analisis cluster saham asean stars berdasarkan risk-adjusted return - arsyil hendra saputra

Upload: arsyil-hendra-saputra-statistikawan

Post on 05-Jul-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/15/2019 Analisis Cluster Saham ASEAN Stars Berdasarkan Risk-Adjusted Return - Arsyil Hendra Saputra

    1/15

       Proceedings Seminar Nasional Ilmu Manajemen 2016 

    1 ISSN: 2477-1708 

    ANALISIS CLUSTER PADA SAHAM ASEAN STARS BERDASARKAN

     RISK-ADJUSTED RETURN

    CLUSTER ANALYSIS OF ASEAN STAR STOCKS BASED ON RISK-ADJUSTED RETURN  

    Arsyil Hendra Saputra

     Mahasiswa S2 Ilmu Manajemen Universitas Indonesia

    [email protected]

    Abstrak

    Peresmian ASEAN Exchanges pada tahun 2011 menandakan bahwa

    ASEAN telah memasuki masa evolusi baru untuk dapat memberikan peluang dalam

    integrasi pasar modal yang lebih kuat dan efisien di kawasan ASEAN.  Bagi

    investor, pasar modal ASEAN merupakan pasar yang demikian menjanjikan

     peluangnya untuk berinvestasi. Untuk memfasilitasi investasi lintas wilayah maka

    ASEAN Stars diluncurkan oleh ASEAN Exchanges. ASEAN Stars merupakan

    sebutan untuk saham “blue-chip” ASEAN. Penelitian ini untuk mengetahui cluster  

    dari saham-saham ASEAN Stars berdasarkan kinerja saham tersebut menggunakan

    nilai Risk-Adjusted Return. Hasil penelitian ini memberikan jumlah cluster optimal

    adalah 5 cluster. Penelitian ini menunjukkan alternatif pengelompokan saham-

    saham ASEAN Stars berdasarkan risk-adjusted return  sehingga investor dapat

    memperoleh manfaat dalam mendukung keputusan berinvestasi saham-saham di

     bursa ASEAN. 

    Kata Kunci : cluster, asean stars, risk-adjusted return 

     Abstract

    The launching of the ASEAN Exchanges in 2011 indicated that ASEAN has

    entered a new period of evolution, providing opportunities for a stronger and more

    efficient capital market integration in the ASEAN region. For investors, the ASEAN

    capital markets are considered as promising markets for investment. To facilitate

    investment across the region, ASEAN Stars was launched by the ASEAN Exchanges.

     ASEAN Stars is the term for ASEAN blue-chip stocks. The purpose of this study is

    to examine the clusters of ASEAN Stars stocks based on the stocks performance

    which is measured using risk-adjusted return. The results provide that the number

    of optimal clusters is 5 clusters. Moreover, this study also shows an alternaltive

    grouping of ASEAN Stars stocks based on its risk-adjusted return that investors can

    benefit from it, supporting their decision to invest in the ASEAN markets. Keywords : cluster, asean stars, risk-adjusted return 

  • 8/15/2019 Analisis Cluster Saham ASEAN Stars Berdasarkan Risk-Adjusted Return - Arsyil Hendra Saputra

    2/15

       Proceedings Seminar Nasional Ilmu Manajemen 2016 

    ISSN: 2477-17082

    PENDAHULUAN

    Pada 8 April 2011 bertepatan dengan momentum ASEAN Finance Ministers’

     Meeting  di Nusa Dua Bali, diresmikanlah ASEAN Exchanges oleh tujuh

     perwakilan bursa dari negara-negara di Asia Tenggara, yaitu Indonesia, Malaysia,

    Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Peresmian ASEAN Exchanges

    tersebut menandakan bahwa ASEAN telah memasuki masa evolusi baru untuk

    dapat memberikan peluang dalam integrasi pasar modal yang lebih kuat dan efisien

    di kawasan ASEAN. Pada saat peluncurannya, ASEAN Exchanges ditujukan untuk

    mempromosikan pertumbuhan pasar modal ASEAN antar lintas negara dan

    mempermudah akses di ASEAN. ASEAN Exchanges memberikan kesempatan,

     perbedaan, dan mobilitas untuk mendukung kerja sama keuangan regional dengan

    memperkuat intermediasi finansial, kapasitas, dan manajemen risiko dalam

    menyokong pertumbuhan regional dan nasional serta memberikan wadah kerja

    sama yang lebih besar untuk meminimalisir kerentanan guncangan luar dan pasar

    volatile (www.kemenkeu.go.id, 2011).

    ASEAN adalah salah satu kawasan penting di dunia, karena ASEAN

    merupakan salah satu sumber pangan dan energi yang penting bagi dunia. Di

    samping itu banyak perusahaan manufaktur global menempatkan pabriknya di

    ASEAN sehingga keberhasilan ASEAN dalam mempertahankan momentum

     pertumbuhan ekonominya sangat berarti bagi dunia. Begitu pula kinerja pasar

    modal di negara-negara ASEAN menjadi perhatian dunia, sebab pasar modal

    merupakan salah satu indikator ekonomi. ASEAN Exchanges sebagai kolaborasi

    antara bursa-bursa di ASEAN diharapkan mampu memperkuat dan

    menumbuhkembangkan pasar modal di negara-negara ASEAN di samping

    melalalui upaya peningkatan nilai transasaksi (trading value) juga upaya untuk

     peningkatan jumlah investor dan peningkatan jumlah perusahaan tercatat.

  • 8/15/2019 Analisis Cluster Saham ASEAN Stars Berdasarkan Risk-Adjusted Return - Arsyil Hendra Saputra

    3/15

       Proceedings Seminar Nasional Ilmu Manajemen 2016 

    ISSN: 2477-17083

    Tabel 1: Posisi Bursa Efek Negara-Negara ASEAN

    (Per Desember 2015)

    No. Negara Bursa Efek Market Cap(Miliar

    USD)

    TradingValue (Miliar

    USD)

    PerusahaanTercatat

    1 SingapuraSingaporeExchange (SGX)

    640 203 769

    2 MalaysiaBursa Malaysia

    (KLSE)383 124 902

    3 IndonesiaBursa Efek

    Indonesia (IDX)353 78 521

    4 ThailandStock Exchange

    of Thailand (SET)349 222 639

    5 FilipinaPhilippine StockExchange (SPE)

    239 40 265

    6 Vietnam Ho Chi MinhStock Exchange(HOSE)

    33* n/a 303*

    Hanoi Stock

    Exchange (HNX)4.8* n/a 394*

    *Per Juni 2012 Sumber: Bloomberg, WFE, ASEAN Exchanges

    Pada tabel 1 di atas dapat terlihat bahwa posisi pertama berdasarkan

    kapitalisasi pasar (market capitalization) adalah Singapura jauh di atas (hampir dua

    kali lipat) dari negara Malaysia, Indonesia dan Thailand, diikuti filipina, terakhir

    adalah Vietnam yang masih kecil kapitalisasi pasarnya. Jika berdasarkan nilai

    transaksi (trading value), di posisi puncak adalah Thailand diikuti oleh Singapura

    dan Malaysia. Sedangkan Indonesia masih cukup kecil dan terkahir adalah Filipina.

    Sedangkan untuk jumlah perusahaan tercatat tertinggi adalah Malaysia, diikuti oleh

    Singapura, Thailand, dan Indonesia, serta di posisi paling sedikit adalah Filipina.

    Untuk Vietnam, meski kapitalisasi pasar dan nilai transaksinya kecil, perusahaan

    tercatatnya cukup banyak dibandingkan Filipina.

    Bagi investor, pasar modal ASEAN merupakan pasar yang demikian

    menjanjikan peluangnya untuk berinvestasi. Wilayah ASEAN meliputi 10 negara

    dengan populasi kumulatif lebih dari 600 juta orang dan PDB sebesar USD 2 triliun.

    Lebih dari 90% dari yang nilai tersebut dimiliki oleh enam negara dari kolaborasi

    ASEAN Exchanges. Kesempatan bagi investor menjadi lebih jelas ketika menilik

    lebih dalam pada pasar saham di kawasan tersebut. Sebanyak enam negara yang

    merupakan bagian dari kolaborasi ASEAN Exchanges yang memiliki kapitalisasi

  • 8/15/2019 Analisis Cluster Saham ASEAN Stars Berdasarkan Risk-Adjusted Return - Arsyil Hendra Saputra

    4/15

       Proceedings Seminar Nasional Ilmu Manajemen 2016 

    ISSN: 2477-17084

     pasar USD 2 triliun dan menawarkan lebih dari 3.000 perusahaan untuk

     berinvestasi.

    Dengan jumlah saham perusahaan tercatat di bursa ASEAN yang cukup banyak maka akan dapat menyulitkan investor untuk memilih dan bingung

    sebaiknya mulai berinvestasi darimana. Oleh karena itu untuk memfasilitasi

    investasi lintas wilayah maka ASEAN Exchanges meluncurkan suatu referensi

    yang mudah dipahami oleh investor yaitu The Stars of ASEAN  atau ASEAN Stars.

    ASEAN Stars merupakan sebutan untuk sebanyak 180 saham “blue-chip” yang

    merepresentasikan sebanyak 30 saham perusahaan yang paling populer di masing-

    masing negara di ASEAN. Daftar saham-saham ASEAN Stars ditentukan

     berdasarkan tingkat investability  dengan basis kapitalisasi pasar dan tingkatlikuiditas.

    Dalam berinvestasi, selain return investor juga memperhatikan risiko (risk )

    yang harus diambil untuk mendapatkan return (imbal hasil) tersebut. Perbandingan

    antara return dengan volatilitasnya hanyalah satu dari beberapa parameter yang

    dapat digunakan untuk mengukur risk to reward ratio. Perhitungan yang paling

     populer untuk ratio ini adalah risk-ajusted return yaitu return setelah dinormalisasi

    dengan risiko. Penulis menggunakan parameter risk-ajusted return  ini karena

    tingkat kemudahan perhitungannya yang dapat dilakukan oleh kalangan investor

    awam sekalipun.

    Risiko itu dapat berupa systematic risk , yaitu risiko yang diakibatkan oleh

    market secara keseluruhan, dan unsystematic risk , yaitu risiko individual yang

    terkandung dalam suatu aset. Systematic risk   lebih susah untuk dihindari karena

     berkaitan dengan kondisi market secara keseluruhan. Sedangkan sebagai investor,

    unsystematic risk   dapat kita hindari dengan melakukan diversifikasi. Dengan

    diversifikasi seorang investor bisa meminimalisasikan risiko yang muncul dari

    suatu aset. Dalam penelitian ini penulis mencoba memberikan alternatif yang dapat

    digunakan dalam aktivitas diversifikasi aset/portofolio menggunakan analisis

    cluster .

  • 8/15/2019 Analisis Cluster Saham ASEAN Stars Berdasarkan Risk-Adjusted Return - Arsyil Hendra Saputra

    5/15

       Proceedings Seminar Nasional Ilmu Manajemen 2016 

    ISSN: 2477-17085

    Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis melakukan penelitian:

    “Analisis Cluster  Pada Saham ASEAN Stars Berdasarkan Risk-Adjusted Return”.

    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui cluster   dari saham-sahamASEAN Stars berdasarkan kinerja saham tersebut menggunakan nilai  Risk-

     Adjusted Return. Manfaat dari penelitian ini adalah diharapkan dapat menjadi salah

    satu alternatif dalam diversifikasi portofolio saham-saham di negara-negara

    ASEAN bagi investor yang melakukan aktivitas investasi lintas wilayah di ASEAN.

    Biasanya keuntungan dari diversifikasi yang lebih tinggi diperoleh ketika investor

    mendiversifikasi portofolio berdasarkan negara dibandingkan diversifikasi

     portofolio berdasarkan sektor ekonomi (Marina, 2004).

    TINJAUAN PUSTAKA

     Risk-Adjusted Return

     Risk-adjusted return  merupakan ukuran seberapa besar imbal hasil yang

    dihasilkan oleh suatu investasi dengan mempertimbangkan tingkat risiko yang

    melekat pada investasi tersebut. Dengan ukuran ini memungkinkan investor untuk

    membuat perbandingan antara investasi yang memberikan imbal hasil dengan

    risiko tinggi dan yang berisiko rendah. Rumus dari  Risk-adjusted return  (RAR)

    sebagai berikut:

        Dengan:

      ln   R t adalah return saham pada periode t, Pt adalah harga saham pada periode t, dan

    Pt-1 adalah harga saham pada periode t-1.

    Sehingga expected return  adalah rata-rata return  saham sepanjang periode yang

    diteliti (n) atau dengan rumus:

      1

     

  • 8/15/2019 Analisis Cluster Saham ASEAN Stars Berdasarkan Risk-Adjusted Return - Arsyil Hendra Saputra

    6/15

       Proceedings Seminar Nasional Ilmu Manajemen 2016 

    ISSN: 2477-17086

    Sedangkan risk  adalah standar deviasi dari return saham sepanjang periode yang

    diteliti (n) atau dengan rumus:

    1 1  

     

    Penentuan Jumlah Cluster Optimal

    Metode yang umum digunakan dalam penentuan jumlah cluster optimal

    adalah dengan metode elbow. Menurut Merliana dkk (2015) sebagaimana pada

    Madhulatha (2012) dan Bholowalia & Kumar (2014) bahwa metode elbow

    merupakan suatu metode yang digunakan untuk menghasilkan informasi dalam

    menentukan jumlah cluster terbaik dengan cara melihat persentase hasil

     perbandingan antara jumlah cluster  yang akan membentuk siku pada suatu titik.

    Hasil persentase yang berbeda dari setiap nilai cluster dapat ditunjukan dengan

    menggunakan grafik sebagai sumber informasinya.

    Untuk mendapatkan perbandingannya adalah dengan menghitung SSE

    (Sum of Square Error ) dari masing-masing nilai cluster. Berdasarkan grafik, akan

    ada beberapa nilai K yang mengalami penurunan paling besar dan selanjutnya hasil

    dari K akan turun secara perlahan-lahan sampai hasil dari K stabil. K yang dipilih

    adalah titik yang mengalami penurunan drastis dan membentuk siku.

    Analisis Cluster

    Analisis cluster digunakan untuk mengklasifikasi obyek ke dalam kelompok

    yang relatif homogen yang disebut cluster , obyek dalam setiap kelompok

    cenderung mirip satu sama lain dan berbeda jauh (tidak sama) dengan obyek dari

    cluster  lainnya. Prosedur pembentukan cluster  terbagi menjadi 2, yaitu hierarki dan

    non hierarki. Pembentukan cluster   hierarki mempunyai sifat sebagai

     pengembangan suatu hierarki atau struktur mirip pohon bercabang. Metode hierarki

     bisa agglomerative atau devisive. Metode agglomerative terdiri dari linkage

    method , variance methods, dan centroid method . Linkage method terdiri dari single

    linkage, complete linkage dan average linkage. Metode non hierarki sering disebut

    meode K-Means (Supranto, 2004).

  • 8/15/2019 Analisis Cluster Saham ASEAN Stars Berdasarkan Risk-Adjusted Return - Arsyil Hendra Saputra

    7/15

       Proceedings Seminar Nasional Ilmu Manajemen 2016 

    ISSN: 2477-17087

    MacQueen menyarankan K-Means untuk menguraikan algoritma yang

    menetapkan suatu obyek ke dalam suatu cluster  yang mempunyai centroid (mean)

    terdekat. Dalam bentuk yang paling sederhana, proses ini terdiri dari tiga tahap(Johnson & Wichern, 2007):

    1. Partisi obyek-obyek ke dalam cluster  awal K.

    2. Dimulai dengan mencatat obyek-obyek, menetapkan suatu obyek ke dalam

    suatu cluster  yang yang mempunyai centroid (mean) terdekat. Jarak biasanya

    dihitung menggunakan jarak Euclid dengan pengamatan yang distandarkan

    atau yang tidak distandarkan. Hitung kembali centroid untuk cluster yang

    mendapatkan obyek baru dan untuk cluster yang kehilangan obyek.

    3. Langkah 2 diulangi sampai tidak ada lagi pemindahan obyek.Dalam menentukan jumlah cluster  yaitu k, metode yang digunakan adalah

    dengan metode elbow. Menurut Merliana dkk (2015) sebagaimana pada

    Madhulatha (2012) dan Bholowalia & Kumar (2014) bahwa metode elbow

    merupakan suatu metode yang digunakan untuk menghasilkan informasi dalam

    menentukan jumlah cluster terbaik dengan cara melihat persentase hasil

     perbandingan antara jumlah cluster  yang akan membentuk siku pada suatu titik.

    Hasil persentase yang berbeda dari setiap nilai cluster dapat ditunjukan dengan

    menggunakan grafik sebagai sumber informasinya. Jika nilai cluster pertama

    dengan nilai cluster kedua memberikan sudut dalam grafik atau nilainya mengalami

     penurunan paling besar maka nilai cluster tersebut yang terbaik.

    METODE PENELITIAN

    Data yang digunakan adalam penelitian ini adalah data harga saham (adjusted

    closing price) bulanan selama rentang periode Januari 2011 s.d. Desember 2015

    diambil dari Yahoo! Finance. Data harga saham yang digunakan dalam bentuk mata

    uang masing-masing negara. Saham ASEAN Stars yang dimasukkan ke dalam

    lingkup penelitian adalah saham perusahaan yang memiliki expected return bulanan

     positif selama rentang periode yang diteliti sebab dari sisi investor mengharapkan

    imbal hasil (return) positif untuk melakukan investasi. Sedangkan dalam penelitian

    ini hanya saham ASEAN Stars dari 4 negara yang digunakan, yaitu Singapura,

    Malaysia, Indonesia, dan Thailand, karena ketersediaan datanya di Yahoo! Finance.

  • 8/15/2019 Analisis Cluster Saham ASEAN Stars Berdasarkan Risk-Adjusted Return - Arsyil Hendra Saputra

    8/15

       Proceedings Seminar Nasional Ilmu Manajemen 2016 

    ISSN: 2477-17088

    Tabel 2: Jumlah Perusahaan Objek Penelitian

     NegaraJumlah Perusahaan Objek Penelitian

    ASEAN Stars  Realized Return Positif

    Singapura 30 17

    Malaysia 30 21

    Indonesia 30 18

    Thailand 30 21

    Filipina 30 0

    Vietnam 30 0

    180 77

    Berdasarkan perhitungan nilai expected return dan risk  kemudian dihitung

    nilai  Risk-Adjusted Return  pada masing-masing saham. Selanjutnya dilakukan

    analisis cluster   dengan metode K-Means menggunakan software R. Komponen

    yang digunakan dalam analisis cluster  adalah Return dan Risk-Adjusted Return.

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Pertama-tama dilakuakn perhitungan expected return  dan risk-adjusted

    return dari masing-masing saham yang menjadi objek penelitian, diperoleh hasil

     perhitungan sebagai berikut:

    Tabel 3: Perhitungan Expected Return dan Risk-Adjusted Return 

    NoKode Negara

    & Kode

    Saham

    ExpectedReturn

    (Annualized)

    Risk-AdjustedReturn

    (Annualized)

    NoKode Negara

    & Kode

    Saham

    ExpectedReturn

    (Annualized)

    Risk-AdjustedReturn

    (Annualized)

    Panel A: Indonesia Panel C: Singapura

    1 ID-ASII 0.169802 0.609426 1 SG-CATL 0.007262 0.028735

    2 ID-BBCA 0.186848 0.903624 2 SG-CMAL 0.169100 1.129442

    3 ID-BBNI 0.110376 0.371956 3 SG-CMLT 0.052264 0.374827

    4 ID-BBRI 0.195494 0.619937 4 SG-CTDM 0.056204 0.300710

    5 ID-BMRI 0.112199 0.404250 5 SG-GENS 0.020485 0.096844

    6 ID-BSDE 0.194710 0.516189 6 SG-GLPL 0.026947 0.108210

    7 ID-CPIN 0.126498 0.281007 7 SG-HKLD 0.153093 0.965007

    8 ID-GGRM 0.097633 0.358003 8 SG-IHHH 0.037361 0.149841

    9 ID-ICBP 0.240001 0.931821 9 SG-JARD 0.001958 0.010062

    10 ID-INDF 0.046573 0.192813 10 SG-NOBG 0.021415 0.136105

    11 ID-INTP 0.132181 0.446446 11 SG-SCMN 0.020591 0.134124

    12 ID-JSMR 0.129679 0.577059 12 SG-SGXL 0.019001 0.121541

    13 ID-KLBF 0.229337 0.971609 13 SG-SIAL 0.036670 0.358778

    14 ID-LPKR 0.132740 0.342931 14 SG-SPRM 0.131492 0.942573

    15 ID-MNCN 0.167508 0.426525 15 SG-STAR 0.004868 0.029886

    16 ID-SMGR 0.099314 0.353905 16 SG-STEG 0.080537 0.566256

    17 ID-TLKM 0.289977 1.174928 17 SG-STEL 0.032465 0.170676

    18 ID-UNVR 0.208746 0.965899

    Panel B: Malaysia Panel D: Thailand

    1 MY-AMMB 0.039552 0.401580 1 TH-ADVA 0.190768 0.702951

  • 8/15/2019 Analisis Cluster Saham ASEAN Stars Berdasarkan Risk-Adjusted Return - Arsyil Hendra Saputra

    9/15

       Proceedings Seminar Nasional Ilmu Manajemen 2016 

    ISSN: 2477-17089

    2 MY-AXIA 0.093234 0.674742 2 TH-AOT 0.500075 1.597323

    3 MY-BATO 0.081587 0.465343 3 TH-BAY 0.065759 0.177734

    4 MY-DSOM 0.299714 1.438346 4 TH-BBL 0.039470 0.193817

    5 MY-GENM 0.077038 0.564472 5 TH-BEC 0.038332 0.116765

    6 MY-HLBB 0.120888 0.762975 6 TH-BGH 0.233584 1.032993

    7 MY-HLCB 0.122070 0.703363 7 TH-BIGC 0.198722 0.712374

    8 MY-IHHH 0.214262 1.627687 8 TH-CPALL 0.000606 0.001545

    9 MY-KLKK 0.042259 0.265565 9 TH-CPF 0.116653 0.632484

    10 MY-MBBM 0.063413 0.609870 10 TH-CPN 0.162614 0.691030

    11 MY-MXSC 0.107443 0.986477 11 TH-DTAC 0.201353 0.761757

    12 MY-PCGB 0.067304 0.379522 12 TH-INTUCH 0.073144 0.322925

    13 MY-PEPT 0.001036 0.005952 13 TH-IRPC 0.063496 0.233000

    14 MY-PETR 0.174849 0.688840 14 TH-IVL 0.199798 0.685195

    15 MY-PGAS 0.173297 1.126298 15 TH-PTT 0.080007 0.538633

    16 MY-PUBM 0.117003 1.110711 16 TH-PTTE 0.078863 0.321369

    17 MY-SIME 0.001247 0.009857 17 TH-PTTGC 0.110795 0.475414

    18 MY-TENA 0.179020 0.919375 18 TH-RATC 0.122109 0.474202

    19 MY-TLMM 0.163785 1.112319 19 TH-SCB 0.049521 0.172961

    20 MY-UMWS 0.054350 0.298073 20 TH-SCC 0.025122 0.084006

    21 MY-YTLS 0.042006 0.191873 21 TH-SCCC 0.181739 0.696848

    Sebelum melanjutkan pada analisis cluster   dilakukan penentuan jumlah

    cluster  (k) yang optimal menggunakan metode elbow. Dengan bantuan software R,

    diperoleh grafik di bawah ini:

    Gambar 1: Grafik Hasil Metode Elbow

  • 8/15/2019 Analisis Cluster Saham ASEAN Stars Berdasarkan Risk-Adjusted Return - Arsyil Hendra Saputra

    10/15

       Proceedings Seminar Nasional Ilmu Manajemen 2016 

    10 

    ISSN: 2477-170810

    Grafik pada gambar 1 di atas menunjukkan dugaan kuat bahwa jumlah cluster

    optimal dengan menggunakan metode Elbow adalah sebanyak 5 cluster . Artinya

     berdasarkan risk-adjusted return saham-saham ASEAN Stars yang diteliti, makadapat dikelompokkan menjadi 5 cluster.

    Dengan bantuan software R, dilakukan analisis cluster K-Means, diperoleh

    hasil sebagai berikut:

    Tabel 4: Cluster Centers Hasil Analisis Cluster  

    ClusterCluster Centers

     Expected Return Risk-Adjusted Return

    1 0.338017 1.554452

    2 0.184480 1.019506

    3 0.144914 0.6481264 0.089678 0.371167

    5 0.026930 0.112683

    Gambar 2: Scatterplot  Hasil Analisis Cluster

    Berikut ini hasil analisis cluster   yang mengelompokkan 77 saham yang

    terpilih dalam penelitian ini menjadi 5 cluster :

  • 8/15/2019 Analisis Cluster Saham ASEAN Stars Berdasarkan Risk-Adjusted Return - Arsyil Hendra Saputra

    11/15

       Proceedings Seminar Nasional Ilmu Manajemen 2016 

    11 

    ISSN: 2477-170811

    Tabel 5: Daftar Saham Pada Masing-Masing Cluster

    Cluster Kode Negara dan Kode Saham

    1 MY-DSOM, MY-IHHH, TH-AOT

    2

    ID-INDF, MY-PEPT, MY-SIME, MY-YTLS, SG-CATL, SG-GENSSG-GLPL, SG-IHHH, SG-JARD, SG-NOBG, SG-SCMN, SG-

    SGXL, SG-STAR, SG-STEL, TH-BAY, TH-BBL, H-BEC, TH-

    CPALL, TH-IRPC, TH-SCB, TH-SCC

    3

    ID-BBCA, ID-ICBP, ID-KLBF, ID-TLKM, ID-UNVR, MY-MXSC,

    MY-PGAS, MY-PUBM, MY-TENA, MY-TLMM, SG-CMAL, SG-

    HKLD, SG-SPRM, TH-BGH

    4

    ID-BBNI, ID-BMRI, ID-CPIN, ID-GGRM, ID-INTP, ID-LPKR, ID-

    MNCN, ID-SMGR, MY-AMMB, MY-BATO, MY-KLKK, MY-

    PCGB, MY-UMWS, SG-CMLT, SG-CTDM, SG-SIAL, TH-

    INTUCH, TH-PTTE, TH-PTTGC, TH-RATC

    5

    ID-ASII, ID-BBRI, ID-BSDE, ID-JSMR, MY-AXIA, MY-GENM,

    MY-HLBB, MY-HLCB, MY-MBBM, MY-PETR, SG-STEG, TH-

    ADVA, TH-BIGC, TH-CPF, TH-CPN, TH-DTAC, TH-IVL, TH-

    PTT, TH-SCCC

    Jumlah perusahaan yang telah dikelompokkan dalam cluster-cluster dari

    hasil analisis cluster K-Means adalah sebagai berikut:

    Tabel 6: Jumlah Perusahaan Pada Masing-Masing Cluster Berdasarkan Negara

    ClusterJumlah Perusahaan

    Total Singapura Malaysia Indonesia Thailand

    1 3 - 2 - 12 21 10 3 1 7

    3 14 3 5 5 1

    4 20 3 5 8 4

    5 19 1 6 4 8

    Cluster  1 merupakan kelompok saham yang memiliki nilai return ekstrim

    terdiri atas saham perusahaan Malaysia dan Thailand. Pada Cluster   2 yang

    merupakan saham dengan return  tinggi didominasi oleh saham perusahaan

    Singapura dan diikuti oleh Thailand. Beberapa perusahaan Malaysia dan Indonesia

    masuk pada cluster 2 namun dengan porsi kecil. Selanjutnya pada cluster 3 dengan

    tingkat imbal hasil (return) yang baik lebih banyak saham perusahaan Malaysia dan

    Indonesia, sisanya Singapura dan Thailand sedikit di cluster  ini.

    Sedangkan pada cluster   4 saham perusahaan Indonesia mendominasi,

    cluster  ini memberikan return yang sedang. Namun saham perusahaan Malaysia,

  • 8/15/2019 Analisis Cluster Saham ASEAN Stars Berdasarkan Risk-Adjusted Return - Arsyil Hendra Saputra

    12/15

       Proceedings Seminar Nasional Ilmu Manajemen 2016 

    12 

    ISSN: 2477-170812

    Thailand, dan Singapura sebagaian juga berada di cluster   ini. Terkahir cluster   5

    yang memberikan return  cukup, didominasi saham perusahaan Thailand dan

    Malaysia.Dari hasil yang ada penulis mencoba menguji bagaimana portofolio yang

    dibentuk berdasarkan kluster tersebut mampu memberikan hasil yang baik pada

    saat terjadi ketidakstabilan ekonomi di ASEAN. Penulis mencoba membuat

     pendekatan pada saat terjadi krisis global di akhir tahun 2008. Portofolio yang

    dibentuk terdiri atas masing-masing satu saham dari tiap cluster, dalam hal ini

    adalah MY-DSOM, TH-CPALL, ID-BBCA, MY-KLKK, ID-BSDE. Ini

    merupakan saham dengan nilai risk-adjusted return  terkecil dari masing-masing

    cluster . Selanjutnya menggunakan data harga historis sepanjang periode Juli 2008s.d. Juni 2009 (1 tahun), dihitung return  dan risk   dari portofolio dan

    membandingkannya dengan indeks saham.

    Tabel 6: Return dan Risk  contoh portofolio vs indeks

    (Annualized) Portofolio**Indeks***

    SG TH ID MY

    Return* 0.1687 -0.2484 -0.2359 -0.1401 -0.0857

    Risk* 0.6705 0.4424 0.5768 0.5390 0.2597

    *Rata-rata selama periode Juli 2008 s.d. Juni 2009**Portofolio: MY-DSOM, TH-CPALL, ID-BBCA, MY-KLKK, dan ID-BSDE dengan proporsi

    dalam portofolio sama

    ***SG: Straits Times Index; TH: SET Index; ID: Jakarta Composite Index; MY: FTSE BursaMalaysia KLCI

    Tabel 6 menunjukkan bahwa selama periode krisis global semester akhir

    2008 hingga semester awal 2009 contoh portofolio yang dibentuk memberikan

    retun  yang positif meski dengan risiko yang besar dibandingkan dengan return 

    indeks yang semuanya negatif. Jika lebih detail, penulis menemukan bahwa r eturn 

    yang positif ini dikarenakan saham dari cluster 1 dan 2 yang memberikan return

    tinggi pada kondisi normal ternyata memberikan return rendah bahkan negatif pada

    kondisi tidak stabil. Di sisi lain, saham di cluster  3, 4 dan 5 ternyata memberikan

    return yang rendah namun konsisten dengan kata lain kondisi tidak stabil yang

    terjadi tak lantas menjatuhkan return-nya.

  • 8/15/2019 Analisis Cluster Saham ASEAN Stars Berdasarkan Risk-Adjusted Return - Arsyil Hendra Saputra

    13/15

       Proceedings Seminar Nasional Ilmu Manajemen 2016 

    13 

    ISSN: 2477-170813

    KESIMPULAN DAN SARAN

    Setelah melakukan analisis cluster  pada saham ASEAN Stars yang terpilih

     pada penelitian ini berdasarkan nilai risk-adjusted return diperoleh jumlah clusteroptimal yang diperoleh adalah sebanyak 5 cluster. Artinya 5 cluster ini memiliki

     porbedaan imbal hasil (return) yang berbeda antara cluster satu dengan yang lain,

    dari cluster yang memiliki risk-adjusted return  ekstrim hingga cukup. Jumlah

     perusahaan pada masing-masing cluster secara berurut dari cluster 1 s.d. 5 adalah:

    3, 21, 14, 20, dan 19. Saham perusahaan Singapura mendominasi pada cluster 2,

    Indonesia pada cluster 4, Thailand pada cluster 5 dan 2, sedangkan Malaysia hampir

    merata di setiap cluster.

    Dengan demikian investor yang hendak melakukan diversifikasi denganmembentuk portofolio di Bursa ASEAN khususnya terhadap saham-saham

    ASEAN Stars, perlu memperhatikan karakteristik dari return dan risk  di masing-

    masing negara ASEAN. Sebagaimana karakteristik pasar modal negara

     berkembang pada umumnya adalah volatilitas yang tinggi namun menawarkan

    return  yang tinggi. Secara umum penelitian ini menunjukkan alternatif

     pengelompokan saham-saham ASEAN Stars berdasarkan risk-adjusted return 

    sehingga investor dapat memperoleh manfaat dalam keputusan berinvestasi di bursa

    ASEAN. Seperti jika dalam kondisi ketidakstabilan ekonomi ASEAN yang

    menimpa, portofolio yang dibentuk berdasarkan analisis cluster memberikan

     performa yang mampu berada di atas performa pasar.

    Penelitian ini terbatas pada risk-adjusted return yang digunakan yang dalam

    analisis cluster yaitu hanya menggunakan faktor expected return dan risk  saham.

    Penelitian selanjutnya diharapkan mampu membentuk cluster  berdasarkan ukuran

    lainnya yang memperhatikan faktor risk free rate, return pasar, beta pasar/risiko

    sistematik, dan risiko nonsistematik. Ukuran yang dimaksud seperti sharpe ratio,

    treynor ratio, atau jensen alpha sebagaimana pada Bacon (2008).

    Di samping itu, Moerman (2007) menemukan bahwa peluang diversifikasi

    antarnegara di Eropa semakin berkurang dimana diversifikasi industri merupakan

    strategi yang lebih baik daripada diversifikasi negara namun portofolio terbaik

    dibangun dari kombinasi diversifikasi negara sekaligus diversifikasi industri.

  • 8/15/2019 Analisis Cluster Saham ASEAN Stars Berdasarkan Risk-Adjusted Return - Arsyil Hendra Saputra

    14/15

  • 8/15/2019 Analisis Cluster Saham ASEAN Stars Berdasarkan Risk-Adjusted Return - Arsyil Hendra Saputra

    15/15

       Proceedings Seminar Nasional Ilmu Manajemen 2016 

    15 

    ISSN: 2477-170815

     _____. Definition of Risk Adjusted Return, The Economic Times. URL:

    http://economictimes.indiatimes.com/definition/risk-adjusted-return diakses

     pada 10 April 2016.