annualreport 2013 - primarindo.co.idprimarindo.co.id/pic/annual_report_2013.pdf · perseroan...
TRANSCRIPT
1ANNUAL REPORT 2013
ANNUALREPORT
2013
LAPORANTAHUNAN2013PT. Primarindo Asia Infrastructure Tbk.
2 LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
DAFTAR ISI
table of content
04
16
40
Ikhtisar Keuangan
Laporan Direksi
Laporan Keuangan Audit
financial highlights
Board of Directors’ Report
Audited Financial Report
29Tata Kelola Perusahaan
corporate governance
05 13Profil Perusahaan
LaporanDewan Komisaris
company profile Board of Commissioners’ Report
37 39
19Pengelolaan
ResikoTanggung
Jawab LaporanTahunan
PembahasanManajemen
risk management
management discussion
responsbility forannual reporting
3ANNUAL REPORT 2013
Annual Report 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
“Perseroan mulai mempersiapkan diri untuk melakukan penjualan secara online”“the Company began preparing to conduct sales online”
4 LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
IKHTISAR KEUANGAN
financial highlights
Keterangan descriptions Audited 2013 Audited 2012 Audited 2011
AKTIVA LANCARCURRENT ASSETS
97,686,030,395 84,504,115,259 72,542,384,925
AKTIVA TIDAK LANCARFIXED ASSETS
20,321,028,703 15,596,705,272 18,983,517,810
JUMLAH AKTIVATOTAL ASSETS
118,007,059,098 100,100,820,531 91,525,902,735
KEWAJIBAN LANCARCURRENT LIABILITIES
182,739,919,441 154,172,355,110 138,191,717,230
KEWAJIBAN JANGKA PANJANGLONG TERM LIABILITIES
139,235,105,702 133,746,671,322 143,775,565,218
MODAL SENDIRIEQUITY
(203,967,966045) (187,818,205,901) (190,441,379,713)
JUMLAH KEWAJIBAN DAN MODAL SENDIRITOTAL LIABILITIES AND EQUITY
118,007,059,098 100,100,820,531 91,525,902,735
PENJUALAN BERSIHNET SALES
279,150,207,182 243,531,037,253 184,387,175,932
LABA KOTORGROSS PROFIT
63,084,059,381 54,935,568,447 42,928,812,564
LABA USAHA OPERATING PROFIT
18,434,850,810 15,422,586,622 10,997,768,225
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAKPROFIT (LOSS) BEFORE TAX
(21,513,354,790) 9,138,144,742 4,713,326,345
LABA (RUGI) KOMPREHENSIFCOMPREHENSIVE PROFIT (LOSS)
(16,149,760,144) 2,623,173,812 2,436,791,765
JUMLAH SAHAM BEREDARNO. OF CIRCULATED SHARES
86.000.000
saham
86.000.000
saham
86.000.000
saham
LABA/ (RUGI) BERSIH PER SAHAMNET PROFIT/(LOSS) PER SHARE
(188) 31 28
MODAL KERJA BERSIHNET WORKING CAPITAL
(85,053,889,046) (69,668,239,851) (65,649,332,305)
RASIO LABA/ (RUGI) KOMPREHENSIF TERHADAP JUMLAH AKTIVA RETURN ON ASSETS RATIO
-13.69% 2.62% 2.66%
RASIO LABA/ (RUGI) KOMPREHENSIF TERHADAP EKUITAS RETURN ON EQUITY RATIO
7.92% -1.40% -1.28%
RASIO LABA/ (RUGI) KOMPREHENSIF TERHADAP PENDAPATAN PROFIT RATIO
-5.79% 1.08% 1.32%
RASIO LANCARCURRENT RATIO
53.46% 52.49% 52.49%
RASIO KEWAJIBAN TERHADAP EKUITASDEBT TO EQUITY RATIO
-157.86% -148.06% -148.06%
RASIO KEWAJIBAN TERHADAP JUMLAH AKTIVADEBT TO TOTAL ASSET RATIO
272.84% 308.07% 308.07%
5ANNUAL REPORT 2013
PROFIL PERSEROAN
corporate profile
RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN
PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk. (“Perseroan”) didirikan pada tahun 1988 dengan nama PT Bintang Kharisma, dengan status Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Pada tahun 1994, Perseroan mencatatkan dan menjual sahamnya di Bursa Efek Jakarta, dan menjadi PT Bintang Kharisma Tbk. Pada tahun 1997, Perseroan mengganti nama dari PT Bintang Kharisma Tbk menjadi PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk.
Perseroan bergerak di industri alas kaki, meliputi produksi dan pemasaran sepatu jenis sports/casual ke pasar lokal dan internasional.
KEGIATAN USAHA PERSEROAN
Pada awal pendirian, Perseroan memproduksi sepatu sport seluruhnya dengan tujuan ekspor. Namun, pada tahun 2002, Reebok yang merupakan buyer utama Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya order ekspor tersebut, Perseroan mulai merintis penjualan sepatu di pasar dalam negeri dengan merk sendiri yaitu “Tomkins”. Sampai saat ini, penjualan sepatu Tomkins telah tersebar ke seluruh Indonesia. Selain memproduksi dan memasarkan sepatu Tomkins, Perseroan juga menerima order produksi sepatu merk lain untuk keperluan ekspor, seperti Lonsdale, Dunlop, Firetrap, dan lain-lain.
INFORMASI PERSEROAN
Perseroan berkantor pusat di Jakarta, dengan pabrik berlokasi di Bandung, Jawa Barat dengan alamat sebagai berikut :
Kantor Pusat :
Gedung Dana Pensiun – Bank Mandiri Lt. 3A Jl. Tanjung Karang No. 3-4A, Jakarta 10230Telepon : +6221 3148331, 3913640Faksimili : +6221 3148317Email : [email protected] Website : www.primarindo.co.id
Pabrik :
Jl. Raya Ranca Bolang No. 98Gedebage – BandungJawa BaratTelepon : +6222 7560555 Faksimili : +6222 7562406
THE COMPANY OVERVIEW
PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk. (The Company) was established in 1988 under the name of PT Bintang Kharisma, with the PMDN status. In 1994, the Company listed and traded its shares in the Jakarta Stock Exchange, and became PT Bintang Kharisma Tbk. In 1997, the Company changed its name from PT Bintang Kharisma Tbk to PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk.
The Company engaged in footwear industry, including production and marketing of sports/casual shoes to local and international market.
THE COMPANY ACTIVITIES
At the beginning of establishment, the Company produces sport shoes with the purpose entirely for export oriented. However, in 2002, Reebok which is the main buyer of the Company relocating its business, resulting in the cessation of order. Along with the cessation of the export order, the Company began to sale shoes in the domestic market with its own brand of “Tomkins”. Currently, the sale of Tomkins shoes has spread throughout Indonesia, In addition to producing and marketing the Tomkins shoes, the Company also received orders to manufacture shoes from other brands for export purposes, such as Lonsdale, Dunlop, firetrap, and others
DISCLOSURE OF COMPANY INFORMATION
The Company is headquartered in Jakarta, with a factory located in Bandung, West Java at the following address:
Head Office:
Gedung Dana Pensiun – Bank Mandiri 3A Floor Jl. Tanjung Karang No. 3-4A, Jakarta 10230Telephone : +6221 3148331, 3913640Facsimile : +6221 3148317Email : [email protected] : www.primarindo.co.id
Factory:
Jl. Raya Ranca Bolang No. 98Gedebage – BandungWest JavaTelephone : +6222 7560555 Facsimile : +6222 7562406
6 LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
KOMPOSISI KEPEMILIKAN SAHAM PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbkshareholding composition of PT Primarindo Asia Infrastructure tbk
PT Golden Lestari
PT Usaha Bersama Sekuritas
PT Woori Korindo Securities Indonesia
PT Indomitra Securities
Masyarakat
KOMPOSISI KEPEMILIKAN SAHAM
shareholding composition
5.52%
9.25%
21.69%
11.04%
52.5%
VISI
Menjadi pemimpin dalam industri sepatu di Indonesia
MISI
• Mempunyai proses produksi yang paling efisien• Menghasilkan produk berkualitas tinggi untuk
memenuhi kepuasan pelanggan• Menjadi mitra usaha terpercaya dalam menghadapi
tantangan saat ini dan di masa depan• Mempunyai sepatu merk sendiri yang menjadi nomor
satu di pasar dalam negeri
VISION
To become leader in Indonesia’s Shoes Industry
MISSION
• To have most efficient production process• To manufacture high quality products to satisfy
customer’s need• To become trusted business partner to face the
challenges of today and the future• To have shoes brand that become number one in
domestic market.
7ANNUAL REPORT 2013
Uraiandescription
Jumlah Sahamtotal Circulated Shares
Nominal (Rp.)Nominal Value (Rp.)
%
PT. Golden Lestari 45.150.000 22.575.000.000 52.50
PT Woori Korindo Securities Indonesia 18.650.000 9.325.000.000 21.69
PT Usaha Bersama Sekuritas 7.958.100 3.979.050.000 9.25
PT Indomitra Securities 4.750.000 2.375.000.000 5.52
Masyarakat lainnya, kepemilikan
Masing-masing kurang dari 5%
Public with ownership less than 5%9.491.900 4.745.950.000 11.04
TOTAL 86.000.000 43.000.000.000 100.00
50% 50%
Rizal Risjad
98.77%8%
92%
PT Risjad Brothers Utama
PT Primarindo Daya Investama
52.5%
PT Golden Lestari
PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk
Lainnya others
Amirsyah Risjad
1.23%
Lainnya others
INFORMASI MENGENAI PEMEGANG SAHAM PENGENDALI
Information on controlling shareholder
8 LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
Jumlah Saham Per Listingtotal shares per listing
Triwulan quarter I 900 900 900 - 86.000.000 77.400.000.000
Triwulan quarter II 900 900 900 - 86.000.000 77.400.000.000
Triwulan quarter III 900 900 900 - 86.000.000 77.400.000.000
Triwulan quarter IV 900 900 900 - 86.000.000 77.400.000.000
Selama Tahun Laporanduring financial year
900 900 900 - 86.000.000 77.400.000.000
Triwulan quarter I 900 900 900 - 86.000.000 77.400.000.000
Triwulan quarter II 900 900 900 - 86.000.000 77.400.000.000
Triwulan quarter III 900 800 800 - 86.000.000 68.800.000.000
Triwulan quarter IV 800 700 700 - 86.000.000 60.200.000.000
Selama Tahun Laporanduring financial year
900 700 700 - 86.000.000 60.200.000.000
AKSI KORPORASI
HARGA SAHAM
PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL
corporate action
corporate action
capital market supporting professionals
Tanggal ListingListing Date
Tanggal TradingTrading Date
2. Company Listing
4. Bonus Shares
1. First Issue
3. Stock Split
30-Aug-1994 28-Feb-1995
4-Nov-1997 4-Nov-1997
30-Aug-1994 30-Aug-1994
3-Nov-1997 3-Nov-1997
10.000.000 10.000.000
25.000.000 50.000.000
15.000.000 25.000.000
36.000.000 86.000.000
Bursa/Stock ExchangeIndonesia Stock Exchange Building, Tower 1Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53 Jakarta 12190, IndonesiaTel. (62-21) 515 0515 - Fax. (62-21) 515 0330E-mail: [email protected]
Auditor/AuditorAF. Rachman & Soetjipto WSJalan Pasirluyu No. 36 Bandung 40254, Jawa Barat, IndonesiaTel. (62-22) 520 3252 - Fax. (62-22) 520 3252Periode Penugasan : 2013 Appointment Period Penunjukan Pertama : 2012first appointment Fee: Rp. 47.500.000,-
Biro Administrasi Efek/Share RegistrarPT Raya Saham Registra, Gedung Plaza Sentral Lt. 2 Jl. Jend. sudirman Kav. 47 - 48 Jakarta 12930, Indonesia. Tel. (62-21) 252 5666 - Fax. (62-21) 252 5028Periode Penugasan: September 2013 s.d. Agustus 2014, diperpanjang setiap tahun .Appointment Period September 2014 until August 2014, extended each year. Fee: Rp. 9.000.000,-
Notaris/NotaryTien Norman Lubis S.H - Jl. Taman Cibunut Selatan No. 1 (Jl. Van Deventer) Bandung 40112, IndonesiaTel. (62-22) 420 7141, 423 9420 - Fax. (62-22) 420 8008
Periode Tertinggi Terendah PenutupVolume
Saham Publik Kapitalisasi Pasar
period high low closing public share market capitalization
Jumlah Saham Per Listingtotal shares per listing
2012
2013
9ANNUAL REPORT 2013
Abdul Rachman RamlyKomisaris Utama, President Commissioner
Hariadi DarmawanKomisaris Independen, Independent Commissioner
Endang KosasihKomisaris Independen, Independent Commissioner
Hariadi DarmawanKomite Audit, Audit committee
Marylin Natalia TjhiaKomite Audit, Audit committee
Ida NurliaKomite Audit, Audit committee
Bambang SetiyonoDirektur Utama, President Director
David JahyaWakil Direktur Utama, Vice President Director
Yati NurhayatiDirektur, Director
KOMITE AUDITAUDIT COMMITTEE
KOMISARIS UTAMA president commissioner
DEWAN KOMISARISCOMMISSIONERS
DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAMgeneral meeting of shareholder
HARIADI DARMAWANHARIADI DARMAWAN ENDANG KOSASIHENDANG KOSASIH
KOMISARIS INDEPENDEN independent commissioners
HEO YOODIVISI PPIC
PPIC DIVISION
TONNY R. ARMANDARISDIVISI KEUANGAN & AKUNTANSIFINANCE & ACCOUNTING DIVISION
MOCH AL HADISEKRETARIS PERUSAHAANCORPORATE SECRETARY
*AUDIT INTERNINTERN AUDIT
EDDY KUSNANTODIVISI PENGEMBANGAN & DESAINDEVELOPMENT & DESIGN DIVISION
TURGIMANANDIVISI PRODUKSI
PRODUCTION DIVISION
MANSYUR UMARDIVISI PEMASARAN
MARKETING DIVISION
AGUS SUNANTODIVISI SDM & UMUMHRD AND GA DIVISION
DIREKSIBOARD OF DIRECTORS
HEO YOODIVISI PPIC
PPIC DIVISION
TONNY R. ARMANDARISDIVISI KEUANGAN & AKUNTANSIFINANCE & ACCOUNTING DIVISION
MOCH AL HADISEKRETARIS PERUSAHAANCORPORATE SECRETARY
AUDIT INTERNAL INTERNAL AUDIT
EDDY KUSNANTODIVISI PENGEMBANGAN & DESAINDEVELOPMENT & DESIGN DIVISION
TURGIMANANDIVISI PRODUKSI
PRODUCTION DIVISION
MANSYUR UMARDIVISI PEMASARAN
MARKETING DIVISIONDIVISI SDM & UMUMHRD AND GA DIVISION
DAVID JAHYA YATI NURHAYATIDAVID JAHYA YATI NURHAYATI
WAKIL DIREKTUR UTAMA vice president director DIREKTUR director
DIREKTUR UTAMA president director
BAMBANG SETIYONO
DIREKTUR UTAMA president director
BAMBANG SETIYONO
ABDUL RACHMAN RAMLY
ORGANISASI DAN MANAJEMEN
organization and management
10 LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
ABDUL RACHMAN RAMLY
Diangkat menjadi Komisaris Utama Perseroan berdasarkan Akta Berita Acara RUPS Tahunan No. 18 tanggal 22 Mei 2013. Sebelumnya sebagai Wakil Komisaris Utama (2007 – 2012) dan Direktur Utama Perseroan (1997 – 2007). Mengawali karirnya sebagai militer sampai tahun 1965. Selanjutnya pernah menjabat antara lain sebagai Presiden Direktur PT Tambang Timah (1976 – 1984), Presiden Direktur Pertamina (1984 – 1988) serta Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat (1988 – 1993). Mengikuti Kursus Infanteri Lanjutan di Sekolah Infantery Fort Benning, Georgia, serta Sekolah Warfare Khusus di Fort Benning North Caroline.
Appointed as President Commissioner of the Company based on the Deed of Annual GMSH No. 18 dated 22 May 2013. Previously he was Vice President Commissioner (2007 – 2012) and President Director of the Company (1997 – 2007). His initial career was in military up to 1965. He was President Director of PT Tambang Timah (1976 – 1984), President Director Pertamina (1984 – 1988) and Indonesian Ambassador for United States (1988 – 1993). He took Infantry Anvanced Course at the Infantry School Fort Benning, Georgia, and the Special Warfare School at Fort Benning, North Caroline.
HARIADI DARMAWAN
Diangkat Komisaris Independen berdasarkan Akta Berita Acara RUPS Tahunan No. 18 tanggal 22 Mei 2013. Sebelumnya pernah menjabat antara lain sebagai Dewan Pengawas/Komisaris di Perum Perhutani, Inspektur Jenderal Departemen Kehutanan, Anggota DPR/MPR RI, dsb. Purnawirawan Brigjen TNI AD. Meraih gelar dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 1968.
Appointed as Independent Commissioner of the Company based on the Deed of Annual GMSH No. 18 dated 22 May 2013. Formerly he was in Supervisory Board/Commissioner of Perum Perhutani, Inspector General of Forestry Ministry, member of House of Representatives, etc. He was also served in Military with latest position as Brigjen TNI AD. Received his MD in Medical Faculty University of Indonesia in 1968.
ENDANG KOSASIH
Diangkat menjadi Komisaris Independen Perseroan berdasarkan Akta Berita Acara RUPS Tahunan No. 18 tanggal 22 Mei 2013. Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Utama di PT Ferjani Indonesia. Sebelumnya mengawali karir di Bank Mandiri sampai tahun 2002. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Pajajaran tahun 1990.
Appointed as Independent Commissioner of the Company based on the Deed of Annual GMSH No. 18 dated 22 May 2013. Currently also hold position as President Commissioner of PT Ferjani Indonesia. His initial career was in Bank Mandiri until 2002. Received his Bachelor degree in Economic from Pajajaran University in 1990.
DEWAN KOMISARIS
board of commissioners
11ANNUAL REPORT 2013
DEWAN DIREKSI
board of director
BAMBANG SETIYONO
Diangkat menjadi Direktur Utama Perseroan berdasarkan Akta Berita Acara RUPS Tahunan No. 18 tanggal 22 Mei 2013. Sebelumnya sebagai Wakil Komisaris Utama Perseroan (1998 – 2007). Selain itu saat ini juga menjabat antara lain sebagai Direktur Utama di PT Bayuniaga Primamandiri, dan Wakil Direktur Utama di PT Primarindo Mandiri. Mengawali karirnya di Bank Ekspor Impor Indonesia sampai tahun 1995. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Airlangga pada tahun 1979.
Appointed as President Director of the Company based on the Deed of Annual GMSH No. 18 dated 22 May 2013. Previously he was Vice President Commissioner of the Company (1997 – 2007). Currently also hold position as President Director of PT Bayuniaga Primamandiri and Vice President Director of PT Primarindo Mandiri. His initial career was in Bank Ekspor Impor Indonesia up to 1995. Received his Bachelor degree from Airlangga University in 1979.
DAVID JAHJA
Diangkat menjadi Wakil Direktur Utama Perseroan berdasarkan Akta Berita Acara RUPS Tahunan No. 18 tanggal 22 Mei 2013. Sebelumnya sebagai Komisaris Perseroan (1997 – 2007). Saat ini juga menjabat sebagai Direktur PT Transmega Engineering & Construction, Komisaris di PT Wiraswasta Gemilang Indonesia. Mengawali karirnya di PT Purna Bina Indonesia. Meraih gelar Master Technology dalam bidang Mechanical Engineering dari Loughborough University of Technology, UK pada tahun 1981 serta Sarjana Teknik Mesin dari Merton Technical College, London pada tahun 1979.
Appointed as Vice President Director of the Company based on the Deed of Annual GMSH No. 18 dated 22 May 2013. Previously he was Commissioner of the Company (1997 – 2007). Currently also hold position as Director in PT Transmega Engineering and Construction, and Commissioner in PT Wiraswasta Gemilang Indonesia. His initial career was in PT Purna Bina Indonesia. Received his Master Technology majoring in Mechanical Engineering from Loughborough University of Technology, UK in 1981 and his Bachelor degree in Mechanical Engineering from Merton Technical College, London in 1979.
YATI NURHAYATI
Diangkat menjadi Direktur Perseroan berdasarkan Akta Berita Acara RUPS Tahunan No. 18 tanggal 22 Mei 2013. Saat ini juga menjabat sebagai Direktur Utama di PT Primarindo Securities dan Direktur di PT Bayuniaga Primamandiri. Mengawali karirnya di PT Bank Ekspor Impor Indonesia. Meraih gelar Sarjana Pertanian dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 1988, serta menyelesaikan program Wijawiyata Manajemen (fresh graduate MBA) di Institut Pendidikan dan Pembinaan Manajemen (IPPM) Jakarta pada tahun 1990.
Appointed as Director of the Company based on the Deed of Annual GMSH No. 18 dated 22 May 2013. Currently also hold position as President Director of PT Primarindo Securities and Director of PT Bayuniaga Primamandiri. Her initial career was in Bank Ekspor Impor Indonesia. Achieved her Bachelor degree from Bogor Agricultural Institute in 1988, and completed Wijawiyata Management Program (MBA program for fresh graduate) in Institute for Education and Management Development (IPPM) Jakarta in 1990.
12 LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
KOMPOSISI KARYAWANcomposition of employees (as of 31st desember 2013)
208588.95 %
48.34 %
48.68 %
1.54 %
1.45%
6.95%
2.05%1.15 %
0.64 %
0.26%OPERATOR
1133SLTP junior high school
1141SLTA
senior high school36SARJANA MUDAdiploma
34SARJANAbachelor
163LEADER
48
2.344
FOREMAN
27SUPERVISOR
15MANAGER
6GENERAL
MANAGER
Menurut Jenjang Manajemen
based on management level
Menurut Jenjang Pendidikan
based on education level
PRIMARINDOA S I A I N F R A S T R U C T U R E T b k
13ANNUAL REPORT 2013
LAPORAN DEWAN KOMISARISBoard of Commissioners’ Report
Pemegang Saham yang terhormat,Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, perkenankan kami mengucapkan selamat kepada seluruh jajaran PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk yang telah berhasil menjalankan tugasnya dengan baik.
Sepanjang tahun 2013, Perseroan telah menunjukkan komitmen untuk terus fokus sehingga berhasil mempertahankan pertumbuhan penjualan dan laba usaha. Pencapaian ini sangat penting untuk terus meningkatkan pertumbuhan yang lebih baik lagi di masa mendatang.
Evaluasi Kinerja 2013
Pada tahun 2013, kondisi ekonomi di sejumlah negara maju mulai mengalami penguatan. Hal sebaliknya terjadi pada sejumlah negara berkembang yang selama ini mengalami pertumbuhan perekonomian yang pesat, pada tahun 2013 mulai melambat. Efek dari hal ini terasa ke pertumbuhan ekonomi di kawasan sekitarnya yang juga melemah, termasuk Indonesia. Pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2013 hanya tumbuh sekitar 5,7 %, lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya sebesar 6,2%. Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2014 akan terus melemah di kisaran 5,3%.
Pada tahun 2013, Perseroan berhasil mengatasi tantangan di tengah situasi perekonomian global yang kurang menguntungkan tersebut. Direksi telah melakukan berbagai perbaikan internal dan penguatan pada penguasaan pasar guna mempertahankan kinerja serta menjaga daya saing di pasar. Dewan komisaris menilai bahwa Direksi cukup berhasil untuk menjaga pertumbuhan usaha. Melalui usaha yang dilakukan, di tahun 2013, Perseroan berhasil meraih pertumbuhan penjualan sebesar 15% mencapai Rp. 279,15 milyar di akhir tahun. Laba usaha meningkat menjadi Rp. 18,43 milyar, 20% lebih tinggi dibanding pencapaian laba usaha tahun 2012 sebesar Rp. 15,42 milyar.
Dear Shareholders ,With sincere gratitude to the God Almighty, I would like to congratulate all PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk group who have succesfully delivered their duties.
Throughout 2013, the Company has continued its commitment to focus and managed to maintain sales growth and operating profit. This achievement is highly influential in the continuation of our efforts to elevate the future growth.
Performance Evaluation 2013
In 2013, economic conditions in several developed countries begin to strengthen. On the other hand, several developing countries that previously enjoy rapid economic growth, in 2013 started to slow down. This also affected economic growth in its surrounding area, including Indonesia, which also slowing down. The growth of the national economy in 2013 grew only 5.7 %, lower than the previous year’s growth of 6.2%. The World Bank estimates that Indonesia’s economic growth in 2014 will continue to weaken in the range of 5.3%.
In 2013, the Company managed to overcome the challenges in this unfavourable global economic situation. The Board of Directors has conducted various internal improvement and strengthening its market share in order to maintain performance and competitiveness in the market. The Commissioners considered that the Directors were successful in keeping the business growing. Through various efforts, in the year 2013, the Company achieved sales growth of 15% to Rp. 279.15 billion at the end of the year. Operating profit increased to Rp. 18.43 billion, 20% higher than the operating profit achieved in 2012 amounted to Rp. 15.42 billion.
ABDUL RACHMAN RAMLYKomisaris Utama, President Commissioner
14 LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
Melemahnya nulai tukar Rupiah terhadap US Dollar mengakibatkan Perseroan mengalami kerugian karena selisih kurs yang cukup besar, sehingga laba komprehensif untuk tahun 2013 menurun, dari laba sebesar Rp. 2,62 milyar pada tahun 2012 menjadi rugi sebesar Rp. 16,15 milyar pada tahun 2013. Kerugian selisih kurs yang tinggi adalah akibat cukup tingginya pinjaman Perseroan dalam mata uang US Dollar. Walaupun demikian, hal ini tidak menghambat aktivitas operasional, karena sebagian pendapatan Perseroan juga diperoleh dalam mata uang US Dollar, yang jumlahnya cukup untuk membayar kewajiban Perseroan dalam mata uang US Dollar yang jatuh tempo.
Guna mengantisipasi pertumbuhan usaha di masa mendatang serta makin tumbuhnya permintaan dari masyarakat kelas menengah Indonesia, Perseroan telah meningkatkan berbagai upaya antara lain dengan meningkatkan kapasitas manufaktur, memperluas jaringan distribusi produk agar dapat menjangkau area pemasaran baru dan meningkatkan ketersediaan produk di seluruh Indonesia serta mengembangkan design produk baru sejalan dengan permintaan pasar.
Secara keseluruhan, Dewan Komisaris menyetujui dan mendukung strategi yang ditempuh Direksi untuk mencapai pertumbuhan penjualan yang berkelanjutan. Pencapaian di tahun 2013 merupakan bukti keunggulan strategi Perseroan, yang didukung oleh komitmen dari Direksi dan seluruh karyawan. Dewan Komisaris berpendapat bahwa jajaran manajemen telah berhasil meraih kinerja keseluruhan yang positif sejalan dengan inisiatif dan target strategis yang telah ditetapkan untuk tahun 2013.
Tata Kelola Perusahaan dan Kegiatan Dewan Komisaris
Selain meraih kinerja keuangan dan pertumbuhan yang berkelanjutan, kami senantiasa memberikan perhatian pada aspek tata kelola perusahaan guna menjamin tercapainya penciptaan nilai tambah yang berkelanjutan.
Dewan Komisaris aktif terlibat dalam implementasi tata kelola perusahaan. Melalui rapat-rapat Dewan Komisaris dan Komite Audit, kami memastikan bahwa Perseroan mematuhi standar tertinggi di bidang kepatuhan, transparansi, akuntabilitas dan etika profesional. Sepanjang tahun 2013, Dewan Komisaris melaksanakan rapat sebanyak 4 kali, dan 8 rapat Komite Audit. Frekuensi rapat tersebut cukup bagi kami untuk melakukan pengawasan menyeluruh atas kinerja Perseroan dan jajaran manajemennya. Laporan lengkap kegiatan Dewan Komisaris dan Komite Audit diuraikan lebih lanjut di bagian tata kelola perusahaan di dalam Laporan Tahunan ini.
Weakening of the Rupiah against the U.S. dollar has caused the Company to suffered a significant foreign exchange loss, resulting decreased in comprehensive profit for 2013, from profit of Rp . 2.62 billion in 2012 to a loss of Rp. 16.15 billion in 2013. This high foreign exchange losses mainly because most of the Company’s debt are denominated in U.S. dollars. However, this condition does not have serious effect on operational activities, since part of the Company’s revenues also denominated in U.S. dollars, and the amount is sufficient to pay maturing US dollar obligations.
To anticipate future business growth and the increasing demand from the growing of Indonesian middle class population, the Company has increased its efforts by increasing its manufacturing capacity, expanding product distribution networks to reach new market areas, increasing the availability of products throughout Indonesia, and also developing new product design in line with market demand.
Overall, the Board of Commissioners approve and support the strategy pursued by the Board of Directors to achieve sustainable sales growth. Achievement in 2013 is an evidence to the Company’s strategic advantage, which is supported by the commitment of the Board of Directors and all employees. The Board of Commissioners found the management has managed to achieve a positive overall performance in line with initiatives and strategic targets set for the year of 2013.
Corporate Governance and Activities of The Board of Commissioners
In addition to financial performance and achievement in sustainable growth, we always pay attention to the corporate governance aspects in order to ensure the achievement of sustainable value creation.
The Board of Commissioners actively involved in the implementation of corporate governance. Through meetings of the Board of Commissioners and the Audit Committee, we ensure that the Company comply with the highest standards in the areas of compliance, transparency, accountability and professional ethics . Throughout the year 2013 , the Board of Commissioners has conducted meeting as much as 4 times, and 8 times Audit Committee meetings. The meetings frequency is sufficient for us to do a thorough supervision over the performance of the Company and its management. The full report of activities of the Audit Committee and the Board of Commissioners are further described in the section on corporate governance in this Annual Report .
14 LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
15ANNUAL REPORT 2013
Pandangan ke Depan
Walaupun kondisi makro ekonomi Indonesia di tahun 2014 mengalami banyak tantangan, namun kondisi ekonomi dunia diperkirakan akan membaik, sejalan dengan tanda-tanda pemulihan pada perekonomian di kawasan Eropa dan Amerika Serikat. Hal ini dapat menjadi pendukung penting bagi kegiatan ekonomi global.
Dewan Komisaris telah melakukan penelaahan atas rencana usaha Perseroan tahun 2014 yang diajukan oleh pihak manajemen, yang menetapkan pertumbuhan laba usaha sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional. Dewan Komisaris berpendapat, bahwa target pertumbuhan cukup realistis dan sejalan dengan prospek industri serta cita-cita Perseroan untuk terus tumbuh dan mengembangkan pangsa pasarnya. Kami meyakini bahwa Direksi dapat tetap meraih kinerja yang positif di tahun-tahun mendatang.
Perubahan Komposisi Dewan Komisaris
Rapat Umum Pemegang Saham yang diselenggarakan pada tanggal 22 Mei 2013 telah menyetujui beberapa hal terkait susunan Dewan Komisaris sebagai berikut:
1. Menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perseroan terkait perubahan susunan Dewan Komisaris (pasal 14 ayat 1) menjadi sebagai berikut: “Komisaris terdiri dari sekurang - kurangnya 2 (dua) orang anggota Dewan Komisaris, seorang diantaranya diangkat sebagai Komisaris Utama sedangkan yang lainnya diangkat sebagai Komisaris”
2. Menyetujui untuk memberhentikan dengan hormat anggota Dewan Komisaris Perseroan dan mengangkat kembali seluruh anggota Dewan Komisaris yang sama terhitung sejak saat rapat ditutup sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang ketiga setelah tanggal pengangkatan. Setelah pengangkatan tersebut maka susunan selengkapnya Dewan Komisaris menjadi sebagai berikut :
Komisaris Utama : Abdul Rachman RamlyKomisaris : Hariadi Darmawan (Independen)Komisaris : Endang Kosasih (Independen)
Penutup
Mewakili Dewan Komisaris, saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan atas kerja sama dan kepercayaannya kepada kami. Kami juga sampaikan penghargaan kepada jajaran manajemen dan seluruh karyawan, yang telah menunjukan dedikasinya kepada misi dan visi Perseroan.
Going Forward
Even though Indonesian macroeconomic conditions in 2014 faced many challenges, the world economy is expected to improve in line with signs of economic recovery in Europe and the United States. This can be important advocates for global economic activity .
Board of Commissioners has conducted a review of the Company’s 2014 business plan submitted by the management, which establishes the operating profit growth in line with national economic growth. Board of Commissioners believes that the growth target is quite realistic and in line with the outlook for the industry as well as the the Company’s goal to continue to grow and expand its market share. We believe that the Board of Directors will achieve positive results in the years to come .
Changes in Composition of the Board of Commissioners
General Meeting of Shareholders held on May 22, 2013 has approved several matters related to the Board of Commissioners as follows :
1. To approve amendments to the Articles of Association of the Company related to changes in the composition of the Board of Commissioners (Article 14 paragraph 1) as follows : “ Commissioners consists of at least two (2 ) members of the Board of Commissioners , one of whom is appointed as President Commissioner while others appointed as Commissioners”.
2. Agreed to dismiss with respect all members of the Board of Commissioners and reappoint all the same members of the Board of Commissioners, as of the time of the meeting is closed until the closing of the third Annual General Meeting of Shareholders. The new composition of the Board of Commissioners will be as follows :
Chairman : Abdul Rachman RamlyCommissioner : Hariadi Darmawan (Independent )Commissioner : Endang Kosasih (Independent )
Closing
Representing the Board of Commissioners, I would like to express our gratitude to all stakeholders for their cooperation and trust. We also would like to give our appreciation to the management and all employees, who have shown dedication to the mission and vision of the Company .
ABDUL RACHMAN RAMLYKomisaris Utama, President Commissioner
16 LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
LAPORAN DIREKSI
Board of Directors’ Report
BAMBANG SETIYONODirektur Utama, President Director
Pemegang saham yang terhormat,Puji syukur dan ucapan terima kasih kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan bimbingan dan perlindungan, sehingga Perseroan dapat terus meraih pertumbuhan usaha di tahun 2013.
Kinerja Perusahaan
Total penjualan bersih Perseroan mencapai Rp. 279,15 miliar di tahun 2013, meningkat 15% dari Rp. 243,53 milyar di 2012. Nilai tersebut lebih tinggi 24% dibandingkan target penjualan yang ditetapkan di awal tahun sebesar Rp. 224,86 milyar.
Pertumbuhan penjualan di tahun 2013 didorong oleh pertumbuhan penjualan lokal maupun penjualan ekspor. Pertumbuhan penjualan lokal didukung oleh perluasan jaringan distribusi pemasaran, sedangkan pertumbuhan penjualan ekspor terutama disebabkan oleh menguatnya nilai tukar US Dollar terhadap Rupiah serta peningkatan rata-rata harga jual jenis sepatu yang diproduksi.
Pada tahun 2013 Perseroan mencatat pertumbuhan penjualan yang cukup tinggi, sehingga terjadi perbaikan efisiensi biaya operasional. Hal ini karena peningkatan biaya operasional tidak tumbuh secepat pertumbuhan penjualan. Rasio Biaya Operasional terhadap Penjualan Bersih membaik dari 16,22% pada tahun 2012 menjadi 15,99% di tahun 2013.
Di akhir 2013, laba usaha mencapai Rp. 18,43 milyar, 19,53% lebih tinggi dari pencapaian tahun sebelumnya sebesar Rp. 15,42 milyar. Walaupun demikian, untuk tahun 2013 Perseroan mengalami rugi komprehensif sebesar Rp. 16,15 milyar, yang disebabkan oleh kerugian selisih kurs yang
Dear Shareholders,Praise and thanks to our God the Almighty, who has provided guidance and protection, so that the Company can continue to achieve business growth in 2013 .
Company Performance
Total net sales reached Rp. 279.15 billion in 2013 ,an increase of 15 % from Rp. 243.53 billion in 2012. This value is 24% higher than the sales targets set at the beginning of the year of Rp. 224.86 billion.
Sales growth in 2013 was driven by sales growth in local and export sales. Local sales growth supported by expansion of marketing distribution network, while growth in export sales was primarily due to the strengthening of U.S. dollar exchange rate against Rupiah and increase in the average selling price of the shoe manufactured.
In 2013 the Company recorded a high sales growth, resulting in improved operational cost efficiencies. This is due to the increase in operating costs that do not grow as fast as sales growth. Ratio of Operating Expenses to Net Sales improved from 16.22% in 2012 to 15.99 % in 2013.
At the end of 2013, operating profit reached Rp. 18.43 billion, 19.53% higher than the previous year amounting to Rp. 15.42 billion. However, for 2013 the Company recorded comprehensive loss of Rp. 16.15 billion, which is caused by foreign exchange loss amounting to Rp. 34.61 billion. The
17ANNUAL REPORT 2013
mencapai Rp. 34,61 milyar. Tingginya kerugian selisih kurs ini disebabkan menguatnya nilai tukar US Dollar terhadap Rupiah, sedangkan pinjaman Perseroan sebagian besar dalam mata uang US Dollar.
Perseroan senantiasa berupaya untuk memperkuat portofolio bisnis melalui pengembangan design produk baru yang menarik dan perluasan jaringan distribusi.
Pada tahun 2013, Perseroan melakukan diversifikasi produk dengan meluncurkan produk sepatu sport dengan warna-warna yang dinamis, yang berbeda dengan jenis produk sepatu yang biasa dihasilkan oleh Perseroan selama ini. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh pangsa pasar yang lebih luas, dan mengurangi fluktuasi penjualan sepatu sepanjang tahun.
Seiring dengan peningkatan aktivitas transaksi e-commerce di seluruh dunia, Perseroan juga mulai mempersiapkan diri untuk melakukan penjualan secara online. Berbagai persiapan telah dilakukan guna mendukung kesuksesan rencana ini, dan di diharapkan pada tahun 2014, aktivitas penjualan online telah mulai dapat dilaksanakan.
Perseroan menyadari, bahwa untuk mendukung sasaran pertumbuhan usaha, diperlukan upaya pengembangkan sumber daya manusia yang kompeten. Untuk itu berbagai program pelatihan telah dilaksanakan, baik secara internal, maupun bekerjasama dengan lembaga pelatihan eksternal.
Gambaran Tentang Prospek Usaha
Memasuki tahun yang baru, prospek ekonomi Indonesia tetap positif, dengan didorong oleh konsumsi domestik, iklim investasi yang positif, serta akselerasi pembangunan infrastruktur. Ke depan, meningkatnya daya beli masyarakat serta peningkatan jumlah penduduk dengan pendapatan menengah akan menjadi pendorong utama pertumbuhan industri alas kaki.
Dengan memperhatikan faktor-faktor di atas, prioritas strategi ke depan yang akan dilaksanakan oleh Perseroan antara lain adalah dengan memperkuat kehadiran produk Perseroan di masyarakat melalui penguatan jaringan distribusi untuk memperluas ketersediaan dan keberadaan produk, pengembangan design produk yang lebih diminati pasar, penjualan produk secara online dan promosi melalui berbagai jaringan sosial media.
Tantangan-Tantangan
Peningkatan upah minimum yang cukup tinggi, fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar, kenaikan tarif dasar listrik dan komponen produksi lainnya, melambatnya pertumbuhan ekonomi, dan melemahnya daya beli pasar merupakan tantangan yang cukup berat yang harus dihadapi oleh Perseroan.
high foreign exchange losses are due to strengthening of the U.S. dollar exchange rate against Rupiah, while the majority of the Company’s debt denominated in U.S. dollars.
The Company strives to strengthen its business portfolio through the development of attractive new product designs and expansion of distribution network.
In 2013, the Company diversified its products by launching a sports shoe with vibrant colors, which is different from the usual type of footwear products produced by the Company. It is intended to gain a wider market share, and reduce fluctuations in shoe sales throughout the year .
Along with the increase in e-commerce transaction activity worldwide, the Company also began preparing to conduct sales online. Various preparations have been made to support the success of this plan, and it is expected that in 2014, online sales activity could start to be implemented.
The Company realizes that in order to support the business growth, it is necessary to develop competent human resources. Various training programs have been implemented, both internally, and in cooperation with external training institutes.
Preview About Business Prospects
Entering the new year, Indonesia’s economic prospects remain positive, which driven by domestic consumption, positive investment climate, as well as the acceleration of infrastructure development. Going forward, increasing purchasing power and increasing the number of middle-income residents will be a key driver for footwear industry growth.
By considering the above factors, the future strategic priorities that will be implemented by the Company, among others, are to strengthen the Company’s product presence in the community by strengthening the distribution network to expand the availability and presence of products, online sales, products design and development that is more desirable to the market, online sales, and promotion through social media networks..
Challenges
High minimum wage increases, fluctuation of the rupiah against the U.S. Dollar, increase in electricity tariff and other production components, economic slowing down, and weakening of purchasing power are tough challenges that must be faced by the Company.
17ANNUAL REPORT 2013
18 LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
Perseroan berupaya mengelola risiko tersebut dengan baik, sehingga walaupun Perseroan mengalami kerugian karena selisih kurs yang cukup besar, kinerja usaha menunjukan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Ke depan Perseroan tetap harus mencermati berbagai tantangan ini, dan mengatasinya secara hati-hati.
Penerapan Tata Kelola Perusahaan
Walaupun kinerja usaha yang solid merupakan elemen penting dari keberhasilan, Perseroan senantiasa berupaya membangun keseimbangan antara kinerja usaha dan praktik tata kelola perusahaan yang baik. Perseroan berkomitmen pada standar transparansi dan akuntabilitas yang tertinggi kepada seluruh pemangku kepentingan. Perseroan percaya, bahwa budaya tata kelola yang baik dan sehat memiliki manfaat besar bagi kegiatan usaha, mengingat budaya tersebut dapat membangun nilai-nilai kepercayaan, percaya diri dan profesionalisme dalam jangka panjang dalam hubungan Perseroan dengan berbagai pemangku kepentingan.
Selanjutnya pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Komisaris dan Pemegang Saham yang telah banyak memberikan dukungan selama ini, kepada segenap karyawan yang telah bekerja dengan penuh dedikasi untuk memajukan Perseroan, serta para pemangku kepentingan lainnya.
The Company gave its best efforts to manage these risks, so even though the Company suffered a great loss due to exchange rate differences, business performance showed an increase compared to the previous year. Going forward we still have to carefully manage those various challenges.
Implementation of Corporate Governance
Although a solid business performance is an essential element of our success, the Company strives to balance between business performance and practices of a good corporate governance. We are committed to the highest standards of transparency and accountability to all of the stakeholders. The Company believes that the culture of good governance has great benefits for the business, given that culture can build the long term values of trust, confidence and professionalism in our relationships with the stakeholders.
Furthermore, on this occasion, we would like give our appreciation to the Commissioners and Shareholders who have given a lot of support, to all employees who have worked dedicatedly to build the Company, as well as other stakeholders.
BAMBANG SETIYONODirektur Utama, President Director
19ANNUAL REPORT 2013
PEMBAHASAN MANAJEMEN
management discussion
TINJAUAN OPERASI PER SEGMEN
Perseroan memiliki dua segmen usaha, yaitu produksi dan penjualan sepatu untuk pasar lokal dan untuk keperluan ekspor. Pada tahun 2013, total produksi dan penjualan dari kedua segmen usaha tersebut adalah sebagai berikut:
a. Produksi
Total produksi pada tahun 2013 menurun dibandingkan dengan produksi tahun 2012. Sampai dengan akhir tahun 2013 Perseroan memproduksi sepatu sejumlah 2.055.197 pasang atau menurun sekitar 12% dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar 2.329.952 pasang. Penurunan terjadi pada produksi ekspor dari sebelumnya pada tahun 2012 sebesar 1.263.440 pasang menjadi 948.752 pasang atau menurun sekitar 25%. Produksi untuk keperluan pasar lokal meningkat sekitar 4%, dari sebelumnya 1.066.512 pasang pada tahun 2012 menjadi 1.106.445 pasang pada tahun 2013.
b. Penjualan
Pada tahun 2013, Perseroan mencatat total penjualan bersih sebesar Rp. 279,15 milyar, yang terdiri dari penjualan lokal sebesar Rp. 139.21 milyar dan penjualan ekspor sebesar Rp. 139.94 milyar.
REVIEW OF OPERATIONS BY SEGMENT
The Company has two business segments, namely the production and sale of shoes for the local market and for export purposes. In 2013, total production and sales of two business segments are as follows :
a. Production
Total production in 2013 decreased compared to production in 2012. As of the end of 2013 the Company produced 2.055.197 pairs of shoes or decreased by about 12% compared with the year 2012 amounted to 2.329.952 pairs. The decrease occurred in production of export, from previously in 2012 amounted to 1.263.440 pairs to 948.752 pairs or decreased by about 25%. Production for the local market increased by approximately 4%, from the previous 1.066.512 pairs in 2012 to 1.106.445 pairs in 2013.
b. Sales
In 2013, the Company recorded total net sales of Rp. 279.15 billion, which is comprised of local sales of Rp. 139.21 billion and export sales of Rp. 139.94 billion .
Lokallocal
Eksporexport local export
Lokal Ekspor
763.719
TOTAL1.890.906
1.263.440948.752
109.166.857.197
139.205.570.101
120.895.335.822
75.220.318.735
122.635.701
139.944.637.081
TOTAL2.329.952
TOTAL2.055.197
TOTAL184.387.175.932
TOTAL243.531.037.253
TOTAL279.150.207.182
1.127.1871.106.445
1.066.512
2011
PRODUKSI (PASANG)production (pairs)
2012 2013
PENJUALAN BERSIH (dalam milyar Rp.)net sales (in billion Rp.)
2011 2012 2013
20 LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
2011 2012 2013
10.997.768.225
15.422.586.622
18.434.850.810
LABA USAHAOPERATING PROFIT
c. Profitabilitas
Secara keseluruhan, pada tahun 2013 laba usaha mengalami peningkatan dari Rp. 15.42 milyar pada tahun 2012 menjadi sebesar Rp. 18.43 milyar di tahun 2013. Peningkatan laba usaha ini terjadi terutama karena peningkatan profitabilitas baik pada penjualan lokal maupun pada penjualan ekspor dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Walaupun demikian, penguatan kurs US Dollar terhadap Rupiah mengakibatkan Perseroan mengalami kerugian karena selisih yang cukup besar, yaitu Rp. 34.61 milyar, sehingga Perseroan memiliki rugi komprehensif sebesar Rp. 16.15 milyar.
c. Profitability
Overall, operating profit in 2013 increased from Rp. 15.42 billion in 2012 to Rp. 18.43 billion in 2013. The increase in operating profit is primarily due to increase in profitability, both on local and export sales compared with the previous year. However, the strengthening of U.S. Dollar against Rupiah has caused the Company to suffered significant loss of Rp. 34.61 billion, resulting in comprehensive loss of Rp. 16.15 billion .
memperkuat kehadiran produk Perseroan di masyarakat
melalui penguatan jaringan distribusi untuk memperluas ketersediaan dan keberadaan
produk, to strengthen the Company’s product presence in the community
by strengthening the distribution network to expand the availability and
presence of products
21ANNUAL REPORT 2013
ANALISIS KINERJA KEUANGANFINANCIAL PERFORMANCE ANALYSIS
Keterangan descriptions Audited 2013 Audited 2012 Pertumbuhan growth
Aset
Total Aset pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 18% dibandingkan dengan total Aset pada tahun sebelumnya. Peningkatan ini terutama pada peningkatan Aset Tidak Lancar yang berasal dari peningkatan pada Aset Pajak Tangguhan sebesar Rp. 5.07 milyar.
Liabilitas
Pada tahun 2013, total kewajiban Perseroan adalah sebesar Rp. 321.98 milyar, terjadi peningkatan sebesar Rp. 34.06 milyar dibandingkan dengan kewajiban tahun 2012 sebesar Rp. 287.92 milyar. Peningkatan ini terutama
Assets
Total assets in 2013 increased by 18% compared with the total assets in the previous year. The increase was mainly due to increase in Fixed Assets resulting from an increase in deferred tax assets of Rp. 5.07 billion.
Liabilities
In 2013, total liabilities of the Company is Rp. 321.98 billion, an increase of Rp. 34.06 billion compared to liabilities in 2012 amounted to Rp. 287.92 billion. The increase was mainly because most of the Company’s liabilities are
A. Asset assets
1. Aset Lancar Current Asset
2. Aset Tidak Lancar Fixed Asset
3. Jumlah Aset Total Asset
97.686.030.395
20.321.028.703
118.007.059.098
84.504.115.259
15.596.705.272
100.100.820.531
16%
30%
18%
B. Liabilitas Liabillity
1. Liabilitas Jangka Pendek Current Liabilites
2. Liabilitas Jangka Panjang Long Term Liabilites
3. Jumlah Liabilitas Total Liabilities
182.739.919.441
139.235.105.702
321.975.025.143
154.172.355.110
133.746.671.322
287.919.026.432
19%
4%
12%
C. Penjualan Sales
1. Penjualan Lokal Local Sales
2. Penjualan Ekspor Export Sales
3. Total Penjualan Total Sales
139.205.570.101
139.944.637.081
279.150.207.182
120.895.335.822
122.635.701.431
243.531.037.253
15%
14%
15%
D. Beban Usaha Operating Expenses -44.649.208.571 -39.512.981.825 13%
E. Laba Usaha Operating Profit 18.434.850.810 15.422.586.622 20%
F. Pendapatan (beban) Keuangan
Financial Income (expenses) -39.948.205.600 -6.284.441.880 536%
G. Laba (Rugi) sebelum pajak
Profit (loss) Before Tax -21.513.354.790 9.138.144.742 -335 %
H. Laba (Rugi) Komprehensif
Comprehensive Profit (loss)-16.149.760.144 2.623.173.812 -716%
22 LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
kinerja usaha yang solid merupakan elemen penting dari keberhasilan a solid business performance is an essential element of our success
disebabkan karena sebagian sebagian besar kewajiban Perseroan adalah dalam mata uang US Dollar, dan pada tahun 2013 terjadi penguatan nilai tukar US Dollar terhadap Rupiah.
Ekuitas
Pada tahun 2013, Perseroan mencatat rugi komprehensif sebesar Rp. 16.15 milyar sehingga meningkatkan defisiensi ekuitas dari minus Rp. 187.82 milyar pada tahun 2012 menjadi minus Rp. 203.97 milyar pada tahun 2013. Laba bersih persaham menurun dari laba Rp. 31 per lembar saham pada tahun 2012 menjadi rugi Rp. 188 per lembar saham pada tahun 2013.
Penjualan Bersih
Penjualan Bersih Perseroan pada tahun 2013 adalah sebesar Rp. 279.15 milyar, meningkat sebesar 15% dibandingkan dengan penjualan bersih tahun sebelumnya sebesar Rp. 243.53 milyar, yang berasal dari penjualan lokal sebesar Rp. 139.21 milyar dan penjualan ekspor sebesar Rp. 139.94 milyar. Penjualan lokal meningkat sebesar 15% dari Rp. 120.90 milyar pada tahun 2012 , sedangkan penjualan ekspor meningkat sebesar 14% dari Rp. 122.64 milyar pada tahun sebelum nya. Peningkatan pada penjualan ekspor dipengaruhi oleh menguatnya nilai tukar US Dollar terhadap Rupiah, serta pertumbuhan ekonomi di Eropa yang mulai menunjukan peningkatan. Peningkatan penjualan lokal didukung oleh perluasan jaringan pemasaran.
Beban Usaha
Beban Usaha yang terdiri dari Beban Penjualan dan Beban Umum Administrasi pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 13% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Peningkatan terbesar adalah pada Beban Penjualan sebesar 17.44%, sedangkan Beban Umum dan Administrasi mengalami peningkatan sebesar 16.97% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
denominated in U.S. dollars, and in 2013 the U.S. dollar strengthen against the Rupiah.
Equity
In 2013, the Company recorded comprehensive loss of Rp. 16.15 billion, thereby increasing the equity deficiency from minus Rp. 187.82 billion in 2012 to minus Rp. 203.97 billion in 2013. Net profit per share decreased from a profit of Rp. 31 per share in 2012 to a loss of Rp. 188 per share in 2013 .
Net Sales
The Company’s net sales in 2013 amounted to Rp. 279.15 billion, an increase of 15 % compared with the previous year’s net sales of Rp. 243.53 billion, which is derived from local sales of Rp. 139.21 billion and export sales of Rp. 139.94 billion. Local sales increased by 15 % from Rp. 120.90 billion in 2012, while export sales increased by 14 % from Rp. 122.64 billion in the previous year. The increase in export sales is influenced by the higher exchange rate of U.S. dollar against the Rupiah, as well as economic growth in Europe that began to show improvement. Increase in local sales is supported by extension of distribution network.
Operating Expenses
Operating expenses which comprised of Marketing Expenses and General and Administrative Expenses, in 2013 increased by 13% compared with the previous year. The largest increase was at the Marketing Expenses of 17.44%, whilst General and Administrative Expenses increase by 16.97% compared with the previous year .
23ANNUAL REPORT 2013
Laba Usaha
Laba Usaha atau laba operasional adalah Laba Kotor dikurangi Beban Usaha. Pada tahun 2013, Laba Usaha mengalami peningkatan sebesar 20% dibandingkan dengan Laba Usaha tahun sebelumnya sebesar Rp. 15.42 milyar.
Pendapatan (Beban) Keuangan
Pada tahun 2013 Perseroan membukukan beban keuangan setelah dikurangi pendapatan keuangan sebesar Rp. 39.95 milyar, sedangkan pada tahun 2012 tercatat beban keuangan setelah dikurangi dengan pendapatan keuangan sebesar Rp. 6.28 milyar. Beban Keuangan pada tahun 2013 ini terutama karena adanya kerugian selisih kurs yang mencapai Rp. 34.61 milyar.
Laba (Rugi) Komprehensif
Setelah memperhitungkan Pendapatan (Beban) Keuangan dan taksiran pajak penghasilan, tercatat di tahun 2013 Perseroan membukukan Rugi Komprehensif sebesar Rp. 16.15 milyar, sementara pada tahun 2012 Perseroan membukukan Laba Komprehensif sebesar Rp. 2.62 milyar. Dengan Rugi Komprehensif pada tahun 2013, defisiensi modal Perseroan bertambah, dari tahun 2012 sebesar minus Rp. 187.82 milyar menjadi minus Rp. 203.97 milyar pada tahun 2013.
Operating Profit
Operating profit is gross profit minus operating expenses. In 2013, Operating Profit increased by 20% compared to the previous year operating profit of Rp. 15.42 billion .
Financial Income (Expenses)
In 2013 the Company recorded a net financial expenses after deducting the financial income of Rp. 39.95 billion, while in 2012 net financial expenses after deducting by financial income recorded at Rp. 6.28 billion. Financial expenses in 2013 was primarily due to foreign exchange losses totaling Rp. 34.61 billion .
Comprehensive Profit (Losses)
After taking into account Financial Income (Expenses) and projected income tax, in the year 2013 the Company recorded comprehensive loss of Rp. 16.15 billion, while in 2012 the Company recorded comprehensive profit of Rp. 2.62 billion. With comprehensive loss in 2013, the Company increased its capital deficiency, from minus Rp. 187.82 billion in 2012 to minus Rp. 203.97 billion in 2013.
Arus Kas
Kas bersih yang dihasilkan dari aktivitas operasi pada tahun 2013 tercatat sebesar Rp. 10.67 milyar. Kas bersih yang dipergunakan untuk aktivitas investasi tercatat sebesar minus Rp. 1.12 milyar, sedangkan kas bersih yang dipergunakan untuk aktivitas pendanaan tercatat sebesar minus Rp. 3.61 milyar yang sebagian besar digunakan untuk pembayaran kepada Bank Mandiri.
Kas dan setara kas pada akhir tahun 2013 tercatat sebesar Rp. 12.47 milyar, mengalami peningkatan sekitar 90.94% dari Rp. 6.53 milyar pada akhir tahun 2012.
Cash Flow
Net cash generated from operating activities in 2013 amounted to Rp. 10.67 billion. Net cash used in investing activities amounted to minus Rp. 1.12 billion, while net cash used in financing activities amounted to minus Rp. 3.61 billion which was mainly used for payments to the Bank.
Cash and cash equivalents at the end of 2013 stood at Rp. 12.47 billion, an increase of approximately 90.94% from Rp. 6.53 billion at the end of 2012 .
31 Desember 31 december
2013 2012 2011
KEMAMPUAN MEMBAYAR HUTANGdebt paying ability
Keterangan descriptions
Aset Lancar Terhadap Liabilitas Jangka Pendek current ratio
53,46% 54.81 % 52,49%
Liabilitas terhadap total aktivadebt to total asset ratio
272,84% 287,63% 308,07%
24 LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
“Perseroan senantiasa berupaya membangun keseimbangan
antara kinerja usaha dan praktik tata kelola perusahaan yang baik.
the Company strives to balance between business performance
and practices of a good corporate governance”
Walaupun dari rasio keuangan tersebut di atas terlihat bahwa rasio aset lancar terhadap liabilitas jangka pendek hanya sebesar 53.46%, yang berarti Perseroan kemungkinan mengalami kesulitan dalam pemenuhan kewajiban jangka pendeknya, namun selama ini Perseroan tidak mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajiban operasional usahanya. Hal ini karena sebagian besar dari hutang lancar tersebut adalah hutang kepada bank dan kreditur lainnya yang dapat diperpanjang jatuh temponya.
Perseroan secara bertahap mampu mengurangi jumlah kewajibannya. Hal ini terlihat dari penurunan rasio liabilitas terhadap Total Aktiva. Selain itu, sebagian dari liabilitas tersebut adalah kewajiban kepada pemegang saham, yang tidak akan dilunasi sebelum hutang bank diselesaikan.
TINGKAT KOLEKTIBILITAS PIUTANG
Perseroan secara rutin dan berkala melakukan review atas kontrak kerjasama dan kemampuan pelanggan untuk melunasi kewajibannya.
Pada tahun 2013 dan 2012, pelunasan piutang usaha rata-rata Perseroan adalah di bawah 30 hari. Dari sisi umur piutang, perbandingan piutang usaha di atas 60 hari dibandingkan dengan total piutang turun dari 2,13% pada tahun 2012 menjadi 1,58% pada tahun 2013.
STRUKTUR PERMODALAN
Perseroan secara rutin menelaah dan mengelola struktur permodalan dan laba secara optimal. Hal-hal yang dipertimbangkan adalah profitabilitas saat ini dan proyeksi yang akan datang, kebutuhan modal masa depan, proyeksi arus kas operasi, proyeksi belanja modal dan proyeksi peluang investasi yang strategis.
Struktur modal Perseroan pada tahun 2013 terdiri dari hutang sebesar Rp. 321.98 milyar dan ekuitas sebesar – Rp. 203.97 milyar.
Despite of financial ratios mentioned above that shows the ratio of current assets to current liabilities amounted to only 53.46%, which means the Company may experiencing difficulties in meeting short-term obligations, the Company so far did not have any difficulty in paying its obligations on its business operations. This is because most of the current debt is owed to banks and other lenders which maturity date can be extended.
The Company is gradually able to reduce the amount of its liabilities. This is shown at the decrease in the ratio of liabilities to total assets. In addition, most of these liabilities are obligations to shareholders, which will not be paid before the bank debt is settled.
COLLECTION OF ACCOUNT RECEIVABLES
The Company routinely and periodically reviews the contract and the customer’s ability to repay its obligations.
In 2013 and 2012, the average repayment of the accounts receivable of the Company is under 30 days. From the age of accounts receivable, ratio of accounts receivable over 60 days fell from 2.13% in 2012 to 1.58% in 2013.
CAPITAL STRUCTURE
The Company regularly examines and manages the optimal capital structure and profit. Things to consider are the current and future profitability projection, future capital requirements, projected operating cash flows, projected capital expenditures and projected strategic investment opportunities.
The capital structure of the Company in 2013 consisted of debt of Rp. 321.98 billion and equity of - Rp. 203.97 billion.
25ANNUAL REPORT 2013
Perseroan senantiasa berupaya untuk memperkuat portofolio bisnis melalui pengembangan design produk baru The Company strives to strengthen its business portfolio through the development of attractive new product designs
Rasio hutang terhadap ekuitas bersih Perseroan adalah sebesar -157.86% pada tahun 2013 dan -153.30% pada tahun 2012. Peningkatan jumlah hutang pada tahun 2013 terutama disebabkan oleh penguatan nilai tukar US Dollar terhadap Rupiah. INVESTASI BARANG MODAL
Penambahan investasi barang modal pada tahun 2013 sebesar Rp. 1.63 milyar, yang sebagian besar merupakan investasi pada mesin dan peralatan sebesar Rp. 624.58 juta dan pada kendaraan sebesar Rp. 536.85 juta.
PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA
Pada tanggal 3 Maret 2014, melalui Addendum of Loan Agreement, Orchard Corporation menyetujui perpanjangan fasilitas yang diberikan kepada Perseroan sebesar USD 2.000.000 selama 2 (dua) tahun sampai dengan tanggal 15 Maret 2016, dengan syarat dan ketentuan lain sama dengan perjanjian sebelumnya.
PROSPEK USAHA
Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2014 sebesar 5,3%, sedikit lebih rendah dibandingkan realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2013 sebesar 5,7%. Bank Indonesia sendiri memproyeksikan pertumbuhan ekonomi tahun 2014 dapat mencapai 5,7%. Sumber tekanan terhadap ekonomi Indonesia antara lain adalah perlambatan laju pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang, perlambatan laju investasi, serta beban subsidi bahan bakar minyak (BBM).
The ratio of net debt to equity ratio is equal to -157.86 % in 2013 and -153.30 % in 2012. Increasing the amount of debt in 2013 primarily due to the strengthening of the U.S. dollar exchange rate against the Rupiah.
CAPITAL GOOD INVESTMENT
The addition of capital investments in 2013 amounted to Rp. 1.63 billion, which largely on investment in machinery and equipment amounting to Rp. 624.58 million and on vehicle Rp. 536.85 million.
SUBSEQUENT EVENTS
On March 3, 2014, through Amendment of Loan Agreement, Orchard Corporation approved the extension of the facilities provided to the Company of US$ 2.000.000 for 2 (two) years up to March 15, 2016, with the other terms and conditions remain the same as the previous agreement.
BUSINESS PROSPECTS
The World Bank estimates Indonesia’s economic growth in 2014 by 5.3%, slightly lower than the Indonesia’s economic growth in 2013 of 5.7%. Indonesia’s Central Bank projected economic growth in 2014 to reach 5.7%. Source of pressure on the Indonesian economy, among others, are economic slowing down in developing countries, slowing down in the investment rate, and the fuel subsidy burden.
26 LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
Pada tahun 2013, penurunan permintaan global mengakibatkan industri sepatu gagal mencapai target ekspor yang dicanangkan yaitu kenaikan sebesar 30%, dan hanya mencapai USD 3.9 milyar atau tumbuh 10% dibanding ekspor tahun 2012 sebesar USD 3.6 milyar. Pada tahun 2014, berbagai tekanan ekonomi serta perlambatan pertumbuhan ekonomi mengakibatkan pertumbuhan ekspor sepatu diperkirakan relatif stagnan.
Pasar alas kaki domestik saat ini dibanjiri oleh produk impor. Kenaikan upah buruh yang cukup tinggi, kenaikan tarif dasar listrik serta potensi kenaikan harga BBM mengakibatkan produsen sepatu domestik semakin sulit untuk bersaing dengan sepatu impor. Berbagai strategi diperlukan untuk bertahan dalam menghadapi kondisi tersebut, termasuk di antaranya melalui efisiensi, inovasi dan diferensiasi pasar.
Perbandingan antara target Perseroan tahun 2013 sebagaimana disampaikan pada paparan publik tanggal 22 Mei 2013, dengan realisasi yang dicapai adalah sebagai berikut:
TARGET USAHA DAN STRATEGI BISNIS SATU TAHUN MENDATANG
Perseroan masih tetap optimis bahwa industri sepatu dimasa mendatang akan tetap berkembang, baik pasar dalam negeri maupun pasar ekspor. Menghadapi berbagai peluang dan tantangan baik pasar ekspor maupun pasar dalam negeri, Perseroan telah bersiap diri dengan berbagai strategi untuk mengantisipasi hal-hal tersebut.
Pada tahun 2014, Perseroan menargetkan pertumbuhan laba usaha yang besarnya sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional.
In 2013, the decline in global demand resulted in failure of the shoe industry to achieve its export target, which is an increase of 30%, and only reached U.S.$ 3.9 billion, growing 10 % compared to exports in 2012 amounted to U.S.$ 3.6 billion. In 2014, economic pressures and the slowdown in economic growth is estimated to result in stagnant footwear export growth.
Domestic footwear market is currently flooded with imported products. The high increase in labor costs, increase in electricity tariffs and potential increase in fuel prices make it more difficult for domestic shoe manufacturers to compete with imported shoes. Various strategies needed to survive in these conditions, including through efficiency, innovation and market differentiation.
Comparison between the Company’s target in 2013 as stated on the Public Expose dated May 22, 2013, with the its achievements are as follows :
COMPANY’S TARGET AND BUSINESS STRATEGY ONE YEAR FORWARD
The Company remains optimistic that the shoe industry in the future will continue to evolve, both domestic and export markets. Facing opportunities and challenges on both export and domestic market, the Company has been prepared with various strategies.
In 2014, the Company is targeting growth in operating profit in line with national economic growth.
PERBANDINGAN PENCAPAIAN
Pencapaian achievment
2.055.197
Produksi (pasang)production (pairs)
Lokal (Rp. Milyar)local (Rp. Billion)
Ekspor (Rp. Milyar)export (Rp. Billion)
Targettarget
1.857.981
Pencapaian achievment
139.21
Targettarget
134.31
Pencapaian achievment
139.94
ACHIEVEMENTS COMPARISONS
PENJUALANSALES
Targettarget
90.55
155%
111%
104%
27ANNUAL REPORT 2013
Marketing
Indonesian footwear exports growth in 2014 is expected to be relatively stagnant. High increased in labor costs, increase in electricity tariff and the prices of materials, as well as other overhead costs simply decrease profits gained from this market. Therefore, various efficiency strategies must be pursued so that orders received can still make a profit .
For the domestic market, the Company remains focused on strengthening the market through network expansion strategy, development of own brand products and the development of production capabilities. Measures and policies implemented by the Company as the implementation of its strategy are through increased productivity, efficiency, development of new products and expansion of distribution network .
Expansion of marketing network implemented by increasing the number of independent stores and counters in collaboration with leading department stores. The number of independent stores in 2013 was 37 units and in 2014 it is planned to grow at least 5 units to 42 units. The number of counters in department stores also progressing quite well. In 2013, the total counter throughout Indonesia has reached 368 counters and in 2014 is expected to increase by 12 counter. Sales in retail stores currently done through 30 stores, mostly in Jabodetabek and West Java area.
In addition to the development of independent stores and counters, the company also continues to diversify its products. With this strategy it is expected to be able to attract the new target market, which was not Tomkins shoes buyer.
Production
Some important steps that have been implemented by the Company to increase its productivity are to increase the capacity and quality of workers, reduction of unproductive labor and improvement of organizational structure and working procedures. Efficiency is also implemented by increasing the utilization of raw material usage and reducing the error rate of production. In addition, product design improvements continue to be made in order to produce fashionable footwear with simpler process and cheaper material cost .
One of the Company’s efforts to fill the lack of trained personnel for the production of shoes is through workforce training program in training center. This program has been running for several years, and in 2014 the Company plans to take advantage of Government assistance through the
Pemasaran
Pertumbuhan ekspor alas kaki Indonesia tahun 2014 diperkirakan akan relatif stagnan. Peningkatan biaya tenaga kerja yang cukup tinggi, peningkatan tarif dasar listrik, harga-harga material, serta biaya overhead lainnya cukup menekan keuntungan yang bisa diperoleh dari pasar ini. Oleh karena itu, berbagai strategi efisiensi harus diupayakan agar order yang diterima dapat tetap menghasilkan keuntungan.
Untuk pasar dalam negeri, Perseroan tetap fokus untuk memperkuat pasar melalui strategi perluasan jaringan, pengembangan produk-produk merk sendiri dan pengembangan kemampuan produksi. Langkah dan kebijakan yang dilaksanakan oleh Perseroan sebagai implementasi dari strategi yang dimaksud adalah melalui peningkatan produktivitas, efisiensi, pengembangan produk-produk baru serta perluasan jaringan distribusi.
Perluasan jaringan pemasaran dilaksanakan melalui peningkatan jumlah independent store dan counter bekerja sama dengan department store terkemuka. Jumlah independent store pada tahun 2013 adalah 37 unit dan pada tahun 2014 direncanakan akan bertambah minimal 5 unit menjadi 42 unit. Jumlah counter pada department store juga mengalami perkembangan yang cukup baik. Pada tahun 2013 total counter di seluruh Indonesia sudah mencapai 368 counter dan pada tahun 2014 diperkirakan akan bertambah sebanyak 12 counter. Penjualan melalui toko ritel saat ini dilakukan melalui 30 toko, yang besar tersebar di wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat.
Disamping pengembangan independent store dan counter, perusahaan juga senantiasa melakukan diversifikasi produk sepatu yang dihasilkan. Diharapkan strategi ini bisa menarik minat sasaran pasar (target market) yang baru, yang selama ini bukan pembeli sepatu Tomkins.
Produksi
Beberapa langkah penting yang telah dilaksanakan oleh Perseroan untuk meningkatkan produktivitas adalah peningkatan kemampuan dan kualitas pekerja, pengurangan tenaga kerja yang kurang produktif serta perbaikan struktur organisasi serta tata cara kerja. Efisiensi dilaksanakan pula dengan meningkatkan utilisasi penggunaan bahan baku dan upaya mengurangi tingkat kesalahan produksi. Disamping itu, perbaikan desain produk terus dilakukan agar dihasilkan produk sepatu yang tetap fashionable dengan proses yang lebih sederhana dan biaya material yang lebih murah.
Salah satu upaya Perseroan mengisi kekosongan tenaga terlatih untuk produksi sepatu adalah melalui program pelatihan calon tenaga kerja melalui Balai Latihan Kerja. Program ini sudah berjalan selama beberapa tahun, dan pada tahun 2014 Perseroan berencana
28 LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
memanfaatkan bantuan Pemerintah melalui Aprisindo untuk mengintensifkan Balai Latihan Kerja, berupa bantuan tenaga pelatih serta beberapa keperluan akomodasi selama pelatihan berlangsung. KEBIJAKAN DIVIDEN
Pada tahun 2013 Perseroan mengalami kerugian komprehensif sebesar Rp. 16.15 milyar, serta total ekuitas masih negatif, sehingga Perseroan belum dapat membagikan dividen.
INFORMASI MATERIAL
Selama tahun 2013, Perseroan tidak melakukan transaksi material mengenai investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan/peleburan usaha, akuisisi, restrukturisasi utang/modal serta tidak melakukan transaksi yang mengandung benturan kepentingan. Anggota Direksi atau dewan Komisaris Perseroan tidak ada yang memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris lainnya. Sedangkan transaksi antara Perseroan dengan pihak terafiliasi sudah diungkapkan dalam Laporan Keuangan dan dilakukan secara arms length transaction.
Indonesian Footwear Association, in the form of trainers support and some accommodation for the training purposes.
DIVIDEND POLICY
In 2013, the Company has a comprehensive loss of Rp. 16.15 billion, and negative total equity, so that the Company can not distribute any dividends.
MATERIAL INFORMATION
During 2013, the Company did not conduct material transactions concerning investment, expansion, divestiture, merger/consolidation, acquisition, debt/equity restructuring, and transactions involving conflict of interest. Member of the Board of Directors or Board of Commissioners has no affiliation with other members of the Board of Directors and Board of Commissioners. Transactions between the Company and affiliated parties already disclosed in the Financial Statements and conducted in an arms length transaction.
29ANNUAL REPORT 2013
TATA KELOLA PERUSAHAAN
corporate governance
Perseroan menerapkan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) dalam setiap proses bisnisnya, yang terdiri dari 5 prinsip dasar yaitu keterbukaan informasi (transparency), akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban (responsibility), kemandirian (independency) serta kesetaraan dan kewajaran (fairness) sebagai wujud tanggung jawab kepada seluruh pemangku kepentingan (stakeholders).
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
Perseroan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”) setiap tahunnya sebagai wujud pertanggungjawaban Direksi dan Dewan Komisaris kepada pemegang saham.
Selama tahun 2013 Perseroan mengadakan satu kali RUPS, yaitu RUPS Tahunan yang diadakan pada tanggal 22 Mei 2013. RUPS Tahunan ini dihadiri oleh seluruh Direksi, dan 2 (dua) orang anggota Komisaris. Komisaris Utama yaitu Bp. Abdul Rachman Ramly tidak dapat hadir karena kondisi kesehatan tidak memungkinkan. Jumlah suara sah pemegang saham yang hadir adalah sebanyak 69,22%, yang memutuskan hal-hal sebagai berikut:
1. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan tahun buku 2012 yang disampaikan Direksi;
2. Mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan tahun buku 2012 dan memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (Acquit et de charge) kepada anggota Direksi atas tindakan pengurusan dan kepada Dewan Komisaris atas tindakan pengawasan yang mereka lakukan sepanjang tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Keuangan Perseroan.
3. Menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perseroan terkait perubahan susunan Dewan Komisaris (pasal 14 ayat 1) menjadi sebagai berikut: “Komisaris terdiri dari sekurang-kurangnya 2 (dua) orang anggota Dewan Komisaris, seorang diantaranya diangkat sebagai Komisaris Utama sedangkan yang lainnya diangkat sebagai Komisaris”
4. Menyetujui dilakukannya perubahan pada beberapa pasal terkait sehubungan dengan perubahan tersebut yaitu: (1) Perubahan penandatangan Surat Saham (pasal 6 ayat 6); (2) Perubahan catatan pemindahan hak atas saham dalam Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus maupun pada Surat Saham (pasal 10 ayat 5); (3) Perubahan dalam ketentuan rapat Dewan Komisaris (pasal 16 ayat 6 dan pasal 19 ayat 6).
The Company applies the principles of Good Corporate Governance (GCG) in every business process, which consists of 5 basic principles; transparency, accountability, responsibility, independency and fairness as a form of responsibility to all stakeholders.
GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS
The Company held a General Meeting of Shareholders (“GMSH”) each year as a form of responsibility of the Board of Directors and the Board of Commissioners to the shareholders.
During the 2013 the Company held GMSH once, namely the Annual GMSH held on May 22, 2013. This Annual GMSH was attended by the entire Board of Directors, and two (2) members of the Board of Commissioners. Mr. Abdul Rachman Ramly as President Commissioner unable to attend due to his health condition. The number of valid votes of shareholders who attended were 69.22%, which resolved the following:
1. To approve the Annual Report for the year 2012 which was delivered by the Board of Directors;
2. To validate the Financial Statements for the fiscal year 2012 and provide liability release and discharge (acquit et de charge) to members of the Board of Directors for the actions of management and the Board of Commissioners for their supervision as long as they were reflected in the Company’s Financial Statements.
3. To approve amendments to the Articles of Association of the Company related to changes in the composition of the Board of Commissioners (Article 14 paragraph 1) as follows: “Commissioners consists of at least two (2) members of the Board of Commissioners, one of them should be appointed as President Commissioner while the others to be appointed as Commissioners”
4. To approve changes on several articles in respect of the above changes, which are: (1) Changes in Shareholders Letter signatories (Article 6, paragraph 6); (2) Changes in record of shares transfer in the Shareholder Register and Special Register and on its shares (Article 10, paragraph 5); (3) Changes in the provision of Board of Commissioners meetings (Article 16, paragraph 6 and Article 19, paragraph 6).
30 LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
5. Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan perubahan Anggaran Dasar Perseroan terkait perubahan susunan Dewan Komisaris tersebut.
6. Menyetujui untuk memberhentikan dengan hormat anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dan mengangkat kembali seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang sama terhitung sejak saat rapat ditutup sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang ketiga setelah tanggal pengangkatan mereka. Dengan demikian setelah adanya pengangkatan tersebut maka susunan selengkapnya pengurus Perseroan adalah sebagai berikut :
Komisaris Utama : Abdul Rachman RamlyKomisaris : Hariadi Darmawan (Independen)Komisaris : Endang Kosasih (Independen)Direktur Utama : Bambang SetiyonoWakil Direktur Utama : David JahjaDirektur : Yati Nurhayati
7. Memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk dan atas nama Rapat Umum Pemegang Saham menetapkan Remunerasi yang diberikan kepada anggota Direksi Perseroan, serta menetapkan besarnya Remunerasi bagi Dewan Komisaris sebesar maksimum 40% (empat puluh persen) dari total Remunerasi yang diberikan kepada anggota Direksi Perseroan untuk tahun buku 2013.
8. Menyetujui untuk memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk melakukan penunjukan Akuntan Publik untuk memeriksa Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 serta memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan jumlah honorarium Akuntan Publik.
DEWAN KOMISARIS
Dewan Komisaris bertugas melaksanakan fungsi pengawasan atas kebijakan Direksi dan memberi nasehat terhadap pelaksanaan tugas operasional Direksi. Dewan Komisaris juga memantau efektivitas penerapan GCG di Perseroan.Seluruh anggota Dewan Komisaris merupakan tenaga profesional yang diangkat oleh RUPS sesuai dengan kompetensinya. Anggota Dewan Komisaris Perseroan berjumlah 3 (tiga) orang, dua diantaranya adalah Komisaris Independen. Komisaris Independen Perseroan telah memenuhi syarat menurut peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5, yaitu bukan merupakan orang yang mempunyai wewenang atas Perseroan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir, dan tidak memiliki saham Perseroan.
5. To give authorization with the right of substitution to the Board of Directors to perform all necessary actions in connection with the amendment of Articles of Association of the Company related to changes in the composition of the Board of Commissioners.
6. Agreed to dismiss with respect members of the Board of Directors and Board of Commissioners and appoint the same entire Board of Directors and Board of Commissioners as of the time of the meeting is closed until the closing of the third Annual General Meeting of Shareholders after the date of their appointment. Therefore, new the composition of the board of the Company will be as follows:
President Commissioner : Abdul Rachman Ramly Commissioner : Hariadi Darmawan (Independent)Commissioner : Endang Kosasih (Independent)President Director : Bambang Setiyono Vice President Director : David Jahja Director : Yati Nurhayati
7. To give the authority to the Board of Commissioners for and on behalf of the General Meeting of Shareholders to set remuneration for the Board of Directors, and to determine the remuneration for the Board of Commissioners for a maximum of 40% (forty percent) of the total remuneration granted to members of the Board of Directors of the Company for the year 2013.
8. Agreed to give the authority to the Board of Commissioners to appoint a Public Accountant to audit the financial statements of the Company for the financial year ended December 31, 2013 and authorize the Board of Directors to determine the honorarium of Public Accountant.
BOARD OF COMMISSIONERS
The Board of Commissioners shall carry out the functions of supervising the Board of Directors and to give advise on the implementation of the operational duties of Directors. The Board also monitors the effectiveness of corporate governance in the Company. All members of the Board of Commissioners are professionals who are appointed by the GMSH in accordance with their competence. Member Board of Commissioners consists of 3 (three) persons, two of whom are Independent. Independent Commissioner of the Company has been qualified by Bapepam-LK. Regulation no. IX.I.5, that is not a person who has authority over the Company within six (6) months, and does not own shares of the Company.
31ANNUAL REPORT 2013
Selama tahun 2013 Dewan Komisaris melakukan 4 (empat) kali pertemuan berkala dengan Direksi, termasuk Rapat Gabungan dengan Komite Audit, dengan tingkat kehadiran rata-rata sebesar 90%. Sesuai ketentuan Anggaran Dasar, keputusan Rapat Dewan Komisaris diambil berdasarkan musyawarah dan mufakat. Dalam hal musyawarah dan mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak dari anggota Dewan Komisaris.
Dewan Komisaris telah menelaah dan menyetujui Rencana Kerja dan Anggaran untuk tahun buku 2014 yang disusun oleh Direksi.
Evaluasi Kinerja Dewan Komisaris
Kinerja Dewan Komisaris dievaluasi setiap tahun oleh pemegang saham dalam RUPS melalui mekanisme penilaian atas tugas, wewenang dan kewajiban Dewan Komisaris sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris untuk tahun buku 2013 kepada pemegang saham yang disampaikan melalui RUPS dapat dilihat pada halaman Laporan Dewan Komisaris dari Laporan Tahunan ini.
DIREKSI
Direksi bertanggung jawab memimpin dan mengelola harta kekayaan Perseroan guna mencapai maksud dan tujuan Perseroan, mewakili Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan, serta bertindak untuk dan atas nama Perseroan dalam melakukan pengikatan dengan pihak ketiga. Direksi juga memastikan bahwa Perseroan menerapkan GCG secara konsisten dan berkesinambungan.
Seluruh anggota Direksi adalah tenaga profesional yang dipilih sesuai kompetensinya. Anggota Direksi diusulkan oleh Pemegang Saham dan diangkat oleh RUPS.
Pembagian Tugas Direksi
Saat ini anggota Direksi Perseroan berjumlah 3 (tiga) orang, dengan pembagian tugas sebagai berikut:
Bambang Setiyono – Direktur UtamaBertanggung jawab atas seluruh kegiatan operasional Perseroan, terutama pada kegiatan produksi dan pemasaran.
David Jahja - Wakil Direktur UtamaBertanggung jawab terhadap pengembangan usaha Perseroan (Business Development).
Yati Nurhayati - DirekturBertanggung jawab terhadap keuangan, akunting dan personalia.
During the year 2013 the Board of Commissioners met 4 (four) times on the regular meetings with the Board of Directors, including the Joint Meeting with the Audit Committee, with average attendance rate of 90%. In accordance with the Articles of Association, the Board of Commissioners decision is taken based on deliberation and consensus. In terms of deliberation and consensus is not reached, the decision is taken by majority vote of the Board of Commissioners.
The Board of Commissioners has reviewed and approved the Work Plan and Budget for the year 2014 prepared by the Board of Directors.
Performance Evaluation of the Board of Commissioners
BOC’s performance is evaluated annually by the shareholders in the GMSH through assessment mechanisms over the duties, powers and liabilities of the Board of Commissioners as set forth in the Articles of Association and applicable legislation.
Report of the Board of Commissioners supervisory duties for the fiscal year 2013 submitted to the shareholders through the GMSH can be found on Report of the Board of Commissioners in this Annual Report.
BOARD OF DIRECTORS
The Board of Directors is responsible for leading and managing the assets of the Company in order to achieve the aims and objectives of the Company, and represent the Company within and outside the court, as well as acting for and on behalf of the Company in conducting binding agreement with third party. The Board of Directors also ensures that the Company implement GCG consistently and continuously.
All members of the Board of Directors are professionals selected according to their competencies. Members of the Board of Directors proposed by the shareholders and appointed by the GMSH.
Distribution of Duties of Board of Directors
Currently the Board of Directors of the Company consists of 3 (three) persons, with the following responsibilities:
Bambang Setiyono - President Director Responsible for all operational activities of the Company, particularly in the production and marketing activities.
David Jahja – Vice President Director Responsible for business development of the company.
Yati Nurhayati - Director Responsible for finance, accounting and personnel.
32 LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
Direksi mengadakan rapat mingguan untuk membahas masalah strategis perusahaan dan rapat bulanan untuk menelaah kinerja Perseroan setiap bulannya. Direksi juga mengadakan rapat gabungan dengan Dewan Komisaris dan Komite Audit. Sesuai ketentuan dalam Anggaran Dasar, keputusan Rapat Direksi diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak dari anggota Direksi.
Evaluasi Kinerja Direksi
Setiap tahun Direksi menyusun Rencana Kerja dan Anggaran yang berisi target pendapatan operasional dan indikator keuangan lainnya serta langkah-langkah inisiatif untuk mencapai target tersebut pada tahun mendatang sebagai arahan dan pedoman bagi Direksi dan seluruh karyawan. Rencana Kerja tersebut terlebih dahulu ditelaah dan disetujui oleh Dewan Komisaris. Kinerja Direksi dievaluasi secara periodik oleh Dewan Komisaris.
Laporan Direksi atas pertanggungjawaban tugas pengurusan dan pengelolaan perusahaan tahun 2013 kepada pemegang saham dapat dilihat pada halaman Laporan Direksi dari laporan Tahunan ini.
Tingkat Kehadiran Dalam Rapat Dewan Komisaris dan Rapat Direksi
Rapat Dewan Komisaris dan Rapat Direksi dilaksanakan secara berkala untuk membahas hal-hal yang bersifat strategis. Sepanjang tahun 2013, Rapat Dewan Komisaris termasuk rapat gabungan dengan Direksi dilakukan sebanyak 4 (empat) kali dengan tingkat kehadiran rata-rata 90%, sedangkan Rapat Direksi dilakukan satu kali setiap minggu, dengan tingkat kehadiran rata-rata sebanyak 90%.
Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi ditetapkan oleh RUPS. RUPS tanggal 22 Mei 2013 telah memutuskan memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk dan atas nama Rapat Umum Pemegang Saham menetapkan Remunerasi yang diberikan kepada anggota Direksi Perseroan, serta menetapkan besarnya Remunerasi bagi Dewan Komisaris sebesar maksimum 40% (empat puluh persen) dari total Remunerasi yang diberikan kepada anggota Direksi Perseroan untuk tahun buku 2013.
Selama tahun 2013, jumlah remunerasi dan tunjangan lainnya Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan berjumlah total Rp. 2,94 milyar.
KOMITE AUDIT
Komite Audit membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tanggung jawab pengawasan dan pengarahan kepada Direksi. Pelaksanaan kegiatan Komite
The Directors hold weekly meetings to discuss strategic issues and monthly meeting to review the performance of the Company. Directors also held a joint meeting with the Board of Commissioners and the Audit committee. According to the provisions in the Articles of Association, the Board of Directors Meeting decisions are taken by deliberation and consensus. In terms of deliberation and consensus is not reached, the decision is taken by majority vote of the Board of Directors.
Performance Evaluation of Board of Directors
Each year the Board of Directors prepare the Work Plan and Budget that contains the operating income target and other financial indicator, and initiatives measures to achieve these targets in the coming years as the direction and guidance to the Board of Directors and all employees. The Work Plan must first be reviewed and approved by the Board of Commissioners. Directors’ performance is evaluated periodically by the Board of Commissioners.
The Board of Directors report on its responsibility in managing the Company in 2013 to the Shareholders can be found on Report of the Board of Directors in this Annual report.
Meeting Attendance of the Board of Commissioners and Board of Directors
Meetings of the Board of Commissioners and Board of Directors held regularly to discuss strategic matters. Throughout the year 2013, the Board of Commissioners performed a total of 4 ( four) times meetings, including joint meetings with the Board of Directors, with an average attendance rate of 90%, while the Board of Directors Meeting done once every week, with an average attendance rate of 90%.
Remuneration of the Board of Commissioners and Board of Directors
Remuneration of the Board of Commissioners and Board of Directors determined by the GMSH. GMSH dated May 22, 2013 has decided to give the authority to the Board of Commissioners on behalf of the General Meeting of Shareholders to set the remuneration granted to members of the Board of Directors, and to determine the remuneration for the Board of Commissioners for a maximum of 40% (forty percent) of the total remuneration given to members of the Board of Directors for the financial year 2013.
During the year 2013, the amount of remuneration and other benefits the Board of Commissioners and Board of Directors totaled Rp. 2.94 billion.
AUDIT COMMITTEE
The Audit Committee assists the Board of Commissioners in carrying out the responsibilities of giving supervision and direction to the Board of Directors. The Audit Committee
33ANNUAL REPORT 2013
Audit mencakup memastikan integritas pelaporan, manajemen risiko dan pengendalian internal, kepatuhan terhadap ketentuan perundangan yang berlaku, kinerja, kualifikasi, dan kemandirian auditor eksternal, dan implementasi fungsi audit internal. Dalam melaksanakan tanggung jawabnya, Komite Audit bekerjasama secara erat dengan auditor internal dan auditor eksternal.
Komite Audit terdiri dari 3 orang yang diketuai oleh salah seorang Komisaris Independen. Sesuai dengan Keputusan Dewan Komisaris tanggal 15 Februari 2013 tentang Pengangkatan Komite Audit, nama, jabatan dan riwayat hidup singkat dari Komite Audit untuk periode penugasan sampai dengan 15 Februari 2016 adalah sebagai berikut:
1. Ketua Komite Audit : Hariadi DarmawanDiangkat menjadi Ketua Komite Audit Perseroan sejak tahun 2010 dan juga sebagai Komisaris Independen sejak tahun 2001. Sebelumnya pernah menjabat antara lain sebagai Dewan Pengawas/Komisaris di Perum Perhutani, Inspektur Jenderal Departemen Kehutanan, anggota DPR/MPR RI dan sebagai Purnawirawan Brigjen TNI AD. Meraih gelar dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 1968.
2. Anggota Komite Audit : Marylin NataliaDiangkat menjadi anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2010. Sebelumnya pernah bekerja sebagai Auditor di Kantor Akuntan Publik Prasetio, Utomo & Co. (member Arthur Andersen) sampai akhir tahun 1996. Telah menghadiri berbagai seminar perpajakan oleh MS Taxes, Seminar IFRS oleh Mazars, dan saat ini telah memperoleh Sertifikasi Konsultan Pajak dari IKPI Jakarta. Meraih gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari Universitas Katholik Atmajaya pada tahun 1994.
3. Anggota Komite Audit : Ida NurliaDiangkat menjadi anggota Komite Audit pada tahun 2010. Sebelumnya pernah bekerja di perusahaan sepatu dan beberapa perusahaan lainnya. Saat ini bekerja pula di PT Usaha Sejahtera Sukses. Meraih gelar sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Jakarta pada tahun 1999.
Seluruh anggota Komite Audit merupakan pihak independen dan eksternal yang dipilih sesuai dengan kemampuan dan latar belakang pendidikannya, serta telah memenuhi syarat yang ditetapkan dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.
Komite Audit telah memiliki Piagam Kerja (Charter) yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris sebagai pedoman bagi Komite audit dalam melaksanakan tugasnya. Piagam Kerja tersebut menetapkan antara lain bahwa keputusan rapat Komite Audit diputuskan berdasarkam musyawarah untuk mufakat. Dalam hal musyawarah untuk mufakat
responsibilities include ensuring the integrity of reporting, risk management and internal control, compliance with applicable regulatory requirements; performance, qualifications and independence of the external auditors; and the implementation of the internal audit function. In carrying out its responsibilities, the Audit Committee works closely with the internal auditor and the external auditor.
The Audit Committee consists of three persons, chaired by one of the Independent Commissioner. In accordance with the decision of the Board of Commissioners dated February 15, 2013 regarding the Appointment of Audit Committee, name, job title and brief biography of the Audit Committee for the period of the assignment until February 15, 2016 are as follows:
1. Chairman of the Audit Committee: Hariadi Darmawan Appointed as Chairman of the Audit Committee of the Company since 2010 and also as an Independent Commissioner since 2001. Previously served among other things as the Board of Supervisors/Commissioners in Perum Perhutani, the Inspector General of the Department of Forestry, DPR/MPR and a retired BrigJen TNI AD. He holds a doctor at the Faculty of Medicine, University of Indonesia in 1968.
2. Member of the Audit Committee: Marylin Natalia Appointed as a member of the Audit Committee since 2010. Previously she worked as an auditor in public accounting firm Prasetio, Utomo & Co. (Member Arthur Andersen) until the end of 1996. Has attended various taxation seminars by MS Taxes, IFRS Seminar by Mazars, and has gained Tax Consultant Certificate from IKPI Jakarta. She holds a Bachelor of Economics majoring in Accounting from Catholic University of Atma Jaya in 1994.
3. Member of the Audit Committee: Ida Nurlia Appointed as a member of the Audit Committee since 2010. Previously she worked at the shoe company and several other companies. Currently working as well in PT Usaha Sejahtera Sukses. She holds a degree in Economics majoring in Accounting from Sekolah Tinggi Ekonomi Perbanas Jakarta in 1999.
All members of the Audit Committee are independent and external parties which are selected according to their ability and educational background, and have met the requirements stipulated in Bapepam-LK. Regulation No. IX.I.5 about Guidelines on the Establishment and Implementation of the Audit Committee.
The Audit Committee has a Charter established by the Board of Commissioners as a guideline for the Audit Committee in carrying out its duties. The Charter stipulates, among others, that the decision of the Audit Committee meeting will be decided based on deliberation and consensus. In terms of deliberation and consensus is fail to reached, then
34 LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
tidak tercapai, maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak dari Anggota Komite Audit.
Uraian Singkat Pelaksanaan Kerja Komite Audit.
Tugas utama Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan tanggung jawab pengawasan. Pelaksanaan kegiatan Komite Audit antara lain:
1. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perseroan seperti laporan keuangan, proyeksi, dan informasi keuangan lainnya. Komite Audit melakukan penelaahan atas laporan keuangan bulanan dan triwulanan dengan manajemen, dan laporan keuangan tahunan dengan manajemen dan Auditor Eksternal.
2. Melakukan penelaahan atas ketaatan Perseroan terhadap perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan,
3. Melaporkan kepada Komisaris berbagai risiko yang dihadapi Perseroan dan pelaksanaan manajemen risiko oleh Direksi
Selama tahun 2013 Komite Audit telah melakukan pertemuan sebanyak 8 (delapan) kali dengan tingkat kehadiran Bp. Hariadi Darmawan sebanyak 90%, Ibu Marylin Natalia 100% dan Ibu Ida Nurlia sebanyak 90%.
SEKRETARIS PERUSAHAAN
Sekretaris Perusahaan merupakan pejabat penghubung antara Perseroan dengan pihak eksternal. Tugas Sekretaris Perusahaan antara lain mengikuti perkembangan pasar modal, khususnya mengenai peraturan yang berlaku, memberikan masukan kepada Direksi untuk mematuhi peraturan yang berlaku di pasar modal, memberikan keterbukaan informasi kepada investor atas setiap informasi yang diperlukan terkait dengan kondisi Perseroan, serta mempromosikan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan.
Uraian Singkat Pelaksanaan Tugas Sekretaris PerusahaanSelama tahun 2013, Sekretaris Perusahaan telah melakukan berbagai kegiatan, antara lain:
• Memfasilitasi penyelenggaraan RUPS Tahunan dan Paparan Publik Tahunan pada tanggal 22 Mei 2013,
• Mewakili Perseroan dalam melakukan korespondensi dengan investor, regulator dan pemangku kepentingan lainnya.
• Bekerjasama dengan Divisi Finance dan Accounting menyampaikan keterbukaan informasi laporan keuangan secara tepat waktu dan akurat,
• Menjadi anggota team penyusun Laporan Tahunan
the decision is taken by majority vote of the members of the Audit Committee.
Brief Description of the Implementation of the Audit Committee.
The main duties of the Audit Committee is to assist the Board of Commissioners in carrying out oversight responsibilities. The duties of the Audit Committee include:
1. Reviewing the financial information that will be issued by the Company, including financial reports, projections, and other financial information. The Audit Committee conducted a review of monthly and quarterly financial statements with the management and annual financial statements with management and the External Auditor.
2. Reviewing the Company’s adherence to the law in capital market and other laws relating to the activities of the Company,
3. Report to the Commissioner of the various risks faced by the Company and the implementation of risk management by the Board of Directors
During the year of 2013 the Audit Committee has met as many as eight (8) times with the rate of attendance of Mr. Hariadi Darmawan as much as 90%, Ms. Marylin Natalia 100% and Ms. Ida Nurlia as much as 90%.
THE CORPORATE SECRETARY
The Corporate Secretary is the official liaison between the Company and external parties. The Corporate Secretary duties include following the development in capital markets, especially its regulations, provide input to the Board of Directors to comply with the regulations in the capital market, provide disclosure to investors of any necessary information relating to the condition of the Company, as well as promoting principles of good corporate governance.
Brief Description of Duties of The Corporate Secretary During 2013, the Corporate Secretary has carried out various activities, among others:
• Facilitate the Annual General Meeting of Shareholders and Annual Public Expose on May 22, 2013,
• Represent the Company in correspondence with investors, regulators and other stakeholders,
• To cooperate with the Finance and Accounting Division to submit financial disclosure reports timely and accurately,
• Member of the editorial team of the Annual Report,
35ANNUAL REPORT 2013
• Bekerjasama dengan Bagian Legal menyampaikan kepada Otoritas Jasa keuangan dan Bursa Efek Indonesia hasil pelaksanaan RUPS dan Public Expose Tahunan serta keterbukaan informasi yang harus diketahui oleh publik,
• Memberikan penjelasan dan keterbukaan informasi tentang Perseroan kepada pihak luar yang memerlukan,
• Mewakili Perseroan dalam mengikuti pelatihan, seminar, workshop dan pertemuan lain yang diadakan oleh Otoritas Jasa keuangan, Bursa Efek Indonesia, dan lembaga lainnya,
• Memberikan sosialisasi kepada internal atas ketentuan peraturan di bidang pasar modal maupun peraturan peundang-undangan terkait dengan kegiatan usaha Perseroan.
Saat ini jabatan Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Bapak Moh. Al Hadi yang telah bekerja di Perseroan sejak tahun 1989. Sebelumnya pernah bekerja di PT Astra, dan di Kantor Akuntan Publik Koesbandijah. Lulusan S1 Akuntansi STIEB (sekarang Universitas Widyatama Bandung). Diangkat sebgai Sekretaris Perseroan melalui Surat Keputusan Direksi sejak tahun 2003.
UNIT AUDIT INTERNAL
Sistem pengendalian intern menelaah seluruh pendekatan yang dilakukan Perseroan terhadap pengelolaan dan pengendalian resiko serta proses yang dilakukan untuk mengelola resiko serta pengungkapannya.
Uraian Singkat Pelaksanaan Tugas Auditor Internal
Tugas dan tanggung jawab Auditor Internal sebagaimana tertuang dalam Piagam Audit Internal adalah sebagai berikut:
• In cooperation with the Legal Department to convey to the Financial Services Authority and the Indonesia Stock Exchange regarding Annual General Meeting of Shareholders results and Annual Public Expose as well as the disclosure of information that should be known by the public,
• Provide explanations and information about the Company’s disclosure to parties who require,
• Represent the company in training, seminars, workshops and other meetings held by the Financial Services Authority, Indonesia Stock Exchange, and other institutions,
• Provide internal dissemination to the provisions of capital market regulations and rules related to the Company’s business activities.
Currently the Corporate Secretary of the Company held by Mr. Moh. Al Hadi, who has worked at the Company since 1989. Previously he worked at PT Astra, and in the public accounting firm Koesbandijah. S1 Accounting graduates from STIEB (now University Widyatama Bandung). Appointed as Corporate Secretary of the Company through the Decree of the Board of Directors since 2003.
INTERNAL AUDIT UNIT
The internal control system reviewed the Company’s approach to risk management and control, and the process undertaken to manage the risks and its disclosures.
Brief Description of Duties Implementation of Internal Auditors
Duties and responsibilities of the Internal Auditor as set forth in the Internal Audit Charter is as follows:
“Memperkuat kehadiran produk Perseroan di masyarakat
melalui penguatan jaringan distribusi untuk memperluas ketersediaan dan keberadaan
produk, to strengthen the Company’s product presence in the community
by strengthening the distribution network to expand the availability and
presence of products”
36 LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
• Menyusun dan merencanakan rencana Audit Internal Tahunan,
• Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan perusahaan,
• Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, produksi, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi, dan kegiatan lainnya,
• Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen,
• Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris,
• Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut dan perbaikan yang telah disarankan,
• Bekerjasama dengan Komite Audit,• Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegi
atan audit internal yang dilakukannya, dan• Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan.
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL
Perseroan melakukan sistem pengendalian internal yang diwujudkan dalam bentuk:a. Menyusun struktur organisasi yang memisahkan
tanggungjawab fungsional secara tegas.b. Mengatur sistem wewenang dan prosedur pencatatan
yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap aktiva, hutang, pendapatan dan biaya.
c. Melakukan praktik yang sehat dalam pelaksanakan tugas dan fungsi di setiap unit.
d. Menempatkan karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.
e. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi.f. Mendorong efisiensi dengan menggunakan sumber
daya dan sarana secara berdaya guna dan berhasil guna.
g. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Secara berkala Perseroan melakukan review atas efektivitas sistem pengendalian intern tersebut.
• Develop and plan the Annual Internal Audit plan,
• Testing and evaluating the implementation of the internal control and risk management systems in accordance with company policy,
• Conduct inspection and assessment of the efficiency and effectiveness in finance, accounting, production, human resources, marketing, information technology, and other activities,
• Provide suggestions for improvement and objective information about the activities examined at all levels of management,
• Creating audit report and submit the report to the President Director and the Board of Commissioners,
• Monitor, analyze and report on the implementation of the follow-up and improvements that have been suggested,
• Cooperate with the Audit Committee, • Develop a program to evaluate the quality of the
internal audit activity, and • To perform special inspections if necessary.
INTERNAL CONTROL SYSTEM
The company has an internal control system that are realized in the form of: a. Constructing an organizational structure that clearly
separates functional responsibilities. b. Set up a system of authority and recording procedures
that provide adequate protection towards the assets, liabilities, revenues and expenses.
c. Healthy practices in implementing the tasks and functions in each unit.
d. Putting quality employees in accordance with their responsibilities.
e. Checking the accuracy and reliability of accounting data.
f. Promotes efficiency by using the resources and facilities efficiently and effectively.
g. Encourage compliance on the management policy and legislation.
The Company periodically reviews the effectiveness of the internal control system.
37ANNUAL REPORT 2013
PENGELOLAAN RESIKOrisk management
Salah satu unsur dalam menunjang pelaksanaan tata kelola perusahaan adalah pengelolaan resiko yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Manajemen perusahaan melakukan identifikasi serta perkiraan kemungkinan munculnya potensi resiko beserta dampaknya dan diikuti dengan penentuan tingkat resiko tersebut. Kemudian menelaah kecukupan pengendalian intern dalam mengurangi dampak dari resiko yang sudah diidentifikasi serta menyusun rencana untuk meningkatkan pengendalian resiko yang dirasakan belum efektif.
Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang produksi dan perdagangan produk-produk alas kaki untuk melayani permintaan pasar dalam negeri dan luar negeri, Perseroan menghadapi resiko yang timbul baik dari internal maupun eksternal.
Kondisi Ekonomi
Permintaan terhadap sepatu memiliki korelasi yang kuat terhadap kondisi ekonomi nasional, regional maupun global. Untuk mengantisipasi perubahan kondisi ekonomi yang terjadi, Perseroan selalu berusaha mengikuti perkembangan informasi terkini dan kemudian melakukan langkah-langkah yang diperlukan.
Resiko Pasar
Resiko pasar untuk penjualan sepatu ekspor mencakup antara lain fluktuasi nilai tukar valuta asing, penerapan tariff untuk melindungi produk setempat, situasi politik yang tidak pasti, biaya adaptasi dan komunikasi yang mahal, dan hambatan perdagangan lainnya.
Resiko pasar untuk penjualan domestik lebih kepada melemahnya daya beli pasar. Karakteristik produk sepatu termasuk dalam kebutuhan tersier, dan menjadi urutan kesekian dalam setiap alokasi dana konsumen. Lemahnya harga beberapa komoditi ekspor yang berasal dari perkebunan dan pertambangan serta kenaikan harga BBM dan berbagai kebutuhan pokok lainnya sangat berpengaruh terhadap pasar sepatu karena mengurangi daya beli pasar.
Berbagai langkah telah dilaksanakan oleh Perseroan untuk dapat meningkatkan penjualan, antara untuk penjualan ekspor melalui negosiasi peninjauan harga secara berkala dengan pihak buyer, dan untuk pasar lokal antara lain melalui inovasi desain-desain baru dan peningkatan efisiensi agar dapat menekan biaya produksi.
One element in supporting the implementation of corporate governance is the management of risks that may affect the achievement of corporate goals that have been set. The management identify and estimate the possible emergence of potential risks and their impact, and followed by the determination of the risk level. Then reviiew the adequacy of internal controls in mitigating the impact of risks that have been identified, and develop a plan to improve ineffective risk control.
As a company engaged in the production and trading of footwear products to serve the market demand in the country and abroad, the Company faces risks arising from both internal and external.
Economic Conditions
The demand for shoes has strong correlation with economic conditions, regionally, nationally and globally. To anticipate changes in economic conditions, the Company has always tried to keep abreast of the latest information and then perform the necessary steps.
Market Risk
Market risk for export market includes, among others, fluctuations in foreign exchange rates, the application of tariff to protect local products, the uncertain political situation, expensive adaptation and communication costs, and other trade barriers.
Market risk for domestic sales more because of weakening of purchasing power of the market. Footwear products categorized as a tertiary needs, and not a priority in customer needs. Weakening of export prices of plantation commodities and mining, and also rising of fuel prices and other basic needs are very influential on the shoe market because it reduces the purchasing power.
Various measures have been implemented by the Company in order to increase sales, including for export sales, through periodic price review with the buyer, and for the local market, through innovation of new designs, and by improving efficiency in order to reduce production costs.
38 LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
Resiko Produksi
Ketergantungan industri sepatu olahraga Indonesia terhadap bahan baku impor masih cukup besar, terutama bahan baku utamanya. Untuk mengatasi kendala ini, upaya Perseroan adalah dengan membina hubungan yang lebih baik dengan para supplier untuk menjaga kontinuitas pasokan dan kestabilan harga.
Kebijakan pemerintah dalam bentuk penetapan upah minimum sangat berpengaruh terhadap biaya produksi karena meningkatnya biaya tenaga kerja yang tidak diimbangi dengan peningkatan produktivitas akan berakibat pada peningkatan biaya produksi. Program peningkatan produktivitas dan efisiensi, dinilai oleh Perseroan merupakan suatu upaya yang harus dilaksanakan untuk mengurangi resiko ini. Langkah peningkatan produktivitas dan efisiensi tersebut telah dilaksanakan oleh Perseroan dan akan terus dilanjutkan.
Resiko Operasional
Resiko operasional berkaitan dengan kemungkinan kerugian akibat kecerobohan kerja, kesalahan prosedur, kerusakan sistem, masalah pengamanan serta resiko yang berkaitan dengan masalah hukum, politik, dunia usaha dan lingkungan hidup. Perseroan berupaya mengelola resiko-resiko tersebut melalui berbagai kebijakan, sistem dan prosedur kerja, pengawasan intern, serta pemisahan tugas dan tanggung jawab. Perseroan memperbaiki dan mengembangkan berbagai kebijakan menyangkut pengelolaan resiko operasional, pembaharuan dalam fasilitas pabrik serta kebijakan-kebijakan lain dalam sistem dan prosedur kerja.
PERKARA PENTING
Pada tahun 2013 Perseroan menghadapi gugatan dari Sdr. Renita Candra Nurmala atas status kepemilikan sebagian tanah seluas 5.000 m2. Luas tanah yang saat ini dimiliki Perseroan adalah 90.985 m2. Proses gugatan saat ini masih berjalan di Pengadilan Negeri Bandung. Gugatan ini tidak memiliki pengaruh yang berarti terhadap kelangsungan hidup Perseroan. Selama tahun 2013, anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan tidak menghadapi perkara hukum maupun kasus hukum.
SANKSI ADMINISTRATIF
Selama tahun 2013, Perseroan, anggota Dewan Komisaris dan Direksi tidak pernah dikenakan sanksi administratif oleh otoritas pasar modal dan otoritas lainnya.
Production Risk
Indonesian sports shoes industry dependence on imported raw materials is still quite large, especially its main raw material. To overcome this obstacle, the Company’s efforts are to maintain better relationhips with its suppliers in order to maintain continuity of supply and price stability.
Government policy in the form of minimum wages affects the cost of production, since rising labor costs that do not offset by increased productivity will result in increased in production costs. Program to improve productivity and efficiency, is an effort that must be implemented to reduce this risk. Measures to increased productivity and efficiency have been and will be continued to be implemented by the Company.
Operational Risk
Operational risks associated with the possibility of losses due to carelessness, procedural errors, system malfunctions, security issues and risks related to legal issues, politics, business and the environment. The Company seeks to manage these risks through a variety of policies, systems and procedures, internal control, as well as separation of duties and responsibilities. The Company improves and develops policies to manage operational risk, renewal of the plant facilities, and other policies in system and procedures.
IMPORTANT CASE
In 2013, the Company faces a lawsuit from Ms. Renita Candra Nurmala on the ownership status of the land area of 5,000 m2. Total land currently owned by the Company is 90 985 m2. The lawsuit process is still running in the District Court of Bandung. This lawsuit does not have a significant impact on the survival of the Company. During the year 2013, the Board of Commissioners and Board of Directors of the Company do not face lawsuits and law case.
ADMINISTRATIVE SANCTIONS
During 2013, the Company, the Board of Commissioners and Board of Directors were never subject to administrative sanctions by the capital market authorities and other authorities.
39ANNUAL REPORT 2013
PERYATAAN
ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan tahunan PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk. tahun 2013 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan Perseroan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Jakarta, April 2014
STATEMENT
BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORSREGARDING RESPONSIBILITY FOR ANNUAL REPORT 2013
PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
We the undersigned hereby declare that all information in the annual report of PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk for the year 2013 has been fully reported and fully responsible for the content accuracy of the annual report of the Company.
This statement is made in truth.
TANGGUNG JAWAB LAPORAN TAHUNANresponsbility for annual reporting
ABDUL RACHMAN RAMLYKomisaris Utama, President Commissioner
HARIADI DARMAWANKomisaris Independen, Independent Commissioner
ENDANG KOSASIHKomisaris Independen, Independent Commissioner
BAMBANG SETIYONODirektur Utama, President Director
DAVID JAHJAWakil Direktur Utama, Vice President Director
YATI NURHAYATIDirektur, Director
40 LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
HALAMAN INI SENGAJA DI KOSONGKANTHIS PAGE IS INTENTIONALLY LEFT BLANK
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN
PER 31 DESEMBER 2013 DAN 2012PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk
JAKARTA
1 i
2 Surat Pernyataan direksi ……………………………………………………………………………… ii
3 Laporan Auditor Independen …………….................………………………………………… iii
4
1-2
5
3
6
4
7
5
8
6
Laporan Laba Rugi Komprehensif PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk untuktahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012…………………..................
Laporan Perubahan Ekuitas PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012………………...……………………
Laporan Arus Kas PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk untuk tahun-tahunyang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012……………………………………
Catatan Atas Laporan Keuangan PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk untuktahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012………………………………
DAFTAR ISI
Halaman
Daftar isi ……………………………………………………………………………………………………
Laporan Posisi Keuangan PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk per 31Desember 2013 dan 2012 ………………………………………………..............................
i
ASET Catatan 2013 2012
Rp Rp
ASET LANCAR
Kas dan Setara Kas 2.c, 3 12.474.697.372 6.533.179.764
Piutang Usaha
- Piutang Usaha Pihak Ketiga 2.d, 4 17.533.513.326 12.780.463.206
- Piutang Lain-lain 5 237.089.346 273.919.729
Persediaan 2.e, 6 59.234.716.981 61.645.598.104
Beban Dibayar Dimuka 7 2.535.914.259 1.969.196.274
Pajak Dibayar Dimuka 2.j, 8 5.670.099.111 1.301.758.182
Jumlah Aset Lancar 97.686.030.395 84.504.115.259
ASET TIDAK LANCAR
Aset Pajak Tangguhan 2.j, 8 5.067.479.391 -
Aset Tetap 2.f,9 14.250.928.919 15.034.310.325
Aset Lain-lain 10 1.002.620.393 562.394.947
Jumlah Aset Tidak Lancar 20.321.028.703 15.596.705.272
JUMLAH ASET 118.007.059.098 100.100.820.531
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian
yang tak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
PER 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
LAPORAN POSISI KEUANGAN
(Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp.125.182.734.245,- untuk Tahun 2013 dan Rp.123.205.445.029,- untuk Tahun 2012)
- 1 -
LIABILITAS Catatan 2013 2012
Rp Rp
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Hutang Usaha
- Hutang Pihak Ketiga 11 37.543.339.368 35.771.064.304
- Hutang Lain-lain 12 86.013.320.076 72.559.403.638
Hutang Pajak 8 4.210.936.589 5.114.600.530
Biaya Masih Harus Dibayar 13 14.553.491.408 9.597.108.869
Liabilitas Imbalan Pasca Kerja - 74.817.769
Hutang Bank Jangka Pendek 14
- Bank Mandiri - KMK Revolving 36.567.000.000 29.010.000.000
- Bank Mandiri - yang jatuh tempo dalam setahun 3.656.700.000 1.934.000.000
Hutang Leasing yang jatuh tempo dalam setahun 2.g, 15 195.132.000 111.360.000
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 182.739.919.441 154.172.355.110
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Hutang Jangka Panjang
Hutang Bank Mandiri 14
- Hutang Pokok 34.166.187.763 30.427.604.206
- Hutang Bunga 10.907.509.607 9.203.357.228
Hutang Leasing 2.g, 15 492.596.000 352.640.000
Hutang Pihak Yg Mempunyai Hubungan Istimewa 2.l, 16 87.235.143.266 87.235.143.266
Liabilitas Manfaat Pekerja 2.k , 17 6.433.669.066 6.231.811.367
Liabilitas Pajak Tangguhan 2.j, 8 - 296.115.255
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 139.235.105.702 133.746.671.322
Jumlah Liabilitas 321.975.025.143 287.919.026.432
EKUITAS
Modal Saham-nilai nominal Rp. 500 per saham,
Modal dasar-344.000.000 saham
Modal ditempatkan & disetor penuh-86.000.000 saham 18 43.000.000.000 43.000.000.000
Defisit (246.967.966.045) (230.818.205.901)
Defisiensi Ekuitas (203.967.966.045) (187.818.205.901)
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 118.007.059.098 100.100.820.531
yang tak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
PER 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian
LAPORAN POSISI KEUANGAN
- 2 -
Catatan 2013 2012
Rp Rp
PENDAPATAN
Penjualan Bersih 2.i, 19 279.150.207.182 243.531.037.253
Beban Pokok Penjualan 2.i, 20 (216.066.147.801) (188.595.468.806)
LABA KOTOR 63.084.059.381 54.935.568.447
Beban Penjualan 21 (30.323.033.793) (25.819.826.013)
Beban Umum dan Administrasi 22 (13.138.137.335) (11.231.952.918)
Laba (Rugi) Penjualan Aset Tetap 428.000.000 -
Pendapatan Lain-lain 449.006.782 387.000.909
Beban Lain-Lain (2.065.044.225) (2.848.203.803)
LABA USAHA 18.434.850.810 15.422.586.622
Pendapatan Bunga 23 836.886.482 5.667.237.970
Beban Keuangan 23 (40.785.092.082) (11.951.679.850)
(21.513.354.790) 9.138.144.742
- Pajak Kini 8 - (2.911.511.956)
- Pajak Tangguhan 8 5.363.594.646 (3.603.458.975)
LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN (16.149.760.144) 2.623.173.812
LABA (RUGI) PER SAHAM 2.n (188) 31
yang tak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
LAPORAN LABA (RUGI) KOMPREHENSIF
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
- 3 -
Saldo Per 1 Januari 2012 18 43.000.000.000 (233.441.379.713) (190.441.379.713)
Laba Komperehensif
tahun berjalan 2.623.173.812 2.623.173.812
Saldo Per 31 Desember 2012 43.000.000.000 (230.818.205.901) (187.818.205.901)
Laba (Rugi ) Komperehensif
tahun berjalan (16.149.760.144) (16.149.760.144)
Saldo Per 31 Desember 2013 18 43.000.000.000 (246.967.966.045) (203.967.966.045)
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian
yang tak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
Catatan Modal Saham Saldo Laba/ (defisit) Jumlah Defisiensi
Ekuitas
- 4 -
2013 2012
Rp Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan Kas dari Pelanggan 288.317.714.072 253.163.613.921
Pembayaran Kepada Pemasok (161.590.188.807) (139.806.870.424)
Pembayaran Untuk Beban Usaha (18.999.480.584) (18.797.787.243)
Pembayaran Kepada Karyawan (77.379.535.547) (65.116.955.487)
Pembayaran Bunga dan Administrasi Bank (3.515.177.276) (3.554.386.152)
Pembayaran Pajak Penghasilan (4.259.509.000) (2.654.598.805)
Pembayaran PPN Impor dan Lokal (11.902.127.405) (9.002.491.627)
Arus Kas Netto Dari (Untuk) Aktivitas Operasi 10.671.695.453 14.230.524.183
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Penerimaan Bunga Bank 219.003.942 167.111.098
Penerimaan Lain-Lain 476.203.801 315.563.160
Pembelian Aset Tetap (1.644.186.380) (1.826.212.440)
Pembelian Aset Lain-Lain (169.930.060) (98.570.840)
Arus Kas Netto Dari (Untuk) Aktivitas Investasi (1.118.908.697) (1.442.109.022)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penerimaan Pinjaman dari Orchard Corporation - 18.320.000.000
Pembayaran Pinjaman ke PT. Bayuniaga Primamandiri - (93.000.000)
Pembayaran Pinjaman ke Bank Mandiri
- Pokok (2.595.150.000) (18.320.000.000)
- Bunga - (4.896.093.044)
Pembayaran Pinjaman Pihak Ketiga Lainnya (1.016.119.148) (4.731.915.458)
Arus Kas Netto Dari (Untuk) Aktivitas Pendanaan (3.611.269.148) (9.721.008.502)
KENAIKAN/(PENURUNAN) NETTO KAS & SETARA KAS 5.941.517.608 3.067.406.659
KAS & SETARA KAS AWAL TAHUN 6.533.179.764 3.465.773.105
KAS & SETARA KAS AKHIR TAHUN 12.474.697.372 6.533.179.764
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian
yang tak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
- 5 -
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
- 6 -
1. UMUM
a. Pendirian dan Informasi UmumPT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk. (Perusahaan) didirikan di Bandung berdasarkan Akta No. 7 tanggal 1 Juli 1988 dan Notaris Nany Sukarja, S. H. Akta Pendirian Perusahaan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-9967-HT.01.01.TH 1988 tanggal 31 Oktober 1988 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 53 tanggal 2 Juli 1991, tambahan No. 1851. Angggaran Dasar Perusahaan mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 16 tanggal 23 Juni 1999 dari Notaris Raharti Sudjardjati, SH, mengenai ketentuan jabatan komisaris dan direksi perusahaan. Akta perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai Surat keputusan No. C-1183-HT.01.04.TH.2000 tanggal 2 Pebruari 2000.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan perusahaan meliputi bidang usaha infrastruktur dan industri. Perusahaan mulai berproduksi secara komersial pada tanggal 1 Oktober 1989. Kegiatan perusahaan dari sejak pendirian sampai saat ini meliputi industri alas kaki khususnya produksi sepatu olah raga dan yang berhubungan dengan pengolahan bahan-bahan dasar pembuatan sepatu olah raga tersebut.
Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan pabrik berlokasi di Bandung, Jawa Barat. Kantor pusat perusahaan beralamat di Gedung Dana Pensiun – Bank Mandiri Lt. 3A Jl. Tanjung Karang No. 3-4A, Jakarta. Jumlah karyawan perusahaan sebanyak 2.893 orang tahun 2013 dan sebanyak 3.273orang tahun 2012.
Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 22 Mei 2013 No. 18dari Notaris Tien Norman Lubis, SH di Bandung pengurus perusahaan tahun 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut :
Tahun 2013 Tahun 2012
Komisaris Utama : Abdul Rachman Ramly Komisaris Utama : Abdul Rachman RamlyKomisaris Independen : Hariadi Darmawan Wakil Komisaris Utama : -
Endang Kosasih Komisaris Independen : Hariadi DarmawanEndang Kosasih
Direktur Utama : Bambang Setiyono Direktur Utama : Bambang SetiyonoWakil Direktur Utama : David Jahya Wakil Direktur Utama : David JahyaDirektur : Yati Nurhayati Direktur : Yati Nurhayati
Komite AuditKetua : Hariadi Darmawan Ketua : Hariadi DarmawanAnggota : Marylin Natalia Anggota : Marylin Natalia
Ida Nurlia Ida Nurlia
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
- 7 -
b. Penawaran Umum Saham Perusahaan Seluruh saham perusahaan atau sebanyak 86 juta saham telah dicatat pada Bursa Efek Jakarta yangberasal dari :- Penawaran umum kepada masyarakat sejumlah 10 juta saham dengan harga penawaran Rp. 2.800
per saham, sesuai dengan surat dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. S-1200/PM/1994 tanggal 30 Agustus 1994.
- Pencatatan seluruh saham (25 juta saham) perusahaan (company listing) tanggal 30 Agustus 1994.- Pembagian saham bonus sejumlah 18 juta saham yang berasal dari penawaran umum saham
sesuai Surat PT. Bursa Efek Jakarta No. Peng-277/BEJ-1/D/1097 tanggal 1 Oktober 1997.- Pemecahan nilai nominal saham dari Rp. 1.000 menjadi Rp. 500 per saham sesuai Surat PT. Bursa
Efek Jakarta No. Peng-1266/BEJ-1.1/U/1097 tanggal 1 Oktober 1997.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Berikut ini adalah ikhtisar kebijakan akuntansi penting yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk yang disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Peraturan VIII.G.7 No. KEP-347/BL/2012 tentang Penyajian Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik.
Laporan keuangan disusun dengan konsep harga perolehan kecuali beberapa akun tertentu dinyatakan khusus sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut dan menggunakan dasar akrual, kecuali untuk laporan arus kas.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokan arus kas kedalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Mata uang fungsional adalah Rupiah. Seluruh angka dalam laporan keuangan ini dinyatakan dalam Rupiah kecuali jika dinyatakan lain.
b. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang AsingPembukuan perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi.
Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilities moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan kurs yang mendekati kurs tengah nilai tukar yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs bersih dibebankan pada laporan laba (rugi) komprehensif tahun berjalan.
Nilai tukar yang digunakan untuk menjabarkan pos aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing ke dalam mata uang Rupiah adalah Rp. 12.189,- dan Rp. 9.670,- untuk US$ 1,- per tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
- 8 -
c. Kas dan Setara KasKas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehan dan tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
d. Piutang UsahaPiutang usaha diakui dan disajikan sebesar nilai tagihan dikurangi cadangan penurunan nilai. Kebijakan akuntansi untuk cadangan penurunan nilai, dijabarkan dalam catatan 2o.
e. PersediaanPersediaan terdiri dari bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi. Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode masuk pertama keluar pertama (first-in first-out) untuk persediaan bahan baku, bahan pembantu dan suku cadang, sedangkan barang jadi dan barang dalam proses sebesar beban produksi rata-rata.Penyisihan penurunan nilai karena keusangan persediaan untuk bahan baku dan barang jadi dilakukan berdasarkan analisa umur persediaan yang bersangkutan dan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun.
f. Aset TetapAset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan, selanjutnya pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui kedalam total tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan, diakui kedalam laba (rugi) komprehensif pada saat terjadinya.
Penyusutan aset tetap, kecuali tanah, dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat dari aset yang bersangkutan. Hak atas tanah dapat diperbaharui dan oleh karena itu tidak diamortisasi.
Taksiran masa manfaat untuk tiap-tiap jenis aset tetap, sebagai berikut:Tahun
Bangunan dan prasarana 5 – 20Mesin dan peralatan 5 – 10Instalasi 10Inventaris kantor 5Kendaraan 5 – 8
Pekerjaan dalam penyelesaian mencerminkan akumulasi biaya-biaya yang berhubungan dengan pekerjaan dalam penyelesaian sampai pada tanggal aset yang bersangkutan pada saat aset telah selesai dan siap digunakan.
Perusahaan melakukan evaluasi atas penurunan nilai aset tetap apabila terdapat peristiwa atau keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tetap tersebut kemungkinan tidak dapat dipulihkan, nilai aset tersebut diturunkan menjadi sebesar estimasi nilai yang dapat diperoleh kembali, yang ditentukan berdasarkan nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai.
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
- 9 -
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukan dalam laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di review, jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara produktif.
g. Leasing (Sewa Guna Usaha)Aset dan kewajiban sewa guna usaha dicatat sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha. Aset sewa guna usaha disusutkan dengan metode dan berdasarkan taksiran masa manfaat yang sama dengan aset tetap pemilikan langsung (Catatan 2f).
h. Penurunan Nilai Aset Non-KeuanganAset tetap dan asset tidak lancar lainnya, termasuk asset tak berwujud, ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi penurunan nilai bilamana terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat asset tersebut tidak dapat diperoleh kembali, kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat asset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari asset tersebut.
Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai asset. Dalam rangka mengukur penurunan nilai, asset dikelompokan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah.
i. Pengakuan Pendapatan dan BebanPenjualan lokal kepada pengecer diakui sebagai pendapatan pada saat barang diterima pembeli akhir. Penjualan ekspor diakui sebagai pendapatan pada saat barang dikirim kepada pembeli. Beban diakui berdasarkan konsep akrual.
j. PerpajakanBeban pajak penghasilan terdiri dari pajak penghasilan kini dan pajak penghasilan tangguhan. Pajak tersebut diakui dalam laporan laba (rugi), kecuali apabilla pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang langsung diakui ke ekuitas.
Pajak penghasilan kini dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku pada tanggal posisi keuangan.
Pajak penghasilan tangguhan diakui dengan menggunakan balance sheet liability method, untuk semua perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak atas asset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya untuk masing-masing perusahaan.
Pajak penghasilan tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal posisi keuangan dan harapkan berlaku pada saat asset pajak tangguhan direalisasi atau liabilitas pajak tangguhan diselesaikan.
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
- 10 -
Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak dimasa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal yang masih dapat dimanfaatkan.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan/banding,diakui pada saat keputusan keberatan/banding ditetapkan.
k. Liabilitas Imbalan Pasca KerjaImbalan Pasca Kerja Jangka PendekImbalan pasca kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan.
Imbalan Pasca Kerja Jangka LainnyaPerusahaan memiliki program pensiun imbalan pasti.
Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun, yang biasanya tergantung pada beberapa faktor, seperti umur, masa kerja, dan jumlah kompensasi.
Liabilitas imbalan pensiun tersebut merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti pada akhir periode laporan dikurangi dengan nilai wajar aset program dan penyesuaian atas keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Kewajiban imbalan pasti dihitung oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskusikan estimasi arus kas dimasa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah.
Perusahaan diharuskan menyediakan imbalan pensiun minimum yang diatur dalam UU No. 13/2003, yang merupakan kewajiban imbalan pasti, jika imbalan pensiun dengan UU No. 13/2003 lebih besar dari program pensiun yang ada, selisih tersebut diakui sebagai bagian dari kewajiban imbalan pensiun.
l. Transaksi Dengan Pihak BerelasiPihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor :a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor:
(i) Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;(ii) Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau(iii) Personel manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.
b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:(i) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas
induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).(ii) Suatu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas
asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya.
(iii) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.(iv) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas lain adalah entitas asosiasi
dari entitas ketiga.
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
- 11 -
(v) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan pasa kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.
(vi) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf(a).
(vii) Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikasn atas entitas atau personil manajemen kunci entitas ( atau entitas induk dari pemerintah).
Perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana dimaksudkan dalam PSAK 7 (Revisi 2010) “Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi” tersebut.
Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi baik yang dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan atau tidak sama dengan pihak ketiga, telah diungkapkandalam catatan atas laporan keuangan.
m. Sewa Dibayar DimukaSewa dibayar dimuka diamortisasi berdasarkan metode garis lurus selama jangka waktu sewa.
n. Laba/(Rugi) Bersih Per SahamLaba/(rugi) bersih yang digunakan dalam menghitung laba bersih per saham untuk periode yang berakhir 31 Desember 2013 adalah (Rp.16.149.760.144,-) dan yang berakhir 31 Desember 2012 adalah Rp.2.623.173.812,-. Total saham beredar yang digunakan sebagai denominator untuk menghitung laba bersih per saham untuk satu tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing adalah sebanyak 86.000.000 saham.
o. Instrumen KeuanganMulai tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan mengadopsi PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pelaporan” (PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan; Pengakuan dan Pengukuran” (PSAK No. 55 (Revisi 2011)). Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif. Biaya transaksi atas kontrak pembiayaan yang sudah terjadi pada saat standar diterapkan tidak diperhitungkan dalam perhitungan suku bunga efektif dari kontrak tersebut.
(i) Aset KeuanganPengakuan AwalAset keuangan dalam ruang lingkup PSAK 55 (Revisi 2011) diklasifiksikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedian untuk dijual. Perusahaan menentukan klarifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir tahun keuangan.
Pada saat pengakuan awal,aset keuangan diukur pada nilai wajarnya, ditambah, dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan tersebut.
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
- 12 -
Seluruh pembelian dan penjualan yang lazim pada saat aset keuangan diakui atau dihentikan pengakuannya pada tanggal perdagangan seperti contohnya tanggal pada saat Perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset. Pembelian atau penjualan yang lazim adalah pembelian atau penjualan aset yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang umumnya ditetapkan dengan peraturan atau kebiasaan yang berlaku dipasar.
Aset keuangan Perusahaan terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang pegawai dan piutang lain-lain dan uang pinjaman sewa yang termasuk dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.
Pengukuran setelah pengakuan awalPinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi penurunan nilai. Keuntungan dan kerugian diakui pada laporan laba rugi ketika aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, demikian juga melalui proses amortisasi.
Penghentian PengakuanAset keuangan dihentikan pengakuannya saat hak kontraktual untuk menerima arus kas atas aset tersebut telah kadaluarsa. Pada saat penghentian pengakuan aset keuangan secara keseluruhan, selisih antara jumlah tercatat dari perkiraan penerimaan dan akumulasi keuntungan atau kerugian yang telah diakui dalam penghasilan lainnya diakui dalam laporan laba rugi.
Penurunan Nilai Aset KeuanganPada saat tanggal neraca, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan terlebih dahulu menentukan bahwa terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika perusahaan menentukan tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk kedalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih atara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit dimasa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa mendatang didiskonto dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut.
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
- 13 -
Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi melalui penggunaan pos cadangan penurunan nilai dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi.Jika dalam tahun berikutnya,nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan penurunan nilai. Jika dimasa mendatang pernghapusan tersebut dapat dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut diakui pada laporan laba (rugi) komperehensif.
(ii) Kewajiban KeuanganPengakuan AwalKewajiban keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, hutang dan pinjaman atau derivatif yang telah ditetapkan untuk tujuan lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi kewajiban keuangan pada saat pengakuan awal.
Kewajiban keuangan diukur pada nilai wajarnya, ditambah, dalam hal kewajiban keuangan selain derivatif, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengn perolehan atau penerbitan kewajiban keuangan tersebut.
Kewajiban keuangan perusahaan terdiri dari pinjaman jangka pendek, hutang usaha, beban masih harus dibayar dan uang jaminan dari penyalur yang termasuk dalam kategori pinjaman dan hutang.
Pengakuan setelah pengakuan awalSetelah pengakuan awal, seluruh kewajiban keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan tingkat bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui dilaporan keuangan laba rugi pada saat pinjaman dan hutang tersebut dihentikan pengakuannya atau diturunkan nilainya melalui proses amortisasi dengan menggunakan tingkat bunga efektif.
Penghentian pengakuanKewajiban keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban atas hutang tersebut dilepaskan, dibatalkan atau berakhir. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi ketika kewajiban tersebut dihentikan pengakuannya, dan melalui proses amortisasi.
(iii) Biaya Perolehan yang Diamortisasi dari Instrumen KeuanganBiaya perolehan yang diamortisasi diukur dengan menggunakan metode suku bunga efektifdikurangi penyisihan penurunan nilai pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan ini mencakup seluruh premi atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi serta komisi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
(iv) Saling Hapus Instumen KeuanganAset keuangan dan kewajiban saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum atau melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan kewajiban keuangan tersebut dan terdapat investasi untuk menyelesaikan aset dan menyelesaikan kewajibannya seara bersamaan.
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
- 14 -
(v) Nilai Wajar Instrumen KeuanganNilai wajar Instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan. Untuk instrument keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar (arm’s-length market transaction), referensi atas nilai wajar terkini dari instrument wajar terkini dan instrument lain yang secara substansial sama, analisis arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya.
p. Penggunaan EstimasiPenyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama tahun pelaporan. Hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
2013 2012
Rp Rp
3. KAS DAN SETARA KAS
Kas 247.314.716 434.218.044
Rupiah
- PT Bank Central Asia Tbk. 2.088.656.883 993.098.657
- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 1.868.271.967 1.716.227.676
- PT Bank CIMB Niaga 238.248.618 64.620.298
- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 43.617.283 23.116.800
- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 22.044.004 14.763.230
Jumlah 4.260.838.755 2.811.826.661
Dollar
- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 1.466.543.901 787.135.059
Jumlah 1.466.543.901 787.135.059
Deposito Berjangka 1-3 Bulan
- PT Bank BTPN 5.500.000.000 1.500.000.000
- PT Bank Pundi 1.000.000.000 1.000.000.000
Jumlah 6.500.000.000 2.500.000.000
Jumlah kas dan setara kas 12.474.697.372 6.533.179.764
Saldo Giro valas terdiri dari :
Bank Mandiri $ USD 120.317,00 81.399,70
(lihat catatan 2.b dan 2.c)
Suku bunga per tahun deposito berjangka adalah sebesar 7,75% s.d 9% pada tahun 2013 dan 6,5% Tahun 2012,
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
Bank :
Suku bunga rata-rata per tahun untuk Bank adalah sebesar 2 % - 5 % untuk rekening rupiah (tahun 2013 dan 2012) dan
0,5 % untuk rekening dolas AS (tahun 2013 dan 2012).
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
- 15 -
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
2013 2012
Rp Rp
4. PIUTANG USAHA PIHAK KETIGA
Pihak Domestik :
Pihak Counter :
- Matahari Dept Store 5.536.000.051 5.024.992.690
- Ramayana Dept Store 4.104.574.850 3.597.346.193
- Borobudur Dept Store 736.993.861 415.174.409
- Yogya Dept Store 502.266.615 617.899.921
- Ada Swalayan 433.510.040 508.852.381
- Retail dan Lainnya 217.781.122 337.597.957
- Rita Dept Store 208.218.363 424.183.313
- Suzuya Padang 207.128.675 102.623.134
- Sri Ratu Dept Store 198.986.700 104.942.256
- Chandra Super Store 157.022.485 49.268.107
- Giant Dept Store 100.866.601 97.640.634
- Golden Truly 71.756.475 96.752.040
- Moro Dept Store 68.750.145 70.650.311
- Keris Galery 53.048.160 35.834.269
- Mega Dept Store 44.873.783 40.534.490
- Trona Dept. Store 27.658.750 -
- Asia Dept Store 21.774.070 12.878.508
Pihak Lainnya :
- Arka Footwear Indonesia - 132.993.251
- Toe Zone Indonesia - 132.858.645
Jumlah Piutang Domestik 12.691.210.746 11.803.022.509
Pihak Internasional :
- FOS 4.842.302.580 977.440.697
- Gingkoasia 102.080.576 102.080.576
- Forvic 101.246.309 101.246.309
Jumlah Piutang Internasional 5.045.629.465 1.180.767.582
Berdasarkan mata uang
- Rupiah 12.691.210.746 11.803.022.509
- US Dollar ($ 413.949.42 tahun 2013 dan $ 122.106,26 tahun 2012) 5.045.629.465 1.180.767.582
Jumlah 17.736.840.211 12.983.790.091
- 16 -
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
2013 2012
Rp Rp
4. PIUTANG USAHA PIHAK KETIGA (Lanjutan)
Analisa umur piutang usaha adalah sebagai berikut:
1 Domestik
- Belum jatuh tempo 12.380.616.953 10.414.514.364
- 1-30 hari 233.463.853 1.031.011.879
- 31-60 hari 24.394.650 288.315.083
- 60-90 hari 52.735.290 16.623.924
- > 90 hari - 52.557.259
Jumlah 12.691.210.746 11.803.022.509
2 Internasional
- Belum jatuh tempo 4.842.302.580 977.440.697
- Lebih dari 31 - 60 hari 203.326.885 203.326.885
Jumlah 5.045.629.465 1.180.767.582
Jumlah Piutang Usaha 17.736.840.211 12.983.790.091
Dikurangi :
- Penurunan nilai (203.326.885) (203.326.885)
17.533.513.326 12.780.463.206
Mutasi cadangan penurunan nilai:
Saldo Awal: 203.326.885 -
Penambahan:
Selama periode berjalan - 203.326.885
Saldo Akhir Periode 203.326.885 203.326.885
Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa cadangan penurunan nilai periode berjalan atas piutang usaha pihak
ketiga tidak perlu dilakukan karena dapat tertagih semua.
- 17 -
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
2013 2012
Rp Rp
5. PIUTANG LAIN-LAIN
- Piutang Karyawan dan lain-lain 146.361.135 100.920.332
- Piutang Luck SRL/Forvic 104.488.203 104.488.203
- Piutang Claim Fos 90.728.211 145.328.015
- Piutang Gingko Asia 31.698.349 27.671.382
Jumlah Piutang 373.275.898 378.407.932
Dikurangi: cadangan penurunan nilai (136.186.552) (104.488.203)
237.089.346 273.919.729
Mutasi cadangan penurunan nilai:
Saldo Awal: 104.488.203 -
Penambahan:
Selama periode berjalan 31.698.349 104.488.203
Saldo Akhir Periode 136.186.552 104.488.203
6. PERSEDIAAN
- Barang jadi 37.635.824.267 48.550.187.165
- Barang dalam proses 7.406.576.244 5.326.847.820
- Bahan baku dan bahan pembantu 13.627.711.619 7.431.341.132
- Suku cadang dan lain-lain 564.604.851 337.221.987
Jumlah persediaan 59.234.716.981 61.645.598.104
7. BEBAN DIBAYAR DIMUKA
- Beban Sewa Counter, Biaya Kantor dan Lain-lain 2.479.295.091 1.913.391.869
- Beban Asuransi 56.619.168 55.804.405
Jumlah 2.535.914.259 1.969.196.274
Persediaan digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan fasilitas kredit Bank Mandiri dan persediaan tersebut telah
diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dari PT. Asuransi Himalaya Pelindung, dengan
jumlah pertanggungan sebesar Rp.27.000.000.000, berdasarkan polis no PCD. 3603/2013.00001 dan
PCD.3603/2013.00002. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut telah memadai.
Beban Asuransi merupakan beban asuransi kepada PT. Asuransi Himalaya Pelindung Tahun 2013 dan PT. Asuransi
Sinarmas untuk Tahun 2012 , untuk penutupan asuransi aset tetap dan persediaan.
Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa cadangan penurunan nilai periode berjalan atas piutang lain-lain sudah
memadai.
Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai belum terjadi pada periode berjalan. (lihat
catatan no. 2.e, dan 2.o)
- 18 -
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
2013 2012
Rp Rp
8. PERPAJAKAN
PAJAK DIBAYAR DIMUKA
- Pajak Pertambahan Nilai 3.071.282.547 -
- PPh psl 22 2.376.608.000 1.210.143.865
- PPh psl 23 4.156.156 91.614.317
- PPh psl 25 218.052.408 -
Jumlah 5.670.099.111 1.301.758.182
Beban Pajak Penghasilan
Pajak Kini - 2.911.511.956
Pajak Tangguhan 5.363.594.646 3.603.458.975
Laba / (Rugi) sebelum pajak menurut laporan laba rugi (21.513.354.790) 9.138.144.742
Koreksi Fiskal positif / (negatif) :
Penghasilan Bunga Bank dan Jasa Giro (836.886.482) (167.111.098)
Penyusutan dan amortissi (793.015.163) (620.438.651)
Cadangan penurunan nilai piutang 31.698.349 307.815.088
Imbalan Pasca kerja 127.039.930 1.505.181.432
Lain-Lain 895.862.687 1.482.456.313
Laba / (Rugi) Fiskal tahun berjalan (22.088.655.469) 11.646.047.826
Akumulasi rugi fiskal tahun sebelumnya - (3.960.345.945)
Koreksi fiskal tahun sebelumnya - 3.960.345.945
Kumulatif Rugi Fiskal (22.088.655.469) -
Perhitungan Pajak Penghasilan
-
Pada Tahun 2012 = 25% x Rp. 11.646.047.826 2.911.511.956
Rekonsiliasi anatara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dengan rugi fiskal setelah penyesuaian dengan
Surat Ketetapan Pajak (SKP) dan SPT adalah sebagai berikut:
Pada Tahun 2013 Perusahaan tidak menghitung Pajak Penghasilan
dikarenakan secara fiskal Perusahaan mengalami kerugian sebesar Rp.
22.088.655.469,-
- 19 -
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
8. PERPAJAKAN (Lanjutan)
Aset dan Liabilitas Pajak Tangguhan
Aset (Liabilitas)
Pajak Tangguhan
31 Des 12
Dikreditkan
(dibebankan) ke
Laporan Laba
(Rugi)
Aset (Liabilitas)
Pajak tangguhan
31 Des 13
Aset Pajak
Tangguhan
Laba (Rugi) Fiskal 15.602.232.243 5.522.163.867 21.124.396.111
Penyesuaian SKP & Kadaluarsa (17.471.074.287) - (17.471.074.287)
Imbalan Pasca Kerja 1.878.168.183 31.759.983 1.909.928.166
Aset Tetap (2.755.765.046) (198.253.791) (2.954.018.837)
Sewa Pembiayaan (13.004.998) - (13.004.998)
Penyisihan Piutang 2.463.328.650 7.924.587 2.471.253.237
Jumlah (296.115.255) 5.363.594.646 5.067.479.391
Aset (Liabilitas)
Pajak Tangguhan
31 Des 11
Dikreditkan
(dibebankan) ke
Laporan Laba
(Rugi)
Aset (Liabilitas)
Pajak tangguhan
31 Des 12
Aset Pajak
Tangguhan
Laba (Rugi) Fiskal 18.513.744.199 (2.911.511.956) 15.602.232.243
Penyesuaian SKP & Kadaluarsa (16.480.987.801) (990.086.486) (17.471.074.287)
Imbalan Pasca Kerja 1.501.872.825 376.295.358 1.878.168.183
Aset Tetap (2.600.655.383) (155.109.663) (2.755.765.046)
Sewa Pembiayaan (13.004.998) - (13.004.998)
Penyisihan Piutang 2.386.374.878 76.953.772 2.463.328.650
Jumlah 3.307.343.720 (3.603.458.975) (296.115.255)
Tahun 2012
Tahun 2013
- 20 -
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
8. PERPAJAKAN (Lanjutan)
Tahun 2013 Tahun 2012
Rp Rp
Laba / (Rugi) sebelum pajak dengan tarif pajak yang
berlaku sebesar 25% (21.513.354.790) 9.138.144.742
Dampak Pajak atas penyesuaian akumulasi
rugi fiskal tahun sebelumnya (5.378.338.698) 2.284.536.186
Perbedaan tetap :
Penghasilan bunga deposito (209.221.621) (41.777.775)
Lain-Lain 223.965.672 1.360.700.564
Jumlah (Penghasilan) manfaat pajak (5.363.594.646) 3.603.458.975
Hutang Pajak
Pajak Pertambahan Nilai 3.767.443.413 3.494.720.849
PPh Psl 21 394.943.007 835.576.694
PPh Psl 23 12.793.687 11.726.267
PPh Psl 4 (2) 35.756.482 24.968.252
Pph Badan Pasal 29 - 747.608.468
Jumlah 4.210.936.589 5.114.600.530
Rekonsiliasi antara beban (penghasilan) pajak dan hasil perkalian rugi akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak
yang berlaku adalah sebagai berikut:
- 21 -
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
9. ASET TETAP
Tahun 2013
Per 31 Des 2012 Penambahan Pengurangan Per 31 Des 2013
Harga Perolehan
Tanah 6.802.686.259 320.000.000 - 7.122.686.259
Bangunan dan Prasarana 17.059.874.203 81.225.000 124.471.000 17.016.628.203
Mesin dan Peralatan 100.152.478.688 624.582.500 - 100.777.061.188
Instalasi 5.105.166.548 - 5.105.166.548
Inventaris Kantor 6.079.403.892 71.773.860 - 6.151.177.752
Kendaraan 3.040.145.764 536.850.000 316.052.550 3.260.943.214
138.239.755.354 1.634.431.360 440.523.550 139.433.663.164
Akumulasi Penyusutan
Bangunan dan Prasarana 14.081.861.941 795.841.971 107.356.238 14.770.347.674
Mesin dan Peralatan 97.065.495.398 1.088.712.470 - 98.154.207.868
Instalasi 4.583.435.301 55.092.420 - 4.638.527.721
Inventaris Kantor 5.079.686.641 332.025.143 - 5.411.711.784
Kendaraan 2.394.965.748 129.036.000 316.062.550 2.207.939.198
123.205.445.029 2.400.708.004 423.418.788 125.182.734.245
Nilai Buku 15.034.310.325 14.250.928.919
- 22 -
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
9. ASET TETAP (Lanjutan)
Tahun 2012
Per 31 Des 2011 Penambahan Pengurangan Per 31 Des 2012
Harga Perolehan
Tanah 6.527.686.259 275.000.000 - 6.802.686.259
Bangunan dan Prasarana 17.059.874.203 - 17.059.874.203
Mesin dan Peralatan 99.142.178.688 1.010.300.000 - 100.152.478.688
Instalasi 4.587.397.348 517.769.200 5.105.166.548
Inventaris Kantor 5.911.379.672 168.024.220 - 6.079.403.892
Kendaraan 2.394.965.764 645.180.000 - 3.040.145.764
135.623.481.934 2.616.273.420 - 138.239.755.354
Akumulasi Penyusutan
Bangunan dan Prasarana 13.263.073.033 818.788.908 14.081.861.941
Mesin dan Peralatan 95.600.869.841 1.464.625.557 97.065.495.398
Instalasi 4.569.764.421 13.670.880 4.583.435.301
Inventaris Kantor 4.625.998.912 453.687.729 5.079.686.641
Kendaraan 2.371.425.744 23.540.004 2.394.965.748
120.431.131.951 2.774.313.078 - 123.205.445.029
Nilai Buku 15.192.349.983 15.034.310.325
2013 2012
Rp Rp
Beban Penyusutan tahun 2013 dan 2012 dialokasikan sebagai berikut :
- Beban Pabrikasi 1.768.016.202 2.120.654.034
- Beban Administrasi & Umum 522.369.010 370.906.044
- Beban Penjualan 110.322.792 282.753.000
Jumlah 2.400.708.004 2.774.313.078
Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa estimasi jumlah yang diperoleh kembali lebih besar dari nilai tercatat aset
tetap dan sehingga tidak ada penurunan nilai aset tetap yang harus dicatat.
Aset tetap milik perseroan berupa tanah, bangunan, kendaraan dan mesin-mesin digunakan sebagai jaminan
sehubungan dengan fasilitas kredit bank. Aset tetap kecuali tanah, diasuransikan terhadap resiko kebakaran, pencurian
dan resiko lainnya dari PT Asuransi HImalaya Pelindung. Dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp. 59.935.000.000,-
dengan No. Polis PCD.3603/2013.00001 dan PCD.3603/2013.00002. Manajemen berpendapat bahwa nilai
pertanggungan tersebut telah memadai.
- 23 -
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
2013 2012
Rp Rp
10. ASET LAIN-LAIN 1.002.620.393 562.394.947
11. HUTANG USAHA
Hutang usaha, terdiri dari :
Bahan baku dan pembantu
- Lokal 23.234.832.795 22.275.798.201
- Impor, US$ 1.173.886,17 Th 2013 dan US$ 1.395.580,78 Th 2012 14.308.506.573 13.495.266.103
37.543.339.368 35.771.064.304
Rincian berdasarkan mata uang
- Rupiah 23.234.832.795 22.275.798.201
- US$ Dolar 14.308.506.573 13.495.266.103
Jumlah 37.543.339.368 35.771.064.304
Analisa umur hutang usaha adalah sebagai berikut :
- 1 - 30 hari 24.990.375.628 19.969.062.400
- 31 - 60 hari 3.050.769.313 7.489.532.524
- 61 - 90 hari 1.502.301.715 1.741.904.502
- >90 hari 7.999.892.712 6.570.564.878
37.543.339.368 35.771.064.304
12. HUTANG LAIN-LAIN
Hutang lain-lain, terdiri dari :
Luar Negeri : Orchard Corporation
US$ 5.744.357,12 Th 2013 dan US$ 2.000.000,- Th 2012 70.017.968.936 19.340.000.000
Pihak Berelasi :
- PT. Bayuniaga Primamandiri US$ 3.744.357,12 tahun 2012 - 36.207.933.350
- Kelompok usaha pemegang saham 15.570.719.209 16.449.524.553
85.588.688.145 71.997.457.903
Pihak ketiga
- Koperasi & lainnya 424.631.931 561.945.735
86.013.320.076 72.559.403.638
Jumlah
Seluruh hutang usaha merupakan Liabilitas kepada pihak ketiga. Jangka waktu kredit untuk pembelian bahan baku dan
pembantu berkisar antara 30 dan 90 hari.
Merupakan Uang Jaminan atas sewa showroom dan PT. Perusahaan Listrik Negara.
Jumlah
- 24 -
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
12. HUTANG LAIN-LAIN (lanjutan)
a.
b.
c.
a.
b.
c.
2013 2012
Rp Rp
13. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
- Gaji dan Upah 8.568.432.311 6.348.561.059
- Biaya Bunga Pinjaman
USD 327.381 tahun 2013 dan USD 79.166,70 tahun 2012 3.990.447.009 765.542.000
- Biaya Kantor, Pabrik dan Pemasaran 1.508.192.565 2.148.280.775
- Listrik dan Telepon 382.048.852 333.104.827
- Asuransi 104.370.671 1.620.208
Jumlah 14.553.491.408 9.597.108.869
Pada tanggal 3 Maret 2014 berdasarkan Addendum To Loan Agreement, Orchard Corporation menyetujui perpanjangan
untuk Fasilitas pinjaman sebesar USD 2.000.000,- per tanggal 15 Maret 2012 yang jatuh tempo pada tanggal 15 Maret
2014 menjadi jatuh tempo pada 15 Maret 2016.
: 2 tahun atau sampai dengan tanggal 15 Maret 2015Jangka Waktu
Berdasarkan perjanjian kredit yang telah disetujui pada tanggal 15 Maret 2012 Orchard Corporation yang terletak di negara
Seychelles telah menyetujui memberikan pinjaman kepada PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk - Indonesia, dengan
ketentuan sebagai berikut :
Pada tanggal 25 Februari 2013, melalui Assignment of Loan Agreement, PT. Bayuniaga Primamandiri melakukan
pengalihan atas seluruh hak dan kewajiban fasilitas pinjaman untuk perseroan kepada Orchard Corporation sebesar
maksimal USD 5.000.000.
Setelah pengalihan pinjaman, Orchard Corporation menyetujui perpanjangan fasilitas yang jatuh tempo pada tanggal 14
Maret 2013, dan tertuang dalam perjanjian pinjaman dengan pokok-pokok kesepakatan sebagai berikut :
Perusahaan juga mendapatkan dukungan pendanaan untuk modal kerja operasi dari kelompok usaha pemegang saham
utama tahun 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp. 15.570.719.209,- dan Rp. 16.449.524.553,-
Bunga
Saldo kewajiban (dana yang terpakai) per 31 Desember 2013 adalah USD 3.744.357,12
: 5% per tahun, terhitung sejak tanggal efektif perjanjian
pinjaman.
: USD 5.000.000,-Limit Fasilitas
Limit Fasilitas : USD 2.000.000,-
Bunga : 5% per tahun, terhitung sejak tanggal efektif perjanjian
pinjaman.Jangka Waktu : 2 tahun atau sampai dengan tanggal 15 Maret 2014
- 25 -
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
2013 2012
Rp Rp
14. HUTANG BANK MANDIRI
Hutang Bank Jangka Pendek
36.567.000.000 29.010.000.000
3.656.700.000 1.934.000.000
Jumlah Hutang Bank Jangka Pendek 40.223.700.000 30.944.000.000
Hutang Bank Jangka Panjang
37.822.887.763 32.361.604.206
(3.656.700.000) (1.934.000.000)
Hutang Pokok Jangka Panjang 34.166.187.763 30.427.604.206
10.907.509.607 9.203.357.228
Jumlah Hutang Bank Jangka Panjang 45.073.697.370 39.630.961.434
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Berdasarkan surat dari PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk, ("Bank Mandiri") Nomor TFS.SAM/LC1/SPPK/2011 tanggal 16
Agustus 2011 dan TFS.SAM/LC1/SPPK/220/2012 tanggal 30 Mei 2012, Perseroan memperoleh persetujuan peninjauan
kembali fasilitas kredit yang diterima dengan persyaratan tertentu yang ditetapkan Bank Mandiri, antara lain keharusan
melakukan pembayaran sebesar USD 2.000.000,- untuk mengurangi outstanding fasilitas. Sehubungan dengan hal
tersebut, pada tanggal 21 Maret 2012 Perseroan telah melakukan pembayaran sebesar USD 2.000.000,-.
Bagian jatuh tempo dalam satu tahun - Hutang KMK
Aflopend, USD 300.000 tahun 2013 dan USD 200.000
tahun 2012
Hutang pokok KMK Revolving USD 3.000.000,00 tahun
2013 dan tahun 2012
Hutang pokok KMK Aflopend USD 3.103.034,52 tahun
2013 dan USD 3.346.598,16 tahun 2012
Bagian jatuh tempo dalam satu tahun, USD 300.000
tahun 2013 dan USD 200.000 tahun 2012
Hutang Bunga Bank USD 894.865,01 tahun 2013 dan
USD 951.743,25 tahun 2012
Dengan dilakukannya pembayaran tersebut, total hutang Perseroan ke Bank Mandiri berkurang dari semula sebesar USD
8.346.598,16 menjadi USD 6.346.598,16. Total hutang tersebut selanjutnya dibagi dua, menjadi Fasilitas KMK Aflopend
sebesar USD 3.346.598,16 dan Fasilitas KMK Revolving sebesar USD 3.000.000,- dengan rincian sebagai berikut :
- 26 -
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
14. HUTANG BANK MANDIRI (Lanjutan)
1. Fasilitas KMK Aflopend
1
2
3
4
5
6
Per Triwulan Per Tahun
2013 50.000,00 200.000,00
2014 75.000,00 300.000,00
2015 125.000,00 500.000,00
2016 175.000,00 700.000,00
2017 - (Trw 1 s/d 3) 400.000,00 1.200.000,00
- (Trw 4) 446.598,16 446.598,16
3.346.598,16
7 : Dibebaskan.
Tahun /Trw
: Tidak dikenakan.
Limit Kredit
Nilai (USD)
Bunga
Provisi
: Dibayarkan secara mengangsur dengan jadwal sebagai berikut :
: USD 3.346.598,16
Sifat dan Tujuan
: 5 % per tahun, yang akan direview sesuai suku bunga yang berlaku di Bank.
Sesuai akta No. 22 tertanggal 25 Juli 2012 mengenai Addendum I Perjanjian Penyelesaian Kredit Nomor : KP -CEG/03/PK-
KMK/VA/2005 tertanggal 25 Juli 2012 yang dibuat di hadapan Notaris Evy Hybridawati Wargahadibrata, SH., MH., Bank
Mandiri memberikan Fasilitas Kredit Modal Kerja Aflopend dengan ketentuan pokok sebagai berikut :
: Bersifat Aflopend, dan dibuat sehubungan dengan peninjauan kembali
ketentuan dan syarat-syarat fasilitas kredit lama.
Jangka Waktu : Sampai dengan tanggal 23 Desember 2017.
Tunggakan Denda
Pembayaran
- 27 -
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
14. HUTANG BANK MANDIRI (Lanjutan)
8
USD
Per Triwulan Per Tahun
Initial Payment 2.000.000,00 568.782,51
2013 50.000,00 200.000,00 56.878,25
2014 75.000,00 300.000,00 85.317,38
2015 125.000,00 500.000,00 142.195,63
2016 175.000,00 700.000,00 199.073,88
2017 (Trw 1 s/d 3) 400.000,00 1.200.000,00 341.269,51
(Trw 4) 446.598,16 446.598,16 127.008,61
5.346.598,16 1.520.525,77
9
2. Fasilitas KMK Revolving
1
2
3
49.768,47
35.548,91
: Bersifat Revolving, dan dibuat sehubungan dengan peninjauan kembali
21.329,34
Limit Kredit
: 1 Tahun sampai dengan tanggal 24 Juli 2013.
127.008,61
ketentuan dan syarat-syarat fasilitas kredit lama.
Jangka Waktu
Sesuai akta No. 23 tertanggal 25 Juli 2012 mengenai Perjanjian Penyelesaian Kredit Nomor : CRO.KP/161/KMK/12 yang
dibuat di hadapan Notaris Evy Hybridawati Wargahadibrata, SH., MH., Bank Mandiri memberikan Fasilitas Kredit Modal
Kerja Revolving dengan ketentuan pokok sebagai berikut :
: USD 3.000.000,-
Sifat dan Tujuan
perhitungan sebagai berikut :
Pembayaran Pokok (USD)
dihapus secara proporsional sesuai pembayaran pokok kredit dengan
Tahun/TRW
Desember 2012, dibayar pada tanggal 23 Desember 2012.
113.756,50
14.219,56
Denda : 2 % Per tahun di atas suku bunga fasilitas Kredit Modal Kerja
Pada tahun 2013 perusahaan melaksanakan kewajiban pembayaran bunga dan pokok fasilitas KMK Aflopend sesuai
ketentuan secara tepat waktu, dan mendapatkan penghapusan TBYD (Tunggakan Bunga Yang Ditangguhkan) sebesar
USD 56.878.,25 equivalen Rp. 617.882.541,- dan pada tahun 2012 sebesar USD 568.782,51 equivalen Rp. 5.500.126.872,-
.
568.782,51
Penghapusan
TBYD/Trw
- Sebesar 75 % (USD 1.520.525,76) disetujui untuk diberikan keringanan /
Penghapusan
TBYD/Tahun
sebagai berikut :
- Sebesar 25 % (USD 506.841,93) yang semula jatuh tempo pada bulan
TBYD : TBYD per 30 Juni 2004 USD 2.027.367,69 diselesaikan dengan ketentuan
- 28 -
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
14. HUTANG BANK MANDIRI (Lanjutan)
4
5
6
7 : Dibebaskan.
9
2013 2012
Rp Rp
15. HUTANG LEASING
Hutang Leasing
Pembayaran yang jatuh tempo pada tahun :
- 111.360.000
195.132.000 111.360.000
195.132.000 111.360.000
195.132.000 111.360.000
102.332.000 18.560.000
687.728.000 464.000.000
Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun (195.132.000) (111.360.000)
Bagian Jangka Panjang 492.596.000 352.640.000
16. HUTANG PIHAK BERELASI 87.235.143.266 87.235.143.266
Sehubungan dengan pembiayaan pembelian mobil, perusahaan mendapatkan fasilitas leasing (sewa guna usaha) dari PT.
Astra Sedaya Finance dan PT. Kencana Internusa Artha Finance, sebagai berikut :
Total Pembayaran
Bunga
Denda
Provisi : 0,25 % per tahun dari USD 3.000.000,-
2016
Berdasarkan surat perjanjian pengakuan hutang perusahaan memperoleh pinjaman dari PT. Golden Lestari, pinjaman
tersebut tidak dikenakan bunga dan tidak ditentukan jangka waktunya. (lihat catatan 2.l)
2014
Tunggakan Denda
: 5 % per tahun, yang akan direview sesuai suku bunga yang berlaku di Bank.
2017
: 2 % Per tahun di atas suku bunga fasilitas Kredit Modal Kerja.
Pada tahun 2013, Perusahaan melaksanakan kewajiban pembayaran bunga sesuai ketentuan secara tepat waktu.
Pada tanggal 27 Juni 2013, melalui surat No. 077/PAI/Yn/VI/2013, Perusahaan telah mengajukan permohonan
perpanjangan fasilitas KMK Revolving, serta peningkatan tingkat kolektibilitas kredit. Saat ini permohonan tersebut masih
dalam proses pembahasan oleh Bank Mandiri.
2015
2013
Pembayaran : Pada setiap tanggal jatuh tempo.
- 29 -
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
2013 2012
Rp Rp
17. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA 6.433.669.066 6.231.811.367
Beban Imbalan Pasca Kerja
Beban Jasa Kini 783.144.929 710.078.366
Beban bunga 845.039.662 571.586.622
Amortisasi Beban Jasa lalu - non vested 314.646.754 314.646.754
Jumlah Beban Imbalan Pasca Kerja 1.942.831.345 1.596.311.742
Liabilitas Imbalan Pasca Kerja
Nilai kini liabilitas 12.273.185.577 10.562.995.774
Nilai wajar aktiva program - -
Posisi Pendanaan 12.273.185.577 10.562.995.774
Keuntungan /(kerugian) yang belum diakui (1.434.461.949) 388.516.909
Biaya jasa lalu yang belum diakui - non vested (4.405.054.562) (4.719.701.316)
Liabilitas / (kekayaan) 6.433.669.066 6.231.811.367
Mutasi Liabilitas
Saldo Awal 6.231.811.367 4.635.499.625
Beban Imbalan Pasca Kerja tahun berjalan 1.942.831.345 1.596.311.742
Imbalan yang dibayarkan (1.740.973.646) -
Liabilitas Imbalan Pasca Kerja - Jangka Panjang 6.433.669.066 6.231.811.367
Saldo Awal 74.817.769 165.848.078
Pembayaran (74.817.769) (91.030.309)
Liabilitas Imbalan Pasca Kerja - Jangka Pendek - 74.817.769
Bunga Teknis
Kenaikan Gaji Rata-Rata Per Tahun
Usia Pensiun Normal
Tingkat Pengunduran Diri
Tingkat Cacat / Disability
Tingkat Mortalita
Metode
Uraian berikut ini merupakan rangkuman komponen beban imbalan pasca kerja bersih pada tahun 2013 dan 2012 yang
diakui pada laporan laba (rugi) komprehensif dan liabilitas imbalan pasca kerja yang diakui di laporan posisi keuangan,
dihitung oleh aktuaria independen (PT. Gemma Mulia Inditama) dalam laporannya pada tanggal 9 Januari 2014 (untuk
tahun 2013) dan 11 Februari 2013 (untuk tahun 2012) dengan menggunakan metode "Projected Unit Credit".
2,5% pada semua tingkat usia
Asumsi utama yang digunakan dalam menghitung liabilitas imbalan pasca kerja pada tanggal 31 Desember 2013 dan
2012 adalah:
3%
Projected Unit Credit Method
0,2 permil pertahun per usia
Tabel Mortalita Indonesia 2011
55 Tahun
8% per tahun
- 30 -
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
18. MODAL SAHAM
Tahun 2013
Nama Pemegang Saham Saham Pemilikan Nominal
% Rp
PT. Golden Lestari 45.150.000 52,50% 22.575.000.000
PT. Woori Korindo Securities Indonesia 18.650.000 21,69% 9.325.000.000
PT. Usaha Bersama Securities 7.958.100 9,25% 3.979.050.000
PT. Indomitra Securities 4.750.000 5,52% 2.375.000.000
Masyarakat lainnya, pemilikan
masing-masing kurang dari 5% 9.491.900 11,04% 4.745.950.000
Jumlah 86.000.000 100% 43.000.000.000
Tahun 2012
Nama Pemegang Saham Saham Pemilikan Nominal
% Rp
PT. Golden Lestari 45.150.000 52,50% 22.575.000.000
PT. Woori Korindo Securities Indonesia 18.650.000 21,69% 9.325.000.000
PT. Usaha Bersama Securities 7.958.100 9,25% 3.979.050.000
PT. Indomitra Securities 4.750.000 5,52% 2.375.000.000
Masyarakat lainnya, pemilikan
masing-masing kurang dari 5% 9.491.900 11,04% 4.745.950.000
Jumlah 86.000.000 100% 43.000.000.000
2013 2012
Rp Rp
19. PENJUALAN BERSIH
Ekspor 139.944.637.081 122.635.701.431
Lokal 139.205.570.101 120.895.335.822
Jumlah 279.150.207.182 243.531.037.253
Tidak ada penjualan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Retail & Counter 136.721.458.670 119.261.031.549
Seluruh penjualan lokal dilakukan dengan pihak ketiga. Rincian penjualan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih
lokal adalah sebagai berikut:
- 31 -
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
2013 2012
Rp Rp
20. BEBAN POKOK PENJUALAN
Beban pokok penjualan, terdiri dari:
- Persediaan Bahan Baku Awal 7.431.341.132 6.721.918.764
- Pembelian Bahan Baku 151.327.442.780 138.210.535.471
- Persediaan Bahan Baku Akhir (13.627.711.619) (7.431.341.132)
- Bahan Baku digunakan 145.131.072.293 137.501.113.103
- Tenaga Kerja 44.797.346.848 41.437.981.755
- Beban pabrikasi 17.303.094.186 17.026.590.419
Jumlah beban produksi 207.231.513.327 195.965.685.277
Persediaan awal tahun barang dalam proses 5.326.847.820 5.982.815.844
Persediaan akhir tahun barang dalam proses (7.406.576.244) (5.326.847.820)
Beban pokok produksi 205.151.784.903 196.621.653.301
Persediaan awal tahun barang jadi 48.550.187.165 40.524.002.670
Persediaan akhir tahun barang jadi (37.635.824.267) (48.550.187.165)
Beban Pokok Penjualan 216.066.147.801 188.595.468.806
Rincian beban pabrikasi adalah sebagai berikut :
- Gaji dan upah 7.539.198.345 6.721.359.922
- Listrik dan energi 4.188.917.503 4.537.742.099
- Kendaraan dan reparasi 862.861.804 2.223.468.085
- Penyusutan Aset tetap 1.768.016.202 2.120.654.034
- Suku cadang dan alat pembantu 1.010.077.264 1.095.003.653
- Asuransi dan Lain-Lain 1.934.023.068 328.362.626
Jumlah 17.303.094.186 17.026.590.419
21. BEBAN PENJUALAN
Beban penjualan, terdiri dari :
- Gaji Pegawai dan SPG/SPB 16.979.781.511 12.264.996.762
- Pemasaran dan ekspor 12.790.094.075 13.037.179.571
- Beban Penyusutan 8.286.886.295 110.322.792 282.753.000
- Klaim & Lain-lain 442.835.415 234.896.680
Jumlah 30.323.033.793 25.819.826.013
- 32 -
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
2013 2012
Rp Rp
22. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
Beban umum dan administrasi, terdiri dari :
- Gaji dan tunjangan 8.467.288.680 7.171.456.568
- Imbalan pasca pekerja 1.942.831.345 1.596.311.742
- Biaya kantor 978.762.655 925.248.048
- Penyusutan aset tetap 522.369.010 370.906.044
- Pos. telepon dan teleks, ATK 372.319.855 329.472.521
- Perjalanan dinas 225.237.094 212.190.605
- Perijinan dan Lain-lain 629.328.696 626.367.390
Jumlah 13.138.137.335 11.231.952.918
23. PENDAPATAN DAN BEBAN KEUANGAN
PENDAPATAN KEUANGAN :
- Pendapatan Bunga Bank dan Jasa Giro 219.003.942 167.111.098
- Penghapusan Bunga Bank Mandiri 617.882.540 5.500.126.872
Jumlah 836.886.482 5.667.237.970
BEBAN KEUANGAN :
- Beban Bunga dan Pinjaman 6.171.633.667 4.309.928.152
- Beban Selisih Kurs 34.613.458.415 7.641.751.698
Jumlah 21.974.416.337 40.785.092.082 11.951.679.850
24. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan mengadakan transaksi dengan pihak-pihak berelasi
Remunerasi Komisaris dan Direktur
Perusahaan memberikan kompensasi kepada Pengurus Perusahaan berupa gaji / tunjangan sebesar Rp.
2.939.972.349,- untuk tahun buku 2013 dan Rp. 1.862.709.772.- untuk tahun 2012.
- 33 -
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
24. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (Lanjutan)
Saldo Akun Pihak Berelasi adalah sebagai berikut:
Jumlah% Terhadap
Jumlah Aset Jumlah
% Terhadap
Jumlah Aset
PT. Bayuniaga Primamandiri - - 36.207.933.350 36,17%
Kelompok Usaha
Pemegang Saham 15.570.719.209 13,19% 16.449.524.553 16,43%
PT. Golden Lestari
Pemegang Saham 87.235.143.266 73,92% 87.235.143.266 87,15%
25. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING
US$Ekuivalen
Rp. US$
Ekuivalen
Rp.
Aset
Kas dan Bank 120.317,00 1.466.543.901 81.399,70 787.135.059
Piutang Usaha 397.268,24 4.842.302.580 122.106,26 1.180.767.534
Jumlah 517.585,24 6.308.846.481 203.505,96 1.967.902.593
Liabilitas
Hutang Bank 6.103.034,52 74.389.887.763 6.346.598,16 61.371.604.206
Hutang Bunga 1.222.246,01 14.897.956.616 951.743,25 9.203.357.228
Hutang Usaha 1.173.886,17 14.308.506.573 1.395.580,78 13.495.266.143
Hutang Lain-Lain 5.744.357,12 70.017.968.936 5.744.357,12 55.547.933.350
Jumlah 14.243.523,82 173.614.319.888 14.438.279,31 139.618.160.928
Jumlah Liabilitas Bersih (13.725.938,58) (167.305.473.407) (14.234.773,35) (137.650.258.334)
2012
2013
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Perusahaan mempunyai aset dan Liabilitas moneter dalam mata uang
asing sebagai berikut:
2013
2012
- 34 -
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
26. PENGELOLAAN MODAL
Struktur Modal Perusahaan adalah sebagai berikut:
Jumlah Persentase Jumlah Persentase
Hutang
Jangka Pendek 182.739.919.441 154,85% 154.172.355.110 150,99%
Jangka Panjang 139.235.105.702 117,98% 133.746.671.322 157,08%
Jumlah Hutang 321.975.025.143 272,83% 287.919.026.432 308,07%
Ekuitas teratribusi
kepada Pemilik (203.967.966.045) -172,83% (187.818.105.901) -208,07%
Jumlah Hutang & Ekuitas 118.007.059.098 100,00% 100.100.920.531 100,00%
Rasio Hutang terhadap Ekuitas Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
2013 2012
Rp Rp
Jumlah hutang yang dikenai Bunga 144.407.856.669 90.378.961.434
Dikurangi: Kas dan Setara Kas (12.474.697.372) (6.533.179.764)
Jumlah Hutang Bersih 131.933.159.297 83.845.781.670
Jumlah Ekuitas teratribusi kepada pemilik (203.967.966.045) (187.818.205.901)
Rasio hutang terhadap ekuitas-bersih -64,68% -44,64%
Selain harus memenuhi persyaratan pinjaman, Perusahaan juga harus mempertahankan struktur permodalannya pada
tingkat yang tidak beresiko terhadap peringkat dan setara dengan pesaingnya.
Tujuan pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk pengamanan kemampuan Perusahaan dalam melanjutkan
kelangsungan usaha agar dapat memberikan hasil bagi pemegang saham dan manfaat kepada berkepentingan lainnya
dan mempertahankan struktur permodalan yang optimum untuk meminimalkan biaya modal.
2013 2012
Rasio hutang terhadap ekuitas (dengan membandingkan hutang yang dikenai bunga terhadap jumlah ekuitas) adalah rasio
yang diawasi oleh manajemen untuk mengevaluasi struktur permodalan Perusahaan dan mereview efektifitas hutang
Perusahaan, agar diperoleh hutang optimum.
- 35 -
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
27. KESINAMBUNGAN USAHA
1
2
3
4
5
6
7 Mengadakan bazaar sepatu melalui kerjasama dengan beberapa mall di lokasi strategis,
8 Mempersiapkan penjualan sepatu secara online,
9
10
11 Meningkatkan efisiensi dan produktivitas di segala bidang.
28. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RESIKO MANAJEMEN KEUANGAN
Risiko Pasar
Meningkatkan outlet penjualan lokal seiring dengan penambahan outlet di Matahari, Ramayana, dan departement store
lainnya yang bekerjasama,
Membuat desain sepatu baru setiap bulan sesuai selera,
Mengelola persediaan agar mencapai jumlah persediaan optimum,
Secara periodik melakukan evaluasi atas harga produk, disesuaikan dengan kemampuan dan daya serap pasar serta
harga produk pesaing,
Risiko Pasar adalah risiko nilai wajar arus kas masa depan suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan
harga pasar. Harga pasar mengandung risiko nilai tukar mata uang asing. Instrumen keuangan yang terutama terpengaruh
oleh risiko pasar termasuk pinjaman jangka pendek kas dan setara kas.
Perusahaan terpengaruh terhadap resiko pasar, risiko kredit, risiko likuditas. Manajemen senior perusahaan mangawasi
manajemen risiko atas risiko-risiko tersebut.
Instrumen keuangan pokok Perusahaan terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang pegawai, piutang lain-lain,
uang jaminan sewa,pinjaman jangka pendek, utang usaha, beban masih harus dibayar dan hutang jaminan dari penyalur.
Melakukan promosi secara berkala melaluimedia visual (televisi) yang telah dilakukan secara rutin selama 3 tahun
terakhir,
Direksi menelaah dan menyetujui kebijakan pengelolaan risiko-risiko sebagaimana dirangkum dibawah ini:
Langkah-langkah yang ditempuh oleh PT. Primarindo Asia Infrastruture Tbk. ("Persero") untuk mempertahankan
kesinambungan usaha antara lain adalah:
Menambah toko baru milik sendiri minimal 5 toko per tahun,
Meningkatkan penjualan ekspor dengan meningkatkan kerjasama dengan buyer yang telah ada, dan tetap membuka
peluang untuk bekerjasama dengan buyer baru,
Membina hubungan baik dengan para pemasok untuk mendapatkan jenis material, harga, dan jangka waktu
pembayaran yang terbaik,
- 36 -
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
28. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RESIKO MANAJEMEN KEUANGAN (Lanjutan)
Risiko Mata Uang Asing
Risiko Kredit
Risiko Likuiditas
Risiko Tingkat Suku Bunga atas Arus Kas
29. INSTRUMEN KEUANGAN
Nilai wajar didefinisikan sebagai total dimana instrumen tersebut dapat dipertukarkan didalam transaksi jangka pendek
antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, selain dalam
penjualan terpaksa atau penjualan likuiditas. Nilai wajar didapatkan dari kuotasi harga pasar, modal arus kas diskonto dan
modal penentuan harga opsi yang sewajarnya.
Risiko Tingkat Suku Bunga atas Arus Kas adalah risiko dimana arus kas dimasa depan akan berfluktuasi karena
perubahan tingkat suku bunga pasar. Perusahaan terpengaruh risiko perubahan suku bunga pasar terutama terkait dengan
kas da setara kas dan pinjaman jangka pendek.
Risiko Mata Uang Asing adalah risiko nilai wajar arus kas di masa depan yang berfluktuasi karena perubahan kurs mata
uang asing. Pendapatan valuta asing dari kegiatan ekspor merupakan lindung nilai yang efektif terhadap biaya-biaya
Perusahaan dalam mata uang asing. Perusahaan akan membeli valuta asing secara tunai (spot) untuk melakukan
pembayaran atas sisa biaya-biaya dalam mata uang asing yang tidak terlindungi nilai.
Risiko Kredit adalah risiko dimana lawan transaksi tidak akan memenuhi kewajibannya berdasarkan instrumen keuangan
atau kontrak pelanggan, yang menyebabkan kerugian keuangan. Perusahaan hanya terkena resiko kredit dari kegiatan
operasi yang berhubungan dengan penjualan. Risiko kredit pelanggan dikelola oleh Direksi sesuai dengan kebijakan
Perusahaan, prosedur dan pengendalian yang telah ditetapkan yang berkaitan dengan manajemen risiko kredit pelanggan.
Posisi piutang pelanggan dipantau secara teratur.
Instrumen keuangan yang disajikan didalam laporan posisi keuangan dicatat sebesar nilai wajar, atau sebaliknya, disajikan
dalam modal tercatat apabila total tersebut mendekati nilai wajarnya atau nilai wajarnya tidak dapat di ukur secara handal.
Manajemen resiko likuiditas yang berhati-hati berarti mempertahankan kas dan setara kas yang memadai untuk
mendukung kegiatan bisnis seara tepat waktu. Perusahaan menjaga keseimbangan antara kesinambungan penagihan
piutang serta melalui fleksibelitas penggunaan pinjaman bank mengelola risiko likuiditas.
- 37 -
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
29. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan)
Nilai Buku Nilai Wajar
Aset Keuangan
Kas dan setara kas 12.474.697.372 12.474.697.372
Piutang usaha 17.533.513.326 17.533.513.326
Piutang lain-lain 237.089.346 237.089.346
Aset lain-lain 1.002.620.393 1.002.620.393
Liabilitas Keuangan
Hutang Usaha 37.543.339.368 37.543.339.368
Beban yang masih harus dibayar 14.553.491.408 14.553.491.408
30. PERISTIWA PENTING SETELAH PERIODE PELAPORAN
31. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN
Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar: Nilai wajar Kas dan Setara kas, piutang usaha,
pinjaman jangka pendek, hutang usaha, beban masih harus dibayar, dan uang jaminan mendekati nilai tercatat karena
jangka waktu tempo yang pendek atas instrumen keuangan tersebut.
Pada tanggal 3 Maret 2014 berdasarkan Addendum To Loan Agreement, Orchard Corporation menyetujui perpanjangan
untuk Fasilitas pinjaman sebesar USD 2.000.000,- per tanggal 15 Maret 2012 yang jatuh tempo pada tanggal 15 Maret
2014 menjadi jatuh tempo pada 15 Maret 2016.
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan yang diselesaikan pada tanggal 27 Maret
2014.
Tabel dibawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan
yang tercatat dalam laporan keuangan.
2013
- 38 -
HALAMAN INI SENGAJA DI KOSONGKANTHIS PAGE IS INTENTIONALLY LEFT BLANK
Halaman Kosong.indd 1 4/25/2014 2:33:36 PM
41ANNUAL REPORT 2013
PT. Primarindo Asia Infrastructure Tbk.Gedung Dana Pensiun - Bank Mandiri Lt 3 A
Jl. Tanjung Karang No. 3-4 A - Jakarta 10230 - Indonesia
Phone. 021 - 3148331 / 021 - 3913640 Fax. 021 - 3927668
www.primarindo.co.id · [email protected]
mytomkins mytomkins@myTOMKINS
HALAMAN INI SENGAJA DI KOSONGKANTHIS PAGE IS INTENTIONALLY LEFT BLANK