penggunaan antibiotik pada peternakan ayam petelur di...

Post on 30-Jun-2019

234 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Penggunaan Antibiotik pada PeternakanAyam Petelur di Provinsi Jawa Tengah

Penelitian KolaboratifIndonesia, China, Lao PDR, Thailand dan Vietnam

Center for Indonesian Veterinary Analytical Studies

ICE - BSD, 24 September 2016

Konferensi Ilmiah Veteriner Nasional ke-14

• Erianto Nugroho*, Riana A. Arief, Sunandar, Ridvana Dwibawa, M. D. Winda Widyastuti, Andri Jatikusumah, A.A. Gde Putra,

• Edi Basuno, Anis Karuniawati, Agus Suwandono, Iwan Wiliyanto, Imron Suandy, Hadri Latif

Latar Belakang

Antibiotikdigunakan untuk pengobatan dan pencegahan proses infeksioleh bakteriGolongan obat keras; hanya dapat diperoleh melalui resepDokter

Dalam dosis tepat dapat membasmi & membunuhbakteri

Bakteri resisten multi drug merupakan masalahkesehatan global

Latar Belakang

Penggunaan Antibiotik di peternakan:Terapi, pencegahan & pemacu tumbuh

Resistensi Antibiotik: Bakteri menjadi resisten (kebal) terhadap antibiotik

Pemakaian obat hewan yang berlebihan,kurang dosis, dan terus menerus

• Transdisiplin, partisipatif, kesetaraan gender dan sosial, system-thinking, keberlanjutan, research-to-action

• Bagian dari Penelitian “Sebuah Pendekatan Ecohealth untuk Pengembangan Strategi Penggunaan Antimikroba secara Bijak dalam Pengendalian Resistensi Antimikroba pada Kesehatan Manusia, Hewan dan Lingkungan di Indonesia”

Pendekatan Ecohealth

Latar Belakang

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi,

mengembangkan, dan menilai efektivitas strategi

penggunaan antibiotik yang bijak pada manusia, hewan dan

lingkungan untuk mitigasi resistensi antibiotik di Indonesia,

dengan menggunakan pendekatan ecohealth (Ecosystem to

Health).

Latar Belakang

Tujuan khusus yang ingin dicapai yaitu:1. Mengetahui jenis dan cara penggunaan antibiotik pada

peternakan ayam layer.2. Mengetahui aksesibilitas dalam memperoleh antibiotik dan

ketersediaannya dalam kesehatan hewan.3. Mengetahui tingkat pengetahuan, sikap dan pelaksanaan

penggunaan antibiotik di peternakan

PeternakanLayer

Sukoharjo, Klaten,

Karanganyar

Feb -Nov 2014

Materi & Metode

1. Pemilihan peternakan secara acak metode PPS.

2. Pengambilan data wawancara dengan kuesioner terstruktur.

HASIL & PEMBAHASAN

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

60,00%

70,00%

80,00%

90,00%

100,00%

Mandiri Layer Skala ≤ 5000

97,50% 95%

67,50%

Gambaran Umum

75% responden yang di wawancara pemilik peternakan 97.5% tidak memiliki tenaga medis/dokter hewan 87.5% tidak memiliki tenaga para medis Nilai ekonomi penggunaan Antibiotik: 1.3% dan 0.4%

Hasil….

Tingkat Pengetahuan

52,5%

25,0%

22,5%

Rendah

Sedang

Tinggi

Jenis Antibiotik yang Digunakan

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

Enrofloxacin Oxytetracycline Tetracycline danerytromycin

Oxytetracyclinedan Neomycin

Bacitracin

60%

37,50% 37,50%35%

25%

Tujuan Penggunaan Antibiotik

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

60,00%

70,00%

80,00%

90,00%

100,00%

Pengobatan

Pencegahan

Peningkatan Produksi

97,50%

50%

30%

Pertimbangan Penggunaan Antibiotik

Dokter Hewan

TS

Teman

PemilikToko Obat

Pengalaman Sendiri

Petugas Kesehatan

42,5%

42,5%

22,5%

10,0%

72,3%

2,5%

Sumber & Kemudahan AksesAntibiotik

Dokter Hewan

TS

Koperasi

Poultry shop

Lainnya

0,0%10,0%

20,0%30,0%

40,0%50,0%

60,0%

5,0%52,5%

5,0%60,0%

7,5%

Peternak masih menganggap antibiotik dapatdigunakan untuk menyembuhkan semua penyakit

Pemberian antibiotik secara terus menerus dapatmenimbulkan kegagalan dalam pengobatan

Peternak melakukan rotasi antibiotik (60%) dankombinasi sediaan (20%) tanpa panduan tenaga medisdan pengetahuan mengenai interaksi obat

Resistensi sudah muncul dengan adanya penyakit-penyakit yang tidak menunjukkan gejala membaik

PEMBAHASAN

Kesimpulan

Sediaan antibiotik yang digunakan berspektrum luas Rendahnya nilai ekonomis antibiotik menjadikan

praktik penggunaan sediaan antibiotik tidak terkendali Kurangnya akses peternak ke tenaga medis yang

kompeten

Pesan Kunci BIJAK Antibiotik

No. Nama Keahlian Institusi

1 Drs. Edi Basuno, M.Phil, PhD Socio-Economic and Community

Engagement

The Center for Agriculture Socio

Economics and Policy Studies

(ICASEPS), Ministry of Agriculture

2 Drh. Anak Agung Gde Putra, SH,

MSc, PhD

Veterinary Epidemiology Disease Investigation Centre,

Denpasar. Ministry of Agriculture

3 Drh. Iwan Willyanto, MSc, PhD Veterinary Public Health Private Consultant

4 Drh.med.vet. Hadri Latif, MSi Veterinary Public Health Bogor Agricultural University

5 Drh. Imron Suandy, MVPH Veterinary Laboratory Expert Quality Control Laboratory for

Livestock Product, Ministry of

Agriculture

6 Prof. dr. Agus Suwandono, MPH,

Dr.PH

Public Health Health Research and Development

Institute, Ministry of Health

7 dr. Anis Karuniawati, PhD, Sp.MK Microbiologist, Public Health Departement Microbiology, Faculty of

Medicine. University of Indonesia

8 Drh. Andri Jatikusumah, M.Sc Veterinary Epidemiology and

Veterinary Economic

Center for Indonesian Veterinary

Analytical Studies (CIVAS)

9 Drh. Riana Aryani Arief Veterinary Epidemiology Center for Indonesian Veterinary

Analytical Studies (CIVAS)

10 Drh. Ridvana Dwibawa Darmawan Participatory Epidemiology Center for Indonesian Veterinary

Analytical Studies (CIVAS)

11 Drh. M.D. Winda Widyastuti, M.Si Veterinary Public Health,

Community Engagement

Center for Indonesian Veterinary

Analytical Studies (CIVAS)

TIM PENELITI

TERIMA KASIH

top related