analisis pengaruh roe, der, management …eprints.undip.ac.id/28725/1/jurnal_skripsi.pdf ·...
Post on 06-Jun-2019
216 Views
Preview:
TRANSCRIPT
ANALISIS PENGARUH ROE, DER,
MANAGEMENT OWNERSHIP, FREE CASH FLOW, dan SIZE
TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO
PADA PERUSAHAAN – PERUSAHAAN MANUFAKTUR
YANG TERDAFTAR DI
BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2006 - 2009
Nasim Fajriyah
Dr. H.M. Chabachib, M.Si., Akt.
ABSTRACT
The Objective of this research is to analyse the influence of Return on
Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Management Ownership (MO), Free
Cash Flow (FCF), and Size toward Dividend Payout Ratio (DPR) in manufacture
companies that listed in Indonesia Stock Exchange (ISX) from 2006 to 2009.
Sample of this research consist of 11 companies with 44 total
observations. But after reduced the outliers, sample of research became 31
observations. Purposive sampling method were used as samples determining
method. The observations data are taken from Indonesia Capital Market
Directory 2010 and audited Financial Reports 2009. Analysys method by using
multiple regression analysis with ordinary least square used t statistic to checked
partial regression coeficient and F statistic to checked simultaneous effect. And
also all variables had checked with Normality test, Multikolinerity test,
Heteroskedastisity test and Autocorrelation test.
The result shows that there was no deviation of classical assumption test,
means this observations were worthed. The result of t test are Return on Equity
(ROE), Debt to Equity Ratio (DER), and Management Ownership (MO) had been
posive and significantly fluent toward Dividend Payout Ratio (DPR), as for Free
Cash Flow (FCF), and Size had been negative and significantly fluent toward
Dividend Payout Ratio (DPR). The result of f test is all variables positive and
significantly fluent toward Dividend Payout Ratio (DPR). And the result of
regression estimation of all independent variables is ability predicted 58,4% of
Dividend Payout Ratio (DPR), the remains were affected by another factors
outside of this research.
Keywords : Return on Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Management
Ownership (MO), Free Cash Flow (FCF), Size, Dividend Payout
Ratio (DPR).
I. Pendahuluan
Perusahaan yang go public dikelola dengan memisahkan antara fungsi
kepemilikan dengan fungsi pengelolaan atau manajerial. Hubungan manajer
dengan para pemegang saham di dalam agency theory digambarkan sebagai
hubungan antara agent dan principal (Schroeder et al., 2001 dalam Christiawan
dan Tarigan, 2007). Dimana pemilik perusahaan (principal) mempercayakan
pengelolaan perusahaan dilakukan oleh orang lain atau manajer (agent) sesuai
dengan kepentingan principal, dengan mendelegasikan beberapa wewenang
pengambilan keputusan kepada agent. (Djabid,2009). Manajemen perlu membuat
kebijakan dividen yang optimal dimana kebijakan tersebut menciptakan
keseimbangan di antara dividen saat ini dan pertumbuhan di masa yang akan
datang sehingga memaksimumkan harga saham (Brennan dan Thakor, 1990,
dalam Sutrisno,2001).
Namun, konflik kepentingan yang terjadi antara principal dan agent akan
mengakibatkan biaya keagenan (agency cost). Biaya keagenan dapat
diminimalkan dengan suatu mekanisme pengawasan yang dapat mensejajarkan
kepentingan yang terkait tersebut. Kebijakan dividen kas dapat menjadi salah satu
bentuk mekanisme pengawasan pemegang saham terhadap pihak manajemen.
(Suharli, 2006). Kebijakan dividen kas ini tergambar pada dividend payout ratio
(DPR) yaitu persentase laba yang dibagikan dalam bentuk dividen tunai, artinya
besar kecilnya dividend payout ratio akan mempengaruhi keputusan investasi para
pemegang saham dan disisi lain berpengaruh pada kondisi keuangan perusahaan.
(Marlina dan Danica, 2009).
Banyak faktor yang mempengaruhi dividend payout ratio, yang pertama
adalah profitabilitas. Ukuran profitabilitas yang dipakai dalam penelitian ini
adalah ROE (Return on Equity). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Suharli
(2006) menunjukkan bahwa ROE berpengaruh positif dan signifikan terhadap
DPR, sedagkan menurut penelitian Rahmawati dan Akram (2007) ROE
berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap DPR.
Ukuran leverage yang dipakai dalam penelitian ini adalah debt to equity
ratio (DER) yang merupakan rasio hutang terhadap modal. Rasio ini mengukur
seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh hutang, dimana semakin tinggi rasio ini
menggambarkan gejala yang kurang baik bagi perusahaan. (Sartono, 2001; dalam
Marlina dan Danica, 2009). Penelitian yang dilakukan oleh Marlina dan Danica
(2009) menunjukkan bahwa DER berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap DPR. Hal ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh
Sutrisno (2001) dan Prihantoro (2003) yang menunjukkan bahwa DER
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap DPR, dan penelitian yang dilakukan
oleh Suharli (2006) dan Gill dan Biger dan Tibrewala (2010) menunjukkan bahwa
DER berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap DPR.
Management ownership (Kepemilikan Manajerial) berkaitan erat dengan
agency conflict karena management ownership merupakan situasi dimana manajer
memiliki saham perusahaan, dengan kata lain manajer tersebut merupakan
pemegang saham perusahaan. Dengan meningkatkan management ownership
dapat mengurangi agency conflict karena manajer bertindak sesuai dengan
keinginan pemegang saham (Kahar, 2008). Demzetz (1983) dalam Lee dan Ryu
(2003) juga berpendapat bahwa peningkatan management ownership dapat
mengurangi peningkatan keutungan pribadi dari manajer. Hasil penelitian yang
dilakukan oleh Nuringsih (2005) menyatakan bahwa management ownership
berpengaruh positif dan signifikan terhadap DPR, sedangkan penelitian yang
dilakukan oleh Mahadwartha (2007) dan Dewi (2001) menunjukkan bahwa
management ownership berpengaruh negatif dan signifikan terhadap DPR.
Perusahaan dengan aliran kas bebas berlebih akan memiliki kinerja yang
lebih baik dibandingkan perusahaan lainnya karena merekan dapat memperoleh
keuntungan atas berbagai kesempatan yang tidak dapat diperoleh perusahaan lain
(Rosdini, 2009). Penelitian yang dilakukan oleh Rosdini (2009) menunjukkan
bahwa free cash flow berpengaruh positif dan signifikan terhadap DPR,
sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Mahadwartha (2007) dan Pujiastuti
(2008) menunjukkan bahwa free cash flow berpengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap DPR.
Size merupakan ukuran perusahaan. Perusahaan yang memiliki aset besar
cenderung untuk lebih mature dan mempunyai akses yang lebih mudah dalam
pasar modal. Penelitian yang dilakukan oleh Dewi (2008) menunjukkan bahwa
size berpengaruh positif dan signifikan terhadap DPR, dan penelitian yang
dilakukan oleh Sutrisno (2001), Nuringsih (2005), dan Damayanti dan Achyani
(2006) menunjukkan bahwa size berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
DPR. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati dan Akram (2007)
menunjukkan bahwa size berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap DPR.
Berdasarkan research problem yang telah dipaparkan di atas, diperlukan
penelitian lebih lanjut terhadap variabel dividend payout ratio, sehingga dapat
ditarik research question sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh Return on Equity terhadap Dividend Payout Ratio pada
perusahaan yang terdaftar di BEI sektor manufaktur pada periode 2006-2009 ?
2. Bagaimana pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Dividend Payout Ratio
pada perusahaan yang terdaftar BEI di sektor manufaktur pada periode 2006-
2009 ?
3. Bagaimana pengaruh Management Ownership terhadap Dividend Payout Ratio
pada perusahaan yang terdaftar di BEI sektor manufaktur pada periode 2006-
2009?
4. Bagaimana pengaruh Free Cash Flow terhadap Dividend Payout Ratio pada
perusahaan yang terdaftar di BEI sektor manufaktur pada periode 2006-2009 ?
5. Bagaimana pengaruh Size terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan
yang terdaftar di BEI sektor manufaktur pada periode 2006-2009 ?
II. Telaah Pustaka
2.1 Kebijakan Dividen
Kebijakan dividen adalah kebijakan yang diambil manajemen perusahaan
untuk memutuskan membayarkan sebagian keuntungan perusahaan kepada
pemegang saham daripada menahannya sebagai laba ditahan untuk diinvestasikan
kembali agar mendapatkan capital gains. Capital gains adalah keuntungan modal
yang akan diperoleh pemegang saham jika menginvestasikan kembali
pendapatannya dalam jangka panjang (Ambarwati, 2010).
2.2 Teori Keagenan
Teori keagenan menjelaskan bahwa kepentingan manajer dan kepentingan
pemegang saham seringkali bertentangan sehingga dapat terjadi konlik di
antaranya (Tarjo dan Hartono, 2003; dalam Dewi, 2008). Hal tersebut sering
terjadi karena manajer cenderung berusaha mengutamakan kepentingan pribadi.
Sedangkan pemegang saham tidak menyukai kepentingan pribadi manajer karena
hal tersebut menambah cost bagi perusahaan dan akan menurunkan keuntungan
yang akan diterima oleh pemegang saham. Untuk mengawasi dan menghalangi
perilaku oportunis manajer maka pemegang saham harus bersedia mengeluarkan
cost pengawasan yang disebut agency cost atau biaya keagenan (Dewi, 2008).
Namun ada beberapa pendekatan untuk mengurangi agency cost diantaranya
dengan membagi dividen kas yang menyebabkan perusahaan tidak mempunyai
dana yang banyak sehingga tidak bisa disalahgunakan oleh manajer.
2.3 Dividend Payout Ratio (DPR)
Dividen payout ratio merupakan persentase dividen kas yang dibagikan
dari keuntungan bersih perusahaan (Ambarwati, 2010). Menurut Van Horne &
Machowicz Jr (1998) dividend payout ratio merupakan persentase pendapatan
perusahaan yang diberikan ke para pemegang saham secara tunai. Dividend
payout ratio yang ditentukan perusahaan untuk membayar dividen kepada para
pemegang saham setiap tahun yang dilakukan berdasarkan besar kecilnya laba
bersih setelah pajak. Jumlah dividen yang dibayarkan akan mempengaruhi harga
saham atau kesejahteraan para pemegang saham. (Prihantoro, 2003).
2.3.1 Pengaruh Return on Equity terhadap Dividend Payout Ratio
Perusahaan yang memperoleh keuntungan, cenderung akan membayar porsi
keuntungannya lebih besar sebagai dividen. Semakin besar keuntungan yang
diperoleh, semakin besar pula kemampuan perusahaan utuk membayar dividend
(Prihantoro, 2003).
Ukuran profitabilitas yang digunakan adalah ROE, bisa disimpulkan bahwa
profitabilitas berpengaruh positif terhadap dividen, oleh karena itu variabel ROE
berpengaruh positif dan signifikan terhadap dividend payout ratio, dalam artian
semakin besar rasio ROE maka akan diikuti kenaikan rasio DPR.
2.3.2 Pengaruh Debt to Equity Ratio Terhadap Dividend Payout Ratio
Debt to Equity Ratio mencerminkan kemampuan perusahaan dalam
memenuhi seluruh kewajiban yang ditujukan oleh beberapa bagian modal sendiri
yang digunakan untuk membayar hutang. Jika beban hutang semakin tinggi, maka
kemampuan perusahaan untuk membagi dividen akan semakin rendah, sehingga
DER mempunyai hubungan negatif dan signifikan terhadap DPR (Sutrisno, 2001).
2.3.3 Pengaruh Management Ownership terhadap Dividend Payout Ratio
Manajer yang memiliki saham perusahaan akan turut menikmati dividen
(Christiawan dan Tarigan, 2007). Oleh karena itu bisa disimpulkan bahwa
management ownership berpengaruh positif dan signifikan terhadap DPR,
semakin tinggi tingkat kepemilikan manajer dalam suatu perusahaan, maka
semakin besar pula DPR yang dibagikan.
2.3.4 Pengaruh Free Cash Flow Terhadap Dividend Payout Ratio
Arus kas bebas merupakan kas yang bisa didistribusikan kepada kreditor atau
para pemegang saham (Ross, 2003).
Jumlah free cash flow yang banyak dapat disalahgunakan oleh manajer untuk
memaksimalkan kepentingan pribadinya maupun berinvestasi pada proyek yang tidak
menguntungkan, oleh sebab itu, pembagian DPR bisa menjadi mekanisme untuk
mencegah manajer memaksimalkan kepentingan pribadi (Mahadwartha, 2007). Bisa
disimpulkan bahwa dengan banyakya free cash flow yang tersedia berarti DPR yang
dibagikan juga semakin besar. Artinya free cash flow berpengaruh positif dan
signifikan terhadap DPR.
2.3.5 Pengaruh Size terhadap Dividend Payout Ratio
Suatu perusahaan besar yang sudah mapan akan memiliki akses yang
mudah menuju pasar modal, sementara perusahaan yang baru dan yang masih
kecil akan mengalami bnayak kesulitan untuk memiliki akses ke pasar modal
karena kemudahan akses ke pasar modal cukup berarti untuk fleksibilitas dan
kemampuannya untuk memperoleh dana yang lebih besar, sehingga perusahaan
mampu memiliki rasio pembayaran dividen yang lebih tinggi daripada perusahaan
kecil (Sutrisno, 2001). Oleh karena itu bisa ditarik kesimpulan bahwa size
berpengaruh positif dan signifikan terhadap dividend payout ratio, yaitu semakin
besar ukuran perusahaan, maka DPR yang dibayarkan juga meningkat.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disusun suatu gambar kerangka
skematis model penelitian tentang “Analisis Pengaruh Return on Equity, Debt to
Equity Ratio, Management Ownership, Free Cash Flow, dan Size Terhadap
Dividend Payout Ratio pada Perusahaan – Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006 – 2009.”
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran Teoritis
Pengaruh Variabel ROE, DER, Management Ownership, Free Cash Flow dan
Size terhadap Dividend Payout Ratio
+
_
+
+
+
Sumber : Suharli (2006), Prihatoro (2003), Sutrisno (2001), Nuringsih (2005),
Rosdini (2009), Dewi (2008).
2.4 Hipotesis Penelitian
ROE
DER
Mangement
Ownership
Free Cash Flow
Size
DPR
Hipotesis penelitian yang diajukan dalam penelitian ini berdasarkan landasan
teori, penelitian terdahulu, dan kerangka pemikiran teoritis adalah sebagai berikut:
Hipotesis 1 : Return On Equity memiliki pengaruh positif terhadap Dividend
Payout Ratio.
Hipotesis 2 : Debt to Equity Ratio memiliki pengaruh negatif terhadap
Dividend Payout Ratio.
Hipotesis 3 : Management Ownership memiliki pengaruh positif Dividend
Payout Ratio.
Hipotesis 4 : Free Cash Flow memiliki pengaruh positif terhadap Dividend
Payout Ratio.
Hipotesis 5 : Size memiliki pegaruh positif terhadap Dividend Payout Ratio.
III. Metodologi Penelitian
3.1 Jenis dan Sumber Data
3.1.1 Jenis Data
Dalam penelitian ini data yang dipergunakan adalah data sekunder berupa
pooled data. untuk keempat variabel yaitu return on equity, debt to equity ratio,
management ownership, free cash flow, size, dan dividend payout ratio. Data
sekunder ini diperoleh dengan metode pengamatan pada perusahaan-perusahaan
yang terdaftar selama pengamatan dari tahun 2006 sampai 2009.
3.1.2 Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari Indonesia Capital Market
Directory 2010 ( ICMD 2010) dengan periode waktu antara tahun 2006 sampai
2009. Bentuk data dari variabel yang digunakan yaitu Return On Equity, Debt to
Equity Ratio, Management Ownership, , dan Dividend Payout Ratio. adalah rasio.
Sedangkan bentuk data dari variabel Free Cash Flow, dan Size adalah nominal.
3.2 Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang listed di
Bursa Efek Indonesia selama tahun 2006 sampai 2009. Teknik pengambilan
sampel dilakukan melalui metode purposive sampling dengan tujuan untuk
mendapatkan sampel yang sesuai dengan tujuan penelitian. Metode purposive
sampling merupakan metode pengambilan sampel yang didasarkan pada beberapa
pertimbangan atau kriteria tertentu. Kriteria perusahaan yang akan menjadi
sampel pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mempublikasikan laporan keuangan yang telah diaudit setiap tahun selam
periode tahun 2006 sampai 2009.
2. Perusahaan yang membagikan dividen selama empat tahun berturut-turut
pada tahun 2006 sampai 2009.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Data yang berupa variabel return on equity, debt to equity ratio,
management ownership, dan dividend payout ratio diperoleh dengan cara
mengutip secara langsung dari Indonesia Capital Market Directory 2010 (ICMD
2010) selama empat tahun berturut-turut, dari tahun 2006 - 2009. Sedangkan data
free cash flow dan size diperoleh dengan perhitungan menggunakan rumus dari
data pada laporan keuangan setiap tahun peusahaan yang telah diaudit.
3.4 Variabel Penelitian
Penelitian ini menganalisis secara empiris tentang faktor-faktor yang
diduga berpengaruh terhadap DPR pada perusahaan. Oleh karena itu, perlu
dilakukan pengujian atas hipotesis-hipotesis yang telah diajukan. Pengujian
hipotesis dilakukan menurut metode penelitian dan analisis yang dirancang sesuai
dengan variabel-variabel yang diteliti agar mendapatkan hasil yang akurat.
3.4.1 Variabel Dependen
Variable dependen dalam penelitian ini adalah Dividen Payout Ratio (DPR).
Dividen payout ratio merupakan rasio laba yang dibayarkan perusahaan sebagai
dividen kepada investor pada periode tertentu. Dividen payout ratio didefinisikan
sebagai rasio antara dividen per share (DPS) terhadap earning per share (EPS).
dividen payout ratio dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut
(Damayanti dan Achyani, 2006)/ICMD:
Dividend Per Share
Dividend Payout Ratio =
Earning Per Share
3.4.2 Variabel Independen
Variabel-variabel independen yang terdapat dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
3.4.2.1 Return On Equity ( ROE )
Menurut Suharli (2006) ROE merupakan tingkat pengembalian atas ekuitas
pemilik perusahaan. Ekuitas pemilik adalah jumlah aktiva besih perusahaan,
sehingga pehitungan ROE sebuah perusahaan dapat dihitung dengan
menggunakan rumus (Ross, 2003)/ICMD :
Laba Bersih
Return On Equity =
Total Ekuitas
3.4.2.2 Debt to Equity Ratio
DER mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh
kewajibannya (Prihantoro, 2003). Semakin besar rasio DER berarti kewajiban
yang harus dibayar perusahaan semakin banyak, artinya dana yang tersedia untuk
diabagikan sebagai DPR kepada pemegang sham menjadi berkurang, oleh sebab
itu DER berpengaruh negatif dan signifikan terhadap DPR. Menurut Ross
(2003)/ICMD, DER dapat dihitung dengan cara :
Total Hutang
Debt to Equity Ratio =
Total Aktiva
3.4.2.3 Management Ownership
Management ownership merupakan posisi dimana manajer memiliki saham
dalam perusahaan (Christiawan dan Tarigan, 2007). Management ownership bisa
dikatakan sebagai bonding mechanism terhadap manajer untuk tidak
menyalahgunakan dana yang ada, dengan meningkatnya management ownership
diharapkan manajer bertindak sesuai dengan kepentingan pemegang saham dan
manajer pun ikut menerima dividen sehingga terjadi hubungan yang positif dan
signifikan anatara management ownership dan DPR. Menurut Nuringsih (2005)
variabel management ownership dapat dihitung dengan rumus :
Σ Saham yang dimiliki manajer dan direksi
Management Ownership =
Σ Saham perusahaan yang diterbitkan
3.4.2.4 Free Cash Flow
Free cash flow merupakan dana berlebih yang dimiliki peusahaan yang
seharusny didistribusikan kepada pemegang saham (Rosdini, 2009). Dengan
meningkatnya jumlah free cash flow manajer bisa menyalahgunakan dengan
berinvestasi pada proyek yang merugikan, akan tetapi free cash flow yang banyak
seharusnya dibagikan kepada para pemegang saham sehingga dana tersebut tidak
terbuang percuma. Menurut Pujiastuti (2007) free cash flow bisa dihitung dengan
cara :
Net Profit – ( Depresiasi + Bunga )
Free Cash Flow =
Total Aset
3.4.2.5 Size
Perusahaan yang besar memiliki akses yang mudah ke pasar modal
(Damayanti dan Achyani, 2006). Jika perusahaan mempunyai akses yang mudah
ke pasar modal berarti perusahaan tersebut mudah untuk mendapatkan dana, dan
jika dana sehingga rasio pembayaran dividen menjadi tinggi. Alli et al. (1993)
dalam Damayanti dan Achyani (2006) menghitung size dengan cara :
SIZE = Ln Total Asset
3.5 Teknik Analisis Data
3.5.1 Uji Asumsi Klasik
3.5.1.1 Uji Multikolinearitas
Uji multikolineartas bertujuan untuk menguji apakah di dalam model
regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen). Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen
(Ghozali, 2006).
3.5.1.2 Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi betujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah
regresi yang bebas dari autokorelasi (Ghozali, 2006).
3.5.1.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain (Ghozali, 2006).
3.5.1.4 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2006).
3.5.2 Analisis Regresi Linear Berganda
Model analisis yang digunakan untuk menganalisis pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen adalah model regresi berganda. Model
analisis statistik ini dipilih karena penelitian ini dirancang untuk meneliti variabel-
variabel bebas yang berpengaruh terhadap variabel terikat dengan menggunakan
data cross section. Adapun model regresinya sebagai berikut :
DPR = b0 + b1ROE + b2DER + b3MO + b4FCF + b5SIZE + e
3.5.2.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji statistik F pda dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
independen dalam penelitian secara bersama – sama mempunyai pengaruh
terhadap variabel dependen. (Ghozali, 2006).
3.5.2.2 Uji Signifikansi Parameter Individual ( Uji Statistik t )
Uji statstik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen
(Ghozali, 2006).
3.5.2.3 Uji Koefisien Determinasi (R2)
Uji koefisien determinasi (R2) mengukur seberapa jauh kemampuan model
dalam menjelaskan variasi terhadap variabel dependen. Nilai koefisien
determinasi anatar nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel –
variabel dalam independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat
terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel – variabel indeenden
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk mempresiksi variasi
variabel independen (Ghozali, 2006).
IV. Hasil Analisis dan Pembahasan
4.1 Uji Multikolinearitas
Hasil Uji Multikolinearitas pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1
Hasil Uji Multikolinearitas
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
ROE .926 1.080
DER .801 1.249
MO .791 1.264
FCF .965 1.036
SIZE .964 1.037
a. Dependent Variable: DPR
Sumber : Output SPSS 16
Dari uji multikolinearitas penelitian ini yang disajikan pada tabel 4.1
menunjukkan bahwa nilai Tolerance semua variabel mendekati 1 dan nilai VIF
berada di kisaran angka 1. Hal ini menujukkan bahwa penelitian ini bebas
multikolinearitas.
4.2 Uji Multikolinearitas
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi bisa dilihat degan uji
Durbin-Watson (DW test).
Tabel 4.2
Hasil Uji Autokorelasi
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate Durbin-Watson
1 .808a .653 .584 13.63483 1.482
a. Predictors: (Constant), SIZE, FCF, ROE, DER, MO
b. Dependent Variable: DPR
Sumber : Output SPSS 16
Jumlah sampel (n) dalam penelitian ini adalah 31 dan jumlah variabel
independen (k) adalah 5 dan angka dw sebesar 1.262. Berdasarkan tabel Durbin –
Watson diperoleh angka du dan dl sebagai berikut :
n k = 5
Du dl
31 1,8252 1,0904
Hasil uji autokorelasi pada penelitian ini menunjukkan angka durbin watson
sebesar 1,482. Dengan 4 – du : 2,1748 dan 4 – dl : 2,9096.
+ ragu – ragu bebas ragu – ragu -
0 1,0904 1,8252 2,1748 2,9096
1,482
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai DW terletak pada daerah ragu
– ragu, sehingga diperlukan uji yang lainnya (Run Test) untuk menentukan ada
atau tidaknya autokorelasi. Tabel 4.5 menunjukkan hasil Run Test.
Tabel 4.3
Hasil Run Test
Sumber : Output SPSS 16
Hasil dari Run Test pada tabel 4.3 terlihat bahwa nilai test sebesar 4,28275
dengan probabilitas 0,468 signifikan pada 0,05 yang berarti bahwa tidak adanya
autokorelasi pada penelitian ini.
4.3 Uji Heteroskedastisitas
Hasil pengujian heteroskedastisitas pada penelitian ini dapat dilihat pada
tabel glejser berikut :
Tabel 4.4
Hasil Uji Glejser
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B
Std.
Error Beta
Unstandardized
Residual
Test Valuea 4.28275
Cases < Test Value 15
Cases >= Test
Value 16
Total Cases 31
Number of Runs 14
Z -.726
Asymp. Sig. (2-
tailed) .468
a. Median
1 (Constant) -1.306 12.631 -.103 .918
ROE 3.817 1.937 .343 1.971 .060
DER 1.446 1.499 .183 .965 .344
MO -3.046 45.549 -.012 -.067 .947
LNFCF -.224 .774 -.048 -.289 .775
SIZE -22.651 8.252 -.453 -2.745 .051
a. Dependent Variable: ABSDPR
Sumber : Output SPSS 16
Hasil uji glejser pada penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada satupun
variabel independen yang berpengaruh secara signifikan terhadap variabel
dependen nilai absolut DPR, ditunjukkan dengan angka signifikansi di atas 5%.
Artinya penelitian ini bebas dari heteroskedastisitas.
Berikut ini adalah gambar Scatterplot hasil uji heteroskedastisitas pada
penelitian ini :
Gambar 4.1
Gambar Scatterpot hasil uji Heteroskedastisitas
Sumber : Output SPSS 16
Dari gambar tersebut bisa dilihat bahwa tidak terbentuk pola yang jelas,
serta titik – titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Artinya,
penelitian ini bebas heteroskedastisitas
4.4 Uji Normalitas
Tabel 4.5
Hasil Uji Kosmolgorov Smirnov
Sumber :
Output
SPSS 16
Besarnya nilai Asymp. Sig. (2-tailed) pada tabel Kosmolgorov Smirnov di
atas adalah 0,482 yaitu lebih besar dari 5%. Artinya data pada penelitian ini
terdistribusi secara normal.
Unstandardized
Residual
N 31
Normal
Parametersa
Mean .0000000
Std. Deviation 12.44684153
Most
Extreme
Differences
Absolute .151
Positive .075
Negative -.151
Kolmogorov-Smirnov Z .839
Asymp. Sig. (2-tailed) .482
a. Test distribution is Normal.
Selain menggunakan uji Kosmolgorov Smirnov uji normalitas pada
penelitian ini juga menggunakan analisis grafik. Berikut ini adalah histogram dan
grafik normal Plot :
Gambar 4.2
Histogram Uji Normalitas
Sumber : Output SPSS 16
Gambar 4.3
Grafik Normal Plot Uji Normalitas
Sumber : Output SPSS 16
Dari histogram tersebut terlihat bahwa pola distribusi data berada di
kisaran angka 0 yang artiya data terdistribusi secara normal, didukung oleh
grafik normal plot yang menghasilkan data menyeba di sekitar garis diagonal
dan mengikuti arah diagonal. Artinya data pada penelitian ini terdistribusi secara
normal.
4.5 Hasil Uji F
Berikut ini adalah tabel uji signifikansi simultan pada penelitian ini :
Tabel 4.6
Hasil Uji Signifikansi Simultan
ANOVAb
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 8763.559 5 1752.712 9.428 .000a
Residual 4647.716 25 185.909
Total 13411.275 30
a. Predictors: (Constant), SIZE, FCF, ROE, DER, MO
a. Dependent Variable: DPR
Sumber : Output SPSS 16
Dari uji ANOVA atau F test didapat niali F sebesar 9,428 dengan
probabilitas 0,000. Karena probabilitas kurang dari 5%, maka variabel independen
ROE, DER, management ownership, free cash flow, dan size secara bersama –
sama berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap DPR.
4.6 Hasil Uji t
Hasil uji statistik t pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.7
Hasil Uji Statistik t
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constan
t) 43.492 25.925
1.678 .106
ROE .762 .228 .409 3.345 .003 .926 1.080
DER 11.263 3.161 .469 3.563 .002 .801 1.249
MO 254.367 101.426 .332 2.508 .019 .791 1.264
FCF -66.504 17.185 -.464 -3.870 .001 .965 1.036
SIZE -4.113 1.704 -.289 -2.413 .023 .964 1.037
a. Dependent Variable: DPR
Sumber : Output SPSS 16
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa variabel ROE, DER, dan
management ownership berpengaruh positif bisa dilihat pada t hitung yang
menunjukkan angka positif dan signifikan terhadap DPR, karena probabilitas
signifikansinya kurang dari 5%. Sedangkan untuk variabel free cash flow dan size
berpengaruh negatif dan signiikan terhadap DPR.
Dari tabel 4.8 dapat ditarik persamaan regresi linier berganda antara variabel
return on equity, debt to equity ratio, management owership, free cash flow, dan
size terhadap dividend payout ratio adalah sebagai berikut :
DPR = 43,492 + 0,762 ROE, + 11,263 DER + 254,367 MO – 66,504 FCF –
4,113 SIZE
4.6.1 Pembahasan
1. Pengaruh variabel ROE terhadap variabel DPR
Variabel ROE mempunyai probabilitas signifikansi 0,03 yaitu kurang dari 5%,
dengan nilai t hitung > t tabel ( 3,345 > 2,0395 ). Artinya variabel ROE
berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel DPR, sehingga Hipotesis
1 diterima. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Suharli (2006).
ROE berpengaruh positif dan signifikan artinya semakin meningkat
profitabilitas yang diperoleh oleh perusahaan maka perusahaan tersebut emakin
banyak membagikan dividen kepada para pemegang saham.
2. Pengaruh variabel DER terhadap variabel DPR
Variabel DER mempunyai probabilitas signifikansi sebesar 0,02 yang mana
kurang dari 5% dengan t hitung > t tabel ( 3,563 > 2,0395 ). Artinya variabel
ROE berpengaruh positif dan signifikan sehingga Hipotesis 2 ditolak. Hasil
penelitian ini mencerminkan bahwa komitmen perusahaan di sektor
manufaktur untuk melakukan pembayaran dividen secara teratur menyebabkan
kemampuan pembayaran dividen tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya hutang
perusahaan. Bahkan kenaikan hutang dapat meningkatkan kemampuan
perusahaan dalam membayar dividen selama penggunaan hutang harus selalu
diiringi peningkatan laba perusahaan (Marlina dan Danica, 2009).
3. Pengaruh variabel MO terhadap variabel DPR
Variabel management ownership memiliki tingkat probabilitas signifikansi
sebesar 0,19 dimana masih dibawah 5%, dengan t hitung > t tabel ( 2,508 >
2,0395 ). Artinya variabel management ownership berpengaruh positif dan
signifikan terhadap variabel DPR, hal ini berarti bahwa Hipotesis 3 diterima.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Nuringsih
(2005). Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kepemilikan saham
manajemen maka akan memberikan dividen yang lebih banyak kepada para
pemegang saham. Karena manajer memposisikan diri sebagai pemegang saham
dan tentu saja ingin mendapatkan return yang tinggi.
4. Pengaruh variabel FCF terhadap DPR
Variabel free cash flow memiliki probabilitas signifikansi sebesar 0,01 dimana
masih lebih rendah dari 5% dan memiliki t hitung sebesar -3,870. Artinya
variabel free cash flow berpengaruh negatif dan signifikan terhadap variabel
DPR. Hal ini berarti bahwa Hipotesis 4 ditolak. Menurut Jensen (1986) dalam
Pujiastuti (2008) berpendapat bahwa manajemen yang dibantu oleh free cash
flow akan berinvestasi dalam proyek yang memiliki NPV negatif daripada
membayarkannya kepada shareholders. Jensen memperkirakan bahwa
perusahaan dengan free cash flow yang tinggi akan menyukai hutang melebihi
ekuitas di dalam pembuatan keputusan struktur modal. Pilihan ini
mengakibatkan hubungan positif antara free cash flow dengan leverage yang
berdampak pada rendahnya DPR, karena manajemen lebih suka memperbesar
investasi tambahan, membayar hutang, dan menambah likuiditas. Berdasarkan
uraian tersebut, maka perusahaan yang memiliki free cash flow cenderung
untuk tidak membagikan dividen atau lebih suka membagikan dividen yang
kecil karena mengutamakan pertumbuhan perusahaan (Pujiastuti, 2008).
5. Pengaruh variabel size terhadap variabel DPR
Variabel size memiliki probabilitas signifikansi sebesar 0,23 dimana masih
jauh dibawah angka 5% dengan nilai t hitung sebesar -2,413. Artinya variabel
size berpengaruh negatif dan signifikan terhadap variabel DPR. dengan ini
berarti bahwa Hipotesis 5 ditolak. Hasil penelitian ini mencerminkan bahwa
meskipun perusahaan – perusahaan besar memiliki kemampuan untuk
menghasilkan keuntungan lebih besar, namun modal yang digunakan juga
besar, sehingga profitabilitasnya bisa jadi tidak terlalu tinggi dibanding
perusahaan kecil. Dengan demikian dana yang dibagikan sebagai dividen juga
tidak terlalu besar. Selain itu, set kesempatan investasi yang dimiliki
perusahaan besar juga lebih banyak, sehingga laba yang ditahan perusahaan
besar juga lebih banyak daripada perusahaan kecil (Rahmawati dan Akram,
2007).
4.7 Hasil Uji (R2)
Berikut ini adalah tabel hasil uji koeisien determinasi (R2) pada penelitian
ini :
Tabel 4.10
Hasil Koefisien Determinasi (R2)
Sumber : Output SPSS 16
Dari tabel tersebut bisa dilihat bahwa angka adjusted R square adalah 0,584
atau 58,4 %, artinya variabel ROE, DER, management ownership, free cash flow,
dan size mempengearuhi variabel DPR sebanyak 58,4 %. Dan sisanya dipengaruhi
oleh variabel lain diluar penelitian ini.
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .808a .653 .584 13.63483
a. Predictors: (Constant), SIZE, FCF, ROE, DER, MO
a. Dependent Variable: DPR
V. Penutup
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dan
disampaikan pada Bagian I hingga Bagian IV, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil uji F (uji simultan) pada tabel 4.6 yang menunjukkan nilai
F sebesar 9,428 dengan probabilitas signifikansi 0,000% maka dapat
disimpulkan bahwa variabel return on equity, debt to equity ratio,
management ownership, free cash flow, dan size secara bersama – sama
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variael dividend payout
ratio.
2. Berdasarkan hasil uji t (uji parsial) variabel return on equity pada tabel 4.7
yang menunjukkan nilai 0,762 dengan probabilitas signifikansi 0,003% maka
dapat disimpulkan bahwa variabel ROE berpegaruh positif signifikan terhadap
variabel DPR, dan hipotesis pertama diterima. Hal ini berarti bahwa semakin
tinggi laba yang dihasilkan oleh perusahaan maka semakin tinggi pula dividen
yang dibayarkan kepada para pemegang saham.
3. Berdasarkan hasil uji t (uji parsial) variabel debt to equity ratio pada tabel 4.7
yang menunjukkan nilai 11,263 dengan probabilitas signifikansi 0,002% maka
dapat disimpulkan bahwa variabel DER berpengaruh positif dan signifikan
terhadap variabel DPR, dan hipotesis kedua ditolak. Hal ini menunjukkan
bahwa tingginya hutang perusahaan tidak selamanya memperkecil rasio
pembayaran dividen, selama kenaikan hutang diikuti dengan peningkatan laba
dalam penelitian ini sesuai karena variabel ROE semakin meningkat.
4. Berdasarkan hasil uji t (uji parsial) variabel management ownership pada tabel
4.7 yang menunjukkan nilai 254,367 dengan probabilitas signifikansi 0,019%
maka dapat disimpulkan bahwa variabel MO berpengaruh positif dan
signifikan terhadap variabel DPR, dan hipotesis ketiga diterima. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin besar kepemilikan manajemen di perusahaan
maka dividen yang dibagikan juga ikut meningkat.
5. Berdasarkan hasil uji t (uji parsial) variabel free cash flow pada tabel 4.7 yang
menunjukkan nilai -66,504 dengan probabilitas signifikansi 0,001% maka
dapat disimpulkan bahwa variabel FCF berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap variabel DPR, dan hipotesis kempat ditolak. Hal ini menunjukkan
bahwa dengan semakin banyaknya jumlah kas yang menganggur dalam
perusahaan tidak semuanya dibagikan kepada para pemegang saham. Kas
bebas tersebut digunakan oleh manajer untuk ekspansi usaha.
6. Berdasarkan hasil uji t (uji parsial) variabel size pada tabel 4.7 yang
menunjukkan nilai -4,113 dengan probabilitas signifikansi 0,023% maka dapat
disimpulkan bahwa variabel size berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
variabel DPR, dan hipotesis kelima ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa
perusahaan yang besar dan mempunyai banyak akses ke pasar modal yang
banyak belum tentu memberikan dividen yang besar keada para pemegang
saham karena perusahaan tersebut lebih memilih menahan labanya untuk
mengembangkan perusahaan..
7. Hasil koefisien determinasi yang terlihat di tabel 4.8 menunjukkan bahwa nilai
Adjusted R square sebesar 0,584 yang artinya nilai variasi DPR dapat dijelaskan
sebesar 58,4% oleh variabel return on equity, debt to equity ratio, management
ownership, free cash flow, dan size sedangkan sisanya dijelaskan oleh pengaruh
lain yang tidak terdapat pada penelitian ini.
8. Pada tabel 4.8 dapat dilihat bahwa variabel independen yang paling dominan
mempengaruhi DPR adalah DER dengan koefisien standar sebesar 0,469.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Pada penelitian ini terdapat banyak keterbatasan, antara lain :
1. Banyaknya hipotesis alternatif yang ditolak.
2. Jumlah data observasi terlalu sedikit sehingga kesulitan dalam pengolahan
data
3. Banyak outlier yang ditemukan dalam model penelitian.
5.3 Saran
Saran dari penulis untuk berbagai pihak yang berkaitan dengan penelitian
ini adalah sebagai berikut :
1. Saran bagi Investor
Ketika akan melakukan investasi pada sebuah perusahaan dan menharapkan
return berupa dividen yang besar, sebaiknya investor memperhatikan rasio total
hutang terhadap modal (DER) karena DER mempunyai pengaruh besar terhadap
besarnya rasio pembayaran dividen. Jika total hutang perusahaan tinggi artinya
perusahaan sedang melakukan ekspansi dan memberikan peluang yang besar
untuk membagi dividen yang lebih banyak. Setelah itu faktor yang perlu
dipertimbangkan adalah ROE, karena jika perusahaan tersebut menghasilkan laba
yang besar maka akan membagikan dividen yang besar pula.
2. Saran bagi perusahaan
Perusahaan diharapkan mengkaji ulang tentang factor yang mempengaruhi
DPR seperti DER, karena tidak selamanya dengan proporsi hutang yang sedikit
maka dividen dibagi lebih banyak. Ada kalanya jika rasio hutang besar akan tetapi
membagikan dividen yang besar pula. ahaan.
3. Saran bagi peneliti selanjutnya
Bagi para peneliti selanjutnya diharapkan menambah jumlah objek penelitian,
sehingga tidak terbatas pada kelompok usaha manufaktur saja, dan juga
menambah jumlah variabel seperti Cash Position (Sutrisno, 2001; Marlina dan
Danica, 2009), Growth (Damayanti dan Achyani, 2006; Gill et al, 2010), dan
Investasi(Damayanti dan Achyani, 2006). Para peneliti selanjutnya diharapkan
juga untuk menambah tahun observasi.
DAFTAR PUSTAKA
Brigham EF, Houston JF, 1999, Manajemen Keuangan, Erlangga, Jakarta.
Christiawan YI, Tarigan J, 2007, “Kepemilikan Manajerial : Kebijakan Hutang,
Kinerja, dan Nilai Perusahaan”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Volume
9, No.1, Mei, Hal.1-8
Damayanti S, Achyani F, 2006, “Analisis Pengaruh Investasi Likuiditas
Profitabilitas Pertumbuhan Perusahaan dan Ukuran Perusahaan Terhadap
Kebijakan Dividen (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di BEI)”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Volume 5, No.1,
April, Hal. 51-62.
Dewi, Sisca C, 2008, “Pengaruh Kepemilikan Manajerial Kepemilikan
Institusional Kebijakan Hutang Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan
terhadap Kebijakan Dividen” Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Volume 10,
No.1, April, Hal.47-50.
Djabit, Abdullah W, 2009, “Kebijakan Dividen dan Struktur Kepemilikan
Terhadap Kebijakan Utang : Sebuah Perspektif Agency Theory”, Jurnal
Keuangan dan Perbankan, Volume 13, No.2, Mei, Hal. 249-259.
Dwi Ari Ambarwati, Sri, 2010, Manajemen Keuangan Lanjut, Graha Ilmu,
Yogyakarta.
Ghozali, Imam, 2006, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS,
BP Undip, Semarang.
Gill A, Biger N, Tibrewala R, 2010, “Determinants of Dividend Payout Ratios :
Evidence from United States”, The Open Business Journal, Volume 3,
Page 8-14.
Indonesia Capital Market Directory 2010.
Kahar, Soleman H Abdul, 2008, “Kepemilikan Manajerial terhadap Kebijakan
Pendanaan dan Dividen”, Jurnal Keuangan dan Perbankan, Volume 12,
No.3, September, Hal. 399-410.
Lee S-M, Ryu K, 2003. “Management Ownership and Firm’s Value : An
Empirical Analysis Using Panel Data”, Discussion Paper No.593 of The
Institute of Social and Economic Research Osaka University,
September.
Lennox, Clive, 2005, “Management Ownership and Audit Firm Size”,
Contemporary Accounting Research, Volume 22, No.1, Page 205-207.
Mahadwartha, Putu Anom, 2007, “Conflict of Interest on Ownership Versus Free
Cash Flow : Dividend Policy Effectiveness”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Indonesia, Volume 22, No.4, Hal. 386-404.
Marlina L, Danica C, 2009, “Analisis Pengaruh Cash Position, Debt to Equity
Ratio, dan Return on Assets Terhadap Dividend Payout Ratio”, Jurnal
Manajemen Bisnis, Volume 2, No.1, Januari, Hal.1-6.
Nuringsih, Kartika, 2005, “Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerial Kebijakan
Utang ROA dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen : Studi
1995-1996”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Volume 2,
No.2, Juli-Desember, Hal. 103-123.
Prihantoro, 2003, “Estimasi Pengaruh Dividend Payout Ratio pada Perusahaan
Publik di Indonesia”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, No.1, Jilid 8.
Pujiastuti, Triani, 2008, “Agency Cost Terhadap Kebijakan Dividen Pada
Perusahaan Manufaktur dan Jasa yang Go Public di Indonesia”, Jurnal
Keuangan dan Perbankan, Volume 12, No.2, Mei, Hal. 183-197.
Rahmawati I, Akram, 2007, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan
Dividend dan Pengaruhnya Terhadap Nilai Perusahaan di BEJ Periode
2000-2004”, Jurnal Riset Akuntansi (AKSIOMA), Volume 6, No.1, Juni.
Riyanto, Bambang, 2001, Dasar – Dasar Pembelanjaan Perusahaan, BPFE
UGM, Yogyakarta.
Rosdini, Dini, 2009, “Pengaruh Free Cash Flow Terhadap Dividend Payout
Ratio”, Working Paper in Accounting and Finance Departement of
Accounting Padjajaran University, October, www.ppa.fe.unpad.ac.id.
Ross SA, Westerfield RW, Jordan BD, 2003, Fundamentals of Corporate
Finance Sixth Edition, MC Graw Hill, New York.
Santoso, Singgih, 2004, “Buku Latihan SPSS Statistik Parametik”, PT. Elex
Media Komputindo, Jakarta.
Setyawan IR, Hartono J, 2001, “The Simultaneity of Dividend and Capital
Structure Decision : The Case of Indonesian Capital Market”, Gadjah
Mada International Journal of Business, Volume 3, No.1, May, Page 23-
33.
Suharli, Michell, 2006, “Studi Empiris Mengenai Pengaruh Profitabilitas
Leverage dan Harga Saham Terhadap Jumlah Dividen Tunai (Studi pada
Perusahaan yag Terdaftar di Bursa Efek Jakarta Periode 2002-2003)”, Jurnal
MAKSI, Volume 6, No.2, Hal 243-256.
Sutrisno, 2001, “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout
Ratio pada Perusahaan Publik di Indonesia”, TEMA, Volume 2, No.1,
Maret.
Van Horne JC, Wachowicz Jr. JM, 2005, Prinsip – Prinsip Manajemen
Keuangan, Salemba Empat, Jakarta.
top related