2015-pharmacist just not drugs-uin-edit 18sep

Post on 11-Jul-2016

220 Views

Category:

Documents

8 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

ppt just not drug

TRANSCRIPT

Curriculum Vitae

Nama : Dra. Arofa Idha, M.Farm-Klin., Apt.

Tempat/Tanggal Lahir : Tuban, 01 Maret 1968

Status : Menikah, 3 anak ( 2 putra + 1 putri )

Pendidikan : - SD, SMP, dan SMA, Lulus 1996 di Tuban

- Fakultas Farmasi UNAIR, lulus tahun 1993

- Magister Farmasi Klinik UBAYA, lulus tahun 2013

Pengalaman Organisasi :

- 2009 – 2014 : Bidang Rumah Sakit IAI Cabang Malang Raya

- 2015 - sekarang : Bidang Pengelolaan , HISFARSI IAI Jawa Timur

- 2015 – sekarang : Ketua IAI cabang Kota Malang

Pengalaman Kerja :

- 1993 – 1996 : Ristra Indolab Jakarta – Research Officer

- 1996 – 2010 : Staff Instalasi Farmasi RSUD Dr. Saiful Anwar Malang

- 2001 – 2011 : Sekretaris Komite Farmasi dan Terapi

- 2006 – 2012 : Sekretaris Panitia Pengadaan

- 2010 – sekarang : Pejabat Pengadaan

- 2010 – sekarang : Wakil Ketua Program Pengendalian Resistensi Antibiotika RSSA

- 2011 – sekarang : Kepala Instalasi Farmasi RSUD Dr. Saiful Anwar Malang

- 2014 – sekarang : Wakil Ketua Komite Farmasi dan Terapi

PHARMACIST

Dra. Arofa Idha, M. Farm-Klin, AptSEMINAR WORLD PHARMACIST DAY

UNIVERSITAS ISLAM NEGERIMALANG, 19 SEPTEMBER 2015

I am not an ENGINEER•But i know ENGINEERING

I am not a doctor•But i know PHARMACOLOGY

I am not an ARTIST•But i know THE ART OF COMPOUNDING

I am not an ACCOUNTANT•But i know ACCOUNTING

I am not a lawyer•But i know law

I am MULTI-TALENTED, guess who am i....????

PROUD TO BE A PHARMACIST

HAPPY WORLD PHARMACIST DAY

WHO IS A PHARMACIST ?IJAZAH

SERTIFIKAT KOMPETENSI

SURAT TANDA REGISTRASI APOTEKER (STRA)

SURAT IJIN PRAKTEK APOTEKER

KARTU ANGGOTA IAI

IS

IT

ENOUGH ?

Outlines:1. KOMPETENSI APOTEKER INDONESIA

2. PRAKTEK APOTEKER DI INDONESIA

3. APOTEKER RUMAH SAKIT (HOSPITAL PHARMACIST)

KOMPETENSI APOTEKER INDONESIA

8

Sembilan Lingkup Kompetensi Apoteker Indonesia

Standar Kompetensi Apoteker Indonesia (SKAI), Pengurus Ikatan Apoteker Indonesia, 2011

1. Mampu Melakukan Praktik Kefarmasian secara Profesional Dan Etik

2. Mampu Menyelesaikan Masalah Terkait dengan Penggunaan Sediaan Farmasi

3. Mampu Melakukan Dispensing Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan

4. Mampu Memformulasi dan Memproduksi Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan sesuai Standar yang Berlaku.

5. Mempunyai Keterampilan Komunikasi dalam Pemberian Informasi Sediaan Farmasi Dan Alat Kesehatan

6. Mampu Berkontribusi Dalam Upaya Preventif dan Promotif Kesehatan Masyarakat

7. Mampu Mengelola Sediaan Farmasi Dan Alat Kesehatan sesuai Standar yang Berlaku

8. Mempunyai Ketrampilan Organisasi dan Mampu Membangun Hubungan Interpersonal Dalam Melakukan Praktik Profesionai Kefarmasian

9. Mampu mengikuti Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang Berhubungan dengan Kefarmasian

1. Mampu Melakukan Praktik Kefarmasian Secara Profesional dan Etik• Unit Kompetensi 1.1. Menguasai Kode Etik Yang Berlaku dalam

Praktik Profesi• Unit Kompetensi 1.2. Mampu Menerapkan Praktik Kefarmasian

Secara Legal Dan Profesional Sesuai Kode Etik Apoteker Indonesia• Unit Kompetensi 1.3. Memiliki Ketrampilan Komunikasi• Unit Kompetensi 1.4. Mampu Berkomunikasi dengan Pasien• Unit Kompetensi 1.5. Mampu Berkomunikasi dengan Tenaga

Kesehatan• Unit Kompetensi 1.6. Mampu Berkomunikasi Secara Tertulis• Unit Kompetensi 1.7. Mampu Melakukan Konsultasi/Konseling

Sediaan Farmasi dan Alat kesehatan (Konseling Farmasi)

5. Mempunyai Keterampilan Komunikasi dalam Pemberian Informasi Sediaan Farmasi Dan Alat Kesehatan• Unit Kompetensi 5.1. Mampu Melakukan Pelayanan Informasi Sediaan Farmasi

• Unit Kompetensi 5.2. Mampu Menyampaikan Informasi Bagi Masyarakat dengan Mengindahkan Etika Profesi Kefarmasian

6. Mampu Berkontribusi Dalam Upaya Preventif dan Promotif Kesehatan Masyarakat• Unit Kompetensi 6.1. Mampu Bekerjasama

Dalam Pelayanan Kesehatan Dasar

8. Mempunyai Ketrampilan Organisasi dan Mampu Membangun Hubungan Interpersonal Dalam Melakukan Praktik Profesional Kefarmasian• Unit Kompetensi 8.1. Mampu Merencanakan Dan

Mengelola Waktu Kerja• Unit Kompetensi 8.2. Mampu Optimalisasi Kontribusi

Diri Terhadap Pekerjaan• Unit Kompetensi 8.3. Mampu Bekerja Dalam Tim• Unit Kompetensi 8.4. Mampu Membangun

Kepercayaan Diri• Unit Kompetensi 8.5. Mampu Menyelesaikan Masalah• Unit Kompetensi 8.6. Mampu Mengelola Konflik

9. Mampu mengikuti Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang Berhubungan dengan Kefarmasian• Unit Kompetensi 9.1. Belajar Sepanjang

Hayat dan Kontribusi untuk Kemajuan Profesi

• Unit Kompetensi 9.2. Mampu Menggunakan Teknologi Untuk Pengembangan Profesionalitas

PRAKTEK APOTEKER DI INDONESIA

PEKERJAAN APOTEKER ?PRAKTEK (PP 51 TH 2004 tentang pekerjaan kefarmasian)• Pembuatan termasuk pengendalian

mutu Sediaan Farmasi, • Pengamanan, • Pengadaan, • Penyimpanan dan pendistribusi atau

penyaluran obat, • Pengelolaan obat, • Pelayanan obat atas resep dokter, • Pelayanan informasi obat, serta • Pengembangan obat, bahan obat

dan obat tradisional.

TIDAK PRAKTEK• Regulator• Ilmuwan• Pendidik• Asuransi kesehatan• Pemeriksa / penyidik• Konsultan • Politisi • Dll

TEMPAT PRAKTEK

KEFARMASIAN

PENGADAAN SEDIAAN FARMASI

PRODUKSI SEDIAAN FARMASI

DISTRIBUSI & PENYALURAN

SEDIAAN FARMASI

PELAYANAN SEDIAAN FARMASI

(apotek, RS, puskemas, klinik, toko

obat, praktek bersama)

APOTEKER RUMAH SAKIT (HOSPITAL PHARMACIST)

DASAR HUKUM PRAKTEK APOTEKER DI RUMAH

SAKITUU No.36 tahun 2009 : ttg Kesehatan

(pasal 108 : praktek kefarmasian

meliputi pembuatan,termasu

k pengendalian mutu sediaan

farmasi, pengamanan, pengadaan,

penyimpanan, dan pendistribusian obat, pelayanan obat atas resep

dokter, pelayanan informasi

obat……,harus dilakukan oleh

tenaga kesehatan yg mempunyai keahlian dan kewenangan

sesuai dg ketentuan peraturan

perundang-undangan)

UU 44 tahun 2009 : ttg Rumah

Sakit

PP 51 tahun 2009 : ttg Pekerjaan Kefarmasian

SK Menkes 58 tahun 2014 : ttg

Standar Pelayanan

Kefarmasian di RS

Standar akreditasi RS tahun 2012

(MPO / Manajemen Penggunaan

Obat)

PENGETAHUAN• Ilmu Dasar Farmasi• Farmakologi• Farmakoterapi• Farmakokinetik• Toksikologi• Farmakoekonomi• dll

KETRAMPILAN • Dispensing• Perhitungan dosis• Identifikasi,

mencegah dan menyelesaikan drug related problem

• Pencarian informasi/referensi

• Komunikasi yang baik + efektif

• Problem Solvers • Kemampuan

kerjasama dalam tim/teamwork

• Pengambilan keputusan

• Memberikan saran yang tepat dan akurat (Kepada Pasien, Dokter dan Perawat)

• Pemantauan dan tindak lanjut

ATTITUDE• Bertanggung jawab

atas tindakan• Disiplin• Peduli• Bertindak profesional• Berpikiran terbuka• Bersikap positif• Melayani pasien

tanpa membeda – bedakan status

• Menjaga kerahasiaan informasi pasien

KARS Dr.Nico Lumenta

Kunci KompetensI APOTEKER Rumah Sakit

Pasien,Keluarga

Fisioterapis

Perawat APJP

AhliGizi

AnalisRadiografer

DPJP

1. Patient Centered Care (PCC) Pasien adalah pusat pelayanan, Pasien adalah bagian dari tim

2. Profesional Pemberi Asuhan (PPA) diposisikan di sekitar pasien, dgn kompetensi yg memadai, sama pentingnya pada kontribusi profesinya, tugas mandiri, delegatif, kolaboratif, merupakan model Tim Interdisiplin

3. Peran & fungsi DPJP : sebagai Team Leader, Koordinasi & Review, Mengintegrasikan asuhan

4. PCC merupakan pendekatan modern, inovatif, sudah menjadi trend global dalam pelayanan RS

Model Patient Centered Care(Interdisciplinary Team Model – Interprofessional Collaboration)

• Team Leader• Koordinasi &

Review Asuhan• Secara kolaboratif

mengintegrasikan asuhan pasien

Lainnya

KARS Dr.Nico Lumenta

ALUR PHARMACEUTICAL CARE DI RUMAH SAKIT

Asesmenpasien

Peresepan Dispensing Administrasi

Pemantauan

Tindak Lanjut

PELAYANAN KESEHATAN

RIWAYAT PENGGUNAAN OBATVISITE SCREENING RESEP

PENGELOLAAN OBAT

SELEKSIPERENCANAANPENGADAANPENERIMAAN

PENYIMPANANPENDISTRIBUSI

AN

PELAYANAN KESEHATAN

PEMANTAUAN PEMAKAIAN OBAT

KONSELINGINFORMASI OBAT

PELAYANAN FARMASI RUMAH SAKIT YANG KOMPREHENSIF

5 (lima) tahap prosesPHARMACEUTICAL CARE di RS

• Adanya kepedulian, saling percaya, komunikasi terbuka, kerja sama.

• Aktif dalam tim kesehatan maupun tim medik : KFT, Dalin, Paliatif, PKRS, Tim HIV-AIDS, dll.

• Farmasis mengembangkan mekanisme supaya asuhan kefarmasian dapat diakses pasien setiap saat (service 24 jam, on call pharmacist)

I. Adanya hubungan profesional yang baik dengan dokter, perawat dan tim kesehatan lain, juga dengan pasien.

• Syarat rekam medik : sahih dan terkini, 3C 1R (Clear, Correct, Complete and Recent), disimpan selama 5 tahun dan dimusnahkan setelah 10 tahun

• Berguna untuk pasien dengan penyakit kronis, aspek legal, penelitian dll.

• Lembar rekam medik Farmasi.• Dokumentasi ( Evaluasi Farmasi Klinik, kartu catatan

obat, RPO/RPA dll)• Dicatat : data objektif & subjektif, riwayat penyakit

dulu dan sekarang, riwayat pengobatan, kondisi ekonomi & asuransi

• Adanya ward pharmacist : ICU-ICCU-NICU-PICU, IRNA I, IRNA Bedah,IRNA Obsgyn, IRNA Pediatri, Rawat Inap Utama, Kidney Center, Stroke Unit, IRD dll

II. Informasi medis pasien (dokumen medik kesehatan/DMK/Rekam Medik) harus dikumpulkan,dicatat, ditata, disimpan & dipelihara.

• Dibutuhkan pengetahuan tentang profil pasien, penyakit dan pengobatannya; rencana pengobatan dan outcome terapi yang diharapkan, aspek psikososial, biaya dan kepatuhan

• PDT, protokol terapi (clinical pathway), SPO, standard guidelines, Hospital Antibiotic Policy/Antibiotic guidelines (PPAB), Formularium

III. Informasi medis pasien yang spesifik harus dievaluasi, dan rencana pengobatan pasien disesuaikan dengan perkembangan kondisi pasien.

• Manajemen pengelolaan perbekalan farmasi yg optimal, adanya Instalasi Farmasi, Unit PIO dan Konseling

• Pasien mengerti tentang penyakitnya, dan rencana terapi/pengobatannya

IV. Farmasis harus menjamin ketersediaan perbekalan farmasi yang dibutuhkan, informasi dan konseling yang diperlukan, dalam pelaksanaan rencana pengobatan pasien.

• Review RM dan resep, evaluasi data subyektif dan obyektif (pemeriksaan fisik,data lab,data x-ray dan data penunjang lain)

• Visite mandiri, bedside monitoring• Monitor efektivitas dan ESO/ADRs• Patient progress dicatat dalam LFK & dikomunikasikan

dengan pasien serta didiskusikan dengan dokter yang merawat

• Meminimalkan biaya pengobatan/perawatan

V. Farmasis mereview, memantau dan dapat memberikan rekomendasi/memodifikasi tentang rencana pengobatan pasien yang tepat

5 (lima) tahap prosesPHARMACEUTICAL CARE di rs

PELAYANAN FARMASI KLINIK DI

RSUD DR SAIFUL ANWAR MALANG

1. Review profil pengobatan pasien

2. Mengidentifikasi, mencegah dan mengatasi Drug Related Problems (DRPs).

aktivitas ward pharmacist

1. Visite Mandiri

2. Bed-side monitoring

3. Bed-side counseling

aktivitas ward pharmacist

aktivitas ward pharmacist

1. Memonitor efektivitas dan ADRs.

2. Melaporkan ESO

aktivitas ward pharmacist

Visite Bersama

pelayanan informasi obat pio

E-mail : pio.rssa@gmail.com Blog : www.galerirssa.wordpress.com

KEMUDAHAN AKSES PIO :1. SISTEM ONLINE INFORMASI DI RUANG RAWAT INAP

2. TELEPON 3. E-MAIL4. BLOG (galeri rssa) 5.SMS

AKTIVITAS KONSELING

PKRS

PENANGANAN OBAT SITOSTATIKA

Drug utilization review

PERAN LINTAS APOTEKER TIM MEDIS

KOMITE FARMASI DAN TERAPI

TIM PPRA (PROGRAM PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIBIOTIKA)

TIM PPI (PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI)

TIM PATIENT SAFETY

TIM TRANSPLANT TIM UNIT STROKE TIM MDR-TB TIM TB-DOT TIM PTRM (PROGRAM TERAPI RUMATAN METADON) TIM VCT (VOLUNTARY COUNSELING AND TESTING) TIM PKRSTIM GERIATRI, ONKOLOGI, THALASEMIA, DLL

TIM NON MEDIS TIM K3 TIM CODE BLUE TIM BNPB (BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN

BENCANA) TIM PENGENDALI JKN TIM TARIF BLUD TIM HOSPITAL INFORMATION SYSTEM TIM ULP (UNIT LAYANAN PENGADAAN) TIM PENERIMA DAN PEMERIKSA BARANG TIM PENYIMPAN BARANG MEDIS

INSTALASI FARMASIRSUD DR. SAIFUL ANWAR MALANG

HOW TO BE A GOOD PHARMACIST ?

8-STAR OF PHARMACIST

A CAREGIVER

A DECISION MAKER

A LIFE-LONG

LEARNER

A TEACHER

A COMMUNIC

ATOR

A LEADER

A MANAGER-ENTERPREN

EUR

A TEAM PLAYER

top related