4. m. yasin ardhy

30
70 PERANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) DALAM PENGELOLAAN ZAKAT DI INDONESIA oleh: Muh. Yasin Ardhy, SH, MH 1 , & Baihaki, SH, MH. 2 Abstract: Implementation or enforcement of Law No. 23 of 2011 provides authority to Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) and Baznas Provincial / Municipal and Zakat Management Unit (UPZ) as an institution that has the right to manage zakat or treasury. BAZNAS role with regard to the implementation or enforcement of Law No. 23 of 2011, carried out with the collection, distribution, utilization and reporting charity. Based on the research that is already quite large Baznas role in the management of zakat in Indonesia. Key Words: Role, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Zakat Management. I. PENDAHULUAN a. Latarbelakang Masalah Hukum Pengelolaan Zakat khususnya peranan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) merupakan masalah yang sangat menarik untuk dikaji karena merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam. Sebelum diuraikan secara rinci dilihat dari aspek hukum, masalah zakat ini telah diterangkan secara jelas dalam Kitab Suci Umat Islam Al-Qur’an antara lain dikatakan "Dan dirikanlah salat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku'"). 3 Pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu". 4 Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang bermacam- macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah kamu berlebih- lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan). 5 Pada Surat Al-Baqarah, dikatakan, Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke timur dan ke barat, tetapi kebajikan itu ialah (kebajikan orang yang 1 M. Yasin Ardhy adalah Dosen Tetap Fakultas Hukum Universitas Islam As-syafi’iyah Jakarta, Saat ini menjabat Sekretaris Pascasarjana Universitas Islam As-syafi’iyah Jakarta. 2 Baihaki, adalah Alumni Program Pascasajana Magister Ilmu Hukum Universitas Islam As-syafi’iyah Jakarta. 3 Kitab Suci Umat Islam, Al-Qur’an, Surat Al-Baqarah (Surat 2) Ayat 43. 4 Ibid., Surat At-Taubah (Surat 9), Ayat 35. 5 Ibid., Surat Al-'An `am (Surat 6), Ayat 141.

Upload: lyhanh

Post on 12-Jan-2017

242 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: 4. M. Yasin Ardhy

70

PERANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) DALAM PENGELOLAAN ZAKAT DI INDONESIA

oleh: Muh. Yasin Ardhy, SH, MH1, &

Baihaki, SH, MH.2

Abstract:

Implementation or enforcement of Law No. 23 of 2011 provides authority to Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) and Baznas Provincial / Municipal and Zakat Management Unit (UPZ) as an institution that has the right to manage zakat or treasury. BAZNAS role with regard to the implementation or enforcement of Law No. 23 of 2011, carried out with the collection, distribution, utilization and reporting charity. Based on the research that is already quite large Baznas role in the management of zakat in Indonesia.

Key Words: Role, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Zakat Management.

I. PENDAHULUAN

a. Latarbelakang Masalah

Hukum Pengelolaan Zakat khususnya peranan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) merupakan masalah yang sangat menarik untuk dikaji karena merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam. Sebelum diuraikan secara rinci dilihat dari aspek hukum, masalah zakat ini telah diterangkan secara jelas dalam Kitab Suci Umat Islam Al-Qur’an antara lain dikatakan "Dan dirikanlah salat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku'").3 Pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu". 4 Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan).5

Pada Surat Al-Baqarah, dikatakan, Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke timur dan ke barat, tetapi kebajikan itu ialah (kebajikan orang yang

1 M. Yasin Ardhy adalah Dosen Tetap Fakultas Hukum Universitas Islam As-syafi’iyah

Jakarta, Saat ini menjabat Sekretaris Pascasarjana Universitas Islam As-syafi’iyah Jakarta. 2 Baihaki, adalah Alumni Program Pascasajana Magister Ilmu Hukum Universitas Islam

As-syafi’iyah Jakarta. 3 Kitab Suci Umat Islam, Al-Qur’an, Surat Al-Baqarah (Surat 2) Ayat 43. 4 Ibid., Surat At-Taubah (Surat 9), Ayat 35. 5 Ibid., Surat Al-'An `am (Surat 6), Ayat 141.

Page 2: 4. M. Yasin Ardhy

71

beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat dekat, dan anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, dan ibnu sabiil (musafir), dan orang yang minta-minta, dan dalam memerdekakan hamba sahaya, dan orang yang menegakkan shalat, dan orang yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang menepati janji mereka apabila berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan dan kemelaratan, dan ketika perang, mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa)6.

Lebih Lanjut, pada Surat Al-Baqarah dikatakan, "Dan (ingatlah) ketika kami mengambil perjanjian dari orang Israel, (mengatakan): Ibadah tidak ada selain Allah (saja) dan menjadi patuh dan baik untuk orang tua, dan kindered, dan untuk anak yatim dan Al-Masakin (miskin) , dan berbicara baik kepada orang-orang [yaitu memerintahkan kebenaran dan kejahatan melarang, dan mengatakan kebenaran tentang Muhammad .., dan melakukan As-shalat (Iqamat-as-shalat), dan memberikan zakat. Kemudian Anda meluncur kembali, kecuali beberapa dari Anda, sementara Anda adalah orang murtad.7 Dan melakukan As-Salat (Iqamat-as-shalat), dan memberikan zakat, dan apa pun yang baik (perbuatan yang Allah mencintai) Anda memancarkan bagi dirimu sendiri sebelum Anda, Anda akan menemukannya dengan Allah. Tentu saja, Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.8

Terdapat pula dalam Kitab Suci Umat Islam berkaitan dengan zakat adalah sebagai berikut: Apakah kamu tidak melihat orang-orang yang diberitahu untuk menahan tangan mereka (dari pertempuran) dan melakukan As-Salat (Iqamat-as-shalat), dan memberikan zakat, tetapi ketika pertempuran ditahbiskan bagi mereka, lihatlah! Sebuah bagian dari mereka takut laki-laki karena mereka takut kepada Allah atau bahkan lebih. Mereka mengatakan: "Ya Tuhan kami! Mengapa engkau ditahbiskan untuk kita berjuang? Alangkah baiknya jika engkau telah memberikan kami istirahat untuk waktu yang singkat? ". Katakanlah: "Kesenangan di dunia ini. Akhirat adalah (jauh) lebih baik bagi orang yang takut kepada Allah, dan kamu tidak akan dianiaya bahkan sama dengan ancaman di celah batu panjang.9

Pasal 29 ayat 1 Undang- Undang Dasar 1945 diatur bahwa “Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa”. Hal ini berarti bahwa Indonesia mewajibkan kepada seluruh penduduknya untuk mengakui adanya Tuhan (Allah). Sebagai konsekuensi dari kewajiban tersebut, maka semua warga negara khususnya yang beragama Islam wajib untuk menta’ati perintah Allah dan Rasul-

6 Kitab Suci Umat Islam, Al-Qur’an, Surat Al-Baqarah (Surat 2) Ayat 177. 7 Ibid., Ayat 84. 8 Ibid., Ayat 110. 9 Ibid. Surat 4 An-Nisa Ayat 77.

Page 3: 4. M. Yasin Ardhy

72

Nya. Apalagi dalam alinea ke empat Pembukaan UUD 1945 diakui bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia diperoleh atas berkat Rahmat Allah yang Maha Kuasa.

Disamping itu, pasal 34 UUD 1945 mengatur bahwa “Fakir-miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh Negara”. Sehubungan dengan itu, untuk menangani masalah kemiskinan di Negara ini perlu memperhatikan perintah Allaah dan Rasul-Nya sehingga dalam penanganan masalah kemiskinan ini memerlukan penanganan yang serius dan sekaligus juga diperlukan adanya keterlibatan Allah baik secara langsung maupun tidak langsung. Kerterlibatan Allah dimaksud akan terjadi jika bangsa ini dalam menyelesaikan permasalahan selalu berpedoman kepada Wahyu Allah dan Sunnatullah serta Sunnah Rasul-Nya.

Telah pula sama-sama kita ketahui bahwa bangsa Indonesia sedang dilanda krisis berkepanjangan di bidang ekonomi. Untuk itu, maka sudah seharusnya kita melakukan kajian secara saksama dan bersungguh-sungguh dalam rangka mendapatkan solusi dari permasalahan kemiskinan yang sedang kita hadapi. Sebenarnya Allaah telah memberikan gambaran solusinya dalam sebagaimana firman-Nya : “Itulah Al-Kitaab (Al-Qur’aan) tidak ada keraguan di dalamnya petunjuk bagi orang-orang bertaqwa” (Al-Qur’aan, 2 : 2) dan “Sungguh Al-Qur’aan ini memberi petunjuk ke jalan yang paling lurus dan memberi kabar gembira kepada orang mukmin yang mengerjakan kebajikan, bahwa mereka akan mendapat pahala yang besar”.10

Melalui dua ayat di atas, Allah mengingatkan kepada kita bahwa di dalam Al-Qur’aan ada petunjuk yang dapat dipedomani dalam menjalankan kehidupan di dunia ini dan sekaligus juga ada khabar gembira yang akan menjadikan manusia keluar dari permasalahan yang dihadapi. Disamping itu Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam secara tegas mengingatkan kepada kita bahwa “Sesungguhnya Allaah Subhanahu wa Ta’ala telah mewajibkan atas tiap-tiap hartawan Muslim satu kewajiban sahadaqah (zakat) yang dapat menanggulangi kemiskinan. Tidaklah mungkin terjadi seorang fakir (yang kekurangan) menderita kelaparan atau kekurangan pakaian (telanjang) kecuali oleh sebab (kebakhilan) oleh orang-orang hartawan Muslim. Ingatlah, bahwa Allaah akan melakukan perhitungan yang teliti (minta pertanggungjawaban) atas mereka dan selanjutnya akan menyiksa mereka dengan siksaan yang pedih”.11

Jika kita perhatikan Hadits di atas, maka dapat disimpulkan bahwa untuk menanggulangi kemiskinan diperlukan keterlibatan warga Negara yang beragama Islam dan memliki kekayaan atau kemampuan dalam hal harta (hartawan Muslim)

10 Kitab Suci Umat Islam, Al-Qur’an, Surat Al-Isra (Surat 17) Ayat 9. 11 Yusuf Qardhawi, Hukum Zakat, diterjemahkan dari Bahasa Arab oleh: Salman Harun,

Didin Hafidhudin, Hasanudin, Penerbit Lintera Antara Nusa, Bogor, 2010, hlm. vii.

Page 4: 4. M. Yasin Ardhy

73

melalui pembayaran zakat. Allaah berfirman terkait dengan perintah pembayaran zakat dimaksud, yaitu : “Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke timur dan ke barat, tetapi kebajikan itu ialah (kebajikan orang yang beriman kepada Allaah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat dekat, dan anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, dan ibnu sabiil (musafir), dan orang yang minta-minta, dan dalam memerdekakan hamba sahaya, dan orang yang menegakkan shalat, dan orang yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang menepati janji mereka apabila berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan dan kemelaratan, dan ketika perang, mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa” (Al-Qur’an, 2 : 177).

Rincian dalam ayat di atas, menggambarkan tentang pembelanjaan harta yang Allah amanahkan kepada kita hamba-Nya terkait dengan pembayaran zakat dalam rangka penanggulangan kemiskinan. Agar kemiskinan di nagara ini dapat diatasi, maka salah satu solusi yang digambarkan oleh Allah dan Rasul-Nya adalah melalui pembayaran zakat. Sehubngan dengan itu, Indonesia sebagai Negara yang penduduknya mayoritas Muslim perlu memperhatikan secara khusus dan serius masalah pengelolaan zakat ini. Karena pada hakekatnya, jumlah mayoritas ini juga menyebabkan banyaknya orang miskin berasal dari kalangan Muslim, dan yang paling bertanggungjawab dalam menangani masalah kemiskinan ini adalah Muslim yang mayoritas tadi dan secara khusus adalah mereka yang terkategorikan hartawan Muslim (sebagaimana yang dimaksud dalam Hadits di atas).

Membayar zakat adalah salah satu sifat orang bertakwa. Dalam Al-Qur’an dikatakan “Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapatkan bahagian”.12 Allah S.W.T. memperingatkan orang yang menolak membayar zakat dengan berfirman: “Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka (bahawa mereka akan mendapat) siksa yang pedih, pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahanam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung, dan punggung mereka, (lalu dikatakan) kepada mereka: ‘Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu”.13

Pada Surat Muhammad dalam Al-Qur’an ,Ingatlah, kamu ini orang-orang yang diajak untuk menafkahkan (hartamu) pada jalan Allah. Maka di antara kamu ada yang kikir,dan siapa yang kikir sesungguhnya dia hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri. Dan Allah-lah yang Maha Kaya sedangkan kamulah orang-orang yang berkehendak (kepada-Nya); dan jika kamu berpaling niscaya Dia akan

12 Kitab Suci Umat Islam, Al-Qur’an, Surat Adz-Dzariyat Ayat 19. 13 Kitab Suci Umat Islam, Al-Qur’an, Surat At-Taubah: 34-35.

Page 5: 4. M. Yasin Ardhy

74

mengganti (kamu) dengan kaum yang lain; dan merekatidak akan seperti kamu ini.14

Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keredhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar.15 "Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan." Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya.16

Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada tiap-tiap butir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.17 Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.18

Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa yang dikehendaki-Nya. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan allah), maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya (dirugikan).19

Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun.20 Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak

14 Ibid. Surat Muhammad (Surat 47), Ayat 38. 15 Ibid. Surat An Nisaa (Surat 4) Ayat 114. 16 Ibid. Surat Al Baqarah (Surat 2) Ayat 215. 17 Ibid. Ayat 261. 18 Ibid. Surat Al Imran (Surat 3), Ayat 92. 19 Ibid. Surat Al Baqarah (Surat 2) Ayat 272. 20 Ibid..Ayat 263.

Page 6: 4. M. Yasin Ardhy

75

memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.21 Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat.22

Ingatlah, kamu ini orang-orang yang diajak untuk menafkahkan (hartamu) pada jalan Allah. Maka di antara kamu ada yang kikir, dan siapa yang kikir sesungguhnya dia hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri. Dan Allah-lah yang Maha Kaya sedangkan kamulah orang-orang yang berkehendak (kepada-Nya); dan jika kamu berpaling niscaya Dia akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain; dan mereka tidak akan seperti kamu ini.23 Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang telah beriman: "Hendaklah mereka mendirikan shalat, menafkahkan sebahagian rezki yang Kami berikan kepada mereka secara sembunyi ataupun terang-terangan sebelum datang hari (kiamat) yang pada bari itu tidak ada jual beli dan persahabatan.24

Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.25 Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.26 (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.27

21 Ibid..Ayat 264. 22 Ibid. Surat Al Baqarah (Surat 2) Ayat 265. 23 Ibid., Surat Muhammad Ayat 38. 24 Ibid., Surat Ibrahim (Surat 14) Ayat 31. 25 Ibid. Surat Al Baqarah (Surat 2) Ayat 262. 26 Ibid. Surat An Nisaa (Surat 4) Ayat 34. 27 Ibid. Ayat 35.

Page 7: 4. M. Yasin Ardhy

76

Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (hartanya di jalan Allah), maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.28 Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.29 Dan berikanlah kepada anak -anak yatim (yang sudah balig) harta mereka, jangan kamu menukar yang baik dengan yang buruk dan jangan kamu makan harta mereka bersama hartamu. Sesungguhnya tindakan-tindakan (menukar dan memakan) itu, adalah dosa yang besar.30

Selain itu, terdapat sejumlah Hadist Riwayat (HR) Nabi Muhammad SAW yang berkaitan dengan zakat dan sadaqah, diantaranya adalah sebagai berikut, Yang dapat menolak takdir ialah doa dan yang dapat memperpanjang umur yakni kebajikan (amal bakti)-(Hadist Riwayat Ath-Thahawi). Apabila anak Adam wafat putuslah amalnya kecuali tiga hal yaitu sodaqoh jariyah, pengajaran dan penyebaran ilmu yang dimanfaatkannya untuk orang lain, dan anak (baik laki-laki maupun perempuan) yang mendoakannya (HR. Muslim).31

Orang yang mengusahakan bantuan (pertolongan) bagi janda dan orang miskin ibarat berjihad di jalan Allah dan ibarat orang shalat malam. Ia tidak merasa lelah dan ia juga ibarat orang berpuasa yang tidak pernah berbuka. (HR. Bukhari). Seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah Saw, “Sodaqoh yang bagaimana yang paling besar pahalanya?” Nabi Saw menjawab, “Saat kamu bersodaqoh hendaklah kamu sehat dan dalam kondisi pelit (mengekang) dan saat kamu takut melarat tetapi mengharap kaya. Jangan ditunda sehingga rohmu di tenggorokan baru kamu berkata untuk Fulan sekian dan untuk Fulan sekian.” (HR. Bukhari).32

Barangsiapa ingin doanya terkabul dan dibebaskan dari kesulitannya hendaklah dia mengatasi (menyelesaikan) kesulitan orang lain. (HR. Ahmad). Bersodaqoh pahalanya sepuluh, memberi hutang (tanpa bunga) pahalanya delapan belas, menghubungkan diri dengan kawan-kawan pahalanya dua puluh dan silaturrahmi (dengan keluarga) pahalanya dua puluh empat. (HR. Al Hakim).

28 Ibid. Surat Al Baqarah (Surat 2) Ayat 245 29 Ibid., Ayat 267. 30 Ibid. Surat An Nisaa (Surat 4) Ayat 2. 31 Sumarna Setiawan, Pentingnya Zakat dan Sedekah, Mengapa Zakat dan Sedekah itu

penting...? Lihat http://shogakom.com/index.php?option=com_content&view=article………... Akses pada 25 Desember2015.

32 Ibid.

Page 8: 4. M. Yasin Ardhy

77

Jauhkan dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan (sodaqoh) sebutir kurma. (Mutafaq’alaih).Turunkanlah (datangkanlah) rezekimu (dari Allah) dengan mengeluarkan sodaqoh. (HR. Al-Baihaqi).33

Bentengilah hartamu dengan zakat, obati orang-orang sakit (dari kalanganmu) dengan bersodaqoh dan persiapkan doa untuk menghadapi datangnya bencana. (HR. Ath-Thabrani). Tiada seorang bersodaqoh dengan baik kecuali Allah memelihara kelangsungan warisannya. (HR. Ahmad). Naungan bagi seorang mukmin pada hari kiamat adalah sodaqohnya. (HR. Ahmad). Tiap muslim wajib bersodaqoh. Para sahabat bertanya, “Bagaimana kalau dia tidak memiliki sesuatu?” Nabi Saw menjawab, “Bekerja dengan ketrampilan tangannya untuk kemanfaatan bagi dirinya lalu bersodaqoh.” Mereka bertanya lagi. Bagaimana kalau dia tidak mampu?” Nabi menjawab: “Menolong orang yang membutuhkan yang sedang teraniaya” Mereka bertanya: “Bagaimana kalau dia tidak melakukannya?” Nabi menjawab: “Menyuruh berbuat ma’ruf.” Mereka bertanya: “Bagaimana kalau dia tidak melakukannya?” Nabi Saw menjawab, “Mencegah diri dari berbuat kejahatan itulah sodaqoh.” (HR. Bukhari dan Muslim).34

Apa yang kamu nafkahkan dengan tujuan keridhoan Allah akan diberi pahala walaupun hanya sesuap makanan ke mulut isterimu. (HR. Bukhari). Sodaqoh paling afdhol ialah yang diberikan kepada keluarga dekat yang bersikap memusuhi. (HR. Ath-Thabrani dan Abu Dawud). Satu dirham memacu dan mendahului seratus ribu dirham. Para sahabat bertanya, “Bagaimana itu?” Nabi Saw menjawab, “Seorang memiliki (hanya) dua dirham. Dia mengambil satu dirham dan bersodaqoh dengannya (berarti sedekah dgn 50% hartanya), dan seorang lagi memiliki harta-benda yang banyak, dia mengambil seratus ribu dirham untuk disodaqohkannya (mungkin hanya sedekah dgn 10% hartanya). (HR. An-Nasaa’i).35

Orang yang membatalkan pemberian (atau meminta kembali) sodaqohnya seperti anjing yang makan kembali muntahannya. (HR. Bukhari). Barangsiapa diberi Allah harta dan tidak menunaikan zakatnya kelak pada hari kiamat dia akan dibayang-bayangi dengan seekor ular bermata satu di tengah dan punya dua lidah yang melilitnya. Ular itu mencengkeram kedua rahangnya seraya berkata, “Aku hartamu, aku pusaka simpananmu.” Kemudian nabi Saw membaca firman Allah surat Ali Imran ayat 180: “Dan janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karuniaNya menyangka bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu buruk bagi mereka. Harta yang

33 Ibid. 34 Sumarna Setiawan, Pentingnya Zakat dan Sedekah, Mengapa Zakat dan Sedekah itu

penting...? Lihat http://shogakom.com/index.php?option=com_content&view=article………... Akses pada 25 Desember2015.

35 Ibid.

Page 9: 4. M. Yasin Ardhy

78

mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi.” (HR. Bukhari).36

Tiada suatu kaum menolak mengeluarkan zakat melainkan Allah menimpa mereka dengan paceklik (kemarau panjang dan kegagalan panen). (HR. Ath-Thabrani). Barangsiapa memperoleh keuntungan harta (maka) tidak wajib zakat sampai tibanya perputaran tahun bagi pemiliknya. (HR. Ahmad dan Tirmidzi). Penjelasan: Perhitungan perputaran tahun (haul) untuk menunaikan zakat ialah dengan tahun Hijriyah. Tentang sodaqoh yang seakan-akan berupa hadiah, Rasulullah Saw bersabda: “Baginya sodaqoh dan bagi kami itu adalah hadiah.” (HR. Bukhari). Allah Ta’ala mengharamkan bagiku dan bagi keluarga rumah tanggaku untuk menerima sodaqoh. (HR. Ibnu Saad),Penjelasan: Nabi Saw menolak menerima sodaqoh untuk dirinya dan keluarganya, tetapi mau menerima hadiah. Tidak ada iri hati kecuali terhadap dua perkara, yakni seorang yang diberi Allah harta lalu dia belanjakan pada sasaran yang benar, dan seorang diberi Allah ilmu dan kebijaksaan lalu dia melaksanakan dan mengajarkannya. (HR. Bukhari).37

Allah mengkhususkan pemberian kenikmatanNya kepada kaum-kaum tertentu untuk kemaslahatan umat manusia. Apabila mereka membelanjakannya (menggunakannya) untuk kepentingan manusia maka Allah akan melestarikannya namun bila tidak, maka Allah akan mencabut kenikmatan itu dan menyerahkannya kepada orang lain. (HR. Ath-Thabrani dan Abu Dawud). Abu Dzarr Ra berkata bahwa beberapa sahabat Rasulullah Saw berkata, “Ya Rasulullah, orang-orang yang banyak hartanya memperoleh lebih banyak pahala. Mereka shalat sebagaimana kami shalat dan berpuasa sebagaimana kami berpuasa dan mereka bisa bersedekah dengan kelebihan harta mereka.” Nabi Saw lalu berkata, “Bukankah Allah telah memberimu apa yang dapat kamu sedekahkan? Tiap-tiap ucapan tasbih adalah sodaqoh, takbir sodaqoh, tahmid sodaqoh, tahlil sodaqoh, amar makruf sodaqoh, nahi mungkar sodaqoh, bersenggama dengan isteri pun sodaqoh.” Para sahabat lalu bertanya, “Apakah melampiaskan syahwat mendapat pahala?” Nabi menjawab, “Tidakkah kamu mengerti bahwa kalau dilampiaskannya di tempat yang haram bukankah itu berdosa? Begitu pula kalau syahwat diletakkan di tempat halal, maka dia memperoleh pahala. (HR. Muslim).38

36 Sumarna Setiawan, Pentingnya Zakat dan Sedekah, Mengapa Zakat dan Sedekah itu

penting...? Lihat http://shogakom.com/index.php?option=com_content&view=article………... Akses pada 25 Desember2015.

37 Ibid. 38 Sumarna Setiawan, Pentingnya Zakat dan Sedekah, Mengapa Zakat dan Sedekah itu

penting...? Lihat http://shogakom.com/index.php?option=com_content&view=article………... Akses pada 25 Desember 2015.

Page 10: 4. M. Yasin Ardhy

79

Persoalan kemiskinan bukan baru dikenal saat ini, akan tetapi sejak zaman dimana manusia sudah banyak menjadi penghuni bumi ini. Sejak saat itu manusia sudah terkelompokkan menjadi orang kaya dan orang miskin. Hal inilah yang pada hakekatnya menjadi perhatian sejak saat itu bahwa manusia dalam berinteraksi saling memahami dan tersentuh apabila manusia yang satu melihat penderitaan manusia yang lain dan berusaha untuk melepaskannya atau minimal meringankan beban orang sedang menderita tersebut. Apalagi jika diperhatikan firman Allah yang mengatakan bahwa “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu bersaudara, maka damaikanlah diantara saudaramu itu, dan bertaqwalah kepada Allaah, niscaya Allah akan menurunkan Rahmat-Nya bagi kalian” (Al-Qur’an, 49 : 10) dan Hadits Rasulullah yang mengatakan bahwa “Tidaklah beriman seseorang diantara kalian, sampai dia mencintai saudaranya sebagaimana mencintai dirinya” (Salim Bahreisj, 1986 : 249). Dari firman Allaah dan Hadits Rasulullaah ini dapat ditarik kesimpulan bahwa kaum Muslimiin itu bersaudara, sehingga antara satu dengan yang lainnya harus saling mencintai agar rahmat Allah itu turun melimpah di muka bumi ini. Untuk itu selayaknyalah orang-orang kaya membantu menyelesaikan kesulitan yang dihadapi oleh orang-orang miskin.

Namun demikian, dalam kenyataannya orang-orang miskin dari zaman ke zaman tidaklah seperti yang diharapkan dalam firman Allah dan Hadits Rasulullah di atas, dimana manusia cenderung nafsi-nafsi dan tidak lagi mau memperhatikan kesulitan yang dihadapi oleh orang lain. Yusuf Qardawi dalam bukunya Hukum Zakat mengutip pendapat Muhammad Farid Wajdi mengatakan bahwa “seorang ilmuan besar melaporkan kepada kita tentang sejarah hitam hubungan antara orang-orang kaya dengan orang-orang miskin yang telah berlangsung semenjak kebudayaan-kebudayaan pertama manusia. Katanya, pada bangsa apapun manusia mengarahkan perhatiannya, ia selalu hanya akan menemukan dua golongan manusia yang tidak ada ketiganya, yaitu golongan yang berkecukupan dan golongan yang melarat. Dibalik itu selalu didapatkan suatu keadaan yang sangat menarik yaitu golongan yang berkecukupan selalu semakin makmur tanpa batas, sedangkan golongan yang melarat selalu semakin kurus sehingga hampir-hampir tercampak di atas tanah, terhempas tak berdaya. Terancamlah bangunan masyarakat oleh karena fundamennya goyah, sedangkan orang-orang hidup bermewah-mewah itu sudah tidak sadar mulai dari mana atap di atasnya runtuh”.39

Dari pandangan di atas, tergambar bahwa ternyata terjadinya jurang antara orang-orang kaya dengan orang-orang miskin sudah sejak lama berlangsung terutama jauh sebelum ajaran Islam diturunkan oleh Allah untuk menjadi petunjuk bagi manusia. Oleh karena itu, pada masa Rasulullah dan masa

39 Yusuf Qardhawi, Loc.cit., hlm. 42-43.

Page 11: 4. M. Yasin Ardhy

80

Khulafaa’urraasyidiin telah diterapkan bagaimana mengatasi adanya jurang tersebut melalui pengelolaan zakat yang dilakukan langsung oleh Negara atau pemerintah. Di mana pada masa itu dan sesudahnya bahkan pernah masyarakat tidak mau menerima zakat karena semuanya sudah menjadi Muzakki. Kenapa demikian ? Hal ini terjadi karena begitu taatnya kaum Muslimin pada saat itu kepada Allah sehingga turunlah rahmat rezeki sebanyak-banyaknya kepada hamba-Nya yang selalu menjalin persaudaraan diantara mereka tersebut. Ketaatan hamba kepada Allah, memang akan menjadikan Allah untuk terlibat langsung dalam menangani permasalahan kemiskinan yang dihadapi oleh hamba tersebut dan bahkan juga bisa dinikmati oleh orang-orang yang tidak beriman kepada-Nya.

Sekarang tinggal kita bagaimana kedepannya apakah akan dibiarkan masalah ini berlangsung terus-menerus atau dihentikan sampai di sini dengan melakukan perbaikan dimana-mana, termasuk perbaikan tingkat ketaatan kita kepada Allah. Indonesia sebagai Negara yang mayoritas Muslim tentu akan menjadi perhatian khusus dari Allah dimana jika hamba-Nya yang beriman serius mentaati perintah-Nya, maka Allaah tentu akan membantu segala kesulitan yang dihadapi oleh hamba-Nya tersebut seperti halnya yang terjadi pada zaman Rasulullah dan para Khulafaa’urraasyidiin dan sesudahnya. Sesungguhnya negeri ini telah dilimpahi oleh Allah dengan kekayaan sumber daya alam yang luar biasa banyaknya, akan tetapi rakyatnya tidak memilki kekayaan seperti kayanya negeri ini. Ini mungkin merupakan murka Allah atau ujian-Nya kepada kita semua sebagai warga Negara dari Negara yang sesungguhnya sangat kaya raya. Apapun itu, yang kita semua harus menjadikannya sebagai pelajaran yang sangat berharga.

Perbaikan lain yang tidak kalah pentingnya adalah perbaikan di bidang peraturan perundang-undangan yang ada. Memang sudah ada upaya perbaikan yang dilakukan terkait dengan ini, misalnya dengan adanya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat, yang kemudian diganti dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011, tetapi dalam Undang-Undang ini meskipun telah diatur adanya keterlibatan langsung dari Negara atau pemerintah dalam menangani atau mengelola zakat, akan tetapi belum efektif dalam mengelola zakat yang berasal dari kaum hartawan Muslim.

Oleh karena itu, jika kita ingin agar pembayaran zakat dari hartawan Muslim ini efektif seperti penerimaan pajak – diperlukan adanya keterlibatan langsung negara atau pemerintah dalam pengelolaan zakat. Dengan adanya keterlibatan secara langsung dari pemerintah tersebut, insyaa Allah pembayaran zakat akan efektif karena dapat dipaksakan sehingga penerimaan Negara akan bertambah. Bertambahnya penerimaan Negara dimaksud, bisa menjadi salah satu upaya untuk mengatasi masalah kemiskinan seperti apa yang diamanahkan oleh pasal 34 Undang-Undang Dasar 1945 sebagaimana telah dikemukakan di atas.

Page 12: 4. M. Yasin Ardhy

81

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat dalam pertimbangannya antara lain menyatakan: a. bahwa negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu; b. bahwa menunaikan zakat merupakan kewajiban bagi umat Islam yang mampu sesuai dengan syariat Islam; c. bahwa zakat merupakan pranata keagamaan yang bertujuan untuk meningkatkan keadilan dan kesejahteraan masyarakat; d. bahwa dalam rangka meningkatkan dayaguna dan hasil guna, zakat harus dikelola secara melembaga sesuai dengan syariat Islam;

Jika kita membicarakan mengenai tinjauan kepustakaan berkaitan dengan pengelolaan zakat, maka kita akan melihatnya dari segi historis atau sejarah berkaitan dengan hal tersebut. Selain itu juga kita akan melihat bagaimana perhatian dari berbagai pihak berkaitan pengelolaan zakat dan tata cara perpajakan yang ada. Penelitian ini akan dimulai dengan sejarah pengelolaan zakat.40 Perintah wajib zakat turun di Madinah pada bulan Syawal pada tahun keduan hijrah Nabi SAW. Kewajibannya terjadi setelah kewajiban puasa Ramadhan dan zakat fitrah. Zakat mulai diwajibkan di Madinah karena masyarakat Islam sudah mulai terbentuk, dan kewajiban ini dimaksudkan untuk membina masyarakat muslim yakni sebagai bukti solidaritas sosial, dalam arti bahwa orang kaya yang berzakat yang patut masuk dalam barisan kaum beriman. Adapun ketika umat Islam masih berada di Makkah. Allah SWT, sudah menegaskan dalam Al-Qur�’an tentang pembelanjaan harta yang belum dinamakan zakat, tetapi berupa kewajiban infaq, yaitu bagi mereka yang mempunyai kelebihan wajib membantu yang kekurangan, besarnya tergantung kepada kerelaan masing-masing, yang tentunya kerelaan itu berkaitan erat dengan

40 Wikipedia menulis tentang “Sejarah zakat. Setiap muslim diwajibkan memberikan

sedekah dari rezeki yang dikaruniakan Allah. Kewajiban ini tertulis di dalam Alquran. Pada awalnya, Alquran hanya memerintahkan untuk memberikan sedekah (pemberian yang sifatnya bebas, tidak wajib). Namun, pada kemudian hari, umat Islam diperintahkan untuk membayar zakat. Zakat menjadi wajib hukumnya sejak tahun 662 M. Nabi Muhammad melembagakan perintah zakat ini dengan menetapkan pajak bertingkat bagi mereka yang kaya untuk meringankan beban kehidupan mereka yang miskin. Sejak saat ini, zakat diterapkan dalam negara-negara Islam. Hal ini menunjukan bahwa pada kemudian hari ada pengaturan pemberian zakat, khususnya mengenai jumlah zakat tersebut. Pada zaman khalifah, zakat dikumpulkan oleh pegawai sipil dan didistribusikan kepada kelompok tertentu dari masyarakat. Kelompok itu adalah orang miskin, janda, budak yang ingin membeli kebebasan mereka, orang yang terlilit hutang dan tidak mampu membayar. Syari'ah mengatur dengan lebih detail mengenai zakat dan bagaimana zakat itu harus dibayarkan. Hukum zakat. Zakat merupakan salah satu rukun Islam, dan menjadi salah satu unsur pokok bagi tegaknya syariat Islam. Oleh sebab itu hukum zakat adalah wajib (fardhu) atas setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Zakat termasuk dalam kategori ibadah seperti salat, haji, dan puasa yang telah diatur secara rinci berdasarkan Alquran dan Sunah. Zakat juga merupakan amal sosial kemasyarakatan dan kemanusiaan yang dapat berkembang sesuai dengan perkembangan ummat manusia dimana pun”. Lihat http://id.wikipedia.org/wiki/Zakat..... Di Unduh pada 27 Maret 2016.

Page 13: 4. M. Yasin Ardhy

82

kualitas iman yang bersangkutan.41 Selama tiga belas tahun di Makkah, kaum muslimin didorong untuk manginfakkan harta mereka buat fakir, miskin, budak, namun sebelum ditentukan nishab dan berapa kewajibannya zakatnya, juga belum diketahui apakah telah diorganisasi pengumpulan dan penyalurannya. Yang jelas, kaum muslimin awal memberikan sebagian harta mereka untuk kepentingan Islam. Abu Bakar r.a. misalnya, memerdekakan sejumlah budak setelah membeli mereka dengan harga mahal. Periode Madinah ditentukan nishab dan jumlah kewajiban zakat administrasi, pengumpulan dan penyalurannya. Zakat turun di madinah memberikan rincian sistematik tentang kewajiban zakat. Bahkan ceramah Rasulullah di madinah setelah hijrah berisi juga kewajiban zakat dan Infaq. Rasulullah pernah mengirim Ala al-Hadrami ke Bahrain dan Amr ke Oman pada tahun 8 H, Muadz ke Yaman pada tahun 9 H. Dalam banyak riwayat dikisahkan bahwa zakat dari suatu daerah disalurkan kedaerah itu juga, tidak dibawa ke Madinah. Meski demikian, beberapa riwayat mengisahkan sebagian zakat ada juga yang dikirim ke Madinah. Konsep zakat tidak statis, tapi terus dikembangkan oleh Khulafaur Rasyidin dan para ulama setelahnya.42 Dalam soal manajemen, pada awal Islam, ada pengalaman yang menarik bahwa zakat dikelola oleh pemerintah. Pendapat ini memang dapat diperdebatkan. Sejarah mencatat bahwa sejak Rasulullah SAW melakukan migrasi atau hijrah dari Makkah ke Madinah, beliau di posisikan sebagai Nabi dan Negarawan. Dengan demikian, keberadaan beliau selain pemimpin agama, juga sebagai pemimpin negara dan pemerintahan. Tidak salah jika ada orang yang berpendapat bahwa Islam adalah agama dan negara (al-Islam huwa al-din wa al-daulah.43

Secara ilmiah buku atau kajian yang berkaitan dengan Hukum Pengelolaan Zakat, masih sangat kurang atau dapat dikatakan hampir tidak ada. Namun demikian kajian dilihat dari aspek keagamaan, masalah zakat ini sudah sangat banyak dilakukan antara lain, yang paling terkenal adalah Fiqh Al-Zakah yang ditulis oleh Yusuf Qaradhawi. Wikipedia menyatakan, “His book Fiqh al-Zakat is considered by some as the most comprehensive work in the area of zakat”.44 “Abul Ala Maududi commented on it as "the book of this century in Islamic jurisprudence (fiqh)".45 Buku ini telah diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia

41 Muhammad, Zakat Profesi Wacana pemikiran dalam Fiqih Kontemporer, (Jakarta:

Salemba Diniyah, 2002), hlm 16. 42 Adiwarman Aswar Karim, Ekonomi Islam Suatu kajian Kontemporer, ( Jakarta: Gema

Insani Press, 2001), hlm 191 43 Ahmad Rofiq, Fiqih kontekstual:Dari Normatif ke Pemaknaan Sosial, ( Semarang:

Kerjasama pustaka Pelajar Yogyakarta dan LSM Damar, 2004), hlm 299. 44 http://en.wikipedia.org/wiki/Yusuf_al-Qaradawi. Di akses pada 10 April 2016. 45 Ibid.

Page 14: 4. M. Yasin Ardhy

83

dengan judul Hukum Zakat.46 Fikih Ensiklopedi Zakat, oleh: Muhammad bin Shalih Al Utsaimin, Judul Asli: Fatawa fi ahkami Az Zakat,47; Panduan Pintar Zakat, oleh HA Hidayat, Lc. & H. Hikmat Kurnia48, Pajak itu Zakat : Uang Allah untuk Kemaslahatan Rakyat, oleh Masdar F Mas'udi.49 Tanya Jawab Tentang Zakat oleh Amir Said Az-Zibari,50; Praktis dan Mudah Menghitung Zakat oleh Ali Mahmud Uqaily,51; Zakat Kontemporer, oleh Khalid bin Ali al-Musyaiqih,52; Pengantar Hukum Zakat & Wakaf, oleh: Sutikno S,53; Fatwa-Fatwa Zakat, oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin,54; Hukum dan Pemberdayaan Zakat (Upaya Sinergis Wajib Zakat dan Pajak di Indonesia oleh Abdul Ghofur Anshori, 55 ; Potensi dan Peran Zakat Dalam Mengurangi Kemiskinan (Studi Kasus Jawa Barat dan Jawa Timur) Editor: Firmansyah,56.

Jika kita melihat kebelakang, dalam sejarahnya Undang-Undang yang mengatur tentang Pengelolaan Zakat adalah Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999. Kemudian Undang-undang ini diganti dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat.

A. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian tersebut diatas, rumusan masalah dalam penelitian mengenai hal ini adalah:

1. Bagaimana Peranan Baznas dalam Pelaksanaan atau Penegakan Hukum Pengelolaan Zakat berupa pengumpulan, pendistribusian, pendayagunaan, pembiayaan, di Indonesia berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 dalam teori dan praktek?

46 Yusuf Qardhawi, Hukum Pajak, Diterjemahkan dari bahasa Arab oleh: Salman Harun,

Didin Hafidhuddin, Hasanuddin, Penerbit Lintera Antara Nusa, Bogor , Cet 10: 2007. xxvii, 1186 hlm. il. 23 cm.

47 Muhammad bin Shalih Al Utsaimin, Fikih Ensiklopedi Zakat, Penerbit: Pustaka As-Sunnah.

48 HA Hidayat, Lc. & H. Hikmat Kurnia, Panduan Pintar Zakat, Penerbit Qultum Media, Oktober – 2008.

49 Masdar F Mas'udi, Pajak itu Zakat : Uang Allah untuk Kemaslahatan Rakyat, Penerbit Mizan, Bandung, 2010.

50 Amir Said Az-Zibari, Tanya Jawab Tentang Zakat, Penerbit: AKBAR MEDIA. 51 Ali Mahmud Uqaily, Praktis dan Mudah Menghitung Zakat, Penerbit: AQWAM. 52 Khalid bin Ali al-Musyaiqih, Zakat Kontemporer, Penerbit Embun Kitera, 2010. 53 Sutikno S, Pengantar Hukum Zakat & Wakaf, Penerbit oleh: GRAMEDIA PUSTAKA

UTAMA. 54 Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, Fatwa-Fatwa Zakat, Penerbit: DARUS

SUNNAH PRESS. 55 Abdul Ghofur Anshori, Hukum dan Pemberdayaan Zakat (Upaya Sinergis Wajib Zakat

dan Pajak di Indonesia, Pilar Media (Anggota IKAPI), Yogyakarta, 2006. 56 Firmansyah, Potensi dan Peran Zakat Dalam Mengurangi Kemiskinan (Studi Kasus

Jawa Barat dan Jawa Timur), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), 2009.

Page 15: 4. M. Yasin Ardhy

84

2. Bagaimana pembinaan, pengawasan, peran serta masyarakat, sanksi administratif, larangan dan ketentuan pidana pengelolaan zakat dalam teori dan praktek di Indonesia.

II. PERANAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) DALAM PENGELOLAAN ZAKAT

a. PENGUMPULAN. Undang-Undang No. 23/2011 Tentang Pengelolaan Zakat dalam Pasal 21 menerangkan, (1) Dalam rangka pengumpulan zakat, muzaki melakukan penghitungan sendiri atas kewajiban zakatnya. (2) Dalam hal tidak dapat menghitung sendiri kewajiban zakatnya, muzaki dapat meminta bantuan BAZNAS. Pasal 22 Zakat yang dibayarkan oleh muzaki kepada BAZNAS atau LAZ dikurangkan dari penghasilan kena pajak. Pasal 23 (1) BAZNAS atau LAZ wajib memberikan bukti setoran zakat kepada setiap muzaki. (2) Bukti setoran zakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan sebagai pengurang penghasilan kena pajak. Pasal 24, Lingkup kewenangan pengumpulan zakat oleh BAZNAS, BAZNAS provinsi, dan BAZNAS kabupaten/kota diatur dengan Peraturan Pemerintah. Berdasarkan UU Nomor 38 Tahun 1999, Baznas telah melakukan beberapa bentuk pelayanan antara lain: 1) “Zakat Via Payroll System. Zakat via payroll system adalah sebuah

bentuk pelayanan zakat melalui pemotongan langsung dari gaji seorang karyawan di sebuah perusahaan. Keutamaan membayar zakat melalui payroll system:57 • memudahkan karyawan (penunaian zakat langsung dipotong dari gaji

oleh bagian SDM perusahaan) • meringankan karyawan (dilakukan setiap bulan secara otomatis) • tertib (karyawan sebagai wajib zakat terhindar dari lupa) • menjadi keikhlasan (tidak berhubungan langsung dengan mustahik) • tepat sasaran dan berdaya guna (penyaluran zakat melalui program

pendistribusian dan pendayagunaan BAZNAS yang berkesinambungan).

Mekanisme pembayaran zakat melalui payroll system: • Manajemen perusahaan memfasilitasi pimpinan dan karyawan untuk

menunaikan zakat dengan cara diperhitungkan langsung dalam daftar gaji.

• Karyawan mengisi form kesediaan membayar zakat melalui potong gaji langsung yang ditujukan kepada bagian SDM atau bagian gaji.

57 Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Zakat via Payroll System, Jakarta - Indonesia,

2016, hlm. 1.

Page 16: 4. M. Yasin Ardhy

85

• Pembayaran zakat dilakukan langsung dari gaji setiap bulan dan ditransfer ke rekening BAZNAS oleh bagian keuangan.

• Bagian SDM atau bagian gaji menyerahkan data karyawan yang membayar zakat kepada BAZNAS dalam bentuk file berformat excel.

• Karyawan memperoleh kartu NPWZ (Nomor Pokok Wajib Zakat), BSZ (Bukti Setor Zakat) dan Laporan Donasi atas zakat yang ditunaikan.

2) Zakat Via Mobil Zakat Keliling. BAZNAS memiliki sarana 1 unit Mobil Zakat Keliling, donasi dari Bank Mega Syariah, yang secara periodik ditempatkan di beberapa lokasi strategis guna memudahkan muzaki melakukan pembayaran ZIS nya.58

3) Zakat Via E-Card. Bermula dari berkembangnya jaringan ATM (Anjungan Tunai Mandiri / Automated Teller Machine), saat ini pembayaran apa saja dapat dilakukan via ATM dan konter yang menyediakan layanan mesin EDC. Kartu ATM pun semakin populer, hingga bisa digesek di EDC Swipe dan ditambah dengan pengaman PIN. EDC yang biasa digunakan untuk memproses kartu kredit pun didesign untuk mendukung kartu ATM. Banyak sekali konter memiliki mesin EDC yang dapat memproses kartu ATM atau biasa disebut juga sebagai Kartu Debit. Kemudian, seiring perkembangan, ATM dengan PIN ini mulai dinilai kurang praktis karena harus memasukan PIN yang butuh waktu untuk melakukannya. Disinilah cikal bakal konsep Uang Elektronik atau E-Wallet itu. Yaitu bagaimana membuat alat pembayaran menggunakan kartu (APMK) ini lebih praktis tanpa menggunakan PIN. BAZNAS bekerjasama dengan kalangan perbankan, menyediakan fasilitas pembayara melaui menu pembayaran zakat di ATM. Di masa depan, BAZNAS akan menerbitkan kartu Nomor Pokok Wajib Zakat (NPWZ) yang sekaligus dapat berfungsi sebagai kartu Debit dan ATM, serta E-Wallet. Selain untuk pembayaran, data muzaki dan data history pembayaran zakat muzaki dapat diunduh ke dalam kartu elektronik tersebut untuk memudahkan para muzaki dalam menunaikan kewajiban zakatnya dimana saja dan kapan saja.59

4) Zakat Via Online Payment. Perkembangan teknologi web 2.0 semakin membuat semarak proses transaksi online melalui portal, web dan blog di internet secara mudah, aman dan cepat. BAZNAS menyediakan kemudahan layanan pembayaran zakat, infak shodaqoh dan donasi lain

58 Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Zakat via Mobil – Zakat Keliling, Jakarta -

Indonesia, 2016, hlm. 1. 59 Lihat Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Zakat via e-Card, Jakarta - Indonesia, 2016,

hlm. 1.

Page 17: 4. M. Yasin Ardhy

86

melalui mekanisme online payment atau e-payment dengan bekerjasama dengan pihak perbankan syariah dan konvensional. Click dan lakukan transaksi pembayaran anda melalui banner online perbankan syariah yang telah bekerjasama dengan BAZNAS, dibawah ini. Para muzaki yang budiman dapat juga melakukan pembayaran ZIS ke BAZNAS di atm-atm perbankan melalui menu pembayaran zakat, atau datang langsung ke konter-konter perbankan syariah terdekat.60

5) Zakat via Perbankan Syariah. Zakat, sebagai pilar ketiga dari ekonomi syariah, tidak terlepas dari dua pilar yang lain yaitu sektor rill dan sektor keuangan syariah, termasuk di dalamnya perbankan syariah.BAZNAS telah memiliki rekening dan bekerjasama dengan seluruh perbankan syariah dalam proses penghimpunan zakat nasional.61

6) Zakat Via Konter. Salah satu upaya BAZNAS untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk membayarkan ZIS di antaranya adalah dengan Konter Layanan Zakat, Infaq, dan Shodaqoh (ZIS). Tujuan dari pelayanan konter ini adalah agar para muzaki mendapatkan pelayanan yang lebih dekat dan eksklusif, tidak hanya untuk membayarkan zakat, akan tetapi untuk berkonsultasi seputar ZIS serta informasi lengkap mengenai program BAZNAS. Kelebihan menunaikan zakat melalui konter Layanan ZIS BAZNAS adalah: 1. Konsultasi Fiqh Zakat secara langsung; 2. Doa pembayaran zakat secara langsung; 3. Langsung mendapatkan kartu NPWZ (Nomor Pokok Wajib Zakat); 4. Langsung mendapatkan bukti Setor Zakat (BSZ) yang dapat digunakan sebagai bukti agar zakat yang Anda tunaikan dapat diperhitungkan sebagai pengurang penghasilan kena pajak; 5. Informasi lengkap mengenai program BAZNAS.62

7) Konsultasi Online. Konsultasi Zakat. Anda Bertanya Kami Menjawab, oleh : Prof. Dr. K.H. Didin Hafidhuddin, M.Sc (Ketua Umum BAZNAS) Kami sangat berterima kasih jika anda ingin berkontribusi kepada kami dengan bertanya kepada kami seputar ZIS.63

8) Konfirmasi Pembayaran ZIS. Silahkan mengisi data-data berikut untuk konfirmasi pembayaran zakat anda :64 Registrasi Online. Registrasi Muzakki. Daftarkan diri anda untuk memperoleh NPWZ guna mendapatkan pengurangan pajak. Untuk

60 Ibid. 61 Ibid. 62 Lihat Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Zakat via Counter, Jakarta - Indonesia,

2016, hlm. 1 63 Ibid. 64 Ibid.

Page 18: 4. M. Yasin Ardhy

87

menjadi muzakki, anda harus/telah berdonasi melalui rekening Baznas.65 Jemput Zakat. 0878 7737 3555. Kami Siap Menjemput Zakat Anda (waktu penjemputan setiap hari Senin – Jumat, pukul 08.00 – 16.00 WIB) Hubungi BAZNAS 021 390 4 555. ZAKAT HARTA YANG TELAH TERSIMPAN SATU TAHUN: (A) Uang tunai, tabungan, deposito, atau sejenisnya. (B) Saham atau surat-surat berharga lainnya. (C) Real Estate. (D) Emas, perak, permata atau sejenisnya. (E) Mobil. (F) Jumlah Harta Simpanan (A+B+C+D+E). (G) Hutang Pribadi yang jatuh tempo pada tahun ini. (H) Harta simpanan kena zakat (F-G) jika > nisab. (I) Jumlah zakat atas simpanan yang wajib dibayarkan pertahun (2,5% X h). ZAKAT PROFESI: (J) Pendapatan/ gaji perbulan setelah dipotong pajak. (K) Bonus/Pendapatan lain-lain selama setahun. (L) Jumlah pendapatan pertahun. (M) Jumlah zakat profesi yang wajib dibayarkan pertahun (2,5% X L). ZAKAT HARTA USAHA (PERDAGANGAN/BISNIS LAINNYA: (N) Nilai Kekayaan Perusahaan(termasuk uang tunai, simpanan di bank. (O) Utang Perusahaan Yang Jatuh Tempo. (P) Komposisi Kepemilikan(Dalam Persen). (Q) Jumlah Bersih Harta Usaha (O% X (M-N). (R) Harta Usaha Kena Zakat (P, jika > nisab). (S) Jumlah zakat atas harta usaha yang wajib dibayarkan pertahun (2.5% X Q). Total Zakat yang Harus Dibayarkan (I+M+Q). PERHITUNGAN NISAB: Harga Emas Murni saat ini pergram. Besarnya Nisab (Harga Emas X 85 gram).66

Adapun produk yang direncakan oleh Badan Amil Zakat Nasional (Bazis) adalah sebagai berikut: 1) Zakat Peternakan.67 Zakat Hasil Ternak (salah satu jenis Zakat Maal)

meliputi hasil dari peternakan hewan baik besar (sapi,unta) sedang (kambing,domba) dan kecil (unggas, dll). Perhitungan zakat untuk masing-masing tipe hewan ternak, baik nisab maupun kadarnya berbeda-beda dan sifatnya bertingkat. Sedangkan haulnya yakni satu tahun untuk tiap hewan. Syarat Umum: • Sampai Nishab. • Berlalu satu tahun. • Tenaganya tidak dipergunakan untuk produksi.

65 Ibid. 66 Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Hitung Zakat, Jakarta - Indonesia, 2016, hlm. 1 67 Ibid.

Page 19: 4. M. Yasin Ardhy

88

• Digembalakan. Zakat atas Unta: Nishab & kadar zakat: 1 –4 ekor tidak ada zakat. 5 – 9 ekor seekor kambing. 10 – 14 ekor dua ekor kambing. 15 – 19 ekor tiga ekor kambing. 20 – 24 ekor empat ekor kambing. 25 – 35 ekor seekor unta betina 1 tahun. 36 – 45 ekor seekor unta betina 2 tahun. 46 – 60 ekor seekor unta betina 3 tahun. 61 – 75 ekor seekor unta betina 4 tahun. 76 – 90 ekor 2 ekor unta betina 2 tahun. 91 – 120 ekor 2 ekor unta betina 3 tahun. Setiap tambahan 50 unta seekor unta 3 tahun dan tambahan 40 unta dan seekor unta 2 tahun. Zakat Atas Sapi: Nishab & Kadar: 1 - 29 ekor tidak ada zakat. 30 – 39 ekor seekor anak sapi. 40 – 59 ekor seekor sapi satu tahun. 60 – 69 ekor seekor sapi usia 2 tahun. 70 – 79 ekor 2 ekor anak sapi. 80 – 89 ekor seekor anak sapi & sapi 2 thn. 90 – 99 ekor 2 ekor sapi 2 tahun. 100 – 109 ekor 3 ekor anak sapi. 110 – 119 ekor 2 ekor anak sapi & seekor sapi usia 2 tahun. Kemudian setiap pertambahan 30 ekor seekor anak sapi dan pertambahan 40 ekor -> seekor sapi usia 2 tahun.68

2) Zakat Pertanian. Landasan Hukum. Firman Allah: Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya) Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila berbuah. Dan tunaikanlah haknya (zakatnya) di hari memetiknya (Q S, 6 : 141). As Sunnah: Dari Jabir, Nabi bersabda: Yang diairi oleh sungai dan hujan 10% sedangkan yang diairi dengan pengairan 5%. Hasil ijma ulama. Nishab dan Tarif: Dari Jabir, dari Rasulullah saw Tidak wajib bayar zakat pada kurma yang kurang dari 5 ausuq (HR Muslim). - Dari hadist ini dijelaskan bahwa nishab zakat pertanian adalah 5 ausuq; - Ausuq

68 Lihat Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Zakat Peternakan, Jakarta - Indonesia,

2016, hlm. 1

Page 20: 4. M. Yasin Ardhy

89

jamak dari wasaq, 1 wasaq = 60 sha, sedangkan 1 sha= 2,176 kg, maka 5 wasaq adalah 5 x 60 x 2,176 = 652,8 kg. Kadar zakat yang harus dikeluarkan: - jika diairi oleh hujan atau sungai 10 %, dan - jika diairi oleh pengairan 5 %. Zakat pertanian dikeluarkan saat menerima hasil panen. Syarat Zakat Pertanian: 1. Islam; 2. . Merdeka; 3. Sempurna Milik; 4. Cukup nisab; 5. Tanaman tersebut adalah makanan asasi yang tahan disimpan lama; 6. Tanaman tersebut adalah hasil usaha manusia dan bukannya tumbuh

sendiri seperti tumbuh liar, dihanyutkan air dan sebagainya. Nishab Hasil Bumi yang Tidak Diliter: -Nishab 5 ausuq adalah bagi hasil bumi yang dapat diukur dengan takaran tersebut. - Adapun bagi hasil bumi yang tidak dapat diliter, menurut Dr Yusuf Qordhowi, nishabnya sama dengan nilai 653 kg hasil bumi yang berharga (seperti padi atau gandum).69

3) Zakat Emas, Perak dan Uang. Hadist yang diriwayatkan dari Ali ra, dia berkata, telah bersabda Rasulullah saw: Jika kamu mempunyai 200 dirham dan sudah cukup setahun maka zakatnya adalah 5 dirham, dan emas hanya dikenakan zakat bila sudah mencapai 20 dinar dan sudah cukup setahun, maka zakatnya adalah ½ dinar setiap bertambah maka dengan hitungan tersebut. Tidak wajib zakat kecuali sampai cukup masa setahun (H.R Abu Daud). Kategori Zakat Emas dan Perak. Harta lain yang juga termasuk kategori emas dan perak : 1. Logam/batu mulia dan Mata uang; 2. Simpanan seperti : Tabungan, deposito, cek atau surat berharga

lainnya. Syarat Zakat Emas & Perak: - Sampai nishob. - Berlalu satu tahun. - Bebas dari hutang yang menyebabkan kurang dari nishob. - Surplus dari kebutuhannya. Jika perhiasan tersebut sebagai simpanan atau investasi, wajib dikeluarkan zakatnya 2.5% dengan syarat nishob dan haul. Perhiasan yang haram digunakan dan terbuat dari emas & perak, wajib dikeluarkan zakatnya. Jika perhiasan tersebut untuk dipakai dan dalam batas yang

69 Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Zakat Pertanian, Jakarta - Indonesia, 2016, hlm. 1

Page 21: 4. M. Yasin Ardhy

90

wajar, tidak dikenakan zakat, jika berlebihan termasuk katagori pertama. Penentuan nishabnya adalah senilai dengan nishab emas 85 gram. Nishab dan kadar zakat emas, perak dan uang: - Nishab emas 20 dinar, 1 dinar = 4,25 gram, maka nishab emas adalah

20 X 4,25 gram = 85 gram. - Nishab Perak adalah 200 dirham, 1 dirham = 2,975 gram, maka nishab

perak adalah 200 X 2,975 gram = 595 gram. - Demikian juga macam jenis harta yang merupakan harta simpanan dan

dapat dikategorikan dalam emas dan perak, seperti uang tunai, tabungan, cek, saham, surat berharga ataupun bentuk lainnya. Maka nishab dan zakatnya sama dengan ketentuan emas dan perak. Artinya jika seseorang memiliki bermacam-macam bentuk harta dan jumlah akumulasinya lebih besar atau sama dengan nishab (85 gram emas) maka ia telah terkena kewajiban zakat (2.5%).70

4) Zakat Atas Madu. Landasan hukum: Dari Amru bin Syuaib dari kakeknya dari Nabi SAWÂ berkata: Sesungguhnya Rasulullah SAW mengambil zakat madu sebesar 1/10 (HR Daruqutni). Berdasarkan hadits diatas ulama berbeda pendapat: - Jumhur ulama tidak mewajibkan zakat madu dengan alasan tidak ada dalil yang kuat. - Abu Hanifah dan Ahmad mewajibkan zakat madu dengan dasar keumuman ayat dan hadits. Nishab dan Tarif Zakat Madu. - Imam Abu Hanifah tidak menetapkan nishb madu dan menetapkan

tarifnya 10 %. - Imam Ahmad menentukan nishabnya sebanyak 16 liter Bagdadi. - Sebagian Ulama menganalogikan pada hasil pertanian maka nishabnya

adalah senilai 652,8 kg sedangkan tarifnya 10 % jika terdapat di tanah yang datar dan 5 % jika berada di pegunungan.

Kadar Zakat Madu. Para ulama bersepakat bahwa zakat madu diambil dari pendapatan bersih madu, atau setelah dikurangi dari biaya-biaya untuk mendapatkannya dan besarnya sepersepuluh (10%). Zakat atas Hasil Produksi Hewani: - Zakat atas produk hewani seperti harus diperlakukan sama dengan

madu. - Hal ini berlaku pula pada ternak-ternak piaraan yang memang khusus

diambil susunya dan tidak merupakan barang dagangan. - Zakat atas produk hewani adalah sebesar sepersepuluh dari penghasilan

bersih, atau setelah dikurangi biaya-biaya.

70 Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Zakat Emas, Perak dan Uang, Jakarta - Indonesia,

2016, hlm. 1

Page 22: 4. M. Yasin Ardhy

91

- Diantara ulama fiqh ada pula yang berpendapat jika seseorang yang membeli hewan untuk dijual produknya, misalnya sapi untuk dijual susunya, ulat sutera untuk dijual suteranya, atau sejenisnya; maka orang itu harus menghitung nilai benda-benda tersebut dengan produknya pada akhir tahun, lalu mengeluarkan zakatnya seperti zakat perniagaan (2,5%).71

5) Zakat Investasi. Zakat Investasi dalam istilah fiqh biasa disebut zakat Almustaghillat. Zakat tersebut dikenakan terhadap harta yang diperoleh dari hasil investasi. Diantara bentuk usaha yang termasuk investasi adalah; bangunan atau kantor yang disewakan, saham, rental mobil, rumah kontrakan, dll. Sebagian ulama Hanbali menganalogikan ke dalam zakat perdagangan, dengan tarif 2,5 % dan nishab 85 gram serta sampai haul. Analogi Zakat Investasi. Sebagian ulama Maliki dan salaf seperti Ibnu Masud, Ibnu Abbas, dll menganalogikannya ke dalam zakat uang tapi diambil dari hasilnya saja, tanpa mensyaratkan haul dikeluarkan ketika menerimanya. Para ulama kontemporer, seperti Abu Zahrah, Abdul wahab Kholaf, dan Yusuf Qordhowi, menganalogikannya ke dalam zakat pertanian yaitu dikeluarkan saat menghasilkan dari hasilnya, tanpa memasukkan unsur modal dengan tarif 5 % untuk penghasilan kotor dan 10 % untuk penghasilan bersih.72

6) Zakat Perniagaan. Ulama-ulama fikih menamakan zakat perniagaan dengan istilah Harta Benda Perdagangan Arudz al Tijaroh), yakni: Semua yang diperuntukkan untuk dijual selain uang kontan dalam berbagai jenisnya, meliputi alat-alat, barang-barang, pakaian, makanan, perhiasan, binatang, tumbuhan, tanah, rumah, dan barang-barang tidak bergerak maupun bergerak lainnya. Landasan Hukum. Menurut Ibnu Arabi dalam Syarh at-Turmizi Jilid 2 hal 104 bahwa ayat pungutlah akat dari kekayaan mereka (QS. 9:103) itu berlaku menyeluruh atas semua kekayaan, bagaimanapun jenis, nama, dan tujuannya. Orang yang ingin mengecualikan salah satu jenis haruslah mampu mengemukakan satu landasan. (Hukum Zakat hal. 301). Abu Dzar Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, Unta ada sedekahnya, kambing ada sedekahnya, dan pakaian juga ada sedekahnya (Ibnu Hazm, Al-Muhalla, jilid 5: 234-235). Pakaian (al-Baz) menurut al-Qomus berarti baju, peralatan rumahtangga, dan sebagainya, yang meliputi kemeja, perabot, peralatan dapur. Dan wajib zakat atas nilai harganya apabila diinvestasikan dan diperjualbelikan (Hukum Zakat hal. 303). Ibnu Mundzir berkata Para ulama fikih sudah sampai pada suatu kesimpulan

71 Ibid. 72 Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Zakat Investasi, Jakarta - Indonesia, 2016, hlm. 1

Page 23: 4. M. Yasin Ardhy

92

bahwa harta benda yang dimaksudkan untuk diperdagangkan wajib zakat apabila masanya sudah sampai setahun. Hal ini diriwayatkan dari Umar, anaknya, dan Ibnu Abbas. Hasan, Jabir bin Zaid, Maimun bin Mahran, Thawus, Nakha, Tsauri, Auza, Syafi, Abu Ubaid, Ishaq, dan Abu Hanifah dan kawan-kawannya (Al-Mughni, jilid 3: 30) Dalam fiqh Islam perusahaan dikenal dengan syirkah. Pada era modern sekarang ini, perusahaan adalah merupakan lambang kekuatan perekonomian. Oleh sebab itu, tidak pantas membiarkan perusahaan terlepas dari kewajiban zakat. Ketentuan: - Berlalu masanya setahun; - Mencapai nishob 85 gr emas; - Bebas dari hutang; - Kadar zakat yang dikeluarkan adalah 2,5 %; - Dapat dibayarkan dengan uang atau barang. Cara Perhitungan: (Modal + Keuntungan + Piutang) (Hutang + Kerugian) x 2,5%. Contoh: Bapak Fulan seorang pedagang warung kelontong, ia memiliki aset (modal) sebanyak Rp 10.000.000,- setiap bulannya ia mendapatkan keuntungan bersih sebesar Rp 3.000.000,- /bulan. Usaha itu ia mulai pada bulan Januari 2010, setelah berjalan 1 tahun pada bulan tersebut ia mempunyai piutang yang dapat dicairkan sebesar Rp 5.000.000,- dan hutang yang harus ia bayar pada bulan tersebut sebesar Rp 3.00.000,-. Jawaban: Zakat dagang dianalogikan kepada zakat emas, nishabnya adalah 85gr emas, mencapai haul dan dengan tarif 2,5%. Aset atau modal yang dimiliki Rp 10.000.000,- Keuntungan setiap bulan Rp 5.000.000,- x 12 = 60.000.000,- Piutang sejumlah Rp 5.000.000,- Hutang sejumlah Rp 3.000.000,- Penghitungan zakatnya adalah: (Modal + untung + piutang ) (hutang ) x 2,5%= zakat (10.000.000 + 60.000.000 + 3.000.000) (3.000.000,-) x 2,5% = Rp 1.750.000,- Jadi zakatnya adalah Rp 1.750.000.73

7) Zakat Harta Galian. Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah saw pernah bersabda: Pada zakat harta galian, zakatnya seperlima (20%) [HR Bukhori Muslim]. Zakat Rikaz berbeda dengan zakat Barang Tambang. Zakat Barang Tambang mencakup semua jenis, baik padat maupun cair. Zakat Rikaz dan Barang Tambang tidak mensyaratkan nishab dan haul. Tarif Zakat Rikaz 20% dan Zakat Barang Tambang 2,5 % kecuali ada kemiripan. Mustahik Zakat Rikaz dan Barang Tambang sama dengan mustahikkin zakat lainnya.74

8) Zakat Profesi. Zakat profesi adalah zakat atas penghasilan yang diperoleh dari pengembangan potensi diri yang dimiliki seseorang

73 Lihat Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Zakat Peniagaan, Jakarta - Indonesia, 2016,

hlm. 1. 74 Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Zakat Harta Galian, Jakarta - Indonesia, 2016,

hlm. 1.

Page 24: 4. M. Yasin Ardhy

93

dengan cara yang sesuai syariat, seperti upah kerja rutin, profesi dokter, pengacara, arsitek, dll. Dari berbagai pendapat dinyatakan bahwa landasan zakat profesi dianalogikan kepada zakat hasil pertanian yaitu dibayarkan ketika mendapatkan hasilnya, demikian juga dengan nishobnya yaitu sebesar 524 kg makanan pokok, dan dibayarkan dari pendapatan kotor. Sedangkan tarifnya adalah dianalogikan kepada zakat emas dan perak yaitu sebesar 2,5 %, atas dasar kaidah Qias Asysyabah.75

9) Zakat Saham dan Obligasi. Zakat Saham dan Obligasi. Zakat yang wajib dikeluarkan atas kepemilikan surat berharga, termasuk diantaranya obligasi, reksadana dan saham bursa efek. Periode Haul: setelah dimiliki 1 tahun. Nisab : 85 gram emas. Zakat yang dikeluarkan sebesar 2,5 % dari total nilai bruto hal tersebut di atas.76

B. PENDISTRIBUSIAN. UU No. 23/2011 dalam Pasal 25 menentukan, Zakat wajib didistribusikan kepada mustahik sesuaI syariat Islam. Pasal 26, menyatakan, Pendistribusian zakat, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 dilakukan berdasarkan skala prioritas dengan memperhatikan prinsip pemerataan, keadilan, dan kewilayahan.

C. PENDAYAGUNAAN. UU Pengelolaan Zakat, Pasal 27 mengemukakan, (1) Zakat dapat didayagunakan untuk usaha produktif dalam rangka penanganan fakir miskin dan peningkatan kualitas umat. (2) Pendayagunaan zakat untuk usaha produktif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan apabila kebutuhan dasar mustahik telah terpenuhi. (3) Ketentua lebih lanjut mengenai pendayagunaan zakat untuk usaha produktif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri. Penjelasan Pasal 27 Ayat (1), yang dimaksud dengan ”usaha produktif adalah usaha yang mampu meningkatkan pendapatan, taraf hidup dan kesejahteraan. Yang dimaksud dengan ”peningkatan kualitas umat” adalah peningkatan sumber daya manusia. Ayat (2) Kebutuhan dasar mustahik meliputi kebutuhan pangan, sandang, perumahan, pendidikan dan kesehatan.

D. PENGELOLAAN INFAK, SEDEKAH DAN DANA SOSIAL KEAGAMAAN LAINNYA.

Undang-Undang No. 23 Tahun 2011, Pasal 28 menyatakan, (1) Selain menerima zakat, BAZNAS atau LAZ juga dapat menerima infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya. (2) Pendistribusian dan

75 Ibid. 76 Ibid.

Page 25: 4. M. Yasin Ardhy

94

pendayagunaan infak, sedekah, dan dana social keagamaan lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan syariat Islam dan dilakukan sesuai dengan peruntukkan yang diikrarkan oleh pemberi. (3) Pengelolaan infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya harus dicatat dalam pembukuan tersendiri.

E. PELAPORAN. Pasal 29 UU No.23/2011 Tentang Pengelolaan Zakat menerangkan, (1)

BAZNAS kabupaten/kota wajib menyampaikan pelaksanaan pengelolaan zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya kepada BAZNAS provinsi dan pemerintah daerah secara berkala. (2) BAZNAS provinsi wajib menyampaikan laporan pelaksanaan pengelolaan zakat, infak, sedekah dan dana sosial keagamaan lainnya kepada BAZNAS dan pemerintah daerah secara berkala. (3) LAZ wajib menyampaikan laporan pelaksanaan pengelolaan zakat, infak, sedekah dan dana sosial keagamaan lainnya kepada BAZNAS dan pemerintah daerah secara berkala. (4) BAZNAS wajib menyampaikan laporan pelaksanaan pengelolaan zakat, infak, sedekah dan dana sosial keagamaan lainnya kepada Menteri secara berkala. (5) Laporan neraca tahunan BAZNAS diumumkan melalui media cetak atau media elektronik. (6) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaporan BAZNAS kabupaten/kota, BAZNAS provinsi, LAZ, dan BAZNAS diatur dengan Peraturan Pemerintah. Berikut ini adalah salah satu laporan Penerimaan dan Pengeluaran yang telah dibuat oleh Baznas dalam tahun 2013 yang lalu sebagai berikut:

Tabel 1: PENERIMAAN DAN PENYALURAN TAHUN 2013 BULAN SEPTEMBER 2013

PENERIMAAN : ZAKAT INFAQ SHADAQAH NATURA

Rp 3.024.731.476,96 Rp 193.829.018,00

- JUMLAH PENERIMAAN PER SEPTEMBER 2013 Rp 3.218.560.494,96 JUMLAH PENERIMAAN BULAN JANUARI – AGUSTUS 2013

Rp 44.841.317.804,42

JUMLAH PENERIMAAN SAMPAI DENGAN SEPTEMBER 2013

Rp 48.059.878.299,38

PENYALURAN : PUSAT PELAYANAN MUSTAHIK ZAKAT COMMUNITY DEVELOPMENT RUMAH SEHAT BAZNAS RUMAH CERDAS ANAK BANGSA BAITUL QIRADH BAZNAS TANGGAP DARURAT BENCANA KADERISASI 1000 ULAMA

Rp. 2.981.449.604,00 Rp. 37.964.200,00 Rp. 344.879.388,00 Rp. 97.615.000,00

Rp. 18.900.000,00 Rp. 100.000.000,00

Rp. -

JUMLAH PENYALURAN PER SEPTEMBER 2013 Rp. 3.580.808.192,00 JUMLAH PENYALURAN JANUARI – AGUSTUS 2013 Rp. 25.477.834.028,00 JUMLAH PENYALURAN SAMPAI DENGAN SEPTEMBER 2013

Rp. 29.058.642.220,00

Page 26: 4. M. Yasin Ardhy

95

Sumber: BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL, PENERIMAAN DAN PENYALURAN TAHUN 2013 BULAN SEPTEMBER 2013

Tabel 2: PENERIMAAN DAN PENYALURAN TAHUN 2013 BULAN OKTOBER 2013

PENERIMAAN : ZAKAT INFAQ SHADAQAH NATURA

Rp 2.144.933.957,33 Rp 699.179.385,31

- JUMLAH PENERIMAAN PER OKTOBER 2013

Rp 2.844.113.342,64

JUMLAH PENERIMAAN BULAN JANUARI–SEPTEMBER 2013

Rp 48.064.435.799,38

JUMLAH PENERIMAAN SAMPAI DENGAN OKTOBER 2013

Rp 50.908.549.142,02

PENYALURAN : PUSAT PELAYANAN MUSTAHIK ZAKAT COMMUNITY DEVELOPMENT RUMAH SEHAT BAZNAS RUMAH CERDAS ANAK BANGSA BAITUL QIRADH BAZNAS TANGGAP DARURAT BENCANA KADERISASI 1000 ULAMA

Rp. 4.278.253.490,00 Rp. 1 77.508.300,00 Rp. 808.119.788,00

Rp. 219.000.000,00 Rp. 580.136.250,00 Rp. - Rp. 8.967.500,00

JUMLAH PENYALURAN PER SEPTEMBER 2013

Rp. 6.071.985.328,00

JUMLAH PENYALURAN JANUARI – AGUSTUS 2013

Rp. 29.058.642.220,00

JUMLAH PENYALURAN SAMPAI DENGAN OKTOBER 2013

Rp. 35.130.627.548,00

Sumber: BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL, PENERIMAAN DAN PENYALURAN TAHUN 2016 BULAN OKTOBER 2013

Tabel 3: PENERIMAAN DAN PENYALURAN TAHUN 2013 BULAN NOPEMBER 2013

PENERIMAAN : ZAKAT INFAQ SHADAQAH NATURA

Rp 3.488.816.924,31 Rp 440.241.550,00

- JUMLAH PENERIMAAN PER NOPEMBER 2013 Rp 3.929.058.474,31 JUMLAH PENERIMAAN BULAN JANUARI–OKTOBER 2013

Rp 50.908.549.142,02

JUMLAH PENERIMAAN SAMPAI DENGAN NOPEMBER 2013

Rp 54.837.607.616,33

PENYALURAN : PUSAT PELAYANAN MUSTAHIK ZAKAT COMMUNITY DEVELOPMENT RUMAH SEHAT BAZNAS RUMAH CERDAS ANAK BANGSA RUMAH MAKMUR BAZNAS TANGGAP DARURAT BENCANA KADERISASI 1000 ULAMA

Rp. 1.535.416.033,00 Rp. 323.487.311,00 Rp. 316.267.321,00 Rp. 1.208.085.000,00 Rp. 411.300.000,00 Rp. - Rp. 146.575.000,00

JUMLAH PENYALURAN PER OKTOBER 2013 Rp. 3.941.130.665,00 JUMLAH PENYALURAN JANUARI – OKTOBER 2013 Rp. 35.130.627.548,00 JUMLAH PENYALURAN SAMPAI DENGAN NOPEMBER 2013

Rp. 39.071.758.213,00

Sumber: BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL, PENERIMAAN DAN PENYALURAN TAHUN 2013 BULAN NOPEMBER 2013

Page 27: 4. M. Yasin Ardhy

96

A. KESIMPULAN

1. Pelaksanaan atau penegakan hukum berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 memberikan kewenangan kepada Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan Baznas Propinsi dan Kebupaten/Kota dan Unit Pengelola Zakat (UPZ) sebagai lembaga yang berhak untuk mengelola zakat atau baitul mal.

2. Peranan BAZNAS berkaaitan dengan pelaksanaan atau penegakan hukum berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011, dilakukan dengan pengumpulan, pendistribusian, pendayagunaan dan pelaporan zakat. Berdasarkan hasil kajian bahwa peranan Baznas sudah cukup besar dalam pengelolaan zakat di Indonesia.

B. SARAN 1. Disarankan agar pengelolaan zakat yang dilakukan oleh Baznas, Baznas

Propinsi dan Baznas Kabupaten/Kota serta Unit Pengelola Zakat (UPZ) atau LAZ (Lembaga Amil Zakat) serta lembaga zakat lainnya hendaknya lebih terpadu sehingga hasilnya bisa lebih berhasil lagi dengan meningkatnya penerimaan zakat. sehingga pembagunan yang dilakukan akan dapat terus dilakukan.

2. Bahwa disarankan agar supaya Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Baznas Propinsi, dan Baznas Kabupaten/Kota untuk tidak sekedar menjalankan tugasnya dengan pembiayaan dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) maupun Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), tetapi juga dituntut untuk bekerja lebih baik lagi sehingga anggaran yang telah dikeluarkan oleh pemerintah sesuai dengan prestasinya untuk menciptakan keadilan dan kesejahteraan bagi masyarakat yang tidak mampu.

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Anshori, Abdul Ghofur, Hukum dan Pemberdayaan Zakat, Upaya Sinergis Wajib Zakat dan Pajak di Indonesia, Pilar Media, Yogyakarta, 2006.

Az-zibari, Amir Said, Tanya Jawab Tentang Zakat, Penerbit: AKBAR MEDIA.

Al-Furqon Hasbi, Editor: Fieda L Hasiem, 125 Masalah Zakat, Penerbit Tiga Serangkai Solo, 2008.

Firmansyah, Potensi & Peran Zakat dalam Mengurangi Kemiskinan (Studi Kasus DKI Jakarta dan Banjarnegara), Pusat Penelitian Ekonomi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jakarta, 2007.

Page 28: 4. M. Yasin Ardhy

97

Firmansyah, Potensi & Peran Zakat dalam Mengurangi Kemiskinan (Studi Kasus Jawa Barat & Jawa Timur), Pusat Penelitian Ekonomi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jakarta, 2009.

HA Hidayat, Lc. & H. Hikmat Kurnia, Panduan Pintar Zakat, Penerbit QultumMedia, Oktober – 2008.

Irfan Mahmud Ra’ana, System Ekonomi Pemerintahan umar Ibn al-Khatab, terj. Mansuruddin Djoely, Pustaka Firdaus, Jakarta, 1990.

Jafar, Muhammadiyah, Tuntunan Ibadat Zakat Puasa dan Haji, Kalam Mulia, Jakarta, 2003.

Khalid bin Ali al-Musyaiqih, Zakat Kontemporer, Penerbit Embun Kitera, 2010. Mas’udi, Masdar F, Pajak itu Zakat : Uang Allah untuk Kemaslahatan Rakyat,

Penerbit Mizan, Bandung, 2010. Muhammad bin Shalih Al Utsaimin, Fikih Ensiklopedi Zakat, Penerbit: Pustaka

As-Sunnah. Nasar, M. Fuad, (Wakil Sekretaris BAZNAS), Sinergi Pembayaran Zakat dan

Pajak, Mengapa Tidak? Lihathttp://www.baztanahdatar.com/berita-217-sinergi-pembayaran-zakat-dan-pajak-mengapa-tidak-.html…. Akses pada 17 April 2016.

Prihantini, Farida, Uswatun Hasanah, Wirdyaningsih, Hukum islam Zakat & Wakaf, Diterbitkan atas kerjasama Penerbit Papas Sinar Sinanti dengan Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas Insonesia, 2005.

Soekanto, Soerjono, dan Sri Mamuji, Penelitian Hukum Normatif, Jakarta: Rajawali, 1985.

______Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1983.

Sutikno S, Pengantar Hukum Zakat & Wakaf, Penerbit oleh: GRAMEDIA

PUSTAKA UTAMA. Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, Fatwa-Fatwa Zakat, Penerbit:

DARUS SUNNAH PRESS. Uqaily, Ali Mahmud, Praktis dan Mudah Menghitung Zakat, Penerbit: AQWAM.

Widyaningsih, Aristanti, Hukum Pajak dan Perpajakan, Penerbit Alfabeta, Tahun 2011.

Yusuf Qardhawi, Hukum Pajak, Diterjemahkan dari bahasa Arab oleh: Salman Harun, Didin Hafidhuddin, Hasanuddin, Penerbit Lintera Antara Nusa, Bogor , Cet 10: 2007. xxvii, 1186 hlm. il. 23 cm.

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Page 29: 4. M. Yasin Ardhy

98

Al-Qur’an dan Terjemahnya, Departemen Agama Republik Indonesia, Jakarta, 1978.

The Noble Qur’an, English Translation of the meaning and commentary, King Fahd Complex For the Printing of the Holy Qur’an, P.O.Box No. 6262. Madinah Munawwarah, K.S.A,, Surah 2. Al-Baqarah, 177.

Undang-Undang Perpajakan 1995 (Undang-Undang RI No. 9, 10, 11, 12 Tahun 1994 Tentang Perubahan Atas UU Nomor 6,7,8, 12 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Penerbit Pustaka Setia, Jakarta, 1995.

Undang-Undang Perpajakan Beserta Penjelasan dan Peraturan Pelaksanaan Berikut Surat-Surat Keputusan menteri Keuangan RI dan UU Perpajakan Baru dibandingkan UU Perpajakan Lama + Penjelasan Pemerintah mengenai Rencana Undang-Undang Perpajakan, Penerbit Ghalia Indonesia, 1984.

Undang-Undang Perpajakan Lengkap, Seri Kompilasi Perundangan Terlengkap. Terbaru, dan Masih Berlaku, Pustaka Yustisia,

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN.

ISLAMIC SOCIAL FINANCE REPORT 2014, Thomson Reuters.

WEBSITE/INTERNET http://id.wikipedia.org/wiki/Zakat..... Di Unduh pada 27 Maret 2016. http://www.hamizul.com/?page_id=656. Di unggah pada 10 April 2016.

http://en.wikipedia.org/wiki/Yusuf_al-Qaradawi. Di akses pada 10 April 2016. http://wahyumedia19.blogspot.com/2010/04/asal-muasal-pajak.html…. Diakses

pada 12 April 2016. http://id.wikipedia.org/wiki/Zakat..... Di Unduh pada 27 Maret 2016.

http://media-purnawarman.blogspot.com/2010/04/sejarah-pengertian-hukum-dan-kedudukan.html. .. Di unggah pada 30 Maret 2016.

http://id.wikipedia.org/wiki/Zakat..... Di Unduh pada 27 Maret 2016. http://www.baznas.or.id/zakat-via-payroll-system/........Akses pada 9 Maret 2016. _____/zakat-via-mobil-zakat-keliling/.............Akses 9 Maret 2016

_____/zakat-via-e-card/.........Akses 9 Maret 2016.

Page 30: 4. M. Yasin Ardhy

99

http://www.baznas.or.id/zakat-via-online-payment/......... Di Unggah 9 Maret 2016.

_____/zakat-layanan-perbankan-syariah/......... Di unduh 9 Maret 2016. ________/zakat-via-konter/…….. Di Akses 9 Maret 2016. ________/konsultasi-online/…… Akses 9 Maret 2016. ________/konfirmasi-pembayaran-zakat/…. Akses 9 Maret 2016.

_____/registrasi-online/.........Akses 9 Maret 2016. ________/hitung-zakat/…. Akses 9 Maret 2016.

_____/zakat-peternakan/........ Akses 9 Maret 2016. _____/zakat-peternakan/...... Akses pada 20 Maret 2016. ________zakat-pertanian/……… Akses pada 20 Maret 2016.

______/zakat-emas-perak-dan-uang/..... Diunduh pada 20 Maret 2016. ______/zakat-atas-madu/...... Diunggah pada 20 Maret 2016.

______/zakat-investasi/..... Diakses pada 20 Maret 2016. ______/zakat-perniagaan/...... Di unduh pada 21 Maret 2016. _________/zakat-harta-galian/...... Di unduh pada 21 Maret 2016. _____/produk/zakat-profesi/...... Di unduh pada 21 Maret 2016. ________/zakat-saham-dan-obligasi/...... Di unduh pada 21 Maret 2016. _____/zakat/89-petunjuk-praktis-bagi-muzaki-munfik-dan-musadik-dalam-

menunaikan-ibadah-zis-.... Akses pada 1 April 2016. _____/zakat/89-petunjuk-praktis-bagi-muzaki-munfik-dan-musadik-dalam-

menunaikan-ibadah-zis-.... Akses pada 1 April 2016. _____/hasil-zis/92-zis-tahun-2010... Akses pada 1 April 2016.

http://www.investor.co.id/home/ada-75-pelanggaran-pajak-berpotensi-rugikan-negara-rp1059-miliar/…… Akses pada 16 April 2016.

http://news.detik.com/read/2011/08/27/123559/1712404/10/baznas-targetkan-penerimaan-zakat-2011-rp-2-t…. Akses pada 18 April 2016.

http://news.detik.com/read/ketua-baznas-minta-zakat-dan-pajak-tidak-dipertentangkan….. Diakses pada 17 April 2016.

www.google.com - Sudirman Sitepu, (2002) PERSEPSI TERSANGKA MENGENAI BUDAYA PENEGAKAN HUKUM POLRI SEBAGAI PENYIDIK DI POLTABES SEMARANG. Masters thesis, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro. Diakses 2 Oktober 2010.