proposal 8.17
Post on 07-Jul-2018
225 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Proposal 8.17
1/30
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Sebagai umat beragama dan warga dalam sebuah negara kita harus taat kepada
berbagai aturan yang mengatur cara kita untuk hidup di dalam masyarakat. Aturan - aturan
tersebut diciptakan agar tercipta kondisi yang aman, tertib dan damai. Berbagai aturan
tersebut tergabung dalam suatu "hukum". Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI!
hukum merupakan peraturan atau adat yg secara resmi dianggap mengikat, yg dikukuhkan
oleh penguasa atau pemerintah. Meskipun memiliki garis besar yang sama, hukum yang ada
pada berbagai negara sangat beragam.
idak taatnya seorang masyarakat atau seorang warga negara pada peraturan yang ada
merupakan suatu pelanggaran hukum. #elanggaran hukum yang ter$adi pada seorang
masyarakat atau warga negara akan mendapat tindakan dari negara yang berupa hukuman atau
sanksi. Sanksi yang ditetapkan sesuai hukum ada berbagai macam. dimana hal tersebut
bergantung dari pelanggaran hukum tindak kriminal! yang dilakukan oleh orang tersebut.
Salah satu sanksi yang ada di seluruh dunia adalah sanksi kurungan pen$ara. Sanksi kurungan
pen$ara diberikan kepada seseorang yang melakukan pelanggaran hukum. %ama dari
kurungan pen$ara tersebut disesuaikan dengan seberapa beratnya pelanggaran yang dilakukan
oleh orang tersebut.
&ukuman pen$ara merupakan hukuman yang umum dilakukan di Indonesia. &ukuman
ini diberikan kepada orang yang masih berada dalam proses peradilan dan belum ditentukan
bersalah atau tidak oleh hakim atau disebut $uga dengan tahanan, dan pelaku pelanggaran
hukum yang sudah ditentukan bersalah oleh hakim yang disebut $uga dengan narapidana.
'arapidana serta tahanan tersebut dimasukan kedalam pen$ara yang disebut $uga dengan
%embaga #emasyarakatan yang disingkat %# atau %A#AS. %embaga pemasyarakatan
merupakan tempat untuk melakukan pembinaan terhadap narapidana dan anak didik
pemasyarakatan di Indonesia. Konsep pemasyarakatan ini pertama kali digagas oleh Menteri
Kehakiman Sahard$o pada tahun ()*+, dimana disebutkan bahwa tugas $awatan kepen$araan
bukan hanya melaksanakan hukuman, namun tugas yang $auh lebih berat adalah
mengembalikan orang-orang yang di$atuhi pidana ke dalam masyarakat.
##SA% S/I #0A'1A'2A' ASI0K 3. (4 +
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Narapidana&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Anak_didik_pemasyarakatan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Anak_didik_pemasyarakatan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sahardjohttp://id.wikipedia.org/wiki/1962http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Narapidana&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Anak_didik_pemasyarakatan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Anak_didik_pemasyarakatan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sahardjohttp://id.wikipedia.org/wiki/1962
-
8/18/2019 Proposal 8.17
2/30
/engan adanya %embaga #emsyarakatan yang tersebar di pen$uru Indonesia ini
diharapkan dapat membina narapidana serta tahanan agar dapat diterima kembali ditengah -
tengah masyarakat. #embinaan di dalam %embaga #emsyarakatan ini dilakukan oleh #egawai
negeri sipil yang disebut $uga dengan #etugas #emasyarakatan, atau dahulu lebih di kenal
dengan istilah sipir pen$ara.
/i Indonesia sendiri terdapat 55 Kanwil yang dibagi menurut daerah bagian. /alam
satu Kanwil terdapat beberapa %embaga #emasyarakatan. #ada Kanwil /KI 6akarta sendiri
terdapat tu$uh %emabaga #emasyarakatan. %embaga #emasyarakatan ini memiliki dua kelas
yang dibagi menurut kapasitasnya. Ketu$uh %embaga #emasyarakatan yaitu 7 %apas Klas I
1ipinang, %apas Klas II A 'arkotika 6akarta, %apas Klas II A Salemba, %apas Klas II B
erbuka 6akarta, utan Klas I 1ipinang, utan Klas I 6akarta #usat, utan Klas II A 6akarta
imur.
##SA% S/I #0A'1A'2A' ASI0K 3. (4 5
http://id.wikipedia.org/wiki/Petugas_Pemasyarakatanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sipirhttp://id.wikipedia.org/wiki/Penjarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Petugas_Pemasyarakatanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sipirhttp://id.wikipedia.org/wiki/Penjara
-
8/18/2019 Proposal 8.17
3/30
BAB II
Problematik, Tantangan dan Peluang
2.1 Problematik
6umlah penduduk yang terus meningkat dari tahun ke tahun menyebabkan meledaknya
populasi #enduduk Indonesia. Menurut data dari Badan #usat Statistik pada tahun +8(8
tercatat +59.*:(.5+* yang merupakan $umlah penduduk Indonesia. &al tersebut berbanding
lurus dengan $umlah tindak kriminal yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun. #ada
tahun +8(8 menurut Sumber Markas Besar Kepolisian 'egara epublik Indonesia tercatat
555 +:) tindak pidana yang ada di Indonesia. ingginya tindak kriminal tersebut
menyebabkan semakin banyaknya narapidana serta tahanan di Indonesia.
/engan rentang waktu hukuman tindak pidana yaitu minimum ( tahun dan maksimal
+8 tahun menyebabkan semakin menumpuknya penghuni pen$ara atau %A#AS. Semakin
penuhnya %embaga #emasyarakatan tersebut tidak didukung dengan pembangunan %embaga
#emsyarakatan yang baru, sehingga keadaan pen$ara atau %A#AS semakin sesak. Kondisi
yang memprihatinkan ini menyebabkan hilangnya ;ungsi utama dari %embaga
#emasyarakatan yang ber;ungsi sebagai tempat pembinaan narapidana dan tahanan.
Sumber Berita: beritasatu.com
18/07/2013
##SA% S/I #0A'1A'2A' ASI0K 3. (4 :
-
8/18/2019 Proposal 8.17
4/30
Jumlah Tindak Pidana Menurut KepolisianDaerah, 2007 - 2011
##SA% S/I #0A'1A'2A' ASI0K 3. (4 4
-
8/18/2019 Proposal 8.17
5/30
Kepolisian Daerah 2007 2008 2009 2010 2011
Aceh 3 053 1 517 6 297 9 244 9 114
Sumatera Utara 28
642 26185
26597
33227 3 761
Sumatera Barat 9 499 10776
11848
10819
11695
Riau 9 767 8 024 8 968 10129 8 323
Jambi 2 426 2 692 2 637 3 586 445
Sumatera Selatan 9 966 11213 1 417
18288
19353
Bengkulu 1 945 2 001 1 827 2 717 3 498
am!ung 6 577 685 9 959 4 813 6 052
Bangka Belitung 2 284 2 021 2 506 2 642 2 732
"e!ulauan Riau 3 233 2 998 3 494 4 141 3 643
#etr$ Ja%a 1& 63
661 61409
57041
60989
53324
Ja'a Barat 2 216 23862
27352
16869
29296
Ja'a (engah 19
806 2 008 19
801 15479
15205
)* +$g%akarta 4 316 5 183 6 988 17622 6 326
Ja'a (imur 43
822 40598
37337
16948
28392
Banten 1 771 1 255 2 481 3 832 3 205
Bali 759 7 401 795 5 593 549
,u-a (enggara Barat 6 855 7 024 8 535 10908 9 585
,u-a (enggara (imur 6 575 6 772 6 421 3 583 5 298
"alimantan Barat 10
532 11265
10886 8 599
10296
"alimantan (engah 3 068 4 213 4 097 2 734 5 682
"alimantan Selatan 408 5 404 4 069 191 499
"alimantan (imur 8 309 6 714 718 10007 9 439
Sula'e-i Utara 10
275 10189
12515 871
11286
Sula'e-i (engah 6 272 6 012 716 1 303 7 001
Sula'e-i Selatan 2& 16
387 16354
16971
15784
22509
Sula'e-i (enggara 594 6 176 6 129 6 196 6 254
.$r$ntal$ 4 421 3 754 3 917 308 2 602
#aluku 1 726 2 348 257 4 004 151
#aluku Utara 714 708 1 111 1 916 887
/a!ua 2& 4 682 5 754 6 128 5 091 7 049
##SA% S/I #0A'1A'2A' ASI0K 3. (4 *
-
8/18/2019 Proposal 8.17
6/30
*,),S*A 3303!
32"72
3!!9!2
3332!9
3!7"0
Sumber #arka- Be-ar "e!$li-ian ,egara Re!ublik *n$ne-ia
atatan
1& /$la #etr$ Ja%a meli!uti /$lre- Jakarta Selatan Jakarta (imur Jakarta /u-at JakartaUtara Jakarta Barat "e!ulauan Seribu "abu!aten Beka-i "$ta Beka-i "abu!aten (angerang"$ta (angerang "$ta )e!$k Banara S$ekarn$atta an "/3
2& #eli!uti 'ila%ah -ebelum !emekaran !r$in-i /$la Sul-elbar meli!uti 'ila%ah /r$in-iSula'e-i Selatan an Sula'e-i Barat /$la /a!ua meli!uti 'ila%ah /r$in-i /a!ua an /a!uaBarat
Jumlah Tindak Pidana Menurut Kepolisian Daerah, 2003 -200
Kepolisian Daerah 2003 200! 200
Aceh 2 724 1 873 2 181
Sumatera Utara 1 753 20924
25111
Sumatera Barat 5 842 5 387 7 203
Riau 702 7 151 6 855
Jambi 1 793 1 984 2 202
Sumatera Selatan 7 534 7 328 8 579
Bengkulu 1 159 1 086 11
am!ung 3 697 4 624 4 253
Bangka Belitung 1 218
"e!ulauan Riau 1 984
)"* Jakarta 37
895 53404
57762
Ja'a Barat 17
188 17549
19574
Ja'a (engah 12
528 13374
12823
)* +$g%akarta 2 063 2 377 3 429
Ja'a (imur 26
347 25603
30476
Banten 802 1 946
Bali 4 354 5 456 5 902
,u-a (enggara Barat 3 245 3 429 4 352
,u-a (enggara (imur 3 887 3 468 5 105
"alimantan Barat 1 846 2 658 5 145
"alimantan (engah 223 2 304 3 026
"alimantan Selatan 3 542 3 472 2 757
"alimantan (imur 5 264 5 853 6 778
##SA% S/I #0A'1A'2A' ASI0K 3. (4 9
-
8/18/2019 Proposal 8.17
7/30
Sula'e-i Utara 11
229 7 684 9 181
Sula'e-i (engah 3 881 3 246 4 935
Sula'e-i Selatan 7 405 10033
12571
Sula'e-i (enggara 1 183 1 672 583
.$r$ntal$ 225 2 681
#aluku 1 851 1 146 902
#aluku Utara 542
/a!ua 3 694 4 749 5 387
*,),S*A 19"931
22088"
2"!31
Sumber #arka- Be-ar "e!$li-ian ,egara Re!ublik *n$ne-ia
Banyak ;aktor yang disebabkan oleh penuhnya kapasitas pen$ara atau %A#AS
diantaranya adalah kerusuhan, kematian, sakit, tahanan yang kabur, dan lain - lain. &al
tersebut disebabkan oleh kurangnya pengawasan sipir! dan kurangnya ruang untuk
berakti
-
8/18/2019 Proposal 8.17
8/30
Sumber :melac$m03;04;13
##SA% S/I #0A'1A'2A' ASI0K 3. (4 )
-
8/18/2019 Proposal 8.17
9/30
Kurangnya pengawasan dari pihak yang berwenang serta tingginya tingkat penyuapan
di dalam pen$ara $uga menyebabkan ter$adinya penyelewengan seperti yang dapat di lihat
pada kasus di atas. Kasus tersebut dapat terhindar $ika tidak adanya tindak penyuapan di
dalam pen$ara yang menyebabkan perbedaan kondisi yang dialami tahanan. Kondisi ini
menyebabkan keresahan diantara masyarakat. #en$ara atau %embaga #emasyarakatan sudah
$auh melenceng dari ;ungsi utamanya untuk memasyarakatkan atau membina seseorang agar
bisa kembali diterima di tengah - tengah masyarakat.
##SA% S/I #0A'1A'2A' ASI0K 3. (4 (8
-
8/18/2019 Proposal 8.17
10/30
/ata kepadatan %A#AS 6akarta
2.2 Tantangan
Melihat dari ;enomena problematik yang ada, bagaimana %embaga #emasyarakatan
bisa mengembalikan ;ungsi utamanya sebagai tempat untuk membina pelanggar hukum
narapidana dan tahanan! agar dapat kembali ke $alan yang benar dan dapat diterima di tengah
- tengah masyarakat.
Kurangnya kepedulian dan pengawasan masyarakat dan instansi pemerintah akan
keadaan %embaga pemasyarakatan membuat keadaannya semakin memprihatinkan.
Kurangnya transparansi akan keadaan di dalam %embaga #emasyarakatan $uga men$adi
penyebab melencengnya ;ungsi utama dari %embaga #emasyarakatan.
/ilihat dari data serta ;enomena yang ada, $umlah narapidana serta tahanan yang ada
akan semakin meningkat dari tahun ke tahun. &al tersebut bisa membuat kondisi sekarang
men$adi semakin parah. /ibutuhkan penyelesaian secara arsitektural yang dapat men$awab
tantangan yang ada. #enyelesaian ini $uga diharapkan tidak melenceng dari konteks
Masyarakat Indonesia dan dapat mengembalikan nilai - nilai awal dari %embaga
#emasyarakatan.
Suasana Lembaga Pemasyarakatan (Lapas !e"as ## $% &ipinang% 'akarta. )*P+/ L, Baskoro
##SA% S/I #0A'1A'2A' ASI0K 3. (4 ((
-
8/18/2019 Proposal 8.17
11/30
2.3 Peluang
Menyikapi ;enomena dan permasalahan yang sudah diuraikan di atas, maka perlu
diciptakan wadah bagi narapidana dan tahanan untuk yang $umlahnya semakin meningkat.
=adah ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan dan dapat menampung narapidana serta tahanan
yang ada serta mewadahi kegiatan - kegiatan yang dibutuhkan untuk membina para tahanan
dan narapidana. Karena kondisi saat ini yang memprihatinkan, wadah ini diharapkan bisa
mengembalikan gambaran awal dari %embaga #emasyarakatan kepada masyarakat, agar
tu$uan awal dari %embaga #emasyarakatan dapat tercapai.
/engan wadah ini diharapkan dapat mengatasi persoalan - persoalan baru yang
tercipta akibat dari perkembangan $aman. =adah ini $ugadiharapkan dapat merubah
pandangan masyarakat luas khususnya /KI 6akarta terhadap pen$ara atau %A#AS yang
dipenuhi dengan tindakan kriminal. /engan begitu maka tu$uan awal dari lembaga
pemasyarakatan dapat tercapai yaitu membina pelanggar hukum atau narapidana untuk
kembali ke masyarakat.
##SA% S/I #0A'1A'2A' ASI0K 3. (4 (+
-
8/18/2019 Proposal 8.17
12/30
BAB III
Penjabaran Proyek
3.1 Usulan Proyek
/alam men$awab permasalahan atas ;enomena yang telah di$abarkan, maka
ditawarkan sebuah wadah ;asilitas narapidana dan tahanan, dimana wadah ini untuk
menampung kegiatan dari para narapidana dan tahanan di kota 6akarta.
>rban #rison> ini dibuat sebagai wadah dan ;asilitas bagi narapidana serta tahanan,
sebagai upaya untuk mengembalikan esensi awal dari %embaga #emasyarakatan, yaitu untuk
membina masyarakat pelanggar hukum.
Sebagai produk akhir, proyek ini di programkan dengan asumsi awal 7
• Kurangnya kesadaran masyarakat akan ;ungsi dari %embaga #emasyarakatan
untuk membina narapidana serta tahanan.
• Kurangnya pengawasan dari instansi - instansi pemerintah terhadap %embaga
#emasyarakatan.
• ingginya presentase pertumbuhan penduduk yang se$alan dengan presentase
pertumbuhan tindakan pelanggaran hukum.
• ingginya tingkat kriminalitas serta tindakan penyuapan di dalam pen$ara.
• Kurangnya petugas di dalam %embaga #emasyarakatan.
3.2 aksud dan Tujuan
Adapun maksud dari proyek ini adalah membantu pemerintah untuk mengembalikan
esensi awal dari %embaga #emasyarakatan untuk membina narapidana serta tahanan
u$uan dari proyek ini sebagai berikut 7
• Mengurangi tingkat kepadatan yang ter$adi di %embaga #emasyarakatan 6akarta.
• Menyediakan ;asilitas yang memadai bagi narapidana serta tahanan agar dapat
terbina dengan baik.
##SA% S/I #0A'1A'2A' ASI0K 3. (4 (5
-
8/18/2019 Proposal 8.17
13/30
• Mengurangi tindak kriminalitas yang ter$adi di dalam pen$ara.
• Mengurangi angka kriminalitas yang ada di 6akarta.
• Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap %embaga #emasyarakatan.
3.3 !asaran Proyek
Karena proyek ini berhubungan erat dengan tindak kriminalitas, maka sasaran proyek
ini diutamakan kepada pelanggar hukum dan pelaku tindak kriminalitas seperti narapidana
dan tahanan.
Sasaran dari proyek ini $uga petugas dan orang - orang yang terkait dengan
pembinanaan narapidana serta tahanan di dalam %embaga #emasyarakatan.
3." Program Akti#itas
?ungsi dan akti
-
8/18/2019 Proposal 8.17
14/30
BAB I$
%riteria Ta&ak
Berdasarkan sasaran yang ditu$u dalam proyek %embaga #emasyarakatan ini, maka
lokasi penempatannya memiliki kriteria @ kriteria yang nantinya akan turut menetukan
keberhasilannya. Kriteria tersebut adalah sebagai berikut 7
• %okasi berada di pusat kota
• /ekat dengan kantor polisi atau instansi pemerintah yang berhubungan dengan hukum
• erdapat sarana transportasi umum
• /ilewati banyak masyarakat umum
• erletak berdekatan dengan $alan raya primer atau sekunder
Berikut ini adalah lokasi yang berpotensi memenuhi kriteria yang disebutkan diatas yaitu 7
• Kawasan Semanggi
• Kawasan Kuningan
• Kawasan Sudirman
##SA% S/I #0A'1A'2A' ASI0K 3. (4 (4
-
8/18/2019 Proposal 8.17
15/30
!tudi %asus
Mas /enric #enitentiary
Arsitek 7 AiB and #S#
%okasi 7 arragona, Spain
#en$ara di Spanyol ini terletak di daerah berhutan yang penuh dengan pohon - pohon. #en$ara
ini dibuat terletak di daerah berhutan agar tidak terlihat dari kota yang ada di dekatnya, arsitek
bangunan ini membuat kompleks pen$ara yang terdiri dari bangunan berketinggian rendah
yang dikelilingi oleh ruang terbuka yang luas.
##SA% S/I #0A'1A'2A' ASI0K 3. (4 (*
-
8/18/2019 Proposal 8.17
16/30
#en$ara Mas /enric ini merupakan pelopor pen$ara sosial - inklusi; yang berbeda $ika
dibandingkan dengan pen$ara lain, pen$ara ini memperbaharui gambaran awal pen$ara sebagai
ob$ek dari desain arsitektural. #en$ara ini memiliki potensi perbaikan untuk men$adi pencetus
tentang debat bagaimana arsitektur berhubungan dengan perbaikan sosial.
Atap pen$ara ini dibuat mengikuti bentuk topogra;i sekitar dan diberi warna hi$au dengan
nuansa yang berbeda.
##SA% S/I #0A'1A'2A' ASI0K 3. (4 (9
-
8/18/2019 Proposal 8.17
17/30
opogra;i yang miring $uga terlihat pada halaman bagian dalam bangunan, dimana ruang
dibagi menurut ketinggian yang berbeda dan tidak dengan partisi berpagar. Arsitek bangunan
ini berharap agar pen$ara ini memberikan ;leksibilitas ruang dan $uga menciptakan lingkungan
yang tidak bersi;at menindas.
&alaman yang ada men$adi pembatas tapak bangunan, yang memberikan tahanan
pemandangan ke arah hutan, ruangan pen$ara $uga dibuat menghadap ke hutan.
##SA% S/I #0A'1A'2A' ASI0K 3. (4 (3
-
8/18/2019 Proposal 8.17
18/30
Site plan
##SA% S/I #0A'1A'2A' ASI0K 3. (4 ()
-
8/18/2019 Proposal 8.17
19/30
/enah lantai dasar
##SA% S/I #0A'1A'2A' ASI0K 3. (4 +8
-
8/18/2019 Proposal 8.17
20/30
/enah lantai (
##SA% S/I #0A'1A'2A' ASI0K 3. (4 +(
-
8/18/2019 Proposal 8.17
21/30
/enah lantai +
##SA% S/I #0A'1A'2A' ASI0K 3. (4 ++
-
8/18/2019 Proposal 8.17
22/30
/anish State #rison
Arsitek 7 1.?. Mller
%okasi 7 /enmark
/iletakkan seperti sebuah desa kecil, proposal ini akan mengintegrasikan berbagai ;asilitas
ker$a dan liburan bersama ruang hi$au, semua terhubung oleh $aringan $alan dengan dinding
setinggi enam meter mengelilingi pen$ara.
##SA% S/I #0A'1A'2A' ASI0K 3. (4 +5
-
8/18/2019 Proposal 8.17
23/30
2edung administrasi, perpustakaan, ruang ibadah, ;asilitas olahraga, toko dan lapangan
tengah akan ditempatkan di $antung kompleks.
Akan ada lima blok pen$ara berbentuk bintang yang terpisah, terletak di pinggiran ;asilitas,
salah satunya merupakan pen$ara keamanan tinggi, dimana sampai +48 tahanan akan
ditempatkan.
##SA% S/I #0A'1A'2A' ASI0K 3. (4 +:
-
8/18/2019 Proposal 8.17
24/30
Site plan
##SA% S/I #0A'1A'2A' ASI0K 3. (4 +4
-
8/18/2019 Proposal 8.17
25/30
:)).SMMI eimagines .S. #risons
Arsitek 7 Andreas $eld;laat and 2reg Knobloch
%okasi 7 nited States
'engan bimbingan instruktur mereka atthias (oll)i*h, sis)a Andreas Tjeld+laat dan
reg %noblo*h dari Uni#ersity o+ Pennsyl#ania !*hool o+ 'esign telah mengusulkan
alternati+ ke &enjara tradisional yang ada di seluruh Amerika !erikat. Bangunan
&enjara ino#ati+ bertingkat tinggi mengakui +akta bah)a ham&ir dua- pertiga dari
1". nara&idana yang dirilis setia& tahun dari lembaga &emasyarakatan /e)
0ersey akan kembali ke &enjara dalam )aktu lima tahun. ".!UIT
mena)arkan solusi yang bermaksud untuk membalikkan statistik itu dan
membantu nara&idana agar berhasil melakukan transisi kembali ke masyarakat.
##SA% S/I #0A'1A'2A' ASI0K 3. (4 +*
-
8/18/2019 Proposal 8.17
26/30
!istem &enjara A! telah gagal untuk melihat kemajuan se&anjang abad yang lalu dan
sangat membutuhkan ino#asi dan re-ima$inasi. !ementara literatur terbaru mulai
mem&ertanyakan dam&ak sosiologis &enjara, telah ada sedikit eks&lorasi dari
a&arat di mana tahanan disim&an. ".!UIT adalah hasil dari &andangan kritis
ke lembaga-lembaga statis. &al ini diusulkan sebagai tantangan semua &raduga dari
kata pen$ara", dan membayangkan lagi bangunan bertingkat tinggi sebagai &enjara
&erkotaan. assa bangunan ini terdiri dari tiga menara dalam bentuk lengkungan.
%ualitas linear dan +ormal yang melekat &ada lengkungan memungkinkan konse&
&eredaran se*ara keseluruhan7 atas, ba)ah. !etia& lengkungan memiliki tiga +ase
utama, Penahanan 4up!, Trans+ormasi 4atas!, dan Integrasi 4 bawah!. Lengkungan
mulai terisolasi selama +ase &enahanan dan bergabung bersama baik se*ara +isik mau&un &emrograman selama +ase integrasi. %etika tahanan lulus dari +asilitas ini,
mereka menda&at kenaikan derajat dalam hal interaksi sosial, agar mereka bisa
melakukan transisi kembali ke masyarakat semudah mungkin. Untuk katalisator
&roses ini, &rogram &ublik dan &erumahan di&erkenalkan dalam +ase integrasi.
/iagram Arsitektur
##SA% S/I #0A'1A'2A' ASI0K 3. (4 +9
-
8/18/2019 Proposal 8.17
27/30
Coning massa bangunan
##SA% S/I #0A'1A'2A' ASI0K 3. (4 +3
-
8/18/2019 Proposal 8.17
28/30
Site #lan
##SA% S/I #0A'1A'2A' ASI0K 3. (4 +)
-
8/18/2019 Proposal 8.17
29/30
/enah
/iagram entrance bangunan
##SA% S/I #0A'1A'2A' ASI0K 3. (4 58
-
8/18/2019 Proposal 8.17
30/30
'A5TA6 PU!ATA%A
http7DDwww.archdaily.comD++4)84D:))-summit-reimagines-u-s-prisonsD
http7DDwww.deEeen.comD+8(5D8:D(9Dmas-denric-penitentiary-by-aib-and-estudi-psp-
arFuitecturaD
http7DDwww.deEeen.comD+8((D8(D89Ddanish-state-prison-by-c-;-mG15GB3llerD
http7DDwww.merdeka.comD$akartaDini-data-$umlah-tahanan-o
top related