arahan rencana simpang bersinyal berbasis sistem dinamik (studi kasus jalan veteran,sumbersari,...

10
Planning for Urban Regional and Environment, February 2013 1 ARAHAN RENCANA SIMPANG BERSINYAL BERBASIS SISTEM DINAMIK Studi Kasus : Jalan Veteran, Sumbersari, Sigura-gura dan Bendungan Sutami Kota Malang Mutiara Ayu Rachmadhaningrum,Ir Achmad Wicaksono, M.Eng.,Ph.D.,Nailah Firdausiyah, ST., MT., M.Sc Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaFakultas Teknik Universitas Brawijaya Jalan M.T. Haryono 167, Malang 65145,Indonesia E-mail: [email protected] ABSTRAK Fungsi jalan adalah untuk melayani pergerakan lalu-lintas, manusia, dan barang dengan cepat, aman, nyaman, dan ekonomis. Namun fungsi tersebut tidak dapat ditemui dan menjadi kendala besar di persimpangan kota Malang, khususnya di persimpangan Jalan Sumbersari, Jalan Veteran, Jalan Sigura-Sigura, dan Jalan Bendungan Sutami (Simpang ITN). Untuk menindaklanjuti permasalahan tersebut, maka diperlukan suatu pengaturan lalu-lintas terutama pada persimpangan jalan untuk mengatasi permasalahan pada persimpangan sehingga dapat memperlancar pemenuhan kebutuhan transportasi. Dalam mengevaluasi suatu simpang perlu melakukan perhitungan kapasitas dan volume jalan pada kaki simpang yang nantinya akan berdampak pada seberapa besar antrian dan tundaan pada suatu simpang. Perhitungan kapasitas kaki simpang dan kapasitas simpang tersebut dengan menggunakan metode kuantitatif yaitu Manual Kapasitas Jalan Indosesia (MKJI). Selain itu, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis sensitivitas dengan menggunakan sofware STELLA yang bertujuan untuk meramalkan sebuah kondisi yang akan terjadi dalam suatu sistem.Hasil penelitian ini menunjukan tiga dari empat jalan pada simpang ITN adalah LOS F pada waktu jam puncak. Sedangkan dari hasil perhitungan simpang didapatkan nilai Derajat Kejenuhan simpang untuk Jalan Sumbersari sebesar 0,946, Jalan Bendungan Sutami sebesar 0,947, Jalan Veteran sebesar 0,965, dan nilai Jalan Sigura-gura sebesar 0,948. Sehingga total nilai tundaan rata-rata sebesar 131,247 det.smp. setelah mendapatkan nilai kapasitas dan tingkat pelayanan jalan pada simpang ITN, maka selanjutnya melakukan analisis sensitivitas yang bertujuan untuk melihat akibat dari perubahan parameter dalam suatu sistem. Terdapat dua skenario dalam pemodelan sensitivitas, yang pertama, merubah nilai penyesuaian lebar efektif (FCW), kedua, merubah nilai penyesuaian gesekan samping (FSF), maka didapatkan alternatif yang paling berpengaruh terhadap penurunan beban jalan dan tingkat pelayanan jalan pada simpang ITN adalah dengan merubah nilai penyesuaian lebar efektif (FCW)dengan cara menjaga agar tidak terjadi pengurangan lebar efektif jalan akibat PKL dan Parkir on street,serta melakukan pelebaran Jalan. Kata Kunci : Jalan, Lalu-Lintas,Persimpangan,Simpang ITN, Sistem Dinamik. ABSTRACT The main function of the road is to servethe movement of traffic, people and goods quickly, safely, comfortably and economically. However, those main function could not be found andit become a major obstacle in Malang city‘sintersection, especially at the intersection of Sumbersari street, Veteran street, Sigura Sigura street and Bendungan Sutami street (ITN’s intersection). So,it needs a traffic regulation, especially in the intersectionto facilitate transportation needs. Evaluating intersection requiresthe calculations ofintersection’s capacityand volume that will impact on how long queues and delays in the intersection.Calculationis using quantitative methods by Indonesia Capacity Manual Way (MKJI). Beside that, STELLA’s method is also used on sensitivity analysis that aims to predict a condition that will occur in a system. The results of this study showed that three of the four roads at the ITN’sintersectionhave LOS F during peak hours. While the results of calculation of the intersection degree of saturation values obtained for the Sumbersari street 0.946 and 0.947 for Bendungan Sutami, 0.965 for Veteran street, and 0.948 for Sigura-gura street. Total value of the average delay is 131.247 det.smp. After getting the value of the capacity and level of service at the intersectionof ITN, wehave a sensitivity analysis that aims to see the effects of parameter changes in a system. There aretwo scenarios in the modeling of sensitivity adjustment;the first, changing the value of effective width (FCW), the second, changing the value of side friction adjustment (FSF), then it will be obtained the most influential alternative to decrease the load and the level of service at the intersection of ITN which is by changing the value of effective width adjustment (FCW) Keywords: Street,Traffic, Intersection, ITN’s Intersection, Dynamic System.

Upload: mutiaraayur

Post on 31-Oct-2015

143 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Arahan Rencana Simpang Bersinyal Berbasis Sistem Dinamik (Studi Kasus Jalan Veteran,Sumbersari, Sigura-Gura, Dan Bendungan Sutami Kota Malang)

Planning for Urban Regional and Environment, February 2013 1

ARAHAN RENCANA SIMPANG BERSINYAL BERBASIS SISTEM DINAMIK

Studi Kasus : Jalan Veteran, Sumbersari, Sigura-gura dan Bendungan Sutami Kota Malang

Mutiara Ayu Rachmadhaningrum,Ir Achmad Wicaksono, M.Eng.,Ph.D.,Nailah Firdausiyah, ST., MT., M.Sc

Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaFakultas Teknik Universitas Brawijaya

Jalan M.T. Haryono 167, Malang 65145,Indonesia

E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Fungsi jalan adalah untuk melayani pergerakan lalu-lintas, manusia, dan barang dengan cepat, aman,

nyaman, dan ekonomis. Namun fungsi tersebut tidak dapat ditemui dan menjadi kendala besar di

persimpangan kota Malang, khususnya di persimpangan Jalan Sumbersari, Jalan Veteran, Jalan Sigura-Sigura,

dan Jalan Bendungan Sutami (Simpang ITN). Untuk menindaklanjuti permasalahan tersebut, maka diperlukan

suatu pengaturan lalu-lintas terutama pada persimpangan jalan untuk mengatasi permasalahan pada

persimpangan sehingga dapat memperlancar pemenuhan kebutuhan transportasi. Dalam mengevaluasi suatu

simpang perlu melakukan perhitungan kapasitas dan volume jalan pada kaki simpang yang nantinya akan

berdampak pada seberapa besar antrian dan tundaan pada suatu simpang. Perhitungan kapasitas kaki simpang

dan kapasitas simpang tersebut dengan menggunakan metode kuantitatif yaitu Manual Kapasitas Jalan

Indosesia (MKJI). Selain itu, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis sensitivitas

dengan menggunakan sofware STELLA yang bertujuan untuk meramalkan sebuah kondisi yang akan terjadi

dalam suatu sistem.Hasil penelitian ini menunjukan tiga dari empat jalan pada simpang ITN adalah LOS F pada

waktu jam puncak. Sedangkan dari hasil perhitungan simpang didapatkan nilai Derajat Kejenuhan simpang

untuk Jalan Sumbersari sebesar 0,946, Jalan Bendungan Sutami sebesar 0,947, Jalan Veteran sebesar 0,965,

dan nilai Jalan Sigura-gura sebesar 0,948. Sehingga total nilai tundaan rata-rata sebesar 131,247 det.smp.

setelah mendapatkan nilai kapasitas dan tingkat pelayanan jalan pada simpang ITN, maka selanjutnya

melakukan analisis sensitivitas yang bertujuan untuk melihat akibat dari perubahan parameter dalam suatu

sistem. Terdapat dua skenario dalam pemodelan sensitivitas, yang pertama, merubah nilai penyesuaian lebar

efektif (FCW), kedua, merubah nilai penyesuaian gesekan samping (FSF), maka didapatkan alternatif yang

paling berpengaruh terhadap penurunan beban jalan dan tingkat pelayanan jalan pada simpang ITN adalah

dengan merubah nilai penyesuaian lebar efektif (FCW)dengan cara menjaga agar tidak terjadi pengurangan

lebar efektif jalan akibat PKL dan Parkir on street,serta melakukan pelebaran Jalan.

Kata Kunci : Jalan, Lalu-Lintas,Persimpangan,Simpang ITN, Sistem Dinamik.

ABSTRACT

The main function of the road is to servethe movement of traffic, people and goods quickly, safely,

comfortably and economically. However, those main function could not be found andit become a major

obstacle in Malang city‘sintersection, especially at the intersection of Sumbersari street, Veteran street, Sigura

Sigura street and Bendungan Sutami street (ITN’s intersection). So,it needs a traffic regulation, especially in the

intersectionto facilitate transportation needs. Evaluating intersection requiresthe calculations ofintersection’s

capacityand volume that will impact on how long queues and delays in the intersection.Calculationis using

quantitative methods by Indonesia Capacity Manual Way (MKJI). Beside that, STELLA’s method is also used on

sensitivity analysis that aims to predict a condition that will occur in a system. The results of this study showed

that three of the four roads at the ITN’sintersectionhave LOS F during peak hours. While the results of

calculation of the intersection degree of saturation values obtained for the Sumbersari street 0.946 and 0.947

for Bendungan Sutami, 0.965 for Veteran street, and 0.948 for Sigura-gura street. Total value of the average

delay is 131.247 det.smp. After getting the value of the capacity and level of service at the intersectionof ITN,

wehave a sensitivity analysis that aims to see the effects of parameter changes in a system. There aretwo

scenarios in the modeling of sensitivity adjustment;the first, changing the value of effective width (FCW), the

second, changing the value of side friction adjustment (FSF), then it will be obtained the most influential

alternative to decrease the load and the level of service at the intersection of ITN which is by changing the

value of effective width adjustment (FCW)

Keywords: Street,Traffic, Intersection, ITN’s Intersection, Dynamic System.

Page 2: Arahan Rencana Simpang Bersinyal Berbasis Sistem Dinamik (Studi Kasus Jalan Veteran,Sumbersari, Sigura-Gura, Dan Bendungan Sutami Kota Malang)

Planning for Urban Regional and Environment

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kota Malang adalah kota pendidikan

yang memiliki 17 Universitas serta berskala

nasional. Citra kota pendidikan tersebut secara

tidak langsung berdampak pada peningkatan

jumlah kendaraan karena memiliki tarikan yang

sangat besar. Selain itu, kota Malang adalah

yang sedang berkembang dengan melakukan

pembangunan disegala bidang, salah satu

pembangunan tersebut juga pemb

bidang transportasi.

Seiring dengan pembangunan

transportasi dan laju kendaraan yang semakin

pesat menyebabkan kebutuhan sarana

transportasi semakin meningkat pula. Laju

lintas yang semakin meningkat ini akan

menyebabkan arus lalu-lintas dijalan raya akan

semakin padat.Kepadatan yang terjadi di

persimpangan tersebut terjadi karena aktivitas

yang ada pada setiap harinya dan kendaraan

yang sedang berlalu-lalang. Pergerakan manusia

meningkat pada hari-hari sibuk seperti

pada hari libur yaitu hari Sabtu dan

Mengingat pada ketiga jalan tersebut didominasi

sebagai pusat sarana pendidikan, jasa (kos

kosan), dan satu sarana perdaganga

Matos (Malang Town Square) Sehingga

lahan di sekitar jalan-jalan tersebut

menimbulkan arus lalu-lintas yang padat dan

memuncak pada persimpangan yang menjadi

pertemuan atau percabangan ke

tersebut(Kurniadi, 2008).

Pada Penelitian ini, mengulas tentang

Kinerja Jalan yang berdampak pada kinerja

simpang, pemodelan STELLA untuk mengetahui

Kapasitas tingkat pelayanan Jalan, dan Arahan

Rencana (Simulasi) yang dibutuhkan untuk

mengatasi permasalaha tersebut.

Pengertian Simpang

Menurut PP No. 43 tahun 1993 tentang

prasarana lalu-lintas jalan, simpang adalah

pertemuan atau percabangan jalan baik

sebidang ataupun tak sebidang. Simpang

merupakan tempat yang rawan terhadap

kecelakaan karena terjadinya konflik antara

pergerakan kendaraan dengan pergerakan

kendaraan lainya.

Planning for Urban Regional and Environment, February 2013

ota pendidikan

yang memiliki 17 Universitas serta berskala

nasional. Citra kota pendidikan tersebut secara

tidak langsung berdampak pada peningkatan

jumlah kendaraan karena memiliki tarikan yang

ota Malang adalah kota

berkembang dengan melakukan

pembangunan disegala bidang, salah satu

pembangunan tersebut juga pembangunan di

Seiring dengan pembangunan

transportasi dan laju kendaraan yang semakin

pesat menyebabkan kebutuhan sarana

kin meningkat pula. Laju lalu-

yang semakin meningkat ini akan

dijalan raya akan

Kepadatan yang terjadi di

persimpangan tersebut terjadi karena aktivitas

yang ada pada setiap harinya dan kendaraan

lalang. Pergerakan manusia

hari sibuk seperti Senin dan

abtu dan Minggu.

Mengingat pada ketiga jalan tersebut didominasi

sarana pendidikan, jasa (kos-

kosan), dan satu sarana perdagangan besar yaitu

Sehingga, guna

jalan tersebut

yang padat dan

memuncak pada persimpangan yang menjadi

pertemuan atau percabangan keempat jalan

Pada Penelitian ini, mengulas tentang

Kinerja Jalan yang berdampak pada kinerja

untuk mengetahui

Kapasitas tingkat pelayanan Jalan, dan Arahan

Rencana (Simulasi) yang dibutuhkan untuk

Menurut PP No. 43 tahun 1993 tentang

jalan, simpang adalah

pertemuan atau percabangan jalan baik

sebidang ataupun tak sebidang. Simpang

merupakan tempat yang rawan terhadap

kecelakaan karena terjadinya konflik antara

pergerakan kendaraan dengan pergerakan

Konflik-konflik utama dan kedua

bersinyal pada empat lengan

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan pada kawasan

simpang ITN yaitu pada Jalan Veteran, Jalan

Sumbersari, Jalan Sigura-gura dan Jalan

Bendungan Sutami Kota Malang. Penentuan

lokasi studi tersebut didasarkan pada

karakteristik fisik kawasan yang didominasi oleh

guna lahan perdagangan sekala besar,

perdagangan sekala kecil, pendidikan, jasa, dan

lain sebagainya, serta arus padat kendaraan

yang tidak sesuai dengan kapasitas jalan dan

kurang didukung oleh fasilitas pelengkap jalan

Peta WiLayah Studi

Peta Arah Arus

2

utama dan kedua pada simpang

Penelitian ini dilakukan pada kawasan

simpang ITN yaitu pada Jalan Veteran, Jalan

gura dan Jalan

Bendungan Sutami Kota Malang. Penentuan

tersebut didasarkan pada

karakteristik fisik kawasan yang didominasi oleh

guna lahan perdagangan sekala besar,

perdagangan sekala kecil, pendidikan, jasa, dan

lain sebagainya, serta arus padat kendaraan

yang tidak sesuai dengan kapasitas jalan dan

idukung oleh fasilitas pelengkap jalan.

Page 3: Arahan Rencana Simpang Bersinyal Berbasis Sistem Dinamik (Studi Kasus Jalan Veteran,Sumbersari, Sigura-Gura, Dan Bendungan Sutami Kota Malang)

Jenis penelitian yang digunakan adalah

kuantitatif. Penelitian kuantitatif

berdasarkan pada pengujian teori atau standar

yang telah ada, Evaluasi kinerja simpang

bersinyal diidentifikasi dengan pendekatan

kuantitatif yaitu berdasarkan kondisi lapangan

yang mengacu pada standarisasi yang telah ada

yaitu manual kapasitas jalan indonesia (MKJI

1997), yang selanjutnya bertujuan melakukan

pemodelan dinamis dengan menggunak

program STELLA. Pemodelan dinamis tersebut

akan menentukan kebijakan dan arahan rencana

dalam studi kasus.

1. Jalan Veteran

2. Jalan Sumbersari

3. Jalan Sigura-gura

Jenis penelitian yang digunakan adalah

kuantitatif. Penelitian kuantitatif dengan

berdasarkan pada pengujian teori atau standar

yang telah ada, Evaluasi kinerja simpang

diidentifikasi dengan pendekatan

kuantitatif yaitu berdasarkan kondisi lapangan

yang mengacu pada standarisasi yang telah ada

yaitu manual kapasitas jalan indonesia (MKJI

yang selanjutnya bertujuan melakukan

pemodelan dinamis dengan menggunakan

. Pemodelan dinamis tersebut

akan menentukan kebijakan dan arahan rencana

4. Jalan Bendungan Sutami

Gambar Penampang Melintang Eksisting

Simpang ITN

Kapasitas Kaki Simpang

Perhitungan kapasitas jalan mengacu

pada manual kapasitas jalan (MKJI 1997) dengan

rumus sebagai berikut :

� � CoxFCwxFC

C = Kapasitas (smp/jam)

Co = Kapasitas dasar

FCw = Faktor penyesuaian lebar jalan

FCsp = Faktor penyesuaian arah

FCcs = Faktor koreksi ukuran kota

FCsf = Faktor penyesuaian gesekan samping

Volume Kaki Simpang

Volume lalu-lintas

kendaraan dalam satuan mobil penumpang

(smp) yang melewati suatu potongan (

ruas jalan yang dihitung dalam satuan waktu

tertentu. Untuk rumus volume

diformulasikan pada rumus berikut ini :

Q = Volume lalu

v = Jumlah kendaraan

C = Kapasitas

3

Jalan Bendungan Sutami

Penampang Melintang Eksisting

Perhitungan kapasitas jalan mengacu

pada manual kapasitas jalan (MKJI 1997) dengan

FCspxFCcsxFCsf

/jam)

= Kapasitas dasar

= Faktor penyesuaian lebar jalan

= Faktor penyesuaian arah lalu-lintas

koreksi ukuran kota

= Faktor penyesuaian gesekan samping

lintas adalah jumlah

kendaraan dalam satuan mobil penumpang

(smp) yang melewati suatu potongan (section)

ruas jalan yang dihitung dalam satuan waktu

tertentu. Untuk rumus volume lalu-lintas dapat

diformulasikan pada rumus berikut ini :

��

lalu-lintas

Jumlah kendaraan

Kapasitas

Page 4: Arahan Rencana Simpang Bersinyal Berbasis Sistem Dinamik (Studi Kasus Jalan Veteran,Sumbersari, Sigura-Gura, Dan Bendungan Sutami Kota Malang)

4 Planning for Urban Regional and Environment

Kapasitas Simpang

Kapasitas sistem jaringan jalan

hanya dipengaruhi oleh kapasitas ruas jalan

tetapi juga kapasitas setiap persimpangannya.

Berikut ini menjelaskan tentang perhitungan

kapasitas simpang bersinyal.

C = S.g/c (smp/jam)

C = Kapasitas (smp/jam)

S = Arus Jenuh, yaitu arus berangkat

rata dari antrian dalam pendekat

selama sinyal hijau (smp/jam hijau =

smp per-jam hijau)

g = Waktu hijau (det).

c = Waktu siklus, yaitu selang waktu untuk

urutan perubahan sinyal yang lengkap (yaitu

antara dua awal hijau yang berurutan pada fase

yang sama)

Program STELLA

STELLA adalah sebuah program yang

diproses menggunakan grafik, yang akan

menimbulkan aksesibiitasi dari simbol

yang telah ditentukan dalam bentuk

Variabel yang digunakan sangat

menghasilkan icon-icon yang saling

menghubungkan antara variabel dalam sebuah

sistem. Tujuannya adalah menjelaskan dan

meramalkan sebuah kondisi pada suatu sistem.

Kondisi dinamik akan terjadi pada multisegi dan

saling berhubungan.(Forum Kajian Kebijakan

Kehutanan. 2006. Pengenalan Tool Stella)

Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian

Kapasitas simpang dan volume lalu

sebelumnya juga dilakukan perhitungan

kapasitas kaki simpang. Serta

sensitivitasyang didapat setelah melakukan

pemodelan STELLA terhadap kaki simpang.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kapasitas Jalan Pada Simpang ITN

Nilai kapasitas jalan ditentukan dari

perkalian nilai kapasitas dasar (Co), kapasitas

akibat korelasi lebar jalan (FCwc), kapasitas

akibat korelasi pemisah arah (FCsp), Kapasitas

korelasi bahu jalan dan hambatan samping (FCsf)

dan kapasitas akibat korelasi ukuran kota (FC sc).

Perhitungan kapasitas jalan di wilayah studi

dapat dijabarkan dalam tabel 4.7 berikut ini :

Planning for Urban Regional and EnvironmentFebruari 2013

Kapasitas sistem jaringan jalan tidak

hanya dipengaruhi oleh kapasitas ruas jalan

tetapi juga kapasitas setiap persimpangannya.

Berikut ini menjelaskan tentang perhitungan

= Arus Jenuh, yaitu arus berangkat rata-

rata dari antrian dalam pendekat

selama sinyal hijau (smp/jam hijau =

= Waktu siklus, yaitu selang waktu untuk

urutan perubahan sinyal yang lengkap (yaitu

antara dua awal hijau yang berurutan pada fase

adalah sebuah program yang

menggunakan grafik, yang akan

menimbulkan aksesibiitasi dari simbol-simbol

yang telah ditentukan dalam bentuk icon.

an sangat simple dan

yang saling

menghubungkan antara variabel dalam sebuah

sistem. Tujuannya adalah menjelaskan dan

meramalkan sebuah kondisi pada suatu sistem.

Kondisi dinamik akan terjadi pada multisegi dan

Kajian Kebijakan

nalan Tool Stella)

Variabel dalam penelitian adalah

lalu-lintasyang

sebelumnya juga dilakukan perhitungan

kapasitas kaki simpang. Serta analisis

yang didapat setelah melakukan

terhadap kaki simpang.

Nilai kapasitas jalan ditentukan dari

perkalian nilai kapasitas dasar (Co), kapasitas

akibat korelasi lebar jalan (FCwc), kapasitas

akibat korelasi pemisah arah (FCsp), Kapasitas

korelasi bahu jalan dan hambatan samping (FCsf)

ukuran kota (FC sc).

Perhitungan kapasitas jalan di wilayah studi

dapat dijabarkan dalam tabel 4.7 berikut ini :

Tabel Nilai Kapasitas Jalan (C)Nama Ruas

Jalan

Co FCwc FCsp

Jalan

Veteran

6000 1,08 1

Jalan

Sumbersari

2900 0,56 1

Jalan

Sigura-gura

2900 0,56 1

Jalan

Bendungan

Sutami

2900 0,56 1

Volume Lalu-lintas Pada Simpang ITN

Survei yang dilakukan dalam

pengambilan data lalu-lintas

(LHR) yang melewati jalan-jalan di simpang ITN

Malang dilakukan survei pada selama 12 jam dari

jam 06.00 WIB - 18.00 WIB.

Dari grafik diatas diketahui puncak

volume lalu-lintas untuk keempat jalan pada

simpang ITN adalah yaitu jam 16.0

Kapasitas Simpang ITN

Dari perhitungan kapasitas simpang

maka didapatkan nilai Derajat Kejenuhan

simpang untuk jalan Jalan Sumbersari sebesar

0,946, Jalan Bendungan Sutami sebesar 0,947

Jalan Veteran sebesar 0,965

Sigura-gura sebesar 0,948. Sehinggan total nilai

tundaan rata-rata sebesar 131,247 det.smp.

Model Dinamis Tingkat Pelayanan Kaki Simpang

ITN

Variabel-variabel dalam pemodelan dinamis

kapasitas dan tingkat pelayanan jalan pada

Simpang ITN adalah volume kendaraan,

kapasitas dasar, kapasitas karena korelasi lebar

efektif, kapasitas karena korelasi pemisah arah,

kapasitas korelasi bahu jalan dan hambatan

samping, kapasitas karena ukuran kota serta

waktu sinyal persimpangan

Nilai Kapasitas Jalan (C) FCsf FCcs C

1 0,94 6091

0,78 0,94 1191

0,81 0,94 1237

0,86 0,94 1313

Pada Simpang ITN

Survei yang dilakukan dalam

harian rata-rata

jalan di simpang ITN

Malang dilakukan survei pada selama 12 jam dari

Dari grafik diatas diketahui puncak

untuk keempat jalan pada

simpang ITN adalah yaitu jam 16.00-17.00 WIB.

ungan kapasitas simpang,

Derajat Kejenuhan

Jalan Sumbersari sebesar

Bendungan Sutami sebesar 0,947,

Jalan Veteran sebesar 0,965dan nilai Jalan

. Sehinggan total nilai

rata sebesar 131,247 det.smp.

Tingkat Pelayanan Kaki Simpang

variabel dalam pemodelan dinamis

kapasitas dan tingkat pelayanan jalan pada

lume kendaraan,

kapasitas dasar, kapasitas karena korelasi lebar

efektif, kapasitas karena korelasi pemisah arah,

kapasitas korelasi bahu jalan dan hambatan

samping, kapasitas karena ukuran kota serta

Page 5: Arahan Rencana Simpang Bersinyal Berbasis Sistem Dinamik (Studi Kasus Jalan Veteran,Sumbersari, Sigura-Gura, Dan Bendungan Sutami Kota Malang)

1. Jalan Veteran

Dari hasil analisis

dapat diketahui untuk tingkat pelayanan (LOS)

pada ruas Jalan Veteran selama 12 jam sejak

pukul 06.00-18.00 WIB sebagai berikut :

Tabel LOS Jalan Veteran

No. Waktu (WIB)

1. 06.00 – 07.00

2. 07.00 – 08.00

3. 08.00 – 09.00

4. 09.00 – 10.00

5. 10.00 – 11.00

6. 11.00 – 12.00

7. 12.00 – 13.00

8. 13.00 – 14.00

9. 14.00 – 15.00

10. 15.00 – 16.00

11. 16.00 – 17.00

12. 17.00 – 18.00

2. Jalan Sumbersari

diatas, selanjutnya

dapat diketahui untuk tingkat pelayanan (LOS)

pada ruas Jalan Veteran selama 12 jam sejak

18.00 WIB sebagai berikut :

LOS Jalan Veteran

Interval LOS

0,16 A

0,19 A

0,16 A

0,12 A

0,13 A

0,15 A

0,14 A

0,13 A

0,17 A

0,29 B

0,20 B

0,20 B

Dari hasil analisis

diketahui untuk tingkat pelayanan (LOS) pada

ruas Jalan Sumbersari selama 12 jam sejak pukul

06.00-18.00 WIB sebagai berikut :

Tabel LOS Jalan

No. Waktu (WIB) 1. 06.00 – 07.00 2. 07.00 – 08.00 3. 08.00 – 09.00 4. 09.00 – 10.00 5. 10.00 – 11.00 6. 11.00 – 12.00 7. 12.00 – 13.00 8. 13.00 – 14.00 9. 14.00 – 15.00 10. 15.00 – 16.00 11. 16.00 – 17.00 12. 17.00 – 18.00

3. Jalan Sigura-gura

Dari hasil analisis

diketahui untuk tingkat pelayanan (LOS) pada

ruas Jalan Sigura-gura selama 12 jam sejak pukul

06.00-18.00 WIB sebagai berikut :

5

Dari hasil analisis, selanjutnya dapat

diketahui untuk tingkat pelayanan (LOS) pada

ruas Jalan Sumbersari selama 12 jam sejak pukul

18.00 WIB sebagai berikut :

LOS Jalan Sumbersari

Interval LOS 0,83 E 1,10 F 1,03 F 0,87 E 0,83 D 0,84 D 0,93 E 1.02 F 0,86 E 1,03 F 1,13 F 1,11 F

Dari hasil analisis, selanjutnya dapat

diketahui untuk tingkat pelayanan (LOS) pada

gura selama 12 jam sejak pukul

18.00 WIB sebagai berikut :

Page 6: Arahan Rencana Simpang Bersinyal Berbasis Sistem Dinamik (Studi Kasus Jalan Veteran,Sumbersari, Sigura-Gura, Dan Bendungan Sutami Kota Malang)

6 Planning for Urban Regional and Environment

Tabel LOS Jalan Sigura-gura

No. Waktu (WIB) Interval

1. 06.00 – 07.00 0,69

2. 07.00 – 08.00 1,06

3. 08.00 – 09.00 0,99

4. 09.00 – 10.00 0,76

5. 10.00 – 11.00 0,78

6. 11.00 – 12.00 0,78

7. 12.00 – 13.00 0,88

8. 13.00 – 14.00 0,76

9. 14.00 – 15.00 0,87

10. 15.00 – 16.00 0,92

11. 16.00 – 17.00 1,08

12. 17.00 – 18.00 1,06

4. Jalan Bendungan Sutami

Dari hasil analisis, selanjutnya dapat

diketahui untuk tingkat pelayanan (LOS) pada

ruas Jalan Bendungan Sutami selama 12 jam

sejak pukul 06.00-18.00 WIB sebagai berikut :

Tabel LOS Jalan Bendungan Sutami

No. Waktu (WIB) Interval

1. 06.00 – 07.00 0,59

2. 07.00 – 08.00 0,79

3. 08.00 – 09.00 0,58

4. 09.00 – 10.00 0,39

5. 10.00 – 11.00 0,52

6. 11.00 – 12.00 0,59

7. 12.00 – 13.00 0,68

8. 13.00 – 14.00 0,59

9. 14.00 – 15.00 0,67

10. 15.00 – 16.00 0,89

11. 16.00 – 17.00 0,94

12. 17.00 – 18.00 0,92

Sensitivitas Peningkatan Volume Lalu

Skenario yang digunkan sebagai analisis

sensitivitas untuk variable volume lalu

yaitu jumlah kendaraan Kota Malang dan jumlah

penduduk Kota Malang. Dari data-data tersebut

nantinya akan dihitung prosentase besarnya

Planning for Urban Regional and EnvironmentFebruari 2013

gura

Interval LOS

C

F

E

D

D

D

E

D

E

E

F

F

, selanjutnya dapat

diketahui untuk tingkat pelayanan (LOS) pada

ruas Jalan Bendungan Sutami selama 12 jam

18.00 WIB sebagai berikut :

Sutami

Interval LOS

C

D

C

B

C

C

C

C

D

E

E

E

Peningkatan Volume Lalu-lintas

Skenario yang digunkan sebagai analisis

sensitivitas untuk variable volume lalu-lintas

yaitu jumlah kendaraan Kota Malang dan jumlah

data tersebut

nantinya akan dihitung prosentase besarnya

peningkatan jumlah kendaraan dan

pertumbuhan penduduk Kota Malang.

Prosentase jumlah kendaraan juga bertujuan

untuk meramalkan volume kendaraan selama 15

tahun terakhir dengan jangka waktu lima tahun

sekali, sedangkan jumlah pertumbuhan

penduduk berkaitan dengan proyeksi volume

kendaraann karena asumsi dengan

bertambahnya jumlah penduduk maka nilai

faktor ukuran kota (FCcs) juga semakin besar.Tabel Banyaknya Kendaraan Bermotor Berdasarkan Pada

Jenis Kendaran Tahun 2006

Jenis kendaraan Tahun

2006 2007

1. Penumpang

a. Umum

b. Non

umum

c. Dinas

2555

46836

448

2758

47172

492

50903

2. Bus

a. Umum

b. Non

umum

c. Dinas

200

385

18

446

398

23

3. Truk

a. Umum

b. Non

umum

c. Dinas

1467

12017

89

1743

13181

138

11770

4. Sepeda motor 19244

4

20831

3

22873

Jumlah/total 253.9

04

274.6

64

297.4

Sumber: Kantor Bersama Samsat Kota Malang

Tabel Proyeksi Penduduk Kota Malang Tahun 2009

No. Tahun Proyeksi

Penduduk

1 2009 835.911

2 2010 844.006

3 2011 853.461

4 2012 863.022

5 2013 872.690

6 2014 889.795

7 2015 892.352

8 2016 902.348

9 2017 912.457

10 2018 922.678

11 2019 933.016

12 2020 943.466

13 2021 954.035

14 2022 964.723

15 2023 975.530

16 2024 986.458

17 2025 997.509

Sumber: RTRW Kota Malang (2009-2025)

Berdasarkan data tersebut, laju rata

peningkatan volume kendaraan mengalami

peningkatan sebesar 3,699% pertahunnya.

Skenario yang diterapkan pada variabel ini

nantinya akan berakibat pada nilai penambahan

volume lalu-lintas yang berbanding lurus denga

tingkat pelayanan jalan. Untuk hasil dari analisis

sensitivitas pada variabel volume lalu

peningkatan jumlah kendaraan dan

ertumbuhan penduduk Kota Malang.

Prosentase jumlah kendaraan juga bertujuan

untuk meramalkan volume kendaraan selama 15

tahun terakhir dengan jangka waktu lima tahun

sekali, sedangkan jumlah pertumbuhan

penduduk berkaitan dengan proyeksi volume

karena asumsi dengan

bertambahnya jumlah penduduk maka nilai

faktor ukuran kota (FCcs) juga semakin besar. Banyaknya Kendaraan Bermotor Berdasarkan Pada

Jenis Kendaran Tahun 2006 - 2010

Tahun

2008 2009 2010

2466

50903

982

2556

54749

533

2527

13189

540

361

229

25

397

249

27

419

277

28

1804

11770

143

2007

12035

135

2197

12276

140

22873

0

25253

9

27821

5

297.4

13

325.2

27

309.8

08

Sumber: Kantor Bersama Samsat Kota Malang

Proyeksi Penduduk Kota Malang Tahun 2009-2025

Proyeksi

Penduduk

835.911

844.006

853.461

863.022

872.690

889.795

892.352

902.348

912.457

922.678

933.016

943.466

954.035

964.723

975.530

986.458

997.509

Berdasarkan data tersebut, laju rata-rata

peningkatan volume kendaraan mengalami

peningkatan sebesar 3,699% pertahunnya.

Skenario yang diterapkan pada variabel ini

nantinya akan berakibat pada nilai penambahan

lintas yang berbanding lurus dengan

tingkat pelayanan jalan. Untuk hasil dari analisis

sensitivitas pada variabel volume lalu-lintas dan

Page 7: Arahan Rencana Simpang Bersinyal Berbasis Sistem Dinamik (Studi Kasus Jalan Veteran,Sumbersari, Sigura-Gura, Dan Bendungan Sutami Kota Malang)

faktor ukuran Kota dilakukan dengan menggunakan model STELLA

untuk melihat dampak yang ditimbulkan akibat

pertambahan beban aruslalu

3,699%.

Sensitivitas Faktor Penyesuaian Kapasitas Lebar

Jalur

Terdapat dua skenario dalam

penyesuaian kapasitas untuk lebar jalur

lintas jalan. Skenario pertama adalah dengan

cara menghilangkan pemakaian lebar efektif

jalan akibat adanya parkir

pedagang kaki lima sehingga lebar efektif akan

semakin besar dan berujung pada peningkatan

kapasitas jalan, sedangkan sekenario kedua

dengan cara pelebaran jalan dan menghilangkan

PKL.

Skenario 1A

Skenario 1B

SensitivitasFaktor Penyesuaian Kapasitas Untuk

Hambatan Samping

01234

De

raja

t K

eje

nu

ha

n

Nama Jalan

dilakukan dengan STELLA yang bertujuan

untuk melihat dampak yang ditimbulkan akibat

pertambahan beban aruslalu-lintas jalan sebesar

Faktor Penyesuaian Kapasitas Lebar

Terdapat dua skenario dalam

penyesuaian kapasitas untuk lebar jalur lalu-

jalan. Skenario pertama adalah dengan

cara menghilangkan pemakaian lebar efektif

jalan akibat adanya parkir on street dan

pedagang kaki lima sehingga lebar efektif akan

semakin besar dan berujung pada peningkatan

kapasitas jalan, sedangkan sekenario kedua dan

dengan cara pelebaran jalan dan menghilangkan

Faktor Penyesuaian Kapasitas Untuk

Skenario dalam analisis sen

adalah tinjau dari faktor kondisi eksisting dalam

penggunaan lahan pada

skenario untuk mengetahui pengaruh tingkat

pelayanan jalan akibat perubahan hambatan

samping, yaitu skenario satu adalah merubah

penyesuaian jalan yang memiliki kondisi ruas

jalan yang tinggi disekenariokan memiliki

hambatan samping sedang. Dan skenario kedua

yaitu merubah kondisi ruas jalan tinggi dan

sedang menjadi menjadi rendah.

Kapasitas Persimpang Akibat Adanya

Perubahan Lebar Efektif dan Nilai Fcw

1. Skenario 1A (nilai faktor penyesuaian

kapasitas korelasi lebar jalan (Fcwc) d

menghilangkan parkir

Panjang Tundaan

sebesar 269,090 m, Jalan Bendungan Sutami

sebesar 203,636 m, Jalan Veteran sebesar

248,889 m dan nilai Jalan Sigura

267,667 m. Sehingga total nilai tundaan

sebesar 67,315 det/smp.

2. Skenario 1B (nilai faktor penyesuaian

kapasitas korelasi lebar jalan dan

menghilangkan parker on street dan PKL

(Fcwc) dengan melakukan pelebaran jalan).

Panjang Tundaan

sebesar 153,846 m, Jalan Bendungan

sebesar 116,923 m, Jalan Veteran sebesar

177,778 m dan nilai Jalan Sigura

152,272 m. Sehinggan total nilai tundaan rata

rata sebesar 47,568 det/smp.

C. Skenario 2A (Perubahan Nilai Waktu

dan Kapasitas Persimpangan Akibat

Penyesuaian Korelasi Bahu Jalan dan

Hambatan Samping).

Panjang Tundaan

sebesar 334,545 m, Jalan Bendungan Sutami

sebesar 254,545 m, Jalan Veteran sebesar

311,111 m dan nilai Jalan Sigura

Eksisting

Skenario 2011

- 2015

Skenario 2016-

2020

Skenario 2021-

2025

7

Skenario dalam analisis sensitivitas

tor kondisi eksisting dalam

ruas jalan. Di buat dua

skenario untuk mengetahui pengaruh tingkat

pelayanan jalan akibat perubahan hambatan

samping, yaitu skenario satu adalah merubah

penyesuaian jalan yang memiliki kondisi ruas

jalan yang tinggi disekenariokan memiliki

g sedang. Dan skenario kedua

yaitu merubah kondisi ruas jalan tinggi dan

sedang menjadi menjadi rendah.

Kapasitas Persimpang Akibat Adanya

Lebar Efektif dan Nilai Fcw

(nilai faktor penyesuaian

kapasitas korelasi lebar jalan (Fcwc) dengan

r on street dan PKL).

Panjang Tundaan Jalan Sumbersari

sebesar 269,090 m, Jalan Bendungan Sutami

sebesar 203,636 m, Jalan Veteran sebesar

248,889 m dan nilai Jalan Sigura-gura sebesar

267,667 m. Sehingga total nilai tundaan rata-rata

sebesar 67,315 det/smp.

(nilai faktor penyesuaian

kapasitas korelasi lebar jalan dan

menghilangkan parker on street dan PKL

(Fcwc) dengan melakukan pelebaran jalan).

Panjang TundaanJalan Sumbersari

sebesar 153,846 m, Jalan Bendungan Sutami

sebesar 116,923 m, Jalan Veteran sebesar

177,778 m dan nilai Jalan Sigura-gura sebesar

152,272 m. Sehinggan total nilai tundaan rata-

rata sebesar 47,568 det/smp.

(Perubahan Nilai Waktu Sinyal

dan Kapasitas Persimpangan Akibat

aian Korelasi Bahu Jalan dan

Panjang TundaanJalan Sumbersari

sebesar 334,545 m, Jalan Bendungan Sutami

sebesar 254,545 m, Jalan Veteran sebesar

311,111 m dan nilai Jalan Sigura-gura sebesar

Page 8: Arahan Rencana Simpang Bersinyal Berbasis Sistem Dinamik (Studi Kasus Jalan Veteran,Sumbersari, Sigura-Gura, Dan Bendungan Sutami Kota Malang)

8 Planning for Urban Regional and Environment

337,778 m. Sehinggan total nilai tundaan

rata sebesar 91,132 det/smp.

D. Skenario 2B (Perubahan Nilai Waktu

dan Kapasitas Persimpangan Akibat

Penyesuaian Korelasi Bahu Jalan dan

Hambatan Samping).

Panjang TundaanJalan Sumbersari

sebesar 298,182 m, Jalan Bendungan Sutami

sebesar 225,455 m, Jalan Veteran sebesar

284,444 m dan nilai Jalan Sigura-

293,333 m. Sehinggan total nilai tundaan rata

rata sebesar 75,049 det.smp.

Volume Lalu-lintas Jalan dan Faktor Ukuran

Kota

Skenario yang digunakan sebagai analisis

sensitivitas untuk variable volume lalu

yaitu jumlah kendaraan Kota Malang.

data tersebut nantinya akan dihitung persentase

besarnya peningkatan jumlah kendaraan dan

pertumbuhan penduduk kota Malang.

Persentase jumlah kendaraan juga bertujuan

untuk meramalkan volume kendaraan selama 15

tahun terakhir dengan jangka waktu lima tahun

sekali.

Tabel Jumlah Kendaraan bermotor tahun 2006

Berdasarkan data tersebut, laju rata

peningkatan volume kendaraan mengalami

peningkatan sebesar 3,699% pertahun

Skenario yang diterapkan pada variabel ini

nantinya akan berakibat pada nilai penambahan

volume lalu-lintas yang berbanding lurus dengan

tingkat pelayanan jalan. Untuk hasil dari analisis

sensitivitas pada variabel volume lalu

faktor ukuran kota dilakukan dengan

menggunakan model STELLA yang bertujuan

untuk melihat dampak yang ditimbulkan akibat

pertambahan beban arus lalu

sebesar 3,699%.

Planning for Urban Regional and EnvironmentFebruari 2013

337,778 m. Sehinggan total nilai tundaan rata-

(Perubahan Nilai Waktu Sinyal

dan Kapasitas Persimpangan Akibat

Penyesuaian Korelasi Bahu Jalan dan

Jalan Sumbersari

sebesar 298,182 m, Jalan Bendungan Sutami

55 m, Jalan Veteran sebesar

-gura sebesar

293,333 m. Sehinggan total nilai tundaan rata-

lintas Jalan dan Faktor Ukuran

kan sebagai analisis

untuk variable volume lalu-lintas

tu jumlah kendaraan Kota Malang. Dari data-

data tersebut nantinya akan dihitung persentase

besarnya peningkatan jumlah kendaraan dan

pertumbuhan penduduk kota Malang.

Persentase jumlah kendaraan juga bertujuan

amalkan volume kendaraan selama 15

waktu lima tahun

Tabel Jumlah Kendaraan bermotor tahun 2006-2010

Berdasarkan data tersebut, laju rata-rata

peningkatan volume kendaraan mengalami

peningkatan sebesar 3,699% pertahunnya.

Skenario yang diterapkan pada variabel ini

nantinya akan berakibat pada nilai penambahan

lintas yang berbanding lurus dengan

tingkat pelayanan jalan. Untuk hasil dari analisis

sensitivitas pada variabel volume lalu-lintas dan

kota dilakukan dengan

yang bertujuan

untuk melihat dampak yang ditimbulkan akibat

pertambahan beban arus lalu-lintas jalan

Tabel Perubahan nilai tingkat pelayanan jalan akibat penambahan volume laluperubahan faktor ukuran kota

Dari hasil perhitungan. Perubahan nilai

tingkat pelayanan jalan akibat penambahan

volume lalu-lintas dan perubahan faktor ukuran

kota, terjadi fluktuasi akibat perubahan proyeksi

pertumbuhan jumlah penduduk dan

pertumbuhan jumlah kendaraan di Kota Malang.

Proyeksi Pertumbuhan penduduk di Kota Malang

mengakibatkan penambahan kapasitas jalan di

simpang ITN sehingga di beberapa priode dan

jalan terjadi penurunan derajat kejenuhan / LOS

di kaki simpang ITN, namun di beberapa jal

lainya tetap mengalami peningkatan beban

jalan. Kenaikan jumlah tingkat pelayanan jalan di

simpang ITN sebesar 3,699 % pertahunya. LOS F

pada tiga jalan di simpang ITN untuk 15 tahun

mendatang juga menjadi salah satu alasan

dibutuhkan rencana managemen

simpang ITN.

Skenario tingkat pelayanan jalan akibat perubahan volume dan simulasi skenario 2B(Pelebaran Jalan dan menghilangkan PKL dan Parkir onstreet)

Tingkat pelayanan yang terjadi akibat

proyeksi penambahan volume lalu

menyebabkan derajat kejenuhan di kaki simpang

ITN semakin besar. Maka dilakukan skenario 2B

untuk melihat dampak skenario yang dilakukan

terhadap penambahan volume lalu

Gambar Skenario tingkat pelayanan jalan akibat

perubahan volume dan simulasi skenario

pada tahun 2010-2015

Tabel Perubahan nilai tingkat pelayanan jalan akibat penambahan volume lalu-lintas dan

Dari hasil perhitungan. Perubahan nilai

tingkat pelayanan jalan akibat penambahan

lintas dan perubahan faktor ukuran

kota, terjadi fluktuasi akibat perubahan proyeksi

pertumbuhan jumlah penduduk dan

jumlah kendaraan di Kota Malang.

Proyeksi Pertumbuhan penduduk di Kota Malang

mengakibatkan penambahan kapasitas jalan di

simpang ITN sehingga di beberapa priode dan

jalan terjadi penurunan derajat kejenuhan / LOS

di kaki simpang ITN, namun di beberapa jalan

lainya tetap mengalami peningkatan beban

jalan. Kenaikan jumlah tingkat pelayanan jalan di

simpang ITN sebesar 3,699 % pertahunya. LOS F

pada tiga jalan di simpang ITN untuk 15 tahun

mendatang juga menjadi salah satu alasan

dibutuhkan rencana managemen lalu-lintas di

Skenario tingkat pelayanan jalan akibat perubahan volume dan simulasi skenario 2B (Pelebaran Jalan dan menghilangkan PKL

Tingkat pelayanan yang terjadi akibat

proyeksi penambahan volume lalu-lintas

an derajat kejenuhan di kaki simpang

ITN semakin besar. Maka dilakukan skenario 2B

untuk melihat dampak skenario yang dilakukan

terhadap penambahan volume lalu-lintas.

Skenario tingkat pelayanan jalan akibat

perubahan volume dan simulasi skenario 2B

Page 9: Arahan Rencana Simpang Bersinyal Berbasis Sistem Dinamik (Studi Kasus Jalan Veteran,Sumbersari, Sigura-Gura, Dan Bendungan Sutami Kota Malang)

Gambar Skenario tingkat pelayanan jalan akibat

perubahan volume dan simulasi skenario 2B

pada tahun 2016-2020

Gambar Skenario tingkat pelayanan jalan akibat

perubahan volume dan simulasi skenario 2B

pada tahun 2021-2025

Dari Skenario perubahan tingkat

pelayanan jalan akibat Perubahan Volume dan

simulasi skenario 2B, maka terjadi penurunan DK

untuk proyeksi. Pada Jalan Sumbersari Derajat

kejenuhan F dari tahun 2010

menjadi E, dan untuk Jalan Sigura

Kejenuhan F dari tahun 2010

menjadi E sampai tahun 2015 dan kembali LOS F

di tahun berikutnya, sedangkan untuk Jalan

Bendungan Sutami Derajat Kejenuhan F dari

tahun 2010-2025 akan turun menjadi E sampai

tahun 2020, Akan tetapi tetap terjadi

kapasitas jalan pada ketiga jalan yaitu jalan

Sumbersari, Jalan Sigura

Bendungan Sutami.

KESIMPULAN

Dapat diambil Kesimpulan dalam

penelitian ini yaitu:

1. Kapasitas simpang ITN adalah padat dan

memiliki tundaan, dengan nilai derajat

kejenuhan pada simpang untuk Jalan

Sumbersari adalah 0,946, derajat

kejenuhan Jalan Bendungan Sutami

0,947, Jalan Veteran adalah 0,965, dan

Jalan Sigura-gura adalah 0,948, dengan

tundaan rata-rata pada simpang ITN

adalah sebesar 131,247 det/smp.

2. Bentuk dari pemodelan

sebagai berikut :

Gambar Skenario tingkat pelayanan jalan akibat

perubahan volume dan simulasi skenario 2B

Gambar Skenario tingkat pelayanan jalan akibat

perubahan volume dan simulasi skenario 2B

Skenario perubahan tingkat

pelayanan jalan akibat Perubahan Volume dan

simulasi skenario 2B, maka terjadi penurunan DK

untuk proyeksi. Pada Jalan Sumbersari Derajat

kejenuhan F dari tahun 2010-2025 akan turun

menjadi E, dan untuk Jalan Sigura-gura Derajat

Kejenuhan F dari tahun 2010-2025 akan turun

menjadi E sampai tahun 2015 dan kembali LOS F

di tahun berikutnya, sedangkan untuk Jalan

Bendungan Sutami Derajat Kejenuhan F dari

2025 akan turun menjadi E sampai

tahun 2020, Akan tetapi tetap terjadi penurunan

kapasitas jalan pada ketiga jalan yaitu jalan

Sumbersari, Jalan Sigura-gura dan Jalan

Dapat diambil Kesimpulan dalam

Kapasitas simpang ITN adalah padat dan

memiliki tundaan, dengan nilai derajat

kejenuhan pada simpang untuk Jalan

Sumbersari adalah 0,946, derajat

kejenuhan Jalan Bendungan Sutami

0,947, Jalan Veteran adalah 0,965, dan

gura adalah 0,948, dengan

rata pada simpang ITN

adalah sebesar 131,247 det/smp.

ri pemodelan STELLA adalah

Gambar Model Dinamis Kapasitas simpang

pada Jalan Veteran

Pada gambar model

kapasitas jalan veteran, variabel yang

diteliti adalah Kapasitas (C), Derajat

Kejenuhan (DK), Volume (V). Nilai C

didapat dari perkalian sub

FCW, FCP,FSF dan FCS. untuk volume

Veteran didapat dari kapasitas jalan

Sumbersari, Jalan Sigura

Bendungan Sutami, sehingga diketahui

nilai DK yang didapat dari pembagian

V/c.

Gambar Model Dinamis Kapasitas simpang

pada Jalan Sumbersari

Pada gambar model dinamis

kapasitas jalan Sumbersari, variabel yang

diteliti adalah Kapasitas (C), Derajat

Kejenuhan (DK), Volume (V). Nilai C

didapat dari perkalian sub

FCW, FCP,FSF dan FCS. untuk volume

Sumbersari didapat dari kapasitas jalan

Veteran, Jalan Sigura

Bendungan Sutami, sehingga diketahui

nilai DK yang didapat dari pembagian

V/c.

9

Gambar Model Dinamis Kapasitas simpang

gambar model dinamis

kapasitas jalan veteran, variabel yang

diteliti adalah Kapasitas (C), Derajat

Kejenuhan (DK), Volume (V). Nilai C

dari perkalian sub-variabel Co,

FCW, FCP,FSF dan FCS. untuk volume

Veteran didapat dari kapasitas jalan

Sumbersari, Jalan Sigura-gura dan Jalan

Bendungan Sutami, sehingga diketahui

nilai DK yang didapat dari pembagian

Gambar Model Dinamis Kapasitas simpang

gambar model dinamis

kapasitas jalan Sumbersari, variabel yang

diteliti adalah Kapasitas (C), Derajat

Kejenuhan (DK), Volume (V). Nilai C

didapat dari perkalian sub-variabel Co,

SF dan FCS. untuk volume

Sumbersari didapat dari kapasitas jalan

Veteran, Jalan Sigura-gura dan Jalan

Bendungan Sutami, sehingga diketahui

nilai DK yang didapat dari pembagian

Page 10: Arahan Rencana Simpang Bersinyal Berbasis Sistem Dinamik (Studi Kasus Jalan Veteran,Sumbersari, Sigura-Gura, Dan Bendungan Sutami Kota Malang)

10 Planning for Urban Regional and Environment

Gambar Model Dinamis Kapasitas simpang

pada Jalan Sigura-gura

Pada gambar model dinamis

kapasitas jalan Sigura-gura, variabel yang

diteliti adalah Kapasitas (C), Derajat

Kejenuhan (DK), Volume (V). Nilai C

didapat dari perkalian sub

FCW, FCP,FSF dan FCS. untuk volume

jalan Sigura-gura didapat dari kapasitas

jalan Veteran, Jalan Sumbersari dan

Jalan Bendungan Sutami, sehingga

diketahui nilai DK yang didapat dari

pembagian V/c.

Gambar Model Dinamis Kapasitas simpang

pada Jalan Bendungan Sutami

Pada gambar model dinamis

kapasitas jalan Bendungan Sutami,

variabel yang diteliti adalah Kapasitas

(C), Derajat Kejenuhan (DK), Volume (V).

Nilai C didapat dari perkalian sub

variabel Co, FCW, FCP,FSF dan FCS.

untuk volume jalan Bendungan Sutami

didapat dari kapasitas jalan Veteran,

Jalan Sumbersari dan Jalan Sigura

sehingga diketahui nilai DK yang didapat

dari pembagian V/c.

Dari hasil pemodelan diketahui tingkat

pelayanan jalan pada jam sibuk yaitu jam 16.00

17.00 WIB yaitu LOS B pada Jalan Veteran dan

LOS F pada ketiga jalan lainya yaitu Jalan

Sumbersari, Jalan Sigura-gura, dan Jalan

Bendungan Sutami.

Planning for Urban Regional and EnvironmentFebruari 2013

Gambar Model Dinamis Kapasitas simpang

model dinamis

gura, variabel yang

diteliti adalah Kapasitas (C), Derajat

Kejenuhan (DK), Volume (V). Nilai C

didapat dari perkalian sub-variabel Co,

FCW, FCP,FSF dan FCS. untuk volume

gura didapat dari kapasitas

eteran, Jalan Sumbersari dan

Jalan Bendungan Sutami, sehingga

diketahui nilai DK yang didapat dari

Model Dinamis Kapasitas simpang

gambar model dinamis

kapasitas jalan Bendungan Sutami,

yang diteliti adalah Kapasitas

(C), Derajat Kejenuhan (DK), Volume (V).

Nilai C didapat dari perkalian sub-

variabel Co, FCW, FCP,FSF dan FCS.

untuk volume jalan Bendungan Sutami

didapat dari kapasitas jalan Veteran,

Jalan Sumbersari dan Jalan Sigura-gura,

sehingga diketahui nilai DK yang didapat

diketahui tingkat

pelayanan jalan pada jam sibuk yaitu jam 16.00-

17.00 WIB yaitu LOS B pada Jalan Veteran dan

LOS F pada ketiga jalan lainya yaitu Jalan

gura, dan Jalan

3. Arahan rencana perbaikan mengunakan

analisis sensitivitas dengan pemodelan

STELLA maka didapatkan hasil Skenario

terbaik adalah sekenario 1B yang

mengalami penurunan DK sebesar

46,583%

Dari kedua skenario yang telah

dilakukan, maka solusi yang terbaik pada wilayah

studi adalah dengan menjaga agar tidak terjadi

pengurangan lebar efektif jalan akibat PKL dan

Parkir on street,serta melakukan pele

Jalan.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1997, Manual Kapasitas Jalan Indonesia

(MKJI), Jakarta : DirektoratJend

Marga dan PT Bina Karya

Anonim, 2006, Pengenalan Tool Stella

Kebijakan Kehutanan

Planologi Kehutanan

Kantor Bersama Samsat Kota Malang

2006,Banyaknya Kendaraan Bermotor

Berdasarkan Pada Jenis Kendaran

Kurniadi, Asril dkk, 2008,Studi Tingkat Pelayanan

Jalan Akibat Pembangunan Malang Town

Square Pada Ruas Jalan Veteran

Sipil, Universitas Brawijaya

Peraturan Perundang-undangan No. 43 Tahun 1993

tentang Prasaran Lalu-

RTRW Kota Malang, 2009, Proyeksi Penduduk Kota

Malang

rahan rencana perbaikan mengunakan

analisis sensitivitas dengan pemodelan

maka didapatkan hasil Skenario

terbaik adalah sekenario 1B yang

mengalami penurunan DK sebesar

Dari kedua skenario yang telah

dilakukan, maka solusi yang terbaik pada wilayah

studi adalah dengan menjaga agar tidak terjadi

pengurangan lebar efektif jalan akibat PKL dan

serta melakukan pelebaran

Manual Kapasitas Jalan Indonesia

DirektoratJenderal Bina

rga dan PT Bina Karya

Pengenalan Tool Stella. Forum Kajian

Kebijakan Kehutanan dan Badan

Kantor Bersama Samsat Kota Malang,

Banyaknya Kendaraan Bermotor

Jenis Kendaran

Studi Tingkat Pelayanan

Jalan Akibat Pembangunan Malang Town

Square Pada Ruas Jalan Veteran, Teknik

Sipil, Universitas Brawijaya

undangan No. 43 Tahun 1993

-lintas Jalan

Proyeksi Penduduk Kota