annualreport 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/annual_report_2013.pdf · perseroan...

85
ANNUALREPORT 2013 LAPORAN TAHUNAN 2013 PT. Primarindo Asia Infrastructure Tbk.

Upload: doannga

Post on 02-Mar-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

1ANNUAL REPORT 2013

ANNUALREPORT

2013

LAPORANTAHUNAN2013PT. Primarindo Asia Infrastructure Tbk.

Page 2: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

2 LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

DAFTAR ISI

table of content

04

16

40

Ikhtisar Keuangan

Laporan Direksi

Laporan Keuangan Audit

financial highlights

Board of Directors’ Report

Audited Financial Report

29Tata Kelola Perusahaan

corporate governance

05 13Profil Perusahaan

LaporanDewan Komisaris

company profile Board of Commissioners’ Report

37 39

19Pengelolaan

ResikoTanggung

Jawab LaporanTahunan

PembahasanManajemen

risk management

management discussion

responsbility forannual reporting

Page 3: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

3ANNUAL REPORT 2013

Annual Report 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

“Perseroan mulai mempersiapkan diri untuk melakukan penjualan secara online”“the Company began preparing to conduct sales online”

Page 4: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

4 LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

IKHTISAR KEUANGAN

financial highlights

Keterangan descriptions Audited 2013 Audited 2012 Audited 2011

AKTIVA LANCARCURRENT ASSETS

97,686,030,395 84,504,115,259 72,542,384,925

AKTIVA TIDAK LANCARFIXED ASSETS

20,321,028,703 15,596,705,272 18,983,517,810

JUMLAH AKTIVATOTAL ASSETS

118,007,059,098 100,100,820,531 91,525,902,735

KEWAJIBAN LANCARCURRENT LIABILITIES

182,739,919,441 154,172,355,110 138,191,717,230

KEWAJIBAN JANGKA PANJANGLONG TERM LIABILITIES

139,235,105,702 133,746,671,322 143,775,565,218

MODAL SENDIRIEQUITY

(203,967,966045) (187,818,205,901) (190,441,379,713)

JUMLAH KEWAJIBAN DAN MODAL SENDIRITOTAL LIABILITIES AND EQUITY

118,007,059,098 100,100,820,531 91,525,902,735

PENJUALAN BERSIHNET SALES

279,150,207,182 243,531,037,253 184,387,175,932

LABA KOTORGROSS PROFIT

63,084,059,381 54,935,568,447 42,928,812,564

LABA USAHA OPERATING PROFIT

18,434,850,810 15,422,586,622 10,997,768,225

LABA (RUGI) SEBELUM PAJAKPROFIT (LOSS) BEFORE TAX

(21,513,354,790) 9,138,144,742 4,713,326,345

LABA (RUGI) KOMPREHENSIFCOMPREHENSIVE PROFIT (LOSS)

(16,149,760,144) 2,623,173,812 2,436,791,765

JUMLAH SAHAM BEREDARNO. OF CIRCULATED SHARES

86.000.000

saham

86.000.000

saham

86.000.000

saham

LABA/ (RUGI) BERSIH PER SAHAMNET PROFIT/(LOSS) PER SHARE

(188) 31 28

MODAL KERJA BERSIHNET WORKING CAPITAL

(85,053,889,046) (69,668,239,851) (65,649,332,305)

RASIO LABA/ (RUGI) KOMPREHENSIF TERHADAP JUMLAH AKTIVA RETURN ON ASSETS RATIO

-13.69% 2.62% 2.66%

RASIO LABA/ (RUGI) KOMPREHENSIF TERHADAP EKUITAS RETURN ON EQUITY RATIO

7.92% -1.40% -1.28%

RASIO LABA/ (RUGI) KOMPREHENSIF TERHADAP PENDAPATAN PROFIT RATIO

-5.79% 1.08% 1.32%

RASIO LANCARCURRENT RATIO

53.46% 52.49% 52.49%

RASIO KEWAJIBAN TERHADAP EKUITASDEBT TO EQUITY RATIO

-157.86% -148.06% -148.06%

RASIO KEWAJIBAN TERHADAP JUMLAH AKTIVADEBT TO TOTAL ASSET RATIO

272.84% 308.07% 308.07%

Page 5: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

5ANNUAL REPORT 2013

PROFIL PERSEROAN

corporate profile

RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN

PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk. (“Perseroan”) didirikan pada tahun 1988 dengan nama PT Bintang Kharisma, dengan status Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Pada tahun 1994, Perseroan mencatatkan dan menjual sahamnya di Bursa Efek Jakarta, dan menjadi PT Bintang Kharisma Tbk. Pada tahun 1997, Perseroan mengganti nama dari PT Bintang Kharisma Tbk menjadi PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk.

Perseroan bergerak di industri alas kaki, meliputi produksi dan pemasaran sepatu jenis sports/casual ke pasar lokal dan internasional.

KEGIATAN USAHA PERSEROAN

Pada awal pendirian, Perseroan memproduksi sepatu sport seluruhnya dengan tujuan ekspor. Namun, pada tahun 2002, Reebok yang merupakan buyer utama Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya order ekspor tersebut, Perseroan mulai merintis penjualan sepatu di pasar dalam negeri dengan merk sendiri yaitu “Tomkins”. Sampai saat ini, penjualan sepatu Tomkins telah tersebar ke seluruh Indonesia. Selain memproduksi dan memasarkan sepatu Tomkins, Perseroan juga menerima order produksi sepatu merk lain untuk keperluan ekspor, seperti Lonsdale, Dunlop, Firetrap, dan lain-lain.

INFORMASI PERSEROAN

Perseroan berkantor pusat di Jakarta, dengan pabrik berlokasi di Bandung, Jawa Barat dengan alamat sebagai berikut :

Kantor Pusat :

Gedung Dana Pensiun – Bank Mandiri Lt. 3A Jl. Tanjung Karang No. 3-4A, Jakarta 10230Telepon : +6221 3148331, 3913640Faksimili : +6221 3148317Email : [email protected] Website : www.primarindo.co.id

Pabrik :

Jl. Raya Ranca Bolang No. 98Gedebage – BandungJawa BaratTelepon : +6222 7560555 Faksimili : +6222 7562406

THE COMPANY OVERVIEW

PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk. (The Company) was established in 1988 under the name of PT Bintang Kharisma, with the PMDN status. In 1994, the Company listed and traded its shares in the Jakarta Stock Exchange, and became PT Bintang Kharisma Tbk. In 1997, the Company changed its name from PT Bintang Kharisma Tbk to PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk.

The Company engaged in footwear industry, including production and marketing of sports/casual shoes to local and international market.

THE COMPANY ACTIVITIES

At the beginning of establishment, the Company produces sport shoes with the purpose entirely for export oriented. However, in 2002, Reebok which is the main buyer of the Company relocating its business, resulting in the cessation of order. Along with the cessation of the export order, the Company began to sale shoes in the domestic market with its own brand of “Tomkins”. Currently, the sale of Tomkins shoes has spread throughout Indonesia, In addition to producing and marketing the Tomkins shoes, the Company also received orders to manufacture shoes from other brands for export purposes, such as Lonsdale, Dunlop, firetrap, and others

DISCLOSURE OF COMPANY INFORMATION

The Company is headquartered in Jakarta, with a factory located in Bandung, West Java at the following address:

Head Office:

Gedung Dana Pensiun – Bank Mandiri 3A Floor Jl. Tanjung Karang No. 3-4A, Jakarta 10230Telephone : +6221 3148331, 3913640Facsimile : +6221 3148317Email : [email protected] : www.primarindo.co.id

Factory:

Jl. Raya Ranca Bolang No. 98Gedebage – BandungWest JavaTelephone : +6222 7560555 Facsimile : +6222 7562406

Page 6: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

6 LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

KOMPOSISI KEPEMILIKAN SAHAM PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbkshareholding composition of PT Primarindo Asia Infrastructure tbk

PT Golden Lestari

PT Usaha Bersama Sekuritas

PT Woori Korindo Securities Indonesia

PT Indomitra Securities

Masyarakat

KOMPOSISI KEPEMILIKAN SAHAM

shareholding composition

5.52%

9.25%

21.69%

11.04%

52.5%

VISI

Menjadi pemimpin dalam industri sepatu di Indonesia

MISI

• Mempunyai proses produksi yang paling efisien• Menghasilkan produk berkualitas tinggi untuk

memenuhi kepuasan pelanggan• Menjadi mitra usaha terpercaya dalam menghadapi

tantangan saat ini dan di masa depan• Mempunyai sepatu merk sendiri yang menjadi nomor

satu di pasar dalam negeri

VISION

To become leader in Indonesia’s Shoes Industry

MISSION

• To have most efficient production process• To manufacture high quality products to satisfy

customer’s need• To become trusted business partner to face the

challenges of today and the future• To have shoes brand that become number one in

domestic market.

Page 7: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

7ANNUAL REPORT 2013

Uraiandescription

Jumlah Sahamtotal Circulated Shares

Nominal (Rp.)Nominal Value (Rp.)

%

PT. Golden Lestari 45.150.000 22.575.000.000 52.50

PT Woori Korindo Securities Indonesia 18.650.000 9.325.000.000 21.69

PT Usaha Bersama Sekuritas 7.958.100 3.979.050.000 9.25

PT Indomitra Securities 4.750.000 2.375.000.000 5.52

Masyarakat lainnya, kepemilikan

Masing-masing kurang dari 5%

Public with ownership less than 5%9.491.900 4.745.950.000 11.04

TOTAL 86.000.000 43.000.000.000 100.00

50% 50%

Rizal Risjad

98.77%8%

92%

PT Risjad Brothers Utama

PT Primarindo Daya Investama

52.5%

PT Golden Lestari

PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk

Lainnya others

Amirsyah Risjad

1.23%

Lainnya others

INFORMASI MENGENAI PEMEGANG SAHAM PENGENDALI

Information on controlling shareholder

Page 8: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

8 LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

Jumlah Saham Per Listingtotal shares per listing

Triwulan quarter I 900 900 900 - 86.000.000 77.400.000.000

Triwulan quarter II 900 900 900 - 86.000.000 77.400.000.000

Triwulan quarter III 900 900 900 - 86.000.000 77.400.000.000

Triwulan quarter IV 900 900 900 - 86.000.000 77.400.000.000

Selama Tahun Laporanduring financial year

900 900 900 - 86.000.000 77.400.000.000

Triwulan quarter I 900 900 900 - 86.000.000 77.400.000.000

Triwulan quarter II 900 900 900 - 86.000.000 77.400.000.000

Triwulan quarter III 900 800 800 - 86.000.000 68.800.000.000

Triwulan quarter IV 800 700 700 - 86.000.000 60.200.000.000

Selama Tahun Laporanduring financial year

900 700 700 - 86.000.000 60.200.000.000

AKSI KORPORASI

HARGA SAHAM

PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL

corporate action

corporate action

capital market supporting professionals

Tanggal ListingListing Date

Tanggal TradingTrading Date

2. Company Listing

4. Bonus Shares

1. First Issue

3. Stock Split

30-Aug-1994 28-Feb-1995

4-Nov-1997 4-Nov-1997

30-Aug-1994 30-Aug-1994

3-Nov-1997 3-Nov-1997

10.000.000 10.000.000

25.000.000 50.000.000

15.000.000 25.000.000

36.000.000 86.000.000

Bursa/Stock ExchangeIndonesia Stock Exchange Building, Tower 1Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53 Jakarta 12190, IndonesiaTel. (62-21) 515 0515 - Fax. (62-21) 515 0330E-mail: [email protected]

Auditor/AuditorAF. Rachman & Soetjipto WSJalan Pasirluyu No. 36 Bandung 40254, Jawa Barat, IndonesiaTel. (62-22) 520 3252 - Fax. (62-22) 520 3252Periode Penugasan : 2013 Appointment Period Penunjukan Pertama : 2012first appointment Fee: Rp. 47.500.000,-

Biro Administrasi Efek/Share RegistrarPT Raya Saham Registra, Gedung Plaza Sentral Lt. 2 Jl. Jend. sudirman Kav. 47 - 48 Jakarta 12930, Indonesia. Tel. (62-21) 252 5666 - Fax. (62-21) 252 5028Periode Penugasan: September 2013 s.d. Agustus 2014, diperpanjang setiap tahun .Appointment Period September 2014 until August 2014, extended each year. Fee: Rp. 9.000.000,-

Notaris/NotaryTien Norman Lubis S.H - Jl. Taman Cibunut Selatan No. 1 (Jl. Van Deventer) Bandung 40112, IndonesiaTel. (62-22) 420 7141, 423 9420 - Fax. (62-22) 420 8008

Periode Tertinggi Terendah PenutupVolume

Saham Publik Kapitalisasi Pasar

period high low closing public share market capitalization

Jumlah Saham Per Listingtotal shares per listing

2012

2013

Page 9: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

9ANNUAL REPORT 2013

Abdul Rachman RamlyKomisaris Utama, President Commissioner

Hariadi DarmawanKomisaris Independen, Independent Commissioner

Endang KosasihKomisaris Independen, Independent Commissioner

Hariadi DarmawanKomite Audit, Audit committee

Marylin Natalia TjhiaKomite Audit, Audit committee

Ida NurliaKomite Audit, Audit committee

Bambang SetiyonoDirektur Utama, President Director

David JahyaWakil Direktur Utama, Vice President Director

Yati NurhayatiDirektur, Director

KOMITE AUDITAUDIT COMMITTEE

KOMISARIS UTAMA president commissioner

DEWAN KOMISARISCOMMISSIONERS

DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAMgeneral meeting of shareholder

HARIADI DARMAWANHARIADI DARMAWAN ENDANG KOSASIHENDANG KOSASIH

KOMISARIS INDEPENDEN independent commissioners

HEO YOODIVISI PPIC

PPIC DIVISION

TONNY R. ARMANDARISDIVISI KEUANGAN & AKUNTANSIFINANCE & ACCOUNTING DIVISION

MOCH AL HADISEKRETARIS PERUSAHAANCORPORATE SECRETARY

*AUDIT INTERNINTERN AUDIT

EDDY KUSNANTODIVISI PENGEMBANGAN & DESAINDEVELOPMENT & DESIGN DIVISION

TURGIMANANDIVISI PRODUKSI

PRODUCTION DIVISION

MANSYUR UMARDIVISI PEMASARAN

MARKETING DIVISION

AGUS SUNANTODIVISI SDM & UMUMHRD AND GA DIVISION

DIREKSIBOARD OF DIRECTORS

HEO YOODIVISI PPIC

PPIC DIVISION

TONNY R. ARMANDARISDIVISI KEUANGAN & AKUNTANSIFINANCE & ACCOUNTING DIVISION

MOCH AL HADISEKRETARIS PERUSAHAANCORPORATE SECRETARY

AUDIT INTERNAL INTERNAL AUDIT

EDDY KUSNANTODIVISI PENGEMBANGAN & DESAINDEVELOPMENT & DESIGN DIVISION

TURGIMANANDIVISI PRODUKSI

PRODUCTION DIVISION

MANSYUR UMARDIVISI PEMASARAN

MARKETING DIVISIONDIVISI SDM & UMUMHRD AND GA DIVISION

DAVID JAHYA YATI NURHAYATIDAVID JAHYA YATI NURHAYATI

WAKIL DIREKTUR UTAMA vice president director DIREKTUR director

DIREKTUR UTAMA president director

BAMBANG SETIYONO

DIREKTUR UTAMA president director

BAMBANG SETIYONO

ABDUL RACHMAN RAMLY

ORGANISASI DAN MANAJEMEN

organization and management

Page 10: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

10 LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

ABDUL RACHMAN RAMLY

Diangkat menjadi Komisaris Utama Perseroan berdasarkan Akta Berita Acara RUPS Tahunan No. 18 tanggal 22 Mei 2013. Sebelumnya sebagai Wakil Komisaris Utama (2007 – 2012) dan Direktur Utama Perseroan (1997 – 2007). Mengawali karirnya sebagai militer sampai tahun 1965. Selanjutnya pernah menjabat antara lain sebagai Presiden Direktur PT Tambang Timah (1976 – 1984), Presiden Direktur Pertamina (1984 – 1988) serta Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat (1988 – 1993). Mengikuti Kursus Infanteri Lanjutan di Sekolah Infantery Fort Benning, Georgia, serta Sekolah Warfare Khusus di Fort Benning North Caroline.

Appointed as President Commissioner of the Company based on the Deed of Annual GMSH No. 18 dated 22 May 2013. Previously he was Vice President Commissioner (2007 – 2012) and President Director of the Company (1997 – 2007). His initial career was in military up to 1965. He was President Director of PT Tambang Timah (1976 – 1984), President Director Pertamina (1984 – 1988) and Indonesian Ambassador for United States (1988 – 1993). He took Infantry Anvanced Course at the Infantry School Fort Benning, Georgia, and the Special Warfare School at Fort Benning, North Caroline.

HARIADI DARMAWAN

Diangkat Komisaris Independen berdasarkan Akta Berita Acara RUPS Tahunan No. 18 tanggal 22 Mei 2013. Sebelumnya pernah menjabat antara lain sebagai Dewan Pengawas/Komisaris di Perum Perhutani, Inspektur Jenderal Departemen Kehutanan, Anggota DPR/MPR RI, dsb. Purnawirawan Brigjen TNI AD. Meraih gelar dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 1968.

Appointed as Independent Commissioner of the Company based on the Deed of Annual GMSH No. 18 dated 22 May 2013. Formerly he was in Supervisory Board/Commissioner of Perum Perhutani, Inspector General of Forestry Ministry, member of House of Representatives, etc. He was also served in Military with latest position as Brigjen TNI AD. Received his MD in Medical Faculty University of Indonesia in 1968.

ENDANG KOSASIH

Diangkat menjadi Komisaris Independen Perseroan berdasarkan Akta Berita Acara RUPS Tahunan No. 18 tanggal 22 Mei 2013. Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Utama di PT Ferjani Indonesia. Sebelumnya mengawali karir di Bank Mandiri sampai tahun 2002. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Pajajaran tahun 1990.

Appointed as Independent Commissioner of the Company based on the Deed of Annual GMSH No. 18 dated 22 May 2013. Currently also hold position as President Commissioner of PT Ferjani Indonesia. His initial career was in Bank Mandiri until 2002. Received his Bachelor degree in Economic from Pajajaran University in 1990.

DEWAN KOMISARIS

board of commissioners

Page 11: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

11ANNUAL REPORT 2013

DEWAN DIREKSI

board of director

BAMBANG SETIYONO

Diangkat menjadi Direktur Utama Perseroan berdasarkan Akta Berita Acara RUPS Tahunan No. 18 tanggal 22 Mei 2013. Sebelumnya sebagai Wakil Komisaris Utama Perseroan (1998 – 2007). Selain itu saat ini juga menjabat antara lain sebagai Direktur Utama di PT Bayuniaga Primamandiri, dan Wakil Direktur Utama di PT Primarindo Mandiri. Mengawali karirnya di Bank Ekspor Impor Indonesia sampai tahun 1995. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Airlangga pada tahun 1979.

Appointed as President Director of the Company based on the Deed of Annual GMSH No. 18 dated 22 May 2013. Previously he was Vice President Commissioner of the Company (1997 – 2007). Currently also hold position as President Director of PT Bayuniaga Primamandiri and Vice President Director of PT Primarindo Mandiri. His initial career was in Bank Ekspor Impor Indonesia up to 1995. Received his Bachelor degree from Airlangga University in 1979.

DAVID JAHJA

Diangkat menjadi Wakil Direktur Utama Perseroan berdasarkan Akta Berita Acara RUPS Tahunan No. 18 tanggal 22 Mei 2013. Sebelumnya sebagai Komisaris Perseroan (1997 – 2007). Saat ini juga menjabat sebagai Direktur PT Transmega Engineering & Construction, Komisaris di PT Wiraswasta Gemilang Indonesia. Mengawali karirnya di PT Purna Bina Indonesia. Meraih gelar Master Technology dalam bidang Mechanical Engineering dari Loughborough University of Technology, UK pada tahun 1981 serta Sarjana Teknik Mesin dari Merton Technical College, London pada tahun 1979.

Appointed as Vice President Director of the Company based on the Deed of Annual GMSH No. 18 dated 22 May 2013. Previously he was Commissioner of the Company (1997 – 2007). Currently also hold position as Director in PT Transmega Engineering and Construction, and Commissioner in PT Wiraswasta Gemilang Indonesia. His initial career was in PT Purna Bina Indonesia. Received his Master Technology majoring in Mechanical Engineering from Loughborough University of Technology, UK in 1981 and his Bachelor degree in Mechanical Engineering from Merton Technical College, London in 1979.

YATI NURHAYATI

Diangkat menjadi Direktur Perseroan berdasarkan Akta Berita Acara RUPS Tahunan No. 18 tanggal 22 Mei 2013. Saat ini juga menjabat sebagai Direktur Utama di PT Primarindo Securities dan Direktur di PT Bayuniaga Primamandiri. Mengawali karirnya di PT Bank Ekspor Impor Indonesia. Meraih gelar Sarjana Pertanian dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 1988, serta menyelesaikan program Wijawiyata Manajemen (fresh graduate MBA) di Institut Pendidikan dan Pembinaan Manajemen (IPPM) Jakarta pada tahun 1990.

Appointed as Director of the Company based on the Deed of Annual GMSH No. 18 dated 22 May 2013. Currently also hold position as President Director of PT Primarindo Securities and Director of PT Bayuniaga Primamandiri. Her initial career was in Bank Ekspor Impor Indonesia. Achieved her Bachelor degree from Bogor Agricultural Institute in 1988, and completed Wijawiyata Management Program (MBA program for fresh graduate) in Institute for Education and Management Development (IPPM) Jakarta in 1990.

Page 12: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

12 LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

KOMPOSISI KARYAWANcomposition of employees (as of 31st desember 2013)

208588.95 %

48.34 %

48.68 %

1.54 %

1.45%

6.95%

2.05%1.15 %

0.64 %

0.26%OPERATOR

1133SLTP junior high school

1141SLTA

senior high school36SARJANA MUDAdiploma

34SARJANAbachelor

163LEADER

48

2.344

FOREMAN

27SUPERVISOR

15MANAGER

6GENERAL

MANAGER

Menurut Jenjang Manajemen

based on management level

Menurut Jenjang Pendidikan

based on education level

PRIMARINDOA S I A I N F R A S T R U C T U R E T b k

Page 13: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

13ANNUAL REPORT 2013

LAPORAN DEWAN KOMISARISBoard of Commissioners’ Report

Pemegang Saham yang terhormat,Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, perkenankan kami mengucapkan selamat kepada seluruh jajaran PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk yang telah berhasil menjalankan tugasnya dengan baik.

Sepanjang tahun 2013, Perseroan telah menunjukkan komitmen untuk terus fokus sehingga berhasil mempertahankan pertumbuhan penjualan dan laba usaha. Pencapaian ini sangat penting untuk terus meningkatkan pertumbuhan yang lebih baik lagi di masa mendatang.

Evaluasi Kinerja 2013

Pada tahun 2013, kondisi ekonomi di sejumlah negara maju mulai mengalami penguatan. Hal sebaliknya terjadi pada sejumlah negara berkembang yang selama ini mengalami pertumbuhan perekonomian yang pesat, pada tahun 2013 mulai melambat. Efek dari hal ini terasa ke pertumbuhan ekonomi di kawasan sekitarnya yang juga melemah, termasuk Indonesia. Pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2013 hanya tumbuh sekitar 5,7 %, lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya sebesar 6,2%. Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2014 akan terus melemah di kisaran 5,3%.

Pada tahun 2013, Perseroan berhasil mengatasi tantangan di tengah situasi perekonomian global yang kurang menguntungkan tersebut. Direksi telah melakukan berbagai perbaikan internal dan penguatan pada penguasaan pasar guna mempertahankan kinerja serta menjaga daya saing di pasar. Dewan komisaris menilai bahwa Direksi cukup berhasil untuk menjaga pertumbuhan usaha. Melalui usaha yang dilakukan, di tahun 2013, Perseroan berhasil meraih pertumbuhan penjualan sebesar 15% mencapai Rp. 279,15 milyar di akhir tahun. Laba usaha meningkat menjadi Rp. 18,43 milyar, 20% lebih tinggi dibanding pencapaian laba usaha tahun 2012 sebesar Rp. 15,42 milyar.

Dear Shareholders ,With sincere gratitude to the God Almighty, I would like to congratulate all PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk group who have succesfully delivered their duties.

Throughout 2013, the Company has continued its commitment to focus and managed to maintain sales growth and operating profit. This achievement is highly influential in the continuation of our efforts to elevate the future growth.

Performance Evaluation 2013

In 2013, economic conditions in several developed countries begin to strengthen. On the other hand, several developing countries that previously enjoy rapid economic growth, in 2013 started to slow down. This also affected economic growth in its surrounding area, including Indonesia, which also slowing down. The growth of the national economy in 2013 grew only 5.7 %, lower than the previous year’s growth of 6.2%. The World Bank estimates that Indonesia’s economic growth in 2014 will continue to weaken in the range of 5.3%.

In 2013, the Company managed to overcome the challenges in this unfavourable global economic situation. The Board of Directors has conducted various internal improvement and strengthening its market share in order to maintain performance and competitiveness in the market. The Commissioners considered that the Directors were successful in keeping the business growing. Through various efforts, in the year 2013, the Company achieved sales growth of 15% to Rp. 279.15 billion at the end of the year. Operating profit increased to Rp. 18.43 billion, 20% higher than the operating profit achieved in 2012 amounted to Rp. 15.42 billion.

ABDUL RACHMAN RAMLYKomisaris Utama, President Commissioner

Page 14: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

14 LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

Melemahnya nulai tukar Rupiah terhadap US Dollar mengakibatkan Perseroan mengalami kerugian karena selisih kurs yang cukup besar, sehingga laba komprehensif untuk tahun 2013 menurun, dari laba sebesar Rp. 2,62 milyar pada tahun 2012 menjadi rugi sebesar Rp. 16,15 milyar pada tahun 2013. Kerugian selisih kurs yang tinggi adalah akibat cukup tingginya pinjaman Perseroan dalam mata uang US Dollar. Walaupun demikian, hal ini tidak menghambat aktivitas operasional, karena sebagian pendapatan Perseroan juga diperoleh dalam mata uang US Dollar, yang jumlahnya cukup untuk membayar kewajiban Perseroan dalam mata uang US Dollar yang jatuh tempo.

Guna mengantisipasi pertumbuhan usaha di masa mendatang serta makin tumbuhnya permintaan dari masyarakat kelas menengah Indonesia, Perseroan telah meningkatkan berbagai upaya antara lain dengan meningkatkan kapasitas manufaktur, memperluas jaringan distribusi produk agar dapat menjangkau area pemasaran baru dan meningkatkan ketersediaan produk di seluruh Indonesia serta mengembangkan design produk baru sejalan dengan permintaan pasar.

Secara keseluruhan, Dewan Komisaris menyetujui dan mendukung strategi yang ditempuh Direksi untuk mencapai pertumbuhan penjualan yang berkelanjutan. Pencapaian di tahun 2013 merupakan bukti keunggulan strategi Perseroan, yang didukung oleh komitmen dari Direksi dan seluruh karyawan. Dewan Komisaris berpendapat bahwa jajaran manajemen telah berhasil meraih kinerja keseluruhan yang positif sejalan dengan inisiatif dan target strategis yang telah ditetapkan untuk tahun 2013.

Tata Kelola Perusahaan dan Kegiatan Dewan Komisaris

Selain meraih kinerja keuangan dan pertumbuhan yang berkelanjutan, kami senantiasa memberikan perhatian pada aspek tata kelola perusahaan guna menjamin tercapainya penciptaan nilai tambah yang berkelanjutan.

Dewan Komisaris aktif terlibat dalam implementasi tata kelola perusahaan. Melalui rapat-rapat Dewan Komisaris dan Komite Audit, kami memastikan bahwa Perseroan mematuhi standar tertinggi di bidang kepatuhan, transparansi, akuntabilitas dan etika profesional. Sepanjang tahun 2013, Dewan Komisaris melaksanakan rapat sebanyak 4 kali, dan 8 rapat Komite Audit. Frekuensi rapat tersebut cukup bagi kami untuk melakukan pengawasan menyeluruh atas kinerja Perseroan dan jajaran manajemennya. Laporan lengkap kegiatan Dewan Komisaris dan Komite Audit diuraikan lebih lanjut di bagian tata kelola perusahaan di dalam Laporan Tahunan ini.

Weakening of the Rupiah against the U.S. dollar has caused the Company to suffered a significant foreign exchange loss, resulting decreased in comprehensive profit for 2013, from profit of Rp . 2.62 billion in 2012 to a loss of Rp. 16.15 billion in 2013. This high foreign exchange losses mainly because most of the Company’s debt are denominated in U.S. dollars. However, this condition does not have serious effect on operational activities, since part of the Company’s revenues also denominated in U.S. dollars, and the amount is sufficient to pay maturing US dollar obligations.

To anticipate future business growth and the increasing demand from the growing of Indonesian middle class population, the Company has increased its efforts by increasing its manufacturing capacity, expanding product distribution networks to reach new market areas, increasing the availability of products throughout Indonesia, and also developing new product design in line with market demand.

Overall, the Board of Commissioners approve and support the strategy pursued by the Board of Directors to achieve sustainable sales growth. Achievement in 2013 is an evidence to the Company’s strategic advantage, which is supported by the commitment of the Board of Directors and all employees. The Board of Commissioners found the management has managed to achieve a positive overall performance in line with initiatives and strategic targets set for the year of 2013.

Corporate Governance and Activities of The Board of Commissioners

In addition to financial performance and achievement in sustainable growth, we always pay attention to the corporate governance aspects in order to ensure the achievement of sustainable value creation.

The Board of Commissioners actively involved in the implementation of corporate governance. Through meetings of the Board of Commissioners and the Audit Committee, we ensure that the Company comply with the highest standards in the areas of compliance, transparency, accountability and professional ethics . Throughout the year 2013 , the Board of Commissioners has conducted meeting as much as 4 times, and 8 times Audit Committee meetings. The meetings frequency is sufficient for us to do a thorough supervision over the performance of the Company and its management. The full report of activities of the Audit Committee and the Board of Commissioners are further described in the section on corporate governance in this Annual Report .

14 LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

Page 15: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

15ANNUAL REPORT 2013

Pandangan ke Depan

Walaupun kondisi makro ekonomi Indonesia di tahun 2014 mengalami banyak tantangan, namun kondisi ekonomi dunia diperkirakan akan membaik, sejalan dengan tanda-tanda pemulihan pada perekonomian di kawasan Eropa dan Amerika Serikat. Hal ini dapat menjadi pendukung penting bagi kegiatan ekonomi global.

Dewan Komisaris telah melakukan penelaahan atas rencana usaha Perseroan tahun 2014 yang diajukan oleh pihak manajemen, yang menetapkan pertumbuhan laba usaha sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional. Dewan Komisaris berpendapat, bahwa target pertumbuhan cukup realistis dan sejalan dengan prospek industri serta cita-cita Perseroan untuk terus tumbuh dan mengembangkan pangsa pasarnya. Kami meyakini bahwa Direksi dapat tetap meraih kinerja yang positif di tahun-tahun mendatang.

Perubahan Komposisi Dewan Komisaris

Rapat Umum Pemegang Saham yang diselenggarakan pada tanggal 22 Mei 2013 telah menyetujui beberapa hal terkait susunan Dewan Komisaris sebagai berikut:

1. Menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perseroan terkait perubahan susunan Dewan Komisaris (pasal 14 ayat 1) menjadi sebagai berikut: “Komisaris terdiri dari sekurang - kurangnya 2 (dua) orang anggota Dewan Komisaris, seorang diantaranya diangkat sebagai Komisaris Utama sedangkan yang lainnya diangkat sebagai Komisaris”

2. Menyetujui untuk memberhentikan dengan hormat anggota Dewan Komisaris Perseroan dan mengangkat kembali seluruh anggota Dewan Komisaris yang sama terhitung sejak saat rapat ditutup sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang ketiga setelah tanggal pengangkatan. Setelah pengangkatan tersebut maka susunan selengkapnya Dewan Komisaris menjadi sebagai berikut :

Komisaris Utama : Abdul Rachman RamlyKomisaris : Hariadi Darmawan (Independen)Komisaris : Endang Kosasih (Independen)

Penutup

Mewakili Dewan Komisaris, saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan atas kerja sama dan kepercayaannya kepada kami. Kami juga sampaikan penghargaan kepada jajaran manajemen dan seluruh karyawan, yang telah menunjukan dedikasinya kepada misi dan visi Perseroan.

Going Forward

Even though Indonesian macroeconomic conditions in 2014 faced many challenges, the world economy is expected to improve in line with signs of economic recovery in Europe and the United States. This can be important advocates for global economic activity .

Board of Commissioners has conducted a review of the Company’s 2014 business plan submitted by the management, which establishes the operating profit growth in line with national economic growth. Board of Commissioners believes that the growth target is quite realistic and in line with the outlook for the industry as well as the the Company’s goal to continue to grow and expand its market share. We believe that the Board of Directors will achieve positive results in the years to come .

Changes in Composition of the Board of Commissioners

General Meeting of Shareholders held on May 22, 2013 has approved several matters related to the Board of Commissioners as follows :

1. To approve amendments to the Articles of Association of the Company related to changes in the composition of the Board of Commissioners (Article 14 paragraph 1) as follows : “ Commissioners consists of at least two (2 ) members of the Board of Commissioners , one of whom is appointed as President Commissioner while others appointed as Commissioners”.

2. Agreed to dismiss with respect all members of the Board of Commissioners and reappoint all the same members of the Board of Commissioners, as of the time of the meeting is closed until the closing of the third Annual General Meeting of Shareholders. The new composition of the Board of Commissioners will be as follows :

Chairman : Abdul Rachman RamlyCommissioner : Hariadi Darmawan (Independent )Commissioner : Endang Kosasih (Independent )

Closing

Representing the Board of Commissioners, I would like to express our gratitude to all stakeholders for their cooperation and trust. We also would like to give our appreciation to the management and all employees, who have shown dedication to the mission and vision of the Company .

ABDUL RACHMAN RAMLYKomisaris Utama, President Commissioner

Page 16: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

16 LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

LAPORAN DIREKSI

Board of Directors’ Report

BAMBANG SETIYONODirektur Utama, President Director

Pemegang saham yang terhormat,Puji syukur dan ucapan terima kasih kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan bimbingan dan perlindungan, sehingga Perseroan dapat terus meraih pertumbuhan usaha di tahun 2013.

Kinerja Perusahaan

Total penjualan bersih Perseroan mencapai Rp. 279,15 miliar di tahun 2013, meningkat 15% dari Rp. 243,53 milyar di 2012. Nilai tersebut lebih tinggi 24% dibandingkan target penjualan yang ditetapkan di awal tahun sebesar Rp. 224,86 milyar.

Pertumbuhan penjualan di tahun 2013 didorong oleh pertumbuhan penjualan lokal maupun penjualan ekspor. Pertumbuhan penjualan lokal didukung oleh perluasan jaringan distribusi pemasaran, sedangkan pertumbuhan penjualan ekspor terutama disebabkan oleh menguatnya nilai tukar US Dollar terhadap Rupiah serta peningkatan rata-rata harga jual jenis sepatu yang diproduksi.

Pada tahun 2013 Perseroan mencatat pertumbuhan penjualan yang cukup tinggi, sehingga terjadi perbaikan efisiensi biaya operasional. Hal ini karena peningkatan biaya operasional tidak tumbuh secepat pertumbuhan penjualan. Rasio Biaya Operasional terhadap Penjualan Bersih membaik dari 16,22% pada tahun 2012 menjadi 15,99% di tahun 2013.

Di akhir 2013, laba usaha mencapai Rp. 18,43 milyar, 19,53% lebih tinggi dari pencapaian tahun sebelumnya sebesar Rp. 15,42 milyar. Walaupun demikian, untuk tahun 2013 Perseroan mengalami rugi komprehensif sebesar Rp. 16,15 milyar, yang disebabkan oleh kerugian selisih kurs yang

Dear Shareholders,Praise and thanks to our God the Almighty, who has provided guidance and protection, so that the Company can continue to achieve business growth in 2013 .

Company Performance

Total net sales reached Rp. 279.15 billion in 2013 ,an increase of 15 % from Rp. 243.53 billion in 2012. This value is 24% higher than the sales targets set at the beginning of the year of Rp. 224.86 billion.

Sales growth in 2013 was driven by sales growth in local and export sales. Local sales growth supported by expansion of marketing distribution network, while growth in export sales was primarily due to the strengthening of U.S. dollar exchange rate against Rupiah and increase in the average selling price of the shoe manufactured.

In 2013 the Company recorded a high sales growth, resulting in improved operational cost efficiencies. This is due to the increase in operating costs that do not grow as fast as sales growth. Ratio of Operating Expenses to Net Sales improved from 16.22% in 2012 to 15.99 % in 2013.

At the end of 2013, operating profit reached Rp. 18.43 billion, 19.53% higher than the previous year amounting to Rp. 15.42 billion. However, for 2013 the Company recorded comprehensive loss of Rp. 16.15 billion, which is caused by foreign exchange loss amounting to Rp. 34.61 billion. The

Page 17: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

17ANNUAL REPORT 2013

mencapai Rp. 34,61 milyar. Tingginya kerugian selisih kurs ini disebabkan menguatnya nilai tukar US Dollar terhadap Rupiah, sedangkan pinjaman Perseroan sebagian besar dalam mata uang US Dollar.

Perseroan senantiasa berupaya untuk memperkuat portofolio bisnis melalui pengembangan design produk baru yang menarik dan perluasan jaringan distribusi.

Pada tahun 2013, Perseroan melakukan diversifikasi produk dengan meluncurkan produk sepatu sport dengan warna-warna yang dinamis, yang berbeda dengan jenis produk sepatu yang biasa dihasilkan oleh Perseroan selama ini. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh pangsa pasar yang lebih luas, dan mengurangi fluktuasi penjualan sepatu sepanjang tahun.

Seiring dengan peningkatan aktivitas transaksi e-commerce di seluruh dunia, Perseroan juga mulai mempersiapkan diri untuk melakukan penjualan secara online. Berbagai persiapan telah dilakukan guna mendukung kesuksesan rencana ini, dan di diharapkan pada tahun 2014, aktivitas penjualan online telah mulai dapat dilaksanakan.

Perseroan menyadari, bahwa untuk mendukung sasaran pertumbuhan usaha, diperlukan upaya pengembangkan sumber daya manusia yang kompeten. Untuk itu berbagai program pelatihan telah dilaksanakan, baik secara internal, maupun bekerjasama dengan lembaga pelatihan eksternal.

Gambaran Tentang Prospek Usaha

Memasuki tahun yang baru, prospek ekonomi Indonesia tetap positif, dengan didorong oleh konsumsi domestik, iklim investasi yang positif, serta akselerasi pembangunan infrastruktur. Ke depan, meningkatnya daya beli masyarakat serta peningkatan jumlah penduduk dengan pendapatan menengah akan menjadi pendorong utama pertumbuhan industri alas kaki.

Dengan memperhatikan faktor-faktor di atas, prioritas strategi ke depan yang akan dilaksanakan oleh Perseroan antara lain adalah dengan memperkuat kehadiran produk Perseroan di masyarakat melalui penguatan jaringan distribusi untuk memperluas ketersediaan dan keberadaan produk, pengembangan design produk yang lebih diminati pasar, penjualan produk secara online dan promosi melalui berbagai jaringan sosial media.

Tantangan-Tantangan

Peningkatan upah minimum yang cukup tinggi, fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar, kenaikan tarif dasar listrik dan komponen produksi lainnya, melambatnya pertumbuhan ekonomi, dan melemahnya daya beli pasar merupakan tantangan yang cukup berat yang harus dihadapi oleh Perseroan.

high foreign exchange losses are due to strengthening of the U.S. dollar exchange rate against Rupiah, while the majority of the Company’s debt denominated in U.S. dollars.

The Company strives to strengthen its business portfolio through the development of attractive new product designs and expansion of distribution network.

In 2013, the Company diversified its products by launching a sports shoe with vibrant colors, which is different from the usual type of footwear products produced by the Company. It is intended to gain a wider market share, and reduce fluctuations in shoe sales throughout the year .

Along with the increase in e-commerce transaction activity worldwide, the Company also began preparing to conduct sales online. Various preparations have been made to support the success of this plan, and it is expected that in 2014, online sales activity could start to be implemented.

The Company realizes that in order to support the business growth, it is necessary to develop competent human resources. Various training programs have been implemented, both internally, and in cooperation with external training institutes.

Preview About Business Prospects

Entering the new year, Indonesia’s economic prospects remain positive, which driven by domestic consumption, positive investment climate, as well as the acceleration of infrastructure development. Going forward, increasing purchasing power and increasing the number of middle-income residents will be a key driver for footwear industry growth.

By considering the above factors, the future strategic priorities that will be implemented by the Company, among others, are to strengthen the Company’s product presence in the community by strengthening the distribution network to expand the availability and presence of products, online sales, products design and development that is more desirable to the market, online sales, and promotion through social media networks..

Challenges

High minimum wage increases, fluctuation of the rupiah against the U.S. Dollar, increase in electricity tariff and other production components, economic slowing down, and weakening of purchasing power are tough challenges that must be faced by the Company.

17ANNUAL REPORT 2013

Page 18: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

18 LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

Perseroan berupaya mengelola risiko tersebut dengan baik, sehingga walaupun Perseroan mengalami kerugian karena selisih kurs yang cukup besar, kinerja usaha menunjukan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Ke depan Perseroan tetap harus mencermati berbagai tantangan ini, dan mengatasinya secara hati-hati.

Penerapan Tata Kelola Perusahaan

Walaupun kinerja usaha yang solid merupakan elemen penting dari keberhasilan, Perseroan senantiasa berupaya membangun keseimbangan antara kinerja usaha dan praktik tata kelola perusahaan yang baik. Perseroan berkomitmen pada standar transparansi dan akuntabilitas yang tertinggi kepada seluruh pemangku kepentingan. Perseroan percaya, bahwa budaya tata kelola yang baik dan sehat memiliki manfaat besar bagi kegiatan usaha, mengingat budaya tersebut dapat membangun nilai-nilai kepercayaan, percaya diri dan profesionalisme dalam jangka panjang dalam hubungan Perseroan dengan berbagai pemangku kepentingan.

Selanjutnya pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Komisaris dan Pemegang Saham yang telah banyak memberikan dukungan selama ini, kepada segenap karyawan yang telah bekerja dengan penuh dedikasi untuk memajukan Perseroan, serta para pemangku kepentingan lainnya.

The Company gave its best efforts to manage these risks, so even though the Company suffered a great loss due to exchange rate differences, business performance showed an increase compared to the previous year. Going forward we still have to carefully manage those various challenges.

Implementation of Corporate Governance

Although a solid business performance is an essential element of our success, the Company strives to balance between business performance and practices of a good corporate governance. We are committed to the highest standards of transparency and accountability to all of the stakeholders. The Company believes that the culture of good governance has great benefits for the business, given that culture can build the long term values of trust, confidence and professionalism in our relationships with the stakeholders.

Furthermore, on this occasion, we would like give our appreciation to the Commissioners and Shareholders who have given a lot of support, to all employees who have worked dedicatedly to build the Company, as well as other stakeholders.

BAMBANG SETIYONODirektur Utama, President Director

Page 19: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

19ANNUAL REPORT 2013

PEMBAHASAN MANAJEMEN

management discussion

TINJAUAN OPERASI PER SEGMEN

Perseroan memiliki dua segmen usaha, yaitu produksi dan penjualan sepatu untuk pasar lokal dan untuk keperluan ekspor. Pada tahun 2013, total produksi dan penjualan dari kedua segmen usaha tersebut adalah sebagai berikut:

a. Produksi

Total produksi pada tahun 2013 menurun dibandingkan dengan produksi tahun 2012. Sampai dengan akhir tahun 2013 Perseroan memproduksi sepatu sejumlah 2.055.197 pasang atau menurun sekitar 12% dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar 2.329.952 pasang. Penurunan terjadi pada produksi ekspor dari sebelumnya pada tahun 2012 sebesar 1.263.440 pasang menjadi 948.752 pasang atau menurun sekitar 25%. Produksi untuk keperluan pasar lokal meningkat sekitar 4%, dari sebelumnya 1.066.512 pasang pada tahun 2012 menjadi 1.106.445 pasang pada tahun 2013.

b. Penjualan

Pada tahun 2013, Perseroan mencatat total penjualan bersih sebesar Rp. 279,15 milyar, yang terdiri dari penjualan lokal sebesar Rp. 139.21 milyar dan penjualan ekspor sebesar Rp. 139.94 milyar.

REVIEW OF OPERATIONS BY SEGMENT

The Company has two business segments, namely the production and sale of shoes for the local market and for export purposes. In 2013, total production and sales of two business segments are as follows :

a. Production

Total production in 2013 decreased compared to production in 2012. As of the end of 2013 the Company produced 2.055.197 pairs of shoes or decreased by about 12% compared with the year 2012 amounted to 2.329.952 pairs. The decrease occurred in production of export, from previously in 2012 amounted to 1.263.440 pairs to 948.752 pairs or decreased by about 25%. Production for the local market increased by approximately 4%, from the previous 1.066.512 pairs in 2012 to 1.106.445 pairs in 2013.

b. Sales

In 2013, the Company recorded total net sales of Rp. 279.15 billion, which is comprised of local sales of Rp. 139.21 billion and export sales of Rp. 139.94 billion .

Lokallocal

Eksporexport local export

Lokal Ekspor

763.719

TOTAL1.890.906

1.263.440948.752

109.166.857.197

139.205.570.101

120.895.335.822

75.220.318.735

122.635.701

139.944.637.081

TOTAL2.329.952

TOTAL2.055.197

TOTAL184.387.175.932

TOTAL243.531.037.253

TOTAL279.150.207.182

1.127.1871.106.445

1.066.512

2011

PRODUKSI (PASANG)production (pairs)

2012 2013

PENJUALAN BERSIH (dalam milyar Rp.)net sales (in billion Rp.)

2011 2012 2013

Page 20: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

20 LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

2011 2012 2013

10.997.768.225

15.422.586.622

18.434.850.810

LABA USAHAOPERATING PROFIT

c. Profitabilitas

Secara keseluruhan, pada tahun 2013 laba usaha mengalami peningkatan dari Rp. 15.42 milyar pada tahun 2012 menjadi sebesar Rp. 18.43 milyar di tahun 2013. Peningkatan laba usaha ini terjadi terutama karena peningkatan profitabilitas baik pada penjualan lokal maupun pada penjualan ekspor dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Walaupun demikian, penguatan kurs US Dollar terhadap Rupiah mengakibatkan Perseroan mengalami kerugian karena selisih yang cukup besar, yaitu Rp. 34.61 milyar, sehingga Perseroan memiliki rugi komprehensif sebesar Rp. 16.15 milyar.

c. Profitability

Overall, operating profit in 2013 increased from Rp. 15.42 billion in 2012 to Rp. 18.43 billion in 2013. The increase in operating profit is primarily due to increase in profitability, both on local and export sales compared with the previous year. However, the strengthening of U.S. Dollar against Rupiah has caused the Company to suffered significant loss of Rp. 34.61 billion, resulting in comprehensive loss of Rp. 16.15 billion .

memperkuat kehadiran produk Perseroan di masyarakat

melalui penguatan jaringan distribusi untuk memperluas ketersediaan dan keberadaan

produk, to strengthen the Company’s product presence in the community

by strengthening the distribution network to expand the availability and

presence of products

Page 21: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

21ANNUAL REPORT 2013

ANALISIS KINERJA KEUANGANFINANCIAL PERFORMANCE ANALYSIS

Keterangan descriptions Audited 2013 Audited 2012 Pertumbuhan growth

Aset

Total Aset pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 18% dibandingkan dengan total Aset pada tahun sebelumnya. Peningkatan ini terutama pada peningkatan Aset Tidak Lancar yang berasal dari peningkatan pada Aset Pajak Tangguhan sebesar Rp. 5.07 milyar.

Liabilitas

Pada tahun 2013, total kewajiban Perseroan adalah sebesar Rp. 321.98 milyar, terjadi peningkatan sebesar Rp. 34.06 milyar dibandingkan dengan kewajiban tahun 2012 sebesar Rp. 287.92 milyar. Peningkatan ini terutama

Assets

Total assets in 2013 increased by 18% compared with the total assets in the previous year. The increase was mainly due to increase in Fixed Assets resulting from an increase in deferred tax assets of Rp. 5.07 billion.

Liabilities

In 2013, total liabilities of the Company is Rp. 321.98 billion, an increase of Rp. 34.06 billion compared to liabilities in 2012 amounted to Rp. 287.92 billion. The increase was mainly because most of the Company’s liabilities are

A. Asset assets

1. Aset Lancar Current Asset

2. Aset Tidak Lancar Fixed Asset

3. Jumlah Aset Total Asset

97.686.030.395

20.321.028.703

118.007.059.098

84.504.115.259

15.596.705.272

100.100.820.531

16%

30%

18%

B. Liabilitas Liabillity

1. Liabilitas Jangka Pendek Current Liabilites

2. Liabilitas Jangka Panjang Long Term Liabilites

3. Jumlah Liabilitas Total Liabilities

182.739.919.441

139.235.105.702

321.975.025.143

154.172.355.110

133.746.671.322

287.919.026.432

19%

4%

12%

C. Penjualan Sales

1. Penjualan Lokal Local Sales

2. Penjualan Ekspor Export Sales

3. Total Penjualan Total Sales

139.205.570.101

139.944.637.081

279.150.207.182

120.895.335.822

122.635.701.431

243.531.037.253

15%

14%

15%

D. Beban Usaha Operating Expenses -44.649.208.571 -39.512.981.825 13%

E. Laba Usaha Operating Profit 18.434.850.810 15.422.586.622 20%

F. Pendapatan (beban) Keuangan

Financial Income (expenses) -39.948.205.600 -6.284.441.880 536%

G. Laba (Rugi) sebelum pajak

Profit (loss) Before Tax -21.513.354.790 9.138.144.742 -335 %

H. Laba (Rugi) Komprehensif

Comprehensive Profit (loss)-16.149.760.144 2.623.173.812 -716%

Page 22: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

22 LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

kinerja usaha yang solid merupakan elemen penting dari keberhasilan a solid business performance is an essential element of our success

disebabkan karena sebagian sebagian besar kewajiban Perseroan adalah dalam mata uang US Dollar, dan pada tahun 2013 terjadi penguatan nilai tukar US Dollar terhadap Rupiah.

Ekuitas

Pada tahun 2013, Perseroan mencatat rugi komprehensif sebesar Rp. 16.15 milyar sehingga meningkatkan defisiensi ekuitas dari minus Rp. 187.82 milyar pada tahun 2012 menjadi minus Rp. 203.97 milyar pada tahun 2013. Laba bersih persaham menurun dari laba Rp. 31 per lembar saham pada tahun 2012 menjadi rugi Rp. 188 per lembar saham pada tahun 2013.

Penjualan Bersih

Penjualan Bersih Perseroan pada tahun 2013 adalah sebesar Rp. 279.15 milyar, meningkat sebesar 15% dibandingkan dengan penjualan bersih tahun sebelumnya sebesar Rp. 243.53 milyar, yang berasal dari penjualan lokal sebesar Rp. 139.21 milyar dan penjualan ekspor sebesar Rp. 139.94 milyar. Penjualan lokal meningkat sebesar 15% dari Rp. 120.90 milyar pada tahun 2012 , sedangkan penjualan ekspor meningkat sebesar 14% dari Rp. 122.64 milyar pada tahun sebelum nya. Peningkatan pada penjualan ekspor dipengaruhi oleh menguatnya nilai tukar US Dollar terhadap Rupiah, serta pertumbuhan ekonomi di Eropa yang mulai menunjukan peningkatan. Peningkatan penjualan lokal didukung oleh perluasan jaringan pemasaran.

Beban Usaha

Beban Usaha yang terdiri dari Beban Penjualan dan Beban Umum Administrasi pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 13% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Peningkatan terbesar adalah pada Beban Penjualan sebesar 17.44%, sedangkan Beban Umum dan Administrasi mengalami peningkatan sebesar 16.97% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

denominated in U.S. dollars, and in 2013 the U.S. dollar strengthen against the Rupiah.

Equity

In 2013, the Company recorded comprehensive loss of Rp. 16.15 billion, thereby increasing the equity deficiency from minus Rp. 187.82 billion in 2012 to minus Rp. 203.97 billion in 2013. Net profit per share decreased from a profit of Rp. 31 per share in 2012 to a loss of Rp. 188 per share in 2013 .

Net Sales

The Company’s net sales in 2013 amounted to Rp. 279.15 billion, an increase of 15 % compared with the previous year’s net sales of Rp. 243.53 billion, which is derived from local sales of Rp. 139.21 billion and export sales of Rp. 139.94 billion. Local sales increased by 15 % from Rp. 120.90 billion in 2012, while export sales increased by 14 % from Rp. 122.64 billion in the previous year. The increase in export sales is influenced by the higher exchange rate of U.S. dollar against the Rupiah, as well as economic growth in Europe that began to show improvement. Increase in local sales is supported by extension of distribution network.

Operating Expenses

Operating expenses which comprised of Marketing Expenses and General and Administrative Expenses, in 2013 increased by 13% compared with the previous year. The largest increase was at the Marketing Expenses of 17.44%, whilst General and Administrative Expenses increase by 16.97% compared with the previous year .

Page 23: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

23ANNUAL REPORT 2013

Laba Usaha

Laba Usaha atau laba operasional adalah Laba Kotor dikurangi Beban Usaha. Pada tahun 2013, Laba Usaha mengalami peningkatan sebesar 20% dibandingkan dengan Laba Usaha tahun sebelumnya sebesar Rp. 15.42 milyar.

Pendapatan (Beban) Keuangan

Pada tahun 2013 Perseroan membukukan beban keuangan setelah dikurangi pendapatan keuangan sebesar Rp. 39.95 milyar, sedangkan pada tahun 2012 tercatat beban keuangan setelah dikurangi dengan pendapatan keuangan sebesar Rp. 6.28 milyar. Beban Keuangan pada tahun 2013 ini terutama karena adanya kerugian selisih kurs yang mencapai Rp. 34.61 milyar.

Laba (Rugi) Komprehensif

Setelah memperhitungkan Pendapatan (Beban) Keuangan dan taksiran pajak penghasilan, tercatat di tahun 2013 Perseroan membukukan Rugi Komprehensif sebesar Rp. 16.15 milyar, sementara pada tahun 2012 Perseroan membukukan Laba Komprehensif sebesar Rp. 2.62 milyar. Dengan Rugi Komprehensif pada tahun 2013, defisiensi modal Perseroan bertambah, dari tahun 2012 sebesar minus Rp. 187.82 milyar menjadi minus Rp. 203.97 milyar pada tahun 2013.

Operating Profit

Operating profit is gross profit minus operating expenses. In 2013, Operating Profit increased by 20% compared to the previous year operating profit of Rp. 15.42 billion .

Financial Income (Expenses)

In 2013 the Company recorded a net financial expenses after deducting the financial income of Rp. 39.95 billion, while in 2012 net financial expenses after deducting by financial income recorded at Rp. 6.28 billion. Financial expenses in 2013 was primarily due to foreign exchange losses totaling Rp. 34.61 billion .

Comprehensive Profit (Losses)

After taking into account Financial Income (Expenses) and projected income tax, in the year 2013 the Company recorded comprehensive loss of Rp. 16.15 billion, while in 2012 the Company recorded comprehensive profit of Rp. 2.62 billion. With comprehensive loss in 2013, the Company increased its capital deficiency, from minus Rp. 187.82 billion in 2012 to minus Rp. 203.97 billion in 2013.

Arus Kas

Kas bersih yang dihasilkan dari aktivitas operasi pada tahun 2013 tercatat sebesar Rp. 10.67 milyar. Kas bersih yang dipergunakan untuk aktivitas investasi tercatat sebesar minus Rp. 1.12 milyar, sedangkan kas bersih yang dipergunakan untuk aktivitas pendanaan tercatat sebesar minus Rp. 3.61 milyar yang sebagian besar digunakan untuk pembayaran kepada Bank Mandiri.

Kas dan setara kas pada akhir tahun 2013 tercatat sebesar Rp. 12.47 milyar, mengalami peningkatan sekitar 90.94% dari Rp. 6.53 milyar pada akhir tahun 2012.

Cash Flow

Net cash generated from operating activities in 2013 amounted to Rp. 10.67 billion. Net cash used in investing activities amounted to minus Rp. 1.12 billion, while net cash used in financing activities amounted to minus Rp. 3.61 billion which was mainly used for payments to the Bank.

Cash and cash equivalents at the end of 2013 stood at Rp. 12.47 billion, an increase of approximately 90.94% from Rp. 6.53 billion at the end of 2012 .

31 Desember 31 december

2013 2012 2011

KEMAMPUAN MEMBAYAR HUTANGdebt paying ability

Keterangan descriptions

Aset Lancar Terhadap Liabilitas Jangka Pendek current ratio

53,46% 54.81 % 52,49%

Liabilitas terhadap total aktivadebt to total asset ratio

272,84% 287,63% 308,07%

Page 24: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

24 LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

“Perseroan senantiasa berupaya membangun keseimbangan

antara kinerja usaha dan praktik tata kelola perusahaan yang baik.

the Company strives to balance between business performance

and practices of a good corporate governance”

Walaupun dari rasio keuangan tersebut di atas terlihat bahwa rasio aset lancar terhadap liabilitas jangka pendek hanya sebesar 53.46%, yang berarti Perseroan kemungkinan mengalami kesulitan dalam pemenuhan kewajiban jangka pendeknya, namun selama ini Perseroan tidak mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajiban operasional usahanya. Hal ini karena sebagian besar dari hutang lancar tersebut adalah hutang kepada bank dan kreditur lainnya yang dapat diperpanjang jatuh temponya.

Perseroan secara bertahap mampu mengurangi jumlah kewajibannya. Hal ini terlihat dari penurunan rasio liabilitas terhadap Total Aktiva. Selain itu, sebagian dari liabilitas tersebut adalah kewajiban kepada pemegang saham, yang tidak akan dilunasi sebelum hutang bank diselesaikan.

TINGKAT KOLEKTIBILITAS PIUTANG

Perseroan secara rutin dan berkala melakukan review atas kontrak kerjasama dan kemampuan pelanggan untuk melunasi kewajibannya.

Pada tahun 2013 dan 2012, pelunasan piutang usaha rata-rata Perseroan adalah di bawah 30 hari. Dari sisi umur piutang, perbandingan piutang usaha di atas 60 hari dibandingkan dengan total piutang turun dari 2,13% pada tahun 2012 menjadi 1,58% pada tahun 2013.

STRUKTUR PERMODALAN

Perseroan secara rutin menelaah dan mengelola struktur permodalan dan laba secara optimal. Hal-hal yang dipertimbangkan adalah profitabilitas saat ini dan proyeksi yang akan datang, kebutuhan modal masa depan, proyeksi arus kas operasi, proyeksi belanja modal dan proyeksi peluang investasi yang strategis.

Struktur modal Perseroan pada tahun 2013 terdiri dari hutang sebesar Rp. 321.98 milyar dan ekuitas sebesar – Rp. 203.97 milyar.

Despite of financial ratios mentioned above that shows the ratio of current assets to current liabilities amounted to only 53.46%, which means the Company may experiencing difficulties in meeting short-term obligations, the Company so far did not have any difficulty in paying its obligations on its business operations. This is because most of the current debt is owed to banks and other lenders which maturity date can be extended.

The Company is gradually able to reduce the amount of its liabilities. This is shown at the decrease in the ratio of liabilities to total assets. In addition, most of these liabilities are obligations to shareholders, which will not be paid before the bank debt is settled.

COLLECTION OF ACCOUNT RECEIVABLES

The Company routinely and periodically reviews the contract and the customer’s ability to repay its obligations.

In 2013 and 2012, the average repayment of the accounts receivable of the Company is under 30 days. From the age of accounts receivable, ratio of accounts receivable over 60 days fell from 2.13% in 2012 to 1.58% in 2013.

CAPITAL STRUCTURE

The Company regularly examines and manages the optimal capital structure and profit. Things to consider are the current and future profitability projection, future capital requirements, projected operating cash flows, projected capital expenditures and projected strategic investment opportunities.

The capital structure of the Company in 2013 consisted of debt of Rp. 321.98 billion and equity of - Rp. 203.97 billion.

Page 25: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

25ANNUAL REPORT 2013

Perseroan senantiasa berupaya untuk memperkuat portofolio bisnis melalui pengembangan design produk baru The Company strives to strengthen its business portfolio through the development of attractive new product designs

Rasio hutang terhadap ekuitas bersih Perseroan adalah sebesar -157.86% pada tahun 2013 dan -153.30% pada tahun 2012. Peningkatan jumlah hutang pada tahun 2013 terutama disebabkan oleh penguatan nilai tukar US Dollar terhadap Rupiah. INVESTASI BARANG MODAL

Penambahan investasi barang modal pada tahun 2013 sebesar Rp. 1.63 milyar, yang sebagian besar merupakan investasi pada mesin dan peralatan sebesar Rp. 624.58 juta dan pada kendaraan sebesar Rp. 536.85 juta.

PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA

Pada tanggal 3 Maret 2014, melalui Addendum of Loan Agreement, Orchard Corporation menyetujui perpanjangan fasilitas yang diberikan kepada Perseroan sebesar USD 2.000.000 selama 2 (dua) tahun sampai dengan tanggal 15 Maret 2016, dengan syarat dan ketentuan lain sama dengan perjanjian sebelumnya.

PROSPEK USAHA

Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2014 sebesar 5,3%, sedikit lebih rendah dibandingkan realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2013 sebesar 5,7%. Bank Indonesia sendiri memproyeksikan pertumbuhan ekonomi tahun 2014 dapat mencapai 5,7%. Sumber tekanan terhadap ekonomi Indonesia antara lain adalah perlambatan laju pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang, perlambatan laju investasi, serta beban subsidi bahan bakar minyak (BBM).

The ratio of net debt to equity ratio is equal to -157.86 % in 2013 and -153.30 % in 2012. Increasing the amount of debt in 2013 primarily due to the strengthening of the U.S. dollar exchange rate against the Rupiah.

CAPITAL GOOD INVESTMENT

The addition of capital investments in 2013 amounted to Rp. 1.63 billion, which largely on investment in machinery and equipment amounting to Rp. 624.58 million and on vehicle Rp. 536.85 million.

SUBSEQUENT EVENTS

On March 3, 2014, through Amendment of Loan Agreement, Orchard Corporation approved the extension of the facilities provided to the Company of US$ 2.000.000 for 2 (two) years up to March 15, 2016, with the other terms and conditions remain the same as the previous agreement.

BUSINESS PROSPECTS

The World Bank estimates Indonesia’s economic growth in 2014 by 5.3%, slightly lower than the Indonesia’s economic growth in 2013 of 5.7%. Indonesia’s Central Bank projected economic growth in 2014 to reach 5.7%. Source of pressure on the Indonesian economy, among others, are economic slowing down in developing countries, slowing down in the investment rate, and the fuel subsidy burden.

Page 26: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

26 LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

Pada tahun 2013, penurunan permintaan global mengakibatkan industri sepatu gagal mencapai target ekspor yang dicanangkan yaitu kenaikan sebesar 30%, dan hanya mencapai USD 3.9 milyar atau tumbuh 10% dibanding ekspor tahun 2012 sebesar USD 3.6 milyar. Pada tahun 2014, berbagai tekanan ekonomi serta perlambatan pertumbuhan ekonomi mengakibatkan pertumbuhan ekspor sepatu diperkirakan relatif stagnan.

Pasar alas kaki domestik saat ini dibanjiri oleh produk impor. Kenaikan upah buruh yang cukup tinggi, kenaikan tarif dasar listrik serta potensi kenaikan harga BBM mengakibatkan produsen sepatu domestik semakin sulit untuk bersaing dengan sepatu impor. Berbagai strategi diperlukan untuk bertahan dalam menghadapi kondisi tersebut, termasuk di antaranya melalui efisiensi, inovasi dan diferensiasi pasar.

Perbandingan antara target Perseroan tahun 2013 sebagaimana disampaikan pada paparan publik tanggal 22 Mei 2013, dengan realisasi yang dicapai adalah sebagai berikut:

TARGET USAHA DAN STRATEGI BISNIS SATU TAHUN MENDATANG

Perseroan masih tetap optimis bahwa industri sepatu dimasa mendatang akan tetap berkembang, baik pasar dalam negeri maupun pasar ekspor. Menghadapi berbagai peluang dan tantangan baik pasar ekspor maupun pasar dalam negeri, Perseroan telah bersiap diri dengan berbagai strategi untuk mengantisipasi hal-hal tersebut.

Pada tahun 2014, Perseroan menargetkan pertumbuhan laba usaha yang besarnya sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional.

In 2013, the decline in global demand resulted in failure of the shoe industry to achieve its export target, which is an increase of 30%, and only reached U.S.$ 3.9 billion, growing 10 % compared to exports in 2012 amounted to U.S.$ 3.6 billion. In 2014, economic pressures and the slowdown in economic growth is estimated to result in stagnant footwear export growth.

Domestic footwear market is currently flooded with imported products. The high increase in labor costs, increase in electricity tariffs and potential increase in fuel prices make it more difficult for domestic shoe manufacturers to compete with imported shoes. Various strategies needed to survive in these conditions, including through efficiency, innovation and market differentiation.

Comparison between the Company’s target in 2013 as stated on the Public Expose dated May 22, 2013, with the its achievements are as follows :

COMPANY’S TARGET AND BUSINESS STRATEGY ONE YEAR FORWARD

The Company remains optimistic that the shoe industry in the future will continue to evolve, both domestic and export markets. Facing opportunities and challenges on both export and domestic market, the Company has been prepared with various strategies.

In 2014, the Company is targeting growth in operating profit in line with national economic growth.

PERBANDINGAN PENCAPAIAN

Pencapaian achievment

2.055.197

Produksi (pasang)production (pairs)

Lokal (Rp. Milyar)local (Rp. Billion)

Ekspor (Rp. Milyar)export (Rp. Billion)

Targettarget

1.857.981

Pencapaian achievment

139.21

Targettarget

134.31

Pencapaian achievment

139.94

ACHIEVEMENTS COMPARISONS

PENJUALANSALES

Targettarget

90.55

155%

111%

104%

Page 27: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

27ANNUAL REPORT 2013

Marketing

Indonesian footwear exports growth in 2014 is expected to be relatively stagnant. High increased in labor costs, increase in electricity tariff and the prices of materials, as well as other overhead costs simply decrease profits gained from this market. Therefore, various efficiency strategies must be pursued so that orders received can still make a profit .

For the domestic market, the Company remains focused on strengthening the market through network expansion strategy, development of own brand products and the development of production capabilities. Measures and policies implemented by the Company as the implementation of its strategy are through increased productivity, efficiency, development of new products and expansion of distribution network .

Expansion of marketing network implemented by increasing the number of independent stores and counters in collaboration with leading department stores. The number of independent stores in 2013 was 37 units and in 2014 it is planned to grow at least 5 units to 42 units. The number of counters in department stores also progressing quite well. In 2013, the total counter throughout Indonesia has reached 368 counters and in 2014 is expected to increase by 12 counter. Sales in retail stores currently done through 30 stores, mostly in Jabodetabek and West Java area.

In addition to the development of independent stores and counters, the company also continues to diversify its products. With this strategy it is expected to be able to attract the new target market, which was not Tomkins shoes buyer.

Production

Some important steps that have been implemented by the Company to increase its productivity are to increase the capacity and quality of workers, reduction of unproductive labor and improvement of organizational structure and working procedures. Efficiency is also implemented by increasing the utilization of raw material usage and reducing the error rate of production. In addition, product design improvements continue to be made in order to produce fashionable footwear with simpler process and cheaper material cost .

One of the Company’s efforts to fill the lack of trained personnel for the production of shoes is through workforce training program in training center. This program has been running for several years, and in 2014 the Company plans to take advantage of Government assistance through the

Pemasaran

Pertumbuhan ekspor alas kaki Indonesia tahun 2014 diperkirakan akan relatif stagnan. Peningkatan biaya tenaga kerja yang cukup tinggi, peningkatan tarif dasar listrik, harga-harga material, serta biaya overhead lainnya cukup menekan keuntungan yang bisa diperoleh dari pasar ini. Oleh karena itu, berbagai strategi efisiensi harus diupayakan agar order yang diterima dapat tetap menghasilkan keuntungan.

Untuk pasar dalam negeri, Perseroan tetap fokus untuk memperkuat pasar melalui strategi perluasan jaringan, pengembangan produk-produk merk sendiri dan pengembangan kemampuan produksi. Langkah dan kebijakan yang dilaksanakan oleh Perseroan sebagai implementasi dari strategi yang dimaksud adalah melalui peningkatan produktivitas, efisiensi, pengembangan produk-produk baru serta perluasan jaringan distribusi.

Perluasan jaringan pemasaran dilaksanakan melalui peningkatan jumlah independent store dan counter bekerja sama dengan department store terkemuka. Jumlah independent store pada tahun 2013 adalah 37 unit dan pada tahun 2014 direncanakan akan bertambah minimal 5 unit menjadi 42 unit. Jumlah counter pada department store juga mengalami perkembangan yang cukup baik. Pada tahun 2013 total counter di seluruh Indonesia sudah mencapai 368 counter dan pada tahun 2014 diperkirakan akan bertambah sebanyak 12 counter. Penjualan melalui toko ritel saat ini dilakukan melalui 30 toko, yang besar tersebar di wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat.

Disamping pengembangan independent store dan counter, perusahaan juga senantiasa melakukan diversifikasi produk sepatu yang dihasilkan. Diharapkan strategi ini bisa menarik minat sasaran pasar (target market) yang baru, yang selama ini bukan pembeli sepatu Tomkins.

Produksi

Beberapa langkah penting yang telah dilaksanakan oleh Perseroan untuk meningkatkan produktivitas adalah peningkatan kemampuan dan kualitas pekerja, pengurangan tenaga kerja yang kurang produktif serta perbaikan struktur organisasi serta tata cara kerja. Efisiensi dilaksanakan pula dengan meningkatkan utilisasi penggunaan bahan baku dan upaya mengurangi tingkat kesalahan produksi. Disamping itu, perbaikan desain produk terus dilakukan agar dihasilkan produk sepatu yang tetap fashionable dengan proses yang lebih sederhana dan biaya material yang lebih murah.

Salah satu upaya Perseroan mengisi kekosongan tenaga terlatih untuk produksi sepatu adalah melalui program pelatihan calon tenaga kerja melalui Balai Latihan Kerja. Program ini sudah berjalan selama beberapa tahun, dan pada tahun 2014 Perseroan berencana

Page 28: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

28 LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

memanfaatkan bantuan Pemerintah melalui Aprisindo untuk mengintensifkan Balai Latihan Kerja, berupa bantuan tenaga pelatih serta beberapa keperluan akomodasi selama pelatihan berlangsung. KEBIJAKAN DIVIDEN

Pada tahun 2013 Perseroan mengalami kerugian komprehensif sebesar Rp. 16.15 milyar, serta total ekuitas masih negatif, sehingga Perseroan belum dapat membagikan dividen.

INFORMASI MATERIAL

Selama tahun 2013, Perseroan tidak melakukan transaksi material mengenai investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan/peleburan usaha, akuisisi, restrukturisasi utang/modal serta tidak melakukan transaksi yang mengandung benturan kepentingan. Anggota Direksi atau dewan Komisaris Perseroan tidak ada yang memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris lainnya. Sedangkan transaksi antara Perseroan dengan pihak terafiliasi sudah diungkapkan dalam Laporan Keuangan dan dilakukan secara arms length transaction.

Indonesian Footwear Association, in the form of trainers support and some accommodation for the training purposes.

DIVIDEND POLICY

In 2013, the Company has a comprehensive loss of Rp. 16.15 billion, and negative total equity, so that the Company can not distribute any dividends.

MATERIAL INFORMATION

During 2013, the Company did not conduct material transactions concerning investment, expansion, divestiture, merger/consolidation, acquisition, debt/equity restructuring, and transactions involving conflict of interest. Member of the Board of Directors or Board of Commissioners has no affiliation with other members of the Board of Directors and Board of Commissioners. Transactions between the Company and affiliated parties already disclosed in the Financial Statements and conducted in an arms length transaction.

Page 29: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

29ANNUAL REPORT 2013

TATA KELOLA PERUSAHAAN

corporate governance

Perseroan menerapkan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) dalam setiap proses bisnisnya, yang terdiri dari 5 prinsip dasar yaitu keterbukaan informasi (transparency), akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban (responsibility), kemandirian (independency) serta kesetaraan dan kewajaran (fairness) sebagai wujud tanggung jawab kepada seluruh pemangku kepentingan (stakeholders).

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM

Perseroan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”) setiap tahunnya sebagai wujud pertanggungjawaban Direksi dan Dewan Komisaris kepada pemegang saham.

Selama tahun 2013 Perseroan mengadakan satu kali RUPS, yaitu RUPS Tahunan yang diadakan pada tanggal 22 Mei 2013. RUPS Tahunan ini dihadiri oleh seluruh Direksi, dan 2 (dua) orang anggota Komisaris. Komisaris Utama yaitu Bp. Abdul Rachman Ramly tidak dapat hadir karena kondisi kesehatan tidak memungkinkan. Jumlah suara sah pemegang saham yang hadir adalah sebanyak 69,22%, yang memutuskan hal-hal sebagai berikut:

1. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan tahun buku 2012 yang disampaikan Direksi;

2. Mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan tahun buku 2012 dan memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (Acquit et de charge) kepada anggota Direksi atas tindakan pengurusan dan kepada Dewan Komisaris atas tindakan pengawasan yang mereka lakukan sepanjang tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Keuangan Perseroan.

3. Menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perseroan terkait perubahan susunan Dewan Komisaris (pasal 14 ayat 1) menjadi sebagai berikut: “Komisaris terdiri dari sekurang-kurangnya 2 (dua) orang anggota Dewan Komisaris, seorang diantaranya diangkat sebagai Komisaris Utama sedangkan yang lainnya diangkat sebagai Komisaris”

4. Menyetujui dilakukannya perubahan pada beberapa pasal terkait sehubungan dengan perubahan tersebut yaitu: (1) Perubahan penandatangan Surat Saham (pasal 6 ayat 6); (2) Perubahan catatan pemindahan hak atas saham dalam Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus maupun pada Surat Saham (pasal 10 ayat 5); (3) Perubahan dalam ketentuan rapat Dewan Komisaris (pasal 16 ayat 6 dan pasal 19 ayat 6).

The Company applies the principles of Good Corporate Governance (GCG) in every business process, which consists of 5 basic principles; transparency, accountability, responsibility, independency and fairness as a form of responsibility to all stakeholders.

GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS

The Company held a General Meeting of Shareholders (“GMSH”) each year as a form of responsibility of the Board of Directors and the Board of Commissioners to the shareholders.

During the 2013 the Company held GMSH once, namely the Annual GMSH held on May 22, 2013. This Annual GMSH was attended by the entire Board of Directors, and two (2) members of the Board of Commissioners. Mr. Abdul Rachman Ramly as President Commissioner unable to attend due to his health condition. The number of valid votes of shareholders who attended were 69.22%, which resolved the following:

1. To approve the Annual Report for the year 2012 which was delivered by the Board of Directors;

2. To validate the Financial Statements for the fiscal year 2012 and provide liability release and discharge (acquit et de charge) to members of the Board of Directors for the actions of management and the Board of Commissioners for their supervision as long as they were reflected in the Company’s Financial Statements.

3. To approve amendments to the Articles of Association of the Company related to changes in the composition of the Board of Commissioners (Article 14 paragraph 1) as follows: “Commissioners consists of at least two (2) members of the Board of Commissioners, one of them should be appointed as President Commissioner while the others to be appointed as Commissioners”

4. To approve changes on several articles in respect of the above changes, which are: (1) Changes in Shareholders Letter signatories (Article 6, paragraph 6); (2) Changes in record of shares transfer in the Shareholder Register and Special Register and on its shares (Article 10, paragraph 5); (3) Changes in the provision of Board of Commissioners meetings (Article 16, paragraph 6 and Article 19, paragraph 6).

Page 30: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

30 LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

5. Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan perubahan Anggaran Dasar Perseroan terkait perubahan susunan Dewan Komisaris tersebut.

6. Menyetujui untuk memberhentikan dengan hormat anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dan mengangkat kembali seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang sama terhitung sejak saat rapat ditutup sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang ketiga setelah tanggal pengangkatan mereka. Dengan demikian setelah adanya pengangkatan tersebut maka susunan selengkapnya pengurus Perseroan adalah sebagai berikut :

Komisaris Utama : Abdul Rachman RamlyKomisaris : Hariadi Darmawan (Independen)Komisaris : Endang Kosasih (Independen)Direktur Utama : Bambang SetiyonoWakil Direktur Utama : David JahjaDirektur : Yati Nurhayati

7. Memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk dan atas nama Rapat Umum Pemegang Saham menetapkan Remunerasi yang diberikan kepada anggota Direksi Perseroan, serta menetapkan besarnya Remunerasi bagi Dewan Komisaris sebesar maksimum 40% (empat puluh persen) dari total Remunerasi yang diberikan kepada anggota Direksi Perseroan untuk tahun buku 2013.

8. Menyetujui untuk memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk melakukan penunjukan Akuntan Publik untuk memeriksa Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 serta memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan jumlah honorarium Akuntan Publik.

DEWAN KOMISARIS

Dewan Komisaris bertugas melaksanakan fungsi pengawasan atas kebijakan Direksi dan memberi nasehat terhadap pelaksanaan tugas operasional Direksi. Dewan Komisaris juga memantau efektivitas penerapan GCG di Perseroan.Seluruh anggota Dewan Komisaris merupakan tenaga profesional yang diangkat oleh RUPS sesuai dengan kompetensinya. Anggota Dewan Komisaris Perseroan berjumlah 3 (tiga) orang, dua diantaranya adalah Komisaris Independen. Komisaris Independen Perseroan telah memenuhi syarat menurut peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5, yaitu bukan merupakan orang yang mempunyai wewenang atas Perseroan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir, dan tidak memiliki saham Perseroan.

5. To give authorization with the right of substitution to the Board of Directors to perform all necessary actions in connection with the amendment of Articles of Association of the Company related to changes in the composition of the Board of Commissioners.

6. Agreed to dismiss with respect members of the Board of Directors and Board of Commissioners and appoint the same entire Board of Directors and Board of Commissioners as of the time of the meeting is closed until the closing of the third Annual General Meeting of Shareholders after the date of their appointment. Therefore, new the composition of the board of the Company will be as follows:

President Commissioner : Abdul Rachman Ramly Commissioner : Hariadi Darmawan (Independent)Commissioner : Endang Kosasih (Independent)President Director : Bambang Setiyono Vice President Director : David Jahja Director : Yati Nurhayati

7. To give the authority to the Board of Commissioners for and on behalf of the General Meeting of Shareholders to set remuneration for the Board of Directors, and to determine the remuneration for the Board of Commissioners for a maximum of 40% (forty percent) of the total remuneration granted to members of the Board of Directors of the Company for the year 2013.

8. Agreed to give the authority to the Board of Commissioners to appoint a Public Accountant to audit the financial statements of the Company for the financial year ended December 31, 2013 and authorize the Board of Directors to determine the honorarium of Public Accountant.

BOARD OF COMMISSIONERS

The Board of Commissioners shall carry out the functions of supervising the Board of Directors and to give advise on the implementation of the operational duties of Directors. The Board also monitors the effectiveness of corporate governance in the Company. All members of the Board of Commissioners are professionals who are appointed by the GMSH in accordance with their competence. Member Board of Commissioners consists of 3 (three) persons, two of whom are Independent. Independent Commissioner of the Company has been qualified by Bapepam-LK. Regulation no. IX.I.5, that is not a person who has authority over the Company within six (6) months, and does not own shares of the Company.

Page 31: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

31ANNUAL REPORT 2013

Selama tahun 2013 Dewan Komisaris melakukan 4 (empat) kali pertemuan berkala dengan Direksi, termasuk Rapat Gabungan dengan Komite Audit, dengan tingkat kehadiran rata-rata sebesar 90%. Sesuai ketentuan Anggaran Dasar, keputusan Rapat Dewan Komisaris diambil berdasarkan musyawarah dan mufakat. Dalam hal musyawarah dan mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak dari anggota Dewan Komisaris.

Dewan Komisaris telah menelaah dan menyetujui Rencana Kerja dan Anggaran untuk tahun buku 2014 yang disusun oleh Direksi.

Evaluasi Kinerja Dewan Komisaris

Kinerja Dewan Komisaris dievaluasi setiap tahun oleh pemegang saham dalam RUPS melalui mekanisme penilaian atas tugas, wewenang dan kewajiban Dewan Komisaris sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris untuk tahun buku 2013 kepada pemegang saham yang disampaikan melalui RUPS dapat dilihat pada halaman Laporan Dewan Komisaris dari Laporan Tahunan ini.

DIREKSI

Direksi bertanggung jawab memimpin dan mengelola harta kekayaan Perseroan guna mencapai maksud dan tujuan Perseroan, mewakili Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan, serta bertindak untuk dan atas nama Perseroan dalam melakukan pengikatan dengan pihak ketiga. Direksi juga memastikan bahwa Perseroan menerapkan GCG secara konsisten dan berkesinambungan.

Seluruh anggota Direksi adalah tenaga profesional yang dipilih sesuai kompetensinya. Anggota Direksi diusulkan oleh Pemegang Saham dan diangkat oleh RUPS.

Pembagian Tugas Direksi

Saat ini anggota Direksi Perseroan berjumlah 3 (tiga) orang, dengan pembagian tugas sebagai berikut:

Bambang Setiyono – Direktur UtamaBertanggung jawab atas seluruh kegiatan operasional Perseroan, terutama pada kegiatan produksi dan pemasaran.

David Jahja - Wakil Direktur UtamaBertanggung jawab terhadap pengembangan usaha Perseroan (Business Development).

Yati Nurhayati - DirekturBertanggung jawab terhadap keuangan, akunting dan personalia.

During the year 2013 the Board of Commissioners met 4 (four) times on the regular meetings with the Board of Directors, including the Joint Meeting with the Audit Committee, with average attendance rate of 90%. In accordance with the Articles of Association, the Board of Commissioners decision is taken based on deliberation and consensus. In terms of deliberation and consensus is not reached, the decision is taken by majority vote of the Board of Commissioners.

The Board of Commissioners has reviewed and approved the Work Plan and Budget for the year 2014 prepared by the Board of Directors.

Performance Evaluation of the Board of Commissioners

BOC’s performance is evaluated annually by the shareholders in the GMSH through assessment mechanisms over the duties, powers and liabilities of the Board of Commissioners as set forth in the Articles of Association and applicable legislation.

Report of the Board of Commissioners supervisory duties for the fiscal year 2013 submitted to the shareholders through the GMSH can be found on Report of the Board of Commissioners in this Annual Report.

BOARD OF DIRECTORS

The Board of Directors is responsible for leading and managing the assets of the Company in order to achieve the aims and objectives of the Company, and represent the Company within and outside the court, as well as acting for and on behalf of the Company in conducting binding agreement with third party. The Board of Directors also ensures that the Company implement GCG consistently and continuously.

All members of the Board of Directors are professionals selected according to their competencies. Members of the Board of Directors proposed by the shareholders and appointed by the GMSH.

Distribution of Duties of Board of Directors

Currently the Board of Directors of the Company consists of 3 (three) persons, with the following responsibilities:

Bambang Setiyono - President Director Responsible for all operational activities of the Company, particularly in the production and marketing activities.

David Jahja – Vice President Director Responsible for business development of the company.

Yati Nurhayati - Director Responsible for finance, accounting and personnel.

Page 32: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

32 LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

Direksi mengadakan rapat mingguan untuk membahas masalah strategis perusahaan dan rapat bulanan untuk menelaah kinerja Perseroan setiap bulannya. Direksi juga mengadakan rapat gabungan dengan Dewan Komisaris dan Komite Audit. Sesuai ketentuan dalam Anggaran Dasar, keputusan Rapat Direksi diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak dari anggota Direksi.

Evaluasi Kinerja Direksi

Setiap tahun Direksi menyusun Rencana Kerja dan Anggaran yang berisi target pendapatan operasional dan indikator keuangan lainnya serta langkah-langkah inisiatif untuk mencapai target tersebut pada tahun mendatang sebagai arahan dan pedoman bagi Direksi dan seluruh karyawan. Rencana Kerja tersebut terlebih dahulu ditelaah dan disetujui oleh Dewan Komisaris. Kinerja Direksi dievaluasi secara periodik oleh Dewan Komisaris.

Laporan Direksi atas pertanggungjawaban tugas pengurusan dan pengelolaan perusahaan tahun 2013 kepada pemegang saham dapat dilihat pada halaman Laporan Direksi dari laporan Tahunan ini.

Tingkat Kehadiran Dalam Rapat Dewan Komisaris dan Rapat Direksi

Rapat Dewan Komisaris dan Rapat Direksi dilaksanakan secara berkala untuk membahas hal-hal yang bersifat strategis. Sepanjang tahun 2013, Rapat Dewan Komisaris termasuk rapat gabungan dengan Direksi dilakukan sebanyak 4 (empat) kali dengan tingkat kehadiran rata-rata 90%, sedangkan Rapat Direksi dilakukan satu kali setiap minggu, dengan tingkat kehadiran rata-rata sebanyak 90%.

Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi

Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi ditetapkan oleh RUPS. RUPS tanggal 22 Mei 2013 telah memutuskan memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk dan atas nama Rapat Umum Pemegang Saham menetapkan Remunerasi yang diberikan kepada anggota Direksi Perseroan, serta menetapkan besarnya Remunerasi bagi Dewan Komisaris sebesar maksimum 40% (empat puluh persen) dari total Remunerasi yang diberikan kepada anggota Direksi Perseroan untuk tahun buku 2013.

Selama tahun 2013, jumlah remunerasi dan tunjangan lainnya Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan berjumlah total Rp. 2,94 milyar.

KOMITE AUDIT

Komite Audit membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tanggung jawab pengawasan dan pengarahan kepada Direksi. Pelaksanaan kegiatan Komite

The Directors hold weekly meetings to discuss strategic issues and monthly meeting to review the performance of the Company. Directors also held a joint meeting with the Board of Commissioners and the Audit committee. According to the provisions in the Articles of Association, the Board of Directors Meeting decisions are taken by deliberation and consensus. In terms of deliberation and consensus is not reached, the decision is taken by majority vote of the Board of Directors.

Performance Evaluation of Board of Directors

Each year the Board of Directors prepare the Work Plan and Budget that contains the operating income target and other financial indicator, and initiatives measures to achieve these targets in the coming years as the direction and guidance to the Board of Directors and all employees. The Work Plan must first be reviewed and approved by the Board of Commissioners. Directors’ performance is evaluated periodically by the Board of Commissioners.

The Board of Directors report on its responsibility in managing the Company in 2013 to the Shareholders can be found on Report of the Board of Directors in this Annual report.

Meeting Attendance of the Board of Commissioners and Board of Directors

Meetings of the Board of Commissioners and Board of Directors held regularly to discuss strategic matters. Throughout the year 2013, the Board of Commissioners performed a total of 4 ( four) times meetings, including joint meetings with the Board of Directors, with an average attendance rate of 90%, while the Board of Directors Meeting done once every week, with an average attendance rate of 90%.

Remuneration of the Board of Commissioners and Board of Directors

Remuneration of the Board of Commissioners and Board of Directors determined by the GMSH. GMSH dated May 22, 2013 has decided to give the authority to the Board of Commissioners on behalf of the General Meeting of Shareholders to set the remuneration granted to members of the Board of Directors, and to determine the remuneration for the Board of Commissioners for a maximum of 40% (forty percent) of the total remuneration given to members of the Board of Directors for the financial year 2013.

During the year 2013, the amount of remuneration and other benefits the Board of Commissioners and Board of Directors totaled Rp. 2.94 billion.

AUDIT COMMITTEE

The Audit Committee assists the Board of Commissioners in carrying out the responsibilities of giving supervision and direction to the Board of Directors. The Audit Committee

Page 33: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

33ANNUAL REPORT 2013

Audit mencakup memastikan integritas pelaporan, manajemen risiko dan pengendalian internal, kepatuhan terhadap ketentuan perundangan yang berlaku, kinerja, kualifikasi, dan kemandirian auditor eksternal, dan implementasi fungsi audit internal. Dalam melaksanakan tanggung jawabnya, Komite Audit bekerjasama secara erat dengan auditor internal dan auditor eksternal.

Komite Audit terdiri dari 3 orang yang diketuai oleh salah seorang Komisaris Independen. Sesuai dengan Keputusan Dewan Komisaris tanggal 15 Februari 2013 tentang Pengangkatan Komite Audit, nama, jabatan dan riwayat hidup singkat dari Komite Audit untuk periode penugasan sampai dengan 15 Februari 2016 adalah sebagai berikut:

1. Ketua Komite Audit : Hariadi DarmawanDiangkat menjadi Ketua Komite Audit Perseroan sejak tahun 2010 dan juga sebagai Komisaris Independen sejak tahun 2001. Sebelumnya pernah menjabat antara lain sebagai Dewan Pengawas/Komisaris di Perum Perhutani, Inspektur Jenderal Departemen Kehutanan, anggota DPR/MPR RI dan sebagai Purnawirawan Brigjen TNI AD. Meraih gelar dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 1968.

2. Anggota Komite Audit : Marylin NataliaDiangkat menjadi anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2010. Sebelumnya pernah bekerja sebagai Auditor di Kantor Akuntan Publik Prasetio, Utomo & Co. (member Arthur Andersen) sampai akhir tahun 1996. Telah menghadiri berbagai seminar perpajakan oleh MS Taxes, Seminar IFRS oleh Mazars, dan saat ini telah memperoleh Sertifikasi Konsultan Pajak dari IKPI Jakarta. Meraih gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari Universitas Katholik Atmajaya pada tahun 1994.

3. Anggota Komite Audit : Ida NurliaDiangkat menjadi anggota Komite Audit pada tahun 2010. Sebelumnya pernah bekerja di perusahaan sepatu dan beberapa perusahaan lainnya. Saat ini bekerja pula di PT Usaha Sejahtera Sukses. Meraih gelar sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Jakarta pada tahun 1999.

Seluruh anggota Komite Audit merupakan pihak independen dan eksternal yang dipilih sesuai dengan kemampuan dan latar belakang pendidikannya, serta telah memenuhi syarat yang ditetapkan dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.

Komite Audit telah memiliki Piagam Kerja (Charter) yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris sebagai pedoman bagi Komite audit dalam melaksanakan tugasnya. Piagam Kerja tersebut menetapkan antara lain bahwa keputusan rapat Komite Audit diputuskan berdasarkam musyawarah untuk mufakat. Dalam hal musyawarah untuk mufakat

responsibilities include ensuring the integrity of reporting, risk management and internal control, compliance with applicable regulatory requirements; performance, qualifications and independence of the external auditors; and the implementation of the internal audit function. In carrying out its responsibilities, the Audit Committee works closely with the internal auditor and the external auditor.

The Audit Committee consists of three persons, chaired by one of the Independent Commissioner. In accordance with the decision of the Board of Commissioners dated February 15, 2013 regarding the Appointment of Audit Committee, name, job title and brief biography of the Audit Committee for the period of the assignment until February 15, 2016 are as follows:

1. Chairman of the Audit Committee: Hariadi Darmawan Appointed as Chairman of the Audit Committee of the Company since 2010 and also as an Independent Commissioner since 2001. Previously served among other things as the Board of Supervisors/Commissioners in Perum Perhutani, the Inspector General of the Department of Forestry, DPR/MPR and a retired BrigJen TNI AD. He holds a doctor at the Faculty of Medicine, University of Indonesia in 1968.

2. Member of the Audit Committee: Marylin Natalia Appointed as a member of the Audit Committee since 2010. Previously she worked as an auditor in public accounting firm Prasetio, Utomo & Co. (Member Arthur Andersen) until the end of 1996. Has attended various taxation seminars by MS Taxes, IFRS Seminar by Mazars, and has gained Tax Consultant Certificate from IKPI Jakarta. She holds a Bachelor of Economics majoring in Accounting from Catholic University of Atma Jaya in 1994.

3. Member of the Audit Committee: Ida Nurlia Appointed as a member of the Audit Committee since 2010. Previously she worked at the shoe company and several other companies. Currently working as well in PT Usaha Sejahtera Sukses. She holds a degree in Economics majoring in Accounting from Sekolah Tinggi Ekonomi Perbanas Jakarta in 1999.

All members of the Audit Committee are independent and external parties which are selected according to their ability and educational background, and have met the requirements stipulated in Bapepam-LK. Regulation No. IX.I.5 about Guidelines on the Establishment and Implementation of the Audit Committee.

The Audit Committee has a Charter established by the Board of Commissioners as a guideline for the Audit Committee in carrying out its duties. The Charter stipulates, among others, that the decision of the Audit Committee meeting will be decided based on deliberation and consensus. In terms of deliberation and consensus is fail to reached, then

Page 34: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

34 LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

tidak tercapai, maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak dari Anggota Komite Audit.

Uraian Singkat Pelaksanaan Kerja Komite Audit.

Tugas utama Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan tanggung jawab pengawasan. Pelaksanaan kegiatan Komite Audit antara lain:

1. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perseroan seperti laporan keuangan, proyeksi, dan informasi keuangan lainnya. Komite Audit melakukan penelaahan atas laporan keuangan bulanan dan triwulanan dengan manajemen, dan laporan keuangan tahunan dengan manajemen dan Auditor Eksternal.

2. Melakukan penelaahan atas ketaatan Perseroan terhadap perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan,

3. Melaporkan kepada Komisaris berbagai risiko yang dihadapi Perseroan dan pelaksanaan manajemen risiko oleh Direksi

Selama tahun 2013 Komite Audit telah melakukan pertemuan sebanyak 8 (delapan) kali dengan tingkat kehadiran Bp. Hariadi Darmawan sebanyak 90%, Ibu Marylin Natalia 100% dan Ibu Ida Nurlia sebanyak 90%.

SEKRETARIS PERUSAHAAN

Sekretaris Perusahaan merupakan pejabat penghubung antara Perseroan dengan pihak eksternal. Tugas Sekretaris Perusahaan antara lain mengikuti perkembangan pasar modal, khususnya mengenai peraturan yang berlaku, memberikan masukan kepada Direksi untuk mematuhi peraturan yang berlaku di pasar modal, memberikan keterbukaan informasi kepada investor atas setiap informasi yang diperlukan terkait dengan kondisi Perseroan, serta mempromosikan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan.

Uraian Singkat Pelaksanaan Tugas Sekretaris PerusahaanSelama tahun 2013, Sekretaris Perusahaan telah melakukan berbagai kegiatan, antara lain:

• Memfasilitasi penyelenggaraan RUPS Tahunan dan Paparan Publik Tahunan pada tanggal 22 Mei 2013,

• Mewakili Perseroan dalam melakukan korespondensi dengan investor, regulator dan pemangku kepentingan lainnya.

• Bekerjasama dengan Divisi Finance dan Accounting menyampaikan keterbukaan informasi laporan keuangan secara tepat waktu dan akurat,

• Menjadi anggota team penyusun Laporan Tahunan

the decision is taken by majority vote of the members of the Audit Committee.

Brief Description of the Implementation of the Audit Committee.

The main duties of the Audit Committee is to assist the Board of Commissioners in carrying out oversight responsibilities. The duties of the Audit Committee include:

1. Reviewing the financial information that will be issued by the Company, including financial reports, projections, and other financial information. The Audit Committee conducted a review of monthly and quarterly financial statements with the management and annual financial statements with management and the External Auditor.

2. Reviewing the Company’s adherence to the law in capital market and other laws relating to the activities of the Company,

3. Report to the Commissioner of the various risks faced by the Company and the implementation of risk management by the Board of Directors

During the year of 2013 the Audit Committee has met as many as eight (8) times with the rate of attendance of Mr. Hariadi Darmawan as much as 90%, Ms. Marylin Natalia 100% and Ms. Ida Nurlia as much as 90%.

THE CORPORATE SECRETARY

The Corporate Secretary is the official liaison between the Company and external parties. The Corporate Secretary duties include following the development in capital markets, especially its regulations, provide input to the Board of Directors to comply with the regulations in the capital market, provide disclosure to investors of any necessary information relating to the condition of the Company, as well as promoting principles of good corporate governance.

Brief Description of Duties of The Corporate Secretary During 2013, the Corporate Secretary has carried out various activities, among others:

• Facilitate the Annual General Meeting of Shareholders and Annual Public Expose on May 22, 2013,

• Represent the Company in correspondence with investors, regulators and other stakeholders,

• To cooperate with the Finance and Accounting Division to submit financial disclosure reports timely and accurately,

• Member of the editorial team of the Annual Report,

Page 35: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

35ANNUAL REPORT 2013

• Bekerjasama dengan Bagian Legal menyampaikan kepada Otoritas Jasa keuangan dan Bursa Efek Indonesia hasil pelaksanaan RUPS dan Public Expose Tahunan serta keterbukaan informasi yang harus diketahui oleh publik,

• Memberikan penjelasan dan keterbukaan informasi tentang Perseroan kepada pihak luar yang memerlukan,

• Mewakili Perseroan dalam mengikuti pelatihan, seminar, workshop dan pertemuan lain yang diadakan oleh Otoritas Jasa keuangan, Bursa Efek Indonesia, dan lembaga lainnya,

• Memberikan sosialisasi kepada internal atas ketentuan peraturan di bidang pasar modal maupun peraturan peundang-undangan terkait dengan kegiatan usaha Perseroan.

Saat ini jabatan Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Bapak Moh. Al Hadi yang telah bekerja di Perseroan sejak tahun 1989. Sebelumnya pernah bekerja di PT Astra, dan di Kantor Akuntan Publik Koesbandijah. Lulusan S1 Akuntansi STIEB (sekarang Universitas Widyatama Bandung). Diangkat sebgai Sekretaris Perseroan melalui Surat Keputusan Direksi sejak tahun 2003.

UNIT AUDIT INTERNAL

Sistem pengendalian intern menelaah seluruh pendekatan yang dilakukan Perseroan terhadap pengelolaan dan pengendalian resiko serta proses yang dilakukan untuk mengelola resiko serta pengungkapannya.

Uraian Singkat Pelaksanaan Tugas Auditor Internal

Tugas dan tanggung jawab Auditor Internal sebagaimana tertuang dalam Piagam Audit Internal adalah sebagai berikut:

• In cooperation with the Legal Department to convey to the Financial Services Authority and the Indonesia Stock Exchange regarding Annual General Meeting of Shareholders results and Annual Public Expose as well as the disclosure of information that should be known by the public,

• Provide explanations and information about the Company’s disclosure to parties who require,

• Represent the company in training, seminars, workshops and other meetings held by the Financial Services Authority, Indonesia Stock Exchange, and other institutions,

• Provide internal dissemination to the provisions of capital market regulations and rules related to the Company’s business activities.

Currently the Corporate Secretary of the Company held by Mr. Moh. Al Hadi, who has worked at the Company since 1989. Previously he worked at PT Astra, and in the public accounting firm Koesbandijah. S1 Accounting graduates from STIEB (now University Widyatama Bandung). Appointed as Corporate Secretary of the Company through the Decree of the Board of Directors since 2003.

INTERNAL AUDIT UNIT

The internal control system reviewed the Company’s approach to risk management and control, and the process undertaken to manage the risks and its disclosures.

Brief Description of Duties Implementation of Internal Auditors

Duties and responsibilities of the Internal Auditor as set forth in the Internal Audit Charter is as follows:

“Memperkuat kehadiran produk Perseroan di masyarakat

melalui penguatan jaringan distribusi untuk memperluas ketersediaan dan keberadaan

produk, to strengthen the Company’s product presence in the community

by strengthening the distribution network to expand the availability and

presence of products”

Page 36: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

36 LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

• Menyusun dan merencanakan rencana Audit Internal Tahunan,

• Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan perusahaan,

• Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, produksi, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi, dan kegiatan lainnya,

• Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen,

• Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris,

• Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut dan perbaikan yang telah disarankan,

• Bekerjasama dengan Komite Audit,• Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegi

atan audit internal yang dilakukannya, dan• Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan.

SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL

Perseroan melakukan sistem pengendalian internal yang diwujudkan dalam bentuk:a. Menyusun struktur organisasi yang memisahkan

tanggungjawab fungsional secara tegas.b. Mengatur sistem wewenang dan prosedur pencatatan

yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap aktiva, hutang, pendapatan dan biaya.

c. Melakukan praktik yang sehat dalam pelaksanakan tugas dan fungsi di setiap unit.

d. Menempatkan karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.

e. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi.f. Mendorong efisiensi dengan menggunakan sumber

daya dan sarana secara berdaya guna dan berhasil guna.

g. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Secara berkala Perseroan melakukan review atas efektivitas sistem pengendalian intern tersebut.

• Develop and plan the Annual Internal Audit plan,

• Testing and evaluating the implementation of the internal control and risk management systems in accordance with company policy,

• Conduct inspection and assessment of the efficiency and effectiveness in finance, accounting, production, human resources, marketing, information technology, and other activities,

• Provide suggestions for improvement and objective information about the activities examined at all levels of management,

• Creating audit report and submit the report to the President Director and the Board of Commissioners,

• Monitor, analyze and report on the implementation of the follow-up and improvements that have been suggested,

• Cooperate with the Audit Committee, • Develop a program to evaluate the quality of the

internal audit activity, and • To perform special inspections if necessary.

INTERNAL CONTROL SYSTEM

The company has an internal control system that are realized in the form of: a. Constructing an organizational structure that clearly

separates functional responsibilities. b. Set up a system of authority and recording procedures

that provide adequate protection towards the assets, liabilities, revenues and expenses.

c. Healthy practices in implementing the tasks and functions in each unit.

d. Putting quality employees in accordance with their responsibilities.

e. Checking the accuracy and reliability of accounting data.

f. Promotes efficiency by using the resources and facilities efficiently and effectively.

g. Encourage compliance on the management policy and legislation.

The Company periodically reviews the effectiveness of the internal control system.

Page 37: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

37ANNUAL REPORT 2013

PENGELOLAAN RESIKOrisk management

Salah satu unsur dalam menunjang pelaksanaan tata kelola perusahaan adalah pengelolaan resiko yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Manajemen perusahaan melakukan identifikasi serta perkiraan kemungkinan munculnya potensi resiko beserta dampaknya dan diikuti dengan penentuan tingkat resiko tersebut. Kemudian menelaah kecukupan pengendalian intern dalam mengurangi dampak dari resiko yang sudah diidentifikasi serta menyusun rencana untuk meningkatkan pengendalian resiko yang dirasakan belum efektif.

Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang produksi dan perdagangan produk-produk alas kaki untuk melayani permintaan pasar dalam negeri dan luar negeri, Perseroan menghadapi resiko yang timbul baik dari internal maupun eksternal.

Kondisi Ekonomi

Permintaan terhadap sepatu memiliki korelasi yang kuat terhadap kondisi ekonomi nasional, regional maupun global. Untuk mengantisipasi perubahan kondisi ekonomi yang terjadi, Perseroan selalu berusaha mengikuti perkembangan informasi terkini dan kemudian melakukan langkah-langkah yang diperlukan.

Resiko Pasar

Resiko pasar untuk penjualan sepatu ekspor mencakup antara lain fluktuasi nilai tukar valuta asing, penerapan tariff untuk melindungi produk setempat, situasi politik yang tidak pasti, biaya adaptasi dan komunikasi yang mahal, dan hambatan perdagangan lainnya.

Resiko pasar untuk penjualan domestik lebih kepada melemahnya daya beli pasar. Karakteristik produk sepatu termasuk dalam kebutuhan tersier, dan menjadi urutan kesekian dalam setiap alokasi dana konsumen. Lemahnya harga beberapa komoditi ekspor yang berasal dari perkebunan dan pertambangan serta kenaikan harga BBM dan berbagai kebutuhan pokok lainnya sangat berpengaruh terhadap pasar sepatu karena mengurangi daya beli pasar.

Berbagai langkah telah dilaksanakan oleh Perseroan untuk dapat meningkatkan penjualan, antara untuk penjualan ekspor melalui negosiasi peninjauan harga secara berkala dengan pihak buyer, dan untuk pasar lokal antara lain melalui inovasi desain-desain baru dan peningkatan efisiensi agar dapat menekan biaya produksi.

One element in supporting the implementation of corporate governance is the management of risks that may affect the achievement of corporate goals that have been set. The management identify and estimate the possible emergence of potential risks and their impact, and followed by the determination of the risk level. Then reviiew the adequacy of internal controls in mitigating the impact of risks that have been identified, and develop a plan to improve ineffective risk control.

As a company engaged in the production and trading of footwear products to serve the market demand in the country and abroad, the Company faces risks arising from both internal and external.

Economic Conditions

The demand for shoes has strong correlation with economic conditions, regionally, nationally and globally. To anticipate changes in economic conditions, the Company has always tried to keep abreast of the latest information and then perform the necessary steps.

Market Risk

Market risk for export market includes, among others, fluctuations in foreign exchange rates, the application of tariff to protect local products, the uncertain political situation, expensive adaptation and communication costs, and other trade barriers.

Market risk for domestic sales more because of weakening of purchasing power of the market. Footwear products categorized as a tertiary needs, and not a priority in customer needs. Weakening of export prices of plantation commodities and mining, and also rising of fuel prices and other basic needs are very influential on the shoe market because it reduces the purchasing power.

Various measures have been implemented by the Company in order to increase sales, including for export sales, through periodic price review with the buyer, and for the local market, through innovation of new designs, and by improving efficiency in order to reduce production costs.

Page 38: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

38 LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

Resiko Produksi

Ketergantungan industri sepatu olahraga Indonesia terhadap bahan baku impor masih cukup besar, terutama bahan baku utamanya. Untuk mengatasi kendala ini, upaya Perseroan adalah dengan membina hubungan yang lebih baik dengan para supplier untuk menjaga kontinuitas pasokan dan kestabilan harga.

Kebijakan pemerintah dalam bentuk penetapan upah minimum sangat berpengaruh terhadap biaya produksi karena meningkatnya biaya tenaga kerja yang tidak diimbangi dengan peningkatan produktivitas akan berakibat pada peningkatan biaya produksi. Program peningkatan produktivitas dan efisiensi, dinilai oleh Perseroan merupakan suatu upaya yang harus dilaksanakan untuk mengurangi resiko ini. Langkah peningkatan produktivitas dan efisiensi tersebut telah dilaksanakan oleh Perseroan dan akan terus dilanjutkan.

Resiko Operasional

Resiko operasional berkaitan dengan kemungkinan kerugian akibat kecerobohan kerja, kesalahan prosedur, kerusakan sistem, masalah pengamanan serta resiko yang berkaitan dengan masalah hukum, politik, dunia usaha dan lingkungan hidup. Perseroan berupaya mengelola resiko-resiko tersebut melalui berbagai kebijakan, sistem dan prosedur kerja, pengawasan intern, serta pemisahan tugas dan tanggung jawab. Perseroan memperbaiki dan mengembangkan berbagai kebijakan menyangkut pengelolaan resiko operasional, pembaharuan dalam fasilitas pabrik serta kebijakan-kebijakan lain dalam sistem dan prosedur kerja.

PERKARA PENTING

Pada tahun 2013 Perseroan menghadapi gugatan dari Sdr. Renita Candra Nurmala atas status kepemilikan sebagian tanah seluas 5.000 m2. Luas tanah yang saat ini dimiliki Perseroan adalah 90.985 m2. Proses gugatan saat ini masih berjalan di Pengadilan Negeri Bandung. Gugatan ini tidak memiliki pengaruh yang berarti terhadap kelangsungan hidup Perseroan. Selama tahun 2013, anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan tidak menghadapi perkara hukum maupun kasus hukum.

SANKSI ADMINISTRATIF

Selama tahun 2013, Perseroan, anggota Dewan Komisaris dan Direksi tidak pernah dikenakan sanksi administratif oleh otoritas pasar modal dan otoritas lainnya.

Production Risk

Indonesian sports shoes industry dependence on imported raw materials is still quite large, especially its main raw material. To overcome this obstacle, the Company’s efforts are to maintain better relationhips with its suppliers in order to maintain continuity of supply and price stability.

Government policy in the form of minimum wages affects the cost of production, since rising labor costs that do not offset by increased productivity will result in increased in production costs. Program to improve productivity and efficiency, is an effort that must be implemented to reduce this risk. Measures to increased productivity and efficiency have been and will be continued to be implemented by the Company.

Operational Risk

Operational risks associated with the possibility of losses due to carelessness, procedural errors, system malfunctions, security issues and risks related to legal issues, politics, business and the environment. The Company seeks to manage these risks through a variety of policies, systems and procedures, internal control, as well as separation of duties and responsibilities. The Company improves and develops policies to manage operational risk, renewal of the plant facilities, and other policies in system and procedures.

IMPORTANT CASE

In 2013, the Company faces a lawsuit from Ms. Renita Candra Nurmala on the ownership status of the land area of 5,000 m2. Total land currently owned by the Company is 90 985 m2. The lawsuit process is still running in the District Court of Bandung. This lawsuit does not have a significant impact on the survival of the Company. During the year 2013, the Board of Commissioners and Board of Directors of the Company do not face lawsuits and law case.

ADMINISTRATIVE SANCTIONS

During 2013, the Company, the Board of Commissioners and Board of Directors were never subject to administrative sanctions by the capital market authorities and other authorities.

Page 39: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

39ANNUAL REPORT 2013

PERYATAAN

ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2013

PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan tahunan PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk. tahun 2013 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan Perseroan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Jakarta, April 2014

STATEMENT

BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORSREGARDING RESPONSIBILITY FOR ANNUAL REPORT 2013

PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

We the undersigned hereby declare that all information in the annual report of PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk for the year 2013 has been fully reported and fully responsible for the content accuracy of the annual report of the Company.

This statement is made in truth.

TANGGUNG JAWAB LAPORAN TAHUNANresponsbility for annual reporting

ABDUL RACHMAN RAMLYKomisaris Utama, President Commissioner

HARIADI DARMAWANKomisaris Independen, Independent Commissioner

ENDANG KOSASIHKomisaris Independen, Independent Commissioner

BAMBANG SETIYONODirektur Utama, President Director

DAVID JAHJAWakil Direktur Utama, Vice President Director

YATI NURHAYATIDirektur, Director

Page 40: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

40 LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

HALAMAN INI SENGAJA DI KOSONGKANTHIS PAGE IS INTENTIONALLY LEFT BLANK

Page 41: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2013 DAN 2012PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk

JAKARTA

Page 42: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

1 i

2 Surat Pernyataan direksi ……………………………………………………………………………… ii

3 Laporan Auditor Independen …………….................………………………………………… iii

4

1-2

5

3

6

4

7

5

8

6

Laporan Laba Rugi Komprehensif PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk untuktahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012…………………..................

Laporan Perubahan Ekuitas PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012………………...……………………

Laporan Arus Kas PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk untuk tahun-tahunyang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012……………………………………

Catatan Atas Laporan Keuangan PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk untuktahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012………………………………

DAFTAR ISI

Halaman

Daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

Laporan Posisi Keuangan PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk per 31Desember 2013 dan 2012 ………………………………………………..............................

i

Page 43: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya
Page 44: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya
Page 45: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya
Page 46: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

ASET Catatan 2013 2012

Rp Rp

ASET LANCAR

Kas dan Setara Kas 2.c, 3 12.474.697.372 6.533.179.764

Piutang Usaha

- Piutang Usaha Pihak Ketiga 2.d, 4 17.533.513.326 12.780.463.206

- Piutang Lain-lain 5 237.089.346 273.919.729

Persediaan 2.e, 6 59.234.716.981 61.645.598.104

Beban Dibayar Dimuka 7 2.535.914.259 1.969.196.274

Pajak Dibayar Dimuka 2.j, 8 5.670.099.111 1.301.758.182

Jumlah Aset Lancar 97.686.030.395 84.504.115.259

ASET TIDAK LANCAR

Aset Pajak Tangguhan 2.j, 8 5.067.479.391 -

Aset Tetap 2.f,9 14.250.928.919 15.034.310.325

Aset Lain-lain 10 1.002.620.393 562.394.947

Jumlah Aset Tidak Lancar 20.321.028.703 15.596.705.272

JUMLAH ASET 118.007.059.098 100.100.820.531

Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian

yang tak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

PER 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

LAPORAN POSISI KEUANGAN

(Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp.125.182.734.245,- untuk Tahun 2013 dan Rp.123.205.445.029,- untuk Tahun 2012)

- 1 -

Page 47: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

LIABILITAS Catatan 2013 2012

Rp Rp

LIABILITAS JANGKA PENDEK

Hutang Usaha

- Hutang Pihak Ketiga 11 37.543.339.368 35.771.064.304

- Hutang Lain-lain 12 86.013.320.076 72.559.403.638

Hutang Pajak 8 4.210.936.589 5.114.600.530

Biaya Masih Harus Dibayar 13 14.553.491.408 9.597.108.869

Liabilitas Imbalan Pasca Kerja - 74.817.769

Hutang Bank Jangka Pendek 14

- Bank Mandiri - KMK Revolving 36.567.000.000 29.010.000.000

- Bank Mandiri - yang jatuh tempo dalam setahun 3.656.700.000 1.934.000.000

Hutang Leasing yang jatuh tempo dalam setahun 2.g, 15 195.132.000 111.360.000

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 182.739.919.441 154.172.355.110

LIABILITAS JANGKA PANJANG

Hutang Jangka Panjang

Hutang Bank Mandiri 14

- Hutang Pokok 34.166.187.763 30.427.604.206

- Hutang Bunga 10.907.509.607 9.203.357.228

Hutang Leasing 2.g, 15 492.596.000 352.640.000

Hutang Pihak Yg Mempunyai Hubungan Istimewa 2.l, 16 87.235.143.266 87.235.143.266

Liabilitas Manfaat Pekerja 2.k , 17 6.433.669.066 6.231.811.367

Liabilitas Pajak Tangguhan 2.j, 8 - 296.115.255

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 139.235.105.702 133.746.671.322

Jumlah Liabilitas 321.975.025.143 287.919.026.432

EKUITAS

Modal Saham-nilai nominal Rp. 500 per saham,

Modal dasar-344.000.000 saham

Modal ditempatkan & disetor penuh-86.000.000 saham 18 43.000.000.000 43.000.000.000

Defisit (246.967.966.045) (230.818.205.901)

Defisiensi Ekuitas (203.967.966.045) (187.818.205.901)

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 118.007.059.098 100.100.820.531

yang tak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

PER 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian

LAPORAN POSISI KEUANGAN

- 2 -

Page 48: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

Catatan 2013 2012

Rp Rp

PENDAPATAN

Penjualan Bersih 2.i, 19 279.150.207.182 243.531.037.253

Beban Pokok Penjualan 2.i, 20 (216.066.147.801) (188.595.468.806)

LABA KOTOR 63.084.059.381 54.935.568.447

Beban Penjualan 21 (30.323.033.793) (25.819.826.013)

Beban Umum dan Administrasi 22 (13.138.137.335) (11.231.952.918)

Laba (Rugi) Penjualan Aset Tetap 428.000.000 -

Pendapatan Lain-lain 449.006.782 387.000.909

Beban Lain-Lain (2.065.044.225) (2.848.203.803)

LABA USAHA 18.434.850.810 15.422.586.622

Pendapatan Bunga 23 836.886.482 5.667.237.970

Beban Keuangan 23 (40.785.092.082) (11.951.679.850)

(21.513.354.790) 9.138.144.742

- Pajak Kini 8 - (2.911.511.956)

- Pajak Tangguhan 8 5.363.594.646 (3.603.458.975)

LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN (16.149.760.144) 2.623.173.812

LABA (RUGI) PER SAHAM 2.n (188) 31

yang tak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian

LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

LAPORAN LABA (RUGI) KOMPREHENSIF

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

- 3 -

Page 49: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

Saldo Per 1 Januari 2012 18 43.000.000.000 (233.441.379.713) (190.441.379.713)

Laba Komperehensif

tahun berjalan 2.623.173.812 2.623.173.812

Saldo Per 31 Desember 2012 43.000.000.000 (230.818.205.901) (187.818.205.901)

Laba (Rugi ) Komperehensif

tahun berjalan (16.149.760.144) (16.149.760.144)

Saldo Per 31 Desember 2013 18 43.000.000.000 (246.967.966.045) (203.967.966.045)

Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian

yang tak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

Catatan Modal Saham Saldo Laba/ (defisit) Jumlah Defisiensi

Ekuitas

- 4 -

Page 50: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

2013 2012

Rp Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan Kas dari Pelanggan 288.317.714.072 253.163.613.921

Pembayaran Kepada Pemasok (161.590.188.807) (139.806.870.424)

Pembayaran Untuk Beban Usaha (18.999.480.584) (18.797.787.243)

Pembayaran Kepada Karyawan (77.379.535.547) (65.116.955.487)

Pembayaran Bunga dan Administrasi Bank (3.515.177.276) (3.554.386.152)

Pembayaran Pajak Penghasilan (4.259.509.000) (2.654.598.805)

Pembayaran PPN Impor dan Lokal (11.902.127.405) (9.002.491.627)

Arus Kas Netto Dari (Untuk) Aktivitas Operasi 10.671.695.453 14.230.524.183

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Penerimaan Bunga Bank 219.003.942 167.111.098

Penerimaan Lain-Lain 476.203.801 315.563.160

Pembelian Aset Tetap (1.644.186.380) (1.826.212.440)

Pembelian Aset Lain-Lain (169.930.060) (98.570.840)

Arus Kas Netto Dari (Untuk) Aktivitas Investasi (1.118.908.697) (1.442.109.022)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Penerimaan Pinjaman dari Orchard Corporation - 18.320.000.000

Pembayaran Pinjaman ke PT. Bayuniaga Primamandiri - (93.000.000)

Pembayaran Pinjaman ke Bank Mandiri

- Pokok (2.595.150.000) (18.320.000.000)

- Bunga - (4.896.093.044)

Pembayaran Pinjaman Pihak Ketiga Lainnya (1.016.119.148) (4.731.915.458)

Arus Kas Netto Dari (Untuk) Aktivitas Pendanaan (3.611.269.148) (9.721.008.502)

KENAIKAN/(PENURUNAN) NETTO KAS & SETARA KAS 5.941.517.608 3.067.406.659

KAS & SETARA KAS AWAL TAHUN 6.533.179.764 3.465.773.105

KAS & SETARA KAS AKHIR TAHUN 12.474.697.372 6.533.179.764

Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian

yang tak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

LAPORAN ARUS KAS

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

- 5 -

Page 51: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

- 6 -

1. UMUM

a. Pendirian dan Informasi UmumPT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk. (Perusahaan) didirikan di Bandung berdasarkan Akta No. 7 tanggal 1 Juli 1988 dan Notaris Nany Sukarja, S. H. Akta Pendirian Perusahaan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-9967-HT.01.01.TH 1988 tanggal 31 Oktober 1988 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 53 tanggal 2 Juli 1991, tambahan No. 1851. Angggaran Dasar Perusahaan mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 16 tanggal 23 Juni 1999 dari Notaris Raharti Sudjardjati, SH, mengenai ketentuan jabatan komisaris dan direksi perusahaan. Akta perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai Surat keputusan No. C-1183-HT.01.04.TH.2000 tanggal 2 Pebruari 2000.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan perusahaan meliputi bidang usaha infrastruktur dan industri. Perusahaan mulai berproduksi secara komersial pada tanggal 1 Oktober 1989. Kegiatan perusahaan dari sejak pendirian sampai saat ini meliputi industri alas kaki khususnya produksi sepatu olah raga dan yang berhubungan dengan pengolahan bahan-bahan dasar pembuatan sepatu olah raga tersebut.

Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan pabrik berlokasi di Bandung, Jawa Barat. Kantor pusat perusahaan beralamat di Gedung Dana Pensiun – Bank Mandiri Lt. 3A Jl. Tanjung Karang No. 3-4A, Jakarta. Jumlah karyawan perusahaan sebanyak 2.893 orang tahun 2013 dan sebanyak 3.273orang tahun 2012.

Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 22 Mei 2013 No. 18dari Notaris Tien Norman Lubis, SH di Bandung pengurus perusahaan tahun 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut :

Tahun 2013 Tahun 2012

Komisaris Utama : Abdul Rachman Ramly Komisaris Utama : Abdul Rachman RamlyKomisaris Independen : Hariadi Darmawan Wakil Komisaris Utama : -

Endang Kosasih Komisaris Independen : Hariadi DarmawanEndang Kosasih

Direktur Utama : Bambang Setiyono Direktur Utama : Bambang SetiyonoWakil Direktur Utama : David Jahya Wakil Direktur Utama : David JahyaDirektur : Yati Nurhayati Direktur : Yati Nurhayati

Komite AuditKetua : Hariadi Darmawan Ketua : Hariadi DarmawanAnggota : Marylin Natalia Anggota : Marylin Natalia

Ida Nurlia Ida Nurlia

Page 52: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

- 7 -

b. Penawaran Umum Saham Perusahaan Seluruh saham perusahaan atau sebanyak 86 juta saham telah dicatat pada Bursa Efek Jakarta yangberasal dari :- Penawaran umum kepada masyarakat sejumlah 10 juta saham dengan harga penawaran Rp. 2.800

per saham, sesuai dengan surat dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. S-1200/PM/1994 tanggal 30 Agustus 1994.

- Pencatatan seluruh saham (25 juta saham) perusahaan (company listing) tanggal 30 Agustus 1994.- Pembagian saham bonus sejumlah 18 juta saham yang berasal dari penawaran umum saham

sesuai Surat PT. Bursa Efek Jakarta No. Peng-277/BEJ-1/D/1097 tanggal 1 Oktober 1997.- Pemecahan nilai nominal saham dari Rp. 1.000 menjadi Rp. 500 per saham sesuai Surat PT. Bursa

Efek Jakarta No. Peng-1266/BEJ-1.1/U/1097 tanggal 1 Oktober 1997.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Berikut ini adalah ikhtisar kebijakan akuntansi penting yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk yang disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Peraturan VIII.G.7 No. KEP-347/BL/2012 tentang Penyajian Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik.

Laporan keuangan disusun dengan konsep harga perolehan kecuali beberapa akun tertentu dinyatakan khusus sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut dan menggunakan dasar akrual, kecuali untuk laporan arus kas.

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokan arus kas kedalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Mata uang fungsional adalah Rupiah. Seluruh angka dalam laporan keuangan ini dinyatakan dalam Rupiah kecuali jika dinyatakan lain.

b. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang AsingPembukuan perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi.

Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilities moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan kurs yang mendekati kurs tengah nilai tukar yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs bersih dibebankan pada laporan laba (rugi) komprehensif tahun berjalan.

Nilai tukar yang digunakan untuk menjabarkan pos aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing ke dalam mata uang Rupiah adalah Rp. 12.189,- dan Rp. 9.670,- untuk US$ 1,- per tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

Page 53: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

- 8 -

c. Kas dan Setara KasKas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehan dan tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.

d. Piutang UsahaPiutang usaha diakui dan disajikan sebesar nilai tagihan dikurangi cadangan penurunan nilai. Kebijakan akuntansi untuk cadangan penurunan nilai, dijabarkan dalam catatan 2o.

e. PersediaanPersediaan terdiri dari bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi. Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode masuk pertama keluar pertama (first-in first-out) untuk persediaan bahan baku, bahan pembantu dan suku cadang, sedangkan barang jadi dan barang dalam proses sebesar beban produksi rata-rata.Penyisihan penurunan nilai karena keusangan persediaan untuk bahan baku dan barang jadi dilakukan berdasarkan analisa umur persediaan yang bersangkutan dan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun.

f. Aset TetapAset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan, selanjutnya pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui kedalam total tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan, diakui kedalam laba (rugi) komprehensif pada saat terjadinya.

Penyusutan aset tetap, kecuali tanah, dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat dari aset yang bersangkutan. Hak atas tanah dapat diperbaharui dan oleh karena itu tidak diamortisasi.

Taksiran masa manfaat untuk tiap-tiap jenis aset tetap, sebagai berikut:Tahun

Bangunan dan prasarana 5 – 20Mesin dan peralatan 5 – 10Instalasi 10Inventaris kantor 5Kendaraan 5 – 8

Pekerjaan dalam penyelesaian mencerminkan akumulasi biaya-biaya yang berhubungan dengan pekerjaan dalam penyelesaian sampai pada tanggal aset yang bersangkutan pada saat aset telah selesai dan siap digunakan.

Perusahaan melakukan evaluasi atas penurunan nilai aset tetap apabila terdapat peristiwa atau keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tetap tersebut kemungkinan tidak dapat dipulihkan, nilai aset tersebut diturunkan menjadi sebesar estimasi nilai yang dapat diperoleh kembali, yang ditentukan berdasarkan nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai.

Page 54: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

- 9 -

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukan dalam laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di review, jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara produktif.

g. Leasing (Sewa Guna Usaha)Aset dan kewajiban sewa guna usaha dicatat sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha. Aset sewa guna usaha disusutkan dengan metode dan berdasarkan taksiran masa manfaat yang sama dengan aset tetap pemilikan langsung (Catatan 2f).

h. Penurunan Nilai Aset Non-KeuanganAset tetap dan asset tidak lancar lainnya, termasuk asset tak berwujud, ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi penurunan nilai bilamana terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat asset tersebut tidak dapat diperoleh kembali, kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat asset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari asset tersebut.

Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai asset. Dalam rangka mengukur penurunan nilai, asset dikelompokan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah.

i. Pengakuan Pendapatan dan BebanPenjualan lokal kepada pengecer diakui sebagai pendapatan pada saat barang diterima pembeli akhir. Penjualan ekspor diakui sebagai pendapatan pada saat barang dikirim kepada pembeli. Beban diakui berdasarkan konsep akrual.

j. PerpajakanBeban pajak penghasilan terdiri dari pajak penghasilan kini dan pajak penghasilan tangguhan. Pajak tersebut diakui dalam laporan laba (rugi), kecuali apabilla pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang langsung diakui ke ekuitas.

Pajak penghasilan kini dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku pada tanggal posisi keuangan.

Pajak penghasilan tangguhan diakui dengan menggunakan balance sheet liability method, untuk semua perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak atas asset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya untuk masing-masing perusahaan.

Pajak penghasilan tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal posisi keuangan dan harapkan berlaku pada saat asset pajak tangguhan direalisasi atau liabilitas pajak tangguhan diselesaikan.

Page 55: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

- 10 -

Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak dimasa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal yang masih dapat dimanfaatkan.

Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan/banding,diakui pada saat keputusan keberatan/banding ditetapkan.

k. Liabilitas Imbalan Pasca KerjaImbalan Pasca Kerja Jangka PendekImbalan pasca kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan.

Imbalan Pasca Kerja Jangka LainnyaPerusahaan memiliki program pensiun imbalan pasti.

Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun, yang biasanya tergantung pada beberapa faktor, seperti umur, masa kerja, dan jumlah kompensasi.

Liabilitas imbalan pensiun tersebut merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti pada akhir periode laporan dikurangi dengan nilai wajar aset program dan penyesuaian atas keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Kewajiban imbalan pasti dihitung oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskusikan estimasi arus kas dimasa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah.

Perusahaan diharuskan menyediakan imbalan pensiun minimum yang diatur dalam UU No. 13/2003, yang merupakan kewajiban imbalan pasti, jika imbalan pensiun dengan UU No. 13/2003 lebih besar dari program pensiun yang ada, selisih tersebut diakui sebagai bagian dari kewajiban imbalan pensiun.

l. Transaksi Dengan Pihak BerelasiPihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor :a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor:

(i) Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;(ii) Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau(iii) Personel manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.

b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:(i) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas

induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).(ii) Suatu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas

asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya.

(iii) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.(iv) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas lain adalah entitas asosiasi

dari entitas ketiga.

Page 56: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

- 11 -

(v) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan pasa kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.

(vi) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf(a).

(vii) Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikasn atas entitas atau personil manajemen kunci entitas ( atau entitas induk dari pemerintah).

Perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana dimaksudkan dalam PSAK 7 (Revisi 2010) “Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi” tersebut.

Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi baik yang dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan atau tidak sama dengan pihak ketiga, telah diungkapkandalam catatan atas laporan keuangan.

m. Sewa Dibayar DimukaSewa dibayar dimuka diamortisasi berdasarkan metode garis lurus selama jangka waktu sewa.

n. Laba/(Rugi) Bersih Per SahamLaba/(rugi) bersih yang digunakan dalam menghitung laba bersih per saham untuk periode yang berakhir 31 Desember 2013 adalah (Rp.16.149.760.144,-) dan yang berakhir 31 Desember 2012 adalah Rp.2.623.173.812,-. Total saham beredar yang digunakan sebagai denominator untuk menghitung laba bersih per saham untuk satu tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing adalah sebanyak 86.000.000 saham.

o. Instrumen KeuanganMulai tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan mengadopsi PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pelaporan” (PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan; Pengakuan dan Pengukuran” (PSAK No. 55 (Revisi 2011)). Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif. Biaya transaksi atas kontrak pembiayaan yang sudah terjadi pada saat standar diterapkan tidak diperhitungkan dalam perhitungan suku bunga efektif dari kontrak tersebut.

(i) Aset KeuanganPengakuan AwalAset keuangan dalam ruang lingkup PSAK 55 (Revisi 2011) diklasifiksikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedian untuk dijual. Perusahaan menentukan klarifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir tahun keuangan.

Pada saat pengakuan awal,aset keuangan diukur pada nilai wajarnya, ditambah, dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan tersebut.

Page 57: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

- 12 -

Seluruh pembelian dan penjualan yang lazim pada saat aset keuangan diakui atau dihentikan pengakuannya pada tanggal perdagangan seperti contohnya tanggal pada saat Perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset. Pembelian atau penjualan yang lazim adalah pembelian atau penjualan aset yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang umumnya ditetapkan dengan peraturan atau kebiasaan yang berlaku dipasar.

Aset keuangan Perusahaan terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang pegawai dan piutang lain-lain dan uang pinjaman sewa yang termasuk dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.

Pengukuran setelah pengakuan awalPinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi penurunan nilai. Keuntungan dan kerugian diakui pada laporan laba rugi ketika aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, demikian juga melalui proses amortisasi.

Penghentian PengakuanAset keuangan dihentikan pengakuannya saat hak kontraktual untuk menerima arus kas atas aset tersebut telah kadaluarsa. Pada saat penghentian pengakuan aset keuangan secara keseluruhan, selisih antara jumlah tercatat dari perkiraan penerimaan dan akumulasi keuntungan atau kerugian yang telah diakui dalam penghasilan lainnya diakui dalam laporan laba rugi.

Penurunan Nilai Aset KeuanganPada saat tanggal neraca, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan terlebih dahulu menentukan bahwa terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika perusahaan menentukan tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk kedalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih atara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit dimasa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa mendatang didiskonto dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut.

Page 58: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

- 13 -

Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi melalui penggunaan pos cadangan penurunan nilai dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi.Jika dalam tahun berikutnya,nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan penurunan nilai. Jika dimasa mendatang pernghapusan tersebut dapat dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut diakui pada laporan laba (rugi) komperehensif.

(ii) Kewajiban KeuanganPengakuan AwalKewajiban keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, hutang dan pinjaman atau derivatif yang telah ditetapkan untuk tujuan lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi kewajiban keuangan pada saat pengakuan awal.

Kewajiban keuangan diukur pada nilai wajarnya, ditambah, dalam hal kewajiban keuangan selain derivatif, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengn perolehan atau penerbitan kewajiban keuangan tersebut.

Kewajiban keuangan perusahaan terdiri dari pinjaman jangka pendek, hutang usaha, beban masih harus dibayar dan uang jaminan dari penyalur yang termasuk dalam kategori pinjaman dan hutang.

Pengakuan setelah pengakuan awalSetelah pengakuan awal, seluruh kewajiban keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan tingkat bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui dilaporan keuangan laba rugi pada saat pinjaman dan hutang tersebut dihentikan pengakuannya atau diturunkan nilainya melalui proses amortisasi dengan menggunakan tingkat bunga efektif.

Penghentian pengakuanKewajiban keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban atas hutang tersebut dilepaskan, dibatalkan atau berakhir. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi ketika kewajiban tersebut dihentikan pengakuannya, dan melalui proses amortisasi.

(iii) Biaya Perolehan yang Diamortisasi dari Instrumen KeuanganBiaya perolehan yang diamortisasi diukur dengan menggunakan metode suku bunga efektifdikurangi penyisihan penurunan nilai pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan ini mencakup seluruh premi atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi serta komisi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif.

(iv) Saling Hapus Instumen KeuanganAset keuangan dan kewajiban saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum atau melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan kewajiban keuangan tersebut dan terdapat investasi untuk menyelesaikan aset dan menyelesaikan kewajibannya seara bersamaan.

Page 59: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

- 14 -

(v) Nilai Wajar Instrumen KeuanganNilai wajar Instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan. Untuk instrument keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar (arm’s-length market transaction), referensi atas nilai wajar terkini dari instrument wajar terkini dan instrument lain yang secara substansial sama, analisis arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya.

p. Penggunaan EstimasiPenyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama tahun pelaporan. Hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi.

Page 60: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

2013 2012

Rp Rp

3. KAS DAN SETARA KAS

Kas 247.314.716 434.218.044

Rupiah

- PT Bank Central Asia Tbk. 2.088.656.883 993.098.657

- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 1.868.271.967 1.716.227.676

- PT Bank CIMB Niaga 238.248.618 64.620.298

- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 43.617.283 23.116.800

- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 22.044.004 14.763.230

Jumlah 4.260.838.755 2.811.826.661

Dollar

- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 1.466.543.901 787.135.059

Jumlah 1.466.543.901 787.135.059

Deposito Berjangka 1-3 Bulan

- PT Bank BTPN 5.500.000.000 1.500.000.000

- PT Bank Pundi 1.000.000.000 1.000.000.000

Jumlah 6.500.000.000 2.500.000.000

Jumlah kas dan setara kas 12.474.697.372 6.533.179.764

Saldo Giro valas terdiri dari :

Bank Mandiri $ USD 120.317,00 81.399,70

(lihat catatan 2.b dan 2.c)

Suku bunga per tahun deposito berjangka adalah sebesar 7,75% s.d 9% pada tahun 2013 dan 6,5% Tahun 2012,

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

Bank :

Suku bunga rata-rata per tahun untuk Bank adalah sebesar 2 % - 5 % untuk rekening rupiah (tahun 2013 dan 2012) dan

0,5 % untuk rekening dolas AS (tahun 2013 dan 2012).

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

- 15 -

Page 61: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

2013 2012

Rp Rp

4. PIUTANG USAHA PIHAK KETIGA

Pihak Domestik :

Pihak Counter :

- Matahari Dept Store 5.536.000.051 5.024.992.690

- Ramayana Dept Store 4.104.574.850 3.597.346.193

- Borobudur Dept Store 736.993.861 415.174.409

- Yogya Dept Store 502.266.615 617.899.921

- Ada Swalayan 433.510.040 508.852.381

- Retail dan Lainnya 217.781.122 337.597.957

- Rita Dept Store 208.218.363 424.183.313

- Suzuya Padang 207.128.675 102.623.134

- Sri Ratu Dept Store 198.986.700 104.942.256

- Chandra Super Store 157.022.485 49.268.107

- Giant Dept Store 100.866.601 97.640.634

- Golden Truly 71.756.475 96.752.040

- Moro Dept Store 68.750.145 70.650.311

- Keris Galery 53.048.160 35.834.269

- Mega Dept Store 44.873.783 40.534.490

- Trona Dept. Store 27.658.750 -

- Asia Dept Store 21.774.070 12.878.508

Pihak Lainnya :

- Arka Footwear Indonesia - 132.993.251

- Toe Zone Indonesia - 132.858.645

Jumlah Piutang Domestik 12.691.210.746 11.803.022.509

Pihak Internasional :

- FOS 4.842.302.580 977.440.697

- Gingkoasia 102.080.576 102.080.576

- Forvic 101.246.309 101.246.309

Jumlah Piutang Internasional 5.045.629.465 1.180.767.582

Berdasarkan mata uang

- Rupiah 12.691.210.746 11.803.022.509

- US Dollar ($ 413.949.42 tahun 2013 dan $ 122.106,26 tahun 2012) 5.045.629.465 1.180.767.582

Jumlah 17.736.840.211 12.983.790.091

- 16 -

Page 62: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

2013 2012

Rp Rp

4. PIUTANG USAHA PIHAK KETIGA (Lanjutan)

Analisa umur piutang usaha adalah sebagai berikut:

1 Domestik

- Belum jatuh tempo 12.380.616.953 10.414.514.364

- 1-30 hari 233.463.853 1.031.011.879

- 31-60 hari 24.394.650 288.315.083

- 60-90 hari 52.735.290 16.623.924

- > 90 hari - 52.557.259

Jumlah 12.691.210.746 11.803.022.509

2 Internasional

- Belum jatuh tempo 4.842.302.580 977.440.697

- Lebih dari 31 - 60 hari 203.326.885 203.326.885

Jumlah 5.045.629.465 1.180.767.582

Jumlah Piutang Usaha 17.736.840.211 12.983.790.091

Dikurangi :

- Penurunan nilai (203.326.885) (203.326.885)

17.533.513.326 12.780.463.206

Mutasi cadangan penurunan nilai:

Saldo Awal: 203.326.885 -

Penambahan:

Selama periode berjalan - 203.326.885

Saldo Akhir Periode 203.326.885 203.326.885

Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa cadangan penurunan nilai periode berjalan atas piutang usaha pihak

ketiga tidak perlu dilakukan karena dapat tertagih semua.

- 17 -

Page 63: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

2013 2012

Rp Rp

5. PIUTANG LAIN-LAIN

- Piutang Karyawan dan lain-lain 146.361.135 100.920.332

- Piutang Luck SRL/Forvic 104.488.203 104.488.203

- Piutang Claim Fos 90.728.211 145.328.015

- Piutang Gingko Asia 31.698.349 27.671.382

Jumlah Piutang 373.275.898 378.407.932

Dikurangi: cadangan penurunan nilai (136.186.552) (104.488.203)

237.089.346 273.919.729

Mutasi cadangan penurunan nilai:

Saldo Awal: 104.488.203 -

Penambahan:

Selama periode berjalan 31.698.349 104.488.203

Saldo Akhir Periode 136.186.552 104.488.203

6. PERSEDIAAN

- Barang jadi 37.635.824.267 48.550.187.165

- Barang dalam proses 7.406.576.244 5.326.847.820

- Bahan baku dan bahan pembantu 13.627.711.619 7.431.341.132

- Suku cadang dan lain-lain 564.604.851 337.221.987

Jumlah persediaan 59.234.716.981 61.645.598.104

7. BEBAN DIBAYAR DIMUKA

- Beban Sewa Counter, Biaya Kantor dan Lain-lain 2.479.295.091 1.913.391.869

- Beban Asuransi 56.619.168 55.804.405

Jumlah 2.535.914.259 1.969.196.274

Persediaan digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan fasilitas kredit Bank Mandiri dan persediaan tersebut telah

diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dari PT. Asuransi Himalaya Pelindung, dengan

jumlah pertanggungan sebesar Rp.27.000.000.000, berdasarkan polis no PCD. 3603/2013.00001 dan

PCD.3603/2013.00002. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut telah memadai.

Beban Asuransi merupakan beban asuransi kepada PT. Asuransi Himalaya Pelindung Tahun 2013 dan PT. Asuransi

Sinarmas untuk Tahun 2012 , untuk penutupan asuransi aset tetap dan persediaan.

Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa cadangan penurunan nilai periode berjalan atas piutang lain-lain sudah

memadai.

Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai belum terjadi pada periode berjalan. (lihat

catatan no. 2.e, dan 2.o)

- 18 -

Page 64: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

2013 2012

Rp Rp

8. PERPAJAKAN

PAJAK DIBAYAR DIMUKA

- Pajak Pertambahan Nilai 3.071.282.547 -

- PPh psl 22 2.376.608.000 1.210.143.865

- PPh psl 23 4.156.156 91.614.317

- PPh psl 25 218.052.408 -

Jumlah 5.670.099.111 1.301.758.182

Beban Pajak Penghasilan

Pajak Kini - 2.911.511.956

Pajak Tangguhan 5.363.594.646 3.603.458.975

Laba / (Rugi) sebelum pajak menurut laporan laba rugi (21.513.354.790) 9.138.144.742

Koreksi Fiskal positif / (negatif) :

Penghasilan Bunga Bank dan Jasa Giro (836.886.482) (167.111.098)

Penyusutan dan amortissi (793.015.163) (620.438.651)

Cadangan penurunan nilai piutang 31.698.349 307.815.088

Imbalan Pasca kerja 127.039.930 1.505.181.432

Lain-Lain 895.862.687 1.482.456.313

Laba / (Rugi) Fiskal tahun berjalan (22.088.655.469) 11.646.047.826

Akumulasi rugi fiskal tahun sebelumnya - (3.960.345.945)

Koreksi fiskal tahun sebelumnya - 3.960.345.945

Kumulatif Rugi Fiskal (22.088.655.469) -

Perhitungan Pajak Penghasilan

-

Pada Tahun 2012 = 25% x Rp. 11.646.047.826 2.911.511.956

Rekonsiliasi anatara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dengan rugi fiskal setelah penyesuaian dengan

Surat Ketetapan Pajak (SKP) dan SPT adalah sebagai berikut:

Pada Tahun 2013 Perusahaan tidak menghitung Pajak Penghasilan

dikarenakan secara fiskal Perusahaan mengalami kerugian sebesar Rp.

22.088.655.469,-

- 19 -

Page 65: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

8. PERPAJAKAN (Lanjutan)

Aset dan Liabilitas Pajak Tangguhan

Aset (Liabilitas)

Pajak Tangguhan

31 Des 12

Dikreditkan

(dibebankan) ke

Laporan Laba

(Rugi)

Aset (Liabilitas)

Pajak tangguhan

31 Des 13

Aset Pajak

Tangguhan

Laba (Rugi) Fiskal 15.602.232.243 5.522.163.867 21.124.396.111

Penyesuaian SKP & Kadaluarsa (17.471.074.287) - (17.471.074.287)

Imbalan Pasca Kerja 1.878.168.183 31.759.983 1.909.928.166

Aset Tetap (2.755.765.046) (198.253.791) (2.954.018.837)

Sewa Pembiayaan (13.004.998) - (13.004.998)

Penyisihan Piutang 2.463.328.650 7.924.587 2.471.253.237

Jumlah (296.115.255) 5.363.594.646 5.067.479.391

Aset (Liabilitas)

Pajak Tangguhan

31 Des 11

Dikreditkan

(dibebankan) ke

Laporan Laba

(Rugi)

Aset (Liabilitas)

Pajak tangguhan

31 Des 12

Aset Pajak

Tangguhan

Laba (Rugi) Fiskal 18.513.744.199 (2.911.511.956) 15.602.232.243

Penyesuaian SKP & Kadaluarsa (16.480.987.801) (990.086.486) (17.471.074.287)

Imbalan Pasca Kerja 1.501.872.825 376.295.358 1.878.168.183

Aset Tetap (2.600.655.383) (155.109.663) (2.755.765.046)

Sewa Pembiayaan (13.004.998) - (13.004.998)

Penyisihan Piutang 2.386.374.878 76.953.772 2.463.328.650

Jumlah 3.307.343.720 (3.603.458.975) (296.115.255)

Tahun 2012

Tahun 2013

- 20 -

Page 66: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

8. PERPAJAKAN (Lanjutan)

Tahun 2013 Tahun 2012

Rp Rp

Laba / (Rugi) sebelum pajak dengan tarif pajak yang

berlaku sebesar 25% (21.513.354.790) 9.138.144.742

Dampak Pajak atas penyesuaian akumulasi

rugi fiskal tahun sebelumnya (5.378.338.698) 2.284.536.186

Perbedaan tetap :

Penghasilan bunga deposito (209.221.621) (41.777.775)

Lain-Lain 223.965.672 1.360.700.564

Jumlah (Penghasilan) manfaat pajak (5.363.594.646) 3.603.458.975

Hutang Pajak

Pajak Pertambahan Nilai 3.767.443.413 3.494.720.849

PPh Psl 21 394.943.007 835.576.694

PPh Psl 23 12.793.687 11.726.267

PPh Psl 4 (2) 35.756.482 24.968.252

Pph Badan Pasal 29 - 747.608.468

Jumlah 4.210.936.589 5.114.600.530

Rekonsiliasi antara beban (penghasilan) pajak dan hasil perkalian rugi akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak

yang berlaku adalah sebagai berikut:

- 21 -

Page 67: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

9. ASET TETAP

Tahun 2013

Per 31 Des 2012 Penambahan Pengurangan Per 31 Des 2013

Harga Perolehan

Tanah 6.802.686.259 320.000.000 - 7.122.686.259

Bangunan dan Prasarana 17.059.874.203 81.225.000 124.471.000 17.016.628.203

Mesin dan Peralatan 100.152.478.688 624.582.500 - 100.777.061.188

Instalasi 5.105.166.548 - 5.105.166.548

Inventaris Kantor 6.079.403.892 71.773.860 - 6.151.177.752

Kendaraan 3.040.145.764 536.850.000 316.052.550 3.260.943.214

138.239.755.354 1.634.431.360 440.523.550 139.433.663.164

Akumulasi Penyusutan

Bangunan dan Prasarana 14.081.861.941 795.841.971 107.356.238 14.770.347.674

Mesin dan Peralatan 97.065.495.398 1.088.712.470 - 98.154.207.868

Instalasi 4.583.435.301 55.092.420 - 4.638.527.721

Inventaris Kantor 5.079.686.641 332.025.143 - 5.411.711.784

Kendaraan 2.394.965.748 129.036.000 316.062.550 2.207.939.198

123.205.445.029 2.400.708.004 423.418.788 125.182.734.245

Nilai Buku 15.034.310.325 14.250.928.919

- 22 -

Page 68: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

9. ASET TETAP (Lanjutan)

Tahun 2012

Per 31 Des 2011 Penambahan Pengurangan Per 31 Des 2012

Harga Perolehan

Tanah 6.527.686.259 275.000.000 - 6.802.686.259

Bangunan dan Prasarana 17.059.874.203 - 17.059.874.203

Mesin dan Peralatan 99.142.178.688 1.010.300.000 - 100.152.478.688

Instalasi 4.587.397.348 517.769.200 5.105.166.548

Inventaris Kantor 5.911.379.672 168.024.220 - 6.079.403.892

Kendaraan 2.394.965.764 645.180.000 - 3.040.145.764

135.623.481.934 2.616.273.420 - 138.239.755.354

Akumulasi Penyusutan

Bangunan dan Prasarana 13.263.073.033 818.788.908 14.081.861.941

Mesin dan Peralatan 95.600.869.841 1.464.625.557 97.065.495.398

Instalasi 4.569.764.421 13.670.880 4.583.435.301

Inventaris Kantor 4.625.998.912 453.687.729 5.079.686.641

Kendaraan 2.371.425.744 23.540.004 2.394.965.748

120.431.131.951 2.774.313.078 - 123.205.445.029

Nilai Buku 15.192.349.983 15.034.310.325

2013 2012

Rp Rp

Beban Penyusutan tahun 2013 dan 2012 dialokasikan sebagai berikut :

- Beban Pabrikasi 1.768.016.202 2.120.654.034

- Beban Administrasi & Umum 522.369.010 370.906.044

- Beban Penjualan 110.322.792 282.753.000

Jumlah 2.400.708.004 2.774.313.078

Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa estimasi jumlah yang diperoleh kembali lebih besar dari nilai tercatat aset

tetap dan sehingga tidak ada penurunan nilai aset tetap yang harus dicatat.

Aset tetap milik perseroan berupa tanah, bangunan, kendaraan dan mesin-mesin digunakan sebagai jaminan

sehubungan dengan fasilitas kredit bank. Aset tetap kecuali tanah, diasuransikan terhadap resiko kebakaran, pencurian

dan resiko lainnya dari PT Asuransi HImalaya Pelindung. Dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp. 59.935.000.000,-

dengan No. Polis PCD.3603/2013.00001 dan PCD.3603/2013.00002. Manajemen berpendapat bahwa nilai

pertanggungan tersebut telah memadai.

- 23 -

Page 69: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

2013 2012

Rp Rp

10. ASET LAIN-LAIN 1.002.620.393 562.394.947

11. HUTANG USAHA

Hutang usaha, terdiri dari :

Bahan baku dan pembantu

- Lokal 23.234.832.795 22.275.798.201

- Impor, US$ 1.173.886,17 Th 2013 dan US$ 1.395.580,78 Th 2012 14.308.506.573 13.495.266.103

37.543.339.368 35.771.064.304

Rincian berdasarkan mata uang

- Rupiah 23.234.832.795 22.275.798.201

- US$ Dolar 14.308.506.573 13.495.266.103

Jumlah 37.543.339.368 35.771.064.304

Analisa umur hutang usaha adalah sebagai berikut :

- 1 - 30 hari 24.990.375.628 19.969.062.400

- 31 - 60 hari 3.050.769.313 7.489.532.524

- 61 - 90 hari 1.502.301.715 1.741.904.502

- >90 hari 7.999.892.712 6.570.564.878

37.543.339.368 35.771.064.304

12. HUTANG LAIN-LAIN

Hutang lain-lain, terdiri dari :

Luar Negeri : Orchard Corporation

US$ 5.744.357,12 Th 2013 dan US$ 2.000.000,- Th 2012 70.017.968.936 19.340.000.000

Pihak Berelasi :

- PT. Bayuniaga Primamandiri US$ 3.744.357,12 tahun 2012 - 36.207.933.350

- Kelompok usaha pemegang saham 15.570.719.209 16.449.524.553

85.588.688.145 71.997.457.903

Pihak ketiga

- Koperasi & lainnya 424.631.931 561.945.735

86.013.320.076 72.559.403.638

Jumlah

Seluruh hutang usaha merupakan Liabilitas kepada pihak ketiga. Jangka waktu kredit untuk pembelian bahan baku dan

pembantu berkisar antara 30 dan 90 hari.

Merupakan Uang Jaminan atas sewa showroom dan PT. Perusahaan Listrik Negara.

Jumlah

- 24 -

Page 70: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

12. HUTANG LAIN-LAIN (lanjutan)

a.

b.

c.

a.

b.

c.

2013 2012

Rp Rp

13. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR

- Gaji dan Upah 8.568.432.311 6.348.561.059

- Biaya Bunga Pinjaman

USD 327.381 tahun 2013 dan USD 79.166,70 tahun 2012 3.990.447.009 765.542.000

- Biaya Kantor, Pabrik dan Pemasaran 1.508.192.565 2.148.280.775

- Listrik dan Telepon 382.048.852 333.104.827

- Asuransi 104.370.671 1.620.208

Jumlah 14.553.491.408 9.597.108.869

Pada tanggal 3 Maret 2014 berdasarkan Addendum To Loan Agreement, Orchard Corporation menyetujui perpanjangan

untuk Fasilitas pinjaman sebesar USD 2.000.000,- per tanggal 15 Maret 2012 yang jatuh tempo pada tanggal 15 Maret

2014 menjadi jatuh tempo pada 15 Maret 2016.

: 2 tahun atau sampai dengan tanggal 15 Maret 2015Jangka Waktu

Berdasarkan perjanjian kredit yang telah disetujui pada tanggal 15 Maret 2012 Orchard Corporation yang terletak di negara

Seychelles telah menyetujui memberikan pinjaman kepada PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk - Indonesia, dengan

ketentuan sebagai berikut :

Pada tanggal 25 Februari 2013, melalui Assignment of Loan Agreement, PT. Bayuniaga Primamandiri melakukan

pengalihan atas seluruh hak dan kewajiban fasilitas pinjaman untuk perseroan kepada Orchard Corporation sebesar

maksimal USD 5.000.000.

Setelah pengalihan pinjaman, Orchard Corporation menyetujui perpanjangan fasilitas yang jatuh tempo pada tanggal 14

Maret 2013, dan tertuang dalam perjanjian pinjaman dengan pokok-pokok kesepakatan sebagai berikut :

Perusahaan juga mendapatkan dukungan pendanaan untuk modal kerja operasi dari kelompok usaha pemegang saham

utama tahun 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp. 15.570.719.209,- dan Rp. 16.449.524.553,-

Bunga

Saldo kewajiban (dana yang terpakai) per 31 Desember 2013 adalah USD 3.744.357,12

: 5% per tahun, terhitung sejak tanggal efektif perjanjian

pinjaman.

: USD 5.000.000,-Limit Fasilitas

Limit Fasilitas : USD 2.000.000,-

Bunga : 5% per tahun, terhitung sejak tanggal efektif perjanjian

pinjaman.Jangka Waktu : 2 tahun atau sampai dengan tanggal 15 Maret 2014

- 25 -

Page 71: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

2013 2012

Rp Rp

14. HUTANG BANK MANDIRI

Hutang Bank Jangka Pendek

36.567.000.000 29.010.000.000

3.656.700.000 1.934.000.000

Jumlah Hutang Bank Jangka Pendek 40.223.700.000 30.944.000.000

Hutang Bank Jangka Panjang

37.822.887.763 32.361.604.206

(3.656.700.000) (1.934.000.000)

Hutang Pokok Jangka Panjang 34.166.187.763 30.427.604.206

10.907.509.607 9.203.357.228

Jumlah Hutang Bank Jangka Panjang 45.073.697.370 39.630.961.434

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Berdasarkan surat dari PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk, ("Bank Mandiri") Nomor TFS.SAM/LC1/SPPK/2011 tanggal 16

Agustus 2011 dan TFS.SAM/LC1/SPPK/220/2012 tanggal 30 Mei 2012, Perseroan memperoleh persetujuan peninjauan

kembali fasilitas kredit yang diterima dengan persyaratan tertentu yang ditetapkan Bank Mandiri, antara lain keharusan

melakukan pembayaran sebesar USD 2.000.000,- untuk mengurangi outstanding fasilitas. Sehubungan dengan hal

tersebut, pada tanggal 21 Maret 2012 Perseroan telah melakukan pembayaran sebesar USD 2.000.000,-.

Bagian jatuh tempo dalam satu tahun - Hutang KMK

Aflopend, USD 300.000 tahun 2013 dan USD 200.000

tahun 2012

Hutang pokok KMK Revolving USD 3.000.000,00 tahun

2013 dan tahun 2012

Hutang pokok KMK Aflopend USD 3.103.034,52 tahun

2013 dan USD 3.346.598,16 tahun 2012

Bagian jatuh tempo dalam satu tahun, USD 300.000

tahun 2013 dan USD 200.000 tahun 2012

Hutang Bunga Bank USD 894.865,01 tahun 2013 dan

USD 951.743,25 tahun 2012

Dengan dilakukannya pembayaran tersebut, total hutang Perseroan ke Bank Mandiri berkurang dari semula sebesar USD

8.346.598,16 menjadi USD 6.346.598,16. Total hutang tersebut selanjutnya dibagi dua, menjadi Fasilitas KMK Aflopend

sebesar USD 3.346.598,16 dan Fasilitas KMK Revolving sebesar USD 3.000.000,- dengan rincian sebagai berikut :

- 26 -

Page 72: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

14. HUTANG BANK MANDIRI (Lanjutan)

1. Fasilitas KMK Aflopend

1

2

3

4

5

6

Per Triwulan Per Tahun

2013 50.000,00 200.000,00

2014 75.000,00 300.000,00

2015 125.000,00 500.000,00

2016 175.000,00 700.000,00

2017 - (Trw 1 s/d 3) 400.000,00 1.200.000,00

- (Trw 4) 446.598,16 446.598,16

3.346.598,16

7 : Dibebaskan.

Tahun /Trw

: Tidak dikenakan.

Limit Kredit

Nilai (USD)

Bunga

Provisi

: Dibayarkan secara mengangsur dengan jadwal sebagai berikut :

: USD 3.346.598,16

Sifat dan Tujuan

: 5 % per tahun, yang akan direview sesuai suku bunga yang berlaku di Bank.

Sesuai akta No. 22 tertanggal 25 Juli 2012 mengenai Addendum I Perjanjian Penyelesaian Kredit Nomor : KP -CEG/03/PK-

KMK/VA/2005 tertanggal 25 Juli 2012 yang dibuat di hadapan Notaris Evy Hybridawati Wargahadibrata, SH., MH., Bank

Mandiri memberikan Fasilitas Kredit Modal Kerja Aflopend dengan ketentuan pokok sebagai berikut :

: Bersifat Aflopend, dan dibuat sehubungan dengan peninjauan kembali

ketentuan dan syarat-syarat fasilitas kredit lama.

Jangka Waktu : Sampai dengan tanggal 23 Desember 2017.

Tunggakan Denda

Pembayaran

- 27 -

Page 73: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

14. HUTANG BANK MANDIRI (Lanjutan)

8

USD

Per Triwulan Per Tahun

Initial Payment 2.000.000,00 568.782,51

2013 50.000,00 200.000,00 56.878,25

2014 75.000,00 300.000,00 85.317,38

2015 125.000,00 500.000,00 142.195,63

2016 175.000,00 700.000,00 199.073,88

2017 (Trw 1 s/d 3) 400.000,00 1.200.000,00 341.269,51

(Trw 4) 446.598,16 446.598,16 127.008,61

5.346.598,16 1.520.525,77

9

2. Fasilitas KMK Revolving

1

2

3

49.768,47

35.548,91

: Bersifat Revolving, dan dibuat sehubungan dengan peninjauan kembali

21.329,34

Limit Kredit

: 1 Tahun sampai dengan tanggal 24 Juli 2013.

127.008,61

ketentuan dan syarat-syarat fasilitas kredit lama.

Jangka Waktu

Sesuai akta No. 23 tertanggal 25 Juli 2012 mengenai Perjanjian Penyelesaian Kredit Nomor : CRO.KP/161/KMK/12 yang

dibuat di hadapan Notaris Evy Hybridawati Wargahadibrata, SH., MH., Bank Mandiri memberikan Fasilitas Kredit Modal

Kerja Revolving dengan ketentuan pokok sebagai berikut :

: USD 3.000.000,-

Sifat dan Tujuan

perhitungan sebagai berikut :

Pembayaran Pokok (USD)

dihapus secara proporsional sesuai pembayaran pokok kredit dengan

Tahun/TRW

Desember 2012, dibayar pada tanggal 23 Desember 2012.

113.756,50

14.219,56

Denda : 2 % Per tahun di atas suku bunga fasilitas Kredit Modal Kerja

Pada tahun 2013 perusahaan melaksanakan kewajiban pembayaran bunga dan pokok fasilitas KMK Aflopend sesuai

ketentuan secara tepat waktu, dan mendapatkan penghapusan TBYD (Tunggakan Bunga Yang Ditangguhkan) sebesar

USD 56.878.,25 equivalen Rp. 617.882.541,- dan pada tahun 2012 sebesar USD 568.782,51 equivalen Rp. 5.500.126.872,-

.

568.782,51

Penghapusan

TBYD/Trw

- Sebesar 75 % (USD 1.520.525,76) disetujui untuk diberikan keringanan /

Penghapusan

TBYD/Tahun

sebagai berikut :

- Sebesar 25 % (USD 506.841,93) yang semula jatuh tempo pada bulan

TBYD : TBYD per 30 Juni 2004 USD 2.027.367,69 diselesaikan dengan ketentuan

- 28 -

Page 74: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

14. HUTANG BANK MANDIRI (Lanjutan)

4

5

6

7 : Dibebaskan.

9

2013 2012

Rp Rp

15. HUTANG LEASING

Hutang Leasing

Pembayaran yang jatuh tempo pada tahun :

- 111.360.000

195.132.000 111.360.000

195.132.000 111.360.000

195.132.000 111.360.000

102.332.000 18.560.000

687.728.000 464.000.000

Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun (195.132.000) (111.360.000)

Bagian Jangka Panjang 492.596.000 352.640.000

16. HUTANG PIHAK BERELASI 87.235.143.266 87.235.143.266

Sehubungan dengan pembiayaan pembelian mobil, perusahaan mendapatkan fasilitas leasing (sewa guna usaha) dari PT.

Astra Sedaya Finance dan PT. Kencana Internusa Artha Finance, sebagai berikut :

Total Pembayaran

Bunga

Denda

Provisi : 0,25 % per tahun dari USD 3.000.000,-

2016

Berdasarkan surat perjanjian pengakuan hutang perusahaan memperoleh pinjaman dari PT. Golden Lestari, pinjaman

tersebut tidak dikenakan bunga dan tidak ditentukan jangka waktunya. (lihat catatan 2.l)

2014

Tunggakan Denda

: 5 % per tahun, yang akan direview sesuai suku bunga yang berlaku di Bank.

2017

: 2 % Per tahun di atas suku bunga fasilitas Kredit Modal Kerja.

Pada tahun 2013, Perusahaan melaksanakan kewajiban pembayaran bunga sesuai ketentuan secara tepat waktu.

Pada tanggal 27 Juni 2013, melalui surat No. 077/PAI/Yn/VI/2013, Perusahaan telah mengajukan permohonan

perpanjangan fasilitas KMK Revolving, serta peningkatan tingkat kolektibilitas kredit. Saat ini permohonan tersebut masih

dalam proses pembahasan oleh Bank Mandiri.

2015

2013

Pembayaran : Pada setiap tanggal jatuh tempo.

- 29 -

Page 75: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

2013 2012

Rp Rp

17. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA 6.433.669.066 6.231.811.367

Beban Imbalan Pasca Kerja

Beban Jasa Kini 783.144.929 710.078.366

Beban bunga 845.039.662 571.586.622

Amortisasi Beban Jasa lalu - non vested 314.646.754 314.646.754

Jumlah Beban Imbalan Pasca Kerja 1.942.831.345 1.596.311.742

Liabilitas Imbalan Pasca Kerja

Nilai kini liabilitas 12.273.185.577 10.562.995.774

Nilai wajar aktiva program - -

Posisi Pendanaan 12.273.185.577 10.562.995.774

Keuntungan /(kerugian) yang belum diakui (1.434.461.949) 388.516.909

Biaya jasa lalu yang belum diakui - non vested (4.405.054.562) (4.719.701.316)

Liabilitas / (kekayaan) 6.433.669.066 6.231.811.367

Mutasi Liabilitas

Saldo Awal 6.231.811.367 4.635.499.625

Beban Imbalan Pasca Kerja tahun berjalan 1.942.831.345 1.596.311.742

Imbalan yang dibayarkan (1.740.973.646) -

Liabilitas Imbalan Pasca Kerja - Jangka Panjang 6.433.669.066 6.231.811.367

Saldo Awal 74.817.769 165.848.078

Pembayaran (74.817.769) (91.030.309)

Liabilitas Imbalan Pasca Kerja - Jangka Pendek - 74.817.769

Bunga Teknis

Kenaikan Gaji Rata-Rata Per Tahun

Usia Pensiun Normal

Tingkat Pengunduran Diri

Tingkat Cacat / Disability

Tingkat Mortalita

Metode

Uraian berikut ini merupakan rangkuman komponen beban imbalan pasca kerja bersih pada tahun 2013 dan 2012 yang

diakui pada laporan laba (rugi) komprehensif dan liabilitas imbalan pasca kerja yang diakui di laporan posisi keuangan,

dihitung oleh aktuaria independen (PT. Gemma Mulia Inditama) dalam laporannya pada tanggal 9 Januari 2014 (untuk

tahun 2013) dan 11 Februari 2013 (untuk tahun 2012) dengan menggunakan metode "Projected Unit Credit".

2,5% pada semua tingkat usia

Asumsi utama yang digunakan dalam menghitung liabilitas imbalan pasca kerja pada tanggal 31 Desember 2013 dan

2012 adalah:

3%

Projected Unit Credit Method

0,2 permil pertahun per usia

Tabel Mortalita Indonesia 2011

55 Tahun

8% per tahun

- 30 -

Page 76: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

18. MODAL SAHAM

Tahun 2013

Nama Pemegang Saham Saham Pemilikan Nominal

% Rp

PT. Golden Lestari 45.150.000 52,50% 22.575.000.000

PT. Woori Korindo Securities Indonesia 18.650.000 21,69% 9.325.000.000

PT. Usaha Bersama Securities 7.958.100 9,25% 3.979.050.000

PT. Indomitra Securities 4.750.000 5,52% 2.375.000.000

Masyarakat lainnya, pemilikan

masing-masing kurang dari 5% 9.491.900 11,04% 4.745.950.000

Jumlah 86.000.000 100% 43.000.000.000

Tahun 2012

Nama Pemegang Saham Saham Pemilikan Nominal

% Rp

PT. Golden Lestari 45.150.000 52,50% 22.575.000.000

PT. Woori Korindo Securities Indonesia 18.650.000 21,69% 9.325.000.000

PT. Usaha Bersama Securities 7.958.100 9,25% 3.979.050.000

PT. Indomitra Securities 4.750.000 5,52% 2.375.000.000

Masyarakat lainnya, pemilikan

masing-masing kurang dari 5% 9.491.900 11,04% 4.745.950.000

Jumlah 86.000.000 100% 43.000.000.000

2013 2012

Rp Rp

19. PENJUALAN BERSIH

Ekspor 139.944.637.081 122.635.701.431

Lokal 139.205.570.101 120.895.335.822

Jumlah 279.150.207.182 243.531.037.253

Tidak ada penjualan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

Retail & Counter 136.721.458.670 119.261.031.549

Seluruh penjualan lokal dilakukan dengan pihak ketiga. Rincian penjualan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih

lokal adalah sebagai berikut:

- 31 -

Page 77: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

2013 2012

Rp Rp

20. BEBAN POKOK PENJUALAN

Beban pokok penjualan, terdiri dari:

- Persediaan Bahan Baku Awal 7.431.341.132 6.721.918.764

- Pembelian Bahan Baku 151.327.442.780 138.210.535.471

- Persediaan Bahan Baku Akhir (13.627.711.619) (7.431.341.132)

- Bahan Baku digunakan 145.131.072.293 137.501.113.103

- Tenaga Kerja 44.797.346.848 41.437.981.755

- Beban pabrikasi 17.303.094.186 17.026.590.419

Jumlah beban produksi 207.231.513.327 195.965.685.277

Persediaan awal tahun barang dalam proses 5.326.847.820 5.982.815.844

Persediaan akhir tahun barang dalam proses (7.406.576.244) (5.326.847.820)

Beban pokok produksi 205.151.784.903 196.621.653.301

Persediaan awal tahun barang jadi 48.550.187.165 40.524.002.670

Persediaan akhir tahun barang jadi (37.635.824.267) (48.550.187.165)

Beban Pokok Penjualan 216.066.147.801 188.595.468.806

Rincian beban pabrikasi adalah sebagai berikut :

- Gaji dan upah 7.539.198.345 6.721.359.922

- Listrik dan energi 4.188.917.503 4.537.742.099

- Kendaraan dan reparasi 862.861.804 2.223.468.085

- Penyusutan Aset tetap 1.768.016.202 2.120.654.034

- Suku cadang dan alat pembantu 1.010.077.264 1.095.003.653

- Asuransi dan Lain-Lain 1.934.023.068 328.362.626

Jumlah 17.303.094.186 17.026.590.419

21. BEBAN PENJUALAN

Beban penjualan, terdiri dari :

- Gaji Pegawai dan SPG/SPB 16.979.781.511 12.264.996.762

- Pemasaran dan ekspor 12.790.094.075 13.037.179.571

- Beban Penyusutan 8.286.886.295 110.322.792 282.753.000

- Klaim & Lain-lain 442.835.415 234.896.680

Jumlah 30.323.033.793 25.819.826.013

- 32 -

Page 78: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

2013 2012

Rp Rp

22. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI

Beban umum dan administrasi, terdiri dari :

- Gaji dan tunjangan 8.467.288.680 7.171.456.568

- Imbalan pasca pekerja 1.942.831.345 1.596.311.742

- Biaya kantor 978.762.655 925.248.048

- Penyusutan aset tetap 522.369.010 370.906.044

- Pos. telepon dan teleks, ATK 372.319.855 329.472.521

- Perjalanan dinas 225.237.094 212.190.605

- Perijinan dan Lain-lain 629.328.696 626.367.390

Jumlah 13.138.137.335 11.231.952.918

23. PENDAPATAN DAN BEBAN KEUANGAN

PENDAPATAN KEUANGAN :

- Pendapatan Bunga Bank dan Jasa Giro 219.003.942 167.111.098

- Penghapusan Bunga Bank Mandiri 617.882.540 5.500.126.872

Jumlah 836.886.482 5.667.237.970

BEBAN KEUANGAN :

- Beban Bunga dan Pinjaman 6.171.633.667 4.309.928.152

- Beban Selisih Kurs 34.613.458.415 7.641.751.698

Jumlah 21.974.416.337 40.785.092.082 11.951.679.850

24. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI

Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan mengadakan transaksi dengan pihak-pihak berelasi

Remunerasi Komisaris dan Direktur

Perusahaan memberikan kompensasi kepada Pengurus Perusahaan berupa gaji / tunjangan sebesar Rp.

2.939.972.349,- untuk tahun buku 2013 dan Rp. 1.862.709.772.- untuk tahun 2012.

- 33 -

Page 79: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

24. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (Lanjutan)

Saldo Akun Pihak Berelasi adalah sebagai berikut:

Jumlah% Terhadap

Jumlah Aset Jumlah

% Terhadap

Jumlah Aset

PT. Bayuniaga Primamandiri - - 36.207.933.350 36,17%

Kelompok Usaha

Pemegang Saham 15.570.719.209 13,19% 16.449.524.553 16,43%

PT. Golden Lestari

Pemegang Saham 87.235.143.266 73,92% 87.235.143.266 87,15%

25. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING

US$Ekuivalen

Rp. US$

Ekuivalen

Rp.

Aset

Kas dan Bank 120.317,00 1.466.543.901 81.399,70 787.135.059

Piutang Usaha 397.268,24 4.842.302.580 122.106,26 1.180.767.534

Jumlah 517.585,24 6.308.846.481 203.505,96 1.967.902.593

Liabilitas

Hutang Bank 6.103.034,52 74.389.887.763 6.346.598,16 61.371.604.206

Hutang Bunga 1.222.246,01 14.897.956.616 951.743,25 9.203.357.228

Hutang Usaha 1.173.886,17 14.308.506.573 1.395.580,78 13.495.266.143

Hutang Lain-Lain 5.744.357,12 70.017.968.936 5.744.357,12 55.547.933.350

Jumlah 14.243.523,82 173.614.319.888 14.438.279,31 139.618.160.928

Jumlah Liabilitas Bersih (13.725.938,58) (167.305.473.407) (14.234.773,35) (137.650.258.334)

2012

2013

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Perusahaan mempunyai aset dan Liabilitas moneter dalam mata uang

asing sebagai berikut:

2013

2012

- 34 -

Page 80: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

26. PENGELOLAAN MODAL

Struktur Modal Perusahaan adalah sebagai berikut:

Jumlah Persentase Jumlah Persentase

Hutang

Jangka Pendek 182.739.919.441 154,85% 154.172.355.110 150,99%

Jangka Panjang 139.235.105.702 117,98% 133.746.671.322 157,08%

Jumlah Hutang 321.975.025.143 272,83% 287.919.026.432 308,07%

Ekuitas teratribusi

kepada Pemilik (203.967.966.045) -172,83% (187.818.105.901) -208,07%

Jumlah Hutang & Ekuitas 118.007.059.098 100,00% 100.100.920.531 100,00%

Rasio Hutang terhadap Ekuitas Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

2013 2012

Rp Rp

Jumlah hutang yang dikenai Bunga 144.407.856.669 90.378.961.434

Dikurangi: Kas dan Setara Kas (12.474.697.372) (6.533.179.764)

Jumlah Hutang Bersih 131.933.159.297 83.845.781.670

Jumlah Ekuitas teratribusi kepada pemilik (203.967.966.045) (187.818.205.901)

Rasio hutang terhadap ekuitas-bersih -64,68% -44,64%

Selain harus memenuhi persyaratan pinjaman, Perusahaan juga harus mempertahankan struktur permodalannya pada

tingkat yang tidak beresiko terhadap peringkat dan setara dengan pesaingnya.

Tujuan pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk pengamanan kemampuan Perusahaan dalam melanjutkan

kelangsungan usaha agar dapat memberikan hasil bagi pemegang saham dan manfaat kepada berkepentingan lainnya

dan mempertahankan struktur permodalan yang optimum untuk meminimalkan biaya modal.

2013 2012

Rasio hutang terhadap ekuitas (dengan membandingkan hutang yang dikenai bunga terhadap jumlah ekuitas) adalah rasio

yang diawasi oleh manajemen untuk mengevaluasi struktur permodalan Perusahaan dan mereview efektifitas hutang

Perusahaan, agar diperoleh hutang optimum.

- 35 -

Page 81: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

27. KESINAMBUNGAN USAHA

1

2

3

4

5

6

7 Mengadakan bazaar sepatu melalui kerjasama dengan beberapa mall di lokasi strategis,

8 Mempersiapkan penjualan sepatu secara online,

9

10

11 Meningkatkan efisiensi dan produktivitas di segala bidang.

28. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RESIKO MANAJEMEN KEUANGAN

Risiko Pasar

Meningkatkan outlet penjualan lokal seiring dengan penambahan outlet di Matahari, Ramayana, dan departement store

lainnya yang bekerjasama,

Membuat desain sepatu baru setiap bulan sesuai selera,

Mengelola persediaan agar mencapai jumlah persediaan optimum,

Secara periodik melakukan evaluasi atas harga produk, disesuaikan dengan kemampuan dan daya serap pasar serta

harga produk pesaing,

Risiko Pasar adalah risiko nilai wajar arus kas masa depan suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan

harga pasar. Harga pasar mengandung risiko nilai tukar mata uang asing. Instrumen keuangan yang terutama terpengaruh

oleh risiko pasar termasuk pinjaman jangka pendek kas dan setara kas.

Perusahaan terpengaruh terhadap resiko pasar, risiko kredit, risiko likuditas. Manajemen senior perusahaan mangawasi

manajemen risiko atas risiko-risiko tersebut.

Instrumen keuangan pokok Perusahaan terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang pegawai, piutang lain-lain,

uang jaminan sewa,pinjaman jangka pendek, utang usaha, beban masih harus dibayar dan hutang jaminan dari penyalur.

Melakukan promosi secara berkala melaluimedia visual (televisi) yang telah dilakukan secara rutin selama 3 tahun

terakhir,

Direksi menelaah dan menyetujui kebijakan pengelolaan risiko-risiko sebagaimana dirangkum dibawah ini:

Langkah-langkah yang ditempuh oleh PT. Primarindo Asia Infrastruture Tbk. ("Persero") untuk mempertahankan

kesinambungan usaha antara lain adalah:

Menambah toko baru milik sendiri minimal 5 toko per tahun,

Meningkatkan penjualan ekspor dengan meningkatkan kerjasama dengan buyer yang telah ada, dan tetap membuka

peluang untuk bekerjasama dengan buyer baru,

Membina hubungan baik dengan para pemasok untuk mendapatkan jenis material, harga, dan jangka waktu

pembayaran yang terbaik,

- 36 -

Page 82: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

28. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RESIKO MANAJEMEN KEUANGAN (Lanjutan)

Risiko Mata Uang Asing

Risiko Kredit

Risiko Likuiditas

Risiko Tingkat Suku Bunga atas Arus Kas

29. INSTRUMEN KEUANGAN

Nilai wajar didefinisikan sebagai total dimana instrumen tersebut dapat dipertukarkan didalam transaksi jangka pendek

antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, selain dalam

penjualan terpaksa atau penjualan likuiditas. Nilai wajar didapatkan dari kuotasi harga pasar, modal arus kas diskonto dan

modal penentuan harga opsi yang sewajarnya.

Risiko Tingkat Suku Bunga atas Arus Kas adalah risiko dimana arus kas dimasa depan akan berfluktuasi karena

perubahan tingkat suku bunga pasar. Perusahaan terpengaruh risiko perubahan suku bunga pasar terutama terkait dengan

kas da setara kas dan pinjaman jangka pendek.

Risiko Mata Uang Asing adalah risiko nilai wajar arus kas di masa depan yang berfluktuasi karena perubahan kurs mata

uang asing. Pendapatan valuta asing dari kegiatan ekspor merupakan lindung nilai yang efektif terhadap biaya-biaya

Perusahaan dalam mata uang asing. Perusahaan akan membeli valuta asing secara tunai (spot) untuk melakukan

pembayaran atas sisa biaya-biaya dalam mata uang asing yang tidak terlindungi nilai.

Risiko Kredit adalah risiko dimana lawan transaksi tidak akan memenuhi kewajibannya berdasarkan instrumen keuangan

atau kontrak pelanggan, yang menyebabkan kerugian keuangan. Perusahaan hanya terkena resiko kredit dari kegiatan

operasi yang berhubungan dengan penjualan. Risiko kredit pelanggan dikelola oleh Direksi sesuai dengan kebijakan

Perusahaan, prosedur dan pengendalian yang telah ditetapkan yang berkaitan dengan manajemen risiko kredit pelanggan.

Posisi piutang pelanggan dipantau secara teratur.

Instrumen keuangan yang disajikan didalam laporan posisi keuangan dicatat sebesar nilai wajar, atau sebaliknya, disajikan

dalam modal tercatat apabila total tersebut mendekati nilai wajarnya atau nilai wajarnya tidak dapat di ukur secara handal.

Manajemen resiko likuiditas yang berhati-hati berarti mempertahankan kas dan setara kas yang memadai untuk

mendukung kegiatan bisnis seara tepat waktu. Perusahaan menjaga keseimbangan antara kesinambungan penagihan

piutang serta melalui fleksibelitas penggunaan pinjaman bank mengelola risiko likuiditas.

- 37 -

Page 83: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

29. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan)

Nilai Buku Nilai Wajar

Aset Keuangan

Kas dan setara kas 12.474.697.372 12.474.697.372

Piutang usaha 17.533.513.326 17.533.513.326

Piutang lain-lain 237.089.346 237.089.346

Aset lain-lain 1.002.620.393 1.002.620.393

Liabilitas Keuangan

Hutang Usaha 37.543.339.368 37.543.339.368

Beban yang masih harus dibayar 14.553.491.408 14.553.491.408

30. PERISTIWA PENTING SETELAH PERIODE PELAPORAN

31. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN

Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar: Nilai wajar Kas dan Setara kas, piutang usaha,

pinjaman jangka pendek, hutang usaha, beban masih harus dibayar, dan uang jaminan mendekati nilai tercatat karena

jangka waktu tempo yang pendek atas instrumen keuangan tersebut.

Pada tanggal 3 Maret 2014 berdasarkan Addendum To Loan Agreement, Orchard Corporation menyetujui perpanjangan

untuk Fasilitas pinjaman sebesar USD 2.000.000,- per tanggal 15 Maret 2012 yang jatuh tempo pada tanggal 15 Maret

2014 menjadi jatuh tempo pada 15 Maret 2016.

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan yang diselesaikan pada tanggal 27 Maret

2014.

Tabel dibawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan

yang tercatat dalam laporan keuangan.

2013

- 38 -

Page 84: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

HALAMAN INI SENGAJA DI KOSONGKANTHIS PAGE IS INTENTIONALLY LEFT BLANK

Halaman Kosong.indd 1 4/25/2014 2:33:36 PM

Page 85: ANNUALREPORT 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/Annual_Report_2013.pdf · Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya

41ANNUAL REPORT 2013

PT. Primarindo Asia Infrastructure Tbk.Gedung Dana Pensiun - Bank Mandiri Lt 3 A

Jl. Tanjung Karang No. 3-4 A - Jakarta 10230 - Indonesia

Phone. 021 - 3148331 / 021 - 3913640 Fax. 021 - 3927668

www.primarindo.co.id · [email protected]

mytomkins mytomkins@myTOMKINS

HALAMAN INI SENGAJA DI KOSONGKANTHIS PAGE IS INTENTIONALLY LEFT BLANK