futures monthly - januari 2014 - bali online trading
Post on 26-Mar-2016
219 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Faktor Penggerak Pasar Keuangan 2014
Bill Lipschutz‘Fokus pada Arus Informasi’
2014, Masih Menanti Validasi Optimisme Dollar 2807
04Highlight Indonesia................... 30
Trading Strategy........................ 32 Automated Trading................... 34 Investment Clinic...................... 36
Editor FocusEmas Makin Kritis!
16Gold Outlook
Famous PersonForex Market Outlook
Tapering: To Be Continued 11Stock Index Market Outlook
82nd Edition January 2013
18Kaleidoscope 2013Timeline 2013
Pengantar RedaksiDear Pembaca Futures Monthly yang budiman, Periode awal tahun biasanya menjadi momen dimulainya perencanaan investasi. Pelaku pasar keuangan cenderung sudah memiliki agenda sendiri terutama di sektor apa mereka akan menempatkan uangnya. Namun sebelum menentukan strategi investasi terbaik, ada baiknya kita melihat prospek tahun 2014 dari perspektif dua ekonom Indonesia. Futures Monthly mendapatkan hak istimewa untuk mewawancarai 2 ahli ekonomi kenamaan tanah air yaitu Fauzi Ikhsan dari Standard Chartered Bank dan Aviliani, Komisaris Independen Bank Rakyat Indonesia. Dengan mencerna proyeksi keduanya, pembaca dan pelaku pasar akan memperoleh informasi berharga tentang prospek ekonomi Indonesia, trend pemulihan dunia pasca krisis, kinerja nilai tukar Rupiah hingga pergerakan pasar saham. Di samping itu, investor pasar berjangka dapat melirik peluang di sektor lain, yang belum pernah dibahas secara gamblang sebelumnya. Futures Monthly edisi perdana 2014 tidak lupa menyajikan artikel-artikel yang tidak kalah penting karena manfaatnya sangat besar sebagai bahan pertimbangan investasi di tahun yang baru. Mari kita songsong 2014 dengan lebih semangat, dan semoga tahun ini akan menjadi periode yang lebih baik bagi investasi kita semua.
Salam Inspire,Johannes GintingPemimpin Redaksi
PENDIRIMONEX INVESTINDO FUTURES
PENASEHATSamuel Semarun
PEMIMPIN UMUMFerhad Annas
PEMIMPIN REDAKSIJohannes Ginting
EDITORAriston Tjendra
KOORD PROMOSIEvi Pane
KONTRIBUTORTim Research & Analyst
Tim Education
COPYWRITERDimas Reza
MEDIA RELASIOmegawati
DESIGN GRAFIS & LAYOUTPooja Bahirwani
DESIGN GRAFIS & IKLAN Reza Agusta
Creasionbrand
SEKRETARIAT REDAKSI & SIRKULASILanny BlankersSelviyani Putri
ALAMAT REDAKSIMenara Ravindo, Lt.8, Jl. Kebon Sirih Kav.75
Jakarta 10340, Phone : 021 - 315 0607
EMAILfuturesmonthly@mifx.com
PERCETAKANTempPrint Jakarta
Futures Monthly adalah majalah majalah edukasi yang membahas industri bursa berjangka. Media bulanan ini diterbitkan secara mandiri oleh Monex Investindo Futures yang mengulas perkembangan terkini pasar komoditi, indeks saham, valuta asing dan saham CFD serta artikel
menarik lainnya disertai analisa yang tajam dan akurat.
FUTURES MONTHLY 82 Edition January 2014nd
Kantor Cabang Monex :
Jakarta Bogor Bandung Cirebon Purwokerto Tegal Yogyakarta Solo
Semarang Surabaya Denpasar Pontianak Medan Batam Pekanbaru
Untuk Alamat lengkap dapat dilihat
pada website Monex:www.mifx.com
Isi Artikel ditulis hanya untuk kepentingan edukasi, Setiap transaksi yang dilakukan untuk membeli, menjual, ataupun menahan posisi dan lainnya atas suatu jenis kontrak perdagangan apapun berdasarkan isi dari
artikel di majalah ini adalah atas pertimbangan dan keputusan pembuat transaksi.
DISCLAIMER
What’s inside?
11 Stock Index Market Outlook Tapering: To Be Continued
15 CSR Monex M.A.D
18 Kaleidoscope 2013 Timeline 2013
21 Commodity Focus Cerita Lama di Tahun Baru
34 Automated Trading Adaptasi Robot Terhadap News
36 Investment Clinic Recycle Indikator Lawas -
Relative Strength Index (RSI) – Akhir
38 Fundamental Analysis Menyoroti Skenario
Kebijakan Moneter As
40 Trading Fact & Public Holiday
41 Central Bank Interest Outlook
42 Global Economic Calendar
23 Multilateral Product Laporan Industri,
Ancaman bagi Performa CPO
25 CFD Strategy Apakah Saham AS
Sudah Terlalu Mahal?
28 Famous Person Bill Lipschutz ‘Fokus pada Arus Informasi’
30 Highlight Indonesia Laju Rupiah Terhalang Agenda Politik 2014
32 Trading Strategy Mengantisipasi Sinyal-Sinyal Pada Indikator RSI (Bagian 1)
Editor FocusFaktor Penggerak Pasar Keuangan 2014 04
16 Forex Market Outlook2014, Masih Menanti Validasi Optimisme Dollar 07
Gold OutlookEmas Makin Kritis!
GONG XI FA CHAI 2565
Management & StaffMonex Investindo Futures
May Prosperity Fall In Your Lawn May Flowers Of Happiness Bloom In Your House
And Enjoy The Every Moment Of New Upcoming Year
January 31, 2014
Seperti di tahun 2013, tahun 2014 ini
pasar keuangan masih akan melirik isu-
isu yang dilemparkan oleh bank sentral
utama dunia, terutama bank-bank sentral
yang mewakili negara dengan nilai
perekonomian besar seperti Amerika
Serikat (AS), Zona Euro, Inggris, Jepang,
China dan Australia. Dalam 12 bulan
ke depan, bank-bank sentral tersebut
berpotensi mengeluarkan kebijakan
yang tujuannya bertolak belakang satu
sama lain. Hal ini berbeda dengan apa
yang terjadi sebelum tahun 2013, di
mana para pengambil kebijakan di
bank sentral satu suara memperlonggar
kebijakan moneter dengan cara
menekan suku bunga serendah mungkin
dan menggelontorkan stimulus. Tahun
ini, beberapa bank sentral sudah mulai
melakukan pengetatan moneter atau
paling tidak telah menyiratkan wacana
tersebut. Sementara bank sentral
lainnya masih mempertahankan, atau
bahkan berpotensi menambah skala
pelonggaran moneternya. Tabel 1
menampilkan potensi kebijakan moneter
bank sentral dunia di 2014, yang
disimpulkan dari hasil rapat kebijakan
moneter terakhirnya masing-masing.
Futures Monthly Edisi Januari 2014Ariston Tjendra - Head of Research and Analysis Monex
“Tahun 2013 memang sudah berakhir, namun pasar keuangan masih menyisakan beberapa isu yang berpotensi menjadi market mover di tahun yang baru. Jika isu tapering mendominasi market mover sepanjang tahun lalu, maka kini situasinya sedikit berbeda. Tiga headline utama akan menentukan arah harga instrumen keuangan dunia, mulai dari kebijakan bank sentral, fase pemulihan di negara maju hingga stabilitas ekonomi global.”
Faktor Penggerak Pasar Keuangan 2014
4 Futures Monthly www.mifx.com
EDITOR FOCUS
Tabel 1. Potensi Arah Kebijakan Bank Sentral Dunia di 2014
EDITOR FOCUSFutures Monthly Edisi Januari 2014
Ariston Tjendra - Head of Research and Analysis Monex
www.mifx.com Futures Monthly 5
Disparitas atau perbedaan kebijakan antara bank sentral dunia bisa menjadi market mover penting bagi instrumen keuangan dunia seperti mata uang, indeks saham, obligasi dan komoditi. Dan keberadaannya akan memberikan arah yang jelas terutama bagi nilai tukar yang dikelola oleh masing-masing bank sentral. Nilai tukar mata uang dengan bank sentral yang berpotensi mengetatkan kebijakannya tentu akan lebih kuat dibandingkan sebelumnya. Sementara nilai tukar mata uang dengan bank sentral yang berpotensi masih memperlonggar kebijakannya akan lebih lemah dibandingkan sebelumnya.
Isu kedua yang bisa menjadi penggerak pasar keuangan di 2014 adalah pemulihan ekonomi di negara-negara maju dan pelemahan ekonomi di negara-negara berkembang. Dana Moneter
Internasional (IMF) dalam laporan outlook ekonomi dunia bulan Oktober lalu menyebut bahwa pada tahun 2014, ekonomi negara-negara maju seperti AS, Zona Euro, Jepang dan Inggris akan mulai bertumbuh. Sementara di sisi lain, ekonomi negara-negara berkembang akan mulai melambat meskipun rasio pertumbuhannya diperkirakan masih lebih besar dari angka pertumbuhan ekonomi negara-negara maju.
Proyeksi pemulihan ekonomi di negara maju ini akan mengubah minat atau arus investasi pelaku pasar global. Dana-dana investor akan mengalir kembali ke negara-negara maju sehingga instrumen keuangan yang berkaitan dengan negara maju tersebut akan lebih kuat dibandingkan dengan instrumen keuangan yang berkorelasi dengan negara berkembang. Sebagai
contoh, indeks saham AS memiliki peluang penguatan yang lebih besar jika dibandingkan indeks saham Indonesia.
Isu ketiga yang akan mempengaruhi pergerakan pasar keuangan di tahun 2014 adalah isu stabilitas ekonomi global. Di tahun 2014 ini banyak ekonom yang meramalkan bahwa ekonomi global jauh lebih stabil, dalam artian tidak akan ada krisis ekonomi besar yang muncul. Pulihnya ekonomi negara-negara maju, yang pernah terkena krisis keuangan tahun 2008, mengisyaratkan pulihnya kestabilan ekonomi global. Situasi ekonomi yang stabil ini akan mendorong para pelaku pasar untuk mengubah perilaku investasinya, yakni dengan mengutamakan diversifikasi investasi ke aset-aset yang lebih berisiko. Pilihannya jatuh pada aset yang bisa memberikan pendapatan atau return lebih tinggi ketimbang aset-aset aman atau sering dikenal dengan istilah safe haven.
Gejala tersebut sudah terlihat berapa bulan menjelang akhir 2013, ketika bursa saham AS, Jepang dan Eropa terus bergerak menguat. Indeks Dow Jones, S&P 500 dan DAX bahkan berhasil mencetak rekor tertinggi baru. Sementara harga emas yang notabene disebut aset safe haven masih tertekan turun. Tahun 2014, pola pergerakan demikian sangat mungkin terulang kembali.
Disparitas atau perbedaan kebijakan antara bank sentral dunia bisa menjadi market mover penting bagi instrumen keuangan dunia seperti mata uang, indeks saham, obligasi dan komoditi.
Ketiga isu besar di atas akan
memperkaya dinamika pergerakan
harga instrumen keuangan di 2014.
Beruntungnya, para pelaku pasar
yang bertransaksi di bursa berjangka
tetap memiliki peluang untuk meraih
keuntungan dalam kondisi apapun.
Dengan bertransaksi di bursa berjangka,
baik pada produk forex, indeks saham,
emas, minyak mentah maupun CFD saham,
investor akan mendapat keuntungan dua
arah. Jadi apabila nantinya fundamental
ekonomi menekan harga suatu instrumen
keuangan, sebagai pelaku pasar di bursa
berjangka, kita bisa langsung melakukan
atau membuka posisi jual/sell terlebih
dahulu. Karakteristik inilah yang
membedakan transaksi di bursa berjangka
dengan transaksi di bursa saham, yang
menganut cara konvensional, di mana
kita hanya diperbolehkan membuka
posisi beli terlebih dahulu. Aturan
seperti ini menutup peluang kita untuk
mengambil keuntungan dari penurunan
harga di saat harga sedang melemah.
Terlepas dari kondisi apapun yang
terjadi di pasar keuangan, melalui
transaksi di bursa berjangka, semuanya
bisa menjadi peluang untuk meraih
keuntungan. Tinggal bagaimana kita
meramu strategi trading dan bersikap
disiplin dalam mengelola manajemen
risiko untuk mengambil peluang tersebut.
Selamat bertransaksi di tahun 2014!
6 Futures Monthly www.mifx.com
EDITOR FOCUSFutures Monthly Edisi Januari 2014
Ariston Tjendra - Head of Research and Analysis Monex
Beruntungnya, para pelaku pasar yang bertransaksi di bursa berjangka tetap memiliki peluang untuk meraih keuntungan dalam kondisi apapun.
Grafik 1. Perbandingan Pergerakan Harga Emas dan Indeks S&P 500 Di 2013
Sumber: Thomson Reuters
Percepatan aktivitas ekonomi yang diperkirakan berlanjut di 2014 seharusnya dapat mendongkrak pertumbuhan pasar tenaga kerja Amerika Serikat, sebagaimana sudah terlihat pada laporan Non-Farm Payrolls (NFP) bulan Desember. Selain itu, survei ISM di bulan November juga mengindikasikan solidnya kinerja sektor manufaktur, yang merupakan salah satu tujuan utama program Quantitative Easing.
Terkait isu fiskal AS, negosiasi anggaran yang diprakarsai oleh anggota senat, Paul Ryan dan Patty Murray, berhasil mengurangi risiko fiskal jangka pendek. Kongres kini telah menyetujui penambahan anggaran belanja untuk dua tahun ke depan, di mana defisit fiskal diprediksi turun ke 3,8% di 2013 dan ke 3,4% di 2014. Faktor lainnya yang tidak kalah penting adalah sikap fleksibel Partai Republik dalam upaya penambahan revenue, bahkan untuk para veteran dan korporasi. Sementara di saat yang sama, Partai Demokrat mau menerima pemotongan anggaran pensiun. Bagi investor yang optimis, kondisi terakhir ini tentunya cukup menggambirakan karena membuka peluang adanya kerjasama dari kongres untuk menjaga stabilitas fiskal jangka
panjang. Alhasil, sebagian pelaku pasar sudah berani mengatakan ‘Goodbye’ pada defisit fiskal raksasa AS.
Reaksi pasar pada tapering The Fed bulan Desember relative minim pada pasar Treasury (Obligasi Pemerintah) AS, setelah sempat melonjak ke 2,92%, yield tenor 10 tahun berhasil stabil dibawah 2,9%, berarti 10 basis poin lebih rendah dibanding level puncak yang sempat diraih pada keputusan no-taper The Fed di bulan September lalu. Sementara pergerakan Dollar AS biasanya searah dengan yield 10 tahun, beberapa alasan yang mungkin dapat menjelaskan mengapa reaksi pasar lebih tenang pada tapering adalah market sudah lebih siap dengan tapering dibanding shock pada bulan Mei/Juni,
selain itu meski stimulus QE telah dipangkas, namun panduan moneter (Forward Guidance) justru diperkuat dengan menyatakan bahwa “target suku bunga acuan The Fed saat ini akan tetap dipertahankan meskipun angka pengangguran jatuh dibawah 6,5%”.
Selain itu komite FOMC mengumumkan bahwa laju tapering pada rapat FOMC selanjutnya akan tergantung pada pemulihan ekonomi. Sehingga, investor disarankan untuk tetap waspada dan menunggu kepastian tentang momentum pemulihan sektor tenaga kerja AS. Berikut ini adalah beberapa perkembangan yang harus dicapai untuk mengkonfirmasi momentum tersebut:
1. Pertumbuhan angka NFP sebesar 200.000 sepanjang kuartal I 2014.
Futures Monthly Edisi Januari 2014Albertus Christian K - Senior Researcher dan Analyst Monex
“Perbaikan kondisi fundamental ekonomi berdampak positif terhadap perubahan prediksi laju pertumbuhan 2014. Prospek tahun ini lebih baik seiring berjalannya pemulihan investasi di sektor perumahan, berkurangnya hambatan fiskal dan daya beli rumah tangga yang semakin solid. Semua faktor itu merupakan efek dari trend kenaikan harga rumah dan peningkatan tingkat pendapatan yang berkesinambungan. Oleh karena itu, kami masih memperkirakan Dollar untuk menguat hingga akhir kuartal I 2014 seiring dengan kenaikan yield obligasi AS tenor 10-tahun ke kisaran 3.0% - 3.5% dan performa bursa saham AS yang bagus, sementara Euro berpeluang naik lagi di awal 2014 seiring faktor stuktural yang menopang mata uang tersebut sebelum akhirnya melemah di akhir tahun akibat tergerus oleh penguatan Dollar AS terhadap major currencies.”
2014, Masih Menanti Validasi Optimisme Dollar
www.mifx.com Futures Monthly 7
FOREX MARKET OUTLOOK
2. Berkurangnya selisih
perbedaan antara survei pendapatan
rumah tangga, survei pertumbuhan
upah dan statistik ketenagakerjaan.
3. Meningkatnya kontribusi
sektor jasa terhadap pemulihan ekonomi.
4. Parameter inflasi, yang belum
bergerak sesuai keinginan The Fed,
juga perlu dimonitor. Apakah lajunya
hanya bersifat sementara atau tidak.
Data core PCE deflator bulan November
menunjukkan laju inflasi inti bulanan
masih di level rendah 0,9%, relatif
jauh di bawah rata-rata inflasi bulanan
1,5% yang tercatat sejak bulan Juni.
Dengan mempertimbangkan keempat
faktor di atas sebagai validasi momentum
pasar kerja AS, maka kami memperkirakan
jumlah tapering lanjutan akan sepenuhnya
bergantung pada hasil data ekonomi
sehingga prosesnya berlangsung secara
bertahap sampai benar-benar tuntas
pada kuartal III 2014. Mengenai arah
suku bunga acuan, kami prediksi belum
terjadi kenaikan suku bunga setidaknya
hingga kuartal IV 2015. Jika gambaran
fundamental tidak menyimpang secara
signifikan dalam beberapa bulan
mendatang, maka yield obligasi AS tenor 10
tahun kemungkinan stabil di kisaran 3,0%
– 3,5% sampai akhir tahun 2014, sehingga
dampaknya terhadap Dollar adalah
penguatan yang tidak terlampau tajam
terhadap mata uang kelompok negara G4.
Dari luar Amerika Serikat, isu utama
yang berpeluang mendominasi headline
di pasar pada tahun 2014 ini adalah:
• Pemulihan ekonomi global.
Prediksi pertumbuhan di negara maju
kemungkinan ter-upgrade dengan
tingkat akselerasi dari 1,1% di 2013
menjadi 1,9% di 2014. Di negara kategori
emerging markets, pertumbuhan ekonomi
kemungkinan telah mencapai level rendah
dekat 5%, dan baru mulai stabil di tahun
2014 dan 2015. Secara keseluruhan
pertumbuhan global berpeluang melaju
dari 2,9% (2013) ke level 3,5% (2014).
• Bank sentral masih tetap
agresif. Bank sentral negara maju
masih akan agresif dalam mendukung
pertumbuhan ekonomi, sementara
pengetatan moneter di negara emerging
berangsur mereda. Inflasi di negara
maju masih terjaga di bawah target
sehingga The Fed lebih leluasa melakukan
tapering tanpa menaikkan suku bunga.
• Membaiknya risk appetite.
Laju pertumbuhan ekonomi akan
berdampak positif bagi pasar aset negara
maju, dan pada akhirnya menular ke
negara emerging. Hal ini terjadi karena
pasar aset berisiko dapat mengatasi
efek negatif dari kenaikan suku bunga.
US Dollar berpotensi menguat, industri
logam mulai underperform serta
nilai tukar Euro dan Yen berpeluang
tertekan oleh penguatan Dollar.
8 Futures Monthly www.mifx.com
FOREX MARKET OUTLOOKFutures Monthly Edisi Januari 2014
Albertus Christian K - Senior Researcher dan Analyst Monex
USD/JPY: Mendapat Momentum Ekspansi Musiman
Ekspansi perusahaan yang bergerak di sektor berbasis siklus atau cyclical semakin kuat berkat dukungan dari jaminan kebijakan moneter yang berlaku setidaknya dalam 12-18 bulan mendatang. Oleh karena itu, sekarang adalah momen yang tepat untuk mengantisipasi penguatan USD/JPY. Kuartal IV 2014 mungkin menjadi periode krusial bagi pelaku pasar. Namun dukungan moneter dirasa cukup untuk menjaga pertumbuhan jangka menengah, terutama pasca kenaikan pajak konsumsi.
Pertanyaan terpenting adalah sejauh mana negosiasi upah mampu meningkatkan nominal upah golongan pekerja secara substansial? Mengingat hal ini merupakan kunci untuk mencapai kesinambungan inflasi dan percepatan ekonomi. Peran agresif pemerintah dalam proses negosiasi akan menentukan jumlah kenaikan upah, yang pada akhirnya berujung pada sinyal bullish untuk Nikkei dan USD/JPY.
Studi Teknikal: USDJPY mendapatkan momentum Rally yang
solid bulan lalu sejak tembus di atas pola triangle, di jangka pendek kemungkinan menguji area resisten 105.00, yang sekaligus merupakan level Moving Average 200 pada grafik monthly. Area MA 200 tersebut kemungkinan akan menjadi resisten yang kuat pada fase ini, dan dapat memicu skenario bullish jika berhasil ditembus secara meyakinkan menuju target ideal 107.90.
Support terdekat tampak di area 100.60 – 99.00, Hanya penembusan ke bawah level 99.00 pada fase ini baru bisa
mengubah pandangan bullish teknikal, yang mengindikasikan adanya potensi terbentuknya final spike ke bawah untuk menguji area 97.00. Sebelum akhirnya melanjutkan uptrend jangka panjang.GBP/USD: Ditopang Pertumbuhan Ekonomi yang Lebih Cepat
Inggris berada dalam jalur yang tepat menuju fase pertumbuhan yang konsisten, meskipun lajunya lebih lambat dibanding siklus pemulihan sebelumnya. Aktivitas ekonomi, yang dimotori tingkat konsumsi, kemungkinan masih memerlukan dukungan moneter. Oleh karena itu, forward guidance yang disediakan Bank of England akan menjadi tools utama untuk mencegah kenaikan short term rates dan penguatan Poundsterling yang berlebihan. Secara keseluruhan, kenaikan suku bunga pertama BoE diperkirakan baru terjadi di akhir 2014 atau awal 2015.
www.mifx.com Futures Monthly 9
FOREX MARKET OUTLOOKFutures Monthly Edisi Januari 2014
Albertus Christian K - Senior Researcher dan Analyst Monex
Gambar 2. Grafik Harian GBP/USD
USDJPY mendapatkan momentum Rally yang solid bulan lalu sejak tembus di atas pola triangle, di jangka pendek kemungkinan menguji area resisten 105.00
Grafik Pergerakan USD/JPY
Proyeksi ini berisiko memperlambat kenaikan produktivitas sehingga turut mencegah kenaikan upah. Selain itu, terdapat risiko menengah pada skema insentif reflasi aset jika investasi bisnis gagal terdongkrak. Terciptanya stabilitas di pasar keuangan juga berisiko membekukan arus pinjaman secara internasional sehingga berimbas negatif pada industri keuangan Inggris dan berpengaruh besar terhadap tingkat konsumsi dan pengeluaran investasi.
Studi Teknikal: Rally Poundsterling berpotensi untuk berakhir di level 1.6560, dan selanjutnya terkonsolidasi di kisaran 1.6465 – 1.6260. Bias jangka pendek masih bullish dan terbuka peluang tercapainya 2 level tertinggi baru di 1.6480 atau 1.6530 sebelum akhirnya reversal ke bawah.
Jika terjadi penembusan ke bawah level 1.6260 di saat bersamaan menguji level trendline support, dapat mengindikasikan peluang pembentukan wave i penurunan, mengincar area 1.6210, yang akan membuka skenario reversal menuju support kunci 1.5850.
EUR/USD: Stabil di Level Rendah
Laju pertumbuhan zona Euro masih cukup lambat di tengah minimnya dukungan moneter dan fiskal. Di luar Jerman, leverage sektor swasta dan kondisi pengangguran masih menghambat tingkat konsumsi dan pada saat bersamaan laju investasi tertekan oleh lemahnya volume permintaan dan konsolidasi fiskal.
Sektor ekspor selalu menjadi sumber utama permintaan dan pertumbuhan kawasan. Namun sayangnya, kompetisi ekspor di antara negara anggota Euro justru memperlambat upaya penyeimbangan ekonomi.
Setelah pemangkasan suku bunga European Central Bank (ECB) yang terakhir, nilai tukar Euro hanya jatuh sekitar 0.01 untuk kemudian naik kembali ke level 1.36 per Dollar, meskipun di saat yang sama terlihat outlook pemangkasan suku bunga lebih lanjut. Dengan kata lain, ada hal lain yang jauh lebih penting bagi Euro ketimbang aksi ECB yaitu adalah faktor struktural seperti current account, arus capital inflow, berkurangnya risiko perpecahan Euro zone dan timing kebijakan tapering di AS. Berkurangnya risiko perpecahan zona Euro menyebabkan Euro menguat lebih lanjut sehingga nilai tukar berpeluang naik lagi di awal 2014. Sebelum akhirnya Euro tergerus oleh solidnya pertumbuhan ekonomi AS dan
penguatan Dollar sehingga melemah sampai akhir tahun ke level 1.2700.
Studi Teknikal: Pola wedge dalam format double Zig Zag (diberi label W-X dan Y) kemungkinan akan berakhir pada level 1.3990. Namun level ini justru memberi peluang penambahan posisi short selling untuk mengantisipasi formasi bearish wedge setidaknya menuju area 1.3105 di jangka menengah.
Di jangka pendek, koreksi di bawah 1.3620 seharusnya dapat menambah tekanan bearish potensial mengincar area 1.3450. Koreksi prematur ke level tersebut tanpa menyentuh target 1.3990, kemungkinan akan memicu aksi buy on dips di awal tahun 2014, sebelum akhirnya mendapatkan konfirmasi pola bearish wedge.
10 Futures Monthly www.mifx.com
FOREX MARKET OUTLOOKFutures Monthly Edisi Januari 2014
Albertus Christian K - Senior Researcher dan Analyst Monex
Di jangka pendek, koreksi di bawah 1.3620 seharusnya dapat menambah tekanan bearish potensial mengincar area 1.3450.
Gambar 3. Grafik Harian EUR/USD
Rally Poundsterling berpotensi untuk berakhir di level 1.6560, dan selanjutnya terkonsolidasi di kisaran 1.6465 – 1.6260
Federal Reserve Bank menepati janjinya untuk mengurangi jumlah pembelian obligasi pada pertemuan 18 Desember lalu. Meski demikian, pasar saham Amerika Serikat (AS) justru menguat pasca pengumuman tapering karena porsi penarikan stimulus hanya sebesar $10 miliar per bulan sehingga total pengucuran dana ke sistem keuangan turun menjadi $75 miliar per bulan. Investor pasar modal menyambut baik putusan tersebut sehingga indeks-indeks utama menguat. Padahal sebelum ketuk palu tapering, Dow Jones sempat terkoreksi sekitar 25% dari level puncak 16157 di Bulan Desember.
Meskipun tapering sudah terlaksana, bukan berarti pembahasannya terhenti sampai di situ. The Fed sudah memberi sinyal kalau stimulus akan dikurangi lagi jika jumlah pengangguran kembali menurun atau mencapai target 6,5%. Pengurangan stimulus yang lebih cepat akan direspon negatif oleh pelaku pasar sehingga peluang koreksi saham terbuka lebar di kuartal pertama. Terlebih lagi, indeks utama AS sudah menguat cukup tinggi, wajar jika nantinya investor menghadapi fase pelemahan walaupun hanya jangka pendek.
Dari ranah politik, Partai Demokrat dan Republik akhirnya mencapai kesepakatan anggaran, di mana deal tersebut dicapai sebelum pemerintah
AS kehabisan dana pada 15 Januari 2014. Bagi bank sentral, kesepakatan itu bisa menjadi salah satu pertimbangan dalam wacana penarikan stimulus secara lebih cepat mengingat kompromi anggaran tersebut turut mengurangi potensi pelemahan ekonomi di AS.
Studi Teknikal: Laju kenaikan indeks Dow Jones kemungkinan tersendat lantaran beberapa indikatornya menunjukkan sinyal pelemahan. Indikator Stochastic dan MACD (weekly) terkondisi bearish. Namun rangkaian histogram pada indikator MACD masih berada di zona positif, sedangkan Moving Average (MA-50;
MA-100) juga menunjukkan tren bullish. Untuk bisa rally, the Dow setidaknya
harus melewati level puncak 16157 untuk kemudian menuju 16600, 17200 dan 17800. Sementara bila gagal menguat, indeks kemungkinan terdepresiasi ke support pertama di 15290 (retrace Fibonacci 23.6%). dan tidak tertutup kemungkinan mengarah ke support berikutnya di 14735 (retrace 38.2%), 14295 (retrace 50%) dan area 14000.
Futures Monthly Edisi Januari 2014
Daru Wibisono - Senior Researcher and Analyst Monex
“Semangat investor untuk menaruh modalnya di portofolio efek belum akan padam di tahun 2014. Membaiknya kondisi ekonomi di Amerika Serikat dan China diyakini menjadi motor utama penguatan harga saham dalam setahun ke depan. Pengurangan stimulus moneter oleh Federal Reserve juga belum berdampak buruk terhadap pasar keuangan karena skalanya tidak terlalu besar. Namun demikian risiko gejolak harga bisa muncul sewaktu-waktu mengingat serial tapering justru baru dimulai.”
Tapering: To Be Continued
www.mifx.com Futures Monthly 11
STOCK INDEX MARKET OUTLOOK
Sumber: MonexTrader
Grafik Pergerakan Index Dow Jones
Laju kenaikan indeks Dow Jones kemungkinan tersendat lantaran beberapa indikatornya menunjukkan sinyal pelemahan.
Nikkei: Tahun Baru, Rally Baru
Setelah mencetak rally harga
sepanjang 2013, antusiasme investor
saham Tokyo belum akan padam
tahun ini. Sejak membuka tahun
2013 dari level 10770, indeks utama
Nikkei sudah mengantongi gain lebih
dari 5.000 poin. Koreksi parah hanya
terjadi di bulan Mei, dengan rasio
penurunan sebanyak 62% dari level
tertinggi, 15990. Tidak berselang lama,
Nikkei meraih posisi tertingginya lagi.
Rebound bursa saham negeri
sakura tidak lepas dari sokongan
agenda moneter yang dikenal dengan
‘Abenomics’. Program tersebut bertujuan
untuk menghidupkan perekonomian
via tiga ‘jurus’ yaitu stimulus fiskal
besar-besaran, pelonggaran moneter
yang lebih agresif dari bank sentral dan
reformasi struktural guna meningkatkan
daya saing Jepang. Selain mampu
mendongkrak indeks Nikkei sekitar
51,6% (sejak Desember 2012-November
2013), kebijakan Perdana Menteri
Shinzo Abe juga melemahkan nilai
tukar Yen secara drastis. Depresiasi
kurs diperkirakan berlanjut di triwulan
pertama 2014 karena Gubernur Bank of
Japan (BOJ), Haruhiko Kuroda, berjanji
mempertahankan stimulus moneternya
senilai 270 triliun Yen sampai akhir
2014. Hal ini berdampak baik terhadap
peningkatan daya saing eksportir di luar
negeri dan kinerja harga saham domestik.
Laju pertumbuhan ekonomi dan
inflasi Jepang yang masih di bawah
target akan menjadi alasan bagi BOJ
untuk meluncurkan Quantitative
Easing II. Kenaikan pajak di bulan April
mendatang sejatinya bisa berdampak
positif terhadap performa ekonomi di
kuartal pertama mengingat konsumen
akan belanja lebih banyak sebelum
aturan itu berlaku. Di lain pihak, Shinzo
Abe juga telah meminta perusahaan-
perusahaan untuk menaikkan gaji
karyawan supaya tingkat konsumsi
masyarakat tetap terjaga. Dengan
mengacu pada trend pelemahan
nilai tukar dan kebijakan moneter
super-longgar, maka indeks Nikkei
diprediksi mampu memperpanjang
fase bullish-nya di tahun 2014.
Studi Teknikal: Setelah meraih
level tertinggi dalam enam tahun
terakhir, Nikkei berpeluang menguat
ke atas level 16000 di tahun 2014.
Indikator Moving Average yang bullish
(MA-50 & MA-100) akan menjaga indeks
di jalur penguatannya. Sedangkan
MACD berada di zona positif, dan akan
membendung penurunan jika terjadi
koreksi. Rally Nikkei dapat berlanjut ke
resistance 16400, 16800 hingga 17500.
Stochastic terindikasi downtrend
dan berpeluang memicu koreksi minor.
Jika gagal rally. maka Nikkei akan
konsolidasi dan mendekat ke support
utama 15000 (retrace 23.6% Fibonacci),
sebelum menuju support berikutnya
di 14390 (retrace 38.2%), 13895
(retrace 38.2%) dan bahkan ke 13000.
Nikkei berpeluang menguat ke atas level 16000 di tahun 2014.
12 Futures Monthly www.mifx.com
STOCK INDEX MARKET OUTLOOKFutures Monthly Edisi Januari 2014
Daru Wibisono - Senior Researcher and Analyst Monex
Grafik Pergerakan Nikkei
Sumber: MonexTrader
Hang Seng: Prospek Cerah Ekonomi China
Minat investor untuk bertransaksi
di bursa Hong Kong belum akan surut
setidaknya hingga kuartal pertama 2014.
Hal ini karena perekonomian China
masih dalam tren pemulihan seperti
diperlihatkan oleh indeks manufaktur
PMI versi HSBC untuk bulan Desember,
yang muncul pada angka 50.5 atau
mencerminkan ekspansi. Adapun
surplus perdagangan China melonjak
dari $31,1 miliar menjadi $33,8 miliar
di bulan November, sekaligus menandai
surplus tertinggi dalam 5 tahun terakhir.
Data lain yang hasilnya juga mengejutkan
adalah jumlah pinjaman baru untuk
bulan November, yang naik drastis
menjadi 624,6 miliar yuan ($102 miliar)
dari 506,1 miliar Yuan pada periode yang
sama tahun 2012. Gaya belanja warga
China yang konsumtif membuat prospek
pasar saham Hong Kong menjadi
semakin cerah di tahun shio kuda.
Terlebih lagi, laju inflasi masih stabil
di kisaran 3% sehingga menandakan
kesuksesan pemerintah dalam
mengendalikan harga-harga. Cerminan
positif juga ditunjukkan oleh angka
penjualan ritel dan industrial output
bulan November, di mana keduanya
menghasilkan angka yang bagus.
Di awal tahun ini, investor dan
pelaku bisnis China daratan juga bersiap
menyambut zona perdagangan bebas
Shanghai (free trade zone - FTZ) yang
mulai berlaku di kuartal pertama.
Dalam pernyataannya bulan Desember
lalu, pimpinan People’s Bank of China
di Shanghai, Zhang Xin, menyebut
zona perdagangan bebas di wilayah itu
Shanghai sebagai proyek percontohan
bagi wilayah lainnya. Sejumlah
saham yang bisnisnya terkait dengan
keterbukaan akses perdagangan itu
kemungkinan besar akan dilirik investor.
Sementara saham-saham berbasis bahan
baku dan properti dipastikan naik dan
bisa menopang indeks Hang Seng maupun
Shanghai di tengah bergulirnya wacana
reformasi pertanahan yang digariskan
dalam sidang pleno ke-3 tahun lalu.
Studi Teknikal: Setelah terkoreksi
bulan lalu, indikator Moving Average
dan MACD (weekly) pada grafik Hang
Seng Futures terpantau bullish moderat.
Target resistance pertama yang diincar
adalah level 24163 (level tertinggi 2013).
Sukses melewati level itu, Hang Seng
akan digiring ke resistance berikutnya
di 24940 (level tertinggi 2010 bulan
November) dan resistance terakhir,
25500. Grafik penurunan Stochastics
dapat menghambat laju indeks dan
memicu penurunan ke support terdekat
22345 (retrace 38.2% Fibonacci). Pecah
level itu, indeks akan terseret ke support
berikutnya di 21775 (retrace 50%) dan
bahkan menuju 21215 (retrace 61.8%).
Sumber: MonexTrader
www.mifx.com Futures Monthly 13
Grafik Pergerakan Indeks Hang Seng
STOCK INDEX MARKET OUTLOOKFutures Monthly Edisi Januari 2014
Daru Wibisono - Senior Researcher and Analyst Monex
Setelah terkoreksi bulan lalu, indikator Moving Average dan MACD (weekly) pada grafik Hang Seng Futures terpantau bullish moderat.
KOSPI: Pertumbuhan Domestik vs
Pelemahan Yen
Mengacu pada sejumlah pilar
fundamental negeri ginseng yang
apik, indeks saham KOSPI diprediksi
bergerak solid di tahun 2014. Proyeksi
ini mengacu pada laju pertumbuhan
ekonomi Korea Selatan yang stabil sejak
awal tahun lalu, di mana laporan GDP
bulanan dan tahunan muncul di angka
1,1% dan 3,3%. Sementara cadangan
devisa nasional edisi November naik
untuk bulan ke-5 secara beruntun ke
angka $345,01 miliar atau lebih tinggi
dibandingkan jumlah devisa satu
bulan sebelumnya, $343,23 miliar.
Meskipun indeks KOSPI sempat
terseret oleh trend penurunan di bursa
Asia dan Wall Street, pelaku bisnis dan
keuangan bisa bernapas lega lantaran
pemerintah pusat masih menjanjikan
kebijakan longgar di sepanjang tahun
2014. Langkah tersebut bertujuan untuk
memperkokoh perekonomian sekaligus
menunjang sektor usaha dan industri
agar dapat bersaing di pasar global.
Medio Desember lalu, Bank of Korea
(BoK) mempertahankan suku bunga
pada level 2,5% sesuai ekspektasi. Pada
kesempatan itu, petinggi bank sentral
memperingatkan efek dari meningkatnya
volatilitas nilai tukar Yen terhadap
perekonomian Korea. Warning tersebut
terlontar menyusul penurunan kurs
Yen ke level terendahnya dalam lebih
dari 6 bulan terakhir, yakni di atas 103
terhadap Dollar. Kombinasi antara potret
fundamental yang kokoh dan kebijakan
akomodatif pemerintah akan membuka
jalan bagi indeks KOSPI untuk meraih
gain yang lebih tinggi lagi di tahun 2014.
Dari sisi eksternal, sederet data ekonomi
positif dari China dan Amerika juga
berperan dalam mendongkrak sentimen
pasar. Solidnya sektor tenaga kerja AS
akan menambah keyakinan investor
dan trader terhadap iklim pemulihan
ekonomi di negeri Paman Sam.
Studi Teknikal: Mengacu pada
indikator MACD dan Stochastic (weekly)
yang bearish, indeks KOSPI akan sulit
untuk mempertahankan lajunya di jalur
uptrend. Apabila gagal tembus ke atas
level 263.90, indeks rentan terkoreksi
ke support terdekat 252.75 (retrace
50% dari Fibonacci). Bahkan bila
tekanan bearish berlanjut, Kospi akan
terus tergelincir ke support berikutnya
di 247.70 (retrace 61.8%) hingga level
238.50. Sementara target rally Kospi
adalah membidik level puncak 2013
di 273.95, hanya jika sudah berhasil
melewati tahanan 263.90 (retrace
23.6%). Jika sukses menjangkau level
273.95, indeks akan mengincar resistance
284.65, yang merupakan target utama
setidaknya untuk kuartal pertama 2014.
Sumber : Monex Trader
Mengacu pada indikator MACD dan Stochastic (weekly) yang bearish, indeks KOSPI akan sulit untuk mempertahankan lajunya di jalur uptrend.
14 Futures Monthly www.mifx.com
Grafik Pergerakan Indeks KOSPI
STOCK INDEX MARKET OUTLOOKFutures Monthly Edisi Januari 2014
Daru Wibisono - Senior Researcher and Analyst Monex
Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) diperingati setiap bulan Desember. Makna peringatan HKSN bukan hanya disimbolkan dalam sebuah upacara, tapi sebagai bahan perenungan bagi masyarakat untuk memupuk rasa kebersamaan terutama dalam partisipasi untuk menanggulangi permasalahan sosial. Monex m.a.d. sebagai CSR perusahaan yang aktif bergerak di bidang sosial kemanusiaan merasa perlu untuk ambil bagian dalam memeriahkan peringatan HKSN ini.
Peringatan HKSN 2013 berpusat di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Bersama panitia pusat Kementerian Sosial RI dan beberapa perusahaan lainnya, Monex m.a.d ikut serta dalam kegiatan Bakti Sosial HKSN 2013 yang diadakan pada tanggal 5 Desember 2013 di Kelurahan Bunga Eja dan Kelurahan Baraya, Kota Makassar. Rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam bakti sosial antara lain berupa pengobatan gratis, khitanan massal dan pemberian paket sekolah kepada masyarakat setempat yang
kurang mampu. Dalam hal ini, Monex m.a.d berpartisipasi menyiapkan 500 paket sekolah berupa tas, buku dan alat tulis yang didistribusikan ke berbagai wilayah. Pendistribusian paket sekolah diberikan kepada anak-anak yang mengikuti khitanan massal, dan sisanya disumbangkan kepada anak-anak di Kelurahan Bungaejaya, Kelurahan Baraya dan Kelurahan Lembo, Kota Makassar.
Kegiatan Bakti Sosial HKSN 2013 berlangsung dengan tertib dan aman. Masyarakat setempat sangat berbahagia karena perhatian dan kepedulian yang diberikan kepada mereka. Anak-anak sangat senang mendapat bingkisan paket sekolah yang diberikan Monex m.a.d. Partisipasi Monex m.a.d dalam Bakti Sosial HKSN ini kian membuktikan besarnya kepedulian terhadap kebahagiaan anak-anak Indonesia!
Menutup tahun 2013 ini, Monex m.a.d melaksanakan agenda sosial di wilayah Bali. Kegiatan utamanya meliputi penyerahan bantuan prasarana sekolah bagi TK Pra Widya Dharma SDM Taksu Kumara Kintamani, Bangli. TK Pra Widya Dharma ini baru dibangun dan diresmikan pada bulan September 2013 lalu dan menjadi satu-satunya TK yang terletak di desa Taksu Kumara. Antusias warga untuk menyekolahkan anaknya di TK menjadi salah satu pendorong akan keberadaan TK Pra Widya Dharma ini. Namun karena keterbatasan ekonomi warga, yang sebagian besar hanya bekerja sebagai pemetik jeruk, sekolah ini belum memiliki prasarana pendukung sekolah yang memadai.
Komitmen Monex m.a.d dalam pendidikan kembali terwujud pada tanggal 7 Desember 2013 lalu dengan dilakukannya serah terima prasarana
sekolah kepada TK Pra Widya Dharma. Adapun bantuan yang diberikan berupa meja dan kursi untuk guru dan siswa, papan tulis, mainan ayunan, buku cerita, buku aktivitas dan berbagai alat permainan edukasi anak lainnya.
Serah terima bantuan ini dilakukan oleh Ibu Fifin Fatoriah sebagai perwakilan Monex m.a.d Bali dan Ibu Ariati sebagai kepala sekolah TK Pra Widya Dharma. Plakat peresmian diberikan Monex m.a.d kepada Bapak Wayan Surambawa sebagai Kepala Desa Taksu Kumara. Diharapkan dengan diberikannya bantuan ini bisa lebih meningkatkan minat belajar anak di sekolah.
www.mifx.com Futures Monthly 15
Bakti Sosial Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional & Bantuan Prasarana TK Pra Widya Dharma, Kintamani
Futures Monthly Edisi Januari 2014
LIPUTAN CSR
Peliput Acara : Adinda ArdiniaCopy Writing : Dimas Reza
Pengurangan stimulus menjadi pertanda bahwa kondisi perekonomian AS pulih cukup signifikan. Dan apabila situasi ekonomi terus mendukung, maka pelonggaran moneter dapat dihentikan sewaktu-waktu. Nilai tukar US Dollar mulai perkasa setelah sempat terseok-seok di tengah aktivitas cetak uang oleh bank sentral. Penguatan valuta utama dunia ini tentu saja menjadi bumerang bagi emas karena mekanisme transaksinya memakai denominasi Dollar. Kenaikan kurs USD menekan emas karena harganya menjadi lebih mahal bagi investor. Lebih dari itu, pengurangan stimulus juga akan meredam ancaman inflasi sehingga minat beli emas untuk
kepentingan hedging akan merosot. Pada beberapa bulan lalu, miliarder John Paulson yang merupakan pemilik aset terbesar di SPDR Gold Trust, enggan menempatkan uangnya pada produk emas karena tidak tahu secara pasti kapan tekanan inflasi akan meningkat. Sementara miliarder George Soros dan Daniel Loeb bahkan menjual seluruh asetnya di SPDR Gold Trust pada kuartal II. Secara keseluruhan, emas mencatat pelemahan 28% sepanjang tahun lalu sekaligus membukukan kinerja terburuk dalam dua dasawarsa terakhir.
Dalam teori investasi, pemilik modal akan selalu memarkir dana mereka di tempat yang dianggap mampu
memberikan return atau keuntungan menarik. Pasar saham tampaknya akan menjadi salah satu pilihan utama investor, mengacu pada kinerjanya yang cukup memuaskan belakang ini. Indeks S&P 500 bisa dijadikan salah satu contoh betapa tingginya lonjakan harga pada produk saham. Parameter harga ekuitas di AS ini naik fantastis sebanyak 167% dari titik terendah dalam 12 tahun terakhir yang dicatat tahun 2009 silam. Sementara untuk periode 2013 saja, S&P 500 sukses meraih gain 27% atau rasio penguatan terbesarnya sejak 1997. Performa lebih impresif bahkan dibukukan oleh indeks Dow Jones, yang berhasil menjangkau rekor terbaik dalam sejarah di atas level 16,000. Dari fakta tersebut bisa disimpulkan bahwa ketika investor masuk ke pasar saham, maka mereka tidak butuh emas. Mengingat imbal hasil di pasar ekuitas lebih menjanjikan di tengah membaiknya data ekonomi AS.
Futures Monthly Edisi Januari 2014Johannes Ginting – Head of Education Monex
“Di penghujung tahun 2013, Bank Sentral Amerika Serikat (AS) mengambil kebijakan yang mengejutkan sebagian besar pelaku pasar. Pengurangan stimulus moneter, yang diprediksi baru terjadi pada bulan Maret mendatang, justru keluar pada pertemuan 18 Desember lalu. Keputusan tapering senilai $10 miliar oleh Federal Reserve Bank membuat porsi pembelian obligasi mengecil jadi $75 miliar per bulan. Kebijakan yang berlaku efektif per Januari 2014 ini sontak menggerus harga emas sebanyak 1%.”
Emas Makin Kritis!
16 Futures Monthly www.mifx.com
GOLD OUTLOOK
Dalam teori investasi, pemilik modal akan selalu memarkir dana mereka di tempat yang dianggap mampu memberikan return atau keuntungan menarik.
Nasib Emas di 2014
Tahun 2014 sepertinya akan menjadi periode yang cukup berat bagi komoditi emas karena kondisi ekonomi AS mulai pulih, masa berlaku stimulus segera usai dan produk investasi lain lebih mampu memberikan return yang menarik. Komentar beberapa analis tentang prospek emas bisa menyajikan gambaran akan betapa beratnya pergerakan logam kuning tahun ini. Analis Komoditi Global UBS, Daniel Morgan, memperkirakan harga rata-rata emas berada pada kisaran $1,200 per ons dalam dua tahun ke depan. Hal senada disampaikan oleh Kepala Riset Pasar Global ANZ Asia, Timothy Riddle, yang memprediksi trend masih bearish dan jika tembus ke bawah level $1,220
maka emas akan menyentuh $1,1 80-85. Sedangkan Ephrem Ravi, Kepala Sektor Logam dan Pertambangan Barclays, melihat bahwa efek kebijakan tapering AS sudah dicerna oleh pelaku pasar sehingga emas kemungkinan besar bergerak dalam range dalam beberapa bulan mendatang. Harga emas diprediksi hanya mampu berkisar di $1200 - $1300 per ons.
Meskipun prospeknya kurang menjanjikan tahun ini, peluang untuk meraih keuntungan masih terbuka. Patut diingat bahwa transaksi emas di bursa berjangka menyediakan fasilitas untuk menjual tanpa membeli terlebih dahulu. Jadi meskipun harganya akan merosot, anda tetap bisa meraih keuntungan dengan cara menjual emas di harga
tertentu. Untuk memahami mekanisme short-sell lebih lanjut, silakan pelajari investasi online di bursa berjangka dan pahami informasi lengkap mengenai mekanisme transaksi emas. Siapa tahu online trading dapat menjadi alternatif sumber pendapatan alternatif bagi anda.
Studi Teknikal: emas bergerak mendekati level rendah 28 Juni 2013 di 1180 (support 1). Level ini merupakan level krusial, dan apabila tertembus maka emas berpeluang mengincar target berikutnya di 1155 (support 2) yang merupakan level 61.8% Fibo (680 – 1923). Level Fibo ini adalah level koreksi maksimal secara teknikal untuk harga emas. Strong resistance emas dalam jangka pendek adalah 1300.
GOLD OUTLOOKFutures Monthly Edisi Januari 2014
Johannes Ginting – Head of Education Monex
www.mifx.com Futures Monthly 17
Grafik Pergerakan Harga Emas
Sumber: MonexTrader
Futures Monthly Edisi Januari 2014
KALEIDOSCOPE 2013
TIMELINE 2013
18 Futures Monthly www.mifx.com
Sepanjang tahun 2013, investor sangat mewaspadai perkembangan politik di Amerika Serikat (AS), China dan Eropa. Dinamika di ketiga kawasan ekonomi tersebut sangat menentukan berlanjutnya momentum pertumbuhan ekonomi dunia dalam dua belas bulan terakhir. Rencana Federal Reserve untuk memulai telah tapering memicu kepanikan sehingga beberapa bank sentral harus berjuang keras menjaga stabilitas moneter dari efek negatif kebijakan the Fed. Futures Monthly merangkum peristiwa-peristiwa penting yang mempengaruhi kinerja pasar keuangan sepanjang tahun 2013. Berikut adalah ringkasannya:
Zulfirman Basir – Senior Researcher and Analyst Monex
Januari
• 01/01 - AS berhasil menghindari ‘jurang fiskal’• 20/01 - Barack Obama dilantik untuk masa jabatan ke-duanya sebagai Presiden AS
Februari
• 25/02 - Investor khawatir dengan kondisi politik Italia karena hasil pemilu tidak menghasilkan partai mayoritas
Maret
• 01/03 - Presiden Obama menyetujui pemangkasan anggaran guna menghindari government shutdown• 08/03 - Meski stagnan, Jepang berhasil menghindari double-dip recession• 13/03 - China melantik Xi Jinping sebagai Presiden dan Li Keqiang sebagai Perdana Menteri• 15/03 - Siprus menjadi korban ke-lima dari krisis hutang zona Euro• 24/03 - Nasabah bank di Siprus turut menanggung penyelamatan bank dan pemerintahnya memberlakukan capital control
April
• 04/04 - Bank of Japan meluncurkan QE dengan menambah monetary base ¥60-70 triliun per tahun • 27/04 - Italia berhasil membentuk koalisi pemerintahan dengan Enrico Letta sebagai Perdana Menteri
Mei
• 02/05 - European Central Bank (ECB) menurunkan suku bunga 25 bps menjadi 0.50%• 07/05 - Reserve Bank of Australia (RBA) menurunkan suku bunga 25 bps menjadi 2.75% • 22/05 - Ben S. Bernanke memberi sinyal pengurangan stimulus dalam beberapa pertemuan berikutnya• 31/05 - Tingkat pengangguran zona Euro tembus rekor 12.2%
www.mifx.com Futures Monthly 19
Futures Monthly Edisi Januari 2014
KALEIDOSCOPE 2013
Zulfirman Basir – Senior Researcher and Analyst Monex
Juni
• 10/06 - Edward Snowden membeberkan bukti pengawasan AS terhadap beberapa pemerintah dunia • 13/06 - AS ingin Syria tidak menggunakan senjata kimia dalam perang• 13/06 - Bank Indonesia menaikan BI rate sebesar 25 bps menjadi 6%• 20/06 - Bernanke menyatakan the Fed dapat mulai mengurangi stimulus pada akhir tahun 2013 dan mengakhirinya pada 2014 jika perbaikan ekonomi berlanjut• 22/06 - Indonesia menaikkan harga BBM premium menjadi Rp6.500/liter dan solar menjadi Rp5.500/liter• 26/06 - Kevin Rudd dilantik sebagai Perdana Menteri Australia menggantikan Julia Gillard• 27/06 - Inggris terhindar dari double-dip recession
Juli
• 03/07 - Militer melengserkan Mursi dari jabatan Presiden pertama Mesir yang terpilih secara demokratis • 04/07 - ECB memperkenalkan forward guidance dengan komitmen mempertahankan suku bunga rendah untuk sementara waktu• 06/07 - Kemenangan partai koalisi pemerintahan Jepang di pemilu upper house memuluskan kebijakan Abenomics • 11/07 - Bank Indonesia menaikkan BI rate sebesar 50 bps menjadi 6.5%
Agustus
• 04/08 - Presiden Iran mengutarakan keinginan negosiasi isu program nuklir Teheran • 06/08 - RBA menurunkan suku bunga 25 bps menjadi 2.50% • 07/08 - Bank of England memperkenalkan forward guidance dengan tidak menaikkan suku bunga hingga tingkat pengangguran di bawah 7%• 23/08 - AS pertimbangkan serangan militer ke Syria akibat penggunaan senjata kimia • 29/08 - Bank Indonesia menaikkan BI rate sebesar 50 bps menjadi 7%
September
• 07/09 - Partai oposisi memenangkan pemilu Australia dan Tony Abbott menjadi Perdana Menteri• 12/09 - Bank Indonesia menaikkan BI rate sebesar 25 bps menjadi 7.25%• 22/09 - Partai Koalisi Angela Merkel menangkan pemilu Jerman • 26/09 - PBB menyetujui resolusi tentang senjata kimia Syria yang diprakarsai oleh AS dan Rusia• 28/09 - Partai pimpinan Silvio Berlusconi mengundurkan diri dari koalisi pemerintahan Italia• 30/09 - AS memulai government shutdown
Futures Monthly Edisi Januari 2014
KALEIDOSCOPE 2013
20 Futures Monthly www.mifx.com
Zulfirman Basir – Senior Researcher and Analyst Monex
Oktober
• 01/10 - AS meluncurkan paket kesehatan universal Obamacare • 02/10 - Letta menangkan mosi tidak percaya di parlemen Italia pasca penarikan dukungan dari partai pimpinan Berlusconi• 07/10 - Zona Euro keluar dari resesi • 09/10 - Presiden AS menominasikan Janet Yellen sebagai pimpinan Federal Reserve berikutnya• 16/10 - AS mengakhiri government shutdown dan menaikkan plafon hutang demi menghindari default
November
• 07/11 - ECB menurunkan suku bunga 25 bps menjadi 0.25%• 07/11 - Debut perdana Twitter di bursa saham AS • 12/11 - Bank Indonesia menaikkan BI rate sebesar 25 bps menjadi 7.5%• 15/11 - China menggalakan paket reformasi ekonomi • 22/11 - China mengumumkan zona pertahanan udara terbaru termasuk pulau Senkaku, yang masih dalam sengketa dengan Jepang• 23/11 - Iran mencapai kesepakatan awal atas program nuklir dengan negara Barat • 28/11 - BoE berencana mengakhiri program Funding Lending Scheme mulai Februari 2014
Desember
• 05/12 - Presiden kulit hitam pertama dunia dan ikon anti-apartheid, Nelson Mandela, meninggal dunia• 06/12 - Tingkat pengangguran AS turun ke 7% atau level terendah 5-tahun • 13/12 - Gubernur RBA Stevens ingin melihat kurs AUD/USD mendekati 0.85 • 19/12 - Tapering diumumkan dengan pengurangan jumlah pembelian obligasi AS menjadi $75 miliar/bulan • 19/12 - Uni Eropa menyetujui Single Resolution Mechanism untuk mengatasi krisis perbankan• 20/12 - GDP AS tumbuh 4.1% di Q3 2013 atau angka tertinggi sejak Q4 2011
Perkembangan situasi ekonomi AS akan menyita perhatian pelaku pasar tahun ini karena fase pengurangan jumlah pembelian obligasi baru dimulai dan sinyal kenaikan suku bunga mulai terlihat. Investor juga ingin melihat apakah ECB, BoJ dan RBA akan memperlonggar kebijakan moneternya lagi untuk memastikan keberlanjutan momentum ekonomi. Pasar juga mewaspadai potensi kenaikan suku bunga lebih cepat dibandingkan jadwal karena trend perbaikan ekonomi Inggris yang bagus.
Federal Reserve AS bulan lalu resmi mengumumkan tapering atau pengurangan porsi stimulus moneternya sebanyak $10 miliar per bulan sehingga total pembelian obligasi bulanan menciut jadi $75 miliar. Efek tapering bank sentral diprediksi hanya bersifat terbatas, dan justru akan membuka level beli yang ideal. Namun demikian, sulit berharap adanya kenaikan harga minyak mentah WTI secara signifikan di awal tahun 2014 ini karena tren penguatan tidak hanya terhambat oleh penguatan nilai tukar Dollar. Tingginya jumlah pasokan minyak AS dipastikan berdampak negatif terhadap kinerja harga, mengingat suplai domestik sudah menembus level 8 juta barel per hari (bph) untuk kali pertama dalam lebih dari 2 dasawarsa terakhir.
Energy Information Administration (EIA) memproyeksikan produksi minyak mentah AS akan naik lebih cepat ke rekor tertingginya di tahun 2016 mendatang seiring lonjakan produksi minyak shale. Minyak shale diprediksi menyuntik output tambahan sebesar 800.000 bph setiap tahunnya sampai dua tahun ke depan, sehingga total produksi minyak mentah AS meroket ke kisaran 9,5 juta bph. Padahal sebelum teknik horizontal drilling dan hydraulic fracturing diterapkan, rata-rata produksi minyak mentah negara
itu hanya 200.000 bph. Volume pasokan minyak AS diperkirakan mampu berkontribusi sekitar 60% terhadap total pertumbuhan suplai negara non-OPEC pada tahun 2014, dan tidak lama lagi jumlahnya akan melampaui hasil produksi Arab Saudi dan Rusia.
Pertumbuhan Moderat China dan Kesenjangan Ekonomi Zona Euro
Sebagai konsumen minyak terbesar ke-2 dunia, China memiliki peran penting dalam mekanisme harga. Perlambatan ekonomi di negara ini membuat investor skeptis dengan prospek pertumbuhan dalam 12 bulan ke depan. Sederet data ekonomi dirilis pada angka yang tidak terlalu impresif pada penghujung tahun lalu, mulai dari data aktivitas manufaktur versi HSBC, produksi pabrik, investasi fixed-asset hingga penjualan ritel. Tidak heran jika prediksi permintaan untuk periode 2013 yang dirilis oleh Internasional Energy Agency (IEA) meleset dari perkiraan. Permintaan minyak mentah China dilaporkan anjlok sebesar 5,1% menjadi sekitar 9,94 juta bph pada bulan November, dibandingkan bulan yang sama tahun 2012. Angka itu menambah total permintaan minyak untuk 11 bulan pertama tahun 2013 menjadi sekitar 9,76 juta bph, hanya naik 2,1% dibandingkan periode yang sama
tahun sebelumnya. Catatan tersebut jauh di bawah proyeksi IEA yang sebesar 10,19 juta bph. Angka impor bulan Desember yang kuat sekalipun tidak akan cukup untuk mengangkat volume permintaan total untuk tahun ini ke level 10 juta bph.
Kondisi yang kurang lebih sama terjadi di zona Euro, di mana pertumbuhan ekonomi tersendat pada kuartal terakhir 2013. Prospek permintaan dari kawasan pengguna energi terbesar ke-3 di dunia tersebut bahkan lebih buruk, terutama jika mengacu pada hasil data ekonomi terakhir. Meskipun survei Markit bulan Desember memperlihatkan aktivitas manufaktur zona Euro berekspansi dalam laju tercepat sejak Mei 2011, arus pemulihan ekonomi belum terlalu merata. Kenaikan PMI manufaktur ke level 52,7 pada bulan November lalu lebih dipengaruhi oleh aktivitas pabrikan Jerman, yang meroket ke level tertinggi dalam 30 bulan terakhir. Sedangkan di negara tetangga, seperti Prancis, fase perlambatan masih membayangi di akhir tahun.
Futures Monthly Edisi Januari 2014
www.mifx.com Futures Monthly 21
Cerita Lama di Tahun Baru“Setelah konsisten tertekan oleh isu ‘tapering’ Bank Sentral Amerika Serikat, harga minyak mentah berhasil rebound di penghujung tahun 2013. Investor mulai mencerna faktor-faktor di balik kebijakan Federal Reserve sehingga ‘emas hitam’ kembali menguat ke atas $96 pasca terperosok ke kisaran $91.75 per barel. Terlepas dari cerahnya prospek ekonomi global, tidak ada yang bisa menjamin performa harga bisa membaik di tahun yang baru. Isu-isu klasik seperti tensi politik Timur Tengah dan trend perlambatan di negara maju tetap akan membayangi pasar komoditi di triwulan perdana 2014.“
Vidi Yuliansyah – Researcher and Analyst Monex
COMMODITY FOCUS
Namun demikian, sulit berharap adanya kenaikan harga minyak mentah WTI secara signifikan di awal tahun 2014 ini
COMMODITY FOCUSFutures Monthly Edisi Januari 2014
22 Futures Monthly www.mifx.com
Libya dan Iran Masih Aktor Utama Geopolitik
Sentimen geopolitik masih menyajikan gambaran yang mixed dan berpotensi menggoyang harga minyak di tahun 2014. Kekhawatiran soal gangguan suplai muncul pada pertengahan Desember lalu setelah pemerintah Libya gagal mencapai kesepakatan dengan pihak pemberontak, yang melakukan blokade pada beberapa terminal ekspor. Sejak dilanda blokade dan rangkaian aksi demonstrasi, ekspor minyak berkualitas tinggi Libya terpangkas menjadi sekitar 110.000 bph, atau jauh di bawah catatan bulan Juli lalu yang mencapai lebih dari 1 juta bph.
Di lain pihak, tensi politik Timur Tengah mulai menurun di tengah berlanjutnya negosiasi program nuklir antara Iran dan 6 negara kekuatan utama dunia. Di bawah kesepakatan interim yang tercapai pada 24 November lalu, Teheran telah bersedia menghentikan program nuklirnya selama 6 bulan ke depan sebagai alat barter untuk mendapat pelonggaran embargo ekonomi yang diberlakukan blok barat. Tercapainya kesepakatan antara kedua pihak berpotensi mengembalikan pasokan minyak mentah Iran ke pasar global tahun ini. Sampai dengan November 2013, produksi minyak mentah Iran baru mengalami sedikit kenaikan dari 2,68 juta bph menjadi 2,71 juta bph.
Proyeksi Lembaga Dunia
Pada pertemuan di Wina awal Desember lalu, Organization of
Petroleum Exporting Countries (OPEC) mempertahankan batas kuota produksi minyak di level 30 juta bph. Sementara laporan bulanan OPEC menyatakan bahwa output minyak mentah merosot ke level terendah dalam lebih dari 2 tahun terakhir dari 29,83 juta bph (Oktober) menjadi 29,63 juta bph akibat terseret oleh penurunan output Arab Saudi.
Terkait prospek permintaan, OPEC memperkirakan konsumsi minyak dunia tumbuh sebesar 1 juta bph menjadi 90,84 juta barel pada tahun 2014 atau sedikit lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya. Adapun permintaan untuk minyak OPEC diprediksi berkurang menjadi 29,6 juta bph seiring kenaikan produksi dari negara-negara non-OPEC (termasuk AS, Kanada dan Rusia) sebesar 1,2 juta bph menjadi sekitar 55,32 juta bph. Sementara itu, International Energy Agency optimis kalau tren percepatan
ekonomi di AS akan mampu mengerek tingkat permintaan minyak dunia sebesar 1,2 juta bph (1,3%) sehingga menjadi 92,4 juta bph pada tahun ini.
Studi Teknikal: Kehadiran MA-200 di sekitar 90.30 telah berkontribusi terhadap kegagalan dalam menembus garis trendline jangka panjang, yang mengantarkan minyak kembali ke atas 50.0% fibonacci retracement di area 94.80. Harga tidak akan naik terlalu jauh karena indikator stochastic mulai memasuki teritori overbought, yang membuka peluang untuk pengujian kembali garis trendline. Resistance terdekat berada pada level psikologis 100.00, dengan resistance kunci di 103.90. Sedangkan MA-200 masih akan bertindak sebagai support kunci, yang apabila tertembus akan membuka jalan menuju level target 90.00. Harga masih akan bergerak dalam kisaran 90.00 sampai 99.50 di tiga bulan pertama 2014.
Vidi Yuliansyah – Researcher and Analyst Monex
Grafik Pergerakan Harga Minyak Mentah
Sumber: Monex Trader
www.mifx.com Futures Monthly Hal ext. 1
Futures Monthly berhasil meraih penghargaan dalam ajang PR Program of the Year yang diadakan oleh majalah Marketing Mix, salah satu media yang berada di bawah naungan Majalah SWA. Pada malam puncak yang diselenggarakan 7 November 2013 di Ceria Room Hotel Shangrila, Jakarta, Futures Monthly memperoleh award untuk kategori Indonesia Best Communication Media 2013. Turut bersanding dengan majalah yang diterbitkan oleh PT Monex Investindo Futures ini adalah 3 media perusahaan besar dari industri yang berbeda yaitu Astra, Bank BNI dan Asuransi Bumiputera.
Penghargaan Best Communication Media 2013 diterima secara langsung oleh Omegawati, Head of Corporate Communication & PR Monex Investindo Futures. Bukan tanpa alasan penghargaan ini diberikan kepada Futures Monthly. Menurut Felix Jebarus, Juri PR Program of The Year 2013, majalah pertama yang diterbitkan oleh perusahaan pialang Indonesia ini memang memiliki nilai lebih terutama dari sisi informasi tentang bursa berjangka dan komoditi. “Informasinya sangat spesifik, di mana konten tentang itu belum banyak yang mengerti di Indonesia. Hal itulah yang menjadi nilai lebih dari Majalah Futures Monthly,” puji Felix.
Semoga dengan adanya penghargaan Best Communication Media 2013, kualitas Futures Monthly akan semakin meningkat dari waktu ke waktu sesuai harapan para pembacanya. Karena di samping menjadi media komunikasi dan informasi, majalah ini merupakan wujud semangat PT Monex Investindo Futures dalam mencapai visi”Your No.1 Financial Partner”.
INDONESIA BEST INTERNAL COMMUNICATION MEDIA 2013Futures Monthly Edisi Januari 2014
Futures Monthly Edisi Januari 2014
MARKET OUTLOOK 2014 OLEH FAUZI ICHSAN
Hal ext.2 Futures Monthly www.mifx.com
Tahun ini sepertinya akan menjadi salah satu periode tersulit bagi pelaku pasar keuangan di tanah air. Keterpurukan nilai tukar Rupiah mencerminkan bahwa lahan investasi Indonesia tidak lagi atraktif bagi pemodal luar negeri. Menurut pakar ekonomi dan finansial, Fauzi Ichsan, kombinasi antara kebijakan tapering Amerika Serikat dan buruknya pos defisit neraca Indonesia telah mengurangi daya tarik aset-aset keuangan. Kepada Futures Monthly, Ekonom Senior Standard Chartered Bank ini juga menuturkan prediksinya tentang harga logam mulia dan pergerakan kurs Dollar. Berikut adalah cuplikan proyeksi lengkapnya:
Prospek Nilai Tukar Rupiah
Saya perkirakan Rupiah masih terus melemah di semester I 2014 untuk mengarah ke level 12.500 per Dollar. Hal ini terjadi karena defisit neraca transaksi
berjalan Indonesia masih sangat besar. Pada tahun 2011 lalu, neraca transaksi berjalan masih surplus hampir $2 miliar. Di tahun 2012, surplus berbalik menjadi defisit sebesar $24.5 miliar karena terjadi penurunan harga komoditas. Pada tahun 2013 ini saya perkirakan defisit neraca membengkak ke atas $32 miliar. Baru pada tahun 2014, defisit akan mengecil, dan itupun tidak akan terlalu banyak karena hanya mengarah ke sekitar $29 miliar. Setidaknya ada tiga alasan yang membuat nilai tukar Rupiah tertekan yaitu:
1. Defisit neraca transaksi berjalan yang masih besar.
2. Risiko pengetatan moneter oleh Bank Sentral Amerika Serikat atau tapering quantitative easing pada kuartal II 2014. Artinya dana-dana murah yang selama dua tahun terakhir membantu kinerja neraca transaksi berjalan Indonesia akan keluar sehingga kurs Rupiah semakin tertekan.
3. Faktor pemilu yang akan diselenggarakan pada semester I nanti. Ketidakpastian politik juga akan membuat Rupiah semakin tertekan.
Berdasarkan 3 alasan tersebut, maka kita akan melihat kurs USD/IDR mengarah ke 12.500 terutama pada kuartal II 2014. Namun setelah
presiden dan kabinet baru terbentuk di bulan Oktober, kemudian tapering sudah berlaku maka pada saat itulah defisit neraca transaksi berjalan mulai mengecil. Jumlah defisit semester II akan lebih kecil dibandingkan dengan paruh pertama 2014 sehingga Rupiah bisa kembali menguat ke arah 11.300-11.400 per Dollar. Jadi, semester I memang menjadi periode yang penuh ketidakpastian khususnya bagi Rupiah. Kemungkinan Rupiah Tembus 15.000 per Dollar
Kalau Rupiah terus melemah, otomatis pemilik Dollar enggan menjual. Sementara di saat yang sama kebutuhan Dollar terus meningkat karena kepanikan di pihak pembeli Dollar. Menurut saya, kemungkinan itu (USD/IDR ke level 15.000) tetap ada. Tetapi sebelum kurs sampai di level 13.000, Bank Indonesia pasti mengintervensi pasar uang dan menaikkan suku bunga secara tajam. Saya perkirakan BI rate terus naik dari level sekarang di 7.5% menjadi minimal ke 8.25%. BI harus melakukan kebijakan ini karena Rupiah harus dibuat menarik supaya merangsang pemilik Dollar untuk menjual asetnya dan berbalik membeli Rupiah. Ke-dua adalah untuk mengerem laju pertumbuhan sehingga impor turun dan defisit neraca transaksi berjalan mengecil.
‘Rupiah Dibayangi Defisit Raksasa’“Sepanjang tahun lalu, nilai tukar valuta domestik konsisten melemah hingga sempat mencapai level terendah dalam lima tahun terakhir. Selain dipengaruhi oleh trend penguatan Dollar di semester ke-dua, depresiasi Rupiah juga dipicu oleh buruknya postur keuangan negara. Serial pengetatan moneter melalui kebijakan suku bunga belum mampu menghadang penurunan kurs di pasar uang. Situasi serupa berpotensi terulang tahun ini karena agenda politik akbar rentan memicu gejolak tambahan.”
www.mifx.com Futures Monthly Hal ext. 3
Dua alasan itulah yang akan mendorong BI untuk menaikkan suku bunga, sejak bulan Juni lalu sampai setidaknya semester I 2014. Indonesia menghadapi masalah defisit neraca transaksi berjalan yang struktural karena harga komoditas belum akan naik setidaknya dalam 12 bulan ke depan. Dengan kenaikan ekspor dan impor di tengah pertumbuhan ekonomi, maka otomatis dampaknya sangat negatif bagi Rupiah. Dan kalau dibiarkan, nilai tukar bisa melemah sampai 15.000 per Dollar. Pemerintah sebenarnya bisa saja mengantisipasi pelemahan ini dengan kebijakan fiskal seperti menaikkan harga BBM, membatalkan proyek-proyek besar dan menaikkan pajak. Namun karena hal itu tidak mungkin dilakukan jelang pemilu, maka tanggung jawab untuk menurunkan defisit bergeser ke BI dengan cara menaikkan suku bunga.
Penguatan Dollar terhadap Mata Uang Utama Dunia
Kurs Dollar memang menguat terhadap seluruh mata uang karena neraca perdagangan Amerika Serikat membaik. Impor mereka turun, terutama pada produk energi. Kenapa bisa turun? Hal ini karena adanya revolusi shale gas di negara itu sehingga produksi energi domestiknya naik terus. International Energy Administration mengatakan bahwa pada tahun 2015 nanti, Amerika akan jadi negara produsen energi terbesar dunia, mengalahkan Rusia dan Saudi Arabia. Kemudian pada tahun 2030, Amerika akan 100% swasembada energi. Peningkatan jumlah produksi itulah yang membuat impor Amerika turun dan sektor manufakturnya semakin kompetitif.
Peningkatan daya saing manufaktur terjadi berkat akses terhadap energi yang semakin murah, terutama jika dibandingkan dengan kompetitornya asal Eropa dan Asia sekalipun. Ekspor mereka akan ikut naik sehingga berakibat pada perbaikan neraca perdagangan serta penguatan Dollar. Dampaknya akan sangat negatif bagi negara-negara dengan defisit neraca transaksi berjalan seperti Afrika Selatan, Brazil, India, Turki dan Indonesia karena selama ini neraca berjalan kelima negara tersebut dibantu oleh aliran dana asing.
Prospek Harga Emas
Dengan terjadinya penguatan Dollar, otomatis emas akan tertekan. Investor dan spekulan biasanya memburu emas hanya saat Dollar melemah karena mereka mencari komoditas yang nilainya lebih aman. Nah’ sekarang mereka meninggalkan emas dan kondisi ini sudah terlihat selama satu tahun terakhir. Kalau kita bicara soal investasi Dollar, artinya bukan hanya membeli dan memarkirnya di pasar uang dengan bunga Libor hanya sekitar 0.3% - 0.4%. Tapi kita juga bisa menaruh dana Dollar kita di aset-aset
seperti saham Amerika, yang harganya naik pesat dalam setahun terakhir. Indeks NASDAQ dan S&P 500 sudah tembus rekornya masing-masing. Jadi, susah untuk bilang kalau emas akan naik karena Dollar justru sedang memulai penguatannya.
Investasi yang Tepat di Tahun 2014
Tentunya saham-saham Amerika Serikat masih sangat prospektif walaupun ada beberapa saham yang sudah termasuk mahal berdasarkan P/E ratio-nya. Ekonomi Amerika akan tumbuh pesat sehingga kinerja bursa sahamnya akan lebih baik lagi di tahun 2014. Saya juga suka saham-saham Eropa karena negara-negara di sana sudah keluar dari resesi dan perekonomiannya akan tumbuh lagi.
Saham Indonesia juga masih menarik tahun depan, khususnya setelah pemilu. Karena ketidakpastian semester pertama yang saya sebutkan tadi akan membuat Rupiah dan IHSG tertekan, namun di sisi lain harga saham menjadi lebih murah. Baru setelah pemilu usai dan pemerintahan baru terbentuk, euforia akan muncul. Di saat itulah Rupiah dan IHSG bisa kembali menguat.
Futures Monthly Edisi Januari 2014
MARKET OUTLOOK 2014 OLEH FAUZI ICHSAN
Pewawancara: Omegawati
Futures Monthly Edisi Januari 2014
Hal ext.4 Futures Monthly www.mifx.com
‘Indonesia Kehilangan Capital Inflow’“Tahun 2014 merupakan periode krusial bagi pelaku bisnis dan keuangan di seluruh dunia. Selain faktor pengurangan stimulus negara maju, nasib perekonomian juga sangat ditentukan oleh laju pemulihan pasca krisis setengah dasawarsa silam. Fluktuasi pasar keuangan diyakini berlanjut di tengah perbedaan kebijakan antar negara dan sebagai negara kategori emerging markets, prospek ekonomi Indonesia juga masih meragukan.”
MARKET OUTLOOK 2014 OLEH dr. AVILIANI
Untuk memperkaya wawasan pembacanya di awal tahun baru, Futures Monthly menampilkan proyeksi pasar keuangan dari sudut pandang ekonom tanah air, Dr. Aviliani. Sekretaris Komite Ekonomi Nasional yang juga menjabat sebagai komisaris di salah satu bank BUMN ini berbicara tentang skenario yang mungkin terjadi di sektor ekonomi global, berikut dengan prediksi harga produk investasi dan nilai tukar. Buah pikirannya diharapkan bisa bermanfaat sebagai bahan pertimbangan dalam pengelolaan portofolio bagi investor dan pelaku industri keuangan. Berikut adalah cuplikan proyeksi Dr. Aviliani untuk tahun 2014:
Situasi Ekonomi Global
Kalau bicara soal ekonomi global, memang agak lama proses recovery-nya. Walaupun perekonomian Eropa mulai membaik, pemulihan krisisnya tidak mungkin selesai dalam jangka pendek. Sementara dari Amerika Serikat sendiri kita ketahui tapering (pengurangan stimulus moneter -red) segera dimulai bulan Januari. Artinya dana-dana di negara berkembang akan semakin berkurang, dan Indonesia jangan lagi berpikir untuk mendapatkan dana-dana dari luar. Kita harus mempersiapkan diri untuk hal ini.
Perekonomian China
Pertumbuhan China akan turun seiring penurunan volume permintaan global. Tetapi meskipun pertumbuhan dunia turun, ekonomi China masih akan tumbuh setidaknya 7.5%. Jadi posisinya sebagai negara (dengan pertumbuhan ekonomi) terbesar dunia belum akan berubah.
Pertumbuhan Indonesia
Perekonomian Indonesia diperkirakan tumbuh 5.5% - 6%. Hal ini menunjukkan kalau kita memang terpengaruh oleh situasi global dan harus segera memperbaiki struktur ekonomi. Indonesia punya masalah dengan arus dana masuk yang makin berkurang.
Ekspor kita meningkat tapi tidak se-signifikan peningkatan volume impor, yang terus bertambah karena demand dari Indonesia memang luar biasa. Walaupun direm dari sisi suplai, permintaan akan tetap tinggi. Jadi, yang harus diperbaiki ya’ struktur ekonomi nasionalnya.
Nilai Tukar Rupiah
Di tahun 2014, nilai tukar Rupiah masih berkisar setidaknya di 11.000 - 12.000 per Dollar. Kisaran itu hanya bisa dipertahankan kalau otoritas benar-benar melakukan sesuatu untuk mengeremnya, karena kalau tidak, Rupiah bisa melemah lebih dalam. Kita harapkan level 12.000 jadi titik atas yang bisa dipertahankan. Untuk menjaga stabilitas kurs, ada beberapa hal yang harus dilakukan. Pertama, kalau kita lihat‘kan struktur ekspor harus diperbaiki. Artinya harus ada insentif untuk meningkatkan ekspor yang bernilai tambah, jangan hanya menggenjot ekspor yang tidak memiliki nilai tambah. Ke-dua, kita tidak bisa menekan impor terutama untuk produk seperti bahan baku. Tidak mungkin memberhentikan aktivitas pabrik begitu saja hanya karena berkurangnya pasokan bahan baku. Oleh karena itu untuk menjaga capital inflow dan outflow, perlu ditinjau kembali beberapa hal seperti hutang-hutang swasta yang mulai jatuh tempo.
www.mifx.com Futures Monthly Hal ext. 5
Kebijakan Bank Indonesia dan Dampaknya terhadap Pasar Properti
Suku bunga Bank Indonesia
kemungkinan masih bertengger di 7.5%
pada tahun 2014. Walaupun tekanan
inflasi menurun, tampaknya suku bunga
sulit turun karena masalah terberat kita
tahun ini adalah likuiditas. Di sektor
properti, untuk properti yang harganya
Rp500 juta ke atas, pasarnya masih tetap
ada. Hal itu terjadi karena biasanya pihak
pembeli membayar dengan cash dan
bukan sistem kredit. Berbeda dengan
properti murah seperti perumahan rakyat,
yang pembelinya harus membayar dengan
cara kredit. Sektor inilah yang nantinya
akan terbebani oleh kenaikan suku bunga.
Prospek Harga Komoditi dan Logam Mulia
Trend komoditi untuk jangka panjang cukup bagus karena harganya akan naik. Namun untuk 2014, masih ada fluktuasi harga. Sedangkan harga emas tetap stagnan tahun ini dan kalaupun nantinya naik atau turun, kisarannya tidak akan terlalu jauh. Minyak mentah akan stabil di sekitar $95 - 98 per barel karena Rusia dan Amerika Serikat sudah mulai memproduksi minyaknya sendiri sehingga tidak lagi tergantung pada suplai dari Timur Tengah. Ya’ kalau sudah begitu maka harga akan lebih stabil.
Investasi yang Menarik di 2014
Investasi yang menarik tetap pada obligasi pemerintah karena pertimbangannya defisit Indonesia
masih sangat besar. Sementara untuk pasar saham, prospek bagus ada di saham-saham yang bisnisnya berkaitan dengan lifestyle dan infrastruktur, karena banyak proyek yang akan terus dibangun. Saham lainnya adalah produsen makanan dan minuman kemudian sektor farmasi, karena tahun depan layanan Askes untuk penduduk miskin sudah dimulai. Hal ini mengindikasikan trend belanja obat-obatan yang lebih besar.
Prospek Mata Uang Dunia
Semua mata uang dunia akan ber-fluktuasi. Sementara kalau mata uang emerging markets kemungkinan bisa ter-depresiasi atau ter-apresiasi, tergantung pada kelanjutan tapering Amerika Serikat. Saya lihat yang nilai tukarnya stabil tahun ini adalah mata uang Jepang dan China.
Futures Monthly Edisi Januari 2014
MARKET OUTLOOK 2014 OLEH dr. AVILIANI
Futures Monthly Edisi Januari 2014
MONEX BEST STAFF 2013
Hal ext.6 Futures Monthly www.mifx.com
BEST STAFF 1
OMEGAWATI – Head of Corporate Communication & PR
Saya selalu melakukan yang terbaik dengan segala kemampuan saya, dan menjadi bagian dari kesuksesan perusahaan adalah impian saya. Milikilah motivasi yang positif karena itu akan menjadi kekuatan yang sangat luar biasa efeknya bagi pekerjaan kita.
Motivasi itu ibarat napas. Jika kita tidak memilikinya, kita akan berhenti sampai di situ saja. Artinya kita tidak berkembang, hanya melakukan rutinitas dan tidak ada yang istimewa
Mencintai pekerjaan, fokus, humble, jujur dan networking. Kesuksesan tidak ada artinya tanpa kehadiran orang lain. If you don’t know how to do networking, you are actually not working. Satu lagi, jangan pernah menyepelekan orang, karena orang itulah yang mungkin membawa anda ke level kesuksesan berikutnya.
BEST STAFF 2
SEPDAWATI BRAHMANA (Clara) – Secretary, Monex Investindo Futures cabang Surabaya
Motivasi saya adalah selalu mencintai pekerjaaan, sehingga saya bisa mengerjakan segala tugas dengan mudah, tanpa beban, memperluas pengetahuan dengan banyaknya pekerjaan dan mencoba berbagai pengalaman baru. Pengetahuan yang saya miliki memudahkan saya untuk selalu termotivasi dalam melakukan suatu pekerjaan dengan total, fokus dengan sebaik mungkin dan tepat waktu.
Pentingnya motivasi kerja bagi karyawan adalah karyawan akan mengerjakan pekerjaannya secara total, semangat dan penuh tanggung jawab demi kepentingan perusahaan.
Kiat-kiat yang saya terapkan sehingga saya menjadi sukses seperti sekarang ini adalah kebiasaan bangun pagi dan Ora et Labora (berdoa dan bekerja). Secara logika, saya berpikir kalau hanya berdoa tanpa bekerja mustahil akan mendapatkan hasil yang cemerlang.
BEST STAFF 3
EKO ARI WIBOWO – Security, Monex Investindo Futures Cabang Solo
Motivasi saya adalah selalu disiplin dan taat serta patuh dalam menjalankan peraturan di perusahaan ini. Motivasi kerja sangatlah penting, karena kedisiplinan dan ketaatan dalam kerja akan membantu kinerja perusahaan.
Kiat - kiat yang saya lakukan adalah patuh dan taat pada perintah pimpinan.
Perjalanan Monex Investindo Futures untuk meraih predikat perusahaan pialang terbaik tidak bisa lepas dari kontribusi para karyawannya. Namun dari sekian banyak sumber daya yang mengabdikan dirinya demi kemajuan perusahaan, selalu ada sosok profesional yang menonjol berkat kinerja dan totalitasnya. Monex memilih tiga staf terbaik berdasarkan penilaian kinerja di tahun 2013. Pemilihan best staff bukan sekedar ajang simbolis, namun sebagai cara pihak manajemen untuk memotivasi karyawan dalam berkarya. Berikut ini adalah kesan dan pesan dari tiga individu terbaik yang terpilih sebagai best staff 2013:
www.mifx.com Futures Monthly Hal ext. 7
BEST TEAM 1RUDY WIBOWO – Marketing Manager, Monex Investindo Futures cabang Bandung Asia Afrika
Saya merasa motivasi yang datang dari dalam diri sendiri selalu dapat menjadi motivasi yang lebih baik dibandingkan dengan motivasi yang kita dapat dari luar. Sejauh ini, rasa ingin tahu akan hal baru dan rasa ingin mencapai sesuatu adalah motivasi terkuat saya dalam bekerja. Saya rasa motivasi kerja menjadi faktor yang sangat vital bagi seorang karyawan dalam suatu perusahaan. Karena tanpa motivasi, arah kerja kita menjadi tidak maksimal.
Kiat-kiat yang saya terapkan dalam keseharian saya di kantor, saya banyak belajar dari atasan-atasan saya di Bandung. Bapak Yudi, Weigi dan Sandy banyak memberikan arahan bagi saya dalam menjalankan pekerjaan sehingga saya bisa mencapai posisi sekarang ini. Untuk memenuhi standar pribadi, saya merasa belum dapat dibilang sukses. Masih banyak target pribadi yang belum tercapai.
Semoga tahun 2014 ini membawa yang terbaik sehingga tahun depan saya bisa menyatakan diri bahwa saya sudah sukses.
BEST TEAM 2FACHMI – Marketing Manager, Monex Investindo Futures cabang Thamrin
Biasanya saya menerapkan motivasi dari dalam diri saya sendiri, self motivated. Di antaranya tujuan bekerja, kenapa bekerja dan bagaimana cara mencapai target. Hal itu yang menjadi dasar utama saya dalam bekerja. Penting sekali motivasi kerja karyawan bagi perusahaan. Seperti pepatah bilang, di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Begitulah kira-kira pentingnya motivasi kerja bagi karyawan karena semakin karyawan termotivasi, semakin kuat perusahaannya.
Kiat-kiat yang saya terapkan simple saja yaitu fokus pada tujuan, jadikan halangan dan rintangan sebagai proses, berdoa, work smart, have motivation dan yang paling penting
selaraskan tujuan-tujuan kita dengan orang yang berada di lingkungan kita.
BEST TEAM 3HENGKY SURYAWAN – Marketing Manager, Monex Investindo Futures cabang Denpasar
Motivasi utama saya adalah keluarga. Dan saya juga selalu mempercayai bahwa bidang pekerjaan yang saya geluti ini adalah bidang yang luar biasa. Saya bangga tergabung di perusahaan yang luar biasa seperti Monex. Motivasi karyawan jelas memegang peranan sangat penting karena ini mimpi kita bersama agar dapat membawa bisnis ini kepada masyarakat banyak seperti halnya di negara-negara maju. Kami bangga telah ikut ambil bagian dalam perkembangan bisnis ini di negara kita tercinta, dan di Bali khususnya.
Semua kiat-kiat yang saya terapkan ini semua karena Tuhan, serta tidak pernah berhenti belajar dan belajar. Selalu berusaha meng-upgrade diri dan menekankan pentingnya kerjasama tim. Kami saling melengkapi satu sama lain. Saya menggunakan kata kami karena memang sejatinya apa yang saya capai ini tidak terlepas dari tim.
Futures Monthly Edisi Januari 2014
MONEX BEST NATIONAL TEAM 2013
Selain memilih staf terbaik, Monex Investindo Futures juga memberikan penghargaan kepada pimpinan tim marketing dengan performa tahunan terbaik. Tiga marketing manager yang terpilih sebagai Best National Team berasal dari tiga area bisnis yang berbeda. Mereka ditantang untuk mengulangi kinerja serupa di tahun 2014. Berikut ini adalah kesan dan pesan dari individu terbaik yang mewakili tiga Best National Team 2013:
Futures Monthly Edisi Januari 2014
MONEX SPECIAL ACHIEVEMENT 2013
Hal ext.8 Futures Monthly www.mifx.com
BEST ACHIEVEMENT 1
Monex Investindo Futures cabang Semarang
Melangkah Maju!If you can’t fly, then run. If you
can’t run, then walk. If you can’t walk, then crawl. But whatever you do, you have to moving forward.
Jika anda tidak bisa terbang, maka berlarilah. Jika anda tidak bisa berlari, maka berjalanlah. Jika anda tidak bisa berjalan, maka merangkaklah. Tapi ingatlah, apapun yang anda
lakukan, tetaplah melangkah maju.Masa lalu adalah pelajaran buatmu.
Saat ini adalah hadiah buatmu. Masa depan adalah motivasi buatmu. Untuk menjadi sangat termotivasi pada masa depan yang lebih baik, yang diperlukan hanyalah keyakinan!
Budianto, Branch Manager Monex Semarang.
BEST ACHIEVEMENT 2
Monex Investindo Futures cabang Surabaya
Motivasi yang kami terapkan di Monex Surabaya adalah selalu memotivasi karyawan agar menyukai
pekerjaan sehingga seluruh pekerjaan
dapat dilakukan dengan mudah. Selain
itu memotivasi dari dalam dengan
bertukar pikiran sehingga dapat
menambah pengetahuan baru. Dengan
banyaknya diskusi maka banyak solusi
dapat dicapai serta melakukan pekerjaan
pada saat itu juga sehingga prioritas
kerja berjalan sesuai rencana. Selalu
fokus dalam mengerjakan segala tugas
dengan tepat waktu, di mana akhirnya
seluruh karyawan akan termotivasi
selalu ingin menjadi yang terbaik.
Pentingnya motivasi kerja karyawan
bagi perusahaan adalah karyawan akan
mengerjakan pekerjaannya tanpa beban
dan fokus, sehingga target perusahaan
dapat dicapai dengan mudah.
Kiat-kiat yang kami terapkan
sehingga kantor cabang kami menjadi
sukses seperti sekarang ini adalah saya,
sebagai pimpinan, harus memberikan
contoh yang baik. Dekat dengan tim
agar segera mendapat solusi setiap
ada kendala. Selalu mengingatkan agar
tim fokus dalam menjalankan tugas
dan memberikan pujian kepada yang
baik dan mengingatkan yang salah.
Arsyid Tanjung, Branch Manager
Monex Surabaya.
Selain memberi penghargaan kepada individu dan tim marketing dengan kinerja terbaik, Monex Investindo Futures juga menganugerahkan special achievement kepada dua kantor cabang. Berkat kontribusinya yang besar dari segi bisnis, promosi dan edukasi, Monex cabang Semarang dan Surabaya berhak atas predikat istimewa tersebut. Berikut ini adalah pesan dan kesan dari pimpinan masing-masing kantor perwakilan:
Yosef Wibowo SantosoAssistant Mnager (AM)
Ade DarmawanFinancial Consultant (FC)
Jelang pertengahan bulan lalu,
kontrak minyak sawit atau crude
palm oil (CPO) mengalami penurunan
yang cukup berarti. Pada tanggal 10
Desember 2013, Malaysian Palm Oil
Board (MPOB) mengumumkan bahwa
volume persediaan di Malaysia melesat
ke level tertingginya dalam 8 bulan
terakhir di akhir November 2013, yakni
dari 1.85 juta ton (Oktober) menjadi
1.98 juta ton. Penurunan harga akibat
lonjakan persediaan tentu bukan kabar
bagus bagi pihak produsen dan eskportir
karena rentan memicu persaingan harga.
Parameter lain yang tidak boleh
luput dari pengamatan adalah tingkat
ekspor Malaysia, negara yang notabene
mengendalikan distribusi CPO ke
seluruh dunia. Menurut Intertek Testing
Services, volume ekspor Malaysia untuk
periode 1-10 Desember 2013 turun
sebesar 20% dibandingkan periode
perhitungan yang sama di bulan
November. Pihak surveyor lainnya, yaitu
Societe Generale de Surveillance, juga
menyatakan adanya penurunan ekspor
sebesar 26.1%. Sementara itu, Malaysian
Palm Oil Board (MPOB) menyebut bahwa
penurunan ekspor hanyalah sebanyak
8.7%, dan berdampak pada kenaikan
volume persediaan sawit sebesar 1.98%.
Dengan mengacu pada laporan resmi
tiga lembaga pemantau minyak sawit
di atas, maka bisa diasumsikan harga
CPO akan terus tertekan di awal 2014.
Dinamika yang terjadi di Malaysia
memang sulit untuk dihindari karena hal
ini merupakan siklus musiman, terutama
setelah produksi sawit meningkat
di bulan sebelumnya. Produsen juga
menghindari penumpukan stok
menjelang akhir tahun ini. Aksi jual
kemungkinan akan menahan harga di
level rendahnya bulan ini. Sementara
tekanan lainnya datang dari produk
substitusi seperti jagung dan kedelai,
yang sewaktu-waktu bisa memicu perang
harga antara ketiga produk nabati.
Futures Monthly Edisi Januari 2014
www.mifx.com Futures Monthly 23
Ariana Nur Akbar – Educator Monex
“Faktor fundamental yang muncul secara periodik konsisten menjadi penentu arah kontrak CPO. Masih tingginya volume persediaan sawit di negara produsen membuka peluang terjadinya penurunan harga lebih lanjut. Kalaupun ada faktor yang dapat menjaga performa harga, tidak lain adalah datangnya musim hujan di Asia Tenggara. Tarik ulur antara dua sentimen fundamental tersebut rentan memicu aksi spekulasi di pasar komoditi.”
Laporan Industri, Ancaman bagi Performa CPO
MULTILATERAL PRODUCT
maka bisa diasumsikan harga CPO akan terus tertekan di awal 2014.
MULTILATERAL PRODUCTFutures Monthly Edisi Januari 2014
24 Futures Monthly www.mifx.com
Ariana Nur Akbar – Educator Monex
Namun di balik keberadaan 3 faktor fundamental yang berpotensi memberi tekanan pada harga, tentunya ada juga variabel yang bisa membatasi penurunan CPO. Dimulainya musim hujan di wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia dan Malaysia, berpotensi menjaga harga agar tidak merosot terlalu dalam. Badan Meteorologi Malaysia pada hari Rabu 11 Desember 2013 mengumumkan sinyal ‘yellow stage’ atau status ‘siaga kuning’ sebagai peringatan curah hujan yang tinggi. Datangnya musim penghujan biasanya selalu berkorelasi dengan pergerakan harga minyak sawit, dan bukan tidak mungkin harga komoditi ini justru berbalik menguat seiring peningkatan curah hujan di Malaysia dan Indonesia. Beberapa daerah di Malaysia sudah tergenang banjir dan secara total, ada 60.000 orang yang diungsikan ke tempat lebih aman. Banjir
dapat menurunkan kualitas minyak sawit sehingga ikut kerap berujung pada bertambahnya kuota permintaan untuk produk CPO yang bermutu.
Seperti yang sudah terjadi sebelumnya, negara-negara importir utama seperti China dan India akan terdorong untuk memperketat kebijakan ekspornya masing-masing guna menghindari masuknya produk-produk komoditi yang berada di bawah standar. Apabila skenario ini terbukti, maka harga CPO berpeluang melemah lagi sekaligus memupus potensi penguatan akibat faktor musiman.
Studi Teknikal: seperti terlihat pada grafik GMMA, terbuka ruang untuk pembukaan trend baru. Indikasi ini ditunjukkan oleh pergerakan kelompok MA jangka pendek (kelompok garis merah), yang bergerak naik dan segera berpotongan dengan MA jangka panjang
(kelompok garis hijau). Penentuan arah harga akan terkonfirmasi saat perpotongan garis sudah terjadi. Selain itu, jarak antar MA pada kumpulan MA Jangka Panjang mulai menyempit sehingga menunjukkan gejala trend penurunan harga. Patut diwaspadai koreksi berkepanjangan apabila resistance gagal tertembus. Sementara MACD mengindikasikan bahwa kenaikan harga akan tertahan karena indikator masih tertahan di bawah area 0 (nol). Indikator RSI masih bertahan di area tengah, namun mulai goyah dan menunjukkan gejala penurunan harga. Apabila harga turun, area yang akan tersentuh antara lain 2420 (Fibo 38.2%), 2250 (Fibo 23.6%) dan maksimal sampai ke 1961 (Fibo 0%). Namun apabila yang terjadi sebaliknya, maka level yang akan dibidik yakni 2717 (Fibo 61.8%), 2851 (Fibo 72.8%) dan 3104 (Fibo 100%).
Grafik Pergerakan Harga CPO, November 2013 (kuartal IV)
Tiga Saham yang Berpotensi Menguat di Tahun 2014
Walaupun diterpa banyak isu dan kejutan dalam setahun terakhir, bursa saham Amerika Serikat (AS) masih mampu mencatat penguatan berarti. Indeks S&P 500 kini bertengger pada level tertinggi setelah sukses meraup kenaikan sampai 25% sepanjang 2013 meski pasar keuangan sempat diterjang isu krisis fiskal, shutdown pemerintahan dan pemangkasan stimulus ke angka $75 miliar per bulan yang efektif per Januari ini. Pasca mencatat performa impresif tersebut, investor mulai bertanya apakah masih ada ruang untuk antusiasme
di tahun yang baru. Dengan berkaca pada kondisi fundamental di tahun 2014, kami melihat beberapa sinyal berlanjutnya trend penguatan di pasar saham. Pertumbuhan GDP diperkirakan melaju lebih cepat dan prospek harga saham masih atraktif, khususnya jika dibandingkan dengan jumlah hutang perusahaan dan penyesuaian rating saham yang tidak berubah drastis. Kombinasi antara meredanya pengetatan fiskal, penurunan tekanan inflasi, pertumbuhan ekonomi dan suku bunga rendah untuk waktu lama akan sangat mendukung pergerakan harga saham. Bruce Kasman, Kepala Ekonom J.P. Morgan, memprediksi GDP global tumbuh 2.9% di tahun 2014,
atau lebih tinggi dibandingkan estimasi pertumbuhan 2013 yang hanya 2.3%. Ia juga menetapkan target indeks S&P 500 di akhir tahun 2014 pada level 2075 berkat pertumbuhan EPS disertai kenaikan valuasi harga. Sangat disarankan untuk bersikap selektif dalam memilih saham pada tahun ini, dengan mengacu pada bagusnya dukungan fundamental dan iklim ekonomi makro.
Secara singkat, terdapat 3 alasan untuk bersikap bullish terhadap pasar saham Amerika Serikat di tahun 2014 yaitu:
1. Perbaikan kondisi fundamental berdampak pada kenaikan jumlah permintaan untuk rumah dan otomotif, penguatan neraca keuangan perusahaan dan kebijakan moneter akomodatif.
Futures Monthly Edisi Januari 2014
www.mifx.com Futures Monthly 25
Vicky Amarnani – Market Strategist Monex
Apakah Saham AS Sudah Terlalu Mahal?
CFD STRATEGY
2. Kondisi terkini dipercaya
sebagai classic bull market, di mana
terlihat gejala penguatan di tahun
ke-6 seperti tercermin pada gambar 1.
Gambar 1 menunjukkan perbandingan
antara bull market saat ini dan
gabungan beberapa bull market sejak
1897, yang mengindikasikan kenaikan
gain sebesar 20% pada tahun 2014 ini.
3. Seperti terlihat pada
gambar 2, kenaikan pada Purchasing
Manufacturing Index (PMI) berkorelasi
dengan pertumbuhan angka pendapatan
perusahaan (garis pertumbuhan
earnings tertinggal 4 bulan). PMI terbaru
menunjukkan perbaikan, baik di AS
maupun secara internasional. Angka
PMI AS di level 56.4 merupakan yang
tertinggi sejak April 2011. Pertumbuhan
earnings yang kuat juga didukung oleh
pesatnya laju pertumbuhan ekonomi
global di angka 2.9% serta peningkatan
belanja investasi dan daya beli konsumen di AS, yang dipengaruhi oleh perbaikan neraca keuangan dan bertambahnya kekayaan sebanyak hampir $9 triliun pda tahun 2013. Sebagai tambahan, trend pemulihan zona Euro dan tanda-tanda stabilitas di negara emerging markets turut mendukung kinerja saham.
Risiko Utama: risiko utama yang harus dicermati tahun ini adalah timing dari kebijakan tapering Federal Reserve dan keraguan terhadap trend pemulihan ekonomi pasca pengurangan stimulus. Namun seperti sudah diutarakan oleh the Fed sebelumnya, kebijakan moneter akomodatif dan suku bunga rendah akan tetap berlaku setidaknya sampai angka pengangguran turun ke bawah 6.5% dan laju inflasi mencapai target di dekat 2%.
Strategi Transaksi: 3 Saham yang Tertinggal Arus Penguatan dan Memberikan Dividen Atraktif
Untuk tahun 2014, strategi bijak
dalam mengelola saham yaitu dengan
buy on dips (pada koreksi antara 2%
dan 5%), investasi pada saham-saham
berkualitas dan mencari saham yang
belum menguat sekaligus memiliki
dividen atraktif. Tabel 1 di bawah
ini mengulas tentang 3 saham yang
memenuhi kriteria tersebut yakni
Coca Cola, McDonald’s dan Caterpillar.
CFD STRATEGYFutures Monthly Edisi Januari 2014
26 Futures Monthly www.mifx.com
Vicky Amarnani – Market Strategist Monex
Sebagai tambahan, trend pemulihan
zona Euro dan tanda-tanda stabilitas
di negara emerging markets
turut mendukung kinerja saham.
Gambar 1. Perbandingan antara bull market saat ini dan gabungan bull market sejak 1897
Sumber: JP Morgan North America Equity Research Report (13 Desember 2013)
Gambar 2. Kenaikan PMI mengarah pada rebound jumlah pendapatan (earnings)
Sumber: JPMorgan Asset Management Report, Oktober 2013
www.mifx.com Futures Monthly 27
CFD STRATEGYFutures Monthly Edisi Januari 2014
Vicky Amarnani – Market Strategist Monex
Ticker Kapitalisasi Pasar
(dalam miliar US
Dollar)
Harga Penutupan
Sebelumnya (USD)
Harga Fair
Kenaikan Menuju Harga
Fair
Persentase
dari Level
High
52-pekan
Bunga
Dividen
Logika Investasi
COCACOLA Coca Cola memiliki neraca keuangan yang solid, jaringan distribusi produk ke lebih dari 200 negara, sejarah pertumbuhan dengan volatilitas rendah dan bunga dividen menarik 2.82% (non-leveraged). Kebijakan re-franchise pada anak usaha pengemas botol akan membantu peningkatan marjin dan memperkuat bisnis makro sehingga volume pertumbuhannya akan lebih baik lagi.
MCDONALDS McDonalds adalah pemimpin industri makanan cepat saji di seluruh negara, kecuali China. Namun pasar China justru menyediakan peluang ekspansi bisnis. Perusahaan ini memiliki neraca keuangan yang kuat, earnings yang solid, diversifikasi geografis yang bagus disertai bunga dividen 3.39% (non-leveraged). Meningkatnya angka penjualan di Eropa dapat menambah jumlah pendapatam sehingga Earnings Per Share (EPS) bisa terkerek 2%.
CATERPILLAR •Caterpillar adalah perusahaan teratas di industri penyediaan alat-alat manufaktur dan konstruksi pertambangan. Perusahaan ini memiliki merk dagang yang kuat, Return on Equity menarik, harga jual yang bersaing dan jaringan dealer di seluruh dunia. Hal ini akan menjaga posisi perusahaan untuk meraih laba dari kebutuhan pada sektor infrastruktur internasional. Meningkatnya indeks harga perumahan di AS turut menunjang bisnis Caterpillar. Bunga dividennya cukup atraktif yakni sebesar 2.75% (non-leveraged).
Tabel 1: Tiga Saham Prioritas untuk Tahun 2014
Diversifikasi portofolio dan pengelolaan risiko yang baik adalah kunci untuk sukses di dunia trading dan investasi. Selamat tahun baru dan semoga keberhasilan menyertai anda di tahun 2014!
Futures Monthly Edisi Januari 2014
“Pergerakan harga di pasar keuangan tidak bisa lepas dari dinamika ekonomi politik dunia. Untuk mencapai kesuksesan, trader maupun investor harus mempunyai sensitivitas dalam menyerap informasi dan berita sebelum memutuskan posisinya di pasar. Salah satu figur yang menginspirasi pelaku pasar forex, Bill Lipschutz, adalah sosok yang tidak pernah menganggap enteng efek suatu rilis data dan peristiwa ekonomi. Legenda hidup asal New York ini selalu mempersenjatai diri dengan pengetahuan fundamental yang cukup sebelum menjalankan aktivitas trading-nya.”
Bill Lipschutz‘Fokus pada Arus Informasi’
Walaupun memiliki minat yang
lebih besar terhadap seni arsitektur,
roda nasib membawa Bill Lipschutz
ke puncak kesuksesan di industri
keuangan. Karir cemerlangnya sebagai
manajer investasi dimulai saat Lipschutz
muda berkuliah di Cornell University. Di
tengah masa studi ia menerima warisan
dari neneknya yang baru wafat berupa
saham senilai $12.000. Bukannya
ditabung atau dibelanjakan, Lipschutz
justru memakai uang yang didapatnya
itu untuk membeli saham lain. Semakin
ketagihan, ia kerap mencari tahu soal
strategi investasi dari buku-buku
dan jurnal keuangan. Anak muda
asli New York ini bisa menghabiskan
waktu berjam-jam di perpustakaan
untuk meneliti dan membaca segala
ilmu tentang pasar finansial. Nilai
portofolionya bahkan sempat terkerek
naik sampai $250.000, sebelum
akhirnya kerugian pertama datang
akibat satu keputusan yang salah.
Kerugian trading semasa kuliah
itu justru membuat Lipschutz semakin
tertarik dengan transaksi finansial.
Selepas meraih title sarjana fine
art di Cornell, ia bergabung dengan
lembaga keuangan Salomon Brothers
di tahun 1982. Salomon kebetulan
sedang membentuk tim trader terbaik
untuk mengisi divisi foreign exchange-
nya yang baru dibangun, dan Bill
Lipschutz terpilih sebagai ujung tombak
perusahaan. Tidak butuh lama bagi
Lipschutz untuk beradaptasi dengan
kerasnya pasar valas. Hanya tiga tahun
sejak pertama kali memulai karir
profesional, pemegang gelar MBA
bidang keuangan ini berhasil menguasai
volume options forex hingga 50% di
Philadelphia Stock Exchange dan secara
individu, ia sukses memberikan $300
juta per tahun untuk Salomon Brothers.
Keseriusan Bill Lipschutz dalam
mengelola aset investasi tercermin
di segala aspek, termasuk kehidupan
pribadinya. Setiap ruangan di rumah
Lipschutz berisi layar dan monitor,
termasuk di kamar mandi. Hal ini bisa
dimengerti karena ia memang sangat
mengutamakan arus informasi dalam
aktivitas tradingnya. Ia paham betul
arti sebuah berita bagi pergerakan nilai
tukar mata uang. Baginya, kehilangan
kesempatan untuk masuk ke pasar adalah
sama buruknya dengan mengambil
posisi yang salah dalam perdagangan.
28 Futures Monthly www.mifx.com
Putu Agus Pransuamitra - Researcher and Analyst Monex
FAMOUS PERSON
FAMOUS PERSONFutures Monthly Edisi Januari 2014
Putu Agus Pransuamitra - Researcher and Analyst Monex
Anak emas Salomon Brothers ini
bahkan selalu menyimpan seluruh
informasi fundamental dari setiap
mata uang karena arsip tersebut
sewaktu-waktu diperlukan sebagai
bahan analisa di masa depan.
Walaupun sukses meraih posisi
penting sebagai Managing Director
dan Global Head of Foreign Exchange
Salomon Brothers, Bill Lipschutz
memutuskan hijrah untuk mencari
tantangan baru di tahun 1989. Hanya
beberapa bulan rehat, pria kelahiran
tahun 1956 ini memutuskan come back
ke dunia trading dengan menduduki
kursi Presiden dan CEO di North
Tower Group, anak usaha Merrill Lynch
Corporation. Baru pada tahun 1991,
Lipschutz mendirikan Rowayton Capital
Management dan menduduki posisi
Presiden dan CEO hingga tahun 1995.
Prinsip Trading
Dalam melakukan aktivitas
tradingnya, Bill Lipschutz memiliki
dua modal terpenting untuk sukses
yaitu informasi dan relasi. Ia rela
menghabiskan waktu berbicara dengan
banyak bankir hanya untuk terlibat
langsung dalam arus informasi, baik
berita makroekonomi maupun strategi
pemain besar di bursa. Salah satu
kejelian Lipschutz dalam membaca
karakteristik pasar terlihat pada suatu
sesi trading di tahun 1988. Walaupun
urung meraup laba, ia berhasil
memangkas kerugian $90 juta menjadi
hanya $18 juta dari kegagalan strategi
membuka posisi long pada pair DEM/
USD sebesar $3 miliar. Kala itu, Lipschutz
mempertahankan posisi tersebut di
tengah pidato Sekjen Partai Komunis
Uni Soviet, Mikhail Gorbachev, yang
diinterpretasikan oleh pasar sebagai
pemicu bullish Dollar. Atas tindakannya
ini ia mengalami kerugian awal
sebanyak $30 juta atau 1% dari modal.
Beberapa saat kemudian Lipschutz
kembali membuka posisi yang sama
sebanyak dua kali senilai total $600
juta dengan tujuan untuk mengubah
psikologi trader sehingga pasar berhenti
melawan posisinya. Sayangnya harapan
itu tidak terwujud dan Lipschutz harus
rela menerima kerugian total $90 juta.
Nilai tukar Dollar mulai terdepresiasi
ketika pasar Tokyo dibuka, dan baru
pada sesi perdagangan Eropa Lipschutz
menutup posisinya sehingga jumlah
kerugian terpangkas menjadi hanya
$18 juta. Ia mengerti betul kalau
penutupan posisi di sesi Eropa lebih
menguntungkan ketimbang pada
sesi New York karena pasar tidak
akan bergerak melawan posisinya.
Rekam jejak impresif tersebut
membuat pelaku pasar makin
menghormati kelihaian Bill Lipschutz
dalam membaca karakteristik pasar
forex. Tidak heran jika kemudian ia
diakui sebagai salah satu investor dan
manajer keuangan paling berpengaruh
di dunia. Namanya terukir dalam daftar
lima trader forex paling legendaris
sejagad sekaligus anggota ke-12 di
Trader Monthly Hall of Fame. Hingga
sekarang, ia masih menekuni bisnis
keuangan dengan menjabat sebagai
Director of Portfolio Management di
Hathersage Capital Management LLC.
www.mifx.com Futures Monthly 29
Dalam melakukan aktivitas tradingnya, Bill Lipschutz memiliki dua modal terpenting untuk sukses yaitu informasi dan relasi.
Serupa dengan mata uang negara lain, kinerja Rupiah sepanjang 2013 konsisten dibayangi kekhawatiran akan dimulainya pengurangan stimulus moneter (tapering) oleh Federal Reserve Bank Amerika Serikat. Kondisi diperparah oleh buruknya postur defisit current account dan ancaman inflasi di tanah air. Perekonomian Indonesia semakin melemah sejak pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada bulan Juni silam. Pelaku pasar keuangan bahkan harus mewaspadai risiko politik jelang pemilihan umum yang tinggal beberapa bulan lagi.
Mustahil bagi Rupiah untuk bisa menguat konsisten terhadap US Dollar di tengah keraguan investor pada kemampuan pemerintah dalam mengatasi defisit current account, tekanan inflasi dan tren perlambatan ekonomi. Indonesia memang mencatatkan surplus neraca perdagangan di bulan Oktober, namun
tidak ada jaminan kalau keberhasilan itu bisa berlanjut di bulan-bulan berikutnya. Pertumbuhan volume ekspor sebesar 2,59% belum tentu bertahan lama di tengah iklim perlambatan ekonomi zona Euro, Jepang, India dan stabilnya aktivitas ekonomi China. Sementara di sisi lain arus impor dikhawatirkan terus meningkat karena daya konsumsi masyarakat masih terbilang tinggi. Besarnya potensi gesekan politik jelang pemilu bulan April membuat investor asing lebih berhati-hati dalam menempatkan dananya sehingga Indonesia kemungkinan masih terjerat dalam defisit current account sepanjang tahun 2014.
Tingginya angka inflasi membuat pelaku pasar merespon dingin langkah kenaikan suku bunga oleh Bank Indonesia. Kenaikan BI rate ke level 7,5% dirasa belum cukup untuk mengkompensasi laju inflasi yang sudah berkutat di level 8,37% per November 2013. Oleh karena itu penyesuaian suku bunga lebih lanjut diperlukan guna
menarik dana asing ke dalam negeri, sekaligus mendorong investor domestik untuk menukarkan Dollar-nya ke dalam bentuk Rupiah. Setidaknya dibutuhkan kenaikan BI rate sampai level 8,5% untuk menstabilkan nilai tukar Rupiah. Otoritas moneter memiliki ruang untuk menaikkan suku bunga sebanyak 50 basis poin di kuartal pertama 2014 dan 50 basis poin lagi pada kuartal berikutnya. Formula pengetatan moneter lain dapat diluncurkan sewaktu-waktu guna meredam inflasi, memperbaiki defisit current account dan meminimalisasi risiko pada sistem keuangan akibat efek negatif dari realisasi pengurangan stimulus Federal Reserve Bank.
Proyeksi Nilai Tukar di tahun 2014
Roda perekonomian Indonesia masih akan berjalan lambat tahun ini akibat inflasi tinggi, yang berujung pada menurunnya daya beli konsumen. Di sisi lain, kenaikan BI rate akan membuat biaya pendanaan dunia usaha semakin mahal.
Futures Monthly Edisi Januari 2014Zulfirman Basir - Senior Researcher and Analyst Monex
30 Futures Monthly www.mifx.com
Laju Rupiah Terhalang Agenda Politik 2014“Kurs Rupiah melemah drastis sepanjang 2013 akibat terpengaruh oleh merebaknya isu pengurangan stimulus Amerika Serikat. Kondisi yang sama masih akan terjadi tahun ini karena parameter ekonomi domestik belum mendukung kinerja mata uang dan bursa saham. Proses pemilihan anggota dewan dan kontestasi presiden akan sangat menentukan prospek nilai tukar dan indeks saham gabungan. Pemerintahan baru hasil pemilu memikul tanggung jawab besar untuk menjawab segala tantangan yang dihadapi oleh sektor perekonomian Indonesia.”
HIGHLIGHT INDONESIA
Mustahil bagi Rupiah untuk bisa menguat konsisten terhadap US Dollar di tengah keraguan investor pada kemampuan pemerintah dalam mengatasi defisit current account
HIGHLIGHT INDONESIAFutures Monthly Edisi Januari 2014
Zulfirman Basir - Senior Researcher and Analyst Monex
www.mifx.com Futures Monthly 31
Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan ekonomi Indonesia hanya tumbuh di kisaran 5% - 5,5% pada tahun 2014 atau lebih pesimistis dibandingkan estimasi BI, yakni di level 5,8% - 6,2%. Salah satu risiko perlambatan ekonomi terbesar tentu datang dari ranah politik, di mana pemilu DPR dan presiden dijadwalkan berlangsung pada bulan April dan Juli mendatang. Peluang terjadinya perubahan peta politik sangat besar. Pergeseran kursi pemerintahan ke partai lain rentan mengubah arah kebijakan ekonomi untuk periode 2014 – 2019. Ketakutan terhadap risiko politik tercermin dari reaksi dingin pelaku pasar terhadap paket kebijakan ekonomi yang diumumkan pemerintah akhir bulan Agustus dan November lalu. Investor akan ekstra waspada mencermati perkembangan situasi politik untuk melihat apakah pemerintah berikutnya berkomitmen untuk melakukan reformasi ekonomi secara struktural.
Terlepas dari pelemahan tajam yang terjadi sepanjang tahun lalu, depresiasi Rupiah akan berlanjut di semester pertama 2014 hingga menguji level 12.500 per Dollar. Kombinasi antara buruknya kondisi ekonomi Indonesia dan efek negatif tapering Fed akan menjadi sentimen utama yang menghampiri pasar keuangan. Kecemasan serupa dipastikan membayangi performa bursa saham sampai akhir tahun. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak sideways dalam kisaran 3900 hingga 4600 pada semester pertama. Tajamnya penurunan saham sejak medio tahun lalu memang dapat memicu aksi bargain hunting jika indeks kembali menguji level terendah 2013, namun patut dicatat bahwa potensi rally sangatlah terbatas. Sedangkan dari perspektif investor asing, strategi terbaik adalah dengan menahan diri sampai hasil pemilu dicapai pada pertengahan tahun nanti.
Sumber: Monex Trader
Grafik Pergerakan Nilai Tukar Rupiah terhadap Dollar
Sumber: Monex Trader
Grafik Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Studi Teknikal: Pada grafik mingguan, pelemahan Rupiah masih terjaga seiring USD/IDR terperangkap di dalam bullish channel dan berada di atas Moving Average 50-100-200. Indikator Stochastic yang berada di area overbought dapat menyediakan peluang penguatan sementara. Namun potensi penguatan hanya bersifat sementara dan terbatas. Sulit berharap adanya penguatan yang berkelanjutan hingga Rupiah berhasil menembus batas bawah bullish channel. Potensi pelemahan Rupiah menuju 12500 masih ada dan indikasi ini terlihat dari masih naiknya grafik pada indikator MACD. Level 12500 dan 12700 (harga tertinggi 2 Desember 2008 dan 25 November 2008) merupakan resistance penting. Sementara 11870 dan 11500 (harga terendah 9 Desember 2013 dan 25 November 2013) akan menjadi support kunci.
Studi Teknikal: Pada grafik mingguan, IHSG mungkin masih bergerak sideways seiring indeks terperangkap di antara Moving Average 100 dengan Moving Average 200, serta berada di dalam pola descending triangle. Penurunan indikator MACD dapat memberikan tekanan bagi IHSG untuk menguji kembali level 3837 (level terendah 2013). Namun posisi indikator Stochastic yang berada di area overbought membuka potensi bargain hunting. Meski demikian, potensi kenaikan hanya akan terbatas hingga area 4360 (batas atas descending triangle dan Moving Average 100). Resistance penting terletak di level 4360 dan 4620 (MA 100 dan MA 50). Sedangkan support kunci berada di 4000 dan 3837 (level psikologis dan harga terendah 25 Agustus 2013).
Relative Strength Index (RSI) pertama kali diperkenalkan oleh J. Welles Wilder dalam bukunya yang berjudul ‘New Concepts in Technical Trading Systems’ pada tahun 1978. RSI adalah oscillator momentum yang mengukur kecepatan dan perubahan harga. Indikator ini bergerak pada kisaran 0 hingga 100. Menurut pendapat Wilder dan opini umum, RSI dianggap overbought ketika sudah berada di atas 70 dan dikategorikan oversold saat di bawah 30. Sinyal-sinyal lainnya juga dapat diperoleh dari divergence, failure swing dan dengan cara memotong level tengah (50). Selain itu, RSI juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi tren pergerakan harga.
Walau disusun jauh sebelum era komputerisasi masuk ke pasar finansial, kehandalan indikator RSI telah terbukti seiring berjalannya waktu. Beberapa trader bahkan memasukkannya ke dalam pembahasan jurnal seperti ‘Technical Analysis for the Trading Professional’ karya Constance Brown dan buku pengenalan sinyal reversal positif dan negatif untuk RSI karangan Andrew Cardwell.
Parameter RSI
Berdasarkan teori Wilder, periode standar untuk pengaplikasian RSI adalah 14 (daily), tetapi dimungkinkan untuk penyetelan lebih rendah demi meningkatkan sensitivitas maupun lebih tinggi untuk mengurangi sensitivitasnya. RSI periode-10 lebih sering mencapai level overbought dan oversold dibandingkan RSI periode-20. Namun hal itu juga tergantung pada volatilitas harga masing-masing produk. Penggunan RSI 14 untuk Poundsterling (GBP) akan lebih sering mencapai overbought dan oversold dibandingkan RSI 14 pada Franc Swiss (CHF). Indikator RSI dapat digunakan pada periode grafik apapun, tetapi sangat tidak disarankan untuk menyetel periode di bawah 15 menit karena sinyal yang terbentuk terlalu sempit. Periode grafik RSI yang paling banyak digunakan yakni periode grafik 4 jam.
Overbought dan Oversold
Menurut Wilder, RSI disebut overbought apabila indikator tercatat di atas level 70 dan oversold bila berada di bawah level 30. Level default ini bisa disesuaikan lagi untuk mengoptimalkan
penggunaannya pada keperluan trading maupun analisa. Menaikkan level overbought ke 80 ataupun menurunkan oversold ke 20 akan mengurangi jumlah sinyal overbought/oversold. Overbought dan oversold adalah suatu proses, dan diperlukan waktu untuk mencatat level tertinggi maupun terendah dari titik awal terbentuknya sinyal.
Dalam transaksi sederhana berdasarkan RSI, aksi sell disiapkan setelah sinyal RSI berada di atas level 70, dan baru dieksekusi bila sinyal naik berbalik turun hingga lebih rendah dibandingkan sinyal sebelumnya (membentuk high). Take profit buy untuk likuidasi dilakukan bila sinyal RSI turun ke bawah level 70 (overbought), dan berbalik lebih tinggi dibandingkan sinyal sebelumnya. Level cut loss disiapkan apabila level RSI berlanjut naik ke atas level 70 dan lebih tinggi dibandingkan high RSI sebelumnya (membentuk new high).
Sebaliknya, aksi buy disiapkan setelah sinyal RSI turun ke bawah level 30, dan dieksekusi bila sinyal RSI berbalik naik lebih tinggi dibandingkan sinyal sebelumnya (membentuk low). Take profit sell untuk likuidasi dilakukan bila sinyal RSI naik ke atas level 30 (oversold), dan berbalik lebih rendah dibandingkan sinyal sebelumnya. Level cut loss disiapkan apabila level RSI berlanjut turun ke bawah level 30 dan lebih rendah dibandingkan low RSI sebelumya (membentuk new low).
TRADING STRATEGYFutures Monthly Edisi Januari 2014
Andian Widjaya - Researcher and Analyst Monex Thamrin
32 Futures Monthly www.mifx.com
Mengantisipasi Sinyal-Sinyal Pada Indikator RSI (Bagian 1)
Periode grafik RSI yang paling
banyak digunakan yakni
periode grafik 4 jam.
Divergence
Walau bukan merupakan metode
transaksi utama untuk RSI, sinyal
divergence RSI adalah sinyal transaksi
yang paling ditunggu oleh pelaku
pasar. Terbentuknya sinyal divergence
biasanya mengindikasikan peluang
profit yang cukup besar. Tetapi dalam
aplikasinya, sinyal ini cukup jarang
terlihat sehingga grafik harus diawasi
dengan seksama selama beberapa
periode. Pada umumnya sinyal
divergence digunakan untuk transaksi
jangka menengah hingga jangka panjang.
Menurut Wilder, sinyal divergence
adalah poin reversal potensial karena
arah momentum tidak mengkonfirmasi
suatu harga. Bullish divergence terjadi
ketika harga suatu produk mencatat
lower low (low yang lebih rendah
dibandingkan low sebelumnya) dan RSI
membentuk higher low (low yang lebih
tinggi dibandingkan low sebelumnya).
RSI tidak mengkonfirmasi lower low pada
harga dan memperlihatkan penguatan
momentum. Bearish divergence
terbentuk ketika harga suatu produk
mencatat higher high (high yang lebih
tinggi dibandingkan high sebelumnya)
dan RSI membentuk lower high (high
yang lebih rendah dibandingkan high
sebelumnya). RSI tidak mengkonfirmasi
higher high pada harga dan
memperlihatkan pelemahan momentum.
Posisi buy pada sinyal bullish
divergence umumnya dipertahankan
hingga ada sinyal reversal turun. Trader
biasanya menempatkan posisi take
profit sell ketika RSI membentuk sinyal
sell pada level overbought. Sell cut
loss dilakukan bila RSI berbalik turun
dan mencatat low yang lebih rendah
dari higher low, yang membentuk
bullish divergence (indikasi
momentum kembali melemah).
Posisi sell dari sinyal bearish
divergence umumnya dipertahankan
hingga ada sinyal reversal naik. Trader
biasanya menempatkan posisi take
profit buy ketika RSI membentuk
sinyal buy pada level oversold. Buy
cut loss dilakukan bila RSI berbalik
naik dan mencatat high yang lebih
tinggi dibandingkan lower high,
yang membentuk bearish divergence
(indikasi momentum kembali menguat).
Walaupun diakui sebagai sinyal
yang kuat, sinyal divergence dapat juga
menipu pada kondisi tren yang kuat. Tren
naik yang kuat mungkin menghasilkan
beberapa sinyal bearish divergence
sebelum benar-benar mencatat high
tertinggi pada harga. Sebaliknya
sinyal-sinyal bullish divergence juga
dapat tersusun pada tren turun
yang kuat, namun tren turun tetap
berlanjut. Langkah untuk mengurangi
risiko ini adalah dengan berhati-hati
jika terdapat sinyal divergence yang
berlawanan dengan tren berjalan.
TRADING STRATEGYFutures Monthly Edisi Januari 2014
Andian Widjaya - Research and Analyst Monex Thamrin
www.mifx.com Futures Monthly 33
Walaupun diakui sebagai
sinyal yang kuat, sinyal
divergence dapat juga menipu
pada kondisi tren yang kuat.
Pasar keuangan global akhir-akhir ini cenderung dikendalikan oleh informasi dari media massa. Kemajuan teknologi memungkinkan akses berita secara cepat bagi siapapun yang membutuhkannya. Berita aktual, seperti yang ditampilkan pada breaking news, memberikan keuntungan tersendiri bagi trader. Respon sigap terhadap kabar real-time dapat membantu investor untuk menjinakkan pasar. Tak heran, teknik menggabungkan berita ke dalam automatic/algoritma trading system menarik perhatian trader dalam beberapa tahun terakhir.
Eksistensi media konvensional sedang berhadapan dengan kompetitor baru, terutama via sarana internet. Situs sosial media seperti blog, twitter, news website, podcast dan sebagainya bisa menyajikan informasi dalam sekejap mata, bahkan sebelum mencapai media konvensional lain. Apalagi kini bermunculan perusahaan penyedia informasi yang mengumpulkan berita dari situs maupun media konvensional. Pada lazimnya, rangkaian informasi ini diarsipkan dalam bentuk digital agar mudah diakses via komputer. Tingkat kecepatan dan kapasitas komputer dalam mengolah berita sangat membantu proses analisa berbasis berita. Teknik artificial intelligence maupun bahasa program standar dapat digunakan untuk
mengklasifikasi informasi, yang nantinya berperan dalam pembuatan prediksi jangka pendek. Prediksi perubahan pasar penting untuk meningkatkan kinerja trading Anda sendiri.
Suka & Duka News Trading
Berikut ini adalah contoh penggunaan berita untuk kepentingan trading. Kali ini, kita akan membahas pengaruh informasi terhadap pergerakan Dollar Australia (Aussie):
Pada tanggal 17 Desember 2013, minutes rapat moneter RBA menunjukkan bahwa opsi pemangkasan suku bunga di bulan mendatang masih terbuka lebar dan menanggapi level
nilai tukar Aussie yang cukup tinggi meski telah melemah signifikan, di saat bersamaan pemerintah Australia juga mengumumkan penurunan outlook fiskal, namun lembaga rating Moody’s masih menyatakan bahwa penurunan outlook fiskal tersebut belum merubah rating obligasi Aaa Australia. Aksi ini memicu penurunan permintaan terhadap mata uang Aussie, sehingga AUDUSD anjlok -0.5% terhadap Dollar. Merujuk pada asumsi tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem yang berhasil menghubungkan korelasi antar minutes RBA dan mata uang Aussie dalam empat jam pertama sejak berita dirilis, maka potensi profit masih berpeluang diraih.
Futures Monthly Edisi Januari 2014Albertus Christian K. - Senior Researcher and Analyst Monex
34 Futures Monthly www.mifx.com
Adaptasi Robot Terhadap News
AUTOMATED TRADING
“Berita headline tidak hanya bertujuan untuk diperdagangkan demi kepentingan komersil. Lebih penting dari itu, topik utama pada media bisa menjadi pertimbangan bagi tindakan investasi pembacanya. Pertanyaan sesungguhnya adalah apakah kita bisa menggunakan berita tersebut secara efektif? Rubrik ini akan membahas evolusi serta aplikasi teknik analisa berita yang dapat diimplementasikan pada Automatic Trading.”
AUTOMATED TRADINGFutures Monthly Edisi Januari 2014
Albertus Christian K. - Senior Researcher and Analyst Monex
www.mifx.com Futures Monthly 35
Situasi sebaliknya bisa saja terjadi, seperti yang terjadi pada tanggal 6 Mei 2010. Saat itu, seorang trader di bursa New York salah melakukan input untuk posisi jual saham perusahaan internasional Procter & Gamble (P&G). Seharusnya, input jual bernilai US$16 juta. Namun, sang trader justru memasukkan angka US$16 milliar. Akibatnya Dow Jones pun rontok, mata uang EUR/USD ikut anjlok dari 1.2770 ke 1.2506. Sesaat setelah kesalahan input dikoreksi, kenaikan tajam terjadi, sehingga mata uang EUR/USD berbalik ke level 1.3000 hanya dalam sekejap (Gambar 1).
Kesalahan teknis seperti contoh di atas merupakan suatu tantangan. Semata untuk mengingatkan kita akan pentingnya kredibilitas dan akurasi berita dalam trading. Efektifitas automatic trading system dalam menghasilkan atau menghilangkan uang tergantung pada interpretasi berita yang sesuai dengan arah pasar. Dengan kata lain, estimasi robot diambil dari bagaimana sentimen pasar bereaksi terhadap berita tersebut.
Reaksi Terhadap News
Dampak dari berita makroekonomi pada harga berbagai aset cukup bervariasi. Sebagai contoh, berita penurunan tingkat suku bunga akan membantu kenaikan harga obligasi, namun melemahkan mata uang. Begitu pula dengan berita korporat, pengumuman earnings/laba rugi akan memicu perubahan harga jangka pendek saham perusahaan. Over-reaction juga dapat menyebabkan pembalikan arah cukup tajam sehari kemudian. Indikator trading volume serta gejolak harga pada umumnya langsung meningkat di semua kelas aset. Likuiditas otomatis meningkat
setelah pengumuman berita. Berita yang dirilis biasanya
menyediakan penjelasan apakah data tersebut mengkonfirmasi konsensus pasar atau justru melampaui konsensus. Deviasi atau selisih perbedaan antara konsensus dan data aktual akan menggerakkan harga untuk sesaat, sebelum normalisasi kembali. Jika terjadi kejutan pada data makroekonomi, imbasnya akan semakin besar. Kondisi pasar serta siklus bisnis juga tidak bisa dikesampingkan, karena dua hal ini mencerminkan sentimen investor. Pada pasar yang cenderung bearish, berita bagus sekalipun bisa gagal membentuk trend baru.
Menggabungkan News Ke dalam Algoritma Trading
Lalu bagaimana menggabungkan news ke dalam algoritma/automatic trading? Algoritma bisa digunakan untuk merespon data di pasar serta analisa harga, spread, volume ataupun volatility. Langkah termudah adalah
menciptakan indikator trigger untuk dijadikan acuan algoritma trading dalam memperhitungkan news. Sehingga news ini dijadikan semacam sinyal/indikator untuk trading. Sebagai contoh, data Core Retail Sales m/m. Misal data ini diperkirakan pada 0.1, dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 0.6. Sementara kita memperkirakan harga akan naik besar atau turun besar jika angka aktual berbeda sekitar 0.7, baik ke atas maupun ke bawah. Jadi jika data aktual 0.8, USDJPY bergerak naik 35 pip, dan sebaliknya jika data aktual -0.6, USDJPY bergerak turun 35 pip. Angka 0.7 kita jadikan trigger atau pemicu. Trigger adalah deviasi/selisih perbedaan antara konsensus dan aktual. Algoritma yang baik dapat menyesuaikan trading strateginya dengan deviasi ini.
Langkah termudah adalah
menciptakan indikator trigger untuk
dijadikan acuan algoritma trading
dalam memperhitungkan news.
Futures Monthly Edisi Januari 2014Iswardi Lingga - Senior Educator Monex
36 Futures Monthly www.mifx.com
Recycle Indikator Lawas - Relative Strength Index (RSI) – Akhir
Di bagian akhir serial investment clinic ini, kita akan membahas satu cara lain dalam penggunaan RSI, sebut saja pola 123. Pola ini tidak seperti pola 123 yang biasanya terjadi pada harga, karena urutan kejadiannya cukup berbeda. Perbedaan itu ada karena poin 3 terbentuk lebih dulu dibandingkan poin 2 dari sisi urutan kejadian, namun poin 3 hanya bisa dikenali setelah terbentuknya poin 2.
Seperti contoh pada gambar 7, bullish pola 123 RSI ini mulai terbentuk dari area overbought hingga menuju oversold. Berikut adalah kondisi untuk bullish (kondisi sebaliknya berlaku untuk bearish):
1. Harga mengalami penurunan dari uptrend, dan RSI bergerak dari area overbought label poin 1.
2. RSI bergerak menuju area oversold ketika mengalami koreksi (retracement) membentuk poin 2.
3. Setelah poin 2 terbentuk, mundur ke belakang beberapa periode untuk menemukan poin 3 yang merupakan upaya pergerakan balik RSI ke arah trend semula.
4.Tarik garis antara poin 1 dan poin 3, kemudian diteruskan ke depan untuk menemukan potensi bullish breakout.
5. Konfirmasi breakout adalah harga close pada bingkai waktu yang ditetapkan.
Pada gambar 8, Euro dalam bingkai waktu 1 jam telah membentuk setup pola ini sebanyak 4 kali pada bulan Desember 2013. Pembaca dapat mengamati grafik tersebut dan akan menemukan bahwa Euro kerap kali membentuk
pola ketika koreksi dari uptrend.
Sementara pada bulan November, saat
downtrend singkat terjadi, pola bearish
123 RSI muncul dengan kekuatan
200 poin (ilustrasi pada gambar 9).
Fokus pada Entry & Exit
Memasukkan posisi tentunya
jauh lebih sederhana dibanding
melikuidasinya, karena hasil akhir
transaksi akan sangat ditentukan
oleh kapan dan di harga berapa
anda melikuidasi posisi tersebut.
Aturan yang paling sederhana
namun menduduki prioritas tertinggi
dalam manajemen trading adalah
menjaga level likuidasi posisi,
setidaknya dua kali lebih besar
dibanding risiko (dalam hal ini
adalah dari nilai stop loss anda).
INVESTMENT CLINIC
Penggunaan ini mengharuskan
anda memiliki stop loss terlebih dahulu
sebelum menempatkan posisi dan
target poin. Berikut adalah langkah-
langkah sederhana yang dapat diikuti;
1. Entry point (contoh
dengan metode RSI 123 pattern)
2. Stop loss untuk posisi sell,
temukan swing high (low untuk
buy) terdekat yang cukup signifikan
3. Hitung jumlah poin
antara level entry dan stop loss.
Jika sesuai dengan area toleransi
anda (tentunya tidak terlalu besar),
jumlah tersebut dikalikan dua dan
dikurangi level entry, maka anda
telah mendapatkan level target point.
Gambar 9 juga memberikan
ilustrasi ideal hasil dari RSI 123 pattern
dengan aplikasi risk to reward ratio 1:2.
Anda dapat mengembangkan teknik
pengelolaan ini lebih lanjut. Namun
yang jelas angka perbandingan tidak
perlu terlalu tepat karena yang paling
penting di sini adalah hasil average,
yang akan menjamin keberhasilan
anda dalam jangka panjang.
Re-entry
Anda dapat mempertimbangkan
kembali untuk mengambil posisi
ulang jika posisi pertama gagal dan
mengalami kerugian. Dengan catatan
pattern tersebut masih berlaku dan RSI
tidak bergerak kembali di bawah (untuk
buy) atau di atas trendline (untuk sell).
Gambar 10 memberikan contoh
ideal bagaimana melakukan re-entry
pada kegagalan pertama. Hal ini
dapat dilakukan jika harga memberi
konfirmasi dan kembali ditutup
di atas level entry sebelumnya,
dan di saat yang sama RSI pattern
tidak mengalami perubahan.
Penggunaan lain melalui kombinasi
Untuk meningkatkan wawasan
tentang RSI, anda juga dapat
menggunakannya dengan bantuan
indikator lain terutama Moving
Average. Indikator lain akan membantu
dalam mengenali trend yang ada. Cara
lainnya adalah dengan menggabungkan
dua RSI ke dalam satu grafik untuk
mendapatkan sinyal crossover
dari dua periode yang berbeda.
Kirimkan saran dan tanggapan
anda ke education@mifx.com.
INVESTMENT CLINICFutures Monthly Edisi Januari 2014
Iswardi Lingga - Senior Educator Monex
www.mifx.com Futures Monthly 37
Stop loss untuk posisi sell, temukan
swing high (low untuk buy)
terdekat yang cukup signifikan
Futures Monthly Edisi Januari 2014Azhar Fauzi Noor - Researcher and Educator Monex Medan
38 Futures Monthly www.mifx.com
Menyoroti Skenario Kebijakan Moneter As“Sampai dengan penghujung tahun 2013, Federal Reserve Bank Amerika Serikat masih mempertahankan kebijakan moneter super longgar, termasuk jumlah pembelian obligasinya senilai $85 miliar per bulan. Langkah ini dilakukan karena sejak pertemuan bulan September lalu, kinerja ekonomi nasional terbilang sedang-sedang saja dan belum sepenuhnya stabil. Kondisi sektor tenaga kerja memang semakin baik dari hari ke hari, namun di saat yang sama tingkat pengangguran belum juga surut. Indikator lain yang kinerjanya cukup baik adalah data consumer spending atau pengeluaran rumah tangga dan tingkat investasi bisnis. Sayangnya, perbaikan dua komponen tersebut juga tidak diimbangi oleh performa sektor perumahan, yang laju pemulihannya justru melambat dalam beberapa bulan terakhir.”
FUNDAMENTAL ANALYSIS
Dengan tetap menjalankan program akomodatif, pemangku kebijakan berharap laju ekonomi akan lebih cepat dan jumlah pengangguran bisa terus menjauh dari level 7%.
Dengan tetap menjalankan program akomodatif, pemangku kebijakan berharap laju ekonomi akan lebih cepat dan jumlah pengangguran bisa terus menjauh dari level 7%. Risiko penurunan kinerja ekonomi dan daya serap sektor tenaga kerja mulai berkurang sejak musim gugur lalu. Komite kebijakan bank sentral (FOMC) mengakui bahwa tingkat inflasi harus segera mendekati level 2% karena kalau tidak, perekonomian nasional AS berisiko untuk melambat lagi.
FUNDAMENTAL ANALYSISFutures Monthly Edisi Januari 2014
Azhar Fauzi Noor - Researcher and Educator Monex Medan
www.mifx.com Futures Monthly 39
Sejak program pembelian aset diberlakukan, roda ekonomi Amerika Serikat mengarah ke kondisi yang lebih baik. Daya serap tenaga kerja juga cukup apik dan diprediksi semakin bagus lagi di tengah berlangsungnya fase pemulihan. Namun demikian, FOMC tidak serta merta tergoda untuk memperketat kebijakan moneternya. Dewan moneter justru memilih untuk menunggu munculnya bukti-bukti yang lebih jelas sebelum merancang kebijakan baru. Program pembelian surat hutang berbasis kredit perumahan sebesar $40 miliar per bulan dan obligasi jangka panjang senilai $45 miliar per bulan (total $85 milar) masih dianggap sebagai strategi yang relevan. Komitmen Federal Reserve untuk mempercepat laju ekonomi secara otomatis mengerek naik yield (imbal hasil) obligasi pemerintah (government bond) tenor 10 tahun dari 2.6% (Oktober) menjadi 2.8% di bulan Desember. Bank sentral membutuhkan setidaknya satu kuartal lagi untuk mengurangi jumlah stimulus. Kami memperkirakan obligasi 10-tahun pemerintah Amerika Serikat akan terkerek ke level 2.93% pada bulan Januari 2014.
Untuk mendukung kemajuan ekonomi dan stabilitas harga, FOMC memastikan bahwa kebijakan akomodatif akan terus diberlakukan meski program pembelian obligasi berakhir. Secara spesifik, bank sentral memberi sinyal untuk tetap mempertahankan suku bunga di kisaran 0-0.25% dan akan terus disesuaikan selama tingkat pengangguran berada di atas 6.5%. Sementara tingkat inflasi untuk satu hingga dua tahun ke depan diproyeksikan terus meningkat hingga kembali ke atas target 2%.
Futures Monthly Edisi Januari 2014
40 Futures Monthly www.mifx.com
Fix Rate 1 US$ = Rp. 10.000Contoh transaksi Seorang nasabah membeli USD/JPY sebanyak 10 lot di harga 100.001.Jika USD/JPY melemah ke harga 103.00 dan nasabah berhasil melikuidasi posisinya di harga tersebut. Perhitungan transaksi: P/L = ( Harga Jual-harga Beli ) x kontrak x lot Harga Jual = (103.00 – 100.00) x 100.000 x 10 lot 103.00 = US$ 29,126.213Maka keuntungan nasabah tersebut dari transaksi di atas sebesar Rp.290.126 213
2. Jika ternyata USD/JPY mengalami pelemahan dan nasabah sudah menempatkan stop loss atau membatasi kerugian di level 99.00. Perhitungan transaksi: P/L = (Harga Jual-Harga Beli) x kontrak x lot Harga Jual = (99.00 – 100.00) x 100.000 x 10 lot 99.00 = - (US$ 10,101.01) Maka kerugian nasabah tersebut dari transaksi di atas sebesar Rp. 101.010.101
*Perhitungan di atas tidak termasuk komisi.
National Public/Market Holiday December 2013
1 New Year Country: Indonesia, China, Hong Kong, Japan,South Korea UK, Germany, Swiss, US, Canada, Australia, New Zealand.2 New Year Country: Japan, New Zealand2 St Berchtold’s Day Country: Swiss 3 New Year Country: Japan6 Half Day Trading Country: Japan13 Coming of Age Day Country: Japan14 Birthday of Prophet Muhammad Country: Indonesia20 Martin Luther King Jr. Day Country: US27 Australia Day Country: Australia30 Lunar New Year Country: South Korea
31 Lunar New Year Country: South Korea, China, Hong Kong
Product USD/JPY
SpecificationContract Size 100,000 Mata Uang
Minimum Fluctuation 0.01
MARGINSNecessary Margin US$1000 / Lot
Fee $ 15 / Lot / Side
Spread Market Price
Trading Hours 05.00 WIB – 03.30 WIB (Summer), 05.00 WIB -04.30 WIB (Winter)
TRADING FACT
www.mifx.com Futures Monthly 41
Futures Monthly Edisi Januari 2014
Central Bank Last Meeting Next Meeting Outlook
12 November 2013/BerubahPerubahan terakhir:
kenaikan 25 basis poin pada 12 November 2013
19 Desember 2013/TetapPerubahan terakhir:
pemangkasan 75 basis poin pada 16 Desember 2008
5 Desember 2013/ TetapPerubahan terakhir:
pemangkasan 25 basis poin pada 7 November 2013
5 Desember 2013/ TetapPerubahan terakhir:
pemangkasan 50 basis poin pada 5 Maret 2009
19 September 2012/ TetapPerubahan terakhir:
pemangkasan 50 basis poin pada 11 Desember 2008
3 Desember 2013/ TetapPerubahan terakhir:
pemangkasan 25 basis poin pada 6 Agustus 2013
21 November 2013/ Tetap Perubahan terakhir:
pemangkasan 20 basis poin pada 19 Desember 2008
4 Desember 2013/ TetapPerubahan terakhir:
kenaikan 25 basis poin pada 8 September 2010
12 Desember 2013/ TetapPerubahan terakhir:
pemangkasan 50 basis poin pada 10 Maret 2011
N/A
30 Januari 2014
9 Januari 2014
9 Januari 2014
20 Maret 2014
4 Februari 2014
22 Januari 2014
22 Januari 2014
30 Januari 2014
Alasan dari kenaikan suku bunga bulan lalu adalah untuk mengendalikan defisit transaksi berjalan yang semakin melebar. Kenaikan suku bunga lanjutan berpeluang terjadi pasca pengumuman tapering Federal Reserve yang akan datang, untuk mengimbangi pelemahan nilai tukar valuta domestik.
Suku bunga masih akan dipertahankan pada level rendah setidaknya sampai pertengahan 2014 atau setelah finalisasi pengurangan stimulus. Salah satu indikator pemulihan ekonomi, yakni unemployment rate, tercatat turun ke level 7%.
Pemangkasan suku bunga bisa sewaktu-waktu dilakukan apabila laju inflasi terus melambat. Namun dengan kenaikan inflasi dari 0.7% menjadi 0.9%, maka dengan sendirinya peluang pemangkasan bunga di awal tahun menjadi berkurang.
Laju pertumbuhan ekonomi yang solid makin memperkuat harapan akan suatu kenaikan suku bunga, lebih cepat dibandingkan perkiraan sebelumnya.
Otoritas moneter Swiss masih mematok nilai tukar Franc terhadap Euro di posisi 1.2. Ruang untuk intervensi terbuka luas apabila nilai tukar kembali bergerak di luar jalurnya. Level suku bunga terkini dirasa cukup aman untuk menjaga stabilitas keuangan.
Kebijakan suku bunga rendah diterapkan secara hati-hati agar kinerja Dollar Australia tetap terjaga. Di sisi lain, kebijakan moneter juga harus memperhatikan iklim pertumbuhan ekonomi yang sehat.
Kebijakan stimulus masif diberlakukan oleh pemerintah guna mencapai target inflasi 2%. Adapun inflasi inti Jepang saat ini masih terpaku pada level 0.7%.
Tingkat pertumbuhan nasional berada dalam postur terbaiknya sepanjang 2013 di level 2.7%. Sementara di sisi lain, inflasi masih berada di posisi 0.7% pada bulan Oktober lalu atau di bawah target 2%. Arah kebijakan bank sentral akan bisa dilihat pada pertemuan berikutnya.
Potensi kenaikan suku bunga terbuka lebar pada bulan Januari 2014 sesuai sinyal yang diberikan oleh Gubernur RBNZ, Graeme Wheeler.
Bank Indonesia (BI) 7.50%
Federal Reserve (The Fed)
0.0%-0.25%
European Central Bank (ECB)
0.25%
Bank of England (BOE)0.50%
Swiss National Bank (SNB)0.25%
Reserve Bank of Australia (RBA)
2.50%
Bank of Japan (BOJ)0.10%
Bank of Canada (BOC)1.00%
Reserve Bank of New Zealand
2.5 %
CENTRAL BANKS INTEREST RATE OUTLOOKDwi Aviono Pamudji - Senior Researcher and Educator Monex Bandung
42 Futures Monthly www.mifx.com
Futures Monthly Edisi Januari 2014Faisyal - Researcher and Analyst Monex
DATE TIME (WIB) CURRENCY ECONOMIC DATA PREVIOUS
GLOBAL ECONOMIC CALENDAR
1 8:00 CNY Manufacturing PMI 51.42 8:45 CNY HSBC Final Manufacturing PMI 50.5 16:30 GBP Manufacturing PMI 58.4 20:30 USD Unemployment Claims n/a 22:00 USD ISM Manufacturing PMI 57.33 16:30 GBP Construction PMI 62.66 15:15 CHF CPI m/m 0.0% 22:00 USD ISM Non-Manufacturing PMI 53.9 USD Factory Orders m/m -0.9%7 7:30 AUD Trade Balance -0.53 B 15:55 EUR German Unemployment Change 10 K 20:30 USD Trade Balance -40.6 B8 8:30 CNY CPI y/y 3.0% 9:00 CNY GDP q/y 7.8% Tentative CNY Trade Balance 33.8 B 12:30 CNY Industrial Production y/y 10.0% EUR Unemployment Rate 12.1% 20:15 USD ADP Non-Farm Employment Change 215 K9 7:30 AUD Building Approvals m/m -1.8% AUD Retail Sales m/m 0.5% 19:00 GBP Asset Purchase Facility 375 B GBP Official Bank Rate 0.50% 19:45 EUR Minimum Bid Rate 0.25% 20:30 USD Unemployment Claims n/a10 2:00 USD FOMC Meeting Minutes n/a USD Federal Budget Balance -135.2 B 16:30 GBP Manufacturing Production m/m 0.4% GBP Trade Balance -9.7 B 20:30 USD Non-Farm Employment Change 203 K USD Unemployment Rate 7.0%13 7:30 AUD Home Loans m/m 1.0%14 16:30 GBP CPI y/y 2.1% 17:00 EUR Industrial Production m/m -1.1% 20:30 USD Core Retail Sales m/m 0.4%15 20:30 USD PPI m/m -0.1% USD Empire State Manufacturing Index 1.016 2:00 USD Beige Book n/a 7:30 AUD Employment Change 21.0 K AUD Unemployment Rate 5.8% 20:30 USD Core CPI m/m 0.2% USD Unemployment Claims n/a 22:00 USD Philly Fed Manufacturing Index n/a17 16:30 GBP Retail Sales m/m n/a 20:30 USD Building Permits n/a 21:55 USD Prelim UoM Consumer Sentiment 82.520 14:00 EUR German PPI m/m n/a21 17:00 EUR German ZEW Economic Sentiment 62.022 7:30 AUD CPI q/q 1.2% 16:30 GBP Claimant Count Change n/a GBP MPC Official Bank Rate Votes n/a GBP Unemployment Rate n/a23 8:45 CNY HSBC Flash Manufacturing PMI 50.5 15:00 EUR French Flash Manufacturing PMI 47.1 15:30 EUR German Flash Manufacturing PMI 54.2 16:00 EUR German Ifo Business Climate n/a 20:30 USD Unemployment Claims n/a 22:00 USD Existing Home Sales n/a24 16:30 GBP BBA Mortgage Approvals n/a27 22:00 USD New Home Sales n/a28 7:30 AUD NAB Business Confidence 5 16:30 GBP Prelim GDP q/q 0.8% 20:30 USD Core Durable Goods Orders m/m n/a 22:00 USD CB Consumer Confidence n/a29 14:00 EUR GfK German Consumer Climate n/a30 2:00 USD FOMC Statement n/a 20:30 USD Advance GDP q/q 2.8% USD Unemployment Claims n/a 22:00 USD Pending Home Sales m/m n/a31 7:30 AUD PPI q/q 1.3%
top related