document46

4
View Single Post [TAMAT] Kembalilah (Tak Terungkap) | Kisah Nyata Cinta Tiga Hati | R-17 (/post/55c26a06947868 #5.6 (/show_post/55c26a06947868934c8b4567/5.6 Kaskus Addict – Join: 25-05-2014, Post: 1,341 (/profile /viewallposts /6829382) m60e38 (/profile /6829382) 06-08-2015 02:54 (/reputation /55c26a06947868934c8b4567) (/profile /6829382) Masa Terberat Harus Dilalui, Bisakah? | Bagian 6 MASA TERBERAT HARUS DILALUI, BISAKAH? (BAGIAN 6) Satu jam berlalu, gadis itu tengah tertidur dengan menyandarkan kepalanya di dadaku, aku menghela nafas, ini masih jam 1034, apa yang baru saja kulakukan. Dua gadis dalam sehari, benar-benar memalukan diriku ini, ini tidak seharusnya terjadi, ini tidak harus terjadi, kalau saja aku bisa kembali ke masa dimana aku belum bertemu mereka. Kini aku sudah ketagihan berada di event horizon, tetapi aku tidak ingin menampakkannya kepada kedua gadis itu. Lamunanku melayang melewati langit-langit kamarku, meskipun ada seorang gadis yang kini tengah mendekapku, aku merasa tidak ada siapapun di sampingku kini. Saat kupejamkan mata, bayangan Cauthelia muncul bagaikan menerbangkan pikiranku yang tengah kalut karena banyak hal, ya jelas sekali kulihat senyumannya, semua ekspresinya, bahkan semua apa yang telah kami lalui bersama. Kubaringkan gadis itu perlahan di bantalku, ya aku beranjak dan menuju ke Workstation yang berisi semua kegiatan liarku bersama Cauthelia. Jujur aku merindukan gadis itu setengah mati, dan setelah menyala aku langsung kembali membuka file yang berisi foto kami, dan juga beberapa video yang mengabadikan kegilaan kami akhir-akhir ini. Kukagumi gadis itu, dari segala kesempurnaan yang ia miliki, tubuhnya yang indah dengan sepasang gumpalan lemak yang terbilang cukup besar untuk gadis seusianya, sesekali aku mengkhayal lagi untuk menyentuhnya, padahal belum lama, aku lalu menghela nafas panjang saat mengetahui apa yang kulakukan adalah salah. Bentuk tubuhnya yang seperti jam pasir benar-benar membuatku semakin menggilai gadis itu, serta seluruh bagian tubuhnya yang tidak tumbuh rambut sedikitpun, kecuali kumis tipis, menambah kesempurnaan gadis yang menyukai otomotif tersebut. Sudahlah Tama, ujarku dalam hati, aku harus menerima kenyataan bahwa Cauthelia sudah pergi menuju Semarang saat ini ke tempatnya yang baru, entah apa yang akan terjadi nanti. Kulihat Nadine sedang tertidur pulas di ranjangku, nafasnya yang teratur menandakan bahwa ia sedang terlelap saat ini. Aku tersenyum saat melihatnya sedikit mengubah posisi tidurnya, ya Nadine kini adalah gadis yang sudah berubah dari gadis yang ketus menjadi gadis yang manja. Quote: Januari 2005, jam 0122 aku terbangun lagi, kulihat Nadine sudah tertidur di pahaku, ia duduk di kursi dan menumpukan separuh badannya di ranjangku, gadis ini gigih, ujarku dalam hati, padahal aku tahu ia sudah banyak berkorban akibat pertengkaran yang tidak pernah berakhir bersama kakaknya. Kulihat botol infusku, sudah ganti dengan botol yang baru, ujarku dalam hati, Masa Terberat Harus Dilalui, Bisakah? | Bagian 6 | Kembalilah (Tak Te... http://www.kaskus.co.id/show_post/55c26a06947868934c8b4567/5.6 1 of 4 6/6/2016 12:29 PM

Upload: daniarsapikenthir

Post on 07-Jul-2016

214 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

46

TRANSCRIPT

Page 1: Document46

View Single Post [TAMAT] Kembalilah (Tak Terungkap) | Kisah Nyata Cinta Tiga Hati | R-17 (/post/55c26a06947868934c8b4567#post55c2

#5.6 (/show_post/55c26a06947868934c8b4567/5.6/masa-terberat-harus-d

Kaskus Addict –

Join: 25-05-2014,

Post: 1,341

(/profile

/viewallposts

/6829382)

m60e38 (/profile

/6829382)

06-08-2015 02:54

(/reputation

/55c26a06947868934c8b4567)

(/profile

/6829382)

Masa Terberat Harus Dilalui, Bisakah? | Bagian 6

MASA TERBERAT HARUS DILALUI, BISAKAH? (BAGIAN 6)

Satu jam berlalu, gadis itu tengah tertidur dengan menyandarkan kepalanya di dadaku,

aku menghela nafas, ini masih jam 1034, apa yang baru saja kulakukan. Dua gadis

dalam sehari, benar-benar memalukan diriku ini, ini tidak seharusnya terjadi, ini tidak

harus terjadi, kalau saja aku bisa kembali ke masa dimana aku belum bertemu mereka.

Kini aku sudah ketagihan berada di event horizon, tetapi aku tidak ingin

menampakkannya kepada kedua gadis itu.

Lamunanku melayang melewati langit-langit kamarku, meskipun ada seorang gadis yang

kini tengah mendekapku, aku merasa tidak ada siapapun di sampingku kini. Saat

kupejamkan mata, bayangan Cauthelia muncul bagaikan menerbangkan pikiranku yang

tengah kalut karena banyak hal, ya jelas sekali kulihat senyumannya, semua

ekspresinya, bahkan semua apa yang telah kami lalui bersama.

Kubaringkan gadis itu perlahan di bantalku, ya aku beranjak dan menuju ke Workstation

yang berisi semua kegiatan liarku bersama Cauthelia. Jujur aku merindukan gadis itu

setengah mati, dan setelah menyala aku langsung kembali membuka file yang berisi foto

kami, dan juga beberapa video yang mengabadikan kegilaan kami akhir-akhir ini.

Kukagumi gadis itu, dari segala kesempurnaan yang ia miliki, tubuhnya yang indah

dengan sepasang gumpalan lemak yang terbilang cukup besar untuk gadis seusianya,

sesekali aku mengkhayal lagi untuk menyentuhnya, padahal belum lama, aku lalu

menghela nafas panjang saat mengetahui apa yang kulakukan adalah salah.

Bentuk tubuhnya yang seperti jam pasir benar-benar membuatku semakin menggilai

gadis itu, serta seluruh bagian tubuhnya yang tidak tumbuh rambut sedikitpun, kecuali

kumis tipis, menambah kesempurnaan gadis yang menyukai otomotif tersebut. Sudahlah

Tama, ujarku dalam hati, aku harus menerima kenyataan bahwa Cauthelia sudah pergi

menuju Semarang saat ini ke tempatnya yang baru, entah apa yang akan terjadi nanti.

Kulihat Nadine sedang tertidur pulas di ranjangku, nafasnya yang teratur menandakan

bahwa ia sedang terlelap saat ini. Aku tersenyum saat melihatnya sedikit mengubah

posisi tidurnya, ya Nadine kini adalah gadis yang sudah berubah dari gadis yang ketus

menjadi gadis yang manja.

Quote:

Januari 2005, jam 0122 aku terbangun lagi, kulihat Nadine sudah tertidur di

pahaku, ia duduk di kursi dan menumpukan separuh badannya di ranjangku,

gadis ini gigih, ujarku dalam hati, padahal aku tahu ia sudah banyak berkorban

akibat pertengkaran yang tidak pernah berakhir bersama kakaknya.

Kulihat botol infusku, sudah ganti dengan botol yang baru, ujarku dalam hati,

Masa Terberat Harus Dilalui, Bisakah? | Bagian 6 | Kembalilah (Tak Te... http://www.kaskus.co.id/show_post/55c26a06947868934c8b4567/5.6

1 of 4 6/6/2016 12:29 PM

Page 2: Document46

gadis ini benar-benar memperhatikanku, entah mengapa tetapi aku merasa ia

sangatlah tulus menghadapiku yang terkadang acuh kepadanya. Kulepas

kacamatanya yang masih terpasang agak berantakan, perlahan lalu kuletakkan

kacamata tersebut di meja yang berada di dekatku. Sejurus kemudian

kupejamkan mataku dan tertidur dengan keadaan badan yang masih belum

sehat.

Quote:

“Pagi Tam,” suara lembut itu membangunkanku, saat kubuka mataku,

gadis itu sudah bersiap dengan seragam SMA-nya, “eh Nad,” ujarku

dengan pandangan yang masih agak kabur.

“Ayo bangun, gue sebentar lagi berangkat neh,” ujar gadis itu dengan

mengelus pipiku lembut, “iya Nad, gue udah bangun,” ujarku saat kulihat

di sekilingku, sarapan pagi sudah tersedia, “makan dulu ya, gue baru

berangkat abis itu,” ujarnya lalu membuka plastic warp yang membungkus

sarapanku.

Ia menyuapiku lagi-lagi dengan sangat sabar dan penuh perhatian, hingga

suapan terakhir. Tidak lama kemudian, ia pamit untuk berangkat ke sekolah

pagi ini, dengan senyuman khasnya ia melambaikan tangan kearahku hingga ia

menutup pintu kamarku saat itu. Aku menghela nafas, mencoba mempercayai

apa yang sedang terjadi kepadaku akhir –akhir ini, ya terlebih saat aku sakit

dan Nadine menjagaku dengan sepenuh hatinya.

Pagi ini, pemeriksaan rutin kembali dilakukan, lagi-lagi aku harus digiring

dengan kursi roda menuju laboratorium. Dan saat aku berada di sana, aku

bertemu gadis yang kemarin aku temui, ia tidak tampak sakit, tetapi ia

menunggu hasil laboratorium entah apa yang terjadi dengan gadis itu.

Elya, panggilku dalam hati saat kuingat wanginya, ya itu adalah Elya, ujarku meyakinkan

diriku sendiri atas gadis yang kutemui di rumah sakit hampir dua tahun yang lalu itu,

mengapa aku dipertemukan dengan gadis itu? Tanyaku dalam hati, mengapa sekarang

harus berpisah? Semakin jauh pertanyaanku kepada gadis itu, semakin aku tidak mampu

mendapatkan jawaban atas apa yang selalu terngiang di pikiranku kini.

Kulihat lagi videoku bersama Cauthelia, entah mengapa aku benar-benar berhasrat

dengan video itu, ada di satu adegan dimana seluruh bagian tubuh Cauthelia terekspos

dengan sangat polosnya. Aku tidak bisa menyembunyikan hasratku, ya kini koplingku

telah mengunci, dan bukan hanya cinta saja yang kumiliki kepada gadis itu, tetapi juga

nafsu, dan aku sangat merasakan hal itu. Nadine masih tertidur, ujarku, nekat aku

melakukan hal hina itu sekali lagi.

Intel Xeon Nocona dengan RAM 4 GiB adalah senjataku untuk memutar video beresolusi

720 x 480 ini, kubuka dua video sekaligus dengan memisahkan jendela di sebelah kiri

dan sebelah kanan. Kupasang headphones Sony kesayanganku dan aku memfokuskan

kepada video dimana Cauthelia membuat video itu sendiri dengan suara desahan yang

sangat menggelitikku, dan itu sangat kurindukan. Video itu benar-benar mengekspos

Masa Terberat Harus Dilalui, Bisakah? | Bagian 6 | Kembalilah (Tak Te... http://www.kaskus.co.id/show_post/55c26a06947868934c8b4567/5.6

2 of 4 6/6/2016 12:29 PM

Page 3: Document46

bagian tubuhnya yang paling diinginkan setiap laki-laki.

Sesekali kupejamkan mata, kubayangkan aku melakukan hal itu bersama Cauthelia, dan

kusadari betapa putus asanya diriku kini, ada gadis yang mau melakukan apapun

untukmu tetapi kau malah sibuk dengan fantasi liar dengan Cauthelia. Masa bodo, aku

tidak ingin menyakiti Nadine, itu yang kupikirkan kini, dan kuacuhkan gadis itu hingga aku

menyelesaikan hasratku.

Aku menghela nafas panjang, dengan putus asa kupanggil nama Cauthelia, kukatakan

cinta kepada gadis itu, kukatakan betapa aku ingin menikahimu, semua hal kukatakan

kepada gadis yang saat ini tidak berada di sampingku. Kulakukan lagi hal hina itu, dan itu

membuatku semakin berhasrat untuk membayangkan gadis itu, disaat suara desahannya

makin terdengar jelas di headphones yang kugunakan. Dan kuselesaikan lagi hasratku

kepada gadis itu, aku pun menghela nafas panjang, betapa putus asanya diriku tanpa

Cauthelia.

Bukannya berhenti, tetapi apa yang kurasakan adalah kesedihan, rindu, sayang, cinta

dan segala tentang gadis itu, itu membuatku sekali lagi melakukan hal hina tersebut.

Nadine, masa bodo, ujarku dalam hati, aku tidak peduli dengan Nadine, ia tidak mengerti

akan perasaanku kini. Dan sepasang tangan tiba-tiba menggantikan tanganku, Nadine,

ujarku sangat terkejut hampir aku terjatuh dari kursi tempatku duduk.

Quote:

“Tama,” panggil gadis itu, mungkin dengan wajah yang sangat pucat aku

memandang gadis itu, kulepas headphonesku yang masih mengeluarkan suara

desahan Cauthelia, terdengar cukup jelas mungkin di telinganya.

“Nad Nad Nadine,” panggilku sudah tidak dalam berkata apapun, “segitu

kangennya ya sama Elya?” tanyanya dengan nada yang menampakkan

kesedihan, aku terdiam cukup lama, aku tertunduk, dan aku mengangguk pelan

menjawab pertanyaan gadis itu tanpa sepatah katapun.

“Jadi Tama sama Elya ngelakuin ini semua?” tanyanya, head-shot, aku

mengangguk pelan, “tapi aku gak bisa lakuin itu ke Nadine,” ujarku pelan, gadis itu

menggantikanku dalam melakukan hal hina tersebut, “sini Nadine bantu,” ujarnya

dan tersenyum kepadaku, “apa perlu Nadine lakuin itu?” ujar gadis itu sambil

menunjuk satu adegan video dengan dagunya, aku terdiam dan tidak mengatakan

apapun.

Dan kami sudah berada di dapur, melupakan kegilaan yang satu jam lalu terjadi, ini

saatnya makan siang, meskipun sudah lewat. Entah mengapa, sejak perisitwa tadi

perasaanku kepada Nadine semakin menjadi, ya aku semakin mencintai gadis itu

meskipun dengan apa yang sudah terjadi kepada kami barusan.

Siang ini Nadine memasakanku nasi goreng dengan omelette, makanan yang

seharusnya lebih cocok dimakan saat sarapan, tetapi aku menyukainya dimakan pada

saat-saat ini. Aku bercanda bersama gadis itu di dapur, tetapi sesekali aku terdiam saat

melihat peralatan masak yang biasa digunakan oleh Cauthelia untuk memasakanku, dan

ya, aku kembali terdiam merenungi apa yang sebenarnya sudah terjadi.

Masa Terberat Harus Dilalui, Bisakah? | Bagian 6 | Kembalilah (Tak Te... http://www.kaskus.co.id/show_post/55c26a06947868934c8b4567/5.6

3 of 4 6/6/2016 12:29 PM

Page 4: Document46

Sesekali Nadine menepuk pundakku, ya ia menyadarkanku lagi bahwa yang kumiliki kini

adalah Nadine dan juga Aerish, sebagai kekasihku secara status. Cintaku hanya untuk

Cauthelia dan Nadine, tidak untuk gadis lainnya, aku bersikukuh seperti itu. Lalu setelah

kami menyelesaikan makan siang, kami memilih untuk menonton film di televisi ruang

keluarga di rumah ayahku ini.

Tiga puluh menit, enam puluh menit, sembilan puluh menit, seratus dua puluh menit

berlalu, dan film ini pun berakhir. Ada bahagia terlihat di wajah Nadine, padahal aku

hanya mengajaknya menonton di rumahku, tetapi mengapa ia begitu senang, tanyaku

dalam hati, ya semua itu karena cinta, ujarku lagi dalam hati.

Cinta, ya itu bisa membuatmu melakukan apapun demi orang yang kau cintai, setidaknya

itu yang pernah dan sedang aku rasakan saat ini. Aku harus menunggu, menunggu, dan

menunggu hingga orang yang kuharapkan itu tiba di hidupku, kini setelah Cauthelia pergi

semuanya menjadi semakin rumit untukku, dan aku harus memebenahi perasaan dan

prioritasku kini.

Ada Nadine yang saat ini sudah berada di sebelahku, berusaha menjagaku juga

perasaanku, dan tulus kepadaku bahkan sejak aku dirawat di rumah sakit waktu itu.

Adakah ini sepadan untuknya? Hatiku berusaha berteriak, ya Nadine Helvelina, dari

pengakuannya, bahkan ia mencintaiku sejak SMP, lalu bagaimana dengan apa yang

kulakukan kepadanya, apakah tetap membuatnya mencintaiku?

Masa Terberat Harus Dilalui, Bisakah? | Bagian 6 | Kembalilah (Tak Te... http://www.kaskus.co.id/show_post/55c26a06947868934c8b4567/5.6

4 of 4 6/6/2016 12:29 PM