artikel utama mendorong likuiditas pasar dengan fasilitas ......edisi 3 i triwulan iii l 2014 dan...

8
1010 10101 010 101 Deposit Instruction (LENDDPBO) Validating Landable Pool Limit LENDER acc (005) Available Collateral BORROWER acc (002) e-CLEARS PME FRONT END SYSTEM Borrowing Instruction Borrowing Process Borrowing Maintenance & Reimbursement Risk management System Collateral Blocking Free Collateral & Borrowing Value Limit Validating Borrower: B i M i Risk management System Collateral Blocking Member Interface Member Interface Available 005 Balance Validating Lender: Position, Collateral, & Exposure Info CREDIT DEBIT Lender Order Borrower Order Mekanisme PME Sistem Front End PME merupakan fasilitas yang sudah lama tersedia di KPEI sejak tahun 2001 guna mendukung proses penyelesaian transaksi bursa. Selain itu, mulai tahun 2009 sebagai penyedia fasilitas perdagangan margin dan short selling. Meski demikian, pemanfaatan fasilitas ini di- rasa masih belum optimal digunakan oleh Anggota Kliring (AK) maupun Bank Kustodian (BK). Padahal, menurut Direk- tur Utama KPEI, Hasan Fawzi, fasilitas PME bisa dioptimal- kan penggunaannya untuk mendorong likuiditas transaksi bursa, sekaligus menjadi satu pelu- ang bisnis yang menguntungkan bagi AK maupun BK dalam mengak- tifkan aset-aset idle milik investor. Pihak-pihak yang memiliki portofo- lio saham yang tidak ditransaksikan secara aktif seperti asuransi, dana pensiun, maupun investor individu yang menitipkan sahamnya pada pihak AK atau BK diharapkan, bisa menjadi source of lender. P Fasilitas Pinjam Meminjam Efek (PME) Sistem Front End telah diluncurkan awal Juni 2014 lalu. Skema baru yang diterapkan diharapkan ikut mendorong likuiditas transaksi bursa. Pada saat yang sama, para pemilik saham idle ( lender) bisa memanfaatkannya sebagai sumber pendapatan. INDEKS >> Mendorong Likuiditas Pasar dengan Fasilitas Pinjam Meminjam Efek Sistem Front End Mendorong Likuiditas Pasar dengan Fasilitas Pinjam Meminjam Efek Sistem Front End 1 Perumusan Kembali KPI dan Pengelolaan Inisiatif Upaya Peningkatan Kinerja Perusahaan Edisi 3 I Triwulan III l 2014 PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia KPEI Newsletter Selama ini, tingkat biaya PME sistem reguler bagi borrower sesuai Peraturan dan Surat Edaran Direksi KPEI sebesar 15%, tidak ada pilihan. Mengintip Kegiatan KLIK di Kuartal 2 tahun 204 Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2014 Perjalanan dari Penyempurnaan Berkelanjutan ARTIKEL UTAMA 3 4 5 KPEI Fasilitasi SBL Bilateral dan Transaksi REPO Statistik Kilas Peristiwa 7 8 6 Selain karena adanya masukan dan keluhan dari Anggota PME, juga untuk merespons perkembangan pasar saat ini yang menilai skema PME sistem reguler tidak lagi menarik. KPEI mengembangkan aplikasi baru yakni PME Sistem Front End, dimana dapat lebih memberikan akses lebih luas tentang informasi keter- sediaan efek siap dipinjam, kecepatan dan kepastian dalam permohonan pinjaman yang diajukan, dan ter- bentuknya tingkat fee rate peminjaman yang lebih adil

Upload: others

Post on 17-Feb-2021

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 01010110101010101010101010101010101010101

    Deposit Instruction(LENDDPBO)

    Validating LandablePool Limit

    LENDER acc (005)

    Available Collateral

    BORROWER acc (002)

    e-CLEARS

    PME FRONT END SYSTEM

    Borrowing Instruction

    BorrowingProcess

    Borrowing Maintenance& Reimbursement

    Risk management SystemCollateral Blocking

    Free Collateral & Borrowing Value Limit

    Validating Borrower:

    B i M i

    Risk management SystemCollateral Blocking

    Member InterfaceMember Interface

    Available 005 BalanceValidating Lender:

    Position, Collateral, & Exposure Info

    CREDITDEBIT

    LenderOrder

    BorrowerOrder

    Mekanisme PME Sistem Front End

    PME merupakan fasilitas yang sudah lama tersedia di KPEI sejak tahun 2001 guna mendukung proses penyelesaian transaksi bursa. Selain itu, mulai tahun

    2009 sebagai penyedia fasilitas perdagangan margin dan short selling. Meski demikian, pemanfaatan fasilitas ini di-rasa masih belum optimal digunakan oleh Anggota Kliring (AK) maupun Bank Kustodian (BK). Padahal, menurut Direk-tur Utama KPEI, Hasan Fawzi, fasilitas PME bisa dioptimal-kan penggunaannya untuk mendorong likuiditas transaksi bursa, sekaligus menjadi satu pelu-ang bisnis yang menguntungkan bagi AK maupun BK dalam mengak-tifkan aset-aset idle milik investor. Pihak-pihak yang memiliki portofo-lio saham yang tidak ditransaksikan secara aktif seperti asuransi, dana pensiun, maupun investor individu yang menitipkan sahamnya pada pihak AK atau BK diharapkan, bisa menjadi source of lender.

    P

    Fasilitas Pinjam Meminjam Efek (PME) Sistem Front End telah diluncurkan awal Juni 2014 lalu. Skema baru yang diterapkan diharapkan ikut mendorong likuiditas transaksi bursa. Pada saat yang sama, para pemilik saham idle (lender) bisa memanfaatkannya sebagai sumber pendapatan.

    indeks >>Mendorong Likuiditas Pasar dengan Fasilitas Pinjam Meminjam efek sistem Front End

    Mendorong Likuiditas Pasar dengan Fasilitas Pinjam Meminjam efek sistem Front End

    1

    Perumusan Kembali KPI dan Pengelolaan InisiatifUpaya Peningkatan kinerja Perusahaan

    e d i s i 3 I Tr i w u l a n i i i l 2014

    PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia

    �KPEI Newsletter

    Selama ini, tingkat biaya

    PME sistem reguler bagi

    borrower sesuai Peraturan dan

    Surat Edaran Direksi KPEI

    sebesar 15%, tidak ada pilihan.

    Mengintip kegiatan kLik di kuartal 2 tahun 20�4

    Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2014Perjalanan dari Penyempurnaan Berkelanjutan

    arTikeL UTaMa

    34 5

    kPei Fasilitasi sBL Bilateral dan Transaksi rePO

    statistik kilas Peristiwa7 86

    Selain karena adanya masukan dan keluhan dari Anggota PME, juga untuk merespons perkembangan pasar saat ini yang menilai skema PME sistem reguler tidak lagi menarik. KPEI mengembangkan aplikasi baru yakni PME Sistem Front End, dimana dapat lebih memberikan akses lebih luas tentang informasi keter-sediaan efek siap dipinjam, kecepatan dan kepastian dalam permohonan pinjaman yang diajukan, dan ter-bentuknya tingkat fee rate peminjaman yang lebih adil

  • KPEI Newsletter2

    edisi 3 I Triwulan iii l 2014

    dan wajar sesuai dengan kepentingan setiap peminjaman efek. Hasan Fawzi mengatakan, setelah mempersiapkan aturan dan aplikasi baru tersebut, pada awal Juni kemarin tepatnya tanggal 2 Juni 2014 bertempat di Financial Hall, Graha CIMB Niaga, Jakarta, diseleng-garakan acara Peluncuran dan Sosiali-sasi PME Sistem Front End yang dihadiri oleh keseluruhan AK dan BK. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan tujuan, perbedaan dengan PME sistem reguler yang tersedia saat ini, me-kanisme, dan proses ope-rasional dari PME sistem Front End.

    Terdapat terobosan yang diperkenalkan KPEI dalam sistem ini, sebe-lumnya kegiatan PME meggunakan skema fixed rate atau tingkat bunga pinjaman tetap dalam pemungutan fee kepada pihak pemilik sa-ham (lender) dan pemin-jam saham (borrower). “Selama ini, tingkat bia-ya PME sistem reguler bagi borrower sesuai Per-aturan dan Surat Edaran Direksi KPEI sebesar 15%, tidak ada pilihan” kata Hasan Fawzi. “Dari jumlah itu, 12% akan dikembalikan kepada lender dan 3% dikutip KPEI,” ujar Hasan Fawzi.

    Dengan PME sistem Front End, pi-hak lender dan borrower diberi ke-sempatan untuk melakukan tawar menawar fee rate yang disepakati. Sesuai dengan surat persetujuan Ba-pepam No. S-3277/PM/2005, terdapat keleluasaan range fee rate dengan fee rate terendah 5% dan tertinggi 20% per tahun, sehingga borrower dan lender diberi ruang untuk bisa ta-war menawar dengan rentang (fraksi) kenaikan/penurunan sebesar 0,5%. Sepanjang 3 bulan pada awal pelak-sanaan setelah kegiatan peluncuran, KPEI memberikan insentif dengan ti-dak memungut fee sebagai penyedia sistem, sehingga seluruh fee pinjaman dikembalikan kepada lender. “Setelah 3 bulan, akan dikenakan fee tapi lebih rendah dari PME sistem reguler saat ini, karena berlaku berjenjang. Jika tingkat pinjamannya di bawah 10%, KPEI ha-nya mengutip fee 1%, kalau range pinjaman antara 10%-15% dikutip fee

    A R T I K E l U T A M A

    2%, dan kalau ratenya di atas 15% baru dikenakan fee 3%,” tutur Hasan Fawzi. “Buat KPEI, ini pencapaian penting karena common best practice di nega-ra lain untuk fasilitas PME tidak hanya menyediakan yang fixed rate tapi juga tersedia rate dengan mekanisme tawar menawar,” terang Hasan Fawzi.

    Kehadiran PME sistem Front End di Indonesia saat ini, sudah setara den-gan negara-negara lain yang sudah lebih dahulu mengembangkan, seperti Jepang, Korea, dan Hongkong. Perlu

    diketahui, bahwa fasilitas baru ini tidak untuk meng-gantikan skema fixed rate, tetapi sebagai pelengkap untuk alternatif solusi. Jika ada borrower yang tidak mau repot dengan proses negosiasi, bisa langsung menggunakan skema fixed rate. Namun, jika borrower ingin mendapatkan rate yang lebih menarik, dapat menggunakan fasili-tas PME sistem Front End.

    Diharapkan, ke depan, para pemilik aset dapat lebih aktif memanfaatkan

    asetnya untuk dipinjamkan, sehingga kegiatan PME menjadi lebih likuid. “Kita baru bisa melihat respons pasar sekitar 3 sampai 6 bulan ke depan, karena baru dilakukan soft launching, selanjutnya, akan ada grand launching setelah pihak-pihak terkait mengem-balikan perjanjian yang sudah di tan-datangani untuk mendukung kegiatan PME sistem Front End,” tutur Hasan. Saat ini, ada 103 Anggota PME dari 113 AK yg berstatus aktif. Dari 103 terse-but, 100 di antaranya merupakan AK, dan 3 lainnya adalah BK.

    Disamping mengembangkan sistem seperti yang sudah dijelaskan di atas, masih terkait dengan PME, KPEI juga melibatkan diri dalam forum internasio-nal dan telah terdaftar sebagai anggota kehormatan Pan Asia Securities Lending Association (PASlA) sejak bulan Juni 2014. PASlA berfungsi sebagai grup dari perusahaan di industri PME, PASlA membantu regulator pasar modal Asia, bursa efek, dan pengambil kebijakan moneter dengan menyediakan konsen-sus industri atas isu-isu yang mempenga-ruhi perkembangan industri PME.F

    [TiM redaksi]

    Para Stakeholders KPEI, kami kembali menghadirkan KPEI Newsletter Edisi III tahun 2014 dengan memfokuskan pemba-hasan mengenai kegiatan Pelun-curan dan Sosialisasi Fasilitas Pin-jam Meminjam Efek Sistem Front End dan pengembangan skema bisnis Securities Borrowing and Lending Bilateral & Repurchase Agreement yang bekerjasama de-ngan Korea Securities Depository (KSD) serta KSEI.

    KPEI Newsletter juga me-nampilkan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh masing-ma-sing COP dan KlIK Team selama kuartal II 2014. Selain itu, kami hadirkan juga informasi tentang pelaksanaan Rapat Umum Peme-gang Saham Tahunan 2014 dan laporan Sosialisasi Perumusan KPI dan Pengelolaan Inisiatif KPEI. Bertepatan di bulan Rama-dhan penuh berkah ini, tim Reda-ksi mengucapkan Selamat Men-jalankan Ibadah Puasa 1435H dan kami ucapkan selamat membaca, semoga melalui KPEI Newsletter ini, pembaca mendapatkan pe-ngetahuan lebih mengenai KPEI dan kegiatan perusahaan.

    Hormat kami,Redaksi

    E D I T O R I A L

    Penerbit: PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia

    Penasihat: Direksi PT KPEI

    Penanggung Jawab: Sekretaris Perusahaan

    dewan redaksi: Suryadi, Diah Sugiretno, Razif Yunus, Andre Taufan Pratama, Vinsensia Selvia Muga, Rivanie Novalia

    alamat redaksi & sirkulasi: Gedung Bursa Efek Indonesia,Menara I Lt. 5, Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53, Jakarta 12190, Telp. 021-5155115 Fax. 021-5155120Toll Free 0800-100-KPEI (5734)Email: [email protected]: www.kpei.co.id

    Buat KPEI, ini pencapaian

    penting karena common best

    practice di negara lain untuk fasilitas PME tidak hanya

    menyediakan yang fixed rate

    tapi juga tersedia rate dengan

    mekanisme tawar menawar.

    [Hasan Fawzi]

  • 3

    edisi 3 I Triwulan iii l 2014

    KPEI Newsletter

    dalam rangka peningkatan kinerja dan produktivitas Perusahaan, kPei telah merumuskan Key Performance Indicators (kPi) baru dan mengimplementasikan sistem

    scorecard management baru yang berbasis web yang juga berfungsi untuk melakukan pengelolaan inisiatif strategis

    Perusahaan agar pelaksanaannya lebih efektif.

    A R T I K E l K H U S U S

    paya peningkatan kinerja dan layanan jasa terus menerus dilakukan dalam rangka men-

    jadikan KPEI sebagai lembaga Kliring dan Penjaminan (lKP) yang lebih baik. Pengelolaan kinerja Perusahaan dilakukan dengan konsep Balanced Scorecard (BSC) dengan menggunakan KPI sebagai ukuran bagi pencapaian kinerja Perusahaan. BSC sendiri sudah diimplementasi sejak tahun 2006 dan secara bertahap dilakukan penyem-purnaan.

    Saat ini, menurut Iding Pardi, Ke-pala Divisi Riset dan Pengembangan Bisnis (RPB), implementasi pengelo-laan kinerja berbasis konsep BSC telah memasuki fase ketiga. Fase pertama dimulai sebelum tahun 2006, dimana KPEI telah menetapkan visi, misi, dan nilai-nilai inti Perusahaan dengan kerangka BSC, menyusun strategy map, dan menentukan KPI sebagai ukuran pencapaian kinerja secara manual. Proses evaluasi pencapaian KPI belum dilakukan secara konsisten dan belum ditangani secara khusus oleh unit bisnis tertentu.

    Fase kedua, lanjut Iding, antara ta-hun 2006-2013, yaitu ketika KPEI mulai mengimplementasikan Strategic Management Office (SMO) oleh unit khusus dalam mengelola kinerja Perusahaan berbasis BSC. “Pada fase ini, pengelo-laan KPI telah dilakukan secara terpu-sat menggunakan aplikasi desktop (clientserver) oleh masing-masing divisi dan kualitas KPI belum terlalu diper-hatikan,” ujar Iding. Kegiatan evaluasi pencapaian KPI sudah dilakukan secara reguler.

    Baru pada tahun 2013, KPEI mema-suki fase ketiga yang diawali dengan upgrade sistem scorecard management

    tegis (RPS) di bawah Divisi RPB. Kepala Unit RPS, Doni Irawan me-

    nambahkan, dengan KPI baru, unit bisnis memiliki target-target sendiri sebagai tantangan untuk meningkat-kan kinerjnya. “Keberhasilan rencana bisnis yang ada bisa lebih terukur dan termonitor,” ujarnya. Namun, menurut Doni, yang terpenting dari implementasi KPI adalah peran dan komitmen manajemen. “Karena jika manajemen tidak memiliki komitmen, maka penerapan BSC dengan KPI-nya akan sulit menjadi pendorong kinerja Perusahaan. Setiap pimpinan unit dan divisi harus secara berkala melakukan evaluasi atas pencapaian KPI unit dan divisinya setiap bulan sebelum selan-jutnya dibahas pada level kepala Divisi, GM, dan Direksi”, kata Doni.

    Proses menuju implementasi KPI baru dan pengelolaan inisiatif terdiri atas tiga tahapan. Pertama, penyusu-nan kembali KPI Korporasi-Direksi, yang dilakukan melalui proses interview dengan Direksi, review dokumen Strategic Business Plan (SBP) Perusahaan dan KPI yang sudah ada, penyusunan rekomendasi KPI Korporat dan Direksi, serta finalisasi KPI Korporasi dan Di-reksi. Kedua, penyusunan kembali KPI Divisi-Unit dan pengelolaan inisiatif yang dilakukan melalui review KPI Di-visi, workshop cascading (penurunan) KPI Divisi ke Unit, finetuning KPI unit, dan finetuning proses pengelolaan inisiatif. Ditambah interview dan FGD bersama kepala Divisi dan kepala Unit. Ketiga, sosialisasi hasil konsultasi dan review KPI, yaitu pemaparan kepada seluruh karyawan KPEI terkait hasil re-view KPI dan pengelolaan inisiatif yang telah disetujui Direksi.

    Melalui perumusan kembali KPI dan pengelolaan inisiatif ini diharap-kan dapat mendorong semua bagian dalam Perusahaan untuk bekerja lebih baik lagi yang dipantau dan dievalua-si secara berkala melalui KPI dengan targetnya yang lebih berkualitas serta pengelolaan inisiatif yang lebih baik.F

    [TiM redaksi]

    U

    dari aplikasi desktop menjadi sistem yang berbasis web, untuk menyesuai-kan dengan kebutuhan dan teknologi terbaru, dan menambah fungsi peman-tauan pelaksanaan inisiatif strategis Perusahaan. Selanjutnya, KPEI juga melakukan konsultasi dan merumus-kan KPI baru serta pengelolaan inisia-tif 2014 dalam rangka meningkatkan kualitas KPI dan menetapkan ukuran pencapaian yang lebih baik bersama konsultan di bidang pengelolaan ki-nerja perusahaan.

    Sistem ini digunakan sebagai tools untuk memonitor KPI level Perusahaan, Divisi, dan Unit, serta pengelolaan ini-siatif atau rencana kerja perusahaan. KPI terbaru yang dikembangkan KPEI ini sekaligus juga merupakan sarana pelaporan ke OJK yang secara berkala memantau target dan pencapaian ki-nerja SRO.

    “Kick off implementasi KPI yang baru dilakukan pada bulan Juni 2014. Sementara implementasi KPI ini akan dimulai pada semester kedua 2014,” kata Iding. Pengelolaan KPI dilakukan oleh Unit Riset dan Perencanaan Stra-

    Upaya Peningkatan kinerja Perusahaan Perumusan Kembali KPI dan Pengelolaan Inisiatif

  • KPEI Newsletter4

    edisi 3 I Triwulan iii l 2014

    dimulai dari sebuah sketsa hingga menjadi bentuk foto sebagai bentuk yang lebih sempurna, mencerminkan rencana kerja KPEI yang tersusun se-suai dengan visi misi Perusahaan.

    Sebagai informasi, KPEI telah mem-berikan kinerja yang baik ditengah tantangan perekonomian domestik maupun global. KPEI telah membuku-kan peningkatan pendapatan khusus-

    nya dari aktivitas jasa kliring dan pen-jaminan penyelesaian transaksi bursa sebesar 37,13%. Peningkatan juga terjadi pada laba usaha sebesar 1,52% dibanding tahun 2012. Selain kinerja keuangan, KPEI juga meraih pencapa-ian dan kinerja yang baik dalam aspek operasional. Diantaranya, tercatat pen-ingkatan rata-rata nilai penyelesaian transaksi bursa harian sebesar 86,78%, rata-rata volume penyelesaian trans-

    P R O F I l

    The Journey of Continuous Improvement, menjadi tema yang tepat untuk menandai perjalanan �7 tahun kPei di

    pasar modal indonesia. strategi perbaikan terus menerus ini akan mampu menjawab semua tantangan dan peluang yang

    dihadapi kPei.

    eperti remaja yang telah mema-suki usia sweet seventeen, KPEI telah melewati masa pubernya.

    Setelah menginjak usia 17 tahun, KPEI dalam menjalankan peran dan fung-sinya sebagai lembaga Kliring dan Penjaminan (lKP) terbukti mampu me-lewati setiap tantangan dan menjawab berbagai kebutuhan dan perkembang-an di pasar modal Indonesia. Pencapai-an dan prestasi yang dilakukan KPEI di tahun 2013 merupakan bagian dan kelanjutan dari proses dan inisiatif dari tahun-tahun sebelumnya. Semua proses dan hasil yang telah di-capai KPEI dengan usia 17 ta-hun merupakan The Journey of Continuous Improvement. Sejalan dengan semangat dan strategi continuous improvement tersebut, KPEI melakukan perubahan transformasional dan pengembangan kapasitas organisasi untuk melaksanakan program kerja dalam rangka mewujudkan visi misi Perusa-haan.

    Perjalanan dari pernyem-purnaan berkelanjutan KPEI dituangkan dalam desain lapo-ran Tahunan KPEI 2013 dengan gambar sosok seseorang mem-bawa bendera dalam posisi melompat. Orang melompat mewakili komitmen KPEI untuk mewu-judkan gagasan menjadi lompatan be-sar demi mencapai target yang lebih baik dalam berkontribusi bagi pasar modal Indonesia. Rangkaian gambar dan bendera yang dibawanya meru-pakan ilustrasi dari perjalanan KPEI selama 17 tahun dan penegasan akan eksistensi dan pentingnya KPEI di pasar modal Indonesia. Penggunaan ilustrasi menyampaikan pesan transformasi,

    S

    Perjalanan dari Penyempurnaan Berkelanjutan

    aksi bursa harian meningkat sebesar 22,40%, hal ini sejalan dengan pening-katan rata-rata volume transaksi bursa harian. Dari sisi efisiensi rata-rata pe-nyelesaian transaksi bursa harian, ter-catat efisiensi sebesar 50,88% dari sisi nilai dan 58,96% dari sisi volume.

    Berbagai inisiatif juga telah berha-sil diimplementasikan KPEI yang ter-bagi dalam kelompok tema strategis, yakni strengthening CCP & regulatory roles, innovative market development, capacity and institutional building, dan harmonization and smart globalization. Keseluruhan hasil pencapaian dan prestasi di tahun 2013 di atas, disam-paikan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2014 yang

    diselenggarakan pada tanggal 19 Juni 2014 yang berlokasi di Hotel The Dharmawangsa, Ja-karta dengan menghasilkan 3 (tiga) keputusan sesuai agenda RUPST.

    Keputusan pertama, menye-tujui dan menerima baik laporan Tahunan Direksi tentang jalan-nya perseroan termasuk lapo-ran Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan untuk Tahun Buku 2013. Sekaligus mengesah-kan laporan Keuangan Persero-an Tahun Buku 2013 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik OSMAN BING SATRIO dan ENY member firm dari DElOITTE TOUCHE TOHMATSU dengan pendapat “Wajar Dalam semua Hal Yang Material”. Keputusan kedua, menyetujui besarnya pe-nyisihan dari surplus operasional yang berasal dari pendapatan operasional Perseroan yang akan

    dialokasikan ke Cadangan Jaminan un-tuk tahun buku 2013 dengan jumlah to-tal sebesar 10% dari laba Bersih Perse-roan atau senilai Rp 6.612.835.700. Dan keputusan ketiga, menyetujui penun-jukan Kantor Akuntan Publik OSMAN BING SATRIO dan ENY member firm dari DElOITTE TOUCHE TOHMATSU un-tuk mengaudit buku perseroan untuk tahun buku 2014.F

    [TiM redaksi]

    Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2014

  • edisi 3 I Triwulan iii l 2014

    KPEI Newsletter

    E D U K A S I

    Mengintip kegiatan kLik di kuartal 2 Tahun 20�4

    Thanks kLik it’s Friday merupakan ajang sharing dari KlIK’ers yang sifatnya rutin diadakan selama setahun

    sesuai dengan program kerja knowledge management (KM) 2014. Pada kuartal ke-2, yakni di bulan Mei 2014 telah diadakan internal sharing meliputi Perhitungan Dana Jaminan dengan menggunakan Aplikasi @ Risk (Divisi PPR), Task Mangement (Divisi RPB), dan PPh Pasal 23 (Divisi KAK) serta di bulan Juni 2014 meliputi Create & Analyze Your Business Model (SPE), dan Datawarehouse (Divisi PTI). Seperti tahun-tahun sebelumnya kegiatan ini mendapatkan respon positif dari KlIK’ers, dengan dihadirinya lebih dari 60% karyawan KPEI sebagai KlIK’ers.

    CoP Hobby bidang olah raga cabang Bulutangkis, Squash, Futsal, Tenis lapangan dan Tenis Meja telah

    rutin mengadakan latihan 1 – 2 kali setiap minggunya. Un-tuk olah raga tertentu difasilitasi dengan mengundang pelatih agar teknik bermain dari KlIK’ers menjadi lebih baik dan lebih maksimal dalam mempersiapkan turnamen olah raga di ling-kungan KPEI maupun SRO.

    Yang tidak kalah seru, dengan dimulainya Piala Dunia 2014, para KlIK’ers mengadakan acara NOBAR Spanyol vs Belanda di Soulkitchen Kemang pada tanggal 14 Juni 2014. Acara ini dihadiri 26 KlIK’ers.

    Tidak kalah dengan bidang olah raga, di kuartal 2 ini, CoP Seni (COPAS) telah rutin mengadakan latihan band dan tari tradisional “leng-gang Bagurau” dari Sumatra Barat, dengan pelatih dari Sanggar Sriwijaya. Band KPEI telah rutin mengadakan lati-han setiap minggunya, se-hingga kualitas dari personil band menjadi lebih baik dan berkembang. Pada acara Syukuran Pindahan lantai 4

    kM Portal sebagai wadah sosialisasi, komunikasi, dan publikasi kegiatan kLik.

    2

    di bulan April 2014 dan dan Pindahan lantai 2 di bulan Juni 2014, COPAS tampil dengan cukup memukau.

    Di tanggal 5 Juni 2014, CoP Hobby Fotografi telah meng-adakan coaching clinic dengan mengundang pembicara eksternal dengan materi Pelatihan Dasar Fotografi Sesi 1 dan kegiatan ini akan dilanjutkan dengan materi yang ke-dua dengan topik yang sama pada tanggal 19 Juni 2014.

    CoP Marco mengadakan Gathering Marco (RINGO) yang dilaksanakan pada tanggal 14 Mei 2014 bertu-

    juan untuk penjelasan Program Marco kepada anggota baru.

    COP investasi (COPin) mengadakan acara Open Mind: “Retire Rich, Retire Happy” yang dilaksanakan

    pada tanggal 25 April 2014, dengan mengundang Konsul-tan dari Prudential Bapak Billy K. Siswanto S. Kom. RFP. Sharing tersebut menjelaskan tentang beberapa jenis investasi dalam mempersiapkan diantaranya untuk pensiun, pendi-dikan, sekolah dan menekankan bahwa untuk berinvestasi di instrument yang didalamnya terdapat perlindungan jiwa, kesehatan maupun kematian (link assurance).

    CoP Bahasa telah mengaktifkan kembali kegiatan Basic English for Office Support di awal bulan Mei

    2014 dengan materi Reading Comprehension, Asking for Permission dan Asking and Telling The Time. Di akhir Juni 2014 akan dilaksanakan KPEI’s Fun Cor-ner (KFC).

    Kegiatan sharing tersebut telah di-publikasikan melalui KM Portal agar seluruh KlIK’ers dapat mengetahui dan membaca seluruh kegiatan KM. KM Portal merupakan wadah sosialisasi, ko-munikasi, dan publikasi yang disediakan untuk kegiatan KM, diharapkan dengan sarana ini KlIK’ers dapat menggunakan secara optimal agar lebih bermanfaat.F

    [TiM redaksi]

    3

    4

  • KPEI Newsletter�

    edisi 3 I Triwulan iii l 2014

    E D U K A S I

    erkembangan pasar yang se-makin meningkat dan dinamis memerlukan adanya berbagai

    sarana alternatif pembiayaan dan in-vestasi. Salah satu sarana pembiayaan di pasar modal dan sekaligus juga sebagai sarana investasi adalah SBl dan REPO. SBl (dalam bahasa Indo-nesia diterjemahkan menjadi Pinjam Meminjam Efek/PME) maupun REPO keduanya telah ada dan ditransaksi-kan di pasar secara over the counter (OTC) antar pelaku pasar. Dalam rang-ka meningkatkan transaksi SBl dan REPO, melalui efisiensi mekanisme dan pengaturan yang lebih baik, KPEI ber-sama dengan KSEI akan memfasilitasi transaksi SBl yang bersifat Bilateral dan REPO.

    Penyediaan fasilitas PME merupa-kan salah satu dari sembilan rekomen-dasi yang diajukan Kelompok G30, yang menyatakan “Securities Borrowing & Lending should be encouraged as a method of expediting the settlement of securities transaction”, serta diakui sebagai komponen penting dari pasar modal yang mapan. Berdasarkan UU Pasar Modal serta Peraturan OJK, KPEI ditunjuk sebagai pusat penyedia fasilitas PME. Selama ini, KPEI sudah menyediakan jasa PME sejak tahun 2001, namun terbatas hanya PME yang bersifat reguler yang bertujuan untuk penyelesaian transaksi bursa. Dalam mekanisme PME Reguler, KPEI berperan sebagai central counterparty dengan menjamin penyelesaian tran-saksi bursa. layanan PME KPEI meli-puti penyediaan sistem, manajemen keanggotaan, penyediaan informasi ketersediaan efek untuk dipinjam, transaksi yang dijamin, serta pengelo-laan agunan dan fee. KPEI juga baru saja meluncurkan fasilitas untuk men-dukung transaksi PME Reguler, yaitu melalui fasiltas PME front end. Namun

    demikian, pengalaman di berbagai negara, layanan PME yang lebih banyak di-manfaatkan pelaku adalah PME Bilateral. Salah satu negara yang telah mengim-plemenatsikan pasar SBl Bilateral dah REPO dengan sukses adalah Korea Sela-tan, melalui institusi KSD. Berdasarkan pengalaman KSD, pelaku pasar lebih senang mendapatkan la-yanan PME yang tidak standard dan tidak terlalu diatur. “Kami ingin mem-perluas layanan, dengan menawarkan produk yang memang disukai pasar. SBl yang lama tetap ada, sementara SBl Bilateral merupakan perluasan,” papar Iding Pardi.

    KPEI telah menjalin kerjasama de-ngan KSD melalui Memorandum of Understanding (MoU) yang sudah ditandatangani bersama untuk me-minta bantuan konsultasi dalam me-ngembangkan SBl Bilateral dan REPO di pasar modal Indonesia. Melalui pengembangan SBl Bilateral, menu-rut Iding Pardi, Kepala Divisi Riset dan Pengembangan Bisnis (RPB) KPEI diharapkan dapat lebih menunjang

    P

    strategi perdagangan Anggota Kliring dan investornya, seperti hedging dan short selling. Sedangkan dari sisi yang meminjamkan (lender), kehadiran fasilitas PME Bilateral diharapkan lebih menarik investor untuk mengoptimal-kan imbal hasil atas portofolio jangka panjang yang dimilikinya.

    Sementara itu, fasilitas REPO meru-pakan layanan yang benar-benar baru bagi KPEI. Pengembangan pasar REPO sebenarnya juga sudah dimulai oleh regulator (OJK) dan SRO lainnya den-gan mengembangkan General Master REPO Agreement (GMRA) yang seka-rang sudah dalam tahap penyusunan peraturan pendukungnya. KPEI dan KSEI berinisiatif dengan mengembang-kan sistem yang nantinya akan mem-fasilitasi transkasi REPO, sehingga tran-saksi REPO menjadi lebih efisien dan teratur.

    Transaksi REPO merupakan salah satu bentuk pembiayaan efek (securities financing) yang saat ini sudah cukup banyak dilakukan antar pelaku pasar. Namun, se-lama ini belum ada insti-tusi terpusat yang mem-fasilitasi transaksi REPO. Dengan penyediaan sis-tem untuk memfasilita-si REPO, maka diharap-kan perdagangan REPO akan meningkat melaui

    efisiensi mekanisme, pengaturan yang lebih baik, serta peningkatan perlin-dungan atas investor.

    Bersama dengan SBl Bilateral, Pengembagan REPO ini masih dalam tahapan konsultasi sampai dengan September 2015. Ada tiga tahapan yang akan dilakukan bersama konsul-tan dari KSD, yaitu konsultasi konsep bisnis (Januari-Juni 2014), penyusunan mekanisme bisnis (Juli-Oktober 2014), dan yang terakhir, technical assistance (November 2014-Mei 2015). Dengan melihat jadwal tersebut, maka pelun-curan SBl Bilateral dan REPO diharap-kan paling cepat dapat dilakukan pada akhir tahun 2015.F

    [TiM redaksi]

    Bersama ksei dan korea securities depository (ksd), kPei melakukan pengembangan sistem untuk memfasilitasi

    kegiatan Securities Borrowing and Lending (sBL) Bilateral dan pengembangan skema Repurchase Agreement (rePO).

    kPei Fasilitasi Transaksi sBL Bilateral dan rePO

    Kami ingin memperluas

    layanan, dengan menawarkan produk yang

    memang disukai pasar. SBl yang lama tetap ada, sementara SBl

    Bilateral merupakan perluasan.

    [iding Pardi]

  • 7

    edisi 3 I Triwulan iii l 2014

    KPEI Newsletter

    Transaksi Bursa Penyelesaian Transaksi Bursa Efisiensi

    Frekuensi Volume Nilai Volume Nilai Volume (%) Nilai (%)

    Total 2014 25,079,508 588,950,445,867 713,439,503,375,006 214,257,886,100 330,176,694,957,400 63.62 53.72

    Tertinggi harian 368,951 9,092,817,690 15,911,800,602,178 3,540,789,800 6,159,665,990,700 83.68 82.90

    Rata-rata harian 210,752 4,949,163,411 5,995,289,944,328 1,800,486,438 2,774,594,075,272 62.92 53.05

    Terendah harian 96,468 2,669,614,566 3,112,508,157,483 1,111,251,100 1,577,034,054,600 50.42 43.78

    PenYeLesaian Transaksi BUrsa

    * Data sampai dengan 30 Juni 2014

    aCs Jumlah ak(ACS)

    Volume nilai ak serahak

    Terima

    Total 2014 9,876,000 60,948,997,125 16 49

    Tertinggi harian 8,053,700 56,394,224,375 1 26

    Rata-rata harian 82,992 512,176,446 0.13 0.41

    Terendah harian - - - -

    ALTERnATE CASh SETTLEmEnT (aCs)

    * Data sampai dengan 30 Juni 2014

    S T A T I S T I K

    Transaksi PinJaM MeMinJaM eFek

    * Data sampai dengan 30 Juni 2014

    Jenis instrumen nilai agunan Persentase (%)

    Uang 606,652,781.57 0.004%

    Saham 15,169,494,281,976.00 95.40%

    Obligasi 730,405,690,790.00 4.59%

    Grand Total ��,900,�0�,�2�,�47.�0 �00.00%

    kOMPOsisi aGUnan OnLInE

    * Data sampai dengan 30 Juni 2014

    Jenis instrumen nilai agunan Persentase (%)

    Bank Garansi 6,546,782,500,000.00 80.19%

    Deposito 1,385,835,214,296.50 16.97%

    Agunan Minimum Kas 219,955,206,247.96 2.69%

    Seat BEI 11,600,000,000.00 0.14% Grand Total 8,��4,�72,920,�44.4� �00.0%

    kOMPOsisi aGUnan OFFLInE

    * Data sampai dengan 30 Juni 2014

    POsisi dana JaMinanJenis Pasar nilai Presentase

    Ekuiti 2,491,110,957,351.13 99.95%

    KBIE 1,169,829,649.54 0.05%

    Obligasi 1,087,103.00 0.00%

    Grand Total 2,492,28�,874,�03.�7 �00.00%

    nilai

    Cadangan Jaminan �28,���,729,882.2� -

    POsisi CadanGan JaMinan

    * Data sampai dengan 30 Juni 2014

    Penggunaan Biaya

    Total Penggunaan 9�,�3�,332,890,700 2,�42,�7�,9�4

    Rata-Rata Bulanan ��,2��,0��,48�,783 423,779,3�9

    Rata-Rata Harian 7�9,2�2,88�,434 2�,3�7,024

    FasiLiTas inTradaY

    * Data sampai dengan 30 Juni 2014

    BulanTotal rata-rata Harian Jumlah

    Harinilai Volume Frekuensi nilai Volume

    Jan 16,317,479,500.00 5,641,100.00 53 526,370,306.45 181,970.97 31 Feb 10,460,253,500.00 2,486,300.00 28 373,580,482.14 88,796.43 28Mar 20,689,979,600.00 11,805,500.00 42 667,418,696.77 380,822.00 31Apr 20,319,422,400.00 19,027,800.00 44 677,314,080.00 634,260.00 30May 4,108,486,000.00 716,300.00 16 132,531,806.45 23,106.45 31Jun 9,310,664,300.00 1,759,300.00 8 310,355,476.67 58,643.33 30

    Total 8�,20�,28�,300.00 4�,43�,300.00 �9� 448,��3,�09.94 228,929.83 �8�

  • KPEI Newsletter8

    edisi 3 I Triwulan iii l 2014

    asean exchanges CeOs Meeting ke-20. KPEI meng-hadiri acara ASEAN Exchanges CEOs Meeting ke-20 pada tanggal 2-4 April 2014 di Bali. ASEAN Exchange merupakan kerjasama dari tujuh bursa antara lain Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam untuk mendorong pertumbuhan pasar modal ASEAN dengan mengendalikan kerjasama antar lintas negara, memudahkan akses ke ASEAN, menciptakan produk utama ASEAN dan melaksanakan rencana yang telah ditargetkan.

    K I l A S P E R I S T I W A

    Peluncuran & sosialisasi Fasilitas Front End Pinjam Meminjam efek (PMe)Acara Peluncuran dan Sosialisasi Fasilitas Front End PME diselenggarakan pada tanggal 2 Juni 2014 di Financial Hall, Graha CIMB Niaga Sudirman, Ja-karta yang ditandai dengan pengetokan palu di podium acara oleh Bapak Hasan Fawzi selaku Direktur Utama KPEI yang kemudian dilanjutkan dengan sosialisasi oleh Bapak Antonius Herman Azwar, selaku Kepala Divisi Kliring Penyelesaian dan Pinjam Meminjam Efek dan Ibu Rachmadewi Sjahesti, Ke-pala Unit Pinjam-Meminjam Efek dan REPO. Peluncuran tersebut dihadiri oleh perwakilan dari OJK, jajaran Direksi KPEI, jajaran Direksi KSEI, Direksi Anggota Kliring yang juga merupakan APME KPEI, Bank Kustodian dan per-wakilan Asosiasi Pasar Modal.

    institutional investor day. KPEI bersama BEI dan KSEI menyelenggarakan acara Institutional Investor Day yang dilaksanakan pada tanggal 7 - 8 Mei 2014 di Ruang Galeri BEI. Tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk mening-katkan pemahaman investor institusi terhadap kinerja emiten.

    Penandatangan MoU antara kPei dan Japan securities Finance (JsF). KPEI dan JSF menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) pada tanggal 2 April 2014 di Japan. Tujuan dilakukannya MoU antara kedua institusi ini untuk membina hubungan yang lebih dekat dengan melakukan pertukaran informasi dalam rangka mengembangkan kerjasama yang saling menguntungkan. Hal tersebut menjadi lang-kah penting untuk menciptakan dan memperkuat hubungan persahabatan dan ker-jasama khususnya di bidang operasional pasar modal.

    ��th aCG Cross Training. KPEI berpartisipasi dalam pertemuan 16th ACG Cross Training di Tehran, Iran pada tanggal 19-23 Mei 2014. Asia-Pasific CSD Group (ACG) Cross Training ke-16 dihadiri oleh perwakilan dari negara-negara Asia yang telah menjadi anggota untuk membahas perkembangan pasar modal Asia.

    iT Workshop ke Central Securities and Depository of Iran (Csdi)Pada tanggal 20-25 Mei 2014 diadakan acara Workshop Teknologi Informasi (TI) di CSDI Tehran, Iran. Mr. Hamed Soltani Nejad, President dan CEO CSDI dan Bapak Inarno Djayadi, Komisaris Utama KPEI bersama-sama membuka kegiatan workshop tersebut. Ibu Indriani Darmawati selaku Direktur dan bapak Erizal sebagai Komisaris serta peserta KPEI lainnya turut menghadiri kegiatan ini.

    sosialisasi konsultasi Review kPi & Pengelolaan inisiatif. KPEI telah melakukan Inisiatif Konsultasi dan Review Key Performance Indicators (KPI) serta Penge-lolaan Inisiatif 2014 bersama dengan pihak konsultan. Tujuan dari pengadaan konsultasi, review KPI, dan pengelolaan inisiatif ini adalah untuk menyusun dan mendapatkan KPI dan inisiatif yang berkualitas, efektif, dan sesuai dengan visi, misi serta strategi Perusahaan. Sosialisasi dihadiri oleh seluruh Karyawan KPEI yang dilaksanakan pada hari Rabu, 16 April 2014 di ruang Galeri Bursa Efek Indonesia (BEI).

    Capital Market awards 20�4. Capital Market Awards kembali diselenggarakan oleh KPEI, BEI dan KSEI pada tanggal 13 Mei 2014, bertempat di Ballroom The Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta yang dihadiri oleh Ketua De-wan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad, Kepala Ekse-kutif Pengawas Pasar Modal Nurhaida, dan pejabat OJK lainnya serta para Direksi Anggota Bursa dan Emiten yang tercatat di BEI. Acara tersebut diselenggarakan sebagai bentuk apresiasi kepada pelaku pasar modal, khususnya Anggota Bursa dan Perusahaan Tercatat.