aplikasi geologi dan geofisika untuk …digilib.unila.ac.id/56060/3/skripsi full tanpa bab...

122
APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK PENGEMBANGAN GEOWISATA PULAU SEKEPAL DAN PULAU MENGKUDU DI DESA TOTOHARJO, KECAMATAN BAKAUHENI, KAPUBATEN LAMPUNG SELATAN (Skripsi) Oleh NANA MAULANA KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS LAMPUNG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA 2019

Upload: truongnguyet

Post on 19-Jul-2019

221 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK PENGEMBANGANGEOWISATA PULAU SEKEPAL DAN PULAU MENGKUDU DI DESA

TOTOHARJO, KECAMATAN BAKAUHENI, KAPUBATEN LAMPUNGSELATAN

(Skripsi)

Oleh

NANA MAULANA

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGIUNIVERSITAS LAMPUNG

FAKULTAS TEKNIKJURUSAN TEKNIK GEOFISIKA

2019

Page 2: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

i

ABSTRACT

GEOLOGICAL AND GEOPHYSICAL APPLICATIONS FORGEOTOURISM OF SEKEPAL ISLAND AND MENGKUDU ISLAND IN

TOTOHARJO VILLAGE, BAKAUHENI DISTRICT, SOUTH LAMPUNGREGENCY

By:

NANA MAULANA

Geotourism is a natural tourism activity that focuses on the geological appearanceof the earth's surface in order to encourage understanding of the environment andculture, appreciation and conservation and local wisdom. Totoharjo Village is avillage located in Bakauheni District, South Lampung Regency, LampungProvince. Totoharjo Village has geotourism potential located on Sekepal Island,Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,especially the provision of clean water, geological surveys and geoelectric surveyshave been carried out. Based on the results of the geological and geoelectricsurveys, 22 sites consisting of 19 geotourism sites and 3 non-tourism sites wereobtained. Based on the results of the 1D geoelectric survey, in Mengkudu Island,there was a low resistivity area at a depth of 5 m which indicated sea waterintrusion. Based on the results of the 3D geoelectric survey, the distribution ofgroundwater is known to be the value of the medium resistivity range 0 - 2.5 ohmsshown in blue to light blue. While the distribution of rocks is known that themedium resistivity value range 126-250 ohmm is shown in yellow to red. Thedistribution of groundwater and rocks can be found at a depth of 20 m. Based onthe results of the SWOT analysis, for the development of geotourism in the villageof Totoharjo, Bakauheni Subdistrict, South Lampung Regency, there still needs tobe development of supporting infrastructure on Geotourism objects, managementof tourism management by the community and local government, and activecommunity role in nature conservation.

Keywords: Geology, Geotourism, Resistivity Method, Tourism

Page 3: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

ii

ABSTRAK

APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK PENGEMBANGANGEOWISATA PULAU SEKEPAL DAN PULAU MENGKUDU DI DESA

TOTOHARJO, KECAMATAN BAKAUHENI, KAPUBATEN LAMPUNGSELATAN

Oleh :

NANA MAULANA

Geowisata adalah kegiatan wisata alam yang berfokus pada kenampakan geologispermukaan bumi dalam rangka mendorong pemahaman akan lingkungan hidupdan budaya, apresiasi dan konservasi serta kearifan lokal. Desa Totoharjomerupakan sebuah desa yang berada di Kecamatan Bakauheni, KabupatenLampung Selatan, Provinsi Lampung. Desa Totoharjo memiliki potensi geowisatayang terletak di Pulau Sekepal, Pulau Mengkudu dan Pantai Batu Lapis. Untukmendukung potensi geowisata tersebut khususnya pengadaan air bersih, telahdilakukan survei geologi dan survei geolistrik. Berdasarkan hasil survei geologidan geolistrik, diperoleh 22 situs yang tediri dari 19 situs geowisata dan 3 situsnon geowisata. Berdasarkan hasil survei geolistrik 1D, di Pulau Mengkudumenunjukkan adanya daerah resistivitas rendah pada kedalaman 5 m yangdiindikasikan terjadi intrusi air laut. Berdasarkan hasil survei geolistrik 3D,persebaran air tanah diketahui nilai resistivitas sedang kisaran 0 – 2,5 ohmmditunjukkan dengan warna biru sampai biru muda. Sedangkan persebaran batuandiketahui nilai resistivitas sedang kisaran 126 – 250 ohmm ditunjukkan denganwarna kuning sampai merah. Persebaran air tanah dan batuan dapat dijumpai padakedalaman dari permukaan 20 m. Berdasarkan hasil analisis SWOT, untukpengembangan geowisata di Desa Totoharjo, Kecamatan Bakauheni, KabupatenLampung Selatan masih harus perlu dilakukan pengembangan infrastrukturpenunjang pada objek Geowisata (geotourism), pengelolaan managemenpariwisata oleh masyarakat maupun pemerintah daerah, serta peranan masyarakatsecara aktif dalam konservasi alam.

Kata kunci : Geologi, Geowisata, Metode Resistivitas, Pariwisata

Page 4: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK PENGEMBANGANGEOWISATA PULAU SEKEPAL DAN PULAU MENGKUDU DI DESA

TOTOHARJO, KECAMATAN BAKAUHENI, KAPUBATEN LAMPUNGSELATAN

Oleh

NANA MAULANA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA TEKNIK

pada

Jurusan Teknik Geofisika

Fakultas Teknik Universitas Lampung

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGIUNIVERSITAS LAMPUNG

FAKULTAS TEKNIKJURUSAN TEKNIK GEOFISIKA

2019

Page 5: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,
Page 6: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,
Page 7: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,
Page 8: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

vii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Way Jepara, pada tanggal 08 Juli

1996, anak kedua dari dua bersaudara dari pasangan Bapak

Ma’mun dan Ibu Atiah Erniati. Penulis menempuh

pendidikan dimulai sejak Taman Kanak-kanak (TK)

Muslimin Labuhan Ratu diselesaikan pada tahun 2002,

Sekolah Dasar (SD) Negeri 3 Braja Sakti, Kec. Way Jepara

Kab. Lampung Timur diselesaikan pada tahun 2008, pendidikan di Sekolah

Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Way Jepara Kab. Lampung Timur diselesaikan

pada tahun 2011, pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Way

Jepara Prov. Lampung diselesaikan pada tahun 2014. Selama di SMA, Penulis

tercatat aktif di Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) sebagai Wakil Ketua Bidang

Teknologi, Informasi dan Komunikasi pada tahun 2011-2012, Wakil Ketua Umum

OSIS SMA Negeri 1 Way Jepara pada tahun 2012-2013, Ketua Umum Majelis

Perwakilan Kelas (MPK) SMA Negeri 1 Way Jepara pada tahun 2013-2014 dan

Sekretaris Forum OSIS Lampung Timur pada tahun 2013-2014. Pada tahun 2014

sampai sekarang sebagai Wakil Ketua Angkatan 2014 di Ikatan Alumni

Smansawara (IKASWARA). Selain itu, Penulis tercatat sebagai Finalis 10 besar

Karya Tulis Ilmiah Populer dalam acara Pesta Sains di Institut Pertanian Bogor pada

tahun 2012.

Page 9: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

viii

Juara 1 Karya Tulis Ilmiah Pertanian tingkat Provinsi Lampung pada tahun 2012

dan menjadi perwakilan SMA Negeri 1 Way Jepara dalam acara Astra Honda Motor

Best Student pada tahun 2012 dan tahun 2013 di Provinsi Lampung.

Pada tahun 2014, penulis terdaftar sebagai mahasiswa di Jurusan Teknik Geofisika,

Fakultas Teknik Universitas Lampung melalui Jalur Masuk SNMPTN. Selama

menjadi mahasiswa, Penulis telah terdaftar dan aktif dalam bidang akademik dan

kegiatan kemahasiswaan di Universitas Lampung.

Dalam bidang kemahasiswaan di Universitas Lampung, Penulis terdaftar sebagai

Kepala Bidang Sosial Budaya Masyarakat HIMA TG Bhuwana Periode 2016-2017,

Staff Keuangan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Fakultas Teknik Universitas

Lampung, Head of Course Division AAPG (American Association Petroleum

Geologist) dan Internal Division Staff SEG (Society Exploration Geophysics)

Student Chapter Lampung University. Penulis juga mengikuti kegiatan Ekternal

Kemahasiswaan Universitas Lampung sebagai Wakil Kepala Divisi Eksternal

Himpunan Mahasiswa Geofisika Indonesia (HMGI) Wilayah 1 (Sumatera) Periode

2016-2017 dan sebagai Wakil Ketua Umum Pusat Himpunan Mahasiswa Geofisika

Indonesia (HMGI) Periode 2017-2018. Penulis juga pernah menjadi Voluenteer

Earth Hour Lampung dan LindungiHutan Lampung di bidang Lingkungan Hidup

pada tahun 2017, Student Volunteer Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) Himpunan

Ahli Geofisika Indonesia (HAGI) di Lampung pada tahun 2016 dan Joint

Convention Malang (JCM) Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI) di Malang

pada tahun 2017.

Page 10: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

ix

Penulis juga merupakan mahasiswa penerima Beasiswa Karya Salemba Empat

(KSE) dari Tahun 2016 sampai dengan lulus. Di Paguyuban Karya Salemba Empat

(KSE) Universitas Lampung, penulis sebagai Kepala Divisi Komunikasi dan

Informasi Periode 2017-2018. Pada tahun 2019 ini, penulis merupakan Founder

dari Lembaga Gebyar Pelajar Lampung yang bergerak di Bidang Pendidikan,

Founder Geowisata Lampung yang bergerak di Bidang Keilmuan dan Pariwisata.

Owner Lucky Desain yang bergerak di Bidang Desain Grafis. Selain itu, Penulis

merupakan Ambassador BPJS Ketenagakerjaan mewakili Provinsi Lampung.

Dalam bidang akademik, Penulis telah mengikuti Workshop & Fieldtrip Geofisika

di Lapangan Panasbumi Ulubelu pada tanggal 1-9 Mei 2017. Penulis melakukan

Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gaya Baru IV, Kecamatan Seputih Surabaya,

Kabupaten Lampung Tengah pada bulan Januari- Februari 2017. Penulis

melakukan Kerja Praktik (KP) di perusahaan JOB Pertamina-Talisman Jambi

Merang, Jakarta Selatan pada bulan Maret tahun 2017 dengan tema “Inversi

Impedansi Akustik (IA) untuk Karakterisasi Reservoar pada Lapangan

“NAMA-09” Sub-Cekungan Jambi”. Pada bulan November hingga Desember

tahun 2018, Penulis melakukan penelitian Tugas Akhir (TA) di Desa Totoharjo,

Kecamatan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan. Akhirnya, Penulis berhasil

menyelesaikan Tugas Akhir (TA) dan Pendidikan Sarjana pada tanggal 19 Februari

2019 dengan judul “Aplikasi Geologi dan Geofisika untuk Pengembangan

Geowisata Pulau Sekepal dan Pulau Mengkudu di Desa Totoharjo,

Kecamatan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan”.

Page 11: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

x

HALAMAN PERSEMBAHAN

Aku persembahkan Karyaku ini untuk

Allah SWT

Kupersembahkan Karya ini untuk kedua Orangtua tercinta yang luar biasa

Ma’mun&

Atiah Erniati

Keluargaku tercinta

Mu’arif Lukmana&

Keluarga Besar Hi. M. Muchtar dan Hi. Syamhudi

Page 12: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

xi

MOTTO

“Man Jadda Wajada wa Man Saaro’ Alard-darbi Washola wa Man Shabara

Zafira”“Siapa yang bersungguh-sungguh, dia akan berhasil, dan Siapa yang berjalan pada

lintasan yang benar, maka dia akan sampai di tujuan yang benar, dan Siapa yang

bersabar, akan beruntung”

“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau

telah selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan lain). Dan

hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap”

(Q.S. Al Insyirah : 6-8)

“Pertama, mereka mengabaikan anda. Kemudian, mereka tertawa pada anda.

Berikutnya, mereka melawan anda. Lalu, anda menang”

(Mahatma Gandhi)

"Hidup itu memang terkadang rumit, namun serumit apapun kehidupan ini tetap

harus kita jalani, karna Tuhan punya rencana dibalik semua ini,"

(Jefri Al Buchori)

“The only way to di great work is to love what you do”

(Steve Paul Jobs)

“Kesenangan dalam sebuah pekerjaan membuat kesempurnaan pada hasil yang dicapai”

(Aritoteles)

“ Buatlah hidupmu lebih berguna bagi lingkungan di sekitarmu! ”

(Nana Maulana, S.T.)

Page 13: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

xii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.Alhamdulillah, Segala puji bagi Allah S.W.T yang telah melimpahkan

segala rezeki, petunjuk, dan ilmu kepada penulis, sehingga akhirnya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga selalu untuk nabiNya yakni

Muhammad S.A.W.

Skripsi yang berjudul “Aplikasi Geologi dan Geofisika untuk

Pengembangan Geowisata Pulau Sekepal dan Pulau Mengkudu di Desa

Totoharjo, Kecamatan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan” .

Skripsi ini merupakan syarat untuk menyelesaikan studi Strata-1 (S1)

Teknik Geofisika, Fakultas Teknik, Universitas Lampung. Penulis berharap

semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan bermanfaat untuk

penambahan ilmu dimasa yang akan datang. Penulis menyadari bahwa penyusunan

skripsi ini masih terdapat kekurangan dan jauh dari kesempurnaan.

Demikianlah kata pengantar yang dapat disampaikan, apabila ada salah

kata, saya mengucapkan mohon maaf dan kepada Allah SWT saya mohon ampun.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Penulis

Nana Maulana

Page 14: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

xiii

SANWACANA

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Alhamdulillahi Rabbil’alamin, rasa syukur penulis haturkan kepada Allah SWT

asat rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi

dengan judul “Aplikasi Geologi dan Geofisika untuk Pengembangan

Geowisata Pulau Sekepal dan Pulau Mengkudu di Desa Totoharjo,

Kecamatan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan” dengan baik dan benar.

Banyak pihak yang terlibat dalam memberikan kontribusi ilmiah, spiritual, dan

informasi baik secara langsung maupun tidak langsung hingga terselesaikannya

Skripsi ini. Pada kesempatan kali ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih

kepada:

1. Allah S.W.T yang senantiasa memberi nikmat dan berkah dalam

melancarkan segala proses tugas akhirku hingga dapat terselesaikan dengan

baik.

2. Ibu dan Bapakku tercinta, atas segala yang telah diberikan baik dalam

memberikan motivasi, pengorbanan dan menjadi inspirasi terbesarku untuk

dapat menyelesaikan pendidikan ini.

3. Mu’Arif Lukmana, S.T. selaku kakak yang terus memberikan semangat dan

motivasi selama ini.

Page 15: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

xiv

4. Keluarga Besar Hi. M. Muchtar dan Hi. Syamhudi yang telah

memberikan dukungan, do’a dan semangat untuk penulis.

5. Bapak Imam Bukhori dan Bapak Sigit Royani selaku Aparut Desa

Totoharjo, Kecamatan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan yang telah

memberikan izin untuk melakukan penelitian ini.

6. Bapak Rahmat Hidayat selaku Ketua Kelompok Sadar Wisata

(POKDARWIS) Ragom Helau dan Masyarakat di Desa Totoharjo,

Kecamatan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan yang telah menerima,

membantu serta mendampingi Tim Geowisata Lampung dalam proses

pengambilan data lapangan.

7. Bapak Prof. Drs. Suharno, B.Sc., M.S., M.Sc., Ph.D, selaku Dekan Fakultas

Teknik Universitas Lampung.

8. Bapak Bagus Sapto Mulyatno, S.Si, M.T, selaku Dosen Pembimbing I

sekaligus Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan banyak

arahan dan bimbingan serta membantu penulis selama menempuh pendidikan

di Jurusan Teknik Geofisika Universitas Lampung.

9. Bapak Dr. Muh Sarkowi, S.Si., M.Si, selaku Dosen Pembimbing II yang

telah memberikan masukan, motivasi dan bimbingan yang sangat baik dalam

penyusunan skripsi ini.

10. Bapak Syamsurijal Rasimeng, S.Si., M.Si, selaku Dosen Penguji yang telah

memberikan saran dan koreksi yang sangat luar biasa dalam penyusunan

skripsi ini.

11. Bapak Nandi Haerudin, S.Si,. M.Si., selaku Ketua Jurusan Teknik Geofisika

Fakultas Teknik Universitas Lampung.

Page 16: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

xv

12. Dosen-dosen Teknik Geofisika Universitas Lampung, Bapak Prof.Drs.

Suharno, M.Sc., Ph.D., Bapak Dr. Ahmad Zaenudin, S.Si, M.T., Bapak

Dr. Ordas Dewanto, S.Si,. M.Si., Bapak Alimuddin Muchtar, S.Si., M.Si.,

Bapak Karyanto, S.Si, M.T., Bapak Rahmad Catur Wibowo, M.Eng.,

Bapak I Gede Boy, M.Eng, dan Ibu Rahmi Mulyasari, yang telah memberikan

pembelajaran dan bantuan selama menempuh studi di Jurusan Teknik Geofisika

Universitas Lampung.

13. Seluruh Staff Tata Usaha Jurusan Teknik Geofisika Universitas Lampung,

Pak Marsono (Babe), Pak Legino, Pak Pujiono dan Mbak Dhea, yang

telah memberikan bantuan dalam proses administrasi dan perkuliahan.

14. Clara Septyan selaku sahabat terkasih yang selalu menemani untuk

memberikan semangat dengan sepenuh hati.

15. Filza Aupar dan Wahyu Aji Pulungan selaku teman seperjuangan Tugas

Akhir yang telah berjuang bersama dalam suka dan duka serta saling berbagi

dalam proses penyelesaian skripsi ini.

16. Sahabat dan saudara seperjuangan Teknik Geofisika 2014 yang “ Luar Biasa,

Biasa di Luar Beh!! “, dimana selama ini menjadi orang-orang hebat dan sebagai

tempat saling berbagi suka, duka, ilmu pengetahuan dan pengalaman selama di

kehidupan perkuliahan ini.

17. Teruntuk sobat “Tim Kantin UYE”, yaitu Tri Santoso, Desta Amanda N,

Aulia Huda P, Fitria P, Delvia E, Nur Indah S, Ummi Hanifah, Umi

Imroatun N, Pratiwi A, Sofyan Frida Y, Alfa Ardes A, Morales S, Rizky

Dwi W, Dimas Dwi S, Gaffar RP, Rahmad Iqbal, Rhaka S, Rinaldi Okka

S.A, Fajar IP, Arief Irfan H, M. Farizi, Ghiat M dan M. Faizal.

Page 17: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

xvi

18. Anak Kontrakan, yaitu Andri Tri N, Budi Mulyono, Oka Pujianto, Rendi

A, Sherly Raneta, Ekawati Wahyu K, dan Tri Sutisna yang telah berjuang

dari awal masuk kuliah hingga sekarang.

19. Yayasan Karya Salemba Empat dan Paguyuban Karya Salemba Empat

(KSE) Universitas Lampung yang telah memberikan dukungan moril dan

materiil serta menjadi keluarga baru untuk Sharing, Networking dan

Developing.

20. Tim Geowisata Lampung, yaitu Filza A, Gaffar RP, Morales S, Arief

Irfan H, Aziz Fajar S, Martin Ridwan, Jaka Sura L, yang telah membantu

dalam pengambilan data dan kerjasama dilapangan.

21. Founder Gebyar Pelajar Lampung, yaitu Ramadhan Lil A, Ricky

Rachman N, Lina Afriliani, Ira Syavitri, Shintia Erleni, Arfita Bella P,

dan Tia Ayu A yang telah mendukung penulis untuk menyelesaikan skripsi

ini.

22. Keluarga Besar Teknik Geofisika Universitas Lampung Angkatan 2007,

2008, 2009, 2010, 2011, 2012, 2013, 2015 dan 2016 yang telah memberikan

dukungan, do’a dan semangat untuk penulis.

23. Serta semua pihak yang telah terlibat dan ikut serta membantu pelaksanaan

Tugas Akhir hingga selesai.

Page 18: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

xvii

Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan dan bantuan dari semua pihak yang

telah membantu penulis. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan

dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik

dan saran untuk membangun serta berharap skripsi ini dapat membawa manfaat

yang positif bagi kita semua. Aamiin.

Wa’alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.

Bandar Lampung, 22 Februari 2019

Penulis,

Nana Maulana

Page 19: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

xviii

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRACT.................................................................................................... i

ABSTRAK ...................................................................................................... ii

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ v

HALAMAN PERNYATAAN........................................................................ vi

RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ vii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... x

MOTTO .......................................................................................................... xi

KATA PENGANTAR.................................................................................... xii

SANWACANA ............................................................................................... xiii

DAFTAR ISI................................................................................................. xviii

DAFTAR GAMBAR.................................................................................... xxii

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xxvi

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................ 1B. Tujuan Penelitian ........................................................................ 3C. Batasan Masalah ......................................................................... 4

Page 20: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

xix

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Lokasi Daerah Penelitian ............................................................ 51. Geografis Desa Totoharjo.................................................... 52. Demografi Desa Totoharjo .................................................. 63. Keadaan Sosial Desa Totoharjo........................................... 84. Keadaan Ekonomi Desa Totoharjo ...................................... 85. Keadaan Pemerintahan Desa Totoharjo............................... 106. Aksesibilitas Desa Totoharjo ............................................... 147. Daya Tarik Wisata Desa Totoharjo ..................................... 14

B. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan ........................ 15C. Geologi Regional ........................................................................ 15D. Fisiografi ..................................................................................... 20

III. TEORI DASAR

A. Pariwisata.................................................................................... 21B. Wisatawan................................................................................... 22C. Obyek Wisata.............................................................................. 23D. Sapta Pesona ............................................................................... 24

1. Aman.................................................................................... 252. Tertib.................................................................................... 253. Bersih ................................................................................... 264. Sejuk .................................................................................... 265. Indah .................................................................................... 276. Ramah Tamah...................................................................... 277. Kenangan ............................................................................. 27

E. Geologi........................................................................................ 281. Pengertian Geologi Menurut Para Ahli ............................... 292. Batuan .................................................................................. 303. Geologi Struktur .................................................................. 38

F. Geowisata (geotourism) .............................................................. 441. Sejarah Geowisata (geotourism).......................................... 442. Pengertian Geowisata (geotourism)..................................... 443. Kriteria Daya Tarik Wisata Geologi.................................... 444. Prinsip-prinsip Geowisata.................................................... 465. Parameter Penilaian Geowisata ........................................... 51

G. Metode Resistivitas..................................................................... 541. Teori Resistivitas ................................................................. 542. Resistivitas Batuan............................................................... 553. Konfigurasi Elektroda.......................................................... 56

H. Dinamika Laut ............................................................................ 581. Arus Laut ............................................................................. 582. Pasang Surut Air Laut.......................................................... 613. Gelombang Laut .................................................................. 624. Transport Sedimen............................................................... 62

I. Mitigasi Bencana ........................................................................ 62J. Tanah Longsor ............................................................................ 66

1. Faktor Penyebab Tanah Longsor ......................................... 67

Page 21: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

xx

2. Tanda-tanda Tanah Longsor ................................................ 683. Jenis-jenis Tanah Longsor ................................................... 694. Upaya Pencegahan Tanah Longsor...................................... 725. Dampak Tanah Longsor ...................................................... 74

H. Tsunami ...................................................................................... 75

IV. METODELOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat...................................................................... 82B. Alat dan Bahan............................................................................ 82C. Teknik Pengumpulan Data.......................................................... 83

1. Metode Observasi ................................................................ 842. Metode Wawancara ............................................................. 843. Metode Kuisoner/angket...................................................... 85

D. Prosedur Penelitian ..................................................................... 851. Studi Literatur ...................................................................... 852. Persiapan dan Pengumpulan Data ....................................... 85

E. Diagram Alir Penelitian .............................................................. 90F. Jadwal Kegiatan Penelitian ......................................................... 91

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ........................................................................... 921. Potensi Situs Geowisata (geosite) dan Geotracking ............ 922. Hasil Pengolahan Data Resistivitas (geolistrik) 1D, 2D

dan 3D.................................................................................. 1053. Data Pendukung Mitigasi Bencana Geologi ........................ 116

B. Pembahasan ................................................................................ 1181. Sejarah Geologi (Proses Pembentukan)............................... 1182. Situs Geowisata (geosite) dan Situs Non Geowisata

(non geosite) ........................................................................ 1203. Geotracking ......................................................................... 1464. Paket Wisata ........................................................................ 1495. Aksesibilitas Lokasi Geowisata (geotourism) ..................... 1516. Geo + (Sejarah Lokasi, Kebudayaan) .................................. 1567. Kegiatan Sosialisasi Geowisata (geotourism) ..................... 1598. Interpretasi Data Resistivitas (geolistrik) ............................ 1619. Manajemen Pariwisata......................................................... 17010. Mitigasi Bencana ................................................................. 17011. Analisis Ekonomi................................................................. 17312. Analisis SWOT.................................................................... 17413. Strategi Pengembangan Pariwisata...................................... 177

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan............................................................................... 178B. Saran ......................................................................................... 180

Page 22: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

xxi

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 23: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

xxii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman1. Peta Lokasi Daerah Penelitian .................................................................. 12

2. Peta Aksesibilitas Lokasi Daerah Penelitian............................................. 13

3. Peta Geologi Regional Tanjungkarang ................................................... 17

4. Peta Geologi Daerah Penelitian .............................................................. 18

5. Peta Topografi Daerah Penelitian ........................................................... 19

6. Peta Fisiografi Daerah Lampung .............................................................. 20

7. Lambang Sapta Pesona ............................................................................. 25

8. Batuan Beku Intrusif dan Ekstrusif........................................................... 30

9. (a) Kekar Gerus dan (b) Kekar Tensional ................................................. 39

10. Jenis-jenis Patahan Geologi ...................................................................... 41

11. Konsep Kotak Geowisata (Geotourism) ................................................... 49

12. Alam dan Ruang Lingkup Geowisata (Geotourism) ................................ 50

13. Teori Resistivitas ...................................................................................... 55

14. Konfigurasi Schlumberger ........................................................................ 58

15. Mekanisme terbentuknya upwelling.......................................................... 60

16. Variasi Densitas Air Laut.......................................................................... 61

17. Siklus Managemen Bencana ..................................................................... 64

18. Tanah Longsor Translasi........................................................................... 69

19. Tanah Longsor Rotasi ............................................................................... 70

20. Pergerakan Blok ....................................................................................... 70

21. Runtuhan Batuan....................................................................................... 70

22. Rayapan Tanah.......................................................................................... 71

23. Aliran Bahan Rombakan........................................................................... 71

24. Peta Desain Akuisisi Data Resistivitas (Geolistrik).................................. 87

Page 24: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

xxiii

25. Diagram Alir Penelitian ............................................................................ 90

26. Peta Persebaran Situs Geowisata (Geosite) Desa Totoharjo..................... 102

27. Geotracking Pulau Sekepal....................................................................... 103

28. Geotracking Pulau Mengkudu .................................................................. 104

29. Penampang Data Resistivitas (Geolistrik) 1D pada Titik 1 ...................... 105

30. Penampang Data Resistivitas (Geolistrik) 1D pada Titik 2 ...................... 105

31. Penampang Data Resistivitas (Geolistrik) 2D pada Lintasan 1 ................ 106

32. Penampang Data Resistivitas (Geolistrik) 2D pada Lintasan 2 ................ 106

33. Penampang Data Resistivitas (Geolistrik) 2D pada Lintasan 3. ............... 107

34. Penampang Data Resistivitas (Geolistrik) 3D pada Target 1 (U-S) ......... 108

35. Penampang Data Resistivitas (Geolistrik) 3D pada Target 1 (S-U) ......... 109

36. Penampang Data Resistivitas (Geolistrik) 3D pada Target 1 (B-T) ......... 110

37. Penampang Data Resistivitas (Geolistrik) 3D pada Target 1 (T-B) ......... 111

38. Penampang Data Resistivitas (Geolistrik) 3D pada Target 2 (U-S) ......... 112

39. Penampang Data Resistivitas (Geolistrik) 3D pada Target 2 (S-U) ......... 113

40. Penampang Data Resistivitas (Geolistrik) 3D pada Target 2 (B-T) ......... 114

41. Penampang Data Resistivitas (Geolistrik) 3D pada Target 2 (T-B) ......... 115

42. Peta Percepatan Gerakan Tanah Provinsi Lampung ................................. 116

43. Peta Kemiringan Lereng Kabupaten Lampung Selatan ............................ 117

44. Rekontruksi Evolusi pada Gunung Rajabasa ............................................ 120

45. Geosite 1 Sekepal - Kolam Batu ............................................................... 122

46. Non Geosite 2 Sekepal – Taman Anggrek Hutan ..................................... 123

47. Non Geosite 3 Sekepal – Pohon Bonsai.................................................... 124

48. Geosite 4 Sekepal – Gua Sekepal ............................................................. 125

49. Geosite 5 Sekepal – Tebing Kekar Kolom................................................ 126

50. Geosite 6 Sekepal – Lipatan Geologi........................................................ 127

51. Geosite 7 Sekepal – Patahan Geologi ....................................................... 128

52. Pengukuran Dip/Strike Patahan di Pulau Sekepal..................................... 129

53. Titik Pengukuran Patahan Geologi pada Geosite 7 di Pulau Sekepal....... 130

54. Geosite 8 Sekepal – Hamparan Batu Andesit ........................................... 131

55. Geosite 9 Sekepal – Bukit Kapur (karst) .................................................. 132

56. Geosite 10 Sekepal – Batu Ujung Sekepal ............................................... 133

Page 25: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

xxiv

57. Geosite 11 Sekepal – Batu Sedimen Sekepal ........................................... 134

58. Geosite 12 Sekepal – Batu Berdiri ............................................................ 135

59. Geosite 13 Sekepal – Batu Ceper.............................................................. 136

60. Geosite 1 Mengkudu – Pasir Timbul (Tombolo) ...................................... 137

61. Geosite 2 Mengkudu – Batu Karang Kembar........................................... 138

62. Geosite 3 Mengkudu – Batu Gandeng ...................................................... 140

63. Geosite 4 Mengkudu – Batu Sedimen Mengkudu .................................... 141

64. Geosite 5 Mengkudu – Batu Jamak .......................................................... 142

65. Geosite 6 Mengkudu – Batu Lava Bantal ................................................. 143

66. Geosite 7 Mengkudu – Batu Mancing ...................................................... 144

67. Geosite 8 Mengkudu – Pantai Batu Mengkudu ........................................ 145

68. Non Geosite 9 Mengkudu – Pohon Kembar Cinta.................................... 146

69. Peta Persebaran Geosite dan Non Geosite Desa Totoharjo....................... 147

70. Geotrecking di Pulau Sekepal ................................................................... 148

71. Geotrecking di Pulau Mengkudu .............................................................. 148

72. Peta Topografi Daerah Penelitian ............................................................. 151

73. Peta Aksesibilitas Daerah Penelitian ........................................................ 152

74. Akses Perahu di Pantai Belebuk ............................................................... 154

75. Jalur Akses 1 - Bandara ke Pantai Belebuk .............................................. 155

76. Jalur Akses 2 - Terminal ke Pantai Belebuk ............................................. 155

77. Jalur Akses 3 - Pelabuhan ke Pantai Belebuk ........................................... 155

78. Pantai Belebuk .......................................................................................... 156

79. Pulau Sekepal............................................................................................ 157

80. Pulau Mengkudu ....................................................................................... 158

81. Pantai Batu Lapis ...................................................................................... 158

82. Sosialisasi Geowisata kepada Masyarakat ................................................ 160

83. Diskusi dengan Masyarakat ...................................................................... 160

84. Foto bersama acara Sosialisasi Geowisata................................................ 161

85. Penampang Data Resistivitas (Geolistrik) 1D pada Titik 1 ...................... 162

86. Penampang Data Resistivitas (Geolistrik) 1D pada Titik 2 ...................... 163

87. Penampang Data Resistivitas (Geolistrik) 2D Lintasan 1......................... 164

88. Penampang Data Resistivitas (Geolistrik) 2D Lintasan 2......................... 165

Page 26: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

xxv

89. Penampang Data Resistivitas (Geolistrik) 2D Lintasan 3......................... 166

90. Scatter Plot Penampang Data Resistivitas (Geolistrik) 3D ...................... 167

91. Oblique Penampang Data Resistivitas (Geolistrik) 3D............................. 167

92. Isosurface Penampang Data Resistivitas (Geolistrik) 3D......................... 168

93. Penampang Data Resistivitas (Geolistrik) 3D pada Target 1 (S-U) ......... 168

94. Penampang Data Resistivitas (Geolistrik) 3D pada Target 2 (S-U) ......... 169

95. Peta Percepatan Gerakan Tanah Lampung ............................................... 171

96. Peta Kemiringan Lereng Kabupaten Lampung Selatan ............................ 172

Page 27: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

xxvi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman1. Nama-nama Kepala Desa Totoharjo ......................................................... 6

2. Luas Desa Totoharjo ................................................................................. 6

3. Jarak Wilayah Pemerintah Daerah dengan Desa Totoharjo...................... 7

4. Jumlah Penduduk Desa Totoharjo ............................................................ 7

5. Keadaan Pendidikan Desa Totoharjo........................................................ 8

6. Keadaan Pertanian Desa Totoharjo........................................................... 8

7. Keadaan Peternakan Desa Totoharjo ........................................................ 9

8. Keadaan Perikanan Desa Totoharjo.......................................................... 9

9. Keadaan Pekerjaan Masyarakat Desa Totoharjo ...................................... 10

10. Lembaga Pemerintahan Desa Totoharjo ................................................... 10

11. Lembaga Kemasyarakatan Desa Totoharjo .............................................. 11

12. Parameter Kuantifikasi Geowisata ........................................................... 49

13. Data Kejadian Tsunami Selat Sunda......................................................... 80

14. Jadwal Kegiatan Penelitian ....................................................................... 91

15. Dip/Strike Geosite Patahan di Pulau Sekepal ........................................... 92

16. Inventarisasi Situs Geowisata (geosite) di Pulau Sekepal ........................ 93

17. Inventarisasi Situs Geowisata (geosite) di Pulau Mengkudu.................... 95

18. Hasil Kuantifikasi Kelayakan Situs Geowisata (geosite) di Pulau Sekepal 96

19. Hasil Kuantifikasi Kelayakan Situs Geowisata (geosite) di Pulau

Mengkudu ................................................................................................. 99

20. Paket A Geowisata di Desa Totoharjo ...................................................... 149

21. Paket A Geowisata di Desa Totoharjo ...................................................... 150

22. Nilai Ekonomi Pariwisata Pulau Mengkudu-Sekepal di Desa Totoharjo . 173

Page 28: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

xxvii

23. Responden Analisis S.W.O.T tentang Situs Geowisata (geosite) Desa

Totoharjo................................................................................................... 175

Page 29: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pariwisata adalah gabungan kegiatan yang timbul baik dari interaksi antara

wisatawan, pemerintah maupun masyarakat. Secara umum, pariwisata

terbagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu pariwisata alam dan pariwisata buatan

(budaya). Kegiatan kepariwisataan banyak terkait dengan alam, yaitu

kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan objek wisata. Indonesia

sendiri merupakan Negara yang sangat luas serta memiliki potensi wisata

yang melimpah terlihat dari bentang alam dengan nuansa geologi yang khas

dan memiliki keunikan.

Istilah Geowisata (geotourism) muncul di Dunia Internasional pada

pertengahan tahun 1990-an. Seorang ahli Geologi dari Buckinghamshire

Chilterns University di Inggris bernama Tom Hose diperkirakan menjadi

orang pertama yang memperkenalkan istilah tersebut. Pada tahun 1996, ia

menulis sebuah makalah yang berjudul “Geotourism, or can tourists

become casual rock hounds: Geology on your doorstep” di Geological

Society (Dirgantara, n.d.). Pada tahun 2005, istilah Geowisata (geotourism)

mulai dikenal di Indonesia. Sedangkan di Lampung sendiri istilah

Geowisata (geotourism) mulai berkembang pada tahun 2018.

Page 30: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

2

Geowisata (geotourism) adalah suatu kegiatan wisata alam yang berfokus

pada kenampakan geologis permukaan bumi dalam rangka mendorong

pemahaman akan lingkungan hidup dan budaya, apresiasi dan konservasi

serta kearifan lokal. Geowisata (geotourism) mempunyai beberapa konsep

wisata alam antara lain wisata yang menonjolkan keindahan, keunikan,

kelangkaan dan keajaiban suatu fenomena alam yang berkaitan erat dengan

gejala-gejala geologi (Kusumahbrata, 1999 dalam Hidayat, 2002).

Pengembangan lokasi atau destinasi Geowisata (geotourism) dapat

membantu meningkatkan keragaman jenis wisata yang ada di suatu daerah.

Daya tarik wisata alam maupun buatan yang berkelanjutan dapat tercipta

dengan pengelolaan wisata (managemen wisata) yang baik dan bijak sesuai

dengan daya dukung lingkungan. Desa Totoharjo merupakan sebuah desa

yang berada di Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung. Pada tahun

1932, Desa Totoharjo merupakan desa hasil bentukan dari Kolonisasi

Belanda. Dulunya, masyarakat Desa Totoharjo adalah sekumpulan orang-

orang yang dikirim oleh Penjajah Belanda dari Pulau Jawa yang terdiri dari

orang Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jogyakarta. Kondisi lingkungan desa

memiliki kontur perbukitan dan pegunungan serta kawasan pantai yang

masih sangat alami dan masih terjaga tradisi adat serta budaya oleh

masyarakat setempat. Ditinjau dari aspek geologi, Desa Totoharjo masuk

kedalam Peta Geologi Regional Tanjug Karang, yang terdiri dari batuan

Formasi Alluvial, Formasi Gunung Api Muda Rajabasa, Formasi Lampung,

dan Formasi Andesit,

Page 31: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

3

Penelitian mengenai proses-proses pembentukan bentang alam dan

singkapan batuan yang unik dan menarik diperlukan untuk mengembangkan

sebuah lokasi destinasi wisata. Penelitian tersebut diharapkan dapat

memberikan tambahan keilmuan dan pengetahuan dalam pariwisata berbasis

Geologi kepada masyarakat dan wisatawan luas, khususnya para wisatawan

di daerah Lampung. Oleh karena itu, penulis melakukan sebuah penelitian

dengan menggunakan Aplikasi Geologi dan Geofisika untuk

mengembangkan potensi wisata berbasis Geologi di Desa Totoharjo,

Kecamatan Bakauheni, Kapubaten Lampung Selatan.

B. Tujuan

Adapun tujuan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi potensi objek Geowisata (geotourism) Pulau Sekepal

dan Pulau Mengkudu di Desa Totoharjo, Kecamatan Bakauheni,

Kapubaten Lampung Selatan.

2. Menentukan lokasi (site) dan jalur geotrack objek Geowisata

(geotourism) Pulau Sekepal dan Pulau Mengkudu di Desa Totoharjo,

Kecamatan Bakauheni, Kapubaten Lampung Selatan.

3. Mengidentifikasi pendugaan intrusi air laut di Pulau Mengkudu Desa

Totoharjo, Kecamatan Bakauheni, Kapubaten Lampung Selatan.

4. Mengidentifikasi persebaran lapisan air tanah untuk mendukung

pengembangan Geowisata (geotourism) di Desa Totoharjo,

Kecamatan Bakauheni, Kapubaten Lampung Selatan.

Page 32: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

4

5. Mengidentifikasi persebaran struktur batuan bawah permukaan di

Desa Totoharjo, Kecamatan Bakauheni, Kapubaten Lampung Selatan.

6. Menentukan strategi pengembangan Geowisata (geotourism) dan

Managemen Pariwisata Pulau Sekepal dan Pulau Mengkudu di Desa

Totoharjo, Kecamatan Bakauheni, Kapubaten Lampung Selatan.

C. Batasan Masalah

Batasan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Daerah penelitian berfokus pada daerah Pulau Sekepal dan Pulau

Mengkudu yang teletak di Desa Totoharjo, Kecamatan Bakauheni,

Kapubaten Lampung Selatan.

2. Penelitian ini merupakan penelitian awal untuk mengembangkan

pariwisata berbasis Geowisata (geotourism) di Desa Totoharjo,

Kecamatan Bakauheni, Kapubaten Lampung Selatan.

3. Penelitian ini sebagai bahan untuk menentukan apakah Pulau Sekepal

dan Pulau Mengkudu dapat direkomendasikan sebagai objek

Geowisata (geotourism).

Page 33: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

5

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Lokasi Daerah Penelitian

1. Geografis Desa Totoharjo

Secara geografis, Desa Totoharjo terletak pada koordinat -5.828129°

LS, 105.693933° BT. Desa Totoharjo berjarak 10 km dari Kota

Kalianda. Desa Totoharjo memiliki rata-rata curah hujan 3.000 mm

pertahun dan suhu udara rata-rata berkisar 30°C. Luas wilayah Desa

Totoharjo adalah 7,10 km2. Pada tahun 2014, Desa Totoharjo memiliki

12 RT, 6 Dusun dan 620 Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah

penduduk berjumlah 2.021 jiwa dengan mayoritas pekerjaan sebagai

petani.

Dahulunya, Desa Totoharjo merupakan sekumpulan orang-orang yang

dikirim oleh Penjajah Belanda dari Pulau Jawa yang terdiri dari Jawa

Tengah, Jawa Timur, dan Jogyakarta. Kemudian orang-orang tersebut

diberikan wewenang oleh Penjajah Belanda untuk membuka lahan

untuk dijadikan sebuah pemukiman atau perkampungan.

Page 34: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

6

Desa Totoharjo berbatasan dengan wilayah:

a) Sebelah Utara : berbatasan dengan Desa Semanak

b) Sebelah Selatan : berbatasan dengan Selat Sunda

c) Sebelah Timur : berbatasan dengan Desa Kelawi

d) Sebelah Barat : berbatasan dengan Gunung Rajabasa.

Tabel 1. Nama-nama Kepala Desa Totoharjo

No. Nama Periode Keterangan

1. Wiryo Rejo 1932—1950 Kepala Kampung2. Joyo Sarengat 1950—1960 Kepala Kampung3. Wasio 1960—1965 Kepala Kampung4. Abdul Kadir 1965—1970 Kepala Kampung5. Kromo Dirjo 1970—1978 Kepala Kampung6. Ngadiran 1978—1980 Kepala Kampung7. Yadi Wiyono 1980—1982 Kepala Desa8. Slamet Riyanto 1982—2002 Kepala Desa9. Yahman S. Pejabat Kepala Desa Kepala Desa10. Mutoyo 2003—2008 Kepala Desa11. Imam Bukhori 2008—2014 Kepala Desa12. Erwanto Pejabat Kepala Desa Kepala Desa13. Imam Bukhori 2015—Sekarang Kepala Desa

2. Demografi Desa Totoharjo

2.1. Luas Wilayah Desa

Tabel 2. Luas Desa Totoharjo

No. Wilayah Luas

1. Lahan Pemukiman Penduduk ± 55,325 Ha

2. Lahan Pertanian Sawah ± 55 Ha

3. Lahan Tegalan/Ladang ± 1.500 Ha

4. Lahan Rawa-rawa ± 3 Ha

5. Perkantoran ± 1,5 Ha

Page 35: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

7

No. Wilayah Luas

6. Sekolah ± 3 Ha

7. Jalan ± 2 Ha

8. Lapangan Bola ± 1 Ha

9. Tempat Pemakaman Umum ± 1,5 Ha

10. Fasilitas Umum Lainya ± 1,5 Ha

2.2. Orbitasi

Tabel 3. Jarak Wilayah Pemerintah Daerah dengan Desa Totoharjo

No Wilayah Jarak

1. Jarak ke Ibukota Kecamatan terdekat ± 5 Km

2. Lama jarak tempuh ke Ibukota Kecamatan ± 15 Menit

3. Jarak ke Ibukota Kabupaten ± 23 Km

4. Lama jarak tempuh ke Ibukota Kabupaten ± 40 Menit

2.3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4. Jumlah Penduduk Desa Totoharjo

No. KependudukanJumlah

Penduduk

1. Jumlah KK 620 KK

2. Jumlah Penduduk Laki-laki 1.174 Jiwa

3. Jumlah Penduduk Perempuan 1.165 Jiwa

4. Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan 2.339 jiwa

Page 36: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

8

3. Keadaan Sosial Desa Totoharjo

3.1. Pendidikan

Tabel 5. Keadaan Pendidikan Desa Totoharjo

No. Pendidikan Jumlah

1. SD/MI 365 Orang

2. SLTP/MTs 197 Orang

3. SLTA/MA 67 Orang

4. S.1 / DIPLOMA 9 Orang

5. Putus Sekolah 102 Orang

6. Buta Huruf 110 Orang

3.2 Lembaga Pendidikan

a. Gedung TK / PAUD : 1 buah di Dusun Sumberjaya

b. SD/MI : 3 buah di Dusun Ketileng, Sumberjaya, dan

Melati Indah

c. SLTP / MTs : 1 buah di Dusun Sumberjaya

d. SLTA / MA : tidak ada

e. Lain-lain / TPA : 3 buah di Dusun Sumberjaya dan Karang

Indah

4. Keadaan Ekonomi Desa Totoharjo

4.1. Pertanian

Tabel 6. Keadaan Pertanian Desa Totoharjo

No. Jenis Pertanian Luas Lahan

1. Padi Sawah 53 Ha

2. Padi Ladang 20 Ha

Page 37: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

9

No. Jenis Pertanian Luas Lahan

3. Jagung 45 Ha

4. Palawija 12 Ha

5. Kakao/Coklat 46 Ha

6. Sawit 25 Ha

7. Karet 15 Ha

8. Kelapa 15 Ha

9. Kopi 10 Ha

10. Singkong / Ubi 5 Ha

4.2. Peternakan

Tabel 7. Keadaan Peternakan Desa Totoharjo

No. Jenis Ternak Jumlah Ternak

1. Kambing 235 Ekor

2. Sapi 65 Ekor

3. Kerbau 10 Ekor

4. Ayam 450 Ekor

5. Itik 65 Ekor

6. Burung 35 kor

4.3. Perikanan

Tabel 8. Keadaan Perikanan Desa Totoharjo

No. Perikanan Luas

1. Tambak Ikan 1,5 Ha

2. Tambak Udang 2,5 Ha

Page 38: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

10

4.4. Keadaan Mata Pencaharian

Tabel 9. Keadaan Pekerjaan Masyarakat Desa Totoharjo

No. Pekerjaan Jumlah Pekerja

1. Petani 513 Orang

2. Pedagang 220 Orang

3. PNS 25 Orang

4. Guru 40 Orang

5. Bidan / Perawat 2 Orang

6. TNI / Polri 1 Orang

7. Pensiunan 8 Orang

8. Sopir / Angkutan 10 Orang

9. Buruh Tani 520 Orang

10. Buruh Pabrik / karyawan 325 Orang

11. Jasa Persewaan 5 Orang

12. Swasta 56 Orang

13. Pertukangan 35 Orang

5. Keadaan Pemerintahan Desa Totoharjo

5.1. Lembaga Pemerintahan

Tabel 10. Lembaga Pemerintahan Desa Totoharjo

No. Jabatan Jumlah

1. Kepala Desa 1 Orang

2. Seketaris Desa 1 Orang

3. Perangkat Desa 24 Orang

4. BPD 5 Orang

Page 39: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

11

5.2. Lembaga Kemasyarakatan

Tabel 11. Lembaga Kemasyarakatan Desa Totoharjo

No. Lembaga Jumlah Pekerja

1. LPMD 15 Orang

2. PKK 20 Orang

3. Posyandu 2 Kelompok

4. Pengajian /Majlis Ta’lim 1 Kelompok

5. Arisan 1 Kelompok

6. Simpan Pinjam 8 Kelompok

7. Kelompok Tani 18 Kelompok

8. Gapoktan 16 Kelompok

9. Karang taruna 1 Kelompok

10. Risma 1 Kelompok

11. Ormas/LSM 1 Kelompok

12. Pertukangan 1 Kelompok

5.3.Dusun Desa

Berikut ini pembagian dusun di Desa Totoharjo, sebagai berikut:

a. Dusun Ketileng (01) sebanyak 2 RT;

b. Dusun Sumberjaya (02) sebanyak 2 RT

c. Dusun Sidodadi (03) sebanyak 2 RT

d. Dusun Cirebon (04) sebanyak 2 RT

e. Dusun Karang Indah (05) sebanyak 2 RT

f. Dusun Melati Indah (06) sebanyak 2 RT

Page 40: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

12

Gambar 1. Peta Lokasi Daerah Penelitian

Page 41: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

13

Gambar 2. Peta Aksesibilitas Lokasi Daerah Penelitian

Page 42: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

14

6. Aksesibilitas Desa Totoharjo

Aksesibilitas untuk menuju Desa Totoharjo dengan menggunakan alat

transportasi seperti, kendaraan bermotor, mobil pribadi maupun angkutan

umum (bis, angkot). Kondisi jalan di dalam Desa Totoharjo sudah beraspal

dan lebar jalan sudah memadai sampai dengan arah ke Pantai Belebuk. Akses

menuju Pulau Sekepal dan Pulau Mengkudu melalui Pantai Belebuk dapat

menggunakan perahu. Waktu yang ditempuh dari Pantai Belebuk menuju

Pulau Sekepal selama 10 menit menggunakan Perahu. Sedangkan waktu

tempuh dari Pantai Belebuk menuju Pulau Mengkudu selama 15 menit.

7. Daya Tarik Wisata Desa Totoharjo

Adapun daya tarik wisata Desa Totoharjo adalah sebagai berikut:

7.1. Daya Tarik Alam

Daya tarik alam Desa Totoharjo adalah sebagai berikut:

a. Pantai Belebuk Karang Indah

b. Lereng Pegunungan

c. Pemandangan Pulau (Pulau Sekepal dan Pulau Mengkudu)

d. Perkebunan (Pisang)

e. Ternak Lebah Madu

7.2. Daya Tarik Budaya

Daya tarik budaya Desa Totoharjo adalah sebagai berikut:

a. Ruwat Desa

Page 43: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

15

b. Kesenian Tradisional Jawa dan Tari Lampung

c. Kesenian Qosidahan dan Marhaban

d. Kesenian Kendang dan Pencak Kuda Kepang

B. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan

Kabupaten Lampung Selatan adalah salah satu kabupaten yang terletak di

Provinsi Lampung. Kabupaten Lampung Selatan berkantor pusat

pemerintahan di Kota Kalianda. Kabupaten ini memiliki jumlah penduduk

sebanyak 923.002 jiwa dan memiliki luas daratan ± 2.109,74 km2 yang

terbagi dalam 17 kecamatan dan terdiri dari 248 desa dan 3 kelurahan.

Kabupaten Lampung Selatan bagian selatan meruncing dan mempunyai

sebuah teluk besar yaitu Teluk Lampung. Di wilayah ujung Pulau Sumatera,

terdapat sebuah pelabuhan penyeberangan yaitu Pelabuhan Penyeberangan

Bakauheni. Jarak antara Pelabuhan Bakauheni (Lampung Selatan) dengan

Pelabuhan Merak (Provinsi Banten) kurang lebih berjarak 30 km, dengan

waktu tempuh kapal penyeberangan sekitar 2 sampai 2,5 jam.

C. Geologi Regional

Berdasarkan Peta Geologi Lembar Tanjungkarang, menjelaskan mengenai

urutan stratigrafi daerah penelitian yaitu: Batuan tertua berada pada Zaman

Pliosen (pliocene) adalah Andesit (Tpv), Formasi Kantur (Tmpk) dan

Formasi Sutungbatang (Tmps). Adapun jenis batuannya adalah batuan lava

Page 44: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

16

andesit, perselingan tufit, breksi tufan, batulempung dan batupasir. Kemudian

batuan pada Zaman Plistosen (pleistocene) adalah Formasi Lampung (QTl)

dengan jenis batuan terdiri dari tuf berbatuapung, tuf riolit, batupasir dan

batulempung. Batuan termuda yaitu berada pada Zaman Holosen (holocene)

dengan memiliki 2 (dua) variasi jenis batuannya yaitu batuan gunung api

muda (Qhv) Gunung Rajabasa (rb); diantaranya adalah batu lava (andesit-

basal), breksi dan tuf. Batuan endapan permukaan Aluvium (Qa), diantaranya

adalah Endapan Rawa (Qs) dan Aluvium (Qa) yang terdiri dari lumpur, lanau,

pasir kerikil/kerakal, lempung dan gambut.

Statigrafi daerah penelitian oleh Mangga dkk (1993) ditafsirkan pada

(Gambar 3), yaitu:

: Endapan permukaan Aluvium berumur zaman Holosen (holocene)

terdiri dari kerakal, kerikil, pasir, lempung, dan gambut.

: Endapan batuan Gunungapi Muda Gunung Rajabasa (rb) berumur

zaman Plistosen (pleistocene) dan zaman Holosen (holocene)

dengan komposisi lava andesit-basal, breksi dan tuf yang mencapai

ketebalan beberapa ratus meter yang tersebar di dekat gunung dan

menyisip pada formasi-formasi lain.

: Formasi Lampung berumur zaman Plistosen (pleistocene) yang

terdiri dari tuf berbatuapung, tuf riolit, batupasir dan batulempung.

: Batuan gunung api Andesit berumur zaman Pliosen (pliocene) yang

terdiri dari lava andesit-basaltik dan kekar lembar.

Qa

Qhv

QTl

Tpv

Page 45: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

17

Gambar 3. Peta Geologi Regional Tanjungkarang (S. Andi Mangga dkk, 1993)

Page 46: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

18

Gambar 4. Peta Geologi Daerah Penelitian

Page 47: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

19

Gambar 5. Peta Topografi Daerah Penelitian

Page 48: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

20

D. Fisiografi

Secara umum daerah ini dapat dibagi menjadi 3 (tiga) satuan morfologi,

yaitu dataran bergelombang di bagian Timur dan Timur Laut, pegunungan

kasar di bagian Tengah dan Barat Daya, dan daerah pantai berbukit sampai

datar. Daerah dataran bergelombang menempati lebih dari 60% luas

lembar dan terdiri dari endapan vulkanoklastika Tersier-Kuarter dan

Aluvium dengan ketinggian beberapa puluh meter di atas muka laut.

Pegunungan Bukit Barisan menempati 25-30 % luas lembar, terdiri dari

batuan beku dan malihan serta batuan Gunungapi Muda. Lereng-lereng

umumnya curam dengan ketinggian sampai dengan 500-1.680 m di atas

muka laut. Daerah pantai bertopografi beranekaragam dan terdiri dari

pebukitan kasar, mencapai ketinggian 500 m diatas muka laut dan terdiri

dari batuan Gunungapi Tersier dan Kuarter serta batuan terobosan.

Gambar 6. Peta Fisiografi Daerah Lampung (Mangga, 1993)

Page 49: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

III. TEORI DASAR

A. Pariwisata

Pariwisata berasal dari bahasa Sangsekerta yang terdiri dari 2 (dua) kata

yaitu “pari’ artinya keliling dan “wisata” artinya perjalanan (I. Pitana,

2009).

Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan,

pariwisata merupakan berbagai macam kegiatan wisata yang didukung oleh

berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat,

pengusaha, pemerintah daerah dan pemerintah..

Pengertian potensi wisata menurut Mariotti dalam Yoeti (2002), adalah

segala sesuatu yang terdapat di daerah tujuan wisata, dan merupakan daya

tarik sehingga wisatawan berminat mengunjungi tempat tersebut. Potensi

wisata dibagi menjadi 3 (tiga) macam, yaitu:

1. Potensi Alam

Potensi alam adalah keanekaragaman jenis flora dan fauna pada

suatu daerah, seperti pantai, hutan, dan lain-lain. Kelebihan dan

keunikan yang dimiliki oleh bentang alam tersebut akan menarik

minat para wisatawan untuk berkunjung ke objek wisata tersebut.

Page 50: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

22

2. Potensi Budaya

Potensi budaya adalah semua hasil cipta, rasa dan karsa manusia

baik berupa adat istiadat, kerajinan tangan, kesenian, peninggalan

bersejarah dan sebagainya.

3. Potensi Manusia

Potensi Manusia digunakan sebagai daya tarik wisata, seperti

pementasan seni budaya suatu daerah.

B. Wisatawan

Menurut Pitana & Diarta (2009), wisatawan (tourist) merujuk pada orang.

Secara umum, wisatawan menjadi bagian dari traveler atau visitor untuk

dapat disebut wisatawan. Cohen (1984) melakukan klasifikasi wisatawan

berdasarkan tingkat popularitas dari daerah wisata yang akan dikunjungi.

Atas dasar ini Cohen menggolongkan wisatawan menjadi 4 (empat), yaitu:

1) Drifter, yaitu wisatawan yang ingin mengunjungi daerah yang sama

sekali belum diketahui atau destinasi wisata baru.

2) Explorer, yaitu wisatawan yang melakukan perjalanan untuk

mencari hal baru atau objek yang tidak umum (khusus).

3) Individual Mass Tourist, yaitu wisatawan yang menyerahkan

pengaturan perjalanan wisata kepada agen perjalanan dan

mengunjungi daerah tujuan wisata yang sudah dikenal.

Page 51: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

23

4) Organized-Mass Tourist, yaitu wisatawan yang mengunjungi daerah

tujuan wisata yang sudah terkenal dan perjalanan wisata selalu

dipandu oleh pemandu wisata (tour guide) dengan jumlah tertentu.

C. Obyek Wisata

Menurut Undang-undang no. 9 tahun 1990 tentang Kepariwisataan bahwa

obyek wisata adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran wisata. Obyek

wisata dikelompokkan menjadi 3 (tiga), yaitu obyek wisata alam, obyek

wisata budaya dan obyek wisata minat khusus. Obyek wisata adalah

perwujudan dari ciptaan manusia, tata hidup manusia, seni budaya serta

sejarah, bangsa dan tempat atau keadaan alam dan mempunyai daya tarik

untuk dikunjungi wisatawan (Chafid Fandeli, 1995).

Menurut Direktorat Jendral Pemerintahan, daya tarik wisata dibagi menjadi 3

(tiga) macam, yaitu:

1. Daya Tarik Wisata Alam

Daya tarik wisata alam adalah sumber daya alam yang berpotensi serta

memiliki daya tarik bagi pengunjung baik dalam keadaan alami maupun

setelah ada usaha budidaya. Potensi wisata alam dapat dibagi menjadi 4

(empat) kawasan yaitu:

a. Keunikan dan kekhasan eksosistem, seperti ekosistem pantai dan

ekosistem hutan bakau

b. Gejala alam seperti kawah, sumber air panas, air terjun dan danau.

Page 52: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

24

c. Budidaya sumber daya alam, seperti sawah, perkebunan,

peternakan, usaha perikanan.

2. Daya Tarik Wisata Sosial Budaya

Daya tarik wisata sosial budaya dapat dimanfaatkan dan dikembangkan

sebagai objek dan daya tarik wisata meliputi museum, peninggalan

sejarah upacara adat, seni pertunjukan dan kerajinan tangan.

3. Daya Tarik Wisata Minat Khusus

Daya tarik wisata minat khusus merupakan jenis wisata yang baru

dikembangkan di Indonesia. Wisata ini lebih diutamakan pada

wisatawan yang mempunyai motivasi khusus. Contohnya: berburu,

mendaki gunung, arung jeram, tujuan pengobatan, agrowisata, dan lain-

lain.

D. Sapta Pesona

Lambang Sapta Pesona, yaitu Matahari yang bersinar sebanyak 7 (tujuh)

unsur, yang terdiri atas unsur Keamanan, Ketertiban, Kebersihan, Kesejukan,

Keindahan, Keramahan, dan Kenangan. Tujuan program Sapta Pesona adalah

untuk meningkatkan kesadaran dan rasa tanggung jawab baik masyarakat,

pemerintah, maupun swasta dalam kehidupan sehari-hari. Sapta Pesona

merupakan kondisi yang harus diwujudkan dalam rangka menarik minat

wisatawan berkunjung ke suatu daerah atau wilayah.

Page 53: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

25

Gambar 7. Lambang Sapta Pesona

(Diklat Penerapan Sadar Wisata dan Sapta Pesona, 2009)

Berikut ini penjelasan singkat mengenai Sapta Pesona, antara lain:

1. Aman

Wisatawan akan senang berkunjung ke suatu tempat apabila merasa aman,

tenteram, tidak takut, terlindungi dan bebas dari :

a. Tindak kejahatan, kekerasan, ancaman, seperti kecopetan, pemerasan,

penodongan, penipuan dan lain sebagainya.

b. Terserang penyakit menular dan penyakit berbahaya lainnya.

c. Kecelakaan yang disebabkan oleh alat perlengkapan dan fasilitas yang

kurang baik, seperti kendaraan, peralalatan perlengkapan rekreasi atau

olah raga.

d. Gangguan oleh masyarakat sekitar lokasi, antara lain berupa

pemaksaan oleh pedagang asongan tangan jahil, ucapan dan tindakan

serta perilaku yang tidak bersahabat dan lain sebagainya.

2. Tertib

Kondisi yang tertib merupakan sesuatu yang sangat diharapkan oleh setiap

wisatawan. Kondisi tersebut tercermin dari suasana yang teratur, rapi dan

Page 54: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

26

lancar serta menunjukkan disiplin yang tinggi dalam semua segi kehidupan

masyarakat, misalnya:

a. Lalu lintas tertib, teratur dan lancar, alat transportasi yang tepat pada

waktunya.

b. Penataan bangunan/ obyek rekreasi dan lingkungan yang rapi.

c. Pelayanan dilakukan secara baik dan tepat.

d. Informasi yang benar dan tidak membingungkan.

3. Bersih

Bersih merupakan suatu kondisi lingkungan yang menampilkan suasana

bebas dari kotoran, sampah, limbah, penyakit dan pencemaran. Wisatawan

akan merasa nyaman bila berada di tempat-tempat yang bersih dan sehat

seperti :

a. Lingkungan yang bersih di tempat-tempat umum, seperti di hotel,

restoran, tempat rekreasi, toilet maupun bersih dari sampah dan

kotoran.

b. Sajian makanan dan minuman yang higenis dan sehat.

c. Penggunaan dan penyajian alat perlengkapan yang bersih.

d. Pakaian dan penampilan petugas bersih, rapi dan tidak mengeluarkan

bau tidak sedap.

4. Sejuk

Lingkungan yang serba hijau, segar, rapi memberi suasana atau keadaan

sejuk, nyaman dan tenteram. Kesejukan yang dikehendaki tidak saja harus

Page 55: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

27

berada di luar ruangan atau bangunan, akan tetapi juga di dalam ruangan.

Wisatawan akan merasa sejuk apabila :

a. Turut serta secara aktif memelihara kelestarian lingkungan dan hasil

penghijaun yang telah dilakukan masyarakat maupun pemerintah

setempat.

b. Berperan secara aktif untuk melaksanakan kegiatan penghijauan dan

memelihara kebersihan di lingkungan sekitar.

c. Menghiasi fasilitas umum dengan aneka tanaman hias.

5. Indah

Suasana yang menampilkan lingkungan yang menarik disebut indah. Indah

dapat dilihat dari berbagai segi, seperti dari segi tata warna, tata letak, tata

ruang bentuk ataupun gaya dan gerak yang serasi.

6. Ramah Tamah

Ramah tamah merupakan suatu sikap dan perilaku seseorang yang

menunjukkan keakraban, sopan, suka membantu, suka tersenyum dan

menarik hati. Sikap ramah tamah ini merupakan satu daya tarik bagi

wisatawan.

7. Kenangan

Kenangan adalah kesan yang melekat dengan kuat pada ingatan dan

perasaan seseorang yang disebabkan oleh pengalaman yang diperolehnya.

Kenangan dapat berupa yang indah dan menyenangkan, akan tetapi dapat

Page 56: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

28

pula yang tidak menyenangkan. Kenangan yang ingin diwujudkan dalam

ingatan dan perasaan wisatawan dari pengalaman berpariwisata di suatu

tempat wisata. Kenangan yang indah ini dapat pula diciptakan dengan

antara lain :

a. Akomodasi yang nyaman, bersih dan sehat, pelayanan yang cepat,

tepat dan ramah, suasana yang mencerminkan ciri khas daerah dalam

bentuk dan gaya bangunan serta dekorasinya.

b. Atraksi seni budaya daerah yang khas dan mempesona baik itu berupa

seni tari, seni suara dan berbagai macam upacara.

c. Makanan dan minuman khas daerah yang lezat, dengan penampilan

dan penyajian yang menarik. Makanan dan minuman ini merupakan

salah satu daya tarik yang kuat dan dapat dijadikan identitas suatu

daerah.

d. Adanya cenderamata yang mencirikan khas suatu daerah dengan harga

terjangkau mempunyai arti tersendiri dan dijadikan bukti atau

kenangan dari kunjungan seseorang ke suatu daerah wisata.

E. Geologi

Menurut Wikipedia, Geologi berasal dari Bahasa Yunani yaitu kata (geo)

yang berarti bumi dan kata (logos) yang berarti kata atau alasan. Orang yang

mempelajari ilmu geologi disebut geolog. Geologi adalah suatu ilmu

pengetahuan tentang kebumian yang berkaitan dengan planet bumi, baik

komposisi, sifat fisik, sejarah, komposisi, maupun proses pembentukannya.

Page 57: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

29

Istilah geologi dipergunakan pertama kali oleh Ricardh de Bury pada tahun

1473. Akan tetapi, bapak Geologi modern yang terkenal sampai sekarang

adalah James Hutton. Hal tersebut dikarenakan buku Theory of the Earth

yang diterbitkan oleh James Hulton pada tahun 1979.

1) Pengertian Geologi Menurut Para Ahli

Menurut Bates dan Jackson (1987), Geologi merupakan ilmu

pengetahuan yang memang dikhususkan untuk mempelajari planet

bumi, terutama bahan penyusunnya, proses terjadi dan terbentuknya,

hasil daripada proses tersebut, sejarah planet beserta dengan

kehidupan yang ada di atas bumi semenjak planet ini terbentuk.

Sedangkan menurut Written Brooks (1972), juga mengungkapkan

bahwa Geologi merupakan ilmu tentang kebumian yang mencakup

sejarah, asal, komposisi, struktur, proses terbentuknya bumi dari dulu

hingga sekarang termasuk dengan perkembangan kehidupan hingga

saat ini.

Selain itu, menurut Munir (1996), Geologi adalah suatu cabang ilmu

pengetahuan yang mem mempelajari tentang segala sesuatu yang

berkaitan dengan keberadaan bumi, pembentukan bumi termasuk

dengan fenomena alam yang terjadi pada bumi.

Menurut Noer Aziz M., dkk (2002), Geologi merupakan ilmu tentang

bumi yang berkaitan dengan struktur, sejarah, komposisi, asal, proses

alami terbentuknya dan perkembangan kehidupan di bumi baik

sebelum terbentuk, yang sedang berlangsung dan juga saat ini.

Page 58: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

30

2) Batuan

Batuan adalah kumpulan mineral-mineral yang sudah dalam kedaan

membeku/keras. Salah satu elemen yang menyediakan mineral-

mineral anorganik melalui pelapukan sehingga menghasilkan tanah.

Batuan mempunyai komposisi mineral, sifat-sifat fisik, dan umur yang

beraneka ragam. Mineral adalah suatu substansi anorganik yang

mempunyai komposisi kimia dan struktur atom tertentu. Secara

umum, jenis batuan dibagi menjadi 3 (tiga), yaitu batuan beku

(igneus), batuan sedimen (endapan), dan batuan metamorf (malihan).

2.1. Batuan Beku

Batuan beku (igneus) adalah jenis batuan yang terbentuk dari

magma yang telah mengalami pembekuan atau pendinginan baik

di bawah permukaan sebagai batuan intrusif (plutonik) maupun di

atas permukaan sebagai batuan ekstrusif (vulkanik).

Gambar 8. Batuan Beku Intrusif dan Ekstrusif (Djauhari Noor, 2009)

Page 59: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

31

2.1.1. Morfologi Batuan Beku

Morfologi batuan beku dibagi menjadi 3 (tiga) macam, yaitu batuan beku

intrusif, ekstrusif dan hipabissal.

2.1.1.1.Intrusif

Batuan beku instrusif adalah batuan beku yang proses

pembekuannya berlangsung dibawah permukaan bumi. Batuan ini

merupakan bentuk dari pendinginan magma yang ada di dalam

kerak bumi sehingga tekstur batuan beku biasanya bersifat kasar.

Pada batuan beku bahkan bisa dilihat butiran mineral yang sangat

jelas dan dapat dilihat oleh mata. Contoh batuan yang memiliki

tekstur kasar seperti batu granit, diorite atau gabro.

Berdasarkan kedudukan terhadap perlapisan batuan yang diterobos,

struktur tubuh batuan beku intrusif terbagi menjadi 2 (dua), yaitu

konkordan dan diskordan.

a) Konkordan

Konkordan adalah tubuh batuan beku intrusif yang sejajar

dengan perlapisan disekitarnya. Adapun jenis dari tubuh

batuan ini, sebagai berikut:

a) Sill, tubuh batuan yang berupa lembaran dan sejajar

dengan perlapisan batuan disekitarnya.

b) Laccolith, tubuh batuan beku yang berbentuk kubah

(dome), dimana perlapisan batuan yang asalnya datar

menjadi melengkung akibat penerobosan tubuh batuan ini,

Page 60: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

32

sedangkan bagian dasarnya tetap datar. Diameter laccolith

berkisar dari 2 sampai 4 mil dengan kedalaman ribuan

meter.

c) Lopolith, bentuk tubuh batuan yang merupakan kebalikan

dari laccolith, yaitu bentuk tubuh batuan yang cembung ke

bawah. Lopolith memiliki diameter yang lebih besar dari

laccolith, yaitu puluhan sampai ratusan kilometer dengan

kedalaman ribuan meter.

d) Paccolith, tubuh batuan beku yang menempati sinklin atau

antiklin yang telah terbentuk sebelumnya. Ketebalan

paccolith berkisar antara ratusan sampai ribuan kilometer

b) Diskordan

Diskordan adalah tubuh batuan beku intrusif yang memotong

perlapisan batuan disekitarnya. Adapun jenis tubuh batuan ini,

sebagai berikut:

a) Dyke, yaitu tubuh batuan yang memotong perlapisan

disekitarnya dan memiliki bentuk tabular atau memanjang.

Ketebalannya dari beberapa sentimeter sampai puluhan

kilometer dengan panjang ratusan meter.

b) Batolith, yaitu tubuh batuan yang memiliki ukuran yang

sangat besar yaitu > 100 km2 dan membeku pada

kedalaman yang besar.

c) Stock, yaitu tubuh batuan yang mirip dengan Batolith

tetapi ukurannya lebih kecil.

Page 61: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

33

2.1.1.2.Ekstrusif

Batuan beku ekstrusif adalah batuan beku yang proses pembekuannya

berlangsung dipermukaan bumi. Proses pembekuan dari batuan beku ini

lebih cepat dibandingkan dengan proses pencairan batuan beku intrusif

karena proses pembekuannya terjadi diatas permukaan bumi. Magma yang

keluar dari dalam mantel atau kerak bumi ini melalui gunung berapi yang

terdapat lubang dipuncaknya sehingg magma bisa keluar dan membentuk

batuan yang lebih cepat membeku. Oleh karena itu, tekstur dari batuan ini

bersifat halus berpasir. Jenis batuan beku esktrusif yang paling sering

ditemukan adalah batu basalt. Struktur batuan ekstrusif diantaranya:

a) Masif, yaitu struktur yang memperlihatkan suatu masa batuan yang

terlihat seragam.

b) Sheeting Joint, yaitu struktur batuan beku yang terlihat sebagai

lapisan.

c) Columnar Joint, yaitu struktur yang memperlihatkan batuan terpisah

poligonal seperti batang pensil.

d) Pillow Lava, yaitu struktur yang menyerupai bantal yang bergumpal-

gumpal. Hal ini diakibatkan proses pembekuan terjadi pada

lingkungan air.

e) Vesikular, yaitu struktur yang memperlihatkan lubang-lubang pada

batuan beku. Lubang ini terbentuk akibat pelepasan gas pada saat

pembekuan.

f) Amigdaloidal, yaitu struktur vesikular yang kemudian terisi oleh

mineral lain seperti kalsit, kuarsa atau zeolit.

Page 62: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

34

g) Struktur aliran, yaitu struktur yang memperlihatkan adanya

kesejajaran mineral pada arah tertentu akibat aliran.

h) Xenolitis, merupakan aliran lava yang masuk bersama dengan batuan

lain di dalamnya sehingga menunjukkan sebuah fragmen yang

membentuk pecahan-pecahan.

2.1.1.3.Hipabissal

Batuan beku hipabissal merupakan jenis batuan yang terbentuk diantara

batuan plutonik dan vulkanik. Batuan ini terbentuk karena adanya proses

naik turunnya magma di dalam mantel dan kerak bumi. Batuan hipabissal

antara lain batuan pakolit, dike, sill, lakolit, dan lopolit.

2.2. Tekstur Batuan Beku

Magma merupakan larutan yang kompleks. Karena terjadi penurunan

temperatur, perubahan tekanan dan perubahan dalam komposisi, larutan

magma ini mengalami kristalisasi. Perbedaan kombinasi hal-hal tersebut

pada saat pembekuan magma mengakibatkan terbentuknya batuan yang

memilki tekstur yang berbeda. Berdasarkan hal tersebut, tekstur batuan

beku dapat dibedakan berdasarkan :

2.2.1. Tingkat kristalisasi

Tekstur batuan beku berdasarkan tingkat kristalisasi, antara lain:

a) Holokristalin, yaitu batuan beku yang hampir seluruhnya

disusun oleh kristal.

Page 63: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

35

b) Hipokristalin, yaitu batuan beku yang tersusun oleh kristal

dan gelas.

c) Holohyalin, yaitu batuan beku yang hampir seluruhnya

tersusun oleh gelas.

2.2.2. Ukuran Butir

Tekstur batuan beku berdasarkan ukuran butir, antara lain:

a) Phaneritic, yaitu batuan beku yang hampir seluruhmya

tersusun oleh mineral-mineral yang berukuran kasar.

b) Aphanitic, yaitu batuan beku yang hampir seluruhnya

tersusun oleh mineral berukuran halus.

2.2.3. Bentuk Kristal

Bentuk mineral yang terlihat melalui pengamatan mikroskop,

antara lain:

a) Euhedral, yaitu bentuk kristal yang sempurna.

b) Subhedral, yaitu bentuk kristal yang kurang sempurna.

c) Anhedral, yaitu bentuk kristal yang tidak sempurna.

Berdasarkan kombinasi bentuk kristal, antara lain:

a) Unidiomorf (Automorf), yaitu sebagian besar kristalnya

dibatasi oleh bidang kristal atau bentuk kristal euhedral

(sempurna).

Page 64: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

36

b) Hypidiomorf (Hypautomorf), yaitu sebagian besar kristalnya

berbentuk euhedral dan subhedral.

c) Allotriomorf (Xenomorf), sebagian besar penyusunnya

merupakan kristal yang berbentuk anhedral.

Berdasarkan keseragaman antar butir, antara lain:

a) Equigranular, yaitu ukuran butir penyusun batuannya hampir

sama.

b) Inequigranular, yaitu ukuran butir penyusun batuannya tidak

sama.

2.3. Klasifikasi Batuan Beku

Batuan beku diklasifikasikan berdasarkan tempat terbentuknya, warna,

kimia, tekstur, dan mineraloginya. Berdasarkan tempat terbentuknya,

antara lain:

a) Batuan beku Plutonik, yaitu batuan beku yang terbentuk jauh di

perut bumi.

b) Batuan beku Hipabisal, yaitu batuan beku yang terbentuk tidak jauh

dari permukaan bumi.

c) Batuan beku Vulkanik, yaitu batuan beku yang terbentuk di

permukaan bumi.

Berdasarkan warnanya, mineral pembentuk batuan beku antara lain:

a) Mineral mafic (gelap) seperti olivin, piroksen, amphibol dan biotit

Page 65: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

37

b) Mineral felsic (terang) seperti feldspar, muskovit, kuarsa dan

feldspatoid.

Klasifikasi batuan beku berdasarkan warnanya, antara lain:

a) Leucocratic rock, kandungan mineral mafic < 30%

b) Mesocratic rock, kandungan mineral mafic 30% - 60%

c) Melanocratic rock, kandungan mineral mafic 60% - 90%

d) Hypermalanic rock, kandungan mineral mafic > 90%

Berdasarkan kandungan kimianya, kandungan SiO2-nya batuan beku,

antara lain:

a) Batuan beku asam (acid), kandungan SiO2

> 65%. Contoh batuan

Granit, Ryolit.

b) Batuan beku menengah (intermediat), kandungan SiO2

65% - 52%.

Contoh batuan Diorit, Andesit.

c) Batuan beku basa (basic), kandungan SiO2

52% - 45%. Contoh

batuan Gabro, Basalt.

d) Batuan beku ultra basa (ultra basic), kandungan SiO2

< 30%.

2.4. Batuan Sedimen

Batuan sedimen (endapan) merupakan jenis batuan yang terbentuk diatas

permukaan bumi pada suhu dan tekanan udara yang rendah yang

dipengaruhi oleh pelapukan dan erosi tanah. Material hasil dari

pelapukan/erosi, kemudian mengalami pengdapan dan membentuk

Page 66: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

38

cekungan dan berkumpul menjadi satu. Kemudian material tersebut

mengeras dan mengelami litifikasi sehingga terbentuk batuan sedimen.

2.5. Batuan Metamorf

Batuan metamorf (malihan) merupakan batuan yang mengalami perubahan

atau transformasi dari batuan lainnya yang sudah ada sebelumnya dengan

adanya proses metamorfosa. Proses pembentukan batuan metamorf terjadi

karena adanya tabrakan lempeng benua yang bisa menyebabkan adanya

tekanan horizontal, distorsi dan gesekan pada lempeng tersebut. Batuan

metamorf juga bisa terbentuk karena adanya pemanasan dari magma yang

ada di dalam perut bumi.

3. Geologi Struktur

Geologi struktur adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk batuan dari

kerak bumi serta menjelaskan proses pembentukannya. Jenis struktur pada

batuan, antara lain Kekar (fractures) dan Rekahan (cracks), Lipatan

(folding) dan Patahan/Sesar (faulting). Jenis struktur tersebut dapat

dikelompokkan menjadi beberapa jenis unsur struktur, antara lain:

3.1. Kekar (Fractures)

Kekar adalah struktur retakan/rekahan terbentuk pada batuan akibat

suatu gaya yang bekerja pada batuan tersebut dan belum mengalami

pergeseran. Adapun cirinya, antara lain:

a) Pemotongan bidang perlapisan batuan;

Page 67: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

39

b) Biasanya terisi mineral lain seperti kalsit, kuarsa dan

sebagainya;

c) Kenampakan breksiasi.

(a) (b)

Gambar 9. (a) Kekar Gerus dan (b) Kekar Tensional (Djauhari Noor, 2009)

Struktur kekar dapat dikelompokkan berdasarkan sifat dan karakter

retakan/rekahan serta arah gaya yang bekerja pada batuan tersebut.

1) Shear Joint (Kekar Gerus) adalah rekahan yang membentuk pola saling

berpotongan membentuk sudut lancip dengan arah gaya utama. Kekar jenis

shear joint umumnya bersifat tertutup.

2) Tension Joint (Kekar Tensional) adalah rekahan yang berpola sejajar

dengan arah gaya utama, Umumnya bentuk rekahan bersifat terbuka.

3) Extension Joint adalah rekahan yang berpola tegak lurus dengan arah gaya

utama dan bentuk rekahan umumnya terbuka.

Page 68: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

40

3.2. Lipatan (Folds)

Lipatan adalah deformasi lapisan batuan yang terjadi akibat dari gaya

tegasan sehingga batuan bergerak dari kedudukan semula membentuk

lengkungan. Berdasarkan bentuk lengkungannya lipatan dapat dibagi 2

(dua), antara lain:

a) Lipatan Sinklin adalah bentuk lipatan yang cekung ke arah atas.

b) Lipatan Antiklin adalah lipatan yang cembung ke arah atas.

Berdasarkan kedudukan garis sumbu dan bentuknya, lipatan dapat

dikelompokkan menjadi 7 (tujuh), antara lain:

a) Lipatan Paralel adalah lipatan dengan ketebalan lapisan yang tetap.

b) Lipatan Similar adalah lipatan dengan jarak lapisan sejajar dengan

sumbu utama.

c) Lipatan Harmonik atau Disharmonik adalah lipatan berdasarkan

menerus atau tidaknya sumbu utama.

d) Lipatan Ptigmatik adalah lipatan terbalik terhadap sumbunya.

e) Lipatan Chevron adalah lipatan bersudut dengan bidang planar.

f) Lipatan Isoklin adalah lipatan dengan sayap sejajar.

g) Lipatan Klin Bands adalah lipatan bersudut tajam yang dibatasi oleh

permukaan planar.

Page 69: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

41

3.3. Patahan/Sesar (Faults)

Patahan/sesar adalah struktur rekahan yang telah mengalami pergeseran.

Adapun indikator suatu sesar/patahan di lapangan dapat dikenali melalui:

a) Gawir sesar atau bidang sesar;

b) Breksiasi, gouge, milonit,

c) Deretan mata air;

d) Sumber air panas;

e) Penyimpangan/pergeseran kedudukan lapisan;

f) Gejala-gejala struktur minor seperti: cermin sesar, gores garis,

lipatan dan sebagainya.

Gambar 10. Jenis-jenis Patahan Geologi (Djauhari Noor, 2009)

Page 70: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

42

Sesar dapat dibagi beberapa jenis berdasarkan arah pergeserannya, antara lain:

1) Dip Slip Faults

Patahan yang bidang patahannya menyudut (inclined) dan pergeseran

relatifnya berada disepanjang bidang patahannya atau offset terjadi

disepanjang arah kemiringannya. Untuk setiap bidang patahan yang yang

mempunyai kemiringan, maka dapat kita tentukan bahwa blok yang berada

diatas patahan sebagai “hanging wall block” dan blok yang berada

dibawah patahan dikenal sebagai “footwall block”.

2) Normal Faults

Patahan yang terjadi karena gaya tegasan tensional horisontal pada batuan,

dimana “hangingwall block” telah mengalami pergeseran relatif ke arah

bagian bawah terhadap “footwall block”.

3) Horsts & Gabens

Sesar normal yang terjadi sebagai akibat dari tegasan tensional, dimana

bagian dari blok-blok yang turun akan membentuk “graben” sedangkan

blok-blok yang terangkat sebagai “horst”.

4) Half-Grabens

Patahan normal yang bidang patahannya berbentuk lengkungan dengan

besar kemiringannya semakin berkurang ke arah bawah sehingga dapat

menyebabkan blok yang turun mengalami rotasi.

5) Reverse Faults

Patahan hasil dari gaya tegasan kompresional horisontal pada batuan yang

bersifat retas, dimana “hangingwall block” berpindah relatif ke arah atas

terhadap “footwall block”.

Page 71: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

43

6) A Thrust Fault

Patahan “reverse fault” yang kemiringan bidang patahannya lebih kecil dari

150 derajat. Pergeseran dari sesar “thrust fault” dapat mencapai hingga

ratusan kilometer sehingga memungkinkan batuan yang lebih tua dijumpai

menutupi batuan yang lebih muda.

7) Strike Slip Faults

Patahan yang pergerakan relatifnya berarah horisontal mengikuti arah

patahan. Patahan jenis ini berasal dari tegasan geser yang bekerja di dalam

kerak bumi. Patahan jenis “strike slip fault” dapat dibagi menjadi 2 (dua)

tergantung pada sifat pergerakannya.

a) Bidang patahan yang berlawanan, maka jika bidang pada salah satu

sisi bergerak kearah kiri maka disebut sebagai patahan “left-lateral

strike-slip fault”.

b) Jika bidang patahan pada sisi lainnya bergerak ke arah kanan, maka

disebut sebagai “right-lateral strike-slip fault”.

8) Transform-Faults

Patahan “strike-slip faults” yang terjadi pada batas lempeng, dimana dua

lempeng saling berpapasan satu dan lainnya secara horisontal. Jenis patahan

transform umumnya terjadi di pematang samudra yang mengalami

pergeseran (offset), dimana patahan transform hanya terjadi diantara batas

kedua pematang, sedangkan dibagian luar dari kedua batas pematang tidak

terjadi pergerakan relatif diantara kedua bloknya karena blok tersebut

bergerak dengan arah yang sama. Daerah ini dikenal sebagai zona rekahan

(fracture zones).

Page 72: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

44

F. Geowisata (geotourism)

1) Sejarah Geowisata (geotourism)

Geowisata (geotourism) muncul pada pertengahan tahun 1990-an.

Menurut beberapa sumber, orang yang pertama aktif memperkenalkan

istilah Geowisata adalah Tom Hose seorang ahli Geologi dari

Buckinghamshire Chilterns University di Inggris. Pada tahun 1996, ia

pernah menulis suatu makalah yang berjudul “Geotourism, or can

tourists become casual rock hounds: Geology on your doorstep” di

Geological Society (Dirgantara, n.d.).

2) Pengertian Geowisata (geotourism)

Geowisata (geotourism) adalah istilah yang berasal dari gabungan 2

(dua) kata yaitu geologi dan pariwisata. Geowisata (geotourism) adalah

suatu kegiatan wisata alam yang berfokus pada kenampakan geologis

permukaan bumi dalam rangka mendorong pemahaman akan

lingkungan hidup dan budaya, apresiasi dan konservasi serta kearifan

lokal. Geowisata (geotourism) menawarkan beberapa konsep wisata

alam yang menonjolkan keindahan, keunikan, kelangkaan dan

keajaiban suatu fenomena alam yang berkaitan erat dengan gejala-

gejala geologi (Kusumahbrata, 1999 dalam Hidayat, 2002).

3) Kriteria Daya Tarik Wisata Geologi

Menurut Darsoprajitno (2002), perbedaan unsur alam, budaya

masyarakat, dan unsur binaan di setiap belahan bumi yang merangsang

Page 73: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

45

seseorang atau sekelompok orang untuk berwisata, disebut daya tarik

wisata. Daya tarik wisata merupakan segala sesuatu yang mempunyai

daya tarik, keunikan, dan nilai yang tinggi, yang menjadi tujuan

wisatawan datang ke suatu daerah tertentu (Suryadana, 2015).

Daya tarik wisata alam memiliki kriteria sebagai berikut (Sammeng, 2001) :

a. Aspek Informasi

Bagi wisatawan aspek informasi menjadi syarat mutlak bagi

penyelenggaraan wisata alam, karena mereka selalu membutuhkan

informasi tentang gejala alam untuk mengntisipasi timbulnya bahaya.

b. Aspek Keanekaragaman

Destinasi wisata yang baik harus memiliki keanekaragaman baik flora

maupun fauna yang dapat dinikmati oleh para wisatawan.

c. Aspek Keindahan dan Keunikan

Proses fenomena alam serta hanya terjadi pada saat tertentu maka tidak

ada kemiripan antara suatu kawasan dengan kawasan wisata lain, sehingga

atraksi alam memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan atraksi

budaya dan atraksi buatan.

d. Aspek Motif Wisatawan

Motif wisatawan untuk melakukan penelitian, pendidikan, dan konservasi

alam terdapat minat khusus yang bersifat petualangan, sehingga perlu

adanya kawasan yang benar-benar masih alami, tanpa adanya atraksi

buatan.

Page 74: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

46

e. Aspek Konservasi

Suatu atraksi alam tetap menyediakan kawasan dengan ekosistem yang

masih alami. Ekosistem yang alami berarti bukan hasil dari sebuah

rekayasa buatan manusia atau artificial.

4) Prinsip-Prinsip Geowisata

Prinsip yang harus diperhatikan dalam mengembangkan Geowisata

(geotourism), adalah sebagai berikut:

a. Berbasis Geologi (Geologically Based)

Wisata yang dijadikan sebagai geowisata merupakan hasil terjadinya

proses geologi. Dalam hal ini berarti alami dan bukan artifisial (buatan

manusia). Aspek fisik yang dapat dijadikan daya tarik wisata tersebut

dapat berupa kondisi tanah, kandungan mineral, jenis batuan dan

lainnya yang masih berhubungan dengan geologi.

b. Berkelanjutan (Suistanable)

Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan untuk memenuhi

kebutuhan hidup saat ini tanpa merusak atau menurunkan kemampuan

generasi mendatang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya (World

Commission on Environmenoutal and Development, 1987).

Pengembangan pariwisata berkelanjutan merupakan pariwisata yang

"memaksimalkan potensi pariwisata untuk memberantas kemiskinan

dengan mengembangkan strategi yang tepat dalam kerjasama dengan

semua kelompok utama, masyarakat adat dan masyarakat lokal",

(Komisi PBB untuk Pembangunan Berkelanjutan 1999).

Page 75: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

47

Konsep pariwisata berkelanjutan, antara lain :

a. Kegiatan kepariwisataan dapat memberikan manfaat ekonomi

terhadap masyarakat setempat;

b. Kegiatan kepariwisataan tidak merusak lingkungan;

c. Kegiatan kepariwisataan dapat bertanggung-jawab secara sosial;

d. Kegiatan kepariwisataan tidak bertentangan dengan budaya

setempat.

c. Bersifat Informasi Geologi (Geologically Informative)

Geowisata (geotourism) merupakan pariwisata minat khusus dengan

memanfaatkan seluruh potensi sumber daya alam, sehingga diperlukan

peningkatan pengayaan wawasan dan pemahaman proses fenomena

fisik alam. Geowisata (geotourism) dilengkapi dengan informasi

tentang sejarah, proses terbentuknya geologi dan sebagainya. Tujuan

informasi tersebut diharapkan masyarakat sadar dan tidak merusak

keindahan lingkungan di sekitar objek geowisata (Nainggolan, 2016).

d. Wisata Pendidikan (Education Tour)

Education Tour merupakan suatu perjalanan wisata yang bertujuan

untuk memberikan gambaran, studi perbandingan ataupun pengetahuan

mengenai tempat wisata yang dikunjungi.

e. Bermanfaat Secara Lokal (Locally Beneficial)

Geowisata (geotourism) diharapkan mampu memberikan manfaat bagi

masyarakat di sekitarnya. Manfaat tersebut dapat berupa ekonomi,

sosial, peningkatan kualitas lingkungan atau lainnya (Hermawan, 2016).

Page 76: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

48

f. Kepuasan Pengunjung (Tourist Satisfaction)

Kepuasan wisatawan diperoleh dengan tata kelola wisata yang baik,

mampu memberikan jaminan terhadap keamanan dan keselamatan bagi

wisatawan; serta didukung pelayanan wisata yang baik (Hermawan,

2016).

Page 77: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

49

Gambar 11. Konsep Kotak Geowisata (geotourism) (Brahmantyo, 2014)

Page 78: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

50

Gambar 12: Alam dan Ruang Lingkup Geowisata (geotourism)

Source: Newsome (2005)

Page 79: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

51

5) Parameter Penilaian Geowisata

Berikut ini parameter penilaian Geowisata (geotourism) adalah sebagai berikut:

Tabel 12. Parameter Kuantifikasi Geowisata (Kubalikova, 2013).

Nilai Pendekatan Ilmiah dan Intrinsik Nilai

Integritas (A)

Situs telah hancur/ rusak parah 0

Situs rusak, tetapi lingkungan abiotic masih

terlihat

0,5

Situs tanpa kerusakan/ masih alami 1

Keunikan/kekhasan

(Jumlah situs yang mirip

dengan situs tersebut) (B)

Lebih dari 5 situs di lokasi tersebut 0

2 sampai 5 situs mirip di lokasi tersebut 0,5

Hanya 1 situs di lokasi tersebut 1

Keanekaragaman, Jumlah

bentuk yang berbeda dan

proses geologi yang dapat

terlihat (C)

Hanya 1 bentuk/ proses yang terlihat 0

2 sampai 4 bentuk/ proses yang terlihat 0,5

Lebih dari 5 bentuk/ proses yang terlihat 1

Apakah situs pernah

dipublikasikan secara ilmiah

(D)

Situs tidak dikenal/diketahui 0

Makalah/paper ilmiah setingkat nasional 0,5

Diketahui secara luas oleh masyarakat 1

Nilai Pendidikan Nilai

Representatif, Kejelasan

bentuk/proses yang ada (A)

Kejelasan bentuk dan proses yang

rendah/tidak jelas

0

Kejelasan bentuk sedang dan dapat

dikenali

0,5

Kejelasan bentuk dan proses yang tinggi

dapat dikenali oleh masyarakat luas

1

Page 80: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

52

Nilai Pendidikan Nilai

Apakah ada produk

pendidikan pada situs (B)

Tidak ada produk pendidikan/informasi 0

Ada leaflet, peta, website 0,5

Ada panel informasi situs dilokasi tersebut 1

Penggunaan dari situs untuk

kepentingan pendidikan (C)

Tidak ada penggunaan situs untuk

pendidikan

0

Digunakan untuk kunjungan ekskursi atau

fielftrip khusus untuk pelajar

0,5

Tempat umum untuk dikunjungi

masyarakat

1

Nilai Ekonomis Nilai

Aksesibilitas (A)

Lebih dari 1 km dari tempat parkir 0

Kurang dari 1 km dari tempat parkir 0,5

Lebih dari 1 km dari pemberhentian

transportasi umum

1

Kehadiran infrastruktur

penunjang pariwisata (B)

Lebih dari 10 km dari lokasi fasilitas

wisata yang telah ada

0

5 – 10 km fasilitas wisata yang telah ada 0,5

Kurang dari 5 km fasilitas wisata yang

telah ada

1

Produk Lokal Masyarakat

(C)

Tidak ada produk lokal yang terkait dengan

situs

0

Beberapa produk lokal terkait 0,5

Pusat beberapa produk tertentu 1

Nilai Konservasi Nilai

Ancaman dan Resiko Aktual

(A)

Resiko tinggi secara alami dan buatan 0

Ada resiko yang dapat mengganggu situs 0,5

Page 81: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

53

Resiko rendah dan tidak ada ancaman 1

Nilai Konservasi Nilai

Potensi Ancaman dan

Resiko yang belum terjadi

(B)

Resiko tinggi secara alami dan buatan 0

Ada resiko yang dapat mengganggu situs 0,5

Resiko rendah dan tidak ada ancaman 1

Status terbaru dari situs (C)

Proses perusakan terus terjadi 0

Site rusak, tapi ada managemen untuk

mencegahnya

0,5

Tidak ada proses perusakan 1

Perlindungan undang-

undang/ perda tentang situs

(D)

Tidak ada hukum yang melindungi 0

Baru bersifat pengajuan 0.5

Sudah ada perda/hukum untuk

mengkonservasiny1

Nilai Tambahan Nilai

Nilai budaya, agama,

sejarah yang terkait dengan

situs (A)

Tidak ada unsur budaya 0

Ada unsur budaya namun tidak terlalu

berkaitan dengan unsur abiotik0.5

Ada hubungan budaya yang kuat dengan

unsur abiotik, misalnya mistis1

Nilai Ekologi (B)

Tidak ada pengaruh penting karena

kurangnya makhluk hidup0

Ada pengaruh tapi tidak terlalu penting 0.5

Pentingnya pengaruh dari aspek geomorfik

terhadap ekologi di sekitarnya1

Nilai Estetika (C):

Jumlah Warna (D);

1 warna 0

2-3 warna 0.25

Lebih dari 3 warna 0.5

Page 82: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

54

Nilai Tambahan Nilai

Struktur Ruang dan

Pemandangan (E)

Hanya 1 pola 0

2 atau 3 Pola yang dapat dibedakan 0.25

Lebih dari 3 pola 0.5

G. Metode Resistivitas

Metode Resistivitas (geolistrik) merupakan salah satu metode geofisika untuk

mengetahui perubahan tahanan jenis lapisan batuan di bawah permukaan

tanah. Cara kerja metode ini dengan cara menginjeksikan arus listrik DC

(Direct Current) yang mempunyai tegangan tinggi kedalam tanah

menggunakan 2 (dua) buah elektroda arus A & B yang ditancapkan ke dalam

tanah dengan jarak tertentu. Semakin panjang jarak elektroda AB akan

menyebabkan aliran arus listrik bisa menembus lapisan batuan lebih dalam.

Aliran arus listrik tersebut akan menimbulkan tegangan listrik dalam tanah.

Hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda yang

berbeda dapat digunakan untuk menurunkan variasi harga tahanan jenis

lapisan dibawah permukaan.

1)Teori Resistivitas

Teori resistivitas menjelaskan bahwa apabila arus listrik searah dialirkan

melalui suatu medium, maka perbandingan antara perbedaan potensial (V)

yang terjadi dengan arus (I) yang diberikan adalah tetap. Untuk besaran

nilai tetapan ini dipengaruhi dari suatu medium.

Page 83: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

55

Gambar 13. Teori Resistivitas (Adhi, 2003)

Tetapan ini disebut sebagai tahanan (R), yang dinyatakan dalam hubungan

matematis sebagai berikut:

R = V/I .........................................................(1)

dimana :

V : Beda Potensial

I : Kuat Arus

R : Resistivitas

2) Resistivitas Batuan

Aliran arus listrik dalam batuan dan mineral dapat dikelompokkan menjadi

3 (tiga) macam, diantaranya konduksi secara elektronik, konduksi secara

elektrolitik dan konduksi secara dielektrik. Aliran listrik tersebut

Page 84: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

56

dipengaruhi oleh sifat atau karakteristik masing-masing batuan. Salah satu

sifat atau karakteristik batuan itu adalah resistivitas yang menunjukkan

kemampuan bahan tersebut untuk menghantarkan arus listrik. Semakin

besar nilai resistivitas suatu bahan maka semakin sulit bahan tersebut

menghantarkan arus listrik, begitu pula sebaliknya. Konduktor

didefinisikan sebagai bahan yang memiliki resistivitas kurang dari 10-8

Ωm, sedangkan isolator memiliki resistivitas lebih dari 107 Ωm. Secara

umum berdasarkan nilai resistivitas listriknya, batuan dan mineral dapat

dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :

1) Konduktor baik : 10-8 < ρ < 1 Ωm;

2) Konduktor pertengahan : 1 < ρ < 107 Ωm;

3) Isolator : ρ > 107 Ωm.

3) Konfigurasi Elektroda

Jenis-jenis konfigurasi elektroda pada metode geolisrik antara lain,

Konfigurasi Wenner, Konfigurasi Schlumberger dan Konfigurasi Dipole-

Dipole. Prosedur pengukuran untuk masing-masing konfigurasi tersebut

bergantung pada nilia variasi resistivitas terhadap kedalaman yaitu arah

vertical (sounding) atau arah lateral (mapping). Untuk mengetahui

persebaran dan kedalaman lapisan air tanah dapat dilakukan pengolahan

data resistivitas 1D. Sedangkan untuk menampilkan penggambaran

keadaan dibawah permukaan tanah dapat dilakukan pengolahan data

resistivitas 2D dan 3D.

Page 85: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

57

Eksplorasi Geolistrik memanfaatkan alat-alat berupa main unit, sumber

daya (DC ataupun AC), kabel serta elektroda. Pemasangan elektroda

dalam metode ini memiliki berbagai konfigurasi yang masing-masing

konfigurasi digunakan untuk fungsi tertentu seperti sounding (mengambil

data secara vertical), mapping (mengambil data secara lateral) dan

imaging (mengambil data secara vertical dan lateral).

Konfigurasi Schlumberger menggunakan dua elektroda arus yang sering

dinamakan A, B dan dua elektroda potensial yang dinamakan M, N. Pada

konfigurasi Schlumberger, dua elektroda potensial (MN) diletakkan di

antara dua elektroda arus (AB). Jarak elektroda potensial (MN/2) dibuat

tetap, tetapi jarak antara elektroda arus (AB/2) diubah-ubah agar diperoleh

banyak informasi tentang bagian dalam bawah permukaan tanah. Untuk

mengetahui struktur bawah permukaan yang lebih dalam, maka jarak

masing-masing elektroda arus (AB/2) dan elektroda potensial (MN/2)

dapat ditambah secara bertahap, sehingga efek penembusan arus ke bawah

semakin dalam. Kelebihan dari konfigurasi Schlumberger adalah

kemampuan untuk mendeteksi adanya non-homogenitas lapisan batuan

pada permukaan, yaitu dengan membandingkan nilai resistivitas semu

ketika terjadi perubahan jarak elektroda MN/2.

Page 86: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

58

Gambar 14. Konfigurasi Schlumberger (ITB, 1992)

H. Dinamika Laut

Dinamika adalah sesuatu yang mengandung arti tenaga kekuatan, selalu

bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan terhadap keadaan. Dinamika

juga berarti adanya interaksi dan interdependensi antara sistem secara

keseluruhan. Berikut ini 4 (empat) faktor yang menjadikan dinamika

lingkungan kawasan pesisir dan laut, antara lain Arus Laut, Gelombang

Laut, Pasang Surut Air Laut, dan Transport Sedimen.

1. Arus Laut

Arus laut adalah gerakan massa air dari suatu tempat (posisi) ke

tempat yang lain. Adanya perbedaan pemanasan matahari terhadap

permukaan bumi menimbulkan perbedaan energi yang diterima

permukaan bumi. Perbedaan ini menimbulkan fenomena arus laut.

Page 87: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

59

Sirkulasi dari arus laut terbagi atas 2 (dua) kategori yaitu sirkulasi di

permukaan laut (surface circulation) dan sirkulasi di dalam laut

(intermediate or deep circulation). Arus pada sirkulasi di permukaan

laut didominasi oleh arus yang ditimbulkan oleh angin sedangkan

sirkulasi di dalam laut didominasi oleh arus termohalin. Arus

termohalin timbul akibat adanya perbedaan densitas karena

berubahnya suhu dan salinitas massa air laut. Sirkulasi yang digerakan

oleh angin terbatas pada gerakan horisontal dari lapisan atas air laut.

Sirkulasi termohalin mempunyai komponen gerakan vertikal dan

merupakan agen dari pencampuran massa air di lapisan dalam

(Nining, 2002).

Arus tidak bergerak searah dengan arah angin tetapi dibelokan ke arah

kanan dari arah angin di belahan bumi utara dan arah kiri di belahan

bumi selatan. Pada kedalaman yang cukup besar antara 500 - 2000 m,

kecepatan arus yang ditimbulkan angin ini menjadi nol. Kedalaman

dimana kecepatan arus sama dengan nol disebut kedalaman tanpa

gerakan atau kedalaman Ekman. Transpor massa air ini juga disebut

sebagai transpor Ekman. Pengetahuan tentang transpor Ekman ini

dapat digunakan untuk menjelaskan mekanisme timbulnya fenomena

laut yang dikenal dengan nama "upwelling dan downwelling".

Upwelling adalah naiknya air dingin dari lapisan dalam ke permukaan

laut. Sedangkan downwelling merupakan turunnya air permukaan laut

Page 88: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

60

ke lapisan lebih dalam. Mekanisme terbentuknya upwelling

diperlihatkan pada Gambar 15.

Gambar 15. Mekanisme terbentuknya upwelling (Nining, 2002)

Arus laut dapat juga terjadi akibat adanya perbedaan tekanan antara

tempat yang satu dengan tempat yang lain. Perbedaan tekanan ini

terjadi sebagai hasil adanya variasi densitas air laut dan slope

permukaan laut. Densitas air laut bervariasi dengan suhu dan

salinitas. Air tawar yang hangat adalah ringan, sementara air laut yang

dingin adalah berat. Perairan yang densitasnya rendah

(hangat) mempunyai permukaan laut yang lebih tinggi daripada

perairan yang densitasnya tinggi (dingin) akibatnya terdapat slope

(kemiringan) permukaan laut antara daerah densitas rendah

dan tinggi seperti pada Gambar 16. Karena adanya slope permukaan

laut tekanan air di daerah densitas rendah lebih besar daripada tekanan

air di daerah densitas tinggi. Perbedaan tekanan ini menggerakan

massa air di daerah tekanan tinggi ke daerah tekanan rendah.

Page 89: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

61

Gambar 16. Variasi densitas air laut (Nining, 2002)

2. Pasang Surut Air Laut

Permukaan muka air laut akan senantiasa berubah-ubah (naik-turun secara

teratur), bahwa muka air laut naik-turun secara periodic. Pasang surut

adalah perubahan gerak relatif dari materi suatu planet, bintang dan benda

angkasa lainnya yang diakibatkan aksi gravitasi benda-benda angkasa di

luar materi itu berada. Sehingga pasang surut yang terjadi di bumi terdapat

dalam tiga bentuk (Gross, 1997) yaitu:

1) Pasang surut atmosfer (Atmospheric Tide)

Pasang surut atmosfer adalah gerakan atmosfer bumi yang diakibatkan

oleh adanya aksi gravitasi dari matahari dan bulan atau benda langit

lainnya.

2) Pasang surut laut (Ocean Tide)

Permukaan muka air laut akan senantiasa berubah-ubah (naik-turun

secara teratur), bahwa muka air laut naik-turun secara periodik.

3) Pasang surut bumi (Boily Tide)

Pasang surut bumi adalah gangguan akibat gaya gravitasi benda langit

terhadap bagian bumi padat.

Page 90: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

62

3. Gelombang Laut

Gelombang laut pada umumnya timbul oleh pengaruh angin, walaupun

masih ada faktor-faktor lain yang dapat menimbulkan gelombang di laut

seperti aktifitas seismik di dasar laut (gempa), letusan gunung api, gerakan

kapal, gaya tarik benda angkasa (bulan dan matahari) (Nining, 2002).

Berdasarkan perbandingan antara kedalaman perairan (d) dan panjang

gelombang (L), gelombang laut dapat diklasifikasikan (Nesting, 2002)

menjadi:

1) Gelombang perairan dalam (Deep water waves) dimana d/L > ½

2) Gelombang perairan transisi (Transitional waves) dimana 1/20 <

d/L < ½

3) Gelombang perairan dangkal (Shallow water waves) dimana d/L

<l/20

4. Transport Sedimen

Pola sedimentasi dan erosi dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti sistem

transpor pasir (sedimen) yang kompleks, yang merupakan akibat dari

interaksi yang kompleks antar angin, pasang surut, gelombang, dan

material (sedimen, pasir, dan lain-lain).

I. Mitigasi Bencana

Berdasarkan UU No. 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana,

Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan

Page 91: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

63

mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan,

baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia

sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan

lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

Sedangkan menurut International Strategy for Disaster Reduction

(UNISDR), bencana adalah suatu kejadian yang disebabkan oleh alam atau

karena ulah manusia, terjadi secara tiba-tiba atau perlahan-lahan, sehingga

menyebabkan hilangnya jiwa manusia, harta benda, dan kerusakan

lingkungan, kejadian ini terjadi diluar kemampuan masyarakat dengan

segala kemampuannya.

Pada umumnya, jenis bencana dikelompokkan ke dalam 6 (enam)

kelompok, sebagi berikut:

1) Bencana geologi. Antara lain letusan gunung api, gempa

bumi/tsunami, dan longsor/gerakan tanah.

2) Bencana hidrometeorologi. Antara lain banjir, banjir bandang,

badai/angin topan, kekeringan, rob/air laut pasang, dan kebakaran

hutan.

3) Bencana biologi. Antara lain epidemi dan penyakit tanaman/hewan.

4) Bencana kegagalan teknologi. Antara lain kecelakaan/kegagalan

industri, kecelakaan transportasi, kesalahan desain teknologi, dan

kelalaian manusia dalam pengoperasian produk teknologi.

Page 92: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

64

5) Bencana lingkungan. Antara lain pencemaran, abrasi pantai,

kebakaran (urban fire), dan kebakaran hutan (forest fire).

6) Bencana sosial. Antara lain konflik sosial, terorisme/ledakan bom,

dan eksodus (pengungsian/berpindah tempat secara besar-besaran)

(Nurjanah dkk, 2012).

Gambar 17. Siklus Managemen Bencana (Nurjanah dkk, 2012)

Manajemen Bencana (Disaster Management) adalah ilmu pengetahuan

yang mempelajari bencana beserta segala aspek yang berkaitan dengan

bencana, terutama risiko bencana dan bagaimana menghindari risiko

bencana. Cara kerja Manajemen Bencana adalah melalui kegiatan-kegiatan

yang ada pada setiap siklus managemen bencana yaitu pencegahan,

mitigasi dan kesiapsiagaan, tanggap darurat, serta pemulihan.

Page 93: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

65

Pengkajian risiko terdiri dari 3 (tiga) komponen, yaitu penilaian atau

pengkajian ancaman, kerentanan dan kapasitas atau kemampuan.

1) Bahaya (Hazard)

Bahaya adalah suatu fenomena alam atau buatan yang mempunyai

potensi mengancam kehidupan manusia, kerugian harta benda, dan

kerugian harta benda serta kerusakan lingkungan. Akibat proses-proses

dari dalam dan luar bumi, bumi membangun dirinya yang ditunjukkan

dengan pergerakan kulit bumi, pembentukan gunung api, pengangkatan

daerah dataran menjadi pegunungan yang merupakan bagian dari proses

internal. Sedangkan proses internal berupa hujan, angin, serta fenomena

iklim lainnya cenderung melakukan perusakan morfologi melalui

proses degradasi (pelapukan batuan, erosi, dan abrasi)

2) Kerentanan (Vulnerability)

Kerentanan merupakan suatu kondisi ketidakmampuan masyarakat

dalam menghadapi ancaman. Kerentanan ini dipengaruhi oleh beberapa

faktor di antaranya adalah fisik, sosial, ekonomi dan lingkungan.

Tingkat kerentanan dapat ditinjau dari kerentanan fisik (presentase

kawasan terbangun, kepadatan bangunan, presentase bangunan

konstruksi darurat, jaringan listrik, rasio panjang jalan, jaringan

telekomunikasi, jaringan PDAM, dan jalan kereta api),

sosial kependudukan (kepadatan penduduk, laju pertumbuhan

penduduk, dan presentase penduduk usia tua-balita), dan ekonomi

(presentase rumah tangga yang bekerja di sektor rentan dan rumah

tangga miskin).

Page 94: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

66

3) Kapasitas (Capacity)

Kapasitas atau kemampuan merupakan kombinasi dari semua

kekuatan dan sumber daya yang ada dalam masyarakat, kelompok, atau

organisasi yang dapat mengurangi tingkat risiko atau dampak bencana.

Kegiatan ini akan mengidentifikasi status kemampuan komunitas di

desa/kelurahan pada setiap sektor (sosial, ekonomi, keuangan, fisik dan

lingkungan) yang dapat dioptimalkan dan dimobilisasikan untuk

mengurangi kerentanan dan risiko bencana.

J. Tanah Longsor

Tanah longsor adalah sebuah peristiwa geologi yang terjadi karena adanya

pergerakan massa batuan atau tanah yang bergerak jatuh ke bawah. Pada

umumnya tanah longsor disebabkan oleh 2 faktor yaitu faktor pendorong

dan faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor yang mempengaruhi

kondisi material sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan

bergeraknya material tersebut.

Berikut adalah proses terjadinya longsor yang sering terjadi di beberapa

wilayah di Indonesia :

a) Proses Meresapnya Air ke Tanah

Proses pertama terjadinya tanah longsor adalah proses resapan air

hujan ke dalam tanah. Peristiwa meresapnya air akan mempengaruhi

beban dalam tanah sehingga tanah akan berada diambang batas

maksimal dalam menampung air.

Page 95: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

67

b) Perubahan Tekstur Tanah

Apabila air yang secara terus-menerus menerjang tanah sampai

menembus ke bagian tanah yang kedap air serta berperan sebagai

bidang gelincir maka tanah akan menjadi licin. Tanah yang licin inilah

nantinya akan akan mengalami pergerakan yang amat cepat menuju ke

bawah apabila hujan deras terjadi.

c) Tanah Mengalami Pelapukan

Tanah yang berada di atas permukaan akan mengalami pelapukan,

begitu juga struktur lapisan tanah yang berada di bawahnya begitu

sampai dasar dari tanah. Pada peristiwa pelapukan ini akan

menyebakan tanah bergerak mengikuti lereng dan kemudian keluar

lereng sehingga terjadilah tanah longsor.

1. Faktor Penyebab Tanah Longsor

Penyebab longsor disebabkan oleh faktor alam dan faktor manusia.

Adapun faktor alam penyebab tanah longsor, antara lain:

a) tingginya tingkat curah hujan yang berlangsung secara terus

menerus,

b) keadaan topografi seperti tingkat kemiringan lereng,

c) kondisi geologi seperti batuan yang mengalami pelapukan,

d) terjadinya gempa bumi, meletusnya gunung berapi yang dapat

menyebabkan pergeseran tanah, lapisan batuan yang lempung,

kemiringan lapisan sisipan,.

Page 96: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

68

Adapun faktor manusia penyebab tanah longsor, antara lain:

a) sistem pertanian yang tidak memperhatikan irigasi secara aman,

b) sistem drainase daerah lereng yang tidak bekerja dengan baik,

c) adanya penimbunan tanah di daerah yang berlereng,

d) adanya budidaya kolam ikan di atas lereng yang dapat menyebabkan

air menyerap ke tanah dalam jumlah yang banyak,

e) hilangnya kesadaran masyarakat akan menjaga lingkungannya sendiri,

f) pemotongan tebing untuk kepentingan tambang,

g) penebangan hutan secara ilegal,

h) Pembangunan suatu wilayah yang tidak memperhatikan Rencana

Umum Tata Ruang Kota (RUTR) yang baik.

2. Tanda-tanda Tanah Longsor

Tanah longsor memiliki tanda-tanda yang dapat dijadikan patokan untuk

mengetahui akan terjadinya longsor sehingga tanah longsor dapat dicegah.

Berikut adalah penjelasan mengenai tanda-tanda terjadinya tanah longsor:

a) Tebing terlihat rapuh dan kerikil banyak berjatuhan,

b) Banyak pohon dan tiang listrik miring,

c) Muncul retakan tanah pada tebing,

d) Tidak ada lagi air tergenang setelah hujan,

e) Tanah keluar air secara tiba-tiba,

f) Amblasnya bagian luar atau dalam sebuah bangunan.

Page 97: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

69

3. Jenis-Jenis Tanah Longsor

Adapun jenis tanah longgsor terbagi menjadi 6 (enam), antara lain:

a) Tanah Longsor Translasi

Tanah longsor translasi adalah bergeraknya massa tanah dan batuan

pada bidang gelincir terbentuk merata atau menngelombang landai.

Gambar 18. Tanah Longsor Translasi (Rahmawati, 2009)

b) Tanah Longsor Rotasi

Tanah longsor rotasi adalah bergeraknya massa tanah dan batuan

pada bidang gelincir berbentuk cekung.

Gambar 19. Tanah Longsor Rotasi (Rahmawati, 2009)

Page 98: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

70

c) Pergerakan Blok

Pergerakan blok adalah perpindahan batuan yang bergerak pada

bidang gelincir berbentuk rata. Tanah longsor ini disebut juga tanah

longsor translasi blok batu.

Gambar 20. Pergerakan Blok (Rahmawati, 2009)

d) Runtuhan Batuan

Runtuhan batu terjadi ketika sejumlah besar batuan atau material lain

bergerak ke bawah dengan cara jatuh bebas. Umumnya terjadi pada

lereng yang terjadi hingga menggantung terutama di daerah pantai.

Gambar 21. Runtuhan Batuan (Rahmawati, 2009)

Page 99: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

71

e) Rayapan Tanah

Rayapan tanah adalah jenis tanah longsor yang bergerak lambat.

Jenis tanahnya berupa butiran kasar dan halus.

Gambar 22. Rayapan Tanah (Rahmawati, 2009)

f) Aliran Bahan Rombakan

Jenis tanah longsor ini terjadi ketika massa tanah bergerak didorong

oleh air. Kecepatan aliran tergantung pada kemiringan lereng,

volume, tekanan air dan jenis materialnya.

Gambar 23. Aliran Bahan Rombakan (Rahmawati, 2009)

Page 100: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

72

4. Upaya Pencegahan Tanah Longsor

Berikut adalah upaya untuk mencegah tanah longsor, antara lain:

a) Jangan Membuat Kolam atau Sawah Di Atas Lereng

Ketika akan membuat kolam atau sawah diatas lereng sangat

diupayakan untuk tidak membuatnya karena akan semakin

meningkatkan peluang terjadinya longsor. Dengan adanya tebing

curam terlebih pada lahan gundul sementara itu diatasnya juga ada

kolam dan sawah yang dipenuhi air tentu membuat daya hidrostatika

semakin kuat menekan permukaan tanah sehingga tanah rentan untuk

tergeser merubah dan mengakibatkan terjadinya longsor.

b) Tidak Mendirikan Rumah Di Bawah Tebing

Untuk masalah pembuatan rumah carilah lokasi yang masih terbilang

aman ketika hendak membangun sebuah rumah. Jika lokasi sekitar

memang berbukit, pilihlah lokasi yang kiranya aman dari jangkauan

luruhan tanah jika terjadi longsor. Usahakan lokasi bangunan sejauh

mungkin dari kaki tebing, contoh jika tinggi suatu tebing 100 meter

maka usahakan lokasi rumah atau angunan berjarak minimal 250

meter dari kaki lereng. Sehingga apabila terjadi tanah longsor tidak

akan mencapai bangunan tersebut.

c) Jangan Menebang Pohon Di Sekitar Lereng

Banyak yang tidak mengetahui bahwa semakin banyaknya pohon

maka semakin kuat dan stabil suatu tanah, karena akar-akar dari

pohon-pohon tersebut menyebar dan saling bersinggungan sehingga

Page 101: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

73

bisa membantu tanah tidak mudah longsor karena akan menjadi

penahan tanah.

d) Jangan Memotong Tebing Secara Tegak Lurus

Ketika ingin mengali tanah dalam jumlah besar untuk keperluan

tambang atau lainnya maka sebaiknya jangan langsung memotong

badan lereng secara tegak karena akan mengurangi daya penahan

tanah terhadap tanah yang berada di atasnya. Jika badan tebing sudah

terpotong secara dalam, tanah di bagian bawah akan kehilangan

penopang sehingga menimbulkan tanah longgsor.

e) Tidak Mendirikan Bangunan Di Sekitar Sungai

Semakin tinggi jarak antara bibir tebing terhadap sungai maka akan

semakin besar peluang terjadinya longsor. Terjadinya erosi tanah

tidak langsung namun tanah yang terus tergerus oleh erosi tanah akan

menyebabkan semakin habisnya tanah ada di sekitar sungai.

f) Membuat Terasering

Jika suatu lahan miring terpaksa digunakan untuk membuat sawah

atau ladang maka sebaiknya buatlah sistem bertingkat sehingga akan

memperlambat run off (aliran permukaan) ketika hujan. Jangan lupa

untuk mengatur drainase supaya tidak ada air yang tergenang di

lereng.

g) Lakukan Upaya Preventif

Dengan cara mengecek apakah terdapat retakan pada tanah, jika

ditemukan maka segera tutup celah retakan itu dengan tanah lempung

supaya tidak banyak air masuk kedalam celah retakan tersebut. Selain

Page 102: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

74

itu dengan menjaga kelestarian vegetasi di sekitar tebing juga menjadi

salah satu upaya pencegahan yang terbukti efektif.

h) Memberikan penyuluhan kepada Masyarakat

Penyebab rusaknya kawasan hutan sekitar lerang karena dilakukan

penebangan pohon oleh masyarakat sekitar yang memang belum

memiliki kesadaran dan pengetahuan mengenai dampak negatif yang

akan terjadi. Memberikan penyuluhan akan membuka wawasan dan

kesadaran dari masyarakat untuk tidak melakukan hal-hal yang dapat

memicu terjadinya bencana.

i) Harus Ada Intervensi Dari Pemerintah

Upaya penyuluhan kepada masyarakat sekitar akan semakin tepat

sasaran ketika dibuat peraturan tegas terkait pelanggaran aturan yang

telah ditetapkan. Oleh karena itu, harus ada upaya campur tangan dari

pemerintah atau pihak berwenang untuk membuat aturan dan sanksi

yang tegas untuk setiap pelanggaran.

5. Dampak Tanah Longsor

Banyak dampak yang ditimbulkan akibat terjadinya tanah longsor baik

dampak terhadap kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan maupun

dampaknya terhadap keseimbangan lingkungan.

1) Dampak terhadap kehidupan

Terjadinya bencana tanah longsor memiliki dampak yang sangat besar

terhadap kehidupan, khususnya manusia. Adapun dampak yang

Page 103: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

75

ditimbulkan dengan terjadinya tanah longsor terhadap kehidupan adalah

sebagai berikut:

a. Bencana longsor bantak menelan korban jiwa

b. terjadinya kerusakan infrastruktur publik seperti jalan, jembatan

dan sebagainya.

c. Kerusakan bangunan-bangunan seperti gedung perkantoran dan

perumahan penduduk serta sarana peribadatan.

d. Menghambat proses aktivitas manusia dan merugikan baik

masyarakat yang terdapat di sekitar bencana.

2) Dampak terhadap lingkungan

Adapun dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungan akibat

terjadinya tanah longsor adalah sebagai berikut:

a. terjadinya kerusakan lahan

b. hilangnya vegetasi penutup lahan

c. terganggunya keseimbangan ekosistem

d. lahan menjadi kritis sehingga cadangan air di bawah tanah menipis

e. lahan lain seperti sawah, kebun dan lahan produktif lainnya.

H. Tsunami

Tsunami berasal dari bahasa Jepang, yaitu ‘tsu dan ‘nami’ yang mempunyai

arti secara harfiah adalah ombak besar pada sebuah pelabuhan. Secara istilah,

pengertian tsunami secara umum dapat diartikan sebagai perpindahan air yang

Page 104: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

76

disebabkan oleh adanya perubahan pada permukaan laut secara vertikal dan

berlangsung secara tiba-tiba. Gelombang tsunami adalah jenis gelombang yang

dapat bergerak ke segala arah dengan jarak hingga beribu-ribu kilometer.

Ciri-ciri tsunami antara lain:

a. Kondisi air di sekitar pantai tiba-tiba surut;

b. Adanya suara gemuruh dari kejauhan yang cukup keras;

c. Perilaku hewan yang aneh seperti burung yang menuju tengah lautan,

hewan ternak yang terlihat stress;

d. Adanya gempabumi sebelum tsunami dengan sumber dasar laut;

e. Terdapat gelombang yang tidak biasa;

f. Keadaan awan yang lebih mendung daripada biasanya;

g. Listrik yang menyala meskipun tidak ada aliran listrik karena adanya

gelombang elektromagnetik.

Faktor penyebab tsunami, antara lain:

1) Gempabumi

Salah satu penyebab terjadinya gempabumi ini adalah pergerakan

lempeng dan adanya sesar aktif.

2) Erupsi Gunung api

Erupsi gunung api memicu terjadinya tsunami karena akan

mengakibatkan gempabumi yang bersifat vulkanik. Salah satu contoh

tsunami yang disebabkan oleh erupsi gunungapi adalah kejadian

tsunami akibat letusan Gunung Krakatau.

Page 105: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

77

3) Longsoran Bawah Laut

Tidak hanya gempabumi dan gunung api, longsoran bawah laut yang

disebabkan karena adanya lempeng yang bertabrakan sehingga

menyebabkan bencana tsunami submarine landslide.

4) Meteor

Faktor ini berasal dari luar bumi, yaitu adanya hantaman meteor yang

mengenai laut sehingga memicu terjadinya tsunami.

Jenis-jenis tsunami terbagi menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu:

1) Tsunami Lokal

Tsunami ini dapat menyebabkan kerusakan yang cukup dekat. Penyebab

dari tsunami lokal ini adalah adanya gempabumi yang terjadi pada

kedalaman 100 km. Kedatangan tsunami lokal ini kurang lebih 1 jam dari

datangnya gempabumi, bahkan bisa kurang dari 10 menit.

2) Tsunami Regional

Tsunami Regional memberikan dampak kerusakan dengan lingkup

regional atau lebih luas bisa mencapai 100 – 1000 km. Gelombang

tsunami akan datang ke darat dalam waktu 1 – 3 jam sehingga bisa

dibayangkan dampak akan cukup parah.

3) Tsunami Jarak Jauh

Tsunami jarak jauh ini merupakan jenis tsunami Aceh 2004, biasa juga

disebut dengan tele-tsunami. Tsunami ini mencapai jarak lebih dari 1000

km dari daratan. Kedatangan gelombang tsunami pada jenis ini

mempunyai durasi yang cukup lama namun dampaknya juga sangat besar.

Page 106: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

78

Adapun dampak tsunami, antara lain:

1) Dampak Negatif

a. Memakan banyak korban manusia dan hewan;

b. Merusak infrastruktur bangunan, tumbuhan, dan apa saja yang dilalui

oleh gelombang;

c. Mengeluarkan banyak dana pemerintah untuk pembangunan pasca

tsunami;

d. Dapat menambah tingkat kemiskinan;

e. Memakan harta benda.

2) Dampak Positif

a. Rasa gotong royong semakin meningkat;

b. Sebagai bahan pembelajaran jika terjadi tsunami lagi;

c. Dapat melakukan identifikasi seberapa kuat konstruksi bangunan yang

terkena dampak;

d. Lapangan pekerjaan meningkat pasca tsunami;

Adapun cara penanggulangan tsunami, antara lain:

1) Berlari menuju ke tempat tertinggi setelah mendengar adanya gemuruh

yang keras pada perairan didekat pantai.

2) Ikuti himbauan dari pemerintah setempat, jangan kembali ke tempat yang

rendah sebelum pemerintah menyatakan status aman.

3) Ketika sedang terjadi tsunami, saling bantu membantulah meskipun tidak

mengenal, tolonglah korban yang luka-luka.

Page 107: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

79

4) Menetap di posko penanggulangan bencana dan jangan panik secara

berlebihan.

Sejarah Tsunami Selat Sunda

Tabel 13. Data Kejadian Tsunami Selat Sunda (Katalog Soloviev dan Go, 1974)

No. Tahun Uraian Kegiatan Tsunami

1. 416 Kitab Jawa yang berjudul "Book of Kings"

(Pustaka Radja), mencatat adanya beberapa kali

erupsi dari Gunung Kapi yang menyebabkan

naiknya gelombang laut dan menggenangi daratan

hingga memisahkan Pulau Sumatera dan Pulau

Jawa. Gunung Kapi ini diyakini sebagai Gunung

api Krakatau saat ini.

2. Oktober 1722

Pukul 08.00

Terjadi gempa bumi kuat di laut yang dirasakan di

Jakarta dan menyebabkan air laut naik seperti air

mendidih.

3. 24 Agustus 1757

Pukul 02.00

Gempa bumi yang kuat dirasakan di Jakarta

kurang lebih selama 5 menit. Pada pukul 2.05,

selama goncangan yang terkuat, angin dirasakan

berasal dari timur laut. Air sungai Ciliwung

meluap hingga 0,5 meter dan membanjiri Kota

Jakarta.

Page 108: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

80

No. Tahun Uraian Kegiatan Tsunami

4. 04 Mei 1851 Di Teluk Betung, di dalam Teluk Lampung di

pantai selatan pulau Sumatera, teramati

gelombang pasang naik 1,5 m di atas air pasang

biasanya.

5. 09 Januari 1852

Pukul 18.00

Dirasakan gempa bumi yang menyebar dari

bagian barat Jawa hingga bagian selatan

Sumatera, dirasakan juga di Jakarta dan gempa-

gempa susulannya dirasakan pula di Bogor dan

Serang. Pada pukul 20.00, terjadi fluktuasi air laut

yang tidak seperti biasanya.

6. 27 Agustus 1883

Pukul 10.02

Terjadi erupsi sangat dahsyat dari gunung api

Krakatau yang diikuti oleh gelombang tsunami.

Ketinggian tsunami maksimum teramati di Selat

Sunda hingga 30 meter di atas permukaan laut, 4

meter di pantai selatan Sumatera, 2-2,5 meter di

pantai utara dan selatan Jawa, 1,5-1 meter di

Samudera Pasifik hingga ke Amerika Selatan. Di

Indonesia sebanyak 36.000 orang meninggal

dunia.

7. 10 Oktober 1883 Di Cikawung di pantai Teluk Selamat Datang,

teramati gelombang laut yang membanjiri pantai

sejauh 75 meter.

Page 109: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

81

No. Tahun Uraian Kegiatan Tsunami

8. Februari 1884 Lima bulan setelah kejadian erupsi Gunung Api

Krakatau, tsunami kecil teramati di sekitar Selat

Sunda, diakibatkan oleh suatu erupsi gunung api.

9. Agustus 1889 Teramati kenaikan permukaan air laut yang tidak

wajar di Anyer, Jawa Barat.

10. 26 Maret 1928 Kejadian erupsi gunung api Krakatau diiringi oleh

kenaikan gelombang laut yang teramati di

beberapa tempat di sekitar wilayah gunung api.

11. 22 April 1958

Pukul 05.40

Dirasakan gempa bumi di Bengkulu, Palembang,

Teluk Banten dan Banten yang diiringi dengan

kenaikan permukaan air laut yang meningkat

secara berangsur.

12. 22 Desember 2018

Pukul 22.10

Pesisir Selat Sunda terkena dampak tsunami yaitu

Banten dan Lampung.

Page 110: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

IV. METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat

Adapun waktu dan tempat penelitian ini adalah sebagai berikut:

Waktu : Agustus – November 2018

Tempat : Desa Totoharjo dan Laboratorium Eksporasi

Teknik Geofisika Universitas Lampung

Alamat :

1. Desa Totoharjo

Desa Totoharjo, Kecamatan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan

2. Laboratorium Eksplorasi Teknik Geofisika

Jl. Prof. Dr. Sumantri Brojonegoro No. 1, Gedong Meneng, Rajabasa,

Kota Bandar Lampung, Lampung (35145)

B. Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Data Koordinat

2. Data Topografi (Data DEM)

Page 111: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

83

3. Data PGA Provinsi Lampung

4. Data Kemiringan Lereng Kabupaten Lampung Selatan

5. Data Kependudukan

6. Data Resistivitas 1D, 2D dan 3D

7. Palu Geologi

8. Kompas Geologi

9. Global Positioning System (GPS)

10. Automatic Resitivity (ARES)

11. Drone Tipe DJI Phantom 4 Pro

12. Laptop

13. Software Pengolahan Data

13.1 ArcGIS versi 10,

13.2 Surfer versi 11,

13.3 IP2win,

13.4 Res2dinv

13.5 Map Source

13.6 Microsoft Office Excel versi 2007

13.7 Google Earth Pro

13.8 Voxler versi 4

C. Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah:

1. Data Primer adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti sendiri secara

langsung.

Page 112: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

84

2. Data Sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh orang lain. Data

ini biasanya berasal dari penelitian lain yang dilakukan oleh lembaga-

lembaga atau organisasi.

Berikut ini merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan:

1. Metode Observasi

Metode observasi adalah cara pengumpulan data dengan melakukan

pengamatan, meneliti atau mengukur kejadian yang sedang

berlangsung. Data yang diperoleh adalah data yang faktual dan aktual,

dalam artian data yang dikumpulkan diperoleh pada saat peristiwa

berlangsung. Penulis melakukan pengamatan, pengumpulan informasi

dan data yang diperlukan secara langsung ke lokasi daerah penelitian

di Desa Totoharjo, Kecamatan Bakauheni, Kabupaten Lampung

Selatan. Penelitian yang dilakukan penulis untuk memperoleh

gambaran secara nyata dan jelas yang berkaitan dengan fakta-fakta

yang ada dilapangan khususnya mengenai kondisi alam, potensi dan

pengembangan obyek wisata serta data pendukung seperti sejarah,

proses geologi.

2. Metode Wawancara

Metode wawancara adalah cara pengumpulan data yang digunakan

untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Wawancara

ini digunakan untuk mengetahui hal-hal lebih terperinci dari

responden. Data yang diperoleh melalui tanya-jawab antara peneliti

Page 113: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

85

dan narasumber pemberi informasi dapat berupa tulisan, rekaman

suara atau video.

3. Metode Kuesioner/angket

Metode kuisoner.angket adalah daftar pertanyaan yang disiapkan oleh

peneliti untuk responden dalam bentuk pertanyaan yang berkaitan

dengan penelitian. Peneliti menggali informasi langsung dari

responden melalui beberapa pertanyaan dalam bentuk angket atau

kuesioner. Menurut Silalahi (2012), kuesioner atau angket merupakan

satu mekanisme pengumpulan data yang efesien bila peneliti

mengetahui secara jelas apa yang di isyaratkan dan bagaimana

mengukur variabel yang diminati. Responden dalam penelitian ini

yaitu Kepala Keluarga Desa Totoharjo yang sudah Sesepuh.

D. Prosedur Penelitian

Adapun prosedur penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Studi Literatur

Studi literatur dalam penelitian ini dilakukan untuk menentukan fokus

penelitian dan mengumpulkan sumber informasi/referensi dan teori

dasar pada penelitian. Pada tahapan studi literatur, penulis

mempelajari Tatanan Geologi daerah penelitian.

2. Persiapan dan Pengumpulan Data

2.1. Akuisisi Data

Akuisisi data lapangan yang diambil pada penelitian ini adalah

akuisisi data resistivitas (geolistrik), sampel batuan dan data

Page 114: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

86

drone (foto dan video). Adapun pengukuran data resistivitas

(geolistrik) berlokasi di Pantai Belebuk, Desa Totoharjo,

Kecamatan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan.

Pengukuran dilakukan dengan menggunakan Konfigurasi

Schlumberger. Alat yang digunakan dalam pengukuran adalah

Automatic Resistivity (ARES). Pengukuran didesain sebanyak 3

lintasan, dimana lintasan 2 tegak lurus dengan lintasan 1 dan 3.

Panjang lintasan yang digunakan adalah 155 m dan 32 elektroda

dengan spasi antar elektroda 5 m. Berikut ini merupakan peta

desain akuisisi data resistivitas:

Page 115: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

87

Gambar 24. Peta Desain Akuisisi Data Resistivitas (Geolistrik)

Page 116: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

88

2.2. Pengolahan Data

Pengolahan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah

pengolahan data resistivitas (geolistrik), data koordinat, data

drone (foto dan video) dengan menggunakan software yang

terdapat pada point B (alat dan bahan). Pengolahan data

geolistrik tahanan jenis dalam penelitian ini diawali dengan

pengolahan data lapangan. Metoda yang digunakan dalam hal

ini adalah perhitungan secara matematis dengan menggunakan

persamaan (2.13), untuk mendapatkan tahanan jenis semu.

Dalam rangka untuk mengetahui model penyebaran resistivitas

di sekitar bidang gelincir (kondisi bawah permukaan di daerah

penelitian) dilakukan pengolahan data dengan menggunakan

perangkat lunak RES2DINV versi 3.54.44. Parameter input

program ini adalah resistivitas semu yang telah dihasilkan dari

perhitungan data lapangan ditambah dengan datadata pendukung

seperti spasi elektroda dan koordinat. Hasil inversi dengan

menggunakan perangkat lunak RES2DINV berupa profil

penampang 2D secara vertikal yang dapat menunjukkan

kedalaman dan sebaran resistivitas sebenarnya. Keluaran

RES2DINV dari hasil inversi juga dapat berupa angka/nilai

dalam bentuk data koordinat (x, y, z). Data yang dimaksud

terdiri atas akumulasi jarak elektroda dari elektroda pertama,

kedalaman penetrasi, nilai resistivitas sebenarnya (true resistivity)

dan konduktivitas material bawah permukaan.

Page 117: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

89

Data koordinat (x, y, z) ini dapat dijadikan sebagai data

masukan untuk proses pemodelan kubus/balok resistivitas (3D).

Program yang digunakan dalam pemrosesan ini adalah

perangkat lunak Voxler versi 4. Dengan menggunakan program

ini, dapat pula dibuat sayatan-sayatan, baik ke arah vertikal

(arah z) maupun ke arah horisontal (arah x dan y).

2.3. Interpretasi Data

Interpretasi data dilakukan pada penelitian ini adalah interpretasi

data secara kuantitatif dan kualitatif. Interpretasi data kualitaitif

bertujuan untuk menganalisis dan melakukan inventarisasi

potensi objek Geowisata pada daerah penelitian serta

mengidentifikasi lapisan bawah permukaan dengan

menggunakan data resistivitas (geolistrik). Sedangakan

interpretasi data kuantitatif bertujuan untuk mengetahui apakah

daerah penelitian ini dapat direkomendasikan untuk tahap

pengembangan menjadi daerah wisata berbasis Geowisata

(geotourism) serta melakukan penilaian parameter Geowisata

(geotourism) berdasarkan Kubalikova.

Page 118: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

90

E. Diagram Alir Penelitian

Adapun diagram alir penelitian ini adalah sebagai berikut :

Gambar 25. Diagram Alir Penelitian

Page 119: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

91

F. Jadwal Kegiatan Penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian ini ditargetkan berlangsung selama 16 minggu dengan rencana kegiatan yang diusulkan sebagai

berikut:

Tabel 14. Jadwal Kegiatan Penelitian

Jenis KegiatanMinggu ke-

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Studi Literatur

Desain Akuisisi Lapangan

Akuisisi dan Pengumpulan Data

Pengolahan Data

Analisis Data dan Diskusi

Pembuatan Laporan

Seminar

Evaluasi

Page 120: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

DAFTAR PUSTAKA

Adhi, M., Aryono., 2003. Metode Geofisika. Semarang: Universitas NegeriSemarang.

Azis M, Noer., 2002. Geologi Fisik. Bandung : Institut Teknologi Bandung.

Bates, R.L. & Jackson, J.A., 1987. Glossary of Geology, 3rd Edition. AmericanGeological Institute. Virginia.

Brahmantyo, B., 2014. Geowisata Bali Nusa Tenggara. Badan Geologi. 212 pp.

Bronto, S., 2010. Geologi Gunung Api Purba. Publikasi Khusus Badan Geologi,Kementerian ESDM. Bandung. 154pp.

Cohen, E., 1984. The sociology of tourism: approaches, issues, and findings.Annual Review of Sociology. 10 (1). 373–392.

Darsoprajitno, S., 2002. Ekologi Pariwisata. Bandung: PenerbitAngkasa.

Dirgantara, A. R., (n.d.). Peran Interpreter dalam Kegiatan Geowisata:Studi Kasus Gunung Tangkuban Perahu.

Dowling, R. K. and Newsome, D., 2005. Geotourism. Butterworth andHeinemann. London-New York.

Fandeli, Chafid., 1995. Dasar-Dasar Manajemen Kepariwisataan Alam.Yogyakarta : Penerbit Liberty.

Gross, M. G., 1977. Oceanography a View of the Earth. Prentice-Hall, NewJersey.

Hermawan, H., 2016. Dampak Pengembangan Desa Wisata NglanggeranTerhadap Ekonomi Masyarakat Lokal. Jurnal Pariwisata, III (2).

Hidayat, N., 2002. Analisis Pengelolaan Kawasan Eksokarst Gunung Kidulsebagai Kawasan Geowisata. Institut Pertanian Bogor. IGB, R. U., & Eka.

Page 121: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

Hose, T. A., 1995. Selling the story of Britain's stone. EnvironmentalInterpretation 10 (2): 16-17.

Kubalikova, L., 2013. Geomorphosite Assesment for Geotourism Purposes. CzechJournal of Tourism. 80-103.

Mangga, S. A., Amirudin, T., Suwarti, S., Gafoer dan Sidarto. 1993. Peta GeologiLembar Tanjung Karang, Sumatera. Pusat Penelitian dan PengembanganGeologi, Bandung.

Munir., 1996. Geologi dan Mineralogi Tanah. Pustaka Jaya : Jakarta.

Nainggolan, R., 2016. Informasi Geologi Lingkungan Berbasis PartisipasiMasyarakat debagai Kawasan Geowisata Danau Toba di KabupatenSamosir. Jurnal Penelitian Pendidikan Sosial Dan Humaniora, 1 (1), 22–28.

Nining, S. N., 2002. Oseanografi Fisis. Kumpulan Transparansi KuliahOseanografi Fisika, Program Studi Oseanografi, ITB.

Noor, Djauhari., 2009. Pengantar Geologi. Bogor: Universitas Pakuan.

Nurjanah,dkk., 2012. Manajemen Bencana. Bandung: Alfabeta.

Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Tahun 2009No.PM.04/UM.001/MKP/08 tentang Sadar Wisata.

Pitana, I., 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta: Andi.Pusat Vulkanologidan Mitigasi Bencana Geologi. 2005. Pengenalan Gerakan Tanah. Jakarta:Mancamedia.

Rahmawati, A., 2009. Pendugaan Bidang Gelincir Tanah LongsorBerdasarkan Sifat Kelistrikan Bumi Dengan Aplikasi Geolistrik MetodeTahanan Jenis Konfigurasi Schlumberger. Skripsi. Jurusan Fisika, FMIPA,Unnes.

Sammeng, A. M., 2001. Cakrawala Pariwisata. Jakarta : Balai Pustaka.

Silalahi, Ulber., 2012. Metode Penelitian Sosial. Bandung: Refika Aditama.

Soloviev, S. L. dan Go, Ch. N., 1974. A Catalogue of Tsunamis on the WesternShore of the Pacifc Ocean. Moscow, “Nauka” Publishing House, 308h.Terjemahan dalam bahasa Inggris oleh Canada Institute for Scientifc andTechnical Information, National Research Council, Ottawa, Canada KIAOS2.

Stewart, R. H., 2002. Introduction to Physical Oceanography, A & MUniversity. Texas.

Page 122: APLIKASI GEOLOGI DAN GEOFISIKA UNTUK …digilib.unila.ac.id/56060/3/Skripsi Full Tanpa Bab Pembahasan.pdf · Mengkudu Island and Batu Lapis Beach. To support the geotourism potential,

Suryadana, M. V. O., 2015. Pengantar Pemasaran Pariwisata. BandungIndonesia: Alfabeta.

Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1990 Tentang Kepariwisataan dan ObyekWisata. Sekretariat Negara. Jakarta. Indonesia.

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan. SekretariatNegara. Jakarta. Indonesia.

Whitten, D.G.A. & J.R.V. Brooks., 1972. Dictionary of Geology. Penguin BooksLtd., Harmondsworth. U.K., 495 p.

World Commission on Environmenoutal and Development. 1987. (Our Common).Oxford University Press.

Yoeti, O. A., 2002. Perencanaan Strategis Pemasaran Daerah TujuanWisata. Jakarta: Pradnya Paramita.