bab 2 landasan teori - library & knowledge...

67
13 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Definisi Manajemen Menurut Stephen P. Robbins dan Marry Coulter ( 2009, p22 ) ” Manajemen involves coordinating and overseeing the work activities of others so that their activities are completed efficiently and effectively.” Manajemen diartikan sebagai suatu proses mengkoordinasi dan mengatur segala aktivitas pekerjaan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi. David R. Fred, (2006,p.171-178) Manajemen adalah adalah suatu proses mengkombinasikan dan mendayagunakan semua sumber-sumber secara produktif untuk mencapai tujuan perusahaan atau organisasi. Menurut pendapat Dyck dan Neubert (2010), manajemen is the process of planning, organizing,leading, and controlling human and other organizational recources in order to effetively achive organizational goals. Manajemen adalah proses perencanaan, mengorganisir, memimpin, dan pengontrolan manusia dan sumber organisasi lainnya untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut solihin (2009,p4) manajemen dapat didefinisikan sebagai “proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian dari berbagai sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien”. Menurut Heene dan Desmidt (2010, p8) manajemen adalah serangkaian aktivitas manusia yang berkesinambungan dalam mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkannya. Menurut Stoner, Freeman,dan Gilbert (2005) Manajemen adalah proses perencanaan,pengorganisasian dan penggunakann sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Menurut saya Management adalah suatu proses yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya untuk mencapai stau tujuan dengan perencanaan, memimpin, pengorganisir, mengontrol .

Upload: lamcong

Post on 03-May-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00883-MN Bab2001.pdfMenurut saya Management adalah suatu proses yang saling berhubungan

13

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Manajemen

2.1.1 Definisi Manajemen

Menurut Stephen P. Robbins dan Marry Coulter ( 2009, p22 ) ” Manajemen

involves coordinating and overseeing the work activities of others so that their

activities are completed efficiently and effectively.” Manajemen diartikan sebagai

suatu proses mengkoordinasi dan mengatur segala aktivitas pekerjaan secara efisien

dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.

David R. Fred, (2006,p.171-178) Manajemen adalah adalah suatu proses

mengkombinasikan dan mendayagunakan semua sumber-sumber secara produktif

untuk mencapai tujuan perusahaan atau organisasi.

Menurut pendapat Dyck dan Neubert (2010), manajemen is the process of

planning, organizing,leading, and controlling human and other organizational

recources in order to effetively achive organizational goals. Manajemen adalah

proses perencanaan, mengorganisir, memimpin, dan pengontrolan manusia dan

sumber organisasi lainnya untuk mencapai tujuan organisasi.

Menurut solihin (2009,p4) manajemen dapat didefinisikan sebagai “proses

perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian dari berbagai

sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien”.

Menurut Heene dan Desmidt (2010, p8) manajemen adalah serangkaian

aktivitas manusia yang berkesinambungan dalam mencapai suatu tujuan yang telah

ditetapkannya.

Menurut Stoner, Freeman,dan Gilbert (2005) Manajemen adalah proses

perencanaan,pengorganisasian dan penggunakann sumber daya organisasi lainnya

agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Menurut saya Management adalah suatu proses yang saling berhubungan

satu dengan yang lainnya untuk mencapai stau tujuan dengan perencanaan,

memimpin, pengorganisir, mengontrol .

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00883-MN Bab2001.pdfMenurut saya Management adalah suatu proses yang saling berhubungan

14

2.1.2 Fungsi Manajemen

Menurut David R. Fred, (2006,p.171-178) manajemen melaksanakan

fungsi- fungsi : perencanaan, pengorganisasian, perencanaan, pemberian motivasi,

pengelolaan staf, dan pengendalian.

1. Perencanaan, terdiri atas semua aktivitas yang terkait dengan persiapan

masa depan. Pekerjaan spesifik mencakup peramalan, penetapan sasaran,

formulasi strategi, pengembangan kebijakan, dan penetapan tujuan.

2. Pengorganisasian, pengorganisasian mencakup semua aktivitas

manajerial yang menghasilkan struktur pekerjaan dan hubungan

otoritas. Area yang spesifik mencakup desain organisasi, spesialisasi

pekerjaan, deskripsi pekerjaan, rentang pengendalian, kesatuan komando,

koordinasi, desain pekerjaan, dan analisis pekerjaan.

3. Pemberian Motivasi, pemotivasian melibatkan usaha yang diarahkan

untukmembentuk perilaku manusia. Topic spesifik mencakup kepemimpinan,

komunikasi, kelompok kerja, modifikasi perilaku, delegasi otoritas,

penhayaan pekerjaan, kepuasan kerja, pemuasan kebutuhan, perubahan

organisasi, moral karyawan, dan moral manajerial.

4. Pengelolahan Staf, aktivitas pengelolahan staf dipusatkan pada manajemen

staf atau sumber daya manusia. Termasuk administrasi gaji dan upah, fasilitas

karyawan, wawancara, perekrutan, pelatihan, pengembangan manajemen,

keselamatan karyawan, tindakan afirmatif, kesempatan kerja yang setara,

hubungan dengan serikat kerja, penelitian personel, kebijakan disiplin,

prosedur keluh kesah, dan hubungan masyarakat.

5. Pengendalian/control, pengendalian mengacu pada semua aktivitas

manajerial yang diarahkan untuk memastikan bahwa hasil actual

konsisten dengan hasil yang direncanakan. Area perhatian utama adalah

kontrol kualitas, kontrol penjualan, kontrol persediaan, kontrol biaya,

analisis varians, imbalan, dan sanksi.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00883-MN Bab2001.pdfMenurut saya Management adalah suatu proses yang saling berhubungan

15

2.1.3 Bidang – Bidang manajemen

Manajemen dibagi kedalam 5 bidang yaitu :

1. Manajemen Produksi

Manajemen produksi adalah pelaksanaan kegiatan-kegiatan manajerial

seperti planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), actuating

(penggerakan) dan controlling (pengawasan) terhadap sistem-sistem

produksi dengan tujuan agar produksi dapat berjalan secara efektif dan

efisien.

Manajemen produksi menyangkut kegiatan untuk menghasilkan barang.

Oleh karenanya dalam kegiatan manajemen produksi harus melalui proses sebagai

berikut.

a. Pemilihan (selecting)

Adalah keputusan yang menyangkut pemilihan proses produksi dari

berbagai barang yang akan diproduksi atau disediakan. Maksudnya,

memilih bahan baku yang akan digunakan dalam proses produksi.

b. Perancangan (engineering)

Adalah keputusan yang menyangkut penggunaan metode-metode

pelaksanaan suatu proses produksi atau cara kerja untuk memproduksi

barang.

c. Pengoperasian (operating)

Adalah kegiatan riil untuk mewujudkan rencana kerja atau pelaksanaan

proses kegiatan produksi barang.

d. Pengawasan (controlling)

Adalah prosedur-prosedur yang menyangkut pengambilan tindakan

korektif dalam kegiatan produksi barang atau penyediaan jasa.

e. Pembaharuan (inovating)

Adalah kegiatan untuk memperbaiki yang diperlukan dalam sistem

produksi berdasarkan perubahan permintaan, tujuan organisasi,

teknologi, maupun manajemen.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00883-MN Bab2001.pdfMenurut saya Management adalah suatu proses yang saling berhubungan

16

Adapun penerapan fungsi manajemen produksi dapat diuraikan sebagai

berikut.

a. Fungsi perencanaan produksi

Adalah kegiatan untuk merencanakan penentuan kualitas dan kuantitas

barang yang akan diproduksi, merancang sistem transformasi, menjadwalkan

berbagai aktivitas, serta menetapkan berbagai ukuran dan kriteria yang sangat

diperlukan untuk kepentingan produksi.

b. Fungsi pengorganisasian dalam produksi

Mencakup kegiatan untuk merancang struktur organisasi produksi,

menyiapkan dan menetapkan kriteria bagi staf yang menjabat dalam struktur

organisasi, mendelegasikan wewenang serta menetapkan pola agar tercipta

keserasian kerja antarsubsistem.

c. Fungsi penggerakan dalam produksi,

Mencakup usaha untuk memotivasi, memberi perintah, mengarahkan

kegiatan produksi, mengoordinasikan tiap bagian, dan mengoptimalkan

berbagai sistem transformasi.

d. Fungsi pengendalian dalam produksi

Adalah melakukan tindakan korektif terhadap pelaksanaan kegiatan produksi.

Pendekatan dalam manajemen produksi bertujuan untuk menghasilkan

produk yang baik, dapat dilakukan dengan tiga cara, sebagai berikut.

a. Pendekatan pragmatis,

Artinya manajemen produksi merupakan usaha untuk menghasilkan barang

dan jasa sesuai dengan standar yang diinginkan, baik kualitas maupun

kuantitasnya.

b. Pendekatan Iptek,

Artinya pendekatan yang menitikberatkan pada pemakaian konsep

matematika modern terhadap kasus yang ada hubungannya dengan proses

produksi.

c. Pendekatan atas dasar siklus kehidupan industri,

Artinya sistem produksi dipandang sebagai suatu organisme yang diawali

oleh proses pertumbuhan operasi, proses pendewasaan sistem terhadap posisi

tertentu, dan diakhiri oleh proses pelapukan sistem.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00883-MN Bab2001.pdfMenurut saya Management adalah suatu proses yang saling berhubungan

17

2. Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran mempunyai pengertian yang berbeda beda, di

antaranya dapat kamu simak berikut ini

a. Menurut The American Marketing Association Commite

pemasaran adalah kegiatan-kegiatan perdagangan yang mengarahkan

aliran barang-barang dan jasa dari produsen menuju ke konsumen atau

pemakai.

b. Menurut Prof. Malcolm Mc. Hair,

merumuskan bahwa pemasaran adalah penciptaan dan penyerahan suatu

standard hidup kepada masyarakat. Jadi, pemasaran terdiri atas usaha-

usaha yang dibutuhkan untuk memuaskan, baik kebutuhan penjual

maupun kebutuhan pembeli.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran adalah

penerapan fungsi-fungsi manajemen dalam kegiatan penciptaan dan penyerahan

barang atau jasa kepada konsumen atau masyarakat, agar dapat memperluas pasar

bagi kemajuan suatu perusahaan ataupun industri.

Penerapan manajemen dalam bidang pemasaran meliputi kegiatan-kegiatan

berikut ini.

a. Perencanaan pemasaran, mencakup perencanaan di bidang produksi,

pasar, dan pemilihan saluran pemasaran yang tepat dalam pendistribusian

produk. Perencanaan produksi merupakan pertimbangan pertama dalam

perencanaan pemasaran. Produk harus sesuai dengan kebutuhan pasar

atau disesuaikan dengan permintaan para pembeli. Perencanaan pasar

juga merupakan hal yang penting, karena dapat menggambarkan daerah

yang dilayani untuk pemasaran, daya beli masyarakat, kebutuhan

masyarakat, dan tingkat hidup calon pembeli.

b. Pengorganisasian pemasaran yaitu meciptakan dan memelihara struktur

organisasi penjualan yang baik, yang harus disesuaikan dengan keadaan

perusahaan.

c. Penggerakan pemasaran, antara lain:

− mendorong pegawai dan tenaga penjual melakukan tugasnya

dengan sebaik mungkin,

− kepemimpinan yang kuat dan menyenangkan,

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00883-MN Bab2001.pdfMenurut saya Management adalah suatu proses yang saling berhubungan

18

− supervisi serta pengawasan yang baik dalam kegiatan pemasaran,

− sikap manajer dan pegawainya dalam melayani pemasanan,

− komunikasi yang baik dalam kegiatan pemasaran.

d. Pengawasan pemasaran, artinya pengawasan terhadap seluruh usaha-

usaha pemasaran. Untuk melaksanakan pengawasan, diperlukan data-data

dan informasi yang lengkap dan objektif. Selain itu pengawasan

hendaklah disertai pula penilaian atas hasil-hasil yang diperoleh akibat

penerapan manajemen yang efektif dan efisien di bidang pemasaran.

Adapun fungsi pemasaran meliputi kegiatan penjualan, pembelian,

pengangkutan, penyimpanan, penentuan standar, pembiayaan, penanggungan risiko,

pengumpulan dan keterangan pasar.

3. Manajemen Personalia

Manajemen personalia atau manajemen Sumber Daya Manusia

(SDM) adalah seni dan ilmu dalam perencanaan, pengorganisasian,

penggerakan, dan pengawasan dalam hal pengadaan, pengembangan,

pemberian kompensasi, pengintegrasian dan pemeliharaan terhadap

sumber daya manusia secara terpadu untuk mencapai tujuan

organisasi.

Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan mengenai ruang lingkup

manajemen personalia yang meliputi kegiatan berikut ini.

a. Pengadaan pegawai (recruitment),

Adalah kegiatan yang menyangkut tentang perencanaan penerimaan

tenaga kerja, analisis jabatan, seleksi pegawai dan penempatan tenaga

kerja.

b. Pengembangan,

Adalah kegiatan yang meliputi system pengupahan, mengadakan

penilaian karyawan, mengadakan pemindahan, dan merencanakan

tenaga kerja bagi karyawan.

c. Pemberian kompensasi,

Adalah kegiatan yang meliputi sistem pengupahan, mengadakan analisis

tentang upah yang dibayarkan, mengadakan evaluasi jabatan,

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00883-MN Bab2001.pdfMenurut saya Management adalah suatu proses yang saling berhubungan

19

mengadakan penilaian tingkat produktivitas, dan mengadakan penilaian

sistem pengupahan insentif.

d. Pengintegrasian

Adalah kegiatan untuk memudahkan keinginan perusahaan, tenaga kerja, dan

masyarakat.

e. Pemeliharaan

Adalah kegiatan yang meliputi penyusunan program keselamatan,

kesehatan dan pelayanan karyawan serta pemutusan hubungan kerja.

Adapun maksud dan tujuan manajemen personalia adalah sebagai berikut.

a. Untuk mendapatkan pegawai yang berkualitas, yang bisa dibina dan

dimanfaatkan dalam kegiatan organisasi.

b. Untuk meningkatkan kemampuan kerja para pegawai.

c. Untuk menciptakan hubungan kerja yang baik antar pegawai, baik secara

vertikal maupun secara horizontal.

4. Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan adalah salah satu aktivitas fungsi manajemen

untuk menyediakan segala kebutuhan financial yang berkaitan dengan

operasional perusahaan dan organisasi.

Fungsi utama manajemen keuangan antara lain:

a. Raising of fund

Adalah kegiatan untuk mendapatkan dana atau penyusunan

sumber penerimaan atau anggaran penerimaan,

b. Allocation of fund

Adalah kegiatan untuk mengalokasikan sumber keuangan

yang ada pada segala aktivitas perusahaan atau penyusunan

anggaran pengeluaran.

c. Controlling of fund

Adalah kegiatan untuk melakukan pengawasan terhadap

penggunaan dan pemanfaatan keuangan.

Penerapan fungsi manajemen keuangan dimaksudkan untuk:

a. mencapai efisiensi penggunaan atau pemanfaatan keuangan

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00883-MN Bab2001.pdfMenurut saya Management adalah suatu proses yang saling berhubungan

20

b. meningkatkan serta memaksimalkan keuntungan (rentabilitas),

c. menyediakan dana yang cukup untuk operasional jangka pendek dan

jangka panjang,

d. memberikan perlindungan terhadap penyelenggaraan atau

pelaksanaan keuangan.

5. Manajemen Administrasi/Akuntansi

Manajemen administrasi/akuntansi adalah cara mengajukan informasi

mengenai administrasi atau akuntansi sedemikian rupa sehingga dapat

membantu manajemen dalam menentukan garis-garis kebijakan dan

operasional sehari-hari dari suatu usaha.

Sasaran utama dari manajemen administrasi atau akuntansi adalah

menyajikan laporan tentang peristiwa finansial atau keuangan.

Peristiwa finansial atau keuangan yang dimaksud meliputi kegiatan

mencatat, menguraikan dan menganalisis, menggolongkan,

meringkas, menafsirkan, meramalkan, dan melaporkan peristiwa

keuangan.

Jadi, manajemen akuntansi senantiasa dapat digunakan karena

merupakan alat yang sangat penting dalam manajemen perusahaan.

2.1.4 Unsur Manajemen

Unsur – unsur management yaitu :

1. Man (sumber daya Manusia )

2. Money ( uang yang dibutuhkan sebagai modal dan untuk mencapai

tujuan)

3. Mathodes (sistem kerja yang digunakan untuk mencapai tujuan)

4. Materials ( bahan – bahan yang diperlukan)

5. Machines (mesin-mesin yang diperlukan untuk mencapai tujuan)

6. Market (pasar atau pemasaran sebagai tempat untuk menjual produk

atau jasa

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00883-MN Bab2001.pdfMenurut saya Management adalah suatu proses yang saling berhubungan

21

2.2. Manajemen Operasional

Ada beberapa pengertian dari manajemen operasional menurut para ahli,

antara lain:

Menurut Jay Heizer dan Berry Rander (2009:4), manajemen operasional adalah

serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan

mengubah input menjadi output.

Menurut Eddy Herjanto (2007:2) , manajemen operasional adalah suatu

kegiatan yang berhubungan dengan pembuatan barang, jasa dan kombinasinya,

melalui proses transformasi dari sumber daya produksi menjadi keluaran yang

diinginkan.

Menurut James Evans dan David Collier (2007:5), manajemen operasional

adalah ilmu dan seni untuk memastikan bahwa barang dan jasa diciptakan dan

berhasil dikirim ke pelanggan.

Jadi, manajemen operasional adalah ilmu yang mempelajari serangkaian proses

Management Operasional adalah salah satu dari tiga fungsi utama (

pemasaran, keuangan , dan operasi ) dari setiap organisasi. Management Operasional

melakukan

Rencana – mengatur – Staf – Lead – Kontrol

2.2.1 Keputusan Strategis management

Sepuluh Keputusan Strategis Manajemen Operasional Menurut Jay Heizer

dan Barry Render (2009:56-57), diferensiasi, biaya rendah dan respons yangcepat

dapat dicapai saat manajer membuat keputusan efektif dalam sepuluh wilayah

manajemen operasional. Keputusan ini dikenal sebagai keputusan operasi (operations

decisions). Berikut sepuluh keputusan manajemen operasional yang mendukung misi

dan menerapkan strategi:

a. Perancangan barang dan jasa

Perancangan barang dan jasa menetapkan sebagian besar proses

transformasi yang akan dilakukan. Keputusan biaya, kualitas dan sumber

daya manusia bergantung pada keputusan perancangan.

b. Kualitas. Ekspektasi pelanggan terhadap kualitas harus ditetapkan, peraturan

dan prosedur dibakukan untuk mengidentifikasi serta mencapai standar

kualitas tersebut.

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00883-MN Bab2001.pdfMenurut saya Management adalah suatu proses yang saling berhubungan

22

c. Perancangan proses dan kapasitas.

Keputusan proses yang diambil membuat manajemenmengambil komitmen

dalam hal teknologi, kualitas, penggunaan sumber daya manusia dan

pemeliharaan yang spesifik.Komitmen pengeluaran dan modal ini akan

menentukan struktur biaya dasar suatu perusahaan.

d. Pemilihan lokasi.

Keputusan lokasi organisasi manufaktur dan jasa menentukan kesuksesan

perusahaan.

e. Perancangan tata letak.

Aliran bahan baku, kapasitas yang dibutuhkan, tingkat karyawan, keputusan

teknologi dan kebutuhan persediaan mempengaruhi tata letak.

f. Sumber daya manusia dan rancangan pekerjaan.

Manusia merupakan bagian yang integral dan mahal dari keseluruhan

rancang sistem. Karenanya, kualitas lingkungan kerja diberikan, bakat dan

keahlian yangdibutuhan, dan upah yang harus ditentukan dengan jelas.

g. Manajemen rantai pasokan.

Keputusan ini menjelaskanapa yang harus dibuat dan apa yang harus dibeli.

h. Persediaan.

Keputusan persediaan dapat dioptimalkanhanya jika kepuasan pelanggan,

pemasok, perencanaan produksi dan sumberdaya manusia dipertimbangkan.

i. Penjadwalan.

Jadwal produksi yang dapat dikerjakan dan efisien harus dikembangkan.

j. Pemeliharaan.

Keputusan harus dibuat pada tingkat kehandalan dan stabilitas yang

diinginkan.

2.2.2 Pengertian Supply Chain

Definisi supply chain menurut Indrajit dan Djokopranoto (2002, p.5) adalah:

”Supply chain (rantai pengadaan) adalah suatu sistem tempat organisasi menyalurkan

barang produksi dan jasanya kepada para pelanggannya. Rantai ini juga merupakan

jaringan atau jejaring dari berbagai organisasi yang saling berhubungan yang

mempunyai tujuan yang sama, yaitu sebaik mungkin menyelenggarakan pengadaan

atau penyalura barang

“Supply chain is a network of connected and interdependent

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00883-MN Bab2001.pdfMenurut saya Management adalah suatu proses yang saling berhubungan

23

organizations mutually and co-operatively working together to control, manage and

improve the flow of material and information from supplier to end users.” (Indrajit

dan Djokopranoto 2003, p.29, source:J.Aitken).

Persediaan rantai adalah suatu jaringan dari organisasi yang saling

tergantung dan dihubungkan satu sama lain dan co-operatively bekerja sama

untuk mengendalikan, mengatur dan meningkatkan aliran material dan informasi

dari para penyalur ke pemakai akhir.

2.2.2.1 Pengertian Supply Chain Management

Menurut I Nyoman Pujawan (2005, p.22) Supply Chain Management

adalah: ”Supply chain management merupakan metode atau pendekatan integrative

untuk mengelola aliran produk, informasi dan uang secara terintrgrasi yang

melibatkan pihak- pihak mulai dari hulu ke hilir yang terdiri dari supplier , pabrik,

jaringan distribusi maupun jasa-jasa logistik.”

Definisi supply chain manajemen menurut Chopra dan Meindl (2004,

p.4) adalah: “Supply chain management adalah sebuah supply chain management

terdiri dari perlibatan setiap mata rantai persediaan, baik itu secara langsung

maupun tidak langsung memenuhi permintaan pelanggan.”

Menurut Yolanda M Siagian (2005, p.6), supply chain management

menegaskan interaksi antar fungsi pemasaran, produksi pada suatu perusahaan.

Memanfaatkan kesempatan untuk meningkatkan pelayanan dan penurunan biaya

dapat dilakukan melalui koordinasi dan kerjasama antara pengadaan bahan baku dan

pendistribusiannya.

Christina Whidya Utami, (2006, p.126), supply chain management adalah

proses penyatuan bisnis dari pengguna akhir melalui para penyalur asli yang

menyediakan produk, jasa pelayanan, dan informasi untuk menambah nilai

pelanggan.

Menurut Barry Render dan Jay Heizer (2004, p.412), supply chain

management merupakan kegiatan pengelolaan kegiatan-kegiatan dalam rangka

memperoleh bahan mentah, mentransformasikan bahan mentah tersebut menjadi

barang dalam proses dan barang jadi, dan mengirimkan produk tersebut ke

konsumen melalui sistem distribusi.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00883-MN Bab2001.pdfMenurut saya Management adalah suatu proses yang saling berhubungan

24

Berdasarkan pendapat Turban et al. (2006, p279). ”Rantai pengadaan

adalah suatu jalur aliran bahan, informasi, uang, dan jasa dari penyedia bahan mentah

ke pabrik dan gudang hingga ke konsumen akhir dalam bentuk barang jadi / produk”.

2.2.2.2 Komponen Supply Chain

Menurut Rainer dan Turban (2009, p.244) supply chain terdiri dari

tiga segmen utama, yaitu:

1) Upstream Supply Chain

Segmen Merupakan supply chain dari sisi supplier dan organisasinya di

mana aktivitas utamanya adalah purchasing dan pengiriman. Di mana

sourcing atau pengadaan dari supplier external terjadi

2) Internal Supply Chain Segment

Segmen ini meliputi keseluruhan proses yang dilakukan oleh

perusahaan dalam mentransformasi bahan baku yang dikirim oleh

supplier menjadi barang jadi. Di mana packaging, assebly, atau

manufaktur terjadi.

3) Downsteam Supply Chain Segment

Segmen ini meliputi seluruh proses yang melibatkan distribusi dan

pengiriman barang akhir atau barang jadi ke konsumen tingkat akhir. Di

mana distribusi terjadi secara terus menerus oleh distributor luar

Menurut pendapat Indrajit dan Djokopranoto, 2004, p.27. Upstream Supply

Chain Management adalah jaringan organisasi yang menyangkut hubungan ke

hulu supplier.

Downstream Supply Chain Management adalah jaringan organisasi yang

menyangkut hubungan ke hilir / wholesale, retailer

2.2.2.3 Element Supply Chain Management

Menurut Tunggal (2009, p.90) Supply Chain Management terdiri dari 3

elemen yang saling terkait satu sama lain :

1) Struktur Jaringan Supply Chain

Jaringan kerja anggota dan hubungan dengan anggota supply chain lainnya.

(1) Identifikasi Anggota Supply Chain

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00883-MN Bab2001.pdfMenurut saya Management adalah suatu proses yang saling berhubungan

25

Anggota Supply Chain meliputi semua perusahaan dan organisasi yang

berhubungan dengan perusahaan baik secara langsung maupun

tidak langsung melalui supplier atau customer dari point of origin hingga

point of consumpion.

(2) Dimensi Struktural Jaringan

a. Struktur Horizontal Meliputi semua tiers yang ada pada supply

chain, jaringannya bisa panjang bisa juga pendek.

b. Struktur Vertikal Meliputi sejumlah supplier/customer yang mewakili

tiap tingkat tier.

c. Posisi Horizontal Perusahaan Sebuah perusahaan dapat diposisikan

berada atau dekat dengan sumber supply atau customer akhir atau di

suatu tempat antara poin-poin akhir dari supply chain.

(3) Jenis-jenis Jaringan Proses Bisnis

Menyatukan dan mengatur semua proses bisnis melalui supply chain tidak

akan seefektif dengan hasil yang ingin dicapai. Oleh karena itu, harus ada

pemisahan antar jaringan mana yang merupakan jaringan yang benar-benar

penting. Terdapat 4 jenis jaringan proses bisnis, yaitu:

a. Managed Process Links

Jaringan di mana perusahaan merasa penting untuk bersatu dan

berkolaborasi dengan anggota lain dari supply chain.

b. Monitored Process Links.

Pada proses ini perusahaan tidak terlalu aktif terlibat. Perusahaan hanya

berkala meninjau dan mengaudit bagaimana setiap proses disatukan atau

diatur.

c. Not-Managed Process Links

Perusahaan tidak terlibat secara aktif dan juga tidak meninjau sekritis

hubungan di atas. Perusahaan mempercayakan anggota lain yang

menggaturnya.

d. Non-Member Process Links

Proses antar anggota-anggota perusahaan dengan non-anggota dari supply

chain. Non-anggota tidak termasuk dalam struktur jaringan supply chain

perusahaan tetapi mereka dapat dan sering memberi pengaruh pada

perusahaan dan anggota-anggota lainnya.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00883-MN Bab2001.pdfMenurut saya Management adalah suatu proses yang saling berhubungan

26

2) Proses Bisnis Supply Chain

(1) Customer Relationship Management (CRM)

Langkah pertama supply chain adalah mengidentifikasi pelanggan

utama atau pelanggan yang kritis dengan misi dagang perusahaan.

Rencana bisnis merupakan langkah awal identifikasi. Tim pelayanan

pelanggan (Customer Service) membuat dan melaksanakan program-

program bersama, persetujuan produk dan jasa ditetapkan pada tingkat

kerja tertentu untuk memenuhi kebutuhan customer.

(2) Customer Service Management (CSM)

Customer Service memberitahukan customer informasi mengenai tanggal

pengiriman dan ketersediaan produk melalui hubungannya dengan bagian

produksi dan distribusi

(3) Demand Management

Proses ini menyeimbangkan kebutuhan customer dengan kemampuan

supply perusahaan untuk menentukan apa yang akan dibeli customer dan

kapan.

(4) Customer Pesanan Fulfillment

Proses penyelesaian pesanan ini secara efektif memerlukan integrasi

rencana kerja antara produksi, distribusi, dan transportasi. Hubungan

dengan rekan kerja yakni anggota primer supply chain dan anggota

sekunder diperlukan untuk memenuhi kebutuhan customer dan

mengurangi total biaya kirim ke customer.

(5) Manufacturing Flow Management

Produk dihasilkan untuk memenuhi jadwal produksi. Seringkali produk

yang salah mengakibatkanpersediaan yang tidak perlu, meningkatkan

biaya penanganan/penyimpanan dan pengiriman produk terhambat.

Dengan adanya Supply Chain Management, produk dihasilkan

berdasarkan kebutuhan customer.

(6) Procurement

Melibatkan supplier sejak tahap desain produk akan mengurangi siklus

pengembangan produk dan juga koordinasi antara engineering,

purchasing, dan supplier pada tahap akhir desain.

(7) Pengembangan Produk dan Komersialisasi

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00883-MN Bab2001.pdfMenurut saya Management adalah suatu proses yang saling berhubungan

27

Untuk mengurangi waktu masuknya produk ke pangsa pasar, customer,

dan supplier seharusnya dimasukkan ke dalam proses pengembangan

produk.

(8) Retur

Proses manajemen retur yang efektif memungkinkan kita

mengidentifikasi produktifitas kesempatan memperbaiki dan menerobos

proyek-proyek agar dapat bersaing.

Komponen-komponen Manajemen SCM

Komponen-komponen manajemen bersifat kritis dan fundamental bagi

keberhasilan SCM karena dibutuhkan untuk menunjukkan dan menentukan

bagaimana setiap jaringan proses disatukan dan disusun. Tingkat integritas

dan manajemen sebuah jaringan proses bisnis merupakan fungsi dari angka

dan tingkat yang disusun dari yang rendah sampai yang tinggi dari

komponen- komponen yang ditambahkan ke jaringan.

Komponen-komponen utamanya adalah sebagai berikut:

(1) Metode perencanaan dan pengedalian

Perencanaan dan pengendalian operasi merupakan kunci untuk menuntun

organisasi atau supply chain ke arah yang diinginkan. Perencanaan yang

meliputi banyak aspek akan berpengaruh penting terhadap keberhasilan

supply chain.

(2) Struktur aliran kerja/aktivitas kerja

Struktur aliran kerja atau aktivitas kerja menunjukkan bagaimana cara

perusahaanmenyampaikan tugas-tugas dan aktivitas-aktivitasnya. Tingkat

integrasi proses-proses yang melalui supply chain merupakan pengukuran

struktur organisasi.

(3) Struktur organisasi

Struktur organisasi dapat berdasarkan perusahaan individu dan supply

chain. Kegunaan dari tim cross-functional menyarankan suatu pendekatan

proses

(4) Struktur fasilitas aliran komunikasi dan informasi

Struktur fasilitas aliran informasi memiliki pengaruh yang kuat pada

keifisienan supply chain dan merupakan komponen utama yang

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00883-MN Bab2001.pdfMenurut saya Management adalah suatu proses yang saling berhubungan

28

menyatukan sebagian atau seluruh supply chain.

(5) Struktur fasilitas aliran produk

Struktur fasilitas aliran produk berhubungan dengan jaringan struktur

sourcing, produksi, dan distribusi supply chain. Dengan pengurangan

persediaan maka akan lebih sedikit ruang yang dibutuhkan

untuk penyimpanan persediaan. Persediaan diperlukan dalam sistem,

namun penyimpanan persediaan pada bagian tertentu terkadang dapat

menjadi tidak proporsional.

(6) Metode manajemen

Metode menejemen meliputi filosofi perusahaan dan teknik manajemen.

Antara struktur organisasi top-down dengan stuktur organisasi bottom-up

akan sulit untuk disatukan.

(7) Struktur wewenang dan kepemimpinan

Struktur kewewenangan dan kepemimpinan melalui supply chain akan

mempengaruhi formatnya. Satu pemimpin yang kuat akan mengendalikan

arah supply chain.

(8) Struktur resiko dan reward

Antisipasi dari sharing resiko dan reward melalui supply chain

akan mempengaruhi komitmen jangka panjang anggota-anggotanya

(9) Budaya dan sikap

Menghubungkan budaya dan sikap-sikap individu memerlukan waktu,

tetapi diperlukan beberapa tingkat suppy chain sebagai jaringan yang

terkoordinasi

2.2.2.4 Tujuan Supply Chain Management

Menurut Miranda ST (2002, p.87), tujuan supply chain adalah

memaksimalkan persaingan dan keuntungan perusahaan beserta seluruh anggotanya,

termasuk pelanggannya.

Chopra Dan Meindl 2004, p.5, tujuannya adalah untuk meminimalkan biaya

keseluruhan (biaya pemesanan, biaya penyimpanan, biaya bakan baku, biaya

transportasi dan lain-lain)

Menurut Shapiro dan Wagner (2009) dalam Proquest, Journal of Business

Logistics Strategic Inventory Optimization : “Pendekatan analitis yang terlalu

berfokus pada keputusan perencanaan persediaan jangka panjang sementara

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00883-MN Bab2001.pdfMenurut saya Management adalah suatu proses yang saling berhubungan

29

mengabaikan persoalan desain jaringan dapat mengakibatkan solusi yang jauh dari

optimal.

Menurut O’Brien dan Marakas (2008, p305) tujuan dari Supply Chain

Management adalah untuk menciptakan jaringan yang cepat, efisien, dan berbiaya

rendah, yang biasa disebut rantai pasokan untuk membuat produk perusahaan

tumbuh pada konsep pasar.

Menurut Turban, et al. (2008, p308) Supply Chain Management bertujuan

untuk meminimalkan tingkat persediaan, mengoptimalkan produksi dan

meningkatkan output, mengurangi waktu produksi, mengoptimalkan logistik dan

distribusi, merampingkan order yang berlebihan, dan secara keseluruhan mengurangi

biaya yang berhubungan dengan aktivitas-aktivitas tersebut.

Menurut Simchi-Levi, David, Philip Kaminsky, dan Edith Simchi-Levi

(2004, h2), tujuan supply chain management adalah untuk meraih efek tifitas dan

efisiensi biaya pada sistem secara keseluruhan biaya total sistem, mulai dari biaya

transportasi dan distribusi hingga penyimpanan bahan baku, barang setengah jadi,

dan barang jadi harus diminimalisir.

2.2.2.5 Keuntungan supply chain

Beberapa keuntungan yang diperoleh dari supply chain (Indrajit dan

Djokopranoto, (2002, pp.4-5) adalah :

1. Mengurangi inventory dengan berbagai cara

a. Inventory merupakan bagian paling besar dari aset perusahaan,

yang berkisar antara 30%-40%.

b. Sedangkan biaya penyimpanan barang (inventory carrying cost)

berkisar antara 20%-40% dari nilai barang yang disimpan.

c. Oleh karena itu usaha dan cara harus dikembangkan untuk

menekan penimbunan barang dalam gudang agar biaya dapat

ditekan menjadi sesedikit mungkin.

2. Menjamin kelancaran penyediaan barang

a. Kelancaran barang yang perlu dijamin adalah mulai dari barang asal

(pabrik pembuat), supplier, perusahaan sendiri, wholesaler, retailer,

sampai kepada final customers.

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00883-MN Bab2001.pdfMenurut saya Management adalah suatu proses yang saling berhubungan

30

b. Jadi, rangkaian perjalanan dari bahan baku sampai menjadi barang

jadi dan diterima oleh pemakai atau pelanggan merupakan suatu

mata rantai yang panjang (chain) yang perlu dikelola dengan baik.

3. Menjamin mutu

a. Mutu barang jadi (finished product) ditentukan tidak hanya oleh

proses produksi barang tersebut, tetapi juga oleh mutu bahan

mentahnya dan mutu keamanan dalam pengirimannya.

b. Jaminan mutu ini juga merupakan serangkaian mata rantai

panjang yang harus dikelola dengan baik.

2.2.2.6 Kegiatan Supply Chain Management

Kegiatan supply chain management dapat dibagi menjadi 2 jenis kegiatan (I

Nyoman Pujawan, 2005, p.17), yaitu :

1. Kegiatan fisik

Kegiatan fisik perusahaan terdiri dari sourcing (mencari bahan

baku), produksi, penyimpanan material/produk, distribusi/transportasi,

dan pengembalian produk (return).

2. Kegiatan mediasi pasar

Kegiatan mediasi pasar perusahaan terdiri dari riset pasar,

pengembangan produk, penetapan harga diskon, serta pelayanan purna

jual.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00883-MN Bab2001.pdfMenurut saya Management adalah suatu proses yang saling berhubungan

31

2.2.2.7 Proses Supply Chain Management

Gambar 2.1 Proses dari Supply Chain dan 3 Macam Aliran yang Dikelola

Sumber : I Nyoman Pujawan (2005, p.5)

Pada gambar di atas, terlihat bahwa supply chain management adalah

koordinasi dari material, informasi dan arus keuangan di antara perusahaan yang

berpartisipasi.

• Arus material melibatkan arus produk fisik dari pemasok sampai

konsumen melalui rantai, sama baiknya dengan arus balik dari retur

produk, layanan, daur ulang dan pembuangan.

• Arus informasi meliputi ramalan permintaan, transmisi pesanan dan

laporan status pesanan.

• Arus keuangan meliputi informasi kartu kredit, syarat-syarat

kredit, jadwal pembayaran, dan penetapan kepemilikan dan pengiriman.

Salah satu faktor kunci untuk mengoptimalkan supply chain adalah

dengan menciptakan alur informasi yang bergerak secara mudah dan akurat di antara

jaringan atau mata rantai tersebut, dan pergerakan barang yang efektif dan efisien

yang menghasilkan kepuasan maksimal pada para pelanggan (Indrajit dan

Keuangan : Term pebayaran

Material : Bahan baku komponen, produk jadi

Informasi : kapasitas, status pengiriman

Supplier

Tier 2

Supplier

Tier 1

Manufacturer Distributor Retail

Outlet

Keuangan : Term pebayaran

Material : Bahan baku komponen, produk jadi

Informasi : kapasitas, status pengiriman

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00883-MN Bab2001.pdfMenurut saya Management adalah suatu proses yang saling berhubungan

32

Djokopranoto, 2002, p.9).

Dengan tercapainya koordinasi dari rantai supply perusahaan, maka tiap

channel dari rantai supply perusahaan tidak akan mengalami kekurangan barang

juga tidak sampai kelebihan barang terlalu banyak.

2.2.2.8 Pelaku Supply Chain Management

Menurut Chopra dan Meindl, (2007, p20) menyatakan persyaratan dalam

supply chain dapat berarti hanya ada satu pelaku yang dihubungakan dalam setiap

bagian supply chain. Dalam proses yang sebenarnya perushaan produsen dapat

memiliki bahan baku dari beberapa pemasok dan juga dapat memasok produk

ke berbagai distributor. Maka

kebanyakan supply chain adalah sebuah jaringan. Hal ini dapat dilihat dari gambar

2.2.

Gambar 2.2 Supply Chain Stages

Sumber : Chopra dan Meindl (2007, p20)

Menurut Indrajit dan Djokopranoto (2003, pp.6-8) dalam supply chain ada

beberapa pemain utama yang merupakan perusahaan-perusahaan yang mempunyai

kepentingan di dalam arus barang, para pemain utama itu adalah :

1. Suppliers

2. Manufacturer

3. Distributors

4. Retail outlets

5. Customers

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00883-MN Bab2001.pdfMenurut saya Management adalah suatu proses yang saling berhubungan

33

Proses mata rantai yang terjadi antar pemain utama itu antara lain sebagai berikut:

Chain 1: Suppliers

Jaringan bermula dari sini, yang merupakan sumber yang menyediakan bahan

pertama, di mana mata rantai penyaluran barang akan mulai. Bahan pertama ini bisa

dalam bentuk bahan baku, bahan mentah, bahan penolong, bahan dagangan,

subassemblies, suku cadang, dan sebagainya. Sumber pertama ini dinamakan

suppliers. Dalam arti yang murni, ini termasuk juga suppliers’ suppliers atau sub-

suppliers. Jumlah suppliers bisa banyak atau sedikit, tetapi suppliers’ suppliers

biasanya berjumlah banyak sekali. Inilah mata rantai yang pertama.

Chain 1 – 2: Suppliers – Manufacturer

Rantai pertama dihubungkan dengan rantai yang kedua, yaitu manufacturer atau

plants atau assembler atau fabricator atau bentuk lain yang melakukan pekerjaan

membuat, memfabrikasi, mengasembling, merakit, mengkonversikan, atau pun

menyelesaikan barang (finishing). Hubungan dengan mata rantai pertama ini sudah

mempunyai potensi untuk melakukan penghematan. Misalnya, inventories bahan

baku, bahan setengah jadi, dan bahan jadi yang berada di pihak suppliers,

manufacturer, dan tempat transit merupakan target untuk penghematan ini. Tidak

jarang penghematan sebesar 40%-60%, bahkan lebih, dapat diperoleh dari

inventory carring cost di mata rantai ini. Dengan menggunakan konsep supplier

partnering misalnya, penghematan dapat diperoleh.

Chain 1 – 2 – 3: Suppliers – Manufacturer - Distribution

Barang sudah jadi yang dihasilkan oleh manufacturer sudah mulai harus disalurkan

kepada pelanggan. Walaupun tersedia banyak cara untuk menyalurkan barang ke

pelanggan, yang umum adalah melalui distributor dan ini biasanya ditempuh oleh

sebagian besar supply chain. Barang dari pabrik melalui gudangnya disalurkan ke

gudang distributor atau wholesaler atau pedagang besar dalam jumlah besar, dan

pada waktunya nanti pedagang besar menyalurkan dalam jumlah yang lebih kecil

kepada retailers atau pengecer.

Chain 1 – 2 – 3 - 4: Suppliers – Manufacturer – Distribution – Retail outlets

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00883-MN Bab2001.pdfMenurut saya Management adalah suatu proses yang saling berhubungan

34

Pedagang besar biasanya mempunyai fasilitas gudang sendiri atau dapat juga

menyewa dari pihak lain. Gudang ini digunakan untuk menimbun barang sebelum

disalurkan lagi ke pihak pengecer. Sekali lagi di sini ada kesempatan untuk

memperoleh penghematan dalam bentuk jumlah inventories dan biaya gudang,

dengan cara melakukan desain kembali pola-pola pengiriman barang baik dari

gudang manufacturer maupun ke toko pengecer (retail outlets).

Chain 1 – 2 – 3 – 4 - 5: Suppliers – Manufacturer – Distribution – Retail outlets -

Customers

Dari rak-raknya, para pengecer atau retailers ini menawarkan barangnya langsung

kepada para pelanggan atau pembeli atau pengguna barang tersebut. Yang

termasuk outlets adalah toko, warung, toko serba ada, pasar swalayan, toko

koperasi, mal, club stores, dan sebagainya, pokoknya dimana pembeli akhir

melakukan pembelian. Walaupun secara fisik dapat dikatakan bahwa ini merupakan

mata rantai yang terakhir, sebetulnya masih ada satu mata rantai lagi, yaitu dari

pembeli (yang mendatangi retail outlets tadi) ke real customers atau real user,

karena pembeli belum tentu pengguna sesungguhnya. Mata rantai supply baru

benar-benar berhenti setelah barang yang bersangkutan tiba di pemakai langsung

(pemakai yang sebenarnya) barang atau jasa yang dimaksud.

2.2.2.9 Model Supply Chain Management

Model dari supply chain dibagi menjadi dua macam, yaitu :

1. Push Based Supply Chain

Yaitu model supply chain yang dilaksanakan di dalam

pengantisipasian permintaan konsumen.

2. Pull Based Supply Chain

Yaitu model dari supply chain yang dilaksanakan berdasarkan

kebutuhan konsumen.

Penentuan model dari supply chain sangat berguna pada saat

pertimbangan keputusan strategik yang berkaitan dengan tahap strategi

supply chain.

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00883-MN Bab2001.pdfMenurut saya Management adalah suatu proses yang saling berhubungan

35

Gambar 2.3 Model Supply Chain

Sumber Indrajit dan Djokopranoto, 2002, pp8

Suppliers’ suppliers telah dimasukkan untuk menunjukkan hubungan y ang

lengkap dari sejumlah perusahaan atau organisasi yang bersama-sama mengumpulk

an atau mencari, mengubah, dan mendistribusi an barang dan jasa kepada pelanggan

terakhir. Salah satu faktor kunci untuk mengoptimalkan supply chain adalah dengan

menciptakan alur informasi yang bergerak secara mudah dan ak urat antara jaringan

atau mata rantai tersebut dan pergerak an barang y ang efektif dan efisien y ang

menghasilkan k epuasan mak simal. (Indrajit dan Djokopranoto, 2002, pp8-9).

2.2.2.10 Strategi Supply Chain Management

Di dalam tahap ini, perusahaan menentukan strategi kompetitif perusahaan

dan strategi supply chain perusahaan. Kemudian perusahaan melakukan

penyesuaian strategi supply chain dengan strategi kompetitif perusahaan.

Penyesuaian strategi ini berarti bahwa kedua strategi, strategi kompetitif dan

strategi supply chain mempunyai tujuan yang sama.Terdapat tiga langkah dasar

untuk mencapai kesesuaian strategi, yaitu :

1. Mengerti konsumen

Untuk mengerti konsumen, perusahaan harus mengidentifikasikan

segmentasi dari kebutuhan konsumen yang dilayani. Terdapat

beberapa point yang perlu diperhatikan untuk mengerti konsumen,

yaitu :

• Jumlah dari produk yang dibutuhkan dalam setiap segmen.

• Waktu respon yang konsumen bersedia tolelir.

• Varitas produk yang dibutuhkan.

Supplier’

Supplier

Suppliers

company

Customers

Customers End Users

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00883-MN Bab2001.pdfMenurut saya Management adalah suatu proses yang saling berhubungan

36

• Level pelayanan yang dibutuhkan.

• Harga produk.

• Tingkat keinginan inovasi produk.

Setelah mengetahui keinginan konsumen, perusahaan dapat menentukan

tingkat permintaan konsumen termasuk yang mana. Dibawah ini akan digambarkan

spektrum dari tingkat permintaan konsumen.

Gambar 2.4 Spektrum Tingkat Permintaan Konsumen

Sumber : Chopra, 2004, p.34

2. Mengerti supply chain

Pada langkah ini, kita menentukan tingkat daya tanggap dari supply chain.

Tingkat daya tanggap supply chain termasuk kemampuan supply chain

untuk melakukan hal-hal berikut :

• Tanggap terhadap permintaan pada rentang yang lebar.

• Waktu tenggang yang singkat.

• Mengatasi sejumlah besar variasi produk.

• Membangun produk-produk yang berinovasi tinggi.

• Mampu melakukan layanan pada tingkat yang sangat tinggi

Gambar 2.5 Spektrum Tingkat Responsifitas Supply Chain

Sumber: Chopra, 2004, p.36

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00883-MN Bab2001.pdfMenurut saya Management adalah suatu proses yang saling berhubungan

37

3. Mencapai kesesuaian strategi

Pada tahap ini, perusahaan melakukan penyesuaian strategi untuk

memastikan bahwa supply chain sesuai dengan kebutuhan konsumen. Tingkat

responsifitas dari supply chain haruslah konsisten dengan tingkat permintaan

konsumen. Berikut dibawah ini akan digambarkan diagram tentang kesesuaian

strategi:

Gambar 2.6 Zona Kesesuaian Strategi

Sumber:Chopra, 2004, p.37

2.2.2.11 Kesesuaian antara Strategi Supply Chain dengan Kebijakan Taktis

Tabel 2.1 Keputusan Taktis dan Strategi Supply Chain

Keputusan taktis Efisien Responsif

Lokasi Fasilitas Tempat pabrik di negara yang

ongkos tenaga kerjanya murah.

Cari lokasi yang dekat

dengan pasar, punya akses

tenaga terampil dan

teknologi yang memadai

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00883-MN Bab2001.pdfMenurut saya Management adalah suatu proses yang saling berhubungan

38

Sistem produksi Tingkat utilitas sistem produksi

harus tinggi

Sistem produksi harus

fleksibel dan ada kapasitas

ekstra

Persediaan

Perlu upaya meminimasi

tingkat persediaan

Diperlukan persediaan

pengaman yang cukup di

lokasi yang tepat

Transportasi Pengiriman TL/CL atau

subkontakkan ke pihak ketiga

Diperlukan transportasi

cepat. Bila perlu tetapkan

kebijakan LTL/LCL

Pasokan

Pilih supplier dengan harga

dan kualitas sebaai kriteria

utama

Pilih supplier berdasarkan

kecepatan, fleksibelitas,

dan kualitas

Pengembangan

produk Fokus ke minimasi ongkos

Gunakan modular design

dan tunda diferensiasi

produk sebisa mungkin

(postponement)

Sumber: I Nyoman Pujawan, 2005, p.35

2.2.2.12 Prinsip – prinsip dasar supply chain management

Menurut Anatan dan Ellitan (2008, p.46), prinsip manajemen rantai pasokan

pada dasarnya merupakan sinkronisasi dan koordinasi aktivitas-aktivitas yang terkait

dengan aliran material/produk, baik yang ada dalam suatu organisasi maupun

antar organisasi. Sebuah rantai pasokan tidak hanya semata-mata aliran material

atau produk namun juga aliran informasi yang menjadi suatu hal yang penting karena

informasi dan data selalu dibutuhkan setiap waktu.

Supply Chain Management adalah pengelolaan informasi,barang dan jasa

mulai dari pemasok paling awal sampai ke konsumen paling akhir dengan

menggunakan pendekatan sistem yang terintegrasi dengan tujuan yang sama.

Berdasarkan itu,maka prinsip dasar SCM seharusnya meliputi 5 hal,yaitu :

1. Prinsip Integrasi.

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00883-MN Bab2001.pdfMenurut saya Management adalah suatu proses yang saling berhubungan

39

Semua elemen yang terlibat dalam rangkaian SCM dalam satu kesatuan yang

kompak dan menyadari adanya saling ketergantungan.

2. Prinsip jejaring.

Artinya semua elemen berada dalam hubungan kerja yang selaras.

3. Prinsip ujung ke ujung

Artinya proses operasinya mencakup elemen pemasok yang paling hulu

sampai ke konsumen yang paling hilir.

4. Prinsip saling tergantung

Setiap elemen dalam SCM menyadari bahwa untuk mencapai manfaat

bersaing diperlukan kerja sama yang salng menguntungkan.

5. Prinsip komunikasi

Artinya keakuratan data menjadi daerah dalam jaringan untuk menjadikan

ketepatan informasi dan material.

2.2.2.13 Penggerak Supply Chain

Supply chain memiliki penggerak yang sangat berpengaruh terhadap

performa supply chain. Menurut Chopra dan Meindl (2004, pp51-64) penggerak

supply chain adalah sebagai berikut

1. Inventory

Inventory adalah semua bahan-bahan mentah, dalam proses, dan barang-barang yang

telah diselesaikan. Inventory merupakan salah satu penggerak supply chain yang

penting karena perubahan kebijakan inventory dapat mengubah secara drastis tingkat

responsifitas dan efisiensi supply chain. (Chopra dan Meindl, 2004, p.52)

Komponen dari keputusan mengenai inventory adalah (Chopra dan Meindl,

2004, pp.57-58):

a. Cycle inventory

Cycle inventory adalah jumlah rata-rata dari inventory yang digunakan untuk

memenuhi permintaan dalam suatu waktu. Misal dalam sebulan memerlukan 10 buah

truk bahan baku, perusahaan bisa saja memesan 10 truk bahan baku dalam

sekali pesan atau bisa memesan 1 truk bahan baku yang dipesan tiap 3 hari. Ini

tergantung dari strategi supply chain apa yang mereka terapkan (responsive atau

efisiensi) dengan memperhitungkan ordering cost (biaya pesan) dan holding cost

(biaya penyimpanan).

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00883-MN Bab2001.pdfMenurut saya Management adalah suatu proses yang saling berhubungan

40

b. Safety Inventory

Safety Inventory adalah inventory yang dibuat untuk berjaga-jaga terhadap

perkiraan akan kelebihan permintaan. Ini digunakan untuk mengatasi ketidakpastian

akan permintaan yang tinggi.

c. Seasional inventory

Seasional inventory adalah inventory yang dibuat untuk mengatasi keragaman yang

dapat diprediksi dalam permintaan. Perusahaan yang menggunakan seasional

inventory akan membangun inventory mereka pada periode permintaan akan

barang rendah dan menyimpannya untuk periode permintaan akan barang menjadi

tinggi, dimana pada saat permintaan tinggi dimana mereka tidak dapat memproduksi

semua barang untuk memenuhi permintaan.

2. Transportasi

Transportasi yaitu memindahkan inventory dari titik ke titik dalam

supply chain. Transportasi terdiri dari banyak kombinasi dari model dan bentuk,

yang memiliki keunggulan masing-masing. Pemilihan transportasi juga mempunyai

dampak yang besar dalam tingkat responsifitas dan efisiensi supply chain. (Chopra

dan Meindl,2004, p.52).

Komponen dari keputusan mengenai transportasi adalah (Chopra dan Meindl,2004,

pp.5960):

a. Modes of Transportation

Modes of Transportation adalah cara-cara dimana sebuah produk

dipindahkan dari satu lokasi dalam jaringan supply chain ke tempat lain.

Terdapat 5 cara dasar transportasi yang dapat dipilih yaitu:

1. Udara

Udara merupakan cara transportasi yang pling cepat, tetapi memiliki

biaya yang mahal.

2. Truk

Truk cara yang paling relatif cepat dan mudah dengan fleksibilitas tinggi.

3. Kereta

Kereta cara yang mudah yang digunakan untuk jumlah barang yang besar.

4. Kapal

Kapal cara yang paling lambat tetapi sering menjadi pilihan yang

paling ekonomis untuk pengiriman dalam jumlah yang besar ke luar

negeri.

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00883-MN Bab2001.pdfMenurut saya Management adalah suatu proses yang saling berhubungan

41

5. Pipa saluran

Pipa saluran biasanya digunakan untuk menyalurkan minyak dan gas.

6. Route and network

Route adalah jalur jalan dimana sebuah produk dikirimkan dan network

adalah sebuah kumpulan lokasi dan route dimana produk dapat

dikirimkan. Perusahaan membuat beberapa keputusan mengenai route

pada saat langkah desain supply chain.

b. house or outsource

Secara tradisional, kebanyakan fungsi transportasi dilakukan oleh perusahan sendiri,

namun pada saat ini banyak yang telah dilimpahkan perusahaan lain (Outsourced).

1. Fasilitas

Fasilitas adalah tempat-tempat dalam jaringan supply chain dimana

inventory disimpan, dirakit atau diproduksi. Dua jenis umum fasilitas adalah

tempat produksi dan tempat penyimpanan. Bila perusahaan memilih tingkat

efisiensi tinggi, maka memiliki lebih sedikit gudang. Jadi penentuan

fasilitas mempunyai dampak yang besar dalam tingkat responsifitas dan

efisiensi supply chain. (Chopra dan Meindl, 2004, p.52):

Komponen dari keputusan mengenai fasilitas adalah (Chopra dan Meindl, 2004,

pp.61-62):

a. Location

Penentuan keputusan dimana suatu perusahaan menentukan lokasi

fasilitasnya merupakan bagian yang sangat besar dalam langkah desain

supply chain. Penentuan lokasi secara ekonomis, sedangkan penentuan lokasi

secara desentralisasi akan menjadi lebih responsif dalam permintaan

konsumen

b. Capacity

Perusahaan juga harus menentukan seberapa kapasitas dari fasilitas yang

dimiliki oleh perusahaan tersebut. Sejumlah besar kapasitas akan menjadikan

perusahaan tersebut menjadi lebih responsif, demikian pula sebaliknya.

c. Operating

Disini digambarkan bagaimana metode perusahaan dalam memproduksi

barang, apakah mesin yang dipakai untuk membuat produk itu bersifat

fleksibel, maksudnya adalah mesin tersebut juga dapat pula digunakan

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00883-MN Bab2001.pdfMenurut saya Management adalah suatu proses yang saling berhubungan

42

untuk membuat produk yang lain (responsive) yang biasanya mesin itu

relatif mahal atau menggunakan mesin yang dapat membuat 1 macam

produk saja (efisien).

d. Warehouse methodology

1. Storage Stock Keping Unit (SKU)

Gudang tradisional yang menyimpan segala macam produk dalam satu

tempat.

2. Job Lot Storage

Yaitu suatu metode penyimpanan persediaan dimana semua produk-

produk yang berbeda dibutuhkan untuk suatu pekerjaan khusus atau

memuaskan konsumen tipe khusus, disimpan bersama-sama.

3. Crossdocking

Yaitu sebuah metode, dimana barang sebenarnya tidak disimpan dalam

fasilitas (gudang) perusahaan. Truk dari pemasok barang, tiap-tiap hari

truk tersebut membawa jenis-jenis yang berbeda dari barang yang dipesan

yang diangkut menuju fasilitas perusahaan, kemudian dari sana dipecah

menjadi bagian-bagian kecil dan dengan cepat diangkut ke retailer

menggunakan truk-truk yang berisi barang-barang yang beragam dari

truk-truk sebelumnya.

2. Informasi

Informasi terdiri dari data dan analisis berkaitan dengan inventory,

transportasi, fasilitas, dan pelanggan diseluruh supply chain. Informasi

menyajikan pihak manajemen kesempatan untuk membuat supply chain

lebih responsif dan efisien. Informasi secara potensial adalah penggerak

terbesar performa supply chain. (Chopra dan Meindl, 2004,p.52)

Komponen dari keputusan mengenai informasi adalah (Chopra dan Meindl,

2004, pp.62-64):

1. Push versus Pull

Sistem push biasanya menggunakan MRP untuk jadwal produksi, jadwal

kepada pemasoknya untuk menentukan kapan, jenis dan banyak barang

yang dikirimkan ke perusahaan, sedangkan tipe pull menggunakan informasi

atas permintaan aktual konsumen, sehingga perusahaan dapat dengan tepat

memenuhi permintaan tersebut.

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00883-MN Bab2001.pdfMenurut saya Management adalah suatu proses yang saling berhubungan

43

2. Cordinating and Information sharing

Koordinasi dari supply chain terjadi ketika semua tingkatan dari supply chain

bekerja menuju tujuan yaitu memaksimalkan keuntungan total supply chain

dibandingkan dengan bekerja sendiri-sendiri. Kekurangan koordinasi

berpengaruh pada kerugian yang besar atas keuntungan supply chain. Ini

bisa dilakukan dengan pertukaran data antara tiap-tiap bagian dalam supply

chain itu sendiri.

3. Forecasting and Aggregate Planning

Forecasting adalah suatu ilmu pengetahuan dan seni untuk membuat

rencana mengenai kebutuhan masa depan dan kondisinya. Forecasting

(peramalan) ini digunakan dalam pengambilan keputusan. Setelah

menciptakan peramalan, maka perusahaan aggregate planning, yang

mengubah peramalan menjadi rencana aktivitas untuk memenuhi

permintaan yang telah diperhitungkan.

4. Enabling Technlogies

Untuk mencapai informasi sharing dan integrasi dalam supply chain, maka

terdapat teknologi-teknologi yang digunakan yaitu :

• Electronic Data Interchange (EDI)

EDI memungkinkan perusahaan menjadi lebih efisien, juga

menurunkan waktu yang dibutuhkan produk untuk sampai

kepada konsumen, transaksi menjadi lebih akurat dan lebih cepat

dibandingkan tanpa EDI.

• The Internet

Internet sendiri mendukung pengunaan EDI. Dengan internet maka

akan menjadi sebuah faktor yang penting dalam supply chain.

• Enterprise Resources Planning (ERP) system

Sistem ERP ini menyediakan pelacakan transaksi dan

kemampuan melihat secara keseluruhan atas informasi dari tiap-tiap

bagian perusahaan dan memungkinkan supply chain membuat

keputusan yang cerdas

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00883-MN Bab2001.pdfMenurut saya Management adalah suatu proses yang saling berhubungan

44

2.2.2.14 Tantangan dalam Mengelola Supply Chain

Menurut I Nyoman Pujawan (2005, pp.17-19) dalam mengelola supply

chain terdapat dua tantangan terbesar yaitu :

1. Kompleksitas.

Kompleksitas muncul akibat banyaknya pihak yang terlibat pada suatu supply

chain.

2. Ketidakpastian

Ketidakpastian bisa berasal dari arah permintaan, dari arah supplier, maupun

internal perusahaan

2.2.2.15 hambatan dalam Mencapai Kesesuaian Strategi

Seringkali perusahaan menemukan hambatan-hambatan dalam

mencapai kesesuaian strategi. Hambatan-hambatan itu antara lain adalah (Chopra,

2001, p.60):

1. Meningkatnya keanekaragaman produk.

Meningkatknya tingkat keanekaragaman produk menyulitkan supply

chain yaitu pembuatan peramalan dengan pertemuannya dengan

permintaan akan menjadi lebih sulit.

2. Menurunnya siklus hidup produk.

Penurunan siklus hidup produk akan membuat pekerjaan penyesuaian

strategi akan menjadi lebih sulit. Siklus hidup produk yang makin

pendek akan meningkatkan ketidakpastian. Peningkatan ketidakpastian

dikombinasikan dengan kesempatan yang kecil akan menambah

tekanan terhadap supply chain untuk berkoordinasi dan menciptakan

pasangan yang baik antara permintaan dan penawaran.

3. Meningkatnya permintaan konsumen.

Peningkatan permintaan konsumen akan berpengaruh terhadap

meningkatnya waktu tunggu, biaya, dan daya guna produk. Permintaan

konsumen sekarang ini adalah pemenuhan produk yang lebih cepat,

kualitas dan daya guna yang lebih baik untuk harga yang sama.

Pertumbuhan permintaan konsumen yang sangat hebat ini berarti supply

chain harus menyediakan lebih dari pada mempertahankan bisnis itu

sendiri.

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00883-MN Bab2001.pdfMenurut saya Management adalah suatu proses yang saling berhubungan

45

4. Pemecahan kepemilikan supply chain.

Dengan pemecahan kepemilikan kepada banyak pemilik, setiap pemilik

mempunyai kepentingan dan kebijakan politiknya sendiri, supply

chain akan lebih sulit dikoordinasi.

5. Globalisasi

Globalisasi menambah tingkat stress supply chain karena fasilitas-

fasilitas di dalam supply chain terpisah lebih jauh, membuat

koordinasi menjadi lebih sulit. Juga globalisasi meningkatkan

kompetisi. Situasi yang kompetitif ini akan menambah hambatan kepada

supply chain.

6. Kesulitan dalam melaksanakan strategi baru.

Bagaimanapun, sebuah strategi yang baik telah diformulasikan,

sebenarnya melaksanakan strategi menjadi lebih sulit. Yang harus

diingat adalah pelaksanaan yang mahir dari strategi sama pentingnya

dengan strategi itu sendiri.

2.2.2.16 Melihat Proses Supply Chain

Supply chain menyediakan proses dan alur yang diambil serta langkah-

langkah yang berbeda dan ada 2 cara mengkombinasikannya untuk melihat hasil dari

Supply Chain, yakni:

1. Cycle View

proses Supply Chain yang membagi perputaran, dimana masing-masing

dilakukan antara 2 langkah dari Supply Chain.

2. Push/Pull View

proses Supply Chain yang dibagi dalam dua kategori depending

apakah mereka melakukan mengeksekusi tanggapan ke pesanan

pelanggan atau mengantisipasi pesanan pelanggan. Proses Pull dimulai

dari pesanan pelanggan, sedangkan proses Push dimulai dari

mengantisipasi pesanan pelanggan.

Perputaran dalam melihat proses Supply Chain pada gambar 2.7, semua

proses Supply Chain dapat merusak ke bawah yang ditunjukkan dalam empat proses

perputar, yaitu

• Customer Order Cycle / Perputaran Pesanan Pelanggan

• Replenishment Cycle / Perputaran Perlengkapan

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00883-MN Bab2001.pdfMenurut saya Management adalah suatu proses yang saling berhubungan

46

• Manufacturing Cycle / Perputaran Produksi

• Procurement Cycle / Perputaran Persediaan

Setiap terjadinya perputaran terdapat di antara 2 langkah dari Supply

Chain. Demikian hasil lima langkah itu terdapat pada empat proses perputaran

Supply Chain. Tidak semua Supply Chain memiliki keempat proses perputaran

tersebut. Contohnya, Supply Chain grosir pada persediaan barang jadi akhir pada

retail dan tempat terjadinya pemesanan kembali dengan distributor mungkin

memiliki empat proses perputaran Supply Chain. Dell, dalam kontrak, penjualan

pribadi ke pelanggan, dalam menyampaikan ke retailer dan distributor.

Setiap perputaran memiliki enam subproses yang ditunjukkan pada gambar

2.7. setiap perputaran dimulai dari pemasaran produk oleh supplier ke pelanggan.

Pesanan pembeli diterima langsung oleh supplier. Supplier menyediakan pesanan,

dimana itu diterima dari pesanan pelanggan. Pembeli mungkin dapat mengembalikan

beberapa dari produk tersebut atau mendaur ulang bahan lainnya kepada supplier

atau pihak ketiga. Kemudian perputaran pada aktivitas dimulai kembali lagi.

Gambar 2.7 Supply Chain Process Cycle

Sumber : Supply Chain Management, Chopra dan Meindl, 2007, p.27

Tergantung pada transaksi pada pertanyaan, subproses pada gambar 2.7

berlaku padapendekatan perputaran. Ketika pelanggan berbelanja secara online di

Amazon, mereka merupakan bagian dari perputaran pesanan pelanggan – dengan

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00883-MN Bab2001.pdfMenurut saya Management adalah suatu proses yang saling berhubungan

47

pelanggan sebagai pembeli dan Amazon sebagai supplier. Dalam kontrak, Amazon

memesan buku dari distributor untuk pemesanan kembali persediaan, merupakan

bagian dari perputaran perlengkapan- dengan Amazon sebagai pembeli dan

distributor sebagai supplier.

Tanpa setiap perputaran, tercapainya pembeli dalam menjamin produk

tersebut tersedia dan memiliki nilai ekonomis dari skala dalam pemesanan.

Supplier menetapkan pada perkiraan pesanan pelanggan dan mengurangi biaya

untuk setiap pesanan. Kemudian supplier bekerja untuk mengisi pesanan tepat waktu

dan meningkatkan efisiensi dan akurasi pada proses pengisian kembali pesanan.

Pembeli bekerja untuk mengurangi biaya dalam proses penerimaan. Membalikkan

alur dengan mengatur pengurangan biaya dan menemukan sasaran

Gambar 2.8 Subproses pada setiap Perputaran Supply Chain

Sumber : Supply Chain Management, Chopra dan Meindl, 2007, p.27

Sebenarnya setiap perputaran memiliki subproses yang sama, diantaranya

sebagian kecil perbedaan penting diantara perputaran. Pada perputaran pesanan

pelanggan, permintaan merupakan eksternal ke supply chain dan ketidakpastian.

Didalam semua perputaran yang lain, menggantikan pesanan adalah

ketidakpastian tetapi dapat menjadi awal project dalam mengikuti aturan dari

bagian supply chain. Untuk contohnya, didalam perputaran perlengkapan, tekanan

supplier untuk industri otomotif dapat diperkirakan kejenuhan permintaan dengan

tepat pada sekali jadwal produksi pada industry. Perbedaan kedua perputaran yang

berlainan berhubungan dengan skala pada saat memesan. Dimana pelanggan

membeli sebuah mobil, dealer melakukan pemesan mobil yang banyak dalam satu

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00883-MN Bab2001.pdfMenurut saya Management adalah suatu proses yang saling berhubungan

48

waktu dari pengusaha industri dan industry itu sendiri, dalam pengembalian, pesanan

dalam jumlah yang banyak dari supplier. Dimana kita berpindah dari pelanggan

ke supplier, penurunan pesanan secara individu dan ukuran dengan beragam

pengurangan pesanan. Dengan begitu, pembagian informasi dan aturan operasi

berlainnan dengan langkah supply chain menjadi lebih penting dimana kita bergerak

jauh dari pelanggan akhir.

Melihat perputaran dari supply chain sangat berguna ketika

mempertimbangkan keputusan operasionalnya karena menjelaskan secara jelas untuk

setiap aturan dari supply chain. Untuk lebih jelasnya lagi dalam mendiskripsikan

proses dari supply chain dalam melihat kekuatan desain supply chain untuk

mempertimbangkan pemenuhan infrastruktur dalam mendukung proses tersebut.

Melihat perputaran sangat berguna, untuk contohnya, ketika melakukan pengaturan

sistem informasi ke pendukung operasional supply chain.

2.2.2.17 Area Cakupan Supply Chain Management

Berikut ini adalah kegiatan-kegiatan utama y ang masuk dalam k lasifik asi

supply chain management (I Nyoman Pujawan, 2005, pp10-15).

1. Pengembangan Produk (Product Development).

Bagian ini sangat penting artinya bagi perusahaan-perusahaan yang

ada pada kelompok industri inovatif. Pada industri inovatif, jumlah

produk baru yang diluncurkan tiap tahun bisa cukup banyak . Siklus

hidup produk (product life cycle) pada industri pada industri ini

biasanya sangat pendek . Beberapa industri yang termasuk dalam

klasifikasi ini adalah garmen, computer, elektronik , industri

pengepakan, dan sebagainya. Bahkan industri-industri yang tadinya

tidak terlalu mementingkan variasi juga banyak yang berubah menjadi

lebih inovatif. Contohnya adalah industri otomotif seperti Ford. Dalam

merancang produk baru, perusahaan harus mempertimbangkan beberapa

hal. Pertama, rancangan harus mencerminkan aspirasi atau keinginan

pelanggan. Oleh k arena itu dibutuhkan riset pasar yang memadai.

Kedua, produk yang dirancang harus mencerminkan ketersediaan dan

sifat-sifat bahan baku. Ketiga, rancangan yang dibuat harus bisa

diproduksi secara ekonomis dengan fasilitas produksi yang dimiliki atau

yang akan dibangun. Jadi, dalam merancang produk baru, aspek

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00883-MN Bab2001.pdfMenurut saya Management adalah suatu proses yang saling berhubungan

49

manufacturability perlu dipertimbangkan. Keempat, produk harus

dirancang sedemikian rupa sehingga kegiatan pengiriman mudah

dilakukan dan tidak menimbulkan biaya-biaya persediaan yang

berlebihan disepanjang supply chain.

2. Bagian Pembelian (Procurement).

Secara tradisional bagian pengadaan atau pembelian dianggap bagian

yang kurang strategis. Bagian ini sering hanya diasosiasikan dengan

kegiatan-kegiatan administrasi (klerikal) seperti meminta penawaran

dari supplier (request for quotation, RFQ ), mencetak purchase order

(PO ), mengirimkan PO ke supplier, dan sebagainya. Dewasa ini

anggapan tersebut sudah sangat banyak berubah. Bagian pembelian

semakin dianggap strategis oleh banyak perusahaan besar maupun kecil

di dunia. Ini di karenakan bagian ini punya potensi untuk menciptakan

daya saing perusahaan ataupun supply chain, bukan hanya perannya dari

dalam mendapatkan bahan baku dengan harga murah, tetapi juga dalam

upaya meningkatkan time to market, meningkatkan kualitas produk , dan

meningkatkan responsiveness (memilih supplier-supplier yang bukan

hanya murah, tetapi juga responsive).

3. Perencanaan dan pengendalian (Planning and Control).

Perencanaan dan pengendalian dalam supply chain memainkan peranan

y ang sangat vital. Bagian inilah yang banyak bertugas untuk

menciptakan koordinasi taktis maupun operasional sehingga kegiatan

produksi, pengadaan material, maupun pengiriman produk bisa dilak

uk an dengan efisiensi dan tepat waktu. Dengan banyaknya

perusahaan -perusahaan yang beroperasi secara global dan memiliki

pabrik di beberapa tempat, koordinasi rencana produksi menjadi sangat

penting.

4. Operasi atau Produksi.

Bagian ini bertugas secara fisik melakukan transformasi dari bahan

baku, bahan setengah jadi, atau komponen menjadi produk jadi.

Kegiatan produksi dalam konteks supply chain tidak harus dilakukan di

dalam perusahaan. Dewasa ini semakin banyak perusahaan yang

melakukan outsourcing, yakni memindahkan kegiatan produksi kepihak

subkontraktor. Perusahaan kemudian berkonsentrasi untuk

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00883-MN Bab2001.pdfMenurut saya Management adalah suatu proses yang saling berhubungan

50

melakukan kegiatan-kegiatan yang memang menjadi core

competency mereka. Dengan demikian, produk tivitas tenaga kerja dan

sumber daya lainnya akan bisa ditingkatkan karena semua pihak akan

berkonsentrasi pada kompetensi mereka masing-masing.

5. Pengiriman atau Distribusi.

Pada saat produk sudah selesai diproduksi, tugas berikutnya dalam

lingkup supply chain adalah mengirim produk tersebut agar sampai di

tangan pelanggan pada waktu dan tempat yang tepat. Dalam cakupan

kegiatan distribusi, perusahaan harus bisa merancang jaringan distribusi

yang tepat. Keputusan tentang perancangan jaringan distribusi harus

mempertimbangkan antara aspek biaya, aspek fleksibilitas, dan aspek

kecepatan respon terhadap pelanggan. Perusahaan harus menetapkan

tingkat level yang harus dicapai di masing-masing wilayah,

menentukan jadwal maupun rute pengiriman, serta mencari cara-cara

yang inovatif untuk mengurangi biaya serta meningkat service level ke

pelanggan.

Tabel 2.2 Empat Bagian Utama Dalam Sebuah Perusahaan Manufactur yang

Terkait Dengan Fungsi-Fungsi Utama Supply Chain.

Bagian Cakupan Kegiatan antara lain

Pengembangan Produk . Melakukan riset pasar, merancang produk baru,

melibatkan supplier dalam perancangan produk baru.

Pengadaan. Memilih supplier, mengevaluasi kinerja supplier,

melakukan pembelian bahan baku dan komponen,

memonitor supply risk, membina dan memelihara

hubungan dengan supplier.

Perencanaan dan pengendalian. Demand planning, peramalan permintaan, perencanaan

kapasitas, perencanaan produksi dan persediaan.

Operasi / Produksi. Eksekusi produksi, pengendalian kualitas.

Pengiriman / Distribusi. Perencanaan jaringan distribusi, penjadwalan

pengiriman, mencari dan memelihara hubungan

dengan perusahaan jasa pengiriman, memonitor

Sumber: Pujawan, I Nyoman (20, p9)

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00883-MN Bab2001.pdfMenurut saya Management adalah suatu proses yang saling berhubungan

51

2.2.2.18 Rekayasa Suply Chain Management

Andi Ilham Said (2006,p10-16) dalam situasi internal dan eksternal yang

sangat dinamis, maka supply chain management perlu direkayasa ulang secara

keseluruhan. Artinya perlu melakukan pengujian ulang secara total terhadap

ketepatan implementasi Supply Chain Management dikaitkan dengan strategi

organisasi. Dalam merekayasa ulang Supply Chain Managemet dalam perusahaan

terdapat beberapa hal penting, yaitu:

1. Tetapkan Supply Chain Management sebagai aspek strategis bagi

perusahaan.

Kesalahan yang banyak terjadi dalam implementasi Supply Chain

Management adalah langsung menerapkan Supply Chain Management

dalam level operasional tanpa memahami betul strategi organisasi

secara keseluruhan. Terdapat empat generik strategi yang biasanya

digunakan yaitu strategi inovasi, biaya, pelayanan, dan mutu. Organisasi

yang strategi utamanya adalah inovasi misalnya, pengaturan Supply

Chain Management-nya mengikuti prinsip bahwa kecepatan masuk

kepasar jauh lebih penting dan efisien. Demikian pula yang bersaing di

biaya, efisiensi akan sangat penting dibandingkan dengan kecepatan.

2. Rancang proses Supply Chain Management dari ujung ke ujung.

Salah satu perbedaan utama antara Supply Chain Management dengan

manajemen logistic adalah aspek integrasi dari ujung ke ujung. Disini

organisasi perlu merancang pola aliran informasi dan barang mulai dari

supplier paling awal sampai konsumen paling akhir. Bentuk intervensi

yang perlu dilakukan bias berbeda-beda, ada yang perlu dikendalikan

langsung, ada yang hanya perlu dimonitor, ada yang hanya perlu

diketahui saja. Dengan memiliki rancangan ini, perusahaan bisa

memetakan dengan baik proses mana yang dapat menyebabkan biaya

tinggi atau proses mana yang dapat menyebabkan waktu paling lama

(bottleneck ), dan seterusnya.

3. Rancang struktur organisasi Supply Chain Management.

Merancang struktur organisasi yang cocok untuk implementasi

Supply Chain Management sangat penting untuk memperjelas

eksistensi Supply Chain Management diperusahaan. Banyak

Page 40: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00883-MN Bab2001.pdfMenurut saya Management adalah suatu proses yang saling berhubungan

52

perusahaan yang gagal mengimplementasikan Supply Chain

Management karena melihat Supply Chain Management sebagai tools di

luar sistem. Akibatnya, tim Supply Chain Management sepanjang masa

hanya jadi tim ad-hoc, personelnya pun selalu menjadi orang asing di

perusahaan. Padahal Supply Chain Management berada dan terintegrasi

dalam operasional perusahaan. Memasukkan Supply Chain

Management dalam struktur organisasi bisa berbagai macam, namun

yang perlu dipahami betul adalah prinsip integrasi dari Supply Chain

Management.

4. Kembangkan model kolaborasi yang tepat.

Karena prinsip integrasi dari ujung ke ujung dalam Supply Chain

Management, maka hampir tidak mungkin ada perusahaan yang bisa

melakukannya sendiri tanpa membangun kerjasama dengan

perusahaan lain. Salah satu yang menentukan adalah memilih mitra

kerja sama. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih mitra

adalah posisi strategik mitra, kecocokan proses operasi, k ecocokan

budaya organisasi, dan kecocokan teknologi

5. Gunakan alat ukur kinerja yang tepat.

Mengukur kinerja sangat penting untuk mengetahui kondisi

Supply Chain Management, membaik atau memburuk . Dengan

mengetahui posisi, perusahaan bisa terdorong untuk melakukan

perbaikan. Alat ukur yang baik untuk Supply Chain Management ciri-

cirinya adalah terhubung dengan strategi organisasi, seimbang dan

komprehensif, penetapan target terbanding dengan situasi internal dan

eksternal, targetnya agresif tapi dapat dicapai, dapat dimonitor

dengan mudah, dapat digunakan untuk peningkatan produktivitas

berkelanjutan, dan dilaksanakan melalui rencana implementasi formal.

Pentingnya Supply Chain Management(SCM)

Menurut Andi Ilham (2006,p3) Semakin banyak perusahaan yang menerapkan

SCM. Terutama manufaktur yang distribusi produknya meliputi wilayah yang sangat

luas, penerapan SCM sudah tidak dapat ditawar lagi demi memenangkan

persaingan atau bahkan hanya untuk mempertahankan eksistensi dengan alasan :

1. Situasi Geografis Indonesia sebagai Negara kepulauan

Page 41: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00883-MN Bab2001.pdfMenurut saya Management adalah suatu proses yang saling berhubungan

53

Bisa dibayangkan betapa rumitnya perusahaan yang pabriknya di Aceh,

mengirimkan barang ke Papua. Mereka harus melewati beberapa

pelabuhan, beberapa moda transportasi, dan jenis birokrasi. Dengan

begitu, untuk menjamin kecepatan dan ketepatan pengiriman perlu biaya

tinggi dan ketepatan informasi dengan akurasi yang tinggi. Untuk itu,

diperlukan metode kerja yang mampu mengintegrasikan seluruh elemen

yang berada dalam jaringan yang menghubungkan mulai dari pemasok

paling awal sampai ke konsumen akhir.

2. Perubahan paradigma persaingan

Dari yang tadinya bersaing antar perusahaan, berubah menjadi bersaing

antarjaringan. Contohnya adalah persaingan dalam ritel antara Alfa dan

Indomaret Sesungguhnya yang bersaing bukanlah mereka, melainkan

jaringan SCM di belakangnya. Harga barang keduanya bisa berbeda,

meskipun lokasinya berhadapan. Salah satunya bisa terjadi karena tingkat

efisiensi dan kerja sama yang dibangun jaringannya. Dan pemenangnya

adalah yang didukung SCM yang lebih baik

3. Semakin canggihnya dukungan teknologi informasi

Konsep integrasi arus barang dan informasi dari pemasok ke konsumen

sebenarnya sudah lama dikemukakan. Masalahnya memang masih

sebatas wacana karena sulit diterapkan. Sekarang lebih memungkinkan

dengan tersedianya dukungan teknologi seperti tersedianya berbagai macam

perangkat lunak ERP. Demikian pula dengan kemajuan sistem komunikasi

seperti internet dan intranet yang bias menghubungkan tempat terpencil dan

jauh sekalipun dengan sangat cepat.

2.2.2.19 Kriteria Supply Chain Management

Andi Ilham Said (2006, p20-32) terdapat empat kriteria Supply Chain Management

sukses, yaitu:

1. Sesuai dengan strategi bisnis.

Banyak perusahaan gagal dalam Supply Chain Management, karena memandang

Supply Chain Management sebagai masalah operasional saja yang cukup ditangani

oleh bagian logistik saja. Pengarahan sumber daya pun setengah-setengah karena

tujuannya hanya mengurangi biaya saja. Tanpa disadari bahwa dampak dari Supply

Page 42: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00883-MN Bab2001.pdfMenurut saya Management adalah suatu proses yang saling berhubungan

54

Chain Management sangat strategis karena bisa langsung mempengaruhi target

strategis perusahaan. Strategi bisnis biasanya dinyatakan dalam visi menjawab

pertanyaan strategik seperti: Apa sasaran strategik organisasi, nilai apa

yangdiberikan ke konsumen, dan apa keunikan perusahaan dibanding pesaing.

Supply Chain Management yang sukses haruslah mendukung tercapainya visi

tersebut, yang berarti pula Supply Chain Management haruslah dirancang

mengikutinya. Visi sendiri ditetapkan setelah mempertimbangkan faktor internal dan

eksternal. Faktor internal meliputi: kompetensi inti perusahaan, kebijakan bisnis,

dan sasaran keuangan. Sedangkan faktor eksternal meliputi: ukuran pasar, peta

persaingan, dan kebutuhan konsumen.

2. Sesuai dengan kebutuhan konsumen.

Mendengarkan apa yang dibutuhkan konsumen beserta prioritasnya sangat

diperlukan untuk sukses SupplyChain Management. Artinya, kalau konsumen

membutuhkan kecepatan maka Supply Chain Management pun harusnya dirancang

mengutamakan kecepatan. Demikian pula bila konsumen membutuhkan efisiensi,

maka Supply Chain Management pun dirancang mengutamakan biaya rendah satu

hal yang paling prinsip dalam Supply Chain Management secara keseluruhan adalah

bahwa satu-satunya elemen dalam Supply Chain Management yang mengeluarkan

uang adalah konsumen. Distributor, dealer, pabrik , gudang, hingga pemasok pada

dasarnya hanya menikmati beberapa persen bagian dari selisih harga jual di

konsumen dengan biaya barang. Makanya, memastikan apa yang diinginkan oleh

pelanggan akhir sangat perlu.

3. Sesuai dengan power position.

Perlu dipahami bahwa Supply Chain Management adalah permainan posisi daya

tawar dan kekuatan. Saat ini tidak satu pun perusahaan yang bisa sukses tanpa

bekerja sama dengan perusahaan lain. Kerjasama itu bisa dengan perusahaan sama

besarnya, lebih besar, atau lebiih kecil. Dalam permainan posisi ini, hal yang pertama

harus dilakukan adalah mengetahui posisi tawar perusahaan. Dalam hal ini bisa

dilihat dari lingkup operasi dan daya tarik produk bagi konsumen.

4. Adaptif.

Seiring dengan situasi bisnis yang dinamis dan selalu berubah, maka suatu ketika

Supply Chain Management pun perlu terus beradaptasi. Ada perubahan yang

berlangsung secara tiba-tiba ada juga yang berlangsung secara perlahan. Perubahan

Page 43: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00883-MN Bab2001.pdfMenurut saya Management adalah suatu proses yang saling berhubungan

55

teknologi, lingkungan bisnis, basis kompetisi, dan terjadinya akuisisi bisa

mempengaruhi rancangan Supply Chain Management secara mendasar.

Tabel 2.3 Empat Kriteria Supply Chain Management Sukses.

1. Sesuai dengan strategi bisnis: biaya, inovasi, pelayanan, kualitas.

2. Sesuai dengan kebutuhan k onsumen: dengark an suara konsumen, kebutuhan

antar segmen pasar berbeda, amati perubahan kebutuhan konsumen secara periodik .

3. Sesuai dengan power position: lihat skala operasi dan kekuatan merek, lakukan

dialog dan titik optimal terbaik bagi konsumen, fokus pada konsumen akhir dan cari

peluang kerjasama. 4. Adaptif: teknologi, lingkungan usaha, basis kompetisi, akuisisi dan merger.

Sumber: Said, Andi Ilham, dkk (200 6,p21) .

Yolanda (2005, p64) kepuasan konsumen tidak hanya diperoleh pada saat

mendapatkan suatu barang yang dibelinya, tetapi pelayanan yang diberikan juga

mempengaruhi kepuasan konsumen. Pelayanan pelanggan juga dapat

dispesifikasikan sebagai bagian dari aktivitas penjualan yang dimulai saat order

masuk sampai berakhirnya pengiriman barang kepada pelanggan, bahkan dapat

berlanjut pada penyediaan peralatan atau perawatan. Adapun factor-faktor yang

harus dipertimbangkan dalam pengukuran pelayan (Yolanda, 2005, p80-81) :

1. Order masuk .

Waktu minimum, waktu maksimum, dan waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk

penanganan order. Persentase waktu penanganan order dengan target waktu yang

ditetapkan

(dalam layanan).

2. Keakuratan dokumentasi order sangat terlihat dari persentase dok umen

order dengan kesalahan yang terjadi.

3. Transportasi / angkutan

• Persentase pengiriman yang tepat waktu.

• Persentase permintaan pengiriman dari pelanggan dan realisasinya.

Page 44: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00883-MN Bab2001.pdfMenurut saya Management adalah suatu proses yang saling berhubungan

56

• Persentase klaim / keluhan kerusakan, kehilangan barang dan kerugian biaya

angkutan.

4. Ketersediaan persediaan dan produk .

• Persentase kekurangan persediaan.

• Persentase order yang dapat terpenuhi, berarti semua order sesuai dengan

pesanan.

• Persentase rata-rata pesanan yang mengalami pengembalian.

5. Kerusakan produk .

• Total order dibandingkan dengan produk yang dikembalikan.

• Nilai produk yang dikembalikan dibandingkan total penjualan.

6. Waktu proses produksi / penggudangan, meliputi waktu

minimum,maksimum, dan rata-rata masa pemesanan.

Sedangkan menurut Amin Widjaja (2009, p111-112) pengukuran pelayanan

pelanggan terdapat didalam beberapa perihal, yaitu :

1. Tingkat ketersediaan produk

Pengukuran pelayanan pelanggan yang paling penting adalah ketersediaan

persediaan dalam masa siklus pesanan yang ditetapkan. Pengukuran ketersediaan

yang lazim adalah jumlah pesanan yang dikirimkan secara lengkap dalam periode

waktu yang ditetapkan sebagai persentase dari total pesanan yang diterima. Ukuran

terbaik pelayanan pelanggan mencerminkan kepentingan produk kepada pelanggan

dan kepentingan pelanggan kepada perusahaan tersebut.

2. Kecepatan dan ketetapan siklus pesanan pelanggan.

Siklus pesanan merupakan waktu yang berlalu di antara penempatan pesanan

pelanggan dan masa produk diterima. Kemampuan untuk secara konsisten mencapai

masa siklus pesanan yang ditargetkan mempengaruhi jumlah persediaan yang

disimpan melalui Supply Chain. Konsekuensinya, keceptan, dan ketetapan siklus

pesanan merupakan faktor-faktor utam dalam merancang Supply Chain.

Page 45: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00883-MN Bab2001.pdfMenurut saya Management adalah suatu proses yang saling berhubungan

57

Kebanyakan pelanggan lebih menyukai pelayanan yang konsisten dibandingkan

pelayanan yang cepat, konsisten membantu mereka merencanakan tingkat

persediaan yang lebih banyak dibandingkan cepat tetapi dengan siklus pesanan yang

berubah-ubah.

3. Komunikasi yang berada di antara penjual dan pelanggan.

Komunikasi yang berada di antara penjual dan pelanggan berhubungan dengan

kemampuan perusahaan untuk menyediakan informasi mutakhir kepada pelanggan

yang berkenaan seperti faktor- faktor status pesanan, penjelasan pemesanan, status

back pesanan, konfirmasi pesanan, substitusi produk , kekurangan produk serta

permintaan informasi produk .

2.2.2.20 Logistik

1. Donald J. Bowersok (2000)

Logistik didefinisikan sebagai proses pengelolaan yang strategis terhadap

pemindahan dan penyimpanan barang, suku cadang dan barang jadi dari supplier

kepada para langganan

2. Council of Logistic Management (Ballou, 1992)

Logistik didefinisikan sebagai proses perencanaan, implementasi dan pengendalian

efisiensi , aliran biaya yang efektif dan penyimpanan bahan mentah, bahan setengah

jadi, barang jadi dan informasi – informasi yang berhubungan dari asal titik

konsumsi dengan tujuan memenuhi kebutuhan konsumen

3. Yolanda M. Siagian (2005)

Logistik didefinisikan sebagai bagian dari proses rantai suplai (supply chain) yang

berfungsi merencanakan, melaksanakan, mengontrol secara efektif, efisien proses

pengadaan, pengelolaan, penyimpanan barang, pelayaan dan ondormasi mulai dari

titik awal (point of origin) hingga titik konsumsi (point of consumption) dengan

tujuan memenuhi kebutuhan konsumen

Fungsi Management Logistik

Fungsi logistik dapat disusun dalam bentuk skema siklus kegiatan logistik sebagai

berikut :

1. Fungsi perencanaan

Page 46: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00883-MN Bab2001.pdfMenurut saya Management adalah suatu proses yang saling berhubungan

58

Proses utuk merumuskan sasaran dan menentuka langkah – langkah harus

dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Secara

khusus perencanan logistik adalah merencanakan kebutuhan logistik yang pelaksanaa

nnya dilakukan oleh semua calon pemakai atau user kemudian diajukan sesuai

dengan alur yang berlaku di masing-masing organisasi. Menurut Subagya (1994), ”

perencanaan adalah hasil rangkuman dari kaitan tugas pokok gagasan, pengetahuan,

pengalaman dan keadaan atau lingkungan yang merupakancara terencana dalam

memuat keinginan dan usaha merumuskan dasar dan pedoman tindakan.”

Pengelolaan logistik cenderung semakin kompleks dalam pelaksanannya sehingga

akan sangat sulit dalam pengendalian apabila tidak didasari oleh perencanaan yang

baik. Perencanaan yang baik menuntut adanya sistem monitoring, evaluasi dan

reporting yang memadai dan berfungsi sebagai umpan balik untuk tindakan

pengandalian terhadap devisi-devisi yang terjadi.Suatu rencana harus didukung oleh

semua pihak. Rencana yang dipaksakanakan sulit mendapatkan dukungan bahkan

akan berakibat tidak lancar dalam pelaksanaannya.Dalam suatu kegiatan dari tahap

persiapan, pelaksanaan sampai dengan pencapaian tujuan (sasaran) diperlukan

kerjasama yang terus menerus anatar pimpinan, perencanaan, pelaksanaan, dan

pengawas dengan masing – masing kegiatan yang dilakukan sesuai dengan uraian

tugas masing-masing. Seluruh kegiatandiarahkan pada pencapaian tujuan untuk

mencapai sasaran organisasi.Perencanaan dapat dibagi ke dalam periode-periode

sebagai berikut:

a. Rencana jangka panjang ( long range)

b. Rencana jangka menengah (mid range)

c. Rencana jangka pendek (short range)

Fungsi perencanaan dan penentuan kebutuhan ini akan menghasilkan antara lain:

a. Rencana Pembelian

b. Rencana Rehabilitasi

c. Rencana Dislokasi

d. Rencana Sewa

e. Rencana Pembuatan

Page 47: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00883-MN Bab2001.pdfMenurut saya Management adalah suatu proses yang saling berhubungan

59

Dalam tahapan perencanaan logistik pada umumnya dapat menjawab

danmenyimpulkan pernyataan sebagai berikut:

a. Apakah yang dibutuhkan untuk menentukan jenis barang yang tepat (what)

b. Berapa yang dibutuhkan untuk menentukan jumlah yang tepat (how much,how

many)

c. Kapan menentukan waktu yang tepat (when)

d. Dimana dibutuhkan untuk menentukan tempat yang tepat (where)

e. Siapa yang mengurus untuk menentukan orang atau unit yang tepat (who)

f. Bagaimana diselenggarakan untuk menentukan proses yang tepat (how)

g. Mengapa dibutuhkan pengecekan apakah keputusan yang diambil benar- benar

tepat (why)

2. Fungsi Penganggaran Penganggaran (budgetting) adalah semua kegiatan dan

usaha untuk merumuskan perincian penentu kebutuhan dalam suatu skala tertentu

sakla standar yaitu skala mata uang dan jumlah biaya (Subagya, 1994).Dalam fungsi

penganggaran, semua rencana-rencana dari fungsi perencanaandan penentu

kebutuhan dikaji lebih lanjut untuk disesuaikan dengan besarnya biaya dari dana-

dana yang tersedia. Dengan mengetahui hambatan-hambatan danketerbatasan yang

dikaji secara seksama maka anggaran tersebut merupakananggaran yang tepat.

Apabila semua perencanaan dan penentu kebutuhan telah dicek berulang kali dan

diketahui untung ruginya serta telah diolah dalam rencana biaya keseluruhan, maka

penyediaan dana tersebut tidak boleh diganggu lagi, kecuali dalam keadaan terpaksa.

Pengaturan keuangan yang jelas, sederhana dan tidak rumit akan sangat membantu

kegiatan. Dalam menyususn anggaran terdapat beberapa hal yang harus di perhatikan

antara lain :

a.Peraturan– peraturan terkait

b. Pertimbangan politik, sosial, ekonomi dan teknologi

c. Hal-hal yang berhubungan dengan anggaran

d. Pengaturan anggaran seperti sumber biaya pendapatan sampai dengan pegaturan

logistik

Sumber anggaran di suatu rumah sakit bermacam-macam tergantung padainstitusi

yang ada apakah milik pemerintah atau swasta. Pada rumah sakit pemerintah,

sumber anggaran dapat berasal dari dana subsidi (Bappenas, Depkes,Pemda) dan dari

Page 48: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00883-MN Bab2001.pdfMenurut saya Management adalah suatu proses yang saling berhubungan

60

penerimaan rumah sakit. Sedangkan pada rumah sakit swastasumber anggaran

berasal dari dana subsidi (Yayasan dan Donatur), penerimaanrumah sakit dan dana

dari pihak ketiga.

Alokasi anggaran logistik rumah sakit 40 % - 50 % dalam bentuk obat-obatandan

bahan farmasi, alat tulis kantor, cetakan, alat rumah tangga, bahan makanan,alat

kebersihan dan suku cadang.

3. Fungsi Pengadaan Pengadaan adalah semua kegiataan dan usaha untuk menambah

dan memenuhi kebutuhan barang dan jasa berdasarkan peraturan yang berlaku

dengan menciptakan sesuatu yang tadinya belum ada menjadi ada. Kegiatan ini

termasuk dalam usaha untuk tetap mempertahankan sesuatu yang telah ada dalam

batas- batas efisiensi (Subagya, 1994).Pengadaan tidak selalu harus dilaksanakan

dengan pembelian tetapi didasarkan dengan pilihan berbagai alternatif yang paling

tepat dan efisien untuk kepentingan organisasi. Cara – cara yang dapat dilakukan

untuk menjalankan fungsi pengadaan adalah :

a. Pembelian

b. Penyewaan

c. Peminjaman

d. Pemberian ( hibah)

e. Penukaran

f. Pembuatan

g. Perbaikan

Proses pengadan peralatan dan perlengkapan pada umumnya dilaksanakan dengan

tahapan sebagai berikut:

a. Perencanaan dan penentuan kebutuhan

b. Penyususnan dokumen tender

c. Pengiklanan / penyampaian undangan lelang

d. Pemasukan dan pembukuan penawaran

e. Evaluasi penawaran

f. Pengusulan dan penentuan pemenang

g. Masa sanggah

h. Penunjukan pemenang

Page 49: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00883-MN Bab2001.pdfMenurut saya Management adalah suatu proses yang saling berhubungan

61

i. Pengaturan kontrak

j. Pelaksanaan kontrak

Mengingat fungsi pengadaan adalah fungsi teknis yang menyangkut pihak luarmaka

pengendalian fungsi pengadaan perlu mendapatkan perhatian. Pengendalian

dilaksanakan dari awal kegiatan sampai dengan pemeliharaan.

Kebijakan pemerintah yang mengatur tentang pengadaan barang adalah Keppres No.

80tahun 2003.Beberapa hal yang harus diperhatikan pada fungsi pengadaan antara

lain:

a. Kode etik pengadaan

Kode etik pengadaan yang dikemukakan oleh George W. Aljian, antara lain:

1. Hubungan pribadi dengan para pedagang sangat perlu, namun seorang pembeli

harus tetap tidak berpihak dalam semua tahap perdagangan.

2. Tidak boleh ada keterangan orang dalam kepada siapapun.

3.Memberi batas kepada seorang rekanan adalah melanggar etika.

b. Pelelangan pengadaan barangSetiap mengadakan pelelangan dan pengadaan

barang harus dibentuk panitia pengadaan dan pelangan milik negara yang ditentukan

sebagai berikut:

1. Keanggotaan panitia sekurang-kurangnya 5 orang terdiri dari

perencana, pemikir pekerjaan yang bersangkutan, penaggung jawab keuangan, penan

ggung jawab perlengkapan, penanggung jawab teknis.

2.Dilarang duduk sebagai anggota panitia sepert kepala

kantor/satuan pekerja/pemimpin proyek, pegawai pada inspektorat jenderal atau unit-

unityang berfungsi sebagai pemeriksa.

3. Panitia pelelangan dibentuk oleh kepala kantor/satuan pekerja/pemimpin proyek.

4. Masa kerja panitia berakhir sesuai dengan tugasnya setelah pemenang pelelangan

ditunjuk.

4. Fungsi Penyimpanan

Penyimpanan merupakan suatu kegiatan dan usaha untuk

melakukan pngelolaan barang persediaan di tempat penyimpanan. Penyimpanan berf

Page 50: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00883-MN Bab2001.pdfMenurut saya Management adalah suatu proses yang saling berhubungan

62

ungsi untuk menjamin penjadwalan yang telah ditetapkan dalam fungsi-

fungsisebelumya dengan pemenuhan setepat-tepatnya dan biaya serendah-

rendahnya.Fungsi ini mencakup semua kegiatan mengenai pengurusan, pengelolaan

dan penyimpanan barang. Fungsi yang lain adalah kualitas barang dapat

dipertahankan, barang terhindar dari kerusakan, pencarian barang yang lebihmudah

dan barang yang aman dari pencuri.Faktor-faktor yang perlu mendapat perhatian

dalam fungsi penyimpanan adalah:

a. Pemilihan lokasiAksesibilitas, utilitas, komunikasi, bebas banjir, mampu

menampung barangyang disimpan, keamanan dan sirkulasi udara yang baik.

b. Barang (jenis, bentuk barang atau bahan yang disimpan)Jenis dan bentuk barang

dapat digolongkan ke dalam :

• Barang biasa: kendaraan, mobil ambulance, alat-alat berat, brankar, kursiroda

dll.

• Barang khusus: obat-obatan, alat-alat medis dll.

c. Pengaturan ruangBentuk-bentuk tempat penyimpanan, rencana penyimpanan,

penggunaanruang secara efisien dan pengawasan ruangan.

d. Prosedur/sistem penyimpanan/ Formulir-formulir transaksi, kartu-kartu catatan,

kartu-kartu pemeriksaan, cara pengambilan barang, pengawetan dll.

e. Penggunaan alat bantu

f. Pengamanan dan keselamatan. Pencegahan terhadap api, pencurian, tindakan

pencegahan terhadap kecelakan,gangguan terhadap penyimpanan dan tindakan

keamanan.

5. Fungsi Penyaluran (Distribusi)Penyaluran atau distribusi merupakan kegiatan atau

usaha untuk

mengelola pemindahan barang dari satu tempat ke tempat lainnya (Subagya, 1994). F

aktoryang mempengaruhi penyaluran barang antara lain:

a. Proses Administrasi

b. Proses penyampaian berita (data-data informasi)

c. Proses pengeluaran fisik barang

d. Proses angkutan

e. Proses pembongkaran dan pemuatan

f. Pelaksanaan rencana-rencana yang telah ditentukan

Page 51: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00883-MN Bab2001.pdfMenurut saya Management adalah suatu proses yang saling berhubungan

63

Ketelitian dan disiplin yang ketat dalam menangani masalah penyaluranmerupakan

unsur yang sangat penting untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

6. Fungsi Penghapusan

Penghapusan adalah kegiatan atau usaha pembebasan barang

dari pertanggungjawaban sesuai peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku(Subagya, 1994). Alasan penghapusan barang antara lain:

a. Barang hilang, akibat kesalahan sendiri, kecelakaan, bencana alam,administrasi

yang salah, tercecer atau tidak ditemukan.

b. Teknis dan ekonomis Nilai barang dianggap tidak ada manfaatnya yang

disebabkan beberapa faktor:

• Kerusakaan yang tidak dapat diperbaiki

• Kadaluarsa yaitu suatu barang tidak boleh dipergunakan lagimenurut

ketentuan waktu yang ditetapkan

• Aus atau deteriorasi yaitu barang mengurang karena susut,menguap atau

hadling

• Busuk karena tidak memenuhi spesifikasi sehingga barang tidakdapat

dipergunakan lagi

c. Surplus

d. Tidak bertuan yaitu barang-barang yang tidak diurus

e. Rampasan yaitu barang-barang bukti dari suatu perkara

Program penghapusan dapat ditinjau dari dua aspek antara lain:

a. Aspek yuridis, administrasi dan prosedur

Dalam aspek yuridis mencakup pembentukan panitia penilai, identifikasi

daninventarisasi peraturan-peraturan yang mengikat, persyaratan atau

ketentuanterhadap barang yang dihapus, penyelesaian kewajiban sebelum

barangdihapus.

b. Aspek rencana pelaksana teknis

Evaluasi, rencana pemisahan dan pembuangan serta rencana tindak lanjut.Cara-cara

penghapusan yang lazim dilakukan antara lain:

Page 52: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00883-MN Bab2001.pdfMenurut saya Management adalah suatu proses yang saling berhubungan

64

1. Pemanfaatan langsung yaitu usaha merehabilitasi/merekondisi komponen-

komponen yang masih dapat digunakan kembali dan dimasukkan sebagai barang

persediaan baru.

2. Pemanfaatan kembali yaitu usaha meningkatkan nilai ekonomis dari barang yang

dihapus menjadi barang lain.

3. Pemindahan yaitu mutasi kepada instansi yang memerlukan dalam

rangka pemanfaatan langsung.

4. Hibah yaitu pemanfaatan langsung atau peningkatan potensi kepada badanatau

pihak di luar instansi (pemerintah).

5. Penjualan/Pelelangan yaitu dijual baik di bawah tangan atau dilelang.

6. Pemusnahan yaitu menyangkut keamanan dan keselamatan lingkungan.

7. Fungsi Pengendalian

Pengendalian adalah sistem pengawasan dari hasil laporan, penilaian, pemantauan

dan pemeriksaan terhadap langkah-langkah manajemen logistik yangsedang atau

telah berlangsung.Bentuk kegiatan pengendalian antara lain:

a. Merumuskan tatalaksana dalam bentuk manual, standar, kriteria, norma,instruksi

dan prosedur lain.

b. Melaksanakan pengamatan (monitoring), evaluasi dan laporan, gunamendapatkan

gambaran dan informasi tentang penyimpangan dan jalannya pelaksanaan dari

rencana.

c. Melakukan kunjungan staf guna mengidentifikasi cara-cara pelaksanaandalam

rangka pencapaian tujuan.

d. Melakukan supervise

Agar pelaksanaan pengendalian dapat berjalan dengan baik diperlukan sarana-sarana

pengendalian sebagai berikut:

a. Struktur organisasi yang baik

b. Sistem informasi yang memadai

c. Klasifikasi yang selalu mengikuti perkembangan menuju standardisasi

d. Pendidikan dan pelatihan

e. Anggaran yang cukup memadai

Page 53: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00883-MN Bab2001.pdfMenurut saya Management adalah suatu proses yang saling berhubungan

65

Pelayanan Logistik (Logistik Service)

Beberapa karakteristik dari pelayanan yaitu:

1. Tidak berwujud (intangiability) Pelayanan mempunyai sifat tidak berwujud,

tidak dapat dilihat, tidak dapat dirasakan, dan dinikmati sebelum dibeli

konsumen. Menurut Berry (dalam Tjiptono, 2002: 15) konsep intangiability

memiliki dua pengertian yaitu: a. Sesuatu yang tidak dapat disentuh dan tidak

dapat dirasa. b. Sesuatu yang tidak mudah didefinisikan, diformulasikan, atau

dipahami secara rohaniah.

2. Tidak dapat dipisahkan (inseparitibility) Pada umumnya pelayanan yang

diproduksi (dihasilkan) dan dirasakan pada waktu bersamaan dan apabila

dikehendaki oleh seseorang untuk diserahkan kepada pihak lainnya, maka

mereka merupakan bagian dari pelayanan itu. Ciri khusus dalam pemasaran jasa

adalah adanya interaksi antara penyedia jasa dan pelanggan.

3. Variability/heterogeneity/inconsistency Pelayanan senantiasa mengalami

perubahan tergantung dari siapa penyedia pelayanan dan kondisi dimana

pelayanan tersebut diberikan. Pelayanan bersifat sangat variabel karena

merupakan nonstandardized output, artinya banyak variasi bentuk, kualitas dan

jenis, tergantng pada siapa, kapan, dan di mana pelayanan tersebut dihasilkan.

Ada tiga factor yang menyebabkan variabilitas kualitas pelayanan (Bovee,

Houston, dan Thill,1995, dalam Tjiptono, 2002:17) yaitu kerjasama atau

partisipasi pelanggan selama penyampaian jasa, moral/motivasi karyawan dalam

melayani pelanggan, dan beban kerja perusahaan.

4. Tidak tahan lama (Perishability) Pelayanan tidak dapat disimpan sebagai

persediaan yang siap dijual atau dikonsumsi pada saat diperlukan, karena hal

tersebut maka pelayanan tidak tahan lama. Dengan demikian bila suatu

pelayanan tidak digunakan, maka pelayanan tersebut akan berlalu begitu saja.

5. Lack of ownership Lack of ownership merupakan perbedaan dasar antara

barang dan jasa/pelayanan. Pada pembelian barang, konsumen memiliki hak

penuh atas penggunaan dan manfaat produk yang dibelinya. Mereka bisa

mengkonsumsi, menyimpan atau menjualnya. Di lain pihak, pada pembelian jasa

atau pelayanan, pelanggan mungkin hanya memiliki akses personal atas suatu

Page 54: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00883-MN Bab2001.pdfMenurut saya Management adalah suatu proses yang saling berhubungan

66

jasa untuk jangka waktu yang terbatas. Pembayaran biasanya ditujukan untuk

pemakaian, akses atau penyewaan item-item tertentu berkaitan dengan

jasa/pelayanan yang ditawarkan.

2.2.2.21 Responsiveness

Definisi daya tanggap (responsiveness) menurut Tjiptono (2007) yaitu keinginan

para staf dan karyawan untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan

dengan tanggap. Sehingga dimensi kualitas daya tanggap ini di dalam sebuah

perusahaan haru benar-benar diwujudkan secara baik agar konsumen merasa dihargai

atas tanggapan atau respon dari perusahaan atas segala keinginan dari konsumen.

Menurut Berry dan Zenthaml yang dalam Lupiyoadi (2006: 181) berpendapat bahwa

“Keberhasilan perusahaan dalam memberikan pelayanan yang berkualitas dapat

ditentukan dengan pendekatan service quality yang telah dikembangkan oleh

Parasuraman”.

Pelayanan yang baik memungkinkan sebuah perusahaan memperkuat kesetiaan

pelanggan dan meningkatkan pangsa pasar (market share), karena itu pelayanan yang

baik menjadi penting dalam operasi perusahaan. Menurut Stanton, service adalah

kegiatan yang dapat diidentifikasikan dan tidak berwujud dan merupakan tujuan

penting dari suatu rencana transaksi, guna memberikan kepuasan kepada konsumen

(Hasibuan, 2005 : 72). Kotler mengemukakan pelayanan atau service adalah setiap

kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain dan pada

dasarnya tidak berwujud dan tidak pula berakibat kepemilikian sesuatu dan

produksinya dapat atau tidak dapat dikaitkan dengan suatu produk fisik. Sedangkan

menurut Hasibuan (2005) pelayanan adalah kegiatan pemberian jasa dari satu pihak

kepada pihak lainnya. Pelayanan yang baik adalah pelayanan yang dilakukan secara

ramah tamah, adil, cepat, tepat, dan etika yang baik sehingga memenuhi kebutuhan

dan kepuasan bagi yang menerimanya (Hasibuan, 2005 : 152).

Pelayanan hakikatnya adalah serangkaian kegiatan, karena ia merupakan proses.

Sebagai proses, pelayanan berlangsung secara rutin dan berkesinambungan meliputi

seluruh kehidupan organisasi dalam masyarakat (Moenir, 2002 : 27). Berdasarkan

Page 55: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00883-MN Bab2001.pdfMenurut saya Management adalah suatu proses yang saling berhubungan

67

beberapa definisi di atas layanan atau service adalah serangkaian kegiatan yang

diberikan oleh satu pihak kepada pihak lain yang tidak berwujud dan bertujuan

memberikan kepuasan kepada pihak yang dilayani.

1. Unsur-unsur Pelayanan Dalam memasarkan produknya produsen atau penjual

selalu berusaha untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan para pelanggan mereka

dan berusaha mencari para pelanggan baru. Dalam usaha tersebut tidak terlepas dari

adanya pelayanan. Agar loyalitas pelanggan semakin melekat erat dan pelanggan

tidak berpaling pada pelayanan lain, penyedia jasa perlu menguasai lima unsur

pelayanan yaitu:

• Cepat

Yang dimaksud dengan kecepatan di sini adalah adalah waktu yang

digunakan dalam melayani konsumen minimal sama dengan batas waktu

dalam standar pelayanan yang ditentukan oleh perusahaan. Bila pelanggan

menetapkan membeli suatu produk, tidak saja harga yang dinilai dengan

uang tetapi juga dilihat dari faktor waktu.

• Tepat

Kecepatan tanpa ketepatan dalam bekerja tidak menjamin kepuasan

konsumen, karena tidak dapat memenuhi keinginan dan harapan konsumen.

Oleh karena itu, ketepatan sangat penting dalam pelayanan.

• Aman

Dalam melayani konsumen, para petugas pelayanan harus memberikan

perasaan aman pada konsumen. Tanpa perasaan aman di dalam hatinya

niscaya konsumen akan berpikir dua kali jika harus kembali ke tempat

tersebut. Rasa aman yang dimaksudkan di sini adalah selain rasa aman fisik

adalah rasa aman psikis. Dengan adanya keamanan maka seorang konsumen

akan merasa tentram dan mempunyai banyak kesempatan untuk memilih dan

memutuskan apa yang diinginkan.

• Ramah

Dalam dunia pelayanan umumnya masih menggunakan perasaan dan

mencampuradukkan antara kepentingan melayani dan perasaan sendiri. Jika

penjual tersebut beramah tamah secara professional terhadap pelanggan,

niscaya perusahaan dapat lebih meningkatkan hasil penjualan karena

kepuasan pelanggan yang akan membuat pelanggan menjadi loyal.

Page 56: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00883-MN Bab2001.pdfMenurut saya Management adalah suatu proses yang saling berhubungan

68

• Nyaman

Jika rasa nyaman dapat diberikan pada pelanggan, maka pelanggan akan

berulang kali menggunakan jasa atau produk yang ditawarkan. Jika

pelanggan merasa tenang, tenteram, dalam proses pelayanan tersebut

pelanggan akan memberikan kesempatan kepada perusahaan untuk menjual

produk atau jasa yang Universitas Sumatera Utara ditawarkan. Pelanggan

juga akan lebih leluasa dalam menentukan pilihan sesuai dengan yang

diinginkan.

2.2.2.22 Market performance

Menurut sedarmayanti (2011:260), Kinerja merupakan terjermahan dari

performance yang berarti hasil kerja seorang pekerja, sebuah proses management

atau suatu organisasi keseluruhan, dimana hasil kerja tersebut dapat ditunjukkan

buktinya secara konkrit dan dapat diukur (dibandingkan dengan standard yang telah

ditentukan )

Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan – kegiatan yang di rancang

untuk merencanakan, menentukan harga dan mempromosikan dan mendistribusikan

harga barang

Keragaan pasar (market performance) merupakan hasil akhir perilaku pasar. Dalam

kenyataannya interaksi antara struktur-perilaku-keragaan pasar tidak selalu liniear,

malah cenderung bersifat komplek dan sating mempengaruhi secara dinamis.

Pangsa pasar ( Market Share ) dapat diartikan sebagai bagian pasar yang dikuasai

oleh suatu perusahaan, atau prosentasi penjualan suatu perusahaan terhadap total

penjualan para pesaing terbesarnya pada waktu dan tempat tertentu (William J.S,

1984). Jika suatu perusahaan dengan produk tertentu mempunyai pangsa pasar 35%,

maka dapat diartikan bahwa jika penjualan total produk-produk sejenis dalam

periode tertentu adalah sebesar 1000 unit, maka perusahaan tersebut melalui

produknya akan memperoleh penjualan sebesar 350 unit. Besarnya pangsa pasar

setiap saat akan berubah sesuai dengan perubahan selera konsumen, atau

berpindahnya minat konsumen dari suatu produk ke produk lain (Charles W. Lamb,

2001). Terdapat empat karakteristik yang mempengaruhi pengguna dalam melakukan

Page 57: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00883-MN Bab2001.pdfMenurut saya Management adalah suatu proses yang saling berhubungan

69

pembelian yaitu faktor budaya (budaya, subbudaya, dan kelas sosial), faktor sosial

(kelompok keluarga, peran, dan status), faktor pribadi (umur, pekerjaan, situasi

ekonomi, gaya hidup, dan kepribadian), dan faktor psikologis (pengetahuan,

motivasi, keyakinan, dan sikap). Proses keputusan membeli seorang pengguna

melewati lima tahap yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi

alternatif, keputusan membeli, dan tingkah laku pasca pembelian (Kotler, 1993)

Strategi pemasaran bisa digolongkan atas dasar pangsa pasar yang diperoleh suatu

perusahaan, maka terbagi atas 4 kelompok, yaitu :

1. Market Leader, disebut pimpinan pasar apabila pangsa pasar yang dikuasai berada

pada kisaran 40% atau lebih

2. Market Chalengger, disebut penantang pasar apabila pangsa pasar yang dikuasai

berada pada kisaran 30%

3. Market Follower, disebut pengikut pasar apabila pangsa pasar yang dikuasai

berada pada kisaran 20%. 4. Market Nitcher, disebut juga penggarap relung pasar

apabila pangsa pasar yang dikuasai berada pada kisaran 10% atau kurang.

Pangsa pasar merupakan indikator dalam menentukan tingkat kekuatan pasar suatu

perusahaan . pangsa pasar merupakan perbandingan antara penjualan suatu

perusahaan dengan total penjualan dalam suatu industri. Pangsa pasar dapat diukur

melalui rasio besar asset terhadap total asset dalam perusahaan. Semakin tinggi

pangsa pasar suatu perusahaan maka semakin tinggi kekuatan pasar yang

dimilikinya. Hal tersebut meninbulkan pengaruh pada perilaku perusahaan dan

perilaku perusahaan pesaing

Jumlah penjualan diukur dengan rasio konsentrasi (concentration ratio atau CR) dan

Herfindahl Hirschman Index (HHI). Rasio konsentrasi menghitung persentase

penjualan di pasar dari jumlah absolut beberapa perusahaan besar yang ada di pasar.

Konsentrasi pasar menunjukan pangsa pasar yang dikuasai oleh beberapa perusahaan

terbesar. Konsentrasi pasar menunjukan seberapa besar pengaruh beberapa

perusahaan tersebut terhadap total penjualan dalam pasar secara keseluruhan.

Konsentrasi pasar merupakan indicator dari struktur pasar yang menentukan

perilaku, kinerja, dan tingkat persaingan dalam pasar. Semakin tinggi tingkat

konsentrasi pasar, maka semakin besar kekuatan pasarnya yang akan berimbas

kepada bentuk pasar persaingan tidak sempurna.

Page 58: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00883-MN Bab2001.pdfMenurut saya Management adalah suatu proses yang saling berhubungan

70

Terdapat beberapa alat pengukuran konsentrasi yang umum dipergunakan untuk

menggambarkan distribusi dari pangsa pasar di antara perusahaanperusahaan yang

ada dalam industri, yaitu: Rasio Konsentrasi dan Herfindahl Hirschman Index (HHI).

Pengukuran konsentrasi membutuhkan metode-metode yang dapat dijadikan

indikator persaingan dalam pasar. Metode ini menggunakan beberapa variable seperti

pangsa pasar, rasio, dan bentuk indeks lainnya yang dapat menunjukan derajat

konsentrasi dalam suatu pasar. Jacobson dan O`Callaghan (1996:53) menjabarka

metode konsentrasi sebagai berikut : 1. CRN atau N firm concentration 2. Indeks

Herfindahl dan Indeks Herfindahl-Hirschman

Rasio Konsentrasi (concentration ratio atau CR) Ukuran yang paling umum dari

kekuatan pasar adalah concentration ratio (rasio konsentrasi) untuk suatu industri.

Rasio Konsentrasi (concentration ratio, CR) secara luas dipergunakan untuk

mengukur pangsa pasar dari output, turnover, jumlah pegawai atau nilai asset dari

total industri. Rasio konsentrasi dapat 14 digunakan untuk mengukur struktural

power karena melibatkan jumlah absolute perusahaan dan ukuran distribusi. CR yang

di definisikan sebagai presentase dari keseluruhan output industri yang dihasilkan

oleh perusahaan terbesar. Biasanya jumlah perusahaan N yang dihitung proporsi

pangsa pasarnya adalah 4, sehingga dikenal sebagai CR4. Jika Pi mewakili pangsa

pasar, dan jika proporsi dari output, turnover, jumlah pegawai atau nilai asset dari

total industri yang diwakili oleh perusahaan i = 1,2, …, dengan P1 >= P2 >= P3 >=

…, maka Concentration Ratio, CRN, untuk N perusahaan dihitung sebagai:

CRN = P1 + P2 + P3 + … + PN

Rasio konsentrasi dirumuskan sebagai berikut :

Dimana :

n = Jumlah perusahaan yang dipilih berdasarkan peringkat penjualan terbesar.

Page 59: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00883-MN Bab2001.pdfMenurut saya Management adalah suatu proses yang saling berhubungan

71

Xi = Besarnya angka penjualan dari perusahaan yang dipilih karena memiliki tingkat

penjualan terbesar.

T = Total penjualan dalam industri.

Rasio konsentrasi berkisar antara nol hingga satu dan biasanya dinyatakan dalam

persentase. Nilai konsentrasi yang mendekati angka nol mengindikasikan bahwa

sejumlah n perusahaan memiliki pangsa pasar yang relatif kecil. Sebaliknya, angka

rasio konsentrasi yang mendekati satu mengindikasikan tingkat konsentrasi yang

relatif tinggi. CRN sangatlah tergantung pada jumlah keseluruhan perusahaan yang

ada dalam industri. CRN akan menurun jika jumlah perusahaan dalam industri

meningkat. CRN dapat memberikan gambaran tentang peran n perusahaan yang ada

dalam industri, namun demikian CRN tidak cukup dapat memberikan informasi

mengenai keterkaitan antar perusahaan di dalam industri. Sebagaimana dikemukakan

di atas, CR4 yang mewakili empat perusahaan. Beberapa kategori pasar dapat

didefinisikan dengan menggunakan CR4 untuk menggambarkan tingkat kompetisi

sebagaimana ditampilkan dalam gambar di bawah.

2.2.2.23 Financial performance

Menurut Sucipto (2003), pengertian kinerja keuangan yakni penentuan ukuran -

ukuran tertentu yang dapat mengukur keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan

dalam menghasilkan laba.

Mulyadi (2007:2) menguraikan pengertian kinerja keuangan ialah penentuan secara

periodik efektifitas operasional suatu organisasi dan karyawannya berdasarkan

sasaran, standar, dan kriteria yang ditetapkan sebelumnya”.

Menurut ikatan akuntan Indonesia (2012:5), laporan keuangan merupakan struktur

yang menyajikan posisi keuangan dan kinerja keuangan dalam sebuah entitas. Tujuan

umum dari laporan keuangan ini untuk kepentingan umum adalahnya penyajian

informasi mengenai posisi keuangan (financial position, kinerja keuangan (financial

performance) dan arus kas (cash flow) dari entitas yang sangat berguna untuk

membuat keputusan ekonomis bagi para penggunanya. Untuk dapat mencapai tujuan

Page 60: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00883-MN Bab2001.pdfMenurut saya Management adalah suatu proses yang saling berhubungan

72

ini, laporan keuangan menyediakan informasi mengenai elemen dari entitas yang

terdiri dari asset, kewajiban, network, beban, dan pendapatan (termasuk gain dan

loss), perubahan ekuitas dan arus kas. Informasi tersebut diikuti dengan catatatn,

akan membantu pengguna memprediksi arus kas masa depan.

Menurut Munawir (2010:5) pada umumnya laporan keuangan terdiri dari neraca dan

perhitungan laba rugi serta laporan perubahan ekuitas. Neraca

menunjukkan/menggambarkan jumlah asset, kewajiban dan ekuitas dari suatu

perusahaan pada tanggal tertentu. Sedangkan perhitungan (laporan) laba0rugi

memperlihatkan hasil – hasil yang telah di capai oleh perusahaan serta beban yang

terjadi pada periode tertentu, dan laporan perubahan ekuitas menunjukkan sumber

dan penggunaan atau alasan –alasan yang menyebabkan perubahan ekuitas

perusahaan.

Menurut harahap (2009:105) laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan

dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu.

Adapun jenis laporan keuangan yang lazim dikenal adalah neraca, laporan laba-rugi

atau hasil usaha, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, laporan posisi

keuangan

Tujuan Laporan Keuangan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:3) adalah

menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan

posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai

dalam pengambulan keputusan ekonomi.

Tujuan utama laporan keuangan menurut Fahmi (2011:28) adalah memberikan

informasi keuangan yang mencakup perubahan dari unsur – unsur laporan keuangan

yang dujukan kepada pihak-pihak lain yang berkepentingan dalam menilai kinerja

keuangan terhadap perusahaan disamping pihak manajemen perusahaan. Para

pemakai laporan akan menggunakan untuk meramalkan, membandingkan dan

menilai dampak keuangan yang timbul dari keputusan ekonomis yang diambilnya.

Informasi mengenai dampak keuangan yang timbul tadi sangat berguna bagi pemakai

untuk meramalkan, membandingkan dan menilai keuangan. Seandainya nilai uang

tidak stabil, maka hail ini akan dijelaskan dalam laporan keuangan. Laporan

keuangan akan lebih bermanfaat apabila yang dilaporkan tidak saja aspek – aspek

Page 61: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00883-MN Bab2001.pdfMenurut saya Management adalah suatu proses yang saling berhubungan

73

kuantitatif, tetapi mencakup penjelasan – penjelasan lainnya yang dirasa perlu. Dan

informasi ini harus factual dan dapat diukur secara objektif

Kinerja keuangan

Kinerja keuangan perusahaan pada dasarnya diperlukan sebagai alat untuk mengukur

financial health (kesehatan perusahaan) perusahaan. Kinerja Keuangan Perusahaan

digunakan sebagai media pengukur subyektif yang menggambarkan efektifitas

pengunaan asset oleh sebuah perusahaan dalam menjalankan bisnis utamanya dan

meningkatkan pendapatan. Menurut Al –Tuwajiri, et al (2003), Kinerja keuangan

perusahaan secara umum dapat dilihat dari dua ukuran yaitu

1. Market-based measure

Menurut Joner (2004) return dari sebuah saham merupakan salah satu tolak ukur dari

kinerja saham sehingga para investor selalu berusahaan memaksimalkan tingkat

return yang akan dihasilkan setelah memperhitungkan faktor resiko.

Keuntungan menggunakan perhitungan berdasarjan pasar adalah return saham tidak

rentan terhadap perbedaaan yang muncul akibat perlakuan akuntasi yang beragam

serta manipulasi yang dapat mencul dalam laporan keuangan. Perhitungan

berdasarkan pasar juga menggambarkan evaluasi invenstor tentang kemampuan

perusahaan menghasikan pendapatan di masa depan dibandingkan dengan

pendapatan di masa lalu.

Kelemahannya yaitu metode ini hanya mewakili pengukuran dari sudut pandang

investor

2. Accounting – based

Accounting – based menggunakan tolak ukur pendapatan dengan focus terhadap

reaksi pendapatan perusahaan terhadap perubahan kebijakan yang diambil oleh

manajemen. Pengukuran return akuntansi inihanya berdasarkan kondisi financial

internal perusahaan tanpa memperhitungkan factor eksternal. Menurut McGuire,

Schneeweis dan Hill (1986), return akuntansi hanya menghitung historical aspects

dari kinerja keuangan perusahaan

Page 62: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00883-MN Bab2001.pdfMenurut saya Management adalah suatu proses yang saling berhubungan

74

Faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan

1. Resiko

2. Ukuran Perusahaan

Page 63: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00883-MN Bab2001.pdfMenurut saya Management adalah suatu proses yang saling berhubungan

75

2.3 Kerangka Pemikiran

Gambar 2.9Kerangka Pemikiran

PT. Dua Putri Makmur

Data dan Analisis data

Model Pengukuran Model struktur

Validasi data dan model

Discriminant Validity

Analisi model linier dan non linier

Analisi pengaruh langsung dan

pengaruh tidak langsung

Simpulan dan Saran

Page 64: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00883-MN Bab2001.pdfMenurut saya Management adalah suatu proses yang saling berhubungan

76

2.4 Kerangka Pengukuran

Gambar 2.10 Kerangkar pengukuran

Sumber : Pengolahan data, 2015

Menerima saran

para pelangggannya

Terus

berkembang

sesuai dengan

perkembangan

pasar

Memanfaatkan

peluang pasar

yang ada

Pendapatan

bersih

perusahaan 1

tahun terakhir

Tanggapan

Kinerja

pasar

Kinerja

Keuangan

Perpindahan

Distributor

kepada

kompetitor

lainnya

Perkembangan

pangsa pasar

Pangsa pasar

Pendapatan

bersih

perusahaan 3

tahun terakhir

Perkembangan

pendapatan

bersih

perusahaan 3

tahun terakhir

biaya pengiriman

barang

sehubungan

dengan penjualan

Biaya operasional

dalam

transportasi

tingkat inventory

Tingkat kerugian

dalam produksi

Tepat waktu dalam

pengadaan barang

Tepat waktu

dalam menerima

bahan baku

kapasitas dalam

pengiriman

Layanan

logistik

Jadwal pengiriman

barang

Kontrol hasil produksi

Biaya

logistik

Page 65: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00883-MN Bab2001.pdfMenurut saya Management adalah suatu proses yang saling berhubungan

77

2.5 Rancangan uji Hipotesis

Pengujian Hipotesis T statistics :

• Hipotesis

Ho : Logistic Cost tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

Financial Performance

Ha : Logistic Cost memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Financial

Performance

• Hipotesis

Ho : Logistic Cost tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Market

performance

Ha : Logistic Cost memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Market

performance

• Hipotesis

Ho : Logistic Service tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

Financial Performance

Ha : Logistic Service memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Financial

Performance

• Hipotesis

Ho : Logistic Service tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

Market performance

Ha : Logistic Service memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Market

performance

• Hipotesis

Ho : Logistic Service tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

Responsiveness

Ha : Logistic Service memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

Responsiveness

• Hipotesis

Ho : Market performance tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

Financial Performance

Ha : Market performance memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

Financial Performance

Page 66: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00883-MN Bab2001.pdfMenurut saya Management adalah suatu proses yang saling berhubungan

78

• Hipotesis

Ho : Responsiveness tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

Market performance

Ha : Responsiveness memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Market

performance

Pengujian hipotesis Tvalue :

• Hipotesis

Ho : Logistic Service memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap

Responsiveness

Ha : Logistic Service memliki pengaruh yang signifikan terhadap

Responsiveness

• Hipotesis

Ho : Logistic Service memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap

Market performance

Ha : Logistic Service memliki pengaruh yang signifikan terhadap Market

Performance

• Hipotesis

Ho : Logistic Service memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap

Financial performance

Ha : Logistic Service memliki pengaruh yang signifikan terhadap Financial

Performance

• Hipotesis

Ho : Logistic Cost memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap

Responsiveness

Ha : Logistic Cost memliki pengaruh yang signifikan terhadap

Responsiveness

• Hipotesis

Ho : Logistic Cost memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap Market

performance

Ha : Logistic Cost memliki pengaruh yang signifikan terhadap Market

Performance

Page 67: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00883-MN Bab2001.pdfMenurut saya Management adalah suatu proses yang saling berhubungan

79

• Hipotesis

Ho : Logistic Cost memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap

Financial performance

Ha : Logistic Cost memliki pengaruh yang signifikan terhadap Financial

Performance

• Hipotesis

Ho : Responsiveness memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap

Market performance

Ha : Responsiveness memliki pengaruh yang signifikan terhadap Market

Performance

• Hipotesis

Ho : Market Performance memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap

Financial performance

Ha : Market Performance memliki pengaruh yang signifikan terhadap

Financial Performance