antipsikotik tipikal
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 Antipsikotik tipikal
1/2
1. Antipsikotik tipikal
Kerja dari APG I menurunkan hiperaktivitas dopamin di jalur mesolimbik sehingga
menyebabkan gejala positif menurun tetapi ternyata APG I tidak hanya memblok
reseptor D2 di mesolimbik tetapi juga memblok reseptor D2 di tempat lain seperti di
jalur mesokortikal, nigrostriatal, dan tuberoinfundibular. Apabila APG I memblok
reseptor D2 di jalur mesokortikal dapat memperberat gejala negatif dan kognitif
disebabkan penurunan dopamin di jalur tersebut. blokade reseptor D 2 di nigrostriatal
seara kronik dengan menggunakan APG I menyebabkan gangguan pergerakan
hiperkinetik !tardive dyskinesia". #lokade reseptor D2 di tuberoinfundibular
menyebabkan peningkatan kadar prolaktin sehingga dapat menyebabkan disfungsi
seksual dan peningkatan berat badan.
2. Antipsikotik atipikal
Kerja obat antipsikotik generasi kedua pada dopamin pathways$
%. &esokortikal Pathways
Antagonis '()2A tidak hanya akan menyababkan berkurangnya blokade terhadap
antagonis D2 tetapi juga menyebabkan terjadinya aktivitas dopamin pathways
sehingga terjadi keseimbangan antara serotonin dan dopamin. APG II lebih
berpengaruh banyak dalam memblok reseptor '()2A dengan demikian meningkatkan
pelepasan dopamin dan dopamin yang dilepas menang dari pada yang dihambat di
jalur mesokortikal. (al ini menyebabkan berkurangnya gejala negatif maka tidak
terjadi lagi penurunan dopamin di jalur mesokortikal dan gejala negatif yang ada
dapat diperbaiki.
APG II dapat memperbaiki gejala negatif jauh lebih baik dibandingkan APG I karena
di jalur mesokortikal reseptor '()2A jumlahnya lebih banyak dari reseptor D2, dan
APG II lebih banyak berkaitan dan memblok reseptor '()2A dan sedikti memblok
reseptor D2 akibatnya dopamin yang di lepas jumlahnya lebih banyak, karena itu
defisit dopamin di jalur mesokrtikal berkurang sehingga menyebabkan perbaikan
gejala negatif ski*ofrenia.
2. &esolimbik Pathways
-
8/17/2019 Antipsikotik tipikal
2/2
APG II di jalur mesolimbik, antagonis '()2A gagal untuk mengalahkan antagonis D2
di jalur tersebut. jadi antagonsis '()2A tidak dapat mempengaruhi blokade reseptor D2
di mesolimbik, sehingga blokade reseptor D2 menang. (al ini yang menyebabkan
APG II dapat memperbaiki gejala positif. Pada keadaan normal serotonin akan
menghambat pelepasan dari dopamin.
+. )uberoinfundibular Pathways
APG II di jalur tuberoinfundibular, antagonis reseptor '()2A dapat mengalahkan
antagonis reseptor D2. (ubungan antara neurotransmiter serotonin dan dopamin
sifatnya antagonis dan resiprokal dalam kontrol sekresi prolaktin dari hipofise.
Dopamin akan menghambat pengelepasan prolaktin, sedangkan serotonin
menigkatkan pelepasan prolaktin. Pemberian APG II dalam dosis terapi akan
menghambat reseptor '()2A sehingga menyebabkan pelepasan dopamin menigkat. Inimengakibatkan pelepasan prolaktin menurun sehingga tidak terjadi
hiperprolaktinemia.
. -igrostriatal Pathways
alur ini berproyeksi dari substansia nigra menuju ganglia basalis. /ungsi jalur
nigrostriatal adalah untuk mengontrol pergerakan. #ila jalur ini diblok, akan terjadi
kelainan pergerakan seperti pada Parkinson yang disebut extrapyramidal reaction
!0P1". Gejala yang terjadi antara lain akhatisia, dystonia !terutama pada ajah dan
leher", rigiditas, dan akinesia atau bradikinesia.