analisis pengaruh net free cash flow debt equity … · analisis pengaruh net free cash flow, debt...
TRANSCRIPT
43
ANALISIS PENGARUH NET FREE CASH FLOW, DEBT EQUITY
RATIO DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI
PERUSAHAAN MELALUI KEBIJAKAN DIVIDEN
PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Deliana Ramdani Ritonga*, Muslich Lufti** dan Nazaruddin**
*Alumni MMPP SPs USU
** Dosen FEB USU
Abstract: The objective of the research was to find out the significant influence of
net free cash flow on firm value, the significant influence of net free cash flow on
dividend policy, the significant influence of profitability on firm value, the
significant influence of probability on dividend policy, the significant influence of
Debt Equity Ratio on firm value, the significant influence on Dividend Policy, and
the significant influence of dividend policy on firm value. The population was 43
manufacture companies in customer goods industry sectors listed in BEI (the
Indonesian Stock Exchange), and 24 of them listed in BEI in the period of 2009-
2011 were used as the samples. The data were analyzed by using path analysis
with an SPSS software program. The result of the research showed that net free
cash flow had positive and significant influence on firm value, company
profitability had positive and significant influence on firm value, mediated by
dividend policy.
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui signifikansi pengaruh
netfree cash flow terhadap Nilai Perusahaan, untuk mengetahui signifikansi
pengaruh netfree cash flow terhadap Kebijakan Dividen, untuk mengetahui
signifikansi pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan, untuk mengetahui
signifikansi pengaruh Profitabilitas terhadap Kebijakan Dividen, untuk mengetahui
signifikansi pengaruh Debt Equity Ratio terhadap Nilai Perusahaan, untuk
mengetahui signifikansi pengaruh Debt Equity Ratio terhadap Kebijakan Dividen,
untuk mengetahui signifikansi pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Nilai
Perusahaan. Populasi dalam penelitian ini adalah 43 perusahaan manufaktur
khususnya pada sektor customer goods industry yang terdaftar di BEI.Sedangkan
sampel penelitian menggunakan 24 perusahaan manufaktur khususnya pada sektor
customer goods industry yang terdaftar di BEI periode 2009-2011.Metode analisis
data yang digunakan adalah menggunakan analisis jalur (path analisis) dengan
menggunakan software SPSS. Hasil penelitian menunjukkan Net free cash flow
berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Profitabilitas
perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan dengan
dimediasi oleh kebijakan dividen.
Kata kunci: Net Free Cash Flow, Profitabilitas, Kebijakan Dividen dan Nilai
Perusahaan
PENDAHULUAN Berdirinya suatu perusahaan
bertujuan untuk memaksimalkan
kesejahteraan bagi para pemilik perusahaan
dengan cara meningkatkan nilai
perusahaan. Nilai perusahaan dapat
mencerminkan nilai asset yang dimiliki
perusahaan seperti surat-surat berharga
yang dikeluarkan oleh perusahaan. Salah
satu surat berharga yang dikeluarkan
perusahaan adalah saham (Harjito dan
Martono, 2005). Salah satu faktor yang
mempengaruhi harga saham adalah
kemampuan perusahaan membayar dividen.
Dividen merupakan proporsi laba yang
dibagikan kepada para pemegang saham
Jurnal Ekonom, Vol 19, No 2, April 2016
44
dalam jumlah yang sebanding dengan
jumlah lembar saham yang dimiliki
perusahaan (Sunariyah, 2004).
Kemampuan membayar dividen
erat hubungannya dengan kemampuan
perusahaan memperoleh laba. Jika
perusahaan memperoleh laba yang besar,
maka kemampuan membayar dividen juga
besar dan dengan dividen yang besar akan
meningkatkan nilai perusahaan, oleh karena
itu banyak pendapat yang mengatakan
bahwa besarnya dividen yang dibagikan
oleh perusahaan dapat mempengaruhi harga
saham (Harjito dan Martono, 2005).
Pendapat ini sesuai dengan teori the bird in
the hand atau dividend relevance theory
yang dikemukakan oleh Gordon dan
Lintner (1963) dalam Ekawati (2004), pada
teori yang mereka kemukakan, mereka
menyatakan bahwa kebijakan dividen
relevan terhadap nilai perusahaan. Dalam
hal ini, investor akan lebih menyukai
pembayaran dividen yang akan diterima
saat ini dari pada capital gains yang akan
diterima pada masa mendatang.Menurut
teori ini, investor akan merasa lebih aman
untuk mendapatkan dividen sekarang dari
pada capital gains di masa mendatang yang
penuh dengan risiko dan ketidak-pastian.
Namun, teori ini bertentangan
dengan teori yang dikemukakan oleh Miller
dan Modiggliani (1961) dalam Ekawati
(2004) yang dikenal dengan teori dividend
irrelevance theory, yang menyatakan
bahwa kebijakan dividen tidakmempunyai
pengaruh terhadap nilai perusahaan. Teori
ini merupakan pendapat Modigliani dan
Miller (M-M) yang menyatakan bahwa nilai
suatu perusahaan tidak ditentukan oleh
besar kecilnya Dividend Payout Ratio
(DPR) tetapi ditentukan oleh laba bersih
sebelum pajak (EBIT) dan risiko
bisnis.Dengan demikian kebijakan dividen
sebenarnya tidak relevan untuk
dipersoalkan.
Pada penelitian ini kebijakan
dividen perusahaan diwakili oleh dividend
payout ratio (DPR). Dividend payout ratio
digunakan karena dividend payout ratio
dianggap mencerminkan kebijakan dividen
suatu perusahaan dalam menentukan porsi
keuntungan yang akan dibagikan kepada
para pemegang saham, dan yang akan
ditahan sebagai bagian dari laba ditahan
yang dapat dihitung secara kuantitatif
(Mahendra, 2011). Menurut Gitosudarmo
dan Basri (2002) besar kecilnya DPR
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara
lain: faktor likuiditas, kebutuhan dana
untuk melunasi hutang, tingkat ekspansi
yang direncanakan, faktor pengawasan,
ketentuan dari pemerintah, dan pajak
kekayaan/penghasilan dari pemegang
saham.
Profitabilitas perusahaan,
ketersediaan net free cash flow dan Debt
Equty Ratio (DER) juga turut
mempengaruhi nilai suatu perusahaan.
Profitabilitas perusahaan merupakan
indikator yang mencerminkan kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba.
Semakin tinggi kemampuan memperoleh
laba, maka semakin besar return yang
diharapkan investor, sehingga menjadikan
nilai perusahaan menjadi lebih baik (Saidi,
2004). Rasio profitabilitas dapat diukur
dengan beberapa cara, antara lain: gross
profit margin, net profit margin, Return on
Equity (ROE), dan Rentabilitas Ekonomis.
Pada penelitian ini profitabilitas perusahaan
diwakili oleh Return On Equity (ROE),
dimana ROE adalah rasio yang
menunjukkan tingkat pengembalian yang
diperoleh pemilik atau pemegang saham
atas investasi disuatu perusahaan. Semakin
tinggi ROE menunjukkan bahwa semakin
tinggi tingkat pengembalian terhadap
investasi yang dilakukan dan semakin
rendah ROE suatu perusahaan maka tingkat
pengembaliannya akan semakin rendah
pula (Margaretha, 2011).
Ross et al. (2000) dalam Dewi
(2011) menjelaskan bahwa free cash flow
merupakan kas perusahaan yang
didistribusikan kepada pemegang saham
dan kreditur yang tidak diperlukan untuk
modal kerja atau investasi pada asset tetap
dan Jensen (1986) dalam Difah (2011)
mendefinisikan aliran kas bebas (free cash
flow) sebagai kas yang tersisa setelah
seluruh proyek yang menghasilkan net
present value positif. Dari kedua pendapat
diatas dapat dipahami bahwa free cash flow
adalah kas yang menganggur, yaitu sisa kas
setelah digunakan untuk berbagai keperluan
proyek yang telah direncanakan
perusahaan, seperti: melunasi hutang,
membayar dividen, melakukan investasi,
dan lain-lain.
Deliana Ramdani Ritonga, Muslich Lufti dan Nazaruddin: Analisis Pengaruh…
45
Free cash flow sering menjadi
pemicu timbulnya perbedaan kepentingan
antara pemegang saham dan manajer.
Pemegang saham akan meminta dividen
yang lebih besar ketika perusahaan
menghasilkan free cash flow yang tinggi,
hal ini mengakibatkan free cash flow yang
dimiliki perusahaan akan berkurang (Dewi,
2011).
Menurut Darsono (2005), Debt to
Equity Ratio merupakan indicator yang
dapat mencerminkan kemampuan
perusahaan dalam menyediakan dana yang
akan digunakan untuk menutupi pinjaman
perusahaan. Semakin tinggi rasio, semakin
rendah pendanaan perusahaan yang
disediakan oleh pemegang saham. Dari
perspektif kemampuan membayar
kewajiban jangka panjang, semakin rendah
rasio akan semakin baik kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban
jangka panjangnya.
Pada kondisi ideal, ROE dapat
menunjukkan kemampuan perusahaan
dalam memperoleh laba.Semakin tinggi
ROE suatu perusahaan, maka semakin
efektif dan efisien kinerja manajemen suatu
perusahaan sehingga semakin tinggi laba
yang diperoleh perusahaan.(Munawir, 2002
dalam Fidhayatin, 2012).Jika perusahaan
memperoleh laba yang besar, maka
kemampuan membayar dividen juga besar
(Harjito dan Martono, 2005).
Berdasarkan Free cash flow theory,
aliran kas bebas menggambarkan tingkat
fleksibilitas keuangan perusahaan.
Perusahaan dengan aliran kas bebas
berlebih akan memiliki kinerja yang lebih
baik dibandingkan perusahaan lainnya dan
diduga lebih bisa untuk bertahan dalam
situasi yang buruk dan aliran kas bersih
juga dapat menjadi indicator bagi
pemegang saham untuk mengetahui
kemampuan perusahaan dalam membayar
dividen (Difah, 2011).
Namun DER mengindikasikan
pengaruh yang berbeda, DER yang tinggi
menunjukkan bahwa perusahaan sangat
bergantung pada pihak luar dalam
mendanai kegiatan sehingga beban
perusahaan juga akan meningkat.Dengan
semakin meningkatnya beban perusahaan
akan membuat dividen yang akan dibagikan
kepada para pemegang saham menjadi lebih
kecil. Hasil penelitian terdahulu
menyatakan bahwa DER memiliki
pengaruh negatif secara signifikan terhadap
harga saham (Suroto, 2012).
Pada PT. Mayora Indah Tbk, terjadi
peningkatan DPR dari tahun 2009-2011,
namun peningkatan DPRtidak diiringi
dengan peningkatan ROE dan NFCF
perusahaan. NFCF perusahaan dari tahun
2009-2011 justru turun dalam jumlah yang
cukup besar pada tahun 2011, penurunan
NFCF juga diikuti dengan semakin
besarnya DER perusahaan.Namun dengan
kondisi seperti ini harga saham PT. Mayora
justru semakin meningkat dari waktu ke
waktu.
Kondisi yang berbeda ditunjukkan
oleh PT. Darya-Varia.Pada PT. Darya-
Varia Laboratoria Tbk. dapat dilihat bahwa
dari tahun 2009-2011 terjadi peningkatan
NFCF dan DPR, namun peningkatan ini
tidak sejalan dengan peningkatan ROE
perusahaan. ROE kedua perusahaan
cenderung stabil dari waktu ke waktu, dan
besar DER PT. Darya-Varia yang semakin
mengecil dari tahun 2009-2011 tidak
memberikan dampak pada harga saham PT.
Darya-Varia yang justru semakin turun
sepanjang tahun 2009-2011.
Kondisi perusahaan yang seperti ini
sangat menarik untuk diteliti. Untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh
variabel pengaruh net free cash flow,
profitabilitas perusahaan, dan Debt Equity
Ratio serta kebijakan dividen terhadap nilai
perusahaan di Indonesia. Penelitian sejenis
telah banyak dilakukan sebelumnya
diberbagai negara, diantaranya adalah
sebagai berikut pada penelitian yang
dilakukan oleh Murefeku dan Ouma (2012)
terhadap perusahaan yang terdaftar di
Nairobi Securities Exchange, Kenya
menyatakan bahwa kinerja perusahaan
(ROE) berpengaruh secara signifikan dan
positif terhadap kebijakan dividen yang
dikeluarkan oleh perusahaan.
Pada penelitian yang dilakukan
oleh Wang (2010) terhadap perusahaan-
perusahaan yang terdaftar pada Taiwan
Stock Exchanges (TWSE), menyimpulkan
bahwa free cash flow berpengaruh
signifikan dan positif terhadap nilai
perusahaan baik secara parsial maupun
secara simultan dengan agency cost, namun
agency cost sendiri tidak berpengaruh
Jurnal Ekonom, Vol 19, No 2, April 2016
46
secara signifikan dan positif terhadap nilai
perusahaan secara parsial.
Pada penelitian yang dilakukan
Troudi dan Milhem (2013) terhadap
perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Amman Stock Exchange yang dilakukan
pada tahun 2005 sampai dengan tahun
2010, menyimpulkan bahwa terdapat
pengaruh signifikan dan positif baik secara
parsial maupun secara simultan antara
dividen tunai, laba ditahan, dan earning per
share terhadap harga saham.
Di Indonesia sendiri telah banyak
penelitian sejenis juga banyak dilakukan,
diantaranya adalah sebagai berikut pada
penelitian yang dilakukan oleh Mardiyati,
Nazir dan Putri (2012), terhadap
perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. Penelitian yang
mereka lakukan menyimpulkan bahwa
kebijakan dividen secara parsial tidak
memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap nilai perusahaan, kebijakan hutang
memberikan pengaruh yang positif namun
tidak signifikan terhadap nilai perusahaan,
dan profitabilitas memberikan pengaruh
yang positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan.
Pada penelitian yang dilakukan
oleh Murniadi (2012) terhadap 18
perusahaan yang bergerak dibidang
perdagangan, jasa, dan investasi yang
sahamnya terdaftar dan diperjual belikan di
Bursa Efek Indonesia, menyatakan bahwa
Return on Equity tidak memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap
kebijakan dividen, namun komposisi
hutang pada struktur modal memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap
kebijakan dividen.
Pada penelitian yang dilakukan
oleh Ayuningtiyas dan Kurnia (2013)
terhadap 22 perusahaan yang bergerak
dibidang manufaktur yang sahamnya
terdaftar dan diperjual belikan di Bursa
Efek Indonesia, menjelaskan pada hasil
penelitian yang dilakukannya bahwa
profitabilitas terbukti berpengaruh positif
signifikan terhadap kebijakan dividen dan
profitabilitas terbukti berpengaruh positif
signifikan terhadap nilai perusahaan serta
kebijakan dividen tidak terbukti
berpengaruh positif signifikan terhadap
nilai perusahaan. Profitabilitas terbukti
berpengaruh positif signifikan terhadap
nilai perusahaan melalui kebijakan dividen
dan kesempatan investasi.
Pada penelitian yang dilakukan
oleh Sugiharti dan Taqdir (2012) terhadap
perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia menyatakan bahwa
Return on Equity, Return on Asset, Earning
Per Share dan Debt Equity Ratio secara
simultan memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap kebijakan dividen
(Dividen Payout Ratio). Namun secara
parsial Return on Equity, Return on Asset,
Earning Per Share dan Debt Equity Ratio
tidak memberikan pengaruh yang
signifikanterhadap kebijakan dividen
(Dividen Payout Ratio).
Pada penelitian yang dilakukan
oleh Wicaksana (2012) terhadap pengaruh
cash ratio, debt to equity ratio, dan return
on asset terhadap kebijakan dividen yang
diukur dengan dividend payout ratio pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia dengan periode
pengamatan 2005-2009, menyimpulkan
bahwa variabel cash ratio dan return on
asset berpengaruh positif dan signifikan
terhadap dividend payout ratio, sedangkan
variabel debt to equity ratio berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap dividend
payout ratio.
Pada penelitian yang dilakukan
oleh Lopolusi (2013) terhadap perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia menyimpulkan bahwa
profitabilitas dan free cash flow
berpengaruh negative dan tidak signifian
terhadap kebijakan dividen perusahaan dan
pada penelitian yang dilakukan oleh
Lilyana (2012) terhadap perusahaan non
keuangan yang terdaftar pada Bursa Efek
Indonesia menyimpulkan bahwa bahwa
variabel yang mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap pembagian dividen
adalah free cash flow, kepemilikan
institusional, dan ukuran perusahaan.
Jumlah free cash flow perusahaan yang
tinggi, persentase kepemilikan institusional
yang rendah, dan ukuran perusahaan yang
besar akan menghasilkan dividend payout
ratio yang tinggi.
Berdasarkan uraian diatas, penelitian
ini ingin mengetahui pengaruh langsung
return on equity,net free cash flow dan debt
equity ratio pada nilai perusahaan dan
pengaruh tidak langsung return on
Deliana Ramdani Ritonga, Muslich Lufti dan Nazaruddin: Analisis Pengaruh…
47
equity,net free cash flow dan debt equity
ratio pada nilai perusahaan melalui
kebijakan dividen sebagai variabel
intervening pada perusahaan manufaktur
khususnya pada sektor customer goods
industry selama periode tahun 2009 sampai
dengan tahun 2012.
1. Untuk mengetahui signifikansi pengaruh
netfree cash flow terhadap Nilai
Perusahaan
2. Untuk mengetahui signifikansi pengaruh
netfree cash flow terhadap Kebijakan
Dividen Perusahaan
3. Untuk mengetahui signifikansi pengaruh
Profitabilitas Perusahaan terhadap Nilai
Perusahaan
4. Untuk mengetahui signifikansi pengaruh
Profitabilitas Perusahaan terhadap
Kebijakan Dividen Perusahaan
5. Untuk mengetahui signifikansi pengaruh
Debt Equity Ratio terhadap Nilai
Perusahaan
6. Untuk mengetahui signifikansi pengaruh
Debt Equity Ratio terhadap Kebijakan
Dividen Perusahaan
7. Untuk mengetahui signifikansi pengaruh
Kebijakan Dividen Perusahaan terhadap
Nilai Perusahaan.
Nilai Perusahaan
Nurhayati, (2009) menyatakan
bahwa perhitungan nilai perusahaan dengan
metode ini diperoleh dengan cara
mendiskontokan future cash flow yang
dihasilkan dari perusahaan dimasa yang
akan datang. Ada 4 hal penting yang harus
diperhatikan dalam penggunaan metode ini,
antara lain:
1. Pendefinisian aliran tunai bersih bebas
perusahaan harus jelas
2. Lama periode proyeksi arus kas yang
dilakukan
3. Tingkat diskonto (discount rate) yang
digunakan
4. Tingkat growth atau pertumbuhan
perusahaan.
Menurut Ross at al (2000), aliran
kas bebas atau free cash flow merupakan
kas perusahaan yang dapat didistribusi
kepada kreditor atau pemegang saham yang
tidak digunakan untuk modal kerja
(working capital) atau investasi pada asset
tetap.
Profitabilitas Profitabilitas adalah kemampuan
perusahaan dalam memperoleh laba.Para
investor menanamkan saham pada
perusahaan adalah untuk mendapatkan
return, yang terdiri dari yield dan capital
gain.Semakin tinggi kemampuan
memperoleh laba, maka semakin besar
return yang diharapkan investor, sehingga
menjadikan nilai perusahaan menjadi lebih
baik (Saidi, 2004).
Menurut Martono dan Agus, (2005)
dalam Susanti (2010) menjelaskan bahwa
rasio profitabilitas terdiri dari empat jenis
rasio yang menunjukkan laba dalam
hubungannya dengan investasi.
Kebijakan Dividen Menurut Napa (1999) dalam
Mahendra (2011), dividen merupakan
bagian dari laba bersih yang dibagikan
kepada para pemegang saham (pemilik
modal sendiri).Awat (1998) dalam Difah
(2011) mengemukakan bahwa dividen
merupakan bagian dari laba bersih yang
dibagikan kepada para pemegang saham.
Selain dibagi kepada pemegang saham
dalam bentuk dividen,laba bersih itu
ditahan di dalam perusahaan untuk
membiayai operasi perusahaan dan disebut
sebagai laba ditahan (retained earnings).
Harjito dan Martono (2005)
menyatakan bahwa besarnya dividen yang
dibagikan oleh perusahaan dapat
mempengaruhi harga saham.Kemampuan
membayar dividen erat hubungannya
dengan kemampuan perusahaan
memperoleh laba. Jika perusahaan
memperoleh laba yang besar, maka
kemampuan membayar dividen juga besar
dan dengan dividen yang besar akan
meningkatkan nilai perusahaan. Pada
penelitian ini kebijakan pembayaran
dividen perusahaan diwakili oleh DPR,
DPR dianggap mencerminkan kebijakan
dividen suatu perusahaan dalam
menentukan porsi keuntungan yang akan
dibagikan kepada para pemegang saham,
dan yang akan ditahan sebagai bagian dari
laba ditahan yang dapat dihitung secara
kuantitatif (Mahendra, 2011).
Profitabilitas perusahaan dan
ketersediaan net free cash flow juga turut
mempengaruhi nilai suatu
perusahaan.Profitabilitas perusahaan
Jurnal Ekonom, Vol 19, No 2, April 2016
48
merupakan indikator yang mencerminkan
kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba. Semakin tinggi
kemampuan memperoleh laba, maka
semakin besar return yang diharapkan
investor, sehingga menjadikan nilai
perusahaan menjadi lebih baik (Saidi,
2004). Pada penelitian ini profitabilitas
perusahaan diwakili oleh ROE, karena ROE
adalah rasio yang menunjukkan tingkat
pengembalian yang diperoleh pemilik atau
pemegang saham atas investasi di suatu
perusahaan. Semakin tinggi ROE
menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat
pengembalian terhadap investasi yang
dilakukan dan semakin rendah ROE suatu
perusahaan maka tingkat pengembaliannya
akan semakin rendah pula (Margaretha,
2011).
Ross et al. (2000) dalam Dewi (2011)
menjelaskan bahwa free cash flow
merupakan kas perusahaan yang
didistribusikan kepada pemegang saham
dan kreditur yang tidak diperlukan untuk
modal kerja atau investasi pada asset tetap.
Free cash flow menunjukkan gambaran
bagi investor bahwa dividen yang dibagikan
oleh perusahaan tidak sekadar strategi
menyiasati pasar dengan maksud
meningkatkan nilai perusahaan. Bagi
perusahaan yang melakukan pengeluaran
modal, free cash flow akan mencerminkan
dengan jelas mengenai perusahaan
manakah yang masih mempunyai
kemampuan di masa depan dan yang tidak
(Uyara & Tuasikal, 2003 dalam Lucyanda
dan Lilyana, 2012) dan menurut Darsono
(2005), Debt to Equity Ratio merupakan
indicator yang dapat mencerminkan
kemampuan perusahaan dalam
menyediakan dana yang akan digunakan
untuk menutupi pinjaman perusahaan.
Semakin tinggi rasio, semakin rendah
pendanaan perusahaan yang disediakan
oleh pemegang saham. Dari perspektif
kemampuan membayar kewajiban jangka
panjang, semakin rendah rasio akan
semakin baik kemampuan perusahaan
dalam membayar kewajiban jangka
panjangnya.
Berdasarkan ringkasan teori yang
diulas sebelumnya dan untuk menjawab
permasalahan sebagaimana yang telah
diuraikan maka dapat disusun sebuah
kerangka konseptual dalam penelitian ini
sebagai berikut:
Gambar 1 Kerangka Konseptual
Dari permasalahan yang ada, dapat
diambil suatu hipotesis simultan dan
hipotesis parsial sebagai berikut :
1. Netfree cash flow berpengaruh
terhadap kebijakan dividen
perusahaan.
2. Profitabilitas perusahaan berpengaruh
terhadap kebijakan dividen
perusahaan.
3. Debt to equity ratio berpengaruh
terhadap kebijakan dividen
perusahaan.
4. Netfree cash flow berpengaruh
terhadap nilai perusahaan.
5. Profitabilitas perusahaan berpengaruh
terhadap nilai perusahaan.
6. Debt to equity ratio berpengaruh
terhadap kebijakan nilai perusahaan.
7. Kebijakan Dividen Perusahaan
berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
METODE
Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini
adalah 43 perusahaan manufaktur
khususnya pada sektor customer goods
industry yang terdaftar di BEI.Sedangkan
sampel penelitian menggunakan 24
perusahaan manufaktur khususnya pada
sektor customer goods industry yang
terdaftar di BEI periode 2009-2011.
Teknik Pengumpulan Data
Sumber data yang digunakan ini
diperoleh melalui penelusuran dari,
Indonesia Capital Market Directory
(ICMD), Annual Report perusahaan,
website www.idx.co.id, Jakarta Stock
Deliana Ramdani Ritonga, Muslich Lufti dan Nazaruddin: Analisis Pengaruh…
49
Exchange (JSX), dan dari media internet
dan website terkait.
Metode pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
observasi non prilaku.Pada observasi non
perilaku, peneliti tidak terlibat dan hanya
sebagai pengamat independen. Dengan
metode ini semua data diperoleh melalui
pengumpulan data dengan cara mengamati,
mencatat serta mempelajari uraian-uraian
dari buku-buku, karya ilmiah berupa jurnal,
tesis dan dokumen-dokumen yang terdapat
dalam laporan keuangan tahunan dari
perusahaan yang dijadikan objek penelitian
pada tahun 2009-2011
Metode Analisis Data
Sesuai dengan tujuan dan hipotesis
penelitian yang diajukan yaitu untuk
menganalisis pengaruh net free cash flow
dan profitabilitas perusahaan terhadap nilai
perusahaan dengan kebijakan dividen
sebagai variabel intervening pada
perusahaan manufaktur khususnya pada
sektor customer goods industry yang
terdaftar di BEI, maka teknik analisis yang
digunakan adalah analisis jalur (path
analysis).
Model penelitian ini terbagi atas
dua sub struktur, sebagai berikut :
1. Sub struktur pertama, menganalisa
pengaruh net free cash fow,
profitabilitas perusahaan dan terhadap
kebijakan dividen.
2. Sub struktur kedua, menganalisa
pengaruh net free cash fow,
profitabilitas perusahaan dan debt to
equity ratio terhadap kebijakan dividen
dan nilai perusahaan
Maka diagram jalur dapat ditulis
dalam bentuk persamaan sebagai berikut:
a. Hubungan antara , dan
terhadap
b. Hubungan antara , ,
dan terhadap Y
HASIL
Hasil Penilaian Analisa Goodness
of Fit Sub Struktur Pertama dapat dilihat
pada Tabel 1 Ringkasan Penelitian
Goodness of Fit Sub Struktur Pertama.
Tabel 1. Goodness of Fit Sub Struktur
Pertama
R
Square
Uji F Uji t
F Sig. Variabel t Sig.
0.401 14.52
5
.00
0a
Net free cash flow
terhadap nilai
perusahaan
4.199
2.305
3.620
0.000
0.024
0.001
Profitabilitas
perusahaan
terhadap nilai
perusahaan
Debt to Equity
Ratio terhadap
nilai perusahaan
Sumber : Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)
Hasil Penilaian Analisa Goodness
of Fit Sub Struktur Kedua dapat dilihat
pada Tabel 2 Ringkasan Penelitian
Goodness of Fit Sub Struktur Kedua:
Tabel 2. Goodness of Fit Sub Struktur
Kedua
R
Square
Uji F Uji t
F Sig. Variabel t Sig.
0.196 5.276 .003a Net free cash flow
terhadap
kebijakan dividen
2.199
2.691
1.200
0.031
0.009
0.235
Profitabilitas
perusahaan
terhadap
kebijakan dividen
Debt to Equity
Ratio terhadap
kebijakan dividen
Sumber : Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)
Hasil Penilaian Analisa Goodness
of Fit Sub Struktur Ketiga dapat dilihat
pada Tabel 3 Ringkasan Penelitian
Goodness of Fit Sub Struktur Ketiga:
Tabel 3. Goodness of Fit Sub Struktur
Ketiga
R
Square
Uji F Uji t
F Sig. Variabel t Sig.
0.145
11.338 .001a Kebijakan
Deviden
terhadap nilai
perusahaan
3.367
.001
Sumber : Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)
Hasil ringkasan dari Hasil
penelitian dengan menggunakan analisis
jalur melaluiGoodness of Fit Sub Struktur
Jurnal Ekonom, Vol 19, No 2, April 2016
50
Pertama, Kedua dan Ketiga dapat dilihat
pada Tabel 4:
Tabel 4. Ringkasan Hasil Penelitian No Hipotesis T hitung Sig Hasil
1
Net free cash flow
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap nilai
perusahaan
4,199 0,000 Diterima
2
Profitabilitas perusahaan
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap nilai
perusahaan
2,305 0.024 Diterima
3
Debt to Equity Ratio
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap nilai
perusahaan
3,620 0.001 Diterima
4
Net free cash flow
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
kebijakan dividen
2,199 0,031 Diterima
5
Profitabilitas perusahaan
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
kebijakan dividen
2,691 0,009 Diterima
6
Debt to Equity Ratio
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
kebijakan dividen
1,200 0.235 Ditolak
7
Kebijakan dividen
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap nilai
perusahaan
3,367 0.00
1
Diteri
ma
Sumber : Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)
Hasil output SPSS didapat persamaan
regresi yaitu
Kebijakan deviden = 0,097X1 + 0,361X2+
0,195X3 R2 = 0,196
Nilai Perusahaan = 0,394X1 + 0,655X2+
0,1244 X3+0,933Z R2 = 0,401
e1=√ = 0,896
e2=√ = 0,773
Interpretasi dari hasil analisis jalur
dapat dilakukan sebagai berikut :
Total pengaruh net free cash flow,
profitabilitas perusahaan dan Debt to Equity
Ratio terhadap nilai perusahaan dapat
dilihat sebagai berikut :
Tabel 5. Ringkasan Hasil Penelitian No Hubungan antara
Variabel
Nilai
1 Pengaruh Langsung net
free cash flow,
profitabilitas perusahaan
dan Debt to Equity Ratio
terhadap kebijakan
deviden
( )
0,896
2 Pengaruh Langsung net
free cash flow,
profitabilitas perusahaan
dan Debt to Equity Ratio
terhadap nilai perusahaan
)
0,773
Sumber : Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)
1. Pengaruh Langsung net free cash flow,
profitabilitas perusahaan dan Debt to
Equity Ratio terhadap kebijakan
deviden = 0,896
2. Pengaruh Langsung net free cash flow,
profitabilitas perusahaan dan Debt to
Equity Ratio terhadao nilai perusahan
= 0,773
3. Pengaruh tidak langsung :
a. net free cash flow, profitabilitas
perusahaan dan Debt to Equity
Ratio ke kebijakan dividen ke nilai
perusahaan = 0,896 x 0,773 =
0,656.
b. Free Cash Flow, profitabilitas
perusahaan dan Debt to Equity
Ratio terhadap Nilai Perusahaan
melalui Kebijakan Dividen adalah
0,656 + 0,896 + 0,773 = 2.325.
Sehingga disimpulkan bahwa
pengaruh Free Cash Flow, profitabilitas
perusahaan dan Debt to Equity Ratio
terhadap Nilai Perusahaan melalui
Kebijakan Dividen bernilai positif.Hal ini
menunjukkan adanya pengaruh tidak
langsung Free Cash Flow, profitabilitas
perusahaan dan Debt to Equity Ratio
terhadap Nilai Perusahaan melalui
Kebijakan Dividen.
PEMBAHASAN
Pembahasan Hipotesis Substruktur
Pertama
Hubungan langsung variabel
independen substruktur pertama, net free
cash flow, profitabilitas perusahaan dan
debt to equity ratio terhadap variabel
dependent, nilai perusahaan sebagai
berikut:
Hasil penelitian menunjukkan Free
Cash Flow, Profitabilitas Perusahaan dan
Debt Equity Ratio secara simultan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Nilai Perusahaan pada Sektor Customer
Goods Industri yang terdaftar di Bursa Efek
Deliana Ramdani Ritonga, Muslich Lufti dan Nazaruddin: Analisis Pengaruh…
51
Indonesia. Secara parsial Free Cash Flow
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Nilai Perusahaan, Profitabilitas Perusahaan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Nilai Perusahaan dan Debt Equity Ratio
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Nilai Perusahaan pada Sektor Customer
Goods Industri yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
Kemampuan Free Cash Flow (X1),
Profitabilitas Perusahaan (X2) dan Debt
Equity Ratio (X3) dapat menjelaskan variasi
dari Nilai Perusahaan sebesar 37,4% dan
sisanya sebesar 62,6% dipengaruhi oleh
variabel-variabel lain di luar dari variabel
yang diteliti.
Nilai perusahaan sangat penting
karena dengan nilai perusahaan tinggi akan
diikuti oleh tingginya kemakmuran
pemegang saham, semakin tinggi harga
saham semakin tinggi pula nilai
perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi
menjadi keinginan para pemilik perusahaan,
sebab dengan nilai yang tinggi
menunjukkan kemakmuran pemegang
saham juga tinggi.Kekayaan pemegang
saham dan perusahaan di presentasekan
oleh harga pasar dari saham yang
merupakan cerminan dari keputusan
investasi pendanaan (financing) dan
manajemen asset (Susanti, 2010).
Nilai perusahaan dalam penelitian
ini didefenisikan sebagai nilai pasar, seperti
halnya penelitian yang pernah dilakukan
oleh nurlela dan Islahudin (2008) nilai
perusahaan dapat memberikan kemakmuran
pemegang saham secara maksimum apabila
harga saham perusahaan meningkat.
Semakin tinggi harga saham maka makin
tinggi kemakmuran pemegang saham,
untuk mencapai nilai perusahaan umumnya
para pemodal menyerahkan pengelolaannya
kepada para frofesional.Para professional
diposisikan sebagai manajer ataupun
komisaris.
Ada beberapa konsep dasar
penilaian yaitu : nilai ditentukan pada harga
yang wajar, penilaian tidak dipengaruhi
oleh kelompok pembeli tertentu. Secara
umum banyak metode dan teknik yang
telah dikembangkan dalam penilaian
perusahaan diantaranya adalah pendekatan
laba antara lain metode rasio tingkat laba
atau price earning ratio, pendekatan arus
kas, pendekatan deviden antara lain
pertumbuhan dividen, pendekatan aktiva
antara lain metode penilaian aktiva,
pendekatan harga saham, pendekatan
ekonomi value added (Suharli, 2006).
Berdasarkan pandangan finansial,
nilai dari suatu perusahaan merupakan
jumlah dari future benefit return yang
dihasilkan oleh perusahaan tersebut.
Pendapatan tersebut kemudian
didiskontokan dengan tingkat diskon yang
sesuai sehingga diperoleh present value dari
jumlah pendapatan tersebut. Pendekatan ini
memfokuskan penilain pada upaya
pengkuantifikasian kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan return kepada pemilik.
Namun untuk menilai suatu Nilai dari
perusahaan bergantung tidak hanya pada
kemampuan menghasilkan arus kas, tetapi
juga bergantung pada karakteristik
operasional dan keuangan dari perusahaan
yang diambil alih (Nurhayati, 2009).
Calon investor sebelum mengambil
keputusan untuk berinvestasi selalu
mempertimbangkan nilai perusahaan.Hal
ini disebabkan karena nilai perusahaan
menunjukkan kepercayaan para pelaku
pasar terhadap perusahaan di pasar
modal.Jadi sebelum memutuskan
berinvestasi calon investor biasanya
melakukan analisis terhadap faktor-faktor
yang mempengaruhi nilai perusahaan. Pada
dasarnya nilai perusahaan terbentuk dari
interaksi antara penjual dan pembeli yang
terjadi di lantai bursa yang akan bergerak
sesuai dengankekuatan permintaan dan
penawaran yang terjadi atas saham di bursa.
Profitabilitas adalah kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan
keuntungan dan mengukur tingkat efisiensi
operasional dan efisiensi dalam
menggunakan harta yang dimilikinya
(Chen, 2004).Menurut Petronila dan
Mukhlasin (2003) profitabilitas merupakan
gambaran dan kinerja manajemen dalam
mengelola perusahaan. Pengukuran
profitabilitas dapat menggunakan beberapa
indikator seperti laba operasi, laba bersih,
tingkat pengembalian investasi/aktiva, dan
tingkat pengembalian ekuitas pemilik.
Ang (1997) mengungkapkan bahwa
rasio profitabilitas menunjukkan
keberhasilan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan.Kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba dalam
kegiatan operasinya merupakan fokus
Jurnal Ekonom, Vol 19, No 2, April 2016
52
utama dalam penilaian prestasi
perusahaan.Selain merupakan indikator
kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban bagi para penyandang dananya,
laba perusahaan juga merupakan elemen
dalam menentukan nilai perusahaan.
Efektivitas dinilai dengan menghubungkan
laba bersih yang didefinisikan dalam
berbagai rasio terhadap aktiva, misalnya
rasio profitabilitas. Analisis profitabilitas
menekankan pada kemampuan perusahaan
dalam mendayagunakan kekayaan yang ada
untuk menghasilkan laba selang periode
tertentu yang diukur melalui rasio-rasio
profitabilitas, (Riyanto, 1999).
Debt to Equity Ratio (DER)
digunakan untuk mengukur tingkat leverage
(penggunaan hutang) terhadap total
shareholders equity yang dimiliki
perusahaan, (Ang, 1997).Semakin besar
DER menunjukkan semakin besar biaya
hutang yang harus dibayar perusahaan
makaberdampak pada profitabilitas yang
semakin berkurang. Hal ini menyebabkan
hak para pemegangsaham akan semakin
berkurang, sehingga akan berpengaruh pada
minat investor yang juga akan
mempengaruhi kepada nilai perusahaan.
Sebagian investor berpendapat
bahwa Debt to Equity Ratio (DER)
dipandang besarnya tanggung jawab
perusahaan terhadap pihak ketiga yaitu
kreditor yang memberikan pinjaman kepada
perusahaan. Sehingga semakin besar nilai
Debt to Equity Ratio (DER) akan
memperbesar tanggungan perusahaan.
sehingga hal ini dinilai akan memperkecil
kemungkinan penggunaan laba yang
diperoleh perusahaan dalam bentuk dividen.
Hal ini menyebabkan permintaan saham
akan menurun yang pada akhirnya nilai
perusahaan juga akan turun. Hasil ini
menunjukkan sama dengan hasil penelitian
yang dilakukan oleh Syahib (2000), dan
Njo Anastasia dkk (2003) yang berpendapat
bahwa DER berpengaruh signifikan
terhadap nilai perusahaan. Namun hasil
penelitian yang dilakukan oleh Edi dan
Fransisca (2003), Ardiani Ika (2005),
Ardiani dan Andy (2007) menyatakan
bahwa DER tidak berpengaruh signifikan
terhadap nilai perusahaan.
Hasil penelitian ini didukung
penelitian terdahulu oleh Wang (2010)
terhadap perusahaan-perusahaan yang
terdaftar pada Taiwan Stock Exchanges
(TWSE), menyimpulkan bahwa free cash
flow berpengaruh signifikan dan positif
terhadap nilai perusahaan baik secara
parsial maupun secara simultan dengan
agency cost, namun agency cost sendiri
tidak berpengaruh secara signifikan dan
positif terhadap nilai perusahaan secara
parsial.
Troudi dan Milhem (2013)
terhadap perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Amman Stock Exchange yang
dilakukan pada tahun 2005 sampai dengan
tahun 2010, menyimpulkan bahwa terdapat
pengaruh signifikan dan positif baik secara
parsial maupun secara simultan antara
dividen tunai, laba ditahan, dan earning per
share terhadap harga saham.
Pembahasan Hipotesis Substruktur
Kedua Hubungan langsung variabel
independen substruktur kedua, net free cash
flow, profitabilitas perusahaan dan Debt to
Equity Ratio terhadap variabel dependent,
Kebijakan dividen.
Hasil penelitian menunjukkan Free
Cash Flow, Profitabilitas Perusahaan dan
Debt Equity Ratio secara simultan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Kebijakan Dividen Perusahaan pada Sektor
Customer Goods Industri yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. Secara parsial Free
Cash Flow berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Kebijakan Dividen
Perusahaan, Profitabilitas Perusahaan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Kebijakan Dividen Perusahaan dan Debt
Equity Ratio tidak berpengaruh positif dan
tidak signifikan terhadap Kebijakan
Dividen Perusahaan pada Sektor Customer
Goods Industri yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
Kemampuan Free Cash Flow (X1),
Profitabilitas Perusahaan (X2) dan Debt
Equity Ratio(X2) dapat menjelaskan variasi
dari Kebijakan Dividen Perusahaan sebesar
15,9% dan sisanya sebesar 84,1%
dipengaruhi oleh variabel-variabel lain di
luar dari variabel yang diteliti.
Hasil penelitian ini didukung
penelitian terdahulu oleh Ayuningtiyas dan
Kurnia (2013) terhadap 22 perusahaan yang
bergerak dibidang manufaktur yang
sahamnya terdaftar dan diperjual belikan di
Deliana Ramdani Ritonga, Muslich Lufti dan Nazaruddin: Analisis Pengaruh…
53
Bursa Efek Indonesia, menjelaskan pada
hasil penelitian yang dilakukannya bahwa
profitabilitas terbukti berpengaruh positif
signifikan terhadap kebijakan dividen dan
profitabilitas terbukti berpengaruh positif
signifikan terhadap nilai perusahaan serta
kebijakan dividen tidak terbukti
berpengaruh positif signifikan terhadap
nilai perusahaan. Profitabilitas terbukti
berpengaruh positif signifikan terhadap
nilai perusahaan melalui kebijakan dividen
dan kesempatan investasi.
Mardiyati, Nazir dan Putri (2012),
terhadap perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Penelitian yang mereka lakukan
menyimpulkan bahwa kebijakan dividen
secara parsial tidak memberikan pengaruh
yang signifikan terhadap nilai perusahaan,
kebijakan hutang memberikan pengaruh
yang positif namun tidak signifikan
terhadap nilai perusahaan, dan profitabilitas
memberikan pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap nilai perusahaan.
Rasio profitabilitas menunjukkan
sekelompok rasio yang menunjukkan
kombinasi dari pengaruh likuiditas,
manajemen aset, dan debt to equity ratio
pada hasil operasi (Brigham & Houston,
2010). Variabel yang menjelaskan
bagaimana hasil akhir yang diperoleh dari
seluruh kebijakan keuangan dan keputusan
operasional yang dilakukan perusahaan
sehingga bisa memberikan informasi
kepada para pemegang saham atas berapa
laba yang diperoleh dari dana yang
diinvestasikanya.
Hasil penelitian ini konsisten
dengan penelitian yang dilakukan oleh oleh
Pasadena (2013), Hidayat (2013) yang
menyatakan bahwa leverage dengan
variabel Debt to Equity Ratio dan ukuran
perusahaan dengan variabel size tidak
berpengaruh dan tidak signifikan terhadap
kebijakan dividen. Selain itu juga,
penelitian yang dilakukan oleh Kuwari
(2010), Husam dan Malkawai (2010)
menyatakan bahwa leverage tidak
berpengaruh dan tidak signifikan terhadap
kebijakan dividen. Sedangkan peneilitian
yang dilakukan oleh Moradi, Salehi dan
Honarmand (2009) juga menyatakan bahwa
ukuran perusahaan tidak berpengaruh dan
tidak signifikan terhadap kebijakan dividen.
Kebijakan Dividen Terhadap Nilai
Perusahaan Hasil penelitian menunjukkan
secara parsial Kebijakan Dividen
Perusahaan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Nilai Perusahaan pada
Sektor Customer Goods Industri yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Kebijakan pembayaran dividen
mempunyai pengaruh bagi pemegang
saham dan perusahaan yangmembayar
dividen. Para pemegang saham umumnya
menginginkan pembagian dividen yang
relatif stabil karena hal tersebut akan
mengurangi ketidakpastian akan hasil yang
diharapkan dari investasi yang
merekalakukan dan juga dapat
meningkatkan kepercayaan pemegang
saham terhadap perusahaan sehingga nilai
perusahaan juga dapat meningkat. Bagi
perusahaan, pilihan untuk membagikan laba
dalam bentuk deviden akan mengurangi
sumber dana internalnya, sebaliknya jika
perusahaan menahan labanya dalam bentuk
laba ditahan maka kemampuan
pembentukan dana internalnya akan
semakin besar yang dapat digunakan untuk
membiayai aktivitas perusahaan sehingga
mengurangi ketergantungan perusahaan
terhadap danaeksternal dan sekaligus akan
memperkecil resikoperusahaan.
Kebijakan dividen perusahaan
tergambar padadividend payout rationya
yaitu persentase laba yangdibagikan dalam
bentuk deviden tunai, artinya besar kecilnya
dividend payout ratio akan mempengaruhi
keputusan investasi para pemegang saham
dan disisilain berpengaruh pada kondisi
keuangan perusahaan. Pertimbangan
mengenai dividend payout ratio ini diduga
sangat berkaitan dengan kinerja keuangan
perusahaan. Bila kinerja keuangan
perusahaan bagusmaka perusahaan tersebut
akan mampu menetapkan besarnya
dividend payout ratio sesuai dengan
harapan pemegang saham dan tentu saja
tanpa mengabaikan kepentingan perusahaan
untuk tetap sehat dantumbuh.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Net free cash flow berpengaruh positif
dan signifikan terhadap nilai perusahaan
Jurnal Ekonom, Vol 19, No 2, April 2016
54
2. Profitabilitas perusahaan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan dengan dimediasi oleh
kebijakan dividen.
3. Debt to Equity Ratio berpengaruh positif
dan signifikan terhadap nilai
perusahaan.
4. Net free cash flow berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kebijakan
dividen
5. Profitabilitas perusahaan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kebijakan
dividen.
6. Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh
signifikan terhadap kebijakan dividen.
7. Kebijakan dividen berpengaruh positif
dan signifikan terhadap nilai
perusahaan.
8. Profitabilitas perusahaan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan dengan dimediasi oleh
kebijakan dividen.
9. Debt to Equity Ratio berpengaruh positif
dan signifikan terhadap nilai perusahaan
dengan dimediasi oleh kebijakan dividen
SARAN Disarankan kepada pihak
management agar dapat:
1. Para investor disarankan agar dapat
lebih memperhatikan indikator-indikator
kemampuan perusahaan dengan baik,
karena tdak semua indicator perusahaan
yang dianggap baik dan mendukung
kemajuan perusahaan dapat serta merta
mendongkrak nilai perusahaan
2. Bagi para penilai sebaiknya dapat lebih
berhati-hati dalam melakukan penilaian
pada suatu perusahaan agar tidak
terjebak pada pemahaman perusahaan
yang memiliki laba besar akan memiliki
nilai yang besar pula.
3. Dalam memperkaya ilmu pengetahuan,
penelitian ini dapat dilanjutkan dengan
menambahkan variabel-variabel lain
yang dapat meningkatkan kemampuan
model penelitian dalam menjelaskan
variasi variabel-variabelnya.
DAFTAR RUJUKAN
Ardiani Ika S. 2005. Pengaruh EPS, ROA,
ROE, DER, dan BVS Terhadap
Harga Saham Perusahaan
Manufaktur di BEJ Tahun 2001-
2003. SOLUSI.Vol. 4.No. 1. : 93-
108.
Ardiani Ika S dan Andy Kridasusila. 2007.
Analisis Faktor-faktor Fundamental
yangMempengaruhi Harga Saham :
Studi Empiris Pada Perusahaan
Manufaktur di BursaEfek Jakarta.
J. Dinamika Sosbud. Vol. 9 No. 2 :
100-109.
Ayuningtias Dwi dan
Kurnia.2013.”Pengaruh
Profitabilitas Terhadap Nilai
Perusahaan: Kebijakan Dividen dan
Kesempatan Investasi Sebagai
Variabel Antara”. Jurnal Ilmu dan
Riset Akuntansi.Volume 1 Nomor
1, Januari 2013.Pages 37-57.
Brigham, E.F dan Houston, Joel F.
2010.Dasar-Dasar Manajemen
Keuangan, Jilid 1.Jakarta: Salemba
Empat.
Chen, Blocher, Lin. 2004. Akuntansi
Manajemen. Bukut Kedua. Jakarta,
Salemba.
Darsono, 2005.Pedoman Praktis
Memahami laporan Keuangan,
Andi, Yokyakarta.
Dewi, Made Pratiwi. 2011. “Pengaruh
Struktur Modal dan Struktur
Kepemilikan Terhadap Free Cash
Flow dan Kebijakan Dividen pada
Perusahaan-Perusahaan Go Public
di Brusa Efek Indonesia”. Tesis.
Program Magister Manajemen,
Universitas Udayana. Denpasar
Edy Soebiantoro dan Fransisca
Andriani.2003. Analisis Faktor-
faktor yang Mempengaruhi Harga
Saham, Jurnal Manajemen dan
Kewirausahaan. Vol. 5, No. 2 :
171-180.
Fidhayatin, Septy Kurnia dan Nurul
Hasanah Uswati Dewi. 2012.
“Analisis Nilai Perusahaan, Kinerja
Perusahaan dan Kesempatan
bertumbuh perusahaan Terhadap
Return Saham pada Perusahaan
Manufaktur yang Listing di BEI”.
The Indonesian Accounting Review.
Volume 2, No. 2, July 2012, pages
203 – 214.
Faried, Asbi Rachman. 2008. “Analisis
Pengaruh Faktor Fundamental Dan
Nilai Kapitalisasi Pasar Terhadap
Return Saham Perusahaan
Deliana Ramdani Ritonga, Muslich Lufti dan Nazaruddin: Analisis Pengaruh…
55
Manufaktur Di BEI Periode 2002
s.d 2006”. Tesis. Program Studi
Magister Manajemen. Universitas
diponegoro. Semarang
Gitosudarmo, Indriyo dan Basri. 2008.
Manajemen Keuangan. Edisi
Keempat. Yogyakarta: BFE
Ghozali, Imam dan Anis Chariri. 2007.
Teori Akuntansi.Badan Universitas
Diponegoro.Semarang
Lupolusi, Ita. 2013.”Analisis Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Kebijakan
Dividen Sektor Manufaktur yang
Terdaftar di PT Busrsa Efek
Indonesia Periode 2007-
2011”.Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Universitas Surabaya. Vol. 2, No.
1, pp. 1-18.
Mardiyati Umi, Gatot Nazir Ahmad dan Ria
Putti. 2012. “Pengaruh Kebijakan
Dividen, Kebijakan Hutang Dan
Profitabilitas Terhadap Nilai
Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
(Bei) Periode 2005-2010”. Jurnal
Riset Manajemen Sains Indonesia
(JRMSI). Vol. 3, No. 1, pp 1-17
Margaretha, Farah. 2011.Manajemen
Keuangan untuk Manajer Non
Keuangan.Erlangga. Jakarta.
Mahendra, Alfredo. 2011.”Pengaruh
Kinerja Keuangan Terhadap Nilai
Perusahaan (Kebijakan Dividen
sebagai Variabel Moderating) pada
Perusaan Manufaktur di Bursa Efek
Indonesia”.Tesis. Program Magister
Manajemen, Universitas Udayana.
Denpasar.
Petronila T.A dan Mukhlasin.2004.
Pengaruh Profitabilitas Perusahaan
Terhadap Ketepatan Waktu
Pelaporan Keuangan dengan Opini
Audit sebagai Moderating
variabel.Jurnal Ekonomi dan
Bisnis.PP.17-26.
Sartono, Agus. 2001. Manajemen
Keuangan ”Teori dan Aplikasi”.
Edisi Keempat. Yogyakarta:BPFE.
Suharli, Michell. 2005. “Studi Empiris
Terhadap Dua Faktor Yang
Mempengaruhi Return Saham Pada
Industri Food Dan Baverages di
BEI”, Jurnal Akuntansi dan
Keuangan: Vol 7 No 2 ,Nopember
2005, Hal , 99 – 116.
Tangkilisan, Hessel Nogi. 2003. Memahami
Kinerja Keuangan Perusahaan.
Yogyakarta:Balairung& Co.
Yogyakarta.
Troudi, Wasfi Al andMaysa'a Milhem.
2013.”Cash dividends, retained
earnings and stock prices: Evidence
from Jordan”, Interdisciplinary
Journal Of Contemporary Research
In Business, Vol 4, No 12, pp. 585-
599.