analisis tindak tutur perlokusi pada iklan minuman …

12
ANALISIS TINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA IKLAN MINUMAN SPRITE DI TELEVISI Analysis of Perlokusi Speech Acts Advertisements of Sprite Drinks on Television Fllorenta Fani Diah Aprilia Putri Nur Fitriani Fakultas Tadris Bahasa Indonesia Institut Agama Negeri Islam Surakarta Jalan Pandawa, Pucangan, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia Telp: (0271) 781516, Faks: (0271) 782774, No. Hp: 085290605197 [email protected] [email protected] Abstract Advertising is a news that aims to encourage, persuade the general public to be interested in the goods and services offered. Advertising is often offered through various mass media, such as newspapers, magazines, radio and television. The purpose of this study is to describe the form of speech acts of perlocution in sprite beverage advertisements on television and explain the meaning of speech acts of perlocution in sprite beverage advertisements on television. This research is a type of descriptive research with qualitative methods. The data in this study are utterances or sentences that contain speech acts of perlocution in sprite beverage advertisements on television. While the method of data collection using the technique of listening and note taking. The results of this study indicate that the speech acts of perlocution found in sprite beverage advertisements on television are directive, assertive, declarative, commissive and expressive. Keywords: Speech Acts, Advertising, Television. Abstrak Iklan adalah sebuah berita yang bertujuan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai agar tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan. Iklan kerap ditawarkan melalui berbagai media massa, misalnya koran, majalah, radio, dan televisi. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk tindak tutur perlokusi pada iklan minuman sprite di televisi dan memaparkan makna tindak tutur perlokusi pada iklan minuman sprite di televisi. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan metode kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah tuturan atau kalimat yang mengandung tindak tutur perlokusi pada iklan minuman sprite di televisi. Sedangkan metode pengumpulan data dengan menggunakan teknik simak dan teknik catat. Hasil penelitian ini menunjukkan tindak tutur perlokusi yang ditemukan dalam iklan minuman sprite di televisi, yaitu direktif, asertif, deklaratif, komisif, dan ekspresif. Kata kunci: Tindak tutur, Iklan, Televisi.

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS TINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA IKLAN MINUMAN …

ANALISIS TINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA IKLAN MINUMAN SPRITE DI TELEVISI

Analysis of Perlokusi Speech Acts Advertisements of Sprite Drinks on Television

Fllorenta Fani Diah Aprilia Putri

Nur Fitriani Fakultas Tadris Bahasa Indonesia

Institut Agama Negeri Islam Surakarta Jalan Pandawa, Pucangan, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia

Telp: (0271) 781516, Faks: (0271) 782774, No. Hp: 085290605197 [email protected] [email protected]

Abstract

Advertising is a news that aims to encourage, persuade the general public to be interested in the goods and services offered. Advertising is often offered through various mass media, such as newspapers, magazines, radio and television. The purpose of this study is to describe the form of speech acts of perlocution in sprite beverage advertisements on television and explain the meaning of speech acts of perlocution in sprite beverage advertisements on television. This research is a type of descriptive research with qualitative methods. The data in this study are utterances or sentences that contain speech acts of perlocution in sprite beverage advertisements on television. While the method of data collection using the technique of listening and note taking. The results of this study indicate that the speech acts of perlocution found in sprite beverage advertisements on television are directive, assertive, declarative, commissive and expressive. Keywords: Speech Acts, Advertising, Television.

Abstrak Iklan adalah sebuah berita yang bertujuan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai agar tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan. Iklan kerap ditawarkan melalui berbagai media massa, misalnya koran, majalah, radio, dan televisi. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk tindak tutur perlokusi pada iklan minuman sprite di televisi dan memaparkan makna tindak tutur perlokusi pada iklan minuman sprite di televisi. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan metode kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah tuturan atau kalimat yang mengandung tindak tutur perlokusi pada iklan minuman sprite di televisi. Sedangkan metode pengumpulan data dengan menggunakan teknik simak dan teknik catat. Hasil penelitian ini menunjukkan tindak tutur perlokusi yang ditemukan dalam iklan minuman sprite di televisi, yaitu direktif, asertif, deklaratif, komisif, dan ekspresif. Kata kunci: Tindak tutur, Iklan, Televisi.

Page 2: ANALISIS TINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA IKLAN MINUMAN …
Page 3: ANALISIS TINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA IKLAN MINUMAN …

Kelasa, Vol. 15, No. 1, Juni 2020: 70—80

71

1. Pendahuluan Iklan merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan suatu maksud tertentu, baik untuk mempromosikan produk jasa atau suatu layanan yang berisikan imbauan. Dalam proses pembuatanya iklan harus memiliki ide atau gagasan yang menarik serta ringkas mengingat, iklan memiliki durasi atau kolom penulisan yang terbatas. Tujuan dibuatnya sebuah iklan adalah untuk membantu dalam menawarkan atau menyampaikan suatu deskripsi produk kepada masyarakat luas secara singkat, menarik dan harus tetap jelas, oleh sebab itu bahasa pada iklan harus dibuat sesuai dengan konteksyang akan disampaikan agar pendengar atau pembaca dari iklan yang ditampilkan dapat terpikat dan tertarik untuk membeli atau sekedar mentaati imbauan yang ada. Menurut Jefkins (1997:5) iklan adalah pesan yang diarahkan untuk membujuk orang untuk membelinya. Dalam penyampaian iklan, biasanya bahasa yang digunakan berupa bahasa yang mengajak, menarik dan memengaruhi agar para pendengar iklan tersebut tertarik untuk membeli atau menggunakan produk yang diiklankan. Searle (dalam Hardita, 2019:3) mengkategorikan iklan menjadi lima jenis yaitu: iklan konsumen, iklan bisnis atau iklan antar bisnis, iklan perdagangan, iklan eceran, iklan keuangan, ikalan langsung, dan iklan lowongan kerja.

Seiring dengan berkembang pesatnya teknologi, dunia periklanan juga mengalami kemajuan dalam bidang media yang digunakan sebagai penyampai. Saat perkembangan teknologi merambah teknologi cetak industri periklanan menggunakanya sebagai alat pemasaran berupa majalah, poster, koran dan brosur. Akan tetapi, perkembangan teknologi yang berkembang saat ini lebih menjuru kepada media elektronik sehingga penggunaan radio serta televisi menjadi sangat marak dilakukan.

Televisi merupakan media massa audiovisual yang sifatnya berbeda dengan media lain (Bugin, 2008:67). Sebagai salah satu media elektronik yang memiliki daya sampai berupa audio dan visual menjadikan televisi lebih baik dalam menyampaikan informasi daripada media lainya karena televisi memiliki keunggulan pada daya jangkaunya yang luas, efek visual yang menarik, serta kreativitas yang tidak terbatas membuat televisi sangat cocok untuk menayangkan iklan produk. Iklan yang ditayangkan pada televisi biasanya persentase seseorang untuk membeli, menggunakan ataupun mengikuti apa yang disampaikan pada iklan tersebut akan lebih tinggi hal ini dikarenakan daya jangkau yang sangat luas membuat iklan menggunakan media televisi mudah untuk diterima oleh segala usia, gender serta lapisan masyarakat dan juga seiring berkembangnya teknologi saat ini sajian iklan pada televisi tidak

Page 4: ANALISIS TINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA IKLAN MINUMAN …

Analisis Tindak Struktur Perlokusi....(Florentina Putri/Nur Fitriani)

72

hanya sekedar ajang promosi pengenalan produk atau layanan jasa semata namun telah berubah menjadi media hiburan bagi masyarakat luas.

Mengupas mengenai jenis –jenis perkembangan media yang digunakan untuk menampilkan iklan, maka akan kurang lengkap jika tidak turut membahas mengenai penggunaan bahasanya. Bahasa, selain dapat digunakan untuk menyampaikan informasi, juga dapat digunakan sebagai alat untuk mempromosikan sebuah produk dengan menggunakan perantara media iklan. Iklan sendiri memiliki macam-macam bentuk diantaranya, iklan tertulis, audio dan audio visual. Dalam penggunaan bahasa untuk iklan media elektronik yang menampilkan suara atau suara dengan gambar sering mengalami adanya kesalahan, salah satunya kesalahanya terletak pada konteks penutur dan lawan tutur yang terjadi pada saat terjadinya penyampaian iklan. Proses komunikasi akan dianggap berhasil apabila, antara penutur dan mitra tutur dapat sama-sama mengerti tentang apa yang mereka bicarakan dan tersambung dengan maksud yang diutarakan hal ini juga sangat erat kaitanya dengan penyampaian materi iklan yang ditayangkan oleh media televisi untuk diperlihatkan kepada masyarakat luas. Dalam beberapa kesempatan proses berkomunikasi mendapatkan hambatan sehingga, antara penutur dengan mitra tutur terjadi kesalahpahaman menangkap informasi yang ada.

Biasanya, ini terjadi akibat lawan tutur gagal untuk memahami apa yang diutarakan oleh penutur sehingga proses berkomunikasi tidak efektif. Menurut Alwasilah, (Sofyan, dkk., 2014:2) tiga komponen penting dalam berkomunikasi yaitu: pihak yang berkomunikasi, informasi yang dikemukakan, dan alat komunikasi. Austin (dalam Nababan, dkk, 1992:29) menyatakan bahawa biasanya ujaran bentuk formalnya adalah pernyataan, biasanya memberi informasi, tetapi ada juga yang berfungsi lain yakni yang melakukan suatu tindak bahasa tertentu.

Penggunaan bahasa sebagai media iklan biasanya bahasa yang akan digunakan untuk menyampaikan kepada mitra tutur akan menyebutkan nama produk yang akan di iklankan secara berulang-ulang agar informasi mengenai merek produk tersebut mudah diingat.

Bidang studi bahasa yang biasanya digunakan untuk meneliti objek kajian bahasa periklanan pada televisi adalah pragmatik. Menurut Kridalaksana (dalam Sulfiana dan Irma, 2019:27) pragmatik adalah syarat-syarat yang melibatkan serasi tidaknya pemakaian bahasa dalam komunikasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwasanya, pragmatik adalah pemaknaan bahasa yang melibatkan penutur dan mitra tutur dalam penggunaan bahasa. Sedangkan menurut Wijana (1996:2-3) pragmatik adalah cabang ilmu yang

Page 5: ANALISIS TINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA IKLAN MINUMAN …

Kelasa, Vol. 15, No. 1, Juni 2020: 70—80

73

membahas makna satuan lingual yang mempelajari makna secara eksternal. Makna yang menjadi kajian pragmatik adalah maksud penutur. Mengujarkan sebuah tuturan dapat dilihat sebagai melakukan tindakan, disamping memang mengucapkan tuturan itu. demikianlah aktivitas mengujarkan atau menuturkan tuturan dengan maksud tertentu itu merupakan tindak tutur atau tindak ujar (Gunarwan, 1994:43).

Tindak tutur adalah suatu tindakan yang dilakukan lewat tutur perkataan. Austin (dalam Rani, Supratman, dkk., 2004:160-163) tindak tutur yang ditampilkan dalam tuturan ada tiga macam berupa: (1) tindak lokusi (tindak tutur yang menyatakan informasi), (2) tindak perlokusi (tindak tutur yang memengaruhi mitratutur), dan (3) tindak ilokusi (tindak tutur yang menyampaikan informasi dan juga melakukan sesuatu). Ketiga aspek tindak tutur ini biasanya dapat dijumpai pada wacana iklan yang beredar luas dimasyarakat. Namun, tindak tutur perlokusi yang sering digunakan dalam penyampaian iklan karena, tindak tutur perlokusi memuat makna yang memberikan efek lebih untuk memengaruhi mitra tutur dan akhirnya membeli produk yang diiklankan. Berdasarkan hasil pemaparan di atas membuat penulis tertarik untuk mengangkat tema “Analisis Tindak Tutur Perlokusi pada Iklan Minuman Sprite di Televisi”

Penelitian yang berkaitan dengan analisis tindak tutur pada

iklan minuman telah dilakukan oleh beberapa peneliti lainya antara lain ada, “Analisis Tindak Tutur Perlokusi pada Iklan Minuman Bersoda di Televisi” karya Rezandra Putra Hardita penelitian yang ia lakukan membahas mengenai bagaimana suatu bentuk tuturan yang diucapkan oleh penutur memiliki pengaruh kepada mitra tutur dalam konteks iklan minuman bersoda. Ada pula penelitian milik Sulfiana dan Cintya Nurika Irma dengan judul “Analisis Fungsi dan Bentuk Implikatur dalam Iklan Sprite: Kenyataan yang menyegarkan di Televisi pembahasa di dalam penelitian ini membahas bagaimana implikasi makna yang tersirat dalam sebuah iklan sprite di televisi. Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian yang serupa lainnya adalah terletak pada bentuk pemilihan kajian serta data yang digunakan untuk diteliti. Kajian yang diangkat pada objek penelitian ini, berfokus kepada bentuk perlokusi yang membahas mengenai penjabaran mengenai sub bab dari kajian tersebut yang termuat dalam iklan produk minuman sprite yang ditampilkan pada media televisi. Penggunaan unsur ini lah yang membuat penelitian ini memiliki unsur kebaharuan yang akan membuat penelitian ini berbeda dengan yang lainya.

Page 6: ANALISIS TINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA IKLAN MINUMAN …

Analisis Tindak Struktur Perlokusi....(Florentina Putri/Nur Fitriani)

74

2. Metode Metode penelitian

merupakan alat, prosedur, dan teknik yang dipilih dalam melaksanakan penelitian (dalam mengumpulkan data) (Djajasudarman, 2010:4). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksud untuk menyelidiki keadaan, kondisi, atau hal lain yang sudah disebutkan, dan hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian (Arikunto, 2010:105). Sedangkan penelitian kualitatif bertujuan untuk memaparkan, menggambarkan, menganalisis secara kritis dan objektif mengenai Tindak Tutur pada Iklan Minuman Sprite di Televisi. Metode pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumentasi yang menggunakan teknik simak dan teknik catat. Teknik simak dilakukan untuk menyimak penggunaan bahasa. Istilah menyimak di sini tidak hanya berkaitan dengan penggunaan bahasa secara lisan, tetapi juga penggunaan bahasa secara tertulis (Mahsub, 2005:92). Teknik simak dilakukan dengan menyimak atau mengamati Tindak Tutur pada Iklan Minuman Sprite di Televisi. Sedangkan teknik catat digunakan sebagai teknik pengumpulan data. Teknik catat yaitu mencatat beberapa bentuk yang relevan bagi penelitiannya dan penggunaan bahasa secara tertulis (Mahsun, 2005:93).

Teknik catat dilakukan dengan mencatat bagian-bagian

Tindak Tutur pada Iklan Minuman Sprite di Televisi. Tahap pertama, peneliti menyimak iklan minuman sprite di televisi. Tahap kedua, data tersebut dikategorisasikan ke dalam jenis tindak tutur perlokusi. Tahap ketiga, menganalisis data berupa tindak tutur perlokusi yang terdapat pada iklan minuman sprite di televisi. Tahap keempat, data tersebut dicatat melalui teknik catat ke dalam bentuk tabulasi data. Tahap kelima, yaitu membuat kesimpulan yang didapat dari hasil analisis dan verifikasi agar lebih terfokus. Fokus penelitian dilakukan agar dapat memperoleh gambaran umum secara menyeluruh mengenai Tindak Tutur Perlokusi pada Iklan Minuman Sprite di Televisi.

3. Pembahasan

Data yang ditemukan pada iklan minuman sprite di televisi yaitu tindak tutur perlokusi pada bidang direktif, asertif, deklaratif, komisif, dan ekspresif yang dapat dilihat pada sampel data yang peneliti gunakan antara kurun waktu 2017, 2018, dan 2020. Data yang ditemukan pada tindak tutur perlokusi direktif yaitu iklan sprite berjudul Nyatanya Nyegerin dirilis tahun 2017. Tindak tutur perlokusi asertif yaitu iklan sprite berjudul Antara Ucapan dan Kenyataan dirilis tahun 2018. Tindak tutur perlokusi deklaratif yaitu iklan sprite berjudul Gerah Banyak Gaya dirilis tahun 2020. Tindak tutur perlokusi Komisif yaitu iklan sprite berjudul Kenyataan Lebaran dirilis tahun 2017. Tindak tutur perlokusi ekspresif yaitu iklan sprite

Page 7: ANALISIS TINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA IKLAN MINUMAN …

Kelasa, Vol. 15, No. 1, Juni 2020: 70—80

75

berjudul Kenyataan THR dirilis tahun 2018.

Dari data yang berhasil dikumpulkan pada objek penelitian iklan produk minuman sprite banyak ditemukan jenis tindak tutur perlokusi di dalam penyampaian materi iklan. Berikut beberapa sampel yang kami temukan dalam kurun waktu 4 tahun terakhir.

a. Tindak Tutur Perlokusi

Direktif Tindak Tutur Perlokusi Direktif Merupakan tindak tutur yang digunakan oleh penutur untuk menyuruh orang lain melakukan sesuatu. Tindak tutur ini meliputi perintah, permohonan, pemesanan, pemberian saran, dan bentuknya dapat berupa kalimat positif dan negatif (Yule, 2006:93).

Pada iklan produk minuman sprite terdapat data yang menunjukkan bahwasanya dalam materi iklan tersebut terdapat indikasi penggunaan kalimat yang berisikan perintah dan pemberi saran terdapat pada iklan produk minuman sprite dengan judul “Nyatanya Pas” yang diterbitkan pada tahun 2017 Konteks Iklan

Pada tayangan iklan sprite yang pertama, terlihat seorang laki-laki yang mengambil satu botol sprite dari dalam tumpukan air es batu dan ia masukkan ke dalam kantong bajunya lalu diteruskan oleh adegan laki-laki yang membuka dompet dan memasukkan botol sprite ke dalam dompetnya dengan ditekan-tekan

agar muat setelah itu disambung dengan adegan seorang lelaki yang sedang menegak sprite dan tiba-tiba diguyur air oleh 2 pria lain sehingga, ia bereaksi seperti joget-joget dan iklan ditutup dengan sebuah tangan yang megang botol sprite. Tuturan

“Hey guys ayo berpikir jernih. Nyatanya sprite kemasan pas, pas dikantong tapi ya ngak pas basah juga. Pas di dompet tapi, ya ngak usah dimasukin nyatanya emang pas porsinya untuk sekali minum tapi, ya ngak usah lebay sprite nyatanya pas gak lebay.”

Dikaitkan dengan teori tindak tutur perlokusi pada konteks iklan tersebut, ditemukan perlokusi direktif di mana pada kalimat yang disampaikan pembaca iklan berisikan sebuah permintaan ini terlihat jelas pada kalimat awal pembuka yang berbunyi “hai guys ayo berpikir jernih” kalimat ini menunjukkan bahwasanya awal penayangan iklan ini meminta untuk fokus memperhatikan iklan tersebut ditambah dengan kalimat selanjutnya yang berbunyi “pas di dompet” dan “nyatanya emang pas porsinya untuk sekali minum” penggalan kalimat tersebut juga bersifat pemberi saran yang bertujuan agar pendengar dari iklan tersebut dapat mempertimbangkan akan membeli produk tersebut atau tidak.

Page 8: ANALISIS TINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA IKLAN MINUMAN …

Analisis Tindak Struktur Perlokusi....(Florentina Putri/Nur Fitriani)

76

b. Tindak Tutur Perlokusi Asertif

Menurut Djatmika (2016:17) tindak tutur asertif adalah segala sesuatu hal yang berkaitan dengan perlontaran proposisi baik yang benar atau salah. Ujaran tersebut sering kali ditandai dengan kehadiran verba seperti menyatakan, mengatakan, menjelaskan, menguraikan, menceritakan, menuturkan, mengomentari, menyetujui, memberi informasi, dan lain-lain.

Hasil dari penelitian pada iklan produk minuman sprite ditemukanya data yang menunjukkan bahwasanya dalam materi iklan tersebut terdapat indikasi penggunaan kalimat yang berisikan, menunjukkan, menyatakan, menuntut, dan memberitahukan saran berikut konteks pada iklan sprite dengan judul Antara Ucapan dan Kenyataan yang dirilis pada tahun 2018

Konteks Iklan

Awal penampilan iklan sprite yang ke-2 di televisi ditandai dengan munculnya matahari yang bersinar terik lalu disambung dengan tampilan lelehan es batu dan terdapat 2 laki-laki yang sedang duduk namun, salah satu laki-laki tersebut memasukkan bongkahan es batu ke dalam baju temannya adegan ini disambung dengan pemotongan lemon dan lime, lalu terdapat gelas yang berisikan susu putih dengan air putih yang didalamnya terdapat ikan hias yang membuka lebar mulutnya dan iklan ditutup dengan

adegan menuangkan sprite ke dalam gelas yang berisikan es batu serta lemon lime dan diminum oleh seseorang wanita.

Tuturan

“Hai guys apa iya ucapan dan kenyataan pasti sama. Katanya, es batu itu ngademin? Lemon lime itu bukannya jeruk dan air putih memang warnanya putih? Ha bingung? Makanya pilih yang jernih-jernih aja kayak sprite dengan lemon lime dangelembung yang nyegerin sprite nyatanya nyegerin no bokis.”

Dikaitkan dengan tindak tutur perlokusi yang ada pada konteks iklan tersebut terdapat tindak tutur asertif berupa menguraikan dan mengomentari yang ada pada kalimat “Hai guys apa iya ucapan dan kenyataan pasti sama. Katanya, es batu itu ngademin? Lemon lime itu bukanya jeruk dan air putih memang warnanya putih? Ha bingung?” penggalan kalimat iklan sprite ini berusaha menuturkan apakah hal tersebut sesuai dengan konteks yang sedang dibahas dan ditutup dengan pengomentarannya pada kalimat “Ha bingung?” lalu, terdapat bentuk perlokusi asertif memberi informasi, terdapat pada kalimat “Makanya pilih yang jernih-jernih aja kayak sprite dengan lemon lime dan gelembung yang nyegerin sprite nyatanya nyegerin no bokis.”

Page 9: ANALISIS TINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA IKLAN MINUMAN …

Kelasa, Vol. 15, No. 1, Juni 2020: 70—80

77

c. Tindak Tutur Perlokusi Deklaratif

Pengertian dari tindak tutur deklaratif adalah ketika seseorang membuat sebuah kondisi menjadi kondisi lain (Searle dalam Jumanto, 2017:69) misalnya memvonis, membaptis, menamai, dan menentukan. Tindak deklaratif dilakukan oleh seseorang yang memiliki tugas khusus untuk melakukannya dalam rancangan kerja institusional.

Pada iklan produk minuman sprite terdapat data yang menunjukkan bahwasanya dalam materi iklan tersebut terdapat indikasi penggunaan kalimat yang berisikan menyatakan tentang iklan yang sedang disampaikan berikut konteks pada iklan sprite dengan judul Gerah Banyak Gaya yang dirilis pada tahun 2020.

Konteks Iklan Tayangan pembuka iklan

sprite yang ke-3 dengan judul gerah banyak gaya ini menampilkan seseorang pria yang sedang menaiki motor menggunakan pakaian yang berlapis-lapis untuk terlihat gaya, namun karena tebal bajunya tidak cocok dengan cuaca, yang ada pria tersebut berkeringat cukup banyak hingga orang lain yang ada diseberang jalan menertawainya dan iklan di lanjutkan dengan adegan membuka botol sprite dingin dan diminum oleh si laki-laki pemakai baju berlapis tadi. Tuturan

“Hai guys apa ia gerahnya pengen gaya bikinkita ngak inget cuaca daripada gerah

mending tetep jernih bareng sprite nyatanya nyegerin no bokis.”

Dikaitkan dengan tindak tutur perlokusi yang ada pada konteks iklan tersebut terdapat tindak tutur deklaratif berupa menamai pengiklan memberikan suatu dampak baru pada gaya hidup seseorang, bahwasanya jika ingin tampil gaya tidak perlu menyiksa diri dengan menggunakan pakaian yang tidak cocok dengan musim yang ada. Ini terdapat pada penggalan kalimat “gerahnya pengen gaya bikin kita ngak inget cuaca daripada gerah mending tetep jernih bareng sprite nyatanya nyegerin no bokis”

d. Tindak Tutur Perlokusi

Komisif Adalah tindakan yang

diucapkan oleh penutur kepada mitra tutur tentang kesediaannya untuk berbuat sesuatu atau mengucapkan janji (Partana, 2010:83). Tindak tutur berjanji ditandai dengan tuturan iya, sungguh, pasti, ya sudah, aku akan, dan lain-lain, tindak tutur berjanji dapat ditandai dengan bentuk lain yang secara implisit menyatakan tindak tutur berjanji. Judul iklan sprite Kenyataan Lebaran yang dirilis pada tahun 2017. Konteks Iklan

Awal penampilan iklan sprite yang ke-4 dengan judul Kenyataan Lebaran dibuka dengan munculnya tulisan SPRITE beserta gelembung-gelembung kecil yang terdapat dalam botol minuman sprite. Terlihat tampilan tangan yang membuka tutup botol sprite.

Page 10: ANALISIS TINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA IKLAN MINUMAN …

Analisis Tindak Struktur Perlokusi....(Florentina Putri/Nur Fitriani)

78

Ada 1 gelas kosong yang terpampang di atas meja kemudian ada tampilan tangan yang memasukkan es batu ke dalam gelas. Air sprite yang berada di dalam botol kemudian dituangkan ke dalam gelas yang berisikan es batu. Muncullah air sprite dalam gelas yang berisikan es batu. Tampilan akhir iklan yaitu terdapat botol sprite yang kosong tetapi masih ada sisa gelembung yang menempel dalam botol dan tulisan SPRITE di depan botol sprite yang penuh dengan gelembung-gelembung kecil. Tuturan

“Hai guys, ayo berpikir jernih. Nyatanya daripada maaf-maafan sama mantan cuma lewat ketikan, mending suguhin segelas SPRITE sambil ajak ketemuan. Hehehe, SPRITE nyatanya nyegerin.”

Dikaitkan dengan tindak tutur perlokusi yang ada pada konteks iklan tersebut terdapat tindak tutur komisif berupa kesediaan untuk berbuat sesuatu. Tindak perlokusi ini ditandai pada kalimat iklan“Nyatanya dari pada maaf-maafan sama mantan cuma lewat ketikan, mending suguhin segelas SPRITE sambil ajak ketemuan.” Pada paragraf ini pengiklan mencoba untuk memengaruhi mitra tutur atau penonton untuk melakukan apa yang disampaikannya. e. Tindak Tutur Perlokusi

Ekspresif Tindak tutur ekspresif

adalah sebuah tindak tutur yang dilakukan dengan maksud untuk menilai atau mengevaluasi hal

tersebut yang terdapat dalam tuturan. Tindak tutur ekspresif berguna untuk menyatakan, atau menunjukkan sikap psikologis penutur atau mitra tutur terhadap suatu keadaan, misalnya: memberi selamat, berterima kasih, meminta maaf, memuji, menyalahkan, berbelasungkawa (Wijana dan Muhammad, 2009:22).

Pada iklan produk minuman sprite terdapat data yang menunjukkan bahwasanya dalam materi iklan tersebut terdapat indikasi penggunaan kalimat yang menunjukkan sikap psikologis penutur atau mitra tutur terhadap suatu keadaan, misalnya: memberi selamat, berterima kasih, meminta maaf, memuji, menyalahkan, berbelasungkawa terdapat pada iklan sprite dengan judul Kenyataan THR yang rilis pada tahun 2018. Konteks Iklan

Penayangan iklan minuman sprite yang ke-5 diawali dengan penuangan sprite ke dalam gelas yang berisikan es batu oleh tiga laki-laki yang sedang duduk disebuah bar. Lalu, tidak lama datang pelayan untuk menagih bill pembayaran dan laki-laki 1 berkata “gue aja, gue aja” sambil membuka dompetnya, namun ketika dompet dibuka hanya struk kertas saja isinya dan uang koin 1 buah. Si laki-laki 1 berkata kepada laki-laki 2 “tolong talangin dong” yang disambut keluhan temannya dan laki-laki 3 berkata “bokis lu” Tuturan

“Hai guys nyatanya THR itu, (pelayan) “bill-nya mas” (laki-

Page 11: ANALISIS TINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA IKLAN MINUMAN …

Kelasa, Vol. 15, No. 1, Juni 2020: 70—80

79

laki 1) “gue aja, gue aja” tau tahu hangus dan raib (laki-laki 1) “talangin dong” (laki-laki 2) “bokis lu” nyatanya bulan puasa emang penuh makna yang nyegerin sprite nyatanya nyegerin no bokis.”

Dikaitkan dengan tindak tutur perlokusi yang ada pada konteks iklan tersebut terdapat tindak tutur ekspresif berupa meminta dan menyalahkan ini terdapat pada kalimat “talangin dong” (laki-laki 2) “bokis lu” pada percakapan ini laki-laki 1 mencoba meminta untuk membayarkan minumannya terlebih dahulu, karena uang ia habis dan kalimat selanjtnya diutarakan oleh laki-laki 3 yang kesal karena ia tidak jadi membayarkan minuman, mereka malah meminjam pada temannya.

4. Simpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, jenis tindak tutur yang banyak digunakan pada iklan sprite di televisi adalah tindak tutur perlokusi pada bidang direktif, asertif, deklaratif, komisif, dan ekspresif ini dapat dilihat pada sampel data yang kami gunakan antara kurun waktu 2017, 2018, dan 2020. Data yang ditemukan pada tindak tutur perlokusi direktif yaitu iklan sprite yang berjudul Nyatanya Nyegerin dirilis tahun 2017. Tindak tutur perlokusi asertif yaitu iklan sprite yang berjudul Antara Ucapan dan Kenyataan dirilis tahun 2018. Tindak tutur perlokusi deklarafit yaitu iklan sprite yang berjudul Gerah Banyak Gaya dirilis tahun 2020. Tindak tutur perlokusi

Komisif yaitu iklan sprite yang berjudul Kenyataan Lebaran dirilis tahun 2017. Tindak tutur perlokusi ekspresif yaitu iklan sprite yang berjudul Kenyataan THR dirilis tahun 2018. Sedangkan berdasarkan maknanya diketahui bahwa makna dari tindak tutur perlokusi iklan minuman sprite di televisi meliputi makna perintah, pemberian saran, menunjukkan, menyatakan, menuntut, memberitahukan saran, mengatakan tentang iklan yang sedang disampaikan, berbuat sesuatu atau menyatakan janji, dan makna yang menunjukkan sikap psikologis penutur atau mitra tutur terhadap suatu keadaan.

Pada setiap pembahasan iklan produk minuman sprite menampilkan beberapa adegan yang membuat penonton merasa tertarik sehingga akan menyimak hingga habis iklan yang ditayangkan. Penggunaan bahasa yang ringan serta ilustrasi yang menarik juga mempunyai pengaruh besar terhadap ketertarikan penonton dalam membeli produk tersebut.

Page 12: ANALISIS TINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA IKLAN MINUMAN …

Analisis Tindak Struktur Perlokusi....(Florentina Putri/Nur Fitriani)

80

Daftar Acuan Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur

Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Damayanti, Ervina. 2019. Kesalahan

Penggunaan Bahasa pada Iklan Komersial Media Luar Ruangan di Kabupaten Kediri, 4(2), 23—25.

Djajasudarman, Fatimah. 2010. Metode

Linguistik Ancangan, Metode Penelitian, dan Kajian. Bandung: Refika Aditama.

Djatmika. 2016. Mengenal Pragmatik

Yuk!?. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Hardita, Putra, Rezandra, dan Prof. Dr.

Abdul Ngalim, M.M, M.Hum. 2019. Analisis Tindak Tutur Perlokusi pada Iklan Minuman Bersoda di Televisi. Skripsi Thesis: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Jumanto. 2017. Pragmatik Edisi 2 Dunia

Linguistik tak Selebar Daun Kelor. Yogyakarta: Morfalingua.

Partana, Paina. 2010. “Pola Tindak Tutur

Komisif Berjanji Bahasa Jawa.” Jurnal Widyaparwa 38(01).

Rusminto, Nurlaksana Eko. 2010.

Memahami Bahasa Anak-anak: Sebuah Kajian Analisis Wacana Panduan Bagi Guru, Orang tua, dan Mahasiswa Jurusan Bahasa. Bandar Lamung: Universitas Lampung.

Rustono. 1999. Pokok-pokok Pragmatik.

Semarang: CV IKIP Semarang Press.

Wijana, I Dewa Putu. 1996. Dasar-dasar

Pragmatik. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.

Yule, George. 2006. Pragmatik.

Yogyakarta: Pustaka Belajar.