bab 2 teknik digital
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
04/10/2304/10/23 Bab 2 Teknik DigitalBab 2 Teknik Digital 11
TEKNIK TEKNIK DIGITALDIGITAL
BAB IIBAB IISistem Bilangan dan Sistem KodeSistem Bilangan dan Sistem Kode
Oleh : M. RustamOleh : M. Rustam
04/10/23 Bab 2 Teknik Digital 2
Sistem Bilangan
Ada beberapa sistem bilangan yang digunakan dalam sistem digital:–Bilangan Desimal–Bilangan Biner–Bilangan Oktal –Bilangan Heksadesimal–Bilangan BCD
04/10/23 Bab 2 Teknik Digital 3
Bilangan Desimal
Bilangan Desimal terdiri atas 10 angka atau lambang,yaitu
D = 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
Sistem bilangan desimal disebut juga sistem bilangan basis 10 karena mempunyai 10 digit
Ciri suatu bilangan desimal adalah adanya tambahan subskrip des atau 10 di akhir suatu bilangan
Contoh: 357des = 35710 = 357
04/10/23 Bab 2 Teknik Digital 4
Bilangan Bulat Desimal
Representasi bilangan bulat desimal m digit :(dm-1, … di, … , d1, d0) dengan di D
Sehingga suatu bilangan desimal m digit akan mempunyai nilai:
Contoh: Bilangan 357Digit 3 = 3x100 = 300 (Most Significant Digit, MSD)Digit 5 = 5x10 = 50Digit 7 = 7x1 = 7 (Least Significant Digit, LSD)Jumlah = 357
04/10/23 Bab 2 Teknik Digital 5
Bilangan Pecahan Desimal
Representasi Bilangan Pecahan Desimal:(dm-1, … di, … , d1, d0, d-1, ... , dn) dengan di D
Sehingga suatu bilangan desimal pecahan akan mempunyai nilai:
Contoh: Bilangan 245,21Koma desimal memisahkan pangkat positif dengan pangkat negatifnya.
Bilangan 245,21 berarti(2 X 10+2) + (4 X 10+1) + (5 X 100) + (2 X 10-1) + (1 X 10-2)
1
10m
i
iidN
n
04/10/23 Bab 2 Teknik Digital 6
Bilangan Biner
Digit bilangan biner disebut binary digit atau bit. Empat bit dinamakan nibble. Delapan bit dinamakan byte. Sejumlah bit yang terdiri dari karakter berupa huruf, angka atau lambang khusus dinamakan word.
Sistem bilangan biner merupakan sistem bilangan basis dua. Pada sistem bilangan ini hanya dikenal dua lambang, yaitu:
B = 0, 1.
Ciri suatu bilangan biner adalah adanya tambahan subskrip bin atau 2 di akhir suatu bilanganContoh: 1010011bin = 10100112.
04/10/23 Bab 2 Teknik Digital 7
Bilangan Bulat Biner
Representasi bilangan biner bulat m bit adalah sebagai berikut,
(bm-1, … bi, … , b1, b0) dengan bi B
Sehingga suatu bilangan biner m bit akan mempunyai nilai:
Bit paling kiri dari suatu bilangan biner disebut bit paling berarti (Most Significant Bit, MSB), sedangkan bit paling kanan disebut bit paling tidak berarti (Least Significant Bit, LSB)
Contoh : 101 = 1x22 + 0x21 + 1x20 = 4 + 0 + 1 = 5
1
0
2m
i
iibN
04/10/23 Bab 2 Teknik Digital 8
Bilangan Pecahan Biner
Representasi bilangan biner pecahan:(dm-1, … di, … , d1, d0, d-1, ... , dn) dengan di B
Sehingga suatu bilangan biner pecahan akan mempunyai nilai:
Contoh :
101,01 = 1x22 + 0x21 + 1x20 + 0x2-1 + 1x2-2
= 4 + 0 + 1 + 0 + 0,25 = 5,25
1
2m
i
iibN
n
04/10/23 Bab 2 Teknik Digital 9
Konversi Bilangan Biner Ke DesimalContoh Bilangan Bulat:
1010011 =1 X 26 + 0 X 25 + 1 X 24 + 0 X 23 + 0 X 22 + 1 X 21 + 1 X 20
= 64 + 0 + 16 + 0 + 0 + 2 + 1 = 83des
Contoh Bilangan Pecahan:111,01 = 1 X 22 + 1 X 21 + 1 X 20 + 0 X 2-1 + 1 X 2-2
= 4 + 2 + 1 + 0 + 0,25 = 7,25des
04/10/23 Bab 2 Teknik Digital 10
Konversi Bilangan Bulat Desimal Ke Biner
Konversi bilangan bulat desimal ke biner dilakukan dengan membagi secara berulang-ulang suatu bilangan desimal dengan 2. Sisa setiap pembagian merupakan bit yang didapat
Contoh: Konversi 625des ke biner625 / 2 = 312 sisa 1 (LSB)312 / 2 = 156 0156 / 2 = 78 078 / 2 = 39 039 / 2 = 19 119 / 2 = 9 19 / 2 = 4 14 / 2 = 2 02 / 2 = 1 01 / 2 = 0 1 (MSB)
Jadi 625des = 1001110001bin
04/10/23 Bab 2 Teknik Digital 11
Konversi Bilangan Pecahan Desimal Ke Biner
Caranya : Kalikan suatu bilangan desimal pecahan dengan 2. Bagian pecahan dari hasil perkalian ini dikalikan dengan 2. Langkah ini diulang hingga didapat hasil akhir 0. Bagian bulat dari setiap hasil perkalian merupakan bit yang didapat
Contoh: Konversi 0,75 des ke Biner0,75 X 2 = 1,50 sisa 1 (MSB)0,50 X 2 = 1,00 10 X 2 = 0,00 0 (LSB)Jadi 0,75des = 0,110bin
04/10/23 Bab 2 Teknik Digital 12
Bilangan Oktal
Merupakan sistem bilangan basis delapan. Pada sistem bilangan ini terdapat delapan lambang, yaitu:
O = 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7.
Ciri sistem bilangan oktal adalah adanya tambahan subskrip okt atau 8 di akhir suatu bilangan.
Contoh: 1161okt = 11618.
04/10/23 Bab 2 Teknik Digital 13
Bilangan Bulat OktalRepresentasi suatu bilangan oktal bulat m digit adalah sebagai berikut,
(om-1, … oi, … , o1, o0) dengan oi O
Sehingga suatu bilangan oktal bulat m digit akan mempunyai nilai:
1
0
8m
i
iioZ
04/10/23 Bab 2 Teknik Digital 14
Bilangan Pecahan Oktal
Representasi bilangan pecahan oktal :(om-1, … oi, … , o1, o0, o-1, ... , on) dengan oi O
Sehingga suatu bilangan oktal pecahan akan mempunyai nilai:
1
8m
i
iioZ
n
04/10/23 Bab 2 Teknik Digital 15
Konversi Bilangan Oktal ke Desimal
Contoh bilangan bulat: 1161okt = 625des
1161okt Berarti := 1 X 83 + 1 X 82 + 6 X 81 + 1 X 80
= 512+64+48+1= 625des
Contoh bilangan pecahan:13,6okt = 11,75des
13,6okt Berarti := 1 X 81 + 3 X 80 + 6 X 8-1
= 8 + 3 + 0,75= 11,75des
04/10/23 Bab 2 Teknik Digital 16
Konversi Bilangan Desimal ke Oktal
Contoh Bilangan Bulat :625des = 1161okt
625 / 8 = 78 sisa 1 (LSB)78 / 8 = 9 69 / 8 = 1 11 / 8 = 0 1 (MSB)
Contoh Bilangan Pecahan :0,1des = 0,063….okt0,1 X 8 = 0,8 sisa 0 (MSB)0,8 X 8 = 6,4 60,4 X 8 = 3,2 3 (LSB)
04/10/23 Bab 2 Teknik Digital 17
Konversi Bilangan Oktal ke BinerKonversi bilangan oktal ke biner lebih mudah dibandingkan dengan konversi bilangan oktal ke desimal. Satu digit oktal dikonversi ke 3 bit biner
Contoh: 1161okt = 001001110001bin
1 1 6 1
001 001 110 001
Contoh: 0,063okt = 0,000110011bin
0 6 3
000 110 011
04/10/23 Bab 2 Teknik Digital 18
Konversi Bilangan Biner ke Oktal
Contoh Bilangan Bulat:
1001110001bin = 1161okt
001 001 110 001 1 1 6 1
Contoh Bilangan Pecahan:
0,000110011bin = 0,063okt
000 110 011
0 6 3
04/10/23 Bab 2 Teknik Digital 19
Bilangan HeksadesimalMerupakan sistem bilangan basis enam belas. Penerapan format heksadesimal banyak digunakan pada penyajian lokasi memori, penyajian isi memori, kode instruksi dan kode yang merepresentasikan alfanumerik dan karakter nonnumerik. Pada sistem bilangan ini terdapat enam belas lambang, yaitu:
H = 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, F
Ciri bilangan heksadesimal adalah adanya tambahan subskrip heks atau 16 di akhir suatu bilangan. Contoh: 271heks = 27116
04/10/23 Bab 2 Teknik Digital 20
Bilangan Bulat Heksadesimal
Representasi suatu bilangan heksadesimal bulat adalah sebagai berikut,
(hm-1, … hi, … , h1, h0) dengan hi H
Sehingga suatu bilangan heksadesimal m digit akan mempunyai nilai:
1
0
16m
i
iihZ
04/10/23 Bab 2 Teknik Digital 21
Bilangan Pecahan Heksadesmial
Untuk bilangan heksadesimal pecahan, representasi nilainya menjadi sebagai berikut,
(hm-1, … hi, … , h1, h0, h-1, ... , hn) dengan hi H
Sehingga suatu bilangan heksadesimal pecahan akan mempunyai nilai:
1
16m
i
iihZ
n
04/10/23 Bab 2 Teknik Digital 22
Konversi Bilangan Heksadesimal ke Desimal
271heks = 625des
271heks
= 2 X 162 + 7 X 161 + 1 X 160
= 512 + 112 + 1= 625des
0,Cheks = 0,75des
0,C heks
= 0 X 160 + 12 X 16-1
= 0 + 0,75= 0,75des
04/10/23 Bab 2 Teknik Digital 23
Konversi Bilangan Bulat Desimal ke Heksadesimal
Konversi bilangan bulat desimal ke heksadesimal dilakukan dengan membagi secara berulang-ulang suatu bilangan desimal dengan 16. Sisa setiap pembagian merupakan digit heksadesimal yang didapat. Contoh: Konversi 625des ke Heksadesimal625 / 16 = 39 sisa 1 (LSB)39 / 16 = 2 72 / 16 = 0 2 (MSB)Jadi 625des = 271heks
04/10/23 Bab 2 Teknik Digital 24
Konversi Bilangan Pecahan Desimal ke Heksadesimal
Konversi bilangan pecahan desimal ke heksadesimal dilakukan dengan cara mengalikan suatu bilangan desimal pecahan dengan 16. Bagian pecahan dari hasil perkalian ini dikalikan dengan 16. Langkah ini diulang hingga didapat hasil akhir 0. Bagian bulat dari setiap hasil perkalian merupakan digit yang didapat.
Contoh: 0,75des = 0,Cheks0,75 X 16 = C
Contoh: 0,1des = 0,19 ...... heks0,10 X 16 = 1,6 sisa 1 (MSB)0,60 X 16 = 9,6 9
dst…. (LSB)
04/10/23 Bab 2 Teknik Digital 25
Konversi Bilangan Heksadesimal ke Biner
Konversi bilangan heksadesimal ke biner lebih mudah dibandingkan konversi bilangan heksadesimal ke desimal. Satu digit heksadesimal dikonversi ke 4 bit biner.
Contoh Bilangan Bulat:271heks = 1001110001bin
2 7 10010 0111 0001
Contoh Bilangan Pecahan:0,19heks = 0,00011001bin
0 1 90000 0001 1001
04/10/23 Bab 2 Teknik Digital 26
Konversi Bilangan Biner ke HeksadesimalUntuk bilangan bulat, kelompokkan setiap empat bit biner dari paling kanan, kemudian konversikan setiap kelompok ke satu digit heksadesimal. Untuk bilangan pecahan, kelompokkan setiap empat bit biner dari paling kiri, kemudian konversikan setiap kelompok ke satu digit heksadesimal.
Contoh Bilangan Bulat:1001110001bin = 271heks
10 0111 0001 2 7 1
Contoh Bilangan Pecahan:0,00011001bin = 0,19heks
0000 0001 1001 0 1 9
04/10/23 Bab 2 Teknik Digital 27
BCD (Binary Coded Desimal)
Sistem bilangan BCD hampir sama dengan sistem bilangan biner. Pada sistem bilangan ini, setiap satu digit desimal diwakili oleh empat bit biner. Sistem bilangan BCD biasanya digunakan untuk keperluan penampil tujuh segmen (seven-segment), seperti pada jam digital atau voltmeter. Contoh:625des = 0110 0010 0101BCD
6 2 50110 0010 0101
04/10/23 Bab 2 Teknik Digital 28
Contoh Bilangan BCDContoh:
011101011000 BCD = 758 10
0111 0101 1000 7 5 8
Contoh kasus :Umumnya, termometer digital menggunakan BCD untuk mengemudikan display 3 digit. Berapa banyak BCD yang dibutuhkan untuk mengemudikan display termometer 3 digit tersebut? Tampilkan bit untuk temperature 147 derajat!
Dibutuhkan 12 bit, dengan 4 bit untuk masing-masing digit. Bit yang digunakan untuk menampilkan 147 derajat adalah 0001 0100 0111.
04/10/23 Bab 2 Teknik Digital 29
Tabel Konversi Antar Sistem BilanganDesimal Biner Oktal Heksadesimal BCD
0 0000 0 0 00001 0001 1 1 00012 0010 2 2 00103 0011 3 3 00114 0100 4 4 01005 0101 5 5 01016 0110 6 6 01107 0111 7 7 01118 1000 10 8 10009 1001 11 9 100110 1010 12 A 0001 000011 1011 13 B 0001 000112 1100 14 C 0001 001013 1101 15 D 0001 001114 1110 16 E 0001 010015 1111 17 F 0001 0101
04/10/23 Bab 2 Teknik Digital 30
TUGAS1. Konversikan bilangan heksadesimal berikut ke
desimal :1. A7F2. 56,DF3. 38A,B9
2. Konversikan bilangan Biner berikut ke Heksadesimal :
1. 110102. 1010,10113. 01,011
3. Konversikan desimal ke biner -8 ?
04/10/23 Bab 2 Teknik Digital 31
Sistem Bilangan Biner Tidak Bertanda
• Terdapat 2 sistem bilangan biner, yaitu bilangan biner tak bertanda dan bilangan biner bertanda. Pada sistem bilangan biner tak bertanda, hanya dikenal bilangan biner posisif dan tidak diijinkan adanya bilangan biner negatif. Di sini semua bit digunakan untuk merepresentasikan suatu nilai.
• Contoh:– Bilangan biner 4 bit 1100.
A3 A2 A1 A0 1 1 0 0Pada bilangan biner tak bertanda di atas, nilai bilangan dihitung dari A3 sampai A0. Sehingga,1100bin = 1 X 23 + 1 X 22 + 0 X 21 + 0 X 20 = 12des
04/10/23 Bab 2 Teknik Digital 32
Sistem Bilangan Biner Bertanda• Pada bilangan biner bertanda, bit paling kiri menyatakan
tanda, sehingga nilai bilangan dihitung dari A2 sampai A0• Contoh : 1100bin
– 100bin = 1 X 22 + 0 X 21 + 0 X 20 = 4des
– Jadi 1100 bin = - 4 des
• Pada sistem ini, bit paling kiri yaitu A3 menyatakan tanda negatif atau positif nilai yang diwakilinya. Tanda positif diwakili oleh bit 0 dan tanda negatif diwakili oleh bit 1
• Bit A3 tersebut dinamakan bit tanda (sign bit), sedangkan bit-bit yang lain, yaitu bit A2 sampai A0 mewakili suatu nilai
04/10/23 Bab 2 Teknik Digital 33
Bilangan Biner Komplemen Satu
• Terdapat 2 cara untuk mengubah suatu bilangan positif ke bilangan negatif, yaitu menggunakan :– Sistem bilangan biner komplemen satu – Sistem bilangan biner komplemen dua
• Cara pertama, merupakan cara yang paling mudah ditempuh. Dengan cara ini, untuk mengubah bilangan positif ke negatif cukup dilakukan dengan mengubah bit 0 ke 1 dan bit 1 ke 0 pada setiap bit suatu bilangan biner.
04/10/23 Bab 2 Teknik Digital 34
Contoh Bilangan Biner Komplemen Satu
• Sebagai contoh, 101101 merupakan bilangan biner dengan nilai 45. Maka -45 sama dengan 010010.
• 1 0 1 1 0 1 bilangan biner asli 0 1 0 0 1 0 bilangan biner komplemen satu
• Sistem bilangan komplemen satu jarang digunakan karena tidak memenuhi satu kaedah matematis, yaitu jika suatu bilangan dijumlahkan dengan negatifnya, maka akan dihasilkan bilangan nol.
• 1 0 1 1 0 1+ 0 1 0 0 1 0
1 1 1 1 1 1
• Pada contoh tersebut, 101101 + 010010 = 111111, sehingga 45 + (-)45 0.
04/10/23 Bab 2 Teknik Digital 35
Bilangan Biner Komplemen Dua• Komplemen dua = Komplemen satu + 1
• Contoh, 101101 merupakan bilangan biner dengan nilai 45. Maka -45 sama dengan 010011
• 1 0 1 1 0 1 biner asli 0 1 0 0 1 0 biner komplemen satu
1 +0 1 0 0 1 1 biner komplemen dua
04/10/23 Bab 2 Teknik Digital 36
Pengubahan Bilangan Biner Negatif Menjadi Bilanagan Biner Positif
• Pengubahan bilangan biner negatif menjadi bilangan biner positif dilakukan dengan mengurangi bilangan tersebut dengan satu kemudian mengubah bit 0 ke 1 dan bit 1 ke 0 pada setiap bitnya.
• Contoh:• 0 1 0 0 1 1 biner komplemen dua
1 -0 1 0 0 1 0 biner komplemen satu 1 0 1 1 0 1 biner asli
04/10/23 Bab 2 Teknik Digital 37
Kaidah Matematis Bilangan Biner Komplemen Dua
• Sistem bilangan biner komplemen dua banyak digunakan dalam sistem digital dan komputer karena memenuhi kaidah matematis, yaitu jika suatu bilangan dijumlahkan dengan negatifnya, maka akan dihasilkan bilangan nol.
• 1 0 1 1 0 1+ 0 1 0 0 1 11 0 0 0 0 0 0 bawaan 1 tidak digunakan
• Pada contoh tersebut, bit 1 paling depan merupakaan bit bawaan dan tidak digunakan. Jadi 101101 + 010011 = 000000, sehingga 45 + (-)45 = 0.
04/10/23 Bab 2 Teknik Digital 38
Representasi Bilangan Biner Komplemen Dua
• Pada suatu bilangan biner komplemen dua, harus diperhatikan bit tandanya
• Jika bit tanda sama dengan 0, maka bit sesudahnya merupakan bentuk bilangan biner asli
• Jika bit tanda sama dengan 1, maka bit sesudahnya merupakan bentuk bilangan biner komplemen dua
• Contoh
0101101= +45des (101101=Biner asli)
1010011= -45des (010011=Komplemen 2)
04/10/23 Bab 2 Teknik Digital 39
Bilangan Biner Komplemen Dua Khusus
• Terdapat kasus khusus pada sistem bilangan biner komplemen dua. Jika suatu bilangan biner mempunyai bit tanda = 1, namun bit di belakangnya 0 semua, maka nilai bilangan tersebut adalah -2N, dimana N merupakan jumlah bit yang mewakili suatu nilai.
• Contoh:– 10bin = -21 = -2des
– 1000bin = -23 = -8des
– 10000000bin = -27 = -128des
04/10/23 Bab 2 Teknik Digital 40
Format Penulisan Bilangan Biner
• Bilangan biner biasanya diformat dengan panjang bit tertentu. Panjang bit yang biasa digunakan adalah 2, 4, 8, 16 ... dan seterusnya, atau menurut aturan 2n dengan n bilangan bulat positif
• Namun tetap dimungkinkan bilangan biner dengan format di luar ketentuan tersebut demi kepraktisan atau tujuan khusus.
04/10/23 Bab 2 Teknik Digital 41
Format Bilangan Biner Komplemen Dua Positif
• Pengubahan format bilangan biner komplemen dua dari panjang n-bit menjadi m-bit dengan n<m mengikuti aturan berikut :
• Pengubahan format bilangan biner komplemen dua positif dilakukan dengan menambahkan bit 0 di depannya.
• Contoh:• 4= 0100 format 4 bit
0000 0100 format 8 bit0000 0000 0000 0100 format 16 bit
04/10/23 Bab 2 Teknik Digital 42
Format Bilangan Biner Komplemen Dua Negatif
• Pengubahan format bilangan biner komplemen dua negatif dilakukan dengan menambahkan bit 1 di depannya.
• Contoh:• -4= 1100 format 4 bit
1111 1100 format 8 bit1111 1111 1111 1100 format 16 bit
• Perlu diingat pada contoh di atas bahwa bit paling depan merupakan bit tanda, sehingga pada format 4 bit hanya ada 3 bit yang merepresentasikan suatu nilai.
04/10/23 Bab 2 Teknik Digital 43
Sistem Kode
• Data yang diproses dalam sistem digital umumnya direpresentasikan dengan kode tertentu
• Terdapat beberapa sistem kode :– Kode BCD– Kode Excess-3 (XS-3)– Kode Gray– Kode 7 Segment– Kode ASCII
04/10/23 Bab 2 Teknik Digital 44
Mengapa Sistem Kode ?
• Sistem Bilangan hanya dapat menyajikan bilangan positif saja
• Sistem Kode dapat menyajikan berbagai macam jenis data seperti bilangan, simbol, maupun huruf
• Sistem Kode dapat menyajikan bilangan positif maupun bilangan negatif
04/10/23 Bab 2 Teknik Digital 45
Kode BCD (Binary Coded Decimal)• Kode BCD ditulis menggunakan kode biner 4 bit untuk
merepresentasikan masing-masing digit desimal dari suatu bilangan
• Contoh : 5 2 9 Desimal0101 0010 1001 BCD
• Dalam Kode BCD terdapat 6 buah kode yang tidak dapat digunakan (Invalid Code) yaitu 1010,1011,1100,1101,1110,1111
• Sehingga hanya ada 10 buah kode yang valid,yaitu kode-kode untuk menyajikan bilangan desimal 0 - 9
04/10/23 Bab 2 Teknik Digital 46
Kode Excess-3 (XS-3)
• Untuk menyusun kode XS-3 dari suatu bilangan desimal, masing-masing digit dari suatu bilangan desimal ditambah dengan 3, kemudian hasilnya dikonversi seperti BCD
• Contoh :– Ubah bilangan desimal 12 ke kode XS-3
1 2 Desimal
3 + 3 +
4 5
0100 0101 XS-3
04/10/23 Bab 2 Teknik Digital 47
Invalid Code XS-3
• Ada 6 kode XS-3 yang tidak dapat digunakan atau Invalid Code, Yaitu 0000, 0001, 0010, 1101, 1110, dan 1111
• Contoh :– Ubah kode XS-3 0111 0001 1010 ke desimal !
0111 0001 1010 XS-3 7 1 10
3 - 3 - 3 – 4 -2 7 Desimal (invalid)
04/10/23 Bab 2 Teknik Digital 48
Kode Gray• Kode Gray biasanya digunakan sebagai data yang
menunjukkan posisi dari suatu poros mesin yang berputar
• Cara mengubah bilangan desimal ke kode Gray:• Contoh : Ubah bilangan desimal 13 ke kode Gray !
13 Desimal + + + abaikan bawaannya1 1 0 1
1 0 1 1 kode Gray
04/10/23 Bab 2 Teknik Digital 49
Kode 7-Segment• Adalah piranti yang digunakan untuk
menampilkan data dalam bentuk desimal• Setiap segment dari peraga 7-segment
berupa LED yang susunannya membentuk suatu konfigurasi tertentu seperti angka 8
• Ada 2 jenis peraga 7-segment :– Common Cathode, sinyal tinggi (1)-LED nyala– Common Anodhe, sinyal rendah (0)-LED nyala
04/10/23 Bab 2 Teknik Digital 50
Kode ASCII
• Singkatan dari American Standard Code for Information Interchange
• Adalah kode biner untuk merepresentasikan bilangan, huruf, dan simbol, sehingga biasa disebut juga kode Alfanumerik
• Dalam komunikasi data memungkinkan terjadi kesalahan pada bagian-bagian data. Untuk mendeteksi adanya kesalahan-kesalahan tersebut ditambahkan Bit Paritas (Parity Bit) yang ditempatkan sebagai MSB
04/10/23 Bab 2 Teknik Digital 51
Bit Paritas• Ada 2 Bit Paritas :
– Bit Paritas Genap– Bit Paritas Ganjil
• Bit Paritas Genap : Nilai bit paritas dipilih sedemikian rupa sehingga jumlah bit 1 dalam suatu kode ASCII (termasuk bit paritasnya) berjumlah genap– Contoh : Kode ASCII untuk C adalah 1000011
Bit paritas genapnya 11000011• Bit Paritas Ganjil : Nilai bit paritas dipilih sedemikian
rupa sehingga jumlah bit 1 dalam suatu kode ASCII (termasuk bit paritasnya) berjumlah ganjil– Contoh : Kode ASCII untuk C adalah 1000011
Bit paritas ganjilnya 01000011
04/10/23 Bab 2 Teknik Digital 52
Nilai Heksadesimal Untuk Beberapa Kode ASCII 7-bit
Simbol ASCII Simbol ASCII Simbol ASCII Simbol ASCII 0 30 F 46 a 61 w 77 1 31 G 47 b 62 x 78 2 32 H 48 c 63 y 79 3 33 I 49 d 64 z 7A 4 34 J 4A e 65 5 35 K 4B f 66 6 36 L 4C g 67 7 37 M 4D h 68 8 38 N 4E i 69 9 39 O 4F j 6A : 3A P 50 k 6B ; 3B Q 51 l 6C < 3C R 52 m 6D = 3D S 53 n 6E > 3E T 54 o 6F ? 3F U 55 p 70 @ 40 V 56 q 71
A 41 W 57 r 72 B 42 X 58 s 73 C 43 Y 59 t 74 D 44 Z 5A u 75 E 45 v 76