acara 2 fix
TRANSCRIPT
-
5/28/2018 acara 2 fix
1/21
29
II. ANALISA MIKROBIOLOGI UNTUK BAKTERI DAN FUNGIA. Pendahuluan
1. Latar BelakangDalam bidang ilmu mikrobiologi, untuk dapat menelaah bakteri
khususnya dalam skala laboratorium, maka terlebih dahulu kita harus
dapat menumbuhkan mereka dalam suatu biakan yang mana di dalamnya
hanya terdapat baktri yang kita butuhkan tersebut tanpa adanya
kontaminasi dari mikroba lain. Biakan yang semacam ini biasanya dikenal
dengan istilah biakan murni. Untuk melakukan hal ini, haruslah di
mengerti jenis-jenis nutrien yang disyaratkan bakteri dan juga macam
ligkungan fisik yang menyediakan kondisi optimum bagi pertumbuhan
bakteri tersebut. Selain teknik pertumbuhan bakteri atau teknik isolasi di
atas, dikenal juga adanya teknik isolasi mikroba yaitu inokulasi yang
merupakan suatu teknik pemindahan suatu biakan tertentu dari medium
yang lama ke medium yang baru dengan tujuan untuk mendapatkan suatu
biakan yang murni tanpa adanya kontaminasi dari mikroba yang lain yang
tidak diiinginkan.
Keanekaragaman dari mikroorganisme di alam sangat menarik
perhatian manusia. Mikroorganisme tersebut ada yang menguntungkan
dan ada pula yang merugikan manusia. Rasa keingintahuan yang ada pada
manusia untuk mengetahui tentang jenis, sifat dan keuntungannya bagi
manusia menyebabkan manusia melakukan usaha-usaha pembiakan
terhadap mikrobia tersebut. Usaha pembiakan kali ini dilakukan pada
media NA dan PDA. Setalah tumbuk mikroba yang diinginkan kemudain
di analisa. Analisa yang dilakukan antara lain identifikasi morfologi,
isolasi, inokulasi, purifikasi dan pewarnaan gram.
Dalam praktikum ini dilakukan isolasi mikrobiota dengan cara
pengenceran (dilution),yaitu pengenceran bertingkat. Tujuan pengenceran
bertingkat adalah untuk memperkecil jumlah mikroba yang tersuspensi
dalam cairan. Selain itu kali ini akan dilakukan isolasi dan menghitung
-
5/28/2018 acara 2 fix
2/21
30
jumlah koloni bakteri dan jamur, purifikasi, dan identifikasi pada bakteri
dan jamur berdasar kenampakan morfologi koloninya serta pewarna gram.
Dilihat dari morfologinya, bakteri memiliki beberapa bentuk yaitu batang,
koma, dan spiral. Bentuk jamur mirip dengan tumbuhan, tetapi tidak
memiliki daun dan akar yang sejati serta tidak mempunyai klorofil
sehingga dia tidak dapat melakukan fotosintesis.
2. Tujuan PraktikumTujuan dari praktikum acara ketiga Analisa Mikrobiologi untuk
Bakteri dan Fungi antara lain:a. Mahasiswa mam pu mengisolasi dan menghitung jumlah koloni jamur
dan bakteri
b. Mahasiswa mam pu melakukan purifikasi jamur dan bakteric. Mahasiswa mam pu membedakan jamur dan bakteri bedasar
kenampakan mofologi koloninya.
d. Mahasiswa mam pu melakukan pengukuran massa pada bakteri danfungi serta analisa deferinsiasi pada bakteri.
B. Tinjuan PustakaFungi memiliki tipe sel eukariotik, dapat berkembangbiak baik secara
seksual maupun aseksual. Fungi ada yang bersifat parasit dan
menguntungkan, dapat hidup pada berbagai habitat. Perannya di alam dapat
berfungsi sebagai decomposer, mikrosimbion, maupun pathogen
(Campbell 2003).
Bakteri adalah mikroorganisme yang paling berkelimpahan dari semua
organisme. Mereka tersebar (berada di mana-mana) di tanah, air, dan sebagai
simbiosis dari organisme lain. Banyak patogen merupakan bakteri.
Kebanyakan dari mereka kecil, biasanya hanya berukuran 0,5-5 m, meski ada
jenis dapat menjangkau 0,3 mm dalam diameter (Thiomargarita). Mereka
umumnya memiliki dinding sel, seperti sel hewan dan jamur, tetapi dengan
komposisi sangat berbeda (peptidoglikan). Banyak yang bergerak
menggunakan flagela, yang berbeda dalam strukturnya dari flagela kelompok
lain (Martinko 2005).
-
5/28/2018 acara 2 fix
3/21
31
Kultur murni diperlukan karena semua metode septis mikrobiologis
yang digunakan untuk menelaah dan mengidentifikasi mikroorganisme,
termasuk penelaahan ciri-ciri cultural, morfologis, fisiologis, maupun
serologis memerlukan suatu populasi yang terdiri dari satu macam
mikroorganisme saja (Suhardi, dkk 2008). Biakan murni bakteri adalah
biakan yang terdiri dari satu spesies bakteri yang ditumbuhkan dalam medium
buatan. Medium buatan tersebut berfungsi sebagai medium pertumbuhan.
Pada medium ini, bakteri dapat tumbuh dan berkembang biak. Bahan dasar
yang digunakan untuk medium pertumbuhan ini adalah agar-agar. Untuk
bakteri heterotrof, medium dilengkapi dengan air dan molekul makanan
misalnya gula, sumber nitrogen, dan mineral (Purwoko 2009).
Isolasi adalah cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba
tertentu dari lingkungannya, sehingga diperoleh kultur murni atau biakan
murni. Kultur murni adalah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari
pembelahan dari satu sel tunggal. Biakan murni diperlukan karena semua
metode mikrobiologis yang digunakan untuk menelaah dan mengidentifikasi
mikroba, termasuk penelaahan ciri-ciri kultur, morfologis, fisiologis, maupun
serologis memerlukan suatu populasi yang terdiri dari satu macam mikroba
saja (Waluyo 2005).
Isolasi mikrobia pada prinsipnya adalah memisahkan suatu jenis
mikrobia dengan jenis mikrobia lainnya dengan asal mikrobia yang terdiri dari
berbagai macam spesies. Proses pemisahan atau pemurnian dari
mikroorganisme lain perlu dilakukan karena semua pekerjaan mikrobiologis,
misalnya telaah dan identifikasi mikroorganisme, memerlukan suatu populasi
yang hanya terdiri dari satu macam mikroorganisme saja. Pertumbuhan
bakteri lebih banyak dijumpai pada intensitas pengenceran 10-8, sedangkan
pertumbuhan fungi banyak dijumpai pada intensitas pengenceran 10-4
(Muharni 2009).
Proses isolasi fungi dilakukan memakai medium PDA
(Potato Dextrose Agar) yang terdiri dari kentang 20%, dektrosa 2% dan agar
2%. Media dibuat pH 5,0 untuk mengurangi kemungkinan kontaminasi oleh
-
5/28/2018 acara 2 fix
4/21
32
bakteri pada saat isolasi. Fungi lebih tahan terhadap pH suasana asam jika
dibandingkan dengan bakteri atau aktinomycetes, sehingga dengan cara ini
juga telah terjadi seleksi terhadap mikroba yang sedang diisolasi
(Saryono 2002).
Bakteri merupakan mikrobia uniseluler yang termasuk dalam kelas
Shizomycetes. Bakteri tersebar luas di alam. Ada yang hidup bebas, bersifat
saprofitik, parasit, atau patogen pada manusia, binatang atau tumbuhan. Ada
beberapa jenis bakteri bersifat fotosintetik. Ada tiga bentuk dasar bakteri,
yaitu bentuk bulat, batang, dan melilit (Irianto 2007).Purifikasi bertujuan untuk mendapatkan satu spesies dalam satu tabung
pemeliharaan kultur. Hal ini perlu dilakukan karena identifikasi
mikroorganisme memerlukan suatu populasi yang hanya terdiri dari satu.
Langkah pemurnian adalah koloni dengan karakter morfologi tertentu dapat
dipisahkan satu dengan lainnya dengan cara mengambilnya dengan ose.
Digoreskan pada media nutrien agar atau pemurnian yang lain. Pengambilan
dengan ose dapat memisahkan koloni tunggal dengan yang lainnya.
Mengambil koloni dengan karakter morfologi tertentu dengan cara
mengambilnya dengan jarum enten kemudian menaruhnya pada satu titik
media PDA pada cawan petri. Jarum ose dan jarum enten yang digunakan
untuk memindahkan sedikit biakan bakteri dan fungi ke gelas obyek harus
disterilisasi dengan cara dipanaskan diatas lampu bunsen agar terbebas dari
mikroba (steril), begitu pula dengan bibir cawan petri tempat koloni fungi
(Suria 2005).
Metode pengecatan pertama kali ditemukan oleh Christian gram pada
tahun 1884. Dengan metode ini, bakteri dapat dikelompokkan menjadi dua,
yaitu bakteri gram positif dan gram negatif yang didasarkan dari reaksi atau
sifat bakteri terhadap cat tersebut. Reaksi atau sifat bakteri tersebut ditentukan
oleh komposisi dinding selnya sehingga pengecatan gram tidak bisa dilakukan
pada mikroorganisme yang tidak mempunyai dinding sel seperti Mycoplasma
sp. (Tryana ST 2008).
-
5/28/2018 acara 2 fix
5/21
33
Pengecatan gram dilakukan dalam 4 tahap. Yaitu
a. Pemberian cat warna utama (cairan Kristal violet) berwarna ungub. Pengintensifan cat warna dengan penambahan larutan mordanc. Pencucian (dekolarisasi) dengan larutan alcohol asamd. Pemberian cat lawan yaitu cat warna safranin
Banyak seenyawa organic berwarna (zat warna) digunakan untuk
mewarnai mikroorganisme untuk pemeriksaan mikroskopis dan telah
dikembangkan prosedur pewarnaan gram untuk: Mengamati dengan baik
morfologi mikroorganisme secara kasar, Mengidentifikasi bagian-bagian
structural sel mikroorganisme, Membantu mengidentifikasi atau membedakan
organism yang serupa ( Suriawieia 2002).
C. Metodologi Praktikum1. Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum Mikrobiologi Pertanian acara pertama ini dilaksanakan
pada hari Rabu tanggal 30 Oktober 2013 pukul 08.50-10.40 WIB di
Laboratorium Biologi Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas
Maret.
2. Alata. Lampu Bunsen
b. Alumunium foilc. Jarum osed. Dryglaskie. Tabung reaksif. Pipetg. Erlenmayerh. Incubatori. Cawan petri
j. Kertas labelk. Hand colony counterl. Spidolm. Jarum inokulasi
-
5/28/2018 acara 2 fix
6/21
34
n. Kacca preparato. Bak pewarna
p. Mikroskopq. Pinset
3. Bahana. Sampel tanah
b. Mikrobia dari bagian tubuhc. Sampel buah segard. Sampel buah busuke. Sampel air mineralf. Sampel kertasg. Alcoholh. Media NAi. Media PDA
j. Aquadestk. Garam fisiologisl. Seperangkat pewarna gram (ungu Kristal, larutan iodium gram,
alcohol 95%, safranin)
4. Cara Kerjaa. Bakteri
1)Identifikasi, Perhitungan Populasi, dan Purifikasia)Memasukkan 10 gram bahan kedalam 90 ml garam fisiologis,
lalu digojog hingga homogeny (pengenceran 10-1)
b)Mengambil 1 ml larutan 10-1, memasukkan ke dalam 9 ml garamfisiologis, lalu digojok hingga homogeny (pengenceran 10-2)
c)Melakukan hal seperti diatas hingga pengenceran 10-5d)Mengisolasi mikroba kedalam media NA dengan cara berikut:
i. Mengambil 0,1 ml larutan 10-5 dan menuangkan kedalammedia NA, lalu meratakan larutan tersebut keseluruh media
menggunakan dryglasky steril.
ii. Melakukan hal yang sama terhadap semua pengenceran
-
5/28/2018 acara 2 fix
7/21
35
e)Menginkubasi isolate-isolat tersebut pada suhu kamar, denganposisi petridish terbalik, selama 3 hari, kemudian amati koloni-
koloni dari mikrobia yang tumbuh.
f) Menghitung jumlah koloni yang tumbuh menggunakan handcolony counter dan mengidentifikasi morfologi koloni yang
terbentuk.
g)Menggambil koloni untuk ditumbuhkan lagi ke media agarmiring dengan metode zig-zag
h)Menumbuhkan satu koloni bakteri dalam petridish denganmetode goresan kuadran (streak quadrant)
i) Melakukan isolasi mikroba dari bahan sampel lainnya.2)Pewarnaan Gram
a)Melakukan konfirmasi (penyesuaian) antara mikroba yangtumbuh pada isolasi yang pertama dengan terakhir.
b)Menyiapkan olesan bakteri pada kaca preparat dan memfiksasidengan panas.
c)Meletakkan kaca preparat diatas rak kawat pada bak pewarna.d)Menggenangi olesan bakteri dengan pewarna primer (ungu
Kristal) selama 1 menit.
e)Memiringkan kaca preparat menggunakan pinset dan membuangkelebihan ungu Kristal dan membilas menggunakan aquadest.
f) Meniriskan kaca preparat dan meletakkan diatas kawat pada bakpewarna.
g)Menggenangi olesan dengan iodium gram selama 2 menit.h)Memiringkan kaca preparat untuk membuang kelebihan iodium
dan bilas dengan aquades
i) Mencuci olesan dengan pemucat warna yaitu alcohol 95%,meneteskan tetes demi tetes selama 30 detik sampai zat unggu
Kristal tidak terlihat.
j) Mencuci dengan aquadest kemudian meniriskan danmengembalikan diatas rak kawat pada bak pewarna.
-
5/28/2018 acara 2 fix
8/21
36
k)Menggenangi olesan dengan pewarna tandingan yaitu safraninselama 30 detik, dan memiringkan kaca preparat untuk
membuang kelebihan safranin kemudian membilas dengan
aquades.
l) Meniriskan kaca preparat dan menyerap kelebihan airmenggunakan kertas serap, kemudian mengamati dengan
mikroskop.
b. Fungi1)Melakukan teknik pengenceran bertingkat seperti pada poin a,
namun menggunakan media PDA
2)Menginkubasi isolate-isolat tersebut pada suhu kamar, denganposisi petridish terbalik, selama 3 hari kemudian amati koloni-
koloni dari mikrobia yang tumbuh
3)Menghitung jumlah koloni yang tumbuh dengan hand colonycounter dan mengidentifikasikan morfologi koloni yang terbentuk
4)Mengambil 1 koloni untuk ditumbuhkan lagi kemedia agar miringdengan metode zig-zag
5)Menumbuhkan satu koloni bakteri dalam petridish dengan metodegoresan kuadran (streak quadrant)
6)Melakukan identifikasi koloni mikrobia yang tumbuh7)Melakukan konfirmasi (penyesuaian) antara mikrobia yang tumbuh
pada isolasi yang pertama dengan yang terakhir.
8)Melakukan isolasi mikrobia dari bahan sample yang lainnya.
-
5/28/2018 acara 2 fix
9/21
37
D. Hasil Pengamatan dan Pembahasan1. Hasil Pengamatan
Tabel 2.1 Hasil Isolasi dan Identifikasi Mikroba
No MediaAsal
MikrobaFoto Hasil Pengamatan Keterangan
1. PDA Sayur
Tanah 10-4
Kertas
AirMineral
Ukuran: besar
Bentuk: rhizoidElevasi: flatMargin: sertatePermukaan: kerutanOpacity: hampir
trasparan sedikitdistorsiChromagenesis:putih kusamJumlah koloni: 28
Ukuran: besarBentuk: circularElevasi: umbonateMargin: entirePermukaan: kasarOpacity: buramChromagenesis:
hitamJumlah koloni: 8
Ukuran: largeBentuk: irregular
Elevasi: umbonteMargin: serrate
Permukaan: kasarOpacity: buramChromagenesis:putih kecoklatanJumlah koloni: 13
Ukuran: kecilBentuk: irragulerElevasi: convexMargin: lobate
Permukaan:berkontur
Opacity: transparanChromagenesis:putih kekuninganJumlah koloni: 101
Tidak ada
kontaminasi
Tidak adakontaminasi
Tidak adakontaminasi
AdaKontaminasi
-
5/28/2018 acara 2 fix
10/21
38
2. NA Sayur
Tanah 10-4
Kertas
AirMineral
Ukuran: besarBentuk: irraguler
Elevasi: raisedMargin: berombakPermukaan: halusOpacity: hampirtransparan sedikitdistorsiChromagenesis:putih tulangkekuninganJumlah koloni: 25
Ukuran: sedang
Bentuk: circularElevasi: flat
Margin: lobatePermukaan: halusOpacity: buramChromagenesis:putih kekuningan
Jumlah koloni: 18
Ukuran: besarBentuk: irregulerElevasi: flat
Margin: lobatePermukaan: halus
Opacity: buramChromagenesis:putih tulangkekuninganJumlah koloni: 2
Ukuran: smallBentuk: circularElevasi: convex
Margin: entirePermukaan: halusOpacity: buramChromagenesis:putih kecoklatanJumlah koloni: 132
Tidak adakontaminasi
Tidak ada
kontaminasi
Tidak adakontaminasi
Tidak adakontaminasi
Sumber: Logbook
-
5/28/2018 acara 2 fix
11/21
39
Tabel 2.2 Hasil Inokulasi Mikroba pada Media Miring
No. Media Asal Mikroba Foto Keterangan
1. PDA Sayur
Tanah 10-4
Kertas
Air mineral
Tidak adakontaminasi
Tidak ada
kontaminasi
Tidak ada
kontaminasi
Ada kontaminasi
2. NA Sayur
Tanah 10-4
Tidak ada
kontaminasi
Tidak ada
kontaminasi
-
5/28/2018 acara 2 fix
12/21
40
Kertas
Air mineral
Tidak ada
Kontaminasi
Tidak ada
kontaminasi
Sumber: Logbook
Tabel 2.3 Hasil Purifikasi Streak Kuadran Mikroba
No MediaAsal
MikrobaFoto
HasilPengamatan
Keterangan
1. PDA Sayur
Tanah 10-4
Kertas
Ukuran: large
Bentuk: filamenElevasi: raisedMargin: felamePermukaan: halus
Opacity: buramChromagenesis:putih kapas
Ukuran: smallBentuk: rizoidElevasi: berbukit-bukitMargin: sepertibenangPermukaan: kasarOpacity: buramChromagenesis:hitam
Ukuran: small
Bentuk: circularElevasi: flatMargin: sepertiwolPermukaan: halus
Opacity: buramChromagenesis:
coklat keabuanUkuran: -
Tidak ada
kontaminasi
Tidak adakontaminasi
Tidak ada
kontaminasi
-
5/28/2018 acara 2 fix
13/21
41
AirMineral
Bentuk: -Elevasi: -
Margin:-Permukaan:-Opacity: -Chromagenesis:-
Adakontaminasi
2. NA Sayur
Tanah 10-4
Kertas
Ukuran: smallBentuk: bundardendan tepiantimbulElevasi: cembung
Margin: brlekukPermukaan:kerutan
Opacity: buramChromagenesis:putih basah
Ukuran: besar
Bentuk: takberaturan danmenyebarElevasi: flat
Margin:bercabangPermukaan: licin
Opacity: buramterdisrosi
Chromagenesis:putih susu
Ukuran: smallBentuk: circular
Elevasi: timbulMargin: licinPermukaan:bundar dengantepian timbul
Opacity: buramChromagenesis:kuning
Ukuran: besar
Tidak adakontaminasi
Tidak ada
kontaminasi
Tidak adakontaminasi
Tidak ada
-
5/28/2018 acara 2 fix
14/21
42
AirMineral
Bentuk: bundardengan tepian
timbulElevasi: timbulMargin :licinPermukaan:timbulOpacity: bening(transparan)Chromagenesis:putih bening
kontaminasi
Sumber: Logbook
Tabel 2.4 Hasil Pewarnaan Gram
Asal Mikroba Foto KeteranganBakteri Sayur Penampakan bakteri
dibawah mikroskop
menghitam karena
terbakar
Sumber: Logbook
2. PembahasanMenurut waluyo (2005) isolasi merupakan cara untuk
memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu dari lingkungannya.
Tujuannya adalah untuk memperoleh kultur murni atau biakan murni.
Kultur murni adalah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari
pembelahan dari satu sel tunggal. Biakan murni diperlukan karena semua
metode mikrobiologis yang digunakan untuk menelaah dan
mengidentifikasi mikroba, termasuk penelaahan ciri-ciri kultur,morfologis, fisiologis, maupun serologis memerlukan suatu populasi yang
terdiri dari satu macam mikroba saja
Purifikasi mikroba adalah suatu cara atau mekanisme untuk
mendapatkan mikroba yang dibutuhkan atau diinginkan. Identifikasi
mikroba adalah cara untuk mempelajari secara detail karakter fisik,
kimiawi, dan biologis mikroba sehingga dapat diketahui dan
dimanfaatkan secara optimal. Identifikasi akan menimbulkan suatu
-
5/28/2018 acara 2 fix
15/21
43
karakteristik sifat dari masing-masing mikroorganisme dan bertujuan
untuk membedakan morfologi dari fungi dan bakteri. Tujuan dari
purifikasi dan identifikasi bakteri dan jamur adalah untuk mendapatkan
bakteri dan jamur yang diinginkan dan untuk membedakan morfologi
antara jamur dan bakteri.
Menurut Wistreich (2003), faktor yang mempengaruhi keberhasilan
isolasi suatu mikroorganisme antara lain:
a. Media biakan. Mikroorganisme memerlukan nutrisi untuk tumbuh yangberbeda, misalnya medium NA untuk bakteri dan medium PDA untuk
fungi.
b. Suhu, pengaruh suhu berhubungan dengan akktivitas enzim. Suhurendah menyebabkan aktiivtas enzim menurun dan jika suhu terlalu
tinggi dapat mendenaturasi protein enzim.
c. Tekanan osmotik. Keberadaan mikroorganisma dilingkungan dapatdipengaruhi kepekatan suspensi/ cairan di lingkungan. Bila kepekatan
suspensi di lingkungan tinggi makanisi sel akan ke luar. Sebaliknya
kepekatan suspensi di lingkungan rendah maka akan terjadi pergerakan
massa cair ke dalam sel.
d. Sinar UV, panjang gelombang 210-300 nm dapat membunuhmikroorganisme jika di paparkan. Komponen seluler yang dapat
menyerap sinar UV adalah asamnukleat sehingga dapat rusak dan
menyebabkan kematian.
e.pH berpengaruh terhadap sel dengan mempengaruhi metabolisme.Jamur dan bakteri memiliki ciri morfologi yang berbeda. Jamur
telah banyak kita temui sehari-hari, Sebagian besar fungi adalah
organisem multiseluler dengan hifa yang dibagi menjadi sel-sel oleh
dinding yang bersilangan. Jamur mempunyai tipe sel eukariotik,
berkembang biak secara seksual dan aseksual. Habitat jamur beragam
sehingga jamur dapat tumbuh dan berkembang dibanyak tempat. Jamur
adalah tumbuhan yang berinti, berspora, dan tidak berklorofil, berupa sel
atau benang yang bercabang-cabang, dengan dinding dari selulosa atau
-
5/28/2018 acara 2 fix
16/21
44
dari kitin atau dari keduanyal. Jamur ini tergolong tumbuhan thallus
karena belum bisa dibedakan antara bagian batang, daun, maupun
akarnya. Pertumbuhannya mula-mula akan berwarna putih, tetapi jika
spora telah timbul akan terbentuk berbagai warna tergantung dari jenis
kapang. Kapang terdiri dari suatu thallusyang tersusun dari filamen yang
bercabang yang disebut hifa. Kumpulan dari hifa disebut miselium.
Bakteri merupakan sekelompok mikroorganisme yang termasuk
prokaryote, sel tubuh bakteri berukuran sangat kecil, kebanyakan
diameternya berukuran kira-kira 0,5-0,1m. Kebanyakan bakteria
merupakan jasad yang transparan (tembus cahaya). Selain mikroskopik,
bakteri juga hampir tidak berwarna atau transparan dan kontras dengan
air. Sehingga melihat dan mengamati bakteri dalam kedaan hidup sangat
sulit. Untuk mengatasi hal tersebut maka dikembangkan suatu teknik
pewarnaan sel bakteri. Bakteri ini biasanya ditemukan dalm keadaan
berlendir ataupun berbentuk kumpulan hifa yang berwarna putih keabuan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa perbedaan bakteri dan jamur
secara umum yakni dengan melihat ukurannya jamur berukuran lebih
besar daripada bakteri. Struktur sel jamur yang multiseluler dan bakteri
yang uniseluler. Bakteri merupakan mikroorganisme prokariotik yang
memiliki sel tunggal. Bakteri memiliki struktur sel yang sederhana karena
tidak memiliki nukleus/inti sel, cytoskeleton dan organel lain seperti
mitokondria juga kloroplas. Struktur morfologinya hanya bisa dilihat
dengan bantuan mikroskop karena ukurannya yang mikroskopis.
Selain diadakan isolasi dan purifikasi juda diakan identifikasi
morfologi koloni. Pada kondisi yang sesuai maka mikroorganisme akan
tumbuh dengan cepat serta jenis koloninya beragam. Untuk itu perlu
dilakukan identifikasi koloni. Identifikasi koloni ini akan menghasilkan
karakteristik dari mikroorganisme dengan cirri morfologi yang berbeda.
Identifikasi morfologi koloni meliputi: ukuran, bentuk, elevasi, tepiam,
permukaan, opacity, dan chromogenesis. Hasil dari identifikasi ini akan
-
5/28/2018 acara 2 fix
17/21
45
menentukan jenis mikroorganisme tersebut, apakah masuk dalam jenis
bakteri, jamur ataukan bagian dari yang lain.
Pada isolasi mikrobia dalam media NA, dan PDA kami
menggunakan berbagai bayan yakni: sayuran yang dicuci dan tidak
dicuci, air tanah, kertas, air mineral, dan tangan manusia.
Mikroorganisme dapat pada media tersebut. Pada saat pengamatan setelah
diinkubasi se;alam 4 hari, mikroorganisme dapat teridentifikasi. Rata-rata
ukurannya yaitu cenderung kebesar karena mikroorganisme tumbuh
terkumpul disuatu tempat. Pada saat identifikasi didapatkan bahwa media
PDA untuk air mineral mengalami kontaminasi yaitu tumbuhnya jamur
pada media. Untuk menghindari tumbuhnya bakteri pada konsentrasi
tempat tertentu maka dilakukan purifikasi streak empat kuadran. Streak
empat kuadran ini digunakan untuk mencari biakan yang murni.
Pengamatan pada purifikasi ini adalah tidah adanya kontaminasi pada
media kecuali yang PDA air mineral yang sejak isolasi sudah
terkontaminasi.
Pada isolasi dilakukan pengenceran bertingkat. Tujuan dari
pengenceran bertingkat yaitu memperkecil atau mengurangi jumlah
mikroba yang tersuspensi dalam cairan. Penentuan besarnya atau
banyaknya tingkat pengenceran tergantung kepada perkiraan jumlah
mikroba dalam sampel. Untuk praktikum ini menggunakan perbandingan
1:9 untuk sampel dan pengenceran pertama dan selanjutnya, sehingga
pengenceran berikutnya mengandung 1/10 sel mikroorganisme dari
pengenceran tersebut. Pengenceran bertingkat ini menggunakan garam
fisiologis. Garam fisiologis ini berfungsi untuk menjaga tonisitas dari sel
mikroorganisme sehingga tidak akan terjadi plasmolisis.
Setelah dilakukan purifikasi, langkah selanjutnya dalah
menumbuhan masing-masing pada petridish dengan metode goresan 4
kuadran (streak plate). Tujuan dari streak 4 kuadran ini adalah untuk
memperoleh biakan yang benar-benar murni. Streak 4 kuadran ini juga
sebagai dimaksudkan menghindari tumbuhnya mikrrorganisme yang
-
5/28/2018 acara 2 fix
18/21
46
terkonsentrasi pada suatu tempat sehingga dalam mengidentifikasi jenis
koloni tersebut akan menyulitkan. Teknik streak plate (lempeng gores)
adalah suatu teknik di dalam menumbuhkan mikroorganisme di dalam
media agar dengan cara menstreak (menggores) permukaan agar dengan
jarum ose yang telah diinokulasikan dengan kultur bakteri. Dengan teknik
ini mikroorganisme yang tumbuh akan tampak dalam goresan-goresan
inokulum bekas dari streak jarum. Hasil dari steak 4 kuadran ini akan
tumbuh koloni yang lebih spesifik sehingga akan mempermudah dalam
mengidentifikasikan jenis koloni tersebut. Karena pada streak 4 kuadran
ini mikroorganisme tidak tumbuh menggumpul atau terkonsentrasi pada
suatu tempat.
Telah dijelaskan bahwa dalam mengidentifikasikan bakteri ini cukup
sulit. Karena morfologi dari bakteri ini adalah transparan, sehingga perlu
diadakan prosess pewarnaan untuk mengidentifikasikan jenis bakteri.
Pewarnaan Gram atau metode Gram adalah salah satu teknik pewarnaan
yang paling penting dan luas yang digunakan untuk mengidentifikasi
bakteri. Dalam proses ini, olesan bakteri yang sudah terfiksasi dikenai
larutan larutan berikut : zat pewarna kristal violet, larutan yodium, larutan
alkohol (bahan pemucat), dan zat pewarna tandingannya berupa zat warna
safranin atau air fuchsin.
Pada pewarnaan gram, bakteri yang telah difiksasi dengan panas
sehingga membentuk noda pada kaca objek diwarnai dengan pewarna basa
yaitu crystal violet. Karena warna ungu mewarnai seluruh sel, maka
pewarna ini disebut pewarna primer. Selanjutnya noda dicuci dan pada
noda spesimen ditetesi iodin yang merupakan mordant. Setelah iodin
dicuci, baik bakteri Gram Positif maupun Gram Negatif tampak berwarna
ungu. Selanjutnya noda spesimen dicuci dengan alkohol yang merupakan
decolorizing agent (senyawa peluntur warna) yang pada spesies bakteri
tertentu dapat menghilangkan warna ungu dari sel. Setelah alkohol dicuci,
noda spesimen diwarnai kembali dengan safranin yang merupakan
pewarna basa berwarna merah. Bakteri yang tetap berwarna ungu
-
5/28/2018 acara 2 fix
19/21
47
digolongkan ke dalam Gram Positif, sedangkan bakteri yang berwarna
merah digoongkan ke dalam Gram Negatif.
Pewarna yang digunakan antara lain : kristal violet sebagai gram A,
iodine sebagai gram B, alkohol sebagai gram C, serta safranin sebagai
gram D. Perbedaan warna antara bakteri Gram Negatif dan bakteri Gram
Positif disebabkan oleh adanya perbedaan struktur pada dinding sel nya.
Dinding Gram Positif mengandung banyak peptidoglikan, sedangkan
dinding bakteri Gram Negatif banyak mengandung lipopolisakarida
(Suriawiria 1999). Pada praktikum pewarnaan gram ini hasil dari
kelompok kami menghitam, hal ini disebabkan karena terlalu lama dalam
proses fiksasi sehingga bakteri yang diamati terbakar.
E. Kesimpulan dan Saran1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan praktikum
Mikrobiologi Terapan dapat ditarik kesimpulan, antara lain :
a. Isolasi mikrobia pada prinsipnya adalah memisahkan suatu jenismikrobia dengan jenis mikrobia lainnya dengan asal mikrobia yang
terdiri dari berbagai macam spesies dengan cara menumbuhkan pada
media padat.
b. Pada hasil isolasi terjadi kontaminasi pada PDA Air Mineralc. Inokulasi adalah tindakan menanam mikroorganisme ke dalam wadah
atau media tumbuhnya yang diambil dari sediaan, misalnya pada
pembiakan bakteri.
d. Streak 4 kuadran akan menghasilkan biakan yang murni, karenamikroorganisme tidak tumbuh pada menggumpul pada tempat
tertentu, sehingga mempermudah dalam identifikasi.
e. Pewarnaan gram merupakan meted yang penting dalammengidentifikasi bakteri, karena bakteri merupakan bakteri yang tidak
berwarna dan cenderung transparan.
f. Perbedaan warna antara bakteri Gram Negatif dan bakteri GramPositif disebabkan oleh adanya perbedaan struktur pada dinding sel
-
5/28/2018 acara 2 fix
20/21
48
nya. Dinding Gram Positif mengandung banyak peptidoglikan,
sedangkan dinding bakteri Gram Negatif banyak mengandung
lipopolisakarida.
2. SaranBerdasarkan hasil praktikum Analisis algae dan Protozoa dari alam,
maka didapatkan beberapa saran untuk lancarnya praktikum, yaitu sebagai
berikut:
a. Diharapkan praktikan serius dalam melakukan praktikum sehinggahasil dari praktikum bisa maksimal.
b. Pada proses pewarnaan gram sebaiknya co.ass menjelaskan lebih jelaslagi, terutama pada proses fiksasi sehingga tidak terjadi kegagalan
karena bakteri yang diamati terbakar.
-
5/28/2018 acara 2 fix
21/21
49
DAFTAR PUSTAKA
Campbell 2003.Biologi jilid 2. Jakarta: ErlanggaIrianto K 2007.Mikrobiologi.Bandung: Yrama Widya.
Madigan M and Martinko J (editors) 2005. Brock Biology of
Microorganisms (11th ed.).Prentice Hall: New Jersey
Muharni 2009. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Penghasil Kitinase dari Sumber
Air Panas Danau Ranau Sumatera Selatan. J. Penelitian Sains. Vol. 4
(9): 12-15.
Purwoko T 2009.Fisiologi Mikroba. Jakarta: Bumi Aksara.
Saryono 2002. Isolasi Dan Karakterisasi Fungi Penghasil Inulinase yang Tumbuh
pada Umbi Dahlia (Dahlia variabilis). J Natur Indonesia.Vol. 4 (2): 171-177.
Suhardi Koesnandar Indriani Arnaldo 2008. Biosafety: Pedoman Keselamatan
Kerja di Laboratorium Mikrobiologi dan Rumah Sakit. Jakarta: PT.
Multazam Mitra Prima.
Suria 2005. Mikrobiologi Dasar. Jakarta: Papas Sinar Sinanti.
Suriawiria 2002Mikrobiologi Dasar dalam Praktek. Jakarta: PT. Garaemedia
SuriawiriaU. 1999.Mikrobiologi. Jakarta : Universitas Terbuka.
Tryana ST 2008.Dasar-Dasar Mikrobiologi. Malang: DjambatanWaluyo L 2005.Mikrobiologi Umum. Malang: MM Press.
Wistreich GA 2003. Microbiologi Laboratory Fundamental and Application 2nd
Edition.New Jersey: Pearson Education