4. ta koreksi.doc

49
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pekerjaan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap manusia, karena dengan manusia memperoleh penghasilan yang nantinya digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Namun karena tuntutan tersebut seringkali manusia mengabaika faktor risiko dari pekerjaannya sehingga tanpa disadari manusia akan terpapar o penyakit tertentu. Pada pekerja bengkel sepeda motor contohnya, karena tuntutan persa produktivitas kerja yang tinggi, kadang mereka melupakan faktor-faktor yaitu posisi kerja yang tidak alamiah dimana para pekerja bengkel dal pekerjaanya pada saatmelakukan service rutin kendaraan. Jika posisi tersebut terus dipertahankan akan mengakibatkan keluhan muskuloskeletal di beberapa bag Posisi kerja sebagai mekanik bengkel adalah posisi jongkok dan membungkuk karen posisi jongkok dan membungkuk merupakan posisi yang paling ideal untuk mesin-mesin sepeda motor yang akan di service ditambah lagi dengan jam kerja sangat panjang dari pegawai bengkel tersebut. Rata rata pegawai bengkel mulai pada pukul delapan pagi sampai pukul lima sore. !al ini membuat sem mereka berada dalam sikap tubuh yang tidak alamiah. "isamping posisi kerja, waktu bekerja merupakan faktor risiko terjadinya k muskuloskeletal disamping faktor usia dan berat badan. #elihat keadaan tersebut berdasarkan dasar teori dapat memungkinkan terjadinya keluhan-keluhan muskulos maka perlu diketahui keluhan-keluhan muskuloskeletal yang terjadi dengan cara pengukuran menggunakan kuesioner Nordic Body Map pada pekerja mekanik sepeda motor $u%uki di "enpasar, untuk kemudian dapat menentukan persentase kel muskuloskeletal yang dialami. &

Upload: lolik

Post on 07-Oct-2015

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1.1 Latar Belakang
Pekerjaan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap manusia, karena dengan bekerja
manusia memperoleh penghasilan yang nantinya digunakan untuk memenuhi kebutuhan
hidup sehari-hari. Namun karena tuntutan tersebut seringkali manusia mengabaikan faktor-
faktor risiko dari pekerjaannya sehingga tanpa disadari manusia akan terpapar oleh suatu
 penyakit tertentu.
Pada pekerja bengkel sepeda motor contohnya, karena tuntutan persaingan dan
 produktivitas kerja yang tinggi, kadang mereka melupakan faktor-faktor risiko tersebut,
yaitu posisi kerja yang tidak alamiah dimana para pekerja bengkel dalam melakukan
 pekerjaanya pada saat melakukan  service  rutin kendaraan. Jika posisi tersebut terus
dipertahankan akan mengakibatkan keluhan muskuloskeletal di beberapa bagian tubuh.
Posisi kerja sebagai mekanik bengkel adalah posisi jongkok dan membungkuk karena
 posisi jongkok dan membungkuk merupakan posisi yang paling ideal untuk menjangkau
mesin-mesin sepeda motor yang akan di  service ditambah lagi dengan jam kerja yang
sangat panjang dari pegawai bengkel tersebut. Rata rata pegawai bengkel mulai bekerja
 pada pukul delapan pagi sampai pukul lima sore. !al ini membuat semakin lamanya
mereka berada dalam sikap tubuh yang tidak alamiah.
"isamping posisi kerja, waktu bekerja merupakan faktor risiko terjadinya keluhan
muskuloskeletal disamping faktor usia dan berat badan. #elihat keadaan tersebut, dimana
 berdasarkan dasar teori dapat memungkinkan terjadinya keluhan-keluhan muskuloskeletal,
maka perlu diketahui keluhan-keluhan muskuloskeletal yang terjadi dengan cara
 pengukuran menggunakan kuesioner  Nordic Body Map  pada pekerja mekanik bengkel
sepeda motor $u%uki di "enpasar, untuk kemudian dapat menentukan persentase keluhan
muskuloskeletal yang dialami.
"ari pernyataan di atas, maka permasalahan penelitian yang diajukan adalah '
$eberapa besar persentase keluhan muskuloskeletal pada pekerja mekanik bengkel sepeda
motor $u%uki di "enpasar(
1.3. Tujuan husus Penelitian
)ujuan khusus yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah sebagai berikut '
&. *ntuk mengetahui skor keluhan muskuloskeletal pada pekerja mekanik bengkel
sepeda motor su%uki di "enpasar 
+. *ntuk mengetahui gambaran umur, status pendidikan, Body Mass Index #/,
masa kerja, status perkawinan, kebiasaan merokok, dan kondisi lingkungan pada
 pegawai bengkel sepeda motor.
memperdalam pengetahuan tentang penelitian cross-sectional  deskriptif yang telah
didapat selama masa perkuliahan.
&.0.+ #anfaat bagi perusahaan
musukuloskeletal pada pekerja mekanik bengkel sepeda motor.
+. "engan mengetahui keluhan muskuloskeletal ini maka berbagai hal yang terkait
dengan hasil penelitian dapat digunakan sebagai pedoman untuk lebih
memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja para pekerja mekanik bengkel
sepeda motor.
&.0.1 #anfaat bagi ilmu pengetahuan
"iharapkan penelitian ini dapat memberikan dasar yang cukup kuat bagi penelitian
yang lebih luas terkait topik ini di masa yang akan datang.
1
2.1 %istem Muskul&skeletal
$istem muskuloskeletal adalah sistem otot rangka atau otot yang melekat pada tulang yang
terdiri dari otot-otot serat lintang yang sifat gerakannya dapat diatur volunteer / yang secara
umum dapat berfungsi sebagai berikut 2dnyana, +33&/'
&. #elakukan pergerakan yang meliputi menggerakkan bagian-bagian
tubuh atau berjalan.
+. #empertahankan sikap tertentu, karena adanya kontraksi otot
secara lokal yang memungkinkan kita mengambil sikap berdiri, duduk, jongkok, dan
sikap-sikap lainnya.
yang dapat digunakan untuk mempertahankan suhu tubuh.
$edangkan menurut 4roemer et al. &556/ dalam $antoso +330/ sistem otot rangka
 skeletal muscles/ adalah otot bergaris yang menempel pada tulang-tulang bones/ dan
menghasilkan kekuatan gerak saat dibutuhkan untuk melakukan suatu aktivitas.
2.2 eluhan Muskul&skeletal
4eluhan muskuloskeletal adalah keluhan pada bagian otot-otot skeletal yang dirasakan oleh
seseorang mulai dari keluhan sangat ringan sampai sangat sakit. 2pabila otot menerima
 beban statis secara berulang dan dalam waktu yang relatif lama maka akan dapat
menyebabkan keluhan berupa kerusakan pada sendi, ligamen, dan tendon. 4eluhan hingga
kerusakan ini diistilahkan dengan musculoskeletal disorders  #$"s/ atau cedera sistem
muskuloskeletal. 4eluhan otot dapat dibagi menjadi dua yaitu '
&. 4eluhan sementara reversible/, yaitu keluhan otot yang terjadi pada saat otot
menerima beban statis, namun keluhan tersebut akan segera hilang apabila pembebanan
dihentikan, dan
+. 4eluhan menetap irreversible/, yaitu keluhan otot yang bersifat menetap walaupun
 pembebanan telah dihentikan.
2.3 Pen'e(a( eluhan Muskul&skeletal
Peter vi +333/ dalam )arwaka dkk. +330/ menjelaskan faktor-faktor yang dapat
menyebabkan keluhan muskuloskeletal adalah sebagai berikut '
&. Peregangan otot yang berlebihan
+. 2ktivitas berulang
4eluhan otot terjadi karena otot menerima tekanan akibat beban kerja secara terus-
menerus tanpa memperoleh kesempatan untuk relaksasi.
1. $ikap 4erja )idak 2lamiah
$ikap kerja tidak alamiah adalah sikap kerja yang menyebabkan posisi bagian-bagian
tubuh bergerak menjauhi posisi alamiah, misalnya gerakan tangan terangkat, punggung
terlalu membungkuk, kepala terangkat, dan sebagainya. $emakin jauh posisi bagian
tubuh dari pusat gravitasi, maka semakin tinggi pula risiko terjadinya keluhan otot
skeletal. $ikap kerja tidak alamiah ini umumnya karena tuntutan tugas, alat kerja dan
stasiun kerja tidak sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan pekerja 7randjean,
&5518 2nis 9 #c:nville, &55;8 <aters and 2nderson, &55; 9 #anuaba, +333 dalam
)arwaka dkk, +330/.
a. )ekanan
)erjadinya tekanan langsung pada jaringan otot yang lunak dapat menyebabkan rasa
nyeri otot yang menetap, misalnya pada saat tangan harus memegang alat maka
 jaringan otot tangan yang lunak akan menerima tekanan langsung dari pegangan
alat.
rasa nyeri.
Paparan suhu dingin yang berlebihan dapat menurunkan kelincahan, kepekaan, dan
kekuatan pekerja sehingga gerakan pekerja menjadi lamban, sulit bergerak yang
disertai dengan menurunnya kekuatan otot 2strand 9 Rodahl, &5568 Pulat, &55+8
<ilson 9 :orlett, &55+/. "emikian juga dengan paparan udara panas yaitu beda
suhu lingkungan dengan suhu tubuh yang terlampau besar menyebabkan sebagian
energi yang ada dalam tubuh akan dimanfaatkan oleh tubuh untuk beradaptasi
dengan lingkungan. 2pabila hal ini tidak diimbangi dengan pasokan energi yang
cukup maka akan terjadi kekurangan suplai energi ke otot. 2kibatnya peredaran
darah akan berkurang, suplai oksigen ke otot menurun, metabolisme karbohidrat
terhambat dan terjadi penimbunan asam laktat yang menimbulkan nyeri otot
$uma?mur, &5@+/.
>. Penyebab 4ombinasi
a. *mur  
Pada umumnya keluhan otot skeletal mulai dirasakan pada usia kerja yaitu +>-;>
tahun. 4eluhan pertama biasanya dirasakan pada umur 1> tahun dan tingkat keluhan
akan terus meningkat sejalan dengan bertambahnya umur. !al ini akan terjadi pada
umur setengah baya dimana kekuatan dan ketahan otot mulai menurun sehingga
risiko terjadinya keluhan otot meningkat. Pada saat umur mencapai ;3 tahun maka
rerata kekuatan otot menurun menurun sampai +3 A. Pada saat kekuatan otot mulai
menurun maka risiko terjadinya keluhan otot akan meningkat.
 b. Jenis 4elamin
$ecara fisiologis kemampuan otot wanita lebih rendah daripada pria. Perbandingan
keluhan otot antara pria dan wanita adalah 1'&.
c. 4ebiasaan #erokok 
#erokok akan dapat menurunkan kapasitas paru sehingga kemampuan untuk 
mengkonsumsi oksigen menurun, sebagai akibatnya tingkat kesegaran tubuh juga
menurun. 2pabila pekerja harus melakukan pekerjaan yang menuntut pengerahan
;
 
laktat dan akhirnya menimbulkan nyeri otot.
d. 4ebiasaan melakukan olahraga
kesegaran jasmani dan kekuatan fisik yang prima. "imana berolahraga selain
sebagai rekreasi akan dapat mencegah terjadinya penurunan masa otot bahkan dapat
meningkatkannya. Peningkatan masa otot dan peningkatan rasio otot dengan
 jaringan lemak menyebabkan seseorang akan memiliki kekuatan otot yang besar.
Pekerja yang memiliki kekuatan otot yang kecil memiliki risiko terjadinya keluhan
muskuloskeletal tiga kali lipat dari pekerja yang mempunyai kekuatan otot yang
 besar :haffin 9 Park, &561 dalam )arwaka dkk, +330/.
e.  Body Mass Index #/
 Body Mass Indeks atau ndeks #assa )ubuh #)/ adalah salah satu pemeriksaan
antropometri untuk menentukan status gi%i yang dinilai dengan cara membagi berat
 badan dengan pangkat dua tinggi badan dalam satuan kilogramCm+ #) D C)+/.
2dapun penggolongan # menurut :uningham dkk. +33& adalah sebagai berikut '
a. "ibawah normal underweight/ ' jika #) E &5,@ kgCm+
 b. Normal normoweight/ ' jika #) F &5,@ kgCm+ sCd E +;,3 kgCm+
c. "i atas normal overweight/ ' jika #) F +;,3 kgCm+
d. Bbesitas ' jika #) G +5,3 kgCm+
erat badan, tinggi badan dan masa tubuh merupakan faktor yang dapat
menyebabkan terjadinya keluhan otot skeletal. agi pasien yang gemuk obesitas
dengan # G+5/ mempunyai risiko +,> lebih tinggi daripada yang kurus # E
+3/, khususnya otot kaki.
Perubahan pada lamanya waktu kerja diikuti dengan perubahan pada kecepatan kerja. Jam
kerja yang berlebihan akan dapat mempercepat munculnya kelelahan dan keluhan
muskuloskeletal, menurunkan ketepatan, kecepatan dan ketelitian kerja. "i ndonesia telah
6
 
ditetapkan bahwa lamanya waktu kerja sehari maksimum adalah delapan jam dan
selebihnya merupakan waktu istirahat.
ekerja adalah proses penguraian atau penggunaan energi. !al ini tidak dapat
dilakukan secara terus-menerus melainkan harus diselingi dengan istirahat. Pada saat
istirahat maka tubuh mempunyai kesempatan untuk membentuk energi lagi. "engan
demikian maka untuk memelihara efisiensi dan kecepatan kerja, waktu istirahat harus
diberikan secukupnya di antara waktu kerja.
2.+ %ika, *an P&sisi erja
Pertimbangan-pertimbangan ergonomis yang berkaitan dengan sikapCposisi kerja akan
sangat penting. eberapa jenis pekerjaan akan memerlukan sikap dan posisi tertentu yang
kadang-kadang cenderung tidak enak dirasakan. 4ondisi semacam ini memaksa pekerja
selalu berada pada sikap dan posisi kerja yang tidak alamiah dan kadang-kadang juga
 berlangsung sangat lama. !al ini akan menyebabkan pekerja merasa cepat lelah, membuat
 banyak kesalahan, menyebabkan terjadinya kecelakaan, bahkan menderita cacat tubuh
akibat kerja. *ntuk menghindari sikap dan posisi kerja yang kurang menguntungkan ini,
 pertimbangan-pertimbangan ergonomis antara lain menyarankan hal-hal sebagai berikut '
a. #engurangi keharusan pekerja untuk bekerja dengan posisi membungkuk dengan
frekuensi yang sering atau jangka waktu yang lama.
 b. #erancang stasiun kerja dengan memperhatikan fasilitas kerja yang sesuai dengan data
anthropometri agar pekerja dapat menjaga sikap kerjanya tetap tegak dan normal,
terutama pada sikap dan posisi berdiri.
c. #enghindari C memperkecil pekerja menggunakan jangkauan maksimum. Pengaturan
 posisi kerja dalam hal ini dilakukan dalam jarak jangkauan normal sesuai konsepC
 prinsip ekonomi gerakan/. "isamping pengaturan ini bisa memberikan sikap dan posisi
yang nyaman juga akan mempengaruhi aspek-aspek ekonomi gerakan.
d. Pekerja tidak seharusnya duduk atau berdiri dalam jangka waktu yang lama dengan
kepala, leher, dada atau kaki berada dalam sikap atau posisi miring. "emikian pula
sedapat mungkin menghindari cara kerja yang memaksa pekerja harus bekerjadengan
 posisi telentang atau tengkurap.
@
 
e. Pekerja tidak seharusnya dipaksa bekerja dalam frekuensi atau periode waktu yang lama
lengan atau tangan berada dalam posisi diatas level siku yang normal.
Penetapan sikap dan posisi kerja sesuai dengan pertimbangan-pertimbangan tersebut
diatas pada dasarnya bertujuan memberikan kenyamanan pada pekerja dengan
memperhatikan sikap dan posisi kerja yang disenangi oleh pekerja tersebut. $ritomo,
Hrgonomi ' $tudy 7erak 9 <aktu, hal 6;/
2.- %tatus Perkainan
ndividu yang telah menikah umumnya akan rutin malakukan aktivitas seksual jika
dibandingkan dengan individu yang belum menikah. "ampak dari aktivitas seksual yang
dilakukan secara rutin terhadap tubuh sesuai hasil studi di *niversitas Pennsylvania adalah
tubuh akan menghasilkan hormon-hormon progesteron, oxytocin dan endorphin lebih besar 
 jika dibanding mereka yang tidak pernah melakukan aktivitas seksual. "imana manfaat dari
hormon endorphin ini adalah mampu mengendurkan otot dan syaraf sehingga tubuh akan
terasa relaks dan nyaman, dan rasa nyeri di tubuh pun hilang.
2./ Masa erja
#asa kerja adalah pengalaman aktivitas bekerja dari pertama kali bekerja di bengkel sepeda
motor $u%uki sampai penelitian ini dilakukan. Pekerja mekanik dengan masa kerja yang
lebih lama maka akan semakin lama pula terpapar terhadap posisi kerja yang tidak alamiah,
karena dalam kesehariannya selama @ jam kerja para pekerja mekanik melakukan
 posisiCsikap tubuh yang kurang menguntungkan yang dapat menyebabkan keluhan
muskuloskeletal.
2.0 Lingkungan erja isik 
#enurut #anuaba &55+/ Iingkungan kerja yang nyaman sangat dibutuhkan oleh pekerja
untuk dapat bekerja secara optimal dan produktif, oleh karena itu lingkungan kerja
hendaknya didesain sedemikian rupa sehingga menjadi kondusif bagi pekerja sehingga
dapat meningkatkan produktifitasnya dan menghindari dari berbagai dampak negatif akibat
5
tidak kondusif merupakan stressor  yang dapat mempengaruhi beban kerja Rodahl, &5@5,
7underson, &55; dan #anuaba serta anwonterghem, &55@ dalam 2rjani, +331/. "imana
 beban kerja yang berlebihan akan menyebabkan tertimbunnya asam laktat pada otot
sehingga dapat menyebabkan keluhan muskuloskeletal.
eberapa faktor yang mempengaruhi kondisi lingkungan pada bengkel sepeda motor 
$u%uki adalah '
&. ntensitas cahaya
Penerangan yang baik penting agar pekerjaan dapat dilakukan dengan benar dan dalam
situasi yang nyaman. esarnya penerangan yang diperlukan tergantung pada jenis
 pekerjaan, tajam penglihatan pekerja, dan lingkungan dimana pekerjaan tersebut
dilakukan #anuaba, &55+/.. "i dalam merencanakan penerangan, disamping efisiensi
 penglihatan, faktor keselamatan dan kesejahteraan, perlu diperhitungkan sepanjang
dimungkinkan misalnya walaupun diperlukan sedikit penerangan maka dianjurkan
memakai paling sedikit +33 Iuks.
+. 4ebisingan
$uara bising merupakan suara yang tidak dikehendaki, dapat mengakibatkan rasa sakit
dan mengganggu gaya hidup. ntensitas kebisingan yang melebihi @> d akan dapat
mengakibatkan seseorang mengalami gangguan pendengaran yang bersifat sementara
atau menetap Rabinowit% +333, p.+/. $elain mengakibatkan gangguan fungsi
 pendengaran auditorik/ kebisingan juga dapat mengakibatkan gangguan non auditorik 
salah satunya adalah keluhan muskuloskeletal  ()urniani Iaksmiarti 9 herti #aryani,
+33+/.
&3
&03 &+3
7ergaji mesin
ndustri perkayuan
$uara isik 
$umber ' Rabinowit%, P.#. +333, #ay &st last update/, KNoise-nduced !earing
IossL, Male *niversity $chool of #edicine, New !aven, :onnecticut /, 2vailable'  http'CCwww.aafp.orgCafpC+3333>3&C+605.html  2ccessed' +33>,
$eptember &3/.
Pada umumnya akibat deru motor yang dilakukan secara rutin pada saat melakukan
 service sepeda motor mengakibatkan tingkat kebisingan yang tinggi pada lingkungan
kerja mekanik bengkel.
1. 4elembaban relatif
4elembaban relatif juga merupakan stressor yang dapat mempengaruhi beban kerja.
4elembaban relatif yang kondusif untuk lingkungan kerja adalah63-@3 A.
2. Ealuasi eluhan Muskul&skeletal
2da beberapa cara yang digunakan dalam evaluasi ergonomi untuk mengetahui hubungan
antara tekanan fisik dengan risiko keluhan otot skeletal. Pengukuran terhadap tekanan fisik 
ini cukup sulit karena melibatkan berbagai faktor subjektif seperti kinerja, motivasi,
harapan dan toleransi kelelahan <ater 9 2nderson, &55; dalam )arwaka dkk., +330/. 2lat
ukur ergonomik yang dapat digunakan adalah antara lain '
&. Checklist 
Checklist  merupakan pilihan pertama untuk melakukan pemeriksaan umum dan sangat
cocok untuk studi pendahuluan dan identifikasi masalah.Checklist   adalah alat ukur 
ergonomi yang sangat sederhana dan mudah terdiri dari dua pertanyaan umum dan
khusus/ untuk mengidentifikasi sumber keluhanCpenyakit.
+. #odel iomekanik 
#odel ini menerapkan konsep mekanika teknik pada fungsi tubuh untuk mngetahui
reaksi otot yang terjadi akibat tekanan beban kerja. #odel biomekanik lebih banyak 
digunakan untuk mendesain tingkat beban dan sikap kerja yang aman bagi pekerja.
1. )abel psikofisik 
Psikofisik digunakan untuk menguji hubungan antara persepsi dari sensasi tubuh
terhadap rangsangan fisik, sehingga dapat diketahui kapasitas kerja seseorang. #etode
ini sangat tergantung dari persepsi perorangan dan sebagai konsekwensinya,
kemungkinan besar terjadi perbedaan antara persepsi yang satu dengan yang lainnya.
0. #odel =isik 
#etode pengukuran dengan cara mengukur tingkat beban kerja secara tidak langsung.
)ingkat beban kerja dapat diketahui melalui indikator denyut nadi, konsumsi oksigen
dan kapasitas paru-paru. 2pabila beban kerja melebihi kapasitas kerja, maka risiko
terjadinya keluhan otot akan semakin besar.
>. Pengukuran dengan Videotape
Hvaluasi menggunakan videotape adalah dengan merekam setiap tahapan aktivitas kerja
melalui video camera. #etode ini memerlukan biaya yang cukup mahal karena
memerlukan video camera yang ditempatkan di berbagai sudut pandang.
;. Pengamatan melalui monitor 
2lat monitor dapat mengukur berbagai aspek dari aktivitas fisik yang meliputi posisi,
kecepatan dan percepatan gerakan. #enggunakan sensor mekanik sehingga dapat
melihat secara langsung perubahan gerak yang terjadi yang dapat diestimasi untuk 
mengetahui risiko keluhan otot yang akan terjadi.
6. #etode 2nalitik 
mengestimasikan kemungkinan terjadinya peregangan otot yang berlebihan
overexertion/ atas dasar karakteristik pekerjaan, yaitu dengan menghitung
 Recommended Weight imit  R<I/ dan i!ting Index I/.
@.  Nordic Body Map
 Nordic Body Map  adalah evaluasi keluhan muskuloskeletal yang sederhana, yaitu
dengan cara melihat dan menganalisis dari pemetaan bagian-bagian tubuh yang terdiri
dari +@ bagian. #elalui Nordic Body Map, kita dapat mengetahui bagian-bagian otot
yang mengalami keluhan dengan tingkat keluhan mulai rasa sakit tidak nyaman agak 
sakit/ sampai sangat sakit. :ara ini sangat sederhana namun kurang teliti karena
mengandung subjektivitas yang tinggi. Pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah
melakukan aktivitas kerja  pre and post test /.
Pada penelitian ini, kuesioner  Nordic Body Map  dipilih sebagai alat untuk menilai
keluhan muskuloskeletal.
Pertimbangan menggunakan metode ini adalah karena mudah dilakukan, murah, valid
dan reliabel. Namun sebelumnya harus diterangkan kepada pekerja mengenai cara
 pengisian kuesioner tersebut.
2. 14 Pr&"il Bengkel %e,e*a M&t&r %u5uki *i Den,asar
engkel sepeda motor $u%uki merupakan bengkel yang telah mendapat lisensi dari merk 
sepeda motor $u%uki. $esuai dengan namanya bengkel ini melayani berbagai permintaan
dari pemakai motor $u%uki misalnya permohonan service rutin kendaraan maupun jual beli
kendaraan ber-merk  $u%uki. "i "enpasar terdapat &0 bengkel sepeda motor $u%uki. $eperti
organisasi perusahaan lain yang bekerja secara profesional, bengkel sepeda motor $u%uki
 juga memiliki struktur organisasi yang berfungsi untuk mengatur para karyawannya
sehingga tujuan dari perusahaan dapat tercapai. $elain pekerja mekanik ada juga karyawan
 bengkel sepeda motor $u%uki yang bertugas di bagian keuangan, perlengkapan, pemasaran,
 bagian service, gudang dan lain sebagainya. 4husus untuk pekerja mekanik dipimpin oleh
seorang kepala mekanik. "i "enpasar terdapat &0 bengkel sepeda motor $u%uki, dimana
masing-masing bengkel terdapat 0-&3 orang pekerja mekanik.
&1
 
Para pekerja mekanik bengkel mempunyai waktu kerja delapan jam sehari yaitu dari
 jam delapan pagi sampai jam lima sore selama enam hari hari senin sampai hari sabtu,
 pekerja mekanik mendapat hari libur kerja pada hari minggu/. <aktu istirahat yang didapat
adalah selama satu jam yaitu mulai jam dua belas sampai jam satu siang. $epanjang waktu
kerja tersebut pekerja mekanik selalu berada pada posisi kerja yang tidak alamiah yaitu
 berdiri, jongkok dan membungkuk yang dapat menyebabkan terjadinya keluhan
muskuloskeletal baik yang bersifat sementara ataupun menetap. 4arena konsumen bengkel
$u%uki yang sangat banyak membuat pekerja mekanik selalu beraktivitas selama waktu
kerjanya tersebut, dan satu-satunya kesempatan untuk memulihkan stamina adalah pada
waktu istirahat yang disediakan oleh pihak perusahaan yaitu selama & jam.
<aktu istirahat yang diberikan oleh pihak perusahaan selama & jam, membuat para
 pekerja mekanik tidak memiliki waktu yang cukup untuk makan siang di rumah. iasanya
 pekerja mekanik bengkel $u%uki melakukan istirahat dan makan siang di kantin bengkel.
makanan yang dijual berupa nasi bungkus dengan menu seadanya yang disesuaikan dengan
kemampuan ekonomi dari pekerja mekanik. ahkan beberapa pekerja mekanik membawa
makanan sendiri dari rumah untuk penghematan. $ehingga asupan nutrisi bagi pekerja
mekanik bengkel kurang sepadan dengan aktivitas yang dilakukannya.
Pada bengkel-bengkel resmi termasuk bengkel sepeda motor $u%uki telah dilakukan
upaya untuk lebih mudah menjangkau mesin-mesin kendaraan yaitu dengan menyediakan
alat untuk meletakkan sepeda motor dengan posisi yang lebih tinggi yaitu pompa hidrolik.
 Namun posisi jongkok, membungkuk dan berdiri tetap diperlukan untuk melakukan
 pekerjaan service kendaraan bahkan beberapa pekerja mekanik jarang menggunakan alat ini
sehingga risiko terjadinya keluhan muskuloskeletal akan semakin tinggi.
agi pekerja mekanik yang menggunakan alat ini sikap kerja yang dominan
dilakukan adalah posisi berdiri karena letak sepeda motor yang tinggi. $ikap membungkuk 
 juga diperlukan untuk menjangkau mesin sepeda motor yang letaknya agak jauh didalam.
*ntuk sikap jongkok diperlukan saat mencuci bagian mesin dimana letak ember untuk 
mencuci diletakkan di lantai.
*ntuk pekerja mekanik yang tidak menggunakan alat ini sikap kerja yang dominan
adalah posisi jongkok dan membungkuk karena letak sepeda motor tidak tinggi dengan ban
&0
 
sepeda motor menyentuh dasar lantai. Posisi berdiri pun kerap dilakukan saat melakukan
tes deru motor.
$uara deru motor, bising jalan raya dan suara peralatan bengkel seperti kompresor,
spuit angin dan lain-lain membuat lingkungan kerja di bengkel menjadi sangat bising.
erdasarkan pengukuran yang dilakukan pada ;3 bengkel sepeda motor resmi di "enpasar,
dengan mengambil rata rata dari pengukuran di > titik pada area bengkel, didapatkan
tingkat kebisingan sebagai berikut ' dalam keadaan tidak beraktivitas, didapatkan tingkat
kebisingan berkisar dari 6& sampai @3 d, kebisingan ini ditimbulkan oleh bising dari lalu
lintas kendaraan serta suara alat alat selain motor. $edangkan tingkat kebisingan pada saat
 beroperasi mulai dari satu motor sampai beberapa motor secara bersamaan, didapatkan
tingkat kebisingan sebesar ' 5@ sampai &&3 d.
Iingkungan kerja mekanik memiliki penerangan yang cukup, namun suhu dan
kelembaban kurang diperhatikan oleh pihak perusahaan, karena pada beberapa bengkel
tempat untuk melakukan service kendaraan terletak di ruangan yang agak masuk kedalam
&>
 
&n*isi %u(jek
&;
!.2 Tem,at *an )aktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada beberapa engkel $epeda #otor $u%uki di "enpasar pada
 bulan $eptember +33>.
!.3 P&,ulasi Penelitian
Populasi target adalah Pekerja mekanik bengkel sepeda motor $u%uki . Populasi terjangkau
adalah pekerja mekanik bengkel sepeda motor $u%uki di "enpasar, ali.
!.! riteria8 Besar *an 9ara Pengam(ilan %am,el
!.!.1 riteria sam,el
$ampel penelitian adalah pekerja mekanik bengkel sepeda motor $u%uki di "enpasar 
yang bersedia mengikuti penelitian, yang sebelumnya telah mendapatkan in!ormed 
concern mengenai penelitian ini. 4riteria eksklusi sampel adalah '
&. )idak masuk kerja pada saat penelitian
+. #enderita sakit pada saat penelitian sedang berlangsung
1. #emberikan data yang ekstrim
0. "ata yang diberikan tidak lengkap
>. 4arena alasan tertentu mengundurkan diri sebagai sampel.
4riteria eksklusi ini ditegakkan pada waktu yang sama dengan hari pengukuran, yakni
sebelum pengukuran dilaksanakan. "ari sampel sampel yang memenuhi syarat dan
 bersedia mengikuti penelitian ini selanjutnya dilakukan pengisian kuesioner tentang
data diri dan penilaian terhadap keluhan muskuloskeletal.
&6
)eknik Penentuan $ampel penelitian adalah dengan acak kelompok cluster random
 sampling / yaitu dengan cara membuat kelompok-kelompok sampel sesuai dengan
tempat kerjanya yaitu bengkel sepeda motor $u%uki yang ada di denpasar. !asilnya
didapatkan &0 bengkel $u%uki yang ada di "enpasar. 4emudian dipilih bengkel
$u%uki secara acak sesuai dengan jumlah sampel yang dibutuhkan. 4emudian
diberikan in!ormed concern mengenai penelitian ini pada mekanik bengkel yang akan
mengikuti penelitian.
4eterangan '
P ' proporsi penyakit atau keadaan yang akan dicari dari pustaka/
O ' &-P/
"i mana nilai Q ' &,5;
P ' 3,>3 ditetapkan oleh peneliti/
  O ' &-P/
erdasarkan penghitungan di atas diperoleh jumlah subyek penelitian minimal
sebesar 56 orang 4arena jumlah populasi subjek  yang kurang dari &3.333, maka hasil
yang didapat harus dikoreksi menggunakan rumus '
&@
+
+
 N ' Jumlah Populasi
$etelah dikoreksi jumlah sampel yang diperoleh menggunakan rumus diatas adalah
minimal sebesar 0> orang. *ntuk mengantisipasi dropout   maka jumlah sampel
ditambah dengan &3A, menjadi minimal >3 orang.
!.+ #*enti"ikasi ;aria(el
&. ariabel tergantung adalah keluhan muskuloskeletal
+. ariabel bebas adalah &/ posisiCsikap kerja, +/ kondisi subjek umur, #, status
 perkawinan, masa kerja, kebiasaan merokok, kebiasaan berolahraga/ dan 1/ kondisi
lingkungan intensitas cahaya, kelembaban, kebisingan/.
!.- De"inisi 7,erasi&nal ;aria(el
&. 4eluhan #uskuloskeletal yaitu keluhan pada sistem otot rangka atau otot yang
melekat pada tulang yang diakibatkan oleh faktor-faktor kerja dan lingkungan kerja
yang didapat pada waktu melakukan pekerjaan 7randjean, &5@@8 Pheasant, &55&/ .
4eluhan muskuloskeletal didata dengan menggunakan Nordic Body Map  dengan
empat skala Iikert yaitu '
a. 2 ' tidak sakit nilai &/. $ubjek tidak merasakan adanya keluhan atau nyeri
 pada bagian otot-otot skeletal.
 b. ' agak sakit nilai +/. $ubjek merasakan adanya sedikit keluhan atau nyeri
 pada bagian otot-otot skeletal, tapi keluhan atau nyeri tersebut dapat diabaikan
dan tidak mengganggu pekerjaan.
c. : ' $akit nilai 1/. $ubjek merasakan adanya keluhan atau nyeri pada bagian
otot-otot skeletal dan sering mengganggu pekerjaan.
&5
 
d. " ' $angat sakit nilai 0/ ' $ubjek merasakan adanya keluhan atau nyeri
 pada bagian otot-otot skeletal dan sangat mengganggu pekerjaan.
+. *mur ' ditentukan dari tanggal lahir yang tercantum dalam 4artu )anda Penduduk 
4)P/, dibulatkan dalam tahun.
1. # '  Body Mass Indeks atau ndeks #assa )ubuh #)/ adalah salah satu
 pemeriksaan antropometri untuk menentukan status gi%i yang dinilai dengan cara
membagi berat badan dengan pangkat dua tinggi badan dalam satuan kilogramCm+
#) D C)+/. Penggolongan # menurut :uningham dkk.+33& adalah sebagai
 berikut '
a. "ibawah normal underweight/ ' jika #) E &5,@ kgCm+
 b. Normal normoweight/ ' jika #) F &5,@ kgCm+ sCd E +;,3 kgCm+
c. "i atas normal overweight/ ' jika #) F +;,3 kgCm+
d. Bbesitas ' jika #) G +5,3 kgCm+
0. #asa 4erja ' pengalaman aktivitas bekerja dari pertama kali bekerja di bengkel
yang bersangkutan sampai penelitian ini dilakukan.
>. $tatus Perkawinan ' $tatus perkawinan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
suatu pertanda sosial yang menyatakan apakah seseorang telah memiliki istri atau
suami yang sah, yang dilegalkan dengan surat akta perkawinan serta disetujui oleh
orang tua atau wali dari masing-masing pihak yang menikah. Pembagian kategori
status perkawinan dalam penelitian ini adalah menikah dan tidakCbelum menikah.
;. 4ebiasaan #erokok ' seseorang yang memiliki kebiasaan merokok dibagi kedalam
tiga kriteria. 4riteria perokok sebagai berikut '
a. Perokok berat ' merokok lebih dari +& sehari
 b. Perokok sedang ' merokok && +3 batang sehari
c. Perokok ringan ' merokok kurang dari &3 batang sehari
6. 4ebiasaan melakukan olahraga yaitu tingkat rutinitas seseorang dalam berolahraga,
dikelompokkan ke dalam tiga kategori yaitu
a. )idak memiliki kebiasaan berolahraga
 b. #emiliki kebiasaan berolahraga E 1 kali seminggu
c. #emiliki kebiasaan berolahraga G 1 kali seminggu
+3
@. Posisi 4erja ' posisi sikap/ selama melakukan aktivitas pekerjaan yang dinilai
melalui observasi.
5. 4elembaban ' tingkat kerapatan udara di lingkungan kerja. Pengukuran tingkat
kelembaban tidak dilakukan dalam penelitian ini.
&3. 4ebisingan ' besarnya nilai suatu kebisingan yang diukur dengan menggunakan alat
%ound evel Meter merk Iutron $I033&, yang dinyatakan dengan satuan d
decible/. !asil pengukuran tingkat bising ini berupa skala numerik.
!./ Bahan *an Alat Penelitian
&. 4uesioner Nordic Body Map
1. & buah timbangan badan merk $ellery dengan ketelitian & kg
0. & buah alat ukur tinggi badan meteran kain/ merk 4rups dengan ketelitian & cm
>. & uah Pensil
;. & uah Penghapus
0.@.& Persiapan penelitian
&. #engunjungi bengkel-bengkel $u%uki yang terpilih sebagai sampel penelitian untuk 
meminta persetujuan.
+. Pekerja mekanik bengkel-bengkel $u%uki yang terpilih dan telah disetujui untuk 
mengikuti penelitian diberikan in!ormed concern  surat persetujuan/ mengenai
 pengambilan data.
1. #engadakan perjanjian antara peneliti dengan pihak bengkel $u%uki dan pekerja
mekanik bengkel yang terpilih untuk menentukan waktu pengambilan data.
0. #empersiapkan instrumen penelitian berupa alat-alat pengukur berat badan dan
 pengukur tinggi badan.
dan kuesioner data diri
a/ *mur, masa kerja, status perkawinan, kebiasaan merokok dan kebiasaan
melakukan olahraga dengan cara wawancara langsung dengan subjek.
 b/ erat badan dan tinggi badan diukur secara berurutan menggunakan timbangan
 badan dan meteran kain.
+. Pendataan terhadap keluhan muskuloskeletal berupa pengisian 4uesioner Nordic
 Body Map  dilakukan satu hari untuk masing-masing bengkel mulai hari senin
sampai rabu, pengukuran dalam satu hari dilakukan sebanyak empat kali yaitu'
sebelum melakukan pekerjaan, sebelum istirahat, setelah istirahat sebelum
melakukan pekerjaan kembali/ dan setelah melakukan pekerjaan sesaat sebelum
 pulang/. Pengisian kuesioner dilakukan oleh pekerja mekanik bengkel dengan cara
memberi tanda silang S/ pada jawaban yang tersedia,subjektif sesuai apa yang
mereka rasakan 2 ' tidak sakit, ' agak sakit, : ' sakit, " ' sangat sakit/.
1. Posisi sikap/ kerja pekerja mekanik bengkel selama jam kerja didata melalui
obeservasi.
Hvaluasi keluhan muskuloskeletal melalui pengisian kuesioner  Nordic Body Map  yang
dilakukan sebanyak empat kali yaitu sebelum kerja, setelah bekerja selama 0 jam sebelum
istirahat/, setelah istirahat, dan setelah bekerja selama @ jam sebelum pulang/ masing
masing dijumlahkan dan kemudian diperoleh rerata skor keluhan muskuloskeletal dari
empat waktu pengukuran tersebut.
BAB +
+.1 arakteristik %u(jek Penelitian
Penelitian ini melibatkan >+ orang mekanik bengkel sebagai sampel. $ampel seluruhnya
laki-laki dan bekerja di bengkel resmi $u%uki di "enpasar pada tahun +33>, dengan
karakteristik sebagai berikut '
)abel >.&. 4arakteristik $ampel
ariabel =rekuensi A
$" ' 0.;@
Iebih dari 1 kali seminggu
&5 13
>6.6 +>
&6.1
"ari >+ subjek penelitian yang terlibat seperti yang tercantum dalam tabel diatas
memiliki karakteristik yaitu berumur antara &5-0+ tahun mean $", +0.06 0.;@/,
dengan pengalaman kerja di bengkel berkisar antara 3,>-&& tahun mean $", 1.6@
+.;+/. #enurut ndeks #asa )ubuh C  Body Mass Index  #/ subjek lebih banyak 
memiliki # normal >6.6 A/ diikuti &nder'eight   1@.> A/. erdasarkan tabel diatas
karakteristik lain yang didapat adalah subjek memiliki kebiasaan merokok sebagai perokok 
ringan >1.5 A/, dan tidak memiliki kebiasaan melakukan olahraga >>.@ A/.
+1
Pada penelitian ini peneliti hanya meneliti tentang kebisingan di lingkungan kerja mekanik.
Pengukuran tingkat kebisingan dilakukan pada ;3 bengkel sepeda motor resmiyang ada di
"enpasar,pengukuran dilakukan menggunakan dengan  sound level meter   merk Iutron
$I033& didapatkan tingkat kebisingan adalah sebesar 5@ d sampai &&3 d ketika bengkel
 beraktivitas, serta sebesar 6& sampai @3 pada saat tanpa aktivitas intensitas terendah/. !asil
ini merupakan rata rata pengukuran dari > lima/ titik pengukuran dari lingkungan kerja
 bengkel, yakni ' 0 empat/ titik pada tiap pojok ruangan dan & satu/ titik pada daerah
tengah ruangan bengkel.
)abel >.+. Rata rata )ingkat 4ebisingan engkel $epeda #otor Resmi Pada $etiap )itik 
*kur
*kur > Rata - rata
)erendah 6+,3> d 61,& d 6>,36d 6>,1 d 60,1+ d 61,56 d
)ertinggi &33,10d &3&,+d &3&,>d &3&,61 d &31,>1 d &3&,; d
7ambar >.& Peta Iokasi Pengukuran )ingkat 4ebisingan
+.3 P&sisi *an %ika, erja
Posisi dan sikap yang dilakukan pekerja mekanik bengkel selama melakukan aktivitas
 pekerjaannya dinilai dengan observasi. #elalui pengamatan yang dilakukan terhadap
 pekerja mekanik diperoleh bahwa posisi dan sikap yang dilakukan adalah berdiri,
membungkuk dan jongkok. Posisi-posisi tersebut dilakukan oleh semua pekerja mekanik 
+0
2
3
1
!
+
 
saat sedang melakukan  service kendaraan. 4arena hanya dengan posisi dan sikap tubuh
inilah pekerja mekanik dapat menjangkau mesin-mesin kendaraan tersebut.
+.! eluhan Muskul&skeletal Pekerja Mekanik Bengkel
*ntuk mengetahui adanya perubahan peningkatan atau penurunan/ rerata keluhan
muskuloskeletal, pengukuran keluhan muskuloskeletal dengan menggunakan kuesioner 
 Nordic ody #ap dilakukan sebanyak empat kali pengukuran.Maitu pada saat sebelum
 bekerja, setelah bekerja selama 0 jam sebelum istirahat/, setelah istirahat dan setelah
 bekerja selama @ jam sebelum pulang/.
erdasarkan pegukuran yang dilakukan didapatkan hasil rerata skor terhadap keluhan
muskuloskeletal yang dialami sebagai berikut '
7ambar >.+.7rafik 4eluhan #uskuloskeletal Pada Pekerja #ekanik  engkel $epeda #otor $u%uki )ahun +33>
"ari grafik diatas didapatkan bahwa sebelum bekerja para pekerja mekanik bengkel
rerata keluhan muskuloskeletalnya adalah 1> dan setelah bekerja sebelum istirahat/ rerata
keluhannya meningkat menjadi 15.0. $etelah istirahat keluhan muskuloskeletal mekanik 
menurun sebanyak 0,;& menjadi 10,65. "an keluhan ini bertambah menjadi 0&,+> setelah
 bekerja sebelum pulang/.
erdasarkan keluhan yang dialami pekerja mekanik bengkel pada saat setelah bekerja
sebelum istirahat dan sebelum pulang/ yang dievaluasi menggunakan Nordic Body Map
didapatkan keluhan sebagai berikut '
$epeda #otor $u%uki "i "enpasar
4eluhan =rekuensi Persentase
$ebelum Pulang   $akit Pada Pinggang
  $akit Pada Pergelangan )angan 4anan
  $akit Pada Iutut 4anan
)iga keluhan terbanyak yang dialami setelah bekerja setengah hari sebelum istirahat/
adalah sakit pada punggung >6.6 A/, sakit pada pinggang >&.+A/, dan sakit pada lutut
kanan >3A/.
$edangkan tiga keluhan terbanyak setelah bekerja satu hari adalah sakit pada
 pinggang ;5.+ A/, $akit pada pergelangan tangan kanan >6.6A/ dan $akit pada lutut
kanan >>.@ A/. "ata lengkap tentang persentase keluhan muskuloskeletal dapat dilihat
 pada lampiran
+.- 6am(aran eluhan Muskul&skeletal Ber*asarkan Be(era,a akt&r Risik&
+;
 
$u%uki erdasarkan ody #ass ndeT #/
ariabel Jumlah $ampel A
Rerata keluhan muskuloskeletal pada pekerja mekanik bengkel $u%uki berdasarkan #
yang dibagi kedalam empat kategori seperti yang terlihat dalam tabel, didapatkan rerata
keluhan tertinggi pada pekerja mekanik yang (bese yaitu 0;. dan rerata skor terendah
didapatkan pada pekerja mekanik &nder'eight  yaitu 15.1.
+.-.2 6am(aran keluhan muskul&skeletal (er*asarkan status ,erkainan
)abel >.>. 7ambaran keluhan muskuloskeletal pekerja mekanik bengkel $u%uki
 berdasarkan status perkawinan
erdasarkan status perkawinan diperoleh rerata skor keluhan muskuloskeletal pada pekerja
mekanik yang tidak menikah yaitu 0&.; dan pekerja yang menikah adalah 0&.
+.-.3 6am(aran keluhan muskul&skeletal (er*asarkan ke(iasaan mer&k&k 
)abel >.;. 7ambaran 4eluhan #uskuloskeletal Pekerja #ekanik engkel
$u%uki erdasarkan 4ebiasaan #erokok 
ariabel Jumlah A Rerata $kor  
+6
erdasarkan kebiasaan merokok rerata skor keluhan muskuloskeletal tertinggi terdapat
 pada pekerja mekanik yang memiliki kebiasaan merokok &&-+3 batang sehari perokok 
sedang/ yaitu 0&.@, diikuti oleh pekerja mekanik yang tergolong perokok ringan 0&.6/
kemudian yang terendah adalah yang tidak memiliki kebiasaan merokok 0&.+/
+.-.! 6am(aran keluhan muskul&skeletal (er*asarkan ke(iasaan &lahraga
)abel >.6. 7ambaran 4eluhan #uskuloskeletal Pekerja #ekanik engkel $u%uki erdasarkan 4ebiasaan Blahraga
ariabel Jumlah
$ampel A
G 1 kali seminggu
erdasarkan kebiasaan melakukan olahraga, didapatkan rerata keluhan terbesar pada
mekanik yang tidak memiliki kebiasaan melakukan olahraga yaitu 01.5, dan yang rerata
skor keluhan muskuloskeletal terkecil terdapat pada mekanik yang memiliki kebiasaan
melakukan olahraga lebih dari 1 kali seminggu yaitu 15.6.
+@
 
untuk mencari gambaran dan ditribusi keluhan muskuloskeletal pada pekerja mekanik 
 bengkel sepeda motor $u%uki di "enpasar.
Penilaian terhadap keluhan muskuloskeletal dilakukan dengan menggunakan
kuesioner  Nordic Body Map  N#/. "ipilihnya metode N# ini karena instrumen ini
+5
 
sangat sederhana, mudah untuk dilakukan, valid dan reliabel. Namun metode ini memiliki
kelemahan yaitu tingkat subjektifitas yang tinggi terhadap keluhan yang dirasakan.
esar sampel penelitian adalah sebanyak >+ subjek yang bekerja di bengkel sepeda
motor $u%uki di "enpasar yang telah dipilih secara acak kelompok cluster random/.
$eluruh sampel berjenis kelamin laki-laki, memiliki umur yang berkisar antara &5-0+ tahun
dengan pengalaman masa kerja antara 3.>-&& tahun.
Proporsi sampel menurut  Body Mass Index  #/ ditemukan 13 orang >6.6A/
sampel tergolong normo'eight , diikuti under'eight  &5 orang 1;.> A/, over'eight  + orang
1.5 A/ dan obese  & orang &.5 A/.
"istribusi sampel menurut kebiasaan merokok ditemukan bahwa sampel terbanyak 
tergolong kedalam perokok ringan yaitu 13 orang >1.5 A/. $edangkan menurut kebiasaan
melakukan olahraga sampel terbanyak tidak memiliki kebiasaan olahraga yaitu 15 orang
>>.@ A/.
4ondisi lingkungan kerja fisik yang mempengaruhi aktivitas kerja di bengkel sepeda
motor $u%uki adalah intensitas cahaya, kelembaban relatif dan tingkat kebisingan. Pada
 penelitian ini peneliti hanya meneliti tentang tingkat kebisingan pada lingkungan kerja
mekanik bengkel. "imana diperoleh rata-rata tingkat kebisingan antara 61.56-&3&.; d.
 Nilai tingkat kebisingan terendah didapatkan pada waktu tidak ada aktivitas bengkel,
intensitas bersumber pada bising lalu lintas jalan raya, dimana nilai terendah adalah 6&-@3
d. )ingkat kebisingan tertinggi didapatkan pada saat aktivitas bengkel yang sangat ramai,
yaitu didapatkan berkisar antara 5@-&&3 d. )ingkat kebisingan pada lingkungan kerja
mekanik bengkel adalah melebihi nilai aman. Rabinowit% +333, menyatakan ntensitas
kebisingan yang melebihi @> d akan dapat mengakibatkan seseorang mengalami
gangguan pendengaran yang bersifat sementara atau menetap. $elain mengakibatkan
gangguan fungsi pendengaran auditorik/ kebisingan juga dapat mengakibatkan gangguan
non auditorik salah satunya adalah keluhan muskuloskeletal  ()urniani Iaksmiarti 9 !erti
#aryani, +33+/.
Rerata keluhan muskuloskeletal pekerja mekanik yang dilakukan sebanyak empat kali
 pengukuran, yaitu pengukuran pada saat sebelum melakukan pekerjaan diperoleh hasil
rerata skor keluhan sebesar 1>, nilai ini meningkat saat pengukuran setelah bekerja 0 jam
13
 penurunan rerata skor keluhan menjadi 10.65, dan pengukuran terakhir setelah bekerja/
didapatkan peningkatan kembali menjadi 0&.+>.
Hvaluasi keluhan setelah bekerja bertujuan untuk mengetahui peningkatan rerata
keluhan yang dialami pekerja mekanik, banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya
 penigkatan keluhan muskuloskeletal. $etelah dilakukan observasi terhadap posisi kerja
terhadap mekanik bengkel didapatkan bahwa posisi kerja yang dilakukan selama
melakukan aktivitas pekerjaannya adalah jongkok, membungkuk dan berdiri. Posisi kerja
tersebut merupakan sikap kerja tidak alamiah yang merupakan salah satu faktor yang dapat
menyebabkan terjadinya keluhan muskuloskeletal Peter i dalam )arwaka dkk, +330/.
Pengukuran keluhan setelah istirahat bertujuan untuk mengetahui manfaat dari
istirahat. stirahat yang diperoleh bagi pekerja mekanik sebelum melanjutkan aktivitas
 pekerjaannya adalah selama & jam. =oT &5@0/ mengatakan untuk menyingkirkan >3 A dari
asam laktat yang terakumulasi selama bekerja diperlukan waktu istirahat selama &3 menit.
7olnick et. al., &5@;/ menyatakan untuk menurunkan 5> A memerlukan waktu 13 menit.
"istribusi keluhan muskuloskeletal yang dialami pekerja mekanik didata berdasarkan
 penghitungan setelah bekerja selama 0 jam sebelum istirahat/ dan setelah bekerja selama @
 jam sebelum pulang/. "ari data yang diperoleh setelah bekerja selama 0 jam pekerja
mekanik terbanyak mengalami keluhan sakit dibagian punggung >6.6 A/, sakit pada
 pinggang >&.+A/, dan sakit pada lutut kanan >3A/. $edangkan data yang diperoleh
setelah bekerja selama @ jam sebelum pulang/ pekerja mekanik mengalami tiga keluhan
terbanyak yaitu sakit pada pinggang ;5.+ A/, $akit pada pergelangan tangan kanan
>6.6A/ dan $akit pada lutut kanan >>.@ A/. "ata lengkap tentang persentase keluhan
muskuloskeletal dapat dilihat pada lampiran. !al ini sejalan dengan hasil penelitian
"wyastra +333/ yang melaporkan bahwa @3 A pengrajin ukiran sanggah di desa $emana
mengeluh nyeri punggung dan &33 A nyeri pinggang akibat sikap kerja membungkuk dan
duduk bersila yang relatif lama.
7ambaran keluhan muskuloskeletal berdasarkan beberapa faktor risiko dilihat dari
hasil evaluasi keluhan setelah bekerja selama @ jam dalam satu hari. *ntuk keluhan
muskuloskeletal berdasarkan  Body Mass Index  #/ pada pekerja mekanik bengkel
1&
$u%uki diperoleh bahwa keluhan muskuloskeletal tertinggi terdapat pada pekerja mekanik 
yang termasuk kriteria obese dengan rerata skor 0; diikuti oleh yang termasuk kriteria
normoweight 0+.1/ dan overweight yaitu 0+ yang terkecil didapatkan pada pekerja
mekanik underweight yaitu 15.1.
# merupakan salah satu faktor internal yang dapat mempengaruhi beban kerja dan
kapasitas kerja Rodahl, &5@58 7underson, &55; dan #anuaba serta anwonterghem, &55@
dalam 2rjani, +331/. ndividu dengan over'eight  memiliki beban kerja yang lebih tinggi
terutama pada persendian dan otot-otot yang menopang berat badan, seperti sendi lutut,
 pinggang dan tulang belakang, sehingga individu yang bersangkutan akan mudah lelah.
$elain itu beban kerja yang berlebihan akan dapat menimbulkan tertimbunnya asam laktat
 pada otot sehingga menimbulkan keluhan muskuloskeletal.
$kor keluhan muskuloskeletal berdasarkan status perkawinan diperoleh hasil yang
memiliki sedikit perbedaan antara individu yang menikah dengan yang tidakCbelum
menikah. Pada pekerja mekanik yang menikah diperoleh rerata skor keluhan 0& dan yang
tidakCbelum menikah yaitu 0&.;.
Pernikahan merupakan suatu ikatan yang menyatukan dua insan manusia dalam satu
 bahtera rumah tangga. $eeorang yang telah menikah rutin melakukan aktivitas seksual,
 berdasarkan hasil studi di *niversitas Pennsylvania ditemukan fakta bahwa saat melakukan
hubungan seksual tubuh akan memproduksi hormon-hormon diantaranya progesteron,
oxytocin dan endorphin. "ampak dari hormon endorphin ini adalah mampu mengendurkan
otot dan syaraf sehingga tubuh akan terasa relaks dan nyaman, dan rasa nyeri pun hilang.
)ingkat keluhan muskuloskeletal berdasarkan dari kebiasaan merokok didapatkan
 bahwa rerata keluhan muskuloskeletal tidak terlalu didapatkan perbedaan yang terlalu
mencolok, keluhan tertinggi ada pada pekerja mekanik yang tergolong perokok sedang
yaitu 0&.@, perokok ringan 0&.6 dan yang pekerja tidak memliki kebiasaan merokok 0&.+.
$urvey yang dilakukan terhadap hampir &1.333 orang nggris menunjukkan bahwa
 para perokok maupun mantan perokok lebih sering mengeluh nyeri otot dibanding mereka
yang tidak merokok. Para peneliti mengatakan nikotin ini secara efektif mengacaukan
respon nyeri pasa perokok. Rokok tembakau diperkirakan menyebabkan terjadinya
kerusakan umum pada jaringan otot dengan cara mengurangi suplai darah ke jaringan itu,
1+
dan persendian Nunuy Nurhayati, +333/.
$edangkan untuk keluhan muskuloskeletal berdasarkan kebiasaan berolahraga
diperoleh data bahwa rerata skor keluhan tertinggi terdapat pada pekerjan yang tidak 
memiliki kebiasaan melakukan olahraga yaitu 01.5 diikuti oleh pekerja yang memiliki
kebiasaan berolahraga kurang dari tiga kali seminggu sebesar 0+.+ dan terkecil pada
 pekerja yang memiliki kebiasaan olahraga lebih dari tiga kali seminggu dengan rerata skor 
15.6.
sehingga untuk dapat mencegah terjadinya keluhan muskuloskeletal salah satunya adalah
dengan cara menjaga sistem otot agar tetap berfungsi dengan baik. 2kitivitas tubuh sangat
mempengaruhi sistem otot. Blahraga rutin akan menjaga sistem otot agar tidak terjadi
atropi) ahkan dapat meningkatkan masa otot dan kekuatannya. !artono )aslim, +33&
menyatakan bahwa seseorang yang aktif melakukan latihan rutin dan berpola hidup santai
semasa hidupnya akan dapat mempertahankan masa otot, kekuatan otot, dan koordinasi
sehingga otot tidak mudah lelah.
"ari penelitian ini terdapat beberapa kelemahan yang dapat berpengaruh terhadap
hasil penelitian, yaitu
keluhan subjek satu dengan yang lain.
BAB ;##
"ari penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut '
&. 4arakteristik sampel ' subjek adalah pekerja mekanik bengkel $u%uki di "enpasar 
mempunyai rentang umur antara &5-0+ tahun mean $", +0.06 0.;@/, dengan
11
 pengalaman kerja di bengkel berkisar antara 3,>-&& tahun mean $", 1.6@ +.;+/.
#enurut ndeks #asa )ubuh C Body Mass Index #/ subjek lebih banyak memiliki
# normal >6.6 A/ diikuti &nder'eight   1@.> A/. $ubjek lebih banyak belum
kawin 6@.@ A/, memiliki kebiasaan merokok sebagai perokok ringan >1.5 A/, dan
tidak memiliki kebiasaan melakukan olahraga >>.@ A/.
+. Posisi pekerja mekanik bengkel selama aktivitas kerjanya adalah jongkok,
membungkuk dan berdiri.
1. Rerata skor keluhan muskuloskeletal sebelum bekerja para pekerja mekanik bengkel
$u%uki adalah 1> dan setelah bekerja selama 0 jam sebelum istirahat/ rerata
keluhannya meningkat menjadi 15.0. $etelah istirahat keluhan muskuloskeletal
mekanik menurun sebanyak 0,;& menjadi 10,65. "an keluhan ini bertambah menjadi
0&,+> setelah bekerja selama @ jam sebelum pulang/.
0. )iga keluhan terbanyak pada saat setelah bekerja selama 0 jam yaitu ' sakit dibagian
 punggung >6.6 A/, sakit pada pinggang >&.+A/, dan sakit pada lutut kanan >3A/.
>. )iga keluhan terbanyak pada saat setelah bekerja selama @ jam yaitu ' sakit pada
 pinggang ;5.+ A/, $akit pada pergelangan tangan kanan >6.6A/ dan $akit pada lutut
kanan >>.@ A/.
;. ntensitas kebisingan tertinggi pada bengkel berkisar dari 5@ d &&3 d yaitu pada
saat bengkel beraktivitas.
6. ntensitas kebisingan terendah pada bengkel berkisar dari 6& d @3 d saat tidak 
ada aktivitas pada bengkel.
&. Pekerja mekanik bengkel diharapkan untuk memanfaatkan sarana yang ada seperti
 pompa hidrolik agar terhindar dari posisi tidak alamiah saat melakukan aktivitas
 pekerjaan.
+. *ntuk mengurangi keluhan muskuloskeletal yang terjadi pada pekerja mekanik 
 bengkel diharapkan kepada pihak pengelola mewajibkan pekerja mekanik untuk 
menggunakan sarana yang ada seperti pompa hidrolik sehingga posisi kerja yang
tidak alamiah selama melakukan pekerjaan dapat berkurang.
10
yang terjadi.
muskuloskeletal disarankan menggunakan metode evaluasi yang lebih akurat,
contohnya menggunakan pengamatan melalui monitor. $ehingga dapat diukur 
 berbagai aspek dari aktivitas fisik yang meliputi posisi, kecepatan dan percepatan
gerakan. #enggunakan sensor mekanik sehingga dapat melihat secara langsung
 perubahan gerak yang terjadi yang dapat diestimasi untuk mengetahui risiko
keluhan otot yang akan terjadi.
 
*dayana.
2rjani, .2.#.$. +331/.  "enggunaan Me,a .Conveyor/ Menurunkan Beban ker,a dan
 +eluhan Muskuloskeletal serta Meningkatkan "rodutivitas +er,a "eker,a
1>
 "enggerga,ian +ayu engan Mesin Benso di esa %angeh  tesis/. "enpasar'
*niversitas *dayana.
2strand, P.B. dan Rodahl, 4. &566/. 0extbook o! Work "hysiology) +th ed. *$2' #c7raw-
!ill ook :ompany.
:unningham, =.7., et al. +33&/.Williams (bstetric, +&st ed. #c 7raw !ill8 New Mork 
"wyastra. +333/.  +eluhan %ub,ekti! 0ukang &kir %anggah pada "era,in M% di esa
%emana +ecamatan *biansemal +abupaten Badung1 Bali. "alam Prosiding $eminar 
 Nasional Hrgonomi. $urabaya.
7randjean, H. &5@@/. 2itting the 0ask to the Man1 a 0extbook o! (ccupational 3rgonomics.
0th ed. Iondon' )aylor and =rancis.
#anuaba, 2. &55+/. "enerangan 4lighting5. "enpasar' Iaboratorium =aal =4 *N*".
#anuaba, 2. &55+/.  "engaruh 3rgonomi 0erhadap "roduktivitas. "alam $eminar 
Produktivitas )enaga 4erja. Jakarta.
Professional Itd.
Rabinowit%, P.#. +333, #ay &st last update/, 7Noise-Induced 6earing oss8, Male
*niversity $chool of #edicine, New !aven, :onnecticut /, 2vailable'
http'CCwww.aafp.orgCafpC+3333>3&C+605.html 2ccessed' +33>, $eptember &3/.
$antoso, 7. +330/.  3rgonomi1 Manusia1 "eralatan dan ingkungan. Jakarta' Prestasi
$etiawan, !. +331/.  "revalensi +eluhan Muskuloskeletal dan esain Me,a-+ursi +er,a
 3rgonomis 9una Menigkatkan "roduktivitas +er,a tukang %older +era,inan +ulit 
 +erang di "alembang . "alam Prosiding $eminar Nasional Hrgonomi. Mogyakarta.
$uma?mur, P.4. &5@+/. 3rgonomi &ntuk "roduktivitas +er,a. Jakarta' Mayasan $wabhawa
4arya.
$utjana, .".P. ,dkk. +330/.  "erbaikan Cara *ngkat dan *ngkut %esuai *nthropometri
 Mengurangi +eluhan Muskuloskeletal1 Beban +er,a dan +elelahan "ada "eker,a di
 "0) %R) Blahbatuh1 9ianyar1 Bali. "enpasar' *niversitas *dayana.
)aslim, !. +33&, June &st-last update/, 9angguan Muskuloskeletal "ada &sia an,ut ,
available' http'CCwww.tempo.co.idCmedikaCarsipC36+33&Cpus-&.htm  accesed' +33;,
#aret +@/
)arwaka, dkk. +330/. 3rgonomi &ntuk +eselamatan1 +esehatan +er,a dan "roduktivitas.
$urakarta' *N2 Press.
)urniani Iaksmiarti 9 !erti #aryani +33;, +5 Juni/, Kahaya Mang "itimbulkan 2kibat
Pemanfaatan $arana dan Prasarana Rumah $akitL, terdapat'
http'CCwww.)empointeraktif.com, akses ' +5 Juni, +33;/
<ilson, J. R. dan :orllet, H. N. &55+/. 3valuation (! 6uman Work . Iondon' )aylor 9
Iampiran &. "ata Iengkap !asil Penelitian
NO NAMA UMUR STATUS K.M K.O I II III IV MK BB TB BMI
1 WS 23 T Y Y 33 39 28 49 3 72 1.7 24.91349
2 KA 21 T T Y 33 42 28 31 1 56 1.55 23.30905
3 WB 25 T T Y 36 39 28 48 6 63 1.62 24.00549
4 KRA 31 Y Y Y 33 39 28 49 11 57 1.59 22.54658
5 MG 23 T T Y 33 39 28 49 4 55 1.72 18.59113
6 AR 24 T Y T 34 39 28 49 5 57 1.77 18.19401
7 KB 24 T Y T 58 38 45 69 5 57 1.71 19.49318
8 WS 23 T Y T 42 43 43 50 5 66 1.63 24.84098
9 KB 24 T T T 28 41 41 41 4 59 1.79 18.41391
10 KSW 22 T T Y 36 44 37 46 3 95 1.79 29.64951
1@
 
11 DN 19 T T T 32 34 28 56 1.5 57 1.77 18.19401
12 D 29 Y T T 32 56 56 56 9 71 1.71 24.28098
13 MAK 23 T Y Y 62 57 48 59 2 68 1.7 23.52941
14 MS 21 T Y T 47 58 52 52 3 54 1.58 21.63115
15 NS 42 Y Y T 31 31 30 32 9 52 1.59 20.56881
16 NA 19 T T Y 34 34 40 37 1 54 1.66 19.59646
17 PPG 22 T Y Y 35 49 37 41 3 54 1.65 19.83471
18 GS 24 T Y T 29 29 42 39 3 66 1.73 22.05219
19 MS 30 Y T Y 28 39 30 32 6 77 1.66 27.9431
20 IBPT 26 T Y T 40 42 34 34 5.5 46 1.65 16.89624
21 WS 22 T Y T 30 36 30 31 1 58 1.69 20.30741
22 WSY 25 Y Y T 30 33 32 32 5 55 1.72 18.59113
23 PEW 25 Y Y T 36 48 33 33 2 57 1.68 20.19558
24 DA 22 T Y T 31 35 31 32 2 57 1.71 19.49318
25 GS 28 Y Y T 30 30 28 33 10 65 1.68 23.03005
26 MM 23 T Y T 43 44 28 31 4 56 1.69 19.60716
27 NS 21 T Y T 40 40 34 34 4 59 1.68 20.9042
28 GP 22 T Y T 36 38 32 36 5 50 1.6 19.53125
29 AR 24 T Y T 44 44 31 31 4 52 1.66 18.87066
30 PH 27 T T T 30 30 29 31 9 63 1.73 21.04982
31 IYA 20 T T Y 36 40 32 40 1.5 55 1.68 19.48696
32 RF 23 T Y T 35 38 36 38 1.5 60 1.71 20.51913
33 EM 19 T T Y 40 37 35 44 1 68 1.72 22.9854
34 WS 24 T Y Y 37 52 47 53 3 61 1.73 20.38157
35 AS 28 T Y T 41 43 44 42 2 45 1.5 20
36 WS 22 T Y Y 40 40 36 52 1 78 1.66 28.306
37 KS 24 T Y Y 38 56 49 52 3 56 1.67 20.0796
38 GS 28 Y Y Y 30 62 40 69 1 65 1.77 20.74755
39 MSE 21 T T Y 30 43 42 40 1 60 1.66 21.77384
40 WYH 19 T Y Y 35 40 36 41 1 54 1.7 18.68512
41 GW 18 T Y Y 32 33 33 36 1 55 1.66 19.95936
42 MA 20 T Y Y 32 34 32 34 1 57 1.71 19.49318
43 R 24 T T T 35 31 32 42 1 59 1.79 18.41391
44 PRA 19 T Y Y 28 28 28 30 0.5 58 1.59 22.94213
45 MK 40 Y Y T 28 44 28 52 2 57 1.63 21.45357
46 NS 25 T Y T 30 30 35 35 0.5 62 1.64 23.05175
47 IGAMRA 29 Y Y Y 28 29 29 29 1 57 1.76 18.40134
48 KM 32 Y T T 35 35 30 41 1 66 1.69 23.10843
49 CW 25 T T Y 28 30 29 34 1 57 1.77 18.19401
50 PK 25 T T T 30 29 31 32 1 76 1.77 24.25867
51 HJ 23 T Y T 29 30 30 30 1 47 1.66 17.05618
52 I 20 T Y T 37 36 36 36 0.5 58 1.68 20.54989
  24.269 35 39.4 34.79 41.25   3 .14
4eterangan '
' $kor 4eluhan #uskuloskeletal $ebelum stirahat setelah bekerja selama 0 jam/
' $kor 4eluhan #uskuloskeletal $etelah stirahat
' $kor 4eluhan #uskuloskeletal $ebelum Pulang setelah bekerja selama @ jam/
#4 ' #asa 4erja
Iampiran +. Persentase 4eluhan #uskuloskeletal $etelah ekerja $elama 0 jam $ebelum
stirahat/
03
Iampiran 1. Persentase 4eluhan #uskuloskeletal $etelah ekerja $elama @ jam $ebelum
Pulang/
3 &
$akitCkaku di leher bagian atas $akitCkaku di leher bagian bawah
$akit di bahu kiri
$akit di punggung
$akit pada bokong
$akit pada pantat
$akit pada lengan bawah kiri
$akit pada lengan bawah kanan $akit pada pergelangan tangan kiri
$akit pada pergelangan tangan kanan
$akit pada tangan kiri $akit pada tangan kanan
$akit pada paha kiri
$akit pada lutut kanan
$akit pada betis kiri
$akit pada pergelangan kaki kanan
$akit pada kaki kiri $akit pada kaki kanan
&@ &6
&6
+0 +&
13
3 &
$akitCkaku di leher bagian atas $akitCkaku di leher bagian bawah
$akit di bahu kiri
$akit di punggung
$akit pada bokong
$akit pada siku kanan
$akit pada lengan bawah kanan $akit pada pergelangan tangan kiri
$akit pada pergelangan tangan kanan
$akit pada tangan kiri $akit pada tangan kanan
$akit pada paha kiri
$akit pada lutut kanan
$akit pada betis kiri
$akit pada pergelangan kaki kanan
$akit pada kaki kiri $akit pada kaki kanan
++ &5
=24*I)2$ 4H"B4)HR2N
*NHR$)2$ *"2M2N2
Jenis 4elamin '
 Nama engkel '
$aya yang bertanda tangan dibawah ini telah memperoleh informasi tentang manfaat
dan tujuan dari penelitian yang berjudul K4eluhan #uskuloskeletal Pada #ekanik engkel
$u%uki di "enpasar )ahun +33>L dan telah mengetahui risiko dari penelitian ini.
Bleh karena itu dengan sukarela saya setuju untuk ikut serta sebagai subjek penelitian
dengan catatan bila dirugikan dapat menarik diri dari persetujuan ini.
#engetahui "enpasar,
01
a. ya b. tidak  
  Jika ya, berapa batang anda merokok dalam satu hari
a. &-&3 batang b.&&-+3 batang c. Iebih dari +3 batang
1. 2pakah anda memiliki kebiasaan olahraga
a. ya b. tidak  
a. minimal 1 kali
0. $udah berapa lama bekerja di bengkel ini (
...............................tahun
>. Pernahkah mengalami masalah berupa nyeri otot yang menetap sebelum bekerja di
 bengkel ini (
;. #enurut $audara apakah lingkungan tempat bekerja $audara termasuk dalam kategori
 bising (
0;
Jumlah mekanik ' 0 orang
+. PosisiC$ikap 4erja jongkok/