audit internal chapter 13
DESCRIPTION
qfqdvTRANSCRIPT
![Page 1: Audit Internal Chapter 13](https://reader036.vdocuments.us/reader036/viewer/2022082413/563db859550346aa9a92e09e/html5/thumbnails/1.jpg)
TUGAS AUDIT INTERNAL
“KOMPETENSI KUNCI INTENAL AUDIT”
OLEH :
KELOMPOK II
ANGELICA DWIWAHYU 12/343884/EE/06350
INTAN SARI S.R. 13/MPAXXVIIA/12
PRADHITA D.N. 13/MPAXXVIIA/20
RIDZKA KURNIA SARI 12/343916/EE/06382
YASINTA E.K. 13/MPAXXVIIA/28
PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2013
![Page 2: Audit Internal Chapter 13](https://reader036.vdocuments.us/reader036/viewer/2022082413/563db859550346aa9a92e09e/html5/thumbnails/2.jpg)
KOMPETENSI KUNCI INTENAL AUDIT
Penekanan keseluruhan seluruh buku ini adalah tentang pengetahuan (CBOK) dimana auditor
internal harus mengetahui dan memahami. Sebagian besar auditor internal harus memperoleh
pengetahuan dan pemahaman, seperti Bab 8 pada standar profesi internal audit, Bab 16
mendokumentasikan hasil melalui efektif workpapers, dan kontrol bab 20 tentang cybersecurity
dan privasi. Bab ini memberikan gambaran dari wilayah subjek dan menunjuk kepada konsep-
konsep dan isu-isu dimana auditor internal dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik
melalui studi tambahan, pengalaman, dan kegiatan internal audit. Namun, untuk menambah
pemahaman yang lebih baik khusus audit internal, semua auditor internal juga harus menetapkan
beberapa kompetensi kunci profesional, seperti kemampuan untuk melakukan wawancara audit
yang efektif, beroperasi dalam tata cara yang kredibel dan profesional ketika melakukan audit
internal. Bab ini membahas tentang kompetensi audit internal yang penting.
Banyak kompetensi utama diaman auditor internal harus belajar sebelum memulai karir
mereka dan bahkan sambil memperoleh pendidikan dasar. Bab ini tidak bisa menjelaskan
bagaimana auditor internal harus melakukan wawancara audit, misalnya, seperti wawancara pada
individu auditor internal dan keadaan sekitarnya. Namun, tujuan dari bab ini adalah untuk
mengingatkan auditor internal subyek dan area yang profesional penting bagi praktek audit
internal yang modern.
Kunci kompetensi audit internal yang dibahas dalam bab ini harus mendasar tentang
persyaratan CBOK untuk semua auditor internal. Bab ini akan memberikan bimbingan praktek-
praktek terbaik untuk membantu auditor internal menetapkan kompetensi kunci audit internal.
13.1 Pentingya Kompetensi Audit Internal
Keahlian apa yang penting untuk menjadi seorang auditor internal yang suskses? Ada
banyak, dan mereka telah mencapai setidaknya pendidikan selama empat tahun kuliah di daerah
yang akan memberikan pemahaman kepada mereka tentang pentingnya proses bisnis, serta
kemampuan untuk mengamati bidang operasi dan mereka menggambarkan melalui pendekatan
tertulis dan verbal. Hal lebih penting dan bahkan lebih mendasar, ketika seorang auditor internal
harus memiliki etika pribadi yang kuat dan komitmen terkait dengan pekerjaan. Yaitu, bila
dikirim ke beberapa lokasi untuk melakukan peninjauan, internal auditor harus menjaga sikap
profesional dan melakukannya pekerjaannya dengan jujur dan etis. Hal-hal yang benar-benar
![Page 3: Audit Internal Chapter 13](https://reader036.vdocuments.us/reader036/viewer/2022082413/563db859550346aa9a92e09e/html5/thumbnails/3.jpg)
fundamental dan diperlukan untuk membangun satu set kompetensi utama internal auditor. Kami
juga telah mendefinisikan kunci kompetensi internal audit sebagai keterampilan yang diperlukan
untuk melakukan audit internal yang efektif. Sementara beberapa profesional dapat melihat
dengan pilihan yang berbeda, menambahkan atau menghapus beberapa, rekomendasi untuk
kunci kompetensi untuk audit internal meliputi:
- Keterampilan Wawancara. Apakah wawancara unit manajer atau anggota staf di
bagian produksi, auditor internal harus mampu bertemu dengan orang banyak, untuk
mengajukan pertanyaan yang tepat, dan mendapatkan informasi yang diinginkan
- Keterampilan analitis. Auditor internal harus memiliki kemampuan untuk melihat
serangkaian peristiwa yang kadang-kadang terputus data serta menarik beberapa
kesimpulan pendahuluan dari materi itu.
- Pengujian dan keterampilan analisis. Terkait dengan keahlian analitis, auditor internal
harus mampu untuk meninjau beberapa peristiwa atau populasi data untuk melakukan
tes yang akan menentukan apakah tujuan audit memang efektif.
- Keterampilan Dokumentasi. Auditor internal harus mampu mengambil hasil
observasi audit dan tes apapun bahwa data dan dokumen hasil tersebut, baik secara
verbal dan grafis, menggambarkan lingkungan yang diamati.
- Merekomendasikan hasil dan tindakan perbaikan. Berdasarkan pengujian yang
didokumentasikan dan hasil analisis, auditor internal harus dapat mengembangkan
rekomendasi efektif untuk tindakan korektif.
- Keterampilan komunikasi. Seorang auditor internal harus dapat mengkomunikasikan
hasil kinerja audit bersama dengan rekomendasi untuk tindakan perbaikan kepada staf
mengenai subyek audit dan manajemen senior.
- Keterampilan bernegosiasi. Karena selalu ada perbedaan pendapat mengenai temuan
internal audit dan rekomendasi, auditor internal harus mampu menegosiasikan hasil
akhir yang sukses.
- Komitmen untuk belajar. Auditor internal selalu mengalami perubahan baru dan
bahan dalam operasi perusahaan mereka dan profesi; mereka harus memiliki
semangat untuk belajar dan melanjutkan pendidikan.
![Page 4: Audit Internal Chapter 13](https://reader036.vdocuments.us/reader036/viewer/2022082413/563db859550346aa9a92e09e/html5/thumbnails/4.jpg)
Ini mewakili beberapa kunci kompetensi dan keahlian yang diperlukan untuk melakukan
audit internal yang efektif, tidak peduli industri apa, wilayah geografis, atau jenis audit internal.
Bagian selanjutnya membahas kunci kompetensi secara lebih rinci.
13.2 Keterampilan Wawancara Audit Internal
Wawancara audit internal dengan anggota audit manajemen dan staf adalah langkah
pertama yang penting dalam proses internal audit. Berdasarkan penilaian risiko keseluruhan,
seperti yang dibahas dalam bab 10, fungsi internal berencana untuk melakukan review dari
beberapa daerah, Apakah penilaian kontrol internal, review dari proses operasional, atau salah
satu dari banyak jenis audit internal. Struktur fungsi audit internal berawal dari beberapa
rencanaaudit internal, termasuk mengidentifikasi tujuan audit, waktu, dan sumber daya audit
internal untuk ditempati. Langkah-langkah ini dibahas dalam Bab 15. Sebagai bagian penting
dari wawancara keterampilan, auditor internal kemudian bertemu dengan anggota organisasi
audit untuk wawancara awal audit internal di rungan khusus.
Wawancara awal dan hal lain yang mengikuti adalah langkah kunci dalam proses internal
audit. Langkah-langkahnya adalah langkah pertama yang berharga untuk memulai audit internal
dan untuk mengumpulkan informasi, tapi sebuah wawancara auditee yang kurang siap ataut
erorganisir bisa melempar audit internal sehingga tentunya bahwa mungkin sulit untuk
menyelesaikan audit seperti yang direncanakan.Pertemuan wawancara dengan semua audit
internal, apakah dengan manajemen Audit atau tim asosiasi harus didasarkan pada beberapa
perencanaan audit internal dan persiapan sebelum meluncurkan pertemuan.
Setelah wawancara audit telah dijadwalkan, auditor harus mulai untuk fokus pada
wawancara persiapan. Auditor internal tidak akan tertipu dan berpikir bahwa dia dapat dengan
mudah berjalan ke wawancara audit dan menginformasikan mereka tentang rencana audit.
Manajer audit mungkin mengatakan bahwa “waktu yang buruk” tujuan audit tampak salah
dinyatakan, atau “semua itu ditutupi” dalam beberapa periode yang lalu. Auditor internal harus
menunjukkan tujuan kajian yang direncanakan dan pengetahuannya dan kualifikasi untuk
direncanakan audit internal. Persiapan yang memadai adalah kuncinya.
Exhibit 13.1 adalah daftar uraian masalah yang harus dipertimbangkan ketika
meluncurkan audit internal yang baru di beberapa daerah yang mungkin telah dibahas dalam
masa lalu. Catatan ini telah disusun seolah-olah manajemen di kedua sisi adalah peserta baru,
dengan demikian perkenalan dan penjelasan sekitar diperlukan.
![Page 5: Audit Internal Chapter 13](https://reader036.vdocuments.us/reader036/viewer/2022082413/563db859550346aa9a92e09e/html5/thumbnails/5.jpg)
Auditor Internal akan terlibat dengan audit dan pertemuan kelompok manajemen lain
atau wawancara secara teratur, berkelanjutan. Pertemuan ini adalah titik kontak untuk
meluncurkan audit internal yang baru serta untuk meninjau status dan kemajuan audit internal
yang berkelanjutan. Mereka sering melibatkan auditor internal dengan hanya bertemu seorang
manajer di meja kantor terdekat atau di kantin. Keterampilan dan kompetensi di sini adalah
bahwa auditor internal dengan hati-hati harusmerencanakan sasaran, dan bahkan diharapkan
hasil dari sesi tersebut dan harus melakukan mereka dalam cara yang terencana dan tertib. Hal
terakhir yang internal audito rprofesional harus lakukan adalah untuk meledak pada manajer
auditee tanpa peringatandan hanya melontarkan beberapa kekhawatiran.Tujuan audit internal
tidak dapat dipenuhi dalam situasi tersebut, dan internal audit akan kehilangan kredibilitas di
mata manajemen perusahaan.
13.3 Analytical Skill (ketrampilan analitis)
Ketrampilan analitis mengarah kepada pada kemampuan untuk memvisualisasikan,
mengartikulasikan, dan memecahkan masalah yang kompleks dan konsep dan untuk membuat
keputusan yang masuk akal berdasarkan informasi yang ada. Keterampilan tersebut termasuk
demonstrasi kemampuan auditor internal untuk menerapkan pemikiran logis untuk
mengumpulkan dan menganalisis informasi, merancang dan menguji solusi untuk masalah, dan
merumuskan rencana. Untuk menguji kemampuan analisis, internal auditor mungkin diminta
untuk mencari inkonsistensi dalam beberapa laporan produksi, untuk menempatkan serangkaian
peristiwa dalam urutan yang benar, atau untuk membaca laporan status proyek secara kritis dan
mengidentifikasi potensi kesalahan. Tinjauan analitis biasanya membutuhkan auditor internal
untuk meninjau beberapa bahan bukti audit dan kemudian menggunakan logika untuk memilih
selain masalah dan datang dengan solusi. Agar benar-benar analitis, auditor internal perlu
memikirkan tentang semua faktor yang terlibat dalam situasi dan kemudian mengevaluasi plus
dan minus dalam rangka untuk mengembangkan solusi yang direkomendasikan. Keputusan audit
internal harus dilakukan dalam cara yang terorganisir secara konsisten. Hal ini untuk alasan
bahwa auditor internal harus melihat kemampuan analisis sebagai kunci kompetensi.
13.4 Pengujian dan Ketrampilan Analisis
Sementara auditor internal harus mengembangkan pendekatan keputusan awal analitis
mereka, tantangan mereka berikutnya dan kompetensi kunci yang dibutuhkan adalah memiliki
![Page 6: Audit Internal Chapter 13](https://reader036.vdocuments.us/reader036/viewer/2022082413/563db859550346aa9a92e09e/html5/thumbnails/6.jpg)
kemampuan untuk menguji, review, dan menilai bahan. Bab 9 membahas sampling audit,
dengan penekanan pada statistik tetapi juga pada judgmental sampling. Sebagai kompetensi
kunci audit internal, bagaimanapun, pengujian atau pengambilan sampel harus dilihat dalam
perspektif yang lebih luas. Misalnya, exhibit 13.2 menjelaskan beberapa pendekatan pengujian
alternatif audit. Bagian pertama, observasi fisik, sering tidak dianggap dalam hal konsep
pengujian. Tetapi jika pendekatan analitis, ditetapkannya tinjauan dan penerimaan kriteria,
digunakan untuk mengatur proses pengujian berbasis observasi, pengamatan fisik terorganisir
dapat dilihat sebagai proses pengujian yang valid juga.
Suatu persyaratan terkait untuk kompetensi ini audit internal kunci adalah analisis hasil
tes. Setelah internal auditor memilih sampel dan dilakukan uji audit internal, hasilnya harus
dianalisis. Setelah melakukan penyampelan, untuk tujuan audit, auditor internal harus meninjau
hasil untuk setiap kemungkinan kesalahan yang terdeteksi dalam sampel dan menentukan apakah
sifat dan penyebab kesalahannya. Jika metode statistik berbasis sampling digunakan, maka
kesalahan tersebut harus diproyeksikan sesuai dengan populasi. Setiap kesalahan yang mungkin
terdeteksi dalam sampel harus dikaji untuk menentukan apakah benar - benar kesalahan. Auditor
internal harus mempertimbangkan aspek kualitatif dari kesalahan, termasuk sifat dan penyebab
kesalahan yang efeknya mungkin ke fase lain dari audit. Auditor internal juga harus menyadari
bahwa kesalahan yang merupakan hasil pemecahan dari suatu teknologi informasi ( TI ) biasanya
memiliki implikasi yang lebih luas dalam memprosesnya seperti tingkat kesalahan dari kesalahan
manusia. Auditor internal harus selalu berhati-hati untuk menganalisis dan mendokumentasikan
hasil tes sampel mereka. Mereka harus melakukan segala upaya untuk memastikan bahwa hasil
tes mewakili populasi keseluruhan item terakhir. Proses pembentukan tujuan audit, penarikan
sampel item untuk memastikan apakah tujuan audit telah terpenuhi, dan kemudian melaporkan
hasil audit kompetensi ini yang merupakan audit internal kunci. Berikut ini adalah beberapa
pendekatan pengujian audit:
Observasi fisik
Pendekatan pengujian digunakan untuk proses yang sulit untuk mendokumentasikan
secara formal. Misalnya, kebersihan gudang, atau praktik layanan pelanggan penting
untuk citra perusahaan itu tetapi biasanya tidak secara resmi dikendalikan.
Evaluasi independen
![Page 7: Audit Internal Chapter 13](https://reader036.vdocuments.us/reader036/viewer/2022082413/563db859550346aa9a92e09e/html5/thumbnails/7.jpg)
Konfirmasi audit adalah contoh konfirmasi independen. Teknik ini lebih umum dengan
auditor eksternal, namun kadang-kadang berguna juga bagi auditor internal. Misalnya,
surat konfirmasi dapat dikirim ke vendor perusahaan untuk memverifikasi kepatuhan
mereka dengan beberapa hal.
Pengujian kepatuhan
Pengujian kepatuhan membantu menentukan apakah pengendalian berfungsi
sebagaimana dimaksud. Ketika melakukan uji kepatuhan, auditor internal sering
menggunakan satu sampel yang luas untuk menguji beberapa item secara bersamaan.
Namun, beberapa sampel kadang-kadang sangat efektif. Sebagai contoh, untuk pengujian
pencairan, auditor dapat menggunakan satu sampel untuk menguji dokumentasi dan
persetujuan pencairan dana, kedua untuk menilai persetujuan kontrak dan perjanjian
untuk pembayaran, dan ketiga untuk menguji reimbursement pribadi. Pengujian yang
ditargetkan tersebut dapat menghasilkan hasil yang jauh lebih jelas daripada
menggunakan satu sampel untuk menguji ketiga item.
Exception or Deficienc Testing
Jika sistem pelaporan menunjukkan kinerja yang kurang, pengecualian dapat ditinjau
secara rinci untuk memahami akar penyebab dan menentukan perbaikan yang mungkin
dilakukan.
Pengujian akurasi
Pengujian akurasi membantu menentukan apakah suatu proses review mengukur dan
menilai hal yang benar dan hasil perhitungan yang benar.
13.5 Keterampilan Dokumentasi Internal Auditor
Auditor internal memiliki tantangan besar dalam mempersiapkan dokumentasi bermakna
dan bermanfaat mencakup seluruh pekerjaan mereka, baik catatan informal dari rapat, untuk
kertas kerja audit, untuk penerbitan laporan akhir audit. Auditor internal perlu memiliki,
mengembangkan keterampilan dokumentasi pekerjaan audit yang kuat. Bagian selanjutnya
membahas tentang pendokumentasian hasil dalam kertas kerja, masing-masing mendiskusikan
![Page 8: Audit Internal Chapter 13](https://reader036.vdocuments.us/reader036/viewer/2022082413/563db859550346aa9a92e09e/html5/thumbnails/8.jpg)
pengembangan kertas kerja yang efektif dan laporan audit internal. Sistem dan pengolahan data
base merupakan hal dokumentasi yang sangat berpengaruh.
Dokumentasi menjadi tantangan ketika dukungan lampiran yang pertama memiliki
lampiran sendiri, beberapa, bahkan lebih lampiran, dan seterusnya.Dokumen terlampir
menyediakan informasi yang diperlukan dan sebagai pendukung, tetapi sering kali lampiran itu
menyebabkan ambiguitas dan masalah. Fungsi audit internal harus, menetapkan beberapa standar
praktik terbaik untuk dokumentasi elektronik internalnya sendiri. Dalam beberapa
kasus,perangkat lunak otomatisasi kantor akan mempermudah, tetapi dalam situasi lain ada
kebutuhan yang tidak memiliki fasilitas control revisi yang kuat, dan auditor internal sering perlu
untuk membangun sendiri proses control revisimereka.
Terdapat beberapa praktek dokumentasi audit internal e -office terbaik. Beberapa praktek
terbaik yang audit internal harus pertimbangkan adalahketika melaksanakan audit e -office
internal yang efektif, Bagaimana menetapkan perangkat keras dan perangkat lunak standar.
Semua anggota audit internal harus menggunakan hardware umum yang sama dan produk
software suite. Menggunakan aturan keamanan berbasis password dengan reguler update,Karena
pertemuan informasi sensitif internal audit, pengendalian password, dengan persyaratan untuk
sering melakukan perubahan, harus diterapkan pada semua system, bahkan laptop pribadi
auditor. Semua anggota tim audit harus diinstruksikan dalam sifat sensitive dokumen audit.
Sebagaicontoh, ketika dokumen dicetak pada printer kantor yang jauh, menetapkan aturan bahwa
inisiator harus hadir selama proses pencetakan. Bahkan lebih baik, menghindari pencetakan
dokumen audit internal di lokasi yang jauh. Prosedur yang kuat harus ditetapkan untuk
setidaknya 100 % backup harian dari file folder audit internal. Beberapa siklus perputaran
backup harus ditetapkan. Menetapkan prosedur control revisi file. Melalui penggunaan
penamaan file dari seorang anggota komite audit, auditor eksternal , perintah pengadilan, atau
bahkan tindakan pemerintah, kesiapan buruk atau tidak akurat dokumentasi bisa
mempermalukan atau bahkan membahayakan perusahaan dan profesional merusak fungsi audit
internal dan auditor internal individu.
13.6 Merekomendasikan Hasildan Tindakan Korektif
![Page 9: Audit Internal Chapter 13](https://reader036.vdocuments.us/reader036/viewer/2022082413/563db859550346aa9a92e09e/html5/thumbnails/9.jpg)
Sebuah peran yang sangat penting - mungkin yang paling penting - dari internal auditor
adalah melaporkan hasil kerja audit dan mengembangkan serta membuat rekomendasi yang kuat
untuk tindakan perbaikan yang sesuai. Auditor internal harus memiliki keterampilan kunci untuk
merangkum hasil pekerjaan audit, untuk mendiskusikan apa yang salah, dan untuk
mengembangkan beberapa rekomendasi untuk tindakan korektif yang efektif. Seringnya laporan
audit dan rekomendasi mereka hanya tanggung jawabsenior, Semua anggota Tim audit harus
dapat menjelaskan temuan audit dan membuat rekomendasi untuk perbaikan. Dalam beberapa
kasus, auditor staf akan berlatih ini hanya sebagai bagian dari catatan workpaper, tetapi semua
auditor internal harus memikirkan banyak pekerjaan audit mereka dalam hal pertanyaan-
pertanyaan ini :
1. Apa tujuan audit ini ?
2. Apa yang ditemukan ?
3. Mengapa hasil temuan audit tersebut salah atau tidaksesuai ?
4. Apa yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kesalahan atau kerusakan kendali ini ?
5. Apa rekomendasi audit internal untuk tindakan korektif ?
Proses ini sebagian besar berasal dari audit internal. Auditor internal di semua tingkatan
harus mengembangkan kompetensi untuk memikirkan pekerjaan mereka jalur pekerjaan tersebut.
Penting bagi auditor internal untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang cukup jelas dan
sederhana bahwa penerima dapat memahami masalah dan mengambil tindakan korektif yang
disarankan. Meninjau bukti danmembuat rekomendasi audit yang tepat dapat menjadi sangat
sulit jika temuan audit kompleks atau berpotensi bias. Sebagai contoh, banyak orang akan
merasa sulit untuk memahami temuan audit yang menjelaskan kelemahan pengendalian internal
yang disebabkan olehpengaturan yang salah dalam system operasi perangkat lunak perpustakaan
IT. Menggunakan analogi atau mekanisme lain , auditor internal harus berusaha mempersiapkan
temuan dan rekomendasi dengan cara yang mereka yang dapat dengan mudah dipahami .
13.7 Internal Auditor Communication Skills
Penyusunan laporan audit internal yang efektif, dengan temuan dan rekomendasi yang
berarti, adalah daerah kompetensi sangat penting bagi seluruh auditor internal. Auditor internal
di semua tingkatan harus mengembangkan kemampuan untuk membahas dan menyajikan
![Page 10: Audit Internal Chapter 13](https://reader036.vdocuments.us/reader036/viewer/2022082413/563db859550346aa9a92e09e/html5/thumbnails/10.jpg)
temuan audit dan rekomendasi audit internal terkait. Komunikasi ini dapat terjadi di tempat kerja
di semua tingkatan. Auditor internal biasanya menerima, mengkaji, dan memiliki akses ke
sejumlah besar informasi rahasia yang berpotensi. Untuk alasan itu, sangat penting bahwa
kontrol keamanan yang kuat ditempatkan atas semua file audit internal dan data yang disimpan.
Namun, auditor internal di semua tingkatan harus mengembangkan keterampilan dan
kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain dalam perusahaan tentang pekerjaan mereka
dan untuk membantu orang lain untuk memahami nilai audit internal. Dalam mempresentasikan
hasil audit internal untuk manajemen lokal atau berhubungan dengan orang laindalam sehari-
hari, semua auditor internal harus mengembangkan keterampilan komunikasi yang kuat. Ini
adalah kompetensi kunci audit internal lainnya.
13.8 Internal Auditor Negotiation Skills
Apakah itu menyangkut rekomendasi yang dikembangkan dalam laporan audit atau saat
meninjau bukti audit di lantai toko, auditor internal akan menghadapi banyak daerah di mana
manajemen dan lain-lain tudak akan setuju dengan asumsi mereka atau temuan potensial.
Auditor harus berhati-hati untuk bersikap saya-benar-karena-saya-auditor. Auditor internal
sering menghadapi perbedaan pendapat selama review; auditor kadang-kadang bisa salah, tapi
mereka selalu harus memiliki latar belakang dan alasan pendukung untuk menjelaskan temuan
audit yang diusulkan.
Negosiasi adalah sesuatu yang kita lakukan sepanjang waktu, tidak hanya untuk tujuan
bisnis atau audit internal. Sebagai contoh, kita menggunakan negosiasi dalam kehidupan sosial
kita saat menentukan waktu untuk bertemu atau ke mana harus pergi pada hari hujan. Negosiasi
biasanya sebagai metode kompromi untuk menyelesaikan argumen atau isu. Auditor Internal
harus berkomunikasi dalam rangka untuk menegosiasikan masalah / argumen, apakah tatap
muka, di telepon, atau secara tertulis. Namun, auditor internal di semua tingkat harus menyadari
negosiasi itu tidak selalu antara dua orang, tapi dapat melibatkan auditor internal dengan
beberapa anggota kelompok auditee.
Auditor internal di semua tingkatan harus belajar keterampilan negosiasiuntuk
menyelesaikan laporan audit dan menyiapkan rekomendasi. Auditor Internal harus mengakui
semua jenis temuan audit, tidak peduli seberapa tampaknya tidak penting, dapat dilihat sebagai
![Page 11: Audit Internal Chapter 13](https://reader036.vdocuments.us/reader036/viewer/2022082413/563db859550346aa9a92e09e/html5/thumbnails/11.jpg)
kritik oleh manajemen auditee. Kadang-kadang internal auditor akan menghadapi situasi di mana
manajemen auditee ingin melawan audit internal pada setiap titik, tidak peduli seberapa sepele
atau seberapa kuattemuan audit. Auditor Internal harus mengembangkan keterampilan untuk
bernegosiasi dan kompromi pada beberapa item atau daerah tetapi harus selalu berhak untuk
mengatakan bahwa ada sesuatu yang salah dan perlu dilaporkan. Jika auditee tidak setuju, maka
dapat dicantumkan dalam tanggapan terhadap laporan audit dan interaksi dengan komite audit
jika diperlukan.
Exhibit 13.5 menguraikan beberapa elemen dari proses negosiasi. Meskipun pameran ini
menjelaskan proses negosiasi secara keseluruhan dengan cara yang sangat umum, auditor
internal harus menjaga proses ini dalam pikiran ketika mereview setiap temuan audit dan
rekomendasi yang disengketakan. Banyak poin dalam exhibit ini menggambarkan jenis masalah
yang harus dipikirkan auditor internal ketika menyajikan draft laporan audit. Artinya, meskipun
auditor internal mengharapkan perjanjian dengan rekomendasi, mereka harus pergi ke pertemuan
penutupan sepenuhnya memahami kemungkinan keberatan dan mengapa mereka membuat
rekomendasi mereka. Sebagai catatan penting, ketika internal auditor setuju untuk memodifikasi
rekomendasi yang diajukan atau bahkan membuang temuan audit, masalah ini harus selalu
didokumentasikan serinci mungkin dan dengan penekanan pada mengapa auditor internal
memutuskan untuk mengubah temuan/materi yang disengketakan.
EXHIBIT 13.5 Elemen Kunci Proses Negosiasi
Tahap I: Beginning the Negotiation—Prebargaining
1. Information. Pelajari sebanyak yang Anda bisa tentang masalah audit atau masalah yang
akan dibahas. Informasi apa yang Anda butuhkan dari sisi lain?
2. Leverage Evaluation. Evaluasi leverage anda atau kekuatan negosiasi relatif dan
memanfaatkan pihak lain di awal. Hal ini penting karena mungkin ada beberapa hal yang
dapat Anda lakukan untuk meningkatkan leverage atau mengurangi leverage dari sisi
lain. Apa yang akan Anda lakukan untuk meningkatkan leverage anda?
3. Analysis. Apa permasalahannya? Hal ini sangat penting ketika memulai review dari apa
yang mungkin menjadi laporan audit yang diperdebatkan.
![Page 12: Audit Internal Chapter 13](https://reader036.vdocuments.us/reader036/viewer/2022082413/563db859550346aa9a92e09e/html5/thumbnails/12.jpg)
4. Rapport. Menjalin hubungan dengan auditee dan lawan. Audit internal perlu
menentukan dari awal apakah lawan akan bersikap kooperatif, jika tidak, pertimbangkan
untuk mempekerjakan seorang anggota senior manajemen sebagai mediator sesegera
mungkin.
5. Goals and expectations. Tujuan adalah satu hal, harapan adalah sesuatu yang lain. Apa
audit internal berharap untuk keluar dari sesi?
6. Type of negotiation. Apa jenis negosiasi yang Anda harapkan? Ini akan sangat
kompetitif, kooperatif, atau sesuatu yang tidak biasa? Apakah Anda akan melakukan
negosiasi tatap muka, melalui fax, melalui mediator, atau dalam beberapa cara lain?
7. Budget. Setiap negosiasi memiliki biaya. Audit internal mungkin harus mengalihkan staf
dan manajemen waktu yang bisa menghabiskan pada upaya audit lainnya untuk bertemu
dan bernegosiasi. Kecuali Anda bersedia untuk mengalokasikan waktu dan sumber daya
yang tidak terbatas, Anda akan harus membuat beberapa pilihan sulit, yang harus
dirancang untuk memberikan Anda the most bang for your buck..
8. Plan. Mengembangkan rencana negosiasi tentatif.
Tahap II: Bargaining Phase
1. Logistics. Kapan, di mana, dan bagaimana Anda akan bernegosiasi? Ini bisa sangat
penting ketika beberapa unit atau lokasi yang terlibat dalam proses..
2. Opening offers. Apa yang dimaksud dengan penawaran terbaik yang dapat
membenarkan? Misalnya, Anda harus memodifikasi atau membuang salah satu dari
beberapa rekomendasi hasil audit disengketakan? Harus Anda membuatnya, atau
menunggu untuk membiarkan pihak lain pergi dulu?
3. Subsequent offers. Bagaimana Anda harus menyesuaikan rencana negosiasi saat
menanggapi hal tak terduga bergerak oleh lawan?
4. Tactics. Apa taktik yang akan Anda terapkan? Apa taktik yang digunakan lawan pada
anda?
5. Concessions. Konsesi apa yang akan Anda lakukan? Bagaimana Anda akan
membuatnya?
![Page 13: Audit Internal Chapter 13](https://reader036.vdocuments.us/reader036/viewer/2022082413/563db859550346aa9a92e09e/html5/thumbnails/13.jpg)
6. Resolution. Apa cara terbaik untuk menyelesaikan masalah? Apakah ada solusi elegan?
Bersikap konstan untuk kompromi dan solusi kreatif.
Phase III: Closure Phase
1. Logistics. Bagaimana dan kapan Anda akan menutup pertemuan negosiasi? Pada
pertemuan ini, atau nanti pada saat audit internal menyajikan draft revisi?
2. Documentation. Siapkan dokumentasi rinci menggambarkan sesi, dengan penekanan
pada perubahan yang direncanakan dan kesepakatan oleh kedua belah pihak.
3. Emotional closure. Di penghujung pertemuan, penting untuk mengatasi kepentingan
mendasar dan kebutuhan para pihak. Jika Anda mengabaikan yang terakhir, perjanjian
mungkin tidak akan bertahan.
4. Implementation.Apakah audit internal setuju untuk membuat beberapa perubahan dalam
laporan audit draf dan auditee setuju untuk mengubah beberapa praktik yang
disengketakan, perjanjian yang dinegosiasikan adalah nilai yang kecil kecuali hal-hal
yang dilaksanakan segera.
13.9 Komitmen Audit Internal untuk Belajar
Kompetensi kunci auditor internal yang sangat signifikan yang harus dikembangkan
auditor internal adalah komitmen yang kuat untuk belajar sekitar 40 jam melanjutkan pendidikan
persyaratan untuk sertifikasi internal auditor. Bisnis dan teknologi yang selalu berubah, seperti
dalam iklim politik dan peraturan di perusahaan yang beroperasi. Semua internal auditor harus
merangkul komitmen ini untuk terus-menerus belajar sebagai kunci kompetensi. Banyak internal
auditor memahami pentingnya pengendalian IT secara umum, perpustakaan infrastruktur
teknologi informasi (ITIL). Bab ini menjelaskan ITIL pada tingkat tinggi dan mengapa penting
dari internal perspektif kontrol TI.
13.10 Pentingnya Kompetensi Inti Internal Auditor
Bab ini telah memperkenalkan beberapa kompetensi kunci auditor internal di luar standar
audit internal untuk perencanaan dan melakukan audit internal yang efektif. Ini semua adalah
area CBOK yang mana internal auditor perlu mengelolanya secara berhasil. Kompetensi ini
adalah penting untuk semua internal auditor. Sementara topik seperti keterampilan komunikasi
yang baik atau sebuah komitmen untuk pembelajaran yang kurang dalam bidang pengetahuan
![Page 14: Audit Internal Chapter 13](https://reader036.vdocuments.us/reader036/viewer/2022082413/563db859550346aa9a92e09e/html5/thumbnails/14.jpg)
daripada praktik yang baik, keakraban yang kuat dan menggunakan kunci audit internal
kompetensi dibahas di sini harus diperlukan elemen-elemen CBOK setiap internal auditor.