abstract pusat pelatihan dan pembinaan atlet bulutangkis di badung 6. bapak teofilus nerianto selaku...

21
i Pusat Pelatihan dan Pembinaan Atlet Bulutangkis di Badung ABSTRACT Badminton is an individual game played by one man against one or two against two. In Indonesia badminton sport develops since 1930 and became the most sports gain achievement. But, stepping on the year 2000, badminton sport achievement Indonesia tends to decline because by the lack of badminton sports infrastructure. Therefore it was designed Badminton Training Centre in Badung which aims to promote the performance of badminton sport in Province Bali and Indonesia. The design of Badminton Training Centre in Badung is located on Jalan Raya Anggungan Mengwi Badung, Bali. The applied design theme is Dynamic in Motion and Shape using a metaphor design approach. Keyword:Badminton, sport, metaphor ABSTRAK Bulutangkis (badminton) merupakan permainan yang bersifat individu yang dimainkan dengan cara satu orang melawan satu orang atau dua orang melawan dua orang. Di Indonesia olahraga bulutangkis berkembang sejak tahun 1930 dan menjadi olahraga yang paling banyak mendulang prestasi. Namun menginjak tahun 2000 prestasi olahraga bulutangkis indonesia cenderung menurun yang disebabkan oleh minimnya infrastruktur olahraga bulutangkis. Oleh sebab itu dirancanglah Pusat Pelatihan dan Pembinaan Atlet Bulutangkis di Badung yang bertujuan untuk memajukan prestasi olahraga bulutangkis di Provinsi Bali dan Indonesia. Perancangan Pusat Pelatihan dan Pembinaan Atlet Bulutangkis di Badung ini berlokasi di Jalan Raya Anggungan Mengwi Kabupaten Badung. Tema rancangan yang diterapkan yaitu Dinamis dalam Gerak dan Bentuk dengan menggunakan pendekatan rancangan metafora. Kata kunci : bulutangkis. olahraga, metafora

Upload: hadat

Post on 10-Apr-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ABSTRACT Pusat Pelatihan dan Pembinaan Atlet Bulutangkis di Badung 6. Bapak Teofilus Nerianto selaku Public Affairs PT. Djarum Kudus atas ketersediaannya untuk diwawancarai dan memberikan

i

Pusat Pelatihan dan Pembinaan Atlet Bulutangkis di Badung

ABSTRACT

Badminton is an individual game played by one man against one or two

against two. In Indonesia badminton sport develops since 1930 and became the

most sports gain achievement. But, stepping on the year 2000, badminton sport

achievement Indonesia tends to decline because by the lack of badminton sports

infrastructure. Therefore it was designed Badminton Training Centre in Badung

which aims to promote the performance of badminton sport in Province Bali and

Indonesia. The design of Badminton Training Centre in Badung is located on

Jalan Raya Anggungan Mengwi Badung, Bali. The applied design theme is

Dynamic in Motion and Shape using a metaphor design approach.

Keyword:Badminton, sport, metaphor

ABSTRAK

Bulutangkis (badminton) merupakan permainan yang bersifat individu

yang dimainkan dengan cara satu orang melawan satu orang atau dua orang

melawan dua orang. Di Indonesia olahraga bulutangkis berkembang sejak tahun

1930 dan menjadi olahraga yang paling banyak mendulang prestasi. Namun

menginjak tahun 2000 prestasi olahraga bulutangkis indonesia cenderung

menurun yang disebabkan oleh minimnya infrastruktur olahraga bulutangkis.

Oleh sebab itu dirancanglah Pusat Pelatihan dan Pembinaan Atlet Bulutangkis di

Badung yang bertujuan untuk memajukan prestasi olahraga bulutangkis di

Provinsi Bali dan Indonesia. Perancangan Pusat Pelatihan dan Pembinaan Atlet

Bulutangkis di Badung ini berlokasi di Jalan Raya Anggungan Mengwi

Kabupaten Badung. Tema rancangan yang diterapkan yaitu Dinamis dalam Gerak

dan Bentuk dengan menggunakan pendekatan rancangan metafora.

Kata kunci : bulutangkis. olahraga, metafora

Page 2: ABSTRACT Pusat Pelatihan dan Pembinaan Atlet Bulutangkis di Badung 6. Bapak Teofilus Nerianto selaku Public Affairs PT. Djarum Kudus atas ketersediaannya untuk diwawancarai dan memberikan

ii

Pusat Pelatihan dan Pembinaan Atlet Bulutangkis di Badung

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi

Wasa/Tuhan karena berkat rahmat-Nya Penulis dapat menyelesaikan Landasan

Konseptual Perancangan Tugas Akhir yang berjudul Pusat Pelatihan dan

Pembinaan Atlet Bulutangkis di Badung.

Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir ini merupakan salah satu

proses yang harus dilalui sebagai bagian dari mata kuliah Tugas Akhir di Program

Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Udayana, yang diajukan untuk

memenuhi syarat-syarat guna meraih gelar Sarjana Teknik.

Tersusunnya Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir ini tidak

lepas dari bimbingan, petunjuk, informasi dan bantuan dari berbagai pihak,

sehingga pada kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam

proses penyusunan dan penyelesaian laporan ini. Secara khusus terima kasih

Penulis ucapkan kepada:

1. Prof. Dr. Ir. Anak Agung Ayu Oka Saraswati, MT., selaku Pembimbing

Akademik Dan Ketua Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas

Udayana yang senantiasa memberikan dukung moril.

2. Dr. Ir. Ni Ketut Ayu Siwalatri, MT., selaku Dosen Pembimbing I yang

memberikan banyak arahan tentang penuliasan laporan yang benar serta

masukan terhadap hasil rancangan.

3. Ir. I Gusti Bagus Budjana, MT., selaku Dosen Pembimbing II yang senantiasa

memberikan semangat serta kemudahan dalam penyusunan laporan.

4. Bapak Made Darmayasa selaku Sekretaris Pengprov. PBSI Bali atas

ketersediaannya untuk diwawancarai mengenai olahraga bulutangkis di

Provinsi Bali.

5. Ibu Indri selaku Binpres. PBSI Kabupaten Badung atas ketersediaannya untuk

bercerita mengenai seperti apa potensi olahraga bulutangkis di Kabupaten

Badung.

Page 3: ABSTRACT Pusat Pelatihan dan Pembinaan Atlet Bulutangkis di Badung 6. Bapak Teofilus Nerianto selaku Public Affairs PT. Djarum Kudus atas ketersediaannya untuk diwawancarai dan memberikan

iii

Pusat Pelatihan dan Pembinaan Atlet Bulutangkis di Badung

6. Bapak Teofilus Nerianto selaku Public Affairs PT. Djarum Kudus atas

ketersediaannya untuk diwawancarai dan memberikan berbagai data mengenai

pusat pelatihan bulutangkis GOR PB. Djarum Jati Kudus.

7. Orang tua dan keluarga yang senantiasa memberikan dukungan moril dan

material.

Penulis sadari bahwa Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir ini

masih belum sempurna, untuk itu diharapkan kritik dan saran dari pembaca demi

kesempurnaan laporan ini. Semoga Landasan Konseptual Perencanaan Tugas

Akhir ini dapat memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Denpasar, 6 Agustus 2017

Penulis

I Gede Edhy Putra Adnyana

NIM. 1319251017

Page 4: ABSTRACT Pusat Pelatihan dan Pembinaan Atlet Bulutangkis di Badung 6. Bapak Teofilus Nerianto selaku Public Affairs PT. Djarum Kudus atas ketersediaannya untuk diwawancarai dan memberikan

iv

Pusat Pelatihan dan Pembinaan Atlet Bulutangkis di Badung

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK ................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ............................................................................... ii

DAFTAR ISI .............................................................................................. iv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. viii

DAFTAR TABEL .................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ............................................................................. 1

1.2. Rumusan Masalah ....................................................................... 5

1.3. Tujuan ........................................................................................... 5

1.4. Metode Penelitian......................................................................... 6

BAB II PEMAHAMAN PUSAT PELATIHAN DAN PEMBINAAN

ATLET BULUTANGKIS

2.1. Pengertian Judul .......................................................................... 8

2.2. Pemahaman Olahraga Bulutangkis ........................................... 9

2.2.1. Sejarah Olahraga Bulutangkis .............................................. 9

2.2.2. Sejarah dan Perkembangan Olahraga Bulutangkis

Bulutangkis di Indonesia...................................................... 11

2.2.3. Standar Lapangan, Perlengkapan dan Teknik Dasar

Olahraga Bulutangkis` ......................................................... 13

2.3. Pemahaman Pusat Pelatihan dan Pembinaan Atlet

Bulutangkis ................................................................................... 18

2.3.1. Pengertian Bulutangkis ........................................................ 19

2.3.2. Pengertian Pembinaan Bulutangkis ..................................... 19

2.3.3. Pengertian Pusat Pelatihan dan Pembinaan Atlet

Page 5: ABSTRACT Pusat Pelatihan dan Pembinaan Atlet Bulutangkis di Badung 6. Bapak Teofilus Nerianto selaku Public Affairs PT. Djarum Kudus atas ketersediaannya untuk diwawancarai dan memberikan

v

Pusat Pelatihan dan Pembinaan Atlet Bulutangkis di Badung

Bulutangkis .......................................................................... 21

2.3.4. Fungsi Pusat Pelatihan dan Pembinaan Atlet Bulutangkis .. 22

2.3.5. Tujuan Pusat Pelatihan dan Pembinaan Atlet Bulutangkis .. 22

2.3.6. Lingkup Pelatihan dan Pembinaan dalam Pusat

Pelatihan dan Pembinaan Atlet ........................................... 24

2.3.5. Fasilitas Pusat Pelatihan dan Pembinaan Atlet Bulutangkis 28

2.4. Pemahaman Klasifikasi dan Standar Gedung Olahraga

Bulutangkis ................................................................................... 30

2.4.1. Klasifikasi Gedung olahraga ................................................ 30

2.4.2. Standar Khusus Gedung Olahraga Bulutangkis ................... 32

2.4.3. Fasilitas Gedung Olahraga Bulutangkis............................... 38

2.5. Pemahaman Terhadap Proyek Sejenis ...................................... 42

2.5.1. Studi Banding....................................................................... 42

2.5.2. Studi Objek Sejenis .............................................................. 49

2.5.3. Perbandingan Objek Sejenis ................................................ 51

2.5.4. Kesimpulan .......................................................................... 56

2.6. Spesifikasi Umum Pusat Pelatihan dan Pembinaan

Atlet Bulutangkis ......................................................................... 56

2.6.1. Pengertian ............................................................................ 56

2.6.2. Fungsi ................................................................................... 56

2.6.3. Tujuan .................................................................................. 57

2.6.4. Pelaku kegiatan .................................................................... 57

2.6.5. Kegiatan ............................................................................... 58

2.6.6. Fasilitas ................................................................................ 58

2.6.7. Lingkup pelayanan ............................................................... 49

2.6.8. Sistem Pengelolaan .............................................................. 59

BAB III STUDI PERANCANGAN PUSAT PELATIHAN DAN

PEMBINAAN ATLET BULUTANGKIS DI BADUNG

3.1. Gambaran Umum Kabupaten Badung ...................................... 60

3.1.1. Kondisi Fisik ........................................................................ 60

3.1.2. Kondisi Nonfisik .................................................................. 62

Page 6: ABSTRACT Pusat Pelatihan dan Pembinaan Atlet Bulutangkis di Badung 6. Bapak Teofilus Nerianto selaku Public Affairs PT. Djarum Kudus atas ketersediaannya untuk diwawancarai dan memberikan

vi

Pusat Pelatihan dan Pembinaan Atlet Bulutangkis di Badung

3.2. Potensi Kabupaten Badung ......................................................... 60

3.2.1. Perkembangan Olahraga Bulutangkis di Bali dan Badung .. 67

3.2.2. Kejuaraan Bulutangkis di Bali dan Kabupaten Badung ...... 71

3.3. Permasalahan Lokasi dan Pemecahannya ................................ 73

3.3.1. Permasalahan Lokasi ........................................................... 73

3.3.2. Pemecahan Masalah ............................................................. 74

3.3.3. Analisa SWOT ..................................................................... 75

3.4. Spesifikasi Khusus Pusat Pelatihan dan Pembinaan Atlet

Bulutangkis di Badung ................................................................ 79

3.4.1. Batasan ................................................................................. 79

3.4.2. Fasilitas ................................................................................ 81

3.4.3. Sistem Pengelolaan .............................................................. 82

BAB IV PEMROGRAMAN

4.1. Tema .............................................................................................. 83

4.1.1. Pendekatan Pemilihan Tema ................................................ 83

4.1.2. Penentuan Tema ................................................................... 84

4.1.3. Penjabaran Tema .................................................................. 85

4.1.4. Penentuan Tema .................................................................. 86

4.2. Program Ruang ............................................................................ 87

4.2.1. Program Fungsional ............................................................. 87

4.2.2. Program Performansi ........................................................... 103

4.2.3. Program Arsitektural ............................................................ 103

4.3. Program Tapak ............................................................................ 116

4.3.1. Analisis Kebutuhan Luas Tapak .......................................... 116

4.3.2. Penentuan Lokasi Tapak ...................................................... 116

4.3.3. Pemilihan Tapak .................................................................. 117

4.3.4. Analisis Tapak ..................................................................... 117

BAB V KONSEP PERANCANGAN

5.1. Konsep Perancangan Tapak ....................................................... 138

5.1.1. Konsep Entrance Tapak ...................................................... 138

Page 7: ABSTRACT Pusat Pelatihan dan Pembinaan Atlet Bulutangkis di Badung 6. Bapak Teofilus Nerianto selaku Public Affairs PT. Djarum Kudus atas ketersediaannya untuk diwawancarai dan memberikan

vii

Pusat Pelatihan dan Pembinaan Atlet Bulutangkis di Badung

5.1.2. Konsep Zoning Tapak ......................................................... 139

5.1.3. Konsep Pola Massa Bangunan ............................................ 141

5.1.4. Konsep Bentuk Massa Bangunan ....................................... 143

5.1.5. Konsep Orientasi Massa Bangunan .................................... 144

5.1.6. Konsep Sirkulasi Dalam Tapak .......................................... 145

5.1.7. Konsep Parkir ...................................................................... 147

5.1.8. Konsep Ruang Luar ............................................................ 148

5.1.9. Konsep Utilitas Pada Tapak ................................................ 149

5.2. Konsep Perancangan Bangunan ................................................. 156

5.2.1. Konsep Zoning Ruang Dalam ............................................. 156

5.2.2. Konsep Sirkulasi Ruang Dalam .......................................... 158

5.2.3. Konsep Tampilan Ruang Dalam ......................................... 159

5.2.4. Konsep Tampilan Bangunan ............................................... 161

5.2.5. Konsep Struktur Bangunan ................................................. 162

5.2.6. Konsep Material Bangunan ................................................. 164

5.2.7. Konsep Utilitas Pada Bangunan .......................................... 165

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 177

Page 8: ABSTRACT Pusat Pelatihan dan Pembinaan Atlet Bulutangkis di Badung 6. Bapak Teofilus Nerianto selaku Public Affairs PT. Djarum Kudus atas ketersediaannya untuk diwawancarai dan memberikan

viii

Pusat Pelatihan dan Pembinaan Atlet Bulutangkis di Badung

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Battledore and Shuttlecock ..................................................... 9

Gambar 2.2. Ukuran Lapangan Bulutangkis ............................................... 14

Gambar 2.3. Ukuran Shuttlecock ................................................................ 15

Gambar 2.4. Raket Bulutangkis .................................................................. 16

Gambar 2.5. Piramida Pembinaan Olahraga ............................................... 20

Gambar 2.6. Standar Lapangan Bulutangkis .............................................. 33

Gambar 2.7. Rongga Udara Pada Lapangan Bulutangkis ........................ 34

Gambar 2.8. Standar Warna Pada Dinding Lapangan Bulutangkis ........... 35

Gambar 2.9. Standar Intensitas Lighting Lapangan Bulutangkis ............. 36

Gambar 2.10. Standar Peletakan Lighting Pada Lapangan Bulutangkis ... 37

Gambar 2.11. Peletakan Lighting Pada Lapangan Bulutangkis .................. 37

Gambar 2.12. Radiant Heating .................................................................. 38

Gambar 2.13. Extract fans ......................................................................... 38

Gambar 2.14. GOR PB Djarum Jati Kudus ............................................... 43

Gambar 2.15. GOR PB Djarum Jati Kudus ................................................ 43

Gambar 2.16. Arena Lapangan Bulutangkis GOR PB Djarum Jati Kudus 43

Gambar 2.17. Arena Lapangan Pasir dan Ruang Fitness GOR PB

Djarum Jati Kudus ............................................................... 44

Gambar 2.18. Ruang Perpustakaan dan Ruang Komputer GOR PB

Djarum Jati Kudus ............................................................... 45

Gambar 2.19. Asrama Atlet dan Rumah Tinggal Pelatih GOR PB

Djarum Jati Kudus ............................................................... 45

Gambar 2.20. Ruang Makan Atlet dan Kantor Pengelola GOR PB

Djarum Jati Kudus ............................................................... 46

Gambar 2.21. Lobby , Hall Of Fame dan Ruang Media GOR

PB Djarum Jati Kudus .......................................................... 46

Gambar 2.22. Lapangan Bulutangkis PB Porwaja ..................................... 47

Gambar 2.23. Lapangan Bulutangkis dan Struktur Bangunan Gedung

PB Porwaja ............................................................................ 47

Gambar 2.24. Lapangan Bulutangkis PB Anugrah .................................... 48

Gambar 2.25. Lapangan Bulutangkis dan Struktur Bangunan GOR

Page 9: ABSTRACT Pusat Pelatihan dan Pembinaan Atlet Bulutangkis di Badung 6. Bapak Teofilus Nerianto selaku Public Affairs PT. Djarum Kudus atas ketersediaannya untuk diwawancarai dan memberikan

ix

Pusat Pelatihan dan Pembinaan Atlet Bulutangkis di Badung

Anugrah ................................................................................ 49

Gambar 2.26 Taufik Hidayat Arena (THA) .............................................. 49

Gambar 2.27. Fasilitas Yonex Badminton Main Hall (THA) .................... 50

Gambar 2.28. Fasilitas Asrama dan Pusat Kebugaran di THA .................. 50

Gambar 2.29. Gedung CWIBC .................................................................. 51

Gambar 2.30. Lobby CWIBC .................................................................... 51

Gambar 3.1. Peta Kabupaten Badung ........................................................ 60

Gambar 3.2. Laju Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2015 Kab/Kota se-Bali 64

Gambar 3.3. Pendapatan Regional Tahun 2015 Kab/Kota se-Bali ............. 64

Gambar 3.4. Presentase Pendidikan Masyarakat Badung yang Ditamatkan

Tahun 2015 ............................................................................ 65

Gambar 4.1. Struktur Organisasi Pengelola ............................................... 91

Gambar 4.2. Hubungan Ruang Makro ....................................................... 106

Gambar 4.3. Hubungan Fungsi Pelatihan pada Kelompok Ruang Utama . 106

Gambar 4.4. Hubungan Fungsi Pembinaan pada Kelompok Ruang Utama 106

Gambar 4.4. Hubungan Kelompok Ruang Penunjang ............................... 107

Gambar 4.5. Hubungan Kelompok Ruang Pelengkap ............................... 107

Gambar 4.6. Hubungan Kelompok Ruang Pengelola ................................ 107

Gambar 4.7. Hubungan Kelompok Ruang Servis ...................................... 107

Gambar 4.8. Sirkulasi Ruang Makro .......................................................... 108

Gambar 4.9. Sirkulasi Ruang Pada Basemant ............................................ 109

Gambar 4.10. Sirkulasi Ruang Pada Lantai 1 ............................................ 110

Gambar 4.11. Sirkulasi Ruang Pada Lantai 2 ............................................ 111

Gambar 4.12. Organisasi Ruang Makro ...................................................... 112

Gambar 4.13. Organisasi Ruang pada Basement ....................................... 113

Gambar 4.14. Organisasi Ruang pada Lantai 1 .......................................... 114

Gambar 4.15. Organisasi Ruang pada Lantai 2 .......................................... 115

Gambar 4.16. Petab Kawasan Perkotaan Mangupura ................................ 117

Gambar 4.17. Lokasi Alternatif Tapak ...................................................... 119

Gambar 4.18. Alternatif Tapak 1 ............................................................... 121

Gambar 4.19. Alternatif Tapak 2 ............................................................... 122

Gambar 4.20. Alternatif Tapak 3 ............................................................... 124

Page 10: ABSTRACT Pusat Pelatihan dan Pembinaan Atlet Bulutangkis di Badung 6. Bapak Teofilus Nerianto selaku Public Affairs PT. Djarum Kudus atas ketersediaannya untuk diwawancarai dan memberikan

x

Pusat Pelatihan dan Pembinaan Atlet Bulutangkis di Badung

Gambar 4.21. Peta Lokasi Tapak ............................................................... 120

Gambar 4.22. Kondisi Lingkingan Di Sekitar Tapak ................................ 128

Gambar 4.23. Bentuk dan Ukuran Tapak ................................................... 129

Gambar 4.24. GSB dan KDB pada Tapak ................................................. 130

Gambar 4.25. Topografi Tapak .................................................................. 131

Gambar 4.26. Klimatologi PadaTapak ....................................................... 132

Gambar 4.27. Kondisi Geologi dan Hidrologi pada Tapak ....................... 133

Gambar 4.28. Kondisi Traffic di Sekitar Tapak ......................................... 134

Gambar 4.29. Kebisingan Pada Tapak ....................................................... 135

Gambar 4.30. Utilitas di Sekitar Tapak ...................................................... 137

Gambar 5.1. Konsep Entrance Pada Tapak ................................................ 139

Gambar 5.2. Konsep Zoning Pada Tapak ................................................. 141

Gambar 5.3. Konsep Pola Massa Bangunan Pada Tapak .......................... 142

Gambar 5.4. Konsep Bentuk Massa Bangunan .......................................... 144

Gambar 5.5. Konsep Orientasi Massa Bangunan Pada Tapak ................... 145

Gambar 5.6. Konsep Sirkulasi Pada Tapak ................................................. 147

Gambar 5.7. Konsep Tata Letak Parkir Pada Tapak ................................... 148

Gambar 5.8. Konsep Pola Parkir Pada Tapak ............................................ 148

Gambar 5.9. Konsep Ruang Luar ............................................................... 149

Gambar 5.10. Konsep Open Space Ruang Luar Pada Tapak ..................... 150

Gambar 5.11. Jogging Track Pada Tapak .................................................. 150

Gambar 5.12. RTH Sebagai Peneduh Pada Tapak ..................................... 150

Gambar 5.13. RTH Meminimalisir Debu dan Kebisingan pada Tapak ..... 151

Gambar 5.14. RTH Sebagai Barier Pada Tapak ........................................ 151

Gambar 5.15. Skema Utilitas Air Bersih .................................................... 152

Gambar 5.16. Konsep Utilitas Air Bersih Pada Tapak ............................... 153

Gambar 5.17. Skema Utilitas Air Hujan ..................................................... 154

Gambar 5.18. Konsep Utilitas Air Hujan Pada Tapak ................................ 154

Gambar 5.19. Skema Utilitas Listrik........................................................... 155

Gambar 5.20. Konsep Utilitas Listrik Pada Tapak ..................................... 155

Gambar 5.21. Sirkulasi Pembuangan Sampah ............................................ 156

Gambar 5.22. Konsep Zoning Ruang pada Bangunan Fungsi Pelatihan .... 157

Page 11: ABSTRACT Pusat Pelatihan dan Pembinaan Atlet Bulutangkis di Badung 6. Bapak Teofilus Nerianto selaku Public Affairs PT. Djarum Kudus atas ketersediaannya untuk diwawancarai dan memberikan

xi

Pusat Pelatihan dan Pembinaan Atlet Bulutangkis di Badung

Gambar 5.23. Konsep Zoning Ruang pada Bangunan Fungsi Pembinaan . 158

Gambar 5.24. Konsep Zoning Ruang pada Bangunan Pengelola .............. 158

Gambar 5.25. Konsep Sirkulasi Ruang Dalam Pada Bangunan ................. 159

Gambar 5.26. Konsep Ruang Dalam pada Lapangan Bulutangkis ............. 161

Gambar 5.27. Konsep Tampilan Bangunan ................................................ 162

Gambar 5.28. Konsep Struktur Bangunan Utama ....................................... 163

Gambar 5.29. Konsep Struktur Bangunan Asrama dan Pengelola ............. 164

Gambar 5.30. Konsep Material pada Lapangan Bulutangkis ..................... 165

Gambar 5.31. Konsep Material pada Eksterior Bangunan .......................... 165

Gambar 5.32. Konsep Utilitas Listrik Pada Bangunan ............................... 168

Gambar 5.33. Konsep Utilitas Air Bersih Pada Bangunan ......................... 169

Gambar 5.34. Konsep Utilitas Air Kotor .................................................... 170

Gambar 5.35. KonsepPengolahan Limbah pada Bio Septictank ................ 171

Gambar 5.36. Konsep Pencahayaan Alami Pada Bangunan ....................... 172

Gambar 5.37. General Lighting .................................................................. 172

Gambar 5.38. Task Lighting ........................................................................ 172

Gambar 5.39. Accent Lighting .................................................................... 173

Gambar 5.40. Konsep Penghawaan Alami pada Bangunan ........................ 173

Gambar 5.41. Cara Kerja Pengatasan Kebakaran di Dalam Ruangan ........ 175

Gambar 5.42. Hydrant Box dan Hydrant Pilar ........................................... 175

Gambar 5.43. Peletakan Hydrant Pilar ....................................................... 175

Gambar 5.44. Sistem Penangkal Petir pada Bangunan ............................... 176

Page 12: ABSTRACT Pusat Pelatihan dan Pembinaan Atlet Bulutangkis di Badung 6. Bapak Teofilus Nerianto selaku Public Affairs PT. Djarum Kudus atas ketersediaannya untuk diwawancarai dan memberikan

xii

Pusat Pelatihan dan Pembinaan Atlet Bulutangkis di Badung

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Klasifikasi Gedung Olahraga ..................................................... 30

Tabel 2.2. Ukuran Minimal Matra Gedung Olahraga ................................. 31

Tabel 2.3. Kapasitas Penonton Gedung Olahraga ....................................... 32

abel 2.4. Jarak Antar Lapangan Dan Jarak Lapangan Ke Tribun .............. 34

Tabel 2.5. Standar Ketinggian Langit-Langit Pada Ruangan Lapangan

Bulutangkis ............................................................................... 36

Tabel 2.6. Perbandingan Objek Sejenis ...................................................... 53

Tabel 3.1. Topografi Kabupaten Badung .................................................... 61

Tabel 3.2. Statistik Iklim Kabupaten Badung Tahun 2015 ......................... 62

Tabel 3.3. Statistik Kependudukan Kabupaten Badung Tahun 2015 ......... 62

Tabel 3.4. Klub Persatuan Bulutangkis (PB) di Bali ................................. 67

Tabel 3.5. Daftar Atlet Bulutangkis Terbaik Bali Tahun 2016 ................... 69

Tabel 3.6. Daftar Atlet Bulutangkis Terbaik Bali Tahun 2015 ................... 69

Tabel 3.7. Daftar Klub Persatuan Bulutangkis (PB) di Badung ................. 70

Tabel 3.8. Event dan Kejuaraan Bulutangkis di di Bali

Selama Tahun 2014-2016 ......................................................... 71

Tabel 3.9. Event dan Kejuaraan Bulutangkis di Kabupaten Badung

Selama Tahun 2014-2016 ......................................................... 72

Tabel 3.9. Analisa SWOT ........................................................................... 77

Tabel 4.1. Analisis Kegiatan ....................................................................... 92

Tabel 4.2. Kebutuhan Ruang ....................................................................... 96

Tabel 4.3. Rencana Kapasitas Atlet ............................................................ 98

Tabel 4.4. Jadwal Pelatihan Atlet Bulutangkis .......................................... 99

Tabel 4.5. Kejuaraan Bulutangkis di Bali dengan Keikutsertaan Atlet Dan

Penonton Terbanyak selama 3 tahun terakhir ........................... 101

Tabel 4.6. Kapasitas Pengelola Pusat Pelatihan dan Pembinaan

Atlet Bulutangkis di Badung ..................................................... 102

Tabel 4.7. Besaran Ruang .......................................................................... 103

Tabel 4.8. Kriteria Pemilihan Tapak ........................................................... 118

Tabel 4.9. Pembobotan Kriteria Pemilihan Tapak ...................................... 118

Tabel 4.10. Kelemahan dan Keunggulan Masing-Masing

Page 13: ABSTRACT Pusat Pelatihan dan Pembinaan Atlet Bulutangkis di Badung 6. Bapak Teofilus Nerianto selaku Public Affairs PT. Djarum Kudus atas ketersediaannya untuk diwawancarai dan memberikan

xiii

Pusat Pelatihan dan Pembinaan Atlet Bulutangkis di Badung

Alternativ Tapak......................................................................... 124

Tabel 4.10. Penilaian Pemilihan Tapak....................................................... 125

Tabel 5.1. Analisis Kebutuhan Air Bersih .................................................. 168

Page 14: ABSTRACT Pusat Pelatihan dan Pembinaan Atlet Bulutangkis di Badung 6. Bapak Teofilus Nerianto selaku Public Affairs PT. Djarum Kudus atas ketersediaannya untuk diwawancarai dan memberikan

xiv

Pusat Pelatihan dan Pembinaan Atlet Bulutangkis di Badung

DAFTAR LAMPIRAN

1. Program Performasnsi Ruang

2. Program Arsitektural

3. Tansformasi Konsep

4. Gambar Kerja

Page 15: ABSTRACT Pusat Pelatihan dan Pembinaan Atlet Bulutangkis di Badung 6. Bapak Teofilus Nerianto selaku Public Affairs PT. Djarum Kudus atas ketersediaannya untuk diwawancarai dan memberikan

1

Pusat Pelatihan dan Pembinaan Atlet Bulutangkis di Badung

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang permasalahan yang

menjadi landasan mengapa Pusat Pelatihan dan Pembinaan Atlet Bulutangkis

perlu untuk dikembangkan. Kemudian dari latar belakang tersebut akan diuraikan

menjadi rumusan masalah untuk memenuhi tujuan dari penelitian.

1.1. Latar Belakang

Bulutangkis (badminton) merupakan permainan yang bersifat individu

yang dapat dilakukan dengan cara satu orang melawan satu orang atau dua orang

melawan dua orang. Dalam hal ini permainan bulutangkis mempunyai tujuan

bahwa seorang pemain berusaha menjatuhkan shuttlecock di daerah permainan

lawan dan berusaha agar lawan tidak dapat memukul shuttlecock dan

menjatuhkannya di daerah sendiri. (Subardjah,1999:13).

Di Indonesia olahraga badminton pertama kali berkembang diperkirakan

sejak tahun 1930 dibawa oleh masyarakat dari daerah Malaya dan Singapura.

Perkembangan olahraga ini di Indonesia sangat cepat, tercatat pada tahun 1933

sudah ada suatu perkumpulan badminton di Jakarta bernama Bataviase Badminton

Unie (BBU). Pada tahun 1938 olahraga badminton secara resmi dipertandingkan

pada kejuaraan Pekan Olahraga ISI ( Isi Sport Week ) di Solo Jawa Tengah.

Kemudian pada tahun 1942 olahraga badminton berkembang dengan nama

bulutangkis di Indonesia atas inisiatif Mr. Widodo Sastradiningrat pada Pekan

Olahraga ISI. Istilah bulutangkis dengan cepat menyebar dan dapat diterima oleh

masyarakat Indonesia kala itu. Perkembangan olahraga bulutangkis di Indonesia

mencapai puncaknya tatkala pada tanggal 5 Mei 1951 tokoh bulutangkis

Indonesia sepakat untuk membentuk Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia

(PBSI) sebagai induk organisasi olahraga bulutangkis di Indonesia.

Olahraga bulutangkis seolah sudah menjadi olahraga rakyat bagi

masyarakat Indonesia, berbagai macam prestasi sudah diukir oleh para atlet

bulutangkis Indonesia di kancah dunia sejak pertama kali Indonesia masuk

menjadi anggota IBF (saat ini bernama BWF). Sampai saat ini tercatat Indonesia

Page 16: ABSTRACT Pusat Pelatihan dan Pembinaan Atlet Bulutangkis di Badung 6. Bapak Teofilus Nerianto selaku Public Affairs PT. Djarum Kudus atas ketersediaannya untuk diwawancarai dan memberikan

2

Pusat Pelatihan dan Pembinaan Atlet Bulutangkis di Badung

sudah 1 kali menjuarai Piala Sudirman,13 kali menjuarai Piala Thomas dan 3 kali

menjuarai Piala Uber serta menjuarai pesta olahraga besar lainnya seperti Sea

Games, Asian Games, dan Olimpiade. Indonesia juga sudah mencetak banyak

atlet bulutangkis yang memiliki reputasi luar biasa di kancah dunia seperti Tan

Joe Hok, Rudy Hartono, Liem Swie King, Alan Budi Kusuma, Susi Susanti, Rexy

Mainaki/Ricky Subagia, Taufik Hidayat, Markis Kido/ Hendra Setyawan hingga

Tantowi Ahmad dan Liliana Natsir

Namun sejak menginjak tahun 2000 hingga sekarang banyak pengamat

bulutangkis di tanah air berpendapat bahwa prestasi olahraga bulutangkis di

Indonesia sedang menurun. Sampai dengan saat ini Indonesia belum mampu

meraih kembali gelar Piala Thomas sejak terakhir meraihnya pada tahun 2002 dan

juga Piala Uber serta gelar juara Piala Sudirman yang sampai saat ini juga masih

menjadi milik negara lain. Kemunduran prestasi olahraga bulutangkis paling

terasa di sektor putri. Pada tunggal putri contohnya Indonesia terakhir kali meraih

prestasi tertinggi yaitu medali perunggu pada ajang Olimpiade Beijing tahun 2008

melalui atlet bulutangkis Maria Kristin. Puncak kemunduran prestasi olahraga

bulutangkis di Indonesia terjadi pada tahun 2012, Indonesia gagal

mempertahankan tradisi emas bulutangkis di Olimpiade yang sudah diraih sejak

tahun 1992 di Olimpiade Barcelona. Hal ini menjadi keprihatinan tersendiri bagi

beberapa legenda bulutangkis di Indonesia. Salah satunya Taufik Hidayat. Taufik

Hidayat berpendapat bahwa kemunduran prestasi olahraga bulutangkis di

Indonesia disebabkan oleh 3 faktor penting yaitu kurangnya sarana dan prasarana

fisik bagi para atlet bulutangkis dalam hal ini infrastruktur yang ada belum

memenuhi ketentuan dan standar yang disyaratkan kemudian pola serta program

latihan yang saat ini diterapkan masih sama dari dulu hingga sekarang tidak ada

yang berkembang. Dan yang paling penting adalah mental atlet bulutangkis

sekarang yang cenderung manja dan cepat merasa puas. Menurunnya prestasi

olahraga bulutangkis di Indonesia juga disebabkan karena minat kalangan muda

dalam hal ini anak-anak pada olahraga bulutangkis mulai menurun. Rexy Mainaki

yang merupakan Kepala Bidang Pengembangan Persatuan Bulutangkis Indonesia

menyatakan minat masyarakat Indonesia khususnya generasi muda untuk

menekuni dunia olahraga bulutangkis dari hari ke hari kian terkikis. Menurutnya

Page 17: ABSTRACT Pusat Pelatihan dan Pembinaan Atlet Bulutangkis di Badung 6. Bapak Teofilus Nerianto selaku Public Affairs PT. Djarum Kudus atas ketersediaannya untuk diwawancarai dan memberikan

3

Pusat Pelatihan dan Pembinaan Atlet Bulutangkis di Badung

salah satu penyebabnya adalah minimnya fasilitas lapangan bulutangkis yang ada

padahal banyak anak-anak berbakat dalam cabang olahraga bulutangkis namun

tidak mempunyai fasilitas untuk mengembangkan bakatnya, bahkan untuk

bermain bulutangkis mereka harus menyewa lapangan.

Di Provinsi Bali perkembangan olahraga bulutangkis sampai dengan saat

ini berjalan dengan cukup baik meskipun prestasinya sampai dengan saat ini

belum dapat berkembang lebih baik. Berdasarkan data dari Pengprov. PBSI Bali

tahun 2016 dari total 8 kabupaten dan 1 kota di Bali terdapat 40 Klub Persatuan

Bulutangkis (PB) dengan jumlah atlet sebanyak 1600 atlet. Namun keberadaan PB

sampai saat ini sebagian besar didominasi dari 3 kabupaten yaitu Gianyar, Badung

dan Kota Denpasar. PB inilah yang selama ini menjadi cikal bakal perekrutan atlet

bulutangkis untuk menghuni pelatihan cabang ( Pelatcab) di masing masing

kabupaten di Bali.

Keberadaan PB di Bali sampai dengan saat ini ternyata belum mampu

mengangkat prestasi olahraga bulutangkis Bali agar mampu berbicara banyak di

kancah Nasional apalagi Internasional. Ini terlihat dari pencapaian para atlet

bulutangkis Bali pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX tahun 2016 di

Bandung. Dari total 16 atlet bulutangkis terbaik Bali yang dikirim untuk

mengikuti Pra PON semuanya gagal, tidak ada satupun atlet bulutangkis asal Bali

yang berhasil lolos untuk bertanding pada PON XIX di Bandung. Tidak

berkembangnya prestasi olahraga bulutangkis di Bali sampai saat ini disebabkan

oleh kurangnya ketersediaan infrastruktur yang memenuhi standar (dalam hal ini

arena lapangan bulutangkis untuk tempat latihan ) sehingga membuat atlet

bulutangkis asal Bali tidak dapat mengembangkan bakat yang mereka miliki

untuk dapat berprestasi lebih baik. Menurut pendapat Ketua Umum Pengprov.

PBSI Bali I Nengah Wiratha, SE. , mengatakan bahwa dalam meyiapkan atlet Bali

agar dapat terjun dan berprestasi di kejuaraan nasional, PBSI Bali masih

mengalami kendala terkait tidak adanya home base bagi para atlet bulutangkis

Bali untuk melakukan pemusatan latihan dan menjalani program latihan.

Sebelumnya berbagai upaya sudah dilakukan oleh Pengprov. PBSI Bali untuk

meningkatkan prestasi bulutangkis di Bali. Salah satunya adalah dengan rutin

mengadakan kejuaraan bulutangkis di setiap tahunnya, seperti Walikota Cup,

Page 18: ABSTRACT Pusat Pelatihan dan Pembinaan Atlet Bulutangkis di Badung 6. Bapak Teofilus Nerianto selaku Public Affairs PT. Djarum Kudus atas ketersediaannya untuk diwawancarai dan memberikan

4

Pusat Pelatihan dan Pembinaan Atlet Bulutangkis di Badung

Kejurda bulutangkis, Kejurprov bulutangkis, Singaraja Cup serta event

bulutangkis lainnya, dan juga rutin merekrut atlet-atlet terbaik PB yang dijaring

melaui kejuaraan-kejuaraan tersebut untuk menghuni pelatihan cabang ( Pelatcab)

di masing masing kabupaten di Bali. Namun sampai dengan saat ini kurangnya

dukungan dari pemerintah di dalam menyediakan sarana infrastruktur yang baik

dan memenuhi standar serta masih terpusatnya perkembangan olahraga

bulutangkis hanya di pulau Jawa, masih menjadi kendala utama dalam

memajukan prestasi olahraga bulutangkis di Bali.

Di Bali sendiri Kabupaten Badung merupakan salah satu daerah di Bali

dengan prestasi olahraga bulutangkis yang cukup baik. Tercatat pada PON XIX

tahun 2016 di Bandung. Dari total 16 atlet bulutangkis terbaik Bali yang dikirim

untuk mengikuti Pra PON, 6 atlet diantaranya berasal dari kabupaten Badung. Di

Badung sendiri sudah terdapat 9 Klub Persatuan Bulutangkis (PB) yang tersebar

merata di seluruh kecamatan Kabupaten Badung. Badung merupakan kabupaten

di Bali yang paling sering mengadakan kejuaraan bulutangkis, namun sampai saat

ini pembinaan terhadap olahraga bulutangkis masih menjadi kendala karena

kurangnya infrastruktur lapangan bulutangkis yang memadai sehingga banyak

atlet muda asal Badung yang lebih memilih untuk mengembangkan bakat yang

mereka miliki di pulau Jawa.

Berdasarkan data diatas terdapat beberapa faktor yang membuat olahraga

bulutangkis di Indonesia khususnya di Provinsi Bali saat ini belum dapat

berprestasi lebih baik. Diantaranya adalah kurangnya ketersedian infrastruktur

fisik yang memadai dan memenuhi standar bagi para atlet untuk melakukan

pemusatan latihan dan menjalankan program latihannya. Serta kurangnya

infrastruktur juga berdampak pada terhambatnya pengembangan bakat-bakat

muda dalam olahraga bulutangkis di Bali. Sehingga perlu adanya rancangan Pusat

Pelatihan dan Pembinaan Atlet Bulutangkis di Bali dikarenakan sampai saat ini

Bali belum memiliki pusat latihan dan pembinaan bulutangkis. Diharapkan

nantinya pusat pelatihan dan pembinaan atlet bulutangkis ini dapat menampung

atlet-atlet terbaik Bali untuk dapat diberikan pelatihan serta pembinaan pada

jenjang usia tertentu, guna menghasilkan bakat-bakat terbaik dalam olahraga

Page 19: ABSTRACT Pusat Pelatihan dan Pembinaan Atlet Bulutangkis di Badung 6. Bapak Teofilus Nerianto selaku Public Affairs PT. Djarum Kudus atas ketersediaannya untuk diwawancarai dan memberikan

5

Pusat Pelatihan dan Pembinaan Atlet Bulutangkis di Badung

bulutangkis dan memajukan prestasi olahraga bulutangkis Bali dan Indonesia

kedepannya.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, terdapat beberapa permasalahan yang

dapat dirumuskan terkait dengan perancangan pusat pelatihan dan pembinaan atlet

bulutangkis antara lain:

a. Bagaimana spesifikasi umum dan spesifikasi khusus dari Pusat Pelatihan dan

Pembinaan Atlet Bulutangkis di Badung ?

b. Tema apa yang sesuai untuk diterapkan pada Pusat Pelatihan dan Pembinaan

Atlet Bulutangkis di Badung berdasarkan pertimbangan fungsi dan lokasi

bangunan ?

c. Bagaimana pemrograman dan konsep perancangan dari Pusat Pelatihan dan

Pembinaan Atlet Bulutangkis di Badung ?

1.3. Tujuan

Tujuan dari penulisan penelitian ini adalah sebagai pedoman di dalam

perancangan Pusat Pelatihan dan Pembinaan Atlet Bulutangkis di Badung yang

nantinya akan ditransformasikan ke dalam bentuk fisik bangunan. Selain itu

tujuan dari penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui bagaimana spesifikasi umum dan spesifikasi khusus dari

Pusat Pelatihan dan Pembinaan Atlet Bulutangkis di Badung.

b. Untuk Mengetahui tema apa yang sesuai untuk diterapkan pada Pusat

Pelatihan dan Pembinaan Atlet Bulutangkis di Badung berdasarkan

pertimbangan fungsi dan lokasi bangunan.

c. Untuk mengetahui bagaimana pemrograman dan konsep perancangan Pusat

Pelatihan dan Pembinaan Atlet Bulutangkis di Badung

Page 20: ABSTRACT Pusat Pelatihan dan Pembinaan Atlet Bulutangkis di Badung 6. Bapak Teofilus Nerianto selaku Public Affairs PT. Djarum Kudus atas ketersediaannya untuk diwawancarai dan memberikan

6

Pusat Pelatihan dan Pembinaan Atlet Bulutangkis di Badung

1.4. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan prosedur atau langkah-langkah dalam

mendapatkan pengetahuan ilmiah. (Suryana, 2010) Pada penulisan penelitian ini

penulis menggunakan metode kualitatif dan metode kuantitatif.

a. Teknik pengumpulan data

Dalam mendapatkan data untuk dapat mejawab permasalahan tersebut

diatas , penulis menggunakan teknik pengumpulan data yang bersumber dari data

primer dan data sekunder.

1) Data primer

Menurut Suryana (2010) data primer yaitu data yang diperoleh oleh

peneliti secara langsung dari sumber datanya. Teknik yang dipergunakan

untuk mengumpulkan data primer antara lain :

- Observasi, dilakukan dengan melakukan pengamatan secara langsung

terhadap objek studi banding yaitu PB Porwaja, PB Anugrah, PB

Djarum GOR Jati Kudus serta lokasi tapak yang nantinya akan dipakai

sebagai lokasi perancangan.

- Wawancara, merupakan tahap pengumpulan data melalui wawancara

dan tanya jawab dengan sumber atau pihak-pihak yang terkait dengan

perancangan Pusat Pelatihan dan Pembinaan Atlet Bulutangkis di

Badung , seperti Pengprov. PBSI Bali , PBSI Kabupaten Badung,

pelatih bulutangkis , atlet bulutangkis, serta pengelola dari objek studi

banding

2) Data sekunder

Menurut Suryana (2010) data sekunder merupakan data yang

diperoleh atau dkumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (

peneliti sebagai tangan kedua ). Teknik yang dipergunakan untuk

mengumpulkan data sekunder antara lain :

- Studi Literatur, data studi literatur berupa literatur olahraga

bulutangkis, standar gedung olahraga bulutangkis, serta literatur

mengenai perancangan Pusat Pelatihan dan Pembinaan Atlet

Bulutangkis

Page 21: ABSTRACT Pusat Pelatihan dan Pembinaan Atlet Bulutangkis di Badung 6. Bapak Teofilus Nerianto selaku Public Affairs PT. Djarum Kudus atas ketersediaannya untuk diwawancarai dan memberikan

7

Pusat Pelatihan dan Pembinaan Atlet Bulutangkis di Badung

- Survey yaitu mencari data di Kantor pusat Pengprov PBSI Bali dan

PBSI Kabupaten Badung serta mencari data pada Badan Pusat Statistik

(BPS) Kabupaten Badung dan BPS Provinsi Bali.

b. Teknik pengolahan data

Setelah berbagai data diperoleh, maka selanjutnya dilakukan tahap

pengolahan data dengan menggunakan beberapa teknik pengolahan data antara

lain :

1) Kompilasi data merupakan data yang sudah diperoleh dan dikumpulkan

kemudian dikelompokan menurut kriterianya masing-masing lalu dicari

kaitannya antara yang satu dengan yang lainnya.

2) Klasifikasi data yaitu melakukan seleksi terhadap data sesuai dengan

kepentingannya.

3) Analisis data yaitu enguraikan setiap permasalahan yang ada dengan

dukungan data yang telah didapat.

4) Integrasi data yaitu enyeleksi hasil uraian dengan tujuan mendapatkan

hasil penyelesaian masalah yang tepat.