BSCOne
begin
n:=nVertex;
for i:=1 to n do
F[i]:=0;
VerDeg:=GetDegOne(AdMat, Kelas);
A:=OrderingVertex(VerDeg);
start:=0;
optColorNumber:=n+1;
v:=A[0];
colors[-1]:=0;
U:=[1];
freeColors[v]:=U;
while (start>=0) do
begin
back:=false;
for i:= start to n-1 do
begin
if i>start then
begin
v:=GetDSaturOne(AdMat, VerDeg, F, Kelas);
U:=GetUOne(AdMat,colors[i-1],optColorNumber,v, F, Kelas);
end;
if U<>[] then
begin
C:=MinValue(U);
BAB IV Penyusunan Algoritma
Pengalokasian Frekuensi pada WLAN dengan Menggunakan T-Coloring
45
F[v]:=C;
freeColors[v]:=U-[C];
l:=colors[i-1];
colors[i]:= max(C,l);
end
else
begin
start:=i-1;
back:=true;
break;
end;
end;
if back then
begin
if start>=0 then
begin
v:=A[start];
F[v]:=0;
U:=freeColors[v];
end;
end
else
begin
for i:=1 to n do
Fopt[i]:=F[i];
optColorNumber:=colors[n-1];
for i:=0 to n-1 do
if F[A[i]]=optColorNumber then
break;
start:=i-1;
if start<0 then
BAB IV Penyusunan Algoritma
Pengalokasian Frekuensi pada WLAN dengan Menggunakan T-Coloring
46
break; // keluar dari loop while
for j:=start to n-1 do
F[A[j]]:=0;
for i:=0 to start do
begin
v:=A[i];
U:=freeColors[v];
for j:=optColorNumber to MaxVertex do
U:=U-[j];
freeColors[v]:=U;
end;
end;
end; // akhir dari loop while
Fopt[n+1]:=fmax(Fopt);
Result:=Fopt;
end; end.
Memberikan frekuensi kepada setiap titik.
Input : AdMat (Matrix),AdMat2 (Matrix)
Output : Result (ColorArray)
function : freq
begin
for i:= 1 to n do
begin
for j := 1 to m do
begin
if A[i,j]:=1 then B[i,j]:=1;
if A[i,j]:=2 then B[i,j]:=5;
if A[i,j]:=3 then B[i,j]:=9;
BAB IV Penyusunan Algoritma
Pengalokasian Frekuensi pada WLAN dengan Menggunakan T-Coloring
47
if A[i,j]:=4 then B[i,j]:=13;
end;end;end.
4.2 Implementasi Program
Pada bab sebelumnya telah dimodelkan sistem WLAN pada suatu tempat ke dalam
bentuk graf. Selanjutnya akan dibuat perangkat lunak yang merupakan
implementasi dari algoritma-algoritma di atas dengan menggunakan Borland
Delphi 6.
4.2.1 Implementasi algoritma
Antar muka dari perangkat lunak yang dibuat seperti pada gambar d ibawah ini :
Gambar 4.1. Tampilan antar muka perangkat lunak
BAB IV Penyusunan Algoritma
Pengalokasian Frekuensi pada WLAN dengan Menggunakan T-Coloring
48
Langkah-langkah pengoperasian perangkat lunak adalah sebagai berikut :
Isi berapa jumlah titik dari graf G kemudian klik tekan atau kita dapat
mengambil suatu file text yang berisi informasi mengenai matriks ketetanggaan
dari graf G, hal ini dijelaskan kemudian.
Kita dapat menggenerate graf acak dengan memasukkan kepadatan sisi yang
direpresentasikan dengan angka 1 sampai 10 ( angka 1 untuk kepadatan sisi
yang kecil dan angka 10 untuk kepadatan sisi yang besar) atau kita dapat
mengisi sendiri matriks ketetanggaannya. Angka 1 untuk ketetanggaan pada
graf G, sedangkan angka 0 untuk menghapus sisi yang telah ada.
Kita dapat menyimpan suatu matriks ketetanggaan dalam suatu file text yang
sewaktu-waktu dapat dibuka kembali. Caranya pilih berkas simpan, lalu
simpan file kedalam direktori yang diiginkan. Untuk membuka kembali file
tersebut pilih berkas buka.
Setelah semua input yang dibutuhkan telah dimasukkan, klik tombol proses
pewarnaan untuk melihat hasil.
Lingkungan (flatform) pengembangan program ini adalah Windows, dengan
spesifikasi hardware yang digunakan pada saat dilakukan pengetesan adalah HDD
40 GB, memori DDR 256 MB, AMD Athlon XP 2500, mainboard Shuttle
AN35N-Ultra, VGA PC 9200 128 MB.
BAB IV Penyusunan Algoritma
Pengalokasian Frekuensi pada WLAN dengan Menggunakan T-Coloring
49
4.2.2 Hasil simulasi untuk beberapa graf
Graf Lengkap K15.
Gambar 4.2. Proses pengisian matriks ketetanggaan dengan 15 buah titik.
Gambar output yang dihasilkan berdasarkan input pada Gambar 4.2 adalah
Gambar 4.3. Output yang dihasilkan.
Jumlah warna yang digunakan sebanyak 15 buah ( )15=Tχ .
BAB IV Penyusunan Algoritma
Pengalokasian Frekuensi pada WLAN dengan Menggunakan T-Coloring
50
Graf pada Gambar 3.6.
Gambar 4.4. Proses pengisian matriks ketetanggaan dengan 11 buah titik.
Gambar output yang dihasilkan berdasarkan input pada Gambar 4.4 adalah
Gambar 4.5. Output yang dihasilkan.
Jumlah warna yang digunakan sebanyak 3 buah ( )3=Tχ .
BAB IV Penyusunan Algoritma
Pengalokasian Frekuensi pada WLAN dengan Menggunakan T-Coloring
51
Sistem WLAN di Gedung Labtek 3.
Gambar 4.6. Proses pengisian matriks ketetanggaan dengan 9 buah titik.
Gambar output yang dihasilkan berdasarkan input pada Gambar 4.6 adalah
Gambar 4.7. Output yang dihasilkan.
Jumlah warna yang digunakan sebanyak 4 buah ( )4=Tχ .
BAB IV Penyusunan Algoritma
Pengalokasian Frekuensi pada WLAN dengan Menggunakan T-Coloring
52
Hasil simulasi ini menunjukkan hasil yang sama dengan model matematika
dari sistem WLAN di Gedung Labtek 3 pada bab sebelumnya.