keep it simple, stupid. make it easy - panduan desain media komunikasi

Keep it SimpleStupid,make it easy

buat sederhana dan mudahpanduan desain materi komunikasi

elemendesain

titik

garis

bidang

bentuk

ukuran / warna / tekstur / arah / proporsi

titik

bentuk

bidang

garis

ukuran / warna / tekstur / arah / proporsi

ruang

1 cm

A4

1 cm 1 cm

1 cm

1 cm

1 cm

1 cm

1 cm

A4

1 cm

1 cm

1 cm

A4

1 cm1 cm

27.7 cm

21 cm

19 cm

21 cm19 cm

29.7 cm

13.3 cm13.3 cm

8.5 cm

29.7 cm

29.7 cm

8.5 cm8.5 cm

21 cm19 cm

1 cm1 cm1 cm

fokus

garis

bentuk

balance / keseimbangan

rhythm / irama

contrast / kontras

5 6 7

Merakit lipatan menjadi bentuk

lingkaran

Merajut hasil lipatan dengan benang

Membuat bagian bawah tas

Melipat sampah plastik dengan lebar

1-1.5 cm

2

Memilah sampah plastik

Menggunting dan membersihkan

sampah

31

Mengutip sampah plastik

4

dominance / dominasi

hierarchy / jenjang

5 6 7

Merakit lipatan menjadi bentuk

lingkaran

Merajut hasil lipatan dengan benang

Membuat bagian bawah tas

Melipat sampah plastik dengan lebar

1-1.5 cm

2

Memilah sampah plastik

Menggunting dan membersihkan

sampah

31

Mengutip sampah plastik

4

unity / kesatuan

simplicity / kesederhanaan

DIARE tetap menjadi penyakit pembunuh kedua bagi anak-anak di bawah lima tahun di Indonesia, menyebabkan kematian kurang lebih 20.000 anak setiap tahun. Salah satu penyebab utama angka kematian yang tinggi ini adalah terbatasnya akses terhadap air bersih dan layanan sanitasi, serta kepedulian yang rendah terhadap kebersihan. Cara paling efektif dan cepat untuk mencegah diare sekaligus menyelamatkan hidup anak-anak Indonesia adalah melalui Cuci Tangan Pakai Sabun yang benar. Penelitian WHO menunjukkan bahawa mencuci tangan pakai sabun dengan benar pada lima waktu penting dapat mengurangi angka kejadian diare sampai 40%. Cuci Tangan Pakai Sabun dengan benar juga dapat mencegah penyakit menular lainnya seperti tifus dan fl u burung.

Saat ini, pemahaman dan kepedulian untuk mempromosikan praktik Cuci Tangan Pakai Sabun dengan benar di sejumlah kantor pemerintahan, organisasi non pemerintah, lembaga donor dan sektor swasta semakin meningkat. Yang lebih penting lagi adalah hubungan yang akan terbentuk antara Cuci Tangan Pakai Sabun dan kegiatan perubahan perilaku hidup bersih lain dengan proyek-proyek infrastruktur sanitasi skala besar. Masih dibutuhkan usaha-usaha meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap dampak positif yang akan muncul dari Cuci Tangan Pakai Sabun dengan menggandeng kantor-kantor pemerintah, organisasi non pemerintah dan pihak swasta untuk bersama-sama

latar belakang

Kelas penyuluhan tahap tiga “Kampanye Nasional Cuci Tangan Pakai Sabun” di SD Al-Furqon, Wonokromo, Jawa Timur menjadi penuh tawa ketika seorang murid bertanya apakah sabun colek atau deterjen bisa dipakai untuk cuci tangan. Apabila benar, menurut si murid, berarti tangannya sama saja dengan baju kotor. “Nah, baju kotor saja harus dibersihkan, apalagi tangan yang kotor,” kata seorang penyuluh dengan sabar.

Bersama SD Yapiston, SD Aisyiyah dan SD Dakwatul, SD Al-Furqon tanggal 21 April lalu mendapat kunjungan tim Komunikasi Kesehatan ESP Jawa Timur yang melakukan penyuluhan tahap akhir menjelang tanggal 6 Mei. Selain diisi dengan demonstrasi cuci tangan pakai sabun, penyuluhan selama 1,5 jam itu dimanfaatkan juga oleh tim penyuluh untuk menjelaskan siklus penyebaran diare. Menurut Balgis Nurmajemun, Spesialis Komunikasi Kesehatan ESP Jawa Timur, sekitar 300 murid dan orang tua murid beserta guru dari empat SD di wilayah Wonokromo tersebut siap digerakkan untuk mengikuti “Kampanye Nasional Cuci Tangan Pakai Sabun” tanggal 6 Mei.

“Dari Sabun Colek Sampai Deterjen”

JAWA TIMUR

BUKU PROGRAM

PENCANANGAN KAMPANYE NASIONAL

MEMBIASAKAN CUCI TANGAN

DENGAN BENAR

UNTUK HIDUP BERSIH

KEMENTERIAN KOORDINATORBIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

harmony / harmoni

warna

warna hangat warna dingin

warnadingin

warnahangat

Lingkaranwarna

warna hangat warna dingin

warnadingin

warnahangat

Lingkaranwarna