auto expert vol 2

136
THE ULTIMATE FAMILY CAR FEATURING THE ALL-NEW VELLFIRE NEW ALPHARD 14 BINTANG IIMS 2008 DUET SPORTSCAR BMW: 330i COUPÉ & 630i CONVERTIBLE EXPERT TEPEE: PEOPLE CARRIER BERCITARASA PRANCIS XF, THE NEW FACE OF JAGUAR AUTOEXPE/ AUE00208 Vol.2 July-August 2008 Rp 35.000

Upload: vierko-moviarto

Post on 15-Mar-2016

300 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Indonesia's Premium Automotive Magazine

TRANSCRIPT

Page 1: Auto Expert vol 2

new

alp

ha

rd

/ 14 b

int

an

g iiM

S 200

8 / t

he n

ew fa

ce o

f jag

ua

rVo

l.2 julY-au

gu

St 2008

the ultiMate faMilY carfeaturing the all-new Vellfire

NEW ALPHARd

14 b

int

an

g ii

MS

200

8

du

et S

por

tSc

ar

bM

w:

330

i co

upÉ

& 6

30i c

on

Ver

tib

le

eXpe

rt

tep

ee:

peo

ple

ca

rr

ier

ber

cit

ar

aSa

pr

an

ciS

Xf, t

he

new

fa

ce

of

jag

ua

r

AUTOEXPE/

AUE00208

Vol.2 july-august 2008 Rp 35.000

Page 2: Auto Expert vol 2

8 Ferraris, 64 Cylinders, 28.330 cc,2.907 hp

First Time Ever

EXCLUSIVE

THE FERRARI V8 TRADITION

TOKYO MOTORSHOW

Pocket Rocket

HistoricalJourney

MCLA REN REVEALED

THE TECHTHE CAR

THE BIRTHPLACETHE RACING PEDIGREE

THE RACERS

THE GULL WITHOUT WINGS

THE GULL THE GULL MEET MERCEDES SLS ROADSTER

BMW 520i CKDMINI COUNTRYMAN

NEW HONDA ODYSSEYWRANGLER WITH NEW ENGINE

We Drive:

SEASON OPENER: New Racers for 2012

BIG BIKESThe Real Boy’s Toys

S P E C I A L F E A T U R E S

Page 3: Auto Expert vol 2

� Jul-Aug

editorial

SAlAh SeorAng rekAn ATPM pernah mengatakan kepada saya bahwa region ASeAn tidak lagi

dipandang sebagai wilayah yang menggiurkan di mata pabrikan besar dunia. Adalah rusia,

Brazil, India dan China yang saat ini dipandang sebagai anak emas. Dengan jumlah penduduk

dan tingkat pertumbuhan ekonomi tinggi, keempat negara tersebut jelas memiliki potensi yang

sangat besar.

Salah satu barometer pentingnya region tersebut di mata pabrikan adalah melihat par-

tisipasi mereka di ajang motor show negara bersangkutan. Jika dulu, world premiere mobil

produksi ataupun konsep terkini hanya dilakukan di motor show itu-itu saja, kini semuanya telah

berubah. lihat apa yang terjadi di Auto Beijing, Auto Delhi, atau bahkan Bangkok Motor Show.

Sejak mendapatkan dukungan oICA (organisation Internationale des Constructeurs

d’Automobiles), wajar jika insan otomotif Indonesia mengharapkan sebuah motor show akbar

yang sarat akan world premiere¸ ataupun penampilan konsep terkini. kita sudah melihat betapa

di tahun 2004 dan 2005, Jakarta Motor Show telah menjadi saksi kemunculan Suzuki APV,

Toyota Avanza dan kijang Innova untuk pertamakalinya ke hadapan publik. Menarik, meng-

ingat ketiga mobil tersebut tak hanya dijual di Tanah Air, melainkan juga diekspor ke negara

tetangga. Tak hanya region ASeAn, melainkan hingga ke Afrika Selatan dan Selandia Baru.

Akan tetapi, mimpi itu tinggallah mimpi. kita memang masih disuguhi kehadiran mobil-

mobil papan atas pada Indonesia International Motor Show (IIMS) pada 11 – 22 Juli ini. Yang

semuanya bisa Ataupun sejumlah mobil konsep visi pabrikan dunia. Akan tetapi, semuanya

pernah tampil di motor show lain sebelumnya.

Tetap, gelaran terbesar otomotif Tanah Air ini patut disambut dengan penuh sukacita. Un-

tuk menyambut IIMS inilah kami menampilkan 14 mobil dari pelbagai merek yang akan menjadi

bintang sepanjang pameran.

Tentu, kami tidak sekadar menampilkan profil singkat, ataupun first drive seperti dilakukan

media otomotif lainnya. kami hadirkan dengan gaya khas kami. gaya Auto expert, the compre-

hensive car reference.

Aditya P Siregar

Project officer AUTo eXPerT

‘Salah satu barometer pentingnya region tersebut

di mata pabrikan dunia adalah melihat partisipasi

mereka di ajang motor show negara bersangkutan.

Sebagai event resmi OICA, wajar tentunya jika kita

berharap IIMS akan disesaki penampilan perdana

maupun kehadiran mobil konsep terkini’

� Jul-Aug

Page 4: Auto Expert vol 2

�Autoexpert � Jul-Aug

contentvol.2 july-august 2008

Manajer Media OtOMOtifAgus Langgeng

PeMiMPin redaksiHendra Noor Saleh

redaktUr PeLaksanaRobertus A. Setianugraha

PrOjeCt OffiCerAditya P Siregar

Fajar T Margiantara (desain grafis)Kodrat Arif Kuncoro (foto)

PenULisDhany Ekasaputra, Ary Damarjati,

Toni, Andy Tinggogoy

fOtOgraferPekik Udi Irianto, Heri Kuswanto,

F Yosi Setyo Nugroho, Toni Permadi

kOntriBUtOrSusanto Ari P,

Rudy C Ghupta, Suryo Sudjatmiko ( penulis)William Wiriawan, Arif Ashari (fotografer)

Andra (desain grafis)

sekretarisFlorensia Noviastry

rUMah tanggaIman Setiawan, M Jupri

dOkUMentasi fOtORahari Pangestu (koordinator),

Sasmita S Pribadi

BisnisHarry Kristianto

ikLanPanya Kumara, Reza Ben Ungerer, Rika Istirochah

PrOMOsiAgus Rianto, Yohan Krismahadi

PrOdUksiFransisca Setyarini, Heru Prasetyo

sirkULasiAloysius Adi

aLaMat redaksiJl Panjang No 8A, Kebon Jeruk

Jakarta 11530, Indonesia. T: (021) 533-0170, 533-0150 ext. 33461, 33469

F:(021) 534-7966.E: [email protected]

diCetakPercetakan PT Gramedia Jakarta

(Isi di luar tanggung jawab percetakan)

aLaMat PeMesananUnit Layanan Jual Sirkulasi Gramedia Majalah,

Ged. Gramedia Majalah, lantai 2 Jl Panjang No 8A, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11530.

T: (021) 530-6263 (hunting), F: (021) 530-6144, SMS: 0811908680

© Dilarang keras menduplikasi foto-foto yang ada dalam majalah ini dengan alasan apa pun. Kutipan atas data maupun artikel, hanya dimungkinkan bila menyebut nama

majalah dan penerbitnya.

SolITArY reFIneMenTTahukah Anda jika nama

Alphard berasal dari bahasa Arab?

Cover Story72

46 BernUAnSA gADgeT Bayangan Ford akan compact hatchback mendatang

49 MA5nIFICenT CoUPÉ Kata siapa coupé tidak memiliki penggemar di Tanah Air?

52 The ToUgh geAr Menelusuri perbedaan X-Trail baru dengan yang lama

56 hAnYA UnTUk PengUASA DUnIA Ketika Volkswagen ingin menantang Mercedes S-Class

60 STATIon WAgon, nASIBMU kInI Masih adakah tempat bagi station wagon di Tanah Air?

66 SenJATA rAhASIA lAnCer Kini, Lancer kembali hadir dengan wajah Evo

80 SerUPA TAPI TAk SAMA Kencan pertama dengan Toyota Vellfire

82 A neW WAY oF TrAVellIng WITh PeUgeoT Transporter terkini bercitarasa Prancis

86 TerInSPIrASI ATleT Senjata terkini Suzuki menyerbu pasar global

88 Angel’S CAr Sepasang angel pun terpikat akan pesonanya

96 BeCoMIng hUMAn Profil robot paling humanis yang pernah ada

100 one PlATForM, Three FUnCTIon Mencoba menancapkan kuku di pasar nasional lewat satu platform Livina family

104 SISI lAIn SAng kUDA JIngkrAk Ferrari terunik bertenaga gravitasi

106 PIlIhAn lAIn PenggeMAr SUV MeWAh Kejutan terkini dari ATPM Mitsubishi

108 PArADe SUV VolkSWAgen Dari AAC, hingga Tiguan

110 The PhenoMenon Tiga generasi, 62 ribu unit…

112 The PreMIUM SUV Menelusuri mengapa CR-V menjadi SUV tersukses di Indonesia

120 DUA generASI YAng MeMBerI ArTI CR-V generasi pertama dan kedua

124 DreSSeD For SUCCeSS Mugen genuine accessories untuk new CR-V

126 MeeT The FAMIlY Keluarga SUV lain dari Honda

127 WUJUD nYATA TrAnSPorTASI PrIBADI Visi Toyota akan moda transportasi masa depan. Lebih personal dan aman

128 CoMIng Soon Mobil-mobil yang akan hadir tahun depan

6 PhYSICAl ATTrACTIon Test Drive Audi A4 1.8 Turbo FSI

14 SMAll IS BIg Kisah fenomena Honda Jazz

22 DoUBle FUn Apapun bentuknya, semua BMW Seri-3 sama menyenangkannya

28 BeAUTIFUl FAST CAr Inilah wajah baru Jaguar yang tidak lagi retro

36 PerJUAngAn MenUJU keSeMPUrnAAn Di balik berdirinya Lexus Indonesia

42 “CreATe YoUr oWn SegMen” Memposisikan Chevrolet Optra Magnum di tengah-tengah Vios dan Corolla Altis

CoVerToyota Alphard 3.5 V6

Fotografi: William Wiriawanolah Digital: William Wiriawan

Desain: Fajar T. Margiantara

new

alp

ha

rd

/ 14 b

int

an

g iiM

S 200

8/ t

he n

ew fa

ce o

f jag

ua

rVo

l.2 julY-au

gu

St 2008

the ultiMate faMilY carfeaturing the all-new Vellfire

NEW ALPHARd

14 b

int

an

giiM

S 20

08

du

et S

por

tSc

ar

bM

w:

330

ico

upÉ

& 6

30ic

on

Ver

tib

le

eXpe

rt

tep

ee:

peo

ple

ca

rr

ier

ber

cit

ar

aSa

pra

nc

iS

Xf, t

he

new

fac

eo

fja

gu

ar

AUTOEXPE/

AUE00208

Vol.2 july-august 2008 Rp 35.000

Page 5: Auto Expert vol 2

�Autoexpert � Jul-Aug

contentvol.2 july-august 2008

Manajer Media OtOMOtifAgus Langgeng

PeMiMPin redaksiHendra Noor Saleh

redaktUr PeLaksanaRobertus A. Setianugraha

PrOjeCt OffiCerAditya P Siregar

Fajar T Margiantara (desain grafis)Kodrat Arif Kuncoro (foto)

PenULisDhany Ekasaputra, Ary Damarjati,

Toni, Andy Tinggogoy

fOtOgraferPekik Udi Irianto, Heri Kuswanto,

F Yosi Setyo Nugroho, Toni Permadi

kOntriBUtOrSusanto Ari P,

Rudy C Ghupta, Suryo Sudjatmiko ( penulis)William Wiriawan, Arif Ashari (fotografer)

Andra (desain grafis)

sekretarisFlorensia Noviastry

rUMah tanggaIman Setiawan, M Jupri

dOkUMentasi fOtORahari Pangestu (koordinator),

Sasmita S Pribadi

BisnisHarry Kristianto

ikLanPanya Kumara, Reza Ben Ungerer, Rika Istirochah

PrOMOsiAgus Rianto, Yohan Krismahadi

PrOdUksiFransisca Setyarini, Heru Prasetyo

sirkULasiAloysius Adi

aLaMat redaksiJl Panjang No 8A, Kebon Jeruk

Jakarta 11530, Indonesia. T: (021) 533-0170, 533-0150 ext. 33461, 33469

F:(021) 534-7966.E: [email protected]

diCetakPercetakan PT Gramedia Jakarta

(Isi di luar tanggung jawab percetakan)

aLaMat PeMesananUnit Layanan Jual Sirkulasi Gramedia Majalah,

Ged. Gramedia Majalah, lantai 2 Jl Panjang No 8A, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11530.

T: (021) 530-6263 (hunting), F: (021) 530-6144, SMS: 0811908680

© Dilarang keras menduplikasi foto-foto yang ada dalam majalah ini dengan alasan apa pun. Kutipan atas data maupun artikel, hanya dimungkinkan bila menyebut nama

majalah dan penerbitnya.

SolITArY reFIneMenTTahukah Anda jika nama

Alphard berasal dari bahasa Arab?

Cover Story72

46 BernUAnSA gADgeT Bayangan Ford akan compact hatchback mendatang

49 MA5nIFICenT CoUPÉ Kata siapa coupé tidak memiliki penggemar di Tanah Air?

52 The ToUgh geAr Menelusuri perbedaan X-Trail baru dengan yang lama

56 hAnYA UnTUk PengUASA DUnIA Ketika Volkswagen ingin menantang Mercedes S-Class

60 STATIon WAgon, nASIBMU kInI Masih adakah tempat bagi station wagon di Tanah Air?

66 SenJATA rAhASIA lAnCer Kini, Lancer kembali hadir dengan wajah Evo

80 SerUPA TAPI TAk SAMA Kencan pertama dengan Toyota Vellfire

82 A neW WAY oF TrAVellIng WITh PeUgeoT Transporter terkini bercitarasa Prancis

86 TerInSPIrASI ATleT Senjata terkini Suzuki menyerbu pasar global

88 Angel’S CAr Sepasang angel pun terpikat akan pesonanya

96 BeCoMIng hUMAn Profil robot paling humanis yang pernah ada

100 one PlATForM, Three FUnCTIon Mencoba menancapkan kuku di pasar nasional lewat satu platform Livina family

104 SISI lAIn SAng kUDA JIngkrAk Ferrari terunik bertenaga gravitasi

106 PIlIhAn lAIn PenggeMAr SUV MeWAh Kejutan terkini dari ATPM Mitsubishi

108 PArADe SUV VolkSWAgen Dari AAC, hingga Tiguan

110 The PhenoMenon Tiga generasi, 62 ribu unit…

112 The PreMIUM SUV Menelusuri mengapa CR-V menjadi SUV tersukses di Indonesia

120 DUA generASI YAng MeMBerI ArTI CR-V generasi pertama dan kedua

124 DreSSeD For SUCCeSS Mugen genuine accessories untuk new CR-V

126 MeeT The FAMIlY Keluarga SUV lain dari Honda

127 WUJUD nYATA TrAnSPorTASI PrIBADI Visi Toyota akan moda transportasi masa depan. Lebih personal dan aman

128 CoMIng Soon Mobil-mobil yang akan hadir tahun depan

6 PhYSICAl ATTrACTIon Test Drive Audi A4 1.8 Turbo FSI

14 SMAll IS BIg Kisah fenomena Honda Jazz

22 DoUBle FUn Apapun bentuknya, semua BMW Seri-3 sama menyenangkannya

28 BeAUTIFUl FAST CAr Inilah wajah baru Jaguar yang tidak lagi retro

36 PerJUAngAn MenUJU keSeMPUrnAAn Di balik berdirinya Lexus Indonesia

42 “CreATe YoUr oWn SegMen” Memposisikan Chevrolet Optra Magnum di tengah-tengah Vios dan Corolla Altis

CoVerToyota Alphard 3.5 V6

Fotografi: William Wiriawanolah Digital: William Wiriawan

Desain: Fajar T. Margiantara

new

alp

ha

rd

/ 14 b

int

an

g iiM

S 200

8/ t

he n

ew fa

ce o

f jag

ua

rVo

l.2 julY-au

gu

St 2008

the ultiMate faMilY carfeaturing the all-new Vellfire

NEW ALPHARd

14 b

int

an

giiM

S 20

08

du

et S

por

tSc

ar

bM

w:

330

ico

upÉ

& 6

30ic

on

Ver

tib

le

eXpe

rt

tep

ee:

peo

ple

ca

rr

ier

ber

cit

ar

aSa

pra

nc

iS

Xf, t

he

new

fac

eo

fja

gu

ar

AUTOEXPE/

AUE00208

Vol.2 july-august 2008 Rp 35.000

Page 6: Auto Expert vol 2

�AutoExpert � Jul-Aug

10 Mei

14 Mei

mei-juni, 2008

Ford Escape Extreme Zone

BMW menampilkan Seri-3 Coupe dan Seri-6 facelift

Launching Suzuki SX4 CKD

The lethal black attraction, Chevy Optra Magnum

17 Juni 19 Juni16 Mei 22 Mei

24 Mei

26 Mei

19 Juni 23 Juni

28 Mei

6 Juni

24 Juni

27 Juni

Peluncuran perdana Audi A4 1.8 Turbo FSI B8

Daihatsu Sirion varian D dan final Sirion smart slalom

Toyota Smart Driving

14 Juni

Yaris Show Off 2008

Hyundai Eurofest 2008

Peugeot media workshop Jazz Tuning

Contest 2008

Say hello pada Mazda5 facelift

Turnamen golf nasional Camry Invitational 2008

Kehadiran wajah

baru Chevrolet Aveo

Varian baru Mitsubishi Grandis GT

kaleidoskop

27 Juni

The all new Honda Jazz

22 Mei

BMW Night Park

Page 7: Auto Expert vol 2

�AutoExpert � Jul-Aug

10 Mei

14 Mei

mei-juni, 2008

Ford Escape Extreme Zone

BMW menampilkan Seri-3 Coupe dan Seri-6 facelift

Launching Suzuki SX4 CKD

The lethal black attraction, Chevy Optra Magnum

17 Juni 19 Juni16 Mei 22 Mei

24 Mei

26 Mei

19 Juni 23 Juni

28 Mei

6 Juni

24 Juni

27 Juni

Peluncuran perdana Audi A4 1.8 Turbo FSI B8

Daihatsu Sirion varian D dan final Sirion smart slalom

Toyota Smart Driving

14 Juni

Yaris Show Off 2008

Hyundai Eurofest 2008

Peugeot media workshop Jazz Tuning

Contest 2008

Say hello pada Mazda5 facelift

Turnamen golf nasional Camry Invitational 2008

Kehadiran wajah

baru Chevrolet Aveo

Varian baru Mitsubishi Grandis GT

kaleidoskop

27 Juni

The all new Honda Jazz

22 Mei

BMW Night Park

Page 8: Auto Expert vol 2

�AutoExpert � Jul-Aug

AttractionPhysical

Tak ada satupun manusia yang ingin terlihat jelek, baik itu pria maupun wanita. Bagi kaum pria, salah satu idaman penampi­lan fisik sempurna tentulah memiliki bentuk tubuh yang atle­tis. Namun, tentulah bentuk otot yang proposional, bukan se­perti seorang binaragawan. Sehingga, selain terlihat lebih bugar, penampilan pun menjadi lebih maskulin.

Selain otot, angka timbangan berat badan pun kerap dija­dikan patokan. Jika angka itu terlalu tinggi, maka harus segera

berolah raga atau diet ketat. Sebaliknya, jika angkanya di bawah patokan, artinya perlu program weight gain.

Ketika bicara dalam konteks otomotif, ‘otot’ ini didefinisikan sebagai mobil yang me­miliki tenaga besar. Dulu, otot ini diterjemahkan para pabrikan dengan menggunakan me­sin berkapasitas besar dan bodi bongsor.

Namun, zaman terus berubah. Dan lambat laun, paradigma ini pun bergeser. Kini, otot tak lagi harus diterjemahkan dengan mobil ber­cc besar. Bahkan, juga harus memperha­tikan aspek­aspek lain seperti konsumsi bbm ataupun emisi gas buang. Perkembangan teknologi seperti pasokan bbm direct injection, hingga turbo membuat kapasitas mesin ti­dak lagi menjadi satu­satunya cara untuk mendongkrak otot.

Lihat saja A4 terbaru ini. Sebagai luxury compact executive car, tentu A4 cocok un­tuk para eksekutif muda yang kariernya sedang menanjak. Jika melihat standar zaman da­hulu, kehadiran mesin berkapasitas 1,8 liter mungkin akan membuat kita meremehkan per­forma A4 baru ini, terutama jika dibandingkan rival­rival utamanya yang berkapasitas 2,0 liter, atau bahkan lebih.

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperoleh penampilan

menarik. Salah satunya dengan memperbesar otot seperti atlet.

[ Teks: Ary Damarjati Foto: Kodrat Arif, Heri Kuswanto ]

Audi A4 1.8 turbo fsi#01ST RSof

Page 9: Auto Expert vol 2

�AutoExpert � Jul-Aug

AttractionPhysical

Tak ada satupun manusia yang ingin terlihat jelek, baik itu pria maupun wanita. Bagi kaum pria, salah satu idaman penampi­lan fisik sempurna tentulah memiliki bentuk tubuh yang atle­tis. Namun, tentulah bentuk otot yang proposional, bukan se­perti seorang binaragawan. Sehingga, selain terlihat lebih bugar, penampilan pun menjadi lebih maskulin.

Selain otot, angka timbangan berat badan pun kerap dija­dikan patokan. Jika angka itu terlalu tinggi, maka harus segera

berolah raga atau diet ketat. Sebaliknya, jika angkanya di bawah patokan, artinya perlu program weight gain.

Ketika bicara dalam konteks otomotif, ‘otot’ ini didefinisikan sebagai mobil yang me­miliki tenaga besar. Dulu, otot ini diterjemahkan para pabrikan dengan menggunakan me­sin berkapasitas besar dan bodi bongsor.

Namun, zaman terus berubah. Dan lambat laun, paradigma ini pun bergeser. Kini, otot tak lagi harus diterjemahkan dengan mobil ber­cc besar. Bahkan, juga harus memperha­tikan aspek­aspek lain seperti konsumsi bbm ataupun emisi gas buang. Perkembangan teknologi seperti pasokan bbm direct injection, hingga turbo membuat kapasitas mesin ti­dak lagi menjadi satu­satunya cara untuk mendongkrak otot.

Lihat saja A4 terbaru ini. Sebagai luxury compact executive car, tentu A4 cocok un­tuk para eksekutif muda yang kariernya sedang menanjak. Jika melihat standar zaman da­hulu, kehadiran mesin berkapasitas 1,8 liter mungkin akan membuat kita meremehkan per­forma A4 baru ini, terutama jika dibandingkan rival­rival utamanya yang berkapasitas 2,0 liter, atau bahkan lebih.

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperoleh penampilan

menarik. Salah satunya dengan memperbesar otot seperti atlet.

[ Teks: Ary Damarjati Foto: Kodrat Arif, Heri Kuswanto ]

Audi A4 1.8 turbo fsi#01ST RSof

Page 10: Auto Expert vol 2

�AutoExpert � Jul-Aug

Akan tetapi, mesin FSI berkapasitas 1.798 cc 4 silinder turbocharger ini sangat jauh dari mengecewakan. Dengan tenaga 160 dk dan torsi 250 Nm pada 1.500 ­ 4.000 rpm, Anda tidak kehilangan tenaga ketika mendaki jalan pegunungan yang berliku. Begitupun ketika ingin melewati iring­iringan kendaraan lebih pelan.

Performa itu sangat didukung transmisi baru yakni Mul­titronic dengan mode sport dan mode perpindahan manual 8­speed. Keasyikan mengemudi pun bertambah jika Anda me­milih menggunakan paddle shift yang memberi perpindahan gigi yang sigap dan akurat.

Penampilan di lintasan lurus, performa akselerasi A4 ini juga hebat. Untuk melaju dari kondisi berhenti hingga 100 km/jam, A4 bisa mencetak 8,6 detik. Waktu ini lebih cepat 1,9 detik dari model sebelumnya, sekaligus menjadi sedan com-pact executive tercepat di kelasnya. Figur akselerasi itu dica­pai dengan menggunakan mode Dynamic dan menonaktifkan ESP.

Sebaliknya, meski performa akselerasinya hebat, konsum­si bbm-nya justru efisien. Dengan menggunakan mode Auto, konsumsi bbm di jalan bebas hambatan bisa mencapai 17,5 km/l atau lebih hemat 1,7 km/l dari A4 lama. Lagi­lagi meno­batkan A4 sebagai sedan terhemat di kelasnya. Tak hanya itu, figur pada rute kombinasi sebagai refleksi penggunaan sehari-

hari, mampu mencapai 13,5 km/l atau lebih irit 1,2 km/l. Tentu, butuh lebih dari sekadar otot kuat untuk menjadi­

kan A4 sedan compact executive yang hebat. Terlepas seba­gian pemilik mobil di segmen ini lebih suka menggunakan jasa chaffeur, sebuah compact executive sedan harus mampu memuaskan pemiliknya saat dikemudikan sendiri.

Di sinilah fitur yang bernama Audi Drive Select ini ber­peran. Inilah salah satu pengembangan Audi yang paling mengesankan. Audi Drive Select ini memadu beberapa ker­ja komponen yang dapat mengubah kesan mengemudi men­jadi berbeda. Seperti mesin, transmisi otomatis, kemudi hing­ga sokbreker adaptif yang terintegrasi menjadi satu sistem.

Sistem operasi dari beberapa komponen itu pun bisa dia­tur secara bersamaan oleh pengemudi melalui tombol­tombol yang ada di konsol tengah. Salah satu mode yang aktif akan ditandai dengan tombol yang beriluminasi.

Tersedia tiga mode yang bisa dipilih driver. Mulai dari mode Comfort, Auto dan Dynamic. Masing­masing mode yang bisa dipilih ini dapat memberi karakter berkendara yang berbeda sesuai keinginan pengemudi dan kondisi jalan.

Pengoperasian dari tiap tombol Audi Drive Select akan mengubah karakter respons dari mesin ketika pedal gas di­injak. Begitu pula dengan tingkat bantuan pada power steer-ing yang diatur oleh servotronic yang menggunakan input dari

Audi A4 1.8 turbo fsi#01ST RSof

Page 11: Auto Expert vol 2

�AutoExpert � Jul-Aug

Akan tetapi, mesin FSI berkapasitas 1.798 cc 4 silinder turbocharger ini sangat jauh dari mengecewakan. Dengan tenaga 160 dk dan torsi 250 Nm pada 1.500 ­ 4.000 rpm, Anda tidak kehilangan tenaga ketika mendaki jalan pegunungan yang berliku. Begitupun ketika ingin melewati iring­iringan kendaraan lebih pelan.

Performa itu sangat didukung transmisi baru yakni Mul­titronic dengan mode sport dan mode perpindahan manual 8­speed. Keasyikan mengemudi pun bertambah jika Anda me­milih menggunakan paddle shift yang memberi perpindahan gigi yang sigap dan akurat.

Penampilan di lintasan lurus, performa akselerasi A4 ini juga hebat. Untuk melaju dari kondisi berhenti hingga 100 km/jam, A4 bisa mencetak 8,6 detik. Waktu ini lebih cepat 1,9 detik dari model sebelumnya, sekaligus menjadi sedan com-pact executive tercepat di kelasnya. Figur akselerasi itu dica­pai dengan menggunakan mode Dynamic dan menonaktifkan ESP.

Sebaliknya, meski performa akselerasinya hebat, konsum­si bbm-nya justru efisien. Dengan menggunakan mode Auto, konsumsi bbm di jalan bebas hambatan bisa mencapai 17,5 km/l atau lebih hemat 1,7 km/l dari A4 lama. Lagi­lagi meno­batkan A4 sebagai sedan terhemat di kelasnya. Tak hanya itu, figur pada rute kombinasi sebagai refleksi penggunaan sehari-

hari, mampu mencapai 13,5 km/l atau lebih irit 1,2 km/l. Tentu, butuh lebih dari sekadar otot kuat untuk menjadi­

kan A4 sedan compact executive yang hebat. Terlepas seba­gian pemilik mobil di segmen ini lebih suka menggunakan jasa chaffeur, sebuah compact executive sedan harus mampu memuaskan pemiliknya saat dikemudikan sendiri.

Di sinilah fitur yang bernama Audi Drive Select ini ber­peran. Inilah salah satu pengembangan Audi yang paling mengesankan. Audi Drive Select ini memadu beberapa ker­ja komponen yang dapat mengubah kesan mengemudi men­jadi berbeda. Seperti mesin, transmisi otomatis, kemudi hing­ga sokbreker adaptif yang terintegrasi menjadi satu sistem.

Sistem operasi dari beberapa komponen itu pun bisa dia­tur secara bersamaan oleh pengemudi melalui tombol­tombol yang ada di konsol tengah. Salah satu mode yang aktif akan ditandai dengan tombol yang beriluminasi.

Tersedia tiga mode yang bisa dipilih driver. Mulai dari mode Comfort, Auto dan Dynamic. Masing­masing mode yang bisa dipilih ini dapat memberi karakter berkendara yang berbeda sesuai keinginan pengemudi dan kondisi jalan.

Pengoperasian dari tiap tombol Audi Drive Select akan mengubah karakter respons dari mesin ketika pedal gas di­injak. Begitu pula dengan tingkat bantuan pada power steer-ing yang diatur oleh servotronic yang menggunakan input dari

Audi A4 1.8 turbo fsi#01ST RSof

Page 12: Auto Expert vol 2

10AutoExpert 11 Jul-Aug

Audi A4 1.8 turbo fsi#01ST RSof

tingkat kecepatan. Serta titik perpindahan gigi dari transmisi otomatis pun menjadi bervariasi.

Jika pengemudi memilih mode Comfort, suspensi adap­tif akan mengurangi tingkat kekerasannya. Sehingga nya­man untuk digunakan pada perjalanan jauh atau ketika mele­wati permukaan jalan yang bergelombang. Bobot setir men­jadi sedikit lebih ringan dan akselerasinya pun terasa lebih halus.

Sementara jika menggunakan mode Auto, berarti Anda memilih setting imbang antara mode Comfort dan Dynamic. Yakni membuat respons mesin menjadi lebih sigap, bobot ke­mudi lebih berat, titik perpindahan gigi menggunakan putaran mesin yang lebih tinggi, serta peredaman suspensi yang le­bih keras. Mode ini lebih sesuai untuk menghadapi lalu lin­tas dalam kota dengan kondisi stop-and-go serta membutuh­kan kelincahan bermanuver.

Mode Dynamic menjadi pilihan yang dapat digunakan untuk mengeluarkan semua kemampuan A4. Mode ini mem­buat respons mesin begitu cepat dan akurat, perpindahan gigi ditahan hingga putaran mesin tinggi, bobot kemudi lebih berat dengan peredaman suspensi yang makin keras.

Memilih mode ini berarti Anda siap menaikkan adrenalin. Mengemudi di jalan berliku atau pegunungan, bisa memberi keasyikan tersendiri. Meski penggerak roda depan, gejala un­

dersteer terasa minim ketika menikung cepat. Begitu mudah untuk menaklukkan tikungan beruntun dengan minim lim­bung. Feedback setir juga terasa untuk menambah keyakinan mengemudi. Terpenting, perpindahan mode itu bisa dilakukan sambil melaju. Anda pun bisa langsung merasakan seketika perubahan karakter berkendara begitu salah satu mode Anda aktifkan.

Dengan Audi Drive Select, Anda praktis mendapatkan tiga karakter yang berbeda dalam satu mobil. Dulu, pabrikan harus mencari titik keseimbangan antara comfort dan handling, atau bahkan mengorbankan salah satunya demi mengoptimalkan yang lain. Kini, Anda bisa memilih mana karakter yang Anda inginkan, cukup dengan satu sentuhan tombol.

Tentulah, sebuah mobil tidak cukup dengan mengan­dalkan ‘otot’ belaka. Juga harus ditunjang penampilan agar dapat merefleksikan status pemilinya sebagai eksekutif muda. Dibanding sedan sekelasnya, A4 ini memiliki dimensi yang lebih besar. Bahkan dibekali ubahan desain yang signifikan membuat garis­garis bodinya lebih berotot. Aerodinamika juga meningkat dengan coefficient drag 0,27 atau lebih baik 3%.

Walaupun dengan panjang 4,7 meter, A4 ini lebih panjang dibanding pendahulunya, tapi bobotnya justru lebih ringan 10%. Penurunan bobot ini dicapai berkat penggunaan plat

10AutoExpert

Page 13: Auto Expert vol 2

10AutoExpert 11 Jul-Aug

Audi A4 1.8 turbo fsi#01ST RSof

tingkat kecepatan. Serta titik perpindahan gigi dari transmisi otomatis pun menjadi bervariasi.

Jika pengemudi memilih mode Comfort, suspensi adap­tif akan mengurangi tingkat kekerasannya. Sehingga nya­man untuk digunakan pada perjalanan jauh atau ketika mele­wati permukaan jalan yang bergelombang. Bobot setir men­jadi sedikit lebih ringan dan akselerasinya pun terasa lebih halus.

Sementara jika menggunakan mode Auto, berarti Anda memilih setting imbang antara mode Comfort dan Dynamic. Yakni membuat respons mesin menjadi lebih sigap, bobot ke­mudi lebih berat, titik perpindahan gigi menggunakan putaran mesin yang lebih tinggi, serta peredaman suspensi yang le­bih keras. Mode ini lebih sesuai untuk menghadapi lalu lin­tas dalam kota dengan kondisi stop-and-go serta membutuh­kan kelincahan bermanuver.

Mode Dynamic menjadi pilihan yang dapat digunakan untuk mengeluarkan semua kemampuan A4. Mode ini mem­buat respons mesin begitu cepat dan akurat, perpindahan gigi ditahan hingga putaran mesin tinggi, bobot kemudi lebih berat dengan peredaman suspensi yang makin keras.

Memilih mode ini berarti Anda siap menaikkan adrenalin. Mengemudi di jalan berliku atau pegunungan, bisa memberi keasyikan tersendiri. Meski penggerak roda depan, gejala un­

dersteer terasa minim ketika menikung cepat. Begitu mudah untuk menaklukkan tikungan beruntun dengan minim lim­bung. Feedback setir juga terasa untuk menambah keyakinan mengemudi. Terpenting, perpindahan mode itu bisa dilakukan sambil melaju. Anda pun bisa langsung merasakan seketika perubahan karakter berkendara begitu salah satu mode Anda aktifkan.

Dengan Audi Drive Select, Anda praktis mendapatkan tiga karakter yang berbeda dalam satu mobil. Dulu, pabrikan harus mencari titik keseimbangan antara comfort dan handling, atau bahkan mengorbankan salah satunya demi mengoptimalkan yang lain. Kini, Anda bisa memilih mana karakter yang Anda inginkan, cukup dengan satu sentuhan tombol.

Tentulah, sebuah mobil tidak cukup dengan mengan­dalkan ‘otot’ belaka. Juga harus ditunjang penampilan agar dapat merefleksikan status pemilinya sebagai eksekutif muda. Dibanding sedan sekelasnya, A4 ini memiliki dimensi yang lebih besar. Bahkan dibekali ubahan desain yang signifikan membuat garis­garis bodinya lebih berotot. Aerodinamika juga meningkat dengan coefficient drag 0,27 atau lebih baik 3%.

Walaupun dengan panjang 4,7 meter, A4 ini lebih panjang dibanding pendahulunya, tapi bobotnya justru lebih ringan 10%. Penurunan bobot ini dicapai berkat penggunaan plat

10AutoExpert

Page 14: Auto Expert vol 2

12AutoExpert 13 Jul-Aug

PERUBAHAN POSISI DRIVETRAIN

UNDERTHE

SKIN

Mesin 4 silinder turbo fsi Kapasitas 1.798 cc Tenaga maksimum 160 hp @ 4.500 - 6.200 rpm Torsi maksimum 250 Nm @ 1.500 - 4.500 rpm Transmisi Multitronic Dimensi 4.703 / 1.826 / 1.427 mm 0-100 km/jam 8,6 detik Top speed 218 km/jam Konsumsi bbm tol 17,5 km/l Konsumsi bbm kombinasi 13,5 km/l Harga Rp 625 juta

sElAiN ubAhAN fisik, A4 generasi kedelapan ini pun mengalami sejumlah

perubahan tak kasat mata. terdapat beberapa perubahan konstruksi,

seperti dimajukannya posisi differential sejauh 15,4 cm ke depan,

plus pemindahan batere ke bagasi.

Dengan begitu, posisi differential dan kopling pun bertukar, plus

roda kemudi ‘duduk’ lebih dalam dibanding sebelumnya. hasil-

nya, selain tingkat presisi kemudi pun semakin lebih baik,

moncong juga tidak mudah menukik saat melakukan

pengereman ekstrem.

baja yang lebih baik sehingga keamanannya juga bertambah. Dengan new drive concept, overhang lebih pendek kap me­sin menjadi lebih panjang, sangat sporty, serta wheelbase tu­rut diperpanjang.

Lampu depan Xenon yang dilengkapi daytime running light berupa 14 lampu LED dan bingkai krom melengkung memberi daya atraktif begitu kuat. Sulit untuk tidak menge­nalinya ketika berpapasan di jalan dan merupakan trendsetter headlight di masa depan.

Gril trapezoidal tetap dipertahankan sebagai identitas Audi. Namun bumper depan serta spoiler dengan bibir lan­cip membuatnya makin terlihat dinamis. Sementara tampilan buritan tak jauh berbeda dengan generasi sebelumnya, simpel dengan lis pada lampu belakang.

Sebagai hasilnya, kabin A4 juga lebih lapang dari model lama, malah mirip dengan saudaranya A6 dengan bodi yang lebih besar. Ruang kaki di kabin belakang lebih panjang 36 mm dan kapasitas bagasi juga lebih besar hingga 460 liter. Volume dua kali lipatnya didapat dengan merebahkan sanda­ran bangku belakang.

Audi tak lalai mempertahankan reputasinya dalam hal kualitas kabin A4, baik material maupun buatan. Dengan penampilan dan layout yang lebih atraktif dan rapi dibanding model lama, material terasa empuk ketika disentuh dan semua pengontrol mudah dijangkau maupun dipantau. Sedang aksen

silver dan krom, pedal metal, tuas paddle shift di balik setir, menjadi penguat faktor sporty.

Posisi mengemudinya pun mantap. Selain banyak terse­dia penopang badan, kursi driver juga bisa diatur tinggi atau rendah. Begitu pula setir 3 spoke multifungsi yang dilengkapi pengatur reach dan rake.

Sebagai daya tarik, A4 baru ini juga dilengkapi banyak fi­tur elektronik dan bantuan seperti pada model di atasnya. Ter­masuk layar Multi Media Interface (MMI) di tengah dasbor yang berisi beragam informasi maupun penyetelan via ken­dali rotary.

Intelligent key juga menjadi fitur memudahkan karena pengemudi tinggal memasukan remote dan menekannya un­tuk menghidupkan mesin. Sementara on-board computer, AC 3-zone, jok elektrik –termasuk penyetelan lumbar support­ sudah menjadi kelengkapan standar. Seperti halnya ESP, ABS, EBD, BA, FBC (fading brake compensation), dual dan side airbags, SIDEGUARD®, Audi Parking Plus dan rem parkir electromechanical yang sophisticated.

Dengan peningkatan beberapa sektor seperti kedinamis­an, fun to drive, fleksibilitas dan efisiensi, A4 baru ini mampu berbicara banyak dalam menghadapi rival­rivalnya. Karena secara keseluruhan, paket yang ditawarkan pendatang baru ini mampu memenuhi kebutuhan sekaligus ekspektasi pengge­marnya. /

Audi A4 1.8 turbo fsi#01ST RSof

Page 15: Auto Expert vol 2

12AutoExpert 13 Jul-Aug

PERUBAHAN POSISI DRIVETRAIN

UNDERTHE

SKIN

Mesin 4 silinder turbo fsi Kapasitas 1.798 cc Tenaga maksimum 160 hp @ 4.500 - 6.200 rpm Torsi maksimum 250 Nm @ 1.500 - 4.500 rpm Transmisi Multitronic Dimensi 4.703 / 1.826 / 1.427 mm 0-100 km/jam 8,6 detik Top speed 218 km/jam Konsumsi bbm tol 17,5 km/l Konsumsi bbm kombinasi 13,5 km/l Harga Rp 625 juta

sElAiN ubAhAN fisik, A4 generasi kedelapan ini pun mengalami sejumlah

perubahan tak kasat mata. terdapat beberapa perubahan konstruksi,

seperti dimajukannya posisi differential sejauh 15,4 cm ke depan,

plus pemindahan batere ke bagasi.

Dengan begitu, posisi differential dan kopling pun bertukar, plus

roda kemudi ‘duduk’ lebih dalam dibanding sebelumnya. hasil-

nya, selain tingkat presisi kemudi pun semakin lebih baik,

moncong juga tidak mudah menukik saat melakukan

pengereman ekstrem.

baja yang lebih baik sehingga keamanannya juga bertambah. Dengan new drive concept, overhang lebih pendek kap me­sin menjadi lebih panjang, sangat sporty, serta wheelbase tu­rut diperpanjang.

Lampu depan Xenon yang dilengkapi daytime running light berupa 14 lampu LED dan bingkai krom melengkung memberi daya atraktif begitu kuat. Sulit untuk tidak menge­nalinya ketika berpapasan di jalan dan merupakan trendsetter headlight di masa depan.

Gril trapezoidal tetap dipertahankan sebagai identitas Audi. Namun bumper depan serta spoiler dengan bibir lan­cip membuatnya makin terlihat dinamis. Sementara tampilan buritan tak jauh berbeda dengan generasi sebelumnya, simpel dengan lis pada lampu belakang.

Sebagai hasilnya, kabin A4 juga lebih lapang dari model lama, malah mirip dengan saudaranya A6 dengan bodi yang lebih besar. Ruang kaki di kabin belakang lebih panjang 36 mm dan kapasitas bagasi juga lebih besar hingga 460 liter. Volume dua kali lipatnya didapat dengan merebahkan sanda­ran bangku belakang.

Audi tak lalai mempertahankan reputasinya dalam hal kualitas kabin A4, baik material maupun buatan. Dengan penampilan dan layout yang lebih atraktif dan rapi dibanding model lama, material terasa empuk ketika disentuh dan semua pengontrol mudah dijangkau maupun dipantau. Sedang aksen

silver dan krom, pedal metal, tuas paddle shift di balik setir, menjadi penguat faktor sporty.

Posisi mengemudinya pun mantap. Selain banyak terse­dia penopang badan, kursi driver juga bisa diatur tinggi atau rendah. Begitu pula setir 3 spoke multifungsi yang dilengkapi pengatur reach dan rake.

Sebagai daya tarik, A4 baru ini juga dilengkapi banyak fi­tur elektronik dan bantuan seperti pada model di atasnya. Ter­masuk layar Multi Media Interface (MMI) di tengah dasbor yang berisi beragam informasi maupun penyetelan via ken­dali rotary.

Intelligent key juga menjadi fitur memudahkan karena pengemudi tinggal memasukan remote dan menekannya un­tuk menghidupkan mesin. Sementara on-board computer, AC 3-zone, jok elektrik –termasuk penyetelan lumbar support­ sudah menjadi kelengkapan standar. Seperti halnya ESP, ABS, EBD, BA, FBC (fading brake compensation), dual dan side airbags, SIDEGUARD®, Audi Parking Plus dan rem parkir electromechanical yang sophisticated.

Dengan peningkatan beberapa sektor seperti kedinamis­an, fun to drive, fleksibilitas dan efisiensi, A4 baru ini mampu berbicara banyak dalam menghadapi rival­rivalnya. Karena secara keseluruhan, paket yang ditawarkan pendatang baru ini mampu memenuhi kebutuhan sekaligus ekspektasi pengge­marnya. /

Audi A4 1.8 turbo fsi#01ST RSof

Page 16: Auto Expert vol 2

14AutoExpert 15 Jul-Aug

All nEw hondA JAzz#02ST RSof

Siapa yang pernah mengira, semenjak kehadirannya pertama kali di

Indonesia via ATPM, penjualan Honda Jazz langsung melejit sampai

saat ini. Bahkan dipenghujung akhir masanya, varian pertamanya masih

terus diburu. Inilah kisah mobil paling fenomenal di abad ini…

[ Teks: Andy Tinggogoy ]

Small is Big

15 Jul-Aug14AutoExpert

Page 17: Auto Expert vol 2

14AutoExpert 15 Jul-Aug

All nEw hondA JAzz#02ST RSof

Siapa yang pernah mengira, semenjak kehadirannya pertama kali di

Indonesia via ATPM, penjualan Honda Jazz langsung melejit sampai

saat ini. Bahkan dipenghujung akhir masanya, varian pertamanya masih

terus diburu. Inilah kisah mobil paling fenomenal di abad ini…

[ Teks: Andy Tinggogoy ]

Small is Big

15 Jul-Aug14AutoExpert

Page 18: Auto Expert vol 2

16AutoExpert 17 Jul-Aug

Tidak ada yang tidak setuju bila kami men­gatakan Honda Jazz sangatlah fenome­nal. Dari segi penjualan, sudah pasti bisa menjelaskan alasannya. Kalau masih kurang, tunggu di pinggir jalan paling lama satu menit, pasti Anda akan melihat mobil ini melintas di hadapan Anda. Ya mungkin sedikit keterlaluan, tapi paling tidak bisa

menggambarkan betapa banyaknya populasi Honda Jazz saat ini.Sebagai golongan compact hatchback, mobil ini menawarkan se­

buah model yang dinamis dan sporty. Ekonomis namun dengan per­forma mesin yang cukup bertenaga. Semua ini dicapai dengan desain dan bentuk yang ternyata sesuai dengan kebutuhan kendaraan secara global di dunia juga di Indonesia.

Di Indonesia, Honda Jazz boleh saja baru berumur 4 tahun. Na­mun secara global produk ini telah memulai kiprahnya di akhir tahun 2001. Kematangan produk ini di Nusantara juga merupakan cerminan dari keberhasilannya kancah otomotif Internasional.

Sebuah produk otomotif pada umumnya memiliki siklus anta­ra 4 sampai dengan 5 tahun, sebelum pergantian model secara total. Itupun telah mengalami face lift atau minor change pada 2 tahun ter­akhir. Namun Honda Fit/Jazz memiliki lifecycle mencapai 7 tahun. Umur yang cukup panjang untuk sebuah produk otomotif.

Gilanya, penjualannya juga tidak kunjung menurun. Di akhir masa siklus produknya, di tengah­tengah bombardir media massa akan kehadiran Jazz baru, model satu ini masih tetap diminati, bah­kan masih membukukan angka penjualan 6.933 unit untuk periode Januari – Mei 2008.

Rentang waktu selama ini benar­benar dimanfaatkan oleh Hon­da untuk menciptakan generasi keduanya lebih baik dari sebelumnya dengan semangat yang sama. Dalam interval waktu tersebut, Hon­da telah berhasil menciptakan sebuah generasi baru yang lebih sporty dan dinamis, nyaman dan praktis namun tetap mempertahankan jiwa dari mobil tersebut.

THE BEGINNING…Untuk kawasan Jepang, China dan benua Amerika mobil ini

menggunakan nama Fit. Sementara di daerah lainnya seperti Eropa, beberapa negara Asia, Australia, negara­negara timur tengah dan Af­rika menggunakan nama Jazz. Mobil ini diperkenalkan pertama kali pada ajang Tokyo Motor Show bulan Juni 2001 dan langsung men­jadi terkenal.

Di Eropa mobil ini masuk dengan nama Jazz di awal tahun 2002. Menyusul kemudian benua Australia di penghujung tahun yang sama. Amerika Selatan mendapat giliran berikutnya di awal tahun 2003, di­ikuti oleh Afrika Selatan di pertengahan tahun tersebut. Cina dan In­donesia baru mendapatkan kesempatan di pertengahan tahun 2004.

Sebagai penutup, giliran Amerika Serikat dan Canada yang mendapat giliran. Tanggal 8 January menjadi debut Fit di ajang Ame­rican International Auto Show 2006 di Detroit. Sementara pelun­curannya pada tanggal 3 April di Canada dan 20 April 2006 untuk ka­wasan Amerika Utara.

All nEw hondA JAzz#02ST RSof

Page 19: Auto Expert vol 2

16AutoExpert 17 Jul-Aug

Tidak ada yang tidak setuju bila kami men­gatakan Honda Jazz sangatlah fenome­nal. Dari segi penjualan, sudah pasti bisa menjelaskan alasannya. Kalau masih kurang, tunggu di pinggir jalan paling lama satu menit, pasti Anda akan melihat mobil ini melintas di hadapan Anda. Ya mungkin sedikit keterlaluan, tapi paling tidak bisa

menggambarkan betapa banyaknya populasi Honda Jazz saat ini.Sebagai golongan compact hatchback, mobil ini menawarkan se­

buah model yang dinamis dan sporty. Ekonomis namun dengan per­forma mesin yang cukup bertenaga. Semua ini dicapai dengan desain dan bentuk yang ternyata sesuai dengan kebutuhan kendaraan secara global di dunia juga di Indonesia.

Di Indonesia, Honda Jazz boleh saja baru berumur 4 tahun. Na­mun secara global produk ini telah memulai kiprahnya di akhir tahun 2001. Kematangan produk ini di Nusantara juga merupakan cerminan dari keberhasilannya kancah otomotif Internasional.

Sebuah produk otomotif pada umumnya memiliki siklus anta­ra 4 sampai dengan 5 tahun, sebelum pergantian model secara total. Itupun telah mengalami face lift atau minor change pada 2 tahun ter­akhir. Namun Honda Fit/Jazz memiliki lifecycle mencapai 7 tahun. Umur yang cukup panjang untuk sebuah produk otomotif.

Gilanya, penjualannya juga tidak kunjung menurun. Di akhir masa siklus produknya, di tengah­tengah bombardir media massa akan kehadiran Jazz baru, model satu ini masih tetap diminati, bah­kan masih membukukan angka penjualan 6.933 unit untuk periode Januari – Mei 2008.

Rentang waktu selama ini benar­benar dimanfaatkan oleh Hon­da untuk menciptakan generasi keduanya lebih baik dari sebelumnya dengan semangat yang sama. Dalam interval waktu tersebut, Hon­da telah berhasil menciptakan sebuah generasi baru yang lebih sporty dan dinamis, nyaman dan praktis namun tetap mempertahankan jiwa dari mobil tersebut.

THE BEGINNING…Untuk kawasan Jepang, China dan benua Amerika mobil ini

menggunakan nama Fit. Sementara di daerah lainnya seperti Eropa, beberapa negara Asia, Australia, negara­negara timur tengah dan Af­rika menggunakan nama Jazz. Mobil ini diperkenalkan pertama kali pada ajang Tokyo Motor Show bulan Juni 2001 dan langsung men­jadi terkenal.

Di Eropa mobil ini masuk dengan nama Jazz di awal tahun 2002. Menyusul kemudian benua Australia di penghujung tahun yang sama. Amerika Selatan mendapat giliran berikutnya di awal tahun 2003, di­ikuti oleh Afrika Selatan di pertengahan tahun tersebut. Cina dan In­donesia baru mendapatkan kesempatan di pertengahan tahun 2004.

Sebagai penutup, giliran Amerika Serikat dan Canada yang mendapat giliran. Tanggal 8 January menjadi debut Fit di ajang Ame­rican International Auto Show 2006 di Detroit. Sementara pelun­curannya pada tanggal 3 April di Canada dan 20 April 2006 untuk ka­wasan Amerika Utara.

All nEw hondA JAzz#02ST RSof

Page 20: Auto Expert vol 2

18AutoExpert 19 Jul-Aug

KISAH GENERASI KEDUATakeo Fukui selaku CEO Honda Motor Corp membocor­

kan bahwa Jazz generasi II akan hadir di musim gugur 2007, dalam acara konferensi pers pada tanggal 17 Juli 2007. Ini di­susul dengan bocornya foto dan brosur Fit yang banyak ber­edar di internet dan majalah­majalah terbitan Jepang.

Pada tanggal 17 October 2007 di ajang Tokyo Motor Show, Honda akhirnya memperkenalkan generasi ke II ini se­cara resmi kepada publik. Di sana, Fit dijual dalam dua versi, 1,3 dan 1,5 liter.

Kehadirannya di Asia Tenggara diawali di Thailand. Ne­geri gajah putih ini juga menangani produksi untuk bebera­pa negara di Asia seperti Malaysia, Singapura dan Filipina. Peluncuran tersebut diadakan pada hari pertama Bangkok Mo­tor Show 2008. Setidaknya 3 varian turut diluncurkan pada hari tersebut yaitu S, V dan SV. Kesemuanya mengunakan mesin i­VTEC dengan kapasitas 1,5 liter dalam 2 varian trans­

All nEw hondA JAzz#02ST RSof

misi manual maupun otomatis 5 tingkat percepatan.Desain eksterior masih memertahankan bentuk keseluru­

han. Namun dengan garis­garis yang lebih tegas. Terlihat de­sainnya lebih mengotak ketimbang generasi pertama yang cen­drumg membulat. Desain baru ini didasarkan pada konsep “man maximum,machine minimum”. Konsep ini mengutamakan ru­ang seluas­luasnya untuk interaksi manusia di dalam kabin dan menyisakan ruang seperlunya untuk komponen mekanis mobil.

Desain ini tetap mengandalkan posisi tangki di tengah se­hingga meningkatkan kestabilan saat bermanuver. Sementa­ra Pilar A dipindah agak ke depan untuk mendapatkan ruang kabin yang lebih lega bagi seluruh penumpang. Kepraktisan jelas terungkap dengan pemanfaatan berbagai tempat yang biasanya terlupakan. Tercatat ada total 9 cup holder dengan pembagian 6 di depan dan 3 untuk penumpang belakang.

Hal ini otomatis mempengaruhi dimensi generasi ke dua ini. Panjang mobil ini bertambah 70 mm dari sebelumnya.

dan lebar bertambah 2 mm, dengan jarak sumbu roda bertam­bah 50 mm. Sementara tingginya tidak mengalami perubahan. Walau peningkatan strukturnya diperkuat, namun berat mobil ini masih bisa dipertahankan setara pendahulunya

Di dalam, pengunaan Ultra Seat dengan desain head re­strain yang baru meningkatkan kepraktisan saat kursi tersebut dilipat. Secara keseluruhan terjadi peningkatan sebesar 0,40 m³. Bahkan ruang kepala bertambah 7,62 mm berkat perubah­an layout interiornya.

Hal mencolok lainnya adalah lampu belakang yang baru. Jika diperhatikan dari samping mirip dengan milik A class. Se­mentara varian standarnya sudah mengadopsi velg berukuran 15 inci dan 16 inci untuk varian RS. Tidak seperti generasi se­belumnya, kali ini Honda Prospect Motor hanya menyediakan satu varian mesin untuk 4 varian line up yang ada. Mesin de­ngan sitim i­VTEC dipercaya memberikan peningkatan tena­ga yang sangat relevan dengan tetap memperhatikan efisiensi

19 Jul-Aug

Page 21: Auto Expert vol 2

18AutoExpert 19 Jul-Aug

KISAH GENERASI KEDUATakeo Fukui selaku CEO Honda Motor Corp membocor­

kan bahwa Jazz generasi II akan hadir di musim gugur 2007, dalam acara konferensi pers pada tanggal 17 Juli 2007. Ini di­susul dengan bocornya foto dan brosur Fit yang banyak ber­edar di internet dan majalah­majalah terbitan Jepang.

Pada tanggal 17 October 2007 di ajang Tokyo Motor Show, Honda akhirnya memperkenalkan generasi ke II ini se­cara resmi kepada publik. Di sana, Fit dijual dalam dua versi, 1,3 dan 1,5 liter.

Kehadirannya di Asia Tenggara diawali di Thailand. Ne­geri gajah putih ini juga menangani produksi untuk bebera­pa negara di Asia seperti Malaysia, Singapura dan Filipina. Peluncuran tersebut diadakan pada hari pertama Bangkok Mo­tor Show 2008. Setidaknya 3 varian turut diluncurkan pada hari tersebut yaitu S, V dan SV. Kesemuanya mengunakan mesin i­VTEC dengan kapasitas 1,5 liter dalam 2 varian trans­

All nEw hondA JAzz#02ST RSof

misi manual maupun otomatis 5 tingkat percepatan.Desain eksterior masih memertahankan bentuk keseluru­

han. Namun dengan garis­garis yang lebih tegas. Terlihat de­sainnya lebih mengotak ketimbang generasi pertama yang cen­drumg membulat. Desain baru ini didasarkan pada konsep “man maximum,machine minimum”. Konsep ini mengutamakan ru­ang seluas­luasnya untuk interaksi manusia di dalam kabin dan menyisakan ruang seperlunya untuk komponen mekanis mobil.

Desain ini tetap mengandalkan posisi tangki di tengah se­hingga meningkatkan kestabilan saat bermanuver. Sementa­ra Pilar A dipindah agak ke depan untuk mendapatkan ruang kabin yang lebih lega bagi seluruh penumpang. Kepraktisan jelas terungkap dengan pemanfaatan berbagai tempat yang biasanya terlupakan. Tercatat ada total 9 cup holder dengan pembagian 6 di depan dan 3 untuk penumpang belakang.

Hal ini otomatis mempengaruhi dimensi generasi ke dua ini. Panjang mobil ini bertambah 70 mm dari sebelumnya.

dan lebar bertambah 2 mm, dengan jarak sumbu roda bertam­bah 50 mm. Sementara tingginya tidak mengalami perubahan. Walau peningkatan strukturnya diperkuat, namun berat mobil ini masih bisa dipertahankan setara pendahulunya

Di dalam, pengunaan Ultra Seat dengan desain head re­strain yang baru meningkatkan kepraktisan saat kursi tersebut dilipat. Secara keseluruhan terjadi peningkatan sebesar 0,40 m³. Bahkan ruang kepala bertambah 7,62 mm berkat perubah­an layout interiornya.

Hal mencolok lainnya adalah lampu belakang yang baru. Jika diperhatikan dari samping mirip dengan milik A class. Se­mentara varian standarnya sudah mengadopsi velg berukuran 15 inci dan 16 inci untuk varian RS. Tidak seperti generasi se­belumnya, kali ini Honda Prospect Motor hanya menyediakan satu varian mesin untuk 4 varian line up yang ada. Mesin de­ngan sitim i­VTEC dipercaya memberikan peningkatan tena­ga yang sangat relevan dengan tetap memperhatikan efisiensi

19 Jul-Aug

Page 22: Auto Expert vol 2

20AutoExpert 21 Jul-Aug

pengunaan bahan bakarnya.Dengan kapasitas 1.497 cc kali ini bisa memberikan 12

daya kuda di putaran 6.600 rpm. Terjadi peningkatan 10 daya kuda dari generasi pertamanya. Sayang tidak diikuti dengan peningkatan torsi yang signifikan, hanya sebesar 2 Nm men­jadi 145 Nm.

Di Indonesia, Jazz hadir dalam dua trim, standar dan RS. Harga jual berkisar antara Rp 160 ­ 182,5 juta on­the­road.

Terlepas memiliki konsumsi bbm irit, banyak semakin mahalnya harga bbm membuat banyak pihak berspekulasi akan kehadiran Fit/Jazz versi hybrid. Walau sempat disang­kal, namun pada bulan Mei 2008 Honda akhirnya mengeluar­kan pernyataan bahwa varian hybrid dari Fit akan hadir di ta­hun 2010 nanti.

FENOMENA DI AMERIKA Sepanjang kiprahnya dari 2001 – 2007, Fit/Jazz terjual

lebih dari dua juta unit di seluruh dunia. Bahkan, Fit juga ber­jaya di negara yang dulunya begitu menggemari mobil­mobil besar dan SUV, yaitu Amerika. Awalnya, Honda menempat­kan AS di prioritas terakhir peluncuran Fit generasi pertama yang membuat mobil ini baru muncul di sana tahun 2006. Di sana, Fit menggantikan posisi Civic Hatchback.

Akan tetapi, kesuksesan Fit yang terjual sebanyak 73.887 unit (periode April 2006 – Oktober 2007) membuat Honda berpindah haluan. Bahkan, AS menjadi negara kedua tempat peluncuran Fit generasi kedua pada Maret 2008.

Dibanding Jazz kita kenal, Fit versi AS ini memiliki se­dikit perbedaan visual. Selain lampu dengan reflektor sam­ping, Fit AS memiliki hidung lebih panjang 98 mm. Ini se­bagai efek dari regulasi keselamatan yang berlaku di sana. Akibatnya, mobil seperti memiliki hidung yang terlalu pan­jang jika dilihat dari samping.

THE PERFECT TOY Salah satu kunci kehebatan Jazz adalah kemampuannya

memikat segala kalangan. Desain stylish dan chic–nya mam­pu membuai anak­anak muda, sementara fleksibilitasnya membuatnya juga digilai keluarga kecil. Bagi mereka yang doyan mengutak­atik mobil pun, Jazz dianggap sebagai plat­form yang sempurna. Penyebabnya tentu desain memikat yang mengundang sumber inspirasi plus ketersediaan komponen af­termarket di pasaran.

Tidak hanya itu. Layaknya sebuah kalung, gelang, jam dan ponsel, kalangan fashion juga menganggap mobil ini se­bagai kostum ataupun aksesoris pelengkap lifestyle mereka.

Pihak ATPM Honda di sini pun sadar akan potensi itu. Bahkan, menyelenggarakan Jazz Tuning Contest tiga kali pada tahun 2005, 2007 dan 2008. Bisa ditebak, animo peser­ta pun begitu tinggi. Dalam ajang ketiga yang berlangsung 19 – 22 Juni silam, panitia menerima tak kurang dari 118 aplika­si pendaftaran./

SEpAnJAng pErJAlAnAnnyA, Jazz generasi pertama telah melahirkan

beberapa saudara se-platform yang dalam isitilah honda dikate-

gorikan sebagai Small Max Series. Model yang pertama dihadirkan

adalah Mobilio, sebuah MpV kotak dengan daya angkut tujuh orang

yang disusul Mobilio Spike.

Berikutnya adalah City yang dijual di Jepang dengan nama Fit

Aria. Jika Mobilio dan Spike terlihat begitu berbeda dengan Jazz,

City memiliki bagian depan bernada sama, sehingga penambahan

buritan ala 3-box membuat desainnya sedikit terlihat lucu. Model

terakhir lahir dari keluarga Jazz adalah station wagon Airwave di

tahun 2005.

Saat ini, Jazz generasi kedua baru memiliki saudara bernama

Freed yang konon akan dijual di Tanah Air tahun depan. Menyusul

honda City yang baru akan diluncurkan di Thailand Agustus/ Sep-

tember mendatang.

All nEw hondA JAzz#02ST RSof

JAZZ’S BroTherS

Mobilio SpikeMobilioCity / Fit Aria

Freed

Airwave

Page 23: Auto Expert vol 2

20AutoExpert 21 Jul-Aug

pengunaan bahan bakarnya.Dengan kapasitas 1.497 cc kali ini bisa memberikan 12

daya kuda di putaran 6.600 rpm. Terjadi peningkatan 10 daya kuda dari generasi pertamanya. Sayang tidak diikuti dengan peningkatan torsi yang signifikan, hanya sebesar 2 Nm men­jadi 145 Nm.

Di Indonesia, Jazz hadir dalam dua trim, standar dan RS. Harga jual berkisar antara Rp 160 ­ 182,5 juta on­the­road.

Terlepas memiliki konsumsi bbm irit, banyak semakin mahalnya harga bbm membuat banyak pihak berspekulasi akan kehadiran Fit/Jazz versi hybrid. Walau sempat disang­kal, namun pada bulan Mei 2008 Honda akhirnya mengeluar­kan pernyataan bahwa varian hybrid dari Fit akan hadir di ta­hun 2010 nanti.

FENOMENA DI AMERIKA Sepanjang kiprahnya dari 2001 – 2007, Fit/Jazz terjual

lebih dari dua juta unit di seluruh dunia. Bahkan, Fit juga ber­jaya di negara yang dulunya begitu menggemari mobil­mobil besar dan SUV, yaitu Amerika. Awalnya, Honda menempat­kan AS di prioritas terakhir peluncuran Fit generasi pertama yang membuat mobil ini baru muncul di sana tahun 2006. Di sana, Fit menggantikan posisi Civic Hatchback.

Akan tetapi, kesuksesan Fit yang terjual sebanyak 73.887 unit (periode April 2006 – Oktober 2007) membuat Honda berpindah haluan. Bahkan, AS menjadi negara kedua tempat peluncuran Fit generasi kedua pada Maret 2008.

Dibanding Jazz kita kenal, Fit versi AS ini memiliki se­dikit perbedaan visual. Selain lampu dengan reflektor sam­ping, Fit AS memiliki hidung lebih panjang 98 mm. Ini se­bagai efek dari regulasi keselamatan yang berlaku di sana. Akibatnya, mobil seperti memiliki hidung yang terlalu pan­jang jika dilihat dari samping.

THE PERFECT TOY Salah satu kunci kehebatan Jazz adalah kemampuannya

memikat segala kalangan. Desain stylish dan chic–nya mam­pu membuai anak­anak muda, sementara fleksibilitasnya membuatnya juga digilai keluarga kecil. Bagi mereka yang doyan mengutak­atik mobil pun, Jazz dianggap sebagai plat­form yang sempurna. Penyebabnya tentu desain memikat yang mengundang sumber inspirasi plus ketersediaan komponen af­termarket di pasaran.

Tidak hanya itu. Layaknya sebuah kalung, gelang, jam dan ponsel, kalangan fashion juga menganggap mobil ini se­bagai kostum ataupun aksesoris pelengkap lifestyle mereka.

Pihak ATPM Honda di sini pun sadar akan potensi itu. Bahkan, menyelenggarakan Jazz Tuning Contest tiga kali pada tahun 2005, 2007 dan 2008. Bisa ditebak, animo peser­ta pun begitu tinggi. Dalam ajang ketiga yang berlangsung 19 – 22 Juni silam, panitia menerima tak kurang dari 118 aplika­si pendaftaran./

SEpAnJAng pErJAlAnAnnyA, Jazz generasi pertama telah melahirkan

beberapa saudara se-platform yang dalam isitilah honda dikate-

gorikan sebagai Small Max Series. Model yang pertama dihadirkan

adalah Mobilio, sebuah MpV kotak dengan daya angkut tujuh orang

yang disusul Mobilio Spike.

Berikutnya adalah City yang dijual di Jepang dengan nama Fit

Aria. Jika Mobilio dan Spike terlihat begitu berbeda dengan Jazz,

City memiliki bagian depan bernada sama, sehingga penambahan

buritan ala 3-box membuat desainnya sedikit terlihat lucu. Model

terakhir lahir dari keluarga Jazz adalah station wagon Airwave di

tahun 2005.

Saat ini, Jazz generasi kedua baru memiliki saudara bernama

Freed yang konon akan dijual di Tanah Air tahun depan. Menyusul

honda City yang baru akan diluncurkan di Thailand Agustus/ Sep-

tember mendatang.

All nEw hondA JAzz#02ST RSof

JAZZ’S BroTherS

Mobilio SpikeMobilioCity / Fit Aria

Freed

Airwave

Page 24: Auto Expert vol 2

22AutoExpert 23 Jul-Aug

Apapun bentuk bodinya dan berapapun kapasitas mesinnya, yakinlah setiap

Seri-3 akan mampu memberikan Anda sensasi fun to drive yang tidak

dimiliki rival-rivalnya. Coupé oke, sedan pun sama menyenangkannya.[ Teks: Aditya P Siregar Foto: Kodrat Arif ]

Double Fun

BMW Seri-3SEdAn & CoupE

Page 25: Auto Expert vol 2

22AutoExpert 23 Jul-Aug

Apapun bentuk bodinya dan berapapun kapasitas mesinnya, yakinlah setiap

Seri-3 akan mampu memberikan Anda sensasi fun to drive yang tidak

dimiliki rival-rivalnya. Coupé oke, sedan pun sama menyenangkannya.[ Teks: Aditya P Siregar Foto: Kodrat Arif ]

Double Fun

BMW Seri-3SEdAn & CoupE

Page 26: Auto Expert vol 2

24AutoExpert 25 Jul-Aug

Banyak hal bisa ditangkap pada pelun-curan BMW Seri-3 Coupé di Hotel Indonesia Kempinski 14 Mei silam. Yang pertama tentu ‘hilangnya’ 325i CKD dan 330i CBU dari price list dikeluarkan BMW Indonesia (BI). Agaknya, pihak BI memilih menerap-kan strategi berbeda dalam mengha-

dapi dominasi Mercedes-Benz C-Class yang begitu perkasa di kuartal pertama 2008 ini. Bukannya mengadu perang dis-count dan menantang C-Class secara head-on, BMW memilih untuk mempertajam brand image sebagai merek berkarakter exciting dengan menghadirkan model-model yang lebih seg-mented. Dan, model dipilih adalah Seri-3 Convertible (dilun-curkan 27 September 2007) serta Coupé seperti saya sebut-kan di awal.

Mengapa harus dihilangkan? Bukankah lebih baik untuk memberikan konsumen lebih banyak alternatif? Serapan pasar yang tidak sebaik 320i tentu membuat kebijakan merakit 325i bukanlah pilihan yang bijaksana. Akan tetapi, jika dihadirkan dalam wujud CBU, tentu akan membuat harga jual meroket menjadi sekitar Rp 700 jutaan. Kalau begini, mengapa tidak sekalian menawarkan 325i dalam sosok berbeda yang lebih menggairahkan? Goodbye 325i dan 330i sedan, hello Conver-tible dan Coupé.

Hal kedua, kemunculan Seri-3 Coupé ini mengingatkan kami pada BMW 02 Series ataupun Seri-3 generasi pertama E21 yang hadir hanya dalam konfigurasi dua pintu. Di tahun

1966, tepat di ulang tahun BMW yang ke-50, model pertama 1600-2 diluncurkan ke pasar. Berdimensi sepanjang 4,23 meter, berbobot hanya 940 kg, dan dibekali mesin 1.573 cc berdaya 85 dk, 1600-2 menunjukkan bahwa mobil yang mampu mengang-kut seluruh anggota keluarga tak harus terasa membosankan.

Pendahulu Seri-3 ini pun disebut-sebut sebagai salah satu mobil yang paling menyenangkan untuk dikendarai. Sebuah predikat yang sebelumnya menjadi monopoli mobil-mobil sport, bukan sedan 2-pintu. Berangkat dari pemikiran inilah

fondasi falsafah Seri-3 dibangun. Sembilan tahun setelah ke-luarga 02, BMW Seri-3 pertama berkode E21 pun diluncur-kan. Seperti halnya ‘Zero Two’, Seri-3 generasi pertama ini pun mengadopsi konfigurasi bodi sedan 2-pintu.

Sejarah memang membuktikan bahwa model sedan 4-pin-tu seperti diperkenalkan generasi kedua E30-lah yang mem-buat Seri-3 begitu populer dan melegenda. Kita juga melihat perkembangan keluarga Seri-3 menjadi model Touring (sta-tion wagon), Convertible, hingga Compact. Akan tetapi, apa-

pun bentuknya kesemuanya tetap mengandalkan nilai-nilai ke-senangan berkendara seperti halnya 02 series. Bahkan hingga kini, Seri-3 generasi kelima E90 tetap dianggap sebagai sedan eksekutif kompak paling fun yang ada di pasaran.

Jadi, di sinilah kami bercengkerama dengan dua versi Seri-3 yang dijual BMW Indonesia. Di sudut ‘hitam’ tampil 320i Ultimate seharga Rp 524,5 juta off-the-road, yang merupakan trim tertinggi Seri-3 sedan CKD. Sementara di sudut ‘putih’ terlihat 330i Coupé berharga Rp 1,086 miliar off-the-road, top-of-the-line dari seluruh keluarga Seri-3 di sini. Terlepas me-miliki awalan angka sama, Seri-3 Coupé terlihat berbeda jika dibandingkan dengan model sedan.

Sebenarnya, perbedaan sosok ini bukanlah hal baru pada diri Seri-3. Frase Seri-3 Coupé sendiri baru diperkenalkan se-jak generasi ketiga E36, di mana sebelumnya hanya disebut 2-pintu. Sejak dulu, terdapat pemahaman bahwa 2-pintu tidak sertamerta layak didefinisikan coupé. Baru pantas disebut cou-pé jika memiliki rancangan bodi lebih sleek, aerodinamis dan sportif. Pun, coupé juga tidak lantas memiliki sepasang pintu, seperti sudah ditunjukkan oleh Mercedes-Benz CLS berpintu empat. Jika pada E36 maupun E46 hanya memiliki sedikit per-bedaan, di E90 perbedaan antara model sedan dan coupé tam-pak lebih signifikan.

Adapun perbedaan antara versi sedan dan coupé tidak hanya terdapat pada pilar-B belaka. Nyaris dari ujung ‘kepala’ hingga ‘kaki’ keduanya terlihat berbeda, namun tetap memi-liki falsafah desain Seri-3 secara keseluruhan. Jika versi se-dan memiliki perawakan gempal dengan garis-garis bodi ta-jam ala Bangle, model Coupé justru terlihat clean, membulat dan smooth. Bahkan, pada Coupé kompartmen penumpang di-

Dengan model coupe dan cabrio-

let, tampak betapa BMW ingin mem-

pertajam brand image sebagai

merek berkarakter exciting

Adapun perbedaan antara versi sedan dan coupé tidak hanya terdapat pada pilar-B belaka. Meski begitu tetap memiliki falsafah desain Seri-3 secara keseluruhan

BMW Seri-3SEdAn & CoupE

Page 27: Auto Expert vol 2

24AutoExpert 25 Jul-Aug

Banyak hal bisa ditangkap pada pelun-curan BMW Seri-3 Coupé di Hotel Indonesia Kempinski 14 Mei silam. Yang pertama tentu ‘hilangnya’ 325i CKD dan 330i CBU dari price list dikeluarkan BMW Indonesia (BI). Agaknya, pihak BI memilih menerap-kan strategi berbeda dalam mengha-

dapi dominasi Mercedes-Benz C-Class yang begitu perkasa di kuartal pertama 2008 ini. Bukannya mengadu perang dis-count dan menantang C-Class secara head-on, BMW memilih untuk mempertajam brand image sebagai merek berkarakter exciting dengan menghadirkan model-model yang lebih seg-mented. Dan, model dipilih adalah Seri-3 Convertible (dilun-curkan 27 September 2007) serta Coupé seperti saya sebut-kan di awal.

Mengapa harus dihilangkan? Bukankah lebih baik untuk memberikan konsumen lebih banyak alternatif? Serapan pasar yang tidak sebaik 320i tentu membuat kebijakan merakit 325i bukanlah pilihan yang bijaksana. Akan tetapi, jika dihadirkan dalam wujud CBU, tentu akan membuat harga jual meroket menjadi sekitar Rp 700 jutaan. Kalau begini, mengapa tidak sekalian menawarkan 325i dalam sosok berbeda yang lebih menggairahkan? Goodbye 325i dan 330i sedan, hello Conver-tible dan Coupé.

Hal kedua, kemunculan Seri-3 Coupé ini mengingatkan kami pada BMW 02 Series ataupun Seri-3 generasi pertama E21 yang hadir hanya dalam konfigurasi dua pintu. Di tahun

1966, tepat di ulang tahun BMW yang ke-50, model pertama 1600-2 diluncurkan ke pasar. Berdimensi sepanjang 4,23 meter, berbobot hanya 940 kg, dan dibekali mesin 1.573 cc berdaya 85 dk, 1600-2 menunjukkan bahwa mobil yang mampu mengang-kut seluruh anggota keluarga tak harus terasa membosankan.

Pendahulu Seri-3 ini pun disebut-sebut sebagai salah satu mobil yang paling menyenangkan untuk dikendarai. Sebuah predikat yang sebelumnya menjadi monopoli mobil-mobil sport, bukan sedan 2-pintu. Berangkat dari pemikiran inilah

fondasi falsafah Seri-3 dibangun. Sembilan tahun setelah ke-luarga 02, BMW Seri-3 pertama berkode E21 pun diluncur-kan. Seperti halnya ‘Zero Two’, Seri-3 generasi pertama ini pun mengadopsi konfigurasi bodi sedan 2-pintu.

Sejarah memang membuktikan bahwa model sedan 4-pin-tu seperti diperkenalkan generasi kedua E30-lah yang mem-buat Seri-3 begitu populer dan melegenda. Kita juga melihat perkembangan keluarga Seri-3 menjadi model Touring (sta-tion wagon), Convertible, hingga Compact. Akan tetapi, apa-

pun bentuknya kesemuanya tetap mengandalkan nilai-nilai ke-senangan berkendara seperti halnya 02 series. Bahkan hingga kini, Seri-3 generasi kelima E90 tetap dianggap sebagai sedan eksekutif kompak paling fun yang ada di pasaran.

Jadi, di sinilah kami bercengkerama dengan dua versi Seri-3 yang dijual BMW Indonesia. Di sudut ‘hitam’ tampil 320i Ultimate seharga Rp 524,5 juta off-the-road, yang merupakan trim tertinggi Seri-3 sedan CKD. Sementara di sudut ‘putih’ terlihat 330i Coupé berharga Rp 1,086 miliar off-the-road, top-of-the-line dari seluruh keluarga Seri-3 di sini. Terlepas me-miliki awalan angka sama, Seri-3 Coupé terlihat berbeda jika dibandingkan dengan model sedan.

Sebenarnya, perbedaan sosok ini bukanlah hal baru pada diri Seri-3. Frase Seri-3 Coupé sendiri baru diperkenalkan se-jak generasi ketiga E36, di mana sebelumnya hanya disebut 2-pintu. Sejak dulu, terdapat pemahaman bahwa 2-pintu tidak sertamerta layak didefinisikan coupé. Baru pantas disebut cou-pé jika memiliki rancangan bodi lebih sleek, aerodinamis dan sportif. Pun, coupé juga tidak lantas memiliki sepasang pintu, seperti sudah ditunjukkan oleh Mercedes-Benz CLS berpintu empat. Jika pada E36 maupun E46 hanya memiliki sedikit per-bedaan, di E90 perbedaan antara model sedan dan coupé tam-pak lebih signifikan.

Adapun perbedaan antara versi sedan dan coupé tidak hanya terdapat pada pilar-B belaka. Nyaris dari ujung ‘kepala’ hingga ‘kaki’ keduanya terlihat berbeda, namun tetap memi-liki falsafah desain Seri-3 secara keseluruhan. Jika versi se-dan memiliki perawakan gempal dengan garis-garis bodi ta-jam ala Bangle, model Coupé justru terlihat clean, membulat dan smooth. Bahkan, pada Coupé kompartmen penumpang di-

Dengan model coupe dan cabrio-

let, tampak betapa BMW ingin mem-

pertajam brand image sebagai

merek berkarakter exciting

Adapun perbedaan antara versi sedan dan coupé tidak hanya terdapat pada pilar-B belaka. Meski begitu tetap memiliki falsafah desain Seri-3 secara keseluruhan

BMW Seri-3SEdAn & CoupE

Page 28: Auto Expert vol 2

26AutoExpert 27 Jul-Aug

UNDERTHE

SKIN

320i 325i Coupé 325i Convertible 330i Coupé

MeSin 4 silinder 6 silinder 6 silinder 6 silinder KAPASitAS 1.995 cc 2.497 cc 2.497 cc 2.996 cc tenAgA MAKS 156 dk @ 6.400 rpm 218 dk @ 6.500 rpm 218 dk @ 6.500 rpm 258 dk @ 6.600 rpm torSi MAKS 200 nm @ 3.600 rpm 250 nm @ 2.750 rpm 250 nm @ 2.750 rpm 300 nm @ 2.500 rpm 0-100 KM/jAM 10,1 detik 7,6 detik* 8,4 detik* 7,8 detik toP SPeed 218 km/jam* 245 km/jam* 240 km/jam* 250 km/jam* KonSuMSi bbM 9,0 km/l 11,4 km/l* 10,9 km/l* 10,2 km/l diMenSi 4.520/1.817/1.421 mm 4.580/1.782/1.395 mm 4.520/1.817/1.421 mm 4.580/1.782/1.395 mm HArgA Rp 472 juta (CKd) Rp 842 juta Rp 1,085 M Rp 1,086 M Rp 502,5 juta (Executive) Rp 512,5 juta (Sport) Rp 524,5 juta (ultimate) *klaim pabrikan

Harga dalam kondisi off-the-road

SECARA KESEluRuHAn, terdapat tujuh model Seri-3 yang dijual BMW

Indonesia di Tanah Air. Mulai dari 320i yang tersedia dalam em-

pat trim, 325i Coupé dan Convertible, serta 330i Coupé. Harga

pun bervariasi mulai dari Rp 472 juta (320i CKd) hingga Rp 1,086

miliar untuk 330i Coupé, semuanya dalam kondisi off-the-road.

untuk versi Convertible, inilah BMW pertama yang menga-

dopsi konsep coupe-convertible (CC). dari depan, wajahnya tidak

berbeda Seri-3 Coupé dengan lampu depan model rounded.

Akan tetapi, tampilan belakang nyaris berbeda total. Seri-3

Convertible memiliki buritan lebih pipih, bahkan mengingatkan

kami pada E36. Terlepas kehadiran atap lipat metal, Convertible

tidak lantas mengidap sindrom ‘buah pir’ seperti lazim dialami

CC lainnya.

Tentu muncul pertanyaan mengapa BMW repot-repot

menawarkan Seri-3 dalam versi coupé dan convertible, padahal

CC sering disebut sebagai mobil ‘two in one’ yang memadu-

kan unsur keduanya. Suka tidak suka, terlepas klaim pabrikan

manapun, hilangnya atap pada mobil-mobil convertible akan

mempengaruhi tingkat kekakuan sasis.

dan, menawarkan Seri-3 hanya dalam konfigurasi CC

tentu akan mengecewakan sejumlah pemuja kesenangan

berkendara yang tadinya menjadi pembeli setia versi Coupé.

Jadi, mengapa tidak menawarkan keduanya sekaligus? Coupé

Family three Mari berkenalan dengan anggota keluarga lain Seri-3, termasuk yang tidak dijual di Tanah Air…

mundurkan sedemikan rupa untuk menciptakan hidung lebih panjang dan seksi buritan lebih kekar layaknya coupé sejati.

Untuk interior, keduanya sebelas-duabelas meski 330i Coupé unit tes kami terlihat lebih mencolok dengan balu-tan material kulit merah serta layar monitor di konsol tengah dashboard. Meski memiliki bentuk coupé, faktor akomodasi penumpang pun tidak lantas dilupakan. Kabin belakang dapat dimuati sepasang penumpang dewasa, tidak seperti umumnya sportscar yang lebih pantas disebut basa-basi. Sementara, ak-ses ke kabin belakang pun sangat mudah berkat satu step peng-operasian tuas. Tentu, layanan untuk penumpang tidak seme-wah disajikan Seri-3 sedan. Tapi untuk sebuah sportscar, apa yang disajikan 330i Coupé jelas lebih cukup.

Jangan tanya soal kesenangan yang mampu dihadirkan-nya. Coupé ini dipersenjatai mesin 2.996 cc 6 silinder yang terbuat dari magnesium. Dengan daya 250 dk dan torsi maksi-mum 300 Nm yang tersedia mulai putaran serendah 2.500 rpm, coupé berbobot 1,5 ton ini mampu melesat dari keadaan diam ke 100 km/jam dalam 7,8 detik saja. Sementara top speed dibatasi secara elektronik pada 248 km/jam.

Begitu pun saat kita bicara ride & handling. Kemudi res-ponsif, suspensi rigid dan kestabilan yang luar biasa dijamin membuat siapapun dapat tersenyum sekeluarnya dari kabin 330i Coupé. Juga terdapat Active Steering yang mampu meng-ubah rasio gigi kemudi sesuai kondisi pengendaraan. Adapun kehadiran fitur ini membuat karakter setir Seri-3 yang terkenal

berat itu, menjadi lebih ringan saat parkir. Bagaimana dengan 320i Ultimate? Ini adalah trim keem-

pat dari keluarga 320i selain versi standar, Sport dan Execu-tive. Ultimate menggabungkan semua fitur-fitur kelengkapan yang ada pada Sport maupun Executive. Mulai dari roda ke-mudi multifungsi, iPod interface, paket M Aerodynamic, lam-pu belakang bergaris hitam, knalpot chrome, pedal alumini-um, Park Distance Control, hingga gantungan jas di balik kur-si depan.

Selain sosok sedan dengan empat pintu dan mesin 1.995 cc 4 silinder yang tersimpan di balik bonnet, tak ada hal-hal prinsip yang berbeda pada 320i jika dibandingkan dengan 330i Coupé. Seri-3 tetaplah Seri-3 yang kental akan nilai-nilai kese-nangan berkendara, apapun bentuknya.

Sayangnya, unsur fun to drive bukanlah hal utama yang di-cari pembeli sedan eksekutif di Indonesia. Harus diakui, kara-kter sporty Seri-3 terasa terlalu keras untuk standar kenyaman-an pengguna mobil Tanah Air. Buruknya kondisi jalan dan ke-macetan yang mendera kita setiap waktu membuat konsumen lebih menyukai mobil yang mampu memanjakannya.

Bukan berarti tidak ada ruang bagi mobil-mobil berkara-kter sportif seperti Seri-3. Akan tetap ada, orang-orang yang memiliki jiwa dinamis dan senang mengendarai mobilnya se-dikit ‘terbang rendah’ jika ada kesempatan. Dan, bagi orang-orang tersebut Seri-3 merupakan pilihan yang paling tepat, apapun bentuk bodinya./

untuk mereka yang mencintai unsur fun to drive, sementara

Convertible untuk pembeli yang senang berkendara di udara

terbuka.

di sini, varian Convertible tersedia hanyalah 325i yang dijual

dengan harga 1,085 miliar off-the-road. Mesin menggunakan

2.497 cc 6 silinder dengan daya 218 dk dan torsi 250 nm yang ter-

buat dari campuran magnesium dan aluminium. Juga terdapat

water pump elektrik yang mampu menghemat 2 - 3 dk. Akselerasi

0-100 km/jam ditempuh dalam 8,4 detik, sementara top speed

mencapai 240 km/jam.

Masih terdapat satu lagi keluarga Seri-3 yang sayangnya

tidak ikut hadir di Tanah Air, yaitu Touring. Ya, station wagon

memang bukan kategori populer di Tanah Air. Bahkan, Volvo dan

Mercedes-Benz yang pernah memperkenalkan varian station

wagon tidak lagi menjualnya. Seri-3 Touring sendiri memiliki

panjang yang sama persis versi sedan, plus sejumlah unsur

kepraktisan khas station wagon. Mulai dari tailgate membuka

terpisah, under-floor storage box, serta opsi lipat-melipat jok

yang mampu mengembangkan kapasitas bagasi dari 460 liter

menjadi 1.385 liter.

BMW Seri-3SEdAn & CoupE

Page 29: Auto Expert vol 2

26AutoExpert 27 Jul-Aug

UNDERTHE

SKIN

320i 325i Coupé 325i Convertible 330i Coupé

MeSin 4 silinder 6 silinder 6 silinder 6 silinder KAPASitAS 1.995 cc 2.497 cc 2.497 cc 2.996 cc tenAgA MAKS 156 dk @ 6.400 rpm 218 dk @ 6.500 rpm 218 dk @ 6.500 rpm 258 dk @ 6.600 rpm torSi MAKS 200 nm @ 3.600 rpm 250 nm @ 2.750 rpm 250 nm @ 2.750 rpm 300 nm @ 2.500 rpm 0-100 KM/jAM 10,1 detik 7,6 detik* 8,4 detik* 7,8 detik toP SPeed 218 km/jam* 245 km/jam* 240 km/jam* 250 km/jam* KonSuMSi bbM 9,0 km/l 11,4 km/l* 10,9 km/l* 10,2 km/l diMenSi 4.520/1.817/1.421 mm 4.580/1.782/1.395 mm 4.520/1.817/1.421 mm 4.580/1.782/1.395 mm HArgA Rp 472 juta (CKd) Rp 842 juta Rp 1,085 M Rp 1,086 M Rp 502,5 juta (Executive) Rp 512,5 juta (Sport) Rp 524,5 juta (ultimate) *klaim pabrikan

Harga dalam kondisi off-the-road

SECARA KESEluRuHAn, terdapat tujuh model Seri-3 yang dijual BMW

Indonesia di Tanah Air. Mulai dari 320i yang tersedia dalam em-

pat trim, 325i Coupé dan Convertible, serta 330i Coupé. Harga

pun bervariasi mulai dari Rp 472 juta (320i CKd) hingga Rp 1,086

miliar untuk 330i Coupé, semuanya dalam kondisi off-the-road.

untuk versi Convertible, inilah BMW pertama yang menga-

dopsi konsep coupe-convertible (CC). dari depan, wajahnya tidak

berbeda Seri-3 Coupé dengan lampu depan model rounded.

Akan tetapi, tampilan belakang nyaris berbeda total. Seri-3

Convertible memiliki buritan lebih pipih, bahkan mengingatkan

kami pada E36. Terlepas kehadiran atap lipat metal, Convertible

tidak lantas mengidap sindrom ‘buah pir’ seperti lazim dialami

CC lainnya.

Tentu muncul pertanyaan mengapa BMW repot-repot

menawarkan Seri-3 dalam versi coupé dan convertible, padahal

CC sering disebut sebagai mobil ‘two in one’ yang memadu-

kan unsur keduanya. Suka tidak suka, terlepas klaim pabrikan

manapun, hilangnya atap pada mobil-mobil convertible akan

mempengaruhi tingkat kekakuan sasis.

dan, menawarkan Seri-3 hanya dalam konfigurasi CC

tentu akan mengecewakan sejumlah pemuja kesenangan

berkendara yang tadinya menjadi pembeli setia versi Coupé.

Jadi, mengapa tidak menawarkan keduanya sekaligus? Coupé

Family three Mari berkenalan dengan anggota keluarga lain Seri-3, termasuk yang tidak dijual di Tanah Air…

mundurkan sedemikan rupa untuk menciptakan hidung lebih panjang dan seksi buritan lebih kekar layaknya coupé sejati.

Untuk interior, keduanya sebelas-duabelas meski 330i Coupé unit tes kami terlihat lebih mencolok dengan balu-tan material kulit merah serta layar monitor di konsol tengah dashboard. Meski memiliki bentuk coupé, faktor akomodasi penumpang pun tidak lantas dilupakan. Kabin belakang dapat dimuati sepasang penumpang dewasa, tidak seperti umumnya sportscar yang lebih pantas disebut basa-basi. Sementara, ak-ses ke kabin belakang pun sangat mudah berkat satu step peng-operasian tuas. Tentu, layanan untuk penumpang tidak seme-wah disajikan Seri-3 sedan. Tapi untuk sebuah sportscar, apa yang disajikan 330i Coupé jelas lebih cukup.

Jangan tanya soal kesenangan yang mampu dihadirkan-nya. Coupé ini dipersenjatai mesin 2.996 cc 6 silinder yang terbuat dari magnesium. Dengan daya 250 dk dan torsi maksi-mum 300 Nm yang tersedia mulai putaran serendah 2.500 rpm, coupé berbobot 1,5 ton ini mampu melesat dari keadaan diam ke 100 km/jam dalam 7,8 detik saja. Sementara top speed dibatasi secara elektronik pada 248 km/jam.

Begitu pun saat kita bicara ride & handling. Kemudi res-ponsif, suspensi rigid dan kestabilan yang luar biasa dijamin membuat siapapun dapat tersenyum sekeluarnya dari kabin 330i Coupé. Juga terdapat Active Steering yang mampu meng-ubah rasio gigi kemudi sesuai kondisi pengendaraan. Adapun kehadiran fitur ini membuat karakter setir Seri-3 yang terkenal

berat itu, menjadi lebih ringan saat parkir. Bagaimana dengan 320i Ultimate? Ini adalah trim keem-

pat dari keluarga 320i selain versi standar, Sport dan Execu-tive. Ultimate menggabungkan semua fitur-fitur kelengkapan yang ada pada Sport maupun Executive. Mulai dari roda ke-mudi multifungsi, iPod interface, paket M Aerodynamic, lam-pu belakang bergaris hitam, knalpot chrome, pedal alumini-um, Park Distance Control, hingga gantungan jas di balik kur-si depan.

Selain sosok sedan dengan empat pintu dan mesin 1.995 cc 4 silinder yang tersimpan di balik bonnet, tak ada hal-hal prinsip yang berbeda pada 320i jika dibandingkan dengan 330i Coupé. Seri-3 tetaplah Seri-3 yang kental akan nilai-nilai kese-nangan berkendara, apapun bentuknya.

Sayangnya, unsur fun to drive bukanlah hal utama yang di-cari pembeli sedan eksekutif di Indonesia. Harus diakui, kara-kter sporty Seri-3 terasa terlalu keras untuk standar kenyaman-an pengguna mobil Tanah Air. Buruknya kondisi jalan dan ke-macetan yang mendera kita setiap waktu membuat konsumen lebih menyukai mobil yang mampu memanjakannya.

Bukan berarti tidak ada ruang bagi mobil-mobil berkara-kter sportif seperti Seri-3. Akan tetap ada, orang-orang yang memiliki jiwa dinamis dan senang mengendarai mobilnya se-dikit ‘terbang rendah’ jika ada kesempatan. Dan, bagi orang-orang tersebut Seri-3 merupakan pilihan yang paling tepat, apapun bentuk bodinya./

untuk mereka yang mencintai unsur fun to drive, sementara

Convertible untuk pembeli yang senang berkendara di udara

terbuka.

di sini, varian Convertible tersedia hanyalah 325i yang dijual

dengan harga 1,085 miliar off-the-road. Mesin menggunakan

2.497 cc 6 silinder dengan daya 218 dk dan torsi 250 nm yang ter-

buat dari campuran magnesium dan aluminium. Juga terdapat

water pump elektrik yang mampu menghemat 2 - 3 dk. Akselerasi

0-100 km/jam ditempuh dalam 8,4 detik, sementara top speed

mencapai 240 km/jam.

Masih terdapat satu lagi keluarga Seri-3 yang sayangnya

tidak ikut hadir di Tanah Air, yaitu Touring. Ya, station wagon

memang bukan kategori populer di Tanah Air. Bahkan, Volvo dan

Mercedes-Benz yang pernah memperkenalkan varian station

wagon tidak lagi menjualnya. Seri-3 Touring sendiri memiliki

panjang yang sama persis versi sedan, plus sejumlah unsur

kepraktisan khas station wagon. Mulai dari tailgate membuka

terpisah, under-floor storage box, serta opsi lipat-melipat jok

yang mampu mengembangkan kapasitas bagasi dari 460 liter

menjadi 1.385 liter.

BMW Seri-3SEdAn & CoupE

Page 30: Auto Expert vol 2

28AutoExpert 29 Jul-Aug

So remember we were driving driving in your carThe speed so fast I felt like I was drunk

City lights lay out before usAnd your arm felt nice wrapped ’round my shoulder

And I had a feeling that I belongedAnd I had a feeling I could be someone, be someone, be someone

(Fast Cars, Tracy Chapman)

Jaguar XFWAJAh bAru JAguAr

BeautifulFast Car

Sejak kehadirannya di Indonesia se-cara resmi pada 2000 silam, publik mengenal Jaguar sebagai sosok mo-bil konservatif yang sarat akan nilai-nilai aristokrat bangsawan Inggris. Bagaimana tidak, pabrikan asal Co-ventry, Inggris ini selalu menghadir-kan model-model dengan penampi-

lan bergaya retro, mirip Jaguar era 1960-an. Bicara Jaguar, masih segar dalam ingatan kami saat kepe-

milikannya diambil-alih Ford pada tahun 1989. Sebuah target baru pun coba dicanangkan sang pemilik baru yang mencoba me-ngubah Jaguar dari merek niche dan segmented menjadi produsen mobil mewah massal seperti Mercedes-Benz ataupun BMW.

Untuk semakin memperbesar pasar, model-model lebih ‘massal’ pun dikerahkan. Ya, sebelum dimiliki Ford, Jaguar hanya memiliki dua line-up yaitu XK dan XJ. Hasilnya, kita pun mengenal sepasang ‘baby Jag’ yaitu X-Type dan S-Type. X-Type diposisikan menantang BMW Seri-3 dan Mercedes C-

29 Jul-Aug

Page 31: Auto Expert vol 2

28AutoExpert 29 Jul-Aug

So remember we were driving driving in your carThe speed so fast I felt like I was drunk

City lights lay out before usAnd your arm felt nice wrapped ’round my shoulder

And I had a feeling that I belongedAnd I had a feeling I could be someone, be someone, be someone

(Fast Cars, Tracy Chapman)

Jaguar XFWAJAh bAru JAguAr

BeautifulFast Car

Sejak kehadirannya di Indonesia se-cara resmi pada 2000 silam, publik mengenal Jaguar sebagai sosok mo-bil konservatif yang sarat akan nilai-nilai aristokrat bangsawan Inggris. Bagaimana tidak, pabrikan asal Co-ventry, Inggris ini selalu menghadir-kan model-model dengan penampi-

lan bergaya retro, mirip Jaguar era 1960-an. Bicara Jaguar, masih segar dalam ingatan kami saat kepe-

milikannya diambil-alih Ford pada tahun 1989. Sebuah target baru pun coba dicanangkan sang pemilik baru yang mencoba me-ngubah Jaguar dari merek niche dan segmented menjadi produsen mobil mewah massal seperti Mercedes-Benz ataupun BMW.

Untuk semakin memperbesar pasar, model-model lebih ‘massal’ pun dikerahkan. Ya, sebelum dimiliki Ford, Jaguar hanya memiliki dua line-up yaitu XK dan XJ. Hasilnya, kita pun mengenal sepasang ‘baby Jag’ yaitu X-Type dan S-Type. X-Type diposisikan menantang BMW Seri-3 dan Mercedes C-

29 Jul-Aug

Page 32: Auto Expert vol 2

30AutoExpert 31 Jul-Aug

Class, sementara X-Type untuk merebut hati pemilik Seri-5 dan E-Class. Maunya Ford, heritage dan karisma Jaguar akan mampu memikat mereka yang sebelumnya memilih sedan eksekutif lain karena tidak mampu membeli XJ.

Cara ditempuh adalah dengan memanfaatkan platform mobil yang terdapat dalam merek-merek yang bernaung di bawah Ford Motor Company. X-Type berbasis Ford Mondeo (platform CDW27), sementara S-Type berasal dari Lincoln LS (platform DEW98).

Sialnya, harapan Ford tidak terkabul. Bukannya meraih profit lebih berkat efisiensi proses produksi, Jaguar malah meru-gi total. Sampai dijualnya lagi Jag ke Tata Motors pada tahun ini, tidak ada satupun tahun di mana pabrikan berlogo macan ini meraih keuntungan. Bahkan, Detroit News melaporkan bahwa di tahun 2006 saja Jaguar merugi hingga 715 juta dollar.

Salah satu sebab yang dituding biang keladi kegagalan ini adalah gara-gara platform sharing seperti tertulis di atas. Ford mungkin lupa bahwa Jaguar adalah brand yang sarat akan tra-disi, eksklusivitas, passion dan memiliki basis penggemar fa-natik di kalangan kaum the haves. Apa iya, seorang fanatik rela mengendarai mobil yang sejatinya adalah Ford Mondeo dengan casing Jaguar?

Dalam The Car Design Yearbook 2005, Stephen Newbury menulis, “Ide berbagi platform antara brand yang bernaung dalam grup besar awalnya diharapkan mampu memberikan skala produksi yang ekonomis. Akan tetapi, pada kenyatannya setiap brand perlu memiliki diferensiasi antara satu dengan yang lainnya agar tetap eksis di pasar.” Dan, celakanya, bu-tuh pengalaman pahit seperti yang dialami Jaguar untuk mem-buktikan apa yang ditulis mantan Technical Project Manager TWR ini benar adanya.

Sebagai recovery, langkah drastis pun ditempuh Jaguar. Lupakan model-model retro. Mari kita sambut Jaguar dengan paradigma baru…. the all-new XF. Jika Jaguar-Jaguar sebe-lumnya mengacu pada desain XJ Mark 1 keluaran 1968, XF benar-benar tampil dengan gaya independen.

Mulai dari siluet bodi yang mengikuti tren desain terpa-nas saat ini, coupé empat pintu. XF sendiri berbasis konsep C-XF yang tampil di Detroit Motor Show 2007. Menyikapi sosok XF yang begitu berbeda ini, Ian Callum, direktur de-sain Jaguar mengatakan, “Mobil seperti XJ6 generasi pertama berhasil meninggalkan warisan yang tak lekang dimakan wak-tu. Adalah ambisi saya untuk membuat mobil seperti itu. Dan, mobil tersebut adalah XF.”

Harus diakui, setiap lekuk XF patut diganjar dengan de-cak kagum. Belum pernah ada sedan medium luxury memiliki penampilan lebih mempesona dari XF. Dilihat dari samping, siluet bodi bagaikan digambar dalam satu tarikan garis. Juga, tak sulit mencari kesamannya dengan siluet bodi sportscar XK. Bahkan jika diukur, kemiringan pilar-A antara keduanya pun dijamin mirip.

Kehadiran XF sendiri mengembalikan Jaguar pada tradi-si asalnya yang selalu menghadirkan ‘beautiful fast car’. Dilihat dari sudut manapun, XF terlihat sebagai sosok mobil cepat yang mempesona. Tua muda, laki-laki maupun perempuan, semuanya dijamin akan jatuh cinta pada pandangan pertama dengan XF.

Jaguar sendiri menyebut XF sebagai ‘the new face of Ja-guar’, ataupun ‘beginning of a new era’. Di Tanah Air, peruba-han paradigma ini pun ditunjukkan segenap kru PT. Grandauto Dinamika dengan berpenampilan lebih casual dari sebelum-nya. Tentu, butuh lebih dari sekadar desain ataupun penampi-lan baru untuk dapat membuktikan bahwa XF lah arah masa depan positif bagi Jaguar.

Tak hanya memukau dari sisi desain. Masuk ke dalam kokpit XF untuk pertamakalinya dapat menjadi pengalaman yang tidak terlupakan. Anda akan disambut tombol start yang

Page 33: Auto Expert vol 2

30AutoExpert 31 Jul-Aug

Class, sementara X-Type untuk merebut hati pemilik Seri-5 dan E-Class. Maunya Ford, heritage dan karisma Jaguar akan mampu memikat mereka yang sebelumnya memilih sedan eksekutif lain karena tidak mampu membeli XJ.

Cara ditempuh adalah dengan memanfaatkan platform mobil yang terdapat dalam merek-merek yang bernaung di bawah Ford Motor Company. X-Type berbasis Ford Mondeo (platform CDW27), sementara S-Type berasal dari Lincoln LS (platform DEW98).

Sialnya, harapan Ford tidak terkabul. Bukannya meraih profit lebih berkat efisiensi proses produksi, Jaguar malah meru-gi total. Sampai dijualnya lagi Jag ke Tata Motors pada tahun ini, tidak ada satupun tahun di mana pabrikan berlogo macan ini meraih keuntungan. Bahkan, Detroit News melaporkan bahwa di tahun 2006 saja Jaguar merugi hingga 715 juta dollar.

Salah satu sebab yang dituding biang keladi kegagalan ini adalah gara-gara platform sharing seperti tertulis di atas. Ford mungkin lupa bahwa Jaguar adalah brand yang sarat akan tra-disi, eksklusivitas, passion dan memiliki basis penggemar fa-natik di kalangan kaum the haves. Apa iya, seorang fanatik rela mengendarai mobil yang sejatinya adalah Ford Mondeo dengan casing Jaguar?

Dalam The Car Design Yearbook 2005, Stephen Newbury menulis, “Ide berbagi platform antara brand yang bernaung dalam grup besar awalnya diharapkan mampu memberikan skala produksi yang ekonomis. Akan tetapi, pada kenyatannya setiap brand perlu memiliki diferensiasi antara satu dengan yang lainnya agar tetap eksis di pasar.” Dan, celakanya, bu-tuh pengalaman pahit seperti yang dialami Jaguar untuk mem-buktikan apa yang ditulis mantan Technical Project Manager TWR ini benar adanya.

Sebagai recovery, langkah drastis pun ditempuh Jaguar. Lupakan model-model retro. Mari kita sambut Jaguar dengan paradigma baru…. the all-new XF. Jika Jaguar-Jaguar sebe-lumnya mengacu pada desain XJ Mark 1 keluaran 1968, XF benar-benar tampil dengan gaya independen.

Mulai dari siluet bodi yang mengikuti tren desain terpa-nas saat ini, coupé empat pintu. XF sendiri berbasis konsep C-XF yang tampil di Detroit Motor Show 2007. Menyikapi sosok XF yang begitu berbeda ini, Ian Callum, direktur de-sain Jaguar mengatakan, “Mobil seperti XJ6 generasi pertama berhasil meninggalkan warisan yang tak lekang dimakan wak-tu. Adalah ambisi saya untuk membuat mobil seperti itu. Dan, mobil tersebut adalah XF.”

Harus diakui, setiap lekuk XF patut diganjar dengan de-cak kagum. Belum pernah ada sedan medium luxury memiliki penampilan lebih mempesona dari XF. Dilihat dari samping, siluet bodi bagaikan digambar dalam satu tarikan garis. Juga, tak sulit mencari kesamannya dengan siluet bodi sportscar XK. Bahkan jika diukur, kemiringan pilar-A antara keduanya pun dijamin mirip.

Kehadiran XF sendiri mengembalikan Jaguar pada tradi-si asalnya yang selalu menghadirkan ‘beautiful fast car’. Dilihat dari sudut manapun, XF terlihat sebagai sosok mobil cepat yang mempesona. Tua muda, laki-laki maupun perempuan, semuanya dijamin akan jatuh cinta pada pandangan pertama dengan XF.

Jaguar sendiri menyebut XF sebagai ‘the new face of Ja-guar’, ataupun ‘beginning of a new era’. Di Tanah Air, peruba-han paradigma ini pun ditunjukkan segenap kru PT. Grandauto Dinamika dengan berpenampilan lebih casual dari sebelum-nya. Tentu, butuh lebih dari sekadar desain ataupun penampi-lan baru untuk dapat membuktikan bahwa XF lah arah masa depan positif bagi Jaguar.

Tak hanya memukau dari sisi desain. Masuk ke dalam kokpit XF untuk pertamakalinya dapat menjadi pengalaman yang tidak terlupakan. Anda akan disambut tombol start yang

Page 34: Auto Expert vol 2

32AutoExpert 33 Jul-Aug

‘berdenyut’ dengan cahaya merah bagaikan detak jantung. Tekan tombol dan mobil pun akan beranjak hidup sambil di-iringi munculnya tuas transmisi berbentuk unik yang dinamai JaguarDrive Selector. Kisi ventilasi yang sebelumnya tertu-tup dan menyatu dengan dashboard pun terbuka perlahan dan memberikan tiupan hawa segar. Sungguh, sebuah pengalaman yang jarang Anda dapatkan.

“Kami telah menemukan cara baru untuk mendefinisi-kan kata kemewahan. Garis-garis interior XF begitu clean dan murni. Material digunakan pun tipikal Jaguar, namun dengan tambahan sentuhan modern,” jelas Alister Whelan, desainer interior Jaguar.

Ya, sebelum munculnya XF, interior Jaguar terkenal de-ngan ciri khas klasiknya. Masuk ke dalam kabin XJ, S-Type, hingga X-Type membuat Anda seperti memasuki kastil bang-sawan Inggris yang dipenuhi perabotan antik. Ini jelas berbe-da 180 derajat dengan XF yang justru membuat Anda seperti memasuki mesin waktu menuju masa depan.

Harus diakui, dengan penampilan seperti ini XF telah ber-hasil menjadikan dirinya sebagai pernyataan desain Jaguar, bahwa mereka bukanlah lagi pabrikan bergaya retro. Inilah awal era baru dari Jaguar.

Dan, penguatan identitas baru ini pun dilakukan tak hanya melalui design statement. “XF harus terdengar dari kejauhan sebagai sebuah Jaguar,” tegas Darwin Maspolim, Chief Ope-rating Office PT. Grandauto Dinamika, selaku distributor res-mi Jaguar di Indonesia.

Begitu tombol start ditekan, mesin V6 berkapasitas 2.967 cc ini pun menggeliat hidup. Dalan keadaan langsam, suara-nya persis seperti umumnya mesin mobil. Tetapi, cobalah XF bermain-main di jalan tol dan Anda dijamin akan mendapat-kan alunan nada-nada unik yang tidak terdapat pada sedan mewah biasa. Suaranya begitu empuk, cenderung lebih mirip sportscar tulen.

Performa mesin sendiri juga patut diacungi jempol. De-ngan daya maksimum 238 dk dan torsi 293 Nm, jelas lebih dari cukup mengantar pemilik XF ke tempat aktivitas sehari-harinya, ataupun saat bersenang-senang di akhir pekan. Tena-ga pun disalurkan ke roda belakang melalui transmisi otoma-tis 6 tingkat percepatan yang halus dan mampu mengikuti se-tiap keinginan pengemudi.

Yang paling menakjubkan adalah bagaimana XF berha-sil memadukan dua hal yang sebelumnya dianggap bertolak belakang, sportivitas versus kenyamanan. Respons kemudi

UNDERTHE

SKIN

Harga rp 1,150 miliar (Luxury), rp 1,290 miliar (Premium Luxury) Mesin 2.967 cc V6 Tenaga maksimum 238 dk @ 6.800 rpm Torsi maksimum 293 Nm @ 4.100 rpm Transmisi 6-speed otomatis Coefficient of drag 0,29 Dimensi 4.961 x 1.877 x 1.460 mm 0-100 km/jam 8,3 detik (klaim) Top speed 237 km/jam (klaim) Rem 100 – 0 km/jam n/a Konsumsi bbm 9,5 km/l

Jaguar XFWAJAh bAru JAguAr

Page 35: Auto Expert vol 2

32AutoExpert 33 Jul-Aug

‘berdenyut’ dengan cahaya merah bagaikan detak jantung. Tekan tombol dan mobil pun akan beranjak hidup sambil di-iringi munculnya tuas transmisi berbentuk unik yang dinamai JaguarDrive Selector. Kisi ventilasi yang sebelumnya tertu-tup dan menyatu dengan dashboard pun terbuka perlahan dan memberikan tiupan hawa segar. Sungguh, sebuah pengalaman yang jarang Anda dapatkan.

“Kami telah menemukan cara baru untuk mendefinisi-kan kata kemewahan. Garis-garis interior XF begitu clean dan murni. Material digunakan pun tipikal Jaguar, namun dengan tambahan sentuhan modern,” jelas Alister Whelan, desainer interior Jaguar.

Ya, sebelum munculnya XF, interior Jaguar terkenal de-ngan ciri khas klasiknya. Masuk ke dalam kabin XJ, S-Type, hingga X-Type membuat Anda seperti memasuki kastil bang-sawan Inggris yang dipenuhi perabotan antik. Ini jelas berbe-da 180 derajat dengan XF yang justru membuat Anda seperti memasuki mesin waktu menuju masa depan.

Harus diakui, dengan penampilan seperti ini XF telah ber-hasil menjadikan dirinya sebagai pernyataan desain Jaguar, bahwa mereka bukanlah lagi pabrikan bergaya retro. Inilah awal era baru dari Jaguar.

Dan, penguatan identitas baru ini pun dilakukan tak hanya melalui design statement. “XF harus terdengar dari kejauhan sebagai sebuah Jaguar,” tegas Darwin Maspolim, Chief Ope-rating Office PT. Grandauto Dinamika, selaku distributor res-mi Jaguar di Indonesia.

Begitu tombol start ditekan, mesin V6 berkapasitas 2.967 cc ini pun menggeliat hidup. Dalan keadaan langsam, suara-nya persis seperti umumnya mesin mobil. Tetapi, cobalah XF bermain-main di jalan tol dan Anda dijamin akan mendapat-kan alunan nada-nada unik yang tidak terdapat pada sedan mewah biasa. Suaranya begitu empuk, cenderung lebih mirip sportscar tulen.

Performa mesin sendiri juga patut diacungi jempol. De-ngan daya maksimum 238 dk dan torsi 293 Nm, jelas lebih dari cukup mengantar pemilik XF ke tempat aktivitas sehari-harinya, ataupun saat bersenang-senang di akhir pekan. Tena-ga pun disalurkan ke roda belakang melalui transmisi otoma-tis 6 tingkat percepatan yang halus dan mampu mengikuti se-tiap keinginan pengemudi.

Yang paling menakjubkan adalah bagaimana XF berha-sil memadukan dua hal yang sebelumnya dianggap bertolak belakang, sportivitas versus kenyamanan. Respons kemudi

UNDERTHE

SKIN

Harga rp 1,150 miliar (Luxury), rp 1,290 miliar (Premium Luxury) Mesin 2.967 cc V6 Tenaga maksimum 238 dk @ 6.800 rpm Torsi maksimum 293 Nm @ 4.100 rpm Transmisi 6-speed otomatis Coefficient of drag 0,29 Dimensi 4.961 x 1.877 x 1.460 mm 0-100 km/jam 8,3 detik (klaim) Top speed 237 km/jam (klaim) Rem 100 – 0 km/jam n/a Konsumsi bbm 9,5 km/l

Jaguar XFWAJAh bAru JAguAr

Page 36: Auto Expert vol 2

34AutoExpert 35 Jul-Aug

terasa tajam dan instan, begitupun tingkat kestabilan dalam bermanuver. Akan tetapi, ayunan suspensinya terasa lembut dalam meredam setiap getaran. Pergerakan bodi pun terasa pas, tidak kurang, namun tidak juga berlebihan.

Layak disebut, XF baru telah berhasil membawa medium luxury sedan memasuki sebuah dimensi baru. Hanya saja, pe-rubahan yang dialaminya terbilang sangat radikal dan berpo-tensi mengagetkan konsumen-konsumen Jaguar yang selama ini bercitarasa konservatif. Tetapi, dunia terus bergerak. Dan, bagi kami apa yang dilakukan Jaguar dengan XF sangatlah jitu dan tepat sasaran. Di tengah-tengah pasar sedan medium lu-xury yang disesaki Mercedes E-Class, Volvo S80, Audi A6, Le-xus GS, hingga BMW Seri-5, sangatlah penting bagi Jag un-tuk terlihat berbeda dari arus pasar.

Akan tetapi, jujur saja akan terlihat lucu jika ada peng-guna XF yang lebih sering terlihat keluar dari pintu belakang

sebuah mobil bersiluet coupé. Terlepas fakta, bahwa legroom kabin belakang sangat lega, bahkan diklaim sebagai yang ter-lega di kelasnya. Perlu juga dipahami bahwa Jag seperti meng-inginkan agar setiap pemilik XF lebih suka menghabiskan waktu di kabin depan. Tentu, Ian Callum tidak berharap bahwa para chaffeur lah yang akan lebih sering menikmati momen sakral ‘hidupnya’ XF daripada pemiliknya. Terlebih nyaris ti-dak terdapat fasilitas pemanja apapun di jok belakang. Arm-rest yang pada Lexus GS dan Toyota Crown dipenuhi deretan tombol, pada XF hanyalah berupa sandaran tangan yang di-bungkus kulit polos.

Tetap, Callum bukanlah tipikal pembeli Jag asal Indone-sia. Terserah ingin menikmati XF dari jok depan ataupun be-lakang, yakinlah bahwa Anda akan mendapatkan sosok Jaguar berwajah dan berparadigma baru, tanpa kehilangan eksklusivi-tas merek dan karisma Inggris yang selama ini melekat. /

Jaguar XFWAJAh bAru JAguAr

Page 37: Auto Expert vol 2

34AutoExpert 35 Jul-Aug

terasa tajam dan instan, begitupun tingkat kestabilan dalam bermanuver. Akan tetapi, ayunan suspensinya terasa lembut dalam meredam setiap getaran. Pergerakan bodi pun terasa pas, tidak kurang, namun tidak juga berlebihan.

Layak disebut, XF baru telah berhasil membawa medium luxury sedan memasuki sebuah dimensi baru. Hanya saja, pe-rubahan yang dialaminya terbilang sangat radikal dan berpo-tensi mengagetkan konsumen-konsumen Jaguar yang selama ini bercitarasa konservatif. Tetapi, dunia terus bergerak. Dan, bagi kami apa yang dilakukan Jaguar dengan XF sangatlah jitu dan tepat sasaran. Di tengah-tengah pasar sedan medium lu-xury yang disesaki Mercedes E-Class, Volvo S80, Audi A6, Le-xus GS, hingga BMW Seri-5, sangatlah penting bagi Jag un-tuk terlihat berbeda dari arus pasar.

Akan tetapi, jujur saja akan terlihat lucu jika ada peng-guna XF yang lebih sering terlihat keluar dari pintu belakang

sebuah mobil bersiluet coupé. Terlepas fakta, bahwa legroom kabin belakang sangat lega, bahkan diklaim sebagai yang ter-lega di kelasnya. Perlu juga dipahami bahwa Jag seperti meng-inginkan agar setiap pemilik XF lebih suka menghabiskan waktu di kabin depan. Tentu, Ian Callum tidak berharap bahwa para chaffeur lah yang akan lebih sering menikmati momen sakral ‘hidupnya’ XF daripada pemiliknya. Terlebih nyaris ti-dak terdapat fasilitas pemanja apapun di jok belakang. Arm-rest yang pada Lexus GS dan Toyota Crown dipenuhi deretan tombol, pada XF hanyalah berupa sandaran tangan yang di-bungkus kulit polos.

Tetap, Callum bukanlah tipikal pembeli Jag asal Indone-sia. Terserah ingin menikmati XF dari jok depan ataupun be-lakang, yakinlah bahwa Anda akan mendapatkan sosok Jaguar berwajah dan berparadigma baru, tanpa kehilangan eksklusivi-tas merek dan karisma Inggris yang selama ini melekat. /

Jaguar XFWAJAh bAru JAguAr

Page 38: Auto Expert vol 2

36AutoExpert 37 Jul-Aug

[ Teks: Susanto Ari P Foto: Heri Kuswanto, Krisna Kasmir ]

Lexus will enter the

most competitive,

prestigious market

in the world. Lexus

will win the race

because: Lexus will

do it right from the

start. Lexus will treat

each costumer a

guest in our home. If

You think You can’t

You won’t. If You

think You can, You

will.We can, we

will….. The Lexus

Covenant

Perjuangan menuju kesempurnaan

THE LEXUS STORY

Page 39: Auto Expert vol 2

36AutoExpert 37 Jul-Aug

[ Teks: Susanto Ari P Foto: Heri Kuswanto, Krisna Kasmir ]

Lexus will enter the

most competitive,

prestigious market

in the world. Lexus

will win the race

because: Lexus will

do it right from the

start. Lexus will treat

each costumer a

guest in our home. If

You think You can’t

You won’t. If You

think You can, You

will.We can, we

will….. The Lexus

Covenant

Perjuangan menuju kesempurnaan

THE LEXUS STORY

Page 40: Auto Expert vol 2

38AutoExpert 39 Jul-Aug

Begitu mobil berhenti, seorang satpam dengan setelan safari langsung sigap membukakan pin­tu mobil. Belum cukup, ia pun akan segera berlari membukakan pintu lobi. Sebuah kesan awal yang

mengesankan saat kami mengunjungi Lexus Ga­llery di bilangan Menteng, Jakarta Pusat.

Pemandangan di dalam juga jauh berbeda dengan umumnya ruang pamer mobil, bahkan merek premium sekalipun. Sempat timbul per­ tanyaan, jangan­jangan kami salah alamat? Tak ada satupun meja sales counter di sini. Yang ada hanya front office yang ditunggu oleh seorang Consierge. Tak kalah dengan satpamnya, ia pun dengan sigap akan segera membantu keinginan Anda. Mau meli­hat mobil yang ada, silakan. Atau hanya sekedar ngo­brol di sofa juga tidak dilarang. Di sudut ruangan ter­sedia sebuah minibar jika ingin melepas dahaga. Mau minuman hangat atau dingin, mereka siap melayani. Bahkan jika Anda ingin merasakan nikmatnya sam­panye atau red wine sekalipun tidak ada larangan.

Rasa kekaguman pun berlanjut saat kami naik menggunakan lift ke lantai 2. Di sana tersedia beberapa set sofa untuk bersantai dan sebuah library. Untuk yang membawa keluarga disediakan ruang VIP dan yang ingin santai berkaraoke dise­diakan ruang Mark­Levinson. Begitu juga lantai ti­ganya yang menyediakan sebuah business center, mini kitchen dan lagi­lagi sederet sofa untuk ber­santai. Merasa seperti di rumah? Kami jamin ja­waban Anda adalah ya. Sebuah terobosan berani untuk sebuah ruang pajang mobil, bahkan untuk se­buah merek premium.

Harus diakui, apa yang dihadirkan Lexus di pasar premium Indonesia terbilang unik dan ber­beda. Tanpa pendekatan spesial, bisa dibilang upaya Lexus menggoyang hegemoni merek­merek asal Eropa yang lebih mapan akan jauh lebih su­

lit. Mengandalkan keunggulan produk? Rasanya ini yang satu ini sangat relatif dan seringkali calon konsumen sudah memiliki merek premium lain dan hapal luar dalam perihal produk.

Dari sinilah hadir filosofi Personal Luxu­ry Experience. Lexus tidak sekadar menjual mo­bil, melainkan menawarkan experience istimewa. “Tamu yang datang harus dapat menikmati suasa­na dan melihat Lexus sebagai sebuah craftmanship atau sebuah karya seni bernilai tinggi,” ulas Adrian Tirtadjaja, Brand and Business Development Man­ager Lexus Indonesia.

“Mereka harus merasa seperti datang ke sebuah oase di tengah gurun yang luas dan terbebas dari dunia luar,” lanjut Achmad Rizal, Marketing and Communication Manager PT Toyota-Astra Mo­tor (TAM), sekaligus salah seorang yang berada dibalik berdirinya Lexus Indonesia (LI). “Kita juga harus dapat membuat galeri ini seperti rumah mere­ka sendiri dan melayani mereka seperti menja­mu tamu di rumah mereka,” timpal Adrian seraya tersenyum. “Makanya kami juga merelakan 70% area di sini untuk kepentingan tamu dan sisanya un­tuk ruang kerja,” tambahnya. Bahkan sekarang sak­ing kerasannya tamu di galeri, mereka kerap da­tang hanya untuk sekedar hang­out atau membuat appointment dengan relasi bisnis.

Genchi genbutsu Sejak kelahirannya tahun 1989 silam di Ameri­

ka Serikat, Lexus terus berusaha membangun reputasi besar atas luxury dan elegance ke dalam produk lansirannya. Aspek detail dan kualitas buatan nomer satu jadi atensi utama di setiap mo­bil berlogo L tersebut. Tidak hanya sampai di situ, bahkan kualitas costumer service juga harus menyi­ratkan reputasi tanpa cela yang diusung.

Nah, berdasarkan kisah sukses Lexus di ber­bagai negara dan keinginan untuk memberikan “kendaraan terbaik” dengan pelayanan terbaik bagi kalangan terbatas itulah, Lexus Indonesia didiri­

LEXUS GALLERY

PEmbAngUnAn Lexus gallery ini juga menyimpan

cerita unik. Setelah melalui penilaian yang

sangat ketat, mencuatlah nama Sarjono Sani

yang terpilih menjadi arsitek galeri. Semua

bagian didesain mengikuti filosofi yang

diusung oleh Lexus. Seperti penempatan batu

onyx di depan yang merupakan perlambang

filosofi “Pursuit of Perfection”.

Oh ya, pemilihan lokasi juga memiliki

handycap tersendiri. Tempat yang dipilih

haruslah berada di kawasan super-eksklusif

namun tidak terlalu terbuka seperti sebuah

mall. Jadi orang yang datang tidak akan

merasa privasinya terganggu. Dan setelah

melalui proses panjang dan berliku, terpilihlah

bekas showroom mobil bmW ini yang

kemudian disulap menjadi Lexus gallery.

belum cukup sampai disitu, keempat

punggawa LI ini masih harus bersitegang

dengan TmC lantaran tidak mau memasang

sign board besar Lexus di atas gedung. “Coba

perhatikan galeri seni besar atau butik mahal.

mereka tidak pernah mencantumkan namanya

secara masif dan berlebih,” terang Ian.

Image kuat dan reputasi besarlah yang akan

menuntun loyalis Lexus datang dan menikmati

“karya seni” yang dipajang. Dan sekali lagi, hati

petinggi TmC mampu mereka taklukkan.

“Butuh perjuangan berat dan melelahkan sebelum

akhirnya Lexus dapat masuk ke Indonesia,” -Achmad Rizal, Marketing and Communication

Manager PT Toyota-Astra Motor-

“Jangan katakan tidak seperti kamu mengatakan tidak pada ibumu” -Adrian Tirtadjaja, Brand and Business Development Manager Lexus Indonesia-

THE LEXUS STORY

Page 41: Auto Expert vol 2

38AutoExpert 39 Jul-Aug

Begitu mobil berhenti, seorang satpam dengan setelan safari langsung sigap membukakan pin­tu mobil. Belum cukup, ia pun akan segera berlari membukakan pintu lobi. Sebuah kesan awal yang

mengesankan saat kami mengunjungi Lexus Ga­llery di bilangan Menteng, Jakarta Pusat.

Pemandangan di dalam juga jauh berbeda dengan umumnya ruang pamer mobil, bahkan merek premium sekalipun. Sempat timbul per­ tanyaan, jangan­jangan kami salah alamat? Tak ada satupun meja sales counter di sini. Yang ada hanya front office yang ditunggu oleh seorang Consierge. Tak kalah dengan satpamnya, ia pun dengan sigap akan segera membantu keinginan Anda. Mau meli­hat mobil yang ada, silakan. Atau hanya sekedar ngo­brol di sofa juga tidak dilarang. Di sudut ruangan ter­sedia sebuah minibar jika ingin melepas dahaga. Mau minuman hangat atau dingin, mereka siap melayani. Bahkan jika Anda ingin merasakan nikmatnya sam­panye atau red wine sekalipun tidak ada larangan.

Rasa kekaguman pun berlanjut saat kami naik menggunakan lift ke lantai 2. Di sana tersedia beberapa set sofa untuk bersantai dan sebuah library. Untuk yang membawa keluarga disediakan ruang VIP dan yang ingin santai berkaraoke dise­diakan ruang Mark­Levinson. Begitu juga lantai ti­ganya yang menyediakan sebuah business center, mini kitchen dan lagi­lagi sederet sofa untuk ber­santai. Merasa seperti di rumah? Kami jamin ja­waban Anda adalah ya. Sebuah terobosan berani untuk sebuah ruang pajang mobil, bahkan untuk se­buah merek premium.

Harus diakui, apa yang dihadirkan Lexus di pasar premium Indonesia terbilang unik dan ber­beda. Tanpa pendekatan spesial, bisa dibilang upaya Lexus menggoyang hegemoni merek­merek asal Eropa yang lebih mapan akan jauh lebih su­

lit. Mengandalkan keunggulan produk? Rasanya ini yang satu ini sangat relatif dan seringkali calon konsumen sudah memiliki merek premium lain dan hapal luar dalam perihal produk.

Dari sinilah hadir filosofi Personal Luxu­ry Experience. Lexus tidak sekadar menjual mo­bil, melainkan menawarkan experience istimewa. “Tamu yang datang harus dapat menikmati suasa­na dan melihat Lexus sebagai sebuah craftmanship atau sebuah karya seni bernilai tinggi,” ulas Adrian Tirtadjaja, Brand and Business Development Man­ager Lexus Indonesia.

“Mereka harus merasa seperti datang ke sebuah oase di tengah gurun yang luas dan terbebas dari dunia luar,” lanjut Achmad Rizal, Marketing and Communication Manager PT Toyota-Astra Mo­tor (TAM), sekaligus salah seorang yang berada dibalik berdirinya Lexus Indonesia (LI). “Kita juga harus dapat membuat galeri ini seperti rumah mere­ka sendiri dan melayani mereka seperti menja­mu tamu di rumah mereka,” timpal Adrian seraya tersenyum. “Makanya kami juga merelakan 70% area di sini untuk kepentingan tamu dan sisanya un­tuk ruang kerja,” tambahnya. Bahkan sekarang sak­ing kerasannya tamu di galeri, mereka kerap da­tang hanya untuk sekedar hang­out atau membuat appointment dengan relasi bisnis.

Genchi genbutsu Sejak kelahirannya tahun 1989 silam di Ameri­

ka Serikat, Lexus terus berusaha membangun reputasi besar atas luxury dan elegance ke dalam produk lansirannya. Aspek detail dan kualitas buatan nomer satu jadi atensi utama di setiap mo­bil berlogo L tersebut. Tidak hanya sampai di situ, bahkan kualitas costumer service juga harus menyi­ratkan reputasi tanpa cela yang diusung.

Nah, berdasarkan kisah sukses Lexus di ber­bagai negara dan keinginan untuk memberikan “kendaraan terbaik” dengan pelayanan terbaik bagi kalangan terbatas itulah, Lexus Indonesia didiri­

LEXUS GALLERY

PEmbAngUnAn Lexus gallery ini juga menyimpan

cerita unik. Setelah melalui penilaian yang

sangat ketat, mencuatlah nama Sarjono Sani

yang terpilih menjadi arsitek galeri. Semua

bagian didesain mengikuti filosofi yang

diusung oleh Lexus. Seperti penempatan batu

onyx di depan yang merupakan perlambang

filosofi “Pursuit of Perfection”.

Oh ya, pemilihan lokasi juga memiliki

handycap tersendiri. Tempat yang dipilih

haruslah berada di kawasan super-eksklusif

namun tidak terlalu terbuka seperti sebuah

mall. Jadi orang yang datang tidak akan

merasa privasinya terganggu. Dan setelah

melalui proses panjang dan berliku, terpilihlah

bekas showroom mobil bmW ini yang

kemudian disulap menjadi Lexus gallery.

belum cukup sampai disitu, keempat

punggawa LI ini masih harus bersitegang

dengan TmC lantaran tidak mau memasang

sign board besar Lexus di atas gedung. “Coba

perhatikan galeri seni besar atau butik mahal.

mereka tidak pernah mencantumkan namanya

secara masif dan berlebih,” terang Ian.

Image kuat dan reputasi besarlah yang akan

menuntun loyalis Lexus datang dan menikmati

“karya seni” yang dipajang. Dan sekali lagi, hati

petinggi TmC mampu mereka taklukkan.

“Butuh perjuangan berat dan melelahkan sebelum

akhirnya Lexus dapat masuk ke Indonesia,” -Achmad Rizal, Marketing and Communication

Manager PT Toyota-Astra Motor-

“Jangan katakan tidak seperti kamu mengatakan tidak pada ibumu” -Adrian Tirtadjaja, Brand and Business Development Manager Lexus Indonesia-

THE LEXUS STORY

Page 42: Auto Expert vol 2

40AutoExpert 41 Jul-Aug

kan. Namun tidak semudah membalik telapak tan­gan tentunya. “Butuh perjuangan berat dan mele­lahkan sebelum akhirnya Lexus dapat masuk ke In­donesia,” ungkap Rizal.

Bersama Adrian Tirtadjaya, Dadan Ramadha­ni dan Suradji, mereka memboyong Lexus beserta seluruh filosofi, konsep dan image mumpuni yang melekat padanya ke negeri dengan karakter kon­sumen yang sangat unik dan khas ini.

Namun, TMC selaku prinsipal sangat sulit un­tuk diyakinkan. Apalagi, yang dijual oleh Lexus bukanlah produk semata, melainkan value yang di dalamnya sarat akan muatan filosofi, konsep, image serta inovasi teknologi dan desain.

Cara mengapresiasikan Lexus harus seper­ti melihat sebuah lukisan karya pelukis ternama. “Jangan lihat lukisannya semata karena Anda ti­dak akan mendapatkan sesuatu di sana. Tapi per­hatikanlah guratan dan sapuan kuasnya, pilihan warnanya dan suasana yang akan dibangun dari luisan itu. Dari situ kita dapat mengetahui mood, cara berpikir bahkan sifat dan karakter dari sang pelukis,” urai Adrian yang akrab disapa Ian pan­jang lebar. Dan setelah berhasil meyakinkan TMC, maka dimulailah babak baru lahirnya Lexus di Indonesia.

Eksekusi adalah tahap selanjutnya yang harus dilalui. Sebelum dimulai, banyak aspek yang ha­rus dipelajari. Yang terpenting adalah memahami lifestyle dari calon konsumennya. Ke mana mere­ka berlibur, di hotel apa mereka menginap, apa saja hobi dan kegemarannya, restoran seperti apa yang dikunjungi, bahkan sampai pesawat apa yang mereka naiki saat ke luar negeri. “Kami menda­ tangi dan melihat tempat­tempat tersebut guna mengobservasi dan menyelami gaya hidup mereka dan cara memberikan pelayanan yang terbaik un­tuk mereka,” terang Rizal. Dari situ mereka lantas memformulasikan konsep dan standar pelayanan di LI. Dalam bahasa Jepang, bisa diistilahkan ‘Genchi genbutsu’.

OmotenashiMelayani pembeli Lexus yang bukan orang bi­

asa­biasa jelas bukan perkara mudah. Harus memi­liki gairah untuk melayani dengan tulus dan ikhlas dari lubuk hati yang paling dalam. Atau, dalam bahasa Jepang disebut sebagai “Omotenashi.

Salah satu pelajaran berharga mereka dapat­kan sepanjang menginap suite Hotel Ritz Carlton, ataupun kelas utama airliner adalah: jangan pernah bilang tidak apapun alasannya. Karena hanya dengan begitu tamu akan merasa dilayani dan dihormati. Atau meminjam istilah Ian, “Jangan katakan tidak seperti kamu mengatakan tidak pada ibumu”.

Ketulusan dalam melayani tergambar dari cara karyawan menghadapi tamu. Siapapun yang da­tang, dengan pakaian seperti apapun mereka, de­ngan kendaraan apapun, semua harus diperlakukan sama. No exception! Mulai dari satpam hingga top management akan memperlakukan mereka sama.

Di LI sendiri tidak ada target penjualan karena yang dijual adalah Lexus value yang di dalamnya berisi filosofi, konsep dan inovasi tiada henti demi kepuasan hati loyalisnya. Jika mereka sudah bisa meresapi filosofi yang dijabarkan, biasanya den­gan sendirinya mereka akan membeli dan menja­di seorang loyalis. Pelayanan prima juga tidak ber­henti sampai seseorang membeli Lexus. Justru di sana babak baru dimulai. Ya, karena mulai dari situ bukan hanya pemiliknya saja yanw g wajib dilay­ani. Melainkan juga istri, anak, orang tua, teman bahkan sampai sopirnya harus mendapatkan pelay­anan tanpa cela. Sekali lagi, hanya orang yang ber­jiwa “Omotenashi” yang sanggup melakukannya.

Mungkin itulah pengejahwantahan salah satu filosofi Lexus: “A capacity to continuously and re­lentlessly acquire and apply knowledge to evolve and innovate”. Kesempurnaan memang hanya milik Sang Pencipta, namun demi para loyalisnya, Lexus Indonesia akan berjuang dengan segenap daya dan upaya demi menuju kesempurnaan.

Gambatte kudasai..... /

“Kami juga berusaha menguatkan cultural sharing bersama karyawan dengan cara learning by doing,”

-Dadan Ramadhani, After Sales Service Manager Lexus Indonesia-

“Atas dasar itulah kami berjuang keras mewujudkannya. Jika berhasil, proyek ini

akan jadi ‘monumen’ dalam kehidupan kami,” -Suradji, (Senior Business Advisor Lexus Indonesia)-

THE LEXUS STORY

Page 43: Auto Expert vol 2

40AutoExpert 41 Jul-Aug

kan. Namun tidak semudah membalik telapak tan­gan tentunya. “Butuh perjuangan berat dan mele­lahkan sebelum akhirnya Lexus dapat masuk ke In­donesia,” ungkap Rizal.

Bersama Adrian Tirtadjaya, Dadan Ramadha­ni dan Suradji, mereka memboyong Lexus beserta seluruh filosofi, konsep dan image mumpuni yang melekat padanya ke negeri dengan karakter kon­sumen yang sangat unik dan khas ini.

Namun, TMC selaku prinsipal sangat sulit un­tuk diyakinkan. Apalagi, yang dijual oleh Lexus bukanlah produk semata, melainkan value yang di dalamnya sarat akan muatan filosofi, konsep, image serta inovasi teknologi dan desain.

Cara mengapresiasikan Lexus harus seper­ti melihat sebuah lukisan karya pelukis ternama. “Jangan lihat lukisannya semata karena Anda ti­dak akan mendapatkan sesuatu di sana. Tapi per­hatikanlah guratan dan sapuan kuasnya, pilihan warnanya dan suasana yang akan dibangun dari luisan itu. Dari situ kita dapat mengetahui mood, cara berpikir bahkan sifat dan karakter dari sang pelukis,” urai Adrian yang akrab disapa Ian pan­jang lebar. Dan setelah berhasil meyakinkan TMC, maka dimulailah babak baru lahirnya Lexus di Indonesia.

Eksekusi adalah tahap selanjutnya yang harus dilalui. Sebelum dimulai, banyak aspek yang ha­rus dipelajari. Yang terpenting adalah memahami lifestyle dari calon konsumennya. Ke mana mere­ka berlibur, di hotel apa mereka menginap, apa saja hobi dan kegemarannya, restoran seperti apa yang dikunjungi, bahkan sampai pesawat apa yang mereka naiki saat ke luar negeri. “Kami menda­ tangi dan melihat tempat­tempat tersebut guna mengobservasi dan menyelami gaya hidup mereka dan cara memberikan pelayanan yang terbaik un­tuk mereka,” terang Rizal. Dari situ mereka lantas memformulasikan konsep dan standar pelayanan di LI. Dalam bahasa Jepang, bisa diistilahkan ‘Genchi genbutsu’.

OmotenashiMelayani pembeli Lexus yang bukan orang bi­

asa­biasa jelas bukan perkara mudah. Harus memi­liki gairah untuk melayani dengan tulus dan ikhlas dari lubuk hati yang paling dalam. Atau, dalam bahasa Jepang disebut sebagai “Omotenashi.

Salah satu pelajaran berharga mereka dapat­kan sepanjang menginap suite Hotel Ritz Carlton, ataupun kelas utama airliner adalah: jangan pernah bilang tidak apapun alasannya. Karena hanya dengan begitu tamu akan merasa dilayani dan dihormati. Atau meminjam istilah Ian, “Jangan katakan tidak seperti kamu mengatakan tidak pada ibumu”.

Ketulusan dalam melayani tergambar dari cara karyawan menghadapi tamu. Siapapun yang da­tang, dengan pakaian seperti apapun mereka, de­ngan kendaraan apapun, semua harus diperlakukan sama. No exception! Mulai dari satpam hingga top management akan memperlakukan mereka sama.

Di LI sendiri tidak ada target penjualan karena yang dijual adalah Lexus value yang di dalamnya berisi filosofi, konsep dan inovasi tiada henti demi kepuasan hati loyalisnya. Jika mereka sudah bisa meresapi filosofi yang dijabarkan, biasanya den­gan sendirinya mereka akan membeli dan menja­di seorang loyalis. Pelayanan prima juga tidak ber­henti sampai seseorang membeli Lexus. Justru di sana babak baru dimulai. Ya, karena mulai dari situ bukan hanya pemiliknya saja yanw g wajib dilay­ani. Melainkan juga istri, anak, orang tua, teman bahkan sampai sopirnya harus mendapatkan pelay­anan tanpa cela. Sekali lagi, hanya orang yang ber­jiwa “Omotenashi” yang sanggup melakukannya.

Mungkin itulah pengejahwantahan salah satu filosofi Lexus: “A capacity to continuously and re­lentlessly acquire and apply knowledge to evolve and innovate”. Kesempurnaan memang hanya milik Sang Pencipta, namun demi para loyalisnya, Lexus Indonesia akan berjuang dengan segenap daya dan upaya demi menuju kesempurnaan.

Gambatte kudasai..... /

“Kami juga berusaha menguatkan cultural sharing bersama karyawan dengan cara learning by doing,”

-Dadan Ramadhani, After Sales Service Manager Lexus Indonesia-

“Atas dasar itulah kami berjuang keras mewujudkannya. Jika berhasil, proyek ini

akan jadi ‘monumen’ dalam kehidupan kami,” -Suradji, (Senior Business Advisor Lexus Indonesia)-

THE LEXUS STORY

Page 44: Auto Expert vol 2

42AutoExpert 43 Jul-Aug

Chevrolet Optra MagnumDi BAlik StrAtEgi gEnErAl MotorS “Create

Sebuah strategi unik tengah dikembangkan GM

di Indonesia dengan memperkenalkan Optra

Magnum yang diposisikan di tengah-tengah small

dan medium sedan. Modalnya, mesin berkapasitas

lebih kecil dan menawarkan value for money lebih

dibanding rival-rivalnya

[ teks: Susanto Ari P Foto: Heri Kuswanto ]

General Motors Company bisa di-katakan sebagai salah satu nenek moyang industri otomotif dunia. Bayangkan saja, pabrikan beri-nisial GM ini telah berdiri se-jak tahun 1908 silam, alias satu abad yang lalu. Dan bukan itu saja pencapaian holding compa­

ny yang dirintis oleh William C Durant itu. Selama 76 tahun terakhir mereka memimpin rekor penjualan mobil di seluruh dunia, sebelum akhirnya dilewati oleh Toyota.

Tentu bukan perkara mudah meraih prestasi spektakuler seperti itu. Apalagi di tengah ketatnya persaingan antar ma-nufaktur dan situasi pasar yang kian kompleks. Dan, bukan itu saja handycap yang harus mereka lalui. Karakter khas dan unik dari tiap-tiap negara membuat strategi penetrasi yang dilakukan haruslah efektif dan tepat sasaran. Dari sinilah GM merasa perlu menerapkan strategi khusus.

Salah satu strategi khusus yang mereka terapkan ada-lah dengan mengakuisisi beberapa pabrikan potensial untuk menggarap pasar di regionnya masing-masing. Sebagai con-toh paling mudah tentulah pada saat mereka mengambil-alih sebagian besar kepemilikan saham di Daewoo Motor tahun 2001 dan mengubahnya menjadi GM DAT (GM Daewoo Auto & Technology). Visinya jelas, melalui Daewoo mereka ingin menggarap pasar Asia yang sedang berkembang pesat.

Contoh produk garapan mereka adalah Daewoo Lacet-ti. Medium sedan penerus Daewoo Nubira ini digarap sangat serius oleh GM. Bagaimana tidak. Desainer kondang sekelas Pininfarina dan Giorgetto Giugiaro saja sampai turun tangan mengurus desainnya.

Namun tentunya mendongkrak penjualan tidak tergantung pada olah desain semata. Faktor brand image jelas mempunyai pengaruh besar dalam penjualan sebuah mobil. GM sebagai pabrikan mapan pasti paham bahwa image Daewoo sebagai pendatang baru asal Korea tidaklah sekokoh Chevrolet yang se-jak tahun 1910 malang melintang di industri otomotif dunia.

Strategi kedua pun diterapkan oleh GM. Sejak tahun 2002 mereka melakukan rebranding produk lansiran Daewoo men-jadi Chevrolet sebagai merek yang lebih mapan. Dan “korban” pertamanya adalah Daewoo Lacetti ini yang berubah nama menjadi Chevrolet Lacetti di benua Eropa dan Chevrolet Op-tra untuk pasar Asia. Sementara nama Daewoo Lacetti hanya dipakai untuk pasar domestik Korea.

Dua jurus sakti tentu belum cukup untuk menguasai pasar

Segment...”Your Own

Page 45: Auto Expert vol 2

42AutoExpert 43 Jul-Aug

Chevrolet Optra MagnumDi BAlik StrAtEgi gEnErAl MotorS “Create

Sebuah strategi unik tengah dikembangkan GM

di Indonesia dengan memperkenalkan Optra

Magnum yang diposisikan di tengah-tengah small

dan medium sedan. Modalnya, mesin berkapasitas

lebih kecil dan menawarkan value for money lebih

dibanding rival-rivalnya

[ teks: Susanto Ari P Foto: Heri Kuswanto ]

General Motors Company bisa di-katakan sebagai salah satu nenek moyang industri otomotif dunia. Bayangkan saja, pabrikan beri-nisial GM ini telah berdiri se-jak tahun 1908 silam, alias satu abad yang lalu. Dan bukan itu saja pencapaian holding compa­

ny yang dirintis oleh William C Durant itu. Selama 76 tahun terakhir mereka memimpin rekor penjualan mobil di seluruh dunia, sebelum akhirnya dilewati oleh Toyota.

Tentu bukan perkara mudah meraih prestasi spektakuler seperti itu. Apalagi di tengah ketatnya persaingan antar ma-nufaktur dan situasi pasar yang kian kompleks. Dan, bukan itu saja handycap yang harus mereka lalui. Karakter khas dan unik dari tiap-tiap negara membuat strategi penetrasi yang dilakukan haruslah efektif dan tepat sasaran. Dari sinilah GM merasa perlu menerapkan strategi khusus.

Salah satu strategi khusus yang mereka terapkan ada-lah dengan mengakuisisi beberapa pabrikan potensial untuk menggarap pasar di regionnya masing-masing. Sebagai con-toh paling mudah tentulah pada saat mereka mengambil-alih sebagian besar kepemilikan saham di Daewoo Motor tahun 2001 dan mengubahnya menjadi GM DAT (GM Daewoo Auto & Technology). Visinya jelas, melalui Daewoo mereka ingin menggarap pasar Asia yang sedang berkembang pesat.

Contoh produk garapan mereka adalah Daewoo Lacet-ti. Medium sedan penerus Daewoo Nubira ini digarap sangat serius oleh GM. Bagaimana tidak. Desainer kondang sekelas Pininfarina dan Giorgetto Giugiaro saja sampai turun tangan mengurus desainnya.

Namun tentunya mendongkrak penjualan tidak tergantung pada olah desain semata. Faktor brand image jelas mempunyai pengaruh besar dalam penjualan sebuah mobil. GM sebagai pabrikan mapan pasti paham bahwa image Daewoo sebagai pendatang baru asal Korea tidaklah sekokoh Chevrolet yang se-jak tahun 1910 malang melintang di industri otomotif dunia.

Strategi kedua pun diterapkan oleh GM. Sejak tahun 2002 mereka melakukan rebranding produk lansiran Daewoo men-jadi Chevrolet sebagai merek yang lebih mapan. Dan “korban” pertamanya adalah Daewoo Lacetti ini yang berubah nama menjadi Chevrolet Lacetti di benua Eropa dan Chevrolet Op-tra untuk pasar Asia. Sementara nama Daewoo Lacetti hanya dipakai untuk pasar domestik Korea.

Dua jurus sakti tentu belum cukup untuk menguasai pasar

Segment...”Your Own

Page 46: Auto Expert vol 2

44AutoExpert 45 Jul-Aug

dunia. Di beberapa negara nama Chevrolet tidak setenar pesaing-nya. Jadi, mereka pun mengubah namanya menjadi merek lain yang berada di bawah naungan GM. Seperti di Cina yang disulap menjadi Buick Excelle dan di Australia dengan Holden Viva.

Perkara rebraning juga menjadi isu untuk produk lansiran GM di Indonesia. Di bawah bendera PT General Motors Indo-nesia, sejak 1994 mereka mengusung nama Opel untuk setiap line up GM di Indonesia.

Nah, seiring dengan upaya GM untuk memposisikan kembali produknya, di tahun 2002 nama Opel dimasukkan ke dalam peti mati dan merek Chevrolet didorong untuk bang-kit kembali. Ini juga bagian dari upaya GM untuk menjadikan Chevrolet sebagai merek global bagi seluruh produk yang be-rada di bawah naungannya.

Salah satu produk hasil dari upaya tersebut adalah Chev-rolet Optra. Sebenarnya langkah mereka memasukkan Optra terbilang berani. Bagaimana tidak. Di sektor ini telah bercokol dua seteru abadi yang menguasai pasar. Mereka adalah Toyo-ta Corolla Altis dan Honda Civic. Bisa dibayangkan beratnya upaya Chevrolet dalam melawan hegemoni mereka. Apalagi pada saat itu ia diposisikan untuk berhadapan langsung dengan kedua seterunya. Alhasil Optra tidak mampu berbuat banyak dan gaungnya hilang ditelan bumi.

Tapi berdiam diri juga bukan pilihan bijak. Upaya mereka berikutnya adalah dengan merilis varian facelift, yaitu Optra Mag-

num yang dilansir bulan Juni lalu. Berbekal pengalaman dengan Optra inilah GMAI lantas memilih strategi yang berbeda.

“Create your own segmen by giving more value for mo­ney,” terang Amelia Debora Santoso, Marketing, Planning and Public Relation Director GMAI. Definisi penciptaan seg-men baru itu adalah dengan memposisikan Magnum tepat di sela-sela segmen medium dan small sedan. “Kami ingin mem-berikan pemilik Optra Magnum perasaan seperti menaiki me­dium sedan tapi dengan harga beli yang setara dengan kelas mobil di bawahnya,” lanjutnya.

Hal di atas bisa dirasakan dari kabin Magnum yang lapang, mewah, fitur berlimpah dan kualitas berkendara yang tidak ka-lah dari pesaing di segmen medium sedan. Begitu juga dengan eksteriornya yang terlihat cantik dengan kehadiran pelek racing 16 inci dan beberapa ubahan pada gril dan lampu depan.

Segmentasi berlanjut pada dapur pacu yang diusung. Op-tra tidak lagi dipersenjatai mesin 1.800 cc seperti pendahulunya melainkan hanya 1.600 cc. Meski begitu, urusan tenaga hanya defisit 6 dk. Bahkan, hasil uji akselerasi 0-100 km/jam kami pun menunjukkan Magnum hanya kalah 0,11 detik dibanding Optra 1.8. Ini pun dibayar lunas konsumsi bbm seirit 14,45 km/l.

“Selain itu kami juga bisa menekan harga jual Optra daripa-da ketika memakai mesin 1.800 cc,” urainya seraya tersenyum. “Dan hasilnya, permintaan Optra Magnum jauh melebihi hara-pan kami,” tutupnya dengan senyum yang semakin lebar./

‘Kami ingin mem-

berikan pemi-

lik Optra Magnum

perasaan seperti

menaiki medium

sedan tapi dengan

harga beli yang

setara dengan ke-

las mobil

di bawahnya’

Chevrolet Optra MagnumDi BAlik StrAtEgi gEnErAl MotorS

45 Jul-Aug

Page 47: Auto Expert vol 2

44AutoExpert 45 Jul-Aug

dunia. Di beberapa negara nama Chevrolet tidak setenar pesaing-nya. Jadi, mereka pun mengubah namanya menjadi merek lain yang berada di bawah naungan GM. Seperti di Cina yang disulap menjadi Buick Excelle dan di Australia dengan Holden Viva.

Perkara rebraning juga menjadi isu untuk produk lansiran GM di Indonesia. Di bawah bendera PT General Motors Indo-nesia, sejak 1994 mereka mengusung nama Opel untuk setiap line up GM di Indonesia.

Nah, seiring dengan upaya GM untuk memposisikan kembali produknya, di tahun 2002 nama Opel dimasukkan ke dalam peti mati dan merek Chevrolet didorong untuk bang-kit kembali. Ini juga bagian dari upaya GM untuk menjadikan Chevrolet sebagai merek global bagi seluruh produk yang be-rada di bawah naungannya.

Salah satu produk hasil dari upaya tersebut adalah Chev-rolet Optra. Sebenarnya langkah mereka memasukkan Optra terbilang berani. Bagaimana tidak. Di sektor ini telah bercokol dua seteru abadi yang menguasai pasar. Mereka adalah Toyo-ta Corolla Altis dan Honda Civic. Bisa dibayangkan beratnya upaya Chevrolet dalam melawan hegemoni mereka. Apalagi pada saat itu ia diposisikan untuk berhadapan langsung dengan kedua seterunya. Alhasil Optra tidak mampu berbuat banyak dan gaungnya hilang ditelan bumi.

Tapi berdiam diri juga bukan pilihan bijak. Upaya mereka berikutnya adalah dengan merilis varian facelift, yaitu Optra Mag-

num yang dilansir bulan Juni lalu. Berbekal pengalaman dengan Optra inilah GMAI lantas memilih strategi yang berbeda.

“Create your own segmen by giving more value for mo­ney,” terang Amelia Debora Santoso, Marketing, Planning and Public Relation Director GMAI. Definisi penciptaan seg-men baru itu adalah dengan memposisikan Magnum tepat di sela-sela segmen medium dan small sedan. “Kami ingin mem-berikan pemilik Optra Magnum perasaan seperti menaiki me­dium sedan tapi dengan harga beli yang setara dengan kelas mobil di bawahnya,” lanjutnya.

Hal di atas bisa dirasakan dari kabin Magnum yang lapang, mewah, fitur berlimpah dan kualitas berkendara yang tidak ka-lah dari pesaing di segmen medium sedan. Begitu juga dengan eksteriornya yang terlihat cantik dengan kehadiran pelek racing 16 inci dan beberapa ubahan pada gril dan lampu depan.

Segmentasi berlanjut pada dapur pacu yang diusung. Op-tra tidak lagi dipersenjatai mesin 1.800 cc seperti pendahulunya melainkan hanya 1.600 cc. Meski begitu, urusan tenaga hanya defisit 6 dk. Bahkan, hasil uji akselerasi 0-100 km/jam kami pun menunjukkan Magnum hanya kalah 0,11 detik dibanding Optra 1.8. Ini pun dibayar lunas konsumsi bbm seirit 14,45 km/l.

“Selain itu kami juga bisa menekan harga jual Optra daripa-da ketika memakai mesin 1.800 cc,” urainya seraya tersenyum. “Dan hasilnya, permintaan Optra Magnum jauh melebihi hara-pan kami,” tutupnya dengan senyum yang semakin lebar./

‘Kami ingin mem-

berikan pemi-

lik Optra Magnum

perasaan seperti

menaiki medium

sedan tapi dengan

harga beli yang

setara dengan ke-

las mobil

di bawahnya’

Chevrolet Optra MagnumDi BAlik StrAtEgi gEnErAl MotorS

45 Jul-Aug

Page 48: Auto Expert vol 2

46AutoExpert 47 Jul-Aug47 Jul-Aug

BErnuAnsA

Tak mau kalah dengan merek Jepang, inilah visi Ford akan

compact hatchback yang akan meramaikan pasar Indonesia

dua tahun mendatang..

[ Teks: Toni Foto: Ford Motor Company ]

Setelah sempat menggebrak pasar Indonesia de­ngan deretan D­Cab Ranger, kiprah Ford be­lakangan ini seperti stagnan. Terlepas kesuksesan yang mereka raih lewat Ranger, atau bahkan SUV Everest dan Escape, Ford belum memiliki model berbasis massal layaknya pabrikan besar lainnya.

Selain segmen mobil keluarga 7­seater, salah satu kategori paling difavoritkan tentulah com-

pact hatchback yang saat ini diisi oleh Honda Jazz, Suzuki Swift, hing­ga Toyota Yaris. Dan, lewat preview konsep bernama Verve inilah hara­pan Ford diletakkan.

“Verve mengadopsi filosofi desain kinetik yang menampilkan kon­sep modern dan chic, untuk memikat generasi dengan fashion-awareness tinggi,” ucap Martin Smith, Direktur Desain Ford Eropa saat peluncuran Verve di Frankfurt Motor Show September tahun silam.

Dibandingkan compact hatchback yang ada, Verve terlihat lebih chic dan stylish. Lihat tampilan begitu eye-catching dan menggoda. Mulai

GadGeT

Ford vErvE#03ST RSof

Page 49: Auto Expert vol 2

46AutoExpert 47 Jul-Aug47 Jul-Aug

BErnuAnsA

Tak mau kalah dengan merek Jepang, inilah visi Ford akan

compact hatchback yang akan meramaikan pasar Indonesia

dua tahun mendatang..

[ Teks: Toni Foto: Ford Motor Company ]

Setelah sempat menggebrak pasar Indonesia de­ngan deretan D­Cab Ranger, kiprah Ford be­lakangan ini seperti stagnan. Terlepas kesuksesan yang mereka raih lewat Ranger, atau bahkan SUV Everest dan Escape, Ford belum memiliki model berbasis massal layaknya pabrikan besar lainnya.

Selain segmen mobil keluarga 7­seater, salah satu kategori paling difavoritkan tentulah com-

pact hatchback yang saat ini diisi oleh Honda Jazz, Suzuki Swift, hing­ga Toyota Yaris. Dan, lewat preview konsep bernama Verve inilah hara­pan Ford diletakkan.

“Verve mengadopsi filosofi desain kinetik yang menampilkan kon­sep modern dan chic, untuk memikat generasi dengan fashion-awareness tinggi,” ucap Martin Smith, Direktur Desain Ford Eropa saat peluncuran Verve di Frankfurt Motor Show September tahun silam.

Dibandingkan compact hatchback yang ada, Verve terlihat lebih chic dan stylish. Lihat tampilan begitu eye-catching dan menggoda. Mulai

GadGeT

Ford vErvE#03ST RSof

Page 50: Auto Expert vol 2

48AutoExpert 49 Jul-Aug

bentuk membulat, gril besar, atap kaca panoramic dan struk­tur tanpa pilar­B yang memberikan aura coupé. Setiap garis bodi bagaikan energi yang mengalir tanpa henti, mengisyarat­kan kedinamisan.

Selain itu, konsep ini juga ditunjang dengan keberadaan gril yang sangat lebar menjadi ikonnya. Tak ayal, penampilan luarnya bak peragawati tengah berjalan di catwalk dan siap mengundang sejuta mata memandang ke arahnya.

Verve juga dirancang untuk memikat kaum muda pengge­mar gadget. “Kami yakin calon pembeli Verve yang meru­pakan generasi yang tumbuh dewasa bersama ponsel, atau­pun gadget lainnya akan merasa familier,” cetus Niko Vida­kovic, Chief Interior Designer, Ford of Europe. Lihat saja ba­gian kabin. Nuansa luxury plus hi-tech begitu kental saat Anda berada di dalam.

Selain layout, sentuhan apik nan berkelas menunjang life-style si empunya. Tersedia sejumlah wadah penyimpanan un­tuk meletakkan ponsep, mp3, dompet besar, ataupun tas jin­jing. Bahkan, konfigurasi tombol instrumen di dasbor, meng­ingatkan desain keypad ponsel yang terkini plus teknologi tentunya. Masih terdapat sistem Ford Convers+ yang mam­pu memberikan akses cepat dan mudah terhadap seluruh kon­trol mobil.

Rencananya, Verve versi produksi akan dinamai Fiesta dan baru akan hadir akhir 2009 atau awal 2010 di pasar lokal. Untuk pilihan mesin, Ford bakal memilih versi 1.400 cc dan 1.600 cc untuk hatchback dan notchback. Mari kita lihat apa­kah pendekatan ala Verve mampu mencuri kue compact hatch-back selama ini dikuasai Honda Jazz… /

Ford vErvE#03ST RSof

Ford yakin Verve a.ka Fiesta akan memikat generasi muda abad ke-21 yang selama hidupnya begitu lekat dengan gadget dan ponsel

Beginilah wajah Verve versi

notchback yang diperkenalkan

pada November tahun silam.

Akan menjadi Fiesta sedan

48AutoExpert

AudI A5#04ST RSof

Kata siapa coupé tidak

memiliki penggemar di

Tanah Air? Simak andalan

terkini Audi di pasar yang

baru saja diserbu BMW

Seri-3 Coupé ini…

[ Teks: Rudy C. Ghupta ]

MA5NIFICENT COUPÉ

Page 51: Auto Expert vol 2

48AutoExpert 49 Jul-Aug

bentuk membulat, gril besar, atap kaca panoramic dan struk­tur tanpa pilar­B yang memberikan aura coupé. Setiap garis bodi bagaikan energi yang mengalir tanpa henti, mengisyarat­kan kedinamisan.

Selain itu, konsep ini juga ditunjang dengan keberadaan gril yang sangat lebar menjadi ikonnya. Tak ayal, penampilan luarnya bak peragawati tengah berjalan di catwalk dan siap mengundang sejuta mata memandang ke arahnya.

Verve juga dirancang untuk memikat kaum muda pengge­mar gadget. “Kami yakin calon pembeli Verve yang meru­pakan generasi yang tumbuh dewasa bersama ponsel, atau­pun gadget lainnya akan merasa familier,” cetus Niko Vida­kovic, Chief Interior Designer, Ford of Europe. Lihat saja ba­gian kabin. Nuansa luxury plus hi-tech begitu kental saat Anda berada di dalam.

Selain layout, sentuhan apik nan berkelas menunjang life-style si empunya. Tersedia sejumlah wadah penyimpanan un­tuk meletakkan ponsep, mp3, dompet besar, ataupun tas jin­jing. Bahkan, konfigurasi tombol instrumen di dasbor, meng­ingatkan desain keypad ponsel yang terkini plus teknologi tentunya. Masih terdapat sistem Ford Convers+ yang mam­pu memberikan akses cepat dan mudah terhadap seluruh kon­trol mobil.

Rencananya, Verve versi produksi akan dinamai Fiesta dan baru akan hadir akhir 2009 atau awal 2010 di pasar lokal. Untuk pilihan mesin, Ford bakal memilih versi 1.400 cc dan 1.600 cc untuk hatchback dan notchback. Mari kita lihat apa­kah pendekatan ala Verve mampu mencuri kue compact hatch-back selama ini dikuasai Honda Jazz… /

Ford vErvE#03ST RSof

Ford yakin Verve a.ka Fiesta akan memikat generasi muda abad ke-21 yang selama hidupnya begitu lekat dengan gadget dan ponsel

Beginilah wajah Verve versi

notchback yang diperkenalkan

pada November tahun silam.

Akan menjadi Fiesta sedan

48AutoExpert

AudI A5#04ST RSof

Kata siapa coupé tidak

memiliki penggemar di

Tanah Air? Simak andalan

terkini Audi di pasar yang

baru saja diserbu BMW

Seri-3 Coupé ini…

[ Teks: Rudy C. Ghupta ]

MA5NIFICENT COUPÉ

Page 52: Auto Expert vol 2

50AutoExpert 51 Jul-Aug

Desain yang dinamis dan sela­lu ‘berkelanjutan’, adalah nilai utama Audi dalam merancang setiap lini produknya. Setida­knya, dari sebagian besar ran­cangan yang diadopsi Audi pada mobil baru buatannya, se­lalu saja mencitrakan ciri khas

Audi yang membulat dan harmonis. Mungkin hal tersebut adalah representasi hubungan antara esensi produk, dengan makna di balik bentuk logo 4 cincin bundar saling terkait yang diusung Audi.

Untuk itu, sekali lagi dengan konsep yang lebih kurang lebih sama, Audi dengan bangga mempersembahkan A5 me­lengkapi jajaran varian luxury coupé­nya. Selama ini, Audi baru memiliki dua model coupé, yaitu TT dan R8. Akan teta­pi, keduanya murni merupakan coupé untuk pengemudi antu­sias. Audi belum memiliki coupé untuk menantang Mercedes CLK, ataupun BMW Seri­3 Coupé. Platform yang dibawa A5 pun terbilang berbeda, karena merupakan sejatinya A4 adalah versi coupé dari A4 generasi kedelapan.

Maka pada awal kehadirannya di Geneva Motor Show ta­hun lalu, A5 membawa desain baru yang bakal jadi ciri khas Audi ke depan, yaitu MLP (Modular Longitudinal Platform). Konstruksi platform seperti ini diklaim menyempurnakan gaya ‘overhang’ khas Audi di sektor sasis.

Selama ini, Audi­Audi besar selalu memiliki overhang panjang karena posisi mesin yang melintang. Akibatnya, me­sin dan kopling harus diletakkan di depan poros depan sehing­ga mampu mengalirkan tenaga ke roda depan. Inilah alasan mengapa mereka selalu menukik saat dikebut di tikungan.

Nah, kini, sedikit utak­atik pada komponen telah mem­buat driveshaft dan suspensi depan terletak di depan kopling. Efeknya, posisi roda bisa digeser ke depan dan mesin berada di belakang roda. Ini membuat distribusi bobot menjadi lebih ideal. Ditambah sistem quattro lebih memfokuskan torsi pada roda belakang. Sehingga pengendalian pun kian presisi. Ke depannya, platform ini akan menjadi basis dari model­model

Audi berikutnya. Seperti sudah ditunjukkan new A4. Lantas untuk styling bodi, Nuvolari Quattro yang meru­

pakan mobil konsep Audi yang diperkenalkan tahun 2003 yang lalu, sangat jelas mempengaruhi bentuk A5. Streamline coupé ini menampilkan kesinergisan antara aura sporty dan elegan secara jelas dan unik. Apalagi dengan dimensi ‘tubuh­nya’ yang masuk dalam kelompok coupé bongsor, A5 seka­ligus memberikan pengalaman berkendara yang dinamis, dan sangat nyaman.

Empat kursi empuk di kabin dan kapasitas bagasi yang mencapai 455 liter, membuat A5 mumpuni dibawa menyu­suri perjalanan jauh. Maka tidak salah kalau pabrikan Audi memberikan statement kepada para penggemar coupé , yang mengatakan bahwa keseluruhan desain A5 tidaklah mengece­wakan. Bahkan, “Mobil ini adalah mobil terindah yang per­nah saya rancang,” imbuh Walter de’Silva, Audi A5 Design Chief.

Tak hanya suspensi, steering rack juga diletakkan lebih dekat ke roda, sehingga semua sambungan lebih pendek dan memberikan input lebih presisi. Sedangkan untuk daya gerak, A5 dipasok mesin FSI dan TDI dengan rentang power dari 125 hingga 195 kW (170 hp – 265 hp).

Lantas power mesin pun ditransmisikan lewat sistem peng­gerak roda depan atau quattro empat roda, yang mengusung girboks manual 6­speed maupun otomatis. Top-of-the range dari mesin bensin Audi A5 adalah mesin FSI baru berkapasi­tas 3.2 liter. Daya yang tersalur di roda mencapai 195 kW (265 bhp), dan torsinya pun mencapai 330 Nm. Sehingga menjanji­kan akselerasi yang ‘berkelas’.

Catatan Audi menunjukkan, 0 – 100 km/jam mampu dica­pai dalam waktu 6,1 detik oleh varian 3.2 FSI Quattro. Semen­tara, top speed­nya dibatasi di angka 250 km/jam, dengan rata­rata konsumsi bahan bakar 11,5 km/liter (3.2 FSI Multitronic). Selain itu, Audi juga melengkapi A5 dengan varian S5 yang sangat bertenaga. Secara umum, versi ini tidak jauh berbeda dengan A5, tentunya dengan imbuhan usungan mesin V8 FSI yang mampu memproduksi power mencapai 354 hp dan torsi 440 Nm, yang menghasilkan peforma dinamis luar biasa. /

AudI A5#04ST RSof

NUVOLARI QUATTRO

dArI sInIlAh inspirasi desain A5 berasal. diperke-

nalkan pada Geneva Auto show 2003, nuvolari

Quattro merupakan visi Audi akan GT 2+2.

Tampak luar seperti TT bongsor sepanjang

4,8m. nuvolari juga menggunakan rangka Audi

space Frame seperti pada A8. hasilnya berat

minimum dengan kekuatan maksimum.

unTuk mEsIn, hadir 5,0 liter v10 bi-turbo berdaya

600 dk dan torsi 750 nm yangdikawinkan

dengan transmisi otomatis 6-speed tiptronic

shift by wire dan penggerak roda quattro.

klaim akselerasi 0-100kpj dalam 4,1 detik de-

ngan top speed dibatasi 250 km/jam.

FITur cAnGGIh meliputi radar-aided cruise control

yang mampu menjaga jarak aman dengan

mobil depan sampai glovebox bisa mengenali

sidik jari. nama nuvolari sendiri berasal dari

Tazio nuvolari, pembalap terakhir Auto union

yang memenangkan GP.

51 Jul-Aug50AutoExpert

Page 53: Auto Expert vol 2

50AutoExpert 51 Jul-Aug

Desain yang dinamis dan sela­lu ‘berkelanjutan’, adalah nilai utama Audi dalam merancang setiap lini produknya. Setida­knya, dari sebagian besar ran­cangan yang diadopsi Audi pada mobil baru buatannya, se­lalu saja mencitrakan ciri khas

Audi yang membulat dan harmonis. Mungkin hal tersebut adalah representasi hubungan antara esensi produk, dengan makna di balik bentuk logo 4 cincin bundar saling terkait yang diusung Audi.

Untuk itu, sekali lagi dengan konsep yang lebih kurang lebih sama, Audi dengan bangga mempersembahkan A5 me­lengkapi jajaran varian luxury coupé­nya. Selama ini, Audi baru memiliki dua model coupé, yaitu TT dan R8. Akan teta­pi, keduanya murni merupakan coupé untuk pengemudi antu­sias. Audi belum memiliki coupé untuk menantang Mercedes CLK, ataupun BMW Seri­3 Coupé. Platform yang dibawa A5 pun terbilang berbeda, karena merupakan sejatinya A4 adalah versi coupé dari A4 generasi kedelapan.

Maka pada awal kehadirannya di Geneva Motor Show ta­hun lalu, A5 membawa desain baru yang bakal jadi ciri khas Audi ke depan, yaitu MLP (Modular Longitudinal Platform). Konstruksi platform seperti ini diklaim menyempurnakan gaya ‘overhang’ khas Audi di sektor sasis.

Selama ini, Audi­Audi besar selalu memiliki overhang panjang karena posisi mesin yang melintang. Akibatnya, me­sin dan kopling harus diletakkan di depan poros depan sehing­ga mampu mengalirkan tenaga ke roda depan. Inilah alasan mengapa mereka selalu menukik saat dikebut di tikungan.

Nah, kini, sedikit utak­atik pada komponen telah mem­buat driveshaft dan suspensi depan terletak di depan kopling. Efeknya, posisi roda bisa digeser ke depan dan mesin berada di belakang roda. Ini membuat distribusi bobot menjadi lebih ideal. Ditambah sistem quattro lebih memfokuskan torsi pada roda belakang. Sehingga pengendalian pun kian presisi. Ke depannya, platform ini akan menjadi basis dari model­model

Audi berikutnya. Seperti sudah ditunjukkan new A4. Lantas untuk styling bodi, Nuvolari Quattro yang meru­

pakan mobil konsep Audi yang diperkenalkan tahun 2003 yang lalu, sangat jelas mempengaruhi bentuk A5. Streamline coupé ini menampilkan kesinergisan antara aura sporty dan elegan secara jelas dan unik. Apalagi dengan dimensi ‘tubuh­nya’ yang masuk dalam kelompok coupé bongsor, A5 seka­ligus memberikan pengalaman berkendara yang dinamis, dan sangat nyaman.

Empat kursi empuk di kabin dan kapasitas bagasi yang mencapai 455 liter, membuat A5 mumpuni dibawa menyu­suri perjalanan jauh. Maka tidak salah kalau pabrikan Audi memberikan statement kepada para penggemar coupé , yang mengatakan bahwa keseluruhan desain A5 tidaklah mengece­wakan. Bahkan, “Mobil ini adalah mobil terindah yang per­nah saya rancang,” imbuh Walter de’Silva, Audi A5 Design Chief.

Tak hanya suspensi, steering rack juga diletakkan lebih dekat ke roda, sehingga semua sambungan lebih pendek dan memberikan input lebih presisi. Sedangkan untuk daya gerak, A5 dipasok mesin FSI dan TDI dengan rentang power dari 125 hingga 195 kW (170 hp – 265 hp).

Lantas power mesin pun ditransmisikan lewat sistem peng­gerak roda depan atau quattro empat roda, yang mengusung girboks manual 6­speed maupun otomatis. Top-of-the range dari mesin bensin Audi A5 adalah mesin FSI baru berkapasi­tas 3.2 liter. Daya yang tersalur di roda mencapai 195 kW (265 bhp), dan torsinya pun mencapai 330 Nm. Sehingga menjanji­kan akselerasi yang ‘berkelas’.

Catatan Audi menunjukkan, 0 – 100 km/jam mampu dica­pai dalam waktu 6,1 detik oleh varian 3.2 FSI Quattro. Semen­tara, top speed­nya dibatasi di angka 250 km/jam, dengan rata­rata konsumsi bahan bakar 11,5 km/liter (3.2 FSI Multitronic). Selain itu, Audi juga melengkapi A5 dengan varian S5 yang sangat bertenaga. Secara umum, versi ini tidak jauh berbeda dengan A5, tentunya dengan imbuhan usungan mesin V8 FSI yang mampu memproduksi power mencapai 354 hp dan torsi 440 Nm, yang menghasilkan peforma dinamis luar biasa. /

AudI A5#04ST RSof

NUVOLARI QUATTRO

dArI sInIlAh inspirasi desain A5 berasal. diperke-

nalkan pada Geneva Auto show 2003, nuvolari

Quattro merupakan visi Audi akan GT 2+2.

Tampak luar seperti TT bongsor sepanjang

4,8m. nuvolari juga menggunakan rangka Audi

space Frame seperti pada A8. hasilnya berat

minimum dengan kekuatan maksimum.

unTuk mEsIn, hadir 5,0 liter v10 bi-turbo berdaya

600 dk dan torsi 750 nm yangdikawinkan

dengan transmisi otomatis 6-speed tiptronic

shift by wire dan penggerak roda quattro.

klaim akselerasi 0-100kpj dalam 4,1 detik de-

ngan top speed dibatasi 250 km/jam.

FITur cAnGGIh meliputi radar-aided cruise control

yang mampu menjaga jarak aman dengan

mobil depan sampai glovebox bisa mengenali

sidik jari. nama nuvolari sendiri berasal dari

Tazio nuvolari, pembalap terakhir Auto union

yang memenangkan GP.

51 Jul-Aug50AutoExpert

Page 54: Auto Expert vol 2

52AutoExpert 53 Jul-Aug

ToughJ

angan menelan mentah-mentah in-formasi yang Anda dapatkan. Ke-hadiran Nissan X-Trail generasi kedua pada akhir 2007 silam prak-tis membuat beberapa pihak mem-belakakan matanya. Bagaimana ti-

dak, sang model penerus ini terlihat seperti ti-dak memiliki perbedaan signifikan dengan

model lamanya yang beberapa kali menjadi SUV terlaris di Jepang.

Menyikapi hal ini, Pierre Loing, vice presi-dent product planning Nissan Europe memiliki ja-wabannya. “Kami mendapatkan pesan yang sama berulang-ulang bahwa konsumen begitu menyu-kai penampilan X-Trail lama dan benar-benar ti-dak menginginkan perubahan apapun, Patut dicatat

bahwa konsumen tidak pernah salah,” Ucap Loing seperti dikutip dari situs resmi Nissan Eropa.

Berbeda dengan sebagian orang yang men-cari-cari kesamaannya, kami mencoba mem-bandingkan kedua X-Trail ini untuk membuk-tikan bahwa mereka benar-benar species yang berbeda. Yakinlah bahwa SUV satu ini benar-benar baru, bukan sekadar facelift belaka. /

The

KEhAdirAn sAsis dan panel bodi baru

tentu mempengaruhi besaran

dimensi X-Trail. dengan panjang

4.630 mm, X-Trail baru ini lebih

panjang 175 mm dibanding model

lama. Wheelbase juga dimelarkan

5 mm menjadi 2.630 mm. Mobil

juga lebih tinggi 10 mm menjadi

1.685 mm dan lebih lebar 20 mm

dibanding model lama.

BEgiTupun dEsAin jendela pilar C

yang tidak lagi segiempat, tetapi

memiliki aksen lekukan bagaikan

‘hofmeister kink’ pada BMW.

desain buritan juga lebih landai,

dengan lampu belakang lebih

besar.

gear[ Teks: Aditya P Siregar ]

EKsTEriOr

LihAt dengAn sekedipan mata,

dijamin Anda takkan mampu

membedakan mana X-Trail baru

dan mana yang lama. Bicara

kesamaan antara model old & new,

trik seperti ini bukanlah hal baru

di dunia otomotif. Lihat apa yang

terjadi honda Jazz generasi kedua

yang juga sangat mirip pendahu-

lunya, ataupun evolusi Audi A4.

namun, apa yang dilakukan X-Trail

sangatlah ekstrem, hingga meng-

ingatkan kami apa yang terjadi

pada perubahan model porsche 911

dari generasi 996 ke 997.

pAnEL BOdi

TEnTu, sEBuAh model baru ha-

ruslah benar-benar baru. nissan

meyakinkan bahwa setiap

panel demi panel X-Trail ini

benar-benar berbeda dengan

pendahulunya. Lihat saja desain

lampu depan. Jika model lama

murni berbentuk segiempat, pada

X-Trail baru terlihat lebih mirip

trapesium dengan unsur bundar

di sisi dekat gril.

PiLAR C sAsis

X-TrAiL BAru ini dibangun di atas plat-

form yang benar-benar baru. Jika

model lama berasal dari platform

FF-s, yang baru menggunakan

platform C aliansi renault-nis-

san yang juga digunakan nissan

rogue, Qashqai, hingga renault

Koleos. Adapun kehadiran sasis

baru ini membuat X-Trail diklaim

memiliki karakter berkendara yang

lebih nyaman, namun tetap stabil.

MeSin

unTuK MEsin, pT. nissan Motor indonesia

hingga saat ini belum mengumumkan

secara resmi spek X-Trail yang akan

dijual di indonesia. di Eropa, X-Trail

tersedia dalam dua pilihan mesin

bensin pertama adalah Mr20dE 4

silinder berkapasitas 1.997 cc dengan

daya maksimum 141 dk dan torsi 196

nm. Mesin ini telah dipakai pada

Qashqai ataupun Lafesta JdM. Mesin

kedua adalah favorit lama Qr25dE 4

silinder 2.488 cc yang kini menelurkan

169 dk dan torsi 233 nm.

diMEnsi

52AutoExpert

nissAn nEW X-TrAiL#05ST RSof

Page 55: Auto Expert vol 2

52AutoExpert 53 Jul-Aug

ToughJ

angan menelan mentah-mentah in-formasi yang Anda dapatkan. Ke-hadiran Nissan X-Trail generasi kedua pada akhir 2007 silam prak-tis membuat beberapa pihak mem-belakakan matanya. Bagaimana ti-

dak, sang model penerus ini terlihat seperti ti-dak memiliki perbedaan signifikan dengan

model lamanya yang beberapa kali menjadi SUV terlaris di Jepang.

Menyikapi hal ini, Pierre Loing, vice presi-dent product planning Nissan Europe memiliki ja-wabannya. “Kami mendapatkan pesan yang sama berulang-ulang bahwa konsumen begitu menyu-kai penampilan X-Trail lama dan benar-benar ti-dak menginginkan perubahan apapun, Patut dicatat

bahwa konsumen tidak pernah salah,” Ucap Loing seperti dikutip dari situs resmi Nissan Eropa.

Berbeda dengan sebagian orang yang men-cari-cari kesamaannya, kami mencoba mem-bandingkan kedua X-Trail ini untuk membuk-tikan bahwa mereka benar-benar species yang berbeda. Yakinlah bahwa SUV satu ini benar-benar baru, bukan sekadar facelift belaka. /

The

KEhAdirAn sAsis dan panel bodi baru

tentu mempengaruhi besaran

dimensi X-Trail. dengan panjang

4.630 mm, X-Trail baru ini lebih

panjang 175 mm dibanding model

lama. Wheelbase juga dimelarkan

5 mm menjadi 2.630 mm. Mobil

juga lebih tinggi 10 mm menjadi

1.685 mm dan lebih lebar 20 mm

dibanding model lama.

BEgiTupun dEsAin jendela pilar C

yang tidak lagi segiempat, tetapi

memiliki aksen lekukan bagaikan

‘hofmeister kink’ pada BMW.

desain buritan juga lebih landai,

dengan lampu belakang lebih

besar.

gear[ Teks: Aditya P Siregar ]

EKsTEriOr

LihAt dengAn sekedipan mata,

dijamin Anda takkan mampu

membedakan mana X-Trail baru

dan mana yang lama. Bicara

kesamaan antara model old & new,

trik seperti ini bukanlah hal baru

di dunia otomotif. Lihat apa yang

terjadi honda Jazz generasi kedua

yang juga sangat mirip pendahu-

lunya, ataupun evolusi Audi A4.

namun, apa yang dilakukan X-Trail

sangatlah ekstrem, hingga meng-

ingatkan kami apa yang terjadi

pada perubahan model porsche 911

dari generasi 996 ke 997.

pAnEL BOdi

TEnTu, sEBuAh model baru ha-

ruslah benar-benar baru. nissan

meyakinkan bahwa setiap

panel demi panel X-Trail ini

benar-benar berbeda dengan

pendahulunya. Lihat saja desain

lampu depan. Jika model lama

murni berbentuk segiempat, pada

X-Trail baru terlihat lebih mirip

trapesium dengan unsur bundar

di sisi dekat gril.

PiLAR C sAsis

X-TrAiL BAru ini dibangun di atas plat-

form yang benar-benar baru. Jika

model lama berasal dari platform

FF-s, yang baru menggunakan

platform C aliansi renault-nis-

san yang juga digunakan nissan

rogue, Qashqai, hingga renault

Koleos. Adapun kehadiran sasis

baru ini membuat X-Trail diklaim

memiliki karakter berkendara yang

lebih nyaman, namun tetap stabil.

MeSin

unTuK MEsin, pT. nissan Motor indonesia

hingga saat ini belum mengumumkan

secara resmi spek X-Trail yang akan

dijual di indonesia. di Eropa, X-Trail

tersedia dalam dua pilihan mesin

bensin pertama adalah Mr20dE 4

silinder berkapasitas 1.997 cc dengan

daya maksimum 141 dk dan torsi 196

nm. Mesin ini telah dipakai pada

Qashqai ataupun Lafesta JdM. Mesin

kedua adalah favorit lama Qr25dE 4

silinder 2.488 cc yang kini menelurkan

169 dk dan torsi 233 nm.

diMEnsi

52AutoExpert

nissAn nEW X-TrAiL#05ST RSof

Page 56: Auto Expert vol 2

54AutoExpert 55 Jul-Aug

inTEriOr pAnEL insTruMEn Cup hOLdEr

JiKA EKsTEriOr terlihat bagaikan pinang

dibelah dua, desain interior kedua X-

Trail ini berbeda 180 derajat. Bahkan,

memiliki keunggulan dalam hal

wadah penyimpanan. Memang, tim

desainer nissan merancang ulang

dashboard X-Trail generasi lama

dengan satu target mutlak, yaitu

meningkatkan unsur kepraktisan.

TAK hAnYA sOAL wadah, X-Trail juga

diklaim memiliki kapasitas bagasi

terlega di kelasnya. Bahkan, dalam

kondisi jok belakang terlipat memiliki

ruang bagasi sebesar 1.649 liter. ini

setara dengan kapasitas bagasi rata-

rata station wagon asal Eropa.

pErBEdAAn pALing mendasar terlihat

pada desain panel instrumen.

Jika pada X-Trail lama diposisikan

di tengah, kini pindah ke sisi

pengemudi layaknya mobil nor-

mal. Terlepas betapa konsumen

menyukai posisi panel instrumen

lama, tim desain memutuskan

untuk memindahkannya dengan

alasan agar bisa dimuati layar

informasi tambahan untuk gps

dan lain-lain.

X-TrAiLCOnCEpT

Visi hijau X-Trailsepanjang perjalanannya, X-Trail juga menjadi basis pengembangan mobil-mobil ramah lingkungan

nissan. Yang paling populer tentulah X-Trail FCV yang hadir tahun 2003 silam. Tak hanya FCV,

baru-baru ini nissan pun menghadirkan visi terkini mereka akan mobil ramah lingkungan, yaitu

X-Trail diesel prototype. simak profil singkat mereka berikut ini.

X-TRAIL DIESEL PROTOTYPE

PRoToTiPE X-TRAiL diESEL ini hadir sebagai bagian dari Nissan Green Program 2010, maupun standar emisi terkini yang akan diterapkan pemerintah Jepang pada oktober 2009. Tak tanggung-tanggung, momen perkenalan dipilih adalah G8 Summit ke-34 yang berlangsung di Toyako Jepang.

Adapun prototipe ini menggunakan basis mesin diesl M9R milik aliansi Nissan-Renault. Terdapat sejumlah pembaruan seperti injector piezzo electric, sistem commonrail 1.600 bar, variable nozzle turbo, diesel particulate filter, hingga katalis khusus yang mampu memerangkap gas Nox. Nissan menja-min mesin ini memiliki torsi yang sangat besar, konsumsi bbm sangat irit plus ramah lingkungan.

Nissan belum mengumumkan detail tambahan seputar X-Trail diesel Prototype ini. Namun, mobil bersangkutan akan diperkenalkan di Jepang September tahun ini. Menarik meng-ingat selama ini publik Jepang dikenal alergi terhadap mesin diesel. Kita tunggu saja berita selanjutnya.

X-TRAIL FCV

SEJAK TAhUN 2003 SiLAM, Nissan telah memperkenal-kan wujud lain dari X-Trail yang diberi imbuhan FCV, yaitu kepanjangan dari fuel cell vehicle, mobil ini dibekali dengan sumber energi masa depan tersebut.

Terdapat dua versi X-Trail FCV. Pertama yang diperkenal-kan pada 2003, serta model upgrade yang diluncurkan tiga ta-hun silam. dibanding generasi pertama, FCV model 2005 me-miliki tangki penyimpanan hidrogen 30 persen lebih besar. ini membuat jarak tempuh pun naik menjadi 500 km, alias 1,4 kali model terdahulu.

Selain kapasitas tangki, kemampuan fuel-cell pun diting-katkan dengan kini mampu menghasilkan daya listrik sebe-sar 90 kW (dulu 63 kW). Top speed pun naik 5 km/jam men-jadi 150 km/jam. Bahkan, susunan dan dimensi fuel cell pun diracik ulang sehingga mampu memberikan ruang bagasi le-bih besar.

Belum jelas apakah pergantian model X-Trail akan diikuti kemunculan versi FCV generasi terkini. Saat ini, Nissan baru menyewakan X-Trail FCV ini secara terbatas kepada beberapa perusahaan terkemuka Jepang.

X-TrAiL BAru memiliki enam cup

holder. pada dashboard, cup

holder diposisikan di ‘kotak’ di

atas kisi AC kiri dan kanan. Bisa

dibilang, inilah satu-satunya kesa-

maan desain antara model lama

dan baru.

“Kami mendapatkan pesan bahwa kon-

sumen begitu menyu-kai penampilan X-Trail lama dan benar-benar

tidak menginginkan perubahan apapun”

nissAn nEW X-TrAiL#05ST RSof

55 Jul-Aug

Page 57: Auto Expert vol 2

54AutoExpert 55 Jul-Aug

inTEriOr pAnEL insTruMEn Cup hOLdEr

JiKA EKsTEriOr terlihat bagaikan pinang

dibelah dua, desain interior kedua X-

Trail ini berbeda 180 derajat. Bahkan,

memiliki keunggulan dalam hal

wadah penyimpanan. Memang, tim

desainer nissan merancang ulang

dashboard X-Trail generasi lama

dengan satu target mutlak, yaitu

meningkatkan unsur kepraktisan.

TAK hAnYA sOAL wadah, X-Trail juga

diklaim memiliki kapasitas bagasi

terlega di kelasnya. Bahkan, dalam

kondisi jok belakang terlipat memiliki

ruang bagasi sebesar 1.649 liter. ini

setara dengan kapasitas bagasi rata-

rata station wagon asal Eropa.

pErBEdAAn pALing mendasar terlihat

pada desain panel instrumen.

Jika pada X-Trail lama diposisikan

di tengah, kini pindah ke sisi

pengemudi layaknya mobil nor-

mal. Terlepas betapa konsumen

menyukai posisi panel instrumen

lama, tim desain memutuskan

untuk memindahkannya dengan

alasan agar bisa dimuati layar

informasi tambahan untuk gps

dan lain-lain.

X-TrAiLCOnCEpT

Visi hijau X-Trailsepanjang perjalanannya, X-Trail juga menjadi basis pengembangan mobil-mobil ramah lingkungan

nissan. Yang paling populer tentulah X-Trail FCV yang hadir tahun 2003 silam. Tak hanya FCV,

baru-baru ini nissan pun menghadirkan visi terkini mereka akan mobil ramah lingkungan, yaitu

X-Trail diesel prototype. simak profil singkat mereka berikut ini.

X-TRAIL DIESEL PROTOTYPE

PRoToTiPE X-TRAiL diESEL ini hadir sebagai bagian dari Nissan Green Program 2010, maupun standar emisi terkini yang akan diterapkan pemerintah Jepang pada oktober 2009. Tak tanggung-tanggung, momen perkenalan dipilih adalah G8 Summit ke-34 yang berlangsung di Toyako Jepang.

Adapun prototipe ini menggunakan basis mesin diesl M9R milik aliansi Nissan-Renault. Terdapat sejumlah pembaruan seperti injector piezzo electric, sistem commonrail 1.600 bar, variable nozzle turbo, diesel particulate filter, hingga katalis khusus yang mampu memerangkap gas Nox. Nissan menja-min mesin ini memiliki torsi yang sangat besar, konsumsi bbm sangat irit plus ramah lingkungan.

Nissan belum mengumumkan detail tambahan seputar X-Trail diesel Prototype ini. Namun, mobil bersangkutan akan diperkenalkan di Jepang September tahun ini. Menarik meng-ingat selama ini publik Jepang dikenal alergi terhadap mesin diesel. Kita tunggu saja berita selanjutnya.

X-TRAIL FCV

SEJAK TAhUN 2003 SiLAM, Nissan telah memperkenal-kan wujud lain dari X-Trail yang diberi imbuhan FCV, yaitu kepanjangan dari fuel cell vehicle, mobil ini dibekali dengan sumber energi masa depan tersebut.

Terdapat dua versi X-Trail FCV. Pertama yang diperkenal-kan pada 2003, serta model upgrade yang diluncurkan tiga ta-hun silam. dibanding generasi pertama, FCV model 2005 me-miliki tangki penyimpanan hidrogen 30 persen lebih besar. ini membuat jarak tempuh pun naik menjadi 500 km, alias 1,4 kali model terdahulu.

Selain kapasitas tangki, kemampuan fuel-cell pun diting-katkan dengan kini mampu menghasilkan daya listrik sebe-sar 90 kW (dulu 63 kW). Top speed pun naik 5 km/jam men-jadi 150 km/jam. Bahkan, susunan dan dimensi fuel cell pun diracik ulang sehingga mampu memberikan ruang bagasi le-bih besar.

Belum jelas apakah pergantian model X-Trail akan diikuti kemunculan versi FCV generasi terkini. Saat ini, Nissan baru menyewakan X-Trail FCV ini secara terbatas kepada beberapa perusahaan terkemuka Jepang.

X-TrAiL BAru memiliki enam cup

holder. pada dashboard, cup

holder diposisikan di ‘kotak’ di

atas kisi AC kiri dan kanan. Bisa

dibilang, inilah satu-satunya kesa-

maan desain antara model lama

dan baru.

“Kami mendapatkan pesan bahwa kon-

sumen begitu menyu-kai penampilan X-Trail lama dan benar-benar

tidak menginginkan perubahan apapun”

nissAn nEW X-TrAiL#05ST RSof

55 Jul-Aug

Page 58: Auto Expert vol 2

56AutoExpert 57 Jul-Aug

Jangan salah artikan namanya de­ngan python, se­je­nis ular yang me­re­mukkan mangsa de­ngan lilitan tubuhnya yang be­sar. Phae­ton (fay-ton/be­rkilau) adalah se­buah mobil hasil olah de­sain Volks­wage­n. Dalam ranah otomotif dunia, ia masuk dalam se­gme­n luxury car be­r­sama re­kan dari Je­rman lainnya, se­pe­rti

Audi A8, Me­rcy S­Class dan BMW Se­ri­7.Dalam le­ge­nda Yunani, dice­ritakan bahwa Phae­­

ton adalah anak dari He­lios, De­wa Matahari. Ia adalah pe­nguasa sumbe­r ke­hidupan te­rbe­sar di dunia ini. Suatu ke­tika Phae­ton be­rniat me­minjam ke­re­ta ke­n­cana milik bapaknya yang se­be­narnya matahari itu se­ndiri. Namun musibah te­rjadi dan kuda yang me­m­bawa matahari tidak dapat dike­ndalikan. Ia be­rlari tak te­ntu arah dan me­mbakar bumi. Ze­us, se­bagai De­wa dari para de­wa, me­nge­tahui hal te­rse­but dan me­luluh­lantahkan ke­re­ta ke­ncana be­rikut Phae­ton.

Se­bagai flagship, VW te­ntu ingin produknya ini be­rsinar te­rang dan be­rkilau di te­ngah padatnya jalan, maupun se­ngitnya kompe­tisi se­gme­n big luxury se-dan. Me­re­ka pasti ingin me­nggambarkan siapa de­wa yang se­dang duduk santai di kursi be­lakang Phae­ton. Dan se­bagai ke­re­ta ke­ncana de­wa, je­las VW harus me­mbe­rikan pe­layanan tanpa batas ke­pada me­re­ka.

VW Phae­ton adalah proye­k ambisius dari Fe­rdi­nand Piëch, mantan CEO VW Group yang juga cucu dari Fe­rdinand Porsche­. Ia adalah dalang dibalik me­­nyatunya me­re­k­me­re­k he­bat dunia se­pe­rti Audi, Be­ntle­y dan Lamborghini ke­ dalam VW Group.

Dalam mitos Yunani, dewa adalah penguasa

alam semesta. Mereka yang mengatur seluruh

kehidupan di dunia ini. Dan hanya untuk

mereka, diciptakan mobil sekelas VW Phaeton.

vw phAEton#06ST RSof

Penguasa Dunia

Hanya untuk

[ teks: Susanto Ari P Foto: Volkswagen AG ]

Page 59: Auto Expert vol 2

56AutoExpert 57 Jul-Aug

Jangan salah artikan namanya de­ngan python, se­je­nis ular yang me­re­mukkan mangsa de­ngan lilitan tubuhnya yang be­sar. Phae­ton (fay-ton/be­rkilau) adalah se­buah mobil hasil olah de­sain Volks­wage­n. Dalam ranah otomotif dunia, ia masuk dalam se­gme­n luxury car be­r­sama re­kan dari Je­rman lainnya, se­pe­rti

Audi A8, Me­rcy S­Class dan BMW Se­ri­7.Dalam le­ge­nda Yunani, dice­ritakan bahwa Phae­­

ton adalah anak dari He­lios, De­wa Matahari. Ia adalah pe­nguasa sumbe­r ke­hidupan te­rbe­sar di dunia ini. Suatu ke­tika Phae­ton be­rniat me­minjam ke­re­ta ke­n­cana milik bapaknya yang se­be­narnya matahari itu se­ndiri. Namun musibah te­rjadi dan kuda yang me­m­bawa matahari tidak dapat dike­ndalikan. Ia be­rlari tak te­ntu arah dan me­mbakar bumi. Ze­us, se­bagai De­wa dari para de­wa, me­nge­tahui hal te­rse­but dan me­luluh­lantahkan ke­re­ta ke­ncana be­rikut Phae­ton.

Se­bagai flagship, VW te­ntu ingin produknya ini be­rsinar te­rang dan be­rkilau di te­ngah padatnya jalan, maupun se­ngitnya kompe­tisi se­gme­n big luxury se-dan. Me­re­ka pasti ingin me­nggambarkan siapa de­wa yang se­dang duduk santai di kursi be­lakang Phae­ton. Dan se­bagai ke­re­ta ke­ncana de­wa, je­las VW harus me­mbe­rikan pe­layanan tanpa batas ke­pada me­re­ka.

VW Phae­ton adalah proye­k ambisius dari Fe­rdi­nand Piëch, mantan CEO VW Group yang juga cucu dari Fe­rdinand Porsche­. Ia adalah dalang dibalik me­­nyatunya me­re­k­me­re­k he­bat dunia se­pe­rti Audi, Be­ntle­y dan Lamborghini ke­ dalam VW Group.

Dalam mitos Yunani, dewa adalah penguasa

alam semesta. Mereka yang mengatur seluruh

kehidupan di dunia ini. Dan hanya untuk

mereka, diciptakan mobil sekelas VW Phaeton.

vw phAEton#06ST RSof

Penguasa Dunia

Hanya untuk

[ teks: Susanto Ari P Foto: Volkswagen AG ]

Page 60: Auto Expert vol 2

58AutoExpert 59 Jul-Aug

arlah sopir be­rjibaku de­ngan ke­mace­tan jalan. Akan jauh le­­bih nikmat jika pe­milik me­rasakan pijat e­le­ktronik di sanda­ran bangku Phae­ton.

Tak hanya dibuai pijatan, ruang kaki kabin be­lakang Phae­­ton juga sangat le­ga. Bahkan, layak dise­but sangat le­ga un­tuk se­buah mobil non limosin. Tak he­ran, me­ngingat panjang Phae­ton me­ncapai 5.055 mm. Padahal ini baru mode­l short. Tak te­rbayangkan rasanya jika me­naiki mode­l long yang le­bih panjang 120 mm.

Se­bagai ke­re­ta ke­ncana de­wa, Phae­ton je­las dile­ngkapi sejumlah fitur pemanja. Mulai dari AC climate control yang mampu me­mbagi kabin dalam e­mpat zona te­mpe­ratur, hingga pe­ngontrol audio visual.

Bagi Anda yang hobi me­nge­ndarai mobilnya se­ndiri, kabin de­pan juga dijamin me­njadi te­mpat yang nyaman untuk dite­mpati. Tidak sulit me­ncari posisi duduk be­rkat ke­hadiran pe­ngatur bangku e­le­ktronik. Se­me­ntara, dashboard pun te­rli­hat sangat apik dan me­mikat. Aroma klasik te­rpancar dari jam analog di te­ngah dasbor dan akse­n chrome pada pane­l instru­me­n. Se­me­ntara display be­sar di te­ngah dashboard dan se­de­re­t tombol di se­kitarnya me­ncuatkan nuansa mode­rn.

Tombol start/stop di konsol te­ngah kami te­kan dan me­sin­pun me­nyala. Halus dan te­nang suaranya. Unit 3,2 lite­r V6 be­rte­naga 240 dk ini se­pe­rti be­rusaha me­nye­mbunyikan po­te­nsinya. Dan be­nar saja, saat pe­dal gas dite­kan, mobil lang­sung me­le­jit ke­ de­pan. Sayang kondisi saat pe­motre­tan tidak me­mungkinkan kami untuk me­nge­ksploitasi pe­rforma Pha­e­ton. Gairah untuk me­nguras se­gala pote­nsinya pun te­rtahan.

Ini baru mode­l entry level. Bisa dibayangkan jika flagship W12 450 dk yang kami coba. Applause untuk VW yang mam­pu me­mbangun ke­re­ta ke­ncana. Se­buah ke­re­ta ke­ncana yang me­njamin se­orang Ze­us se­kalipun akan be­rde­cak kagum dan me­nikmati se­gala gairah be­rke­ndara yang disajikan./

Para desainer VW ditantang

untuk dapat menghadirkan

mobil yang bisa dipakai seha­

rian dengan kecepatan 300

km/jam pada suhu luar 50o

Celcius, se­mentara suhu

dalam kabin bertahan pada

22o Celcius.

58AutoExpert

Ia me­nantang para de­saine­r VW untuk me­rancang mobil yang bisa me­me­nuhi 10 krite­ria yang ia syaratkan. Di antara­nya adalah mobil harus dapat dipakai se­harian de­ngan ke­ce­pa­tan 300 km/jam pada suhu luar 50o Ce­lcius dan suhu di dalam kabin be­rtahan pada 22o Ce­lcius.

Se­bagai jawabannya, se­buah proye­k pre­stisius pun dige­lar. Be­gitu ambius, me­ngingat Volkswage­n se­lama ini dike­nal se­­bagai mobil rakyat yang me­nawarkan ke­ndaraan de­ngan harga te­rjangkau. Banyak pihak me­ragukan, me­ngingat tidaklah mu­dah me­mutar frame untuk be­ralih dari mobil massal ke­ se­gme­n pre­mium. Adapun preview Phae­ton ditampilkan dalam wujud Conce­pt D di Frankfurt Motor Show tahun 1999 silam.

De­mi me­wujudkan proye­k ini, se­buah pabrik baru nan mo­de­rn dibangun di Dre­sde­n, Je­rman, hanya untuk me­mbangun VW Phae­ton. Bukan se­ke­dar pabrik mobil yang dipe­nuhi ole­h robot dan ban be­rjalan. Tapi me­rupakan gale­ri se­ni yang me­mame­rkan suatu prose­s rancang bangun se­buah mobil ke­las atas.

Pe­milihan lokasi pabrik di Dre­sde­n se­ndiri sudah me­nun­jukkan ke­inginan VW untuk me­nciptakan se­buah masterpiece. Kota ini dise­saki ole­h be­ragam bangunan de­ngan arsite­ktur me­nawan. Be­lum lagi de­ngan pe­nduduknya yang dike­nal me­­miliki tradisi panjang dalam me­nciptakan mahakarya.

Di pabrik yang dibe­ri nama Transparent Factory (Gläserne Manufaktur) ini Anda dapat me­nyaksikan se­luruh prose­s re­kaya­

sa de­sain hingga manufaktur se­buah Phae­ton. Dinikmati hingga tuntas dari A hingga Z. Be­da de­ngan pabrikan lain yang justru me­nutup rapat dinding pabriknya. Di sini justru se­bagian be­sar ruangan be­rdinding kaca tanpa pe­mbatas apapun.

Transparent Factory adalah kawah candradimuka bagi Phae­ton. Te­mpat dimana se­buah craftmanship diproduksi de­­ngan me­madukan inovasi te­knologi mode­rn dan skill tangan te­rampil para engineer VW. Dan hasilnya adalah se­buah ke­re­­ta ke­ncana se­mpurna tanpa bandingnya. Se­buah ke­re­ta ke­n­cana yang me­njamin se­orang Ze­us se­kalipun akan be­rde­cak kagum dan me­nikmati se­gala ke­nikmatan yang disajikan.

Se­lain me­nikmati sajian prose­s produksi Phae­ton, di sana kita juga bisa me­ngagumi ke­canggihan te­knologi yang di­usung. Bukan saja me­lihat, kita juga bisa be­rinte­raksi de­ngan fitur-fitur advanced yang dipame­rkan. Me­lihat prose­s de­sain­nya dan me­rasakan fungsinya untuk me­manjakan para de­wa pe­milik Phae­ton.

Jika prose­snya saja sudah se­se­mpurna itu, pastilah produk yang dihasilkan akan me­mbuat Anda te­rkagum tiada he­n­ti. De­cak kagum dijamin akan langsung te­rucap be­gitu kita duduk di kursi be­lakang. Se­pe­rti umumnya se­dan di se­gme­n ini, sudah pasti pe­milik Phae­ton akan le­bih se­ring me­nghabis­kan waktunya di bangku be­lakang be­rbalut kulit warna beige dan me­mbiarkan chaffeur me­nghe­la ke­re­ta ke­ncana ini. Bi­

vw phAEton#06ST RSof

Page 61: Auto Expert vol 2

58AutoExpert 59 Jul-Aug

arlah sopir be­rjibaku de­ngan ke­mace­tan jalan. Akan jauh le­­bih nikmat jika pe­milik me­rasakan pijat e­le­ktronik di sanda­ran bangku Phae­ton.

Tak hanya dibuai pijatan, ruang kaki kabin be­lakang Phae­­ton juga sangat le­ga. Bahkan, layak dise­but sangat le­ga un­tuk se­buah mobil non limosin. Tak he­ran, me­ngingat panjang Phae­ton me­ncapai 5.055 mm. Padahal ini baru mode­l short. Tak te­rbayangkan rasanya jika me­naiki mode­l long yang le­bih panjang 120 mm.

Se­bagai ke­re­ta ke­ncana de­wa, Phae­ton je­las dile­ngkapi sejumlah fitur pemanja. Mulai dari AC climate control yang mampu me­mbagi kabin dalam e­mpat zona te­mpe­ratur, hingga pe­ngontrol audio visual.

Bagi Anda yang hobi me­nge­ndarai mobilnya se­ndiri, kabin de­pan juga dijamin me­njadi te­mpat yang nyaman untuk dite­mpati. Tidak sulit me­ncari posisi duduk be­rkat ke­hadiran pe­ngatur bangku e­le­ktronik. Se­me­ntara, dashboard pun te­rli­hat sangat apik dan me­mikat. Aroma klasik te­rpancar dari jam analog di te­ngah dasbor dan akse­n chrome pada pane­l instru­me­n. Se­me­ntara display be­sar di te­ngah dashboard dan se­de­re­t tombol di se­kitarnya me­ncuatkan nuansa mode­rn.

Tombol start/stop di konsol te­ngah kami te­kan dan me­sin­pun me­nyala. Halus dan te­nang suaranya. Unit 3,2 lite­r V6 be­rte­naga 240 dk ini se­pe­rti be­rusaha me­nye­mbunyikan po­te­nsinya. Dan be­nar saja, saat pe­dal gas dite­kan, mobil lang­sung me­le­jit ke­ de­pan. Sayang kondisi saat pe­motre­tan tidak me­mungkinkan kami untuk me­nge­ksploitasi pe­rforma Pha­e­ton. Gairah untuk me­nguras se­gala pote­nsinya pun te­rtahan.

Ini baru mode­l entry level. Bisa dibayangkan jika flagship W12 450 dk yang kami coba. Applause untuk VW yang mam­pu me­mbangun ke­re­ta ke­ncana. Se­buah ke­re­ta ke­ncana yang me­njamin se­orang Ze­us se­kalipun akan be­rde­cak kagum dan me­nikmati se­gala gairah be­rke­ndara yang disajikan./

Para desainer VW ditantang

untuk dapat menghadirkan

mobil yang bisa dipakai seha­

rian dengan kecepatan 300

km/jam pada suhu luar 50o

Celcius, se­mentara suhu

dalam kabin bertahan pada

22o Celcius.

58AutoExpert

Ia me­nantang para de­saine­r VW untuk me­rancang mobil yang bisa me­me­nuhi 10 krite­ria yang ia syaratkan. Di antara­nya adalah mobil harus dapat dipakai se­harian de­ngan ke­ce­pa­tan 300 km/jam pada suhu luar 50o Ce­lcius dan suhu di dalam kabin be­rtahan pada 22o Ce­lcius.

Se­bagai jawabannya, se­buah proye­k pre­stisius pun dige­lar. Be­gitu ambius, me­ngingat Volkswage­n se­lama ini dike­nal se­­bagai mobil rakyat yang me­nawarkan ke­ndaraan de­ngan harga te­rjangkau. Banyak pihak me­ragukan, me­ngingat tidaklah mu­dah me­mutar frame untuk be­ralih dari mobil massal ke­ se­gme­n pre­mium. Adapun preview Phae­ton ditampilkan dalam wujud Conce­pt D di Frankfurt Motor Show tahun 1999 silam.

De­mi me­wujudkan proye­k ini, se­buah pabrik baru nan mo­de­rn dibangun di Dre­sde­n, Je­rman, hanya untuk me­mbangun VW Phae­ton. Bukan se­ke­dar pabrik mobil yang dipe­nuhi ole­h robot dan ban be­rjalan. Tapi me­rupakan gale­ri se­ni yang me­mame­rkan suatu prose­s rancang bangun se­buah mobil ke­las atas.

Pe­milihan lokasi pabrik di Dre­sde­n se­ndiri sudah me­nun­jukkan ke­inginan VW untuk me­nciptakan se­buah masterpiece. Kota ini dise­saki ole­h be­ragam bangunan de­ngan arsite­ktur me­nawan. Be­lum lagi de­ngan pe­nduduknya yang dike­nal me­­miliki tradisi panjang dalam me­nciptakan mahakarya.

Di pabrik yang dibe­ri nama Transparent Factory (Gläserne Manufaktur) ini Anda dapat me­nyaksikan se­luruh prose­s re­kaya­

sa de­sain hingga manufaktur se­buah Phae­ton. Dinikmati hingga tuntas dari A hingga Z. Be­da de­ngan pabrikan lain yang justru me­nutup rapat dinding pabriknya. Di sini justru se­bagian be­sar ruangan be­rdinding kaca tanpa pe­mbatas apapun.

Transparent Factory adalah kawah candradimuka bagi Phae­ton. Te­mpat dimana se­buah craftmanship diproduksi de­­ngan me­madukan inovasi te­knologi mode­rn dan skill tangan te­rampil para engineer VW. Dan hasilnya adalah se­buah ke­re­­ta ke­ncana se­mpurna tanpa bandingnya. Se­buah ke­re­ta ke­n­cana yang me­njamin se­orang Ze­us se­kalipun akan be­rde­cak kagum dan me­nikmati se­gala ke­nikmatan yang disajikan.

Se­lain me­nikmati sajian prose­s produksi Phae­ton, di sana kita juga bisa me­ngagumi ke­canggihan te­knologi yang di­usung. Bukan saja me­lihat, kita juga bisa be­rinte­raksi de­ngan fitur-fitur advanced yang dipame­rkan. Me­lihat prose­s de­sain­nya dan me­rasakan fungsinya untuk me­manjakan para de­wa pe­milik Phae­ton.

Jika prose­snya saja sudah se­se­mpurna itu, pastilah produk yang dihasilkan akan me­mbuat Anda te­rkagum tiada he­n­ti. De­cak kagum dijamin akan langsung te­rucap be­gitu kita duduk di kursi be­lakang. Se­pe­rti umumnya se­dan di se­gme­n ini, sudah pasti pe­milik Phae­ton akan le­bih se­ring me­nghabis­kan waktunya di bangku be­lakang be­rbalut kulit warna beige dan me­mbiarkan chaffeur me­nghe­la ke­re­ta ke­ncana ini. Bi­

vw phAEton#06ST RSof

Page 62: Auto Expert vol 2

60AutoExpert

AUDI A6 AVANT#07ST RSof

61 Jul-Aug

Station wagon, Nasibmu Kini…

Di tengah-tengah popularitas SUV dan MPV mewah, kami pun bertanya-tanya adakah tempat bagi sosok station wagon di Tanah Air?

[ Teks: Aditya P Siregar Foto: William Wiriawan ]

60AutoExpert 61 Jul-Aug

Page 63: Auto Expert vol 2

60AutoExpert

AUDI A6 AVANT#07ST RSof

61 Jul-Aug

Station wagon, Nasibmu Kini…

Di tengah-tengah popularitas SUV dan MPV mewah, kami pun bertanya-tanya adakah tempat bagi sosok station wagon di Tanah Air?

[ Teks: Aditya P Siregar Foto: William Wiriawan ]

60AutoExpert 61 Jul-Aug

Page 64: Auto Expert vol 2

62AutoExpert

AUDI A6 AVANT#07ST RSof

63 Jul-Aug

Mercedes pernah melakukan-nya. Begitu juga halnya Vol-vo. Tetapi, kini Audi merupa-kan satu-satunya merek premium Eropa yang masih menawarkan varian station wagon dalam line-up mereka. Mulai dari A4, hingga A6

Avant. Terlepas versi sedannya baru mengalami pergantian model, dijamin Audi akan segera menghadirkan A4 Avant B8 begitu kuota untuk Indonesia telah tersedia.

Berbeda dengan masyarakat Eropa dan Amerika, station wagon tidak pernah menjadi bagian dari sendi-sendi kehidupan kita di Indonesia. Bahkan, upaya-upaya dalam menghadirkan station wagon sebagai mobil keluarga Indonesia pun tidak ber-hasil. Praktis hanya mereka yang pernah merasakan hidup di luar negeri yang memiliki keterikatan emosional dengan station wagon. Hasilnya, hanya merek-merek premium Eropa saja yang terbilang sukses menawarkan station wagon di Tanah Air.

Di Amerika sendiri, spesies station wagon bisa dibilang sudah mengalami kepunahan. Popularitas minivan di era 1980-an dan SUV pada satu dekade silam telah membuat konsumen di sana menjauhi station wagon. Begitu ekstrem-nya, sampai-sampai kepunahan yang dialaami station wagon ini layak disamakan dengan apa yang dialami burung dodo di abad ke-17 silam. Saat ini, tidak ada satupun merek Amerika yang menawarkan station wagon dalam line-up mereka.

Begitupun di Jepang. Popularitasnya juga semakin menu-run meski tidak sampai taraf sedrastis Amerika. Toyota con-tohnya, saat ini hanya menawarkan Avensis Wagon dan Co-rolla Fielder. Sementara, Honda malah hanya Accord Tourer.

Meski begitu, station wagon tetaplah populer di Eropa. Memiliki basis arsitektur sama dengan sedan membuat wagon memiliki performa, kenyamanan dan handling yang unggul di atas SUV ataupun MPV. Walaupun, perkembangan teknologi saat ini telah membuat perbedaan kapabilitas di antara SUV/MPV dengan station wagon telah semakin tipis.

Di tengah-tengah merebaknya demam crossover yang membuat produsen mobil berusaha menggabungkan setiap keunggulan masing-masing kategori dalam satu kemasan, se-buah station wagon memilki satu ciri yang tidak dimiliki oleh rival-rivalnya. Pertama tentu kehadiran hidung yang sama persis varian sedannya, baik dari sisi dimensi maupun desain. Kedua, atap masih merupakan terusan tarikan garis bodi sedan yang diperpanjang hingga ke buritan.

Pada MPV, terlepas menggunakan platform sama, tim de-sain akan mengutak-atik proporsi hidung dan atap untuk men-cari komposisi ideal kelegaan kabin. Sementara pada SUV, terdapat tambahan sentuhan desain dan penambahan ground clearance untuk memberikan aksen kokoh dan macho.

Kembali ke A6 Avant. Sesuai konsep awal station wagon, Avant memiliki kapabilitas dari sisi performa, kenyamanan, maupun handling yang setara dengan seluruh mobil penghuni segmen medium luxury. Nikmati bagaimana Anda mengajak

Sebagai station wagon, Avant

memiliki kapabilitas dari sisi performa,

kenyamanan maupun handling

yang setara dengan seluruh mobil

penghuni segmen medium luxury

62AutoExpert

Page 65: Auto Expert vol 2

64AutoExpert

AUDI A6 AVANT#07ST RSof

65 Jul-Aug

Avant menaklukkan tikungan demi tikungan luar kota dengan penuh antusias, sesuatu yang takkan bisa dilakukan MPV pa-ling capable sekalipun.

Bahkan, mesin 1.984 cc 4 silinder turbo dengan teknologi FSI yang tersimpan di balik bonnet pun akan merespons setiap request Anda dengan sangat baik. Pendek kata, apa yang Anda harapkan dari sosok medium luxury sedan bisa dipenuhinya. Dan, ini masih ditambah kehadiran ruang bagasi ekstra. Jika kapasitas bagasi A6 sedan hanya 546 liter, versi Avant memi-liki kapasitas sebesar 565 liter, itupun bisa diekspansi menjadi 1.660 liter dengan cara melipat jok belakang.

Pertanyaan muncul tentu, masih adakah tempat bagi sta-tion wagon, bahkan untuk yang se-capable A6 Avant seka-lipun, di Tanah Air? Dengan harga jual Rp 815 juta, Calon peminat Avant akan dihadapkan pada sejumlah pilihan yang tidak kurang menggoda. Dan perlawanan paling sengit tentu akan datang dari kategori MPV maupun SUV.

Dari kubu MPV, siapa tidak kenal Toyota Alphard, Honda Elysion, maupun Nissan Elgrand. Inilah ‘must have item’ ter-kini bagi keluarga papan atas Indonesia. Dengan bodi tinggi menjulang, ketiga MPV ini menawarkan akomodasi yang tak kalah dengan hotel berbintang. Bahkan terdapat fitur-fitur pe-manja yang sepuluh tahun silam masih dalam khayalan.

Bagaimana dengan SUV? Kategori satu ini memang tengah

booming di Eropa, Amerika, bahkan Indonesia. Akan tetapi, hampir tak ada SUV yang ditawarkan di rentang Rp 800 jutaan. Anda bisa melirik VW Tiguan dengan rentang harga di kisaran Rp 700 jutaan, atau Lexus RX 350 seharga Rp 910 juta.

Dibanding MPV, A6 Avant memang memiliki handicap dalam hal kemampuan akomodasi. Dengan daya tampung lima penumpang dewasa, Avant jelas takkan mampu menandingi Alphard. Sedangkan dibanding SUV, Avant jelas kalah dalam hal utilitas dan kemampuannya melahap jalan jelek.

Untuk menjawabnya mari kita lihat dari perspektif ber-beda. Di saat semua relasi Anda menaiki posh MPV, SUV, serta Mercedes E-Class, Avant patut sebagai alternatif tung-gangan harian yang menawan. Anda bisa mengendarainya sendiri di akhir pekan dan menikmati segala potensinya. Anda juga takkan dilihat dengan pandangan aneh saat turun dari jok belakang di lobby hotel atau kantor.

Bahkan, kehadiran ruang kargo ekstra-besar membuat Anda dapat menyimpan semua perlengkapan hobi akhir pekan Anda. Jangankan tas golf, sepasang mountain bike pun dapat tersimpan dengan rapi di bagasi. Untuk diajak liburan akhir tahun bersama keluarga pun dijamin terasa menyenangkan.

Inilah mengapa kami tetap yakin, selama station wagon masih berjaya di Eropa, tetap masih ada tempat baginya di Ta-nah Air. Terlepas seberapa pun sempitnya kategori ini… /

INIlAh VArIAN A6 AVANT yang dijamin mampu mem-

berikan pertarungan sengit pada SUV manapun.

Dibanding Avant, Allroad dapat dibedakan lewat

kehadiran bumper berbeda dengan pelindung dek,

gril baru, overfender, hingga bodi yang diberi cat

kontras bumper.

Tak hanya sekadar kosmetik, bodi pun sedikit

ditinggikan hingga memiliki ground clearance

sebesar 185 mm. Tak lupa kehadiran adaptive air

suspension yang memberikan pilihan lima keting-

gian sesuai kondisi pengendaraan.

Pilihan mesin tersedia sama persis A6 Avant,

dengan model paling powerful dipersenjatai mesin

4.163 cc 8 silinder FSI dengan daya 350 dk. Setiap

varian Allroad dilengkapi sistem penggerak quattro

yang menjamin kemampuan melahap segala medan.

Untuk interior sama persis A6 lainnya. Saat ini,

Allroad tidak termasuk daftar produk yang dita-

warkan ATPM Audi di Indonesia. Akan tetapi, bukan

tidak mungkin model satu ini akan segera hadir

di Tanah Air. Terlebih mengingat versi sebelum-

nya sempat dijual dan diterima lumayan baik oleh

konsumen.

ALLROAD: AVANT SEGALA MEDAN

AUDI A6 AVANT#07ST RSof

Page 66: Auto Expert vol 2

62AutoExpert

AUDI A6 AVANT#07ST RSof

63 Jul-Aug

Mercedes pernah melakukan-nya. Begitu juga halnya Vol-vo. Tetapi, kini Audi merupa-kan satu-satunya merek premium Eropa yang masih menawarkan varian station wagon dalam line-up mereka. Mulai dari A4, hingga A6

Avant. Terlepas versi sedannya baru mengalami pergantian model, dijamin Audi akan segera menghadirkan A4 Avant B8 begitu kuota untuk Indonesia telah tersedia.

Berbeda dengan masyarakat Eropa dan Amerika, station wagon tidak pernah menjadi bagian dari sendi-sendi kehidupan kita di Indonesia. Bahkan, upaya-upaya dalam menghadirkan station wagon sebagai mobil keluarga Indonesia pun tidak ber-hasil. Praktis hanya mereka yang pernah merasakan hidup di luar negeri yang memiliki keterikatan emosional dengan station wagon. Hasilnya, hanya merek-merek premium Eropa saja yang terbilang sukses menawarkan station wagon di Tanah Air.

Di Amerika sendiri, spesies station wagon bisa dibilang sudah mengalami kepunahan. Popularitas minivan di era 1980-an dan SUV pada satu dekade silam telah membuat konsumen di sana menjauhi station wagon. Begitu ekstrem-nya, sampai-sampai kepunahan yang dialaami station wagon ini layak disamakan dengan apa yang dialami burung dodo di abad ke-17 silam. Saat ini, tidak ada satupun merek Amerika yang menawarkan station wagon dalam line-up mereka.

Begitupun di Jepang. Popularitasnya juga semakin menu-run meski tidak sampai taraf sedrastis Amerika. Toyota con-tohnya, saat ini hanya menawarkan Avensis Wagon dan Co-rolla Fielder. Sementara, Honda malah hanya Accord Tourer.

Meski begitu, station wagon tetaplah populer di Eropa. Memiliki basis arsitektur sama dengan sedan membuat wagon memiliki performa, kenyamanan dan handling yang unggul di atas SUV ataupun MPV. Walaupun, perkembangan teknologi saat ini telah membuat perbedaan kapabilitas di antara SUV/MPV dengan station wagon telah semakin tipis.

Di tengah-tengah merebaknya demam crossover yang membuat produsen mobil berusaha menggabungkan setiap keunggulan masing-masing kategori dalam satu kemasan, se-buah station wagon memilki satu ciri yang tidak dimiliki oleh rival-rivalnya. Pertama tentu kehadiran hidung yang sama persis varian sedannya, baik dari sisi dimensi maupun desain. Kedua, atap masih merupakan terusan tarikan garis bodi sedan yang diperpanjang hingga ke buritan.

Pada MPV, terlepas menggunakan platform sama, tim de-sain akan mengutak-atik proporsi hidung dan atap untuk men-cari komposisi ideal kelegaan kabin. Sementara pada SUV, terdapat tambahan sentuhan desain dan penambahan ground clearance untuk memberikan aksen kokoh dan macho.

Kembali ke A6 Avant. Sesuai konsep awal station wagon, Avant memiliki kapabilitas dari sisi performa, kenyamanan, maupun handling yang setara dengan seluruh mobil penghuni segmen medium luxury. Nikmati bagaimana Anda mengajak

Sebagai station wagon, Avant

memiliki kapabilitas dari sisi performa,

kenyamanan maupun handling

yang setara dengan seluruh mobil

penghuni segmen medium luxury

62AutoExpert

Page 67: Auto Expert vol 2

64AutoExpert

AUDI A6 AVANT#07ST RSof

65 Jul-Aug

Avant menaklukkan tikungan demi tikungan luar kota dengan penuh antusias, sesuatu yang takkan bisa dilakukan MPV pa-ling capable sekalipun.

Bahkan, mesin 1.984 cc 4 silinder turbo dengan teknologi FSI yang tersimpan di balik bonnet pun akan merespons setiap request Anda dengan sangat baik. Pendek kata, apa yang Anda harapkan dari sosok medium luxury sedan bisa dipenuhinya. Dan, ini masih ditambah kehadiran ruang bagasi ekstra. Jika kapasitas bagasi A6 sedan hanya 546 liter, versi Avant memi-liki kapasitas sebesar 565 liter, itupun bisa diekspansi menjadi 1.660 liter dengan cara melipat jok belakang.

Pertanyaan muncul tentu, masih adakah tempat bagi sta-tion wagon, bahkan untuk yang se-capable A6 Avant seka-lipun, di Tanah Air? Dengan harga jual Rp 815 juta, Calon peminat Avant akan dihadapkan pada sejumlah pilihan yang tidak kurang menggoda. Dan perlawanan paling sengit tentu akan datang dari kategori MPV maupun SUV.

Dari kubu MPV, siapa tidak kenal Toyota Alphard, Honda Elysion, maupun Nissan Elgrand. Inilah ‘must have item’ ter-kini bagi keluarga papan atas Indonesia. Dengan bodi tinggi menjulang, ketiga MPV ini menawarkan akomodasi yang tak kalah dengan hotel berbintang. Bahkan terdapat fitur-fitur pe-manja yang sepuluh tahun silam masih dalam khayalan.

Bagaimana dengan SUV? Kategori satu ini memang tengah

booming di Eropa, Amerika, bahkan Indonesia. Akan tetapi, hampir tak ada SUV yang ditawarkan di rentang Rp 800 jutaan. Anda bisa melirik VW Tiguan dengan rentang harga di kisaran Rp 700 jutaan, atau Lexus RX 350 seharga Rp 910 juta.

Dibanding MPV, A6 Avant memang memiliki handicap dalam hal kemampuan akomodasi. Dengan daya tampung lima penumpang dewasa, Avant jelas takkan mampu menandingi Alphard. Sedangkan dibanding SUV, Avant jelas kalah dalam hal utilitas dan kemampuannya melahap jalan jelek.

Untuk menjawabnya mari kita lihat dari perspektif ber-beda. Di saat semua relasi Anda menaiki posh MPV, SUV, serta Mercedes E-Class, Avant patut sebagai alternatif tung-gangan harian yang menawan. Anda bisa mengendarainya sendiri di akhir pekan dan menikmati segala potensinya. Anda juga takkan dilihat dengan pandangan aneh saat turun dari jok belakang di lobby hotel atau kantor.

Bahkan, kehadiran ruang kargo ekstra-besar membuat Anda dapat menyimpan semua perlengkapan hobi akhir pekan Anda. Jangankan tas golf, sepasang mountain bike pun dapat tersimpan dengan rapi di bagasi. Untuk diajak liburan akhir tahun bersama keluarga pun dijamin terasa menyenangkan.

Inilah mengapa kami tetap yakin, selama station wagon masih berjaya di Eropa, tetap masih ada tempat baginya di Ta-nah Air. Terlepas seberapa pun sempitnya kategori ini… /

INIlAh VArIAN A6 AVANT yang dijamin mampu mem-

berikan pertarungan sengit pada SUV manapun.

Dibanding Avant, Allroad dapat dibedakan lewat

kehadiran bumper berbeda dengan pelindung dek,

gril baru, overfender, hingga bodi yang diberi cat

kontras bumper.

Tak hanya sekadar kosmetik, bodi pun sedikit

ditinggikan hingga memiliki ground clearance

sebesar 185 mm. Tak lupa kehadiran adaptive air

suspension yang memberikan pilihan lima keting-

gian sesuai kondisi pengendaraan.

Pilihan mesin tersedia sama persis A6 Avant,

dengan model paling powerful dipersenjatai mesin

4.163 cc 8 silinder FSI dengan daya 350 dk. Setiap

varian Allroad dilengkapi sistem penggerak quattro

yang menjamin kemampuan melahap segala medan.

Untuk interior sama persis A6 lainnya. Saat ini,

Allroad tidak termasuk daftar produk yang dita-

warkan ATPM Audi di Indonesia. Akan tetapi, bukan

tidak mungkin model satu ini akan segera hadir

di Tanah Air. Terlebih mengingat versi sebelum-

nya sempat dijual dan diterima lumayan baik oleh

konsumen.

ALLROAD: AVANT SEGALA MEDAN

AUDI A6 AVANT#07ST RSof

Page 68: Auto Expert vol 2

64AutoExpert

AUDI A6 AVANT#07ST RSof

65 Jul-Aug

Avant menaklukkan tikungan demi tikungan luar kota dengan penuh antusias, sesuatu yang takkan bisa dilakukan MPV pa-ling capable sekalipun.

Bahkan, mesin 1.984 cc 4 silinder turbo dengan teknologi FSI yang tersimpan di balik bonnet pun akan merespons setiap request Anda dengan sangat baik. Pendek kata, apa yang Anda harapkan dari sosok medium luxury sedan bisa dipenuhinya. Dan, ini masih ditambah kehadiran ruang bagasi ekstra. Jika kapasitas bagasi A6 sedan hanya 546 liter, versi Avant memi-liki kapasitas sebesar 565 liter, itupun bisa diekspansi menjadi 1.660 liter dengan cara melipat jok belakang.

Pertanyaan muncul tentu, masih adakah tempat bagi sta-tion wagon, bahkan untuk yang se-capable A6 Avant seka-lipun, di Tanah Air? Dengan harga jual Rp 815 juta, Calon peminat Avant akan dihadapkan pada sejumlah pilihan yang tidak kurang menggoda. Dan perlawanan paling sengit tentu akan datang dari kategori MPV maupun SUV.

Dari kubu MPV, siapa tidak kenal Toyota Alphard, Honda Elysion, maupun Nissan Elgrand. Inilah ‘must have item’ ter-kini bagi keluarga papan atas Indonesia. Dengan bodi tinggi menjulang, ketiga MPV ini menawarkan akomodasi yang tak kalah dengan hotel berbintang. Bahkan terdapat fitur-fitur pe-manja yang sepuluh tahun silam masih dalam khayalan.

Bagaimana dengan SUV? Kategori satu ini memang tengah

booming di Eropa, Amerika, bahkan Indonesia. Akan tetapi, hampir tak ada SUV yang ditawarkan di rentang Rp 800 jutaan. Anda bisa melirik VW Tiguan dengan rentang harga di kisaran Rp 700 jutaan, atau Lexus RX 350 seharga Rp 910 juta.

Dibanding MPV, A6 Avant memang memiliki handicap dalam hal kemampuan akomodasi. Dengan daya tampung lima penumpang dewasa, Avant jelas takkan mampu menandingi Alphard. Sedangkan dibanding SUV, Avant jelas kalah dalam hal utilitas dan kemampuannya melahap jalan jelek.

Untuk menjawabnya mari kita lihat dari perspektif ber-beda. Di saat semua relasi Anda menaiki posh MPV, SUV, serta Mercedes E-Class, Avant patut sebagai alternatif tung-gangan harian yang menawan. Anda bisa mengendarainya sendiri di akhir pekan dan menikmati segala potensinya. Anda juga takkan dilihat dengan pandangan aneh saat turun dari jok belakang di lobby hotel atau kantor.

Bahkan, kehadiran ruang kargo ekstra-besar membuat Anda dapat menyimpan semua perlengkapan hobi akhir pekan Anda. Jangankan tas golf, sepasang mountain bike pun dapat tersimpan dengan rapi di bagasi. Untuk diajak liburan akhir tahun bersama keluarga pun dijamin terasa menyenangkan.

Inilah mengapa kami tetap yakin, selama station wagon masih berjaya di Eropa, tetap masih ada tempat baginya di Ta-nah Air. Terlepas seberapa pun sempitnya kategori ini… /

INIlAh VArIAN A6 AVANT yang dijamin mampu mem-

berikan pertarungan sengit pada SUV manapun.

Dibanding Avant, Allroad dapat dibedakan lewat

kehadiran bumper berbeda dengan pelindung dek,

gril baru, overfender, hingga bodi yang diberi cat

kontras bumper.

Tak hanya sekadar kosmetik, bodi pun sedikit

ditinggikan hingga memiliki ground clearance

sebesar 185 mm. Tak lupa kehadiran adaptive air

suspension yang memberikan pilihan lima keting-

gian sesuai kondisi pengendaraan.

Pilihan mesin tersedia sama persis A6 Avant,

dengan model paling powerful dipersenjatai mesin

4.163 cc 8 silinder FSI dengan daya 350 dk. Setiap

varian Allroad dilengkapi sistem penggerak quattro

yang menjamin kemampuan melahap segala medan.

Untuk interior sama persis A6 lainnya. Saat ini,

Allroad tidak termasuk daftar produk yang dita-

warkan ATPM Audi di Indonesia. Akan tetapi, bukan

tidak mungkin model satu ini akan segera hadir

di Tanah Air. Terlebih mengingat versi sebelum-

nya sempat dijual dan diterima lumayan baik oleh

konsumen.

ALLROAD: AVANT SEGALA MEDAN

AUDI A6 AVANT#07ST RSof

Page 69: Auto Expert vol 2

64AutoExpert

AUDI A6 AVANT#07ST RSof

65 Jul-Aug

Avant menaklukkan tikungan demi tikungan luar kota dengan penuh antusias, sesuatu yang takkan bisa dilakukan MPV pa-ling capable sekalipun.

Bahkan, mesin 1.984 cc 4 silinder turbo dengan teknologi FSI yang tersimpan di balik bonnet pun akan merespons setiap request Anda dengan sangat baik. Pendek kata, apa yang Anda harapkan dari sosok medium luxury sedan bisa dipenuhinya. Dan, ini masih ditambah kehadiran ruang bagasi ekstra. Jika kapasitas bagasi A6 sedan hanya 546 liter, versi Avant memi-liki kapasitas sebesar 565 liter, itupun bisa diekspansi menjadi 1.660 liter dengan cara melipat jok belakang.

Pertanyaan muncul tentu, masih adakah tempat bagi sta-tion wagon, bahkan untuk yang se-capable A6 Avant seka-lipun, di Tanah Air? Dengan harga jual Rp 815 juta, Calon peminat Avant akan dihadapkan pada sejumlah pilihan yang tidak kurang menggoda. Dan perlawanan paling sengit tentu akan datang dari kategori MPV maupun SUV.

Dari kubu MPV, siapa tidak kenal Toyota Alphard, Honda Elysion, maupun Nissan Elgrand. Inilah ‘must have item’ ter-kini bagi keluarga papan atas Indonesia. Dengan bodi tinggi menjulang, ketiga MPV ini menawarkan akomodasi yang tak kalah dengan hotel berbintang. Bahkan terdapat fitur-fitur pe-manja yang sepuluh tahun silam masih dalam khayalan.

Bagaimana dengan SUV? Kategori satu ini memang tengah

booming di Eropa, Amerika, bahkan Indonesia. Akan tetapi, hampir tak ada SUV yang ditawarkan di rentang Rp 800 jutaan. Anda bisa melirik VW Tiguan dengan rentang harga di kisaran Rp 700 jutaan, atau Lexus RX 350 seharga Rp 910 juta.

Dibanding MPV, A6 Avant memang memiliki handicap dalam hal kemampuan akomodasi. Dengan daya tampung lima penumpang dewasa, Avant jelas takkan mampu menandingi Alphard. Sedangkan dibanding SUV, Avant jelas kalah dalam hal utilitas dan kemampuannya melahap jalan jelek.

Untuk menjawabnya mari kita lihat dari perspektif ber-beda. Di saat semua relasi Anda menaiki posh MPV, SUV, serta Mercedes E-Class, Avant patut sebagai alternatif tung-gangan harian yang menawan. Anda bisa mengendarainya sendiri di akhir pekan dan menikmati segala potensinya. Anda juga takkan dilihat dengan pandangan aneh saat turun dari jok belakang di lobby hotel atau kantor.

Bahkan, kehadiran ruang kargo ekstra-besar membuat Anda dapat menyimpan semua perlengkapan hobi akhir pekan Anda. Jangankan tas golf, sepasang mountain bike pun dapat tersimpan dengan rapi di bagasi. Untuk diajak liburan akhir tahun bersama keluarga pun dijamin terasa menyenangkan.

Inilah mengapa kami tetap yakin, selama station wagon masih berjaya di Eropa, tetap masih ada tempat baginya di Ta-nah Air. Terlepas seberapa pun sempitnya kategori ini… /

INIlAh VArIAN A6 AVANT yang dijamin mampu mem-

berikan pertarungan sengit pada SUV manapun.

Dibanding Avant, Allroad dapat dibedakan lewat

kehadiran bumper berbeda dengan pelindung dek,

gril baru, overfender, hingga bodi yang diberi cat

kontras bumper.

Tak hanya sekadar kosmetik, bodi pun sedikit

ditinggikan hingga memiliki ground clearance

sebesar 185 mm. Tak lupa kehadiran adaptive air

suspension yang memberikan pilihan lima keting-

gian sesuai kondisi pengendaraan.

Pilihan mesin tersedia sama persis A6 Avant,

dengan model paling powerful dipersenjatai mesin

4.163 cc 8 silinder FSI dengan daya 350 dk. Setiap

varian Allroad dilengkapi sistem penggerak quattro

yang menjamin kemampuan melahap segala medan.

Untuk interior sama persis A6 lainnya. Saat ini,

Allroad tidak termasuk daftar produk yang dita-

warkan ATPM Audi di Indonesia. Akan tetapi, bukan

tidak mungkin model satu ini akan segera hadir

di Tanah Air. Terlebih mengingat versi sebelum-

nya sempat dijual dan diterima lumayan baik oleh

konsumen.

ALLROAD: AVANT SEGALA MEDAN

AUDI A6 AVANT#07ST RSof

Page 70: Auto Expert vol 2

66AutoExpert 67 Apr-Jun

Lama sekali Mitsubishi Lancer berkutat pada bentuk yang itu-itu saja dan miskin inovasi.

Namun itu cerita lalu dan sekaranglah saat yang tepat bagi Lancer untuk menyerang

balik dengan senjata rahasianya

[ Teks: Susanto Ari P Foto: Arif Ashari ]

Beberapa bulan lalu kami sempat merasakan nik-matnya mengendarai Mit-subishi Lancer Evolution X. Mobil ini adalah versi kencang dari Mitsubishi Lancer yang awalnya be-rasal dari kebutuhan akan

homologasi World Rally Championship. Tentu, mobil kami coba waktu itu adalah ver-

si jalan raya. Bahkan, terasa lebih beradab dan me-wah dibanding Evo-Evo sebelumnya. Penampilan-nya juga berbeda total. Lihat saja bagian depannya. Moncong “inverted slant“ sebagai identitas baru Mitsubishi terlihat sangar saat dipadukan dengan imbuhan lis polished mengelilingi gril dan saluran udara di bawahnya yang menyimpan intercooler sebagai pendingin udara turbo. Begitu juga dengan buritan. Spoiler besar serta knalpot ganda yang ber-sembunyi di diffuser hitam jadi penanda gairah un-tuk dipacu hingga batas kemampuan.

Masuk ke dalam Anda akan disuguhi jok buck-et seat dan dashboard yang terlihat modern. Se-mentara dominasi warna hitam pada kabin me-nunjukkan jiwa sportif yang ia usung. Pun dengan aksen lis krom pada konsol tengah dan panel ins-trumen. Dan tak lupa tentunya pedal racing yang

membuat Anda ingin selalu memacu Evo X.Tentu aneh rasanya jika mobil dengan tampang

segahar Evo X tapi tenaganya pas-pasan. Untuk itulah Mitsubishi mempersenjatainya dengan unit mesin 1.998 cc 4 silinder turbo. Mesin yang me-lontarkan tenaga hingga 280 dk ini diklaim mam-pu menembus 0-100 km/jam hanya dalam 4,9 de-tik saja.

Performa tanpa cela akan hambar andai pe-ngendaliannya kemayu seperti putri solo. Jika be-gini, bisa dipastikan mobil ini akan gagal mengiku-ti racing line saat menikung cepat dan berakhir tragis di bahu jalan. Meski konsekuensinya jelas, ayunan suspensi Evo bakalan lebih keras dari sedan umumnya. Walau pada kenyataannya terasa lebih empuk dibanding Evo IX.

Maaf, jika saya terkesan melantur keasyikan membahas Evo X. Sebagai sebuah sedan, Mitsubi-shi Lancer telah malang melintang di dunia otomo-tif sejak 1973 silam, kendati ia baru masuk Indone-sia awal 1980-an.

Hal sama juga terjadi pada kisah Evo. Meski generasi pertama Evo baru lahir tahun 1992, tapi sejak tahun 1973 Mitsubishi telah berpartisipasi di dunia reli. Sejak tahun 1982 Lancer bertenaga turbo sudah ikut serta di ajang reli mengandalkan mesin 2.000 cc turbo bertenaga 168 dk.

MITSUBISHI LANCER EX#08ST RSof

66AutoExpert 67 Jul-Aug

Senjata Rahas ia Lancer

Page 71: Auto Expert vol 2

66AutoExpert 67 Apr-Jun

Lama sekali Mitsubishi Lancer berkutat pada bentuk yang itu-itu saja dan miskin inovasi.

Namun itu cerita lalu dan sekaranglah saat yang tepat bagi Lancer untuk menyerang

balik dengan senjata rahasianya

[ Teks: Susanto Ari P Foto: Arif Ashari ]

Beberapa bulan lalu kami sempat merasakan nik-matnya mengendarai Mit-subishi Lancer Evolution X. Mobil ini adalah versi kencang dari Mitsubishi Lancer yang awalnya be-rasal dari kebutuhan akan

homologasi World Rally Championship. Tentu, mobil kami coba waktu itu adalah ver-

si jalan raya. Bahkan, terasa lebih beradab dan me-wah dibanding Evo-Evo sebelumnya. Penampilan-nya juga berbeda total. Lihat saja bagian depannya. Moncong “inverted slant“ sebagai identitas baru Mitsubishi terlihat sangar saat dipadukan dengan imbuhan lis polished mengelilingi gril dan saluran udara di bawahnya yang menyimpan intercooler sebagai pendingin udara turbo. Begitu juga dengan buritan. Spoiler besar serta knalpot ganda yang ber-sembunyi di diffuser hitam jadi penanda gairah un-tuk dipacu hingga batas kemampuan.

Masuk ke dalam Anda akan disuguhi jok buck-et seat dan dashboard yang terlihat modern. Se-mentara dominasi warna hitam pada kabin me-nunjukkan jiwa sportif yang ia usung. Pun dengan aksen lis krom pada konsol tengah dan panel ins-trumen. Dan tak lupa tentunya pedal racing yang

membuat Anda ingin selalu memacu Evo X.Tentu aneh rasanya jika mobil dengan tampang

segahar Evo X tapi tenaganya pas-pasan. Untuk itulah Mitsubishi mempersenjatainya dengan unit mesin 1.998 cc 4 silinder turbo. Mesin yang me-lontarkan tenaga hingga 280 dk ini diklaim mam-pu menembus 0-100 km/jam hanya dalam 4,9 de-tik saja.

Performa tanpa cela akan hambar andai pe-ngendaliannya kemayu seperti putri solo. Jika be-gini, bisa dipastikan mobil ini akan gagal mengiku-ti racing line saat menikung cepat dan berakhir tragis di bahu jalan. Meski konsekuensinya jelas, ayunan suspensi Evo bakalan lebih keras dari sedan umumnya. Walau pada kenyataannya terasa lebih empuk dibanding Evo IX.

Maaf, jika saya terkesan melantur keasyikan membahas Evo X. Sebagai sebuah sedan, Mitsubi-shi Lancer telah malang melintang di dunia otomo-tif sejak 1973 silam, kendati ia baru masuk Indone-sia awal 1980-an.

Hal sama juga terjadi pada kisah Evo. Meski generasi pertama Evo baru lahir tahun 1992, tapi sejak tahun 1973 Mitsubishi telah berpartisipasi di dunia reli. Sejak tahun 1982 Lancer bertenaga turbo sudah ikut serta di ajang reli mengandalkan mesin 2.000 cc turbo bertenaga 168 dk.

MITSUBISHI LANCER EX#08ST RSof

66AutoExpert 67 Jul-Aug

Senjata Rahas ia Lancer

Page 72: Auto Expert vol 2

68AutoExpert 69 Apr-Jun

UNDERTHE

SKIN

Harga Rp 330 juta (estimasi) Mesin 1.998 cc 4 silinder 4B11 MIVEC

Tenaga maksimum 155 dk @ 6.000 rpm Torsi maksimum 200 Nm @ 4.250 rpm

Transmisi INVECS III CVT with Sport mode Dimensi 4.570 / 1.760 / 1.490 mm

Bahkan, mesin berkode 4G63 ini terus dipa-kai oleh Lancer generasi berikutnya dan menjadi ikon mesin kencang lansiran Mitsubishi. Mesin ini juga tetap digunakan hingga era Evo IX, sebelum akhirnya digusur oleh mesin 4B11T dengan Fascia look MIVEC.

Sepanjang hidupnya, telah tujuh generasi berla-lu dalam keluarga Lancer. Sebagai sebuah medium sedan, Lancer diposisikan untuk berada di antara Galant sebagai sedan mewah dan Minica di sektor compact sedan. Ia pun berada di segmen yang se-tara dengan Honda Civic dan Toyota Corolla.

Kendati memiliki sejarah panjang di dunia mo-torsport, bukan berarti Lancer memiliki tampilan agresif layaknya mobil reli. Bahkan terlihat seka-li bahwa dari masa ke masa tampilannya tidak per-nah berubah banyak. Perlahan tapi pasti, Lancer pun mulai ditinggalkan penggemarnya.

Namun tentunya Mitsubishi tidak akan tinggal diam saja melihat rivalnya melenggang mulus. Di tahun 2003, mereka pun sedikit merevisi penampi-lan Lancer generasi ketujuh yang mulai hadir ta-hun 2000. Sebagai bagian dari perubahan corpo-

rate identity, mereka mendesain ulang kontur gril depan. Fascia look, begitu julukannya.

Fascia sendiri berarti keseluruhan panel de-pan mobil berpadu menjadi satu tanpa ada celah di antara mereka. Mulai dari gril, bumper hing-ga spoiler tampil utuh. Selain itu, desain bagian te-ngah gril juga berubah lebih tebal dengan logo ber-lian lebih besar. Sayang, desain model begini mem-buat aura sportif yang selama ini lekat dengan Lan-cer menjadi luntur tak berbekas.

Untungnya, semua ini akan segera berubah. Sepertinya, tahun 2007 layak disebut sebagai ta-hun kebangkitan Lancer. Bagaimana tidak, di ta-hun itu generasi kedelapan Lancer lahir di perhe-latan Frankfurt Motorshow. Bukan sembarang Lan-cer karena sama sekali berbeda dengan model se-belumnya.

Berbeda dengan Lancer model sebelumnya, model terkini kembali memiliki kemiripan desain dengan versi Evolution. Memang, tidak segagah Evo X yang sudah mendapatkan imbuhan bebera-pa detail memikat seperti lis yang menyatukan gril dan spoiler serta lubang udara di atas kap mesin.

MITSUBISHI LANCER EX#08ST RSof

Page 73: Auto Expert vol 2

68AutoExpert 69 Apr-Jun

UNDERTHE

SKIN

Harga Rp 330 juta (estimasi) Mesin 1.998 cc 4 silinder 4B11 MIVEC

Tenaga maksimum 155 dk @ 6.000 rpm Torsi maksimum 200 Nm @ 4.250 rpm

Transmisi INVECS III CVT with Sport mode Dimensi 4.570 / 1.760 / 1.490 mm

Bahkan, mesin berkode 4G63 ini terus dipa-kai oleh Lancer generasi berikutnya dan menjadi ikon mesin kencang lansiran Mitsubishi. Mesin ini juga tetap digunakan hingga era Evo IX, sebelum akhirnya digusur oleh mesin 4B11T dengan Fascia look MIVEC.

Sepanjang hidupnya, telah tujuh generasi berla-lu dalam keluarga Lancer. Sebagai sebuah medium sedan, Lancer diposisikan untuk berada di antara Galant sebagai sedan mewah dan Minica di sektor compact sedan. Ia pun berada di segmen yang se-tara dengan Honda Civic dan Toyota Corolla.

Kendati memiliki sejarah panjang di dunia mo-torsport, bukan berarti Lancer memiliki tampilan agresif layaknya mobil reli. Bahkan terlihat seka-li bahwa dari masa ke masa tampilannya tidak per-nah berubah banyak. Perlahan tapi pasti, Lancer pun mulai ditinggalkan penggemarnya.

Namun tentunya Mitsubishi tidak akan tinggal diam saja melihat rivalnya melenggang mulus. Di tahun 2003, mereka pun sedikit merevisi penampi-lan Lancer generasi ketujuh yang mulai hadir ta-hun 2000. Sebagai bagian dari perubahan corpo-

rate identity, mereka mendesain ulang kontur gril depan. Fascia look, begitu julukannya.

Fascia sendiri berarti keseluruhan panel de-pan mobil berpadu menjadi satu tanpa ada celah di antara mereka. Mulai dari gril, bumper hing-ga spoiler tampil utuh. Selain itu, desain bagian te-ngah gril juga berubah lebih tebal dengan logo ber-lian lebih besar. Sayang, desain model begini mem-buat aura sportif yang selama ini lekat dengan Lan-cer menjadi luntur tak berbekas.

Untungnya, semua ini akan segera berubah. Sepertinya, tahun 2007 layak disebut sebagai ta-hun kebangkitan Lancer. Bagaimana tidak, di ta-hun itu generasi kedelapan Lancer lahir di perhe-latan Frankfurt Motorshow. Bukan sembarang Lan-cer karena sama sekali berbeda dengan model se-belumnya.

Berbeda dengan Lancer model sebelumnya, model terkini kembali memiliki kemiripan desain dengan versi Evolution. Memang, tidak segagah Evo X yang sudah mendapatkan imbuhan bebera-pa detail memikat seperti lis yang menyatukan gril dan spoiler serta lubang udara di atas kap mesin.

MITSUBISHI LANCER EX#08ST RSof

Page 74: Auto Expert vol 2

70AutoExpert 71 Apr-Jun

Pun ia tidak dilengkapi spoiler raksasa di belakang serta sepasang ujung knalpot berlapis krom.

Kendati demikian, aura racing yang coba di-pancarkan tetap berhembus kuat. Ini tak lain kare-na bermukimnya gril mungil inverted slant man-cung dan menyatu dengan bumper. Inovasi berani ini membuat mobil bernama lain Galant Fortis ini terlihat berbeda dan memberikan sinyal pada rival-nya untuk merapatkan barisan.

Oh ya, ingat barisan, kami jadi ingat asal kata Lancer yang berarti barisan prajurit berkuda yang menggunakan tombak sebagai senjata andalan. Dan mulai generasi kedelapan ini pasukan Lancer sa-ngat siap untuk terjun kembali ke gelanggang per-tarungan.

Kesiapan tersebut semakin terlihat pada bagian kabin. Dominasi warna hitam jelas membawa pe-san akan performa mumpuni yang ia sajikan. Be-gitu juga dengan jok depan semi bucket seat yang menjaga pengemudi agar tetap tenang di tempat-nya saat Lancer berakselerasi penuh dan menikung tajam.

Sebagai idaman pengemudi antusias, Lancer sangat memanjakan pengemudinya. Lihat saja tuas paddleshift yang bersarang di balik kemudi. Den-gan respons lumayan cepat, ia akan memastikan pengemudi dapat merasakan torsi maksimal yang disalurkan oleh transmisi CVT yang dipakai.

Pun dengan panel instrumen modern yang diberi hiasan chrome sebagai bingkai. Selain enak dilihat, ia mampu memberikan beragam informa-

si yang dibutuhkan oleh pengemudi. Sementara di konsol tengah bertengger tuas transmisi yang dilengkapi pilihan mode sport dan manual. Jika su-dah begini, dahaga Anda akan mobil dengan kuali-tas berkendara kelas wahid dapat terbayar tuntas.

Memang mesin yang dipakai Lancer tidaklah sedahsyat milik Evo X. Kendati basisnya sama, tapi milik Lancer minus dorongan turbo. Alhasil tenaga yang ia salurkan hanya bisa mencapai 155 dk.

Kecil-kecil cabai rawit. Mungkin itu ungka-pan yang pantas untuk menggambarkan performa dari mesin Lancer. Memang saat mesin dinyalakan suara idle terdengar santai dan senyap. Tapi begitu pedal gas diinjak dia seperti siap memuntahkan se-mua tenaga yang ia simpan. Dan asyiknya, saat jarum tachometer menyentuh angka 3.000 rpm, suara knalpot semakin besar dan menggairahkan.

Bantingan suspensi Lancer terasa agak keras walau masih dapat ditoleransi. Hal ini sepertinya se-bagai kompromi atas pengendaliannya yang cukup tajam. Jika sudah begini, aksi overtaking di jalan tol ataupun meliuk lincah di jalan pegunungan akan jadi wisata mendebarkan bagi pemiliknya.

Lengkap sudah senjata rahasia yang dibawa oleh Lancer ke dalam kancah pertempuran. Tampi-lan eksterior-interior atraktif, mesin dengan tena-ga berlimpah dan pengendalian mendebarkan akan memaksa orang untuk tidak berpaling darinya. Jika begini, tidak ada salahnya jika pesaing Lancer di segmen yang sama harus mewaspadai kehadiran-nya. /

SIApApUN pAHAM BAHwA resep menaklukkan pasar

Eropa adalah dengan menghadirkan hatchback

mumpuni. Dan bagi Mitsubishi, tak ada mode lebih

tepat selain Lancer Sportback yang akan tampil di

paris Motor Show September mendatang.

Dari depan, penampilannya sama persis

Lancer sedan ataupun Evo X. Sementara, desain

buritan terlihat landai, tidak curam seperti um-

umnya hatchback. Untuk mesin, tersedia pilihan

mulai dari 1,5 liter 109 dk hingga 2,0 liter turbo

240 dk (varian Ralliart).

LANCER VERSI HATCHBACK

MITSUBISHI LANCER EX#08ST RSof

Page 75: Auto Expert vol 2

70AutoExpert 71 Apr-Jun

Pun ia tidak dilengkapi spoiler raksasa di belakang serta sepasang ujung knalpot berlapis krom.

Kendati demikian, aura racing yang coba di-pancarkan tetap berhembus kuat. Ini tak lain kare-na bermukimnya gril mungil inverted slant man-cung dan menyatu dengan bumper. Inovasi berani ini membuat mobil bernama lain Galant Fortis ini terlihat berbeda dan memberikan sinyal pada rival-nya untuk merapatkan barisan.

Oh ya, ingat barisan, kami jadi ingat asal kata Lancer yang berarti barisan prajurit berkuda yang menggunakan tombak sebagai senjata andalan. Dan mulai generasi kedelapan ini pasukan Lancer sa-ngat siap untuk terjun kembali ke gelanggang per-tarungan.

Kesiapan tersebut semakin terlihat pada bagian kabin. Dominasi warna hitam jelas membawa pe-san akan performa mumpuni yang ia sajikan. Be-gitu juga dengan jok depan semi bucket seat yang menjaga pengemudi agar tetap tenang di tempat-nya saat Lancer berakselerasi penuh dan menikung tajam.

Sebagai idaman pengemudi antusias, Lancer sangat memanjakan pengemudinya. Lihat saja tuas paddleshift yang bersarang di balik kemudi. Den-gan respons lumayan cepat, ia akan memastikan pengemudi dapat merasakan torsi maksimal yang disalurkan oleh transmisi CVT yang dipakai.

Pun dengan panel instrumen modern yang diberi hiasan chrome sebagai bingkai. Selain enak dilihat, ia mampu memberikan beragam informa-

si yang dibutuhkan oleh pengemudi. Sementara di konsol tengah bertengger tuas transmisi yang dilengkapi pilihan mode sport dan manual. Jika su-dah begini, dahaga Anda akan mobil dengan kuali-tas berkendara kelas wahid dapat terbayar tuntas.

Memang mesin yang dipakai Lancer tidaklah sedahsyat milik Evo X. Kendati basisnya sama, tapi milik Lancer minus dorongan turbo. Alhasil tenaga yang ia salurkan hanya bisa mencapai 155 dk.

Kecil-kecil cabai rawit. Mungkin itu ungka-pan yang pantas untuk menggambarkan performa dari mesin Lancer. Memang saat mesin dinyalakan suara idle terdengar santai dan senyap. Tapi begitu pedal gas diinjak dia seperti siap memuntahkan se-mua tenaga yang ia simpan. Dan asyiknya, saat jarum tachometer menyentuh angka 3.000 rpm, suara knalpot semakin besar dan menggairahkan.

Bantingan suspensi Lancer terasa agak keras walau masih dapat ditoleransi. Hal ini sepertinya se-bagai kompromi atas pengendaliannya yang cukup tajam. Jika sudah begini, aksi overtaking di jalan tol ataupun meliuk lincah di jalan pegunungan akan jadi wisata mendebarkan bagi pemiliknya.

Lengkap sudah senjata rahasia yang dibawa oleh Lancer ke dalam kancah pertempuran. Tampi-lan eksterior-interior atraktif, mesin dengan tena-ga berlimpah dan pengendalian mendebarkan akan memaksa orang untuk tidak berpaling darinya. Jika begini, tidak ada salahnya jika pesaing Lancer di segmen yang sama harus mewaspadai kehadiran-nya. /

SIApApUN pAHAM BAHwA resep menaklukkan pasar

Eropa adalah dengan menghadirkan hatchback

mumpuni. Dan bagi Mitsubishi, tak ada mode lebih

tepat selain Lancer Sportback yang akan tampil di

paris Motor Show September mendatang.

Dari depan, penampilannya sama persis

Lancer sedan ataupun Evo X. Sementara, desain

buritan terlihat landai, tidak curam seperti um-

umnya hatchback. Untuk mesin, tersedia pilihan

mulai dari 1,5 liter 109 dk hingga 2,0 liter turbo

240 dk (varian Ralliart).

LANCER VERSI HATCHBACK

MITSUBISHI LANCER EX#08ST RSof

Page 76: Auto Expert vol 2

72AutoExpert 73 Jul-Aug

illiam Shakespeare boleh saja mengatakan ucapannya yang terkenal itu, “Apalah arti se­buah nama.” Akan tetapi, kami

yakin banyak orangtua yang tidak sepakat de­ngan pujangga terkenal Inggris abad ke­16 terse­but. Relakah Anda menamai anak tercinta dengan nama asal­asalan? Atau dalam konteks lain, seperti pemilihan nama toko ataupun usaha Anda. Tentu, kita semua mengharapkan pemilihan nama yang baik dan indah akan berujung pada nasib baik yang menyertainya.

Begitupun dalam dunia otomotif. Berbagai nama­nama indah ditelurkan pabrikan demi pabri­kan. Nama seperti Toyota Corona, Honda Elysion, hingga Chevrolet Cobalt dihadirkan untuk mem­

beri aksen penguat terhadap filosofi produk yang diusung. Tentu akan menjadi pengetahuan unik un­tuk mengetahui apa arti nama mobil yang tengah Anda kendarai.

Untuk studi kasus, mari kita merujuk pada Toyota Alphard. Inilah mobil yang patut disebut sebagai MPV paling fenomenal di awal abad ini. Tentu, kita tidak bicara fenomenal ala penjualan Toyota Kijang Innova yang di puncak kejayaannya sempat meraih 8 ribu unit per bulan. Hadir lewat tangan importir umum (IU), Alphard telah men­jadi salah satu simbol status dan ‘must have item’ bagi kaum mapan. Terlebih, mobil ini sempat dija­dikan kendaraan salah satu capres pemilu 2004 si­lam. Bahkan, ada ucapan bahwa Anda belum bisa disebut orang kaya jika belum memiliki Alphard di

NEW ‘HOTEL’ ALPHARD#09ST RSof

Alphard adalah fenomena. Dan, kali ini model terbarunya telah mendarat di Tanah Air dan dijual oleh PT. Toyota-Astra Motor

[ Teks: Aditya P Siregar Foto: William Wiriawan ]

RefinementSolitary

W

Page 77: Auto Expert vol 2

72AutoExpert 73 Jul-Aug

illiam Shakespeare boleh saja mengatakan ucapannya yang terkenal itu, “Apalah arti se­buah nama.” Akan tetapi, kami

yakin banyak orangtua yang tidak sepakat de­ngan pujangga terkenal Inggris abad ke­16 terse­but. Relakah Anda menamai anak tercinta dengan nama asal­asalan? Atau dalam konteks lain, seperti pemilihan nama toko ataupun usaha Anda. Tentu, kita semua mengharapkan pemilihan nama yang baik dan indah akan berujung pada nasib baik yang menyertainya.

Begitupun dalam dunia otomotif. Berbagai nama­nama indah ditelurkan pabrikan demi pabri­kan. Nama seperti Toyota Corona, Honda Elysion, hingga Chevrolet Cobalt dihadirkan untuk mem­

beri aksen penguat terhadap filosofi produk yang diusung. Tentu akan menjadi pengetahuan unik un­tuk mengetahui apa arti nama mobil yang tengah Anda kendarai.

Untuk studi kasus, mari kita merujuk pada Toyota Alphard. Inilah mobil yang patut disebut sebagai MPV paling fenomenal di awal abad ini. Tentu, kita tidak bicara fenomenal ala penjualan Toyota Kijang Innova yang di puncak kejayaannya sempat meraih 8 ribu unit per bulan. Hadir lewat tangan importir umum (IU), Alphard telah men­jadi salah satu simbol status dan ‘must have item’ bagi kaum mapan. Terlebih, mobil ini sempat dija­dikan kendaraan salah satu capres pemilu 2004 si­lam. Bahkan, ada ucapan bahwa Anda belum bisa disebut orang kaya jika belum memiliki Alphard di

NEW ‘HOTEL’ ALPHARD#09ST RSof

Alphard adalah fenomena. Dan, kali ini model terbarunya telah mendarat di Tanah Air dan dijual oleh PT. Toyota-Astra Motor

[ Teks: Aditya P Siregar Foto: William Wiriawan ]

RefinementSolitary

W

Page 78: Auto Expert vol 2

74AutoExpert 75 Jul-Aug

garasi. Diperkirakan, tak kurang dari 10 ribu Alphard meramai­kan jalanan di Tanah Air.

Tidaklah sulit mencari tahu mengapa mobil satu ini be­gitu digilai. Bayangkan diri Anda melangkahkan kaki kelu­ar dari lobby hotel. Dengan anggun dan perlahan, muncul so­sok MPV berdesain kokoh dan tegap menghampiri Anda. Begi­tu mobil berhenti, tahu­tahu pintu gesernya membuka dengan sendirinya, seakan mengundang Anda untuk segera masuk ke dalam kabin. Anda juga tak perlu membungkukkan badan ter­lalu dalam saat masuk dan duduk di kursi.

Sungguh sensasi yang luar biasa dan takkan Anda dapat­kan pada sedan semewah apapun. Sensasi ini bisa diibaratkan kereta kencana bagi para bangsawan yang ‘haram’ membung­kukkan badan di depan rakyat jelata. Belum lagi kenyamanan yang ditawarkannya. Terdapat sejumlah fitur pemanja maupun gimmick yang membuat Alphard pantas disetarakan dengan ka­mar hotel berbintang.

Dan, semua sensasi ini bisa Anda tangkap dari asal kata penamaan Alphard. Seperti tradisi Toyota yang menamai line-up mereka dengan nama­nama berbau luar angkasa, hasil pe­nelusuran kami pada kata Alphard merujuk pada nama bin­tang paling bersinar di konstelasi Hydra, atau lazim disebut α Hydrae. Begitu terangnya hingga bintang ini dijuluki sebagai heart of the snake. Dalam astronomi, kata ‘alpha’ sendiri sering digunakan untuk menunjukkan bintang yang paling terang dalam sebuah rasi. Dan, jika diperhatikan logo Alphard pada gril memang menyerupai huruf α.

Dengan penamaan ini, Alphard diposisikan menjadi ‘bin­tang’ paling terang di tengah­tengah mobil yang memadati lalu­lintas. Juga diposisikan sebagai kereta kencana yang mam­pu mewakili status pemiliknya. “Sebuah mobil yang mampu membuat siapapun yang menaikinya merasa bangga dan men­jadi pusat perhatian,” sebut Yutaka Nakagoe, chief engineer Al­phard – Vellfire seperti dikutip dari situs resmi Toyota Jepang.

Lebih jauh lagi, kata Alphard ini ternyata justru berasal dari bahasa Arab, al fard yang berarti ‘dia yang menyendiri’. Ternyata, joke yang mengatakan bahwa al fard adalah bahasa Arab dari MPV itu ternyata ada benarnya.

NEW ‘HOTEL’ ALPHARD#09ST RSof

‘ALPHARD ADALAH mObiL yANg HARuS mAmPu

mEmbuAT SiAPAPuN yANg mENAikiNyA mERASA

bANggA DAN mENJADi PuSAT PERHATiAN’

(yuTAkA NAkAgOE, cHiEF ENgiNEER ALPHARD)

Page 79: Auto Expert vol 2

74AutoExpert 75 Jul-Aug

garasi. Diperkirakan, tak kurang dari 10 ribu Alphard meramai­kan jalanan di Tanah Air.

Tidaklah sulit mencari tahu mengapa mobil satu ini be­gitu digilai. Bayangkan diri Anda melangkahkan kaki kelu­ar dari lobby hotel. Dengan anggun dan perlahan, muncul so­sok MPV berdesain kokoh dan tegap menghampiri Anda. Begi­tu mobil berhenti, tahu­tahu pintu gesernya membuka dengan sendirinya, seakan mengundang Anda untuk segera masuk ke dalam kabin. Anda juga tak perlu membungkukkan badan ter­lalu dalam saat masuk dan duduk di kursi.

Sungguh sensasi yang luar biasa dan takkan Anda dapat­kan pada sedan semewah apapun. Sensasi ini bisa diibaratkan kereta kencana bagi para bangsawan yang ‘haram’ membung­kukkan badan di depan rakyat jelata. Belum lagi kenyamanan yang ditawarkannya. Terdapat sejumlah fitur pemanja maupun gimmick yang membuat Alphard pantas disetarakan dengan ka­mar hotel berbintang.

Dan, semua sensasi ini bisa Anda tangkap dari asal kata penamaan Alphard. Seperti tradisi Toyota yang menamai line-up mereka dengan nama­nama berbau luar angkasa, hasil pe­nelusuran kami pada kata Alphard merujuk pada nama bin­tang paling bersinar di konstelasi Hydra, atau lazim disebut α Hydrae. Begitu terangnya hingga bintang ini dijuluki sebagai heart of the snake. Dalam astronomi, kata ‘alpha’ sendiri sering digunakan untuk menunjukkan bintang yang paling terang dalam sebuah rasi. Dan, jika diperhatikan logo Alphard pada gril memang menyerupai huruf α.

Dengan penamaan ini, Alphard diposisikan menjadi ‘bin­tang’ paling terang di tengah­tengah mobil yang memadati lalu­lintas. Juga diposisikan sebagai kereta kencana yang mam­pu mewakili status pemiliknya. “Sebuah mobil yang mampu membuat siapapun yang menaikinya merasa bangga dan men­jadi pusat perhatian,” sebut Yutaka Nakagoe, chief engineer Al­phard – Vellfire seperti dikutip dari situs resmi Toyota Jepang.

Lebih jauh lagi, kata Alphard ini ternyata justru berasal dari bahasa Arab, al fard yang berarti ‘dia yang menyendiri’. Ternyata, joke yang mengatakan bahwa al fard adalah bahasa Arab dari MPV itu ternyata ada benarnya.

NEW ‘HOTEL’ ALPHARD#09ST RSof

‘ALPHARD ADALAH mObiL yANg HARuS mAmPu

mEmbuAT SiAPAPuN yANg mENAikiNyA mERASA

bANggA DAN mENJADi PuSAT PERHATiAN’

(yuTAkA NAkAgOE, cHiEF ENgiNEER ALPHARD)

Page 80: Auto Expert vol 2

76AutoExpert 77 Jul-Aug

Jika ditelaah lebih dalam, definisi al fard itu memang ada relevansinya dengan konsep Alphard. Bahkan, hal ini semakin terlihat nyata pada sosok Alphard generasi kedua berkelir pu­tih di hadapan kami ini.

Alphard is all about cabin refinement. Lihat saja keha­diran sepasang jok ottoman berlapis kulit yang hadir dengan megahnya di baris kedua. Saat diduduki, rasanya sungguh se­nyaman sofa. Bahkan, terdapat sandaran kaki yang terletak pada sekat antara ruang pengemudi dengan jok baris kedua. Ini membuat kabin layak disetarakan dengan airline suite yang terdapat pada Airbus A380 milik Singapore Airlines.

Tutup krei dan Anda dijamin terisolir dari dunia luar dan melupakan segala hiruk pikuk maupun kemacetan lalu­lintas yang terjadi di sekeliling mobil Anda. Apapun yang terjadi di luar mobil, Anda akan tetap merasa nyaman sepanjang perjala­nan. Ini membuat penghuni kabin Alphard menjadi sosok ‘dia yang menyendiri’. Selaras dengan arti al fard sesungguhnya, bukan?

Bahkan, jok baris ketiga yang biasanya menjadi prioritas kesekian dalam kabin pun diperhatikan dengan sama. Terdapat armrest terpisah, membuat penumpang paling belakang pun masih merasakan sensasi menaiki kereta kencana. Untuk ke­butuhan mengangkut barang, jok baris ketiga ini bisa dilipat ke arah dinding dengan pengoperasian yang cukup mudah.

Harkat sebagai kereta kencana pun ditunjang penampi­lan Alphard yang begitu elegan dan karismatik. Terlihat beta­pa tim desainer Toyota masih mengadopsi bahasa desain yang sama dengan Alphard generasi pertama. Lihat bentuk lampu, desain jendela pada pintu geser, ataupun penampilan lampu be­lakang. Bedanya, jika model lama memiliki garis­garis bodi lu­rus, kotak dan tajam, new Alphard terlihat lebih berkontur dan membulat. Lebih vibrant clarity. Secara fisik, penampilannya juga sangat serupa konsep FT­MV yang tampil di Tokyo Motor Show akhir tahun silam.

Mobil juga sedikit lebih besar dibanding model lama. Mes­ki lebih panjang 10 mm, ketinggian bodi justru dipangkas 45 mm menjadi 1.890 mm. Meski begitu, kehadiran platform baru dengan lantai lebih rendah 55 mm membuat ketinggian kabin bertambah 10 mm dibanding Alphard lama.

Di kalangan IU sendiri, Alphard merupakan model best seller. Tak ada IU yang tidak menjual Alphard. Bahkan, harga

LEbiH JAuH LAgi, kATA ALPHARD iNi TERNyATA JuSTRu bERASAL DARi bAHASA ARAb, Al fArD yANg bERARTi ‘DiA yANg mENyENDiRi’

Page 81: Auto Expert vol 2

76AutoExpert 77 Jul-Aug

Jika ditelaah lebih dalam, definisi al fard itu memang ada relevansinya dengan konsep Alphard. Bahkan, hal ini semakin terlihat nyata pada sosok Alphard generasi kedua berkelir pu­tih di hadapan kami ini.

Alphard is all about cabin refinement. Lihat saja keha­diran sepasang jok ottoman berlapis kulit yang hadir dengan megahnya di baris kedua. Saat diduduki, rasanya sungguh se­nyaman sofa. Bahkan, terdapat sandaran kaki yang terletak pada sekat antara ruang pengemudi dengan jok baris kedua. Ini membuat kabin layak disetarakan dengan airline suite yang terdapat pada Airbus A380 milik Singapore Airlines.

Tutup krei dan Anda dijamin terisolir dari dunia luar dan melupakan segala hiruk pikuk maupun kemacetan lalu­lintas yang terjadi di sekeliling mobil Anda. Apapun yang terjadi di luar mobil, Anda akan tetap merasa nyaman sepanjang perjala­nan. Ini membuat penghuni kabin Alphard menjadi sosok ‘dia yang menyendiri’. Selaras dengan arti al fard sesungguhnya, bukan?

Bahkan, jok baris ketiga yang biasanya menjadi prioritas kesekian dalam kabin pun diperhatikan dengan sama. Terdapat armrest terpisah, membuat penumpang paling belakang pun masih merasakan sensasi menaiki kereta kencana. Untuk ke­butuhan mengangkut barang, jok baris ketiga ini bisa dilipat ke arah dinding dengan pengoperasian yang cukup mudah.

Harkat sebagai kereta kencana pun ditunjang penampi­lan Alphard yang begitu elegan dan karismatik. Terlihat beta­pa tim desainer Toyota masih mengadopsi bahasa desain yang sama dengan Alphard generasi pertama. Lihat bentuk lampu, desain jendela pada pintu geser, ataupun penampilan lampu be­lakang. Bedanya, jika model lama memiliki garis­garis bodi lu­rus, kotak dan tajam, new Alphard terlihat lebih berkontur dan membulat. Lebih vibrant clarity. Secara fisik, penampilannya juga sangat serupa konsep FT­MV yang tampil di Tokyo Motor Show akhir tahun silam.

Mobil juga sedikit lebih besar dibanding model lama. Mes­ki lebih panjang 10 mm, ketinggian bodi justru dipangkas 45 mm menjadi 1.890 mm. Meski begitu, kehadiran platform baru dengan lantai lebih rendah 55 mm membuat ketinggian kabin bertambah 10 mm dibanding Alphard lama.

Di kalangan IU sendiri, Alphard merupakan model best seller. Tak ada IU yang tidak menjual Alphard. Bahkan, harga

LEbiH JAuH LAgi, kATA ALPHARD iNi TERNyATA JuSTRu bERASAL DARi bAHASA ARAb, Al fArD yANg bERARTi ‘DiA yANg mENyENDiRi’

Page 82: Auto Expert vol 2

78AutoExpert 79 Jul-Aug

bekasnya pun terbilang fenomenal untuk mobil CBU asal IU. Inilah mengapa banyak IU bernapsu menghadirkan Alphard generasi kedua secepat mungkin.

Coba saja perhatikan iklan baris Kompas satu­dua bulan ter­akhir. Pada kolom Toyota terdapat deretan iklan yang menawar­kan Alphard, bahkan sebelum unit mobilnya ready stock. Para IU jelas tidak ingin kehilangan sedikitpun konsumen dan me­manfaatkan setiap celah yang ada. Jika inden sekarang, mereka menjanjikan waktu delivery Juli atau Agustus.

Hanya saja, kali ini upaya mereka mendapat satu pesaing mahaberat. Hal paling menarik ‘bintang pemotretan’ kami ini tentulah faktor siapa penjualnya. Berbeda dengan model gen­erasi lama, Alphard generasi kedua telah resmi menjadi salah satu line-up PT. Toyota­Astra Motor. Serta menjadi bintang booth Toyota di ajang Indonesia International Motor Show 2008.

Tak pelak, kehadiran Alphard ATPM ini bagaikan palu godam yang siap menghantam tambang uang IU. Suka tidak suka, harus diakui membeli produk ATPM mendatangkan ke­nyamanan batin tersendiri. Terlebih untuk ATPM dengan jari­ngan purna jual menggurita seperti dimiliki Toyota.

Bahkan, seperti sudah mereka lakukan dengan Land Cruis­er 200, TAM telah membuktikan bahwa produk ATPM tidak harus lebih mahal dari IU. Hingga tulisan ini diturunkan, TAM belum merilis harga jual Alphard, namun diperkirakan akan be­rada di kisaran Rp 1,1 miliar.

Adapun TAM hanya menghadirkan Alphard dalam 3,5 li­ter V6. Dengan kapasitas 3.456 cc, mesin berkode 2GR­FE ini menghasilkan daya 280 dk pada 6.200 rpm dan torsi maksi­mum 344 Nm. Sementara, konsumsi bbm diklaim seirit 9,0 km/l. Agaknya, TAM tak ingin tanggung­tanggung dalam menghadirkan minivan terbaik Toyota ini di Tanah Air.

Namun, masih ada celah yang bisa dimanfaatkan IU. Ma­sih ada varian lain Alphard yang tidak dijual TAM. Seperti model 2.4, ataupun 3.5 dengan grade lebih rendah. Bisa juga mencoba peruntungan dengan menghadirkan saudara kembar Alphard yang bernama Vellfire. Baliklah halaman ini untuk mengetahui kisah selengkapnya… /

NEW ‘HOTEL’ ALPHARD#09ST RSof

bERbEDA DENgAN mODEL LAmANyA, ALPHARD

gENERASi kEDuA TELAH RESmi mENJADi

SALAH SATu LiNE-uP PT. TOyOTA-ASTRA mOTOR

Page 83: Auto Expert vol 2

78AutoExpert 79 Jul-Aug

bekasnya pun terbilang fenomenal untuk mobil CBU asal IU. Inilah mengapa banyak IU bernapsu menghadirkan Alphard generasi kedua secepat mungkin.

Coba saja perhatikan iklan baris Kompas satu­dua bulan ter­akhir. Pada kolom Toyota terdapat deretan iklan yang menawar­kan Alphard, bahkan sebelum unit mobilnya ready stock. Para IU jelas tidak ingin kehilangan sedikitpun konsumen dan me­manfaatkan setiap celah yang ada. Jika inden sekarang, mereka menjanjikan waktu delivery Juli atau Agustus.

Hanya saja, kali ini upaya mereka mendapat satu pesaing mahaberat. Hal paling menarik ‘bintang pemotretan’ kami ini tentulah faktor siapa penjualnya. Berbeda dengan model gen­erasi lama, Alphard generasi kedua telah resmi menjadi salah satu line-up PT. Toyota­Astra Motor. Serta menjadi bintang booth Toyota di ajang Indonesia International Motor Show 2008.

Tak pelak, kehadiran Alphard ATPM ini bagaikan palu godam yang siap menghantam tambang uang IU. Suka tidak suka, harus diakui membeli produk ATPM mendatangkan ke­nyamanan batin tersendiri. Terlebih untuk ATPM dengan jari­ngan purna jual menggurita seperti dimiliki Toyota.

Bahkan, seperti sudah mereka lakukan dengan Land Cruis­er 200, TAM telah membuktikan bahwa produk ATPM tidak harus lebih mahal dari IU. Hingga tulisan ini diturunkan, TAM belum merilis harga jual Alphard, namun diperkirakan akan be­rada di kisaran Rp 1,1 miliar.

Adapun TAM hanya menghadirkan Alphard dalam 3,5 li­ter V6. Dengan kapasitas 3.456 cc, mesin berkode 2GR­FE ini menghasilkan daya 280 dk pada 6.200 rpm dan torsi maksi­mum 344 Nm. Sementara, konsumsi bbm diklaim seirit 9,0 km/l. Agaknya, TAM tak ingin tanggung­tanggung dalam menghadirkan minivan terbaik Toyota ini di Tanah Air.

Namun, masih ada celah yang bisa dimanfaatkan IU. Ma­sih ada varian lain Alphard yang tidak dijual TAM. Seperti model 2.4, ataupun 3.5 dengan grade lebih rendah. Bisa juga mencoba peruntungan dengan menghadirkan saudara kembar Alphard yang bernama Vellfire. Baliklah halaman ini untuk mengetahui kisah selengkapnya… /

NEW ‘HOTEL’ ALPHARD#09ST RSof

bERbEDA DENgAN mODEL LAmANyA, ALPHARD

gENERASi kEDuA TELAH RESmi mENJADi

SALAH SATu LiNE-uP PT. TOyOTA-ASTRA mOTOR

Page 84: Auto Expert vol 2

80AutoExpert 81 Jul-Aug

Serupatapi

tak sama

Toyota VellfireSAUDARA KEMBAR ALPHARD

Belakangan ini, Toyo­ta mengadopsi strategi memperkenalkan produk sama dengan dua nama berbeda. Seperti pada Pre­mio dan Allion, ataupun Voxy dan Noah. Tujuan­nya, tentu demi meraih

pasar seluas mungkin dengan memanfaatkan satu basis model. Dan, hal ini pun juga mereka terapkan pada Alphard generasi kedua. Yang kali ini didam­pingi saudara kembar bernama Vellfire.

Sebagai anak kembar, secara keseluruhan me­reka tidak jauh berbeda. Akan tetapi, pandanglah lampu utama dan Anda akan segera tahu bedanya. Ya, ternyata Alphard memiliki sepasang lampu be­sar sementara Vellfire terdiri dari dua pasang lampu yang disusun bertingkat. Perbedaan lain terdeteksi pada desain gril dan foglamp depan. Hal senada juga terpantau pada desain lampu belakang bertingkat.

Tidak cukup sampai di situ perbedaannya. Ternyata pada beberapa bagian, garis desain Vell­fire terlihat lebih sporty dan gagah. Sedangkan Al­phard terkesan lebih kalem dan bersih. Tidak per­caya? Cobalah amati desain bumper depan dan im­buhan side skirt tebal pada Vellfire. Kesan agresif langsung terasa dengan hadirnya kedua bagian itu.

Tentu segala perbedaan yang terlihat itu ada maksud dan tujuannya. Ternyata, desain eksterior Alphard mencerminkan nuansa elegan dan kenya­manan berkendara. Sedangkan Vellfire adalah sim­bolisasi dari inovasi dan performa andal.

Terdapat tujuan di balik perbedaan desain tersebut. Keduanya disasar untuk meraih segmen yang berbeda. Sesuai dengan karakter desainnya,

Alphard diharapkan dapat menarik perhatian kaum mapan berusia di atas 40 tahun. Umumnya, pribadi matang seperti ini tidak suka hal­hal aneh dan me­ngundang perhatian orang banyak. Kendati demiki­an, mereka tetap ingin dihargai oleh orang yang melihatnya.

Lain dengan Vellfire. Ia lebih diperuntukkan bagi para eksekutif muda usia. Umumnya, para eksekutif ini masih ingin show-off sebagai me­dia untuk aktualisasi dan menambah rasa percaya dirinya. Melalui Vellfire inilah diharapkan impian dalam benak mereka dapat tercapai.

Bicara kabin, tidak ada perbedaan mutlak di antara keduanya. Kalaupun ada, itu lebih disebab­kan perbedaan grade. Di negara asalnya sekali­pun, tersedia beragam model yang ditawarkan pada penggemarnya.

Seperti Vellfire milik Chosen Cars di hadapan kami ini. Demam Alphard telah membuat para IU berlomba­lomba menghadirkan model barunya dan Vellfire secepat mungkin. Model yang pertamaka­li hadir adalah 2.4V. Terlepas merupakan varian ter­atas model 2.4 dan sudah dibekali 18 speaker, be­lum dilengkapi executive ottoman, maupun keha­diran jok berbahan fabric.

Bicara dapur pacu, keduanya sama saja. Unit Vellfire perdana di Tanah Air ini menggunakan me­sin 2.362 cc 4 silinder dengan daya 170 dk. Harga jualnya Rp 770 juta. Harus diakui, kehadiran Al­phard versi ATPM mau tidak mau membuat IU me­mikirkan ulang strategi dalam menjual Alphard. Dan, bersama Alphard 2.4, Vellfire dapat menjadi senjata ampuh, mengingat model ini tidak ditawar­kan TAM. Terlebih, pada model lamanya varian 2.4 lah yang justru lebih disukai konsumen. /

Inilah sang pendamping Toyota Alphard generasi kedua yang dinamai Vellfire.

Jika Alphard hadir dengan konsep elegan dan mewah, sang saudara kembar justru

bernapaskan ‘power’ dan sportivitas… [ Teks: Susanto Ari P Foto: Arif Ashari

Prop

erti:

Cho

sen

Car

s (0

21) 4

5865

555

Page 85: Auto Expert vol 2

80AutoExpert 81 Jul-Aug

Serupatapi

tak sama

Toyota VellfireSAUDARA KEMBAR ALPHARD

Belakangan ini, Toyo­ta mengadopsi strategi memperkenalkan produk sama dengan dua nama berbeda. Seperti pada Pre­mio dan Allion, ataupun Voxy dan Noah. Tujuan­nya, tentu demi meraih

pasar seluas mungkin dengan memanfaatkan satu basis model. Dan, hal ini pun juga mereka terapkan pada Alphard generasi kedua. Yang kali ini didam­pingi saudara kembar bernama Vellfire.

Sebagai anak kembar, secara keseluruhan me­reka tidak jauh berbeda. Akan tetapi, pandanglah lampu utama dan Anda akan segera tahu bedanya. Ya, ternyata Alphard memiliki sepasang lampu be­sar sementara Vellfire terdiri dari dua pasang lampu yang disusun bertingkat. Perbedaan lain terdeteksi pada desain gril dan foglamp depan. Hal senada juga terpantau pada desain lampu belakang bertingkat.

Tidak cukup sampai di situ perbedaannya. Ternyata pada beberapa bagian, garis desain Vell­fire terlihat lebih sporty dan gagah. Sedangkan Al­phard terkesan lebih kalem dan bersih. Tidak per­caya? Cobalah amati desain bumper depan dan im­buhan side skirt tebal pada Vellfire. Kesan agresif langsung terasa dengan hadirnya kedua bagian itu.

Tentu segala perbedaan yang terlihat itu ada maksud dan tujuannya. Ternyata, desain eksterior Alphard mencerminkan nuansa elegan dan kenya­manan berkendara. Sedangkan Vellfire adalah sim­bolisasi dari inovasi dan performa andal.

Terdapat tujuan di balik perbedaan desain tersebut. Keduanya disasar untuk meraih segmen yang berbeda. Sesuai dengan karakter desainnya,

Alphard diharapkan dapat menarik perhatian kaum mapan berusia di atas 40 tahun. Umumnya, pribadi matang seperti ini tidak suka hal­hal aneh dan me­ngundang perhatian orang banyak. Kendati demiki­an, mereka tetap ingin dihargai oleh orang yang melihatnya.

Lain dengan Vellfire. Ia lebih diperuntukkan bagi para eksekutif muda usia. Umumnya, para eksekutif ini masih ingin show-off sebagai me­dia untuk aktualisasi dan menambah rasa percaya dirinya. Melalui Vellfire inilah diharapkan impian dalam benak mereka dapat tercapai.

Bicara kabin, tidak ada perbedaan mutlak di antara keduanya. Kalaupun ada, itu lebih disebab­kan perbedaan grade. Di negara asalnya sekali­pun, tersedia beragam model yang ditawarkan pada penggemarnya.

Seperti Vellfire milik Chosen Cars di hadapan kami ini. Demam Alphard telah membuat para IU berlomba­lomba menghadirkan model barunya dan Vellfire secepat mungkin. Model yang pertamaka­li hadir adalah 2.4V. Terlepas merupakan varian ter­atas model 2.4 dan sudah dibekali 18 speaker, be­lum dilengkapi executive ottoman, maupun keha­diran jok berbahan fabric.

Bicara dapur pacu, keduanya sama saja. Unit Vellfire perdana di Tanah Air ini menggunakan me­sin 2.362 cc 4 silinder dengan daya 170 dk. Harga jualnya Rp 770 juta. Harus diakui, kehadiran Al­phard versi ATPM mau tidak mau membuat IU me­mikirkan ulang strategi dalam menjual Alphard. Dan, bersama Alphard 2.4, Vellfire dapat menjadi senjata ampuh, mengingat model ini tidak ditawar­kan TAM. Terlebih, pada model lamanya varian 2.4 lah yang justru lebih disukai konsumen. /

Inilah sang pendamping Toyota Alphard generasi kedua yang dinamai Vellfire.

Jika Alphard hadir dengan konsep elegan dan mewah, sang saudara kembar justru

bernapaskan ‘power’ dan sportivitas… [ Teks: Susanto Ari P Foto: Arif Ashari

Prop

erti:

Cho

sen

Car

s (0

21) 4

5865

555

Page 86: Auto Expert vol 2

82AutoExpert 83 Jul-Sept

Inilah mobil keluarga terbaru dari merek yang pernah sukses dengan 806 dan 807. Memiliki

desain cantik khas Prancis, akomodasi 8 orang plus bagasi, serta mesin diesel tangguh nan irit… [ Foto: Kodrat Arif ]

a New Way of Travellingwith Peugeot

People Carrier Cita Rasa Prancis

ndonesia memang gudangnya mobil ke­luarga. Apapun modelnya, berapapun har­ganya, mobil­mobil uang mengusung tema keluarga dijamin lebih laris dibanding mo­bil satu merek dari kategori berbeda. Ala­san di balik kepopuleran ini tentulah buda­

ya guyub yang menjadi falsafah bangsa Indonesia. Bahkan, sampai ada peribahasa dalam bahasa Jawa yang berbunyi, mangan orang mangan kumpul. Ini jelas menunjukkan sifat kekeluargaan yang sangat besar. Terlepas perkembangan za­man telah mempertajam sisi­sisi individualisme kita, konsep guyub ini tetap diterjemahkan masyarakat Indonesia modern. Ke mana­mana, harus bersama seluruh anggota keluarga.

Dalam bahasa paling sederhana, mobil keluarga ini bisa didefinisikan sebagai kendaraan yang mampu mengangkut seluruh anggota keluarga. Hal unik dari keluarga Indonesia adalah jumlah anggotanya yang seringkali melewati garis ba­tas keluarga inti yang terdiri atas ayah, ibu dan anak. Melain­kan, termasuk di dalamnya kakek, nenek, hingga om dan tante. Bahkan, ketika definisi keluarga itupun telah bergeser dari anggota inti menjadi extended family dengan baby sitter, nan-ny, ataupun governess. Dengan kebutuhan seperti ini, tentu­lah kehadiran mobil biasa dengan lima tempat duduknya dira­sa tidak mencukupi. Butuh mobil dengan daya angkut 7, atau bahkan 8 penumpang.

Mereka yang hanya terdiri atas keluarga inti pun tetap membutuhkan mobil 7­seater. Ya, budaya guyub membuat kita cenderung untuk selalu ingin berkumpul bersama kelu­arga besar. Entah itu dalam wujud pergi ke suatu tempat ber­sama­sama, ataupun sekadar kumpul­kumpul belaka. Betapa garing­nya jika keluarga besar Anda yang terdiri atas delapan orang harus pergi menggunakan dua buah mobil. Bayangkan suasana akrab yang terjalin lewat obrolan hangat sepanjang perjalanan jika Anda bepergian menggunakan satu mobil ke­luarga sekaliber Peugeot Expert Tepee.

Dijamin, kedelapan anggota keluarga Anda akan duduk dengan tenang, nyaman, aman dan bahagia sepanjang per­jalanan. Tersedia tiga kursi individual pada jok baris kedua dan ketiga dengan legroom melimpah yang bisa membuat MPV lain merasa iri. Panasnya cuaca Ibukota belakangan ini pun akan teratasi berkat kehadiran embusan hawa dingin AC di kabin depan dan belakang.

Demi kenyamanan, ketiga baris jok diposisikan dengan efek amphitheatre untuk memberikan daya pandang lebih luas bagi penumpang belakang. Tak hanya itu, jok juga bisa diatur dalam berbagai konfigurasi sesuai kebutuhan keluarga Anda. Kehad­iran sepasang pintu geser raksasa membuat akses keluar ma­suk kabin menjadi sangat mudah. Anda cukup menggulingkan jok baris kedua dengan dua langkah pengoperasian tuas.

Juga tidak perlu bingung meletakkan pernak­pernik ke­

83 Jul-Aug

Page 87: Auto Expert vol 2

82AutoExpert 83 Jul-Sept

Inilah mobil keluarga terbaru dari merek yang pernah sukses dengan 806 dan 807. Memiliki

desain cantik khas Prancis, akomodasi 8 orang plus bagasi, serta mesin diesel tangguh nan irit… [ Foto: Kodrat Arif ]

a New Way of Travellingwith Peugeot

People Carrier Cita Rasa Prancis

ndonesia memang gudangnya mobil ke­luarga. Apapun modelnya, berapapun har­ganya, mobil­mobil uang mengusung tema keluarga dijamin lebih laris dibanding mo­bil satu merek dari kategori berbeda. Ala­san di balik kepopuleran ini tentulah buda­

ya guyub yang menjadi falsafah bangsa Indonesia. Bahkan, sampai ada peribahasa dalam bahasa Jawa yang berbunyi, mangan orang mangan kumpul. Ini jelas menunjukkan sifat kekeluargaan yang sangat besar. Terlepas perkembangan za­man telah mempertajam sisi­sisi individualisme kita, konsep guyub ini tetap diterjemahkan masyarakat Indonesia modern. Ke mana­mana, harus bersama seluruh anggota keluarga.

Dalam bahasa paling sederhana, mobil keluarga ini bisa didefinisikan sebagai kendaraan yang mampu mengangkut seluruh anggota keluarga. Hal unik dari keluarga Indonesia adalah jumlah anggotanya yang seringkali melewati garis ba­tas keluarga inti yang terdiri atas ayah, ibu dan anak. Melain­kan, termasuk di dalamnya kakek, nenek, hingga om dan tante. Bahkan, ketika definisi keluarga itupun telah bergeser dari anggota inti menjadi extended family dengan baby sitter, nan-ny, ataupun governess. Dengan kebutuhan seperti ini, tentu­lah kehadiran mobil biasa dengan lima tempat duduknya dira­sa tidak mencukupi. Butuh mobil dengan daya angkut 7, atau bahkan 8 penumpang.

Mereka yang hanya terdiri atas keluarga inti pun tetap membutuhkan mobil 7­seater. Ya, budaya guyub membuat kita cenderung untuk selalu ingin berkumpul bersama kelu­arga besar. Entah itu dalam wujud pergi ke suatu tempat ber­sama­sama, ataupun sekadar kumpul­kumpul belaka. Betapa garing­nya jika keluarga besar Anda yang terdiri atas delapan orang harus pergi menggunakan dua buah mobil. Bayangkan suasana akrab yang terjalin lewat obrolan hangat sepanjang perjalanan jika Anda bepergian menggunakan satu mobil ke­luarga sekaliber Peugeot Expert Tepee.

Dijamin, kedelapan anggota keluarga Anda akan duduk dengan tenang, nyaman, aman dan bahagia sepanjang per­jalanan. Tersedia tiga kursi individual pada jok baris kedua dan ketiga dengan legroom melimpah yang bisa membuat MPV lain merasa iri. Panasnya cuaca Ibukota belakangan ini pun akan teratasi berkat kehadiran embusan hawa dingin AC di kabin depan dan belakang.

Demi kenyamanan, ketiga baris jok diposisikan dengan efek amphitheatre untuk memberikan daya pandang lebih luas bagi penumpang belakang. Tak hanya itu, jok juga bisa diatur dalam berbagai konfigurasi sesuai kebutuhan keluarga Anda. Kehad­iran sepasang pintu geser raksasa membuat akses keluar ma­suk kabin menjadi sangat mudah. Anda cukup menggulingkan jok baris kedua dengan dua langkah pengoperasian tuas.

Juga tidak perlu bingung meletakkan pernak­pernik ke­

83 Jul-Aug

Page 88: Auto Expert vol 2

84AutoExpert 85 Jul-Sept

butuhan sepanjang perjalanan. Tersedia tidak kurang dari 17 storage yang tersebar di dalam kabin. Tak ada satupun penumpang yang dianaktirikan di sini. Mulai dari glove box, cup holder, storage under cup holder dan di pintu, hingga sepasang overhead storage unit dan satu ruang di atas kepala pengemudi dan penumpang depan. Bahkan, cup holder di pintu ini mampu ‘memegang’ botol 1,5 liter pada panel pintu depan. Un­tuk baris kedua tersedia storage kiri kanan pintu, basket pada kursi 1 di sisi luar, plus kehadiran cup holder di kursi tengah. Bahkan, masih terdapat dua cup holder lagi di jok baris ketiga.

Jika rata­rata mobil keluarga harus memilih untuk mengorbankan bagasi saat diisi penuh penumpang, pada Expert hal ini takkan terjadi. Dalam kondisi berisikan delapan orang penumpang saja, Anda masih memiliki bagasi sebesar 1.239 liter.

Bicara penampilan, fokus pada akomodasi dan kelegaan kabin telah membuat rata­rata people carrier sulit beranjak dari desain mengotak bagaikan roti tawar. Teta­pi, mohon untuk tidak menyangka bahwa Expert Tepee akan jauh dari kesan tawar dan biasa­biasa. Patut diingat bahwa Expert berasal dari Prancis, negara yang ter­kenal sebagai salah satu pusat mode dunia. Juga dibuat oleh pabrikan yang telah me­nelurkan sejumlah model­model berpenampilan mempesona seperti 206, 207, 308, 407, 1007 dan lain­lain.

Untuk desain, harus diakui bahwa rancangan Prancis selalu memiliki pesona tersendiri. Lihat saja kombinasi lampu depan dan gril yang menghadirkan wajah fe-line look khas Peugeot. Ditambah garis­garis tegas, membuat Expert Tepee terlihat mo­dern, kokoh, dinamis serta wajah unik yang tidak dimiliki minivan lainnya. Tak lupa ke­hadiran windscreen seluas 1,68 m2 yang membuat daya pandangan ke depan sangat baik, plus memberikan aura lega dan cerah di dalam kabin.

Anda juga tak perlu meragukan kapabilitas mesin diesel yang tersimpan di balik bonnet. Patut dicatat bahwa ini adalah mesin dengan teknologi HDi terkini dari Peu­geot. Tak hanya meminum solar lebih sedikit, suara dihasilkan pun sangat halus. Ke­hadiran sertifikasi Euro 4 menjamin mesin menghasilkan gas buang lebih rendah se­hingga ramah lingkungan.

Mesin sendiri menggunakan 1.997 cc 4 silinder HDi yang dipadu transmisi manual 6 tingkat percepatan. Daya dihasilkan sebesar 138 dk, sementara torsi maksimum 300 Nm diraih pada putaran serendah 2.000 rpm. Untuk mobil sepanjang 5,1 meter dan bob­ot 1,9 ton, kehadiran mesin diesel ini merupakan solusi jitu untuk menghadirkan kombi­nasi optimal antara performa dan konsumsi bbm. Juga dijamin unggul dibanding kom­petitor yang masih memilih mesin bensin.

Anda tentu ingin seluruh anggota keluarga terlindung, bukan? Untuk satu ini, Expert telah dilengkapi first class safety. Mulai dari airbag, safety belt dengan tiga titik keting­gian, ABS, EBA, EVA, perlindungan tabrakan frontal, hingga struktur yang diperkuat.

Anda juga tak perlu khawatir seisi kabin akan muntah dan mabuk sepanjang per­jalanan. Paduan suspensi McPherson strut di depan dan torsion beam di belakang akan memberikan kemampuan ‘memegang jalan’ yang sulit ditandingi people carrier biasa. Entah itu weekend ke Bandung, mencari hawa segar di Puncak ataupun ingin bermain air di Anyer, yakinlah bahwa Expert akan mampu mengantarkan Anda sekelu­arga dengan penuh gaya, nyaman dan selamat hingga ke tujuan./

People Carrier Cita Rasa Prancis

84AutoExpert

UNDERTHE

SKIN

DIMENSI Panjang: 5.135 mm, Lebar: 1.986 mm, Tinggi: 1.942 mm, Wheelbase: 3.122 mmMESIN Tipe: DW10UTED4, 4 silinder, 16 katup, Jenis bbm: Diesel, Sistem pasokan bbm HDi, Kapasitas: 1.997 cc, Tenaga maksimum: 138 dk @ 4.000 rpm, Torsi maksimum 300 Nm @ 2.000 rpm, Standar kontrol emisi: Euro 4TRANSMISI Girboks: 6 – speed manual, FWDSUSPENSI Depan: Independent wheel with a pseudo Mac Pherson-type suspension using lower wishbones and an anti-roll bar, Rear: Rear torsion beam with an offset Panhard rod, coil springs and inclined hydraulic dampersBRAKES Front: Ventilated Discs With Diagonal Circuit System, ABS, EBA, EVA, Belakang: Discs With Diagonal Circuit System, ABS, EBA, EVARODA Ukuran: 215 / 60 R 16BOBOT Kerb weight: 1.919 kgKAPASITAS Kapasitas tangki: 80 liter

Page 89: Auto Expert vol 2

84AutoExpert 85 Jul-Sept

butuhan sepanjang perjalanan. Tersedia tidak kurang dari 17 storage yang tersebar di dalam kabin. Tak ada satupun penumpang yang dianaktirikan di sini. Mulai dari glove box, cup holder, storage under cup holder dan di pintu, hingga sepasang overhead storage unit dan satu ruang di atas kepala pengemudi dan penumpang depan. Bahkan, cup holder di pintu ini mampu ‘memegang’ botol 1,5 liter pada panel pintu depan. Un­tuk baris kedua tersedia storage kiri kanan pintu, basket pada kursi 1 di sisi luar, plus kehadiran cup holder di kursi tengah. Bahkan, masih terdapat dua cup holder lagi di jok baris ketiga.

Jika rata­rata mobil keluarga harus memilih untuk mengorbankan bagasi saat diisi penuh penumpang, pada Expert hal ini takkan terjadi. Dalam kondisi berisikan delapan orang penumpang saja, Anda masih memiliki bagasi sebesar 1.239 liter.

Bicara penampilan, fokus pada akomodasi dan kelegaan kabin telah membuat rata­rata people carrier sulit beranjak dari desain mengotak bagaikan roti tawar. Teta­pi, mohon untuk tidak menyangka bahwa Expert Tepee akan jauh dari kesan tawar dan biasa­biasa. Patut diingat bahwa Expert berasal dari Prancis, negara yang ter­kenal sebagai salah satu pusat mode dunia. Juga dibuat oleh pabrikan yang telah me­nelurkan sejumlah model­model berpenampilan mempesona seperti 206, 207, 308, 407, 1007 dan lain­lain.

Untuk desain, harus diakui bahwa rancangan Prancis selalu memiliki pesona tersendiri. Lihat saja kombinasi lampu depan dan gril yang menghadirkan wajah fe-line look khas Peugeot. Ditambah garis­garis tegas, membuat Expert Tepee terlihat mo­dern, kokoh, dinamis serta wajah unik yang tidak dimiliki minivan lainnya. Tak lupa ke­hadiran windscreen seluas 1,68 m2 yang membuat daya pandangan ke depan sangat baik, plus memberikan aura lega dan cerah di dalam kabin.

Anda juga tak perlu meragukan kapabilitas mesin diesel yang tersimpan di balik bonnet. Patut dicatat bahwa ini adalah mesin dengan teknologi HDi terkini dari Peu­geot. Tak hanya meminum solar lebih sedikit, suara dihasilkan pun sangat halus. Ke­hadiran sertifikasi Euro 4 menjamin mesin menghasilkan gas buang lebih rendah se­hingga ramah lingkungan.

Mesin sendiri menggunakan 1.997 cc 4 silinder HDi yang dipadu transmisi manual 6 tingkat percepatan. Daya dihasilkan sebesar 138 dk, sementara torsi maksimum 300 Nm diraih pada putaran serendah 2.000 rpm. Untuk mobil sepanjang 5,1 meter dan bob­ot 1,9 ton, kehadiran mesin diesel ini merupakan solusi jitu untuk menghadirkan kombi­nasi optimal antara performa dan konsumsi bbm. Juga dijamin unggul dibanding kom­petitor yang masih memilih mesin bensin.

Anda tentu ingin seluruh anggota keluarga terlindung, bukan? Untuk satu ini, Expert telah dilengkapi first class safety. Mulai dari airbag, safety belt dengan tiga titik keting­gian, ABS, EBA, EVA, perlindungan tabrakan frontal, hingga struktur yang diperkuat.

Anda juga tak perlu khawatir seisi kabin akan muntah dan mabuk sepanjang per­jalanan. Paduan suspensi McPherson strut di depan dan torsion beam di belakang akan memberikan kemampuan ‘memegang jalan’ yang sulit ditandingi people carrier biasa. Entah itu weekend ke Bandung, mencari hawa segar di Puncak ataupun ingin bermain air di Anyer, yakinlah bahwa Expert akan mampu mengantarkan Anda sekelu­arga dengan penuh gaya, nyaman dan selamat hingga ke tujuan./

People Carrier Cita Rasa Prancis

84AutoExpert

UNDERTHE

SKIN

DIMENSI Panjang: 5.135 mm, Lebar: 1.986 mm, Tinggi: 1.942 mm, Wheelbase: 3.122 mmMESIN Tipe: DW10UTED4, 4 silinder, 16 katup, Jenis bbm: Diesel, Sistem pasokan bbm HDi, Kapasitas: 1.997 cc, Tenaga maksimum: 138 dk @ 4.000 rpm, Torsi maksimum 300 Nm @ 2.000 rpm, Standar kontrol emisi: Euro 4TRANSMISI Girboks: 6 – speed manual, FWDSUSPENSI Depan: Independent wheel with a pseudo Mac Pherson-type suspension using lower wishbones and an anti-roll bar, Rear: Rear torsion beam with an offset Panhard rod, coil springs and inclined hydraulic dampersBRAKES Front: Ventilated Discs With Diagonal Circuit System, ABS, EBA, EVA, Belakang: Discs With Diagonal Circuit System, ABS, EBA, EVARODA Ukuran: 215 / 60 R 16BOBOT Kerb weight: 1.919 kgKAPASITAS Kapasitas tangki: 80 liter

Page 90: Auto Expert vol 2

86AutoExpert 87 Apr-Jun86AutoExpert

Inilah anggota keluarga Suzuki terbaru yang akan menjadi senjata utama

pabrikan ‘S’ untuk mengembangkan pasar globalnya…

[ Teks: Aditya P Siregar ]

Apa yang kurang dari line-up Suzuki saat ini? Mobil kelu-arga? Banyak. Mobil mungil? Tersedia dalam berbagai de-sain dan ukuran. Sedan menengah? Tunggu seben-tar.. Suzuki memang memiliki Reno dan Forenza di AS, teta-

pi itu adalah rebadging dari Chevrolet Optra / Lacetti. Di sinilah konsep bertajuk Kizashi ini berperan. Ren-

cananya, Suzuki akan menghadirkan versi produksi dari Kizashi dalam tiga varian bodi, seperti sudah ditunjukkan konsep Kizashi 1, 2 dan 3. Adapun bentuk bodi terse-but adalah station wagon, crossover dan sedan.

Nah, satu dari Kizashi tersebut akan mampir di stand Suzuki di Indonesia International Motor Show 2008 ini. Yaitu Kizashi 2. Mobil ini mengusung kon-sep bodi crossover sports wagon dan pernah tampil di Tokyo Motor Show

akhir tahun silam. Dibanding Kizashi 1, konsep berkelir putih ini terlihat

lebih normal. Memang, wajah depan menyiratkan kesan super-agresif ini terlihat berbeda dengan Suzuki kita ke-nal yang umumnya memiliki wajah sopan. Ini karena tim desain mengambil inspirasi tampilan dari pergerakan atlet yang tengah berlomba penuh semangat.

Untuk mesin, Kizashi 2 dipersenjatai unit 3,6 liter V6 bawaan GM yang merupakan dapur pacu paling besar pernah dimiliki Suzuki sepanjang sejarah. Lebih seru lagi, kabarnya Suzuki tengah mempertimbangkan opsi sistem hybrid untuk diaplikasikan pada versi produksi nantinya.

Saat ini, kisah kon-sep Kizashi telah mema-suki babak ketiga dengan kemunculan versi sedan di New York Motor Show Maret silam. Prototipe Ki-zashi sedan pun telah be-berapa kali dipergoki te-ngah melakukan tes eks-tensif. Kabarnya, versi produksi akan sampai di showroom Amerika awal tahun 2010. /

suzuki kizAshi 2#10ST RSof

AtletTerinspirasi

87 Jul-Aug

Page 91: Auto Expert vol 2

86AutoExpert 87 Apr-Jun86AutoExpert

Inilah anggota keluarga Suzuki terbaru yang akan menjadi senjata utama

pabrikan ‘S’ untuk mengembangkan pasar globalnya…

[ Teks: Aditya P Siregar ]

Apa yang kurang dari line-up Suzuki saat ini? Mobil kelu-arga? Banyak. Mobil mungil? Tersedia dalam berbagai de-sain dan ukuran. Sedan menengah? Tunggu seben-tar.. Suzuki memang memiliki Reno dan Forenza di AS, teta-

pi itu adalah rebadging dari Chevrolet Optra / Lacetti. Di sinilah konsep bertajuk Kizashi ini berperan. Ren-

cananya, Suzuki akan menghadirkan versi produksi dari Kizashi dalam tiga varian bodi, seperti sudah ditunjukkan konsep Kizashi 1, 2 dan 3. Adapun bentuk bodi terse-but adalah station wagon, crossover dan sedan.

Nah, satu dari Kizashi tersebut akan mampir di stand Suzuki di Indonesia International Motor Show 2008 ini. Yaitu Kizashi 2. Mobil ini mengusung kon-sep bodi crossover sports wagon dan pernah tampil di Tokyo Motor Show

akhir tahun silam. Dibanding Kizashi 1, konsep berkelir putih ini terlihat

lebih normal. Memang, wajah depan menyiratkan kesan super-agresif ini terlihat berbeda dengan Suzuki kita ke-nal yang umumnya memiliki wajah sopan. Ini karena tim desain mengambil inspirasi tampilan dari pergerakan atlet yang tengah berlomba penuh semangat.

Untuk mesin, Kizashi 2 dipersenjatai unit 3,6 liter V6 bawaan GM yang merupakan dapur pacu paling besar pernah dimiliki Suzuki sepanjang sejarah. Lebih seru lagi, kabarnya Suzuki tengah mempertimbangkan opsi sistem hybrid untuk diaplikasikan pada versi produksi nantinya.

Saat ini, kisah kon-sep Kizashi telah mema-suki babak ketiga dengan kemunculan versi sedan di New York Motor Show Maret silam. Prototipe Ki-zashi sedan pun telah be-berapa kali dipergoki te-ngah melakukan tes eks-tensif. Kabarnya, versi produksi akan sampai di showroom Amerika awal tahun 2010. /

suzuki kizAshi 2#10ST RSof

AtletTerinspirasi

87 Jul-Aug

Page 92: Auto Expert vol 2

88AutoExpert 89 Jul-Aug

Angel’s Car

Aura BMW 630i Convertible

memang luar biasa. Tidak sekadar

menawarkan keindahan sebuah

mobil, sensasi serta soul sheer

driving pleasure hadir di coupé

ini. Sepasang angel dari Negeri

Khayangan pun tergoda dengan

keanggunan yang dihadirkan

[ Teks: Toni Foto: Tony Permadi ]

88AutoExpert 89 Jul-Aug

BMW 630i Convertible

Page 93: Auto Expert vol 2

88AutoExpert 89 Jul-Aug

Angel’s Car

Aura BMW 630i Convertible

memang luar biasa. Tidak sekadar

menawarkan keindahan sebuah

mobil, sensasi serta soul sheer

driving pleasure hadir di coupé

ini. Sepasang angel dari Negeri

Khayangan pun tergoda dengan

keanggunan yang dihadirkan

[ Teks: Toni Foto: Tony Permadi ]

88AutoExpert 89 Jul-Aug

BMW 630i Convertible

Page 94: Auto Expert vol 2

90AutoExpert 91 Jul-Aug

Kepak sayap mendadak enggan mengembang seolah tidak mau menjauhi salah satu maha karya Chris Bangle, sang maestro de-sainer BMW ini. Adalah BMW 630i Convertible membuat alasan itu menjadi kian membulat.

Setiap lekuknya adalah seni. Keselarasan nan seimbang terpancar pada garis-garis dan de-sain fitur yang terintegrasi mendominasi penampilan luarnya. Kian hidup dengan lampu depan bi-xenon dilapisi kaca be-ning.

Malahan cincin corona-nya pun punya fungsi sebagai day-time light. Belum lagi kehadiran lampu LED di setiap sudut dan air intake mempertegas sosok di keramaian. Semburat kelir Alpine White semakin menyiratkan kekuatan yang siap membuncah.

Bak malaikat dengan kepak sayapnya, BMW Convertible pun seolah memiliki hal itu. Tengok saja, pengoperasian atap lipat saat membuka dan menutup, layaknya kepakan sayap sang angel. Pengoperasiannya pun mudah. Tidak perlu me-

nunggu 30 detik, atap bakal terbuka atau tertutup sempurna dengan sendirinya via remote.

Sepasang angel pun terperangah dan berupaya menggapai kreasi apik asal Bavaria ini. Perlahan tapi pasti, hasrat mereka memasuki interior tidak terbendung. Hamparan panel instru-men berteknologi tinggi tersedia dan siap memudahkan saat berkendara.

Pandangan tertuju pada fitur kendali, iDrive yang berba­lut kulit dan pearl grey chrome. Aktivasi fitur ini segala kebu-tuhan kendaraan langsung bisa dikendalikan seperti navigasi, climate control hingga entertainment.

Nuansa eksklusif langsung menyergap. Dengan sentu-han kemewahan dengan berbalut kulit berkualitas tinggi. Para angel kian jatuh hati ketika tubuh tertopang sempurna oleh jok kulit dengan SunReflective Technology. Terpaan panas mata-hari bisa dipantulkan radiasinya dan panas yang berlebihan bisa direduksi.

Tidak heran kalau the angels rela berlama-lama di dalam 630i ini. Belum jok bangku depan diatur sedemikian rupa se-cara elektrik plus kelengkapan sistem safety belt yang terinte-grasi. Selain itu keberadaan active headrest meminimalkan ci-

Mesin 6 silinder KaPasiTas 2.996 cc Tenaga MaKs 258 dk @ 6.600 rpm Torsi MaKs 300 Nm @ 2.500 rpm 0-100 KM/jaM 8,2 detik ToP sPeed 250 km/jam (klaim) TransMisi 6-speed otomatis, RWDKonsuMsi bbM 8,9/10,5 km/l diMensi 4.820 / 1.855 / 1.374 mm Harga Rp 1,55 miliar off-the-road

UNDERTHE

SKIN

BMW 630i Convertible90AutoExpert Sepasang angel pun terperangah dan berupaya mengga-

pai kreasi apik asal Bavaria ini. Perlahan tapi pasti, hasrat mereka memasuki interior tidak terbendung.

Page 95: Auto Expert vol 2

90AutoExpert 91 Jul-Aug

Kepak sayap mendadak enggan mengembang seolah tidak mau menjauhi salah satu maha karya Chris Bangle, sang maestro de-sainer BMW ini. Adalah BMW 630i Convertible membuat alasan itu menjadi kian membulat.

Setiap lekuknya adalah seni. Keselarasan nan seimbang terpancar pada garis-garis dan de-sain fitur yang terintegrasi mendominasi penampilan luarnya. Kian hidup dengan lampu depan bi-xenon dilapisi kaca be-ning.

Malahan cincin corona-nya pun punya fungsi sebagai day-time light. Belum lagi kehadiran lampu LED di setiap sudut dan air intake mempertegas sosok di keramaian. Semburat kelir Alpine White semakin menyiratkan kekuatan yang siap membuncah.

Bak malaikat dengan kepak sayapnya, BMW Convertible pun seolah memiliki hal itu. Tengok saja, pengoperasian atap lipat saat membuka dan menutup, layaknya kepakan sayap sang angel. Pengoperasiannya pun mudah. Tidak perlu me-

nunggu 30 detik, atap bakal terbuka atau tertutup sempurna dengan sendirinya via remote.

Sepasang angel pun terperangah dan berupaya menggapai kreasi apik asal Bavaria ini. Perlahan tapi pasti, hasrat mereka memasuki interior tidak terbendung. Hamparan panel instru-men berteknologi tinggi tersedia dan siap memudahkan saat berkendara.

Pandangan tertuju pada fitur kendali, iDrive yang berba­lut kulit dan pearl grey chrome. Aktivasi fitur ini segala kebu-tuhan kendaraan langsung bisa dikendalikan seperti navigasi, climate control hingga entertainment.

Nuansa eksklusif langsung menyergap. Dengan sentu-han kemewahan dengan berbalut kulit berkualitas tinggi. Para angel kian jatuh hati ketika tubuh tertopang sempurna oleh jok kulit dengan SunReflective Technology. Terpaan panas mata-hari bisa dipantulkan radiasinya dan panas yang berlebihan bisa direduksi.

Tidak heran kalau the angels rela berlama-lama di dalam 630i ini. Belum jok bangku depan diatur sedemikian rupa se-cara elektrik plus kelengkapan sistem safety belt yang terinte-grasi. Selain itu keberadaan active headrest meminimalkan ci-

Mesin 6 silinder KaPasiTas 2.996 cc Tenaga MaKs 258 dk @ 6.600 rpm Torsi MaKs 300 Nm @ 2.500 rpm 0-100 KM/jaM 8,2 detik ToP sPeed 250 km/jam (klaim) TransMisi 6-speed otomatis, RWDKonsuMsi bbM 8,9/10,5 km/l diMensi 4.820 / 1.855 / 1.374 mm Harga Rp 1,55 miliar off-the-road

UNDERTHE

SKIN

BMW 630i Convertible

90AutoExpert Sepasang angel pun terperangah dan berupaya mengga-pai kreasi apik asal Bavaria ini. Perlahan tapi pasti, hasrat

mereka memasuki interior tidak terbendung.

Page 96: Auto Expert vol 2

92AutoExpert 93 Jul-Aug

TERbAyAR suDAh rasa penat dan proses maraton pemotretan bMW

630i Convertible. Tak sekadar unit semata, ada rangkaian cerita di

balik pengabadian gambar itu.

Apalagi ada konsep bercerita sepasang angel yang menyertai

convertible bavaria. sederet ide langsung mencuat dan munculah

City of Angels ala Nicolas Cage dan Meg Ryan menjadi sumber

inspirasi.

Kontan, kostum serta model mesti disiapkan plus pernak-

pernik pendukung, tentunya. beruntung, Fanne Auditha Rawlins

dan Ratna Tandjung bersedia disulap menjadi sepasang angel

dalam sesi ini. sementara butik NVu membantu menyediakan

kostum.

untungnya, rekan dan kolega membantu suksesnya rangka-

ian ini. selama tiga hari secara maraton, kami memberikan yang

terbaik untuk edisi kali ini. Tidak hanya di kantor, studio foto serta

panorama Pantai Anyer, banten menjadi lokasi pemotretan.

Tidak kalah hebohnya, sang fotografer benar-benar on fire.

Malahan, meminjam istilah Andra & The backbone, ‘main hati’

antara tim pendukung pun ikut terjadi dalam sesi ini.

hasilnya, Anda bisa nikmati...

BEHIND THE SCENE

92AutoExpert

dera leher ketika insiden terjadi.Sentuhan jemari manis seolah tidak mau diam. Puncak-

nya, ketika tombol Start ditekan oleh jemari nan gemulai. Kontan, deruman mesin langsung menyalak dan siap melesat. Sensasinya terus berlanjut dan jalan aspal dengan nuansa pan-tai menjadi pembuktian selanjutnya. Performa serta kelinca-han BMW benar-benar diuji di sini. Unit 2.996 cc 6 silinder sanggup memuntahkan 258 dk di putaran 6.600 rpm dan torsi 300 Nm pada 2.500 rpm.

Embusan angin mengibas-ngibas rambut mereka yang in-dah. Membuat mereka semakin mahsyuk dengan kondisi se-perti ini. Sentuhan udara segar membuat twin angel seolah ter-bang menembus hingga ke langit ketujuh. Nyaris setiap jeng-kal yang ada di convertible ini tidak lepas dari pandangan serta sensasinya benar-benar dirasakan. It’s really ecstasy.

Tidak terasa, waktu cepat berlalu. Aura glamor serta sen-sasi convertible mengubah jalan hidup mereka. Betul, sepa-

sang angel terlanjur jatuh cinta pada salah satu maha karya BMW yang penuh eksotisme dan magis ini.

Keputusan mesti segera diambil. Kembali ke khayangan atau tetap di bumi bersama keindahan convertible yang ada di depan mata ini. Pergulatan batin pun mendera. Apalagi kondisi ini serta “kata hati” twin angel memaksa hal itu. Segala per-timbangan diperhitungkan secara matang sebelum keputusan dibuat. Kontemplasi sejenak untuk menenangkan pikiran dan hati.

Adegan ini mengingatkan pada potongan scene City of Angels yang dibintangi Nicolas Cage (Seth) dan Meg Ryan (Maggie Rice) di pengujung 1990-an. Ketika sang angel, Seth kali pertama mengamati tingkah laku dan paras apik si dok-ter, Maggie.

Nyaris setiap jengkal yang muncul dari Maggie kerap me-narik hari sang angel. Mulai dari aktivitas kasat mata hingga berhubungan dengan emosi tidak lepas dari pandangan Seth.

BMW 630i Convertible

Page 97: Auto Expert vol 2

92AutoExpert 93 Jul-Aug

TERbAyAR suDAh rasa penat dan proses maraton pemotretan bMW

630i Convertible. Tak sekadar unit semata, ada rangkaian cerita di

balik pengabadian gambar itu.

Apalagi ada konsep bercerita sepasang angel yang menyertai

convertible bavaria. sederet ide langsung mencuat dan munculah

City of Angels ala Nicolas Cage dan Meg Ryan menjadi sumber

inspirasi.

Kontan, kostum serta model mesti disiapkan plus pernak-

pernik pendukung, tentunya. beruntung, Fanne Auditha Rawlins

dan Ratna Tandjung bersedia disulap menjadi sepasang angel

dalam sesi ini. sementara butik NVu membantu menyediakan

kostum.

untungnya, rekan dan kolega membantu suksesnya rangka-

ian ini. selama tiga hari secara maraton, kami memberikan yang

terbaik untuk edisi kali ini. Tidak hanya di kantor, studio foto serta

panorama Pantai Anyer, banten menjadi lokasi pemotretan.

Tidak kalah hebohnya, sang fotografer benar-benar on fire.

Malahan, meminjam istilah Andra & The backbone, ‘main hati’

antara tim pendukung pun ikut terjadi dalam sesi ini.

hasilnya, Anda bisa nikmati...

BEHIND THE SCENE

92AutoExpert

dera leher ketika insiden terjadi.Sentuhan jemari manis seolah tidak mau diam. Puncak-

nya, ketika tombol Start ditekan oleh jemari nan gemulai. Kontan, deruman mesin langsung menyalak dan siap melesat. Sensasinya terus berlanjut dan jalan aspal dengan nuansa pan-tai menjadi pembuktian selanjutnya. Performa serta kelinca-han BMW benar-benar diuji di sini. Unit 2.996 cc 6 silinder sanggup memuntahkan 258 dk di putaran 6.600 rpm dan torsi 300 Nm pada 2.500 rpm.

Embusan angin mengibas-ngibas rambut mereka yang in-dah. Membuat mereka semakin mahsyuk dengan kondisi se-perti ini. Sentuhan udara segar membuat twin angel seolah ter-bang menembus hingga ke langit ketujuh. Nyaris setiap jeng-kal yang ada di convertible ini tidak lepas dari pandangan serta sensasinya benar-benar dirasakan. It’s really ecstasy.

Tidak terasa, waktu cepat berlalu. Aura glamor serta sen-sasi convertible mengubah jalan hidup mereka. Betul, sepa-

sang angel terlanjur jatuh cinta pada salah satu maha karya BMW yang penuh eksotisme dan magis ini.

Keputusan mesti segera diambil. Kembali ke khayangan atau tetap di bumi bersama keindahan convertible yang ada di depan mata ini. Pergulatan batin pun mendera. Apalagi kondisi ini serta “kata hati” twin angel memaksa hal itu. Segala per-timbangan diperhitungkan secara matang sebelum keputusan dibuat. Kontemplasi sejenak untuk menenangkan pikiran dan hati.

Adegan ini mengingatkan pada potongan scene City of Angels yang dibintangi Nicolas Cage (Seth) dan Meg Ryan (Maggie Rice) di pengujung 1990-an. Ketika sang angel, Seth kali pertama mengamati tingkah laku dan paras apik si dok-ter, Maggie.

Nyaris setiap jengkal yang muncul dari Maggie kerap me-narik hari sang angel. Mulai dari aktivitas kasat mata hingga berhubungan dengan emosi tidak lepas dari pandangan Seth.

BMW 630i Convertible

Page 98: Auto Expert vol 2

94AutoExpert 95 Jul-Aug

Film gubahan Brad Silberling memang kuat menampilkan sisi humanis penuh romantisme dan menyentuh bila penggalan scene diamati runut secara keseluruhan.

Toh tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ada kon-sekuensi dari keputusan tersebut dan mesti mengalami proses yang tidak mudah. Eksotisme, sensasi serta keglamoran con-vertible Bavaria terlanjur menawan hati dan emosi mereka.

Mereka memutuskan tetap tidak beranjak dari Seri-6 dan enggan ke khayangan. Transformasi menuju human being menjadi opsi. Perlahan tapi pasti, keinginan mereka terkabul.

Seperti lirik Angel dari Sarah McLachlan. Penggalan ce-rita ini dikaitkan dengan keindahan dari salah satu mahakar-ya BMW ini.

In the arms of the angelFly away from here… /

‘Keglamoran serta sensasi convertible telah membuat sepasang angel terlanjur jatuh

cinta pada salah satu maha karya BMW ini’

BMW 630i Convertible

Page 99: Auto Expert vol 2

94AutoExpert 95 Jul-Aug

Film gubahan Brad Silberling memang kuat menampilkan sisi humanis penuh romantisme dan menyentuh bila penggalan scene diamati runut secara keseluruhan.

Toh tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ada kon-sekuensi dari keputusan tersebut dan mesti mengalami proses yang tidak mudah. Eksotisme, sensasi serta keglamoran con-vertible Bavaria terlanjur menawan hati dan emosi mereka.

Mereka memutuskan tetap tidak beranjak dari Seri-6 dan enggan ke khayangan. Transformasi menuju human being menjadi opsi. Perlahan tapi pasti, keinginan mereka terkabul.

Seperti lirik Angel dari Sarah McLachlan. Penggalan ce-rita ini dikaitkan dengan keindahan dari salah satu mahakar-ya BMW ini.

In the arms of the angelFly away from here… /

‘Keglamoran serta sensasi convertible telah membuat sepasang angel terlanjur jatuh

cinta pada salah satu maha karya BMW ini’

BMW 630i Convertible

Page 100: Auto Expert vol 2

96AutoExpert 97 Jul-AugAdvanced Step in Innovation Mo­bility (ASIMO) merupakan visi Honda bagaimana dalam men­ciptakan sebuah robot. Bentuk hu­manoid dengan dua kaki dan dua tangan merupakan bentuk yang paling bersahabat dan mudah di­terima pada umumnya. Dari gera­

kan tangan, badan cara berjalan dan berinteraksi diupayakan semanusiawi mungkin.

ASIMO adalah salah satu upaya Honda mewujudkan im­pian menjadi kenyataan. Riset untuk menciptakan sebuah “ro­

bot manusia” dimulai tahun 1986. Saat itu Honda memulai penelitian dan pengembangan prinsip two­legged locomotion, yang merupakan riset robot berkaki dua untuk melangkah lurus ke muka dan statis secara bergantian dalam tenggang waktu 30 detik. Inilah usaha pertama honda dalam mencapai kesempurnaan langkah layaknya manusia.

Setelah menghabiskan waktu 11 tahun, Hon­da berhasil mengembangkan kemampuan robotnya hing­ga dapat melangkah lebih stabil dan cepat. Tidak berhenti sampai di situ, robot tersebut juga dapat melakukan beberapa kemampuan motorik manusia seperti bersalaman, melambai de­gan satu atau dua tangan, hingga membungkuk memberi hormat.

ASIMO GENERASI KEDUA#11ST RSof

2ND GENERATIONSejak awal ASIMO memang ciptakan untuk bisa hidup

berdampingan secara harmonis dengan manusia, bahkan men­jadi mitra yang mampu meningkatkan kualitas hidup umat manusia. Pengembangan ini terfokus pada teknologi mobili­tas yang meningkatkan kemampuannya dalam berinteraksi dengan manusia melalui sensor­sensor inderanya. Informasi dan reaksi bisa diterima lebih cepat sesuai situasi dunia nyata.

Dalam tubuh seberat 54 kg dan tinggi 130 cm, generasi ke­2 ASIMO ini memiliki 34 servo yang membantunya terlihat le­bih manusiawi. Gerakan badannya saat berjalan terjadi dengan koordinasi unutk memindahkan titik gravitasi tubuhnya layak­ nya manusia. Gerakan kompleks tersebut ditangkap melalui sensor­sensor yang amat canggih, kemudian dikoordinasi dan dipantau oleh sebuah CPU yang sangat pintar sehingga mam­pu merespons gerakan seperti manusia.

Mungkin bagi kita gerakan seperti berdiri dengan seim­bang, berjalan, berlari dan meniti tangga merupakan gerakan sederhana yang biasa kita lakukan. Namun untuk membuat se­

buah robot bergerak seperti ini membutuhkan banyak perhi­ tungan. Seorang bayi baru bisa melakukan semua kegiatan tersebut dengan lancar setelah berumur diatas 1,5 bahkan 2 tahun ke atas. Selain itu meniti tangga dengan membawa be­ban seberat dua kilogram ia juga dapat melakukan langkah dansa yang kompleks serta berbicara dalam berbagai bahasa.

INTELEKTUAL DAN TATA KRAMAASIMO juga diajarkan sopan santun khas Jepang. De­

ngan ramah, tatkala ASIMO berpapasan orang di tempat sem­pit, ia akan menepi memberi jalan. Selain itu ASIMO bisa sa­ling berkomunikasi dan bekerja sama secara kolektif. Ia juga diajarkan melakukan pekerjaan tamu di kantor. Misalnya menyajikan minuman. Saat ada tamu, ASIMO segera beraksi. Mengantarkan ke ruang tunggu, kemudian menyajikan minu­man. Kereta makanan pun bisa didorongnya menuju tempat tamu berada. Kemudian, mengambil baki berisi minuman dari kereta makanan tersebut. Dengan hati­hati, ASIMO berjalan ke meja tamu dan menghidangkan minuman yang dibawanya.

96AutoExpert 97 Jul-Aug

ASIMO merupakan proyek mimpi Honda yang terus dipupuk hingga menjadi sebuah kenyataan.

“The power of dream” menjadi landasan pembuatannya. Jika sekarang Honda bisa membuat

ASIMO, bagaimana di masa depan?

[ Teks: Andy Tinggogoy ]

Page 101: Auto Expert vol 2

96AutoExpert 97 Jul-AugAdvanced Step in Innovation Mo­bility (ASIMO) merupakan visi Honda bagaimana dalam men­ciptakan sebuah robot. Bentuk hu­manoid dengan dua kaki dan dua tangan merupakan bentuk yang paling bersahabat dan mudah di­terima pada umumnya. Dari gera­

kan tangan, badan cara berjalan dan berinteraksi diupayakan semanusiawi mungkin.

ASIMO adalah salah satu upaya Honda mewujudkan im­pian menjadi kenyataan. Riset untuk menciptakan sebuah “ro­

bot manusia” dimulai tahun 1986. Saat itu Honda memulai penelitian dan pengembangan prinsip two­legged locomotion, yang merupakan riset robot berkaki dua untuk melangkah lurus ke muka dan statis secara bergantian dalam tenggang waktu 30 detik. Inilah usaha pertama honda dalam mencapai kesempurnaan langkah layaknya manusia.

Setelah menghabiskan waktu 11 tahun, Hon­da berhasil mengembangkan kemampuan robotnya hing­ga dapat melangkah lebih stabil dan cepat. Tidak berhenti sampai di situ, robot tersebut juga dapat melakukan beberapa kemampuan motorik manusia seperti bersalaman, melambai de­gan satu atau dua tangan, hingga membungkuk memberi hormat.

ASIMO GENERASI KEDUA#11ST RSof

2ND GENERATIONSejak awal ASIMO memang ciptakan untuk bisa hidup

berdampingan secara harmonis dengan manusia, bahkan men­jadi mitra yang mampu meningkatkan kualitas hidup umat manusia. Pengembangan ini terfokus pada teknologi mobili­tas yang meningkatkan kemampuannya dalam berinteraksi dengan manusia melalui sensor­sensor inderanya. Informasi dan reaksi bisa diterima lebih cepat sesuai situasi dunia nyata.

Dalam tubuh seberat 54 kg dan tinggi 130 cm, generasi ke­2 ASIMO ini memiliki 34 servo yang membantunya terlihat le­bih manusiawi. Gerakan badannya saat berjalan terjadi dengan koordinasi unutk memindahkan titik gravitasi tubuhnya layak­ nya manusia. Gerakan kompleks tersebut ditangkap melalui sensor­sensor yang amat canggih, kemudian dikoordinasi dan dipantau oleh sebuah CPU yang sangat pintar sehingga mam­pu merespons gerakan seperti manusia.

Mungkin bagi kita gerakan seperti berdiri dengan seim­bang, berjalan, berlari dan meniti tangga merupakan gerakan sederhana yang biasa kita lakukan. Namun untuk membuat se­

buah robot bergerak seperti ini membutuhkan banyak perhi­ tungan. Seorang bayi baru bisa melakukan semua kegiatan tersebut dengan lancar setelah berumur diatas 1,5 bahkan 2 tahun ke atas. Selain itu meniti tangga dengan membawa be­ban seberat dua kilogram ia juga dapat melakukan langkah dansa yang kompleks serta berbicara dalam berbagai bahasa.

INTELEKTUAL DAN TATA KRAMAASIMO juga diajarkan sopan santun khas Jepang. De­

ngan ramah, tatkala ASIMO berpapasan orang di tempat sem­pit, ia akan menepi memberi jalan. Selain itu ASIMO bisa sa­ling berkomunikasi dan bekerja sama secara kolektif. Ia juga diajarkan melakukan pekerjaan tamu di kantor. Misalnya menyajikan minuman. Saat ada tamu, ASIMO segera beraksi. Mengantarkan ke ruang tunggu, kemudian menyajikan minu­man. Kereta makanan pun bisa didorongnya menuju tempat tamu berada. Kemudian, mengambil baki berisi minuman dari kereta makanan tersebut. Dengan hati­hati, ASIMO berjalan ke meja tamu dan menghidangkan minuman yang dibawanya.

96AutoExpert 97 Jul-Aug

ASIMO merupakan proyek mimpi Honda yang terus dipupuk hingga menjadi sebuah kenyataan.

“The power of dream” menjadi landasan pembuatannya. Jika sekarang Honda bisa membuat

ASIMO, bagaimana di masa depan?

[ Teks: Andy Tinggogoy ]

Page 102: Auto Expert vol 2

98AutoExpert 99 Jul-Aug

Saat ‘kelelahan’ dikala baterenya hampir habis, ia akan mengisi­ulang sendiri batere yang berada punggungnya. Se­mentara temannya istirahat, unit ASIMO lain segera meng­gantikan apa yang sedang dikerjakan ASIMO tersebut.

TEKNOLOGI DI DALAM ASIMOPostur Control yang memungkinkan ASIMO ber­

lari selayaknya manusia. Sementara Autonomous Contin­uous Movement membuatnya memiliki daya jelajah hing­ga mencapai tempat yang dituju dengan daya pandang yang lebih luas lagi. Terdapat sensor­sensor berfungsi sebagai in­dera memungkinkan robot itu berinteraksi secara lebih halus dengan manusia.

Kombinasi antara perangkat keras hasil pengembangan terbaru ini memungkinkan ASIMO secara proaktif membung­kuk maupun memutar perutnya untuk menjaga keseimbangan serta menjaga kakinya agar tidak terpeleset atau terpelanting, saat bermanuver dengan kecepatan tinggi.

ASIMO generasi II mampu berlari sampai dengan 3 kilometer per jam. Sementara Kecepatan berjalannya juga ditingkatkan dari 1,6 km/jam menjadi 2,5 km/jam. Ia dapat bermanuver sambil berjalan ke tempat tujuan tanpa harus berhenti untuk memproses berbagai variabel input yang diterimanya secara real time. Dia juga dapat menghindar saat sensor kaki dan sensor di kepalanya mendeteksi adanya rintangan.

Melalui sensor visual dan sensor tenaga (kinestetik) di pergelangan tangannya, ASIMO kini dapat mendeteksi gerakan manusia. Ia bergerak secara sinkron dengan manusia, seperti menerima dan menyerahkan sebuah benda, berjabat tangan menjawab jabatan tangan orang lain dan melangkah maju/mundur sebagai reaksi apabila ia ditarik/didorong.

PRO DAN KONTRAPerkembangan ASIMO sampai sast ini masih terus dikem­

bangkan hingga suatu saat dapat berguna bagi umat manu­sia. Namun apakah ini tidak menjadi bumerang bagi manu­sia. Selain menambah sensor untuk meningkatkan gerakan motorik, ASIMO akan dibuat lebih menyerupai dengan manu­sia. Sementara teknologi kecerdasan buatan pasti akan menja­di langkah berikutnya yang akan ditanamkan dalam ASIMO.

Saat semua itu terjdi, mungkin robot akan berdampingan sebagai pembantu manusia dalam kehidupan sehari­hari. I­majinasi dalam berbagai film Sci-Fi sudah tidak jauh lagi. Tentu, tidak seperti penggambaran dalam trilogi Terminator di mana mesin justru mengambil alih masa depan dan berusaha memusnahkan umat manusia.

Secara positif hasil riset ini bisa dikembangkan untuk membantu orang­orang cacat yang membutuhkan tangan, kaki bahkan mata artificial. Bahkan bisa bergerak layaknya organ tubuh sesungguhnya dengan sensor (indera) perasa yang su­dah ditanamkan di dalamnya. /

Torso

Torso ASIMO, bergerak secara bebas

ke kiri dan kanan dengan batasan

seperti manusia.

Pergerakan torso ini dibutuhkan

untuk mempertahankan keseimba-

ngan saat berjalan maupun berlari

layaknya manusia biasa.

Backpack

ASIMO dilengkapi dengan baterai

51,8 Volt Lithium Ion (Li-ION) yang

mampu mensuportnya beroperasi

selama 1 jam. Pengisian penuh

membutuhkan waktu selama 4 jam

dipasang maupun dicopot.

Mid-secTion

Dengan menggunakan sensor

ultrasonik, laser infra merah

maupun kamera, ASIMO mampu

bergerak dengan aman ke sega-

la arah. Semua itu terletak pada

bagian tengah badannya. Sensor

tersebut bisa mendeteksi antara

1,5 meter sampai 3 meter.

sensor Belakang

Lima sensor ultrasonik terletak di

bagian pinggang belakang dapat men-

deteksi benda yang diam maupun

bergerak sejauh 3 meter ke sisi sam-

ping dan belakangnya.

laMpu indikaTor

ASIMO memiliki 3 lampu yang

unik berfungsi sebagai indika-

tor. Hijau= Low Level Power On;

Putih=Proses booting selesai, siap

bekerja; Merah=kendali dan servo

siap bekerja.

MaTa

ASIMO memiliki mata berupa sepasang

kamera yang mampu mengenali benda

diam maupun bergerak. ASIMO bisa

memperhitungkan jarak ke benda di

depannya dengan menggunakan kedua

kamera untuk pandangan stereoscopic.

Badan

Badan ASIMO terbuat dari

magnesium dilapisi dengan

resin. Hal ini membuat

ASHIMO tahan lama namun

tetap ringan. Beratnya hanya

mencapai 54kg.

kaki

ASIMO dapat bergerak secara

bebas ke segala arah, memprediksi

pergerakan selanjutnya secara real

time bahkan memindahkan titik

pusat gravitasinya sebagai antisipasi

untuk berganti arah saat sedang

berjalan maupun berlari.

Tangan

ASIMO memiliki tangan dengan posisi

jempol yang berlawanan dengan jari lain-

nya, membuatnya mampu mengangkat

benda-benda dalam berbagai bentuk.

Tangan ASIMO hanya mampu mengang-

kat beban sampai dengan 300g setiap

tangannya dan beban maksimum 1 kg

dengan 2 tangan.

Telinga

ASIMO mendengar melalui 3 mikrofon yang terletak

di bagian atas kepalanya. Dari sini ia menerima

perintah vocal dan membantunya mengetahui arah

datang suara tersebut.

leher

Kepala ASIMO dapat bergerak secara bebas

layaknya manusia. Gerakannya berdasarkan

gambar yang diterima melalui mata dan

telinganya.

Bagi kita, gerakan seperti berdiri dengan seimbang,berjalan, berlari dan meniti tangga

merupakan gerakan mudah. Namun untuk membuat sebuah robot bergerak seperti ini membutuhkan

banyak perhitungan

ASIMO GENERASI KEDUA#11ST RSof

98AutoExpert

Page 103: Auto Expert vol 2

98AutoExpert 99 Jul-Aug

Saat ‘kelelahan’ dikala baterenya hampir habis, ia akan mengisi­ulang sendiri batere yang berada punggungnya. Se­mentara temannya istirahat, unit ASIMO lain segera meng­gantikan apa yang sedang dikerjakan ASIMO tersebut.

TEKNOLOGI DI DALAM ASIMOPostur Control yang memungkinkan ASIMO ber­

lari selayaknya manusia. Sementara Autonomous Contin­uous Movement membuatnya memiliki daya jelajah hing­ga mencapai tempat yang dituju dengan daya pandang yang lebih luas lagi. Terdapat sensor­sensor berfungsi sebagai in­dera memungkinkan robot itu berinteraksi secara lebih halus dengan manusia.

Kombinasi antara perangkat keras hasil pengembangan terbaru ini memungkinkan ASIMO secara proaktif membung­kuk maupun memutar perutnya untuk menjaga keseimbangan serta menjaga kakinya agar tidak terpeleset atau terpelanting, saat bermanuver dengan kecepatan tinggi.

ASIMO generasi II mampu berlari sampai dengan 3 kilometer per jam. Sementara Kecepatan berjalannya juga ditingkatkan dari 1,6 km/jam menjadi 2,5 km/jam. Ia dapat bermanuver sambil berjalan ke tempat tujuan tanpa harus berhenti untuk memproses berbagai variabel input yang diterimanya secara real time. Dia juga dapat menghindar saat sensor kaki dan sensor di kepalanya mendeteksi adanya rintangan.

Melalui sensor visual dan sensor tenaga (kinestetik) di pergelangan tangannya, ASIMO kini dapat mendeteksi gerakan manusia. Ia bergerak secara sinkron dengan manusia, seperti menerima dan menyerahkan sebuah benda, berjabat tangan menjawab jabatan tangan orang lain dan melangkah maju/mundur sebagai reaksi apabila ia ditarik/didorong.

PRO DAN KONTRAPerkembangan ASIMO sampai sast ini masih terus dikem­

bangkan hingga suatu saat dapat berguna bagi umat manu­sia. Namun apakah ini tidak menjadi bumerang bagi manu­sia. Selain menambah sensor untuk meningkatkan gerakan motorik, ASIMO akan dibuat lebih menyerupai dengan manu­sia. Sementara teknologi kecerdasan buatan pasti akan menja­di langkah berikutnya yang akan ditanamkan dalam ASIMO.

Saat semua itu terjdi, mungkin robot akan berdampingan sebagai pembantu manusia dalam kehidupan sehari­hari. I­majinasi dalam berbagai film Sci-Fi sudah tidak jauh lagi. Tentu, tidak seperti penggambaran dalam trilogi Terminator di mana mesin justru mengambil alih masa depan dan berusaha memusnahkan umat manusia.

Secara positif hasil riset ini bisa dikembangkan untuk membantu orang­orang cacat yang membutuhkan tangan, kaki bahkan mata artificial. Bahkan bisa bergerak layaknya organ tubuh sesungguhnya dengan sensor (indera) perasa yang su­dah ditanamkan di dalamnya. /

Torso

Torso ASIMO, bergerak secara bebas

ke kiri dan kanan dengan batasan

seperti manusia.

Pergerakan torso ini dibutuhkan

untuk mempertahankan keseimba-

ngan saat berjalan maupun berlari

layaknya manusia biasa.

Backpack

ASIMO dilengkapi dengan baterai

51,8 Volt Lithium Ion (Li-ION) yang

mampu mensuportnya beroperasi

selama 1 jam. Pengisian penuh

membutuhkan waktu selama 4 jam

dipasang maupun dicopot.

Mid-secTion

Dengan menggunakan sensor

ultrasonik, laser infra merah

maupun kamera, ASIMO mampu

bergerak dengan aman ke sega-

la arah. Semua itu terletak pada

bagian tengah badannya. Sensor

tersebut bisa mendeteksi antara

1,5 meter sampai 3 meter.

sensor Belakang

Lima sensor ultrasonik terletak di

bagian pinggang belakang dapat men-

deteksi benda yang diam maupun

bergerak sejauh 3 meter ke sisi sam-

ping dan belakangnya.

laMpu indikaTor

ASIMO memiliki 3 lampu yang

unik berfungsi sebagai indika-

tor. Hijau= Low Level Power On;

Putih=Proses booting selesai, siap

bekerja; Merah=kendali dan servo

siap bekerja.

MaTa

ASIMO memiliki mata berupa sepasang

kamera yang mampu mengenali benda

diam maupun bergerak. ASIMO bisa

memperhitungkan jarak ke benda di

depannya dengan menggunakan kedua

kamera untuk pandangan stereoscopic.

Badan

Badan ASIMO terbuat dari

magnesium dilapisi dengan

resin. Hal ini membuat

ASHIMO tahan lama namun

tetap ringan. Beratnya hanya

mencapai 54kg.

kaki

ASIMO dapat bergerak secara

bebas ke segala arah, memprediksi

pergerakan selanjutnya secara real

time bahkan memindahkan titik

pusat gravitasinya sebagai antisipasi

untuk berganti arah saat sedang

berjalan maupun berlari.

Tangan

ASIMO memiliki tangan dengan posisi

jempol yang berlawanan dengan jari lain-

nya, membuatnya mampu mengangkat

benda-benda dalam berbagai bentuk.

Tangan ASIMO hanya mampu mengang-

kat beban sampai dengan 300g setiap

tangannya dan beban maksimum 1 kg

dengan 2 tangan.

Telinga

ASIMO mendengar melalui 3 mikrofon yang terletak

di bagian atas kepalanya. Dari sini ia menerima

perintah vocal dan membantunya mengetahui arah

datang suara tersebut.

leher

Kepala ASIMO dapat bergerak secara bebas

layaknya manusia. Gerakannya berdasarkan

gambar yang diterima melalui mata dan

telinganya.

Bagi kita, gerakan seperti berdiri dengan seimbang,berjalan, berlari dan meniti tangga

merupakan gerakan mudah. Namun untuk membuat sebuah robot bergerak seperti ini membutuhkan

banyak perhitungan

ASIMO GENERASI KEDUA#11ST RSof

98AutoExpert

Page 104: Auto Expert vol 2

100AutoExpert 101

Jul-Aug

One platform, Three function

Apa yang diperlukan orang terhadap sebuah kendaraan? Tentu

kenyamanan dan mobil yang mampu memenuhi semua kebutuhan.

Lewat platform tunggal Livina Family, Nissan pun berangkat dari konsep

tersebut untuk menancapkan taringnya di pasar otomotif nasional

[ Foto: Arif Ashari ]

Page 105: Auto Expert vol 2

102AutoExpert 103 Jul-Aug

Seiring perkemba­ngan zaman kebu­tuhan konsumen pun meningkat. Ada yang ingin mobil berkapasi­tas angkut besar. Ada yang butuh

mobil kompak namun akomodatif. Ada juga yang doyan berpetualang dan ber­penampilan stylish. Akan tetapi, semua kebutuhan tersebut memilki satu benang merah. Ya, kenyamanan berkendara kini telah menjadi skala proritas utama dalam merancang sebuah kendaraan.

Berawal dari konsep kenyamanan dan sesuai kebutuhan pasar domestik ini­lah Nissan pun meracik sebuah kendara­an keluarga multi­fungsi. Satu platform untuk tiga kebutuhan. Yang hasilnya bisa dilihat pada The Livina Family.

Model yang pertama tentulah sang anak sulung, Nissan Grand Livina. Yang hadir sebagai mobil keluarga de­

ngan 7 seater­nya. Daya angkut dan fleksibilitas, men­jadi kelebihan di­tawarkan pada Grand Livina ini.

Dengan mene­rapkan third row, pemilik Grand Li­vina dapat meng­ubah bangku baris

ketiga untuk disesuaikan kebutuhan. Pro­ses pelipatan bangku pun dapat dilakukan dengan mudah dan dalam satu langkah kerja. Tinggal menarik seutas tali, maka bangku dapat terlipat dan memberikan lantai ruang penyimpanan yang rata.

Berbicara nyaman, tentu berhubu­ngan dengan pemerataan kesejukan di interior. Apalagi di iklim tropis seperti di Indonesia ini. Paket menarik Nissan menawarkan sistem pendingin kabin tanpa double blower. Hal ini jelas mem­berikan efek pada sisi efisiensi yang be­gitu baik. Beban mesin lebih ringan dan berdampak pada fuel efficiency.

Solusinya, hembusan udara dingin dari kisi saluran AC di dashboard, di­salurkan melalui bentuk atap yang me­lengkung. Langkah cerdas untuk mem­peroleh kesejukan merata dan kabin la­pang. Tak heran bila lampu kabin pun dibuat rata dengan plafon.

Ketegakkan bangku pun dapat di­atur sesuai keinginan pengemudi dan penumpang. Tak terkecuali bangku baris ketiga yang tetap memberikan dua opsi pilihan posisi sandaran untuk mem­peroleh kenyamanan optimal. Untuk bangku baris kedua, jok terbagi 60:40 dan dapat diatur maju­mundur.

Sebagai kendaraan keluarga, tentu ruang penyimpanan wajib tersedia. Selain ruang penyimpanan di laci dashboard, trim dan di atas ban serep, cup holder pun turut hadir di tiap baris bangku.

Selain di interior, kelembutan sis­tem suspensi menjadi salah satu bagian sisi kenyamanan yang ditawarkan Nis­san Grand Livina. Dengan perpaduan suspensi model McPherson dan beam, platform ini mampu memberikan ke­nyamanan optimal tanpa mengorban­kan sektor kestabilan. Pacu Grand Livi­na hingga kecepatan 140 km/jam, Anda akan serasa seperti mengendarai mobil di kecepatan 100 km/jam.

Memasuki dapur pacu, Nissan me­nawarkan dua pilihan mesin untuk Grand Livina; 1.500 cc dan 1.800 cc. Kedua mesin ini telah mengusung teknologi ter­anyar. Penerapan teknologi pengaturan waktu bukaan katup masuk (CVTC), material plastic pada intake manifold, Electronic Power Steering, distributor-less, dan posisi mesin terbalik dari mo­del konvensional. Tak heran bila fuel effi-ciency mesin ini begitu baik.

Transmisi 6­speed pun hadir pada pilihan mesin 1.800 cc ini. Jangan heran bila Anda menunggangi Grand Livina 1.800 cc ini, tak ubahnya mengendarai MPV dengan mesin untuk sebuah sport car. Tenaga di putaran rendah hingga tinggi, selalu tersedia. Plus, ratio gear yang begitu rapat.

Seperti tak ingin setengah hati, PT Nissan Motor Indonesia memberi­kan 4 pilihan tipe pada Grand Livina ini; 1.5SV, 1.5XV, 1.8XV dan 1.8 Ulti­mate dengan pilihan transmisi manual

dan otomatis ­ kecuali tipe 1.5SV yang hanya menyediakan pilihan transmisi manual. Dengan rentang harga yang be­gitu besar, konsumen dapat lebih lelua­sa untuk memilih tipe yang sesuai kebu­tuhan dan budjet.

Livina XRLivina 5 seater ini hadir untuk me­

menuhi kebutuhan kendaraan terha­dap konsumen yang aktif dan dina­mis. Produk kedua dari platform Livi­na ini memiliki panjang kendaraan yang terpangkas 200 mm dari sang kakak, Grand Livina.

Dengan mempertahankan wheel-

base 2.600 mm, otomatis membuat compact hatchback Nissan ini memi­liki karakter kenyamanan yang serupa dengan Grand Livina. Bantingan sus­pensi terasa lembut, namun tetap asyik saat diajak bermanuver cepat.

Kelegaan kabin pun menjadi nilai plus bagi Livina XR dari para pesaing­nya di kelasnya. Ruang penumpang la­pang, pun dengan ruang bagasi. Electric mirror, keyless entry, rear wiper dan deffoger, menjadi kelengkapan standar pada XR ini.

Untuk dapur pacu, Nissan cukup mempercayai mesin berkode HR15DE yang mampu memutahkan tenaga sebe­

sar 109 dk untuk disematkan pada va­rian XR ini. pun dengan transmisi yang hanya menyediakan dua pilihan; manu­al 5­speed dan otomatis 4­speed.

Livina X-GearVarian terakhir dari Livina Fami­

ly ini hadir untuk memenuhi kebutuhan pasar akan sebuah kendaraan crossover. Sebagai pengembangan dari Livina XR, X­Gear hadir dengan balutan bodi yang kokoh. Overfender dan side skirt berke­lir hitam, memberi kesan jangkung pada crossover Nissan ini – meski seluruh platform Livina ini mengusung ground clearance 185 mm.

Sebagai kendaraan semi dua alam ini, crossover Nissan telah dipersenjatai dengan sebuah subframe untuk meno­pang sistem suspensi. Serupa dengan line-up Livina lainnya, subframe ini­lah jawaban bagi konsumen yang mera­gukan keandalan X­Gear dalam meli­bas jalan rusak. Dengan rangka terpisah (subframe) dari sasis monokok, mem­buat suspensi menjadi lebih kokoh.

Desain pelek pun mengalami uba­han dari jajaran produk Livina lainnya. Dan foglamp serta roofrail menjadi ke­lengkapan standar pada sektor interior. sedangkan di interior, nuansa hitam – silver akan hadir untuk memberikan ke­san sporty dari X­Gear. Dan single air-bag hadir sebagai pelengkap dari Livi­na XR. /

Berawal dari konsep kenya-manan dan sesuai kebutuhan pasar domestik inilah Nissan

pun meracik sebuah kendaraan keluarga multi-fungsi. Satu

platform untuk tiga kebutuhan. Yang hasilnya bisa dilihat pada

The Livina Family.

Page 106: Auto Expert vol 2

100AutoExpert 101

Jul-Aug

One platform, Three function

Apa yang diperlukan orang terhadap sebuah kendaraan? Tentu

kenyamanan dan mobil yang mampu memenuhi semua kebutuhan.

Lewat platform tunggal Livina Family, Nissan pun berangkat dari konsep

tersebut untuk menancapkan taringnya di pasar otomotif nasional

[ Foto: Arif Ashari ]

Page 107: Auto Expert vol 2

102AutoExpert 103 Jul-Aug

Seiring perkemba­ngan zaman kebu­tuhan konsumen pun meningkat. Ada yang ingin mobil berkapasi­tas angkut besar. Ada yang butuh

mobil kompak namun akomodatif. Ada juga yang doyan berpetualang dan ber­penampilan stylish. Akan tetapi, semua kebutuhan tersebut memilki satu benang merah. Ya, kenyamanan berkendara kini telah menjadi skala proritas utama dalam merancang sebuah kendaraan.

Berawal dari konsep kenyamanan dan sesuai kebutuhan pasar domestik ini­lah Nissan pun meracik sebuah kendara­an keluarga multi­fungsi. Satu platform untuk tiga kebutuhan. Yang hasilnya bisa dilihat pada The Livina Family.

Model yang pertama tentulah sang anak sulung, Nissan Grand Livina. Yang hadir sebagai mobil keluarga de­

ngan 7 seater­nya. Daya angkut dan fleksibilitas, men­jadi kelebihan di­tawarkan pada Grand Livina ini.

Dengan mene­rapkan third row, pemilik Grand Li­vina dapat meng­ubah bangku baris

ketiga untuk disesuaikan kebutuhan. Pro­ses pelipatan bangku pun dapat dilakukan dengan mudah dan dalam satu langkah kerja. Tinggal menarik seutas tali, maka bangku dapat terlipat dan memberikan lantai ruang penyimpanan yang rata.

Berbicara nyaman, tentu berhubu­ngan dengan pemerataan kesejukan di interior. Apalagi di iklim tropis seperti di Indonesia ini. Paket menarik Nissan menawarkan sistem pendingin kabin tanpa double blower. Hal ini jelas mem­berikan efek pada sisi efisiensi yang be­gitu baik. Beban mesin lebih ringan dan berdampak pada fuel efficiency.

Solusinya, hembusan udara dingin dari kisi saluran AC di dashboard, di­salurkan melalui bentuk atap yang me­lengkung. Langkah cerdas untuk mem­peroleh kesejukan merata dan kabin la­pang. Tak heran bila lampu kabin pun dibuat rata dengan plafon.

Ketegakkan bangku pun dapat di­atur sesuai keinginan pengemudi dan penumpang. Tak terkecuali bangku baris ketiga yang tetap memberikan dua opsi pilihan posisi sandaran untuk mem­peroleh kenyamanan optimal. Untuk bangku baris kedua, jok terbagi 60:40 dan dapat diatur maju­mundur.

Sebagai kendaraan keluarga, tentu ruang penyimpanan wajib tersedia. Selain ruang penyimpanan di laci dashboard, trim dan di atas ban serep, cup holder pun turut hadir di tiap baris bangku.

Selain di interior, kelembutan sis­tem suspensi menjadi salah satu bagian sisi kenyamanan yang ditawarkan Nis­san Grand Livina. Dengan perpaduan suspensi model McPherson dan beam, platform ini mampu memberikan ke­nyamanan optimal tanpa mengorban­kan sektor kestabilan. Pacu Grand Livi­na hingga kecepatan 140 km/jam, Anda akan serasa seperti mengendarai mobil di kecepatan 100 km/jam.

Memasuki dapur pacu, Nissan me­nawarkan dua pilihan mesin untuk Grand Livina; 1.500 cc dan 1.800 cc. Kedua mesin ini telah mengusung teknologi ter­anyar. Penerapan teknologi pengaturan waktu bukaan katup masuk (CVTC), material plastic pada intake manifold, Electronic Power Steering, distributor-less, dan posisi mesin terbalik dari mo­del konvensional. Tak heran bila fuel effi-ciency mesin ini begitu baik.

Transmisi 6­speed pun hadir pada pilihan mesin 1.800 cc ini. Jangan heran bila Anda menunggangi Grand Livina 1.800 cc ini, tak ubahnya mengendarai MPV dengan mesin untuk sebuah sport car. Tenaga di putaran rendah hingga tinggi, selalu tersedia. Plus, ratio gear yang begitu rapat.

Seperti tak ingin setengah hati, PT Nissan Motor Indonesia memberi­kan 4 pilihan tipe pada Grand Livina ini; 1.5SV, 1.5XV, 1.8XV dan 1.8 Ulti­mate dengan pilihan transmisi manual

dan otomatis ­ kecuali tipe 1.5SV yang hanya menyediakan pilihan transmisi manual. Dengan rentang harga yang be­gitu besar, konsumen dapat lebih lelua­sa untuk memilih tipe yang sesuai kebu­tuhan dan budjet.

Livina XRLivina 5 seater ini hadir untuk me­

menuhi kebutuhan kendaraan terha­dap konsumen yang aktif dan dina­mis. Produk kedua dari platform Livi­na ini memiliki panjang kendaraan yang terpangkas 200 mm dari sang kakak, Grand Livina.

Dengan mempertahankan wheel-

base 2.600 mm, otomatis membuat compact hatchback Nissan ini memi­liki karakter kenyamanan yang serupa dengan Grand Livina. Bantingan sus­pensi terasa lembut, namun tetap asyik saat diajak bermanuver cepat.

Kelegaan kabin pun menjadi nilai plus bagi Livina XR dari para pesaing­nya di kelasnya. Ruang penumpang la­pang, pun dengan ruang bagasi. Electric mirror, keyless entry, rear wiper dan deffoger, menjadi kelengkapan standar pada XR ini.

Untuk dapur pacu, Nissan cukup mempercayai mesin berkode HR15DE yang mampu memutahkan tenaga sebe­

sar 109 dk untuk disematkan pada va­rian XR ini. pun dengan transmisi yang hanya menyediakan dua pilihan; manu­al 5­speed dan otomatis 4­speed.

Livina X-GearVarian terakhir dari Livina Fami­

ly ini hadir untuk memenuhi kebutuhan pasar akan sebuah kendaraan crossover. Sebagai pengembangan dari Livina XR, X­Gear hadir dengan balutan bodi yang kokoh. Overfender dan side skirt berke­lir hitam, memberi kesan jangkung pada crossover Nissan ini – meski seluruh platform Livina ini mengusung ground clearance 185 mm.

Sebagai kendaraan semi dua alam ini, crossover Nissan telah dipersenjatai dengan sebuah subframe untuk meno­pang sistem suspensi. Serupa dengan line-up Livina lainnya, subframe ini­lah jawaban bagi konsumen yang mera­gukan keandalan X­Gear dalam meli­bas jalan rusak. Dengan rangka terpisah (subframe) dari sasis monokok, mem­buat suspensi menjadi lebih kokoh.

Desain pelek pun mengalami uba­han dari jajaran produk Livina lainnya. Dan foglamp serta roofrail menjadi ke­lengkapan standar pada sektor interior. sedangkan di interior, nuansa hitam – silver akan hadir untuk memberikan ke­san sporty dari X­Gear. Dan single air-bag hadir sebagai pelengkap dari Livi­na XR. /

Berawal dari konsep kenya-manan dan sesuai kebutuhan pasar domestik inilah Nissan

pun meracik sebuah kendaraan keluarga multi-fungsi. Satu

platform untuk tiga kebutuhan. Yang hasilnya bisa dilihat pada

The Livina Family.

Page 108: Auto Expert vol 2

102AutoExpert 103 Jul-Aug

Seiring perkemba­ngan zaman kebu­tuhan konsumen pun meningkat. Ada yang ingin mobil berkapasi­tas angkut besar. Ada yang butuh

mobil kompak namun akomodatif. Ada juga yang doyan berpetualang dan ber­penampilan stylish. Akan tetapi, semua kebutuhan tersebut memilki satu benang merah. Ya, kenyamanan berkendara kini telah menjadi skala proritas utama dalam merancang sebuah kendaraan.

Berawal dari konsep kenyamanan dan sesuai kebutuhan pasar domestik ini­lah Nissan pun meracik sebuah kendara­an keluarga multi­fungsi. Satu platform untuk tiga kebutuhan. Yang hasilnya bisa dilihat pada The Livina Family.

Model yang pertama tentulah sang anak sulung, Nissan Grand Livina. Yang hadir sebagai mobil keluarga de­

ngan 7 seater­nya. Daya angkut dan fleksibilitas, men­jadi kelebihan di­tawarkan pada Grand Livina ini.

Dengan mene­rapkan third row, pemilik Grand Li­vina dapat meng­ubah bangku baris

ketiga untuk disesuaikan kebutuhan. Pro­ses pelipatan bangku pun dapat dilakukan dengan mudah dan dalam satu langkah kerja. Tinggal menarik seutas tali, maka bangku dapat terlipat dan memberikan lantai ruang penyimpanan yang rata.

Berbicara nyaman, tentu berhubu­ngan dengan pemerataan kesejukan di interior. Apalagi di iklim tropis seperti di Indonesia ini. Paket menarik Nissan menawarkan sistem pendingin kabin tanpa double blower. Hal ini jelas mem­berikan efek pada sisi efisiensi yang be­gitu baik. Beban mesin lebih ringan dan berdampak pada fuel efficiency.

Solusinya, hembusan udara dingin dari kisi saluran AC di dashboard, di­salurkan melalui bentuk atap yang me­lengkung. Langkah cerdas untuk mem­peroleh kesejukan merata dan kabin la­pang. Tak heran bila lampu kabin pun dibuat rata dengan plafon.

Ketegakkan bangku pun dapat di­atur sesuai keinginan pengemudi dan penumpang. Tak terkecuali bangku baris ketiga yang tetap memberikan dua opsi pilihan posisi sandaran untuk mem­peroleh kenyamanan optimal. Untuk bangku baris kedua, jok terbagi 60:40 dan dapat diatur maju­mundur.

Sebagai kendaraan keluarga, tentu ruang penyimpanan wajib tersedia. Selain ruang penyimpanan di laci dashboard, trim dan di atas ban serep, cup holder pun turut hadir di tiap baris bangku.

Selain di interior, kelembutan sis­tem suspensi menjadi salah satu bagian sisi kenyamanan yang ditawarkan Nis­san Grand Livina. Dengan perpaduan suspensi model McPherson dan beam, platform ini mampu memberikan ke­nyamanan optimal tanpa mengorban­kan sektor kestabilan. Pacu Grand Livi­na hingga kecepatan 140 km/jam, Anda akan serasa seperti mengendarai mobil di kecepatan 100 km/jam.

Memasuki dapur pacu, Nissan me­nawarkan dua pilihan mesin untuk Grand Livina; 1.500 cc dan 1.800 cc. Kedua mesin ini telah mengusung teknologi ter­anyar. Penerapan teknologi pengaturan waktu bukaan katup masuk (CVTC), material plastic pada intake manifold, Electronic Power Steering, distributor-less, dan posisi mesin terbalik dari mo­del konvensional. Tak heran bila fuel effi-ciency mesin ini begitu baik.

Transmisi 6­speed pun hadir pada pilihan mesin 1.800 cc ini. Jangan heran bila Anda menunggangi Grand Livina 1.800 cc ini, tak ubahnya mengendarai MPV dengan mesin untuk sebuah sport car. Tenaga di putaran rendah hingga tinggi, selalu tersedia. Plus, ratio gear yang begitu rapat.

Seperti tak ingin setengah hati, PT Nissan Motor Indonesia memberi­kan 4 pilihan tipe pada Grand Livina ini; 1.5SV, 1.5XV, 1.8XV dan 1.8 Ulti­mate dengan pilihan transmisi manual

dan otomatis ­ kecuali tipe 1.5SV yang hanya menyediakan pilihan transmisi manual. Dengan rentang harga yang be­gitu besar, konsumen dapat lebih lelua­sa untuk memilih tipe yang sesuai kebu­tuhan dan budjet.

Livina XRLivina 5 seater ini hadir untuk me­

menuhi kebutuhan kendaraan terha­dap konsumen yang aktif dan dina­mis. Produk kedua dari platform Livi­na ini memiliki panjang kendaraan yang terpangkas 200 mm dari sang kakak, Grand Livina.

Dengan mempertahankan wheel-

base 2.600 mm, otomatis membuat compact hatchback Nissan ini memi­liki karakter kenyamanan yang serupa dengan Grand Livina. Bantingan sus­pensi terasa lembut, namun tetap asyik saat diajak bermanuver cepat.

Kelegaan kabin pun menjadi nilai plus bagi Livina XR dari para pesaing­nya di kelasnya. Ruang penumpang la­pang, pun dengan ruang bagasi. Electric mirror, keyless entry, rear wiper dan deffoger, menjadi kelengkapan standar pada XR ini.

Untuk dapur pacu, Nissan cukup mempercayai mesin berkode HR15DE yang mampu memutahkan tenaga sebe­

sar 109 dk untuk disematkan pada va­rian XR ini. pun dengan transmisi yang hanya menyediakan dua pilihan; manu­al 5­speed dan otomatis 4­speed.

Livina X-GearVarian terakhir dari Livina Fami­

ly ini hadir untuk memenuhi kebutuhan pasar akan sebuah kendaraan crossover. Sebagai pengembangan dari Livina XR, X­Gear hadir dengan balutan bodi yang kokoh. Overfender dan side skirt berke­lir hitam, memberi kesan jangkung pada crossover Nissan ini – meski seluruh platform Livina ini mengusung ground clearance 185 mm.

Sebagai kendaraan semi dua alam ini, crossover Nissan telah dipersenjatai dengan sebuah subframe untuk meno­pang sistem suspensi. Serupa dengan line-up Livina lainnya, subframe ini­lah jawaban bagi konsumen yang mera­gukan keandalan X­Gear dalam meli­bas jalan rusak. Dengan rangka terpisah (subframe) dari sasis monokok, mem­buat suspensi menjadi lebih kokoh.

Desain pelek pun mengalami uba­han dari jajaran produk Livina lainnya. Dan foglamp serta roofrail menjadi ke­lengkapan standar pada sektor interior. sedangkan di interior, nuansa hitam – silver akan hadir untuk memberikan ke­san sporty dari X­Gear. Dan single air-bag hadir sebagai pelengkap dari Livi­na XR. /

Berawal dari konsep kenya-manan dan sesuai kebutuhan pasar domestik inilah Nissan

pun meracik sebuah kendaraan keluarga multi-fungsi. Satu

platform untuk tiga kebutuhan. Yang hasilnya bisa dilihat pada

The Livina Family.

Page 109: Auto Expert vol 2

102AutoExpert 103 Jul-Aug

Seiring perkemba­ngan zaman kebu­tuhan konsumen pun meningkat. Ada yang ingin mobil berkapasi­tas angkut besar. Ada yang butuh

mobil kompak namun akomodatif. Ada juga yang doyan berpetualang dan ber­penampilan stylish. Akan tetapi, semua kebutuhan tersebut memilki satu benang merah. Ya, kenyamanan berkendara kini telah menjadi skala proritas utama dalam merancang sebuah kendaraan.

Berawal dari konsep kenyamanan dan sesuai kebutuhan pasar domestik ini­lah Nissan pun meracik sebuah kendara­an keluarga multi­fungsi. Satu platform untuk tiga kebutuhan. Yang hasilnya bisa dilihat pada The Livina Family.

Model yang pertama tentulah sang anak sulung, Nissan Grand Livina. Yang hadir sebagai mobil keluarga de­

ngan 7 seater­nya. Daya angkut dan fleksibilitas, men­jadi kelebihan di­tawarkan pada Grand Livina ini.

Dengan mene­rapkan third row, pemilik Grand Li­vina dapat meng­ubah bangku baris

ketiga untuk disesuaikan kebutuhan. Pro­ses pelipatan bangku pun dapat dilakukan dengan mudah dan dalam satu langkah kerja. Tinggal menarik seutas tali, maka bangku dapat terlipat dan memberikan lantai ruang penyimpanan yang rata.

Berbicara nyaman, tentu berhubu­ngan dengan pemerataan kesejukan di interior. Apalagi di iklim tropis seperti di Indonesia ini. Paket menarik Nissan menawarkan sistem pendingin kabin tanpa double blower. Hal ini jelas mem­berikan efek pada sisi efisiensi yang be­gitu baik. Beban mesin lebih ringan dan berdampak pada fuel efficiency.

Solusinya, hembusan udara dingin dari kisi saluran AC di dashboard, di­salurkan melalui bentuk atap yang me­lengkung. Langkah cerdas untuk mem­peroleh kesejukan merata dan kabin la­pang. Tak heran bila lampu kabin pun dibuat rata dengan plafon.

Ketegakkan bangku pun dapat di­atur sesuai keinginan pengemudi dan penumpang. Tak terkecuali bangku baris ketiga yang tetap memberikan dua opsi pilihan posisi sandaran untuk mem­peroleh kenyamanan optimal. Untuk bangku baris kedua, jok terbagi 60:40 dan dapat diatur maju­mundur.

Sebagai kendaraan keluarga, tentu ruang penyimpanan wajib tersedia. Selain ruang penyimpanan di laci dashboard, trim dan di atas ban serep, cup holder pun turut hadir di tiap baris bangku.

Selain di interior, kelembutan sis­tem suspensi menjadi salah satu bagian sisi kenyamanan yang ditawarkan Nis­san Grand Livina. Dengan perpaduan suspensi model McPherson dan beam, platform ini mampu memberikan ke­nyamanan optimal tanpa mengorban­kan sektor kestabilan. Pacu Grand Livi­na hingga kecepatan 140 km/jam, Anda akan serasa seperti mengendarai mobil di kecepatan 100 km/jam.

Memasuki dapur pacu, Nissan me­nawarkan dua pilihan mesin untuk Grand Livina; 1.500 cc dan 1.800 cc. Kedua mesin ini telah mengusung teknologi ter­anyar. Penerapan teknologi pengaturan waktu bukaan katup masuk (CVTC), material plastic pada intake manifold, Electronic Power Steering, distributor-less, dan posisi mesin terbalik dari mo­del konvensional. Tak heran bila fuel effi-ciency mesin ini begitu baik.

Transmisi 6­speed pun hadir pada pilihan mesin 1.800 cc ini. Jangan heran bila Anda menunggangi Grand Livina 1.800 cc ini, tak ubahnya mengendarai MPV dengan mesin untuk sebuah sport car. Tenaga di putaran rendah hingga tinggi, selalu tersedia. Plus, ratio gear yang begitu rapat.

Seperti tak ingin setengah hati, PT Nissan Motor Indonesia memberi­kan 4 pilihan tipe pada Grand Livina ini; 1.5SV, 1.5XV, 1.8XV dan 1.8 Ulti­mate dengan pilihan transmisi manual

dan otomatis ­ kecuali tipe 1.5SV yang hanya menyediakan pilihan transmisi manual. Dengan rentang harga yang be­gitu besar, konsumen dapat lebih lelua­sa untuk memilih tipe yang sesuai kebu­tuhan dan budjet.

Livina XRLivina 5 seater ini hadir untuk me­

menuhi kebutuhan kendaraan terha­dap konsumen yang aktif dan dina­mis. Produk kedua dari platform Livi­na ini memiliki panjang kendaraan yang terpangkas 200 mm dari sang kakak, Grand Livina.

Dengan mempertahankan wheel-

base 2.600 mm, otomatis membuat compact hatchback Nissan ini memi­liki karakter kenyamanan yang serupa dengan Grand Livina. Bantingan sus­pensi terasa lembut, namun tetap asyik saat diajak bermanuver cepat.

Kelegaan kabin pun menjadi nilai plus bagi Livina XR dari para pesaing­nya di kelasnya. Ruang penumpang la­pang, pun dengan ruang bagasi. Electric mirror, keyless entry, rear wiper dan deffoger, menjadi kelengkapan standar pada XR ini.

Untuk dapur pacu, Nissan cukup mempercayai mesin berkode HR15DE yang mampu memutahkan tenaga sebe­

sar 109 dk untuk disematkan pada va­rian XR ini. pun dengan transmisi yang hanya menyediakan dua pilihan; manu­al 5­speed dan otomatis 4­speed.

Livina X-GearVarian terakhir dari Livina Fami­

ly ini hadir untuk memenuhi kebutuhan pasar akan sebuah kendaraan crossover. Sebagai pengembangan dari Livina XR, X­Gear hadir dengan balutan bodi yang kokoh. Overfender dan side skirt berke­lir hitam, memberi kesan jangkung pada crossover Nissan ini – meski seluruh platform Livina ini mengusung ground clearance 185 mm.

Sebagai kendaraan semi dua alam ini, crossover Nissan telah dipersenjatai dengan sebuah subframe untuk meno­pang sistem suspensi. Serupa dengan line-up Livina lainnya, subframe ini­lah jawaban bagi konsumen yang mera­gukan keandalan X­Gear dalam meli­bas jalan rusak. Dengan rangka terpisah (subframe) dari sasis monokok, mem­buat suspensi menjadi lebih kokoh.

Desain pelek pun mengalami uba­han dari jajaran produk Livina lainnya. Dan foglamp serta roofrail menjadi ke­lengkapan standar pada sektor interior. sedangkan di interior, nuansa hitam – silver akan hadir untuk memberikan ke­san sporty dari X­Gear. Dan single air-bag hadir sebagai pelengkap dari Livi­na XR. /

Berawal dari konsep kenya-manan dan sesuai kebutuhan pasar domestik inilah Nissan

pun meracik sebuah kendaraan keluarga multi-fungsi. Satu

platform untuk tiga kebutuhan. Yang hasilnya bisa dilihat pada

The Livina Family.

Page 110: Auto Expert vol 2

104AutoExpert 105 Jul-Aug

Ferrari Soap BoxSCUDERIA SOAPBOX TROPHY

Semua pasti setuju jika waktu lu-ang yang tidak produktif, dapat diwarnai dengan kegiatan-ke-giatan yang mengasyikkan. Se-lain menyenangkan, bukan ti-dak mungkin hal tersebut bisa mendatangkan ide-ide segar baru kala memulai aktivitas

produktif berikutnya. Sekelumit gambaran perihal pen-tingnya liburan itulah, yang memotivasi banyak orang untuk mencoba mengisinya dengan hal-hal yang lebih berguna.

Setidaknya hal itu sudah coba dibuktikan oleh sekelompok ahli dari Scuderia Ferrari, yang benar-be-nar serius untuk mengisi waktu luangnya dengan ber-main ‘kotak sabun’ di sela-sela Grand Prix yang se-dang berlangsung. Tetapi ini bukanlah sembarang kotak sabun, melainkan sejurus dengan keahlian para mekan-ik ‘kelas satu’ tersebut dalam merancang sebuah mobil F1. Ya, mereka membangun mobil balap dengan konsep yang jauh berbeda.

Tampilan boleh aerodinamis layaknya mobil balap F1. Bedanya, terletak pada empat buah roda tipis la-yaknya ban sepeda. Bukan sekadar iseng, para perancang ini pun dirangsang untuk berkompetisi, mengumpulkan poin dan menjadi juara. Persis seperti apa yang dilaku-kan Kimi Raikkonen dan Felipe Massa di ajang kejua-raan F1. Kompetisi ini sendiri dinamakan Scuderia Soap Box Trophy. Atau lebih tepatnya, mereka menghabiskan

waktu dengan kegiatan yang sebenarnya disenangi anak-anak kecil ini.

Tetapi agak berbeda dari ajang balap lain-nya, jangan terlalu berharap untuk melihat kecepa-tan. Sebab, ‘kotak-kotak sabun’ ini tidak mengan-dalkan kekuatan bengal mesin untuk mampu meng- operasikannya. Melainkan hanya berharap pada gaya gravitasi untuk melaju. Tetapi jangan dulu menganggap ini sebagai candaan belaka! Sebab proses pembuatan ‘kotak sabun’ ini sangatlah serius. Bayangkan saja, un-tuk konstruksi bodinya sendiri dirancang khusus dengan bahan yang sama untuk membuat bodi mobil F1. Selain itu, faktor aerodinamika sangat diperhatikan kala meran-cang struktur permukaan bodinya.

Untuk bisa mengemudikannya, pembalap diha-ruskan untuk merebahkan diri secara total di kokpitnya. Atau dengan kata lain, tubuh driver di posisi yang ham-pir terlentang secara penuh. Ini sebagai akibat dari ren-dahnya konstruksi bodi, yang berkenaan dengan nilai aerodinamika dan centre of gravity. Untuk mengenda-likan gerakannya, roda kemudi yang dipakai menyerupai setir yang digunakan pada mobil balap F2008.

Pada seri pertama yang berlangsung di Sirkuit Imola ini, pembalap Adriano Zocca menjadi peme-nang untuk tim Bologna Scuderia Ferrari Club, yang mempecundangi 14 tim lainnya yang masih dalam jajaran Ferrari Club. Dengan meyakinkan, Zocca men-catat waktu tercepat dengan mobil kotak sabunnya yang dinamai XFX./

Ini bukanlah sembarang kotak sabun, melainkan sejurus dengan keahlian para mekanik ‘Ferrari dalam merancang sebuah mobil F1

Inilah kreasi terkini

Ferrari. Desain

aerodinamis, bersetir

ala kemudi F2008 dan

berhasil memenangkan

satu lomba ‘grand prix’.

Dapur pacunya pun

dijamin ekstra-ramah

lingkungan dengan

memanfaatkan energi

gravitasi…

[ Teks: Rudy .C. Ghupta ]

Sisi

Lai

n S

i ‘K

uda

Jing

krak

Page 111: Auto Expert vol 2

104AutoExpert 105 Jul-Aug

Ferrari Soap BoxSCUDERIA SOAPBOX TROPHY

Semua pasti setuju jika waktu lu-ang yang tidak produktif, dapat diwarnai dengan kegiatan-ke-giatan yang mengasyikkan. Se-lain menyenangkan, bukan ti-dak mungkin hal tersebut bisa mendatangkan ide-ide segar baru kala memulai aktivitas

produktif berikutnya. Sekelumit gambaran perihal pen-tingnya liburan itulah, yang memotivasi banyak orang untuk mencoba mengisinya dengan hal-hal yang lebih berguna.

Setidaknya hal itu sudah coba dibuktikan oleh sekelompok ahli dari Scuderia Ferrari, yang benar-be-nar serius untuk mengisi waktu luangnya dengan ber-main ‘kotak sabun’ di sela-sela Grand Prix yang se-dang berlangsung. Tetapi ini bukanlah sembarang kotak sabun, melainkan sejurus dengan keahlian para mekan-ik ‘kelas satu’ tersebut dalam merancang sebuah mobil F1. Ya, mereka membangun mobil balap dengan konsep yang jauh berbeda.

Tampilan boleh aerodinamis layaknya mobil balap F1. Bedanya, terletak pada empat buah roda tipis la-yaknya ban sepeda. Bukan sekadar iseng, para perancang ini pun dirangsang untuk berkompetisi, mengumpulkan poin dan menjadi juara. Persis seperti apa yang dilaku-kan Kimi Raikkonen dan Felipe Massa di ajang kejua-raan F1. Kompetisi ini sendiri dinamakan Scuderia Soap Box Trophy. Atau lebih tepatnya, mereka menghabiskan

waktu dengan kegiatan yang sebenarnya disenangi anak-anak kecil ini.

Tetapi agak berbeda dari ajang balap lain-nya, jangan terlalu berharap untuk melihat kecepa-tan. Sebab, ‘kotak-kotak sabun’ ini tidak mengan-dalkan kekuatan bengal mesin untuk mampu meng- operasikannya. Melainkan hanya berharap pada gaya gravitasi untuk melaju. Tetapi jangan dulu menganggap ini sebagai candaan belaka! Sebab proses pembuatan ‘kotak sabun’ ini sangatlah serius. Bayangkan saja, un-tuk konstruksi bodinya sendiri dirancang khusus dengan bahan yang sama untuk membuat bodi mobil F1. Selain itu, faktor aerodinamika sangat diperhatikan kala meran-cang struktur permukaan bodinya.

Untuk bisa mengemudikannya, pembalap diha-ruskan untuk merebahkan diri secara total di kokpitnya. Atau dengan kata lain, tubuh driver di posisi yang ham-pir terlentang secara penuh. Ini sebagai akibat dari ren-dahnya konstruksi bodi, yang berkenaan dengan nilai aerodinamika dan centre of gravity. Untuk mengenda-likan gerakannya, roda kemudi yang dipakai menyerupai setir yang digunakan pada mobil balap F2008.

Pada seri pertama yang berlangsung di Sirkuit Imola ini, pembalap Adriano Zocca menjadi peme-nang untuk tim Bologna Scuderia Ferrari Club, yang mempecundangi 14 tim lainnya yang masih dalam jajaran Ferrari Club. Dengan meyakinkan, Zocca men-catat waktu tercepat dengan mobil kotak sabunnya yang dinamai XFX./

Ini bukanlah sembarang kotak sabun, melainkan sejurus dengan keahlian para mekanik ‘Ferrari dalam merancang sebuah mobil F1

Inilah kreasi terkini

Ferrari. Desain

aerodinamis, bersetir

ala kemudi F2008 dan

berhasil memenangkan

satu lomba ‘grand prix’.

Dapur pacunya pun

dijamin ekstra-ramah

lingkungan dengan

memanfaatkan energi

gravitasi…

[ Teks: Rudy .C. Ghupta ]

Sisi

Lai

n S

i ‘K

uda

Jing

krak

Page 112: Auto Expert vol 2

106AutoExpert 107 Jul-Sept

MITSUBISHI PAJERO 3.8 V6#12ST RSof

Mitsubishi Pajero sudah tidak asing di telinga pecinta SUV sejati.

Dan setelah unit diesel bertarung sendirian selama dua tahun,

sekarang ia ditemani pendekar bermesin bensin.

[ Teks: Susanto Ari P. Foto: Arif Ashari ]

Pajero, sebuah nama yang diambil dari nama kucing liar di belantara hutan Argentina. Dan sesuai namanya, Mit-subishi Pajero dibangun sebagai ken-daraan para pecinta alam liar. Namun di Spanyol, namanya diganti dengan Montero, alias pendekar hutan.

Apapun namanya, yang jelas Pajero telah menjadi SUV idaman bagi para penggemar off-road. Apalagi untuk generasi awal yang hadir tahun 1982-1990. Di Indonesia sendiri Pajero pertama datang di awal 1990-an, ali-as generasi kedua Pajero.

Generasi kedua Pajero jauh dari kesan off-roader. Tampi-lannya halus dan memikat meski tetap terlihat gagah. Ia pun menarik minat kaum the haves untuk memilikinya sebagai lam-bang prestise. Apalagi harganya terbilang mahal pada saat itu.

Dan saking populernya, sebuah karoseri menjiplak bentuknya untuk dipasang pada sasis minibus lokal. Sayangnya, kesuk-sesan ini tidak diikuti Pajero generasi ketiga. Bahkan, PT. Kra-ma Yudha Tiga Berlian (KTB) selaku ATPM Mitsubishi pun menghentikan penjualan Pajero di Tanah Air.

Mitsubishi Pajero juga dikenal memiliki sistem transmi-si 4WD yang tangguh. Anda tentu masih ingat dengan sistem Super Select andalan mereka. Dengan sistem ini Anda dapat memilih antara sistem penggerak roda belakang, 4WD bahkan 4WD dengan low gear. Jelas sangat membantu, baik saat di ja-lan raya atau ketika menembus beratnya medan lumpur.

Tahun 2006 lalu, Mitsubishi Pajero generasi keempat lahir ke bumi ini. Sepintas desain luarnya tak banyak berubah dari generasi ketiga. Hanya saja beberapa sudut dibuat lebih mem-bulat sehingga terlihat lebih besar dan modern.

Side body moulding sudah tidak menghiasi bodi Pajero.

106AutoExpert 107 Jul-Aug

Lampu depan proyektor berubah lebih besar senada dengan gril berlapis krom. Sementara pintu belakang masih dibuka menyamping lengkap dengan ban serepnya. Lucunya di sini, penutup ban serep tidak lagi menyeluruh melainkan hanya bagian tengah saja.

Masuk ke dalam kabin aroma mewah langsung mencuat. Bangku berlapis kulit beige terlihat padu dengan dasbor hitam yang diimbuhi aksen kayu dan krom di beberapa panel. Layar MID di tengah dasbor menyediakan data mengenai konsum-si bbm, suhu luar sampai tekanan udara dan ketinggian dari permukaan tanah. AC climate control menjamin udara sejuk sampai deret bangku ketiga dengan hadirnya kisi ac di atap tiap deret bangku. Ya, Pajero kini dilengkapi bangku sampai deret ketiga. Meski jujur saja bangku itu hanya pas untuk diduduki anak balita.

Sebagai menu utama, di konsol tengah tersedia tuas selektor

Super Select II. Tersedia empat pilihan utama, 2H, 4H, 4HLc dan 4LLc. Alhasil medan seberat apapun mestinya enteng saja dilahap olehnya. Sementara transmisi tersedia matik 5-speed dengan imbuhan paddleshift di belakang kemudi ala Evo X.

Bicara transmisi, tak lepas dari dapur pacu. Selain unit diesel yang telah hadir sejak 2006 silam, tahun ini Mitsubishi menyediakan opsi mesin bensin. Model yang akan dilansir pada ajang IIMS 2008 ini bermesin 3,8 liter V6 MIVEC, 247 dk. Ketika dicoba, akselerasinya terasa sangar dengan deruman khas ala mesin V6.

Pajero sendiri berada di grey area pada segmen SUV. Dia bukanlah SUV khusus perkotaan seperti Toyota Harrier, tetapi juga tidak sekokoh dan ‘se-off-road’ Toyota Land Cruiser atau-pun Land Rover. KTB tentu berharap kehadiran Pajero dan new Lancer (lihat halaman 76) akan menjadi start yang baik dalam kiprahnya kembali ke pasar passenger car. /

Pilihan Lain Penggemar SUV Mewah

Page 113: Auto Expert vol 2

106AutoExpert 107 Jul-Sept

MITSUBISHI PAJERO 3.8 V6#12ST RSof

Mitsubishi Pajero sudah tidak asing di telinga pecinta SUV sejati.

Dan setelah unit diesel bertarung sendirian selama dua tahun,

sekarang ia ditemani pendekar bermesin bensin.

[ Teks: Susanto Ari P. Foto: Arif Ashari ]

Pajero, sebuah nama yang diambil dari nama kucing liar di belantara hutan Argentina. Dan sesuai namanya, Mit-subishi Pajero dibangun sebagai ken-daraan para pecinta alam liar. Namun di Spanyol, namanya diganti dengan Montero, alias pendekar hutan.

Apapun namanya, yang jelas Pajero telah menjadi SUV idaman bagi para penggemar off-road. Apalagi untuk generasi awal yang hadir tahun 1982-1990. Di Indonesia sendiri Pajero pertama datang di awal 1990-an, ali-as generasi kedua Pajero.

Generasi kedua Pajero jauh dari kesan off-roader. Tampi-lannya halus dan memikat meski tetap terlihat gagah. Ia pun menarik minat kaum the haves untuk memilikinya sebagai lam-bang prestise. Apalagi harganya terbilang mahal pada saat itu.

Dan saking populernya, sebuah karoseri menjiplak bentuknya untuk dipasang pada sasis minibus lokal. Sayangnya, kesuk-sesan ini tidak diikuti Pajero generasi ketiga. Bahkan, PT. Kra-ma Yudha Tiga Berlian (KTB) selaku ATPM Mitsubishi pun menghentikan penjualan Pajero di Tanah Air.

Mitsubishi Pajero juga dikenal memiliki sistem transmi-si 4WD yang tangguh. Anda tentu masih ingat dengan sistem Super Select andalan mereka. Dengan sistem ini Anda dapat memilih antara sistem penggerak roda belakang, 4WD bahkan 4WD dengan low gear. Jelas sangat membantu, baik saat di ja-lan raya atau ketika menembus beratnya medan lumpur.

Tahun 2006 lalu, Mitsubishi Pajero generasi keempat lahir ke bumi ini. Sepintas desain luarnya tak banyak berubah dari generasi ketiga. Hanya saja beberapa sudut dibuat lebih mem-bulat sehingga terlihat lebih besar dan modern.

Side body moulding sudah tidak menghiasi bodi Pajero.

106AutoExpert 107 Jul-Aug

Lampu depan proyektor berubah lebih besar senada dengan gril berlapis krom. Sementara pintu belakang masih dibuka menyamping lengkap dengan ban serepnya. Lucunya di sini, penutup ban serep tidak lagi menyeluruh melainkan hanya bagian tengah saja.

Masuk ke dalam kabin aroma mewah langsung mencuat. Bangku berlapis kulit beige terlihat padu dengan dasbor hitam yang diimbuhi aksen kayu dan krom di beberapa panel. Layar MID di tengah dasbor menyediakan data mengenai konsum-si bbm, suhu luar sampai tekanan udara dan ketinggian dari permukaan tanah. AC climate control menjamin udara sejuk sampai deret bangku ketiga dengan hadirnya kisi ac di atap tiap deret bangku. Ya, Pajero kini dilengkapi bangku sampai deret ketiga. Meski jujur saja bangku itu hanya pas untuk diduduki anak balita.

Sebagai menu utama, di konsol tengah tersedia tuas selektor

Super Select II. Tersedia empat pilihan utama, 2H, 4H, 4HLc dan 4LLc. Alhasil medan seberat apapun mestinya enteng saja dilahap olehnya. Sementara transmisi tersedia matik 5-speed dengan imbuhan paddleshift di belakang kemudi ala Evo X.

Bicara transmisi, tak lepas dari dapur pacu. Selain unit diesel yang telah hadir sejak 2006 silam, tahun ini Mitsubishi menyediakan opsi mesin bensin. Model yang akan dilansir pada ajang IIMS 2008 ini bermesin 3,8 liter V6 MIVEC, 247 dk. Ketika dicoba, akselerasinya terasa sangar dengan deruman khas ala mesin V6.

Pajero sendiri berada di grey area pada segmen SUV. Dia bukanlah SUV khusus perkotaan seperti Toyota Harrier, tetapi juga tidak sekokoh dan ‘se-off-road’ Toyota Land Cruiser atau-pun Land Rover. KTB tentu berharap kehadiran Pajero dan new Lancer (lihat halaman 76) akan menjadi start yang baik dalam kiprahnya kembali ke pasar passenger car. /

Pilihan Lain Penggemar SUV Mewah

Page 114: Auto Expert vol 2

108AutoExpert 109 Jul-Aug

SUV VW#13ST RSof

Volkswagen boleh saja baru memi-liki dua line-up SUV. Akan tetapi, se-jak tahun 2000 VW telah menampil-kan sejumlah konsep maupun proto-

tipe berbentuk SUV. Ini belum termasuk, sejumlah

crossover ‘kawin silang’ seperti CrossPolo, Cross-Golf dan CrossTouran.

Berikut kami hadirkan sejumlah SUV yang pernah dihadirkan Volkswagen. Beberapa di anta-ranya mungkin telah terlupakan….

PARADE SUV VOLKSWAGEN[ Teks: Aditya P Siregar ]

AAC (2000)TErlihAT fAmiliEr? Tak hanya bagian depan

menyerupai Touareg model awal, mobil ini juga

sempat ikut tampil dalam Curious George. Seja-

tinya, mobil bernama lengkap Advanced Activity

Concept (AAC) ini mencoba menggabungkan

fungsi pick-up berpenggerak empat roda dengan

kemewahan sedan premium. AAC memang bu-

kan SUV, tapi tak bisa disangkal bahwa struktur

front end AAC memberikan sumbangsih bagi

desain Touareg, SUV pertama Volkswagen.

TAREK (2002)TAk pErlU kAgET melihat desain konsep satu ini, karena sejak

awal memang tidak ditujukan untuk diproduksi massal.

konsep yang muncul di ajang Essen motor Show 2002 ini

merupakan preview mobil reli cross-country Volkswagen

yang akan berlaga di reli Dakkar tahun berikutnya.

TOUAREG (2003)inilAh SUV pErTAmA Volkswagen! Tampilannya mirip konsep

AAC, dengan desain bodi kaku khas SUV. Berbeda

dengan umumnya SUV modern yang lebih lekat dengan

aspal, Touareg dibekali kemampuan off-road yang tiada

taranya. Touareg memiliki saudara kandung, porsche

Cayenne dan saudara jauh, Audi Q7.

CONCEPT T (2004) BEnTUknyA SEDikiT mirip mobil buggy. Bahkan, terdapat

kemiripan dengan race Touareg yang berlaga di arena

reli Dakkar. Tapi, Concept T merupakan visi Volkswa-

gen akan penggabungan konsep sportscar dengan off-

roader. performa juga dijamin dahsyat dengan klaim

akselerasi 0-100 km/jam diraih dalam 6,9 detik.

CONCEPT A (2006)SATU lAgi ViSi EkSTrEm Volkswagen, yang kali

ini mencoba menggabungkan konsep coupé

dengan SUV. paling unik tentulah kehadiran

sepasang pintu model suicide door. Tampilan

depan Concept A sempat disebut-sebut sebagai

wajah SUV Volkswagen kedua, Tiguan. Ada

kemiripan, walau desain buritan sleek Concept

A tidak lanjut ke versi produksi lantaran dirasa

terlalu ekstrem.

NEEZA (2006) TAk BiSA DiSAngkAl bahwa Volkswagen adalah raja di pasar China.

Bahkan, mereka menelurkan sejumlah model eksklusif untuk negeri

Tirai Bambu tersebut. Dan salah satunya adalah konsep neeza

yang tampil di Beijing International Automotive Exhibition. neeza

sendiri mengambil nama “ne-zha”, salah satu tokoh mitologi China.

Bentuknya sedikit menyerupai Q7 dan mengusung konsep crosso-

ver ekstrem menggabungkan ide coupé, station wagon dan SUV.

Bahkan, terdapat pintu membuka model lemari. kabarnya, neeza

akan segera memasuki jalur produksi

CONCEPT TIGUAN (2007)DAri nAmAnyA SAJA, sudah ketahuan apa maksud

dan tujuan mobil ini. yaitu menampilkan wajah

SUV kedua VW yang dinamai Tiguan. Tampilan

sama persis dengan versi produksi. Versi kon-

sep mengusung dapur pacu berkonsep ‘Clean

TDi’ yang mampu menghadirkan emisi gas

buang super-rendah.

CROSS FAMILY (2006) mEngikUTi DEmAm crossover yang tengah merebak di Eropa, Volkswa-

gen pun meluncurkan Crosspolo di awal 2006. Secara fisik, ini

adalah polo dengan penambahan aksesori ala SUV dan ground

clearance sedikit ditinggikan. Tak hanya polo, Volkswagen juga

meluncurkan Crossgolf dan CrossTouran.

TOUAREG FACELIFT (2007)EmpAT TAhUn setelah perkenalan perdananya, VW

pun melansur Touareg facelift dengan wajah

baru. Tak hanya wajah, model ini diklaim memi-

liki tak kurang dari 2.300 komponen baru. Juga

terdapat fitur ABS plus yang mampu bekerja

dengan sangat baik di medan off-road.

TIGUAN (2007)SUkSES DEngAn Touareg, Volkswagen pun melansir SUV lebih kecil yang

dinamai Tiguan. Adapun hasil penamaan ini diperoleh dari survey

pembaca majalah Auto Bild Jerman. penampilan nyaris tak berbeda

Concept Tiguan yang tampil di awal tahun yang sama. Dengan basis

golf, Tiguan memiliki karakter pengendaraan tak beda jauh hatchback

populer VW tersebut.

inilAh moBil yang akan menjadi

point of interest stand Volkswagen

indonesia di ajang iimS 2008. model

ditawarkan adalah 2.0 TSi dan 2.0 TDi.

Di Eropa, Tiguan berhasil membuku-

kan hasil penjualan yang spektakuler.

Akankah hal sama terjadi di Tanah Air?

Page 115: Auto Expert vol 2

108AutoExpert 109 Jul-Aug

SUV VW#13ST RSof

Volkswagen boleh saja baru memi-liki dua line-up SUV. Akan tetapi, se-jak tahun 2000 VW telah menampil-kan sejumlah konsep maupun proto-

tipe berbentuk SUV. Ini belum termasuk, sejumlah

crossover ‘kawin silang’ seperti CrossPolo, Cross-Golf dan CrossTouran.

Berikut kami hadirkan sejumlah SUV yang pernah dihadirkan Volkswagen. Beberapa di anta-ranya mungkin telah terlupakan….

PARADE SUV VOLKSWAGEN[ Teks: Aditya P Siregar ]

AAC (2000)TErlihAT fAmiliEr? Tak hanya bagian depan

menyerupai Touareg model awal, mobil ini juga

sempat ikut tampil dalam Curious George. Seja-

tinya, mobil bernama lengkap Advanced Activity

Concept (AAC) ini mencoba menggabungkan

fungsi pick-up berpenggerak empat roda dengan

kemewahan sedan premium. AAC memang bu-

kan SUV, tapi tak bisa disangkal bahwa struktur

front end AAC memberikan sumbangsih bagi

desain Touareg, SUV pertama Volkswagen.

TAREK (2002)TAk pErlU kAgET melihat desain konsep satu ini, karena sejak

awal memang tidak ditujukan untuk diproduksi massal.

konsep yang muncul di ajang Essen motor Show 2002 ini

merupakan preview mobil reli cross-country Volkswagen

yang akan berlaga di reli Dakkar tahun berikutnya.

TOUAREG (2003)inilAh SUV pErTAmA Volkswagen! Tampilannya mirip konsep

AAC, dengan desain bodi kaku khas SUV. Berbeda

dengan umumnya SUV modern yang lebih lekat dengan

aspal, Touareg dibekali kemampuan off-road yang tiada

taranya. Touareg memiliki saudara kandung, porsche

Cayenne dan saudara jauh, Audi Q7.

CONCEPT T (2004) BEnTUknyA SEDikiT mirip mobil buggy. Bahkan, terdapat

kemiripan dengan race Touareg yang berlaga di arena

reli Dakkar. Tapi, Concept T merupakan visi Volkswa-

gen akan penggabungan konsep sportscar dengan off-

roader. performa juga dijamin dahsyat dengan klaim

akselerasi 0-100 km/jam diraih dalam 6,9 detik.

CONCEPT A (2006)SATU lAgi ViSi EkSTrEm Volkswagen, yang kali

ini mencoba menggabungkan konsep coupé

dengan SUV. paling unik tentulah kehadiran

sepasang pintu model suicide door. Tampilan

depan Concept A sempat disebut-sebut sebagai

wajah SUV Volkswagen kedua, Tiguan. Ada

kemiripan, walau desain buritan sleek Concept

A tidak lanjut ke versi produksi lantaran dirasa

terlalu ekstrem.

NEEZA (2006) TAk BiSA DiSAngkAl bahwa Volkswagen adalah raja di pasar China.

Bahkan, mereka menelurkan sejumlah model eksklusif untuk negeri

Tirai Bambu tersebut. Dan salah satunya adalah konsep neeza

yang tampil di Beijing International Automotive Exhibition. neeza

sendiri mengambil nama “ne-zha”, salah satu tokoh mitologi China.

Bentuknya sedikit menyerupai Q7 dan mengusung konsep crosso-

ver ekstrem menggabungkan ide coupé, station wagon dan SUV.

Bahkan, terdapat pintu membuka model lemari. kabarnya, neeza

akan segera memasuki jalur produksi

CONCEPT TIGUAN (2007)DAri nAmAnyA SAJA, sudah ketahuan apa maksud

dan tujuan mobil ini. yaitu menampilkan wajah

SUV kedua VW yang dinamai Tiguan. Tampilan

sama persis dengan versi produksi. Versi kon-

sep mengusung dapur pacu berkonsep ‘Clean

TDi’ yang mampu menghadirkan emisi gas

buang super-rendah.

CROSS FAMILY (2006) mEngikUTi DEmAm crossover yang tengah merebak di Eropa, Volkswa-

gen pun meluncurkan Crosspolo di awal 2006. Secara fisik, ini

adalah polo dengan penambahan aksesori ala SUV dan ground

clearance sedikit ditinggikan. Tak hanya polo, Volkswagen juga

meluncurkan Crossgolf dan CrossTouran.

TOUAREG FACELIFT (2007)EmpAT TAhUn setelah perkenalan perdananya, VW

pun melansur Touareg facelift dengan wajah

baru. Tak hanya wajah, model ini diklaim memi-

liki tak kurang dari 2.300 komponen baru. Juga

terdapat fitur ABS plus yang mampu bekerja

dengan sangat baik di medan off-road.

TIGUAN (2007)SUkSES DEngAn Touareg, Volkswagen pun melansir SUV lebih kecil yang

dinamai Tiguan. Adapun hasil penamaan ini diperoleh dari survey

pembaca majalah Auto Bild Jerman. penampilan nyaris tak berbeda

Concept Tiguan yang tampil di awal tahun yang sama. Dengan basis

golf, Tiguan memiliki karakter pengendaraan tak beda jauh hatchback

populer VW tersebut.

inilAh moBil yang akan menjadi

point of interest stand Volkswagen

indonesia di ajang iimS 2008. model

ditawarkan adalah 2.0 TSi dan 2.0 TDi.

Di Eropa, Tiguan berhasil membuku-

kan hasil penjualan yang spektakuler.

Akankah hal sama terjadi di Tanah Air?

Page 116: Auto Expert vol 2

110AutoExpert 111 Jul-Sept

Terserah Anda ingin me-

nyebut CR-V sebagai

kepanjangan apa. Bisa

‘Compact Recreation-

al Vehicle’, atau ‘Com-

fortable Runabout Ve-

hicle’. Bahkan, ‘Creative Riding Vehicle’ juga

tidak masalah. Ya, tiga huruf C, R dan V ini

mereprentasikan sosok sebuah SUV fenomenal

yang kisahnya telah dimulai sejak 1995.

Apa yang dicapai CR-V di pasar internasi-

onal bukanlah hal sepele. Sejarah mencatat, ja-

rang ada satu tipe mobil dengan single body de-

sign mampu mencatat kesuksesan di tiga region

pasar, Eropa, Amerika dan Asia. Hanya dalam

11 tahun sejak peluncuran pertamanya, CR-V

telah terjual lebih dari 2,5 juta unit di 160 nega-

ra. Ini membuat CR-V layak disejajarkan de-

ngan mobil-mobil legendaris yang telah malang

melintang dari era 1960-an. Sungguh prestasi

luar biasa bagi mobil yang sejatinya baru berusia

13 tahun.

Di Indonesia sendiri, CR-V baru hadir se-

jak tahun 2000 silam. Hanya dalam tujuh tahun,

CR-V generasi pertama dan kedua telah menem-

patkan dirinya sebagai SUV terlaris dengan total

penjualan sebanyak 37.704 unit. Sebuah presta-

si yang rasanya akan segera dilewati oleh model

generasi ketiga. Tepat saat artikel ini kami ker-

jakan, The All new CR-V telah membukukan

angka penjualan 24.584 unit ribu unit hanya se-

tahun sejak peluncuran perdananya.

Kami mengajak Anda untuk sejenak melihat

kembali apa yang sesungguhnya membuat CR-V

begitu fenomenal. Mulai dari model generasi ke-

tiga untuk lanjut ke masa silam dan bertemu de-

ngan kedua model awal. Tak lupa kami hadirkan

model-model SUV lain dari Honda yang pernah

meramaikan bursa otomotif internasional.

Phen

omen

on

The

Page 117: Auto Expert vol 2

110AutoExpert 111 Jul-Sept

Terserah Anda ingin me-

nyebut CR-V sebagai

kepanjangan apa. Bisa

‘Compact Recreation-

al Vehicle’, atau ‘Com-

fortable Runabout Ve-

hicle’. Bahkan, ‘Creative Riding Vehicle’ juga

tidak masalah. Ya, tiga huruf C, R dan V ini

mereprentasikan sosok sebuah SUV fenomenal

yang kisahnya telah dimulai sejak 1995.

Apa yang dicapai CR-V di pasar internasi-

onal bukanlah hal sepele. Sejarah mencatat, ja-

rang ada satu tipe mobil dengan single body de-

sign mampu mencatat kesuksesan di tiga region

pasar, Eropa, Amerika dan Asia. Hanya dalam

11 tahun sejak peluncuran pertamanya, CR-V

telah terjual lebih dari 2,5 juta unit di 160 nega-

ra. Ini membuat CR-V layak disejajarkan de-

ngan mobil-mobil legendaris yang telah malang

melintang dari era 1960-an. Sungguh prestasi

luar biasa bagi mobil yang sejatinya baru berusia

13 tahun.

Di Indonesia sendiri, CR-V baru hadir se-

jak tahun 2000 silam. Hanya dalam tujuh tahun,

CR-V generasi pertama dan kedua telah menem-

patkan dirinya sebagai SUV terlaris dengan total

penjualan sebanyak 37.704 unit. Sebuah presta-

si yang rasanya akan segera dilewati oleh model

generasi ketiga. Tepat saat artikel ini kami ker-

jakan, The All new CR-V telah membukukan

angka penjualan 24.584 unit ribu unit hanya se-

tahun sejak peluncuran perdananya.

Kami mengajak Anda untuk sejenak melihat

kembali apa yang sesungguhnya membuat CR-V

begitu fenomenal. Mulai dari model generasi ke-

tiga untuk lanjut ke masa silam dan bertemu de-

ngan kedua model awal. Tak lupa kami hadirkan

model-model SUV lain dari Honda yang pernah

meramaikan bursa otomotif internasional.

Phen

omen

on

The

Page 118: Auto Expert vol 2

112AutoExpert 113 Jul-Sept

The PReMIUM

SUV[ Foto: William Wiriawan ]

Kehadiran 25 ribu konsumen dalam memilih new CR-V tidaklah mungkin salah. Kami

mengajak Anda sedikit menelaah kilas balik apa yang membuat SUV Honda ini begitu digilai…

113 Jul-Aug112AutoExpert

ALL NEW CR-V

Page 119: Auto Expert vol 2

112AutoExpert 113 Jul-Sept

The PReMIUM

SUV[ Foto: William Wiriawan ]

Kehadiran 25 ribu konsumen dalam memilih new CR-V tidaklah mungkin salah. Kami

mengajak Anda sedikit menelaah kilas balik apa yang membuat SUV Honda ini begitu digilai…

113 Jul-Aug112AutoExpert

ALL NEW CR-V

Page 120: Auto Expert vol 2

114AutoExpert 115 Jul-Sept

i tengah semakin kompetitif-nya pasar yang dipenuhi produk-produk capable, tidaklah banyak mobil mampu meraih angka pen-jualan 15 ribu unit per tahun. Tidak juga untuk mereka yang menghu-ni ceruk pasar gemuk Rp 100 – 150 juta. Inilah yang membuat penca-

paian Honda CR-V begitu istimewa. Dengan total penjualan sebanyak 15.750 unit sepanjang tahun

2007, CR-V tidak hanya menempatkan dirinya sebagai SUV ter-laris di Indonesia. Melainkan juga layak duduk di posisi lima besar mobil penumpang paling laku terjual. Lebih istimewa mengingat harga jual CR-V yang berada di rentang plus minus Rp 300 jutaan.

Tentu, CR-V takkan mampu meraih semua ini andai dia ti-dak memiliki sejumlah keunggulan. Di sini, kami takkan mence-ritakan keunggulan spesifikasi CR-V dari A hingga Z karena kami yakin hal ini telah diketahui dengan baik oleh setiap pencinta oto-motif, maupun ke-25 ribu pemilik CR-V.

Sudah hal wajar ketika dalam proses pengembangan produk tim product planning mencari masukan konsumen, entah itu pe-milik model terdahulu ataupun prospect buyer. Melalui data yang masuk, pabrikan dapat mengetahui apa yang diinginkan kon-sumen sehingga dapat merancang mobil yang dapat memenuhi kebutuhan mereka.

Tetapi, hal ini tidak dilakukan tim product planning yang ter-libat dalam proses rancang-bangun new CR-V generasi ketiga. Bagi mereka, tidaklah berguna jika hanya menuruti apa keingi-nan konsumen. Apa yang akan mereka hasilkan haruslah melebi-hi ekspektasi semua orang.

Sebagai sosok pribadi aktif dan sukses, pelbagai jadwal kesi-bukan tentu telah menanti Anda setiap harinya. Berangkat ke kan-tor pukul 06.30 dan menghadapi kemacetan lalu-lintas rush hour khas Jakarta yang melegenda itu jelas merupakan santapan sehari-hari Anda. Yang langsung dilanjutkan dengan meeting bersama staf di kantor. Tanpa mobil dengan kenyamanan khas sedan, bisa jadi stamina Anda akan terkuras hanya gara-gara terjebak kema-cetan di pagi hari.

ALL NEW CR-V

Page 121: Auto Expert vol 2

114AutoExpert 115 Jul-Sept

i tengah semakin kompetitif-nya pasar yang dipenuhi produk-produk capable, tidaklah banyak mobil mampu meraih angka pen-jualan 15 ribu unit per tahun. Tidak juga untuk mereka yang menghu-ni ceruk pasar gemuk Rp 100 – 150 juta. Inilah yang membuat penca-

paian Honda CR-V begitu istimewa. Dengan total penjualan sebanyak 15.750 unit sepanjang tahun

2007, CR-V tidak hanya menempatkan dirinya sebagai SUV ter-laris di Indonesia. Melainkan juga layak duduk di posisi lima besar mobil penumpang paling laku terjual. Lebih istimewa mengingat harga jual CR-V yang berada di rentang plus minus Rp 300 jutaan.

Tentu, CR-V takkan mampu meraih semua ini andai dia ti-dak memiliki sejumlah keunggulan. Di sini, kami takkan mence-ritakan keunggulan spesifikasi CR-V dari A hingga Z karena kami yakin hal ini telah diketahui dengan baik oleh setiap pencinta oto-motif, maupun ke-25 ribu pemilik CR-V.

Sudah hal wajar ketika dalam proses pengembangan produk tim product planning mencari masukan konsumen, entah itu pe-milik model terdahulu ataupun prospect buyer. Melalui data yang masuk, pabrikan dapat mengetahui apa yang diinginkan kon-sumen sehingga dapat merancang mobil yang dapat memenuhi kebutuhan mereka.

Tetapi, hal ini tidak dilakukan tim product planning yang ter-libat dalam proses rancang-bangun new CR-V generasi ketiga. Bagi mereka, tidaklah berguna jika hanya menuruti apa keingi-nan konsumen. Apa yang akan mereka hasilkan haruslah melebi-hi ekspektasi semua orang.

Sebagai sosok pribadi aktif dan sukses, pelbagai jadwal kesi-bukan tentu telah menanti Anda setiap harinya. Berangkat ke kan-tor pukul 06.30 dan menghadapi kemacetan lalu-lintas rush hour khas Jakarta yang melegenda itu jelas merupakan santapan sehari-hari Anda. Yang langsung dilanjutkan dengan meeting bersama staf di kantor. Tanpa mobil dengan kenyamanan khas sedan, bisa jadi stamina Anda akan terkuras hanya gara-gara terjebak kema-cetan di pagi hari.

ALL NEW CR-V

Page 122: Auto Expert vol 2

116AutoExpert 117 Jul-Sept

Siangnya, Anda harus meninjau proyek pembangunan yang berlokasi di pinggiran kota. Terlepas memiliki keung-gulan dalam hal performa dan kenyamanan, sosok sedan memiliki keterbatasan saat Anda harus membawanya ke daerah pinggiran kota yang umumnya memiliki permukaan jalan sangat jelek. Ya, semerawutnya manajemen perawatan jalan umum, tidak tertibnya pengusaha angkutan dalam me-menuhi batas angkut maksimum yang ditambah kondisi cu-aca tidak menentu telah membuat kondisi jalanan di Indone-sia bagaikan kawah Bulan. Dengan ground clearance ren-dah demi alasan driving performance, sedan manapun di-jamin alergi jika harus bertemu jalan seperti ini.

Sebaliknya, fokus pada ketangguhan dan daya jelajah semua medan membuat rata-rata SUV mengorbankan un-sur kenyamanan dan pengendalian. Di sinilah keunggulan CR-V berbicara. Dengan ground clearance setara umum-nya SUV, CR-V dijamin akan mampu ‘melangkahi’ setiap lubang yang Anda temui dalam perjalanan ke proyek. Na-mun, posisi centre of gravity yang rendah, bodi rigid dan suspensi mumpuni membuat CR-V tetap terasa nyaman dan enjoyable sepanjang perjalanan.

Matahari pun mulai terbenam, tetapi kesibukan Anda masih jauh dari selesai. Anda harus menghadiri dinner di salah satu restoran terkemuka Ibukota bersama calon klien dan mitra usaha. Untuk kebutuhan ini, Anda jelas membu-tuhkan sosok kendaraan yang mampu mereprentasikan sim-bol status Anda.

Bayangkan betapa tidak praktisnya jika Anda harus ber-ganti-ganti mobil untuk memenuhi semua kebutuhan akti-vitas Anda. Pagi naik sedan, siang berganti SUV, semen-tara malamnya berganti sedan kembali. Anda tentu mem-butuhkan mobil yang memiliki kenyamanan layaknya se-dan, sekaligus sanggup diajak ke manapun keinginan pe-miliknya, sekaligus juga dibekali unsur kepraktisan sebuah mobil keluarga. Dalam bahasa singkatnya, mobil ‘sapu jagad’ yang mampu memenuhi unsur-unsur yang tadinya hanya Anda dapatkan dari tiga jenis mobil. Satu mobil un-tuk semua kebutuhan.

Tak hanya kebutuhan akan kenyaman, performa berken-dara, hingga ketangguhan segala medan, kebutuhan akan style cerminan simbol status pun dapat dipenuhinya. Ber-bekal target untuk melebihi ekspektasi konsumen, tim de-sain Honda pun merancang penampilan yang tiada duanya.

Belum pernah ada SUV di dunia ini yang memiliki de-sain lebih radikal dari CR-V. Di saat rata-rata SUV, baik yang sejati maupun yang telah mengadopsi filosofi cross-over tetap memilih desain bernuansa kotak demi mengede-pankan unsur macho, CR-V terlihat begitu berbeda. Total-ly stands out among the crowd. Bahkan, dengan beredar-nya tak kurang dari 25 ribu new CR-V di jalan yang beraki-bat Anda akan berpapasan dengan satu CR-V setiap selang interval beberapa menit, penampilannya tetap mengundang decak kagum. Hadir dalam kelir warna apapun, CR-V ge-nerasi ketiga ini tetap takkan kehilangan pesona.

116AutoExpert

ALL NEW CR-V

117 Jul-Aug

Page 123: Auto Expert vol 2

116AutoExpert 117 Jul-Sept

Siangnya, Anda harus meninjau proyek pembangunan yang berlokasi di pinggiran kota. Terlepas memiliki keung-gulan dalam hal performa dan kenyamanan, sosok sedan memiliki keterbatasan saat Anda harus membawanya ke daerah pinggiran kota yang umumnya memiliki permukaan jalan sangat jelek. Ya, semerawutnya manajemen perawatan jalan umum, tidak tertibnya pengusaha angkutan dalam me-menuhi batas angkut maksimum yang ditambah kondisi cu-aca tidak menentu telah membuat kondisi jalanan di Indone-sia bagaikan kawah Bulan. Dengan ground clearance ren-dah demi alasan driving performance, sedan manapun di-jamin alergi jika harus bertemu jalan seperti ini.

Sebaliknya, fokus pada ketangguhan dan daya jelajah semua medan membuat rata-rata SUV mengorbankan un-sur kenyamanan dan pengendalian. Di sinilah keunggulan CR-V berbicara. Dengan ground clearance setara umum-nya SUV, CR-V dijamin akan mampu ‘melangkahi’ setiap lubang yang Anda temui dalam perjalanan ke proyek. Na-mun, posisi centre of gravity yang rendah, bodi rigid dan suspensi mumpuni membuat CR-V tetap terasa nyaman dan enjoyable sepanjang perjalanan.

Matahari pun mulai terbenam, tetapi kesibukan Anda masih jauh dari selesai. Anda harus menghadiri dinner di salah satu restoran terkemuka Ibukota bersama calon klien dan mitra usaha. Untuk kebutuhan ini, Anda jelas membu-tuhkan sosok kendaraan yang mampu mereprentasikan sim-bol status Anda.

Bayangkan betapa tidak praktisnya jika Anda harus ber-ganti-ganti mobil untuk memenuhi semua kebutuhan akti-vitas Anda. Pagi naik sedan, siang berganti SUV, semen-tara malamnya berganti sedan kembali. Anda tentu mem-butuhkan mobil yang memiliki kenyamanan layaknya se-dan, sekaligus sanggup diajak ke manapun keinginan pe-miliknya, sekaligus juga dibekali unsur kepraktisan sebuah mobil keluarga. Dalam bahasa singkatnya, mobil ‘sapu jagad’ yang mampu memenuhi unsur-unsur yang tadinya hanya Anda dapatkan dari tiga jenis mobil. Satu mobil un-tuk semua kebutuhan.

Tak hanya kebutuhan akan kenyaman, performa berken-dara, hingga ketangguhan segala medan, kebutuhan akan style cerminan simbol status pun dapat dipenuhinya. Ber-bekal target untuk melebihi ekspektasi konsumen, tim de-sain Honda pun merancang penampilan yang tiada duanya.

Belum pernah ada SUV di dunia ini yang memiliki de-sain lebih radikal dari CR-V. Di saat rata-rata SUV, baik yang sejati maupun yang telah mengadopsi filosofi cross-over tetap memilih desain bernuansa kotak demi mengede-pankan unsur macho, CR-V terlihat begitu berbeda. Total-ly stands out among the crowd. Bahkan, dengan beredar-nya tak kurang dari 25 ribu new CR-V di jalan yang beraki-bat Anda akan berpapasan dengan satu CR-V setiap selang interval beberapa menit, penampilannya tetap mengundang decak kagum. Hadir dalam kelir warna apapun, CR-V ge-nerasi ketiga ini tetap takkan kehilangan pesona.

116AutoExpert

ALL NEW CR-V

117 Jul-Aug

Page 124: Auto Expert vol 2

118AutoExpert 119 Jul-Sept

Pada generasi ketiga ini, perpaduan kenyamanan sedan, ke-tangguhan SUV, maupun kepraktisan mobil keluarga pun diter-jemahkan lewat paduan desain yang luar biasa. Situs resmi Hon-da Jepang bahkan menyebut keterlibatan desainer tim F1 mereka dalam pengembangan desain CR-V. Bodi pun dirancang dengan ak-sen membulat layaknya tren SUV dunia untuk memberikan kesan mo-dern dan mewah, namun tetap diberi guratan tegas. Setiap lekuk bodi, mulai dari lampu, overfender, siluet bodi sleek, hingga gril bertingkat dirancang demi menegaskan status CR-V maupun pemiliknya.

Juga jangan tanya soal performa. Mesin 2,0 dan 2,4 liter i-VTEC diusung dijamin menghadirkan kapabilitas maupun kon-sumsi bbm yang sejajar dengan sedan sekelasnya. Belum lagi ke-legaan kabin belakang yang begitu membuai pemilik CR-V yang

lebih suka menggunakan jasa chaffeur. Juga terdapat kehadiran sejumlah fitur keselamatan baik aktif maupun pasif yang mampu membuat batin Anda tetap tenang sepanjang perjalanan.

Berpijak dari hal-hal tersebut itulah CR-V generasi ketiga dibangun, bahkan menuju batas-batas definisi yang lebih ekstrem. Dengan gamblang, Honda UK menyebut CR-V sebagai mobil bagi mereka yang membenci SUV normal.

Inilah yang terus membuat new CR-V dicintai pemiliknya dan diidamkan mereka yang membutuhkan satu kendaraan all-round yang mampu mengakomodasi kebutuhan maupun gaya hidup pemi-liknya. Dari club house, café, kantor, hingga meninjau lokasi proyek di luar kota pun bisa dilakukannya dengan sangat baik. Ini bukan sekadar SUV biasa. Inilah new CR-V, the premium SUV…/

ALL NEW CR-V

Lokasi: Kampung Daun Culture Gallery & Cafe / www.kampungdaun.net

119 Jul-Aug

Page 125: Auto Expert vol 2

118AutoExpert 119 Jul-Sept

Pada generasi ketiga ini, perpaduan kenyamanan sedan, ke-tangguhan SUV, maupun kepraktisan mobil keluarga pun diter-jemahkan lewat paduan desain yang luar biasa. Situs resmi Hon-da Jepang bahkan menyebut keterlibatan desainer tim F1 mereka dalam pengembangan desain CR-V. Bodi pun dirancang dengan ak-sen membulat layaknya tren SUV dunia untuk memberikan kesan mo-dern dan mewah, namun tetap diberi guratan tegas. Setiap lekuk bodi, mulai dari lampu, overfender, siluet bodi sleek, hingga gril bertingkat dirancang demi menegaskan status CR-V maupun pemiliknya.

Juga jangan tanya soal performa. Mesin 2,0 dan 2,4 liter i-VTEC diusung dijamin menghadirkan kapabilitas maupun kon-sumsi bbm yang sejajar dengan sedan sekelasnya. Belum lagi ke-legaan kabin belakang yang begitu membuai pemilik CR-V yang

lebih suka menggunakan jasa chaffeur. Juga terdapat kehadiran sejumlah fitur keselamatan baik aktif maupun pasif yang mampu membuat batin Anda tetap tenang sepanjang perjalanan.

Berpijak dari hal-hal tersebut itulah CR-V generasi ketiga dibangun, bahkan menuju batas-batas definisi yang lebih ekstrem. Dengan gamblang, Honda UK menyebut CR-V sebagai mobil bagi mereka yang membenci SUV normal.

Inilah yang terus membuat new CR-V dicintai pemiliknya dan diidamkan mereka yang membutuhkan satu kendaraan all-round yang mampu mengakomodasi kebutuhan maupun gaya hidup pemi-liknya. Dari club house, café, kantor, hingga meninjau lokasi proyek di luar kota pun bisa dilakukannya dengan sangat baik. Ini bukan sekadar SUV biasa. Inilah new CR-V, the premium SUV…/

ALL NEW CR-V

Lokasi: Kampung Daun Culture Gallery & Cafe / www.kampungdaun.net

119 Jul-Aug

Page 126: Auto Expert vol 2

120AutoExpert 121 Jul-Aug

Dua generasi yang memberi arti

Terlepas memiliki perbedaan desain sig-nifikan, terdapat satu benang merah yang menyatukan ketiga generasi Honda CR-V. Yaitu, kemampuannya menyatukan ele-men utilitas, performa dan kenyamanan sedan, serta akomodasi mobil keluarga. Entah itu pada CR-V generasi pertama yang berbentuk kotak, model kedua lebih

stylish, ataupun generasi ketiga yang berhasil memberikan definisi baru pada kategori SUV.

Dari pemikiran itulah, Honda meluncurkan CR-V untuk per-tamakalinya pada tahun 1995 di Jepang, menyusul pasar AS dua tahun kemudian. Patut dicatat bahwa CR-V adalah SUV in-house pertama Honda, setelah sebelumnya bekerjasama dengan Isuzu dalam melansir Passport dan Horizon. Kebetulan lagi, saat itu ka-tegori SUV sedang booming di AS, maupun sisi belahan dunia lain-nya.

Banyak konsumen yang membutuhkan satu mobil untuk segala kebutuhan. Kebutuhan rekreasi, di mana harus melakukan kegiatan outdoor. Kebutuhan akan kenyamanan untuk pengendaraan se-hari-hari, hingga kebutuhan akan kesenangan berkendara. Berang-kat dari kebutuhan itulah CR-V dirancang. Tidak perlu sebuah off-roader sejati. Yang penting sanggup melintasi medan outdoor, pu-lang ke rumah dengan suka cita dan kembali diajak melaksanakan rutinitas hidup esok harinya.

Kepopuleran kategori SUV di Indonesia pun memancing keha-diran CR-V ke Tanah Air, lima tahun setelah peluncuran perdananya di Jepang. Berbeda dengan rata-rata SUV yang terlebih dulu hadir, CR-V hadir dengan pendekatan berbeda. Bukan dengan konfigurasi sasis ladder dan penggerak belakang, melainkan sasis monocoque dan FWD. Dengan kata lain lebih dekat ke aspal dibanding ke jalan tanah. Tentu tidak mudah untuk mengubah cara pandang orang ter-hadap produk ini. Namun, sejarah telah membuktikan bahwa CR-V lebih diterima dibanding kompetitornya saat itu.

Generasi pertama CR-V memiliki penampilan lebih sederha-na. Tampilannya terkesan datar lantaran bentuknya yang mengotak. Namun posturnya yang tinggi cukup memberi kesan gagah. Begi-tu juga dengan penempatan lampu belakang memanjang di pilar D yang menjadi salah satu cirinya.

Ciri lain dari CR-V adalah imbuhan ban serep di belakang. “Konde”, begitu kebanyakan orang menyebutnya. Sebuah atribut yang bertahan hingga generasi ketiga lahir tahun 2007 dan konde akhirnya tersimpan rapi di bawah bagasi.

Sebagai test case, gelombang awal CR-V CBU dilengkapi va-rian 4WD menemani model gerak roda depan. Sementara mesinnya adalah 2,0 liter 4-silinder 120 dk. Cukup bertenaga dan disediakan pilihan transmisi manual 5-speed dan matik 4-rasio.

Tak disangka pasar menyambut antusias kehadirannya. Per-paduan utilitas SUV, kenyamanan setara sedan dan akomodasi tak kalah mobil keluarga membuat CR-V begitu digilai. Alhasil Hon-da pun memutuskan CR-V untuk dirakit di Indonesia. Hanya saja, sedikitnya permintaan, ditambah pemberlakuan pajak lebih tinggi bagi mobil berpenggerak empat roda membuat CR-V 4x4 pun di-petieskan.

Sejalan dengan kebijakan di negara asalnya, tahun 2002 ia mengalami revisi cukup besar. Meski masih memakai platform Honda Civic, penampilan bodinya berubah drastis. Basis Civic ini-lah yang menyebabkan pengendaliannya terasa tajam dan lincah.

Delapan tahun sudah Honda CR-V menghiasi

belantara jalan tanah air. Selama itu juga dia menjadi

yang terbaik di kelasnya. Semua itu tentu tidak lepas

dari peran dua generasi pertama CR-V

[ Teks: Susanto Ari P ]

120AutoExpert

1st GEnErATion

Page 127: Auto Expert vol 2

122AutoExpert 123 Jul-Aug

Kendati demikian, ayunan suspensi CR-V cu-kup empuk dan mampu meredam guncangan dengan baik.

Kembali ke tampilan bodi. Lampu uta-ma kecil digantikan oleh yang lebih besar dan memanjang ke belakang. Ubahan juga terlihat pada desain bumper dan kap mesin. Beberapa bagian seperti atap, sepatbor dan pintu bagasi dibuat lebih melengkung. Selain terlihat lebih memikat, ubahan ini juga membuatnya terlihat lebih besar dan gagah.

Seperti halnya lampu belakang, konde CR-V masih berada pada posisi yang sama. Hanya saja, diberi penutup fiberglass agar terlihat rapi. Satu lagi warisan dari generasi pertama yang tetap bertahan adalah kaca pintu bagasi yang bisa dibuka terpisah.

Satu gimmick menarik coba diterapkan pada mobil ini. Sadar akan karakter guyub bangsa kita, PT. Honda Prospect Motor pun menam-bahkan jok baris ketiga pada CR-V. Bangku yang diletakkan di bagasi ini menambah daya angkut penumpang hingga tujuh orang. Meski pada akhirnya, bangku ini hanya disediakan se-bagai opsi tambahan pada model facelift yang diluncurkan tahun 2005.

Kabin dalamnya tidak berbeda jauh dengan generasi pertama. Terbilang lapang dengan ru-ang kaki dan kepala berlimpah. Dibanding gene-rasi awal, CR-V mengalami penyegaran pada desain dashboard. Yang pertama dalah pertu-karan tempat antara kisi AC dan audio di ten-gah dasbor. Begitu juga dengan desain panel in-strumen dan laci di depan penumpang.

Tapi tentu yang paling menggelitik per-hatian adalah tuas rem parkir yang pindah ke

dasbor untuk mendekatkan diri pada pengemu-di. Desainnya terkesan futuristik dan bisa di-katakan mirip gagang pistol.

Satu lagi pembeda ada pada CR-V matik. Tuas transmisi tidak dipasang di sisi pengemu-di melainkan di dasbor di atas tuas rem parkir. Jika diperhatikan desainnya mirip tuas transmi-si pada kolom setir ala mobil Amerika.

Masih ada satu fitur kerap terlupakan, bah-kan oleh pemilik CR-V sekalipun. Untuk me-menuhi fungsi rekreasi, disediakan meja piknik yang diletakkan di bawah bagasi. Piknik ber-sama keluarga pun akan semakin berkesan de-ngan hadirnya meja lipat ini.

Seiring dengan ketatnya persaingan, tahun 2005 CR-V melakukan pembenahan. Tidak banyak tapi cukup kentara saat diperhatikan. Sebut saja revisi pada bumper depan dan be-lakang. Lainnya adalah pada lampu depan dan belakang yang memakai mika multireflektor. Begitu juga dengan diameter pelek yang naik ukuran jadi 16 inci.

CR-V juga menyediakan mesin baru i-VTEC 2,4 liter 4 silinder 160 dk. Unit ini menyertai dapur pacu i-VTEC 2,0 liter 4 silinder 140 dk yang telah dipakai sejak 2002. Ubahan lain, war-na dasbor diubah menjadi two tone. Model ini bertahan hingga 2007 dan digantikan oleh ge-nerasi ketiga, yaitu All New Honda CR-V.

Menilik sejarahnya dan apa yang ditawar-kan oleh Honda CR-V pada konsumen Indone-sia, tak heran jika sekarang mereka bisa meme-tik manisnya buah perjuangan selama ini. Dan jika sekarang image yang melekat sangat kuat, itu tak lain karena dua generasi pertama mampu memikat hati para penggemarnya./

122AutoExpert

1st GEnErATion

Page 128: Auto Expert vol 2

120AutoExpert 121 Jul-Aug

Dua generasi yang memberi arti

Terlepas memiliki perbedaan desain sig-nifikan, terdapat satu benang merah yang menyatukan ketiga generasi Honda CR-V. Yaitu, kemampuannya menyatukan ele-men utilitas, performa dan kenyamanan sedan, serta akomodasi mobil keluarga. Entah itu pada CR-V generasi pertama yang berbentuk kotak, model kedua lebih

stylish, ataupun generasi ketiga yang berhasil memberikan definisi baru pada kategori SUV.

Dari pemikiran itulah, Honda meluncurkan CR-V untuk per-tamakalinya pada tahun 1995 di Jepang, menyusul pasar AS dua tahun kemudian. Patut dicatat bahwa CR-V adalah SUV in-house pertama Honda, setelah sebelumnya bekerjasama dengan Isuzu dalam melansir Passport dan Horizon. Kebetulan lagi, saat itu ka-tegori SUV sedang booming di AS, maupun sisi belahan dunia lain-nya.

Banyak konsumen yang membutuhkan satu mobil untuk segala kebutuhan. Kebutuhan rekreasi, di mana harus melakukan kegiatan outdoor. Kebutuhan akan kenyamanan untuk pengendaraan se-hari-hari, hingga kebutuhan akan kesenangan berkendara. Berang-kat dari kebutuhan itulah CR-V dirancang. Tidak perlu sebuah off-roader sejati. Yang penting sanggup melintasi medan outdoor, pu-lang ke rumah dengan suka cita dan kembali diajak melaksanakan rutinitas hidup esok harinya.

Kepopuleran kategori SUV di Indonesia pun memancing keha-diran CR-V ke Tanah Air, lima tahun setelah peluncuran perdananya di Jepang. Berbeda dengan rata-rata SUV yang terlebih dulu hadir, CR-V hadir dengan pendekatan berbeda. Bukan dengan konfigurasi sasis ladder dan penggerak belakang, melainkan sasis monocoque dan FWD. Dengan kata lain lebih dekat ke aspal dibanding ke jalan tanah. Tentu tidak mudah untuk mengubah cara pandang orang ter-hadap produk ini. Namun, sejarah telah membuktikan bahwa CR-V lebih diterima dibanding kompetitornya saat itu.

Generasi pertama CR-V memiliki penampilan lebih sederha-na. Tampilannya terkesan datar lantaran bentuknya yang mengotak. Namun posturnya yang tinggi cukup memberi kesan gagah. Begi-tu juga dengan penempatan lampu belakang memanjang di pilar D yang menjadi salah satu cirinya.

Ciri lain dari CR-V adalah imbuhan ban serep di belakang. “Konde”, begitu kebanyakan orang menyebutnya. Sebuah atribut yang bertahan hingga generasi ketiga lahir tahun 2007 dan konde akhirnya tersimpan rapi di bawah bagasi.

Sebagai test case, gelombang awal CR-V CBU dilengkapi va-rian 4WD menemani model gerak roda depan. Sementara mesinnya adalah 2,0 liter 4-silinder 120 dk. Cukup bertenaga dan disediakan pilihan transmisi manual 5-speed dan matik 4-rasio.

Tak disangka pasar menyambut antusias kehadirannya. Per-paduan utilitas SUV, kenyamanan setara sedan dan akomodasi tak kalah mobil keluarga membuat CR-V begitu digilai. Alhasil Hon-da pun memutuskan CR-V untuk dirakit di Indonesia. Hanya saja, sedikitnya permintaan, ditambah pemberlakuan pajak lebih tinggi bagi mobil berpenggerak empat roda membuat CR-V 4x4 pun di-petieskan.

Sejalan dengan kebijakan di negara asalnya, tahun 2002 ia mengalami revisi cukup besar. Meski masih memakai platform Honda Civic, penampilan bodinya berubah drastis. Basis Civic ini-lah yang menyebabkan pengendaliannya terasa tajam dan lincah.

Delapan tahun sudah Honda CR-V menghiasi

belantara jalan tanah air. Selama itu juga dia menjadi

yang terbaik di kelasnya. Semua itu tentu tidak lepas

dari peran dua generasi pertama CR-V

[ Teks: Susanto Ari P ]

120AutoExpert

1st GEnErATion

Page 129: Auto Expert vol 2

122AutoExpert 123 Jul-Aug

Kendati demikian, ayunan suspensi CR-V cu-kup empuk dan mampu meredam guncangan dengan baik.

Kembali ke tampilan bodi. Lampu uta-ma kecil digantikan oleh yang lebih besar dan memanjang ke belakang. Ubahan juga terlihat pada desain bumper dan kap mesin. Beberapa bagian seperti atap, sepatbor dan pintu bagasi dibuat lebih melengkung. Selain terlihat lebih memikat, ubahan ini juga membuatnya terlihat lebih besar dan gagah.

Seperti halnya lampu belakang, konde CR-V masih berada pada posisi yang sama. Hanya saja, diberi penutup fiberglass agar terlihat rapi. Satu lagi warisan dari generasi pertama yang tetap bertahan adalah kaca pintu bagasi yang bisa dibuka terpisah.

Satu gimmick menarik coba diterapkan pada mobil ini. Sadar akan karakter guyub bangsa kita, PT. Honda Prospect Motor pun menam-bahkan jok baris ketiga pada CR-V. Bangku yang diletakkan di bagasi ini menambah daya angkut penumpang hingga tujuh orang. Meski pada akhirnya, bangku ini hanya disediakan se-bagai opsi tambahan pada model facelift yang diluncurkan tahun 2005.

Kabin dalamnya tidak berbeda jauh dengan generasi pertama. Terbilang lapang dengan ru-ang kaki dan kepala berlimpah. Dibanding gene-rasi awal, CR-V mengalami penyegaran pada desain dashboard. Yang pertama dalah pertu-karan tempat antara kisi AC dan audio di ten-gah dasbor. Begitu juga dengan desain panel in-strumen dan laci di depan penumpang.

Tapi tentu yang paling menggelitik per-hatian adalah tuas rem parkir yang pindah ke

dasbor untuk mendekatkan diri pada pengemu-di. Desainnya terkesan futuristik dan bisa di-katakan mirip gagang pistol.

Satu lagi pembeda ada pada CR-V matik. Tuas transmisi tidak dipasang di sisi pengemu-di melainkan di dasbor di atas tuas rem parkir. Jika diperhatikan desainnya mirip tuas transmi-si pada kolom setir ala mobil Amerika.

Masih ada satu fitur kerap terlupakan, bah-kan oleh pemilik CR-V sekalipun. Untuk me-menuhi fungsi rekreasi, disediakan meja piknik yang diletakkan di bawah bagasi. Piknik ber-sama keluarga pun akan semakin berkesan de-ngan hadirnya meja lipat ini.

Seiring dengan ketatnya persaingan, tahun 2005 CR-V melakukan pembenahan. Tidak banyak tapi cukup kentara saat diperhatikan. Sebut saja revisi pada bumper depan dan be-lakang. Lainnya adalah pada lampu depan dan belakang yang memakai mika multireflektor. Begitu juga dengan diameter pelek yang naik ukuran jadi 16 inci.

CR-V juga menyediakan mesin baru i-VTEC 2,4 liter 4 silinder 160 dk. Unit ini menyertai dapur pacu i-VTEC 2,0 liter 4 silinder 140 dk yang telah dipakai sejak 2002. Ubahan lain, war-na dasbor diubah menjadi two tone. Model ini bertahan hingga 2007 dan digantikan oleh ge-nerasi ketiga, yaitu All New Honda CR-V.

Menilik sejarahnya dan apa yang ditawar-kan oleh Honda CR-V pada konsumen Indone-sia, tak heran jika sekarang mereka bisa meme-tik manisnya buah perjuangan selama ini. Dan jika sekarang image yang melekat sangat kuat, itu tak lain karena dua generasi pertama mampu memikat hati para penggemarnya./

122AutoExpert

1st GEnErATion

Page 130: Auto Expert vol 2

122AutoExpert 123 Jul-Aug

Kendati demikian, ayunan suspensi CR-V cu-kup empuk dan mampu meredam guncangan dengan baik.

Kembali ke tampilan bodi. Lampu uta-ma kecil digantikan oleh yang lebih besar dan memanjang ke belakang. Ubahan juga terlihat pada desain bumper dan kap mesin. Beberapa bagian seperti atap, sepatbor dan pintu bagasi dibuat lebih melengkung. Selain terlihat lebih memikat, ubahan ini juga membuatnya terlihat lebih besar dan gagah.

Seperti halnya lampu belakang, konde CR-V masih berada pada posisi yang sama. Hanya saja, diberi penutup fiberglass agar terlihat rapi. Satu lagi warisan dari generasi pertama yang tetap bertahan adalah kaca pintu bagasi yang bisa dibuka terpisah.

Satu gimmick menarik coba diterapkan pada mobil ini. Sadar akan karakter guyub bangsa kita, PT. Honda Prospect Motor pun menam-bahkan jok baris ketiga pada CR-V. Bangku yang diletakkan di bagasi ini menambah daya angkut penumpang hingga tujuh orang. Meski pada akhirnya, bangku ini hanya disediakan se-bagai opsi tambahan pada model facelift yang diluncurkan tahun 2005.

Kabin dalamnya tidak berbeda jauh dengan generasi pertama. Terbilang lapang dengan ru-ang kaki dan kepala berlimpah. Dibanding gene-rasi awal, CR-V mengalami penyegaran pada desain dashboard. Yang pertama dalah pertu-karan tempat antara kisi AC dan audio di ten-gah dasbor. Begitu juga dengan desain panel in-strumen dan laci di depan penumpang.

Tapi tentu yang paling menggelitik per-hatian adalah tuas rem parkir yang pindah ke

dasbor untuk mendekatkan diri pada pengemu-di. Desainnya terkesan futuristik dan bisa di-katakan mirip gagang pistol.

Satu lagi pembeda ada pada CR-V matik. Tuas transmisi tidak dipasang di sisi pengemu-di melainkan di dasbor di atas tuas rem parkir. Jika diperhatikan desainnya mirip tuas transmi-si pada kolom setir ala mobil Amerika.

Masih ada satu fitur kerap terlupakan, bah-kan oleh pemilik CR-V sekalipun. Untuk me-menuhi fungsi rekreasi, disediakan meja piknik yang diletakkan di bawah bagasi. Piknik ber-sama keluarga pun akan semakin berkesan de-ngan hadirnya meja lipat ini.

Seiring dengan ketatnya persaingan, tahun 2005 CR-V melakukan pembenahan. Tidak banyak tapi cukup kentara saat diperhatikan. Sebut saja revisi pada bumper depan dan be-lakang. Lainnya adalah pada lampu depan dan belakang yang memakai mika multireflektor. Begitu juga dengan diameter pelek yang naik ukuran jadi 16 inci.

CR-V juga menyediakan mesin baru i-VTEC 2,4 liter 4 silinder 160 dk. Unit ini menyertai dapur pacu i-VTEC 2,0 liter 4 silinder 140 dk yang telah dipakai sejak 2002. Ubahan lain, war-na dasbor diubah menjadi two tone. Model ini bertahan hingga 2007 dan digantikan oleh ge-nerasi ketiga, yaitu All New Honda CR-V.

Menilik sejarahnya dan apa yang ditawar-kan oleh Honda CR-V pada konsumen Indone-sia, tak heran jika sekarang mereka bisa meme-tik manisnya buah perjuangan selama ini. Dan jika sekarang image yang melekat sangat kuat, itu tak lain karena dua generasi pertama mampu memikat hati para penggemarnya./

122AutoExpert

1st GEnErATion

Page 131: Auto Expert vol 2

122AutoExpert 123 Jul-Aug

Kendati demikian, ayunan suspensi CR-V cu-kup empuk dan mampu meredam guncangan dengan baik.

Kembali ke tampilan bodi. Lampu uta-ma kecil digantikan oleh yang lebih besar dan memanjang ke belakang. Ubahan juga terlihat pada desain bumper dan kap mesin. Beberapa bagian seperti atap, sepatbor dan pintu bagasi dibuat lebih melengkung. Selain terlihat lebih memikat, ubahan ini juga membuatnya terlihat lebih besar dan gagah.

Seperti halnya lampu belakang, konde CR-V masih berada pada posisi yang sama. Hanya saja, diberi penutup fiberglass agar terlihat rapi. Satu lagi warisan dari generasi pertama yang tetap bertahan adalah kaca pintu bagasi yang bisa dibuka terpisah.

Satu gimmick menarik coba diterapkan pada mobil ini. Sadar akan karakter guyub bangsa kita, PT. Honda Prospect Motor pun menam-bahkan jok baris ketiga pada CR-V. Bangku yang diletakkan di bagasi ini menambah daya angkut penumpang hingga tujuh orang. Meski pada akhirnya, bangku ini hanya disediakan se-bagai opsi tambahan pada model facelift yang diluncurkan tahun 2005.

Kabin dalamnya tidak berbeda jauh dengan generasi pertama. Terbilang lapang dengan ru-ang kaki dan kepala berlimpah. Dibanding gene-rasi awal, CR-V mengalami penyegaran pada desain dashboard. Yang pertama dalah pertu-karan tempat antara kisi AC dan audio di ten-gah dasbor. Begitu juga dengan desain panel in-strumen dan laci di depan penumpang.

Tapi tentu yang paling menggelitik per-hatian adalah tuas rem parkir yang pindah ke

dasbor untuk mendekatkan diri pada pengemu-di. Desainnya terkesan futuristik dan bisa di-katakan mirip gagang pistol.

Satu lagi pembeda ada pada CR-V matik. Tuas transmisi tidak dipasang di sisi pengemu-di melainkan di dasbor di atas tuas rem parkir. Jika diperhatikan desainnya mirip tuas transmi-si pada kolom setir ala mobil Amerika.

Masih ada satu fitur kerap terlupakan, bah-kan oleh pemilik CR-V sekalipun. Untuk me-menuhi fungsi rekreasi, disediakan meja piknik yang diletakkan di bawah bagasi. Piknik ber-sama keluarga pun akan semakin berkesan de-ngan hadirnya meja lipat ini.

Seiring dengan ketatnya persaingan, tahun 2005 CR-V melakukan pembenahan. Tidak banyak tapi cukup kentara saat diperhatikan. Sebut saja revisi pada bumper depan dan be-lakang. Lainnya adalah pada lampu depan dan belakang yang memakai mika multireflektor. Begitu juga dengan diameter pelek yang naik ukuran jadi 16 inci.

CR-V juga menyediakan mesin baru i-VTEC 2,4 liter 4 silinder 160 dk. Unit ini menyertai dapur pacu i-VTEC 2,0 liter 4 silinder 140 dk yang telah dipakai sejak 2002. Ubahan lain, war-na dasbor diubah menjadi two tone. Model ini bertahan hingga 2007 dan digantikan oleh ge-nerasi ketiga, yaitu All New Honda CR-V.

Menilik sejarahnya dan apa yang ditawar-kan oleh Honda CR-V pada konsumen Indone-sia, tak heran jika sekarang mereka bisa meme-tik manisnya buah perjuangan selama ini. Dan jika sekarang image yang melekat sangat kuat, itu tak lain karena dua generasi pertama mampu memikat hati para penggemarnya./

122AutoExpert

1st GEnErATion

Page 132: Auto Expert vol 2

124AutoExpert 125 Jul-Aug

Modification Part

MUGEN GENUINE ACCESSORIESSEtiAP orAng MEMiliki kebutuhan akan personalisasi. Anda tentu tak ingin mengenakan baju yang sama dengan

rekan sekantor, bukan? Bagi pemilik Cr-V yang ingin melakukan personalisasi, Pt Honda Prospect Motor

menyediakan sejumlah aksesori orisinal. Antara lain kit yang hasil karya Mugen ini. Secara keseluruhan,

paket Mugen membuat penampilan Cr-V semakin sportif dan berbeda dari semua SUV yang ada.

Paket yang ditawarkan pun terbilang lengkap. Mulai dari front under spoiler, wing spoiler, pelek alu-

minium, baut roda racing, hingga lampu siang hari. Seperangkat aksesori ini dijual dalam paket lengkap di

jaringan dealer Honda.

Dual Silencer

Front Under Spoiler

Aluminium Wheel TT

Wing Spoiler

Rear Under Spoiler

Mugen Metal Logo

Daytime Light

Taper Nut

Page 133: Auto Expert vol 2

124AutoExpert 125 Jul-Aug

Modification Part

MUGEN GENUINE ACCESSORIESSEtiAP orAng MEMiliki kebutuhan akan personalisasi. Anda tentu tak ingin mengenakan baju yang sama dengan

rekan sekantor, bukan? Bagi pemilik Cr-V yang ingin melakukan personalisasi, Pt Honda Prospect Motor

menyediakan sejumlah aksesori orisinal. Antara lain kit yang hasil karya Mugen ini. Secara keseluruhan,

paket Mugen membuat penampilan Cr-V semakin sportif dan berbeda dari semua SUV yang ada.

Paket yang ditawarkan pun terbilang lengkap. Mulai dari front under spoiler, wing spoiler, pelek alu-

minium, baut roda racing, hingga lampu siang hari. Seperangkat aksesori ini dijual dalam paket lengkap di

jaringan dealer Honda.

Dual Silencer

Front Under Spoiler

Aluminium Wheel TT

Wing Spoiler

Rear Under Spoiler

Mugen Metal Logo

Daytime Light

Taper Nut

Page 134: Auto Expert vol 2

126AutoExpert 127 Jul-Sept

CR-V bukanlah satu-satunya SUV yang pernah diproduksi Honda. Kita tentu mengenal nama-nama seperti MDX, Element,

atau bahkan Pilot dan Passport. Bahkan, beberapa di antaranya juga terdapat di Tanah Air, meski tidak melalui jalur

resmi. Mari kita simak keluarga SUV Honda selengkapnya, meski sebagian besar telah dihentikan produksinya.

[ Teks: Suryo Sudjatmiko ]

Meet the FaMily…Keluarga SUV Honda

PASSPORTSUV Pertama honda Berbasis isuzu

KiTA SEmUA PAHAm betapa publik Amerika pernah sangat meng-

gilai SUV. Berbekal proyek kerjasama dengan isuzu di tahun

1994, Honda pun memperkenalkan SUV pertama mereka

yang dinamai Passport. Bisa jadi, Anda yang bertemu SUV

satu ini akan berpikir bahwa sang pemilik asal menempelkan

lambang Honda pada sebuah isuzu Rodeo. Ya, secara detail

Passport memang sangat identik dengan Rodeo.

Seperti halnya Rodeo, Passport menggunakan struktur

body on frame dengan layout mesin depan, serta penggerak

roda belakang atau penggerak 4 roda. Generasi pertama Pass-

port mulai meramaikan pasar Amerika dari tahun 1994 hingga

1997 yang mana generasi perintis ini dipersenjatai dengan

mesin bensin 4 silinder 2,6 liter dan mesin V6 3,2 liter sebagai

pilihan. Tongkat estafet Passport berlanjut dengan hadirnya

generasi kedua pada tahun 1998. Generasi kedua inilah yang

sekaligus menjadi generasi terakhir Passport yang menga-

khiri kiprahnya pada tahun 2002.

Posisinya pun digantikan dengan

kehadiran Honda Pilot.

Selama kurun waktu pemasa-

rannya, Passport berhasil mem-

bukukan penjualan yang relatif

bagus serta sempat memberikan

perlawanan yang sengit pada Nis-

san Pathfinder selaku kompetitor

terdekatnya.

CROSSROADhadir dengan Konsep ekstrem

HilANGNYA ElEmENT membuat Honda tak lagi

punya SUV crossover unik untuk memenuhi

kebutuhan kaum muda yang aktif di Jepang..

Solusi pun hadir dalam sosok Crossroad

yang diperkenalkan pada tahun silam.

Dengan desain bagaikan kubus,

Crossroad memiliki penampilan tak

kalah unik dibanding Element. Bedanya,

Crossroad memiliki tiga baris tempat

duduk hingga mampu mengakomodasi

tujuh penumpang. Crossroad didesain

sebagai sebuah mobil dengan konsep ‘ac-

tive life navigator’, dimana sebuah mobil

dapat menghantarkan pemiliknya untuk

menikmati gaya hidup aktif.

Honda menyodorkan dua pilihan versi

mesin 4 silinder, 1,8 liter dan 2,0 liter

i-VTEC. Kedua pilihan mesin tersebut

hanya akan dilengkapi dengan transmisi

matik 5 percepatan. Real-Time AWD sys-

tem yang dicangkokkan pada crossover

ini disempurnakan lagi kinerjanya.

PilOTRacikan amerika

SUKSES YANG DiRAiH

Passport dan CR-V

pun membuat Honda

lebih percaya diri

dalam memproduksi

in-house SUV demi

memikat publik AS.

Hasilnya adalah Pilot yang diperkenalkan pertama

kali pada tahun 2002. Terlepas kesuksesan CR-V,

publik Amerika masih menginginkan SUV dengan

daya angkut yang lebih besar. mengingat Passport

dirasa kurang mumpuni, Honda butuh SUV baru dan

Pilot lah jawabannya.

Honda Pilot dibangun atas platform Accord dengan

konstruksi bodi monocoque yang diperkuat, yang mana

diperlukan untuk melakukan aktivitas off-road ringan.

Di tahun 2006 pilot mengalami beberapa perubahan

pada eksterior dan interior, yang membuat penampi-

lannya lebih kokoh dan macho. Di tahun 2004, lebih dari

100.000 unit Pilot laris terjual di AS dan menjadikannya

sebagai SUV terlaris Honda.

Di Tahun ini, Honda meluncurkan Pilot generasi

kedua dengan desain mengotak dan hidung khas

Amerika. Dimensi juga lebih bongsor dibanding

model lama dengan kemampuan akomodasi delapan

penumpang.

127 Jul-Aug

TOYOTA i-REAl#14ST RS of

Sangatlah sulit membayangkan masa depan tanpa moda transportasi pribadi. Akan tetapi, belum terdapat kata sepakat seperti apakah sosok transportasi ini nanti-nya. Bagi Toyota, visi ini hadir dalan wujud konsep i-Real berasal dari “I” yang merupa-

kan kelanjutan dari i-Unit maupun i-Swing. Sementara “Real” pengembangan personal mobility yang menjadi “nyata”pada produk terakhir ini. Ya, sebuah kendaraan personal yang hanya bisa ditungangi seorang saja.

Layaknya sebuah ponsel, moda transportasi masa depan akan bersifat lebih personal. tidak hanya sampai di situ, ken-daraan sexy ini memiliki banyak fitur tambahan. Mulai dari fi­tur komunikasi langsung ke dunia maya, serta fitur keselama-tan, baik untuk pengguna maupun orang lain.

Terbuat dari plastik yang diperkuat dengan serat karbon membuat i-Real menjadi ringan dan praktis digunakan. Bahan fiber­nya terbuat dari Kenaf, sejenis tanaman tropis yang dida-tangkan dari Indonesia

i-Real menggunakan 3 roda (2 di depan dan 1 di belakang). Pada kecepatan rendah jarak sumbu rodanya menjadi pendek

untuk menjaga manuvernya diantara para pejalan kaki. Juga menyesuaikan ketinggian sesuai tinggi orang pada umumnya agar tidak mengambil terlalu banyak tempat di jalan.

Untuk mengendalikan semua fungsi gerak, ‘pengendara’ dapat memanfaatkan kehadiran dua buah joystick. Maju, mun-dur bahkan berputar ke kiri maupun ke kanan. Pada kecepa-tan tinggi sampai dengan 30 km/jam, jarak antara sumbu ro-danya akan memanjang, sementara kursinya akan terbenam ke belakang untuk memberikan pusat gravitasi yang lebih ren-dah dan stabil.

Untuk menjaga keselamatan pengendara maupun orang-orang disekitarnya, terdapat sejumlah sensor untuk mendetek-si dan memprediksi adanya benturan yang mungkin terjadi. Keadaan ini diantisipasi oleh i­Real dengan mengirimkan si­nyal kepada pengendara dalam bentuk suara maupun getaran. Secara bersamaan, sekaligus memberi tahu orang-orang di-sekitar tentang keberadaan diri kita melalui lampu dan suara.

Dengan nama ini Toyota ingin menyatakan bahwa konsep ini sudah merupakan wujud yang siap diproduksi dalam wak-tu dekat. I-Real bukan lagi sebuah kemungkinan, namun se-buah realita. /

Wujud Nyata

Transportasi Pribadi

Inilah konsep terakhir Toyota yang membuat

Segway terlihat usang. i-Real lahir dari visi

Toyota akan moda transportasi masa depan.

Lebih personal dan aman.

[ Teks: Andy Tinggogoy ]

Page 135: Auto Expert vol 2

126AutoExpert 127 Jul-Sept

CR-V bukanlah satu-satunya SUV yang pernah diproduksi Honda. Kita tentu mengenal nama-nama seperti MDX, Element,

atau bahkan Pilot dan Passport. Bahkan, beberapa di antaranya juga terdapat di Tanah Air, meski tidak melalui jalur

resmi. Mari kita simak keluarga SUV Honda selengkapnya, meski sebagian besar telah dihentikan produksinya.

[ Teks: Suryo Sudjatmiko ]

Meet the FaMily…Keluarga SUV Honda

PASSPORTSUV Pertama honda Berbasis isuzu

KiTA SEmUA PAHAm betapa publik Amerika pernah sangat meng-

gilai SUV. Berbekal proyek kerjasama dengan isuzu di tahun

1994, Honda pun memperkenalkan SUV pertama mereka

yang dinamai Passport. Bisa jadi, Anda yang bertemu SUV

satu ini akan berpikir bahwa sang pemilik asal menempelkan

lambang Honda pada sebuah isuzu Rodeo. Ya, secara detail

Passport memang sangat identik dengan Rodeo.

Seperti halnya Rodeo, Passport menggunakan struktur

body on frame dengan layout mesin depan, serta penggerak

roda belakang atau penggerak 4 roda. Generasi pertama Pass-

port mulai meramaikan pasar Amerika dari tahun 1994 hingga

1997 yang mana generasi perintis ini dipersenjatai dengan

mesin bensin 4 silinder 2,6 liter dan mesin V6 3,2 liter sebagai

pilihan. Tongkat estafet Passport berlanjut dengan hadirnya

generasi kedua pada tahun 1998. Generasi kedua inilah yang

sekaligus menjadi generasi terakhir Passport yang menga-

khiri kiprahnya pada tahun 2002.

Posisinya pun digantikan dengan

kehadiran Honda Pilot.

Selama kurun waktu pemasa-

rannya, Passport berhasil mem-

bukukan penjualan yang relatif

bagus serta sempat memberikan

perlawanan yang sengit pada Nis-

san Pathfinder selaku kompetitor

terdekatnya.

CROSSROADhadir dengan Konsep ekstrem

HilANGNYA ElEmENT membuat Honda tak lagi

punya SUV crossover unik untuk memenuhi

kebutuhan kaum muda yang aktif di Jepang..

Solusi pun hadir dalam sosok Crossroad

yang diperkenalkan pada tahun silam.

Dengan desain bagaikan kubus,

Crossroad memiliki penampilan tak

kalah unik dibanding Element. Bedanya,

Crossroad memiliki tiga baris tempat

duduk hingga mampu mengakomodasi

tujuh penumpang. Crossroad didesain

sebagai sebuah mobil dengan konsep ‘ac-

tive life navigator’, dimana sebuah mobil

dapat menghantarkan pemiliknya untuk

menikmati gaya hidup aktif.

Honda menyodorkan dua pilihan versi

mesin 4 silinder, 1,8 liter dan 2,0 liter

i-VTEC. Kedua pilihan mesin tersebut

hanya akan dilengkapi dengan transmisi

matik 5 percepatan. Real-Time AWD sys-

tem yang dicangkokkan pada crossover

ini disempurnakan lagi kinerjanya.

PilOTRacikan amerika

SUKSES YANG DiRAiH

Passport dan CR-V

pun membuat Honda

lebih percaya diri

dalam memproduksi

in-house SUV demi

memikat publik AS.

Hasilnya adalah Pilot yang diperkenalkan pertama

kali pada tahun 2002. Terlepas kesuksesan CR-V,

publik Amerika masih menginginkan SUV dengan

daya angkut yang lebih besar. mengingat Passport

dirasa kurang mumpuni, Honda butuh SUV baru dan

Pilot lah jawabannya.

Honda Pilot dibangun atas platform Accord dengan

konstruksi bodi monocoque yang diperkuat, yang mana

diperlukan untuk melakukan aktivitas off-road ringan.

Di tahun 2006 pilot mengalami beberapa perubahan

pada eksterior dan interior, yang membuat penampi-

lannya lebih kokoh dan macho. Di tahun 2004, lebih dari

100.000 unit Pilot laris terjual di AS dan menjadikannya

sebagai SUV terlaris Honda.

Di Tahun ini, Honda meluncurkan Pilot generasi

kedua dengan desain mengotak dan hidung khas

Amerika. Dimensi juga lebih bongsor dibanding

model lama dengan kemampuan akomodasi delapan

penumpang.

127 Jul-Aug

TOYOTA i-REAl#14ST RS of

Sangatlah sulit membayangkan masa depan tanpa moda transportasi pribadi. Akan tetapi, belum terdapat kata sepakat seperti apakah sosok transportasi ini nanti-nya. Bagi Toyota, visi ini hadir dalan wujud konsep i-Real berasal dari “I” yang merupa-

kan kelanjutan dari i-Unit maupun i-Swing. Sementara “Real” pengembangan personal mobility yang menjadi “nyata”pada produk terakhir ini. Ya, sebuah kendaraan personal yang hanya bisa ditungangi seorang saja.

Layaknya sebuah ponsel, moda transportasi masa depan akan bersifat lebih personal. tidak hanya sampai di situ, ken-daraan sexy ini memiliki banyak fitur tambahan. Mulai dari fi­tur komunikasi langsung ke dunia maya, serta fitur keselama-tan, baik untuk pengguna maupun orang lain.

Terbuat dari plastik yang diperkuat dengan serat karbon membuat i-Real menjadi ringan dan praktis digunakan. Bahan fiber­nya terbuat dari Kenaf, sejenis tanaman tropis yang dida-tangkan dari Indonesia

i-Real menggunakan 3 roda (2 di depan dan 1 di belakang). Pada kecepatan rendah jarak sumbu rodanya menjadi pendek

untuk menjaga manuvernya diantara para pejalan kaki. Juga menyesuaikan ketinggian sesuai tinggi orang pada umumnya agar tidak mengambil terlalu banyak tempat di jalan.

Untuk mengendalikan semua fungsi gerak, ‘pengendara’ dapat memanfaatkan kehadiran dua buah joystick. Maju, mun-dur bahkan berputar ke kiri maupun ke kanan. Pada kecepa-tan tinggi sampai dengan 30 km/jam, jarak antara sumbu ro-danya akan memanjang, sementara kursinya akan terbenam ke belakang untuk memberikan pusat gravitasi yang lebih ren-dah dan stabil.

Untuk menjaga keselamatan pengendara maupun orang-orang disekitarnya, terdapat sejumlah sensor untuk mendetek-si dan memprediksi adanya benturan yang mungkin terjadi. Keadaan ini diantisipasi oleh i­Real dengan mengirimkan si­nyal kepada pengendara dalam bentuk suara maupun getaran. Secara bersamaan, sekaligus memberi tahu orang-orang di-sekitar tentang keberadaan diri kita melalui lampu dan suara.

Dengan nama ini Toyota ingin menyatakan bahwa konsep ini sudah merupakan wujud yang siap diproduksi dalam wak-tu dekat. I-Real bukan lagi sebuah kemungkinan, namun se-buah realita. /

Wujud Nyata

Transportasi Pribadi

Inilah konsep terakhir Toyota yang membuat

Segway terlihat usang. i-Real lahir dari visi

Toyota akan moda transportasi masa depan.

Lebih personal dan aman.

[ Teks: Andy Tinggogoy ]

Page 136: Auto Expert vol 2

128AutoExpert

Dulu, butuh setidaknya waktu setahun bagi mobil untuk

dapat hadir ke tanah Air setelah peluncuran inter-

nasionalnya. Kini, mobil apapun yang beritanya Anda

baca di internet, dapat dinikmati tak sampai 6 bulan

kemudian. bahkan, dalam beberapa kasus kemu-

nculannya hanya berselang 2 – 3 bulan. tak pelak, ini

menandakan betapa pentingnya pasar Indonesia di

mata pabrikan dunia.

‘DIbuKA’ olEh Detroit Motor Show pada bulan Januari,

pagelaran motorshow dunia tahun ini telah mengha-

dirkan sejumlah model-model yang bisa bikin air liur

kita menetes. Serunya, tahun ini kita telah menyak-

sikan betapa motorshow yang dulunya dianggap

‘kelas kambing’, kini mulai dilirik pabrikan dunia untuk

dijadikan lokasi world premiere. tentu, masih segar

dalam ingatan ketika Auto Beijing dijadikan tempat

peluncuran perdana Audi Q5, Mercedes GlK, hingga

new Nissan teana. Atau, Suzuki yang sengaja memilih

Auto Delhi untuk memperkenalkan Concept A-Star

yang akan menjadi model global terkini mereka.

bErIKut KAMI hadirkan beberapa mobil yang mungkin akan

meramaikan bursa otomotif tanah Air tahun depan,

atau jangan-jangan malah sudah dapat Anda nikmati

akhir tahun ini juga.

• AuDI Q5

• NEW bMW 7-SErIES

• FErrArI CAlIForNIA

• hoNDA FrEED

• NEW hoNDA CItY

• NEW lEXuS rX

• MAZDA2

• MErCEDES-bENZ GlK

• NEW MErCEDES-bENZ ClK

• NISSAN tEANA

• PorSChE 911 FACElIFt

• SuZuKI SPlASh

• VW PASSAt CC

• VW SCIroCCo

• NEW VW Polo

COMING SOON!

128AutoExpert