bab ii pemahaman proyek 2.2 pengertian...

22
17 BAB II PEMAHAMAN PROYEK 2.2 Pengertian Proyek Lifestyle Center merupakan salah satu jenis shopping mall yang telah mengalami peningkatan makna dan fungsi jika dibandingkan dengan mall tradisional pada umumnya. Menurut International Council of Shopping Centres (ICSC) Lifestyle Center merupakan sebuah “pusat khusus” yang memiliki toko khusus rantai nasional kelas menengah sampai atas dengan tempat makan dan hiburan dalam suasana luar ruangan 1 , dengan luasan dari lifestyle center sendiri pada dasarnya lebih kecil daripada mall secara umum. Konsep dari bangunan ini merupakan sebuah pusat perbelanjaan yang memiliki suasana pedestrian dan lanskap yang asri serta merupakan penggabungan antara fungsi hiburan / rekreasi dan juga retail (Ogden, 2005). Fokus daripada desainnya tertuju pada visualisasi bangunan dan pembentukkan suasana sebagai daya tarik utama sehingga dapat memberikan kenyamanan spasial bagi pengunjung. Tipologi Lifestyle Center merupakan “sebuah tipologi mall terbuka yang mewadahi mix use shopping & leisure amenities yang melayani skala distrik, mewadahi kegiatan publik dan mengakomodir kebutuhan ruang hijau” (LabdoPranowo, 2014). Target dari Lifestyle Center sendiri ialah masyarakat sub-urban dan juga menjangkau masyarakat urban, ditinjau dari tren desain pada preseden yang telah terbangun. Michael Beyard dari Urban Land Institute (ULI) melihat desain Lifestyle Center sebagai pergeseran dari arsitektur modern ke arsitektur yang mengutamakan kenyamanan. Oleh karenanya, pembentukkan suasana terbuka seperti pencahayaan alami, penghawaan, akses visual dari dalam ke luar serta sirkulasi yang terintegrasi dengan suasana lanskap menjadi sebuah hal yang dapat dimanfaatkan untuk membentuk kenyamanan tersebut. Menurut Beyard, desain pada Lifestyle Center menjual bangunan yang menjulang tinggi dengan membuat atrium ataupun desain ceiling yang tinggi. Selain itu terdapat juga trotoar yang berbatu, pencahayaan yang hangat serta implementasi desain art deco, sehingga 1 https://theconversation.com/lifestyle-centers-reinvented-communities-or-dressed-up-shopping-malls- 36752, diakses pada 9 Desember 2020.

Upload: others

Post on 09-Sep-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II PEMAHAMAN PROYEK 2.2 Pengertian Proyekrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2108160003/...Sumber: (Travelator - Sharp Lifs & Escalator, n.d.), 2020 Pada hakikatnya eskalator,

17

BAB II

PEMAHAMAN PROYEK

2.2 Pengertian Proyek

Lifestyle Center merupakan salah satu jenis shopping mall yang telah mengalami

peningkatan makna dan fungsi jika dibandingkan dengan mall tradisional pada umumnya.

Menurut International Council of Shopping Centres (ICSC) Lifestyle Center merupakan

sebuah “pusat khusus” yang memiliki toko khusus rantai nasional kelas menengah sampai

atas dengan tempat makan dan hiburan dalam suasana luar ruangan1, dengan luasan dari

lifestyle center sendiri pada dasarnya lebih kecil daripada mall secara umum. Konsep dari

bangunan ini merupakan sebuah pusat perbelanjaan yang memiliki suasana pedestrian dan

lanskap yang asri serta merupakan penggabungan antara fungsi hiburan / rekreasi dan juga

retail (Ogden, 2005). Fokus daripada desainnya tertuju pada visualisasi bangunan dan

pembentukkan suasana sebagai daya tarik utama sehingga dapat memberikan kenyamanan

spasial bagi pengunjung.

Tipologi Lifestyle Center merupakan “sebuah tipologi mall terbuka yang mewadahi mix use

shopping & leisure amenities yang melayani skala distrik, mewadahi kegiatan publik dan

mengakomodir kebutuhan ruang hijau” (LabdoPranowo, 2014). Target dari Lifestyle Center

sendiri ialah masyarakat sub-urban dan juga menjangkau masyarakat urban, ditinjau dari

tren desain pada preseden yang telah terbangun. Michael Beyard dari Urban Land Institute

(ULI) melihat desain Lifestyle Center sebagai pergeseran dari arsitektur modern ke

arsitektur yang mengutamakan kenyamanan. Oleh karenanya, pembentukkan suasana

terbuka seperti pencahayaan alami, penghawaan, akses visual dari dalam ke luar serta

sirkulasi yang terintegrasi dengan suasana lanskap menjadi sebuah hal yang dapat

dimanfaatkan untuk membentuk kenyamanan tersebut.

Menurut Beyard, desain pada Lifestyle Center menjual bangunan yang menjulang tinggi

dengan membuat atrium ataupun desain ceiling yang tinggi. Selain itu terdapat juga trotoar

yang berbatu, pencahayaan yang hangat serta implementasi desain art deco, sehingga

1 https://theconversation.com/lifestyle-centers-reinvented-communities-or-dressed-up-shopping-malls-

36752, diakses pada 9 Desember 2020.

Page 2: BAB II PEMAHAMAN PROYEK 2.2 Pengertian Proyekrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2108160003/...Sumber: (Travelator - Sharp Lifs & Escalator, n.d.), 2020 Pada hakikatnya eskalator,

18

membuat keunikan pada desain dan menjadi pembeda dengan pusat perbelanjaan yang

lain.

2.2 Tipologi Proyek

Dalam perancangan diperlukan beberapa kajian yang menjadi acuan dalam mendesain

bangunan. Proyek Lifestyle Center merupakan jenis bangunan yang dapat diklasifikasikan

dengan menggunakan pendekatan tipologi dari pusat perbelanjaan yang memiliki fungsi

serupa dalam kegiatan jual – beli. Dalam tipologi proyek tidak hanya membahas mengenai

klasifikasi dan tipologi bentuk, terdapat juga tinjauan pada beberapa aspek diantaranya

struktur, sirkulasi dan utilitas yang akan dibahas lebih lanjut.

2.2.1 Tinjauan Struktur

Dalam perencanaan sebuah bangunan haruslah diikuti dengan perencanaan struktur yang

terdiri dari bagian-bagian yang menyusun terbentuknya bangunan tersebut. Struktur

tersebut haruslah memiliki kekuatan, kekokohan, dan kestabilan dalam memikul beban

berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/M/2006 tentang Pedoman

Persyaratan Teknis Bangunan Gedung. Jenis struktur bangunan umumnya terdiri dari struktur

bawah (sub structur) dan struktur atas (upper structure).

Sub Structure

Pekerjaan struktur bawah diantaranya terdiri dari pekerjaan pondasi, galian tanah, pile

cap dan sloof, raft foundation (pada basement), retaining wall, waterproofing, urug tanah

dan pemadatan. Terdapat dua jenis pondasi yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam.

1. Pondasi Dangkal

Jenis pondasi dangkal digunakan apabila kedalaman masuk ke tanah relatif dangkal atau

dekat dengan permukaan tanah. Contohnya:

a. Pondasi Telapak

Pondasi ini berbentuk seperti telapak kaki dan terbuat dari beton bertulang yang

mampu menahan beban secara terpusat.

b. Pondasi Rakit (Raft Foundation)

Pondasi rakit umumnya dapat digunakan pada bangunan yang memiliki ruang - ruang

bawah tanah, digunakan untuk mendistribusikan beban kolom agar memiliki tekanan

Page 3: BAB II PEMAHAMAN PROYEK 2.2 Pengertian Proyekrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2108160003/...Sumber: (Travelator - Sharp Lifs & Escalator, n.d.), 2020 Pada hakikatnya eskalator,

19

yang tersebar lebih merata. Prinsip dari pondasi ini sendiri adalah bahwa satu

bangunan dapat menggunakan satu pondasi telapak untuk menopang beban kolom

yang ada. (Lumy, 2016).

2. Pondasi Dalam

Sedangkan pondasi dalam digunakan apabila letak tanah dasar yang cukup dalam.

Berikut ini merupakan beberapa jenis dari pondasi dalam:

a. Pondasi Bored Pile

Merupakan bentuk pondasi yang dibangun pada kedalaman tertentu, dibuat dengan

cara membuat lubang yang dibor dengan alat khusus sampai kedalaman yang telah

diukur kemudian memasukkan casing dan rangka besi yang telah dirakit kemudian

dilakukan pengecoran pada lubang tersebut.

b. Pondasi Tiang Pancang

Penggunaan pondasi tiang pancang dapat digunakan pada proyek yang didirikan pada

daerah dengan kondisi tanah yang cukup untuk memikul beban yang bekerja pada

lapisan dengan kedalaman lebih dari 8 meter ataupun pada kondisi tanah dengan daya

dukung yang rendah. Terdapat beberapa jenis pondasi tiang pancang, ada tiang

pancang beton bertulang, tiang pancang beton prategang, dan cast in place pile.

(Utomo, 2011).

Upper Structure

Beberapa pekerjaan yang terkait dengan struktur atas adalah pembuatan kolom, pelat

lantai, shearwall atau core wall dan pekerjaan atap (skylight).

a. Kolom

Terdapat tiga jenis kolom beton bertulang (Dipohusodo, 1994), diantaranya :

1. Kolom dengan pengikat sengkang lateral.

2. Kolom dengan pengikat spiral.

3. Struktur kolom komposit, merupakan komponen struktur tekan yang diperkuat

dengan gelagar baja profil atau pipa pada arah memanjang, tanpa diberi batang

tulangan pokok memanjang.

Page 4: BAB II PEMAHAMAN PROYEK 2.2 Pengertian Proyekrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2108160003/...Sumber: (Travelator - Sharp Lifs & Escalator, n.d.), 2020 Pada hakikatnya eskalator,

20

b. Balok

Balok juga merupakan jenis pekerjaan beton bertulang dapat digunakan pada jenis

bangunan dengan bentuk dasar segiempat, segitiga, maupun lingkaran. Namun,

terdapat sistem pembalokkan yang lebih variatif pada bangunan dengan bentuk massa

lingkaran yakni, pembalokan arah grid dan pembalokan arah radial (Dewayanti et al.,

2013).

Pembalokkan Arah Grid Pembalokkan Arah Radial

Tabel 1. Jenis Pembalokan

(Sumber: Analisis Pribadi, 2020)

c. Pelat Lantai

Pelat lantai berfungsi untuk menahan beban dari lantai yang ada diatasnya. Terdapat

beberapa bahan yang dapat digunakan pada pelat lantai adalah pelat lantai yumen,

pelat lantai kayu, dan pelat lantai beton (Lestari, 2014).

d. Dinding Geser

Dinding geser atau shear wall merupakan struktur balok kantilever tipis yang berfungsi

untuk menahan gaya lateral, yang umumnya diletakkan disamping sirkulasi vertical

seperti lift atau tangga. Penerapan shear wall menjadi sebuah alternative pada gedung

bertingkat yang memiliki ketinggian kurang dari 20 lantai, sementara pada gedung

yang terdiri dari 20 lantai merupakan sebuah struktur yang sudah menjadi sebuah

keharusan sebagai pengendali lendutan (Pranata & Yunizar, 2019).

e. Atap

Pada struktur atap terdiri dari rangka atap serta material penutup atap. Rangka atap

berfungsi untuk menopang atau menahan beban dari penutup atap. Bahan rangka

atap umumnya adalah balok kayu atau baja yang sering disebut kuda-kuda. Sedangkan

Page 5: BAB II PEMAHAMAN PROYEK 2.2 Pengertian Proyekrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2108160003/...Sumber: (Travelator - Sharp Lifs & Escalator, n.d.), 2020 Pada hakikatnya eskalator,

21

pada material penutup atap terdapat bebrapa jenis yang dapat digunakan diantaranya

seperti genteng, genteng pvc, genteng berbahan seng, genteng kayu ulin, genteng

bitumen, genteng beton, genteng berbahan metal serta yang bermaterial kaca seperti

skylight (Noorlaelasari, 2010).

2.2.2 Tinjauan Sirkulasi

Sistem sirkulasi pada bangunan digolongkan menjadi dua yaitu horizontal dan vertikal, yang

dapat digunakan sebagai jalur lalu lalang bagi pengguna mall (Antana & Ryan, 2016);

a. Sirkulasi Horizontal

Terdapat dua jenis jalur sirkulasi horizontal yaitu koridor dan konveyor dimana jenis

sirkulasinya memiliki kemiringan tidak lebih dari 10%.

1. Konveyor

Konveyor dijadikan sebagai alat transportasi yang cepat dan efisien , merupakan

sebuah alat angkut suatu barang tertentu untuk kapasitas kecil sampai besar.

2. Koridor

Merupakan sebuah lorong yang menghubungkan suatu gedung dan gedung yang lain.

Beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam merancang koridor adalah:

Urutan yang logis baik dalam ukuran ruang, bentuk dan arah.

Pencapaian yang mudah dan langsung dengan arak sependek mungkin.

Aman, persilangan arus sirkulasi sesedikit mungkin atau dihindari sama sekali.

Cukup terang.

b. Sirkulasi Vertikal

Sirkulasi vertikal adalah sebuah moda transportasi untuk mengangkat barang dari lantai

bawah ke atas atau sebaliknya2. Terdapat tiga jenis sirkulasi vertikal yang akan dibahas

yaitu, lift dan eskalator.

1. Lift

Salah satu jenis sirkulasi vertikal yang pada umumnya digunakan pada gedung-gedung

bertingkat serta dapat digunakan untuk mengangkut barang ataupun orang. Terdapat

Page 6: BAB II PEMAHAMAN PROYEK 2.2 Pengertian Proyekrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2108160003/...Sumber: (Travelator - Sharp Lifs & Escalator, n.d.), 2020 Pada hakikatnya eskalator,

22

tiga jenis lift Passenger Elevator, Dumbwaiter, dan Elevator Service dengan masing-

masing fungsi yang berbeda. Passenger Elevator yang merupakan lift penumpang

khusus untuk mengangkut manusia, Dumbwaiter adalah elevator yang digunakan

untuk mengangkut barang, sedangkan Elevator Service merupakan elevator yang dapat

digunakan untuk mengangkut barang dan manusia. Komponen lift pada dasarnya

terbagi menjadi empat bagian utama, Komponen di Ruang Mesin, Komponen di Ruang

Luncur (Hoistway), Komponen di Kereta / Car Lift, dan Komponen di Luar Ruang Luncur

pada tiap lantai.

Bagian-bagian elevator terdiri dari:

1. Rangka

2. Ruang penumpang

(Car-L lift)

3. Box Controller

4. Motor Utama

5. Car Call

6. Hall Call

7. Pulley

8. Counter Weight

9. Rail

10. Penggulung

Gambar 2. Bagian-Bagian Lift 11. Gear Penggulung

Sumber: (Antana & Ryan, 2016)

Page 7: BAB II PEMAHAMAN PROYEK 2.2 Pengertian Proyekrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2108160003/...Sumber: (Travelator - Sharp Lifs & Escalator, n.d.), 2020 Pada hakikatnya eskalator,

23

2. Eskalator

Gambar 2.1. Eskalator

Sumber: (Archdaily, 2015)

Contoh lain dari sirkulasi vertikal adalah escalator yang dapat digunakan untuk

mengangkut orang, umumnya escalator terdiri dari beberapa anak tangga yang dapat

berjalan dengan otomatis.

3. Travelator

Gambar 2.2. Travelator

Sumber: (Travelator - Sharp Lifs & Escalator, n.d.), 2020

Pada hakikatnya eskalator, serta travelator memiliki fungsi atau kegunaan yang sama

yakni untuk memindahkan orang / barang dari satu lantai ke lantai berikutnya di dalam

suatu gedung. Namun travellator umumnya merupakan transportasi yang diprioritaskan

bagi orang dengan barang bawaan di dalam trolley, sedangkan escalator untuk orang

dengan barang bawaan yang dijinjing.

Page 8: BAB II PEMAHAMAN PROYEK 2.2 Pengertian Proyekrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2108160003/...Sumber: (Travelator - Sharp Lifs & Escalator, n.d.), 2020 Pada hakikatnya eskalator,

24

2.2.3 Tinjauan Utilitas

Utilitas bangunan merupakan sebuah kelengkapan yang harus dimiliki dalam suatu

bangunan. Beberapa ruang lingkup yang termasuk dalam utilitas bangunan antara lain:

a. Sistem Plumbing Air Bersih, Air Kotor dan Limbah

- Sistem Penyediaan dan Plumbing Air Bersih

Dalam memenuhi kebutuhan air bersih pada suatu bangunan, dapat diperoleh dari

beberapa sumber diantaranya adalah:

1. PDAM

2. Sumber Sendiri, berupa sumur artesistant

3. Gabungan PDAM dan Sumber Sendiri.

Sedangkan sistem distribusi pemipaan air bersih pada bangunan tinggi dibagi menjadi

dua jenis yaitu:

1. Sistem Up Feed

Gambar 2.3. Sistem Up Feed

Sumber: (Up Feed System , 2020)

Pada sistem ini menggunakan pipa distribusi yang disambungkan langsung dari pipa

utama pada tangki bawah melalui pompa. Oleh karenanya, pada sistem ini sangat

mengandalkan kekuatan dari pompa yang akan memberikan tekanan sepenuhnya

kepada pipa distribusi untuk disalurkan. Hal tersebut juga menjadi kendala, sehingga

sistem ini hanya digunakan pada bangunan dengan ketinggian tertentu, dikarenakan

kekuatan pipa yang juga terbatas (Iqbal, 2015).

Page 9: BAB II PEMAHAMAN PROYEK 2.2 Pengertian Proyekrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2108160003/...Sumber: (Travelator - Sharp Lifs & Escalator, n.d.), 2020 Pada hakikatnya eskalator,

25

2. Sistem Down Feed

Gambar 2.4. Sistem Down Feed

Sumber: (Down Feed System, 2020)

Pada sistem down feed, air terlebih dahulu ditampung pada ground tank, yang

kemudian dipompa ke upper tank, baru selanjutnya akan disalurkan ke seluruh

bangunan melalui pipa distribusi. Sistem tangka atap ini umumnya lebih efisien

karena pompa tidak akan bekerja secara terus menerus, serta ketersediaan air bersih

akan selalu ada (Iqbal, 2015).

- Sistem Pembuangan, Plumbing Air Kotor dan Limbah

Sistem pembuangan air kotor diklasifikasikan menjadi beberapa bagian, yaitu:

1. Klasifikasi menurut jenis air buangan

2. Klasifikasi menurut cara pembuangan, teridiri dari sistem terpisah & sistem

campuran

3. Klasifikasi menurut letaknya

4. Klasifikasi menurut cara pengaliran.

Untuk elemen sistem pembuangan sendiri, terdiri dari:

1. Pipa pembuangan

2. Lubang pembersih dan bak control

3. Perangkap dan Interseptor

4. Bak ekualisasi (Sum Pit)

5. Pompa Air Limbah

Page 10: BAB II PEMAHAMAN PROYEK 2.2 Pengertian Proyekrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2108160003/...Sumber: (Travelator - Sharp Lifs & Escalator, n.d.), 2020 Pada hakikatnya eskalator,

26

b. Sistem Penghawaan Udara

Proses penghawaan merupakan suatu tahap pertukaran udara dalam bangunan yang

berfungsi untuk mengatur temperatur udara baik melalui sistem yang terbuka maupun

menggunakan bantuan alat mekanis. Oleh karenanya terdapat dua jenis sistem penhawaan

udara yakni, penghawaan alami dan penghawaan buatan. Namun pada kasus proyek

bangunan bertingkat seperti mall, yang terletak di area komersil, diperlukan bantuan alat

untuk dapat memaksimalkan aliran udara sehingga lebih efisien (Susanta & Arsitektur, 2015).

1. Penghawaan Alami, tidak melibatkan mesin,

2. Penghawaan Buatan, melibatkan mesin penurun suhu ruangan seperti AC.

Jenis – jenis ac yang umumnya digunakan adalah:

1. AC Window

Merupakan jenis ac yang cukup popular pada awal kemunculannya, jenis ini memiliki

instalasi yang cukup memakan waktu serta biaya karena pada saat pemasangannya

perlu membobok bagian dinding ruangan pada bangunan.

2. AC Floor Standing

Jenis ini memiliki bentuk portable sehingga dapat praktis digunakan dimana saja.

Umumnya AC ini digunakan untuk beberapa acara seperti gathering, pesta, dll.

Meskipun jenis ini tidak memerlukan instalasi yang rumit namun tetap memiliki

kekurangan seperti suara bising yang cukup mengganggu.

3. AC Split Wall

AC Split Wall terdiri dari dua bagian yaitu indoor dan outdoor, umumnya digunakan

pada bangunan seperti perumahan, kantor, atau sekolah.

4. AC Sentral

Jenis AC Sentral umumnya dapat ditemukan di lingkungan perkantoran, perhotelan,

dan juga mall – mall besar. Terdapat ruangan khusus untuk menempatkan mesin

pemroses, meskipun jenis ini cukup efektif dalam menjangkau banyak ruangan,

namun udara dingin yang dihasilkan tidak dapat diatur kenyamanannya.

5. AC Split Duct

Jenis AC ini banyak digunakan dalm gedung perkantoran dan juga pusat

perbelanjaan. AC Split Duct menggunakan sistem ducting dalam proses

pendistribusian udara, terdapat pengatur suhu yang dapat dikontrol pada satu titik.

6. AC Cassette

Page 11: BAB II PEMAHAMAN PROYEK 2.2 Pengertian Proyekrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2108160003/...Sumber: (Travelator - Sharp Lifs & Escalator, n.d.), 2020 Pada hakikatnya eskalator,

27

AC Cassette banyak digunakan di tempat seperti perkantoran, pemasangan AC ini

biasanya diletakkan diatas plafon. Sehingga suhu udara dalam ruangan dapat diatur

sangat cepat.

7. AC VRV

Merupakan jenis AC yang dikenal cukup banyak dipilih masyarakat, memiliki sistem

kerja yang dapat diatur perubahannya. Sistem AC VRV telah dilengkapi dengan

teknologi komputerisasi dan juga kompresor inverter.

8. AC Inverter

Merupakan jenis ac split yang menggunakan teknologi inverter dalam mengatur

proses pendinginannya.

c. Sarana Proteksi Kebakaran

Dalam pengadaan sebuah bangunan gedung perlu diperhatikan adanya sistem proteksi guna

meminimalisasi dan menanggulangi kejadian kebakaran. Penyediaan prasarana dan sarana

proteksi kebakaran terdiri dari peralatan yang terpasang untuk tujuan sistem proteksi aktif,

maupun cara-cara pengelolaan dalam rangka melindungi bangunan terhadap bahaya

kebakaran untuk tujuan sistem proteksi pasif (Hartono, 2017).

- Sistem proteksi kebakaran aktif:

1. Detektor Asap

2. APAR (Alat Pemadam Api Ringan)

3. Sistem Hidran

4. Sistem Springkler

5. Alarm Kebakaran Otomatis

- Sistem proteksi kebakaran pasif:

1. Sarana Evakuasi dan Alat Bantu Evakuasi

2. Sistem Pemisah Bangunan Resiko Kebakaran Tinggi (Kompartementasi)

2.2.4 Tinjauan Struktur Organisasi Mall

Page 12: BAB II PEMAHAMAN PROYEK 2.2 Pengertian Proyekrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2108160003/...Sumber: (Travelator - Sharp Lifs & Escalator, n.d.), 2020 Pada hakikatnya eskalator,

28

Struktur organisasi umumnya digambarkan dalam sebuah chart / diagram yang berisikan

rantai penyusun perusahaan. Berikut ini merupakan contoh struktur organisasi pada salah

satu mall di Indonesia (Lippo Plaza Jogja).

Gambar 2.5. Diagram Struktur Organisasi

(Sumber: Rahma, 2020)

Diagram diatas menunjukkan alur perintah sebagai acuan kerja berdasarkan jabatan

yang dimiliki oleh masing-masing karyawan.

2.3 Studi Preseden

Agar dapat lebih memahami mengenai bangunan lifestyle center, maka dilakukan studi

preseden pada beberapa proyek sejenis yang sudah terbangun. Studi terkait yang dilakukan

mencakup profil proyek, fasilitas bangunan, serta concept & design solution yang akan

membahas mengenai inovasi yang dilakukan dalam menangani masalah desain dan

kemudian akan disimpulkan berdasarkan masing-masing kelebihan bangunan.

Page 13: BAB II PEMAHAMAN PROYEK 2.2 Pengertian Proyekrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2108160003/...Sumber: (Travelator - Sharp Lifs & Escalator, n.d.), 2020 Pada hakikatnya eskalator,

29

2.3.1 Minami-Machida Grandberry Park (2019)

Gambar 2.6. Siteplan Grandberry Park

Sumber: (aasarchitecture, 2017)

a. Profil Proyek

Nama Proyek : Minami Machida Grandberry Park

Lokasi : Jepang

Luas Proyek : 70.000 m2

Arsitek : Laguarda Low Architect

Status : Completion 2019

Minami Machida Park merupakan sebuah kawasan taman yang terintegrasi dengan

Minami-Machida Station. Di dalam kawasan taman ini terdapat sebuah area mall

terbuka yakni Grandberry Park Mall, sebuah pandangan baru mengenai bangunan

lifestyle center yang direnovasi sejak 2017-2019. Mall yang memiliki luasan kurang

lebih 22 hektar ini merupakan proyek dari Tokyu Corp, yang berlokasi sekitar 30

menit dari pusat Kota Tokyo. Bangunan ini tidak hanya digunakan untuk sebuah mall

biasa namun juga sebagai pusat kegiatan komunitas dalam berkumpul dan

bersosialisasi.

b. Fasilitas Bangunan

Mall ini memiliki dua area bangunan, Gathering Market dan Wonder Theater.

Gathering Market dilengkapi dengan berbagai macam retail yang memenuhi

kebutuhan sehari-hari, terdapat sekitar 241 toko yang menjual barang-barang

Page 14: BAB II PEMAHAMAN PROYEK 2.2 Pengertian Proyekrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2108160003/...Sumber: (Travelator - Sharp Lifs & Escalator, n.d.), 2020 Pada hakikatnya eskalator,

30

diantaranya seperti makanan dan minuman, baju, souvenir, alat elektronik, toko

olahraga dan lainnya, sedangkan pada Wonder Theater dilengkapi dengan fasilitas

seperti bioskop dan museum, salah satunya yakni Snoopy Museum. Setiap bangunan

dilengkapi dengan area hidden parking dan rooftop garden yang juga menjadi daya

tarik tersendiri bagi bangunan serta menciptakan lansekap buatan yang dapat

digunakan sebagai fasilitas publik sebagai area bersantai.

Gambar 2.7. Fasilitas Grandberry Park

Sumber: (Grandberry Park, n.d.), 2020

Setengah dari kawasan Grandberry Mall merupakan area terbuka hijau yang langsung

terintegrasi dengan Machida Park. Area taman tersebut juga dimanfaatkan sebagai

ruang hijau yang dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas yang memenuhi kegiatan

olahraga, tempat bermain, serta area bersantai seperti Sports Field, Tennis Court,

Playground of Forest, Playground of Star, Four Season Terrace, dan lain sebagainya.

c. Concept and Design Solution

Open Air Mall

Gambar 2.8. Koridor Terbuka Grandberry Park

Sumber: (Grandberry Park | Shopping in Machida, Tokyo, 2019)

Page 15: BAB II PEMAHAMAN PROYEK 2.2 Pengertian Proyekrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2108160003/...Sumber: (Travelator - Sharp Lifs & Escalator, n.d.), 2020 Pada hakikatnya eskalator,

31

Desain Grandberry Mall ini mengusung konsep Open Air Mall dimana kawasan

bangunan mall ini memiliki area koridor yang terbuka. Area koridor sendiri

terhubung dengan fasilitas publik seperti taman, kolam, pedestrian, serta ruang

duduk publik.

Memanfaatkan Kontur Eksisting

Gerbang masuk kawasan mall ini terdapat di area stasiun kereta api yang

dihubungkan dengan anak tangga. Desain lansekapnya sendiri memanfaatkan

potensi tapak yang ada dimana terdapat perbedaan level pada kontur yang

kemudian dijadikan sebagai solusi untuk membagi zoning oleh perancang.

Implementasi Infrastruktur Hijau

Gambar 2.9. Green Roof

Sumber: (Grandberry Park | Shopping in Machida, Tokyo, 2019)

Solusi lain yang diberikan oleh Laguarda Low Architect adalah meningkatkan area

dengan menggunakan green roof diatas area ritel, hal tersebut menciptakan transisi

yang baik sehingga terbentuk sebuah ruang yang menghubungkan pedestrian ke

ruang terbuka hijau dengan menawarkan pemandangan gunung fuji yang indah. Area

perkerasan dilengkapi dengan trotoar permeable dan juga bioswales yang dapat

membantu dalam penyerapan air hujan serta mengurangi potensi genangan air.

Page 16: BAB II PEMAHAMAN PROYEK 2.2 Pengertian Proyekrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2108160003/...Sumber: (Travelator - Sharp Lifs & Escalator, n.d.), 2020 Pada hakikatnya eskalator,

32

Fasad Dinamis

Fasad bangunan mall dibuat dari material yang cukup bervariasi, hal tersebut

didasarkan pada fleksibilitas yang dapat menyesuaikan ciri khas dari masing-masing

retail dengan tetap mengedepankan identitas ke dalam etalase.

2.3.2 Mega Foodwalk

Gambar 2.9.1. Mega Foodwalk

Sumber: (Archdaily, 2018)

a. Profil Proyek

Nama Proyek : Mega Foodwalk

Lokasi : Tambon Bang Kaeo, Thailand

Luas Proyek : 58.000 m2

Arsitek : FOS

Status : Terbangun Tahun 2018

Mega Foodwalk merupakan proyek perluasan di kompleks perbelanjaan

Megabangna. Bangunan ini dirancang semi-outdoor serta dirancang dengan

integrasi desain lansekap dan teknik yang inovatif. Terdiri dari dua bangunan

utama, yakni gedung parkir dan mall yang berbentuk letter U.

b. Fasilitas Bangunan

Bangunan mall ini dilengkapi fasilitas yang mendukung kegiatan interaksi sosial

seperti amfiteater dengan tempat duduk yang difinishing kayu, serta ruang

Page 17: BAB II PEMAHAMAN PROYEK 2.2 Pengertian Proyekrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2108160003/...Sumber: (Travelator - Sharp Lifs & Escalator, n.d.), 2020 Pada hakikatnya eskalator,

33

komunal yang menghadirkan fitur-fitur alam seperti tanaman dan juga air. Koridor

yang semi terbuka pada bagian tengah plaza membuat suasana area perbelanjaan

terasa luas karena memiliki ceiling yang tinggi dan juga melindungi dari berbagai

macam cuaca. Terdiri dari 45 retail yang terbagi pada setiap lantainya.

Gambar 2.9.2. Perspektif Mega Foodwalk

Sumber: (Archdaily, 2018)

c. Concept and Design Solution

Topografi “Lembah”

Gambar 2.9.3. Plaza Mega Foodwalk

Sumber: (Archdaily, 2018)

Page 18: BAB II PEMAHAMAN PROYEK 2.2 Pengertian Proyekrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2108160003/...Sumber: (Travelator - Sharp Lifs & Escalator, n.d.), 2020 Pada hakikatnya eskalator,

34

Konsep ini digunakan oleh perancang untuk dapat merespon kondisi site eksisting

yang naik turun sehingga dimanfaatkan untuk menghadirkan pedestrian atau jalan

setapak dengan kemiringan cukup landai, sehingga seperti merasakan jalan di

“perbukitan” namun tetap user friendly yang dapat dilalui pengguna difabel.

User Based Landscape

Gambar 2.9.4. Koridor Mega Foodwalk

Sumber: (Archdaily, 2018)

Desain lansekap dalam bangunan menghadirkan suasana alam yang dilengkapi

dengan vegetasi di sekitar jalan setapak, serta air mancur dengan elevasi yang

berbeda.

“Big Roof”

Gambar 2.9.5. Atap Mega Foodwalk

Sumber: (Archdaily, 2018)

Page 19: BAB II PEMAHAMAN PROYEK 2.2 Pengertian Proyekrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2108160003/...Sumber: (Travelator - Sharp Lifs & Escalator, n.d.), 2020 Pada hakikatnya eskalator,

35

Untuk merespon iklim tropis pada bangunan publik terbuka yang memiliki

halaman luas serta taman maka arsitek membuat rancangan atap yan dapat

meng-cover keseluruhan bagian tersebut. Bahan atap adalah campuran antara

panel polikarbonat padat transparan dan panel surya, yang dapat mengontrol

volume sinar matahari cukup untuk tanaman di taman tetapi tidak menyebabkan

terlalu banyak panas yang didapat oleh pengguna.

2.2.3 Cihampelas Walk

Gambar 2.9.6. Fasad Cihampelas Walk

Sumber: (Ciwalk, n.d.), 2020

a. Profil Proyek

Nama Proyek : Cihampelas Walk

Lokasi : Jl. Cihampelas No.160, Cipaganti, Kecamatan

Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat 40131

Luas Proyek : 35.000 m2

Arsitek : Fauzan Noe’man

Status : Terbangun Tahun 2003

Cihampelas Walk merupakan kawasan one stop shopping yang terletak di Bandung.

CiWalk dibagi dalam tiga area yang terpisah dan spesifik. Area utama mall berada di

sebuah bangunan tiga lantai yang terletak di bagian tengah. Fasadnya berupa

lengkung warna-warni dipagari pohon-pohon tinggi yang rimbun.

Page 20: BAB II PEMAHAMAN PROYEK 2.2 Pengertian Proyekrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2108160003/...Sumber: (Travelator - Sharp Lifs & Escalator, n.d.), 2020 Pada hakikatnya eskalator,

36

b. Fasilitas Bangunan

Mall Ciwalk menjadi salah satu ikon Kota Bandung yang digemari anak-anak, kaula

muda serta keluarga.

Gambar 2.9.7. Foodcourt Cihampelas Walk Sumber: (Ciwalk, n.d.), 2020

Lebih dari 100 retail mencakup kebutuhan fashion, kafe, restoran, foodcourt,

bioskop, games dan playground yang ada pada mall ini. Seperti mall pada umumnya,

bangunan utama pada Cihampelas Walk memiliki atrium untuk memaksimalkan sinar

matahari yang masuk dan untuk sirkulasi udara. Sedangkan dua area lain

mendampingi bangunan utama di sisi kiri dan kanannya dengan konsep open

air (terbuka). Area sebelah kanan bangunan atau lebih dikenal dengan nama Young

Street terdiri dari gerai dan toko untuk anak-anak muda. Sementara area kiri yang

berada di kontur lebih rendah dan sering disebut dengan Broadway lebih ditujukan

untuk para pengunjung dewasa.

c. Concept and Design Solution

Green Architecture

Desain bangunan Cihampelas Walk yang kosmopolitan menurut beberapa

artikel terinspirasi dari mall yang ada di Kanada dan Singapura, konsep dari

desainnya sendri mengusung tema Green Architecture dimana 2/3 dari area

konstruksi dibangun untuk ruang terbuka hijau, hal tersebut didasari oleh

Page 21: BAB II PEMAHAMAN PROYEK 2.2 Pengertian Proyekrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2108160003/...Sumber: (Travelator - Sharp Lifs & Escalator, n.d.), 2020 Pada hakikatnya eskalator,

37

prinsip sang arsitek yang sangat menjunjung tinggi keberadaan alam sehingga

tidak akan merusak kontur exsisting.

Gambar 2.9.8. Denah Ciwalk

Sumber: (Ciwalk, n.d.), 2020

Hidden Parking

Konsep selanjutnya yakni hidden mall yang ditujukan bagi pengguna kendaraan,

dimana tempat parkir outdoor digantikan menjadi parkir basement agar

mengurangi dampak kemacetan di kawasan Cihampelas.

Skywalk

Gambar 2.9.9. Denah Ciwalk

Sumber: (Ciwalk, n.d.), 2020

Adanya skywalk dibuat melingkar untuk menghubungkan antara bangunan yang

terpisah dan juga mempertemukan antar tenant satu dan lainnya, sehingga

tercipta area pedestrian yang seolah melayang.

Page 22: BAB II PEMAHAMAN PROYEK 2.2 Pengertian Proyekrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2108160003/...Sumber: (Travelator - Sharp Lifs & Escalator, n.d.), 2020 Pada hakikatnya eskalator,

38

2.4 Kesimpulan Studi Tipologi dan Preseden

Dari tinjauan yang telah dilakukan, terdapat beberapa hal yang dapat menginspirasi dalam

mendesain bangunan. Kesimpulan tersebut dapat di satukan dalam bentuk poin – poin

sebagai berikut:

1. Dalam kajian Tinjauan Struktur, Sirkulasi, dan Utilitas beberapa aspek yang terkait dengan

perancangan Lifestyle Center adalah adanya ketentuan mengenai bagian pondasi yang cocok

digunakan dengan batasan ketinggian lantai tertentu, sirkulasi vertical yang tepat untuk

menunjang fasilitas bangunan, serta bagan utilitas yang merupakan hal terpenting dalam

pengadaan kebutuhan Lifestyle Center.

2. Dari ketiga preseden, poin terpenting terdapat pada konsep-konsep yang diangkat menjadi

ciri khas dari setiap bangunannya.

3. Grandberry Mall memiliki konsep design solution yang berkaitan dengan Arsitektur Hijau.

4. Mega Foodwalk Thailand menghadirkan solusi desain melalui perasaan kenyamanan pada

pengguna bangunan dengan menggunakan tipologi bentukan dari alam serta solusi untuk

daerah tropis dengan menggunakan panel surya.

5. Cihampelas Walk yang merupakan salah satu pusat perbelanjaan yang cukup terkenal di

Indonesia memiliki solusi desain yang juga memperhatikan faktor kenyamanan serta eksisting

terhadap lahan, yang diwujudkan dengan membentuk pola bangunan yang mengikuti kontur

dari lahan.