geothermal fluid
Post on 21-Jan-2016
38 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
SBUMIIN D PROCEEDING OF THE 5TH INAGA ANNUAL SCIENTIFIC CONFERENCE & EXHIBITIONSYogyakarta, March 7 – 10, 2001
Duct Pipe Optimation For Geothermal Fluid In Water Dominated Reservoir
Eko Widi Pramudiohadi1, Sayogi Sudarman2
1 Petroleum Dept UPN “Veteran” Yogyakarta.2 PERTAMINA Geothermal Div.
Key Words: Water dominated, Duct pipa, Optimization parameters.
ABSTRACT
A single pipe model for simulating the flow of geothermal fluid in a well, in a two phase flow line and in a steam line is used todetermine optimum diameter of casing, two phase line, steam line as well as optimum thickness of insulator.
The inlet parameters such as pressure, temperature, diameter, mass flow and steam quality are the main factors whichinfluence the pressure loss are used as a basis of main optimization.
There are two problems. The first is production restriction and the second is investation of duct pipe that has cost limitation.Both problems can be solved by doing the optimization of duct pipe, involving the technical and economical aspects.
WellSim simulator is used to predict the pressure loss in the bottom hole and surface, and on the other way around. Theoutput, namely pressure, mass flow rate, temperature, dryness and enthalpy of the wellhead are used as input data for PipeSim. PipeSimis a simulator used for calculating the pressure loss in the surface and then they are used to calculate power output from turbine and netpresent value. PipeSim simulator provides the parameters to determine optimation.
In the present study data of well Sibayak-05 (Sibayak field) is used for determining optimum diameter of casing, surface lineand insulation optimum thickness. The result shows that optimum production casing diameter is 13-3/8 in, inside diameter of two phaseduct pipe is 0.5368 m (outside diameter is 0.5588 m), insulation pipe of two phase flow is 2 cm, inside steam pipe diameter is 0.2476 m(outside diameter is 0.2731 m ), pipe insulation thickness for steam flow is 7.5 cm.
1. Pendahuluan.
Pipa salur pada suatu sistem produksi panasbumi merupakanmedia alir fluida reservoar. Di bawah permukaan meliputialiran di sekitar sumur, aliran melalui slot liner, blind liner,casing produksi sedangkan di permukaan aliran melalui kepalasumur (well head), pipa alir dua fasa, separator, pipa alir satufasa dan berakhir pada turbin yang dilengkapi kondenser. Pipasalur ini perlu dioptimasikan karena terjadinya problem sepertiterbentuknya endapan silika, terproduksinya Non CondensableGas (NCG) dalam jumlah berlebihan, adanya kecepatan aliranyang tinggi sehingga dapat mengikis dinding pipa, tekananmasuk turbin yang tidak terpenuhi dan komponen turbin yangcepat rusak.
Optimasi dilakukan dengan mengoptimumkan diameter pipasalur di dalam sumur dan di permukaan. Di dalam sumurmeliputi diameter casing dan rangkaiannya. Di permukaanmeliputi diameter pipa aliran dua fasa (termasuk tebal isolasi)dan diameter pipa aliran uap (termasuk tebal isolasi dan sistempembuang kondensat) dengan memperhitungkan kemungkinanterjadinya problem-problem tersebut diatas.
Penentuan parameter penentu optimasi (kehilangan tekanan,kehilangan panas, kecepatan fluida, temperatur aliran, daya dariturbin dan nilai uang saat ini) sering kali sulit dilakukansehingga penulis mencari penyelesaiannya denganmenggunakan program komputer. Parameter aliran dihitungberdasarkan kesetimbangan energi dan penyelesaiannyadilakukan perbagian pipa.
Perencanaan dengan melakukan optimasi pipa salur perludilakukan karena menyangkut investasi sistem produksi secarakeseluruhan, sehingga timbul permasalahan, pertama investasipipa salur yang ditanamkan dan kedua yang berhubungandengan masalah operasional selama proses produksi,
menyangkut adanya hambatan produksi. Kedua masalah inidapat diselesaikan dengan mengkompromikannya dengan caramemasukkan kemungkinan terjadinya kondisi terburuk selamaoperasional (aspek teknik) dan perolehan keuntungan saat iniyang maksimal sebagai cara optimasi pipa salur.
Permasalahan selanjutnya berhubungan dengan perencanaandan evaluasi operasional pipa salur meliputi, penentuankehilangan tekanan, penentuan panas yang hilang danpenurunan temperatur aliran, penurunan entalpi, penentuan dayaturbin, perkiraan biaya investasi pipa salur dan penentuandiameter pipa (dan tebal isolasi untuk pipa dipermukaan).
Pada proses kehilangan tekanan, terjadi penurunan kualitas uap(dryness), temperatur, entalpi sebagai suatu perilaku aliran didalam pipa salur dan untuk mempelajarinya menggunakansimulator, yaitu simulator WellSim, dibuat oleh Genzl(Auckland-New Zealand) dan simulator PipeSim yang dibuatoleh penulis sebagai bagian dari studi ini.
WellSim merupakan simulator yang dikembangkan denganmenggunakan prinsip kesetimbangan energi, menghitungkehilangan tekanan dari dasar sumur menuju permukaan (atausebaliknya) sehingga dapat memberikan gambaran mengenaipenurunan perubahan temperatur, dryness dan entalpi di dalamcasing, dengan demikian dapat diperoleh potensi sumur hinggadi permukaan.
Simulator PipeSim juga menggunakan prinsip kesetimbanganenergi sehingga dapat memberikan gambaran mengenaipenurunan dryness, temperatur dan entalpi pada pipadipermukaan, juga simulator ini melibatkan perhitunganperolehan daya turbin dan nilai uang sekarang akibat adanyainvestasi pipa salur sebagai parameter penentu optimasi.
Duct Pipe Optimation For Geothermal Fluid In Water Dominated Reservoar E.W. Pramudiohadi, S. Sudarman
Tujuan penelitian ini adalah mengkaji dengan menggunakandiameter optimum pipa salur, besarnya daya turbin, daninvestasi berdasarkan data lapangan.
Penelitian ini disarikan dari tesis penulis pada Jurusan TeknikPerminyakan Institut Teknologi Bandung, Bidang Khusus
perencanaan pipa alir uap di permukaan, yaitu denganmenempatkan peralatan pembuang kondensat terutamajarak dan efisiensinya.
5. Tekanan masuk turbin harus terpenuhi.Suatu turbin memiliki tekanan masuk yang ditetapkan,sehingga perlu menghitung kehilangan tekanan pada pipa
Panasbumi.untuk aliran dua fasa dan pipa untuk aliran satu fasa (uap),
2. METODA OPTIMASI.
2.1 Batasan Kreteria Optimum.
Karena diproduksinya suatu sumur akan terjadi kehilangantekanan, selaras dengan penurunan temperatur, kualitas uap danpenurunan entalpi (pada aliran mantap). Juga akan terjadiproblema (hambatan) produksi yang menyangkut sifat-sifat fisikfluida dan media yang dilalui. Hambatan ini harus dimasukkansebagai pertimbangan optimasi pipa salur, yaitu :1. Temperatur terbentuknya endapan Silika (silica scale).
Terbentuknya endapan di pipa salur tidak dikehendaki,karena akan menyebabkan terhambatnya aliran fluida keturbin. Untuk mencegah terbentuknya endapan maka pipaalir harus didisain sedemikian rupa sehingga temperaturfluida tidak lebih rendah dari temperatur terbentuknyaendapan. Fournier (1986)13) mengemukakan temperaturkelarutan silika (dalam ppm) dan terdiri dari bermacam-macam bentuk yaitu : quartz, chalcedony, α - cristobalite,opal dan amorphous silica, masing-masing menunjukaanvariasi kelarutan yang berbeda-beda, Gambar-1.menunjukkan kelarutan jenis silika tersebut, umumnyaterjadi endapan quartz dan amorphous silica. Dari Gambar1, pada temperatur 325 oC, merupakan temperatur maksimal(kondisi reservoir) dengan kelarutan quartz maksimal 625ppm, sedangkan amorphous silika 1325 ppm, jika padatemperatur 301oC (dalam reservoir) terdapat kandunganamorphous silica 1220 ppm, maka belum terjadi endapan,jika temperatur produksi aliran di separator pada temperatur180 oC (tekanan pemisahan 10 bar), agar tidak terjadipengendapan kandungan silika jangan melebihi 825 ppm.
2. Kandungan Non Condensable Gas yang kecil pada tekanankepala sumur yang dipilih. NCG merupakan gas yang tidakdapat dicairkan. Gas tersebut meliputi H2S dan CO2 jikaterlalu besar kandungan akan menyebabkan :a. Pengurangan daya yang di timbulkan turbin akibat
beda entalpi yang masuk dan keluar turbin kecil .b. Timbulnya korosi pada peralatan yang dilalui fluida
panasbumi yang berasosiasi dengan NCG.3. Kecepatan fluida di dalam pipa aliran dua fasa dan pipa
aliran satu fasa uap.6,12)Batas kecepatan dalam pipa aliran dua fasa dan aliran satufasa perlu ditetapkan, batas kecepatan minimalmenggambarkan batas perpindahan panas untuk mencapaiproses adiabatis, sedangkan batas kecepatan maksimummenyatakan batas tidak terjadi pengikisan dinding pipabagian dalam. batas tersebut adalah:a. Batas kecepatan pada pipa aliran dua fasa, batas
minimal 20 m/s dan batas maksimal 30 m/s.b. Batas kecepatan pada pipa aliran satu fasa uap, batas
minimal 30 m/s dan batas maksimal 50 m/s.4. Adanya bagian turbin yang rusak
Jika kualitas uap yang masuk turbin kurang memadaikarena kandungan kondensatnya terlalu tinggi, maka sudu-sudu turbin akan cepat terkorosi. Oleh karena itu perludilakukan pencegahan agar kondensat yang masuk keturbinsekecil mungkin, hal ini dapat dilakukan pada awal
terhadap pemilihan tekanan kepala sumur, dinyatakan : Pwh= Kehilangan tekanan di pipa aliran dua fasa + Kehilangantekanan di pipa aliran uap + Tekanan masuk turbin
6. Nilai uang saat sekarang yang tinggi.4,20)Untuk mendapatkan nilai uang sekarang yang tinggi,perolehan daya harus maksimal pada diameter (termasuktebal isolasi ) pipa salur tertentu.
Syarat kesatu hingga kelima merupakan syarat teknis artinyaharus dipenuhi secara mutlak agar problema produksi dapatditekan sekecil mungkin selama kontrak sedangkan syaratkeenam merupakan syarat dari aspek ekonomi yang tidak harusmaksimum dipilih jika syarat aspek teknis terpenuhi. Padaprinsipnya bagian yang akan dioptimumkan dilakukansensitivitas, sedangkan data masukan lainnya pada simulatorPipeSim diasumsikan tetap (menggunakan data lapangan).
2.2 Optimasi Diameter Casing.
Parameter penentu optimasi yang dikeluarkan oleh simulatorPipeSim adalah :1. Variasi diameter casing produksi (m).2. Kecepatan fluida pada pipa alir dua fasa (m/s).3. Kehilangan tekanan pada pipa alir dua fasa (bar).4. Temperatur input separator (oC).5. Kecepatan uap pada pipa alir satu fasa (m/s).6. Kehilangan tekanan pada pipa alir untuk uap (bar).7. Temperatur input turbin (oC).8. Daya yang dibangkitkan turbin (Mw).9. Keuntungan bersih saat sekarang (NPV) ($).
Hasil plot variasi diameter casing terhadap butir kedua hinggakesembilan akan diperoleh seperti pada Gambar-L1.1 padaLampiran-I. Diameter casing yang dipilih adalah diameteryang memenuhi aspek teknik (mutlak) baru kemudiankeuntungan bersih saat ini yang maksimal.
2.3 Optimasi Diameter Pipa Alir Dua Fasa.
Data yang digunakan tetap adalah diameter casing yangoptimum, sedangkan parameter penentu optimasi yangdiperlukan dari keluaran simulator PipeSim adalah :1. Diameter (dalam) pipa alir dua fasa (m).2. Kecepatan rata-rata aliran pada pipa dua fasa (m/s).3. Kehilangan tekanan pada pipa dua fasa (bar).4. Temperatur pada in put separator (oC).5. Daya yang ditimbulkan (Mw).6. Nilai uang saat ini karena investasi pipa salur ($).
Hasil plot diameter (dalam) terhadap parameter butir duahingga keenam dapat dilihat pada Gambar-L1.2, padaLampiran-L.I. Diameter yang dipilih harus memenuhi aspekteknis, kemudian memberikan keuntungan saat ini maksimal.
Duct Pipe Optimation For Geothermal Fluid In Water Dominated Reservoar E.W. Pramudiohadi, S. Sudarman
2.4 Optimasi Tebal Isolasi Untuk Pipa Alir Dua Fasa. sedangkan kontruksi sumur dapat dilihat pada Gambar-L2.1,Lampiran- L.II.
Data tetap yang digunakan adalah diameter casing dan diameterpipa alir dua fasa yang optimum, sedangkan parameter penentu optimasi yang diperlukan dari keluaran simulator PipeSim
adalah :1. Ketebalan isolasi pipa alir dua fasa (m).2. Panas yang hilang sepanjang pipa alir dua fasa (kW).3. Temperatur input Separator (oC).4. Daya dihasilkan turbin (Mw).5. Nilai uang saat ini karena investasi pipa salur ($).
Hasil plot ketebalan isolasi terhadap parameter butir keduahingga keenam dapat dilihat pada Gambar-L1.3 di Lampiran-L.I. Tebal isolasi yang dipilih harus memenuhi aspek teknisdan memberikan keuntungan saat ini maksimal.
2.5 Optimasi Diameter Pipa Untuk Aliran Satu Fasa Uap.
Dari uji sumur, yaitu uji heating up selama kurang lebih empatbulan, diperkirakan tekanan reservoirnya sebesar 108.8 bar dantemperaturnya adalah sebesar 301oC. Pengujian produksi telahdilakukan dan sebagai input WellSim.
Bersamaan dengan uji produksi, dilakukan sampling dandiperoleh kandungan Non Condensable Gas ( NCG ) CO2sebesar 2.65 % ( berat ) dan H2S sebesar 0.03 % (berat) padatekanan kepala sumur 10.8 bar, sedangkan kandungan NaCldalam cairan sebesar 0.04% (berat).
Berdasarkan data pemboran dan pengujian sumur, diperkirakankedalaman zona produksi (feed zone) terdapat pada kedalaman2150 m (kedalaman ukur atau KU) hingga 2175 mKU,berdasarkan pengambilan sampel fluida pada kedalaman 2150mKU didapat kandungan SiO2 sebesar 1220 ppm.
Data optimum yang tetap diguanakan adalah diameter casing,diameter pipa alir dua fasa dan ketebalan isolasi pipa alir duafasa, sedangkan parameter penentu optimasi yang diperlukandari keluaran simulator PipeSim adalah :1. Diameter (dalam) pipa alir uap (m).2. Kecepatan rata-rata dalam pipa alir uap (m/s).3. Kehilangan tekanan pada pipa alir uap (bar).4. Temperatur input turbin (oC).5. Perolehan daya (Mw) dari turbin.6. Nilai uang saat ini karena investasi pipa salur ($).
Sumur SBY-05 terletak pada kluster B. Route pipa salur dipermukaan direncanakan berdasarkan peta topografi elevasirelatif datar, dengan jarak separator dari kepala sumur 250 m(panjang pipa alir dua fasa) dan jarak dari separator menujuturbin (panjang pipa alir uap) sekitar 400 m, dengantemperatur 26 oC di permukaan, pipa dan isolasi yang akandipasang memiliki karakteristik seperti pada Tabel-3.1 dengantebal pipa di permukaan 12.7 mm. Sedangkan turbindirencanakan memiliki tekanan masuk sekitar 10 bar dantekanan keluar (masuk kondenser) sebesar 0.1 bar.
Plot diameter pipa alir uap terhadap parameter butir keduahingga ke enam akan diperoleh seperti pada Gambar-L1.4 padaLampiran-L.I, diameter yang dipilih harus memenuhi aspekteknis kemudian memberikan nilai uang saat sekarang yangmaksimum.
2.6 Optimasi Tebal Isolasi Pipa Uap.
Data optimum yang tetap digunakan adalah diameter casing,daiameter pipa alir dua fasa, ketebalan isolasi pipa alir dua fasadan diameter pipa uap, sedangkan parameter penentu optimasiyang diperlukan sebagai keluaran simulator PipeSim adalah :
1. Variasi tebal isolasi pipa alir uap (m).2. Panas yang yang hilang sepanjang pipa uap (kW).3. Temperatur input turbin (oC).4. Daya yang ditimbulkan oleh turbin (Mw).
Data harga yang yang diperlukan meliputi harga casing, hargapipa di permukaan, harga cladding, mengikuti harga di pasaranyang ada di pabrik (free on board), sedangkan data kontrak,dinyatakan oleh pihak pengelola (PERTAMINA) sebagaiberikut : Harga jual uap 3.7 cent/kWh, tingkat bunga 10 %,lama kontrak 30 tahun.
Dengan menggunakan Simulator WellSim diperoleh out putcurve seperti pada Gambar-2, yang kemudian digunakansebagai masukan untuk simulator PipeSim. Simulator PipeSimmenggunakan asumsi bahwa kehilangan tekanan karena adanyabelokan dan valve diabaikan. Pipa untuk aliran dua fasa danaliran satu fasa dianggap sebagai pipa utama tunggal. Padaseparator tidak terjadi penurunan tekanan dan temperatur21).
3.1 Optimasi Diameter Casing.5. Nilai uang saat ini karena investasi pipa salur ($).
Dengan menggunakan data out put curve dan data sistemPlot tebal isolasi pipa uap tehadap parameter butir keduahingga keenam akan diperoleh pada Gambar-L1.5 diLampiran-L.I. Tebal isolasi yang dipilih harus memenuhiaspek teknis baru kemudian yang memberikan keuntungan saat
produksi perpipaan di permukaan, pada tekanan kepala sumur11 bar diperoleh hasil untuk optimasi casing dengan plotdiameter casing terhadap parameter penentu optimasi dapatdilihat pada Gambar-L3.1 Lampiran- L.III.
ini yang maksimum.Berdasarkan profil kecepatan, dengan menggunakan ukuran
III. HASIL
Sebagai studi kasus, dalam studi ini akan ini dilakukan optimasipipa salur untuk sumur SBY-5 yang terletak di lapanganSibayak (Unit Eploitasi Produksi PERTAMINA, SumateraUtara). Sumur ini terletak di permukaan pada koordinat x :444.543 meter east dan y : 356.677 meter north, sedangkankoordinat di bawah permukaan x : 444.937 meter east dan y :357.54 meter north. Sumur SBY-5 merupakan sumur berarahdengam Kick Off Point (KOP) pada kedalaman 508 m,
diameter (dalam) pipa alir dua fasa 0.5368 m dan batasankecepatan 20 m/s hingga 30 m/s serta panjang pipa 250 m,ukuran casing 9-5/8 in, 13-3/8 in dan 20 in, memenuhi batasankecepatan tersebut, sedangkan untuk pipa uap dengan diameter(dalam) 0.2476 m, panjang pipa 400 m dan batasan kecepatanantara 30 m/s hingga 50 m/s, ukuran casing yang memenuhibatasan kecepatan adalah 9-5/8 in, 13-3/8 in dan 20 in. Padaprofil kehilangan tekanan, kehilangan tekanan pada pipa alirdua fasa jauh lebih kecil dibandingkan kehilangan tekanan padapipa alir uap karena kecepatan uap yang tinggi, pada pipa alir
Duct Pipe Optimation For Geothermal Fluid In Water Dominated Reservoar E.W. Pramudiohadi, S. Sudarman
uap dengan diameter 7 in, 9-5/8 in dan 13-3/8 in terjadikehilangan tekanan yang meningkat tajam, kemudian stabildimulai dari casing 13-3/8 in dan 20 in. Pada profil temperatur,menyatakan temperatur ujung keluar pipa alir dua fasa dantemperatur keluar ujung pipa uap, dimana pada pipa alir duafasa dengan batasan minimal 180 oC di separator semua ukurancasing yang tertera memenuhi syarat namun untuk memenuhikebutuhan tekanan masuk turbin sebesar 10 bar (setara dengantemperatur 180 oC) ukuran casing 9-5/8 in dan 13-3/8 in yang
memenuhi syarat adalah diameter dalam 0.2476 mmemberikan temperatur keluar sebesar 179.89 oC hal ini sangatkritis sebagai masukan tekanan turbin sebesar 10 bar (180 oC).Pada profil perolehan daya, memberikan kecenderungan bahwasemakin besar diameter pipa alir uap akan menghasilkan dayayang semakin besar. Dengan demikian dari aspek teknis yangmemenuhi adalah diameter dalam 0.2476 m, ternyata dari profilnilai uang sekarang memberikan keuntungan sebesar$12546000.
memenuhi syarat.3.5 Optimasi Tebal Isolasi Pipa Alir Uap.
Berdasarkan profil perolehan daya, ukuran casing 13-3/8 inmemberikan daya yang terbesar, hal yang sama pada profil nilaiuang sekarang memberikan keuntungan maksimal.
3.2 Optimasi Diameter Pipa Alir Dua Fasa.
Dengan menggunakan data diameter casing 13-3/8 in, diameterdalam pipa alir dua fasa 0.5368 m, tebal isolasi pipa alir duafasa 2 cm dan diameter dalam pipa alir uap 0.2476 m, hasilkeluaran simulator PipeSim dinyatakan pada Gambar-L3.5Lampiran-III.
Dengan menggunakan ukuran casing rangkaian 13-3/8 in, darisimulator PipeSim diperoleh hasil seperti Gambar-L3.2 padaLampiran-L.III.
Pada profil kecepatan (rata-rata) untuk aliran fluida dua fasadengan batasan minimum 20 m/s hingga batas maksimum 30m/s, ukuran pipa dengan diameter (dalam) yang memenuhisyarat kecepatan adalah 0.482 m, 0.5368 m dan 0.584 m. Padaprofil kehilangan tekanan, dan dapat dikorelasikan dengan profiltemperatur, semua ukuran diameter dalam pipa yang terteramenghasilkan temperatur diatas 180 oC. Pada profil perolehandaya memiliki kecenderungan bahwa semakin besar diameter(dalam) pipa aliran dua fasa, akan memberikan daya yangsemakin meningkat, namun berdasarkan aspek teknis ke tigadiameter dalam diatas yang memenuhi, namun berdasarkanprofil nilai uang sekarang diameter dalam 0.5368 m yangmemenuhi.
3.3 Optimasi Tebal Isolasi Pipa Alir Dua Fasa.
Dengan menggunakan diameter casing 13-3/8 in dan diameterpipa alir dua fasa 0.5368 m, hasilnya keluaran simulatorPipeSim dinyatakan pada Gambar-L3.3, Lampiran-III.
Berdasarkan profil kehilangan panas pada pipa alir dua fasamenyatakan semakin tebal isolasi, panas yang dilepaskansemakin kecil atau berdasarkan profil temperatur, semuaketebalan isolasi yang tertera memberikan temperatur keluar(masuk separator) diatas 180 oC. Berdasarkan profil perolehandaya, juga memberikan kecenderungan dengan semakin tebalisolasi akan memberikan daya yang semakin besar. Berdasarkanprofil keuntungan bersih saat sekarang dengan syarattemperatur separator 180 oC, tebal isolasi pipa uap sebesar 2cm memberikan keuntungan maksimal.
3.4 Optimasi Diameter Pipa Alir Uap.
Berdasarkan profil kehilangan panas, memberikankecenderungan bahwa semakin tebal isolasi, kehilangan panassemakin kecil dan berdasarkan profil temperatur, diatasketebalan 7 cm memberikan temperatur input turbin mendekati180 0C, dari profil perolehan daya, semakin tebal isolasi, turbinmemberikan daya semakin besar, sedangkan berdasarkan profilnilai uang sekarang ketebalan isolasi 7.5 cm memberikankuntungan yang maksimal.
IV. DISKUSI
Analisa optimasi pipa salur fluida panasbumi seringmenghadapi kendala karena kurang telitinya dalammemperkirakan perubahan beberapa parameter yangberpengaruh, seperti parameter penentu optimasi dan harusditentukan terlebih dahulu sebelum melakukan optimasi.
Permasalahan dalam melakukan optimasi pipa salurmenyangkut parameter teknis dan ekonomis. Parameter teknisberhubungan dengan parameter aliran terutama kehilangantekanan yang disertai penurunan temperatur, dryness, entalpiyang pada proses penurunannya dibatasi oleh kondisiterbentuknya endapan silika, kehilangan panas, kecepatanfluida, tekanan turbin dan kandungan NCG yang diproduksikan,kondisi diatas dapat dikurangi dengan mengkompromikanparameter teknis dan ekonomi dengan membuat model untukmenentukan diameter casing dan pipa di permukaan serta tebalisolasi yang optimum.
Berapa penyederhanaan terhadap model, dengan melakukanasumsi fluida yang mengalir hanya air dan uap, sedangkandipermukaan, tidak memperhitungkan kehilangan tekanankarena adanya belokan dan valve (secara umum kehilangantekanan melalui valve dan belokan dapat dinyatakan dalampanjang ekwivalen pipa, sehingga tinggal menambahkannyaterhadap panjang pipa yang riel ada).
Dengan menggunakan data diameter casing 13-3/8 in, diameterdalam pipa alir dua fasa 0.5368 m dan tebal isolasi 2 cm, hasilkeluaran simulator PipeSim dinyatakan pada Gambar-L3.4Lampiran-III.
Berdasarkan profil kecepatan uap, dengan batasan kecepatanuap minimal 30 m/s hingga maksimal 50 m/s hanya dipenuhioleh diameter dalam pipa alir uap sebesar 0.2476 m.
Berdasarkan profil kehilangan tekanan, jika di cek denganprofil temperatur pada ujung keluar pipa alir uap yang
Optimasi tersebut sangat dipengaruhi oleh aliran fluida di dalamcasing maupun di permukaan. Perilaku aliran di dalam casing,dapat dinyatakan, dengan semakin besar diameter casing,kecenderungannya :- Kehilangan tekanan semakin kecil.
Dengan pola aliran annular, kehilangan tekanan berdasarkanhasil perhitungan, diameter casing berbanding terbalikterhadap gradien tekanan.
- Entalpi tetap (asumsi terjadi proses isentalpi).- Temperatur kepala sumur semakin kecil.
Duct Pipe Optimation For Geothermal Fluid In Water Dominated Reservoar E.W. Pramudiohadi, S. Sudarman
Semakin besar diameter casing, luas permukaan untukperpindahan panas akan lebih besar sehingga perpindahan panaske formasi akan semakin besar, berdasarkan kesetimbanganenergi, temperatur di kepala sumur akan semakin kecil.
Aliran di permukaan baik pada aliran pipa dua fasa maupunpada pipa aliran satu fasa, memiliki kecenderungan yang sama,yaitu :a. Pada tebal isolasi tetap, dengan diameter pipa diperbesar,
kelakuan alirannya dapat dinyatakan :- kecepatan fluida semakin kecil.
Gejala ini dapat dijelaskan, menurut hukum kontinuitaspada aliran mantap, karena luas penampang aliran pipasemakin besar.
- temperatur di ujung keluar aliran semakin kecil.Hubungannya terhadap temperatur diujung grid alirankeluar, berasal dari persamaan keseimbangan energi,karena adanya pelepasan panas sepanjang pipa, dengansemakin besar diameter pipa akan memperluas bidang
pelepasan panas.- kehilangan tekanan semakin kecil.
Menurut persamaan kehilangan tekanan, semakin besardiameter pipa pada laju massa yang tetap kecepatanfluida akan rendah sehingga bilangan reynold akanmengecil akibatnya komponen kehilangan tekanankarena pengaruh friksi juga kecil.
b. Diameter pipa tetap, tebal isolasi bertambah :Kecenderungan perilaku aliran dinyatakan :- Kehilangan panas semakin kecil.
Karena koefisien perpindahan panas menyeluruhberdasarkan diameter luar isolasi semakin mengekecil.
- Temperatur ujung pipa alir keluar semakin besar.Karena kehilangan panas semakin mengecil berdasarkanpersamaan kesetimbangan energi temperatur diujungpipa keluar akan semakin membesar.
m(kg/s)
meningkat sehingga tekanan turbin lebih memungkinkantercapai.
Dengan demikian penambahan tebal isolasi lebihmemungkinkan dari segi aspek teknis, namun investasipenambahan tebal isolasi sangat mahal, sehingga hal ini tidakpernah dilakukan, maka untuk meningkatkan daya turbin harusmengkompromikan pengaruh massa dan entalpi denganmengoptimalkan diameter casing untuk di dalam sumurmaupun diameter pipa dipermukaan termasuk tebal isolasi pipa,dengan memasukkan faktor hambatan operasional produksi danpengaruh investasi pipa salur.
5. KESIMPULAN
Berdasarkan bahasan diatas dapat disimpulkan pada sumur Sby-
05 parameter optimum pipa salurnya sebagai berikut :1. Ukuran casing produksi 13-3/8 in.2. Diameter dalam (Di) pipa alir pipa dua fasa 0.5368 m
(Do = 0.5588 m).3. Tebal isolasi pipa dua fasa 2 cm.4. Diameter dalam (Di) pipa uap 0.2476 m (Do = 0.2731 m).5. Tebal isolasi pipa alir uap 7.5 cm.6. Penambahan diameter pipa salur (pada tebal isolasi tetap),
akan menurunkan kehilangan tekanan, menambah besarkehilangan panas dan menurunkan temperatur fluida.Penambahan ketebalan isolasi (pada diameter yang tetap),akan memperkecil pelepasan panas dan menaikantemperatur fluida.
Daftar Pustaka.
Aramstead H.C, Geothermal Energy, Edisi Kedua, E and FN.Spon Ltd.
Brown E.K, The Technology of Artificial Lift Methods, Penn-Well Publishing, Volume 1, Oklahoma.
Terjadi hal yang berlawanan pada peningkatan diameter pipadan peningkatan tebal isolasi, pada pertambahan diameter pipaterjadi peningkatan perpindahan massa dan peningkatanpelepasan panas. Pada pelepasan panas yang semakin besarakan menyebabkan kualitas uap cepat menurun, sehinggamenambah terbentuknya kondensat, pada pipa alir fluida duafasa tidak menjadi masalah karena tetap dibuang melaluiseparator sehingga jarak separator terhadap kepala sumur harussedekat mungkin, namun pada pipa alir uap timbul kondensatakan menyebabkan penurunan entalpi dan dryness sehinggaperlu dipasang alat pembuang kondensat. Dapat dinyatakanpeningkatan diameter pipa baik pada pipa alir dua fasa maupunpipa alir satu fasa akan menurunkan entalpi.
Brown P.R.L, Teaching The Teacher, Earth Science edition,Institute Teknologi Bandung, 1996.
Brown D, Creteria For Optimisation of Geothermal Plant ForElectricity Production, Materi kuliah, Geothermal Institut,University of Auckland, New Zealand.
Buku Petunjuk Wellsim, Design Power Genzl, DivisiPanasbumi, New Zealand, 1998.
Freestone D.H, Teaching The Teacher, Geothermal Technology,Enggineering Edition, Vol 1, 2, 3, Institut Teknologi Bandung,1986.
Sedangkan peningkatan tebal isolasi pada fluk massa yangtetap, perpindahan panas keluar sistem dapat ditekan untukmenjadi lebih kecil, sehingga temperatur akan meningkat padatitik keluar aliran (pada jarak yang tetap). Peningkatan tebalisolasi menambah kenaikan entalpi.
Grant M, Donaldson I.G, Bixley P.F, Geothermal ReservoirEngineering, Academic Press Inc, London, 1982.
Hawkins A.G, Max J, Element of Heat Transfer and Insulation,second edition, Jhon Wiley and Sons Inc, London, 1957.
Pada penambahan diameter pipa terhadap perolehan daya jugamenunjukkan peningkatan daya yang diperoleh, inimenunjukkan peran pertambahan massa terhadap entalpi lebihbesar, namun temperaturnya menurun, ini tidak menjamin
Hadgu T, Vertical Two-Phase Flow Studies and Modelling ofFlow In Geothermal Wells, University of Auckland,Departement of Mechanical Engineering, 1989.
tekanan turbin terpenuhi.Holman J.P, Heat Transfer, Edisi ke 6, McGraw-Hill, Ltd, alih
Pada penambahan tebal isolasi juga menunjukkan penambahanperolehan daya, karena pada laju massa yang tetap terjadipeningkatan entalpi, ini lebih menjamin karena temperatur akan
bahasa oleh Jasjfi. E, Lemigas, Airlangga.
Duct Pipe Optimation For Geothermal Fluid In Water Dominated Reservoar E.W. Pramudiohadi, S. Sudarman
Laporan pemboran, Uji Produksi, Pengambilan conto danAnalisa kimia sumur SBY-5, area panasbumi EP Sibayak, BB no
Dalam Pipa, Tugas Akhir, Jurusan Teknik Perminyakan,Institut Teknologi Bandung, 1998.
: 482 / Dt.400/96-B1, 1977.Tortike S, Farouq A.S.M, Saturated Steam Property Functional
Lee K.C, Geothermal Production Technology, Geothermalinstitute University of Auckland, 1994.
Nicholson K, Geothermal Fluids, Springer Verlog BerlinHeidelberg, New York, 1993.
Correlations For Fully Implicit Thermal Reservoir Simulation.SPE 17094, 1989.
Torrens T.S, Vetically Upward Two Phase Flow In Annulus,Tesis, Departement of Mechanical Engineering University ofAucland, New Zealand.
Perry, Chemical Engineers Handbook, edisi ke 6, McGraw-Hill,1978.
Rogers G.F.C and Mayhaw, Thermodynamic and TransportProperties of Fluid, edisi ke 4, Cambridge, Blackwell Publisher,1993.
Saptadji N.M. Dr, Rekayasa Perangkat Lunak Untuk AplikasiKomputasi Dalam Produksi Panasbumi, LaboratoriumGeotermal, Jurusan Teknik Perminyakan, Institut TeknologiBandung, 1997.
Taufan M, Aplikasi Metoda Iterasi Newton-Raphson Dalam
Tokeyley H, Pearce R, Plant Optimisation, Materi kuliah,Geothermal Institut, Geothermal Workshops, New Zealand,1983.Wahl F.E, Geothermal Energy Utilization, Wiley-IntersciencePublication, Jhon Wiley and Sons, New York, 1977.
UCAPAN TERIMA KASIH.Terima kasih kami ucapkan kepada :1. Dr Ir Nenny Miryani Saptadji dan Dr Ir Lekosono
Mucharam yang banyak membimbing Penulis.2. Pihak PERTAMINA Divisi Panasbumi Kwarnas Pramuka
Jakarta.
NPV
50 Penentuan Pwh optimum.
D4
Po,To P1 1,
SBUMIIN
Parametervariabe
l
kecepatanm
/s
DiaCasingD1
Velocity
ParameterVariabel
P_LossDlmCasing
Peramalan Aliran Fluida Dua Fasa Pada Sistem Uap Dan Air
Out Put Curve40
35
30
casing7 in
casing9-5/8in
casing13-3/8 in
casing20in
25
20
15
10
5
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28
Pwh (bar)
Gambar-1Perkiraan Pengendapan Temperatur silika 13) Gambar-2
Out Put Curve Berbagai Ukuran Casing.
Tabel 3.1Karakteristik Pipa Dan Isolasi Di Permukaan.
Kharakter Pipa IsolasiKonduktivitas 54 0.0677(w/m oC)
Kekasaran pipa (m) 0.00005 -Baja karbon rendah
Matrial
Jenis PipaDensitas pipa( kg/m3 )
API 5L grade B, A106 Grade B, A53 Grade B Calcium silica
Xs (extra strongth),Electric Resistant Welding -
7800 -
D PROCEEDING OF THE 5TH INAGA ANNUAL SCIENTIFIC CONFERENCE & EXHIBITIONSYogyakarta, March 7 – 10, 2001
LAMPIRAN LI
Hipotesa Optimasi Diameter Casing
Out Put :dryness (x)entalpi (h).temperatur whtekanan wh
2. Wellhead
T
separator
T sep > T endapan scale
massa (w)data casingdata kontrak
Press loss pipa dua fasa =∆P1 Ke sumur injeksi
D3
W D2
D1
Out Put Curve
D >> P1,T1
catchpotturbin10 bar
Press loss pipa uap = ∆ P2Vel V1ph
* Dengan asumsi Pwh tertentu dan rate dari out
Vel V2ph30
put curve (dia cas = D) yang memenuhi kreteriarun software PipeSim, tentukankehilangan tekanan pipa dua fasa dan pipa uap
1
Pwh
Aliran melaluimedia rekah
P_Loss Casing
Diameter casng20
Pwh = Pturb P + P )
W
Data Input :
elevasidryness (x).drawdown faktor (1/KD)entalpi (h)laju massa (feed zone)tekanan alir (Pwf)tekanan reservoar (Pr)diameter casing (D1)temperatur reservoir (Tr)
kedalaman feed zone (Depth)kedalaman casing (depth casing)interval liner (depth)diameter linertotal disolved Solut (% berat.)kandungan CO2 (% berat).temp alir dasar sumur (Twf).
Mw
Press loss
Dia casing, m
Twh
WPwh
Pwh optimum Pwh, bar
Gambar LI.1 . Hipotesa optimasi diameter casing.
1in put : Optimasi diameter pipa dua fasa
efisiensi catchpot.tebal isolasi tetapdan isolasi tetapkonduktivitas panas pipaelevasi tetapkekasaran pipa tetap.P1,T1,TPo o
konduktivitas panas isolasiberkisar 30 m/s hingga 50 m/s
kekasaran pipa tetapBatasan :
panjang pipa tetap
optimum.
P1,T1
,TPo o P1,T1
. In put : tambahan di wellhead unuk data separator dan pipa uap
temp(de
rC)
Mwattterproduksi
Mew
gawatttu
rbin
kecepatanuap
,m/s
pressureloss,bar
tempe
raturderC
Hea
tloss,kwatt
DiaCasingD
1
,TP1 1
Pt t
temp udara luar tetapDiameter pipa dan tebal insulasi , tetap
Po,To P1 1
data casing
dryness (x),entalpi,temperatur whtekanan wh,massa tetap.data dari optimasidiameter casingD1
Wh
data kontraktebal isolasi
panjang pipa tetapelevasi pipa tetapkekasaran pipa tetapkonduktivitas panas pipa dan-konduktivitas panas isolasi-tetap , temp udara luar tetap.
Diameter divariasikan
,T
Batasan :kecepatan campuran 20 m/s - 30 m/stemperatur operasi diatas terjadinya endapan-silika (180 derajat Celsius)
Input : tambahan di wellhead untuk data separator dan pipa uapseparator
-(di asumsi angka mendekati lapangan) kekasaran pipa tetap.panjang pipa tetap elevasi. tetap.dryness = 1 (assumsi) konduktivitas panas pipatekanan, temp, entalpi, massa uap -dan isolasi tetap- mengikuti input wellhead (hasil run) tebal isolasi tetap
Ke sumur injeksieff CP tetap. ,T
2 out putKecepatan camp, variabelP_loss, variabel.Temp akhir pipa variabel.Daya (Mw), variabelNPV, variabel.
diameter pipa dan tebal insulasi tetapCatchpot
Press loss pipa uap variabel mengikuti input wellhead
10 bar
0.1 bar
hasil out put :2a
2bNPV
Mw
temp der C
30
temp keluar pipa
180
20press loss
Dmin Dmak Dmin Dia Opt Dmak
diameter pipa dua fasa ,m diameter pipa dua fasa, m
Gambar LI.2. Hipotesa Optimasi Diameter Pipa Dua Fasa.
Duct Pipe Optimation For Geothermal Fluid In Water Dominated Reservoar E.W. Pramudiohadi, S. Sudarman
1 Optimasi tebal isolasi pipa dua fasa
in put :dryness (x), entalpi,temp Wh,Tekanan Wh,massa, tetap.data dari optimasidiameter casing
panjang pipa tetapdiameter pipa tetap.elevasi pipa tetapkekasaran pipa tetapkonduktivitas panas pipa dankonduktivitas panas isolasitetap
Batasan :
kecepatan campuran 20 m/s - 30 m/stemperatur operasi diatas terjadinya endapan-silika (180 derajat Celsius)
separatorDiameter pipa dan tebal isolasi tetap. temp udara luar tetap
D1Data casing.Data Kontrak
tebal isolasi divariasikan.
-(di asumsi angka mendekati lapangan)panjang pipa tetapdryness = 1 (assumsi)tekanan, temp, entalpi, massa uap- mengikuti input wellhead (hasil run)
kekasaran pipa tetap.elevasi. tetap.konduktivitas panas-dan isolasi tetaptebal isolasi tetap
2 out putKe sumur injeksi eff Catchpot tetap. Pt,Tt
Panas yang hilang, variabelTemp keluar pipa, variabelDaya turbin (Mw), variabelNPV, variabel
diameter pipa dan tebal insulasi tetap
Press loss pipa uap variabel mengikuti input wellheadCP
10 bar
Dari out put dibuat :
2a Mw 0.1 barheat loss
NPV
Aliran melaluimedia rekah
temperatur
180
tebal isolasi optimum
tebal isolasi , m
Gambar LI.3. Hipotesa Optimasi Tebal Isolasi Pipa Dua Fasa
LAMPIRAN I (Sambungan)
1Dt in put :Drynes , entalpi,temp,tekanan,massa,dari run out putwellsim dengan diacasing optimum D1dia dan tebal pipadua fasa.yang
Wh
data casingdata kontrak
Optimasi diameter pipa uap (separator menuju turbin)
Batasan :elevasi pipa tetap
kecepatan campuran pada pipa dua fasa 20 m/s - 30 m/stemperatur operasi diatas terjadinya endapan Kecepatan uap dalam pipa uap
konduktivitas panas pipa dan-silika (180 derajat Celsius)
tetap, suhu udara tetap. input : (tambahan untuk 1, pipa steam)temp udara luar tetap.
Diameter pipa di variabelpanjang pipa tetap.
Dia dan tebal optimum dryness , x=1 (assumsi)tekanan, temperatur,entalpi
Ke sumur injeksi massa uap tetap mengikuti,input wellhead ,(hasil run).
0.1
P1,T1
Pt t
in put wellhead (hasil run)massa uap, tetap mengikutitekanan, temperatur,entalpidryness , x=1 (assumsi)
P1,T1Po osuhu udara
heatloss,Kwatt
tempe
raturkeluar,d
erC
DiaCasingD
1
Mwattte
rprodu
ksi
separator P1,T1 Pt,Tt
2 (bagian pipa uap saja)out put (keluar separator - masuk turbin) :
diameter pipa steam di variabel
catchpot10 bar
Kecepatan uap, variabelKehilangan tekanan, variabelTemp ujung akhir, variabel
Mw
Mw terproduksi, variabel. 50 NPV 0.1 barNPV, variabel.
kecepatan
Aliran melalui30 press loss temp
180media rekah
D min D opt
diameter , m
Gambar LI.4. Hipotesa optimasi diameter pipa uap.
D mak
Duct Pipe Optimation For Geothermal Fluid In Water Dominated Reservoar E.W. Pramudiohadi, S. Sudarman
1Dt in put :
Optimasi tebal insulasi pipa uap (separator menuju turbin)Dryness , entalpi,temp,tekanan,massa,dari run out put W'simdengan diametercasing optimum D1
panjang pipa tetapelevasi pipa tetapkekasaran pipa tetapkonduktivitas panas pipa dankonduktivitas panas isolasi
Batasan :kecepatan campuran pada pipa dua fasa 20 m/s - 30 m/stemperatur operasi diatas terjadinya endapan-silika (180 derajat Celsius)
dia dan tebal pipayang optimum,
Wh
(tetap).Data CasingData Kontrak
tetap
,T
Dia dan tebal optimum
Ke sumur injeksi
input : (tambahan untuk 1 dr pipa steam)Diameter pipa uap tetap (Dopt) temp udara luar tetap.panjang pipa tetap. kekasaran pipa tetap.
elevasi tetapkonduktivitas panas pipadan isolasi tetaptebal isolasi variabelefisiensi catchpot. ,T
separator
2 (bagian pipa uap saja)out put (keluar separator -masuk turbin) :
panas yang hilang, variabel.Temperatur ujung pipa, varibel
tebal insulasi pipa steam di variabel
Mw
Catchpot
10 bar
Mw terproduksi, variabel.NPV, variabel.
NPV Bar
Temperatur keluar pipa
Q (panas yang hilang)
tebal insulasi , m
Gambar LI.5. Hipotesa Optimasi Tebal Isolasi Pipa Uap
Lampiran II
NPV($)
NPV($)
daya(Mw)
Daya(MW)
Temperatur(derC)
pipakeluar(derC)
Temeperaturujung
P_Loss(bar)
P-LossCasing(bar)
P_Loss(bar)
Kecepatan(m/s)
Kecp(m/s)
Gambar L.2.1. Konstruksi Casing Sumur Sby-05
Duct Pipe Optimation For Geothermal Fluid In Water Dominated Reservoar E.W. Pramudiohadi, S. Sudarman
LAMPIRAN III
35 Profil Kecepatan33
Profil kecepatan
3130
25
29
27
25
kecepatan cairan dalampipa
20kecepatan pada pipa alir dua fasa 23
21
15
kecepatan pada pipa alir uap
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20Dia Casing (in)
19
17
15
0.47 0.49 0.51 0.53 0.55 0.57 0.59 0.61 0.63 0.65Diameter dalam pipa alir dua fasa (m)
Profil Kehilangan Tekanan
1.4
1.2
60
50 0.08
Profil Kehilangan Tekanan
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
Press-Loss pipa dua fasaPress_loss pipa uapPress_loss dalam Casing
40
30
20
10
0
0.07
0.06
0.05
0.04
0.03
0.02
P_Loss pada pipa alir dua fasa
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Dia Casing (in)
0.01
0.47 0.52 0.57 0.62 0.67Diamater dalam pipa alir dua fasa (m)
Profil Temperatur.186
185
184
183
182
181
182.16
182.14
182.12
182.10
Profil Temperatur
180
179182.08
Temperatur padaujung pipa dua fasa
7 9 11 13 15 17 19
Dia Casing (in)
182.06
0.45 0.47 0.49 0.51 0.53 0.55 0.57 0.59 0.61 0.63 0.65
Diameter dalam pipa alir dua fasa ( m )
5
4.5
4
3.5
Profil prolehan daya
4.77
4.768
4.766
4.764
4.762
Profil Perolehan Daya
3daya(Mw) 4.76
4.758Daya (Mw)
7 9 11 13 15 17 19
Dia Casing (in)
Profil Nilai Uang (sekarang)13000000
4.756
0.47 0.49 0.51 0.53 0.55 0.57 0.59 0.61 0.63 0.65Diamater dalam pipa alir dua fasa (m)
Profil Nilai uang sekarang12490000
1250000012000000115000001100000010500000100000009500000
12485000
12480000
12475000
12470000
Keuntungan bersih bersih saat ini
9000000 keuntungan bersih saat sekarang 1246500085000008000000
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20Dia Casing (in)
Gambar L3.1 Optimasi Diameter Casing
temperatur pipa dua fasatemperatur pipa uap.temperatur kepala sumur
NPV($)
Temperatur(derC)
MW
H_Loss(kW)
NPV($)
NPV($)
MW
Suhu(derC)
MW
H_Loss(kW) P_Loss(bar)
Temp(derC)
Kecepatan(m/s)
12460000
12455000
0.47 0.49 0.51 0.53 0.55 0.57 0.59Diameter dalam pipa alir dua fasa (m)
Gambar L.3.2 Optimasi Diameter Pipa Alir Dua Fasa.
Duct Pipe Optimation For Geothermal Fluid In Water Dominated Reservoar E.W. Pramudiohadi, S. Sudarman
LAMPIRAN III (Lanjutan)Profil kecepatan
Profil Suhu 70182.4
182.2
182
181.8
60
50
40
30
kecepatanpadapipaalir uap
181.6
181.4
Temperatur pada ujung akhir pipa alirdua fasa
20
10
181.2
0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.140.19 0.21 0.23 0.25 0.27 0.29 0.31 0.33
Diameter dalampipa uap (m)Tebal isolasi pipa alir dua fasa (m)
Profil P_Loss
160
140
Profil H_Loss Pada Optimasi Tebal Isolasi Pipa AlirDua Fasa
5
4
3
Kehilangan tekanan pada pipa aliruap
120
100
80
60
40
20
Heat loss pada pipa alirdua fasa
2
1
0
0.19 0.21 0.23 0.25 0.27 0.29 0.31 0.33Diameter dalam pipa alir uap ( m )
0
0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14
Tebal isolasi pipa alir dua fasa (m)180.2
180.1
180
179.9
Profil temperatur
Temperatur keluar ujung pipa
uap
4.766
4.764
4.762
4.76
4.758
4.756
4.754
4.752
Profil perolehan Daya
Daya (Mw)
179.8
179.7
179.6
179.5
179.4
0.19 0.21 0.23 0.25 0.27 0.29 0.31 0.33Diamater dalam pipa alir uap (m)
Profil perolehan daya
0.00 0.02 0.04 0.06 0.08 0.10 0.12 0.14
Tebal isolasi pipa alir dua fasa (m)
4.94.8
4.7
4.6
4.5
4.4
4.3
4.2Daya (Mw )
12491000
12490800
12490600
Profil Nilai Uang Sekarang 4.1
0.19 0.21 0.23 0.25 0.27 0.29 0.31 0.33Diam ater dalam pipa alir uap (m )
12490400
12490200
12490000
13000000
12500000
12000000
Profil nilai uang sekarang.
12489800 Keuntungan bersih saat ini11500000
12489600
0.01 0.015 0.02 0.025 0.03
Tebal isolasi pipa alir dua fasa (m)
Gambar L3.3 Optimasi Tebal Isolasi Pipa Alir Dua Fasa
Keuntungan bersih saat ini (NPV)11000000
10500000
0.19 0.21 0.23 0.25 0.27 0.29 0.31 0.33Diameter dalam pipa alir uap (m)
Gambar L3.4 Optimasi Diameter Pipa Uap
Duct Pipe Optimation For Geothermal Fluid In Water Dominated Reservoar E.W. Pramudiohadi, S. Sudarman
LAMPIRAN III (lanjutan)4.78
Profilperolehandaya
175
150
125
100
75
Profil H_Loss
Kehilangan panas pada pipauap
4.774.764.754.744.734.724.71
50 4.74.69
Daya(Mw)
25
0
0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14 0.16Tebal isolasi pipa uap (m)
Profil Temperatur
181
180
179
178
4.68
0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14 0.16Tebal isolasi pipauap (m)
Profilnilai uangsekarang
12500000
12480000
12460000
12440000
12420000
12400000177
176
temperatur padaujungkeluar pipauap.
12380000
12360000
12340000
Keuntunganbersihsaat
sekarang
1750 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14 0.16
Tebal isolasi pipauap(m)
12320000
0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14 0.16Tebal isolasi pipauap (m)
Gambar L3.5 Optimasi Tebal Isolasi Pipa Alir Uap.
top related