perkembangan anak era digital dan budaya urban

Post on 30-Jun-2015

812 Views

Category:

Education

2 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Psikologi perkembangan anak terkait perkembangan era digital dan budaya urban (kota). Gangguan perkembangan dan upaya kreatif pendampingan dan terapi.

TRANSCRIPT

perkembangananak

diera

&

budaya

emmaretha

dharma

Emmaretha MW, M. Psi

DevelopmentYouPsychological Consultant

Psychotest-Counseling-Therapy (Anak s/d Dewasa):: Post Aura ::Komp. Setrasari Mall B2-48 Bandung Indonesia 022-2016447(for appointment)

fb : Development Youtwitter : emmarethadharma

now is DIFFERENT

time

welcome

to digital erafor

all generation

our purpose

Team pengajar memahami :

• Apa yang dialami anak di era digital dan budaya urban

• Pola dan arah perkembangan anak di era digital dan budaya urban

Team pengajar mendapatkan :

• Insight thinking mengenai kondisi-kondisi dan hambatan perkembangan anak

• Ide kreatif stimulasi anak untuk optimalisasi perkembangan

era

Peningkatan Teknologi Kesehatan

“Perkembangan teknologi digital yang pesat pada setiap generasi

dengan konsekuensi tuntutan penyesuaian diri yang seimbang”

this is called outdoors activities

“Apabila anak terlalu banyak berinteraksi dengan gadget berlayar (HP, tablet, laptop), kesempatannya

untuk mendapat banyak informasi melalui indera akan sangat sedikit. Misalnya : Ia hanya menonton orang yang menari, tapi tidak merasakan tubuhnya yang bergerak, perubahan gerak udara, perubahan

tekanan pada otot.”

“Tidak ada data yang masuk ke otak, tidak ada yang diintegrasikan sehingga pengalaman mereka sangat sedikit. Keasyikan menonton

juga mengurangi pengalaman sosialisasi dan berbahasa.”

Gaya baru bersosialisasi

I want my Blacberry too,

so i can speak with you

Mom.. Dad..

culture

daily challenge

Space for living

shoping

as recreation

busykid

superkid

perkembangan

anak

“7 tahun pertama usia anak adalah masa perkembangan sensori integrasi, pada masa ini seluruh inderanya bekerja

menjelajahi berbagai pengalaman dan

mengantarkannya ke otak anak. Inilah satu satunya cara untuk mengisi otaknya yang berkembang sangat pesat.“

1 – 2 tahun kestabilan emosi

3 – 5 tahun

5 – 7 tahun kontrol & percaya diri

0 – 1 tahun aman - nyaman

lingkungan - sosial

smellTaste

Perkembangan Motorik Usia 2-3 tahunMotorik Kasar Motorik Halus

• melompat-lompat

• berjalan mundur dan jinjit

• menendang bola

• memanjat meja atau tempat tidur

• naik tangga dan lompat di anak tangga

terakhir

• berdiri dengan 1 kaki

• mencoret-coret dengan 1 tangan

• menggambar garis tak beraturan

• memegang pensil

• belajar menggunting

• mengancingkan baju

• belajar memakai baju sendiri

Motorik Kasar Motorik Halus

• melompat dengan 1 kaki

• berjalan menyusuri papan

• menangkap bola besar

• mengendarai sepeda

• berdiri dengan 1 kaki

• menggambar manusia

• mencuci tangan sendiri

• membentuk benda dari plastisin

• membuat garis lurus dan

lingkaran cukup rapi

Perkembangan Motorik Usia 3-4 tahun

Perkembangan Motorik Usia 4 -5 tahun

Motorik Kasar Motorik Halus

• Dapat berjalan jauh• Dapat melompat tali• Dapat naik sepeda roda dua dibantu

dengan roda penyeimbang• Seimbang saat berjalan mundur

• Dapat menggunting dengan tepat• Mampu memotong kertas lebar menjadi dua

sama besar• Mampu menggambar orang dengan lebih detail• Dapat mencuci tangan tanpa pengawasan

Perkembangan Normal Kemampuan Motorik Kasar Anak usia 3 – 5 Tahun

ANAK USIA 3 TAHUNKoordinasi gerakan tubuh, seperti berlari, berjinjit, melompat, bergantung, melempar dan menangkap, naik tangga, serta menjaga keseimbangan

ANAK USIA 4 TAHUNanak sangat menyenangi kegiatan fisik yang mengandung bahaya, seperti melompat dari tempat tinggi atau bergantung dengan kepala menggelantung ke bawah

ANAK USIA 5 TAHUNKeinginan untuk melakukan kegiatan berbahaya bertambah. Anak pada masa ini menyenangi kegiatan lomba, seperti balapan sepeda, balapan lari atau kegiatan lainnya yang mengandung bahaya

Tahapan Kognitif

Pra Operasional (2 - 7 tahun) by Piaget

Mengerti aturan dasar dari logika yang kelihatan (konkrit)

Anak mengenal hubungan angka-angka dan dapat dilaksanakan menurut aturan tertentu

Melihat sesuatu dengan cara yang berbeda, karena perbedaan situasi dan perbedaan nilai

Fokus pada lebih dari satu dimensi pada beberapa waktu

Pada tahap ini juga sudah menunjukkan pemahaman akan hukum kekekalan (konservasi)

Perkembangan Kognitif Anak Usia 2 – 3 Tahun 1. Berpikir simbolik

2. Mengelompokkan, mengurut dan menghitung

3. Meningkatnya kemampuan mengingat

4. Berkembangnya pemahaman konsep“sebelum” dan “sesudah”, “hari ini”, “besok”, “kemarin” dan pengertian nama hari

memahami dan mengingat dua perintah sederhana, menghapal 1 atau 2 lagu.

mengelompokkan berdasarkan bentuk, menyusun balok sesuai urutan besarnya, membedakan.

Kata-kata maksud, fantasi bermain, obyek subtitusi

Perkembangan Kognitif Anak Usia 3 – 4 Tahun 1. Berpikir egosentris Ditentukan oleh cara pandangnya sendiri

2. Mampu membandingkan objek Lebih besar-kecil, banyak sedikit, panjang-pendek.

3. Membedakan benar atau salah Berdasarkan konsekuensi bukan berdasarkan niat

4. Mulai menyadari waktuMenanyakan jam berapa

5. Menyukai percobaan sederhana Seperti menimbang, mengaduk

Perkembangan Kognitif Anak Usia 4 – 5 Tahun1. Berpikir intuitif

Belum memiliki kemampuan untuk berpikir secara kritis tentang apa yang ada dibalik suatu kejadian.

2. Mampu berhitung secara berurut

3. Dapat menyebut alamat, nomor telepon

4. Mampu melaksanakan tugas sampai selesai

5. Mampu membuat rencana untuk besok

Perkembangan Emosi Anak usia 2 – 3 Tahun

• Emosi sangat kuat dan tampak mencolok, singkat, sementara, dangkal.

• Mudah menangis saat temannya menangis

Perkembangan Emosi Anak usia 2 – 3 Tahun

• Sudah tahu makna berbohong.

• Anak berperilaku agresif, memberontak, menentang keinginan orang lain, khususnya orang tua.

• Pada usia ini sikap menantang dan agresif sering dikaitkan dengan masa tumbuhnya kemandirian.

Perkembangan Emosi Anak usia 3 – 4 Tahun

• Mulai dapat bertanggung jawab misal menyikat gigi atau mencuci tangandengan kesadaran

• Mulai tumbuh rasa percaya diri

• Menggunakan komunikasi untuk mengutarakan perasaannya

Perkembangan Emosi Anakusia 4 – 5 Tahun

Semakin berkembang kematangan emosi anak, Ia semakin terampil memilih dan mengatur kadar keterlibatan emosionalnya.

Anak belajar mengontrol diri dan memperlihatkan reaksi emosi yang dapat diterima lingkungan.

Perkembangan Emosi Anakusia 5 – 6 Tahun

• anak berbicara yang bisa dimengerti oleh semua orang

• menunjukkan ekspresinya lewat kata-kata

• Mengenal nama-nama anggota keluarga atau orang dekat

• mengerti kata perintah dan kata larangan yang ditujukan untuk dirinya sendiri

• merangkai 3 hingga 4 kata

• Puncak perkembangan bicara dan bahasa (1000 kata dipahami)

Perkembangan Bahasa Anak Usia 2 – 3 Tahun

• Mulai banyak bertanya“mengapa begini atau begitu”

• Dapat menggabungkan kalimat

Perkembangan Bahasa Anak Usia 3 – 4 Tahun

Perkembangan Bahasa Anak Usia 4 – 5 Tahun

• Mampu bicara/ ngobrol dengan teman sebaya

• Mampu menceritakan kembali pengalamannya

• Mampu mengenal warna

• Mampu menghafal lagu atau puisi

• Mampu bermain tebak-tebakan

• Dapat menggunakan beberapa ribu kata

• Menggunakan banyak kata dan kalimat untuk mengutarakan perasaannya

• Perkembangan bahasa mendekati orang dewasa

Perkembangan Bahasa Anak Usia 5 – 6 Tahun

Perkembangan Sosial (periode pra sekolah)

• Membuat kontak sosial dengan orang di luar rumahnya(pregang age)

• Hubungan dengan orang dewasa dan teman sebaya

• Mulai bermain bersama

*Minat kelompok makin besar,mengurangi keikutsertaannya *Tingkah laku bernilai sosial yangpada aktivitas keluarga (mandiri) dapat diterima oleh kelompok

*Memperhatikan&memahami orang lain * Berteman akrab dan memilih teman khusus untuk bermain

Perkembangan Sosial (periode sekolah)

Kesehatan meningkatKreatifitas tinggi

Gangguan perkembangan fisik, psikologis, sosial

Kecenderungan orang tua di kota besar zaman sekarang yang terlalu protektif ke anak dan memberikan fasilitas gadget canggih kadang kala membawa dampak kurang baik untuk

proses tumbuh kembang anak.

Saran yang diberikan adalah membebaskan anak bermain sebanyak-banyaknya. Jangan batasi perilaku anak

sesuai keinginan orang tua.

Biarkan anak mengeksplorasi segala sesuatu, sepanjang terjaga keamanan dan

kewajarannya, misalnya main pasir, main tanah, main hujan/air, memanjat pohon,

main bola, dll

Inattention

Hiperaktifitas

Impulsif

Gangguan Manajemen Emosi

• Hemisfer otak kanan

terlalu aktif

Gangguan Manajemen Emosi

Hypersensitif Rangsangan Emosi

VS

Tidak Mampu Ekspresi Emosi

Gangguan Manajemen

Emosi

Relasi

dan

adaptasi

lingkungan buruk

Gangguan Motorik Halus

Gangguan neurologis,

otak bagian kiri depan

Gangguan Kelemahan Motorik Halus

Aktifitas kontrol otot halus/ kecil

dan kordinasi visual motorik

Di usia anak 2,5 tahun masih kesulitan bicara, orangtua perlu mempertimbangkan untuk meminta bantuan ahli atau mengajak anak menjalani terapi bicara.

Gangguan Perkembangan Bahasa

Balita yang terlambat bicara umumnya kurang bisa mengucapkan hal-hal yang berhubungan dengan memori

verbal atau mendengarkan dan memahami suatu kata, kalimat atau angka dan mengatakan lagi semua hal itu.

-Language Development Survey, Professor Leslie Recorla-

Terlambat bicara oleh karena kekurangmatangan dalam kemampuan pengucapan (lafal) dengan tepat dan jelas.

Disebabkan kurang stimulasi atau karena kesalahan pola belajar berbicara dan bahasa.

Gangguan bahasa juga dapat ditemui pada anak dengan masalah tuna rungu, autis, hyperactive ataupun dyslexia.

Interaksi dengan anak sangat penting ketika anak mencoba untuk belajar bicara atau memahami suatu perkataan

perangkat elektronik (televisi & video) sebagai bahasa yang tidak sengaja didengar sehingga tidak dapat menggantikan perhatian dari orangtua dan orang sekitarnya

Kombinasi POLA ASUH

INDULGENT AUTHORITATIVE

UNINVOLVED AUTHORITARIAN

Kontrol Kurang Kontrol Tinggi

Kehangatan Relasi

Relasi yang Kaku

BRAIN GYM

Gerakan terintegrasi yang sederhana, singkat dan

menyenangkan.

Untuk optimalisasi perkembangan otak dan

menarik potensi seseorang

Pendampingan Gangguan Sensori Integrasi

Pijat leher, wajah, telapak kaki

Pendampingan Gangguan Sensori Integrasi

Loncat tali dan keseimbangan

Pendampingan Gangguan Sensori Integrasi

• Ball gym

• Brain gym

• Manajemen penggunaan energi (aktifitas fisik sebelum kegiatan kelas, olah raga renang seminggu 2x)

• Peningkatan kepekaan indera dan sensasi (mandi 2 suhu)

• Break time terjadwal untuk penyaluran energi• Penyaluran energi dan konsentrasi

(kursi diganti ball gym)• Penjadwalan konsisten dan poin• Positive self talk • Punishment yang konsisten dan kreatif• Diet gula, coklat, mie, tepung, MSG

• Manajemen penggunaan energi (aktifitas fisik sebelum kegiatan kelas)

• Peningkatan kepekaan indera dan sensasi (mandi 2 suhu)

• Break time terjadwal untuk penyaluran energi• Penyaluran energi dan konsentrasi

(kursi diganti ball gym)• Penjadwalan konsisten dan poin• Positive self talk • Punishment yang konsisten dan kreatif• Diet gula, coklat, mie, tepung, MSG

Latihan Digit Span

• Ball gym

• Berjalan mundur di titian dengan buku

Pendampingan ADD

• Latihan Memory

(visual, warna, bentuk)

• Permainan

Tulis Punggung

• Permainan

Bisikan Berantai

Olah raga renang

Pendampingan Kelemahan Motorik Halus

Permainan pengendalian dan keluesan pergelangan

tangan dan jari

Pendampingan Gangguan Manajemen Emosi

• Latihan ekspresi dan bahasa untuk

penyaluran emosi

• Positive self talk

Pendampingan Gangguan Manajemen Emosi

Pernafasan dan relaksasi otot

Pendampingan Gangguan Manajemen Emosi

Usapan punggung

Pendampingan Gangguan Manajemen Emosi

Persahabatan, Kepercayaan, Ketulusan

Pendampingan

Gangguan Manajemen Emosi

Terapi musik

Pendampingan Gangguan Manajemen Emosi

Terapi air putih

Pendampingan Gangguan Manajemen Emosi

Terapi mandi 2 suhu

Pendampingan Speech Delay

• Stimulasi pijat rahang

• Permainan merangkak dan gerakan silang

Pendampingan Speech Delay

Berhitung Latih vocal A I U E O

Pendampingan Speech Delay

Cerita ekspresif, bermain peran

HAKIKAT PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Pra sekolah :

Berkembang kemampuan adaptif

Pola pemikiran luas, meningkatkan kecerdasan dan kepedulian akan wawasan pengetahuan sosial, alam dan lingkungan

top related