profil singa buku
Post on 29-Dec-2015
22 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
PROFIL SINGA Subang IT & Network General Assosiations
NOVEMBER 8, 2007 KOMUNITAS SINGA
Jl. Marsinu No. 5 Tegal Kalapa Subang – Jl. Kp. Palabuan No. 5 Kel. Sukamelang Subang
PROFIL
KOMUNITAS SINGA (SUBANG IT & NETWORK GENERAL ASSOSIATIONS)
SINGA Jl. MARSINU NO. 5 TEGAL KALAPA SUBANG Jl. Kp. PALABUAN NO. 5 Kel. SUKAMELANG
SUBANG
2007
Mulai Aktif : 2007 Berdiri Berlandaskan : dengan kerja sama dan kekompakan serta
tujuan yang sama ingin membangun Subang menuju lebih baik
Pengelola : - Annas - D Mahendra Y - A Eko Wijaya - Jenal M - Kiki Rusdyanto - Iman - Deden S - Deden P - Anto Prihartono
Para Pengurus :
a. Divisi Pemograman - Maman Sutiman -
b. Divisi Jaringan - Kiki M Iqbal -
c. Divisi Hardware - Teguh Arifin Hayat -
d. Divisi Software - Rendyka Rama -
e. Divisi Design dan Multimedia - Deden Supriatna - Anto Prihartono
Jumlah Anggota : Tahun 2007 : 50 org Tahun 2014 : 465 org Alamat : 1. Jl. Marsinu No. 5 Tegal Kalapa Subang 2. Jl. Kp. Palabuan No. 5 Kel. Sukamelang Subang Email : singasubang14@gmail.com Fb : Twitter : @SingaCommunity Web Blog :
A. Sekilas Tentang SINGA
B. Visi dan Misi
VISI :
Menjadikan Masyarakat Kab. Subang Terdepan di dunia IT
pada tahun 2020 di jawabarat
MISI :
1. meningkatkan kualitas pendidikan dan pengetahuan
teknologi masyarakat subang
2. meningkatkan kualitas sistem aplikasi dan jaringan yang
terintegrasi di semua lembaga pemerinahan kabupaten
subang
3. meningkatkan kerjasama dengan komunitas formal
maupun informal yang ada dikabupaten subang
4. meningkatkan sumber daya manusia (SDM) di bidang
teknologi
C. Tujuan dan Fungsi
Bertujuan untuk:
a. Meningkatkan Kemampuan dan keberdayaan masyarakat; b. Memberikan pelayanan kepada masyarakat; c. Menjaga nilai agama dan kepercayaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa; d. Melestarikan dan memelihara norma, nilai, moral, etika,
dan budaya yang hidup dalam masyarakat; e. Melestarikan sumber daya alam dan lingkungan hidup; f. Mengembangkan kesetiakawanan sosial, gotong royong,
dan toleransi dalam kehidupan bermasyarakat; g. Menjaga, memelihara, dan memperkuat persatuan dan
kesatuan bangsa; dan h. Mewujudkan tujuan Kabupaten Subang.
Berfungsi sebagai sarana:
a. Penyalur kegiatan sesuai dengan kepentingan anggota dan/atau tujuan organisasi;
b. Pembinaan dan pengembangan anggota untuk mewujudkan tujuan organisasi;
c. Penyalur keahlian dan kemampuan anggota; d. Pemberdayaan Masyarakat di bidang IT; e. Pemenuhan pelayanan sosial; f. Partisipasi masyarakat untuk memelihara, menjaga, dan
memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa; dan/atau
g. Pemelihara dan pelestari norma, nilai, dan etika dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
D. Lingkup
Memiliki lingkup: a. Pelajar; b. Mahasiswa; atau
c. Umum.
E. ASAS, CIRI, DAN SIFAT Asas SINGA KOMUNITAS tidak bertentangan dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. SINGA KOMUNITAS dapat mencantumkan ciri tertentu yang mencerminkan kehendak dan cita-cita SINGA KOMUNITAS yang tidak bertentangan dengan Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. SINGA KOMUNITAS bersifat sukarela, sosial, mandiri, nirlaba, dan demokratis.
F. LAMPIRAN
PERATURAN ORGANISASI
SINGA KOMUNITAS SUBANG
SURAT KEPUTUSAN
NO: 001/SK/SINGA/I/2008
TENTANG PERATURAN ORGANISASI TENTANG REGISTRASI ANGGOTA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA
PENGURUS SINGA KOMUNITAS SUBANG,
Menimbang
:
1.
2.
3.
Bahwa dengan ditetapkannya perubahan nama Organisasi menjadi SINGA KOMUNITAS Subang pada MUBES SINGA pada tanggal 8 – 9 Desember 2007, dipandang perlu untuk melakukan registrasi keanggotaan. Bahwa untuk melakukan registrasi keanggotaan yang lebih maksimal perlu adanya peraturan organisasi yang mengatur tentang mekanisme registrasi anggota yang lebih efisien dan menitik beratkan pada peranan Pengurus Pusat dan Pengurus Cabang. Bahwa untuk maksud tersebut diatas perlu ditetapkan suatu Peraturan Organisasi Tentang Registrasi Anggota, dengan Surat Keputusan Pengurus Pusat SINGA KOMUNITAS Subang.
Mengingat
:
1.
2.
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga SINGA KOMUNITAS Subang. Hasil MUBES SINGA tahun 2007
Memperhatikan
:
Usulan dan masukan peserta Rapat MUBES SINGA KOMUNITAS Subang (SINGA) tahun 2007
MEMUTUSKAN
Menetapkan
:
SURAT KEPUTUSAN PENGURUS PUSAT SINGA KOMUNITAS SUBANG TENTANG PERATURAN ORGANISASI TENTANG REGISTRASI ANGGOTA
Pertama
:
Peraturan Organisasi Tentang Registrasi Anggota secara lengkap sebagaimana termaktub dalam Lampiran dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari keputusan ini.
Kedua
:
Peraturan Oraganisai Tentang Registrasi Anggota ini merupakan pedoman dan aturan yang mengikat bagi seluruh SINGA KOMUNITAS Subang.
Ketiga :
Keputusan ini berlaku semenjak tanggal ditetapkan dan apabila terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diperbaiki sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Subang
Pada tanggal : 3 Januari 2008
PENGURUS PUSAT SINGA KOMUNITAS SUBANG
Jenal Mutakin, S.T. Pembina
Kiki Rusdyanto, S.T. Ketua Umum
LAMPIRAN SK SINGA
NOMOR : 001 /SK/SINGA/I/2008
TANGGAL : 3 Januari 2008
PERATURAN ORGANISASI
TENTANG REGISTRASI ANGGOTA
A. HEREGISTRASI
1. Ditujukan bagi SINGA yang sudah terdaftar sebagai anggota SINGA KOMUNITAS
Subang sampai dengan tanggal 8 Desember 2007 dan yang belum terdaftar
sebagai anggota SINGA KOMUNITAS Subang
2. Bagi semua SINGA yang dimaksud pada ayat (1) diatas diwajibkan untuk segera
melakukan heregistrasi dalam jangka waktu 6 (enam) bulan setelah peraturan ini
ditetapkan.
3. Pemohon mengajukan permohonan kepada Pengurus Pusat melalui Pengurus Cabang setempat dengan melampirkan :
a) Formulir SINGA
b) Fotocopy Kartu Tanda Anggota
c) Pas Photo berwarna ukuran 2x3 sebanyak 3 lembar
d) Surat Pernyataan Kesediaan untuk melaksanakan Sumpah/Janji SINGA,
Kode Etik Profesi, Peraturan Perundang-undangan di SINGA dan Peraturan
Organisasi
4. Pemohon membayar uang iuran tahunan anggota sebagaimana diatur dalam Peraturan Organisasi tentang Iuran Anggota .
5. Heregistrasi ini tidak berlaku bagi SINGA yang sedang terkena sanksi oleh SINGA KOMUNITAS Subang
B. REGISTRASI BARU
1. Registrasi ini ditujukan bagi SINGA yang baru dan yang belum terdaftar sebagai
anggota SINGA KOMUNITAS Subang.
2. Pemohon Mengajukan permohonan secara perorangan atau kolektif kepada
Pengurus Pusat atau Pengurus Cabang setempat dengan melampirkan :
a) Mengisi Formulir yang telah disediakan
b) Surat Pernyataan Kesediaan untuk melaksanakan Sumpah/Janji SINGA, Kode Etik Profesi, Peraturan Perundang-undangan di SINGA dan Peraturan Organisasi
c) Pas Photo berwarna ukuran 2x3 sebanyak 3 lembar
3. Pemohon membayar uang pangkal pendaftaran sebesar Rp. 50.000,- (lima puluh
ribu rupiah)
4. Pemohon membayar uang iuran tahunan anggota sebagaimana diatur dalam Peraturan Organisasi tentang IuranTahunan Anggota
5. Pemohon mengikuti pembinaan organisasi yang dilakukan oleh Pengurus Pusat
setempat sesuai dengan Peraturan Organisasi tentang Pembinaan Organisasi
Ditetapkan di : Subang
Pada tanggal : 3 Januari 2008
PENGURUS PUSAT SINGA KOMUNITAS SUBANG
Jenal Mutakin, S.T. Pembina
Kiki Rusdyanto, S.T. Ketua Umum
SURAT KEPUTUSAN
NO: 002 /SK/SINGA/I/2008
TENTANG PERATURAN ORGANISASI
TENTANG IURAN TAHUNAN ANGGOTA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA
PENGURUS PUSAT SINGA KOMUNITAS SUBANG
Menimbang : 1.
2.
3.
Bahwa untuk jalannya roda organisasi dibutuhkan
partisipasi dari anggota dalam bentuk iuran anggota.
Bahwa untuk melakukan penarikan iuran anggota
diperlukan adanya peraturan organisasi yang mengatur
tentang mekanisme penarikan dan besaran iuran
tahunan anggota.
Bahwa untuk maksud tersebut diatas perlu ditetapkan
suatu Peraturan Organisasi Tentang Iuran Tahunan
Anggota dengan Surat Keputusan Pengurus Pusat
SINGA KOMUNITAS Subang .
Mengingat : 1.
2.
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga SINGA Indonesia.
Hasil Rapat MUBES SINGA KOMUNITAS Subang
tahun 2007.
Memperhatikan : Usulan dan masukan peserta Rapat MUBES SINGA tahun 2007.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : SURAT KEPUTUSAN PENGURUS PUSAT SINGA
KOMUNITAS SUBANG TENTANG PERATURAN
ORGANISASI TENTANG IURAN TAHUNAN ANGGOTA
PERTAMA : Peraturan Organisasi Tentang Iuran Tahunan Anggota secara
lengkap sebagaimana termaktub dalam Lampiran dan
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Keputusan ini.
KEDUA : Peraturan Organisasi Tentang Iuran Tahunan Anggota ini
merupakan pedoman dan aturan yang mengikat bagi seluruh
anggota SINGA KOMUNITAS Subang .
KETIGA : Keputusan ini berlaku semenjak tanggal ditetapkan dan
apabila terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
diperbaiki sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Subang
Pada tanggal : 3 Januari 2008
PENGURUS PUSAT SINGA KOMUNITAS SUBANG
Jenal Mutakin, S.T. Pembina
Kiki Rusdyanto, S.T. Ketua Umum
LAMPIRAN SK SINGA
NOMOR : 002 /SK/SINGA/I/2008
TANGGAL : 3 Januari 2008
PERATURAN ORGANISASI
TENTANG IURAN TAHUNAN ANGGOTA
1. Penarikan iuran tahunan anggota dilakukan oleh Pengurus Pusat melalui
Pengurus Cabang
2. Iuran Tahunan Anggota bersifat wajib bagi setiap anggota
3. Besarnya iuran tahunan anggota adalah Rp. 50.000 (lima puluh ribu rupiah )
dan akan ditinjau lagi secara periodic
4. Besaran alokasi iuran anggota untuk masing-masing pengurus adalah sebagai
berikut :
a. Pengurus Pusat sebesar 50% ( lima puluh persen )
b. Pengurus Cabang sebesar 50% ( lima puluh persen )
5. Pengalokasian iuran tahunan anggota kepada masing-masing pengurus
dilakukan oleh Pengurus Cabang
6. Pengurus Cabang memberikan laporan penarikan dan pendistribusian iuran
tahunan anggota setiap 6 (enam) bulan sekali kepada Pengurus Pusat.
7. Bagi anggota yang lalai dalam membayar iuran tahunan anggota akan diberikan
sanksi sesuai dengan Peraturan Organisasi
Ditetapkan di : Subang
Pada tanggal : 3 Januari 2008
PENGURUS PUSAT SINGA KOMUNITAS SUBANG
Jenal Mutakin, S.T. Pembina
Kiki Rusdyanto, S.T. Ketua Umum
SURAT KEPUTUSAN
NO: 003 /SK/SINGA/I/2008
TENTANG PERATURAN ORGANISASI
TENTANG KARTU TANDA ANGGOTA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA
PENGURUS PUSAT SINGA KOMUNITAS SUBANG ,
Menimbang : 1.
2.
3.
Bahwa dengan ditetapkannya peraturan organisasi
tentang Registrasi Anggota perlu ditetapkan
mekanisme baru pembuatan Kartu Tanda Anggota
sebagai bukti registrasi anggota.
Bahwa untuk melakukan pembuatan Kartu Tanda
Anggota perlu adanya peraturan organisasi yang
mengatur tentang mekanisme pembuatan Kartu Tanda
Anggota yang lebih menitik beratkan pada peranan
Pengurus Pusat.
Bahwa untuk maksud tersebut diatas perlu ditetapkan
suatu Peraturan Organisasi Tentang Kartu Tanda
Anggota, dengan Surat Keputusan Pengurus Pusat
SINGA KOMUNITAS Subang .
Mengingat : 1.
2.
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga SINGA.
Hasil Rapat MUBES SINGA KOMUNITAS Subang
tahun 2007.
Memperhatikan : Usulan dan masukan peserta Rapat MUBES SINGA tahun 2007.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : SURAT KEPUTUSAN PENGURUS PUSAT SINGA
KOMUNITAS SUBANGTENTANG PERATURAN
ORGANISASI TENTANG KARTU TANDA ANGGOTA
PERTAMA : Peraturan Organisasi Tentang Kartu Tanda Anggota secara
lengkap sebagaimana termaktub dalam Lampiran dan
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Keputusan ini.
KEDUA : Peraturan Organisasi Tentang Kartu Tanda Anggota ini
merupakan pedoman dan aturan yang mengikat bagi seluruh
Anggota SINGA.
KETIGA : Usulan dan masukan peserta Rapat MUBES SINGA tahun 2007.
Ditetapkan di : Subang
Pada tanggal : 3 Januari 2008
PENGURUS PUSAT SINGA KOMUNITAS SUBANG
Jenal Mutakin, S.T. Pembina
Kiki Rusdyanto, S.T. Ketua Umum
LAMPIRAN SK SINGA
NOMOR : 003 /SK/SINGA/I/2008
TANGGAL : 3 Januari 2008
PERATURAN ORGANISASI
TENTANG KARTU TANDA ANGGOTA
1. Kartu Tanda Anggota diberikan kepada anggota yang telah melakukan
heregistrasi atau registrasi
2. Kartu Tanda Anggota dikeluarkan oleh Pengurus Pusat dengan masa berlaku 5
(lima) tahun dan melakukan registrasi ulang setiap 1 (satu) tahun sekali.
3. Format Kartu Tanda Anggota dan Nomor Registrasi ditetapkan oleh Pengurus
Pusat
4. Kartu Tanda Anggota harus dikembalikan kepada Pengurus Pusat atau dapat
melalui Pengurus Cabang apabila :
a. Mengajukan Surat Keterangan Lolos Butuh
b. Mengundurkan diri.
Ditetapkan di : Subang
Pada tanggal : 3 Januari 2008
PENGURUS PUSAT SINGA KOMUNITAS SUBANG
Jenal Mutakin, S.T. Pembina
Kiki Rusdyanto, S.T. Ketua Umum
SURAT KEPUTUSAN
NO: 004 /SK/SINGA/I/2008
TENTANG PERATURAN ORGANISASI
TENTANG PENGHENTIAN KEANGGOTAAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA
PENGURUS PUSAT SINGA KOMUNITAS SUBANG ,
Menimbang : 1.
2.
Bahwa untuk mempertegas peran organisasi baik di
tingkat pusat maupun Pusat dan cabang dalam
pembinaan anggota perlu diatur mekanisme gugurnya
keanggotaan.
Bahwa untuk maksud tersebut diatas perlu ditetapkan
suatu Peraturan Organisasi Tentang Gugurnya
Keanggotaan dengan Surat Keputusan Pengurus Pusat
SINGA KOMUNITAS Subang .
Mengingat : 1.
2.
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga SINGA.
Hasil Rapat MUBES SINGA KOMUNITAS Subang
tahun 2007.
Memperhatikan : Usulan dan masukan peserta Rapat MUBES SINGA tahun 2007.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : SURAT KEPUTUSAN PENGURUS PUSAT SINGA
KOMUNITAS SUBANGTENTANG PERATURAN
ORGANISASI TENTANG GUGURNYA KEANGGOTAAN
PERTAMA : Peraturan Organisasi Tentang Gugurnya Keanggotaan secara
lengkap sebagaimana termaktub dalam Lampiran dan
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Keputusan ini.
KEDUA : Peraturan Organisasi Tentang Registrasi Anggota ini
merupakan pedoman dan aturan yang mengikat bagi seluruh
Anggota SINGA KOMUNITAS Subang.
KETIGA : Keputusan ini berlaku semenjak tanggal ditetapkan dan
apabila terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
diperbaiki sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Subang
Pada tanggal : 3 Januari 2008
PENGURUS PUSAT SINGA KOMUNITAS SUBANG
Jenal Mutakin, S.T. Pembina
Kiki Rusdyanto, S.T. Ketua Umum
LAMPIRAN SK SINGA
NOMOR : 004 /SK/SINGA/I/2008
TANGGAL : 3 Januari 2008
PERATURAN ORGANISASI
TENTANG PENGHENTIAN KEANGGOTAAN
1. Keanggotaan seorang SINGA dalam SINGA KOMUNITAS Subang
dinyatakan gugur apabila:
a. Meninggal dunia b. Mengajukan pengunduran diri c. Melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga SINGA
atau Kode Etik SINGA
2. Kewenangan menghentikan keanggotaan seorang SINGA dalam SINGA
KOMUNITAS SUBANG sebagaimana pada poin c adalah Pengurus Pusat
SINGA KOMUNITAS SUBANG setelah mendapatkan pertimbangan dari Majelis
Pembina SINGA Pusat atas usulan dari Pengurus Pusat setelah mendapat
pertimbangan dari Majelis Pembina SINGA Pusat
Ditetapkan di : Subang
Pada tanggal : 3 Januari 2008
PENGURUS PUSAT SINGA KOMUNITAS SUBANG
Jenal Mutakin, S.T. Pembina
Kiki Rusdyanto, S.T. Ketua Umum
SURAT KEPUTUSAN
NO: 005/SK/SINGA/I/2008
TENTANG PERATURAN ORGANISASI
TENTANG STATUS DAN KEWENANGAN PENGURUS PUSAT
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA
PENGURUS PUSAT SINGA KOMUNITAS SUBANG ,
Menimbang : 1.
2.
Bahwa untuk meningkatkan eksistensi Pengurus Pusat
perlu adanya peraturan organisasi yang mengatur
tentang status dan kewenangan yang dimiliki oleh
Pengurus Pusat.
Bahwa untuk maksud tersebut diatas perlu ditetapkan
suatu Peraturan Organisasi Tentang Status dan
Kewenangan Pengurus Pusat dengan Surat Keputusan
Pengurus Pusat SINGA KOMUNITAS Subang .
Mengingat : 1.
2.
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga SINGA.
Hasil Rapat MUBES SINGA KOMUNITAS Subang
tahun 2007.
Memperhatikan : Usulan dan masukan peserta Rapat MUBES SINGA tahun 2007.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : SURAT KEPUTUSAN PENGURUS PUSAT SINGA
KOMUNITAS SUBANG TENTANG PERATURAN
ORGANISASI TENTANG STATUS DAN KEWENANGAN
PENGURUS PUSAT
PERTAMA : Peraturan Organisasi Tentang Status dan Kewenangan
Pengurus Pusat secara lengkap sebagaimana termaktub
dalam Lampiran dan merupakan bagian yang tak terpisahkan
dari Keputusan ini.
KEDUA : Peraturan Organisasi Tentang Status dan Kewenangan
Pengurus Pusat ini merupakan pedoman dan aturan yang
mengikat bagi seluruh Pengurus Pusat SINGA.
KETIGA : Keputusan ini berlaku semenjak tanggal ditetapkan dan
apabila terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
diperbaiki sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Subang
Pada tanggal : 3 Januari 2008
PENGURUS PUSAT SINGA KOMUNITAS SUBANG
Jenal Mutakin, S.T. Pembina
Kiki Rusdyanto, S.T. Ketua Umum
LAMPIRAN SK SINGA
NOMOR : 005 /SK/SINGA/I/2008
TANGGAL : 3 Januari 2008
PERATURAN ORGANISASI TENTANG
STATUS DAN KEWENANGAN
PENGURUS PUSAT
1. Status Pengurus Pusat dibentuk berdasarkan keberadaan Kabupaten.
2. Sekretariat Pengurus Pusat berdasarkan atas pertimbangan Musyawarah
3. Pengurus Pusat memiliki kewenangan untuk :
a) Mencetak / Mengeluarkan Kartu Tanda Anggota b) Menarik Kartu Tanda Anggota c) Mengusulkan pemberhentian Keanggotaan d) Mengkoordinasikan kegiatan Pengurus Cabang yang berada di wilayahnya
dengan Pengurus Pusat e) Menindaklanjuti Surat Kesepakatan Bersama (SKB) SINGA dengan Klien
atau Perusahaan. f) Membina Anggota, dan Pengurus Cabang yang berada di wilayah kerjanya g) Mengeluarkan Surat Keterangan Lolos Butuh h) Menandatangani Surat Sumpah SINGA di wilayah kerjanya
4. Pengurus Pusat Berhak :
a) Bertindak atas nama organisasi SINGA di dalam dan di luar MUBES
b) Mengelola iuran anggota untuk kepentingan organisasi dan anggota. c) mengikuti kegiatan Kongres SINGA KOMUNITAS SUBANG d) mengikuti kegiatan Rapat MUBES SINGA KOMUNITAS SUBANG e) mengikuti kegiatan lain dalam lingkup organisasi SINGA KOMUNITAS
Subang sesuai dengan AD/ART dan Peraturan Organisasi SINGA.
Ditetapkan di : Subang
Pada tanggal : 3 Januari 2008
PENGURUS PUSAT SINGA KOMUNITAS SUBANG
Jenal Mutakin, S.T. Pembina
Kiki Rusdyanto, S.T. Ketua Umum
SURAT KEPUTUSAN
NO: 006/SK/SINGA/I/2008
TENTANG PERATURAN ORGANISASI
TENTANG STATUS DAN KEWENANGAN PENGURUS CABANG
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA
PENGURUS PUSAT SINGA KOMUNITAS SUBANG ,
Menimbang : 1.
2.
Bahwa untuk meningkatkan eksistensi Pengurus
Cabang perlu adanya peraturan organisasi yang
mengatur tentang status dan kewenangan yang dimiliki
oleh Pengurus Cabang.
Bahwa untuk maksud tersebut diatas perlu ditetapkan
suatu Peraturan Organisasi Tentang Status dan
Kewenangan Pengurus Cabang dengan Surat
Keputusan Pengurus Pusat SINGA KOMUNITAS
Subang .
Mengingat : 1.
2.
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga SINGA.
Hasil Rapat MUBES SINGA KOMUNITAS Subang
tahun 2007.
Memperhatikan : Usulan dan masukan peserta Rapat MUBES SINGA tahun 2007.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : SURAT KEPUTUSAN PIMPINAN SINGA KOMUNITAS
SUBANG TENTANG PERATURAN ORGANISASI TENTANG
STATUS DAN KEWENANGAN PENGURUS CABANG
PERTAMA : Peraturan Organisasi Tentang Status dan Kewenangan
Pengurus Cabang secara lengkap sebagaimana termaktub
dalam Lampiran dan merupakan bagian yang tak terpisahkan
dari Keputusan ini.
KEDUA : Peraturan Organisasi Tentang Status dan Kewenangan
Pengurus Cabang ini merupakan pedoman dan aturan yang
mengikat bagi seluruh Pengurus Cabang SINGA.
KETIGA : Keputusan ini berlaku semenjak tanggal ditetapkan dan
apabila terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
diperbaiki sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Subang
Pada tanggal : 3 Januari 2008
PENGURUS PUSAT SINGA KOMUNITAS SUBANG
Jenal Mutakin, S.T. Pembina
Kiki Rusdyanto, S.T. Ketua Umum
LAMPIRAN SK SINGA
NOMOR : 006 /SK/SINGA/I/2008
TANGGAL : 3 Januari 2008
PERATURAN ORGANISASI TENTANG
STATUS DAN KEWENANGAN
PENGURUS CABANG
1. Kecamatan atau Desa dapat membentuk Kepengurusan Cabang SINGA
KOMUNITAS SUBANG apabila memiliki minimal 20 (dua puluh) orang
SINGA atas persetujuan Pengurus Pusat SINGA KOMUNITAS SUBANG
setempat.
2. Kecamatan atau Desa yang memiliki kurang dari 20 (dua puluh) orang
SINGA dapat bergabung dengan Pengurus Cabang di Kecamatan atau Desa
terdekat
3. Sekretariat Pengurus Cabang berada di pusat Kecamatan atau Desa setempat
4. Pengurus cabang memiliki kewenangan untuk :
a) Membina anggota b) Mengikuti kegiatan SINGA, MUBES, Olimpyade SINGA
c) Mengeluarkan Surat Keterangan Lolos Butuh antar Kecamatan atau
Desa dalam satu Desa
d) Mengeluarkan Rekomendasi untuk Surat Ijin Praktek atau Kerja e) Melakukan advokasi ke instansi terkait dan mengkoordinasikannya
dengan Pengurus Pusat sesuai kebutuhannya
5. Pengurus Cabang berhak mengikuti kegiatan :
a) Olimpyade Pengurus Pusat Setempat b) Kegiatan Pengurus Pusat setempat c) Kongres Nasional SINGA KOMUNITAS SUBANG d) Rapat MUBES SINGA KOMUNITAS SUBANG
Ditetapkan di : Subang
Pada tanggal : 3 Januari 2008
PENGURUS PUSAT SINGA KOMUNITAS SUBANG
Jenal Mutakin, S.T. Pembina
Kiki Rusdyanto, S.T. Ketua Umum
SURAT KEPUTUSAN
NO: 007/SK/SINGA/I/2008
TENTANG PERATURAN ORGANISASI
TENTANG REKOMENDASI IJIN PRAKTEK ATAU KERJA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA
PENGURUS PUSAT SINGA KOMUNITAS SUBANG ,
Menimbang : 1.
2.
Bahwa untuk menciptakan keseragaman dalam
pemberian rekomendasi ijin praktek atau kerja oleh
Pengurus Cabang perlu adanya peraturan organisasi
yang mengatur tentang mekanisme pemberian
Rekomendasi Ijin Praktek atau Kerja bagi anggota.
Bahwa untuk maksud tersebut diatas perlu ditetapkan
suatu Peraturan Organisasi Tentang Rekomendasi Ijin
Praktek atau Kerja dengan Surat Keputusan Pengurus
Pusat SINGA KOMUNITAS Subang .
Mengingat : 1.
2.
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga SINGA.
Hasil Rapat MUBES SINGA KOMUNITAS Subang
tahun 2007.
Memperhatikan : Usulan dan masukan peserta Rapat MUBES SINGA tahun 2007.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : SURAT KEPUTUSAN PENGURUS PUSAT SINGA
KOMUNITAS SUBANGTENTANG PERATURAN
ORGANISASI TENTANG REKOMENDASI IJIN PRAKTEK
ATAU KERJA
PERTAMA : Peraturan Organisasi Tentang Rekomendasi Ijin Praktek atau
Kerja secara lengkap sebagaimana termaktub dalam
Lampiran dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
Keputusan ini.
KEDUA : Peraturan Organisasi Tentang Rekomendasi Ijin Praktek atau
Kerja ini merupakan pedoman dan aturan yang mengikat bagi
seluruh Pengurus Cabang SINGA KOMUNITAS Subang .
KETIGA : Keputusan ini berlaku semenjak tanggal ditetapkan dan
apabila terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
diperbaiki sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Subang
Pada tanggal : 3 Januari 2008
PENGURUS PUSAT SINGA KOMUNITAS SUBANG
Jenal Mutakin, S.T. Pembina
Kiki Rusdyanto, S.T. Ketua Umum
LAMPIRAN SK SINGA
NOMOR : 007 /SK/SINGA/I/2008
TANGGAL : 3 Januari 2008
PERATURAN ORGANISASI
TENTANG REKOMENDASI IJIN PRAKTEK ATAU KERJA
1. Pemohon mengajukan permohonan kepada Pengurus Cabang setempat dengan
melampirkan :
a) Fotokopi Kartu Tanda Anggota atau Surat Keterangan Keanggotaan dari
Pengurus Pusat bagi yang masih dalam pengurusan Kartu Tanda Anggota
b) Fotokopi Surat Tanda Registrasi SINGA / Surat Penugasan / Surat Ijin Kerja
c) Surat Keterangan dari tempat praktek / bekerja d) Perjanjian kerja sama antara SINGA dengan Investor
e) Fotokopi Sertifikat Kompetensi SINGA f) Untuk SINGA yang berasal dari Cabang / Pusat lain harus melampirkan
Surat Lolos Butuh g) Surat Keterangan Domisili h) Untuk Pusat-Pusat perbatasan antar Kabupaten / Kota atau Propinsi maka
ketentuan lebih lanjut diatur dengan Peraturan Pengurus Cabang dan
Pengurus Pusat setempat
2. Surat Rekomendasi dikeluarkan oleh Pengurus Cabang dan memberikan
tembusan kepada Pengurus Pusat sebagai laporan
Ditetapkan di : Subang
Pada tanggal : 3 Januari 2008
PENGURUS PUSAT SINGA KOMUNITAS SUBANG
Jenal Mutakin, S.T. Pembina
Kiki Rusdyanto, S.T. Ketua Umum
SURAT KEPUTUSAN
NO: 008/SK/SINGA/I/2008
TENTANG PERATURAN ORGANISASI
TENTANG LOLOS BUTUH
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA
PENGURUS PUSAT SINGA KOMUNITAS SUBANG ,
Menimbang : 1.
2.
Bahwa untuk meningkatkan mekanisme pengawasan
terhadap lalu lintas perpindahan anggota, baik antar
Kecamatan / Desa dalam satu Kabupaten atau antar
Kabupaten perlu adanya peraturan organisasi yang
mengatur tentang mekanisme pemberian lolos butuh
bagi anggota.
Bahwa untuk maksud tersebut diatas perlu ditetapkan
suatu Peraturan Organisasi Tentang Lolos Butuh
dengan Surat Keputusan Pengurus Pusat SINGA
KOMUNITAS Subang .
Mengingat : 1.
2.
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga SINGA.
Hasil Rapat MUBES SINGA KOMUNITAS Subang
tahun 2007.
Memperhatikan : Usulan dan masukan peserta Rapat MUBES SINGA tahun 2007.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : SURAT KEPUTUSAN PENGURUS PUSAT SINGA
KOMUNITAS SUBANGTENTANG PERATURAN
ORGANISASI TENTANG LOLOS BUTUH
PERTAMA : Peraturan Organisasi Tentang Lolos Butuh secara lengkap
sebagaimana termaktub dalam Lampiran dan merupakan
bagian yang tak terpisahkan dari Keputusan ini.
KEDUA : Peraturan Organisasi Tentang Lolos Butuh ini merupakan
pedoman dan aturan yang mengikat bagi seluruh anggota
SINGA KOMUNITAS Subang .
KETIGA : Keputusan ini berlaku semenjak tanggal ditetapkan dan
apabila terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
diperbaiki sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Subang
Pada tanggal : 3 Januari 2008
PENGURUS PUSAT SINGA KOMUNITAS SUBANG
Jenal Mutakin, S.T. Pembina
Kiki Rusdyanto, S.T. Ketua Umum
LAMPIRAN SK SINGA
NOMOR : 008 /SK/SINGA/I/2008
TANGGAL : 3 Januari 2008
TENTANG PERATURAN ORGANISASI
TENTANG LOLOS BUTUH
A. LOLOS BUTUH BAGI ANGGOTA BARU
1) Pemohon melakukan registrasi keanggotaan melalui Pengurus Pusat setempat
tersebut berada sesuai dengan Peraturan Organisasi tentang Registrasi
Anggota.
2) Pemohon mengajukan permohonan kepada Pengurus Pusat setempat berada dengan melampirkan :
a) Surat Pernyataan Kesanggupan Mematuhi Kode Etik SINGA
b) Fotokopi bukti lapor Kerjasama
c) Surat Keterangan dari calon tempat kerja
B. LOLOS BUTUH ANTAR KABUPATEN
1) Pemohon mengajukan permohonan ke Pengurus Pusat melalui Pengurus
Cabang setempat , dengan melampirkan :
a) Surat Keterangan dari tempat kerja lama b) Surat Keterangan dari tempat kerja baru
c) Kartu Tanda Anggota
4) Pengurus cabang memberikan Surat Pengantar yang ditujukan kepada
Pengurus Pusat setempat
C. SURAT KETERANGAN LOLOS BUTUH ANTAR KECAMATAN / DESA DALAM
SATU KABUPATEN
1) Surat Keterangan Lolos Butuh adalah surat yang dikeluarkan oleh suatu
Pengurus Cabang (Kecamatan / Desa) Kepada Pengurus Cabang lain dalam
satu Pusat (Kabupaten) yang intinya menerangkan bahwa SINGA yang
bersangkutan telah menyelesaikan semua hak dan kewajiban.
2) Pemohon mengajukan permohonan ke Pengurus Cabang setempat, dengan
melampirkan :
a) Surat Keterangan dari tempat kerja lama b) Surat Keterangan dari tempat kerja baru
3) Pengurus Cabang memberikan Surat Keterangan Lolos Butuh yang ditujukan
kepada Pengurus Cabang yang dituju dan membuat tembusan kepada Pengurus
Pusat sebagai laporan.
Ditetapkan di : Subang
Pada tanggal : 3 Januari 2008
PENGURUS PUSAT SINGA KOMUNITAS SUBANG
Jenal Mutakin, S.T. Pembina
Kiki Rusdyanto, S.T. Ketua Umum
SURAT KEPUTUSAN
NO: 009/SK/SINGA/I/2008
TENTANG PERATURAN ORGANISASI
TENTANG DEVISI SINGA KOMUNITAS
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA
PENGURUS PUSAT SINGA KOMUNITAS SUBANG
Menimbang : 1.
2.
3.
Bahwa untuk lebih meningkatkan kompetensi SINGA
berdasarkan tempat masing–masing perlu dibentuk Devisi
SINGA KOMUNITAS di tingkat Cabang maupun Pusat.
Bahwa untuk pembentukan Devisi SINGA KOMUNITAS di
tingkat Cabang dan Pusat perlu adanya peraturan
organisasi yang mengatur tentang mekanisme pembetukan
Devisi serta tata kelolanya.
Bahwa untuk maksud tersebut diatas perlu ditetapkan suatu
Peraturan Organisasi Tentang Devisi SINGA KOMUNITAS.
Mengingat : 1. 2.
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
Hasil Rapat MUBES SINGA KOMUNITAS Subang tahun 2007.
Memperhatikan : Usulan dan masukan peserta Rapat MUBES SINGA
KOMUNITAS SUBANG tahun 2007.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : SURAT KEPUTUSAN PENGURUS PUSAT SINGA KOMUNITAS
SUBANG TENTANG PERATURAN ORGANISASI TENTANG
DEVISI SINGA KOMUNITAS
PERTAMA : Peraturan Organisasi Tentang Devisi SINGA KOMUNITAS
secara lengkap sebagaimana termaktub dalam Lampiran dan
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Keputusan ini.
KEDUA : Peraturan Organisasi Devisi SINGA KOMUNITAS ini merupakan
pedoman dan aturan yang mengikat bagi seluruh SINGA.
KETIGA : Keputusan ini berlaku semenjak tanggal ditetapkan dan apabila
terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diperbaiki
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Subang
Pada tanggal : 3 Januari 2008
PENGURUS PUSAT SINGA KOMUNITAS SUBANG
Jenal Mutakin, S.T. Pembina
Kiki Rusdyanto, S.T. Ketua Umum
LAMPIRAN SK SINGA
NOMOR : 009 /SK/SINGA/I/2008
TANGGAL : 3 Januari 2008
PERATURAN ORGANISASI
TENTANG HIMPUNAN SEMINAT
1. Devisi SINGA KOMUNITAS dibentuk di tingkat Pengurus Pusat SINGA
(SINGA) dan Pengurus Pusat SINGA KOMUNITAS Subang, melalui
musyawarah Devisi SINGA KOMUNITAS di tingkat Cabang dan Pusat
2. Devisi SINGA KOMUNITAS mempunyai tugas untuk menjaga ,meningkatkan
dan mengembangkan kompetensi anggotanya.
3. Penyebutan nama Devisi SINGA KOMUNITAS adalah Nama Devisi SINGA
KOMUNITAS diikuti nama Pengurus Cabang atau Pengurus Pusat dan nama
Daerah Setempat. Contohnya untuk Devisi SINGA KOMUNITAS
Pemograman penyebutannya adalah Devisi SINGA KOMUNITAS
Pemograman Pengurus Pusat SINGA KOMUNITAS SUBANG disingkat
GRAM UCS.
4. Untuk sementara Devisi SINGA KOMUNITAS dibentuk untuk
a) Devisi SINGA KOMUNITAS Pemograman (GRAM S) b) Devisi SINGA KOMUNITAS Design Grafis (DEFIS UCS) c) Devisi SINGA KOMUNITAS Jaringan (JUCS)
d) Devisi SINGA KOMUNITAS Hardware (HARDUCS) e) Devisi SINGA KOMUNITAS KKPI & Software (TIKUCS)
5. Surat Keputusan Penetapan Susunan Pengurus Devisi SINGA KOMUNITAS
di tingkat pusat dikeluarkan oleh Pengurus Pusat SINGA KOMUNITAS
Subang
6. Surat Keputusan Penetapan Susunan Pengurus Devisi SINGA KOMUNITAS
di tingkat Cabang dikeluarkan oleh Pengurus Pusat SINGA KOMUNITAS
Subang
7. Devisi SINGA KOMUNITAS merupakan bagian integral dari struktur
kepengurusan di tingkat Pengurus Pusat SINGA KOMUNITAS Subang dan
Pengurus Cabang SINGA KOMUNITAS Subang
8. Hubungan antara Devisi SINGA KOMUNITAS di tingkat pusat dengan Devisi
SINGA KOMUNITAS di tingkat Cabang merupakan hubungan koordinatif
9. Pengurus Devisi SINGA KOMUNITAS di tingkat Cabang memberikan laporan secara berkala kepada Pengurus Pusat SINGA KOMUNITAS Subang
10. Pengurus Devisi SINGA KOMUNITAS di tingkat Pusat memberikan laporan secara berkala kepada Pembina SINGA KOMUNITAS Subang
Ditetapkan di : Subang
Pada tanggal : 3 Januari 2008
PENGURUS PUSAT SINGA KOMUNITAS SUBANG
Jenal Mutakin, S.T. Pembina
Kiki Rusdyanto, S.T. Ketua Umum
LAMPIRAN
Nomor Registrasi **
Lampiran SK-SINGA NO: 003/SK/SINGA/I/2008
FORMULIR REGISTRASI
SINGA KOMUNITAS SUBANG
Kepada Yth.
Pengurus Pusat SINGA
KOMUNITAS
……………………. Di
Tempat
PENGURUS PUSAT ** : ..................................
PENGURUS CABANG ** : ..................................
Bersama ini saya mengajukan permohonan untuk REGISTRASI / HEREGISTRASI *,
dengan data sebagai berikut :
A. BIODATA
Nama Lengkap :
Tempat / Tanggal Lahir :
Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan *
Agama :
B. KORESPONDENSI
Alamat Rumah :
Kecamatan / Desa :
Kabupaten / Kota
Propinsi :
Telepon Rumah :
Handphone :
email :
Facebook :
C. MINAT SINGA KOMUNITAS
Pemograman GRAM UCS :
Design Grafis DEFIS UCS :
Jaringan JUCS :
Hardware HARDUCS :
KKPI & Software TIKUCS :
FORMULIR REGISTRASI
SINGA KOMUNITAS SUBANG
A. BIODATA
Nama Lengkap :
Tempat / Tanggal Lahir :
Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan *
Agama :
B. KORESPONDENSI
Alamat Rumah :
Kecamatan / Desa :
Kabupaten / Kota
Propinsi :
Telepon Rumah :
Handphone :
email :
Facebook :
C. MINAT SINGA KOMUNITAS
Pemograman GRAM UCS :
Design Grafis DEFIS UCS :
Jaringan JUCS :
Hardware HARDUCS :
KKPI & Software TIKUCS :
FORMULIR REGISTRASI
SINGA KOMUNITAS SUBANG
A. BIODATA
Nama Lengkap :
Tempat / Tanggal Lahir :
Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan *
Agama :
B. KORESPONDENSI
Alamat Rumah :
Kecamatan / Desa :
Kabupaten / Kota
Propinsi :
Telepon Rumah :
Handphone :
email :
Facebook :
C. MINAT SINGA KOMUNITAS
Pemograman GRAM UCS :
Design Grafis DEFIS UCS :
Jaringan JUCS :
Hardware HARDUCS :
KKPI & Software TIKUCS :
Dan bersama ini saya lampirkan :
1. Fotocopi Kartu Tanda Penduduk
3. Pas Photo berwarna ukuran 2x3 sebanyak 3 lembar Demikianlah permohonan ini diajukan, atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
………………………………….., ………………………
(…………………………………….……………………..)
Catt :
*) coret yang tidak perlu
**) di isi oleh pengurus
LAMPIRAN SK SINGA NO .007/SK/SINGA/I/2008
FORMAT SURAT PERMOHONAN REKOMENDASI IJIN PRAKTEK / KERJA
Kepada Yth.
Pengurus Cabang …………………………………….
SINGA KOMUNITAS Subang
Di………………………………….
Perihal : Permohonan Rekomendasi
Dengan hormat,
Bersama ini saya,
Nama : …………………………………………….
Tempat / Tanggal lahir : …………………………………………….
Alamat : …………………………………………….
Mengajukan permohonan untuk memperoleh Rekomendasi Ijin Praktek / Kerja pada :
Nama Tempat Praktek / Kerja : ……………………………………….……
Alamat : …………………………………………….
Sebagai : ……………………………….……………
Sebagai bahan pertimbangan saya lampirkan :
a. Fotokopi Kartu Tanda Anggota atau Surat Keterangan Keanggotaan
b. Fotokopi Surat Tanda Registrasi / Surat Penugasan / Surat Ijin Kerja
c. Perjanjian kerja sama antara SINGA dengan Investor
d. Fotokopi Sertifikat Kompetensi SINGA
d) Surat Keterangan Keaktipan dalam SINGA Demikianlah permohonan ini diajukan, atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
……….……………………, ……………
Pemohon,
(…………………………………………….)
LAMPIRAN SK SINGA NO .007/SK/ SINGA /I/2008
FORMAT SURAT REKOMENDASI
SINGA KOMUNITAS SUBANG
PENGURUS CABANG ..........................
KABUPATEN SUBANG
REKOMENDASI*)
No.
Pengurus Cabang SINGA KOMUNITAS Subang ……………………. Memberikan rekomendasi
kepada anggota SINGA KOMUNITAS Subang :
Nama : ……………...………………………….…………
Alamat : ………………….....………………….…………..
No KTA : ……………….......…….…………………………
Tempat Praktek / Kerja : ……………….……………………………………
Alamat : ………….…………………………………………
Sebagai : ………….…………………………………………
Dengan pertimbangan bahwa yang bersangkutan :
1. Memiliki kemampuan fisik dan mental untuk melaksanakan tugas sebagai SINGA
2. Memiliki kemampuan keilmuan dan keahlian sesuai dengan standar profesi yang
berlaku.
3. Tidak pernah melakukan pelanggaran Kode Etik SINGA
Rekomendasi ini digunakan untuk mendapatkan SURAT PENUGASAN (SP)
Surat Rekomendasi ini akan dicabut apabila sejawat melanggar ketentuan peraturan perundang
– undangan di Keorganisasian dan / atau Kode Etik Profesi. Rekomendasi ini berlaku sejak
tanggal dikeluarkan untuk nama dan alamat tempat praktek/kerja sebagaimanan tersebut di
atas.
………..,…….20….
SINGA KOMUNITAS SUBANG
PENGURUS CABANG…………………….
KABUPATEN SUBANG
……………………………. ……………………………………
Ketua, Sekretaris
Tembusan disampaikan kepada Yth.
1. Pengurus Pusat SINGA KOMUNITAS Subang
2. Dewan Pembina SINGA KOMUNITAS Subang
3. Arsip
FORMAT SURAT LOLOS BUTUH DARI PENGURUS PUSAT
SINGA KOMUNITAS SUBANG
PENGURUS CABANG ..........................
KABUPATEN SUBANG
Nomor :
Lamp :
Hal : Lolos Butuh SINGA Baru (UNTUK SINGA BARU)
Kepada Yth.
Pengurus Pusat SINGA KOMUNITAS Subang
Di………………………………………………..
Bersama ini kami memberikan Lolos Butuh bagi sejawat :
Nama : ……………………………………………
No KTA : ……………………………………………
Devisi SINGA : ……………………………………………
Alamat : ……………………………………………
Untuk melakukan praktek / kerja di : Nama Tempat Praktek / Kerja : …………………………………………… Alamat : …………………………………………… Jabatan : ……………………………………………
Bahwa yang bersangkutan belum melaksanakan praktek / kerja di wilayah
………………………………….(Devisi serta Kecamatan atau Tingkat)
Dan selanjutnya kami serahkan pembinaan organisasi kepada sejawat Pengurus Pusat SINGA KOMUNITAS Subang.
Demikianlah surat keterangan ini diberikan,atas perhatiannya kami ucapkan terima
kasih
………..,…….20…
SINGA KOMUNITAS SUBANG
PENGURUS PUSAT
KABUPATEN SUBANG
……………………………. ……………………………………
Ketua, Sekretaris
PERATURAN UMUM & KODE ETIK
BAB I
Pendahuluan
Peraturan umum dan kode etik SINGA KOMUNITAS, dibuat dengan maksud dan tujuan sebagai berikut :
1. Melindungi kepentingan anggota SINGA KOMUNITAS dari hal-hal yang mengakibatkan kerugian
bagi pengurus SINGA KOMUNITAS
2. Memudahkan pengurus SINGA KOMUNITAS dalam rangka memajukan dan menjalankan kinerja
Komunitas SINGA KOMUNITAS
3. Mengatur dan melindungi kepentingan (hukum) pengurus SINGA KOMUNITAS dari tindakan pihak
lain yang berakibat merugikan organisasi SINGA KOMUNITAS
4. Menegaskan hubungan antar anggota organisasi SINGA KOMUNITAS
5. Menjaga dan melindungi kepentingan organisasi SINGA KOMUNITAS dan anggota SINGA
KOMUNITAS
6. Memberikan kesempatan, hak dan kewajiban yang sama bagi semua pengurus SINGA
KOMUNITAS
7. Mengatur standar sopan santun atau etika berusaha dan tanggungjawab diantara para anggota
SINGA KOMUNITAS
8. Menjelaskan hak, tanggungjawab dan kewajiban para anggota SINGA KOMUNITAS dalam
menjalankan tugasnya.
BAB II
Istilah dan Pengertian
Untuk menyamakan persepsi dalam memahami peraturan tata tertib dan etika organisasi SINGA
KOMUNITAS ,dipandang perlu memberikan penjelasan tentang istilah dan pengertian yang dipergunakan
dalam peraturan tata tertib dan etika organisasi.
1. Organisasi ini bersifat Transfaransi dan Demokrasi
2. Organisasi ini adalah organisasi dari sebuah Komunitas IT, yang berkedudukan di Kabupaten
Subang
3. Pengurus organisasi SINGA KOMUNITAS adalah Anggota SINGA KOMUNITAS dengan potensi
dibidang IT yang dipilih dan ditetapkan oleh MUBES SINGA KOMUNITAS dengan Musyawarah
Mufakat dan memilki kekuatan hukum yang kuat
4. Pengurus organisasi adalah perwakilan dari berbagai Devisi di bidang IT
5. Mahasiswa yang menduduki organisasi SINGA KOMUNITAS adalah benar-benar tercatat sebagai
Pakar di bidang IT
6. Bidang cakupan organisasi SINGA KOMUNITAS adalah lingkungan Kabupaten Subang
BAB III
Persyaratan menjadi Anggota Organisasi SINGA KOMUNITAS
* ( sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh organisasi SINGA KOMUNITAS )
BAB IV
Peraturan Organisasi SINGA KOMUNITAS (Tata Tertib Organisasi)
* ( ditetapkan sesuai dengan peraturan organisasi SINGA KOMUNITAS ).
BAB V
Kode Etik Organisasi SINGA KOMUNITAS
1. Anggota organisasi SINGA KOMUNITAS harus selalu berpegang teguh kepada Tuhan, Agama dan
Kepercayaan sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing anggota.
2. Anggota organisasi SINGA KOMUNITAS Selalu menjunjung tinggi landasan Negara Kesatuan
Republik Indonesia yaitu Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
3. Anggota organisasi SINGA KOMUNITAS memegang teguh prinsip organisasi SINGA KOMUNITAS
tanpa kecuali.
4. Anggota organisasi SINGA KOMUNITAS harus mematuhi Hukum-hukum, peraturan dan undang-
undang yang berlaku dan tidak boleh melibatkan diri dalam kegiatan/bisnis/pekerjaan yang
mengandung unsur-unsur yang dilarang oleh negara dan hukum serta melanggar norma kesusilaan
dan norma keagamaan atau pelanggaran hukum yang dapat mempengaruhi reputasi organisasi
SINGA KOMUNITAS
5. Anggota organisasi SINGA KOMUNITAS Selalu menjunjung tinggi kejujuran, kebenaran dan
kebijaksanaan guna tercapainya visi dan misi serta program kerja organisasi SINGA KOMUNITAS
6. Anggota organisasi SINGA KOMUNITAS wajib melaksanakan tanggung jawab dengan penuh
keseriusan
7. Anggota organisasi SINGA KOMUNITAS wajib menyajikan informasi secara benar dan tidak
berlebihan sesuai dengan fakta dan realita.
8. Anggota organisasi SINGA KOMUNITAS dilarang keras menyalahgunakan jabatan organisasi atau
mengatasnamakan organisasi untuk kepentingan pribadi sehingga menimbulkan kerugian pada
organisasi
9. Anggota organisasi SINGA KOMUNITAS tidak dibenarkan menjelek-jelekkan sesama anggota atau
organisasi lain dengan alasan apapun.
10. Anggota organisasi SINGA KOMUNITAS wajib mentaati peraturan umum (tata tertib) dan kode etik
organisasi SINGA KOMUNITAS
11. Anggota organisasi SINGA KOMUNITAS tanpa kecuali memiliki dan atau mengetahui peraturan
umum (tata tertib) organisai SINGA KOMUNITAS
BAB VI
Sanksi
1. Sanksi dan Hukuman dibuat secara bersama dengan melalui musyawarah dan ditetapkan oleh
ketua.
2. Ketua dan Pengurus Harian Organisasi atas pertimbangan bersama berhak sepenuhnya untuk
memberikan sanksi maupun melakukan peninjauan kembali atas sanksi yang dikeluarkan, apabila
dianggap perlu, terhadap semua pengurus organisasi SINGA KOMUNITAS tanpa terkecuali apabila
terbukti melakukan pelanggaran tata tertib dan kode etik, dengan mempertimbangkan saran dan
masukan rekomendasi.
3. Dengan pertimbangan atas berat dan ringannya sifat pelanggaran terhadap tata tertib dan kode etik,
maka terhadap pelanggar dapat dikenakan sanksi berupa :
Himbauan.
Peringatan.
Peringatan keras.
Penghentian sementara keanggotaan organisasi SINGA KOMUNITAS
Pencabutan status anggota SINGA KOMUNITAS
4. Dalam hal sanksi pencabutan keanggotaan dilakukan oleh ketua apabila anggota Organisasi
SINGA KOMUNITAS melakukan kesalahan sebagai berikut :
Melanggar kode etik dan peraturan organisasi SINGA KOMUNITAS yang menimbulkan kerugian baik materiil maupun moril bagi organisasi SINGA KOMUNITAS
Mencemarkan nama baik sesama anggota atau organisasi lain dengan alasan apapun.
Menyalahgunakan jabatan organisasi atau mengatasnamakan organisasi untuk kepentingan pribadi sehingga menimbulkan kerugian pada organisasi.
Perbuatan–perbuatan bentuk lain yang dapat merugikan organisasi dalam artian yang luas. 5. Dalam kasus dimana terjadi pencabutan keanggotaan, maka ketua berhak mengangkat anggota
baru untuk menempati kekosongan organisasi.
BAB VII
Pengunduran Diri
* ( Sesuai dengan ketetapan organisasi SINGA KOMUNITAS)
BAB VIII
Penutup
1. Peraturan dan kode etik ini merupakan rujukan bersama dan dibuat dengan cara Musyawarah Mufakat, Hukum dan Perundang-undangan, serta dapat ditinjau dan dirubah setiap saat sesuai dengan perkembangan dan tuntutan kondisi.
2. Peraturan dan ketetapan lain yang dibuat secara terpisah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari peraturan umum dan kode etik.
3. Segala hal yang belum tercakup dalam peraturan dan kode etik ini akan diatur dan ditetapkan kemudian.
Ditetapkan di : Subang Tanggal : 10 Januari 2008 Ketua Umum SINGA KOMUNITAS
Kiki Rusdyanto, S.T.
UNDANG-UNDANG SINGA KOMUNITAS NOMOR 01 TAHUN 2007
TENTANG ORGANISASI
SINGA KOMUNITAS
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PENGURUS SINGA KOMUNITAS,
Menimbang: a. bahwa kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan
pendapat merupakan bagian dari hak asasi manusia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang dijamin oleh Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b. bahwa dalam menjalankan hak dan kebebasan berserikat,
berkumpul, dan mengeluarkan pendapat, setiap orang wajib menghormati hak asasi dan kebebasan orang lain dalam rangka tertib hukum serta menciptakan keadilan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara;
c. bahwa sebagai wadah dalam menjalankan kebebasan
berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat, organisasi kemasyarakatan berpartisipasi dalam pembangunan untuk mewujudkan tujuan nasional dalam
wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila;
d. bahwa Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1985 tentang
Organisasi Kemasyarakatan sudah tidak sesuai lagi dengan kebutuhan dan dinamika kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara sehingga perlu diganti;
e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d perlu membentuk Undang-Undang tentang Organisasi
Kemasyarakatan;
Pasal 3 Mengingat: Pasal 20, Pasal 21, Pasal 28, Pasal 28C ayat (2), Pasal 28E ayat
(3), dan Pasal 28J Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
Dengan Persetujuan Bersama MUBER SINGA KOMUNITAS
dan
DEWAN PEMBINA SINGA KOMUNITAS
MEMUTUSKAN:
Menetapkan: UNDANG-UNDANG TENTANG ORGANISASI SINGA KOMUNITAS.
BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan: 1. Organisasi SINGA KOMUNITAS yang selanjutnya disebut S I N G A
K O M U N I T A S adalah organisasi yang didirikan dan dibentuk oleh Komunitas IT Kabupaten Subnag secara sukarela berdasarkan kesamaan aspirasi, kehendak, kebutuhan, kepentingan, kegiatan, dan tujuan untuk berpartisipasi dalam pembangunan demi tercapainya tujuan dalam bidang Teknologi dan InfSINGA KOMUNITASi di Kabupaten Subang yang berdasarkan Pancasila.
2. Anggaran Dasar yang selanjutnya disingkat AD adalah peraturan dasar SINGA KOMUNITAS.
3. Anggaran Rumah Tangga yang selanjutnya disingkat ART adalah peraturan yang dibentuk sebagai penjabaran AD SINGA KOMUNITAS.
4. Pengurus Pusat adalah yang memegang kekuasaan di Organisasi SINGA KOMUNITAS sebagaimana dimaksud dalam Peraturan SINGA KOMUNITAS tahun 2007.
5. Pengurus Cabang adalah sebagai unsur penyelenggara Kegiatan SINGA KOMUNITAS.
6. Devisi adalah yang menyelenggarakan urusan Kegiatan SINGA KOMUNITAS di bidang Keahlian.
BAB II
ASAS, CIRI, DAN SIFAT
Pasal 2
Asas SINGA KOMUNITAS tidak bertentangan dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Pasal 3 SINGA KOMUNITAS dapat mencantumkan ciri tertentu yang mencerminkan kehendak dan cita-cita SINGA KOMUNITAS yang tidak bertentangan dengan Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Pasal 4
SINGA KOMUNITAS bersifat sukarela, sosial, mandiri, nirlaba, dan demokratis.
BAB III
TUJUAN, FUNGSI, DAN RUANG LINGKUP
Pasal 5
SINGA KOMUNITAS bertujuan untuk: a. Meningkatkan Kemampuan dan keberdayaan masyarakat; b. Memberikan pelayanan kepada masyarakat;
c. Menjaga nilai agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa; d. Melestarikan dan memelihara norma, nilai, moral, etika, dan budaya yang
hidup dalam masyarakat;
e. Melestarikan sumber daya alam dan lingkungan hidup;
f. Mengembangkan kesetiakawanan sosial, gotong royong, dan toleransi dalam kehidupan bermasyarakat;
g. Menjaga, memelihara, dan memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa; dan
h. Mewujudkan tujuan Kabupaten Subang.
Pasal 6
SINGA KOMUNITAS berfungsi sebagai sarana: a. Penyalur kegiatan sesuai dengan kepentingan anggota dan/atau tujuan
organisasi; b. Pembinaan dan pengembangan anggota untuk mewujudkan tujuan
organisasi;
c. Penyalur keahlian dan kemampuan anggota; d. Pemberdayaan Masyarakat di bidang IT;
e. Pemenuhan pelayanan sosial; f. Partisipasi masyarakat untuk memelihara, menjaga, dan memperkuat
persatuan dan kesatuan bangsa; dan/atau g. Pemelihara dan pelestari norma, nilai, dan etika dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Pasal 7
(1) SINGA KOMUNITAS memiliki bidang kegiatan sesuai dengan AD/ART masing-masing.
(2) Bidang kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan sifat,
tujuan, dan fungsi SINGA KOMUNITAS sebagaimana dimaksud dalam Pasal
4, Pasal 5, dan Pasal 6.
Pasal 8
SINGA KOMUNITAS memiliki lingkup: a. Pelajar; b. Mahasiswa; atau c. Umum.
BAB IV PENDIRIAN
Pasal 9
SINGA KOMUNITAS didirikan oleh 5 (lima) orang, pada tahun 2007 tepatnya bulan Nopember.
Pasal 10
(1) SINGA KOMUNITAS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 dapat berbentuk:
a. badan hukum; atau
b. tidak berbadan hukum.
(2) SINGA KOMUNITAS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat:
a. berbasis anggota; atau b. tidak berbasis anggota.
Pasal 11 (1) SINGA KOMUNITAS berbadan hukum sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 10 ayat (1) huruf a dapat berbentuk:
a. Perkumpulan; atau b. Organisasi / Komunitas.
(2) SINGA KOMUNITAS berbadan hukum perkumpulan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a didirikan dengan berbasis anggota.
(3) SINGA KOMUNITAS berbadan hukum Organisasi / Komunitas
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b didirikan dengan tidak
berbasis anggota.
Pasal 12 (1) Badan hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) huruf a
didirikan dengan memenuhi persyaratan: a. akta pendirian yang dikeluarkan oleh notaris yang memuat AD dan ART;
b. program kerja; c. sumber pendanaan; d. surat keterangan domisili;
e. nomor pokok wajib pajak atas nama perkumpulan; dan f. surat pernyataan tidak sedang dalam sengketa kepengurusan atau
dalam perkara di pengadilan.
(2) Pengesahan sebagai badan hukum perkumpulan dilakukan oleh DEPKOMINFO yang menyelenggarakan urusan pemerintahan.
(3) Pengesahan sebagai badan hukum perkumpulan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) dilakukan setelah meminta pertimbangan dari instansi terkait. (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai badan hukum perkumpulan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur dengan undang- undang.
Pasal 13
Badan hukum yayasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) huruf b diatur dan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
(1) Dalam upaya mengoptimalkan peran dan fungsinya, SINGA KOMUNITAS
dapat membentuk suatu wadah berhimpun. (2) Wadah berhimpun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak harus
tunggal, kecuali ditentukan lain dalam undang-undang.
BAB V PENDAFTARAN
Pasal 15
(1) SINGA KOMUNITAS berbadan hukum dinyatakan terdaftar setelah
mendapatkan pengesahan badan hukum.
(2) Pendaftaran SINGA KOMUNITAS berbadan hukum sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Dalam hal telah memperoleh status badan hukum, SINGA KOMUNITAS
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak memerlukan surat keterangan terdaftar.
Pasal 16
(1) Pendaftaran SINGA KOMUNITAS yang tidak berbadan hukum
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) huruf b dilakukan dengan pemberian surat keterangan terdaftar.
(2) Pendaftaran SINGA KOMUNITAS yang tidak berbadan hukum
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan memenuhi
persyaratan:
a. akta pendirian yang dikeluarkan oleh notaris yang memuat AD atau AD dan ART;
b. program kerja;
c. susunan pengurus; d. surat pernyataan tidak dalam sengketa kepengurusan atau tidak dalam
perkara di pengadilan; dan
e. surat pernyataan kesanggupan melaporkan kegiatan.
Pasal 17
(1) DEPKOMINFO sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (3) wajib
melakukan verifikasi dokumen pendaftaran paling lama 15 (lima belas) hari kerja terhitung sejak diterimanya dokumen pendaftaran.
(2) Dalam hal dokumen permohonan belum lengkap DEPKOMINFO
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meminta SINGA KOMUNITAS
pemohon untuk melengkapinya dalam waktu paling lama 15 (lima belas) hari kerja terhitung sejak tanggal penyampaian ketidaklengkapan dokumen permohonan.
(3) Dalam hal SINGA KOMUNITAS lulus verifikasi, DEPKOMINFO
sebagaimanadimaksud pada ayat (1) memberikan surat keterangan terdaftar dalam jangka waktu paling lama 7 (tujuh) hari kerja.
Pasal 18
(1) Dalam hal SINGA KOMUNITAS tidak berbadan hukum yang tidak
memenuhi persyaratan untuk diberi surat keterangan terdaftar
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 dilakukan pendataan sesuai dengan alamat dan domisili.
(2) Pendataan SINGA KOMUNITAS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan oleh Pengurus atau sebutan lain. (3) Pendataan SINGA KOMUNITAS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. nama dan alamat organisasi; b. nama pendiri;
c. tujuan dan kegiatan; dan d. susunan pengurus.
16
Pasal 19
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pendaftaran dan pendataan SINGA KOMUNITAS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16, Pasal 17, dan Pasal 18 diatur dalam Peraturan SINGA KOMUNITAS.
BAB VI
HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 20
SINGA KOMUNITAS berhak:
a. Mengatur dan mengurus rumah tangga organisasi secara mandiri dan
terbuka; b. Memperoleh hak atas kekayaan intelektual untuk nama dan lambang
SINGA KOMUNITAS sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan; c. Memperjuangkan cita-cita dan tujuan organisasi; d. Melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi; e. Mendapatkan perlindungan hukum terhadap keberadaan dan kegiatan
organisasi; dan f. Melakukan kerja sama dengan Pemerintah, Pemerintah Daerah, swasta,
SINGA KOMUNITAS lain, dan pihak lain dalam rangka pengembangan dan keberlanjutan organisasi.
Pasal 21 SINGA KOMUNITAS berkewajiban: a. Melaksanakan kegiatan sesuai dengan tujuan organisasi;
b. Menjaga persatuan dan kesatuan Organisasi serta keutuhan Komunitas SINGA KOMUNITAS;
c. Memelihara nilai agama, budaya, moral, etika, dan norma kesusilaan serta memberikan manfaat untuk masyarakat;
d. Menjaga ketertiban, Kedisiplinan SINGA KOMUNITAS dan terciptanya Kesuksesan Organisasi;
e. Melakukan pengelolaan keuangan secara transparan dan akuntabel; dan f. Berpartisipasi dalam pencapaian tujuan SINGA KOMUNITAS serta
Pemerintah Daerah.
BAB VII
ORGANISASI, KEDUDUKAN, DAN KEPENGURUSAN
Bagian Kesatu Organisasi
Pasal 22
SINGA KOMUNITAS memiliki struktur organisasi dan kepengurusan.
17
Pasal 23
SINGA KOMUNITAS lingkup Kabupaten sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf a memiliki struktur organisasi dan kepengurusan paling
sedikit 25% (dua puluh lima persen) dari jumlah Anggota di Kabupaten Subang.
Pasal 24 SINGA KOMUNITAS lingkup Kabupaten sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf b memiliki struktur organisasi dan kepengurusan paling sedikit 25% (dua puluh lima persen) dari jumlah kecamatan/Desa dalam 1 (satu) Kabupaten.
Pasal 25
SINGA KOMUNITAS lingkup kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 8 huruf c memiliki struktur organisasi dan kepengurusan paling sedikit dalam 1 (satu) kecamatan.
Pasal 26
SINGA KOMUNITAS dapat memiliki struktur organisasi dan kepengurusan di
External sesuai dengan kebutuhan organisasi dan ketentuan peraturan perundang- undangan.
Pasal 27
SINGA KOMUNITAS dapat melakukan kegiatan di seluruh wilayah Kabupaten Subang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Bagian Kedua
Kedudukan
Pasal 28
SINGA KOMUNITAS berkedudukan dalam wilayah Kabupaten Subang yang ditentukan dalam AD.
Bagian Ketiga Kepengurusan
Pasal 29
(1) Kepengurusan SINGA KOMUNITAS di setiap tingkatan dipilih secara
musyawarah dan mufakat.
(2) Kepengurusan SINGA KOMUNITAS di setiap tingkatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) paling sedikit terdiri atas:
a. 1 (satu) orang ketua atau sebutan lain;
18
b. 1 (satu) orang sekretaris atau sebutan lain; dan c. 1 (satu) orang bendahara atau sebutan lain.
(3) Kepengurusan SINGA KOMUNITAS di setiap tingkatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) bertugas dan bertanggung jawab atas pengelolaan SINGA KOMUNITAS.
Pasal 30
(1) Struktur kepengurusan, sistem pergantian, hak dan kewajiban pengurus,
wewenang, pembagian tugas, dan hal lainnya yang berkaitan dengan kepengurusan diatur dalam AD dan/atau ART.
(2) Dalam hal terjadi perubahan kepengurusan, susunan kepengurusan yang
baru diberitahukan kepada Seluruh Anggota, Devisi, atau Pihak Terkait sesuai dengan kewenangannya dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak terjadinya perubahan kepengurusan.
Pasal 31
(1) Pengurus yang berhenti atau yang diberhentikan dari kepengurusan tidak
dapat membentuk kepengurusan dan/atau mendirikan SINGA KOMUNITAS yang sama.
(2) Dalam hal pengurus yang berhenti atau yang diberhentikan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) membentuk kepengurusan dan/atau mendirikan
SINGA KOMUNITAS yang sama, keberadaan kepengurusan dan/atau SINGA KOMUNITAS yang sama tersebut tidak diakui oleh Undang-Undang ini.
Pasal 32
Ketentuan lebih lanjut mengenai struktur organisasi, kedudukan, dan kepengurusan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 sampai dengan Pasal 31 diatur dalam AD dan/atau ART.
BAB VIII KEANGGOTAAN
Pasal 33
(1) Setiap warga Kabupaten Subang berhak menjadi anggota SINGA
KOMUNITAS.
(2) Keanggotaan SINGA KOMUNITAS bersifat sukarela dan terbuka. (3) Keanggotaan SINGA KOMUNITAS diatur dalam AD dan/atau ART.
19
Pasal 34 (1) Setiap anggota SINGA KOMUNITAS memiliki hak dan kewajiban yang sama. (2) Hak dan kewajiban anggota SINGA KOMUNITAS diatur dalam AD dan/atau ART.
BAB IX AD DAN ART SINGA
KOMUNITAS
Bagian Kesatu Umum
Pasal 35
(1) Setiap SINGA KOMUNITAS yang berbadan hukum dan yang terdaftar wajib memiliki AD
dan ART. (2) AD dan ART sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat paling sedikit:
a. nama dan lambang;
b. tempat kedudukan; c. asas, tujuan, dan fungsi; d. kepengurusan;
e. hak dan kewajiban anggota; f. pengelolaan keuangan; g. mekanisme penyelesaian sengketa dan pengawasan internal; dan h. pembubaran organisasi.
Bagian Kedua
Perubahan AD dan ART SINGA KOMUNITAS
Pasal 36
(1) Perubahan AD dan ART dilakukan melalui forum tertinggi pengambilan
keputusan SINGA KOMUNITAS. (2) Perubahan AD dan ART sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
dilaporkan sesuai dengan kewenangannya dalam jangka waktu paling lama
60 (enam puluh) hari terhitung sejak terjadinya perubahan AD dan ART.
BAB X
KEUANGAN
Pasal 37 (1) Keuangan SINGA KOMUNITAS dapat bersumber dari:
a. iuran anggota; b. bantuan/sumbangan masyarakat;
c. hasil usaha SINGA KOMUNITAS;
20
d. bantuan/sumbangan dari orang asing atau lembaga asing; e. kegiatan lain yang sah menurut hukum; dan/atau
f. anggaran pendapatan belanja negara dan/atau anggaran pendapatan belanja daerah.
(2) Keuangan SINGA KOMUNITAS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
dikelola secara transparan dan akuntabel.
(3) Dalam hal melaksanakan pengelolaan keuangan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) SINGA KOMUNITAS menggunakan rekening pada bank nasional.
Pasal 38
(1) Dalam hal SINGA KOMUNITAS menghimpun dan mengelola dana dari
iuran anggota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (1) huruf a, SINGA KOMUNITAS wajib membuat laporan pertanggungjawaban
keuangan sesuai dengan standar akuntansi secara umum atau sesuai dengan AD dan/atau ART.
(2) Dalam hal SINGA KOMUNITAS menghimpun dan mengelola
bantuan/sumbangan masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (1) huruf b, SINGA KOMUNITAS wajib mengumumkan laporan
keuangan kepada publik secara berkala.
(3) Sumber keuangan SINGA KOMUNITAS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf e, dan huruf f dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB XI
BADAN USAHA SINGA KOMUNITAS
Pasal 39
(1) Dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keberlangsungan hidup
organisasi, SINGA KOMUNITAS berbadan hukum dapat mendirikan badan
usaha. (2) Tata kelola badan usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam
AD dan/atau ART.
(3) Pendirian badan usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB XII PEMBERDAYAAN
SINGA KOMUNITAS
Pasal 40
21
(1) Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah melakukan pemberdayaan SINGA
KOMUNITAS untuk meningkatkan kinerja dan menjaga keberlangsungan hidup SINGA KOMUNITAS.
(2) Dalam melakukan pemberdayaan SINGA KOMUNITAS sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah menghormati dan mempertimbangkan aspek sejarah, rekam jejak, peran,
dan integritas SINGA KOMUNITAS dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
(3) Pemberdayaan SINGA KOMUNITAS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui: a. fasilitasi kebijakan;
b. penguatan kapasitas kelembagaan; dan c. peningkatan kualitas sumber daya manusia.
(4) Fasilitasi kebijakan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a berupa
peraturan perundang-undangan yang mendukung pemberdayaan SINGA
KOMUNITAS.
(5) Penguatan kapasitas kelembagaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
huruf b dapat berupa: a. penguatan manajemen organisasi; b. penyediaan data dan Informasi SINGA KOMUNITAS;
c. pengembangan kemitraan; d. dukungan keahlian, program, dan pendampingan; e. penguatan kepemimpinan dan kaderisasi;
f. pemberian penghargaan; dan/atau g. penelitian dan pengembangan.
(6) Peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) huruf c dapat berupa: a. pendidikan dan pelatihan; b. pemagangan; dan/atau
c. kursus.
(7) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemberdayaan SINGA KOMUNITAS
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat (6) diatur dalam
Peraturan Pemerintah.
Pasal 41
(1) Dalam hal pemberdayaan, SINGA KOMUNITAS dapat bekerja sama atau
mendapat dukungan dari SINGA KOMUNITAS lainnya, masyarakat, dan/atau swasta.
(2) Kerja sama atau dukungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
berupa pemberian penghargaan, program, bantuan, dan dukungan operasional organisasi.
Pasal 42
22
(1) Pemerintah membentuk sistem informasi SINGA KOMUNITAS untuk
meningkatkan pelayanan publik dan tertib administrasi.
(2) Sistem Informasi SINGA KOMUNITAS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dikembangkan oleh Pengurus Pusat atau Adminitrator yang dikoordinasikan dan diintegrasikan dengan kesepakatan Musyawarah
mufakat yang menyelenggarakan urusan SINGA KOMUNITAS.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem informasi SINGA KOMUNITAS
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dalam Peraturan
Kepengurusan Pusat SINGA KOMUNITAS.
BAB XIII SINGA KOMUNITAS YANG DIDIRIKAN OLEH EXTERNAL
Pasal 43
(1) SINGA KOMUNITAS yang didirikan oleh Externa l dapat melakukan
kegiatan di Lingkup SINGA KOMUNITAS atas dasar kesepakatan bersama.
(2) SINGA KOMUNITAS yang didirikan oleh External sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) terdiri atas:
a. Badan hukum yayasan atau sebutan lain;
b. Badan hukum yayasan yang didirikan oleh External atau Luar Kabupaten Subang bersama SINGA KOMUNITAS; atau
c. Badan hukum yayasan yang didirikan oleh badan hukum tersebut.
Pasal 44
(1) SINGA KOMUNITAS badan hukum yayasan atau sebutan lain sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 43 ayat (2) huruf a wajib memiliki izin dari SINGA
KOMUNITAS Kepengurusan Pusat.
(2) Izin Pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa: a. izin prinsip; dan b. izin operasional.
(3) Izin prinsip sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a diberikan oleh Depkominfo yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang External setelah memperoleh pertimbangan tim perizinan.
(4) Izin operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b diberikan oleh Depkominfo dan Kepengurusan Pusat SINGA KOMUNITAS sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 45
(1) Untuk memperoleh izin prinsip, SINGA KOMUNITAS sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 43 ayat (2) huruf a harus memenuhi persyaratan paling sedikit:
a. SINGA KOMUNITAS badan hukum yayasan atau sebutan lain dari
23
Wilayah tersebut yang memiliki hubungan diplomatik dengan Depkominfo;
b. memiliki asas, tujuan, dan kegiatan organisasi yang bersifat nirlaba. (2) Izin prinsip sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan untuk jangka
waktu paling lama 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang.
(3) Perpanjangan izin prinsip sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diajukan
paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum izin prinsip berakhir.
Pasal 46
(1) Izin operasional bagi SINGA KOMUNITAS sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 43 ayat
(2) huruf a hanya dapat diberikan setelah SINGA KOMUNITAS mendapatkan
izin prinsip.
(2) Untuk memperoleh izin operasional, SINGA KOMUNITAS sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 43 ayat (2) huruf a harus memiliki perjanjian tertulis dengan Depkominfo sesuai dengan bidang kegiatannya.
(3) Izin operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan tidak
melebihi jangka waktu izin prinsip dan dapat diperpanjang.
(4) Perpanjangan izin operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
diajukan paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum izin operasional tersebut berakhir.
Pasal 47 (1) Badan hukum SINGA KOMUNITAS sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 43 ayat (2) huruf b dan huruf c disahkan oleh Depkominfo yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi
manusia setelah mendapatkan pertimbangan tim perizinan. (2) Selain harus memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan di
bidang yayasan, pengesahan badan hukum yayasan yang didirikan oleh External atau Luar Wilayah Kabupaten Subang bersama SINGA KOMUNITAS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (2) huruf b wajib memenuhi persyaratan paling sedikit:
a. External yang mendirikan SINGA KOMUNITAS tersebut Benar-benar Warga wilayah setempat;
b. pemegang izin tinggal tetap; c. jumlah kekayaan awal yayasan yang didirikan oleh External atau Luar
Wilayah Kabupaten Subang bersama SINGA KOMUNITAS, yang berasal dari pemisahan harta kekayaan pribadi pendiri paling sedikit senilai Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) yang dibuktikan dengan surat
pernyataan pengurus badan hukum pendiri mengenai keabsahan harta kekayaan tersebut;
d. salah satu jabatan ketua, sekretaris, atau bendahara dijabat oleh SINGA KOMUNITAS; dan
e. surat pernyataan pendiri bahwa kegiatan SINGA KOMUNITAS berbadan
24
hukum yayasan yang didirikan tidak merugikan masyarakat, bangsa, dan/atau Organisasi.
(3) Selain harus memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan di
bidang yayasan, pengesahan badan hukum yayasan yang didirikan oleh
badan hukum asing sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (2) huruf c, wajib memenuhi persyaratan paling sedikit:
a. badan hukum asing yang mendirikan yayasan tersebut telah beroperasi di Indonesia selama 5 (lima) tahun berturut-turut;
b. jumlah kekayaan awal yayasan yang didirikan badan hukum yang
berasal dari pemisahan sebagian harta kekayaan pendiri yang dijadikan
kekayaan awal yayasan paling sedikit senilai Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) yang dibuktikan dengan surat pernyataan pengurus badan hukum pendiri mengenai keabsahan harta kekayaan tersebut;
c. salah satu jabatan ketua, sekretaris, atau bendahara dijabat oleh SINGA KOMUNITAS; dan
d. surat pernyataan pendiri bahwa kegiatan SINGA KOMUNITAS berbadan hukum yayasan yang didirikan tidak merugikan masyarakat, bangsa, dan/atau Organisasi.
Pasal 48
Dalam melaksanakan kegiatannya, SINGA KOMUNITAS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (2) wajib bermitra dengan Pemerintah dan SINGA KOMUNITAS yang didirikan oleh SINGA KOMUNITAS atas izin
Depkominfo.
Pasal 49 Pembentukan tim perizinan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 ayat (3) dan Pasal 47 ayat (1) dikoordinasikan oleh depkominfo yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan.
Pasal 50
Ketentuan lebih lanjut mengenai perizinan, tim perizinan, dan pengesahan SINGA KOMUNITAS yang didirikan oleh External sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 sampai dengan Pasal 49 diatur dalam Peraturan SINGA
KOMUNITAS.
Pasal 51 SINGA KOMUNITAS yang didirikan oleh External sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (2) berkewajiban: a. menghormati kedaulatan SINGA KOMUNITAS Kesatuan
Organisasi; b. tunduk dan patuh pada ketentuan peraturan perundang-undangan; c. menghormati dan menghargai nilai-nilai agama dan adat budaya yang
berlaku dalam masyarakat; d. memberikan manfaat kepada masyarakat, bangsa, dan Organisasi;
e. mengumumkan seluruh sumber, jumlah, dan penggunaan dana; dan
25
f. membuat laporan kegiatan berkala kepada Pengurus Pusat SINGA KOMUNITAS atau Pengurus Cabang dan dipublikasikan kepada masyarakat melalui media massa.
Pasal 52 SINGA KOMUNITAS yang didirikan oleh External sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 43 ayat (2) dilarang: a. melakukan kegiatan yang bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
b. mengganggu kestabilan dan keutuhan SINGA KOMUNITAS; c. melakukan kegiatan intelijen;
d. melakukan kegiatan politik; e. melakukan kegiatan yang mengganggu hubungan diplomatik; f. melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan tujuan organisasi;
g. menggalang dana dari masyarakat; dan
h. menggunakan sarana dan prasarana instansi atau lembaga untuk kepentingan Pribadi.
BAB XIV PENGAWASAN
Pasal 53 (1) Untuk meningkatkan kinerja dan akuntabilitas SINGA KOMUNITAS atau
SINGA KOMUNITAS yang didirikan oleh External sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (2) dilakukan pengawasan internal dan eksternal.
(2) Pengawasan internal terhadap SINGA KOMUNITAS atau SINGA
KOMUNITAS yang didirikan oleh External sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan mekanisme organisasi yang diatur dalam AD/ART.
(3) Pengawasan eksternal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh
masyarakat, Pemerintah, dan/atau Pengurus Pusat.
Pasal 54 (1) Untuk menjamin terlaksananya fungsi dan tujuan SINGA KOMUNITAS,
setiap SINGA KOMUNITAS atau SINGA KOMUNITAS yang didirikan oleh External sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (2) memiliki pengawas
internal.
(2) Pengawas internal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berfungsi untuk
menegakkan kode etik organisasi dan memutuskan pemberian sanksi dalam internal organisasi.
(3) Tugas dan kewenangan pengawas internal sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diatur dalam AD dan ART atau peraturan organisasi.
Pasal 55
(1) Bentuk pengawasan oleh masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal
53 ayat (3) dapat berupa pengaduan.
26
(2) Pengaduan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada Pengurus Pusat atau Pengurus Cabang.
Pasal 56
Ketentuan lebih lanjut mengenai pengawasan oleh masyarakat, Pemerintah dan/atau Pengurus Pusat terhadap SINGA KOMUNITAS atau SINGA
KOMUNITAS yang didirikan oleh External sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53 sampai dengan Pasal 55 diatur dalam Peraturan SINGA KOMUNITAS.
BAB XV
PENYELESAIAN SENGKETA ORGANISASI
Pasal 57
(1) Dalam hal terjadi sengketa internal SINGA KOMUNITAS, SINGA KOMUNITAS berwenang menyelesaikan sengketa melalui mekanisme yang diatur dalam AD dan ART.
18
(2) Apabila penyelesaian sengketa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak
tercapai, pemerintah dapat memfasilitasi mediasi atas permintaan para pihak yang bersengketa.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara mediasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dalam Peraturan SINGA KOMUNITAS.
Pasal 58
(1) Dalam hal mediasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57 ayat (2) tidak tercapai, penyelesaian sengketa SINGA KOMUNITAS dapat ditempuh melalui Musyawarah Mupakat.
(2) Terhadap putusan Musyawarah Mufakat hanya dapat diajukan upaya hukum kasasi.
(3) Sengketa SINGA KOMUNITAS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib diputus oleh Musyawarah Mufakat dalam jangka waktu paling lama 90
(sembilan puluh) hari terhitung sejak tanggal permohonan perkara dicatat di Pengurus Pusat.
BAB XVI LARANGAN
Pasal 59
(1) SINGA KOMUNITAS dilarang:
a. menggunakan bendera atau lambang yang sama dengan bendera atau
lambang negara Republik Indonesia menjadi bendera atau lambang SINGA KOMUNITAS;
b. menggunakan nama, lambang, bendera, atau atribut yang sama dengan nama, lambang, bendera, atau atribut lembaga pemerintahan;
c. menggunakan dengan tanpa izin nama, lambang, bendera negara lain atau lembaga/badan Nasional menjadi nama, lambang, atau bendera SINGA KOMUNITAS;
d. menggunakan nama, lambang, bendera, atau simbol organisasi yang
mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan nama, lambang, bendera, atau simbol organisasi gerakan separatis atau organisasi terlarang; atau
e. menggunakan nama, lambang, bendera, atau tanda gambar yang mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan
nama, lambang, bendera, atau tanda gambar SINGA KOMUNITAS lain atau partai politik.
(2) SINGA KOMUNITAS dilarang: a. melakukan tindakan permusuhan terhadap suku, agama, ras, organisasi
atau golongan; b. melakukan penyalahgunaan, penistaan, atau penodaan terhadap agama
yang dianut;
c. melakukan kegiatan separatis yang mengancam kedaulatan SINGA
KOMUNITAS; d. melakukan tindakan kekerasan, mengganggu ketenteraman dan
ketertiban umum, atau merusak fasilitas umum dan fasilitas sosial;
19
atau e. melakukan kegiatan yang menjadi tugas dan wewenang penegak hukum
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) SINGA KOMUNITAS dilarang:
a. menerima dari atau memberikan kepada pihak mana pun sumbangan
dalam bentuk apa pun yang bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; atau
b. mengumpulkan dana untuk partai politik.
(4) SINGA KOMUNITAS dilarang menganut, mengembangkan, serta
menyebarkan ajaran atau paham yang bertentangan dengan Pancasila.
BAB XVII SANKSI
Pasal 60 (1) Pengurus Pusat atau Pengurus Cabang sesuai dengan lingkup tugas
dan kewenangannya menjatuhkan sanksi administratif kepada SINGA KOMUNITAS yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 dan Pasal 59.
(2) Pengurus Pusat atau Pengurus Cabang melakukan upaya persuasif
sebelum menjatuhkan sanksi administratif kepada SINGA KOMUNITAS yang melakukan pelanggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
Pasal 61
Sanksi administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60 ayat (1) terdiri
atas: a. peringatan tertulis; b. penghentian bantuan dan/atau hibah; c. penghentian sementara kegiatan; dan/atau
d. pencabutan surat keterangan terdaftar atau pencabutan status badan
hukum.
Pasal 62
(1) Peringatan tertulis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 huruf a terdiri
atas: a. peringatan tertulis kesatu;
b. peringatan tertulis kedua; dan c. peringatan tertulis ketiga.
(2) Peringatan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan secara
berjenjang dan setiap peringatan tertulis tersebut berlaku dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari.
19
(3) Dalam hal SINGA KOMUNITAS telah mematuhi peringatan tertulis sebelum berakhirnya jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Pengurus Pusat atau Pengurus Cabang dapat mencabut peringatan tertulis dimaksud.
(4) Dalam hal SINGA KOMUNITAS tidak mematuhi peringatan tertulis kesatu
dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Pengurus Pusat atau Pengurus Cabang dapat menjatuhkan peringatan tertulis kedua.
(5) Dalam hal SINGA KOMUNITAS tidak mematuhi peringatan tertulis kedua
dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Pengurus Pusat atau Pengurus Cabang dapat menjatuhkan peringatan tertulis ketiga.
Pasal 63 (1) Dalam hal SINGA KOMUNITAS pernah dijatuhi peringatan tertulis kesatu
sebanyak 2 (dua) kali, Pengurus Pusat atau Pengurus Cabang dapat
menjatuhkan peringatan tertulis kedua. (2) Dalam hal SINGA KOMUNITAS pernah dijatuhi peringatan tertulis kedua
sebanyak 2 (dua) kali, Pengurus Pusat atau Pengurus Cabang dapat menjatuhkan peringatan tertulis ketiga.
Pasal 64
(1) Dalam hal SINGA KOMUNITAS tidak mematuhi peringatan tertulis ketiga
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 ayat (5) dan Pasal 63 ayat (2), Pengurus Pusat atau Pengurus Cabang dapat menjatuhkan sanksi berupa:
a. penghentian bantuan dan/atau hibah; dan/atau b. penghentian sementara kegiatan.
(2) Dalam hal SINGA KOMUNITAS tidak memperoleh bantuan dan/atau
hibah, Pengurus Pusat atau Pengurus Cabang dapat menjatuhkan sanksi
penghentian sementara kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Pasal 65
(1) Dalam hal penjatuhan sanksi penghentian sementara kegiatan terhadap
SINGA KOMUNITAS lingkup Kabupaten, Devisi wajib meminta
pertimbangan Sangsi dari Pengurus Pusat atau Pengurus Cabang.
(2) Apabila dalam jangka waktu paling lama 14 (empat belas) hari Mahkamah
Agung tidak memberikan pertimbangan hukum, Pengurus berwenang menjatuhkan sanksi penghentian sementara kegiatan.
(3) Dalam hal penjatuhan sanksi penghentian sementara kegiatan terhadap
SINGA KOMUNITAS lingkup Kabupaten atau Kecamatan/Desa, Devisi wajib
meminta pertimbangan Pengurus Pusat atau Pengurus Cabang sesuai dengan tingkatannya.
Pasal 66
(1) Sanksi penghentian sementara kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 64 ayat (1) huruf b dijatuhkan untuk jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan.
(2) Dalam hal jangka waktu penghentian sementara kegiatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) berakhir, SINGA KOMUNITAS dapat melakukan
kegiatan sesuai dengan tujuan SINGA KOMUNITAS. (3) Dalam hal SINGA KOMUNITAS telah mematuhi sanksi penghentian
sementara kegiatan sebelum berakhirnya jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pengurus Pusat atau Pengurus Cabang dapat
mencabut sanksi penghentian sementara kegiatan.
Pasal 67
(1) Dalam hal SINGA KOMUNITAS tidak berbadan hukum tidak mematuhi
sanksi penghentian sementara kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 64 ayat (1) huruf b, Pengurus Pusat atau Pengurus Cabang dapat
menjatuhkan sanksi pencabutan surat keterangan terdaftar.
(2) Pengurus Pusat atau Pengurus Cabang wajib meminta pertimbangan
hukum sebelum menjatuhkan sanksi pencabutan surat keterangan terdaftar sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
(3) Pengurus Pusat atau Pengurus Cabang wajib memberikan pertimbangan
hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dalam jangka waktu paling
lama 14 (empat belas) hari terhitung sejak diterimanya permintaan pertimbangan Sangsi.
Pasal 68
(1) Dalam hal SINGA KOMUNITAS berbadan hukum tidak mematuhi sanksi
penghentian sementara kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 64 ayat (1) huruf b, Pemerintah menjatuhkan sanksi pencabutan status badan hukum.
(2) Sanksi pencabutan status badan hukum sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dijatuhkan setelah adanya putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap mengenai pembubaran SINGA KOMUNITAS
berbadan hukum.
Pasal 69
(1) Pencabutan status badan hukum SINGA KOMUNITAS sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 68 ayat (2) dilaksanakan dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal diterimanya salinan putusan pembubaran SINGA KOMUNITAS yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.
Pasal 70 (1) Permohonan pembubaran SINGA KOMUNITAS berbadan hukum
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 68 ayat (1) diajukan ke Musyawarah Mufakat oleh Pengurus Pusat atau Pengurus Cabang hanya atas Pengurus
Pusat tertulis dari Devisi yang menyelenggarakan urusan Organisasi di bidang hukum dan hak asasi manusia.
(2) Permohonan pembubaran SINGA KOMUNITAS sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diajukan kepada ketua Musyawarah Mufakat sesuai dengan tempat domisili hukum SINGA KOMUNITAS dan Pembina mencatat pendaftaran permohonan pembubaran sesuai dengan tanggal pengajuan.
(3) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus disertai bukti
penjatuhan sanksi administratif oleh Pengurus Pusat atau Pengurus
Cabang.
(4) Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak disertai
bukti penjatuhan sanksi administratif oleh Pengurus Pusat atau Pengurus
Cabang, permohonan pembubaran SINGA KOMUNITAS berbadan hukum tidak dapat diterima.
(5) Pengurus Pusat atau Pengurus Cabang menetapkan hari sidang dalam
jangka waktu paling lama 5 (lima) hari kerja terhitung sejak tanggal
pendaftaran permohonan pembubaran SINGA KOMUNITAS. (6) Surat pemanggilan sidang pemeriksaan pertama harus sudah diterima
secara patut oleh para pihak paling lambat 3 (tiga) hari sebelum pelaksanaan sidang.
(7) Dalam sidang pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (6), SINGA
KOMUNITAS sebagai pihak termohon diberi hak untuk membela diri dengan memberikan keterangan dan bukti di persidangan.
Pasal 71
(1) Permohonan pembubaran SINGA KOMUNITAS sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 70 ayat (1) harus diputus oleh Musyawarah Mufakat dalam jangka waktu paling lama 60 (enam puluh) hari terhitung sejak tanggal
permohonan dicatat.
(2) Jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diperpanjang
paling lama 20 (dua puluh) hari atas persetujuan Ketua SINGA
KOMUNITAS.
(3) Putusan pembubaran SINGA KOMUNITAS sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan ayat (2) harus diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum.
Pasal 72 Musyawarah Mufakat menyampaikan salinan putusan pembubaran SINGA KOMUNITAS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71 kepada pemohon, termohon, yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi manusia dalam jangka waktu paling lama 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal putusan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum.
Pasal 73
(1) Putusan Musyawarah Mufakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71
hanya dapat diajukan upaya hukum kasasi.
(2) Dalam hal putusan Musyawarah Mufakat tidak diajukan upaya hukum
kasasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), salinan putusan Musyawarah Mufakat disampaikan kepada pemohon, termohon, yang
menyelenggarakan urusan Organisasi di bidang hukum dan hak asasi manusia paling lama 21 (dua puluh satu) hari terhitung sejak putusan
diucapkan. Pasal 74
(1) Permohonan kasasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 73 ayat (1)
diajukan dalam jangka waktu paling lama 14 (empat belas) hari terhitung sejak tanggal putusan Musyawarah Mufakat diucapkan dan dihadiri oleh
para pihak. (2) Dalam hal pengucapan putusan Musyawarah Mufakat sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tidak dihadiri oleh para pihak, permohonan kasasi
diajukan dalam jangka waktu paling lama paling lama 14 (empat belas) hari sejak salinan putusan diterima secara patut oleh para pihak.
(3) Permohonan kasasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didaftarkan pada
Musyawarah Mufakat yang telah memutus pembubaran SINGA KOMUNITAS.
(4) Mencatat permohonan kasasi pada tanggal diterimanya permohonan
dan kepada pemohon diberikan tanda terima tertulis yang ditandatangani
Pembina SINGA KOMUNITAS. (5) Pemohon kasasi wajib menyampaikan memori kasasi kepada Pembina
SINGA KOMUNITAS pengadilan dalam waktu paling lama 14 (empat belas) hari terhitung sejak tanggal permohonan dicatat.
Pasal 75
(1) Pembina wajib mengirimkan permohonan kasasi dan memori kasasi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 74 kepada termohon kasasi dalam
jangka waktu paling lama 2 (dua) hari kerja terhitung sejak tanggal permohonan kasasi didaftarkan.
(2) Termohon kasasi dapat mengajukan kontra memori kasasi kepada Pembina pengadilan paling lama 14 (empat belas) hari terhitung sejak tanggal memori kasasi diterima.
(3) Pembina pengadilan wajib menyampaikan kontra memori kasasi termohon
kepada pemohon kasasi dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) hari kerja
terhitung sejak tanggal kontra memori kasasi diterima. (4) Pembina wajib menyampaikan permohonan kasasi, memori kasasi, dan
kontra memori kasasi beserta berkas perkara yang bersangkutan kepada Pengurus Pusat dalam jangka waktu paling lama 40 (empat puluh) hari terhitung sejak tanggal permohonan kasasi didaftarkan atau paling lama 7 (tujuh) hari sejak kontra memori kasasi diterima.
Pasal 76
(1) Dalam hal kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 74 ayat (5) tidak
terpenuhi, ketua SINGA KOMUNITAS menyampaikan surat keterangan
kepada Pengurus Pusat atau Pengurus Cabang yang menyatakan bahwa pemohon kasasi tidak mengajukan memori kasasi.
(2) Penyampaian surat keterangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) hari kerja sejak
berakhirnya batas waktu penyampaian memori kasasi.
Pasal 77 (1) Mahkamah Agung wajib mempelajari permohonan kasasi dan menetapkan
hari sidang dalam jangka waktu paling lama 5 (lima) hari kerja terhitung sejak tanggal permohonan kasasi dicatat oleh Pembina SINGA
KOMUNITAS.
(2) Permohonan kasasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75 harus diputus
dalam jangka waktu paling lama 60 (enam puluh) hari terhitung sejak tanggal permohonan kasasi dicatat oleh Pembina SINGA KOMUNITAS.
Pasal 78
(1) Pembina SINGA KOMUNITAS wajib menyampaikan salinan putusan
kasasi kepada Pengurus Cabang dan atau Devisi dalam jangka waktu paling lama 20 (dua puluh) hari terhitung sejak tanggal permohonan kasasi diputus.
(2) Wajib menyampaikan salinan putusan kasasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) kepada pemohon kasasi, termohon kasasi, yang menyelenggarakan urusan Organisasi di bidang hukum dan hak asasi manusia dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) hari kerja terhitung sejak putusan kasasi diterima.
Pasal 79
Dalam hal SINGA KOMUNITAS berbadan hukum yayasan atau sebutan lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (2) huruf a tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51 atau Pasal 52, Pengurus Pusat atau Pengurus Cabang sesuai dengan kewenangannya menjatuhkan sanksi: a. peringatan tertulis;
b. penghentian kegiatan;
c. pembekuan izin operasional; d. pencabutan izin operasional; e. pembekuan izin prinsip;
f. pencabutan izin prinsip; dan/atau g. sanksi keimigrasian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 80
Ketentuan mengenai penjatuhan sanksi terhadap SINGA KOMUNITAS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60 sampai dengan Pasal 78 berlaku
secara mutatis mutandis terhadap penjatuhan sanksi untuk SINGA KOMUNITAS berbadan hukum yayasan yang didirikan oleh External atau External bersama Devisi SINGA KOMUNITAS, atau yayasan yang didirikan
oleh badan hukum.
Pasal 81 (1) Setiap orang yang merupakan anggota atau pengurus SINGA KOMUNITAS,
atau anggota atau pengurus SINGA KOMUNITAS yang didirikan oleh
External, baik sendiri- sendiri maupun bersama-sama melakukan tindak pidana, dipidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Setiap orang yang merupakan anggota atau pengurus SINGA KOMUNITAS,
atau anggota atau pengurus SINGA KOMUNITAS yang didirikan oleh External, baik sendiri- sendiri maupun bersama-sama melakukan tindakan yang menimbulkan kerugian bagi pihak lain, pihak yang dirugikan
berhak mengajukan gugatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.
Pasal 82
Ketentuan lebih lanjut mengenai penjatuhan sanksi SINGA KOMUNITAS,
SINGA KOMUNITAS badan hukum yayasan atau sebutan lainnya, dan SINGA KOMUNITAS badan hukum yayasan yang didirikan External atau External bersama Devisi SINGA KOMUNITAS sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 60 sampai dengan Pasal 80 diatur dalam Peraturan Organisasi.
BAB XVIII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 83
Pada saat Undang Undang ini mulai berlaku:
a. SINGA KOMUNITAS yang telah berbadan hukum sebelum berlakunya Undang-Undang ini tetap diakui keberadaannya sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini;
b. SINGA KOMUNITAS yang telah berbadan hukum berdasarkan tentang Perkumpulan-Perkumpulan yang berdiri sebelum Legal tetap diakui keberadaan dan kesejarahannya sebagai aset SINGA KOMUNITAS, tidak perlu melakukan pendaftaran namun harus sesuai dengan ketentuan Undang-Undang SINGA KOMUNITAS;
c. Surat keterangan terdaftar yang sudah diterbitkan sebelum Undang Undang ini berlaku, tetap berlaku sampai akhir masa berlakunya; dan
d. SINGA KOMUNITAS yang didirikan oleh External, External bersama Devisi SINGA KOMUNITAS, yang telah beroperasi harus menyesuaikan dengan ketentuan Undang-Undang ini dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun terhitung sejak Undang- Undang ini diundangkan.
BAB XIX KETENTUAN
PENUTUP
Pasal 84
Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, semua Peraturan Perundang- undangan yang terkait dengan SINGA KOMUNITAS, dinyatakan masih tetap
berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan dalam Undang Undang ini.
Pasal 85
Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, Undang-Undang Nomor 01 Tahun 2007 tentang Organisasi User Club.
Pasal 86
Peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang ini harus ditetapkan paling lama 1 (satu) tahun terhitung sejak Undang-Undang ini diundangkan.
Pasal 87
Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap Anggota SINGA KOMUNITAS mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang- Undang ini dengan
penempatannya dalam Undang-undang SINGA KOMUNITAS Kabupaten Subang.
Disahkan di Subang pada tanggal 28 Desember 2007
KETUA UMUM SINGA KOMUNITAS,
KIKI RUSDYANTO, S.T.
Fhoto Kegiatan
top related