annual report laporan tahunan growing through … · annual report 2013 laporan tahunan lonsum at a...
TRANSCRIPT
ANNUAL REPORT | LAPORAN TAHUNAN
Growing ThroughChallenges
CONTENTSDAFTAR ISI
THE COMPANYPERSEROAN
Vision, Mission, Core ValuesVisi, Misi, Nilai-nilai Perusahaan
Lonsum at A GlanceSekilas Lonsum
MilestonesJejak Langkah
Shareholding StructureStruktur Pemegang Saham
Management StructureStruktur Management
Significant EventsPeristiwa Penting
Accolades & CertificationsPenghargaan & Sertifikasi
Product PortfolioPortofolio Produk
Financial HighlightsIkhtisar Keuangan
Operational HighlightsIkhtisar Operasional
Chronological Shares Listing at IDXKronologis Pencatatan Saham di BEI
Share Price InformationInformasi Harga Saham
Operational ReviewUlasan Kinerja Operasional
Research and DevelopmentPenelitian dan Pengembangan
Corporate Social ResponsibilityTanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Human ResourcesSumber Daya Manusia
Corporate GovernanceTata Kelola Perusahaan
Audit Commitee ReportLaporan Komite Audit
THE REPORTSLAPORAN
Message from the President Commisioner
Sambutan Presiden Komisaris
Report of the President DirectorLaporan Presiden Direktur
Management’s Analysis & DiscussionAnalisa & Pembahasan
Oleh Manajemen
CORPORATE DATADATA PERUSAHAAN
Board of CommissionersDewan Komisaris
Board of DirectorsDireksi
Location MapPeta Lokasi
Nucleus Estate LocationLokasi Perkebunan Inti
Factory LocationLokasi Pabrik
SubsidiariesEntitas Anak
Professional Advisors & BanksLembaga Professional & Bank
AcknowledgementPernyataan
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
05
06
08
10
11
12
13
14
16
18
20
21
25
29
33
45
55
61
69
75
99
106
114
122
124
125
126
127
128
THE COMPANYPERSEROAN
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
04
05
Vision, Mission, Core ValuesVisi, Misi, Nilai-nilai Perusahaan
Integrity Honesty & Responsibility
IntegritasJujur & Bertanggung Jawab
TeamworkMutual Respect & Caring
KerjasamaSaling Menghormati & Peduli
ExcellenceDiscipline & Continuous
Improvement (Kaizen)
UnggulDisiplin & Perbaikan Terus Menerus
Core Values Nilai-nilai Perusahaan
To be the Leading 3C (Crops, Cost, Conditions) and Research-Driven Sustainable Agribusiness
Menjadi Perusahaan Agribisnis Terkemuka yang Berkelanjutan dalam hal Tanaman, Biaya, Lingkungan (3C) yang Berbasis Penelitian dan Pengembangan
To Add Value for Stakeholders in Agribusiness
Menambah Nilai bagi “Stakeholders” di Bidang Agribisnis
Vision Visi
Mission Misi
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
LONSUM at A GlanceSekilas LONSUM
The origin of PT PP London Sumatra Indonesia Tbk goes
back over 100 years ago in 1906 with the initiatives of
the London- based Harrisons & Crosfield Plc, as a general
trading and plantation management services firm.
The London-Sumatra plantations, which later came to
be known as “Lonsum”, evolved over time to become
one of the world’s renowned plantation companies,
with over 110,000 hectares of planted oil palm, rubber,
cocoa and tea plantations spread across Indonesia’s
four largest islands.
Having diversified into rubber, tea and cocoa in its
early years, Lonsum concentrated on rubber during
Indonesia’s formative years as an independent nation,
and commenced oil palm production in the 1980s. By the
end of the following decade, oil palm had replaced rubber
as the Company’s primary commodity.
Sejarah PT PP London Sumatra Indonesia Tbk berawal
lebih dari 100 tahun yang lalu di tahun 1906 melalui inisiatif
Harrisons & Crosfield Plc, perusahaan perkebunan dan
perdagangan yang berbasis di London. Perkebunan London-
Sumatra, yang kemudian lebih dikenal dengan nama “Lonsum”,
berkembang menjadi salah satu perusahaan perkebunan
terkemuka di dunia, dengan lebih dari 110.000 hektar
perkebunan kelapa sawit, karet, kakao dan teh di empat
pulau terbesar di Indonesia.
Di awal berdirinya, Perseroan melakukan diversifikasi melalui
penanaman karet, teh dan kakao. Di awal kemerdekaan Indonesia,
Lonsum lebih memfokuskan usahanya pada tanaman karet, dan
kemudian beralih ke kelapa sawit di era tahun 1980. Pada akhir
dekade berikutnya, kelapa sawit telah menggantikan karet sebagai
komoditas utama Perseroan.
Lonsum memiliki perkebunan inti dan perkebunan plasma di
Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi, yang memanfaatkan
keunggulan Perseroan di bidang penelitian dan pengembangan,
keahlian di bidang agro-manajemen, serta tenaga kerja yang
terampil dan profesional.
Lingkup usaha telah berkembang meliputi pemuliaan tanaman,
penanaman, pemanenan, pengolahan dan penjualan produk-
produk kelapa sawit, karet, kakao dan teh. Perseroan memiliki
fasilitas pengolahan di Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi.
Lonsum juga dikenal sebagai produsen benih bibit kelapa sawit
yang berkualitas, yang kini menjadi salah satu pendorong
pertumbuhan Perseroan.
Di tahun 2009, Lonsum menjadi penghasil minyak sawit lestari
(CSPO) setelah menerima sertifikasi Roundtable on Sustainable
Palm Oil (RSPO) atas perkebunan dan pabrik kelapa sawitnya di
Sumatera Utara. Perjalanan pengembangan minyak sawit lestari
terus berlanjut ketika perkebunan dan pabrik kelapa sawit di
Sumatera Selatan memperoleh sertifikasi RSPO di tahun 2011.
Kini, Lonsum merupakan salah satu penghasil minyak sawit lestari
terbesar di Indonesia, dengan produksi sekitar 195.000 ton minyak
sawit lestari setiap tahunnya. Pada akhir tahun 2013, Lonsum
menerima pertama kalinya sertifikasi Indonesian Sustainable Palm
Oil (ISPO) untuk 3 lokasi perkebunan dan 1 pabrik kelapa sawit di
Sumatera Utara.
Di tahun 1994, Harrisons & Crosfield menjual seluruh kepemilikan
sahamnya di Lonsum kepada PT Pan London Sumatra Plantations
(PPLS), yang kemudian mencatatkan Lonsum sebagai perusahaan
publik melalui pencatatan saham di Bursa Efek Jakarta dan
Surabaya pada tahun 1996. Pada bulan Oktober 2007, Indofood
Agri Resources Ltd (IndoAgri), anak perusahaan PT Indofood
Sukses Makmur Tbk di bidang agribisnis, menjadi pemegang
saham mayoritas Perseroan melalui anak perusahaannya
di Indonesia, PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP), sehingga
Perseroan menjadi bagian dari Grup Indofood (Grup). Di bulan
Desember 2010, IndoAgri melepaskan 8% kepemilikannya di
Lonsum, dimana 3,1% dijual ke SIMP. Pelepasan kepemilikan ini
telah meningkatkan porsi saham bagi investor publik menjadi
sebesar 40,5% dari 35,6%.
Kini, total tenaga kerja Lonsum mencapai lebih dari 14.000
karyawan, yang bekerja di kantor pusat Perseroan di Jakarta,
kantor-kantor regional, serta di area perkebunan yang berlokasi di
Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi.
Lonsum’s nucleus estates (Company owned) and plasma
estates (smallholder farmers), which are currently
operational in Sumatra, Java, Kalimantan and Sulawesi,
make use of advanced research and development as
well as agro-management expertise and a highly skilled
and an experienced workforce.
The scope of the business has broadened to include
plant breeding, planting, harvesting, processing and the
selling of palm products, rubber, seeds, cocoa and tea.
The Company has processing facilities which are
operational in Sumatra, Java, Kalimantan and Sulawesi.
Lonsum is also known in the industry for the quality of
its oil palm seeds, at this business is now part of the
growth drivers for the Company.
Lonsum became the producer of Certified Sustainable
Palm Oil (CSPO) in 2009, after its North Sumatra estates
and mills received the certification from the Roundtable
on Sustainable Palm Oil (RSPO). The journey to promote
sustainable cultivation of palm oil continues when its
South Sumatra estates and mill received the certification
in 2011. Now, Lonsum emerges as one of the largest
producers of CSPO in Indonesia, with approximately
195,000 tons production of sustainable palm oil annually.
In the end of 2013, Lonsum received its first Indonesian
Sustainable Palm Oil (ISPO) certification for 3 estates
and 1 mill in North Sumatra.
In 1994, Harrisons & Crosfield sold its entire interest in
Lonsum to PT Pan London Sumatra Plantation (PPLS),
which took Lonsum public by listing its shares on the
Jakarta and Surabaya stock exchanges in 1996.
In October 2007, Indofood Agri Resources Ltd (IndoAgri),
the agribusiness arm of PT Indofood Sukses Makmur Tbk,
became the Company’s majority shareholder through
its Indonesian subsidiary, PT Salim Ivomas Pratama Tbk
(SIMP), hence Lonsum become part of Indofood Group
(Group). In December 2010, IndoAgri divested 8% interest
in Lonsum, of which 3.1% was sold to SIMP. This divestment
has increased Lonsum’s public float to 40.5% from 35.6%.
Today, Lonsum’s workforce comprises over 14,000
employees working at the Company’s headquarter in
Jakarta, regional offices, as well as in its plantation estates
in Sumatra, Java, Kalimantan and Sulawesi.
06
07
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
MilestonesJejak Langkah
PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia
(Lonsum) was established
PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia
(Lonsum) didirikan
SIMP and IndoAgri acquired 64.4% stake at Lonsum
SIMP dan IndoAgri mengakuisisi 64,4% kepemilikan saham
pada Lonsum
1906
Started to develop palm oil plantation in South Sumatra
Mulai mengembangkan perkebunan kelapa sawit
di Sumatera Selatan
1995
Finalized debt restructuring providing Lonsum with a
much stronger balance sheet and greater liquidity to
allow refocusing on operational improvement
Menyelesaikan restrukturisasi hutang menjadikan Lonsum
memiliki posisi keuangan dan likuiditas yang lebih kuat
sehingga dapat fokus kembali dalam peningkatan operasional
2004
Initial Public Offering of 38.8 million shares at
Rp500 per value per share, listing on Indonesia
Stock Exchange
Penawaran Umum Perdana sebanyak 38,8 juta saham
dengan harga nominal Rp500 per saham, tercatat di
Bursa Efek Indonesia
1996
2007
08
09
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
Received RSPO Certification for all North Sumatra estates
and mills with CSPO around 170,000 MT per annum
Memperoleh Sertifikasi RSPO untuk seluruh perkebunan dan
pabrik di Sumatera Utara yang menghasilkan CSPO sekitar
170.000 ton per tahun
Received ISPO certification for 3 estates and 1 mill in
North Sumatra on September 2013
Memperoleh Sertifikasi ISPO untuk 3 lokasi perkebunan dan
1 pabrik kelapa sawit di Sumatera Utara pada bulan September 2013
2009
• Performed a 1:5 stock split on February 2011
• Received RSPO certification for 3 estates and 1 mill in
South Sumatra on October 2011, adding CSPO around
25,000 MT to around 195,000 MT per annum
• Melaksanakan pemecahan saham dengan perbandingan 1:5
pada bulan Februari 2011
• Memperoleh Sertifikasi RSPO untuk 3 lokasi perkebunan dan
1 pabrik kelapa sawit di Sumatera Selatan pada bulan
Oktober 2011, yang menambah produksi CSPO sekitar 25.000
ton menjadi 195.000 ton per tahun
2011
2013
Restructured shareholding ownership resulting
SIMP now directly owns 59.5% and public float
increased to 40.5%
Melakukan restrukturisasi atas struktur kepemilikan sehingga
SIMP kini memiliki secara langsung 59,5% dan kepemilikan
publik meningkat menjadi 40,5%
2010
• Big bang GO Live SAP
• Joined Cocoa Sustainability Partnership (CSP)
• Implementasi SAP secara serentak di seluruh unit usaha
• Lonsum menjadi bagian dari Cocoa Sustainability
Partnership (CSP)
2012
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
Shareholding StructureStruktur Pemegang Saham
Name of ShareholdersNama Pemegang Saham
Percentage of OwnershipPersentase Kepemilikan
Total Share Issued and Fully PaidJumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
PT Salim Ivomas Pratama TbkPT Salim Ivomas Pratama Tbk 4.058.425.010 59,5%
Directors & CommissionersDireksi & Komisaris - 0,0%
Public (with ownership interest below 5%)Publik (dengan kepemilikan di bawah 5%) 2.761.538.955 40,5%
Sub TotalSub Jumlah 6.819.963.965 100,0%
Treasury SharesSaham Treasuri 2.900.000
TotalJumlah 6.822.863.965
1 Through CAB Holdings Limited2 Effective ownership through Indofood Singapore Holdings Pte Ltd,
including 1.4% Indofood’s direct ownership to IndoAgri
1 Melalui CAB Holdings Limited
2 Kepemilikan efektif melalui Indofood Singapore Holdings Pte Ltd,
termasuk 1,4% kepemilikan langsung Indofood terhadap IndoAgri
50,1% 1
60.5% 2
72,6%6,5%
59,5% 40,5%
Public
10
11
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
Management StructureStruktur Manajemen
Board of Commissioners
President Commissioner Franciscus Welirang
Commissioner Axton Salim
Commissioner Werianty Setiawan
Commissioner Hendra Widjaja
Commissioner Hans Ryan Aditio
Independent Commissioner Tengku Alwin Aziz
Independent Commissioner Edy Sugito
Independent Commissioner Monang Silalahi
Board of Directors
President Director Benny (Benny Tjoeng)
Vice President Director I Sonny Lianto
Vice President Director II Tio Eddy Hariyanto
Director Tjhie Tje Fie (Thomas Tjhie)
Director Moleonoto (Paulus Moleonoto)
Director Mark Julian Wakeford
Director Joefly Joesoef Bahroeny
Operations
Assistant COO A. Fattah Ibrahim
Area Agronomy Sular Pramu Nissiyoko
Rudiyanto Sirait
M. Topan Ketaren
Indra Purnama
Liu Be Sung
Eko Anshari
Win Alamsyah
Baktiono
Area Plasma Syaiful Fitri
Area Processing Midian Sitorus
Peribadi Karo Karo
Yose Rizal
Kirjan
Audit Committee
Chairman Monang Silalahi
(Independent Commissioner)
Members Hendra Susanto
Dr. Timotius, Ak
Nomination & Remuneration Committee
Chairman Axton Salim
(Commissioner)
Members Hendra Widjaja
(Commissioner)
Corporate Functions
Accounting & Taxation Yenni Marlina
Corporate Secretary & Legal Affairs Endah Resmiati Madnawidjaja
Engineering CYO Sorongan
Financial Control Sonny Lianto
General Services, Environment & CSR Muhammad Waras
Human Resources F. Haryo Subyarto
Information Technology Services Rafii Nyomin
Internal Audit & Risk Management Rogers H. Wirawan
Investor Relations Daniel Budiono
Operations Administration Ukur Kami Surbakti
Procurement Jimmy Bunawan
Research & Development Ahmad Subagyo
Sales Subakri
Treasury Widya P. Hartanto
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
Significant EventsPeristiwa Penting
MarchMaret
Participation in acquisition of PT MPM
Received ISPO Certification
Lonsum ikut berpartisipasi dalam akuisisi sebagian besar
kepemilikan saham PT Mentari Pertiwi Makmur (“MPM”)
bersama induk perusahaan, PT SIMP. MPM memiliki
PT Sumalindo Alam Lestari dan entitas anaknya PT Wana Kaltim
Lestari (bersama-sama disebut Grup SAL), yang memiliki tiga
konsesi perkebunan hutan tanaman industri seluas 73.330 hektar
di Berau dan Kutai Timur, Kalimantan Timur.
Lonsum memperoleh Sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil
(ISPO) untuk 3 lokasi perkebunan dan 1 pabrik kelapa sawit di
Sumatera Utara pada bulan September 2013.
Lonsum participated in the acquisition of a majority
shareholding in PT Mentari Pertiwi Makmur (“MPM”)
together with our parent, PT SIMP. MPM owns
PT Sumalindo Alam Lestari and its subsidiary
PT Wana Kaltim Lestari (together are referred to as SAL
Group), which holds three industrial forest plantation
concessions totalling 73,330 hectares in Berau
and East Kutai, East Kalimantan.
Lonsum received its first Indonesian Sustainable Palm Oil
(ISPO) certification for 3 estates and 1 mill in
North Sumatra on September 2013.
SeptemberSeptember
12
13
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
Accolades & CertificationsPenghargaan & Sertifikasi
AccoladesPenghargaan
• Occupational Health and Safety, by Walikota Medan
• Occupational Health and Safety - Bungara Estate,
Pulo Rambong Estate, Turangie Estate/POM,
by Bupati Langkat
CertificationsSertifikasi
• ISO 9001:2008
• ISO 14001:2004
• PROPER (Performance Rating in Relation to
Environmental Management)
• RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil)
ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil)
• SNI (Indonesian National Standard)
• OHSAS 18001:2007 (Occupational Health and Safety
Management Permenaker 05/1996)
• SMK3 (Occupational Health and Safety Management)
• Halal Certification
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
Product PortfolioPortofolio Produk
“Lonsum’s nucleus oil palm average age is around 12 years old, with 26% of the planted area are still below 7 years”
“Umur rata-rata tanaman kelapa sawit inti
Lonsum adalah sekitar 12 tahun, dengan
komposisi sekitar 26% masih di bawah
umur 7 tahun”
“Lonsum’s nucleus rubber plantation covered over 17,300 ha, of which around 28% still immature”
“Kawasan perkebunan karet inti Lonsum
meliputi area lebih dari 17.300 ha, dimana
sekitar 28% masih belum menghasilkan”
Oil PalmKelapa Sawit
RubberKaret
14
15
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
“Lonsum sold over 15 million high quality “SumBio” oil palm seeds in 2013”
“Lonsum menjual lebih dari 15 juta benih
bibit kelapa sawit “SumBio” di tahun 2013”
“Lonsum also manages cocoa plantations in East Java, North Sulawesi and North Sumatra as well as tea plantation in West Java”
“Lonsum juga mengelola perkebunan kakao di
Jawa Timur, Sulawesi Utara dan Sumatera Utara
serta perkebunan teh di Jawa Barat”
Oil Palm SeedsBenih Bibit Kelapa Sawit
OthersLainnya
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
Financial HighlightsIkhtisar Keuangan
Sales
Gross Profit
Operating Profit (EBIT)
EBITDA
Profit for the Year
Profit for the Year Attributable to Owners of
the Parent
Total Comprehensive Income for the Year
Total Comprehensive Income for the Year
Attributable to Owners of the Parent
4.133.679
1.253.459
1.025.649
1.257.977
768.625
769.493
788.003
788.871
4.211.578
1.681.075
1.323.973
1.553.277
1.115.539
1.116.186
1.122.575
1.123.222
4.686.457
2.362.319
2.005.524
2.244.965
1.701.513
1.701.580
1.701.513
1.701.580
Penjualan
Laba Bruto
Laba Usaha (EBIT)
EBITDA
Laba Tahun Berjalan
Laba Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan
Kepada Pemilik Entitas Induk
Total Pendapatan Komprehensif Tahun Berjalan
Total Pendapatan Komprehensif yang Dapat
Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk
Outstanding Shares (thousand) 1, 4
Basic Earnings Per Share Attributable to the
Owners of the Parent Company (Rp) 1
6.819.964
113
6.822.864
164
6.822.864
249
Jumlah Saham yang Ditempatkan
dan Disetor Penuh (ribu) 1, 4
Laba Per Saham Dasar yang Dapat Diatribusikan
Kepada Pemilik Entitas Induk (Rp) 1
Current Assets
Current Liabilities
Net Working Capital
1.999.126
804.428
1.194.698
2.593.816
792.482
1.801.334
2.560.596
531.326
2.029.270
Aset Lancar
Liabilitas Jangka Pendek
Modal Kerja Bersih
Total Assets
Capital Expenditures
Total Equity 2
7.974.876
1.093.987
6.613.987
7.551.796
803.799
6.279.713
6.791.859
393.669
5.839.424
Total Aset
Pengeluaran Barang Modal
Total Ekuitas 2
Non-controlling Interests
Total Liabilities
Funded Debt
(59)
1.360.889
-
(714)
1.272.083
-
(67)
952.435
-
Kepentingan Nonpengendali
Total Liabilitas
Pinjaman yang Dikenakan Bunga
Gross Profit Margin
Operating Profit (EBIT) Margin
Net Income Margin Attributable to the
Owners of the Parent Company
30,3%
24,8%
18,6%
39,9%
31,4%
26,5%
50,4%
42,8%
36,3%
Marjin Laba Bruto
Marjin Laba Usaha (EBIT)
Marjin Laba Bersih yang Dapat Diatribusikan
Kepada Pemilik Entitas Induk
Return on Assets (%) - Net Income 3
Return on Assets (%) - EBIT 3
Return on Equity (%) 3
Current Ratio (x)
Liabilities to Assets Ratio (x)
Liabilities to Equity Ratio (x) 2
Gearing Ratio - Gross (x) 2
Gearing Ratio - Net (x) 2
9,9
13,2
11,9
2,49
0,17
0,21
-
(0,21)
15,6
18,5
18,4
3,27
0,17
0,20
-
(0,29)
27,5
32,5
32,7
4,82
0,14
0,16
-
(0,35)
Imbal Hasil atas Aset (%) - Laba Bersih 3
Imbal Hasil atas Aset (%) - Laba Usaha 3
Imbal Hasil atas Ekuitas (%) 3
Rasio Lancar (x)
Rasio Liabilitas terhadap Aset (x)
Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas (x) 2
Gearing Ratio - Gross (x) 2
Gearing Ratio - Net (x) 2
1 After the retroactive effect of implementation PSAK No. 56 of stock split from the original nominal value of Rp500 become Rp100 per share2 Taking into account Non-Controlling Interests3 Return represents total return including Non-Controlling Interests4 Excluding treasury shares
Certain accounts in the 2011 Consolidated Financial Statements have been reclassified to conform with the presentation of accounts in the 2012 and 2013 Consolidated Financial Statements.
All figures in tables and graphs are stated in Indonesian numericals.
1 Sesudah pengaruh retroaktif sehubungan dengan penerapan PSAK No. 56 atas pemecahan nilai nominal saham dari Rp500 menjadi Rp1002 Dengan memperhitungkan Kepentingan Nonpengendali3 Imbal hasil menampilkan total imbal hasil termasuk Kepentingan Nonpengendali4 Tidak termasuk saham treasuri
Beberapa akun tertentu pada Laporan Keuangan Konsolidasi 2011 telah disesuaikan dengan akun yang disajikan dalam Laporan Keuangan Konsolidasian 2012 dan 2013.
Seluruh angka dalam tabel dan grafik disajikan dalam Bahasa Indonesia.
In million of Rupiah(unless otherwise stated)
Dalam jutaan Rupiah(kecuali dinyatakan lain)2013 2012 2011
Total Assets Total AsetBillion Rupiah / Miliar Rupiah
Total Equity Total EkuitasBillion Rupiah / Miliar Rupiah
16
17
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
Sales PenjualanBillion Rupiah / Miliar Rupiah
Profit for the Year Attributable to Owners of The Parent Laba Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan
Kepada Pemilik Entitas Induk
Billion Rupiah / Miliar Rupiah
2013 2013
2012 2012
2011 20114.686,5
4.211,6
4.133,7
2013
2012
2011
7.551,8
6.791,9
2013
2012
2011
6.279,7
5.839,4
1.701,6
1.116,2
769.5
7.974,9 6.614,0
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
Operational HighlightsIkhtisar Operasional
In hectares(unless otherwise stated)
Dalam hektar(kecuali dinyatakan lain)
Planted Area - Nucleus
Oil Palm
• Mature
• Immature
Rubber
• Mature
• Immature
Others
• Mature
• Immature
110.579
89.845
74.944
14.901
17.350
12.587
4.763
3.384
2.868
516
106.407
85.343
74.268
11.075
17.393
13.098
4.295
3.671
3.227
444
102.221
80.732
70.022
10.710
17.776
13.336
4.440
3.713
3.365
348
Lahan Tertanam - Inti
Kelapa Sawit
• Menghasilkan
• Belum Menghasilkan
Karet
• Menghasilkan
• Belum Menghasilkan
Lainnya
• Menghasilkan
• Belum Menghasilkan
Plasma - Mature 35.222 35.735 35.995 Kebun plasma yang telah menghasilkan
Age Maturity of Oil Palm Trees Profil Umur Tanaman Kelapa Sawit
4 - 6 years
7 - 20 years
>20 years
Total
8.508
57.871
8.565
74.944
14.158
53.025
7.086
74.268
14.181
50.035
5.806
70.022
4 - 6 tahun
7 - 20 tahun
>20 tahun
Total
Distribution of Planted Areas - Nucleus Distribusi Lahan Tertanam - Inti
North Sumatra
South Sumatra
East Kalimantan
Java
North Sulawes
South Sulawesi
Total
39.326
46.662
16.372
2.864
452
4.902
110.579
39.360
45.852
12.662
2.864
729
4.940
106.407
39.334
44.729
9.617
2.870
729
4.942
102.221
Sumatera Utara
Sumatera Selatan
Kalimantan Timur
Jawa
Sulawesi Utara
Sulawesi Selatan
Total
Production Volume (Tons) Volume Produksi (Ton)
Fresh Fruit Bunches (FFB) - Nucleus
Processed FFB
Crude Palm Oil (CPO)
Palm Kernel (PK)
Oil Palm Seed (thousand seeds)
Rubber
Cocoa
Tea
1.250.375
1.729.964
396.493
94.444
24.127
12.736
1.613
1.314
1.314.823
1.989.039
448.250
107.794
27.383
13.119
1.750
1.149
1.291.326
1.923.305
442.949
106.737
26.397
13.941
1.228
1.101
Tandan Buah Segar (TBS) - Inti
TBS Yang Diolah
Minyak Sawit
Inti Sawit
Benih Bibit Kelapa Sawit (ribu benih bibit)
Karet
Kakao
Teh
Sales Volume (Tons) Volume Penjualan (Ton)
Crude Palm Oil (CPO)
Palm Kernel (PK)
Oil Palm Seed (thousand seeds)
Rubber
Cocoa
Tea
440.999
97.683
15.766
12.216
1.675
1.333
409.823
103.423
24.126
13.588
1.669
1.065
432.936
105.356
23.497
14.150
1.325
1.180
Minyak Sawit)
Inti Sawit
Benih Bibit Kelapa Sawit (ribu benih bibit)
Karet
Kakao
Teh
2013 2012 2011
2013 2013
2012 2012
2011 2011
2013
2012
2011
2013
2012
2011
18
19
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
FFB - Nucleus ProductionProduksi TBS - IntiThousand Tons / Ribu Ton
Rubber ProductionProduksi KaretThousand Tons / Ribu Ton
Oil Palm Seed ProductionProduksi Benih Bibit Kelapa SawitMillion Seeds / Juta Benih Bibit
CPO ProductionProduksi Minyak SawitThousand Tons / Ribu Ton
1.291,3
1.314,8
13,8
13,9
27,4
26,4
442,9
448,2
396,5
12,7 24,1
1.250,4
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
Chronological Shares Listing at IDXKronologis Pencatatan Saham di BEI
DateTanggal
Corporate ActionAksi Korporasi
Number of Shares Issuedand Outstanding
Jumlah Saham Ditempatkan dan Beredar
Par Value per Share (Rp)Nilai Nominal per Saham (Rp)
June 7, 1996
7 Juni 1996
Initial public offering of 38,800,000 shares
Penawaran umum perdana sebesar
38.800.000 saham
202.338.872 500
June 16, 1997
16 Juni 1997
Bonus shares of 283,274,421 shares from the
capitalization of the additional paid-in capital from
the initial public offering
Saham bonus sebanyak 283.274.421 saham yang
berasal dari kapitalisasi agio saham hasil penawaran
umum saham perdana
485.613.293 500
May 27, 2004
27 Mei 2004
Issuance of new shares as the conversion of
Company’s debts
Penerbitan saham baru sebagai konversi dari utang
Perusahaan
765.709.793 500
June 4, 2004
4 Juni 2004
Issuance of new shares as the conversion of
Mandatory Convertible Notes (MCN)
Penerbitan saham baru sebagai konversi dari Surat
Utang Wajib Konversi
1.034.334.293 500
August 4, 2004
4 Agustus 2004
Issuance of new shares as the conversion of
Mandatory Convertible Notes (MCN)
Penerbitan saham baru sebagai konversi dari Surat
Utang Wajib Konversi
1.095.229.293 500
October 31, 2007
31 October 2007
Issuance of new shares as the conversion of
Mandatory Convertible Notes (MCN)
Penerbitan saham baru sebagai konversi dari Surat
Utang Wajib Konversi
1.364.572.793 500
January 28, 2011
28 Januari 2011
Stock split from the original nominal value of Rp500
per share to Rp100 per share
Pemecahan nilai nominal per saham dari Rp500
menjadi Rp100
6.822.863.965 100
July 18, 2013 -
August 21, 2013
18 Juli 2013 -
21 Agustus 2013
Buy back of treasury shares of 2,900,000 shares
Pembelian kembali saham treasuri sejumlah
2.900.000 saham
6.819.963.965 100
20
21
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
Share Price InformationInformasi Harga Saham
Per 31 Desember 2013, sejumlah 6.822.863.965 saham Lonsum
(termasuk saham treasuri sebanyak 2.900.000 saham) dengan
nilai nominal Rp100 per saham, tercatat pada Bursa Efek Indonesia,
dengan jumlah pemegang saham melebihi 5.700. Volume
saham yang diperdagangkan di pasar reguler selama tahun
2013 berjumlah 6.023.039.000 dengan harga berkisar antara
Rp960 per saham hingga Rp2.525 per saham dan ditutup pada
harga Rp1.930.
As of December 31, 2013, Lonsum’s 6,822,863,965 shares
(including treasury shares of 2,900,000 shares) with a par
value of Rp100 per share, were listed on the Indonesia
Stock Exchange, with total registered shareholders
exceeding 5,700. Share volume traded on the regular
market during 2013 totaled 6,023,039,000 share at prices
ranging from Rp960 per share to Rp2,525 per share and
closing at Rp1,930.
YearTahun
Outstanding Shares(In Thousand)Saham Beredar
(Dalam Ribu)
Market Capitalization1
(Rp Million)Kapitalisasi Pasar1
(Juta Rupiah)
HighestTertinggi
LowestTerendah
ClosingPenutupan
Trading VolumeVolume
Perdagangan
I
II
III
IV
6.822.864
6.822.864
6.819.964
6.819.964
13.168.127
11.735.326
8.661.354
13.162.530
2.525
1.980
1.740
2.050
1.810
1.490
960
1.230
1.930
1.720
1.270
1.930
820.684.000
1.136.398.000
2.258.694.500
1.807.262.500
During The Year
Selama Tahun Laporan6.819.964 13.162.530 2.525 960 1.930 6.023.039.000
I
II
III
IV
6.822.864
6.822.864
6.822.864
6.822.864
19.615.734
18.251.161
16.716.017
15.692.587
3.000
3.150
3.050
2.450
2.175
2.275
2.325
1.830
2.875
2.675
2.450
2.300
712.252.000
764.181.000
1.095.940.500
919.544.500
During The Year
Selama Tahun Laporan6.822.864 15.692.587 3.150 1.830 2.300 3.491.918.000
1 At the end of the period / per akhir periode
JSX - CI, IHSG
Share Price Rupiah, Harga Saham Rupiah
4.274
1.9303.000
2.000
1.000
4.000
5.000
2013
2012
01’12
09’12
05’12
01’13
03’13
07’13
05’13
09’13
11’13
02’13
04’13
08’13
06’13
10’13
12’13
02’12
10’12
06’12
03’12
11’12
07’12
04’12
12’12
08’12
THE REPORTSLAPORAN
Franciscus WelirangPresident CommissionerPresiden Komisaris
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
Message from The President CommissionerSambutan Presiden Komisaris
Para Pemegang Saham yang Terhormat,
Tahun 2013 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi
perekonomian Indonesia. Di awal tahun, berlanjutnya perlambatan
ekonomi global telah mengakibatkan melemahnya permintaan
atas ekspor komoditas, sehingga memperlebar defisit neraca
berjalan Indonesia. Di pertengahan tahun, kekhawatiran
kemungkinan pengurangan stimulus moneter oleh Bank Sentral
Amerika Serikat menyebabkan keluarnya modal asing dari
negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Selain itu,
keputusan Pemerintah untuk mengurangi subsidi bahan bakar
dan menaikkan upah minimum, faktor-faktor tersebut telah
mendorong kenaikan inflasi dan memberikan tekanan pada nilai
tukar Rupiah. Perekonomian Indonesia menutup tahun 2013
dengan pertumbuhan PDB yang lebih rendah sebesar 5,8% dari
6,2% di tahun sebelumnya. Tingkat inflasi mencapai sebesar 8,4%
dan nilai Rupiah mencapai Rp12.189 per US$ di akhir tahun 2013.
Tahun 2013 juga merupakan tahun yang menantang bagi sektor
agribisnis. Perlambatan ekonomi global telah menurunkan
permintaan atas produk komoditas, sehingga mengakibatkan
turunnya harga-harga komoditas. Harga CPO rata-rata (CIF
Rotterdam) mencapai US$857 per ton di tahun 2013 dari sebesar
US$1.006 per ton di tahun sebelumnya, sedangkan harga pasar
komoditas karet menurun mencapai US$2.795 per ton dari sebesar
US$3.384 per ton di tahun sebelumnya.
Di tengah kondisi makro ekonomi yang penuh tantangan, Lonsum
melaporkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk sebesar Rp769,5 miliar di akhir tahun 2013,
turun 31,1% dari sebesar Rp1,12 triliun terutama akibat harga
jual rata-rata yang lebih rendah dan kenaikan upah tenaga
kerja. Penjualan bersih turun 1,8% dari Rp4,21 triliun di tahun
2012 menjadi Rp4,13 triliun di tahun 2013, akibat turunnya harga
komoditas serta penurunan volume penjualan untuk semua
komoditas kecuali CPO.
Dear Shareholders,
The year 2013 proved to be a challenging year for
Indonesian economy. Early in the year, the prolonged
global economy slump began to weaken demands for
our commodity exports and consequently widened
Indonesia’s current account deficit. In mid-year, concerns
over a possible tapering of Federal Reserve’s monetary
stimulus led to a major outflow of foreign funds from
emerging markets, including Indonesia. Combined with the
Government’s decision to cut fuel subsidy and raise the
minimum wage, these factors have pushed up inflation
and put the Rupiah under considerable pressure.
The Indonesian economy closed the year with a lower
GDP growth of 5.8% from 6.2% a year earlier. Inflation
rate reached 8.4% and Rupiah weakened to Rp12,189
per US$ by year end.
2013 was also a challenging year for the agribusiness
sector. The global economic slowdown has lowered
demands for commodity products, resulting in softer
commodity prices during the year. CPO prices (CIF
Rotterdam) averaged at US$857 per ton in 2013 from
US$1,006 per ton a year ago, while rubber market
prices declined to US$2,795 per ton from US$3,384
per ton in the previous year.
Amidst the challenging macro economy condition, Lonsum
reported profit for the year attributable to owners of the
parent of Rp769.5 billion by end of 2013, a 31.1% decline
from Rp1.12 trillion mainly due to lower average selling
price and rising labor wages. Net sales declined by 1.8%
from Rp4.21 trillion in 2012 to Rp4.13 trillion in 2013, due to
lower commodity prices, as well as lower sales volume for
all products except for CPO.
24
25
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
Dalam jangka panjang, kami tetap optimis terhadap prospek
sektor agrikultur. Didukung pertumbuhan ekonomi di Cina dan
India, permintaan dunia akan produk kelapa sawit akan tetap
tinggi di tahun-tahun mendatang. Sebagai negara dengan jumlah
populasi terbesar ke empat di dunia dengan kelas menengah yang
terus tumbuh, Indonesia merupakan pasar yang menarik dan
kini telah menjadi salah satu konsumen kelapa sawit terbesar di
dunia. Pasar untuk komoditas karet juga menjanjikan, didorong
oleh terus meningkatnya permintaan dari para produsen ban,
industri otomotif dan produsen produk karet untuk mendukung
tumbuhnya konsumsi di negara-negara berkembang.
Sebagai perusahaan perkebunan, kami menyadari besarnya
pengaruh operasi kami terhadap lingkungan sekitar. Di bulan
September 2013, kami berhasil meraih sertifikasi Indonesian
Sustainable Palm Oil (ISPO) yang pertama untuk tiga area
perkebunan dan satu pabrik di Sumatera Utara. Dengan produksi
sekitar 195 ribu ton Certified Sustainable Palm Oil (CSPO), Lonsum
merupakan salah satu produsen utama CSPO di Indonesia.
Ke depannya, kami akan terus memperkuat praktik perkebunan
berkelanjutan Perseroan di seluruh kegiatan operasionalnya, bukti
komitmen kami untuk menempatkan aspek keberlanjutan sebagai
inti dari prioritas strategis Perseroan.
Perseroan juga terus melaksanakan peran kami sebagai warga
korporasi yang bertanggung jawab. Kami meyakini bahwa operasi
usaha kami harus membawa dampak positif bagi kesejahteraan
masyarakat sekitar. Untuk itu, kami senantiasa mencari peluang
untuk mengintegrasikan kegiatan usaha Perseroan dengan
inisiatif-inisiatif layanan masyarakat melalui berbagai program
di bidang pengembangan ekonomi lokal, pendidikan dan
kesehatan bagi masyarakat sekitar. Setelah proses pembangunan
yang dimulai di tahun sebelumnya, di tahun 2013 kami secara
resmi mengoperasikan sepuluh unit Rumah Pintar yang dibuka
secara resmi oleh Ibu Negara, diikuti dengan berbagai program
pengembangan masyarakat bagi anak-anak yang tinggal di
sekitar lokasi Rumah Pintar.
In the long term, we remain optimistic on the prospect
of the agriculture sector. Supported by economic growth
in China and India, global demands for palm oil products
will remain high in years ahead. Domestically, as the
fourth most populous country in the world with growing
consuming class, Indonesia is also a highly lucrative
market and now has become one of the major palm oil
consumers in the world. Market for rubber products is
equally promising, given the ever increasing demand from
tyre-makers, automotive industries and rubber goods
manufacturers to fuel consumption growth
in the developing markets.
As an agricultural company, we recognize the impact of
our operations to the environment. In September 2013,
we received our first Indonesian Sustainable Palm Oil
(ISPO) certification for three estates and one mill in North
Sumatra. With approximately 195 thousand tons Certified
Sustainable Palm Oil (CSPO), Lonsum is currently one of
the major producers of CSPO in Indonesia. Going forward,
we will continue strengthening our sustainable agriculture
practices within the entire operations, demonstrating
our commitment to put sustainability at the core of the
Company’s strategic priorities.
We also continue to observe our role as a responsible
corporate citizen. We believe that our business operations
should bring positive impact to the well-being of the
surrounding communities. Thereby, we always seek ways
to integrate our business activities with our community
service initiatives through various programs in the areas of
local economic development, education, and public
health-care for the surrounding communities. Following
their construction initiated a year earlier, in 2013 we
officially operate ten Rumah Pintar or “Smart Houses”
units inaugurated by the First Lady, followed by a number
community development programs for children living
around the location of these Smart Houses.
Perseroan senantiasa memberikan prioritas kepada praktik
tata kelola perusahaan yang baik. Kami percaya bahwa tata
kelola perusahaan yang baik merupakan elemen penting untuk
membangun kepercayaan, percaya diri dan profesionalisme.
Oleh karenanya, Perseroan berkomitmen untuk melaksanakan
praktik tata kelola terbaik di seluruh kegiatan operasinya. Melalui
rapat-rapat Dewan Komisaris dan Komite, kami memastikan
bahwa Perseroan telah mematuhi standar tertinggi di bidang
kepatuhan, transparansi, akuntabilitas dan etika profesional. Selain
itu, rapat-rapat gabungan dengan Direksi juga dilakukan untuk
mengevaluasi strategi dan kinerja usaha.
Mewakili Dewan Komisaris, saya sampaikan ucapan terima
kasih kepada Bapak Rachmat Soebiapradja dan Bapak Hans
Kartikahadi yang mengundurkan diri dari jabatan mereka sebagai
Komisaris Independen. Di tingkat Direksi, saya sampaikan ucapan
terima kasih kepada Bapak Gunadi yang mengundurkan diri dari
jabatannya sebagai Direktur Perseroan. Saya ucapkan selamat
bergabung kepada Bapak Monang Silalahi sebagai Komisaris
Independen yang baru.
Ke depan, mulai terlihat tanda-tanda positif pemulihan di Amerika
Serikat dan Jepang, yang diharapkan dapat memberikan dampak
positif bagi perekonomian negara-negara berkembang. Konsumsi
domestik diperkirakan akan tetap kuat selama tahun pemilihan
umum, didukung oleh populasi Indonesia yang relatif muda, serta
meningkatnya standar hidup dan pendapatan.
Sebagai penutup, saya sampaikan ucapan terima kasih kepada
Para Pemegang Saham, Direksi, Manajemen, seluruh karyawan,
pemasok, dan terutama para pelanggan atas berlanjutnya
kepercayaan kepada Perseroan. Dukungan penuh ini memotivasi
kami untuk meraih hasil lebih baik di tahun-tahun mendatang.
We always put a strong emphasis on good corporate
governance practices. We believe that good corporate
governance is an essential element to build trust,
confidence and professionalism and therefore are
committed to applying the highest level of corporate
governance practices across our entire operations.
Through Board and Committee meetings, we ensured that
the Company has met the highest standards of compliance,
transparency, accountability and professional ethics. In
addition, joint meetings with the Board of Directors
were also held during which strategies and business
results were reviewed.
On behalf of the Board of Commissioners, I would like to
thank Mr. Rachmat Soebiapradja and Mr. Hans Kartikahadi
who resigned from their positions as Independent
Commissioners. At the Board of Directors’ level, I would
like to extend our gratitude to Mr. Gunadi who retired
from his position as the Company’s Director. I would
also like to welcome Mr. Monang Silalahi as the new
Independent Commissioner.
Going forward, we begin to see positive signs of recoveries
in the US and Japan, which are expected to bring positive
impact to the emerging economies. Domestic consumption
is expected to remain strong during the general election
year, given Indonesia’s young population, improved living
standards and rising incomes.
In closing, I would like to thank our Shareholders, the
Board of Directors, Management, our employees,
suppliers, and especially our customers for their continuing
confidence to the Company. Your full support motivates all
of us to bring better results years ahead.
Jakarta, April 2014
Franciscus WelirangPresident Commissioner
26
27
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
Benny TjoengPresident DirectorPresiden Direktur
Report of The President DirectorLaporan Presiden Direktur
Sepanjang tahun 2013, pasar komoditas global masih mengalami
rendahnya harga-harga komoditas akibat turunnya permintaan
seiring masih berkepanjangannya perlambatan ekonomi global.
Selain itu, keputusan Pemerintah untuk menaikkan upah minimum
telah menyebabkan peningkatan biaya produksi bagi perusahaan
perkebunan yang beroperasi di Indonesia.
Di tengah kondisi pasar komoditas yang penuh tantangan ini,
Lonsum menutup tahun 2013 dengan laba tahun berjalan yang
dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp769,5
miliar, turun 31,1% dari pencapaian tahun sebelumnya sebesar
Rp1,12 triliun, terutama akibat penurunan harga jual rata-rata dan
volume penjualan dari sebagian besar komoditas Perseroan, serta
meningkatnya biaya tenaga kerja.
Volume penjualan CPO tumbuh 7,6% mencapai 440.999 ton
disebabkan oleh peningkatan penggunaan persediaan. Sementara
itu, volume penjualan produk inti sawit dan komoditas karet masing-
masing turun sebesar 5,6% dan 10,1% menjadi 97.683 ton dan 12.216
ton di tahun 2013.
Benih bibit kelapa sawit juga mengalami penurunan volume penjualan
dari sebanyak 24,1 juta benih bibit menjadi 15,8 juta benih bibit di tahun
2013 dengan harga rujukan sebesar US$1,5 per benih bibit, akibat
melambatnya kegiatan penanaman baru dan penanaman kembali
di Indonesia, serta kondisi ekonomi makro yang kurang mendukung.
Hasil panen TBS inti menurun 4,9% dari 1.314.823 ton menjadi
1.250.375 ton di tahun 2013, akibat kondisi cuaca yang kurang
mendukung serta kondisi logisitik TBS dan sosial tertentu di beberapa
daerah. TBS yang dibeli dari pihak eksternal turun 29,7% mencapai
477.239 ton dari sebesar 679.149 ton, setelah berlakunya persyaratan
kualitas TBS yang lebih ketat untuk meningkatkan tingkat rendemen.
Sebagai hasilnya, volume produksi CPO dan produk inti sawit
menurun masing-masing sebesar 11,5% dan 12,4% mencapai 396.493
ton dan 94.444 ton. Tingkat rendemen minyak sawit dan tingkat
rendemen inti sawit meningkat masing-masing mencapai 22,9% dan
5,5% dari sebesar 22,5% dan 5,4%.
During 2013, the global commodity market still experienced
lower than expected commodity prices due to weaker
demands as the global economic slowdown continues.
In addition, the Government’s decision to increase the
minimum wage has raised the production costs of
agriculture companies operating in Indonesia.
In this challenging commodity market, Lonsum closed the
year 2013 with profit for the year attributable to owners of
the parent of Rp769.5 billion, 31.1% lower than the previous
year’s result of Rp1.12 trillion, largely due lower average
selling price, lower sales volume in most of our products
and rising labor wages.
CPO sales volume grew by 7.6% to 440,999 tons as a
result of increased stock usage. Meanwhile, sales volume
of palm kernel and rubber products were 5.6% and 10.1%
lower respectively to 97,683 tons and 12,216 tons in 2013.
Oil palm seeds also registered a lower sales volume
from 24.1 million seeds to 15.8 million seeds in 2013 at
a reference price of US$1.5 per seed, due to slower new
planting and replanting initiatives in Indonesia and the
unfavorable macro economy condition.
FFB nucleus declined by 4.9% from 1,314,823 tons to
1,250,375 tons in 2013, due to unfavorable weather
condition and certain FFB logistic and social issues in
some regions. FFB purchased from external parties was
29.7% lower to 477,239 tons from 679,149 tons following
the implementation of tighter FFB quality requirements to
improve extraction rate. As a result, CPO and palm kernel
production volume declined by 11.5% and 12.4% to 396,493
tons and 94,444 tons respectively. Oil extraction rate (OER)
and kernel extraction rate (KER) improved to 22.9% and
5.5% from 22.5% and 5.4% respectively.
28
29
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
Produksi karet mengalami penurunan sebesar 2,9% dari 13.119
ton menjadi 12.736 ton di tahun 2013, terutama akibat kegiatan
penanaman kembali di area seluas 1.118 hektar dan kondisi cuaca
yang kurang mendukung di Sumatera Utara.
Setelah membuka area perkebunan baru seluas 4.522 hektar di tahun
sebelumnya, di tahun 2013 Lonsum kembali berhasil memperluas
area perkebunannya dengan sekitar 4.541 hektar area perkebunan
kelapa sawit baru terutama di Kalimantan Timur dan Sumatera
Selatan, serta melakukan penanaman kembali di sekitar 365 hektar
area perkebunan. Pada akhir tahun 2013, total area perkebunan
kelapa sawit Perseroan mencapai 89.845 hektar, yang terdiri dari
74.944 hektar area menghasilkan dan 14.901 hektar area yang belum
menghasilkan. Kami juga mulai meningkatkan kapasitas salah satu
pabrik kelapa sawit Perseroan di Sumatera Selatan, dari kapasitas
sebesar 40 ton/jam menjadi 60 ton/jam untuk mengantisipasi
peningkatan produksi CPO.
Di bulan Maret 2013, Lonsum ikut berpartisipasi dalam akuisisi sebagian
besar kepemilikan saham PT Mentari Pertiwi Makmur (“MPM”)
bersama induk perusahaan, PT SIMP. MPM memiliki PT Sumalindo Alam
Lestari, perusahaan yang bergerak di bidang hutan tanaman industri
di Kalimantan Timur. Akuisisi ini bersifat strategis bagi pengembangan
usaha Perseroan mengingat area konsesi tersebut dapat dioptimalkan
dengan tanaman pangan melalui pola tumpang sari.
Menyusul keberhasilan implementasi sistem SAP di seluruh area
perkebunan, pabrik, kantor regional dan kantor pusat pada tahun
sebelumnya, di tahun 2013 Perseroan mulai mengimplementasikan
manajemen sumber daya manusia ke dalam sistem SAP. Dengan
memanfaatkan informasi detail operasional yang kini tersedia
melalui sistem Enterprise Resources Planning (ERP), Lonsum
mulai mengembangkan sistem visualisasi dan analisa data guna
meningkatkan kemampuan analisa atas kinerja area perkebunan dan
pabrik Lonsum. Dalam rangka meningkatkan kemampuan analisa
kami, di tahun 2013 Lonsum mulai mengimplementasikan sistem
penganggaran baru, sehingga Perseroan dapat melakukan proses
penganggaran yang lebih rinci di seluruh kegiatan operasinya.
Pembangunan jalan dan perumahan meraih kemajuan penting di
area perkebunan kami di Kalimantan Timur dan Sumatera Selatan,
guna meningkatkan produktivitas tenaga kerja serta mendukung
area-area perkebunan yang baru mulai menghasilkan.
Akhirnya, di bidang praktik perkebunan yang berkelanjutan, di tahun
2013 kami berhasil meraih sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil
(ISPO) Lonsum yang pertama untuk tiga area perkebunan dan satu
pabrik di Langkat, Sumatera Utara, refleksi dari komitmen Lonsum
untuk terus mengembangkan praktik keberlanjutannya.
Rubber production was 2.9% lower from 13,119 tons to
12,736 tons in 2013, mainly due to rubber replanting
activities for 1,118 hectares area and unfavorable weather
condition in North Sumatra during the year.
Following the opening some 4,522 hectares new planted
area a year ago, in 2013 Lonsum again succeeded in
adding its plantation area with roughly 4,541 hectares
new oil palm plantation area mostly in East Kalimantan as
well as South Sumatra and replanted around 365 hectares
plantation area. By end of 2013, our oil palm plantation
reached a total of 89,845 hectares, consisting of 74,944
hectares mature and 14,901 hectares immature areas.
We also began to expand the capacity of one of our palm
oil mills in South Sumatra from 40 tons/hour to 60 tons/
hour capacity to anticipate increase in CPO production.
In March 2013, Lonsum participated in the acquisition of
a majority shareholding in PT Mentari Pertiwi Makmur
(“MPM”) together with our parent, PT SIMP. MPM owns
PT Sumalindo Alam Lestari, a company engaged in
industrial forest plantations in East Kalimantan. This
acquisition is strategic for future expansion consider
such concessions land can be optimized with food crop
through intercropping.
Following the successful SAP system went live within
the entire plantation areas, mills, regional offices and the
head office in the previous year, we began implementing
the human capital management into our SAP system in
2013. Utilizing the granular operational information now
available within our Enterprise Resources Planning (ERP)
system, we embarked upon the development of data
visualization and analytical system to enhance our insights
on the performance of our estates and mills. To further
improve our analytical capabilities, in 2013 we initiated the
implementation of a new budgeting system that will allow
the Company to perform more detailed budgeting process
across its entire operation.
Road construction and housing development continued
to record considerable progress for our estates in
East Kalimantan and South Sumatra, to increase labor
productivity and serve the newly matured areas.
Finally, in the area of sustainable agricultural practices, this
year we received our first Indonesian Sustainable Palm Oil
(ISPO) certifications for three estates and one mill in Langkat
area, North Sumatra, a reflection of Lonsum’s commitment
to continue extending its sustainability practices.
Di tahun-tahun mendatang, meningkatnya kesejahteraan ekonomi
negara-negara berkembang seperti India dan Cina maupun negara
lain, termasuk Indonesia, akan menjadi pendorong utama peningkatan
permintaan produk komoditas, termasuk kelapa sawit dan karet.
Di Indonesia, Pemerintah mengeluarkan peraturan baru yaitu
meningkatkan persentase penggunaan campuran biodiesel dari 7,5%
menjadi 10% efektif per Januari 2014. Peraturan baru ini berpotensi
akan meningkatkan permintaan domestik akan minyak kelapa sawit.
Didukung oleh pertumbuhan pasar ritel untuk produk minyak goreng
serta populasi penduduk sebanyak 245 juta, dengan perkiraan jumlah
kelas menengah sebesar 15%, Indonesia diperkirakan akan melampaui
India sebagai konsumen minyak kelapa sawit terbesar di dunia.
Ke depannya, kami akan terus mengembangkan lahan yang dimiliki
menjadi area perkebunan yang produktif, melaksanakan kegiatan
penelitian & pengembangan untuk menyempurnakan teknik-teknik
budidaya bibit, serta tetap berkomitmen dalam praktik perkebunan
berkelanjutan sebagai salah satu prioritas utama.
Kami akan terus menekankan pada penyempurnaan proses
operasional guna meraih peningkatan produktivitas dan biaya
produksi yang lebih rendah. Pembangunan perumahan dan
infrastruktur akan berlanjut di tahun 2014, terutama guna
mendukung area-area perkebunan Lonsum yang baru di
Kalimantan Timur dan Sumatera Selatan. Pemanfaatan sistem
penganggaran yang baru diperkirakan akan dimulai tahun 2014 guna
mendukung sistem visualisasi dan analisa data.
Sebagai penutup, mewakili Direksi saya sampaikan terima kasih
sebesar-besarnya kepada seluruh pemangku kepentingan: pemegang
saham, pelanggan, mitra usaha dan seluruh karyawan, yang telah
memberikan dukungan sepenuhnya kepada Perseroan. Kami akan
terus berupaya memberikan yang terbaik bagi masa depan Lonsum
dan seluruh pemangku kepentingan di tahun-tahun mendatang.
Looking ahead, the growing prosperity in emerging
economies like India and China and other emerging
economies, including Indonesia, will be the major
factors behind higher demand for commodities,
including oil palm and rubber.
In Indonesia, the Government issued a new regulation that
increases the biodiesel blending percentage from 7.5%
to 10% effective from January 2014. This new regulation
will potentially increase domestic demand for palm oil.
Given its growing retail market for cooking oils and vast
population of 245 million, of which an estimated 15% are
middle-class, Indonesia looks set to overtake India to
become the world’s largest palm oil consumer.
Going forward, we will continue to develop our existing
land bank into productive plantation areas and drawing
on R&D efforts to improve seed breeding techniques,
while remain committed to sustainable farming practices
as one of our top priorities.
We will continue to emphasize on improvement of
operation processes to ensure higher productivity, thus
lower production cost. More housing and infrastructure
construction is to be expected in 2014, particularly to
support Lonsum’s newly developing estates in East
Kalimantan and South Sumatra. The utilization of the new
budgeting system is expected to commence in 2014 to
further support the data visualization and analytical system.
In closing, on behalf of the Board of Directors, allow
me to convey our profound thanks to all stakeholders:
shareholders, customers, business partners and all
employees – who have provided the fullest support to
the Company. We look forward to giving our very best to
build a better future for Lonsum and its larger community
of stakeholders in the years ahead.
30
31
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
Jakarta, April 2014
Benny TjoengPresident Director
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
Management’s Analysis & DiscussionAnalisa & Pembahasan Oleh Manajemen
Di tahun 2013, pasar komoditas dunia masih mengalami dampak dari
berkepanjangannya perlambatan ekonomi global. Sebagai akibatnya,
di tahun 2013 terjadi penurunan permintaan produk komoditas,
sehingga harga-harga komoditas mengalami pelemahan.
Harga CPO rata-rata (CIF Rotterdam) mencapai US$857 per ton di tahun
2013, lebih rendah dari harga rata-rata di tahun sebelumnya sebesar
US$1.006 per ton, sedangkan harga komoditas karet turun mencapai
US$2.795 per ton dari sebesar US$3.384 per ton di tahun sebelumnya.
Di Indonesia, perusahaan-perusahaan perkebunan harus
menghadapi naiknya biaya operasional menyusul keputusan
Pemerintah untuk meningkatkan upah minimum tenaga kerja
dan harga bahan bakar.
Perkembangan ini telah memberikan pengaruh pada kinerja
sebagian besar perusahaan perkebunan yang beroperasi di
Indonesia termasuk Lonsum, dimana mengakibatkan kinerja
finansial yang lebih rendah dari yang diharapkan di tahun ini.
Pada tahun 2013, Perseroan melaporkan laba tahun berjalan yang
dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp769,5
miliar, turun 31,1% dari pencapaian tahun sebelumnya sebesar
Rp1,12 triliun akibat penurunan harga jual rata-rata serta naiknya
biaya tenaga kerja.
In 2013, the world commodity market continued to
be adversely impacted by prolonged global economic
slowdown. As a result, the year witnessed lower
demands for commodity products, resulting in softer
commodity prices.
CPO prices (CIF Rotterdam) averaged at US$857 per ton
in 2013, lower than the previous year’s average price of
US$1,006 per ton, while rubber prices declined to US$2,795
per ton from US$3,384 per ton a year ago.
Domestically, Indonesian’s agriculture companies
had to deal with higher operational cost following the
Government’s decision to increase the labor minimum
wage and fuel price.
These developments have impacted the performance
of most agriculture companies operating in Indonesia
including Lonsum, resulting to lower than expected
financial performance this year.
In 2013, the Company reported a lower profit of the year
attributable to owners of the parent of Rp769.5 billion,
a 31.1% decline from Rp1.12 trillion achieved a year ago, mainly
due lower average selling price and higher labor wages.32
33
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
Profit & Loss Statement Laporan Laba Rugi
Penjualan
Perseroan membukukan penjualan konsolidasi sebesar Rp4,13 triliun
di tahun 2013, turun 1,8% dari Rp4,21 triliun di tahun 2012, terutama
disebabkan oleh penurunan harga jual rata-rata serta volume
untuk produk karet, inti sawit dan benih bibit kelapa sawit. Sekitar
88% dari penjualan konsolidasi diserap oleh pasar dalam negeri,
sedangkan sisanya sebesar 12% diperuntukkan bagi pasar ekspor.
Di tahun 2013, produk sawit memberikan kontribusi sebesar 84,8%
terhadap penjualan konsolidasi, sedangkan karet, bibit dan produk
lain masing-masing memberikan kontribusi sebesar 8,2%, 5,6%
dan 1,4% terhadap penjualan konsolidasi.
Produk sawit mencatatkan peningkatan total nilai penjualan sebesar
2,6% menjadi Rp3,51 triliun di tahun 2013 dibandingkan dengan Rp3,41
triliun di tahun 2012, disebabkan oleh naiknya volume CPO akibat
peningkatan penggunaan persediaan sepanjang tahun 2013.
Volume penjualan CPO meningkat sebesar 7,6% menjadi 440.999
ton di tahun 2013, sementara volume penjualan produk inti
sawit menurun sebesar 5,6% menjadi 97.683 ton di tahun 2013
dibandingkan tahun 2012. Dari total volume penjualan CPO, sekitar
57% dijual ke SIMP, entitas induk Lonsum, turun dari 69% di tahun
2012. Transaksi penjualan ke SIMP dilaksanakan berdasarkan
syarat dan ketentuan komersial yang wajar.
Sales
The Company booked consolidated sales of Rp4.13 trillion
in 2013, a decrease of 1.8% from Rp4.21 trillion in 2012
mainly driven by lower average selling price as well as
lower volume for rubber, palm kernel and oil palm seeds.
About 88% of consolidated sales were absorbed by local
market while the remaining 12% were for export market.
In 2013, palm products contributed 84.8% to consolidated
sales, while rubber, seeds and other products contributed
8.2%, 5.6% and 1.4% respectively to consolidated sales.
Palm products posted 2.6% increase in total sales value of
Rp3.51 trillion in 2013 as compared to Rp3.41 trillion in 2012
due to increase in volume of CPO as a result of increased
stock usage in 2013.
CPO sales volume increased by 7.6% to 440,999 tons in
2013, while palm kernel product sales volume declined by
5.6% to 97,683 tons in 2013 compared to 2012. Of the total
CPO sales volume, about 57% was sold to SIMP, Lonsum’s
parent company, declined from 69% in 2012. Sales to SIMP
were based on arm’s length commercial terms.
8,2%10,0%
1,4%1,1%
84,8%81,1% Palm Product Palm Product
Rubber Rubber
Seeds Seeds
Others Others
5,6%7,8%
20132012
Sales ContributionKontribusi Penjualan
Harga jual rata-rata CPO di tahun 2013 turun menjadi Rp7.152/kg
dari Rp7.376/kg di tahun 2012, sedangkan harga jual rata-rata
untuk produk inti sawit juga mengalami penurunan menjadi
Rp3.596/kg dari Rp3.792/kg.
Karet mencatatkan total nilai penjualan sebesar Rp340,3 miliar
di tahun 2013, turun 19,3% dari Rp421,9 miliar di tahun 2012
disebabkan oleh turunnya harga jual rata-rata dan volume.
Harga jual rata-rata karet menjadi Rp27.854/kg di tahun 2013,
turun sebesar 10,3% dari Rp31.046/kg di tahun 2012.
Volume penjualan karet turun sebesar 10,1% menjadi 12.216 ton
di tahun 2013 dari 13.588 ton di tahun 2012 terutama akibat
produksi yang lebih rendah. Sekitar 94% dari volume penjualan
karet diserap oleh pasar ekspor pada tahun 2013, dimana lebih
rendah dari tahun sebelumnya sebesar 98%.
Di tahun 2013 total nilai penjualan bibit turun 29,1% menjadi
Rp232,4 miliar dari Rp327,7 miliar di tahun 2012 terutama
disebabkan oleh volume yang lebih rendah.
Volume penjualan benih bibit kelapa sawit turun sebesar 34,7%
menjadi 15,8 juta benih bibit di tahun 2013 dari 24,1 juta benih bibit
di tahun 2012 disebabkan oleh melambatnya tingkat penanaman
baru serta penanaman kembali pada industri kelapa sawit di
Indonesia dan kondisi makroekonomi yang tidak mendukung.
Harga jual rata-rata meningkat 8,5% menjadi Rp14.732/benih bibit dari
Rp13.581/benih bibit di tahun sebelumnya, karena adanya penurunan
nilai mata uang Rupiah terhadap US$ di tahun 2013.
Average selling price for CPO in 2013 decreased to
Rp7,152/kg from Rp7,376/kg in 2012, while average
selling price for palm kernel products also decreased
to Rp3,596/kg from Rp3,792/kg.
Rubber posted total sales value of Rp340.3 billion in 2013,
a decrease of 19.3% from Rp421.9 billion in 2012, due to
lower average selling price and volume.
Average selling price of rubber was Rp27,854/kg in 2013,
10.3% lower than Rp31,046/kg in 2012.
Rubber sales volume declined by 10.1% to 12,216 tons
in 2013 from 13,588 tons in 2012 mainly due to lower
production. Around 94% of rubber sales volume were
absorbed by the export market in 2013, lower from last
year which was around 98%.
In 2013 total sales value of seeds decreased by 29.1%
to Rp232.4 billion from Rp327.7 billion in 2012 mainly
due to lower volume.
Oil palm seed sales volume decreased by 34.7% to 15.8
million seeds in 2013 from 24.1 million seeds in 2012 due to
slower new planting and replanting initiatives in Indonesia’s
palm oil industry and the relatively challenging macro
economy condition. Average selling price increased by 8.5%
to Rp14,732/seed from Rp13,581/seed in previous year, due to
weakening of Rupiah exchange against US$ in 2013.
Sales Revenue and Volume by Product Type
Pendapatan dan Volume Penjualan berdasarkan Jenis Produk
Sales (Rp Billion) Volume (tons/000 seeds)
2012 20122013 2013∆% ∆%
Palm Product
CPO
PK
Rubber
Seeds1
OP Seeds
Others
3.414,8
3.022,7
392,1
421,9
327,7
327,6
47,2
3.505,2
3.154,0
351,2
340,3
232,4
232,3
55,9
2,6
4,3
(10,4)
(19,3)
(29,1)
(29,1)
18,4
409.823
103.423
13.588
24.126
440.999
97.683
12.216
15.766
7,6
(5,6)
(10,1)
(34,7)
Total 4.211,6 4.133,7 (1,8)
1 includes Cocoa Seeds
34
35
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
Gross Profit and Operating Profit (EBIT)
Gross profit decreased 25.4% to Rp1.25 trillion in 2013
from Rp1.68 trillion in 2012 mainly due to lower average
selling price of palm products and rubber as well as higher
production cost relating to labor cost, and gross margin
declined to 30.3% in 2013 from 39.9% in 2012.
Operating expenses increased by 7.4% to Rp435.2 billion
in 2013 from Rp405.3 billion a year earlier, mainly driven
by higher export tax in line with the increase in export
sales volume as well as higher freight, insurance and
rental expenses in relation to CPO and palm kernel
delivery to customers. At the same time, the Company also
recognized higher other operating income in 2013 of about
Rp227.4 billion compared to Rp60.8 billion in 2012 mainly
due to higher net gains on foreign exchange.
Operating profit decreased 22.5% to Rp1.03 trillion in 2013 from
Rp1.32 trillion in 2012, in line with lower gross profit. Operating
profit margin declined to 24.8% in 2013 from 31.4% in 2012.
Profit for the Year
Profit for the year in 2013 was Rp0.77 trillion, a decrease
of 31.1% from Rp1.12 trillion in 2012 mainly because of lower
operational result despite having higher net gains on
foreign exchange. After taking into account non-controlling
interests, profit for the year attributable to owners of
the parent also decreased 31.1% to Rp0.77 trillion in 2013
from Rp1.12 trillion in 2012.
The Company’s balance sheet position continued to be
strong with net cash position and no funded debt at the
end of 2013. Gross debt to equity and net debt to equity
ratios were 0.00 times and -0.21 times in 2013 compared to
0.00 times and -0.29 times in 2012.
Other Comprehensive Income and
Total Comprehensive Income for the Year
Other comprehensive income in 2013 was Rp19.4 billion
consists of foreign exchange differences from translation
of the accounts of foreign operations.
Therefore, total comprehensive income for the year in 2013 was
Rp0.79 trillion or decreased 29.8% from Rp1.12 trillion in 2012.
Laba Bruto dan Laba Usaha (EBIT)
Laba bruto turun 25,4% menjadi Rp1,25 triliun di tahun 2013 dari
Rp1,68 triliun di tahun 2012, terutama karena penurunan harga
jual rata-rata dari produk sawit dan karet, serta kenaikan biaya
produksi terkait dengan biaya tenaga kerja, dan marjin laba bruto
turun menjadi 30,3% di tahun 2013 dari 39,9% di tahun 2012.
Beban usaha meningkat 7,4% menjadi Rp435,2 miliar di tahun 2013
dari Rp405,3 miliar di tahun sebelumnya, terutama akibat pajak ekspor
yang lebih besar seiring dengan peningkatan volume penjualan ekspor
serta kenaikan biaya angkut, asuransi dan sewa sehubungan dengan
pengiriman CPO dan inti sawit kepada pelanggan. Pada saat yang
sama, Perseroan juga mencatatkan pendapatan operasi lain yang
lebih tinggi di tahun 2013 sebesar Rp227,4 miliar dibandingkan dengan
Rp60,8 miliar di tahun 2012 terutama karena kenaikan pendapatan
operasi lain sehubungan dengan laba neto selisih kurs.
Laba usaha turun 22,5% menjadi Rp1,03 triliun di tahun 2013 dari Rp1,32
triliun di tahun 2012 sejalan dengan turunnya laba bruto. Marjin laba
usaha turun menjadi 24,8% di tahun 2013 dari 31,4% di tahun 2012.
Laba Tahun Berjalan
Laba tahun berjalan di tahun 2013 mencapai sebesar Rp0,77 triliun,
turun 31,1% dari Rp1,12 triliun di tahun 2012 terutama karena hasil
operasional yang lebih rendah walaupun mengalami peningkatan
laba neto selisih kurs. Setelah memperhitungkan kepentingan
nonpengendali, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk juga turun 31,1% menjadi Rp0,77
triliun di tahun 2013 dari Rp1,12 triliun di tahun 2012.
Posisi keuangan Perseroan tetap kuat dengan posisi kas bersih dan
tidak memiliki pinjaman yang dikenakan bunga di akhir tahun 2013.
Rasio utang kotor terhadap ekuitas dan rasio utang bersih terhadap
ekuitas, masing-masing sebesar 0,00 kali dan -0,21 kali di tahun
2013 dibandingkan dengan 0,00 kali dan -0,29 kali di tahun 2012.
Pendapatan Komprehensif Lain dan
Total Pendapatan Komprehensif Tahun Berjalan
Pendapatan komprehensif lain di tahun 2013 mencapai Rp19,4
miliar, terdiri dari selisih kurs atas penjabaran akun-akun kegiatan
usaha luar negeri.
Sehingga total pendapatan komprehensif tahun berjalan di tahun 2013
mencapai Rp0,79 triliun, atau turun 29,8% dari Rp1,12 triliun di tahun 2012.
Balance SheetNeraca
Total Assets
Total assets as of December 31, 2013, were Rp7.97 trillion, an
increase of 5.6% from Rp7.55 trillion as of December 31, 2012.
Total assets at the end of 2013 consist of total current
assets of Rp1.99 trillion and total non-current assets of
Rp5.98 trillion. The decrease in total current assets was
primarily due to decrease in cash and cash equivalent as
well as inventory while the increase in total non-current
assets was primarily due to increase in net fixed assets
from construction of infrastructure, housing and other
supporting facilities in the estates as well as increase
in plantation assets from new planting activities and
maintenance of immature plantations.
Total Liabilities
The Company’s total liabilities as of December 31, 2013 was
Rp1.36 trillion, of which 59.1% were current liabilities and
40.9% were non-current liabilities. Total current liabilities
was Rp804.4 billion at the end of 2013 or increased 1.5%
from Rp792.5 billion at the end of 2012. Total non-current
liabilities increased 16.0% to Rp556.5 billion as of December
31, 2013 from Rp479.6 billion as of December 31, 2012
primarily on higher employee benefits liability.
The Company’s balance sheet position continued to be
strong with net cash position and no funded debt at the
end of 2013. Gross debt to equity and net debt to equity
ratios were 0.00 times and -0.21 times in 2013 compared
to 0.00 times and -0.29 times in 2012.
Total Equity
As of December 31, 2013 total equity was Rp6.61 trillion
compared to Rp6.28 trillion as of December 31, 2012,
mainly due to earnings generated in 2013.
Total Aset
Total aset pada tanggal 31 Desember 2013 mencapai Rp7,97 triliun,
naik 5,6% dari Rp7,55 triliun pada tanggal 31 Desember 2012. Total
aset pada akhir tahun 2013 terdiri dari total aset lancar sebesar
Rp1,99 triliun dan total aset tidak lancar sebesar Rp5,98 triliun.
Penurunan total aset lancar terutama disebabkan oleh turunnya
kas dan setara kas serta persediaan, sedangkan naiknya total
aset tidak lancar terutama didorong oleh kenaikan aset tetap
bersih dari konstruksi sarana infrastruktur, sarana perumahan dan
sarana pendukung lainnya di area perkebunan, serta penambahan
aset tanaman perkebunan dari aktivitas penanaman baru dan
pemeliharaan tanaman belum menghasilkan.
Total Liabilitas
Total liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar
Rp1,36 triliun, dimana sekitar 59,1% merupakan liabilitas jangka
pendek dan sekitar 40,9% merupakan liabilitas jangka panjang.
Total liabilitas jangka pendek mencapai Rp804,4 miliar pada akhir
tahun 2013 atau naik 1,5% dari Rp792,5 miliar pada akhir tahun
2012. Total liabilitas jangka panjang meningkat 16,0% menjadi
Rp556,5 miliar pada tanggal 31 Desember 2013 dari Rp479,6 miliar
pada tanggal 31 Desember 2012 terutama disebabkan naiknya
liabilitas imbalan kerja.
Posisi keuangan Perseroan tetap kuat dengan posisi kas bersih dan
tidak memiliki pinjaman yang dikenakan bunga di akhir tahun 2013.
Rasio utang kotor terhadap ekuitas dan rasio utang bersih terhadap
ekuitas, masing-masing sebesar 0,00 kali dan -0,21 kali di tahun
2013 dibandingkan dengan 0,00 kali dan -0,29 kali di tahun 2012.
Total Ekuitas
Pada tanggal 31 Desember 2013 total ekuitas mencapai Rp6,61
triliun dibandingkan dengan Rp6,28 triliun per tanggal
31 Desember 2012, terutama karena laba bersih yang diperoleh
sepanjang tahun 2013.
36
37
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
Rasio total liabilitas terhadap total ekuitas naik menjadi 20,6%
di tahun 2013 dari 20,3% di tahun 2012 terutama karena
peningkatan total liabilitas.
Perseroan tidak memiliki pinjaman yang dikenakan bunga
sehingga rasio interest coverage tidak berlaku.
Piutang usaha pada tanggal 31 Desember 2013 mencapai
Rp91,9 miliar di mana sekitar 92,6% merupakan piutang
usaha lancar.
Arus kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi turun menjadi
Rp1,25 triliun di tahun 2013 dari Rp1,41 triliun di tahun 2012
terutama disebabkan oleh turunnya laba usaha.
Arus kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi naik
menjadi Rp1,35 triliun dari Rp1,02 triliun di tahun 2012 terutama
karena peningkatan pengeluaran belanja modal serta investasi
pada entitas asosiasi.
Arus kas neto yang digunakan untuk aktivitas pendanaan turun
menjadi Rp458,1 miliar di tahun 2013 dibandingkan dengan
Rp681,8 miliar di tahun 2012, terutama karena pembayaran
dividen yang lebih rendah.
Total liabilities to total equity ratio increased to 20.6%
in 2013 from 20.3% in 2012 mainly due to increase
in total liabilities.
As the Company did not have funded debt, interest
coverage ratio is not applicable.
Total trade account receivables as of December 31, 2013
was Rp91.9 billion, of which around 92.6% is current
trade receivables.
Net cash flow provided by operating activities decreased
to Rp1.25 trillion in 2013 from Rp1.41 trillion in 2012 mainly
driven by lower operating profit.
Net cash flow used in investing activities increased
to Rp1.35 trillion from Rp1.02 trillion in 2012 mainly
due to higher capital expenditure as well as investment
in associates.
Net cash flow used in financing activities decreased to
Rp458.1 billion in 2013 compared to Rp681.8 billion in 2012,
mainly due to lower dividend payment.
SolvabilitySolvabilitas
CollectibilityKolektabilitas
Cash FlowArus Kas
Transaksi-transaksi PT PP London Sumatra Tbk dan Entitas Anak
(“Perseroan”) dengan pihak-pihak yang berelasi sepanjang tahun
2013 adalah sebagai berikut:
1. Perseroan menggunakan jasa transportasi dari SIMP untuk
pengangkutan CPO dari pabrik ke tangki Perseroan.
2. Perseroan menjual minyak kelapa sawit dan kopra kepada SIMP
dan PT Citranusa Intisawit.
Perseroan juga menanggung semua biaya angkut dan asuransi
yang timbul atas transaksi penjualan ini kepada SIMP dan
PT Samudera Sejahtera Pratama.
3. Perseroan melakukan pembelian tandan buah segar dari
PT Mentari Subur Abadi, PT Swadaya Bhakti Negaramas dan
PT Kebun Mandiri Sejahtera.
4. Perseroan membeli kendaraan bermotor dari PT Indomobil
Prima Niaga.
5. Perseroan menjual gula kelapa kepada PT Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk.
6. Perseroan menggunakan jasa penyewaan tangki dari SIMP.
7. Perseroan mengasuransikan asetnya kepada PT Asuransi
Central Asia.
8. Perseroan memberikan pinjaman jangka pendek sementara
kepada PT Mentari Pertiwi Makmur (MPM), entitas asosiasi, dan
PT Sumalindo Alam Lestari, anak perusahaan MPM.
Sifat hubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah
sebagai berikut:
PT PP London Sumatra Indonesia Tbk and Subsidiaries
(the “Company”) transactions with related parties in 2013
were as follows:
1. The Company utilizes transportation services of CPO
from SIMP for CPO deliveries from Company’s mills
to bulkings.
2. The Company sells crude palm oil and copra to SIMP and
PT Citranusa Intisawit.
The Company also absorb all freights and insurance
expenses arising from these sales transaction to SIMP
and PT Samudera Sejahtera Pratama.
3. The Company purchases fresh fruit bunches from
PT Mentari Subur Abadi, PT Swadaya Bhakti Negaramas,
and PT Kebun Mandiri Sejahtera.
4. The Company purchased motor vehicles from
PT Indomobil Prima Niaga.
5. The Company sells red sugar to PT Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk.
6. The Company utilizes the bulking tank rental services
from SIMP.
7. The Company insured its assets with PT Asuransi
Central Asia.
8. The Company granted temporary short-term loans to
PT Mentari Pertiwi Makmur (MPM), an associate, and
PT Sumalindo Alam Lestari, the subsidiary of MPM.
The nature of relationships with the related parties
are as follows:
Related Party Transactions Transaksi dengan Pihak-pihak yang Berelasi
38
39
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
Related Parties Pihak Berelasi Nature of Relationship Sifat Hubungan
SIMP Parent company (direct)
Entitas induk (langsung)
PT Indofood Sukses Makmur Tbk Parent company (indirect)
Entitas induk (tidak langsung)
PT Citranusa Intisawit, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk,
PT Kebun Mandiri Sejahtera, PT Mentari Subur Abadi,
PT Swadaya Bhakti Negaramas, PT Samudera Sejahtera Pratama
Under common control entities
Entitas-entitas dengan pengendalian bersama
PT Mentari Pertiwi Makmur Associate
Entitas asosiasi
PT Asuransi Central Asia, PT Indomobil Prima Niaga,
PT Sumalindo Alam Lestari
Other related parties
Pihak-pihak berelasi lainnya
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
Perseroan memiliki tingkat likuiditas yang kuat ditunjukkan
dengan saldo kas dan setara kas mencapai Rp1,40 triliun pada
tanggal 31 Desember 2013, turun dari Rp1,80 triliun di tahun
sebelumnya. Rasio lancar Perseroan pada tahun 2013 adalah
2,49 kali dibandingkan dengan 3,27 kali di tahun 2012.
Sepanjang tahun 2013, Perseroan telah membelanjakan sebesar
Rp1,09 triliun investasi barang modal untuk penambahan aset
tetap dan tanaman belum menghasilkan.
Pada tanggal 31 Desember 2013, Perseroan memiliki komitmen
untuk memperoleh aset tetap dengan nilai keseluruhan kontrak
sebesar Rp1,36 triliun, US$18,70 juta, €594,9 ribu, MYR387,4 ribu
dan ¥80,01 juta.
Pada bulan Maret 2014, Perusahaan memberikan tambahan dana
kepada Agri Investment Pte Ltd (AIPL) sebesar US$5.000.000 (atau
setara dengan Rp52,8 miliar) yang dipergunakan oleh AIPL untuk
ikut serta dalam penyertaan convertible promissory note yang
dikeluarkan oleh Heliae Development LLC; anak perusahaan yang
sepenuhnya dimiliki oleh Heliae Technology Holdings Inc.
The Company has strong liquidity, with cash and cash
equivalent of Rp1.40 trillion as of December 31, 2013,
declined from Rp1.80 trillion in the previous year.
Company’s current ratio in 2013 was 2.49 times,
compared to 3.27 times in 2012.
During the year, the Company has spent a total of
Rp1.09 trillion capital expenditure for fixed assets
and immature plantations.
As of December 31, 2013, the Company has commitment
to acquire fixed assets with total contract value of Rp1.36
trillion, US$18.70 million, €594.9 thousand, MYR387.4
thousand and ¥80.01 million.
In March 2014, the Company injects additional fund to
Agri Investment Pte Ltd (AIPL) of US$5,000,000 (or
equivalent to Rp52.8 billion) which used by AIPL to
subscribe convertible promissory note issued by Heliae
Development LLC; a wholly owned subsidiary of
Heliae Technology Holdings Inc.
Capital Expenditure Investasi Barang Modal
Subsequent Events After The Reporting PeriodPeristiwa Setelah Periode Pelaporan
Capital Structure and LiquidityStruktur Modal dan Likuiditas
40
41
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
Sesuai peraturan perundang-undangan di Indonesia dan
Anggaran Dasar Perseroan, laba bersih Perseroan dapat dibagikan
kepada pemegang saham sebagai dividen setelah dilakukannya
penyisihan dana cadangan wajib yang dipersyaratkan oleh
undang-undang. Pembagian dividen harus disetujui oleh
pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham tahunan
berdasarkan rekomendasi Direksi Perseroan.
Penentuan dalam pembayaran dividen tersebut harus
mempertimbangkan beberapa faktor, antara lain:
a. Kemampuan kas Perseroan dan entitas anak pada tahun buku
yang bersangkutan,
b. Hasil operasi dan kondisi keuangan Perseroan,
c. Prospek usaha Perseroan di masa mendatang, dan
d. Hal-hal lain yang dipandang relevan oleh Direksi Perseroan.
Berdasarkan keputusan dalam Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan Perseroan yang diselenggarakan pada tanggal
24 Mei 2013, total dividen sebesar Rp450,3 miliar atau Rp66 per
lembar saham yang mewakili sekitar 40% dividend payout, telah
didistribusikan dan dibayarkan kepada para pemegang saham
pada bulan Juli 2013. Pembayaran dividen untuk tahun buku
2012 tersebut mengalami penurunan dibandingkan tahun buku
sebelumnya dimana Perseroan mendistribusikan dan membayarkan
total dividen sebesar Rp682,3 miliar atau Rp100 per lembar saham
yang mewakili sekitar 40% dividend payout, kepada para pemegang
saham pada bulan Juni 2012. Pada tanggal 31 Desember 2013,
kapitalisasi pasar Lonsum berjumlah Rp13,16 triliun.
Under Indonesian law and the Company’s Articles of
Association, a portion of our net profit, can be distributed
to the shareholders after allocating a reserve fund as
required by the law. The payment of final dividend in each
year is required to be approved by the shareholders at
the annual general meeting of shareholders upon the
recommendation of the Board of Directors.
The decision on payment of final dividend should consider
several factors, among others:
a. Cash position of the Company and subsidiaries for the
particular year book,
b. Operating and financial results of the Company,
c. Future business prospect of the Company, and
d. Any other factors considered relevant by the Company’s
Board of Directors.
According to the decision of the shareholders at Lonsum
Annual General Meeting in May 24, 2013, a total dividend
of Rp450.3 billion or Rp66 per share which represents
40% dividend payout and paid to shareholders in July
2013. The dividend payment for 2012 year book was lower
than those for the previous year in which the Company
distributed and paid a total dividend of Rp682.3 billion or
Rp100 per share which represents 40% dividend payout
in June 2012. As of December 31, 2013, Lonsum market
capitalization was valued at Rp13.16 trillion.
Dividend And Market Capitalization Dividen dan Kapitalisasi Pasar
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan
keuangan konsolidasian adalah selaras dengan kebijakan
akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan
konsolidasian pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2012.
The accounting policies adopted in the preparation of
the consolidated financial statements are consistent
with those followed in the preparation of the Group’s
consolidated financial statements as of and for the year
ended December 31, 2012.
Update of Accounting Standards and Other RegulationsPemutakhiran Standar Akuntansi dan Ketentuan Lainnya
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”) di Indonesia,
yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan
oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan
Indonesia dan peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian
dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan
oleh Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”).
Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan
Penyertaan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No.1 (Revisi
2009), “Penyajian Laporan Keuangan”.
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep
akrual, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian,
dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali seperti
yang disebutkan dalam Catatan atas laporan keuangan
konsolidasian yang relevan.
Laporan arus kas konsolidasian yang disajikan dengan
menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan
pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam
aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Mata uang pelaporan yang digunakan pada laporan keuangan
konsolidasian adalah Rupiah, yang merupakan mata uang
fungsional Perseroan dan seluruh entitas anak di Indonesia.
Tiap entitas dalam Kelompok Usaha menentukan mata uang
fungsionalnya masing-masing dan laporan keuangannya masing-
masing diukur menggunakan mata uang fungsional tersebut.
The consolidated financial statements have been prepared
in accordance with the Indonesian Financial Accounting
Standards (“SAK”), which comprise the Statements and
Interpretations issued by the Board of Financial Accounting
Standards of the Indonesian Institute of Accountants and
the Regulations and the Guidelines on Financial Statement
Presentation and Disclosures issued by Financial Services
Authority (“Otoritas Jasa Keuangan” or “OJK”).
The consolidated financial statements have been prepared
in accordance with Statement of Financial Accounting
Standards (“PSAK”) No.1 (Revised 2009), “Presentation of
Financial Statements”.
The consolidated financial statements have been
prepared on the accrual basis, except for the consolidated
statement of cash flows, using the historical cost concept
of accounting, except as disclosed in the relevant Notes to
the consolidated financial statements herein.
The consolidated statements of cash flows, which have
been prepared using the direct method, present receipts
and disbursements of cash and cash equivalents classified
into operating, investing and financing activities.
The reporting currency used in the consolidated
financial statements is Rupiah, which is the functional
currency of the Company and all subsidiaries in Indonesia.
Each entity in the Group determines its own functional
currency and their financial statements are measured
using that functional currency.
Accounting Policy and Additional Financial InformationKebijakan Akuntansi dan Informasi Keuangan Tambahan
Dalam jangka panjang, prospek produk komoditi dunia
diperkirakan akan tetap positif.
Permintaan akan produk-produk kelapa sawit akan tetap tinggi,
sejalan dengan makin meningkatnya kesejahteraan masyarakat
yang tinggal di negara-negara berkembang: Cina, India dan
Indonesia. Jumlah penduduk Indonesia yang besar, meningkatnya
pendapatan per kapita, serta tumbuhnya kelas menengah
diperkirakan akan meningkatkan permintaan domestik untuk
produk-produk kelapa sawit.
Di Indonesia, telah terbit aturan baru di tahun 2013, yang
mensyaratkan peningkatan persentasi campuran biodiesel
mencapai 10% dari 7.5% per Januari 2014 untuk mengurangi impor
bahan bakar. Digabungkan dengan tumbuhan permintaan akan
produk minyak goreng dari 245 penduduk Indonesia, faktor-faktor
ini diperkirakan akan menyebabkan kenaikan permintaan domestik
terhadap produk-produk minyak kelapa sawit.
Industri komoditas karet juga tetap menjanjikan dengan tingginya
permintaan dari produsen ban, industri otomotif dan produsen
produk karet untuk memenuhi meningkatnya permintaan dari
negara-negara berkembang, terutama Cina.
Di tahun 2014, kami memperkirakan dapat meraih pertumbuhan
penjualan sebesar satu digit, dengan asumsi bahwa harga rata-
rata jual CPO relatif tidak berubah dibanding di tahun 2013 yaitu
sebesar Rp7.152/kg. Pertumbuhan penjualan akan didorong oleh
pertumbuhan volume terutama dari pohon muda yang baru
menghasilkan. Sebagai perusahaan perkebunan, laba usaha
Lonsum dipengaruhi oleh fluktuasi harga-harga komoditas, yang
berada di luar kendali Perusahaan. Dengan asumsi bahwa harga
komoditas untuk semua tanaman kami tetap stabil di tahun 2014,
laba usaha diperkirakan akan bertumbuh satu digit, didorong oleh
pertumbuhan produksi tetapi diimbangi dengan biaya produksi yang
diperkirakan lebih tinggi, terutama akibat inflasi biaya tenaga kerja
yang memberikan tekanan lebih lanjut pada laba usaha Lonsum.
Di tahun mendatang, Lonsum akan melanjutkan pengembangan
area lahannya yang telah ada menjadi area perkebunan produktif
sampai dengan 5.000 hektar per tahun guna meningkatkan output
produksi. Pembangunan perumahan dan insfrastruktur juga
berlanjut untuk mendukung area perkebunan baru di Kalimantan
Timur dan Sumatera Selatan.
In a longer term, the outlook for global commodity
products is expected to remain buoyant.
Demands for palm oil products are expected to continue
to remain robust, in line with the growing prosperity of
people living in the emerging economies: China, India and
Indonesia. Indonesia’s large population, rising income per
capita and growing consuming class is expected to sustain
domestic demand for palm oil products.
In Indonesia, a new regulation was issued in 2013,
requiring a higher biodiesel blending percentage to 10%
from 7.5%, by January 2014 to cut the country’s fuel
imports. Combined with growing demands for cooking oils
from Indonesia’s 245 million populations, these factors are
expected to translate into increased domestic demand for
palm oil products.
The rubber industry is equally promising, with healthy
demand from tyre makers, automotive industries and
rubber goods manufacturers to fuel the increasing demand
from the emerging economies, particularly China.
In 2014, we are expecting to register single digit sales
growth, with the assumption that the average CPO selling
prices will remain roughly at the same level as 2013 at
Rp7,152/kg. The sales growth will be driven by volume
growth particularly from our young maturing trees. As a
plantation company, Lonsum’s operating profit is sensitive
to fluctuations in commodity prices, which are outside of
the Company’s control. Assuming that commodity prices
for all our crops remain flat next year, operating profit
is expected to record a single digit growth, driven by
production growth but offset by higher than expected
production costs, notably due to labor wage inflation which
will put further pressure on Lonsum’s operating profit.
In the year ahead, Lonsum will continue to develop its
existing land bank into productive plantation areas up to
5,000 hectares per annum to sustain production outputs.
Housing and infrastructure construction will also continue
to allow us to support the newly developing estates
located in East Kalimantan and South Sumatra.
Business ProspectProspek Bisnis
42
43
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
Operational ReviewUlasan Kinerja Operasional
Berdiri sejak tahun 1906, Lonsum merupakan salah satu
perusahaan perkebunan publik terbesar di Indonesia. Lonsum
mengelola lebih dari 110.000 hektar area perkebunan kelapa
sawit, karet, kakao dan teh di Sumatera Utara, Sumatera Selatan,
Kalimantan Timur, Sulawesi dan Jawa.
Minyak kelapa sawit menjadi komoditas utama Perseroan sejak
mulai memproduksi minyak kelapa sawit di tahun 1980. Selama
dua tahun terakhir, Perseroan telah mempercepat proses
pembukaan lahan perkebunan kelapa sawit baru di Kalimantan
Timur. Setelah membuka sekitar 4.522 hektar area perkebunan
baru di tahun sebelumnya, di tahun 2013 Lonsum kembali
memperluas area perkebunannya dengan sekitar 4.541 hektar area
perkebunan kelapa sawit baru di Kalimantan Timur dan Sumatera
Selatan, serta melakukan penanaman kembali sekitar 365 hektar
area perkebunan di Sumatera Utara. Di akhir tahun 2013, Lonsum
memilki total area seluas 89.845 hektar perkebunan kelapa sawit
inti (milik Perseroan) di Sumatera Utara, Sumatera
Established in 1906, Lonsum is considered to be one of
the largest listed plantation companies in Indonesia.
Lonsum manages well over 110,000 hectares of oil palm,
rubber, cocoa and tea plantations in North Sumatra, South
Sumatra, East Kalimantan, Sulawesi and Java.
Since commencing oil palm production in the 1980s, oil
palm has evolved to become the Company’s primary
commodity. In the past two years, the Company has
accelerated the addition of new oil palm plantation area in
its estates in East Kalimantan. After opening around 4,522
hectares new planted area last year, in 2013 Lonsum again
added its plantation area with some 4,541 hectares new oil
palm plantation area in East Kalimantan as well as South
Sumatra and replanted around 365 hectares plantation
area in North Sumatra. As of year-end, Lonsum had a total
of 89,845 hectares oil palm plantation across its nucleus
(Company-owned) estates in North Sumatra, South
44
45
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
Selatan dan Kalimantan Timur, di mana seluas 74.944 hektar terdiri
dari area yang telah menghasilkan. Selain itu, Lonsum memiliki
akses ke sekitar 32.000 hektar perkebunan kelapa sawit plasma di
Sumatera Selatan dan Kalimantan Timur.
Lonsum memiliki sebanyak sebelas pabrik kelapa sawit, empat
pabrik di Sumatera Utara, enam di Sumatera Selatan dan satu di
Kalimantan Timur dengan total kapasitas pengolahan mencapai
2.295.000 ton TBS per tahun.
Area perkebunan kelapa sawit Lonsum di Sumatera Utara telah
seluruhnya menerima sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm
Oil (RSPO) sejak awal tahun 2009. Setelah itu, Perseroan juga
meraih sertifikasi RSPO untuk tiga area perkebunan dan satu
pabrik kelapa sawit di Sumatera Selatan. Di akhir tahun 2013,
total produksi minyak sawit lestari (CSPO) mencapai sekitar
195.000 ton, atau sekitar 49% dari total output CPO di tahun 2013.
Selain itu Lonsum juga meraih sertifikasi Indonesian Sustainable
Palm Oil (ISPO) yang pertama pada bulan September 2013 untuk
tiga area perkebunan dan satu pabrik kelapa sawit di Kabupaten
Langkat, Sumatera Utara.
Perkebunan karet Lonsum terletak di Sumatera Utara,
Sumatera Selatan dan Sulawesi Selatan. Sepanjang tahun 2013,
Perseroan telah melakukan penanaman kembali sekitar
Sumatra and East Kalimantan, of which 74,944 hectares
comprised of mature crops. In addition, Lonsum has also
access to about 32,000 hectares of plasma (smallholder)
oil palm plantations in South Sumatra and East Kalimantan.
Lonsum operates eleven palm oil mills, four in
North Sumatra, six in South Sumatra and one in
East Kalimantan with total annual processing capacity of
2,295,000 tons of FFB per annum.
Lonsum’s oil palm plantation in North Sumatra has
been fully Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO)
certified since early 2009. Since then, the Company has
also received RSPO certification for its three estates and
one palm oil mill in South Sumatra. By end of 2013, total
certified sustainable palm oil (CSPO) production reached
approximately 195,000 tons, or roughly 49% of Lonsum’s
2013 total CPO output. In addition, Lonsum was awarded
with its first Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO)
certification in September 2013 for three plantation estates
and one mill in Langkat Regency, North Sumatra.
Lonsum’s rubber plantation areas are located in North
Sumatra, South Sumatra and South Sulawesi estates.
During 2013, the Company replanted roughly 1,118 hectares
1.118 hektar area perkebunan karet, sehingga di akhir 2013 total
area perkebunan mencapai 17.350 hektar, terdiri dari
12.587 hektar perkebunan menghasilkan dan 4.763 hektar
perkebunan yang belum menghasilkan.
Lonsum memiliki empat pabrik pengolahan karet, dengan empat
lini produksi karet remahan (kapasitas produksi sebesar 42.720 ton
per tahun) dan tiga lini produksi sheet rubber (kapasitas produksi
sebesar 11.100 ton per tahun).
Selain komoditas kelapa sawit dan karet, Lonsum juga memiliki
area perkebunan kakao di Jawa Timur, Sulawesi Utara dan
Sumatera Utara. Luas total area perkebunan kakao mencapai
sebesar 2.539 hektar di akhir 2013. Untuk mendukung reformasi
usaha perkebunan kakao di Indonesia dan sebagai bagian
dari komitmennya pada praktek perkebunan berkelanjutan,
Lonsum telah menjadi anggota aktif dari Cocoa Sustainability
Partnership (CSP) sejak tahun 2012, sebuah forum yang aktif
terlibat mendorong pengembangan kakao secara berkelanjutan di
Indonesia. Selain itu, Lonsum juga memiliki perkebunan teh seluas
577 hektar di Jawa Barat.
of rubber plantation areas so that as of year-end, total
planted area was 17,350 hectares, comprising of 12,587
hectares of mature plantation and 4,763 hectares of
immature plantation areas.
Lonsum has four rubber factories, with four crumb
rubber production lines (processing capacity of 42,720
tons per annum) and three sheet rubber production lines
(processing capacity of 11,100 tons per annum).
On top of oil palm and rubber, Lonsum also operates
cocoa plantations in East Java, North Sulawesi and
North Sumatra. The Company’s total cocoa plantation
area was 2,539 hectares by end of 2013. To help reform
Indonesia’s cocoa business and as part of its commitment
to sustainable agriculture practices, Lonsum has become
an active member of the Cocoa Sustainability Partnership
(CSP) since 2012, a forum that is actively engaged in
promoting sustainable cocoa development in Indonesia.
In addition, Lonsum manages a 577 hectare tea plantation
located in West Java.
46
47
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
Pada tahun 2013, total TBS yang diproses turun 13,0% menjadi
sebesar 1.729.964 ton, terutama akibat penurunan pembelian
TBS dari pihak eksternal sebesar 29,7% menjadi 477.239 ton
karena Lonsum memperketat persyaratan kualitas TBS guna
meningkatkan rendemen. TBS inti juga mengalami penurunan
sebesar 4,9% dari 1.314.823 ton menjadi sebesar 1.250.375 ton
di tahun 2013 akibat kondisi cuaca yang kurang mendukung,
serta kondisi logistik TBS dan sosial tertentu di beberapa daerah
tertentu. Akibatnya produksi CPO dan inti sawit turun masing-
masing sebesar 11,5% dan 12,4% di tahun 2013, menjadi 396.493
ton dan 94.444 ton.
Hasil panen TBS inti menurun dari sebesar 17,7 ton per hektar menjadi
16,7 ton per hektar di tahun 2013 akibat penurunan produksi TBS
inti serta adanya 1.109 hektar area perkebunan baru yang mulai
menghasilkan sepanjang tahun 2013. Namun demikian, tingkat
rendemen minyak sawit dan tingkat rendemen inti sawit mengalami
peningkatan mencapai masing-masing sebesar 22,9% dan 5,5%,
didukung oleh pelaksanaan persyaratan kualitas TBS yang lebih ketat.
In 2013, total FFB processed decreased by 13.0% to
1,729,964 tons, mainly due to lower FFB purchase from
external parties by 29.7% to 477,239 tons as Lonsum
tightened its FFB quality requirements to improve
extraction rate. FFB nucleus also decreased by 4.9% from
1,314,823 tons to 1,250,375 tons in 2013 due to unfavorable
weather condition, as well as certain FFB logistic and social
issues in some regions. As a result, CPO and palm kernel
production declined by 11.5% and 12.4% in 2013, reaching
396,493 tons and 94,444 tons, respectively.
Nucleus FFB yield declined from 17.7 tons per hectare to
16.7 tons per hectare in 2013 due to lower Nucleus FFB
production as well as 1,109 ha newly mature area coming
in during the year. However, oil extraction rate (OER) and
Kernel extraction rate (KER) improved to 22.9% and 5.5%
respectively, partly due to the implementation of tighter
FFB quality requirements.
2013 Highlights Kinerja Penting 2013
Nucleus YieldPanen IntiTons/Ha / Ton/Ha
FFB
OERCPO
KERPK
Extraction RateTingkat RendemenPercentage / Persentase
2012 20122013 2013
17,7
1,0
4,1
16,7
1,0
3,9
22,5%
22,9%
5,4%
5,5%
Rubber production was 2.9% lower from 13,119 tons to
12,736 tons in 2013, mainly due to unfavorable weather
condition in North Sumatra and rubber replanting activities
for 1,118 hectares area during the year.
Besides fulfilling its internal needs, Lonsum’s advanced
research and development facility in Bah Lias, North Sumatra
(SumBio) also sells its high-yielding oil palm seeds to external
parties. In 2013, SumBio sold around 15.8 million high quality
seeds to external parties at a reference price of US$1.5/seed.
This figure was lower from around 23 to 24 million seeds sold
in the past two years, due to slower new planting and
31 Dec 2013 Planted Area: 89.845 Ha
Avg Age: 12,0 Years
31 Dec 2013 Planted Area: 17.350 Ha
Avg Age: 12,6 Years
26% are Below 7 Years
Produksi karet turun 2,9% dari 13.119 ton menjadi 12.736 ton
di tahun 2013, terutama akibat kondisi cuaca yang kurang
mendukung di Sumatera Utara dan aktivitas penanaman kembali
sebesar 1.118 hektar sepanjang tahun 2013.
Selain untuk memenuhi kebutuhan internal, fasilitas penelitian dan
pengembangan Lonsum di Bah Lias, Sumatera Utara (SumBio) juga
menjual benih bibit kelapa sawit berkualitas tinggi kepada pihak-
pihak eksternal. Di tahun 2013, SumBio menjual sekitar 15,8 juta
benih bibit kelapa sawit berkualitas tinggi kepada pihak eksternal
dengan harga rujukan sebesar US$1,5/benih bibit. Angka ini lebih
rendah dari sekitar 23 hingga 24 juta benih bibit yang dijual pada
dua tahun terakhir, akibat melambatnya kegiatan penanaman baru
Oil Palm Kelapa Sawit
RubberKaret
48
49
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
64%
10%
17% Immature
04-06 Years
07-20 Years
>20 Years
9% 57%
15%
Immature
06-20 Years
>20 Years
28%
Age Profile - NucleusProfil Umur - Inti
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
dan penanaman kembali di industri kelapa sawit Indonesia serta
kondisi makro ekonomi yang penuh tantangan sepanjang tahun
2013. Namun demikian, Perseroan meyakini bahwa permintaan
akan benih bibit kelapa sawit akan meningkat seiring pemulihan
pasar akibat perlambatan ekonomi dunia.
Kakao dan teh meliputi sekitar 3% dari total area perkebunan
Lonsum, dengan produksi sebesar 1.613 ton kakao dan 1.314 ton
teh di tahun 2013.
Pada tahun 2013, Lonsum dan induk perusahaannya, SIMP,
melakukan akuisisi mayoritas saham PT Mentari Pertiwi Makmur
(“MPM”). MPM memiliki PT Sumalindo Alam Lestari, perusahaan
yang bergerak di bidang hutan tanaman industri di Kalimantan
Timur. Akuisisi ini bersifat strategis bagi pengembangan usaha
Perseroan mengingat area konsesi tersebut dapat dioptimalkan
dengan tanaman pangan melalui pola tumpang sari.
Pengembangan infrastruktur senantiasa menjadi salah satu prioritas
utama Lonsum guna meningkatkan produktivitas dan level produksi di
area perkebunannya. Pembangunan jalan dan perumahan bagi tenaga
kerja di perkebunan Kalimantan Timur dan Sumatera Selatan terus
berlanjut sesuai jadwal, untuk dapat meningkatkan produktivitas serta
mendukung area perkebunan yang baru mulai menghasilkan.
Di tahun 2013, Perseroan juga telah meningkatkan kapasitas
fasilitas penyimpanan di lokasi pabrik kelapa sawit dan bulking
guna meningkatkan fleksibilitas logistik. Selain itu, inisiatif
peningkatan kapasitas salah satu pabrik kelapa sawit di Sumatera
Selatan telah dimulai di tahun 2013 dan akan diselesaikan pada
semester ke dua di tahun 2014 guna meningkatkan produksi CPO
Perseroan sebesar 108.000 ton per tahun.
Setelah berhasil mengimplementasikan sistem SAP di seluruh
area perkebunan, pabrik, kantor wilayah dan kantor pusat
di tahun sebelumnya, pada tahun 2013 Perseroan mulai
mengimplementasikan manajemen sumber daya manusia ke
dalam sistem SAPnya. Perseroan juga mulai membangun sistem
visualisasi dan analisa datanya guna memanfaatkan
replanting activities in Indonesia’s palm oil industry and the
relatively challenging macro economy condition during the
year. Nevertheless, the Company is confident that demands
for its oil palm seeds will improve as the market recovers
from the global economic slowdown.
Cocoa and tea accounted for roughly 3% of Lonsum’s total
plantation area, producing 1,613 tons of cocoa and 1,314
tons tea in 2013.
In 2013, Lonsum and its parent company, SIMP, acquired
a majority shareholding in PT Mentari Pertiwi Makmur
(“MPM”). MPM owns PT Sumalindo Alam Lestari, a company
engaged in industrial forest plantations in East Kalimantan.
This acquisition is strategic for future expansion consider
such concessions land can be optimized with food crop
through intercropping.
Infrastructure development has always been one of Lonsum’s
key priorities to improve productivity and production level
within the Company’s estates. Road works and housing
construction for labor force in East Kalimantan and South
Sumatra estates continued as scheduled, to deliver productivity
improvement and to cover the newly mature areas.
In 2013, the Company has also expanded its storage tank
capacity in the mill and bulking station for greater logistic
flexibility. In addition, initiatives for capacity expansion in one
of the palm oil mills in South Sumatra have started during the
year to be completed in the second half of 2014, to increase
the Company’s CPO production by 108,000 tons per annum.
Following the successful implementation of SAP system
in the Company’s entire plantation areas, mills, regional
offices and the head office in the previous year, in 2013
Lonsum initiated the implementation of its human
capital management into the SAP system. The Company
also began the development of a data visualization
and analytical system to employ the granular operational
50
51
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
Berdasarkan tren pertumbuhan konsumsi di negara-negara
berkembang seperti India dan Cina, prospek industri kelapa sawit
diperkirakan akan tetap positif. Didukung oleh tumbuhnya kelas
berpenghasilan menengah dan basis populasinya yang besar,
Indonesia juga menjadi salah satu pasar terbesar bagi produk-
produk berbasis kelapa sawit.
Ke depannya, kami akan terus mengembangkan lahan Lonsum
yang telah ada menjadi area perkebunan yang produktif
sampai dengan 5.000 hektar setiap tahunnya untuk komoditas
kelapa sawit. Selain itu, kami akan melanjutkan upaya meraih
peningkatan produktivitas dan efisiensi melalui praktik-praktik
operasional yang terbaik.
Pembangunan perumahan dan infrastruktur akan terus berlanjut
di tahun 2014, terutama untuk mendukung area perkebunan
Lonsum yang baru di Sumatera Selatan dan Kalimantan Timur.
Sistem penganggaran yang baru diperkirakan akan mulai
beroperasi penuh di tahun 2014 guna menyediakan data yang
lebih banyak bagi sistem visualisasi dan analisa data Lonsum
dalam mendukung proses analisa data dan pengambilan
keputusan yang lebih efektif.
Akhirnya, komitmen pada praktik perkebunan berkelanjutan tetap
menjadi prioritas utama ke depan, dengan meraih sertifikasi untuk
area-area perkebunan lainnya.
informasi detail operasional yang kini dapat di akses melalui
sistem Enterprise Resources Planning (ERP) dengan tujuan untuk
meningkatkan kemampuan analisa atas kinerja area perkebunan
dan fasilitas pabriknya. Di tahun yang sama, Lonsum juga mulai
mengimplementasikan sistem penganggaran yang baru guna
mendukung proses penganggaran yang lebih komprehensif di
seluruh operasional usahanya.
Looking at consumption growth trends in emerging
economies like India and China, the outlook for the palm
oil industry is expected to remain positive. Supported by
growing consuming class and its large population base,
Indonesia has also become one of the largest markets for
palm oil based products.
Going forward, we will continue to develop Lonsum’s
existing land bank into productive plantation areas up
to 5,000 hectares per annum for oil palm. In addition,
we will also continue to put efforts to deliver improved
productivity and efficiency by adopting operation
excellence best practices.
More housing and infrastructure construction is to be
expected in 2014, especially to support Lonsum’s newly
developing estates in South Sumatra and East Kalimantan.
The new budgeting system is expected to become
fully operational in 2014 to provide even richer data for
Lonsum’s data visualization and analytical system
to support more effective data analysis and
decision making processes.
Finally, commitment to sustainable farming practices is
another top priority for the future, by pursuing further
certifications for the remaining estates.
2014 Outlook Pandangan 2014
information now accessible through the Enterprise
Resources Planning (ERP) system to gain greater
insights on the performance of its plantation estates and
milling facilities. During the same year, Lonsum also
began to implement a new budgeting system that
supports more rigorous budgeting process across
Lonsum’s entire business operation.
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
52
53
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
Research and DevelopmentPenelitian dan Pengembangan
Kegiatan penelitian dan pengembangan (R&D: research &
development) Lonsum dilaksanakan oleh pusat penelitiannya di
Sumatera Utara, yaitu Sumatra Bioscience (SumBio), yang memiliki
fasilitas riset yang komprehensif untuk analisa tanah, kandungan
nutrisi pada jaringan tanaman, pupuk, minyak kelapa sawit, lateks
serta fasilitas di bidang bioteknologi kultur jaringan, genetika dan
sitologi tanaman. Program penelitian dan pengembangan yang
dilakukan oleh SumBio telah berhasil memproduksi benih bibit unggul
kelapa sawit yang cepat berproduksi, dengan hasil panen dan tingkat
ekstraksi minyak yang tinggi serta biaya produksi yang rendah.
Keunggulan utama SumBio terletak pada program-program penelitian
dan uji coba di lapangan untuk mendukung gagasan-gagasan dalam
mendapatkan material tanaman baru, melalui uji lapangan yang
dirancang memenuhi kaidah statistika, sebelum digunakan untuk
menyempurnakan standar prosedur operasional perkebunan Lonsum.
Perubahan pada prosedur perkebunan dipantau secara seksama dan
terus disempurnakan secara berkelanjutan, bekerjasama dengan staf
perkebunan Lonsum. Kegiatan R&D di Lonsum difokuskan pada empat
bidang berikut yaitu – Agronomi, Perlindungan Tanaman, Pemuliaan
Tanaman serta Pengelolaan Data & Analisa.
Lonsum’s research and development (R&D) activities is
run through its research center in North Sumatra, Sumatra
Bioscience (SumBio), which showcases a comprehensive
research facility for the analysis of soil, plant tissue, fertilizer,
palm oil and latex, as well as facilities in tissue culture,
genetics, biotechnology and plant cytology. SumBio’s
research and development program produces superior oil
palm seeds with higher crop yields at lower costs.
SumBio’s key strength lies in its field trial programs, which
allows new ideas and planting material to be evaluated, in
statistically designed field trials, before being implemented to
improve Lonsum’s standard agriculture operating procedures.
Any change to the agricultural procedures is carefully
monitored and revised continuously in collaboration with
Lonsum’s estate staff. Its R&D activities are centered on the
following four key areas – Agronomy, Crop Protection,
Plant Breeding and Data Management & Analysis.
54
55
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
Agronomy
Agronomy research activities focus on determining the
best soil management and crop cultivation techniques to
provide optimum recommendations on the best crop and
fertilizer management that produces higher crop yields
at lower costs. Research on the utilization of by-products
from palm oil mills as a source of plant nutrition has been
conducted to support sustainable agriculture system with
zero waste. Agronomy research is conducted accurately
to monitor existing agronomy factors, as well as identify
inputs and outputs within each plantation block.
Crop Protection
Research in crop protection aims at developing an
integrated pest management control systems to minimize
crop losses and to prevent, monitor and eradicate pest
and disease outbreaks. To implement an environmentally
friendly agriculture system, research in crop protection
also focuses in natural control systems using bio
pesticides, bio fungicides and natural enemies in pest and
disease outbreak controls.
Plant Breeding
Plant breeding research activities centered on the
development of high quality planting material by
combining conventional breeding methods and advanced
biotechnology methods, to deliver accurate and
accelerated plant breeding program. Lonsum’s diverse
collection of germplasm and the nature of plantation area
that feature different location characteristics, present
many opportunities to discover new, high quality materials
that fit with the condition of the planting environment.
The Quality Management Systems, ISO 9001:2008, has
been implemented for more than a decade in plant
breeding, seed production, sales and tissue culture
activities, an evidence of the quality and commitment of
the Company’s research and development team.
Agronomi
Kegiatan riset di bidang agronomi difokuskan untuk menentukan
teknik manajemen tanah dan budidaya tanaman yang baik
sehingga dapat memberikan rekomendasi pengelolaan tanah dan
pupuk yang optimum untuk mendapatkan hasil panen yang tinggi
dengan biaya yang rendah. Penelitian dalam pemanfaatan limbah
pabrik kelapa sawit sebagai sumber nutrisi tanaman di lapangan
juga telah dilakukan untuk mendukung sistem perkebunan yang
berkelanjutan (sustainable) dan tanpa limbah (zero waste). Penelitian
di bidang agronomi dilakukan secara akurat dan teliti sehingga dapat
memonitor faktor agronomis yang ada, input yang diberikan serta
output yang dihasilkan dari setiap blok tanaman di lapangan.
Perlindungan Tanaman
Riset di bidang perlindungan tanaman bertujuan mengembangkan
sistem penanggulangan hama dan penyakit secara terpadu guna
meminimalisasikan kehilangan hasil produksi, serta untuk mencegah,
memonitor dan memusnahkan serangan hama dan penyakit yang
terjadi di lapangan. Untuk menjalankan sistem perkebunan yang hijau
dan ramah lingkungan, penelitian dalam perlindungan tanaman juga
difokuskan pada sistem pengendalian hayati dengan memanfaatkan
bahan-bahan biopestisida, biofungisida dan musuh alami dalam
mengendalikan serangan hama dan penyakit yang terjadi.
Pemuliaan Tanaman
Kegiatan riset di bidang pemuliaan tanaman difokuskan pada
pengembangan material tanaman berkualitas tinggi melalui
kombinasi metode pemuliaan tanaman secara konvensional
dan pemanfaatan bioteknologi tanaman yang canggih untuk
mendukung akurasi dan akselerasi program pemuliaan tanaman.
Koleksi plasma nutfah (germplasm) yang cukup beragam dan
kondisi perkebunan Lonsum yang memiliki variasi karakteristik
lokasi yang bermacam-macam memberikan kemungkinan yang
luas untuk mendapatkan material baru yang berkualitas tinggi dan
sesuai ditanam di berbagai kondisi lapangan. Sistem Manajemen
Mutu ISO 9001:2008 dalam kegiatan pemuliaan tanaman, produksi
benih bibit, penjualan, dan kultur jaringan yang telah diterapkan
selama lebih dari satu dekade, membuktikan keseriusan dan
kualitas tim penelitian dan pengembangan Lonsum.
Data Management & Analysis
To ensure that all research activities at SumBio have
followed the scientific requirements, the statistics and data
management unit is responsible with the oversight of all
research activities ensuring that all research plans and data
analysis on research results have been conducted according
to the determined statistics protocols. The application of
aerial photograph and global positioning system (GPS)
technology to support survey and mapping activities
generates an accurate and detailed estate map database.
The use of Geographic Information Systems (GIS) has also
been improved to support estate data analysis that delivers
more accurate and comprehensive analysis results.
Pengelolaan Data & Analisa
Untuk memastikan bahwa semua aktivitas penelitian di SumBio
berjalan sesuai kaidah ilmiah, bagian statistika dan manajemen
data bertanggungjawab mengawal semua penelitian yang
dijalankan agar rancangan percobaan dan analisa data hasil
penelitian sesuai dengan protokol statistika yang telah ditentukan.
Pemanfaatan teknologi foto udara, penginderaan jarak jauh dan
teknologi global positioning system (GPS) dalam melakukan survei
dan pemetaan telah menghasilkan database peta kebun yang
akurat dan terperinci. Pemanfaatan teknologi komputer dalam
sistem informasi geografis (GIS) juga telah dikembangkan lebih
lanjut untuk membantu dalam menganalisa data perkebunan
sehingga hasil analisa bisa lebih akurat dan komprehensif.
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
56
57
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
Didukung oleh tim penasihat ahli internasional, di tahun 2013 SumBio
berhasil meraih berbagai pencapaian penting di bidang riset agronomi,
pemuliaan tanaman dan perlindungan tanaman. Selama melakukan
kunjungan ke Indonesia, para penasihat ahli menguji strategi-strategi
riset yang diterapkan dan jika perlu, juga melakukan perubahan agar
dapat lebih sesuai dengan kebutuhan area perkebunan Lonsum.
Di samping untuk mendukung kebutuhan benih internal Lonsum,
benih yang diproduksi juga dipasarkan ke pihak eksternal,
sehingga memberikan pendapatan tambahan yang signifikan bagi
Perseroan. Di tahun 2013, SumBio menjual sekitar 15,8 juta benih
bibit kelapa sawit unggul ke pihak eksternal dengan harga rujukan
US$1,5/benih bibit. Penjualan ini mengalami penurunan dari tahun
sebelumnya yaitu sebanyak 24,1 juta benih bibit yang disebabkan
oleh melambatnya tingkat penanaman baru serta penanaman
kembali di industri kelapa sawit di Indonesia dan kondisi makro
ekonomi yang kurang mendukung.
Selain memproduksi benih bibit kelapa sawit unggul, SumBio
juga memberikan pelayanan ke pihak eksternal untuk jasa-jasa
analisa laboratorium, survei lahan dan rekomendasi pemupukan,
pengendalian hama dan penyakit serta penjualan produk-produk
pengendali hayati (biopestisida dan fungisida) hasil penemuan
SumBio sebagai sumber pendapatan lainnya bagi Perseroan.
Beberapa kerjasama penting telah dilakukan dengan institusi penelitian
lainnya dalam usaha meningkatkan produksi panen dan efisiensi
sumber daya yang ada. Salah satu kerjasama yang telah dilakukan di
tahun 2013 adalah kerjasama untuk revitalisasi tanaman kakao Lonsum
melalui forum Cocoa Sustainability Partnership (CSP). Melalui kerjasama
ini, diharapkan produksi kakao Lonsum bisa meningkat dengan basis
penggunaan material tanaman yang unggul, tahan terhadap hama dan
penyakit serta adanya perbaikan manajemen perkebunan dalam teknik
pemeliharaan dan kultivasi tanaman.
Pengembangan lebih lanjut sistem informasi geografis (GIS) yang
terintegrasi dengan sistem enterprise resource planning (SAP)
Perseroan telah memberikan nilai tambah yang nyata bagi Lonsum.
Lonsum kini dapat memonitor perkembangan produksi dan dapat
mengevaluasi kondisi tanaman di setiap blok secara cepat dan
akurat. Hasil evaluasi secara komprehensif ini dapat menghindari
terjadinya kerugian akibat tidak terpantaunya kondisi tanaman di
lapangan dan potensi masalah agronomi lainnya.
With the support of a team of international advisors, in 2013
SumBio has made good progress with its agronomy, plant
breeding and crop protection research. During their visits
to Indonesia, these advisors tested the research strategies
implemented and if necessary made adjustments to better
meet the needs of Lonsum’s estates.
On top of fulfilling Lonsum’s own internal needs, seeds
produced were also sold to external parties, thereby
generating considerable additional revenue to the Company.
During 2013, SumBio sold around 15.8 million high quality
oil palm seeds to external parties at a reference price of
US$1.5/seed. This figure was lower than last year’s sales
of 24.1 million seeds, due to slower new planting and
replanting initiatives in Indonesia’s palm oil industry and the
relatively challenging macro economy condition.
Besides producing oil palm seeds, SumBio also offers
laboratory analysis, land survey, fertilizing recommendations,
and pest & disease control services to external parties,
as well as sells natural control products (bio pesticide and
fungicide) produced by its research activities, as additional
revenue contributors for the Company.
A number of important partnerships have been developed
with other research institutions to produce higher crop
production and to increase the efficiency of its resources.
One partnership conducted in 2013 was partnership
to revitalize Lonsum’s cocoa plants through the Cocoa
Sustainability Partnership (CSP) forum. Through this
cooperation, it is expected that Lonsum can attain higher
cocoa production using high quality, pest & disease
resistant plant material and improved plant breeding and
cultivation techniques.
Ongoing development in Geographic Information System (GIS)
integrated with the Company’s enterprise resource planning
(SAP) system has generated real added value to Lonsum.
The Company can now monitor the production development
and evaluate plant condition block-by-block faster and
more accurately. Comprehensive evaluation results prevent
possible loss due to lack of monitoring in crop condition in
the planting area and other potential agronomy issues.
2013 Highlights Kinerja Penting 2013
Memasuki tahun 2014, penjualan benih bibit kelapa sawit SumBio
diharapkan tetap bergairah seiring dengan pertumbuhan dari
kebutuhan industri yang berbasis kelapa sawit. Hal ini didorong
oleh makin meningkatnya ketergantungan global pada produk-
produk kelapa sawit serta perkembangan di industri kelapa sawit
Indonesia, yang akan meningkatkan permintaan akan benih bibit
kelapa sawit unggul.
Pembangunan sentra pengolahan kompos di beberapa pabrik
kelapa sawit telah meningkatkan nilai tambah Perseroan.
Pemanfaatan by-product limbah pabrik kelapa sawit yang diolah
menjadi pupuk kompos semakin meningkatkan efisiensi biaya
pemupukan tanaman dan mendukung upaya Perseroan menjadi
perusahaan hijau dan ramah lingkungan.
Rencana pengembangan kapasitas bioteknologi SumBio di tahun
2014 juga akan membuka peluang untuk lebih berkarya dalam
penelitian dan aplikasi bioteknologi dalam mendukung tujuan
Perseroan. Penelitian bioteknologi yang selama ini terfokus
kepada tanaman kelapa sawit akan diperluas ke jenis tanaman
perkebunan lainnya seperti kakao.
Di tahun 2014, sistem informasi geografis (GIS) yang terintegarsi
dengan sistem enterprise resource planning (SAP) dan sistem
pelacak kendaraan transportasi hasil panen (GPS tracking system)
akan mulai dapat diakses melalui sistem informasi secara
real-time. Seluruh data hasil panen di lokasi pengumpulan
hasil panen akan dapat terlacak, termasuk rute perjalanan
kendaraan pengangkut hasil panen tersebut. Dengan
dukungan sistem ini, Lonsum dapat lebih mudah memonitor
hasil panen dan transportasinya untuk meraih peningkatan
efisiensi dalam transportasi hasil panen dan mengurangi potensi
kehilangan hasil panen.
Entering 2014, sales of SumBio oil palm seeds are expected
to remain upbeat, driven by growing needs for products
from the palm oil industry. This development is generated
by growing global dependency on palm oil products and
Indonesia’s expanding palm oil industry, which will further
boost demand for high quality seeds.
The development of compost processing centers in some
palm oil mills has generated additional value for the
Company. The conversion of the by-product of palm oil mills
to compost fertilizer will generate higher cost efficiency in
fertilizer use and supports the Company’s efforts to become
a green and environmentally friendly company.
Plans to extend SumBio’s biotechnology capacity in 2014
will also open opportunities in biotechnology research
and application to support the Company’s objectives.
Biotechnology research that currently focuses only on oil
palm plants will be extended to other crops including cacao.
In 2014, the integration of Geographic Information System
(GIS) with the Company’s Company’s enterprise resource
planning (SAP) system and the GPS tracking system, will
be accessible real-time through the Company’s information
system. We will also utilize the development of data
visualization and analytical system to enhance our insights
and analytical on expansive operational data to further
improve the performance of our operations.
2014 Outlook Pandangan 2014
58
59
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
Corporate Social ResponsibilityTanggung Jawab Sosial Perusahaan
Sejalan dengan visi Lonsum untuk menjadi perusahaan
agribisnis terkemuka yang berkelanjutan dalam hal tanaman,
biaya, dan lingkungan yang berbasis penelitian dan
pengembangan, sepanjang tahun 2013 Perseroan senantiasa
terus berupaya menciptakan nilai dan pertumbuhan yang
berkelanjutan dengan melibatkan semua pemangku
kepentingan.
Sejak tahun 2006, Perseroan telah menerapkan sistem
manajemen lingkungan ISO 14001 dan 9001, serta menjadikan
sistem tersebut sebagai kerangka dan standar dalam
melaksanakan usaha perkebunan secara berkelanjutan dan
terintegrasi. Perseroan juga menjadi pionir dalam pelaksanaaan
praktik minyak sawit berkelanjutan berstandar internasional
melalui partisipasi Lonsum dalam Roundtable on Sustainable
Palm (RSPO). RSPO meliputi 8 prinsip dan 39 kriteria (RSPO P&C)
serta 139 indikator nasional dengan 65 indikator utama (major)
yang harus dipenuhi untuk mendapatkan sertifikasi produksi
minyak sawit yang berkelanjutan.
Lonsum senantiasa memprioritaskan terciptanya
keseimbangan antara kepentingan usahanya dengan
tanggung jawab kemasyarakatan dan lingkungannya. Hal
ini didasarkan pada kesadaran bahwa keberlanjutan usaha
Perseroan sangat tergantung pada terciptanya hubungan
yang harmonis dengan seluruh pemangku kepentingan.
In line with Lonsum’s vision to become a leading
sustainable agribusiness company in crops, cost and
condition as well as a research driven company, during
2013 the Company continued to put efforts on delivering
sustainable value and growth with the participation of
all stakeholders.
Since 2006, the Company has implemented the ISO
14001 and 9001 environmental management systems
and placed these systems as a framework and standard
in the implementation of a sustainable and integrated
agriculture business. Lonsum was also a pioneer in the
implementation of internationally recognized sustainable
palm oil practices through participation in the Roundtable
on Sustainable Palm Oil (RSPO). RSPO covers 8 principles
and 39 criteria (RSPO P&C), as well as 139 national
indicators with 65 major indicators as requirements to
receive certification for sustainable palm oil production.
Lonsum always puts priority in ensuring balance between
the Company’s business interests and its social and
environmental responsibilities. This is based on a
belief that the Company’s long term sustainability is
dependent upon the creation of a harmonious
relationship with all stakeholders.
Environmental Management Pengelolaan Lingkungan
60
61
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
Sampai dengan akhir tahun 2013, Lonsum telah menerima
sertifikasi RSPO untuk lima pabrik minyak sawit dan lima belas
area perkebunannya, dengan total volume produksi minyak
sawit lestari sekitar 195 ribu ton setiap tahunnya.
Melanjutkan komitmennya pada praktik agrikultur yang
berkelanjutan, di tahun 2013 Lonsum telah berhasil meraih
sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) untuk
tiga lokasi perkebunan dan satu pabrik di Kabupaten Langkat,
Sumatera Utara sesuai Peraturan Menteri Pertanian
No. 19/Permentan.OT.140/3/2011 tentang penerapan Prinsip
dan Kriteria mengenai Pedoman Perkebunan Kelapa Sawit.
Lonsum senantiasa melaksanakan sistem penanggulangan hama
dan penyakit yang ramah lingkungan, dengan memprioritaskan
cara-cara pembasmian hama secara alami dibandingkan
pembasmian hama secara kimiawi. Untuk itu, Lonsum telah
mengembangkan musuh alami dari hama tanaman untuk
mengurangi penggunaan pestisida dan bahan kimiawi.
As at end 2013, Lonsum has been awarded with RSPO
certification for its five palm oil mills and fifteen estates,
with total sustainable CPO production of approximately
195,000 tons per annum.
Continuing its commitment to sustainable agriculture
practices, in 2013 Lonsum was awarded with Indonesian
Sustainable Palm Oil (ISPO) certification for three estates and
one mill in Langkat Regency, North Sumatra in accordance
to the Ministry of Agriculture Decision No. 19/Permentan.
OT.140/3/2011, on the implementation of the Principles and
Criteria of Palm Oil Plantation Guidelines.
Lonsum continuously implements environmentally friendly
biological pest and disease control system, which favors
natural biological control approaches over chemical
treatments. To this end, Lonsum cultivates the natural
predators of pests to reduce the use of pesticides and
chemical materials.
62
63
Labor, Occupational Safety and Health Practice Praktik Ketenagakerjaan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
Kehadiran area-area perkebunan Lonsum dapat mendatangkan
manfaat bagi bertumbuhnya perekonomian setempat, dimana
masyarakat setempat dapat direkrut sebagai karyawan atau
pemasok, atau petani plasma yang memenuhi syarat untuk
memasok TBS kepada Perseroan.
Lonsum senantiasa membuka kesempatan pembinaan bagi
para petani plasma. Para petani plasma memperoleh berbagai
manfaat dari kehadiran Perseroan, seperti kesempatan pelatihan
dan layanan konsultasi penerapan manajemen plasma yang
baik. Materi pelatihan yang diberikan meliputi praktik-praktik
pemanenan, penggunaan pupuk serta penanggulangan hama
dan penyakit, psikologi kelapa sawit, pengelolaan kelestarian
lingkungan hidup dan topik-topik lainnya.
Sebagai perusahaan perkebunan, Lonsum melindungi tenaga
kerjanya dari kemungkinan kecelakaan ataupun sakit yang
terkait dengan pekerjaan, dengan menyediakan berbagai sarana
untuk mengidentifikasi bahaya dan menyampaikan rekomendasi
pengendalian terhadap gangguan-gangguan atas keselamatan
dan kesehatan kerja.
Untuk menjamin tercapainya keselamatan dan kesehatan kerja (K3),
Perseroan telah menerapkan sistem manajemen K3 di seluruh
kegiatan operasionalnya, dengan mengacu pada Peraturan
Pemerintah No. 50 tahun 2012 serta Perundangan dan Standar K3
yang berlaku. Lonsum juga mengadopsi standar K3 internasional
dengan meraih sertifikasi OHSAS 18001:2007 tentang Sistem
Manajemen K3.
Perseroan telah membuat perencanaan yang efektif dengan
sasaran yang jelas dan terukur untuk mencapai keberhasilan
penerapan Sistem Manajemen K3 yang optimal. Rencana tersebut
memuat tujuan, sasaran dan indikator kinerja yang diterapkan
dengan mempertimbangkan identifikasi sumber bahaya, penilaian
dan pengendalian risiko serta hasil tinjauan awal terhadap
keselamatan dan kesehatan kerja sebagai bahan masukan dalam
perencanaan dan pengembangan standar manajemen K3.
The presence of Lonsum’s plantation areas is expected to
bring benefits to local economies, where local communities
can be recruited as employees or vendors, as well as
qualified plasma farmers supplying FFB to the Company.
Lonsum continues to offer skill development opportunities
for the plasma farmers. Plasma farmers can gain benefits
from Lonsum’s presence, including opportunities to
receive training and consulting services on good plasma
management. Training programs covered crop harvesting
practices, as well as training on fertilizer usage, pest
and disease control, palm oil psychology, sustainable
environmental preservation and other topics.
As a plantation company, Lonsum provides protection to
its employees against any interference on employees’
occupational health and safety, by providing the means
to identify potential dangers and to submit
recommendations to manage disruptions on employees’
occupational health and safety.
To ensure employee occupational health and safety
(K3), the Company has implemented a comprehensive
K3 management system within its entire operational
activities, based on Government Regulation No. 50 year
2012 and the prevailing Rules and K3 standards.
In addition, Lonsum also adopts internationally accepted
Occupational Health and Safety standards through OHSAS
18001:2007 certification on K3 Management System.
To ensure optimum implementation of its K3 management
systems, the Company has developed an effective
planning process with clear and measurable objectives.
This plan explains the objective, target and performance
indicators implemented, with due consideration on the
identification of accident sources, risk assessments and
management, and early reviews on the K3 practices
as inputs for the planning and development of K3
management standard.
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
Komitmen Lonsum pada kegiatan pemberdayaan sosial dan
kemasyarakatan difokuskan kepada lima pilar berikut:
1. Pembangunan Sumber Daya Manusia
2. Partisipasi Aktif dalam Kegiatan Komunitas
3. Peningkatan Nilai Ekonomi
4. Menjaga Kelestarian Lingkungan, dan
5. Kegiatan Solidaritas Kemanusiaan
1. Pembangunan Sumber Daya Manusia
Program pembangunan sumber daya manusia menegaskan
komitmen Lonsum pada bidang pendidikan sebagai faktor kunci
untuk membangun manusia Indonesia yang berkualitas.
Melalui kegiatan Lonsum Peduli, Perseroan memberikan bantuan
beasiswa bagi para murid dari keluarga yang kurang mampu.
Beasiswa ini diberikan kepada para murid yang tinggal di sekitar area
perkebunan.
Untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar, Perseroan
menyelenggarakan berbagai program pengembangan kurikulum,
workshop dan pelatihan untuk para guru, serta penambahan
jumlah guru-guru bantu. Selain itu, Lonsum juga terus menyediakan
dukungan bantuan honorarium bagi para guru honorer Taman
Kanak-Kanak (TK) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) yang
mengajar di sekolah-sekolah di sekitar area perkebunan Lonsum.
Perseroan aktif terlibat dalam kegiatan pembangunan dan rehabilitasi
gedung-gedung sekolah sebagai bagian dari kontribusi Lonsum
terhadap peningkatan mutu pendidikan bagi anak-anak di sekitar
area perkebunan. Di tahun 2013, Perseroan berpartisipasi dalam
pembangunan lima unit sekolah, satu unit di Kalimantan Timur dan
Lonsum’s commitment to society and community
engagement activities is focused on the following five pillars:
1. Building Human Capital
2. Outreaching to the Community
3. Strengthening Economic Value
4. Protecting the Environment, and
5. Solidarity for Humanity
1. Building Human Capital
The human capital development program underscores
Lonsum’s commitment to education as a key factor to
develop top quality Indonesian people.
Through Lonsum Peduli initiative, the Company offers
scholarships for students from under-privileged families.
Scholarships are awarded to students living in the
surrounding of Lonsum’s estates.
To improve the learning process quality, Lonsum organized
several curriculum development programs, workshops
and training sessions for teachers and added the number
of teaching assistants. Lonsum continued to provide
honorarium support for Kindergarten to High School
temporary teachers who work in schools located around
its plantation areas.
The Company is actively involved in the construction and
rehabilitation of school buildings as part of its contribution to
improve the quality of education for students living around
the plantation areas. In 2013, the Company participated in
the construction of five school units, one in East Kalimantan
Social and Community DevelopmentPengembangan Sosial dan Kemasyarakatan
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
64
65
empat unit di Sumatera Selatan. Sepanjang tahun 2013, Lonsum juga
telah menyelesaikan inisiatif penyediaan dan perbaikan fasilitas belajar,
seperti alat bermain edukatif, ruang perpustakaan, penambahan buku-
buku, peralatan olahraga serta bangku-bangku kelas.
Seperti di tahun sebelumnya, di tahun 2013 Lonsum melanjutkan
keterlibatannya dalam Program Indonesia Pintar yang diluncurkan
oleh Ibu Negara bersama Solidaritas Isteri Kabinet Bersatu
(SIKIB) tahun lalu, dengan tujuan mewujudkan masyarakat
berpengetahuan, sejahtera dan beradab. Lonsum turut berperan
dalam pembangunan sejumlah Rumah Pintar, yang merupakan
salah satu kegiatan Program Indonesia Pintar dengan fokus
pengembangan fasilitas pemberdayaan masyarakat, seperti fasilitas
Sentra Buku, Sentra Bermain dan Permainan, Sentra Komputer,
Sentra Audio-Visual dan Sentra Kriya.
Di tahun 2013, sebanyak sepuluh unit Rumah Pintar secara resmi
telah dibuka oleh Ibu Negara. Rumah-rumah Pintar ini menawarkan
berbagai program pengembangan bagi masyarakat sekitar, seperti
pelatihan bagi para tutor Rumah Pintar, pengembangan kearifan
lokal, pengembangan budaya masyarakat serta kegiatan-kegiatan
edukasi bagi anak-anak di sekitar lokasi Rumah Pintar.
2. Partisipasi Aktif dalam Kegiatan Komunitas
Di bidang pengembangan infrastruktur, di tahun 2013 Lonsum
memberikan bantuan antara lain untuk pembangunan fasilitas
air bersih di Sulawesi Selatan dan Sumatera Selatan, serta
pembangunan infrastruktur jalan di Sumatera Utara dan Kalimantan
Timur. Dukungan bagi kegiatan olahraga dan kepemudaan
dilaksanakan dengan menjadi sponsor berbagai kompetisi olahraga
serta penyediaan sarana olahraga bagi komunitas-komunitas lokal.
Lonsum juga terus aktif berpartisipasi dalam pembangunan dan
rehabilitasi rumah-rumah ibadah, serta pemberian bantuan untuk
pesantren dan sumbangan rutin bagi anak-anak yatim piatu.
and four in South Sumatra. During 2013, Lonsum has also
completed initiatives to provide and improve various learning
facilities, such as edutainment facilities, libraries, books, sport
facilities and classroom furniture.
As in the previous year, in 2013 Lonsum continued to
take part in Program Indonesia Pintar (or Smart Indonesia
Program), an initiative launched by Indonesia’s First Lady
and Solidaritas Isteri Kabinet Bersatu (SIKIB) last year, aiming
at developing a knowledgeable, prosperous and a civilized
society. The Company was involved in the development
of some Rumah Pintar or “Smart Houses” as one of the
Program’s main activities, focusing on the development
of community engagement facilities covering Book Center,
Playground Center, Computer Center, Audio-Visual Center
and Activity Center.
In 2013, ten Smart House units have been officially
inaugurated by the First Lady. These Smart Houses offer
a number community development programs covering
training sessions for the Smart House tutors, development
of local knowledge and community culture and education
activities targeting children living around the location of
these Smart Houses.
2. Outreaching to The Community
In infrastructure development, during 2013 the Company
provided support for the development of clean water
facilities in South Sulawesi and South Sumatra, as well as
road construction in North Sumatra and East Kalimantan.
Support for sport and youth activities was provided by
sponsoring various sport competitions and providing sport
facilities for local communities.
Lonsum also took an active part in the development and
rehabilitation of worshipping buildings and in providing
routine support for religion schools (pesantren) and
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
Seperti di tahun-tahun sebelumnya, Perseroan di tahun 2013
memberikan dukungan pada berbagai kegiatan keagamaan seperti
MTQ (lomba membaca Qur’an) yang diselenggarakan di Kabupaten
Deli Serdang, Sumatera Utara.
3. Peningkatan Nilai Ekonomi
Sebagai bagian dari masyarakat, Lonsum ikut terlibat dalam
mendorong pengembangan ekonomi dari keluarga-keluarga
pemangku kepentingan Perseroan.
Sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan ekonomi
masyarakat sekitar kebun, sepanjang tahun 2013 Perseroan
menyelenggarakan berbagai kegiatan bekerja sama dengan
pemerintah setempat, seperti:
• Pelatihan pengembangan lidi sawit menjadi produk yang bernilai
tinggi di Kebun Sei Rumbiya sebagai bagian dari program Rumah
Pintar Sei Rumbiya.
• Program usaha budidaya jamur tiram bagi kelompok tani
masyarakat Rantau Jaya di Kabupaten Musi Rawas.
• Pelatihan pembuatan kripik dari sayur bayam untuk kelompok
Ibu di desa Palambaja Kabupaten Lahat.
• Pelatihan ketrampilan mengelas, bubut dan elektrik bagi
masyarakat desa disekitar Pabrik Kelapa Sawit Belani Elok.
4. Menjaga Kelestarian Lingkungan
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan,
kegiatan pemeliharaan kelestarian lingkungan merupakan
kegiatan yang penting bagi keberlangsungan usaha Perseroan.
Uraian lebih lanjut tentang kegiatan perlindungan lingkungan
Lonsum dapat dibaca di Pengelolaan Lingkungan pada bagian
Tanggung Jawab Sosial di Laporan Tahunan ini.
5. Kegiatan Solidaritas Kemanusiaan
Secara rutin, Perseroan menyelenggarakan program-program
kesehatan masyarakat di area-area perkebunan dengan fokus
pada penurunan angka kematian anak serta peningkatan
kesehatan para ibu hamil.
Melalui program ini, Lonsum menyelenggarakan kegiatan
pemeriksaan gratis ibu hamil dan anak-anak, serta program donor
darah yang berhasil mengumpulkan sebanyak 1.562 kantong
darah di tahun 2013. Di tahun yang sama, Perseroan juga telah
memberikan layanan pengobatan gratis kepada masyarakat sekitar
area operasional Perseroan. Sekitar 1.280 warga masyarakat telah
menerima manfaat dari kegiatan ini, yang mencakup kegiatan
orphanages. As in the previous years, in 2013 the Company
also provided assistance to various religious events, such
as MTQ (Qur’an reading competition) held in Deli Serdang
Regency, North Sumatra.
3. Strengthening Economic Value
As a member of the community, Lonsum is actively
engaged in fostering economic development of the
families of our partnering stakeholders.
As part of efforts to promote the economic development
of communities living around the plantation estates,
during 2013, the Company organized the following
activities in partnership with local authorities:
• Training sessions in Sei Rumbiya estate to convert some
palm oil waste to become high quality products, as one
of Sei Rumbiya Smart House’s many activities.
• Mushroom cultivation program for farmers in Rantau
Jaya, Musi Rawas Regency.
• Training sessions for housewives in Palambaja, Lahat
Regency, to make cracker snacks from spinach.
• Welding, metal lathing and electronic skill training
targeting communities living around Lonsum’s Palm Oil
Mill in Belani Elok.
4. Protecting the Environment
As an agribusiness company, activities in environment
preservation are essential part for the Company’s
business sustainability.
Further discussion on Lonsum’s environment protection
activities is available in the Environmental Management part of
the Corporate Social Responsibility section in this Annual Report.
5. Solidarity for Humanity
Public health programs are regularly held in Lonsum’s
plantation areas, aiming at reducing children mortality and
promoting the health of pregnant mothers.
Through this program, Lonsum conducted free examination
for pregnant mothers and children, as well as blood drive
programs that succeeded to collect a total of 1,562 blood
bags in 2013. Lonsum also offered free health services to
communities living around the Company’s operating areas.
Some 1,280 community members have benefited from this
initiative, which covered pregnant mother examination
using USG and health service for infants and the community.
66
67
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
Keberlanjutan usaha Lonsum tidak dapat dipisahkan dari
keberhasilan Perseroan dalam menjamin kualitas dan keamanan
produk yang dihasilkan. Produk-produk perkebunan Lonsum
merupakan produk antara sehingga harus melalui pengolahan
lebih lanjut agar bisa dikonsumsi manusia.
Dalam proses produksinya, Lonsum senantiasa menerapkan
standar keamanan produk yang ketat di seluruh area
perkebunannya. Hal ini dilaksanakan antara lain dengan
memastikan penggunaan bahan kimia dengan jenis, frekuensi
penggunaan dan dosis pemakaian yang aman di seluruh proses
produksi, demi memberikan perlindungan terhadap konsumen.
Sebagai bukti komitmen Perseroan pada standar kualitas produk
yang tertinggi, hingga akhir tahun 2013, Lonsum belum pernah
harus menghadapi sanksi hukum akibat ketidakamanan dan
ketidaklayakan produk-produknya.
Sesuai dengan karakteristik produknya sebagai produk antara,
Lonsum tidak secara khusus melakukan kegiatan komunikasi
pemasaran. Meski demikian, Perseroan tetap menyajikan informasi
terkait produk yang dihasilkan, berdasarkan pada kualitas,
karakteristik, merek (brand) dan harga yang wajar (fair value). Sebagai
bagian dari komitmen Lonsum untuk menjalankan praktik persaingan
usaha yang sehat, Perseroan tidak pernah menyebarluaskan berita-
berita buruk terkait dengan para pesaingnya.
Lonsum’s business sustainability is closely linked to its
success in ensuring the quality and safety of its products.
Lonsum’s agricultural products consist of intermediate
goods that require further processing to be consumable.
Within its production process, Lonsum continues to
implement a rigorous product safety standard in the entire
estates. This is to ensure safe use of chemical substance
in terms of its type, frequency of use and dose within the
entire production process to provide customer protection.
As proof of its commitment to the highest standard to
product quality, as of end 2013 Lonsum has never been
subjected to any legal sanctions related to product safety
and feasibility issues.
Given its product characteristics as intermediary
goods, Lonsum does not particularly conduct any
marketing communication activities. However, we
present product information based on its quality,
characteristics, brand and fair value. As part of the
Company’s commitment toward fair competition practices,
Lonsum is against the dissemination of any negative
information related to its competitors.
Product Responsibility Tanggung Jawab Produk
pemeriksaan ibu hamil dengan USG, anak balita, dan masyarakat
umum. Perseroan juga menyelenggarakan kegiatan sunatan massal
bagi masyarakat kurang mampu di Sumatera Utara, Kalimantan
Timur dan Jawa Barat. Bekerja sama dengan IndoAgri Sehati, Lonsum
telah melakukan revitalisasi sebanyak 83 unit Posyandu di Sumatera
Utara, Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, Jawa Barat, Jawa Timur
dan Sulawesi Selatan di tahun 2013. Kegiatan ini dilengkapi dengan
program-program pelatihan bagi para kader Posyandu.
Lonsum juga selalu mengambil bagian dalam upaya pemberian bantuan
bagi para korban bencana alam. Melalui Lonsum Peduli Sinabung, di
tahun 2013 Perseroan memberikan bantuan kepada para pengungsi
korban meletusnya Gunung Sinabung di Kabupaten Langkat, Sumatera
Utara. Perseroan juga memberikan sumbangan berupa bahan pangan
kepada para korban bencana banjir di Kabupaten Musi Rawas dan
Musi Banyuasin, Sumatera Selatan serta korban bencana kebakaran di
Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur.
Lonsum organized mass circumcision program targeting
under-privileged families living in North Sumatra, East
Kalimantan and West Java. In partnership with IndoAgri
Sehati, in 2013 Lonsum completed the revitalization of 83
health clinics located in North Sumatra, South Sumatra, East
Kalimantan, West and East Java and South Sulawesi. This
activity also involved training programs for the health cadres.
Lonsum always takes part in providing relief support
for victims of natural disasters. Through Lonsum Peduli
Sinabung, in 2013 the Company lent a helping hand for
victims of the eruption of Sinabung Volcano in Langkat
Disctrict, North Sumatra. Lonsum also donated food supplies
for communities devastated by floods in Musi Rawas and
Musi Banyuasin Regencies, South Sumatra and communities
affected by fire in West Kutai Regency, East Kalimantan.
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
Corporate Human ResourcesSumber Daya Manusia
Lonsum menyadari bahwa pengembangan sumber daya manusia
(SDM) dan budaya perusahaan merupakan salah satu pilar penting
untuk meraih tingkat keuntungan yang sehat serta pertumbuhan
usaha yang berkelanjutan. Melalui aktivitas pengembangan
sumber daya manusianya, Perseroan berupaya menciptakan
lingkungan kerja yang positif dimana setiap individu dapat
berkembang sesuai dengan potensinya.
Sepanjang tahun 2013, Lonsum terus meraih kemajuan penting
dalam menyelaraskan kebijakan dan manajemen SDMnya dengan
sasaran-sasaran usaha Perseroan.
Seiring dengan semakin meningkatnya pertumbuhan usaha
Lonsum, Divisi Sumber Daya Manusia telah memperkuat
pemanfaatan teknologi informasi dan manajemen basis data di
bidang Manajemen Sumber Daya Manusia untuk mendukung
proses perencanaan dan pengukuran sumber daya manusia, serta
analisa produktivitas tenaga kerja, terutama di tingkat operasional.
Inisiatif yang dilaksanakan mencakup persiapan implementasi
manajemen sumber daya manusia ke dalam sistem SAP.
Fase pertama implementasi mencakup implementasi modul
Payroll, Personnel Administration, Organization Management
dan Time Management yang akan diselesaikan di awal tahun
2014. Fase berikutnya yaitu implementasi akan mencakup modul-
modul untuk kegiatan pelatihan, rekrutmen, serta perencanaan
& pengembangan sumber daya manusia.
Lonsum recognizes the importance of human capital and
organization culture development as one of the main pillars to
ensure a healthy level of profitability and sustainable business
growth. Through its human capital development activities, the
Company strives to create a positive working environment
where individuals can grow to their maximum potentials.
During 2013, Lonsum continued to record important
progress to align its human capital policies and
management with the Company’s business objectives.
Along with Lonsum’s business growth, the Company’s
Human Capital Division has strengthened the utilization
of information technology and database management
in Human Capital Management to enable human capital
planning, measurement and employee productivity
analysis, especially at the operational level. Initiatives
conducted include preparation for the implementation of
human capital management into its SAP system.
The first implementation phase covers the implementation
of modules for Payroll, Personnel Administration,
Organization Management and Time Management that will
go live in early 2014. The next phase of implementation
will cover modules for training, recruitment, and human
resources planning & development.
68
69
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
Di tahun 2013 Perseroan juga telah memperkuat kapabilitas
dalam penilaian karyawan agar dapat mengidentifikasi kandidat-
kandidat internal yang potensial untuk mengisi jabatan yang lebih
tinggi. Selain itu, Lonsum menyadari perlunya membangun sistem
assessment yang spesifik untuk fungsi agronomi.
Selama dua tahun terakhir, Lonsum telah secara signifikan
mengembangkan area perkebunannya di daerah Kalimantan
Timur. Mengingat terbatasnya ketersediaan tenaga kerja lokal yang
dapat direkrut, guna memenuhi kebutuhan tenaga kerja di area
perkebunannya, Lonsum berinisiatif merekrut tenaga-tenaga kerja
dari daerah lain seperti Pulau Jawa dan Indonesia bagian Timur.
Seperti di tahun-tahun sebelumnya, Perseroan terus
menyelenggarakan program-program pelatihan untuk
meningkatkan kompetensi SDMnya. Pelatihan yang
diselenggarakan meliputi pelatihan teknis seperti pelatihan di
bidang agronomi, administrasi perkebunan, pengolahan pabrik
kelapa sawit, maupun pelatihan yang bersifat non-teknis seperti
pelatihan di bidang keamanan dan pengamanan, hubungan
masyarakat, hukum dan lain sebagainya. Di tahun 2013, sebanyak
lebih dari 110 sesi pelatihan telah diselenggarakan dan diikuti oleh
hampir 1.000 peserta pelatihan.
Untuk mendorong terciptanya hubungan antar karyawan
yang harmonis serta meningkatkan hubungan industrial yang
kondusif maka disamping diselenggarakannya kegiatan-
kegiatan yang mendukung kebersamaan antar karyawan seperti
gathering atau perayaan hari besar juga dilakukan briefing dan
konsolidasi internal secara terpadu sehingga dapat meningkatkan
kebersamaan serta motivasi karyawan.
Memasuki tahun 2014, melanjutkan berakhirnya fase pertama
dari pengembangan sistem informasi SDM, Lonsum akan
memulai fase ke dua otomasi manajemen SDMnya ke dalam
sistem SAP, yang direncanakan akan selesai pada akhir tahun
2014. Dengan selesainya proyek tersebut, fungsi SDM dapat
mengukur produktivitas tenaga kerjanya dengan lebih baik,
terutama di level operasional, dan memonitor tingkat efisiensi
dan efektivitas tenaga kerjanya di area perkebunan. Di tahun
2014, Perseroan akan terus membangun kompetensinya di bidang
penilaian karyawan untuk posisi-posisi organisasi lainnya, serta
meningkatkan program pelatihan dan pengembangannya sebagai
bukti komitmen Lonsum dalam membangun kompetensi SDMnya.
In 2013 the Company has also strengthened its employee
assessment capabilities to identify potential internal
candidates for higher organizational positions. In addition,
Lonsum recognizes the importance to set up a specific
assessment system that fits the Company’s distinct
requirements for agronomy functions.
In the past two years, Lonsum has significantly grown
its plantation area in East Kalimantan. As availability for
local workers is limited, therefore to meet the workforce
requirements for its plantation operations, the Company
recruited workers from other regions such as Java and
eastern Indonesia.
As in the previous years, Lonsum continued to organize
various training programs to increase the competency of its
human capital. Training conducted covered the development
of technical skills, such as training in agronomy, estate
administration, palm oil mill operation, as well as the
development of non-technical skills, covering training in
safety and security, community relations, legal and other
topics. A total of over 110 training sessions were conducted
during 2013, attended by close to 1,000 training participants.
To promote the creation of harmonious relationship
among the employees and to develop a conducive
industrial relation, on top of conducting activities to
promote employee togetherness through gatherings and
celebration of important days, the Company also conducts
integrated briefings and internal consolidations to develop
employee unity and motivation.
Entering 2014, continuing the completion of the first phase
of the human capital information system development,
Lonsum will initiate the second phase of its human capital
management automation into its SAP systems, set to be
completed by end of 2014. With the completion of the
project, the Human Capital function can better measure
workers’ productivity, especially at the operation level, and
monitor the efficiency and effectiveness of the workforce
at the plantation areas. In 2014, the Company will also
continue building its employee assessment competencies
for other organization positions, as well as improving
training and development program as evidence of
Lonsum’s commitment to build highly capable workforce.
70
71
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
2013
Employee by CategoryKaryawan berdasarkan kategori
Management LevelJenjang Manajemen
Administrative / Operational
Tenaga Pelaksana / Operasional
Staff
Staf
13.312 487
12.702 481
13.682 563
2011
2012
Supervisor
Supervisor
Manager and Above
Manajer ke Atas
110 78
108 76
115 752013
2011
2012
2013
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
Education LevelJenjang Pendidikan
3.715
2.1414.937
4.716
3.7174.811
Primary School
Sekolah Dasar
Junior High School
Sekolah Menengah Pertama
2011
2012
Senior High School
Sekolah Menengah Atas
Diploma
Diploma
Bachelor and Above
Sarjana ke Atas
4.444 321
5.218 262 809
791
4.693 355 8592013
2011
2012
Employee by CategoryKaryawan berdasarkan kategori
72
73
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
< 25 Years Old
< 25 Tahun
25 - 35 Years Old
25 - 35 Tahun
AgeUsia
4.322589
4.713710
4.954764
46 - 55 Years Old
46 - 55 Tahun
36 - 45 Years Old
36 - 45 Tahun
3.2645.192
3.3585.206
3.4915.226
2013
2011
2012
2013
2011
2012
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
Corporate GovernanceTata Kelola Perusahaan
Lonsum memiliki komitmen pada penerapan standar tata kelola
perusahaan yang tinggi dan secara konsisten terus berupaya
memperkuat praktik-praktik transparansi, akuntabilitas, tanggung
jawab, kesetaraan dan independensi di seluruh operasi Perseroan.
Praktik tata kelola perusahaan Perseroan dilaksanakan
berpedoman pada seluruh ketentuan dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku di Indonesia.
Sesuai Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas (“UUPT”) dan Anggaran Dasar Lonsum, pengawasan
dan manajemen Perseroan dilaksanakan melalui Rapat Umum
Pemegang Saham (”RUPS”), Dewan Komisaris dan Direksi. Ketiga
organ tersebut, bersama-sama dengan Komite-komite dan
Sekretaris Perusahaan, berperan penting dalam pelaksanaan tata
kelola perusahaan yang baik.
Rapat Umum Pemegang Saham
RUPS merupakan organ tata kelola tertinggi dalam Perseroan.
RUPS memiliki kewenangan yang tidak diberikan kepada Direksi
atau Dewan Komisaris, dalam batas yang ditentukan dalam UUPT
dan/atau peraturan yang berlaku di bidang pasar modal dan/
atau Anggaran Dasar Perseroan. RUPS merupakan forum bagi
pemegang saham untuk memperoleh keterangan yang berkaitan
dengan Perseroan dari Direksi dan/atau Dewan Komisaris,
sepanjang berhubungan dengan agenda rapat dan tidak
bertentangan dengan kepentingan Perseroan.
Tata cara penyelenggaraan RUPS diatur sesuai dengan ketentuan
dalam Pasal 78 ayat 2 UUPT, peraturan yang berlaku di bidang
pasar modal dan anggaran dasar Perseroan. RUPS dapat berupa
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (“RUPST”) atau Rapat
Umum Pemegang Saham lainnya yang dalam Anggaran Dasar
Perseroan disebut RUPS Luar Biasa (“RUPSLB”). RUPST wajib
diselenggarakan dalam jangka waktu paling lambat 6 (enam) bulan
setelah tahun buku berakhir. Sedangkan RUPSLB dapat diadakan
setiap waktu berdasarkan kebutuhan untuk kepentingan
Lonsum is committed to the highest standards of corporate
governance and consistently strives to strengthen its
transparency, accountability, responsibility, fairness and
independence practices in the Company’s operations.
The Company’s corporate governance practices are
guided by all prevailing laws and regulations applicable
in Indonesia.
Pursuant to the Law No. 40 Year 2007 regarding Limited
Liability Companies (“Company Law”) and Lonsum’s
Articles of Association, the control and management of
the Company is executed through the General Meeting
of Shareholders (“GMS”), the Board of Commissioners and
the Board of Directors. These three organs, along with
Lonsum’s Committees and the Corporate Secretary, play a
role in implementing good corporate governance.
General Meeting of Shareholders
GMS is the Company’s highest governance body. It has the
authority which cannot delegated to the Board of Directors
or Board of Commissioners subject to the restraint
determined by the Company Law and/or the capital
market prevailing regulations and/or Company’s Articles of
Association. GMS is a forum for the shareholder to obtain
important information pertaining to the Company from the
Board of Directors and/or the Board of Commissioners as
long as it is related to the agenda of meeting and is not
contrary to the Company’s interest.
The guidelines for GMS are stipulated in Article 78 paragraph
2 of the Company Law, the prevailing Capital Market
regulation and the Company’s Articles of Association.
GMS can be in the form of Annual General Meeting of
Shareholders (“AGMS”) or other kinds of General Meeting of
Shareholders, stated in the Company’s Articles of Association
as Extraordinary General Meeting of Shareholders (“EGMS”).
AGMS must be conducted within 6 (six) months after the year
74
75
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
ended. The EGMS can be convened at any time subject to
the Company’s interest need as proposed by the Board
of Directors and Board of Commissioners of Company.
The notice of meeting either AGMS or EGMS is posted at
least 14 (fourteen) days prior to the meeting in major
newspapers, and includes information on how to gain
access to the GMS and how to vote by proxy.
The Company has conducted its AGMS for the financial
year of 2012 and its EGMS on May 24, 2013.
The AGMS approved among others the
following resolutions:
1. Approved the Company’s Annual Report for the
year ended 31 December 2012.
2. a. Approved and ratified the Company’s Financial
Statement that includes Balance Sheet and Income
Statement for the year ended 31 December 2012,
audited by the Public Accountant Firm Purwantono,
Suherman & Surja who expressed unqualified opinion
as stated in the Independent Auditor Report No. RPC-
3269/PSS/2013 dated 12 February 2013.
Perseroan sesuai yang diusulkan Direksi dan Dewan Komisaris
Perseroan. Undangan meeting baik RUPST atau RUPSLB dimuat
dalam surat-surat kabar utama minimal 14 (empat belas) hari
sebelumnya, termasuk informasi tentang cara mengakses RUPS
dan tata cara pemilihan melalui mandat.
Perseroan telah melaksanakan RUPST untuk tahun buku 2012 dan
RUPSLB pada hari Jumat, tanggal 24 Mei 2013.
RUPST antara lain menyetujui keputusan-keputusan
sebagai berikut:
1. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012.
2. a. Menyetujui dan mengesahkan Laporan Keuangan
Perseroan termasuk Neraca dan Perhitungan Laba Rugi
untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2012, yang telah di audit oleh Kantor Akuntan
Publik Purwantono, Suherman & Surja dengan opini
wajar tanpa pengecualian sebagaimana dinyatakan
dalam Laporan Auditor Independen No. RPC-3269/
PSS/2013 tanggal 12 Februari 2013.
b. Granted full release and discharge (volledig acquit
et decharge) to the Board of Directors of the Company
in respect to their actions and the Board of
Commissioners in respect to their supervisions during
the year ended 31 December 2012 to the extent that
such actions were reflected in the Company’s
Annual Report and Financial Statements for the
year ended 31 December 2012.
3. Approved and allocated the income for the year
attributable to equity holders of the parent company for
the financial year 2012 as follows:
a. An aggregate amount of Rp 5,000,000,000,-
(five billion Rupiahs) was allocated as reserve fund.
b. Approved and allocated cash dividends in the amount
of Rp 66,- (sixty six Rupiahs) per share or in total
amount of Rp 450,309,021,690,- (four hundred fifty
billion three hundred nine million twenty one
thousand six hundred ninety Rupiahs), which will be
distributed in accordance with the Capital Market rules
b. Memberikan pembebasan dan pelunasan sepenuhnya
(volledig acquit et decharge) dari tanggung jawab kepada
seluruh anggota Direksi Perseroan atas tindakan
pengurusan dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan
pengawasan yang telah dijalankan dalam tahun buku yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sepanjang
tindakan-tindakan mereka tersebut tercermin dalam
Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perseroan untuk
tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012.
3. Menyetujui dan mengalokasi penggunaan laba tahun
berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas
induk untuk tahun buku 2012 yaitu sebagai berikut:
a. Sebesar Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar Rupiah)
disisihkan sebagai dana cadangan.
b. Menyetujui dan menetapkan pembagian dividen tunai
sebesar Rp 66,00 (enam puluh enam Rupiah) per saham
atau sebesar Rp 450.309.021.690,00 (empat ratus lima
puluh miliar tiga ratus sembilan juta dua puluh satu ribu
enam ratus sembilan puluh Rupiah), yang pembagiannya
76
77
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
and regulations as follow:
i. Payment of cash dividend on 3 July 2013
ii. Recording Date on 19 June 2013
iii. Cum dividend for regular market and negotiated
market on 14 June 2013, which means that
ex dividend for regular market and negotiated
market on 17 June 2013
iv. Cash market, cum dividend on 19 June 2013, and
ex dividend on 20 June 2013 in cash market.
c. The balance was recorded as part of the Company’s
unappropriated retained earnings.
4. a. Approved the composition of the Board of
Commissioners and Board of Directors of the Company
as of closing of the Meeting up to closing of the
Annual General Meeting of Shareholders of the
Company on 2016 for fiscal year 2015, are as follows:
Board of Commissioners
President Commissioner : Franciscus Welirang
Commissioner : Axton Salim
Commissioner : Werianty Setiawan
Commissioner : Hendra Widjaja
Commissioner : Hans Ryan Aditio
Independent Commissioner : Tengku Alwin Aziz
Independent Commissioner : Edy Sugito
Independent Commissioner : Monang Silalahi
Board of Directors
President Director : Benny (Benny Tjoeng)
Vice President Director I : Sonny Lianto
Vice President Director II : Tio Eddy Hariyanto
Director : Tjhie Tje Fie (Thomas Tjhie)
Director : Moleonoto (Paulus Moleonoto)
Director : Mark Julian Wakeford
Director : Joefly Joesoef Bahroeny
b. Granted the authority and power of attorney to
the Company’s Board of Directors, both separately
and jointly, with the right of substitution, to perform
all actions in relation to the changes and resolutions
of the Company’s Board of Commissioners and Board
of Directors compositions as stated above, including
but not limited to drawing up or requesting to be
drawn up as well as to sign any deeds passed before
akan dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum dan
peraturan perundang-undangan Pasar Modal yaitu:
i. Pembayaran dividen akan dilakukan pada tanggal 3 Juli 2013
ii. Tanggal pencatatan (Recording Date) pada 19 Juni 2013
iii. Saham cum dividen di pasar reguler dan negosiasi
tanggal 14 Juni 2013, yang berarti bahwa saham
ex dividen dipasar reguler dan negosiasi tanggal 17 Juni 2013
iv. Pada pasar tunai, saham cum dividen tanggal 19 Juni
2013, sedangkan ex dividen tanggal 20 Juni 2013
di pasar tunai.
c. Sisanya dicatat sebagai saldo laba Perseroan yang belum
ditentukan penggunaannya.
4. a. Menetapkan bahwa susunan Dewan Komisaris dan
Direksi Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat ini
untuk jangka waktu sampai dengan ditutupnya Rapat
Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada tahun
2016 untuk tahun buku 2015 adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris : Franciscus Welirang
Komisaris : Axton Salim
Komisaris : Werianty Setiawan
Komisaris : Hendra Widjaja
Komisaris : Hans Ryan Aditio
Komisaris Independen : Tengku Alwin Aziz
Komisaris Independen : Edy Sugito
Komisaris Independen : Monang Silalahi
Direksi
Presiden Direktur : Benny (Benny Tjoeng)
Wakil Presiden Direktur I : Sonny Lianto
Wakil Presiden Direktur II : Tio Eddy Hariyanto
Direktur : Tjhie Tje Fie (Thomas Tjhie)
Direktur : Moleonoto (Paulus Moleonoto)
Direktur : Mark Julian Wakeford
Direktur : Joefly Joesoef Bahroeny
b. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi
Perseroan, sendiri-sendiri maupun bersama-sama,
dengan hak substitusi, untuk melakukan segala tindakan
sehubungan dengan penetapan susunan Dewan
Komisaris dan Direksi Perseroan sebagaimana tersebut
di atas, termasuk tetapi tidak terbatas untuk membuat
atau meminta untuk dibuatkan serta menandatangani
the Notary in relation to the changes and resolutions
of the Company’s Board of Commissioners and Board
of Directors and to notify competent authorities, and
perform any and all necessary actions in accordance
with the prevailing laws and regulations.
5. Determined the total amount of remuneration for
members of the Board of Commissioners and
Board of Directors of the Company with effect from
1 January 2013 to 31 December 2013, maximum of
Rp 32,500,000,000,- (thirty two billion five hundred
million Rupiahs) (before tax).
6. Appointed Registered Public Accountant Purwantono,
Suherman & Surja as the Company’s Auditor for the
financial year ended 31 December 2013 and authorized
the Board of Directors to determine the honorarium of
the said Registered Public Accountant and other
conditions related to their appointment.
The EGMS approved among others the
following resolutions:
1. a. Approved the amendment of the Company’s status
from Foreign Direct Investment (PMA) to be the
Domestic Investment (PMDN).
b. Granted authority and power of attorney to
the Company’s Board of Directors, with the right of
substitution, to conduct the decision in relation to the
amendment of the status of the Company from
Foreign Direct Investment (PMA) to be the Domestic
Investment (PMDN) in accordance with the
Investment Coordinating Board rules and prevailing
capital investment laws and regulations, to sign any
deeds made before a Notary in relation to the
Company’s change in status of PMA into the domestic
investment, to submit application for approval and/or
submission of a notification to the competent
authorities, to change and/or amend in whatever
manner required in relation to the amendment of
Company’s status in order to obtain the approval and
dalam akta yang dibuat dihadapan notaris sehubungan
dengan penetapan susunan Dewan Komisaris dan
Direksi Perseroan, dan memberitahukan kepada pihak
yang berwenang, serta melakukan semua dan setiap
tindakan yang diperlukan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
5. Menetapkan besarnya seluruh jumlah remunerasi yang
akan dibayarkan oleh Perseroan kepada anggota Dewan
Komisaris dan Direksi Perseroan, yang berlaku terhitung
sejak tanggal 1 Januari 2013 sampai dengan tanggal 31
Desember 2013, maksimum sebesar Rp 32.500.000.000,00
(tiga puluh dua miliar lima ratus juta Rupiah) (sebelum
dipotong pajak).
6. Menunjuk Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman
& Surja sebagai Akuntan Publik yang akan mengaudit
Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang
berakhir pada 31 Desember 2013 dan memberi wewenang
kepada Direksi Perseroan untuk menentukan jumlah
honorarium Akuntan Publik tersebut dan menetapkan
persyaratan lain yang berkaitan dengan penunjukkannya.
RUPSLB antara lain menyetujui keputusan-keputusan
sebagai berikut:
1. a. Menyetujui perubahan status Perseroan dari perusahaan
dengan Fasilitas Penanaman Modal Asing (PMA) menjadi
perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
b. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi
Perseroan, dengan hak substitusi, untuk melaksanakan
keputusan tentang perubahan status Perseroan dari
perusahaan dengan fasilitas PMA menjadi perusahaan
PMDN sesuai dengan peraturan Badan Koordinasi
Penanaman Modal (BKPM) dan peraturan perundang-
undangan penanaman modal yang berlaku serta
untuk menuangkan keputusan tentang perubahan status
Perseroan dari PMA menjadi PMDN tersebut dalam
akta yang dibuat dihadapan notaris, untuk mengajukan
permohonan persetujuan dan/atau penyampaian
pemberitahuan kepada pihak yang berwenang, untuk
78
79
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
or receiving such notification, as well as to proceed
and perform all and any necessary actions in
accordance with the prevailing law and regulations.
2. a. Approved the Company’s share buyback plan at the
maximum of 31,000,000 (thirty one million) shares
or 0.46% (zero point forty six percent) of the
Company’s issued and paid up shares within a period
of 18 (eighteen) months as of the closed of the
Meeting based on the rule of Bapepam and LK No. XI.B.2
regarding issuer or Public Company Share Buyback.
b. Granted authority and power of attorney to
the Company’s Board of Directors, with the right
of substitution, to conduct the decision in relation
to the Company’s share buyback including appointing
the securities company as a Broker-Dealer, to sign any
deeds made before a Notary in relations to the
Company’s share buyback, to submit application
for approval and/or submission of a notification to
the competent authorities, to change and/or amend
in whatever manner required in relation to the
Company’s share buyback in order to obtain the
approval and/or receiving such notification, as well as
to proceed and perform all and any necessary actions in
accordance with the prevailing laws and regulations.
Board of Commissioners
The Board of Commissioner (BOC) is responsible for monitoring
the management policy, as well as providing advice to the
Board of Directors (BOD) regarding the operation and the
management of the Company. The BOC also monitors the
effectiveness of the BOD’s policies in ensuring the attainment
of GCG principles within the Company.
membuat perubahan dan/atau tambahan dalam bentuk
apapun juga yang diperlukan berkaitan dengan perubahan
status Perseroan tersebut guna diperolehnya persetujuan dan/
atau diterimanya pemberitahuan tersebut, serta melakukan
semua dan setiap tindakan yang diperlukan, sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. a. Menyetujui rencana Perseroan untuk melakukan
pembelian kembali saham Perseroan (share buyback)
sebanyak-banyaknya 31.000.000 (tiga puluh satu juta)
saham atau 0.46% (nol koma empat puluh enam persen) dari
saham Perseroan yang ditempatkan dan disetor penuh
dengan menggunakan dana yang berasal dari laba yang
belum ditentukan penggunaannya per tanggal 31 Desember
2012 dalam jangka waktu 18 (delapan belas) bulan sejak
tanggal ditutupnya Rapat sesuai dengan Peraturan Bapepam
dan LK No. XI.B.2 tentang Pembelian Kembali Saham yang
Dikeluarkan oleh Emiten atau Perusahaan Publik.
b. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan,
dengan hak substitusi, untuk melaksanakan keputusan
tentang pembelian kembali saham Perseroan (buyback)
termasuk menunjuk perusahaan sekuritas sebagai Perantara
Pedagang Efek, menuangkan keputusan tentang pembelian
kembali saham Perseroan (share buyback) tersebut dalam akta
yang dibuat dihadapan notaris, untuk mengajukan permohonan
persetujuan dan/atau penyampaian pemberitahuan kepada
pihak yang berwenang, untuk membuat perubahan dan/atau
tambahan dalam bentuk apapun juga yang diperlukan berkaitan
dengan pelaksanaan pembelian kembali saham Perseroan
tersebut, serta melakukan semua dan setiap tindakan yang
diperlukan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Dewan Komisaris
Dewan Komisaris bertugas untuk melakukan pengawasan atas
kebijakan pengurusan dan memberikan masukan kepada Direksi
dalam menjalankan dan mengelola Perseroan. Dewan Komisaris juga
mengawasi efektivitas kebijakan Direksi dalam upaya memastikan
tercapainya prinsip-prinsip GCG di dalam perusahaan.
Members of the BOC is nominated by the Nomination and
Remuneration Committee and appointed by the GMS. The
terms of office begins at the appointment date during the
GMS and ended at the third GMS after the appointment
of the respective member of the BOC. In the event of any
changes before the end of the term, the newly appointed
member of the BOC will serve for the remaining term of
the replaced member of the BOC. The term of the BOC will
end at the closing of GMS 2016 for financial year of 2015.
In accordance to the Articles of Association and based on
decision of the GMS on May 24, 2013, the BOC consists of 8
(eight) members, including the President Commissioner and
7 (seven) Commissioners, three of which are Independent
Commissioners who are not affiliated with any other
Commissioners, Directors or the controlling shareholders.
The number of Independent Commissioners has fulfilled
the Decision of the Board of Directors of PT Bursa Efek
Indonesia Number I-A on Share Listing Requirements dated
January 20, 2014, where every public company needs to have
Independent Commissioners at least 30% of the total number
of members of the BOC.
All members of the BOC are competent professionals
with extensive experience and a wide range of expertise.
The composition of the BOC based on the Decision of the
Company’s AGMS dated May 24. 2013 is as follows:
Anggota Dewan Komisaris dinominasikan oleh Komite Nominasi dan
Remunerasi dan diangkat oleh RUPS. Masa jabatan dimulai pada
tanggal pengangkatan dalam RUPS sampai penutupan RUPS ke tiga
setelah pengangkatan anggota Dewan Komisaris tersebut. Dalam
hal terjadi perubahan sebelum akhir masa jabatan, anggota Dewan
Komisaris yang baru akan bertugas untuk sisa masa jabatan anggota
Dewan Komisaris yang digantikan. Masa jabatan Dewan Komisaris
sampai dengan penutupan RUPS 2016 untuk tahun buku 2015.
Sesuai Anggaran Dasar Perseroan dan keputusan Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS) tanggal 24 Mei 2013, Dewan Komisaris
Perseroan terdiri dari 8 (delapan) anggota, termasuk seorang
Presiden Komisaris, serta 7 (tujuh) Komisaris, tiga diantaranya
adalah Komisaris Independen yang tidak memiliki afiliasi dengan
anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya atau pemegang
saham pengendali. Jumlah Komisaris Independen telah memenuhi
ketentuan yang tertuang di dalam Keputusan Direksi PT Bursa
Efek Indonesia Nomor I-A Tentang Pencatatan Saham dan Efek
Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan
Tercatat tanggal 20 Januari 2014, dimana setiap perusahaan publik
harus memiliki Komisaris Independen sekurang-kurangnya 30%
dari jumlah seluruh anggota Dewan Komisaris.
Semua anggota Dewan Komisaris merupakan profesional yang
kompeten dengan pengalaman dan bidang keahlian yang luas.
Susunan Dewan Komisaris Perseroan berdasarkan Keputusan
RUPST Perseroan tanggal 24 Mei 2013 adalah sebagai berikut:
80
81
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
Board of Commisioners Dewan Komisaris Name Nama
President Commisioner Presiden Komisaris
Commisioner Komisaris
Commisioner Komisaris
Commisioner Komisaris
Commisioner Komisaris
Independent Commisioner Komisaris Independen
Independent Commisioner Komisaris Independen
Independent Commisioner Komisaris Independen
Franciscus Welirang
Axton Salim
Werianty Setiawan
Hendra Widjaja
Hans Ryan Aditio
Tengku Alwin Aziz
Edy Sugito
Monang Silalahi
Board of Directors
The BOD is responsible for managing the day-to-day
operation of the Company to attain the Company’s
objectives and direction under the supervision of the BOC.
Responsibility covers, among others, the formulation and
execution of business plans, annual budgets and policies,
the monitoring and managing of risk, the prudent
management of the Company’s assets, resources and
reputation, the recruitment and the conduct of Company
personnel as well as the formation and operation of
management committees in the day-to-day governance
of the Company.
Members of the BOD are nominated by the Nomination
Committee and appointed by at the AGMS. The term of
Direksi
Direksi bertanggung jawab pada pengelolaan kegiatan
operasional sehari-hari Perseroan untuk mencapai maksud
dan tujuan Perseroan di bawah pengawasan Dewan
Komisaris. Tanggung jawab Direksi antara lain meliputi
penetapan dan pelaksanaan rencana usaha, anggaran dan
kebijakan tahunan, serta pengawasan dan pengelolaan risiko,
pengelolaan aset, sumber daya dan reputasi Perseroan secara
berhati-hati, rekrutmen dan pengawasan perilaku karyawan,
serta pembentukan dan operasional komite manajemen
dalam tata kelola Perseroan sehari-hari.
Anggota Direksi dinominasikan oleh Komite Nominasi dan
Remunerasi dan diangkat oleh RUPS. Masa jabatan dimulai
pada tanggal pengangkatan dalam RUPS sampai penutupan
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
Based on the Company’s basic principles, meetings of the
BOC are held at least twice annually and can be held anytime
whenever deemed necessary by one member of the BOC
or based on written requests from meeting of the BOD.
During the 2013 financial year, the BOC has conducted
5 (five) meetings, including joint meetings with the BOD,
with average attendance record of 93%.
The schedule of BOC meetings is established at the beginning
of every year and this schedule is notified to all members of
the BOC to ensure their attendance in these meetings. The
notice of meeting must be sent to all members of the BOC
stating the agenda, date, time and place of the Meeting.
All information related to the discussion topics of each
meeting are distributed to all members of the BOC before the
commencement of the meeting. Minutes of the meeting are
drawn up in accordance with our Articles of Association and
serve as legal evidence regarding event in the meeting and
resolutions taken.
To improve the Commissioners’ competencies in
performing their duties, in 2013 members of the BOC
attended training on ‘Managing Sustainability to Increase
Business Value’.
Refer to page 106-113 in this Annual Report for profiles of
members of the BOC.
Berdasarkan Prinsip dasar GCG Perseroan , Penyelenggaraan Rapat
Dewan Komisaris dilakukan sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam
setahun dan atau dapat dilakukan setiap waktu apabila dipandang
perlu oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris atau atas
permintaan tertulis dari Rapat Direksi. Pada tahun buku 2013, Dewan
Komisaris telah mengadakan rapat sebanyak 5 (lima) kali, termasuk rapat
gabungan dengan Direksi, dengan tingkat kehadiran rata-rata 93%.
Setiap awal tahun ditetapkan jadwal rapat Dewan Komisaris dan
jadwal tersebut diberitahukan kepada seluruh Komisaris agar
mereka dapat menjadwalkan waktu mereka untuk hadir dalam
rapat tersebut. Undangan Rapat harus dikirimkan kepada seluruh
anggota Dewan Komisaris dengan mencantumkan agenda, waktu
dan tempat Rapat. Informasi yang berhubungan dengan topik
pembahasan untuk setiap rapat, disampaikan kepada setiap
anggota Dewan Komisaris sebelum penyelenggaraan rapat yang
bersangkutan. Notulen Rapat disusun sesuai ketentuan Anggaran
Dasar Perseroan dan berfungsi sebagai bukti yang sah atas
penyelenggaraan rapat dan hasil-hasil keputusannya.
Guna meningkatkan kompetensi Dewan Komisaris dalam
menjalankan tugasnya, anggota Dewan Komisaris Perseroan pada
tahun 2013 telah mengikuti pelatihan yaitu mengenai ‘Managing
Sustainability to Increase Business Value’.
Profil anggota Dewan Komisaris dapat dilihat di halaman 106-113
dalam Laporan Tahunan ini.
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
82
83
office runs from the date resolved at the AGMS until the
closing of the third AGMS following the appointment of
the Directors concerned. In the event of a substitution
prior to the end of this term, the new member of the BOD
will serve for the remaining term of the Director who is
replaced. The term of office of the BOD is until the closing
of the AGMS in 2016 for fiscal year 2015.
In accordance to the Articles of Association and based on
the decision of the GMS on May 24, 2013, the BOD consists
of 7 (seven) members, including the President Director, two
Vice President Directors and four Directors; all are highly
qualified professionals with established reputations in
their fields of competence. The composition of the BOD of
the Company based on the decision of the AGMS held on
May 24, 2013 is as follows:
The President Director is responsible for charting the
strategic direction of the Company and ensuring that
all goals and objectives are met, assisted by the Vice
President Director I and Vice President Director II as well
as the Company’s Directors.
Based on the Company’s basic principles, meetings of
the BOD are held regularly at least four times annually.
During the 2013 fiscal year, the BOD has conducted 10
(ten) meetings, with average attendance record of 75%
to discuss various matters, including evaluation of the
Company’s operation and financial performance, strategy
and other important matters. In addition, the BOD also
holds informal meetings in 2013 to discuss and decide
issues requiring immediate decisions.
RUPS ke tiga setelah pengangkatan anggota Direksi tersebut.
Dalam hal terjadi perubahan sebelum akhir masa jabatan,
anggota Direksi yang baru akan bertugas untuk sisa masa
jabatan anggota Direksi yang digantikan. Masa jabatan Direksi
sampai dengan penutupan RUPS 2016 untuk tahun buku 2015.
Sesuai Anggaran Dasar Perseroan dan keputusan Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 24 Mei 2013,
Direksi Perseroan terdiri dari 7 (tujuh) anggota, termasuk
Presiden Direktur, dua Wakil Presiden Direktur dan empat
Direktur; dimana seluruh anggota merupakan profesional
berkualifikasi dengan reputasi di masing-masing area
kompetensinya. Susunan Direksi Perseroan berdasarkan
Keputusan RUPST Perseroan tanggal 24 Mei 2013 adalah
sebagai berikut:
Presiden Direktur bertanggung jawab dalam mengembangkan
arahan strategis Perseroan dan memastikan bahwa seluruh
target dan tujuan Perseroan dapat tercapai dengan dibantu
Wakil Presiden Direktur I dan Wakil Presiden Direktur II serta
Direktur Perseroan.
Berdasarkan prinsip dasar GCG Perseroan Rapat Direksi diadakan
secara berkala sekurang-kurangnya empat kali dalam satu tahun.
Sepanjang tahun 2013, Direksi telah mengadakan 10 (sepuluh)
kali rapat, dengan tingkat kehadiran rata-rata sebesar 75% untuk
membahas berbagai permasalahan termasuk mengevaluasi
kinerja operasional dan keuangan, strategi dan berbagai hal
penting lainnya. Di samping itu, beberapa pertemuan informal
dilaksanakan di tahun 2013 untuk membahas dan menyetujui hal-
hal yang membutuhkan perhatian dengan segera.
Board of Directors Direksi Name Nama
President Director Presiden Direktur
Vice President Director I Wakil Presiden Direktur I
Vice President Director II Wakil Presiden Direktur II
Director Direktur
Director Direktur
Director Direktur
Director Direktur
Benny (Benny Tjoeng)
Sonny Lianto
Tio Eddy Hariyanto
Tjhie Tje Fie (Thomas Tjhie)
Moleonoto (Paulus Moleonoto)
Mark Julian Wakeford
Joefly Joesoef Bahroeny
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
Audit Committee
The Audit Committee was established to assist the BOC in
conducting its oversight duties. The Audit Committee has
the following duties:
Remuneration of the Company’s BOC and BOD
Remuneration for members of the BOC and BOD is set
based on a formula agreed by the GMS, after reviews
by the BOC on analysis conducted by the Nomination
and Remuneration Committee. Based on the Company’s
GCG Policy, in determining the remuneration of the
Commissioners and Directors, the GMS receives advices
from the Nomination and Remuneration Committee.
The amount of remuneration is determined by taking into
consideration the Company’s earnings in the previous
years, the assigned duties and responsibilities and the
remuneration level of executives in related industries.
For the year ended December 31, 2013, total gross
compensation of the BOC and BOD of the Company was
Rp17.86 billion.
Committees Under The BOC
In performing its oversight duties, the BOC is assisted by
2 (two) Committees, namely:
1. Audit Committee, and
2. Nomination and Remuneration Committee
Komite Audit
Komite Audit Perseroan dibentuk untuk membantu Dewan
Komisaris Perseroan dalam menjalankan peran pengawasan.
Komite Audit memiliki tugas sebagai berikut:
Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan
Remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan
diberikan dengan basis formula yang ditetapkan oleh RUPS,
yang sebelumnya telah melalui kajian oleh Dewan Komisaris
melalui pendalaman yang dilakukan oleh Komite Nominasi dan
Remunerasi. Berdasarkan Kebijakan GCG Perseroan, dalam
menetapkan remunerasi para Komisaris dan Direktur, RUPS
menerima saran dari Komite Nominasi dan Remunerasi.
Besaran remunerasi ditetapkan dengan memperhatikan besaran
pendapatan tahun-tahun sebelumnya, beban, tugas dan tanggung
jawab, serta disesuaikan dengan tingkat remunerasi eksekutif
pada industri sejenis.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013,
jumlah bebankompensasi bruto bagi Dewan Komisaris dan Direksi
Perseroan adalah sebesar Rp17,86 miliar.
Komite-Komite di Bawah Dewan Komisaris
Dalam rangka menjalankan fungsi pengawasannya, Dewan
Komisaris dibantu oleh 2 (dua) Komite sebagai berikut:
1. Komite Audit, dan
2. Komite Nominasi dan Remunerasi
At the beginning of every year, the schedule of BOD
meetings is established at and this schedule is notified
to all members of the BOD to ensure their attendance in
these meetings. All information related to the discussion
topics of each meeting are distributed to all members of
the BOD prior to the commencement of the meeting.
To improve the Directors’ competencies in performing their
duties, in 2013 members of the BOD attended training on
‘Managing Sustainability to Increase Business Value’.
Refer to page 114-120 in this Annual Report for profiles
of members of the BOD.
Setiap awal tahun ditetapkan jadwal rapat Direksi dan jadwal
tersebut diberitahukan kepada seluruh Direktur agar mereka dapat
menjadwalkan waktu mereka untuk hadir dalam rapat tersebut.
Sebelum penyelenggaraan rapat, agenda dan informasi terkait
dengan materi pembahasan di setiap rapat disampaikan kepada
seluruh peserta.
Guna meningkatkan kompetensi Direksi dalam menjalankan tugasnya,
pada tahun 2013 anggota Direksi Perseroan telah mengikuti pelatihan
yaitu mengenai ‘Managing Sustainability to Increase Business Value’.
Profil anggota Direksi dapat dilihat di halaman 114-120 dalam
Laporan Tahunan ini.
84
85
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
a. to review interim financial reports with management
and the external auditors, before filing to regulators, and
consider whether they are complete and consistent with
the information known to committee members;
b. to review significant accounting and reporting
issues and to understand their impact on the
financial statements;
c. to evaluate the performance of the external auditors,
and exercise final approval on the appointment or
discharge of the auditors;
d. to assess the independency and objectivity of the
Company’s appointed external auditors;
e. to meet with the external auditors to discuss matters
arising from the Company’s financial statements or any
review of internal controls by the external auditor;
f. to meet with the Company’s internal audit unit from
time to time to discuss various control issues; and
g. to review the control and monitoring function conducted
by the internal audit department, the financial reporting,
risk management and business processes and the
internal control and governance system of the Company.
In conducting its activities the Audit Committee is
guided by the Audit Committee Charter, developed by
taking into account requirements set by Bapepam-LK
regulation No. IX.I.5 Attachment to the Decision of the
Bapepam-LK Chairman No. Kep-643/BL/2012 regarding the
Establishment and Working Guideline of Audit Committee.
The term of office of the Audit Committee is 3 years (equal
to the term of office of the Company’s BOC as regulated
by the Company’s articles of association) and can only be
reelected once for the next period.
The Audit Committee consists of 3 (three) members,
including the Chairman of the Committee, who is
an Independent Commissioner. All members of the
Audit Committee are independent parties with no
financial, management, share ownership and/or familial
relationships with the BOC, the BOD and/or the controlling
shareholders or other relationships with the Company
that can limit their capacity to act independently. The
composition, qualification and independency of the Audit
Committee have fulfilled Bapepam-LK Regulations.
Regulations concerning Audit Committee meetings are
outlined in the Company’s Audit Committee Section Meeting
Policies, stating that “The Audit Committee holds regular
a. melakukan penelaahan atas laporan keuangan interim bersama
dengan manajemen dan auditor eksternal sebelum diserahkan
pada pihak yang berkepentingan, serta melakukan pemeriksaan
kelengkapan dan konsistensi laporan tersebut sesuai dengan
informasi yang telah diketahui oleh anggota komite;
b. melakukan review atas isu akuntansi dan laporan yang
signifikan serta memahami dampaknya pada laporan
keuangan Perseroan;
c. mengevaluasi kinerja auditor eksternal, dan memberikan
persetujuan akhir terkait penunjukan atau pemberhentian auditor;
d. menilai independensi dan objektivitas pihak auditor
eksternal yang ditunjuk;
e. mengadakan pertemuan dengan pihak auditor eksternal guna
membahas berbagai hal yang terdapat di dalam laporan
keuangan atau hal terkait pada review atas pengendalian
internal Perseroan oleh auditor eksternal;
f. mengadakan pertemuan secara berkala dengan audit internal
Perseroan guna membahas berbagai hal terkait kegiatan
pengawasan; serta
g. menelaah fungsi pengendalian dan pemantauan yang dilakukan
oleh Departemen Audit Internal, laporan keuangan, manajemen
resiko, dan proses bisnis serta pengendalian internal dan sistem
pengelolaan Perseroan.
Dalam menjalankan aktivitasnya, Komite Audit mengacu pada
Piagam Komite Audit yang disusun dengan memperhatikan
ketentuan dalam Peraturan Bapepam dan LK No. IX.I.5 Lampiran
Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-643/BL/2012 tentang
Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.
Masa jabatan Komite Audit Perseroan adalah 3 tahun (sama
dengan masa jabatan Dewan Komisaris Perseroan sebagaimana
diatur dalam anggaran dasar Perseroan) dan hanya dapat dipilih
kembali untuk satu periode berikutnya.
Komite Audit Perseroan terdiri dari 3 (tiga) orang anggota,
termasuk seorang Ketua Komite Audit yang merupakan
Komisaris Independen Perseroan. Seluruh anggota Komite
Audit adalah independen sehingga tidak memiliki hubungan
keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan
keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau pemegang
saham pengendali atau hubungannya dengan Perseroan yang
dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak secara
independen. Komposisi, kualifikasi dan independensi Komite Audit
telah sesuai dengan Peraturan Bapepam dan LK.
Ketentuan mengenai Rapat Komite Audit diatur dalam Piagam
Komite Audit Perseroan pada bagian Kebijakan Penyelenggaraan
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
meetings at least 4 (four) times in a year, which may only be
conducted if attended by more than on half of its members.”
The composition of the Audit Committee is as follows:
Chairman:
Monang Silalahi (Independent Commissioner)
Mr. Monang Sillalahi was first appointed as the Company’s
Independent Commissioner in 2013 based on the Decision
Letter of the BOC dated May 24, 2013 and serves his first
term in the Company’s Audit Company. Refer to the Board
of Commissioners section for his profile.
Members:
1. Hendra Susanto
Mr. Hendra Susanto was first appointed as member of the
Audit Committee in 2013 based on the Decision Letter of
the BOC dated May 24, 2013.
2. Dr. Timotius, AK
Mr. Dr. Timotius, AK was first appointed as member of the
Audit Committee in 2013 based on the Decision Letter of
the BOC dated May 24, 2013.
Profiles of the members and a brief description regarding
the activities of the Audit Committee during the financial
year of 2013 are available in the Audit Committee Report
section on page 99-100 of this Annual Report.
Nomination and Remuneration Committee
The Company has a Nomination and Remuneration Committee
that determines the broad policy for the remuneration of the
BOD, heads of department and expatriate managers and is
responsible for reviewing the ongoing appropriateness or
relevance of the executive remuneration policy.
The Committee is also tasked with reviewing management
succession planning and making recommendations
on the nomination and re-nomination of Directors to the
BOC and shareholders.
The Nomination and Remuneration Committee is
appointed by the BOC with the term of office that does not
exceed the BOC’s term of office as stated in the Company’s
articles of association and can be reappointed. All
members of the Nomination and Remuneration Committee
Rapat yang berbunyi “Komite Audit mengadakan rapat secara
berkala paling kurang 4 (empat) kali dalam 1 (satu) tahun yang
hanya dapat dilaksanakan apabila rapat dihadiri lebih dari 1/2
(satu per dua) jumlah anggota.”
Susunan Komite Audit Perseroan adalah sebagai berikut:
Ketua:
Monang Silalahi (Komisaris Independen)
Bapak Monang Silalahi diangkat pertama kali menjadi Komisaris
Independen Perseroan pada tahun 2013 berdasarkan Surat
Keputusan Dewan Komisaris tertanggal 24 Mei 2013 dan
merupakan periode pertama beliau di dalam Komite Audit
Perseroan. Profil dapat dilihat pada bagian Dewan Komisaris.
Anggota:
1. Hendra Susanto
Bapak Hendra Susanto diangkat pertama kali menjadi anggota
Komite Audit Perseroan pada tahun 2013 berdasarkan Surat
Keputusan Dewan Komisaris tertanggal 24 Mei 2013.
2. Dr. Timotius, AK
Bapak Dr. Timotius, AK diangkat pertama kali menjadi anggota
Komite Audit Perseroan pada tahun 2013 berdasarkan Surat
Keputusan Dewan Komisaris tertanggal 24 Mei 2013.
Profil para anggota dan uraian singkat pelaksanaan kegiatan Komite
Audit pada tahun buku 2013 dapat dibaca pada bagian Laporan
Komite Audit di halaman 99-100 dalam Laporan Tahunan ini.
Komite Nominasi dan Remunerasi
Perseroan memiliki Komite Nominasi dan Remunerasi yang
bertugas untuk menetapkan kebijakan dasar tentang remunerasi
Direksi, kepala departemen dan manajer asing, serta bertanggung
jawab atas peninjauan terhadap kesesuaian kebijakan remunerasi
yang berlaku bagi para eksekutif.
Komite juga bertugas melakukan peninjauan atas rencana suksesi
manajemen dan menyusun rekomendasi tentang nominasi dan
nominasi kembali para Direksi kepada Dewan Komisaris dan para
pemegang saham.
Komite Nominasi dan Remunerasi diangkat oleh Dewan Komisaris
dengan masa tugas yang tidak boleh lebih lama dari masa
jabatan Dewan Komisaris sebagaimana diatur dalam anggaran
dasar Perseroan, dan dapat diangkat kembali. Seluruh anggota
Komite Nominasi dan Remunerasi diangkat kembali pada
86
87
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
Corporate Secretary
According to regulations from OJK and Indonesia Stock
Exchange (IDX), the Company appoints a Corporate
Secretary who acts as the liaison officer between the
Company with the capital market institution and public.
Based on the duties and responsibilities, during 2013 the
Corporate Secretary has conducted the following activities:
• Ensuring compliance the various prevailing regulations and
timely reporting to the capital market authority in the form
of information transparency accessible through IDX-net,
• Maintaining regular communication with the capital
market authorities, including OJK and IDX, related to the
Company’s corporate governance and corporate actions.
• Monitoring the Company’s compliance with the Company
Law, the Articles of Association, capital market rules and
various statutory regulations and providing advice to the
Board on any regulatory changes and its implication.
• Administering the meetings of the BOC and BOD and
recording the minutes of the meetings.
Endah R. Madnawidjaja serves as the Company’s Corporate
Secretary and concurrently as the Company’s Head
of Legal Affairs. She was first appointed as Corporate
Secretary based on the Decision Letter of the BOD dated
November 19, 2007, which has been reported to Bapepam
and LK (not announced given that it is not required by the
regulation). She graduated in law, majoring in Economic
Activities Law, from the University of Indonesia and is
a Licensed Advocate as well as a member of IKADIN
(equivalent to BAR Associates). Prior to joining the
Company, she had been a Legal Consultant of Lubis, Ganie,
Surowidjojo law firm since 1995.
have been reappointed in 2013 based on the Decision
Letter of the BOC dated May 24, 2013.
In 2013, the Committee held 1 (one) meeting with 100%
attendance record.
The members of the Nomination and Remuneration
Committee are as follows:
Chairman : Axton Salim (Commissioner)
Members : Hendra Widjaja (Commissioner)
Sekretaris Perusahaan
Mengacu kepada Peraturan OJK dan Peraturan Bursa Efek
Indonesia (BEI), Perseroan mengangkat Sekretaris Perusahaan
yang berfungsi sebagai penghubung antara Perseroan dengan
institusi pasar modal dan masyarakat.
Sesuai dengan peran dan tanggung jawabnya, sepanjang tahun
2013 Sekretaris Perusahaan telah melaksanakan antara lain:
• Memastikan kepatuhan pada peraturan dan ketentuan pasar modal
yang berlaku dan pelaporan tepat waktu pada otoritas pasar modal
dan informasi mengenai Perseroan dalam bentuk keterbukaan
Informasi yang bisa diakses oleh masyarakat melalui IDX net,
• Memelihara komunikasi secara berkala dengan instansi
pemerintahan dan otoritas pasar modal termasuk OJK dan BEI,
yang berkaitan dengan permasalahan tata kelola dan tindakan
korporasi.
• Memantau kepatuhan Perseroan terhadap UUPT, Anggaran
Dasar, dan ketentuan pasar modal dan peraturan lainnya
dan memberikan masukan kepada Direksi tentang perubahan
peraturan dan implikasinya terhadap Perseroan.
• Mengatur tata laksana rapat Dewan Komisaris dan Direksi serta
mencatat risalah rapat.
Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Ibu Endah R. Madnawidjaja
yang juga menjabat sebagai Kepala Divisi Legal Perseroan. Beliau
diangkat pertama kali sebagai Sekretaris Perusahaan berdasarkan
Surat Keputusan Direksi tertanggal 19 November 2007 dimana
pengangkatan ini telah dilaporkan kepada Bapepam dan LK (tidak
diumumkan saat itu peraturannya tidak mensyaratkan seperti itu).
Ibu Endah menyelesaikan studi di bidang hukum, dengan
spesialisasi Hukum Kegiatan Ekonomi, dari Universitas Indonesia
dan merupakan Advokat Terdaftar serta juga anggota IKADIN
(setara dengan BAR Associates). Sebelum bergabung dengan
Perseroan, Beliau menjabat sebagai Konsultan Legal di law firm
Lubis, Ganie, Surowijojo sejak 1995.
tahun 2013, berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris
tertanggal 24 Mei 2013.
Pada tahun 2013, Komite ini telah mengadakan 1 (satu) kali rapat
dengan tingkat kehadiran 100%.
Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi adalah sebagai berikut:
Ketua : Axton Salim (Komisaris)
Anggota : Hendra Widjaja (Komisaris)
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
External Auditors
External Auditors are appointed by the GMS with the
responsibility to present their opinion regarding the
compliance of the audited financial report against the
prevailing financial report standard.
The AGMS of May 24, 2013 appointed KAP Purwantono,
Suherman & Surja (“Independent Auditor”) to conduct
the audit of the Company’s financial statements for the
year ended December 31, 2013. The Independent Auditor
has provided audit services to the Company since the
2010 financial reporting period. The BOD determined the
honorarium of the public accountant as Rp3,334,414,250
for professional services rendered since January 1, 2013
and ended on February 20, 2014. The Independent
Auditor has completed his assignment independently in
accordance to the public accountant professional standard,
the assignment contract and the agreed audit scope
of work. KAP Purwantono, Suherman & Surja does not
provide any other consulting services to the Company. The
Accountant who signs the Independent Auditor Report for
Financial Year 2013 is Mr. Indrajuwana Komala Widjaja.
Internal Audit and Risk Management
The BOC is responsible for overseeing and coordinating
the Company’s internal control and monitoring function.
Control and monitoring function include embedded internal
controls within each department and business unit, as well
as Company’s internal audit function and external audit.
The Internal Audit has the following main duties and
responsibilities:
• Develop and conduct flexible annual Internal Audit plan
utilizing a risk based methodology,
• Review and evaluate implementation of internal control
and risk management systems, and review and evaluate
efficiency and effectiveness of the Company’s various
activities,
• Provide consultation, improvement suggestions and
objective information regarding results from audited
activities to respective Management, and
• Monitor timely implementation realization of
improvement plan responding to approved Internal
Audit recommendations.
Auditor Eksternal
Auditor Eksternal diangkat oleh RUPS dengan tanggung jawab
menyampaikan pendapatan terkait kepatuhan laporan keuangan
yang telah diaudit terhadap standar laporan keuangan yang berlaku.
RUPST tanggal 24 Mei 2013 menunjuk Kantor akuntan Publik
(“KAP”) Purwantono, Suherman & Surja yang merupakan KAP
yang terdaftar di OJK, untuk melakukan audit atas laporan
keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2013. KAP Purwantono, Suherman & Surja
menjadi auditor Perseroan sejak tahun buku 2010. Direksi telah
menetapkan jumlah honorarium akuntan publik yaitu sebesar
Rp3.334.414.250 untuk periode penugasan profesional sejak
tanggal 1 Januari 2013 dan berakhir pada tanggal 20 Februari 2014.
KAP tersebut telah menyelesaikan tugasnya secara independen
sesuai standar profesional akuntan publik, perjanjian kerja serta
ruang lingkup audit yang telah ditetapkan. KAP Purwantono,
Suherman & Surja tidak memberikan jasa konsultasi lainnya
kepada Perseroan. Akuntan yang menandatangani Laporan
Auditor Independen Tahun Buku 2013 adalah Bapak Indrajuwana
Komala Widjaja.
Audit Internal dan Manajemen Risiko
Dewan Komisaris bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan
fungsi pengendalian internal dan pemantauan Perseroan. Fungsi
pengendalian dan pemantuan juga meliputi pengendalian internal
yang melekat di setiap departemen dan unit usaha, serta fungsi
audit internal dan audit eksternal.
Audit Internal memiliki tugas dan tanggung jawab utama antara
lain sebagai berikut:
• Menyusun dan melaksanakan rencana Audit Internal tahunan
yang fleksibel dengan menggunakan metodologi berbasis risiko,
• Melakukan pengujian dan evaluasi atas pelaksanaan
pengendalian internal dan sistem manajemen risiko, serta
melakukan pemeriksaan dan evaluasi efisiensi dan efektivitas
atas berbagai aspek kegiatan Perseroan,
• Memberikan konsultasi, saran perbaikan dan informasi yang
obyektif tentang hasil kegiatan yang diperiksa kepada
manajemen terkait, dan
• Melakukan pengawasan terhadap realisasi implementasi
yang tepat waktu atas pelaksanaan rencana perbaikan dalam
menanggapi rekomendasi Audit Internal yang telah disetujui.
88
89
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
The main responsibility for internal control relies on the
Company’s Internal Audit function, which functionally reports
to Audit Committee and administratively to Company’s
President Director. In conducting its roles and duties, Internal
Audit refers to Company’s Internal Audit Charter which was
prepared based on Bapepam Regulation No. Kep-496/
BL/2008 regarding Formation and Guideline for preparation
of Internal Audit Charter.
The Company adopts a risk based internal audit approach. The
internal audit annual plan is developed based on evaluation
risk conducted by the Company’s Risk Management Unit (RMU)
and risk indicators defined by Internal Audit function.
Internal Audit performs its functions based on the framework
outlined in the Internal Audit Charter and Code of Conduct
as defined by the Board of Directors based on the prevailing
regulations, after approval of the Board of Commissioners.
Internal Audit implements a systematic and discipline
approach in evaluating and improving the effectiveness of risk
management, internal control and the governance process.
Internal Audit also independently reviews risks and controls
identified by the RMU to provide an adequate assurance to
Management and Audit Committee that key risks and controls
have been monitored and managed adequately.
On a quarterly basis, the RMU in coordination with the
respective Risk Owners of operating units and supporting
departments, conducts review and assessment on identified
risks based on controls in place, monitors implementation of
agreed action plans to further mitigate identified risks and
reports significant risks to Board of Directors and Independent
Audit Committee.
Risk management is viewed and regarded as a
“Continuous Process” starting from risk identification until
implementation and monitoring of controls in place as well as
additional mitigating action plans. This process is as follows:
1. Identify risks
To manage risks effectively, the Company identifies all
potential events that may affect the Company’s ability to
successfully implement strategies and achieve objectives,
through a formal and dedicated effort, such as:
• Conducting of risk identification via understanding of
business processes, taking into consideration existing
issues and problems in respective risk owners’ unit/
divisions/ departments.
Tanggung jawab pengawasan internal ada pada fungsi Audit
Internal Perseroan, yang secara fungsional bertanggung jawab
pada Komite Audit dan secara administratif pada Presiden Direktur
Perseroan. Dalam mengemban tugasnya, Unit Audit Internal
mengacu kepada Piagam Audit Internal Perseroan yang disusun
berdasarkan Peraturan Bapepam No.IX.I.7 Kep-496/BL/2008 tentang
Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal.
Perseroan menggunakan pendekatan audit internal yang berbasis
risiko. Rencana tahunan audit internal dibuat berdasarkan evaluasi
risiko oleh Unit Manajemen Risiko (RMU) serta indikator-indikator
risiko yang ditetapkan oleh fungsi Audit Internal.
Audit Internal melaksanakan fungsinya dalam kerangka yang
tertuang dalam Piagam Audit Internal dan Kode Etik yang
ditetapkan oleh Dewan Direksi sesuai dengan peraturan yang
berlaku, setelah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris.
Audit Internal menerapkan pendekatan yang sistematis dan
disiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas
manajemen risiko, pengendalian internal dan proses tata kelola.
Audit Internal juga melakukan telaah independen atas risiko dan
kontrol yang diidentifikasi oleh RMU untuk memberikan keyakinan
memadai kepada Manajemen dan Komite Audit bahwa risiko-risiko
utama dan kontrol telah dipantau dan ditangani secara layak.
Secara triwulanan, RMU berkoordinasi dengan para Pemilik
Risiko dari setiap unit operasional dan departemen pendukung,
melakukan kajian dan pengukuran terhadap risiko-risiko yang
telah diidentifikasi berdasarkan kontrol-kontrol yang telah ada,
memantau implementasi dari tindakan-tindakan perbaikan untuk
memitigasi risiko dan melaporkan risiko-risiko signifikan kepada
Dewan Direksi dan Komite Audit Independen.
Manajemen risiko dipandang dan dianggap sebagai sebuah
“Proses Berkelanjutan” dimulai dari identifikasi risiko hingga
implementasi dan pemantauan kontrol yang ada serta tambahan
rencana mitigasi risiko. Proses ini adalah sebagai berikut ini:
1. Identifikasi risiko
Untuk mengelola risiko secara efektif, Perusahaan mengidentifikasi
seluruh potensi kejadian yang dapat berdampak pada kemampuan
Perusahaan agar dapat sukses dalam mengimplementasi
strategi dan mencapai tujuan, melalui usaha formal dan
terdedikasi, seperti:
• Melakukan identifikasi risiko melalui pemahaman atas proses
bisnis, dengan mempertimbangkan isu-isu dan masalah-
masalah yang ada di unit/ divisi/ department terkait.
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
• Identifying “what could go wrong” in/ along the
process that may create an adverse impact.
• Identifying/ analyzing on why potential risks may
occur to help in the determination of necessary actions
to prevent such from happening, if possible or
minimize impact.
2. Assess/measure
Risk assessment allows the Company to consider the
extent to which potential events might have an impact
on achievement of objectives. It provides input(s) to
decisions on whether risks need to be treated in most
appropriate and cost-effective risk treatment strategies.
Risk assessment involves consideration of sources/
causes of risks, their impact, the likelihood that those
may occur, as well adequacy and effectiveness of
controls associated with each risk event. Risks are
measured using Risk Assessment Criteria Matrix adopted
based on the Company’s risk philosophy, appetite and
tolerance.
3. Treat/mitigate
Risk treatments deal with deciding on what actions
should be taken to mitigate risks that are not deemed
acceptable to such that the amount of risk is still
within the tolerable level accepted by the Company.
Our treatments options include decision to accept, avoid,
reduce, and transfer the risks with consideration of costs
and benefits.
4. Report/escalate
Through this reporting process, RMU re-evaluates
(if necessary) and consolidates all risks identified by
operating units and support functions across the
Company through the assistance of the appointed RMU
Coordinators from each unit/ division/ department. With
this, RMU prepares risk profile of the Company,
identifies and summarizes in a report format the
significant risks with Red and Yellow residual risk levels.
This report is being presented to Management and Audit
Committee on a quarterly basis.
5. Monitor risks and its mitigation
This is necessary to obtain current and accurate
information on status of the existing key risks together
with the implementation of approved mitigation plans,
i.e., already being done as reported and within the
agreed target period; and, enabling better decision
making for Management. In addition to the risk owners’
own monitoring, RMU is active in doing a separate
monthly monitoring of the status of agreed action plans.
• Mengidentifikasi “apa yang bisa salah” dalam/ selama proses,
yang dapat mengakibatkan dampak yang merugikan.
• Mengidentifikasi/ menganalisa mengenai mengapa risiko
potensial dapat terjadi, untuk membantu dalam penentuan
tindakan yang diperlukan untuk mencegah terjadinya, jika
memungkinkan atau menurunkan dampaknya.
2. Menilai/mengukur
Manajemen risiko memungkinkan Perusahan untuk
mempertimbangkan kejadian potensial mana yang dapat
memiliki dampak atas pencapaian tujuan. Hal ini memberikan
masukan untuk pengambilan keputusan apakah risiko perlu
ditindak dengan strategi perlakuan risiko yang paling tepat
dan efektif biaya. Penilaian risiko mempertimbangkan sumber/
penyebab risiko, dampaknya, kemungkinan terjadinya, serta
kecukupan dan efektifitas dari kontrol-kontrol yang terkait
dengan setiap risiko. Risiko-risiko diukur dengan menggunakan
Matriks Kriteria Penilaian Risiko yang diadopsi berdasarkan
filosofi, selera dan toleransi risiko Perusahaan.
3. Perlakuan/mitigasi
Perlakuan risiko berhadapan dengan pemutusan tindakan
apa yang harus diambil untuk memitigasi risiko yang tidak dapat
diterima agar risiko tersebut berada di dalam tingkat toleransi
yang dapat diterima oleh Perusahaan. Pilihan perlakuan risiko
termasuk di dalamnya keputusan untuk menerima, menghindari,
menurunkan, dan memindahkan risiko dengan pertimbangan
biaya dan keuntungannya.
4. Melaporkan/mengeskalasi
Melalui proses pelaporan, RMU melakukan evaluasi ulang
(jika dibutuhkan) dan mengkonsolidasi seluruh risiko yang
telah diidentifikasi oleh unit operasional dan fungsi pendukung
di seluruh Perusahaan dengan dukungan dari Koordinator
RMU yang telah ditunjuk untuk setiap unit/ divisi/ departemen.
Dengan ini, RMU menyiapkan profil risiko dari Perusahaan dan
menyimpulkan dalam sebuah format pelaporan atas risiko-
risiko signifikan dengan tingkat risiko Merah dan Kuning.
Laporan ini dipresentasikan kepada Manajemen dan Komite
Audit secara triwulanan.
5. Memantau risiko dan mitigasinya
Hal ini penting untuk memperoleh informasi terkini dan akurat
atas status dari risiko-risiko utama saat ini beserta dengan
implementasi dari rencana mitigasi yang telah disetujui, yaitu
telah dilakukan sesuai dengan yang dilaporkan dan sesuai target
yang disepakati; dan, memungkinkan pengambilan keputusan
yang lebih baik bagi Management. Selain itu, secara terpisah
RMU dengan aktif melakukan pemantauan risiko bulanan atas
status rencana tindakan yang telah disepakati.
90
91
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
6. Update/feedback
As part of effective process, Management and Audit
Committee perform its own review, challenge, agree
and give additional inputs on the existing practices of
RMU process as well as the existing Company’s risk
profile and the implementation of the mitigation plans.
This is to ensure that all risks are already identified and
managed effectively.
As part of its effective risk management program, RMU also
continuously and constantly communicates and coordinates
with Internal Audit Department to focus on significant risks
particularly operational and compliance risks, such as plant
diseases and infestation of pests, health & safety, resource
availability, social conflicts, natural disasters, environmental and
risks of land ownership/ areas being claimed by third parties.
This is to have additional assurance that correctness of risk
assessments done; and, check/ verify proper implementation
of the reported risk mitigation strategies and controls.
Internal Audit Unit examines the accuracy of the risk reports
and tests mitigation strategies and control systems. Any
finding is then incorporated in internal audit report. RMU then
uses the report as inputs during the next process of risks
identification and assessment.
With regards to the risks above, the Company had
identified main risk factors that could affect business
activities of the Company. The factors are as follows:
1. Commodity Price Risk
Commodity price risks are risks arising from fluctuations
in commodity prices due to changes in demand
and supply levels at international market, which
may have considerable impact to the Company’s
business performance.
To address these risks, the Company adopts high
quality and low cost agriculture development strategies,
emphasizing on well planned plantation intensification
and expansion. In addition, Lonsum always emphasizes
on disciplined cash flow management practices to
address commodity price fluctuation possibilities.
2. Catastrophic Risk
Catastrophic risks are risks triggered by natural disasters
such as earthquakes, floods and fire, and man-made
disasters such as terrorist attack, with significant
adverse impact to the Company’s performance.
The Company has taken a number of protective measures
6. Update/tanggapan
Sebagai bagian dari proses yang efektif, Manajemen dan
Komite Audit melakukan kajian, menguji, menyetujui dan
memberikan masukan atas praktik RMU yang ada saat ini serta
profil risiko Perusahaan terkini dan implementasi dari rencana
mitigasi risiko. Hal ini untuk memastikan seluruh risiko telah
diidentifikasi dan dikelola dengan efektif.
Sebagai bagian dari program manajemen risiko yang efektif,
RMU secara terus menerus dan konstan berkomunikasi dan
berkoodinasi dengan Divisi Audit Intenal agar fokus kepada
risiko dengan tingkat risiko tinggi, terutama risiko operasional
dan kepatuhan, seperti serangan hama & penyakit, kesehatan &
keselamatan, ketersediaan sumber daya, konflik sosial, bencana
alam, lingkungan hidup dan risiko kepemilikan/ klaim lahan
oleh pihak ketiga. Hal ini untuk memperoleh keyakinan bahwa
pengukuran risiko telah dijalankan dengan benar; dan, memeriksa/
memverifikasi implementasi yang tepat dari strategi penanganan
dan kontrol risiko yang telah dilaporkan.
Unit Audit Internal memeriksa ketepatan laporan profil risiko serta
menguji strategi mitigasi dan sistem pengendalian. Hasil temuan
kemudian digabungkan dalam laporan audit internal. Selanjutnya,
RMU menggunakan laporan tersebut sebagai masukan dalam
proses identifikasi dan pengukuran risiko berikutnya.
Sehubungan dengan risiko di atas, Perseroan telah
mengidentifikasi risiko-risiko utamayang mungkin mempengaruhi
aktivitas bisnis Perseroan sebagai berikut:
1. Risiko Harga Komoditas
Risiko harga komoditas adalah risiko-risiko yang timbul
dari gejolak harga-harga komoditas akibat perubahan tingkat
permintaan dan penawaran di pasar internasional, yang dapat
memberikan dampak signifikan pada kinerja usaha Perseroan.
Untuk mengatasi risiko-risiko ini, Perseroan telah melaksanakan
strategi pengembangan perkebunan dengan kualitas
tinggi dan berbiaya rendah, melalui proses intensifikasi dan
perluasan perkebunan yang terencana. Lonsum juga senantiasa
mengutamakan praktik pengelolaan arus kas yang berhati-hati
guna menghadapi kemungkinan gejolak harga komoditas.
2. Risiko Katastropik (Risiko Bencana)
Risiko katastropik adalah risiko-risiko yang timbul akibat
terjadinya bencana alam seperti gempa bumi, banjir dan
kebakaran, serta bencana yang diciptakan manusia seperti
serangan teroris, yang memberikan dampak negatif signifikan
bagi kinerja Perseroan.
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
to mitigate these risks, among others by developing a
Business Continuity Plan and through insurance contracts.
3. Social Conflict and Land Dispute Risks
These risks are triggered by conflict with the local
communities and/or non governmental organization
due to amongst others uncertainties over land ownership
including the overlapping ownership issues and third
party claim. Land constitutes a key factor in the plantation
business. These risks may affect the operations, limited/
controlled access to areas, higher operational costs due to
plantation activities/operations could not be implemented
efficiently and threat to the safety of workers.
To mitigate these risk, the Company has ensure in
getting appropriate land ownership and comply proper
licenses and permits in accordance with prevailing
laws and regulations and develop partnership programs
throughout corporate social responsibility program with
communities surrounding its estate as one of the ways
to prevent potential social conflicts and land disputes
and has also formed a special team internally to handle
a legal issues regarding a land rights.
4. Environmental Compliance Risk
Non compliance to environmental law may expose
the Company to regulatory sanctions, public protest,
security probles and imposition of fines and penalties by
the Government. To minimize impact from such risk, the
Company adopts internationally recognized standards
and best practices, including the RSPO’s Principles and
Criteria (P&C).
As of the submission of this Annual Report, the Company’s
Internal Audit and Risk Management is led by Mr. Rogers H.
Wirawan. He was appointed as Head of Internal Audit and
Risk Management since April 5, 2010, by BOD with
the approval from Board of Commissioners. He began his
career in 1993 in Public Accounting Firm Hans Tuanakotta &
Mustofa, a member of Deloitte Touche Tohmatsu.
During the period of 1994-2002, he joined Public
Accounting Firm PrasetioUtomo & Co., a member of
Arthur Andersen & Co. During 2002-2009, he joined Public
Accounting Firm Purwantono, Sarwoko & Sandjaja,
a member of Ernst & Young global organization.
Mr. Rogers H. Wirawan completed his education from
Trisakti University, Jakarta majoring in accounting.
Lonsum telah melaksanakan beberapa langkah untuk
memitigasi risiko-risiko ini, antara lain dengan mengembangkan
Business Continuity Plan serta melalui kontrak-kontrak asuransi.
3. Risiko Konflik Sosial dan Klaim Lahan
Risiko ini disebabkan oleh konflik masyarakat setempat dan/
atau lembaga swadaya masyarakat yang disebabkan antara
lain ketidakpastian atas kepemilikan dan penguasaan tanah
termasuk masalah tumpang tindih kepemilikan tanah dan
klaim dari pihak ketiga. Risiko ini mempengaruhi operasional,
membatasi akses ke area, meningkatkan biaya operasional
akibat kegiatan/operasi perkebunan yang tidak dapat dilaksanakan
secara efisien dan ancaman keselamatan para pekerja.
Untuk mengantisipasi risiko ini, Perseroan telah memastikan
dalam memperoleh hak kepemilikan atas tanah dan memenuhi
seluruh perijinan yang disyarakat oleh hukum dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan mengembangkan
program kerjasama kemitraan dengan masyarakat dilokasi
kebun sebagai salah satu upaya untuk mencegah timbulnya
konflik teritorial maupun sengketa pertanahan serta telah
membentuk tim khusus secara internal untuk menangani
sengketa hukum dan pertanahan.
4. Risiko Kepatuhan Lingkungan
Ketidakpatuhan dengan peraturan lingkungan dapat
menimbulkan sanksi hukum bagi Perseroan, protes masyarakat,
masalah keamanan serta penetapan denda dan penalti dari
Pemerintah. Untuk meminimalisir risiko tersebut, Perseroan
mengadopsi standar dan praktik yang diakui secara
internasional termasuk Prinsip-Prinsip dan Kriteria (P&C) RSPO.
Saat Laporan Tahunan ini disampaikan, Audit Internal dan
Manajemen Risiko dipimpin oleh Bapak Rogers H. Wirawan. Beliau
menjabat sebagai Kepala Audit Internal dan Manajemen Risiko
sejak 5 April 2010, yang diangkat oleh Dewan Direksi dengan
persetujuan dari Dewan Komisaris. Beliau mengawali karirnya
pada tahun 1993 di Kantor Akuntan Publik Hans Tuanakotta &
Mustofa yang merupakan anggota dari Deloitte Touche Tohmatsu.
Kemudian selama periode 1994-2002, beliau bergabung dengan
Kantor Akuntan Publik Prasetio Utomo & Co., anggota perusahaan
dari Arthur Andersen & Co. Selanjutnya selama periode 2002-2009,
beliau bergabung dengan Kantor Akuntan Publik Purwantono,
Sarwoko & Sandjaja, anggota perusahaan dari organisasi global
Ernst & Young. Bapak Rogers H. Wirawan menamatkan pendidikan
pada jurusan Akuntansi di Universitas Trisakti, Jakarta.
92
93
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
To maintain independency and competency in carrying
their duties, the Company’s internal auditors have to meet
the main qualifications, which among others are:
• Possess integrity as well as professional, independent
and objective conduct,
• Possess knowledge and experience on audit techniques,
risk management and corporate governance, other
knowledge relevant to their work and knowledge on
capital market rules and regulations, as well as other
related regulations,
• Possess the skill to effectively interact and communicate
verbally and in writing,
• Comply with Internal Audit Professional Standard and
Code of Ethics,
• Have to maintain confidentiality of the Company’s
data and/or critical information, unless required by the
regulation or court decision.
During the 2013 financial year, the Internal Audit’s activities
were in accordance with the plan and risk based audit
methodology. Internal Audit regularly submits its audit
result reports to BOD and Audit Committee. These reports
include improvement recommendations and reviews on
implementation of improvement plan. The overall result
of risk management and audit reviews in 2013 is compiled,
discussed and reported to BOD and Audit Committee to
ensure that all identified risks have been followed up
by management with adequate risk mitigation, audit
observation and weaknesses in internal control have been
mended through adequate and timely implementation.
Untuk menjaga independensi dan kompetensi dalam menjalankan
tugasnya, maka seluruh auditor internal Perseroan harus
memenuhi kualifikasi utama, antara lain sebagai berikut:
• Memiliki integritas dan perilaku yang profesional, independen
dan obyektif,
• Memiliki pengetahuan dan pengalaman mengenai teknis
audit, manajemen risiko dan tata kelola perusahaan, disiplin
ilmu lain yang relevan dengan bidang tugasnya, serta memiliki
pengetahuan tentang peraturan perundangan di bidang pasar
modal dan peraturan terkait lainnya,
• Memiliki kecakapan untuk berinteraksi dan berkomunikasi baik
lisan maupun tertulis secara efektif,
• Mematuhi standar profesi Audit Internal dan mematuhi
Kode Etik Audit Internal,
• Wajib menjaga kerahasiaan data dan/atau informasi penting
perusahaan kecuali diwajibkan berdasarkan peraturan
perundang-undangan atau putusan pengadilan.
Selama tahun buku 2013, kegiatan Audit Internal dilakukan sesuai
dengan rencana dan metodologi audit yang berbasis risiko.
Secara rutin Audit Internal melaporkan hasil audit kepada Direksi
dan Komite Audit. Laporan tersebut termasuk rekomendasi
perbaikan dan pemantauan implementasi rencana perbaikan.
Hasil penelaahan audit dan manajemen risiko keseluruhan
di tahun 2013 dirangkumkan, didiskusikan dan disampaikan
kepada Direksi dan Komite Audit untuk memastikan bahwa
risiko-risiko yang teridentifikasi sudah ditanggapi oleh manajemen
dengan mitigasi yang memadai, observasi audit dan kelemahan
pengendalian internal sudah diperbaiki dengan implementasi
dan waktu yang memadai.
Internal Control System
As part of implementation of Good Corporate Governance,
Board of Directors and Management are responsible for
ensuring implementation of the Company’s internal control
system. Internal control system is implemented to provide
adequate assurance towards effective operations, accurate
and reliable financial reporting, as well as adherence
to prevailing regulations. Internal control framework is
supported through a code of business principles which
sets standard of professionalism, integrity and compliance
with applicable laws and regulations in carrying out the
Company’s operations activities.
Sistem Pengendalian Internal
Sebagai wujud penting dalam pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
yang baik maka Direksi dan Manajemen bertanggungjawab
untuk memastikan terlaksananya sistem pengendalian internal
Perseroan. Kerangka kerja pengendalian internal Perseroan
dirancang untuk memberikan keyakinan yang memadai terhadap
tercapainya pelaksanaan operasi Perseroan yang efektif, laporan
keuangan yang akurat dan dapat diandalkan serta kepatuhan
terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kerangka
kerja pengendalian internal tersebut didukung melalui prinsip
bisnis yang menetapkan standar profesionalisme, integritas dan
kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku
dalam melaksanakan kegiatan operasional Perseroan.
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
Legal Compliance
As per December 31, 2013, neither the Company nor
members of the BOC and BOD were facing any civil, criminal,
bankruptcy, state administrative court or arbitration cases
in the Indonesian National Board of Arbitration, labor cases
in the Industrial Relations Court or tax cases that may
significantly impact the Company’s performance.
Administrative Sanctions
During 2013 financial year, the Company and members
of BOC and BOD were not subject to administrative
sanctions and financial penalties imposed by the
capital market and other authorities.
Code of Conduct
The Company has adopted a set of Code of Conduct since
January 2006, which serves as a guidance on ethical behavior
in the workplace for all employees. In January 2009, the Code
was augmented with detailed Conflict of Interest Rules to
provide guidance on what constitutes a conflict of interest.
Kepatuhan Hukum
Per 31 Desember 2013, Perseroan beserta anggota Komisaris dan
Direksi tidak sedang terkait dalam suatu kasus perkara baik perdata,
pidana, kepailitan, tata usaha negara, maupun perkara arbitrase
di Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI), perkara perburuhan
di Pengadilan Hubungan Industrial dan perpajakan yang dapat
mempengaruhi secara signifikan kegiatan usaha Perseroan.
Sanksi Administratif
Perseroan beserta anggota Dewan Komisaris dan Direksi
tidak mendapatkan sanksi administratif dan denda finansial
oleh otoritas pasar modal dan otoritas lainnya
untuk tahun buku 2013.
Petunjuk Perilaku Bisnis
Lonsum telah memberlakukan Petunjuk Perilaku Bisnis sejak bulan
Januari 2006, sebagai pedoman perilaku etis di tempat kerja bagi
seluruh karyawan. Pada bulan Januari 2009, Petunjuk Perilaku Bisnis
tersebut telah dilengkapi dengan Ketentuan Benturan Kepentingan
yang rinci tentang hal-hal yang terkait dengan benturan kepentingan.
The Company implements a risk-based internal monitoring
and control system to ensure implementation of standar
operating procedures (SOP) and comprehensive working
instructions. Company’s SOP are cover the scope of its
finance and accounting, operational, sales, procurements,
social, strategic and environmental management and
compliance regulatory matters which prepared based
on financial accounting standards (PSAK), the Company’s
regulations, prevailing laws and applicable best practices.
The Internal Audit Division performs reviews and
evaluation of effectiveness of the internal control system.
In certain key areas, the Company also adopts
internationally recognized standards and best practices,
including the RSPO’s P&C. RSPO’s P&C covers many aspects
within the Company’s operation that directly related
to good governance practices, including transparency,
legal compliance, environmental responsibility as well as
responsibility to employees and the communities.
Perseroan menerapkan sistem pengawasan dan pengendalian
internal berbasis risiko untuk memastikan penerapan prosedur
standar operasi (SOP) dan instruksi kerja yang komprehensif. SOP
Perseroan memuat secara terperinci prosedur terkait aktivitas
keuangan dan akutansi, operasional, penjualan, pengadaan,
sosial, strategis dan manajemen lingkungan serta kepatuhan
atas ketentuan perundang-undangan, yang disusun dengan
mengacu kepada standar akutansi keuangan (PSAK) dan peraturan
perundangan yang berlaku serta praktik usaha terbaik (best practice).
Untuk pengawasannya, Unit Audit Internal melakukan pengkajian
dan evaluasi atas efektifitas dari system pengendalian internal.
Di bidang-bidang tertentu, Perseroan juga mengadopsi standar
dan praktik-praktik yang diakui secara internasional, termasuk P&C
RSPO. P&C RSPO mencakup banyak aspek dalam operasi Perseroan
yang langsung terkait dengan praktik tata kelola perusahaan,
termasuk aspek transparansi, kepatuhan hukum, tanggung
jawab lingkungan serta tanggung jawab kepada karyawan dan
komunitas sekitar.
94
95
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
The Company’s Code of Conduct outlines the guidance on
the individual responsibility of Employees, Commissioners
and Directors of the Company in conducting all of its
task and duties to meet the standard of business ethics,
dedicated and conduct professionalism in working and
integrity to the growth and development of the Company.
The Code of conduct also supports our approach to the
governance and corporate social responsibility.
The Code of Conduct is in line with the core values of the
Company: Integrity, Teamwork and Excellence.
The Code of Conduct must be understood and followed by
Employees in all level, Directors and Commissioners. Any
breaches to the code must be reported in accordance with
the procedures specified by the Company.
In the event any Commissioners, Directors and Employees had
proofed breaching the Code, then such violation is a form of
violation to the terms and conditions of employment which
can cause the sanction in accordance with the Company
Regulation, or the prevailing Laws and Regulations from
warning letters until termination as Company’s employee.
In line of that, the Code of Conduct had been socialized by
all Commissioners, Directors and Employees through various
media communication and the management has to update
and implement the implementation of the Code of conduct.
The guidance of code of conduct are as follows:
1. Responsibility to the individual
2. Responsibility amongst peers specify among others:
a) Obeying the law and human rights
b) Fairness treatment and providing same equal chance
c) Respect diversity
d) Prohibition of harassment
e) Health, safety and security of works
3. Responsibility to the customer specify amongs others:
to ensure and maintain high quality with the good
product value
4. Responsibility to the shareholders specify
amongst others:
a) Obligation to protect the Company’s assets
b) Protection to the confidential information
c) Obligation to avoid any conflict of interest transaction
d) Prohibit to the insider information practice and
insider trading
Petunjuk Perilaku Bisnis Perseroan mengatur pedoman umum
tentang tanggung jawab pribadi Karyawan, Komisaris dan
Direktur Perseroan atas pelaksanaan seluruh tugas-tugasnya agar
sesuai standar etika bisnis, berdedikasi dan menjunjung tinggi
profesionalitas kerja dan integritas pribadi untuk pertumbuhan
dan perkembangan Perseroan. Petunjuk Perilaku Bisnis ini juga
mendukung pendekatan kami terhadap tata kelola perusahaan
dan tanggung jawab sosial Perseroan.
Petunjuk Perilaku Bisnis Perseroan sejalan dengan budaya
perusahaan yang dibangun melalui nilai-nilai perusahaan yang
dianut (core values) yaitu: Integritas; Kerjasama dan Unggul.
Petunjuk Perilaku Bisnis Perseroan harus dipahami serta wajib
dilakukan oleh seluruh Komisaris, Direktur dan Karyawan untuk
setiap tingkatan. Pelanggaran Petunjuk Perilaku Bisnis harus
dilaporkan sesuai dengan prosedur yang digariskan oleh Perseroan.
Dalam hal Komisaris, Direktur dan Karyawan terbukti melanggar
Petunjuk Perilaku Bisnis Lonsum, maka pelanggaran tersebut
adalah bentuk pelanggaran terhadap persyaratan dan kondisi
ketenagakerjaan serta dapat mengakibatkan pemberian sanksi
sesuai dengan Peraturan Perusahaan atau hukum dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, dari yang paling ringan
berupa teguran, pemberhentian sebagai karyawan Perseroan.
Sejalan dengan hal tersebut, Petunjuk Perilaku Bisnis telah
disosialisasikan kepada seluruh Komisaris, Direktur dan Karyawan
melalui berbagai media komunikasi dan manajemen harus
memastikan relevansi serta implementasi Petunjuk Perilaku Bisnis.
Kebijakan dasar Petunjuk Perilaku Bisnis Lonsum terdiri atas:
1. Tanggung jawab terhadap diri sendiri
2. Tanggung jawab terhadap sesama mengatur antara lain:
a) Ketaatan terhadap hukum dan hak asasi manusia
b) Perlakuan yang adil dan pemberian kesempatan yang sama
c) Menghargai keberagaman
d) Pelarangan pelecehan
e) Keselamatan, kesehatan dan keamanan kerja
3. Tanggung jawab terhadap pelanggan mengatur antara lain:
memastikan dan menjaga kualitas tinggi dengan nilai produk
yang baik
4. Tanggung jawab terhadap pemegang saham mengatur
antara lain:
a) Kewajiban perlindungan terhadap aset-aset perusahaan
b) Perlindungan terhadap informasi rahasia
c) Kewajiban menghindari transaksi yang mengandung
benturan kepentingan
d) Pelarangan praktik ”Informasi Dalam” dan perdagangan
orang dalam
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
5. Responsibility to the business partner specify
amongst others:
a) Obligation to conduct procurement practice
b) Prohibition in giving gift, entertainment and other
form of giving
c) Prohibition to obtain competitor information by way
of breaking law
6. Responsibility to the government and community
specify amongst others:
a) Compliance to the law
b) Committed to the community
c) Comitted to the environment
d) Employees political activities
5. Tanggung jawab terhadap rekanan (partner) bisnis mengatur
antara lain:
a) Kewajiban pelaksanaan praktik-praktik pengadaan
b) Pelarangan pemberian, hadiah (gift), entertainment dan
bentuk-bentuk pemberian lainnya
c) Pelarangan mendapatkan informasi pesaing dengan
melawan hukum
6. Tanggung jawab terhadap pemerintah dan masyarakat
mengatur antara lain:
a) Ketaatan pada hukum
b) Komitmen terhadap lingkungan masyarakat
c) Komitemen terhadap lingkungan (environment)
d) Aktivitas politik karyawan
Employee Stock Ownership Program
During the year book of 2013, the Company has not introduced
any Employee and/or Management Stock Ownership Program.
Whistle Blowing System
The Company’s internal hotline (whistleblower) system
was established in early 2007 as a secured channel where
employees and external parties (such as vendors) can file a
report on activities perceived to be illegal or against the ethical
standard through email and fixed line to the Business Conduct
Officer or Internal Audit Staff. Any information received is
subject to further investigation by the Internal Audit Unit.
If the informer discloses his/her name and identity, such
identity will be kept in confidentially manners. Outcomes from
the investigation are to be reported to the Board of Directors
and the Audit Committee for appropriate follow up action.
Investor Relations
The Investor Relations unit is responsible for maintaining
sound and open communications between the Company
and the shareholders. Its primary responsibility is to
proactively communicate information in a consistent and
transparent way to analysts and investors.
During 2013, the Investor Relations unit organized over
150 meetings with investors and analysts through formal
forums, regular meetings and conferences. The company
also held one public expose by participating Investor
Summit arranged by IDX.
Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan
Selama tahun buku 2013, Perseroan tidak menyelenggarakan
Program Kepemilikan Saham Karyawan dan/atau manajemen.
Sistem Meniup Peluit
Sistem internal hotline (whistleblower) telah dibangun di awal
tahun 2007 sebagai saluran yang aman di mana para karyawan
dan pihak ke tiga (seperti pihak pemasok) dapat mengajukan
laporan atas aktivitas yang dipandang sebagai ilegal atau
menyalahi standar etis melalui email maupun telepon kepada
Business Conduct Officer atau Staf Audit Internal. Setiap informasi
yang diterima akan melalui proses investigasi oleh Unit Audit
Internal. Dalam hal pelapor memberitahu nama dan identitasnya,
maka identitas tersebut akan senantiasa dijaga kerahasiaannya.
Hasil investigasi akan disampaikan kepada Direksi dan Komite
Audit untuk menentukan tindak lanjutnya.
Investor Relations
Unit Investor Relations bertanggung jawab memelihara
komunikasi yang sehat dan terbuka antara Perseroan dan para
pemegang saham. Tanggung jawab utamanya adalah untuk secara
proaktif mengkomunikasikan informasi secara konsisten dan
transparan kepada para analis dan investor.
Selama tahun 2013, unit Investor Relations menyelenggarakan
sebanyak lebih dari 150 pertemuan dengan para investor dan
analis melalui forum resmi, pertemuan dan konferensi rutin.
Perseroan juga mengadakan satu kali paparan publik dengan ikut
serta dalam Investor Summit yang diadakan oleh BEI.
96
97
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
Access to Company Information
Every year, Lonsum publishes its annual report in Bahasa
Indonesia and English versions, which provides information
on the results of its business. The annual report also provides
information on recent developments in the Company’s
efforts regarding human resources development, good
corporate governance and corporate citizenship.
Information dissemination to investors and shareholders is
also carried out through the publication of half year financial
statements and audited annual financial statements in
leading national newspapers. Press Releases and Quarterly
Operation Highlights are disclosed to Financial Services
Authority (OJK) (formerly Bapepam-LK) and the Indonesia
Stock Exchange. All publications are also available in the
Company’s website, www.londonsumatra.com.
We also welcome and respond to inquiries, which may be
made at any time to:
PT PP London Sumatra Indonesia Tbk
Prudential Tower 15th Floor
Jl. Jend. Sudirman Kav. 79
Jakarta, 12910
Tel: (62 21) 5795 7718
Fax: (62 21) 5795 7719
Email: [email protected]
Akses Informasi Perseroan
Setiap tahun, Lonsum menerbitkan Laporan Tahunannya
dalam versi Bahasa Indonesia dan Inggris, yang menguraikan
informasi tentang kinerja usaha Perseroan. Laporan Tahunan
juga menguraikan informasi berkenaan perkembangan upaya
Perseroan di bidang pengembangan sumber daya manusia,
tata kelola perusahaan dan tanggung jawab sosial.
Penyebarluasan informasi kepada para investor dan
pemegang saham dilaksanakan melalui publikasi laporan
keuangan tengah tahunan dan laporan keuangan tahunan
yang diaudit di surat kabar nasional yang terkemuka. Siaran
Pers dan Kinerja Operasional Per Kuartal dilaporkan kepada
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) (dahulu Bapepam-LK) dan Bursa
Efek Indonesia. Seluruh publikasi juga dapat diakses melalui
situs Perseroan di www.londonsumatra.com.
Kami juga menerima dan merespon pertanyaan-pertanyaan
yang dapat diajukan melalui:
PT PP London Sumatra Indonesia Tbk
Prudential Tower 15th Floor
Jl. Jend. Sudirman Kav. 79
Jakarta, 12910
Tel: (62 21) 5795 7718
Fax: (62 21) 5795 7719
Email: [email protected]
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
Audit Committee ReportLaporan Komite Audit
Dalam menjalankan aktivitasnya, Komite Audit mengacu pada
Piagam Komite Audit yang disusun dengan memperhatikan
ketentuan dalam Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal-
LK No. Kep-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012 - Peraturan
Nomor IX.I.5: Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja
Komite Audit (“Peraturan Nomor IX.I.5”); serta Pedoman Tata Kelola
Perusahaan yang diterbitkan oleh Komite Nasional Kebijakan
Governance tahun 2006.
Sebagaimana tercantum dalam Piagam Komite Audit, Komite Audit
membantu Dewan Komisaris Perseroan untuk memenuhi tugas
dan tanggung jawabnya secara hukum. Tanggung jawab Komite
Audit termasuk meninjau laporan keuangan Perseroan, pekerjaan
auditor internal, penerapan manajemen risiko dan kepatuhan
terhadap peraturan perundang-undangan pasar modal dan
peraturan perundang-undangan lainnya.
Bapak Tengku Alwin Aziz, Bapak Hans Kartikahadi dan
Bapak Bambang Suhermadi menjabat sebagai anggota Komite
Audit sampai 24 Mei 2013. Berdasarkan Surat Keputusan Dewan
Komisaris Perseroan tertanggal 24 Mei 2013, Dewan Komisaris
telah menyetujui pengangkatan anggota Komite Audit yang baru
untuk periode jabatan yang pertama terhitung sejak tanggal
24 Mei 2013 menjadi sebagai berikut:
Ketua:
Monang Silalahi
Komisaris Independen
Profil Bapak Monang Silalahi dapat dibaca di halaman 113 dalam
Laporan Tahunan ini.
Anggota:
Hendra Susanto
Eksternal Profesional Independen
Saat ini Bapak Hendra Susanto juga menjabat sebagai Direktur
Independen Indofood Agri Resources Ltd. dan pernah menduduki
berbagai posisi eksekutif pada beberapa bank asing di Jakarta.
Beliau juga pernah duduk sebagai Komisaris Independen
PT Salim Ivomas Pratama Tbk. Bapak Hendra Susanto meraih gelar
In performing its activities, the Audit Committee is guided by
the Audit Committee Charter that complies with the Decision
of the Chairman of Bapepam-LK No. Kep-643/BL/2012
dated December 7, 2012 - Rule Number IX.I.5: Formation and
Guidelines of the Audit Committee Responsibilities on the
Establishment and Implementation Guidelines for the Audit
Committee (“Rule Number IX.I.5”) and the Good Corporate
Governance Guideline issued by the National Committee for
Corporate Governance Policy in 2006.
As set out in the Audit Committee Charter, the Audit
Committee assists the Company’s Board of Commissioners
to fulfil its statutory and fiduciary duties and responsibilities.
The responsibilities of the Committee include reviewing the
Company’s financial statements, the work of internal auditors,
the implementation of risk management and the compliance
with capital market and other statutory regulations.
Mr. Tengku Alwin Aziz, Mr. Hans Kartikahadi and
Mr. Bambang Suhermadi served as members of the Audit
Committee until May 24, 2013. Based on the Decision Letter
of the Company’s Board of Commissioners dated May 24,
2013, Board of Commissioners has approved appointment
of the new Company’s Audit Committee members for the
first term effective since May 24, 2013 are as follows:
Chairman:
Monang Silalahi
Independent Commissioner
A profile of Mr. Monang Silalahi is available on page 113 of
this Annual Report.
Members:
Hendra Susanto
External Independent Professional
Currently, Mr. Hendra Susanto also serves as Independent
Director of Indofood Agri Resources Ltd. and has previously
held various executive positions in several foreign banks in
Jakarta. He has also serves as Independent Commissioner
98
99
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
sarjana Computer Science dan Master of Commerce, keduanya dari
University of New South Wales, Australia.
Dr. Timotius, Ak
Eksternal Profesional Independen
Bapak Timotius adalah Dosen Senior jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi di Universitas Indonesia, Jakarta dimana beliau memiliki
banyak pengalaman di bidang Akuntansi dan Keuangan. Beliau
meraih gelar Magister Manajemen dari Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia, Jakarta dan Doktor di bidang Ekonomi
Pertanian dari Institut Pertanian Bogor.
Seluruh anggota Komite Audit Perseroan harus memenuhi
persyaratan keanggotaan berdasarkan Peraturan Nomor IX.I.5, yaitu:
• Memiliki integritas yang tinggi, kemampuan, pengetahuan,
pengalaman sesuai dengan bidang pekerjaannya, serta mampu
berkomunikasi dengan baik;
• Memahami laporan keuangan, bisnis perusahaan khususnya
yang terkait dengan layanan jasa atau kegiatan usaha
Perseroan, proses audit, manajemen risiko, dan peraturan
perundang-undangan di bidang Pasar Modal serta peraturan
perundang-undangan terkait lainnya;
• Mematuhi kode etik Komite Audit yang ditetapkan oleh
Perseroan;
• Bersedia meningkatkan kompetensi secara terus menerus
melalui pendidikan dan pelatihan;
• Memiliki paling kurang satu anggota yang berlatar belakang
pendidikan dan keahlian di bidang akuntansi dan/atau keuangan;
• Bukan merupakan orang dalam Kantor Akuntan Publik, Kantor
Konsultan Hukum, Kantor Jasa Penilai Publik atau pihak lain
yang memberi jasa assurance, jasa non-assurance, jasa penilai
dan/atau jasa konsultasi lain kepada Perseroan dalam waktu 6
(enam) bulan terakhir;
• Bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai
wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin,
mengendalikan, atau mengawasi kegiatan Perseroan dalam waktu
6 (enam) bulan terakhir kecuali Komisaris Independen;
• Tidak mempunyai saham langsung maupun tidak langsung pada
Perseroan;
• Dalam hal anggota Komite Audit memperoleh saham Perseroan
akibat suatu peristiwa hukum, maka dalam jangka waktu 6
(enam) bulan setelah diperolehnya saham tersebut anggota
Komite Audit wajib mengalihkan kepada pihak lain;
• Tidak mempunyai hubungan Afiliasi dengan anggota Dewan
Komisaris, anggota Direksi, atau Pemegang Saham Utama
Perseroan; dan
• Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak
langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan.
of PT Salim Ivomas Pratama Tbk. Mr. Hendra Susanto earned
a Bachelor’s degree in Computer Science and a Masters of
Commerce from University of New South Wales, Australia.
Dr. Timotius, Ak
External Independent Professional
Mr. Timotius is a Senior Lecturer in Accounting in the
Faculty of Economics, the University of Indonesia, Jakarta.
He has extensive experience in Accounting and Finance.
Mr. Timotius obtained his Master in Management from the
Faculty of Economics, the University of Indonesia, Jakarta
and his Doctorate degree in Agricultural Economics from
the Bogor Institute of Agriculture.
All members of the Audit Committee have fulfilled the
membership requirements based on the Rule Number
IX.I.5, as follows:
• Must have a good integrity, capability, knowledge, and experience according to areas of job, as well as able to communicate well;
• Must understand financial statements, the Company’s business especially those which are related to services or the Company’s activities, audit process, risk management, and legislation in the field of Capital Market as well as other relevant legislation;
• Must comply with the code of conduct of the Audit Committee stipulated by the Company;
• Willing to continuously improving competence through education and training;
• Must have at least a member who has educational background and expertise in accounting and/or finance;
• Not part of Public Accountant Firm, Legal Consultant Firm, Public Appraisal Services Firm or other parties who give assurance services, non-assurance services, appraisal services and/or other consultation services to the Company in the last 6 (six) months;
• Not a personnel who works or have authority and responsibility to plan, lead, control, or supervise the Company activities in the last 6 (six) months except for the Independent Commissioner;
• Not have any direct or indirect shares in the Company;
• Should the Audit Committee members acquire the Company’s shares directly or indirectly due to legal events, such shares must be diverted to other parties in at least 6 (six) months after the share’s acquirement;
• Not have affiliation with the Company, Board of Commissioners members, Board of Directors members, or major shareholders of the Company; and
• Not have direct or indirect business relations with the Company’s business activities.
Kegiatan Komite Audit
Komite Audit melakukan kegiatan sesuai dengan rencana kerja
tahunan yang telah disepakati. Dalam memenuhi peran dan
tanggung jawabnya, sejumlah laporan dan dokumen telah ditinjau,
dan pertemuan rutin dan diskusi telah dilakukan. Laporan terakhir
mencakup laporan audit internal dan eksternal.
Pada tahun 2013, Komite Audit telah merevisi Piagam Komite Audit
guna memenuhi Peraturan Nomor IX.I.5
Sepanjang tahun 2013, Komite Audit telah mengunjungi
Perkebunan Kelapa Sawit, Pabrik Kelapa Sawit, Pusat Penelitian
& Pabrik Penyulingan di Sumatera Utara.
Berdasarkan Piagam Komite Audit, rapat Komite Audit dilakukan
minimal 4 (empat) kali dalam setahun dan harus dihadiri oleh
mayoritas anggota Komite Audit. Komite Audit telah bertemu
sebanyak 6 (enam) kali untuk periode 1 Januari sampai dengan
31 Desember 2013. Sebagian besar pertemuan dihadiri oleh
undangan, Presiden Direktur, Direktur yang bertanggung jawab
atas keuangan, Kepala Internal Audit, Sekretaris Perusahaan,
Pejabat Hukum dan Pajak Perseroan. Pertemuan dengan Kepala
Internal Audit diadakan untuk membahas laporan audit internal
dan temuan serta untuk menilai efektivitas pengendalian
internal. Pertemuan dengan Direktur yang bertanggung jawab
atas keuangan dan pejabat Hukum diadakan untuk menjamin
keandalan informasi keuangan dan kepatuhan terhadap hukum
dan peraturan yang berlaku.
Komite Audit telah mengadakan pertemuan sebanyak
2 (dua) kali dengan auditor eksternal. Dalam pertemuan ini,
Komite Audit meninjau pekerjaan auditor eksternal dan
independensi mereka.
Di bawah ini adalah daerah yang telah dibahas dalam ulasan,
pertemuan dan diskusi:
Laporan Keuangan
Komite Audit telah menelaah dan mendiskusikan dengan anggota
manajemen dan auditor eksternal, kebijakan dan praktik akuntansi
Perseroan, laporan keuangan interim dan tahunan yang telah
diaudit untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013 yang
disampaikan kepada otoritas pasar modal, yang diterbitkan di
surat kabar nasional dan termasuk dalam Laporan Tahunan.
Ada penekanan khusus pada penyajian wajar dan kewajaran
faktor penilaian dan ketepatan kebijakan akuntansi yang
Activities of the Audit Committee
The Committee undertakes its activities in accordance with
the agreed annual work plan. In fulfilling the roles and
responsibilities, a number of reports and documents have
been reviewed, and regular meetings and discussions have
been conducted. Reports reviewed include internal and
external audit reports.
In 2013, the Audit Committee had revised the Audit
Committee Charter to meet the requirements as stipulated
in Rule Number IX.I.5.
During the year of 2013, the Audit Committee visited
the Oil Palm Plantation, Mill, Research Station & Refinery
in North Sumatra.
Based on the Audit Committee Charter, the Audit Committee
meeting must be conducted minimum 4 (four) times in a
year and must be attended by majority member of Audit
Committee. The Audit Committee met on 6 (six) occasions
for the period of January 1, to December 31, 2013. Most of
the meetings were attended, by invitation, by the President
Director, the Director in charge of finance, Head of the Internal
Audit, Corporate Secretary, Legal Officers and Tax Officers of
the Company. Meetings with the Head of Internal Audit were
held to discuss the internal audit reports and findings and to
assess the effectiveness of the internal controls. Meetings
with the Director in charge of finance and Legal Officers were
held in order to ensure the reliability of financial information
and the compliance with the prevailing laws and regulations.
The Audit Committee met on 2 (two) occasions with the
external auditors. In these meetings, the Committee reviewed
the work of the external auditors and their independence.
Below are the areas that have been addressed in the
reviews, meetings and discussions:
Financial Statements
The Audit Committee reviewed and discussed with
management members and the external auditors, the
Company’s accounting policies and practices, the interim and
the audited annual financial statements for the year ended
December 31, 2013 submitted to the capital market authority,
published on the national newspapers and included in the
Annual Report. There was particular emphasis on the
100
101
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
digunakan dalam penyusunan laporan keuangan. Komite Audit
puas dengan jaminan yang diberikan oleh auditor eksternal bahwa
laporan keuangan telah disusun dan disajikan secara wajar sesuai
dengan standar akuntansi keuangan Indonesia.
Auditor Internal
Komite Audit mengkaji program Departemen Audit Internal dan
rencana kerja untuk tahun 2013 dan dimonitor kemajuan secara
teratur. Komite Audit senang dengan kemajuan yang dibuat
dengan pelaksanaan manajemen risiko dan pengendalian internal.
Auditor Eksternal
KAP Purwantono, Suherman & Surja, member firm dari Ernst
& Young Global, menjabat kembali sebagai auditor eksternal
untuk mengaudit laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang
berakhir 31 Desember 2013. Dalam pertemuan dengan Auditor
Eksternal, Komite Audit terakhir dan merasa puas dengan efisiensi
dan efektivitas kerja mereka. Selain itu, Komite Audit yakin bahwa
tidak ada pembatasan ruang lingkup pada pekerjaan auditor dan
bahwa semua risiko signifikan yang dipertimbangkan dalam audit.
Kepatuhan dengan Persyaratan Hukum dan Peraturan
Komite Audit telah diberitahu oleh pejabat Hukum menyangkut
perubahan, perkembangan dan kepatuhan Perusahaan dengan
berbagai aturan, peraturan dan hukum yang berkaitan dengan
kegiatan usaha Perseroan. Pejabat Hukum Perusahaan juga
meyakinkan Komite Audit bahwa tidak ada gugatan yang
signifikan dan litigasi kasus dari pihak eksternal maupun internal
terhadap Perusahaan.
Lainnya
Komite Audit - juga diberitahu oleh pejabat Hukum dan pajak
Perseroan tentang transaksi benturan kepentingan yang diusulkan
dan/atau dilaksanakan pada tahun 2013, dan tidak ada konflik
kepentingan yang signifikan.
fair presentation and reasonableness of the judgmental
factors and appropriateness of significant accounting policies
used in the preparation of the financial statements. The
Audit Committee is satisfied with the assurance given by
the external auditors that the financial statements have
been prepared and fairly presented in accordance with the
Indonesian financial accounting standards.
Internal Auditors
The Audit Committee reviewed the Internal Audit
Department programs and work plan for the year 2013 and
monitored the progress regularly. The Audit Committee is
pleased with the progress made with the implementation
of the risk management and internal controls.
External Auditors
KAP Purwantono, Suherman & Surja, a member firm of Ernst
& Young Global, was reappointed as external auditors to
audit the Company’s financial statements for the year ended
December 31, 2013. In its meetings with the External Auditors,
the Audit Committee reviewed and was satisfied with the
efficiency and effectiveness of their work. Furthermore, the
Audit Committee was assured that there were no scope
limitations on the work of the auditors and that all significant
risks were considered in the audit.
Compliance with Legal and Regulatory Requirements
The Audit Committee has been updated by the Company Legal
Officers on the changes, the developments and the Company’s
compliance with the various rules, regulations and laws
relating to the Company’s business operations. The Company’s
Legal Officers also assured the Audit Committee that there
were no significant lawsuit and litigation cases from external
or internal parties against the Company.
Others
The Audit Committee was updated by the Company Legal
and Tax Officers of the Company with the proposed and/
or implemented conflict of interest transaction in 2013, and
there were no significant conflicts of interest.
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
102
103
CORPORATE DATADATA PERUSAHAAN
Franciscus WelirangPresident Commissioner Presiden Komisaris
Board of CommissionersDewan Komisaris
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
Bapak Franciscus Welirang menjabat sebagai Presiden Komisaris
Lonsum berdasarkan hasil keputusan RUPST pada tahun 2012 dan
diangkat kembali menjadi Presiden Komisaris Lonsum berdasarkan
RUPST tahun 2013, dan sebelumnya menjabat sebagai Wakil
Presiden Komisaris Lonsum berdasarkan hasil keputusan RUPST
2010 (2010-2011). Beliau saat ini juga menjabat sebagai Direktur
PT Indofood Sukses Makmur Tbk (“Indofood”), Wakil Direktur
Utama PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, Komisaris
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (“ICBP”), Komisaris PT Salim
Ivomas Pratama (“SIMP”), Komisaris PT Unggul Indah Cahaya Tbk,
Ketua Umum Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia,
Ketua Komite Tetap Ketahanan Pangan Kadin Indonesia dan
anggota Dewan Penasihat Asosiasi Perhimpunan Ahli Teknologi
Pangan Indonesia. Beliau juga pernah menjabat sebagai
Komisaris Utama Bursa Efek Surabaya dari tahun 2001 hingga 2007
dan Wakil Ketua Badan Perlindungan Konsumen Nasional dari
tahun 2009 hingga 2012. Bapak Franciscus Welirang meraih gelar
Diploma dalam bidang Chemical Engineering dari
South Bank Polytechnic di London, Inggris.
Selama tahun 2013, beliau telah mengikuti program pelatihan,
workshop dan seminar antara lain ’Sustainability Strategy &
Framework’ dan ’Crisis Management’ pada 19 Juni 2013.
Bapak Franciscus Welirang memiliki hubungan afiliasi
dengan Bapak Axton Salim yang menjabat sebagai
Komisaris Perseroan, serta memiliki hubungan afiliasi dengan
Pemegang Saham Perseroan.
Mr. Franciscus Welirang currently serves as the President
Commissioner of Lonsum based on the resolution of the
AGM in 2012 and was re-elected as President Commissioner
of Lonsum based on the resolution of the AGM in 2013,
and previously served as the Vice President Commissioner
of Lonsum based on the resolution of the AGM 2010. He
concurrently serves as Director of PT Indofood Sukses
Makmur Tbk (“Indofood”), Vice President Director of
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, Commissioner of
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (“ICBP”), Commissioner
of PT Salim Ivomas Pratama (“SIMP”), Commissioner of
PT Unggul Indah Cahaya Tbk, Chairman of the Indonesian
Flour Mills Association, Head of the Permanent Committee
on Food Security at the Indonesian Chamber of Commerce
and Industry, and Member of the Advisory Board of the
Indonesian Association of Food Technologists. He was
President Commissioner of the Surabaya Stock Exchange
from 2001 to 2007 and Vice Chairman of the National
Consumer Protection Agency from 2009 until 2012.
Mr. Welirang was awarded a Higher National Diploma in
Chemical Engineering from South Bank Polytechnic in
London, United Kingdom.
During 2013, he participated in training programs, workshops
and seminars, among others ’Sustainability Strategy &
Framework’ and ’Crisis Management’ on 19 June 2013.
Mr. Franciscus Welirang is related to Mr. Axton Salim,
Commissioner of the Company and has affiliation with the
Company’s shareholders.
Axton SalimCommissioner Komisaris
106
107
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
Bapak Axton Salim menjabat sebagai Komisaris Lonsum
berdasarkan hasil keputusan RUPST pada tahun 2009 dan
diangkat kembali menjadi Komisaris Lonsum berdasarkan RUPST
tahun 2010 dan 2013. Beliau saat ini juga menjabat sebagai
Direktur Indofood, Direktur ICBP. Selain itu, beliau duduk sebagai
Komisaris SIMP, Komisaris PT Nestlé Indofood Citarasa Indonesia
(“NICI”), Wakil Direktur Utama I PT Indolakto, Direktur Pacsari Pte. Ltd.
dan PT Indofood Asahi Sukses Beverage (“IASB”), Komisaris Utama
PT Tirta Sukses Perkasa serta Non-Executive Director Indofood
Agri Resources Ltd. (“IndoAgri”). Bapak Axton Salim meraih gelar
Bachelor of Science in Business Administration dari University of
Colorado, AS.
Selama tahun 2013, beliau telah mengikuti program pelatihan,
workshop dan seminar antara lain ‘Sustainability Strategy &
Framework’ dan ‘Crisis Management’ pada 19 Juni 2013.
Bapak Axton Salim memiliki hubungan afiliasi dengan Bapak
Franciscus Welirang yang menjabat sebagai Presiden Komisaris
Perseroan serta memiliki hubungan afiliasi dengan Pemegang
Saham Perseroan.
Mr. Axton Salim was appointed as Commissioner of
Lonsum based on the resolution of the AGM in 2009
and was re-elected as Commissioner of Lonsum based
on the resolution of the AGM in 2010 and 2013. He
concurrently serves as Director of Indofood; Director of
ICBP, Commissioner of SIMP, Commissioner of PT Nestlé
Indofood Citarasa Indonesia (“NICI”), Vice President
Director I of PT Indolakto, Director of Pacsari Pte. Ltd.
and PT Indofood Asahi Sukses Beverage (“IASB”),
President Commissioner of PT Tirta Sukses Perkasa, as well
as a Non-Executive Director of Indofood Agri Resources Ltd.
(“IndoAgri”). He was awarded a Bachelor of Science
in Business Administration from the University of
Colorado, USA.
During 2013, he participated in training programs, workshops
and seminars, among others ‘Sustainability Strategy &
Framework’ and ‘Crisis Management’ on 19 June 2013.
Mr Axton Salim is related to Mr. Franciscus Welirang,
President Commissioner of the Company and he is
affiliated to the Company’s shareholders.
Werianty SetiawanCommissioner Komisaris
Ibu Werianty Setiawan menjabat sebagai Komisaris Lonsum
berdasarkan hasil keputusan RUPST pada tahun 2010 dan
diangkat kembali menjadi Komisaris Lonsum berdasarkan RUPST
tahun 2013. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Direktur
Indofood, Direktur ICBP, Komisaris PT Indofood Fritolay Makmur
(“IFL”), PT Surya Rengo Containers (“SRC”), NICI dan PT Indolakto.
Sebelumnya, beliau pernah menjabat sebagai VP Treasury
Marketing Chase Manhattan Bank N.A., Jakarta, Finance Director
SCTV, serta Managing Director di berbagai perusahan sekuritas
termasuk PT Natura Pacific Sekuritas, PT Danpac Sekuritas dan
PT Victoria Kapitalindo International Sekuritas, serta Komisaris
PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk. Ibu Werianty meraih
gelar Bachelor of Science in Accounting dari San Francisco State
University, California AS.
Selama tahun 2013, beliau telah mengikuti program pelatihan,
workshop dan seminar antara lain ‘Sustainability Strategy &
Framework’ dan ‘Crisis Management’ pada 19 Juni 2013 serta
‘Managing Sustainability to Increase Business Value’ pada
8 November 2013.
Ibu Werianty Setiawan tidak memiliki hubungan afiliasi dengan
anggota Dewan Komisaris, Direksi lainnya, namun memiliki
hubungan afiliasi dengan pemegang saham Perseroan.
Ms. Werianty Setiawan was appointed as Commissioner of
Lonsum based on the resolution of the AGM in 2010 and
was re-elected as Commissioner of Lonsum based on the
resolution of the AGM in 2013. She concurrently serves as
a Director of Indofood, Director of ICBP, a Commissioner
of PT Indofood Fritolay Makmur (“IFL”), PT Surya Rengo
Containers (“SRC”), NICI, PT Indolakto. Previously, she was
VP Treasury Marketing of Chase Manhattan Bank N.A.,
Jakarta, Finance Director of SCTV and Managing Director in
various securities companies, including PT Natura Pacific
Sekuritas, PT Danpac Sekuritas and PT Victoria Kapitalindo
International Sekuritas, as well as Commissioner of
PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk. Ms. Setiawan was
awarded a Bachelor of Science in Accounting from
San Francisco State University, California, USA.
During 2013, she participated in training programs,
workshops and seminars, among others ‘Sustainability
Strategy & Framework’ and ‘Crisis Management’ on
19 June 2013, as well as ‘Managing Sustainability to
Increase Business Value’ on 8 November 2013.
Ms. Werianty Setiawan has no affiliation with the
members of the Board of Commissioners or the Board of
Directors of the Company, but she has affiliation with
the Company’s shareholders.
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
Hendra WidjajaCommissioner Komisaris
Bapak Hendra Widjaja diangkat sebagai Komisaris Lonsum
berdasarkan hasil keputusan RUPST pada tahun 2009 dan
diangkat kembali menjadi Komisaris Lonsum berdasarkan RUPST
tahun 2010 dan 2013 dan saat ini beliau juga menjabat sebagai
Direktur ICBP, Direktur IV PT Indolakto, Komisaris Utama PT Tirta
Makmur Perkasa. Komisaris I PT Tirta Sukses Perkasa, Direktur
Non-Eksekutif China Minzhong Food Corporation Limited dan
Komisaris SIMP. Sebelumnya, beliau pernah menjabat sebagai
Direktur & Chief Financial Officer di PT Indomarco Adi Prima. Bapak
Hendra Widjaja meraih gelar Sarjana di bidang Manajemen &
Keuangan dari Universitas Katholik Atma Jaya Jakarta.
Selama tahun 2013, beliau telah mengikuti program pelatihan,
workshop dan seminar antara lain ‘Sustainability Strategy &
Framework’ dan ‘Crisis Management’ pada 19 Juni 2013, serta
‘Managing Sustainability to Increase Business Value’
pada 8 November 2013.
Bapak Hendra Widjaja tidak memiliki hubungan afiliasi dengan
anggota Dewan Komisaris, Direksi lainnya, namun memiliki
hubungan afiliasi dengan Pemegang Saham Perseroan.
Mr. Hendra Widjaja was appointed as Commissioner of
Lonsum based on the resolution of the AGM in 2009 and
was re-elected as Commissioner of Lonsum based on the
resolution of the AGM in 2010 dan 2013 and concurrently
serves as a Director of ICBP, Director IV of PT Indolakto,
President Commissioner of PT Tirta Makmur Perkasa,
Commissioner I of PT Tirta Sukses Perkasa, Non-Executive
Director of China Minzhong Food Corporation Limited
and as a Commissioner of SIMP. He previously served as
a Director & Chief Financial Officer of PT Indomarco Adi
Prima. Mr. Widjaja was awarded a Bachelor’s degree in
Management & Finance from the Catholic University of
Atma Jaya in Jakarta.
During 2013, he participated in training programs,
workshops and seminars, among others ‘Sustainability
Strategy & Framework’ and ‘Crisis Management’ on
19 June 2013, as well as ‘Managing Sustainability to
Increase Business Value’ on 8 November 2013.
Mr. Hendra Widjaja has no affiliation with the members
of the Board of Commissioners or the Board of Directors of
the Company, but he has affiliation with the
Company’s shareholders.
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
108
109
Hans Ryan AditioCommissioner Komisaris
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
Bapak Hans Ryan Aditio menjabat sebagai Komisaris Lonsum
berdasarkan hasil keputusan RUPST pada tahun 2010 dan
diangkat kembali menjadi Komisaris Lonsum berdasarkan RUPST
tahun 2013. Beliau saat ini juga menjabat sebagai Direktur di
PT Laju Perdana Indah dan PT Inti Abadi Kemasindo, sekaligus
menjabat sebagai Senior Vice President Commercial Divisi
Bogasari di Indofood. Beliau sebelumnya bekerja pada PT Binatara
Grafikomindo dan PT Bank Windu Kencana. Beliau meraih gelar
Sarjana Ekonomi dari Universitas Tarumanagara sementara gelar
Master of Business Administration diraihnya dari Prasetya Mulya
Business School.
Selama tahun 2013, beliau telah mengikuti program pelatihan,
workshop dan seminar antara lain ‘Managing Sustainability to
Increase Business Value’ pada 8 November 2013.
Bapak Hans Ryan Aditio memiliki hubungan afiliasi dengan Bapak
Tio Eddy Hariyanto yang menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur
II Perseroan serta memiliki hubungan afiliasi dengan Pemegang
Saham Perseroan.
Mr. Hans Ryan Aditio was appointed as Commissioner of
Lonsum based on the resolution of the AGM in 2010 and
was re-elected as Commissioner of Lonsum based on the
resolution of the AGM in 2013. Currently he is also Director
of PT Laju Perdana Indah and PT Inti Abadi Kemasindo and
concurrently serves as Senior Vice President Commercial
of Bogasari Division at Indofood. Previously, he worked at
PT Binatara Grafikomindo and PT Bank Windu Kencana. He
holds a Bachelor degree in Economics from University of
Tarumanagara while his Master of Business Administration
was from Prasetya Mulya Business School.
During 2013, he participated in training programs, workshops
and seminars, among others ‘Managing Sustainability to
Increase Business Value’ on 8 November 2013.
Mr. Hans Ryan Aditio is related to Mr. Tio Eddy Hariyanto,
Vice President Director II of the Company and he is
affiliated to the Company’s shareholders.
Tengku Alwin AzizIndependent Commissioner Komisaris Independen
110
111
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
Bapak Tengku Alwin Aziz menjabat sebagai Komisaris Lonsum
berdasarkan hasil keputusan RUPSLB tahun 2000 (2000-2007)
dan diangkat kembali menjadi Komisaris Independen Lonsum
berdasarkan hasil keputusan RUPSLB tahun 2007, RUPST tahun
2010 dan 2013, dan saat ini Beliau juga menjabat sebagai Wakil
Komisaris dan Non-Executive Director di Kencana Agri Ltd. yang
berkedudukan di Singapura sejak tahun 2008. Beliau sebelumnya
pernah menjabat sebagai Presiden Direktur Bank Umum Nasional
(1998-1999), Presiden Komisaris Staco Graha, Staco Mitra Sedaya,
Staco Jasa Pratama, Salindo Perdana Finance (1993-1998) dan
Direktur Bank Dagang Negara (1992-1997). Beliau memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi bidang Akuntansi dari Universitas Sumatera
Utara, Medan.
Selama tahun 2013, beliau telah mengikuti program pelatihan,
workshop dan seminar antara lain ‘Managing Sustainability to
Increase Business Value’ pada 8 November 2013.
Bapak Tengku Alwin Aziz tidak memiliki hubungan afiliasi
dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi lainnya dan
pemegang saham Perseroan.
Mr. Tengku Alwin Aziz was appointed as a Commissioner
of Lonsum based on the resolution of the EGM in
2000 (2000-2007) and was re-elected as Independent
Commissioner of Lonsum based on the resolution of the
EGM in 2007, AGM in 2010 and 2013, and concurrently
serves as Vice Chairman and Non-Executive Director
at Kencana Agri Ltd. based in Singapore since 2008. He
has previously served as President Director of Bank
Umum Nasional (1998-1999), President Commissioner of
Staco Graha, Staco Mitra Sedaya, Staco Jasa Pratama,
Salindo Perdana Finance (1993-1998), and as a Director
of Bank Dagang Negara (1992-1997). He holds a degree
in Economics majoring in Accountancy from Universitas
Sumatera Utara, Medan.
During 2013, he participated in training programs,
workshops and seminars, among others ‘Managing
Sustainability to Increase Business Value’ on
8 November 2013.
Mr. Tengku Alwin Aziz has no affiliation with the members
of the Board of Commissioners or the Board of Directors
and shareholders of the Company.
Edy SugitoIndependent Commissioner Komisaris Independen
Bapak Edy Sugito diangkat sebagai Komisaris Independen Lonsum
pada berdasarkan hasil keputusan RUPST tahun 2012 dan diangkat
kembali menjadi Komisaris Lonsum berdasarkan RUPST tahun
2013. Beliau saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Independen
di PT Dharma Satya Nusantara Tbk, PT Pelita Cengkareng Paper
Tbk dan PT Wismilak Inti Makmur Tbk. Beliau memulai karirnya
sebagai Senior Auditor di Arthur Andersen & Co pada tahun
1989-1991 dan mengawali karirnya di pasar modal pada tahun 1994
sebagai Operations Manager di PT ABN Amro Asia Securities
(d/h HG Asia) dan pada tahun 1997 sebagai Associate Director
- Head of Operations di PT Bahana Securities. Dari tahun 1998
sampai dengan tahun 2000, Bapak Edy Sugito menjabat
sebagai Direktur PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)
dan selanjutnya sampai dengan tahun 2005, beliau menjabat
sebagai Direktur PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI),
sebelum akhirnya bergabung dengan PT Bursa Efek Indonesia
sebagai Direktur Penilaian Perusahaan (dahulu disebut
Direktur Pencatatan) untuk masa jabatan sampai dengan
tanggal 27 Juni 2012. Beliau memperoleh gelar Sarjana Akuntansi
dari Universitas Trisakti, Jakarta.
Selama tahun 2013, beliau telah mengikuti program pelatihan,
workshop dan seminar antara lain ‘Managing Sustainability to
Increase Business Value’ pada 8 November 2013.
Bapak Edy Sugito tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota
Dewan Komisaris, Direksi lainnya dan pemegang saham Perseroan.
Mr. Edy Sugito was appointed as Independent
Commissioner of Lonsum based on the resolution of
the AGM in 2012 and was re-elected as Commissioner of
Lonsum based on the resolution of the AGM in 2013. He
concurrently serves as Independent Commissioner of
PT Dharma Satya Nusantara Tbk, PT Pelita Cengkareng
Paper Tbk and PT Wismilak Inti Makmur Tbk. He started his
career with Arthur Andersen & Co as Senior Auditor during
1989-1991 and began his career in capital market in 1994 as
Operations Manager of PT ABN Amro Asia Securities
(d/h HG Asia) and Associate Director - Head of Operations
of PT Bahana Securities in 1997. Mr. Edy Sugito was a
Director of PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)
from 1998 to 2000, Director of PT Kliring Penjaminan
Efek Indonesia (KPEI), before joined with PT Bursa Efek
Indonesia as Director of Listing for a term up to June 27,
2012. He was awarded Bachelor of Accountancy degree
from Trisakti University, Jakarta.
During 2013, he participated in training programs, workshops
and seminars, among others ‘Managing Sustainability to
Increase Business Value’ on 8 November 2013.
Mr. Edy Sugito has no affiliation with the members of the
Board of Commissioners or the Board of Directors and
shareholders of the Company.
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
Monang SilalahiIndependent Commissioner Komisaris Independen
112
113
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
Bapak Monang Silalahi diangkat sebagai Komisaris Independen
Lonsum pada berdasarkan hasil keputusan RUPST tahun 2013.
Beliau saat ini juga menjabat sebagai Direktur PT Danpac Sekuritas
sejak tahun 2003. Sebelumnya, beliau menjabat berbagai
posisi Direktur dan Manajemen Senior di PT Victoria Kapitalindo
International, PT Danasupra Erapacific, PT Natura Pacific, dan
PT Putra Swareka Perdana. Beliau meraih gelar sarjana di bidang
Pertanian dari Universitas Sumatera Utara, Medan.
Bapak Monang Silalahi tidak memiliki hubungan afiliasi
dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi lainnya dan pemegang
saham Perseroan.
Mr. Monang Silalahi was appointed as Independent
Commissioner of Lonsum based on the resolution of the
AGM in 2013. He concurrently serves as Director of
PT Danpac Sekuritas since 2003. Previously, he served as
Director and Senior Management at PT Victoria Kapitalindo
International, PT Danasupra Erapacific, PT Natura Pacific,
and PT Putra Swareka Perdana. He holds a Bachelor degree
in Agriculture from Universitas Sumatera Utara, Medan.
Mr. Monang Silalahi has no affiliation with the members of
the Board of Commissioners or the Board of Directors and
shareholders of the Company.
Benny (Benny Tjoeng)President Director Presiden Direktur
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
Board of DirectorsDireksi
Bapak Benny Tjoeng menjabat sebagai Presiden Direktur Lonsum
berdasarkan berdasarkan hasil keputusan RUPST pada tahun 2009
dan diangkat kembali menjadi Presiden Direktur Lonsum berdasarkan
RUPST tahun 2010 dan 2013. Karir beliau berawal sebagai Senior
Auditor di SGV Prasetio Utomo Co selama tahun 1984-1989, untuk
selanjutnya bergabung dengan PT United Tractors Tbk di tahun 1990
sebagai Kepala Departemen Akuntansi dan menjabat sebagai Kepala
Divisi Akuntansi dan Anggaran di PT Astra International Tbk pada
tahun 1993. Selanjutnya beliau menjabat sebagai Direktur di
PT Astra Grafia Tbk pada tahun 1996, menjadi Direktur di PT Astra
Agro Lestari Tbk dan memangku berbagai jabatan Komisaris di
beberapa anak perusahaan PT Astra Agro Lestari Tbk. Beliau
kemudian diangkat menjadi Wakil Presiden Direktur di PT Astra Agro
Lestari Tbk dari tahun 2000 sampai tahun 2006. Sebelum bergabung
dengan Lonsum, jabatan terakhir beliau adalah Presiden Direktur di
PT Astra Sedaya Finance selama tahun 2006-2008. Bapak Benny
Tjoeng lulus Sarjana Muda Akuntansi di Akademi Akuntansi Jayabaya
dan meraih gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Keuangan
di Universitas Indonesia.
Selama tahun 2013, beliau telah mengikuti program pelatihan,
workshop dan seminar antara lain ‘Managing Sustainability to
Increase Business Value’ pada 8 November 2013.
Bapak Benny Tjoeng tidak memiliki hubungan afiliasi dengan
anggota Dewan Komisaris, Direksi lainnya dan pemegang saham
Perseroan.
Mr. Benny Tjoeng was appointed as the President Director
of Lonsum based on the resolution of the AGM in 2009
and was re-elected as President Director of Lonsum based
on the resolution of the AGM in 2010 and 2013. He started
his career with SGV Prasetio Utomo Co as a Senior Auditor
during 1984-1989 prior to joining PT United Tractors Tbk as
the Head of Accounting Department in 1990 and Head of
Accounting & Budgeting Division of PT Astra International
Tbk in 1993. He subsequently became Director of
PT Astra Grafia Tbk in 1996, Director of PT Astro Agro
Lestari Tbk and held various Commissioner positions in
several subsidiaries of PT Astra Agro Lestari Tbk. He was
later appointed as Vice President Director at that company
from 2000 to 2006. His last position before joining Lonsum
was President Director at PT Astra Sedaya Finance from
2006 to 2008. Mr. Benny Tjoeng holds a Diploma Degree
in Accountancy from Jayabaya Accounting Academy and
a Bachelor Degree from the University of Indonesia,
majoring in Financial Management.
During 2013, he participated in training programs, workshops
and seminars, among others ‘Managing Sustainability to
Increase Business Value’ on 8 November 2013.
Mr. Benny Tjoeng has no affiliation with the members of
the Board of Commissioners or the Board of Directors and
shareholders of the Company.
Sonny LiantoVice President Director I Wakil Presiden Direktur I
114
115
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
Bapak Sonny Lianto diangkat sebagai Wakil Presiden Direktur I
Lonsum berdasarkan hasil keputusan RUPST pada tahun 2012
dan diangkat kembali menjadi Wakil Presiden Direktur I Lonsum
berdasarkan RUPST tahun 2013, dan sebelumnya menjabat sebagai
Direktur Lonsum berdasarkan hasil keputusan RUPST ditahun 2009
dan diangkat kembali menjadi Direktur Lonsum berdasarkan RUPST
tahun 2010. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Executive Director
Indofood Agri Resources Ltd. (“IndoAgri”). Beliau mengawali karir
sebagai Senior Auditor di Prasetio Utomo & Co, anggota perusahaan
Arthur Andersen & Co (saat ini Ernst & Young) selama periode 1994-
1997. Setelah itu beliau bergabung di PT Mulia Industrindo Tbk pada
tahun 1997 sebagai Chief System & Procedures dan PT Admadjaja
Korpora yang merupakan holding company Danamon Group, dari
1997 sampai 1999 sebagai Junior Assistant Vice President – Finance
& Accounting. Selanjutnya beliau bergabung dengan PT Indofood
Sukses Makmur Tbk (“Indofood”) pada Corporate Controller Division
sebagai Management Accounting Manager pada tahun 1999 sampai
tahun 2006, selanjutnya sebagai General Manager dari tahun
2006 sampai tahun 2012. Bapak Sonny Lianto meraih gelar sarjana
Akuntansi dari Universitas Trisakti dan memegang Post-Graduate
Diploma in Strategic Marketing dari Warren Keegan & Associates Inc.
Selama tahun 2013, beliau telah mengikuti program pelatihan,
workshop dan seminar antara lain ‘Managing Sustainability to
Increase Business Value’ pada 8 November 2013.
Bapak Sonny Lianto tidak memiliki hubungan afiliasi dengan
anggota Dewan Komisaris, Direksi lainnya, namun memiliki
hubungan afiliasi dengan pemegang saham Perseroan.
Mr. Sonny Lianto was appointed as Vice President Director I
of Lonsum based on the resolution of the AGM in 2012
and was re-elected as Vice President Director I of Lonsum
based on the resolution of the AGM in 2013, and previously
served as Director based on the resolution of the AGM in
2009 and was re-elected as Director of Lonsum based on
the resolution of the AGM in 2010. He concurrently serves
as Executive Director of Indofood Agri Resources Ltd.
(“IndoAgri”). He started his career as a Senior Auditor at
Prasetio Utomo & Co, a member firm of Arthur Andersen &
Co (currently Ernst & Young) in 1994-1997. He then joined
PT Mulia Industrindo Tbk in 1997 as Chief System &
Procedures and PT Admadjaja Korpora, which is a holding
company of Danamon Group, from 1997 to 1999 as Junior
Assistant Vice President – Finance & Accounting. He then
joined PT Indofood Sukses Makmur Tbk (“Indofood”) –
Corporate Controller Division as Management Accounting
Manager from 1999 to 2006, then as General Manager
from 2006 to 2012. Mr. Sonny Lianto graduated from
Trisakti University majoring in Accounting and holds
a Post-Graduate Diploma in Strategic Marketing from
Warren Keegan & Associates Inc.
During 2013, he participated in training programs, workshops
and seminars, among others ‘Managing Sustainability to
Increase Business Value’ on 8 November 2013.
Mr. Sonny Lianto has no affiliation with the members
of the Board of Commissioners or the Board of Directors of
the Company, but he has affiliation with the
Company’s shareholders.
Tio Eddy HariyantoVice President Director II Wakil Presiden Direktur II
Bapak Tio Eddy Hariyanto diangkat sebagai Wakil Presiden Direktur II
Lonsum berdasarkan hasil keputusan RUPST tahun 2012 dan
diangkat kembali menjadi Wakil Presiden Direktur II Lonsum
berdasarkan RUPST tahun 2013, dan sebelumnya menjabat sebagai
Direktur berdasarkan hasil keputusan RUPST tahun 2010.
Beliau saat ini juga menjabat sebagai Advisor & Manufacturing
Manager di Divisi Packaging PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
(“ICBP”). Beliau menempuh pendidikan Teknik Sipil di Universitas
Kristen Indonesia dan mengawali karirnya sebagai Representative
Officer di PT Pakarti Sampurno (1983-1985) dan selanjutnya
menjabat sebagai Manajer Operasional di CV Multi Connection
sampai tahun 1989. Pada tahun 1989, Beliau bergabung di
PT Arfak Indra & PT Wenang Sakti yang bergerak di bidang Konsesi
Hak Pengusahaan Hutan (HPH) dan menjabat sebagai Direktur
Operasional & Produksi dari tahun 1996 sampai 2003.
Selama tahun 2013, beliau telah mengikuti program pelatihan,
workshop dan seminar antara lain ‘Managing Sustainability to
Increase Business Value’ pada 8 November 2013.
Bapak Tio Eddy Hariyanto memiliki hubungan afiliasi dengan
Bapak Hans Ryan Aditio yang menjabat sebagai Komisaris
Perseroan serta memiliki hubungan afiliasi dengan
Pemegang Saham Perseroan.
Mr. Tio Eddy Hariyanto was appointed as Vice President
Director II of Lonsum based on the resolution of the AGM
in 2012 and was re-elected as Vice President Director II of
Lonsum based on the resolution of the AGM in 2013,
and previously served as Director based on the resolution
of the AGM in 2010. He concurrently serves as Advisor &
Manufacturing Manager of Packaging Division of
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (“ICBP”).
He was educated at Universitas Kristen Indonesia
in major of Civil Engineering and began his career as a
Representative Officer in PT Pakarti Sampurno (1983-1985)
andsubsequently served as Manager of Operations at
CV Multi Connection until 1989. In 1989, he joined
PT Arfak Indra & PT Wenang Sakti engaged in Forest
Concessions and served as Director of Operations &
Production from 1996 to 2003.
During 2013, he participated in training programs, workshops
and seminars, among others ‘Managing Sustainability to
Increase Business Value’ on 8 November 2013.
Mr. Tio Eddy Hariyanto is related to Mr. Hans Ryan Aditio,
Commissioner of the Company and is affiliated to the
Company’s shareholders.
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
Tjhie Tje Fie (Thomas Tjhie)Director Direktur
Bapak Thomas Tjhie menjabat menjadi Direktur Lonsum
berdasarkan hasil keputusan RUPST pada tahun 2010 dan diangkat
kembali menjadi Direktur Lonsum berdasarkan RUPST tahun 2013,
dan sebelumnya menjabat sebagai Direktur berdasarkan hasil
keputusan RUPSLB pada tahun 2007 dan Wakil Presiden Direktur
berdasarkan hasil keputusan RUPST pada tahun 2009.
Saat ini beliau menjabat sebagai Direktur Indofood, Direktur ICBP,
Direktur Utama PT Indofood Asahi Sukses Beverage (“IASB”)
dan Wakil Direktur Utama PT Asahi Indofood Beverage Makmur
(“AIBM”), Komisaris Utama PT Indofood Fritolay Makmur (“IFL”),
Non-Executive Director IndoAgri dan Komisaris Utama
PT Salim Ivomas Pratama Tbk (“SIMP”). Sebelumnya beliau
menjabat sebagai Direktur PT Indomiwon Citra Inti dan
Senior Executive PT Kitadin Coal Mining. Bapak Thomas Tjhie
meraih gelar Sarjana dalam bidang Akuntansi dari Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Jakarta.
Selama tahun 2013, beliau telah mengikuti program pelatihan,
workshop dan seminar antara lain ‘Sustainability Strategy &
Framework’ dan ‘Crisis Management’ pada 19 Juni 2013.
Bapak Thomas Tjhie tidak memiliki hubungan afiliasi dengan
anggota Dewan Komisaris, Direksi lainnya, namun memiliki
hubungan afiliasi dengan pemegang saham Perseroan.
Mr. Thomas Tjhie has been a Director of Lonsum based on
the resolution of the AGM in 2010 and was re-elected as
Director of Lonsum based on the resolution of the AGM
in 2013, and previously served as Director based on the
resolution of the EGM in 2007 and Vice President Director
based on the resolution of the AGM in 2009. Mr. Tjhie is
currently a Director of Indofood, Director of ICBP, President
Director of PT Indofood Asahi Sukses Beverage (“IASB”)
and Vice President Director of PT Asahi Indofood Beverage
Makmur (“AIBM”), President Commissioner of PT Indofood
Fritolay Makmur (“IFL”), Non-Executive Director of IndoAgri
and President Commissioner of PT Salim Ivomas Pratama
Tbk (“SIMP”). He previously served as a Director of PT
Indomiwon Citra Inti and as Senior Executive of PT Kitadin
Coal Mining. Mr. Tjhie was awarded a Bachelor’s Degree in
Accounting from the Perbanas Banking Institute.
During 2013, he participated in training programs, workshops
and seminars, among others ‘Sustainability Strategy &
Framework’ and ‘Crisis Management’ on 19 June 2013.
Mr. Tjhie has no affiliation with the members of
the Board of Commissioners or the Board of Directors
of the Company, but he has affiliation with the
Company’s shareholders.
116
117
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
Moleonoto (Paulus Moleonoto)Director Direktur
Bapak Paulus Moleonoto menjabat sebagai Direktur Lonsum
berdasarkan hasil keputusan RUPSLB pada tahun 2007 dan
diangkat kembali menjadi Direktur Lonsum berdasarkan RUPST
tahun 2010 dan 2013. Saat ini beliau menjabat sebagai Direktur
Indofood, Komisaris ICBP, Executive Director IndoAgri dan
Wakil Direktur Utama SIMP. Beliau memulai karirnya pada tahun
1984 di sebuah perusahaan akuntan publik Drs. Hans Kartikahadi
& Rekan di Jakarta.
Sebelum bergabung dengan Divisi Perkebunan dari Grup Indofood
sebagai Chief Financial Officer pada tahun 2001, beliau menjabat
berbagai posisi manajemen di Salim Plantations Group sejak
tahun 1990. Beliau meraih gelar Sarjana di bidang
Akuntansi dari Universitas Tarumanegara, meraih gelar Sarjana
di bidang Manajemen dari Universitas Indonesia dan meraih gelar
Magister Sains bidang Kebijakan Bisnis dan Administrasi dari
Universitas Indonesia. Bapak Paulus juga merupakan akuntan
terdaftar di Indonesia.
Selama tahun 2013, beliau telah mengikuti program pelatihan,
workshop dan seminar antara lain ‘Sustainability Strategy &
Framework’ dan ‘Crisis Management’ pada 19 Juni 2013.
Bapak Paulus Moleonoto tidak memiliki hubungan afiliasi dengan
anggota Dewan Komisaris, Direksi lainnya, namun memiliki
hubungan afiliasi dengan pemegang saham Perseroan.
Mr. Paulus Moleonoto was appointed as Director of
Lonsum based on the resolution of the EGM in 2007
and was re-elected as Director of Lonsum based on the
resolution of the AGM in 2010 and 2013. Mr. Moleonoto is
concurrently a Director of Indofood; Commissioner of ICBP,
Executive Director of IndoAgri and Vice President Director
of SIMP. He began his career in 1984 with Drs. Hans
Kartikahadi & Co., a public accounting firm in Jakarta.
Before joining the Plantations Division of the Indofood
Group as Chief Financial Officer in 2001, he had held various
management positions in the Salim Plantations Group since
1990. He was awarded a Bachelor of Accountancy degree
from the University of Tarumanegara, a Bachelor’s Degree
in Management from the University of Indonesia and a
Master of Science degree in Administration & Business
Policy from the University of Indonesia. Mr. Moleonoto is
a registered accountant in Indonesia.
During 2013, he participated in training programs, workshops
and seminars, among others “Sustainability Strategy &
Framework” and “Crisis Management” on 19 June 2013.
Mr. Moleonoto has no affiliation with the members of the
Board of Commissioners or the Board of Directors
of the Company, but he has affiliation with the
Company’s shareholders.
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
Mark Julian WakefordDirector Direktur
Bapak Mark Julian Wakeford menjabat sebagai Direktur Lonsum
berdasarkan hasil keputusan RUPSLB pada tahun 2007 dan diangkat
kembali menjadi Direktur Lonsum berdasarkan RUPST tahun 2010
dan 2013. Saat ini beliau juga menjabat sebagai CEO dan Executive
Director di IndoAgri. Sebelum menjabat sebagai Executive Director
dan CEO IndoAgri pada tahun 2007, beliau pernah menjabat sebagai
Advisor Grup tersebut sejak Januari 2007. Saat ini beliau adalah
Direktur Utama SIMP. Beliau memulai karirnya di Kingston Smith & Co,
sebuah firma akuntan di London, Inggris dan sudah berkecimpung di
industri perkebunan sejak 1993, bekerja di perusahaan perkebunan
di Indonesia, Papua New Guinea dan Thailand. Bapak Mark Wakeford
memulai karir perkebunannya sebagai Direktur Keuangan di Lonsum
pada tahun 1993 sebelum pindah ke Pacific Rim Plantations Limited
(PRPOL) sebagai CFO (1995-1999), berpusat di Papua New Guinea.
Pada tahun 1999, beliau menjabat sebagai CEO dan Executive
Director PRPOL. Pada saat PRPOL dijual ke Cargill pada tahun 2005,
beliau masih bergabung dengan Cargill selama satu tahun, sebelum
bergabung dengan IndoAgri pada Januari 2007. Bapak Mark Wakeford
memiliki keahlian dan kemampuan selaku Chartered Accountant
di London, Inggris dan mengikuti Senior Executive Program di
London Business School.
Selama tahun 2013, beliau telah mengikuti program pelatihan,
workshop dan seminar antara lain ‘Palm & Lauric Oil Price Outlook
Conference 2013’ pada 4 – 6 Maret 2013, ‘7 Habits for Executive’ pada
26 Maret 2013, ‘1st Growth Strategy Workshop’ pada 20 – 21 Juni 2013,
‘2nd Growth Strategy Workshop’ pada 31 Juli 2013 dan ‘Managing
Sustainability to Increase Business Value’ pada 8 November 2013.
Bapak Mark Julian Wakeford tidak memiliki hubungan afiliasi dengan
anggota Dewan Komisaris, Direksi lainnya, namun memiliki hubungan
afiliasi dengan pemegang saham Perseroan.
Mr. Mark Julian Wakeford was appointed as Director of Lonsum
based on the resolution of the EGM in 2007 and was re-elected
as Director of Lonsum based on the resolution of the AGM in
2010 and 2013. He is currently also CEO and Executive Director
of IndoAgri. Prior to his appointment as Executive Director and
CEO of IndoAgri in 2007, he had been an Advisor to the Group
since January 2007. He is currently the President Director of
SIMP. He started his career with Kingston Smith & Co, a firm
of Chartered Accountants in London, England, and has been
in the plantation industry since 1993, working with plantation
companies in Indonesia, Papua New Guinea and Thailand. Mr.
Mark Wakeford began his plantation career as Finance Director of
Lonsum in 1993 before moving to Pacific Rim Plantations Limited
(“PRPOL”) as CFO (1995-1999), based in Papua New Guinea. In
1999 he became CEO and Executive Director of PRPOL. When
the company was sold to Cargill in 2005, he spent one year
with Cargill prior to joining IndoAgri in January 2007. Mr. Mark
Wakeford trained and qualified as a Chartered Accountant in
London, England and attended the Senior Executive Program at
the London Business School.
During 2013, he participated in training programs, workshops
and seminars, among others “Palm & Lauric Oil Price Outlook
Conference 2013” on 4 – 6 March 2013, “7 Habits for Executive”
on 26 March 2013, “1st Growth Strategy Workshop” on 20 – 21
June 2013, “2nd Growth Strategy Workshop” on 31 July 2013 and
“Managing Sustainability to Increase Business Value”
on 8 November 2013.
Mr. Mark Julian Wakeford has no affiliation with the members
of the Board of Commissioners or the Board of Directors of the
Company, but he has affiliation with the Company’s shareholders.
118
119
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
Joefly Joesoef BahroenyDirector Direktur
Bapak Joefly Joesoef Bahroeny menjabat sebagai Direktur Lonsum
berdasarkan hasil keputusan RUPSLB pada tahun 2007 dan
diangkat kembali menjadi Direktur Lonsum berdasarkan RUPST
tahun 2010 dan 2013, sebelumnya menjabat sebagai Komisaris
Lonsum berdasarkan hasil keputusan RUPSLB pada tahun 2004.
Beliau juga menjabat sebagai Ketua Umum GAPKI (Gabungan
Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia) dan Ketua Majelis Wali Amanat
Universitas Sumatera Utara sejak tahun 2009. Beliau adalah
lulusan Universitas New South Wales, Sydney, dan meraih
gelar Magister Management in Agrobusiness dari Universitas
Sumatera Utara, Medan.
Bapak Joefly Joesoef Bahroeny tidak memiliki hubungan afiliasi
dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi lainnya dan pemegang
saham Perseroan.
Mr. Joefly Joesoef Bahroeny was appointed as Director
of Lonsum based on the resolution of the EGM in 2007
and was re-elected as Director of Lonsum based on the
resolution of the AGM in 2010 and 2013, previously served as
a Commissioner of Lonsum based on the resolution of the
EGM in 2004. He is also the Chairman of Indonesian Palm Oil
Association (GAPKI) and as Board of Trustees at Universitas
Sumatera Utara since 2009. He has graduated from the
University of New South Wales, Sydney, and has
a Magister Management in Agrobusiness from the
Universitas Sumatera Utara, Medan.
Mr. Joefly Joesoef Bahroeny has no affiliation with the
members of the Board of Commissioners or the Board of
Directors and shareholders of the Company.
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
120
121
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
90.000Hectares Nucleus Oil Palm Planted Area
West Java
Jawa Barat East Java
Jawa Timur
South Sumatra
Sumatera Selatan
2,3 MTonnes Per Year Capacity
11Palm Oil Mills
Location MapPeta Lokasi
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
North Sumatra
Sumatera Utara
LEGEND LEGENDA
Oil Palm Estate
Kebun Sawit
Palm Oil Mill
Pabrik Kelapa Sawit
Tea Estate
Kebun Teh
Cocoa Factory
Pabrik Kakao
Rubber Estate
Kebun Karet
Tea Factory
Pabrik Teh
Cocoa Estate
Kebun Kakao
Seed Germinating Unit
Unit Pembenihan Bibit
Crumb Rubber Factory
Pabrik Karet Remahan
Sheet Rubber Factory
Pabrik Karet Lembaran
East Kalimantan
Kalimantan Timur
South Sulawesi
Sulawesi Selatan
North Sulawesi
Sulawesi Utara
122
123
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
Nucleus Estate LocationLokasi Perkebunan Inti
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
Dolok
Gunung Malayu
Rambong Sialang
Sibulan
Bah Bulian
Bah Lias
Sei Rumbiya
Begerpang
Sei Merah
Bungara
Turangie
Pulo Rambong
Bukit Hijau
Belani Elok
Batu Cemerlang
Ketapat Bening
Sei Kepayang
Gunung Bais
Riam Indah
Sei Lakitan
Sei Gemang
Terawas Indah
Tulung Gelam
Kubu Pakaran
Bebah Permata
Tirta Agung
Budi Tirta
Suka Damai
Sei Punjung
Suka Bangun
Bangun Harjo
Arta Kencana
Kencana Sari
Kertasarie
Treblasala
Isuy Makmur
Pahu Makmur
Kedang Makmur
Balombissie
Palang Isang
Pungkol
Batubara
Asahan
Serdang Bedagai
Serdang Bedagai
Simalungun
Simalungun
Labuhan Batu Selatan
Deli Serdang
Deli Serdang
Langkat
Langkat
Langkat
Musi Rawas
Musi Rawas
Musi Rawas
Musi Rawas
Musi Rawas
Musi Rawas
Musi Rawas
Musi Rawas
Musi Rawas
Musi Rawas
Ogan Komering Ilir
Ogan Komering Ilir
Ogan Komering Ilir
Musi Banyuasin
Musi Banyuasin
Musi Banyuasin
Musi Banyuasin
Musi Banyuasin
Musi Banyuasin
Lahat
Lahat
Bandung
Banyuwangi
Kutai Barat
Kutai Barat
Kutai Barat
Bulukumba
Bulukumba
Minahasa
North Sumatra
North Sumatra
North Sumatra
North Sumatra
North Sumatra
North Sumatra
North Sumatra
North Sumatra
North Sumatra
North Sumatra
North Sumatra
North Sumatra
South Sumatra
South Sumatra
South Sumatra
South Sumatra
South Sumatra
South Sumatra
South Sumatra
South Sumatra
South Sumatra
South Sumatra
South Sumatra
South Sumatra
South Sumatra
South Sumatra
South Sumatra
South Sumatra
South Sumatra
South Sumatra
South Sumatra
South Sumatra
South Sumatra
West Java
East Java
East Kalimantan
East Kalimantan
East Kalimantan
South Sulawesi
South Sulawesi
North Sulawesi
Oil Palm Estate
Oil Palm Estate
Oil Palm Estate
Oil Palm & Rubber Estate
Oil Palm Estate
Oil Palm & Cocoa Estate
Oil Palm & Rubber Estate
Oil Palm Estate
Oil Palm Estate
Oil Palm Estate
Oil Palm Estate
Oil Palm Estate
Oil Palm Estate
Oil Palm Estate
Oil Palm Estate
Oil Palm Estate
Oil Palm Estate
Oil Palm Estate
Oil Palm Estate
Oil Palm Estate
Oil Palm Estate
Oil Palm Estate
Rubber Estate
Rubber Estate
Rubber Estate
Oil Palm Estate
Oil Palm Estate
Oil Palm Estate
Oil Palm Estate
Oil Palm Estate
Oil Palm Estate
Oil Palm Estate
Oil Palm Estate
Tea Estate
Cocoa Estate
Oil Palm Estate
Oil Palm Estate
Oil Palm Estate
Rubber Estate
Rubber Estate
Cocoa Estate
No. Estate NameNama Perkebunan
DistrictKabupaten
ProvincePropinsi
DescriptionKeterangan
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
Factory LocationLokasi Pabrik
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Turangie
Begerpang
Dolok
Gunung Malayu
Belani Elok
Sei Lakitan
Gunung Bais
Terawas Indah
Arta Kencana
Tirta Agung
Pahu Makmur
Bah Lias
Samarinda
Kertasarie
Treblasala
Sei Rumbiya
Cengal
Palang Isang
Sei Rumbiya
Cengal
Palang Isang
Mesuji/MAKP
45 tons/hour
50 tons/hour
45 tons/hour
30 tons/hour
60 tons/hour
60 tons/hour
10 tons/hour
20 tons/hour
20 tons/hour
40 tons/hour
45 tons/hour
12 million seeds/year
13 million seeds/year
225 tons/month
750 tons/month
325 tons/month
325 tons/month
275 tons/month
560 tons/month
1,600 tons/month
800 tons/month
600 tons/month
Langkat
Deli Serdang
Batu Bara
Asahan
Musi Rawas
Musi Rawas
Musi Rawas
Musi Rawas
Lahat
Musi Banyuasin
Kutai Barat
Simalungun
Samarinda
Bandung
Banyuwangi
Labuhan Batu Selatan
Ogan Komering Ilir
Bulukumba
Labuhan Batu Selatan
Ogan Komering Ilir
Bulukumba
Ogan Komering Ilir
North Sumatra
North Sumatra
North Sumatra
North Sumatra
South Sumatra
South Sumatra
South Sumatra
South Sumatra
South Sumatra
South Sumatra
East Kalimantan
North Sumatra
East Kalimantan
West Java
East Java
North Sumatra
South Sumatra
South Sulawesi
North Sumatra
South Sumatra
South Sulawesi
South Sumatra
Palm Oil Mill
Palm Oil Mill
Palm Oil Mill
Palm Oil Mill
Palm Oil Mill
Palm Oil Mill
Palm Oil Mill
Palm Oil Mill
Palm Oil Mill
Palm Oil Mill
Palm Oil Mill
Seed Germinating Unit
Seed Germinating Unit
Tea Factory
Cocoa Factory
Sheet Rubber Factory
Sheet Rubber Factory
Sheet Rubber Factory
Crumb Rubber Factory
Crumb Rubber Factory
Crumb Rubber Factory
Crumb Rubber Factory
No. Factory NameNama Pabrik
CapacityKapasitas
DistrictKabupaten
ProvincePropinsi
DescriptionKeterangan
124
125
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
SubsidiariesEntitas Anak
PT PP London Sumatra Indonesia Tbk
Subsidiaries Entitas Anak
Head OfficeKantor Pusat
Prudential Tower 15th Floor
Jl. Jend. Sudirman Kav 79
Jakarta, 12910
Tel. (021) 5795 7718
Fax. (021) 5795 7719
www.londonsumatra.com
NORTH SUMATRA
Jl. Ahmad Yani No. 2
Medan, 20111
Tel. (061) 453 2300
Fax. (061) 451 3596
SOUTH SUMATRA
Jl. Veteran No. 335/76
Palembang, 30126
Tel. (0711) 351 035
Fax. (0711) 374 723
EAST KALIMANTAN
Jl. Ahmad Yani
Komplek Ruko Mitra Mas 8
No. 27-28
Samarinda, 75117
Tel. (0541) 738 804
Fax. (0541) 738 808
Regional OfficeKantor Regional
Jakarta
PT MULTI AGRO KENCANA PRIMAPlantations, Processing and Trading, 100% owned by Lonsum
PT TANI MUSI PERSADAPlantations, 99.92% owned by Lonsum
PT SUMATRA AGRI SEJAHTERAPlantations, 99.92% owned by Lonsum
PT TANI ANDALAS SEJAHTERAPlantations, 90% owned by Lonsum
Prudential Tower 15th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav 79 Jakarta, 12910Tel. (021) 5795 7718Fax. (021) 5795 7719
Singapore
LONSUM SINGAPORE Pte., Ltd.Trading and Marketing, 100% owned by Lonsum
AGRI INVESTMENTS Pte., Ltd.Investment, 100% owned by Lonsum
SUMATRA BIOSCIENCE Pte., Ltd.Trading, Marketing and Research, 100% owned by Lonsum
8 Eu Tong Sen Street #16-96/97The Central Singapore, 059818 Tel. (65) 6557 2389Fax. (65) 6557 2387
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
Professional Advisors & BanksLembaga Profesional & Bank
Public Accountant Akuntan Publik
Share Registrar Biro Administrasi Efek
Banks Bank
KAP Purwantono, Suherman & SurjaErnst & YoungIndonesia Stock Exchange Building Tower 2, 7th Floor
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52 - 53
Jakarta 12190, Indonesia
Tel. (021) 5289 5000
Fax. (021) 5289 4111
PT Raya Saham RegistrarPlaza Sentral Building 2nd Floor
Jl. Jend. Sudirman Kav. 47 - 48
Jakarta 12930, Indonesia
Tel. (021) 252 5666
Fax. (021) 252 5028
• Bank Central Asia, Tbk
• Citibank, N.A
• Bank CIMB Niaga, Tbk
• Bank Mega, Tbk
• Bank UOB Indonesia
• Bank Mandiri (Persero), Tbk
• Bank DBS Indonesia
• Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk
• Bank Sumsel Babel
• Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk
• CIMB Bank Bhd. (CIMB), Singapore Branch
• Bank Danamon Indonesia, Tbk126
127
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
AcknowledgementPernyataan
BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS’ STATEMENTS ON THE RESPONSIBILITY FOR
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA TBK ANNUAL REPORT YEAR 2013
We, the undersigned hereby declare that all the information disclosed in the 2013 Annual Report of
PT PP London Sumatra Indonesia Tbk is complete and we are fully responsible for the accuracy of such information.
This statement is made truthfully.
Jakarta, April 2014
Board of Commissioners Dewan Komisaris
Franciscus WelirangPresident Commissioner
Presiden Komisaris
Axton SalimCommissioner
Komisaris
Werianty SetiawanCommissioner
Komisaris
Hendra WidjajaCommissioner
Komisaris
Hans Ryan AditioCommissioner
Komisaris
Tengku Alwin AzizIndependent Commissioner
Komisaris Independen
Monang SilalahiIndependent Commissioner
Komisaris Independen
Edy SugitoIndependent Commissioner
Komisaris Independen
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2013
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA TBK
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan
PT PP London Sumatra Indonesia Tbk tahun 2013 telah dimuat secara lengkap dan bertanggungjawab penuh atas kebenaran
isi laporan tahunan perusahaan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Jakarta, April 2014
Board of Directors Direksi
Sonny LiantoVice President Director IWakil Presiden Direktur I
Tio Eddy HariyantoVice President Director IIWakil Presiden Direktur II
Tjhie Tje Fie (Thomas Tjhie)DirectorDirektur
Moleonoto (Paulus Moleonoto)DirectorDirektur
Mark Julian WakefordDirectorDirektur
Joefly Joesoef BahroenyDirectorDirektur
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Annual Report 2013 Laporan Tahunan
128
129
Benny TjoengPresident DirectorPresiden Direktur
PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk and Its Subsidiaries /
dan Entitas Anaknya
Consolidated financial statements as of December 31, 2013 and for the year then
ended with independent auditor’s report
Laporan Keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2013 dan untuk tahun yang berakhir
pada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen
CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTSLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYALAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DANUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL TERSEBUTBESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2013 ANDFOR THE YEAR THEN ENDED
WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
Daftar Isi/Table of Contents
Halaman/Page
Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian ................... 1 - 2 ............... Consolidated Statement of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian........ 3 ......Consolidated Statement of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian ............... 4 .............. Consolidated Statement of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian .............................. 5 ....................... Consolidated Statement of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian ........ 6 - 99 ...........Notes to the Consolidated Financial Statements
**************************
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampirmerupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financialstatements form an integral part of these consolidated
financial statements taken as a whole.
1
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYALAPORAN POSISI KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESCONSOLIDATED STATEMENT OF
FINANCIAL POSITIONAs of December 31, 2013
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
Catatan/2013 Notes 2012
_________
Aset AssetsAset Lancar Current Assets
2,3,4,Kas dan setara kas 1.401.395 26,27,29 1.799.137 Cash and cash equivalents
2,3,5,Piutang usaha - pihak ketiga 91.935 26,27,29 37.220 Trade receivables - third partiesPiutang lain-lain 2,3,5,27 Other receivables Pihak berelasi 5.772 25 403 Related parties Pihak ketiga 19.089 29 14.509 Third partiesPersediaan 374.485 2,3,6,30 645.954 InventoriesPajak dibayar di muka 75.956 2,3,16 75.854 Prepaid taxesUang muka 22.284 8 15.979 AdvancesBiaya dibayar di muka 8.210 2,7,25 4.760 Prepaid expenses
Total Aset Lancar 1.999.126 2.593.816 Total Current Assets
Aset Tidak Lancar Non-current AssetsUang muka 92.138 8 91.150 AdvancesBeban ditangguhkan 143.001 2,9,23 124.421 Deferred charges
2,3,10,Piutang plasma 59.574 26,27 65.144 Plasma receivablesInvestasi pada entitas asosiasi 348.377 1,2 141.823 Investment in associates
2,3,11Aset tetap 2.776.825 23,25,30 2.229.928 Fixed assetsTanaman perkebunan 2,3,12 Plantations Tanaman belum menghasilkan 900.472 605.140 Immature plantations Tanaman menghasilkan 1.592.363 23 1.639.043 Mature plantationsAset tidak lancar lainnya 63.000 2,3,13,27 61.331 Other non-current assets
Total Aset Tidak Lancar 5.975.750 4.957.980 Total Non-current Assets
Total Aset 7.974.876 28 7.551.796 Total Assets
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampirmerupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financialstatements form an integral part of these consolidated
financial statements taken as a whole.
2
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYALAPORAN POSISI KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (lanjutan)Tanggal 31 Desember 2013
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESCONSOLIDATED STATEMENT OFFINANCIAL POSITION (continued)
As of December 31, 2013(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Catatan/2013 Notes 2012
_________
Liabilitas dan Ekuitas Liabilities and EquityLiabilitas LiabilitiesLiabilitas Jangka Pendek Current LiabilitiesUtang usaha 2,3,14,27, Trade payables Pihak ketiga 295.878 29 264.459 Third parties Pihak berelasi 14.984 25 34.388 Related partiesUtang lain-lain 2,3,27 Other payables Pihak ketiga 21.009 19.041 Third parties Pihak berelasi 4.496 25,29 4.825 Related partiesUang muka pelanggan 2 Advances from customers Pihak ketiga 84.063 111.611 Third parties Pihak berelasi 6.284 25 43.511 Related parties
2,3,15,Biaya masih harus dibayar 86.643 27 71.169 Accrued expensesUtang pajak 66.695 2,3,16 38.940 Taxes payableLiabilitas imbalan kerja jangka pendek 224.376 2,3,15,27 204.538 Short-term employee benefits liability
Total Liabilitas Jangka Pendek 804.428 792.482 Total Current Liabilities
Liabilitas Jangka Panjang Non-current LiabilitiesLiabilitas pajak tangguhan 9.951 2,3,16 10.814 Deferred tax liabilitiesLiabilitas imbalan kerja 546.510 2,3,17 468.787 Employee benefits liability
Total Liabilitas Jangka Panjang 556.461 479.601 Total Non-current Liabilities
Total Liabilitas 1.360.889 28 1.272.083 Total Liabilities
Ekuitas EquityModal saham - nilai nominal 18 Share capital - Rp100 par value Rp100 per saham (angka penuh) per share (full amount) Modal dasar - 8.000.000.000 saham Authorized - 8,000,000,000 shares Modal ditempatkan dan disetor Issued and fully paid - penuh - 6.822.863.965 saham 682.286 682.286 6,822,863,965 sharesTambahan modal disetor 1.030.312 18 1.030.312 Additional paid-in capitalSaham treasuri - Treasury shares - 2.900.000 saham (3.270) 2,18 - 2,900,000 sharesSelisih atas perubahan Difference from changes ekuitas Entitas Anak in equity of Subsidiaries dan dampak transaksi dengan and effects of transactions kepentingan nonpengendali (1.673) 1 - with non-controlling interestsSelisih kurs atas penjabaran Foreign exchange differences akun-akun kegiatan from translation of the accounts usaha luar negeri 26.414 2 7.036 of foreign operationsSaldo laba Retained earnings Cadangan umum 50.000 18 45.000 Appropriated for general reserve Belum ditentukan penggunaannya 4.829.977 4.515.793 Unappropriated
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Equity Attributable to kepada Pemilik Entitas Induk 6.614.046 6.280.427 the Owners of the Parent
Kepentingan nonpengendali (59) 2,18 (714) Non-controlling interests
Total Ekuitas 6.613.987 6.279.713 Total Equity
Total Liabilitas dan Ekuitas 7.974.876 7.551.796 Total Liabilities and Equity
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampirmerupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financialstatements form an integral part of these consolidated
financial statements taken as a whole.
3
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYALAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
KONSOLIDASIANUntuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2013(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESCONSOLIDATED STATEMENT OF
COMPREHENSIVE INCOMEFor the Year EndedDecember 31, 2013
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
Catatan/2013 Notes 2012
2,19,25,Penjualan 4.133.679 28,30 4.211.578 Sales
Beban pokok penjualan (2.880.220) 2,20,23,25 (2.530.503) Cost of goods sold
Laba bruto 1.253.459 1.681.075 Gross profit
Beban penjualan dan distribusi (84.904) 2,21,23,25 (59.000) Selling and distribution expensesBeban umum dan administrasi (350.321) 2,21,23,25 (346.273) General and administrative expensesPendapatan operasi lain 227.429 2,21,25 60.767 Other operating incomeBeban operasi lain (20.014) 2,21,23 (12.596) Other operating expenses
Laba usaha 1.025.649 28 1.323.973 Operating profit
Pendapatan keuangan 47.163 2,22,28 88.478 Finance incomeBeban keuangan (3.036) 2,22,28 (3.695) Finance costsBagian atas rugi entitas asosiasi (72.785) 1,2,28 (36.673) Share in loss of associates
Laba sebelum pajak 996.991 28 1.372.083 Profit before tax
Beban pajak penghasilan (228.366) 2,3,16,28 (256.544) Income tax expense
Laba tahun berjalan 768.625 28 1.115.539 Profit for the year
Pendapatan komprehensif lain: Other comprehensive income:Selisih kurs atas penjabaran Foreign exchange differences from akun-akun kegiatan translation of the accounts of usaha luar negeri 19.378 2 7.036 foreign operations
Total pendapatan komprehensif Total comprehensive income tahun berjalan 788.003 1.122.575 for the year
Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Profit for the year attributable to:
Pemilik entitas induk 769.493 24 1.116.186 Owners of the parentKepentingan nonpengendali (868) 2,18 (647) Non-controlling interests
Total 768.625 1.115.539 Total
Total pendapatan komprehensif tahun berjalan yang dapat Total comprehensive income
diatribusikan kepada: for the year attributable to:Pemilik entitas induk 788.871 1.123.222 Owners of the parentKepentingan nonpengendali (868) 2,18 (647) Non-controlling interests
Total 788.003 1.122.575 Total
Laba per saham dasar yang dapat Basic earnings per share diatribusikan kepada pemilik attributable to the owners entitas induk (angka penuh) 113 2,24 164 of the parent (full amount)
The
orig
inal
cons
olid
ated
fina
ncia
l sta
tem
ents
incl
uded
her
ein
are
in In
done
sian
lang
uage
.
Cat
atan
ata
s la
pora
n ke
uang
an k
onso
lidas
ian
terla
mpi
r mer
upak
an b
agia
n ya
ng ti
dak
terp
isah
kan
dari
lapo
ran
keua
ngan
kon
solid
asia
n in
i sec
ara
kese
luru
han.
The
acco
mpa
nyin
g no
tes
to th
e co
nsol
idat
ed fi
nanc
ial s
tate
men
ts fo
rm a
n in
tegr
al p
art o
f the
seco
nsol
idat
edfin
anci
al s
tate
men
ts ta
ken
as a
who
le.
4
PT P
ERU
SAH
AA
N P
ERK
EBU
NA
NLO
ND
ON
SUM
ATR
A IN
DO
NES
IA T
BK
DA
N E
NTI
TAS
AN
AK
NYA
LAPO
RAN
PER
UBA
HAN
EKUI
TAS
KONS
OLI
DAS
IAN
Unt
uk T
ahun
yan
g B
erak
hir p
ada
Tang
gal
31 D
esem
ber 2
013
(Dis
ajik
an d
alam
juta
an R
upia
h, k
ecua
li di
nyat
akan
lain
)
PT P
ERU
SAH
AA
N P
ERK
EBU
NA
N L
ON
DO
N S
UM
ATR
A IN
DO
NES
IA T
BK
AN
D IT
S SU
BSI
DIA
RIE
SC
ON
SOLI
DA
TED
STA
TEM
ENT
OF
CH
AN
GES
IN E
QU
ITY
For t
he Y
ear E
nded
Dec
embe
r 31,
201
3(E
xpre
ssed
in m
illio
ns o
f Rup
iah,
unl
ess
othe
rwis
e st
ated
)
Ekui
tas
yang
Dap
at D
iatr
ibus
ikan
kep
ada
Pem
ilik
Entit
as In
duk/
Equi
ty A
ttrib
utab
le to
Ow
ners
of t
he P
aren
t
Selis
ih a
tas
Peru
baha
n Ek
uita
sSe
lisih
Kur
sEn
titas
Ana
k da
n Da
mpa
k at
as P
enja
bara
nM
odal
Tran
saks
i den
gan
Aku
n-ak
unSa
ham
Kep
entin
gan
Keg
iata
n Us
aha
Dite
mpa
tkan
Nonp
enge
ndal
i/Lu
ar N
eger
i/
Sald
o La
ba/R
etai
ned
Earn
ings
dan
Dis
etor
Tam
baha
nD
iffer
ence
from
Fore
ign
Penu
h/M
odal
Cha
nges
in E
quity
Exch
ange
Cad
anga
nIs
sued
Dis
etor
/Sa
ham
of S
ubsi
diar
ies
Diff
eren
ces
from
Umum
/B
elum
Kep
entin
gan
Tota
lan
d Fu
llyA
dditi
onal
Trea
suri/
and
Effe
cts
ofTr
ansl
atio
n of
the
App
ropr
iate
dD
itent
ukan
Nonp
enge
ndal
i/Ek
uita
s/Pa
id S
hare
Paid
-inTr
easu
ryTr
ansa
ctio
ns w
ithA
ccou
nts
offo
r Gen
eral
Peng
guna
anny
a/To
tal/
Non
-con
trol
ling
Tota
lC
apita
lC
apita
lSh
ares
Non
-con
trol
ling
Inte
rest
sFo
reig
n O
pera
tions
Res
erve
Una
ppro
pria
ted
Tota
lIn
tere
sts
Equi
ty
Sald
o 1
Janu
ari 2
012
682.
286
1.03
0.31
2-
--
40.0
00
4.08
6.89
35.
839.
491
(67 )
5.83
9.42
4Ba
lanc
e, J
anua
ry 1
, 201
2
Laba
tahu
n be
rjala
n-
--
--
-
1.11
6.18
61.
116.
186
(647
)1.
115.
539
Pro
fit fo
r the
yea
rP
enda
pata
n ko
mpr
ehen
sif l
ain
Oth
er c
ompr
ehen
sive
inco
me
(C
atat
an 2
)-
--
-7.
036
--
7.03
6-
7.03
6(N
ote
2)
Tota
l pen
dapa
tan
kom
preh
ensi
fTo
tal c
ompr
ehen
sive
inco
me
ta
hun
berja
lan
--
--
7.03
6-
1.
116.
186
1.12
3.22
2(6
47 )
1.12
2.57
5fo
r the
yea
r
Pen
yisi
han
cada
ngan
um
umA
ppro
pria
tion
for
(C
atat
an 1
8)-
--
--
5.00
0(5
.000
)-
--
gene
ral r
eser
ve (N
ote1
8)
Div
iden
tuna
i (C
atat
an 1
8)-
--
--
-
(682
.286
)(6
82.2
86 )
-(6
82.2
86 )
Cas
h di
vide
nds
(Not
e18)
Sald
o 31
Des
embe
r 201
268
2.28
61.
030.
312
--
7.03
645
.000
4.
515.
793
6.28
0.42
7(7
14 )
6.27
9.71
3Ba
lanc
e, D
ecem
ber 3
1, 2
012
Laba
tahu
n be
rjala
n-
--
--
-76
9.49
3 7
69.4
93(8
68 )
768.
625
Pro
fit fo
r the
yea
r
Pen
dapa
tan
kom
preh
ensi
f lai
nO
ther
com
preh
ensi
ve in
com
e
(Cat
atan
2)
--
--
19.3
78-
-19
.378
-19
.378
(Not
e 2)
Tota
l pen
dapa
tan
kom
preh
ensi
fTo
tal c
ompr
ehen
sive
inco
me
ta
hun
berja
lan
--
--
19.3
78-
769.
493
788.
871
(868
)78
8.00
3fo
r the
yea
r
Akui
sisi
kep
entin
gan
Acq
uisi
tions
of
no
npen
gend
ali
--
-(1
.673
)-
--
(1.6
73 )
1.52
3(1
50 )
non
-con
trollin
g in
tere
sts
Pen
yisi
han
cada
ngan
um
umA
ppro
pria
tion
for
(C
atat
an 1
8)-
--
--
5.00
0(5
.000
)-
--
gene
ral r
eser
ve (N
ote
18)
Acq
uisi
tion
of tr
easu
ryP
erol
ehan
sah
am tr
easu
ri (C
atat
an 1
8)-
-(3
.270
)-
--
-(3
.270
)-
(3.2
70 )
shar
es (N
ote
18)
Div
iden
tuna
i (C
atat
an 1
8)-
--
--
-
(450
.309
)(4
50.3
09 )
-(4
50.3
09 )
Cas
h di
vide
nds
(Not
e 18
)
Sald
o 31
Des
embe
r 201
368
2.28
61.
030.
312
(3.2
70 )
(1.6
73 )
26.4
1450
.000
4.
829.
977
6.61
4.04
6(5
9 )6.
613.
987
Bala
nce,
Dec
embe
r 31,
201
3
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampirmerupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financialstatements form an integral part of these consolidated
financial statements taken as a whole.
5
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYALAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal31 Desember 2013
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESCONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS
For the Year EndedDecember 31, 2013
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
Catatan/2013 Notes 2012
Arus Kas dari Cash Flows from Aktivitas Operasi Operating ActivitiesPenerimaan tunai dari pelanggan 4.003.117 4.373.835 Cash receipts from customersPembayaran untuk beban usaha (321.163) (321.672) Payments for operating expensesPembayaran tunai kepada pemasok (1.013.567) (1.350.734) Cash paid to suppliersPembayaran kepada karyawan (1.259.583) (1.042.652) Payments to employees
Kas yang diperoleh dari operasi 1.408.804 1.658.777 Cash generated from operationsPenerimaan bunga 50.406 88.061 Receipts of interestPembayaran pajak Payments of penghasilan badan (207.648) (333.472) corporate income tax
Kas Neto yang Diperoleh Net Cash Provided by dari Aktivitas Operasi 1.251.562 1.413.366 Operating Activities
Arus Kas dari Cash Flows from Aktivitas Investasi Investing ActivitiesPenerimaan dari pelepasan Proceeds from disposal of tanaman perkebunan 10.274 12 148 plantationsPenerimaan dari pelepasan Proceeds from disposal of aset tetap 3.081 11 2.310 fixed assetsPenerimaan dari (pembayaran Receipts from (payments for)
untuk) aset lain-lain 1.723 (49.812) other assetsPenambahan beban ditangguhkan (30.643) 9 (473) Additions of deferred chargesInvestasi pada entitas asosiasi (240.908) 1 (171.460) Investment in associatesPenambahan tanaman belum menghasilkan (351.918) 12 (266.969) Additions to immature plantationsPenambahan aset tetap (742.069) 11 (536.830) Additions to fixed assets
Kas Neto yang Digunakan Net Cash Used in untuk Aktivitas Investasi (1.350.460) (1.023.086) Investing Activities
Arus Kas dari Cash Flows from Aktivitas Pendanaan Financing ActivitiesPerolehan saham treasuri (3.270) 18 - Acquisitions of treasury sharesPenerimaan dari (pembayaran Receipts from (payments to) kepada) pihak berelasi (4.663) 279 related partiesPembayaran dividen tunai (450.177) (682.086) Payments of cash dividends
Kas Neto yang Digunakan Net Cash Used in untuk Aktivitas Pendanaan (458.110) (681.807) Financing Activities
Penurunan Neto Net Decrease in Kas dan Setara Kas (557.008) (291.527) Cash and Cash Equivalents
Dampak Neto Perubahan Net Effects of Nilai Tukar Atas Exchange Rates Changes on Kas dan Setara Kas 159.266 26.682 Cash and Cash Equivalents
Kas dan Setara Kas Cash and Cash Equivalents Awal Tahun 1.799.137 2.063.982 at Beginning of Year
Kas dan Setara Kas Cash and Cash Equivalents Akhir Tahun 1.401.395 4 1.799.137 at End of Year
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
6
1. UMUM 1. GENERAL
Pendirian Perusahaan Establishment of the Company
PT Perusahaan Perkebunan London SumatraIndonesia Tbk (“Perusahaan”) didirikan di RepublikIndonesia berdasarkan Akta Notaris RadenKadiman No. 93 tanggal 18 Desember 1962 yangdiubah dengan Akta No. 20 tanggal 9 September1963. Akta pendirian ini disahkan oleh MenteriKehakiman Republik Indonesia dengan SuratKeputusan No. J.A5/121/20 tanggal 14 September1963 dan diumumkan dalam Berita NegaraRepublik Indonesia No. 81 tanggal 8 Oktober 1963,Tambahan No. 531.
PT Perusahaan Perkebunan London SumatraIndonesia Tbk (the “Company”) was established inthe Republic of Indonesia based on Notarial DeedNo. 93 of Raden Kadiman dated December 18,1962 and amended by Notarial Deed No. 20 datedSeptember 9, 1963. The deed of establishmentwas approved by the Minister of Justice of theRepublic of Indonesia in Decision LetterNo. J.A5/121/20 dated September 14, 1963 andwas published in State Gazette No. 81 datedOctober 8, 1963, Supplement No. 531.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalamibeberapa kali perubahan, terakhir berdasarkanAkta Notaris Pahala Sutrisno Amijoyo Tampubolon,S.H., M.Kn., No. 9 tanggal 10 Mei 2012 mengenaiperubahan tugas dan wewenang DireksiPerusahaan. Perubahan ini telah diterima olehMenteri Hukum dan Hak AsasiManusia Republik Indonesia dalam SuratNo. AHU-AH.01.10-17966 tanggal 16 Mei 2012dan telah didaftarkan dalam Daftar PerseroanNo. AHU-0044755.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal16 Mei 2012.
The Company’s Articles of Association has beenamended several times, the latest amendment ofwhich was documented in Notarial Deed No. 9 ofPahala Sutrisno Amijoyo Tampubolon, S.H., M.Kn.,dated May 10, 2012 concerning the changes ofduties and authorities of the Company’s Director.This amendment was received by the Minister ofLaw and Human Rights of the Republicof Indonesia as documented in its LetterNo. AHU-AH.01.10-17966 dated May 16, 2012 andhad been registered in the Company’s RegistryNo. AHU-0044755.AH.01.09.Tahun 2012 datedMay 16, 2012.
Berdasarkan Akta Notaris Pahala Sutrisno AmijoyoTampubolon, S.H., M.Kn., No. 18 tanggal24 Mei 2013, pemegang saham Perusahaanmenyetujui perubahan status Perusahaan dariperusahaan dengan fasilitas Penanaman ModalAsing (“PMA”) menjadi perusahaan PenanamanModal Dalam Negeri (“PMDN”).
Based on Notarial Deed No. 18 of Pahala SutrisnoAmijoyo Tampubolon, S.H., M.Kn., datedMay 24, 2013, the Company’s shareholdersapproved the change of the Company’s status fromForeign Capital Investment (“PMA”) company toDomestic Capital Investment (“PMDN”) company.
Perusahaan memulai operasi komersialnya padatahun 1963 dan bergerak di bidang usahaperkebunan yang berlokasi di Sumatera Utara,Sumatera Selatan, Jawa, Kalimantan Timur,Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan denganlahan yang ditanami seluas 110.579 hektar padatanggal 31 Desember 2013 (2012: 106.407 hektar)(tidak diaudit). Produk utama adalah minyak kelapasawit dan karet, serta kakao, teh dan benih dalamkuantitas yang lebih kecil.
The Company commenced its commercialoperations in 1963 and is engaged in the plantationbusiness located in North Sumatera, SouthSumatera, Java, East Kalimantan, North Sulawesiand South Sulawesi with a total planted area of110,579 hectares as of December 31, 2013(2012: 106,407 hectares) (unaudited). The mainproducts are crude palm oil and rubber, and smallquantities of cocoa, tea and seeds.
Perusahaan berdomisili di Jakarta dengankantor-kantor cabang operasional berlokasi diMedan, Palembang, Makassar, Surabaya danSamarinda. Kantor pusat Perusahaan beralamat diPrudential Tower Lantai 15, Jl. Jend. SudirmanKav. 79, Setiabudi, Jakarta Selatan.
The Company is domiciled in Jakarta withoperational branch offices located in Medan,Palembang, Makassar, Surabaya and Samarinda.The Company’s registered office address is atPrudential Tower 15th Floor, Jl. Jend. SudirmanKav. 79, Setiabudi, South Jakarta.
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
7
1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)
Pendirian Perusahaan (lanjutan) Establishment of the Company (continued)
Di samping mengelola perkebunannya sendiri,Perusahaan juga mengembangkan perkebunan diatas tanah yang dimiliki petani kecil setempat(perkebunan plasma) sesuai dengan polaperkebunan “inti-plasma” yang dipilih pada saatPerusahaan melakukan ekspansi perkebunan.
In addition to the development of its ownplantations, the Company is developing plantationson behalf of local smallholders (plasma plantations)in line with the “nucleus-plasma” plantation schemethat was selected when the Company expanded itsplantations.
Entitas Induk dan Entitas Induk Terakhir Parent and Ultimate Parent
PT Salim Ivomas Pratama Tbk (“SIMP”) danFirst Pacific Company Limited, Hong Kong,masing-masing adalah entitas induk dan entitasinduk terakhir dari Perusahaan dan entitas anaknya(bersama-sama dirujuk sebagai “KelompokUsaha”).
PT Salim Ivomas Pratama Tbk (“SIMP”) andFirst Pacific Company Limited, Hong Kong, are theparent company and the ultimate parent companyof the Company and its subsidiaries (collectivelyreferred to as the “Group”), respectively.
Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian Completion of the Consolidated FinancialStatements
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunandan penyajian laporan keuangan konsolidasian,yang telah diselesaikan dan disetujui untukditerbitkan oleh Direksi Perusahaan pada tanggal20 Februari 2014.
The management is responsible for the preparationand presentation of the consolidated financialstatements, which were completed and authorizedfor issuance by the Company’s Directors onFebruary 20, 2014.
Penawaran Umum dan Tindakan Perusahaanyang Mempengaruhi Modal Saham yangDitempatkan dan Disetor Penuh
Public Offering and Corporate ActionsAffecting Issued and Fully Paid Share Capital
Tindakan Perusahaan (corporate action) yangmempengaruhi efek yang diterbitkan sejakpenawaran umum perdana sampai dengan tanggal31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
The Company’s corporate actions from the date ofits initial public offering up to December 31, 2013are as follows:
Jumlah Nilai Nominal Saham Ditempatkan per Saham
dan Beredar/ (Nilai Penuh)/ Number of Shares Par Value
Tanggal/ Keterangan/ Issued and per ShareDate Description Outstanding (Full Amount)
7 Juni 1996/ Penawaran umum perdana sebesar 38.800.000 saham/June 7, 1996 Initial public offering of 38,800,000 shares 202.338.872 500
16 Juni 1997/ Saham bonus sebanyak 283.274.421 saham yangJune 16, 1997 berasal dari kapitalisasi agio saham hasil penawaran
umum saham perdana/Bonus shares of 283,274,421 shares from the capitalization
of the additional paid-in capital from the initial public offering 485.613.293 500
27 Mei 2004/ Penerbitan saham baru sebagai konversi dariMay 27, 2004 utang Perusahaan/
Issuance of new shares as the conversionof the Company’s debts 765.709.793 500
4 Juni 2004/ Penerbitan saham baru sebagai konversi dariJune 4, 2004 Surat Utang Wajib Konversi/
Issuance of new shares as the conversion ofMandatory Convertible Notes (MCN) 1.034.334.293 500
4 Agustus 2004/ Penerbitan saham baru sebagai konversi dariAugust 4, 2004 Surat Utang Wajib Konversi/
Issuance of new shares as the conversion ofMandatory Convertible Notes (MCN) 1.095.229.293 500
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
8
1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)
Penawaran Umum dan Tindakan Perusahaanyang Mempengaruhi Modal Saham yangDitempatkan dan Disetor Penuh (lanjutan)
Public Offering and Corporate ActionsAffecting Issued and Fully Paid Share Capital(continued)
Tindakan Perusahaan (corporate action) yangmempengaruhi efek yang diterbitkan sejakpenawaran umum perdana sampai dengan tanggal31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:(lanjutan)
The Company’s corporate actions from the date ofits initial public offering up to December 31, 2013are as follows: (continued)
Jumlah Nilai Nominal Saham Ditempatkan per Saham
dan Beredar/ (Nilai Penuh)/ Number of Shares Par Value
Tanggal/ Keterangan/ Issued and per ShareDate Description Outstanding (Full Amount)
31 Oktober 2007/ Penerbitan saham baru sebagai konversi dariOctober 31, 2007 Surat Utang Wajib Konversi/
Issuance of new shares as the conversion ofMandatory Convertible Notes (MCN) 1.364.572.793 500
28 Januari 2011/ Pemecahan nilai nominal per saham dari Rp500January 28, 2011 (angka penuh) menjadi Rp100 (angka penuh)/
Stock split from the original nominal value ofRp500 (full amount) per share toRp100 (full amount) per share 6.822.863.965 100
18 Juli 2013 Pembelian kembali saham treasuri - 21 Agustus 2013/ sejumlah 2.900.000 saham/
July 18, 2013 Buyback of treasury shares - August 21, 2013 of 2,900,000 shares 6.819.963.965 100
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012,seluruh saham Perusahaan telah dicatatkan padaBursa Efek Indonesia.
As of December 31, 2013 and 2012, all of theCompany’s shares have been listed in theIndonesia Stock Exchange.
Manajemen Kunci dan Informasi Lainnya Key Management and Other Information
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan(“RUPST”) yang diselenggarakan pada tanggal24 Mei 2013, para pemegang saham menyetujuiperubahan susunan Dewan Komisaris dan DireksiPerusahaan adalah menjadi sebagai berikut:
In the Annual General Shareholders’ Meeting(“AGM”) held on May 24, 2013, the shareholdersapproved the changes in the members of theCompany’s Boards of Commissioners andDirectors to be as follows:
Presiden Komisaris Franciscus Welirang President CommissionerKomisaris Axton Salim CommissionerKomisaris Werianty Setiawan CommissionerKomisaris Hendra Widjaja CommissionerKomisaris Hans Ryan Aditio CommissionerKomisaris Independen Tengku Alwin Aziz Independent CommissionerKomisaris Independen Edy Sugito Independent CommissionerKomisaris Independen Monang Silalahi Independent Commissioner
Presiden Direktur Benny Tjoeng President DirectorWakil Presiden Direktur I Sonny Lianto Vice President Director IWakil Presiden Direktur II Tio Eddy Hariyanto Vice President Director IIDirektur Tjhie Tje Fie (Thomas Tjhie) DirectorDirektur Paulus Moleonoto DirectorDirektur Mark Julian Wakeford DirectorDirektur Joefly Joesoef Bahroeny Director
Ketua Komite Audit Monang Silalahi Audit Committee ChairmanAnggota Komite Audit Hendra Susanto Audit Committee MemberAnggota Komite Audit Dr. Timotius, Ak. Audit Committee Member
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
9
1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)
Manajemen Kunci dan Informasi Lainnya(lanjutan)
Key Management and Other Information(continued)
Pada tanggal 31 Desember 2012, susunan DewanKomisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagaiberikut:
As of December 31, 2012, the members of theCompany’s Boards of Commissioners andDirectors are as follows:
Presiden Komisaris Franciscus Welirang President CommissionerKomisaris Werianty Setiawan CommissionerKomisaris Hendra Widjaja CommissionerKomisaris Axton Salim CommissionerKomisaris Hans Ryan Aditio CommissionerKomisaris Independen Rachmat Soebiapradja Independent CommissionerKomisaris Independen Tengku Alwin Aziz Independent CommissionerKomisaris Independen Hans Kartikahadi Independent CommissionerKomisaris Independen Edy Sugito Independent Commissioner
Presiden Direktur Benny Tjoeng President DirectorWakil Presiden Direktur I Sonny Lianto Vice President Director IWakil Presiden Direktur II Tio Eddy Hariyanto Vice President Director IIDirektur Tjhie Tje Fie (Thomas Tjhie) DirectorDirektur Paulus Moleonoto DirectorDirektur Mark Julian Wakeford DirectorDirektur Gunadi DirectorDirektur Joefly Joesoef Bahroeny Director
Ketua Komite Audit Tengku Alwin Aziz Audit Committee ChairmanAnggota Komite Audit Bambang Suhermadi Audit Committee MemberAnggota Komite Audit Hans Kartikahadi Audit Committee Member
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2013 dan 2012, jumlah bebankompensasi bruto bagi manajemen kunci (termasukDewan Komisaris dan Direksi) Kelompok Usahaadalah sebagai berikut:
For the the years ended December 31, 2013 dan2012, the amount of gross compensation for thekey management (including Board ofCommisioners and Directors) of the Group is asfollows:
2013 2012
Imbalan kerja jangka pendek 43.503 59.884 Short-term employee benefitsImbalan pasca kerja Post employment
dan terminasi 9.137 12.419 and termination benefits
Total kompensasi yang dibayar Total compensation paid kepada manajemen kunci 52.640 72.303 to the key management
Pada tanggal 31 Desember 2013, Kelompok Usahamemiliki karyawan tetap sejumlah 14.435 orang(2012: 13.987) (tidak diaudit).
As of December 31, 2013, the Group has a total of14,435 permanent employees (2012: 13,987)(unaudited).
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
10
1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)
Struktur Perusahaan dan Entitas Anak Corporate Structure and Subsidiaries
Entitas anak yang dikendalikan oleh Perusahaansecara langsung maupun tidak langsung padatanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalahsebagai berikut:
The subsidiaries controlled by the Company eitherdirectly or indirectly as of December 31, 2013 and2012 are as follows:
Nama Entitas Anak/Subsidiary’s Name
Domisili/Domicile
Kegiatan Usaha/Business Activity
Persentase Kepemilikan Efektif/Effective Percentage of Ownership
TahunBeroperasiKomersial/
Start ofCommercialOperations
Total Aset Sebelum Eliminasi/Total Assets Before Elimination
2013 2012 2013 2012
Entitas Anak Langsung/Direct Subsidiaries
PT Multi Agro Palembang Perkebunan, 100,00% 80,00% 2002 12.655 15.878 Kencana Prima pengolahan dan (“MAKP”) (3) perdagangan/
Plantation, processingand trading
Lonsum Singapore Singapura/ Perdagangan dan 100,00% 100,00% 2004 1.675 1.467 Pte., Ltd. (“LSP”) (4) Singapore pemasaran/
Trading andmarketing
PT Tani Musi Jakarta Perkebunan 99,92% 99,92% 2013 49.602 46.366 Persada (”TMP”) (3) kelapa sawit/
Oil palm plantation
PT Sumatra Agri Jakarta Perkebunan 99,92% 99,92% - 1.183 1.284 Sejahtera (”SAS”) (3) (2) kelapa sawit/
Oil palm plantation
PT Tani Andalas Jakarta Perkebunan 90,00% 90,00% - 13.947 14.167 Sejahtera (”TAS”) (3) (2) kelapa sawit/
Oil palm plantation
Agri Investments Singapura/ Investasi di bidang usaha 100,00% 100,00% - 190.633 142.796 Pte., Ltd. (”AIPL”) (4) Singapore teknologi pertanian dan
budidaya tanaman/Investment in agricultural
technology and cultivation businesses
Entitas Anak Tidak Langsung/Indirect Subsidiary
Sumatra Bioscience Singapura/ Perdagangan, 100,00% 100,00% - 0,01 0,01 Pte., Ltd. (dahulu/ Singapore pemasaran dan
formerly Sumatra penelitian/ Investment Trading, marketing Corporation and research Pte., Ltd.) (1) (2)
(1) 100,00% dimiliki oleh LSP/100.00% owned by LSP(2) Dalam tahap pengembangan/Under development stage(3) Diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Aria Kanaka untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013/
Audits are performed by Aria Kanaka Public Accounting Firm for the year ended December 31, 2013(4) Diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Saw Meng Tee & Partners untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013/
Audits are performed by Saw Meng Tee & Partners Public Accounting Firm for the year ended December 31, 2013
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
11
1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)
Struktur Perusahaan dan Entitas Anak(lanjutan)
Corporate Structure and Subsidiaries(continued)
Pada bulan April 2012, Perusahaan telahmendirikan entitas anak di Republik Singapuradengan nama AIPL dengan penyertaan sahamsebesar US$100 yang seluruhnya dimiliki olehPerusahaan. Pada bulan Mei 2012, Perusahaanmeningkatkan penyertaan sahamnya menjadisebesar US$15.100.000 (atau setara denganRp138.850). Pada bulan Desember 2013,Perusahaan kembali menambah penyertaansaham sebesar US$11.075.000 (atau setaradengan Rp132.573) sehingga seluruh penyertaansaham yang dimiliki oleh Perusahaan menjadisebesar US$26.175.000 (atau setara denganRp271.423). Kegiatan usaha utama AIPL adalahinvestasi di bidang usaha teknologi pertanian danbudidaya tanaman.
In April 2012, the Company incorporated asubsidiary in the Republic of Singapore namelyAIPL with total share capital of US$100 which iswholly owned by the Company. In May 2012, theCompany increased its investment toUS$15,100,000 (or equivalent to Rp138,850). InDecember 2013, the Company increased itsinvestment for another US$11,075,000 (orequivalent to Rp132,573) resulting total sharecapital allotment to the Company increased toUS$26,175,000 (or equivalent to Rp271,423). Theprincipal activity of AIPL is investment inagricultural technology and cultivation businesses.
Pada bulan Desember 2013, Perusahaan membeli50.000 lembar saham MAKP, entitas anak, dariKoperasi Perkebunan Karet Panca Mitra Usaha.Dengan akuisisi kepentingan nonpengendali ini,persentase kepemilikan efektif Perusahaan menjadi100%. Selisih atas akuisisi kepentingannonpengendali ini dicatat sebagai bagian dari akun“Selisih atas Perubahan Ekuitas Entitas Anak danDampak Transaksi dengan KepentinganNonpengendali“ pada bagian ekuitas dari laporanposisi keuangan konsolidasian.
In December 2013, the Company acquired another50,000 shares of MAKP, a subsidiary, fromKoperasi Perkebunan Karet Panca Mitra Usaha.With this acquisition of non-controlling interests, theCompany’s effective percentage of ownershipbecome 100%. Any differences arising from theacquisition of non-controlling interests wasrecorded as part of “Difference from Changes inEquity of Subsidiaries and Effects of Transactionswith Non-controlling Interests“ account under theequity section of the consolidated statement offinancial position.
Investasi pada Entitas Asosiasi Investment in Associates
Pada bulan Mei 2012, AIPL, entitas anak, telahmelakukan penyertaan 26,40% saham pada HeliaeTechnology Holdings Inc. (“HTHI”), AmerikaSerikat, sebesar US$15.000.000 (atau setaradengan Rp137.850). Pada bulan Oktober 2012,AIPL menambah penyertaan pada HTHI sebesarUS$3.500.000 (atau setara dengan Rp33.610).Selanjutnya, pada tahun 2013, AIPL menambahpenyertaan pada HTHI sebesar US$7.571.086(atau setara dengan Rp79.208). Pada tanggal31 Desember 2013, persentase kepemilikan efektifatas HTHI adalah sebesar 25,82% (2012: 26,25%).HTHI bergerak di bidang usaha teknologi dansolusi produksi untuk industri algae.
In May 2012, AIPL, a subsidiary, has investment in26.40% of shares of Heliae Technology HoldingsInc. (“HTHI”), United States of America, amountingto US$15,000,000 (or equivalent to Rp137,850). InOctober 2012, AIPL has additional investment inHTHI amounting to US$3,500,000 (or equivalent toRp33,610). In 2013, AIPL made additionalinvestment in HTHI totaling US$7,571,086 (orequivalent to Rp79,208). As of December 31, 2013,the effective percentage of ownership in HTHI is25.82% (2012: 26.25%). HTHI is engaged intechnology and production solutions for algaeindustry.
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
12
1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)
Investasi pada Entitas Asosiasi (lanjutan) Investment in Associates (continued)
Pada tanggal 8 Maret 2013, Perusahaanmengakuisisi 161.700.000 saham (atau 48,70%)dari saham yang diterbitkan PT Mentari PertiwiMakmur (“MPM”) dengan harga Rp161.700.Kegiatan usaha utama MPM adalah investasi dibidang pengembangan hutan tanaman industri.
On March 8, 2013, the Company acquired161,700,000 shares (or 48.70%) of the issuedshares of PT Mentari Pertiwi Makmur (“MPM”) for aconsideration of Rp161,700. The principal activityof MPM is investment in development of industrialtimber plantations.
Pada hari yang sama, MPM telah melakukanakuisisi atas 100% kepemilikan saham padaPT Sumalindo Alam Lestari (“SAL”) dari pemiliksaham lama SAL, yaitu PT Sumalindo Lestari JayaTbk, dengan nilai kompensasi sebesar Rp330.000.SAL bergerak di bidang pengembangan hutantanaman industri.
On the same day, MPM acquired 100% equityinterests in PT Sumalindo Alam Lestari (“SAL”)from the previous owner, PT Sumalindo LestariJaya Tbk, with total compensation of Rp330,000.SAL is engaged in development of industrial timberplantations.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporankeuangan konsolidasian ini, HTHI dan MPM belummemulai operasi komersialnya.
Up to the completion date of these consolidatedfinancial statements, HTHI and MPM have notcommenced its commercial operations.
Penyertaan saham pada entitas asosiasi padatanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalahsebagai berikut:
The investment in shares of associates as ofDecember 31, 2013 and 2012 are as follows:
NamaEntitas Asosiasi/Associate’s Name
Domisili/Domicile
Kegiatan Usaha/Business Activity
Persentase Kepemilikan Efektif/Effective Percentage of
Ownership
TahunBeroperasiKomersial/
Start ofCommercialOperations
Investasi pada Entitas Asosiasi/Investment in Associates
2013 2012 2013 2012
Heliae Technology Amerika Teknologi pertanian 25,82% 26,25% - 189.400 141.823 Holdings Inc. Serikat/ dan budidaya (“HTHI”) United tanaman/
States of AgriculturalAmerica technology and
cultivation business
PT Mentari Pertiwi Jakarta Investasi di bidang 48,70% - - 158.977 - Makmur (“MPM”) pengembangan
hutan tanaman industri/
Investment in development of
industrial timber plantation
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
13
1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)
Investasi pada Entitas Asosiasi (lanjutan) Investment in Associates (continued)
Rincian penyertaan saham AIPL di HTHI adalahsebagai berikut:
The details of investment in shares of AIPL in HTHIare as follows:
2013 2012
Nilai perolehan investasi pada entitas asosiasi 250.668 171.460 Cost of investment in an associateAkumulasi bagian rugi neto Accumulated share in net entitas asosiasi (106.735) (36.673) losses of an associateSelisih kurs atas penjabaran Foreign exchange differences from akun-akun kegiatan translation of the accounts of usaha luar negeri 45.467 7.036 foreign operations
Investasi pada entitas asosiasi 189.400 141.823 Investment in an associate
Ringkasan informasi The summary of financial keuangan entitas asosiasi information of an associateTotal aset 249.705 133.778 Total assetsTotal liabilitas (38.593) (24.168) Total liabilities
Nilai aset neto 211.112 109.610 Net assets
Bagian Kelompok Usaha atas nilai Group’s share in net assets of aset neto entitas asosiasi 54.505 28.773 an associateGoodwill 103.439 107.889 GoodwillSelisih kurs 31.456 5.161 Foreign exchange difference
Investasi pada entitas asosiasi 189.400 141.823 Investment in an associate
Pendapatan 10.586 200 RevenueRugi tahun berjalan (270.898) (138.473) Loss for the yearBagian atas rugi entitas asosiasi (70.062) (36.673) Share in loss of an associate
Rincian penyertaan saham Perusahaan di MPMadalah sebagai berikut:
The details of the Company’s investment in sharesin MPM are as follows:
2013
Nilai perolehan investasi pada entitas asosiasi 161.700 Cost of investment in an associateAkumulasi bagian rugi neto Accumulated share in net entitas asosiasi (2.723 ) losses of an associate
Investasi pada entitas asosiasi 158.977 Investment in an associate
Ringkasan informasi The summary of financial keuangan entitas asosiasi information of an associateTotal aset 378.332 Total assetsTotal liabilitas (51.921 ) Total liabilities
Nilai aset neto 326.411 Net assets
Pendapatan - RevenueRugi tahun berjalan (5.591 ) Loss for the yearBagian atas rugi entitas asosiasi (2.723 ) Share in loss of an associate
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
14
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES
Berikut ini adalah kebijakan akuntansi signifikanyang diterapkan dalam penyusunan laporankeuangan konsolidasian Kelompok Usaha.
Presented below are the significant accountingpolicies adopted in preparing the consolidatedfinancial statements of the Group.
Dasar Penyajian Laporan KeuanganKonsolidasian
Basis of Preparation of the ConsolidatedFinancial Statements
Laporan keuangan konsolidasian telah disusunsesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan(“SAK”) di Indonesia, yang mencakup Pernyataandan Interpretasi yang dikeluarkan oleh DewanStandar Akuntansi Keuangan Ikatan AkuntanIndonesia dan Peraturan-peraturan serta PedomanPenyajian dan Pengungkapan Laporan Keuanganyang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan(“OJK”).
The consolidated financial statements have beenprepared in accordance with Indonesian FinancialAccounting Standards (“SAK”), which comprise theStatements and Interpretations issued by the Boardof Financial Accounting Standards of theIndonesian Institute of Accountants and theRegulations and the Guidelines on FinancialStatement Presentation and Disclosures issued byFinancial Services Authority (“Otoritas JasaKeuangan” or “OJK”).
Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuaidengan Penyertaan Standar AkuntansiKeuangan (“PSAK”) No. 1 (Revisi 2009),“Penyajian Laporan Keuangan”.
The consolidated financial statements have beenprepared in accordance with Statement ofFinancial Accounting Standards (“PSAK”) No. 1(Revised 2009), “Presentation of FinancialStatements”.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalampenyusunan laporan keuangan konsolidasianadalah selaras dengan kebijakan akuntansi yangditerapkan dalam penyusunan laporan keuangankonsolidasian Kelompok Usaha pada tanggal danuntuk tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember 2012.
The accounting policies adopted in the preparationof the consolidated financial statements areconsistent with those followed in the preparation ofthe Group’s consolidated financial statements as ofand for the year ended December 31, 2012.
Laporan keuangan konsolidasian disusunberdasarkan konsep akrual, kecuali laporan aruskas konsolidasian, dengan menggunakan konsepbiaya historis, kecuali seperti yang disebutkandalam Catatan atas laporan keuangankonsolidasian yang relevan.
The consolidated financial statements have beenprepared on the accrual basis, except for theconsolidated statement of cash flows, using thehistorical cost concept of accounting, except asdisclosed in the relevant Notes to the consolidatedfinancial statements herein.
Laporan arus kas konsolidasian yang disajikandengan menggunakan metode langsung,menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dansetara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitasoperasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statement of cash flows, whichhave been prepared using the direct method,present receipts and disbursements of cash andcash equivalents classified into operating, investingand financing activities.
Prinsip-prinsip Konsolidasi Principles of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporankeuangan Kelompok Usaha, seperti yangdisebutkan pada Catatan 1, yang dimiliki olehPerusahaan (secara langsung atau tidak langsung)dengan kepemilikan saham lebih dari 50%.
The consolidated financial statements include theaccounts of the Group, as mentioned in Note 1, inwhich the Company maintains (directly orindirectly) equity ownership of more than 50%.
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
15
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan) Principles of Consolidation (continued)
Laporan keuangan entitas anak disusun untuktahun pelaporan yang sama dengan Perusahaan,menggunakan kebijakan akuntansi yang konsisten.
The financial statements of the subsidiaries areprepared for the same reporting year as theCompany, using consistent accounting policies.
Seluruh saldo akun, transaksi, penghasilan danbeban intra dan antar perusahaan yang signifikan,dan laba atau rugi hasil transaksi dari intrakelompok usaha yang belum direalisasi telahdieliminasi.
All significant intra and intercompany balances,transactions, income and expenses, and unrealizedprofits or losses resulting from intra-grouptransactions have been eliminated.
Entitas anak dikonsolidasi secara penuh sejaktanggal akuisisi, yaitu tanggal Kelompok Usahamemperoleh pengendalian, sampai dengan tanggalentitas induk kehilangan pengendalian.Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaanmemiliki secara langsung atau tidak langsungmelalui entitas anak, lebih dari setengah hak suaraentitas.
Subsidiaries are fully consolidated from the date ofacquisition, being the date on which the Groupobtained control, and continue to be consolidateduntil the date such control ceases. Control ispresumed to exist if the Company owns directly orindirectly through subsidiaries, more than half ofthe voting right of an entity.
Seluruh laba rugi komprehensif diatribusikan padapemilik entitas induk dan pada kepentingannonpengendali (“KNP”), bahkan jika hal inimengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.
Total comprehensive income within a subsidiary isattributed to the owners of the parent and to thenon-controlling interest (“NCI”) even if that resultsin a deficit balance.
Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas indukpada entitas anak yang tidak mengakibatkanhilangnya pengendalian, dicatat sebagai transaksiekuitas. Jika kehilangan pengendalian atas suatuentitas anak, maka Kelompok Usaha:i. menghentikan pengakuan aset (termasuk
goodwill) dan liabilitas entitas anak;ii. menghentikan pengakuan jumlah tercatat
setiap KNP;iii. menghentikan pengakuan akumulasi selisih
penjabaran, yang dicatat di ekuitas, jika ada;iv. mengakui nilai wajar pembayaran yang
diterima;v. mengakui setiap sisa investasi pada nilai
wajarnya;vi. mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan
sebagai keuntungan atau kerugian pada labaatau rugi; dan
vii. mereklasifikasi bagian induk atas komponenyang sebelumnya diakui sebagai pendapatankomprehensif lain ke laba atau rugi, ataumengalihkan secara langsung ke saldo laba.
A change in the parent’s ownership interest in asubsidiary, without a loss of control, is accountedfor as an equity transaction. If the Group lossescontrol over a subsidiary, it:
i. derecognizes the assets (including goodwill)and liabilities of the subsidiary;
ii. derecognizes the carrying amount of anyNCI;
iii. derecognizes the cumulative translationdifferences, recorded in equity, if any;
iv. recognizes the fair value of the considerationreceived;
v. recognizes the fair value of any investmentretained;
vi. recognizes any surplus or deficit in profit orloss; and
vii. reclassifies the parent’s share of componentspreviously recognized in othercomprehensive income to profit or loss orretained earnings, as appropriate.
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
16
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan) Principles of Consolidation (continued)
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi danaset neto dari entitas anak yang diatribusikan padakepentingan ekuitas yang tidak dimiliki secaralangsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan,yang masing-masing disajikan dalam laporan labarugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitaspada laporan posisi keuangan konsolidasian,terpisah dari bagian yang dapat diatribusikankepada pemilik entitas induk.
NCI represents a portion of the profit or loss andnet assets of the subsidiaries attributable to equityinterests that are not owned directly or indirectly bythe Company, which are presented in theconsolidated statement of comprehensive incomeand under the equity section of the consolidatedstatement of financial position, respectively,separately from the corresponding portionattributable to the owners of the parent.
Kas dan Setara Kas Cash and Cash Equivalents
Kas dan setara kas terdiri atas kas dan bank dandeposito berjangka dengan jangka waktu 3 bulanatau kurang sejak saat penempatan dan tidakdigunakan sebagai jaminan atas pinjaman.
Cash and cash equivalents comprise cash on handand in banks and short-term deposits with anoriginal maturity of 3 months or less at the time ofplacement and not restricted to use.
Instrumen Keuangan Financial Instruments
a) Aset Keuangan a) Financial Assets
Pengakuan dan Pengukuran Awal Initial Recognition and Measurement
Aset keuangan diklasifikasikan, pada saatpengakuan awal, sebagai salah satu dari asetkeuangan yang diukur pada nilai wajar melaluilaba atau rugi, pinjaman yang diberikan danpiutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempoatau aset keuangan tersedia untuk dijual.Semua aset keuangan awalnya diakui padanilai wajar namun dalam hal aset keuanganyang tidak diukur pada nilai wajar melalui labaatau rugi, maka nilai wajar tersebut ditambahdengan biaya transaksi yang dapatdiatribusikan secara langsung denganperolehan aset keuangan tersebut.
Financial assets are classified, at initialrecognition, as financial assets at fair valuethrough profit or loss, loans and receivables,held-to-maturity investments or available-for-sale financial assets. All financial assets arerecognized initially at fair value, but in the caseof financial assets not at fair value throughprofit or loss, the related fair values is addedwith the transactions cost that are directlyattributable to the acquisition of financialassets.
Kelompok Usaha mengklasifikasikan asetkeuangannya sebagai pinjaman yangdiberikan dan piutang, seperti kas dan setarakas, piutang usaha dan lain-lain, piutangkaryawan dan piutang plasma.
The Group’s designates its financial assets asloans and receivables, such as cash and cashequivalents, trade and other receivables, loansto employees and plasma receivables.
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
17
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
Instrumen Keuangan (lanjutan) Financial Instruments (continued)
a) Aset Keuangan (lanjutan) a) Financial Assets (continued)
Pengukuran Selanjutnya Subsequent Measurement
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalahaset keuangan nonderivatif denganpembayaran tetap atau telah ditentukan dantidak memiliki kuotasi di pasar aktif. Setelahpengakuan awal, aset tersebut dicatat padabiaya perolehan diamortisasi denganmenggunakan metode Suku Bunga Efektif(“SBE”), dan keuntungan dan kerugian terkaitdiakui pada laba atau rugi ketika pinjamanyang diberikan dan piutang dihentikanpengakuannya atau mengalami penurunannilai, serta melalui proses amortisasi.
Loans and receivables are non-derivativefinancial assets with fixed or determinablepayments that are not quoted in an activemarket. After initial recognition, such assets tobe carried at amortized cost using the EffectiveInterest Rate (“EIR”) method, and the relatedgains and losses are recognized in profit orloss when the loans and receivables arederecognized or impaired, as well as throughthe amortization process.
Penyisihan atas jumlah yang tidak tertagihdicatat bila ada bukti yang obyektif bahwaKelompok Usaha tidak akan dapat menagihpiutang tersebut. Piutang tidak tertagihdihapuskan pada saat diidentifikasi. Rincianlebih lanjut tentang kebijakan akuntansi untukpenurunan nilai aset keuangan diungkapkandalam Catatan di bawah ini.
An allowance is made for uncollectibleamounts when there is objective evidence thatthe Group will not be able to collect thereceivables. Bad debts are written off whenidentified. Further details on the accountingpolicy for impairment of financial assets aredisclosed below in this Note.
Penghentian Pengakuan Derecognition
Penghentian pengakuan atas suatu asetkeuangan, atau, bila dapat diterapkan untukbagian dari aset keuangan atau bagian darikelompok aset keuangan serupa, terjadi bila:
A financial asset, or, where applicable a part ofa financial asset or part of a group of similarfinancial assets, is derecognized when:
i. hak kontraktual atas arus kas yang berasaldari aset keuangan tersebut berakhir; atau
ii. Kelompok Usaha mentransfer hakkontraktual untuk menerima arus kas yangberasal dari aset keuangan ataumenanggung kewajiban untuk membayararus kas yang diterima tanpa penundaanyang signifikan kepada pihak ketiga melaluisuatu kesepakatan penyerahan dan(a) secara substansial mentransfer seluruhrisiko dan manfaat atas kepemilikan asetkeuangan tersebut, atau (b) secarasubstansial tidak mentransfer dan tidakmemiliki seluruh risiko dan manfaat ataskepemilikan aset keuangan tersebut,namun telah mentransfer pengendalianatas aset keuangan tersebut.
i. the contractual rights to receive cash flowsfrom the financial asset have expired; or
ii. the Group has transferred its contractualrights to receive cash flows from thefinancial asset or has assumed anobligation to pay them in full withoutmaterial delay to a third party under a“pass-through” arrangement and either(a) has transferred substantially all therisks and rewards of the financial asset, or(b) has neither transferred nor retainedsubstantially all the risks and rewards ofthe financial asset, but has transferredcontrol of the financial asset.
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
18
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
Instrumen Keuangan (lanjutan) Financial Instruments (continued)
a) Aset Keuangan (lanjutan) a) Financial Assets (continued)
Penghentian Pengakuan (lanjutan) Derecognition (continued)
Ketika Kelompok Usaha mentransfer hak untukmenerima arus kas yang berasal dari asetkeuangan atau mengadakan kesepakatanpenyerahan, Kelompok Usaha mengevaluasisejauh mana Kelompok Usaha memiliki risikodan manfaat atas kepemilikan aset keuangantersebut. Pada saat Kelompok Usaha tidakmentransfer maupun tidak mempertahankansecara substansial seluruh risiko dan manfaatatas aset keuangan tersebut, juga tidakmentransfer pengendalian atas aset keuangantersebut, maka aset keuangan tersebut diakuioleh Kelompok Usaha sebesar keterlibatannyayang berkelanjutan dengan aset keuangantersebut.
When the Group has transferred its rights toreceive cash flows from the financial asset orhas entered into a pass-through arrangement,it evaluates if and to what extent it hasretained the risks and rewards of ownership.When it has neither transferred nor retainedsubstantially all the risks and rewards of thefinancial asset, nor transferred control of thefinancial asset, the financial asset isrecognized to the extent of the Group’scontinuing involvement in the financial asset.
Keterlibatan berkelanjutan yang berbentukpemberian jaminan atas aset yang ditransferdiukur sebesar jumlah terendah antara nilaiaset yang ditransfer dan jumlah maksimal daripembayaran yang diterima yang mungkinharus dibayar kembali oleh Kelompok Usaha.
Continuing involvement that takes the form ofa guarantee over the transferred asset ismeasured at the lower of the original carryingamount of the asset and the maximum amountof consideration that the Group could berequired to repay.
Dalam hal ini, Kelompok Usaha juga mengakuiliabilitas terkait. Aset yang ditransfer danliabilitas terkait diukur atas dasar yangmerefleksikan hak dan kewajiban KelompokUsaha yang ditahan.
In that case, the Group also recognizes anassociated liability. The transferred asset andthe associated liability are measured on abasis that reflects the rights and obligationsthat the Group has retained.
Pada saat penghentian pengakuan atas asetkeuangan secara keseluruhan, maka selisihantara nilai tercatat dan jumlah dari(i) pembayaran yang diterima, termasuk setiapaset baru yang diperoleh dikurangi setiapliabilitas baru yang harus ditanggung; dan(ii) setiap keuntungan atau kerugian kumulatifyang telah diakui secara langsung dalamekuitas harus diakui dalam laba atau rugi.
On derecognition of a financial asset in itsentirety, the difference between the carryingvalue and the sum of (i) the considerationreceived, including any new asset obtainedless any new liability assumed; and (ii) anycumulative gain or loss that has beenrecognized directly in equity is recognized inprofit or loss.
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
19
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
Instrumen Keuangan (lanjutan) Financial Instruments (continued)
a) Aset Keuangan (lanjutan) a) Financial Assets (continued)
Penurunan Nilai Impairment
Pada setiap tanggal pelaporan, KelompokUsaha mengevaluasi apakah terdapat buktiyang obyektif bahwa aset keuangan ataukelompok aset keuangan mengalamipenurunan nilai. Penurunan nilai atas asetkeuangan atau kelompok aset keuangandianggap telah terjadi jika, dan hanya jika,terdapat bukti yang obyektif mengenaipenurunan nilai sebagai akibat dari satu ataulebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuanawal aset tersebut (“peristiwa merugikan” yangterjadi) dan peristiwa yang merugikan tersebutberdampak pada estimasi arus kas masadepan atas aset keuangan atau kelompok asetkeuangan yang dapat diestimasi secara andal.
The Group assesses at each reporting datewhether there is any objective evidence that afinancial asset or a group of financial assets isimpaired. A financial asset or a group offinancial assets is deemed to be impaired if,and only if, there is objective evidence ofimpairment as a result of one or more eventsthat has occurred after the initial recognition ofthe asset (an incurred “loss event”) and thatloss event has an impact on the estimatedfuture cash flows of the financial asset or thegroup of financial assets that can be reliablyestimated.
Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasipihak peminjam atau kelompok pihakpeminjam mengalami kesulitan keuangansignifikan, wanprestasi atau tunggakanpembayaran bunga atau pokok, terdapatkemungkinan bahwa pihak peminjam akandinyatakan pailit atau melakukan reorganisasikeuangan lainnya dan pada saat data yangdapat diobservasi mengindikasikan adanyapenurunan yang dapat diukur atas estimasiarus kas masa datang, seperti meningkatnyatunggakan atau kondisi ekonomi yangberkorelasi dengan wanprestasi.
Evidence of impairment may includeindications that the debtors or a group ofdebtors is experiencing significant financialdifficulty, default or delinquency in interest orprincipal payments, the probability that theywill enter bankruptcy or other financialreorganization and when observable dataindicate that there is a measurable decreasein the estimated future cash flows, such aschanges in arrears or economic conditionsthat correlate with defaults.
Aset Keuangan yang Dicatat pada BiayaPerolehan Diamortisasi
Financial Assets Carried at Amortized Cost
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutangyang dicatat pada biaya perolehandiamortisasi, Kelompok Usaha pertama kalimenentukan secara individual apakah terdapatbukti obyektif mengenai penurunan nilai atasaset keuangan yang signifikan secaraindividual, atau secara kolektif untuk asetkeuangan yang tidak signifikan secaraindividual.
For loans and receivables carried at amortizedcost, the Group first assesses individuallywhether objective evidence of impairmentexists individually for financial assets that areindividually significant, or collectively forfinancial assets that are not individuallysignificant.
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
20
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
Instrumen Keuangan (lanjutan) Financial Instruments (continued)
a) Aset Keuangan (lanjutan) a) Financial Assets (continued)
Penurunan Nilai (lanjutan) Impairment (continued)
Aset Keuangan yang Dicatat pada BiayaPerolehan Diamortisasi (lanjutan)
Financial Assets Carried at Amortized Cost(continued)
Jika Kelompok Usaha menentukan tidakterdapat bukti obyektif mengenai penurunannilai atas aset keuangan yang dinilai secaraindividual, terlepas aset keuangan tersebutsignifikan atau tidak, maka Kelompok Usahamemasukkan aset tersebut ke dalam kelompokaset keuangan yang memiliki karakteristikrisiko kredit yang sejenis dan menilaipenurunan nilai kelompok tersebut secarakolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilaisecara individual dan untuk itu kerugianpenurunan nilai diakui atau terus diakui, tidaktermasuk dalam penilaian penurunan nilaisecara kolektif.
If the Group determines that no objectiveevidence of impairment exists for anindividually assessed financial asset, whethersignificant or not, it includes the asset in agroup of financial assets with similar credit riskcharacteristics and collectively assesses themfor impairment. Assets that are individuallyassessed for impairment and for which animpairment loss is, or continues to berecognized, are not included in a collectiveassessment of impairment.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugianpenurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugiantersebut diukur sebagai selisih antara nilaitercatat aset dengan nilai kini estimasi aruskas masa datang (tidak termasuk kerugiankredit yang diharapkan di masa mendatangyang belum terjadi). Nilai tercatat atas asetkeuangan dikurangi melalui penggunaan akunpenyisihan atas penurunan nilai dan jumlahkerugian tersebut diakui secara langsungdalam laba atau rugi.
When there is objective evidence that animpairment loss has been incurred, theamount of the loss is measured as thedifference between the asset’s carrying valueand the present value of estimated future cashflows (excluding future expected credit lossesthat have not yet been incurred). The carryingvalue of the financial asset is reduced throughthe use of an allowance for impairmentaccount and the amount of the loss is directlyrecognized in profit or loss.
Pendapatan bunga terus diakui atas nilaitercatat yang telah dikurangi tersebut,berdasarkan tingkat SBE awal aset keuangantersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang,beserta dengan penyisihan terkait, dihapuskanjika tidak terdapat kemungkinan yang realistisatas pemulihan di masa mendatang danseluruh agunan, jika ada, sudah direalisasiatau ditransfer kepada Kelompok Usaha.
Interest income continues to be accrued on thereduced carrying value based on the originalEIR of the financial asset. Loans andreceivables, together with the associatedallowance, are written off when there is norealistic prospect of future recovery and allcollaterals, if any, have been realized or havebeen transferred to the Group.
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
21
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
Instrumen Keuangan (lanjutan) Financial Instruments (continued)
a) Aset Keuangan (lanjutan) a) Financial Assets (continued)
Penurunan Nilai (lanjutan) Impairment (continued)
Aset Keuangan yang Dicatat pada BiayaPerolehan Diamortisasi (lanjutan)
Financial Assets Carried at Amortized Cost(continued)
Jika, dalam tahun berikutnya, nilai estimasikerugian penurunan nilai aset keuanganbertambah atau berkurang yang dikarenakanperistiwa yang terjadi setelah penurunan nilaidiakui, maka kerugian penurunan nilai yangsebelumnya diakui ditambahkan atau dikurangi(dipulihkan) dengan menyesuaikan akunpenyisihan atas penurunan nilai. Pemulihantersebut tidak boleh mengakibatkan nilaitercatat aset keuangan melebihi biayaperolehan diamortisasi yang seharusnya jikapenurunan nilai tidak diakui pada tanggalpemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan asetkeuangan diakui dalam laba atau rugi.
If, in a subsequent year, the amount of theestimated impairment of financial assets lossincreases or decreases because of eventoccurring after the impairment was recognized,the previously recognized impairment loss isincreased or reduced (recovered) by adjustingthe allowance for impairment account. Therecovery shall not result in a carrying value ofthe financial asset that exceeds what theamortized cost would have been had theimpairment not been recognized at the datethe impairment is recovered. The recovery offinancial assets is recognized in profit or loss.
Aset Keuangan yang Dicatat pada BiayaPerolehan
Financial Assets Carried at Cost
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugianpenurunan nilai telah terjadi atas asetkeuangan yang dicatat pada biaya perolehan,maka jumlah kerugian penurunan nilai diukurberdasarkan selisih antara nilai tercatat asetkeuangan dengan nilai kini dari estimasi aruskas masa mendatang yang didiskontokan padatingkat pengembalian yang berlaku di pasaruntuk aset keuangan serupa. Kerugianpenurunan nilai tersebut tidak dapat dipulihkanpada tahun berikutnya.
When there is objective evidence that animpairment loss has been incurred on financialasset carried at cost, the amount of theimpairment loss is measured as the differencebetween the carrying value of the financialasset and the present value of estimated futurecash flows discounted at the current marketrate of return for a similar financial asset. Suchimpairment losses cannot be recovered in thesubsequent year.
b) Liabilitas Keuangan b) Financial Liabilities
Pengakuan dan Pengukuran Awal Initial Recognition and Measurement
Liabilitas keuangan diklasifikasikan, padapengakuan awal, sebagai liabilitas keuanganyang diukur pada nilai wajar melalui laba ataurugi, utang dan pinjaman.
Financial liabilities are classified, at initialrecognition, as financial liabilities at fair valuethrough profit or loss, loans and borrowings.
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
22
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
Instrumen Keuangan (lanjutan) Financial Instruments (continued)
b) Liabilitas Keuangan (lanjutan) b) Financial Liabilities (continued)
Pengakuan dan Pengukuran Awal (lanjutan) Initial Recognition and Measurement(continued)
Semua liabilitas keuangan awalnya diakuipada nilai wajar dan, bagi liabilitas keuangandalam bentuk utang dan pinjaman, dicatatpada nilai wajar ditambah biaya transaksi yangdapat diatribusikan secara langsung.
All financial liabilities are recognized initially atfair values and, in the case of loans andborrowings, inclusive of directly attributabletransaction costs.
Kelompok Usaha menetapkan liabilitaskeuangan sebagai utang dan pinjaman sepertiutang usaha dan lain-lain, biaya masih harusdibayar dan liabilitas imbalan kerja jangkapendek.
The Group’s designates its financial liabilitiesinclude as loans and borrowings such as tradeand other payables, accrued expenses andshort-term employee benefit liability.
Pengukuran Selanjutnya Subsequent Measurement
Liabilitas untuk utang usaha dan utang lain-lain, biaya masih harus dibayar dan liabilitasimbalan kerja jangka pendek dinyatakansebesar jumlah tercatat (jumlah nosional),yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya.
Liabilities for trade and other payables,accrued expenses and short-term employeebenefit liability are stated at carrying amounts(notional amounts), which approximate theirfair values.
Penghentian Pengakuan Derecognition
Suatu liabilitas keuangan dihentikanpengakuannya pada saat kewajiban yangditetapkan dalam kontrak tersebut dihentikanatau dibatalkan atau kedaluwarsa.
A financial liability is derecognized when theobligation under the contract is discharged orcancelled or expired.
Ketika sebuah liabilitas keuangan ditukardengan liabilitas keuangan lain dari pemberipinjaman yang sama atas persyaratan yangsecara substansial berbeda, atau bilapersyaratan dari liabilitas keuangan tersebutsecara substansial dimodifikasi, pertukaranatau modifikasi persyaratan tersebut dicatatsebagai penghentian pengakuan liabilitaskeuangan awal dan pengakuan liabilitaskeuangan baru, dan selisih antara nilai tercatatmasing-masing liabilitas keuangan tersebutdiakui dalam laba atau rugi.
When an existing financial liability is replacedby another from the same lender onsubstantially different terms, or the terms of anexisting financial liability are substantiallymodified, such an exchange or modification istreated as derecognition of the originalfinancial liability and recognition of a newfinancial liability, and the difference in therespective carrying values is recognized inprofit or loss.
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
23
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
Instrumen Keuangan (lanjutan) Financial Instruments (continued)
c) Saling Hapus Instrumen Keuangan c) Offsetting of Financial Instruments
Aset keuangan dan liabilitas keuangandisalinghapuskan dan nilai netonya disajikandalam laporan posisi keuangan konsolidasianjika, dan hanya jika, terdapat hak yangberkekuatan hukum untuk melakukan salinghapus atas jumlah tercatat dari aset keuangandan liabilitas keuangan tersebut dan terdapatintensi untuk menyelesaikan secara neto, atauuntuk merealisasikan aset dan menyelesaikanliabilitas secara bersamaan.
Financial assets and financial liabilities areoffset and the net amount reported in theconsolidated statement of financial position if,and only if, there is a currently enforceablelegal right to offset the recognized amountsand there is an intention to settle on a netbasis, or to realize the assets and settle theliabilities simultaneously.
d) Nilai Wajar Instrumen Keuangan d) Fair Value of Financial Instruments
Untuk instrumen keuangan yang tidakdiperdagangkan di pasar aktif, nilai wajarditentukan dengan menggunakan teknikpenilaian yang diperbolehkan, antara lainmeliputi penggunaan transaksi pasar wajaryang terkini, referensi nilai wajar terkini dariinstrumen lain yang secara substansial sama,analisa arus kas yang didiskonto atau modelpenilaian lainnya.
For financial instruments not traded in anactive market, the fair value is determinedusing appropriate valuation techniques, suchas using recent arm’s length markettransactions, reference to the current fair valueof another instrument that is substantially thesame, discounted cash flow analysis or othervaluation models.
Bila nilai wajar instrumen keuangan yang tidakdiperdagangkan di pasar aktif tidak dapatditentukan secara andal, aset keuangantersebut diakui dan diukur pada nilaitercatatnya.
When the fair value of the financial instrumentsnot traded in an active market cannot bereliably determined, such financial assets arerecognized and measured at their carryingvalues.
Transaksi dengan Pihak Berelasi Transactions with Related Parties
Pihak berelasi didefinisikan sebagai berikut: A related party is defined as follows:
(i) Orang atau anggota keluarga terdekatmempunyai relasi dengan Kelompok Usahadan Perusahaan jika orang tersebut:(i.1) Memiliki pengendalian atau
pengendalian bersama atasPerusahaan;
(i.2) Memiliki pengaruh signifikan atasPerusahaan; atau
(i.3) Personil manajemen kunci KelompokUsaha atau Perusahaan atau entitasinduk Perusahaan.
(i) A person or a close member of that person’sfamily is related to the Group and Company ifthat person:(i.1) Has control or joint control over the
Company;
(i.2) Has significant influence over theCompany; or
(i.3) Is a member of the key managementpersonnel of the Group or Company orof a parent of the Company.
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
24
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
Transaksi dengan Pihak Berelasi (lanjutan) Transactions with Related Parties (continued)
Pihak berelasi didefinisikan sebagai berikut:(lanjutan)
A related party is defined as follows: (continued)
(ii) Suatu entitas berelasi dengan KelompokUsaha dan Perusahaan jika memenuhi salahsatu hal berikut:(ii.1) Entitas dan Perusahaan adalah
anggota dari kelompok usaha yangsama (artinya entitas induk, entitasanak, dan entitas anak berikutnyaterkait dengan entitas lain).
(ii.2) Suatu entitas adalah entitas asosiasiatau ventura bersama dari entitas lain(atau entitas asosiasi atau venturabersama yang merupakan anggotasuatu kelompok usaha, yang manaentitas lain tersebut adalahanggotanya).
(ii.3) Kedua entitas tersebut adalah venturabersama dari pihak ketiga yang sama.
(ii.4) Suatu entitas adalah ventura bersamadari entitas ketiga dan entitas yang lainadalah entitas asosiasi dari entitasketiga.
(ii.5) Entitas tersebut adalah suatu programimbalan pascakerja untuk imbalan kerjadari salah satu Perusahaan atau entitasyang terkait dengan Perusahaan. JikaPerusahaan adalah entitas yangmenyelenggarakan program tersebut,maka entitas sponsor juga berelasidengan Perusahaan.
(ii.6) Entitas yang dikendalikan ataudikendalikan bersama oleh orang yangdiidentifikasi dalam poin (i).
(ii.7) Orang yang diidentifikasi dalam poin(i.1) memiliki pengaruh signifikan atasentitas atau personil manajemen kuncientitas (atau entitas induk dari entitas).
(ii) An entity is related to the Group and theCompany if any of the following conditionsapplies:(ii.1) The entity and the Company are
members of the same group (whichmeans that each parent, subsidiary andfellow subsidiary is related to theothers).
(ii.2) One entity is an associate or jointventure of the other entity (or anassociate or joint venture of a memberof a group of which the other entity is amember).
(ii.3) Both entities are joint ventures of thesame third party.
(ii.4) One entity is a joint venture of a thirdentity and the other entity is anassociate of the third entity.
(ii.5) The entity is a post-employment benefitplan for the benefit of employees ofeither the Company or an entity relatedto the Company. If the Company isitself such a plan, the sponsoringemployers are also related to theCompany.
(ii.6) The entity is controlled or jointlycontrolled by a person identifiedin (i).
(ii.7) A person identified in (i.1) hassignificant influence over the entity or isa member of the key managementpersonnel of the entity (or of a parent ofthe entity).
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratanyang disetujui oleh kedua belah pihak, yangmungkin tidak sama dengan transaksi lain yangdilakukan dengan pihak yang tidak berelasi.
The transactions are made based on terms agreedby the parties, which may not be the same asthose of the transactions between unrelatedparties.
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
25
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
Transaksi dengan Pihak Berelasi (lanjutan) Transactions with Related Parties (continued)
Seluruh transaksi dan saldo yang material denganpihak berelasi diungkapkan dalam Catatan yangrelevan.
All significant transactions and balances withrelated parties are disclosed in the relevant Notesherein.
Kecuali diungkapkan khusus sebagai pihakberelasi, maka pihak lain yang disebutkan dalamCatatan atas laporan keuangan konsolidasianmerupakan pihak ketiga.
Unless specifically identified as related parties, theparties disclosed in the Notes to the consolidatedfinancial statements are third parties.
Persediaan Inventories
Persediaan diakui sebesar nilai yang lebih rendahantara biaya perolehan dan nilai realisasi neto.Biaya perolehan produk dalam proses dan produkjadi terdiri dari semua biaya yang terjadi di kebundan alokasi biaya tak langsung menggunakan luashektar sebagai dasar alokasi. Biaya perolehanbahan pembantu dan suku cadang terdiri dariharga pembelian ditambah dengan biaya angkutdan asuransi. Biaya perolehan ditentukan denganmenggunakan metode rata-rata tertimbang. Nilairealisasi neto adalah estimasi harga jual dalamkegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biayapenyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukanuntuk membuat penjualan.
Inventories are stated at the lower of cost and netrealizable value. The cost of products in processand finished goods comprises all costs incurred atthe estates and an allocation of indirect costs usinghectares as the basis of allocation. The cost ofsupporting materials and spare parts comprisesthe purchase cost of such materials and spareparts plus any freight cost and insurance. Cost isdetermined by the weighted-average method. Netrealizable value is the estimated selling price in theordinary course of business less the estimatedcosts of completion and the estimated costsnecessary to make the sale.
Kelompok Usaha menetapkan penyisihan ataskeusangan dan/atau penurunan nilai persediaanberdasarkan hasil penelaahan berkala atas kondisifisik dan nilai realisasi neto persediaan.
The Group provides allowance for obsolescenceand/or decline in market value of inventoriesbased on periodic reviews of the physicalconditions and net realizable values of theinventories.
Biaya Dibayar di Muka Prepaid Expenses
Biaya dibayar di muka diamortisasi dan dibebankanpada operasi selama masa manfaatnya. Bagianjangka panjang dari biaya dibayar di muka disajikansebagai bagian dari akun “Aset Tidak LancarLainnya” pada laporan posisi keuangankonsolidasian.
Prepaid expenses are amortized and charged tooperations over the periods benefited. The long-term portion of prepaid expenses is presented aspart of “Other Non-current Assets” account in theconsolidated statement of financial position.
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
26
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
Beban Ditangguhkan Deferred Charges
Biaya-biaya tertentu, terutama terdiri atas biayadan beban-beban lain yang mempunyai masamanfaat lebih dari satu tahun, sehubungan denganbiaya perolehan sistem perangkat lunak, danbeban sehubungan dengan perpanjangan hak atastanah, ditangguhkan dan diamortisasi selamamasa manfaatnya dengan menggunakan metodegaris lurus. Beban-beban ini disajikan dalam akun“Beban Ditangguhkan” pada laporan posisikeuangan konsolidasian dan dibebankan secaralangsung pada usaha periode berjalan sebagaibagian dari akun “Beban Pokok Penjualan” dan“Beban Operasi Lain” pada laporan laba rugikomprehensif konsolidasian.
Certain expenditures, consisting primarily of costsand expenses which benefits extend over a periodof more than one year, relating to software systemcost and cost incurred associated with the renewalof landrights title, are deferred and amortized overthe periods benefited using the straight-linemethod. These expenditures are presented in“Deferred Charges” account in the consolidatedstatement of financial position and directly chargedto current operations as part of “Cost of GoodsSold” and “Other Operating Expenses” accounts inthe consolidated statement of comprehensiveincome.
Piutang Plasma Plasma Receivables
Piutang plasma merupakan uang muka kepadapetani plasma atas dana talangan untuk angsuranpinjaman petani plasma ke bank serta biaya-biayayang dikeluarkan untuk pengembanganperkebunan plasma yang untuk sementara dibiayaisendiri oleh Perusahaan, termasuk pinjaman pupukserta sarana produksi pertanian lainnya kepadapetani. Biaya-biaya ini akan ditagihkan kembali kepetani plasma.
Plasma receivables represent the advances toplasma farmers on topping up the loan installmentsof plasma farmers to the banks and the costsincurred for plasma plantation development whichwere temporarily self-funded by the Company,including advances for fertilizers and otheragricultural supplies. These costs should bereimbursed by the plasma farmers.
Piutang plasma diklasifikasikan sebagai pinjamanyang diberikan dan piutang sesuai dengan PSAKNo. 55. Kebijakan akuntansi lebih lanjut ataspiutang plasma diungkapkan pada bagian“Instrumen Keuangan” dari Catatan ini.
Plasma receivables are classified as loans andreceivables under PSAK No. 55. Furtheraccounting policies on plasma receivables aredisclosed in “Financial Instruments” section ofthis Note.
Investasi pada Entitas Asosiasi Investment in Associates
Investasi Kelompok Usaha pada entitas asosiasidiukur dengan menggunakan metode ekuitas.Entitas asosiasi adalah suatu entitas di manaKelompok Usaha mempunyai pengaruh signifikan.Sesuai dengan metode ekuitas, nilai perolehaninvestasi ditambah atau dikurang dengan bagianKelompok Usaha atas aset neto entitas asosiasi,termasuk penerimaan dividen dari entitas asosiasisejak tanggal perolehan. Goodwill yang terkaitdengan entitas asosiasi termasuk dalam jumlahtercatat investasi dan tidak diamortisasi maupundiuji secara individual untuk penurunan nilai.
The Group’s investment in its associates isaccounted for using the equity method.An associate is an entity in which the Group hassignificant influence. Under the equity method, thecost of investment is increased or decreased bythe Group’s share of net assets of the associate,including dividends received from the associatesince the date of acquisition. Goodwill relating tothe associate is included in the carrying amount ofthe investment and is neither amortized norindividually tested for impairment.
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
27
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
Investasi pada Entitas Asosiasi (lanjutan) Investment in Associates (continued)
Laporan laba rugi komprehensif konsolidasianmencerminkan bagian Kelompok Usaha atas hasiloperasi dari entitas asosiasi. Bila terdapatperubahan yang diakui langsung pada ekuitas darientitas asosiasi, Kelompok Usaha mengakuibagiannya atas perubahan tersebut danmengungkapkan hal ini, jika relevan, dalam laporanperubahan ekuitas konsolidasian. Laba atau rugiyang belum direalisasi sebagai hasil daritransaksi-transaksi antara Kelompok Usahadengan entitas asosiasi dieliminasi pada jumlahsesuai dengan kepentingan dalam entitas asosiasi.
The consolidated statement of comprehensiveincome reflect the Group’s share of the results ofoperations of the associate. Where there has beena change recognized directly in the equity of theassociate, the Group recognizes its share of anychanges and discloses this, when applicable, inthe consolidated statement of changes in equity.Unrealized gains or losses resulting fromtransactions between the Group and the associateare eliminated to the extent of the interest in theassociate.
Bagian Kelompok Usaha atas keuntungan entitasasosiasi diakui dalam laba atau rugi. Laba yangdapat diatribusikan kepada pemilik entitas asosiasiadalah laba setelah pajak dan kepentingannonpengendali pada entitas anak dari entitasasosiasi.
The Group’s share in profit of an associate isshown in profit or loss. This is the profit attributableto owners of the associate and, therefore, is profitafter tax and non-controlling interests in thesubsidiaries of the associate.
Bila bagian Kelompok Usaha atas kerugian entitasasosiasi sama besar atau melebihi bagian atasekuitas entitas asosiasi, maka pengakuan atasbagian dari rugi tersebut dihentikan. Setelahkepentingan Kelompok Usaha dikurangkan menjadinihil, tambahan kerugian dicadangkan, dan liabilitasdiakui atas kerugian lebih lanjut dari entitasasosiasi hanya bila Kelompok Usaha memilikikewajiban konstruktif atau legal atau melakukanpembayaran atas nama entitas asosiasi. Bilaentitas asosiasi kemudian melaporkan laba,Kelompok Usaha melanjutkan pengakuan atasbagian atas laba tersebut setelah bagian atas labatersebut sama dengan bagian atas rugi yang tidakdiakui sebelumnya.
If the Group’s share in losses of an associateequals or exceeds its interest in the associate, itdiscontinues recognizing its share of further losses.After the Group’s interest is reduced to nil,additional losses are provided for, and a liability isrecognized, only to the extent that the Group hasincurred legal or constructive obligations or madepayments on behalf of the associate. If theassociate subsequently reports profits, the Groupresumes recognizing its share of those profits onlyafter its share of the profits equals the share oflosses not recognized.
Laporan keuangan entitas asosiasi disusun atasperiode pelaporan yang sama dengan KelompokUsaha.
The financial statements of the associate areprepared based on the same reporting period asthe Group.
Setelah penerapan metode ekuitas, KelompokUsaha menentukan apakah diperlukan untukmengakui tambahan rugi penurunan nilai atasinvestasi Kelompok Usaha dalam entitas asosiasi.Kelompok Usaha menentukan pada setiap tanggalpelaporan apakah terdapat bukti yang obyektifyang mengindikasikan bahwa investasi dalamentitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalamhal ini, Kelompok Usaha menghitung jumlahpenurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlahterpulihkan dan nilai tercatatnya dan mengakuinyadalam laba atau rugi.
After application of the equity method, the Groupdetermines whether it is necessary to recognize anadditional impairment loss on the Group’sinvestment in its associate. The Group determinesat each reporting date whether there is anyobjective evidence that the investment in theassociate is impaired. In this case, the Groupcalculates the amount of impairment as thedifference between the recoverable amount of theassociate and its carrying value and recognizesthe amount in profit or loss.
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
28
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
Aset Tetap Fixed Assets
Aset tetap pada awalnya diakui sebesar biayaperolehan, yang terdiri atas harga perolehan danbiaya-biaya tambahan yang dapat diatribusikanlangsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisiyang diinginkan agar aset siap digunakan. Biayauntuk mengganti komponen dari aset tetap pada saatpenggantian, yang memenuhi kriteria pengakuan,diakui sebagai bagian dari biaya perolehan.
Fixed assets are initially recognized at cost, whichcomprises their purchase price and any costsdirectly attributable in bringing the asset to itsworking condition and to the location where it isintended to be used. Costs of replacing part offixed assets, which met the recognition criteria, isrecognized as part of cost.
Setelah pengakuan awal, aset tetap dinyatakanpada biaya perolehan dikurangi akumulasipenyusutan dan kerugian penurunan nilai.
Subsequent to initial recognition, fixed assets arecarried at cost less any subsequent accumulateddepreciation and impairment losses.
Penyusutan aset dimulai pada saat aset tersebutsiap untuk digunakan dan dihitung denganmenggunakan metode garis lurus berdasarkanestimasi masa manfaat ekonomis aset-asettersebut sebagai berikut:
Depreciation of an asset begins when it is availablefor use and is computed using the straight-linemethod based on the estimated useful lives of theassets as follows:
Tahun/Years
Bangunan dan prasarana 10 - 25 Buildings and improvementsMesin dan peralatan 10 - 20 Machinery and equipmentKendaraan dan alat-alat berat 5 Motor vehicle and heavy equipmentPerabot dan peralatan kantor 4 - 10 Furniture, fixtures and office equipment
jumlah tercatat aset tetap direviu atas penurunannilai jika terdapat peristiwa atau perubahankeadaan yang mengindikasikan bahwa jumlahtercatat mungkin tidak dapat seluruhnya terealisasi.
The carrying amounts of fixed assets are reviewedfor impairment when events or changes incircumstances indicate that their carrying valuesmay not be fully recoverable.
Jumlah tercatat komponen dari suatu aset tetapdihentikan pengakuannya pada saat dilepaskanatau saat sudah tidak ada lagi manfaat ekonomimasa depan yang diharapkan dari penggunaanmaupun pelepasannya. Keuntungan atau kerugianyang timbul dari penghentian pengakuan tersebut(ditentukan sebesar selisih antara jumlah hasilpelepasan neto dan jumlah tercatatnya)dimasukkan ke dalam laba atau rugi untuk tahunpenghentian pengakuan tersebut dilakukan.
The carrying amount of an item of fixed assets isderecognized upon disposal or when no futureeconomic benefits are expected from its use ordisposal. Any gain or loss arising from thederecognition of the asset (calculated as thedifference between the net disposal proceeds andthe carrying amount of the asset) is directly includedin the profit or loss when the item is derecognized.
Nilai residu aset, umur manfaat dan metodepenyusutan dievaluasi setiap akhir tahunpelaporan dan disesuaikan secara prospektif jikadiperlukan.
The asset residual values, useful lives anddepreciation method are reviewed at each reportingyear end and adjusted prospectively if necessary.
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
29
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
Aset Tetap (lanjutan) Fixed Assets (continued)
Akumulasi biaya konstruksi bangunan dan pabrik,serta pemasangan mesin dikapitalisasi sebagaiaset dalam penyelesaian. Biaya tersebutdireklasifikasi ke akun aset tetap yang sesuai padasaat proses konstruksi atau pemasangan selesaidan aset tersebut siap digunakan. Penyusutanmulai dibebankan pada tanggal yang sama.
The accumulated costs of the construction ofbuildings and plant and the installation ofmachinery are capitalized as construction inprogress. These costs are reclassified to theappropriate fixed asset accounts when theconstruction or installation is complete andavailable for use. Depreciation is charged fromsuch date.
Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidakmemenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laba ataurugi pada saat terjadinya. Beban pemugaran danperbaikan dalam jumlah besar dikapitalisasi kepadajumlah tercatat aset terkait bila besar kemungkinanbagi Kelompok Usaha manfaat ekonomi masadepan menjadi lebih besar dari standar kinerja awalyang ditetapkan sebelumnya dan disusutkansepanjang sisa masa manfaat aset terkait.
All other repairs and maintenance costs that do notmeet the recognition criteria are recognized in profitor loss as incurred. The cost of major renovationand restoration is included in the carrying amountof the related asset when it is probable that futureeconomic benefits in excess of the originallyassessed standard of performance of the existingasset will flow to the Group, and is depreciated overthe remaining useful life of the related asset.
Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dantidak diamortisasi karena manajemen berpendapatbahwa kemungkinan besar hak atas tanah tersebutdapat diperbarui/diperpanjang pada saat jatuhtempo.
Land is stated at cost and not amortized as themanagement is of the opinion that it is probablethat the titles can be renewed/extended uponexpiration.
Biaya pengurusan legal hak atas tanah dalambentuk Hak Guna Usaha (“HGU”), Hak GunaBangunan (“HGB”) dan Hak Pakai (“HP”) ketikatanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagiandari biaya perolehan tanah pada akun “Aset Tetap”dan tidak diamortisasi. Sementara biayapengurusan atas perpanjangan atau pembaruanlegal hak atas tanah dalam bentuk HGU, HGB danHP diakui sebagai bagian dari akun “BebanDitangguhkan” pada laporan posisi keuangankonsolidasian dan diamortisasi sepanjang manayang lebih pendek antara umur hukum hak danumur ekonomis tanah. Sesuai dengan ketentuantransisi ISAK No. 25, “Hak atas Tanah”, biayaperolehan pertama kali hak atas tanah dalambentuk HGU, HGB dan HP yang diakui sebagaibagian dari akun “Beban Ditangguhkan” padalaporan posisi keuangan konsolidasian sebelumtanggal 1 Januari 2012 direklasifikasi ke akun “AsetTetap - Tanah” dan amortisasinya dihentikan sejaktanggal tersebut.
Legal cost of landrights in the form of BusinessUsage Rights (“Hak Guna Usaha” or “HGU”),Building Usage Right (“Hak Guna Bangunan” or“HGB”) and Usage Rights (“Hak Pakai” or “HP”)when the land was acquired initially are recognizedas part of the cost of the land under the “FixedAssets” account and not amortized. Meanwhile theextension or the legal renewal costs of landrights inthe form of HGU, HGB and HP were recognized aspart of “Deferred Charges” account in theconsolidated statement of financial position andwere amortized over the shorter of the rights' legallife and land's economic life. In accordance with thetransitional provision of ISAK No. 25, “Landrights”,the initial costs in the form of HGU, HGB and HPwhich were recognized as part of “DeferredCharges” account in the consolidated statement offinancial position prior to January 1, 2012 werereclassified to “Fixed Assets - Land” account andceased to be amortized since that date.
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
30
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
Tanaman Perkebunan Plantations
Tanaman perkebunan dikelompokkan menjaditanaman belum menghasilkan dan tanaman telahmenghasilkan. Tanaman belum menghasilkandinyatakan sebesar biaya perolehan yang meliputiakumulasi biaya persiapan lahan, penanaman bibit,pemupukan, pemeliharaan, dan alokasi biaya tidaklangsung lainnya sampai dengan saat tanamanyang bersangkutan dinyatakan menghasilkan dandapat dipanen. Biaya-biaya tersebut juga termasukkapitalisasi biaya pinjaman dan biaya-biaya lainnyayang terjadi sehubungan dengan pendanaanpengembangan tanaman belum menghasilkan.Kapitalisasi beban pinjaman tersebut berakhir ketikatanaman telah menghasilkan dan siap untukdipanen. Tanaman belum menghasilkan tidakdiamortisasi.
Plantations are classified as immature plantationsand mature plantations. Immature plantations arestated at cost, which consists mainly of theaccumulated cost of land clearing, planting ofseedlings, fertilizing, upkeeping/maintaining theplantations, and allocations of indirect overheadcosts up to the time the plantations becomecommercially productive and available for harvest.Costs also include capitalized borrowing costs andother charges incurred in connection with thefinancing of the development of immatureplantations. Such capitalization of borrowing costsceases when the plantations become commerciallyproductive and available for harvest. Immatureplantations are not amortized.
Secara umum, tanaman kelapa sawit memerlukanwaktu sekitar 3 sampai dengan 4 tahun sejakpenanaman pokok bibit kelapa sawit di areaperkebunan untuk menjadi tanaman menghasilkan.Tanaman telah menghasilkan dicatat sebesarakumulasi biaya perolehan sampai denganreklasifikasi dari tanaman belum menghasilkandilakukan dan diamortisasi dengan metode garislurus selama estimasi masa produktif tanamanyang bersangkutan antara 20 sampai dengan25 tahun.
In general, an oil palm plantation takes about 3 to 4years to reach maturity from the time of plantingthe seedlings to the field. Mature plantations arestated at cost, as accumulated up to the time ofreclassification from immature plantations, and areamortized using the straight-line method over theirestimated productive years of between 20 to 25years.
Tanaman karet dinyatakan menghasilkan bilasudah berumur 5 sampai dengan 6 tahun.Tanaman karet yang telah menghasilkan dicatatsebesar akumulasi biaya perolehan sampai dengansaat reklasifikasi dari tanaman belum menghasilkandilakukan dan diamortisasi dengan metode garislurus selama estimasi masa produktif tanamanyang bersangkutan antara 20 sampai dengan25 tahun.
A rubber plantation takes about 5 to 6 years toreach maturity. Mature rubber plantations arestated at cost, as accumulated up to the time ofreclassification from immature plantations, and areamortized using the straight-line method over theirestimated productive years of between 20 to 25years.
Bibitan dicatat pada biaya perolehan, terdiri darikapitalisasi biaya-biaya untuk persiapan pembibitandan pemeliharaan pokok bibit kelapa sawit, dandisajikan sebagai bagian dari akun “TanamanBelum Menghasilkan” pada laporan posisikeuangan konsolidasian.
Nursery is stated at cost, which consists ofcapitalized costs of nursery preparation andupkeep/maintenance of seedlings, and presentedas part of “Immature Plantations” account in theconsolidated statement of financial position.
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
31
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
Penurunan Nilai Aset Nonkeuangan Impairment of Non-financial Assets
Pada setiap akhir tahun pelaporan, KelompokUsaha menilai apakah terdapat indikasi suatu asetmengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasitersebut atau pada saat pengujian penurunan nilaiaset diperlukan, maka Kelompok Usaha membuatestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.
At the end of each reporting year, the Groupassesses whether there is an indication that anasset may be impaired. If any such indicationexists, or when impairment testing for an asset isrequired, the Group makes an estimate of theasset’s recoverable amount.
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk asetindividual adalah jumlah yang lebih tinggi antaranilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas (“UPK”)dikurangi biaya untuk menjual dengan nilaipakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkanarus kas masuk yang sebagian besar independendari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatataset atau UPK lebih besar daripada jumlahterpulihkannya, maka aset tersebutdipertimbangkan mengalami penurunan nilai dannilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesarjumlah terpulihkannya.
An asset’s recoverable amount is the higher of anasset’s or Cash Generating Unit’s (“CGU”) fairvalue less costs to sell and its value in use, and isdetermined for an individual asset, unless the assetdoes not generate cash inflows that are largelyindependent of those from other assets or groupsof assets. Where the carrying value of an asset orCGU exceeds its recoverable amount, the asset isconsidered impaired and is written down to itsrecoverable amount.
Kerugian penurunan nilai dari operasi yangberkelanjutan, jika ada, diakui sebagai laba ataurugi sesuai dengan kategori biaya yang konsistendengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.
Impairment losses of continuing operations, if any,are recognized in the profit or loss in thoseexpense categories consistent with the functions ofthe impaired asset.
Penilaian dilakukan pada akhir setiap tanggalpelaporan untuk menilai apakah terdapat indikasibahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalamperiode sebelumnya mungkin tidak ada lagi ataumungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksudditemukan, maka entitas mengestimasi jumlahterpulihkan aset atau UPK tersebut. Kerugianpenurunan nilai yang telah diakui dalam periodesebelumnya dibalik hanya jika terdapat perubahanasumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukanjumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugipenurunan nilai terakhir diakui.
An assessment is made at each reporting date toassess whether there is any indication thatpreviously recognized impairment losses may nolonger exist or may have decreased. If suchindication exists, the asset’s or CGU’s recoverableamount is estimated. A previously recognizedimpairment loss is reversed only if there has beena change in the assumptions used to determine theasset’s recoverable amount since the lastimpairment loss was recognized.
Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan kejumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebutdibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidakmelebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlahtercatat yang telah ditentukan, neto setelahpenyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunannilai yang telah diakui untuk aset tersebut padatahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunannilai diakui sebagai laba atau rugi. Setelahpembalikan tersebut, penyusutan aset tersebutdisesuaikan di periode mendatang untukmengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi,dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yangsistematis selama sisa umur manfaatnya.
If that is the case, the carrying amount of the assetis increased to its recoverable amount. Thereversal is limited so that the carrying amount ofthe asset does not exceed its recoverable amount,nor exceed the carrying amount that would havebeen determined, net of depreciation, had noimpairment loss been recognized for the asset inprior years. Reversal of an impairment loss isrecognized in profit or loss. After such a reversal,the depreciation charge on the said asset isadjusted in future periods to allocate the asset’srevised carrying amount, less any residual value,on a systematic basis over its remaining useful life.
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
32
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
Penurunan Nilai Aset Nonkeuangan (lanjutan) Impairment of Non-financial Assets (continued)
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapatindikasi atas kemungkinan penurunan nilaipotensial atas aset tetap, kecuali aset tetap MAKP,entitas anak (Catatan 11), tanaman perkebunandan aset tidak lancar lainnya yang disajikan padalaporan posisi keuangan konsolidasian padatanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
Management believes that there is no indication ofpotential impairment of fixed asset, except forMAKP, a subsidiary (Note 11), plantations andother non-current assets presented in theconsolidated statement of financial position as ofDecember 31, 2013 and 2012.
Imbalan Kerja Employee Benefits
a) Imbalan Kerja Jangka Pendek a) Short-term Employee Benefits
Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saatterutang kepada karyawan.
Short-term employee benefits are recognizedwhen they are accrued to the employees.
b) Imbalan Pensiun b) Pension Benefits
Kewajiban imbalan pensiun merupakan nilaikini kewajiban imbalan pasti pada tanggallaporan posisi keuangan dikurangi denganpenyesuaian atas keuntungan atau kerugianaktuarial dan biaya jasa lalu yang tidak diakui.Kewajiban imbalan pasti dihitung sekalisetahun oleh aktuaria independen denganmenggunakan metode projected unit credit.Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukandengan mendiskontokan estimasi arus kasmasa depan dengan menggunakan tingkatbunga obligasi jangka panjang yangberkualitas tinggi dalam mata uang Rupiahsesuai dengan mata uang di mana imbalantersebut akan dibayarkan dan yang memilikijangka waktu yang sama dengan liabilitasimbalan pensiun yang bersangkutan.
Pension benefit obligation is the present valueof the defined benefit obligation at thestatement of financial position date less theadjustments for unrecognized actuarial gainsor losses and past service costs. The definedbenefit obligation is calculated annually by anindependent actuary using the projected unitcredit method. The present value of thedefined benefit obligation is determined bydiscounting the estimated future cash outflowsusing the interest rates of high-quality long-term bonds that are denominated in Rupiah inwhich the benefits will be paid and that haveterms of maturity similar to the related pensionliability.
Kelompok Usaha diharuskan menyediakanimbalan pensiun minimum yang diatur dalamUndang-undang No. 13 Tahun 2003 tentangKetenagakerjaan (“UUK”), yang merupakankewajiban imbalan pasti.
The Group is required to provide a minimumpension benefit as stipulated in Labor LawNo. 13 Year 2003 (the “Labor Law”), whichrepresents an underlying defined benefitobligation.
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
33
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
Imbalan Kerja (lanjutan) Employee Benefits (continued)
b) Imbalan Pensiun (lanjutan) b) Pension Benefits (continued)
Penyisihan biaya jasa masa lalu ditangguhkandan diamortisasi selama sisa masa kerja rata-rata yang diharapkan dari karyawan yangmemenuhi syarat tersebut. Selain itu,penyisihan untuk biaya jasa kini dibebankanlangsung pada operasi periode berjalan.Keuntungan atau kerugian aktuarial yangtimbul dari penyesuaian dan perubahan dalamasumsi-asumsi aktuarial diakui sebagaipendapatan atau beban menggunakan“Pendekatan Koridor” yaitu apabila akumulasikeuntungan atau kerugian aktuarial neto yangbelum diakui pada akhir periode pelaporansebelumnya melebihi 10% dari nilai kinikewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut.Keuntungan atau kerugian aktuarial yangmelebihi batas 10% tersebut diakui atas dasarmetode garis lurus selama rata-rata sisa masakerja karyawan yang diharapkan.
Provisions made pertaining to past servicecosts are deferred and amortized over theexpected average remaining service years ofthe qualified employees. On the other hand,provisions for current service costs are directlycharged to operations of the current period.Actuarial gains or losses arising fromexperience adjustments and changes inactuarial assumptions are recognized asincome or expense using “Corridor Approach”,that is when the net cumulative unrecognizedactuarial gains or losses at the end of theprevious reporting period exceed 10% of thepresent value of the defined benefit obligationsat that date. The actuarial gains or losses inexcess of the said 10% threshold arerecognized on a straight-line method over theexpected average remaining service years ofthe qualified employees.
c) Kewajiban Imbalan Pasca-kerja Lainnya c) Other Post-employment Obligations
Kelompok Usaha memberikan imbalan pasca-kerja lainnya, seperti uang penghargaan.Imbalan berupa uang penghargaan diberikanapabila karyawan bekerja hingga mencapaiusia pensiun. Imbalan ini dihitung denganmenggunakan metodologi yang sama denganmetodologi yang digunakan dalam perhitunganprogram pensiun imbalan pasti.
The Group also provides other post-employment benefits, such as service pay.The service pay benefit is vested when theemployees reach their retirement age. Thesebenefits have been accounted for using thesame methodology as for the defined benefitpension plan.
d) Pesangon Pemutusan Kontrak Kerja d) Termination Benefits
Pesangon pemutusan kontrak kerja terutangketika karyawan dihentikan kontrak kerjanyasebelum usia pensiun normal. KelompokUsaha mengakui pesangon pemutusankontrak kerja ketika Kelompok Usahamenunjukkan komitmennya untuk memutuskankontrak kerja dengan karyawan berdasarkansuatu rencana formal terperinci yang kecilkemungkinannya untuk dibatalkan. Pesangonyang akan dibayarkan dalam waktu lebih dari12 bulan setelah akhir tanggal pelaporandidiskontokan untuk mencerminkan nilai kini.
Termination benefits are payable whenever anemployee’s employment is terminated beforethe normal retirement age. The Grouprecognizes termination benefits when it isdemonstrably committed to terminate theemployment of current employees according toa detailed formal plan and the possibility towithdraw the plan is low. Benefits falling duemore than 12 months after the end of reportingdate are discounted at present value.
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
34
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
Imbalan Kerja (lanjutan) Employee Benefits (continued)
e) Imbalan Jangka Panjang Lainnya e) Other Long-term Benefits
Imbalan lainnya seperti imbalan cuti jangkapanjang dihitung berdasarkan PeraturanKelompok Usaha dengan menggunakanmetode projected unit credit dan didiskontokanke nilai kini.
Other benefits such as long service leave iscalculated in accordance with the GroupRegulations, using the projected unit creditmethod and discounted to present value.
Provisi Provisions
Provisi diakui jika Kelompok Usaha memilikikewajiban kini (baik bersifat hukum maupunbersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalubesar kemungkinannya penyelesaian kewajibantersebut mengakibatkan arus keluar sumber dayayang mengandung manfaat ekonomi dan estimasiyang andal mengenai jumlah kewajiban tersebutdapat dibuat.
Provisions are recognized when the Group has apresent obligation (legal or constructive) where, asa result of a past event, it is probable that anoutflow of resources embodying economic benefitswill be required to settle the obligation and areliable estimate of the amount of the obligationcan be made.
Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dandisesuaikan untuk mencerminkan estimasi kiniterbaik. Jika arus keluar sumber daya untukmenyelesaikan kewajiban kemungkinan besar tidakterjadi, maka provisi dibatalkan.
Provisions are reviewed at each reporting date andadjusted to reflect the current best estimate. If it isno longer probable that an outflow of resourcesembodying economic benefits will be required tosettle the obligation, the provision is reversed.
Pendapatan dan Beban Revenue and Expenses
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaatekonomi akan diperoleh oleh Kelompok Usaha danjumlahnya dapat diukur secara andal. Pendapatandiukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima,tidak termasuk diskon, rabat dan PajakPertambahan Nilai (“PPN”). Kriteria spesifik berikutjuga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui:
Revenue is recognized to the extent that it isprobable that the economic benefits will flow to theGroup and the revenue can be reliably measured.Revenue is measured at the fair value of theconsideration received, excluding discounts,rebates and Value Added Tax (“VAT”). Thefollowing specific recognition criteria must also bemet before revenue is recognized:
Penjualan Barang Sale of Goods
Pendapatan dari penjualan yang timbul daripengiriman fisik produk-produk kelapa sawit, karet,berikut produk-produk perkebunan lainnya diakuibila risiko dan manfaat yang signifikan telahdipindahkan kepada pembeli, bersamaan waktunyadengan pengiriman dan penerimaannya.
Revenue from sales arising from physical deliveryof oil palm products, rubber, as well as otheragricultural products is recognized when thesignificant risks and rewards of ownership of thegoods have been passed to the buyer, whichgenerally coincide with their delivery andacceptance.
Pendapatan dari sertifikat green palm yang diterima,diakui pada saat penjualan sertifikat tersebut.
Revenue from green palm certificates received isrecognized upon sale of those certificates.
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
35
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
Pendapatan dan Beban (lanjutan) Revenue and Expenses (continued)
Pendapatan/Beban Bunga Interest Income/Expense
Untuk semua instrumen keuangan yang diukur padabiaya perolehan diamortisasi, pendapatan atau biayabunga dicatat dengan menggunakan metode SBE,yaitu suku bunga yang secara tepat mendiskontokanestimasi pembayaran atau penerimaan kas di masadatang selama perkiraan umur dari instrumenkeuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periodeyang lebih singkat, untuk nilai tercatat neto dari asetkeuangan atau liabilitas keuangan.
For all financial instruments measured at amortizedcost, interest income or expense is recorded usingEIR method, which is the rate that exactlydiscounts the estimated future cash payments orreceipts over the expected life of the financialinstrument or a shorter period, where appropriate,to the net carrying value of the financial asset orliability.
Beban Expenses
Beban diakui pada saat terjadinya (asas akrual). Expenses are recognized when they are incurred(accrual basis).
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Foreign Currency Transactions and Balances
Mata uang pelaporan yang digunakan padalaporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah,yang merupakan mata uang fungsionalPerusahaan dan seluruh entitas anak di Indonesia.Mata uang fungsional dari LSP dan AIPLmasing-masing adalah Dolar Singapura dan DolarAmerika Serikat. Tiap entitas dalam KelompokUsaha menentukan mata uang fungsionalnyamasing-masing dan laporan keuangannyamasing-masing diukur menggunakan mata uangfungsional tersebut.
The reporting currency used in the consolidatedfinancial statements is Rupiah, which is thefunctional currency of the Company and allsubsidiaries in Indonesia. The functional currencyof LSP and AIPL are Singapore Dollar and UnitedStates Dollar, respectively. Each entity in theGroup determines its own functional currency andtheir financial statements are measured using thatfunctional currency.
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalamRupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saattransaksi dilakukan. Pada tanggal pelaporan, asetdan liabilitas moneter dalam mata uang asingdijabarkan sesuai dengan rata-rata kurs jual danbeli yang diterbitkan oleh Bank Indonesia padatanggal transaksi perbankan terakhir untuk tahunyang bersangkutan, dan laba atau rugi kurs yangtimbul, dikreditkan atau dibebankan pada operasitahun yang bersangkutan.
Transactions in foreign currencies are recorded inRupiah at the rates of exchange prevailing at thetime the transactions are made. At the reportingdate, monetary assets and liabilities denominatedin foreign currencies are adjusted to reflect theaverage of the selling and buying rates of exchangeprevailing at the last banking transaction date of theyear, as published by Bank Indonesia, and anyresulting gains or losses are credited or charged tooperations of the current year.
Pada tanggal 31 Desember 2013, nilai tukar yangdigunakan untuk 1 Dolar Amerika Serikat (“Dolar AS”atau “US$”) sebesar Rp12.189 (2012: Rp9.670).
At December 31, 2013, the rate of exchange usedfor United States Dollar (“US Dollar” or “US$”) 1was Rp12,189 (2012: Rp9,670).
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
36
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing(lanjutan)
Foreign Currency Transactions and Balances(continued)
Untuk tujuan konsolidasi, akun-akun entitas anakyang mata uang fungsionalnya dalam mata uangasing dijabarkan menjadi Rupiah dengan dasarsebagai berikut:a) Aset dan liabilitas, baik moneter maupun
nonmoneter, dijabarkan dengan menggunakankurs penutup.
b) Pendapatan dan beban dijabarkan denganmenggunakan kurs yang berlaku pada tanggaltransaksi atau bila memenuhi syarat, kurs rata-rata periode tersebut.
c) Selisih kurs yang terjadi disajikan sebagai“Pendapatan Komprehensif Lain - Selisih Kursatas Penjabaran Akun-akun Kegiatan UsahaLuar Negeri” dan disajikan sebagai bagian dariekuitas sampai pelepasan investasi neto yangbersangkutan.
For consolidation purpose, the accounts ofsubsidiaries with functional currency in foreigncurrency are translated into Rupiah on the followingbasis:a) Assets and liabilities, both monetary and non-
monetary, are translated using the closing rateof exchange.
b) Revenues and expenses are translated usingtransactions date exchange rate or ifapplicable, average rate for the period.
c) The resulting exchange difference is presentedas ”Other Comprehensive Income - ForeignExchange Differences from Translation of theAccounts of Foreign Operations” in the equitysection until disposal of the net investment.
Transaksi dalam mata uang asing selainDolar AS adalah tidak signifikan.
Transactions in foreign currencies other thanUS Dollar are not significant.
Sewa Leases
Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan,atau mengandung, sewa, adalah berdasarkansubstansi dari perjanjian tersebut pada penetapanawal. Perjanjian dievaluasi apakah pemenuhannyatergantung kepada penggunaan aset atau aset-aset tertentu secara spesifik atau perjanjianmengalihkan hak untuk menggunakan aset atauaset-aset, walaupun hak tersebut tidak secaraeksplisit disebutkan dalam perjanjian.
The determination of whether an arrangement is, orcontains, a lease is based on the substance of thearrangement at the inception date. Thearrangement is assessed for whether fulfillment ofthe arrangement is dependent on the use of aspecific asset or assets or the arrangementconveys a right to use the asset or assets, even ifthat right is not explicitly specified in anarrangement.
Sebagai Lessee As Lessee
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewapembiayaan jika sewa tersebut mengalihkansecara substansial seluruh risiko dan manfaat yangterkait dengan kepemilikan aset sewa. Sewatersebut dikapitalisasi sebesar nilai wajar asetsewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaransewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilaiwajar. Pembayaran sewa minimum harusdipisahkan antara bagian yang merupakan bebankeuangan dan bagian yang merupakan pelunasanliabilitas, sedemikian rupa sehingga menghasilkansuatu tingkat suku bunga periodik yang konstanatas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankanlangsung sebagai laba atau rugi.
A lease is classified as a finance lease if it transferssubstantially all the risks and rewards incidental toownership of the leased assets. Such leases arecapitalized at the inception of the lease at the fairvalue of the leased property or, if lower, at thepresent value of minimum lease payments.Minimum lease payments are apportioned betweenthe finance charges and reduction of the leaseliability so as to achieve a constant rate of intereston the remaining balance of liability. Financecharges are charged directly to the profit or loss.
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
37
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
Sewa (lanjutan) Leases (continued)
Sebagai Lessee (lanjutan) As Lessee (continued)
Jika terdapat kepastian yang memadai bahwalessee akan mendapatkan hak kepemilikan padaakhir masa sewa, aset sewaan disusutkan selamamasa penggunaan aset yang diestimasi berdasarkanumur manfaat aset tersebut. Jika tidak terdapatkepastian tersebut, maka aset sewaan disusutkanselama periode yang lebih pendek antara umurmanfaat aset sewaan atau masa sewa. Laba ataurugi yang timbul dari transaksi jual dan sewa-balikkembali ditangguhkan dan diamortisasi selama sisamasa sewa.
Capitalized leased assets are depreciated over theshorter of the estimated useful life of the asset orthe lease term, if there is no reasonable certaintythat the Group will obtain ownership by the end ofthe lease term. Any excess of sales proceeds overthe carrying amount of an asset in a sale-and-leaseback transaction is deferred and amortizedover the lease term.
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasijika sewa tidak mengalihkan secara substansialseluruh risiko dan manfaat yang terkait dengankepemilikan aset. Dengan demikian, pembayaransewa diakui pada laba atau rugi dengan dasar garislurus (straight-line basis) selama masa sewa.
A lease is classified as an operating lease if it doesnot transfer substantially all the risks and rewardsincidental to ownership of the leased asset.Accordingly, the related lease payments arerecognized in profit or loss on a straight-line basisover the lease term.
Perpajakan Taxation
Pajak Kini Current Tax
Beban pajak penghasilan merupakan jumlah daripajak penghasilan badan yang terutang saat inidan pajak tangguhan.
Income tax expense represents the sum of thecorporate income tax currently payable anddeferred tax.
Aset dan liabilitas pajak kini untuk tahun berjalandiukur sebesar jumlah yang diharapkan dapatdirestitusi dari atau dibayarkan kepada otoritasperpajakan. Tarif pajak dan peraturan pajak yangdigunakan untuk menghitung jumlah tersebutadalah yang telah berlaku atau secara substantiftelah berlaku pada tanggal pelaporan.
Current income tax assets and liabilities for thecurrent year are measured at the amount expectedto be recovered from or paid to the taxationauthority. The tax rates and tax laws used tocompute the amount are those that have beenenacted or substantively enacted as of thereporting date.
Pajak penghasilan kini diakui dalam laporan labarugi komprehensif konsolidasian, kecuali pajakyang berkaitan dengan item yang diakui di luar labaatau rugi, baik pada pendapatan komprehensif lainatau langsung pada ekuitas. Manajemen secaraperiodik melakukan evaluasi atas posisi yangdiambil dalam pelaporan pajak sehubungandengan situasi di mana peraturan pajak terkaitmenjadi subyek interpretasi dan menetapkanprovisi bila diperlukan.
Current income taxes are recognized in theconsolidated statement of comprehensive income,except to the extent that the tax relates to itemsrecognized outside profit or loss, either in othercomprehensive income or directly in equity.Management periodically evaluates positions takenin the tax returns with respect to situations in whichapplicable tax regulations are subject tointerpretation and establishes provisions whenappropriate.
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
38
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
Perpajakan (lanjutan) Taxation (continued)
Pajak Tangguhan Deferred Tax
Pajak tangguhan diakui dengan menggunakanmetode liabilitas atas perbedaan temporer padatanggal pelaporan antara dasar pengenaan pajakdari aset dan liabilitas dan jumlah tercatatnya untuktujuan pelaporan keuangan pada tanggalpelaporan.
Deferred tax is recognized using the liabilitymethod on temporary differences at the reportingdate between the tax bases of assets and liabilitiesand their carrying amounts for financial reportingpurposes at the reporting date.
Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semuaperbedaan temporer yang kena pajak, kecuali:i) liabilitas pajak tangguhan yang terjadi dari
pengakuan awal goodwill atau dari aset atauliabilitas dari transaksi yang bukan transaksikombinasi bisnis, dan pada waktu transaksitidak mempengaruhi laba akuntansi dan labakena pajak/rugi pajak;
ii) dari perbedaan temporer kena pajak atasinvestasi pada entitas anak, yang saatpembalikannya dapat dikendalikan dan besarkemungkinannya bahwa beda temporer itutidak akan dibalik dalam waktu dekat.
Deferred tax liabilities are recognized for all taxabletemporary differences, except:i) where the deferred tax liability arises from the
initial recognition of goodwill or of an asset orliability in a transaction that is not a businesscombination and, at the time of thetransaction, affects neither the accountingprofit nor taxable profit or loss;
ii) in respect of taxable temporary differencesassociated with investments in subsidiaries,when the timing of the reversal of thetemporary differences can be controlled and itis probable that the temporary differences willnot reverse in the foreseeable future.
Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruhperbedaan temporer yang dapat dikurangkan danakumulasi rugi pajak belum dikompensasi, bilakemungkinan besar laba kena pajak akan tersediasehingga perbedaan temporer dapat dikurangkantersebut, dan rugi pajak belum dikompensasi,dapat dimanfaatkan, kecuali:i) jika aset pajak tangguhan timbul dari
pengakuan awal aset atau liabilitas dalamtransaksi yang bukan transaksi kombinasibisnis dan tidak mempengaruhi laba akuntansimaupun laba kena pajak/rugi pajak; atau
ii) dari perbedaan temporer yang dapatdikurangkan atas investasi pada entitas anak,aset pajak tangguhan hanya diakui bila besarkemungkinannya bahwa beda temporer itutidak akan dibalik dalam waktu dekat dan labakena pajak dapat dikompensasi dengan bedatemporer tersebut.
Deferred tax assets are recognized for alldeductible temporary differences and carry forwardof unused tax losses, to the extent that it isprobable that taxable profits will be availableagainst which deductible temporary differences,and the carry forward of unused tax losses can beutilized, except:i) where the deferred tax asset relating to the
deductible temporary difference arises fromthe initial recognition of an asset or liability ina transaction that is not a businesscombination and, at the time of thetransaction, affects neither the accountingprofit nor taxable profit or loss; or
ii) in respect of deductible temporary differencesassociated with investments in subsidiaries,deferred tax assets are recognized only to theextent that it is probable that the temporarydifferences will reverse in the foreseeablefuture and taxable profit will be availableagainst which the temporary differences canbe utilized.
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
39
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
Perpajakan (lanjutan) Taxation (continued)
Pajak Tangguhan (lanjutan) Deferred Tax (continued)
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaahpada setiap tanggal pelaporan dan nilai tercatataset pajak tangguhan tersebut diturunkan apabilalaba fiskal mungkin tidak memadai untukmengkompensasi sebagian atau semua manfaataset pajak tangguhan. Pada setiap tanggalpelaporan, perusahaan menilai kembali aset pajaktangguhan yang tidak diakui. Perusahaanmengakui aset pajak tangguhan yang sebelumnyatidak diakui apabila besar kemungkinan bahwalaba fiskal pada masa yang akan datang akantersedia untuk pemulihannya.
The carrying amount of a deferred tax asset isreviewed at each reporting date and reduced to theextent that it is no longer probable that sufficienttaxable profit will be available to allow all or part ofthe benefit of that deferred tax asset to be utilized.Unrecognized deferred tax assets are reassessedat each reporting date and are recognized to theextent that it has become probable that futuretaxable profit will allow the deferred tax assets tobe recovered.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur denganmenggunakan tarif pajak yang diharapkan akanberlaku pada tahun saat aset dipulihkan atauliabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak danperaturan pajak yang berlaku atau yang telahsecara substantif telah berlaku pada tanggalpelaporan.
Deferred tax assets and liabilities are measured atthe tax rates that are expected to apply to the yearwhen the asset is realized or the liability is settled,based on tax rates and tax laws that have beenenacted or substantively enacted as of thereporting date.
Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajaktangguhan disalinghapuskan jika terdapat haksecara hukum untuk melakukan saling hapusantara aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini,atau aset pajak tangguhan dan liabilitas pajaktangguhan pada entitas yang sama,Kelompok Usaha yang bermaksud untukmerealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitaslancar berdasarkan jumlah neto.
Deferred tax assets and deferred tax liabilities areoffset when a legally enforceable right exists tooffset current tax assets against current taxliabilities, or the deferred tax assets and thedeferred tax liabilities relate to the same taxableentity, or the Group intends to settle its currentassets and liabilities on a net basis.
Pajak Pertambahan Nilai Value Added Tax
Pendapatan, beban-beban dan aset-aset diakuineto atas jumlah PPN kecuali:i) PPN yang muncul dari pembelian aset atau
jasa yang tidak dapat dikreditkan oleh kantorpajak, yang dalam hal ini PPN diakui sebagaibagian dari biaya perolehan aset atau sebagaibagian dari item beban-beban yang diterapkan;dan
ii) piutang dan utang yang disajikan termasukdengan jumlah PPN.
Revenue, expenses and assets are recognized netof the amount of VAT except:i) the VAT incurred on a purchase of assets or
services is not recoverable from the taxationauthority, in which case the VAT isrecognized as part of the cost of acquisition ofthe asset or as part of the expense item asapplicable; and
ii) receivables and payables that are statedinclusive of the VAT amount.
Jumlah PPN neto yang terpulihkan dari, atauterutang kepada, kantor pajak termasuk sebagaibagian dari piutang atau utang pada laporan posisikeuangan konsolidasian.
The net amount of VAT recoverable from, orpayable to, the taxation authorities is included aspart of receivables or payables in the consolidatedstatement of financial position.
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
40
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
Laba per Saham Earnings per Share
Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensisaham biasa yang bersifat dilutif pada tanggal31 Desember 2013 dan 2012. Oleh karenanya,laba per saham dilusian tidak dihitung dan disajikanpada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
The Company has no potential outstanding dilutiveordinary shares as of December 31, 2013 and2012. Accordingly, no diluted earnings per share iscalculated and presented in the consolidatedstatements of comprehensive income.
Laba per saham dihitung berdasarkan rata-ratatertimbang jumlah saham yang beredar selamatahun yang bersangkutan.
Earnings per share is computed based on theweighted average number of issued and fully paidshares during the year.
Dividen Dividends
Pembagian dividen kepada para pemegang sahamPerusahaan diakui sebagai sebuah liabilitas dalamlaporan keuangan konsolidasian Kelompok Usahapada periode ketika dividen tersebut disetujui olehpara pemegang saham Perusahaan.
Dividend distribution to the Company’sshareholders is recognized as a liability in theGroup’s consolidated financial statements in theperiod in which the dividends are approved by theCompany’s shareholders.
Saham Treasuri Treasury Shares
Instrumen ekuitas yang diperoleh kembali (sahamtreasuri) diakui pada harga perolehan kembali dandikurangi dari ekuitas. Tidak ada laba atau rugiyang diakui pada laba rugi atas perolehan,penjualan kembali, penerbitan atau pembatalandari instrumen ekuitas Kelompok Usaha. Selisihantara jumlah tercatat dan penerimaan, biladiterbitkan kembali, diakui sebagai bagian daritambahan modal disetor pada ekuitas.
Own equity instruments that are reacquired(treasury shares) are recognized at cost anddeducted from equity. No gain or loss is recognizedin profit or loss on the purchase, sale, issue orcancellation of the Group’s own equity instruments.Any difference between the carrying amount andthe consideration, if reissued, is recognized as partof additional paid-in capital in the equity.
Informasi Segmen Segment Information
Untuk tujuan manajemen, Kelompok Usaha dibagimenjadi empat segmen operasi berdasarkanproduk yang dikelola secara independen olehmasing-masing pengelola segmen yangbertanggung jawab atas kinerja darimasing-masing segmen. Para pengelola segmenmelaporkan secara langsung kepada manajemenPerusahaan yang secara teratur mengkaji labasegmen sebagai dasar untuk mengalokasikansumber daya ke masing-masing segmen dan untukmenilai kinerja segmen. Pengungkapan tambahanpada masing-masing segmen terdapat dalamCatatan 28, termasuk faktor yang digunakan untukmengidentifikasi segmen yang dilaporkan dandasar pengukuran informasi segmen.
For management purposes, the Group is organizedinto four operating segments based on theirproducts which are independently managed by therespective segment managers responsible for theperformance of the respective segments undertheir charge. The segment managers report directlyto the management who regularly review thesegment results in order to allocate resources tothe segments and to assess the segmentperformance. Additional disclosures on each ofthese segments are shown in Note 28, includingthe factors used to identify the reportable segmentsand the measurement basis of segmentinformation.
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
41
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
Standar Akuntansi yang Telah Disahkan NamunBelum Berlaku Efektif
Accounting Standards Issued But Not YetEffective
Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yangtelah disahkan oleh Dewan Standar AkuntansiKeuangan (“DSAK”), yang berlaku efektif tanggal1 Januari 2015, yang dipandang relevan terhadappelaporan keuangan Kelompok Usaha namunbelum berlaku efektif untuk laporan keuangankonsolidasian tahun 2013:
The following are several issued accountingstandards by the Indonesian Financial AccountingStandards Board (“DSAK”), effective January 1,2015, that are considered relevant to the financialreporting of the Group but not yet effective for 2013consolidated financial statements:
· PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian LaporanKeuangan”, yang diadopsi dari IAS 1.
· PSAK No. 1 (Revised 2013), “Presentation ofFinancial Statements”, adopted from IAS 1.
PSAK ini mengubah penyajian kelompok pos-pos dalam Pendapatan Komprehensif Lain.Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugidisajikan terpisah dari pos-pos yang tidak akandireklasifikasi ke laba rugi.
This PSAK changes the grouping of itemspresented in Other Comprehensive Income.Items that could be reclassified to profit orloss would be presented separately fromitems that will never be reclassified.
· PSAK No. 15 (Revisi 2013), “Investasi padaEntitas Asosiasi dan Ventura Bersama”, yangdiadopsi dari IAS 28.
· PSAK No. 15 (Revised 2013), “Investments inAssociates and Joint Ventures”, adopted fromIAS 28.
PSAK ini mengatur penerapan metode ekuitaspada investasi ventura bersama dan jugaentitas asosiasi.
This PSAK describes the application of theequity method to investments in joint venturesin addition to associates.
· PSAK No. 24 (Revisi 2013), "Imbalan Kerja",yang diadopsi dari IAS 19.
· PSAK No. 24 (Revised 2013), “EmployeeBenefits”, adopted from IAS 19.
PSAK ini, antara lain, menghapus mekanismekoridor dan pengungkapan atas informasiliabilitas kontinjensi untuk menyederhanakanklarifikasi dan pengungkapan.
This PSAK, among other, removes thecorridor mechanism and contingent liabilitydisclosures to simple clarifications anddisclosures.
· PSAK No. 65, “Laporan KeuanganKonsolidasi”, yang diadopsi dari IFRS 10.
· PSAK No. 65, “Consolidated FinancialStatements”, adopted from IFRS 10.
PSAK ini menggantikan porsi PSAK 4 (2009)yang mengenai pengaturan akuntansi untuklaporan keuangan konsolidasian, menetapkanprinsip penyusunan dan penyajian laporankeuangan konsolidasian ketika entitasmengendalikan satu atau lebih entitas lain.
This PSAK replaces the portion of PSAK 4(2009) that addresses the accounting forconsolidated financial statements, establishesprinciples for the presentation andpreparation of consolidated financialstatements when an entity controls one ormore other entities.
· PSAK No. 67, “Pengungkapan Kepentingandalam Entitas Lain”, yang diadopsi dariIFRS 12.
· PSAK No. 67, “Disclosure of Interest in OtherEntities”, adopted from IFRS 12.
PSAK ini mencakup semua pengungkapanyang diatur sebelumnya dalam PSAK No. 4(2009), PSAK No. 12 (2009) dan PSAK No. 15(2009). Pengungkapan ini terkait dengankepentingan entitas dalam entitas-entitas lain.
This PSAK includes all of the disclosures thatwere previously in PSAK No. 4 (2009),PSAK No. 12 (2009) and PSAK No. 15(2009). This disclosures relate to an entity’sinterests in other entities.
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
42
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
Standar Akuntansi yang Telah Disahkan NamunBelum Berlaku Efektif (lanjutan)
Accounting Standards Issued But Not YetEffective (continued)
Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yangtelah disahkan oleh Dewan Standar AkuntansiKeuangan (“DSAK”), yang berlaku efektif tanggal1 Januari 2015, yang dipandang relevan terhadappelaporan keuangan Kelompok Usaha namunbelum berlaku efektif untuk laporan keuangankonsolidasian tahun 2013: (lanjutan)
The following are several issued accountingstandards by the Indonesian Financial AccountingStandards Board (“DSAK”), effective January 1,2015, that are considered relevant to the financialreporting of the Group but not yet effective for 2013consolidated financial statements: (continued)
· PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”, yangdiadopsi dari IFRS 13.
· PSAK No. 68, “Fair Value Measurement”,adopted from IFRS 13.
PSAK ini memberikan panduan tentangbagaimana pengukuran nilai wajar ketika nilaiwajar disyaratkan atau diizinkan.
This PSAK provides guidance on how tomeasure fair value when fair value is requiredor permitted.
Kelompok Usaha sedang mengevaluasi dampakdari standar akuntansi tersebut dan belummenentukan dampaknya terhadap laporankeuangan konsolidasian Perusahaan.
The Group is presently evaluating and has not yetdetermined the effects of these accountingstandards on its consolidated financial statements.
Selain itu, standar akuntansi yang telah disahkannamun belum berlaku efektif pada tanggal1 Januari 2013 di bawah ini, menurut pendapatmanajemen adalah tidak relevan terhadappelaporan keuangan Kelompok Usaha:
In addition, the following issued accountingstandards but not yet effective as of January 1,2013 are considered by the management as notrelevant to the financial reporting of the Group:
· PSAK No. 4 (Revisi 2013), “Laporan KeuanganTersendiri”, yang diadopsi dari IAS 4.
· PSAK No. 4 (Revised 2013), “SeparateFinancial Statements”, adopted from IAS 4.
· PSAK No. 66, “Pengaturan Bersama”, yangdiadopsi dari IFRS 11.
· PSAK No. 66, “Joint Arrangements”, adoptedfrom IFRS 11.
· ISAK No. 27, “Pengalihan Aset dariPelanggan”, yang diadopsi dari IFRIC 18.
· ISAK No. 27, “Transfer of Assets fromCustomers”, adopted from IFRIC 18.
· ISAK No. 28, “Pengakhiran LiabilitasKeuangan dengan Instrumen Ekuitas”, yangdiadopsi dari IFRIC 19.
· ISAK No. 28, “Extinguishing FinancialLiabilities with Equity Instruments”, adoptedfrom IFRIC 19.
· ISAK No. 29, “Biaya Pengupasan LapisanTanah tahap Produksi pada PertambanganTerbuka”, yang diadopsi dari IFRIC 20.
· ISAK No. 29, “Stripping Costs in theProduction Phase of a Surface Mining”,adopted from IFRIC 20.
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
43
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
Standar Akuntansi yang Telah Disahkan NamunBelum Berlaku Efektif (lanjutan)
Accounting Standards Issued But Not YetEffective (continued)
Dan juga, Pernyataan Pencabutan StandarAkuntansi Keuangan (“PPSAK”) berikut telahdisahkan namun belum berlaku efektif padatanggal 1 Januari 2013 dan tidak memberikanpengaruh pada laporan keuangan konsolidasianKelompok Usaha:
In addition, the following Revocation of Statementsof Financial Accounting Standard (“PPSAK”) havebeen issued, but not yet effective as of January 1,2013 and do not impose any effects to the Group’sconsolidated financial statements:
· PPSAK No. 12: Pencabutan PSAK No. 33,“Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah danPengelolaan Lingkungan Hidup padaPertambangan Umum”.
· PPSAK No. 12: Revocation of PSAK No. 33,“Stripping Activity and EnvironmentalManagement at General Mining”.
3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSISIGNIFIKAN
3. SIGNIFICANT JUDGMENTS, ESTIMATES ANDASSUMPTIONS
Penyusunan laporan keuangan konsolidasianKelompok Usaha mengharuskan manajemen untukmembuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yangmempengaruhi jumlah yang dilaporkan daripendapatan, beban, aset dan liabilitas, danpengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhirtahun pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsidan estimasi tersebut dapat mengakibatkanpenyesuaian material terhadap nilai tercatat asetdan liabilitas yang terpengaruh pada periodepelaporan berikutnya.
The preparation of the Group’s consolidatedfinancial statements requires management to makejudgments, estimates and assumptions that affectthe reported amounts of revenues, expenses,assets and liabilities, and the disclosures ofcontingent liabilities, at the end of the reportingyear. Uncertainty about these assumptions andestimates could result in outcomes that mayrequire material adjustments to the carrying valuesof the assets and liabilities affected in futureperiods.
Pertimbangan Judgments
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemendalam rangka penerapan kebijakan akuntansiKelompok Usaha yang memiliki pengaruh palingsignifikan atas jumlah yang diakui dalam laporankeuangan konsolidasian:
The following judgments are made by themanagement in the process of applying theGroup’s accounting policies that have the mostsignificant effects on the amounts recognized in theconsolidated financial statements:
Penentuan Mata Uang Fungsional Determination of Functional Currency
Mata uang fungsional dari masing-masing entitasdalam Kelompok Usaha adalah mata uang darilingkungan ekonomi primer di mana entitasberoperasi. Mata uang tersebut adalah mata uangyang mempengaruhi pendapatan dan beban daripenjualan barang dan jasa yang diberikan.
The currency of each of the entities under theGroup is the currency of the primary economicenvironment in which each entity operates. It is thecurrency that mainly influences the revenue andexpenses from sale of goods and servicesrendered.
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
44
3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSISIGNIFIKAN (lanjutan)
3. SIGNIFICANT JUDGMENTS, ESTIMATES ANDASSUMPTIONS (continued)
Pertimbangan (lanjutan) Judgments (continued)
Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Classification of Financial Assets and FinancialLiabilities
Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas asetdan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan danliabilitas keuangan dengan mempertimbangkanapakah definisi yang ditetapkan PSAK No. 50(Revisi 2010), “Informasi Keuangan: Penyajian”,dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan danliabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakanakuntansi Kelompok Usaha seperti yangdiungkapkan pada Catatan 2.
The Group determines the classifications of certainassets and liabilities as financial assets andfinancial liabilities by judging if they meet thedefinition set forth in PSAK No. 50 (Revised 2010),“Financial Instruments: Presentation”. Accordingly,the financial assets and financial liabilities areaccounted for in accordance with the Group’saccounting policies disclosed in Note 2.
Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions
Asumsi utama masa depan dan sumber utamaestimasi ketidakpastian lain pada tanggalpelaporan yang memiliki risiko signifikan bagipenyesuaian yang material terhadap nilai tercatataset dan liabilitas untuk tahun berikutnya,diungkapkan di bawah ini. Kelompok Usahamendasarkan asumsi dan estimasi pada parameteryang tersedia pada saat laporan keuangankonsolidasian disusun. Asumsi dan situasimengenai perkembangan masa depan mungkinberubah akibat perubahan pasar atau situasi di luarkendali Kelompok Usaha. Perubahan tersebutdicerminkan dalam asumsi terkait pada saatterjadinya.
The key assumptions concerning the future andother key sources of uncertainty of estimation atthe reporting date that have a significant risk ofcausing a material adjustment to the carryingvalues of assets and liabilities within the nextfinancial year are disclosed below. The Groupbased its assumptions and estimates onparameters available when the consolidatedfinancial statements were prepared. Existingcircumstances and assumptions about futuredevelopments may change due to market changesor circumstances arising beyond the control of theGroup. Such changes are reflected in theassumptions as they occur.
Penyisihan atas Penurunan Nilai Piutang Plasma Allowance for Impairment of Plasma Receivables
Evaluasi Individual Individual Assessment
Seperti diungkapkan dalam Catatan 2, piutangplasma merupakan biaya-biaya yang dikeluarkanuntuk pengembangan perkebunan plasma. Bilaterdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunannilai telah terjadi, Kelompok Usaha melakukanestimasi jumlah penyisihan atas penurunan nilaipiutang plasma, sesuai fakta dan situasi yangtersedia, berdasarkan: (i) nilai kini estimasi aruskas masa datang; dan (ii) kelebihan atas akumulasibiaya pengembangan atas pendanaan dari bankdan jumlah yang disepakati oleh petani plasma.
As discussed in Note 2, plasma receivablesrepresents advances made for the costs to developplasma plantations. When there is objectiveevidence that an impairment loss has beenincurred, the Group estimates, based on availablefacts and circumstances, the amount of allowancefor impairment of plasma receivables, based on:(i) the present value of estimated future cash flows;and (ii) the excess of accumulated developmentcosts over the bank’s funding and amount agreedby the plasma farmers.
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
45
3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSISIGNIFIKAN (lanjutan)
3. SIGNIFICANT JUDGMENTS, ESTIMATES ANDASSUMPTIONS (continued)
Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)
Penyisihan atas Penurunan Nilai Piutang Plasma(lanjutan)
Allowance for Impairment of Plasma Receivables(continued)
Evaluasi Kolektif Collective Assessment
Bila Kelompok Usaha memutuskan bahwa tidakterdapat bukti obyektif atas penurunan nilai padaevaluasi individual atas piutang plasma, baik yangnilainya signifikan maupun tidak, Kelompok Usahamenyertakannya, dengan piutang plasma yangtidak terkena penyisihan penurunan nilai dalamevaluasi individual di atas, dalam kelompok piutangplasma dengan risiko kredit yang serupakarakteristiknya, yaitu sesuai dengan lokasigeografis para petani plasma dan umur tanaman,dan melakukan evaluasi kolektif atas penurunannilai. Karakteristik yang dipilih mempengaruhiestimasi arus kas masa depan atas kelompokpiutang plasma tersebut karena merupakan indikasibagi kemampuan petani plasma untuk melunasijumlah terutang.
If the Group determines that no objective evidenceof impairment exists for an individually assessedplasma receivables, whether significant or not, itincludes the asset, together with the plasmareceivables for which no allowance for impairmentare recognized under the above individualassessment, in a group of financial assets withsimilar credit risk characteristics, which is thegeographical location of the plasma farmers andthe aged of trees, and collectively assesses themfor impairment. The characteristics chosen arerelevant to the estimation of future cash flows forgroups of such plasma receivables by beingindicative of the plasma farmers’ ability to pay allamounts due.
Penyisihan ini dievaluasi kembali dan disesuaikanjika terdapat tambahan informasi yang diterimapada setiap tanggal pelaporan. Nilai tercatat ataspiutang plasma Kelompok Usaha sebelumpenyisihan penurunan nilai pada tanggal31 Desember 2013 adalah sebesar Rp77.574(2012: Rp83.144). Penjelasan lebih rincidiungkapkan dalam Catatan 10.
These provisions are re-evaluated and adjusted asadditional information is received at each reportingdate. The carrying value of the Group’s plasmareceivables before allowance for impairment as ofDecember 31, 2013 is Rp77,574 (2012:Rp83,144). Further details are disclosed inNote 10.
Penyisihan atas Penurunan Nilai Piutang Usaha Allowance for Impairment of Trade Receivables
Evaluasi Individual Individual Assessment
Kelompok Usaha mengevaluasi akun tertentu jikaterdapat informasi bahwa pelanggan tidak dapatmemenuhi kewajiban keuangannya. Dalam haltersebut, Kelompok Usaha mempertimbangkan,berdasarkan fakta dan situasi terbaik yang tersedia,termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktuhubungan dengan pelanggan dan status kredit daripelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihakketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untukmencatat penyisihan spesifik atas jumlah piutangpelanggan guna mengurangi jumlah piutang yangdiharapkan dapat diterima oleh Kelompok Usaha.Penyisihan spesifik ini dievaluasi kembali dandisesuaikan jika tambahan informasi yang diterimamempengaruhi jumlah penyisihan atas penurunannilai piutang usaha.
The Group evaluates specific accounts where ithas information that certain customers are unableto meet their financial obligations. In these cases,the Group uses judgment, based on the bestavailable facts and circumstances, including but notlimited to, the length of its relationship with thecustomer and the customer’s current credit statusbased on third parties credit reports and knownmarket factors, to record specific provisions forcustomers against amounts due to reduce itsreceivable amounts that the Group expects tocollect. These specific provisions are re-evaluatedand adjusted as additional information receivedaffects the amounts of allowance for impairment oftrade receivables.
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
46
3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSISIGNIFIKAN (lanjutan)
3. SIGNIFICANT JUDGMENTS, ESTIMATES ANDASSUMPTIONS (continued)
Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)
Penyisihan atas Penurunan Nilai Piutang Usaha(lanjutan)
Allowance for Impairment of Trade Receivables(continued)
Evaluasi Kolektif Collective Assessment
Bila Kelompok Usaha memutuskan bahwa tidakterdapat bukti obyektif atas penurunan nilai padaevaluasi individual atas piutang usaha, baik yangnilainya signifikan maupun tidak, Kelompok Usahamenyertakannya dalam kelompok piutang usahadengan risiko kredit yang serupa karakteristiknyadan melakukan evaluasi kolektif atas penurunannilai. Karakteristik yang dipilih mempengaruhiestimasi arus kas masa depan atas kelompokpiutang usaha tersebut karena merupakan indikasibagi kemampuan pelanggan untuk melunasi jumlahterhutang.
If the Group determines that no objective evidenceof impairment exists for an individually assessedtrade receivables, whether significant or not, itincludes the asset in a group of financial assetswith similar credit risk characteristics andcollectively assesses them for impairment. Thecharacteristics chosen are relevant to theestimation of future cash flows for groups of suchtrade receivables by being indicative of thecustomers’ ability to pay all amounts due.
Arus kas masa depan pada kelompok piutangusaha yang dievaluasi secara kolektif untukpenurunan nilai diestimasi berdasarkanpengalaman kerugian historis bagi piutang usahadengan karakteristik risiko kredit yang serupadengan piutang usaha pada kelompok tersebut.
Future cash flows in a group of trade receivablesthat are collectively evaluated for impairment areestimated on the basis of historical loss experiencefor the trade receivables with credit riskcharacteristics similar to those in the group.
Nilai tercatat dari piutang usaha Kelompok Usahasebelum penyisihan atas penurunan nilai padatanggal 31 Desember 2013 adalah sebesarRp92.684 (2012: Rp37.613). Penjelasan lebih rincidiungkapkan dalam Catatan 5.
The carrying value of the Group’s tradereceivables before allowance for impairment as ofDecember 31, 2013 was Rp92,684(2012: Rp37,613). Further details are disclosed inNote 5.
Pensiun dan Imbalan Kerja Pension and Employee Benefits
Pengukuran kewajiban dan biaya pensiun danliabilitas imbalan kerja Kelompok Usahabergantung pada pemilihan asumsi yang digunakanoleh aktuaris independen dalam menghitungjumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk,antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gajitahunan, tingkat pengunduran diri karyawantahunan, tingkat cacat, umur pensiun dan tingkatkematian. Keuntungan atau kerugian aktuarial yangtimbul dari penyesuaian dan perubahan dalamasumsi-asumsi aktuarial diakui sebagaipendapatan atau beban menggunakan“Pendekatan Koridor”. Walaupun Kelompok Usahaberkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajardan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktualatau perubahan signifikan dalam asumsi yangditetapkan Kelompok Usaha dapat mempengaruhisecara material liabilitas diestimasi atas pensiundan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto.
The measurement of the Group’s obligations andcost for pension and employee benefits liabilities isdependent on its selection of certain assumptionsused by the independent actuaries in calculatingsuch amounts. Those assumptions include, amongothers, discount rates, annual salary increase rate,annual employee turn-over rate, disability rate,retirement age and mortality rate. Actuarial gains orlosses arising from experience adjustments andchanges in actuarial assumptions are recognizedas income or expense using “Corridor Approach”.While the Group believes that its assumptions arereasonable and appropriate, significant differencesin the Group’s actual results or significant changesin the Group’s assumptions may materially affectits estimated liabilities for pension and employeebenefits and net employee benefits expense.
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
47
3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSISIGNIFIKAN (lanjutan)
3. SIGNIFICANT JUDGMENTS, ESTIMATES ANDASSUMPTIONS (continued)
Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)
Pensiun dan Imbalan Kerja (lanjutan) Pension and Employee Benefits (continued)
Nilai tercatat neto estimasi liabilitas imbalan kerjaKelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2013adalah sebesar Rp546.510 (2012: Rp468.787).Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalamCatatan 17.
The net carrying value of the Group’s employeebenefits liabilities as of December 31, 2013 wasRp546,510 (2012: Rp468,787). Further details aredisclosed in Note 17.
Kenaikan/penurunan sebesar satu persen padatingkat diskonto tahunan akan menyebabkanpenurunan/kenaikan pada beban imbalan kerjaneto atau liabilitas imbalan kerja netomasing-masing sebesar Rp6.353 dan Rp7.463(2012: masing-masing sebesar Rp5.613 danRp6.432) untuk tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember 2013.
An increase/decrease of one percent in the annualdiscount rate will cause decrease/increase in thenet employee benefit expense or net employeebenefits liability amounting to Rp6,353 andRp7,463, respectively, (2012: Rp5,613 andRp6,432, respectively) for the year endedDecember 31, 2013.
Penyusutan Aset Tetap dan Amortisasi TanamanPerkebunan
Depreciation of Fixed Assets and Amortization ofPlantations
Biaya perolehan aset tetap dan tanamanperkebunan disusutkan/diamortisasi denganmenggunakan metode garis lurus berdasarkanestimasi masa manfaat ekonomisnya. Manajemenmengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetapantara 4 sampai dengan 25 tahun dan tanamanperkebunan antara 20 sampai dengan 25 tahun,yang merupakan umur yang secara umumdiharapkan dalam industri di mana KelompokUsaha menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkatpemakaian, perkembangan teknologi danketerbatasan hak atau pembatasan lainnya dapatmempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilaisisa aset, dan karenanya beban penyusutan danamortisasi masa depan mungkin direvisi.
The costs of fixed assets and plantations aredepreciated/amortized on a straight-line basis overtheir estimated economic useful lives. Managementestimates the economic useful lives of these fixedassets to be within 4 to 25 years and plantations tobe within 20 to 25 years, which are common lifeexpectancies applied in the industries where theGroup conducts its businesses. Changes in theexpected level of usage, technologicaldevelopment and legal or other limits could impactthe economic useful life and the residual values ofthese assets, and therefore future depreciation andamortization charges could be revised.
Nilai buku neto atas aset tetap Kelompok Usahapada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesarRp2.776.825 (2012: Rp2.229.928). Penjelasanlebih rinci diungkapkan dalam Catatan 11.
The net book value of the Group’s fixed assets asof December 31, 2013 was Rp2,776,825(2012: Rp2,229,928). Further details are disclosedin Note 11.
Nilai buku neto atas tanaman perkebunanKelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2013adalah sebesar Rp2.492.835 (2012: Rp2.244.183).Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalamCatatan 12.
The net book value of the Group’s plantations as ofDecember 31, 2013 was Rp2,492,835 (2012:Rp2,244,183). Further details are disclosed inNote 12.
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
48
3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSISIGNIFIKAN (lanjutan)
3. SIGNIFICANT JUDGMENTS, ESTIMATES ANDASSUMPTIONS (continued)
Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)
Instrumen Keuangan Financial Instruments
Kelompok Usaha mencatat aset dan liabilitaskeuangan tertentu berdasarkan nilai wajar padapengakuan awal, yang mengharuskan penggunaanestimasi akuntansi. Kelompok Usaha juga padaawalnya mengakui sebagian dari piutang plasmadan seluruh piutang karyawan yang tidakdikenakan bunga (Catatan 27) pada nilai wajarberdasarkan nilai kini masing-masing, yangmengharuskan penggunaan estimasi akuntansi.Sementara komponen signifikan atas pengukurannilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektifyang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilaiwajar dapat berbeda bila Kelompok Usahamenggunakan metodologi penilaian yang berbeda.Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangantersebut dapat mempengaruhi secara langsunglaba atau rugi Kelompok Usaha.
The Group recorded certain financial assets andliabilities initially based on fair values, whichrequires the use of accounting estimates. TheGroup also initially recognizes a portion of plasmareceivables and all non-interest bearing loans toemployees (Note 27) at fair values based on therespective present values, which requires the useof accounting estimates. While significantcomponents of fair value measurement weredetermined using verifiable objective evidences,the amount of changes in fair values would differ ifthe Group utilized different valuation methodology.Any changes in fair values of these financial assetsand liabilities would affect directly the Group’s profitor loss.
Nilai tercatat dari aset keuangan dalam laporanposisi keuangan konsolidasian pada tanggal31 Desember 2013 adalah sebesar Rp1.588.971(2012: Rp1.927.249), sedangkan nilai tercatatliabilitas keuangan dalam laporan posisi keuangankonsolidasian pada tanggal 31 Desember 2013adalah sebesar Rp647.386 (2012: Rp598.420).Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalamCatatan 27.
The carrying value of financial assets in theconsolidated statement of financial position as ofDecember 31, 2013 was Rp1,588,971(2012: Rp1,927,249), while the carrying value offinancial liabilities carried in the consolidatedstatement of financial position as of December 31,2013 was Rp647,386 (2012: Rp598,420). Furtherdetails are disclosed in Note 27.
Perpajakan Taxation
Ketidakpastian atas interpretasi dari peraturanpajak yang kompleks, perubahan peraturan pajakdan jumlah dan timbulnya pendapatan kena pajakdi masa depan, dapat menyebabkan penyesuaiandi masa depan atas pendapatan dan beban pajakyang telah dicatat.
Uncertainties exist with respect to the interpretationof complex tax regulations, changes in tax laws,and the amount and timing of future taxableincome, could necessitate future adjustments totax income and expense already recorded.
Estimasi juga dilakukan dalam menentukanpenyisihan atas pajak penghasilan badan. Terdapattransaksi dan perhitungan tertentu yang penentuanpajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjangkegiatan usaha normal.
Estimate is involved in determining provision forcorporate income tax. There are certaintransactions and computation for which theultimate tax determination is uncertain during theordinary course of business.
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
49
3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSISIGNIFIKAN (lanjutan)
3. SIGNIFICANT JUDGMENTS, ESTIMATES ANDASSUMPTIONS (continued)
Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)
Perpajakan (lanjutan) Taxation (continued)
Kelompok Usaha mengakui liabilitas atas pajakpenghasilan badan berdasarkan estimasi apakahakan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.Nilai tercatat neto utang pajak penghasilan badanpada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesarRp35.117 (2012: pajak penghasilan badan dibayardi muka sebesar Rp74.322). Penjelasan lebih rincidiungkapkan dalam Catatan 16.
The Group recognizes liabilities for expectedcorporate income tax issues based on estimates ofwhether additional corporate income tax will bedue. The net carrying value of corporate incometax payable as of December 31, 2013 wasRp35,117 (2012: prepaid corporate income taxamounted to Rp74,322). Further details aredisclosed in Note 16.
Aset Pajak Tangguhan Deferred Tax Assets
Aset pajak tangguhan diakui atas seluruhperbedaan temporer yang dapat dikurangkan danrugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besarkemungkinannya bahwa penghasilan kena pajakakan tersedia sehingga perbedaan temporer yangdapat dikurangkan dan rugi fiskal tersebut dapatdigunakan. Estimasi signifikan oleh manajemendisyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajaktangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saatpenggunaan dan tingkat penghasilan kena pajakdan strategi perencanaan pajak masa depan. Padatanggal 31 Desember 2013, liabilitas pajaktangguhan Perusahaan sebesar Rp9.951(2012: Rp10.814) dan aset pajak tangguhan entitasanak sebesar nihil (2012: Rp2.883). Penjelasanlebih rinci diungkapkan dalam Catatan 16.
Deferred tax assets are recognized for alldeductible temporary differences and unused taxlosses to the extent that it is probable that taxableprofit will be available against which the deductibletemporary differences and tax losses can beutilized. Significant management estimates arerequired to determine the amount of deferred taxassets that can be recognized, based upon thelikely timing and the level of future taxable profitstogether with future tax planning strategies. As ofDecember 31, 2013, deferred tax liabilities of theCompany was Rp9,951 (2012: Rp10,814) anddeferred tax assets of the subsidiaries was nil(2012: Rp2,883). Further details are disclosed inNote 16.
Pada tanggal 31 Desember 2013, entitas anaktertentu memiliki rugi fiskal yang dapatdikompensasi dengan pendapatan kena pajak dimasa depan sampai dengan lima tahun sejak rugifiskal tersebut terjadi sebesar Rp16.582(2012: Rp12.618). Rugi fiskal tersebut terkaitkepada kondisi entitas anak tertentu yang tanamanperkebunannya masih belum menghasilkan ataubaru mulai menghasilkan, belum daluwarsa dantidak dapat digunakan untuk disalinghapuskandengan penghasilan kena pajak entitas lain dalamKelompok Usaha.
As of December 31, 2013, certain subsidiarieshave tax loss carry forwards which may be utilizedagainst future taxable income for five years sincethe tax loss occurred amounting to Rp16,582(2012: Rp12,618). These tax losses relate tocondition of the certain subsidiaries which theplantations are still in immature stage or juststarted to mature, are not yet expired and may notbe used to offset taxable profits elsewhere in theGroup.
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
50
3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSISIGNIFIKAN (lanjutan)
3. SIGNIFICANT JUDGMENTS, ESTIMATES ANDASSUMPTIONS (continued)
Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)
Aset Pajak Tangguhan (lanjutan) Deferred Tax Assets (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2012, manajemenberpendapat bahwa seluruh perbedaan temporeryang dapat dikurangkan dan rugi fiskal entitas anaktertentu yang dapat dikompensasi dapat direalisasiseluruhnya sehingga aset dan liabilitas pajaktangguhan terkait diakui sepenuhnya. Sedangkanpada tanggal 31 Desember 2013, manajemenberpendapat bahwa seluruh perbedaan temporeryang dapat dikurangkan dan rugi fiskal entitas anaktertentu yang dapat dikompensasi tidak dapatdirealisasi seluruhnya sehingga dibuat penyisihansecara penuh atas aset dan liabilitas pajaktangguhan terkait. Apabila aset dan liabilitas pajaktangguhan tersebut diakui, maka saldo laba akanmeningkat sebesar Rp2.883.
On December 31, 2012, the management was ofthe opinion that all deductible temporarydifferences and tax loss carry forward of the certainsubsidiaries can be fully realized and therefore therelated deferred tax assets and liabilities are fullyrecognized. While on December 31, 2013, themanagement was of the opinion, that all deductibletemporary differences and tax loss carry forward ofthe certain subsidiaries could not be fully utilizedand therefore full allowance for related deferred taxassets and liabilities is provided. If these deferredtax assets and liabilities are recognized, retainedearnings would increase by Rp2,883.
Penyisihan atas Penurunan Nilai Pasar danKeusangan Persediaan
Allowance for Decline in Market Values andObsolescence of Inventories
Penyisihan atas penurunan nilai pasar dankeusangan persediaan diestimasi berdasarkanfakta dan situasi yang tersedia, termasuk namuntidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yangdimiliki, harga jual pasar, estimasi biayapenyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untukpenjualan. Penyisihan dievaluasi kembali dandisesuaikan jika terdapat tambahan informasi yangmempengaruhi jumlah yang diestimasi. Nilaitercatat persediaan Kelompok Usaha sebelumpenyisihan atas penurunan nilai pasar dankeusangan persediaan pada tanggal31 Desember 2013 adalah sebesar Rp378.615(2012: Rp648.040). Penjelasan lebih rincidiungkapkan dalam Catatan 6.
Allowance for decline in market values andobsolescence of inventories is estimated based onavailable facts and circumstances, including butnot limited to, the inventories’ own physicalconditions, their market selling prices, estimatedcosts of completion and estimated costs to beincurred for their sales. The allowance is re-evaluated and adjusted as additional informationreceived affects the amount estimated. Thecarrying value of the Group’s inventories beforeallowance for decline in market values andobsolescence of inventories as ofDecember 31, 2013 was Rp378,615(2012: Rp648,040). Further details are disclosed inNote 6.
Penurunan Nilai Aset Nonkeuangan Impairment of Non-financial Assets
Penurunan nilai terjadi pada saat nilai tercatat asetmelebihi jumlah terpulihkannya, yaitu yang lebihtinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untukmenjual dan nilai pakainya. Nilai wajar dikurangibiaya untuk menjual didasarkan pada data yangtersedia dari perjanjian penjualan yang mengikatyang dibuat dalam transaksi normal atas asetserupa atau harga pasar yang dapat diamatidikurangi dengan biaya tambahan yang dapatdiatribusikan dengan pelepasan aset.
An impairment exists when the carrying value of anasset exceeds its recoverable amount, which is thehigher of its fair value less costs to sell and itsvalue in use. The fair value less costs to sellcalculation is based on available data from bindingsales transactions in an arm’s length transaction ofsimilar assets or observable market prices lessincremental costs for disposing the asset.
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
51
4. KAS DAN SETARA KAS 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS
Kas dan setara kas terdiri dari: Cash and cash equivalents consist of:
2013 2012
Kas 502 461 Cash on hand
Kas di bank - pihak ketiga Cash in banks - third partiesRekening Rupiah Rupiah accounts PT Bank Danamon Indonesia Tbk 145.720 42 PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Central Asia Tbk 67.577 32.296 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 36.040 503 (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 14.259 3.181 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk 4.987 6.390 PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank UOB Indonesia 2.555 45.273 PT Bank UOB Indonesia Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1.000) 674 976 Others (each below Rp1,000)Rekening Dolar AS US Dollar accounts PT Bank CIMB Niaga Tbk 73.077 40.251 PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Central Asia Tbk 24.396 1.568 PT Bank Central Asia Tbk Citibank N.A., Jakarta 5.747 6.648 Citibank N.A., Jakarta PT Bank UOB Indonesia 3.744 19.575 PT Bank UOB Indonesia DBS Bank Ltd., Singapura 1.372 1.040 DBS Bank Ltd., Singapore Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1.000) 500 437 Others (each below Rp1,000)Rekening Dolar Singapura Singapore Dollar account DBS Bank Ltd., Singapura 795 790 DBS Bank Ltd., Singapore
Total kas di bank 381.443 158.970 Total cash in banks
Deposito berjangka - pihak ketiga Time deposits - third partiesRupiah Rupiah PT Bank Permata Tbk 135.000 - PT Bank Permata Tbk PT Bank UOB Indonesia 90.000 75.000 PT Bank UOB Indonesia PT Bank Mega Tbk 70.000 220.000 PT Bank Mega Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk 70.000 150.000 PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Panin Tbk 45.000 120.000 PT Bank Panin Tbk PT Bank DBS Indonesia - 350.000 PT Bank DBS Indonesia PT Bank ICBC Indonesia - 235.000 PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk - 4.200 (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - 2.006 PT Bank Mandiri (Persero) TbkDolar AS US Dollar PT Bank CIMB Niaga Tbk 280.347 203.070 PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank UOB Indonesia 158.457 212.740 PT Bank UOB Indonesia PT Bank ICBC Indonesia 97.512 19.340 PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Internasional Indonesia Tbk 73.134 - PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk - 48.350 PT Bank Danamon Indonesia Tbk
Total deposito berjangka 1.019.450 1.639.706 Total time deposits
Total 1.401.395 1.799.137 Total
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
52
4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
Rekening di bank memiliki tingkat bungamengambang sesuai dengan tingkat penawaranpada masing-masing bank.
Accounts in banks earn interest at floating ratesbased on the offerred rate from each bank.
Suku bunga tahunan atas deposito berjangkatersebut adalah sebagai berikut:
The annual interest rates on the above timedeposits are as follows:
2013 2012
Rupiah 4,25% - 10,75% 4,25% - 8,40% RupiahDolar AS 0,23% - 3,50% 2,75% - 3,65% US Dollar
Pada tanggal 31 Desember 2013, kas KelompokUsaha telah diasuransikan terhadap risiko kerugianyang disebabkan oleh pencurian dengan nilaipertanggungan sebesar Rp680 (2012: Rp600),yang menurut pendapat manajemen telah memadaiuntuk menutupi kerugian yang mungkin timbul daririsiko tersebut.
As of December 31, 2013, the Group’s cash onhand has been covered by insurance against therisk of loss due to theft with total coverage ofRp680 (2012: Rp600), which is consideredadequate by the management to cover possiblelosses arising from such risk.
5. PIUTANG USAHA DAN LAIN-LAIN 5. TRADE AND OTHER RECEIVABLES
Piutang Usaha Trade Receivables
Piutang usaha terdiri dari: Trade receivables consist of:
2013 2012
Pihak ketiga Third partiesRupiah 77.341 17.706 RupiahDolar AS 15.343 19.907 US Dollar
Total 92.684 37.613 TotalDikurangi penyisihan atas penurunan Less allowance for individual nilai secara individual (749 ) (393 ) impairment in value
Neto 91.935 37.220 Net
Piutang usaha tidak dijaminkan, tidak dikenakanbunga dan umumnya dikenakan syaratpembayaran maksimum 30 hari dan kelengkapandokumen pengiriman.
Trade receivables are unsecured, non-interestbearing and generally have a credit term of 30 daysand completeness of shipping documents.
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
53
5. PIUTANG USAHA DAN LAIN-LAIN (lanjutan) 5. TRADE AND OTHER RECEIVABLES (continued)
Piutang Usaha (lanjutan) Trade Receivables (continued)
Analisa umur piutang usaha adalah sebagaiberikut:
The aging analysis of trade receivables is asfollows:
2013 2012
Lancar dan tidak mengalami penurunan nilai 85.105 31.775 Neither past due nor impairedTelah jatuh tempo namun tidak mengalami penurunan nilai: Past due but not impaired: 1 - 30 hari 2.543 1.445 1 - 30 days 31 - 60 hari 196 316 31 - 60 days 61 - 90 hari 1.187 1.214 61 - 90 days Lebih dari 90 hari 2.904 2.470 More than 90 days
Telah jatuh tempo dan mengalami penurunan nilai: Past due and impaired: Lebih dari 90 hari 749 393 More than 90 days
Total 92.684 37.613 Total
Dikurangi penyisihan atas penurunan Less allowance for individual nilai secara individual (749 ) (393 ) impairment in value
Neto 91.935 37.220 Net
Perubahan saldo penyisihan atas penurunan nilaipiutang usaha adalah sebagai berikut:
The movements in the balance of allowance forimpairment of trade receivables are as follows:
2013 2012
Saldo awal tahun 393 36 Balance at beginning of yearPenyisihan tahun berjalan 535 357 Allowance for the yearPemulihan atas penyisihan (179 ) - Recovery of allowance
Saldo akhir tahun 749 393 Balance at end of year
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap adanyapenurunan nilai pada akhir tahun, manajemenberkeyakinan bahwa penyisihan atas penurunannilai piutang usaha di atas telah cukup untukmenutup kemungkinan kerugian atas penurunannilai piutang tersebut.
Based on the results of review for impairment atthe end of the year, the management believes thatthe allowance for impairment of trade receivables issufficient to cover possible losses from impairmentof such receivables.
Lihat Catatan 26 mengenai risiko kredit piutangusaha untuk memahami bagaimana KelompokUsaha mengelola dan mengukur kualitas kreditpiutang usaha yang lancar dan tidak mengalamipenurunan nilai.
See Note 26 on credit risk of trade receivables tounderstand how the Group manages and measurescredit quality of trade receivables that are neitherpast due nor impaired.
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
54
5. PIUTANG USAHA DAN LAIN-LAIN (lanjutan) 5. TRADE AND OTHER RECEIVABLES (continued)
Piutang Lain-lain Other Receivables
Piutang lain-lain dari pihak berelasi antara laintimbul dari pinjaman kepada pihak berelasi,penjualan gula kelapa dan cangkang kelapa sawit(Catatan 25).
Other receivables from related parties amongothers occur from loans to related parties, sales ofred sugar and oil palm shells (Note 25).
Piutang lain-lain dari pihak ketiga terutama terdiriatas piutang bunga deposito berjangka, piutangdari penjualan pokok bibit kelapa sawit dan bagianlancar dari piutang karyawan.
Other receivables from third parties mainly consistof interest receivables from time deposits,receivables from sales of oil palm seedlings andcurrent portion of loans to employees.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap adanyapenurunan nilai pada akhir tahun, manajemenberkeyakinan bahwa seluruh piutang lain-lain dapattertagih sehingga tidak diperlukan penyisihan ataspenurunan nilai piutang lain-lain.
Based on the results of review for impairment atthe end of the year, the management believes thatall of other receivables can be collected so noallowance for impairment of other receivables isnecessary.
Piutang lain-lain tidak dikenakan bunga dan tidakdijaminkan.
Other receivables are non-interest bearing andunsecured.
6. PERSEDIAAN 6. INVENTORIES
Persediaan terdiri dari: Inventories consist of:
2013 2012
Barang dalam proses 34.490 41.688 Work in processBarang jadi 204.333 474.562 Finished goodsBahan pembantu dan suku cadang 139.792 131.790 Supporting materials and spare parts
Sub-total 378.615 648.040 Sub-totalDikurangi penyisihan atas Less allowance for penurunan nilai pasar decline in market values dan keusangan persediaan (4.130 ) (2.086 ) and obsolescence of inventories
Neto 374.485 645.954 Net
Perubahan saldo penyisihan atas penurunan nilaipasar dan keusangan persediaan adalah sebagaiberikut:
The movements in the balance of allowance fordecline in market values and obsolescence ofinventories are as follows:
2013 2012
Saldo awal tahun 2.086 2.315 Balance at beginning of yearPenyisihan tahun berjalan 2.660 162 Allowance for the yearPemulihan atas penyisihan (616 ) (391 ) Recovery of allowance
Saldo akhir tahun 4.130 2.086 Balance at end of year
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
55
6. PERSEDIAAN (lanjutan) 6. INVENTORIES (continued)
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap sukucadang, manajemen melakukan pemulihan ataspenyisihan di atas untuk menyesuaikan nilaitercatat persediaan suku cadang ke nilai yangdapat terpulihkan.
Based on a review result on spare parts, themanagement recovered the above allowance toadjust the carrying values of spare partsinventories to their recoverable amounts.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap hargapasar dan kondisi fisik dari persediaan padatanggal pelaporan, manajemen berkeyakinanbahwa penyisihan tersebut di atas cukup untukmenutup kemungkinan kerugian dari keusangandan penurunan nilai pasar persediaan.
Based on a review of the market prices andphysical conditions of the inventories at thereporting dates, management believes that theabove allowance is adequate to cover any possiblelosses from obsolescence and decline in marketvalues of inventories.
Pada tanggal 31 Desember 2013, persediaanKelompok Usaha telah diasuransikan terhadaprisiko kerugian yang disebabkan oleh bencanaalam, kebakaran, sabotase dan perusakan dengannilai pertanggungan sebesar Rp491.936(2012: Rp345.590).
As of December 31, 2013, the Group’s inventorieshave been covered by insurance against the risk ofloss due to natural disaster, fire, sabotage andvandalism with total coverage of Rp491,936(2012: Rp345,590).
Manajemen berpendapat bahwa pertanggunganasuransi tersebut telah memadai untuk menutupkerugian yang mungkin timbul dari risiko-risikotersebut.
Management believes the insurance coverage isadequate to cover possible losses arising fromsuch risks.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidakada persediaan yang digunakan sebagai jaminan.
As of December 31, 2013 and 2012, theinventories are not being pledged.
7. BIAYA DIBAYAR DI MUKA 7. PREPAID EXPENSES
Biaya dibayar di muka terdiri dari: Prepaid expenses consist of:
2013 2012
Sewa 4.695 4.398 RentPerangkat lunak 2.882 - SoftwareAsuransi 231 264 InsuranceLain-lain 402 98 Others
Total 8.210 4.760 Total
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
56
8. UANG MUKA 8. ADVANCES
Uang muka terdiri dari: Advances consist of:
2013 2012
Lancar Current Pembelian minyak HSD 5.825 3.142 Purchases of HSD oil
Lain-lain 16.459 12.837 Others
Total 22.284 15.979 Total
Tidak lancar Non-current Pembelian tanah, neto 47.213 47.213 Land acquisitions, net
Perolehan mesin, peralatan, Acquisition of machinery, equipment bangunan, suku cadang, building, spare parts, kendaraan berat dan lain-lain 44.925 43.937 heavy vehicle and others
Total 92.138 91.150 Total
Uang muka pembelian tanah merupakan biaya-biaya sehubungan dengan akuisisi lahanperkebunan sebagai bagian dari rencanaPerusahaan untuk mengamankan pasokan tandanbuah segar. Perusahaan telah menunjuk PT DwiReksa Usaha Perkasa (“DRUP”), dahulu entitasanak yang telah dijual pada bulan Oktober 2006,untuk membantu dan mengelola proses akuisisilahan serta serah terima lahan tersebut kepadaPerusahaan. Uang muka tersebut akandiselesaikan pada saat serah terima lahan ataudengan cara lainnya. Uang muka pembelian tanahakan dikapitalisasi ke tanah dan tanamanperkebunan pada saat proses perolehan HGU darilahan-lahan tersebut selesai.
Advances for land acquisitions represent costsrelated to the acquisitions of plantation areas aspart of the Company’s plan to secure supplies offresh fruit bunches. The Company appointedPT Dwi Reksa Usaha Perkasa (“DRUP”), a formersubsidiary disposed in October 2006, to facilitateand manage the land acquisition process and thehandover of the land to the Company. Theadvances will be settled when the area is handedover or by other process. The advances for landacquisitions will be capitalized to land andplantation when the process of obtaining the HGUis completed.
Sampai dengan Desember 2013, telah terjadipenyelesaian atas sebagian uang muka melaluipenyerahan aset senilai Rp25.057 danpenyelesaian secara tunai sebesar Rp18.981.Saldo uang muka pada tanggal 31 Desember 2013dan 2012, yang disajikan sebagai bagian dari asettidak lancar, adalah sebesar Rp47.213. Manajemenberkeyakinan bahwa nilai tercatat uang mukatersebut dapat dipulihkan sepenuhnya.
Up to December 2013, portions of the saidadvances were settled through the transfer of assetvalued at Rp25,057 and cash payment amountingto Rp18,981. As of December 31, 2013 and 2012,the outstanding advances, which are presented aspart of non-current assets, amounted to Rp47,213.The management believes that the carrying valueof the advances is fully recoverable.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporankeuangan konsolidasian ini, proses serah terimaatas lahan tersebut secara hukum masihberlangsung dan belum sepenuhnya diselesaikan.
Up to the completion date of these consolidatedfinancial statements, the legal process of handingover the area is still ongoing and has not been fullycompleted.
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
57
9. BEBAN DITANGGUHKAN 9. DEFERRED CHARGES
Rincian beban ditangguhkan adalah sebagaiberikut:
The details of deferred charges are as follows:
2013 2012
Perangkat lunak Software Biaya perolehan 49.339 49.339 Cost Akumulasi amortisasi (19.736 ) (9.868 ) Accumulated amortization
Nilai buku neto - perangkat lunak 29.603 39.471 Net book value - software
Izin lokasi 59.763 59.682 Location permits
Biaya perolehan tanah Deferred land ditangguhkan 30.562 - acquisition cost
Biaya perpanjangan hak atas tanah Renewal cost of landrights Biaya perolehan 55.847 55.847 Cost Akumulasi amortisasi (32.774 ) (30.579 ) Accumulated amortization
Nilai buku neto - biaya Net book value - perpanjangan hak atas tanah 23.073 25.268 renewal cost of landrights
Total 143.001 124.421 Total
10. PIUTANG PLASMA 10. PLASMA RECEIVABLES
Akun ini merupakan uang muka kepada petaniplasma atas dana talangan untuk angsuranpinjaman petani plasma ke bank serta biaya-biayayang dikeluarkan untuk pengembanganperkebunan plasma yang untuk sementara dibiayaisendiri oleh Perusahaan. Akun ini disajikan dalamjumlah neto setelah dikurangi pembiayaan yangditerima dari bank.
This account represents the advances to plasmafarmers on topping up the loan installments ofplasma farmers to the banks and the costs incurredfor plasma plantation development which weretemporarily self-funded by the Company. Thisaccount is reported in net amount after deductionof funds received from the banks.
Perkebunan Plasma dengan Pembiayaan Bank Plasma Plantations Funded by Banks
Pembiayaan atas pengembangan kebun plasma inidiperoleh dari bank dalam bentuk pinjaman lunakyang ditandatangani petani plasma yangdikoordinasikan oleh beberapa Koperasi Unit Desa(“KUD”) dengan masing-masing bank di manaPerusahaan bertindak sebagai penjamin ataspengembalian pinjaman. Jumlah saldo pinjamanpetani plasma yang dijamin oleh Perusahaan padatanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp16.261(2012: Rp10.155).
The financing of these plasma plantations, areprovided by the banks in the form of soft loanssigned by plasma farmers coordinated underseveral rural cooperative units (“Koperasi UnitDesa” or the “KUD”) and the respective bankswhereby the Company acts as guarantor of theloan repayments. The outstanding balance of suchloans as of December 31, 2013 amounted toRp16,261 (2012: Rp10,155).
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
58
10. PIUTANG PLASMA (lanjutan) 10. PLASMA RECEIVABLES (continued)
Perkebunan Plasma dengan Pembiayaan Bank(lanjutan)
Plasma Plantations Funded by Banks(continued)
Sebagai penjamin pengembalian pinjaman bank,Perusahaan memotong sampai dengan 30% darijumlah penjualan tandan buah segar petani plasmakepada Perusahaan selama 4 - 12 tahun setelahpanen. Jumlah yang dipotong tersebut diteruskanoleh Perusahaan ke bank sebagai pelunasanpinjaman petani plasma tersebut. Namun,Perusahaan tidak selalu dapat mengumpulkanjumlah 30% tersebut. Selisih kurang antarapemotongan hasil penjualan tersebut denganpembayaran kembali pinjaman bank yang wajibdibayarkan oleh Perusahaan sebagai penjaminpengembalian pinjaman, dicatat sebagai piutangplasma sampai pada saat penerimaan kembali daripetani plasma.
As guarantor of the bank loan repayments,the Company should withhold up to 30% of freshfruit bunches sales amounts from plasma farmersto the Company during 4 - 12 years afterharvesting of the plantation. The withheld amountsare passed by the Company to the banks as loanrepayments. However, the Company is not alwaysable to collect the 30%. Any shortfall between theamounts provided from the above sales andamounts to be paid to the banks, which must bepaid by the Company as guarantor of the loanrepayments, is recorded as plasma receivablesuntil it is collected from the plasma farmers.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013,Perusahaan telah mengembangkan perkebunanplasma di Sumatera Selatan dan Kalimantan Timurdengan pembiayaan dari bank seluas 31.659hektar (2012: 32.142 hektar) (tidak diaudit).Perkebunan plasma seluas 31.105 hektar(2012: 31.650 hektar) (tidak diaudit) telahdiserahterimakan kepada petani plasma danpinjaman dengan pihak bank telah dilunasi.Perusahaan sedang dalam proses serah terimasertifikat atas lahan tersebut kepada para petaniplasma. Sisa lahan dalam pengembangan adalahseluas 554 hektar (2012: 492 hektar) (tidak diaudit).
Up to December 31, 2013, the Company hasdeveloped plasma plantations in South Sumateraand East Kalimantan with bank funding totaling31,659 hectares (2012: 32,142 hectares)(unaudited). Plasma plantations totaling 31,105hectares (2012: 31,650 hectares) (unaudited) hasbeen handed over to plasma farmers and the bankloan had been fully repaid. The Company is in theprocess of handing over the area certificates to theplasma farmers. The remaining areas underdevelopment totaling 554 hectares (2012:492 hectares) (unaudited).
Perkebunan Plasma dengan PembiayaanKelompok Usaha
Plasma Plantations Funded by the Group
Pada tanggal 31 Desember 2013, Kelompok Usahatelah mengembangkan perkebunan plasma diSumatera Selatan dan Kalimantan Timur denganpembiayaan sendiri seluas 4.626 hektar(2012: 4.172 hektar) (tidak diaudit), yang manaseluas 3.756 hektar (2012: 3.723 hektar) (tidakdiaudit) telah diserahterimakan kepada petaniplasma. Sisa lahan dalam pengembangan seluas870 hektar (2012: 449 hektar) (tidak diaudit).
As of December 31, 2013, the Group hasdeveloped self-funded plasma plantations in SouthSumatera and East Kalimantan totaling4,626 hectares (2012: 4,172 hectares) (unaudited),in which 3,756 hectares (2012: 3,723 hectares)(unaudited) had been handed over to plasmafarmers. The remaining areas under developmenttotaling 870 hectares (2012: 449 hectares)(unaudited).
Kelompok Usaha telah membukukan penyisihanatas penurunan nilai piutang plasma sebesarRp18.000.
The Group has provided allowance for impairmentof plasma receivables amounting to Rp18,000.
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
59
11. ASET TETAP 11. FIXED ASSETS
Rincian mutasi dari aset tetap kepemilikanlangsung Perusahaan adalah sebagai berikut:
The details of the movements of the Company’sdirect ownership fixed assets are as follows:
1 Januari 2013/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ 31 Desember 2013/ January 1, 2013 Additions Deductions Reclassifications December 31, 2013
Biaya perolehan CostTanah 513.406 - - - 513.406 LandBangunan dan prasarana 1.011.087 5.031 (1.723) 266.336 1.280.731 Buildings and improvementsMesin dan peralatan 637.635 30.790 (12.003) 7.561 663.983 Machinery and equipmentKendaraan dan Motor vehicle and alat-alat berat 391.490 87.169 (4.437) 3.671 477.893 heavy equipmentPerabot dan peralatan Furniture, fixtures and kantor 119.417 23.348 (2.064) - 140.701 office equipmentAset dalam penyelesaian 418.981 595.731 - (277.568 ) 737.144 Construction in progress
Total biaya perolehan 3.092.016 742.069 (20.227) - 3.813.858 Total cost
Akumulasi penyusutan Accumulated depreciationBangunan dan prasarana (326.104) (70.158) 1.162 - (395.100) Buildings and improvementsMesin dan peralatan (233.099) (41.642) 8.897 - (265.844) Machinery and equipmentKendaraan dan Motor vehicle and alat-alat berat (224.694) (65.535) 4.437 - (285.792) heavy equipmentPerabot dan peralatan Furniture, fixtures and kantor (78.191) (14.013) 1.907 - (90.297) office equipment
Total akumulasi penyusutan (862.088) (191.348) 16.403 - (1.037.033) Total accumulated depreciation
Nilai buku neto 2.229.928 2.776.825 Net book value
1 Januari 2012/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ 31 Desember 2012/ January 1, 2012 Additions Deductions Reclassifications December 31, 2012
Biaya perolehan CostTanah 455.636 27.061 - 30.709*) 513.406 LandBangunan dan prasarana 964.124 16.355 (4.852) 35.460 1.011.087 Buildings and improvementsMesin dan peralatan 600.997 29.851 (3.537) 10.324 637.635 Machinery and equipmentKendaraan dan Motor vehicle and alat-alat berat 308.541 83.805 (953) 97 391.490 heavy equipmentPerabot dan peralatan Furniture, fixtures and kantor 109.690 11.496 (1.749) (20 ) 119.417 office equipmentAset dalam penyelesaian 97.625 368.262 (1.045) (45.861 ) 418.981 Construction in progress
Total biaya perolehan 2.536.613 536.830 (12.136) 30.709 3.092.016 Total cost
Akumulasi penyusutan Accumulated depreciationBangunan dan prasarana (274.643) (54.248) 2.789 (2 ) (326.104) Buildings and improvementsMesin dan peralatan (195.619) (39.230) 1.750 - (233.099) Machinery and equipmentKendaraan dan Motor vehicle and alat-alat berat (173.250) (52.396) 952 - (224.694) heavy equipmentPerabot dan peralatan Furniture, fixtures and kantor (68.471) (11.320) 1.598 2 (78.191) office equipment
Total akumulasi penyusutan (711.983) (157.194) 7.089 - (862.088) Total accumulated depreciation
Nilai buku neto 1.824.630 2.229.928 Net book value
*) Merupakan reklasifikasi dari akun “Beban Ditangguhkan” pada tanggal 1 Januari 2012 sesuai dengan ketentuan transisi ISAK No. 25 (Catatan 2)/Represents reclassification from “Deferred Charges” account at January 1, 2012 in accordance with transitional provision of ISAK No. 25 (Note 2)
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
60
11. ASET TETAP (lanjutan) 11. FIXED ASSETS (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2013, aset tetapKelompok Usaha telah diasuransikan terhadaprisiko kerugian yang disebabkan oleh bencanaalam, kebakaran, kerusuhan, sabotase, perusakandan gangguan usaha lainnya dengan nilaipertanggungan sebesar Rp2.379.764 (2012:Rp2.288.633), yang menurut pendapat manajementelah memadai untuk menutupi kerugian yangmungkin timbul dari risiko-risiko tersebut.
As of December 31, 2013, the Group’s fixed assetshave been covered by insurance against the risk ofloss due to natural disaster, fire, riots, sabotage,vandalism and other business interruption with totalcoverage of Rp2,379,764 (2012: Rp2,288,633),which is considered adequate by the managementto cover possible losses arising from such risks.
Perhitungan rugi atas pelepasan aset tetap adalahsebagai berikut:
The calculation of the loss on disposal of fixedassets is as follows:
2013 2012
Biaya perolehan 20.227 12.136 CostAkumulasi penyusutan 16.403 7.089 Accumulated depreciation
Nilai buku neto aset tetap yang dilepas 3.824 5.047 Net book value of disposed fixed assetsPenerimaan dari pelepasan aset tetap 3.081 2.310 Proceeds from disposal of fixed assets
Rugi pelepasan aset tetap, neto 743 2.737 Loss on disposal of fixed assets, net
Penyusutan aset tetap untuk tahun yang berakhirpada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012yang dibebankan pada operasi sebagai berikut:
Depreciation of fixed assets for the years endedDecember 31, 2013 and 2012 were charged tooperations as follows:
2013 2012
Beban pokok penjualan 182.158 147.405 Cost of goods soldBeban penjualan dan distribusi Selling and distribution expenses (Catatan 21) 1.730 1.433 (Note 21)Beban umum dan administrasi 7.460 8.356 General and administrative expenses
Total 191.348 157.194 Total
Pada tanggal 31 Desember 2013, nilai perolehanaset tetap Kelompok Usaha yang telah disusutkanpenuh namun masih digunakan adalah sebesarRp214.931 (2012: Rp200.210), yang terutamaterdiri atas bangunan dan prasarana, mesin danperalatan, dan kendaraan dan alat-alat berat.
As of December 31, 2013, the costs of the Group’sfixed assets that have been fully depreciated butstill being utilized were amounting to Rp214,931(2012: Rp200,210), which mainly consist ofbuildings and improvements, machinery andequipment, and motor vehicle and heavyequipment.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidakada aset tetap yang digunakan sebagai jaminan.
As of December 31, 2013 and 2012, the fixedassets are not being pledged.
Pada tahun 2012, MAKP, entitas anak, mengakuikerugian penurunan nilai mesin dan peralatannyakarena nilai tercatatnya lebih tinggi dibandingkannilai yang dapat dipulihkan (recoverable amount)berdasarkan laporan penilai independen tanggal19 Desember 2012.
In 2012, MAKP, a subsidiary, recognizedimpairment loss in relation to its machinery andequipment since their carrying values were highercompared to their recoverable amounts based onthe independent appraiser report datedDecember 19, 2012.
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
61
11. ASET TETAP (lanjutan) 11. FIXED ASSETS (continued)
Aset dalam Penyelesaian Construction in Progress
Aset dalam penyelesaian terutama merupakanpembangunan pabrik baru, fasilitas pelengkappabrik dan perumahan dengan rincian sebagaiberikut:
Construction in progress mostly represents theconstructions of new mill, mill supporting facilitiesand housing facilities with details as follows:
31 Desember 2013/December 31, 2013
Perkiraan Persentase Penyelesaian/
EstimatedPercentage Nilai Tercatat/ Estimasi Waktu Penyelesaian/
of Completion Carrying Value Estimated Time of Completion
Bangunan dan prasarana 58,26% 607.403 Januari sampai Agustus 2014/ Buildings and improvements January to August 2014
Mesin dan peralatan 71,34% 129.741 Januari sampai April 2014/ Machinery and equipment January to April 2014
Total 737.144 Total
31 Desember 2012/December 31, 2012
Perkiraan Persentase Penyelesaian/
EstimatedPercentage Nilai Tercatat/ Estimasi Waktu Penyelesaian/
of Completion Carrying Value Estimated Time of Completion
Bangunan dan prasarana 51,09% 369.860 Januari sampai Agustus 2013/ Buildings and improvements January to August 2013
Mesin dan peralatan 61,02% 49.121 Januari sampai Oktober 2013/ Machinery and equipment January to October 2013
Total 418.981 Total
Hak Atas Tanah Landrights
Perusahaan memperoleh HGU dan HGB untukseluruh lahan di Sumatera Utara yang berlakusampai dengan tanggal-tanggal antara tahun 2015-2047, di Jawa dan Sulawesi yang berlaku sampaidengan tanggal-tanggal antara tahun 2017-2031,dan di Kalimantan Timur yang berlaku sampaidengan tanggal-tanggal antara tahun 2014-2039.Sementara itu, Perusahaan juga memperolehHGU, HGB dan HP di Sumatera Selatan yangberlaku sampai dengan tanggal-tanggal antaratahun 2015-2043.
The Company obtained legal rights in the form ofHGU and HGB for all areas in North Sumaterawhich are valid up to the dates between 2015-2047, in Java and Sulawesi which are valid up tothe dates between 2017-2031, and in EastKalimantan which are valid up to the datesbetween 2014-2039. Meanwhile, the Company alsoobtained legal rights in the form of HGU, HGB andHP in South Sumatera which are valid up to thedates between 2015-2043.
Manajemen berkeyakinan bahwa HGU, HGB danHP tersebut dapat diperbaharui atau diperpanjangpada saat jatuh temponya.
Management believes that the HGU, HGB and HPcan be renewed or extended upon their expiration.
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
62
12. TANAMAN PERKEBUNAN 12. PLANTATIONS
a. Tanaman Menghasilkan a. Mature Plantations
Rincian mutasi dari tanaman menghasilkanadalah sebagai berikut:
The details of the movements of the matureplantations are as follows:
1 Januari 2013/ Penambahan/ Pengurangan/ 31 Desember 2013/January 1, 2013 Additions Deductions December 31, 2013
Biaya perolehan CostKelapa sawit 1.831.648 41.883 (1.983) 1.871.548 Oil palmKaret 435.818 14.605 (1.168) 449.255 RubberKakao 46.435 98 - 46.533 CocoaTeh 7.164 - (15) 7.149 TeaKelapa 1.558 - - 1.558 Coconut
Total biaya perolehan 2.322.623 56.586 (3.166) 2.376.043 Total cost
Akumulasi amortisasi Accumulated amortizationKelapa sawit (547.131) (82.091) 561 (628.661) Oil palmKaret (119.807) (17.157) 1.036 (135.928) RubberKakao (14.679) (2.294) - (16.973) CocoaTeh (1.857) (125) 5 (1.977) TeaKelapa (106) (35) - (141) Coconut
Total akumulasi amortisasi (683.580) (101.702) 1.602 (783.680) Total accumulated amortization
Nilai buku neto 1.639.043 1.592.363 Net book value
1 Januari 2012/ Penambahan/ Pengurangan/ 31 Desember 2012/January 1, 2012 Additions Deductions December 31, 2012
Biaya perolehan CostKelapa sawit 1.676.274 155.374 - 1.831.648 Oil palmKaret 361.350 77.292 (2.824) 435.818 RubberKakao 46.268 668 (501) 46.435 CocoaTeh 7.164 - - 7.164 TeaKelapa 1.558 - - 1.558 Coconut
Total biaya perolehan 2.092.614 233.334 (3.325) 2.322.623 Total cost
Akumulasi amortisasi Accumulated amortizationKelapa sawit (468.735) (78.396) - (547.131) Oil palmKaret (104.589) (15.839) 621 (119.807) RubberKakao (12.812) (2.326) 459 (14.679) CocoaTeh (1.732) (125) - (1.857) TeaKelapa (72) (34) - (106) Coconut
Total akumulasi amortisasi (587.940) (96.720) 1.080 (683.580) Total accumulated amortization
Nilai buku neto 1.504.674 1.639.043 Net book value
Beban amortisasi untuk tahun yang berakhirpada tanggal 31 Desember 2013 sebesarRp101.702 (2012: Rp96.720) dibebankanseluruhnya ke beban pokok penjualan.
Amortization expenses for the year endedDecember 31, 2013 amounting to Rp101,702(2012: Rp96,720) were all charged to cost ofgoods sold.
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
63
12. TANAMAN PERKEBUNAN (lanjutan) 12. PLANTATIONS (continued)
a. Tanaman Menghasilkan (lanjutan) a. Mature Plantations (continued)
Luas lahan tanaman menghasilkan yang telahdikembangkan Perusahaan pada tanggal31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagaiberikut:
The total area of mature plantations whichhave been developed by the Company as ofDecember 31, 2013 and 2012 is as follows:
2013 2012 (Hektar/Hectares) (Hektar/Hectares) (Tidak Diaudit/ (Tidak Diaudit/
Unaudited) Unaudited)
Sumatera Selatan 38.750 38.891 South Sumatera Sumatera Utara 37.285 36.891 North Sumatera Kalimantan Timur 7.503 7.478 East Kalimantan Sulawesi Selatan 4.038 4.162 South Sulawesi Jawa 2.387 2.442 Java Sulawesi Utara 436 729 North Sulawesi
Total 90.399 90.593 Total
Perhitungan rugi (laba) pelepasan tanamanmenghasilkan adalah sebagai berikut:
The calculation of loss (gain) on disposal ofmature plantations is as follows:
2013 2012
Nilai buku neto tanaman Net book value of menghasilkan yang dilepas 1.564 2.245 disposed mature plantations Penerimaan dari pelepasan Proceeds from disposal of tanaman menghasilkan 10.274 148 mature plantations
Rugi (laba) pelepasan Loss (gain) on disposal of tanaman menghasilkan, neto (8.710 ) 2.097 mature plantations, net
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012,tidak ada tanaman menghasilkan yangdigunakan sebagai jaminan.
As of December 31, 2013 and 2012, themature plantations are not being pledged.
b. Tanaman Belum Menghasilkan b. Immature Plantations
Rincian mutasi dari tanaman belummenghasilkan adalah sebagai berikut:
The details of the movements of the immatureplantations are as follows:
2013 2012
Saldo awal tahun 605.140 571.505 Balance at beginning of year Kapitalisasi biaya 351.918 266.969 Costs capitalized Reklasifikasi ke tanaman Reclassification to telah menghasilkan (56.586 ) (233.334 ) mature plantations
Saldo akhir tahun 900.472 605.140 Balance at end of year
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
64
12. TANAMAN PERKEBUNAN (lanjutan) 12. PLANTATIONS (continued)
b. Tanaman Belum Menghasilkan (lanjutan) b. Immature Plantations (continued)
Luas lahan tanaman belum menghasilkanyang telah dikembangkan Perusahaan padatanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalahsebagai berikut: Luas lahan tanaman belum menghasilkan yang telah dikembangkan
The total area of immature plantations whichhave been developed by the Company as ofDecember 31, 2013 and 2012 is as follows:
2013 2012 (Hektar/Hectares) (Hektar/Hectares) (Tidak Diaudit/ (Tidak Diaudit/
Unaudited) Unaudited)
Kalimantan Timur 8.869 5.184 East Kalimantan Sumatera Selatan 7.913 6.961 South Sumatera Sumatera Utara 2.041 2.468 North Sumatera Sulawesi Selatan 864 779 South Sulawesi Jawa 477 422 Java Sulawesi Utara 16 - North Sulawesi
Total 20.180 15.814 Total
Tanaman perkebunan Perusahaan berada di ataslahan yang telah memperoleh HGU (Catatan 11),atau lahan yang sedang dalam proses pengurusanHGU, atau telah memperoleh izin lokasi.
The Company’s plantations are located on areawhich have obtained HGU (Note 11), or in theprocess of obtaining HGU, or have obtainedlocation permits.
Pada tanggal 31 Desember 2013, seluruh tanamanperkebunan telah diasuransikan terhadap risikokerugian yang disebabkan oleh kebakaran, wabahpenyakit dan risiko lainnya dengan nilaipertanggungan sebesar Rp659.116 (2012:Rp651.696), yang menurut pendapat manajementelah memadai untuk menutupi kerugian yangtimbul dari risiko-risiko tersebut.
As of December 31, 2013, all plantations havebeen covered by insurance against risks of lossdue to fire, plagues and other risks with totalcoverage of Rp659,116 (2012: Rp651,696), whichis considered adequate by the management tocover possible losses arising from such risks.
13. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA 13. OTHER NON-CURRENT ASSETS
Aset tidak lancar lainnya terutama terdiri atas biayadibayar di muka jangka panjang, piutang karyawandan uang jaminan.
Other non-current assets mainly consist of long-term prepayments, loans to employees andrefundable deposits.
14. UTANG USAHA 14. TRADE PAYABLES
Utang usaha yang berasal dari pembelian materialdan jasa yang terkait dengan aktivitas perkebunan,terdiri dari:
Trade payables which arise from the purchases ofmaterials and services related to the plantationsactivities, consist of:
2013 2012
Pihak ketiga Third partiesRupiah 263.714 253.188 RupiahDolar AS 30.186 9.262 US DollarMata uang asing lainnya 1.978 2.009 Other foreign currencies
Sub-total 295.878 264.459 Sub-total
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
65
14. UTANG USAHA (lanjutan) 14. TRADE PAYABLES (continued)
Utang usaha yang berasal dari pembelian materialdan jasa yang terkait dengan aktivitas perkebunan,terdiri dari: (lanjutan)
Trade payables which arise from the purchases ofmaterials and services related to the plantationsactivities, consist of: (continued)
2013 2012
Pihak berelasi Related partiesRupiah 14.984 34.388 Rupiah
Total 310.862 298.847 Total
Analisa umur utang usaha adalah sebagai berikut: The aging analysis of trade payables is as follows:
2013 2012
Lancar 165.757 169.408 CurrentTelah jatuh tempo: Overdue:
1 - 30 hari 23.947 35.831 1 - 30 days 31 - 60 hari 8.268 13.417 31 - 60 days 61 - 90 hari 12.659 17.996 61 - 90 days
Lebih dari 90 hari 100.231 62.195 More than 90 days
Total 310.862 298.847 Total
Sifat dari hubungan dan transaksi antara KelompokUsaha dengan pihak berelasi dijelaskan padaCatatan 2 dan 25.
The nature of relationships and transactions of theGroup with the related parties are explained inNotes 2 and 25.
Utang usaha tidak dijaminkan, tidak dikenakanbunga dan pada umumnya memiliki syaratpelunasan selama 30 hari.
Trade payables are unsecured, non-interestbearing and normally have a payment term of30 days.
15. BEBAN AKRUAL 15. ACCRUALS
Biaya Masih Harus Dibayar Accrued Expenses
Biaya masih harus dibayar terdiri dari: Accrued expenses consist of:
2013 2012
Pembelian buah 72.233 53.542 Crop purchasesKontrol pembayaran plasma 6.005 8.821 Plasma payment controlJasa tenaga ahli 3.958 2.832 Professional feesTransportasi 315 1.917 TransportationLain-lain (masing-masing Others di bawah Rp1.000) 4.132 4.057 (each below Rp1,000)
Total 86.643 71.169 Total
Kontrol pembayaran plasma merupakan saldodana dari pemotongan sampai dengan 30% jumlahpenjualan tandan buah segar dari petani plasmayang akan dibayarkan ke bank sebagai pelunasanpinjaman petani plasma.
Plasma payment control represents the fundbalance as a result of up to 30% withholding offresh fruit bunches sold by the plasma farmerswhich will be paid to the bank as loan installmentsof the plasma farmers.
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
66
15. BEBAN AKRUAL (lanjutan) 15. ACCRUALS (continued)
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek Short-term Employee Benefits Liability
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek seluruhnyamerupakan gaji, tunjangan dan bonus karyawanyang masih harus dibayar.
Short-term employee benefits liability representsaccruals for employees’ salaries, benefits andbonuses.
16. PERPAJAKAN 16. TAXATION
a. Pajak Dibayar di Muka a. Prepaid Taxes
Pajak dibayar di muka terdiri dari: Prepaid taxes consist of:
2013 2012
Perusahaan The CompanyPajak penghasilan Income taxes
Pasal 28-A - tahun 2012 74.322 74.322 Article 28-A - 2012 Lainnya 1.594 1.531 Others
Pajak lainnya - 1 Other taxes
Sub-total 75.916 75.854 Sub-total
Entitas Anak Subsidiaries Pajak penghasilan Income taxes Pasal 21 1 - Article 21 Pasal 22 4 - Article 22 Pasal 4(2) dan 23 2 - Articles 4(2) and 23
Pajak pertambahan nilai 33 - Value added tax
Sub-total 40 - Sub-total
Total 75.956 75.854 Total
b. Utang Pajak b. Taxes Payable
Utang pajak terdiri dari: Taxes payable consist of:
2013 2012
Perusahaan The Company Pajak penghasilan Income taxes
Pasal 4(2) dan 23 2.412 2.466 Articles 4(2) and 23 Pasal 15 40 2 Article 15 Pasal 25 8.036 24.455 Article 25 Pasal 26 - 47 Article 26
Pasal 29 35.117 - Article 29 Pajak pertambahan nilai 20.406 11.968 Value added tax
Pajak bumi dan bangunan 684 - Land and building tax
Sub-total 66.695 38.938 Sub-total
Entitas Anak Subsidiary Pajak penghasilan - pasal 21 - 2 Income taxes - article 21
Sub-total - 2 Sub-total
Total 66.695 38.940 Total
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
67
16. PERPAJAKAN (lanjutan) 16. TAXATION (continued)
c. Beban Pajak Penghasilan c. Income Tax Expense
Berdasarkan Undang-undang No. 36 Tahun2008, tarif pajak penghasilan badan adalahtarif tunggal sebesar 25%.
Based on Law No. 36 Year 2008, thecorporate income tax rate is a single rateof 25%.
Pada tanggal 28 Desember 2007,Presiden Republik Indonesia menetapkanPeraturan Pemerintah No. 81/2007(“PP No. 81/2007”) tentang “Penurunan TarifPajak Penghasilan Bagi Wajib Pajak BadanDalam Negeri yang Berbentuk PerseroanTerbuka”.
On December 28, 2007, the President of theRepublic of Indonesia stipulated theGovernment Regulation No. 81/2007(“Gov. Reg. No. 81/2007”) on “Reduction ofthe Rate of Income Tax on Resident CorporateTaxpayers in the Form of Publicly-listedCompanies”.
Pada tanggal 21 November 2013, untukmenggantikan PP No. 81/2007, PresidenRepublik Indonesia menetapkan PeraturanPemerintah No. 77/2013 (“PP No. 77/2013”)tentang “Penurunan Tarif Pajak PenghasilanBagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yangBerbentuk Perseroan Terbuka”.
On November 21, 2013, to supersede Gov.Reg. No 81/2007, the President of theRepublic of Indonesia stipulated theGovernment Regulation No. 77/2013(“Gov. Reg. No. 77/2013”) on “Reduction ofthe Rate of Income Tax on Resident CorporateTaxpayers in the Form of Publicly-listedCompanies”.
PP No. 77/2013 ini mengatur perseroanterbuka dalam negeri di Indonesia dapatmemperoleh penurunan tarif pajak penghasilansebesar 5% lebih rendah dari tarif tertinggipajak penghasilan sebagaimana diatur dalamPasal 17 ayat 1 (b) Undang-undang PajakPenghasilan, dengan memenuhi kriteria yangditentukan, yaitu perseroan yang saham atauefek bersifat ekuitas lainnya tercatat di BursaEfek Indonesia dan masuk dalam penitipankolektif di lembaga penyimpanan danpenyelesaian, yang jumlah kepemilikan sahampubliknya 40% atau lebih dari keseluruhansaham yang disetor dan saham tersebutdimiliki paling sedikit oleh 300 pihak, masing-masing pihak hanya boleh memiliki sahamkurang dari 5% dari keseluruhan saham yangdisetor.
This Gov. Reg. No. 77/2013 provides thatpublicly-listed resident companies in Indonesiacan obtain the reduced income tax rate, i.e.,5% lower than the highest income tax rateunder Article 17 paragraph 1 (b) of the IncomeTax Law, provided they meet the prescribedcriteria, i.e., companies whose shares or otherequity instruments are listed in the IndonesiaStock Exchange and included in the collectivecustody at depository institutions andsettlement, whose shares owned by the publicis 40% or more of the total paid and issuedshares and such shares are owned by at least300 parties, each party owning less than 5% ofthe total paid-up shares.
Ketentuan sebagaimana dimaksud harusdipenuhi oleh perseroan terbuka dalam waktupaling singkat 183 hari dalam jangka waktusatu tahun pajak.
These requirements should be fulfilled by thepublicly-listed companies for a period of atleast 183 days in one fiscal year.
Selain itu, wajib pajak harus melampirkan suratketerangan dari Biro Administrasi Efek padaSurat Pemberitahuan Tahunan PPh WajibPajak Badan dengan melampirkan formulirX.H.1-6 sebagaimana diatur dalam PeraturanBapepam-LK No. X.H.1 untuk setiap tahunpajak terkait.
In addition, the taxpayer should attach thedeclaration letter (“surat keterangan”) from theSecurities Administration Agency (BiroAdministrasi Efek) on its Annual Income TaxReturn with the Form X.H.1-6 as provided inBapepam-LK Regulation No. X.H.1 for eachfiscal year.
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
68
16. PERPAJAKAN (lanjutan) 16. TAXATION (continued)
c. Beban Pajak Penghasilan (lanjutan) c. Income Tax Expense (continued)
Perusahaan menggunakan tarif 20% dalammenghitung beban pajak penghasilan badanuntuk tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember 2013 sesuai denganPP No. 77/2013, sementara untuk tahun yangberakhir pada tanggal 31 Desember 2012sesuai dengan PP No. 81/2007. BerdasarkanLaporan Bulanan Kepemilikan Saham dari BiroAdministrasi Efek untuk tahun yang berakhirpada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan2012, Perusahaan memenuhi kriteriapenurunan tarif pajak penghasilan badan untuktahun yang bersangkutan.
The Company applied tax rate of 20% incomputing its corporate income tax expensefor the year ended December 31, 2013 inaccordance with Gov. Reg. No. 77/2013, whilefor the year ended December 31, 2012 inaccordance with Gov. Reg. No. 81/2007.Based on the Monthly Report of ShareOwnership from the Securities AdministrationAgency for the years ended December 31,2013 and 2012, the Company fulfilled thecriteria for corporate income tax rate reductionfor the related year.
Rincian beban pajak penghasilan neto adalahsebagai berikut:
The details of net income tax expense are asfollows:
2013 2012
Perusahaan The CompanyKini (226.346) (278.558) CurrentTangguhan 863 21.783 Deferred
Sub-total (225.483) (256.775) Sub-total
Entitas Anak SubsidiariesTangguhan (2.883) 231 Deferred
Sub-total (2.883) 231 Sub-total
Total (228.366) (256.544) Total
2013 2012
Pajak penghasilan badan Corporate income tax Tahun berjalan (226.346) (278.558) Current
Adjustments in respect Penyesuaian periode lalu - - of the previous periods
(226.346) (278.558)
Pajak penghasilan tangguhan Deferred income tax Tangguhan (2.020) 22.014 Deferred
Adjustments in respect Penyesuaian periode lalu - - of the previous periods
(2.020) 22.014
Beban pajak penghasilan Net income tax expenseneto yang dilaporkan reported in the
pada laporan laba rugi consolidated statement of komprehensif konsolidasian (228.366) (256.544) comprehensive income
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
69
16. PERPAJAKAN (lanjutan) 16. TAXATION (continued)
c. Beban Pajak Penghasilan (lanjutan) c. Income Tax Expense (continued)
Pajak Penghasilan Badan Corporate Income Tax
Perhitungan pajak penghasilan badan untuktahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagaiberikut:
The calculation of corporate income tax for theyears ended December 31, 2013 and 2012 isas follows:
2013 2012
Laba sebelum pajak berdasarkan laporan Profit before tax per laba rugi komprehensif consolidated statement konsolidasian 996.991 1.372.083 of comprehensive income Ditambah: Add: Rugi entitas anak sebelum pajak 78.504 41.298 Loss of subsidiaries before tax
Laba Perusahaan Profit before tax sebelum pajak 1.075.495 1.413.381 attributable to the Company
Perbedaan temporer Temporary differences Beban imbalan kerja 77.723 80.276 Employee benefits expense Penyesuaian biaya perolehan Amortized cost adjustment on diamortisasi piutang plasma 7.581 (2.384) plasma receivables Bonus dan tunjangan 4.865 (26.685) Bonuses and benefits Laba pelepasan aset tetap Gain on disposal of fixed assets dan tanaman perkebunan 4.038 2.342 and plantations Penyisihan (pemulihan) atas Allowance (recovery) for penurunan nilai pasar decline in market values and dan keusangan persediaan 2.055 (391) obsolescence of inventories Penyisihan atas penurunan Allowance for impairment nilai piutang usaha 356 357 of trade receivables Penyesuaian biaya perolehan Amortized cost adjustment on diamortisasi piutang karyawan 267 (188) loans to employees Amortisasi beban ditangguhkan (7.553) (17.349) Amortization of deferred charges Penyusutan dan amortisasi (85.882) (64.321) Depreciation and amortization
Sub-total 3.450 (28.343) Sub-total
Perbedaan tetap Permanent differences Beban yang tidak dapat
dikurangkan 51.674 48.252 Non-deductible expenses Penghasilan bunga kena
pajak final (47.100) (88.432) Interest income subject to final tax Lain-lain, neto 48.211 47.931 Others, net
Sub-total 52.785 7.751 Sub-total
Penghasilan kena pajak 1.131.730 1.392.789 Taxable income
Pajak penghasilan - kini 226.346 278.558 Income tax expense - current Dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka 191.229 352.880 Less prepaid income taxes
Utang pajak penghasilan (pajak penghasilan Income tax payable dibayar di muka), neto 35.117 (74.322) (prepaid income taxes), net
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
70
16. PERPAJAKAN (lanjutan) 16. TAXATION (continued)
c. Beban Pajak Penghasilan (lanjutan) c. Income Tax Expense (continued)
Pajak Penghasilan Badan (lanjutan) Corporate Income Tax (continued)
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilanyang dihitung dengan menggunakan tarif pajakyang berlaku atas laba sebelum pajak danbeban pajak penghasilan neto seperti yangtercantum dalam laporan laba rugikomprehensif konsolidasian untuk tahun yangberakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
The reconciliation between income taxexpense by applying the applicable tax rate tothe profit before tax and the net income taxexpense shown in the consolidated statementof comprehensive income for the years endedDecember 31, 2013 and 2012 is as follows:
2013 2012
Laba sebelum pajak menurut laporan Profit before tax per laba rugi komprehensif consolidated statement of konsolidasian 996.991 1.372.083 comprehensive income
Beban pajak penghasilan dihitung berdasarkan Income tax expense calculated tarif pajak yang berlaku (201.089) (275.310) at the applicable tax rate
Perbedaan tarif pajak 173 (1.417) Tax rate difference
Pengaruh pajak atas beda tetap: Tax effects on permanent differences: Penghasilan yang telah dikenakan pajak yang bersifat final dan lain-lain 9.429 46.565 Income subject to final tax and others Beban yang tidak dapat dikurangkan (10.335) (16.908) Non-deductible expenses Lain-lain, neto (26.544) (9.474) Others, net
Beban pajak penghasilan (228.366) (256.544) Income tax expense
Perusahaan akan melaporkan penghasilankena pajak dan beban pajak penghasilan tahunberjalan untuk tahun 2013, sebagaimanadisebutkan di atas, dalam Surat PemberitahuanTahunan Pajak Penghasilan Badan (“SPT PPhBadan”) ke Kantor Pajak. Untuk tahun 2012,Perusahaan telah melaporkan penghasilankena pajak dan beban pajak penghasilan kinidalam SPT PPh Badan sesuai dengan jumlahtersebut di atas.
The Company will report taxable income andcurrent income tax expense for 2013, as statedabove, in its income tax return (“SPT PPhBadan”) to be submitted to the Tax Office. For2012, the Company has reported its taxableincome and current income tax expense in itsincome tax return (SPT PPh Badan) as statedamount above.
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
71
16. PERPAJAKAN (lanjutan) 16. TAXATION (continued)
c. Beban Pajak Penghasilan (lanjutan) c. Income Tax Expense (continued)
Manfaat (Beban) Pajak PenghasilanTangguhan
Deferred Income Tax Benefits (Expenses)
Rincian manfaat (beban) pajak penghasilantangguhan adalah sebagai berikut:
The details of deferred income tax benefits(expenses) are as follows:
2013 2012
Perusahaan The Company Penyisihan imbalan kerja 19.431 20.069 Provision for employee benefits Penyesuaian biaya perolehan Amortized cost adjustment on diamortisasi piutang plasma 1.895 (596) plasma receivables Bonus dan tunjangan 1.216 (6.671) Bonuses and benefits Penyisihan (pemulihan) atas Allowance (recovery) for penurunan nilai pasar decline in market values and dan keusangan persediaan 514 (98) obsolescence of inventories Penyisihan atas penurunan Allowance for impairment of nilai piutang usaha 89 89 trade receivables Penyesuaian biaya perolehan Amortized cost adjustment on diamortisasi piutang karyawan 67 (47) loans to employees Amortisasi beban ditangguhkan (1.888 ) (1.386) Amortization of deferred charges Penyusutan dan amortisasi (20.461 ) 21.423 Depreciation and amortization Penyisihan untuk nilai tidak Allowance for unrecoverable terpulihkan atas uang amount of advances for muka pembelian tanah - (11.000) land acquisition
Sub-total 863 21.783 Sub-total
Entitas Anak Subsidiaries Penyusutan dan amortisasi 833 102 Depreciation and amortization Penurunan nilai aset tetap (129 ) 129 Impairment of fixed asset Penyisihan imbalan kerja (432 ) 13 Provision for employee benefits Rugi fiskal yang dapat dikompensasi (3.155 ) (13) Tax loss carry forward
Sub-total (2.883 ) 231 Sub-total
Manfaat (beban) pajak Deferred income tax penghasilan tangguhan, neto (2.020 ) 22.014 benefits (expenses), net
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
72
16. PERPAJAKAN (lanjutan) 16. TAXATION (continued)
d. Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan d. Deferred Tax Assets (Liabilities)
Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan netoadalah sebagai berikut:
The details of net deferred tax assets(liabilities) are as follows:
2013 2012
Perusahaan The Company Aset pajak tangguhan Deferred tax assets Liabilitas imbalan kerja 136.628 117.197 Employee benefits liability Bonus dan tunjangan 33.907 32.691 Bonuses and benefits Penyisihan atas penurunan Allowance for impairment of nilai piutang usaha 4.687 4.598 trade receivables Penyesuaian biaya perolehan Amortized cost adjustment on diamortisasi piutang plasma 4.206 2.311 plasma receivables Penyisihan atas Allowance for penurunan nilai pasar decline in market values and dan keusangan persediaan 997 483 obsolescence of inventories Penyesuaian biaya perolehan Amortized cost adjustment on diamortisasi piutang karyawan 285 218 loans to employees
Total aset pajak tangguhan 180.710 157.498 Total deferred tax assets
Perusahaan The Company Liabilitas pajak tangguhan Deferred tax liabilities Amortisasi beban ditangguhkan (13.836 ) (11.948) Amortization of deferred charges Penyusutan dan amortisasi (176.825 ) (156.364) Depreciation and amortization
Total liabilitas pajak tangguhan (190.661 ) (168.312) Total deferred tax liabilities
Liabilitas pajak tangguhan, neto (9.951 ) (10.814) Deferred tax liabilities, net
Entitas Anak Subsidiaries Aset pajak tangguhan Deferred tax assets Rugi fiskal yang dapat dikompensasi - 3.155 Tax loss carry forward Liabilitas imbalan kerja - 432 Employee benefits liability Penurunan nilai aset tetap - 129 Impairment of fixed assets
Total aset pajak tangguhan - 3.716 Total deferred tax assets
Liabilitas pajak tangguhan Deferred tax liabilities Penyusutan dan amortisasi - (833) Depreciation and amortization
Total liabilitas pajak tangguhan - (833) Total deferred tax liabilities
Aset pajak tangguhan, neto - 2.883 Deferred tax assets, net
Pada tanggal 31 Desember 2012, aset pajaktangguhan neto entitas anak disajikan sebagaibagian dari akun “Aset Tidak Lancar Lainnya”pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
As of December 31, 2012, the subsidiaries’ netdeferred tax assets are presented as part of“Other Non-current Assets” account in theconsolidated statement of financial position.
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
73
16. PERPAJAKAN (lanjutan) 16. TAXATION (continued)
d. Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan (lanjutan) d. Deferred Tax Assets (Liabilities)(continued)
Pada tanggal 31 Desember 2013, manajemenberpendapat bahwa seluruh perbedaantemporer yang dapat dikurangkan dan rugifiskal entitas anak tertentu yang dapatdikompensasi tidak dapat direalisasiseluruhnya sehingga tidak diakui.
On December 31, 2013, the management wasof the opinion, that all deductible temporarydifferences and tax loss carry forward of thecertain subsidiaries could not be fully utilizedand therefore are not recognized.
Untuk tujuan penyajian dalam laporan posisikeuangan konsolidasian, klasifikasi aset atauliabilitas pajak tangguhan untuk setiapperbedaan temporer di atas ditentukanberdasarkan posisi pajak tangguhan neto (asetneto atau liabilitas neto) setiap entitas.
For purposes of presentation in theconsolidated statement of financial position,the asset or liability classification of thedeferred tax effect of each of the abovetemporary differences is determined based onthe net deferred tax position (net assets or netliabilities) on a per entity basis.
Tidak terdapat konsekuensi pajak penghasilanatas pembayaran dividen oleh entitas anak diIndonesia kepada Perusahaan.
There are no income tax consequencesattached to the payment of dividends by thesubsidiaries in Indonesia to the Company.
Entitas anak dan entitas asosiasi luar negeriPerusahaan pada tanggal 31 Desember 2013dan 2012 masih berada dalam posisi defisit,dan Kelompok Usaha tidak mengakui asetpajak tangguhan terkait atas investasi tersebutkarena tergantung kepada laba kena pajak diperiode mendatang.
The Company’s foreign subsidiaries andassociate are still in deficit positions as ofDecember 31, 2013 and 2012, and the Groupdid not recognize the related deferred taxassets on these investments as it is dependentto the future taxable income.
e. Administrasi e. Administration
Perusahaan menyerahkan SPT Tahunanberdasarkan perhitungan sendiri (self-assessment). Berdasarkan perubahan terakhiratas Undang-undang Ketentuan UmumPerpajakan pada tahun 2007, Otoritas Pajakdapat menetapkan atau mengubah besarnyakewajiban pajak dalam waktu lima tahun sejaktanggal terutangnya pajak. Peraturan peralihanatas Undang-undang tersebut menyatakanbahwa kewajiban pajak untuk tahun pajak2007 dan tahun sebelumnya dapat ditetapkanoleh Otoritas Pajak paling lambat pada akhirtahun 2013.
The Company submits tax returns on the basisof self-assessment. Based on the latestchanges on Law on General Rules andProcedures in 2007, the Tax Authorities mayassess or amend taxes within five years fromthe date when the tax was payable. Thetransitional provisions of the said law stipulatethat taxes for fiscal year 2007 and prior yearsmay be assessed by the Tax Authorities at thelatest at the end of 2013.
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
74
16. PERPAJAKAN (lanjutan) 16. TAXATION (continued)
f. Lain-lain f. Others
Pada bulan April 2010, Kementerian Keuanganmenerbitkan Peraturan Menteri KeuanganNo. 78/PMK.03/2010 (“PMK-78”) tentangpedoman penghitungan pengkreditan pajakmasukan bagi Pengusaha Kena Pajak (“PKP”)yang melakukan penyerahan yang terutangpajak dan penyerahan yang tidak terutangpajak. Selanjutnya, pada bulan November2011, Direktorat Jenderal Pajak menerbitkanSurat Edaran No. 90/PJ/2011 untukmemberikan pedoman lebih lanjut mengenaihal ini. Sehubungan dengan penerapanperaturan tersebut, Kelompok Usahamengkreditkan pajak masukan yangberhubungan dengan penyerahan yangterutang pajak sampai bulan Maret 2012.
In April 2010, the Ministry of Finance issuedRegulation No. 78/PMK.03/2010 (“PMK-78”)regarding guidelines on crediting input tax bytaxable enterprise (“Pengusaha Kena Pajak”or (“PKP”)) whose parts of its deliveries aresubject to tax and the other parts are notsubject to tax. Subsequently, inNovember 2011, the Directorate General ofTaxes issued Circular Letter No. 90/PJ/2011 toprovide further guidance on this matter. Withrespect to the implementation of thisregulation, the Group credits input taxattributable to deliveries which are subject totax up to March 2012.
Pada tanggal 4 Februari 2014, KementerianKeuangan menerbitkan Peraturan MenteriKeuangan No. 21/PMK.011/2014 (“PMK-21”)yang merevisi PMK-78, secara khusus pasal2A, yang menetapkan bahwa PKP termasukpihak yang memproses barang tidak kenapajak menjadi barang kena pajak melalui unitpengolahan sendiri atau titip olah.
On February 4, 2014, the Ministry of Financeissued Regulation No. 21/PMK.011/2014(“PMK-21”) which revises PMK-78, specificallyarticle 2A which determines that PKP includeparties who process non-VATable goods tobecome VATable goods through the PKP’sown processing unit or tooling arrangement.
17. LIABILITAS IMBALAN KERJA 17. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY
Sebagaimana disebutkan dalam Catatan 2,Kelompok Usaha telah mencatat liabilitas atasmanfaat pasti tanpa iuran untuk seluruh karyawantetap dan buruh perkebunannya sehubungandengan Undang-undang No. 13 Tahun 2003tentang Ketenagakerjaan (”UUK”) berdasarkankebijakan dan praktik internal sesuai dengan PSAKNo. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.
As mentioned in Note 2, the Group has providednon-contributory defined benefit liabilities coveringall of its eligible permanent employees andplantation workers in accordance with therequirements of Labor Law No. 13 Year 2003(“Labor Law”) based on existing relevant internalpolicies and practices, in accordance with PSAKNo. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldoestimasi liabilitas untuk imbalan kerja karyawan(terdiri dari biaya jasa masa lalu dan biaya jasakini) disajikan dalam laporan posisi keuangankonsolidasian sebagai “Liabilitas Imbalan Kerja”.Penyisihan imbalan kerja tersebut merupakanestimasi manajemen berdasarkan perhitunganaktuaria dengan menggunakan metode projectedunit credit.
As of December 31, 2013 and 2012, the balance ofthe related estimated liabilities for employeebenefits (consisting of past service costs andcurrent service costs) is presented in theconsolidated statement of financial position as“Employee Benefits Liability”. The provision foremployee service entitlement benefits is estimatedby management based on the actuarial calculationsusing the projected unit credit method.
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
75
17. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 17. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued)
Perhitungan aktuaria untuk tahun yang berakhirpada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012ditentukan berdasarkan laporan penilaian padatanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dari aktuariaindependen, Biro Pusat Aktuaria, sebagaimanadisebutkan dalam laporannya masing-masingtertanggal 23 Januari 2014 dan 1 Februari 2013.
The actuarial calculations for the years endedDecember 31, 2013 and 2012 were determinedbased on the valuation report as of December 31,2013 and 2012 from the independent actuary firm,Biro Pusat Aktuaria, as set out in their reportsdated January 23, 2014 and February 1, 2013,respectively.
Asumsi dasar yang digunakan pada perhitunganaktuaria tersebut, antara lain, adalah sebagaiberikut:
The key assumptions used for the said actuarialcalculations, among others, are as follows:
Asumsi ekonomi:a. Tingkat diskonto: 9% per tahun (2012: 6%).b. Tingkat kenaikan penghasilan dasar: 10% per
tahun (2012: 7%).
Economic assumptions:a. Discount rate: 9% per annum (2012: 6%).b. Salary growth rate: 10% per annum
(2012: 7%).
Asumsi lainnya:a. Usia pensiun normal: 55.b. Usia pensiun dipercepat: Tidak berlaku.c. Tingkat mortalita: Tabel Mortalita Indonesia
2011 (“TMI’11”).d. Tingkat pengunduran diri karyawan: 6% untuk
karyawan di bawah 30 tahun dan menurunsecara linear sampai 0% pada umur 52 tahun.
e. Tingkat cacat: 10% dari TMI’11.
Other assumptions:a. Normal retirement age: 55.b. Early retirement age: Not applicable.c. Mortality rate: Indonesian Mortality Table 2011
(“TMI’11”).d. Employee turnover rate: 6% for employees
before the age of 30 and will linearly decreaseuntil 0% at the age of 52.
e. Disability rate: 10% of TMI’11.
Rekonsiliasi nilai kini kewajiban imbalan pastiadalah sebagai berikut:
The reconciliation of the present value of definedbenefit obligations are as follows:
2013 2012
Nilai kini kewajiban - Present value of obligations - awal tahun 697.419 580.897 at beginning of yearKerugian aktuarial 81.630 51.190 Actuarial losses on obligationBiaya jasa kini 57.879 47.925 Current service costBiaya bunga 41.845 40.663 Interest costImbalan yang dibayarkan (36.795 ) (23.256 ) Benefits paid
Nilai kini kewajiban - Present value of obligations - akhir tahun 841.978 697.419 at end of year
Liabilitas imbalan kerja karyawan yang diakuidalam laporan posisi keuangan konsolidasianadalah sebagai berikut:
Employee benefits liability recognized in theconsolidated statement of financial position is asfollows:
2013 2012
Nilai kini kewajiban 841.978 697.419 Present value of obligationsKerugian aktuarial yang belum diakui (295.468 ) (228.632 ) Unrecognized actuarial losses
Total 546.510 468.787 Total
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
76
17. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 17. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009,nilai kini kewajiban imbalan pasti masing-masingadalah sebesar Rp580.897, Rp563.259 danRp481.933.
As of December 31, 2011, 2010 and 2009, thepresent value of defined benefit obligationsamounted to Rp580,897, Rp563,259 andRp481,933, respectively.
Beban imbalan kerja karyawan yang dibebankanpada laporan laba rugi komprehensif konsolidasianuntuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagaiberikut:
Employee benefits expenses charged to theconsolidated statement of comprehensive incomefor the years ended December 31, 2013 and 2012are as follows:
2013 2012
Biaya jasa kini 57.879 47.925 Current service costBiaya bunga imbalan kerja 41.845 40.663 Interest on employee benefits costAmortisasi rugi aktuarial neto 14.794 14.943 Amortization of net actuarial loss
Total 114.518 103.531 Total
Beban imbalan kerja karyawan dibebankan kebeban pokok penjualan dan beban operasi.
Employee benefits expenses are charged to cost ofgoods sold and operating expenses.
Rincian mutasi liabilitas imbalan kerja karyawanadalah sebagai berikut:
The details of the movements of the employeebenefits liability are as follows:
2013 2012
Saldo awal tahun 468.787 388.512 Balance at beginning of yearBeban imbalan kerja Employee benefits expenses tahun berjalan 114.518 103.531 for current yearImbalan kerja yang dibayar Employee benefits paid selama tahun berjalan (36.795) (23.256) during the year
Saldo akhir tahun 546.510 468.787 Balance at end of year
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan untukimbalan kerja untuk seluruh karyawan tetap danburuh perkebunannya telah cukup sesuai denganyang disyaratkan oleh UUK.
Management believes that the provision foremployee benefits is sufficient to cover theobligation for its eligible permanent employees andplantation workers based on the requirements ofthe Labor Law.
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
77
18. EKUITAS 18. EQUITY
Modal Saham Share Capital
Rincian pemegang saham Perusahaan dankepemilikan sahamnya masing-masing adalahsebagai berikut:
The Company’s shareholders and their respectiveshare ownerships are as follows:
31 Desember 2013/December 31, 2013
Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Persentase
Number of Kepemilikan/ Shares Issued Percentage of Jumlah/
Pemegang Saham and Fully Paid Ownership Amount Shareholders
SIMP 4.058.425.010 59,51% 405.842 SIMPMasyarakat (kepemilikan Public (each less than 5% masing-masing di bawah 5%) 2.761.538.955 40,49% 276.154 ownership interest)
Sub-total 6.819.963.965 100,00% 681.996 Sub-total
Saham treasuri 2.900.000 290 Treasury shares
Total 6.822.863.965 682.286 Total
31 Desember 2012/December 31, 2012
Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Persentase
Number of Kepemilikan/ Shares Issued Percentage of Jumlah/
Pemegang Saham and Fully Paid Ownership Amount Shareholders
SIMP 4.058.425.010 59,48% 405.842 SIMPMasyarakat (kepemilikan Public (each less than 5% masing-masing di bawah 5%) 2.764.438.955 40,52% 276.444 ownership interest)
Total 6.822.863.965 100,00% 682.286 Total
Saham Treasuri Treasury Shares
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasayang diselenggarakan pada tanggal 24 Mei 2013,para pemegang saham menyetujui rencanapembelian kembali saham Perusahaan gunameningkatkan nilai pemegang saham, yang telahdiumumkan pada tanggal 23 April 2013, denganjumlah maksimum sampai dengan 0,46% darijumlah modal Perusahaan yang ditempatkan dandisetor penuh, yang dapat dilaksanakan sampaidengan tanggal 23 November 2014.
In the Extraordinary General Meeting ofShareholders held on May 24, 2013, theshareholders approved the plan to buyback theCompany’s shares in order to increase theshareholder value, which had been announcedon April 23, 2013, for a maximum of 0.46% of theCompany’s total issued and fully paid sharecapital, which may be executed up toNovember 23, 2014.
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
78
18. EKUITAS (lanjutan) 18. EQUITY (continued)
Saham Treasuri (lanjutan) Treasury Shares (continued)
Sehubungan dengan hal itu, sampai dengantanggal 31 Desember 2013, Perusahaan telahmembeli kembali sebanyak 2.900.000 lembarsaham dengan harga perolehan sejumlah Rp3.270tidak termasuk biaya transaksi. Seluruh sahamyang dibeli kembali tersebut dicatat dan disajikansebagai “Saham Treasuri” yang mengurangiekuitas pada laporan posisi keuangankonsolidasian. Tergantung pada kondisi usahaPerusahaan di masa yang akan datang,Perusahaan dapat menjual kembali saham yangtelah dibeli tersebut melalui bursa efek sesuaidengan peraturan dan kebijakan yang relevan.
In relation to that, up to December 31, 2013, theCompany bought back 2,900,000 number of sharesat a total cost of Rp3,270, not including transactioncosts. All of the said repurchased shares areaccounted and presented as “Treasury Shares”that deducted the equity in section of theconsolidated statement of financial position.Depending on the Company’s future businessrequirements, it is possible for the Company toresell the repurchased shares through the stockexchange in compliance with the relevant rules andregulations.
Tambahan Modal Disetor Additional Paid-in Capital
Tambahan modal disetor Perusahaan pada tanggal31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagaiberikut:
The Company’s additional paid-in capital as ofDecember 31, 2013 and 2012 is as follows:
2013 dan 2012/2013 and 2012
Selisih kurs valuta asing dari Foreign exchange difference arising from modal ditempatkan dan disetor 1.549 the subscribed and paid-in capital
Agio saham Premium on sharesPenawaran umum perdana: Initial public offering: Jumlah yang diterima untuk Total received from the issuance of penerbitan 38.800.000 saham 180.420 38,800,000 shares Jumlah yang dikonversi sebagai Total converted as subscribed and modal ditempatkan dan disetor (19.400 ) paid-in capital Biaya emisi saham (15.339 ) Share issuance costs
Sub-total 145.681 Sub-total
Pembagian saham bonus pada Distribution of bonus shares tahun 1997 (141.637 ) in 1997Penerbitan saham baru atas Issuance of new shares in relation to konversi utang ke saham - debt to equity conversion - 280.096.500 saham 281.217 280,096,500 sharesPenerbitan saham baru sehubungan Issuance of new shares in relation to dengan konversi Surat Utang Wajib conversion of Mandatory Convertible Konversi - Total saham baru yang Notes – Total new shares converted dikonversi 598.863.000 saham 601.259 598,863,000 shares
Saldo agio saham 886.520 Balance of premium on shares issued
Selisih antara nilai perolehan dari 23.964.000 saham yang diperoleh Difference between total acquisition kembali dengan penerimaan dari cost and proceeds from the re-sale penjualannya 142.243 of 23,964,000 treasury shares
Saldo tambahan modal disetor 1.030.312 Balance of additional paid-in capital
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
79
18. EKUITAS (lanjutan) 18. EQUITY (continued)
Tambahan Modal Disetor (lanjutan) Additional Paid-in Capital (continued)
Selisih Kurs atas Modal Disetor Foreign Exchange Difference on Paid-in Capital
Selisih kurs berasal dari selisih kurs valuta asingyang timbul dari modal dasar yang ditempatkandan disetor pada tahun 1968.
Foreign exchange difference was incurred from thedifference on the subscribed and paid-in capital in1968.
Penawaran Umum Perdana Initial Public Offering
Agio saham merupakan agio yang diperoleh dari38.800.000 saham yang dikeluarkan padapenawaran perdana (Catatan 1).
Share premium represents the premium obtainedon 38,800,000 shares issued in the initial publicoffering (Note 1).
Biaya Emisi Saham Share Issuance Costs
Biaya emisi saham berasal dari penawaranperdana (Catatan 1).
Share issuance costs were incurred in the initialpublic offering (Note 1).
Saham Bonus Bonus Shares
Saham bonus merupakan pembagian sahambonus pada tanggal 16 Juni 1997 sebanyak283.274.421 saham (Catatan 1).
Bonus shares represent a distribution of283,274,421 bonus shares on June 16, 1997(Note 1).
Penerbitan Saham Baru Issuance of New Shares
Penerbitan saham baru di tahun 2007 merupakankonversi Surat Utang Wajib Konversi sebanyak269.343.500 saham.
Issuance of new shares in 2007 representsconversion of Mandatory Convertible Notes of269,343,500 shares.
Penerbitan saham baru merupakan konversi utangmenjadi saham baru sebanyak 280.096.500 sahampada tahun 2004 berdasarkan hasil Rapat UmumPemegang Saham Luar Biasa tertanggal 27 Mei2004 dan konversi Surat Utang Wajib Konversimenjadi saham baru sebanyak 329.519.500 sahampada tahun 2004.
Issuance of new shares represents debt to equityconversion of 280,096,500 shares in 2004 basedon Extraordinary General Meeting of Shareholdersheld on May 27, 2004 and the conversion ofMandatory Convertible Notes to common shares of329,519,500 shares in 2004.
Penjualan Saham Treasuri Re-sale of Treasury Shares
Sampai akhir tahun 2009, Perusahaan telahmenjual kembali seluruh saham treasuri, yangdibeli tahun 2008, sebanyak 23.964.000 sahamdengan penerimaan neto sebesar Rp187.766.
By the end of 2009, the Company resold alltreasury shares, purchased in 2008, totaling23,964,000 shares generating net proceedsamounting to Rp187,766.
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
80
18. EKUITAS (lanjutan) 18. EQUITY (continued)
Dividen Tunai Cash Dividends
Dalam RUPST yang diselenggarakan pada tanggal24 Mei 2013, para pemegang saham menyetujuipembagian dividen tunai sebesar Rp450.309 atauRp66 per saham (angka penuh) yang diambil darilaba tahun 2012.
In the AGM held on May 24, 2013, theshareholders approved the distribution of cashdividends of Rp450,309 or Rp66 per share (fullamount) which were taken from 2012 income.
Dalam RUPST yang diselenggarakan pada tanggal10 Mei 2012, para pemegang saham menyetujuipembagian dividen tunai sebesar Rp682.286 atauRp100 per saham (angka penuh) yang diambil darilaba tahun 2011.
In the AGM held on May 10, 2012, theshareholders approved the distribution of cashdividends of Rp682,286 or Rp100 per share(full amount) which were taken from 2011 income.
Pada tanggal 31 Desember 2013, utang dividendari pembagian dividen pada tahun berjalan dantahun-tahun sebelumnya masing-masing sebesarRp132 dan Rp1.537 (2012: pada tahun berjalansebesar Rp200, pada tahun-tahun sebelumnyaRp1.337).
As of December 31, 2013, dividend payable fromdividend distribution in the current year and prioryears amounted to Rp132 and Rp1,537,respectively (2012: in the current year amounted toRp200, in the prior years amounted to Rp1,337).
Cadangan Umum General Reserve
Dalam RUPST pada tanggal 24 Mei 2013 yangtelah diaktakan dengan Akta Notaris PahalaSutrisno Amijoyo Tampubolon, S.H., M.Kn., No. 15tanggal 24 Mei 2013, para pemegang sahammenyetujui adanya penambahan cadangan umumatas saldo laba yang telah ditentukanpenggunaannya sebesar Rp5.000.
During the AGM held on May 24, 2013 whichminutes were covered by Notarial Deed of PahalaSutrisno Amijoyo Tampubolon, S.H., M.Kn., No. 15dated May 24, 2013, the shareholders approvedadditional appropriation of retained earnings forgeneral reserve amounting to Rp5,000.
Dalam RUPST pada tanggal 10 Mei 2012 yangtelah diaktakan dengan Akta Notaris PahalaSutrisno Amijoyo Tampubolon, S.H., M.Kn., No. 8tanggal 10 Mei 2012, para pemegang sahammenyetujui adanya penambahan cadangan umumatas saldo laba yang telah ditentukanpenggunaannya sebesar Rp5.000.
During the AGM held on May 10, 2012 whichminutes were covered by Notarial Deed of PahalaSutrisno Amijoyo Tampubolon, S.H., M.Kn., No. 8dated May 10, 2012, the shareholders approvedadditional appropriation of retained earnings forgeneral reserve amounting to Rp5,000.
Kepentingan Nonpengendali Non-controlling Interests
Kepentingan nonpengendali atas aset neto entitasanak merupakan bagian atas aset neto entitasanak yang tidak dapat diatribusikan secaralangsung maupun tidak langsung kepadaPerusahaan (Catatan 2).
Non-controlling interests in net assets ofsubsidiaries represents the portions of the netassets of the subsidiaries that are not attributable,directly or indirectly, to the Company (Note 2).
Pada tanggal 31 Desember 2013, kepentingannonpengendali atas aset neto entitas anak berasaldari MAKP, TAS, TMP dan SAS masing-masingsebesar nihil, Rp55, Rp4 dan nihil(2012: masing-masing sebesar Rp679, Rp33, Rp2dan nihil).
As of December 31, 2013, non-controlling interestsin net assets of subsidiaries represents their portionin the net assets of MAKP, TAS, TMP and SASamounting to nil, Rp55, Rp4 and nil, respectively(2012: Rp679, Rp33, Rp2 and nil, respectively).
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
81
18. EKUITAS (lanjutan) 18. EQUITY (continued)
Pengelolaan Modal Capital Management
Tujuan utama pengelolaan modal Kelompok Usahaadalah untuk memastikan pemeliharaan rasiomodal yang sehat untuk mendukung usaha danmemaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.
The primary objective of the Group’s capitalmanagement is to ensure that it maintains healthycapital ratios in order to support its business andmaximize shareholder value.
Selain itu, Kelompok Usaha dipersyaratkan olehUndang-undang Perseroan Terbatas No. 40 efektiftanggal 16 Agustus 2007 untuk mengkontribusikansampai dengan 20% dari modal sahamditempatkan dan disetor penuh ke dalam danacadangan yang tidak boleh didistribusikan.Persyaratan permodalan eksternal tersebutdipertimbangkan oleh Kelompok Usaha padaRUPST.
In addition, the Group is also required by theCorporate Law No. 40 effective August 16, 2007 tocontribute to and maintain a non-distributablereserve fund until the said reserve reaches 20% ofthe issued and fully paid share capital. Thisexternally imposed capital requirements areconsidered by the Group at the AGM.
Kelompok Usaha mengelola struktur permodalandan melakukan penyesuaian terhadap perubahankondisi ekonomi. Untuk memelihara danmenyesuaikan struktur permodalan, KelompokUsaha dapat menyesuaikan pembayaran dividenkepada pemegang saham, menerbitkan sahambaru atau mengusahakan pendanaan melaluipinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan,kebijakan maupun proses pada tanggal31 Desember 2013 dan 2012.
The Group manages its capital structure andmakes adjustments to it, in light of changes ineconomic conditions. To maintain or adjust thecapital structure, the Group may adjust thedividend payment to shareholders, issue newshares or raise debt financing. No changes weremade in the objectives, policies or processes as ofDecember 31, 2013 and 2012.
Kebijakan Kelompok Usaha adalahmempertahankan struktur permodalan yang sehatuntuk mengamankan akses terhadap pendanaanpada biaya yang wajar.
The Group’s policy is to maintain a healthy capitalstructure in order to secure access to finance at areasonable cost.
19. PENJUALAN 19. SALES
Rincian penjualan adalah sebagai berikut: The details of sales are as follows:
2013 2012
Pihak ketiga 2.255.992 2.052.755 Third partiesPihak berelasi 1.877.687 2.158.823 Related parties
Total 4.133.679 4.211.578 Total
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
82
19. PENJUALAN (lanjutan) 19. SALES (continued)
Penjualan kepada pelanggan tunggal yangmelebihi 10% dari jumlah penjualan konsolidasiadalah sebagai berikut:
Sales to a single customer exceeding 10% of totalconsolidated sales are as follows:
2013 2012
Persentase Persentase terhadap Total terhadap Total
Penjualan Penjualan Konsolidasi/ Konsolidasi/
Percentage Percentageto Total to Total
Total/ Consolidated Total/ ConsolidatedTotal Sales Total Sales
SIMP 1.877.687 45,42% 2.140.426 50,82% SIMPPT Musim Mas 517.144 12,51% - - PT Musim Mas
Total 2.394.831 57,93% 2.140.426 50,82% Total
Penjualan di atas dilaporkan sebagai bagian darisegmen usaha produk kelapa sawit dan lainnya.
The above sales were recorded as part of businesssegments of oil palm products and others.
Sifat dari hubungan dan transaksi antara KelompokUsaha dengan pihak berelasi dijelaskan padaCatatan 2 dan 25.
The nature of relationships and transactions of theGroup with related parties are explained inNotes 2 and 25.
20. BEBAN POKOK PENJUALAN 20. COST OF GOODS SOLD
Rincian beban pokok penjualan adalah sebagaiberikut:
The details of cost of goods sold are as follows:
2013 2012
Biaya pembelian buah 673.902 982.188 Crop purchasesAlokasi biaya tidak langsung 546.341 520.152 Allocation of indirect costsBiaya pemupukan dan pemeliharaan 480.885 537.502 Upkeep and cultivation costsBiaya panen 406.361 349.339 Harvesting costsBeban penyusutan dan amortisasi 286.042 246.307 Depreciation and amortization expensesBiaya pabrikasi 222.493 192.810 Manufacturing costs
Total beban produksi 2.616.024 2.828.298 Total manufacturing costs
Barang dalam proses Work in process Pada awal tahun 41.688 5.816 At the beginning of year Pada akhir tahun (34.490 ) (41.688 ) At the end of year
Beban pokok produksi 2.623.222 2.792.426 Cost of goods manufactured
Barang jadi Finished goods Pada awal tahun 474.562 217.621 At the beginning of year Pemakaian sendiri (13.231 ) (4.982 ) Internal consumption Pada akhir tahun (204.333 ) (474.562 ) At the end of year
Beban pokok penjualan 2.880.220 2.530.503 Cost of goods sold
Selama tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2013 dan 2012, tidak ada transaksipembelian dengan satu pemasok tunggal yangjumlah pembelian kumulatifnya melebihi 10% daripenjualan neto konsolidasian.
During the years ended December 31, 2013 and2012, there was no purchase transaction from anysingle supplier with a cumulative purchasesamount exceeding 10% of the net consolidatedsales.
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
83
21. PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASI 21. OPERATING INCOME AND EXPENSES
Rincian beban operasi adalah sebagai berikut: The details of operating expenses are as follows:
2013 2012
Penjualan dan distribusi Selling and distributionBiaya angkut, asuransi dan sewa 51.509 41.947 Freight, insurance and rentalPajak ekspor 20.067 3.373 Export taxRemunerasi dan Remuneration and imbalan kerja karyawan 4.675 4.479 employee benefitsPenyusutan (Catatan 11) 1.730 1.433 Depreciation (Note 11)Lain-lain 6.923 7.768 Others
Total 84.904 59.000 Total
2013 2012
Umum dan administrasi General and administrativeRemunerasi dan Remuneration and imbalan kerja karyawan 230.222 230.344 employee benefitsAdministrasi 21.918 17.822 AdministrationPerbaikan dan pemeliharaan 17.396 18.916 Repair and maintenancePerjalanan dinas dan akomodasi 16.958 22.576 Traveling and accommodationPajak dan perizinan 13.985 9.854 Taxes and licensesJasa tenaga ahli 12.483 11.257 Professional feesTelekomunikasi 8.854 6.403 TelecommunicationPenyusutan dan amortisasi 7.473 8.368 Depreciation and amortizationSewa 5.916 6.394 RentalLain-lain 15.116 14.339 Others
Total 350.321 346.273 Total
Beban administrasi terdiri dari beban yang timbulsehubungan dengan pengurusan, pemetaan,perizinan lahan perkebunan, serta biaya keamananoperasional dalam lahan perkebunan dan bebanlain-lain.
Administration expenses consist of includeexpenses in relation to management, mapping,licenses of plantation area, as well as operationalsecurity costs inside the plantation areas and otherexpenses.
2013 2012
Pendapatan operasi lain Other operating incomeLaba neto selisih kurs atas Net gains on foreign exchange
aktivitas operasi 191.891 28.390 attributable to operating activitiesPenjualan pokok bibit kelapa sawit, Sales of oil palm seedlings, sertifikat green palm green palm certificates dan lain-lain, neto 35.538 32.377 and others, net
Total 227.429 60.767 Total
Beban operasi lain Other operating expensesAmortisasi beban ditangguhkan 9.868 9.868 Amortization of deferred chargesLain-lain, neto 10.146 2.728 Others, net
Total 20.014 12.596 Total
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
84
22. PENDAPATAN DAN BEBAN KEUANGAN 22. FINANCE INCOME AND COSTS
Pendapatan keuangan terutama terdiri daripendapatan bunga atas penempatan rekeningkoran dan deposito berjangka.
Finance income mainly consist of interest incomefrom placements of current accounts andtime deposits.
Beban keuangan terutama terdiri dari bebanadministrasi bank.
Finance costs mainly consist of bankadministration fee.
23. BEBAN PENYUSUTAN, AMORTISASI DANIMBALAN KERJA
23. DEPRECIATION, AMORTIZATION ANDEMPLOYEE BENEFITS EXPENSES
Beban penyusutan, amortisasi dan imbalan kerjaberikut telah disertakan dalam perhitungan labausaha:
The following depreciation, amortization andemployee benefits expenses have been included inthe calculation of operating profit:
2013 2012
Beban penyusutan dan amortisasi Depreciation and amortization expenses pada beban pokok penjualan dan included in cost of goods sold beban operasi and operating expenses Aset tetap (Catatan 11) 191.348 157.194 Fixed assets (Note 11) Tanaman menghasilkan (Catatan 12) 101.702 96.720 Mature plantations (Note 12) Beban ditangguhkan (Catatan 9) 12.063 12.062 Deferred charges (Note 9)
Employee benefits expense Beban imbalan kerja pada beban included in cost of goods sold pokok penjualan dan beban operasi and operating expenses Gaji dan upah 415.161 378.540 Salaries and wages Penyisihan imbalan kerja 114.518 103.531 Provision for employee benefits Pelatihan dan pendidikan 1.184 1.096 Training and education
24. LABA PER SAHAM 24. EARNINGS PER SHARE
Laba per saham adalah sebagai berikut: Earnings per share are as follows:
2013 2012
Dasar BasicLaba tahun berjalan yang dapat diatribusikan Profit for the year attributable to kepada pemilik entitas induk 769.493 1.116.186 owners of the parent
Rata-rata tertimbang jumlah saham biasa untuk menentukan Weighted average number of laba per saham dasar ordinary shares for basic earning (lembar saham) 6.821.694.102 6.822.863.965 per share (number of shares)
Laba per saham dasar yang dapat diatribusikan Basic earnings per share kepada pemilik entitas induk attributable to owners of (angka penuh) 113 164 the parent (full amount)
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
85
25. TRANSAKSI DAN SALDO YANG SIGNIFIKANDENGAN PIHAK BERELASI
25. SIGNIFICANT TRANSACTIONS ANDBALANCES WITH RELATED PARTIES
Tabel berikut menyediakan jumlah transaksidengan pihak berelasi untuk tahun yang berakhirpada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012,serta saldo dengan pihak berelasi pada tanggal31 Desember 2013 dan 2012:
The following table provides the total amount oftransactions that have been entered into withrelated parties for the years ended December 31,2013 and 2012, as well as balances with relatedparties as of December 31, 2013 and 2012:
Persentase terhadapTotal Aset/
Tahun/ Piutang Lain-lain/ Percentage toHubungan/Pihak Berelasi Year Other Receivables Total Assets Relationship/Related Party
Entitas induk (langsung) Parent company (direct)SIMP 2013 227 0,00% SIMP
2012 - -
Entitas dengan pengendalian bersama Under common control entityPT Indofood CBP PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 2013 545 0,01% Sukses Makmur Tbk
2012 403 0,01%
Entitas asosiasi AssociatePT Mentari Pertiwi Makmur 2013 2.300 0,03% PT Mentari Pertiwi Makmur
2012 - -
Pihak berelasi lainnya Other related partyPT Sumalindo Alam Lestari 2013 2.700 0,03% PT Sumalindo Alam Lestari
2012 - -
Total 2013 5.772 0,07% Total2012 403 0,01%
Biaya Dibayar Persentase terhadapdi Muka/ Total Aset/
Tahun/ Prepaid Percentage toHubungan/Pihak Berelasi Year Expenses Total Assets Relationship/Related Party
Pihak berelasi lainnya Other related partyPT Asuransi Central Asia 2013 231 0,00% PT Asuransi Central Asia
2012 228 0,00%
Pembelian Persentase terhadapAset Tetap/ Total Aset/
Tahun/ Purchase of Percentage toHubungan/Pihak Berelasi Year Fixed Assets Total Assets Relationship/Related Party
Pihak berelasi lainnya Other related partyPT Indomobil Prima Niaga 2013 29.714 0,37% PT Indomobil Prima Niaga
2012 32.859 0,44%
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
86
25. TRANSAKSI DAN SALDO YANG SIGNIFIKANDENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)
25. SIGNIFICANT TRANSACTIONS ANDBALANCES WITH RELATED PARTIES(continued)
Tabel berikut menyediakan jumlah transaksidengan pihak berelasi untuk tahun yang berakhirpada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012,serta saldo dengan pihak berelasi pada tanggal31 Desember 2013 dan 2012: (lanjutan)
The following table provides the total amount oftransactions that have been entered into withrelated parties for the years ended December 31,2013 and 2012, as well as balances with relatedparties as of December 31, 2013 and 2012:(continued)
Persentase terhadapTotal Liabilitas/
Tahun/ Utang Usaha/ Percentage toHubungan/Pihak Berelasi Year Trade Payables Total Liabilities Relationship/Related Party
Entitas induk (langsung) Parent company (direct)SIMP 2013 2.163 0,16% SIMP
2012 28.145 2,21%
Entitas dengan pengendalian bersama Under common control entityPT Swadaya Bhakti Negaramas 2013 3.692 0,27% PT Swadaya Bhakti Negaramas
2012 48 0,00%
PT Mentari Subur Abadi 2013 2.707 0,20% PT Mentari Subur Abadi2012 79 0,01%
PT Samudera Sejahtera Pratama 2013 880 0,06% PT Samudera Sejahtera Pratama2012 - -
PT Kebun Mandiri Sejahtera 2013 - - PT Kebun Mandiri Sejahtera2012 823 0,06%
Pihak berelasi lainnya Other related partyPT Indomobil Prima Niaga 2013 5.542 0,41% PT Indomobil Prima Niaga
2012 5.293 0,42%
Total 2013 14.984 1,10% Total2012 34.388 2,70%
Persentase terhadapUtang Total Liabilitas/
Tahun/ Lain-lain/ Percentage toHubungan/Pihak Berelasi Year Other Payables Total Liabilities Relationship/Related Party
Entitas induk (langsung) Parent company (direct)SIMP 2013 3.379 0,25% SIMP
2012 1.750 0,14%
Entitas induk (tidak langsung) Parent company (indirect)Dalam Rupiah In RupiahPT Indofood Sukses Makmur Tbk 2013 745 0,05% PT Indofood Sukses Makmur Tbk
2012 588 0,05%
Dalam Dolar AS In US DollarPT Indofood Sukses Makmur Tbk 2013 368 0,03% PT Indofood Sukses Makmur Tbk
2012 - -
Entitas dengan pengendalian bersama Under common control entityDalam Dolar AS In US DollarPT Indofood CBP PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 2013 - - Sukses Makmur Tbk
2012 2.418 0,19%
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
87
25. TRANSAKSI DAN SALDO YANG SIGNIFIKANDENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)
25. SIGNIFICANT TRANSACTIONS ANDBALANCES WITH RELATED PARTIES(continued)
Tabel berikut menyediakan jumlah transaksidengan pihak berelasi untuk tahun yang berakhirpada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012,serta saldo dengan pihak berelasi pada tanggal31 Desember 2013 dan 2012: (lanjutan)
The following table provides the total amount oftransactions that have been entered into withrelated parties for the years ended December 31,2013 and 2012, as well as balances with relatedparties as of December 31, 2013 and 2012:(continued)
Persentase terhadapUtang Total Liabilitas/
Tahun/ Lain-lain/ Percentage toHubungan/Pihak Berelasi Year Other Payables Total Liabilities Relationship/Related Party
Pihak berelasi lainnya Other related partyLain-lain 2013 4 0,00% Others
2012 69 0,01%
Total 2013 4.496 0,33% Total2012 4.825 0,39%
Uang Muka Persentase terhadapPelanggan/ Total Liabilitas/
Tahun/ Advances from Percentage toHubungan/Pihak Berelasi Year Customers Total Liabilities Relationship/Related Party
Entitas induk (langsung) Parent company (direct)SIMP 2013 6.229 0.46% SIMP
2012 43.456 3,42%
Entitas dengan pengendalian bersama Under common control entityPT Indofood CBP PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 2013 55 0,00% Sukses Makmur Tbk
2012 55 0,00%
Total 2013 6.284 0,46% Total2012 43.511 3,42%
Persentase terhadapTotal Pendapatan
yang Bersangkutan/Tahun/ Penjualan/ Percentage to Total
Hubungan/Pihak Berelasi Year Sales Related Revenue Relationship/Related Party
Entitas induk (langsung) Parent company (direct)SIMP 2013 1.877.687 45,42% SIMP
2012 2.140.426 50,82%
Entitas dengan pengendalian bersama Under common control entityPT Citranusa Intisawit 2013 - - PT Citranusa Intisawit
2012 18.397 0,44%
Total 2013 1.877.687 45,42% Total2012 2.158.823 51,26%
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
88
25. TRANSAKSI DAN SALDO YANG SIGNIFIKANDENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)
25. SIGNIFICANT TRANSACTIONS ANDBALANCES WITH RELATED PARTIES(continued)
Tabel berikut menyediakan jumlah transaksidengan pihak berelasi untuk tahun yang berakhirpada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012,serta saldo dengan pihak berelasi pada tanggal31 Desember 2013 dan 2012: (lanjutan)
The following table provides the total amount oftransactions that have been entered into withrelated parties for the years ended December 31,2013 and 2012, as well as balances with relatedparties as of December 31, 2013 and 2012:(continued)
Persentase terhadapPendapatan Total Pendapatan
Operasi Lain/ yang Bersangkutan/Tahun/ Other Operating Percentage to Total
Hubungan/Pihak Berelasi Year Income Related Revenue Relationship/Related Party
Entitas induk (langsung) Parent company (direct)SIMP 2013 1.729 0,04% SIMP
2012 - -
Entitas dengan pengendalian bersama Under common control entityPT Indofood CBP PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 2013 2.755 0,07% Sukses Makmur Tbk
2012 1.967 0,05%
Total 2013 4.484 0,11% Total2012 1.967 0,05%
Persentase terhadapTotal Beban yang
Bersangkutan/Tahun/ Pembelian Buah/ Percentage to Total
Hubungan/Pihak Berelasi Year Crop Purchases Related Expenses Relationship/Related Party
Entitas dengan pengendalian bersama Under common control entityPT Mentari Subur Abadi 2013 59.680 2,07% PT Mentari Subur Abadi
2012 58.719 2,32%
PT Swadaya Bhakti Negaramas 2013 18.346 0,64% PT Swadaya Bhakti Negaramas2012 3.418 0,14%
PT Kebun Mandiri Sejahtera 2013 3.260 0,11% PT Kebun Mandiri Sejahtera2012 823 0,03%
Total 2013 81.286 2,82% Total2012 62.960 2,49%
Persentase terhadapBeban Total Beban yang
Asuransi/ Bersangkutan/Tahun/ Insurance Percentage to Total
Hubungan/Pihak Berelasi Year Expense Related Expenses Relationship/Related Party
Pihak berelasi lainnya Other related partyPT Asuransi Central Asia 2013 2.831 0,10% PT Asuransi Central Asia
2012 2.440 0,10%
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
89
25. TRANSAKSI DAN SALDO YANG SIGNIFIKANDENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)
25. SIGNIFICANT TRANSACTIONS ANDBALANCES WITH RELATED PARTIES(continued)
Tabel berikut menyediakan jumlah transaksidengan pihak berelasi untuk tahun yang berakhirpada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012,serta saldo dengan pihak berelasi pada tanggal31 Desember 2013 dan 2012: (lanjutan)
The following table provides the total amount oftransactions that have been entered into withrelated parties for the years ended December 31,2013 and 2012, as well as balances with relatedparties as of December 31, 2013 and 2012:(continued)
Persentase terhadapBeban Total Beban yang
Transportasi/ Bersangkutan/Tahun/ Forwarding Percentage to Total
Hubungan/Pihak Berelasi Year Costs Related Expenses Relationship/Related Party
Entitas induk (langsung) Parent company (direct)SIMP 2013 2.365 0,08% SIMP
2012 26.135 1,03%
Persentase terhadapJasa Sewa Total Beban yang
Tangki/ Bersangkutan/Tahun/ Bulking Tank Percentage to Total
Hubungan/Pihak Berelasi Year Rental Services Related Expenses Relationship/Related Party
Entitas induk (langsung) Parent company (direct)SIMP 2013 7.380 0,26% SIMP
2012 4.323 7,33%
Persentase terhadapBiaya Angkut Total Beban yangdan Asuransi/ Bersangkutan/
Tahun/ Freight and Percentage to TotalHubungan/Pihak Berelasi Year Insurance Expense Related Expenses Relationship/Related Party
Entitas induk (langsung) Parent company (direct)SIMP 2013 10.650 12,54% SIMP
2012 14.181 24,04%
Entitas dengan pengendalian bersama Under common control entityPT Samudera Sejahtera Pratama 2013 4.492 5,29% PT Samudera Sejahtera Pratama
2012 - -
Total 2013 15.142 17,83% Total2012 14.181 24,04%
Sifat dari transaksi yang signifikan dengan pihakberelasi adalah sebagai berikut:
The nature of significant transactions with relatedparties are as follows:
a. Perusahaan menggunakan jasa transportasi dariSIMP untuk pengangkutan CPO dari pabrik ketangki Perusahaan. Beban transportasi yangtimbul dari transaksi ini disajikan sebagai bagiandari akun ”Beban Pokok Penjualan” padalaporan laba rugi komprehensif konsolidasian.Saldo utang yang timbul dari transaksi jasaangkut ini disajikan sebagai bagian dari akun”Utang Usaha - Pihak Berelasi” pada laporanposisi keuangan konsolidasian.
a. The Company utilizes transportation services ofCPO from SIMP for CPO deliveries fromCompany’s mills to bulkings. Forwarding costsarising from these transactions are presented aspart of “Cost of Goods Sold” account in theconsolidated statement of comprehensiveincome. The related payables arising from thesetransportation services are presented as part of“Trade Payables - Related Parties” account inthe consolidated statement of financial position.
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
90
25. TRANSAKSI DAN SALDO YANG SIGNIFIKANDENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)
25. SIGNIFICANT TRANSACTIONS ANDBALANCES WITH RELATED PARTIES(continued)
Sifat dari transaksi yang signifikan dengan pihakberelasi adalah sebagai berikut: (lanjutan)
The nature of significant transactions with relatedparties are as follows: (continued)
b. Perusahaan menjual minyak kelapa sawit dankopra kepada SIMP dan PT CitranusaIntisawit. Uang muka yang timbul dari transaksipenjualan ini disajikan sebagai akun“Uang Muka Pelanggan - Pihak Berelasi” padalaporan posisi keuangan konsolidasian.
Perusahaan juga menanggung semua biayaangkut dan asuransi yang timbul atas transaksipenjualan ini kepada SIMP dan PT SamuderaSejahtera Pratama, yang disajikan sebagaibagian dari akun “Beban Penjualan danDistribusi” pada laporan laba rugikomprehensif konsolidasian. Saldo utang yangtimbul dari transaksi jasa angkut ini disajikansebagai bagian dari akun ”Utang Usaha - PihakBerelasi” pada laporan posisi keuangankonsolidasian.
b. The Company sells crude palm oil and coprato SIMP and PT Citranusa Intisawit.The related advances arising from these salestransactions are presented as “Advances fromCustomers - Related Parties” account in theconsolidated statement of financial position.
The Company also absorbs all freights andinsurance expenses arising from these salestransactions to SIMP and PT SamuderaSejahtera Pratama, which are presented aspart of “Selling and Distribution Expenses”account in the consolidated statement ofcomprehensive income. The related payablesarising from these freight services are presentedas part of “Trade Payables - Related Parties”account in the consolidated statement of financialposition.
c. Perusahaan melakukan pembelian tandanbuah segar dari PT Mentari Subur Abadi,PT Swadaya Bhakti Negaramas dan PT KebunMandiri Sejahtera yang disajikan sebagaibagian dari akun ”Beban Pokok Penjualan”pada laporan laba rugi komprehensifkonsolidasian. Saldo utang yang timbul daritransaksi pembelian buah ini disajikan sebagaibagian dari akun ”Utang Usaha - Pihak Berelasi”pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
c. The Company purchases fresh fruit bunchesfrom PT Mentari Subur Abadi,PT Swadaya Bhakti Negaramas andPT Kebun Mandiri Sejahtera which arepresented as part of “Cost of Goods Sold”account in the consolidated statement ofcomprehensive income. The related payablesarising from these crop purchases are presentedas part of “Trade Payable - Related Parties”account in the consolidated statement of financialposition.
d. Perusahaan membeli kendaraan bermotor dariPT Indomobil Prima Niaga. Saldo utang yangtimbul dari transaksi pembelian ini disajikansebagai bagian dari akun ”Utang Usaha - PihakBerelasi” pada laporan posisi keuangankonsolidasian. Perusahaan juga memilikikomitmen untuk memperoleh aset tetap, bahanpembantu dan suku cadang dariPT Indomobil Prima Niaga (Catatan 30).
d. The Company purchased motor vehicles fromPT Indomobil Prima Niaga. The related payablesarising from these purchase transactions arepresented as part of “Trade Payable - RelatedParties” account in the consolidated statement offinancial position. The Company also hascommitments to acquire fixed assets, supportingmaterials and spare parts fromPT Indomobil Prima Niaga (Note 30).
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
91
25. TRANSAKSI DAN SALDO YANG SIGNIFIKANDENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)
25. SIGNIFICANT TRANSACTIONS ANDBALANCES WITH RELATED PARTIES(continued)
Sifat dari transaksi yang signifikan dengan pihakberelasi adalah sebagai berikut: (lanjutan)
The nature of significant transactions with relatedparties are as follows: (continued)
e. Perusahaan menjual gula kelapa kepadaPT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk dancangkang kelapa sawit kepada SIMP yangdisajikan sebagai bagian dari akun”Pendapatan Operasi Lain” pada laporan labarugi komprehensif konsolidasian. Saldopiutang yang timbul dari transaksi ini disajikansebagai bagian dari akun ”Piutang Lain-lain -Pihak Berelasi” pada laporan posisi keuangankonsolidasian.
e. The Company sells red sugar toPT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk and oilpalm shells to SIMP which are presented as partof “Other Operating Income” account in theconsolidated statement of comprehensiveincome. The related receivables arising fromthese transactions are presented as part of“Other Receivables - Related Parties” account inthe consolidated statement of financial position.
f. Perusahaan menggunakan jasa penyewaantangki dari SIMP. Beban sewa yang timbul daritransaksi ini disajikan sebagai bagian dari akun”Beban Pokok Penjualan” pada laporan labarugi komprehensif konsolidasian. Saldo utangyang timbul dari transaksi jasa penyewaan inidisajikan sebagai bagian dari akun ”UtangUsaha - Pihak Berelasi” pada laporan posisikeuangan konsolidasian.
f. The Company utilizes the bulking tank rentalservices from SIMP. Rental expenses arepresented as part of “Cost of Goods Sold”account in the consolidated statement ofcomprehensive income. The related payablearising from these rental services are presentedas part of “Trade Payables - Related Parties”account in the consolidated statement of financialposition.
g. Perusahaan mengasuransikan asetnya kepadaPT Asuransi Central Asia. Premi asuransi untuktahun berjalan disajikan dalam akun“Beban Pokok Penjualan” dan “Beban Umumdan Administrasi” pada laporan laba rugikomprehensif konsolidasian. Pembayaran premiasuransi untuk periode setelah tanggal laporanposisi keuangan disajikan sebagai bagian dariakun “Biaya Dibayar di Muka” pada laporanposisi keuangan konsolidasian.
g. The Company insured its assets withPT Asuransi Central Asia. Insurance premiumsincurred for the current year are presented aspart of “Cost of Goods Sold” and “General andAdministrative Expenses” account in theconsolidated statement of comprehensiveincome. The payments for insurance premiumsfor periods after the date of the statement offinancial position are presented as part of“Prepaid Expenses” account in the consolidatedstatement of financial position.
h. Utang dan piutang dengan pihak berelasimerupakan saldo rekening antar perusahaanuntuk modal kerja yang tidak dikenakan bunga,tidak memiliki tanggal jatuh tempo tertentu dandapat diminta untuk dikembalikan setiap saat.
h. Related parties payables and receivablesrepresent intercompany account balances forworking capital which are non-interest bearingand payable upon request.
i. Perusahaan memberikan pinjaman jangkapendek sementara kepada MPM, entitasasosiasi, dan SAL, anak perusahaan MPM, yangditujukan untuk kegiatan operasional pihakberelasi tersebut. Pinjaman-pinjaman ini, yangdapat ditagih sewaktu-waktu oleh Perusahaan,diberikan untuk waktu satu tahun dan secaraotomatis diperpanjang, kecuali dihentikan olehsalah satu pihak. Saldo piutang yang timbul daritransaksi-transaksi ini disajikan sebagai bagiandari akun “Piutang Lain-lain - Pihak Berelasi”pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
i. The Company granted temporary short-termloans to MPM, an associate, and SAL, thesubsidiary of MPM, for the purposes ofoperational activities of the related parties. Theseloans, which due and demandable at any time bythe Company, have a term of one year and areextendable automatically, except they areterminated by either party. The relatedreceivables arising from these transactions arepresented as part of “Other Receivables -Related Parties” account in the consolidatedstatement of financial position.
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
92
26. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMENRISIKO KEUANGAN
26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVESAND POLICIES
Risiko utama dari instrumen keuangan KelompokUsaha adalah risiko suku bunga, risiko hargakomoditas dan risiko kredit. Direksi menelaah danmenyetujui kebijakan untuk mengelolamasing-masing risiko tersebut yang dijelaskandengan lebih rinci sebagai berikut:
The main risks arising from the Group’s financialinstruments are interest rate risk, commodity pricerisk and credit risk. The Directors review andapprove policies for managing each of these risks,which are described in more detail as follows:
Risiko Suku Bunga atas Nilai Wajar dan ArusKas
Interest Rate Risk on Fair Value and Cash Flow
Risiko suku bunga Kelompok Usaha terutamatimbul dari aset keuangan jangka panjang sepertipiutang plasma, yang nilainya berhubungandengan pergerakan suku bunga.
The Group’s interest rate risk mainly arises fromlong-term financial assets such as plasmareceivables, value of which correlates to movementof interest rate.
Saat ini, Kelompok Usaha tidak mempunyaikebijakan formal lindung nilai atas risiko tingkatsuku bunga.
Currently, the Group does not have a formalhedging policy for interest rate exposures.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012,Kelompok Usaha tidak mempunyai liabilitaskeuangan yang memiliki risiko suku bunga.
As of December 31, 2013 and 2012, the Groupdoes not have financial liabilities that are exposedto interest rate risk.
Risiko Harga Komoditas Commodity Price Risk
Kelompok Usaha terkena dampak risiko hargakomoditas yang dipengaruhi oleh beberapa faktor,antara lain cuaca, kebijakan pemerintah, tingkatpermintaan dan penawaran pasar dan lingkunganekonomi global. Dampak tersebut terutama timbuldari penjualan minyak kelapa sawit, inti kelapasawit dan karet, di mana marjin laba atas penjualanminyak kelapa sawit, inti kelapa sawit dan karettersebut terpengaruh fluktuasi harga pasarinternasional.
The Group is exposed to commodity price risk dueto certain factors, such as weather, governmentpolicy, level of demand and supply in the marketand the global economic environment. Suchexposure mainly arises from sales of crude palmoil, palm kernel and rubber where the profit marginis affected by international market pricefluctuations.
Pada saat ini, Kelompok Usaha tidak mempunyaikebijakan formal lindung nilai atas risiko hargakomoditas.
Currently, the Group does not have a formalhedging policy for commodity price exposures.
Risiko Kredit Credit Risk
Risiko kredit yang dihadapi oleh Kelompok Usahaberasal dari kredit yang diberikan kepadapelanggan dan petani plasma serta penempatanrekening koran dan deposito pada bank. Selain daripengungkapan di bawah ini, Kelompok Usaha tidakmemiliki konsentrasi risiko kredit.
The Group has credit risk arising from the creditsgranted to customers and plasma farmers andplacement of current accounts and deposits inbanks. Other than as disclosed below, the Grouphas no concentration of credit risk.
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
93
26. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMENRISIKO KEUANGAN (lanjutan)
26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVESAND POLICIES (continued)
Risiko Kredit (lanjutan) Credit Risk (continued)
Kas dan Setara Kas Cash and Cash Equivalents
Risiko kredit atas penempatan rekening koran dandeposito dikelola oleh manajemen sesuai dengankebijakan Kelompok Usaha. Investasi ataskelebihan dana dibatasi untuk tiap-tiap bank dankebijakan ini dievaluasi setiap tahun oleh Direksi.Batas tersebut ditetapkan untuk meminimalkanrisiko konsentrasi kredit sehingga mengurangikemungkinan kerugian akibat kebangkrutan bank-bank tersebut.
Credit risk arising from placements of currentaccounts and deposits is managed in accordancewith the Group’s policy. Investments of surplusfunds are limited for each bank and reviewedannually by the Directors. Such limits are set tominimize the concentration of credit risk andtherefore mitigate financial loss through potentialfailure of the banks.
Piutang Usaha Trade Receivables
Kelompok Usaha memiliki kebijakan untukmemastikan penjualan produk hanya dilakukankepada pelanggan yang dapat dipercaya denganrekam jejak atau sejarah kredit yang baik.Merupakan kebijakan Kelompok Usaha bahwasemua pelanggan yang akan melakukan pembeliansecara kredit harus melalui prosedur verifikasikredit. Untuk penjualan ekspor, Kelompok Usahamensyaratkan pembayaran saat penyerahandokumen penjualan. Untuk penjualan lokal, padaumumnya Kelompok Usaha memberikan jangkawaktu kredit hingga 30 hari dari tanggal penerbitanfaktur.
The Group has policies in place to ensure thatsales of products are made only to creditworthycustomers with proven track records or good credithistory. It is the Group’s policy that all customerswho wish to trade on credit terms are subject tocredit verification procedures. For export sales, theGroup requires cash against the presentation ofdocuments of title. For local sales, the Groupgenerally grants its customers credit terms up to30 days from the issuance of invoice.
Kelompok Usaha memiliki kebijakan yangmembatasi jumlah kredit untuk tiap-tiap pelanggan.Selain itu, saldo piutang dipantau secara terusmenerus untuk mengurangi risiko piutang taktertagih Kelompok Usaha.
The Group has policies that limit the amount ofcredit exposure to any particular customer. Inaddition, receivable balances are monitored on anongoing basis to reduce the Group’s exposure tobad debts.
Ketika pelanggan gagal melakukan pelunasansesuai dengan syarat pembayaran, KelompokUsaha akan menghubungi pelanggan untukmenindaklanjuti piutang yang telah jatuh tempo.Jika pelanggan tidak melunasi piutang yang telahjatuh tempo dalam jangka waktu yang telahditentukan, Kelompok Usaha akan menempuh jalurhukum. Sesuai dengan evaluasi oleh KelompokUsaha, penyisihan spesifik dapat dibuat jikapiutang dianggap tidak tertagih. Untuk menekanrisiko kredit, Kelompok Usaha akan menghentikanpenyaluran semua produk kepada pelanggan yangterlambat dan/atau gagal bayar.
When a customer fails to make payment within thegranted credit terms, the Group will contact thecustomer to act on overdue receivable. If thecustomer does not settle the overdue receivablewithin a reasonable time, the Group will proceedwith legal actions. Depending on the Group’sassessment, specific provisions may be made ifthe receivable is deemed uncollectible. To mitigateits credit risk, the Group will cease the supply of allproducts to customers in the event of late paymentand/or default.
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
94
26. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMENRISIKO KEUANGAN (lanjutan)
26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVESAND POLICIES (continued)
Risiko Kredit (lanjutan) Credit Risk (continued)
Piutang Plasma Plasma Receivables
Seperti diungkapkan pada Catatan 2 dan 10,piutang plasma merupakan uang muka kepadapetani plasma atas dana talangan untuk angsuranpinjaman petani plasma ke bank serta biaya-biayayang dikeluarkan untuk pengembanganperkebunan plasma yang untuk sementara dibiayaisendiri oleh Perusahaan.
As disclosed in Notes 2 and 10, plasma receivablesrepresents the advances to plasma farmers ontopping up the loan installments of plasma farmersto the banks and the costs incurred for plasmaplantation development which were temporarilyself-funded by the Company.
Piutang plasma juga termasuk pinjaman talangankredit, pinjaman pupuk serta sarana produksipertanian lainnya kepada petani plasma. Biaya-biaya ini akan ditagihkan kembali ke petani plasma,dan jaminan terkait berupa bukti kepemilikan tanahperkebunan plasma akan dikembalikan kepadapetani plasma setelah piutang plasma dilunasisepenuhnya.
Plasma receivables also include advances toplasma farmers for topping up loan installments tothe banks, advances for fertilizers and otheragricultural supplies. These advances shall bereimbursed by the plasma farmers, and the relatedcollateral in the form of titles of ownership of theplasma plantations will be handed over to theplasma farmers once the plasma receivables havebeen fully repaid.
Kelompok Usaha melalui pola kemitraan jugamemberikan bantuan teknis kepada petani plasmauntuk mempertahankan produktivitas perkebunanplasma yang merupakan bagian dari strategiKelompok Usaha untuk mempererat hubungandengan petani plasma yang diharapkan akan dapatmemperlancar pelunasan piutang plasma.
The Group through partnership scheme alsoprovides technical assistance to the plasmafarmers to maintain the productivity of plasmaplantations as part of the Group’s strategy tostrengthen relationship with plasma farmers whichis expected to improve the repayments of plasmareceivables.
Pada tanggal pelaporan, eksposur maksimumKelompok Usaha terhadap risiko kredit adalahsebesar nilai tercatat masing-masing kategori dariaset keuangan yang disajikan pada laporan posisikeuangan konsolidasian.
At the reporting date, the Group’s maximumexposure to credit risk is represented by thecarrying value of each class of financial assetspresented in the consolidated statement offinancial position.
27. INSTRUMEN KEUANGAN 27. FINANCIAL INSTRUMENTS
Nilai tercatat instrumen keuangan yang disajikandalam laporan posisi keuangan konsolidasiankurang lebih sebesar nilai wajarnya, atau disajikandalam biaya perolehan karena nilai wajarnya tidakdapat diukur secara handal.
The carrying values of financial instrumentspresented in the consolidated statement offinancial position approximate their fair values,otherwise, they are presented at cost as their fairvalues cannot be reliably measured.
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
95
27. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) 27. FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)
Setelah pengakuan awal, piutang karyawan(disajikan sebagai akun “Aset Tidak LancarLainnya” dalam laporan posisi keuangankonsolidasian) dan piutang plasma yang disajikanpada biaya perolehan diamortisasi denganmenggunakan metode SBE, dan tingkat diskontoyang digunakan mengacu kepada suku bungapinjaman pasar saat ini bagi pinjaman yang serupa.Tingkat SBE berkisar antara 8,05% sampai 12,00%per tahun untuk tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember 2013 (2012: 4,85% sampai 12,00%per tahun).
Subsequent to initial recognition, loans toemployees (presented as “Other Non-currentAssets” account in the consolidated statement offinancial position) and plasma receivables arecarried at amortized cost using EIR method, andthe discount rates used are the current marketlending rates for similar types of lending. The EIRranged from 8.05% to 12.00% per yearfor the year ended December 31, 2013 (2012:4.85% to 12.00% per year).
Manajemen menetapkan bahwa nilai tercatat(berdasarkan jumlah nosional) kas dan setara kas,piutang usaha dan lain-lain, utang usaha dan lain-lain, biaya masih harus dibayar dan liabilitasimbalan kerja jangka pendek kurang lebih sebesarnilai wajarnya karena instrumen keuangan tersebutberjangka pendek.
Management has determined that the carryingvalues (based on notional amounts) of cash andcash equivalents, trade and other receivables,trade and other payables, accrued expenses andshort-term employee benefit liability reasonablyapproximate their fair values because they areshort-term in nature.
28. INFORMASI SEGMEN 28. SEGMENT INFORMATION
Untuk kepentingan manajemen, Kelompok Usahamengklasifikasikan aktivitas usahanya menjadiempat segmen usaha yang terdiri atas produkkelapa sawit, karet, benih dan lainnya.
For management purposes, the Group classifies itsbusiness activities into four business segments,consisting of oil palm products, rubber, seeds andothers.
Manajemen memantau hasil operasi dari unitusahanya secara terpisah guna keperluanpengambilan keputusan mengenai alokasi sumberdaya dan penilaian kinerja. Kinerja segmendievaluasi berdasarkan laba atau rugi operasi dandiukur secara konsisten dengan laba atau rugioperasi pada laporan keuangan konsolidasian.Namun, pendanaan (termasuk biaya pendanaandan pendapatan pendanaan) dan pajakpenghasilan dikelola secara grup dan tidakdialokasikan kepada segmen operasi.
Management monitors the operating results of itsbusiness units separately for the purpose ofmaking decisions about resource allocation andperformance assessment. Segment performance isevaluated based on operating profit or loss and ismeasured consistently with operating profit or lossin the consolidated financial statements. However,the financing (including finance costs and financeincome) and income taxes are managed on agroup basis and are not allocated to operatingsegments.
Harga transfer antar entitas hukum dan antarsegmen diatur dengan cara yang serupa dengantransaksi dengan pihak ketiga.
Transfer prices between legal entities andsegments are set on a manner similar totransactions with third parties.
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
96
28. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 28. SEGMENT INFORMATION (continued)
a. Laba Usaha Segmen a. Segment Results
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013/Year Ended December 31, 2013
Produk KelapaSawit/ Karet/ Benih/ Lainnya/ Total/
Oil Palm Products Rubber Seeds Others Total
Penjualan SalesEkspor 163.896 322.282 - 1.007 487.185 ExportLokal 3.341.280 17.978 232.388 54.848 3.646.494 Local
Total penjualan 3.505.176 340.260 232.388 55.855 4.133.679 Total sales
Hasil segmen 658.549 38.325 147.146 (25.786) 818.234 Segment results
Pendapatan yangtidak dialokasikan 207.415 Unallocated income
Laba usaha 1.025.649 Operating profitPendapatan keuangan, neto 44.127 Finance income, netBagian atas rugi
entitas asosiasi (72.785) Share in loss of associates
Laba sebelum pajak 996.991 Profit before taxBeban pajak penghasilan (228.366) Income tax expense
Laba tahun berjalan 768.625 Profit for the year
Informasi segmen lainnya Other segment informationBelanja modal 918.377 99.467 10.930 41.887 1.070.661 Capital expenditureBelanja modal yang
tidak dialokasikan 23.326 Unallocated capital expenditurePenyusutan dan amortisasi 238.041 35.268 6.342 6.391 286.042 Depreciation and amortizationPenyusutan dan amortisasi Unallocated depreciation and
yang tidak dialokasikan 19.071 amortization
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012/Year Ended December 31, 2012
Produk KelapaSawit/ Karet/ Benih/ Lainnya/ Total/
Oil Palm Products Rubber Seeds Others Total
Penjualan SalesEkspor 35.568 416.005 - 2.745 454.318 ExportLokal 3.379.281 5.846 327.720 44.413 3.757.260 Local
Total penjualan 3.414.849 421.851 327.720 47.158 4.211.578 Total sales
Hasil segmen 878.965 147.508 265.077 (15.748) 1.275.802 Segment results
Pendapatan yangtidak dialokasikan 48.171 Unallocated income
Laba usaha 1.323.973 Operating profitPendapatan keuangan, neto 84.783 Finance income, netBagian atas rugi
entitas asosiasi (36.673) Share in loss of associates
Laba sebelum pajak 1.372.083 Profit before taxBeban pajak penghasilan (256.544) Income tax expense
Laba tahun berjalan 1.115.539 Profit for the year
Informasi segmen lainnya Other segment informationBelanja modal 661.447 92.841 6.216 31.140 791.644 Capital expenditureBelanja modal yang
tidak dialokasikan 12.155 Unallocated capital expenditurePenyusutan dan amortisasi 203.819 31.138 6.318 5.032 246.307 Depreciation and amortizationPenyusutan dan amortisasi Unallocated depreciation and
yang tidak dialokasikan 19.669 amortization
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
97
28. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 28. SEGMENT INFORMATION (continued)
b. Aset dan Liabilitas Segmen b. Segment Assets and Liabilities
31 Desember 2013/December 31, 2013
Produk KelapaSawit/
Oil Palm Karet/ Benih/ Lainnya/ Total/Products Rubber Seeds Others Total
Aset segmen 4.199.857 845.983 84.694 143.945 5.274.479 Segment assets
Aset yangtidak dialokasikan 2.700.397 Unallocated assets
Total aset 7.974.876 Total assets
Liabilitas segmen 464.775 63.473 38.224 31.105 597.577 Segment liabilities
Liabilitas yang tidak dialokasikan 763.312 Unallocated liabilities
Total liabilitas 1.360.889 Total liabilities
31 Desember 2012/December 31, 2012
Produk KelapaSawit/
Oil Palm Karet/ Benih/ Lainnya/ Total/Products Rubber Seeds Others Total
Aset segmen 3.693.140 795.241 74.728 131.452 4.694.561 Segment assets
Aset yangtidak dialokasikan 2.857.235 Unallocated assets
Total aset 7.551.796 Total assets
Liabilitas segmen 486.292 48.565 31.812 19.619 586.288 Segment liabilities
Liabilitas yang tidak dialokasikan 685.795 Unallocated liabilities
Total liabilitas 1.272.083 Total liabilities
c. Informasi Geografis c. Geographic Information
Seluruh aset produktif Kelompok Usahaberada di Indonesia. Tabel berikut menyajikanpenjualan berdasarkan lokasi pelanggan:
All of the Group’s productive assets arelocated in Indonesia. The following tablepresents sales based on the location of thecustomers:
2013 2012
Indonesia 3.646.494 3.757.260 IndonesiaNegara-negara asing 487.185 454.318 Foreign countries
Total penjualan sesuai laporan Total sales per laba rugi komprehensif consolidated statement konsolidasian 4.133.679 4.211.578 of comprehensive income
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
98
29. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATAUANG ASING
29. MONETARY ASSETS AND LIABILITIESDENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Pada tanggal 31 Desember 2013, Kelompok Usahamemiliki aset dan liabilitas moneter yang signifikandalam mata uang asing, dengan nilai pada tanggalpelaporan dan tanggal penyelesaian laporankeuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2013, the Group hassignificant monetary assets and liabilitiesdenominated in foreign currencies, with the valuesas of the reporting date and completion date of theconsolidated financial statements are as follows:
20 Februari 2014(Tanggal
Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian)/
February 20, 201431 Desember 2013 (Consolidated
(Tanggal Pelaporan)/ FinancialMata Uang Asing/ December 31, 2013 Statements
Foreign Currency (Reporting Date) Completion Date)
Aset AssetsKas dan setara kas US$ 58.929.104 718.287 693.713 Cash and cash equivalents
SG$ 82.824 797 771 € 1.740 29 28 HK$ 496 1 1
Piutang usaha US$ 1.258.724 15.343 14.818 Trade receivablesPiutang lain-lain US$ 50.315 613 592 Other receivables
Total aset dalam mata uang asing 735.070 709.923 Total assets in foreign currencies
Liabilitas LiabilitiesUtang usaha US$ 2.476.455 30.186 29.153 Trade payables
€ 55.649 936 900 £ 38.198 768 749 CHF 11.461 157 152 SG$ 9.591 92 89 CAD 2.162 25 23
Utang lain-lain US$ 30.199 368 356 Other payables
Total liabilitas dalam mata uang asing 32.532 31.422 Total liabilities in foreign currencies
Aset moneter neto 702.538 678.501 Net monetary assets
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan20 Februari 2014, kurs konversi yang digunakanoleh Kelompok Usaha adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2013 and February 20, 2014,the conversion rates used by the Group are asfollows:
31 Desember 2013/ 20 Februari 2014/December 31, 2013 February 20, 2014
Mata Uang Asing Foreign Currencies1 US$ 12.189 11.772 US$ 11 SG$ 9.628 9.309 SG$ 11 € 16.821 16.181 € 11 £ 20.097 19.618 £ 11 CAD 11.443 10.623 CAD 11 CHF 13.732 13.269 CHF 11 HK$ 1.572 1.518 HK$ 1
The original consolidated financial statementsincluded herein are in Indonesian language.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013 dan
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNANLONDON SUMATRA INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and
for the Year then Ended(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
99
30. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIANPENTING
30. SIGNIFICANT COMMITMENTS ANDAGREEMENTS
a. Komitmen Penjualan a. Sales Commitments
Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaanmemiliki komitmen penjualan untukmengirimkan karet, minyak kelapa sawit, intikelapa sawit dan teh sebanyak 49.934 ton(2012: 79.165 ton) serta benih kelapa sawitsebanyak 206.000 benih (2012: 628.300benih) kepada pelanggan pihak berelasi danpihak ketiga baik lokal maupun luar negeri.
As of December 31, 2013, the Company hassales commitments to deliver rubber, crudepalm oil, palm kernel and tea of 49,934 tonnes(2012: 79,165 tonnes) and oil palm seeds ofapproximately 206,000 seeds (2012: 628,300seeds) to related party and both local andoverseas third parties customers.
b. Komitmen Pembelian Barang Modal b. Capital Expenditure Commitments
Perusahaan memiliki beberapa kontrakpengadaan barang modal dengan berbagaikontraktor dan pemasok pihak ketiga. Padatanggal 31 Desember 2013, Perusahaanmemiliki komitmen untuk memperoleh asettetap dengan nilai keseluruhan kontraksebesar Rp1.360.400; US$18.700.988;€594.877; MYR387.443 dan ¥80.012.800(2012: Rp922.980; US$10.471.812; €9.325;MYR71.950 dan ¥55.900.000).
The Company has several contracts coveringcapital goods with various third partiescontractors and suppliers. As of December 31,2013, the Company has commitments toacquire fixed assets with total contract valueof Rp1,360,400; US$18,700,988; €594,877;MYR387,443 and ¥80,012,800(2012: Rp922,980; US$10,471,812; €9,325;MYR71,950 and ¥55,900,000).
Pada tanggal 31 Desember 2013, jumlah yangdirealisasi dari kontrak di atas adalah sebesarRp699.633; US$10.356.391; €9.325;MYR161.346 dan ¥32.553.664(2012: Rp440.396; US$4.981.763; €9.325;MYR71.950 dan ¥3.680.000).
As of December 31, 2013, the realizedamounts from the above-mentioned contractswere Rp699,633; US$10,356,391; €9,325;MYR161,346 dan ¥32,553,664(2012: Rp440,396; US$4,981,763; €9,325;MYR71,950 and ¥3,680,000).
Perusahaan juga memiliki komitmen untukmemperoleh aset tetap dengan pihak berelasi(Catatan 25). Pada tanggal 31 Desember2013, nilai keseluruhan kontrak dan jumlahyang direalisasi dari kontrak tersebutmasing-masing sebesar Rp42.555 danRp7.607 (2012: Rp20.311 dan Rp7.607).
The Company also has commitments toacquire fixed assets with a related party(Note 25). As of December 31, 2013, the totalcontract value and realized amounts from therelated contracts were Rp42,555 and Rp7,607respectively (2012: Rp20,311 and Rp7,607).
c. Komitmen Pembelian Bahan Pembantu danSuku Cadang
c. Commitments for Purchase of SupportingMaterials and Spare Parts
Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaanmemiliki komitmen untuk pembelian bahanpembantu dan suku cadang dengan berbagaipemasok pihak ketiga sejumlah Rp954.343;US$1.916.154; €145.608 dan SG$160.286(2012: Rp365.721; US$1.309.462; €42.197danSG$133.235).
As of December 31, 2013, the Company haspurchase commitments with various thirdparties suppliers for the purchases ofsupporting materials and spare partsamounting to Rp954,343; US$1,916,154;€145,608 dan SG$160,286 (2012: Rp365,721;US$1,309,462; €42,197 and SG$133,235).
Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaanjuga memiliki komitmen untuk pembelianbahan pembantu dan suku cadang denganpihak berelasi (Catatan 25) sejumlah Rp14.075(2012: Rp5.507).
As of December 31, 2013, the Company alsohas commitments for the purchasessupporting materials and spare parts with arelated party (Note 25) amounting to Rp14,075(2012: Rp5,507).
PT PP London Sumatra Indonesia Tbk
Prudential Tower 15th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 79 Jakarta, 12910
Tel. (62-21) 5795 7718 Fax. (62-21) 5795 7719www.londonsumatra.com