modul praktik alignment
Post on 11-Apr-2016
294 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN - DEPARTMENT OF EDUCATION AND CULTURE
POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG BANDUNG POLYTECHNIC FOR MANUFACTURING (POLITEKNIK MEKANIK SWISS - SWISS POLYTECHNIC FOR MECHANICS) INSTllUT TEKNOLOGI BANDUNG - BANDUNG INSTITUTE OF TECHNOLOGY
Q~bnuckl~ .4
ALIGNMENT , \
PRAKTIK
Penyusun: Duddy Arisandi
, 'Ii' '
KOMPI,.EK KANAYAKAN, DAGO (JL. IR. H. JUANDA), epa/man - Partner in Excellence TROMol pas 851 BANDUNG 40008 INDONESIA PHONE: (022)2500241 (HUNTING), FAX: (022) 2502649
til· 1
ALIGNMENT POLITEKNIK MANUFAKTUR I-------------.l.--------i
BANDUNG Praktik
Peserta pelatihan diharapkan :
1. Mengetahui spesifikasi elemen mesin penggerak seperti : puli, sabuk penggerak, rodagigi rantai, rantai penggerak, kopling dan roda gigi.
2. Mengetahui tanda-tanda terjadinya dan penyebab penyimpangan "alignment" pada suatu sistem penggerak.
3. Dapat memperbaiki dan melakukan "allqnrnent" pada suatu sistem penggerak.
4. Dapat menentukan metoda "alignment" yang sesuai dengan kondisi di lapangan.
5. Mengetahui pentingnya dilakukan pemeliharaan terhadap elemen mesin penggerak.
6. Mengetahui proses "balancing" pada puli, rodagigi rantai dan kopling.
7. Dapat bekerja dengan mengikuti dan memperhatikan prosedur keselamatan kerja.
I f
ALIGNMENT I Praktik
Buku materi pengajaran praktik ini diperuntukkan bagi mereka yang sedang, ataupun akan bekerja di Industri Setelah se/esai melaksanakan program iru, ia diharapkan mempunyai keterampilan maupun pengetahuan dalam bidang mekanik tertentu.
Dikatakan sebagai buku materi pengajaran praktik, karena peserta dapat mengikuti buku materi seri yang tersedia, hingga mempunyai keterampilan dan pengetahuan yang lengkap, serta memenuhi syarat untuk suatu tingkatan klasifikasi di Industri.
Untuk menyelesaikan satu materi keterampilan, diperlukan waktu 40 jam atau 1 minggu, yang meliputi 32 jam praktik dan 8 jam teori.
Buku pengajaran praktik ini tidak dirancang sebagai "Self Learning Program", jadi pada pelaksanaannya diperlukan penjelasan atau bimbingan dari seorang Instruktur. Meskipun demikian aktivitas terbesar tetap dilakukan peserta ("Student Centered")
Pada garis besarnya isi dari buku materi pengajaran praktik ini, dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu
• Teori (halaman biru) • 50al Teori (halaman kuning) • Praktik (halaman merah)
Halaman biru, berisi teori-teori yang diperlukan untuk menunjang praktik. Teori yang diberikan hanya yang berhubungan langsung dengan praktik, dan yang benar-benar diperlukan.
Pada pelaksanaannya, Instruktur akan menjelaskan mendiskusikan ataupun mendemontrasikan apa-apa yang perlu diketahui peserta.
Pada bagian ini, jika diperlukan, dilampirkan tabel-tabel, standard-standard ataupun klasifikasi-klasifikasi.
ALIGNMENT I Praktik
Halaman kuning, berupa soal-soal untuk mengevaluasi penerimaan peserta dalam pelajaran teori. Pada halaman ini peserta dapat langsung mengevaluasi dirinya, sedangkan evaluasl yang bersifat test akan diberikan terpisah.
Selain itu instruktur akan mernberikan pekerjaan rumah, yang harus dilakukan peserta diluar jam pelaksanaan buku ini.
Halaman merah, berisi petunjuk I tahap-tahap operasi yang harus diikuti I dilakukan oleh peserta, dalam melaksanakan praktik di bengkel.
Pada bagian ini, dirinci apa yang harus dilakukan oleh peserta, dan peralatan apa yang diperlukan untuk melaksanakan suatu proses.
I f
ALIGNMENT POLITEKNIK MANUFAKTUR f--------------J.....-------j
BANDUNG Praktik
I. KOPLING
A. Persiapan dan keselamatan kerja........................................ 1
B. Memeriksa besar penyimpangan pada kopling......... 3
C. Melepas kopling .. 3
D. Memeriksa keausan kopling 6
E. Mengganti bagian kopling yang rusak.................. 16
F. Instalasi kopling.................................................................... 17
G. Pelumasan kopling 20
H. Uji jalan kopling 21
II. PUll DAN SABUK PENGGERAK
A. Persiapan dan keselamatan kerja........................................ 22
B. Melepas puli dan sabuk penggerak 22
C. Pemeriksaan keausan atau kerusakan pada puli dan sabuk penggerak........................................................... 24
D. Memasang puli pada paras 28
E. Instalasi puli dan sabuk penggerak...................................... 29
III. RODAGIGI
A. Persiapan dan keselamatan kerja..................... 32
B. Pemeriksaan keausan atau kerusakan pada rodagigi 32
C. Melepas rodagigi... 36
D. Membersihkan rodagigi 37
I
i
, !
j
,
i
i
i
!
POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG
AI.IGNMENT I Praktik
E. Penyebarisan poros .............................................................
F. Memasang rodagigi ..............................................................
G. Memeriksa dan mengatur "backlash" ...................................
H. U'"JI jaIan ro daoi .aglgl ...................................................................
IV. RODAGIGI RANTAI DAN RANTAI PENGGERAK
A. Persiapan dan keselamatan kerja
B. Melepas rantai penggerak
C. Melepas rodagigi rantai
D. Membersihkan rodagigi rantai dan rantai penggerak
E. Memeriksa rodagigi rantai dan rantai penggerak
F. Instalasi rodagigi rantai dan rantai penggerak
G. Uji [alan rodagigi rantai dan rantai penggerak
V. PRAKTIK"ALIGNMENT"
A. Latihan "alignment" kopling 1
B. Latihan "alignment" kopling 2
C. Latihan "alignment" puli dan sabuk penggerak
D. Latihan "alignment" rodagigi rantai dan rantai penggerak
E. Latihan "alignment" rodagigi
F. Latihan penyetimbangan
e 37
38
39
40
41
41
43
43
44
45
49
50
56
60
66
73
79
I
r I I I Praktik
AI.IGNMENT OLiTEKNIK MANUFAKTUR 1--------------...L..-----1
BANDUNG
1. Alignment 29. Geislinger visco-elastic 2. Arbor coupling
30. Gasket3. Bush
4. Barrel tyre coupling 31. Gap
32. Holset type RB flexible 5. Bucket wheel coupling rubber block coupling 6. Burning
33. Shear pin coupling 7. Bevel gear
34. Hook joint coupling 8. Backlash
35. Hub 9. Bushing sprocket
36. Idler 10. Block gauge
37. Interference 11. Chain coupling
38. Jaws coupling 12. Constant velocity joint
39. Joining link coupling 13. Clinometer 40. Leveling
14. Cold flowlnq 41. Mallet
15. Dial Indicator 42. Mitre gear
43. Mandrel16. Disc coupling
17. Double cone clamping 44. Nipple
coupling 45. Overload 18. Extractor 46. Oldham's coupling 19. Feeler gauge 47. Plumer block housing 20. Floating shaft coupling 48. Pin and rubber bush coupling 21. Fluid coupling 49. Pocket for helical spring 22. Flanged coupling coupling
23. Flens 50. Powder coupling
24. Forst elastic pin coupling 51. Pitting
52. Pitch25. Fatique break
26. Flanged bush sprocket 53. Parallel pod
27. Frame work 54. Quenching
28. Gear coupling 55. Rubber tyre coupling
I
I
-f
~ eALIGNMENTl>OLlTEKNIK MANUFAKTUR
BANDUNG Praktik
56. Resilient bush coupling
57. Roller
58. Reducer
59. Straightedge
60. Steel grid flexible coupling
61. Spacer coupling
62. Sleeve coupling
63. Split sleeve coupling
64. Slip
65. Spider coupling
66. Seal
67. Safety ball coupling
68. Shim
69. Spirit level
70. Setcrew
71. Sheave
72. Scoring
73. Spalling
74. Spring clip
75. Side plate
76. Switch on/off
77. Slack side
78. Tight side
79. Template
80. Universal ball joint coupling
81. Vee belt groove coupling
82. Vulkan compressed air coupling
83. Worm gear
84. Worm wheel
_. . .
:
AI.IGNMENT I Praktik
POKOK BAHASAN
I. KOPLING
A. Persiapan dan keselamatan kerja........................................ . 1
B. Memeriksa besar penyimpangan pada kopling 3
; C. Melepas kopling 3
D. Memeriksa keausan kopling................................... 6
E. Mengganti bagian kopling yang rusak......... 16
F. Instalasi kopling.................................................................... 17
G. Pelumasan kopling 20
H. Uji [alan kopling 21
II. PUll DAN SABUK PENGGERAK
A. Persiapan dan keselamatan kerja........................................ 22
B. Melepas puli dan sabuk penggerak 22
C. Pemeriksaan keausan atau kerusakan pada puli dan sabuk penggerak........................................................... 24
D. Memasang puli pada poras 28
E. Instalasi puli dan sabuk penggerak 29
III. RODAGIGI
A. Persiapan dan keselamatan kerja........................................ 32
B. Pemeriksaan keausan atau kerusakan pada rodagigi 32
C. Melepas rodagigi............... 36
D. Membersihkan rodagigi 37
I Praktik
E. Penyebarisan poros 37
F. Memasang rodagigi.............................................................. 38
G. Memeriksa dan mengatur "backlash" 39
H. Uji jalan rodagigi 40
IV. RODAGIGI RANTAI DAN RANTAI PENGGERAK
A. Persiapan dan keselamatan kerja 41
B. Melepas rantai penggerak 41
C. Melepas rodagigi rantai 43
D. Membersihkan rodagigi rantai dan rantai penggerak 43
E. Memeriksa rodagigi rantai dan rantai penggerak 44
F. Instalasi rodagigi rantal dan rantal penggerak 45
G. Uji jalan rodagigi rantai dan rantai penggerak 49
V. PRAKTIK "ALIGNMENT"
A. Latihan "alignment" kopling 1 50
B. Latihan "alignment" kopling 2 56
C. Latihan"alignment" pull dan sabuk penggerak 60
D. Latihan "a.lignment" rodagigi rantai dan rantai penggerak 66
E. Latihan "alignment" rodagigi 73
F. Latihan penyetimbangan 79
r i
1 I I
1ALIGNMENT
Praktik
I. KOPLING
I.A. PERSIAPAN DAN KESELAMATAN KERJA
Pelajari susunan dan cara kerja sistem penggerak, serta gambar sketsa susunan sistem penggerak. Lengkapi gambar dengan ukuran yang dibutuhkan pada saat perhitungan.
Siapkan peralatan ,dan perlengkapan yang diperlukan untuk merawat atau mengganti kopling. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya untuk mencegah rusaknya peralatan dan perlengkapan yang digunakan.
Apabila ukuran kopling yang digunakan besar dan porosnya panjang, gunakan alat angkat yang sesuai sehingga kecelakaan terhadap pelaksana dapat dihindari.
Untuk memeriksa besarnya penyimpangan, siapkan peralatan yang diperlukan seperti :
a. "Straightedge" b. "Feeler gauge" c. "Dial indicator" d. Jangka sarong
2ALIGNMENT
Praktik
Apabila metoda pemeriksaan menggunakan "dial indicator", sepasang alat bantu digunakan untuk melakukan pemeriksaan. Buat alat bantu tersebut sesuai dengan konstruksi sistem penggerak.
Pada kondisi tertentu atat bantu pemegang "dial indicator" dapat dipasang pada bagian kopling. Sistem penggunaan alat bantu harus dirancang agar tidak merusak kopling.
MEM W10EXEL
Sebelum memulai berkerja, sumber utama penggerak seperti arus Iistrik harus dimatikan dan dikunci. Pasang tanda peringatan pada panel listrik supaya kecelakaan dapat dihindarkan.
Beritahu rekan kerja anda bahwa anda akan bekerja pada sistem penggerak, untuk mencegah hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan.
I r
AUGNMENT 3 OLiTEKNIK MANUFAKTUR 1-----------------'---_
BANDUNG Praktik
Pada saat bekerja pada penggerak kopling, kenakan pakaian dan kaca mata pelindung,jangan memakai pakaian yang longgar karena dapat tertarik ke susunan penggerak.
dial indicator2
1aoo
... 900 2 ... ... 900
dial indicator 1 I.B. PEMERIKSAAN BESAR PENYIMPANGAN PADA KOPLING
Lakukan pemeriksaan awal untuk mengetahui besar penyimpangan kopling. Gunakan metoda yang sesuai dengan kondisi kopling.
Catat besar penyimpangan yang terjadi dan bandingkan dengan batas maximum penyimpangan yang diijinkan. Pada saat sistem penggerak dijalankan, pergeseran komponen mungkin terjadi. Kornponen harus disetel apabila besar penyimpangan lebih besar dari batas toleransl yangdiijinkan.
dial indicator 1 dial indicattlr 2
I.C. MELEPAS KOPLING
_., Pada.saat merawat kopling, tidak semua kopling harus dibuka dari porosnya, tetapi hanya digeser pada porosnya. Contohnya pada saat penggantian gemuk di dalam "steel grid flexible coupling".
f
i1
ALIGNMENT
Praktik
4
Penyangga paras panjang
Ruman bantalan
Pada kondisi tertentu paras sistem penggerak berukuran panjang dan disangga menggunakan"plumer block housing". Untuk menghindari bengkoknya paras pada saat pelepasan, paras tersebut harus disangga menggunakan peralatan yang sesuai.
Sebelum paras dibuka, tandai posisi "plumer block housing" beserta porosnya. Hal tersebut dilakukan untuk mempermudah proses penyumbuan paras.
Beberapa jenis kopling memiliki tutup pelindung, seperti pada : • kopling rodagigi • kopling rantai • "steel grid flexible coupling"
Buka tutup pelindung tersebut dengan jalan menggeser atau melepasnya.
Apabila kopling memiliki elernen penghubung seperti : rantai, pita pegas, atau karet, lepaskan terlebih dahulu elemen tersebut sebelum melepas kopling.
- -
5ALIGNMENT
Praktik
r-. §::::DnI II ~ •
-- ~~ 1-.-
I ~ eIi
I
Apabila baut digunakan sebagai penghubung diantara bagian kopling, buka baut tersebut terlebih dahulu sebelum pergeseran atau pelepasan kopling dilakukan.
Sebelum anda menggeser atau melepas bagian kopling, kendorkan baut pengikat diantara kopling dengan pasak pada poros. Pada kondisi tertentu pena digunakan sebagai pasak dan pengikat, buka terlebih dahulu pena tersebut.
Pada saat anda akan menggeser atau melepas kopling, perhatikan elemen diantara ke dua sisi permukaan kopling,seperti pada: • "floating shaft coupling" • "spacer coupling" • "disc coupling"
Jaga agar elemen perantara tersebut tidak jatuh dan rusak.
"Fluid coupling" harus disangga terlebih dahulu sebelum dilepas terhadap poros atau kopling sisi perantara lainnya.
6ALIGNMENT
Pra k t i k
...
Pasak
Kopling
Untuk melepas kopling dari pores, salah satu slstern penggerak harus digeser.Besar pergeseran disesuaikan dengan panjang kopling. Lepaskan pena penepat dan kendorkan baut pengikat pada kaki-kaki sistem penggerak yang akan digeser.
Sebelum melepas kopling dari pores, perhatikan bentuk pasak yang digunakan. Buka pasak terlebih dahulu dengan menggunakan pencabut pasak.
Gunakan "extractor" untuk melepaskan kopling dari poras yang bersuaian sesak.
1.0. PEMERIKSAAN KEAUSAN KOPLING
Bersihkan semua elemen kopling yang dilepas menggunakan larutan yang sesuai. Beberapa jenis kopling fleksibel yang terbuat dari karet atau bahan yang sejenisnya tidak boleh dibersihkan dengan pelarut karena akan merusak elemen tersebut.
! 1 ALIGNMENT
Praktik
7
-$ -Lubang pena membesar
[:. :::::::.-.-.]-- Pena aus
Baut ruse« /patah
Baut patah
Aus pada permukaan
1. "Sleeve coupling" Keausan terjadi pada pena tirus
dan lubang pasangannya. Perbaikan dilakukan dengan memperbesar lubang tirus yang sesuai dengan pena tirus yang baru.
2. "Split sleeve coupling" Keausan terjadi pada lubang
diameter dalam kopling. Periksa kondisi baut pengikat, "overload" yang terjadi dapat merusaknya.
3. "Flanged coupling" Poros yang tidak satu sumbu akan
mengakibatkan keausan pada sisi kopling atau patahnya baut penghubung. Kondisi yang sarna akan terjadi pula pada "spacer coupling".
4. "Double cone clamping coupling" Periksa kondisi permukaan diameter
dalarn dan luar pada "bush" tirus, lubang diameter dalarn "flens", dan baut penghubung. Pemindahan daya atau putaran berdasarkan kontak bidang dan tekanan. "Overload" dapat menimbulkan "slip"pada "bush"tirus.
r
8ALIGNMENT
Praktik
5. "Disc coupling" Keausan akan terjadi pada pena
dan lubanq pena pada piringan menjadi lebih besar. "Overload" dapat menyebabkan pena menjadi bengkok.
6. "Jaws coupling" Periksa sisi rahang yang saling
berhubungan satu dengan lainnya. Keausan terjadi pada saat bagian sisi menerima putaran dan kopling mulai dihubungkan dengan beban.
7. "Gear coupling" Keausan terjadi pada gigi-gigi
rodagigi dalam dan luar. Ganti rodagigi tersebut apabila aus. Periksa juga lubang dudukan poros pada rodagigi luar, perbesar lubanq apabila diperlukan.
8. "Chain coupling" Periksa bagian slsl dari rodagigi
rantai dan bagian slsl dalam dari rantai. "Overload" dapat menyebabkan lubang penyangga pena a.us.
I r
ALIGNMENT
Praktik
9
Rubber bush
Pena·
Periksa juga "roller" pada rantai. Keausan yang besar akan menyebabkan sisi "roller" menjadi rata pada diameter luarnya, dan gigi pada rodagigi rantai berbentuk pengait.
9. "Pin and rubber bush coupling" Penyimpangan kesumbuan yang
besar akan menyebabkan "rubber bush" aus. "Oveload" yang terjadi akan merubah bentuk "rubber bush".
10. "Forst elastic pin coupling" Keausan terjadi pada pena yang
terbuat dari baja pegas dan lubang dudukannya.
11. "Rubber tyre coupling" Peyimpangan kesumbuan yang
besar akan menyebabkan retak pada karetnya. "Overload" yang terus menerus akan merubah bentuk karet seperti tergunting.
AI.IGNMENT 10 OLiTEKNIK MANUFAKTUR I----------------------J.--~
BANDUNG Praktik
@ Aus
12. "Spider coupling" Apabila penyimpangan
kesurnbuan lebih besar dari batas yang diijinkan, permukaan "spider" yang menahan be ban akan aus secara cepat.
13. "Vee belt groove coupling" Bagian yang sering aus pada
kopling ini adalah alur "vee" pada kopling dan "vee belt".
14. "Steel grid flexible coupling" Kerusakan utama terjadi pada pita
pegas. Untuk mengatasi kondisi tersebut pita pegas diganti dengan yang baru, Aus pada alur dudukan pita pegas tidak dapat diperbaiki dan kopling harus diganti.
15. " Pocket for helical spring coupling" Kerusakan yang sering terjadi
pada pegas. Ganti pegas seluruhnya apabila terjadi kerusakan.
r
11ALIGNMENT
Praktik POLITEKNI K MANUFAKTUR r--------------------'--------j
BANDUNG
16. "Resilient bush coupling" Kerusakan terjadi pada pegas
berbentuk "C", dan keausan terjadi pada rumah dudukan pegas beserta pasak penahan.
Susunan pegas 17. "Geislinger visco-elastic coupling" Periksa kondisi susunan pegas
dan dudukannya. Susunan pegas yang rusak harus diganti dengan yang baru.
18. "Holset type RB 'flexible rubber block coupling" Keausan terjadi pada karet yang
berbentuk selinder dan rumahnya. Apabila keausan pada rurnah karet besar, ganti kopling tersebut.
ircumferentiat r.-:-...o_~ cracks in rubber
CJ 19. "Barrel tyre coupling"
Penyimpangan kesumbuan yang besar dapat menyebabkan karet penghubung menjadi retak. "Overload" dapat merusak pengikatan diantara logam dan karetnya.
r
ALIGNMENT 12POLITEKNIK MANUFAKTURBANDUNG I--------------...J......-----I Praktik
Powder coupling rotor
----l~Pengurangan - diameter
20. "Vulcan compressed air coupling" Periksa kondisi "bellows" dari
keretakan, "Overload" akan menambah tekanan udara di dalam yang mengakibatkan "bellows" mengembang, Kerusakan dapat terjadi juga pada katup pemasukan dan pengeluaran udara,
21. "Oldham's coupling" Keausan terjadi pada bidang
perrnukaan yang memindahkan beban, Keausan yan'g besar akan mengakibatkan suaian menjadi longgar.
22. "Powder coupling" Diameter pelat bergelombang
dapat berkurang melewati batas yang diijinkan oleh pabrik pembuat Ujung yang tajam adalah tanda terjadinya pengurangan diameter,
Pelat bergelombang mungkin terlihat hangus yang diakibatkan "slip" yang berleblhan. Ganti pelat tersebut apabila diameter luarnya di bawah batas yang diljlnkan. Periksa juga kondisi "seal" dan bantalan,
~ j I
I ALIGNMENT 13POLITEKNI K MANUFAKTUR 1---------------1.-----'------1
BANDUNG Praktik
Roda gigi mangkuk 23. "Bucket wheel coupling" Periksa kondisi bantalan, bantalan
yang aus harus diganti. Ganti semua "seal" yang digunakan.
24. "Shear pin coupling" Periksa kondlsl pena dan lubang
dudukannya. Ganti pena yang patah dengan yang baru dan bahan pengganti pena harus sama. Buat lubang baru apabila lubang lama aus, pada posisi yang lain.
A{ur dudukan bola 25. "Safety ball coupling"
Kerusakan terjadi pada pegas, dan pegas tersebut harus segera diganti. Keausan biasanya terjadi pada alur dudukan bola. Untuk memperbaikinya alur tersebut harus diperbesar.Pegas
26. "Hook joint coupling" Keausan terjadi pada "spider" dan
bantalan jarum. Ganti komponen tersebut apabila keausan melebihi batas yang diijinkan.
, I ,
14AI.IGNMENT
Praktik
Tutup penahan 11' l' Oasket lama a. Melepas "hook joint coupling"bearings ' Lepaskan tutup penahan bantalan
beserta "gasket" pada ke empat posisi.
a.1. Untuk sambungan keeil Pegang sambungan dan pukul
rumah penahan dengan "mallet". Pergeseran rumah penahan yang ringan akan menyebabkan bagian ring luar bantalan jarum keluar.
Tarik keluar
-+--Mendorong lunak
Putar posisi tersebut menjadi 1800
, lakukan langkah di atas sarnpai kedua bagian ring luar bantalan tersebut dapat dilepas.
a.2. Untuk sambungan besar Tahan kedua sisi sambungan
dengan balok yang lunak. Gunakan pendorong lunak dimana diameternya sedikit lebih kecil dari diameter lubang dudukan. Pukul bagian ring luar bantalan dengan lunak sehingga bagian bantalan yang berlawanan terdorong keluar, kemudian tarik keluardengantangan.
15ALIGNMENT
Praktik
Lepaskan bagian ring luar bantalan yang lainnya dengan cara yang sama, kemudian bebaskan rumah penahan dari "spider". Ulangi proses di atas untuk melepas bagian yang lainnya.
Pukul dengan lunal(
b. Memasang "hook joint coupling" lsi lubang pelurnasan dengan
gemuk yang sesuai, kemudian olesi "roller" dengan gemuk agar duduk pada sangkarnya. Tempatkan "spider" pada rurnah penahan dan posisi "nipple" gemuk harus sesuai dengan instruksi pabrik.
Ternpatkan bagian ring luar bantalan pada lubang rumah penahan. Sangga rumah pelindung dengan balok lunak. Gunakan pendorong lunak untuk memasukkan bagian ring luar bantalan ke rumah pelindung. Lakukan cara yang sarna untuk memasang bagian ring luar bantalan yang lainnya.
Pasang tutup penahan beserta "gasket" pada ke empat posisi.
Pasang
penahan
11JTUj'J ~ _
16AUGNMENT
Praktik POLITEKNIK MANUFAKTUR I---~~~ -----L__----I
BANDUNG
r I I
1 1
27. "Universal ball joint coupling" Keausan terjadi pada alur dan
rahang dudukannya. Ganti kopling tersebut apabila keausannya besar.
28. "Constan velocity joint coupling" Keausan terjadi pada bola dan
jalur Iintasan gelindingnya. Ganti kopling tersebut apabila keausannya besar.
I.E. MENGGANTI BAG IAN KOPLING YANG RUSAK Setelah pemeriksaan keausan
pada kopling dilakukan, pisahkan bagian-bagian yang dapat diperbaiki atau diganti. Lakukan perbaikan apabila diperlukan.
· i
Ranta; Ganti bagian dari kopling yang aus atau rusak, seperti : • pena • baut • "disc" • "seals" • rantai
I f
AUGNMENT 17 OliTEKNIK MANUFAKTUR f------------------l.--~
BANDUNG Praktik
-r----I..... • - ~ - ~ ----
-e----....r.....--il- - - ---
~Kikir
Apabila kerusakan kopling sudah parah, ganti kopling tersebut dengan yang baru, dan perhatikan faktor-faktor berikut: • jenis dan ukuran dimensi utama
yang sama • kapasltas beban dan rpm sama • dapat menerima penyimpangan
yang sama • dapat menerima pemuaian yang
sama
Sebelum pemasangan kopling dilakukan periksa kondisi : • poras • bantaIan • kopling • sistem penggerak
Pastikan bahwa kondisi tersebut baik, dan lakukan langkah perbaikan apabila diperlukan.
I.F. INSTALASI KOPLING Periksa kondisi landasan sistem
penggerak dan ratakan permukaannya untuk mempermudah proses "allqnrnent". Landasan dapat diratakan dengan jalan dikikir, digerinda atau ditambah "shim",
"Levellnq" salah satu sistem penggerak (motor atau pompa) yang akan dijadikan acuan pemeriksaan. Gunakan "splrlt level" atau "clinometer" untuk memeriksa kondisi tersebut.
ALIGNMENT
Proktik
18
(jap
Ganjal kaki-kaki sistem penggerak untuk mendapatkan poslsl "level". Kemudian kencangkan baut pengikat terhadap landasan.
Pasangkan kapling pada parasnya. Periksa ketegaklurusan kapling terhadap sumbu paras dengan menggunakan penyiku. Kencangkan baut pengikat kopling terhadap paros atau pasak.
Dekatkan paras kapling yang lainnya dan atur "gap" diantara permukaan kopling.
0"
Feeler gauge
90"
Usahakan "gap" pada keempat posisi kopling mendekati taleransi. Lakukan penggeseran atau pengganjalan apabila diperlukan. Kemudian kencangkan baut pengikat terhadap landasan.
r
I" [ ·i~
x
19ALIGNMENT
Praktik
Pena . tirus
Lakukan pemeriksaan besar penyimpanga.n diantara sumbu-sumbu paras. Gunakan metoda yang sesuai dengan kandisi lapangan.
Tentukan posts: penyimpangan sumbu paras yang disetel terhadap surnbu paras acuan. Lakukan penghitungan untuk menentukan besar pengganjalan atau pergeseran.
Lakukan pengganjalan dan pergeseran kaki-kaki sistem penggerak sesuai dengan perhitungan. Kencangan baut pengikat terhadap landasan dan lakukan pemeriksaan besar penyimpangan sekali lagi.
Pasang pena penepat pada kaki-kaki sistem penggerak agar tidak bergeser pada saat sistem penggerak dijalankan dan menerima beban.
r
20ALIGNMENT
Praktik
i.o, PELUMASAN KOPLING Pada kopling yang mempunyai
elemen metal dan saling berhubungan atau terjadi kontak langsung, diperlukan pelumas sebagai pembentuk lapisan film, pendingin, dan peredam beban kejut.
Gunakan pelumas sesuai dengan instruksi pabrik pembuat kopling. Faktor-faktoryang harus diperhatikan : • jenis pelumas • jumlah pelumas • kekentalan atau tingkatan pelumas • sistem pelumasan
Pada beberapa kopling, jumlah pelumas yang diisikan harus tepat sesuai dengan instruksi pabrik pembuat kopling. Pelumas yang berlebihan akan menambah tekanan di dalam dan merusak "seal".
Pelumas yang kotor dapat diketahui dengan [alan melihat warna pelumas tersebut dan merasakan serbuk besi yang terdapat pada pelumas.
r
21AI.IGNMENT
Praktik
Pada kopling yang memiliki elemen fleksibel seperti karet, pelumasan tidak diperlukan karena dapat merusak elemen fleksibel yang digunakan.
I.H. UJI JALAN KOPLING
Pastikan semua bagian dan baut pengikat terkunci dengan kuat. Sersihkan daerah di sekitar sistem penggerak seperti ali yang tumpah, dan peralatan lain yang digunakan.
1. Tanpa beban
Pastikan tidak terjadi beban pada paras sistem penggerak. Kemudian jalankan motor dan perl1atikan getaran yang berlebihan dan suara yang tidak normal. Apabila terjadi kondisi tidak normal, matikan mesin dan cari sumber penyebabnya. Perbaiki kondisi tersebut dan lakukan lagi pengujian tanpa beban.
2. Beban penuh
Setelah pengujian tanpa beban dllakukan dengan baik, uji sistem penggerak dengan beban penuh. Seban dinaikan secara bertahap sampai penuh dan perhatikan kondisi yang tidak normal. Lakukan langkah di atas sampai sistem penggerak berfungsi dengan baik.
AUGNMENT 22POI.ITEKNIK MANUFAKTURBANDUNG f---------------...L-------j
Praktik
I
FF
0 . :'~t
ION]
0
II. PUll DAN SABUK PENGGERAK II.A. PERSIAPAN DAN
KESELAMATAN KERJA
Matikan mesin dan surnber utama penggerak. Beri tanda pada sumber utama untuk mencegah terjadinya kecelakaan padasaatdilakukan perbaikan atau perawatan. Pastikan bahwa rekan kerja anda mengetahui bahwa anda sedang bekeria padasistem penggerak.
Siapkan peralatan yang akan digunakan untuk bekerja. ApabiJa ukuran sistem penggerak besar, sediakan alat angkat yang sesuai dengan fungsinya untuk mencegah terjadinya kerusakan dan kecelakaan pada saat bekerja.
II.B. MELEPAS PUll DAN SABUK PENGGERAK
Buka tutup pelindung dan dLdukannya dan simpan pada suabJ ternpat yarg tidak mengganggu proses pekerjaan. Amati bagian dalam sistem penggerak untuk memastikan tidak te~adinya p.Jkulan atau gesekan dan elemen penggerak.
l1isalig7ed
Sebelum melakukan pelepasan sabuk dan puli, sebaiknya dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui besar penyimpangan dan tegangan yang terjadi.
POLITEKNIK MANUFAKTURBANDUNG 23ALIGNMENT
------------..J..---~
Praktik
1. Melepas sabuk penggerak
Kendorkan baut pengikat motor penggerak dan lakukan penggeseran untuk melepas sabuk penggerak. Apabila jarak sumbu paras tidak dapat diatur, lepaskan "idler" terlebih dahulu kemudian lepaskan sabuk penggerak.
Mengeluarkan sabuk penggerak dengan cara paksa seperti mencungkil dengan linggis tidak dibenarkan. Hal tersebut mengakibatkan rusaknya puli atau sabuk penggerak.
-..1--. - -++++-I
2. Melepas pull
Pada kondisi tertentu pasak harus dilepas terlebih dahulu. Gunakan alat penarik yang sesuai agar tidak merusak komponen penggerak yang ada disekitarnya.
" """~
Buka "setscrew" pada puli yang berfungsi sebagai pengikat agar puli tidak bergeser dari poros. Cacat pada paras sering diakibatkan karena menarik puli tanpa melepas "setscrew".
24AI.IGNMENT
Praktik
),r.": ~ \ , , \
I \
Lepaskan puli menggunakan palu lunak dengan memukulnya secara merata. Apabila puli sulit dlbuka, gunakan alat penarik khusus. Posisi alat penarik harus benar untuk mencegah rusaknya puli pada saat dikeluarkan.
I.C. PEMERIKSAAN KEAUSAN ATAU KERUSAKAN PADA PUll DANSABUKPENGGERAK
1. Puli
Periksa permukaan puli yang berhubungan dengan sabuk penggerak. Perbaiki apabila terdapat goresan atau luka pada permukaan puli dengan menggunakan kikir halus. Periksa juga lubang dudukan poras padapulL Gunakan kertas amplas untuk membersihkan bagian yang tajam dancacat.
Keausan yang tidak merata pada permukaan puli akan merusak sabuk penggerak pada saat beroperasi. Ganti puli tersebut apabila perbaikan tidak dapat dilakukan.
Bagian sisi puli yang retak atau rompal dapat diperbaiki dengan metoda pengelasan dan proses permesinan. Metoda ini sering dilakukan pada puli berukuran besar.
ALIGNMENT 25POLITEKNIK MANUFAKTURBANDUNG 1------------~~-----'---_____1
Praktik
2. Sabuk penggerak Periksa sabuk penggerak dari
keausan dan kerusakan yang terjadi. Beberapa contoh keausan dan kerusakan: a. Bentuk keausan karena sabuk
penggerak terbalik, yang disebabkan benda asing yang masuk ke dalam alur pada puli.
b. Sabuk penggerak putus diakibatkan beban kejut yang besar terjadi pada sistem penggerak. Hilangkan penyebab beban kejut yang terjadi.
c. Sentuk keausan pada bagian slsl sabuk penggerak yang diakibatkan karena "slip" yang terus menerus. Lakukan pengaturan tegangan dengan sesuai, sampai sabuk penggerak tidak mengalami "slip".
d. Lapisan pelindung sabuk penggerak bag ian sisi berlendir atau membengkak. Hal tersebut diakibatkan karena sabuk penggerak atau puli terkontaminasi oli atau gemuk. Hilangkan sumber penyebab tersebut dari sabuk penggerak.
26ALIGNMENT
Praktik
-_..- --~
...... ~
~-~-- -- "", -
- - _..... - --
---:- -----...~ - , -
z: : ": --_~ - -: ~ - - ---:: -~- ... - ---:"l~- -!
. J. - _ ..
.
e. Bagian dasar dan sisi sabuk penggerak gosong atau terbakar yang disebabkan karena sabuk penggerak "slip" pada saat awal atau akhir pembebanan. Ganti sabuk penggerak dan atur kekencangan sampai tidak terjadi "slip".
f. Bagian dasar sabuk penggerak sobek. Hal tersebut diakibatkan karena sabuk penggerak keluar melalui "sheave" atau memasang sabuk penggerak tidak sesuai dengan jarak pemasangannya.Pasang sabuk penggerak baru yang sesuai dan lakukan "alignment".
g. Bagian dasar sabuk penggerak belah atau retak diakibatkan karena sabuk penggerak "slip" dan memanas sehingga mengeras atau "idler" dipasang pada sisi yang salah. Pasang sabuk penggerak baru pada tegangan yang sesuai untuk menghindari "slip".
h. Sabuk pengikat terpisah. Hal tersebut terjadi karena keausan pada "sheave". Periksa alur - alur pada "sheave" dan ganti dengan alur yang standar.
I ALIGNMENT 27
I POLITEKNIK MANUFAKTURBANDUNG 1------------------'--------1
Praktik
i. Salah satu sabuk penggerak terpisah dari sabuk pengikat. Hal tersebut terjadi karena sabuk penggerak meloncati salah satu alur dan mendorong sabuk terluar keluar dari "sheave" yang diakibatkan karena sistem penggerak tidak "alignment" dan tidak sesuai tegangannya. Ganti sabuk penggerak tersebut dan aturtegangannya.
j. Semua sabuk penggerak terpisah dari sabuk pengikat. Penyebabnya adalah aus pada"idler" puli atau sabuk berputar keluar dan melalui bagian atas alur "sheave". Lakukan perawatan pada penggerak atau ganti sabuk penggerak tersebut.
k. Bagian atas sabuk pengikat melepuh atau berlubang. Hal ini terjadi karena material asing dan kotoran menumpuk diantara sabuk penggerak dan sabuk pengikat. Periksa sistem pelindung pada sistem penggerak.
I. Sabuk pada saat berputar keluar dari alur "sheave", Penyebabnya adalah sistem penggerak tidak dalam kondisi "alignment", tegangannya kurang, atau material asing mendorong sabuk keluar dari a1ur "sheave". Lakuan "alignment" pada penggerak dan atur tegangannya, serta hilangkan gangguan yang barasal dari material asing.
28ALIGNMENT
Praktik
POLITEKNIK MANUFAKTURBANDUNG 1----------------..--1....---...--.--......1
3. Paras Periksa kondisi sumbu paras.
Lakukan pemeriksaan menggunakan "dial indicator". Apabila terjadi penyimpangan melebihi toleransi yang diijinkan, lakukan perbaikan. Apabr[a perbaikan tidak dapat dilakukan, ganti paras tersebut.
,~ I,
I I .,
I, I I
" . II I I , ' . ~I
~ I I r401
Periksa perrnukaan paras dari cacat atau kerusakan yang terjadi yang akan mengakibatkan puli duduk pada paras tidak tegak lurus.
Lakukan perbaikan menggunakan kikir halus atau batu gosok.
~ I I I
I' aus -;r--- pasak
II I
4. Pasak Ganti pasak yang aus atau rusak
pada saat pelepasan. Buat pasak baru yang sesuai toleransinya dengan paras yang digunakan.
p.JrOS
"""'l--~- faluanpasak
11.0. MEMASANG PUll PADA POROS
Setelah semua elemen dibersihkan, masukan puli ke paras dan periksa apakah dudukan pada paras segaris dengan laluan pasak pada pull, Lakukan perbaikan apabila terjadi penyimpangan.
29ALIGNMENT
Praktik
Masukan pasak pada paras menggunakan palu lunak. Apabila pasak longgar pada dudukannya, ganti pasak tersebut.
Periksa kelonggaran diantara bagian atas pasak dengan bagian dasar laluan pasak pada pull, Kikir bagian atas pasak apabila diperlukan.
Masukan puli ke paras, dan periksa kesebarisan diantara pasak dan lubang laluannya. Pukul puli menggunakan palu lunak dengan merata sehingga duduk pada posisinya. Kencangkan "setscrew" untuk menjaga agar puli tetap pada posisinya.
II.E. INSTALASI PUll DAN SABUK PENGGERAK
Lakukan "leveling" pada sistem penggerak untuk menghindari penyimpangan sumbu paras vertikal. Gunakan "spirit level" atau "clinometer". Lakukan pengganjalan apablla diperlukan.
30ALIGNMENT
Praktik
Lakukan "alignment" pada sistem penggerak. Perhatikan bahwa jarak diantara surnbu paras berbeda pada posisi pemasangan sabuk penggerak.
Pasang sabuk penggerak pada puli. Gunakan sabuk penggerak satu set untuk pemasangan majemuk dan pemasangan dimulai dari bagian terdalam.
Lakukan perhitungan untuk menentukan besar defleksi sabuk penggerak. Lakukan pemeriksaan awal untuk menentukan besar defleksi yang terjadi.
Kendorkan baut pengikat pada kaki - kaki motor untuk mengatur tegangan yang sesuai. Kencangkan baut pengatur tegangan untuk mencapai defleksi yang sesuai. Jaga agar sistem penggerak tetap pada posisi "alignment".
31ALIGNMENT
Praktik
APRIL 1985
NO. SISTEM PENGGERAK
ALIGNMENT TEGANGAN
1 POMPA
2 REDUCER
Periksa lagi besar defleksi yang terjadi. Apabila besar defleksi sesuai dengan perhitungan, kencangkan baut pengikat pada kaki- kaki motor dan mur kontra pada baut pengatur. Kemudian lakukan pemeriksaan "alignment" sekali lagi.
Putar sistem penggerak secara manual apabila memungkinkan dan perhatikan gangguan yang terjadi. Apabila tidak terjadi gangguan, pasang tutup pelindung dan periksa apakah tutup pelindung terpasang dengan sesuai serta tidak cacat.
Bersihkan tempat di sekitar slstem penggerak dari peralatan yang digunakan dan tumpahan oil atau
. minyak pembersih. Lakukan pengujian jalan dengan memberi beban secara berangsur -angsur sampai penuh. Lakukan pengamatan terhadap kondisi tidak normal yang terjadi.
Setelah sistem penggerak berjalan dengan sempurna, lakukan pengaturan tegangan sekali lagi. Lakukan pemeriksaan pada sistem penggerak secara berkala, dan buat suatu jadwal yang teratur. Jaga agar Iingkungan disekitar tempat penggerak bersih dan terlindungi. Kondisi di atas dilakukan agar masa penggunaan dari sistem penggerak sesuai dengan yang diharapkan.
32ALIGNMENT
Praktik
III. RODA GIGI III.A. PERSIAPAN DAN
KESELAMATAN KERJA
Sebelum bekerja, matikan sumber listrik penggerak dan dikunci atau diberi tanda peringatan, untuk memastikan keselamatan pada saat bekerja.
Siapkan peralatan yang dibutuhkan untuk memasang atau melepas rodagigi. Apabila rodagigi sulit dijangkau karena posisinya yang tinggi, sebuah tangga harus disiapkan untuk mempermudah proses pengerjaan.
III.B. PEMERIKSAAN KEAUSAN ATAU KERUSAKAN PADA RODAGIGI
Buka tutup pelindung rodagigi terlebih dahulu, untuk memberikan keleluasaan pada saat bekerja. Simpan tutup pelindung pada tempat yang aman untuk menghindari kerusakan akibat terbentur suatu benda.
--l~+-
Bersihkan seluruh permukaan rodagigi dari pelumas yang menempel dengan menggunakan zat pelarut.
_.- Kemudian lakukan pemeriksaan kondisi rodagigi.
33ALIGNMENT
Praktik
c Full contact ' obtained after 50-sohours under load
1. Bentuk keausan dan kerusakan pada rodagigi.
a. Keaasan Bentuk keausan yang normal pada
permukaan gigi adalah bentuknya yang Iicin dan halus serta merata selebar gigi. Keausan akan memperpendek masa penggunaan rodagigi yang kadangkala sangat cepat. Perbaiki kondisi penyebab keausan yang tidak merata atau cepat, setelah anda mengamatinya.
b. Abrasi Abrasi adalah salah satu bentuk
keausan yang terlihat berupa goresan pada kontak permukaan gigi, karena masuknya partikel besi hasil percikan pengelasan, serpihan besi dari luar atau dari rodagigi sendiri. Ganti pelumas dan sediakan pelindung rooagigi terhcdap kotoran.
c. Korosi Korosi adalah salah satu bentuk
keausan yang terlihat seperti perubahan warna dan lekukan pada permukaan gigi. Hal tersebut sering diakibatkan karena pelumas terkontaminasi dengan bahan kimia atau uap air. Lakukan pemeriksaan kualitas pelumas yang digunakandan ganti apabiladiperlukan.
d. "Scoring" "Scoring" merupakan bentuk
keausan yang terl ihat seperti permukaan yang licin mengkilap (es), karena pelumas yang tidak sesuai. Pada kondisi yang lebih parah permukaan gigi rusak karena goresan atau sobekan pada bagian yang bersuaian pada suhu pengoperasian yang terlalu tinggi. Ganti pelumas dengan kandungan aditif EP dan kurangi beban atau kecepatan pengoperasiannya.
34ALIGNMENT
Praktik
t'~------------,
....,.". t ..
•!.at" "nulcturers Assbciatidn "
J . American ~ons
e. "Pitting" "Pitting" adalah salah satu bentuk
utama dari keleiahan permukaan, dimana beban yang terjadi melewati daya tahan dari material rodagigi. Peristiwa tersebut dimulai dari keretakan akibat tekanan yang akhirnya menyebabkan terlepasnya sebagian material dan membentuk lubanq atau rongga. Kurangi beban dan kecepatan pengoperasian, dan lakukan pembuatan rodagigi dengan lebih teliti.
" Spalling" "Spalling" adalah bentuk lain dari
kelelahan. Lekukan yang terjadi besar atau seperti IUbang besar yang dalam. Kondisi ini sering terjadi pada material dengan kekerasan sedang sampai tinggi pad a permukaan glgi. Untuk mengatasi kelelahan ini, kurangi beban yang terjadi dan menambah kekuatan permukaan gigi dengan perlakuanpanas.
g. "Cold flowing" "Cold flowing"adalah aliran plastis pada
bagian ujung slsl gigi. Kondisi tersebut terjadi pada saat permukaan gigi mengalir keluar pada ujung .sisi gigi dan menghasilkan rupa yang halus, yang diakibatkan oleh putarandan gerakan penekanan dari hubungan rodagigi yang meremasmetal. Apabila kondisi tersebut tidak di perbaiki, rodagigi akan rompal dan terjadi lekukan. Kurangi tegangan pada permukaan gigi dan tambah kekerasan dari permukaan gigi.
h. "Fatique break" "Fafique break"adalahsalah satu bentuk
kelelahan utama dimana seleruh atau sebagian gigi terpisah dari rodagigi. Kelelahan diakibatkan beban yang berat, dan tekanan yang berulang-ulang. Cara terbaik untuk menanggulanginya dengan jaIan menggunakan gigi yang lebih tahan untuk beban tinggi, mempoles alur dasar, dan rnelakukan perlakuan panas untuk menghilangkan tegangan sisa.
35ALIGNMENT
Praktik
American Gear R:m~f:JJr:fJ.eUAssocjation
perubahan warna
Template
I. Retak pada bagian slsl dan dindil1g rodaglgi Seringkali retak yang kecil terjadi
pada saat proses "quenching" atau proses penggerindaan, dan terlihat setelah beberapa jam beroperasi di bawah beban. Apabila bagian dinding rodagigi retak, dapat diperbaiki dengan proses pengelasan.
j. "Burning" "Burning" adalah pengrusakan
warna pada permukaan gigi yang disebabkan karena gesekan yang besar. Hal tersebut terjadi karena beban lebih, "backlash" terlalu rapat, atau kekurangan pelumas.
k. "interference" Kerusakan gigi dapat timbul karena
terjadinya kontak lain pada bagian rodagigi selain pada diameter tusuk. Saban besar terjadi diantara ujung gigi dengan bagian radius dasar rodagigi yang lain, yang akan menyebabkan abrasi yang terlokalisasi atau menceruk. Penyebabnya adalah : kesalahan proses manufaktur, jarak antara rodagigi terlalu dekat, te~adi defleksi pada kecepatan tinggi atau di bawahbeban.
Apabila keausan atau kerusakan yang terjadi pada rodagigi berat, ganti rodagigi tersebut dengan yang baru. Lakukan perbaikan apabila memungkinkan.
AUGNMENT 36 OI.lTEKNIK MANUFAKTUR I-----------~----'---____l
BANDUNG Praktik
2. Penyimpangan rodaglgi
Periksa penyimpangan yang - terjadi menggunakan cara yang sesua.i
dengan ukuran dan kondisi rodagigi. Gunakan tinta pemeriksa, "feeler gauge" atau mistar perata. Keausan atau kerusakan yang terjadi pada rodagigi sering diakibatkan karena penyimpangan "aliqnrnent''.
III.C. MELEPAS RODAGIGI Rodagigi akan dilepas karena
pertimbangan : • rodagigi akan diganti • perawatan total terhadap unit
penggerak Siapkan alat bantu yang
diperlukan untuk mempermudah proses pelepasan.
Setscrew
/ Buka "setscrew" atau baut lainnya
yang berfungsi mengikat rodagigi terhadap poros. , ,.( -" I. .., Dn
Kain pefindury Gunakan alat penarik yang sesuai dengan ukuran rodagigi. Pada saat penarikan, jangan sarnpal merusak rodagigi. Lindungi permukaan gigi dengan kain untuk mencegah cacatnya permukaan gigi.
ALIGNMENT 37 POLITEKNIK MANUFAKTUR I-----------------'----~
BANDUNG Praktik
Spirit level
111.0. MEMBERSIHKAN ROOAGIGI
Bersihkan rodagigi dari sisa pelumas atau debu yang menempel. Lakukan perbaikan terhadap rodagigi apabila diperlukan. Perbaikan terhadap bagian yang cacat atau tergores, dapat dilakukan dengan mengikir atau menggosok dengan batu gosok.
III.E. PENYEBARISAN POROS
Sebelum melakukan penyebarisan, periksa poros dudukan bantalan dari keausan atau kerusakan yang berlebihan. Bantalan yang rusak akan menghasilkan proses penyebarisan yang tidak sempurna dan pada saat berputar akan menyebabkan hubungan rodagigi yang tidak sempumasehinggabeban pada gigi dan keausan yangte~adi tidak merata.
Lakukan "leveling" pada setiap poros dudukan rodagigi. Apabila diperlukan ganjal kakl-kaki unit penggerak dengan menggunakan "shim".
Mistar perafa
Paras
Gunakan mistar perata untuk memeriksa kesebarisan poros pada posisi horisontal. Tempatkan mistar perata melintang pada ujung paras. Pada kondisi kesebarisan yang sesuai, tidak terlihat celah diantara mistar perata dengan paras. Lakukan penyetelan apabila diperlukan. Jangan memukul atau memberi gaya pada poros pada saat menyebariskan, karena dapatmerusaknya.
ALIGNMENT
Praktik
38
Sudut yang teliti diantara kedua poros dibutuhkan untuk "bevel gear" atau "mitre gear". Ukur jarak khusus dari perpotongan sumbu poros ke masing-masing poros, kemudian beri tanda pada masing- masing poros. Tanda tersebut digunakan untuk menjaga jarak diantara rodagigi.
Sudut antara poros yang telitl diperlukan juga pada ''worm gear" dimana sumbu antara porosnya tidak berpotongan. Dimensi kritis pada 'worm gear" adalah jarak pusat diantara ''worm gear" dengan pasangannya. Periksa jarakdi antara pusat poros dengan teliti untuk memastikan penggunaan secara tepat. Lakukan penyetelan padaparas apabila diperlukan.
f--1 1I1.F. MEMASANG RODAGIGI
Setelah posisi poros sesuai, periksa permukaan poros dimana rodagigi akan dipasang. Pastikan bahwa poros tidak rusak. Bersihkan dudukan pasak dan bagian yang tajam atau cacat pada ujung poros. Kemudian pasang pasak pada dudukannya dengan kokoh,
Lapisi perrnukaan paras dengan oli, kemudian luruskan IUbang pasak pada rodagigi dengan pasak pada poros. Masukan rodagigi ke dalam poros perlahan-Iahan dan gunakan peralatan yang sesuai dengan suaian yang dibutuhkan. Jangan memaksa mendorong
rrxJa gg; rodagigi dimana kondisi pasak dan lubang pasangannya tidaksebaris.
ALIGNMENT
Praktik
39
iear hub
-r..,
Shaft
Gsar face·-f"''----
Shaff
Pitch craes
Move back
Apabila rodagigi yang akan dipasang hanya pempunyai "hub" pada satu slsl, pasang rodagigi tersebut dengan posisi "hub" lebih jauh dari posisi bantalan. Hal tersebut dilakukan agar beban yang terjadi pada bantalan lebih kecil dan memperpanjang masa penggunaan bantalan pada sistem penggerak.
Setelah rodagigi dipasang secara benar, periksa kesikuannya pada beberapa posisi.
III.G.MEMERIKSA DAN MENGATUR " BACKLASH"
Periksa besar "backlash" yang terjadi dan bandingkan dengan toleransi yang diijinkan. Atur "backlash" dengan menggeser kaki kaki komponen penggerak.
Pada saat mengatur "backlash" pada "bevel gear", pastikan bahwa gigi-gigi pada rodagigi berpasangan secara penuh. Penyetelan dilakukan dengan menggeser kedua rodagigi secara bersamaan, apabila diperlukan ganjal bagian belakang rodagigi atau melakukan proses permesinan terhadap bagian sisi poros dudukan rodagigi.
ALIGNMENT 40 OLiTEKNIK MANUFAKTUR r-----.-------------------'---_
.. BANDUNG Praktik
Worm wheel shaft
.'t.~
Pada "worm gear" hubungan diantara gigi harus berada di pusat "worm wheel". Hal tersebut dapat dicapai dengan menggeser ke arah axial paras "worm wheel",
Setelah "backlash" dicapai, periksa sekali lagi hubungan diantara gigi-gigi menggunakan tinta pemeriksa. Amati keseragaman kontak antara gigi melalui tinta pemeriksa pada permukaan gigi.
III.H.UJI JALAN t:lODAGIGI
Setelah rodagigi berada dalam kondisi yang baik, lumasi sistem penggerak dengan pelumas yang sesuai. Pasang tutup pelindung dan kencangkan semua baut yang diperlukan.
Lakukan pengujian jalan tanpa beban selama beberapa menit, dan lakukan lagi pemeriksaan terhadap bentuk gesekan yang terjadi. Setelah pemeriksaan dilakukan dan menunjukan hasil yang memuaskan, berikan beban secara berangsur-angsur terhadap sistem penggerak sampai beban penuh.
41ALIGNMENT
Praktik POLITEKNIK MANUFAKTUR I----------~ ______l.. _
BANDUNG
.:.., IV. RODAGIGI RANTAI DAN
RANTAI PENGGERAK IVA. PERSIAPAN DAN
KESELAMATAN KERJA
Sebelum melakukan pekerjaan pada sistem penggerak, matikan sumber Iistrik penggerak terlebih dahulu. Seri tanda peringatan atau apabila memungkinkan kunci panel llstrik untuk mencegah terjadinya kecelakaan pada saat bekeria.
Siapkan peralatan yang dibutuhkan untuk bekerja pada sistem penggerak. Gunakan peralatan tersebut sesuai dengan fungsinya agar terhindar dari kecelakaan dan kerusakan yang dapat terjadi pada sistem penggerak atau pelaksana.
Rigid braces
Drain plug
IV.B.MELEPAS RANTAI PENGGERAK
Sebelum rumah pelindung dibuka, kosongkan dahulu oli dengan jalan membuka keran pembuangan. Kemudian buka rumah pelindung dan simpan pada tempat yang aman agar terhindar dari kerusakan.
Positionirg Marks
n
Tandai rantai penggerak dan rodagigi rantai terhadap sistem penggerak apabila diperlukan. Kendorkan rantai penggerak dengan jalan menggeser salah satu sistem penggerak.
42AUGNMENT
Praktik POLITEKNIK MANUFAKTURI------------------'---------i
BANDUNG
Cari posisi "spring clip" pada rantai penggerak, kemudian buka menggunakan tang penjepit. Perhatikan posisi tang penjepit agar tidak merusak elemen rantai penggerak.
Buka elemen "side plate" dari ujung pena. Jangan memaksa membuka "side plate" karena akan merusaknya. Perhatikan posisi pelepasannya.
Tarik keluar "joining link" yang tertingga.1 melalui elemen "bush" secara bersamaan agar rantai tidak bengkok.
Simpan rantai penggerak pada ternpat yang aman untuk menghindari kerusakan akibat terbentur oleh suatu benda.
43AUGNMENT
Praktik
IV.C. MELEPAS RODAGIGI RANTAI
Untuk memindahkan beban yang ringan atau sedang, rodagigi rantai dilengkapi dengan "bush sprocket" untuk mempermudah pemasangan dan pelepasan rodagigi rantai. "Bushing sprocket" memiliki diameter luar yang tlrus dan diameter dalam yang selindris. Pada bagian slsl "flange bush sprocket" dilengkapi dengan satu set lubang baut untukmelepasnya.
Gunakan alat penarik yang sesua.i untuk membuka rodagigi rantai yang duduk secara langsung pada poros. Gunakan palu lunak apabila alat penarik tidak tersedia. Pukul pada bagian "hub" secara merata. Buka "setscrew" terlebih dahulu sebelum membuka rodagigi rantai.
IV.D. MEMBERSIHKAN RODAGIGI RANTAI DAN RANTAI PENGGERAK
Gulung rantai penggerak dan rendam pada tempat pembersih. Gunakan zat pelarut untuk membersihkan kotoran dan sisa pelumas pada rantai penggerak.
Angkat rantai penggerak dan gantungkan secara vertikal. Gosok rantai menggunakan sikat yang keras dan cuci sikat tersebut secara berkala pada zat pembersih yang lain. Setelah itu cuci rantai penggerak pada zat pembersih lainnya yang masih bersih.
AI.IGNMENT 44 OLITEKNIK MANUFAKTUR I------------~___L__~
BANDUNG Praktik
I I
:
Bersihkan rodagigi rantai dengan menggunakan sikat yang keras. Apabila memungkinkan rendam rodagigi rantai pada tempat pembersih yang berisi larutan pembersih.
IV.E. MEMERIKSA RODAGIGI RANTAI DAN RANTAI PENGGERAK
Keausan yang terjadi pada rantai penggerak atau rodagigi rantai akan menyebabkan rantai penggerak melompati rodagigi rantai pada saat beroperasi dan akan menyebabkan kerusakan pada sistem penggerak. Lakukan pemeriksaan secara berkala dari keausan pada sistem penggerak.
Keausan yang terjadi pada ranta.i penggerak tidak merata. Rantai harus bersih sekali pada saat pemeriksaan. Periksa panjang dari rantai penggerak dengan membandingkan hasil penekanan dan peregangan.Selisih yang terjadi menunjukkan besarkeausan yang terjadi, dan merubah "pitch" rantai penggerak menjadi longgar. Apabilahasil pengukuran lebih panjang sebesar 20/0 atau 30/0 dari panjang awal, ganti rantai penggerak tersebut.
Selain dengan cara diatas pemeriksaan dapat dilakukan dengan jalan membengkokan rantai penggerak seperti gambar di samping. Besar kurva yang terjadi menunjukkan besar keausan yang terjadi.
ALIGNMENT
Praktik
45
,...."Ff ,.... /
.,/ / /' /
,.,.../ /
Periksa permukaan dalam "side plate". Keausan yang terjadi seharusnya sama pada kedua"side plate". Keausan yang tidak merata menunjukan bahwa sistem penggerak tidak sebaris pada saat beroperasi.
"Roller" yang retak sering diakibatkan karena rantai penggerak melompati rodagigi rantai pada saat beroperasi. Keausan pada "roller" akan cepat sekali apabila pelumas tidak memadai.
Jumpirg chain Peened sprocket
Periksa bagian slsl dan muka dari rodagigi rantai. Keausan yang tidak merata menunjukkan bahwa sistem penggerak tidak sebaris pada saat beroperasi. Apabila gigi pada rodagigi rantai menjadi tlrus atau berbentuk pengait, ganti rodagigi tersebut.
Shaft alignment
IV.F. INSTALASI RODAGIGI RANTAI DAN RANTAI PENGGERAK
Lakukan proses "leveling" pada poros-poros sistem penggerak.Lakukan pengganjalan menggunakan "shim" apabila diperlukan.
46ALIGNMENT
Praktik OLITEKNIK MANUFAKTUR I------------------'---------l
BANDUNG
E 9
Periksa permukaan poros tempat dudukan rodagigi rantal, Hilangkan bagian yang kasar atau tajam menggunakan batu gosok atau kain amplas. Periksa juga lubang dudukan pasak pada poros.
Pasang pasak pada poros. Perhatikan bahwa suaian diantara pasak dan dudukannya harus benar, dan permukaan pasak harus bersih tanpa goresan atau catat.
Chain pull t
Set screv----+-<
Hub
Type 8 spro~ket--I-'
Machi7e shaft
Machine housing
Pasang rodagigi rantai pada poros setelah permukaan pores dilapisi dengan ali yang bersih. Pada rodagigi rantai yang mempunyai satu buah "hub", pasang radagigi rantai tersebut dengan pasisi "hub" lebih jauh dari rurnah bantalan supaya beban yang terjadi pada bantalan lebih kecil.
Setelah rodagigi ranta.i dipasang pada kedua paras, sejajarkan jarak kedua poros tersebut menggunakan mistar perata. Lakukan pemeriksaan pada dua poslsi.
Sprocket alignment
47ALIGNMENT
Praktik POUTEKNIK MANUFAKTUR 1-------------------'------1
BANDUNG
Lakukan penyebarisan diantara kedua permukaan sisi rodagigi rantai menggunakan mistar perata. Kencangkan "setscrew" setelah kedua rodagigi rantai berada dalam kondisi sebaris.
Lilitkan rantai penggerak di sekeliling rodagigi rantai .Periksa apakah posisi rantai penggerak dan rodagigi rantai tepat berada pada suatu posisi khusus.
Pegang kedua ujung rantai dan masukan "joining link" ke dalam lubang rantai.
Masukan "side plate" yang lain pada pena "joining link".
48AI.IGNMENT
Praktik
Jepitkan "spring clip" pada alur pena dari "joining link". Gunakan tang penjepit yang sesuai.
Adjusting screws
Support Drain plug
Ukur besar defleksi yang terjadi dan bandingkan dengan jarak diantara surnbu paras. Defleksi yang terjadi seharusnya 2% dari jarak diantara sumbu paras.
Lakukan pengaturan ketegangan rantai dengan jalan mengendarkan atau mengencangkan baut penyetel. Pada saat memutar baut pengatur, lakukan secara bersamaan. Setelah defleksi dicapai, kencangkan mur penahan.
Pasang rumah pelindung dan lsl pelumas dengan jumlah yang sesuai. Kencangkan seluruh baut pengikat. Pastikan bahwa sistem penggerak dalam keadaan terkunci dengan kakah.
49ALIGNMENT
Praktik
Bersihkan lingkungan di sekitar sistem penggerak dan bereskan perafatan yang digunakan.
1\lG. UJI JALAN RODAGIGI RANTAI DAN RANTAI PENGGERAK
Lakukan pengujian jalan tanpa be ban pada sistem penggerak. Perhatikan suara yang tidak normal. Setelah pengujian dilakukan selama beberapa menit, matikan sistem penggerak. Buka rumah pelindung dan periksa keausan yang terjadi.
Setelah pemeriksaan keausan dilakukan dan hasil pemerlksaan balk, lakukan pengujian jalan dengan beban penuh. Perhatikan suara tidak normal yang terjadi. Lakukan perbaikan atau penyetelan apabila diperlukan setelah pengujian jalan dengan beban dilakukan.
50ALIGNMENT
Praktik
Latihan 1
SltaghtEdge Feeler gauge . Feeler gauge
~.tJr{-b~ Poros disetel~.
PoroStetap Poros disetel\J7 Poro$ fetap 2 ,z-t·. '9
1
Siap<an beberapa a1at banIu perkakas yang diperlukan, yang sesuai dengan konstruksi sistem penggerak, seperti:
• kunci pas atau kunci ring • kunci "L" hexagonal • palu plastik • obeng "-" • "extractor" luar
Sediakan beberapa alat ukur atau pemeriksa untuk mengetahui besar penyimpangan yang terjadi, seperti:
• "straightedge" • "feeler gauge" • "block gauge" atau "parallel pad" • "clinometer" • "spirit level" • "dial indicator" • mikrometer luar dan dalam
51
Siapkan beberapa buah "shim" atau pelat pengganjal dengan ketebaIan tertentu yang akan digunakan untuk mernperbaiki penyimpangan kesatusumbuan arah vertikal.
AUGNMENT
Praktik
~:~~~ dW~F7~
POLITEKNIK MANUFAKTUR f------------------L------IBANDUNG
Pelajari susunan sistem penggerak dan lakukan pengukuran untuk menentukan ukuran: • diameter kopling : . • jarak diantara kaki-kaki slstem
penggerak : .
• jarak diantara kaki penggerak dengan permukaan kopling : .
oy----i1-- - - ----e-._.
Ukur diameter dalam lubang dan diameter luar kopling, periksa ukuran kebulatan dan ketegaklurusan kopling menggunakan mikrometer, jangka sorong, dan "dial indicator".
-'---'I~- -- ---- DIMENSI d D I
HASILPENGUKURAN 1
HASIL PENGUKURAN 2
Lakukan pengukuran pada mesin bubut diantara senter, gunakan alat bantu mandrel tirus.
UKURAN UKURAN KEBULATAN KETEGAKLURUSAN
I HASILPENGUKURAN 1
IHASILPENGUKURAN 2
Hasil pengukuran: • Diijinkan ( ) • Tidak diijinkan ( )
ALIGNMENT
Praktik
52
Lakukan pemeriksaan kebengkokan terhadap paras sistern penggerak. Gunakan "dial indicator".
KEBENGKOKAN POROS
I HASIL PENGUKURAN 1
I HASIL PENGUKURAN 2
Hasil pengukuran : • Diijinkan ( ) • Tidak diijinkan ( ) .
POSISI1 POSISI2
a b a b
I HASIL PENGUKURAN 1
I HASIL PENGUKURAN 2
Lakukan pengukuran diameter luar paras dudukan kopling menggunakan mikrameter.
Hasil pengukuran : • Diijinkan ( ) • Tidak diijinkan ( )
1
$-1 ba
-'-1r--~---f
1.-_--'\"----:-laluan pasak
Periksa suaian diantara pasak dengan lubang dudukan pasak pada paras dan kopling. Perbaiki apabila terjadi kerusakan.
--"of- , - ,+-+-+rl
Pasang pasak ke paras, kemudian pasang kopling pada paras dudukannya. Kencangkan "setscrew" untuk mengunci kopling terhadap poros dudukannya.
53ALIGNMENT
Praktik
Lakukan "leveling" terhadap paras referensi sistem penggerak. Gunakan "spirit level" atau "clinometer". Pasang "shim" pada kaki-kaki sistem peggerak dengan ketebalan yang sesuai. Kencangkan baut pengikat pada kaki-kaki sistem penggerak.
Block gauge / feeler gauge
P 51
... T ,
d L
- oros refere,,'
kd k1
6amba,. sketsa pfn!iirnpan~
a. Posisi vertikal:
#._._._.b. R,sisi horisonial :
.:: ~._._._._.-
Lakukan "leveling" terhadap paras yang akan disetel apabila memungkinkan. Atur "gap" sebesar 5mm. Lakukan pengganjalan dan penggeseran terhadap kaki-kakl sistem penggerak untuk pendekatan perbaikan. Kemudian kencangkan baut pengikat pada kaki-kaki sistem penggerak yang akan disetel. Gunakan "block gauge" atau "parallel pad".
Lakukan pengukuran untuk mengetahui besar penyimpangan yang terjadi. Gambar sketsa penyimpangan yang terjadi beserta beberapa ukuran sistem penggerak yang diperlukan untuk perhitungan. Gunakan "straightedge" dan "feeler gauge".
a. Poslsi vertikal Ukur besar penyimpangan paralel
da.n menyudut yang terjadi.
b. Posisi horisontal Ukur besar penyimpangan paralel
da.n menyudut yang terjadi.
i
:
ALIGNMENT
Praktik
I 54
,
Gambarlah sketsa posisi penyimpangan kesatusumbuan pada arah vertikal dan horisontal
/'
.
.
.
Posisi vertikal :
-#.
'-'-'-' 180°
Posisi Vertikal :
SIN x ~ a. a== ::::; --::::;
b. x = .
c. y = .
d. Kd dinaikan/diturunkan sebesar: .
e. KI dinaikan/diturunkan sebesar : .
Poslsi horisontal :
~ oo
- ._-_._,,-- 210°
Posisi Horisontal :
SIN x -La. a::::; ::::;--;:::
b. x = .
c. y = .
d. Kd digeser kearah 90° / 270° sebesar: .
d. KI digeser kearah 90° / 270° sebesar: .
/
AUGNMENT
Praktik
55
.. shim
dial indicator
Siapkan "shim" dengan ketebalan yang sesuai dengan hasil perhitungan apabila tersedla, Ganjal kaki-kaki pada sistem penggerak yang akan disetel .
Lakukan pergeseran kaki-kaki pada sistem penggerak yang akan disetel sesuai dengan hasil perhitungan. Gunakan "dial indicator" atau "feeler gauge" untuk mengetahui besar pergeseran yang dilakukan. Kencangkan baut pengikat pada kaki-kaki sistem penggerak yang disetel.
-f_ll ..... C
a = • 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Lakukan pemeriksaan penyimpangan kesatusumbuan sekali lagio Lakukan perbaikan sekali lagi apabila diperlukan, sampai didapat besar penyimpangan pada semua posisi sebesar O,05rnmo
Laporkan hasil latlhan kepada penqawas.
it-d
f
d =......• II ...... II
b .. c =...••• I • II .. .. • •• • e - f =." . "gap" = (b/c/eIf) max· (blc/elf) min = ••••••••••- •••••••••• 0= 0 0 0 0 0 00 0
Diperiksa : Tanggal Nama
- Waktu pengerjaan :
AUGNMENT 56POLITEKNIK MANUFAKTURBANDUNG I-------------------..-J....------I
Praktik
Latihan 2
roaOI H.DOMAII .....-P'=~
l"m£HCt $NAfT
I""'~f------l ,Ol\llii ICI!DUA
!!~ND SIllFT
'.'
Siapkan alat bantu pemegang "dial indicator" untuk mengetahui besar penyimpangan kesatusumbuan yang sesuai dengan sistem penggerak.
Pasang alat bantu pemegang "dial indikator" pada paras atau kopling.
Pasang "dial indicator" pada alat bantu pemegangnya dengan posisi yang sesuai. Apabila konstruksi memungkinkan, kedua buah "dial indicator" dapat dipasang secara bersamaan.
ALIGNMENT 57POLITEKNIK MANUFAKTURBANDUNG I-------------...J......------l
Proktik
- ....I--fl~-...,.-~,
PoSi5i vertikal : 1 2.
00'BOO 180·
Po!tL'ii horison1al : 1
Lakukan pengukuran terhadap: • diameter pengukuran "dial
lndl t .In Ica or" : • jarak pengukuran "dial indicator" : . • jarak kaki-kaki sistem penggerak
ter a h d ' '''d· I ra "00'ICator" .ap paSISI I
Lakukan pengesetan jarum penunjuk "dial indicator" pada pasisi 0°. Putar paros penggerak satu putaran, dan perhatikan posisi [arum penunjuk "dial indicator". Lakukan pengencangan baut pada a/at bantu pemegang "dial indicator" apabila diperlukan, agar posisi jarum penunjuk "dial indicator" tetap berada pada posisi 0 pada arah 0° setelah diputar satu putaran.
Lakukan pemeriksaan penyimpangan kesatusumbuan paralel dan menyudut pada posisi 90°, 180°,270°.
POSISI 00 900 1800 2700
HASIL PENGUKURAN 1 0
HASIL PENGUKURAN 2 0
Perhatikan arah gerak [arum penunjuk "dial indicator" ke kiri atau kanan. Hal tersebut akan menentukan tanda "+" atau "-" hasil pengukuran. Lakukan pengukuran seka.1i lagi untukmendapatkan hasil pengukuran yangtelitL .
ALIGNMENT I 58
Praktik
Gambarlah sketsa posisi penyimpangan kesatusumbuan pada arah vertikal dan horisontal
/
Posisi vertlkal : Posisi horlsontal :
~._._._._.-'--'-'-'-IfJrl*
0
~
Lakukan perhitungan untuk menentukan besar pengganjalan atau pergeseran yang diperlukan.
Posisi Vertikal : Posisi Horisontal :
a. SIN ex. = = ~ = -.--L -''-'"-"-" = ~ = ---La. SIN <1.=
b. x = b. x = .
c. y = . c. y = .
d. Kd dinaikan/diturunkan d. Kd digeser kearah 900/ 2700
sebesar: . sebesar: .
e. KI dinaikan/diturunkan d. KI digeser kearah 900/ 2700
sebesar: . sebesar: .
59ALIGNMENT
Praktik
POLITEKNIK MANUFAKTURBANDUNG f------------------'-------I
Kendorkan baut pengikat pada kaki-kaki sistem penggerak yang akan disetel. Siapkan "shim" dengan ketebalan yang sesuai dengan hasil perhitungan apabila tersedia. Ganja.1 kaki-kaki pada sistem penggeraktersebut.
dial indicator
Lakukan penggeseran pada kaki-kaki sistem penggerak yang akan disetel sesuai dengan hasH perhitungan. Gunakan "dial indicator" atau "feeler gauge" untuk mengetahui besar pergeseran yang dHakukan. Kencangkan baut pengikat pada kaki-kaki sistem penggerak yang disetel.
Ptros acuan
Lakukan pemeriksaan penyimpangan kesatusumbuan sekali lagi. Lakukan perbaikan sekali lagi apabila diperlukan, sampai didapat besar penyimpangan pada semua poslsl sebesar O,02mm. Laporkan hasillatihan kepada pengawas.
penyimpangan paralel :
Dial Indicator 1 : 00
- 1800 = - = . 900
- 2700 = - = . penyimpangan menyudut :
Dial indicator 2 : 00
- 1800 = - •••.•.. = . 900
- 2700 = - = .
= -. ill •••••••• = .
Diperiksa : Tanggal Nama
- Waktu pengerjaan :
AUGNMENT 60POLITEKNIK MANUFAKTURBANDUNG f--------------------'-------I
Praktik
Latihan 3
Tightside
g
Siapkan beberapa alat bantu perkakas yang diperlukan yang sesuai dengan konstruksi sistem penggerak, seperti: • kunci pas atau kunci ring • kunci "L" hexagonal • obeng "-" • "extractor" luar
1
~ L:"" , , """'"
b
Sediakan beberapa alat pengukur atau pemeriksa untuk mengetahui besar penyimpangan yang terjadi, seperti: • "straightedge" • "feeler gauge" • "clinometer" • "spirit level" • "dial indicator" • neraca pegas • mistar penqukur atau pemeriksa • mikrometer luar dan dalam
61ALIGNMENT
Praktik POLITEKNIK MANUFAKTUR ~ ~ "'----__-j
BANDUNG
Siapkan beberapa buah "shim" atau pelat pengganjal dengan ketebal an tertentu yang ak an digunakan untuk memperbaiki penyimpangan sumbu pores arah vertikal.
Shorter center distance for V-belt installation
!
1----Center d istance.----j
Longer center distance for V-belt tak.eup~
Pelajari susunan sistem penggerak dan lakukan pengukuran untuk menentukan [arak diantara sumbu pusat pores pada sistem penggerak.
Lakukan pengukuran untuk menentukan diameter dalam, diameter luar dan lebar puli menggunakan mikremeterdan jangkasorong.
DIMENSI d 0 B
HASIL PENGUKURAN 1
HASIL PENGUKURAN 2
Lakukan pengukuran untuk menentukan ketegaklurusan, kebulatan, dan keausan alur'vee" pada puli menggunakan "dial indicator".
Cekam "mandrel" diantara dua senter mesin bubut.
UKURAN UKURAN KEBULATAN KETEGAKlURUSAN
I HASIL PENGUKURAN 1
IHASIL PENGUKURAN 2
KEAUSAN
BIOANG 1 BIDANG2
I HASIL PENGUKURAN 1
I HASIL PENGUKURAN 2 ,--f)
Hasil pengukuran: • Diijinkan • Tidak diijinkan
( ) ( )
62ALIGNMENT
Praktik POLITEKNIK MANUFAKTUR I-------~ ____L.______I
BANDUNG
Lakukan pemeriksaan terhadap sabuk penggerak "vee" dari kerusakan yang terjadi. Ganti sabuk penggerak "vee" apabila rusak.
Lakukan pemeriksaan kebengkokan terhadap pores sistem penggerak. Gunakan"dial indicator".
KEBENGKOKAN POROS
IHASIL PENGUKURAN 1 I IHASIL PENGUKURAN 2 I
Hasil pengukuran : • Diijinkan ( ) • Tidak diijinkan ( )
1
2.
Lakukan pengukuran diameter luar poras dudukan puli menggunakan mikrometer luar.
POSISI1 POSISI2
a b a b
l HASIL PENGUKURAN 1
l HASIL PENGUKURAN 2
Hasil pengukuran : • Diijinkan ( ) • Tidak diijinkan ( )
~ Periksa suaian diantara pasak dengan g: dudukan pasak pada poras dan pull,
1.§~ ~ Perbaiki apabila terjadi.ksrusakan.
ALIGNMENT
Praktik
63
I J
0 I I 0
--. --t.-...
0 0
· i \
I
Clinometer
Posisi pemasangan sebu« penggeralr
-• I
.1 I. Posisi pengaturan
ketegangan sabulr penggera/f
shim meja landasan
Pasang pasak ke paras dudukannya. Kencangkan "setsrew" untuk mengunci puli pada paras dudukannya.
Lakukan "leveling" terhadap paras referensi sistem penggerak. Gunakan "spirit level" atau "clinometer". Sisipkan "shim" pada kaki-kaki sistem penggerak dengan ketebalan yang sesuai. Kencangkan baut pengikat pada kaki-kaki sistem penggerak.
Lakukan "leveling" terhadap paras yang akan disetel. Sisipkan "shim" pada kaki-kaki "frame work" terhadap meja landasan dengan ketebalan yang sesuai. Kencangkan baut pengikat pada kaki-kakl "frame work". "
Pasang sabuk penggerak "vee" pada puli yang sesuai dengan jarak pemasangan. Hindari pemaksaan pada saat memasang sabuk penggerak untuk mencegah kerusakan.
64ALIGNMENT
Praktik
c;
Lakukan penyebarisan pada puli " sistem penggerak. Gunakan
"straightedge" dan "feeler gaufe". "Gap" yang terjadi diantara puli dan Misaligned, '
"straightedge" harus lebih kecil atau ( samadengan O.05mm. Setel baut
I / penyetel dan kencangkan mur , r penahan.
Hitung besar defleksi yang diijinkan berdasarkan jarak diantara sumbu pusat paras pada saat pemasangan. • [arak diantara sumbu pusat
paras = .. • besar oefleksl yang
diijinkan = .
• besar deneksi pemasangan = .
• gaya yang dibutuhkan untuk mencapai besar defleksl = .
Lakukan penyetelan dengan menggunakan baut penyetel. Pemeriksaan defleksi dilakukan menggunakan neraca pegas, "straightedge", dan mistar pengukur. Kencangkan mur penahan apabila defleksi telah sesual dengan hasil perhitungan.
Pasang tutup pelindung pada meja landasan.
AI.IGNMENT
Praktik
65
Hubungkan kabel pada motor listrik penggerak terhadap surnber arus listrik. Kencangkan semua terminal kabel yang diperlukan. Putar paras penggerak untuk memastikantidak terjadi gesekan atau pukulan dari sabuk penggerak beserta puli "vee" terhadap tutup pelindung.
Laporkan hasll latihan kepada pengawas.
•Of'r
OFF
.., ON []
Hidupkan sumber arus Iistrik utama pada panel listrik. Tekan "switch on" untuk menghidupkan motor penggerak, dan amati jalannya sistem penggerak. Lakukan pengujian jalan selama 15 menit. Matikan motor penggerak dengan menekan "switch off".
Buka tutup pelindung dan lakukan pemeriksaan terhadap permukaan puli dan sabuk penggerak "vee". Lakukan pemeriksaan defleksi pada sistem penggerak, lakukan penyetelan apabila diperlukan.
Laporkan hasil latihan kepada pengawas.
Leveling pcslsl 1 = . Leveling poslsl 2 = .
Penylmpangan alignment = . Besar defleksl = .""c-i-r---+-4-+_ A
Diperiksa : Tanggal Nama
- Waktu Pengerjaan :
ALIGNMENT 66POLITEKNIK MANUFAKTUR f-------------.....l...----4
BANDUNG Praktik
lATIHAN 4
Siapkan beberapa alat bantu perkakas yang diperlukan, yang sesuai dengan konstruksi sistem penggerak, seperti: • kunci pas atau kunci ring • kunci "l" hexagonal • palu plastik • obeng "-" • "extractor" luar • tang penjepit ujung datar
Sediakan beberapa alat pengukur atau pemeriksa untuk mengetahui besar penyimpangan yang terjadl, seperti: • "straightedge" • "feeler gauge" • "clinometer" • "spirit level" • "dial indicator" • neraca pegas • mistar pengukur atau pemeriksa • mikrometer luar dan dalam
AI.IGNMENT 67 POLITEKNIK MANUFAKTUR r--------------~--'----_1
BANDUNG Praktik
" Siapkan beberapa buah "shim" atau pelat pengganjal dengan ketebal an tertentu yang akan digunakan untuk memperbaiki penyimpangan sumbu poros arah vertikal.
. _.'
c
Pelajari susunan sistem penggerak dan lakukan pengukuran untuk menentukan jarak diantara sumbu pusat paras pada sistem penggerak.
Lakukan pengukuran untuk menentukan diameter dalam, diameter luar dan lebar rodagigi rantai menggunakan mikrometer dan jangkasorong. .
DIMENSI d 0 B
HASIL PENGUKURAN 1
HASIL PENGUKURAN 2
Lakukan pengukuran untuk menentukan ukuran kebulatan dan ketegaklurusan rodagigi rantai menqqunakan "dial indicator".
UKURAN UKURAN KEBULATAN KETEGAKLURUSAN
IHASIL PENGUKURAN 1
IHASIL PENGUKURAN 2 . Hasil pengukuran : • Diijinkan ( ) • Tidak diijinkan ( )
ALIGNMENT
Praktik
68
~ I I I
~
Lakukan pemeriksaan terhadap keausan rantai penggerak atau kerusakan yang terjadi. Ganti rantai penggerak apabila rusak.
• Panjang pada saat ditekan : . • Panjang pada saat ditarik : . • Selisih pada saat ditekan
dan ditarik :..............
Lakukan pemeriksaan kebengkokan terhadap paras sistem penggerak. Gunakan "dial indicator".
KEBENGKOKAN POROS
I HASfL PENGUKURAN 1
I HASIL PENGUKURAN 2
Hasil pengukuran : • Diijinkan ( ) • Tidak diijinkan ( )
Lakukan pengukuran diameter luar paras dudukan rodagigi rantai menggunakan mikrometer luar.
1
a b
( ) ( )
POSISI1 POSISI2
a b a b
I HASIL PENGUKURAN 1
I HASIL PENGUKURAN 2
Hasil pengukuran • Diijinkan • Tidak diijinkan
2.
69ALIGNMENT
Praktik
I' aus -:;- pasak
~ J I I
I
{XJros
Chain pUll t
Hachine Setscre () housing
Hub
Type 8 sprocket-
Machine shaft
Periksa sua.ian diantara pasak dengan dudukan pasak pada paras dan rodagigi rantai. Perbaiki apabila terjadi kerusakan.
Pasang pasak ke poros dudukannya. Kencangkan "setsrew" untuk mengunci rodagigi rantai pada poras dudukannya.
Lakukan "leveling" terhadap paras referensi sistem penggerak. Gunakan "spirit level" atau "clinometer". Sisipkan "shim" pada kaki-kaki sistem penggerak dengan ketebalan yang sesual. Kencangkan baut pengikat pada kaki-kaki sistem penggerak.
Lakukan "leveling" terhadap paras yang akan disetel. Sisipkan "shim" pada kakl-kakl "frame work" terhadap meja landasan dengan-ketebalan yang sesuai. Kencangkan baut pengikat pada kaki-kaki 'frame work".
70ALIGNMENT
Praktik
Lakukan penyebarisan pad a rodagigi rantai sistem penggerak. Gunakan "straightedge" dan "feeler gauge". "Gap" yang terjadi dlantara rodagigi rantai dan "straightedge" harus lebih keeil atau samadengan O.05mm. Setel baut penyetel dan keneangkan mur penahan.
, . i Pasang rantai penggerak pada
rodagigi rantai yang sesuai dengan jarak pemasangan. Hindari pemaksaan pada saat rnernasanq rantai penggerak untuk meneegah kerusakan.
Hitung besar defleksi yang diijinkan berdasarkan jarak diantara surnbu pusat paras pada saat pemasangan. • jarak diantara sumbu pusat
poros : .. • besar defleksi yang
diijinkan : . • besar defleksi
pemasangan : . • gaya yang dibutuhkan untuk
meneapai besar defteksl : .
Lakukan penyetelan dengan menggunakan baut penyetel. P~meriksaan defleksi dilakukan menggunakan neraea pegas, "straightedge", dan rnlstar pengukur. Keneangkan mur penahan apabila defleksi telah sesuai dengan hasll perhitungan. Lumasi rantal penggerak menggunakan gemuk. Adjusting screws
71ALIGNMENT
Praktik
Pasang tutup pelindung pada meja landasan.
IF~fNla
L-l~lb
Hubungkan kabel pada motor penggerak terhadap sumber arus Iistrik. Kencangkan semua terminal kabel yang diperlukan. Putar poros penggerak untuk memastikan tldak terjadi gesekan atau pukulan dari rantai penggerak serta rodagigi rantai terhadap tutup pelindung.
Laporkan hasil latlhan kepada pengawas.
Hidupkan sumber arus Iistrik utama pada panellistrik. Tekan "switch on" untuk menghidupkan paras penggerak, dan amati jalannya sistem penggerak. Lakukan pengujian [alan selama 15 men it. Matikan motor penggerak dengan menekan "switch off".
Buka tutup pelindung , bersihkan pelumas pada rantai penggerak dan rodagigi rantai untuk memeriksa kondisi elemen tersebut. Lakukan pemeriksaan defleksi pada sistem penggerak, lakukan penyetelan apabila diperlukan,
Laporkan hasil latihan kepada pengawas.
'~ ":
ALIGNMENT 72
Praktik
Leveling poslst 1 = . Leveling posisi 2 = . Penylmpangan alignment = . Besar defleksl _ .....•...
b.
Diperiksa: - Tanggal - Nama : - Waktu Pengerjaan :
AI.IGNMENT 73POLITEKNIK MANUFAKTUR 1-------~---------l...--____4
BANDUNG Praktik
LATIHAN 5
Siapkan beberapa alat bantu perkakas yang sesuai dengan konstruksi sistem penggerak, seperti:
• kunci pas atau kunci ring • kunci "l" hexagonal • palu plastik • obeng "." • "extractor" luar
Sediakan beberapa alat pengukur atau pemeriksa untuk mengetahui besar penyimpangan yang terjadi, seperti:
• "straightedge" • "clinometer" • "dial indicator" • mikrometer luar dan dalam • tinta warna pemeriksa
ALIGNMENT 74POLITEKNIK MANUFAKTURBANDUNG 1-----------------'-----1
. Praktik
Siapkan beberapa buah "shim" atau pelat pengganjal dengan ketebal an tertentu yang akan digunakan untuk memperbaiki penyimpangan sumbu paras arah vertikal.
Pelajari susunan sistem penggerak dan tentukan data berikut:
• diameter jarak antara = . • modul - . • cara pembuatan = .
• "backlash" minimum - .. -;--- pinion
• "backlash" maksimum = .t:::e=~l...sfraight teeth
Lakukan pengukuran untuk menentukan diameter dalam, diameter luar, dan lebar rodagigi menggunakan mikrometerdan jangka sarong.
DIMENSI d B
HASIL PENGUKURAN 1
HASIL PENGUKURAN 2
D
Lakukan pengukuran untuk menentukan ketegaklurusan dan kebulatan rodagigi menggunakan "dial indicator".
UKURAN UKURAN KEBULATAN KETEGAKLURUSAN
I HASIL PENGUKURAN 1
'I HASIL PENGUKURAN 2
Hasil pengukuran: • Diijinkan ( ) • Tidak diijinkan ( )
75ALIGNMENT
Praktik POLITEKNIK MANUFAKTUR I--------------~.l......_ __~
BANDUNG
Periksa kondisi permukaan gigi-gigi pada rodagigi dari kerusakan. Perbaiki apabila diperlukan.
.-D
Lakukan pemeriksaan kebengkokan terhadap poros sistem penggerak. Gunakan "dial indicator".
KEBENGKOKAN POROS
I HASIL PENGUKURAN 1
I HASIL PENGUKURAN 2
Hasil pengukuran : • Diijinkan ( ) • Tidak diijinkan ( )
"
Lakukan pengukuran diameter luar poros dudukan rodagigi menggunakan mikrometer.
POSISI1 POSISI2
a b a b
I HASIL PENGUKURAN 1
I HASIL PENGUKURAN 2
Hasil pengukuran: • Diijinkan ( ) • Tidak diijinkan ()
Periksa suaian diantara pasak dengan dudukannya pada poros dan rodagigi. Perbaiki apabila terjadi kerusakan. .
ALIGNMENT
Praktik
76
Pasang pasak ke paras, kemudian pasang rodagigi pada poros dudukannya. Kencangkan "setscrew" untuk mengunci rodagigi pada poros dudukannya.
Lakukan "leveling" terhadap poros referensi sistem penggerak. Gunakan "spirit level" atau "clinometer". Sisipkan "shim" pada kaki-kaki sistem penggerak dengan ketebalan yang sesuai. Kencangkan baut pengikat pada kaki-kaki sistem penggerak.
Lakukan "leveling" terhadap poros yang akan disetel. Sisipkan "shim" pada kaki-kaki sistem penggerak dengan ketebalan yang sesuai.
dinomeitr
Lakukan penyetelan "alignment" terhadap susunan rodagigi. Gunakan ti nta warna pemeriksa untuk mengetahui kondisi "alignment" yang baik, dimana tinta warna pemeriksa akan merata selebar gigi pada diameter tusuk rodagigi. Perhatikan tinta warna pemeriksa pada rodagigi pasangannya, setelah rodagigi diputar secara manual. Penyetelan dilakukan dengan jalan menggeser susunan rodagigi yang disetel.
AUGNMENT
Praktik
77
plflion held stationary
geartooth
Kencangkan baut pengikat pada kaki-kaki sistem penggerak, setelah tinta warna pemeriksa terlihat merata pada diameter tusuk gigi rodagigi.
Lakukan penandaan pada gigi-gi~i
rodagigi pada poslsl 0°. 90°. 180 , 270°, Gunakan "dial indicator" untuk menentukan besar"backlash".
Kunci salah satu rodagigi agar tidak dapat berputar, kemudian tempatkan jarum penunjuk "dial indicator" pada diameter tusuk rodagigi yang dapat diputar. Lakukan pengesetan jarum penunjuk "dial indicator" pada posisi O.
Lakukan pengukuran "backlash" pada empat posisi dengan jalan memutar bolak-balik rodagigi yang dapat diputar.
HASIL PENGUKURAN "BACKLASH"
POSISIOo
POSISI900
POSISI1800
POSISI2700
RATA·RATA
AUGNMENT 78
Praktik
Bandingkan rata-rata "backlash" yang terjadi dengan besar "backlash" yang diijinkan. Lakukan penyetelan ."alignment" dan "backlash" yang sesuai dengan nilai yang diijinkan dengan jalan menggeser sistem rodagigi yang disetel.
Laporkan hasil latihan kepada pengawas.
Backlash poslsl 00- .
Backlash poslsl 900- .
Backlash postsl 1800 = . Backlash poslsl 2700 = . Rata-rata Backlash = . Kondlsl alignment = .
Diperiksa: - Tanggal: - Nama:
Waktu Pengerjaan :
ALIGNMENT 79POLITEKNIK MANUFAKTURBANDUNG r---------;---------...L...-..---
Praktik
Latihan 6
Siapkan beberapa alat bantu yang dibutuhkan, seperti: • dudukan atau jembatan
penyetimbang • "arbor" atau "mandrel"
penyetimbang • kunci "L" hexagonal • obeng "-" • masa atau berat penyetimbang
80ALIGNMENT
Praktik
Siapkan rotor yang akan disetimbangkan berikut tiga buah masa atau berat penyetimbang.
Tempatkan dudukan penyetimbang pada meja landasan. Kemudian bersihkan dudukan penyetimbang pada bagianja/ur /intasan penyetimbang.
Lakukan "leveling" terhadap dudukan penyetimbang dengan ja/an menyetel baut pengatur pada kaki-kaki dudukan penyetimbang. Perhatikan posisi gelembung udara pada bagian "spirit level".
Bersihkan "arbor" atau "mandrel" penyetimbang dan dudukan "arbor" pada rotor dari kotoran. Kemudian, pasang "arbor" atau "mandrel" penyetimbang ke dalam lubang dudukannya pada rotor.
ALIGNMENT 81POLITEKNIK MANUFAKTURBANDUNG I--------------...L...-------l
Praktik
Ternpatkan "arbor" penyetimbang pada dudukan penyetirnbang. Poslsl "arbor" harus tegaklurus terhadap jalur lintasan dudukan penyetimbang dan posisi rotor berada pada bagian tengah jalur lintasan dudukan penyetirnbang.
Biarkan rotor berputar ke kiri atau kanan dengan sendirinya sarnpai berhenti pada suatu posisi. Pada saat rotor diam, bagian terberat berada pada posisi terbawah (pusatgravitasi).
Tandai bagian rotor paling atas (berlawanan dengan pusat gravitasi) rnenggunakan kapur.
Putar rotor pada pos is i 900
terhadap penandaan kapur, kemudian biarkan berputar. Periksa apakah penandaan kapur sarna dengan posisi awal. Lakukan penandaan kapur pada posisi baru apabila diperlukan.
· :
82ALIGNMENT
Praktik
Pasang masa atau berat penyetimbang pada posisi yang searah dengan penandaan kapur dan berlawanan arah dengan pusat gravitasi. Kemudian kencangkan baut pengikat pada masa atau berat penyetimbang. Berat atau masa penyetirnbang ini posisinya tetap dan tidak dirubah.
Pasang dua buah masa atau berat penyetimbang searah dengan pusat gravitasi dan berlawanan arah dengan penandaan kapur. Jarak diantara masa atau berat penyetimbang pertama dengan kedua buah masa atau berat penyetimbang yang akan disetel harus sarna. Kencangkan baut pengikat pada rnasa atau berat penyetimbang.
Tempatkan rotor yang telah dipasang masa atau berat penyetirnbng pada jalur lintasan dudukan penyetimbang.
Putar rotor pada posisi 900
terhadap penandaan kapur ke arah kanan, kernudian lepaskan rotor sampai berhenti pada suatu posisi.
AUGNMENT 83POLITEKNIK MANUFAKTURBANDUNG f--------------.J..-..----..-.l
Praktik
Perhatikan posisi rotor pada dudukan penyetimbang. Apabila posisinya sarna dengan sebelumnya, rnaka kondisi rotor belum setimbang.
Ambil rotor dari dudukan penyetimbang dan tempatkan pada meja landasan. Geser kedua buah masa atau berat penyetimbang yang disetel mendekati masa atau berat penyetimbang tetap dengan jarak yang sama, Kencangkan baut yang terdapat pada masa atau berat penyetimbang.
Ternpatkan kembali rotor pada jalur Iintasan dudukan penyetirnbang. Putar posisi 900 terhadap penandaan kapur ke arah kanan, kemudian lepaskan rotor sampai berhenti pada suatu posisi. Lakukan penyetelan sampai rotor dapat diam dan tidak berputar pada semua posisi dengan jalan menggeser masa atau berat penyetimbang.
Posisl 0° - ...•.•.......... Posisl 45° - .......•••...•.. Posisl 90° _ .....•..•....... Posisl 1350 = .
o •Posisl180 = . Posisi 225° = . Poslsl 2700 = . Postsl 3150 = .
AL1TEKNIK MANUFAKTUR I-_ _ _ _I.IGNMENT BANDUNG Pr a k t I k
----l..__-t
1. Mechanical design &System handbook (Harold A. Rothbart)
2. Machine design (Aaron D. Deutchmen, Walter J. Michels, Carles E. Wilson)
3. Engineering drawing and design (Jensen)
4. ISO Standard Machine elements
5. Design of Machine elements (Faires)
6. Machinery's hand book (Industrial press Inc)
7. Machine design (Robert H. Creamer)
8. Machine elements (Gustav Niernman)
9. Roloff / matek (Vilhelm Matek, Dieter Muhs, Herbert Wittel)
10. Coupling and Bearing (Prof Ir. G. Broersma)
11. Standard handbook for mechanical (Baumeister) engineer
12. Maintenance engineering handbook (Higgins & Morrow)
13. Maintenance of mechanical drive (Ray J. Donachie)
14. Mechanical maintenance I & II for (Engineering Industry engineering craftsmen Training Board)
15. Industrial Maintenance (HP Garg)
16. Mechanics of Machines (J.L.M Morrison and B. Crossland)
A ....I....-_------lOI.lTEKNIK MANUFAKTUR I--_I.IG_ M_EN_T
BANDUNG Praktik
17. How to Choose a Balancing Machine (Dott. Ing. Luigi Buzzi)
18. Theory of Vibration with Aplications
19. Workshop Technology part 3 (W.A.J. Chapman)
20. Blauri - Drives (Katalog)
21. Power Transmission
22 Dasar-dasar Penyebarisan (Moerwismadhi)
2'3. Ketepatan Penyetelan Paras MM 136 (Management & Training System)
24. Penyebarisan Lanjut (Cepi Mo. Hanafi)
•
top related